pt steel pipe industry of indonesia tbk dan entitas … · 2019. 12. 12. · liabilitas jangka...

70
Draft /October 29, 2014 22:00 PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2014 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Nine Month Ended September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited)

Upload: others

Post on 16-Oct-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

Draft /October 29, 2014 22:00

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2014 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit)

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Nine Month Ended

September 30, 2014 (Unaudited) and December 31, 2013 (Audited)

Page 2: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

Draft /October 29, 2014 22:00

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

Daftar Isi Halaman/

Page Table of Content

Surat Pernyataan Direksi Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Laporan Arus Kas Konsolidasian Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian

1

3

4

5

6

Statement of Directors

Consolidated Financial Statement For the Nine Month Ended

September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

Consolidated Statements of Financial Position

Consolidated Statements of Comprehensive Income

Consolidated Statements of Changes in Equity

Consolidated Statements of Cash Flows

Notes to Consolidated Financial Statements

Page 3: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

Draft /October 29, 2014 22:00

Page 4: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 ( Tidak diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine month period Ended September 30, 2014 (Unaudited)and December 31,2013 (Audited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements

1

30 September/ 31 Desember/

September 30 December 31

ASET Catatan/ 2014 2013 ASSETS

Notes Rp Rp

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan Setara Kas 2.c, 2.d, 3, 26 120.948 119.196 Cash and Cash Equivalents

Piutang Usaha 2.d, 2.h, 2.i, 4, 26 Trade Receivables

Pihak Ketiga 753.476 878.716 Third Parties

Pihak Berelasi 2.f, 28 5.829 9.333 Related Parties

Aset Keuangan Lancar Lainnya 2.h, 6 183.479 193.241 Other Current Financial Assets

Persediaan 2.j, 5 1.631.814 1.767.302 Inventories

Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka 2.k, 7 134.383 35.562 Advances and Prepaid Expenses

Jumlah Aset Lancar 2.829.929 3.003.350 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha 2.f, 28 67.929 45.575 Due from Related Parties-Non Trade

Tagihan Pajak Penghasilan 2.r, 14.c 157.159 123.282 Claim for Tax Refund

Investasi Pada Entitas Asosiasi 2.g, 8 25.440 25.440 Investment in Associates

Aset Tetap 2.l, 9 1.234.247 1.157.563 Property, Plant and Equipment

Aset Takberwujud 2.n 10.247 4.540 Intangible Assets

Aset Tidak Lancar Lainnya 10 39.909 33.827 Other Non-Current Assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 1.534.931 1.390.227 Total Non-Current Assets

JUMLAH ASET 4.364.860 4.393.577 TOTAL ASSETS

Page 5: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 ( Tidak diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine month period Ended September 30, 2014 (Unaudited)and December 31,2013 (Audited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements

2

30 September/ 31 Desember/

September 30 December 31

LIABILITAS DAN EKUITAS Catatan/ 2014 2013 LIABILITIES AND EQUITY

Notes Rp Rp

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES

Utang Usaha 2.d, 2.h, 11, 26 Trade Payables

Pihak Ketiga 467.790 623.921 Third Parties

Pihak Berelasi 2.f, 28 971 879 Related Parties

Utang Bank Jangka Pendek 2.d, 2.h, 13 1.188.717 1.247.809 Short-Term Bank Loans

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 2.h, 15 110.600 97.608 Other Current Financial Liabilities

Uang Muka Pelanggan 40.328 31.104 Advances from Customers

Utang Pajak 2.r, 14.b 39.741 18.032 Taxes Payables

Beban Akrual 2.h, 12 7.636 17.912 Accrued Expenses

Bagian Lancar Atas Utang Jangka Panjang Currrent Portion of Long-Term Liabilities

Utang Bank 2.h, 13, 26 22.763 52.481 Bank Loans

Utang Sewa Pembiayaan 2.o, 16 2.606 6.785 Finance Lease Liabilities

Jumlah Liabilitas Lancar 1.881.152 2.096.531 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES

Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities

Utang Bank 2.d, 2.h, 13, 26 168.746 139.603 Bank Loans

Utang Sewa Pembiayaan 2.o, 16 30.720 10.954 Finance Lease Liabilities

Utang Pihak Berelasi Non-Usaha 2.d, 2.f, 26, 28 14.993 41.145 Due to Related Parties-Non-Trade

Liabilitas Pajak Tangguhan 2.r, 14.d 104.450 121.181 Deferred Tax Liabilities

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 2.p, 25 52.632 48.409 Long-Term Employee Benefit Liabilities

Keuntungan Ditangguhkan Atas Transaksi

Jual dan Sewa-Balik - Neto 2.o, 16 2.566 1.295 Deferred Gain on Sales and Leaseback-Net

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 374.107 362.587 Total Non-Current Liabilities

JUMLAH LIABILITAS 2.255.259 2.459.118

EKUITAS EQUITY

Modal Saham-Nilai Nominal Rp 100 per Saham Share Capital-Rp 100 Par Value Per Share

Modal Dasar - 17.000.000 Saham Authorized - 17,000,000 Shares

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - Issued and Fully Paid Capital -

7.185.992.035 Saham pada 2013 7,185,992,035 Shares in 2013

dan 4.285.992.035 Saham pada 2012 17 718.599 718.599 and 4,285,992,035 Shares in 2012

Tambahan Modal Disetor - Neto 18 508.523 509.125 Additional Paid-in Capital - Net

Pendapatan Komprehensif Lainnya - Other Comprehensive Income -

Surplus Revaluasi - Neto 19 492.438 492.438 Revaluation Surplus - Net

Saldo Laba 389.993 214.236 Retained Earnings

Jumlah Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Total Equity Attributable

kepada Pemilik Entitas Induk 2.109.553 1.934.398 to Owners of the Parent Entity

Kepentingan Non-Pengendali 2.b 48 61 Non-Controlling Interest

Jumlah Ekuitas 2.109.601 1.934.459 Total Equity

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 4.364.860 4.393.577 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Page 6: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME

For the Nine month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements

3

30 September/ 30 September/

September 30 September 30

Catatan/ 2014 2013

Notes Rp Rp

PENJUALAN DAN PENDAPATAN JASA 2.q, 20 2.431.078 2.344.708 SALES AND SERVICE REVENUES

BEBAN POKOK PENJUALAN 2.q, 21 (2.031.922) (1.895.956) COST OF GOODS SOLD

LABA BRUTO 399.156 448.752 GROSS PROFIT

Beban Penjualan 2.q, 22 (90.315) (107.705) Selling Expenses

Beban Umum dan Administrasi 2.q, 23 (44.254) (53.926) General and Administrative Expenses

Penjualan Barang Afval 46.473 41.225 Scrap Sales

Kerugian Selisih Kurs - Bersih 2.d 9.138 (54.665) Loss on Foreign Exchange - Net

Pendapatan (Beban) Lainnya - Bersih (5.182) 561 Other Income (Charges) - Net

LABA USAHA 315.015 274.242 OPERATING INCOME

Bagian Atas Laba (Rugi) Bersih Entitas Asosiasi 2.g, 8 - Equity in Net Income (Loss) of Associates

Penghasilan Keuangan 768 3.526 Finance Income

Biaya Keuangan 24 (107.554) (98.194) Finance Cost

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 208.229 179.574 INCOME BEFORE INCOME TAX

Beban Pajak Penghasilan 2.r, 14.a INCOME TAX EXPENSE

Pajak Kini (49.207) (40.321) Current Tax

Pajak Tangguhan 16.732 4.164 Deferred Tax

LABA TAHUN BERJALAN 175.754 143.417 INCOME FOR THE YEAR

Pendapatan Komprehensif Lain Other Comprehensive Income

Surplus Revaluasi Aset Tetap - Setelah Pajak 2.l, 2.r, 19 - - Revaluation Surplus of Fixed Asset - Net of Tax

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

TAHUN BERJALAN 175.754 143.417 FOR THE YEAR

Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada: Income for the Years Attributable to:

Pemilik Entitas Induk 175.758 143.419 Owners of the Parent Entity

Kepentingan Non Pengendali (4) (2) Non Controlling Interests 175.754 143.417

Laba Komprehensif Tahun Berjalan Comprehensive Income for the Year

yang Dapat Diatribusikan Kepada : Attributable to :

Pemilik Entitas Induk 175.758 143.419 Owners of the Parent Entity

Kepentingan Non Pengendali (4) (2) Non Controlling Interests 175.754 143.417

LABA PER SAHAM DASAR (Rupiah Penuh) 2.t, 27 24,46 19,96 BASIC EARNING PER SHARE (in full Rupiah)

Page 7: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 ( Tidak diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGE IN EQUITY

For the Nine month period Ended September 30, 2014 (Unaudited)and December 31,2013 (Audited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements

4

Modal Disetor/ Tambahan Pendapatan Saldo Laba/ Jumlah Ekuitas yang Kepentingan Jumlah Ekuitas/

Share Capital Modal Disetor- Komprehensif Lainnya - Retained Earnings Dapat Diatribusikan Non Pengendali/ Total Equity

Neto/ Surplus Revaluasi-Neto/ Kepada Pemilik Non-Controlling

Additional Other Comprehensive Entitas Induk/ Interest

Paid-in Capital- Income - Revaluation Total Equity

Net Surplus-Net Attributable to Owners

of Parent Entity

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo per 31 Desember 2013 718.599 509.125 492.439 214.237 1.934.399 61 1.934.461 Balance as of December 31, 2013

Kepentingan Non Pengendali (13) (13) Non-Controlling Interest

Beban Emisi Saham (601) (601) (601) Stock Issuance Cost

Jumlah Laba Komprehensif Total Comprehensive Income

Tahun Berjalan -- -- -- 175.754 175.754 -- 175.754 for the Year

Saldo 30 September 2014 718.599 508.523 492.439 389.990 2.109.552 48 2.109.601 Balance as of September 30, 2014

Page 8: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOW For the Nine month period Ended

September 30, 2014 and 2013 (Unaudited) (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency,

Except Share Data)

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

5

30 September/ 30 September/

September 30 September 30

Catatan/ 2014 2013

Notes Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan Kas dari Pelanggan 2.627.960 1.624.032 Cash Receipts from Customers

Pembayaran Kas kepada Pemasok, Karyawan dan Lain-lain (2.337.762) (871.189) Cash Paid to Suppliers, Employees and Others

Pembayaran Biaya Keuangan (107.554) (108.687) Payment of Finance Cost

Pembayaran Pajak Penghasilan -- -- Payment of Income Tax

Penerimaan Penghasilan Keuangan 768 (39.067) Receipt of Finance Income

Arus Kas Neto dari (untuk) Aktivitas Operasi 183.412 605.089 Net Cash Received from (Used in) Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Perolehan aset tetap 9 (76.684) (32.620) Property, Plant and Equipment

Penempatan Aset Keuangan Lancar Lainnya -- (150.000) Placement of Other Current Financial Assets

Penambahan Investasi Pada Entitas Asosiasi -- (24.132) Addition in Investment of Shares in Associate

Penambahan Aset Tidak Berwujud dan Aset Tidak Lancar Lainnya (11.789) -- Addition in Intangible Assets and Other Non- Current Assets

Pencairan Aset Keuangan Lancar Lainnya -- Withdrawal of Other Current Financial Assets

Arus Kas Neto untuk Aktivitas Investasi (88.473) (206.752) Net Cash Used in Investing Activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Pembayaran Utang Sewa Pembiayaan 16 15.588 (2.392) Payment of Finance Lease Liabilities

Kenaikan (Penurunan) Bersih dari Utang Bank 13 (59.667) (1.092.868) Net Increase (Decrease) from Bank Loans

Penerimaan dari Penawaran Umum Saham Perdana -- 855.500 Receipt from Initial Public Offering

Pembayaran Biaya Emisi Saham (601) -- Payments of Stock Issuance Cost

Kenaikan (Penurunan) Bersih Utang kepada Pihak Berelasi - Non Usaha 28 (48.506) (96.608) Net Increase (Decrease) in Due to Related Parties - Non Trade

Arus Kas Neto dari Aktivitas Pendanaan (93.186) (336.368) Net Cash Received from Financing Activities

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 1.752 61.969 NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 3 119.196 14.274 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 3 120.948 76.243 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF YEAR

Tambahan informasi aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas disajikan pada Catatan 32.

Additional information of non-cash activities is presented in Note 32.

Page 9: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

6

1. Umum 1. General 1.a. Pendirian Perusahaan 1.a Company’s Establishment

PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 30 Januari 1971 berdasarkan akta notaris No. 109 dari Djojo Muljadi, SH., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. J.A.5/213/10 tanggal 30 Desember 1971 serta telah diumumkan dalam Berita Negara No. 42 tanggal 26 Mei 1972, Tambahan No. 196. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta notaris No. 154 tanggal 12 Desember 2012 oleh Dr. Irawan Soerodjo, SH, Msi, di Jakarta, di antaranya mengenai perubahan anggaran dasar dengan perubahan status Perusahaan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka dan mengubah nama menjadi PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk serta penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak-banyaknya 2.900.000.000 lembar saham. Atas perubahan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No.AHU-64386.AH.01.02 Tahun 2012 tanggal 14 Desember 2012.

PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (the Company) was established on January 30, 1971 based on notarial deed No. 109 of Djojo Muljadi, SH., Notary in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its decision letter No. J.A.5/213/10 dated December 30, 1971 and was published in the State Gazette No. 42 dated May 26, 1972, Supplement No. 196. The Articles of Association have been amended several times, most recently by notarial deed No. 154 dated December 12, 2012 of Dr. Irawan Soerodjo, SH, Msi, in Jakarta with respect to the amendment of article of association through the change of the Company’s status from private company to be public company, and the amendment of the Company's name to be PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk and the shares offered to public maximumof 2,900,000,000 shares. The amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by letter No.AHU-64386.AH.01.02 Year 2012 dated December 14, 2012.

Perusahaan berkedudukan di Surabaya, dengan pabrik berlokasi di Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan dan Karawang. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Jl. Kalibutuh No. 189-191, Surabaya.

The Company is domiciled in Surabaya, with its plants located in Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan and Karawang. The Company’s head office is located at Jl. Kalibutuh No. 189 - 191, Surabaya.

Sesuai dengan pasal 3 akta perubahan No. 154 tanggal 12 Desember 2012, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perusahaan adalah menjalankan industri logam besi dan baja, antara lain pembuatan pipa baja, pita baja, plat baja dan industri sarana penunjang industri untuk komponen otomotif dan kendaraan bermotor serta penunjang industri otomotif, serta memasarkan hasil-hasil produksinya; menjalankan usaha dalam bidang penggalbanian pipa baja/barang-barang yang berasal dari besi atau baja. Selain itu Perusahaan juga bergerak di bidang perdagangan hasil-hasil industri tersebut diatas termasuk impor, ekspor, interinsulair (antar pulau) dan lokal, baik atas perhitungan sendiri maupun atas perhitungan pihak lain secara komisi serta menjadi grossier, leveransier, dealer, distributor dan keagenan / perwakilan dari perusahaan di dalam negeri maupun diluar negeri dari barang-barang tersebut diatas. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1972. Perusahaan saat ini melakukan kegiatan usaha dalam bidang industri pipa baja.

In accordance with article 3 of the articles of association amendment No. 154 dated December 12, 2012, the scope of activities of the Company is to engage in the manufacture of metal iron and steel, including, among other things, the manufacture of steel pipes, steel tapes, steel plates, and industrial support facilities for the automotive components industry and motor vehicles; supporting the automotive industry; marketing the products it manufactures; and doing bussiness in the field of galvanized steel pipes / items from iron or steel. In addition the Company is also engaged in the trading of products, including through import, export, interinsulair (inter islands) and local authorities, either based on its own calculation of commission or through grossier, leveransier, dealers, distributors and agents and representatives, domestically and abroad. The Company started its commercial operations in 1972. The Company is currently conducting business in the steel pipe industry.

Entitas induk dan entitas induk terakhir Perusahaan adalah PT Cakra Bhakti Para Putra.

The Company’s parent entity and ultimate parent entity is PT Cakra Bhakti Para Putra.

Page 10: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

7

1.b Penawaran Umum Efek Perusahaan 1.b Public Offering of the Company Pada tanggal 13 Februari 2013, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan dengan surat No. S-31/D.03/2013 untuk melakukan Penawaran Umum Perdana sebanyak 2.900.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham, dengan harga penawaran sebesar Rp295 per saham. Pada tanggal 22 Februari 2013, seluruh saham Perusahaan sebanyak 7.185.992.035 lembar saham telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

On February 13, 2013, the Company received an effective notification from Financial Services Authority (“Otoritas Jasa Keuangan”) with the letter No.S-31/D.04/2013 to conduct Initial Public Offering for 2,900,000,000 of common shares with par value Rp100 per share, with the offering price of Rp295 per share. On February 22, 2013, all of the Company’s shares for 7,185,992,035 shares have been listed in Indonesian Stock Exchange.

1.c Struktur Entitas Anak

1.c The Structure of Subsidiary

Sejak tanggal 29 Februari 2008, Perusahaan memiliki 90% saham PT Spindo Engineering Industry, berkedudukan di Surabaya, Jawa Timur, yang bergerak dalam bidang perdagangan, perindustrian dan jasa. Jumlah aset PT Spindo Engineering Industry pada tanggal 30 September dan 2013 masing-masing sebesar Rp1.132 dan Rp1.086.

Since Febuary 28, 2008, the Company has owned 90% of the shares of PT Spindo Engineering Industry, domiciled in Surabaya, East Java, which is engaged in trading, industries and services. Total assets of PT Spindo Engineering Indsutry as of September 30, 2014 and 2013 amounted to Rp1,120 and Rp1,086, respectively.

1.d Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Komite Audit, Internal Audit dan Karyawan

1.d Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee, Internal Audit and Employees

Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 30 September 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

The Company’s management as of September 30, 2014 and 2013 are as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama : Wardana Hudianto President Commissioner Wakil Komisaris Utama (dan merangkap Komisaris Independen)

: Makmur Widjaja

Vice President Commissioner (and as Independent Commissioner)

Komisaris : Hary Susanto Commissioner Komisaris : Ingewati Commissioner Komisaris : Endang Fifi Susanto Commissioner Komisaris Independen : Soesilo Widjaja Independent Commissioner Dewan Direksi Board of Directors Direktur Utama : Ibnu Susanto President Director Wakil Direktur Utama : Tedja Sukmana Hudianto Vice President Director Direktur : Tikman Utomo Director Direktur : Soediarto Soerjoprahono Director Direktur Tidak Terafiliasi : Anton Subagiyanto Unaffiiliated Director Pada 30 September 2014, susunan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut:

As of September 30, 2014, the Company’s composition of audit committee is as follows:

2014

Dewan Komite Audit Committee Audit Board

Ketua Komite Audit Makmur Widjaja Head of Audit Committee

Anggota Bing Hartono Poernomosidi Member

Anggota Soesilo Widjaja Member Kepala Unit Audit Internal Perusahaan adalah Teguh Santoso Hauw.

Head of Internal Audit Unit of the Company is Teguh Santoso Hauw.

Page 11: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

8 8

Corporate Secretary Perusahaan adalah Soediarto Soerjoprahono. Jumlah imbalan yang diterima oleh pengurus Perusahaan adalah:

Corporate secretary of the Company is Soediarto Soerjoprahono. Total remuneration of the Company’s management as follows:

30 September/ 30 September/

September 30 September 30

2014 2013

Rp Rp

Imbalan Jangka Pendek 10.627 8.363 Short-Term Benefits

Imbalan Pasca Kerja -- -- Post-Employment Benefits

Imbalan Jangka Panjang -- -- Long-Term Benefits

Jumlah 10.627 8.363 Total

Jumlah karyawan yang dimiliki Perusahaan adalah sejumlah 1.223 dan 1.242 masing–masing pada tanggal 30 September 2014 dan 2013 (tidak diaudit).

The Company had total number of employees of 1,223 and 1.242 as of September 30, 2014 and 2013, respectively (unaudited).

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan 2. Summary of Significant Accounting Policies

2.a. Kepatuhan dan Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian

2.a. Compliance and Basis of Presentation of Consolidated Financial Statements

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia, serta Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau dahulu disebut Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”, sesuai dengan Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards, which include the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) and the Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) as issued by the Financial Accounting Standards Board - Indonesian Institute of Accountants (IAI) and Regulations of Financial Services Authority (Otoritas Jasa Keuangan, abbreviated as OJK), or formerly Capital Market and Supervisory Board and Financial Institution No. VIII.G.7 regarding the “Guidance of Financial Statements Presentation” in accordance with the Decree No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012. The consolidated financial statements have been prepared based on the going concern assumption and accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows which used the cash basis. The basis of measurement in preparation of these consolidated financial statements is the historical costs concept, except for certain accounts which have been prepared on the basis of other measurements as described in their respective accounting policies. The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities.

Page 12: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

9 8

Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.

Penerapan Standar Akuntansi Tahun Berjalan Standar akuntansi baru atau penyesuaian atas standar akuntansi yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2013, yang relevan terhadap Perusahaan adalah penyesuaian atas PSAK 60 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan". Perusahaan telah rnengevaluasi dampak yang ditimbulkan dan penyesuaian PSAK 60 tersebut tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasian. Sementara itu, Revisi atas PSAK 38, “Kombinasi Bisnis pada Entitas Sepengendali”, dan pencabutan atas PSAK 51, “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi” yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2013 tidak relevan, serta tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan untuk periode berjalan atau tahun sebelumnya.

The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesia Rupiah, which are also the Company’s functional currency. Implementation of Current Year Accounting Standards New accounting standard or improvement on accounting standard which is relevant to the Company and mandatory for the first time for the financial period beginning 1 January 2013 is the improvement on PSAK 60 (Revised 2010) “Financial Instrument: Disclosures”. The Company has evaluated the impact of the improvement on PSAK 60 to be immaterial to the consolidated financial statements

Meanwhile, the revisions to PSAK 38, “Business Combinations on Entities under Common Control”, and withdrawal of PSAK 51, “Quasi Reorganizations” with an effective date of 1 January 2013 did not result in changes to the Company's accounting policies and had no effect on the amounts reported for the current period or prior financial years.

2.b. Prinsip - Prinsip Konsolidasian 2.b. Principles of Consolidation

Sesuai dengan PSAK 4 (Revisi 2009): Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri, laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan secara langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari 50%.

Regarding to PSAK 4 (Revised 2009) : The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entity in which the Company has the ability to directly exercise control with ownership percentage of more than 50%.

Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat:

Control also exists when the parent entity owns half or less of the voting power of an entity when there is:

a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;

b. kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;

c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau

d. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.

a. power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors;

b. power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement;

c. power to appoint or remove the majority of the

members of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or

d. power to cast the majority of votes in the meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body.

Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal periode pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas lain.

The existence and effect of potential voting rights that can be implemented or converted on the date of the reporting period should be considered when assessing whether an entity has the power to govern financial and operating policies of another entity.

Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak

The entities are consolidated from the date on which effective control was transferred to the Company and are

Page 13: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

10 8

lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif.

no longer consolidated when the Company ceases to have effective control.

Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaan-perusahaan di dalam Perusahaan dan entitas anak yang material telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan entitas anak sebagai satu kesatuan.

The effects of all significant transactions and balances between companies within the Company and subsidiary have been eliminated in the consolidated financial statements to reflect the financial position and results of operations of the Company and its subsidiary as one business entity

Kepentingan non pengendali atas laba (rugi) tahun berjalan dan ekuitas entitas anak dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba (rugi) tahun berjalan dan ekuitas entitas anak.

Non-controlling interests in net earnings (loss) for the year and equity of subsidiaries are stated at the minority stockholders' proportionate share in net earnings (loss) for the year and equity of subsidiaries.

2.c. Kas dan Setara Kas 2.c. Cash and Cash Equivalents

Kas dan setara kas mencakup kas dan simpanan di bank yang sewaktu-waktu bisa dicairkan. Setara kas meliputi deposito berjangka yang jatuh tempo sama dengan atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatannya, tidak dijaminkan dan tidak dibatasi penggunaannya.

Cash and cash equivalents including cash and deposits in banks which can be withdrawn in anytime. Cash equivalents include time deposits with original maturities of three months or less since the placement date, which are not pledged or restricted in use.

