reaching the highest achievements - kpei.co.id report/kpei_ar2017_v13_lores.pdf · laporan keuangan...

LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT | PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia 1

Reaching the Highest Achievements

Reaching the higheSt

LaPORan tahUnan 2017 annUaL RePORt

achievementSmeRaih KineRJa teRBaiK

informasi lebih lanjut, kunjungi:For further information, visit:

PendahULUanFOReWORd

Selamat datang di Laporan tahunan KPei 2017Welcome to 2017 annual Report of KPei 1

tema dan Konsep desaintheme and design concept 2

visi, misi dan nilai intivision, mission dan core values 6

Penghargaan dan Sertifikasiaward and certification 7

ikhtisar Kinerja Performance highlight 8

ikhtisar Keuangan Financial highlight 10

inisiatif Strategis Strategic initiatives 12

Peristiwa Penting events highlight 13

LaPORan manaJemenmanagement RePORt 16

Sambutan dewan Komisaris message from the Board of commissioners 18

Laporan direksi Board of directors’ Report 26

PROFiL PeRUSahaancORPORate PROFiLe 40

Struktur Pasar modal indonesia indonesia capital market Structure 42

identitas Perusahaan corporate identity 43

Sekilas KPeiKPei at a glance 44

Layanan Jasa dan Produk Products and Services 46

tonggak Sejarahmilestone 52

Struktur OrganisasiOrganization Structure 54

Profil dewan KomisarisBoard of commissioners’ Profiles 56

Profil direksiBoard of directors’ Profiles 58

Profil Kepala divisidivision heads’ Profiles 60

Komitecommittees 62

informasi entitas anak Perusahaan dan asosiasi information of Subsidiaries and associates 62

notaris, akuntan Perusahaan dan Banknotary, corporate accountant and Banks 65

anaLiSiS & PemBahaSan manaJemenmanagement diScUSSiOn & anaLySiS 66

StRategi BiSniSBUSineSS StRategy 86

FUngSi PendUKUngSUPPORting FUnctiOnS 98

Sumber daya manusia dan Umumhuman Resource and general affairs 100

teknologi informasi information technology 109

hukum dan KeanggotaanLegal and membership 112

Riset dan Pengembangan BisnisResearch and development 117

tata KeLOLa PeRUSahaancORPORate gOveRnance 120

tanggUng JaWaB SOSiaL PeRUSahaancORPORate SOciaL ReSPOnSiBiLity 158

PeRnyataan manaJemen ataS LaPORan tahUnan 2017management Statement OF 2017 annUaL RePORt 164

LaPORan KeUangan FinanciaL StatementS 166

LaPORan KeUangan dana JaminangUaRantee FUnd FinanciaL StatementS 239

daFtaR iSitaBLe OF cOntentS



SeLamat datang di LaPORan tahUnan KPei 2017

Welcome to 2017 annual Report of KPei

PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) telah memasuki usia yang ke-21 di tahun 2017. Selama lebih dari dua dasawarsa berkarya, KPEI konsisten menunjukkan kematangannya sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan, dengan menyediakan layanan terbaik bagi investor untuk berinvestasi dan bertransaksi di pasar modal Indonesia. Prestasi tersebut diraih atas komitmen KPEI dalam merealisasikan berbagai program kerja untuk mendukung pengembangan pasar, produk dan layanannya serta soliditas Perusahaan dalam rangka mengantisipasi dinamika perkembangan perekonomian global maupun nasional sepanjang 2017.

KPEI akan menghadapi semakin banyak tantangan di masa mendatang, diantaranya berkembangnya tren perluasan peran Central Counterparty, tuntutan untuk berkoordinasi dengan berbagai pihak otoritas, mampu mensejajarkan diri dengan lembaga sejenis dari negara-negara maju maupun negara berkembang di kawasan serta mempersiapkan SDM yang kompeten dan infrastruktur sistem dalam menyediakan layanan terbaik. Untuk itu, KPEI diharapkan dapat mengintegrasikan kegiatan dan menjalin kerjasama yang semakin erat dengan seluruh pemangku kepentingan maupun lembaga pasar modal internasional guna membangun dan meningkatkan peran pasar modal Indonesia sebagai instrumen pendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Menghadapi kondisi tersebut, KPEI menunjukkan komitmen kuat untuk secepatnya meraih predikat sebagai Qualifying Central Counterparty (QCCP) dengan layanan yang semakin lengkap, aman, menarik dan dapat diandalkan dalam mendukung peningkatan kegiatan investasi di pasar modal. Guna menunjukkan komitmen dan kerja keras dalam mencapai kondisi QCCP tersebut, pada Laporan Tahunan 2017 ini, KPEI menjelaskan garis besar upaya yang dilakukan Perusahaan dalam mengembangkan kompetensi sebagai salah satu Self-Regulatory Organization yang aktif membangun infrastruktur pasar modal Indonesia. Juga menunjukkan upaya-upaya yang telah dan akan dilaksanakan oleh KPEI dalam merealisasikan program-program pengembangan pasar modal Indonesia, serta kinerja yang diraih baik dari sisi operasional maupun finansial selama tahun laporan.

PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) celebrated its 21st

anniversary in 2017. After more than two decades of being in service, KPEI has improve itself as an established Clearing and Guarantee Institution by offering the best services for investing and conducting transactions in Indonesia capital market. This performance was achieved through KPEI’s commitment in realizing work programs to support market, product, and service development, also enhance its solid performance in anticipating the dynamics of global and national economic development throughout 2017.

Going forward, KPEI will continue to face multiple challenges, including emerging trend of the expansion role of Central Counterparty, coordinating with various authorities, expectation to be aligned with counterparties from other developed and developing countries in the region, and preparing competent HR and system infrastructures to deliver the best services. Therefore, KPEI is expected to integrate activities and strengthen its cooperation with all stakeholders and international capital market institutions to expand and develop the Indonesia capital market’s role as an instrument to support the national economic growth.

In response to those challenges, KPEI is committed to acquiring the status of a Qualifying Central Counterparty (QCCP) with more comprehensive, secure, attractive, and reliable services to help promote investment in the capital market. To show this commitment and hard work towards qualifying as a QCCP, the 2017 Annual Report will outline efforts by the Company to develop competency as a Self-Regulatory Organization that actively contributes to the infrastructure development of the Indonesia capital market. It will also highlight previous and future initiatives undertaken by KPEI to implement programs aimed at developing the Indonesia capital market, as well as operational and financial performance maintained throughout the reporting year.

LAPORAN TAHUNAN 2017 ANNUAL REPORT | PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia2

Pendahuluan Foreword

Laporan Manajemen Management Report

Profil Perusahaan Corporate Profile

Reaching the higheSt achievementSmeraih Kinerja terbaik

Tema “Reaching the Highest Achievements” atau “Meraih Kinerja Terbaik” menunjukkan tekad KPEI untuk mencatatkan kinerja terbaik dalam mendukung pengembangan pasar modal Indonesia serta memberi rasa aman terhadap investor dalam berinvestasi dan bertransaksi di pasar modal Indonesia.

Untuk meraih pencapaian terbaik, KPEI memiliki strategi bisnis, yang tertuang dalam Strategic Bussiness Plan (SBP) 2016-2020. Dimana dalam 5 tahun ke depan, KPEI memiliki rencana strategis yang dijabarkan dalam beberapa program pengembangan dan selanjutnya diturunkan menjadi program kerja tahunan untuk diimplementasikan. Pencapaian terbaik KPEI dianalogikan dengan sosok orang yang berhasil menaiki anak tangga mencapai tingkat tertinggi. Sedangkan elemen grafis papan sasaran merupakan simbol bahwa pencapaian ini tepat sasaran karena adanya strategi Perusahaan yang jelas.

Berbagai faktor lainnya yang turut mendukung keberhasilan KPEI dalam meraih kinerja terbaik antara lain tersedianya sumber daya manusia yang kompeten di bidangnya (sosok orang), infrastruktur sistem informasi yang sesuai dengan teknologi terkini (ikon browser), regulasi yang sesuai dengan perkembangan kondisi dan tuntutan pasar (ikon palu) serta dilakukannya kegiatan edukasi dan sosialisasi ke seluruh pelaku pasar (ikon networking). Keseluruhan faktor tersebut digambarkan pada desain dengan elemen garis yang saling bersinggungan dan bergerak dinamis, yang mengilustrasikan bagaimana masing-masing fungsi saling berhubungan, saling mendukung untuk mencapai satu tujuan. Sementara, desain bagian sisi tangga yang menyerupai grafik pergerakan saham di layar LED, menunjukkan upaya Perusahaan dalam memperkuat perannya di pasar modal Indonesia.

Laporan Tahunan ini didesain untuk menghadirkan konsep yang modern, inovatif dan dinamis. Pengambilan foto menunjukkan budaya Perusahaan yang profesional tetapi tidak kaku dan tetap modern. Komposisi foto dan layout memberikan kesan lebih terbuka sesuai upaya KPEI dalam memperluas segmen layanan, penyediaan produk yang lebih bervariasi dan penambahan jenis partisipan baru. Warna korporat KPEI digunakan secara konsisten sebagai identitas Perusahaan.

The theme “Reaching the Highest Achievements” reflects KPEI’s commitment to record the best performance in supporting the development of the Indonesia capital market and providing a secure sense for investors to invest and conduct transactions in the Indonesia capital market.

To achieve the best performance, KPEI has developed 5-year business strategies, as stated in Strategic Business Plan (SBP) 2016-2020, where the strategic plans are outlined in several development programs and further detailed into year-by-year work programs for implementation. KPEI’s excellent performance is illustrated in the figure of a person who has successfully climbed to the top of a staircase. The graphic element of a shooting target symbolizes the accuracy of the set-out aim as the result of the Company’s coherent strategies.

Various other factors that support KPEI’s success in achieving the best achievement such as the availability of competent human resources (person figure), the latest information technology system infrastructures (browser icon), regulations which related to market demands and development (hammer icon), as well as proper education and socialization to all market participants (networking icon). All of the factors are represented in the design with dynamic, intersecting lines to illustrate the relationship between them and how one supports the other in order to achieve the same goal. The graphic elements on both sides of the staircase, which resemble stock movement charts on LED screens, show the Company’s efforts to consolidate its role in the Indonesia capital market.

This Annual Report is designed to put forward a concept that is modern, innovative, and dynamic. The photos depict how the Company maintains its culture of professionalism in a contemporary and amenable work environment. The composition of pictures and the layout portray KPEI’s openness to embrace the new, in line with the Company’s endeavors in expanding its service, providing more variety of products, and adding types of participants. The corporate colors of KPEI are used consistently throughout the design as the identity of the Company.

theme and design concepttema dan KOnSeP deSain

LaPORan tahUnan 2017 annUaL RePORt | Pt Kliring Penjaminan efek indonesia2






Desain sampul Laporan Tahunan 2017 kali ini merepresentasikan upaya Perusahaan dalam melaksanakan sasaran strategis menuju KPEI sebagai Qualifying Central Counterparty di tahun 2020 sesuai dengan tema.

KPEI meyakini hasil terbaik tersebut dapat dicapai berkat komitmen, dedikasi dan kerja keras seluruh jajaran dalam menjalankan strategi inisiatif dengan segenap kompetensi yang dimiliki. Pada akhirnya seluruh upaya dan kinerja KPEI tersebut didedikasikan bagi pasar modal Indonesia pada khususnya, dan perekonomian Indonesia pada umumnya.

In line with the theme, the cover design of 2017 Annual Report represents the Company’s efforts in achieving the strategic objectives which will transform KPEI into a Qualifying Central Counterparty in 2020.

With commitment, dedication, and hard work of all employees in performing the Company’s initiative strategies to the best of their abilities, KPEI believes that the finest outcome will be accomplished. In the end, all of these efforts and performance are KPEI’s contribution to Indonesia’s economy, particularly the Indonesia capital market.

Reaching the highest achievements

LaPORan tahUnan 2017 annUaL RePORt | Pt Kliring Penjaminan efek indonesia 3






Kesinambungan tema Laporan tahunan enhancing Safety &

efficiency ensuring growth

the Journey of continuous improvement

Powering the Way to Promote capital market deepening

2012

2013

2014

theme continuity of the annual Report

KPEI konsisten pada langkah strategis untuk melakukan transformasi organisasi dan memastikan penyempurnaan berkelanjutan dalam mengemban misi, visi, peran, dan fungsi KPEI sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan di pasar modal Indonesia. Hal ini tercermin dalam Laporan Tahunan Perusahaan yang terangkum dalam kesinambungan tema berikut:

KPEI is strategically consistent in conducting organization transformation and in sustaining continuous improvement to carry out its mission, vision, role and function as a Clearing and Guarantee Institution in Indonesia capital market. This is shown by the theme continuity in its Annual Reports:

KPEI mewujudkan dan mengimplementasikan produk dan layanan baru dalam rangka pengembangan infrastruktur pasar modal Indonesia. KPEI telah membuktikan memiliki kapasitas dan kemampuan dalam meningkatkan keamanan maupun efisiensi pelaksanaan fungsi kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa.

KPEI created and implemented new products and services as part of the infrastructure development effort in Indonesia capital market. KPEI is proven to have the ability and capability to enhance security and efficiency in carrying out its function to provide clearing and guarantee securities exchange transactions settlement services.

KPEI menerapkan strategi perbaikan terus-menerus dalam menghadapi setiap tantangan dan peluang untuk tetap mampu menjawab kebutuhan dan perkembangan pasar modal Indonesia.

KPEI applied various improvement strategies continuously in the midst of challenges and opportunities to meet the needs and the development of Indonesia capital market.

Tahun 2014 menjadi tahun pengembangan dan penguatan peran KPEI dalam mendukung pertumbuhan pasar modal Indonesia. Peran KPEI di industri pasar modal semakin kuat, dengan semakin terlibat secara aktif dalam pelaksanaan program kerja bersama OJK dan SRO lain, di samping program kerja internal Perusahaan.

In 2014, KPEI developed and strengthened its role in supporting the growth of Indonesia capital market. KPEI’s role in capital market industry has grown stronger. Furthermore, KPEI has been more actively involved in executing joint work program with Indonesia FSA and other SRO, aside from other internal work program.

theme and design concepttema dan KOnSeP deSain



Shaping the Roadmap toward Qualified central counterparty

Shaping the Roadmap toward Qualified central counterparty


2015

2016

2017

Penyempurnaan berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas layanan jasa dan produk di pasar modal Indonesia akan mewujudkan KPEI sebagai CCP yang berkualifikasi internasional (Qualified CCP).

Continuous improvement in services and products quality in Indonesia capital market would help KPEI achieve its goal to be an international CCP (Qualified CCP).

Dalam upaya menuju Qualified CCP yang tangkas dalam menanggapi setiap perubahan dan/atau perkembangan yang terjadi di pasar modal Indonesia maupun internasional, KPEI memperluas layanannya, tidak hanya mendukung kegiatan transaksi bursa, tetapi juga transaksi di luar bursa serta menyediakan layanan kliring dan penjaminan atas jenis produk dan jenis partisipan baru yang menjadi anggotanya.

In order to become a Qualified CCP that can quickly respond to every change and development in the Indonesia and international capital markets, KPEI is expanding its services, supporting both securities exchange and over the counter transactions and carrying out clearing and guarantee for the new products and new participants.

Tema ini menunjukkan tekad KPEI untuk mencatatkan kinerja terbaik dalam mendukung pengembangan pasar modal Indonesia. Dalam hal ini, KPEI memiliki strategi bisnis yang jelas, dan didukung pula oleh sumber daya manusia yang kompeten, ketersediaan infrastruktur sistem informasi dan regulasi yang sesuai dengan perkembangan pasar serta faktor lainnya.

The theme shows to KPEI’s commitment to record the highest achievements in supporting the development of the Indonesia capital market. To reach this goal, KPEI has developed clear business strategies, carried out with the support of competent human resources, availability of information system infrastructures, and regulations that related to market development, as well as other factors.

BROADENING SERVICESToward Agile Central Counterparty

LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL RePORT





viSi

miSi

to become the clearing and guarantee institution reliable of providing the best services in indonesia capital market

to actualize a secure and attractive indonesia capital market

vision

mission

menjadi Lembaga Kliring dan Penjaminan yang andal untuk menyediakan layanan terbaik di pasar modal indonesia

mewujudkan pasar modal indonesia yang aman dan menarik

t

RU

St

niLai inti

We value tRUSt

core values

integritas

Kehati-hatian

Kebersamaan

Fokus pada Pengguna Jasa

Pencapaian terbaik

in

P

achievemen

cUStOmeR FOc

FeLLOW

egRity

Udence

OF eXceLLence

S

hiP



award and certificationPenghaRgaan dan SeRtiFiKaSi

international emerging markets awards

certification

Upgrade iSO versi 9001:2008 menjadi

category

BeSt RiSK management cOmPany iSO 27001:2013

iSO 9001:2015Upgrade iSO version from 9001:2008 to 9001:2015

Penilaian gcg dengan score

dari konsultan independen

kategori

88,65%

‘excellent’ score in the assesment of gcg from an independent consultant.

Sangat BaiK





PengeLOLaan agUnancOLLateRaL management

Komposisi Agunan Offline Offline Collateral Composition

Rp7,08 triliun trillion

Nilai Agunan yang dikelola KPEITotal Collateral managed by KPEI

Rp 22,02 trilliontriliun

Komposisi Agunan OnlineOnline Collateral Composition

Rp14,94 triliun trillion

0,60%

97,73%

1,67%

SahamStocks

Obligasi Bonds

UangCash

7,90% 0,15%

59,32%

32,63% Bank Garansi Bank Guarantees

Saham BursaIDX Seats

Dana Minimum Kas Minimum Cash Collateral

Deposito Time Deposits

Performance highlightiKhtiSaR KineRJa

dana Jaminan (Rp miliar)gUaRantee FUnd (Rp billion)

Penggunaan Dana Talangan (Rp miliar)Bailout Usage (Rp billion)

2013 20152014 2016 2017

34,68

2013 2015

2.706,28

2014

2.291,96

2016

3.100,16

3.526,27

3.961,63

56,95

2017

FaSiLitaS INTRADAYintRaday FaciLity

Total Penggunaan Fasilitas IntradayTotal Intraday Facility Usage

Biaya Fasilitas IntradayTotal Intraday Facility Cost

Rata-Rata Penggunaan Fasilitas Intraday Harian (Rp miliar)Average Daily Intraday Facility Usage (Rp billion)

2013

778,58

2015

697,25

2014

736,25

2016

770,70

2017

839,40

Rp 199,78trilliontriliun Rp 4,79billion

miliar



niLai tRanSaKSi, niLai PenyeLeSaian, dan eFiSienSi PenyeLeSaiantRanSactiOn vaLUe, SettLement vaLUe and SettLement eFFiciency

Rata-Rata Nilai Transaksi Bursa Harian (Rp miliar)Average Daily Securities Transaction Value (Rp billion)

Rata-Rata Nilai Penyelesaian Transaksi Bursa Harian (Rp miliar)Average Daily Securities Transaction Settlement Value (Rp billion)

Rata-Rata Efisiensi Nilai Penyelesaian Transaksi Bursa HarianAverage Daily Securities Settlement Efficiency Value

Rata-Rata Efisiensi Volume Penyelesaian Transaksi Bursa HarianAverage Daily Securities Settlement Efficiency Volume

2013

6.238,21

2015

5.776,21

2014

6.005,75

2016

7.498,32

2017

7.603,33

2013

2.945,65

2015

2.418,09

2014

2.683,15

2016

2.780,23

2017

2.920,82

44,56%

61,48%PinJam meminJam eFeKSecURitieS BORROWing and Lending

Total Nilai Pinjam Meminjam Efek (PME) (Rp miliar)Total Securities Borrowing and Lending (SBL) Value (Rp billion)

2013

395,33

2015

93,11

2014

262,04

2016

279,51

2017

187,74

Rata-Rata Outstanding Pinjaman HarianAverage Daily Outstanding Loan Value

Rp 514,36millionjuta

aLteRnate caSh SettLement (acS)Nilai Penyelesaian Efek dengan Mekanisme ACSSecurities Settlement Value using ACS Mechanism

Volume Penyelesaian Efek dengan Mekanisme ACSSecurities Settlement Volume using ACS Mechanism

Rp 45,22

174,66

billion

million shares

miliar

juta lembar





Seluruh angka menggunakan notasi indonesia.all numericals are in indonesian notations.

LaPORan POSiSi KeUangan (dalam jutaan rupiah)

2017 2016 2015 2014 2013Statement OF

FinanciaL POSitiOn (in million rupiah)

ASET ASSETS

Aset Lancar 4.766.064 4.218.412 3.184.097 2.899.560 2.311.217 Current Assets

Aset Tidak Lancar 475.434 447.441 345.467 265.574 251.460 Noncurrent Assets

Aset Dana Pengaman 603 603 4.968 4.957 4.946 Securities Funds Assets

Dana Disisihkan Sebagai Cadangan Jaminan

144.433 139.248 138.191 128.512 121.899 Fund Reserved for Guarantee of Settlement of Securities

Transaction

Investasi Pada Entitas Asosiasi 108.063 92.696 11.962 8.281 10.865 Investment in Associates

Aset Keuangan Lainnya 31.660 31.660 31.660 15.856 15.856 Other Financial Assets

Aset Tetap 128.507 119.424 100.578 96.622 89.215 Equipment and Facilities

Aset Pajak Tangguhan 6.229 6.042 2.574 6.079 3.622 Deferred Tax Assets

Aset Lain-Lain 55.938 55.768 55.534 5.267 5.057 Other Assets

Uang Muka - 2.000 - - - Advances

Jumlah Aset 5.241.498 4.665.854 3.529.564 3.165.134 2.562.677 Total Assets

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITY AND EQUITY

Liabilitas Jangka Pendek 4.144.706 3.661.097 2.631.523 2.287.344 1.787.366 Current Liabilities

Liabilitas Jangka Panjang 19.593 16.648 18.452 22.445 18.798 Non-Current Liabilities

Jumlah Liabilitas 4.164.299 3.677.745 2.649.975 2.309.789 1.806.164 Total Liabilities

Jumlah Ekuitas 1.077.199 988.109 879.588 855.343 756.513 Total Equity

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 5.241.498 4.665.854 3.529.563 3.165.133 2.562.677 Total Liabilities and Equity

LaPORan LaBa RUgi KOmPRehenSiF (dalam jutaan rupiah)

2017 2016 2015 2014 2013Statement OF

cOmPRehenSive incOme (in million rupiah)

Pendapatan Usaha 341,647 343,419 272,586 281,041 282,081 Revenue

Beban Usaha 290,581 279,701 268,367 243,533 205,553 Cost of Revenue

Laba (Rugi) Usaha 51,066 63,718 4,219 37,508 55,372 Gross Profit (Loss)

Pendapatan (Beban) Lain-Bersih 51,396 65,167 30,992 74,646 38,183 Other Income (Expense) - Net

Pendapatan Sebelum pajak 102,462 128,885 35,211 112,154 93,555 Net Profit before Tax

Beban Pajak (19,745) (25,173) (14,065) (14,970) (27,427) Tax Expense

Laba Bersih Tahun Berjalan 82,717 103,711 21,146 97,184 66,128 Net Profit for the Year

Penghasilan Komprehensif Lainnya

6,372 4,810 3,098 1,647 (13,714) Other Comprehensive Income

Laba Komprehensif Tahun Berjalan

89,089 108,521 24,244 98,831 52,414 Comprehensive Profit for the Year

Financial highlightiKhtiSaR KeUangan



RaSiO KeUangan (%) 2017 2016 2015 2014 2013 FinanciaL RatiOS (%)

Rasio Lancar 114,99 115,22 121,00 126,77 129,31 Current Ratio

Laba Usaha terhadap Pendapatan Usaha

14,95 18,55 1,55 13,35 19,63 Operating Income to Operating Revenue

Beban Usaha terhadap Pendapatan Usaha

85,05 81,45 98,45 86,65 72,87 Operating Expense to Operating Revenue

Marjin Laba Bersih 24,21 30,20 7,76 34,58 23,44 Net Profit Margin

Tingkat Pengembalian Aset 1,95 2,76 0,60 3,07 2,58 Return on Assets (RoA)

Tingkat Pengembalian Modal 9,51 13,04 2,40 11,36 8,74 Return on Equity (RoE)

Perputaran Total Aset 6,52 7,36 7,72 8,88 11,01 Total Assets Turnover

JUmLah aSet (Rp miliar)tOtaL aSSetS (Rp billion)

LaBa BeRSih (Rp miliar)net PROFit (Rp billion)

LaBa USaha (Rp miliar)OPeRating PROFit (Rp billion)

2013

2013

20132015

2015

2015

3.165,13

97,18

37,51

2014

2014

2014

2.562,68

66,13

55,37

2016

2016

2016

3.529,56

21,15

4,22

2017

2017

2017

4.665,85

103,71

82,72

63,72

51,07

5.241,50





Sebanyak 24 (dua puluh empat) inisiatif utama yang terdaftar pada rencana kerja 2017 sudah dijalankan hingga desember 2017. Berikut ini ringkasan status realisasi kegiatan inisiatif utama tersebut :

a total of 24 (twenty four) initiatives listed on the 2017 work plan had been carried out up to december 2017, with the summary as follows:

nO. iniSiatiF PeRiOde Kegiatanactivity PeRiOd

PROgReS Kegiatanactivity PROgReSS

initiativeS

Perspektif: Stakeholder & Financial Perspective: Stakeholder & Financial

1 Penyelesaian T+2 2016 - 2018 41% T+2 Settlement

2 Implementasi Triparty REPO 2015 - 2018 81% Implementation of Tri-Party Repo

3 Porting dan Pengembangan Sistem Kliring Obligasi

2017 100% Porting and Development of Bond Clearing System

4 Persiapan Operasional Pembiayaan Efek

2017 100% Preparation of Securities Financing Operational

5 Capacity Building AK 2017 100% CM Capacity Building

6 Pengembangan Sistem Pengelolaan In-vestasi Keuangan

2017 92% Development of Financial Investment Management System

Perspektif: Internal Business Process Perspective: Internal Business Process

7 Assesment Credit Risk 2017 100% Assessment of Credit Risk

8 Implementasi Prosedur Buy in PME 2016 - 2017 100% Implementation of SBL Buy-in Procedure

9 Enhancement Razor System Capabilities 2016 - 2017 82% Enhancement of Razor System Capabilities

10 Implementasi Hasil Collateral Assessment 2017 50% Implementation of Collateral Assessment Result

11 Spesifikasi Bisnis Integrasi Collateral Man-agement System

2016 - 2017 100% Business Specification for Integration Collateral Management System

Perspektif: Learning & Growth Perspective: Learning & Growth

12 Penyusunan Fungsi Spesialis Bisnis dan Konsep Succession Planning

2017 67,50% Formulation of Business Specialist Function and Succession Planning

Concept

13 Pengembangan Sistem Pengadaan dan Asset Management

2017 60,10% Development of Procurement System and Asset Management

14 Perluasan Implementasi dan Sertifikasi ISO 27001

2017 81,30% Expansion of ISO 27001 Implementation and Certification

15 Upgrade Middleware SOA Suite 12c 2017-2018 26,40% Upgrading Middleware SOA Suite 12c

16 Migrasi data sistem e-CLEARS, Middleware dan Razor di lingkungan DRC

2017 80% Data Migration of e-CLEARS, Middleware, and Razor system in DRC environment

17 Peremajaan Perangkat Jaringan 2017 100% Network Devices Upgrading

18 Server DR dan Staging EAE 2017 100% DR Server and EAE Staging

19 Relokasi Data Center 2017 84,70% Data Center Relocation

20 Upgrade Remedy Service Desk 2017 - 2018 66,80% Upgrading of Remedy Service Desk

21 Penambahan Kapasitas Storage Mailbox dan Server Office

2017 100% Mailbox and Office Server Storage Capacity Expansion

22 Penyusunan Roadmap IT Governance Tahap 1

2017 60% Formulation of IT Governance Roadmap, Stage 1

23 Implementasi Sistem Program Management

2017 100% Implementation of Program Management System

24 Dashboard Informasi Keuangan Perusahaan 2017 - 2018 70% Dashboard for the Company’s Financial Information

Strategic initiativesiniSiatiF StRategiS



Pembukaan Perdagangan Bursa 2017Market Opening in 2017

Kunjungan Bisnis Parabellum ke KPEIBusiness Visit of Parabellum to KPEI

Penandatangan Perjanjian antara KPEI dan Bank Indonesia terkait Penyelenggaraan Kliring atas Transaksi Obligasi Negara melalui Electronic Trading PlatformSigning of Agreement between KPEI and Bank Indonesia concerning Clearing on State Bond Transaction through Electronic Trading Platform

KPEI Menerima Sertifikasi ISO 27001:2013KPEI received ISO 27001:2013 certification

Kunjungan bisnis Japan Securities Finance ke KPEI dan Pendanaan Efek IndonesiaBusiness visit of Japan Securities Finance to KPEI and Indonesia Securities Fund

The 14th Annual PASLA/RMA Conference on Asian Securities LendingThe 14th Annual PASLA/RMA Conference on Asian Securities Lending

Peluncuran Perdagangan Surat Utang Negara melalui Electronic Trading PlatformLaunching of Government Bond Trading through Electronic Trading Platform

Focus Group Discussion tentang Persiapan Implementasi Pembaharuan Sistem e-CLEARSFocus Group Discussion on the Preparation of e-CLEARS System Update Implementation

3 Januari 2017 January 3, 2017 23 Januari 2017 January 23, 2017

20 maret 2017 march 20, 2017 30 maret 2017 march 30, 2017

• 23Januari2017January 23, 2017 7-9 maret march 7-9, 2017

6 april 2017 april 6, 2017 5 Juni 2017 June 5, 2017

events highlightPeRiStiWa Penting





Sosialisasi Implementasi Percepatan Settlement T+2Socialization of the T+2 Settlement Implementation Acceleration

Rapat Umum Pemegang Saham KPEI KPEI General Meeting of Shareholder

Konferensi Pers Memperingati 40 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal IndonesiaPress Conference in commemoration of 40th Anniversary of Indonesia Capital Market Reactivation

2017 Asia Pacific Securities Leadership Forum2017 Asia Pacific Securities Leadership Forum

Kunjungan Bisnis Korea Exchange ke KPEIBusiness Visit of Korea Exchange to KPEI

6 Juni 2017 June 6, 2017 20 Juni 2017 June 20, 2017

30 agustus 2017 august 30, 2017 30 agustus 2017 august 30, 2017

11 agustus 2017 august 11, 2017

13 September 2017 September 13, 2017 28 September 2017 September 28, 2017

events highlightPeRiStiWa Penting

Sosialisasi kepada Media, Investor dan Mahasiswa di Balikpapan dan BanjarmasinSocialization to the Media, Investors, and University Students in Balikpapan and Banjarmasin

Penandatanganan Perjanjian antara KPEI dengan Citibank terkait layanan Account Operator dalam penyelesaian transaksi bursaAgreement Signing between KPEI and Citibank concerning the Provision of Account Operator Service in Securities Exchange Transaction Settlement

Seminar terkait Perluasan Peran Bank Kustodian dalam Penyelesaian Transaksi BursaSeminar on the Expansion of Custodian Bank Role in Securities Exchange Transaction Settlement

25-27 Juli July 25-27, 2017



Kunjungan Bisnis SRO ke The Clearing Corporation of India LtdBusiness Visit of SRO to The Clearing Corporation of India Ltd

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa KPEIKPEI Extraordinary General Meeting of Shareholder

Penyerahan Penghargaan Galeri Investasi Bursa 2017Galeri Investasi Bursa Award Ceremony

The 4th International Financial Cooperation ForumThe 4th International Financial Cooperation Forum

Pembukaan Investival 2017Opening of Investival 2017

World Forum of CSDs 20172017 World Forum of CSDs

Kunjungan Kerja Korea Securities Finance Corporation ke KPEIBusiness Visit of Korea Securities Finance Corporation to KPEI

11-12 Oktober 2017 October 11-12, 2017 20 Oktober 2017 October20, 2017

15 november 2017 november 15, 2017 4-7 desember 2017 december 4-7, 2017

27-29 Oktober 2017 October 27-29, 2017 14-17 november 2017 november 14-17, 2017

20 desember 2017 december 20, 2017

Penutupan Perdagangan Bursa 2017Market Closing in 2017

29 desember 2017 december 29, 2017






management ReportLaPORan manaJemen






Semakin tingginya pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2017 telah membuat aktivitas pasar modal tahun 2017 terus menunjukkan pertumbuhan yang positif. meyakini tren ini akan terus berlangsung dimasa mendatang, KPei bertekad untuk terus meningkatkan daya dukung infrastruktur, mengembangkan produk dan kompetensi Sdm guna mendukung optimalnya pertumbuhan pasar modal indonesia.

the significant growth of our national economy in 2017 has impacted this year’s capital market activity, which continues to show a positive increase. With the believe that this trend will continue in the future, KPei is determined to keep increasing its infrastructure support capacity and developing products as well as human Resources competencies in order to optimally support the growth of the indonesia capital market.

message from the Board of commissionersSamBUtan deWan KOmiSaRiS




Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang Terhormat,

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia yang diberikan sehingga KPEI dapat melalui tahun 2017 yang dinamis dengan menunjukkan kinerja yang membesarkan hati. Capaian kinerja tersebut akan semakin memotivasi KPEI untuk senantiasa melaksanakan program kerja secara optimal, memitigasi risiko transaksi bursa dengan tepat, mengelola aspek keuangan secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan, serta menuntaskan berbagai inisiatif strategis dalam rangka mendukung pengembangan dan pertumbuhan pasar modal Indonesia.

KOndiSi eKOnOmi dan PaSaR mOdaL indOneSia 2017Perekonomian global terus menunjukkan perbaikan didukung oleh membaiknya perekonomian negara-negara utama dunia, seperti Amerika Serikat, China, Jepang dan negara-negara utama kawasan Eropa. Perbaikan pertumbuhan ekonomi negara-negara utama dunia tersebut memberi dampak positif terhadap perbaikan harga-harga komoditas primer seperti batubara, minyak bumi, timah dan kelapa sawit, namun juga memberikan tantangan lain di masa depan.

Perbaikan perekonomian global yang disertai naiknya beberapa komoditas primer tersebut memberi dampak positif terhadap Indonesia. Bersama dengan tetap tingginya realisasi belanja modal Pemerintah melalui proyek infrastruktur, naiknya investasi dan tetap tingginya konsumsi domestik membuat perekonomian kembali mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,07% lebih baik dari pertumbuhan di tahun sebelumnya yakni 5,03%.

Terjaganya kondisi makroekonomi dan perbaikan kondisi usaha membuat 5 (lima) lembaga pemeringkat internasional juga telah meningkatkan Sovereign Credit Rating Indonesia menjadi Investment Grade. Perbaikan kondisi usaha Indonesia tercermin dari naiknya peringkat kemudahan bisnis ke peringkat 72, sebagaimana dinyatakan dalam Laporan World Bank - Doing Business 2018: Reforming to Create a Jobs, dan naiknya

Dear Distinguished Shareholder and Stakeholders,

Praise to Allah SWT, for His grace and blessing, which allowed KPEI to pass through the dynamic year of 2017 with encouraging performance. Such performance will motivate KPEI to continue implementing work programs optimally, mitigating the securities exchange’s transaction risks properly, managing financial aspects transparently and responsibly, as well as completing several strategic initiatives in supporting the development and growth of Indonesia capital market.

indOneSia ecOnOmic and caPitaL maRKet cOnditiOnS in 2017The global economy continued to improve along with economic recovery in major economies such as the US, China, Japan, and major European countries. Economic recovery in the major countries brought positive impact to the improvement in primary commodity prices such as coal, oil, tin, and palm oil, while giving other future challenges.

Global economic recovery, followed by increasing prices of primary commodities, brought positive impact to Indonesia. Along with strong Government capital spending in infrastructure projects, increasing investment and high domestic consumption led the economy to book a growth of 5.07%, better than 5.03% recorded in the previous year.

Manageable macroeconomic condition and improving business condition caused 5 (five) international rating agencies to upgrade Indonesia Sovereign Credit Rating into Investment Grade status. The improvement in Indonesia business condition was reflected in the increase of ease doing business rank to 72, as stated in the World Bank Report – Doing Business 2018: Reforming to Create a Jobs, and the increase of competitiveness rank to 42






peringkat daya saing ke peringkat 42 sebagaimana dinyatakan oleh World Economic Forum (WEF) dalam Global Competitiveness Index 2017-2018.

Perbaikan kondisi perekonomian tersebut membuat aktivitas pasar modal terus bergairah, kendati tidak ada lagi aliran dana dari program tax amnesty yang mengalir ke pasar saham sebagaimana terjadi di tahun 2016. Aktivitas perdagangan saham di BEI terus meningkat sepanjang tahun. Rata-rata nilai transaksi bursa harian, volume transaksi dan frekuensi perdagangan harian juga terus meningkat. Sehingga di akhir tahun, IHSG naik 19,99% ditutup di level 6.355,65 dari level 5.296,71 di tahun sebelumnya, selain adanya tambahan 37 (tiga puluh tujuh) emiten baru yang melakukan penawaran umum perdana, naik dari 16 (enam belas) emiten di tahun 2016.

KineRJa KPei 2017Dengan memperhatikan Key Performance Indicator (KPI) yang telah ditetapkan Perusahaan di awal tahun, KPEI berhasil mencatatkan pencapaian lebih dari yang direncanakan. Terdapat 5 (lima) indikator kinerja unggulan yang dinilai dengan KPI, dengan total pencapaian 105,46%.

Namun demikian, pada aspek keuangan, berakhirnya program Tax Amnesty membuat transaksi di pasar modal berjalan “normal” kembali, sehingga di tahun 2017 KPEI membukukan sedikit penurunan pendapatan, 4,50%, menjadi sebesar Rp392,57 miliar. Perusahaan telah berhasil mengelola beban usaha, yakni hanya membukukan peningkatan sebesar 3,89% menjadi Rp290,58 miliar. Sehingga KPEI membukukan penurunan laba bersih 20,24% menjadi sebesar Rp82,72 miliar, dan membukukan laba komprehensif sebesar Rp89,09 miliar.

Pada aspek operasional, KPEI berhasil mendukung peningkatan kualitas kegiatan transaksi bursa sehingga di tahun 2017 tidak ada kejadian gagal bayar AK dalam memenuhi kewajibannya.

as stated by the World Economic Forum (WEF) in the Global Competitiveness Index 2017-2018.

Economic improvements caused the capital market to remain active, despite tax amnesty funds no longer flew into the capital market as had happened in 2016. Stock trading activities in IDX continued to increase throughout the year. The average daily transaction value, daily transaction volume, and daily transaction frequency also increased. Hence, the JCI up 19,99% to close at 6,355.65 from 5,296.71 in the previous year, besides additional 37 (thirty-seven) new issuers conducting initial public offering, up from 16 (sixteen) issuers in 2016.

KPei PeRFORmance in 2017Considering the Key Performance Indicator (KPI) determined by the Company at the beginning of the year, KPEI succeeded in recording more achievements than planned. There are 5 (five) key performance indicators assessed by KPI, with total achievement of 105.46%.

Nonetheless, in the financial aspect, the end of Tax Amnesty program caused capital market transactions back to “normal”, therefore KPEI booked slight revenue decrease of 4.50% to Rp392.57 billion. The Company successfully managed operating expenses, only posting an increase of 3.89% to Rp290.58 billion. Overall, KPEI booked a 20.24% decline in net profit to Rp87.72 billion and booked comprehensive income of Rp89.09 billion.

In operational aspect, KPEI managed to increase the quality of securities exchange transactions, hence there was no default by CM in fulfilling their obligation.

aktivitas perdagangan saham di Bei sepanjang tahun 2017 terus meningkat dan mencatatkan keberhasilan KPei, yang ditunjukkan dengan nihilnya kejadian kegagalan penyelesaian transaksi bursa oleh aK. Salah satu faktornya adalah kemampuan KPei dalam mengelola risiko terkait dan semakin matangnya sikap para pelaku pasar.Stock trading activities on the idX throughout 2017 continued to increase and recorded the success of KPei, which is shown by zero failure of any securities exchange transaction settlement by cm. One of the determining factors is KPei’s ability in managing related risks and the maturity of market participants.



Pada aspek program kerja, dalam rangka mendukung pengembangan pasar modal, KPEI berhasil menjalankan 24 (dua puluh empat) program utama sebagai realisasi tahapan kedua dari SBP KPEI periode 2016-2020. Realisasi program-program tersebut akan semakin mendekatkan KPEI sebagai salah satu Qualifying CCP yang mampu berkiprah di kancah pasar modal internasional. Atas seluruh pencapaian tersebut, KPEI telah menyampaikan Laporan Pengukuran dan Pencapaian KPI Unggulan tahun 2017 kepada OJK.

PeniLaian ataS KineRJa diReKSi Dewan Komisaris menilai capaian kinerja Direksi berdasarkan aspek-aspek kinerja unggulan sebagaimana tercantum dalam indikator KPI Direksi yang ditetapkan di awal tahun telah dilaksanakan dengan baik. Dewan Komisaris sangat mengapresiasi kinerja Direksi serta karyawan KPEI sepanjang 2017, mengingat seluruh target yang ditetapkan berhasil dicapai, bahkan sebagian besar diantaranya berhasil dilampaui.

PeLaKSanaan tUgaS PengaWaSan dan PemBeRian naSihat ataS imPLementaSi StRategi PengemBangan USahaDalam menjalankan amanah untuk mengawasi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, memberikan nasihat kepada Direksi, serta memastikan pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan pada setiap kegiatan operasional Perusahaan, kami didukung penuh oleh Komite Audit. Tugas pengawasan dan penasehatan kami lakukan melalui pelaksanaan rapat rutin minimal sebulan sekali bahwa sesuai Peraturan OJK Nomor 59/POJK.04/2016 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Lembaga Kliring dan Penjaminan. Bahan-bahan pelaksanaan rapat rutin dan data operasional strategis yang perlu diputuskan berkaitan dengan Laporan Keuangan dan Pengendalian Internal disiapkan oleh Komite Audit sebagai bagian dari pelaksanaan tugas pengawasan dimaksud.

tantangan 2018Mengacu pada pendapat Bank Indonesia dan IMF, perekonomian global diperkirakan tumbuh lebih tinggi. Peningkatan pertumbuhan ekonomi global bersumber dari perbaikan

In work program aspect to support capital market development, KPEI ran 24 (twenty-four) main programs in realizing the second phase of SBP 2016-2020 period. The programs implementation would bring KPEI to become one of Qualifying CCP which would able to participate in international capital market. For those achievements, KPEI has submitted 2017 KPI Measurement and Achievement Report to Indonesia FSA.

aSSeSSment OF the BOaRd OF diRectORS PeRFORmance The Board of Commissioners assesses that the performance of the Board of Directors (BOD) based on the key performance aspects, as stated in the BOD’s KPI indicators set at the beginning of the year, has been well executed. The Board of Commissioners strongly appreciates the performance of the BOD and KPEI employees throughout 2017, considering all targets were successfully achieved and most even exceeded.

SUPeRviSORy and adviSORy eXecUtiOn On BUSineSS deveLOPment StRategy imPLementatiOnIn performing its mandate to supervise the execution of task and responsibility of the Board of Directors, provide advice to the Board of Directors, and ensure corporate governance principles were implemented in every operational activity of the Company, we are fully supported by the Audit Committee. Our supervisory and advisory duties are carried out through the implementation of routine meetings, at least once a month, which pursuant to Indonesia FSA Regulation No. 59 / POJK.04 /2016 on the Board of Directors and Board of Commissioners of the Clearing Guarantee Institution. The materials of the regular meeting and strategic operational data that need to be decided in relation to the Financial Report and Internal Control are prepared by the Audit Committee, as part of the implementation of the supervisory duties.

chaLLengeS in 2018Referring to the opinion of Bank Indonesia and the IMF, the global economy is expected to improve even better. The increase in global economic growth stems from improved economies





ekonomi negara maju dan negara berkembang yang lebih kuat dari perkiraan semula. Kondisi tersebut memberi dampak positif terhadap perekonomian dalam negeri yang pada akhirnya meningkatkan kemampuan belanja infrastruktur Pemerintah dan meningkatkan minat swasta untuk merealisasikan rencana ekspansi yang sempat tertunda.

Kondisi tersebut memberi tantangan tersendiri bagi KPEI dalam mendukung pengembangan pasar modal Indonesia di tahun 2018, yakni dengan mendorong berkembangnya minat swasta untuk menggali potensi pendanaan dari industri pasar modal. Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, Perusahaan harus terus berupaya meningkatkan daya dukung infrastruktur maupun sistem kerja, sehingga bersama-sama dengan SRO lainnya mampu meningkatkan minat investasi masyarakat di pasar modal.

Dewan Komisaris siap mendukung dan mengawasi langkah-langkah yang akan diambil manajemen demi memastikan keberhasilan Perusahaan bersama-sama dengan SRO lainnya untuk mengembangkan dan mempertemukan kepentingan para investor melalui pasar modal yang aman, andal, berintegritas dan memberi manfaat optimal bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

PeningKatan KUaLitaS PeneRaPan PRaKtiK tata KeLOLaDewan Komisaris mengamanatkan kepada Direksi agar terus meningkatkan kualitas penerapan tata kelola perusahaan yang baik, dengan menjalankan berbagai rekomendasi dari penilai independen yang telah menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab.

Sehubungan dengan telah diterbitkannya Pedoman Perilaku dan Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran, Dewan Komisaris mendukung upaya sosialisasi dan implementasi penuh atas kedua pedoman tersebut. Dengan upaya tersebut, Direksi kami nilai telah memastikan terjadinya peningkatan kualitas penerapan praktik tata kelola, agar kepercayaan para pemangku kepentingan terus tumbuh, sehingga keberlangsungan usaha Perusahaan akan lebih terjamin.

PeniLaian KineRJa KOmite-KOmite di BaWah deWan KOmiSaRiSKami menilai Komite Audit yang merupakan satu-satunya komite di bawah Dewan Komisaris telah memberikan berbagai masukan strategis maupun operasional berkaitan dengan pelaksanaan

of developed and developing countries that are stronger than originally forecasted. These conditions have a positive impact on the domestic economy which ultimately increases the capability of government infrastructure spending and increases private interest to realize the delayed expansion plans.

This condition gives a challenge for KPEI in supporting the development of Indonesia capital market in 2018, by encouraging the development of private sector’s interest to explore the funding potential from capital market industry. To anticipate these conditions, the Company must continue to improve the carrying capacity of infrastructure and work system, so that together with other SROs can increase public investment interest in the capital market.

The Board of Commissioners is prepared to support and supervise the steps that management will take to ensure the Company’s success, together with other SROs, to develop and reconcile the interests of investors through secure, reliable, integrity-based capital markets and provide optimal benefits for national economic growth.

imPROvement in QUaLity OF cORPORate gOveRnance PRactice imPLementatiOnThe Board of Commissioners mandates the Board of Directors to continue improving the quality of good corporate governance implementation by running various recommendations from an independent assessor, which has performed its duty in a responsible manner.

In relation with the issued of Code of Conduct guidelines and Whistleblowing System guidelines, the Board of Commissioners fully supports its socialization and implementation. With these efforts, we believe that the Board of Directors has ensured that there is an improvement in quality of corporate governance practice implementation to grow the confidence of stakeholders which will guarantee business sustainability.

PeRFORmance aSSeSSment OF cOmmitteeS UndeR the BOaRd OF cOmmiSSiOneRSWe consider the Audit Committee as the only committee under the Board of Commissioners has provided strategic and operational inputs related to the implementation of supervisory duties,




tugas pengawasan, terutama di bidang pengelolaan risiko dan pengendalian internal. Dewan Komisaris memandang kualitas rekomendasi dan masukan yang diberikan tersebut telah semakin baik, komprehensif dan akurat. Namun demikian, mempertimbangkan potensi pertumbuhan kondisi pasar modal kini maupun kedepan, kami tetap mengamanatkan dilakukannya peningkatan kompetensi dan kualitas dukungan dari seluruh komite Dewan Komisaris.

PeRUBahan SUSUnan deWan KOmiSaRiSPada tahun 2017, tidak ada perubahan susunan Dewan Komisaris. Angota Dewan Komisaris masih sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, per tanggal 2 Juni 2016, yakni Abraham Bastari, sebagai Komisaris Utama, dengan didampingi oleh James Tjahaja Riady dan Margeret Mutiara Tang sebagai Komisaris.

PeningKatan KOmPetenSi SUmBeR daya manUSia Dewan Komisaris kembali mengingatkan, bahwa perubahan kondisi perekonomian, kondisi usaha dan pasar modal yang berkembang semakin dinamis dan penuh tantangan, kini maupun dimasa mendatang, membuat pengelolaan dan pengembangan SDM Perusahaan harus terus diperbaiki. Dalam rangka meningkatkan kompetensi SDM tersebut, kami mendukung penuh implementasi kebijakan wajib pelatihan dan kepemilikan sertifikasi bagi seluruh karyawan KPEI.

Namun demikian, kami mengamanatkan agar pemahaman dan penerapan nilai-nilai Perusahaan, yakni Integrity, Prudence, Customer Focus, Fellowship dan Achievement of Excellence (TRUST) tetap menjadi bagian dari program peningkatan kompetensi dimaksud.

PeLaKSanaan tanggUng JaWaB SOSiaL PeRUSahaanDewan Komisaris mengapresiasi peran aktif KPEI dalam menjalankan program KPEI Berbakti sebagai wujud pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan, yang tetap berfokus pada upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dewan Komisaris menilai kegiatan KPEI Berbakti yang diselenggarakan

particularly in the areas of risk management and internal control. The Board of Commissioners considers the quality of these recommendations and inputs to be better, more comprehensive and accurate. However, considering the potential growth of current and future capital market conditions, we continue to mandate competence and quality of support enhancement of all committees of the Board of Commissioners.

changeS in the cOmPOSitiOn OF BOaRd OF cOmmiSSiOneRSIn 2017, there was no change in the composition of Board of Commissioners. The members remained as stated in the Annual General Meeting of Shareholder per June 2, 2016, with Abraham Bastari as President Commissioner, together with James Tjahaja Riady and Margeret Mutiara Tang as Commissioners.

imPROvement OF hUman ReSOURceS cOmPetency The Board of Commissioners reminds that changes in economic condition, more dynamic and full of challenges capital market and business conditions, currently and in the future, require the improvement of HR management and development. In order to improve the competence of Human Resources, we fully support the implementation of compulsory training and certification policy for all KPEI employees.

However, we mandate that understanding and application of the Company’s values: Integrity, Prudence, Costumer Focus, Fellowship, and Achievement of Excellence (TRUST) remain part of the competency improvement program.

imPLementatiOn OF cORPORate SOciaL ReSPOnSiBiLityThe Board of Commissioners appreciates KPEI active role in implementing KPEI Berbakti program as form of corporate social responsibility, by focusing on the improvement of human resources quality. The Board of Commissioners views the KPEI Berbakti activities were in line with the policy guidelines, both in





James tjahaja RiadyKomisaris Commissioner

margeret mutiara tangKomisaris Commissioner

abraham BastariKomisaris Utama President Commissioner


telah sesuai dengan pedoman kebijakan, baik mengenai peruntukan atau cakupan program, biaya maupun pertanggung jawabannya.

PenUtUPDewan Komisaris mengucapkan penghargaan setinggi-tingginya kepada Direksi dan seluruh karyawan yang telah bekerja keras serta menunjukkan dedikasinya yang tinggi untuk berkontribusi secara optimal terhadap capaian kinerja KPEI sepanjang tahun 2017.

Dewan Komisaris juga mengucapkan terima kasih kepada OJK, BI, BEI, KSEI, Anggota Kliring dan para pelaku pasar lainnya atas

target and program scope, expenses, and accountability.

cLOSing The Board of Commissioners conveys its highest appreciation to the Board of Directors and all employees who have committed hard work and high dedication to make optimal contribution to KPEI achievements in 2017.

The Board of Commissioners also expresses gratitude to Indonesia FSA, BI, IDX, KSEI, Clearing Members, and other




Atas Nama Dewan Komisaris On Behalf of the Board of CommissionersJakarta, Juni June 2018

Abraham BastariKomisaris Utama President Commissioner


dukungan yang diberikan sehingga KPEI tetap dapat berkontribusi maksimal bagi pegembangan pasar modal Indonesia sepanjang tahun 2017 dan selanjutnya.

participants for their support which allow KPEI to fully contribute to the Indonesia capital market development for 2017 and the future.

KPei bertekad menjalankan peran terbaik dalam mengembangkan pasar modal indonesia bersama-sama dengan SRO lain dengan menuntaskan berbagai program pengembangan guna menuju Qualifying Central Counterparty.

KPei is committed to deliver best performance in its role, together with other SROs, to develop the indonesia capital market by completing various development programs that brought the company closer to Qualifying central counterparty.






tahun 2017 merupakan tahun kedua realisasi program kerja dan kegiatan Strategic Business Plan (SBP) Perusahaan periode 2016-2020. tahun kedua implementasi SBP ini, ditandai dengan berlanjutnya pertumbuhan pasar modal yang berlangsung dengan dinamis, penuh tantangan namun juga menjanjikan bagi berkembangnya pasar modal indonesia dimasa mendatang.

year 2017 was the second year various work programs, and activities of the company’s Strategic Business Plan (SBP) for 2016-2020 period were realized. the second year of SBP implementation was marked with the continued growth of capital market in dynamic, fully challenging conditions, but also promising for the development of indonesia capital market in the future.

Board of directors’ ReportLaPORan diReKSi





Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan karuniaNya, KPEI dapat melalui tahun 2017 yang berlangsung dengan dinamis dan penuh tantangan, dengan pencapaian kinerja yang sangat baik. Atas nama Direksi, perkenankan kami menyampaikan laporan kegiatan dan pencapaian KPEI selama tahun pelaporan 2017 kepada pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan.

Tahun 2017 juga merupakan tahun kedua implementasi Strategic Business Plan (SBP) 2016-2020 dengan tujuan menjadikan KPEI sebagai Qualifying Central Counterparty (QCCP), yaitu mendapatkan pengakuan sebagai QCCP atau Third Country - CCP dari European Securities and Market Authority atas pemenuhan standar/prinsip internasional, diantaranya adalah European Market Infrastructure Regulation dan Principles for Financial Market Infrastructure yang dikeluarkan oleh International Organization of Securities Commisions, dalam rangka penyediaan layanan kepada pelaku pasar khususnya yang berasal dari kawasan Uni Eropa. Realisasi berbagai inisiatif strategis dan kegiatan sepanjang kurun waktu tersebut menunjukkan komitmen KPEI untuk terus memberikan layanan terbaik dan nilai tambah dalam melaksanakan perannya sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan di pasar modal Indonesia.

Program kerja di tahun kedua dari SBP 2016-2020 berfokus pada upaya penguatan peran KPEI selaku Central Counterparty (CCP), sebagai bagian dari upaya pencapaian QCCP tersebut. Oleh karenanya, kami merumuskan tema Laporan Tahunan 2017 adalah “Meraih Kinerja Terbaik” atau “Reaching the Highest Achievements”, yang berlandaskan implementasi inisiatif strategis dalam SBP yang tepat, didukung oleh peningkatan kompetensi dan realisasi rencana kerja yang mumpuni. Melalui


Praise to Allah SWT for His grace and blessing which helped KPEI pass through the dynamic and fully challenging 2017 with excellent performance. On behalf of the Board of Directors, we present the report of KPEI’s achievements and activities throughout the reporting year of 2017 to the shareholder and all stakeholders.

Year 2017 was the second year the Strategic Business Plan (SBP) 2016-2020 was implemented, with the aim of turning KPEI into a Qualifying Central Counterparty (QCCP), recognized as QCCP or Third Country – CCP from the European Securities and Market Authority for complying with international standards/principles, among others the European Market Infrastructure Regulation and Principles for Financial Market Infrastructure issued by the International Organization of Securities Commissions, in providing services to market participants particularly from the European Union. The realization of strategic initiatives and activities in the period showed KPEI’s commitment to continue providing the best service and added value in its role as the Clearing and Guarantee Institution in the Indonesia capital market.

The work programs in the second year of SBP 2016-2020 focused on strengthening KPEI’s role as the Central Counterparty (CCP), as part of move to achieve QCCP. Therefore, we decided the theme of 2017 Annual Report as “Reaching the Highest Achievements”, based on the implementation of strategic initiatives in a proper SBP, supported with competence increase and best work plan realization. With this theme, along with the realization of various programs and outcomes recorded in the






tema tersebut, bersama dengan realisasi berbagai program kerja dan hasil yang dibukukan di tahun pelaporan, KPEI menegaskan komitmen seluruh jajaran pengurus Perusahaan dalam mendukung pertumbuhan pasar modal Indonesia.

KOndiSi PeReKOnOmian dan PaSaR mOdaL indOneSia 2017Perekonomian global di tahun 2017 terus membaik, didorong oleh peningkatan pertumbuhan ekonomi negara-negara maju, khususnya Amerika Serikat (AS), China, Jepang dan Eropa. Perbaikan ekonomi negara-negara utama dunia tersebut membuat perekonomian global tumbuh lebih baik dari perkiraan semula. Di AS, penguatan ekonomi domestik mendorong Bank Sentral - The Federal Reserve (The Fed) memulai program normalisasi kebijakan moneter, dimana pada tahun 2017 The Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin di akhir tahun ke level 1,50%. Kenaikan suku bunga the Fed ini diprediksi akan berlanjut di tahun 2018.

Seiring dengan membaiknya perekonomian negara-negara utama dunia tersebut, harga komoditas utama dunia seperti batubara, timah dan kelapa sawit juga menunjukkan tren bertumbuh sehingga memberi dampak positif bagi negara-negara berkembang eksportir komoditas. Hal ini turut mendukung perbaikan ekonomi domestik. Bersama dengan mulai tingginya pertumbuhan investasi, membaiknya kinerja ekspor dan tetap tingginya konsumsi domestik, pertumbuhan ekonomi Indonesia akhirnya tumbuh 5,07%, lebih tinggi dari tingkat pertumbuhan tahun sebelumnya, 5,03%.

Peningkatan investasi dalam negeri, diantaranya berasal dari peningkatan realisasi belanja pemerintah, yakni dari kenaikan belanja pegawai dan belanja modal seperti pembangunan infrastruktur. Sementara perbaikan kinerja ekspor diantaranya berasal dari membaiknya ekonomi negara-negara mitra dagang utama Indonesia seperti Tiongkok, India, Jepang dan Singapura.

Berlanjutnya pertumbuhan ekonomi tersebut diikuti dengan tetap baiknya berbagai indikator makroekonomi, seperti inflasi yang terjaga di level 3,61%, defisit anggaran sebesar 2,46%, cadangan devisa naik menjadi US$130,20 miliar, suku bunga BI 7 Day (Reverse) Repo Rate sebesar 4,25% dan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS relatif terjaga dengan hanya melemah 0,83% menjadi Rp13.548/US$ dari Rp13.436/US$ di akhir tahun 2016. Seluruh kondisi ekonomi tersebut, membuat lembaga-lembaga pemeringkat internasional seperti Fitch Ratings, Moody’s Investors Service, Standard & Poors, Japan Credit Rating Agency dan Rating and Investment Information Inc kini telah meningkatkan Sovereign Credit Rating Indonesia menjadi Investment Grade.

reporting year, KPEI reaffirms the commitment of all Company’s elements to support the growth of Indonesia capital market.

indOneSia ecOnOmic and caPitaL maRKet cOnditiOn in 2017The global economy in 2017 continued improving driven by economic recovery in developed countries, particularly the United States, China, Japan, and Europe. Economic recovery of the major countries caused the global economy to grow higher than expected. In the US, domestic economic recovery led the Central Bank – The Federal Reserve (The Fed) to start the monetary policy normalization program, and in 2017 The Fed decided to raise its benchmark rate by 25 basis points at the year-end to 1.50%. The Fed rate increase is expected to continue in 2018.

Along with economic recovery of the major countries, global main commodity prices including coal, tin, and palm oil also showed growing trend which created positive impact to commodity-exporting developing economies. This contributed the improvement of domestic economy. In line with higher investment growth, improving exports and robust domestic consumption, the Indonesian economy grew 5.07%, better than the previous year’s growth of 5.03%.

Increasing domestic investment, among others from the increase in government spending in personnel expenditure and infrastructure development. Meanwhile, export improvement came from economic recovery of Indonesia’s main trading partners such as China, India, Japan, and Singapore.

The continued economic growth was followed with stable macro economic indicators, with inflation manageable at 3.61%, budget deficit at 2.46%, forex reserves rose to US$130.20 billion, benchmark BI 7 Day (Reverse) Repo Rate at 4.25%, and Rupiah exchange rate against the US Dollar relatively manageable by only weakening 0.83% to Rp13,548/US$ from Rp13,436/US$ at the end of 2016. All of those economic conditions led international ratings agencies such as Fitch Ratings, Moody’s Investors Service, Standard & Poor’s, Japan Credit Rating Agency, and Rating and Investment Information Inc to raise Indonesia’s Sovereign Credit rating to Investment Grade.



Indonesia juga mencatatkan berbagai kemajuan lain berkat konsistensi Pemerintah dalam memperbaiki kondisi usaha di dalam negeri, seperti naiknya peringkat kemudahan melakukan bisnis ke posisi 72 dari 190 negara yang disurvei sesuai rilis laporan World Bank bertajuk Doing Business 2018: Reforming to Create a Jobs. Juga dalam laporan World Economic Forum (WEF) yang bertajuk Global Competitiveness Index 2017-2018 edition, dimana daya saing Indonesia naik 5 peringkat ke posisi 36, setelah tahun lalu berada di posisi 41.

Berlanjutnya perbaikan kondisi ekonomi tersebut mempengaruhi aktifitas transaksi bursa sepanjang tahun 2017 yang juga cenderung meningkat, kendati tidak ada lagi imbas dari program Tax Amnesty, yang sempat mendorong peningkatan aktifitas bursa di tahun 2016. Aktifitas transaksi di bursa terus meningkat baik frekuensi maupun nilainya, yang menunjukkan trend bullish, sehingga di akhir tahun perdagangan 2017, IHSG naik 19,99% ditutup di level 6.355,65 dari tahun sebelumnya 5.296,71.

Rata-rata nilai transaksi bursa harian sepanjang 2017 mencapai Rp7,60 triliun naik 1,40% dari Rp7,50 triliun di tahun 2016. Sementara itu, rata-rata volume transaksi bursa harian pada 2017 naik 52,72%, menjadi 11,95 miliar lembar saham dari 7,83 miliar lembar saham di tahun 2016. Rata-rata frekuensi transaksi bursa harian juga mengalami peningkatan sebesar 18,31% mencapai 312.484 kali transaksi, dari 264.127 kali transaksi di tahun 2016.

Dari sisi jumlah emiten, selama 2017 terdapat 37 (tiga puluh tujuh) tambahan emiten baru yang melakukan penawaran umum perdana (IPO) serta 8 (delapan) emiten yang terdelisting. Jumlah IPO tersebut meningkat dibanding pada tahun 2016 yang berjumlah 16 (enam belas), sehingga total jumlah emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia di akhir tahun 2017 menjadi 566 (lima ratus enam puluh enam) emiten.

KineRJa KPei 2017Kinerja KeuanganMembaiknya kondisi ekonomi dan pasar modal Indonesia berimbas pada pencapaian kinerja operasional dan keuangan KPEI.

Tahun 2017, KPEI membukukan total pendapatan sebesar Rp392,57 miliar, turun 4,50% dari Rp411,08 miliar di tahun 2016. Penurunan ini salah satunya disebabkan lebih sedikitnya jumlah Hari Bursa di tahun 2017, yaitu sebanyak 238 hari, sementara

Indonesia also recorded other improvements due to the Government’s consistency in fixing domestic business conditions, such as the ease of doing business rank to 72 from 190 countries surveyed according to the published World Bank report called Doing Business 2018: Reforming to Create a Jobs; as well as in the World Economic Forum (WEF) called the Global Competitiveness Index 2017-2018 edition, in which Indonesia’s competitiveness rank rose 5 levels to 36, from 41 last year.

The economic improvement also increased securities exchange activities in 2017, despite there was no longer impact from the Tax Amnesty program, which support transactions growth in 2016. Securities exchange activities kept increasing both in frequency and value, which caused bullish trend, and at the end of trading year 2017 the JCI rose 19.99% to be closed at 6,355.65 from 5,296.71 at the previous year.

The average daily securities transaction value in 2017 reached Rp7.60 trillion, up 1.40% from Rp7.50 trillion in 2016. Meanwhile, the average daily securities transaction volume in 2017 rose 52.72%, to 11.95 billion shares from 7.83 billion shares in 2016. The average daily securities transaction frequency also rose 18.31% reaching 312,484 transactions, from 264,127 transactions in 2016.

From the number of issuers, in 2017 there were 37 (thirty-seven) new issuers making an initial public offering (IPO) and 8 (eight) firms delisting. The number of IPO rose compared to 16 (sixteen) in 2016, making the number of companies registered at the Indonesia Stock Exchange at the end of 2017 to 566 (five hundred sixty-six).

KPei PeRFORmance in 2017Financial PerformanceThe improvement in Indonesia economy and capital market impacted the operational and financial performance of KPEI.

In 2017, KPEI booked total revenue of Rp392.57 billion, down 4.50% from Rp411.08 billion in 2016. The decrease was partly contributed by the lower number of trading days in 2017, of 238 days, compared to 246 days in 2016. Moreover, in 2016 there





di tahun 2016 sebanyak 246 hari. Selain itu, pada tahun 2016 terdapat transaksi terkait Amnesti Pajak yang memberikan sumbangan cukup signifikan terhadap peningkatan pendapatan transaksi efek di tahun 2016. Adapun kenaikan beban usaha dapat tetap terjaga sebesar 3,89% menjadi Rp290,58 miliar di tahun 2017 dari sebelumnya Rp279,70 miliar di tahun 2016. Kenaikan beban usaha ini diakibatkan karena adanya kegiatan sewa lokasi Data Centre, yang di tahun 2016 belum tersedia. Oleh karenanya, Perusahaan membukukan laba usaha sebesar Rp101,99 miliar dan setelah dikenai beban pajak penghasilan sebesar Rp19,75 miliar, KPEI mencatatkan laba bersih sebesar Rp82,72 miliar.

KPEI juga mencatatkan total penghasilan komprehensif lain sebesar Rp6,37 miliar, sehingga mencatatkan laba komprehensif tahun berjalan sebesar Rp89,09 miliar. Seiring dengan kemampuan Perusahaan dalam mencatatkan laba, pada tahun 2017 total aset KPEI meningkat sebesar 12,34%, menjadi Rp5,24 triliun dari posisi tahun sebelumnya, sebesar Rp4,67 triliun.

Kinerja Operasional Sepanjang 2017, KPEI juga berhasil meraih pencapaian kinerja operasional yang sangat baik. Rata-rata nilai penyelesaian transaksi bursa harian yang sebesar Rp2,92 triliun maupun rata-rata volume penyelesaian transaksi bursa harian yang mencapai sebanyak 2,92 miliar lembar saham, tercatat lebih besar dari capaian tahun sebelumnya yakni, masing- masing sebesar Rp2,78 triliun dan 2,27 miliar lembar saham. Sementara itu, rata-rata efisiensi nilai dan rata-rata efisiensi volume penyelesaian transaksi bursa harian pada 2017, sebagai hasil dari mekanisme netting yang dilakukan oleh KPEI, tercatat sebesar 44,56% dan 61,48%.

KPEI menyediakan Fasilitas Intraday (FI), yang merupakan proses pembiayaan untuk menyelesaikan hak terima dana AK yang dapat diberikan seketika setelah kewajiban serah saham dipenuhi oleh AK yang bersangkutan. Hingga akhir 2017, KPEI telah memiliki perjanjian penyediaan FI dengan 4 (empat) Bank Pembayaran yaitu Bank Mandiri, Bank Central Asia, Bank Permata, dan Bank

were transactions related to Tax Amnesty which gave significant contribution to the increase in securities exchange transaction revenue in 2016. Meanwhile, the increase in operating expens-es was manageable at 3.89% to Rp290.58 billion in 2017 from Rp279.70 billion in 2016. The increase in operating expenses was caused by the rental fee of Data Centre location, which was unavailable in 2016. Therefore, the Company booked profit of Rp101.99 billion and after income tax of Rp19.75 billion, KPEI booked net profit of Rp82.72 billion.

KPEI also recorded other comprehensive income totaling Rp6.37 billion, making the comprehensive profit of the current year at Rp89.09 billion. In line with the Company’s ability in making profit, in 2017 KPEI’s total assets rose 12.34% to Rp5.24 trillion from last year’s position at Rp4.67 trillion.

Operational PerformanceIn 2017, KPEI also managed to achieve excellent operational performance. The average daily securities transaction settlement value at Rp2.92 trillion and average daily securities transaction settlement volume at 2.92 billion shares, were higher than the previous year’s record of Rp2.78 trillion and 2.27 billion shares. Meanwhile, the average daily securities transaction settlement efficiency value and volume in 2017, as a result of KPEI’s netting mechanism, were recorded at 44.56% and 61.48%.

KPEI provided an Intraday Facility (IF), a financing mechanism to settle the rights of CM to receive funds immediately after fulfilling their obligation to deliver securities. By the end of 2017, KPEI had IF agreements with 4 (four) Payment Banks: Bank Mandiri, Bank Central Asia, Bank Permata, and Bank CIMB Niaga with total IF credit limit of Rp4 trillion. The total usage of IF in 2017 was


Rata-rata nilai penyelesaian transaksi bursa harian 2017 sebesar Rp2,92 triliun, dengan rata-rata efisiensi nilai serta rata-rata efisiensi volume penyelesaian transaksi sebesar 44,56% dan 61,48%.the average daily securities transaction settlement value in 2017 reached Rp2.92 trillion, with the average daily efficiency value and volume were 44.56% and 61.48% respectively.



CIMB Niaga dengan total pagu kredit FI sebesar Rp4 triliun. Total penggunaan FI sepanjang 2017 mencapai Rp199,78 triiun, dengan rata-rata penggunaan FI bulanan sebesar Rp16,65 triliun, dan rata-rata penggunaan FI harian senilai Rp839,40 miliar.

Sementara penyelesaian transaksi bursa dengan menggunakan mekanisme Alternate Cash Settlement selama 2017 tercatat sebesar Rp45,22 miliar dengan volume 174,66 juta lembar saham, turun masing-masing 63,11% dan 49,39% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp122,56 miliar dengan volume 345,08 juta lembar saham.

KPEI juga menyediakan layanan Pinjam Meminjam Efek (PME) untuk menanggulangi potensi kegagalan penyelesaian transaksi bursa. Nilai transaksi PME di tahun 2017 adalah sebesar Rp187,74 miliar, dengan total volume sebesar 53,46 juta lembar saham, turun 32,83% dan 42,23% dari tahun sebelumnya yang nilainya sebesar Rp279,51 miliar dengan volume 92,54 juta lembar saham. Sementara itu, frekuensi transaksi PME dilakukan sebanyak 144 kali, naik dari tahun sebelumnya yang sebanyak 142 kali. Penurunan nilai dan volume tersebut juga membuat rata-rata nilai dan rata-rata volume transaksi PME harian menurun dengan persentase yang sama, menjadi sebesar Rp514,36 juta dan 146.475 lembar saham dari Rp765,79 juta dan 253.534 lembar saham di tahun 2016.

Meningkatnya nilai transaksi di BEI, berpengaruh juga pada jumlah agunan yang dikelola KPEI, terutama pada agunan online yang mengalami peningkatan signifikan. Total nilai agunan di akhir 2017 adalah sebesar Rp22,04 triliun, terdiri dari agunan online sebesar Rp14,94 triliun dan agunan offline sebesar Rp7,08 triliun. Total nilai agunan tersebut naik 12,72% dari Rp19,54 triliun di tahun 2016.

Untuk tahun 2017, KPEI mencatatkan keberhasilan lain yang sangat baik, yakni tidak terdapat kasus kegagalan penyelesaian transaksi bursa oleh AK sepanjang tahun 2017. Jika terjadi kegagalan penyelesaian transaksi bursa, KPEI berpedoman pada Peraturan OJK No. 26/POJK.04/2014 tanggal 19 November 2014 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa.

Sesuai dengan POJK tersebut, KPEI diwajibkan melakukan pembentukan, pengelolaan dan penggunaan dana jaminan yang fungsinya untuk penanggulangan kegagalan penyelesaian transaksi bursa. KPEI melakukan investasi dana jaminan dalam

Rp199.78 trillion, with an average IF monthly usage of Rp16.65 trillion and average IF daily usage of Rp839.40 billion.

Meanwhile, securities exchange transaction settlements using Alternate Cash Settlement mechanism in 2017 were recorded at Rp45.22 billion with a total volume of 174.66 million shares, down respectively 63.11% and 49.39% from the previous year of Rp122.56 billion and 345.08 million shares.

KPEI also provided Securities Borrowing and Lending (SBL) service to anticipate potential default in transaction settlement. The value of SBL transaction in 2017 was Rp187.74 billion, with a total volume of 53.46 million shares, down 32.83% and 42.23% from the previous year of Rp279.51 billion with total volume of 92.54 million shares. Meanwhile, the frequency of SBL transactions was 144 times, up from 142 times in the previous year. The decrease in value and volume also caused the average value and average volume of daily SBL transactions to drop with the same percentage, to Rp514.36 million and 146,475 shares from Rp765.79 million and 253,534 shares in 2016.

The increase in transaction value in IDX also impacted the amount of collateral managed by KPEI, especially online collateral which significantly increased. The total collateral value at the end of 2017 was Rp22.04 trillion, consisting of Rp14.94 trillion online collateral and Rp7.08 trillion offline collateral. The total collateral value rose 12.72% from Rp19.54 trillion in 2016.

In 2017, KPEI had an excellent record, without any default in securities exchange transaction settlements by CM. If there is a failure of securities exchange transaction settlement, KPEI will refer to Indonesia FSA Regulation No. 26/POJK.04/2014 dated November 19, 2014, on Securities Exchange Transaction Settlement Guarantee.

In accordance with the Indonesia FSA Regulation, KPEI is required to establish, manage, and use guarantee funds to cope with default in securities exchange transaction settlements. KPEI invests the guarantee funds in 2 (two) instruments according to





2 (dua) jenis instrumen sesuai ketentuan dan kebijakan yang berlaku, yaitu deposito berjangka dan Surat Berharga Negara (SBN).

Total dana jaminan yang dikelola KPEI sampai dengan akhir 2017 adalah sebesar Rp3,96 triliun, terdiri dari deposito berjangka Rp3,88 triliun (97,87%) dan SBN Rp84,22 miliar (2,13%). Nilai dana jaminan ini naik 12,35% dari Rp3,53 triliun tahun 2016.

KPEI menyisihkan dan mengelola dana cadangan jaminan yang bersumber dari penyisihan surplus operasional, sebagai bagian komitmen Perusahaan dalam rangka meningkatkan kualitas penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Nilai penyisihan dana cadangan jaminan di tahun 2017 adalah sebesar Rp5,19 miliar, yang merupakan penyisihan sebesar 5% dari surplus operasional KPEI pada 2016. Dengan tambahan tersebut maka total nilai cadangan jaminan yang dikelola pada akhir 2017 adalah sebesar Rp144,43 miliar.

Pelaksanaan Program KerjaDengan telah dirumuskan dan diberlakukannya SBP 2016-2020, maka 2017 menjadi tahun kedua dari implementasi SBP 2016-2020. Rumusan SBP 2016-2020 terbagi dalam tiga tema strategi, yang kemudian dijabarkan dalam sepuluh program pengembangan utama, dan selanjutnya diturunkan menjadi program-program kerja unggulan setiap divisi di setiap tahunnya untuk lima tahun ke depan.

Pada tahun kedua implementasi SBP 2016-2020, KPEI menjalankan 24 (dua puluh empat) program kerja utama, dimana 10 (sepuluh) program kerja diantaranya telah selesai dikembangkan dan diimplementasikan, sedangkan 14 (empat belas) program masih dalam pengerjaan karena bersifat multiyear. Dari program kerja utama tersebut, 3 (tiga) program kerja diantaranya merupakan Program Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal dan Program Pengembangan Pasar Surat Utang yang dilaksanakan bersama dengan OJK, BEI, KSEI dan lembaga lain yang terkait.

Diantara beberapa program yang telah diimplementasikan tersebut, antara lain diselenggarakannya kegiatan kliring transaksi obligasi negara ritel melalui Electronic Trading Platform (ETP) serta kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa atas transaksi Kontrak Berjangka Surat Utang Negara (Indonesia Government Bond Futues). KPEI diberi mandat oleh Bank Indonesia dan OJK sebagai lembaga penyelenggara kliring atas transaksi yang dilakukan melalui ETP dimaksud. Selain itu, telah mendukung persiapan operasional perusahaan pendanaan efek

prevailing rules and regulations: time deposits and government securities (SBN).

The total guarantee funds managed by KPEI until the end of 2017 were Rp3.96 trillion, consisting of Rp3.88 trillion (97.87%) time deposits and Rp84.22 billion (3.07%) SBNs. The total guarantee funds increased 12.35% from Rp3.53 trillion in 2016.

KPEI allocates and manages guarantee reserves sourced from the Company’s operational surplus, as part of the Company’s commitment to increase the quality of guarantee reserves for securities exchange transaction settlement. The guarantee reserves in 2017 amounted to Rp5.19 billion, or 5% of KPEI’s operational surplus in 2016. With the additional funds, the total guarantee funds managed at the end of 2017 were Rp144.43 billion.

Work Program execution With the formulation and enactment of SBP 2016-2020, 2017 was the second year of the implementation of SBP 2016-2020. The SBP 2016-2020 formulation was divided into three strategic themes, categorized in ten main development programs, and then translated into leading work programs for every division annually for the next five years.

In the second year of SBP 2016-2020 implementation, KPEI performed 24 (twenty-four) main work programs, 10 (ten) of which were completed and implemented, while 14 (fourteen) programs remained on progress because they are multiyear. Out of the main work programs, 3 (three) work programs were the Capital Market Infrastructure Development Program and Fixed Income Market Development Program executed with Indonesia FSA, IDX, KSEI, and other relevant institutions.

Out of the implemented programs, such as the clearing of retail government bond transactions through Electronic Trading Platform (ETP) as well as clearing and guarantee of transaction settlement on Indonesia Government Bond Futures. KPEI is mandated by Bank Indonesia and Indonesia FSA as a clearing function on the transaction through ETP. Moreover, KPEI supported the operation of securities financing company which awaited the issuance of Indonesia FSA regulations on ecurities financing company and the proposal of operational




yang kini menunggu terbitnya peraturan OJK terkait perusahaan pendanaan efek, dan selanjutnya mengajukan permohonan izin operasional perusahaan pendanaan efek ke OJK, implementasi credit risk assesment sebagai tindak lanjut pemenuhan gap hasil self assesment prinsip PFMI-IOSCO terkait penilaian risiko kredit terhadap bank pembayar serta tersedianya layanan account operator dalam penyelesaian transaksi bursa yang bekerjasama dengan bank kustodian yakni Citibank. Pada bidang TI, KPEI telah menyelesaikan tahapan peremajaan maupun penggantian perangkat jaringan, menambah server dan storage untuk sistem utama KPEI (e-CLEARS).