2.d. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing 2.d. Foreign Currency Transactions and Balances

Pembukuan Perusahaan dan entitas anak diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.

The books of accounts of the Company and its subsidiary are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the exchange rates prevailing at the time the transactions are made. At the statement of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the exchange rates prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.

Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, kurs yang digunakan yang merupakan rata-rata kurs beli dan kurs jual transaksi yang terakhir pada tanggal-tanggal tersebut masing-masing adalah USD 1 = Rp 12.212 dan USD 1 = Rp 12.189.

On September 30, 2014 and December 31,2013, the rates of exchange used are computed by taking the average of the last buying and selling rates for transaction exchange rates at such date are USD 1 = Rp 12.212 and USD 1 = Rp 12.189.

2.e. Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting 2.e. Critical Accounting Estimates and Judgement Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.

The preparation of the consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period.

Karena terdapat ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, nilai aset, liabilitas, pendapatan dan beban sebenarnya yang akan dilaporkan di masa mendatang kemungkinan berbeda dari estimasi tersebut.

Since there is inherent uncertainty in making estimates, the value of assets, liabilities, income and expense will actually be reported in the future may differ from these estimates.

Page 14: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

11 8

Perhitungan kewajiban imbalan kerja tergantung pada sejumlah asumsi aktuaria, seperti tingkat diskonto, tingkat pengunduran diri karyawan dan asumsi penting lainnya yang sebagian berdasarkan kondisi pasar saat ini.

Pengakuan aset pajak tangguhan tergantung pada harapan dan estimasi terhadap tersedianya laba kena pajak masa depan. Masa manfaat dan beban penyusutan atas aset tetap ditentukan berdasarkan estimasi, dimana beban penyusutan akan disesuaikan jika masa manfaatnya berbeda dari estimasi sebelumnya.

Setiap perubahan dalam asumsi, estimasi dan pertimbangan tersebut di atas, bisa memiliki risiko yang bedampak pada penyesuaian terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.

The calculation of the Company’s employment benefit obligations is based on numerous actuary assumptions, such as the discount rate, employee resignation rate and other critical assumptions that are based on current market conditions.

Recognition of deferred tax assets is based on the probability and estimates of the possibility of future earnings before tax. The useful lives and depreciation expenses of fixed assets is based on estimates, where depreciation expenses can be adjusted if the corresponding useful lives change.

Changes in the assumptions, estimates, and considerations stated above, may result in risks that would result in adjustments of the value assets and liabilities that are recognized in the Company’s future financial statements.

2.f. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi 2.f. Transactions with Related Parties Perusahaan dan entitas anak memiliki transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Sesuai dengan PSAK 7 (Revisi 2010): Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi, pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan yang menyiapkan laporan keuangannya (entitas pelapor):

The Company and subsidiary have entered into transactions with related parties. In accordance with PSAK 7 (Revised 2010): “Related Parties Disclosures”, related party is a person or entity that is related to the Company that is preparing its financial statements (“the reporting entity”):

(a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

(a) A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person:

(i) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor,

(ii) Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor, atau

(iii) Personal manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.

(i) has control or joint control over the reporting entity;

(ii) has significant influence over the reporting entity; or

(iii) is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.

(b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

(b) An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies:

(i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).

(ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, di mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

(iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

(iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

(i) The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the other entity).

(ii) One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).

(iii) Both entities are joint venture of the same third

party.

(iv) One entity is a joint venture of the a third entity and the other entity is an associate of the third party.

Page 15: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

12 8

(v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

(vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a).

(vii) Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

(v) The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.

(vi) The entity is controlled or jointly controlled by

a person identified in (a). (vii) A person identified in (a) (i) has significant

influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or aparent of the entity).

2.g. Investasi Pada Entitas Asosiasi 2.g. Investment in Associates Investasi dalam entitas asosiasi dicatat dengan metode ekuitas. Suatu entitas dianggap sebagai entitas asosiasi apabila Perusahaan memiliki pengaruh signifikan dalam perusahaan tersebut. Pengaruh signifikan dianggap ada melalui penyertaan sedikitnya 20% tetapi tidak lebih dari 50%, kecuali dapat dibuktikan dengan jelas bahwa Perusahaan tidak mempunyai pengaruh signifikan.

Investment in associates was recorded using equity method. An entity is considered as associate where the Company has significant influence in the entity. Significant influence is presumed to exist through the inclusion of at least 20% but not more than 50%, unless it can be clearly demonstrated that the Company does not have significant influence.

Berdasarkan metode ekuitas, investasi dinyatakan sebesar harga perolehan, selanjutnya disesuaikan dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi entitas asosiasi sebanding dengan persentase pemilikan pada entitas tersebut serta dikurangi dengan pendapatan dividen. Goodwill yang terkait dengan entitas asosiasi pada saat perolehannya termasuk dalam nilai tercatat investasi. Amortisasi goodwill tersebut tidak diperkenankan.

In accordance to equity method, investments was carried at cost, further was adjusted by the Company’s portion of earnings or losses of associates, comparable with the percentage of ownership in the associates and reduced by dividends. Goodwill incur at the acquisition of associates include in carrying value of investment. Amortization of goodwill is prohibited.

Jika bagian Perusahaan atas rugi entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepemilikan Perusahaan dalam entitas asosiasi, maka Perusahaan menghentikan pengakuan bagiannya atas rugi lebih lanjut. Kewajiban untuk mengakui tambahan kerugian melebihi kepemilikan Perusahaan hanya diakui sepanjang Perusahaan memiliki kewajiban konstruktif atau hukum atau untuk melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi.

When the Company’s portion of losses in associates is equal or exceed from the Company’s ownership in associates then the Company discontinue to recognize its portion of further losses. The obligation to recognize additional losses exceed the Company's ownership is recognized only to the extent that the Company has incurred legal or constructive obligation or made payments on behalf of associates.

2.h. Instrumen Keuangan 2.h. Financial Instruments

Aset Keuangan Financial Asset Perusahaan dan entitas anak mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi

The Company and its subsidiary classify their financial assets in the following categories (i) financial assets at fair value through profit or loss, (ii) loans and receivables, (iii) investments held to maturity and (iv) financial assets available for sale. The classification depends on the purpose of the financial asset acquisition. Management determines the classification of its financial assets at

Page 16: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

13 8

aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.

initial recognition.

(i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar

Melalui Laba Rugi (FVTPL) (i) Financial Assets Measured at Fair Value through

Profit or Loss (FVTPL) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengukuran awalnya telah ditetapkan untuk dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Financial assets at fair value through profit or loss are financial assets that are intended to be traded and financial assets at the beginning measurement was determined to be measure at fair value through profit or loss. Financial assets are classified as held for trading if acquired principally for the purpose of selling or repurchasing in the near future and there is current evidence of a pattern of short-term profit taking. Derivatives are classifiedas assets held for trading unless already designated and effective as hedging instruments.

Pada tanggal laporan, Perusahaan dan entitas anak tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

At reporting date, there were no financial assets of the Company and subsidiary measured at fair value through profit or loss.

(ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang (ii) Loans and Receivables Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah asset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. At initial recognition, loans and receivables are recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.

Pada tanggal laporan, aset keuangan Perusahaan dan entitas anak yang dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang adalah kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan piutang pihak berelasi.

At the reporting date, financial assets of the Company and subsidiary classified as loans and receivables are cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables and due from related parties.

(iii) Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (HTM)

(iii) Held-to-maturities investments (HTM)

Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain:

Held-to-maturities investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities, and the management has the positive intention and ability to hold them to maturity, except:

a. Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;

b. Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan

c. Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.

a. those that the Company upon initial recognition designates at fair value through profit or loss;

b. those that the Company designates as available

for sale; and c. those that meet the definition of loans and

receivables.

Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya

At initial measurement, held to maturities investments are measured at fair value and their transaction costs and subsequently measured at amortized cost using

Page 17: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

14 8

perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

the effective interest rate method.

Pada tanggal laporan, Perusahaan dan entitas anak tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasi sebagai investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo.

At the reporting date, there were no financial assets of the Company and subsidiary which were classified as held-to-maturities investments.

(iv) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (AFS) (iv) Available for Sale Financial Assets (AFS) Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

Available for sale financial assets are non-derivative financial assets that are held during a certain period with the intention to sell in order to fulfill liquidity needs, changes in interest rates or foreign exchange, or are not classified as loans and receivables, held-to-maturities investments or financial assets at fair value through profit or loss.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian laporan perubahan ekuitas akan diakui pada laporan laba rugi. Sedangkan penghasilan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari asset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi.

At initial recognition, available for sale financial assets are recognized at fair value plus transaction costs and are subsequently measured at fair value with any gain or loss recognized at the statement of changes in equity, except for impairment loss and foreign exchange up to the financial assets are derecognized. If available for sale financial assets are impaired, the accumulated gain or loss that was previously recognized in the statement of changes in equity is recognized in the statement of income. Interest income is calculated using the effective interest rate method and gains or losses from changes in exchange rates are recognized in the statement of income.

Pada tanggal laporan, Perusahaan dan entitas anak tidak memiliki aset keuangan yang dikategorikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual.

As of reporting date, the Company and subsidiary have no the financial assets which are classified as available for sale.

Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Financial Liabilities and Equity Instruments Klasifikasi sebagai Liabilitas atau Ekuitas Classification as debt or equity Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dan entitas anak diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.

Financial liabilities and equity instruments issued by the Company and subsidiary are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.

Instrumen Ekuitas Equity Instruments Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan dan entitas anak setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.

An equity instrument is any contract that evidences are residual interest in the assets of the Company and subsidiary after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issuance costs.

Page 18: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

15 8

Pada tanggal laporan, instrumen ekuitas adalah modal saham.

At the reporting date, the equity instrument is share capital.

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i)liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Financial liabilities are classified into (i) financial liabilities at fair value through profit or loss (FVTPL)and (ii) financial liabilities at amortized cost.

(i) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar

Melalui Laba Rugi (i) Financial Liabilities Measured at Fair Value

through Profit or Loss (FVTPL) Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengukuran awalnya telah ditetapkan untuk dinilai pada nilai wajar melalui laba rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

The fair value of financial liabilities measured at FVTPL are the financial liabilities that are designated for trading and financial liabilities at the beginning measurement was determined to be measure at fair value through profit or loss. Financial liabilities are classified for trading if acquired primarily for the purpose of selling or repurchasing in the near term and there is current evidence of a pattern of short-term profit taking. Derivatives are classified as trading liabilities except when effectively designated as hedging instruments.

Pada saat pengakuan awal seluruh liabilitas keuangan diakui pada nilai wajarnya setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

At initial recognition, financial liabilities are measured at fair value, net of transaction costs, and are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.

Pada tanggal laporan, Perusahaan dan entitas anak tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

At the reporting date, the Company and subsidiary have no financial liabilities measured at FVTPL.

(ii) Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya

Perolehan Diamortisasi (ii) Financial Liabilities Measured at Amortized Cost

Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Financial liabilities that are not classified as financial liabilities at FVTPL are categorized and measured using amortized cost.

Pada tanggal laporan, liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi adalah utang usaha, utang lain-lain, biaya masih harus dibayar, uang jaminan dari pelanggan, pinjaman bank dan utang pihak berelasi.

As of the reporting date, financial liabilities of the Company and subsidiary measured at amortized cost consist of trade payables, other payables, accrued expenses, customers deposit, bank loans and due to related parties.

Penurunan Nilai Aset Keuangan Impairment of Financial Assets Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan

Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each financial position’s reporting date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been impacted.

Page 19: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

16 8

atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai.

For quoted and unquoted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be an objective evidence of impairment.

Beberapa bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:

Some objective evidence for impairment value are as follows:

• kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbitan atau pihak peminjam; atau

• pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

• terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.

• significant financial difficulty of the issuer or counter party; or

• breach of contract, such as default or delinquency in interest or principal payments; or

• it becoming probable that the borrower will enter bankcruptcy or financial reorganization.

Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan dan entitas anak atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.

For certain categories of financial assets, such as receivables, the impairment value of assets are assessed individually. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Company and subsidiary is past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period and observable changes in the national or local economic conditions that correlate with default on receivables.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.

For financial assets carried at amortised cost, the amount of impairment is the difference between the assets’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial assets’s original effective interest rate.

Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi.

The carrying amount of the financial asset is directly reduced by the amount of impairment loss for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written-off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognized in the statement of income.

Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi dalam periode yang bersangkutan.

When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognized in equity are reclassified to the statement of income in the current period.

Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang

With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognised impairment loss is reversed

Page 20: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

17 8

sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.

through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment on the date of the impairment is reversed does not exceed what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized.

Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas.

In respect of AFS equity securities, impairment losses previously recognized in the statement of income are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognized directly in equity.

Reklasifikasi Aset Keuangan Reclassification of Financial Assets Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset keuangan hanya terbatas pada instrumen utang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar asset keuangan pada tanggal reklasifikasi.

Reclassification is only permitted in rare circumstances and where the asset is no longer held for the purpose of selling in the short-term. In all cases, reclassification of financial assets is limited to debt instruments. Reclassifications are accounted for at the fair value of the financial asset on the date of reclassification.

Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Derecognition of Financial Assets and Liabilities Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan dan entitas anak tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan dan entitas anak mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan dan entitas anak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan dan entitas anak masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan dan entitas anak telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.

The Company and subsidiary derecognize a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company and subsidiary neither transfer nor retain substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Company and subsidiary recognize their retained interest in the asset and an associated liability for the amounts they may have to pay. If the Company and subsidiary retain substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Company and subsidiary continue to recognize the financial asset and also recognize a collateralized borrowing for the proceeds received. The Company and subsidiary derecognize financial liabilities when, and only when, the Company and subsidiary obligations are discharged, cancelled or expire.

Metode Suku Bunga Efektif Effective Interest Method Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang

The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and others paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.

Page 21: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

18 8

lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.

Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.

Estimasi Nilai Wajar Fair Value Determination Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan.

The fair value of financial instruments traded in an active market is determined based on the prevailing market value as of statement of financial position date.

Investasi pada efek ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia dicatat sebesar biaya perolehan.

Investments in unquoted equity securities are recorded at cost.

Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak diperdagangkan di pasar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Perusahaan dan entitas anak menggunakan metode discounted cash flows dengan menggunakan asumsi-asumsi berdasarkan kondisi pasar yang ada pada saat tanggal laporan posisi keuangan untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan lainnya.

The fair value of other financial instruments not traded in an active market is determined using certain valuation techniques. The Company and subsidiary use discounted cashflows with assumptions based on market conditions at statement of financial position date to determine the fair value of other financial instruments.

2.i. Piutang Usaha 2.i Trade Receivables Pada saat pengakuan awal piutang usaha diukur sebesar nilai wajar dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi penyisihan penurunan nilai.

Trade receivables are recognized initially at fair value and subsequently measured at amortized cost using effective interest method, less allowance for impairment.

Penyisihan penurunan nilai dibentuk ketika terdapat bukti obyektif bahwa Perusahaan dan entitas anak tidak akan dapat menagih semua piutang sesuai dengan persyaratan awal piutang. Kesulitan keuangan yang signifikan pada debitur, probabilitas bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau reorganisasi keuangan, dan wanprestasi atau tunggakan dalam pembayaran dianggap sebagai indikator bahwa piutang usaha telah turun nilainya. Jumlah penyisihan tersebut adalah selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan, yang didiskontokan pada suku bunga efektif awal.

An allowance for impairment is established when there is objective evidence that the Company and subsidiary will not be able to collect all amounts due according to the original terms of receivables. Significant financial difficulties of the debtor, the probability that the debtor will enter bankruptcy or financial reorganization, and default or delinquency in payments are considered indicators that a trade receivable is impaired. The amount of allowance is the difference between the assets’ carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the original effective interest rate.

Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan, dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Ketika piutang usaha tidak dapat ditagih, piutang tersebut dihapuskan terhadap akun penyisihan. Penerimaan kemudian atas jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account, and the amount of the loss is recognized in the consolidated statements of income. When a trade receivable is uncollectible, it is written-off against the allowance account for receivables. Subsequent recoveries of amounts previously written-off are credited against the consolidated statements of comprehensive income.

2.j. Persediaan 2. j. Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih (net realizable value). Harga perolehan persediaan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata (average

Inventories are carried at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined by the average method. Allowance for inventory obsolescence is provided based on the review of the condition of the

Page 22: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

19 8

method). Penyisihan persediaan usang dibentuk berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi masing-masing persediaan pada akhir tahun, sedangkan penyisihan penurunan nilai dibentuk untuk menurunkan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersih.

individual inventory items at the end of the year, while the allowance for decline in value is provided to reduce the carrying values of the inventories to their net realizable values.

2.k. Biaya Dibayar di Muka 2.k. Prepaid Expenses Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over the periods benefitted using the straight-line method.

2.l. Aset Tetap 2.l. Property, Plant and Equipment Tanah, bangunan dan prasarana serta mesin dan peralatan dicatat pada jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai yang terjadi setelah tanggal revaluasi. Revaluasi dilakukan dengan keteraturan yang cukup reguler untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dari jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada tanggal posisi keuangan. Atas perubahan kebijakan akuntansi dari model biaya ke model revaluasi, maka perubahan tersebut berlaku secara prospektif.

Land, buildings and improvements, and machines and equipment are stated at their revalued amount, being the fair value at the date of revaluation, less any subsequent accumulated depreciation and subsequent accumulated impairment losses. Revaluations are performed with sufficient regularity such that the carrying amount does not differ materially from that which would be determined using fair values at financial position date. The changes of accounting policies from cost model to cost revaluation are applied prospectively.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus untuk kelompok bangunan dan prasarana sedangkan untuk kelompok selain bangunan dan prasarana disusutkan dengan metode saldo menurun ganda berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis sebagai berikut:

Depreciation is computed using the straight-line method for buildings and improvements, depreciation of non-buildings and improvements are computed using the double-declining-balance-method based on the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/Years

Bangunan dan prasarana 20 Buildings and improvements Mesin dan peralatan 4 – 25 Machines and equipment

Estimasi masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.

The estimated of useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at the end of the year and the effect of any changes in estimate accounted for prospectively.

Kenaikan yang berasal dari revaluasi tanah, bangunan dan mesin tersebut langsung dikreditkan ke surplus revaluasi pada pendapatan komprehensif lain, kecuali sebelumnya penurunan revaluasi atas aset yang sama pernah diakui dalam laporan laba rugi komprehensif, dalam hal ini kenaikan revaluasi hingga sebesar penurunan nilai aset akibat revaluasi tersebut, dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif. Penurunan jumlah tercatat yang berasal dari revaluasi aset tetap dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif apabila penurunan tersebut melebihi saldo akun surplus revaluasi aset tetap yang berasal dari revaluasi sebelumnya, jika ada.

Any revaluation increase arising on the revaluation of such land, buildings and machines is credited to the revaluation surplus in other comprehensive income, except to the extent that it reverses a revaluation decrease, for the same asset which was previously recognized in profit or loss, in which case the increase is credited to profit and loss to the extent of the decrease previously charged. A decrease in carrying amount arising on the revaluation is charged to profit or loss to the extent that it exceeds the balance, if any, held in the properties revaluation reserve relating to a previous revaluation.

Page 23: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

20 8

Dampak atas pajak penghasilan, jika ada yang dihasilkan dari revaluasi aset tetap diakui dan diungkapkan sesuai dengan PSAK 46 tentang akuntansi pajak penghasilan.

Impact on income tax, if any resulting from the revaluation of fixed assets are recognized and disclosed in accordance with SFAS 46 on income tax accounting.

Penyusutan atas nilai revaluasian bangunan dan prasarana serta mesin dan peralatan dibebankan ke laporan laba rugi. Bila aset tetap yang telah direvaluasi dilepas atau dihentikan penggunaannya, saldo surplus revaluasi tersisa dipindahkan langsung ke saldo laba beserta pengaruh pajaknya.

Depreciation on revalued buildings and improvements, and machines and equipment are charged to profit or loss. On sale or retirement of a revalued vessel, the attributable revaluation surplus remaining in the property, plant and equipment revaluation reserve is transferred directly to retained earnings.

Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi diperlakukan dengan cara dieliminasikan terhadap jumlah tercatat bruto dari aset dan jumlah tercatat neto setelah eliminasi disajikan kembali sebesar jumlah revaluasian dari aset tersebut.

Accumulated depreciation at the date of revaluation is treated in a manner eliminated against the gross carrying amount of assets and the carrying amount net of eliminations is presented again at the amount of revaluation of assets.

Keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjualan atau penghentian tanah, bangunan dan prasarana serta mesin dan peralatan ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut dan dicatat dalam laporan laba rugi.

The gain or loss arising on sale or retirement of land, buildings and improvements and machines and equipment is determined as the difference between the sales proceeds and carrying amount of the assets and is recognized in the statement of income.

Aset Tetap Lainnya Other Equipment Aset tetap lainnya dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Other equipment is stated at cost less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses. Depreciation is computed using the double-declining method based on the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/Years

Kendaraan 2 – 4 Vehicles Inventaris kantor 2 – 4 Office furniture and fixtures

Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri.

Assets held under finance leases are depreciated based on the same estimated useful life as owned assets.

Estimasi masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.

The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimates accounted for on a prospective basis.

Penyusutan dihentikan lebih awal ketika aset yang dimiliki diklasifikasikan sebagai aset untuk dijual atau aset tersebut termasuk dalam kelompok aset yang tidak digunakan lagi.

Depreciations are discontinued earlier if the classification of assets owned are ready to dispose of or those assets are retired.

Aset yang tidak digunakan dan tidak diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual serta yang masih memiliki umur ekonomis tetap disusutkan.

Other equipment that are not used, not classified as assets held for sale and still have economic life are depreciated.

Jumlah tercatat aset tetap yang dilepaskan atau sudah tidak mempunyai manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya

Net book value of other equipment is not booked when such they are disposed or when they have no expected economical future value from their usage or disposal. Gain

Page 24: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

21 8

dihentikan pangakuannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap harus dimasukkan dalam laporan laba rugi pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya. Aset tetap yang tidak digunakan dan tidak klasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual, tetap disusutkan dan diklasifikasikan dalam aset tidak lancar lainnya.

or loss on disposal of other equipment reflected in current operations as the other equipment retired. Fixed assets, that are not in use and not classified as assets held for sale are depreciated and classified as other non-current assets.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dilepas dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari pelepasan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan.

The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add, to replace part of, or to repair an item of other equipment, are recognized as an asset if, and only if, it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciations and any impairment losses are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current operations.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi penurunan nilai yang ada. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

Construction in progress is stated at cost, less any impairment loss and is transferred to the respective, property, plant and equipment account when completed and ready for use.

2.m.Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan 2.m.Impairment of Non-Financial Assets

Pada tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan dan entitas anak menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, jumlah terpulihkan dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi jumlah terpulihkan atas suatu aset individu, Perusahaan dan entitas anak mengestimasi jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas atas aset.

At the statement of financial position date, the Company and subsidiary review the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered any impairment. If any such indication exists, the recoverable amount of the assets is estimated in order to determine the extent of any impairment loss. Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Company and subsidiary estimate the recoverable amount of the cash-generating unit of the asset.

Perkiraan jumlah terpulihkan adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah terpulihkan dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar jumlah terpulihkan dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.

Estimated recoverable amount is the higher of net selling price or value in use. If the recoverable amount of non-financial assets (cash-generating unit) is lower than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash-generating unit) is reduced to its recoverable amount and impairment loss is recognized immediately to profit or loss.

2.n. Aset Takberwujud 2.n Intangible Assets Aset takberwujud meliputi biaya perolehan perangkat lunak yang diamortisasi dengan metode garis lurus selama masa manfaatnya.

Intangible assets that consist of costs of computer software are amortized using the straight-line method over their beneficial periods.

Page 25: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

22 8

2.o. Sewa 2.o.Leases Klasifikasi sewa didasarkan atas sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada di tangan lessor atau lessee. Suatu sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laba rugi tahun berjalan dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. Pendapatan sewa dari sewa operasi diamortisasi atas dasar garis lurus selama masa sewa.

The classification of a lease is determined based on whether the lessor or lessee controls substantially all the risks and rewards incidental to ownership. Leases which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership are classified as operating leases. Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease terms. Lease income from operating leases is amortized on a straight-line basis over the lease terms.

Laba atau rugi yang terjadi dari suatu transaksi jual dan sewa kembali (sale-and-leaseback) yang merupakan sewa operasi dan harga jual sama dengan nilai wajar, maka laba atau rugi harus diakui segera. Jika harga jual di bawah nilai wajar, maka laba atau rugi harus diakui segera, kecuali rugi tersebut dikompensasikan dengan pembayaran sewa di masa depan yang lebih rendah dari harga pasar, maka rugi tersebut harus ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional dengan pembayaran sewa selama periode penggunaan aset. Jika harga jual di atas nilai wajar, selisih lebih dari nilai wajar tersebut ditangguhkan dan diamortisasi selama periode penggunaan aset.

The gain or loss on sale-and-leaseback transaction resulted in an operating lease, and the transaction is executed at fair value, shall be recognized immediately. If the sale price is below fair value, any profit or loss shall be recognized immediately except that, if the loss is compensated for by future lease payments at below market price, it shall be deferred and amortized in proportion to the lease payments over the period for which the asset is expected to be used. If the sale price is above fair value, the excess over fair value shall be deferred and amortized over the period for which the asset is expected to be used.

Laba atau rugi yang terjadi dari suatu transaksi jual dan sewa kembali (sale-and-leaseback) yang merupakan sewa pembiayaan, ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa.

The gain or loss on a sale-and-leaseback transaction that results in a finance lease is deferred and amortized over the lease term.

2.p. Imbalan Pascakerja Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek yang mencakup upah dan gaji diakui pada saat terutang kepada karyawan.

2.p.Post - Employment Benefits Short-Term Employment Benefits Short term employment benefits including wages and salaries are recognized when liable to employees.

Imbalan Pascakerja Perusahaan dan entitas anak membukukan penyisihan untuk imbalan pascakerja program imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan untuk program ini.

Post-Employment Benefits The Company and subsidiary recognize provisions for the defined benefit plan of post-employment benefits to its employees in accordance with Labor Law No.13/2003 and PSAK No. 24 (Revised 2010) “Employee Benefits”. No funding has been made for this plan.

Imbalan pascakerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada Perusahaan dan entitas anak dalam suatu periode akuntansi. Liabilitas dan beban diukur dengan menggunakan teknik aktuaria yang mencakup pula kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan Perusahaan dan entitas anak. Dalam perhitungan liabilitas, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode projected unit credit. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Akumulasi

Post-employment benefits are recognized at discounted amount when the employees have rendered their service to the Company and subsidiary during the accounting period. Liabilities and expenses are measured using actuarial techniques which include constructive obligation that arises from the Company and subsidiary’s common practices. In calculating liabilities, the benefit must be discounted using the projected unit credit method. Past service cost recognized in profit or loss when the benefit become vested and recognized as expense with straight-line method for the average period of vested benefit. Accumulated unrecognized actuarial gain (loss) that are more than 10% of the present value of defined benefit

Page 26: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

23 8

keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut.

liabilities are amortized using the straight line method over the remaining projected average service period of employees in the programme.

2.q. Pengakuan Pendapatan dan Beban 2.q. Revenue and Expense Recognition Penjualan diakui pada saat barang diserahkan dan hak kepemilikan berpindah ke pelanggan. Pendapatan jasa diakui pada saat pekerjaan telah diselesaikan dan diserahkan kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya.

Sales are recognized when the goods are delivered and ownership right has been transferred to the customers. Service revenues are recognized when the services are rendered. Expenses are recognized when incurred.

2.r. Pajak Penghasilan 2.r. Income Tax

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Current tax expense is determined based on the taxable income for the year calculated by using prevailing tax rates.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases.

Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the statement of financial position date. Deferred tax is charged or credited in the statement of income, except when it relates to items charged or credited directly to equity.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 81/2007 tentang Penurunan Tarif pajak Penghasilan untuk Perusahaan Terbuka, terhitung efektif tanggal 1 Januari 2008, yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 77/2013 tanggal 21 Nopember 2013 tambahan penurunan tarif pajak sebesar 5% diberikan kepada perusahaan publik yang terdaftar dan bertransaksi di Bursa Efek Indonesia yang memenuhi kondisi berikut:

• Paling sedikit 40% saham yang beredar dipegang oleh pemegang saham publik yang terdiri dari paling sedikit oleh 300 pihak;

• Masin-masing pemegang saham memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang beredar; dan

• Dua kondisi di atas harus dipenuhi paling singkat dalam kurun waktu 6 bulan yakni 183 hari dalam satu tahun pajak.

In accordance with Government Regulation No. 81/2007 regarding Reduced Tax Rate for Listed Companies, effective January 1, 2008, which has been amended with Government Rule No. 77/2003 dated November 21, 2013 further reduction in the tax rate by 5% is available for companies listed and traded on the Indonesian Stock Exchange that satisfy the following conditions:

• At least 40% of the outstanding shares are held by public comprising of at least 300 shareholders;

• Each shareholder holding less than 5% of the outstanding shares; and

• The two conditions above must be maintainded for at least 6 months or 184 days within 1 fiscal year.

.

Page 27: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

24 8

Insentif pengurangan tarif pajak 5% di atas hanya berlaku pada tahun dimana semua kondisi terpenuhi. Tarif insentif pajak adalah 20% dibandingkan dengan tarif normal yang berlaku 25%.

The 5% tax rate reduction incentive above is applicable only in the year where all the conditions are satisfied. The reduced tax rate is 20% compared to prevailing tax rate of 25%.

2.s. Pelaporan Segmen Operasi 2.s. Operating Segment Reporting

Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal manajemen yang di-review oleh pengambil keputusan operasional Perusahaan. Perusahaan mengidentifikasi berdasarkan sifat produk dan jasa sebagai segmen operasi Perusahaan. Informasi keuangan yang digunakan manajemen untuk mengevaluasi kinerja segmen operasi disajikan pada Catatan 29.

Operating segments were identified based on internal management reports that are reviewed by a decision maker of the Company’s operations. The Company has identified its operating segmentsby the nature of products and services. Financial information used by management to evaluate the performance of operating segments is presented in Note 29.

2.t. Laba per Saham 2.t. Earnings per Share Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam tahun yang bersangkutan.

Basic earnings per share is computed by dividing income attributable to owners of the parent entity by the weighted average number of issued and fully paid shares during the year.

3. Kas dan Setara Kas 3. Cash and Cash Equivalent

30 September/ 31 Desember/

September 30 December 31

2014 2013

Rp Rp

Kas (Termasuk Mata Uang Asing - Catatan 26) 8.333 3.060 Cash on Hand (Including Foreign Exchange - Note 26)

Bank - Pihak Ketiga Cash in Banks - Third Parties

Rupiah: Rupiah:

PT Bank Central Asia Tbk 604 1.607 PT Bank Central Asia Tbk

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 471 3.127 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank DBS Indonesia 38 PT Bank DBS Indonesia

PT Bank Permata Tbk 682 6.151 PT Bank Permata Tbk

Lain - lain (dibawah Rp 1 milyar) 187 1.920 Others (below Rp 1 billion)

Sub Jumlah 1.982 12.805 Sub Total

Dolar Amerika Serikat: US Dollar:

PT Bank Danamon Indonesia Tbk 4.962 PT Bank Danamon Indonesia Tbk

PT Bank Central Asia Tbk 2.058 2.099 PT Bank Central Asia Tbk

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.380 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Lain - lain (dibawah Rp 1 milyar) 2.233 1.232 Others (below Rp 1 billion)

Sub Jumlah 10.633 3.331 Sub Total

Jumlah 20.948 19.196 Total

Deposito Berjangka - Pihak Ketiga Time Deposit - Third Party

Rupiah 100.000 100.000 Rupiah

Jumlah 120.948 119.196 Jumlah

Tingkat bunga deposito sebesar 10% per tahun dan berjangka waktu 1 bulan. Pada tanggal 30 September 2014 dan 2013 tidak ada kas dan setara kas yang digunakan sebagai jaminan.

The annual interest of time deposit is 10% and has 1 month period. As of September 30, 2014 and 2013, no cash and cash equivalents were used as collateral.

Page 28: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

25 8

4. Piutang Usaha 4. Trade Receivables

30 September/ 31 Desember/

September 30 December 31

2014 2013

Rp Rp

a. Berdasarkan Pelanggan a. By Debtors

Pihak Ketiga Third Parties

Pelanggan Dalam Negeri 764.174 894.289 Local Debtors

Pelanggan Luar Negeri 7.446 2.571 Foreign Debtors

Jumlah 771.620 896.860 Total

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (18.144) (18.144) Allowance for Impairment Losses

Bersih 753.476 878.716 Net

Pihak Berelasi (Catatan 28) 5.829 9.333 Related Parties (Note 28)

Jumlah 759.305 888.049 Total

b. Berdasarkan Umur (hari) b. By Age

Belum Jatuh Tempo 382.708 451.631 Not Yet Due

Telah Jatuh Tempo Past Due

1 - 30 Hari 136.156 227.025 1 - 30 Days

31 - 60 Hari 48.189 116.048 31 - 60 Days

61 - 90 Hari 20.171 32.925 61 - 90 Days

Di atas 90 Hari 190.225 78.564 Over 90 Days

Jumlah 777.449 906.193 Total

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (18.144) (18.144) Allowance for Impairment Losses

Bersih 759.305 888.049 Net

c. Berdasarkan Mata Uang c. By Currencies

Rupiah 631.973 565.300 Rupiah

Dolar Amerika Serikat 145.476 340.893 US Dollar

Jumlah 777.449 906.193 Total

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (18.144) (18.144) Allowance for Impairment Losses

Bersih 759.305 888.049 Net

Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for impairment are as follows:

2013 2012

Rp Rp

Saldo Awal 18.144 16.624 Beginning Balance

Penambahan Tahun Berjalan (Catatan 23) -- 7.520 Addition During the Year (Note 23)

Penghapusan Tahun Berjalan - (6.000) Written off During the Year

Saldo Akhir 18.144 18.144 Ending Balance

Berdasarkan hasil penelaahan atas kolektabilitas piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha.

Based on its review of the collectability of individual receivables at the end of year, the management of the Company believes that the allowance for impairment are adequate to cover possible losses on uncollectible accounts.

Piutang usaha digunakan sebagai jaminan utang bank yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, PT Bank DBS Indonesia, Indonesia Eximbank,

Trade receivables are used as collateral for bank loans obtained from PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, PT Bank DBS Indonesia, Indonesia Eximbank ,

Page 29: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

26 8

PT Bank Commonwealth dan PT Bank ICBC Indonesia (Catatan 13).

PT Bank Commonwealth and PT Bank ICBC Indonesia (Note 13).

5. Persediaan 5. Inventories

30 September/ 31 Desember/

September 30 December 31

2014 2013

Rp Rp

Barang Jadi 503.267 563.699 Finished Goods

Bahan Baku 894.726 965.312 Raw Materials

Bahan Pembantu 233.821 238.291 Indirect Materials

Jumlah 1.631.814 1.767.302 Total

Manajemen berkeyakinan bahwa nilai persediaan mencerminkan nilai realisasi bersih.

Management believes that thevalue of inventories reflect the net realizable value.

Persediaan digunakan sebagai jaminan atas utang bank yang diperoleh dari Indonesia Eximbank, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, PT Bank DBS Indonesia, PT Bank Commonweath dan PT Bank ICBC Indonesia (Catatan 13).

Inventories are used as collateral for bank loans obtained from Indonesia Eximbank, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, PT Bank DBS Indonesia , PT Bank Commonwealth and PT Bank ICBC Indonesia (Note 13).

Persediaan diasuransikan kepada PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Krida Upaya Tunggal dan PT Asuransi MSIG Indonesia terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp911.618 dan Rp564.550 masing-masing pada tanggal 30 September 2014 dan sebesar Rp 419.500 dan USD 15,000 pada tanggal 30 September 2013. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari kebakaran dan risiko lainnya.

Inventories were insured with PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Krida Upaya Tunggal and PT Asuransi MSIG Indonesia against fire, theft and other possible risks with amounts insured equaling Rp911,618 and Rp564,550 as of September 30, 2014 and Rp 419,500 and USD 15,000 as September30,2013, respectively. The Company’s management believes that its insurance coverage is adequate to cover the possible losses to inventories from fire and other risks.

6 Aset Keuangan Lancar Lainnya 6. Other Current Financial Assets Akun ini terdiri dari : This account consist of :

30 September/ 31 Desember/

September 30 December 31

2014 2013

Rp Rp

Deposito Berjangka 150.000 150.000 Time Deposit

Piutang Lain-lain - Neto 33.479 43.241 Other Receivables - Net

Jumlah 183.479 193.241 Total

Page 30: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

27 8

7. Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka 7. Advances and Prepaid Expenses

30 September/ 31 Desember/

September 30 December 31

2014 2013

Rp Rp

Uang Muka Pembelian 92.615 28.732 Purchase Advances

Biaya Dibayar di Muka 41.768 6.830 Prepaid Expenses

Jumlah 134.383 35.562 Total

Uang muka pembelian terutama merupakan uang muka terkait pembelian bahan baku.

Purchase advances mainly consist of advances which related to the purchase of raw materials.

8. Investasi pada Entitas Asosiasi 8. Investment in Associates

31 Desember/ December 31, 30 Sept/Sept 30,

2013 2014

Nilai Tercatat Awal Tahun/ Penambahan Penyertaan/ Penurunan Nilai / Bagian Laba (Rugi) Bersih/ Nilai Tercatat Awal Tahun/

Carrying Value Addition of Investment Impairment Value Equity in Net Earning Carrying Value

at Beginning of the Year of Associates at Beginning of the Year

Rp Rp Rp Rp Rp

Metode Ekuitas Equity Method

PT Sanko Steel 25.440 -- 25.440 PT Sanko Steel

PT Poses -- -- -- -- -- PT Poses

Jumlah 25.440 -- -- 25.440 Total

31 Desember/ December 31, 31 Desember / December 31,

2012 2013

Nilai Tercatat Awal Tahun/ Penambahan Penyertaan/ Penurunan Nilai / Bagian Laba (Rugi) Bersih/ Nilai Tercatat Awal Tahun/

Carrying Value Addition of Investment Impairment Value Equity in Net Earning Carrying Value

at Beginning of the Year of Associates at Beginning of the Year

Rp Rp Rp Rp Rp

Metode Ekuitas Equity Method

PT Sanko Steel -- 24.132 1.308 25.440 PT Sanko Steel

PT Poses 289 -- (289) -- PT Poses

Berdasarkan akta No. 8 oleh notaris Lusia Hutabarat, SH, di Jakarta, tanggal 9 Januari 2013, Perusahaan melakukan penyertaan saham di PT Sanko Steel Indonesia sebesar Rp24.132 atau 50% kepemilikan saham dimana Perusahaan bukan pemegang saham pengendali.

Investasi saham pada PT Poses oleh Perusahaan pada tahun 2011, dengan harga perolehan Rp446 atau 20% kepemilikan saham dimana Perusahaan bukan pemegang saham pengendali. Pada tahun 2013, Perusahaan mencatat penurunan nilai atas investasi pada PT Poses tersebut sebesar Rp289.

Based on the deed No. 8 dated January 9, 2013 by Lusia Hutabarat, SH, notary in Jakarta, the Company invested in PT Sanko Steel Indonesia amounting Rp24,132 or 50% of the equity shares whereby the Company is non-controlling shareholder.

Investment in PT Poses by the Company in 2011 were acquired for Rp446 or 20% of the equity shares whereby the Company is non-controlling shareholder. As of 2013, the Company recognized value impairment of investment on PT Poses amounting to Rp289.

Page 31: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

28 8

9. Aset Tetap 9. Property, Plant and Equipment

1 Januari/ Eliminasi Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Surplus Jumlah/

January 1, 2014 Akumulasi Additions Deductions Reclassification Revaluasi Total

Penyusutan/ (Catatan 19)/ Biaya Nilai

Elimination of Revaluation Perolehan/ Revaluasian/

Accumulated Surplus Acquisition Revaluation

Depreciation (Note 19) Cost

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya Perolehan/Revaluasi Acquisition Cost/Revaluation:

Pemilikan Langsung Direct Acquisitions

Tanah 624.148 -- -- -- -- -- 624.148 -- 624.148 Land

Bangunan dan Prasarana 134.413 6.462 -- -- 6.671 -- 134.622 -- 134.622 Buildings and Improvements

Mesin dan Peralatan 316.080 62.838 29.044 179 24.544 -- 306.652 -- 306.652 Machines and Equipment

Kendaraan 16.256 -- 2.421 85 -- -- 18.592 18.592 -- Vehicles

Inventaris Kantor 16.031 -- 8.258 43 21 -- 24.267 24.267 -- Office Furniture and Fixtures

Aset Dalam Penyelesaian - -- -- -- -- -- Construction in Progress

Bangunan dan Prasarana 20.349 -- 66.618 9.828 (6.671) -- 70.469 70.469 -- Buildings and Improvements

Mesin dan Peralatan 27.843 -- 56.438 3 (49.528) -- 34.750 34.750 -- Machines and Equipment

Inventaris Kantor 21 -- 155 -- (21) -- 155 155 -- Office Furniture and Fixtures

Aset Pembiayaan - -- -- -- -- -- Finance Leased Assets

Mesin dan Peralatan 24.036 -- 3.985 2.735 24.984 -- 50.271 -- 50.271 Machines and Equipment

Jumlah 1.179.177 69.300 166.921 12.872 -- -- 1.263.926 148.234 1.115.692 Total

Akumulasi Penyusutan: Accumulated Depreciation:

Pemilikan Langsung Direct Acquisitions

Bangunan dan Prasarana -- 6.462 6.462 -- -- -- (0) Buildings and Improvements

Mesin dan Peralatan -- 62.838 62.838 16 (874) -- (889) Machines and Equipment

Kendaraan 9.520 - 1.613 85 0 -- 11.048 Vehicles

Inventaris Kantor 11.164 - 2.563 43 -- -- 13.684 Office Furniture and Fixtures

Aset Pembiayaan -- - - -- -- -- -- Finance Leased Assets

Mesin dan Peralatan 930 - 4.031 -- 874 -- 5.836 Machines and Equipment

21.614 69.300 77.508 144 0 -- 29.678 Total

Nilai Tercatat 1.157.563 1.234.247 Book Value

30 Sept/Sept 30, 2014

1 Januari/ Eliminasi Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Surplus Jumlah/

January 1, 2013 Akumulasi Additions Deductions Reclassification Revaluasi Total

Penyusutan/ (Catatan 19)/ Biaya Nilai

Elimination of Revaluation Perolehan/ Revaluasian/

Accumulated Surplus Acquisition Revaluation

Depreciation (Note 19) Cost

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya Perolehan/Revaluasi Acquisition Cost/Revaluation:

Pemilikan Langsung Direct Acquisitions

Tanah 381.154 -- 80.825 -- -- 162.170 624.148 -- 624.148 Land

Bangunan dan Prasarana 76.933 6.069 51.336 -- 10.978 1.236 134.413 -- 134.413 Buildings and Improvements

Mesin dan Peralatan 281.218 71.419 36.935 760 22.700 47.403 316.080 -- 316.080 Machines and Equipment

Kendaraan 12.672 -- 3.715 133 -- -- 16.256 16.256 -- Vehicles

Inventaris Kantor 15.174 -- 4.881 4.207 203 -- 16.031 16.031 -- Office Furniture and Fixtures

Aset Dalam Penyelesaian - -- -- -- Construction in Progress

Bangunan dan Prasarana 14.899 -- 16.435 7 (10.978) -- 20.349 20.349 -- Buildings and Improvements

Mesin dan Peralatan 8.803 -- 41.279 15 (22.224) -- 27.843 27.843 -- Machines and Equipment

Inventaris Kantor 107 -- 21 -- (108) -- 21 21 -- Office Furniture and Fixtures

Aset Pembiayaan -- -- -- Finance Leased Assets

Mesin dan Peralatan 14.620 1.492 4.871 -- (571) 6.608 24.036 -- 24.036 Machines and Equipment

Jumlah 805.580 78.980 240.298 5.122 -- 217.417 1.179.177 80.500 1.098.677 Total

Akumulasi Penyusutan: Accumulated Depreciation:

Pemilikan Langsung Direct Acquisitions

Bangunan dan Prasarana -- 6.069 6.069 -- -- -- -- Buildings and Improvements

Mesin dan Peralatan -- 71.419 68.662 103 2.860 -- -- Machines and Equipment

Kendaraan 7.328 -- 2.323 133 -- -- 9.518 Vehicles

Inventaris Kantor 12.924 -- 2.239 3.983 -- -- 11.164 Office Furniture and Fixtures

Aset Pembiayaan -- -- -- -- -- -- Finance Leased Assets

Mesin dan Peralatan 3.864 1.492 1.420 -- (2.860) -- 932 Machines and Equipment

24.116 78.980 80.713 4.219 -- -- 21.614 Total

Nilai Tercatat 781.464 1.157.563 Book Value

31 Desember/

December 31, 2013

Page 32: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

29 8

Pada tanggal 30 September 2014 dan 2013, tanah, bangunan dan prasarana serta mesin dan peralatan yang dicatat berdasarkan nilai revaluasi telah dinilai KJPP Susan Widjojo dan Rekan, penilai independen, dalam laporannya masing–masing bertanggal 28 Maret 2014 dan 15 Maret 2013. Dasar penilaian yang diterapkan adalah nilai pasar dengan menggunakan pendekatan biaya. Kecuali tanah dan bangunan yang berada di Desa Cemengkalang, Sidoarjo, dinilai oleh KJPP Felix Sutandar dan Rekan, penilai independen, dalam laporannya bertanggal 15 Januari 2014. Dasar penilaian yang diterapkan adalah nilai pasar dengan menggunakan pendekatan biaya.

As of September 30, 2014 and 2013, land, buildings and improvements and machines and equipment recorded at revalued amounts which revalued by KJPP Susan Widjojo and Partners, an independent appraisal, in reports dated March 28, 2014 and March 15, 2013, respectively. The valuation basis applied was market value by using cost approach. Unless land and building on Cemengkalang Village, Sidoarjo, revalued by KJPP Felix Sutandar and Partners, independent appraisal, in report dated January 15, 2014. The valuation basis applied was market value by using cost approach.

Penyusutan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

The depreciation expenses for the years ended September 30, 2014 and 2013 were charged to the following :

30 September/ 31 Desember/

September 30 December 31

2014 2013

Rp Rp

Beban Pabrikasi (Catatan 21) 74.261 77.644 Manufacturing Expenses (Note 21)

Beban Penjualan (Catatan 22) 231 315 Selling Expenses (Note 22)

Beban Umum dan Administrasi (Catatan 23) 3.016 2.754 General and Administrative Expenses (Note 23)

Jumlah 77.508 80.713 Total

Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Surabaya, Pasuruan dan Karawang dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan (HGB) yang berjangka waktu antara 20 dan 30 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2013 dan 2031. Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Gresik dan saat ini sedang dalam proses perubahan hak legal menjadi atas nama Perusahaan.

The Company owns several plots of land that are located in Surabaya, Pasuruan and Karawang with Building Use Rights (Hak Guna Bangunan or HGB) for a period of 20 and 30 years that will mature in the years between 2013 and 2031. The Company owns several plots of land located in Gresik and is still in the process of changing the legal right to such plots to the name of Company.

Pada 30 September 2014, nilai tercatat aset dalam penyelesaian Perusahaan mencapai 80% dari besarnya nilai kontrak, dimana estimasi penyelesaian aset di 2014. Tidak terdapat hambatan yang signifikan dalam penyelesaian aset.

On September 30, 2014, the carrying value of the construction in progress of the Company was 80% of the amount value of the contract, where the estimated settlement of assets in 2014 There are no significant barriers to the completion of asset.

Mesin milik Perusahaan dijadikan jaminan atas utang bank yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 13).

Property, plant and equipment are used as collateral for the bank loans obtained from PT Bank Central Asia Tbk (Note 13).

Seluruh aset tetap kecuali tanah, telah diasuransikan kepada PT Krida Upaya Tunggal, PT Asuransi Allianz Utama, PT Jasindo dan PT Asuransi Wahana Tata terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp437.715 dan Rp521.846 masing-masing pada tanggal 30 September 2014 dan 2013. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi tersebut adalah cukup untuk menutup kerugian dari risiko atas aset yang dipertanggungkan.