Di tahun 2017, KPEI berhasil mendapatkan sertifikasi ISO 27001:2013 untuk ruang lingkup fungsi manajemen jaringan. Selanjutnya, di tahun 2018, ruang lingkup akan diperluas menjadi seluruh unit dan divisi dalam Perusahaan, yang perencanaannya sudah dimulai di tahun 2017. KPEI juga berhasil melakukan upgrade ISO versi 9001 tahun 2015 (ISO 9001:2015). Pada ISO 9001:2015, KPEI menambahkan kegiatan kliring transaksi obligasi negara ritel yang ditransaksikan melalui ETP, sebagai bagian dari ruang lingkup penilaian.

hUBUngan inteRnaSiOnaL Secara berkala, KPEI turut serta dan terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan yang berskala internasional dalam rangka mengembangkan hubungan internasional dan menjadi world class organization. KPEI juga bergabung dalam organisasi pasar modal internasional untuk menjadi anggotanya, disamping menjalin kerja sama dengan beberapa lembaga pasar modal dari negara lain, untuk menunjukkan komitmen dalam membangun dan meningkatkan keterlibatan Perusahaan di dunia internasional. Sampai akhir tahun 2017, KPEI telah tercatat sebagai anggota Asia Pacific Central Securities Depository Group (ACG) di tahun 2001 dan anggota Pan Asia Securities Lending Association (PASLA) serta The Global Association of Central Counterparties (CCP 12) di tahun 2014.

Sepanjang 2017, KPEI menghadiri kegiatan internasional di bidang pasar modal seperti 14th Annual PASLA/RMA Conference on Asian Securities Lending di Korea Selatan, 19th ACG Cross Training Seminar di India, 2017 Asia Pacific Securities Leadership Forum di Hong Kong, World Forum of CSDs 2017 di Hong Kong dan The 4th International Financial Cooperation Forum di Korea Selatan.

license of securities financing company to Indonesia FSA, the implementation of credit risk assessment as a follow-up to fulfill the gap of self-assessment result of PFMI-IOSCO principles related to credit risk assessment on payment banks, and the availability of account operator service in securities exchange transaction settlement in cooperation with custodian bank which was Citibank. In IT area, KPEI already completed the upgrading stage or replacing network tools, adding servers and storages for KPEI’s core system (e-CLEARS).

In 2017, KPEI successfully received ISO 27001:2013 certificate for the scope of network management function. In 2018, the scope will be widened to all units and divisions in the Company, which the planning already started in 2017. KPEI also upgraded ISO version 9001 year 2015 (ISO 9001:2015). In the ISO 9001:2015, KPEI added clearing for retail government bond transactions through ETP, as part of the assessment scope.

inteRnatiOnaL aFFaiRSKPEI regularly participates and is actively involved in international-scale events in order to develop international affairs and become a world class organization. KPEI is also joined international capital market organizations as members, in addition to maintaining cooperation with capital market institutions in other countries, to demonstrate the Company’s commitment in strengthening and increasing the Company’s involvement internationally. Until the end of 2017, KPEI was registered as a member of the Asia Pacific Central Securities Depository Group (ACG) in 2001, and a member of the Pan Asia Securities Lending Association (PASLA) as well as the Global Association of Central Counterparties (CCP 12) in 2014.

In 2017, KPEI attended a number of capital market global events such as the 14th Annual PASLA/RMA Conference on Asian Securities Lending in South Korea, the 19th ACG Cross Training Seminar in India, 2017 Asia Pacific Securities Leadership Forum in Hong Kong, World Forum of CSDs 2017 in Hong Kong, and the 4th International Financial Cooperation Forum in South Korea.





Selain menghadiri kegiatan internasional, KPEI bersama SRO lain melakukan kunjungan bisnis ke The Clearing Corporation of India Ltd. di India dan menerima beberapa kunjungan kerja internasional diantaranya dari Parabellum, Japan Securities Finance, Korea Exchange dan Korea Securities Finance Corporation.

PengemBangan ORganiSaSi dan SUmBeR daya manUSia KPEI terus menunjukkan komitmen penuh untuk membangun Perusahaan sebagai organisasi pembelajar guna mempersiapkan diri menghadapi pesatnya perubahan dan perkembangan yang terjadi di industri pasar modal. Perusahaan telah menyediakan wadah kegiatan pembelajaran melalui program Knowledge and Learning for Innovation at KPEI (KLIK). Melalui KLIK, berbagai kegiatan positif telah dilakukan sepanjang tahun 2017, meliputi sharing pengetahuan manajemen risiko dan investasi, kegiatan olah raga, bahasa, seni, fotografi dan lainnya.

KPEI secara berkala terus menyelenggarakan pelatihan dan pengembangan untuk seluruh karyawannya sesuai dengan kebutuhan, baik dari sisi soft skill maupun technical skill. Seiring program pengembangan yang tengah dijalankan, selama tahun 2017, KPEI fokus mengintensifkan pelatihan dibidang Bisnis, Manajerial dan Kerjasama Tim. Dari total realisasi 308 (tiga ratus delapan) kali program pelatihan, 132 kali (42,86%) diantaranya merupakan pelatihan Bisnis, Manajerial dan Kerjasama Tim. Selain itu, Perusahaan juga fokus pada pelatihan yang menyertakan kepemilikan sertifikasi. Sepanjang 2017, karyawan KPEI yang telah memperoleh sertifikasi sebanyak 17 (tujuh belas) orang, jumlah yang sama dengan tahun sebelumnya.

Di tahun 2017, KPEI bersama SRO lainnya melaksanakan program Capital Market Professional-Development Program (CMP-DP), yang merupakan program akselerasi terkait pengembangan karir profesional di industri pasar modal Indonesia. Seluruh peserta yang lulus CMP-DP tersebut, telah ditempatkan di masing-masing SRO, sesuai dengan kebutuhan Perusahaan dan minat dari para peserta.

KPEI juga telah meninjau dan mengkaji kembali struktur organisasi, guna mendukung pengembangan kapasitas organisasi dan memenuhi kebutuhan organisasi. Rencananya hasil kajian ini akan dirumuskan dalam rancangan struktur organisasi baru dan akan diimplementasikan di tahun 2018, setelah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris dan OJK.

Besides attending international events, KPEI with other SROs also made business visits to the Clearing Corporation of India Ltd. in India and received several international visits from, among others, Parabellum, Japan Securities Finance, Korea Exchange, and Korea Securities Finance Corporation.

ORganiZatiOn and hUman ReSOURceS deveLOPment KPEI continued to show full commitment in develop the Company as a learning organization to prepare for rapid changes and developments in the capital market industry. The Company already prepared education program through the Knowledge and Learning for Innovation at KPEI (KLIK) program. With KLIK, several positive activities were conducted in 2017, such as knowledge sharing of investment and risk management, and other activities such as sports, language, art, photography and others

KPEI periodically provided training and development to all employees based on their needs, both soft skill or technical skill. Along with the ongoing development program, in 2017 KPEI focused to intensify training in Business, Managerial and Teamwork. Out of total realized 308 (three hundred and eight) training programs, 132 (42.86%) were Business, Managerial and Teamwork trainings. Moreover, the Company also focused on certified trainings. In 2017, 17 (seventeen) KPEI employees received certified, the same number as in the previous year.

In 2017, KPEI with other SROs held the Capital Market Professional-Development Program (CMP-DP), an acceleration program for professional career development in the Indonesia capital market industry. All qualified CMP-DP participants have been placed in each SRO, based on the Company’s needs and participants’ interest.

KPEI also reassessed and reviewed the organizational structure, to support organizational capacity development and to meet organizational needs. The review result was planned to be formulated in the new organizational structure plan and implemented in 2018, upon receiving approval from the Board of Commissioners and Indonesia FSA.




Selanjutnya pada tahun 2017, KPEI kembali menyelenggarakan Working Climate Survey dan Internal Customer Satisfaction Survey guna mendapatkan umpan balik dari karyawan untuk meningkatkan kualitas Perusahaan. Nilai survei yang diperoleh masing-masing sebesar 3,02 dan 2,98 (kategori tinggi).

PeningKatan KUaLitaS PeneRaPan tata KeLOLa PeRUSahaanSebagai kelanjutan upaya peningkatan kualitas penerapan tata kelola perusahaan, pasca pembentukan Unit Enterprise Risk Management (Unit ERM), diikuti penunjukkan salah satu Direktur sebagai Chief Risk Officer, KPEI telah mengembangkan Business Continuity Management System sebagai langkah antisipatif jika terjadi kondisi darurat bencana yang mengganggu keberlangsungan usaha KPEI sebagai bagian dari penerapan ERM yang berkualitas. Atas berbagai inisiatif yang dilakukan dalam pengelolaan risiko, pada tahun 2017, KPEI menerima penghargaan internasional di bidang Risk Management. Penghargaan tersebut diberikan oleh Markets Monthly Magazine, AI Global Media, sebuah grup media yang berpusat di Inggris, yang memberikan penghargaan “Best Risk Management Company” dalam International Emerging Markets Awards 2017. Hal ini menunjukkan pengakuan terhadap kualitas penerapan sistem manajemen risiko korporasi yang menyeluruh (ERM) di Perusahaan.

KPEI juga telah melengkapi pranata penerapan GCG dengan Pedoman Perilaku dan Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran sebagai wujud komitmen peningkatan kualitas praktik GCG.

Selain itu, pada tahun 2017, untuk pertama kalinya, KPEI melakukan assesment kualitas penerapan GCG dengan menggunakan jasa konsultan independen, dan menggunakan instrumen penilaian berdasarkan Association of South East Asia Nations (ASEAN) CG scorecard yang diturunkan dari Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) GCG principles (OECD, 2015) yang kemudian dimodifikasi sesuai dengan karakteristik khusus KPEI. Sesuai checklist berdasarkan ASEAN CG Scorecard tersebut, KPEI

In 2017, KPEI conducted another Working Climate Survey and Internal Customer Satisfaction Survey to gain feedback from employees to improve the Company’s quality. The survey results were respectively 3.02 and 2.98 (high category).

imPROvement OF cORPORate gOveRnance imPLementatiOn QUaLityAs a continuity to improve the quality of corporate governance implementation, post-establishment of Enterprise Risk Management Unit (ERM Unit) followed by the appointment of Director as Chief Risk Officer, KPEI has developed the Business Continuity Management System as an anticipation whenever there are emergency conditions disrupting KPEI’s business continuity as part of quality ERM implementation. For the initiatives in risk management, in 2017 KPEI received international award in Risk Management. The award is given by Markets Monthly Magazine, AI Global Media, a media group based in England, which awarded the “Best Risk Management Company” in the International Emerging Markets Awards 2017. This shows acknowledgement to the quality of a thorough corporate risk management system implementation (ERM) in the Company.

KPEI also completed GCG implementation regulation with the Code of Conduct and Whistleblowing System Guidelines as a commitment to increase GCG practice quality.

Moreover, in 2017 for the first time KPEI made an assessment of GCG implementation quality with assistance of independent consultants, and assessment instruments based on the Association of South East Asia Nations (ASEAN) CG scorecard derived from the Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) GCG principles (OECD, 2015) which was then modified according to KPEI’s special characteristics. Based on the checklist of ASEAN CG Scorecard, KPEI reached 883 points, or 88.65% of total maximum value, showing that





mendapatkan nilai capaian 883 poin, atau sebesar 88,65% dari total nilai maksimum, yang menunjukkan bahwa penerapan GCG di KPEI masuk kategori Sangat Baik. KPEI bertekad meningkatkan kualitas praktik GCG dengan menjalankan beberapa rekomendasi yang diberikan penilai.

tanggUng JaWaB SOSiaL PeRUSahaanDi tahun 2017, KPEI kembali menjalankan program KPEI Berbakti, sebagai salah satu perwujudan tanggung jawab sosial Perusahaan, dengan fokus utama di bidang pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Pemberian dana bantuan diberikan kepada yayasan-yayasan sosial dan beasiswa kepada anak didik yang kurang mampu dibawah pengawasan Persatuan Tuna Netra Indonesia (PERTUNI) serta 128 (seratus dua puluh delapan) anak yatim dibawah naungan Yayasan Kemala Bhayangkari Kepolisian Republik Indonesia. Selain itu, juga menyelenggarakan Khitanan Massal secara rutin bekerjasama dengan Pengurus Masjid Al-A’laa BEI dan kegiatan CSR lainnya.

Selain program KPEI Berbakti yang dilakukan di lingkup internal, KPEI juga bekerja sama dengan SRO lain, menjalankan kegiatan sosial yang dilaksanakan secara bersama-sama dalam rangka peringatan HUT ke-40 Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia. Untuk tahun 2017, KPEI bersama SRO lain memberikan bantuan 1 (satu) unit kendaraan rescue untuk Yayasan Palembang Creative, membantu penyediaan furniture ruang guru dan laboratorium IPA kepada MAN Trienggadeng Pidie Jaya, Aceh dan penyediaan perlengkapan pada korban bencana meletusnya Gunung Agung di Bali.

PeRUBahan KOmPOSiSi diReKSi

Pada tahun 2017 tidak ada perubahan komposisi Direksi KPEI, dengan anggota Direksi adalah Hasan Fawzi sebagai Direktur Utama, sedangkan Sunandar dan Indriani Darmawati sebagai Direktur I dan Direktur II.

PROSPeK dan Rencana Ke dePanKPEI optimis bahwa perbaikan pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2017 akan terus berlanjut di tahun-tahun

GCG implementation in KPEI is in Excellent category. KPEI is determined to improve GCG practice quality by implementing several recommendations from the assessors.

cORPORate SOciaL ReSPOnSiBiLityIn 2017, KPEI continued the KPEI Berbakti program, as part of the Company’s social responsibility, with the main focus on education, health, and social empowerment. Aid was given to social foundations and scholarships to less fortunate students under the supervision of Indonesian Blind Union (PERTUNI) as well as 128 (one hundred and twenty eight) orphans under the Kemala Bhayangkari Foundation of the Indonesian Police. Moreover, KPEI regularly holds mass circumcision in cooperation with IDX Al-A’laa Mosque administrators and other CSR activities.

Besides the internal KPEI Berbakti program, KPEI also cooperated with other SROs, running joint social activities in the 40th anniversary of Indonesia Capital Market Reactivation. In 2017, KPEI with other SROs gave 1 (one) unit of rescue vehicle to the Palembang Creative Foundation, helped in providing furniture for teacher room and science laboratory of MAN Trienggadeng Pidie Jaya, Aceh and providing equipment for the victims of erupted Mount Agung in Bali.

changeS in the cOmPOSitiOn OF BOaRd OF diRectORSIn 2017 there was no changes in the composition of KPEI’s Board of Directors, with Hasan Fawzi as President Director, and Sunandar and Indriani Darmawati as Director I and Director II.

PROSPect and PLan FOR the FUtUReKPEI is optimistic the national economic recovery in 2017 will continue in the coming years, in line with the improvement in




mendatang, mengiringi perbaikan perekonomian global yang juga diperkirakan akan lebih baik. Seluruh kondisi tersebut diyakini akan memberi dampak positif terhadap kinerja pasar modal Indonesia, khususnya mendorong terjadinya peningkatan transaksi bursa. Optimisme KPEI didasari keyakinan bahwa akan semakin banyak upaya yang dilakukan pemerintah, otoritas, maupun pelaku pasar untuk meningkatkan aktivitas pasar modal, termasuk menarik minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal.

Optimisme Perusahaan juga didasarkan pada terbukanya peluang peningkatan skala usaha dari implementasi Triparty Repo dan PME Bilateral, Integrasi Collateral Management System dan meningkatnya peran Bank Kustodian sebagai agen setelmen. Sementara dari sisi makroekonomi, selain optimisme dari meningkatnya proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional yang ditargetkan sebesar 5,40% terdapat beberapa agenda nasional, seperti gelaran Asian Games di Jakarta & Palembang dan IMF & World Bank Meeting di Bali serta Pemilihan Kepala Daerah yang diharapkan mampu memicu konsumsi domestik.

Memasuki tahun 2018 sebagai tahun ketiga implementasi SBP 2016-2020 yang merupakan peta jalan bagi KPEI untuk menuju Qualifying CCP, Perusahaan siap menuntaskan beberapa program utama yang telah dimulai sejak tahun 2016. Diantara program tersebut adalah implementasi Integrasi Collateral Management System, implementasi Triparty Repo dan PME Bilateral, serta berbagai program lainnya.

Pencapaian kondisi Qualifying CCP ini akan semakin mempertegas peran strategis KPEI untuk mengembangkan dan mendukung pertumbuhan pasar modal Indonesia di masa-masa mendatang. KPEI akan konsisten merealisasikan berbagai inisiatif strategis dimaksud bersama-sama dengan OJK, SRO lainnya, para pelaku pasar, dan lembaga terkait lainnya.

aPReSiaSiSeluruh pencapaian kinerja KPEI di tahun 2017 merupakan hasil kerja keras, dukungan, dan kerjasama dari seluruh pemangku kepentingan. Oleh karenanya, kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada OJK, BI, BEI, KSEI, AK, pelaku pasar modal, serta mitra kerja lainnya, atas kerja sama yang telah berjalan baik selama ini. Kami meyakini kerjasama yang telah terjalin dengan baik tersebut dapat terus ditingkatkan di kemudian hari.

global economic recovery. The conditions are expected to create positive impact to the performance of Indonesia capital market, especially securities exchange transactions. KPEI’s optimism is based on the belief that there will be more efforts made by the government, authorities, and market participants to increase activities in the capital market, including attracting more people to invest in the capital market

The Company’s optimism is also based on the opportunity to increase business scale due to the implementation of Triparty Repo and SBL Bilateral, Integration Collateral Management System and the increase in Custodian Banks as settlement agents. Meanwhile in macroeconomics, besides optimism from the increase in economic growth projection of 5.40%, there are several national agenda such as Asian Games in Jakarta and Palembang, and IMF & World Bank Meeting in Bali, also Regional Elections which could boost domestic consumption.

Entering 2018 as the third year of SBP 2016-2020 implementation which is a roadmap for KPEI to achieve Qualifying CCP, the Company is ready to complete several main programs started in 2016, including the implementation of Integration Collateral Management System, Triparty Repo and SBL Bilateral, and other programs.

The achievement of Qualifying CCP will affirm KPEI’s strategic role to develop and support Indonesia capital market growth in the future. KPEI will consistently realize various strategic initiatives together with the Indonesia FSA, other SROs, market participants, and relevant institutions.

aPPReciatiOnAll of KPEI’s performance achievements in 2017 were the result of hard work, support, and cooperation from all stakeholders. Therefore, we would like to convey our utmost gratitude to the Indonesia FSA, BI, IDX, KSEI, CM, market participants, and other partners for the good cooperation. We believe that our strong partnership will continue to improve in the coming years.





LaPORan tahUnan 2017 annUaL RePORt | Pt Kliring Penjaminan efek indonesia38 LaPORan tahUnan 2017 annUaL RePORt | Pt Kliring Penjaminan efek indonesia38

Sunandardirektur Director

hasan Fawzidirektur Utama President Director

Kami juga menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Dewan Komisaris atas pengawasan, saran, rekomendasi, serta nasehat yang telah diberikan selama tahun pelaporan.

Kepada seluruh jajaran manajemen dan karyawan KPEI, kami sampaikan penghargaan dan terima kasih atas partisipasi, kerja keras dan dedikasi yang ditunjukkan dalam merealisasikan program kerja yang telah direncanakan sehingga Perusahaan mampu membukukan prestasi kerja tersebut.

Akhir kata, kami mengajak seluruh jajaran manajemen dan karyawan KPEI untuk terus bekerja keras dengan tulus dan ikhlas, menyediakan layanan terbaik berkelanjutan agar dapat memberi manfaat yang terbaik kepada seluruh pemangku

We also extend our appreciation and gratitude to the Board of Commissioners for the supervision, suggestion, recommendation, and advice we received throughout the reporting year.

To the entire management and employees of KPEI, we express our appreciation and gratitude for the participation, hard work, and dedication in implementing the planned work programs to lead the Company’s in recording the achievements.

Finally, we encourage the entire management and employees of KPEI to continue their hard work sincerely, to provide continuous excellent services to provide the best benefits to all stakeholders, and together achieving the Company’s mission in making the




LaPORan tahUnan 2017 annUaL RePORt | Pt Kliring Penjaminan efek indonesia 39LaPORan tahUnan 2017 annUaL RePORt | Pt Kliring Penjaminan efek indonesia 39

indriani darmawatidirektur Director

Atas Nama Direksi On Behalf of the Board of DirectorsJakarta, Juni June 2018

Hasan FawziDirektur Utama President Director

kepentingan serta bersama-sama mewujudkan misi Perusahaan dalam menjadikan pasar modal Indonesia tempat investasi yang aman dan menarik.

Indonesia capital market as a secure and attractive investment destination.

KPei kembali berhasil mengatasi seluruh tantangan, meraih peluang dari pertumbuhan pasar modal dengan membukukan kinerja keuangan dan mencatatkan kinerja program yang baik.KPei again managed to overcome all challenges, seize opportunities from the capital market growth by booking excellent work programs, financial, and operational performances.




Analisis & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis


corporate ProfilePROFiL PeRUSahaan





StRUKtUR PaSaR mOdaL indOneSia

Otoritas Jasa Keuangan (OJK)indonesia Financial Services authority

Profesi Penunjang Pasar modalProfessionals

Lembaga Penunjang Pasar modal

Financial institutions

Perusahaan & investorcompanies & investors

Perusahaan efekSecurities companies

Bank Kustodiancustodian Banks

Wali amanattrustee

Penyelenggara dana Perlindungan modal

Securities investor Protection Fund

Biro administrasi efekSecurities

administration Bureau

Penilai harga efekPricing agency

Pemeringkat efekRating agency

Penasehat investasiinvestment advisor

akuntan PublikPublic accountant

notarisnotary

Konsultan hukumLegal consultant

Penilaiappraiser

Perusahaan tercatatListed companies

Perusahaan PublikPublic companies

investor institusiinstitutional investor

investor Peroranganindividual investor

Perantara Pedagang efekBroker dealer

Penjamin emisiUnderwriter

manajer investasiinvestment manager

Kliring Penjaminan efek indonesia (KPei)indonesia clearing and guarantee corporation

Kustodian Sentral efek indonesia (KSei)indonesia central Securities depository

Bursa efek indonesia (Bei)indonesia Stock exchange (idX)

indonesia capital market StructureStRUKtUR PaSaR mOdaL indOneSia



nama Perusahaancompany name

PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI)Indonesia Clearing and Guarantee Corporation

Bidang UsahaBusiness

Pasar ModalCapital Market

Pendirian Perusahaancompany establishment

5 Agustus 1996August 5, 1996

dasar hukum PendirianLegal Basis of establishment

Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995Capital Market Law No. 8 Year 1995

KepemilikanOwnership

PT Bursa Efek Indonesia (100%)Indonesia Stock Exchange (100%)

modal dasarauthorized capital

Rp60.000.000.000

modal ditempatkan dan disetor PenuhSubscribed and Fully Paid-Up capital

Rp15.000.000.000

izin UsahaBusiness License

Surat Keputusan Bapepam No. Kep-26/PM/1998 tanggal 1 Juni 1998 sebagai Lembaga Kliring dan PenjaminanBapepam Decision Letter No. Kep-26/PM/1998 dated June 1, 1998 as Clearing and Guarantee Institution

Jumlah Karyawannumber of employees

121 orang121 persons

alamat Surat menyuratPostal address

PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I, Lt. 5 Indonesia Stock Exchange Building, Tower I, 5th Floor Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190

teleponPhone

+62 21- 515 5115; 515 5125

FaksimileFacsimile

+62 21- 515 5120

call center 0800-100-KPEI (5734)

email [email protected]

Website www.kpei.co.id

corporate identityidentitaS PeRUSahaan





Didirikan oleh PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan PT Bursa Efek Surabaya (BES) pada 5 Agustus 1996, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) selanjutnya dikukuhkan secara resmi sebagai badan hukum melalui pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada 24 September 1996. KPEI berperan sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) berdasarkan Surat Keputusan Nomor Kep-26/PM/1998 yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) pada 1 Juni 1998.

Bersama dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Pemerintah kemudian menetapkan KPEI sebagai bagian dari Self-Regulatory Organization (SRO) pasar modal Indonesia berdasarkan Undang-Undang No 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal.

Kepemilikan saham BEJ dan BES atas KPEI diawal pendirian adalah sebesar 90% dan 10% dengan modal disetor yang telah ditempatkan masing-masing sebesar Rp15 miliar. Kepemilikan saham tersebut berubah menjadi 100% milik BEI sejak adanya penggabungan antara BEJ dan BES menjadi BEI pada 2007.

KPEI berfungsi sebagai LKP atau Central Counterparty (CCP) dalam pasar modal Indonesia dengan tugas menjalankan kegiatan kliring dan fungsi penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Kegiatan kliring dilakukan melalui proses penentuan hak dan kewajiban transaksi bursa, dari setiap Anggota Kliring (AK) yang wajib diselesaikan pada tanggal penyelesaian. Sementara fungsi penjaminan penyelesaian transaksi bursa dilakukan dengan cara memberikan kepastian secara hukum bagi penyelesaian hak dan kewajiban terhadap AK yang timbul dari transaksi bursa.

PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) was first established by the Jakarta Stock Exchange (JSX) and Surabaya Stock Exchange (SSX) on August 5, 1996. Subsequently, the Ministry of Justice confirmed KPEI as a legal entity on September 24, 1996. KPEI acts as a Clearing and Guarantee Institution (LKP) according to decree No. Kep-26/PM/1998, which was issued by the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) on June 1, 1998.

The Government has appointed KPEI as a part of the Self-Regulatory Organization (SRO) of Indonesia capital market, together with the Indonesia Stock Exchange (IDX) and Indonesia Central Securities Depository (KSEI) according to Capital Market Law No. 8 Year 1995.

Initially, JSX and SSX owned KPEI with shares of 90% and 10% respectively with initial capital of Rp15 billion. However, with the merger of JSX and SSX to become IDX in 2007, KPEI is solely owned by IDX.

KPEI’s existence in Indonesia capital market industry serves as the LKP or Central Counterparty (CCP) that operates the clearing services and settlement guarantee of securities exchange transactions. KPEI’s clearing activity covers the process of determining the rights and obligations of the transactions from each Clearing Member (CM) that shall be completed on the settlement date. KPEI has the responsibility to provide legal assurance in the fulfillment of rights and obligations for CM, brought about by the securities exchange transactions, in ensuring that the settlement of the transactions is provided.

KPei at a glanceSeKiLaS KPei



Bersama dengan BEI dan KSEI, sejak tahun 2000 KPEI menerapkan perdagangan dan penyelesaian tanpa warkat untuk produk ekuitas di pasar modal Indonesia. Langkah ini mendorong terjadinya peningkatan efisiensi yang luar biasa, dan memicu peningkatan jumlah transaksi di bursa efek. Peningkatan tersebut memerlukan dukungan proses penyelesaian transaksi yang cepat, aman, dan efisien, sehingga memicu seluruh SRO melakukan pengembangan dan implementasi sistem secara besar-besaran. KPEI mendukung penuh penerapan perdagangan dan penyelesaian tanpa warkat tersebut dengan menghadirkan Electronic Clearing & Guarantee System (e-CLEARS) sebagai sistem utama dalam melakukan proses kliring untuk produk ekuitas.

Sebelum proses penggabungan dengan BEJ berlangsung, di tahun 2001 layanan jasa kliring dan penyelesaian transaksi derivatif khususnya kontrak berjangka hanya dapat ditransaksikan melalui BES. Di tahun 2001 juga, layanan jasa Pinjam Meminjam Efek (PME) disediakan oleh KPEI guna melengkapi layanan jasa yang sudah ada.

KPEI menyediakan layanan jasa kliring dan penyelesaian transaksi derivatif untuk opsi saham sejak tahun 2004. Berbeda dengan kontrak berjangka, produk opsi saham hanya ditransaksikan melalui BEJ. Selanjutnya, mulai tahun 2005 KPEI menjalankan layanan jasa kliring untuk produk surat utang. Surat utang yang dikliringkan oleh KPEI adalah surat utang yang ditransaksikan di BEI, terdiri dari obligasi korporasi, surat utang negara, sukuk korporasi, surat berharga syariah negara, dan efek beragun aset.

Seluruh SRO mulai mengimplementasikan mekanisme Straight Through Processing di tahun 2012. Hal tersebut dilakukan dalam rangka membangun infrastruktur pasar modal yang lebih baik dan aman dengan cara melakukan pembaruan infrastruktur teknologi dan sistem informasi, penerapan manajemen risiko yang lebih baik, pengembangan sistem pendukung, peningkatan layanan, dan penambahan fitur layanan.

Guna merespon perkembangan pasar PME, mulai tahun 2014 KPEI menyediakan aplikasi PME Front End dalam rangka memfasilitasi pinjaman dengan skema suku bunga melalui mekanisme tawar-menawar antar AK yang saling bertransaksi, melengkapi layanan PME fixed rate yang telah tersedia sebelumnya.

Tahun 2016, KPEI terlibat aktif dalam menyiapkan mekanisme kliring, penyelesaian, serta penjaminan penyelesaian transaksi bursa untuk mendukung suksesnya reaktivasi pasar derivatif. Selain itu, KPEI juga telah mengimplementasi mekanisme Institutional Delivery.

Since 2000, KPEI, along with IDX and KSEI, implemented scripless trading and settlement of equity products in Indonesia capital market. A tremendous increase in efficiency was thus seen, which boosted the number of securities exchange transactions. This increment had to be balanced with a quick, secure, and efficient settlement process. This condition triggered all SROs to massively develop and implement effective systems. KPEI fully supported the implementation of scripless trading and settlement with the introduction of Electronic Clearing & Guarantee System (e-CLEARS) as the main system in the clearing process for equity products.

In 2001, KPEI accommodated clearing and settlement of derivative transaction, especially Futures and Securities Borrowing and Lending (SBL), to complement other existing services. Futures were traded exclusively through SSX, prior to the merger with JSX.

Starting in 2004, KPEI provided clearing and settlement of derivative transaction for stock options. In the contrary of futures, stock options were only traded through JSX. Subsequently, in 2005, KPEI started to provide clearing services for bonds that IDX traded, consisting of corporate bonds, government bonds, corporate sharia bonds, sharia government securities, and asset-backed securities.

To build a better and more secure infrastructure of capital markets, in 2012, all SROs started to implement Straight Through Processing mechanism through renewal of technology and information system infrastructure, adoption of better risk management, development of supporting systems, service improvement and additional service features.

In 2014, KPEI provided a front-end SBL system application in response to SBL market’s development. The application facilitates loan rate scheme through bid-offer mechanism between mutually beneficial CMs, in addition to the existing fixed rate SBL.

In 2016, KPEI was actively involved in the preparation of clearing and settlement mechanism, as well as exchange transaction settlement guarantee to support the reactivation of derivative market. In addition, KPEI also launched the mechanism of Institutional Delivery.





Di tahun 2017, KPEI telah meningkatkan kualitas manajemen risiko dan infrastruktur TI dengan membangun sistem DRC yang andal dan siap digunakan. Selain itu, juga merealisasikan proses kliring untuk transaksi obligasi negara retail melalui Electronic Trading Platform dan layanan Account Operator.

Perkembangan tersebut menunjukkan, KPEI terus bergerak melakukan pengembangan dan peningkatan infrastruktur, meningkatkan kinerja operasional dan kompetensi seluruh jajaran, serta mempererat kerja sama yang baik dengan pemerintah, BEI, KSEI dan pelaku pasar, serta dengan dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai lembaga pengawas, dalam rangka mewujudkan LKP yang andal serta memberi layanan terbaik untuk mendorong terciptanya pasar modal yang teratur, wajar, dan efisien.

Layanan JaSa dan PROdUKJasa Kliring dan Penyelesaian transaksi Bursa Kliring adalah proses penentuan hak dan kewajiban AK yang timbul dari transaksi bursa yang dilakukan di BEI. Hasil dari kegiatan kliring berupa Daftar Hasil Kliring (DHK). DHK akan dikirim ke AK sebagai tagihan atas transaksi yang sudah dilakukan dan wajib diselesaikan sesuai jangka waktu penyelesaian. Masing-masing produk memiliki metode kliring dan jangka waktu penyelesaian yang berbeda.

Adapun jasa kliring dan penyelesaian yang dilakukan KPEI adalah sebagai berikut:

Kliring Transaksi Ekuitas Proses kliring transaksi ekuitas dilakukan secara netting dan trade for trade (TFT). Pemilihan kedua metode ini berdasarkan jenis pasar yang dipilih AK ketika bertransaksi di BEI. Metode netting digunakan untuk seluruh transaksi ekuitas yang terjadi di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. Pasar Reguler memiliki jangka waktu penyelesaian sampai dengan 3 (tiga) hari bursa sejak transaksi dilakukan (T+3), sedangkan Pasar Tunai memiliki jangka waktu penyelesaian pada hari yang sama dengan waktu transaksi (T+0). Sementara itu, metode kliring secara TFT digunakan untuk transaksi ekuitas yang terjadi di Pasar Negosiasi.

KPEI menggunakan aplikasi web e-CLEARS dalam melakukan kliring transaksi ekuitas. Sistem ini memiliki kemampuan menyediakan informasi hasil kliring untuk level AK sampai dengan level nasabah. Produk ekuitas yang dikliringkan melalui e-CLEARS meliputi Saham, Waran, Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), Reksadana Exchange Traded Fund (ETF), dan Dana.

In 2017, KPEI improved the quality its risk management and IT infrastructure by building a reliable and ready-to-use DRC system. In addition, KPEI also implemented a clearing of retail goverment bond transaction through Electronic Trading Platform and Account Operator services.

The abovementioned developments indicate KPEI’s commitment in creating a reliable LKP and providing the best service to encourage the establishment of a well-organized, fair, and efficient capital market. KPEI continues to develop and improve its infrastructures, increase its operational performance and competency of all its employees, as well as strengthen good collaboration with the government, IDX, KSEI, and other market participants, with the support of the Indonesia FSA as the supervisory institution.

PROdUctS and SeRviceSclearing and Settlement of Securities exchange transactions ServiceClearing is the process of determining the rights and obligations of CM, which arising from securities exchange transactions conducted in IDX. The result of such processes can be found in the Clearing Result List (CRL). This CRL will be sent to the CM as an obligation on transactions that have been carried out and must be settled within the settlement period. Each of these products has different methods of clearing and settlement period.

Clearing and settlement services provided by KPEI are as follows:

Clearing of Equity TransactionsThe equity transactions clearing process is performed using two methods, netting and trade-for-trade (TFT), depends on the type of market chosen by CM during the trading at IDX. The netting method is used for all equity transactions in the Regular Market and Cash Market. Regular Market has a settlement period of up to 3 (three) trading days after the transaction is done (T+3), while in the Cash Market, settlement must be completed on the same day of the transaction (T+0). Meanwhile, the TFT method is applied for all equity transactions in the Negotiation Market.

In the equity transaction clearing, KPEI utilizes a web application called e-CLEARS. This system has the ability to provide clearing result information for both CM and its clients. Equity products that settled through e-CLEARS are Stocks, Warrants, Rights Issues, Mutual Exchange Traded Funds, and Cash.




Guna memastikan penyelesaian kewajiban terpenuhi, maka bagi AK yang tidak dapat memenuhi sebagian atau seluruh kewajiban serah efek, dapat melakukan beberapa alternatif sebagai berikut:1. Melakukan transaksi PME ke KPEI; atau 2. Melakukan transaksi beli dengan efek yang sama di Pasar

Tunai, yang jatuh tempo penyelesaiannya pada tanggal yang sama dengan transaksi di Pasar Reguler 3 hari bursa sebelumnya, sehingga bisa di-netting; atau

3. Mengganti kewajibannya menjadi serah uang pengganti (disebut Alternate Cash Settlement – ACS) sebesar 125% dari harga tertinggi efek yang tidak dapat diserahkan.

Informasi ACS yang terdapat pada poin no.3 juga tersedia dalam DHK.

Kliring dan Penyelesaian Transaksi DerivatifProses kliring transaksi derivatif dilakukan dengan metode netting dan hanya dilakukan di Pasar Reguler. Produk derivatif yang dapat dikliringkan di KPEI adalah Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE), Kontrak Opsi Saham (KOS) dan Kontrak Berjangka Surat Utang Negara (KBSUN). Jangka waktu penyelesaian untuk transaksi KBIE, KBSUN dan KOS (transaksi premium) adalah 1 (satu) hari bursa dari waktu transaksi (T+1) dan dilakukan secara tunai.

Adapun proses penyelesaian secara tunai dilakukan KPEI dengan melibatkan bank pembayaran. Sedangkan untuk transaksi exercise/assignment KOS dilakukan pada 3 (tiga) hari bursa berikutnya sejak transaksi dilakukan (T+3) dan dapat di netting dengan transaksi ekuitas dengan melibatkan KSEI.

Untuk produk KBIE menggunakan underlying indeks LQ-45, KBSUN menggunakan Surat Utang Negara dengan benchmark 5 (lima) tahun dan 10 (sepuluh) tahun. Sedangkan KOS menggunakan underlying saham Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), Bank Central Asia Tbk (BBCA), Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan Astra International Tbk (ASII).

Dalam melakukan proses kliring dan penyelesaian transaksi derivatif tersebut, KPEI menggunakan aplikasi berbasis web, yakni Sistem Kliring Derivatif. Sistem ini mempunyai kemampuan untuk menyediakan hasil kliring dari level AK sampai dengan level nasabah serta dapat diakses secara online oleh AK. Bagi AK yang tidak dapat memenuhi kewajiban secara tunai akan diberlakukan mekanisme likuidasi paksa kontrak atas posisi terbuka yang belum diselesaikan.

Kliring Transaksi Surat UtangProses kliring transaksi surat utang dilakukan dengan menggunakan dua metode, yakni secara netting untuk dana dan trade for trade untuk dana dan surat utang. Jenis pasar yang disediakan untuk transaksi surat utang ada 2 (dua), yakni Pasar Reguler dengan jangka waktu penyelesaian sampai dengan 2

In fulfilling the settlement, CMs who are unable to meet some or all obligations to deliver the securities, they can do several choices as below:1. Conduct securities borrowing and lending transactions in

KPEI; or2. Conduct purchase transaction for the same stocks on the

Cash Market to be settled on the same date of the transaction in regular market 3 (three) trading days before, so it could be net off; or

3. Replace its obligation into cash substitute (called Alternate Cash Settlement - ACS) which is 125% of the highest price of the stocks that could not be delivered.

ACS information as referred to in point 3 is also available in CRL.

Clearing and Settlement of Derivative TransactionsThe clearing of derivative transaction settlement is performed through netting method and is only applied in the Regular Market. Derivative transaction clearing performed by KPEI are Index Futures (IF), Stock Options (SO) and Indonesia Government Bond Futures (IGBF). Settlement period of IF, IGBF and SO transactions (premium transaction) shall be completed within 1 (one) day after the transaction (T+1) in cash.

The cash settlement process is performed by KPEI through payment banks. SO exercise/assignment transaction shall be carried out in the next 3 (three) days after the transaction (T+3) and can be netted with equity transaction by involving KSEI.

For IF, LQ-45 is used as underlying index, while IGBF uses Government Bonds with 5 (five)-year and 10 (ten)-year benchmarks. Meanwhile, SO uses Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), Bank Central Asia Tbk (BBCA), Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), and Astra International Tbk (ASII) as underlying stocks.

KPEI uses web-based system in the clearing and settlement of derivative transactions. The system is able to provide clearing result for all levels, from CM’s to client’s level, and can be accessed online by CMs. If CM is unable to fulfill its obligations in cash, KPEI shall apply force liquidation outstanding positions.

Clearing of Fixed Income TransactionsThe clearing process of fixed income can be executed using two methods, netting for funds and trade for trade for funds, as well as fixed income. There are 2 (two) types of markets for fixed income transactions, which are Regular Market with settlement period of up to 2 (two) trading days after the transaction date





(dua) hari bursa dari waktu transaksi (T+2) dan Pasar Negosiasi dengan jangka waktu penyelesaian 1 (satu) hari bursa sampai dengan 7 (tujuh) hari bursa ke depan dari waktu transaksi (T+1 sampai dengan T+7).

Proses kliring transaksi surat utang dilakukan dengan menggunakan aplikasi web Electronic Bonds Clearing and Guarantee System (e-BOCS). AK dapat memilih penggunaan kedua metode kliring saat melakukan proses konfirmasi atau afirmasi di e-BOCS. Produk surat utang yang dapat dikliringkan di KPEI adalah seluruh jenis surat utang yang ditransaksikan di BEI yang terdiri dari Obligasi Korporasi, Surat Utang Negara, Sukuk Korporasi, Surat Berharga Syariah Negara, dan Efek Beragun Aset.

Dalam mengoptimalkan pasar over-the-counter (OTC), KPEI juga menjadi intermediary untuk produk Obligasi Negara Ritel (ORI) dimana proses kliring transaksi ORI dilakukan dengan metode trade for trade melalui sistem Electronic Trading Platform (ETP) e-BOCS. Untuk proses penyelesaian transaksi, setiap partisipan dapat memilih menyelesaikan transaksi di C-BEST KSEI atau di BI-SSSS Bank Indonesia. Pada tahun 2017, produk ORI yang dikliringkan di KPEI antara lain adalah ORI011, ORI012, ORI013.

Bagi AK yang tidak dapat memenuhi kewajiban saat jatuh tempo penyelesaian, maka akan dinyatakan gagal bayar dan diberi kesempatan untuk melakukan proses renegosiasi dengan AK lawan. Namun, jika hal ini tidak dapat dipenuhi juga maka akan diberlakukan mekanisme Nilai Penyelesaian Final senilai 2,5% dari nilai nominal atau nilai absolut (WAP konsolidasi x harga transaksi) x nilai nominal, mana yang tertinggi diantara keduanya.

Jasa Penjaminan dan Pengelolaan RisikoKPEI menjalankan fungsi penjaminan sebagai LKP, sesuai dengan yang diamanatkan dalam UU Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal pada Pasal 1 Angka 9 dan Peraturan OJK Nomor 26/POJK.04/2014 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa. KPEI mengacu pada Principles for Financial Market Infrastructure yang diterbitkan oleh the Committee on Payment and Settlement Systems (CPSS) dan Technical Committee of the International Organization of Securities Commissions (IOSCO) dalam menjalankan fungsi tersebut. Dalam prinsip tersebut, KPEI diwajibkan melakukan pengukuran, pemantauan dan pengelolaan risiko kredit, risiko likuiditas serta risiko pasar.

(T+2), and Negotiation Market with settlement period of 1 (one) to 7 (seven) trading days after the transaction date (T+1 to T+7).

The clearing of fixed income transactions are carried out through a web application called e-BOCS. CM may choose any of the two clearing methods upon confirmation or affirmation in e-BOCS. Fixed income products cleared by KPEI are all bonds traded at IDX, consist of Corporate Bonds, Government Bonds, Corporate Sharia Bonds, Sharia Government Securities and Asset-Backed Securities.

To optimize over-the-counter (OTC) market, KPEI also acts as an intermediary for Retail Government Bond (ORI) transactions, for which the clearing process is carried out using a trade-for-trade method through Electronic Trading Platform (ETP) system, e-BOCS. For the settlement process, each participant may choose to settle their transactions through KSEI’s C-BEST or Bank Indonesia’s BI-SSSS. In 2017, KPEI handled clearing for ORI011, ORI012, and ORI013 products.

Any CM who is unable to meet their obligations upon the maturity date, will be defined as default and will be given a chance to renegotiate with counterpart CM. In the term of renegotiation process is failed, they will be subjected to a Final Settlement Value worth 2.5% of the nominal value or the absolute value (consolidated WAP x transaction price) x nominal value, whichever is higher.

guarantee and Risk management ServicesAs LKP, KPEI is mandated to carry out the guarantee function in accordance with Capital Market Law No. 8 Year 1995, Article 1 Point 9 and the Indonesia FSA regulation No. 26/POJK.04/2014 concerning Securities Exchange Transaction Settlement Guarantee. In performing the function, KPEI refers to the Principles for Financial Market Infrastructure published by the Committee on Payment and Settlement Systems (CPSS) and Technical Committee of the International Organization of Securities Commissions (IOSCO). The principle requires KPEI to measure, monitor, and manage credit risk, liquidity risk, and market risk.




Penjaminan penyelesaian transaksi bursa didasarkan pada hasil kliring, yang dilakukan secara netting pada level AK yang ditetapkan oleh KPEI. Adapun urutan penggunaan sumber keuangan untuk fungsi penjaminan berdasarkan Peraturan OJK Nomor 26/POJK.04/2014 adalah sebagai berikut: 1. Cadangan Jaminan; 2. Fasilitas Kredit Bank; 3. Dana Jaminan;4. Jaringan Kredit.

Jasa Pinjam meminjam efekLayanan jasa Pinjam Meninjam Efek (PME) adalah peralihan hak guna efek sementara dari pemberi pinjaman ke peminjam dalam periode tertentu. Dalam hal ini, pemberi pinjaman dan peminjam tidak saling mengenal, sehingga KPEI menjadi pihak yang dipinjamkan oleh pemberi pinjaman sekaligus pihak yang meminjamkan bagi peminjam.

Layanan PME membantu AK untuk menghindari potensi kegagalan dalam menyerahkan saham untuk penyelesaian transaksi bursa. Selain itu, layanan ini bisa digunakan oleh AK atau nasabah AK untuk mendukung strategi transaksi short selling, margin trading, dan sebagai pendapatan tambahan untuk investasi jangka panjang bagi pihak yang meminjamkan.

Proses transaksi sampai dengan penyelesaian PME dilakukan dengan menggunakan sistem e-CLEARS dan aplikasi Front End. Jika saat jatuh tempo, peminjam tidak dapat mengembalikan pinjaman atau tidak dapat menyerahkan manufactured dividend, maka peminjam akan dikenakan Non-Reimbursement Compensation sebesar 125% dari harga tertinggi saham yang dipinjam.

Jasa Pengelolaan agunanPengelolaan agunan merupakan perangkat pengendalian risiko yang diterapkan KPEI untuk mengelola risiko credit counterparty dari AK. KPEI mewajibkan AK untuk menyetorkan agunan dalam bentuk dana, efek dan/atau instrumen keuangan lainnya yang telah mendapat persetujuan dari KPEI sebagai jaminan atas kewajiban penyelesaian transaksi bursa. Penempatan agunan yang dilakukan oleh AK maupun nasabahnya dapat digunakan KPEI untuk penyelesaian transaksi bursa, baik untuk kepentingan AK maupun nasabahnya. Selain itu, agunan juga digunakan sebagai dasar perhitungan trading limit bagi AK yang tercatat aktif di bursa.

The securities exchange settlement guarantee is based on the clearing result through netting at the CM level as determined by KPEI. The sequence of funding resource usage for guaranteeing purpose is as follows:

1. Guarantee Reserve2. Credit Facility3. Guarantee Fund4. Credit Ring

Securities Borrowing and Lending ServicesSecurities Borrowing and Lending (SBL) is a temporary transition of securities from the lender to the borrower within a certain period of time. In this case, the lender and the borrower do not know each other, KPEI serves as the borrower of securities from the lender and at the same time as the lender of securities to the borrower.

SBL service assists CM to avoid potential failure in delivering stocks for securities exchange transaction settlement. Moreover, this service can serve the CM and their clients to support the transaction strategy of short selling, margin trading and other additional earnings for long-term investments for the lender.

The transaction and settlement process for SBL are conducted using the e-CLEARS system and Front End application. At maturity, if the borrower is unable to repay the loan or submit manufactured dividends, the borrower will be penalized with a Non-Reimbursement Compensation worth 125% of the highest securities rate borrowed.

collateral management ServicesCollateral management is a risk control device applied by KPEI to manage CM’s counterparty credit risk. KPEI requires that each CM placed a collateral in the form of fund, securities, and/or other financial instruments approved by KPEI to guarantee their obligations in securities exchange transaction settlement. Collateral placed by CM or their clients can be used by KPEI to settle securities exchange transactions, both for CM’s or their clients’.





Agunan milik AK dan nasabahnya yang disetorkan ke KPEI dikelola secara online dan offline. Agunan online disimpan dalam rekening secara elektronik, terdiri atas uang dan efek, seperti saham, waran, HMETD, dan surat berharga negara. Agunan offline terdiri atas bank garansi, deposito berjangka, dana minimum kas, sertifikat Bank Indonesia, dan saham bursa.

Layanan informasiMember Interface Member Interface (MI) adalah portal yang dapat diakses oleh AK yang berisi informasi seluruh kegiatan pesanan transaksi di BEI hingga penyelesaian transaksi yang dilakukan oleh AK maupun nasabah AK. Selain untuk mengetahui hasil proses kliring dan penyelesaian atas transaksi bursa yang sudah dilakukan, MI juga menyediakan informasi tentang pengelolaan agunan dan penjaminan risiko.

Mobile Clearing and Guarantee System (m-CLEARS)Layanan m-CLEARS menyediakan informasi mengenai kegiatan kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa kepada AK. Layanan ini merupakan layanan tambahan untuk memudahkan AK dalam memperoleh informasi, tanpa harus mengakses langsung ke masing-masing sistem yang sudah disediakan KPEI. m-CLEARS memanfaatkan layanan pesan singkat (SMS) dari telepon seluler sebagai media penyampaian informasi.

Layanan m-CLEARS berupa pengiriman SMS terdiri atas 2 (dua) metode penyampaian, yaitu Alert dan On Request. Metode Alert untuk penyampaian informasi dengan menu yang lebih lengkap dan waktu pengiriman yang ditetapkan oleh KPEI, sedangkan metode On Request untuk penyampaian informasi dengan menu yang lebih sedikit dengan waktu pengiriman sesuai permintaan AK.

Collateral owned by the CM and its clients placed in KPEI is managed online and offline. Online collateral is recorded electronically, consists of cash and securities, such as stocks, warrants, rights issues and government securities. Offline collateral consists of bank guarantees, time deposits, minimum cash collateral, Bank Indonesia certificates and IDX seat.

information ServicesMember Interface Member Interface (MI) is a portal that can be accessed by CM for information on all activities of transaction orders in IDX and the settlement of transactions conducted by CM and its clients. MI also provides information regarding collateral management and risk guarantee.

Mobile Clearing and Guarantee SystemMobile Clearing and Guarantee System (m-CLEARS) provides information on clearing and guarantee of securities exchange transaction settlement for CM. This is an additional service to facilitate CM to gain information, without having direct access to each system provided by KPEI. The m-CLEARS system uses text messaging service as a medium to deliver information.

m-CLEARS service sends text messages using 2 (two) delivery methods, Alert and On Request. The alert method delivers information with more comprehensive menus with the delivery time set by KPEI, whereas the on request method delivers information with less menu options with the delivery time requested by CM.




Customer Care KPeiKPEI menyediakan layanan satu pintu untuk memenuhi kebutuhan pengguna jasa dan pemangku kepentingan lainnya. Layanan Customer Care KPEI berfungsi menyediakan informasi mengenai produk dan layanan KPEI, sebagai media untuk menjawab pertanyaan serta menerima masukan dan keluhan yang disampaikan oleh pengguna jasa dan pemangku kepentingan.

Layanan Customer Care KPEI dapat diakses melalui:

PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I Lt. 5 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190Telepon : +62-21 515 5115; 515 5125SMS : +62-816 115 5000 Faksimile : +62-21 515 5120Toll Free : 0800-100-KPEI (5734) Email : [email protected] Twitter : @AskKPEIFacebook Group : PT Kliring Penjaminan Efek IndonesiaYoutube : PT Kliring Penjaminan Efek IndonesiaWebsite : www.kpei.co.id

KPei customer careKPEI provides a single window service to meet the needs of KPEI participants and stakeholders. KPEI’s Customer Care service is responsible for providing information regarding KPEI products and services, as well as a medium for handling questions, feedback and suggestions from KPEI participants and stakeholders.

The KPEI Customer Care service can be accessed through:

PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange Building, Tower I, 5th Floor Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190Phone : +62-21 515 5115; 515 5125SMS : +62-816 115 5000 Facsimile : +62-21 515 5120Toll Free : 0800-100-KPEI (5734) Email : [email protected] Twitter : @AskKPEIFacebook Group : PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Youtube : PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Website : www.kpei.co.id





• 5 Agustus 1996 KPEI didirikan. KPEI was established on August 5, 1996.• KPEI memperoleh izin pendahuluan se-

bagai LKP pada 26 Juni 1997. KPEI obtained its preliminary license as LKP

on June 26, 1997.• KPEI memperoleh izin usaha sebagai

LKP pada 1 Juni 1998. KPEI obtained its license as LKP on June 1,

1998.• Peluncuran sistem pemantauan risiko,

Automated Risk Monitoring System (ARMS) pada 1998.

The launching of risk monitoring system, Au-tomated Risk Monitoring System (ARMS) in 1998.

• Perdagangan dan penyelesaian efek tan-pa warkat dimulai pada Juli 2000.

The initiation of scripless trading and securi-ties settlement on July 2000.

• Peluncuran sistem kliring dan penjam-inan, Electronic Clearing & Guarantee System (e-CLEARS) dan sistem pelapo-ran Modal Kerja Bersih yang Disesuaikan (MKBD) bagi perusahaan efek pada 2000.

The launching of system to conduct clear-ing and guarantee, Electronic Clearing & Guarantee System (e-CLEARS), and Net Adjusted Working Capital (NAWC) reporting system for securities companies in 2000.

• Peluncuran sistem pemantauan risiko yakni Risk Monitoring Online (RMOL), dan sistem penyelesaian transaksi yakni Cash Management, untuk mendukung transaksi Kontrak Berjangka Indeks Efek pada tahun 2001.

The launching of risk monitoring system named Risk Monitoring Online (RMOL), and system of transaction settlement named Cash Management, to support Index Futures transactions, in 2001.

• Peluncuran sistem Pinjam Meminjam Efek (PME) pada 2001.

The Launching of Securities Borrowing and Lending (SBL) system in 2001.

• KPEI memperoleh sertifikat Manajemen Mutu ISO 9002:1994 pada 2001.

KPEI obtained certification on Quality Management ISO 9002:1994 in 2001.

• Perubahan waktu penyelesaian transaksi bursa dari T+4 menjadi T+3 pada 2002.

Establishment of securities exchange transaction settlement time frame from T+4 to T+3 in 2002.

• Peluncuran layanan dan sistem informasi kliring dan penjaminan secara mobile, Mobile Clearing & Guarantee System (m-CLEARS) pada 2003.

The launching of mobile clearing and guarantee information system and service, Mobile Clearing & Guarantee System (m-CLEARS), in 2003.

• Dimulainya transaksi, kliring, dan penjaminan penyelesaian transaksi Opsi Saham pada 2004.

The initiation of transaction, clearing, and settlement guarantee for Stock Options in 2004.

• Penandatangan Nota Kesepahaman antara KPEI dengan Korea Securities Depository pada 2005.

Memorandum of Understanding (MoU) signing between Korea Securities Depository in 2005.

• Peluncuran sistem kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi obligasi, Electronic Bond Clearing & Settlement System (e-BOCS) pada 2005.

The Launching of clearing and settlement guarantee system for bonds transactions, Electronic Bond Clearing & Settlement System (e-BOCS), in 2005.

• Penandatanganan Nota kesepahaman dengan Bank Mandiri sebagai Bank Kustodian pertama yang menjadi lender PME pada 2006.

Memorandum of Understanding (MoU) signing with Bank Mandiri as the first Custodian Bank to be the SBL lender in 2006.

• Merger Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga BEI menjadi pemegang saham tunggal KPEI pada 2007.

The merger of Jakarta Stock Exchange (JSX) and Surabaya Stock Exchange (SSX) into Indonesia Stock Exchange (IDX), making IDX the sole shareholder of KPEI in 2007.

• Peluncuran Sistem Contiunuous Net Settlement pada 2010.

The launching of Continuous Net Settlement system in 2010.

1996-2000

2001-2010

milestonetOnggaK SeJaRah

• Penandatangan Perjanjian antara KPEI dan Bank Indonesia terkait Penyelenggaraan Kliring atas Transaksi Obligasi Negara di Pasar Sekunder.

KPEI signed an agreement with Bank Indonesia on the Clearing of Government Bond Transaction in the Secondary Market

• KPEI menerima Sertifikasi ISO 27001:2013 dengan ruang lingkup Fungsi Manajemen Jaringan.

KPEI obtained the ISO 27001: 2013 Certification for the scope of Network Management Function.

• KPEI mendapat penghargaan untuk kategori “Best Risk Management Company” dari The 2017 Emerging Markets Awards.

KPEI received The 2017 Emerging Markets Awards for the category of “Best Risk Management Company”.

2017• Penerbitan Peraturan KPEI No. III-3 tentang Kliring dan

Penjaminan Penyelesaian Transaksi Kontrak Berjangka Surat Utang Negara.

Issuance of KPEI Regulation No. III-3 on the Clearing and Settlement Guarantee of Indonesia Government Bond Futures Transaction.

• Penerbitan Peraturan KPEI tentang Keanggotaan Kliring Obligasi Negara Ritel di Electronic Trading Platform.

Issuance of KPEI Regulation on Membership of Retail Government Bond Clearing in Electronic Trading Platform.

• Penerbitan Peraturan KPEI tentang Kliring Perdagangan Obligasi Negara Ritel di Electronic Trading Platform.

Issuance of KPEI Regulations on Clearing of Retail Government Bond Trading in Electronic Trading Platform.



• Peluncuran Mekanisme Straight Through Processing pada 2012.

The launching of Straight Through Processing mechanism in 2012.

• Peluncuran Program Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal pada 2012

The launching of Indonesia Capital Market Infrastructure Development Program in 2012.

• Penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Central Depository Company of Pakistan dan Central Depository of Iran pada 2013.

Memorandum of Understanding (MoU) signing with Central Depository Company of Pakistan and Central Securities Depository of Iran in 2013.

• Menjadi koordinator Program Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal Indonesia, yaitu Enhancement e-CLEARS, Implementasi General Clearing Member, Mekanisme Institutional Delivery, Mekanisme Penjaminan dengan Skema Baru dan Kebijakan Transaksi Bursa Dikecualikan pada 2014

Coordinated the Capital Market Infrastructure Development programs consisting of e-CLEARS enhancement, General Clearing Member implementation, Institutional Delivery Mechanism, the New Scheme of Guarantee Mechanism and Exempted Securities Exchange Transaction in 2014.

• Penandatanganan Nota Kesepahaman antara KPEI dengan Japan Securities Depository Center, Japan Securities Clearing Corporation, Japan Securities Finance dan China Central Depository and Clearing pada 2014.

Memorandum of Understanding (MoU) signing between KPEI and Japan Securities Depository Center, Japan Securities Clearing Corporation, Japan Securities Finance dan China Central Depository and Clearing in 2014.

2011-2016

• Penandatanganan Perjanjian antara KPEI dan Citibank terkait penyedia layanan Account Operator dalam penyelesaian transaksi bursa.

KPEI signed an agreement with Citibank on the provision of services as Account Operator in securities exchange transaction settlement.

• Melakukan live test DRC untuk sistem utama KPEI dengan melibatkan Anggota Kliring.

Conducted a DRC live test for KPEI’s core systems by involving Clearing Members.

• Melakukan upgrade sertifikasi ISO versi 9001:2008 menjadi 9001:2015.

Upgraded ISO version from 9001: 2008 to 9001: 2015.

• Mendapatkan Penilaian Praktik Tata Kelola Perusahaan dengan kategori “Sangat Baik” dari konsultan independen.

Graded as “Excellent” in the assessment of good corporate governance practices from an independent consultant.

• KPEI berhasil memenuhi 5 KPI Unggulan Perusahaan tahun 2017. KPEI successfully fulfilled 5 main KPI’s of 2017• Tidak terjadi kegagalan penyelesaian transaksi bursa. No failure of any securities exchange settlement.

• Peluncuran fasilitas Front End Pinjam Meminjam Efek pada 2014.

The launching of Front End Securities Borrowing and Lending facility in 2014.

• Penerbitan Peraturan OJK No.26/POJK.04/2014 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa pada 2014.

Issuance of Indonesia FSA Regulation No. 26/POJK.04/2014 on Securities Exchange Transaction Settlement Guarantee in 2014.

• Implementasi Peraturan Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Efek Tidak Dijamin dan Transaksi Dipisahkan atas Efek bersifat Ekuitas pada 2015.

The implementation of Clearing and Settlement Guarantee of Designated Stock and Separated Transactions of Equity Securities in 2015.

• Pengajuan KPEI sebagai Qualifying Central Counterparty (Qualifying CCP) kepada European Securities and Markets Authority (ESMA) pada tahun 2016.

KPEI’s application for Qualifying CCP recognition by European Securities and Markets Authority (ESMA) in 2016.

• Peluncuran Sistem Kliring Derivatif yang baru pada 2016.

Launching of new Derivative Clearing System in 2016.• Implementasi mekanisme Institutional Delivery

pada 2016. Implemantation of Institutional Delivery mechanism

in 2016.

LaPORan tahUnan 2017 annUaL RePORt | Pt Kliring Penjaminan efek indonesia54 LaPORan tahUnan 2017 annUaL RePORt | Pt Kliring Penjaminan efek indonesia54

direktur UtamaPresident director

hasan Fawzi

direktur idirector iSekretaris Perusahaan

corporate Secretary

Unit Komunikasi dan informasi Publikcommunication and Public information Unit

Satuan Pemeriksa internalinternal audit

Unit Kesekretariatan dan Relasi mediaSecretariat and media Relations Unit

SunandarReynant hadi

Satya Birawa

divisi hukum dan Keanggotaan

Legal and membership division

Unit Keanggotaan dan Kepatuhan

membership and compliance Unit

Unit hukumLegal Unit

antonius herman a.

divisi Kliring Penyelesaian dan Pinjam meminjam efek

clearing, Settlement and SBL division

Unit Surat Utang dan derivatif

Fixed income and deriva-tive Unit

Unit ekuitiequity Unit

Suryadi

Unit Pinjam meminjam efek dan RePO

SBL and RePO Unit

divisi Keuangan dan akuntansi

Finance and accounting division

Unit akuntansiaccounting Unit

Unit KeuanganFinance Unit

Wening Kusharjani

divisi Operasional teknologi informasi

it Operations division

Unit dukungan teknistechnical Support Unit

Unit Operasional dan administrasi Sistem

System Operations Unit

aditya gadiri h.

Unit dukungan aplikasiapplication Support Unit

Rapat Umum Pemegang Saham

general meeting of Shareholder

Organization StructureStRUKtUR ORganiSaSi







Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko

credit Policy and Risk management committee

direksiBoard of directors

Komite haircuthaircut committee

direktur iidirector ii

general manager OperasionalOperational general manager

indriani darmawati

divisi Riset dan Pengembangan Bisnis

Research and development division

Unit Pengembangan Bisnis dan

manajemen ProyekBusiness development

and Project management Unit

Unit Riset dan Perencanaan StrategisResearch and Strategic

Planning Unit

iding Pardi

divisi Penjaminan dan Pengendalian Risiko

Risk management division

Unit analisis RisikoRisk analysis Unit

Unit Pengelolaan dana Jaminan dan agunan

guarantee Funds and collateral

management Unit

Roni gunardi

Unit Pemantauan RisikoRisk monitoring Unit

divisi Sumber daya manusia dan Umum

human Resources and general affairs division

Unit Urusan Umumgeneral affairs Unit

Unit Sumber daya manusia

human Resources Unit

Lucia Sintha Sari

divisi Pengembangan teknologi informasi

it development division

Unit Penjaminan mutuQuality assurance Unit

Unit Pengembangan Sistem Bisnis

Business System development Unit

Jerri Parulian

Unit enterprise Risk management

enterprise Risk management Unit

dewan KomisarisBoard of

commissioners

Komite auditaudit committee





abraham BastariKomisaris Utama President Comissioner

Warga negara Indonesia, usia 61 tahun. Diangkat sebagai Komisaris Utama untuk periode 2016-2019 berdasarkan keputusan RUPS KPEI tanggal 2 Juni 2016. Beliau pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT (Persero) Berdikari (2003-2013), Deputi Komisioner Manajemen Strategis IIA, OJK (2013-2016) dan Deputi Komisioner Manajemen Strategis IB, OJK (2016). Sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Badan, Bapepam dan LK (2006, 2012-2013) dan Kepala Biro Kepatuhan Internal, Bapepam dan LK (2006-2012). Memulai karir di Bapepam sejak 1995, beliau pernah memegang beberapa jabatan, antara lain sebagai Kepala Biro Pemeriksaan dan Penyidikan (2000-2006), Kepala Bagian SDM (1998-2000), Kepala Bagian Hukum Perusahaan Produksi Barang (1997-1998) dan sebagai Kasubbag Emisi Jasa Non Keuangan (1995-1997).

Beliau meraih gelar Sarjana Psikologi Industri dan Organisasi dari Universitas Padjadjaran, Bandung pada 1984 dan Master of Business Administration (MBA) dari Cleveland State University di Cleveland, Ohio, Amerika Serikat pada 1993.

Indonesian citizen, age 61. Appointed as the President Commissioner for the period of 2016-2019 pursuant to KPEI GMS resolution dated June 2, 2016.Prior to serving as KPEI President Commissioner, he served as the President Commissioner at PT (Persero) Berdikari (2003-2013), Deputy Commissioner of Strategic Management IIA, Indonesia FSA (2013-2016) and Deputy Commissioner of Strategic Management IB, Indonesia FSA (2016). Previously, he worked as Bureau Secretary of Bapepam and LK (2006, 2012-2013) and as Bureau Chief of Internal Compliance also at Bapepam and LK (2006-2012). Started his career at Bapepam since 1995, he has hold several positions, among others, as Bureau Chief of Inspection and Investigation (2000-2006), Head of Human Resources (1998-2000), Head of Corporate Legal of Production Goods (1997-1998) and as Head of Non Financial Service Emission (1995-1997).

He obtained his Bachelor’s degree in Industrial Organisational Phsychology from the University of Padjadjaran, Bandung in 1984 and Master of Business Administration (MBA) from Cleveland State University, Cleveland, Ohio, the United States of America (USA) in 1993.

Board of commissioners’ ProfilesPROFiL KOmiSaRiS



margeret mutiara tangKomisaris Comissioner

James tjahaja RiadyKomisaris Comissioner

Warga negara Indonesia, usia 58 tahun. Diangkat sebagai Komisaris untuk periode 2016-2019 berdasarkan keputusan RUPS KPEI tangal 2 Juni 2016. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Direktur Utama KSEI (Maret 2015-Juni 2016), Pjs. Direktur Utama KSEI (Des 2014 - Mar 2015), setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur KSEI (Jun 2010-Des 2014); Director Securities Country Manager Business Head, Securities & Funds Services Indonesia Global Transaction Banking, Citibank NA Indonesia (2005-2010); Head of Domestic Custody Services, Deutsche Bank AG Indonesia (2003-2005), Deputy Head, Banking Relations Asia Pulp & Paper Co. Ltd Singapore (1999-2003).

Beliau meraih gelar Bachelor of Science bidang Matematika dari University of Oregon, Eugene, Oregon, USA pada 1984. Beliau juga telah mendapatkan sertifikasi dari Badan Sertifikasi Manajemen Risiko Tingkat I di 2006 serta Tingkat II dan III di 2009.

Indonesian citizen, age 58. Appointed as Commissioner for the period of 2016-2019 pursuant to KPEI GMS resolution dated June 2, 2016. Previously, she held a position as the President Director of KSEI (March 2015-June 2016), Acting President Director of KSEI (December 2014 – March 2015) after serving as Director for the period of June 2010 until the end of 2014. For the period 2005-2010, she has served as Director Securities Country Manager Business Head, Securities & Funds Services Indonesia Global Transaction Banking at Citibank NA Indonesia. She also has worked as Head of Domestic Custody Services, Deutsche Bank AG, Indonesia (2003-2005), Deputy Head, Banking Relations Asia Pulp & Paper Co. Ltd Singapore (1999-2003).

She earned her Bachelor of Science degree in Mathematics from the University of Oregon, Eugene, Oregon, USA in 1984. She also obtained certification from the Risk Management Certification Agency Level I in 2006 and continued to Level II and III in 2009.

Warga negara Indonesia, usia 61 tahun. Diangkat sebagai Komisaris untuk periode 2016-2019 berdasarkan keputusan RUPS KPEI tangal 2 Juni 2016. Beliau juga menjabat sebagai Chief Executive Officer, Grup Perusahaan Lippo (1990-sekarang); Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Bidang Pendidikan dan Kesehatan (2015-2020); Anggota International Business Council, World Economic Forum, Davos, Switzerland, (2010-sekarang). Beliau juga pernah menjabat sebagai salah satu tim khusus Penasihat Presiden dan Anggota Dewan Ekonomi Nasional (2010-2015), Anggota MPR-RI (1998-2000); Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia, termasuk Utusan Khusus untuk Australia (1998-2000).

Beliau meraih gelar Bachelor of Commerce dari University of Melbourne, Melbourne, Australia pada 1977. Selain itu, beliau juga dianugerahi gelar Doctor Honoris Causa bidang Letters/Philosophy dari LaTrobe University, Melbourne, Australia pada 2008 dan juga dari Ouachita Baptist University, Arkansas, USA pada 2005 untuk bidang Christian Studies.

Indonesian citizen, age 61. Appointed as Commissioner for the period of 2016-2019 pursuant to KPEI GMS resolution dated June 2, 2016. Concurrently he is serving as the Chief Executive Officer of Lippo Group (1990-present); Deputy Chairman of the Indonesian Chamber of Commerce & Industry (KADIN) in the Health and Education field (2015-2020); Member of International Business Council, World Economic Forum, Davos, Switzerland, (2010 – present). He once served as one of the special advisory team for the President and member of the National Economic Council (2010-2015), Member of the Indonesia People’s Consultative Assembly (MPR RI) (1998-2000); Indonesian Presidential Special Deligation – including Special Deligation for Australia (1998-2000).

He obtained his Bachelor of Commerce degree from University of Melbourne, Melbourne, Australia in 1977. Moreover, he was also awarded the honorary title of Doctor Honoris Causa in Letters/Philosophy from LaTrobe University, Melbourne, Australia in 2008 as well as from Ouachita Baptist University, Arkansas, USA in 2005 in Christian Studies.





Warga negara Indonesia, usia 48 tahun. Diangkat sebagai Presiden Direktur berdasarkan keputusan RUPS tanggal 18 Juni 2012 untuk masa jabatan 2012-2015 dan ditunjuk kembali melalui RUPS tanggal 26 Juni 2015 untuk periode 2015-2018. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur PT Penilai Harga Efek Indonesia sejak Juli 2008 hingga Juni 2012; sebelumnya menjabat sebagai Kepala Divisi Teknologi Informasi KPEI (1997-2008). Beliau memulai kariernya di PT Kliring Depositori Efek Indonesia dengan posisi terakhir sebagai Kepala Departemen Pengembangan Sistem (1993-1997).

Beliau meraih gelar Sarjana Teknik Informatika dari Institut Teknologi Bandung, Bandung pada 1993. Diikuti dengan gelar Magister Manajemen dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan juga Master of Business Administration dari Universitas L’IAE de Grenoble, Universite Pierre Mendes, Perancis di 2008.

Indonesian citizen, age 48. Became the President Director pursuant to KPEI GMS resolution dated June 18, 2012 for the period of 2012-2015 and was re-appointed for the period of 2015-2018 pursuant to KPEI GMS resolution dated June 26, 2015. Prior to serving as KPEI President Director, he served as Director of PT Penilai Harga Efek Indonesia from July 2008 until June 2012 and also previously as KPEI Head of Information Technology Division (1997-2008). He began his career at PT Kliring Depositori Efek Indonesia with last position held as Head of System Development Department (1993-1997).

He obtained a Bachelor’s degree in Information Technology from Bandung Institute of Technology, Bandung in 1993. Then earned his Magister Management from the Faculty of Economics, University of Indonesia as well as Master of Business Administration from Universitas L’IAE de Grenoble, Universite Pierre Mendes, France in 2008.

hasan Fawzidirektur Utama President Director

Board of directors’ ProfilesPROFiL diReKSi



Sunandardirektur Director

Warga negara Indonesia, usia 53 tahun. Diangkat sebagai Direktur untuk periode 2015-2018 berdasarkan keputusan RUPS KPEI tanggal 26 Juni 2015. Beliau pernah menjabat sebagai General Manager KPEI (2009-Mei 2015); menjabat sebagai Anggota Pengurus Perhimpunan Pendidikan Pasar Modal (2010-2014). Sebelumnya menjabat berbagai jabatan di KPEI antara lain sebagai Kepala Divisi Kliring dan Penyelesaian Transaksi Bursa (2006-2009); Kepala Unit Kliring dan Penyelesaian Transaksi Bursa (1996-2006). Beliau memulai karirnya di PT Kliring Depositori Efek Indonesia dan pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Pengendalian Risiko (1995-1996) dan Risk Management Officer (1993-1995).

Beliau meraih gelar Sarjana Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor di 1991.

Indonesian citizen, age 53. Appointed as Director for the period of 2015-2018 based pursuant to KPEI GMS resolution dated June 26, 2015. Previously he held the positions as KPEI’s General Manager (2009-Mei 2015) as well as Board Member of Indonesia Capital Market Education Association (2010-2014). He has also served as Head of Clearing and Settlement Division (2006-2009) and Head of Clearing and Settlement Unit (1996-2006) in KPEI. He began his career at PT Kliring Depositori Efek Indonesia, where he has worked as Head of Risk Management (1995-1996); and Risk Management Officer (1993–1995).

He earned his Bachelor’s Degree in Agricultural Technology from Bogor Institute of Agriculture in 1991.

Warga negara Indonesia, usia 50 tahun. Diangkat sebagai Direktur berdasarkan keputusan RUPS tanggal 18 Juni 2012 untuk masa jabatan 2012-2015 dan ditunjuk kembali melalui RUPS tanggal 26 Juni 2015 untuk periode 2015-2018. Sebelumnya beliau pernah memegang beberapa jabatan di KPEI antara lain sebagai General Manager (2009-2012); Kepala Divisi Penjaminan Pengendalian Risiko & Pengembangan (2005-2009); dan Kepala Unit Pengendalian Risiko (1997-2005). Memulai karirnya sebagai Officer Departemen Pengendalian Risiko di PT Kliring Depositori Efek Indonesia (1994-1995).

Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia, Jakarta (1993).

Indonesian citizen, age 50. Appointed as Director pursuant to KPEI GMS resolution dated June 18, 2012 for the period of 2012-2015 and was re-appointed pursuant to KPEI GMS resolution dated June 26, 2015 for the period of 2015-2018. Previously, she has held numerous positions at KPEI among others as General Manager (2009-2012); Head of Risk Management Division (2005–2009); and Head of Risk Management Unit (1997-2005). Began her career as Officer in the Risk Management Department at PT Kliring Depositori Efek Indonesia (1994–1995).

She obtained her Bachelor of Economics from the University of Indonesia, Jakarta in 1993.

indriani darmawatidirektur Director





division heads’ ProfilesPROFiL KePaLa diviSi

iding PardiRiset dan Pengembangan BisnisResearch and development

Reynant hadiSekretaris Perusahaancorporate Secretary

(dari kiri ke kanan)(From left to right)


Listyarini hikmaningrumKepala Unit enterprise Risk managementhead of enterprise Risk management Unit

Satya BirawaSatuan Pemeriksa internalinternal audit

Jerri ParulianPengembangan teknologi informasiinformation technology development

Lucia Sintha SariSumber daya manusia dan Umumhuman Resources and general affairs

antonius herman a hukum dan KeanggotaanLegal and membership




aditya gadiri hOperasional teknologi

informasi information technology

Operations

Wening KusharjaniKeuangan dan akuntansiFinance and accounting

SuryadiKliring Penyelesaian dan Pinjam meminjam efek

clearing Settlement and Securities Borrowing and Lending

Roni gunardiPenjaminan dan

Pengendalian RisikoRisk management





namaname

JaBatanPOSitiOn

Abraham Bastari Komisaris-Ketua Commissioner-Chairman

Margeret Mutiara Tang Komisaris-Anggota Commissioner-Member

Irina Justina Zega Anggota Member

Nishnurtia Razak Anggota Member

namaname

PeRUSahaancOmPany

Lisana Irianiwati PT Mandiri Sekuritas

R M Irwan PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia

Rosmini Lidarjono PT Panin Sekuritas Tbk

Tjeng Susanti Wijaya PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia

Zaki Mubarak PT Bosowa Sekuritas

namaname

PeRUSahaancOmPany

Budi Susanto PT Danareksa Sekuritas

Edwin J Sebayang Professional (Praktisi) | (Practicioner)

John CP Tambunan PT Citigroup Sekuritas Indonesia

Lisana Irianiwati PT Mandiri Sekuritas

Riza Rachbini PT Morgan Stanley Sekuritas Indonesia

Rudy Utomo PT Evergreen Sekuritas Indonesia

Hamdi Hassyarbaini PT Bursa Efek Indonesia

Samsul Hidayat PT Bursa Efek Indonesia

Syafruddin PT Kustodian Sentral Efek Indonesia

Indriani Darmawati PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia

Sunandar PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia

KOmite aUditaudit committee

KOmite haiRcUthaircut committee

KOmite KeBiJaKan KRedit dan PengendaLian RiSiKOcredit Policy and Risk management committee

Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I Lt. 5Indonesia Stock Exchange Building, Tower I 5th floor Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190, IndonesiaTelepon Phone : +62-21 515 2855Faksimile Facsimile : +62-21 5299 1199Toll Free : 0800-186-5734Email : [email protected] Website : www.ksei.co.id

Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower II Lt. DasarIndonesia Stock Exchange Building, Tower II GF Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190, IndonesiaTelepon Phone : +62-21 515 5620Faksimile Facsimile : +62-21 515 5026Email : [email protected] Website : www.ibpa.co.id

Pt Kustodian Sentral efek indonesia (KSei)indonesia central Securities depository (KSei)

Pt Penilai harga efek indonesia (Phei)indonesia Bond Pricing agency (iBPa)

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) merupakan salah satu Self-Regulatory Organization (SRO) yang berperan sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) di pasar modal Indonesia. KSEI didirikan di Jakarta pada 23 Desember 1997 dan memperoleh izin beroperasi pada 11 November 1998. KPEI merupakan salah satu pemegang saham KSEI, dengan kepemilikan saham sebesar 11,50%.

Indonesia Central Securities Depository (KSEI) is one of Self-Regulatory Organizations (SRO), whose role is as the Depository and Settlement Institution (LPP). KSEI was established in Jakarta on the December 23, 1997 and acquired its operating license in November 11, 1998. KPEI is one of KSEI stakeholders with ownership of 11.50% shares.

PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) merupakan salah satu anak perusahaan KPEI bersama BEI dan KSEI, yang berfungsi melakukan penilaian atas efek, utang, sukuk, dan surat berharga

committee

information of Subsidiaries and associates

KOmiteinFORmaSi entitaS anaK PeRUSahaan dan aSOSiaSi



Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower II Lt. 1Indonesia Stock Exchange Building, Tower II 1st floor Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190, IndonesiaTelepon Phone : +62-21 515 2318Faksimile Facsimile : +62-21 515 2319Toll Free : 0800-100-9000Email : [email protected] Website : www.ticmi.co.id

Pt indonesian capital market electronic Library

PT Indonesian Capital Market Electronic Library (TICMI) adalah sebuah lembaga penyedia data dan penyelenggara edukasi Pasar Modal Indonesia, yang didirikan secara bersama-sama oleh BEI, KPEI, dan KSEI. Peran utama TICMI adalah sebagai pengumpul data dan laporan dari pemilik data pasar modal, serta sebagai penyedia data tersebut bagi publik atau pihak tertentu yang membutuhkan. TICMI resmi beroperasi sejak 2011. KPEI memiliki saham TICMI sebesar 33,33%.