All property, plant and equipment, except land, were insured with PT Krida Upaya Tunggal, PT Asuransi Allianz Utama, PT Jasindo dan PT Asuransi Wahana Tata with against fire, theft and other possible risks with the amounts insured equalling Rp437,715 and Rp521,846 as of September 30, 2014 and 2013, respectively. Management believes that the Company’s insurance coverage is adequate to cover all possible losses to the assets insured.

Page 33: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

30 8

10. Aset Tidak Lancar Lainnya 10. Other Non-Current Assets Akun ini terdiri dari pembayaran uang muka pembelian atas tanah yang belum direalisasikan perolehannya masing-masing sebesar Rp 39.909 dan Rp 33.827 pada 30 September 2014 dan 31 Desember 2013.

This account consists of unrealized payment of advances for purchase of land amounted to Rp 39.909 and Rp 33.827 as of September 30, 2014 and December 31,2013 respectively.

11. Utang Usaha 11. Trade Payables

30 September/ 31 Desember/

September 30 December 31

2014 2013

Rp Rp

a. Berdasarkan Pemasok a. By Suppliers

Pihak Ketiga: Third Parties:

Pemasok Dalam Negeri 294.321 352.309 Local Suppliers

Pemasok Luar Negeri 173.469 271.612 Foreign Suppliers

467.790 623.921

Pihak Berelasi (Catatan 28) 971 879 Related Parties (Note 28)

Jumlah 468.761 624.800 Total

30 September/ 31 Desember/

September 30 December 31

2014 2013

Rp Rp

b. Berdasarkan Umur b. By Age

Belum Jatuh Tempo 21.340 36.655 Not Yet Due

Telah Jatuh Tempo : Past Due

1 - 30 Hari 162.503 255.925 1 - 30 Days

31 - 60 Hari 72.857 107.339 31 - 60 Days

61 - 90 Hari 62.964 56.581 61 - 90 Days

Di atas 90 Hari 149.097 168.300 Over 90 Days

Jumlah 468.761 624.800 Total

30 September/ 31 Desember/

September 30 December 31

2014 2013

Rp Rp

c. Berdasarkan Mata Uang b. By Currencies

Dolar Amerika Serikat 223.568 357.714 US Dollar

Rupiah 243.690 262.535 Rupiah

Euro 845 4.050 Euro

Yen Jepang 604 353 Japanese Yen

Dolar Singapura 54 148 Singapore Dollar

Jumlah 468.761 624.800 Total

Tidak terdapat jaminan yang diberikan sehubungan dengan utang usaha tersebut. Saldo utang usaha dalam mata uang asing diungkapkan pada Catatan 26.

There is no collateral in regard with trade payables.

The balance of trade payable in foreign currency are disclosed on Note 26.

Page 34: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

31 8

12. Beban Akrual 12. Accrued Expenses

Akun ini terdiri dari : This account consist of :

30 September/ 31 Desember/

September 30 December 31

2014 2013

Rp Rp

Ekspor dan Pengiriman 3.833 7.198 Export and Freight

Bunga Pinjaman 1.050 3.784 Interest Expense

Komisi 1.311 428 Commisions

Lain-lain 1.442 6.502 Others

Jumlah 7.636 17.912 Total

13. Utang Bank 13. Bank Loans

a. Utang Bank Jangka Pendek a. Short-Term Bank Loans

30 September/ 31 Desember/

September 30 December 31

2014 2013

Rp Rp

PT Bank Central Asia Tbk 562.774 726.238 PT Bank Central Asia Tbk

Indonesia Eximbank 170.000 170.000 Indonesia Eximbank

PT Bank Danamon Indonesia Tbk 160.681 132.927 PT Bank Danamon Indonesia Tbk

PT Bank Commonwealth 100.000 95.000 PT Bank Commonwealth

PT Bank ICBC Indonesia 70.000 72.076 PT Bank ICBC Indonesia

HSBC Bank 125.262 HSBC Bank

PT Bank DBS Indonesia -- 51.568 PT Bank DBS Indonesia

Jumlah 1.188.717 1.247.809 Total

b. Utang Bank Jangka Panjang b. Long-Term Bank Loans

30 September/ 31 Desember/

September 30 December 31

2013 2012

Rp Rp

PT Bank Central Asia Tbk 191.509 192.084 PT Bank Central Asia Tbk

Jumlah 191.509 192.084 Total

Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun (22.763) (52.481) Current Portion

Bagian Jangka Panjang 168.746 139.603 Long Term Bank Loans

Tingkat bunga per tahun: Interest rates per annum:

Rupiah 10,75% - 11,25% 9,75%-11% Rupiah

Dolar Amerika Serikat 4,5% - 5% 4,5%-5% US Dollar

Penjelasan pokok perjanjian – perjanjian pinjaman bank adalah sebagai berikut:

Details of the loan agreements are as follows:

Page 35: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

32 8

PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk Pada tanggal 8 Juli 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berupa: a. Fasilitas kredit lokal (Rekening Koran) terhitung tanggal

8 Juli 2011 dan berakhir pada tanggal 8 Juli 2012 dan telah diperpanjang hingga 8 Oktober 2012 dengan jumlah tidak melebihi Rp200.000 dengan bunga 9,75% per tahun.

b. Fasilitas Installment Loan, berlaku pada tanggal 8 Juli 2011 atau tanggal lain yang disepakati oleh BCA dan Perusahaan yang berakhir pada tanggal 8 Juli 2016 dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 200.000 dengan bunga 9,75% per tahun. Pada tanggal 22 Agustus 2011 ada perubahan fasilitas installment loan yaitu jumlah pokok yang tidak melebihi Rp194.816.

c. Fasilitas omnibus L/C untuk pembukaan L/C dan SKBDN (sight, usance, UPAS) multicurrency dan T/R - Trust Receipt (IDR) sebesar USD130,000. Bunga UPAS L/C dan atau SKBDN adalah sebesar 5,75% pertahun dalam mata uang USD dan 9,75% per tahun untuk mata uang IDR dan 9,75% untuk fasilitas TR.Omnibus L/C terbagi atas sublimit T/R IDR, Bank Garansi, time loandannon revolving serta standby L/C.

d. Fasilitas bank garansi yang terhitung tanggal 8 Juli 2011 dan berakhir tanggal 8 Juli 2012 dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp30.000.

e. Fasilitas Letter of Guarantee, yang berlaku tanggal 8 Juli 2011 dan berakhir tanggal 8 Juli 2012 dengan jumlah pokok tidak melebihi USD5,000.

f. Selain itu BCA juga memberikan fasilitas Forex Line kepada Perusahaan dengan jumlah tidak melebihi USD6,000.

On July 8, 2011, the Company obtained a loan facility from PT Bank Central Asia Tbk (BCA) comprising the following: a. Local credit facility (current account) commencing on July

8, 2011 and ending on July 8, 2012, which has been extended to October 8, 2012 with principal amount to exceed Rp200,000 with 9.75% interest per year.

b. Installment loan facility, effective on July 8, 2011 or such other date as agreed by BCA and the Company that will mature on July 8, 2016 with a principal amount not to exceed Rp200,000 and an interest rate of 9.75 % per annum. On August 22, 2011, the principal amount of the facility installment loan was amended and may not exceed Rp194,816.

c. Omnibus letter of credit facility for opening letter of credit and domestic letter of credit (sight, usance, UPAS) multi-currency and T/R – Trust Receipt (IDR) amounting to USD130,000. The letter of credit UPAS and or domestic letter of credit bear interest rate of 5.75% per annum in USD currency, 9.75% per annum for IDR currency, and 9.75% for T/R facility. Omnibus letter of credit consist of sublimit T/R IDR, Bank Guarantee, time loans, non-revolving and standby letter of credit.

d. Bank guarantee facility effective on July 8, 2011 and matured on July 8, 2012 with maximum credit of Rp30,000.

e. Letter of guarantee facility prevailing on July 8, 2011 and matured on July 8, 2012 with maximum credit of USD5,000.

f. In addition, BCA has provided forex line facility to the Company with maximum credit of USD6,000.

Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan Aktiva tetap, piutang usaha dan persediaan Perusahaan

The loan facility was collateralized by property, plants and equipments, trade receivables and inventories.

Pada tanggal 27 Juni 2012 BCA telah menyetujui untuk memperpanjang batas waktu penarikan dan/ atau penggunaan fasilitas kredit berupa :

On June 27, 2012, BCA agreed to extend the deadline of withdrawal and / or use of the credit facility to the following:

a. Fasilitas Rekening Koran/ Lokal : terhitung sejak tanggal

8 Juli 2012 dan berakhir pada tanggal 8 Oktober 2012. b. Fasilitas Omnimbus Letter of Credit : terhitung sejak

tanggal 8 Juli 2012 dan berakhir pada tanggal 8 Oktober 2012.

c. Fasilitas Bank Garansi : terhitung sejak tanggal 8 Juli 2012 dan berakhir pada tanggal 8 Oktober 2012.

d. Fasilitas Letter of Guarantee : terhitung sejak tanggal 8 Juli 2012 dan berakhir pada tanggal 8 Oktober 2012.

e. Fasilitas Foreign Exchange Line : terhitung sejak tanggal 8 Juli 2012 dan berakhir pada tanggal 8 Oktober 2012.

a. Local Credit Facility (Current Account) : from July 8, 2012 and to October 8, 2012.

b. Omnimbus Letter of Credit Facility : from July 8, 2012 and to October 8, 2012.

c. Bank Guarantee Facility : from July 8, 2012 and to October 8, 2012.

d. Letter of Guarantee Facility : from July 8, 2012 and to October 8, 2012.

e. Foreign Exchange Line Facility : from July 8, 2012 and to October 8, 2012.

Pada tanggal 7 November 2012, Perusahaan menerima persetujuan dari BCA atas perubahan jumlah pokok fasilitas kredit serta perpanjangan fasilitas kredit tersebut menjadi : a. Fasilitas Rekening Koran/ Lokal dengan jumlah tidak

melebihi Rp100.000 yang berakhir pada tanggal 8 Juli 2013;

On November 7, 2012, the Company received approval letter from BCA for amendment of principal of credit facilities and its renewal : a. Local Credit Facility (Current Account) with maximum

amount of Rp100,000 ended July 8, 2013;

Page 36: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

33 8

b. Fasilitas Omnimbus Letter of Credit dengan jumlah pokok tidak melebihi USD200,000 yang berakhir pada tanggal 8 Juli 2013;

c. Fasilitas Bank Garansi dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp30.000 yang berakhir pada tanggal 8 Juli 2013;

d. Fasilitas Letter of Guarantee dengan jumlah pokok tidak melebihi USD5,000 yang berakhir pada tanggal 8 Juli 2013;

e. Fasilitas Foreign Exchange Line dengan jumlah tidak melebihi USD6,000 yang berakhir pada tanggal 8 Juli 2013.

b. Omnibus Letter of Credit Facility with maximum amount of USD200,000 ended July 8, 2013;

c. Bank Guarantee Facility with maximum amount of

Rp30,000 ended July 8, 2013; d. Letter of Guarantee Facility with maximum amount of

USD5,000 ended July 8, 2013; e. Foreign Exchange Line Facility with maximum amount of

USD6,000 ended July 8, 2013.

Pada tanggal 12 September 2013, Perusahaan menerima persetujuan dari Bank BCA atas permohonan perpanjangan, perubahan struktur dan tambahan Fasilitas Kredit sebagai berikut :

On September 12, 2013, the Company received approval letter from Bank BCA for extension request of structural changes and additional credit facilities as follows:

a. Fasilitas rekening Koran/ Lokal dengan jumlah tidak melebihi Rp100.000 yang berakhir pada 8 Juli 2014, dengan tingkat bunga 10,5% per tahun.

b. Fasilitas Installment Loan dengan jumlah tidak melebihi Rp115.568 yang berakhir pada 8 Juli 2016, dengan tingkat bunga 10,5% per tahun.

c. Fasilitas Omnimbus L/C untuk pembukaan L/C dan SKBDN (sight, usance, UPAS) multicurrency sebesar USD200,000. Bunga UPAS L/C dan atau SKBDN adalah sebesar SIBOR + 2,75% pertahun dalam mata uang USD dan 10,5% per tahun untuk mata uang IDR dan fasilitas TR. Omnibus L/C terbagi atas sublimit T/R IDR, Bank Garansi, time loan dan non revolving serta standby L/C dengan jumlah pokok tidak melebihi USD200,000 yang berakhir pada 8 Juli 2014.

d. Fasilitas Bank Garansi dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp30.000 yang berakhir pada 8 Juli 2014.

e. Fasilitas Nego/Diskonto Wesel Ekspor dengan jumlah pokok tidak melebihi USD5,000 yang berakhir pada tanggal 8 Juli 2014.

f. Fasilitas Foreign Exchange Line dengan jumlah tidak melebihi USD6,000 yang berakhir pada 8 Juli 2014.

g. Fasilitas Kredit Investasi 1 dengan plafon kredit Rp90.000 dengan jangka waktu 7 tahun, tingkat suku bunga 10,5 % per tahun.

h. Fasilitas kredit Investasi 2 dengan plafon kredit Rp53.000 dengan jangka waktu 7 tahun, tingkat suku bunga 10.50% per tahun.

a. Local credit facility (current account) with maximum amount of Rp100,000, and will mature on July 8, 2014, and bears annual interest rate of 10.5%.

b. Instalment Loan facility with maximum amount of Rp115,568 and will mature on July 8, 2016, and bears annual interest rate of 10.5%.

c. Omnibus Letter of Credit Facility for opening letter of credit and domestic letter of credit (sight, usance, UPAS) multi-currency amounting to USD200,000. The letter of credit UPAS and or domestic letter of credit with bear interest rates of SIBOR + 2.75% per annum in USD currency, 10.5% per annum for IDR currency and T/R facility. Omnibus letter of credit consist of sublimit T/R IDR, Bank Guarantee, time loans, non-revolving and standby letter of credit with maximum amount of USD200,000 which ended July 8, 2014.

d. Bank Guarantee Facility with maximum amount of Rp30,000 and will mature on July 2014.

e. Negotiation or Discount of Export Notes Facility with maximum amount of USD5,000 and will mature on July 8, 2014.

f. Foreign Exchange Line Facility with maximum amount of USD6,000 and will mature on July 8, 2014.

g. Investment Credit 1 Facility with amount of Rp9,000 for 7 years, with interest rate of 10.50 % per annum.

h. Investment Credit 2 Facility with maximum amount of Rp53,000 for 7 years, with interest rate of 10.50% per annum.

Pada tanggal 03 Juli 2014, Perusahaan menerima persetujuan dari Bank BCA atas permohonan perpanjangan, perubahan struktur dan tambahan Fasilitas Kredit sebagai berikut :

On July 03, 2014, the Company received approval letter from Bank BCA for extension request of structural changes and additional credit facilities as follows:

a. Fasilitas rekening Koran/ Lokal dengan jumlah tidak melebihi Rp100.000 yang berakhir pada 08 Oktober 2014, dengan tingkat bunga 10,5% per tahun.

b. Fasilitas Omnimbus L/C untuk pembukaan L/C dan SKBDN (sight, usance, UPAS) multicurrency sebesar USD200,000. Bunga UPAS L/C dan atau SKBDN adalah

a. Local credit facility (current account) with maximum amount of Rp100,000, and will mature on October 08, 2014, and bears annual interest rate of 10.5%.

b. Omnibus Letter of Credit Facility for opening letter of credit and domestic letter of credit (sight, usance, UPAS) multi-currency amounting to USD200,000. The letter of

Page 37: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

34 8

sebesar SIBOR + 2,75% pertahun dalam mata uang USD dan 10,5% per tahun untuk mata uang IDR dan fasilitas TR. Omnibus L/C terbagi atas sublimit T/R IDR, Bank Garansi, time loan dan non revolving serta standby L/C dengan jumlah pokok tidak melebihi USD200,000 yang berakhir pada 8 Oktober 2014.

c. Fasilitas Bank Garansi dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp30.000 yang berakhir pada 8 Oktober 2014.

d. Fasilitas Nego/Diskonto Wesel Ekspor dengan jumlah pokok tidak melebihi USD5,000 yang berakhir pada tanggal 8 Oktober 2014.

e. Fasilitas Foreign Exchange Line dengan jumlah tidak melebihi USD6,000 yang berakhir pada 8 Oktober 2014.

credit UPAS and or domestic letter of credit with bear interest rates of SIBOR + 2.75% per annum in USD currency, 10.5% per annum for IDR currency and T/R facility. Omnibus letter of credit consist of sublimit T/R IDR, Bank Guarantee, time loans, non-revolving and standby letter of credit with maximum amount of USD200,000 which ended October 08, 2014.

c. Bank Guarantee Facility with maximum amount of Rp30,000 and will mature on October 08 2014.

d. Negotiation or Discount of Export Notes Facility with maximum amount of USD5,000 and will mature on October 8, 2014.

e. Foreign Exchange Line Facility with maximum amount of USD6,000 and will mature on October 08, 2014.

Fasilitas pinjaman dari BCA ditujukan untuk pembiayaan modal kerja, pengadaan bahan baku dan suku cadang mesin, penerbitan bank garansi untuk mendukung pelaksanaan proyek penjualan, negosiasi atau diskonto wesel ekspor dan untuk meminimalisasi risiko perubahan kurs atas pinjaman mata uang asing.

These facilities from BCA were intended for working capital, the procurement of raw materials and spare part of machinary, issuance of bank guarantees to support the implementation of the sales project, negotiation or discount of export notes and minimize the risk of exchange rate changes in foreign currency loans.

Indonesia Eximbank

Indonesia Eximbank Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor (KMKE) I dan II dengan skema “Warehouse Receipt” dengan jumlah maksimum tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp230.000 dengan tingkat bunga sebesar 10,5% tahun 2010 dan 12,5% tahun 2009. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 9 Desember 2011 untuk KMKE I dan 10 Desember 2015 untuk KMKE II dan dijamin dengan persediaan bahan baku (Hot Rolled Coil) sebesar Rp306.659 tahun 2010 dan 2009 serta corporate guarantee dari PT Cakra Bhakti Para Putra pada tahun 2010.

The Company obtained a export working capital loan (KMKE) I and II facilities with a “Warehouse Receipts” scheme with maximum credit amounting to Rp230,000 in 2010 and 2009, respectively, with interest rates at 10.5% in 2010 and 12.5% in 2009. This loan matured on December 9, 2011 for KMKE I and matures on December 10, 2015 for KMKE II and was collateralized by raw material inventories (Hot Rolled Coil) amounting to Rp306,659 in 2010 and 2009 and a corporate guarantee from PT Cakra Bhakti Para Putra in 2010.

Pada tanggal 31 Januari 2011, telah dilakukan persetujuan perpanjangan fasilitas kredit dimana terdapat perubahan jenis fasilitas menjadi KMKE I sebesar Rp170.000 (bersifat revolving) dan KMKE II sebesar Rp60.000 (bersifat aflopend) dengan jangka waktu masing-masing adalah 9 Desember 2011 dan 10 Desember 2015 dan suku bunga 10,50% per tahun. Pada tanggal 28 Nopember 2011 telah dilakukan perpanjangan fasilitas kredit dengan jatuh tempo 9 Desember 2012 (KMKE I sebesar Rp170.000) dan10 Desember 2015 (KMKE II sebesar Rp51.000) dengan suku bunga masing-masing sebesar 10,0% per tahun dan 10,25% per tahun.

On January 31, 2011, the Company obtained an approval to extend the credit facility and changed the type of facility to a KMKE I amounting to Rp170,000 (revolving) and KMKE II amounting to Rp60,000 (as aflopend) with maturities of December 9, 2011 and December 10, 2015, respectively, and each with an interest rate of 10.50% per annum. As of November 28, 2011, the Bank has extended the loan to mature on December 9, 2012 (KMKE I amounting to Rp170,000) and December 10, 2015 (KMKE II amounting to Rp51,000) with interest rate 10.00% per annum and 10.25% per annum, respectively.

Pada tanggal 30 Nopember 2012, Perusahaan memperoleh Surat Persetujuan Perpanjangan Pembiayaan dari Indonesia Eximbank yang berakhir sampai dengan 9 Desember 2013. Pada tanggal 27 Maret 2013, Pinjaman Indonesia Eximbank berupa fasilitas KMKE I sebesar Rp170.000 dan KMKE II Rp36.000 telah dilunasi seluruhnya. Kemudian pada tanggal 17 Juli 2013 Perusahaan memperoleh kembali pencairan dana dari fasilitas kredit KMKE dengan nilai Rp170.000 dengan tingkat bunga 9,5% per tahun.

On November 30, 2012, the Company received approval letter for renewal of financing from Indonesia Eximbank ended December 9, 2013. On March 27, 2013, credit facility from Indonesia Eximbank named as KMKE I amounting to Rp170,000 and KMKE II amounting to Rp36,000 has been fully repaid. On July 17, 2013 the Company withdraw a credit facility KMKE amounting to Rp170,000 with interest rate 9.5% per annum .

Page 38: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

35 8

Pada tanggal 2 Desember 2013, Perusahaan memperoleh Surat Persetujuan Perpanjangan Pembiayaan dari Indonesia Eximbank yang berakhir sampai dengan 9 Desember 2014.

On December 2, 2013, the Company received approval letter for renewal of financing from Indonesia Eximbank ended December 9, 2014.

Fasilitas pinjaman dari Indonesia Eximbank ditujukan untuk modal kerja.

These facilities from Indonesia Eximbank were intended for working capital.

PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Pada tanggal 7 Mei 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk berupa pinjaman Omnibus Trade Facility dan Foreign Exchange Line dengan jumlah maksimum kredit masing-masing sebesar USD17,000 dan USD3,000 dengan tingkat bunga masing-masing sebesar SIBOR + 3,5% atau SBI + 3,5%. Perjanjian ini akan jatuh tempo pada 7 Mei 2009 dan dijamin dengan Akta Jaminan Fidusia Persediaan dan Fidusia Piutang sebesar USD17,000. Pada tanggal 18 Juli 2008, Perusahaan memperoleh tambahan limit Omnibus Trade Facility dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk sebesar USD3,000dan tambahan nilai Jaminan Fidusia sebesar USD3,000 pada tanggal 19 September 2008.

On May 7, 2008, the Company obtained an Omnibus Trade Facility and a Foreign Exchange Line Facility from PT Bank Danamon Indonesia Tbk with maximum credit amounting to USD17,000 and USD3,000, respectively, and interest at SIBOR + 3.5% or SBI + 3.5%. The credit facility matured on May 7, 2009. This loan was collateralized by Agreement of Inventory Fiduciary and Accounts Receivables Fiduciary amounting to USD17,000. On July 18, 2008, the Company obtained an additional credit limit for the Omnibus Trade Facility amounting to USD3,000 and an additional Fiduciary Guarantee amounting to USD3,000 on September 19, 2008.

Pada tanggal 19 Juni 2009, Perusahaan memperpanjang jangka waktu Omnibus Trade Facility sampai dengan tanggal 7 Agustus 2009. Dengan ketentuan penggunaan fasilitas tersebut secara bersama-sama tidak melebihi jumlah pokok USD5,000 untuk fasilitas 1 dan USD15,000 untuk fasilitas 2. Per tanggal 27 Juli 2009, ada perubahan jumlah pokok fasilitas Omnibus 2 dari semula USD15,000 menjadi USD12,000 yang akan berakhir tanggal 7 Agustus 2009.

On June 19, 2009, the Company extended the Omnibus Trade Facility until August 7, 2009, with the requirement that the use of that facility in aggregate could not exceed USD5,000 for the first facility and USD15,000 for the second facility. As of July 27, 2009, the principal amount of the second Omnibus facility was reduced from USD15,000 to USD12,000 maturing on August 7, 2009.

Pada tanggal 28 Oktober 2009, Perusahaan memperpanjang jangka waktu Omnibus Trade Facility sampai dengan tanggal 7 Agustus 2010. Dengan ketentuan penggunaan fasilitas tersebut secara bersama-sama tidak melebihi jumlah pokok USD20,000. Perusahaan hanya dapat menggunakan, menarik Omnibus Trade Facility dengan jumlah maksimum USD10,000. Pada tanggal 6 Agustus 2010, jangka waktu Omnibus Trade Facility telah diperpanjang sampai tanggal 30 Nopember 2010.