PT Indonesian Capital Market Electronic Library (TICMI) is an institution that provides data and facilitates education on the Indonesia capital market, which was established by IDX, KPEI and KSEI. TICMI’s main role is to collect data and reports from the capital market data owners, as well as serving as a data provider for the public and all relevant parties. TICMI has officially been in operation since 2011. KPEI owns a share amounting to 33.33% in TICMI.

lainnya dengan cara yang objektif, independen, kredibel, dan akuntabel. PHEI resmi beroperasi sejak 19 September 2007 setelah Bapepam-LK mengeluarkan peraturan Nomor V.C.3 tentang Bond Pricing Agency (LPHE). KPEI memiliki saham PHEI sebesar 33,33%.

Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) is one of KPEI’s subsidiaries with IDX and KSEI, which functions as appraiser on securities, debts, bonds and other securities, in an objective, independent, credible and accountable manner. IBPA has officially operated since September 19, 2007 after Bapepam-LK released regulation No. V.C 3 concerning the Bond Pricing Agency (LPHE). KPEI owns a share amounting to 33.33% in IBPA.

Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower II Lt. DasarIndonesia Stock Exchange Building, Tower II GF Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190, IndonesiaTelepon Phone : +62-21 515 5553Faksimile Facsimile : +62-21 515 5556Email : [email protected] Website : www.indonesiasipf.co.id

Pt Penyelenggara Program Perlindungan investor efek indonesia (PPPiei)indonesia Securities investor Protection Fund (indonesia SiPF)

PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia (PPPIEI) adalah sebuah badan yang bertugas untuk mengurus dana proteksi pemodal dalam industri pasar modal Indonesia. Badan yang dibentuk oleh BEI, KPEI, dan KSEI ini mulai resmi beroperasi pada 2012, dengan mengantongi izin SK Menteri Hukum dan HAM Nomor AHU-64709.AH.01.01 Tahun 2012 tentang Badan Hukum Perseroan tertanggal 18 Desember 2012. KPEI memiliki saham PPPIEI sebesar 33,33%.

Indonesia Securities Investor Protection Fund (Indonesia SIPF) is an institution that manages investors’ protection funds in the Indonesia capital market. This institution was established back in 2012 by IDX, KPEI and KSEI, with its permit decree by the Ministry of Justice and Human Rights No. AHU-64709.AH.01.01 year 2012, concerning Company Law, dated December 18, 2012. KPEI holds 33.33% shares in Indonesia SIPF.





Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower II Lt. 1Indonesia Stock Exchange Building, Tower II 1st floor Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190, IndonesiaTelepon Phone : +62-21 515 0515 ext. 7741 +62-21 515 5547Email : [email protected]

Pt tivi Bursa indonesia (idX channel)

PT Tivi Bursa Indonesia atau dikenal dengan IDX Channel merupakan perusahaan yang memproduksi materi program siaran saluran televisi yang khusus menyiarkan acara bertemakan pasar modal Indonesia dan Bursa Efek Indonesia. Perusahaan tersebut didirikan oleh BEI, KPEI, KSEI dan PT Sun Televisi Network berdasarkan Akta Notaris ASHOYA RATAM, SH, MKn Nomor 07 tanggal 8 November 2015. KPEI memiliki saham IDX Channel sebesar 15,00%.

PT Tivi Bursa Indonesia or widely known as IDX Channel is a company which particularly broadcasts television program on Indonesia capital market and Indonesia Stock Exchange. The company was established by IDX, KPEI, KSEI and PT Sun Televisi Network based on Notarial Deed issued by ASHOYA RATAM, SH, MKn No. 07 on November 8, 2015. KPEI owns 15.00% of IDX Channel shares.

Gedung Bursa Efek Indonesia Tower I Lt.2 Suite 212Indonesia Stock Exchange Building, Tower I 2nd floor Suite 212Jl. Jendral Sudirman Kav.52-53Jakarta 12190, IndonesiaTelepon Phone : +62 21 515 2277

Pt Pendanaan efek indonesia (Pei)indonesia Securities Fund (Pei)

PT Pendanaan Efek Indonesia merupakan anak perusahaan SRO (BEI, KPEI dan KSEI) yang bergerak dalam bidang pendanaan terkait dengan penerbitan efek, distribusi dan semua transaksi keuangan yang melibatkan efek di pasar modal Indonesia. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 27 Desember 2016 berdasarkan Akta Notaris UTIEK ROCHMULJATI ABDURACHMAN SH, MLI, MKN Nomor 15 Tanggal 27 Desember 2016. KPEI memiliki saham PEI sebesar 33,30%.

Indonesian Securities Fund is a subsidiary of SROs (IDX, KPEI, and KSEI), engaged in the financing of securities issuance, distribution, and various types of financial transactions involving securities in the Indonesian capital market. This company was established on December 27, 2016 based on the Deed of Notary UTIEK ROCHMULJATI ABDURACHMAN SH, MLI, MKN No. 15 dated December 27, 2016. KPEI owns 33.30% of PEI’s shares.

information of Subsidiaries and associatesinFORmaSi entitaS anaK PeRUSahaan dan aSOSiaSi



nOtaRiS notaryNotaris Notary: Ashoya Ratam, SH, MKn.Alamat Address: Jl. Suryo No. 54, Kebayoran Baru, Jakarta 12180Telepon Phone: +62 21 2923 6060

aKUntan PeRSeROan corporate accountantKantor Akuntan Publik Public Accounting Firm: Satrio Bing Eny & RekanAlamat Address: The Plaza Office Tower Lt. 32, Jl. M.H. Thamrin Kav. 28-30, Jakarta 10350Telepon Phone: +62 21 2992 3100.

BanK BanksBank yang bekerjasama dengan KPEI terkait Fasilitas Intraday: Banks in cooperation with KPEI in relation to intraday facility:1. PT Bank Permata Tbk

Permata Bank Tower, Metropolitan Complex, WTC 2 Jl. Jend. Sudirman Kav. 29-31, Jakarta 12920

2. PT Bank Central Asia Tbk Menara BCA Grand Indonesia, Jl. M.H. Thamrin Kav. 1, Jakarta 10310

3. PT Bank CIMB Niaga Tbk Graha CIMB Niaga, Jl. Jend Sudirman Kav. 58, Jakarta 12190

4. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Plaza Mandiri, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38, Jakarta 12190

notary, corporate accountant and Banks

nOtaRiS, aKUntan PeRUSahaan danBanK






management discussion & analysis

anaLiSiS & PemBahaSan manaJemen




Strategi BisnisBusiness Strategy

PeReKOnOmian gLOBaL dan dOmeStiKPerekonomian global di tahun 2017 mengalami pertumbuhan yang signifikan, karena adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju, salah satunya Amerika Serikat yang telah mengambil keputusan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin di akhir tahun ke level 1,50%. Kondisi ini berimbas pada meningkatnya harga komoditas, yang akhirnya berdampak positif bagi negara-negara berkembang, seperti Indonesia.

Perekonomian domestik mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,07% di tahun 2017, lebih baik dari tingkat pertumbuhan tahun sebelumnya, sebesar 5,03% dengan tingkat inflasi yang tetap terjaga. Peningkatan pertumbuhan tersebut didukung oleh relatif tingginya konsumsi domestik, tumbuhnya investasi dalam negeri dan perbaikan kinerja ekspor yang diantaranya didukung oleh membaiknya berbagai harga komoditas non migas maupun migas seperti crude palm oil dan batubara.

Peningkatan investasi dalam negeri, diantaranya berasal dari peningkatan realisasi belanja pemerintah dari kenaikan belanja pegawai dan belanja modal seperti pembangunan infrastruktur. Sementara perbaikan kinerja ekspor diantaranya berasal dari membaiknya ekonomi negara-negara mitra dagang utama Indonesia seperti Tiongkok, Jepang dan Singapura.

gLOBaL and dOmeStic ecOnOmyThe global economy in 2017 experienced a significant growth due to improvement in economic growth of developed countries, including the United States that decided to increase its interest rate by 25 basis points to 1.50% at the end of the year. This led to the increase in commodity prices, which caused positive impact to developing economies such as Indonesia.

The domestic economy grew 5.07% in 2017, improved by 5.03% from the previous year with a manageable inflation rate. The growth was supported by relatively high domestic consumption, growing domestic investment, and better export performance supported with the improvement in prices of non-oil and gas as well as oil and gas commodities such as crude palm oil and coal.

The increase in domestic investment, among others, came from the increase of government spending in employee expenditure and capital expenditure such as infrastructure development. Meanwhile, exports improved due to the improvement in economies of Indonesia’s main trading partners such as China, Japan, and Singapore.

Perbaikan pertumbuhan ekonomi global turut mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi indonesia, yang juga berimbas pada meningkatnya aktivitas pasar modal. dalam rangka mengantisipasi dan mengoptimalkan potensi pertumbuhan pasar modal sebagai elemen pendukung pertumbuhan ekonomi, melalui peningkatan aktivitas penggalangan dana investasi, KPei menjalankan program peningkatan kompetensi, mengembangkan produk, meningkatkan layanan serta mendukung hadirnya produk-produk investasi yang semakin aman dan menarik.the global economic recovery supported indonesia’s economic growth, which contributed to the increase in capital market activities. in anticipating and optimizing the potential of capital market growth as a supporting element of economic growth, through the improvement of investment raising activities, KPei carried out competence improvement programs, developed products, improved services, as well as supported the availability of more secure and attractive investment products.



Di pasar keuangan domestik, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan yield Surat Berharga Negara (SBN) terus melanjutkan penguatan, ditopang oleh investor domestik. Hal ini merupakan indikator bahwa investasi di Indonesia semakin membaik. Salah satu indikatornya adalah lima lembaga pemeringkat internasional, Fitch Ratings, Moody’s Investors Service, Standard & Poors, Japan Credit Rating Agency dan Rating and Investment Information Inc kini telah meningkatkan Sovereign Credit Rating Indonesia menjadi Investment Grade.

Peningkatan peringkat ini menunjukkan perbaikan-perbaikan struktural yang telah dilakukan oleh Pemerintah membuahkan hasil. Indikator lain juga menunjukkan perbaikan, dimana Indonesia berhasil menempati posisi 72 dari peringkat 91 di tahun sebelumnya atas peringkat kemudahan melakukan berbisnis dari World Bank. Selain itu, upaya-upaya lain yang telah ditempuh Pemerintah juga menghasilkan perbaikan iklim investasi, ditunjukkan dengan peningkatan peringkat daya saing Indonesia yang naik ke posisi 36 sesuai World Economic Forum (WEF), pada laporan bertajuk Global Competitiveness Index 2017-2018 edition dari tahun sebelumnya yang berada di posisi 41.

Berdasarkan berbagai capaian di tahun 2017 tersebut, Pemerintah Indonesia kemudian menargetkan laju pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi di tahun 2018, yakni 5,40% dengan asumsi dasar tingkat inflasi terkendali di sekitar 3,50%, nilai tukar Rupiah dikisaran Rp13.400/USD dan suku bunga acuan BI 7 Day (Reserve) Repo Rate 4,25%.

PeRKemBangan PaSaR mOdaLPerbaikan kondisi ekonomi tersebut mempengaruhi aktifitas transaksi bursa sepanjang tahun 2017 yang juga cenderung meningkat, kendati tidak ada lagi imbas dari program Tax Amnesty, yang sempat mendorong peningkatan aktifitas bursa di tahun 2016. Aktifitas transaksi di bursa terus meningkat baik rata-rata frekuensi harian maupun rata-rata nilai harian, yang menunjukkan trend bullish, sehingga di akhir tahun perdagangan 2017, IHSG naik 19,99% ditutup di level 6.355,65 dari tahun sebelumnya 5.296,71.

Kondisi aktivitas perdagangan saham di BEI selama tahun 2017 dan 2016 tersaji pada tabel berikut:

tahUnyeaR

Rata-Rata tRanSaKSi BURSa haRian aveRage daiLy SecURitieS tRanSactiOn

FReKUenSi (RiBUan KaLi)FReQUency (thOUSandS)

vOLUme (JUta LemBaR)vOLUme (miLLiOn ShaReS)

niLai (Rp miLiaR)vaLUe (Rp BiLLiOn)

2017 312,48 11.953,13 7.603,33

2016 264,13 7.826,91 7.498,32* Seluruh angka menggunakan notasi Indonesia. * All numerical notations are in Indonesian.

In the domestic financial market, the Jakarta Composite Index (JCI) and yield of Government Securities remained strong, supported by domestic investors. This is an indicator that investment in Indonesia is improving. One of the indicators is that five international rating agencies: Fitch Ratings, Moody’s Investors Service, Standard & Poor’s, Japan Credit Rating Agency, and Rating and Investment Information Inc. has increased Indonesia’s Sovereign Credit Rating to Investment Grade.

The rating upgrade shows the Government’s structural improvements were successful. Other indicators also demonstrate improvements, such as Indonesia’s improved position to 72 from 91 in the previous year on ease of doing business index according to the World Bank. In addition, other efforts by the Government also improves investment climate as shown by the increase of Indonesia’s competitiveness rank to 36 according to the World Economic Forum (WEF), in a report titled Global Competitiveness Index 2017-2018 edition, from 41 previously.

Based on these accomplishments in 2017, the Government of Indonesia targeted a higher economic growth in 2018, at 5.40% with assumption that the inflation rate would be manageable at around 3.50%, Rupiah exchange rate at Rp13,400/USD and BI 7 Day (Reverse) Repo Rate at 4.25%.

caPitaL maRKet deveLOPmentImproving economic conditions led to an increase of activities in the exchange throughout 2017, although there was no more impact from the Tax Amnesty program, which boosted the exchange activities in 2016. Securities exchange activities continued rising with average daily securities transaction frequency as well as average daily securities transaction value showing a bullish trend, hence at the end of 2017 trading year, the JCI rose by 19.99% and was closed at 6,355.65 compared to the previous year of 5,296.71.

Stock trading activities at IDX in 2017 and 2016 are presented in the following table:





Rata-rata nilai transaksi bursa harian sepanjang 2017 mencapai Rp7,60 triliun naik 1,40% dari Rp7,50 triliun di tahun 2016. Rata-rata volume transaksi bursa harian pada 2017 naik 52,72%, menjadi 11,95 miliar lembar saham dari 7,83 miliar lembar saham sedangkan rata-rata frekuensi transaksi bursa harian juga mengalami peningkatan sebesar 18,31% mencapai 312.485 kali transaksi, dari 264.127 kali transaksi di tahun 2016.

Dari sisi jumlah emiten, selama 2017 terdapat 37 (tiga puluh tujuh) tambahan emiten baru yang melakukan penawaran umum perdana dan 8 (delapan) emiten yang terdelisting. Jumlah tersebut meningkat dibanding pada tahun 2016 yang berjumlah 16 (enam belas), sehingga total jumlah emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia di akhir tahun 2017 menjadi 566 (lima ratus enam puluh enam) emiten.

Selain aktivitas bursa dan jumlah emiten, terjadi peningkatan pada kepemilikan rekening Single Investor Identification (SID) di tahun 2017 sebanyak 25,56% mencapai 1.122.668 orang dari tahun sebelumnya berkisar 894.116 orang.

Ketiga indikator tersebut mengindikasikan kesadaran masyarakat akan berinvestasi di pasar modal semakin tumbuh dan KPEI meyakini jika kondisi ini terus berlangsung, maka industri pasar modal dapat menjadi alternatif melengkapi investasi di perbankan yang sudah tersedia saat ini.

KineRJa OPeRaSiOnaLPenyelesaian transaksi BursaPeningkatan aktivitas transaksi bursa pada 2017 berdampak pada peningkatan nilai penyelesaian transaksi bursa yang meningkat 1,64% mencapai Rp695,15 triliun dari sebesar Rp683,94 triliun di tahun 2016. Peningkatan nilai penyelesaian ini juga membuat volume penyelesaian transaksi bursa di tahun 2017 meningkat dari 557,45 juta lembar di tahun 2016 menjadi 709,83 juta lembar, naik 27,34%.

Dengan peningkatan tersebut, di tahun 2017, rata-rata nilai penyelesaian transaksi bursa harian yang sebesar Rp2,92 triliun maupun rata-rata volume penyelesaian transaksi bursa harian yang mencapai sebanyak 2,98 miliar lembar saham, meningkat dibandingkan dari capaian tahun sebelumnya yakni, masing-masing sebesar Rp2,78 triliun dan 2,27 miliar lembar saham atau meningkat masing-masing sebesar 5,06% dan 31,62%.

The average daily securities transaction value in 2017 reached Rp7.60 trillion, rose 1.40% from Rp7.50 trillion in 2016. The average daily securities transaction volume in 2017 increased 52.72% to 11.95 billion shares from 7.83 billion shares, while the average daily securities transaction frequency also rose 18.31% to 312,485 transactions, from 264,127 transactions in 2016.

In 2017, there were 37 (thirty-seven) new issuers which conducted Initial Public Offering and 8 (eight) issuers that were delisted. The number increased compared to 16 (sixteen) issuers in 2016, hence the total number of issuers listed on the Indonesia Stock Exchange by the end of 2017 were 566 (five hundred and sixty-six) issuers.

In addition to securities exchange activities and number of issuers, the Single Investor Identification (SID) account ownership in 2017 increased 25.56% to 1,122,668 people compared to the previous year of 894,116.

The three indicators suggest that awareness on capital market investment is growing and KPEI believes that if this condition sustained, the capital market industry could become an alternative to complete the existing financial investment in banking.

OPeRatiOnaL PeRFORmanceSettlement Of Securities exchange transactionThe increase in securities exchange transaction activities in 2017 resulted in the increase of securities exchange transaction settlement which rose by 1.64% to Rp695.15 trillion compared to Rp683.94 trillion in 2016. The increase of settlement value also caused the volume of securities exchange transaction settlement in 2017 to increase from 557.45 million shares in 2016 to 709.83 million shares, rose by 27.34%.

With the increase, in 2017 the average daily securities exchange transaction settlement value was Rp2.92 trillion and the average daily securities exchange transaction settlement volume was 2.98 billion shares, increasing at respectively Rp2.78 trillion and 2.27 billion shares, or up 5.06% and 31.62% each compared to previous year.



PenyeLeSaian tRanSaKSi BURSa SecURitieS eXchange tRanSactiOn SettLement

eFiSienSi eFFiciency

vOLUme (LemBaR)vOLUme (ShaReS)

niLai (Rp)vaLUe (Rp)

vOLUme (%)vOLUme (%)

niLai (%)vaLUe (%)

Total 2017 709.830.568.300 695.154.392.749.000 61,48 44,56 Total 2017

Rata-rata Harian 2017 2.982.481.379 2.920.816.776.256 61,48 44,56 Daily Average 2017

Total 2016 557.449.530.900 683.937.259.112.300 57,43 44,02 Total 2016

Rata-rata Harian 2016 2.266.055.004 2.780.232.760.619 54,66 43,97 Daily Average 2016* Seluruh angka menggunakan notasi Indonesia. * All numericals are in Indonesian notations .

efisiensi PenyelesaianNilai efisiensi penyelesaian dari mekanisme netting yang dilakukan KPEI pada 2017 juga meningkat menjadi sebesar 44,56% dari sebesar 44,02% di tahun sebelumnya. Adapun total volume efisiensi penyelesaian pada 2017 menjadi sebesar 61,48%, naik dari tahun sebelumnya, yang sebesar 57,43%.

Sementara itu, rata-rata efisiensi nilai dan rata-rata efisiensi volume penyelesaian transaksi bursa harian pada 2017 juga naik, masing-masing menjadi sebesar 44,56% dan 61,48% dari tahun sebelumnya sebesar 43,97% dan 54,66%.

acS acS JUmLah aK nUmBeR OF cm vOLUme (LemBaR)vOLUme (ShaReS)


aK SeRahcm deLiveReR

aK teRimacm ReceiveR

Total 2017 174.657.707 45.217.362.725 33 88 Total 2017

Rata-rata Harian 2017 4.720.479 1.222.090.884 1 2 Daily Average 2017

Total 2016 345.075.503 122.559.570.876 57 163 Total 2016

Rata-rata Harian 2016 2.184.022 775.693.487 0 1 Daily Average 2016* Seluruh angka menggunakan notasi Indonesia. * All numericals are in Indonesian notations .

Alternate Cash SettlementBerlawanan dengan naiknya aktivitas perdagangan di bursa, sepanjang 2017, total volume penyelesaian efek melalui mekanisme Alternate Cash Settlement (ACS) justru menurun menjadi 174,66 juta lembar, jauh lebih rendah dari 345,08 juta lembar di tahun 2016. Nilainya juga turun menjadi Rp45,22 miliar atau turun 63,11% dari Rp122,56 pada tahun 2016.

Rata-rata nilai harian penggunaan ACS pada tahun 2017 naik menjadi Rp1,22 miliar dari sebelumnya pada 2016 senilai Rp775,69 juta. Adapun rata-rata volume harian tercatat sebesar 4.720.479 lembar saham juga jauh meningkat dibandingkan dengan 2.184.022 lembar saham pada tahun 2016.

Jumlah AK yang melakukan penyelesaian transaksi bursa dengan menggunakan mekanisme ini turun menjadi 33 AK dengan total AK yang menerima sebanyak 88, dari 57 AK dengan total AK yang menerima sebanyak 163 AK pada tahun 2016.

Settlement efficiencyThe settlement efficiency value by netting mechanism performed by KPEI in 2017 also increased to 44.56% from 44.02% in the previous year. The total volume of settlement efficiency in 2017 was 61.48%, increased from the previous year at 57.43%.

Meanwhile, the average value efficiency and average volume efficiency of daily securities exchange transaction settlement in 2017 also increased to 44.56% and 61.48%, from the previous year at 43.97% and 54.66%.

alternate cash SettlementIn contrast to the increase of securities exchange activities, during 2017 the total volume of securities exchange settlement through Alternate Cash Settlement (ACS) mechanism reduced to 174,66 million shares, far lower than 345,08 million shares in 2016. The value also decreased significantly to Rp45.22 billion or down by 63.11% from Rp122.56 billion in 2016.

The average daily value of ACS usage in 2017 increased to Rp1.22 billion from previously Rp775.69 million in 2016. The average daily volume was recorded at 4,720,479 shares, also increased significantly compared to 2,184,022 shares in 2016.

The number of CM performing securities exchange transaction settlements using this mechanism decreased to 33 CM with a total of 88 receiving CM, compared to 57 CM with total receiving CM of 163 CM in 2016.





Fasilitas IntradayPer akhir 2017, KPEI tetap bekerja sama dengan 4 (empat) bank pembayaran dalam hal penyediaan fasilitas pembiayaan kepada KPEI (fasilitas intraday). Pembiayaan ini digunakan untuk pemenuhan hak terima dana AK secara seketika setelah dipenuhinya kewajiban serah efek ke KPEI. Adapun 4 (empat) bank pembayaran dimaksud adalah Bank Permata, Bank Central Asia, Bank CIMB Niaga, dan Bank Mandiri. Total nilai pagu kredit yang diterima KPEI dari seluruh bank pembayaran ini sebesar Rp4 triliun per hari.

Sepanjang 2017, total penggunaan fasilitas intraday adalah sebesar Rp199,78 triliun atau naik 6,24% dari 2016 dengan total penggunaan Rp188,05 triliun. Sedangkan total biaya yang harus ditanggung adalah senilai Rp4,79 miliar, turun 8,23% dibandingkan pada 2016 dengan total biaya sebesar Rp5,22 miliar.

tahUnyeaR

JUmLah tOtaL

Rata-Rata haRian daiLy aveRage

JUmLah haRi nUmBeR OF dayS



FReKUenSi (KaLi)FReQUency (timeS)



2017 187.741.480.200 53.463.500 144 514.360.220 146.475 365

2016 279.511.716.700 92.539.800 142 765.785.525 253.534 365* Seluruh angka menggunakan notasi Indonesia. * All numericals are in Indonesian notations.

FaSiLitaS INTRADAY PenggUnaan (Rp) USage (Rp) Biaya (Rp) cOSt (Rp) intRaday FaciLity

Total 2017 199.776.972.591.100 4.793.589.238 Total 2017

Rata-rata Harian 2017 839.399.044.500 20.141.131 Daily Average 2017

Total 2016 188.049.969.142.522 5.223.610.254 Total 2016

Rata-rata Harian 2016 770.696.594.846 21.408.239 Daily Average 2016* Seluruh angka menggunakan notasi Indonesia. * All numericals are in Indonesian notations.

Pinjam meminjam efek (Pme)Layanan Pinjam Meminjam Efek (PME) yang dimanfaatkan oleh AK sepanjang 2017 mengalami penurunan jika dibandingkan pada 2016. Penyebabnya adalah adanya pengaruh program Tax Amnesty di tahun 2016. Nilai transaksi PME di tahun 2017 menjadi sebesar Rp187,74 miliar dengan total volume 53,46 juta lembar saham. Angka tersebut masing-masing menunjukkan penurunan sebesar 32,83% dan 42,23% dari nilai transaksi PME di tahun 2016 yang sebesar Rp279,51 miliar dengan total volume sebanyak 92,54 juta lembar saham.

Sedangkan rata-rata nilai transaksi PME harian pada tahun 2017 adalah sebesar Rp514,36 juta, atau turun dari nilai di tahun 2016 yang sebesar Rp765,79 juta.

intraday FacilityBy the end of 2017, KPEI maintained cooperation with 4 (four) payment banks for the provision of financing facility to KPEI (intraday facility). This financing is used to settle CM’s right to receive funds immediately after its obligation in delivering securities has been fulfilled. The 4 (four) payment banks are Bank Permata, Bank Central Asia, Bank CIMB Niaga, and Bank Mandiri. The total value of credit limit received by KPEI from the banks was Rp4 trillion per day.

Throughout 2017, the total usage of intraday facility reached Rp199.78 trillion increased by 6.24% compared to 2016 with the total usage of Rp188.05 trillion. Meanwhile, the total cost was Rp4.79 billion, declined by 8.23% compared to previous year with the total cost of Rp5.22 billion.

Securities Borrowing and Lending (SBL)Securities Borrowing and Lending services (SBL) used by CM throughout 2017 decreased compared to 2016, due to the impact of Tax Amnesty program in 2016. The value of SBL transactions in 2017 reached Rp187.74 billion with total volume of 53.46 million shares. Those decreased 32.83% and 42.23% respectively from the SBL transaction value in 2016 of Rp279.51 billion and total volume of 92.54 million shares.

Meanwhile, the average daily value of SBL transactions in 2017 was Rp514.36 million, or decline from Rp765.79 million in 2016.



agUnan ONLINE OnLine cOLLateRaL agUnan OFFLINE OFFLine cOLLateRaL

JeniS inStRUmeninStRUment tyPe

niLai agUnan (Rp)cOLLateRaL vaLUe (Rp)

JeniS inStRUmeninStRUment tyPe

niLai agUnan (Rp)cOLLateRaL vaLUe (Rp)

Saham Stocks 14.603.029.973.444 Bank Garansi Bank Guarantees 4.200.991.200.000

Obligasi Bonds 88.791.124.996 Deposito Berjangka Time Deposits 2.311.222.796.047

Uang Cash 249.634.048.501 Dana Minimum Kas Minimum Cash Collateral 559.539.979.900

Saham Bursa IDX Seat 10.800.000.000

JUMLAH ToTAL 14.941.455.146.941 JUMLAH ToTAL 7.082.553.975.948 * Seluruh angka menggunakan notasi Indonesia. * All numericals are in Indonesian notations.

Pengelolaan agunanSampai akhir 2017, nilai agunan milik AK dan nasabah AK yang disetorkan ke KPEI mencapai Rp22,04 triliun, terdiri dari agunan online sebesar Rp14,94 triliun dan agunan offline sebesar Rp7,08 triliun. Total nilai agunan tersebut naik 12,72% dari Rp19,54 triliun di tahun 2016. Pengelolaan agunan online oleh KPEI dalam bentuk 97,73% saham, 0,60% obligasi, dan 1,67% uang. Adapun komposisi agunan offline yaitu 59,32% bank garansi, 32,63% deposito berjangka, 7,90% Dana Minimum Kas, dan 0,15% dalam bentuk saham bursa.

Rincian nilai masing-masing agunan online dan offline per akhir 2017 tersaji dalam tabel di bawah ini:

dana JaminanDalam menjalankan fungsi penjaminan penyelesaian transaksi bursa, KPEI menggunakan dana jaminan sebagai salah satu sumber keuangannya. Dana jaminan merupakan dana yang bersumber dari pungutan AK yang melakukan transaksi bursa sebesar persentase tertentu dan juga berasal dari kontribusi awal dari AK baru.

Besaran kontribusi dana jaminan dari masing-masing produk berbeda, hal ini sesuai dengan Surat Edaran OJK Nomor 23/SEOJK.04/2015 tentang Kontribusi Dana Jaminan berdasarkan Nilai Transaksi. Dana jaminan untuk transaksi efek bersifat ekuitas sebesar 0,01% dari nilai transaksinya, transaksi Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE) sebesar 0,0006% dari nilai transaksinya, transaksi efek bersifat surat utang dan sukuk sebesar 0,00125% dari nilai transaksinya, serta transaksi kontrak opsi bersifat ekuitas sebesar 0,01% dari nilai kontrak opsi tersebut.

Berdasarkan Peraturan OJK Nomor 26/POJK.04/2014 tertanggal 19 November 2014 perihal Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa, dana jaminan tersebut hanya dapat diinvestasikan dalam bentuk surat berharga negara dan atau deposito berjangka dengan komposisi yang disetujui oleh Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko.

collateral managementAs of 2017, total value of collateral owned by CM and their clients deposited in KPEI reached Rp22.04 trillion, consisted of Rp14.94 trillion online collateral and Rp7.08 trillion offline collateral. The total collateral increased 12.72% from Rp19.54 trillion in 2016. Online collateral managed by KPEI composed of 97.73% stocks, 0.60% bonds, and 1.67% cash. Offline collateral composed of 59.32% bank guarantees, 32.63% time deposits, 7.90% Minimum Cash Collateral, and 0.15% IDX seat.

Details of each online and offline collateral value at the end of 2017 are as follows:

guarantee FundIn conducting the guarantee function of securities exchange transaction settlement, KPEI utilizes guarantee fund as one of its financial sources. Guarantee fund is obtained from CM’s contribution at a certain percentage of its securities exchange transaction value, as well as initial contribution of new CM.

The amount of guarantee fund contribution from each product varies, in accordance with the Indonesia FSA Circular Letter No. 23/SEOJK.04/2015 on Guarantee Fund Contribution based on Transaction Value. The guarantee fund for equity transactions is 0.01% of its transaction value, for Index Futures (IF) is 0.0006% of its transaction value, for debt securities and sharia bond is 0.00125% of their transaction value, and for stock option transaction is 0.01% of its contract value.

According to the Indonesia FSA Regulation No. 26/POJK.04/2014 dated November 19, 2014 on Guarantee of Securities Exchange Transaction Settlement, the guarantee fund can only be invested in government securities and/or time deposits, which composition approved by the Credit Policy and Risk Management Committee.





Sampai akhir 2017, total dana jaminan yang dikelola KPEI mencapai Rp3,96 triliun, kontribusi dari pasar ekuitas sebesar Rp2,54 triliun, pasar derivatif Rp597,58 juta, pasar surat utang senilai Rp1,09 juta serta hasil pengelolaan dana dari seluruh pasar sebesar Rp1,42 triliun.

Adapun rincian total dan komposisi penempatan dana jaminan pada 2017 tercantum pada tabel berikut:

inStRUmen niLai (Rp)vaLUe (Rp)

PeRSentaSe (%)PeRcentage (%)

inStRUment

Deposito Berjangka 3.877.413.332.604 97,87 Time Deposits

Surat Berharga Negara 84.215.400.000 2,13 Government Securities

JUMLAH 3.961.628.732.604 100,00 ToTAL* Seluruh angka menggunakan notasi Indonesia. * All numericals are in Indonesian notations.

JeniS PaSaR niLai (Rp)vaLUe (Rp)


maRKet tyPe

Ekuiti 2.538.527.248.445 64,08 Equity

Derivatif 597.575.298 0,01 Derivative

Obligasi 1.087.103 0,00 Bonds

Hasil Pengelolaan Dana Jaminan seluruh pasar

1.422.502.821.758 35,91 Guarantee Fund returns of investment from all markets

JUMLAH 3.961.628.732.604 100,00 ToTAL* Seluruh angka menggunakan notasi Indonesia. * All numericals are in Indonesian notations.

KineRJa KeUanganPembahasan dan analisis kinerja keuangan berikut mengacu pada Laporan Keuangan Audited Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 yang dilampirkan dalam buku Laporan Tahunan ini. Laporan Keuangan Audited tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Satrio Bing Eny & Rekan dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) tanggal 31 Desember 2017, serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Pemahaman atas uraian tinjauan keuangan ini tetap memperhatikan penjelasan pada catatan Laporan Keuangan Audited sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Tahunan ini.

Laporan Laba/RugiPendapatanPada tahun 2017, Perusahaan membukukan total pendapatan senilai Rp392,57miliar, turun Rp18,51miliar atau 4,50% dari pendapatan tahun 2016 yang sebesar Rp411,08 miliar. Hal tersebut dikarenakan menurunnya jumlah hari bursa selama 2017.

As of the end of 2017, total guarantee fund managed by KPEI reached Rp3.96 trillion, composed of Rp2.54 trillion from equity market, Rp597.58 million from derivative market, Rp1.09 million from fixed income markets, as well as Rp1.42 trillion from all markets investment returns.

The details of total and composition of guarantee fund placement in 2017 are listed in the following table:

FinanciaL PeRFORmanceThe discussion and analysis of the following financial performance refers to the Company’s Audited Financial Statements as of 31 December 2017 and 2016 as attached in this Annual Report. The Audited Financial Statements have been audited by Public Accounting Firm Satrio Bing Eny & Partners with a fair opinion in all material respects, the financial position of PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia per December 31, 2017, as well as the financial performance and cash flow for the year ended on that date, in accordance with the Indonesia Financial Accounting Standards.

The interpretation of this financial review must take into consideration the notes to the Audited Financial Statements that are an integral part of this Annual Report.

Statements Of Profit Or LossRevenueIn 2017, the Company booked total revenue of Rp392.57 billion, decreased Rp18.51 billion or 4.50% from the 2016 revenue of Rp411.08 billion. The decline was due to the decrease of trading day throughout 2017.



deSKRiPSi tahUn yeaR

naiK/(tURUn) UP/(dOWn)

deScRiPtiOn

2017 (Rp) 2016 (Rp) %

Jasa Kliring dan Penjaminan Penyele-saian Transaksi Perdagangan Saham

322,830,262,229 324,424,269,087 (0.49) Clearing and Settlement Guarantee Services for Securities Transaction

Jasa Pengelolaan Dana Jaminan 18,699,990,258 18,865,743,708 (0.88) Guarantee Fund Management Services for Securities Transaction

Jasa Pinjam Meminjam Efek 18,577,700 25,946,731 (28.40) Securities Borrowing and Lending Income

Lainnya 98,258,000 102,930,000 (4.54) Others

JUMLAH PENDAPATAN USAHA 341,647,088,187 343,418,889,526 (0.52) ToTAL oPERATING REvENUES* Seluruh angka menggunakan notasi Indonesia. * All numericals are in Indonesian notations.

Selain dari kegiatan bisnis utama, pendapatan Perusahaan pada 2017 juga bersumber dari kegiatan investasi atas aset keuangan, dana kontribusi bank pembayaran, investasi reksa dana dan sumber pendapatan lainnya.

Penurunan pendapatan terutama berasal dari berkurangnya penghasilan dana kontribusi bank pembayaran dan sumber pendapatan lain.

Pendapatan UsahaUntuk tahun 2017, selaras dengan kembali normalnya aktivitas bursa dari pengaruh program Tax Amnesty di tahun 2016 lalu, realisasi pendapatan usaha KPEI di tahun 2017 juga kembali ‘normal’, menjadi sebesar Rp341,65 miliar, turun Rp1,77 miliar atau 0,52% dari tahun 2016 yang membukukan pendapatan usaha Rp343,42 miliar.

Rincian pendapatan usaha pada 2017 dicantumkan dalam tabel berikut:

Pendapatan InvestasiAkhir tahun operasional 2017, Perusahaan membukukan penurunan pendapatan investasi 11,60% menjadi Rp49,65 miliar, dari Rp56,17 miliar di tahun 2016. Penurunan pendapatan investasi dikontribusikan terutama oleh penurunan laba telah terealisasi atas perubahan nilai wajar reksadana pada 2017 yang turun 51,09% dibandingkan tahun 2016, yaitu menjadi Rp10,38 miliar dari sebelumnya Rp21,22 miliar dan pendapatan bunga jasa giro dan deposito berjangka pada 2017 yang turun 16,41% dibandingkan pada 2016, yaitu menjadi Rp24,96 miliar dari sebelumnya Rp29,86 miliar. Sementara pendapatan kupon surat berharga naik 8,59% menjadi senilai Rp10,62 miliar dari Rp9,78 miliar di tahun 2016.

Apart from its core business activities, the Company’s revenue in 2017 also came from investment on financial assets, payment bank’s contribution, mutual fund investment, and other sources.

The decrease in revenue was primarily due to the reduction of revenue from payment bank’s contribution and other sources of income.

operating RevenueIn 2017, along with the normalization of stock trading transaction from the impact of tax amnesty program in 2016, KPEI’s operating revenue in 2017 was also affected, decreased by Rp1.77 billion or 0.52% from Rp343.42 billion in 2016 to Rp341.65 billion.

The details of revenue in 2017 are listed in the following table:

Investment IncomeBy the end of operating year 2017, the Company booked a decrease in investment income by 11.60% to Rp49.65 billion, from Rp56.17 billion in 2016. The decrease in investment income was contributed mainly by the decrease of realized gain on changes in fair value of mutual fund in 2017 by 51.09% compared to 2016, to Rp10.38 billion from the previous year’s Rp21.22 billion and interest income from current account service and time deposit in 2017 which decreased 16.41% compared to 2016, to Rp24.96 billion from previously Rp 29.86 billion. Meanwhile, revenue from interest on bonds increased 8.59% to Rp10.62 billion from Rp9.78 billion in 2016.





Beban UsahaPerusahaan tetap mampu mengelola beban usaha dengan baik, sehingga mencatatkan kenaikan beban usaha secara terbatas, dibawah kenaikan beban usaha tahun sebelumnya. Beban usaha pada tahun 2017 hanya naik 3,89% dari kenaikan sebesar 4,22% di tahun 2016, atau hanya bertambah Rp10,88 miliar menjadi Rp290,58 miliar dari sebelumnya Rp279,71 miliar.

Kenaikan beban usaha pada 2017 terutama berasal dari peningkatan akumulasi penyusutan yang naik 25,81% atau bertambah sebesar Rp8,39 miliar menjadi sebesar Rp40,90 miliar. Selain itu, juga berasal dari peningkatan biaya gaji, honor dan tunjangan yang meningkat 3,42% menjadi sebesar Rp93,66 miliar dari Rp90,57 miliar di tahun sebelumnya. Biaya sewa juga memberi andil dengan mancatatkan kenaikan sebesar 34,46% menjadi senilai Rp7,97 miliar selain beban konsultan yang meningkat 30,24% menjadi sebesar Rp6,64 miliar.

Namun demikian, pada 2017 Perusahaan juga mampu melakukan sejumlah penghematan. Penghematan terbesar berasal dari pengurangan beban administrasi yang turun 13,62% atau berkurang sebesar Rp3,81 miliar, menjadi Rp24,17 miliar dari sebelumnya, sebesar Rp27,98 miliar. Berikutnya penurunan beban pengembangan usaha yang berkurang 7,42% atau berkurang Rp2,45 miliar, dari Rp33,04 miliar menjadi sebesar Rp30,59 miliar.

deSKRiPSi tahUn yeaR

naiK/(tURUn) UP/(dOWn)

deScRiPtiOn

2017 (Rp) 2016 (Rp) %

Penghasilan Bunga Interest Income

Jasa Giro dan Deposito Berjangka 24,962,689,175 29,862,179,466 (16.41) Current Accounts and Time Deposits

Kupon Surat Berharga 10,616,589,177 9,776,776,330 8.59 Interest on Bonds

Laba (rugi) belum terealisasi atas perubahan nilai wajar reksadana

3,691,455,820 -4,696,379,926 178.60 Unrealised gain (loss) on changes in fair value of mutual fund

Laba telah terealisasi atas perubahan nilai wajar reksadana

10,381,566,006 21,224,920,583 (51.09) Realized gain on changes in fair value of mutual fund

JUMLAH 49,652,300,178 56,167,496,453 (11.60) ToTAL* Seluruh angka menggunakan notasi Indonesia. * All numericals are in Indonesian notations.

operating ExpensesThe Company managed its operating expenses well, resulting in only a slight increase in operating expenses, below the increase recorded in the previous year. Operating expenses in 2017 only increased 3.89% compared to 2016 increase of 4.22% or increase by Rp10.88 billion from previously Rp279.71 billion to Rp290.58 billion.

The increase in operating expenses in 2017 was primarily due to the increase in accumulated depreciation by 25.81% or Rp8.39 billion to Rp40.90 billion. In addition, it was also due to increasing salaries, honorarium, and allowances, which rose 3.42% to Rp93.66 billion from Rp90.57 billion in the previous year. Rent also contributed with an increase of 34.46% to Rp7.97 billion as well as consultant fee which rose by 30.43% to Rp 6.64 billion.

However, in 2017 the Company also did a number of savings. The largest savings came from administration expenses reduction by 13.62% or Rp3.81 billion, to Rp24.17 billion from previously Rp27.98 billion. Business development expenses also reduced by 7.42% or Rp2.45 billion, from Rp33.04 billion to Rp30.59 billion.



deSKRiPSi tahUnyeaR

naiK/(tURUn)UP/(dOWn)

deScRiPtiOn

2017 (Rp) 2016 (Rp) %

Gaji, Honor dan Tunjangan 93.662.073.563 90.565.009.917 3,42 Salaries, Honorarium and Allowances

Beban Pengembangan Usaha 30.588.277.618 33.038.411.885 (7,42) Business Development Expenses

Penyusutan 40.903.314.795 32.513.205.961 25,81 Depreciation

Biaya Tahunan OJK 51.247.063.227 51.512.833.429 (0,52) Annual Contribution OJK (Indonesia FSA)

Beban Administrasi 24.167.670.543 27.978.489.449 (13,62) Administrative Expenses

Telekomunikasi 9.165.412.549 7.780.648.047 17,80 Telecommunication

Beban Pemeliharaan Teknologi Informasi 26.237.223.241 25.287.063.339 3,76 Information Technology Maintenance

Sewa 7.973.784.441 5.930.409.792 34,46 Rent

Beban Konsultan 6.636.169.102 5.095.256.757 30,24 Consultant Fee

JUMLAH BEBAN USAHA 290.580.989.079 279.701.328.576 3,89 ToTAL oPERATING ExPENSES* Seluruh angka menggunakan notasi Indonesia. * All numericals are in Indonesian notations.

Laba UsahaPenurunan pendapatan ditambah dengan naiknya beban usaha, membuat Laba Usaha KPEI pada tahun 2017 turun 22,37% atau berkurang senilai Rp29,39 miliar menjadi Rp101,90 miliar dari Rp131,38 miliar di tahun 2016. Dengan turunnya realisasi Laba Usaha ini, maka rasio Laba Usaha terhadap Pendapatan Usaha Perusahaan pada 2017 juga turun menjadi 29,85% dari tahun sebelumnya 38,26%.

Laba Bersih Tahun BerjalanLaba Bersih tahun berjalan Perusahaan di tahun 2017 adalah sebesar Rp82,72 miliar, turun 20,24% dari capaian pada 2016 senilai Rp103,71 miliar. Penurunan Laba Bersih pada 2017 berdampak terhadap penurunan rasio Laba Bersih terhadap Pendapatan, yaitu menjadi 21,07% pada 2017 dari tahun sebelumnya 25,23%.

Laba Komprehensif Tahun BerjalanPerusahaan juga membukukan pendapatan komprehensif lain senilai Rp6,37 miliar di tahun 2017. Sehingga pada akhirnya Perusahaan membukukan Laba Komprehensif Tahun Berjalan senilai Rp89,09 miliar, turun 17,91% dari Rp108,52 miliar pada tahun 2016.

Laporan Posisi KeuanganAsetTahun 2017, Perusahaan membukukan total aset senilai Rp5,24 triliun, naik 12,34% dari nilai total aset tahun 2016 sebesar Rp4,67 triliun. Peningkatan aset pada 2017 terutama berasal dari kenaikan piutang penyelesaian transaksi bursa yang meningkat 14,56% menjadi Rp4.028,02 miliar dari Rp3.516,10 miliar di tahun sebelumnya. Kenaikan aset juga berasal dari meningkatnya aset lancar yang menjadi sebesar Rp4,76 triliun atau naik 12,98% dari Rp4,22 triliun pada tahun 2016.

Profit From OperationsThe revenue decrease followed by the increase of operating expenses caused KPEI’s profit in 2017 down by 22.37% or Rp29.39 billion to Rp101.90 billion from Rp131.38 billion in 2016. With the decrease in realized profit, the ratio of profit to revenue of the Company in 2017 also decreased to 29.85% from the previous year of 38.26%.

Net Profit for the Current YearThe Company’s Net Profit for the current year in 2017 was Rp82.72 billion, down 20.24% from 2016 profit of Rp103.71 billion. The decrease in Net Profit in 2017 also affected the decrease in ratio of Net Profit to Revenue, to 21.07% in 2017 from the previous year of 25.23%.

Comprehensive Income for the Current YearThe Company also booked other comprehensive income of Rp6.37 billion in 2017. Thus, the Company booked Comprehensive income for the current year of Rp89.09 billion, down 17.91% from Rp108.52 billion in 2016.

Financial StatementsAssetsIn 2017 the Company recorded total assets of Rp5.24 trillion, up 12.34% from total assets in 2016 of Rp4.67 trillion. The increase in assets in 2017 was mainly due to the increase of securities transaction settlement receivables which grew 14.56% to Rp4,028.02 billion from Rp3,516.10 billion in the previous year. The increase in assets was also derived from the increase in current assets, to Rp4.76 trillion or up 12.98% from Rp4.22 trillion in 2016.





Pada kelompok aset lancar ini, komponen piutang penyelesaian transaksi bursa mendominasi kontribusi kenaikan, yakni meningkat sebesar Rp511,92 miliar.

Sedangkan aset tidak lancar tercatat meningkat 6,26% dari posisi Rp447,44 miliar di tahun 2016, menjadi sebesar Rp475,43 miliar di tahun 2017. Peningkatan tersebut antara lain berasal dari pertambahan investasi pada entitas asosiasi yang naik sebesar Rp15,37 miliar, selanjutnya kenaikan pada aset tetap yang bertambah sebesar Rp9,08 miliar, dan kenaikan pada dana disisihkan sebagai cadangan jaminan yang meningkat sebesar Rp5,19 miliar.

Penurunan aset tidak lancar hanya terjadi pada akun aset uang muka yang turun sebesar Rp2 miliar.

LiabilitasTotal Liabilitas Perusahaan di tahun 2017 meningkat 13,23% atau bertambah Rp486,55 miliar dari posisi di tahun 2016, menjadi sebesar Rp4,16 triliun dari sebelumnya sebesar Rp3,68 triliun. Peningkatan ini terutama berasal dari liabilitas jangka pendek yang menjadi sebesar Rp4,14 triliun, naik 13,21% dari posisi tahun 2016 yang sebesar Rp3,66 triliun. Adapun liabilitas jangka panjang pada 2017 naik 17,69%, menjadi Rp19,59 miliar dari Rp16,65 miliar di tahun 2016.

Kenaikan liabilitas jangka pendek terutama berasal dari utang penyelesaian transaksi bursa yang bertambah senilai Rp511,92 miliar menjadi sebesar Rp4,03 triliun atau 14,56% dari Rp3,52 triliun di akhir tahun 2016. Akun ini menunjukkan kewajiban Perusahaan untuk melakukan pembayaran kepada AK sehubungan dengan transaksi bursa pada tanggal yang sama dengan tanggal transaksi bursa sampai dengan 3 (tiga) hari setelah transaksi bursa.

Pada kelompok liabilitas jangka panjang, Perusahaan hanya mencatatkan akun dana pengaman dan imbalan pasca-kerja. Kenaikan liabilitas jangka panjang pada 2017 terutama dikontribusikan oleh liabilitas imbalan pasca-kerja yang bertambah 18,36%, menjadi Rp18,99 miliar dari Rp16,04 miliar di tahun 2016. Sementara itu, liabilitas dana pengaman pada tahun 2017 jumlahnya sebesar Rp603,43 juta, tidak berubah dari posisinya di tahun 2016.

EkuitasJumlah saham Perusahaan sepanjang tahun 2017 tidak berubah, sehingga jumlahnya tetap, sebesar 15 miliar lembar saham. Namun demikian Perusahaan mencatatkan penambahan nilai ekuitas 9,02% menjadi sebesar Rp1.077,20 miliar di tahun 2017 dari Rp988,11 miliar di tahun 2016. Peningkatan saldo ekuitas terutama berasal dari kenaikan saldo laba, baik yang sudah ditentukan penggunaannya maupun tidak ditentukan.

In this current assets group, the securities transaction settlement receivables component dominated the increase, by Rp511.92 billion.

Meanwhile, non-current assets rose 6.26% from Rp447.44 billion in 2016, to Rp475.43 billion in 2017. The increase came from the additional investment in associates which rose Rp15.37 billion, the increase in fixed assets of Rp9.08 billion, and the increase of fund reserve for guarantee of settlement of securities transaction which rose Rp5.19 billion.

The decrease in non-current assets only occurred in cash advance payment by Rp2 billion.

LiabilitiesThe Company’s total liabilities in 2017 increased 13.23% or Rp486.55 billion, from Rp3.68 trillion in 2016 to Rp4.16 trillion in 2017. This increase mainly came from current liabilities amounting to Rp4.14 trillion, up 13.21% from the position in 2016 of Rp3.66 trillion. The non-current liabilities in 2017 rose 17.69% to Rp19.59 billion from Rp16.65 billion in 2016.

The increase in current liabilities primarily from the securities transaction settlement payables, which rose by Rp511.92 billion to Rp4.03 trillion or 14.56% from Rp3.52 trillion at the end of 2016. This account represents the obligation of the Company to make payments to CM arising from securities exchange transactions which occurred on the day of transaction until 3 (three) days after the transactions date.

In the non-current liabilities category, the Company only recorded security fund and employment benefits accounts. The increase in non-current liabilities in 2017 was mainly contributed by employment benefits obligation which rose 18.36% to Rp18.99 billion from Rp16.04 billion in 2016. Meanwhile, the security fund liabilities in 2017 was Rp603.43 million, unchanged from 2016.

EquityThe number of Company shares was unchanged in 2017, at 15 billion shares. However, the Company recorded an increase in equity by 9.02% to Rp1,077.20 billion in 2017 from Rp988.11 billion in 2016. The increase in equity was primarily due to the increase in retained earnings, both appropriated and unappropriated.



Pada 2017, saldo laba yang sudah ditentukan penggunaanya adalah sebesar Rp152,25 miliar 3,53% diatas posisinya di tahun 2016 yakni sebesar Rp147,06 miliar. Adapun saldo laba yang tidak ditentukan penggunaanya bertambah 9,27% menjadi Rp902,91 miliar dari Rp826,33 miliar pada tahun sebelumnya.

Laporan arus KasSaldo Kas dan Setara KasUntuk tahun 2017, Perusahaan mencatat saldo kas dan setara kas akhir tahun sebesar Rp444,60 miliar, naik 61,88% dari akhir 2016 yang sebesar Rp274,64 miliar. Peningkatan ini terjadi terutama karena adanya dana yang berasal dari aktivitas investasi dan adanya kenaikan penerimaan dari jasa kliring. Sehingga sisa saldo kas dan setara kas Perusahaan yang tersedia cukup untuk mendukung pengembangan usaha untuk periode tahun berikutnya.

Kas Bersih dari Aktivitas operasiPada tahun 2017, Perusahaan membukukan saldo kas yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp95,52 miliar, turun 31,26% dari nilai sebesar Rp138,97 miliar di tahun 2016. Penyebab utamanya adalah terdapat kenaikan atas pembayaran yang cukup signifikan di tahun 2017, antara lain pembayaran kepada pemasok, karyawan dan pajak dengan total sebesar Rp44,48 miliiar.

Sementara penerimaan jasa kliring meningkat sebesar Rp5,47 miliar dan penerimaan bunga menurun sebesar Rp4,43 miliar, sehingga Perusahaan mencatatkan penurunan arus kas bersih dari aktivitas operasi sebesar Rp43,45 miliar di tahun 2017 dibandingkan tahun sebelumnya.

Kas Bersih dari Aktivitas InvestasiPada akhir periode buku tahun 2017, jumlah kas bersih diperoleh dari aktivitas investasi adalah sebesar Rp79,61 miliar, naik dari Rp137,56 miliar pada periode sebelumnya. Kenaikan berasal dari berkurangnya investasi pada entitas asosiasi, bertambahnya aset tetap dan berkurangnya uang muka untuk investasi di entitas asosiasi. Perseroan justru mencatatkan kenaikan signifikan pada penempatan investasi deposito berjangka, reksadana dan obligasi sehingga secara total mencatatkan kas bersih yang berasal dari kegiatan investasi sebesar Rp79,61 miliar.

Kas Bersih dari Aktivitas Dana KliringSementara itu, pada akhir periode buku tahun 2017, jumlah kas bersih Perusahaan yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (dana kliring) adalah sebesar Rp5,19 miliar, naik 390,45% dari sebesar Rp1,06 miliar. Terdapat selisih kenaikan sebesar Rp4,13 miliar pada penggunaan kas untuk aktivitas kliring yang diperoleh dari kenaikan cadangan jaminan.

In 2017, appropriated retained earnings amounted to Rp152.25 billion or rose 3.53% from Rp147.06 billion in 2016. Unappropriated retained earnings increased 9.27% to Rp902.91 billion from Rp826.33 billion in the previous year.

Statements Of cash FlowCash and Cash EquivalentsIn 2017, the Company recorded cash and cash equivalents as of the end of the year amounting to Rp444.60 billion, up 61.88% compared to the end of 2016 at Rp274.64 billion. The increase was due to funds from investment activities and an increase in receipts from operating revenue. Hence, cash and cash equivalents would be sufficient to support the Company’s business developments for the following years.

Net Cash Provided by operating ActivitiesIn 2017, the Company recorded cash derived from operating activities of Rp95.52 billion, down 31.26% from Rp138.97 billion in 2016. The main cause was a significant increase in payments in 2017, such as payment to suppliers, employees and income taxes with a total of Rp44.48 billion.

Meanwhile, receipts from operating revenue rose Rp5.47 billion and receipts from interest income decreased Rp4.43 billion, thus the Company recorded a decrease in net cash flow from operation activities amounting to Rp43.45 billion in 2017 compared to the previous year.

Net Cash from Investing ActivitiesAs of the end of 2017, net cash used in investment activities amounted to Rp79.61 billion, increasing from Rp137.56 billion in the previous period. The increase was due to the reduction of investment to associates, increase in fixed assets, and reduction of advance payments for investments in associates. The Company instead recorded a significant increase in time deposit investment, mutual fund, and bonds hence booked a total net cash from investment activities of Rp79.61 billion.

Net Cash from Clearing Fund ActivitiesMeanwhile, as of the end of 2017, the Company’s net cash used for financing activities (clearing funds) amounted to Rp5.19 billion, up 390.45% from Rp1.06 billion. There was a difference of Rp4.13 billion in cash used for clearing fund activities derived from the increase of guarantee reserve.





Secara total, Perusahaan mencatatkan penambahan kas bersih sebesar Rp169,95 miliar. Sehingga pada akhir tahun 2017 KPEI mencatatkan saldo kas dan setara kas di akhir tahun sebesar Rp444,60 miliar sebagaimana disebutkan sebelumnya.

Kemampuan membayar Utang dan tingkat Kolektibilitas PiutangKemampuan Memenuhi Kewajiban Jangka Pendek Atau Tingkat LikuiditasPerusahaan berhasil menjaga posisi likuiditas tetap kuat dan mampu mendukung pengembangan usaha, yang ditunjukkan dengan nilai Rasio Lancar yang positif.

Rasio Lancar merupakan perbandingan antara aset lancar dengan liabilitas (kewajiban) lancar, yang menunjukkan bahwa Perusahaan mampu menyelesaikan kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aset lancar yang dimiliki. Rasio Lancar di atas 1 (satu) menunjukkan posisi yang masih aman. Pada 2017, Rasio Lancar Perusahaan adalah 1,14 kali. Adapun pada 2016, rasio lancar Perusahaan berada di level 1,15 kali.

Perusahaan senantiasa meningkatkan implementasi manajemen risiko likuditas agar tetap mampu mempertahankan posisi likuditas yang baik untuk menunjang operasi bisnis di masa yang akan datang, mengiringi semakin pesatnya perkembangan pasar modal.

Kemampuan Membayar Utang atau Tingkat SolvabilitasKemampuan Perusahaan dalam memenuhi kewajiban dari aset yang dimiliki tidak berubah dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini tercermin dari perbandingan antara total liabilitas terhadap total aset pada tahun 2017 yang sebesar 0,79 sama dengan tahun sebelumnya.

Kolektibilitas PiutangTerkait piutang dan utang penyelesaian transaksi bursa, Perusahaan telah menetapkan jangka waktu pembayaran maksimal 3 (tiga) hari setelah tanggal transaksi bursa. Penagihan piutang usaha atas pendapatan jasa kliring penyelesaian transaksi bursa dilakukan melalui BEI.

Struktur modal dan Kebijakan PermodalanStruktur modal Perusahaan di tahun 2017 terdiri atas 20,55% ekuitas dengan nilai sebesar Rp1,08 triliun dan 79,45% adalah liabilitas dengan nilai sebesar Rp4,16 triliun. Sebagian besar dari porsi liabilitas, yakni sebesar 96,73%, dengan nilai sebesar Rp4,03 triliun merupakan liabilitas yang terkait langsung dengan kegiatan operasional Perusahaan, yakni utang penyelesaian transaksi bursa.

The Company in overall booked an increase in net cash of Rp169.95 billion. Hence by the end of 2017, KPEI booked total cash and cash equivalents of Rp444.60 billion, as mentioned earlier.

Solvability and Receivables collectability

Current Liabilities Solvency or Liquidity Ratio

The Company succeeded in maintaining a strong liquidity position to support business developments, as represented by a positive Current Ratio.

Current Ratio is the ratio of current assets to current liabilities, showing that the Company has the ability to service all of its current liabilities using its current assets. A Current Ratio above 1 indicates a safe position. In 2017, the Company’s Current Ratio was 1.14 times. In 2016, the Company’s Current Ratio was at 1.15 times.

The Company continues to improve the implementation its liquidity risk management in order to maintain a good liquidity position to support future business operations, in line with rapid developments in the capital market.

Solvency LevelThe Company’s solvency in paying its obligation from its owned assets was unchanged from the previous year. It was reflected from the comparison between total liabilities to total assets in 2017 at 0.79 same as the previous year.

Receivable CollectabilityConcerning the payables and receivables of securities exchange transaction settlement, the Company has set a maximum payment period of 3 (three) days after the transaction date. Collection of account receivables on income from clearing service of securities exchange transaction settlement is conducted through IDX.

capital Structure and capital PolicyThe Company’s capital structure in 2017 consisted of 20.55% equity worth Rp1.08 trillion and 79.45% liabilities worth Rp4.16 trillion. Most of the liabilities, amounting 96.73%, worth Rp4.03 trillion are liabilities directly connected with operational activities, which are securities transaction settlement payable.



Perusahaan senantiasa melakukan pengelolaan permodalan untuk memastikan kemampuan dalam melanjutkan keberlangsungan usaha. Perusahaan memiliki kebijakan untuk mengelola likuiditas secara hati-hati dengan memelihara kecukupan saldo kas dan ketersediaan modal kerja. Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan secara berkala melakukan review terhadap performa keuangan Perusahaan.

informasi mengenai ikatan yang material untuk investasi Barang modalUntuk tahun 2017, Perusahaan tidak melakukan perikatan khusus dengan pihak manapun terkait investasi barang modal.

informasi dan Fakta material Setelah tanggal Laporan akuntanPada 2017, tidak tersedia informasi dan fakta secara material setelah tanggal laporan akuntan.

Prospek UsahaBerlanjutnya pertumbuhan ekonomi domestik bersamaan dengan mulai kondusifnya perekonomian global di tahun 2017, diyakini akan berlanjut di tahun 2018, yang semakin memberi pengaruh positif atas kinerja pasar modal Indonesia ditahun-tahun mendatang. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi global, diyakini akan menarik minat investor asing untuk menanamkan modalnya di pasar modal Indonesia khususnya atau di pasar uang pada umumnya. Terlebih saat ini, beberapa lembaga pemeringkat internasional telah menaikkan rating peringkat utang luar negeri Indonesia menjadi investment grade, sehingga investasi di pasar uang Indonesia akan semakin menarik.

Mempertimbangkan stabilitas makroekonomi dalam beberapa tahun terakhir, suku bunga BI 7 Day (Reverse) Repo Rate yang stabil di level 4,25%, penurunan suku bunga kredit, relatif stabilnya nilai tukar Rupiah, perbaikan neraca pembayaran, berlanjutnya realisasi proyek-proyek infrastruktur serta perbaikan kondisi usaha diyakini akan membuat pembangunan ekonomi Indonesia berjalan lebih cepat. Kondisi tersebut diyakini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dimasa depan dan semakin menarik investor datang ke Indonesia.

Di luar kondisi makro, data terkini yang menunjukkan masih rendahnya jumlah investor ritel domestik, sebagaimana ditunjukkan dengan masih rendahnya pemilik SID di Bursa Efek Indonesia, menunjukkan besarnya prospek perkembangan pasar modal Indonesia. Dan tentunya prospek perkembangan KPEI.

Menyusul penerbitan berbagai regulasi yang mengatur pasar keuangan, antara lain Dodd Frank Act di AS, EMIR, Basel III,

The Company strives to always manage its capital in order to ensure long-term business sustainability. The Company maintains a policy to manage liquidity prudently by maintaining sufficient cash balance and working capital availability. The Board of Directors and the Board of Commissioners of the Company regularly review the Company’s financial performance.

information On material commitments For capital goods investmentsIn 2017, the Company had no special commitment pertaining to capital goods investments with any party.

material information and Facts Pertaining to Subsequent eventsIn 2017, the Company had no material information and facts after date of auditors’ report.

Business ProspectsContinued domestic economic growth along with more conducive global economy in 2017, which is expected to continue in 2018 will provide a positive impact on the performance of Indonesia capital market in the coming years. Indonesia economic growth, which is higher than global economic growth, is believed to attract foreign investor to invest their capital in the Indonesia capital market specifically or in money market generally. Moreover, currently several international rating institutions have increased Indonesia’s sovereign debt rating to investment grade, hence investment in Indonesia money market will become more attractive.

Considering macroeconomic stability in the recent years, a stable BI 7 Day (Reverse) Repo Rate at 4.25%, declining credit rate, relatively stable Rupiah exchange rate, improving balance of payments, continued infrastructure projects as well as improving business climate are all believed will make Indonesia’s economic development grow faster. This condition is expected to increase economic growth in the future and attract more investors to invest in Indonesia.

Other than macro conditions, recent data which demonstrates the low number of domestic retail investors, as shown in the modest of SID owners at the Indonesia Stock Exchange, shows the huge development prospect of Indonesia capital market. And of course, the prospect of KPEI development.

Following the issuance of several regulations on financial market, such as Dodd Frank Act in the US, EMIR, Basel III, CRD IV, and





CRD IV, dan CSDR di Uni Eropa serta prinsip- prinsip yang mengatur infrastruktur pasar keuangan yang dikeluarkan IOSCO, peluang peluncuran produk baru yang dapat ditransaksikan di pasar modal semakin terbuka. Peraturan-peraturan tersebut dan adanya inisiatif pengembangan cross border transaction serta integrasi pasar yang diusulkan pasar modal regional, khususnya ASEAN, turut menjadi acuan dalam melaksanakan harmonisasi dan standardisasi berbagai praktik pasar, peraturan, dan juga persiapan teknologi informasi.

KPEI sangat optimis akan keberadaan dan fungsinya di pasar modal Indonesia semakin dibutuhkan. Hal ini ditunjukkan dengan hadirnya beberapa tantangan, yang dijadikan KPEI sebagai peluang dalam melakukan perbaikan berkelanjutan. Tantangan-tantangan tersebut diantaranya adalah:1. Pengembangan pasar Repurchase Agreement dengan

diterbitkannya GMRA Indonesia, sesuai dengan Peraturan OJK No. 9/POJK.04/2015 tentang Pedoman Transaksi Repo Bagi Lembaga Jasa Keuangan dan Surat Edaran OJK No. 33/SEOJK.04/2015 tentang Global Master Repurchase Agreement Indonesia Annex;

2. Pengembangan pasar surat utang, diantaranya implementasi kegiatan kliring untuk transaksi obligasi negara ritel melalui Electronic Trading Platform dan pengembangan produk Kontrak Berjangka Surat Utang Negara;

3. Telah berdirinya perusahaan Pendanaan Efek Indonesia yang diharapkan mampu meningkatkan transaksi efek serta meningkatkan likuiditas transaksi bursa;

4. Rencana implementasi sentralisasi kliring untuk transaksi OTC Derivatif pasar uang di Indonesia;

5. Rencana percepatan waktu penyelesaian transaksi Bursa dari T+3 ke T+2 untuk mendorong efektivitas dan efisiensi proses penyelesaian.

target vS Realisasi 2017 dan Proyeksi tahun mendatangSebagai suatu entitas perusahaan, KPEI diberikan target-target tertentu sebagai dasar penilaian kinerja manajemen beserta seluruh jajaran dalam mengelola perusahaan. Target kinerja tersebut dituangkan dalam KPI yang dilaporkan kepada OJK sebagai otoritas pengawas dan disampaikan ke BEI sebagai pemegang saham melalui RUPS.

Untuk tahun 2017 telah ditetapkan 5 KPI Unggulan KPEI yang telah ditetapkan dan secara rutin dilakukan pengukuran dan pengawasan atas pencapaian KPI Unggulan tersebut. Selain 5 KPI unggulan tersebut, terdapat indikator lainnya yang dijadikan ukuran target pencapaian yaitu realisasi program kerja tahunan dan kondisi laporan keuangan Perusahaan.

CSDR in European Union; as well as principles regulating the infrastructure of financial market issued by IOSCO, the opportunity to launch new products that can be traded in the capital market is widely open. These regulations and the initiative of cross border transaction as well as market integration proposed by regional capital market, especially ASEAN, also become a reference on harmonizing and standardizing various market practices, regulations, and also preparation of information technology.

KPEI is very optimistic with its highly-needed presence and function in the Indonesia capital market. This is indicated by several challenges that KPEI must face and overcome in order to continuously improve. These challenges are:

1. Development of Repurchase Agreement market with the issuance of GMRA Indonesia, in accordance with Indonesia FSA regulation No. 9/POJK.04/2015 on the Guideline of Repo Transaction for Financial Service Institutions and Circular Letter of Indonesia FSA No. 33/SEOJK.04/2015 on Global Master Repurchase Agreement Indonesia Annex;

2. Development of fixed income market, including the implementation of clearing for retail government bonds transaction through Electronic Trading Platform and development of Indonesia Government Bonds Futures product;

3. The establishment of securities financing company which is expected to increase both securities transactions and its liquidity;

4. Implementation plan for centralized clearing of OTC Derivative money market transaction in Indonesia;

5. Acceleration plan of Securities transaction settlement period from T+3 to T+2 to encourage the effectivity and efficiency of settlement process.

2017 target vs Realization and Projection For the coming yearAs a company, KPEI has certain targets used to measure the performance of its management as well as all employees in running the company. The performance targets are stated in Key Performance Indicators (KPI) that are regularly reported to Indonesia FSA as the supervisory authority and to IDX as shareholder through GMS.

In 2017, there were 5 Main KPIs set for KPEI with regular measurement and supervision on the accomplishment of those Main KPIs. In addition, the realization of annual working program and the Company’s financial report are also become benchmark of achievement target.



nO. Key PeRFORmance indicatOR (KPi) taRget taRget Key PeRFORmance indicatOR (KPi)

KPI Unggulan di 2018 Main KPIs in 2018

1. Persentase Ketepatan Waktu Proses Penyelesaian yang Masih dalam Kontrol KPEI

100% Percentage of Timely of Settlements Process under KPEI’s Control

2. Ketersediaan Sistem-Sistem Utama 97% Percentage of core system availablity

3. Jumlah Kejadian Ketidakcukupan Agunan 0 Number of Inadequate Collateral

4. Indeks Kepuasan Anggota Kliring 80% Clearing Members’ Satisfaction Index

5. Persentase Pemenuhan atas Standar Internasional untuk CCP

82% Percentage of Fulfillment of International Standards for CCP

Laporan Keuangan Tahun 2018 Financial Statements in 2018

1. Pendapatan (Rp miliar) 396,81 Revenue (Rp billion)

2. Beban Usaha (Rp miliar) 331,62 Operating Expenses (Rp billion)

3. Laba Bersih (Rp miliar) 54,39 Net Profit (Rp billion)

4. Laba Komprehensif (Rp miliar) 54,39 Comprehensive Income (Rp billion)

Adapun realisasi KPI Unggulan KPEI serta beberapa indikator target pencapaian lainnya ditampilkan dalam tabel berikut:

nO. PencaPaian taRgettaRget

ReaLiSaSiactUaL ReSULt

PeRSentaSe PencaPaian

PeRcentage OF achievement

achievement

KPI UNGGULAN MAIN KPIs

1. Persentase Ketepatan Waktu Proses Penyelesaian yang Masih dalam Kontrol KPEI

100% 98,74% 98,74% Percentage of Timely of Settlements Process under KPEI’s Control

2. Ketersediaan Sistem-Sistem Utama 97% 99,71% 113,55% Core Systems Availability

3. Jumlah Kejadian Ketidakcukupan Agunan 0 0 100% Number of Inadequate Collateral

4. Indeks Kepuasan Anggota Kliring 80% 80,39% 100,30% Clearing Members’ Satisfaction Index

5. Persentase Pemenuhan atas Standar Internasional untuk CCP

82% 94,09% 114,74% Percentage of Fulfillment of International Standards for CCP

PERSENTASE PENCAPAIAN 5 KPI UNGGULAN KPEI TAHUN 2017

105,46% PERCENTAGE oF ACHIEvEMENT oF 5 MAIN KPIS oF KPEI IN 2017

Laporan Keuangan Financial Statements

1. Pendapatan (Rp miliar) 372,65 392,57 105,35% Revenue (Rp billion)

2. Beban Usaha (Rp miliar) 320,30 290,58 90,72% Operating Expenses (Rp billion)

3. Laba Bersih (Rp miliar) 36,89 82,72 224,23% Net Profit (Rp billion)

4. Laba Komprehensif (Rp miliar) 36,89 89,09 241,50% Comprehensive Income (Rp billion)

Target tahun 2018Untuk tahun 2018, KPI Unggulan dan proyeksi nilai Laporan Keuangan KPEI yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:

The realization of KPEI’s Main KPIs as well as several target achievement indicators are presented in the table below:

2018 TargetFor 2018, Main KPIs and projections of KPEI Financial Statements which have been set are as follows:





aspek PemasaranSosialisasi, edukasi dan pelatihan yang ditujukan kepada AK, nasabah AK, bank kustodian, calon investor, media, serta masyarakat umum, merupakan sarana yang digunakan KPEI bersama dengan OJK dan SRO lain untuk memperkenalkan produk pasar modal. Selain itu, juga aktif melakukan update kegiatan Perusahaan, ketersediaan layanan atau produk baru melalui media sosial KPEI, diantaranya adalah Facebook, Twitter dan YouTube.

Sejak tahun 2015, SRO menyelenggarakan kampanye “Yuk Nabung Saham”, dimana kegiatan ini menjadi media pemasaran yang cukup efektif dalam mengajak masyarakat, investor, dan calon investor untuk berinvestasi secara rutin dan berkala di pasar modal Indonesia. Kampanye tersebut berupa pelaksanaan seminar, pameran, pemberian penghargaan galeri bursa, perlombaan dan lainnya.

Selain itu, KPEI bersama SRO juga mengadakan kegiatan edukasi dalam rangka penyelenggaraan pendidikan konsentrasi pasar modal kepada mahasiswa, melalui penandatanganan nota kesepahaman dengan beberapa universitas di Indonesia. Adapun sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat umum, SRO bekerja sama dengan beberapa Anggota Bursa sebagai sponsor dan Dewan Syariah Nasional–Majelis Ulama Indonesia menyelenggarakan sekolah pasar modal dan sekolah pasar modal syariah.

dividen atau dana cadangan JaminanPerusahaan menyisihkan tambahan 5% dari laba bersih Perusahaan per 31 Desember 2016 atau senilai Rp5.185.574.383 sebagai dana cadangan jaminan untuk tahun buku 2017, berdasarkan keputusan RUPST pada 20 Juni 2017 yang disahkan notaris Ashoya Ratam, SH, MKn, berdasarkan Resume RUPST Nomor 317/VI/2017.

Program Pemilikan Saham oleh Karyawan dan atau manajemenPerusahaan tidak memiliki program pemilikan saham bagi karyawan dan atau manajemen.

marketing aspectSocialization, education, and trainings given to CM, CM clients, custodian banks, potential investors, media, and the public are the means used by KPEI with Indonesia FSA and other SROs to introduce capital market products. In addition, KPEI also actively updates the Company’s activities, availability of new services or products through KPEI’s social media, such as facebook, twitter, and youtube.

Since 2015, SRO has conducted the “Yuk Nabung Saham” campaign used as an effective marketing medium to encourage public, investors, and potential investors to invest regularly and gradually in the Indonesia capital market. This campaign consists of seminars, exhibitions, securities gallery awards, competitions and others.

In addition, KPEI together with other SROs conducted educational activities in order to introduce capital market education to university students, through the signing of memorandum of understanding with various universities throughout Indonesia. As a form of public education, SROs are cooperating with several exchange members as sponsors, and with the National Sharia Board of Majelis Ulama Indonesia to conduct capital market schools and sharia capital market schools.

dividends Or guarantee ReserveThe Company has set aside 5% of its net profit as of December 31, 2016, or Rp5,185,574,383 as a guarantee reserve for the 2017 fiscal year, pursuant to the resolution of AGMS on June 20, 2017, as ratified by Notary Ashoya Ratam, SH, MKn, based the AGMS Resume No. 317/VI/2017.

employee/management Stock Ownership Program

The Company does not have any employee and or management stock ownership program.



informasi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, Penggabungan atau Peleburan Usaha, akuisisi, dan Restrukturisasi Utang atau modalSelama 2017, Perusahaan tidak melakukan aktivitas diluar kewajaran terkait dengan investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan atau peleburan usaha, akuisisi, dan restrukturisasi, sehingga tidak terdapat informasi dan atau fakta material terkait hal-hal di atas.

informasi transaksi material yang mengandung Benturan KepentinganTidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan selama tahun pelaporan.

Uraian mengenai Perubahan Peraturan Perundang-Undangan yang Berpengaruh Signifikan terhadap PerusahaanTidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan.

Penerapan Standar akuntansi Baru dan RevisiPada tahun 2017, Perusahaan telah menerapkan standar baru, sejumlah amandemen dan interpretasi PSAK yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada 1 Januari 2017. Penerapan amandemen dan interpretasi standar berikut tidak memiliki pengaruh signifikan atas pengungkapan atau jumlah yang dicatat di dalam laporan keuangan pada tahun berjalan dan tahun sebelumnya:• Amandemen PSAK 1, Penyajian Laporan Keuangan

tentang Prakarsa Pengungkapan• Penyesuaian PSAK 24, Imbalan Kerja• Penyesuaian PSAK 60, Instrumen Keuangan - Pengungkapan• ISAK 32, Definisi dan Hierarki Standar Akuntansi Keuangan.

material information On investments, expansions, divestments, mergers Or consolidations, acquisitions, and debt Or capital RestructuringIn 2017, the Company did not engage in any extraordinary activities related to investments, expansions, divestments, mergers, acquisitions, and restructuring, and thus there was no material information and or fact related to such activities to be reported.

information On material transactions With conflict Of interestThere were no transactions with conflict of interest occurring in the reporting year.

description On Regulatory changes With Significant impact On the company

There were no changes to the regulations that had significant impact on the Company.

implementation Of new and Revised accounting StandardsIn 2017, the Company implemented new standards, a number of amendments and interpretations to the PSAK issued by the Financial Accounting Standards Board of the Institute of Indonesia Chartered Accountants that are relevant to its operations and have been effective for the period starting from January 1, 2017. The implementation of the following amendments and interpretations does not have any significant impact on the disclosures or the amounts stated in the Company’s financial statements for the reporting year and the previous year:• Amendment of PSAK 1, on Presentation of Financial

Statement on Disclosure Initiative• Adjustment of PSAK 24, Remuneration• Adjustment of PSAK 60, Financial Instrument – Disclosure• ISAK 32, Definition and Hierarchy of Financial Accounting

Standard.




Fungsi PendukungSupporting Function

Business StrategyStRategi BiSniS



PeRSentaSe PencaPaian 5 KPi UnggULan KPei 2017PeRcentage OF achievement OF KPei’s 5 main KPis OF 2017

105,46%





Pasar modal Indonesia memiliki potensi untuk tumbuh semakin pesat di masa mendatang dengan mempertimbangkan beberapa kondisi saat ini, seperti meningkatnya tingkat pertumbuhan ekonomi, semakin rendahnya suku bunga simpanan baik deposito berjangka maupun tabungan dan meningkatnya pendapatan per kapita. Dengan proyeksi jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 255,46 juta (2015, BPS) dan PDB perkapita sebesar Rp51,89 juta per tahun (BPS, 2017), jumlah investor di BEI, yang ditunjukkan dengan jumlah pemilik Single Investor Identification (SID) masih sangat terbatas.

Sampai akhir tahun 2017, jumlah investor di BEI yang ditunjukkan oleh SID tersebut, baru mencapai 1.122.668 orang. Jumlah SID tersebut meningkat sebesar 25,56% dari jumlah SID per 2016 yang baru berkisar 894.116 orang. Jika pertumbuhan investor ini terus berlangsung, maka pasar modal Indonesia diyakini akan semakin sehat dan kuat, sehingga semakin berperan positif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

KPEI turut berperan dalam menumbuhkan pasar modal dan meningkatkan jumlah investor di BEI, melalui perannya dalam melakukan kliring dan menjamin penyelesaian transaksi bursa secara aman, efisien dan menarik. Sehubungan dengan upaya Perusahaan dalam menyediakan layanan terbaik di pasar modal Indonesia, KPEI secara berkala menyusun strategi bisnis guna menjabarkan program-program kerja yang akan dijalankan dalam periode tertentu.

The Indonesia capital market has the potential to grow with remarkable pace in the coming years, considering the prevailing conditions of today, such as the pace of economic growth, lower interest rate for savings (both time deposit and savings), increasing per capita income. With the Indonesia population estimated at 255.46 million (2015, BPS) and GDP per capita of Rp51.89 million per annum (2017, BPS), the number of investors on IDX, as demonstrated by the total number of Single Investor Identification (SID), remains low.

Up to the end of 2017, total of investors on IDX was 1,122,688, as shown by the number of SIDs. This showed a growth of 25.56% from the figure as of the end of 2016, i.e. 894,116 investors. If the number of investors continuously grow, Indonesia’s capital market shall be more healthy and robust, contributing more positively in supporting national economy development.

KPEI has played a significant role in expanding the capital market and increasing the number of investors on the IDX, through its functions in providing a secure, efficient and attractive clearing and settlement guarantee of securities exchange transactions. In line with the Company’s effort to provide the best services in the Indonesia capital market, KPEI regularly formulates its business strategy to define the work programs to be engaged within specified periods of time.

tahun 2017 merupakan tahun kedua dari implementasi Strategic Business Plan (SBP) 2016-2020, dimana melalui penerapan berbagai program yang telah ditetapkan, KPei memastikan kesiapan seluruh sistem, infrastruktur pendukung dan Sdm dalam mencapai sasaran strategis Perusahaan, yakni menjadi Qualifying Central Counterparty di tahun 2020 yang memiliki ketahanan keuangan yang prima guna mendukung pengembangan pasar modal indonesia yang memiliki kredibilitas tinggi.the year of 2017 is the second year of Strategic Business Plan (SBP) 2016-2020 implementation. through the implementation of various designated programs, KPei has ensured the readiness of all systems, supporting infra-structures, and hR in achieving the company’s strategic objectives, namely to become a Qualifying central coun-terparty by 2020 that embodies prime financial resilience in order to support the development of highly credible indonesia capital market.



StRategi PengemBangan 2016-2020Sebagai kelanjutan dari pelaksanaan program pengembangan periode sebelumnya, SBP 2016-2020 disusun melalui analisis berbagai tren dan mempertimbangkan masterplan pengembangan pasar modal yang ditetapkan oleh OJK selaku lembaga pengawas, BEI selaku pemegang saham dan lembaga bursa efek, prinsip-prinsip/standar internasional dan tren global serta berbagai masukan dari para pelaku pasar modal. Dengan mempertimbangkan beberapa faktor peluang dan tantangan, Perusahaan sangat optimis dapat menjalankan seluruh program kerja sesuai strategi bisnis yang sudah ditentukan.

Adapun faktor peluang tersebut, diantaranya:1. Pengembangan pasar Repurchase Agreement

dengan diterbitkannya GMRA Indonesia, sesuai dengan Peraturan OJK No. 9/POJK.04/2015 tentang Pedoman Transaksi Repo Bagi Lembaga Jasa Keuangan dan Surat Edaran OJK No. 33/SEOJK.04/2015 tentang Global Master Repurchase Agreement Indonesia Annex;

2. Pengembangan pasar surat utang, diantaranya implementasi kegiatan kliring untuk transaksi obligasi negara ritel melalui Electronic Trading Platform dan pengembangan produk Kontrak Berjangka Surat Utang Negara;

3. Telah berdirinya perusahaan pendanaan efek yang diharapkan mampu meningkatkan transaksi efek serta meningkatkan likuiditas transaksi bursa;

4. Rencana implementasi sentralisasi kliring untuk transaksi OTC Derivatif pasar uang di Indonesia;

5. Rencana percepatan waktu penyelesaian transaksi Bursa dari T+3 ke T+2 untuk mendorong efektivitas dan efisiensi proses penyelesaian.

Selain itu, juga terdapat beberapa tantangan yang dihadapi Perusahaan dalam melaksanakan program kerja, diantaranya:1. Penyesuaian peraturan dengan adanya berbagai inisiatif

pengembangan pasar/produk;2. Koordinasi antar otoritas pasar keuangan;3. Harmonisasi dengan berbagai market sesuai best parctices

dan standar internasional;4. Investasi infrastruktur dan kesiapan sumber daya manusia

untuk mendukung layanan/produk baru.

Adapun acuan utama dalam penyusunan strategi bisnis adalah sesuai dengan misi Perusahaan yaitu mewujudkan pasar modal Indonesia yang aman dan menarik melalui pelaksanaan kegiatan kliring dan penjaminan serta pengelolaan risiko yang prudent dan efisien.

deveLOPment StRategy FOR 2016–2020As a continuation of the previous period’s development programs, the 2016-2020 SBP was prepared by analyzing various trends and considering the master plan for the development of capital market, as stipulated by the Indonesia FSA as supervisory institution, IDX as shareholder and stock exchange institution, international principles/standards and global trends, as well as input from capital market participants. Considering challenges and opportunities factors, the Company is very optimistic that it will be able to carry out the work plan in line with the defined business strategies.

The opportunities include, among others:1. Development of Repurchase Agreement market with

the issuance of GMRAIndonesia, in accordance with the Indonesia FSA Regulation No. 9/POJK.04/2015 concerning the Guideline of Repurchase Agreement Transaction for Financial Service Institutions as well as the Indonesia FSA Circular Letter No. 33/SEOJK.04/2015 concerning the Global Master Repurchase Agreement Indonesia Annex ;

2. Development of fixed income market, including the implementation of clearing for retail government bond transactions through Electronic Trading Platform and the development of Indonesia Government Bond Futures products;

3. Establishment of securities financing company which is expected to increase securities transactions and liquidity of securities exchange transactions and its liquidity;

4. Implementation plan for centralized clearing of OTC Derivatives money market transactions in Indonesia;

5. Acceleration plan of securities exchange transactions settlement period from T+3 to T+2 to encourage the effectivity and efficiency of settlement process.

Furthermore, there were several challenges encountered by the Company in carrying out its work program such as:1. Regulation amendment due to various market/product

development initiatives;2. Coordination between financial market authorities;3. Harmonization with various market according to best practices

and international standards;4. Infrastructure investment and the readiness of human

resources to support new services/products.

In formulating the business strategic process, KPEI has determined the Company’s mission as the main reference, which is to actualize a secure and attractive Indonesia capital market in performing clearing and guarantee as well as prudent and efficient risk management.





Dalam rangka mengukur keberhasilan program kerja Perusahaan sebagai penjabaran strategi bisnis dengan implementasinya, KPEI menerapkan konsep Balanced Scorecard (BSC). BSC menyediakan kerangka untuk menerjemahkan strategi pilihan ke dalam sasaran-sasaran strategis yang komprehensif dan koheren serta menjadikan sasaran strategis terukur, agar sasaran tersebut dapat dikelola, sehingga pada akhirnya dapat diwujudkan. Melalui proses tersebut, KPEI kemudian merumuskan peta strategi dan sasaran strategi berdasarkan 4 (empat) perspektif yaitu Stakeholder, Financial, Internal Business Process dan Learning & Growth.

tema StrategiRumusan SBP KPEI 2016-2020 terbagi dalam tiga tema strategi, yakni Tema strategi pertama adalah mendorong KPEI menjadi CCP berstandar internasional (Reliable CCP by meeting international standards). Pada tema pertama ini, mengandung arti bahwa KPEI berupaya menyempurnakan seluruh proses bisnis yang dijalankan agar memenuhi dengan standar internasional di bidang pelayanan sebagai LKP untuk mencapai level Qualifying CCP dengan mengacu pada ketentuan yang digariskan Principles for Financial Market Infrastructures (PFMI) dan European Market Infrastructure Regulation (EMIR). Keandalan KPEI sebagai CCP diukur melalui kepercayaan pemangku kepentingan terhadap KPEI dalam memberikan layanan yang profesional, proses yang efisien, dan beroperasi secara prudent. Hal tersebut juga perlu didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten, organisasi yang efektif, dan teknologi informasi yang andal.

Tema strategi kedua, memperkuat posisi keuangan KPEI dengan memperluas peran sebagai CCP (Achieve financial resilience by expanding CCP roles). Dalam kaitan ini, sekalipun KPEI merupakan institusi non-profit, posisi keuangan yang sehat dan kuat sangat penting untuk mendukung kelangsungan usaha Perusahaan dalam mendukung pasar modal Indonesia. Posisi keuangan yang lebih kuat, diharapkan dapat dicapai melalui perluasan peran KPEI dengan menyediakan layanan baru seperti di pasar bilateral dan over-the-counter (OTC). Layanan dapat terealisasi melalui kerjasama dengan para pemangku kepentingan terkait, dan mengacu pada layanan sejenis yang telah diterapkan pada CCP di negara lain yang lebih maju.

Sedangkan tema ketiga, KPEI ingin mendorong efisiensi operasional (Improve attractiveness by streamlining core processes), sejalan dengan misi KPEI dalam mendukung terbentuknya pasar modal yang aman dan menarik. Untuk mencapainya, KPEI berupaya optimal melakukan perbaikan proses-proses utama agar lebih efisien, mencakup proses keanggotaan dan persyaratannya, pengelolaan agunan, kliring dan penyelesaian, manajemen risiko, penanganan

In order to measure the Company’s work program performance as a translation of business strategy with its implementation, KPEI applies the Balanced Scorecard (BSC) framework. The BSC provides a framework to interpret the chosen strategy into comprehensive and coherent strategic goals also measurable, and thus these goals can be managed in order to be achieved. Through these processes, KPEI has subsequently formulated the strategic mapping and its goals based on 4 (four) perspectives, which are Stakeholder, Financial, Internal Business Process, and Learning & Growth perspectives.

Strategic theme KPEI’s 2016–2020 SBP is divided into three strategic themes. The first strategic theme is encouraging KPEI to be a reliable CCP by meeting international standards. This themes carries the meaning that KPEI strives to enhance all business processes in order to meet international standards as a LKP to achieve the level of Qualifying CCP, by referring to the provisions stipulated in the Principles for Financial Market Infrastructures (PFMI) and the European Market Infrastructure Regulation (EMIR). KPEI’s reliability as a CCP is measured by the stakeholders’ trust in KPEI’s ability to provide professional services, carry out efficient processes, and operate its business prudently. This must also be supported by competent human resources, an effective organization, and reliable information technology.

The second strategic theme is strengthening KPEI’s financial position by expanding CCP roles, means that although KPEI is a non-profit institution, a strong and healthy financial position is paramount importance for ensuring the Company’s business sustainability in supporting the Indonesia capital market. A stronger financial position is expected to be achieved through expanding KPEI’s role, by providing new services in the bilateral market and over-the-counter (OTC). These services will be realized through partnerships with relevant stakeholders, and by referring to similar services that have been implemented in other CCPs in advanced economies.

The third strategic theme is improving KPEI’s attractiveness by streamlining core processes, is in line with KPEI’s mission to actualize a secure and attractive capital market. To achieve this, KPEI strives to optimally develop and enhance its main processes in order to render them to be more efficient. These processes include membership and the requirements, collateral management, clearing and settlement, risk management, default management, and guarantee fund management. To ensure



kegagalan transaksi, serta pengelolaan dana jaminan untuk menangani kegagalan. Untuk memastikan kemampuan ini, KPEI meningkatkan kompetensi dalam collateral management agar bisa mengalokasikan collateral secara efisien, selain mengembangkan mekanisme institutional delivery, agar proses transaksi berjalan semakin efisien.

Rumusan SBP KPEI 2016-2020 terbagi dalam tiga tema strategi, yang kemudian dijabarkan dalam sepuluh program pengembangan, dan selanjutnya diturunkan menjadi program kerja divisi di setiap tahunnya untuk lima tahun ke depan. Rumusan strategi dan tema strategi dimaksud, digambarkan dalam Roda Strategi (Strategic Wheel) sebagai berikut:

• Legal basis for assessment related to CCP mechanism• GCG implementation assessment• Website enhancements related to PFMI’s transparency concept• Fulfillment of EMIR’s requirements

• Implementation of Risk Management methodology using SPAN

• Implementation of POJK No. 26/2014• Review and implementation of

Replacement Collateral for Bank Guarantee

• Improvement risk monitoring capability

• Fulfillment of IOSCO/PFMI gap (review risk methodology)

• Reward Management• Career and succession plan• HR Policy and Procedure• Improve HRIS• General Affair Infrastructure

System

• Improve strategic planning• Improve Organization

Performance• Improve Strategic Initiatives and

Project Management

• Development of dashboard monitoring operation system for business users

• Formulation of 2015–2020 ITSP• Office Applications Development Strategy and

Policy• Server & Storage Restructuring• Network & Security Restructuring• DRC Enhancement• Second Site/New DC Development

Clearing for Indonesia Government Bond Futures (IGBF)Institutional Delivery Mechanism

Clearing for Bonds Transactions through ETPElectronic Book Building

Settlement T+2

Bilateral SBL DevelopmentThird Party Repo DevelopmentCollateral Management System Margin Financing Development

GCM ImplementationMembership Regulation

AdjustmentCompliance Function

OptimizationMembership Data Management

Financial Resilience PolicyEnhancement Finance &

Accounting System Enhancement of Finance &

Accounting System

IT Corpoorate GovernanceStandardization of Framework

Development (Java, .NET)Enterprise Architect

KPEI-Standardized SDLCSQA Roadmap

Vendor ManagementConfiguration Management

Change Management

•••••

•••

•

••••

•

• •

•

•••••••••

Support Exchage Product

Create New Services

Expand Membership & Participation

Financial Management

Plan

IT Development PlanUpgrade IT Capacity & Infrastructure

Build Organizational

Capacity

Human Capital Development

Enhance Risk Management,

System & Procedure

Achieve Globally Recognized CCP

VALUE PROPOSITION

• AmanSecure

• AndalReliable

• Layanan TerbaikExcellent Services

• MenarikAttractive

by Expanding CCP Roles

Achieve Financial Resilienceby M

eetin

g In

tern

ation

al Standards

Deve

lop R

eliab

le CCP

Improve Attractiveness

by Streamlining Core Processes

Bagan Roda StrategiStrategic Wheel Chart

this capability, KPEI has increased its competence in collateral management in order to be able to efficiently allocate collateral, as well as developed institutional delivery mechanism to create more efficient transaction processes.

KPEI’s 2016–2020 SBP formulation is divided into three strategic themes, which are then expanded into ten development programs, and are derived into each division’s annual work programs for the coming five years. The strategic formulation and themes are illustrated by the following Strategic Wheel:





diagram Strategi Pengembangan BisnisTiga tema strategi di atas, selanjutnya dijabarkan kedalam 10 (sepuluh) program pengembangan perusahaan, meliputi: Create New Services, Support Exchange Product, Expand Membership & Participation, Achieve Globally Recognized CCP, IT Development Plan, Upgrade IT Capacity & Infrastructure, Human Capital Development, Financial Management Plan, Build Organizational Capacity, Enhance Risk Management, System & Procedure.

Dari sepuluh program pengembangan Perusahaan tersebut, kemudian disusun suatu rencana kegiatan dari masing-masing fungsi perusahaan yang dikoordinir oleh masing-masing divisi terkait. Kesepuluh program tersebut diaplikasikan dalam satu blok diagram pengembangan bisnis KPEI secara terintegrasi sebagai berikut:

Settlement agent

Banking Systemmembership/Participation

cm

custodian Bank

gcm Otc clearing member

Payment BankBilateral/third Party Participation

central custodian

Settlement acc

collateral acc

SBL & Repo acc

clearing, Settlement

nPc-Sid & StP

institutional delivery

clearing System enhancement

Settlement t+2

Billateral clearing

Otc clearing

Back

end

collateral management System

Parameter (eligibility, hc, etc) multimarket support

Pool collateral

allocation/Blocking

transformation/ Subtitution

valuation & Liquidation

Back

end

Risk management gF & default management

trading Limit default Waterfall

monitoring & Preemptive Recovery & Resolution

exposure calculation gF management

KPei System

Pre deal check

validationBilateral/Otc

margin Financing

RePO

SBL Bilateral

Bond

derivatives

exchange

equity

derivatives

Bond

SBL

Fron

t end

external Parties (SRO, bank)

existing modules

new/ development modules

Blok Program Pengembangan BisnisBusiness Development Program Block

Peran strategis KPEI adalah untuk mengembangkan dan mendukung pertumbuhan pasar modal Indonesia di masa mendatang. Untuk itu, KPEI secara konsisten merealisasikan berbagai inisiatif strategis bersama dengan OJK, SRO lainnya, para pelaku pasar dan lembaga terkait lainnya. Sejalan dengan

Business development Strategy diagramThe three themes as mentioned above are expanded into 10 (ten) development programs of the company, including Create New Services, Support Exchange Product, Expand Membership & Participation, Achieve Globally Recognized CCP, IT Development Plan, Upgrade IT Capacity & Infrastructure, Human Capital Development, Financial Management Plan, Build Organizational Capacity, Enhance Risk Management, System & Procedure.

These ten development programs of the Company are further elaborated into activity plans for each Company’s function, which shall be organized by relevant divisions.These ten programs are applied by KPEI in an integrated block diagram of business development, as follow:

KPEI’s strategic role is to develop and support the Indonesia capital market growth in the future. Therefore, KPEI consistently realizes various strategic initiatives together with the Indonesia FSA, other SROs, market participants, and related institutions. In



tema strategi, KPEI berinovasi dalam mengembangkan layanannya dengan memperluas pasar, produk bahkan jenis keanggotaan baru.

Upaya inovasi tersebut membutuhkan pengembangan fungsi-fungsi pendukung dan infrastruktur terkait lainnya, sebagaimana tergambarkan pada blok-blok yang berwarna kuning tersebut. Upaya KPEI untuk melengkapi dan menyediakan fungsi-fungsi pendukung tersebut, dilanjutkan melalui implementasi SBP 2016-2020 tahap kedua di tahun 2017, sebagaimana uraian berikut.

iniSiatiF StRategiS 2017 Pada tahun kedua implementasi SBP 2016-2020, KPEI menjalankan 24 (dua puluh empat) program kerja utama. Sepuluh program utama diantaranya telah selesai dikembangkan dan diimplementasikan, sedang 14 (empat belas) program lain yang bersifat multiyear, masih dalam pengerjaan.

Adapun uraian singkat dan gambaran pencapaian pelaksanaan 24 program strategis utama yang dijalankan KPEI selama tahun 2017 adalah sebagai berikut:

PROgRam KeRJaWORK PROgRam

URaian SingKat dan PencaPaianBRieF deScRiPtiOn and achievement

KeteRangannOte

Penyelesaian T+2T+2 Settlement

• Kegiatan yang telah dilakukan adalah melaksanakan rapat koordinasi SRO dengan tindak lanjut meliputi identifikasi peraturan OJK dan SRO yang terdampak, survei kesiapan atau assessment back office system Anggota Bursa.

Activities performed include SRO coordination meeting which was followed up by identification of relevant Indonesia FSA and SRO regulations, readiness survey or assessment of Exchange Member back office system .

• Secara internal KPEI menyusun dokumen inisiasi, proposal, requirement dan project charter dan pengujian sistem.

Internally prepared initiation documents, proposals, requirements, project charter and testing.

Progress: 41%.

Tindak lanjut: penyesuaian sistem pendukung, peraturan, prosedur dan Service Level Agreement terkait implementasi penyelesaian T+2 di 2018.Follow-up: adjustment of supporting system, regulations, procedures, and service level agreement related to the implementation of T+2 settlement in 2018.

Implementasi Triparty REPOImplementation of Tri-Party REPO

• Kegiatan yang telah dilakukan adalah telah diterimanya tanggapan terkait peraturan dari OJK, pengembangan dan pengujian sistem, pembahasan bisnis dengan Bank Mandiri dan pembahasan aspek hukum serta pencatatan akuntansi dengan Ikatan Akuntan Indonesia.

Activities performed include the response on regulation from Indonesia FSA, system development and testing, business discussion with Bank Mandiri, as well as legal aspect and accounting treatment with Institute of Indonesia Chartered Accountants.

Progress: 81%.

Tindak lanjut: finalisasi pengujian sistem dan persiapan implementasi bisnis serta pemaparan hasil review dari konsultan di 2018 Follow-up: System testing finalization and business implementation preparation, as well as presentation of consultant’s review in 2018.

Porting dan Pengembangan Sistem Kliring ObligasiPorting and Development of Bond Clearing System

• Ruang lingkup pengerjaan selama tahun 2017 adalah penyusunan dokumen spesifikasi bisnis.

Scope of work in 2017 was the preparation of business specification document.• Kegiatan yang telah dilakukan adalah penyusunan spesifikasi bisnis dan

pemaparan konsep pengembangan sistem Electronic Trading Platform tahap 2 & 3 dengan Tim Pengembangan Pasar Surat Utang (TPPSU).

Activities performed include preparation of business specification and presentation of system development for the 2nd and 3rd phase of Electronic Trading Platform concept with the Fixed Income Market Development Team (TPPSU).

Progress: 100%.

Menunggu arahan selanjutnya dari TPPSU.Waiting for direction from TPPSU.

line with these strategic themes, KPEI innovates its services by expanding to new markets, products and memberships.

The innovation efforts require the development of supporting functions and related infrastructures as described in the yellow blocks. KPEI’s effort to complement and provide these supporting functions has been realized through the implementation of the 2016–2020 SBP, beginning with the first stage in 2017 as detailed below:

2017 StRategic initiativeS In the second year of the implementation period of 2016–2020 SBP, KPEI carried out 24 (twenty four) main work programs. Ten of these main work programs have been completed and fully implemented, while the remaining 14 (fourteen) are ongoing, as these are multi-year programs.

The brief description of the 24 (twenty four) main strategic programs achievement that were carried out in 2017 by KPEI are as follows:







KeteRangannOte

Persiapan Operasional Pembiayaan Efek Preparation of Securities Financing Operational

• Kegiatan yang telah dilakukan adalah terbentuknya struktur organisasi dan personalia, prosedur dan kebijakan operasional dan pengembangan sistem, penyusunan perjanjian dengan calon partisipan sekaligus mensosialisasikannya.

Activities performed include the establishment of organizational structure and personnel, procedure, operational policies and system development, agreement drafting with prospective participants and its socialization.

Progress: 100%.

Menunggu dikeluarkannya ijin operasional dari OJK.Waiting for the issuance of operational license by Indonesia FSA.

Capacity Building AKCM Capacity Building

• Kegiatan yang telah dilakukan adalah proses pengadaan, pelaksanaan sosialisasi, pelaksanaan workshop dan gathering AK.

Activities performed include procurement, socialization, workshop, and gathering of CM.

Progress: 100%.

-

Pengembangan Sistem Pengelolaan Investasi KeuanganDevelopment of Financial Investment Management System

• Kegiatan yang telah dilakukan adalah penyusunan proposal dan spesifikasi bisnis, pengembangan sistem dan pengujian sistem yang berlanjut di tahun 2018.

Activities performed formed include preparation of proposal and business specification, system development and testing, which will continue in 2018.

Progress: 92%.

Tindak lanjut: finalisasi pengujian sistem di 2018.Follow-up: system testing finalization in 2018.

Assesment Credit RiskAssesment of Credit Risk

• Kegiatan yang telah dilakukan adalah review dan konsultasi, serta menerima hasil assesment dari konsultan.

Activities performed include review and consultancy, as well as received assessment results from the consultant.

Progress: 100%.

-

Implementasi Prosedur Buy in PMEImplementation of SBL Buy-in Procedure

• Ruang lingkup pengerjaan selama tahun 2017 adalah penyusunan peraturan dan prosedur serta penyampaian peraturan kepada OJK.

Scope of work in 2017 was regulation and procedure drafting, as well as the submission to the Indonesia FSA.

Progress: 100%.

Tindak lanjut: pengembangan sistem dan sosialisasi peraturan di 2018.Follow-up: system development and regulation socialization in 2018.

Enhancement Razor System Capabilities Enhancement of Razor System Capabilities

• Kegiatan yang telah dilakukan adalah pengujian dan implementasi sistem Razor serta pembahasan dengan vendor terkait pengembangan sistem pendukung lainnya.

Activities performed include testing and implementation of Razor system, as well as discussion with vendor regarding the development of other supporting systems.

Progress: 82%.

Tindak lanjut: finalisasi penyesuaian sistem pendukung di 2018.Follow-up: finalization of supporting system adjustment in 2018.

Implementasi Hasil Collateral AssessmentImplementation of Collateral Assessment Result

• Kegiatan yang telah dilakukan adalah menjalankan simulasi perhitungan terkait adanya perubahan parameter collateral serta penyusunan dokumen proposal, spesifikasi bisnis dan project charter.

Activities performed include calculation simulation related to the changes in collateral parameter and preparation of proposal, business specification, and project charter.

Progress: 50%.

Tindak lanjut: pengembangan sistem di 2018.Follow-up: system development in 2018.

Spesifikasi Bisnis Integrasi Collateral Management SystemBusiness Specification for Integration of Collateral Management System

• Kegiatan yang telah dilakukan adalah penyusunan dokumen spesifikasi bisnis dengan bantuan pihak konsultan.

Activities performed include formulation of business specification document, assisted by consultant.

Progress: 100%.

Tindak lanjut: pengembangan sistem di tahun 2018.Follow-up: system development in 2018.





KeteRangannOte

Penyusunan Fungsi Spesialis Bisnis dan Konsep Succession PlanningFormulation of Business Specialist Function and Succession Planning Concept

• Berdasarkan arahan manajemen, ruang lingkup menjadi penyusunan kajian peningkatan kapasitas organisasi dan konsep succession planning, dan telah telah diselesaikan.

Based on management direction, the scope has been changed to the preparation for a study on organizational capacity and succession planning concept, and has been done.

Progress: 67,5%.

Tindak lanjut: menunggu persetujuan kajian peningkatan kapasitas organisasi dan finalisasi penyusunan konsep succession planning di 2018.Follow-up: waiting for the approval on the study on organizational capacity enhancement and finalization of succession planning concept in 2018.

Pengembangan Sistem Pengadaan dan Asset ManagementDevelopment of Procurement System and Asset Management

• Kegiatan yang telah dilakukan adalah pembuatan dokumen proposal dan spesifikasi bisnis serta pengembangan sistem yang akan dilanjutkan di tahun 2018.

Activities performed include the preparation of proposal and business specification as well as system development which will be continued in 2018.

Progress: 60,1%.

Tindak lanjut: pengembangan dan pengujian sistem, dilanjutkan dengan implementasi sistem di 2018.Follow-up: system development and testing, followed by system implementation in 2018.

Perluasan Implementasi dan Sertifikasi ISO 27001Expansion of ISO 27001 Implementation and Certification

• Ruang lingkup implementasi berubah menjadi seluruh unit/divisi KPEI, yang sebelumnya terbatas pada layanan utama operasional bisnis KPEI

Implementation scope has been expanded to the whole units and divisions of KPEI. Previously, the scope was only the main service of KPEI’s business operational activities.

• Kegiatan yang telah dilakukan adalah penyusunan proposal, penyusunan gap analysis dan menindaklanjutinya serta mengadakan simulasi audit.

Activities performed include the preparation of proposal, gap analysis, and its follow-up actions, as well as audit simulation.

Progress: 81,3%.

Tindak lanjut: follow up hasil simulasi audit dan persiapan assesment oleh pihak assessor di 2018.Follow-up: follow-up on audit simulation results and preparation for assessment by assessor in 2018.

Upgrade Middleware SOA Suite 12c Upgrading of Middleware SOA Suite 12c

• Kegiatan yang telah dilakukan adalah penyusunan proposal dan melakukan analisis-instalasi-upgrade service sistem terkait.

Activities performed include the preparation of proposal and carrying out analysis-installation-upgrade of relevant systems.

Progress: 26,4%.

Tindak lanjut: melakukan analisis dan upgrade Middleware SOA Suite 12c di 2018.Follow-up: analysis and upgrading of Middleware SOA Suite 12c in 2018.

Migrasi data sistem e-CLEARS, Middleware dan Razor di lingkungan DRCData migration of e-CLEARS, Middleware and Razor system in DRC environment

• Kegiatan yang telah dilakukan adalah proses assesment kebutuhan terkait proses migrasi dan menunggu ketersediaan perangkat (disk storage).

Activities performed include assessment on the requirements of migration process and waiting for the device (disk storage).

Progress: 80%.

Tindak lanjut: melakukan instalasi disk storage.Follow-up: disk storage installation.

Peremajaan Perangkat JaringanNetwork Devices Upgrading

• Kegiatan yang telah dilakukan adalah penyusunan proposal, proses pengadaan dan pemasangan perangkat jaringan.

Activities performed include the preparation of proposal, procurement process, and network devices installation.

Progress: 100%.

-

Server DR dan Staging EAEDR Server and EAE Staging

• Kegiatan yang telah dilakukan adalah proses assesment dan pengadaan, instalasi perangkat dan dilanjutkan dengan pengujian serta implementasi.

Activities performed include assessment and procurement process, device installation, testing, and implementation.

Progress: 100%.

-

Penyusunan Roadmap IT Governance Tahap 1Formulation of Roadmap IT Governance, Stage 1

• Kegiatan yang telah dilakukan adalah penyusunan dokumen proposal dan scope of work, proses pengadaan, proses gathering information dan formulasi maturity dengan tim internal.

Activities performed include the preparation of proposal and scope of work, procurement process, gathering information, and maturity formulation with internal team.

Progress: 64,2%.

Tindak lanjut : melanjutkan proses gathering information dan formulasi maturity.Follow-up: continue the information gathering process and maturity formulation.







KeteRangannOte

Relokasi Data CenterData Center Relocation

• Kegiatan yang telah dilakukan adalah proses pengadaan, instalasi perangkat, pengujian dan relokasi hardware tahap 1.

Activities performed include procurement process, device installation, testing, and 1st phase hardware relocation.

Progress: 84,7%.

Tindak lanjut: melanjutkan pengujian dan finalisasi relokasi hardware tahap 2.Follow-up: continue the testing and finalized 2nd phase of hardware relocation.

Upgrade Remedy Service DeskUpgrading of Remedy Service Desk

• Kegiatan yang telah dilakukan adalah penyusunan dokumen proposal dan pendukung lainnya serta pengembangan dan pengujian sistem.

Activities performed include the preparation ofproposal and other supporting documents, as well as system development and testing.

Progress: 66,8%.

Tindak lanjut: melanjutkan pengembangan dan pengujian sistemFollow-up: continue system development and testing

Penambahan Kapasitas Storage Mailbox dan Server OfficeMailbox and Office Server Storage Capacity Addition

• Kegiatan yang telah dilakukan adalah penyusunan proposal, assesment, proses pengadaan, pengujian dan deployment.

Activities performed include the preparation of proposal, assessment, procurement, testing, and deployment.

Progress: 100%.

-

Implementasi Sistem Program ManagementImplementation of Program Management System

• Kegiatan yang telah dilakukan adalah penyusunan proposal, spesifikasi bisnis, project charter; proses pengadaan, pengembangan dan pengujian sistem.

Activities performed include the preparation of proposal, business specification, project charter, procurement, system development, and system testing.

Progress: 100%.

-

Dashboard Informasi Keuangan PerusahaanDashboard for the Company’s Financial Information

• Kegiatan yang telah dilakukan adalah penyusunan proposal, spesifikasi bisnis, proses pengadaan dan desain sistem

Activities performed include the preparation of proposal, business specification, procurement, and system design.

Progress: 100%.

Tindak lanjut: melanjutkan pengembangan dan pengujian sistemFollow-up: continue system development and testing

Strategi Pengembangan 2018 Tahun 2018 menjadi tahun ketiga dari rangkaian rencana strategis Perusahaan yang tertuang dalam SBP 2016-2020. Berdasarkan SBP tersebut, selanjutnya KPEI menyusun dan siap melaksanakan berbagai rencana kerja dalam rangka pengembangan kapasitas organisasi.

Total terdapat 31 (tiga puluh satu) inisiatif strategis siap dilaksanakan dan diimplementasikan di tahun 2018. Fokus pengembangan pada tahun 2018 adalah Implementation of New and Value Added Services. Proses formulasi dan implementasi rencana kerja tersebut disesuaikan dengan 4 (empat) perspektif dalam kerangka BSC.

Mengiringi implementasi rencana strategis di tahun 2018, seluruh jajaran manajemen dan karyawan KPEI berkomitmen penuh untuk melaksanakan seluruh butir-butir inisiatif strategis di bawah ini, demi tercapainya transaksi di pasar modal yang aman, menarik dan dengan layanan terbaik bagi para investor.

2018 development Strategies 2018 will mark the third year of the implementation of Company’s strategic plans stipulated in the 2016–2020 SBP. Based on the SBP, KPEI will prepare and be ready to carry out various work plans in order to improve the capacity of the organization.

In total, there are 31 (thirty-one) strategic initiatives ready to be carried out and implemented in 2018. The focus of development in 2018 is the Implementation of New and Value Added Services. The formulation and implementation of the work plans are aligned with the 4 (four) perspectives in BSC framework.

To support the strategic plan implementation in 2018, the management and employees of KPEI are fully committed to carry out the following strategic initiatives in order to achieve secure and attractive capital market transactions as well as provide the best service for the investors.



Inisiatif Strategis 2018 Strategic Initiatives 2018

iniSiatiF/Rencana KeRJa 2018 PeRiOde PeLaKSanaantime PeRiOd

initiativeS/WORK PLan 2018

Q1 Q2 Q3 Q4Pengembangan dan Implementasi PME Bilateral x x x x Development and Implementation of SBL

Bilateral Penyempurnaan Sistem Triparty REPO x x x x Enhancement of Tri-Party REPO SystemPenyelesaian T+2 x x T+2 SettlementPorting dan Pengembangan Sistem Kliring Obligasi

x x x x Porting and Development of Bond Clearing System

Penyusunan Konsep dan Mekanisme Bisnis CCP Untuk OTC Derivatif

x x x Preparation of CCP Business Concept and Mechanism on OTC Derivatives

Pengembangan Modul Profil Keanggotaan dan Kepatuhan AK

x x x x Development of CM Compliance and Membership Profile Modules

Implementasi Perusahaan Efek Daerah x x x Implementation of Regional Securities CompanyElectronic Book Building IPO x x x x Electronic Book Building IPOImplementasi I-Suites x x x x Implementation of I-SuitesKajian Market Maker x x Study on Market MakerImplementasi Risk Parameter x x Implementation of Risk ParameterMargin Methodology Assesment x x Margin Methodology AssessmentPeningkatan Performance Risk Management System

x x Enhancement of of Risk Management System Performance

Peremajaan Server RAZOR x x x x Upgrading of RAZOR ServerIntegrasi Collateral Management System x x x x Integration of Collateral Management SystemPenambahan Data Derivatif di Datawarehouse x x x Addition of Derivatives Data in DatawarehouseImplementasi ISO 20022 x x x x Implementation of ISO 20022Recovery & Resolution Plan CCP x CCP Recovery & Resolution PlanGCG Compliance x x x x GCG ComplianceDashboard Informasi Keuangan Perusahaan x x Dashboard for the Company’s Financial

InformationEnhancement SISMINHUK (E-library dan Monitoring Kegiatan Legal)

x x x Enhancement of SISMINHUK (Legal Activities E-library and Monitoring)

Project Quality Assurance x x Project Quality AssuranceReview Implementasi ERM x x x Review of ERM ImplementationPeremajaan & Porting Portal Member Area Website

x x x x Upgrading of Porting of Member Area Portal on Website

Upgrade Middleware SOA Suite 12C x x x Upgrading of Middleware SOA Suite 12cPeremajaan Server Middleware x x x Upgrading of Middleware ServerPeremajaan Perangkat Jaringan 2018 x x x x Upgrading of 2018 Network PeripheralsLoad Balancer dan Web Application Firewall DRC, Enhancement Architecture e-CLEARS

x x x x DRC Firewall Load Balancer and Web Application, Enhancement of e-CLEARS

ArchitectureKonsolidasi Lisensi STP x x Consolidation of STP LicensingNetwork Monitoring Tools x x x x Network Monitoring ToolsPenyetaraan DRC x x x x DRC Balancing





Supporting FunctionFUngSi PendUKUng



Sepanjang 2017, KPei menerbitkan 3 Peraturan terkait layanan KPei dan 13 Surat Reminder kepada aK. throughout 2017, KPei issued 3 Regulations related to KPei’s service and 13 Reminders to cms.



Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance


Ketentuan status Qualifying Central Counterparty (QccP) mensyaratkan pemenuhan berbagai kompetensi dasar dari sumber daya manusia, ketersediaan aplikasi teknologi informasi yang berkualitas sesuai perkembangan, ketersediaan regulasi yang sesuai dengan perkembangan kondisi dan tuntutan pasar serta kemampuan dalam mengelola dan memitigasi risiko korporasi yang terintegrasi.

the standards of Qualifying central counterparty (QccP) require an organization to provide various basic human resources competencies, quality and up-to-date information technology applications, regulations in line with market development and demand, as well as capability for integrated corporate risk management and mitigation.

human Resources and general affairsSUmBeR daya manUSia & UmUm




PengemBangan SUmBeR daya manUSia KPEI menerapkan strategi pengembangan karyawan berbasis kompetensi yang diaplikasikan ke dalam perencanaan tenaga kerja secara menyeluruh. KPEI juga telah menyusun program peningkatan kompetensi serta pengelolaan karyawan berbasis teknologi informasi. Hal ini untuk mendukung Perusahaan dalam memenuhi standar operasional bisnis berdasarkan prinsip-prinsip PFMI-IOSCO sekaligus untuk memastikan pencapaian visi dan misi Perusahaan.

Sepanjang 2017, KPEI merealisasikan berbagai program kerja dan kegiatan seperti pengembangan sistem human resources, pelatihan dan pengembangan kompetensi karyawan termasuk technical skill untuk setiap divisi melalui program sertifikasi serta program knowledge management dan kegiatan survei di lingkungan internal.

Kegiatan Bersama SROBerdasarkan data demografi karyawan di SRO, jumlah karyawan yang akan memasuki masa purna bakti (pensiun) akan semakin meningkat dalam 5 (lima) tahun mendatang. Untuk itu, diperlukan kebijakan dan program pelatihan yang membantu karyawan dalam mempersiapkan diri secara finansial, psikologis dan fisik dalam menghadapi masa purna bakti. Dalam penyusunan Kebijakan Pensiun dan Masa Persiapan Pensiun KPEI yang rencananya akan diimplementasikan di tahun 2018, Perusahaan telah melakukan studi banding bersama dengan SRO lain dalam rangka mendapatkan referensi dalam penyusunan dokumen tersebut.

Capital Market Professional - Development ProgramDalam rangka pemenuhan atas kebutuhan SDM di SRO, pelaksanaan Capital Market Professional-Development Program (CMP-DP) dilanjutkan kembali di tahun 2017. Program ini merupakan program akselerasi terkait pengembangan karir profesional di industri pasar modal Indonesia dan para peserta harus dapat menyelesaikan tahapan program dan sertifikasi.

Tahapan CMPDP antara lain SRO Business Process Review, Diciplinary & Strive for Excellence Training, Groom & Professionalism Training, WPPE & WMI Training and Certification, terlibat aktif dalam kampanye Yuk Nabung Saham (YNS) yang dikemas dalam acara Car Free Day dan Investival, serta on the job training di SRO, sebagai program penutup. Per akhir 2017, peserta CMPDP telah memasuki tahapan on the job training di SRO selama 4 bulan.

hUman ReSOURceS deveLOPmentKPEI implements a competency-based employee development strategy which is applied to overall workforce planning. KPEI has established competency building and employee management programs based on information technology. The Company also continuously develops business operational standard based on PFMI-IOSCO principles to ensure the achievement of the Company’s vision and mission.

In 2017, KPEI executed various work programs and activities such as the development of human resources system, training and development of employee competency including technical skill for every division through certification program, knowledge management program and internal survey activity.

SRO Joint activityBased on employee demographic data in SRO, the number of employees entering retirement will increase in the next 5 (five) years. Therefore, there should be policy and training program which will support employees to prepare their financial, psychological, and physical aspect in facing retirement. In drafting KPEI’s Pension and Pension Preparation Policy which is planned to be implemented in 2018, the Company has made joint comparative study with other SRO to gain reference for the document formulation.

capital market Professional - development ProgramTo fulfill number of employee requirement in SRO, the Capital Market Professional-Development Program (CMP-DP) continued in 2017. The program is an acceleration program on career development of professional in the Indonesia capital market industry, and participants should complete the program and certification stages.

CMPDP stages include SRO Business Process Review, Disciplinary & Strive for Excellence Training, Groom & Professionalism Training, WPPE & WMI Training and Certification, active participation in the “Yuk Nabung Saham (YNS)” campaign bundled with the Car Free Day and Investival events, and on the job training in SRO, as the closing program. In the end of 2017, CMPDP participants have entered on the job training stage in SRO for 4 months.





Selanjutnya, di triwulan pertama tahun 2018, bagi peserta CMPDP yang memenuhi kualifikasi dan lulus di seluruh program akan ditempatkan di SRO, disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dan peminatan dari pesertanya.

Pengembangan Sistem HRIS People SoftMenyusul pengembangan modul-modul strategis yang telah diselesaikan pada tahun 2016, 4 (empat) modul strategis lainnya, yakni modul Salary Planning, Recruitment, Career Management dan Succession Planning telah diimplementasikan pada tahun 2017.

Pengembangan Kompetensi SdmSejalan dengan pelaksanaan strategi dan inisiatif Perusahaan di tahun 2017, dilakukan peningkatan kompetensi SDM baik dari sisi soft-skill maupun technical skill. KPEI secara rutin memberikan kesempatan kepada seluruh karyawan untuk mengikuti pelatihan dan pengembangan sesuai dengan kebutuhannya. Melalui kegiatan tersebut, diharapkan produktivitas kerja meningkat, sehingga kinerja organisasi secara keseluruhan semakin membaik.

Fokus program pelatihan di tahun ini adalah aspek Bisnis dan Manajerial dan Kerjasama Tim. Sepanjang 2017, tercatat ada 308 (tiga ratus delapan) pelatihan yang diajukan secara mandiri oleh karyawan ataupun diinisiasi oleh Unit SDM. Secara statistik, 70,2% pelatihan yang tercatat diikuti oleh level staf, 21,5% diikuti oleh level kepala unit, dan sisanya 8,3% diikuti oleh kepala divisi.

Berikut data pengembangan kompetensi SDM melalui pelaksanaan program pelatihan dan kepemilikan sertifikasi selama tahun 2017.

JaBatan JUmLah KaRyaWannO. OF emPLOyeeS


JUmLah PeLatihannO. OF tRaining


POSitiOn

Kepala Divisi/Jabatan Setingkat

10 8,26 27 8,77 Division Head/ Equivalent

Kepala Unit, Spesialis 26 21,49 77 25,00 Unit Head, Specialist

Staf, General Support 85 70,25 204 66,23 Staff, General Support

Jumlah 121 100,00 308 100,00 Total

Data Pelatihan Berdasarkan JabatanTraining Data Based on Position

Afterwards, in the first quarter of 2018, CMPDP participants who meet the qualifications and passed all programs will be placed in SRO, in accordance with the company’s needs and interest from participants.

hRiS People Soft System developmentFollowing the strategic modules completed in 2016, 4 (four) other strategic modules: Salary Planning, Recruitment, Career Management, and Succession Planning were implemented in 2017.

hR competency developmentIn line with the implementation of the Company’s strategies and initiatives in 2017, HR competency, both in soft skill and technical skill, was improved. KPEI regularly provided opportunities for all employees to attend training and development activities based on their needs. Through these activities, work productivity is expected to improve, thus increasing organizational quality in overall.

The focus of training program this year was Business aspect and Managerial & Teamwork. In 2017, there were 308 (three hundred and eight) training activities individually proposed by employees or initiated by the HR Unit. Statistically, 70.2% of recorded trainings were attended by staff employees, 21.5% by unit heads, and the remaining 8.3% by division heads.

The following is HR competency development data through the implementation of training programs and certification ownership in 2017.




Bidang KeRJa JUmLah PeLatihannO. OF tRaining


FieLd OF WORK

Bisnis 75 24,35 Business

Keuangan 15 4,87 Finance

Teknologi Informasi 15 4,87 Information Technology

Audit 6 1,95 Audit

Manajemen Risiko Korporat 30 9,74 Enterprise Risk Management

Hukum 9 2,92 Law

Sumber Daya Manusia 16 5,19 Human Resources

Manajerial dan Kerja sama Tim 57 18,51 Managerial and Teamwork

Bahasa 26 8,44 Language

Lainnya 59 19,16 Others

Jumlah 308 100,00 Total

Beberapa kegiatan pelatihan yang berkaitan dengan bisnis di tahun 2017, diantaranya:1. Credit Risk Modelling for Financial Institutions yang

diselenggarakan di Bangkok, Thailand2. In House Training Integrasi Collateral Management System

yang diselenggarakan di Jakarta3. In House Training: Central Clearing & Credit Counterparty Risk

Capital, Margining, and Documentation Under Basel 3 yang diselenggarakan di Jakarta

4. 14th Annual PASLA/RMA Conference on Asian Securities Lending yang diselenggarakan di Seoul, Korea Selatan

5. 19th ACG Cross Training yang pada tahun 2017 diselenggarakan di kota Jaipur, India

6. ASIFMA Annual Conference tahun 2017 yang diselenggarakan di Hong Kong

Sementara itu, penyelenggaraan pelatihan TI yang berfokus pada sertifikasi dan implementasi Sistem Manajemen Keamanan Informasi ISO 27001:2013 sepanjang 2017, diantaranya:1. Workshop “Urgensi Cybersecurity yang diselenggarkan

di Jakarta2. 2nd Symposium on Critical Information Infrastructure Protection

In Indonesia 2017 yang diselenggarakan di Yogyakarta

Program pelatihan Bahasa juga menjadi kegiatan KPEI dari tahun ke tahun. Tahun 2017 tercatat ada 26 (dua puluh enam) kegiatan pelatihan yang diikuti oleh karyawan. Dua bahasa yang menjadi program pelatihan adalah Bahasa Inggris dan Bahasa Korea.

Data Pelatihan Berdasarkan Bidang KerjaTraining Data Based on Field of Work

Several training activities related with business in 2017, including:1. Credit Risk Modelling for Financial Institutions held in Bangkok,

Thailand;2. In House Training Integration Collateral Management System

held in Jakarta;3. In House Training: Central Clearing & Credit Counterparty Risk

Capital, Margining, and Documentation Under Basel 3 held in Jakarta;

4. 14th Annual PASLA/RMA Conference on Asian Securities Lending held in Seoul, South Korea;

5. 19th ACG Cross Training in 2017 held in Jaipur, India;

6. ASIFMA Annual Conference 2017 held in Hong Kong.

Meanwhile, IT trainings focusing on certification and implementation of Information Security Management System - ISO 27001:2013 held in 2017 included:1. Workshop “Urgency of Cybersecurity” held in Jakarta

2. 2nd Symposium on Critical Information Infrastructure Protection in Indonesia 2017 held in Yogyakarta

Language training program is also one of the KPEI activity every year. In 2017, there were 26 (twenty six) language trainings attended by employees. Two languages that were trained were English and Korean.





Adapun pelatihan Managerial dan Teamwork yang dilaksanakan pada 2017, diantaranya adalah:1. In-house Training: Membangun Komitmen Diri

Pelatihan yang ditujukan untuk manajer lini ini berfokus pada pembelajaran untuk membangun komitmen yang dimulai dari memimpin diri, dan dilanjutkan untuk memimpin orang lain, serta menyadari bagaimana kontribusi yang bisa diberikan untuk organisasi.

2. Leader as Coach Pelatihan ini ditujukan kepada seluruh manajer lini sebagai pembelajaran dalam berkomunikasi dengan subordinatnya.

Data Kepemilikan Sertifikasi Certification Ownership Data

nama SeRtiFiKaSi 2017 2016 ceRtiFicatiOn

Red Hat Certified System Administrator 1 - Red Hat Certified System Administrator

Kehumasan - 1 Public Relations

Audit Intern Tingkat Dasar 2 2 - Internal Audit Beginner Level 2

Computer Hacking Forensic Investigator v8 - 1 Computer Hacking Forensic Investigator v8

Enterprise Risk Management Certified Professional 2 2 Enterprise Risk Management Certified Professional

Enterprise Risk Management Associate Professional

- 2 Enterprise Risk Management Associate Professional

Project Management Professional 1 - Project Management Professional

Certified Data Centre Specialist 1 - Certified Data Centre Specialist

Certified Data Centre Professional 1 1 Certified Data Centre Professional

Microsoft Excel 2013 1 - Microsoft Excel 2013

COBIT 5 - 2 COBIT 5

Sertifikasi Manajemen Risiko Level 3 - 1 Risk Management Certification Level 3

Sertifikasi Manajemen Risiko Level 2 - 2 Risk Management Certification Level 2

Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1 3 - Risk Management Certification Level 1

Wakil Manajer Investasi 3 1 WMI

Internal Auditor QMS (Quality Management System)

- 4 Internal Auditor QMS (Quality Management System)

Meanwhile, the Managerial and Teamwork training held in 2017 included:1. In-house Training: Building Self Commitment. The training is aimed to line managers is focused on education

to build commitment starting from self-leadership, and continued to lead others, and realizing the contributions that can be given to the organization.

2. Leader as Coach The training is aimed to line managers to improve

communication skill with their subordinates.

Knowledge ManagementOptimalisasi penggunaan Knowledge Management (KM) Portal dan aktif di kegiatan sharing masih menjadi program kerja unggulan di tahun 2017. KLIK (Knowledge and Learning for Innovation at KPEI) team sebagai koordinator telah mengevaluasi dan menyempurnakan fitur-fitur KM Portal untuk mempermudah akses KLIKérs dalam menggunakannya.

Sepanjang 2017, rangkaian program yang berhasil dilaksanakan oleh KLIK team dan koordinator CoP antara lain Thanks KLIK It’s Friday, Penyediaan berita KLIK yakni KPEI Newsletter yang diterbitkan setiap triwulan, KLIK Team dan COP Sharing.

Tema utama untuk kegiatan sharing di tahun ini adalah untuk mendukung program “Yuk Nabung Saham” di pasar modal Indonesia, Business Continuity Management System dan juga Awareness atas implementasi ISO 27001:2013.

Knowledge managementOptimizing the use of Knowledge Management (KM) Portal and sharing activity are still the leading work programs in 2017. KLIK (Knowledge and Learning for Innovation at KPEI) team as the coordinator has evaluated and refined KM Portal features to give KLIKérs easier to access.

In 2017, the series of programs held by KLIK team and CoP coordinator included Thanks KLIK It’s Friday, KLIK news provider which is KPEI Newsletter issued quarterly, KLIK Team and COP Sharing.

The main theme for sharing activity this year was to support the “Yuk Nabung Saham” program in Indonesia capital market, Business Continuity Management System and also Awareness on the implementation of ISO 27001:2013.




Kegiatan Internal Customer Satisfaction Survey dan Working Climate Survey 2017Untuk mendapatkan umpan balik dari karyawan guna meningkatkan kualitas Perusahaan, telah dilaksanakan Leadership Survey (LS) dan Internal Customer Satisfaction Survey (ICSS) pada tanggal 11 - 19 Desember 2017.

Hasil survei menunjukkan Leadership Index (LI) KPEI tahun 2017 adalah 3.02 (kategori tinggi). Nilai tersebut mengalami penurunan dibandingkan hasil survei di tahun 2015, yang nilainya adalah 3.06. Leadership Survey dilaksanakan setiap 2 (dua) tahun sekali. Sedangkan nilai Internal Customer Satisfaction Index (ICSI) KPEI tahun 2017 adalah 2.98 (kategori tinggi). Hasil ini mengalami kenaikan dibandingkan hasil survei di tahun 2016, yang nilainya adalah 2.97.

Kedua hasil survei di atas diperoleh dari 125 (seratus dua puluh lima) kuesioner, dengan yang telah mengisi dan selanjutnya dilakukan proses input dan analisis data. Dengan total jumlah karyawan sebanyak 120 orang dan tenaga outsource sebanyak 9 orang, maka survei kali ini diikuti oleh 96,90% karyawan dan tenaga outsource KPEI.

Melihat tingkat partisipasi karyawan yang tinggi, hasil survei diharapkan dapat memberikan gambaran faktual tentang persepsi karyawan terhadap kepemimpinan dan kualitas layanan yang diberikan oleh seluruh divisi KPEI, sehingga hasilnya dapat membantu Perusahaan dalam perencanaan strategi ke depan dan perbaikan kualitas kepemimpinan dan layanan internal Perusahaan.

manajemen KarierSejak tahun 2015, KPEI telah menggunakan pedoman karir serta data penilaian kandidat, diantaranya dengan menggunakan kesesuaian rasio karyawan terhadap posisi dalam proses mutasi, promosi, dan rotasi karyawan.

Beberapa rotasi/promosi yang dijalankan di tahun 2017 adalah sebagai berikut:1. Rotasi dan promosi tingkatan staf : 1 orang2. Rotasi tingkatan kanit : 1 orang3. Rotasi tingkatan kadiv : 3 orang

Di tahun 2017, Perusahaan meninjau dan mengkaji kembali struktur organisasi, dalam rangka menjalankan kepatuhan terhadap regulasi dan standar sistem manajemen perusahaan yang berlaku, memenuhi kebutuhan perencanaan kegiatan perusahaan, harmonisasi dengan SRO lainnya serta adanya rencana perusahaan untuk meningkatkan kompetensi, pengembangan karir dan pengembangan kapasitas organisasi. Hasil kajian akan dirumuskan dalam rancangan struktur organisasi baru dan akan diimplementasikan di tahun 2018, setelah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris dan OJK.

internal customer Satisfaction Survey and Working climate Survey 2017To receive employee feedback in improving the Company’s quality, Leadership Survey (LS) and Internal Customer Satisfaction Survey (ICSS) were executed in December 11-19, 2017.

The survey result showed KPEI’s Leadership Index (LI) in 2017 at 3.02 (high category). It decreased compared to the survey result in 2015, which was at 3.06. Leadership Survey is held every 2 (two) years. While KPEI’s Internal Customer Satisfaction Index (ICSI) in 2017 was 2.98 (high category). The result increased compared to the survey in 2016, which was at 2.97.

Both of the surveys were based on 125 (one hundred) questionnaires, with total employees of 120 people and 9 outsourced manpower, therefore the surveys were participated by 96.90% of KPEI employees and outsourced manpower.

Considering the high level of employee participations, the survey results were expected to give factual illustration on employee perception towards leadership and service quality given by all KPEI divisions, so that the results could help the Company in making strategic planning going forward and improving the Company’s leadership quality and internal service.

career managementSince 2015, KPEI has used career guidelines and candidate assessment such as using the suitability of employee ratio toward position in employee mutation, promotion, and rotation.

The rotation/promotion decisions made in 2017 were as follows:1. Staff rotation and promotion: 1 people2. Unit head rotation: 1 people3. Division head rotation: 3 people

In 2017, the Company reassessed and reviewed organizational structure to comply with regulations and existing standard of company management system, met the need of company activity planning, harmonized with other SRO, as well as the Company’s plan to increase competence, career development, and organization capacity development. The result will be formulated in the new organizational structure and implemented in 2018, after approved by the Board of Commissioners and Indonesia FSA.





JaBatan JUmLah KaRyaWannUmBeR OF emPLOyeeS

POSitiOn

2017 2016

Kepala Divisi 10 10 Division Head

Kepala Unit 22 23 Unit Head

Spesialis 4 2 Specialist

Staf 85 86 Staff

Jumlah Karyawan 121 121 Total Employees

Jumlah Karyawan Berdasarkan JabatanNumber of Employees Based on Position

StatUS KePegaWaian JUmLah KaRyaWannUmBeR OF emPLOyeeS

emPLOyment StatUS

2017 2016

Karyawan 121 121 Employee

Tenaga Outsource 9 12 Outsourced Manpower

Jumlah Karyawan Berdasarkan Status KepegawaianNumber of Employees Based on Employment Status

dukungan Sdm dalam Pemenuhan Sertifikasi iSO 27001:2013Tahun 2017, KPEI telah mendapatkan sertifikasi ISO 27001:2013 atas penerapan Sistem Manajemen Keamanan Informasi pada fungsi manajemen jaringan. Selanjutnya, ruang lingkup ISO 27001 akan diperluas pada seluruh unit dan divisi di Perusahaan di tahun 2018.

demografi Sdm 2017

PendidiKan JUmLah KaRyaWannUmBeR OF emPLOyeeS

edUcatiOn LeveL

2017 2016

S2 30 28 Master Degree

S1 75 75 Bachelor Degree

D3 8 8 Diploma

SLTA 8 9 Senior High School

SLTP - 1 Junior High School

Jumlah Karyawan 121 121 Total Employees

Jumlah Karyawan Berdasarkan PendidikanNumber of Employees Based on Education Level

hR Support in achieving iSO 27001:2013 certificationIn 2017, KPEI received ISO 27001:2013 certification for the implementation of Information Security Management System in network management. Furthermore, the scope of ISO 27001 will be expanded to all units and divisions in the Company in 2018.




Komposisi Karyawan Berdasarkan UsiaEmployee Composition by Age

USia JUmLah KaRyaWannUmBeR OF emPLOyeeS

age

2017 2016

17-25 9 14 17-25

26-30 36 33 26-30

31-35 20 19 31-35

36-40 12 12 36-40

41-45 13 13 41-45

46-50 19 18 46-50

Diatas 50 12 12 Above 50

Jumlah 121 121 Total

UmUmPeran Unit Umum dalam mendukung kegiatan bisnis dan opera-sional Perusahaan, ditunjukkan melalui 3 (tiga) aspek antara lain aspek strategis antara lain Pengadaan, Pengelolaan Aset dan Administratif Rutin. Unit Umum memastikan prasarana dan sa-rana Perusahaan termasuk layanan rumah tangga perkantoran tersedia dan siap digunakan.

Pelaksanaan Pengadaan Barang dan/atau JasaDalam melaksanakan proses pengadaan barang dan/atau jasa, KPEI berpegang teguh pada prinsip transparansi dan akuntabili-tas. Untuk itu, agar proses pengadaan barang dan/atau jasa ser-ta kegiatan administrasi perkantoran berlangsung dengan baik, tertib, lancar serta efisien, KPEI berpedoman pada kebijakan Pengadaan Barang dan atau Jasa dan kebijakan Administrasi Umum.

Pengadaan barang dan jasa di KPEI berdasarkan waktu proses pengerjaan terbagi menjadi 2 (dua) tipe, yaitu :a. Pengadaan Barang dan Jasa Spesifik

Merupakan pengadaan yang bersifat spesifik/teknik dan mempunyai target waktu pengerjaan selama 20 hari yaitu dari mulai proses permohonan pengadaan dijalankan sampai di-terbitkannya Surat Penunjukan Kerjasama atau Pemesanan Pembelian.

b. Pengadaan Barang dan Jasa Non-SpesifikMerupakan pengadaan yang bersifat non-spesifik/rutin/umum dan mempunyai target waktu pengerjaan selama 10 hari yaitu dari mulai proses permohonan pengadaan dijalankan sampai diterbitkannya Surat Penunjukan Kerjasama atau Pemesanan Pembelian.

Rincian nilai pengadaan barang dan/atau jasa spesifik maupun non spesifik KPEI selama tahun 2017 tersaji dalam tabel dibawah ini:

geneRaL aFFaiRSThe role of General Affairs Unit in supporting the Company’s business and operational activities is shown through 3 (three) strategic aspects in Procurement, Asset Management, and Routine Administrative. General Affairs Unit has to ensure the Company’s facilities including office utilities service is available and ready to use.

Procurement of goods and/or ServicesKPEI strictly adheres to the principles of transparency and accountability to the procurement of goods and/or services. Therefore, to ensure proper, orderly, smooth, and efficient goods and/or services procurement process and office administration, KPEI upholds the Procurement of Goods and/or Services Policy and the General Administration Policy.

Procurement of goods and services at KPEI based on the process time is divided into 2 (two) types:a. Specific Procurement of Goods and Services

A specific/technical procurement with a timeframe of 20 days from the initiation of the procurement request process until the issuance of Cooperation Appointment Letter or Purchase Order.

b. Non-Specific Procurement of Goods and ServicesA non-specific/routine/general procurement with a timeframe of 20 days from the initiation of the procurement request process until the issuance of Cooperation Appointment Letter or Purchase Order.

The detailed value of specific and non-specific procurement of goods and/or services of KPEI in 2017 is presented in this following table:





nama BaRang JUmLah (Unit)tOtaL (Unit)

hiBahgRant

LeLangaUctiOn

item

PC 18 - 18 PC

Notebook 5 - 5 Notebook

Hard Disk 20 - 20 Hard Disk

Perangkat Jaringan 8 - 8 Network

Proyektor 1 - 1 Projector

Fingerscan 6 - 6 Fingerscan

Kursi 40 40 - Chair

Lemari es 1 1 - Fridge

Motor Operasional 1 - 1 Operational Motorbike

Jumlah 100 41 59 Total

Pelaksanaan Lelang dan hibahSepanjang 2017, KPEI telah melaksanakan kegiatan lelang dan hibah atas aset yang sudah tidak berfungsi atau sudah tidak di-gunakan sesuai pedoman yang berlaku. Adapun jenis dan jum-lah aset yang dihibahkan maupun dilelang tersaji pada tabel di bawah ini:

JeniS Pengadaan JUmLahtOtaL

Pengadaan yang teRcaPai

achieved PROcURement

ReaLiSaSi PencaPaian (%)

achievement ReaLiZatiOn (%)

niLai inveStaSiinveStment vaLUe

tyPe OF PROcURement

idR (Rp JUta)idR (Rp miLLiOn)

USd ($)USd ($)

Pengadaan Barang dan Jasa Spesifik

126 121 96,03 66.113 330.651 Procurement of Specific Goods & Services

Pengadaan Barang dan Jasa Non- Spesifik

16 15 93,75 667 0 Procurement of Non-Specific Goods &

Services

Jumlah 142 136 66.780 330.651 Total* Seluruh angka menggunakan notasi Indonesia. * All numericals are in Indonesian notations.

Nilai Pengadan Barang dan Jasa Goods and Services Procurement value

Lelang dan HibahAuction and Grant

Pengembangan Sistem general affairDalam rangka memperbaiki, menyempurnakan, dan meningkatkan efisiensi serta efektifitas dalam setiap proses/alur pengadaan barang dan/atau jasa serta pengelolaan aset, pada tahun 2017 Perusahaan telah melakukan pengembangan sistem general affair. Hasil pengembangan ini akan diimplementasikan pada tahun 2018. Adapun modul yang akan disediakan dalam sistem tersebut diantaranya terkait pengadaan, manajemen pemasok, manajemen aset, persediaan, dan hasil laporannya serta daftar inventaris.

auction and grantIn 2017, KPEI held auctions and awarded grants on assets that were no longer functional or used by the Company according to the applicable guidelines. The type and number of assets auctioned and awarded as grants are presented in the following table:

development of general affair SystemIn order to improve, refine, and enhance the effectiveness and efficiency of every process/flow of procurement of goods and/or services and asset management, in 2017 the Company developed the general affair system. The development result will be implemented in 2018. The module which will be provided in the system includes procurement, vendor management, asset management, inventory, report related to them and inventory list.



tahun 2017, divisi teknologi informasi menjalankan berbagai inisiatif dalam mendukung inisiatif fungsi bisnis dan operasional Perusahaan. KPei terus menerus melakukan penyempurnaan serta peningkatan sistem teknologi informasi secara berkesinambungan dalam rangka memenuhi kebutuhan para pengguna jasa, menyesuaikan dengan prinsip-prinsip PFmi-iOScO serta mendukung Perusahaan dalam mencatatkan kinerja terbaik pada setiap tahun pelaporan.

in 2017, the information technology division undertook a range of initiatives to support the company’s business and operational functions. KPei continues to refine and upgrade its information technology system on a continual basis to accommodate users’ needs based on PFmi-iOScO principles, and support the company’s commitment to deliver the best performance every reporting year.

information technologyteKnOLOgi inFORmaSi






Tahun 2017 merupakan tahun kedua implementasi Strategic Business Plan (SBP) 2016-2020. Dalam rangka memastikan tercapainya tujuan pengembangan KPEI, sebagai bagian dari SRO yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa yang cepat, akurat dan andal, di pasar modal Indonesia sepanjang 2017, Divisi Pengembangan Teknologi Informasi (PTI) dan Operasional Teknologi Informasi (OTI) telah menjalankan berbagai inisiatif untuk mendukung program pengembangan pasar modal bersama dengan OJK dan SRO lain serta program pengembangan internal KPEI.

Pertumbuhan ekonomi nasional dan perkembangan pasar modal yang terus bertumbuh dengan dinamis tentu saja memiliki dampak bagi Divisi PTI dan OTI, terutama dalam bentuk diperlukannya penyesuaian kondisi terhadap realisasi beberapa program kerja. Dengan pertimbangan tersebut, sejumlah inisiatif yang mendukung bisnis inti KPEI menjadi prioritas utama untuk dituntaskan.

PencaPaian teKnOLOgi inFORmaSiPada dasarnya, program kerja yang dijalankan oleh Teknologi Informasi (TI) merupakan tindak lanjut terkait pengembangan sistem dari program kerja yang dimiliki oleh fungsi bisnis dan operasional KPEI.

Pada tahun 2017, kegiatan terkait TI yang sangat membutuhkan dukungan serta sumber daya yang besar, diantaranya adalah implementasi dan pengembangan arsitektur teknologi e-CLEARS, relokasi dan live test Data Recovery Center (DRC) serta perluasan implementasi dan sertifikasi ISO 27001.

Untuk kegiatan yang pertama, yakni implementasi arsitektur teknologi e-CLEARS telah dilaksanakan pada triwulan III 2017. Sedangkan kegiatan relokasi DRC dilakukan, karena aktivitas operasional KPEI sangat bergantung pada sistem operasi berbasis TI yang andal dan bebas gangguan, baik dari sisi perangkat keras, perangkat lunak, maupun fungsi pendukung lainnya. Fungsi pendukung dimaksud mencakup sistem pendukung, kualitas bangunan, lokasi bangungan, pasokan energi listrik sistem back-up maupun lainnya. Hal ini diperlukan apabila terdapat gangguan terhadap sistem utama KPEI yang berpotensi menimbulkan kerugian yang sangat besar, sehingga bisa mempengaruhi keberlangsungan usaha Perusahaan.

Sementara untuk DRC, telah dilakukan live-test pada Semester II. Tahapan selanjutnya adalah pemindahan DRC yang akan ditetapkan setelah rangkaian live test berikutnya berjalan sesuai target dan evaluasi yang dilakukan menunjukkan seluruh persyaratan terkait, telah dipenuhi.

The year of 2017 marked the second year of Strategic Business Plan (SBP) 2016-2020 implementation. To ensure that KPEI achieves its purpose of development as a part of responsible SRO to provide fast, accurate, and reliable clearing and guarantee of securities exchange transaction settlement, the Information Technology Development (PTI) and Information Technology Operations (OTI) Divisions launched a number of initiatives in 2017 to support capital market development programs together with the Indonesia FSA and other SROs, including KPEI’s internal development programs.

Rapid economic growth and dynamic capital market development certainly had an impact on the working of PTI and OTI Divisions, especially with adjustments needed to be made to the implementation of several work programs. With this consideration in mind, a number of initiatives to support KPEI’s core business were set to be the main priorities.

achievement OF inFORmatiOn technOLOgyEssentially, the Information Technology (IT) work programs are a follow-up to the system development of work programs maintained by KPEI’s business and operational functions.

In 2017, some of the IT activities required a great deal of support and resources, including implementation and development of e-CLEARS technology architecture, relocation and live test of Data Recovery Center (DRC), also upscaling of ISO 27001 implementation and certification.

The first activity which is implementation of e-CLEARS technology architecture has been implemented in Quarter III of 2017. Meanwhile, the DRC was relocated to accommodate KPEI’s operational activities, which rely heavily on reliable and uninterruptible IT based operating system, in terms of hardware, software, and other supporting functions. The supporting functions here include supporting system, quality of building, location of building, backup system power supply, etc. These are needed in case of a disruption to KPEI’s core system, which potentially leads to significant losses and detrimental impacts on business continuity.

Besides, the DRC was live-tested in Semester II. The next stage is moving the DRC after the following series of live-tests are completed based on target and the evaluation made shows that all the relevant requirements have been met.

information technologyteKnOLOgi inFORmaSi



Sementara untuk implementasi dan sertifikasi ISO 27001, KPEI memperluas ruang lingkupnya menjadi seluruh unit dan divisi di Perusahaan, yang sebelumnya hanya fokus pada fungsi manajemen jaringan, yang telah mendapatkan sertifikasi ISO 27001:2013 di bulan April 2017. Dalam ragka persiapan ISO 27001 tersebut, KPEI telah menjalankan: a. Persiapan implementasi, dimulai dengan kick off project,

melakukan review, pengkinian data dan pembuatan dokumen serta formulir yang diperlukan;

b. Implementasi dengan melaksanakan beberapa kegiatan: i. Melakukan penerapan kegiatan Sistem Manajemen

Keamanan Informasi berdasarkan Klausul dan Annex ISO 27001:2013 di seluruh Unit dan Divisi;

ii. Memastikan kesesuaian implementasi dengan kebijakan, prosedur dan evidence yang dibutuhkan berdasarkan Klausul dan Annex di ISO 27001:2013;

iii. Memastikan evidence yang dibutuhkan tersedia;iv. Melakukan simulasi audit yang dilakukan oleh konsultan

pendamping;v. Melakukan audit yang dilakukan oleh auditor internal dan

information security specialist.

Rencananya, di triwulan II 2018, akan dilakukan pre assesment dan assesment ISO 27001:2013 oleh auditor dari badan sertifikasi.

KeBiJaKan dan ReaLiSaSi PeLatihan di Bidang itDalam rangka mendukung pelaksanaan program kerja Perusahaan, seluruh karyawan diberikan berbagai pembekalan program pengembangan kompetensi, salah satunya adalah melalui program pelatihan baik di lingkup TI atau lingkup bisnis.

Jenis pelatihan bagi karyawan di Divisi TI tersebut bervariasi, baik berupa kemampuan operasional, sistem maupun programming. Beberapa diantaranya merupakan program pelatihan tersertifikasi, baik berstandar nasional maupun internasional. Dalam rangka meningkatkan kompetensi karyawan TI, KPEI mewajibkan pemenuhan keikutsertaan karyawan pada sejumlah program pelatihan standar yang telah ditetapkan.

As for ISO 27001 implementation and certification, KPEI has broadened the scope to include all units and division of the Company. Previously, the focus was only on the network management function, which obtained ISO 27001:2013 certification in April 2017. To prepare for the certification, KPEI has carried out: a. Preparation for implementation, initiated with project kick-off,

review, data update, and drafting of required documents and forms;

b. Implementation by undertaking a number of activities: i. Adopting the Information Security Management System

based on the Clause and Annex to ISO 27001:2013 in all Unit and Division;

ii. Ensuring that the implementation is in line with the policy, procedure, and evidence required by the Clause and Annex to ISO 27001:2013;

iii. Ensuring that the required evidence is available;iv. Having an audit simulation carried out by the counseling

consultant;v. Having an audit conducted by the internal auditor and

information security specialist.

Pre-assessment and assessment of ISO 27001:2013 are planned to be conducted in Quarter II of 2018 by auditors from the certification agency.

it POLicy and tRaining ReaLiZatiOn

In order to support the implementation of the Company’s programs, all employee are provided with competency building programs, including IT and business training courses.

The types of training for employees of IT Division may vary, including operational, system, and programming skills. Some of them are national and international standard certified training programs. To improve IT member competencies, KPEI obligated to fulfill the participation off employee on a number of predetermined standard training programs.





dinamisnya pertumbuhan pasar modal di indonesia, membuat KPei secara berkala melakukan pembaharuan atas segala aturan terkait kliring dan penyelesaian, penjaminan serta keanggotaan dan partisipan yang menggunakan layanan KPei, merealisasikan program pelatihan dan melaksanakan survei kepuasan anggota Kliring untuk meningkatkan kualitas layanan.

the dynamic growth of indonesia capital market encourages KPei to regularly update its regulations on clearing and settlement, guarantee, as well as membership and participants of KPei’s services, to implement training programs, and to carry out clearing member satisfaction surveys in order to improve its service quality.

Legal and membershiphUKUm dan KeangOtaan




Sesuai kewenangan yang diberikan oleh OJK, KPEI melalui Divisi Hukum dan Keanggotaan (HKE) kembali menyusun peraturan-peraturan terkait dengan kegiatan kliring dan penyelesaian, penjaminan penyelesaian transaksi bursa serta yang mengatur tentang keanggotaan. Disamping penyusunan peraturan, Divisi HKE juga memastikan bahwa Perusahaan telah memenuhi kesesuaian terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku seperti kelengkapan dokumentasi akta perusahaan, anggaran dasar, surat edaran, penyampaian pendapat hukum dan perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga.

Selain membuat dan mensosialisasikan peraturan-peraturan tersebut, Divisi HKE juga bertugas melakukan verifikasi dokumen milik AK dan pengguna jasa lain sebagai pihak yang menggunakan layanan KPEI, membantu pengelolaan administrasi keanggotaan dan memastikan kepatuhan dari seluruh AK terhadap aturan dan tata cara KPEI.

hUKUmPenerbitan Surat edaran, Pendapat hukum, dan Perjanjian Kerja SamaSepanjang 2017, KPEI mengeluarkan Surat Edaran sebagai berikut:1. Surat Edaran No. SE-001/KPEI/DIR/0217 tentang Hari Libur

Bursa terkait Pilkada Serentak 2017 tanggal 13 Februari 20172. Surat Edaran No. SE-002/KPEI/DIR/0517 tentang Perubahan

Jam Kerja Selama Bulan Suci Ramadhan 1438 H tanggal 22 Mei 2017;

3. Surat Edaran No. SE-003/KPEI/DIR/0517 tentang Perubahan Jam Piket Selama Bulan Suci Ramadhan 1438 H tanggal 22 Mei 2017;

4. Surat Edaran No. SE-004/KPEI/DIR/0917 tentang Pembahasan Biaya Layanan Jasa Kliring di Sistem Electronic Trading Platform tanggal 5 September 2017.

Sementara pendapat hukum yang diterbitkan guna mendukung kegiatan operasional dan non-operasional KPEI di tahun 2017 sebanyak 52 (lima puluh dua) pendapat hukum, dan dokumen perjanjian kerja sama antara KPEI dengan pihak eksternal yang telah dibuat sejumlah 106 (seratus enam) dokumen.

In line with the authority given by the Indonesia FSA, KPEI through the Legal and Membership Division drafted regulations on clearing and guarantee of securities exchange transaction settlement, as well as regulations related to membership. Furthermore, Legal and Membership Division also ensured the Company had complied with prevailing laws and regulations, such as full documentation of the Company’s deed, articles of association, circular letters, legal opinions, and agreements with third parties.

In addition to drafting and socializing the regulations, Legal and Membership Division was also responsible to verify document of Clearing Members (CM) and other participants who use KPEI services, to help managing membership administration, and ensuring the compliance of all CM with KPEI’s regulations and procedures.

LegaLissuance of circular Letter, Legal Opinion, and agreementThroughout 2017, KPEI issued the following Circular Letters:1. Circular Letter No. SE-001/KPEI/DIR/0217 on Exchange

Holidays related to the 2017 Simultaneous Regional Elections dated February 13, 2017;

2. Circular Letter No. SE-002/KPEI/DIR/0517 on the Change of Working Hours during the Holy Month of Ramadhan 1438 H dated May 22, 2017;

3. Circular Letter No. SE-003/KPEI/DIR/0517 on the Change of Shift Hours during the Holy Month of Ramadhan 1438 H dated May 22, 2017;

4. Circular Letter No. SE 004/KPEI/DIR/0917 on the Discussion of Clearing Fee in the Electronic Trading Platform System dated September 5, 2017.

Meanwhile, 52 (fifty-two) legal opinions were issued to support KPEI’s operational and non-operational activities in 2017, as well as 106 (one hundred and six) agreements were made between KPEI and external parties.





mateRitOPicS

JUmLah PeLaKSanaannUmBeR OF activitieS

JUmLah aK/PaRtiSiPan LainnUmBeR OF cms/OtheR

PaRticiPantS

JUmLah PeSeRtatOtaL PaRticiPantS

tOPicS

Kliring & Penyelesaian Ekuiti 4 16 26 Clearing & Settlement of Equity

KPEI New Risk Management 5 30 44 KPEI New Risk Management

Kliring dan Penyelesaian KBIE 3 20 27 Clearing & Settlement of Index Future

Pinjam Meminjam Efek 3 22 28 Securities Borrowing and Lending

Institutional Delivery of Equity 3 22 30 Institutional Delivery of Equity

Jumlah 18 110 155 Total

Pelatihan Reguler Regular Training

JUdUL PeRatURan tanggaL date

titLeS OF RegULatiOnS

Peraturan No. III-3 tentang Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Kontrak Berjangka Surat Utang Negara

26 April April 2017 Regulation No. III-3 on Clearing and Guarantee of Settlement of Indonesia Government Bond

Futures Transactions

Peraturan Keanggotaan Kliring Obligasi Negara Ritel di Electronic Trading Platform

26 Mei May 2017 Regulation on Membership of Retail Government Bonds Clearing in Electronic

Trading Platform

Peraturan Kliring Perdagangan Obligasi Negara Ritel di Electronic Trading Platform

26 Mei May 2017 Regulation on Clearing of Retail Government Bonds Trading in Electronic Trading Platform

Penerbitan Peraturan dan Penyusunan Kajian Peraturan Issuance of Regulation and Drafting of Regulation Review

Penyusunan Kajian hukum Tidak ada Kajian Hukum yang dilakukan selama tahun 2017.

KeanggOtaan dan KePatUhan Pelaksanaan Pelatihan dan SosialisasiSebagai bentuk komitmen Perusahaan dalam upaya meningkatkan pemahaman AK terhadap operasional sistem serta pengenalan terhadap produk dan jasa layanan baru KPEI, divisi ini terus menyelenggarakan pelatihan reguler dan sosialisasi kepada AK dan partisipan lain. Pelaksanaan pelatihan reguler tersebut dilakukan secara rutin dengan berbagai topik pembahasan dan sudah terjadwal untuk periode 1 (satu) tahun. Disamping pelatihan reguler, KPEI juga mengakomodir permintaan pelatihan khusus dari AK.

Sepanjang 2017, KPEI mengadakan 18 (delapan belas) kali pelatihan reguler, 6 (enam) kali pelatihan on request dan 5 (lima) kali kegiatan sosialisasi. Jumlah peserta yang mengikuti kedua jenis pelatihan tersebut sebanyak 186 (seratus delapan puluh enam) peserta.

Data pelatihan dan sosialisasi selengkapnya tersaji dalam tabel di bawah ini:

Legal Review drafting No Legal Review in 2017.

memBeRShiP and cOmPLiance implementation of training and SocializationAs an implementation of the Company’s commitment in increasing understanding of CM about system operations as well as introducing new KPEI’s products and services, this division continued to provide regular training and socialization for CM and other participants. The training was held regularly to address various topics and scheduled for 1 (one) year period. Besides regular training, KPEI also accommodated on request training proposed by CM.

Throughout 2017, KPEI provided 18 (eighteen) regular trainings, 6 (six) on-request trainings, and 5 (five) socialization activities. The number of participants for the trainings were 186 (one hundred and eighty six).

The detailed training and socialization data is presented in the table below:




mateRi JUmLah PeLaKSanaannUmBeR OF activitieS

JUmLah aKnUmBeR OF cm

JUmLah PeSeRtatOtaL PaRticiPantS

tOPicS

Trading Limit 1 1 2 Trading Limit

Kliring & Penyelesaian Ekuiti 4 4 25 Clearing & Settlement of Equity

Mekanisme Kliring Electronic Trading Platform pada Sistem e-BOCS

1 1 4 Electronic Trading Platform (ETP) Clearing Mechanism

on e-BOCS System

Jumlah 6 6 31 Total

Pelatihan On Request on Request Training

Customer Satisfaction Survey 2017Dalam rangka menerapkan nilai inti Perusahaan yakni Customer Focus dan Achievement of Excellence serta untuk memenuhi ketentuan Pedoman Mutu Sistem Manajemen Mutu ISO 9001, Perusahaan secara berkala melakukan kegiatan Survei Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction Survey/CSS). Kegiatan CSS dilakukan untuk mengetahui pandangan dan penilaian AK terhadap layanan KPEI serta sebagai upaya meningkatkan kualitas layanan jasa kliring dan penjaminan kepada AK.

Jumlah keseluruhan responden yang mengikuti CSS 2017 adalah 105 (seratus lima) AK Aktif.