On October 28, 2009, the Company extended Omnibus Trade Facility up to August 7, 2010, with the requirement that the use of that facility in aggregate could not to exceed USD20,000. The Company only used the Omnibus Trade Facility up to a maximum credit amounting to USD10,000. On August 6, 2010, the Omnibus Trade Facility was extended until November 30, 2010.

Pada tanggal 24 Nopember 2010, Perusahaan memperpanjang jangka waktu Omnibus Trade Facility sampai dengan tanggal 30 Nopember 2011. Dengan ketentuan penggunaan fasilitas tersebut secara bersama-sama tidak melebihi jumlah pokok USD20,000. Perusahaan hanya dapat menggunakan, menarik Omnibus Trade Facility dengan jumlah maksimum USD10,000 atau ekuivalen sebesar Rp100.000.

On November 24, 2010, the Company extended the Omnibus Trade Facility up to November 30, 2011, with the requirement that the use of that facility in aggregate could not to exceed USD20,000. The Company only used the Omnibus Trade Facility up to a maximum credit amounting to USD10,000 or equivalent to Rp100,000.

Pada tanggal 23 Mei 2011, Perusahaan memperoleh tambahan kembali limit Omnibus Trade Facility dari Rp100.000 menjadi jumlah pokok setinggi-tingginya sebesar Rp200.000. Persediaan dan Piutang Usaha digunakan sebagai jaminan atas pinjaman utang bank. Tingkat suku bunga sebesar 5,5% per tahun (mata uang USD) dan 11,5% (IDR).

On May 23, 2011, the Company obtained an additional limited omnibus trade facility of between Rp100,000 to a maximum principal amount of Rp200,000. Inventories and trade receivables are used as collateral. The interest rates are 5.5% per annum (in USD currency) and 11.5% (in IDR).

Page 39: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

36 8

Pada tanggal 23 Mei 2012, Perusahaan telah memperpanjang kembali fasilitas kredit pada PT Bank Danamon Indonesia Tbk sampai dengan tanggal 23 Mei 2013.

On May 23, 2012, the Company has extended credit facility in PT Bank Danamon Indonesia Tbk until May 23, 2013.

Pada tanggal 23 Mei 2013, Perusahaan telah memperpanjang kembali fasilitas kredit pada PT Bank Danamon Indonesia Tbk sampai dengan tanggal 23 Mei 2014.

On May 23, 2013, the Company has extended credit facility in PT Bank Danamon Indonesia Tbk until May 23, 2014.

Pada tanggal 23 Mei 2014, Perusahaan telah memperpanjang kembali fasilitas kredit pada PT Bank Danamon Indonesia Tbk sampai dengan tanggal 23 Mei 2015

On May 23, 2014, the Company has extended credit facility in PT Bank Danamon Indonesia Tbk until May 23, 2015

Fasilitas pinjaman dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk ditujukan untuk pembelian bahan baku.

These facilities were intended for the procurement of raw materials.

PT Bank DBS Indonesia PT Bank DBS Indonesia Pada tanggal 28 Juli 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank DBS Indonesia berupa pinjaman trust receipt combined limit with LC, UPAS, PEF and SKBDN dengan jumlah maksimum kredit sebesar USD15,000 dan forex limit dengan jumlah maksimum kredit sebesar USD1,000, tingkat bunga TR 7,25% dan UPAS 4,25% dan akan jatuh tempo pada tanggal 28 Juli 2009 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 28 Juli 2010 dengan maksimum kredit atas Fasilitas Perbankan sebesar USD5,000, tingkat bunga TR 6,5% dan UPAS sebesar SIBOR + 3,50% per tahun. Per tanggal 5 Agustus 2010, ada perpanjangan kredit dari tanggal 28 Juli 2010 sampai dengan 28 Oktober 2010 dengan fasilitas kredit sementara yang bisa digunakan sebesar USD2,000. Per tanggal 8 Nopember 2010, ada perubahan limit kredit dari yang semula USD2,000 menjadi USD5,000 yang akan jatuh tempo tanggal 28 Juli 2011 dengan bunga TR 5,5% dan UPAS sebesar SIBOR + 3,5%. Pinjaman ini dijamin dengan Perjanjian Kebendaan Fidusia Piutang dan Persediaan sebesar USD15,000.

On July 28, 2008, the Company obtained trust receipts combined with LC, UPAS, PEF and SKBDN facilities from PT Bank DBS Indonesia with maximum credit amounting to USD15,000 and a forex limit with maximum credit amounting to USD1,000 and interest of TR at 7.25% and UPAS at 4.25%. The credit facilities matured on July 28, 2009 and were extended up to July 28, 2010 with maximum Banking Facility credit amounting to USD5,000, and interest of TR at 6.5% and UPAS at SIBOR + 3.50% per annum. On August 5, 2010, the Company extended this credit from July 28, 2010 to October 28, 2010 with a temporary credit facility that could be used amounting USD2,000. On November 8, 2010, the original credit limit of USD2,000 was increased to USD5,000, maturing on July 28, 2011 with interest rate of TR at 5.5% and UPAS at SIBOR + 3.5%. This loan is collateralized by Agreement of Accounts Receivable Fiduciary and Inventory amounting to USD15,000.

Pada tanggal 19 Mei 2011, PT Bank DBS Indonesia melakukan perubahan atas jumlah maksimum kredit dari USD2,000 menjadi USD17,000, terdiri dari USD2,000 berupa uncommitted trust receipt combined limit facility dan USD15,000 berupa uncommitted omnibus facility.

On May 19, 2011, PT Bank DBS Indonesia has increased the maximum credit from USD2,000 to USD17,000, consisting of USD2,000 as an uncommitted trust receipt combined limit facility and USD15,000 as an uncommitted omnibus facility.

Pada tanggal 13 September 2011, Perusahaan melakukan perpanjangan utang bank ini yang akan jatuh tempo pada tanggal 28 Juli 2012. Fasilitas yang tersedia hanya uncommitted omnibus sehingga jumlah maksimum kedit turun menjadi USD15,000. Perubahan tingkat suku bunga bank fasilitas kredit uncommitted omnibus terdiri dari UPAS sebesar SIBOR + 4%, T/R sebesar 5.5%, SKBDN sebesar 5%, EBLC sebesar 5%, SKBDN sebesar 5% per tahun.

On September 13, 2011, the Company extended the loan which matures on July 28, 2012. The facility is only available as an uncommitted omnibus, so the maximum credit was decreased to USD15,000. Changes to interest rate for the uncommitted omnibus credit facility consisted of UPAS at SIBOR + 4%, TR at 5.5%, EBLC at 5%, SKBDN at 5%, and domestic L/C at 5% per annum.

Pada tanggal 2 Mei 2012, Perusahaan telah melakukan perpanjangan utang bank ini yang akan jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2013. Perubahan atas jumlah maksimum kredit limit dari semula USD15,000 menjadi USD25,000 dan fasilitas Forex Line sebesar USD1,000 berupa omnimbus

On May 2, 2012, the Company has extended the bank loan which will expire on March 31, 2013. Maximum credit limit of original USD15,000 was increased to USD25,000 and Forex Line Facility amounting to USD1,000 for the omnimbus facility and interest rates on the bank loan facility were changed to

Page 40: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

37 8

facility. Perubahan tingkat suku bunga bank fasilitas kredit omnibus facility terdiri dari UPAS sebesar SIBOR + 3% untuk import LC & SKBDN, sedangkan tingkat suku bunga TR, EBLCC dan EBLCD sebesar 5,75%.

UPAS for SIBOR + 3% for import LC and SKBDN, while the TR rate, EBLCC and EBLCD is 5.75%.

Pada tanggal 27 Juni 2013, Perusahaan telah melakukan perpanjangan utang bank ini yang akan jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2014. Dan tidak diperpanjang.

On June 27, 2013, the Company has extended the bank loan which will expire on March 31, 2014.And not Extended

Fasilitas pinjaman dari PT Bank DBS Indonesia ditujukan untuk pembelian bahan baku dan meminimalisasi risiko perubahan kurs atas pinjaman mata uang asing.

These facilities were intended for the procurement of raw materials and minimize the risk of exchange rate changes in foreign currency loans.

PT Bank Commonwealth PT Bank Commonwealth Berdasarkan perjanjian pemberian fasilitas trade Nomor 18 tanggal 13 September 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Commonwealth dengan jumlah plafon sebesar USD9,500. Fasilitas ini terdiri dari fasilitas letter of credit impor / surat kredit berdokumen (sight/usance), Omnimbus Port Import Financing Omnimbus dan Trade Advance (Demand Loan) dengan tingkat bunga 5% per tahun dalam jangka waktu 12 bulan.

In accordance with trade facility agreement No. 18 dated September 13, 2012, the Company received a loan facility with maximum credit USD9,500. The facility consists of a letter of credit facility of import / letter of credit (sight/usance), Omnimbus Port Import Trade Financing Omnimbus and Trade Advance (Demand Loan) at the interest rate of 5% annually for period of 12 months.

Berdasarkan perjanjian transaksi valuta asing Nomor 19 tanggal 13 September 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas transaksi valuta asing sejumlah USD3,000 yang akan berakhir pada tanggal 14 September 2013.

In accordance with foreign exchange agreement No. 19 dated September 13, 2012, the Company received a foreign exchange transaction facility of USD3,000 until September 14, 2013.

Pada tanggal 13 September 2013, Perusahaan mendapatkan persetujuan perpanjangan fasilitas kredit sampai dengan 14 September 2014.

On September 13, 2013, the Company obtained approval for credit extension until September 14, 2014.

Pada tanggal 13 September 2014, Perusahaan mendapatkan persetujuan perpanjangan fasilitas kredit sampai dengan 14 September 2015.

On September 13, 2014, the Company obtained approval for credit extension until September 14, 2015

Fasilitas pinjaman dari PT Bank Commonwealth ditujukan untuk pembelian bahan baku.

This facility from PT Bank Commonwealth was intended for the procurement of raw materials.

PT Bank ICBC Indonesia Pada tanggal 30 Mei 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank ICBC Indonesia sebagai berikut : a. Fasilitas Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri

(SKBDN)Sight/Usance sebesar USD20.000 tersedia dalam USD dan IDR.

b. Trust Receipt (TR) Sebesar Rp180.000 dalam IDR dengan tingkat bunga 9,5% per tahun.

c. Usance Payable at Sight (UPAS LC) sebesar USD20.000 tersedia dalam USD dan IDR dengan tingkat bunga SIBOR +3,5% per tahun (USD) dan 9,5% per tahun (IDR).

d. Pinjaman Tetap on Demand (PTD) sebesar Rp70.000 dalam IDR dengan tingkat bunga 9,5% per tahun.

PT Bank ICBC Indonesia On Mei 30, 2013 the Company obtained credit facility from PT Bank ICBC Indonesia as follows : a. Sight/Usance facility amounted USD20,000 available in

USD or IDR.

b. Trust Receipt (TR) amounted to Rp180,000 in IDR with interest rate of 9.5% per annum.

c. Usance Payable at Sight (UPAS LC) amounted USD20,000 available in USD dan IDR with interest rate of SIBOR +3.5% per annum (USD) and 9.5% per annum (IDR).

d. Demand Loan (PTD) amounting to Rp70,000 in IDR with interest rate of 9.5% per annum.

Pada tanggal 25 April 2014, Perusahaan mendapatkan persetujuan perpanjangan fasilitas kredit sampai dengan 26 April 2015 dengan tingkat bunga sebesar 11,25 % untuk TR , LIBOR + 2.25% per tahun (UPAS USD)

On April 25, 2014, the Company obtained approval for credit extension until April 26, 2015 with interest rate of 11,25 % per annum (TR), LIBOR interest rate of +2,25 % per annum (UPAS USD)

Page 41: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

38 8

PT Bank HSBC PT Bank HSBC Berdasarkan perjanjian pemberian fasilitas Perbankan Korporasi Nomor JAK/140631/U/140617 tanggal 08 Juli 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank HSBC dengan jumlah plafon sebesar USD 19,500. Fasilitas ini terdiri dari fasilitas kredit berdokumen, Kredit berdokumen dengan pembayaran tertunda , Kredit berdokumen atas Unjuk, Pinjaman Impor, Pembiayaan Supplier, Bank Garansi dan Penyimpanan dan Diskonto Cek Mundur .

In accordance with trade facility Corporate agreement No. JAK/140631/U/140617 dated July 08 2014, the Company received a loan facility with maximum credit USD 19,500. The facility Documentary Credit Facility, Deffred Payment Credit Facility, Usance Paid at Sight (UPAS), Clean Import Loan, Supplier Financing, Guarantee Facility and Post Dated Cheque Warehousing and Discounting.

Perusahaan juga disyaratkan untuk menjaga beberapa rasio keuangan tertentu, dari PT Bank Central Asia Tbk (current ratio minimal 1 kali, leverage ratio maksimal 2,5 kali, debt service coverage ratio maksimal 1,5 kali), PT Bank Danamon Indonesia Tbk (gearing ratio/debt to equity ratio maksimum 2,5 kali)dan PT Bank DBS Indonesia (gearing ratio maksimum 3 kali, leverage ratio maksimum 4 kali, current ratio minimum 100% dan interest ratio minimum 1,2 kali).

The Company is also required to maintain certain financial ratios from PT Bank Central Asia Tbk ( minimum 1 times of the current ratio, maximum 2.5 times of leverage ratio, maximum 1.5 times of debt service coverage ratio), PT Bank Danamon Indonesia Tbk (maximum 2.5 times of gearing ratio / debt to equity ratioand PT Bank DBS Indonesia (maximum 3 times of the gearing ratio, maximum 4 times of leverage ratio, 100% minimum current ratio and a minimum 1.2 times of interest ratio).

Sesuai suratnya tertanggal 20 Maret 2012, PT Bank Central Asia Tbk telah memberikan persetujuan kepada Perusahaan untuk melakukan pengeluaran saham baru yang ditawarkan kepada masyarakat melalui Penawaran Umum Perdana, melakukan perubahan anggaran dasar untuk menyesuaikan dengan ketentuan pasar modal, melakukan perubahan struktur permodalan dan melakukan perubahan susunan pemegang saham, Direksi dan Dewan Komisaris. Selain itu BCA juga memberikan waiver atas negatif covenant sehingga menjadi: Perusahaan wajib menjaga porsi kepemilikan ultimate shareholder founder (keluarga Ibnu Susanto, keluarga Hudianto termasuk keluarga Tikman Utomo) di Perusahaan tidak lebih rendah dari 51% serta tidak ada pembatasan untuk pembagian dividen.

In accordance with a letter dated March 20, 2012, PT Bank Central Asia Tbk has granted approval to the Company to issue of new shares offered to the public through an Initial Public Offering, to change its articles of association to conform with the regulation of the capital markets, make changes in its capital structure and make changes to the composition of its shareholders, Board of Directors and Board of Commissioners. In addition, BCA also provides awaiver of negative covenant provided the shareholding of the ultimate founder shareholders (Ibnu Susanto family, Hudianto family, including Tikman Utomo family) of the Company must be maintained of not less than 51%, and may not be any restrictions on the distribution of dividends.

Sesuai suratnya tertanggal 28 Maret 2012, Indonesia Eximbank telah menyetujui perubahan syarat dan ketentuan akan fasilitas kredit antara lain Perusahaan wajib menyampaikan secara tertulis kepada Bank dalam hal dilakukan perubahan anggaran dasar, pembagian dividen, perubahan struktur permodalan dan perubahan komposisi Direksi dan Dewan Komisaris. Selain itu, tanpa persertujuan tertulis dari Bank, Perusahaan dilarang melakukan penggabungan usaha (merger), konsolidasi usaha, penyertaan modal atau pembelian saham kepada perusahaan lain serta melakukan investasi atau perluasan usaha diluar bidang usahanya.

In accordance with a letter dated March 28, 2012, Indonesia Eximbank has agreed to change the terms and conditions of the credit facility to include that the Company shall notify the Bank in writting in the case of changes in the Company’s articles of association, dividends distributions, capital structure changes, and changes in the composition of the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners. In addition, without written approval of the Bank, the Company is prohibited from conducting mergers, consolidations of its business, or the purchases ofshares of other companies, as well as investments or business expansions outside of its main business areas.

Dalam perubahan perjanjian kredit dengan PT Bank DBS Indonesia tertanggal 12 April 2012 disebutkan bahwa Perusahaan wajib menyampaikan kepada Bank dalam hal melakukan perubahan anggaran dasar termasuk namun tidak terbatas perubahan struktur permodalan dan susunan pengurus, melakukan perubahan susunan pemegang saham dengan ketentuan PT Cakra Bhakti Para Putra tetap sebagai pemegang saham mayoritas dengan menguasai sekurang-

In accordance with the addendum of the loan agreement with PT Bank DBS Indonesia dated April 12, 2012 stated that the Company shall notify the Bank if its article of association are changed, including but not limited to changes in its capital structure and board composition, and shareholding structure changes, with the provision that PT Cakra Bhakti Para Putra remain the majority shareholder of the Company with minimum 51% control. In addition, with respect to dividend payments, the

Page 42: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

39 8

kurangannya 51%. Selain itu, Perusahaan wajib memberitahukan kepada Bank dalam hal membagikan dividen dalam bentuk apapun apabila Perusahaan tidak gagal dalam memenuhi kewajibannnya kepada Bank, namun diperlukan persetujuan tertulis dari Bank untuk pembagian dividen tersebut apabila Perusahaan gagal dalam memenuhi kewajibanya kepada Bank.

Company is required to notify the Bank if the Company has not failed to fulfill its obligation to the Bank. If the Company fails to fulfill its obligation to the Bank, the Company is required to obtain written approval from the Bank.

Dalam suratnya tertanggal 2 April 2012, PT Bank Danamon Indonesia Tbk telah memberikan persetujuan kepada Perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat, melakukan perubahan anggaran dasar, melakukan perubahan struktur permodalan, melakukan perubahan susunan pemegang saham dengan menjaga kepemilikan saham pendiri tidak lebih rendah dari 51%, pembagian dividen dan perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris.

In accordance with letter dated April 2, 2012, PT Bank Danamon Indonesia Tbk has given approval to the Company to conduct an Initial Public Offering of Shares to the public, to change its articles of association, make changes in its capital structure, and make shareholding structure changes provided its founding shareholding maintains a shareholding of not less than 51 %, make dividends distributions and make changes in the composition of its Board of Directors and Board of Commissioners.

14. Perpajakan 14. Taxation

a. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan a. Income Tax Benefit (Expense)

30 September/ 30 September/

September 30 September 30

2014 2013

Rp Rp

Pajak Kini (49.207) (40.321) Curren Tax

Pajak Tangguhan 16.732 4.164 Deferred Tax

Jumlah (32.475) (36.157) Total

b. Utang Pajak

b. Taxes Payable

30 September/ 31 Desember/

September 30 December 31

2014 2013

Rp Rp

Pajak Penghasilan: Income Taxes:

Pasal 21 1.464 4.299 Article 21

Pasal 23 441 476 Article 23

Pasal 25 - - Article 25

Pasal 29 18.732 2.720 Article 29

Pasal 4 (2) 97 237 Article 4(2)

Pajak Kini Tahun 2004 10.200 10.200 Current Tax 2004

Pajak Pertambahan Nilai 8.807 100 Value Added Tax

Jumlah 39.741 18.032 Total

c. Pajak Kini c. Current Tax Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba konsolidasian dengan laba kena pajak (rugi fiskal) adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income before tax per consolidated statements of income and taxable income (fiscal loss) is as follows:

Page 43: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

40 8

30 September/ 31 Desember/

September 30 December 31

2014 2013

Rp Rp

Laba Konsolidasian Sebelum Pajak 208.229 251.258

Penghasilan Consolidated Income before Income Tax

Rugi (Laba) Entitas Anak dan Asosiasi sebelum Pajak Associate and Subsidiary’ Loss (Income)

Penghasilan - Bersih (1.270) before Income Tax - Net

Laba sebelum Pajak Penghasilan 208.229 249.988 Income before Income Tax

Perbedaan Waktu: Timing Differences:

Perbedaan Penyusutan Komersial Difference Between Commercial

dan Fiskal 49.748 49.971 and Fiscal Depreciation

Imbalan Pascakerja 4.223 3.674 Post-Employment Benefits

Cadangan Kerugian Penurunan -- Allowance for Impairment

Nilai Piutang -- 2.949 of Account Receivables

Liabilitas Sewa Pembiayaan (15.841) (4.428) Finance Lease Liabilities

Jumlah 38.130 52.166 Total

Perbedaan Tetap: Permanent Differences:

Denda dan Bunga Pajak 49 4.463 Tax Penalty and Interest

Sewa Tanah dan Bangunan (387) (93) Land and Building Rental

Penghasilan Bunga yang Telah

Dikenakan Pajak Final (768) (3.579) Interest Income Subjected to Final Tax

Beban Umum dan Administrasi 783 - General and Administrative Expenses

Jumlah (323) 791 Total

Laba Kena Pajak 246.036 302.945 Estimated Taxable Income

Kompensasi Rugi Fiskal Tahun Sebelumnya (2.996) Fiscal Loss Compensation

Jumlah Laba (Rugi) Fiskal 246.036 299.949 Total Taxable Income (Fiscal Loss)

Page 44: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

41 8

30 September/ 31 Desember/

September 30 December 31

2014 2013

Rp Rp

Laba Kena Pajak 246.037 299.949 Taxable Income

Beban Pajak Penghasilan : Income Tax Expense

20% 49.207 59.990 20%

Jumlah Beban Pajak Penghasilan 49.207 59.990 Total Income Tax Expense

30 September/ 31 Desember/

September 30 December 31

2014 2013

Rp Rp

Beban Pajak Penghasilan Tahun Berjalan 49.207 59.990 Income Tax Expense - Current Year

Dikurangi Pajak Dibayar Dimuka Less Prepaid Taxes

Pajak Penghasilan: Income Taxes:

Pasal 22 30.845 57.014 Article 22

Pasal 23 346 256 Article 23

Pasal 25 276 Article 25

Jumlah 31.467 57.270 Total

Kurang Bayar Pajak Underpayment of

Penghasilan Badan Pasal 29 17.740 2.720 Corporate Income Tax Article 29

Tagihan Pajak Penghasilan Tahun Lalu 123.282 123.282 Prior Year Claim for Tax Refund

Penyesuaian dari: Adjustment of:

SKP PPh Pasal 23 Tahun 2008 33.877 -- SKP Income Tax Article 23 Year 2008

Jumlah Tagihan Pajak Penghasilan 157.159 123.282 Total Claim for Tax Refund

d. Pajak Tangguhan d. Deferred Tax Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut:

Details of deferred tax assets and liabilities by the Company and subsidiary are as follows:

31 Desember/ Dikreditkan 30 September/

December 31, 2013 (Dibebankan) ke Laporan September 30, 2014

Laba Rugi Komprehensif/

Credit (Charged) to

Statement of

Comprehensive Income

Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets (Liabilities)

Imbalan Pasca Kerja 12.102 9.950 22.052 Post-Employment Benefits

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang 5.820 -- 5.820 Allowance for Impairment of Receivables

Sewa Pembiayaan (7.940) (3.168) (11.108) Finance Leases

Penyusutan Aset Tetap 32.984 9.950 42.934 Depreciation of Fixed Assets

Rugi Fiskal -- -- -- Fiscal Losses

Sub Jumlah 42.966 16.732 59.698 Subtotal

Surplus Revaluasi Aset Tetap (164.147) -- (164.147) Revaluation Surplus of Fixed Assets

Jumlah (121.181) 16.732 (104.449) Total

Page 45: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

42 8

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan dengan beban pajak penghasilan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2014 dan 2013, adalah sebagai berikut:

The reconciliation of the income tax expense is calculated by applying the applicable tax rate to the consolidated income before income tax and the income tax expense for the years ended September 30, 2014 and 2013, as follows:

30 September/ 30 September/

September 30 September 30

2014 2013

Rp Rp

Laba Konsolidasian Sebelum Pajak Penghasilan 208.229 173.304 Consolidated Income before Income Tax

Rugi (Laba) Entitas Anak dan Asosiasi Subsidiary and Associate’s Loss (Income)

sebelum Pajak Penghasilan Bersih 0 31 before Income Tax - Net

Laba sebelum Pajak Penghasilan 208.229 173.335 Income before Income Tax

Beban Pajak dengan Tarif yang Berlaku: Tax Expense at Effective Tax Rates:

31 Mar 2014: 20% 208.229 (41.646) - Dec 31, 2013: 20%

30 Juni 2013: 20% 173.335 -- (34.667) Des 31, 2012: 25%

Jumlah Total

Pengaruh Pajak atas Beda Tetap: Tax Effect on Permanent Differences:

Denda dan Bunga Pajak 10 547 Tax Penalty

Beban Umum dan Administrasi 157 - General and Administrative Expenses

Sewa Tanah dan Bangunan (77) (46) Land and Building Rental

Penghasilan Bunga yang Telah Dikenakan Pajak Final (154) (28) Interest Income Subjected to Final Tax

Penyesuaian Tarif Pajak Kini 9.235 (940) Adjustment on Tariff of Current Tax

9.171 (467)

Beban Pajak Penghasilan (32.475) (35.134) Income Tax Expense

Hasil Pemeriksaan Pajak Result of Tax Assessment Pada tahun 2010, Perusahaan menerima hasil pemeriksaan pajak untuk tahun pajak 2008. Perusahaan hanya mengajukan banding atas SKPLB PPh Badan 2008 No. 00057/406/08/092/10 dan SKPKB PPh 23 No. 00044/203/08/433/10 pada tanggal 3 Nopember 2011. Pada tanggal 24 Nopember 2011, Pengadilan Pajak Jakarta Pusat menerima surat permohonan banding Perusahaan. Pada tanggal 28 Juni 2012, sehubungan dengan surat permohonan banding yang diajukan, Perusahaan menerima surat permintaan bantahan dari Pengadilan Pajak atas SKPKB PPh 23 Masa tahun 2008 nomor 00044/203/08/433/10. Berdasarkan keputusan Pengadilan Pajak tanggal 8 April 2013, SKPKB PPh 23 tahun pajak 2008 tersebut dibatalkan. Pada bulan Mei 2011, Perusahaan membayar STP PPh 21 dan STP PPh 23 tahun pajak 2007. Untuk SKP lainnya Perusahaan melakukan banding pada tanggal 21 Desember 2011, atas penolakan keberatan Dirjen Pajak tersebut atas SKPLB PPh Badan, SKPKB PPN dan STP PPN tahun pajak 2007 dengan jumlah masing-masing sebesar Rp4.679, Rp2.180 dan Rp 139.