Rincian hasil CSS selengkapnya adalah sebagai berikut:a. Tingkat Kepuasan AK untuk kategori pernyataan terkait

Pelayanan Petugas Operasional Kliring dan Penyelesaian, Proses Kliring dan Penyelesaian, Pinjam Meminjam Efek, Manajemen Risiko, Pengelolaan Agunan, Sistem Teknologi Informasi, Hukum dan Keanggotaan, Website dan Customer Care KPEI diperoleh skor total sebesar 79.19% atau 3.96 dari skala 5.

b. Tingkat Kepuasan AK untuk kategori pernyataan Layanan KPEI Secara Umum, diperoleh skor total sebesar 80.39% atau 4.02 dari skala 5.

customer Satisfaction Survey 2017In order to implement the Company’s core values of Customer Focus and Achievement of Excellence as well as to meet the requirements of the Quality Management System Standard of ISO 9001, the Company periodically conducts a Customer Satisfaction Survey (CSS). CSS is carried out to learn the perspectives and views of CM on KPEI’s services in order to improve the Company’s quality of clearing and guarantee services to CM.

There were 105 (one hundred and five) Active CM participating in CSS 2017.

The detailed CSS results were as follows:a. The Satisfaction Level of CM for the category related to Service

of Clearing and Settlement Operational Officers, Clearing and Settlement Process, Securities Borrowing & Lending, Risk Management, Collateral Management, Information Technology System, Legal and Membership, KPEI Website and Customer Care was 79.19% or 3.96 in the scale of 1-5.

b. The Satisfaction Level of CM for the category of General KPEI Services was 80.39% or 4.02 in the scale of 1-5.

mateRi tanggaL PeLaKSanaandate

tOPicS

Hands on Enhancement Architecture e-CLEARS 11-13 Januari January 2017 Hands on Enhancement Architecture e-CLEARS

Mekanisme Kliring ETP pada Sistem e-BOCS 29 Maret March 2017 ETP Clearing Mechanism on e-BOCS System

Kliring Transaksi Obligasi 2 Mei May 2017 Clearing of Bond Transaction

FGD Implementasi Operasional Enhancement Archi-tecture e-CLEARS

5 Juni June 2017 FGD Enhancement Architecture e-CLEARS EAE Operational Implementation

Perluasan Peran Bank Kustodian dalam Proses Penyelesaian Transaksi Bursa

30 Agustus August 2017 Expansion of Custodian Bank’s Role in the Process of Securities Exchange Transaction Settlement

Sosialisasi AK dan Partisipan Socialization for CMs and Participant





Pengawasan Kepatuhan anggota KliringKPEI melaksanakan kegiatan pencatatan dan review atas data dan/atau informasi milik AK, baik yang diterima dari internal maupun eksternal KPEI (OJK, BEI, KSEI, dan sebagainya). Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui seluruh profil AK terkait kepatuhannya dalam melaksanakan kewajibannya sesuai Peraturan OJK, Peraturan BEI, Peraturan KPEI, Peraturan KSEI, dan peraturan lain terkait aktivitas operasional AK.

Dalam menjalankan fungsi kepatuhan tersebut, sepanjang 2017, KPEI telah menerbitkan 13 (tiga belas) surat reminder kepada AK atas keterlambatan pemenuhan kewajiban penyelesaian transaksi bursa.

Pengelolaan administrasi KeanggotaanUnit ini sangat mengenal baik profil masing-masing AK, mengingat sudah menjadi tugas sehari-harinya untuk selalu mendapatkan informasi profil AK terkini, melakukan rekonsiliasi data keanggotaan, menerbitkan pincode untuk akses ke sistem KPEI bahkan melakukan registrasi keanggotaan bagi Anggota Bursa yang akan menjadi AK.

Setiap Anggota Bursa yang ingin mendapatkan layanan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa, harus memenuhi seluruh persyaratan yang telah disediakan di website Perusahaan dan disampaikan kepada KPEI. Per akhir 2017, tercatat 105 (seratus lima) AK aktif dan 3 (tiga) AK suspend.

compliance monitoring of clearing membersKPEI records and reviews CM’s information and/or data, whether from internal or external sources (Indonesia FSA, IDX, KSEI, etc.). The purpose is to learn about the CM’s overall profile in terms of their compliance level to the regulations of the Indonesia FSA, IDX, KPEI, KSEI, and other regulations on CM operational activities.

In order to serve the compliance function, KPEI issued 13 (thirteen) reminders in 2017 to CM for their delayed fulfillment of securities exchange transaction settlement obligation.

membership administration managementThis unit has a good understanding on every CM profile, as their daily tasks are to update the CM profile, reconcile membership data, issue pincode to access the KPEI system, and even to register any Exchange Members who are potential CM.

Every Exchange Member who wants to obtain clearing and guarantee of securities exchange transaction settlement services must meet all requirements stated in the Company’s website and submit them to KPEI. By the end of 2017, there were 105 (one hundred and five) active CM and 3 (three) suspended CM.



Kegiatan perencanaan, penyusunan, pengelolaan, dan pelaksanaan serta evaluasi agenda pengembangan tahunan yang dikoordinasikan melalui divisi Riset dan Pengembangan Bisnis dalam rangka mendukung pengembangan fungsi-fungsi terkait tugas kliring dan penjaminan, membuat KPei terus mencatatkan kinerja operasional yang menjanjikan. KPei bersama dengan SRO lain memastikan pekembangan pasar modal indonesia memiliki kredibilitas tinggi di kawasan.

the planning, drafting, management, execution, and evaluation of annual development agenda coordinated by the Research and development division to support the development of clearing-and-guarantee-related functions have brought continuous records of promising operational performance for KPei. together with other SROs, KPei is working to ensure that the indonesia capital market development has high credibility in the region.

Research and developmentRiSet dan PengemBangan BiSniS






Divisi Riset dan Pengembangan Bisnis (RPB) bertugas merumuskan dan mengelola perencanaan strategis serta implementasinya melalui berbagai inisiatif. Kegiatan yang dilakukan antara lain berupa penyusunan strategi bisnis Perusahaan, kajian bisnis, serta pengelolaan inisiatif pengembangan bisnis dan implementasinya dalam berbagai proyek pengembangan. Disamping itu, divisi ini secara berkala juga melakukan evaluasi jalannya proyek pengembangan yang telah dicanangkan.

Penyusunan strategi bisnis Perusahaan dan pengelolaannya dilaksanakan dengan mengacu pada konsep Balanced Scorecard (BSC). Adapun implementasi strategi dalam bentuk inisiatif-inisiatif proyek, mengacu pada best practices yang tertuang dalam Project Management Body of Knowledge dari Project Management Institute.

PeRUmUSan StRategi PeRUSahaan Dalam rangka mencapai tujuan strategis Perusahaan yang ditetapkan dalam Strategic Business Plan (SBP) 2016-2020, Divisi RPB secara rutin melakukan kegiatan planning session untuk menyusun agenda pengembangan tahunan. SBP 2016-2020 dibuat sebagai pedoman dan arah strategis dalam rangka mengembangkan dan memperkokoh posisi dan peran Perusahaan di pasar modal Indonesia sesuai visi dan misinya. Penyusunan SBP ini dilakukan melalui proses bottom up contribution dengan proses alignment baik secara vertical maupun horizontal.

KaJian BiSniSSepanjang 2017 telah dilakukan berbagai kajian sebagai berikut:1. Spesifikasi Bisnis Integrasi Collateral Management System

Adanya perubahan regulasi di industri keuangan global menuntut perkembangan peran Central Counterparty (CCP) yang semakin luas, dalam mengelola berbagai jenis produk dan pasar yang beragam baik dalam bursa maupun di luar bursa/OTC juga jenis pelaku. Hal ini menimbulkan risiko yang berbeda-beda dan mengharuskan risiko-risiko tersebut diimbangi dengan collateral management yang kuat. Kajian ini menghasilkan konsep untuk membangun sistem collateral management yang efisien dan terintegrasi untuk semua produk, pasar, serta collateral allocation.

2. Studi Layanan Sentralisasi Kliring Over-The-Counter (OTC) Sesuai mandat G-20 Summit di Pittsburg tahun 2009, negara-negara yang tergabung dalam G-20 membentuk komitmen terhadap semua kontrak derivatif agar memiliki standar yaitu ditransaksikan di bursa efek melalui electronic trading platform, dikliringkan melalui CCP dan dilaporkan melalui trade repository. Bahasan dalam kajian ini meliputi kondisi pasar OTC Derivatif, implementasi CCP di negara lain, rekomendasi pengaturan dan tantangannya, konsep

The Research and Development (R&D) Division, assumes a role of formulating and managing strategic plans and their implementation through various initiatives. Its activities included developing the Company’s business strategies, performing business analyses, and managing business development initiatives and their implementation into various projects. Moreover, this division regularly evaluated the progress of development projects planned.

The Company’s business strategy is developed and managed based on the Balanced Scorecard concept. It is implemented into project initiatives, by referring to the best practices set out in the Project Management Body of Knowledge issued by the Project Management Institute.

cORPORate StRategy FORmULatiOn In order to achieve the Company’s strategic goals set in the Strategic Business Plan (SBP) 2016-2020, the R&D Division routinely held planning sessions in 2017 to develop the annual development agenda. The SBP 2016-2020 was made as guideline and strategic direction to develop and strengthen the Company’s position and role in the Indonesia capital market, according to its vision and mission. The SBP was formulated through a bottom up contribution process with both vertical and horizontal alignments.

BUSineSS RevieWThroughout 2017, there were several reviews as mentioned below:1. Business Specification of Collateral Management System

IntegrationThe changes of regulations in global financial industry required a wider role of Central Counterparty (CCP) in managing different products and markets, both inside and outside of exchange/OTC as well as type of participants. This condition rose different risks and required strong collateral management to balance such risks. The review resulted in a concept to build an efficient and integrated collateral management system for all products, markets, as well as collateral allocation.

2. Study of Centralized Clearing of Over-The-Counter (OTC) According to the mandate of G-20 Summit in Pittsburg in 2009, members of G-20 committed to standardize all derivative contracts by trading them in the stock exchange via electronic trading platform, clearing them through CCP and reporting them through trade repository. Discussions in this review covered the condition of OTC derivative markets, CCP implementation in other countries, recommendation of regulation and challenges, business concept and

Research and developmentRiSet dan PengemBangan BiSniS



bisnis dan tahapan implementasi, aspek legal, assesment kemampuan dan roadmap KPEI sebagai CCP OTC Derivatif.

3. Koneksi CCP ke Bank SentralMeningkatnya peran CCP dalam melakukan fungsinya memiliki beberapa risiko yang harus dimitigasi, yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko kustodian dan investasi, risiko operasional, risiko legal, serta risiko bisnis secara umum. Dalam kajian ini membahas hubungan antara CCP dan bank sentral dalam rangka mitigasi risiko yang dihadapi CCP dan implementasi koneksi CCP dengan bank sentral pada beberapa negara.

PengeLOLaan iniSiatiF PROyeK PengemBanganDalam rangka mendukung pelaksanaan fungsi perencanaan strategis dan manajemen proyek, Divisi RPB telah melakukan aktivitas pengembangan sistem sebagai berikut:1. Implementasi Sistem Program Manajemen

Sistem yang menyediakan tools untuk mengelola inisiatif baik project, non project, dan rutin yang saling terkait, yang memerlukan pengelolaan tersendiri, sehingga lebih efektif untuk mencapai tujuan strategis Perusahaan.

2. Sistem Kolaborasi Proyek Antar SROSistem yang menyediakan tools komunikasi dan mengkolaborasi inisiatif-inisiatif milik OJK dan SRO, khususnya inisiatif yang koordinator pelaksanaanya berada di KPEI serta kegiatan Working Group. Sistem ini akan menyimpan perkembangan pelaksanaan inisiatif yang dapat diakses oleh seluruh tim yang terlibat. Sehingga setiap pencapaian dan tindak lanjut pelaksanaan inisiatif dapat diketahui serta menjadi dasar penyelesaian kegiatan selanjutnya.

3. Implementasi Cost Project ManagementMerupakan inisiatif kegiatan dan penyiapan tools yang digunakan untuk mencatat anggaran dan penggunaan anggaran inisiatif-inisiatif proyek yang dikelola selama tahun berjalan. Informasi ini akan memudahkan anggota tim khususnya Project Manager dalam menganalisis pencapaian inisiatif proyek dan pemenuhan anggarannya.

SOSiaLiSaSi StRategi PeRUSahaanKPEI melakukan kegiatan sosialisasi strategi Perusahaan 2017 kepada seluruh karyawan KPEI dengan tujuan:a. Memberikan pemahaman mengenai tema dan rencana

strategi Perusahaan;b. Meningkatkan pemahaman dan penggunaan sistem task

management, sistem BSC, dan pengukuran kinerja melalui key performance indicator (KPI);

c. Mendorong seluruh karyawan berkontribusi dan menyesuaikan perencanaannya dengan tuntutan, dampak, risiko, dan alokasi sumber daya di masing-masing divisi atau unit.

implementation stages, legal aspects, assessment of capability and roadmap of KPEI as the OTC Derivative CCP.

3. CCP Connection to the Central BankThe increase in CCP role in performing its function came with several risks that must be mitigated: credit risk, liquidity risk, custodian and investment risk, operational risk, legal risk, and business risk in general. This review discussed the relationship between CCP and central bank in mitigating risks faced by CCP and the implementation of CCP connection with central banks in several countries.

management OF deveLOPment PROJect initiativeSTo support the implementation of strategic planning and project management function, the R&D Division performed development activities as follows:1. Management Program Implementation

Providing tools that could manage either project, non-project, and routine initiatives which are related and requires separately management, so it become more effective in achieving the Company’s strategic objectives.

2. SRO Project Collaboration SystemProviding communication tools and collaborate on the initiatives of Indonesia FSA and SRO, especially initiatives were coordinated by KPEI. and Working Group activities. The system will keep the progress of initiative which can be accessed by all team. Therefore, every achievement and follow-up of the initiative is known and become a basis for further activity.

3. Cost Project Management ImplementationIt is an initiative of activity and preparation of tools used to record the project initiatives budget and its realization in the current year. The information will ease team members especially Project Manager to analyze the achievement of project initiatives and budget realization.

cOmPany’S StRategy SOciaLiZatiOn KPEI socialized the Company’s strategy in 2017 to all employees for these purposes:a. Giving an understanding of the Company’s strategic plan and

theme;b. Increasing the knowledge and application of task management

system, BSC system, and performance assessment using key performance indicator (KPI);

c. Encouraging all employees to contribute and adjust their planning to the needs, impact, risks, and resource allocation in each division or unit.


Strategi Bisnis Business Strategy


Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

corporate governance

tata KeLOLa PeRUSahaan



haSiL PeniLaian PRaKtiK gcg KPei 2017 2017 KPei gcg PRactice aSSeSSment ScORe

88,65%

Sangat BaiKKategORi categORy

eXceLLent





Tata Kelola Perusahaan atau Corporate Governance (CG) merupakan suatu sistem yang dirancang untuk mengarahkan pengelolaan perusahaan secara profesional dalam jangka panjang, juga dalam upaya mengoptimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan sehingga kesinambungan bisnis perusahaan dapat terus dipertahankan.

Mengingat pentingnya CG, penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) menjadi perangkat vital bagi KPEI untuk menjaga kesinambungan bisnis dan operasional Perusahaan.

Sejalan dengan komitmen KPEI dalam menerapkan GCG secara konsisten dan berkesinambungan, peningkatan kualitas CG juga terus diupayakan sehingga seluruh bisnis dan operasional KPEI dapat berjalan sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing secara lebih baik. KPEI perlu menetapkan kerangka kerja penerapan GCG yang sesuai dengan prinsip-prinsip GCG di atas.

Kerangka penerapan GCG KPEI antara lain organ utama yang dibantu organ-organ pendukung seperti komite audit yang membantu tugas Dewan Komisaris; komite-komite lainnya yang dibentuk berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan yang bertugas untuk membantu tugas Direksi dalam menjalankan fungsi KPEI sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan; Sekretaris Perusahaan dan Internal Audit.

Corporate Governance (CG) is a system designed to build the long term professional Company’s management as well as to optimize the Company’s values for shareholder and stakeholders, so that the Company’s business sustainability can be maintained.

Considering the importance of CG, the implementation of Good Corporate Governance (GCG) is vital for the maintenance of KPEI’s business sustainability and Company’s operational activities.

In line with its commitment to apply GCG consistently, KPEI continuously attempts to improve GCG quality in order to ensure that all of its business and operational can perform better according to their respective duties and functions. Therefore, KPEI needs to establish GCG implementation framework based on the GCG principles.

KPEI’s GCG implementation framework consists of among others the main organs, helped by supporting organs such as the audit committee that helps Board of Commissioners in performing its tasks; other committees created according to Indonesia FSA Regulation that helps the Board of Directors in running KPEI as a Clearing and Guarantee Institution; Corporate Secretary, and Internal Audit.

KPei berkomitmen penuh untuk senantiasa meningkatkan kualitas penerapan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Oleh karenanya, pada tahun 2017, KPei meresmikan pemberlakuan Pedoman Perilaku dan Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran. Pemberlakuan dua pedoman tersebut ditujukan untuk meningkatkan kualitas implementasi prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, kewajaran dan kesetaraan sebagai bagian pilar-pilar prinsip gcg.KPei is fully committed to continuously improve the quality of its good corporate governance practices. therefore, in 2017, KPei has introduced the code of conduct and guideline for the Whistleblowing System. the two guidelines are aimed at improving the implementation quality of transparency, accountability, responsibility, independency, and fairness principles as the pillars of gcg.



transparansitransparency

akuntabilitasaccountability

ResponsibilitasResponsibility

independenindependence

Kewajaran dan Kesetaraan

Fairness

Prinsip Corporate Governance (cg)corporate governance Principles

RUPSgmS

Organ Utamamain Organs

dewan KomisarisBoard of commissioners

direksiBoard of directors

Komite dewan Komisaris Board of commissioner

committee

Organ PendukungSupporting Organs

Komite direksi Board of directors committee

audit internalinternal audit

Sekretaris Perusahaan corporate Secretary

Selanjutnya, agar organ utama, organ pendukung, dan karyawan Perusahaan dapat bersinergi satu sama lain, maka setiap entitas yang terlibat dalam pengelolaan bisnis Perusahaan dibekali dengan pedoman, piagam kerja, dan kebijakan manajemen serta prosedur operasional sebagai acuan baku dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Perusahaan juga akan menerbitkan laporan-laporan sebagai bentuk akuntabilitasnya kepada pemangku kepentingan.

Hingga akhir 2017, KPEI telah memiliki Pedoman CG, Pedoman Perilaku, Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran, 7 (tujuh) Piagam Kerja dan 33 (tiga puluh tiga) Kebijakan Manajemen. Berikut daftar Pedoman, Piagam Kerja dan Kebijakan Manajemen KPEI antara lain:

Furthermore, in order to ensure the synergy between the main organs, supporting organs, and the Company’s employees, every entity involved in the Company’s business management needs to be provided with guidelines, charters, management policies, and operational procedures as the standard references in performing their duties and functions. KPEI will also publish reports to show its accountability to stakeholders.

By the end of 2017, KPEI has issued CG Guideline, Code of Conduct, Guideline for the Whistleblowing System, 7 (seven) Charters, and 33 (thirty-three) Management Policies. Below are the list of Guidelines, Charters, and Management Policies of KPEI:





PeniLaian ataS PRaKtiK tata KeLOLa PeRUSahaanPada 2017, KPEI kembali melakukan penilaian kualitas penerapan praktik GCG, yang hasilnya baru diperoleh pada awal tahun 2018. Berbeda dengan sebelumnya, pada penilaian kali ini, KPEI menggunakan konsultan independen yang kompeten dalam melaksanakan penilaian implementasi GCG dan hasilnya dituangkan dalam “Laporan Penilaian Implementasi Penerapan Tata Kelola PT KPEI”.

Instrumen penilaian disusun berdasarkan Association of South East Asia Nations (ASEAN) CG Scorecard yang diturunkan dari Organization for Economic Co-operation and Development

Daftar Pedoman, Piagam Kerja dan Kebijakan Manajemen List of Guidelines, Charters and Management Policies

1. Pedoman GCG GCG Guidelines

2. Pedoman Perilaku Code of Conduct

3. Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran

Whistleblowing System

4. Piagam Direksi Board of Directors Charter

5. Piagam Dewan Komisaris Board of Commissioners Charter

6. Piagam Komite Audit Audit Committee Charter

7. Piagam Komite Kebijakan Kredit dan pengendalian Risiko

Credit Policy and Risk Management Committee Charter

8. Piagam Komite Haircut Haircut Committee Charter

9. Piagam Audit Internal Internal Audit Charter

10. Piagam Komite Investasi Investment Committee Charter

11. Kebijakan Hubungan Keluar dan Identitas Perusahaan

Inter-Relations and Company Identity Policy

12. Kebijakan Corporate Social Responsibility

Corporate Social Responsibilty Policy

13. Kebijakan Manajemen Proyek Project Management Policy

14. Kebijakan Pengembangan Sistem

System Development Policy

15. Kebijakan Kesekretariatan Secretarial Policy

16. Kebijakan Pusat Data Data Centre Policy

17. Kebijakan Database Database Policy

18. Kebijakan Pengelolaan Data User

User Data Management Policy

19. Kebijakan Jaringan Komputer Computer Network Policy

20. Kebijakan Umum (Teknologi Informasi)

General Policy (Information Technology)

21. Kebijakan Jaringan Wireless Wireless Network Policy

22. Kebijakan Password Password Policy

23. Kebijakan Sumber Daya Manusia

Human Resources Policy

24. Kebijakan Pengembangan dan Organisasi Budaya Kerja

Organization and Work Culture Development Policy

25. Kebijakan Pengelolaan Aset Tetap

Fixed Asset Management Policy

26. Kebijakan Akuntansi Buku 1 Accounting Policy - Book 1

27. Kebijakan Akuntansi Buku 2 Accounting Policy - Book 2

28. Kebijakan Keuangan dan Perpajakan

Financial and Taxation Policy

29. Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa

Procurement Policy

30. Kebijakan Administrasi Umum General Administration Policy

31. Kebijakan Manajemen Risiko Risk Management Policy

32. Kebijakan Pemeriksaan Internal Internal Audit Policy

33. Kebijakan Pengendalian Internal

Internal Control Policy

34. Kebijakan Enterprise Risk Management

Enterprise Risk Management Policy

35. Kebijakan Investasi KPEI KPEI Investment Policy

36. Kebijakan Pengadministrasian dan Pengelolaan Dana Jaminan

Guarantee Fund Administration and Management Policy

37. Kebijakan Pengelolaan Agunan Offline

Offline Collateral Management Policy

38. Kebijakan Penanganan Kegagalan Penyelesaian Transaksi Bursa

Default Management Policy

39. Kebijakan Sistem Manajemen Keamanan Informasi Penanganan Informasi

Information Security Management System Policy: Information Handling

40. Kebijakan Sistem Manajemen Keamanan Informasi Pengelolaan dan Penggunaan Aset Teknologi Informasi

Information Security Management System Policy: Management and Utilization of IT Asset

41. Kebijakan Sistem Manajemen Keamanan Informasi Audit Internal Keamanan Informasi

Information Security Management System Policy: Internal Audit of Information Security

42. Kebijakan Sistem Manajemen Keamanan Informasi Enkripsi dan Manajemen Kunci Kriptografi

Information Security Management System Policy: Encryption and Management of Cryptography Key

43. Kebijakan Sistem Manajemen Keamanan Informasi Kepatuhan

Information Security Management System Policy: Compliance

aSSeSSment OF cORPORate gOveRnance PRacticeIn 2017, KPEI has conducted an assessment of its GCG practices, the result of which was released in the early 2018. Unlike the previous assessment, this year KPEI hired a competent independent consultant to assess its GCG implementation. The results were recorded in “Laporan Penilaian Implementasi Penerapan Tata Kelola PT KPEI”.

The instrument used in the assessment was based on the CG Scorecard of Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) derived from the GCG principles of the Organization for Economic



Peringkat Tingkat Implementasi GCG GCG Implementation Level

(OECD) GCG principles (OECD, 2015) yang kemudian dimodifikasi sesuai dengan karakteristik khusus KPEI yaitu dengan mengacu pada peraturan dan ketentuan OJK, otoritas terkait lainnya, serta best practice yang berlaku seperti Principles for Financial Market Infrastructure (PFMI) (CPSS-IOSCO, 2012). Prinsip dan aspek GCG yang menjadi acuan penilaian mencerminkan praktik tata kelola KPEI seperti yang tercermin dalam Piagam Tata Kelola KPEI.

Instrumen penilaian yang disusun menilai 16 (enam belas) aspek GCG. Total penilaian atas ke-16 aspek tersebut pada tahap awal diukur melalui 396 (tiga ratus sembilan puluh enam) parameter (pertanyaan) mengenai kualitas praktik GCG KPEI. Namun pada tahap berikutnya, terdapat 48 (empat puluh delapan) parameter yang kemudian tidak dapat dinilai untuk KPEI, dikarenakan kondisi saat ini yang tidak (atau belum) relevan. Parameter yang dikeluarkan terkait dengan pembatasan peraturan, aktivitas yang tidak terjadi di KPEI dan ketidaktersediaan data. Selanjutnya, dari total 348 (tiga ratus empat puluh delapan) parameter yang dinilai terdapat 26 (dua puluh enam) parameter bonus, namun 16 (enam belas) parameter bonus tidak mendapatkan poin dikarenakan belum dilakukan oleh KPEI. Total nilai maksimal adalah 966 (sembilan ratus enam puluh enam) untuk parameter utama dan 30 (tiga puluh) untuk parameter bonus, sehingga total nilai maksimal adalah 996 (sembilan ratus sembilan puluh enam).

Hasil penilaian atas praktik GCG KPEI menunjukkan total capaian 883 poin, yang terdiri dari 853 capaian parameter utama dan 30 capaian bonus, atau setara dengan 88.65% dari total nilai capaian maksimum. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan GCG di KPEI sudah Sangat Baik.

Hasil penilaian implementasi GCG KPEI selanjutnya dapat dijadikan rekomendasi serta diterapkan dalam roadmap peningkatan implementasi GCG KPEI berdasarkan best practice yang berlaku saat ini.

Berikut disajikan tabel Peringkat Tingkat Implementasi GCG dan Hasil Penilaian Kualitas Penerapan GCG untuk tahun 2017.

PeRingKatLeveL

niLai Rata-Rata PeR ITEM PeniLaianaveRage ScORe FOR each aSSeSSment item

caPaian PeRSentaSe KetaatancOmPLiance PeRcentage

Sangat Baik Excellent Lebih dari 2.60 Greater than 2.60 Lebih dari 85% More than 85%

Baik Good Lebih dari 2.30 s.d 2.60 Greater than 2.30 to 2.60 Lebih dari 75% s.d 85% Greater than 75% to 85%

Cukup Baik Fair Lebih dari 1.87 s.d 2.30 Greater than 1.87 to 2.30 Lebih dari 60% s.d 75% Greater than 60% to 75%

Kurang Baik Poor Lebih dari 1.50 s.d 1.87 Greater than 1.50 to 1.87 Lebih dari 50% s.d 60% Greater than 50% to 60%

Tidak Baik Bad Kurang dari 1.50 Less than 1.50 Kurang dari 50% Less than 50%

Co-operation and Development (OECD, 2015) which were modified based on KPEI’s special characteristics, in accordance with the rules and regulations of Indonesia FSA and other relevant authorities, as well as the applicable best practices, such as the Principles for Financial Market Infrastructure (PFMI) (CPSS-IOSCO, 2012). The GCG principles and aspects, which became the benchmark for the assessment, reflected KPEI governance practices as stated in the KPEI’s Governance Charter.

The assessment instrument evaluates 16 (sixteen) GCG aspects. In the initial stage, the 16 aspects were assessed through 396 (three hundred and ninety six) parameters (questions) regarding the quality of GCG practices in KPEI. However, in the next stages, 48 (fourty eight) parameters could not be assessed as they were irrelevant to KPEI’s current condition. Parameters issued related to regulatory restrictions, irrelevant activities and data unavailability. Out of the 348 (three hundred and fourty-eight) assessed parameters, 26 (twenty six) were bonus parameters. However, 16 (sixteen) bonus parameters did not receive any points as they were not yet carried out by KPEI. The maximum score for the main parameters is 966 (nine hundred and sixty-six) and 30 (thirty) for the bonus parameters, creating a maximum total score of 996 (nine hundred and ninety-six).

The GCG practice assessment result for KPEI showed a total score of 883 points: 853 points for the main parameters and 30 bonus parameters, or equivalent to 88.65% of the maximum score. This shows that the implementation of GCG in KPEI is Excellent.

The GCG implementation assessment result for KPEI shall become recommendations and implemented in the roadmap of of KPEI’s GCG improvement based on the applicable best practices.

Below are the tables for the GCG Implementation Level and the GCG Implementation Quality Assessment Result for 2017.





Tabel Penilaian Penerapan Praktik GCG KPEI KPEI’S GCG Practice Implementation Assessment Table

Grafik Penerapan Praktik GCG KPEI KPEI’s GCG Practice Implementation Graphic

PRinSiP gcg tOtaL PaRameteRPaRameteR

tOtaL

PaRameteR tidaK ReLevan

iRReLevant PaRameteR

PaRameteR BOnUSBOnUS

PaRameteR

PaRameteR Utamamain

PaRameteR

PaRameteR BOnUS tidaK digUnaKan

UnUSed BOnUS PaRameteR

tOtaL niLai maKSimaL

PaRameteR Utama

maXimUm tOtaL ScORe

FOR main PaRameteR

tOtaL caPaian PaRameteR

UmUmtOtaL

PeRFORmance FOR main

PaRameteR

tOtaL maKSimaL

PaRameteR BOnUS

maXimUm tOtaL ScORe FOR BOnUS PaRameteR

caPaian PaRameteR

BOnUStOtaL

PeRFORmance FOR BOnUS PaRameteR

tOtaL niLai maKSimaLmaXimUm

tOtaL ScORe

tOtaL caPaiantOtaL

PeRFORmance

tOtaL Ketaatan

cOmPLiance LeveL

gcg PRinciPLeS

Peran Perusahaan di Pasar Modal

41 4 0 37 0 111 110 0 0 111 110 99.10% Company Roles in Capital Market

Pelindungan Pemakai Jasa 24 1 0 23 0 69 67 0 0 69 67 97.10% Protection for Users

Pelindungan Pemegang Saham 53 25 0 28 0 84 77 0 0 84 77 91.67% Protection for Shareholder

Perlindungan Pemangku Kepentingan Lainnya

23 4 0 19 0 57 47 0 0 57 47 82.46% Protection for Stakeholders

Pengungkapan dan Transparansi

39 7 5 27 3 81 75 6 6 87 81 93.10% Disclosure and Transparency

Peran Dewan Komisaris 41 0 4 37 2 111 93 6 6 117 99 84.62% Board of Commissioners’ Role

Peran Komite Audit 36 3 3 30 2 90 64 3 3 93 67 72.04% Audit Committee’s Role

Peran DIreksi 38 1 2 35 0 105 89 6 6 111 95 85.59% Board of Directors’ Role

Pengendalian Internal dan Manajemen Risiko

6 0 0 6 0 18 14 0 0 18 14 77.78% Internal Control and Risk Management

Peran Internal Audit 26 1 1 24 1 72 62 0 0 72 62 86.11% Internal Audit’s Role


19 0 4 15 4 45 40 0 0 45 40 88.89% Credit Policy and Risk Management Committee

Komite Haircut 19 0 4 15 4 45 40 0 0 45 40 88.89% Haircut Committee

Sekertaris Perusahaan 2 0 0 2 0 6 6 0 0 6 6 100.00% Corporate Secretary

Aspek Pengendalian Perusahaan Lainnya : Stratergic, SDM, Keuangan

20 2 0 18 0 54 51 0 0 54 51 94.44% Other Corporate Control Aspects: Strategic, HR, Finance

Penilaian Praktik Tata Kelola 3 0 1 2 0 6 6 3 3 9 9 100.00% Governance Practice Assessment

Kode Etik dan Tata Perilaku 6 0 2 4 0 12 12 6 6 18 18 100.00% Code of Ethics and Code of Conduct

396 48 26 322 16 966 853 30 30 996 883 88.65%

99,10%Peran Perusahaan di Pasar modal company Roles in capital market

97,10%Perlindungan Pemakai Jasa Protection for Users

91,67%Perlindungan Pemegang Saham Protection for Shareholder

82,46%Perlindungan Pemangku Kepentingan Lainnya Protection for Stakeholders

93,10%Pengungkapan dan trasparansi disclosure and transparency

84,62%Peran dewan Komisaris Board of commissioners’ Role

72,04%Peran Komite audit audit committee’s Role

85,59%Peran direksi Board of directors’ Role

77,78%Pengendalian internal dan manajemen Risiko internal control and Risk management

86,11%Peran internal audit internal audit’s Role

88,89%Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko credit Policy and Risk management committee

88,89%Komite haircut haircut committee

100,00%Sekertaris Perusahaan corporate Secretary

94,44%aspek Pengendalian Perusahaan Lainnya : Stratergic, Sdm, Keuangan

Other corporate control aspects: Strategic, hR, Finance

100,00%Penilaian Praktik tata Kelola governance Practice assessment

100,00%Kode etik dan tata Perilaku code of ethics and code of conduct



PRinSiP gcg tOtaL PaRameteRPaRameteR

tOtaL

PaRameteR tidaK ReLevan

iRReLevant PaRameteR

PaRameteR BOnUSBOnUS

PaRameteR

PaRameteR Utamamain

PaRameteR

PaRameteR BOnUS tidaK digUnaKan

UnUSed BOnUS PaRameteR

tOtaL niLai maKSimaL

PaRameteR Utama

maXimUm tOtaL ScORe

FOR main PaRameteR

tOtaL caPaian PaRameteR

UmUmtOtaL

PeRFORmance FOR main

PaRameteR

tOtaL maKSimaL

PaRameteR BOnUS

maXimUm tOtaL ScORe FOR BOnUS PaRameteR

caPaian PaRameteR

BOnUStOtaL

PeRFORmance FOR BOnUS PaRameteR

tOtaL niLai maKSimaLmaXimUm

tOtaL ScORe

tOtaL caPaiantOtaL

PeRFORmance

tOtaL Ketaatan

cOmPLiance LeveL

gcg PRinciPLeS

Peran Perusahaan di Pasar Modal

41 4 0 37 0 111 110 0 0 111 110 99.10% Company Roles in Capital Market

Pelindungan Pemakai Jasa 24 1 0 23 0 69 67 0 0 69 67 97.10% Protection for Users

Pelindungan Pemegang Saham 53 25 0 28 0 84 77 0 0 84 77 91.67% Protection for Shareholder

Perlindungan Pemangku Kepentingan Lainnya

23 4 0 19 0 57 47 0 0 57 47 82.46% Protection for Stakeholders

Pengungkapan dan Transparansi

39 7 5 27 3 81 75 6 6 87 81 93.10% Disclosure and Transparency

Peran Dewan Komisaris 41 0 4 37 2 111 93 6 6 117 99 84.62% Board of Commissioners’ Role

Peran Komite Audit 36 3 3 30 2 90 64 3 3 93 67 72.04% Audit Committee’s Role

Peran DIreksi 38 1 2 35 0 105 89 6 6 111 95 85.59% Board of Directors’ Role

Pengendalian Internal dan Manajemen Risiko

6 0 0 6 0 18 14 0 0 18 14 77.78% Internal Control and Risk Management

Peran Internal Audit 26 1 1 24 1 72 62 0 0 72 62 86.11% Internal Audit’s Role


19 0 4 15 4 45 40 0 0 45 40 88.89% Credit Policy and Risk Management Committee

Komite Haircut 19 0 4 15 4 45 40 0 0 45 40 88.89% Haircut Committee

Sekertaris Perusahaan 2 0 0 2 0 6 6 0 0 6 6 100.00% Corporate Secretary

Aspek Pengendalian Perusahaan Lainnya : Stratergic, SDM, Keuangan

20 2 0 18 0 54 51 0 0 54 51 94.44% Other Corporate Control Aspects: Strategic, HR, Finance

Penilaian Praktik Tata Kelola 3 0 1 2 0 6 6 3 3 9 9 100.00% Governance Practice Assessment

Kode Etik dan Tata Perilaku 6 0 2 4 0 12 12 6 6 18 18 100.00% Code of Ethics and Code of Conduct

396 48 26 322 16 966 853 30 30 996 883 88.65%

Rekomendasi Berdasarkan hasil penilaian dan dengan mempertimbangkan perbaikan yang bersifat minor, peningkatan kualitas penerapan tata kelola perusahaan dapat difokuskan kepada hal-hal berikut:

a. Sosialisasi hasil penilaian, rekomendasi, dan roadmap peningkatan Tata Kelola Perusahaan.

b. Perumusan dan penyesuaian kebijakan/program serta sistem dan prosedur terkait Tata Kelola Perusahaan.

c. Peningkatan akuntabilitas organ Tata Kelola Perusahaan melalui peningkatan independensi organ yang sudah ada, serta peningkatan kapabilitas SDM.

d. Peningkatan efektivitas implementasi Tata Kelola Perusahaan. e. Peningkatan aspek pengungkapan dan transparansi praktik

Tata Kelola Perusahaan.

RecommendationsBased on the assessment result and taking into consideration several minor improvements, the Company’s governance implementation quality improvement shall be focused on the following aspects:a. Dissemination of assessment result, recommendations, and

roadmap for Corporate Governance improvement.b. Formulation and adjustment of policies/programs as well as

systems and procedures related to Corporate Governance.c. Accountability improvement for the Corporate Governance

organ through improvement in the independency of existing organs, and improvement of HR capabilities.

d. Improvement of effectiveness in governance implementation.e. Improvement in disclosure and transparency aspects of the

Corporate Governance.

.





diReKSiDireksi sebagai organ utama Perusahaan yang memiliki tugas mengelola kegiatan operasional untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan, serta mewakili KPEI baik di dalam maupun di luar pengadilan dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar, dan Keputusan RUPS.

Masing-masing anggota Direksi dapat melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya. Namun, pelaksanaan tugas oleh masing-masing anggota Direksi tetap merupakan tanggung jawab bersama. Kedudukan masing-masing anggota Direksi termasuk Direktur Utama adalah setara. Tugas Direktur Utama adalah mengkoordinasikan kegiatan Direksi.

Komposisi, Pengangkatan dan Penggantian direksi

a. Pengangkatan dan/atau penggantian anggota Direksi dilakukan oleh RUPS setelah lulus uji kemampuan dan kepatutan yang dilakukan oleh OJK.

b. Tata cara pencalonan anggota Direksi wajib berpedoman pada peraturan OJK yang berlaku.

c. Direksi memiliki komposisi dan jumlah yang sesuai kebutuhan untuk menjalankan fungsi fiduciary dan memperhatikan efektivitas dalam pengambilan keputusan.

d. Persyaratan, komposisi dan jumlah Direksi sesuai dengan peraturan OJK yang berlaku.

e. Direksi, dipimpin oleh seorang Direktur Utama sebagai pelaksana eksekutif dan penanggung jawab tertinggi dari kepengurusan manajemen Perusahaan.

integritas, Kemampuan dan Pengalaman direksia. Direksi harus memenuhi syarat integritas sehingga pelaksanaan

fungsi pengelolaan Perusahaan dapat dilaksanakan dengan baik. b. Direksi dilarang memanfaatkan Perusahaan untuk kepentingan

pribadi, keluarga, kelompok usahanya dan atau pihak lain.

c. Direksi harus memahami dan mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan tugasnya.

d. Direksi harus memahami dan mampu melaksanakan Pedoman GCG sesuai dengan tanggung jawab dan kewenangannya.

e. Direksi harus memiliki pengalaman yang memadai untuk menjalankan peran dan fungsi di bidangnya.

BOaRd OF diRectORSAs the Company’s main organ, the Board of Directors is tasked to manage operational activities of the Company according to the Company’s purposes and objectives, as well as to represent KPEI both in and out of the court by complying with Law, Articles of Association, and GMS Resolution.

Each member of the Board of Directors is able to conduct their tasks and make decisions according to the division of tasks and authorities. However, the task performance by each member of the Board of Directors is still considered as collective responsibility. The position of each Board of Directors member, including President Director, is equal. The task of President Director is to coordinate the Board of Directors’ activities.

composition, appointment, and Replacement of Board of directorsa. Appointment and/or replacement of Board of Directors

member is carried out by GMS after the candidate passed the fit and proper test by Indonesia FSA.

b. The procedures for nomination of the Board of Directors member must be guided by the applicable Indonesia FSA regulation.

c. The composition and number of Board of Directors are sufficient to perform fiduciary function and make decision in effective manner.

d. Requirements, composition, and the number of Board of Directors comply with the applicable Indonesia FSA regulation.

e. Board of Directors, led by President Director as the executive and the highest person-in-charge from the Company’s management.

integrity, capability, and experience of Board of directorsa. Board of Directors must fulfill the integrity requisite so that the

Company’s management function can be performed well.b. Board of Directors is prohibited from taking advantage of the

Company to benefit its private, family, business group interests or other parties’ interests.

c. Board of Directors must comprehend and comply with Articles of Association and Law related to its tasks.

d. Board of Directors must comprehend and is able to execute GCG Guidelines according to its responsibility and authority.

e. Board of Directors must have adequate experiences to perform the roles and functions in its field.



tugas dan Wewenanga. Direksi bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif

dalam mengelola Perusahaan. Masing-masing anggota Direksi dapat melaksanakan tugas dan wewenangnya serta mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi.

b. Direksi dapat mendelegasikan tugas dan wewenangnya ke Direksi lain dengan suatu surat kuasa yang menyatakan alasan pendelegasian dan waktu pendelegasian.

c. Tugas pokok Direksi adalah menjalankan pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan.

d. Wewenang pokok Direksi adalah menetapkan kebijakan dan pedoman kerja sebagai acuan operasional Perusahaan serta pengelolaan sumber daya Perusahaan.

e. Rincian tugas dan wewenang serta hal-hal lain yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi Direksi diatur dalam Piagam Dewan Komisaris dan Direksi.

Berikut ringkasan tugas masing-masing anggota Direksi KPEI:

namaname

JaBatantitLe

Bidang KegiatantaSKS

Hasan Fawzi Direktur UtamaPresident Director

Koordinasi lembaga kliring dan penjaminan, fungsi hubungan masyarakat dan fungsi pemeriksaan internal Coordination of clearing and guarantee institution, public relations, and internal audit function

Sunandar Direktur IDirector I

Fungsi kliring, penyelesaian dan pinjam meminjam efek, fungsi operasional teknologi informasi, fung-si keuangan dan akuntansi, serta fungsi hukum dan keanggotaan Clearing and settlement, information technology operations, finance and accounting, as well as legal and membership functions

Indriani Darmawati Direktur IIDirector II

Fungsi penjaminan dan pengendalian risiko, fungsi sumber daya manusia dan umum, fungsi riset dan pengembangan bisnis, fungsi pengembangan teknologi informasi serta fungsi enterprise risk managementRisk management, human resources and general affairs, research and business development, information technology development as well as enterprise risk management functions

Kriteria SeleksiSetiap calon anggota Direksi KPEI harus memenuhi kriteria sebagai berikut:a. Orang perseorangan warga negara Indonesia dan cakap

melakukan perbuatan hukum;b. Memiliki akhlak dan moral yang baik; c. Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi Komisaris

atau Direktur yang dinyatakan bersalah atau turut bersalah menyebabkan suatu perusahaan menjadi pailit;

d. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana kejahatan;

e. Tidak pernah melakukan perbuatan tercela di bidang pasar modal dan keuangan;

f. Tidak pernah melakukan pelanggaran yang material atas ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal;

duties and authoritiesa. Board of Directors is collectively responsible to manage the

Company. Each member of the Board of Directors can perform his/her duties and authorities as well as make decisions based on the division of duty and authority among the members of the Board of Directors.

b. Board of Directors member can delegate his/her duties and authorities to another member by a letter of authority that states the reason and time of delegation.

c. The main duty of the Board of Directors is to run the Company for the interest of the Company and according to purposes and objectives of the Company.

d. The main authority of the Board of Directors is to stipulate policies and procedures as the reference for the Company’s operations and resource management.

e. Description of duties and authorities as well as other things related to the performance of the Board of Director’s functions are regulated by the Charter of Board of Commissioners and Board of Directors.

The following is the description of duties for each member of the KPEI’s Board of Directors:

Selection criteriaEvery prospective member of KPEI Board of Directors has to fulfill the following criteria:a. An Indonesian citizen and legally competent;

b. Has good character and moral values;c. Has never been declared bankrupt or never become a

Commissioner or a Director who is found guilty or otherwise partially responsible for a company’s bankruptcy;

d. Has never been punished for a criminal offense;

e. Has never committed a disgraceful act in the capital market and finance sectors;

f. Has never committed a material violation against the prevailing laws and regulations concerning the capital market;





g. Mempunyai pemahaman terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan pengetahuan yang luas tentang pasar modal termasuk perkembangan pasar modal internasional;

h. Mempunyai komitmen terhadap pengembangan Lembaga Kliring dan Penjaminan dan pasar modal Indonesia;

i. Memahami prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan prinsip-prinsip pengelolaan risiko, dan persyaratan lain sebagaimana ditentukan oleh peraturan yang berlaku.

Setiap anggota Direksi yang telah diangkat tidak diperkenankan memegang jabatan lain, yaitu:a. Anggota Direksi, Dewan Komisaris atau karyawan

perusahaan lain;b. Jabatan struktural dan fungsional lainnya dalam instansi,

lembaga pemerintah pusat dan atau daerah, dan perusahaan swasta yang memiliki kepentingan dengan usaha Perusahaan;

c. Jabatan lain yang dapat menimbulkan pertentangan kepentingan secara langsung atau tidak langsung dengan Perusahaan dan/atau yang bertentangan dengan ketentuan- ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Susunan direksiSusunan Direksi ditetapkan berdasarkan kebutuhan Perusahaan dengan tetap memperhatikan efektivitas, ketepatan, dan kecepatan dalam pengambilan keputusan, serta dalam bertindak secara independen.

Direksi KPEI beranggotakan 3 (tiga) anggota yang diangkat melalui keputusan RUPS. Semua anggota Direksi KPEI telah memenuhi persyaratan kompetensi maupun administratif dengan masa jabatan Direksi untuk setiap periode adalah 3 (tiga) tahun.

Rapat direksiSesuai ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan, Rapat Direksi diselenggarakan sedikitnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan atau diadakan sewaktu-waktu berdasarkan permintaan minimal dari satu anggota Direksi, atau atas permintaan Dewan Komisaris, atau atas permintaan tertulis pemegang saham.

Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat, baik dengan cara penyelenggaraan atau tanpa penyelenggaraan rapat. Pengambilan keputusan yang dilakukan tanpa menyelenggarakan Rapat Direksi, dianggap sah jika semua anggota telah diberitahu secara tertulis dan memberikan persetujuan tertulis dengan membubuhkan tanda tangan pada risalah rapat. Dalam hal terdapat perbedaan pendapat dan keputusan berdasarkan musyawarah tidak tercapai, maka keputusan final diambil oleh Direktur Utama sesuai dengan kewenangannya.

g. Understands regulations of the capital market and has an extensive knowledge on capital market, including the development of international capital market;

h. Is committed to the development of Clearing and Guarantee Institution and Indonesia capital market;

i. Understands good corporate governance principles, risk management principles, and other requirements as stipulated by the prevailing regulations.

Every appointed member of the Board of Directors is not allowed to hold another position simultaneously, namely:a. Member of Board of Directors, member of Board of

Commissioners, or employee in another company;b. Other structural and functional position in an organization,

central or regional government, and private company with interest in the Company’s business;

c. Other positions that can cause direct or indirect conflict of interest with the Company, and/or those that contradict the prevailing law and regulations.

composition of the Board of directors The composition of the Board of Directors is determined based on the Company’s needs, taking into account of effectiveness, accuracy, and speed in decision making as well as the ability to act independently.

The current KPEI Board of Directors consists of 3 (three) members, who were appointed by the GMS Resolution. All members of the Board of Directors have met the competency and administrative criteria. The term of office for members of the Board of Directors is 3 (three) years for every period.

Board of directors meetingsAs stipulated in the Company’s Articles of Association, the Board of Director meeting shall be held at least 1 (once) a month or at any time, as requested by at least one member of the Board of Directors, or at the request of the Board of Commissioners, or upon a written request from a shareholder.

Decisions of the Board of Director meeting must be based on deliberation for consensus, with or without a meeting. Decisions made without holding Board of Director meeting are deemed valid if all members have been notified in writing and have given written approvals by signing the minutes of meetings. In the event of a dissent and failure to make a decision based on deliberation, then the final decision will be made by President Director based on his/her authority.



namaname

JUmLah RaPat daLam SetahUnnUmBeR OF meetingS in a yeaR

JUmLah KehadiRannUmBeR OF attendance

PemenUhan KehadiRan Pada RaPat (%)attendance PeRcentage (%)

Hasan Fawzi 12 12 100

Sunandar 12 12 100

Indriani Darmawati 12 12 100

Remunerasi direksiBesaran remunerasi Direksi ditetapkan berdasarkan 3 (tiga) hal yakni hasil RUPS, RKAT, dan Surat Keputusan Direksi. Komponen perhitungan remunerasi Direksi dijelaskan pada tabel dibawah ini:

JeniS PenghaSiLan dan FaSiLitaS KetentUan cOnditiOnS tyPe OF incOme and FaciLity

KoMPENSASI PER BULAN MoNTHLY CoMPENSATIoN

Gaji Pokok Berdasarkan RUPS, dengan ketentuan:• Direktur Utama 100% • Direktur 90% Based on GMS, with the following conditions:• President Director 100%• Director 90%

Honorarium

Tunjangan Perumahan Berdasarkan RUPS Based on GMS Housing Allowance

Tunjangan Pajak Penghasilan Berdasarkan RUPS, penggantian 100%Based on GMS, 100% reimbursement

Income Tax Allowance

KoMPENSASI TAHUNAN ANNUAL CoMPENSATIoN

Tunjangan Pendidikan Berdasarkan RUPS, besaran 1,5x Based on GMS, 1.5x Education Allowance

Tunjangan Hari Raya Berdasarkan RUPS, besaran 1,5x Based on GMS, 1.5x Eid Al-Fitr Allowance

Tunjangan Cuti Berdasarkan RUPS, besaran 1x Based on GMS, 1x Leave Allowance

Tunjangan Kesejahteraan Berdasarkan RKAT, besaran 1x Based on RKAT, 1x Welfare Allowance

Apresiasi Berdasarkan RKAT Based on RKAT Appreciation

KoMPENSASI PER PERIoDE CoMPENSATIoN PER PERIoD

Tunjangan Kendaraan Berdasarkan RUPS Based on GMS Vehicle Allowance

Penghargaan Masa Kerja Berdasarkan RUPS Based on GMS Severance Package

FASILITAS LAIN-LAIN oTHER BENEFITS

Parkir, Bahan Bakar, dan Tol Berdasarkan RKAT Based on RKAT Parking, Fuel, and Toll

Asuransi Jiwa Berdasarkan RKAT Based on RKAT Life Insurance

Asuransi Kesehatan: Rawat Jalan, Kacamata, Rawat Inap, Bedah, Asuransi Penyakit Kritis, Melahirkan

Berdasarkan RKAT Based on RKAT Health Insurance: Out-patient, Glasses, In-patient, Surgery, Critical Insurance,

Maternity

BPJS Ketenagakerjaan Berdasarkan RKAT Based on RKAT Employment Insurance

BPJS Kesehatan Berdasarkan RKAT Based on RKAT Employee Health Care

Fasilitas Keanggotaan Profesi, Olahraga, dll

Berdasarkan RKAT Based on RKAT Professional Membership Facilities, Sports Membership Facilities, etc.

Fasilitas Perjalanan Dinas Berdasarkan SK DireksiBased on Board of Director Decree

Business Trip Facilities

Medical Check Up Berdasarkan RKAT Based on RKAT Medical Check Up

Data Kehadiran Rapat DireksiBoard of Directors Meeting Attendance List

Remuneration for Board of directorsRemuneration for Board of Directors is determined based on 3 (three) things: Resolutions of GMS, RKAT, and Board of Director Decree. The remuneration components for the Board of Directors are listed in the table below:

Sepanjang 2017, KPEI menyelenggarakan Rapat Direksi sebanyak 12 (dua belas) kali dengan tingkat kehadiran masing-masing anggota Direksi seperti yang tersaji dalam tabel dibawah ini:

Throughout 2017, KPEI held 12 (twelve) Board of Director meetings. The attendance of each member is listed in the following table:





Besaran remunerasi Direksi untuk tahun buku 2017 dengan mempertimbangkan kinerja dan kondisi keuangan Perusahaan adalah sebesar Rp20,90 miliar.

Pelatihan direksiPelatihan yang diikuti oleh Direksi KPEI sepanjang 2017, di antaranya adalah:

The remuneration of the Board of Directors for the financial year 2017, with consideration of the Company’s performance and financial condition, was Rp20.90 billion.

Board of directors trainingThroughout 2017, the Board of Directors of KPEI participated in the following training programs:

Kegiatanevent

WaKtUdate

LOKaSiLOcatiOn

Rakor Kick Off Inisiatif 2017 dan Team Building Manajer Lini

13-15 Januari January 2017 Lombok Coordination Meeting Kick Off Initiative 2017 and Team Building

Activity for Line Managers

10th Annual Best Deal & Solution Awards 2016 Luncheon

24-26 Januari January 2017 Sepang, Malaysia 10th Annual Best Deal & Solution Awards 2016 Luncheon

Workshop "Detailed Study of Loans for Margin Transactions"

19-25 Februari February 2017 Jepang "Detailed Study of Loans for Margin Transactions" Workshop

Rakor BOC, BOD, Komite Audit SRO dan Anak Perusahaan

3-5 Maret March 2017 Bali Coordination Meeting for the BOC, BOD, Audit Committee

SRO, and Subsidiaries

Underwriter Seminar 2017 9-10 Maret March 2017 Bali Underwriter Seminar 2017

Courtesy Meeting & Parabellum Visit & Penyerahan Award, Best Risk Management

16-20 April April 2017 London, Inggris Courtesy Meeting & Parabellum Visit & Award Ceremony for the

Best Risk Management

Shareholders Capacity Building KSEI 2017

27 April April - 1 Mei May 2017 Osaka dan Tokyo, Jepang KSEI Shareholders Capacity Building 2017

Capacity Building Anggota Bursa tahun 2017

18-21 Mei May 2017 Melbourne, Australia Capacity Building for the 2017

Courtesy Visit ke Nasdaq 6-11 Agustus August 2017 USA Courtesy Visit to Nasdaq

Event BEI Hiking Camp Kawah Ratu

16-17 Agustus August 2017 Bogor dan Sukabumi IDX Hiking Camp Ratu Crater

Bandung Business Forum : Strategi Menuju Optimalisa-si Pertumbuhan Perusahaan Melalui Pasar Modal Indoensia

23-24 Agustus August 2017 Bandung Bandung Business Forum: Strategies for Optimizing

Company’s Growth through Indonesian Capital Market

Planning Session 2017 dan Sharing Session

25-27 Agustus August 2017 Bali Planning Session 2017 and Sharing Session

FGD: The Establishment of New Central Clearing Counterparty in Indonesia

3-5 September September 2017 Bali FGD: The Establishment of New Central Clearing Counterparty

in Indonesia

Seminar Pemegang Saham KSEI 2017

14-16 September September 2017 Solo, Jawa Tengah KSEI Shareholders Seminar 2017

Capital Market Communities Trip 6-13 Oktober October 2017 Munich dan Wina Capital Market Communities Trip

KPEI Capacity Building AK 20-22 Oktober October 2017 Manado KPEI Capacity Building CM

TCS Summit Asia Pacific 2017 23-26 Oktober October 2017 Sydney TCS Asia Pacific Summit 2017

WFC Global Conference of Cen-tral Securities of Depositories

13-18 November November 2017 Hong Kong WFC Global Conference of Central Securities of Depositories

The 4th International Financial Cooperation Forum (IFCF)

3-6 Desember December 2017 Korea The 4th International Financial Cooperation Forum (IFCF)



Penilaian Kinerja direksiPenilaian kinerja Direksi mengacu pada Key Performance Indicator (KPI) unggulan KPEI. Hasil penilaian tersebut dipresentasikan melalui mekanisme penyampaian laporan pertanggungjawaban atas tugas dan tanggung jawabnya di hadapan RUPS.

Ada 5 (lima) KPI Unggulan KPEI di tahun 2017, yakni: 1. Persentase Ketepatan Waktu Proses Penyelesaian KPI ini bertujuan untuk mengukur pencapaian target waktu

penyelesaian transaksi bursa harian yang masih dalam kontrol KPEl.

Pengukuran KPI ini dihitung dengan cara membandingkan jumlah hari yang penyelesaiannya dilakukan paling lambat pukul 13.30 WIB dengan total jumlah hari penyelesaian selama satu bulan dengan angka target tahun 2017 sebesar 100%.

2. Persentase Ketersediaan Sistem - Sistem Utama KPI ini bertujuan untuk mengukur persentase ketersediaan

layanan sistem-sistem utama KPEI yang berfungsi sesuai dengan kondisi operasional dan tidak menyebabkan gangguan terhadap rentang waktu yang diberikan untuk layanan kegiatan operasional KPEI.

Pengukuran KPI ini dihitung dengan cara membandingkan antara jumlah waktu sistem beroperasi dengan normal (actual uptime) dengan target total jumlah waktu yang direncanakan sistem beroperasi dengan normal (total planned uptime) sesuai dengan hari bursa yang ditetapkan dengan target sebesar 97%.

3. Jumlah Kejadian Ketidakcukupan Agunan KPI ini bertujuan untuk melihat jumlah hari kejadian kegagalan

AK dengan nilai agunan yang tidak mencukupi atau tidak dapat menutupi penggunaan dana jaminan.

Pengukuran KPI ini dihitung dengan cara membandingkan total jumlah hari tercapainya kecukupan agunan dengan total jumlah hari penyelesaian selama tahun 2017 dengan target 0.

4. Indeks Kepuasan Anggota Kliring KPI ini bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan AK sebagai

pengguna jasa utama KPEI, atas layanan yang diberikan oleh KPEI.

KPI ini dihitung berdasarkan hasil pelaksanaan survei kepuasan AK yang dilakukan setiap tahunnya. Pengukuran KPI ini dihitung dengan cara membandingkan indeks kepuasan AK hasil survei, dengan target tahun 2017 sebesar 80%.

5. Persentase Pemenuhan atas Standar Internasional untuk CCP KPI ini bertujuan untuk mengukur tingkat pemenuhan KPEI

terhadap standar internasional untuk CCP, berupa IOSCO-Principles of Financial Market Infrastructures (PFMI), ISO 9001, dan ISO 27001.

Pengukuran KPI ini dihitung dengan cara membandingkan persentase pemenuhan atas standar internasional untuk CCP tahun 2017, dengan angka target tahun 2017 sebesar 82%.

Performance assessment of the Board of directorsPerformance assessment of the Board of Directors refers to Main KPIs Key Performance Indicator (KPI). The assessment result was presented through the accountability reporting mechanism on their duties and responsibilities at the GMS.

The 5 (five) Main KPIs of KPEI in 2017 are: 1. Timely Settlement Process Percentage This KPI measures the time performance target of daily

securities exchange transactions settlement t under KPEI’s control.

The KPI is measured by comparing the number of days with transactions settled before 1.30pm and the total number of settlement days in a month. The performance target for 2017 is 100%.

2. Core Systems Availability Percentage This KPI measures the percentage of core systems service

availability in KPEI to function according to the operational conditions without causing any disruption during the time period allocated to carry out operational activities of KPEI.

The KPI is measured by comparing the actual uptime and total planned uptime according to the number of designated trading days, with a target of 97%.

3. Number of Inadequate Collateral Incidents This KPI measures the default day numbers of CM with

incidents due to inadequate collateral which is unable to cover the guarantee funds.

The KPI is measured by comparing the total day numbers with adequate collateral and the total number of settlement days in 2017, with a target of 0%.

4. Indeks Kepuasan Anggota Kliring This KPI measures the satisfaction level of CMs as the main

users of KPEI toward the service provided by KPEI.

The KPI is calculated based on the result of the annual CM satisfaction survey. The KPI is measured by comparing CM satisfaction index obtained from the survey with the target for 2017, which is 80%.

5. Persentase Pemenuhan atas Standar Internasional untuk CCP This KPI measures KPEI fulfillment level toward the

international CCP standard: IOSCO-Principles of Financial Market Infrastructures (PFMI), ISO 9001, and ISO 27001.

The KPI is measured by comparing the fulfillment percentage of international CCP standard in 2017, with a target of 82%.





KPi PeRiOdePeRiOd

taRgettaRget

ReaLiaSiactUaL

KPi

Persentase Ketepatan Waktu Proses Penyelesaian

Jan Jan 100% 100% Timely Settlement Process PercentageFeb Feb 100% 100%Mar Mar 100% 100%Apr Apr 100% 100%Mei May 100% 95%Jun Jun 100% 100%Jul Jul 100% 90,48%Agu Aug 100% 100%Sep Sep 100% 100%Okt Oct 100% 100%Nov Nov 100% 100%Des Dec 100% 100%

Persentase Pencapaian 2017 98,74% Percentage Achievement in 2017Persentase Ketersediaan Sistem-Sistem Utama KPEI

Jan Jan 97% 99,99% Availability of KPEI’s Core Systems Feb Feb 97% 99,98%Mar Mar 97% 99,98%Apr Apr 97% 99,98%Mei May 97% 99,97%Jun Jun 97% 99,98%Jul Jul 97% 99,97%Agu Aug 97% 99,99%Sep Sep 97% 99,99%Okt Oct 97% 99,99%Nov Nov 97% 99,99%Des Dec 97% 99,71%

Persentase Pencapaian 2017 113,55% Percentage Achievement in 2017Jumlah Kejadian Ketidakcukupan Agunan Jan Jan 0 0 Number of Inadequate Collateral

Feb Feb 0 0Mar Mar 0 0Apr Apr 0 0Mei May 0 0Jun Jun 0 0Jul Jul 0 0Agu Aug 0 0Sep Sep 0 0Okt Oct 0 0Nov Nov 0 0Des Dec 0 0

Persentase Pencapaian 2017 100% Percentage Achievement in 2017

Hasil kinerja Direksi selama 2017 yang diukur dengan KPI Unggulan tersebut adalah:

The performance results of the Board of Directors during 2017 as measured by the Main KPIs are:



KPi PeRiOdePeRiOd

taRgettaRget

ReaLiaSiactUaL

KPi

Indeks Kepuasaan Anggota Kliring Annualy 80% 80,39% Clearing Member Satisfaction Index

Persentase Pencapaian 2017 100,30% Percentage Achievement in 2017Persentase Pemenuhan atas Standar Internasional untuk CPP

Annualy 82% 94,09% Percentage of Fulfillment of International Standards for CCP

Persentase Pencapaian 2017 114,74% Percentage Achievement in 2017

Persentase Pencapaian 5 KPI Unngulan KPEI Tahun 2017

105,46% Percentage Achievement 5 KPEI Main KPI in 2017

RaPat UmUm Pemegang SahamRapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ utama, pemilik kekuasaan tertinggi dalam Perusahaan dan mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris. RUPS merupakan wadah para Pemegang Saham untuk mengambil keputusan penting dalam Perusahaan, dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan. Keputusan yang diambil dalam RUPS harus didasarkan pada kepentingan usaha Perusahaan dalam jangka panjang. RUPS dan atau Pemegang Saham tidak diperkenankan melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi dengan tidak mengurangi wewenang RUPS untuk menjalankan haknya sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan.

Mengacu pada Anggaran Dasar PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia No. AHU-39880.AH.01.02. tahun 2009 bahwa RUPS merupakan agenda tahunan perusahaan yang wajib dilaksanakan paling lambat 6 (enam) bulan setelah Tahun Buku berakhir. Sedangkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) dilaksanakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan serta Anggaran Dasar.

Pelaksanaan RUPS dapat diselenggarakan di tempat dimana usaha dilaksanakan yaitu Gedung Bursa Efek Indonesia atau tempat lain yang ditunjuk Direksi, dengan peserta rapat adalah pemegang saham dalam hal ini adalah Bursa Efek Indonesia sebagai pemegang saham tunggal KPEI. Setelah menyampaikan usulan tanggal pelaksanaan dan agenda RUPS kepada pemegang saham maka harus ada pemberitahuan resmi kepada OJK serta penunjukan Notaris untuk pembuatan berita acara.

Pengumuman akan diadakannya RUPS harus disampaikan paling lambat 14 (empat belas) hari (H-28) sebelum pemanggilan rapat, pemanggilan rapat harus disampailan kepada pemegang saham paling lambat 14 (empat belas) hari (H-14) sebelum diadakannya rapat dengan mencantumkan hari, tanggal, jam, tempat, serta agenda. Dalam hal ini RUPS dapat dilaksanakan dengan cara konvensional maupun melalui sarana telekonferensi dengan syarat semua peserta RUPS dapat saling melihat, mendengarkan, dan berpartisipasi secara langsung.

geneRaL meeting OF ShaRehOLdeRGMS is the main organ that holds the supreme authority in the Company, which cannot be delegated to the Board of Directors or Board of Commissioners. GMS is also a forum for Shareholder to make important decisions in the Company, by taking into consideration of Articles of Associations and Law. Resolutions made in the GMS must be based on the long-term business interest of the Company. GMS and/or Shareholder are not allowed to intervene in the duties, functions, and authorities of the Board of Commissioners and Board of Directors, without diminishing the GMS’ authority to exercise its rights according to the Articles of Association and law.

Based on the Articles of Association of PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia No. AHU-39880.AH.01.02. of 2009, GMS is an annual agenda of the Company that must be held at the latest 6 (six) months after the end of financial year. Meanwhile, Extraordinary GMS (EGMS) is held at any time as necessary by taking into consideration of law as well as the Articles of Association.

GMS can be held in the place where the business activities are carried out, namely Indonesia Stock Exchange Building or other places selected by the Board of Directors. The participant of the meeting consist of the sole shareholder of KPEI, Indonesia Stock Exchange. Following the proposition of GMS date and agenda to the shareholder, official notification to the Indonesia FSA and appointment of Notary are necessary to be included in the meeting minutes.

Announcement of GMS must be delivered at the latest 14 (fourteen) days (H-28) before meeting invitation. The shareholder must be invited for the meeting at the latest 14 (fourteen) days (H-14) before the meeting is held, by informing the day, date, time, venue, and agenda of the event. GMS can be held conventionally or via teleconference,under the conditions that all GMS participants can see, hear, and participate directly.





RUPS hanya dapat dilaksanakan jika kehadiran pemegang saham mencapai 55% mewakili jumlah saham secara keseluruhan, dalam hal ini karena saham KPEI dimiliki 100% oleh BEI maka RUPS dapat dilakukan jika peserta RUPS dari BEI hadir dalam rapat. Dan karena hal tersebut pula kuorum tidak akan mungkin bisa diterapkan pada RUPS KPEI dan rapat kedua hanya bisa terjadi jika tidak tercapainya musyawarah mufakat antar perwakilan BEI. Rapat dipimpin oleh Komisaris Utama dan digantikan oleh Komisaris yang dipilih oleh dan dari anggota Dewan Komisaris jika Komisaris Utama berhalangan hadir.

Sebagai agenda wajib, penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan dalam RUPS harus mengacu pada Undang- Undang No 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Sedangkan penyampaian Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan mengacu pada Peraturan Bapepam Nomor III.B.4 tentang Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor KEP-10/PM/1996 tentang Tata Cara Penyusunan serta Pengajuan Rencana Anggaran dan Penggunaan Laba Lembaga Kliring dan Penjaminan.

Agenda RUPS yang berkaitan dengan pengangkatan Direksi atau Dewan Komisaris, dapat mengacu pada Peraturan OJK Nomor 59/POJK.04/2016 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Lembaga Kliring dan Penjaminan. Pelaporan hasil RUPS harus disampaikan kepada OJK selambat-lambatnya 2 (dua) hari setelah RUPS dilaksanakan.

KPEI menyelenggarakan RUPS pada 20 Juni 2017 di Ruang Rapat VIP Bursa Efek Indonesia, lantai GF, Jakarta yang dihadiri oleh pemegang saham yakni Bursa Efek Indonesia. Pengumuman dan Pemanggilan untuk Rapat telah dilaksanakan sesuai dengan pasal 9 Anggaran Dasar Perseroan, yaitu sebagai berikut:1. Pengumuman tentang akan diselenggarakannya Rapat telah

disampaikan kepada Pemegang Saham melalui surat No. KPEI-0506/DIR/0517, tanggal 17 Mei 2017;

2. Panggilan Rapat kepada Pemegang Saham melalui surat No. KPEI-0563/DIR/0617 tanggal 5 Juni 2017.

Adapun agenda dan hasil rapat yang diterbitkan sebagaimana termuat dalam Akta Risalah RUPS Tahunan PT KPEI tertanggal 20 Juni 2017 nomor 317/VI/2017, adalah sebagai berikut:

GMS can only be held if the attendance of shareholder reaches 55% out of the total shares represented. In this case, since KPEI shares are 100% owned by IDX, the GMS can be held if the participants from IDX attend the meeting. Hence, quorum cannot be applied to KPEI GMS and the second meeting can only be held if there is no consensus between IDX representatives. The GMS shall be chaired by President Commissioner, which can be replaced by a Commissioner appointed by and from the members of the Board of Commissioners if the President Commissioner is absent.

As a compulsory agenda, the presentation of Company Financial Statement in the GMS must refer to Law No 40 year 2007 concerning Limited Liability Companies. Meanwhile, the presentation of Company Work and Budget Plan based on the Bapepam Rules Number III.B.4 on the decision of the Chief of the Capital Market Supervisory Agency Number KEP-10/PM/1996 concerning Procedures for Preparation and Submission of Budget Plan and Profit Utilization of Clearing and Guarantee Institutions.

GMS agenda related to the appointment of Board of Directors or Board of Commissioners shall refer to the Regulation of Indonesia FSA Number 59/POJK.04/2016 concerning the Board of Commissioners and Board of Directors of Clearing and Guarantee Institution. The reporting of GMS results shall be submitted to the Indonesia FSA at the latest 2 (two) days after GMS is held.

KPEI held a GMS on June 20, 2017 at the VIP Meeting Room of Indonesia Stock Exchange, GF floor, Jakarta, and was attended by its shareholders, Indonesia Stock Exchange. Meeting Announcement and Invitation have been carried out in accordance with Article 9 of the Company’s Articles of Association as follows:1. Announcement regarding the holding of the Meeting has

been given to Shareholder through the letter No. KPEI-0506/DIR/0517, dated May 17, 2017;

2. The Shareholder have been invited to the Meeting through letter No. KPEI-0563/DIR/0617 dated June 5, 2017.

The agenda and results of the meeting published in PT KPEI’s GMS Minute Deeds dated June 20, 2017 number 317/VI/2017 are as follows:



Agenda RUPS 2017 Agenda of 2017 GMS

nO. agenda agenda

haSiL ReSULt

1. Persetujuan Laporan Tahunan termasuk persetujuan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2016Approval for Annual Report, Board of Commissioners’ Supervisory Duty Report, and Confirmation of the Company’s Financial Report for 2016 Fiscal Year

1. Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan Direksi tentang jalannya Perseroan termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan untuk Tahun Buku 2016

Approval for Annual Report of the Board of Directors concerning the operational of the Company including Board of Commissioners’ Supervisory Report for 2016 Fiscal Year

2. Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2016, yang telah diaudit Kantor Akuntan Publik SATRIO BING ENY dan Rekan, member firm dari DELOITTE TOUCHE TOHMATSU dengan pendapat “Wajar dalam Semua Hal yang Material” sebagaimana ternyata dari Laporan tertanggal 27 Februari 2017 No. GA117 0068 KPEI FAN

Ratification of the Financial Statement for 2016 Fiscal Year, audited by SATRIO BING ENY and Partners Public Accountant Firm, member of DELOITTE TOUCHE TOHMATSU, with a conclusion of “Fairness in All Things Material”, as stated in the report of February 27, 2017 No. GA117 0068 KPEI FAN

2. Persetujuan Penyisihan Cadangan Jaminan untuk Tahun Buku 2016Approval of Guarantee Reserve Allowance Provision for 2016 Fiscal Year

Menyetujui besarnya penyisihan dari surplus operasional yang berasal dari pendapatan operasional Perseroan yang akan dialokasikan ke Cadangan Jaminan untuk tahun buku 2016 dengan jumlah total sebesar 5% dari Laba Bersih Perseroan tahun 2016, atau senilai Rp5.185.574.383Approval of the amount of allowance taken from operational surplus, derived from Company’s operational revenue which will be allocated as Guarantee Reserve for 2016 fiscal year, with a total of 5% of Company’s Net Profit of 2016, or Rp5,185,574,383

3. Penunjukan Akuntan Publik untuk mengaudit buku-buku Perseroan untuk Tahun Buku 2017Appointment of Public Accountant Firm to audit the Financial Statement of the Company for 2017 Fiscal Year

1. Menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) SATRIO BING ENY dan Rekan, member firm dari DELOITTE TOUCHE TOHMATSU, atau

Approval of the appointment of Public Accountant Firm SATRIO BING ENY and Partner, member of DELOITTE TOUCHE TOHMATSU, or

2. Kantor Akuntan Publik lain yang sama dengan Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk oleh PT Bursa Efek Indonesia untuk mengaudit Laporan Keuangannya

Other Public Accountant Firm, which shall be the same firm as the one appointed by PT Bursa Efek Indonesia to audit its Financial Report

KPEI juga menyelenggarakan satu kali RUPSLB pada 20 Oktober 2017 di Ruang Rapat VIP, lantai GF, Gedung Bursa Efek Indonesia. Pengumuman dan Pemanggilan untuk Rapat telah dilaksanakan sesuai dengan pasal 9 Anggaran Dasar Perseroan, yaitu sebagai berikut:1. Pengumuman tentang akan diselenggarakannya Rapat telah

disampaikan kepada Pemegang Saham melalui surat No: KPEI-1011/DIR/0917 tanggal 20 September 2017

2. Panggilan Rapat kepada Pemegang Saham melalui surat No: KPEI-1046/DIR/1017, tanggal 5 Oktober 2017.

KPEI also held an EGMS on October 20, 2017 at the VIP Meeting Room of Indonesia Stock Exchange Building, GF floor. The Meeting Announcement and Invitation have been carried out according to Article 9 of Company’s Articles of Association as follows:1. Announcement regarding the holding of the Meeting has

been given to Shareholder through the letter No. KPEI-1011/DIR/0917, dated September 20, 2017;

2. The Shareholder have been invited to the Meeting through letter No. KPEI-1046/DIR/1017 dated October 5, 2017.





Agenda RUPSLB 2017Agenda of 2017 EGMS

nO. agenda agenda

haSiL ReSULt

1. Persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Tahun 2018Approval for the 2018 Work Plan and Annual Budget (RKAT)

Menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) KPEI tahun 2018 yang telah dipersiapkan oleh Direksi Perseroan dan telah disetujui oleh Dewan Komisaris Perseroan, untuk diajukan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) guna mendapat persetujuan serta memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan untuk mengubah RKAT KPEI Tahun 2018 jika hal tersebut disyaratkan oleh OJK guna mendapat persetujuan.Approval of KPEI’s 2018 Work Plan and Annual Budget (RKAT) prepared by the Board of Directors and approved by the Board of Commissioners, to be submitted to the Indonesia FSA to obtain their approval, and to grant the authority to the Board of Directors with the approval of Board of Commissioners to amend KPEI’s RKAT for the year 2018 if required by the Indonesia FSA for the purpose of obtaining their approval.

Adapun agenda dan hasil rapat yang diterbitkan sebagaimana termuat dalam Akta Risalah RUPS-LB PT KPEI tertanggal 20 Oktober 2017 nomor 489/X/2017, adalah sebagai berikut:

Berikut di bawah ini, kami sampaikan juga informasi agenda dan hasil RUPS maupun RUPS-LB PT KPEI yang telah diselenggarakan selama tahun 2016:

Agenda RUPS 2016 Agenda of 2016 GMS

nO. agenda agenda

haSiL ReSULt

1. Persetujuan Atas laporan Tahunan termasuk persetujuan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2015Approval for Annual Report, including approval for Board of Commissioners’ Supervisory Duty Report and Confirmation of the Company’s Financial Report for 2015 Fiscal Year

1. Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan Direksi tentang jalannya Perseroan termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan untuk Tahun Buku 2015

Approval of the Board of Directors’ Annual Report including Board of Commissioners’ Supervisory Duty Report for 2015 Fiscal Year

2. Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2015, yang telah diaudit Kantor Akuntan Publik OSMAN BING SATRIO DAN ENY, member firm DELOITTE TOUCHE TOHMATSU dengan pendapat “Wajar dalam Semua Hal yang Material” sebagaimana ternyata dari Laporan tertanggal 15 Maret 2015 nomor: GA116 0143 KPEI FRB.

Ratification of the Financial Statement for 2015 Fiscal Year, audited by OSMAN BING SATRIO AND ENY, member of DELOITTE TOUCHE TOHMATSU with a conclusion “Fairness in All Things Material” as stated in the report of March 15, 2015 number: GA116 0143 KPEI FRB

2. Persetujuan Penyisihan Cadangan Jaminan untuk Tahun Buku 2015Approval of Guarantee Reserve Allowance Provision for 2015 Fiscal Year

Menyetujui besamya penyisihan berasal dari Laba Bersih Perseroan yang akan dialokasikan ke Cadangan Jamlnan untuk tahun buku 2015 dengan jumJah total sebesar 5% dari laba bersih Perseroan tahun 2015, atau senilai Rp1.057.310.395Approval of the amount of Guarantee Reserve allowance provision for 2015 fiscal year which will be taken from the Net Profit, with a total of 5% of the Company’s net profit, or Rp1,057,310,395

The agenda and results of the meeting published in PT KPEI’s EGMS Minute Deeds dated October 20, 2017 number 489/X/2017 are as follows:

The agenda and results of GMS and EGMS of KPEI held in 2016 are presented in the following table:



Agenda RUPSLB 2016Agenda of 2016 EGMS

nO. agenda agenda

haSiL ReSULt

1. Persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Tahun 2017Agreement on the Work Plan and Annual Budget (RKAT) for 2017

Menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) KPEI tahun 2017 yang telah dipersiapkan oleh Direksi Perseroan dan telah disetujui oleh Dewan Komisaris Perseroan, untuk diajukan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) guna mendapat persetujuan serta memberikan wewenang kepada DIreksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan untuk mengubah RKAT KPEI Tahun 2017 jika hal tersebut disyaratkan oleh OJK guna mendapat persetujuan.Approval of KPEI’s 2017 Work Plan and Annual Budget (RKAT) prepared by the Board of Directors and approved by the Board of Commissioners, to be submitted to the Indonesia FSA to obtain their approval, and to grant the authority to the Board of Directors with the approval of Board of Commissioners to amend KPEI’s RKAT for the year 2017 if required by the Indonesia FSA for the purpose of obtaining their approval.

nO. agenda agenda

haSiL ReSULt

3. Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk periode 2016-2019, Penetapan Uang Jasa Pengabdian dan Tunjangan lainnya bagi Dewan Komisaris lama, serta penetapan Gaji, Fasilitas, dan Tunjangan bagi Dewan Komisaris baruAppointment of Members of the Company’s Board of Commissioners for 2016-2019, Provision of Honorarium and other Allowances for the previous Board of Commissioners, as well as the Salaries, Benefits, and Allowances for the new Board of Commissioners

1. Menyetujui berakhirnya masa jabatan anggota Dewan Komisaris Perseroan dari tanggal 4 Juni 2016 menjadi berakhir pada tanggal 2 Juni 2016, yaitu pada saat penutupan Rapat.

Approval of expiration term of office of the Board of Commissioners on June 2, 2016 effectively as of the closing of the Meeting, instead of June 4, 2016

2. Menyetujui pengangkatan anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk masa jabatan selama 3 (tiga) tahun terhitung sejak penutupan Rapat, dengan susunan sebagai berikut:

Approval of the appointment of Company’s Board of Commissioners for a 3 (three) year term of office, which is effective as of the closing of the Meeting with the following structure: Dewan Komisaris Board of CommisionersKomisaris Utama President Commisioners : Abraham BastariKomisaris Commisioners : James Tjahaja RiadyKomisaris Commisioners : Margeret Mutiara Tang

3. Menyetujui pemberian kuasa kepada Direksi dengan hak substitusi untuk menyatakan kembali keputusan Rapat ini dalam akta Notaris dan selanjutnya memberitahukan perubahan susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan tersebut kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia serta mendaftarkan pada Daftar Perusahaan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Granted authorization with substitution right to the Board of Directors to state GMS resolution in a notarial deed and to inform the changes of Board of Commissioners to the Ministry of Law and Human Rights, as well as to register the resolution in the Company Register in accordance with prevailing laws and regulations.

4. Menerapkan Honorarium dan Kompensasi lain bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan Periode 2016-2019, sebagaimana diusulkan dalam Rapat.

Determination of Honorarium and other Compensation for the 2016-2019 Board of Commissioners, as set in the Meeting.

5. Menetapkan Uang Jasa Pengabdian bagi Anggota Dewan Komisaris Periode 2013-2016, yang Akan Mengakhiri Masa Jabatannya, sebagaimana ditetapkan dalam Rapat.

Determination of Pension Allocation for the 2013-2016 Board of Commissioners which will end their term of office, as set in the Meeting.

4. Penunjukan Akuntan Publik untuk mengaudit buku-buku Perseroan untuk Tahun Buku 2016Appointment of Public Accountant Firm to audit the Financial Statement of the Company for 2016 Fiscal Year

1. Menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik OSMAN BING SATRIO DAN ENY member firm dari DELOITTE TOUCHE TOHMATSU, atau

Approval of the appointment of OSMAN BING SATRIO AND ENY Public Accountant Firm, member of DELOITTE TOUCHE TOHMATSU, or

2. Kantor Akuntan Publik lain yang sama dengan Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk oleh PT Bursa Efek Indonesia untuk mengaudit Laporan Keuangannya.

Other Public Accountant Firm, which shall be the same firm as the one appointed by PT Bursa Efek Indonesia to audit its Financial Report





deWan KOmiSaRiSDewan Komisaris adalah organ Perusahaan yang bertugas dan bertanggungjawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi, serta memastikan bahwa Perusahaan melaksanakan GCG. Dewan Komisaris tidak boleh turut serta dalam mengambil keputusan operasional. Kedudukan masing-masing anggota Dewan Komisaris, termasuk Komisaris Utama adalah setara. Tugas Komisaris Utama adalah mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris.

Tata cara pencalonan, pemilihan dan pengangkatan anggota Dewan Komisaris diatur dalam Peraturan OJK Nomor 59/POJK.04/2016 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Lembaga Kliring dan Penjaminan.

Beberapa kriteria persyaratan yang harus dimiliki Anggota Dewan Komisaris sesuai dengan dokumen Piagam Kerja antara lain :a. Mempunyai pemahaman terhadap peraturan perundang-

undangan di di bidang pasar modal dan pengetahuan yang luas tentang pasar modal;

b. Mempunyai komitmen terhadap pengembangan Lembaga Kliring dan Penjaminan dan paasar modal Indonesia;

c. Memahami prinsip-prinsip tata kelola Perusahaan yang baik dan prinsip-prinsip pengelolaan risiko;

d. Berpengalaman minimal 2 (dua) tahun menjadi direktur pada perusahaan di bidang pasar modal, atau minimal 5 (lima) tahun menjadi pimpinan pada institusi pengawas jasa keuangan/ pada posisi manajemen di institusi pasar modal, atau minimal 2 (dua) tahun pada posisi direktur pada organisasi yang diberi kewenangan sesuai UU Pasar Modal, atau minimal 5 (lima) tahun menjadi praktisi dibidang hukum; akuntansi; dan keuangan yang berpraktek aktif dalam bidang pasar modal.

Pengajuan nama calon Dewan Komisaris wajib diajukan kepada OJK oleh pemegang saham KPEI disertai dengan dokumen pendukung paling lambat 35 (tiga puluh lima) hari sebelum pelaksanaan RUPS untuk agenda pengangkatan Dewan Komisaris. Selanjutnya, rencana pengangkatan Dewan Komisaris terpilih dilakukan melalui RUPS yang pelaksanaan rapatnya dipimpin oleh Direktur Utama atau perwakilan Direktur lainnya jika Direktur Utama berhalangan.

Dalam hal, anggota Dewan Komisaris KPEI dinilai tidak dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, maka OJK dapat memberhentikan untuk sementara waktu dan pemegang saham KPEI wajib mengusulkan kembali nama calon anggota Dewan Komisaris pengganti paling lambat 3 (tiga) bulan sejak diberhentikan.

BOaRd OF cOmmiSSiOneRSBoard of Commissioners is the Company’s organ with collective duties and responsibilities to supervise and advise the Board of Directors, as well as to ensure the Company’s implementation of GCG. The Board of Commissioner cannot participate in the process of decision making regarding to operations. The position of each member of the Board of Commissioner, including President Commissioner, is equal. The duty of President Commissioner is to coordinate the Board of Commissioner’s activities.

The procedures for the nomination, election, and appointment of the members of the Board of Commissioners are stipulated in the Regulation of Indonesia FSA Number 59/POJK.04/2016 concerning Board of Directors and Board of Commissioners of Clearing and Guarantee Institutions.

Requirements for Board of Commissioner member according to the Charter are:a. Have a comprehensive understanding on the capital market law and regulation, as well wide knowledge on capital market;

b. Have a commitment to the development of Clearing and Guarantee Institution and Indonesia capital market;c. Understands good corporate governance and risk management principles.d. Have at least 2 (two) years of experience as the director of a company in capital market sector, or at least 5 (five) years as a head in a financial service authority institution/a position at the managerial level in a capital market institution, or at least 2 (two) years as a director in an organization authorized by the Capital Market Law, or at least 5 (five) years as a legal, accounting, or finance practitioner in the capital market sector.

The proposed names of Board of Commissioners candidates must be submitted to the Indonesia FSA by KPEI’s shareholders accompanied by supporting documents, at the latest 35 (thirty-five) days before the GMS for Board of Commissioners appointment. Subsequently, the appointment of the elected Board of Commissioners members is carried out through GMS, chaired by President Director or other representatives from the Board of Directors if the President Director is absent.

If a member of KPEI’s Board of Commissioners is deemed incompetent in performing his/her duties and responsibilities, the Indonesia FSA can dismiss him/her temporarily and KPEI’s shareholder must propose the name of a replacement at the latest 3 (three) months after the dismissal.



Anggota Dewan Komisaris KPEI Periode 2016-2019Members of KPEI’s Board of Commissioners for the Period of 2016-2019

nama name

JaBatan POSitiOn

PengangKatan aPPOintment

Abraham Bastari Komisaris Utama President Commissioner RUPS 2 Juni 2016 GMS June 2, 2016

James Tjahaja Riady Komisaris Commissioner RUPS 2 Juni 2016 GMS June 2, 2016

Margeret Mutiara Tang Komisaris Commissioner RUPS 2 Juni 2016 GMS June 2, 2016

tugas dan Wewenanga. Tugas pokok Dewan Komisaris adalah menjalankan fungsi

pengawasan terhadap kebijakan Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan kepengurusan Perusahaan.

b. Wewenang pokok Dewan Komisaris adalah memeriksa dan memberikan persetujuan terhadap hal-hal yang menjadi tugas dan wewenang Dewan Komisaris.

c. Rincian tugas dan wewenang serta hal-hal lain yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi Dewan Komisaris diatur dalam Piagam Dewan Komisaris dan Direksi.

d. Terkait dengan tugas dan wewenang tersebut di atas, Dewan Komisaris tidak diperbolehkan untuk mengambil keputusan secara operasional Perusahaan, kecuali yang diatur dalam peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar Perusahaan.

e. Anggota Dewan Komisaris dapat mendelegasikan tugas dan wewenangnya ke anggota Dewan Komisaris lain dengan suatu surat resmi yang menyatakan alasan pendelegasian dan waktu pendelegasian. Waktu pendelegasian tidak lebih dari enam bulan dan tidak menghilangkan kewajiban dan tanggung jawab anggota Dewan Komisaris tersebut.

Susunan dewan KomisarisAnggota Dewan Komisaris dipilih, diangkat, dan diberhentikan secara periodik melalui RUPST. Semua anggota Dewan Komisaris KPEI telah memenuhi persyaratan kompetensi maupun administratif dengan masa jabatan Dewan Komisaris untuk setiap periode adalah 3 (tiga) tahun.

Rapat dewan KomisarisRapat Dewan Komisaris dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh anggota Dewan Komisaris, atau atas permintaan tertulis dari Anggota Direksi, atau atas permintaan tertulis dari pemegang saham. Rapat diadakan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan.

Selama 2017, Dewan Komisaris menyelenggarakan 12 (dua belas) kali rapat yang dilaksanakan dalam setiap bulannya.

duties and authoritiesa. The main duties of Board of Commissioners are to supervise

Board of Directors’ policies and advise the Board of Directors in managing the Company.

b. The main authorities of Board of Commissioners are to check and give approval for matters that constitute the duties and responsibilities of Board of Commissioners.

c. Details of the duties, responsibilities, and other things related to the implementation of Board of Commissioners’ functions are stipulated in the Charter of Board of Commissioners and Board of Directors.

d. Related to the abovementioned duties and responsibilities, Board of Commissioners is not allowed to make operational decision for the Company, except as stipulated by the law and the Articles of Association of the Company.

e. A member of Board of Commissioners can delegate his/her duties and authorities to another member of Board of Commissioners with an official letter that states the reason and time of delegation. Delegation time cannot be more than six months and it does not eliminate the obligations and responsibilities of that member of Board of Commissioners.

composition of the Board of commissionersMembers of the Board of Commissioners are elected, appointed, and dismissed periodically through the GMS. All members of KPEI’s Board of Commissioners have met all the competence and administrative qualifications with 3 (three) year term of office for every period.

Board of commissioners meetingsThe Board of Commissioners meeting is held at any time if deemed necessary by members of the Board of Commissioners, or at the written request from members of the Board of Directors or shareholder. The meeting is held at least 1 (once) in 1 (one) month.

During 2017, the Board of Commissioners held 12 (twelve) monthly meetings.





Data Kehadiran Rapat Dewan Komisaris Board of Commissioners Meeting Attendance List

namaname

JaBatanPOSitiOn

JUmLah RaPatnO. OF meetingS

JUmLah KehadiRannO. OF attendance

PReSentaSi KehadiRan (%)attendance Rate (%)

Abraham Bastari Komisaris Utama President Commissioner

12 12 100

James Tjahaja Riady Komisaris Commissioner

12 3 25

Margeret Mutiara Tang Komisaris Commissioner

12 12 100

Remunerasi dewan KomisarisPenetapan remunerasi bagi Dewan Komisaris berdasarkan 3 (tiga) hal, yakni hasil RUPS, RKAT, dan Surat Keputusan Direksi. Adapun komponen remunerasi yang dibagikan adalah sebagai berikut:

JeniS PenghaSiLan dan FaSiLitaS KetentUan cOnditiOnS tyPe OF incOme and FaciLity

KoMPENSASI BULANAN MoNTHLY CoMPENSATIoN

Honorarium Berdasarkan RUPS Based on GMS Honorarium

Tunjangan Pajak Penghasilan Berdasarkan RUPS, penggantian 100% Based on GMS, 100% reimbursement

Income Tax Allowance

KoMPENSASI TAHUNAN ANNUAL CoMPENSATIoN

Tunjangan Hari Raya Berdasarkan RUPS, besaran 1,5x Based on GMS, 1.5x

Eid Al-Fitr Allowance

Apresiasi Berdasarkan RKAT Based on RKAT Appreciation

KoMPENSASI PER PERIoDE CoMPENSATIoN PER PERIoD

Penghargaan Masa Kerja Berdasarkan RUPS Based on GMS Severance Package

FASILITAS LAIN-LAIN oTHER FACILITIES

Asuransi Jiwa Berdasarkan RUPS Based on GMS Life Insurance

Asuransi Kesehatan: Rawat Jalan, Kacamata, Rawat Inap, Bedah, Asuransi Penyakit Kritis, Melahirkan

Berdasarkan RUPS Based on GMS Health Insurance: Out-patient, Glasses, In-patient, Surgery, Critical Insurance,

Maternity

Fasilitas Perjalanan Dinas Berdasarkan SK Direksi Based on Board of Director Decree

Business Trip Facilities

Pelatihan dewan KomisarisSepanjang 2017, pelatihan yang diikuti oleh Dewan Komisaris KPEI di antaranya:

Kegiatan WaKtU time LOKaSi LOcatiOn activity

Capital Market Communities Trip 6-13 Oktober October 2017 Munich - Vienna Capital Market Communities Trip

Shareholders Capacity Building KSEI 2017

27 April April - 1 Mei May 2017 Osaka dan and Tokyo, Jepang

KSEI’s Shareholders Capacity Building 2017

Rakor BOC, BOD, Komite Audit SRO dan Anak Perusahaan

3-5 Maret March 2017 Bali BOC, BOD, SRO Audit Committee, and Subsidiaries

Coordination Meeting

Capacity Building Anggota Bursa tahun 2017

18-21 Mei May 2017 Melbourne, Australia Capacity Building for Stock Exchange Members 2017

Board of commissioners trainingThroughout 2017, the training attended by KPEI’s Board of Commissioners included:

Remuneration for the Board of commissionersRemuneration for the Board of Commissioners is based on 3 (three) aspects: GMS Resolution, RKAT, and Board of Directors Decree. The distributed remuneration components are as follows:



namaname

hUBUngan KeUangan denganFinanciaL ReLatiOn With

hUBUngan KeLUaRga denganFamiLiaL ReLatiOnS With

BoD BoC Pemegang Saham Pengendali Controlling Shareholder

BoD BoC Pemegang Saham Pengendali Controlling Shareholder

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

DEWAN KoMISARIS BoARD oF CoMMISSIoNERSAbraham Bastari √ √ √ √ √ √James Tjahaja Riady √ √ √ √ √ √Margeret Mutiara Tang √ √ √ √ √ √DIREKSI BoARD oF DIRECToRSHasan Fawzi √ √ √ √ √ √Sunandar √ √ √ √ √ √Indriani Darmawati √ √ √ √ √ √

Penilaian Dewan KomisarisPelaksanaan penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan berdasarkan kriteria-kriteria penilaian yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris yang mencakup pelaksanaan tata kelola perusahaan, sistem pengendalian internal, dan aspek kepatuhan terhadap pelaksanaan peraturan serta fungsi pengarahan, pengawasan, dan pelaporan. Dewan Komisaris menyampaikan kinerjanya kepada pemegang saham melalui RUPS.

Hubungan Dewan Komisaris dengan Direksi

Dewan Komisaris dan Direksi adalah organ perusahaan yang berkedudukan setara di hadapan hukum, dengan tugas utama Dewan Komisaris meliputi pengawasan atas pelaksanaan tugas operasional oleh Direksi. Sesuai asas independensi, tidak diperbolehkan adanya hubungan tertentu (baik keluarga, keuangan, maupun hubungan lainnya) antara anggota dari masing-masing organ perusahaan tersebut.

Hal tersebut telah dijalankan dengan konsisten oleh KPEI sebagaimana penjelasan berikut:

Hubungan Keuangan dan Hubungan KeluargaDewan Komisaris dan Direksi KPEI tidak merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi atau Pemegang Saham Pengendali, serta tidak saling memiliki hubungan keluarga, dan hubungan keuangan dengan sesama anggota Direksi dan atau anggota Dewan Komisaris dan atau anggota Pemegang Saham Pengendali.

Direksi KPEI diharapkan dapat bertindak independen dan tidak mempunyai benturan kepentingan, sehingga tidak mengganggu kemampuannya dalam melaksanakan tugas secara mandiri, baik dalam hubungan satu sama lain maupun hubungan terhadap Dewan Komisaris. Direksi KPEI dipimpin oleh seorang Direktur Utama yang berasal dari pihak yang independen terhadap Pemegang Saham Pengendali.

Performance Assessment of the Board of CommissionersThe performance of the Board of Commissioners is assessed based on criteria related to the duties and responsibilities of the Board of Commissioners. These include implementation of corporate governance, the internal control system, and aspects of compliance with regulations as well as the functions of directing, supervising, and reporting. The Board of Commissioners presents its performance to the shareholder at the GMS.

Relationship between the Board of Commissioners and Board of DirectorsThe Board of Commissioners and Board of Directors are Company’s organs with equal standing before the law. The main duty of the Board of Commissioners includes supervision of the operational performance of the Board of Directors. According to the principle of independence, it is not allowed for any member of both organs to have a particular relationship (familial, financial, and other relationship) between them.

This has been implemented consistently by KPEI as explained in the following paragraphs:

Financial and Familial RelationshipThe members of KPEI Board of Commissioners and Board of Directors do not concurrently hold positions as a member of Board of Commissioners and a member of Board of Directors or Controlling Shareholder, do not have familial relationship and financial relationship with other member of Board of Directors and/or member of Board of Commissioner and/or member of Controlling Shareholder.

KPEI Board of Directors is expected to act independently and have no conflict of interests, so it doesn’t interfere their abilities to carry out their duties independently, both in relationship with each other and relationship with Board of Commissioners. KPEI’s Board of Directors is led by a President Director who is independent of the Controlling Shareholder.





KOmite di BaWah deWan KOmiSaRiSKomite auditKomite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk membantu mereka dalam mengawasi Direksi dan memastikan Perusahan dikelola dengan manajemen yang sehat sesuai dengan prinsip-prinsip CG. Dalam menjalankan tugasnya, Komite Audit bekerja sama dengan Direksi, Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko, Internal Audit, dan Auditor Eksternal.

Komite Audit KPEI dibentuk berdasarkan Keputusan Nomor SK-01/DEKOM/IX/2008 tentang Pembentukan dan Pengangkatan Komite Audit, yang diperpanjang dengan Keputusan SK-001/DEKOM/V/2017 tanggal 31 Mei 2017 tentang Pengangkatan Anggota Komite Audit dan SK-002/DEKOM/IX/2017 tanggal 25 September 2017 tentang Perubahan Anggota Komite Audit.

Tugas dan Wewenang Komite Audit1. Laporan Keuangan

a. Memastikan kepada auditor independen Perseroan untuk menerapkan standar audit sesuai ketentuan yang berlaku;

b. Memberikan masukan atas penggunaan jasa non audit yang akan ditugaskan kepada auditor independen Perseroan, berdasarkan penugasan Dewan Komisaris;

c. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan seperti Laporan Keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya.

2. Pengendalian Internala. Berkomunikasi secara berkala dengan Satuan Pemeriksa

Internal dan pihak terkait lainnya, dalam upaya menjaga efektifitas pengendalian internal, dan memastikan bahwa temuan-temuan audit dapat ditindaklanjuti dengan baik, serta memastikan bahwa operasl Perseroan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku;

b. Dalam hal penunjukan auditor independen tidak mengikuti Bursa Efek Indonesia, maka Komite Audit menyeleksi dan mengusulkan calon auditor independen untuk audit umum atas laporan keuangan Perseroan, mengusulkan nilai kompensasi jasa audit umum, serta mengawasi pekerjaan auditor independen, termasuk mengusulkan pemberhentian auditor independen apabila dalam pelaksanaan tugasnya yang bersangkutan tidak memenuhi standar ketentuan yang berlaku;

c. Menganalisa dan mengevaluasi laporan yang diterima perihal keputusan manajemen di luar ketentuan yang telah ditetapkan;

d. Menerima, menelaah dan meneruskan pengaduan yang berkaitan dengan Perseroan kepada Dewan Komisaris, serta memantau tindak lanjutnya;

cOmmitteeS UndeR the BOaRd OF cOmmiSSiOneRSaudit committeeThe Audit Committee was established by the Board of Commissioners to assist in overseeing the Board of Directors and to ensure the Company is managed soundly, in accordance with the principles of CG. In performing its duties, the Audit Committee cooperates with the Board of Directors, Credit Policy and Risk Management Committee, Internal Audit, and the External Auditor.

KPEI Audit Committee was established by Decree No. SK-01/DEKOM/IX/2008 concerning the Establishment and Appointment of Audit Committee, which was extended by Decree No. SK-001/DEKOM/V/2017 dated May 31, 2017 concerning the Appointment of Audit Committee Members and SK-002/DEKOM/IX/2017 dated September 25, 2017 concerning Substitution of Audit Committee Members.

Duties and Authorities of Audit Committee1. Financial Statement

a. Ensuring the Company’s independent auditors implement auditing standards in accordance to applicable regulations;

b. Provide advice on the use of non-audit services to be assigned to Company’s independent auditor, based on the Board of Commissioners assignment;

c. Perform review on financial information to be published by the Company, such as Financial Statement, projection, and other financial information.

2. Internal Control;a. Communicate regularly with Internal Audit and other related

parties in order to maintain the effectiveness of internal control, and to ensure that audit findings are followed properly, as well as ensure that the Company’s operations is in accordance with the applicable law;

b. If the appointment of independent auditor does not comply

with the Indonesia Stock Exchange, the Audit Committee selects and proposes independent auditor candidates to audit financial statement of the Company, propose services fee of the audit, and supervise independent auditor’s work, including proposing the independent auditor’s dismissal if during the execution of their duties, they do not meet the applicable regulation standards;

c. Analyze and evaluate reports received regarding manage-

ment decision beyond the established provisions; d. Receive, review, and pursue complaints related to the

Company to the Board of Commissioners and monitor the follow-up actions;



e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sehubungan dengan kegiatan dan penugasan yang dilakukan, Komite Audit wajib menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perusahaan yang diterima atau diketahuinya.

Rapat Komite auditSepanjang 2017, Komite Audit menyelenggarakan rapat sebanyak 7 (tujuh) kali, dengan persentase kehadiran rapat sebagai berikut:

Susunan dan Data Kehadiran Rapat Komite Audit Composition and Attendance of Audit Committee Meeting

namaname

JaBatanPOSitiOn


tOtaL KehadiRantOtaL attendance

PeRSentaSe KehadiRan (%)attendance Rate (%)

Abraham Bastari*** Komisaris Utama dan Ketua President Commissioner and Chairman

0 0 0

Margeret Mutiara Tang Komisaris dan Anggota Commissioner and Member

7 5 71

Irina Justina Zega** Anggota Member 3 3 100

Nishnurtia Razak Anggota Member 7 7 100

Bambang Widodo* Anggota Member 4 4 100* Periode Januari-Mei 2017 January-May 2017** Periode Juni-Desember 2017 June-December 2017*** Periode September-Desember 2017 September-December 2017

KOmite-KOmite di BaWah diReKSiDalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan tanggungjawab atas segala kegiatan operasional Perusahaan, serta membantu dalam pengambilan keputusan, pada 2017 Direksi dibantu oleh 3 (tiga) komite sebagai berikut:

Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian RisikoMengacu peraturan Bapepam-LK Nomor III.B.6 yang disempurnakan menjadi Peraturan OJK Nomor 26/POJK.04/2014 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa, KPEI memiliki Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Resiko (Komite KKPR). Tugasnya adalah untuk membantu Direksi dalam menentukan rencana kebijakan kredit dan manajemen pengendalian risiko KPEI, memberikan rekomendasi kepada Direksi KPEI dalam rangka kebijakan investasi Dana Jaminan, serta melaksanakan tugas-tugas lain yang meliputi hal-hal sebagai berikut:1. Wajib mengadakan rapat sekurang-kurangnya sekali sebulan

dan wajib membuat catatan tertulis dari rapat tersebut;2. Memberikan rekomendasi dalam rangka kebijakan investasi

Dana Jaminan;

e. Perform other duties assigned by Board of Commissioners under the provision of applicable law.

In its activities and assignments, the Audit Committee shall maintain the confidentiality of the Company’s documents, data, and information received or obtained.

audit committee meetingThroughout 2017, the Audit Committee held 7 (seven) meetings. The attendance rate in are as follows:

cOmmitteeS UndeR the BOaRd OF diRectORSIn order to improve the accountability and responsibility of all the Company’s operations, and to assist in decision making, in 2017 the Board of Directors was assisted by the following 3 (three) committees:

credit Policy and Risk management committeeIn accordance with the regulation of Bapepam-LK Number III.B.6, which are finalized as the Regulation of Indonesia FSA No. 26/POJK.04/2014 on Securities Exchange Transaction Settlement Guarantee, KPEI established the Credit Policy and Risk Management (KKPR) Committee to assist theBoard of Directors to plan the credit and risk management policy in KPEI, and provide recommendation to the Board of Directors for Guarantee Fund, as well as perform other tasksthat include:1. Conducting mandatory meeting at least 1 (once) a month and

make written record of the meeting;2. Provide recommendations on Guarantee Funds investment

policy;





3. Memberikan rekomendasi atas penyisihan surplus operasional Lembaga Kliring dan Penjaminan yang wajib disisihkan untuk pembentukan Cadangan Jaminan;

4. Memberikan rekomendasi atas rencana kebijakan kredit dan manajemen pengendalian risiko;

5. Memberikan rekomendasi atas penanganan masalah kepailitan Anggota Kliring;

6. Memberikan persetujuan atas besarnya biaya yang berkaitan dengan jasa akuntansi dan audit laporan keuangan Dana Jaminan;

7. Memberikan tanggapan atas laporan bulanan KPEI mengenai pelaksanaan Kebijakan Kredit dan Manajemen Pengendalian Risiko KPEI.

Anggota Komite KKPR terdiri dari 5 (lima) Direktur dari Anggota Kliring yang tidak saling terafiliasi, dan memiliki kompetensi serta pengalaman untuk menjaga independensi dan profesionalitas dalam menjalankan tugas komite. Sepanjang 2017, Komite KKPR menyelenggarakan rapat sebanyak 12 (dua belas) kali.

Susunan dan Data Kehadiran Rapat Komite Kebijakan Kredit & Pengendalian RisikoComposition And Attendance of Credit Policy And Risk Management Committee Meeting

namaname


JUmLah KehadiRannO. OF attendance

PeRSentaSe KehadiRan (%)attendance PeRcentage (%)

Budi Susanto (PT Danareksa Sekuritas)* 2 2 100

Lisana Irianiwati (PT Mandiri Sekuritas)** 10 10 100

Riza Rachbini (PT Morgan Stanley Sekuritas Indonesia)* 2 2 100

R.M. Irwan (PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia) 12 10 83

Rosmini Lidarjono (PT Panin Sekuritas Tbk) 12 10 83

Rudy Utomo (PT Evergreen Sekuritas Indonesia)* 2 2 100

Tjeng Susanti Wijaya (PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia)**

10 9 90

Zaki Mubarak (PT Bosowa Sekuritas)** 10 10 100* Januari-Februari 2017 January-February 2017** Maret-Desember 2017 March-December 2017

Komite haircutDasar hukum pembentukan Komite Haircut mengacu pada Peraturan Bapepam-LK Nomor V.D.5 tentang Pemeliharaan dan Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan serta Peraturan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor II-11 tentang Komite Haircut.

3. Provide recommendation on operational surplus allowance of Clearing and Guarantee Institution, which shall be set aside as Guarantee Reserve;

4. Provide recommendation for credit and risk management policy;

5. Provide recommendation on the bankruptcy handling of CM’s;

6. Provide approval of the costs associated with accounting and auditing the Guarantee Fund financial statements;

7. Provide feedback on KPEI’s monthly report on the implementation of KPEI’s Credit and Risk Management Policy.

KKPR Committee members consist of 5 (five) Directors from CM who are not mutually affiliated, with proper competence and experience to maintain independence and professionalism in performing their duties. Throughout 2017, KKPR Committee held 12 (twelve) meetings.

haircut committeeThe legal basis for the establishment of the Haircut Committee is the regulation of Bapepam-LK No. V.D.5 on the Maintenance and Reporting of Net Adjusted Working Capital and the regulation of PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia No. II-11 on Haircut Committee.



KPEI menentukan tugas dan wewenang Komite Haircut, sebagai berikut:1. Menetapkan penyusunan kriteria dan model (formula)

penentuan Haircut Efek Bersifat Ekuitas atau Efek Beragun Aset Arus Kas Tidak Tetap yang tercatat dan akan tercatat (listing) di Bursa Efek di Indonesia dan Reksa Dana yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan di Bursa Efek.

2. Menetapkan besarnya Haircut Efek Bersifat Ekuitas atau Efek Beragun Aset Arus Kas Tidak Tetap yang tercatat dan akan tercatat di Bursa Efek di Indonesia dan Reksa Dana yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan di Bursa Efek;

3. Mengumumkan besarnya Haircut Efek sebagaimana dimaksud pada butir 2) pada laman (website) KPEI selambat-lambatnya 1 (satu) hari Bursa sebelum efektif diberlakukan.

4. Pengumuman untuk besarnya Haircut Efek Bersifat Ekuitas atau Efek Beragun Aset Arus Kas Tidak Tetap dan Reksa Dana yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan di Bursa Efek yang akan tercatat (listing) di Bursa Efek di Indonesia pada laman (website) KPEI, dilakukan selambat-lambatnya 1 (satu) hari Bursa sebelum dicatatkan (listing) di Bursa Efek di Indonesia.

Keanggotaan Komite Haircut terdiri dari 1 (satu) orang sebagai koordinator merangkap anggota, dan 10 (sepuluh) orang sebagai anggota. Pemilihan koordinator dilakukan oleh anggota Komite Haircut.

KPEI menetapkan persyaratan anggota Komite Haircut, sebagai berikut:• 2 (dua) orang Direktur Lembaga Kliring dan Penjaminan yang

membawahi fungsi kliring dan penjaminan;• 2 (dua) orang Direktur Bursa Efek yang membawahi fungsi

pengawasan dan fungsi keanggotaan atau pencatatan;• 1 (satu) orang Direktur Lembaga Penyimpanan dan

Penyelesaian yang membawahi fungsi jasa kustodian; • 5 (lima) orang Direktur Anggota Kliring yang tidak saling

terafiliasi dan memenuhi persyaratan integritas, kompetensi, dan pengalaman yang ditetapkan oleh KPEI;

• 1 (satu) orang professional ataupun praktisi yang memenuhi persyaratan integritas, memahami peraturan di bidang pasar modal, dan memiliki kompetensi di bidang penilaian efek.

Sepanjang 2017, Komite Haircut mengadakan 12 (dua belas) kali rapat. Agenda rapat pada umumnya untuk menentukan besaran haircut dengan menggunakan prosedur dan metode yang telah ditetapkan.

KPEI assigns the following duties and authorities to the Haircut Committee:1. Set the criteria and model (formula) for the Haircut of Equity

Securities or Asset Backed Securities with Varying Cash Flow, which are and will be listed on the Indonesia Stock Exchange, and Mutual Funds whose Participation Units are traded on the Stock Exchange;

2. Determine the Haircut rate of Equity Securities or Asset Backed Securities with Varying Cash Flow, which are and will be listed on the Indonesia Stock Exchange, and Mutual Funds whose Participation Units are traded on the Stock Exchange;

3. Publish Haircut rate as referred to in point 2) on KPEI’s website no later than 1 (one) trading day prior to its effectiveness;

4. Announcement to the Haircut value of Equity Securities or Asset Backed Securities with Varying Cash Flow, and Mutual Funds whose Participation Units are traded on the Stock Exchange, which will be listed on the Indonesia Stock Exchange on KPEI’s website no later than 1 (one) trading day prior to its listing on Indonesia Stock Exchange.

The Haircut Committee consists of 1 (one) coordinator acting concurrently as member, and 10 (ten) members. The coordinator shall be elected by the members of Haircut Committee.

KPEI has determined the composition for Haircut Committee members as follows:• 2 (two) Directors of Clearing and Guarantee Institution in charge

of the clearing and guarantee function;• 2 (two) Directors of Stock Exchange in charge of the Supervisory

function as well as membership and listing function;• 1 (one) Director of the Depository and Settlement Institution in

charge of custodian service function;• 5 (five) Directors of CMs, mutually unaffiliated and has fulfilled

the integrity, competence, and experience requirements set by KPEI;

• 1 (one) professional or practitioner who has fulfilled the integrity requirement, has sound understanding of the regulations applicable to capital market, and has competence in securities appraisal.

Throughout 2017, the Haircut Committee held 12 (twelve) committee meetings. In general, the meeting agenda was to determine the haircut rate using the procedures and methods that have been established.





Susunan dan Data Kehadiran Rapat Komite HaircutComposition and Attendance of Haircut Committee Meeting

namaname


tOtaL KehadiRannO. OF attendance


Budi Susanto (PT Danareksa Sekuritas) 12 9 75

Edwin J Sebayang (Praktisi) 12 11 91

John CP Tambunan (PT Citigroup Sekuritas Indonesia) 12 12 100

Lisana Irianawati (PT Mandiri Sekuritas)* 8 8 100

Riza Rachbini (PT Morgan Stanley Sekuritas Indonesia) 12 12 100

Rudy Utomo (PT Evergreen Sekuritas Indonesia) 12 11 91

Hamdi Hassyarbaini (PT Bursa Efek Indonesia) 12 7 58

Samsul Hidayat (PT Bursa Efek Indonesia) 12 6 50

Syafruddin (PT Kustodian Sentral Efek Indonesia) 12 10 83

Indriani Darmawati (PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia) 12 2 16

Sunandar (PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia) 12 12 100* Menggantikan Aswardin per 29 Mei 2017

Replacing Aswardin starting May 29, 2017

Komite investasiDalam rangka meningkatkan praktik tata kelola yang baik dan mengoptimalkan hasil pengelolaan investasi keuangan, KPEI telah membentuk Komite Investasi untuk membantu Direksi dalam pengambilan keputusan strategis investasi keuangan.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor Kep-009/DIR/KPEI/114 tanggal 24 November 2014 perihal Pembentukan Komite Investasi KPEI, tugas dan tanggung jawab utama Komite Investasi adalah:1. Melakukan review dan memberikan masukan atas

rekomendasi strategi investasi keuangan yang disusun dan diajukan oleh Divisi Keuangan dan Akuntansi.

2. Mengambil keputusan investasi, untuk mencapai hasil investasi yang optimal dengan pengelolaan yang prudent.

Keanggotaan Komite Investasi KPEI terdiri dari Direksi, Kepala Divisi Keuangan dan Akuntansi, dan Kepala Divisi Penjaminan dan Pengendalian Risiko. Sepanjang 2017, Komite Investasi menyelenggarakan 7 (tujuh) kali rapat, dengan rincian data kehadiran sebagai berikut:

Susunan dan Data Kehadiran Rapat Komite InvestasiComposition and Attendance Investment Committee Meeting

namaname


tOtaL KehadiRannO. OF attendance


Hasan Fawzi 7 2 28

Sunandar 7 7 100

Indriani Darmawati 7 0 0

Roni Gunardi 7 6 85

Wening Kusharjani 7 7 100

investment committeeTo improve improve good corporate governance and optimize the management of financial investment, KPEI has established the Investment Committee to assist the Board of Directors in strategic financial investment decision making.

In accordance with the Board of Directors Decree No. Kep-009/DIR/KPEI/114 dated November 24, 2014 on the Establishment of KPEI’s Investment Committee, the main duties and responsibilities of the Investment Committee are to:1. Review and provide feedback on financial investment strategy

recommendation compiled and submitted by the Finance and Accounting Division.

2. Make investment decision in order to optimize investment returns through prudent management.

KPEI Investment Committee consists of all members of the Board of Directors, Head of Finance and Accounting Division, and Head of Risk Management Division. Throughout 2017, the Investment Committee held 7 (seven) meetings, with the following attendance:



SeKRetaRiS PeRUSahaanSehubungan dengan peran KPEI sebagai salah satu SRO yang bertanggung jawab dalam menjalankan fungsi kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa, Sekretaris Perusahaan (SPE) memiliki peran penting dalam penyampaian informasi Perusahaan kepada pemangku kepentingan.

Adanya penyesuaian atau penerbitan aturan, implementasi sistem baru, penyelenggaraan kegiatan Perusahaan, atau kegiatan lainnya yang mempengaruhi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab KPEI, harus dikomunikasikan dan didistribusikan dengan baik kepada seluruh pemangku kepentingan. Selain mengkomunikasikan ke pemangku kepentingan, SPE juga mengkoordinasikan seluruh tanggapan, masukan, kritik, dan saran yang diterima dari pemangku kepentingan.

Agar seluruh informasi Perusahaan diketahui dan dipahami dengan baik oleh para pemangku kepentingan, khususnya pemegang saham dan pengguna jasa, maka SPE harus aktif berperan menjadi penghubung Perusahaan dengan para pihak dimaksud. Peran tersebut diwujudkan dengan menyelenggarakan hubungan harmonis timbal balik dengan seluruh pemangku kepentingan sekaligus menjaga citra positif perusahaan.

Tugas SPE dalam menjalin hubungan harmonis dengan pihak eksternal tersebut, tidak mengurangi kewajibannya dalam menjalankan tugas-tugas internal yakni mendukung pengelolaan Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi beserta seluruh jajarannya, sebagaimana diuraikan pada Bab Tata Kelola Perusahaan.

Sebagai bagian dari pelaksanaan tugas tersebut, pada 2017, SPE menjalankan berbagai kegiatan, antara lain sebagai berikut:1. Dalam rangka memperingati Diaktifkannya Kembali Pasar

Modal Indonesia ke-40 Tahun, yang bertemakan Langkah Baru Kedewasaan Pasar Modal, telah diselenggarakan beberapa kegiatan yang diikuti oleh OJK, SRO dan anak perusahaannya, Anggota Bursa, Emiten Saham dan Obligasi, Asosiasi Pasar Modal, Investor serta Komunitas Investor Pasar Modal. Rangkaian kegiatannya antara lain sebagai berikut:a. Literasi pasar modal : launching new IDX bulls, stockcode

funwalk, launching TVC YNS versi 2, Desa Nabung Saham, community gathering, penghargaan investor ke-1 juta, grandfinal stocklab

b. Informasi pasar modal : relaunching IDX Channel, pubex marathon 2017, photo & essay competition (wartawan pasar modal)

c. Kerjasama antar stakeholder: beasiswa pendidikan, donor darah 4000 kantong, olimpiade SRO-OJK

2. Mendukung penyelenggaraan pameran pasar modal bersama dengan OJK dan SRO lain, diantaranya:

cORPORate SecRetaRyIn relation to KPEI’s role as one of SRO in charge of clearing and guarantee function in stock exchange transaction settlement, the Corporate Secretary plays an important part in delivering Company’s information to the stakeholders.

Any amendment or issuance of new regulation, implementation of new system, Company’s activities, or any other activity affecting the performance of KPEI’s duties and responsibility shall be properly communicated and disseminated to all stakeholders. In addition to the above, the Corporate Secretary coordinates all feedbacks, inputs, criticisms, and suggestions from the stakeholders.

To ensure that all Company’s information is acknowledged and well-understood by all stakeholders, particularly the shareholders and participants, the Corporate Secretary must play an active role as a liaison between the Company and relevant parties, by maintaining a mutually harmonious relationship with all stakeholders as well as upholding the positive image of the Company.

The task of the Corporate Secretary in maintaining harmonious relationship with external parties shall not impair its internal obligations, namely to support the Board of Directors and its staff in the management of the Company, as described in the Corporate Governance chapter.

As part of the performance of its duties, in 2017, the Corporate Secretary conducted various activities such as:1. To commemorate the 40th Anniversary of the Reactivation of

Indonesia Capital Market, organized various activities with a theme: New Step in the Maturity of Capital Market. Several institutions participated in the event, namely: Indonesia FSA, SRO and its subsidiaries, Exchange Members, Stock and Bond Issuers, Capital Market Association, Investors, and Capital Market Investor Community.

The activities include:a. a. Capital market literacy: launching of new IDX bulls,

stockcode funwalk, launching of the 2nd version of TVC YNS, Desa Nabung Saham, community gathering, award ceremony for the 1-millionth investor, stocklab grand final

b. Capital market information dissemination: relaunching of IDX Channel, 2017 pubex marathon, photo & essay competition (for capital market journalists)

c. Stakeholder collaboration: education scholarships, 4,000 bags of blood donation, SRO-Indonesia FSA Olympic

2. Supported the capital market exhibition with Indonesia FSA and other SRO, which include:





a. Kartini, Yuk Nabung Saham Expo pada 21-23 April 2017 di Main Hall BEI, Jakarta

b. Bazaar Ramadhan Dharma Wanita Persatuan Kementerian Keuangan, tanggal 3-5 Mei 2017 di Gedung Dhanapala, Jakarta

c. Indonesia Investment Festival (Investival) 2017 dengan tema “Investing is Interesting” pada 27-29 Oktober 2017 di Mall Kelapa Gading, Jakarta

3. Mendukung penyerahan penghargaan Galeri Investasi Bursa 2016, tanggal 31 Januari 2017 di Mainhall BEI, Jakarta

4. Mendukung penyelenggaraan Underwriting Network 2017, tanggal 10 Maret 2017 di Bali

5. Melakukan sosialisasi dan edukasi bersama dengan BEI dan KSEI kepada:a. KSPM Universitas Atma Jaya Yogyakarta, tanggal 25 Juli

2017 di Auditorium BEI, Jakartab. Media, Investor dan Mahasiswa Balikpapan, tanggal 27

Juli 2017 di Kota Balikpapan, Kalimantan Timurc. Media, Investor dan Mahasiswa Banjarmasin, 25-26 Juli

2017 di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan d. IAIN Bengkulu, tanggal 23 Mei 2017 di Auditorium IAIN

Bengkulu. 6. Menghadiri undangan TICMI pada 12-13 April 2017 terkait

Peluncuran Kerjasama dengan Perguruan Tinggi yang diselenggarakan di empat perguruan tinggi di Makassar, yaitu Universitas Negeri Makassar, STIE Nobel, Universitas Hassanudin dan STIEM Bongaya.

7. Menyelenggarakan konferensi pers terkait kegiatan:a. Penandatanganan perjanjian penyelenggaraan atas

kliring transaksi obligasi negara di pasar sekunder antara KPEI dengan Bank Indonesia

b. KPEI Meraih Sertifikasi ISO 27001:2013c. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan KPEI 2017d. Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia yang ke-

40 tahune. Penandatanganan perjanjian antara KPEI dengan

Citibank atas layanannya dalam penyelesaian transaksi bursa

f. Penutupan perdagangan bursa tahun 20178. Mendukung penyerahan penghargaan Galeri Investasi Bursa

2017, tanggal 15 November 2017 di Mainhall BEI, Jakarta9. Menyelenggarakan Outbond Wartawan Pasar Modal 2017 di

Bali tanggal 10-11 Maret 2017 10. KPEI menjalin kerjasama dengan beberapa lembaga

internasional serta berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan internasional, diantaranya: a. Menerima kunjungan bisnis Parabellum ke KPEI tanggal

23 Januari 2017;

a. Kartini, Yuk Nabung Saham Expo on 21-23 April 2017 at the IDX Main Hall, Jakarta

b. Ramadan Bazaar by the Women Association of the Ministry of Finance on 3-5 May 2017 at Gedung Dhanapala, Jakarta

c. Indonesia Investment Festival (Investival) 2017 with a theme “Investing is Interesting” on 27-29 October 2017 at Mall Kelapa Gading, Jakarta

3. Supported the 2016 Galeri Investasi Bursa award ceremony on 31 January 2017 at IDX Main Hall, Jakarta

4. Supported the 2017 Underwriting Network on 10 March 2017 in Bali

5. Conducted socialization and education session with IDX and KSEI to:a. KSPM of Atma Jaya University Yogyakarta on 25 July

2017 at IDX Auditorium, Jakartab. Media, investors, and university students of Balikpapan

on 27 July 2017 in Balikpapan, East Kalimantanc. Media, investors, and university students of Banjarmasin

on 25-26 July 2017 in Banjarmasin, South Kalimantan d. IAIN Bengkulu on 23 May 2017 at IAIN Bengkulu

Auditorium 6. Attended the invitation of TICMI on 12-13 April 2017 for the

Launching of University Collaboration with four universities in Makassar, namely Universitas Negara Makassar, STIE Nobel, Universitas Hasanuddin, and STIEM Bongaya.

7. Organized a press conference on:a. The signing of agreement on government bond clearing

transaction in secondary market between KPEI and Bank Indonesia

b. KPEI’s ISO 27001:2013 Certificationc. KPEI’s 2017 Annual GMSd. 40th Anniversary of Indonesia Capital Market Reactivation

e. Signing of agreement between KPEI and Citibank for its service in securities exchange transaction settlement

f. Closing of 2017 stock exchange trading 8. Supported the 2017 Galeri Investasi Bursa award ceremony

on 15 November 2017 at IDX Main Hall, Jakarta9. Organized outbound activity for Capital Market journalists on

10-11 March 2017 in Bali 10. Collaborated with various international institutions and

actively participated in international events such as:

a. Received business visit of Parabellum to KPEI on 23 January 2017



b. Menerima kunjungan bisnis lanjutan Japan Securities Finance ke KPEI dan Pendanaan Efek Indonesia tanggal 23 Januari 2017;

c. Menghadiri the 14th Annual PASLA/RMA Conference on Asian Securities Lending tanggal 7-9 Maret 2017 di Seoul, Korea Selatan;

d. Menghadiri the 19th ACG Cross Training Seminar tanggal 10-13 April 2017 di Jaipur, India;

e. Menghadiri 2017 Asia Pacific Securuties Leadership Forum tanggal 13 September 2017 di Hong Kong

f. Menerima kunjungan Korea Exchange ke KPEI tanggal 28 September 2017;

g. KPEI, BEI dan KSEI melakukan kunjungan bisnis ke The Clearing Corporation of India Ltd. tanggal 11-12 Oktober 2017 di Mumbay, India;

h. Menghadiri World Forum of CSDs 2017 tanggal 14-17 November 2017 di Hong Kong;

i. Menghadiri the 4th International Financial Cooperation Forum tanggal 4-7 Desember 2017 di Seoul, Korea Selatan;

j. Menerima kunjungan bisnis Korea Securities Finance Corporation tanggal 20 Desember 2017.

11. Melaksanakan program kerja divisi pada 2017, di antaranya:a. Melakukan penilaian pelaksanaan good corporate

governance oleh pihak ketiga.b. Melakukan pengkinian konten website Perusahaan.c. Menyusun dan mendistribusikan Laporan Tahunan 2016

dan Buletin KPEI.d. Membuat kartu ucapan Hari Raya dan Greeting Season.e. Membuat dan mendistribusikan video iklan KPEI.f. Membuat video launching Enhancement Architecture

e-CLEARS.g. Membuat dan mendistribusikan video ulang tahun KPEI.h. Membuat dan mendistribusikan booklet BOD-BOC KPEI.i. Membuat dan mendistribusikan video company profile

KPEI.j. Melakukan pengadaan cenderamata korporasi.

Profil Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary Profile

Reynant hadiDipercaya sebagai Sekretaris Perusahaan KPEI per Januari 2017 sampai dengan saat ini, beliau juga menjabat sebagai Sekretaris Dewan Komisaris sejak tahun 2012. Penyandang gelar Sarjana Hukum dan Pasca Sarjana Hukum Bisnis dari Universitas Indonesia ini, mulai berkiprah di KPEI sejak tahun 2003 sampai dengan sekarang. Ia mengawali kariernya sebagai staf Departemen Hukum dan Komunikasi Perusahaan (2003-2009). Setelah itu, beliau menjabat sebagai Kepala Departemen Hukum (2009-2011), Kepala Divisi Hukum, Komunikasi dan Umum (2011-2012), serta Kepala Divisi Hukum dan Keanggotaan (2012-2016).

b. Received business visit of Japan Securities Finance to KPEI and Indonesia Securities Fund on 23 January 2017

c. Attended the 14th Annual PASLA/RMA Conference on Asian Securities Lending on 7-9 March 2017 in Seoul, South Korea

d. Attended the 19th ACG Cross Training Seminar on 10-13 April 2017 in Jaipur, India

e. Attended 2017 Asia Pacific Securities Leadership Forum on 13 September 2017 in Hong Kong

f. Received the visit of Korea Exchange to KPEI on 28 September 2017

g. Conducted business visit to The Clearing Corporation of India Ltd. with IDX and KSEI on 11-12 October 2017 in Mumbai, India

h. Attended 2017 World Forum of CSDs on 14-17 November 2017 in Hong Kong

i. Attended the 4th International Financial Cooperation Forum on 4-7 December 2017 in Seoul, South Korea

j. Received the business visit of Korea Securities Finance Corporation on 20 December 2017

11. Carried out 2017 divisional work plan, which includes:a. To conduct an assessment of good corporate governance

by a third partyb. To update the content of Company’s websitec. To prepare and distribute 2016 Annual Report and KPEI

Newsletterd. To create greeting card for Eid al-Fitr and Season Greeting e. To create and distribute KPEI’s advertisement videof. To create a launching video for Enhancement Architecture

e-CLEARS.g. To create and distribute KPEI’s anniversary videoh. To create and distribute KPEI’s BOD-BOC bookleti. To create and distribute KPEI’s company profile video

j. To procure corporate souvenirs

He was appointed as KPEI’s Corporate Secretary in January 2017, as well as serving as the Secretary for the Board of Commissioners since 2012. With Bachelor degree in Law and Master degree in Business Law from University of Indonesia, he started his career in KPEI since 2003. He began as a staff at Legal and Corporate Communication Department (2003-2009). and as the Head of Legal Department (2009-2011). Afterward he was appointed as Head of Legal, Communication, and General Division (2011-2012), and then as Head of Legal and Membership Division (2012-2016).





SatUan PemeRiKSa inteRnaLtugas Satuan Pemeriksa internalSatuan Pemeriksa Internal (SPI) merupakan organ pendukung pelaksanaan CG yang dibentuk untuk memastikan keandalan sistem pengendalian internal Perusahaan. Melalui fungsi penilaian dan pengawasannya, SPI diharapkan memberikan umpan balik dengan cara membuat evaluasi, meningkatkan manajemen risiko, pengendalian internal, serta proses tata kelola.

Struktur Satuan Pemeriksa internalKepala SPI diangkat dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Karena itu, dalam melaksanakan tugasnya, Kepala SPI melaporkan pekerjaan dan kegiatannya secara fungsional dan administratif kepada Direktur Utama serta kepada Dewan Komisaris melalui Komite Audit. Adapun pemilihan Kepala SPI dilakukan dengan memperhatikan kualifikasi dan kompetensi yang memadai, serta memiliki sertifikasi sebagai auditor. Per akhir 2017, SPI memiliki 1 (satu) Kepala Satuan, 1 (satu) Auditor Senior, dan 4 (empat) Auditor.

Sepanjang 2017, SPI melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya atas kegiatan-kegiatan sebagai berikut: Sepanjang 2017, SPI melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya atas kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

inteRnaL aUditduties of internal auditInternal Audit (SPI) is a supporting organ in the CG implementation. It was established to ensure the reliability of the Company’s internal control system. Through its evaluation and monitoring functions, SPI is expected to provide feedback through evaluation, risk management improvement, internal control, and governance process.

Structure of internal auditThe Chief of Internal Audit is appointed by and directly responsible to the President Director. In carrying out his duty, the Chief of Internal Audit reports his works and activities both functionally and administratively to the President Director and the Board of Commissioners through the Audit Committee. The Chief of Internal Audit shall fulfill the qualification and competence requirement and hold an auditor certification. By the end of 2017, SPI has 1 (one) Chief, 1 (one) Senior Auditor, and 4 (four) Auditors

Throughout 2017, SPI has performed its tasks and responsibilities on the following activities:

Kegiatan activitieS

Pembuatan dokumen Annual Audit Plan 2017 Created Annual Audit Plan 2017

Melakukan Audit Reguler pada Semester 1 terkait fungsi :• Unit Surat Utang dan Derivatif• Unit Ekuiti• Unit Pemantauan Risiko

Conducted Regular Audit of 1st Half Year for the following functions:• Fixed Income and Derivative Unit• Equity Unit• Risk Monitoring Unit

Melakukan Audit Reguler pada Semester 2 terkait fungsi:• Unit Analisa RIsiko• Unit Pengelolaan Dana Jaminan dan Agunan• Unit Pinjam Meminjam Efek dan REPO

Conducted Regular Audit of 2nd Half Year for the following functions:• Risk Analysis Unit• Guarantee Fund and Collateral Management Unit• SBL and REPO Unit

Melakukan Audit Mutu Internal (AMI 42), dengan sasaran target bagian: • Wakil Manajemen• Dokumen Kontrol• Unit Keuangan• Unit Akuntansi• Unit Kesekretariatan dan Relasi Media• Unit Komunikasi dan Informasi Publik• Unit Sumber Daya Manusia• Unit Urusan Umum

Conducted Internal Quality Audit (IQA 42), with target units:

• Management Representative• Document Control• Finance Unit• Accounting Unit• Secretariat and Media Relations Unit• Communication and Public Information Unit• Human Resources Unit • General Affairs Unit

Melakukan Audit Mutu Internal (AMI 43), dengan sasaran target bagian: • Wakil Manajemen• Dokumen Kontrol • Satuan Pemeriksa Internal• Unit Pengembangan Sistem Bisnis• Unit Penjaminan Mutu• Unit Pengembangan Bisnis dan Manajemen Proyek• Unit Riset dan Perencanaan Strategis• Unit Hukum• Unit Keanggotaan dan Kepatuhan

Conducted Internal Quality Audit (IQA 43), with target units:• Management Representative• Document Control• Internal Audit Unit• Business System Development Unit• Quality Assurance Unit• Business Development and Project Management Unit• Research and Strategic Planning Unit• Legal Unit• Membership and Compliance Unit



Kegiatan activitieS

Pendampingan atas Audit KPEI yang dilakukan oleh OJK Assistance on KPEI Operational Audit carried out by Indonesia FSA

Audit Khusus 2017, terkait dengan kejadian sebagai berikut:• Permasalahan pada pengiriman data trading limit 22 Mei 2017• Keterlambatan settlement 23 Mei 2017• Settlement yang tertunda 29 Mei 2017

Special Audit 2017, in relation with the following incidents:• Problem in the sending of trading limit data on May 22, 2017• Delay in settlement on May 23, 2017• Postponed settlement on May 29, 2017

Melakukan IT Audit terkait penerapan tata kelola Teknologi Informasi (IT Governance) KPEI

Conducted Audit of IT, in relation to the implementation of KPEI’s IT Governance

Melakukan Audit atas implementasi ISO 27001:2013 pada Fungsi Manajemen Jaringan, yang mencakup bagian: • Unit Dukungan Teknis• Information Security Specialist• Unit Hukum• Unit Sumber Daya Manusia• Unit Urusan Umum• Unit Enterprise Risk Management

Conducted Audit on the implementation of ISO 27001:2013 on the Network Management function, which includes: • Technical Support Unit• Information Security Specialist• Legal Unit• Human Resource Unit• General Affairs Unit• Enterprise Risk Management Unit

Default Procedure Testing • Pengujian penanganan gagal bayar bersama dengan stakeholders

terkait

Default Procedure Testing • Tested the handling of default payment with relevant

stakeholders

Pendampingan review kesiapan live Enhancement Arsitektur e-CLEARS

Assistance on the review of e-CLEARS Architecture Enhancement live readiness

Sertifikasi ISO 27001:2013• Pendampingan Implementasi Sistem Manajemen Keamanan

Informasi

ISO 27001:2013 Certification• Assistance on the implementation of Information Security

Management System

Pendampingan penyusunan dokumen KPEI Recovery Plan Development, dalam rangka pemenuhan persyaratan PFMI sebagai Qualifying CCP

Assistance on the preparation of KPEI’s Recovery Plan Development documentation, for the fulfillment of PFMI’s requirement for Qualifiying CCP

Permintaan Divisi Kliring Penyelesaian dan Pinjam Meminjam Efek untuk melakukan Review POS Buy In dan Sell out milik unit PME dan Repo

Assistance on the review of the Buy In and Sell Out POS of SBL and Repo Unit at the request of the Clearing, Settlement, and SBL Division

Profil Kepala Satuan Pemeriksa InternalChief of Internal Audit Profile

Satya BiRaWaMengawali karier di pasar modal Indonesia sejak 2000. Ia bertugas sebagai Staf Sub Unit Kerja Keanggotaan dan Pemantauan Risiko di PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia pada 2000-2006. Setelah itu, ia menjabat sebagai Kepala Departemen Pengendalian Risiko pada 2006-April 2013. Pada periode April-Desember 2013, ia ditunjuk sebagai Kepala Unit Analisis Risiko. Sejak Desember 2013, pemegang gelar Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Trisakti dan Master of Business Administration Drake University, lowa, Amerika Serikat menjabat sebagai Kepala Satuan Pemeriksa Internal KPEI. Beliau menyelesaikan beberapa sertifikasi antara lain level 3 Sertifikasi Badan Sertifikasi Manajemen Resiko (BSMR) dan International Certificate in Banking Risk and Regulation dari Global Association of Risk Professionals (GARP).

aUdit eKSteRnaLFungsi pengawasan independen terhadap aspek keuangan perusahaan dilakukan dengan menggunakan jasa Auditor Eksternal. Pada RUPS 2017, KPEI telah menyetujui penggunaan jasa Kantor Akuntan Publik (KAP) SATRIO BING ENY dan Rekan,

Started his career in Indonesia capital market since 2000 as a staff of the Membership and Risk Management Sub-Unit of PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia until 2006. He was appointed as the Head of Risk Management Department in 2006 and served until April 2013. In April-December 2013, he was appointed as the Head of Risk Analysis Unit. Since December 2013, holds Civil Engineering bachelor degree from the University of Trisakti and a Master of Business Administration degree from Drake University, lowa, USA served as the KPEI Chief of Internal Audit. Satya holds several certification including 3rd level Badan Sertifikasi Manajemen Resiko (BSMR) and International Certificate in Banking Risk and Regulation from Global Association of Risk Professionals (GARP).

eXteRnaL aUditIndependent supervisory function on the Company’s financial aspect is performed by External Auditors. In the 2017 GMS, KPEI has approved the appointment of Public Accountant Firm (KAP) SATRIO BING ENY & Partner, a member firm of Deloitte





selaku member firm dari Deloitte Touche Tohmatsu Limited, dan auditor Randie Harianto (Izin Akuntan Publik Nomor AP.1090), untuk melaksanakan audit atas Laporan Keuangan KPEI tahun buku 31 Desember 2017.

Laporan Keuangan KPEI yang diaudit meliputi laporan tengah tahun dan akhir tahun, terdiri dari Laporan Keuangan Perusahaan dan Laporan Keuangan Dana Jaminan. Berikut keterangan mengenai jasa KAP yang dipergunakan KPEI dalam 5 (lima) tahun terakhir:

tahUn aUditaUdited yeaR

KaP dan aUditOR PeLaKaSana aUditPUBLic accOUntant FiRm and aUditOR

2013 Osman Bing Satrio dan Eny



2016 Satrio Bing Eny Dan Rekan

2017 Satrio Bing Eny Dan Rekan

Biaya-biaya jasa KAP untuk tahun buku 2017 yang meliputi jasa audit Laporan Keuangan KPEI adalah sebesar Rp370 juta, dan untuk Laporan Keuangan Dana Jaminan sebesar Rp115 juta. Sepanjang 2017, KAP tidak memberikan jasa atestasi lain selain audit keuangan.

manaJemen RiSiKO KORPORatDalam menjalankan penerapan manajemen risiko korporat, KPEI menggunakan Pedoman Kebijakan Enterprise Risk Management (ERM) sebagai acuannya. Pedoman Kebijakan ERM disusun berdasarkan standar manajemen risiko ISO 31000:2009 tentang Risk Management Principles and Guidelines on Implementation.

Dalam implementasinya, pengelolaan ERM berada di bawah tanggung jawab Unit ERM. Unit ERM mempunyai 2 (dua) fungsi selain pengelolaan risiko juga melakukan pengelolaan Business Continuity Management (BCM). Pengelolaan risiko dilakukan untuk mengurangi atau menekan risiko sekecil mungkin, sehingga kinerja Perusahaan dapat berjalan dengan hasil optimal dan tujuan Perusahaan dapat tercapai. Sedangkan, BCM adalah manajemen terpadu dan menyeluruh untuk membangun ketahanan layanan dan menjamin kegiatan operasional Perusahaan agar tetap dapat berfungsi walaupun terdapat gangguan/bencana, sehingga ketersediaan layanan dan kebutuhan pemangku kepentingan tetap dapat terpenuhi.

Untuk memastikan efektifitasnya ketika dibutuhkan, KPEI melakukan BCM Drill minimal satu kali dalam setahun. KPEI juga memiliki lokasi lain (Alternate Site) yang terpisah dengan kantor utama (Main Office), yang dapat digunakan untuk menjalankan kegiatan bisnis, apabila terjadi gangguan di kantor utama. Dengan demikian, kesinambungan kegiatan operasional dapat terus terjaga.

Touche Tohmatsu Limited, as well as auditor Randie Harianto (Public Accountant Permit No. AP.1090), to audit KPEI’s financial statement for the financial year ending 31 December 2017.

KPEI Audited Financial Statement includes Mid-Year and End Year statement, consisting of Financial Statement and Guarantee Fund Financial Statement. The list of KAP services employed by KPEI in the last 5 (five) years is as follow:

KAP service charge for the 2017 fiscal year was Rp370 million for the audit of KPEI’s Financial Statement, and Rp115 million for the audit of Guarantee Fund Financial Statement. In 2017, KAP did not provide attestation service other than financial audit.

enteRPRiSe RiSK managementIn the implementation of enterprise risk management, KPEI refers to the Policy Guidelines of Enterprise Risk Management (ERM). It was composed based on the ISO 31000:2009 risk management standard on Risk Management Principles and Guidelines on Implementation.

ERM is managed by the ERM Unit. In addition to the risk management function, the ERM Unit also performs Business Continuity Management (BCM) function. Risk management is carried out to reduce or diminish risk, to ensure optimum performance of the Company in achieving its objectives. Meanwhile, BCM is an integrated and comprehensive management system that aims to build service resilience and to ensure the continuity of Company’s operational activities in the midst of disruption/disaster, thus ensuring the availability of service and the fulfillment of stakeholders’ needs.

To ensure the effectiveness of BCMS whenever needed, KPEI conducts BCM Drill at least once a year. KPEI also maintains an Alternate Site separated from the Main Office, which can be used to carry out business activities if the Main Office is disrupted, ensuring the continuity of the Company’s operational activities.



Berikut kegiatan unit ERM sepanjang tahun 2017 yang telah dilaksanakan, antara lain:

area Risk management1. Melakukan update manual kebijakan dan panduan manual

ERM, yang disesuaikan dengan dokumen Strategic Business Plan (SBP) KPEI 2016-2020.

2. Menyelenggarakan workshop terkait Risk Management pada tanggal 5 Oktober 2017, yang bertujuan untuk lebih meningkatkan awareness manajemen dan karyawan KPEI.

area Business continuity management1. Menyelenggarakan BCM Drill sebanyak 3 kali pada:

a. Bulan Februari : simulasi integrasi dengan SRO dan AK b. Bulan Agustus : simulasi integrasi dengan SROc. Bulan September : live test DRC dimana menggunakan

sistem utama KPEI di Alternate Site2. Menyelenggarakan workshop BCM pada tanggal 23 Mei

2017, yang bertujuan untuk lebih meningkatkan pemahaman akan pentingnya manajemen kelangsungan usaha, sehingga manajemen dan karyawan KPEI dapat mengimplementasikan dalam pekerjaan sehari harinya.

PedOman PeRiLaKUSebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas penerapan praktik GCG serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan profesional, KPEI telah menyusun dan meresmikan pemberlakuan buku Pedoman Perilaku (Code of Conduct), sejak akhir tahun 2017. Pedoman internal ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi seluruh internal Perseroan ketika menjalin kerjasama dengan pemegang saham dan para pemangku kepentingan. Perseroan percaya dengan menunjunjung tinggi nilai-nilai perilaku yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip etika bisnis yang tepat dan benar, maka Perseroan dapat menjalankan fungsinya sebagai lembaga kliring dan penjaminan yang dapat diandalkan.

KPEI senantiasa menekankan kepada seluruh elemen Perusahaan agar di setiap pelaksanaan tugas selalu berpegang pada nilai-nilai moral dan etika yang sejalan dengan peraturan Perusahaan dan selaras dengan isi Pedomen Perilaku tersebut. Seluruh jajaran manajemen beserta karyawan diharapkan untuk memberikan layanan terbaik kepada Perusahaan dan pengguna jasa, dengan tetap berkomitmen kuat pada Pedoman Perilaku, berperilaku yang sehat dan senantiasa taat terhadap ketentuan hukum yang berlaku, sehingga keputusan yang dibuat senantiasa berkualitas.

Pedoman Perilaku KPEI disusun berdasarkan nilai inti Perusahaan, yakni integrity, prudence, customer focus, fellowship, dan achievement of excellence. Pelaksanaan Kode Etik KPEI juga mengacu pada 5 (lima) prinsip CG yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, kesetaraan dan kewajaran.

Below are the activities conducted by ERM unit throughout 2017:

Risk management area 1. Carried out an update of policy guideline and ERM manual, in

accordance with KPEI’s 2016-2020 Strategic Business Plan (SBP).

2. Organized a Risk Management workshop on 5 October 2017, which aims to increase the awareness of KPEI’s management and employees.

Business continuity management area 1. Organized 3 BCM Drills in:

a. February: integrated simulation with SRO and CM b. August: integrated simulation with SROc. September: DRC live test using KPEI core system at the

Alternate Site2. Organized a BCM workshop on 23 May 2017, which aims

to increase understanding on the importance of business continuity management, so that KPEI’s management and employees can implement them in their daily activities.

cOde OF cOndUctAs part of the effort to improve the quality of GCG implementation and to create a healthy and professional work environment, KPEI has prepared and stipulated its Code of Conduct at the end of 2017. The internal code is expected to become a reference for all of the Company’s internal elements in their collaboration with shareholder and stakeholders. The Company believes that by upholding behavioral values based on good and proper business ethics, it will be able to carry out its function as a reliable clearing and guarantee institution.

KPEI consistently encourages all of the Company’s elements to uphold moral and ethical values in the performance of their duties in accordance with Company Regulations and in line with the Code of Conduct. All management and employees are expected to deliver their best performance to the Company and participants, with a strong commitment to embrace the Code of Conduct, maintain sound behavior and compliance to applicable laws in order to implement qualified decision making.

KPEI’s Code of Conduct is established based on the Company’s core values: integrity, prudence, customer focus, fellowship, and achievement of excellence. The implementation of KPEI’s Code of Conduct refers to the 5 (five) principles of CG: transparency, accountability, responsibility, independency, and fairness.





Pedoman Perilaku KPEI berlaku bagi semua level organisasi dari jajaran Direksi hingga semua karyawan, ditandai dengan kewajiban untuk memahami dan menandatangani Surat Pernyataan Kode Etik yang berisi etika kerja yang berlaku untuk semua karyawan KPEI.

Sepanjang 2017, tidak ada pelanggaran Kode Etik di lingkungan KPEI.

PedOman SiStem PeLaPORan PeLanggaRan Sebagai wujud komitmen Perseroan dalam meningkatkan kualitas penerapan praktik GCG, KPEI juga sudah menerbitkan Pedomen Sistem Pelaporan Pelanggaran (whistleblowing system) pada akhir tahun 2017. Whistleblowing system merupakan sistem yang dapat dijadikan media bagi pelapor untuk menyampaikan informasi mengenai penyimpangan yang diindikasi terjadi di dalam perusahaan.

Pelaporan yang diperoleh dari whistleblowing system ini akan mendapatkan perhatian dan tindak lanjut, termasuk juga pengenaan hukuman yang tepat agar dapat memberikan efek jera bagi pelaku pelanggaran dan juga bagi mereka yang berniat melakukan hal tersebut.

Maksud penyusunan whistleblowing system adalah sebagai dasar atau pedoman pelaksanaan dalam menangani pelaporan pelanggaran yang efektif.

Tujuan dari penyusunan Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran antara lain:1. Menciptakan proses mekanisme pelaporan atas dugaan

pelanggaran;2. Menjaga integritas moral dan etika di lingkungan Perusahaan;3. Meminimalisir tingkat risiko tindak kecurangan/fraud;4. Mewujudkan komitmen Perusahaan untuk melaksanakan

praktik GCG;5. Memantau upaya perbaikan pengendalian internal oleh

manajemen;6. Memudahkan proses pengungkapan pelanggaran, dengan

memberikan jaminan perlindungan kerahasiaan identitas pelapor;

7. Memperjelas tanggung jawab atas tindak lanjut penyelesaian pelanggaran yang terjadi, guna mencegah risiko finansial maupun reputasi yang mungkin timbul;

8. Mendorong peran serta karyawan untuk ikut menciptakan suasana kerja yang kondusif sesuai dengan prinsip transparansi;

9. Membangun mekanisme untuk melindungi pelapor dari kemungkinan adanya balasan/ancaman dari pihak internal maupun eksternal yang merasa dirugikan oleh laporan yang diajukan;

10. Mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas praktek GCG di Perusahaan.

KPEI’s Code of Conduct applies to all organizational levels, from the Board of Directors to the employees. This is signified by the mandatory understanding and signing of the Code of Conduct Statement which contains work ethics for all KPEI’s employees.

Throughout 2017, there was no breach of Code of Conduct within KPEI’s workplace.

gUideLine FOR the WhiStLeBLOWing SyStem To show its commitment in improving the quality of GCG implementation, KPEI has issued a Guideline for the Whistleblowing System at the end of 2017. Whistleblowing system is a system to facilitate employees in reporting information on improper activities in the Company.

All reports submitted through the whistleblowing system will be handled and followed up, as well as imposing appropriate sanction to give deterrent effect to the perpetrator and for those intending to do so.

The whistleblowing system is aimed to be the guideline in handling violation report effectively.

The objectives of the Guideline for the Whistleblowing System are:1. To create a mechanism for reporting alleged illegal ;

2. To maintain moral and ethical integrity in the Company;3. To minimize the risk of fraud;4. To bring about the Company’s commitment to carry out GCG

practices;5. To monitor management efforts on internal control improvement of

the;6. To facilitate disclosure of violation by ensuring confidentiality of

whistleblower’s identity;

7. To clarify the responsibility for the follow-up action in order to prevent financial risk or reputational risk which may arise;

8. To encourage the participation of employees in creating a conducive work environment in accordance with the principle of transparency;

9. To build a mechanism that protects the whistleblower from possible retaliation/threat from internal or external parties harmed by the report;

10. To evaluate and improve the effectiveness of GCG practices in the Company.



Sebagai bagian dari whistleblowing system, telah ditetapkan juga Kewenangan Dewan Komisaris dan Direksi; Tim Pengelolan Pelaporan Pelanggaran, termasuk tugas dan kewajibannya; Media Pelaporan; Proses Penanganan Pelaporan Dugaan Pelanggaran; Hak dan Perlindungan Terhadap Pelapor; serta Sistem Dokumentasinya.

KPEI menempatkan perlindungan terhadap pelapor menjadi bagian yang penting dari penerapan whistleblowing system, dengan memberi hak kepada pelapor untuk merahasiakan indentitasnya dan menjamin kerahasiaan identitas pelapor dimaksud. Pelapor berhak untuk memperoleh perlindungan dari Perusahaan, meliputi perlindungan dari tekanan, pemecatan, penurunan dan penundaan kenaikan pangkat atau jabatan, diskriminasi dan pelecehan dalam segala bentuk, pembelaan dari gugatan hukum dan catatan yang merugikan dalam file data pribadi yang bersangkutan.

PeRKaRa hUKUm yang meLiBatKan PeRUSahaan Pada 2017, tidak ada perkara hukum yang melibatkan Perusahaan.

aKSeS inFORmaSiBentuk komitemen KPEI dalam menjalankan prinsip keterbukaan informasi terkait kinerja dan operasional Perusahaan kepada pemangku kepentingan, salah satunya dengan menyediakan informasi yang akurat, jelas, lengkap, dan tepat waktu. Untuk mempermudah akses publik terhadap informasi Perusahaan, KPEI menyediakan situs resmi web (website) Perusahaan yang berisi informasi lengkap termasuk layanan dan produk, laporan kinerja, pengumuman, dan informasi mengenai kegiatan KPEI. Selain itu, KPEI juga menyediakan jasa layanan Customer Care, jika pengguna jasa maupun pemangku kepentingan berkeinginan untuk menyampaikan pertanyaan, masukan, atau keluhan.

Berikut data informasi Perusahaan yang dapat diakses:

PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I Lt. 5 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190

Telepon : +62 21-515 5115; 515 5125Faksimile +62 21-515 5120SMS : +62 816 115 5000Toll Free : 0800-100-KPEI (5734)Email : [email protected] : @AskKPEIFacebook Page : PT Kliring Penjaminan Efek IndonesiaYoutube : PT Kliring Penjaminan Efek IndonesiaWebsite : www.kpei.co.id

As part of the whistleblowing system, the Company has established the Authority of the Board of Commissioners and Board of Directors; Violation Report Management Team, including its duties and obligations; Reporting Media; Alleged Violation Report Handling Process; Rights and Protection of the Whistleblower; as well as the Documentation System.

KPEI considers the protection of the whistleblower as an important part of the whistleblowing system, granting the whistleblower the right to conceal their identity and ensure the confidentiality of their identity. The whistleblower is entitled to receive protection from the Company, which includes protection from pressure, dismissal, demotion and postponement of promotion, discrimination and harassment in any form, advocacy from legal proceedings, and adverse records in their personal file.

LitigatiOn invOLving the cOmPany In 2017, there was no legal case involving the Company.

acceSS OF inFORmatiOnKPEI is committed to apply information transparency principles regarding its performance and operational activities to all stakeholders, through the publishing of information in accurate, clear, complete, and timely manner. To ease the public in accessing the Company’s information, KPEI has provided an official website which contains complete information of the Company, including services and products, performance reports, announcements, and information on KPEI’s activities. In addition, KPEI also provides Customer Care service for the participants or stakeholders to submit their questions, suggestions, or complaints.

The accessable information of the Company is as follows:

PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange Building, Tower I 5th floor Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190

Phone : +62 21-515 5115; 515 5125Facsimile +62 21-515 5120SMS : +62 816 115 5000Toll Free : 0800-100-KPEI (5734)Email : [email protected] : @AskKPEIFacebook Page : PT Kliring Penjaminan Efek IndonesiaYoutube : PT Kliring Penjaminan Efek IndonesiaWebsite : www.kpei.co.id





corporate Social Responsibility

tanggUng JaWaB SOSiaL PeRUSahaan



dana PROgRam KPei BeRBaKti 2017KPei BeRBaKti 2017 PROgRam FUnd

Rp613.700.000,-



Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Pernyataan Manajemen Atas Laporan Tahunan 2017Management Statement of 2017 Annual Report

KPEI meyakini, keberadaan Perusahaan tidak hanya terbatas pada upaya memenuhi kepentingan dari maksud dan tujuan pendirian perusahaan semata, namun juga harus memberi kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan dimana Perusahaan berada. Oleh karenanya, KPEI menjalankan berbagai program tanggung jawab sosial perusahan (Corporate Social Responsibility–CSR). CSR merupakan bagian dari program kerja KPEI yang dilakukan secara rutin serta berkesinambungan, baik dilaksanakan secara mandiri maupun dengan melibatkan OJK, BEI, KSEI dan internal karyawan KPEI. Untuk program CSR yang diselenggarakan secara mandiri, Perusahaan memberi nama dengan KPEI Berbakti.

Realisasi program CSR KPEI pada dasarnya dibagi kedalam 3 (tiga) kelompok besar, yakni KPEI Berbakti – Rutin, KPEI Berbakti – Non Rutin dan CSR – SRO.

KPEI believes, the Company’s existence is not only limited to the efforts to fulfill the aims and objectives of the Company’s establishment, but must also contribute to the improvement of the society’s wellbeing and the environment where the Company operates. Therefore, KPEI conducts various Corporate Social Responsibility (CSR) programs. CSR is part of KPEI’s work program which is conducted regularly and continuously, either individually or by cooperating with Indonesia FSA, IDX, KSEI and KPEI employees. The Company’s individual CSR programs are named as KPEI Berbakti.

KPEI’s CSR program is classified into 3 (three) major groups, namely KPEI Berbakti - Regular, KPEI Berbakti - Non Regular and CSR - SRO.

Sebagai wujud komitmen terhadap komunitas dan masyarakat sekitar, KPei menjalankan berbagai program tanggung jawab sosial perusahan (Corporate Social Responsibility–cSR). Fokus kegiatan cSR KPei adalah dibidang pendidikan, pembangunan sarana umum dan dukungan kegiatan kemasyarakatan dengan tujuan memberikan kontribusi terbaik bagi meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan lingkungan sekitar dimana Perusahaan berada.as a proof of commitment to the surrounding communities, KPei carries out a variety of corporate Social Responsibility (cSR) programs. the focus of KPei’s cSR activities is on education, construction of public facilities, and support for community activities, with an aim to give valuable contribution to public welfare and environment in the area where the company operates.



Kegiatan KPEI Berbakti dilaksanakan dengan tujuan:1. Memberikan manfaat terhadap pemangku kepentingan

Sesuai visi dan misi Perusahaan, KPEI ingin tumbuh bersama masyarakat. Untuk itu, KPEI senantiasa memperhatikan aspek sosial kemasyarakatan serta manfaat yang bisa dirasakan secara bersama dari kehadiran KPEI di masyarakat.

2. Keseimbangan hubungan dengan pemangku kepentinganKPEI berkomitmen untuk senantiasa menjaga kepercayaan masyarakat serta pengguna jasa. Perusahaan percaya dengan memberikan kontribusi sosial kepada masyarakat dan lingkungan akan turut memberikan dampak positif bagi pertumbuhan usaha.

3. Memperkuat keterlibatan pemangku kepentinganKPEI menyadari dalam melaksanakan kegiatan KPEI Berbakti, Perusahaan perlu melibatkan peran dan kontribusi pemangku kepentingan. Hal ini dilakukan agar manfaat kegiatan KPEI Berbakti dapat dirasakan oleh seluruh pemangku kepentingan.

4. Mempertahankan reputasi yang baik dan positifMelalui kegiatan KPEI Berbakti, Perusahaan bermaksud mempertahankan reputasi yang baik yaitu menjadi perusahaan yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

ReaLiSaSi PROgRam cSR 2017Adapun realisasi program CSR yang dilaksanan oleh KPEI selama tahun 2017 adalah sebagai berikut:

KPei Berbakti - RutinKPEI Berbakti Rutin dilaksanakan dalam bentuk penyaluran dana bantuan kepada 3 (tiga) yayasan sosial yang digunakan untuk pembiayaan pendidikan anak asuh yayasan maupun kebutuhan operasional yayasan sehari-hari. Selain itu, KPEI juga memberikan bantuan beasiswa kepada anggota Persatuan Tuna Netra Indonesia (PERTUNI), dimana anggotanya tersebar di beberapa daerah di seluruh Indonesia.

The goals of KPEI Berbakti activities are1. Give benefits to stakeholders

In line with the Company’s vision and mission, KPEI intends to grow with the community. Thus, KPEI always focuses on the social aspect of the community and the benefits of its operations for them.