In 2010, the Company received the following tax assessment for year 2008. The Company only filed an appeal for SKPLB Corporate Income Tax 2008 No. 00057/406/08/092/10 and SKPKB income tax No. 23. 00044/203/08/433/10 dated November 3, 2011. On November 24, 2011, the Tax Court of Central Jakarta received the Company’s letter of appeal. On June 28, 2012, in connection with the appeal brief submitted, the Company received a letter request from the Tax Court denial SKPKB 23 future income tax in 2008 Number 00044/203/08/433/10. Based on the decree of Tax Court dated april 8, 2013, SKPKB income tax 2008 was canceled. In May 2011, the Company has paid STP Interest Income 21 and 23. The Company subsequently filed an appeal for the objection to the Director General of Taxation on December 21, 2011 for overpayment of corporate income tax, underpayment of VAT and tax assesment of VAT year 2007 amounting Rp4,679, Rp2,180 and Rp139, respectively.

Pada tahun 2011, Perusahaan menerima hasil pemeriksaan pajak untuk tahun pajak 2009 sebagai berikut:

In 2011, the Company has received result of tax assessment for year 2009 as follows:

Page 46: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

43 8

Keterangan Tahun Pajak Nomor Tanggal Terbit Kurang (Lebih) Bayar Pajak

- SKPLB PPh Badan 2009 2009 00022/406/09/092/11 16-Jun-11 (19.207)

- SKPKB PPN Januari 2009 2009 00228/207/09/092/11 16-Jun-11 14

- SKPKB PPN Pebruari 2009 2009 00229/207/09/092/11 16-Jun-11 4

- SKPKB PPN Maret 2009 2009 00230/207/09/092/11 16-Jun-11 3

- SKPKB PPN April 2009 2009 00231/207/09/092/11 16-Jun-11 3

- SKPKB PPN Mei 2009 2009 00232/207/09/092/11 16-Jun-11 5

- SKPKB PPN Juni 2009 2009 00233/207/09/092/11 16-Jun-11 4

- SKPKB PPN Juli 2009 2009 00234/207/09/092/11 16-Jun-11 9

- SKPKB PPN Agustus 2009 2009 00235/207/09/092/11 16-Jun-11 145

- SKPKB PPN September 2009 2009 00236/207/09/092/11 16-Jun-11 119

- SKPKB PPN Oktober 2009 2009 00237/207/09/092/11 16-Jun-11 14

- SKPKB PPN Nopember 2009 2009 00238/207/09/092/11 16-Jun-11 12

- SKPKB PPN Desember 2009 2009 00239/207/09/092/11 16-Jun-11 3.903

- STP PPN Jan sd Des 2009 2009 00044/107/09/092/11 16-Jun-11 568

- SKPKB PPh Pasal 4(2) Final 2009 2009 00011/240/09/614/11 5-Jul-11 26

- SKPKB PPh pasal 21 2009 00029/201/09/614/11 5-Jul-11 755

- SKPKB PPh Pasal 23 2009 00016/203/09/614/11 5-Jul-11 817

- SKPKB PPh Pasal 26 2009 00001/204/09/614/11 5-Jul-11 997

- STP PPh pasal 26 2009 00001/104/09/614/11 13-Jun-11 18

- STP PPh Pasal 21 2009 00042/101/09/614/11 13-Jun-11 1

- SKPKB Pasal 21 2009 00032/201/09/615/11 30-Jun-11 19

- SKPKB Pasal 21 2009 00024/201/09/433/11 24-Jun-11 4

(11.767)

Pada tanggal 6 Juli 2011, Dirjen Pajak menerbitkan SPMKP atas lebih bayar PPh Badan Perusahaan sebesar Rp19.207. Setelah memperhitungkan kompensasi utang pajak sebesar Rp587, jumlah bersih yang diterima Perusahaan sebesar Rp18.620. Perusahaan mengajukan keberatan atas terbitnya SKPLB dan SKPKB untuk tahun pajak 2008 pada tanggal 12 September 2011.

On July 6, 2011, the Director General of Taxation issued SPMKP for tax overpayment of corporate income tax amounting to Rp19,207. After calculating the compensation taxes payable amounting to Rp 587, the net amount of Rp18,620 was received by the Company. The Company filed an objection letter of issuance SKPLB and SKPKB for the year 2008 on September 12, 2011.

Pada tanggal 9 Januari 2012, diterbitkan hasil pemeriksaan pajak dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atas Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk tahun pajak 2010. Perusahaan mengajukan sanggahan atas hasil pemeriksaan tersebut pada tanggal 19 Januari 2012.

Pada bulan Februari 2012, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat Tagihan Pajak (STP) tahun pajak 2010 sebagai berikut:

On January 9, 2012, Tax Office (“Kantor Pelayanan Pajak or KPP”) issued the result of its tax assessment of income tax and value added tax for the year 2010. The Company has appealed against of the result of the tax assessment on January 19, 2012.

In February 2012, the Company received a tax assessment (“Surat Ketetapan Pajak or SKP”) and tax collection notice (“Surat Tagihan Pajak or STP”) for the year 2010 as follows:

Page 47: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

44 8

Tahun Pajak Nomor Tanggal Terbit Kurang (Lebih) Bayar Pajak

- SKPLB PPh Badan 2010 2010 00002/406/10/092/12 3-Feb-12 (21.055)

- SKPKB PPN Barang dan Jasa 2010 00042/207/10/092/12 3-Feb-12 25.434

- STP PPN Barang dan Jasa 2010 00002/107/10/092/12 3-Feb-12 4.376

- SKPKB PPh Pasal 21 2010 00012/201/10/614/12 17-Feb-12 651

- SKPKB PPh Pasal 4 ayat (2) Final 2010 00002/240/10/614/12 17-Feb-12 0

- SKPKB PPh Pasal 23 2010 00003/203/10/614/12 17-Feb-12 1.333

- SKPKB PPh Pasal 26 2010 00001/204/10/614/12 17-Feb-12 2.222

- SKPKB PPh Pasal 21 2010 00001/201/10/615/12 17-Feb-12 6

- SKPKB PPh Pasal 21 2010 00004/201/10/433/12 20-Feb-12 28

Jumlah 12.995

Keterangan

Atas hasil pemeriksaan pajak diatas, Perusahaan telah mengajukan keberatan, atas keberatan tersebut Dirjen Pajak telah mengeluarkan keputusan menolak permohonan keberatan pada tanggal 27 Desember 2012 dengan tetap menguatkan keputusan hasil pemeriksaan tahun 2011. Pada tanggal 3 Juli 2013 Perusahaan mengajukan banding atas keputusan keberatan tersebut dan sampai tanggal terbitnya laporan ini masih dalam proses sidang banding.

The Company has objected to the results of the above tax assessment, therefore the Tax Office has issued objection letter to the Company on December 27, 2012, which corroborate the result of 2011 tax assessment. On July 3, 2013 the Company submitted a letter to Tax Court to appeal the result of tax assessment and until the reporting date appeal court is stiil in process.

Pada tanggal 17 Februari 2012, Perusahaan menerima Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP) atas kelebihan pembayaran pendapatan PPh Pasal 25/29 Badan tahun pajak 2010 sebesar Rp21.055 yang dikompensasikan dengan kekurangan pembayaran pajak untuk masa dan tahun pajak 2012, 2011, 2010, 2009 dan 2008 sebesar Rp4.699, sehingga jumlah yang diterima Perusahaan sebesar Rp16.356. Rincian kompensasi utang pajak melalui potongan SPMKP sebagai berikut:

On February 17, 2012, the Company received SPMKP for overpayment of income tax articles 25/29 year 2010 amounting to Rp21,055 which was compensated with tax underpayment for the year 2012, 2011, 2010, 2009 and 2008 amounting to Rp4,699 each year, resulting in the Company receiving an amount of Rp16,356. Details for the compensation of tax payable through SPMKP deductible are as follows:

Nomor Keterangan Masa/ Tahun Pajak Nomor Jumlah

(Rp)

1 SKPKB PPh 4(2) Final 2009 Des-2009 00011/240/09/614/11 9

2 SKPKB PPh 23 Nop-2011 00008/103/11/614/11 0

3 STP PPh Pasal 21 Jul-2009 00042/101/09/614/11 1

4 STP PPh Pasal 26 Sept-2009 00001/104/09/614/11 18

5 SKPKB PPh 4(2) Final Des-2010 00002/240/10/614/12 0

6 SKPKB PPh 21 Jan-Des 2010 00001/201/10/615/12 6

7 SKPKB PPh 21 Jan-Des 2008 00010/201/08/618/10 88

8 SKPKB PPh 21 Jan-Des 2008 00042/201/08/624/10 69

9 SKPKB PPh 21 Jan-Des 2009 00024/201/09/433/11 4

10 SKPKB PPh 21 Jan-Des 2010 0004/201/10/433/12 28

11 STP PPN Barang dan Jasa Jan-Des 2010 00002/107/10/092/12 4.376

12 2012 -- 100

4.699

Pada tanggal 20 Januari 2012, Pengadilan Pajak Jakarta Pusat telah menerima surat permohonan banding Perusahaan atas penolakan Dirjen Pajak keberatan terhadap keberatan Perusahaan atas terbitnya SKPLB dan SKPKB untuk tahun pajak 2007. Belum terdapat keputusan Pengadilan Pajak atas banding Perusahaan.

On January 20, 2012, the Tax Court of Central Jakarta received a letter of appeal from the Company in regard with refusal of Director General of Taxation on the Company’s objections to SKPLB and SKPKB for the year 2007. The decision of the Tax Court is still pending.

Page 48: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

45 8

Perusahaan membayar atas SKPKB tahun 2008 sebesar Rp1.616 pada tanggal 21 Maret 2012 yang terdiri dari Pajak PPh 4(2) sebesar Rp3, PPh 23 sebesar Rp 1.422 dan PPh 21 sebesar Rp191.

The Company paid SKPKB for year 2008 amounting to Rp1,616 on March 21, 2012, which consisted of Income Tax 4(2) amounting to Rp3, Income Tax 23 amounting to Rp1,422 and Income Tax 21 amounting to Rp191.

Pada tanggal 14 Juni 2012, Perusahaan menerima Keputusan Keberatan dari Dirjen Pajak. Dalam surat tersebut, Dirjen Pajak mengabulkan sebagian keberatan WP atas SKPKB PPN nomor 00236/207/09/092/11, mengabulkan sebagian keberatan WP atas SKPKB nomor 00237/207/09/092/11, mengabulkan sebagian keberatan WP atas SKPKB nomor 00238/207/09/092/11, mengabulkan seluruhnya keberatan WP atas SKPKB nomor 00232/207/09/092/11, mengabulkan seluruhnya keberatan WP atas SKPKB nomor 00233/207/09/092/11, menolak keberatan WP atas SKPKB nomor 00234/207/09/092/11, mengabulkan sebagian keberatan WP atas SKPKB nomor 00235/207/09/092/11, mengabulkan sebagian keberatan WP atas SKPKB nomor 00228/207/09/092/11, mengabulkan seluruhnya keberatan WP atas SKPKB nomor 00229/207/09/092/11, mengabulkan seluruhnya keberatan WP atas SKPKB nomor 00230/207/09/092/11, mengabulkan seluruhnya keberatan WP atas SKPKB nomor 00231/207/09/092/11. Pada tanggal 23 Nopember 2012, Perusahaan menerima Keputusan Keberatan dari Dirjen Pajak. Dalam surat tersebut, Dirjen Pajak menolak keberatan WP atas SKPLB nomor 00002/406/10/092/12 tahun pajak 2010 dengan tetap mempertahankan SKPLB tersebut. Pada tanggal 15 Februari 2013, Perusahaan mengajukan surat banding kepada pegadilan pajak atas Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang SKPLB nomor 00002/406/10/092/12 tahun pajak 2010.

On June 14, 2012, the Company received the Decision of Objections from the Directorate General of Taxation. In the letter, the Director General of Taxation granted in part the objections of the Company over SKPKB VAT No. 00236/207/09/092/11, granted in part the objection of the Company over SKPKB No. 00237/207/09/092/11, granted in part the objection over SKPKB No. 00238/ 207/09/092/11, granted the objection entirely on SKPKB No. 00232/207/09/092/11, granted the objection entirely on SKPKB No. 00233/207/09/092/11, declining the SKPKB No. 00234/207/09/092/11, granted in part the objections of the Company over SKPKB No. 00235/207/09/092/11, granted in part the objection of the Company over SKPKB No. 00228/207/09/092/11, granted the objection entirely on SKPKB No. 00229/207/09/092/11, granted the objection entirely on SKPKB No. 00230/207/09/092/11, granted the objection entirely over SKPKB No. 00231/207/09/092/11. On November 23, 2012, the Company received the Decision of Objections from the Directorate General of Taxation. In the letter, the Director General of Taxation declined the objection of the Company upon SKPLB No. 00002/406/10/092/12 of 2010 fiscal year. On February 15, 2013, the company submitted a letter to Tax Court to appealed the Decision from the Directorate General of Taxation on SKPLB No. 00002/406/10/092/12 of 2010 fiscal year.

15. Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 15. Other Current Financial Liabilities Akun ini terdiri dari : This account consist of :

30 September/ 31 Desember/

September 30 December 31

2014 2013

Rp Rp

Uang Jaminan Pelanggan 73.927 61.485 Customer Deposits

Utang Lain-Lain 36.673 36.123 Other Payables

Jumlah 110.600 97.608 Total

Page 49: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

46 8

16. Liabilitas Sewa Pembiayaan ` 16. Obligation under Finance Lease

Pembayaran sewa minimal berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan pada tanggal 30 september 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

The future minimum lease payments based on finance lease agreements as of September 30, 2014 and December 31,2013 are as follows:

30 September/ 31 Desember/

September 30 December 31

2014 2013

Rp Rp

Pembayaran yang Jatuh Tempo: Payments due in:

pada Tahun: pada Tahun:

2014 4.098 8.450 2014

2015 14.830 6.917 2015

2016 11.820 3.989 2016

2017 9.598 2.003 2017

2018 1.135 2018

Jumlah Pembayaran Sewa Minimal 41.481 21.359 Total Minimum Lease Payments

Dikurangi Beban Keuangan Masa Depan (8.155) (3.620) Less Future Finance Charges

Nilai Kini Pembayaran Sewa Minimal 33.326 17.739 Present Value of Minimum Lease Payments

Bagian yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun (2.606) (6.785) Current Portion

Bagian Jangka Panjang 30.720 10.954 Long - term Portion

Pada tanggal 11 April 2014, Perusahaan melakukan transaksi jual dan sewa balik untuk mesin dengan PT Orix Indonesia Finance. Selisih antara harga jual dan nilai buku aset yang dijual diakui dan dicatat sebagai keuntungan ditangguhkan atas transaksi jual dan sewa balik dan diamortisasi selama periode sewa. Pada 30 September 2014 dan 2013, besarnya keuntungan ditangguhkan atas transaksi jual dan sewa balik -neto masing-masing adalah sebesar Rp1.295 dan Rp161.

On October 9, 2013, the Company entered into asset sale and leaseback transactions on machinery with PT Orix Indonesia Finance. The difference between the proceeds from the sale and net book value was recorded as deferred gain on sales and leaseback and amortized proportionally over the rental period. The balance of deferred gain on sales and leaseback-net as of September 30, 2014 and 2013 amounting to Rp1,295 and Rp161, respectively.

17. Modal Saham 17. Share Capital Pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 30 September 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

The Company’s shareholders as of September 30, 2014 and 2013, respectively, are as follows:

Jumlah Saham/ Persentase Jumlah/

Number of Shares Pemilikan/ Total

Percentage of

Ownership

Nama Pemegang Saham % Rp Name of Shareholders

PT Cakra Bhakti Para Putra 4.020.063.930 55,94% 402.006 PT Cakra Bhakti Para Putra

Ahli Waris Alm. The Tjahjono Tedjokoesoemo 126.436.750 1,76% 12.644 Heirs of the Late The Tjahjono Tedjokoesoemo

Pandu Lokiswara Salam 50.087.705 0,70% 5.009 Pandu Lokiswara Salam

Nugraha Salam 2.550.050 0,04% 255 Nugraha Salam

Yamin Salam 15.200.000 0,21% 1.520 Yamin Salam

Masyarakat 2.971.653.600 41,35% 297.165 Public

Jumlah 7.185.992.035 100,00% 718.599 Total

30 September 2014/ September 30, 2014

Page 50: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

47 8

Jumlah Saham/ Persentase Jumlah/

Number of Shares Pemilikan/ Total

Percentage of

Ownership

Nama Pemegang Saham % Rp Name of Shareholders

PT Cakra Bhakti Para Putra 4.020.063.930 55,94% 402.006 PT Cakra Bhakti Para Putra

Ahli Waris Alm. The Tjahjono Tedjokoesoemo 126.436.750 1,76% 12.644 Heirs of the Late The Tjahjono Tedjokoesoemo

Pandu Lokiswara Salam 50.087.705 0,70% 5.009 Pandu Lokiswara Salam

Nugraha Salam 36.125.150 0,50% 3.613 Nugraha Salam

Yamin Salam 25.137.500 0,35% 2.514 Yamin Salam

Masyarakat 2.928.141.000 40,75% 292.814 Public

Jumlah 7.185.992.035 100,00% 718.599 Total

31 Desember 2013/ December 31, 2013

Perusahaan melakukan Penawaran Umum Perdana sebanyak 2.900.000.000 saham yang telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 22 Februari 2013 (Catatan 1.b).

The Company conducted an Initial Public Offering of 2,900,000,000 shares and had been listed in Indonesian Stock Exchange on February 22, 2013 (Note 1.b).

18. Tambahan Modal Disetor 18. Additional Paid in Capital

30 September/ 31 Desember/

September 30 December 31

2014 2013

Rp Rp

Agio Saham atas Penawaran Saham Perdana 509.124 565.500 Share Premium Arising from Initial Public Offering

Beban Emisi Saham (601) (56.375) Stock Issuance Costs

Jumlah 508.523 509.125 Total

Agio saham merupakan kelebihan pembayaran dari pemegang saham atas nilai nominal, dalam hal penawaran saham perdana Perusahaan (Catatan 1.b).

Shares premium represents the excess of payment from stockholders over the par value of stock, in regard with initial public offering (Note 1.b).

19. Surplus Revaluasi – Neto 19. Revaluation Surplus - Net

30 September/ 31 Desember/

September 30 December 31

2014 2013

Rp Rp

Surplus Revaluasi Awal Tahun 492.438 329.375 Revaluation Surplus at Beginning of Year

Penambahan Tahun Berjalan (Catatan 9) -- 217.417 Addition for the Current Year (Note 9)

Pajak Tangguhan atas Surplus Revaluasi -- (54.354) Deferred Tax of Revaluation Surplus

Saldo Akhir Tahun 492.438 492.438 Balance at End of Year

Page 51: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

48 8

20. Penjualan dan Pendapatan Jasa 20. Sales and Service Revenues

30 September/ 30 September/

September 30 September 30

2014 2013

Rp Rp

Lokal Domestic

Pipa Spiral 443.763 463.371 Spiral Pipe

Pipa Air 431.357 385.874 Water Pipe

Strip dan Plat 461.015 406.065 Strips and Plate

Pipa Hitam 353.369 355.698 Black Pipe

Pipa Mekanis 297.902 261.791 Mechanical Pipe

Pipa Perabot 180.222 132.640 Furniture Pipe

Pipa Hitam API 32.612 113.455 API Black Pipe

Pipa Stainless 86.082 61.272 Stainless Pipe

Tiang 45.022 64.086 Pole

Engsel 5.873 4.479 Hinges

Jasa dan Lain-lain 7.256 49.453 Services and Others

Sub Jumlah 2.344.471 2.298.184 Sub Total

Ekspor Export

Pipa Hitam 22.307 24.778 Black Pipe

Pipa Air 19.693 10.707 Water Pipe

Pipa Spiral 33.771 10.281 Spiral Pipe

Tiang 7.452 737 Pole

Lainnya 3.385 21 Others

Sub Jumlah 86.607 46.524 Sub Total

Jumlah 2.431.078 2.344.708 Total

Penjualan dan pendapatan jasa untuk tahun - tahun yang berakhir 30 September 2014 dan 2013 pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 26.980 dan Rp 23.008 (Catatan 28).

Sales and service revenues to related parties amounting to Rp 26.980 and Rp 23.008 for the years ended September 30, 2014 and 2013, respectively (Note 28).

Tidak terdapat penjualan kepada pelanggan yang jumlahnya melebihi 10% dari jumlah penjualan untuk tahun - tahun yang berakhir 30 September 2014 dan 2013.

There were no individual sales which are above 10% of the total sales for the years ended September 30, 2014 and 2013, respectively.

Pendapatan jasa merupakan pendapatan atas jasa proses pemotongan coil, jasa proses pelapisan pipa dan jasa pembuatan pipa (tooling).

Service revenues are revenues coming from cutting coil, coating pipe and tooling services.

Page 52: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

49 8

21. Beban Pokok Penjualan 21. Cost of Goods Sold

30 September/ 30 September/

September 30 September 30

2014 2013

Rp Rp

Pemakaian Bahan Baku 1.710.231 1.833.202 Raw Materials Used

Tenaga Kerja Langsung 37.694 34.228 Direct Labor

Beban Pabrikasi 151.279 249.342 Manufacturing Expenses

Jumlah Beban Produksi 1.899.204 2.116.772 Total Manufacturing Cost

Persediaan Barang dalam Proses Persediaan Barang dalam Proses

Persediaan Barang Jadi Finished Good

Awal Tahun 635.985 415.169 At Beginning of Year

Akhir Tahun (503.267) (635.985) At End of Year

Beban Pokok Penjualan 2.031.922 1.895.956 Cost of Goods Sold

Pembelian bahan baku masing-masing untuk tahun – tahun yang berakhir 30 September 2014 dan 2013 dari pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 5.329 dan Rp 771 (Catatan 28).

Raw material purchases from related parties amounting to Rp 5.329 and Rp771 for the years ended September 30, 2014 and 2013, respectively (Note 28).

Berikut adalah rincian pembelian bahan baku yang melebihi 10% dari jumlah penjualan masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada 30 September 2014 dan 2013:

Purchases of raw materials represent more than 10% of the total sales and services revenues for the years ended September 30, 2014 and 2013 are as follows:

30 September/ 30 September/

September 30 September 30

2014 2013

Rp Rp

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk 513.979 333.630 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk

Marubeni - Tochu Steel, Pty, Ltd 242.858 227.313 Marubeni - Tochu Steel, Pty, Ltd

Hyosung Corporation 276.079 207.371 Hyosung Corporation

Jumlah 1.032.916 941.849 Total

22. Beban Penjualan 22. Selling Expenses

30 September/ 30 September/

September 30 September 30

2014 2013

Rp Rp

Ekspor dan Pengiriman 41.026 58.222 Exports and Freight

Komisi dan Klaim 27.073 27.409 Commissions and Claims

Gaji dan Tunjangan 12.696 11.696 Salaries and Benefits

Iklan dan Jamuan 1.967 1.458 Advertisements and Entertainment

Penyusutan (Catatan 9) 231 120 Depreciation (Note 9)

Lain-Lain 7.322 8.800 Others

Jumlah 90.315 107.705 Total

Page 53: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

50 8

23. Beban Umum dan Administrasi 23. General and Administrative Expenses

30 September/ 30 September/

September 30 September 30

2014 2013

Rp Rp

Gaji dan Tunjangan 23.242 25.305 Salaries and Benefits

Imbalan Pascakerja (Catatan 25) 7.645 7.076 Post Employment Benefits (Note 25)

Honorarium Tenaga Ahli 606 5.632 Professional Fees

Amortisasi Aset Takberwujud 848 1.871 Amortization of Intangible Assets

Penyusutan (Catatan 9) 3.016 1.124 Depreciation (Note 9)

Perbaikan dan Pemeliharaan 1.291 871 Repair and Maintenance

Jasa Manajemen (Catatan 28) 1.847 -- Management Fees (Note 28)

Listrik dan Air 551 626 Electricity and Water

Pajak dan Perijinan 223 476 Taxes and Permit Expense

Telepon dan Fax 559 620 Telephone and Fax

Lain-Lain 4.426 10.325 Others

Jumlah 44.254 53.926 Total

24. Biaya Keuangan 24. Finance Costs

30 September/ 30 September/

September 30 September 30

2014 2013

Rp Rp

Beban Bunga: Interest Expensea:

Hutang Bank 88.201 47.387 Bank Loans

Liabilitas Sewa Pembiayaan 2.587 609 Financial Lease

Hutang Pihak Berelasi 5.251 -- Due to Related Parties

96.039 47.996

Provisi dan Administrasi Bank 11.515 50.198 Provision and Bank Charges

Jumlah 107.554 98.194 Total

25. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 25. Long-Term Employee Benefit Liabilities

Perusahaan membukukan imbalan pascakerja imbalan pasti untuk karyawan tetap sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Untuk sebagian karyawan, program ini didanai oleh Perusahaan melalui pembayaran premi asuransi kepada PT Sun Life Financial Indonesia dan PT AXA Financial Indonesia. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan tersebut adalah 1.025 dan 1.032 masing – masing pada tanggal 30 September 2014 dan 2013.

The Company calculates and records post-employment benefits for its permanent employees in accordance with Labor Law No.13/2003. For some of its employees, the defined benefit plan is funded through insurance premiums paid to PT Sun Life Financial Indonesia and PT AXA Financial Indonesia. Number of employees entitled to the benefits is 1,050 and 1,032 as of September 30, 2014 and 2013, respectively.

Liabilitas imbalan pascakerja di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

Post-employment benefits obligation recognized in the statement of financial position are asfollows:

Page 54: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

51 8

30 September/ 31 Desember/

September 30 December 31

2014 2013

Rp Rp

Nilai Kini Liabilitas 59.171 54.948 Present Value Obligation

Saldo Polis Asuransi Jiwa (Unit Link) (2.737) (2.737) Balance of Life Insurance Policy (Unit link)

Nilai Kini Liabilitas Setelah Diperbandingkan 56.434 52.211 Present Value Obligation after Compared

Nilai Wajar Aset Program -- -- Fair Value of Plan Asset

Pendanaan 56.434 52.211 Funding

Biaya Jasa Lalu yang Belum Diakui -- -- Unrecognized Past Services Cost

Kerugian Aktuaria yang Belum Diakui (3.802) (3.802) Unrecognized Actuarial Loss

Jumlah Liabilitas - Bersih 52.632 48.409 Total Liability - Net

Saldo liabilitas imbalan pascakerja pada 31 Desember dihitung secara proporsional dari tahun 2013 oleh internal perusahaan dan 2013 dihitung oleh PT Sienco Aktuarindo Utama, aktuaris independen.

The balance of post employment benefit obligations as of December 31, 2013 and 2013 is calculated by PT Sienco Aktuarindo Utama, independent actuarist.

Asumsi – asumsi aktuaria yang digunakan untuk menghitung beban dan liabilitas imbalan paska kerja adalah sebagai berikut :

Actuarial assumptions used to determine post-employment benefit expenses and liabilities are as follows:

30 September/ 31 Desember/

September 30 December 31

2014 2013

Rp Rp

Tingkat Diskonto Tahunan 8.9% 8.9% Annual Discount Rate

Tingkat Kenaikan Gaji Tahunan 8% 8% Annual Salary Increase Rate

Tingkat Kematian TMI 2011 TMI 2011 Mortality Rate

Tingkat Cacat dari Tingkat Kematian 1% mortalita 1% mortalita Disability Rate of Mortality Rate

Tingkat Pengunduran Diri Resignation Rate

Usia Pensiun Normal 55 tahun / 55 tahun / Normal Pension Age

55 years old 55 years old

linear sampai usia 54 tahun /

10% per annum at age 20 years and reducing

linearly until age 54 years

10% per tahun di usia 20 tahun dan menurun secara

Rincian dari nilai kini liabilitas, nilai wajar aset program dan surplus atau defisit program serta penyesuaian pengalaman pada liabilitas program untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan empat tahun sebelumnya adalah sebagai berikut:

Detail of present value of liabilities, fair value of plan assets and surplus or deficit program and experience adjustment on liability program for the year ended December 31, 2013 and previous four annual periods are as follows:

30 September/ 31 Desember/

September 30 December 31

2014 2013

Rp Rp

Nilai Kini Kewajiban Present Value of Defined Benefits

Imbalan Pasti 59.171 54.948 Obligation

Saldo Polis Unit Link (2.737) (2.737) Balance of Unit Link Policy

Jumlah Nilai Kini Kewajiban Total Present Value of Defined Benefits

Imbalan Pasti 56.434 52.211 # Obligation

Nilai Wajar Fair Value of

Aset Program (3.802) (3.802) Plan Assets

Defisit Program 52.632 48.409 Deficit in the Program

Page 55: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

52 8

26. Aset dan Liabilitas Moneter dalam Mata 26. Monetary Assets and Liabilities in Foreign Uang Asing Currencies

Mata Uang Ekuivalen Mata Uang Ekuivalen

Asing/ Rupiah Asing/ Rupiah

Foreign Equivalent in Foreign Equivalent in

Currency Rupiah Currency Rupiah

Aset Assets

Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalents

CNY 13 25 - --

EUR 5 71 1 12

GBP 1 22 -- 3

HKD 4 6 -- --

JPY 103 11 1 16

KRW 143 2 -- --

MYR 1 5 2 6

RMB -- -- 7 11

SGD 12 115 -- 3

THB 11 4 -- --

TWD 45 18 4 1

USD 835 11.592 545 5.270

VND 401 -- -- --

Piutang Usaha USD 11.913 145.476 5.479 52.985 Trade ReceivablesJumlah Aset 157.347 58.307 Total Assets

Liabilitas Liabilities

Utang Usaha EUR 55 845 100 1.278 Trade Payables

GBP -- -- 6 90

JPY 5.451 609 33 365

SGD 6 54 15 119

USD 18.307 223.562 17.121 165.556 Utang Bank USD 18.446 225.266 71.020 686.766 Bank Loans

JPY 15.540 1.736 -- --Utang Pihak Berelasi - Non Usaha USD -- -- 75 725 Due to Related Parties - Non TradeJumlah Liabilitas 452.072 854.899 Total Liabilities

Liabilitas Neto (294.725) (796.592) Total Liabilities - Net

2014 2013

30 September/ 31 Desember/

September 30 December 31

27. Laba Per Saham Dasar 27. Basic Earning Per Share

30 September/ 30 September/

September 30 September 30

2014 2013

Rp Rp

Laba yang Diatribusikan kepada Pemilik Income Attributable to Owners

Entitas Induk 175.758 143.419 of the Parent Entity

Rata - rata Tertimbang Saham Beredar 7.185.992.035 7.185.992.035 Weighted Average Outstanding Shares

Laba per Saham Dasar (Rupiah Penuh) 24,46 19,96 Basic Earnings per Share (In Full Rupiah)

Page 56: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

53 8

28. Saldo dan Transaksi dengan 28. Accounts and Transactions with Pihak-pihak Berelasi Related Parties Perusahaan Induk Perusahaan induk dari Perusahaan adalah PT Cakra Bhakti Para Putra yang memiliki kepemilikan saham 55,94% dan 93,79% dari jumlah saham Perusahaan masing-masing pada tanggal 30 September 2014 dan 2013.

Parent Company PT Cakra Bhakti Para Putra is the parent company of the Company which owned 55,94% and 93,79% of the Company’s total share capital as of September 30, 2014 and 2013 , respectively.

Investasi Pada Entitas Asosiasi Investasi pada entitas asosiasi diungkapkan dalam Catatan 8.

Investment in Associates Investment in associates was disclosed in Note 8.

Transaksi Pihak Berelasi Rincian akun pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Transactions with Related Parties The details of the accounts with related parties are as follows:

30 September/ 31 Desember/

September 30 December 31

2014 2013

Rp Rp

Piutang Usaha Trade Receivables

PT Alam Metal Mercuniaga 4.656 7.539 PT Alam Metal Mercuniaga

Lain-lain (di bawah Rp 1 milyar) 1.173 1.794 Others (below Rp 1 Billion)

Jumlah 5.829 9.333 Total

Persentase dari Jumlah Aset 0,13% 0,21% Percentage of Total Assets

Piutang Pihak Berelasi - Non Usaha Due from Related Party- Non Trade

PT Cakra Bhakti Para Putra 43.359 41.049 PT Cakra Bhakti Para Putra

PT Sarana Steel Corporation 20.000 PT Sarana Steel Corporation

PT Cakra Putra Lestari 4.522 4.520 PT Cakra Putra Lestari

Lain-lain (di bawah Rp 1 milyar) 48 6 Others (below Rp 1 Billion)

Jumlah 67.929 45.575 Total

Persentase dari Jumlah Aset 1,56% 1,04% Percentage of Total Assets

Utang Usaha Trade Payables

Lain-lain (di bawah Rp 1 milyar) 971 879 Others (below Rp 1 Billion)

Persentase dari Jumlah Liabilitas 0,04% 0,04% Percentage of Total Liabilities

Utang Pihak Berelasi - Non Usaha Due to Related Parties-Non Trade

PT Sarana Steel Corporation 14.993 41.145 PT Sarana Steel Corporation

Jumlah 14.993 41.145 Total

Persentase dari Jumlah Liabilitas 0,66% 1,67% Percentage of Total Liabilities

Piutang dan utang pihak berelasi non-usaha terkait dengan pinjaman dana antara pihak-pihak berelasi.

Due from and due to related parties non-trade related to intercompany loans between related parties.

Berikut ini adalah ikhtisar transaksi yang signifikan (mempengaruhi penerimaan/pendapatan dan beban) dengan pihak berelasi:

The following is a summary of significant transactions (affecting revenues/income and expenses) entered into with related parties:

Page 57: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

54 8

30 September/ 30 September/

September 30 September 30

2014 2013

Rp Rp

Penjualan dan Pendapatan Jasa Sales and Service RevenuesPT Alam Metal Mercuniaga 22.759 16.272 PT Alam Metal Mercuniaga

Lain-lain 4.221 29.283 Others

Jumlah 26.980 45.555 Total

Persentase dari Jumlah Penjualan dan Pendapatan Jasa 1,11% 1,94% Percentage of Total Sales and Service Revenues

Pembelian Purchase

Lain-lain 5.329 771 Others

Jumlah 5.329 771 Total

Persentase dari Jumlah Beban Pokok Penjualan 0,26% 0,04% Percentage of Total Cost of Goods Sold

Beban Umum dan Administrasi General and Administrative Expenses

Imbalan Jangka Pendek - Manajemen Kunci 10.627 8.363 Short term employee benefits - key management

Persentase dari Beban Umum dan Administrasi 24,01% 15,51% Percentage of General and Administrative Expenses

Beban Jasa Manajemen Management fee

PT Cakra Bhakti Para Putra 1.847 650 PT Cakra Bhakti Para Putra

Persentase dari Beban Umum dan Administrasi 4,17% 1,21% Percentage of General and Administrative Expenses

Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

The relationship and nature of account balances/transactions with related parties are as follows:

Pihak Berelasi/ Related Parties Hubungan/ Relationship Sifat Saldo Akun/Transaksi /Nature of Account Balances/Transactions

PT Sarana Steel Corporation Berelasi karena dibawah kesamaan pengendalian/ Utang pihak berelasi-non usaha, pembeliaan persediaan, penjualan dan pendapatan jasa/

Affiliate, common controlled entity Due to related parties-non trade, purchase, sales and service revenues

PT Citra Cakra Logam Berelasi karena dibawah kesamaan pengendalian/ Pembelian, penjualan dan pendapatan jasa/

Affiliate, common controlled entity Purchase, sales and service revenues

PT Takiron Indonesia Berelasi karena dibawah kesamaan pengendalian/ Piutang usaha, penjualan dan pendapatan jasa/

Affiliate, common controlled entity Trade receivable, sales and service revenues

PT Alam Metal Mercuniaga Berelasi karena dibawah kesamaan pengendalian/ Piutang usaha, penjualan dan pendapatan jasa/

Affiliate, common controlled entity Trade receivable, sales and service revenues

PT Cakra Bhakti Para Putra Pemegang saham mayoritas Perusahaan/ Piutang dan utang pihak berelasi-non usaha dan beban jasa manajemen/

Company’s major stockholder Due from and due to related party-non trade and management service expense

PT Sarana Central Bajatama Berelasi karena dibawah kesamaan pengendalian/ Utang antar perusahaan/

Affiliate, common controlled entity Intercompany Loan

PT Nugraha Purnama Berelasi karena dibawah kesamaan pengendalian/ Penjualan dan pendapatan jasa/

Affiliate, common controlled entity Sales and service revenues

PT Cakra Putra Lestari Berelasi karena dibawah kesamaan pengendalian/ Piutang pihak berelasi non-usaha

Affiliate, common controlled entity Due from related party non-trade

Direksi dan Dewan Komisaris Manajemen Kunci Imbalan kerja jangka pendek/

Key Management Short-term employee benefits

29. Informasi Segmen Operasi 29. Information of Operating Segments

Dalam mengidentifikasi segmen operasi, manajemen melihat dari jenis usaha berdasarkan sifat produk dan jasa yang mewakili kegiatan utama usaha Perusahaan yaitu pipa baja las lurus, pipa baja las spiral, serta strip dan plat.

In identifying the Company’s operating segments, the management categorizes the Company’s business based on nature of the Company’s products and services that represent main activities of the Company’s business : steel pipe mill, spiral steel pipe mill, and strip and plat.

Informasi konsolidasian berdasarkan segmen operasi adalah sebagai berikut:

The following table sets forth the consolidated information of the Company based on its operating segments:

Page 58: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

55 8

Pipa Baja Las

Lurus/

Pipa Baja Las

Spiral/ Strip dan Plat/

Jasa dan Lain-

Lain/ Jumlah/

Steel Pipe MillSpiral Steel Pipe

MillStrips and Plate

Services and

OthersTotal

Rp Rp Rp Rp Rp

Penjualan dan Pendapatan Jasa 1.481.888 477.534 461.015 10.641 2.431.078 Sales and Service Revenues

Beban Pokok Penjualan (2.031.922) Cost of Goods Sold

Laba Kotor 399.156 Gross Profit

Beban Penjualan (90.315) Selling Expenses

Beban Umum dan Administrasi (44.254) General and Administrative Expenses

Penjualan Barang Afval 46.473 Scrap Sales

Kerugian Selisih Kurs - Bersih 9.138 Loss on Foreign Exchange - Net

Lain-lain - Bersih (5.182) Others - Net

LABA USAHA 315.015 OPERATING INCOME

Bagian Laba (Rugi) Dari Entitas Asosiasi -- Share In The Profit or Loss of Associates

Penghasilan Keuangan 768 Finance Income

Biaya Keuangan (107.554) Finance Costs

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 208.229 INCOME BEFORE INCOME TAX

BEBAN PAJAK PENGHASILAN (32.475) INCOME TAX EXPENSE

LABA TAHUN BERJALAN 175.754 PROFIT FOR THE YEAR

30 Sept/ Sept 30, 2014

Pipa Baja Las

Lurus/

Pipa Baja Las

Spiral/ Strip dan Plat/

Jasa dan Lain-

Lain/ Jumlah/

Steel Pipe MillSpiral Steel Pipe

MillStrips and Plate

Services and

OthersTotal

Rp Rp Rp Rp Rp

Penjualan dan Pendapatan Jasa 1.425.082 464.108 406.065 49.453 2.344.708 Sales and Service Revenues

Beban Pokok Penjualan (1.895.956) Cost of Goods Sold

Laba Kotor 448.752 Gross Profit

Beban Penjualan (107.705) Selling Expenses

Beban Umum dan Administrasi (53.926) General and Administrative Expenses

Penjualan Barang Afval 41.225 Scrap Sales

Kerugian Selisih Kurs - Bersih (54.665) Loss on Foreign Exchange - Net

Lain-lain - Bersih 561 Others - Net

LABA USAHA 274.242 OPERATING INCOME

Bagian Rugi Dari Entitas Asosiasi - Share In Loss of Associate

Penghasilan Keuangan 3.526 Finance Income

Biaya Keuangan (98.194) Finance Cost

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 179.574 INCOME BEFORE INCOME TAX

BEBAN PAJAK PENGHASILAN (36.157) INCOME TAX EXPENSE

LABA TAHUN BERJALAN 143.417 PROFIT FOR THE YEAR

30 Sept/ Sept 30, 2013

Penjualan dan pendapatan jasa berdasarkan lokasi pelanggan untuk tahun – tahun yang berakhir 30 September 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

Sales and service revenues according to region based on customers location for the years ended September 30, 2014 and 2013 are as follows:

Page 59: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

56 8

30 September/ 30 September/

September 30 September 30

2014 2013

Rp Rp

Lokal Domestic

DKI Jakarta 800.947 919.554 DKI Jakarta

Jawa Timur 950.692 854.551 Jawa Timur

Jawa Barat dan Banten 287.418 243.706 Jawa Barat and Banten

Jawa Tengah dan Yogyakarta 130.989 94.564 Jawa Tengah and Yogyakarta

Wilayah Sumatera 17.943 22.234 Region Sumatera

Wilayah Sulawesi 41.298 60.778 Region Sulawesi

Wilayah Kalimantan 29.452 48.892 Region Kalimantan

Wilayah Lainnya 85.732 53.905 Others

2.344.471 2.298.184

Ekspor 86.607 46.524 Export

Jumlah 2.431.078 2.344.708 Total

Wilayah Region

30. Manajemen Risiko Keuangan 30. Financial Risks Management

Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan adalah risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko suku bunga dan risiko likuiditas. Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia dan internasional.

The main financial risks faced by the Company are credit risk, foreign exchange rate risk, interest rate risk and liquidity risk. Attention to managing these risks has significantly increased in light of the considerable change and volatility in Indonesian and international markets.

(i) Risiko Kredit (i) Credit Risk Risiko kredit adalah risiko dimana Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak rekanan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan investasi. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut.

Credit risk is the risk that the Company and subsidiary will incur a loss arising from their customers, clients or counterparties that fail to discharge their contractual obligations. The Company’s financial instruments that potentially involve credit risk are cash on hand and in banks, trade receivables, other receivables and investments. Maximum total credit risk exposure is equal to the amount of the respective accounts.

Perusahaan mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masing-masing pelanggan dan lebih selektif dalam pemilihan bank dan institusi keuangan, yaitu hanya bank-bank dan institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih.

The Company manages and controls this credit risk by setting limits on the amount of risks it is willing to accept for respective customers and by being more selective in choosing banks and financial institutions, including by only choosing reputable and creditworthy banks and financial institutions.

Tabel berikut menganalisis aset keuangan berdasarkan sisa umur jatuh temponya:

The following table presents an analysis of financial assets based on the remaining maturity period:

Page 60: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

57 8

0 - 30 hari/ 31 - 90 hari/ > 90 hari/ Jumlah/

0 - 30 days 31 - 90 days > 90 days Total

Rp Rp Rp Rp

Aset Keuangan Financial Assets

Kas dan Setara Kas 120.948 -- -- 120.948 Cash and Cash Equivalents

Piutang Usaha 518.864 48.189 192.252 759.305 Trade Receivables

Aset Keuangan Lancar Lainnya 183.479 -- -- 183.479 Other Current Financial Assets

Pembayaran Dimuka 134.383 -- -- 134.383 Investments in Associates

Piutang Pihak Berelasi-Non Usaha 67.929 -- -- 67.929 Due from Related Parties-Non Trade

Jumlah 1.025.603 48.189 192.252 1.266.044 Total

30 Sept 2014/

Sept 30, 2014

0 - 30 hari/ 31 - 90 hari/ > 90 hari/ Jumlah/

0 - 30 days 31 - 90 days > 90 days Total

Rp Rp Rp Rp

Aset Keuangan Financial Assets

Kas dan Setara Kas 119.196 -- -- 119.196 Cash and Cash Equivalents

Piutang Usaha 660.512 148.973 78.564 888.049 Trade Receivables

Aset Keuangan Lancar Lainnya 193.241 -- -- 193.241 Other Current Financial Assets

Piutang Pihak Berelasi-Non Usaha -- -- 45.575 45.575 Due from Related Parties-Non Trade

Jumlah 972.949 148.973 124.139 1.246.061 Total

December 31, 2013

31 Desember 2013/

(ii) Risiko Nilai Tukar Mata Uang (ii) Foreign Exchange Rate Risk Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko nilai tukar mata uang terutama terdiri dari kas dan setara kas dan pinjaman.

Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value of the future cash flows of a financial instrument will fluctuate due to changes in foreign exchange rates. The Company’s financial instruments that potentially containing foreign exchange rate risk are cash on hand and in banks and loans.

Perusahaan menghadapi risiko naik turunnya nilai mata uang asing terutama disebabkan karena adanya pembelian bahan baku yang dilakukan dalam mata uang asing terutama Dolar Amerika Serikat (USD). Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat risiko signifikan atas fluktuasi mata uang asing dalam transaksi yang dilakukan Perusahaan. Manajemen memantau pergerakan nilai tukar mata uang asing terutama USD.

The Company faces the risk of fluctuations in the value of foreign currencies mainly due to raw material purchases made in foreign currencies, especially the U.S. Dollar (USD). The Company's management believes that there is significant risk of fluctuations in foreign currency transactions made by the Company. Management monitors the movement of foreign currency exchange rates primarily in relation to the USD.

Dengan asumsi variabel lain konstan, jika nilai tukar mata uang USD menguat terhadap Rupiah sebesar 5%, maka laba sebelum pajak pada 31 Desember 2013 dan 2012 lebih rendah masing-masing sebesar Rp24.476 dan Rp38.823.