2. Maintain relationship with stakeholdersKPEI is committed to always maintain the trust of the community and the users of its services. The Company believes that providing social contributions to the community and the environment will result on positive impacts to business’ growth.

3. Strengthen stakeholders involvementKPEI believes that the Company needs to involve the stakeholders’ roles and contributions. This way, KPEI Berbakti benefits can be perceived by all stakeholders

4. Maintain good and positive reputationThrough the activities of KPEI Berbakti, the Company intends to maintain a good reputation as a company that benefits the community.

cSR PROgRamS in 2017The realization of CSR programs in 2017 by KPEI were as follows:

KPei Berbakti - RegularKPEI Berbakti - Regular was carried out by distributing funds to 3 (three) social foundations for education financing of children under their care and for daily operations. Moreover, KPEI also provided scholarships to members of the Indonesian Blind Union (PERTUNI), with individual members spreading across several regions in Indonesia.





Keempat penerima dana KPEI berbakti dimaksud adalah:1. Yayasan Ummu Amanah PKBM Al-Fallah

Kelurahan Sumurbatu Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi

2. Yayasan Al-IstikhomahKelurahan Sumurbatu, Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi

3. Panti Sosial Asuhan Anak Yatim Piatu dan Dhuafa Akhiruz ZamanRawa Lumbu, Kota Bekasi

4. Persatuan Tuna Netra Indonesia (PERTUNI) PusatTanjung Barat, Jagakarsa - Jakarta Selatan

KPei Berbakti – non RutinKPEI Berbakti-Non Rutin dilaksanakan ketika Perusahaan menerima surat/proposal permohonan CSR dari karyawan KPEI maupun masyarakat publik atau yang diselenggarakan berdasarkan kebijakan Direksi (ad-hoc), seperti merenovasi bangunan untuk kegiatan ibadah, kegiatan bakti sosial, pembangunan sekolah maupun kegiatan lainnya.

Kegiatan KPEI Berbakti Non Rutin selama tahun 2017:1. Mendukung Yayasan Salam Rancage, untuk mengikuti

Indonesia Festival 2017 dalam rangka memperkenalkan hasil karya penganyam kertas Indonesia ke Ottawa;

2. Penyelenggaraan Khitanan Massal yang diajukan oleh Pengurus Masjid Al-A’laa BEI;

3. Yayasan Al-Ruhammaa’, untuk anak-anak yatim beserta ibunya dan para dhuafa yang tinggal di sekitar yatim center dengan mengadakan beberapa lomba, training motivasi, pembagian hadiah Ramadhan dan paket sembako, serta berbuka dan tarawih bersama saat bulan Ramadhan;

4. Pemberian beasiswa kepada 128 (seratus dua puluh delapan) anak yatim dibawah naungan Yayasan Kemala Bhayangkari Kepolisian Republik Indonesia;

5. Pemberian bantuan dana kepada anak yatim, yatim piatu, anak terlantar di dalam maupun di luar panti Yayasan Pendidikan Islam Pondok Pesantren Miftahul Jannah yang berlokasi di kota Serang, Banten;

The four recipients of the KPEI Berbakti funds were:1. Ummu Amanah PKBM Al-Fallah Foundation

Sumurbatu Village, Bantar Gebang Subdistrict, Bekasi City

2. Al-Istikhomah FoundationSumurbatu Village, Bantar Gebang Subdistrict, Bekasi City

3. Akhiruz Zaman OrphanageRawa Lumbu, Kota Bekasi

4. Head Office of the Indonesian Blind Union (PERTUNI) Tanjung Barat, Jagakarsa – South Jakarta Selatan

KPei Berbakti – non RugularKPEI BerbaktI – Non Regular program was performed when the Company received CSR application/proposal from KPEI employees or public or as per Board of Directors’ recommendation (ad-hoc), for example, places of worship renovation, hold social service activities, build schools, or other undertakings.

The activities of KPEI Berbakti – Non Regular during 2017 were: 1. Supporting Salam Rancage Foundation for participating in

the Indonesia Festival 2017, to introduce Indonesian paper weaving in Ottawa;

2. Mass Circumcision conducted by Board of IDX Al-A’laa Mosque;

3. Al-Ruhammaa Foundation for orphans and their mothers as well as other orphans who live around by holding competitions, motivational training, Ramadan prizes and basic food packages, iftar and tarawih during the month of Ramadan;

4. Providing scholarships for 128 (one hundred and twenty eight) orphans under Kemala Bhayangkari Foundation of The Indonesian National Police;

5. Providing financial support for orphans, abandoned children from and outside the Yayasan Pendidikan Islam Pondok Pesantren Miftahul Jannah located in Serang city, Banten;



6. Penggalangan dana untuk mendukung pelayanan HKBP Kebayoran Baru dan membantu pengembangan edukasi serta karakter anak bangsa

7. Charity Fun Run 2017 dengan tema Berlari dan Berbagi melalui CT Arsa Foundation.

Total dana yang disalurkan KPEI untuk kegiatan KPEI Berbakti baik Rutin dan Non Rutin selama tahun 2017 adalah sebesar Rp 613.700.000,-.

cSR SRO hUt Pasar modal ke-40Dalam rangka peringatan Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia ke-40 (HUT Pasar Modal ke-40), OJK beserta SRO dan anak Perusahaan SRO menyelenggarakan rangkaian kegiatan Bidang Sosial, diantaranya adalah Kegiatan Donor Darah bertempat di Jakarta (BEI dan OJK) dan di seluruh kantor Perwakilan BEI se-Indonesia serta pemberian beasiswa pendidikan.

cSR SRO Lainnya1. Pemberian 1 (satu) unit kendaraan Rescue untuk Yayasan

Palembang Creative Power;2. Membantu penyediaan furniture untuk ruang guru dan

laboratorium IPA kepada MAN Trienggadeng Pidie Jaya, Aceh;

3. Pemberian paket sembako, masker dan selimut untuk korban Gunung Agung Bali.

6. Fundraising to support the HKBP Kebayoran Baru worship center and to develop the education and characters of the children;

7. Charity Fun Run 2017, the theme was Run and Share through CT Arsa Foundation.

The total funds distributed by KPEI for KPEI Berbakti Regular and Non Regular during 2017 was Rp613,700,000.-.

cSR SRO 40th capital market anniversaryIn order to Commemorate the 40th Anniversary of Indonesia Capital Market Reactivation (40th Anniversary of Capital Market), Indonesia FSA, SRO and SRO subsidiaries organized a series of Social activities, among others Blood Donation held in Jakarta (IDX and Indonesia FSA) as well as in all IDX Representatives Offices in Indonesia, and providing educational scholarships.

Other cSR SRO1. Providing 1 (one) unit of Rescue vehicle for Palembang

Creative Power Foundation;2. Providing furniture for teachers’ room and science laboratory

to MAN Trienggadeng Pidie Jaya, Aceh;

3. Distributing food packages, masks and blankets for the victims of Mount Agung Bali eruption.


PeRnyataan manaJemen ataS LaPORan tahUnan 2017management Statement of 2017 annual Report


Dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT, berikut kami sampaikan Laporan Tahunan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia 2017 kepada pemegang saham dan para pemangku kepentingan.

Dengan ini perkenankanlah kami untuk menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan dan kerjasama yang baik yang telah terjalin selama ini, serta dukungan yang telah diberikan kepada kami.

Laporan Tahunan ini, berikut Laporan Keuangan dan informasi terkait lainnya, telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tandatangannya masing-masing di bawah ini:

abraham BastariKomisaris Utama President Commissioner

James tjahaja RiadyKomisaris Commissioner

margeret mutiara tangKomisaris Commissioner

Dewan Komisaris Board of Commissioners



Laporan KeuanganFinancial Report




With our gratitude to Allah SWT, we present 2017 Annual Report of PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia to shareholder and all stakeholders.

Please allow us to extend our gratitude for the trust and excellent teamwork that has been established as well as for the support bestowed upon us.

The following Annual Report including Financial Statements and other relevant information have been approved by all members of the Board of Commissioners and Board of Directors, with each member’s signature below:

hasan FawziDirektur Utama President Director

SunandarDirektur Director

indriani darmawatiDirektur Director

Direksi Board of Directors





Financial StatementsLaPORan KeUanganPt KLiRing PenJaminan eFeK indOneSia



UntUK tahUn yang BeRaKhiR 31 deSemBeR 2017 dan 2016

dan LaPORan aUditOR indePenden

FOR the yeaRS ended decemBeR 31, 2017 and 2016

and indePendent aUditORS’ RePORt


P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA DAFTAR ISI

P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA TABLE OF CONTENTS

Halaman/ Page SURAT PERNYATAAN DIREKSI DIRECTORS’ STATEMENT LETTER LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT LAPORAN KEUANGAN - Untuk tahun-tahun yang

berakhir 31 Desember 2017 dan 2016 FINANCIAL STATEMENTS - For the years ended

December 31, 2017 and 2016

Laporan Posisi Keuangan 1 Statements of Financial Position

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain 2

Statements of Profit Loss and Other Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas 3 Statements of Changes in Equity

Laporan Arus Kas 4 Statements of Cash Flows

Catatan atas Laporan Keuangan 5 Notes to Financial Statements



P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA DAFTAR ISI

P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA TABLE OF CONTENTS

Halaman/ Page SURAT PERNYATAAN DIREKSI DIRECTORS’ STATEMENT LETTER LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT LAPORAN KEUANGAN - Untuk tahun-tahun yang

berakhir 31 Desember 2017 dan 2016 FINANCIAL STATEMENTS - For the years ended


Laporan Posisi Keuangan 1 Statements of Financial Position

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain 2

Statements of Profit Loss and Other Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas 3 Statements of Changes in Equity

Laporan Arus Kas 4 Statements of Cash Flows

Catatan atas Laporan Keuangan 5 Notes to Financial Statements


P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIALAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016

31 Desember/ 31 Desember/Catatan/ December 31, December 31,Notes 2017 2016

Rp RpASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETSKas dan setara kas 5 444.595.439.909 274.643.463.177 Cash and cash equivalentsAset keuangan lainnya 6 216.835.939.204 350.792.575.574 Other financial assetsPiutang penyelesaian transaksi Securities transactions settlement

bursa 7 4.028.015.360.500 3.516.097.006.100 receivablesPiutang usaha 8,28 33.854.666.370 30.687.070.458 Trade accounts receivablePiutang lain-lain 9 34.153.901.321 35.395.755.672 Other accounts receivableUang muka dan biaya dibayar dimuka 8.608.417.687 10.796.324.194 Advances and prepaid expensesJumlah Aset Lancar 4.766.063.724.991 4.218.412.195.175 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NONCURRENT ASSETSAset dana pengaman 7 603.429.040 603.429.040 Security fund assetsDana disisihkan sebagai cadangan Fund reserved for guarantee of

jaminan 10 144.433.407.765 139.247.833.382 settlement of securities transactionsInvestasi pada entitas asosiasi 11 108.063.286.374 92.695.923.314 Investment in associatesAset keuangan lainnya 11 31.660.450.781 31.660.450.781 Other financial assetsAset tetap - setelah dikurangi Equipments and facilities - net of

akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation of Rp 239.015.781.625 pada 31 Desember Rp 239,015,781,625 at December 31,2017 dan Rp 198.131.966.828 2017 and Rp 198,131,966,828pada 31 Desember 2016 12 128.507.194.356 119.423.867.221 at December 31, 2016

Aset pajak tangguhan 26 6.228.593.223 6.042.332.300 Deferred tax assets - netPiutang lain-lain 28 50.000.000.000 50.000.000.000 Other accounts receivableAset lain-lain 13 5.937.591.249 5.767.582.401 Other assetsUang muka 28 - 2.000.000.000 AdvancesJumlah Aset Tidak Lancar 475.433.952.788 447.441.418.439 Total Noncurrent Assets

JUMLAH ASET 5.241.497.677.779 4.665.853.613.614 TOTAL ASSETS

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIESUtang penyelesaian transaksi Securities transactions settlement

bursa 7 4.028.015.360.500 3.516.097.006.100 payablesUtang pajak 14 10.171.008.719 24.458.711.491 Taxes payableUtang lain-lain 15 35.160.421.790 43.492.431.945 Other payablesBeban akrual 16 71.256.729.258 77.048.590.973 Accrued expensesPendapatan diterima dimuka 17 102.272.726 - Unearned revenuesJumlah Liabilitas Jangka Pendek 4.144.705.792.993 3.661.096.740.509 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NONCURRENT LIABILITIESLiabilitas dana pengaman 7 603.429.040 603.429.040 Security fund liabilitiesLiabilitas imbalan pasca kerja 27 18.989.552.000 16.044.072.000 Employment benefits obligationJumlah Liabilitas Jangka Panjang 19.592.981.040 16.647.501.040 Total Noncurrent Liabilities

EKUITAS EQUITY Modal saham - nilai nominal Rp 1 juta Capital stock - Rp 1 million par value

per saham per shareModal dasar - 60.000 saham Authorized - 60,000 shares Modal ditempatkan dan disetor - Subscribed and paid-up - 15.000 saham 18 15.000.000.000 15.000.000.000 15,000 shares

Penghasilan komprehensif lain 6,11 7.039.147.376 (281.755.640) Other comprehensive incomeSaldo laba Retained earnings

Ditentukan penggunaannya 19 152.250.025.650 147.064.451.267 AppropriatedTidak ditentukan penggunaannya 902.909.730.720 826.326.676.438 Unappropriated

Jumlah Ekuitas 1.077.198.903.746 988.109.372.065 Total Equity

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 5.241.497.677.779 4.665.853.613.614 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan See accompanying notes to financial statements which arebagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. an integral part of the financial statements.

- 1 -



P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIALAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DECEMBER 31, 2017 AND 2016

31 Desember/ 31 Desember/Catatan/ December 31, December 31,Notes 2017 2016

Rp RpASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETSKas dan setara kas 5 444.595.439.909 274.643.463.177 Cash and cash equivalentsAset keuangan lainnya 6 216.835.939.204 350.792.575.574 Other financial assetsPiutang penyelesaian transaksi Securities transactions settlement

bursa 7 4.028.015.360.500 3.516.097.006.100 receivablesPiutang usaha 8,28 33.854.666.370 30.687.070.458 Trade accounts receivablePiutang lain-lain 9 34.153.901.321 35.395.755.672 Other accounts receivableUang muka dan biaya dibayar dimuka 8.608.417.687 10.796.324.194 Advances and prepaid expensesJumlah Aset Lancar 4.766.063.724.991 4.218.412.195.175 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NONCURRENT ASSETSAset dana pengaman 7 603.429.040 603.429.040 Security fund assetsDana disisihkan sebagai cadangan Fund reserved for guarantee of

jaminan 10 144.433.407.765 139.247.833.382 settlement of securities transactionsInvestasi pada entitas asosiasi 11 108.063.286.374 92.695.923.314 Investment in associatesAset keuangan lainnya 11 31.660.450.781 31.660.450.781 Other financial assetsAset tetap - setelah dikurangi Equipments and facilities - net of

akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation of Rp 239.015.781.625 pada 31 Desember Rp 239,015,781,625 at December 31,2017 dan Rp 198.131.966.828 2017 and Rp 198,131,966,828pada 31 Desember 2016 12 128.507.194.356 119.423.867.221 at December 31, 2016

Aset pajak tangguhan 26 6.228.593.223 6.042.332.300 Deferred tax assets - netPiutang lain-lain 28 50.000.000.000 50.000.000.000 Other accounts receivableAset lain-lain 13 5.937.591.249 5.767.582.401 Other assetsUang muka 28 - 2.000.000.000 AdvancesJumlah Aset Tidak Lancar 475.433.952.788 447.441.418.439 Total Noncurrent Assets


LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIESUtang penyelesaian transaksi Securities transactions settlement

bursa 7 4.028.015.360.500 3.516.097.006.100 payablesUtang pajak 14 10.171.008.719 24.458.711.491 Taxes payableUtang lain-lain 15 35.160.421.790 43.492.431.945 Other payablesBeban akrual 16 71.256.729.258 77.048.590.973 Accrued expensesPendapatan diterima dimuka 17 102.272.726 - Unearned revenuesJumlah Liabilitas Jangka Pendek 4.144.705.792.993 3.661.096.740.509 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NONCURRENT LIABILITIESLiabilitas dana pengaman 7 603.429.040 603.429.040 Security fund liabilitiesLiabilitas imbalan pasca kerja 27 18.989.552.000 16.044.072.000 Employment benefits obligationJumlah Liabilitas Jangka Panjang 19.592.981.040 16.647.501.040 Total Noncurrent Liabilities

EKUITAS EQUITY Modal saham - nilai nominal Rp 1 juta Capital stock - Rp 1 million par value

per saham per shareModal dasar - 60.000 saham Authorized - 60,000 shares Modal ditempatkan dan disetor - Subscribed and paid-up - 15.000 saham 18 15.000.000.000 15.000.000.000 15,000 shares

Penghasilan komprehensif lain 6,11 7.039.147.376 (281.755.640) Other comprehensive incomeSaldo laba Retained earnings

Ditentukan penggunaannya 19 152.250.025.650 147.064.451.267 AppropriatedTidak ditentukan penggunaannya 902.909.730.720 826.326.676.438 Unappropriated

Jumlah Ekuitas 1.077.198.903.746 988.109.372.065 Total Equity

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 5.241.497.677.779 4.665.853.613.614 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY


- 1 -

P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIALAPORAN LABA RUGI DAN STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS ANDPENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOMEUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2017 AND 2016

Catatan/Notes 2017 2016

Rp Rp

PENDAPATAN REVENUESPendapatan usaha 20,28 341.647.088.187 343.418.889.526 Operating revenuesPendapatan investasi 25 49.652.300.178 56.167.496.453 Investment incomePenghasilan dana kontribusi Payment bank contribution

bank pembayaran 17 102.272.726 340.909.090 incomeKeuntungan selisih kurs 421.301.998 540.104.020 Gain on foreign exchangeLainnya 747.080.929 10.612.970.079 OthersJumlah Pendapatan 392.570.044.018 411.080.369.168 Total Revenues

BEBAN USAHA OPERATING EXPENSESGaji, honor dan tunjangan 21 93.662.073.563 90.565.009.917 Salaries, honorarium and allowancesBiaya tahunan OJK 30 51.247.063.227 51.512.833.429 Annual contribution OJKBeban pengembangan usaha 22 30.588.277.618 33.038.411.885 Business development expensesPenyusutan 12 40.903.314.795 32.513.205.961 DepreciationBeban administrasi 23 24.167.670.543 27.978.489.449 Administrative expenses

Information technology maintenanceBeban pemeliharaan teknologi informasi 24 26.237.223.241 25.287.063.339 expensesTelekomunikasi 9.165.412.549 7.780.648.047 TelecommunicationBeban konsultan 6.636.169.102 5.930.409.792 Consultant feeSewa 7.973.784.441 5.095.256.757 RentJumlah Beban Usaha 290.580.989.079 279.701.328.576 Total Operating Expenses

LABA USAHA 101.989.054.939 131.379.040.592 PROFIT FROM OPERATIONS

Bagian laba (rugi) bersih entitas asosiasi 11 473.326.476 (2.494.607.087) Equity in net profit (loss) of associates

LABA SEBELUM PAJAK 102.462.381.415 128.884.433.505 PROFIT BEFORE TAX

BEBAN PAJAK PENGHASILAN 26 (19.745.168.500) (25.172.945.845) INCOME TAX EXPENSE

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 82.717.212.915 103.711.487.660 NET PROFIT FOR THE YEAR

Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive incomePos-pos yang tidak akan direklasifikasi Items that will not be reclassified

ke laba rugi subsequently to profit or lossBagian atas rugi komprehensif Share in other comprehensive

lain entitas asosiasi 11 (86.997.315) (21.944.453) loss of associatesPengukuran kembali kewajiban imbalan Remeasurement of defined

pasti 27 (1.264.779.000) 2.204.353.000 benefits obligationPajak Penghasilan 26 316.194.750 (551.088.250) Income TaxSubjumlah (1.035.581.565) 1.631.320.297 Subtotal

Pos-pos yang akan direklasifikasi Items that may be reclassifiedke laba rugi subsequently to profit or lossBagian atas penghasilan komprehensif Share in other comprehensive

lain entitas asosiasi 1.481.033.899 - income in associatesLaba belum terealisasi atas Unrealized gain on changes

perubahan nilai wajar efek in fair value of available -aset keuangan tersedia untuk dijual 6 5.926.866.432 3.178.726.426 for-sale financial assets

Jumlah Penghasilan Komprehensif Lain Total Other Comprehensive IncomeTahun Berjalan Setelah Pajak 6.372.318.766 4.810.046.723 For the Year, Net of Tax

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOMETAHUN BERJALAN 89.089.531.681 108.521.534.383 FOR THE YEAR


- 2 -


P.T

. KLI

RIN

G P

EN

JAM

INA

N E

FEK

IND

ON

ES

IAP

.T. K

LIR

ING

PE

NJA

MIN

AN

EFE

K IN

DO

NE

SIA

LAP

OR

AN

PE

RU

BA

HA

N E

KU

ITA

SS

TATE

ME

NTS

OF

CH

AN

GE

S IN

EQ

UIT

YU

NTU

K T

AH

UN

-TA

HU

N Y

AN

G B

ER

AK

HIR

31

DE

SE

MB

ER

201

7 D

AN

201

6FO

R T

HE

YE

AR

S E

ND

ED

DE

CE

MB

ER

31,

201

7 A

ND

201

6

Cad

anga

npe

nila

ian

kem

bali

inve

stas

i efe

kIn

vest

asi d

alam

Jum

lah

ters

edia

unt

uk d

ijual

/in

stru

men

peng

hasi

lan

Ava

ilabl

e-fo

r-sal

e -

ekui

tas/

kom

preh

ensi

f lai

n/in

vest

men

tIn

vest

men

t in

Tota

l oth

erD

itent

ukan

Tida

k di

tent

ukan

Cat

atan

/M

odal

sah

am/

reva

luat

ion

equi

tyco

mpr

ehen

sive

peng

guna

anny

a/pe

nggu

naan

nya/

Jum

lah

ekui

tas/

Not

esC

apita

l sto

ckre

serv

ein

trum

ents

inco

me

App

ropr

iate

dU

napp

ropr

iate

dTo

tal e

quity

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Sal

do p

er 1

Jan

uari

2016

15.0

00.0

00.0

00

(3.4

14.4

43.8

46)

(24.

093.

767)

(3.4

38.5

37.6

13)

14

6.00

7.14

0.87

2

722.

019.

234.

423

87

9.58

7.83

7.68

2

B

alan

ce a

s of

Jan

uary

1, 2

016

Cad

anga

n da

na ja

min

an10

,19

--

--

1.05

7.31

0.39

5

(1

.057

.310

.395

)

-

Gua

rant

ee fu

nd re

serv

e

Jum

lah

laba

kom

preh

ensi

fTo

tal c

ompr

ehen

sive

inco

me

for

tahu

n be

rjala

n6,

11-

3.17

8.72

6.42

6

(2

1.94

4.45

3)

3.

156.

781.

973

-

105.

364.

752.

410

10

8.52

1.53

4.38

3

th

e ye

ar

Sal

do p

er 3

1 D

esem

ber 2

016

15.0

00.0

00.0

00

(235

.717

.420

)

(46.

038.

220)

(281

.755

.640

)

14

7.06

4.45

1.26

7

826.

326.

676.

438

98

8.10

9.37

2.06

5

B

alan

ce a

s of

Dec

embe

r 31,

201

6

Cad

anga

n da

na ja

min

an10

,19

--

--

5.18

5.57

4.38

3

(5

.185

.574

.383

)

-

Gua

rant

ee fu

nd re

serv

e

Jum

lah

laba

kom

preh

ensi

fTo

tal c

ompr

ehen

sive

inco

me

for

tahu

n be

rjala

n6,

11-

7.40

7.90

0.33

1

(8

6.99

7.31

5)

7.

320.

903.

016

-

81.7

68.6

28.6

65

89.0

89.5

31.6

81

the

year

Sal

do p

er 3

1 D

esem

ber 2

017

15.0

00.0

00.0

00

7.17

2.18

2.91

1

(1

33.0

35.5

35)

7.

039.

147.

376

15

2.25

0.02

5.65

0

902.

909.

730.

720

1.

077.

198.

903.

746

B

alan

ce a

s of

Dec

embe

r 31,

201

7

Liha

t cat

atan

ata

s la

pora

n ke

uang

an y

ang

mer

upak

anS

ee a

ccom

pany

ing

note

s to

fina

ncia

l sta

tem

ents

whi

ch a

reba

gian

yan

g tid

ak te

rpis

ahka

n da

ri la

pora

n ke

uang

an.

an in

tegr

al p

art o

f the

fina

ncia

l sta

tem

ents

.

Oth

er c

ompr

ehen

sive

inco

me

Pen

ghas

ilan

kom

preh

ensi

f lai

n/

Sal

do la

ba/R

etai

ned

earn

ings

- 3 -



P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIALAPORAN ARUS KAS STATEMENTS OF CASH FLOWSUNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2017 AND 2016

2017 2016Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIESPenerimaan dari jasa kliring 338.479.492.275 333.014.318.206 Receipts from operating revenuePembayaran kepada pemasok (169.470.937.697) (154.659.466.257) Payments to supplierPembayaran kepada karyawan (72.187.122.255) (68.877.612.867) Payments to employeesPenerimaan bunga 35.694.162.049 40.120.669.980 Receipts from interest incomePembayaran pajak (36.992.002.585) (10.627.630.768) Payments for income taxes

Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi 95.523.591.787 138.970.278.294 Net Cash Provided By Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIESProceeds from sale of equipments and

Hasil penjualan aset tetap 11.088.000 6.700.000 facilitiesPenambahan investasi pada entitas asosiasi (11.500.000.000) (83.250.000.000) Addition of investment in associatesPerolehan aset tetap (62.815.522.368) (50.069.798.465) Acquisitions of equipment and facilitiesKenaikan (penurunan) aset keuangan lainnya Increase (decrease) in other financial assets:

Deposito berjangka, reksadana dan obligasi 153.918.393.696 (2.248.497.604) Time deposits, mutual funds and bondsUang muka dibayar untuk investasi asosiasi - (2.000.000.000) Advance paid for investment in associate

Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Net Cash Provided By (Used In) InvestingAktivitas Investasi 79.613.959.328 (137.561.596.069) Activities

CASH FLOWS FROM CLEARING FUNDARUS KAS DARI AKTIVITAS DANA KLIRING ACTIVITIES Kenaikan (penurunan) liabilitas dana pengaman - (4.364.215.071) Increase (decrease) in security fund liabilities(Kenaikan) penurunan aset dana pengaman - 4.364.215.071 (Increase) decrease in security fund assetsKenaikan cadangan jaminan (5.185.574.383) (1.057.310.395) Increase in fund reserved for guarantee

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Dana Kliring (5.185.574.383) (1.057.310.395) Net Cash Used In Clearing Fund Activities

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN NET INCREASE (DECREASE) IN CASH ANDSETARA KAS 169.951.976.732 351.371.830 CASH EQUIVALENTS

CASH AND CASH EQUIVALENTSKAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 274.643.463.177 274.292.091.347 AT BEGINNING OF YEAR

CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 444.595.439.909 274.643.463.177 AT END OF YEAR

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian See accompanying notes to financial statements which areyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. an integral part of the financial statements.

- 4 -


- 5 -

P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT

P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA

NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2017 AND 2016

AND FOR THE YEARS THEN ENDED

1. UMUM 1. GENERAL

P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (Perusahaan), didirikan berdasarkan akta notaris No. 8 tanggal 5 Agustus 1996 dari Mudofir Hadi, S.H. Akta pendirian dan anggaran dasar Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2-9083.HT.01.01.Th.96 tanggal 24 September 1996 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 10 tanggal 4 Pebruari 1997, Tambahan No. 484. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 173 tanggal 19 Juni 2009 dari Aulia Taufani, S.H., selaku notaris pengganti dari Notaris Sutjipto, S.H., mengenai perubahan anggaran dasar untuk disesuaikan dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT). Perubahan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-39880.AH.01.02.Tahun 2009, tanggal 18 Agustus 2009.

P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (the Company) was established based on notarial deed No. 8 dated August 5, 1996 of Mudofir Hadi, S.H. The Company’s articles of association were approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his decision letter No. C2-9083.HT.01.01.Th.96 dated September 24, 1996 and were published in Supplement No. 484 to State Gazette No. 10 dated February 4, 1997. The articles of association have been amended several times, most recently by notarial deed No. 173 dated June 19, 2009 of Aulia Taufani, S.H., as a substitute notary of Notary Sutjipto, S.H., concerning the changes in the Company’s article of association in accordance with Law No. 40 year 2007 on Limited Liability Company (UU PT). These changes have been approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in his decision letter No. AHU-39880.AH.01.02.Tahun 2009, dated August 18, 2009.

Perusahaan mendapat persetujuan sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) melalui Surat Keputusannya No. Kep-26/PM/1998 tanggal 1 Juni 1998.

The Company obtained its operating license as a Clearing and Guarantee Institution from the Chairman of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) in his decision letter No. Kep-26/PM/1998 dated June 1, 1998.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan didirikan adalah untuk menunjang kebijaksanaan pemerintah dalam mengembangkan Pasar Modal Nasional, dengan menyediakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa yang teratur, wajar dan efisien.

In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company was established to support the Indonesian Government’s policies in developing the National Capital Market by providing clearing and stock exchange transaction settlement guarantee services in an orderly, fair and efficient manner.

Perusahaan mulai beroperasi pada tahun 1997. Aktivitas Perusahaan adalah menyelenggarakan jasa kliring penyelesaian transaksi bursa untuk perdagangan efek dengan warkat dan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa untuk perdagangan efek tanpa warkat. Pelaksanaan penjaminan penyelesaian transaksi bursa untuk perdagangan efek tanpa warkat dimulai sejak tanggal 24 Juli 2000, berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK No. 1687/PM/2000.

The Company commenced its operations in 1997. The Company is engaged in providing services for settlement of transactions involving scrip trading of securities, as well as clearing and guarantee services for settlements of stock exchange transactions on scripless trading of securities. Settlement guarantee services for scripless trading of securities became effective on July 24, 2000, based on the decision letter of the Chairman of Bapepam-LK No. 1687/PM/2000.



P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan



AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued

- 6 -

Perusahaan juga menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa untuk perdagangan derivatif yaitu Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE), Opsi Saham (OS), Jasa Pinjam Meminjam Efek serta Obligasi Korporasi.

The Company also provides services for clearing and guarantee of derivative securities transactions such as stock index futures trading, stock option trading, services for securities lending and borrowing and corporate bond.

Perusahaan beralamat di Gedung Bursa Efek Indonesia Menara I Lantai 5, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta. Jumlah karyawan Perusahaan masing-masing adalah 121 per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.

The Company is located at Indonesia Stock Exchange Building, Tower I, 5th Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta. The Company had 121 employees as of December 31, 2017 and 2016, respectively.

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

The Company’s Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2017 and 2016 are as follows:

31 Desember 2017 dan 2016/Desember 31, 2017 and 2016

Komisaris Utama Abraham Bastari President CommissionerKomisaris James Tjahaja Riady Commissioners

Margeret Mutiara Tang

Direktur Utama Hasan Fawzi President DirectorDirektur Sunandar Directors

Indriani Darmawati

2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”)

2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATIONS OF PSAK (“ISAK”)

a. Amandemen/penyesuaian dan interpretasi

standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan

a. Amendments/improvement and interpretations standards effective in the current year

Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan sejumlah amandemen dan interpretasi PSAK yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017.

In the current year, the Company has applied a number of amendments, and an interpretation to PSAK that are relevant to its operations and effective for accounting period beginning on or after January 1, 2017.

PSAK 1 (amandemen): Penyajian

Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan;

PSAK 1 (amendment): Presentation of Financial Statements about Disclosure Initiative;

PSAK 24 (penyesuaian): Imbalan Kerja; PSAK 24 (improvement): Employee Benefit;

PSAK 60 (penyesuaian): Instrumen Keuangan: Pengungkapan;

PSAK 60 (improvement): Financial Instruments: Disclosures;

ISAK 32: Definisi dan Hierarki Standar Akuntansi Keuangan.

ISAK 32: Definition and Hierarchy if Financial Accounting Standard.






- 7 -

Penerapan amandemen dan interpretasi standar diatas tidak memiliki pengaruh signifikan atas pengungkapan atau jumlah yang dicatat didalam laporan keuangan pada tahun berjalan dan tahun sebelumnya.

The application of the following amendments and interpretation to standard have not resulted to material impact to disclosures or on the amounts recognized in the current and prior year financial statements.

b. Standar dan amandemen standar telah

diterbitkan tapi belum diterapkan b. Standards and interpretations issued not statements yet adopted

Standar baru dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:

New standards and amendments to standards effective for periods beginning on or after January 1, 2018, with early application permitted are:

PSAK 2 (amandemen), Laporan Arus Kas

tentang Prakarsa Pengungkapan PSAK 2 (amendment), Statement of Cash

Flows about Disclosure Initiative PSAK 13 (amandemen), Properti

Investasi tentang Pengalihan Properti Investasi

PSAK 13 (amendment), Transfers of Investment Property

PSAK 15 (penyesuaian), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama

PSAK 15 (improvement), Investments in Associates and Joint Ventures

PSAK 16 (amandemen), Aset Tetap – Agrikultur: Tanaman Produktif

PSAK 16 (Amendment): Property, Plant and Equipment – Agriculture: Bearer Plants

PSAK 46 (amandemen), Pajak Penghasilan tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang Belum Direalisasi

PSAK 46 (amendment), Income Tax: Recognition on Deferred Tax Assets for Unrealized Losses

PSAK 53 (amandemen), Pembayaran Berbasis Saham tentang Klasifikasi dan Pengukuran Transaksi Pembayaran Berbasis Saham

PSAK 53 (amendment), Classification and Measurement of Share-based Payment Transactions

PSAK 67 (penyesuaian), Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain

PSAK 67 (improvement), Disclosures of Interest in Other Entities

PSAK 69, Agrikultur PSAK 69, Agriculture PSAK 111, Akuntansi Wa’d PSAK 111, Wa’d Accounting

Interpretasi standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2019, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:

Interpretation to standard effective for periods beginning on or after January 1, 2019, with early application permitted are:

ISAK 33, Transaksi Valuta Asing dan

Imbalan Dimuka ISAK 33, Foreign Currency Transactions

and Advance Consideration

Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:

Standards and amendments to standards effective for periods beginning on or after January 1, 2020, with early application permitted are:

PSAK 15 (amandemen), Investasi pada

Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Kepentingan Jangka Panjang pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama

PSAK 15 (amendment), Investments in Associates and Joint Ventures: Long Term Interest in Associate and Joint Ventures







- 8 -

PSAK 62 (amandemen), Kontrak Asuransi-Menerapkan PSAK 71: Instrumen Keuangan dengan PSAK 62: Kontrak Asuransi

PSAK 62 (amendment), Insurance Contract: Applying PSAK 71: Financial Instruments with PSAK 62: Insurance Contracts

PSAK 71, Instrumen Keuangan PSAK 71, Financial Instruments PSAK 71 (amandemen), Instrumen

Keuangan tentang Fitur Percepatan Pelunasan dengan Kompensasi Negatif

PSAK 71 (amendment), Financial Instruments: Prepayment Features with Negative Compensation

PSAK 72, Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan

PSAK 72, Revenue from Contracts with Customers

PSAK 73, Sewa PSAK 73, Leases

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, dampak dari standar dan interpretasi tersebut terhadap laporan keuangan tidak dapat diketahui atau diestimasi oleh manajemen.

As of the issuance date of the financial statements, the effects of adopting these standards, amendments and interpretation on the financial statements is not known nor reasonably estimable by management.

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of Compliance

Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

The financial statements have been prepared in accordance Indonesian Financial Accounting Standards.

b. Dasar Penyusunan b. Basis of Preparation

Dasar penyusunan laporan keuangan adalah biaya historis, kecuali instrumen keuangan tertentu yang diukur pada nilai wajar pada setiap akhir periode pelaporan, yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di bawah ini.

The financial statements have been prepared on the historical cost basis except for certain financial instruments that are measured at fair values at the end of each reporting period, as explained in the accounting policies below.

Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam pertukaran barang dan jasa.

Historical cost is generally based on the fair value of the consideration given in exchange for goods and services.

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.

Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.

c. Transaksi Dalam Mata Uang Asing c. Foreign Currency Transactions

Laporan keuangan individu masing-masing entitas Perusahaan diukur dan disajikan dalam mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan dari Perusahaan disajikan dalam mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional dan mata uang penyajian untuk laporan keuangan.

The financial statements of the Company are measured and presented in the currency of the primary economic environment in which it operates (its functional currency). The financial statements of the Company are presented in Indonesian Rupiah, which is the functional currency and the presentation currency for the financial statements.






- 9 -

Dalam penyusunan laporan keuangan setiap perusahaan, transaksi dalam mata uang asing selain mata uang fungsional perusahaan (mata uang asing) diakui pada kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap akhir perode pelaporan, pos moneter dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Pos-pos non moneter yang diukur pada nilai wajar dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan. Pos nonmoneter yang diukur dalam biaya historis dalam valuta asing tidak dijabarkan kembali.

In preparing the financial statements of the Company, transactions in currencies other than its functional currency (foreign currencies) are recognized at the rates of exchange prevailing at the dates of the transactions. At the end of each reporting period, monetary items denominated in foreign currencies are retranslated at the rates prevailing at that date. Non-monetary items carried at fair value that are denominated in foreign currencies are retranslated at the rates prevailing at the date when the fair value was determined. Non-monetary items that are measured in terms of historical cost in a foreign currency are not retranslated.

Selisih kurs atas pos moneter diakui dalam laba rugi pada periode saat terjadinya.

Exchange differences on monetary items are recognized in profit or loss in the period in which they arise.

d. Transaksi Pihak-pihak Berelasi d. Transactions with Related Parties

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan (entitas pelapor).

A related party is a person or entity that is related to the Company (reporting entity).

a. Orang atau anggota keluarga terdekat

mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

a. A person or a close member of that person's family is related to a reporting entity if that person:

i. memiliki pengendalian atau

pengendalian bersama atas entitas pelapor;

i. has control or joint control over the reporting entity;

ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau

ii. has significant influence over the reporting entity; or

iii. merupakan personil manajemen

kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.

iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.

b. Suatu entitas berelasi dengan entitas

pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

b. An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies:

i. Entitas dan entitas pelapor adalah

anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lain).

i. The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).

ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi

atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).

iii. Kedua entitas tersebut adalah

ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

iii. Both entities are joint ventures of the same third party.







- 10 -

iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.

v. Entitas tersebut adalah suatu

program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.

vi. Entitas yang dikendalikan atau

dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).

vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).

vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf

(a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).

viii. Entitas, atau anggota dari kelompok

yang mana entitas merupakan bagian dari kelompok tersebut, menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada entitas pelapor atau kepada entitas induk dari entitas pelapor.

viii. The entity, or any member of a group of which it is a part, provides key management personnel services to the reporting entity or to the parent of the reporting entity.

Transaksi signifikan yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan.

Significant transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the financial statements.

e. Aset Keuangan e. Financial Assets

Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.

All financial assets are recognised and derecognised on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the timeframe established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.

Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan sebagai berikut:

The Company’s financial assets are classified as follows:

Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL) Fair Value Through Profit or Loss

(FVTPL)

Tersedia untuk dijual Available-for-sale

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables






- 11 -

Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL) Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL) Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.

Financial assets are classified as at FVTPL, when the financial asset is either held for trading or it is designated as at FVTPL.

Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:

A financial asset is classified as held for trading, if:

diperoleh atau dimiliki terutama untuk

tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau

it has been acquired principally for the purpose of selling in the near term; or

pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola Perusahaan secara bersama dan mempunyai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual saat ini; atau

on initial recognition it is part of a portfolio of identified financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or

merupakan derivatif yang tidak ditetapkan

dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.

it is a derivative that is not designated and effective as a hedging instrument.

Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:

A financial asset other than a financial asset held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition, if:

penetapan tersebut mengeliminasi atau

mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau

such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or

kelompok aset keuangan, liabilitas

keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Grup disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi).

a group of financial assets, financial liabilities or both is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy, and information about the Group is provided internally on that basis to the entity’s key management personnel (as defined in PSAK 7: Related Party Disclosures).

Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 6.

Financial assets at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognised in profit or loss. The net gain or loss recognised in profit or loss incorporates any dividend or interest earned on the financial asset. Fair value is determined in the manner described in Note 6.







- 12 -

Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) Available-for-sale financial assets (AFS) AFS aset keuangan adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan baik sebagai AFS atau yang tidak diklasifikasikan sebagai (a) pinjaman yang diberikan dan piutang, (b) dimiliki hingga jatuh tempo atau (c) aset keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL).

AFS financial assets are non-derivative financial assets that are either designated as AFS or are not classified as (a) loans and receivables, (b) held-to-maturity investments or (c) financial assets at fair value through profit or loss.

Surat Berharga Negara dan Obligasi Korporasi milik Perusahaan yang diperdagangkan di pasar aktif diklasifikasikan sebagai AFS dan dinyatakan pada nilai wajar pada akhir setiap periode pelaporan.

Government Bonds and Corporate Bonds held by the Company that are traded in an active market are classified as being AFS and are stated at fair value at the end of each reporting period.

Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada penghasilan komprehensif lain dan akumulasi revaluasi investasi AFS di ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, pendapatan/bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laba rugi. Jika investasi dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakumulasi pada revaluasi investasi AFS, direklas ke laba rugi.

Gains and losses arising from changes in fair value are recognised in other comprehensive income and in equity as accumulated in AFS investments revaluation reserve, with the exception of impairment losses, interest income calculated using the effective interest method, and foreign exchange gains and losses on monetary assets, which are recognised in profit or loss. Where the investment is disposed of or is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously accumulated in AFS investment revaluation reserve is reclassified to profit or loss.

Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak tercatat di bursa yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diklasifikasikan sebagai AFS, diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai.

Investments in unlisted equity instruments that are not quoted in an active market and whose fair value cannot be reliably measured are also classified as AFS, measured at cost less impairment.

Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat hak Perusahaan untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.

Dividends on AFS equity instruments, if any, are recognised in profit or loss when the Company’s right to receive the dividends are established.

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Kas dan setara kas, kecuali kas, piutang pelanggan dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.

Cash and cash equivalents, except cash on hand, receivable from customers and other receivables that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortised cost using the effective interest method less impairment.

Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang lancar dimana pengakuan bunga tidak material.

Interest is recognised by applying the effective interest method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.






- 13 -

Metode suku bunga efektif Effective interest method Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen utang dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen utang, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a debt instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the debt instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.

Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.

Income is recognised on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.

Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap akhir periode pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at the end of each reporting date. Financial assets are considered to be impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.

Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti objektif terjadinya penurunan nilai.

For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment.

Untuk aset keuangan lainnya, bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:

For all other financial assets, objective evidence of impairment could include:

kesulitan keuangan signifikan yang

dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or

pelanggaran kontrak, seperti terjadinya

wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

breach of contract, such as default or delinquency in interest or principal payments; or

terdapat kemungkinan bahwa pihak

peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.

it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial re-organisation; or

hilangnya pasar aktif dari aset keuangan

akibat kesulitan keuangan. the disappearance of an active market for

that financial asset because of financial difficulties.







- 14 -

Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan gagal bayar atas piutang.

For certain categories of financial asset, such as receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Company’s past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan.

For financial assets carried at amortised cost, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.

Jumlah tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas seluruh aset keuangan, kecuali piutang yang jumlah tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahan jumlah tercatat akun cadangan piutang diakui dalam laba rugi.

The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognised in profit or loss.

Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi.

When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognised in equity are reclassified to profit or loss.

Kecuali instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan dapat dikaitkan secara objektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai sepanjang nilainya tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.

With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised.

Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke penghasilan komprehensif lain.

In respect of AFS equity securities, impairment losses previously recognised in profit or loss are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognised directly in other comprehensive income.






- 15 -

Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial assets Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

The Company derecognises a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Company recognises its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Company retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Company continues to recognise the financial asset and also recognises a collateralised borrowing for the proceeds received.

Penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran dan piutang yang diterima dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi.

On derecognition of financial asset in its entirety, the difference between the asset’s carrying amount and the sum of the consideration received and receivable and the cumulative gain or loss that had been recognised in other comprehensive income and accumulated in equity is recognised in profit or loss.

Penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Perusahaan masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), perusahaan mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan, dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain diakui pada laba rugi.

On derecognition of financial asset other than its entirety (e.g., when the Company retains an option to repurchase part of a transferred asset), the Company allocates the previous carrying amount of the financial asset between the part it continues to recognize under continuing involvement, and the part it no longer recognizes on the basis of the relative fair values of those parts on the date of the transfer. The difference between the carrying amount allocated to the part that is no longer recognized and the sum of the consideration received for the part no longer recognized and any cumulative gain or loss allocated to it that had been recognized in other comprehensive income is recognized in profit or loss







- 16 -

f. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas f. Financial Liabilities and Equity Instruments Liabilitas keuangan awalnya diukur sebesar nilai wajarnya. Biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan liabilitas keuangan (selain liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi) ditambahkan atau dikurangkan dari nilai wajar liabilitas keuangan, yang sesuai, pada pengakuan awal. Biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi langsung diakui dalam laba rugi.

Financial liabilities are initially measured at fair value. Transaction costs that are directly attributable to the acquisition or issue of financial liabilities (other than financial liabilities at fair value through profit or loss) are added to or deducted from the fair value of the financial liabilities, as appropriate, on initial recognition. Transaction costs directly attributable to the acquisition of financial liabilities at fair value through profit or loss are recognized immediately in profit or loss.

Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Classification as debt or equity Instrumen utang dan ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan atau ekuitas sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.

Debt and equity instruments issued by the Company are classified as either financial liabilities or as equity in accordance with the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.

Instrumen ekuitas Equity instruments Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.

An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Company after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.

Liabilitas Keuangan Financial liabilities Liabilitas keuangan diklasifikasikan pada biaya perolehan diamortisasi.

Financial liabilities are classified as “at amortized cost”.

Liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi

Financial liabilities at amortized cost

Liabilitas keuangan yang termasuk utang penyelesaian transaksi bursa, beban akrual, liabilitas dana pengaman dan utang lain-lain pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif.

Financial liabilities which include securities transactions settlement payables, accrued expenses, security fund liabilities and other payables are initially measured at fair value, net of transaction costs, and are subsequently measured at amortised cost, using the effective interest method, with interest expense recognised on an effective yield basis.

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Derecognition of financial liabilities Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.

The Company derecognises financial liabilities when, and only when, the Company’s obligations are discharged, cancelled or have expired. The difference between the carrying amount of the financial liability derecognised and the consideration paid and payable is recognised in profit or loss.






- 17 -

g. Saling Hapus Antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

g. Netting of Financial Assets and Financial Liabilities

Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika:

The Company only offsets financial assets and liabilities and presents the net amount in the statement of financial position where they:

saat ini memiliki hak yang berkekuatan

hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan

currently have a legal enforceable right to set off the recognised amount; and

berniat untuk menyelesaikan secara neto

atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan.

intends either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.

Hak saling hapus dapat ada pada saat ini dari pada bersifat kontinjen atas terjadinya suatu peristiwa di masa depan dan harus dieksekusi oleh pihak lawan, baik dalam situasi bisnis normal dan dalam peristiwa gagal bayar, peristiwa kepailitan atau kebangkrutan.

A right to set-off must be available today rather than being contingent on a future event and must be exercisable by any of the counterparties, both in the normal course of business and in the event of default, insolvency or bankruptcy.

h. Kas dan Setara Kas h. Cash and Cash Equivalents

Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

For cash flow presentation purposes, cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the dates of placement.

i. Piutang dan Utang Penyelesaian Transaksi

Bursa i. Securities Transactions Settlement

Receivables and Payables

Piutang dan utang penyelesaian transaksi bursa merupakan tagihan/liabilitas Perusahaan kepada anggota kliring atas transaksi bursa dengan lelang berkesinambungan (auction market) atas saham dan obligasi maupun kontrak berjangka indeks efek.

Securities transactions settlement receivables and payables represent the Company’s receivable/payable arising from normal securities transactions with continuous auction (auction market) on stocks, bonds and stock index futures trading of the clearing members.

Perusahaan tidak menjamin penyelesaian transaksi bursa yang diselesaikan secara per transaksi. Penyelesaian transaksi sekuritas tidak termasuk piutang dan utang yang timbul dari transaksi tersebut.

The Company does not guarantee on a per transaction basis. The settlement of securities trading transactions does not include receivables and payables arising from such transactions.

j. Dana Pengaman, Cadangan Jaminan dan

Dana Jaminan j. Security Fund, Reserve for Guarantee Fund

and Guarantee Fund Dana Pengaman Security Fund Dalam rangka penanganan kegagalan penyelesaian transaksi perdagangan kontrak berjangka indeks efek secara netting, anggota kliring diwajibkan menyetor dana pengaman.

For the purpose of handling failure on net settlement of stock index futures trading, the clearing members are required to contribute to a security fund.







- 18 -

Dana pengaman yang berasal dari setoran anggota kliring, serta hasil pengelolaannya, ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka yang akan digunakan untuk menanggulangi kegagalan dalam penyelesaian transaksi perdagangan kontrak berjangka indeks efek.

The security fund arising from contributions of clearing members and the yield thereon are placed in time deposits which will be used for the purpose of handling any failures in settlement of stock index futures transactions.

Dana pengaman dapat ditarik kembali apabila anggota kliring yang bersangkutan tidak lagi memakai jasa Perusahaan dan telah menyelesaikan seluruh liabilitasnya pada Perusahaan.

The security funds are refundable once the clearing member ceases to utilize the Company’s services and its liabilities to the Company have been fully settled.

Cadangan Jaminan Reserve for Guarantee Fund Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-25/PM/2000 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa, yang diperbaharui dengan Surat Keputusan No. KEP-46/PM/2004 tanggal 9 Desember 2004 yang digantikan dengan peraturan OJK No. 26/POJK.04/2014 tanggal 19 Nopember 2014, Perusahaan membentuk cadangan jaminan yang disisihkan dari laba bersih Perusahaan dan dipergunakan untuk membiayai penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Cadangan jaminan ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka.

In accordance with the decision letter of the Chairman of Bapepam No. KEP-25/PM/2000, regarding Securities Transactions Settlement Guarantee as amended with the decision letter of the Chairman of Bapepam No. KEP-46/PM/2004 dated December 9, 2004 which had been replaced by FSA regulation No. 26/POJK.04/2014 on November 19, 2014, the Company established a reserve for guarantee fund which is taken from the Company’s net income and will be used to guarantee the settlement of securities transactions. The reserve for guarantee fund is placed in time deposits.

Dana Jaminan Guarantee Fund Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-26/PM/2000 tanggal 30 Juni 2000 tentang Dana Jaminan, yang sebelumnya diatur dalam surat Bapepam-LK No. S-1484/PM/1997 tanggal 27 Juni 1997, Bapepam memberikan persetujuan kepada Perusahaan untuk melakukan pungutan sebesar 0,01% dari nilai transaksi bursa sebagai salah satu sumber utama pembentukan dana jaminan.

Based on the decision letter of the Chairman of the Bapepam No. KEP-26/PM/2000 dated June 30, 2000 regarding Guarantee Fund, which is previously regulated by the letter of Bapepam-LK No. S-1484/PM/1997 dated June 27, 1997, Bapepam has approved for the Company to collect 0.01% of cumulative value of securities transactions as a major source for the guarantee fund.

Kemudian, berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-47/PM/2004 tanggal 9 Desember 2004, Bapepam menyetujui Perusahaan untuk memungut dana jaminan sebesar 0,005% dari nilai transaksi kontrak berjangka dan 0,00125% dari nilai transaksi obligasi.

Moreover, based on the Decision Letter of the Chairman of Bapepam No. Kep-47/PM/2004 dated December 9, 2004, Bapepam has approved the Company to collect 0.005% of future transactions and 0.00125% of bond transaction for the guarantee fund.






- 19 -

Sehubungan dengan perubahan dari Bapepam ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada tanggal 19 Nopember 2014, OJK menerbitkan peraturan OJK No. 26/POJK.04/2014 tentang penjaminan penyelesaian transaksi bursa, dimana OJK menyatakan mencabut dan tidak berlakunya Keputusan Bapepam No. Kep-47/PM/2004 tanggal 9 Desember 2004, kecuali mengenai pungutan sebesar 0,01% dari nilai transaksi bursa sebagai salah satu sumber utama pembentukan dana jaminan.

In relation with the change from Bapepam to Financial Services Authority (FSA), on November 19, 2014, the FSA published the FSA regulation No. 26/POJK.04/2014 on the settlement of exchange transactions, which replaces Bapepam Decree No. Kep-47/PM/2004 dated December 9, 2004, except to collect 0.01% of cumulative value of securities transaction as the main source for the guarantee fund.

Berdasarkan peraturan tersebut, anggota kliring wajib membayar kontribusi dana jaminan yang tidak dapat ditarik kembali. Dana jaminan berasal dari kontribusi awal Anggota Kliring baru yang penetapannya ditetapkan dalam peraturan Lembaga Kliring dan Penjaminan, serta kontribusi yang didasarkan pada nilai transaksi setiap anggota kliring yang ditetapkan berdasarkan Surat Edaran OJK.

Under the regulation, the Clearing Member shall pay the guarantee fund contribution, that cannot be withdrawn. Guarantee fund contribution arising from an initial contribution of new Clearing Member is regulated in the Guarantee Fund regulation and the contribution is based on the transaction value of each clearing member is established based on the FSA circular.

Dana jaminan digunakan apabila cadangan jaminan dan kredit bank tidak mencukupi dalam penanggulangan kegagalan penyelesaian transaksi bursa dan sebagai jaminan untuk memperoleh kredit bank dalam rangka penjaminan penyelesaian transaksi bursa tersebut.

Guarantee fund is used when the reserved guarantee fund and bank loans are not sufficient to anticipate for clearing transaction settlement failure and as collateral for a bank loan to guarantee the completion of the transaction.

Dana Jaminan bukan merupakan milik pihak tertentu dan tidak didistribusikan kepada siapapun untuk keperluan apapun kecuali untuk tujuan yang telah diatur dalam ketentuan tersebut. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Perusahaan diwajibkan untuk mengelola dana jaminan tersebut dan penggunaannya wajib dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan.

The guarantee fund does not belong to a certain party and is not distributed to anyone for any other purpose other than those stated in the regulation. Based on the regulation, the Company is responsible in managing the guarantee fund, and its utilization should be reported to Financial Service Authority.

Dana jaminan hanya dapat diinvestasikan dalam Surat Utang Negara dan atau deposito bank dengan komposisi yang disetujui oleh komite kebijakan kredit dan pengendalian risiko. Hasil investasi Dana Jaminan wajib ditambahkan ke dalam Dana Jaminan setelah dikurangi biaya atas jasa pengelolaan kepada Lembaga Kliring dan Penjaminan.

The guarantee fund is only allowed to be invested in Government Bonds and or time deposits with a certain composition which has been approved by a credit policy and risk management committee. The investment’s results, net of the Clearing and Guarantee Institution’s management fee should be added to the guarantee fund.

k. Investasi Pada Entitas Asosiasi k. Investments in Associates

Entitas Asosiasi adalah suatu entitas dimana Perusahaan memiliki pengaruh signifikan. Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional investee tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut.

An associate is an entity over which the Company has significant influence. Significant influence is the power to participate in the financial and operating policy decisions of the investee but is not control or joint control over those policies.







- 20 -

Penghasilan serta aset dan liabilitas dari entitas asosiasi dicatat dalam laporan keuangan dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, sesuai dengan PSAK 58, Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Dalam metode ekuitas, pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi diakui sebesar biaya perolehan pada laporan posisi keuangan, dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan atas laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dari entitas asosiasi. Jika bagian Perusahaan atas kerugian entitas asosiasi melebihi kepentingan Perusahaan pada entitas asosiasi (yang mencakup kepentingan jangka panjang yang secara substansi membentuk bagian investasi neto Perusahaan pada entitas asosiasi) maka Perusahaan menghentikan pengakuan bagiannya atas kerugian lebih lanjut dan tambahan kerugian hanya diakui oleh Perusahaan sepanjang entitas memiliki kewajiban konstruktif atau hukum atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi.

The results of operations and assets and liabilities of associates are incorporated in these financial statements using the equity method of accounting, except when the investment is classified as held for sale, in which case it is accounted for in accordance with PSAK 58, Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations. Under the equity method, an investment in an associate is initially recognised in the statement of financial position at cost and adjusted thereafter to recognize the Company's share of the profit or loss and other comprehensive income of the associate. When the Company's share of losses of an associate exceeds the Company's interest in that associate (which includes any long-term interests that, in substance, form part of the Company's net investment in the associate), the Company discontinues recognizing its share of further losses. Additional losses are recognised only to the extent that the Company has incurred legal or constructive obligations or made payments on behalf of the associate.

Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas sejak tanggal saat investee tersebut menjadi entitas asosiasi. Setiap selisih antara biaya perolehan investasi atas bagian Perusahaan atas nilai wajar neto dari aset dan liabilitas teridentifikasi dari entitas asosiasi yang diakui pada tanggal akuisisi dicatat sebagai goodwill, yang termasuk dalam jumlah tercatat investasi. Setiap selisih lebih dari bagian kepemilikan Perusahaan dari nilai wajar neto aset dan liabilitas yang teridentifikasi terhadap biaya perolehan investasi, sesudah pengujian kembali diakui segera dalam laba rugi pada periode investasi diperoleh.

An investment in an associate is accounted for using the equity method from the date on which the investee becomes an associate. Any excess of the cost of acquisition over the Company's share of the net fair value of the identifiable assets and liabilities of the associates at the date of acquisition is recognised as goodwill, which is included within the carrying amount of the investment. Any excess of the Company's share of the net fair value of the identifiable assets and liabilities over the cost of acquisition, after reassessment, is recognised immediately in profit or loss in the period in which the investment is acquired.

Persyaratan dalam PSAK 55, Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, diterapkan untuk menentukan apakah perlu untuk mengakui setiap penurunan nilai sehubungan dengan investasi pada entitas asosiasi. Jika perlu, jumlah tercatat investasi yang tersisa (termasuk goodwill) diuji penurunan nilai sesuai dengan PSAK 48, Penurunan Nilai Aset, sebagai suatu aset tunggal dengan membandingkan antara jumlah terpulihkan (mana yang lebih tinggi antara nilai pakai dan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual) dengan jumlah tercatatnya. Rugi penurunan nilai diakui langsung pada nilai tercatat investasi. Setiap pembalikan dari penurunan nilai diakui sesuai dengan PSAK 48 sepanjang jumlah terpulihkan dari investasi tersebut kemudian meningkat.

The requirements of PSAK 55, Financial Instruments: Recognition and Measurement, are applied to determine whether it is necessary to recognise any impairment loss with respect to the Company's investment in an associate. When necessary, the entire carrying amount of the investment (including goodwill) is tested for impairment in accordance with PSAK 48, Impairment of Assets, as a single asset by comparing its recoverable amount (higher of value in use and fair value less costs to sell) with its carrying amount. Any impairment loss recognised forms part of the carrying amount of the investment. Any reversal of that impairment loss is recognised in accordance with PSAK 48 to the extent that the recoverable amount of the investment subsequently increases.






- 21 -

Perusahaan menghentikan penggunaan metode ekuitas sejak tanggal ketika investasinya berhenti menjadi investasi pada entitas asosiasi atau ketika investasi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual. Ketika Perusahaan mempertahankan kepentingan dalam entitas yang sebelumnya merupakan entitas asosiasi dan sisa kepentingan merupakan aset keuangan, maka Perusahaan mengukur setiap sisa kepentingan tersebut pada nilai wajar pada tanggal tersebut dan nilai wajar dianggap sebagai nilai wajarnya pada saat pengakuan awal sesuai dengan PSAK 55. Selisih antara jumlah tercatat entitas asosiasi pada tanggal penggunaan metode ekuitas dihentikan dan nilai wajar sisa kepentingan dan hasil dari pelepasan sebagian kepentingan pada entitas asosiasi termasuk dalam penentuan keuntungan atau kerugian pelepasan dari entitas asosiasi. Selanjutnya, Perusahaan mencatat seluruh jumlah yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan entitas asosiasi tersebut menggunakan dasar perlakuan yang sama dengan yang disyaratkan jika entitas asosiasi telah melepaskan secara langsung aset dan liabilitas yang terkait. Oleh karena itu, jika keuntungan atau kerugian yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain oleh entitas asosiasi akan direklasifikasi ke laba rugi pada saat pelepasan aset atau liabilitas yang terkait, maka Perusahaan mereklasifikasi keuntungan atau kerugian dari ekuitas ke laba rugi (sebagai penyesuaian reklasifikasi) entitas asosiasi ketika penggunaan metode ekuitas dihentikan.

The Company discontinues the use of the equity method from the date when the investment ceases to be an associate, or when the investment is classified as held for sale. When the Company retains an interest in the former associate and the retained interest is a financial asset, the Company measures the retained interest at fair value at that date and the fair value is regarded as its fair value on initial recognition in accordance with PSAK 55. The difference between the carrying amount of the associate at the date the equity method was discontinued, and the fair value of any retained interest and any proceeds from disposing of a part interest in the associate is included in the determination of the gain or loss on disposal of the associate. In addition, the Company accounts for all amounts previously recognised in other comprehensive income in relation to that associate on the same basis as would be required if that associate had directly disposed of the related assets or liabilities. Therefore, if a gain or loss previously recognised in other comprehensive income by that associate would be reclassified to profit or loss on the disposal of the related assets or liabilities, the Company reclassifies the gain or loss from equity to profit or loss (as a reclassification adjustment) when the equity method is discontinued.

Perusahaan melanjutkan penerapan metode ekuitas jika investasi pada entitas asosiasi menjadi investasi dalam ventura bersama atau investasi dalam ventura bersama menjadi investasi pada entitas asosiasi. Tidak ada pengukuran kembali ke nilai wajar atas perubahan kepentingan tersebut.

The Company continues to use the equity method when an investment in an associate becomes an investment in a joint venture or an investment in a joint venture becomes an investment in an associate. There is no remeasurement to fair value upon such changes in ownership interests.

Jika bagian kepemilikan Perusahaan pada entitas asosiasi berkurang, tetapi Perusahaan terus menerapkan metode ekuitas, maka Perusahaan mereklasifikasi ke laba rugi proporsi keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebelumnya dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan pengurangan bagian kepemilikan tersebut jika keuntungan atau kerugian tersebut akan direklasifikasi ke laba rugi atas pelepasan aset atau liabilitas yang terkait.

When the Company reduces its ownership interest in an associate but the Company continues to use the equity method, the Company reclassifies to profit or loss the proportion of the gain or loss that had previously been recognised in other comprehensive income relating to that reduction in ownership interest if that gain or loss would be reclassified to profit or loss on the disposal of the related assets or liabilities.







- 22 -

Ketika Perusahaan melakukan transaksi dengan entitas asosiasi dari Perusahaan, keuntungan dan kerugian yang timbul dari transaksi dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan Perusahaan hanya sepanjang kepemilikan dalam entitas asosiasi yang tidak terkait dengan Perusahaan.

When the Company transacts with an associate of the Company, profit and losses resulting from the transactions with the associate are recognised in the Company's financial statements only to the extent of interests in the associate that are not related to the Company.

l. Biaya Dibayar Dimuka l. Prepaid Expenses

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are charged to profit or loss over their beneficial periods using the straight-line method.

m. Aset Tetap – Pemilikian Langsung m. Equipments and Facilities – Direct

Acquisitions Aset tetap dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.

Equipments and facilities are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.

Penyusutan diakui sebagai penghapusan perolehan aset tetap dikurangi sisa umurnya dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Depreciation is recognised so as to write-off the cost of assets less residual values using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/

Years

Peralatan dan sistem komputer 4 Computer hardware and system Pembangunan ruangan gedung yang disewa 4 Leasehold improvements Peralatan dan perabotan kantor 4 Furniture and fixtures Kendaraan 4 Vehicles

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.

The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset, jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.

The cost of maintenance and repairs are charged to profit or loss as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of equipments and facilities are recognised as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.

Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika tidak ada manfaat ekonomik masa depan yang diharapkan timbul dari penggunaan asset secara berkelanjutan. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari pelepasan atau penghentian pengakuan suatu aset tetap ditentukan sebagai selisih antara hasil penjualan dan nilai tercatat aset dan diakui dalam laba rugi.

An item of property, plant and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected to arise from the continued use of the asset. Any gain or loss arising on the disposal or retirement of an item of property, plant and equipment is determined as the difference between the sales proceeds and the carrying amount of the asset and is recognised in profit or loss.






- 23 -

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

Construction in progress is stated at cost and transferred to the respective equipments and facilities account when completed and ready for used.

n. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan n. Impairment of Non-financial Assets

Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, jumlah terpulihkan dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi jumlah terpulihkan suatu aset individual, Perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.

At the end of each reporting period, the Company reviews the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Company estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.

Estimasi jumlah terpulihkan adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi dengan biaya untuk menjual atau nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar saat ini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset dimana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan.

Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell and value in use. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset for which the estimates of future cash flows have not been adjusted.

Jika jumlah terpulihkan dari aset nonkeuangan (unit penghasil kas) lebih kecil dari nilai tercatatnya, maka nilai tercatat aset (unit penghasil kas) diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkan. Rugi penurunan nilai segera diakui dalam laba rugi.

If the recoverable amount of nonfinancial asset (cash-generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash-generating unit) is reduced to its recoverable amount. An impairment loss is recognised immediately in profit or loss.

o. Sewa o. Lease

Pembayaran sewa operasi dimana Perusahaan adalah sebagai lessee diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Sewa kontijen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.

Operating lease payments wherein the Company is the lessee are recognised as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognised as an expense in the period in which they are incurred.

Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.

In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognised as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognised as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.







- 24 -

p. Pengakuan Pendapatan, Pendapatan Diterima Dimuka, dan Beban

p. Revenue, Unearned Revenue, and Expense Recognition

Pendapatan Revenue Pendapatan usaha Perusahaan diperoleh dari (i) Jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi perdagangan saham di bursa sebesar 0,009% dari nilai transaksi; (ii) Jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi perdagangan kontrak berjangka indeks efek LQ45 sebesar Rp 2.000 (dua ribu Rupiah) yang dihitung berdasarkan frekuensi transaksi Anggota Kliring yang bersangkutan; (iii) Jasa pinjam meminjam efek sebesar 3% per tahun dari nilai transaksi pinjam meminjam efek; (iv) Opsi saham sebesar 40% dari biaya transaksi; (v) Jasa efek bersifat utang sebesar 30% dari biaya transaksi (vi) Jasa pengelolaan dana jaminan sebesar maksimal 10% dari hasil investasi Dana Jaminan.

The Company’s revenues are derived from (i) Clearing and settlement guarantee services for securities transactions at the stock exchange amounting to 0.009% of the transaction value; (ii) Clearing and settlement guarantee services for local stock index futures trading transaction amounting to Rp 2,000 for LQ 45 which is calculated based on the total transaction of clearing members; (iii) Borrowing and lending stocks amounting to 3% per annum of the borrowing and lending stocks transactions; (iv) Stock options amounting to 40% of the transaction fee; (v) Bonds amounting to 30% of the transaction fee (vi) Revenue guarantee fund management amounting to 10% maximum of investment income of guarantee fund.

Sehubungan dengan perubahan dari Bapepam ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada tanggal 19 Nopember 2014, OJK menerbitkan peraturan OJK No. 26/POJK.04/2014 tentang penjaminan penyelesaian transaksi bursa, dimana OJK menyatakan mencabut dan tidak berlakunya Keputusan Bapepam No. Kep-47/PM/2004 tanggal 9 Desember 2004, kecuali mengenai pungutan sebesar 0,01% dari nilai transaksi bursa untuk biaya penyelesaian dan kliring bursa.

In relation with the change from Bapepam to Financial Services Authority (FSA), on November 19, 2014, the FSA published the FSA regulation No. 26/POJK.04/2014 on the settlement of exchange transactions, which replaces Bapepam Decree No. Kep-47/PM/2004 dated December 9, 2004, except to collect 0.01% of cumulative value of securities transaction as the clearing fees.

Pendapatan lainnya diakui pada saat jasa diserahkan.

Other revenue is recognised when the service is rendered.

Pendapatan diterima dimuka diakui secara proporsional sesuai dengan periode jasa berdasarkan perjanjian dengan Bank Pembayaran.

Unearned revenue is recognised proportionally over service period of Payment Banks based on agreement.

Pendapatan Bunga Interest Income Pendapatan bunga dari aset keuangan diakui jika kemungkinan besar manfaat ekonomik akan mengalir ke Perusahaan dan jumlah pendapatan dapat diukur secara andal. Penghasilan bunga diakui pada basis waktu, dengan acuan pada pokok pinjaman dan suku bunga efektif yang berlaku, yang merupakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas masa depan selama perkiraan umur aset keuangan untuk memperoleh nilai tercatat aset bersih pada awal pengakuan.

Interest income from a financial asset is recognized when is probable that the economic benefits will flow to the Company and the amount of income can be measured reliably. Interest income is accrued on a time basis, by reference to the principal outstanding and at the effective interest rate applicable, which is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to that asset’s net carrying amount on initial recognition.

Beban Expenses Beban diakui pada saat terjadinya. Expenses are recognised when incurred.






- 25 -

q. Imbalan Kerja q. Employment Benefits Program Iuran Pasti Defined Contribution Pension Plan Perusahaan menyelenggarakan program tabungan karyawan pasti untuk seluruh karyawan tetap yang tidak berumur lebih dari 56 tahun. Pada tahun 2016, Perusahaan dan karyawan sepakat mengakhiri program tabungan karyawan menjadi program iuran pasti kepada Dana Pensiun. Iuran yang ditanggung Perusahaan diakui sebagai beban pada tahun berjalan.

The Company has an employee savings plan covering all of its local permanent employees who are not more than 56 years old. In 2016, the Company and the employees agreed to terminate the employee savings plan and convert it into defined contribution plan. Contribution is charged to profit or loss.

Imbalan Pasca-Kerja Defined Post-Employment Benefits Perusahaan juga memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Program iuran pasti digunakan sebagai alat pendanaan bagi manfaat pensiun sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan. Kekurangan imbalan yang diberikan program pensiun dibandingkan dengan manfaat yang diwajibkan oleh Undang-Undang Ketenagakerjaan dicatat sebagai imbalan pasti pasca kerja tanpa pendanaan.

The Company also provides defined post-employment benefits to its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. Defined contribution plan is used as a funding instrument for pension benefit as stated in the Labor Law. The shortage of benefits provided under the defined contribution pension plan against the benefits required by the Labor Law is accounted for as unfunded defined post-employment benefits plan.

Imbalan pasca-kerja yang dicatat sebagai imbalan manfaat pasti ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit dengan penilaian aktuarial yang dilakukan setiap akhir periode pelaporan. Pengukuran kembali, yang terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, dampak dari perubahan plafon aset (jika ada) dan pengembalian aset program (tidak termasuk bunga), tercermin langsung dalam laporan posisi keuangan yang dengan beban atau kredit yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain pada periode terjadinya. Pengukuran kembali yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain tercermin langsung dalam saldo laba dan tidak akan direklasifikasi ke laba rugi. Biaya jasa lalu diakui dalam laba rugi pada periode amandemen program. Bunga bersih dihitung dengan mengalikan tarif diskonto pada awal periode dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Biaya imbalan pasti dikategorikan sebagai berikut : (i) biaya jasa (termasuk biaya jasa saat ini, biaya jasa lalu, serta keuntungan dan kerugian kurtailmen dan penyelesaian); (ii) beban atau pendapatan bunga bersih; dan (iii) pengukuran kembali.

The cost of providing benefits is determined using the Projected Unit Credit Method with actuarial valuations being carried out at the end of each annual reporting period. Remeasurement, comprising actuarial gains and losses, the effect of the changes to the asset ceiling (if applicable) and the return on plan assets (excluding interest), is reflected immediately in the statement of financial position with a charge or credit recognised in other comprehensive income in the period in which they occur. Remeasurement recognised in other comprehensive income is reflected immediately in retained earnings and will not be reclassified to proft or loss. Past service cost is recognised in profit or loss in the period of a plan amendment. Net interest is calculated by applying the discount rate at the beginning of the period to the net defined benefit liability or asset. Defined benefit costs are categorized as follows: (i) service cost (including current service cost, past service cost, as well as gains and losses in curtailments and settlements); (ii) net interest expense or income; and (iii) remeasuremet.

Perusahaan menyajikan dua komponen awal biaya imbalan pasti di laba rugi. Keuntungan dan kerugian kurtailmen dicatat sebagai biaya jasa lalu.

The Company presents the first two components of defined benefit cost in profit or loss. Curtailment gains and losses are accounted for a past service cots.







- 26 -

Imbalan kerja jangka panjang Other long-term benefits Perhitungan imbalan kerja jangka panjang ditentukan dengan menggunakan Projected Unit Credit. Biaya jasa lalu dan keuntungan (kerugian) aktuarial diakui langsung pada periode yang bersangkutan.

Other long-term benefits are determined using the Projected Unit Credit Method. Past service cost and actuarial gains (losses) are recognised immediately in the current operations.

Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan kerja jangka panjang di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan kerja pasti.

The other long-term employee benefit obligation recognised in the statement of financial position represents the present value of the other long-term benefits obligation.

r. Pajak Penghasilan r. Income Tax

Beban pajak penghasilan merupakan jumlah pajak yang berutang dan pajak tangguhan.

Income tax expense represents the sum of the tax currently payable and deferred tax.

Pajak kini terutang berdasarkan laba kena pajak untuk suatu tahun. Laba kena pajak berbeda dari laba sebelum pajak seperti yang dilaporkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain karena pos pendapatan atau beban yang dikenakan pajak atau dikurangkan pada tahun berbeda dan pos-pos yang tidak pernah dikenakan pajak atau tidak dapat dikurangkan.

The tax currently payable is based on taxable profit for the year. Taxable profit differs from profit before tax as reported in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income because of items of income or expense that are taxable or deductible in other years and items that are never taxable or deductible.

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.

Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak yang digunakan dalam perhitungan laba kena pajak. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Aset dan liabilitas pajak tangguhan tidak diakui jika perbedaan temporer timbul dari pengakuan awal (bukan kombinasi bisnis) dari aset dan liabilitas suatu transaksi yang tidak mempengaruhi laba kena pajak atau laba akuntansi.

Deferred tax is recognized on temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities in the consolidated financial statements and the corresponding tax bases used in the computation of taxable profit. Deferred tax liabilities are recognised for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognised for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available against which the deductible temporary differences can be utilized. Such deferred tax assets and liabilities are not recognised if the temporary differences arises from the initial recognition (other than in a business combination) of assets and liabilities in a transaction that affects neither the taxable profit nor the accounting profit.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.






- 27 -

Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Grup memperkirakan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.

The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the tax consequences that would follow from the manner in which the Group expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.

The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.

Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan memperkirakan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.

The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the tax consequences that would follow from the manner in which the Company expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of its assets and liabilities.

Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba rugi, kecuali sepanjang pajak terkait dengan pos tertentu diakui di luar laba rugi (baik dalam pengasilan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas) dalam hal tersebut pajak juga diakui di penghasilan komprehensif lain atau secara langsung di ekuitas.

Current and deferred tax are recognised as an expense of income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity) in which case, the tax are also recognised in other comprehensive income or directly in equity respectively.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama atas entitas kena pajak yang sama atau entitas kena pajak yang berbeda yang memiliki intensi untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan, pada setiap periode masa depan dimana jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diharapkan untuk diselesaikan atau dipulihkan.

Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority on either the same taxable entity or different taxable entities when there is an intention to settle its current tax assets and current tax liabilities on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously, in each future period in which significant amounts of deferred tax liabilities or assets are expected to be settled or recovered.







- 28 -

s. Provisi s. Provisions Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Perusahaan diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.

Provisions are recognised when the Company has a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Company will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.

Jumlah hasil diakui sebagai provisi merupakan hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.

The amount recognised as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the present obligation at the end of the reporting period, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.

4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN

4. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND KEY SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, yang dijelaskan dalam Catatan 3, direksi diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.

In the application of the Company’s accounting policies, which are described in Note 3, the directors are required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates.

Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam tahun dimana estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode tersebut, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi periode saat ini dan masa depan.

The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognised in the period which the estimate is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future period if the revision affects both current and future period.

Pertimbangan kritis dalam penerapan kebijakan akuntansi

Critical judgment in applying accounting policies

Dalam proses penerapan prinsip akuntansi sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan kritikal yang memiliki dampak signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan selain dari estimasi tersebut, yang dijelaskan di bawah ini.

In the process of applying the accounting policies described in Note 3, management has not made any critical judgment that has significant impact on the amounts recognised in the financial statements, apart from those involving estimates, which are described below.






- 29 -

Sumber estimasi ketidakpastian Key sources of estimation uncertainty Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan di bawah ini.

The key assumptions concerning future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period, that may have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below.

Taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap Estimated useful lives of equipments and

facilities Masa manfaat setiap aset tetap Perusahaan ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman Perusahaan atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.

The useful life of each item of the Company’s equipments and facilities are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.

Tidak terdapat perubahan masa manfaat aset tetap selama periode berjalan. Nilai tercatat aset tetap telah diungkapkan pada Catatan 12.

There is no change in the estimated useful life of equipments and facilities during the period. The aggregate carrying amounts of equipment and facilities are disclosed in Note 12.

Imbalan kerja Employee benefits Penentuan provisi imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Walaupun asumsi Perusahaan dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap provisi imbalan kerja Perusahaan.

The determination of provision for employment benefits obligation is dependent on selection of certain assumptions used by actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rate and rate of salary increase. While it is believed that the Company’s assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual experience or significant changes in assumptions may materially affect the Company’s provision for employment benefit obligations.

Nilai tercatat provisi imbalan kerja telah diungkapkan pada Catatan 27.

The carrying amount of provision for employment benefits obligation are disclosed in Note 27.