Assuming other variables are constant, if the exchange rate of the USD strengthened against the dollar by 5%, then the profit before tax as of December 31, 2013 and 2012 would have been lower by Rp24,476 and Rp38,823, respectively.

(iii) Risiko Suku Bunga (iii) Interest Rate Risk Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar.

Interest rate risk is the risk that the fair value of future cash flows from a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates.

Perusahaan memiliki risiko suku bunga terutama karena Perusahaan memiliki pinjaman bank dan pinjaman sewa pembiayaan.

The Company has interest rate risk primarily because the Company has bank loans and lease financing loans.

Page 61: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

58 8

Perusahaan mengelola dan menekan risiko suku bunga dengan mengupayakan penarikan kredit sesuai dengan kebutuhan operasional, mencari pendanaan dengan struktur suku bunga yang lebih rendah serta kombinasi pinjaman dengan mata uang asing yang memiliki suku bunga yang lebih rendah. Perusahaan selalu memantau suku bunga yang ada baik untuk Rupiah maupun mata uang asing.

The Company manages interest rate risk by seeking the withdrawal of credit in accordance with operational needs, and by seeking funding with lower interest rates, including through foreign currency loans that have lower interest rates. The Company constantly monitors interest rates in the Rupiah and foreign currencies.

Tabel berikut menganalisis rincian liabilitas keuangan berdasarkan jenis bunga:

The following table presents an analysis of financial liabilities by type of interest:

30 September/ 31 Desember/

September 30 December 31

2014 2013

Rp Rp

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Tanpa Bunga 586.997 740.320 Non-Interest Bearing

Bunga Mengambang 1.380.226 1.439.893 Floating Interest Bearing

Suku Bunga Tetap 48.319 58.884 Fixed Interest

Jumlah Liabilitas Keuangan 2.015.542 2.239.097 Total Financial Liabilities

Tabel berikut ini menunjukan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pinjaman. Dengan asumsi variabel lain konstan, laba sebelum beban pajak penghasilan akan lebih tinggi (rendah) apabila tingkat suku bunga mengambang mengalami perubahan sebagai berikut:

The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in interest rates. With all other variables held constant, the consolidated income before tax expenses is affected by the impact on floating rate loans as follows:

Kenaikan dan Penurunan Dampak terhadap laba

dalam satuan Poin/ sebelum pajak penghasilan/

Increase and Decrease Effect on Profit

in Basis Point Before Income Tax

Rp

30 September 2014 September 30, 2014

Tingkat Bunga + 100 (13.802) Interest Rate

Tingkat Bunga - 100 13.802 Interest Rate

Kenaikan dan Penurunan Dampak terhadap laba

dalam satuan Poin/ sebelum pajak penghasilan/

Increase and Decrease Effect on Profit

in Basis Point Before Income Tax

Rp

31 Desember 2013 December 31, 2012

Tingkat Bunga + 100 (14.399) Interest Rate

Tingkat Bunga - 100 14.399 Interest Rate (iv) Risiko Likuiditas (iv) Liquidity Risk Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas Perusahaan menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek.

Liquidity risk is the risk when the cash flow position of the Company indicates that its short-term revenue is not enough to cover its short-term expenditure.

Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.

The Company manages liquidity risk by maintaining an adequate level of cash on hand and in banks tocover the Company’s commitments in normal operations and also regularly evaluates its projected and actual cash flows, as well as the maturity date schedule of its financial assets and liabilities.

Page 62: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

59 8

Tabel berikut menganalisis liabilitas keuangan berdasarkan periode jatuh temponya:

The following table analyzes financial liabilities by maturity period:

30 September/ 31 Desember/

September 30 December 31

2014 2013

Rp Rp

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Kurang dari 1 Tahun Less than 1 Year

Utang Bank 1.211.480 1.300.290 Bank Loans

Utang Usaha 468.761 624.800 Trade Payables

Liabillitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 110.600 97.608 Other Current Financial Liabilities

Beban Akrual 7.636 17.912 Accruals

Liabilitas Sewa Pembiayaan 2.606 6.785 Finance Lease Liabilities

Sub Jumlah 1.801.083 2.047.395 Sub Total

Lebih dari 1 tahun More than 1 Year

Utang Pihak Berelasi-Non Usaha 14.993 41.145 Due to Related Parties-Non Trade

Utang Bank 168.746 139.603 Bank Loans

Liabilitas Sewa Pembiayaan 30.720 10.954 Finance Lease Liabilities

Sub Jumlah 214.459 191.702 Sub Total

Jumlah Liabilitas Keuangan 2.015.542 2.239.097 Total Financial Liabilities

Nilai Wajar Instrumen Keuangan Fair Value of Financial Instrument Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.

The fair value of financial assets and financial liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes.

PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapkan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:

PSAK 60, ”Financial Instruments: Disclosures” requires disclosure of fair value measurements by level of the following fair value measurement hierarchy:

(i) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1)

(ii) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (Tingkat 2), dan

(iii) input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3)

(i) quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (Level 1)

(ii) inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (as prices) or indirectly (derived from prices) (Level 2), and

(iii) inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (can not be observed inputs) (Level 3)

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Perusahaan dan entitas anak untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price), sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (ask price). Instrumen keuangan ini termasuk dalam Tingkat 1.

The fair value of financial instruments traded in active markets is based on quoted market prices at the reporting date. The quoted market price used for financial assets held by the Company and subsidiaryare the current bid price, while financial liabilities use ask price. These instruments are included in Level 1.

Page 63: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

60 8

Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin tidak mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam Tingkat 2.

The fair value of financial instruments that are not traded in an active market is determined using valuation techniques. These valuation techniques maximize the use of observable market data where it is available and rely as minimum as possible on estimates. If all significant inputs required to fair value an instrument are observable, the instrument is included in Level 2.

Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut masuk ke dalam Tingkat 3. Ini berlaku untuk surat-surat berharga ekuitas yang tidak diperdagangkan di bursa.

If one or more of the significant inputs is not based on observable market data, the instrument is included in Level 3. This is the case for unlisted equity securities.

Teknik penilaian tertentu digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan mencakup:

Specific valuation techniques used to value financial instruments include:

� penggunaan harga yang diperoleh dari bursa atau pedagang efek untuk instrumen sejenis dan;

� teknik lain seperti analisis arus kas yang didiskonto digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan lainnya.

� the use of quoted market prices or dealer quotes for similar instruments; and

� other techniques, such as discounted cash flow analysis, are used to determine fair value for the remaining financial instruments.

Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumenkeuangan Perusahaan dan entitas anak yang tercatat dalam laporan keuangan konsolidasian.

The table below is a comparison of the carrying amounts and fair value of the Company and subsidiaryfinancial instruments that are carried in the consolidated financial statements.

Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/

Carrying Value Fair Value

Rp Rp

Aset Keuangan Financial Assets

Kas dan Setara Kas 120.948 120.948 Cash and Cash Equivalents

Piutang Usaha 759.305 759.305 Trade Receivable

Aset Keuangan Lancar Lainnya 183.479 183.479 Other Current Financial Assets

Piutang Pihak Berelasi-Non Usaha 67.929 67.929 Due from Related Parties-Non Trade

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Utang Bank 1.211.480 1.211.480 Bank Loans

Utang Usaha 468.761 468.761 Trade Payables

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek lainnya 110.600 110.600 Other Current Financial Liabilities

Beban Akrual 7.636 7.636 Accruals

Liabilitas Sewa Pembiayaan 33.326 33.326 Financial Lease Liabilities

Utang Pihak Berelasi-Non Usaha 14.993 14.993 Due to Related Parties-Non Trade

30 Sept/Sept 30,2014

Nilai wajar atas seluruh aset dan liabilitas keuangan mendekati nilai tercatat karena dampak pendiskontoan yang tidak signifikan.

The fair value of most of the financial assets and liabilities approximates their carrying amount, as the impact of discounting is not significant.

Nilai wajar dari pinjaman jangka panjang dinilai menggunakan arus kas yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga pasar.

The fair value of long-term loans are calculated using discounted cash flows using market interest rate.

Page 64: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

61 8

31. Pengelolaan Permodalan 31. Capital Management Tujuan utama Perusahaan dalam hal pengelolaan modal adalah mengoptimalisasi saldo utang dan ekuitas Perusahaan dalam rangka mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian yang diperlukan dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan tujuan strategis Perusahaan.

The main objective of the Company in managing capital is to optimize the balance of debt and equity in order to maintain the Company’s future business growth and maximizethe shareholder value. The Company manages its capital structure and makes necessary adjustments by considering the changes in economic conditions and the Company’s strategic objectives.

Untuk menjaga dan menyesuaikan struktur modal, Perusahaan mungkin menerbitkan saham baru, memperoleh pinjaman baru atau melakukan pelunasan pinjaman.

To maintain and adjust the capital structure, the Company may issue new shares, obtain new borrowings or make repayment.

30 September/ 31 Desember/

September 30 December 31

2014 2013

Rp Rp

Liabilitas Bersih Net Liability

Jumlah Liabilitas 2.255.259 2.459.118 Total Liability

Dikurangi : Kas dan Setara Kas (120.948) (119.196) Less: Cash and Cash Equivalents

Jumlah Liabilitas Bersih 2.134.311 2.339.922 Total Net Liability

Jumlah Ekuitas Disesuaikan 2.109.601 1.441.959 Total Adjusted Equity

Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas Disesuaikan (%) 1,01 1,62 Debt to Adjusted Equity Ratio (%)

32. Informasi Tambahan Untuk 3 2. Suplementary Information for Consolidated

Laporan Arus Kas Konsolidasian Statement of Cash Flows Pada 31 Desember 2013 dan 2012, penambahan aset tetap melalui utang masing-masing adalah sebesar Rp4.871 dan Rp3.275.

The addition of property, plant and equipment through loan as of December 31, 2013 and 2012 are Rp4,871 and Rp3,275, respectively.

33. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan 33. Event After the Reporting Period Berdasarkan Putusan Pengadilan Pajak tanggal 13 Februari 2014, sebagian banding Perusahaan atas Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar menjadi Pajak Penghasilan Badan Tahun 2008 dikabulkan, sejumlah Rp29.410 (Catatan 14).

Based on Tax Court Decree on February 13, 2014, certain of the Company’s appeal on Tax Overstatement Assesment Letter of Corporate Income Tax 2008 was accepted, to become Rp29,410 (Note 14).

34. Perkembangan Terakhir Standar 34. Latest Development in Financial Akuntansi Keuangan Accounting Standard

Beberapa intepretasi baru standar baru berikut ini berlaku sejak 1 Januari 2014 terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan:

- ISAK No. 27 : Pengalihan Aset dari pelanggan - ISAK No. 28 : Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan

Instrumen Ekuitas

The following new Interpretations are effective on January 1, 2014 to the Company's financial statements:

- ISAK No. 27 : Transfer of Assets from Customers - ISAK No. 28 : Extingushing Financial Liabilities with

Equity Instruments

Page 65: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan bulan Yang Berakhir pada 30 September 2014 dan 2013 (Tidak Diaudit) (Dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali Data Saham)

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

For the Nine Month period Ended September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)

(In Million Rupiah and Thousand Foreign Currency, Except Share Data)

62 8

Disamping itu, pada bulan Desember 2013, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi baru dan revisian yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas standar-standar tersebut tidak diperkenankan.

Standar-standar tersebut adalah sebagai berikut: - PSAK 65 “Laporan keuangan konsolidasian” - PSAK 66 “Pengaturan bersama” - PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalarn entitas lain” - PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar” - PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan” - PSAK 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri” - PSAK 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan

ventura bersama” - PSAK 24 (revisi 2013) “Irnbalan kerja” Hingga tanggal pengesahan laporan keuangan ini, Perusahaan masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari intepretasi standar serta PSAK baru dan revisian tersebut.

In addition, in December 2013, the Accounting Standards Board of The Indonesian Institute of Accountants issued a number of new and revised accounting standards that will become effective for the annual period beginning of January 2015. Early adoption of these standards is not permitted.

The new standards are: - PSAK 65 “Consolidated financial statements” - PSAK 66 “Joint arrangements” - PSAK 67 “Disclosure of interests in other entities” - PSAK 68 “Fair value measurement” - PSAK 1 (revised 2013) “Presentation of financial

statements” - PSAK 4 (revised 2013) “Separate financial statements” - PSAK 15 (revised 2013) “Investment in associates and joint

ventures” - PSAK 24 (revised 2013) “Employee benefits” As at the authorisation date of this financial statements, the Company is still evaluating the potential impact of these interpretations and new and revised PSAK.

35. Tanggung Jawab Manajemen atas 35. Management Responsibility on the Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan konsolidasian telah diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 18 Juli 2014.

The management of the Company is responsible for the preparation and presentation of the consolidated financial statements. The consolidated financial statement has been authorised for issuance by the Directors on July 18, 2014.

Page 66: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

Lampiran I Appendix I

PT. STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA, Tbk PT. STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA, Tbk

(Entitas Induk) (Parent Company)

LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

30 September 2014 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2013 (diaudit) September 30, 2014 (Unaudited) and December 31,2013 (Audited)

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million Rupiah, Except Share Data)

30 September/ 31 Desember/

September 30 December 31

ASET 2014 2013 ASSETS

Rp Rp

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan Setara Kas 120.832 119.107 Cash and Cash Equivalents

Piutang Usaha - Trade Receivables

Pihak Ketiga 753.461 878.709 Third Parties

Pihak Berelasi 5.829 9.333 Related Parties

Aset Keuangan Lancar Lainnya 183.479 193.241 Other Current Financial Assets

Persediaan 1.631.814 1.767.302 Inventories

Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka 134.378 35.557 Advances and Prepaid Expenses

Jumlah Aset Lancar 2.829.793 3.003.249 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha 68.419 46.050 Due from Related Parties-Non Trade

Tagihan Pajak Penghasilan 157.159 123.282 Claim for Tax Refund

Investasi Pada Entitas Asosiasi 25.440 24.132 Investment in Associates

Investasi Pada Entitas Anak 553 900 Investment in Subsidiary

Aset Tetap 1.234.247 1.157.563 Property, Plant and Equipment

Aset Takberwujud 10.247 4.540 Intangible Assets

Aset Tidak Lancar Lainnya 39.908 33.827 Other Non-Current Assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 1.535.973 1.390.294 Total Non-Current Assets

JUMLAH ASET 4.365.766 4.393.543 TOTAL ASSETS

Page 67: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

Lampiran II Appendix II

PT. STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA, Tbk PT. STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA, Tbk

(Entitas Induk) (Parent Company)

LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

30 September 2014 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2013 (diaudit) September 30, 2014 (Unaudited) and December 31,2013 (Audited)

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million Rupiah, Except Share Data)

30 September/ 31 Desember/

September 30 December 31

LIABILITAS DAN EKUITAS 2014 2013 LIABILITIES AND EQUITY

Rp Rp

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES

Utang Usaha Trade Payables

Pihak Ketiga 467.790 623.921 Third Parties

Pihak Berelasi 971 879 Related Parties

Utang Bank Jangka Pendek 1.188.717 1.247.809 Short-Term Bank Loans

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 110.600 97.608 Other Current Financial Liabilities

Uang Muka Pelanggan 40.328 31.104 Advances from Customers

Utang Pajak 39.735 18.027 Taxes Payables

Beban Akrual 7.619 17.911 Accrued Expenses

Bagian Lancar Atas Utang Jangka Panjang - Currrent Portion of Long-Term Liabilities

Utang Bank 22.763 52.481 Bank Loans

Utang Sewa Pembiayaan 2.606 6.785 Finance Lease Liabilities

Jumlah Liabilitas Lancar 1.881.129 2.096.525 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES

Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities

Utang Bank 168.746 139.603 Bank Loans

Utang Sewa Pembiayaan 30.720 10.954 Finance Lease Liabilities

Utang Pihak Berelasi Non-Usaha 15.988 42.139 Due to Related Parties-Non-Trade

Liabilitas Pajak Tangguhan 104.450 121.181 Deferred Tax Liabilities

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 52.632 48.409 Long-Term Employee Benefit Liabilities

Keuntungan Ditangguhkan Atas Transaksi -

Jual dan Sewa-Balik - Neto 2.565 1.293 Deferred Gain on Sales and Leaseback-Net

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 375.101 363.579 Total Non-Current Liabilities

JUMLAH LIABILITAS 2.256.230 2.460.104

EKUITAS EQUITY

Modal Saham-Nilai Nominal Rp 100 per Saham Share Capital-Rp 100 Par Value Per Share

Modal Dasar - 17.000.000 Saham Authorized - 17,000,000 Shares

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - Issued and Fully Paid Capital -

7.185.992.035 Saham pada 2013 7,185,992,035 Shares in 2013

dan 4.285.992.035 Saham pada 2012 718.599 718.599 and 4,285,992,035 Shares in 2012

Tambahan Modal Disetor - Neto 508.523 509.125 Additional Paid-in Capital - Net

Pendapatan Komprehensif Lainnya - - Other Comprehensive Income -

Surplus Revaluasi - Neto 492.438 492.438 Revaluation Surplus - Net

Saldo Laba 389.976 213.276 Retained Earnings

Jumlah Ekuitas 2.109.536 1.933.439 Total Equity

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 4.365.766 4.393.543 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Page 68: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

Lampiran III Appendix III

PT. STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA, Tbk PT. STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA, Tbk(Entitas Induk) (Parent Company)LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOMEUntuk Periode Sembilan bulan yang berakhir pada For the Nine month period Ended30 September 2014 dan 2013 (tidak diaudit) September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)(Dalam jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million Rupiah, Except Share Data)

30 September/ 30 September/

September 30 September 30

2014 2013

Rp Rp

PENJUALAN DAN PENDAPATAN JASA 2.431.060 2.344.667 SALES AND SERVICE REVENUES

BEBAN POKOK PENJUALAN (2.031.922) (1.895.956) COST OF GOODS SOLD

LABA BRUTO 399.138 448.711 GROSS PROFIT

Beban Penjualan (90.315) (107.705) Selling Expenses

Beban Umum dan Administrasi (44.215) (52.073) General and Administrative Expenses

Penjualan Barang Afval 46.473 41.225 Scrap Sales

Kerugian Selisih Kurs - Bersih 9.138 (63.009) Loss on Foreign Exchange - Net

Pendapatan (Beban) Lainnya - Bersih (5.218) 692 Other Income (Charges) - Net

LABA USAHA 315.001 267.841 OPERATING INCOME

Bagian Atas Laba (Rugi) Bersih Entitas Asosiasi Equity in Net Income (Loss) of Associates

Penghasilan Keuangan 768 3.525 Finance Income

Biaya Keuangan (107.554) (98.325) Finance Cost

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 208.215 173.041 INCOME BEFORE INCOME TAX

Beban Pajak Penghasilan INCOME TAX EXPENSE

Pajak Kini (49.207) (34.608) Current Tax

Pajak Tangguhan 16.731 - Deferred Tax

LABA TAHUN BERJALAN 175.739 138.433 INCOME FOR THE YEAR

Pendapatan Komprehensif Lain Other Comprehensive Income

Surplus Revaluasi Aset Tetap - Setelah Pajak - - Revaluation Surplus of Fixed Asset - Net of Tax

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

TAHUN BERJALAN 175.739 138.433 FOR THE YEAR

Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada: Income for the Years Attributable to:

Pemilik Entitas Induk 175.739 138.433 Owners of the Parent Entity

Kepentingan Non Pengendali - - Non Controlling Interests 175.739 138.433

Laba Komprehensif Tahun Berjalan Comprehensive Income for the Year

yang Dapat Diatribusikan Kepada : Attributable to :

Pemilik Entitas Induk 175.739 79.371 Owners of the Parent Entity

Kepentingan Non Pengendali Non Controlling Interests 175.739 138.433

LABA PER SAHAM DASAR (Rupiah Penuh) 24,46 19,26 BASIC EARNING PER SHARE (in full Rupiah)

Page 69: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

Lampiran IV Appendix IV

PT. STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA, Tbk PT. STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA, Tbk(Entitas Induk) AND SUBSIDIARYLAPORAN PERUBAHAN EKUITAS STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITYUntuk Periode Sembilan bulan yang berakhir pada For the Nine month period Ended30 September 2014 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2013 (diaudit) September 30, 2014 (Unaudited) and December 31,2013 (Audited)(Dalam jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million Rupiah, Except Share Data)

Modal Disetor/ Tambahan Pendapatan Saldo Laba/ Jumlah Ekuitas yang Jumlah Ekuitas/

Share Capital Modal Disetor- Komprehensif Lainnya - Retained Earnings Dapat Diatribusikan Total Equity

Neto/ Surplus Revaluasi-Neto/ Kepada Pemilik

Additional Other Comprehensive Entitas Induk/

Paid-in Capital- Income - Revaluation Total Equity

Net Surplus-Net Attributable to Owners

of Parent Entity

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo per 31 Desember 2013 718.599 509.125 492.438 214.237 1.934.399 1.934.399 Balance as of December 31, 2013

Kepentingan Non Pengendali Non-Controlling Interest

Beban Emisi Saham (601) (601) (601) Stock Issuance Cost

Jumlah Laba Komprehensif Total Comprehensive Income

Tahun Berjalan -- -- -- 175.738 175.738 175.738 for the Year

Saldo 30 September 2014 718.599 508.524 492.438 389.975 2.109.536 2.109.536 Balance as of September 30, 2014

Page 70: PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS … · 2019. 12. 12. · LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang Jangka Panjang Long-Term Liabilities Utang Bank

Lampiran V Appendix V

PT. STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA, Tbk PT. STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA, Tbk(Entitas Induk) (Parent Company)LAPORAN ARUS KAS STATEMENT OF CASH FLOWUntuk Periode Sembilan bulan yang berakhir pada For the Nine month period Ended30 September 2014 dan 2013 (tidak diaudit) September 30, 2014 and 2013 (Unaudited)(Dalam jutaan Rupiah, kecuali Data Saham) (In Million Rupiah, Except Share Data)

30 September/ 30 September/

September 30 September 30

2014 2013

Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan Kas dari Pelanggan 2.627.951 1.624.032 Cash Receipts from Customers

Pembayaran Kas kepada Pemasok, Karyawan dan Lain-lain (2.337.764) (871.189) Cash Paid to Suppliers, Employees and Others

Pembayaran Biaya Keuangan (107.554) (108.687) Payment of Finance Cost

Pembayaran Pajak Penghasilan -- Payment of Income Tax

Penerimaan Penghasilan Keuangan 768 (39.067) Receipt of Finance Income

Arus Kas Neto dari (untuk) Aktivitas Operasi 183.400 605.089 Net Cash Received from (Used in) Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Aset Tetap (76.684) (32.620) Property, Plant and Equipment

Penempatan Aset Keuangan Lancar Lainnya -- (150.000) Placement of Other Current Financial Assets

Penambahan Investasi Pada Entitas Asosiasi -- (24.132) Addition in Investment of Shares in Associate

Penambahan Aset Tidak Berwujud dan Aset Tidak Lancar Lainnya (11.789) -- Addition in Intangible Assets and Other Non- Current Assets

Pencairan Aset Keuangan Lancar Lainnya -- Withdrawal of Other Current Financial Assets

Arus Kas Neto untuk Aktivitas Investasi (88.474) (206.752) Net Cash Used in Investing Activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Pembayaran Utang Sewa Pembiayaan 15.588 (2.392) Payment of Finance Lease Liabilities

Kenaikan (Penurunan) Bersih dari Utang Bank (59.667) (1.092.868) Net Increase (Decrease) from Bank Loans

Penerimaan dari Penawaran Umum Saham Perdana -- 855.500 Receipt from Initial Public Offering

Pembayaran Biaya Emisi Saham (601) -- Payments of Stock Issuance Cost

Kenaikan (Penurunan) Bersih Utang kepada Pihak Berelasi - Non Usaha (48.521) (96.608) Net Increase (Decrease) in Due to Related Parties - Non Trade

Arus Kas Neto dari Aktivitas Pendanaan (93.201) (336.368) Net Cash Received from Financing Activities

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 1.725 61.969 NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS--

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 119.107 14.274 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR

--DAMPAK PERUBAHAN KURS PADA -- EFFECTS OF EXCHANGE RATE DIFFERENCES

KAS DAN SETARA KAS -- -- ON CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 120.832 76.243 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF YEAR