- 30 -

5. KAS DAN SETARA KAS 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS

31 Desember/ 31 Desember/December 31, December 31,

2017 2016Rp Rp

Kas 40.000.000 20.000.000 Cash on handBank - pihak ketiga Cash in banks - third parties

Rupiah RupiahPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 979.796.828 843.199.909 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank CIMB Niaga Tbk 243.654.719 481.650.176 PT Bank CIMB Niaga TbkPT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk 166.226.570 44.948.669 (Persero) TbkPT Bank Permata Tbk 69.120.860 1.764.842 PT Bank Permata TbkPT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 47.268.327 71.675.719 (Persero) TbkPT Bank Central Asia Tbk 13.710 668.710 PT Bank Central Asia TbkSubjumlah 1.506.081.014 1.443.908.025 Subtotal

Dolar Amerika Serikat U.S. Dollar PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk 101.686.140 106.408.015 (Persero) TbkPT Bank CIMB Niaga Tbk 25.819.507 26.531.935 PT Bank CIMB Niaga TbkSubjumlah 127.505.647 132.939.950 Subtotal

Jumlah kas dan bank 1.673.586.661 1.596.847.975 Total cash on hand and in banks

Deposito berjangka - pihak ketiga Time deposits - third partiesRupiah Rupiah

PT Bank Tabungan Negara PT Bank Tabungan Negara(Persero) Tbk 147.582.500.000 130.025.500.000 (Persero) Tbk

PT Bank Mega, Tbk 98.445.358.695 - PT Bank Mega, TbkPT Bank Bukopin Tbk 78.649.800.000 68.507.000.000 PT Bank Bukopin TbkPT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 60.686.291.955 22.006.533.020 (Persero) TbkPT Bank Permata Tbk 12.000.000.000 2.000.000.000 PT Bank Permata TbkPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 49.740.720 47.682.751 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Tabungan Pensiunan PT Bank Tabungan Pensiunan

Nasional Tbk - 5.603.000.000 Nasional Tbk

Subjumlah 397.413.691.370 228.189.715.771 Subtotal

Dolar Amerika Serikat U.S. Dollar PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk 45.508.161.878 - (Persero) TbkPT Bank Permata Tbk - 44.856.899.431 PT Bank Permata Tbk

Subjumlah 45.508.161.878 44.856.899.431 Subtotal

Jumlah deposito berjangka 442.921.853.248 273.046.615.202 Total time deposits

Jumlah kas dan setara kas 444.595.439.909 274.643.463.177 Total cash and cash equivalents

Tingkat suku bunga deposito Interest rate per annum on timeberjangka depositsRupiah 6,00% - 7,00% 6,50% - 8,00% RupiahDolar Amerika Serikat 1,50% 0,75% U.S. Dollar






- 31 -

6. ASET KEUANGAN LAINNYA 6. OTHER FINANCIAL ASSETS


2017 2016Rp Rp

Deposito berjangka 13.350.000.000 67.709.000.000 Time depositsAset keuangan, pada nilai w ajar Financial assets, at fair value

melalui laba rugi dalam kelompok through profit or loss helddiperdagangkan for tradingReksadana 59.817.248.204 141.303.620.074 Mutual funds

Aset keuangan tersedia untuk dijual Financial assets available-for-saleSurat Berharga Negara dan Government Bonds and

Obligasi Korporasi 143.668.691.000 141.779.955.500 Corporate BondsJumlah 216.835.939.204 350.792.575.574 Total

Rincian aset keuangan lainnya adalah sebagai berikut:

Details of the other financial assets are as follows:

Deposito Berjangka Time Deposits


2017 2016Rp Rp

Rupiah RupiahPT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk - 42.359.000.000 (Persero) TbkPT Bank Tabungan Pensiunan PT Bank Tabungan Pensiunan

Nasional Tbk 13.350.000.000 13.350.000.000 Nasional TbkPT Bank Permata Tbk - 12.000.000.000 PT Bank Permata Tbk

Jumlah 13.350.000.000 67.709.000.000 Total

Tingkat bunga deposito berjangka Interest rate per annum on time per tahun depositsRupiah 6,50% - 7,00% 6,50% - 7,25% Rupiah

Jangka waktu deposito berjangka di atas antara 3 bulan sampai dengan 12 bulan.

The above time deposits have terms of 3 months to 12 months.

Diperdagangkan Trading


2017 2016Rp Rp

Reksadana Mutual FundsBiaya perolehan Cost

Schroders Dana Istimew a 48.000.000.000 48.000.000.000 Schroders Dana Istimew aSchroders Syariah Balanced Fund 10.000.000.000 10.000.000.000 Schroders Syariah Balanced FundDanareksa Maw ar - 56.000.000.000 Danareksa Maw arBNP Paribas Infrastruktur Plus - 32.000.000.000 BNP Paribas Infrastructure Plus

Laba (rugi) belum terealisasi 1.817.248.204 (4.696.379.926) Unrealized gain (loss)Jumlah 59.817.248.204 141.303.620.074 Total

Sampai dengan 31 Desember 2017, laba belum terealisasi atas kenaikan nilai wajar reksadana adalah sebesar Rp 3.691.455.820 dan laba telah terealisasi sebesar Rp 10.381.566.006 (Catatan 25).

For the year ended of December 31, 2017, unrealized gain in fair value of mutual fund amounted to Rp 3,691,455,820 and realized gain on redemption amounted to Rp 10,381,566,006 (Note 25).







- 32 -

Tersedia untuk Dijual Available-for-Sale

Nilai Nominal/ Nilai Wajar/ Tingkat Bunga/ Jatuh Tempo/Obligasi/ Bonds Nominal Value Fair Value Interest Rate Maturity Date

Rp Rp %

Surat Berharga Negara/ Government Bonds Ina Recap FR 0048 10.000.000.000 10.283.950.000 9,00 15-09-2018 Ina Recap FR 0045 5.000.000.000 6.316.760.000 9,75 15-05-2037 Jumlah/Total 15.000.000.000 16.600.710.000

Obligasi Korporasi/ Corporate Bonds MED C01 CN 2 6.000.000.000 6.021.444.000 8,85 15-03-2018 PTPP 01 CN 1 3.000.000.000 3.008.076.000 8,38 19-03-2018 GIAA 01 CN1 20.000.000.000 20.051.780.000 9,25 05-07-2018 PPG D01 DCN 2 2.000.000.000 2.018.948.000 7,75 14-02-2019 SMI I 01 B 4.000.000.000 4.169.096.000 10,00 11-06-2019 PIHC01B 6.000.000.000 6.264.834.000 9,95 08-07-2019 SMFP03BCN7 8.000.000.000 8.167.600.000 8,40 02-03-2020 WSKT 01BCN 2 12.000.000.000 13.065.768.000 11,10 15-10-2020 BBTN 15 10.000.000.000 10.341.700.000 9,50 28-06-2021 BBTN 01 CN 1 5.000.000.000 5.102.250.000 7,90 05-06-2022 SMGR01CN1 19.000.000.000 19.962.958.000 8,60 20-06-2022 KAII01A 4.000.000.000 4.050.060.000 7,75 21-11-2022 APIA01B 6.000.000.000 6.285.408.000 8,80 30-06-2023 BBRI02DCN1 5.000.000.000 5.204.225.000 8,65 01-12-2023 SMII01CCN1 13.000.000.000 13.353.834.000 8,65 18-11-2026 Jumlah/Total 123.000.000.000 127.067.981.000

Jumlah/Total 138.000.000.000 143.668.691.000

31 Desember/ December 31, 2017

Nilai Nominal/ Nilai Wajar/ Tingkat Bunga/ Jatuh Tempo/Obligasi/ Bonds Nominal Value Fair Value Interest Rate Maturity Date

Rp Rp %

Surat Berharga Negara/ Government Bonds SBSN IFR 005 5.000.000.000 5.005.064.500 9,00 15-01-2017 Sukuk Ritel SR-006 10.000.000.000 10.116.910.000 8,75 05-03-2017 Ina Recap FR 0048 10.000.000.000 10.276.210.000 9,00 15-09-2018 Ina Recap FR 0045 5.000.000.000 5.732.245.000 9,75 15-05-2037 Jumlah/Total 30.000.000.000 31.130.429.500

Obligasi Korporasi/ Corporate Bonds SMF P01 CCN 2 10.000.000.000 9.987.360.000 7,55 25-04-2017 WSK T02B 10.000.000.000 10.021.410.000 9,75 05-06-2017 MED C01 CN 2 6.000.000.000 5.998.716.000 8,85 15-03-2018 PTPP 01 CN 1 3.000.000.000 2.940.498.000 8,38 19-03-2018 GIAA 01 CN1 20.000.000.000 19.367.480.000 9,25 05-07-2018 PPG D01 DCN 2 2.000.000.000 1.948.344.000 7,75 14-02-2019 SMI I 01 B 4.000.000.000 4.075.540.000 10,00 11-06-2019 PIHC01B 6.000.000.000 6.193.200.000 9,95 08-07-2019 WSKT 01BCN 2 12.000.000.000 12.117.600.000 11,10 15-10-2020 BBTN 15 10.000.000.000 9.901.000.000 9,50 28-06-2021 BBTN 01 CN 1 5.000.000.000 4.569.485.000 7,90 05-06-2022 APIA01B 6.000.000.000 5.780.316.000 8,80 30-06-2023 BBRI02DCN1 5.000.000.000 5.053.830.000 8,65 01-12-2023 SMII01CCN1 13.000.000.000 12.694.747.000 8,65 18-11-2026 Jumlah/Total 112.000.000.000 110.649.526.000

Jumlah/Total 142.000.000.000 141.779.955.500







- 33 -

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, nilai wajar Surat Berharga Negara dan Obligasi Korporasi dinyatakan berdasarkan harga referensi PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI). Cadangan penilaian kembali investasi efek utang tersedia untuk dijual adalah sebesar Rp 7.172.182.911 pada tanggal 31 Desember 2017 dan kerugian belum direalisasi sebesar Rp 235.717.420 pada tanggal 31 Desember 2016.

As of December 31, 2017 and 2016, the fair value of Government and Corporate Bonds were based on reference from PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI). Available-for-sale debt securities investment revaluation reserve amounted to Rp 7,172,182,911 as of December 31, 2017 and cumulative unrealized loss reserve amounted to Rp 235,717,420 as of December 31, 2016.

7. KLIRING DAN PENYELESAIAN TRANSAKSI

BURSA 7. SECURITIES CLEARING AND TRANSACTIONS

SETTLEMENT Piutang dan Utang Penyelesaian Transaksi Bursa

Securities Transactions Settlements Receivables and Payables


2017 2016Rp Rp

Securities transactions settlementsPiutang penyelesaian transaksi bursa 4.028.015.360.500 3.516.097.006.100 receivables

Securities transactions settlementsUtang penyelesaian transaksi bursa 4.028.015.360.500 3.516.097.006.100 payables

Piutang dan utang kliring dan penyelesaian transaksi bursa merupakan kewajiban pembayaran oleh/kepada anggota kliring sehubungan dengan transaksi bursa yang terjadi pada T + 0 (pada hari transaksi bursa) sampai dengan T + 3 (tiga hari setelah tanggal transaksi bursa).

Clearing and transaction settlement receivables and payables represent obligations by/to the clearing members arising from securities transactions which occurred on T + 0 (on the day of transaction) until T + 3 (three days after the transaction date).

Dana Pengaman Security Fund

31 Desember 2017 dan 2016/December 31, 2017 and 2016

RpAset dana pengaman Security fund assets

Bank 3.429.040 Cash in banksDeposito berjangka 600.000.000 Time depositsJumlah 603.429.040 Total

Liabilitas dana pengaman Security fund liabilitiesSetoran anggota kliring 603.429.040 Clearing members' contribution

Dana pengaman merupakan agunan atas transaksi Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE) yang ditempatkan dalam rekening giro Dana Pengaman KBIE atau ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka atas nama anggota kliring.

The security fund represents deposits for Stock Index Futures Trading (KBIE) transactions which are placed in Security Fund for Stock Index Futures Trading (KBIE) current account or in time deposits under clearing member’s name.







- 34 -

Dana pengaman disimpan dalam bentuk deposito berjangka dan bank yang ditempatkan pada PT Bank Mandiri (Persero), Tbk dan PT Bank CIMB Niaga, Tbk dengan tingkat bunga berkisar antara 4,25% sampai dengan 5,75% pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.

The security fund is placed as time deposits and cash in bank in PT Bank Mandiri (Persero), Tbk and PT Bank CIMB Niaga, Tbk with interest rates ranging from 4.25% to 5.75% as of and December 31, 2017 and 2016.

8. PIUTANG USAHA 8. TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE Tagihan ini berasal dari pemberian jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa, perdagangan opsi saham, kliring dan penjaminan transaksi perdagangan kontrak berjangka indeks efek dan transaksi perdagangan efek bersifat utang kepada anggota kliring yang penagihannya dilakukan melalui PT Bursa Efek Indonesia (BEI).

These receivables were derived from clearing and settlement guarantee for securities transactions, stock option trading, clearing and settlement guarantee for stock index future trading transactions, and bonds trading transactions which were collected from clearing members through PT Bursa Efek Indonesia (BEI).

Perusahaan tidak membentuk pencadangan piutang karena manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih. Manajemen juga berpendapat tidak ada risiko kredit yang signifikan.

No allowance for impairment losses was provided as the management believes that the above receivables are fully collectible. Management also believes that there are no significant concentrations of credit risk.

9. PIUTANG LAIN-LAIN 9. OTHER ACCOUNTS RECEIVABLE


2017 2016Rp Rp

Jasa pengelolaan dana jaminan Guarantee fund management(Catatan 30a) 20.569.989.284 20.752.318.078 (Note 30a)

Pinjaman karyaw an 8.852.403.602 8.886.532.305 Loans to employeesBunga surat berharga negara 2.704.747.667 2.808.211.057 Interest on government bondsBunga deposito berjangka 1.397.697.781 1.409.118.088 Interest on time depositsLain-lain 629.062.987 1.539.576.144 Others Jumlah 34.153.901.321 35.395.755.672 Total

10. DANA DISISIHKAN SEBAGAI CADANGAN JAMINAN

10. FUND RESERVED FOR GUARANTEE OF SETTLEMENT OF SECURITIES TRANSACTIONS

Dana cadangan jaminan dikelola Perusahaan dalam bentuk deposito berjangka. Untuk periode yang berakhir 31 Desember 2017, dana ditempatkan pada PT Bank Permata Tbk, PT Bank BNI (Persero) Tbk dan PT Bank BTN (Persero) Tbk dengan tingkat bunga per tahun masing-masing sebesar 6,00% - 6,50%. Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016, dana ditempatkan pada PT Bank Permata Tbk dengan tingkat bunga per tahun sebesar 7,00%.

The fund reserved for guarantee of settlement of securities transaction was invested by the Company in time deposits. For the year ended December 31, 2017, the reserved fund is placed in PT Bank Permata Tbk, PT Bank BNI (Persero) Tbk and PT Bank BTN (Persero) Tbk with interest rates per annum of 6.00% - 6.50%, respectively. For the year ended December 31, 2016, the reserve fund is place in PT Bank Permata Tbk with interest rate per annum of 7.00%.

Dana disisihkan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (Catatan 19).

The fund are reserved based on Annual Shareholder Meeting (Note 19).






- 35 -

11. INVESTASI SAHAM 11. INVESTMENT IN SHARES OF STOCK

Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership31 Desember 2017 dan 2016/December 31, 2017 and 2016

Investasi pada entitas asosiasi/ Investment in associatesPT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) 33,33%

PT Indonesian Capital Market Electronic Library (I-CAMEL) 33,33%

PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor EfekIndonesia (PPPIEI) 33,33%

PT Pendanaan Efek Indonesia (PEI) 33,30%

Aset keuangan tidak lancar lainnya/ Other financial assets - noncurrent

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) 11,50%

PT Tivi Bursa Indonesia 15,00%

Mutasi investasi pada entitas asosiasi dengan metode ekuitas adalah sebagai berikut:

Changes in investments in associates using equity method is as follows:

Bagian atasBagian laba (rugi) penghasilan

bersih entitas komprehensif lainasosiasi/ entitas asosiasi/

Saldo aw al/ Equity in net Share in otherBeginning Penambahan/ profit (loss) comprehensive income Saldo akhir/balance Additions of associates (loss) of associates Ending balance

Rp Rp Rp Rp Rp

PHEI 4.647.913.807 - 51.626.567 (57.669.391) 4.641.870.983 I-CAMEL 675.468.972 3.500.000.000 32.536.625 (16.651.170) 4.191.354.427 PPPIEI 4.106.823.642 10.000.000.000 725.416.399 1.199.454.379 16.031.694.420 PEI 83.265.716.893 - (336.253.115) 268.902.766 83.198.366.544 Jumlah/Total 92.695.923.314 13.500.000.000 473.326.476 1.394.036.584 108.063.286.374

31 Desember/December 31, 2017

Bagian atasBagian laba (rugi) penghasilan

bersih entitas komprehensif lainasosiasi/ entitas asosiasi/

Saldo aw al/ Equity in net Share in otherBeginning Penambahan/ profit (loss) comprehensive income Saldo akhir/balance Additions of associates (loss) of associates Ending balance

Rp Rp Rp Rp Rp

PHEI 5.332.607.213 - (648.817.429) (35.875.977) 4.647.913.807 I-CAMEL 1.170.146.900 - (508.609.452) 13.931.524 675.468.972 PPPIEI 5.459.720.741 - (1.352.897.099) - 4.106.823.642 PEI - 83.250.000.000 15.716.893 - 83.265.716.893 Jumlah/Total 11.962.474.854 83.250.000.000 (2.494.607.087) (21.944.453) 92.695.923.314

31 Desember/December 31, 2016







- 36 -

Ringkasan informasi keuangan dari entitas asosiasi adalah sebagai berikut:

Summarized financial information in respect of associates is set out below:

PHEI I-CAMEL PPPIEI PEIRp Rp Rp Rp

31 Desember 2017 December 31, 2017Aset Lancar 14.934.874.065 11.182.718.165 14.755.451.830 244.402.159.806 Current assetsAset Tidak Lancar 1.957.451.983 2.766.616.285 184.460.534.640 7.366.449.412 Non-current assets

Liabilitas Jangka Pendek 1.701.482.258 981.935.012 1.057.769.436 1.415.957.493 Current liabilitiesLiabilitas Jangka Panjang 1.265.395.711 393.336.157 150.063.133.774 507.707.149 Non-current liabilities

Pendapatan 18.767.705.572 9.353.469.860 12.257.365.800 - Rev enueLaba (rugi) bersih periode berjalan 154.879.701 97.609.876 2.176.249.196 (1.009.769.114) Prof it f or the periodPenghasilan (beban) komprehensif Lain (173.008.173) (49.953.509) 3.598.363.138 807.515.814 income (loss)Jumlah penghasilan komprehensif periode income (loss) f or berjalan (18.128.472) 47.656.367 5.774.612.334 (202.253.300) the period

Total comprehensiv e

Total other comprehensiv e

PHEI I-CAMEL PPPIEI PEIRp Rp Rp Rp

31 Desember 2016 December 31, 2016Aset lancar 15.565.975.868 6.750.197.877 11.987.902.017 250.054.697.876 Current assetAset tidak Lancar 979.632.799 1.758.973.692 150.808.535.621 - Non-current asset

Liabilitas Jangka Pendek 1.741.940.847 288.970.285 475.966.713 7.500.000 Current liabilitiesLiabilitas Jangka Panjang 860.091.269 193.794.369 150.000.000.000 - Non current liabilities

Pendapatan 16.688.832.321 4.765.616.314 11.076.625.557 68.403.596 RevenueLaba (rugi) bersih tahun berjalan (1.946.452.288) (1.525.828.356) (4.058.691.296) 47.197.876 Net income for the yearPenghasilan (beban) Total other comprehensive komprehensif Lain (107.627.930) 41.794.571 - - income (loss)Jumlah penghasilan Total comprehensive komprehensif tahun income (loss) for berjalan (2.054.080.218) (1.484.033.785) (4.058.691.296) 47.197.876 the year

Pada tanggal 15 Maret 2017, PT Bursa Efek Indonesia, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (selanjutnya disebut SRO) telah menempatkan dan menyetor sejumlah setoran modal dasar I-Camel sejumlah Rp 10.500.000.000. Dengan rincian masing-masing SRO menyetor Rp 3.500.000.000.

On March 15, 2017, PT Bursa Efek Indonesia, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia and PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (together referred as the SRO) have subscribed and fully paid I-Camel’s authorized capital stocks amounting to Rp 10,500,000,000. Where each SRO paid Rp 3,500,000,000.

Pada tanggal 27 April 2017, SRO telah menempatkan dan menyetor sejumlah setoran modal dasar PPPIEI sejumlah Rp 30.000.000.000. Dengan rincian masing-masing SRO menyetor Rp 10.000.000.000.

On April 27, 2017, SRO have subscribed and fully paid PPPIEI’s authorized capital stocks amounting to Rp 30,000,000,000. Where each SRO paid Rp 10,000,000,000.

Pada tanggal 27 Desember 2016, SRO telah menempatkan dan menyetor sejumlah setoran modal dasar PEI sejumlah Rp 250.000.000.000. Perusahaan menyetor Rp 83.250.000.000.

On December 27, 2016, SRO have subscribed and fully paid PEI’s authorized capital stocks amounting to Rp 250,000,000,000. The Company paid Rp 83,250,000,000.

Aset keuangan tidak lancar lainnya pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing adalah investasi saham di PT KSEI sejumlah Rp 25.660.450.781 dan investasi saham di PT Tivi Bursa sejumlah Rp 6.000.000.000 yang dicatat dengan menggunakan metode biaya.

Other financial asset-non current as of December 31, 2017 and 2016 is investment in share in PT KSEI amounting to Rp 25,660,450,781 and investment in share in PT Tivi Bursa amounting to Rp 6,000,000,000 which were accounted for using cost method.






- 37 -

12. ASET TETAP 12. EQUIPMENTS AND FACILITIES

1 Januari/ 31 Desember/January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasif ikasi/ December 31,

2017 Additions Deductions Reclassification 2017Rp Rp Rp Rp Rp

Biay a perolehan At costPeralatan dan sistem Computer hardware

komputer 243.516.427.808 102.560.000 - 90.720.317.674 334.339.305.482 and sy stemPembangunan ruangan Leasehold

gedung y ang disewa 11.423.074.984 - - 327.696.600 11.750.771.584 improv ementsPeralatan dan perabotan Furniture and

kantor 1.526.303.042 - - - 1.526.303.042 f ixtures Kendaraan 1.029.100.000 - 19.500.000 - 1.009.600.000 VehiclesAset tetap dalam Construction

peny elesaian 60.060.928.215 49.884.081.932 - (91.048.014.274) 18.896.995.873 in progressJumlah 317.555.834.049 49.986.641.932 19.500.000 - 367.522.975.981 Total

Akumulasi peny usutan Accumulated depreciationPeralatan dan sistem Computer hardware

komputer 187.852.642.623 38.974.572.951 - - 226.827.215.574 and sy stemPembangunan ruangan Leasehold

gedung y ang disewa 7.910.700.461 1.773.831.657 - - 9.684.532.118 improv ementsPeralatan dan perabotan Furniture and

kantor 1.444.496.610 52.635.188 - - 1.497.131.798 f ixtures Kendaraan 924.127.134 102.275.001 19.500.000 - 1.006.902.135 VehiclesJumlah 198.131.966.828 40.903.314.797 19.500.000 - 239.015.781.625 Total

Jumlah Tercatat 119.423.867.221 128.507.194.356 Net Carry ing Amount

1 Januari/ 31 Desember/January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasif ikasi/ December 31,

2016 Additions Deductions Reclassification 2016Rp Rp Rp Rp Rp

Biay a perolehan At costPeralatan dan sistem Computer hardware

komputer 212.899.816.659 7.504.512.680 264.940.907 23.377.039.376 243.516.427.808 and sy stemPembangunan ruangan Leasehold

gedung y ang disewa 10.719.371.234 733.438.750 29.735.000 - 11.423.074.984 improv ementsPeralatan dan perabotan Furniture and

kantor 1.526.303.042 - - - 1.526.303.042 f ixtures Kendaraan 1.029.100.000 - - - 1.029.100.000 VehiclesAset tetap dalam Construction

peny elesaian 40.316.670.075 43.121.297.516 - (23.377.039.376) 60.060.928.215 in progressJumlah 266.491.261.010 51.359.248.946 294.675.907 - 317.555.834.049 Total

Akumulasi peny usutan Accumulated depreciationPeralatan dan sistem Computer hardware

komputer 157.604.193.266 30.513.390.264 264.940.907 - 187.852.642.623 and sy stemPembangunan ruangan Leasehold

gedung y ang disewa 6.139.415.767 1.801.019.694 29.735.000 - 7.910.700.461 improv ementsPeralatan dan perabotan Furniture and

kantor 1.347.975.608 96.521.002 - - 1.444.496.610 f ixtures Kendaraan 821.852.133 102.275.001 - - 924.127.134 VehiclesJumlah 165.913.436.774 32.513.205.961 294.675.907 - 198.131.966.828 Total

Jumlah Tercatat 100.577.824.236 119.423.867.221 Net Carry ing Amount

Aset tetap dalam penyelesaian merupakan biaya pengembangan sistem kliring dan jasa penjaminan yang diperkirakan akan selesai pada akhir tahun 2018.

Construction in progress represents development costs of clearing and guarantee services system, which are estimated to be completed at the end of 2018.







- 38 -

Pada tahun 2017 dan 2016, Perusahaan melakukan pelepasan aset tetap sebagai berikut:

In 2017 and 2016, the Company has disposed equipments and facilities as follows:

2017 2016Rp Rp

Biaya perolehan 19.500.000 294.675.907 CostAkumulasi penyusutan (19.500.000) (294.675.907) Accumulated depreciationNilai tercatat - - Net carrying amountPenerimaan dari pelepasan Proceeds from disposal of

aset tetap 11.088.000 6.700.000 equipment and facilitiesGain on disposal of equipment

Keuntungan pelepasan aset tetap 11.088.000 6.700.000 and facilities

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tetap pada tanggal pelaporan.

Management believes that there are no events or changes in circumtances which may indicate impairment in value of equipments and facilities as of reporting date.

Beban penyusutan adalah Rp 40.903.314.797 dan Rp 32.513.205.961 masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016.

Depreciation charged to profit or loss amounted to Rp 40,903,314,797 and Rp 32,513,205,961 for the years ended December 31, 2017 and 2016, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2017, aset tetap telah diasuransikan kepada PT Asuransi AXA Indonesia, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Sinarmas, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia dan PT AIG Insurance Indonesia dengan perincian sebagai berikut:

As of December 31, 2017, equipment and facilities were insured with PT Asuransi AXA Indonesia, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Sinarmas, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia and PT AIG Insurance Indonesia Indonesia with details as follows:

Nilai

pertanggungan/Insurance Jatuh tempo/coverage Expiration date

a. Seluruh risiko dan gempa bumi a. Property all risk and earthquakei. Kerusakan material Rp 7.593.202.885 12/31/2018 i. Material damageii. Terhentinya usaha Rp 73.368.000.000 12/31/2018 ii. Business interruption

b. Peralatan elektronik Rp 68.222.469.712 12/31/2018 b. Electronic equipmentc. Kendaraan Rp 594.433.000 01/20/2018 c. Motor vehiclesd. Perlindungan kriminalitas Rp 67.690.000.000 02/05/2018 d. Comprehensive crime

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.

13. ASET LAIN-LAIN 13. OTHER ASSETS


2017 2016Rp Rp

Dana kliring anggota kliring Clearing fund of inactive clearingtidak aktif (Catatan 15) 3.508.697.430 3.357.932.310 members (Note 15)

Uang jaminan 2.428.893.819 2.409.650.091 Security depositsJumlah 5.937.591.249 5.767.582.401 Total






- 39 -

Sesuai dengan Surat No. S-2324/PM/1997 tanggal 6 Oktober 1997, Bapepam-LK menyetujui Perusahaan untuk melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan kliring, penyelesaian pembayaran, pengelolaan dana kliring serta pengendalian risiko. Perusahaan menerima dan mengelola dana kliring sebesar 2% dari modal disetor anggota kliring. Hasil pengelolaan atas setoran tersebut diakumulasikan sebagai bagian dari dana kliring.

Based on Bapepam-LK approval No. S-2324/PM/1997 dated October 6, 1997, the Company performs clearing, settlement, clearing fund management and risk management activities. In relation to these activities, the Company receives and manages a clearing fund equivalent to 2% of the clearing members’ paid-up capital. The yield of the fund is accounted for as part of the clearing fund.

Dana kliring anggota kliring tidak aktif merupakan dana kliring yang belum dapat dikembalikan Perusahaan karena anggota kliring tidak aktif. Sampai dengan 31 Desember 2017, dana tersebut belum ditentukan penggunaannya oleh Perusahaan. Liabilitas dana kliring anggota kliring tidak aktif dicatat dalam akun utang lain-lain (Catatan 15).

Clearing fund of inactive clearing members represents the clearing fund which has not been returned by the Company to the inactive clearing members. At December 31, 2017, the use of this fund has not been decided by the Company. The clearing fund liabilities to inactive clearing members are presented as other payables (Note 15).

14. UTANG PAJAK 14. TAXES PAYABLE


2017 2016Rp Rp

Pajak kini (Catatan 26) 395.843.440 17.542.611.352 Current tax (Note 26)Pajak penghasilan Income tax

Pasal 4(2) 29.968.740 248.375.004 Article 4(2)Pasal 21 4.797.312.808 2.273.883.226 Article 21Pasal 23 331.929.917 115.805.865 Article 23Pasal 25 888.000.000 1.118.000.000 Article 25

Pajak pertambahan nilai - bersih 3.727.953.814 3.160.036.044 Value added tax - netJumlah 10.171.008.719 24.458.711.491 Total

15. UTANG LAIN-LAIN 15. OTHER PAYABLES


2017 2016Rp Rp

Pembelian aset tetap 29.613.924.331 34.495.614.040 Purchase of equipments and facilitiesDana kliring anggota kliring Clearing fund of inactive clearing

tidak aktif (Catatan 13) 3.508.697.430 3.357.932.310 members (Note 13)Lainnya 2.037.800.029 5.638.885.595 OthersJumlah 35.160.421.790 43.492.431.945 Total







- 40 -

16. BEBAN AKRUAL 16. ACCRUED EXPENSES


2017 2016Rp Rp

Keperluan kantor 28.560.109.497 28.792.973.025 Office suppliesPersonalia 25.255.510.231 26.082.292.326 PersonnelPengembangan pasar modal Capital market development

(Catatan 28c) 11.356.320.732 6.965.705.909 (Note 28c)Biaya konsultan 5.329.585.470 3.561.677.480 Consultant fees Biaya tahunan (Catatan 30c) 755.203.328 11.645.942.233 Annual contribution (Note 30c)Jumlah 71.256.729.258 77.048.590.973 Total

17. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA 17. UNEARNED REVENUES Pendapatan diterima dimuka merupakan penerimaan Perusahaan berupa dana kontribusi untuk pengembangan Pasar Modal yang diterima PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dari beberapa bank yang berfungsi sebagai bank pembayaran KSEI untuk jangka waktu empat tahun.

Unearned revenue pertains to SRO’s income in a form of contribution fund for the capital market development received by PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) from several bank that work as payment banks of KSEI for four years period.

Pada tanggal 17 Juli 2015, KSEI mengadakan perjanjian dengan bank pembayaran, terdiri atas PT Bank Permata Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, dan PT Bank Central Asia Tbk untuk tahun yang berakhir 2019.

On July 17, 2015, KSEI entered into a payment bank agreement that consist of PT Bank Permata Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, and PT Bank Central Asia Tbk for the year ended in 2019.


2017 2016Rp Rp

Saldo aw al - 340.909.090 Beginning balance Penambahan 204.545.452 - AdditionAmortisasi (102.272.726) (340.909.090) AmortizationSaldo akhir 102.272.726 - Ending balance

Pendapatan diterima dimuka yang jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp 102.272.726 dan nihil.

Current portion of unearned revenues as of December 31, 2017 and 2016 amounted to Rp 102,272,726 and nil, respectively.

18. MODAL SAHAM 18. CAPITAL STOCK

Jumlah Persentase Jumlah modalsaham/ pemilikan/ disetor/

Number of Percentage of Total paid-upstocks ownership capital stock

% Rp

PT Bursa Efek Indonesia 15.000 100 15.000.000.000

31 Desember 2017 dan 2016/

Nama Pemegang Saham/Name of Stockholder







- 41 -

19. SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA

19. APPROPRIATION OF RETAINED EARNINGS

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada tanggal 20 Juni 2017 yang disahkan oleh notaris Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., Resume RUPS No. 317/VI/2017, Perusahaan memutuskan antara lain menyisihkan 5% dari laba bersih per 31 Desember 2016 atau sebesar Rp 5.185.574.383 sebagai dana cadangan jaminan (Catatan 10).

Based on Annual Shareholder Meeting (RUPS) dated June 20, 2017 and stated on Minutes of RUPS No. 317/VI/2017, Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., the Company decided to approve the guarantee fund reserve of 5% of net income for the year ended December 31, 2016 or amounting to Rp 5,185,574,383 (Note 10).

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada tanggal 2 Juni 2016 yang disahkan oleh notaris Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., Resume RUPS No. 258a/VI/2016, Perusahaan memutuskan antara lain menyisihkan 5% dari laba bersih per 31 Desember 2015 atau sebesar Rp 1.057.310.395 sebagai dana cadangan jaminan (Catatan 10).

Based on Annual Shareholder Meeting (RUPS) dated by June 2, 2016 and stated on Minutes of RUPS No. 258a/VI/2016, Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., the Company decided to approve the guarantee fund reserve of 5% of net income for the year ended December 31, 2015 or amounting to Rp 1,057,310,395 (Note 10).

20. PENDAPATAN USAHA 20. OPERATING REVENUES

2017 2016Rp Rp

Jasa kliring dan penjaminan penyelesaian Clearing and settlement guaranteetransaksi perdagangan saham services for securities transactions(Catatan 28a) 322.830.262.229 324.424.269.087 (Note 28a)

Guarantee fund managementJasa pengelolaan dana jaminan 18.699.990.258 18.865.743.708 services for securities transactions

Securities lending and borrow ingJasa pinjam meminjam efek 18.577.700 25.946.731 incomeLainnya 98.258.000 102.930.000 Others Jumlah Pendapatan Usaha 341.647.088.187 343.418.889.526 Total Operating Revenues

21. BEBAN GAJI, HONOR DAN TUNJANGAN

21. SALARIES, HONORARIUM AND ALLOWANCE EXPENSES

2017 2016Rp Rp

Karyaw an 65.441.664.969 60.989.608.765 EmployeesDireksi dan Komisaris (Catatan 28) 25.289.450.594 23.679.535.152 Directors and Commissioners (Note 28)Beban imbalan kerja (Catatan 27) 2.930.958.000 5.895.866.000 Provision for employment benefits (Note 27)Jumlah 93.662.073.563 90.565.009.917 Total

22. BEBAN PENGEMBANGAN USAHA 22. BUSINESS DEVELOPMENT EXPENSES

2017 2016Rp Rp

Pengembangan pasar modal 23.814.529.432 26.738.883.807 Capital market developmentPelatihan anggota kliring 1.858.946.772 1.599.891.690 Training of clearing membersKomisi fasilitas intraday 1.539.195.981 1.754.574.731 Intraday facility commissionPublikasi 1.093.263.485 622.167.226 PublicationSumbangan (CSR) 1.044.250.000 885.499.511 Donation (CSR)Sponsor 609.000.000 320.000.000 SponsorshipLainnya 629.091.948 1.117.394.920 OthersJumlah 30.588.277.618 33.038.411.885 Total







- 42 -

23. BEBAN ADMINISTRASI 23. ADMINISTRATIVE EXPENSES

2017 2016Rp Rp

Keperluan kantor 11.202.418.745 13.701.959.665 Office suppliesPelatihan dan literatur 4.122.374.250 5.515.223.795 Training and libraryRapat 2.702.627.788 3.288.791.228 MeetingAsuransi 2.291.471.127 2.331.387.392 InsuranceLainnya 3.848.778.633 3.141.127.369 OthersJumlah 24.167.670.543 27.978.489.449 Total

24. BEBAN PEMELIHARAAN TEKNOLOGI INFORMASI

24. INFORMATION TECHNOLOGY MAINTENANCE EXPENSES

Akun ini merupakan beban pemeliharaan sistem komputer, perangkat lunak dan perangkat keras.

This account represents expenses incurred from the maintenance of computer system, computer software and hardware.

25. PENDAPATAN INVESTASI 25. INVESTMENT INCOME

2017 2016Rp Rp

Penghasilan bunga Interest incomeJasa giro dan deposito berjangka 24.962.689.175 29.862.179.466 Current accounts and time depositsKupon surat berharga 10.616.589.177 9.776.776.330 Interest on bonds

Laba (rugi) belum terealisasi atasperubahan nilai w ajar reksadana Unrealised gain (loss) on changes in(Catatan 6) 3.691.455.820 (4.696.379.926) fair value of mutual fund (Note 6)

Laba telah terealisasi atas perubahan Realised gain on changes in fairnilai w ajar reksadana (Catatan 6) 10.381.566.006 21.224.920.583 value of mutual fund (Note 6)

Jumlah 49.652.300.178 56.167.496.453 Total

26. PAJAK PENGHASILAN 26. INCOME TAX EXPENSE Beban pajak Perusahaan terdiri dari: The Company’s income tax expense consists of

the following:

2017 2016Rp Rp

Pajak kini 19.615.234.673 29.192.816.950 Current taxPajak tangguhan 129.933.827 (4.019.871.105) Deferred taxBeban pajak 19.745.168.500 25.172.945.845 Income tax expense






- 43 -

Pajak Kini Current Tax

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan laba kena pajak adalah sebagai berikut:

A reconciliation between profit before tax per statements of profit or loss and other comprehensive income and taxable income, is as follows:

2017 2016Rp Rp

Laba sebelum pajak menurut Profit before tax per statements laporan laba rugi dan of profit or loss and otherpenghasilan komprehensif lain 102.462.381.415 128.884.433.505 comprehensive income

Perbedaan temporer: Temporary differences:Imbalan kerja 1.680.701.000 4.764.231.000 Employment benefits

Depreciation of equipments andPenyusutan aset tetap (6.597.924.719) 4.278.875.391 facilitiesImbalan kerja lainnya 4.397.488.412 7.036.378.027 Other employment benefits

Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut f iskal: Permanent differences:Beban gaji, honor dan Salaries, honorarium and

tunjangan 15.036.493.022 14.544.275.694 allow ance expensesBeban administrasi 6.274.302.579 5.833.474.388 Administrative expensesBeban pengembangan usaha 5.222.778.590 4.982.402.660 Business development expensesBagian (laba) bersih entitas asosiasi (473.326.476) 2.494.607.087 Equity in net loss (profit) of associatesRugi (laba) nilai w ajar reksadana Loss (gain) in fair value of mutual fund

Terealisasi (10.381.566.006) (21.224.920.583) RealizedBelum terealisasi (3.691.455.820) 4.696.379.926 Unrealized

Penghasilan bunga (35.579.278.352) (39.638.955.797) Interest income Lainnya 110.345.048 120.086.498 Others

Laba kena pajak 78.460.938.693 116.771.267.796 Taxable income

Beban pajak dengan tarif pajak yang berlaku 19.615.234.673 29.192.816.950 Tax expense at applicable tax rates

Pajak penghasilan dibayar di muka Prepaid income taxesPasal 23 67.391.233 76.205.598 Article 23Pasal 25 19.152.000.000 11.574.000.000 Article 25

Jumlah 19.219.391.233 11.650.205.598 Total

Kurang bayar pajak penghasilan Income tax underpayment(Catatan 14) 395.843.440 17.542.611.352 (Note 14)

Pajak Tangguhan Deferred Tax

Rincian dari aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut:

The details of the Company’s deferred tax assets are as follows:

Dibebankan Dikreditkan

Dikreditkan ke penghasilan Dikreditkan ke penghasilan(dibebankan) komprehensif (dibebankan) komprehensifke laba rugi/ lain/ Charged ke laba rugi/ lain/ Credited

1 Januari/ Credited to other 31 Desember/ Credited to other 31 Desember/January 1, (charged) to comprehensive December 31, (charged) to comprehensive December 31,

2016 profit or loss income 2016 profit or loss income 2017Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Provisi imbalan Provision for employmentkerja 3.371.048.500 1.191.057.750 (551.088.250) 4.011.018.000 420.175.250 316.194.750 4.747.388.000 benefits obligation

Aset tetap (3.556.369.055) 1.069.718.848 - (2.486.650.207) (1.649.481.180) - (4.136.131.387) Equipment and facilitiesProvisi imbalan kerja Other provision for employment

lainnya 2.758.870.000 1.759.094.507 - 4.517.964.507 1.099.372.103 - 5.617.336.610 benefits obligationBersih 2.573.549.445 4.019.871.105 (551.088.250) 6.042.332.300 (129.933.827) 316.194.750 6.228.593.223 Net







- 44 -

Rekonsiliasi antara beban pajak Perusahaan dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

A reconciliation between the Company’s tax expense and the amount computed by applying the effective tax rates to profit before tax per statements of profit or loss and other comprehensive income is as follows:

2017 2016Rp Rp

Laba sebelum pajak menurut laporan Profit before tax per statements oflaba rugi dan penghasilan profit or loss and other comprehensivekomprehensif lain 102.462.381.415 128.884.433.505 income

Beban pajak sesuai dengan tarif pajak yang berlaku 25.615.595.354 32.221.108.376 Tax expense at effective tax rates

Pengaruh pajak atas beban (manfaat) yang tidak dapat diperhitungkan menurut f iskal: Tax effect of permanent differences:Beban gaji, honor dan Salaries, honorarium and allow ance

tunjangan 3.759.123.256 3.636.068.924 expensesBeban administrasi 1.568.575.644 1.458.368.596 Administrative expensesBeban pengembangan usaha 1.305.694.648 1.245.600.665 Business development expenseBagian rugi bersih entitas asosiasi (118.331.618) 623.651.772 Equity in net loss of an associateRugi (laba) nilai w ajar reksadana Loss (gain) in fair value of mutual fund

Terealisasi (2.595.391.502) (5.306.230.146) RealizedBelum terealisasi (922.863.955) 1.174.094.982 Unrealized

Penghasilan bunga (8.894.819.588) (9.909.738.949) Interest income Lainnya 27.586.261 30.021.625 Others

Beban Pajak 19.745.168.500 25.172.945.845 Tax expense

27. IMBALAN PASCA KERJA 27. EMPLOYEE BENEFITS Program Pensiun Iuran Pasti Contribution Pension Plan Jumlah karyawan yang berhak atas program ini adalah 119 dan 112 karyawan masing-masing untuk tahun 2017 dan 2016. Beban tabungan karyawan dicatat pada akun gaji, honor dan tunjangan masing-masing sebesar Rp 1.492.566.000 dan Rp 1.732.039.048 untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016.

The number of employees entitled to the plan is 119 and 112 employees in 2017 and 2016, respectively. Employee savings expense of Rp 1,492,566,000 and Rp 1,732,039,048 for the years ended December 31, 2017 and 2016, respectively, were recorded under salaries, honorarium and allowances account.

Imbalan Pasca Kerja Post-Employment Benefits

Perusahaan diwajibkan untuk memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Kekurangan imbalan yang diberikan dan program pensiun dengan imbalan berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan dicatat sebagai imbalan pasca kerja tanpa pendanaan.

The Company provides defined post-employment benefits to its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. Shortage of benefits provided under the pension plan against the benefits based on the Labor Law is accounted for as unfunded post-employment benefit plan.






- 45 -

Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut masing-masing adalah 121 karyawan per 31 Desember 2017 dan 2016.

The number of employees entitled to the benefits are 121 employees as of December 31, 2017 and 2016, respectively.

Imbalan Kerja Jangka Panjang Lain Other Long-Term Benefits Perusahaan memberikan imbalan kerja jangka panjang lain berupa penghargaan masa kerja kepada karyawan yang memenuhi persyaratan imbalan yang didasarkan pada masa kerja karyawan.

The Company provides other long-term benefits such as long service award to qualifying employees. Other long-term benefits was determined based on years of services of the employees.

Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan kerja tersebut masing-masing adalah 121 karyawan pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.

The number of employees entitled to the benefits are 121 employees as of December 31, 2017 and 2016, respectively.

Program pensiun imbalan pasti memberikan eksposur Perusahaan terhadap risiko aktuarial seperti risiko tingkat bunga dan risiko gaji.

The defined benefit pension plan typically expose the Company to actuarial risks such as interest rate risk and salary risk.

Risiko Tingkat Bunga Interest rate risk Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan liabilitas program.

A decrease in the bond interest rate will increase the plan liability.

Risiko Gaji Salary risk Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta program. Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas program itu.

The present value of the defined benefit plan liability is calculated by reference to the future salaries of plan participants. As such, an increase in the salary of the plan participants will increase the plan’s liability.

Jumlah tercatat di laporan posisi keuangan yang timbul dari provisi terkait dengan imbalan kerja selain program pensiun iuran pasti adalah sebagai berikut:

The amounts included in the statements of financial position arising from the obligation in respect of the employee benefits other than contribution pension plan are as follows:


2017 2016Rp Rp

Imbalan pasca kerja 16.750.818.000 13.789.991.000 Post-employment benefitsImbalan kerja jangka panjang lainnya 2.238.734.000 2.254.081.000 Other long-term benefits

Jumlah 18.989.552.000 16.044.072.000 Total







- 46 -

Beban imbalan kerja selain program pensiun iuran pasti yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah:

Employee benefit expenses other than contribution pension plan are recognised in statement of profit or loss and other comprehensive income as follows:

Imbalan Imbalan kerjapasca kerja/ jangka panjang

Post-employment lainnya/Other Jumlah/benefits long-term benefits Total

Rp Rp RpDiakui pada laba (rugi): Recognised in profit (loss):Biaya jasa kini 832.510.000 1.047.240.000 1.879.750.000 Current service costsBunga neto atas liabilitas 1.097.365.000 166.141.000 1.263.506.000 Net interest of liabilityKeuntungan aktuarial - (212.298.000) (212.298.000) Actuarial gains

1.929.875.000 1.001.083.000 2.930.958.000

Diakui pada penghasilan Recognised in other komprehensif lain: comprehensive income:

Pengukuran kembali dari imbalan Remeasurement on the netpasti neto: defined benefit liability:Keuntungan aktuarial yang Actuarial gain arising from

timbul dari penyesuaian 1.264.779.000 - 1.264.779.000 adjustment on obligation

Jumlah 3.194.654.000 1.001.083.000 4.195.737.000 Total

2017



Rp Rp RpDiakui pada laba (rugi): Recognised in profit (loss):Biaya jasa kini 612.216.000 1.049.611.000 1.661.827.000 Current service costsBiasa jasa lalu 2.898.029.000 183.417.000 3.081.446.000 Past service costsBunga neto atas liabilitas 1.102.402.000 115.352.000 1.217.754.000 Net interest of liabilityKeuntungan aktuarial - (65.161.000) (65.161.000) Actuarial gains

4.612.647.000 1.283.219.000 5.895.866.000

Diakui pada penghasilan Recognised in other komprehensif lain: comprehensive income:

Pengukuran kembali dari imbalan Remeasurement on the netpasti neto: defined benefit liability:Keuntungan aktuarial yang Actuarial gain arising from

timbul dari penyesuaian (2.204.353.000) - (2.204.353.000) adjustment on obligation

Jumlah 2.408.294.000 1.283.219.000 3.691.513.000 Total

2016

Beban imbalan kerja dicatat pada bagian dari beban gaji, honor dan tunjangan (Catatan 21).

Employee benefit expenses were recorded as part of salaries, honorarium and allowance expenses (Note 21).






- 47 -

Mutasi nilai kini kewajiban yang tidak didanai adalah sebagai berikut:

Movements in the present value of unfunded obligation are as follows:



Rp Rp Rp

Present value of unfundedNilai kini kew ajiban yang obligation at beginning of

tidak didanai aw al tahun 13.789.991.000 2.254.081.000 16.044.072.000 the yearBiaya jasa kini 832.510.000 1.047.240.000 1.879.750.000 Current service costsBeban bunga 1.097.365.000 166.141.000 1.263.506.000 Interest costsImbalan yang dibayarkan (233.827.000) (1.016.430.000) (1.250.257.000) Benefit paymentsPengukuran kembali: Remeasurement on:

Keuntungan aktuarial yang Actuarial gain arising from timbul dari perubahan change in f inancialasumsi keuangan 2.022.975.000 121.866.000 2.144.841.000 assumptions

Keuntungan aktuarial yang Actuarial gain arising fromtimbul dari penyesuaian (758.196.000) (334.164.000) (1.092.360.000) adjustments

Nilai kini kew ajiban yang tidak Present value of unfundeddidanai pada akhir tahun 16.750.818.000 2.238.734.000 18.989.552.000 obligation at end of the year




Rp Rp Rp

Present value of unfundedNilai kini kew ajiban yang obligation at beginning of

tidak didanai aw al tahun 11.891.688.000 1.592.506.000 13.484.194.000 the yearBiaya jasa kini 612.216.000 1.049.611.000 1.661.827.000 Current service costsBiaya jasa lalu 2.898.029.000 183.417.000 3.081.446.000 Past service costsBeban bunga 1.102.402.000 115.352.000 1.217.754.000 Interest costsImbalan yang dibayarkan (509.991.000) (621.644.000) (1.131.635.000) Benefit paymentsPengukuran kembali: Remeasurement on:

Keuntungan aktuarial yang Actuarial gain arising from timbul dari perubahan change in f inancialasumsi keuangan - (65.161.000) (65.161.000) assumptions

Keuntungan aktuarial yang Actuarial gain arising fromtimbul dari penyesuaian (2.204.353.000) - (2.204.353.000) adjustments

Nilai kini kew ajiban yang tidak Present value of unfundeddidanai pada akhir tahun 13.789.991.000 2.254.081.000 16.044.072.000 obligation at end of the year








- 48 -

Asumsi aktuarial yang signifikan dalam menentukan kewajiban imbalan kerja yang ditetapkan adalah tingkat diskonto dan gaji yang diharapkan. Analisis sensitivitas di bawah ini ditentukan berdasarkan kemungkinan besar terjadi atas masing-masing asumsi pada akhir periode pelaporan, dimana asumsi lain konstan.

Significant actuarial assumptions for the determination of the defined obligation are discount rate and expected salary. The sensitivity analysis below have been determined based on reasonably possible changes of the respective assumptions occurring at the end of the reporting period, while holding all other assumptions constant.



Rp Rp RpTingkat diskonto Initial discount rate

Tingkat diskonto +1% 15.551.061.000 2.248.295.000 17.799.356.000 Initial discount rate +1%Tingkat diskonto -1% 18.094.517.000 2.229.883.000 20.324.400.000 Initial discount rate -1%

Tingkat kenaikan gaji Future salary increment rateTingkat kenaikan gaji +1% 19.610.891.000 2.400.083.000 22.010.974.000 Future salary increment rate +1%Tingkat kenaikan gaji -1% 14.237.053.000 2.249.376.000 16.486.429.000 Future salary increment rate -1%




Rp Rp RpTingkat diskonto Initial discount rate

Tingkat diskonto +1% 11.625.100.000 2.232.776.000 13.857.876.000 Initial discount rate +1%Tingkat diskonto -1% 16.263.852.000 2.276.038.000 18.539.890.000 Initial discount rate -1%

Tingkat kenaikan gaji Future salary increment rateTingkat kenaikan gaji +1% 16.510.825.000 2.296.958.000 18.807.783.000 Future salary increment rate +1%Tingkat kenaikan gaji -1% 11.380.965.000 2.211.860.000 13.592.825.000 Future salary increment rate -1%


Analisis sensitivitas disajikan di atas mungkin tidak mewakili perubahan aktual atas kewajiban imbalan pasti dimana terdapat kemungkinan perubahan asumsi yang akan terjadi pada akhir periode pelaporan yang disebabkan oleh beberapa dari asumsi tersebut saling berkorelasi.

The sensitivity analysis presented above may not be representative of the actual change in the defined benefits obligation as it is unlikely that the change in assumptions would occur in isolation of one another as some of the assumptions may be correlated.

Selanjutnya, dalam menyajikan analisis sensitivitas di atas, nilai kini kewajiban imbalan pasti telah dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit diproyeksikan pada akhir periode pelaporan, yang sama dengan yang diterapkan dalam menghitung kewajiban manfaat pasti yang diakui di laporan posisi keuangan.

Furthermore, in presenting the above sensitivity analysis, the present value of the defined benefit obligation has been calculated using the projected unit credit method at the end of the reporting period, which is the same as that applied in calculating the defined benefits obligation recognised in the statement of financial position.






- 49 -

Perhitungan imbalan pasca kerja untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016 dihitung oleh aktuaris independen PT Dayamandiri Dharmakonsilindo dan PT Milliman Indonesia. Penilaian aktuarial menggunakan asumsi utama sebagai berikut:

The cost of providing post-employment benefits for the years ended December 31, 2017 and 2016 was calculated by an independent actuary PT Dayamandiri Dharmakonsilindo and PT Milliman Indonesia. The actuarial valuations were carried out using the following key assumptions:

2017 2016

Tingkat diskonto 6,80% 8,25% Discount rate Tingkat kenaikan gaji 8,50% 8,00% Salary increment rate Tingkat kematian Mortality rate

Tingkat pengunduran diri Resignation rate

Tingkat perkiraan hasil investasi Investment rate from dari tabungan pensiun pension fund

linearly to 1% at age 45and thereafter

6,00%

Indonesian Mortality Table(TMI III) - 2011

15% sampai 25 tahun, menurunlinier sampai 1% pada usia45 tahun dan berikutnya/

15% up to age 25, reducing

28. SIFAT DAN HUBUNGAN BERELASI 28. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Sifat Hubungan Berelasi Nature of the Relationship a. Perusahaan, P.T. Bursa Efek Indonesia dan

P.T. Kustodian Sentral Efek Indonesia adalah Self Regulatory Organization (SRO), yang didirikan dengan tujuan yang sama yaitu untuk menunjang kebijaksanaan Pemerintah dalam pengembangan Pasar Modal Nasional, dan ketiganya diawasi oleh lembaga yang sama yaitu OJK.

a. The Company, P.T. Bursa Efek Indonesia and P.T. Kustodian Sentral Efek Indonesia are Self Regulatory Organization (SRO), which were established with the same purpose, mainly; to support the Government policies in order to develop the National Capital Market, and three of these are monitored by the same institution, OJK.

b. SRO merupakan pemegang saham atas

PHEI, I-CAMEL, PPPIEI, P.T. Tivi Bursa Indonesia dan PEI.

b. SRO are the stockholders of PHEI, I-CAMEL, PPPIEI, P.T. Tivi Bursa Indonesia and PEI.

c. Personil manajemen kunci merupakan orang-

orang yang mempunyai kewenangan dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas entitas, secara langsung atau tidak langsung, termasuk direktur dan komisaris (baik eksekutif maupun bukan eksekutif) dari Perusahaan.

c. Key management personnel are those persons having authority and responsibility for planning, directing and controlling the activities of entity, directly or indirectly, including any director and commissioner (whether executive otherwise) of the Company.







- 50 -

Transaksi dengan Pihak Berelasi Transactions with Related Parties Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi, antara lain:

In the normal course of business, the Company entered into certain transactions with related parties, as follows:

a. Perusahaan melakukan transaksi tertentu

dengan pihak berelasi, yaitu seluruh pendapatan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa yang berasal dari anggota kliring yang dipungut oleh BEI dan kemudian dibayarkan kepada KPEI yaitu masing-masing sebesar Rp 322.830.262.229 dan Rp 324.424.269.087 untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016 (Catatan 20). Pada tanggal pelaporan, piutang yang timbul atas transaksi ini dicatat sebagai piutang usaha kepada pihak berelasi (Catatan 8).

a. The Company entered into certain transactions with related parties, wherein all clearing and settlement guarantee fees were derived from clearing members collected by BEI and then paid to KPEI which amounted to Rp 322,830,262,229 and Rp 324,424,269,087 for the years ended December 31, 2017 and 2016, respectively (Note 20). As of the reporting date, receivable for this transaction were recorded as trade accounts receivable from a related party (Note 8).

b. Perusahaan memberikan manfaat jangka

pendek untuk Komisaris dan Direksi sebagai berikut:

b. The Company’s short-term benefits to the Commissioners and Directors of the Company are as follows:

2017 2016Rp Rp

Gaji 8.387.772.000 7.737.117.467 SalariesApresiasi 4.953.906.000 4.519.700.000 AppreciationUang jasa - 954.876.000 SeveranceTunjangan lain-lain 11.947.772.594 10.467.841.685 Other benefitsJumlah (Catatan 21) 25.289.450.594 23.679.535.152 Total (Note 21)

c. SRO juga melakukan transaksi untuk

pengembangan pasar modal. Pada tanggal pelaporan, beban-beban BEI dan KSEI yang dibayarkan Perusahaan dicatat sebagai piutang lain-lain, disisi lain, beban-beban Perusahaan yang dibayarkan BEI dan KSEI dicatat sebagai beban akrual. Rincian atas piutang lain-lain dan beban akrual adalah sebagai berikut:

c. SRO enters into transaction for capital market development. At reporting date, some expenses paid on behalf of BEI and KSEI are recorded as other accounts receivable, on the other hand, those expenses paid on behalf of the Company are recorded as accrued expenses. Details of other accounts receivable and accrued expenses are as follows:


2017 2016Rp Rp

Piutang lain-lain Other accounts receivableP.T. Bursa Efek Indonesia 169.260.871 223.013.810 P.T. Bursa Efek IndonesiaP.T. Kustodian Sentral Efek P.T. Kustodian Sentral Efek

Indonesia 169.260.871 180.019.520 IndonesiaJumlah 338.521.742 403.033.330 Total

Beban akrual Accrued expensesP.T. Bursa Efek Indonesia 10.856.963.120 6.209.408.224 P.T. Bursa Efek IndonesiaP.T. Kustodian Sentral Efek P.T. Kustodian Sentral Efek Indonesia 36.329.999 612.971.422 IndonesiaJumlah 10.893.293.119 6.822.379.646 Total






- 51 -

Perusahaan, BEI dan KSEI melakukan transaksi diluar usaha untuk pengembangan pasal modal.

The Company, BEI and KSEI also entered into transaction for capital market development.

d. Perusahaan menggunakan layanan

penyediaan data harga pasar wajar obligasi dari PHEI dengan biaya sebesar Rp 300.000.000 masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016.

d. The Company uses the service of PHEI for providing bond market price which amounted to Rp 300,000,000 for the years ended December 31, 2017 and 2016, respectively.

e. Perusahaan menggunakan ruangan yang

berada di gedung BEI lantai LL dan 2 yang disewa dari BEI dengan biaya sewa sebesar Rp 602.496.000 masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016.

e. The Company uses office space at Indonesia Stock Exchange building, LL and 2nd floor from BEI for a fee of Rp 602,496,000 for the years ended December 31, 2017 and 2016, respectively.

f. Berdasarkan perjanjian No. SP-0102/DIR/

KSEI/0815, No. SP-00263/BEI.HKM/08-2015, No. PJ-029/KPEI/0815 dan No. SP-003/ P3IEI-OPII/0815 tanggal 6 Agustus 2015, SRO telah mengadakan Perjanjian Penyediaan Cadangan Ganti Rugi Pemodal dengan PPPIEI. SRO setuju untuk menyetor dana masing-masing sebesar Rp 50.000.000.000 sebagai pinjaman untuk Cadangan Dana Ganti Rugi Pemodal dan telah disetorkan pada tanggal 10 Agustus 2015, yang dicatat sebagai piutang lain-lain.

f. Based on agreement No. SP-0102/DIR/ KSEI/0815, No. SP-00263/BEI.HKM/08-2015, No. PJ-029/KPEI/0815 and No. SP-003/ P3IEI-OPII/0815 dated August 6, 2015, SRO entered into fund agreement for the Investor Protection Reserved Fund with PPPIEI. Each of SRO agreed to provide loan amounting to Rp 50,000,000,000 for the protection reserve fund which was made on August 10, 2015, and recorded as other accounts receivable.

Berdasarkan addendum I No. SP-0184/DIR/ KSEI/1216, No. SP-00497/BEI.HKM/12-2016, No. Add-010/KPEI/216 dan No. SP-0004/ P3IEI-OPII/1216 tanggal 16 Desember 2016, PPPIEI wajib menginvestasikan cadangan dana ganti rugi pemodal pada surat berharga negara, deposito pada bank yang dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia dan atau pada Bank Swasta yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kategori minimal buku III dan Efek bersifat utang korporasi dengan peringkat minimal AA- untuk Perusahaan Badan Usaha Milik Negara dan AAA untuk Perusahaan Swasta, mengacu kepada hasil peringkat yang dikeluarkan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO).

Based on addendum I No. SP-0184/DIR/ KSEI/1216, No. SP-00497/BEI.HKM/12-2016, No. Add-010/KPEI/216 dan No. SP-0004/ P3IEI-OPII/1216 dated December 16, 2016 , PPPIEI is obliged to invest reserve compensation fund investors in goverment securities, deposits in the bank owned by Indonesian Government or private banks which the stocks are listed in Indonesian Stock Exchange with minimal category book III and corporate debt securities with minimum rating of AA- for Stated Owned Enterprise and AAA for private companies, referring to the ratings issued by PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO).

SRO baik secara bersama-sama atau masing-masing dapat menarik kembali Cadangan Dana Ganti Rugi Pemodal yang telah disetorkan kepada PPPIEI apabila Dana perlindungan pemodal yang dikelola dan ditatausahakan PPPIEI telah mencapai paling sedikit Rp 2.000.000.000.000 atau telah melampaui jangka waktu 25 tahun dari tanggal perjanjian diatas.

Each or all SRO can withdraw investor Protection Reserves Fund which had been deposited with PPPIEI if the investor protection fund managed and administered by PPPIEI has reached at least Rp 2,000,000,000,000 or have exceeded the period of 25 years from the date of above agreement.







- 52 -

SRO membebaskan PPPIEI dari kewajiban pembayaran imbal hasil dari hasil investasi cadangan ganti rugi pemodal untuk tahun 2016 tapi wajib membayarkan imbal hasil kepada SRO yang dibagi secara prorata dengan pembayaran awal sejumlah Rp 2.000.000.000 di tahun 2017 dan meningkat sebesar 10% setiap tahunnya dari jumlah imbal hasil tahun sebelumnya, sampai dengan cadangan ganti rugi pemodal dikembalikan kepada SRO.

SRO released PPPIEI from the obligation to pay the yield from investment of reserve compensation fund investors for 2016 but obliged to pay returns in 2017 which is divided on prorated basis with initial payment of Rp 2,000,000,000 in 2017, and increased by 10% annually from the sheer number of returns the results of the previous year, until the reserve is returned to the SRO.

Pada tanggal 27 April 2017, PT Bursa Efek Indonesia, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (selanjutnya disebut SRO) telah menempatkan dan menyetor sejumlah setoran modal dasar PPPIEI sejumlah Rp 30.000.000.000 dengan rincian masing-masing SRO menyetor Rp 10.000.000.000 (Catatan 11).

On April 27, 2017, PT Bursa Efek Indonesia, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia and PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (together referred as the SRO) have subscribed and fully paid PPPIEI’s authorized capital stocks amounting to Rp 30,000,000,000 where each SRO paid Rp 10,000,000,000 (Note 11).

g. I-CAMEL, entitas asosiasi (Catatan 11),

melakukan penambahan modal sebesar Rp 10.500.000.000 yang ditempatkan dan disetor oleh SRO.

g. I-CAMEL, the Company’s associate (Note 11), increased its authorized the company, capital stock by Rp 10,500,000,000, which were subscribed and paid by SRO.

Pada tanggal 31 Desember 2016, masing-masing SRO telah menyetor sebesar Rp 2.000.000.000 sebagai uang muka investasi pada asosiasi untuk penambahan modal dasar I-CAMEL, dan hingga tanggal tersebut, belum ada modal saham yang diterbitkan karena SRO belum menyetor secara penuh. Pada periode berjalan, Perusahaan telah merealisasi uang muka tersebut menjadi investasi pada entitas asosiasi.

As of December 31, 2016, each SRO has paid Rp 2,000,000,000 as an advance for capital stock subscription of I-CAMEL’s increase in its authorized capital stock and as of such date, no capital stocks have been issued yet to the SRO as these were not yet fully paid. In current period, the Company has realized such advance to Investment in associates.

Pada tanggal 15 Maret 2017, SRO telah menempatkan dan menyetor tambahan setoran modal dasar I-Camel sejumlah Rp 4.500.000.000. Dengan rincian masing-masing SRO menyetor Rp 1.500.000.000.

On March 15, 2017, SRO have subscribed and fully paid addition on I-Camel’s authorized capital stocks amounting to Rp 4,500,000,000. Where each SRO paid Rp 1,500,000,000.

h. Pada tanggal 27 Desember 2016, SRO telah

menempatkan dan menyetor sejumlah setoran modal dasar PEI sejumlah Rp 250.000.000.000. Perusahaan menyetor Rp 83.250.000.000 (Catatan 11).

h. On December 27, 2016, SRO have subscribed and fully paid PEI’s authorized capital stocks amounting to Rp 250,000,000,000. The Company paid Rp 83,250,000,000 (Note 11).

29. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL

29. FINANCIAL INSTRUMENTS, FINANCIAL RISK AND CAPITAL RISK MANAGEMENT

a. Manajemen risiko modal a. Capital risk management

Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup. Struktur modal Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas (Catatan 5), dan ekuitas pemegang saham, yang terdiri dari modal ditempatkan (Catatan 18) dan saldo laba.

The Company manages capital risk to ensure that it will be able to continue as going concern. The Company’s capital structure consists of cash and cash equivalents (Note 5), and shareholder’s equity which consists of subscribed capital stock (Note 18) and retained earnings.






- 53 -

Dewan Direksi dan Komisaris Perusahaan secara berkala melakukan review performa keuangan Perusahaan. Sebagai bagian dari review ini, Dewan Direksi dan Komisaris mempertimbangkan eksposur risiko keuangan.

The Board of Directors and Commissioners periodically review the Company’s financial performance. As part of this review, the Board of Directors and Commissioners consider the Company’s financial risk exposure.

b. Klasifikasi instrumen keuangan b. Categories of financial instruments

Klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan Perusahaan adalah sebagai berikut:

Classification of the Company’s financial assets and liabilities are as follows:


2017 2016Rp Rp

Aset keuangan lancar Current f inancial assetsAset keuangan, pada nilai Financial assets, at fair value

w ajar melalui laba rugi 59.817.248.204 141.303.620.074 through profit or lossAset keuangan tersedia Financial assets, available

untuk dijual 143.668.691.000 141.779.955.500 for salePinjaman yang diberikan

dan piutang Loans and receivableSetara kas 444.555.439.909 274.272.091.347 Cash equivalentsAset keuangan lainnya 13.350.000.000 67.709.000.000 Other f inancial assetsPiutang usaha 33.854.666.370 30.687.070.458 Trade accounts receivablePiutang penyelesaian Securities transaction

transaksi bursa 4.028.015.360.500 3.516.097.006.100 settlement receivablesPiutang lain-lain 34.153.901.321 35.395.755.672 Other accounts receivable

Aset keuangan tidak lancar Noncurrent f inancial assetsTersedia untuk dijual Available for sale

Aset keuangan lain lainnya 31.660.450.781 31.660.450.781 Other f inancial asset Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables

Aset dana pengaman 603.429.040 603.429.040 Security fund assetsFund reserved for

Dana disisihkan sebagai guarantee of settlementcadangan jaminan 144.433.407.765 139.247.833.382 of securities transaction

Other accounts receivable -Piutang lain-lain tidak lancar 50.000.000.000 50.000.000.000 noncurrentAset lain-lain 5.937.591.249 5.767.582.401 Other assets

Jumlah aset keuangan 4.990.050.186.139 4.434.523.794.755 Total f inancial assets

Financial liabilities at Liabilitas keuangan amortized cost

Utang penyelesaian transaksi Securities transactions bursa 4.028.015.360.500 3.516.097.006.100 settlement payable

Beban akrual 71.256.729.258 77.048.590.973 Accrued expensesUtang lain-lain 35.160.421.790 43.492.431.945 Other payablesLiabilitas dana pengaman 603.429.040 603.429.040 Security fund liabilities

Jumlah liabilitas keuangan 4.135.035.940.588 3.637.241.458.058 Total f inancial liabilities







- 54 -

c. Kebijakan dan tujuan manajemen risiko keuangan

c. Financial risk management policies and objectives

Kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan bertujuan untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasional, pengembangan usaha, dan pengelolaan risiko signifikan. Perusahaan beroperasi berdasarkan pedoman yang telah disetujui oleh Dewan Direksi.

The Company’s financial risk management policies are aimed at ensuring that adequate financial resources are available for operations, business development, and management of significant risks. The Company operates on the basis of guidelines approved by the Board of Directors.

Manajemen risiko kredit Credit risk management Risiko kredit timbul dari risiko kegagalan dari counterparty atas kewajiban kontraktual yang dapat mengakibatkan kerugian keuangan kepada Perusahaan. Eksposur risiko kredit Perusahaan terutama diperoleh dari piutang pelanggan, aset keuangan FVTPL dan AFS (Catatan 6 dan 8). Perusahaan meminimalkan risiko kredit tersebut dengan melakukan analisis atas pemilihan alternatif lembaga keuangan penerbit investasi dan penetapan komposisi penempatan investasi. Untuk aset keuangan lainnya seperti kas dan setara kas dan deposito berjangka, Perusahaan meminimalkan risiko kredit dengan melakukan penempatan pada pihak-pihak yang bereputasi (Catatan 5 dan 6).

Credit risk arises from the risk that a counterparty will default on its contractual obligations resulting in financial loss to the Company. The Company’s exposure to credit risk mainly arises from accounts receivable from its customers, financial assets FVTPL and AFS (Notes 6 and 8). The Company minimize credit risk by performing an analysis of the financial institution that issued such investments and determining the policy for composition of investment. For other financial assets such as cash and cash equivalents and time deposits, the Company minimizes credit risk by placing the funds with reputable financial institutions (Notes 5 and 6).

Manajemen risiko pasar Market risk management

i. Risiko suku bunga i. Interest rate risk

Risiko suku bunga merupakan risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Risiko terjadinya pergerakan suku bunga ini akan mempengaruhi laba komprehensif Perusahaan. Fluktuasi suku bunga menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh Perusahaan dalam menjalankan kebijakan investasinya.

Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of the Company’s financial instruments will fluctuate because of changes in market interest rate. The risk of interest rate movements that could affect comprehensive income. Interest rate fluctuation is one factor that is considered by the Company in carrying out its investment policies.

Instrumen keuangan Perusahaan tersebut yang terekspos terhadap risiko tingkat bunga nilai wajar (instrumen tingkat bunga tetap) dan risiko tingkat bunga arus kas (instrumen tingkat bunga mengambang).

The Company’s financial instruments are exposed to fair value interest rate risk (i.e. fixed rate instruments) and cash flow interest rate risk (i.e. floating rate instruments).

Analisis sensitivitas dibawah ini, ditentukan berdasarkan eksposur suku bunga terhadap aset keuangan yang menggunakan suku bunga mengambang pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016. Analisis ini disajikan dengan asumsi saldo aset keuangan pada akhir periode pelaporan masih beredar sepanjang periode.

The sensitivity analysis below had been determined based on the exposure of the financial assets to floating interest rates as of December 31, 2017 and 2016. The analysis is prepared assuming the amount of the assets outstanding at the end of the reporting period was outstanding for the whole periods.






- 55 -

Jika suku bunga mengalami perubahan 100 basis poin lebih tinggi (rendah) dan variabel lain konstan, laba sebelum pajak Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016, akan mengalami peningkatan (penurunan) masing-masing sebesar Rp 6.029.822.767 dan Rp 4.821.837.256.

If interest rate had been 100 basis points higher (lower) and the other variable held constant, the Company profit before tax for the years ended December 31, 2017 and 2016 would increase (decrease) by Rp 6,029,822,767 and Rp 4,821,837,256, respectively.

100 basis poin adalah tingkat sensitivitas yang digunakan ketika melaporkan secara internal risiko suku bunga kepada karyawan kunci, dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada aset bersih.

The 100 basis point is the sensitivity rate used when reporting interest rate risk internally to key management personnel and represents management’s assessment of the reasonably possible change in net assets.

ii. Risiko nilai tukar ii. Foreign exchange risk

Risiko nilai tukar adalah risiko terjadinya kerugian yang diakibatkan oleh pergerakan nilai tukar dari mata uang yang digunakan oleh perusahaan. Perusahaan memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing. Perusahaan memiliki kebijakan untuk melakukan pengawasan pergerakan kurs mata uang asing terhadap pendapatan atau biaya yang akan diterima atau dibayarkan.

Foreign exchange risk is the risk of losses due to changes in the exchange rates of the foreign currencies used by the Company. The Company has monetary assets and liabilities in foreign currencies. The Company has a policy to monitor foreign currency exchange rate movements relative to revenue or expenses that will be received or paid.

Sensitivitas Perusahaan terhadap peningkatan dan penurunan 0,51% dan 1,47% terhadap USD yang akan meningkatkan laba sebelum pajak sebesar Rp 231.785.471 dan Rp 672.848.385 masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016.

The Company’s sensitivity to 0.51% and 1.47% change in USD indicates an increase in profit before tax of Rp 231,785,471 and Rp 672,848,385 for the years ended December 31, 2017 and 2016, respectively.

iii. Risiko harga lain iii. Other price risk

Perusahaan juga menghadapi risiko harga pasar lain terkait investasi efek FVTPL dan AFS. Untuk mengelola risiko harga yang timbul dari investasi ini, Perusahaan mendiversifikasi portofolionya. Diversifikasi portofolio dilakukan berdasarkan batasan yang ditentukan dalam kebijakan investasi Perusahaan. Kebijakan tersebut juga mengatur pengawasan terhadap pergerakan dari investasi efek tersebut.

The Company is also exposed to market price risk in respect of its FVTPL and AFS. To manage its price risk arising from these investments, the Company diversifies its portfolio. Diversification of the portfolio is done in accordance with the limits set in the Company’s Investment Policy. This policy also set up the control for monitoring of its FVTPL and AFS movement.

Analisa sensitivitas berikut ini ditentukan berdasarkan eksposur risiko harga reksadana dan obligasi pada akhir periode pelaporan.

The sensitivity analysis below have been determined based on the exposure to mutual fund and bond price risk at the end of the reporting period.







- 56 -

Berdasarkan penilaian internal manajemen, Perusahaan menggunakan 1% masing-masing pada tahun 2017 dan 2016 untuk menghitung kenaikan/ penurunan harga efek sebagai akibat perubahan nilai wajar:

Based on management’s internal assessment, the Company uses 1% in 2017 and 2016, respectively, to calculate the increase/decrease as a result of changes in fair value:

Keuntungan (kerugian) nilai wajar

perubahan reksadana dari aset keuangan FVTPL pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 akan mengalami kenaikan/penurunan masing-masing sebesar Rp 2.034.859.342 dan Rp 2.830.835.756.

Gain (loss) in change of fair value of mutual fund from financial assets FVTPL in statements of profit or loss and other comprehensive income as of December 31, 2017 and 2016 would increased/decreased by Rp 2,034,859,342 and Rp 2,830,835,756, respectively.

Keuntungan (kerugian) nilai wajar dari

aset keuangan tersedia untuk dijual pada bagian ekuitas pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 akan mengalami kenaikan (penurunan) masing-masing sebesar Rp 1.436.686.910 dan Rp 1.417.799.555.

Gain (loss) in change of available for sale financial assets in the equity as of December 31, 2017 and 2016 would increased (decreased) by Rp 1,436,686,910 and Rp 1,417,799,555, respectively.

Manajemen risiko likuiditas Liquidity risk management Risiko likuiditas adalah risiko terjadinya ketidakmampuan Perusahaan untuk memenuhi liabilitas arus kas saat jatuh tempo, yang diakibatkan oleh ketidakmampuan untuk melikuidasi aset, ataupun mendapatkan pendanaan yang mencukupi. Perusahaan memiliki kebijakan untuk mengelola likuiditas secara hati-hati dengan memelihara kecukupan saldo kas dan ketersediaan modal kerja.

Liquidity risk is the risk of the Company’s inability to fulfill its cash flow obligations when they become due, as a result of inability to liquidate assets or to obtain sufficient funding. The Company has a policy to manage liquidity prudently by maintaining an adequate cash balance and availability of working capital.

Tabel berikut ini merupakan analisis likuiditas instrumen keuangan pada 31 Desember 2017 dan 2016 berdasarkan jatuh tempo atas liabilitas keuangan Perusahaan dalam rentang waktu yang menunjukkan kontraktual tidak terdiskonto untuk semua aset dan liabilitas keuangan non-derivatif. Jatuh tempo didasarkan pada tanggal yang paling awal dimana Perusahaan dapat diminta untuk membayar. Dicantumkan informasi aset keuangan non-derivatif diperlukan dalam rangka untuk memahami manajemen risiko likuiditas Perusahaan dimana likuiditas dikelola atas dasar aset dan liabilitas bersih.

The following table represents the analysis of the Company’s liquidity of financial instruments as of December 31, 2017 and 2016 based on exposure on due date on undiscounted contractual maturities for all non-derivative financial assets and liabilities. The contractual maturity is based on the earliest date on which the Company may be required to pay. The inclusion of information of non-derivative financial assets is necessary in order to undertand the Company liquidity risk management as the liquidity is managed on a net asset and liability basis.






- 57 -

Tingkat bungaefektif rata-rata

tertimbang/ Kurang dari Tiga bulan sampai Satu sampai denganWeighted average tiga bulan/ dengan satu tahun/ lima tahun/effective interest Less than Three months One to five Jumlah/

rate three months to one year years Total% Rp Rp Rp Rp

Aset Keuangan: Financial Assets:Tanpa bunga Non-interest bearing

Aset keuangan, pada nilai Financial assets, at fair value wajar melalui laba rugi - - 59.817.248.204 - 59.817.248.204 through profit or loss

Pinjaman yang diberikan Loans and receivablesdan piutang

Securities transactionsPiutang penyelesaian transaksi bursa- 4.028.015.360.500 - - 4.028.015.360.500 settlement receivablePiutang usaha - 33.854.666.370 - - 33.854.666.370 Accounts receivablePiutang lain-lain - 34.153.901.321 - - 34.153.901.321 Other accounts receivableAset keuangan lain tidak lancar lancar - - - 31.660.450.781 31.660.450.781 Financial asset - noncurrentAset lain-lain - - 2.428.893.819 3.508.697.430 5.937.591.249 Other assets

Bunga tetap Fixed rateAset keuangan tersedia Financial asset, available untuk dijual 7,75% - 11,1% - 147.129.257.390 - 147.129.257.390 for sale

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables

Piutang lain-lain 9,00% - 9,75% 2.704.747.667 - 50.000.000.000 52.704.747.667 Other accounts receivable

Tingkat bunga variabel Variable interest ratePinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables

Kas dan setara kas 6,00% - 7,00% 455.939.176.264 - - 455.939.176.264 Cash and cash equivalentsAset keuangan lainnya 6,50% - 7,00% - 13.555.315.068 - 13.555.315.068 Other financial assetsPiutang lain-lain 1,50% - 6,50% 1.397.697.781 - - 1.397.697.781 Other accounts receivableAset dana pengaman 4,25% - 5,75% - - 603.429.040 603.429.040 Security fund assets

Fund reserved for guaranteeDana disisihkan sebagai of settlement of securities cadangan jaminan 6,00% - 6,50% - - 144.433.407.765 144.433.407.765 transactions

Jumlah 4.521.829.813.521 245.617.399.413 230.205.985.016 4.997.653.197.950 Total

Liabilitas Keuangan: Financial Liabilities:

Tanpa bunga Non-interest bearingBiaya perolehan amortisasi Amortized cost

Utang penyelesaian transaksi Securities transactions bursa - 4.028.015.360.500 - - 4.028.015.360.500 settlement payableUtang lain-lain - 35.160.421.790 - - 35.160.421.790 Other payablesBeban akrual - 71.256.729.258 - - 71.256.729.258 Accrued expensesLiabilitas dana pengaman 4,25% - 5,75% - - 603.429.040 603.429.040 Securities fund liabilities

Jumlah 4.134.838.152.324 - 603.429.040 4.135.441.581.364 Total

31 Desember/December 31 2017







- 58 -

Tingkat bungaefektif rata-rata

tertimbang/ Kurang dari Tiga bulan sampai Satu sampai denganWeighted average tiga bulan/ dengan satu tahun/ lima tahun/effective interest Less than Three months One to five Jumlah/

rate three months to one year years Total% Rp Rp Rp Rp

Aset Keuangan: Financial Assets:Tanpa bunga Non-interest bearing

Aset keuangan, pada nilai Financial assets, at fair valuewajar melalui laba rugi - - 141.303.620.074 - 141.303.620.074 through profit or loss

Pinjaman yang diberikandan piutang Loans and receivablesPiutang penyelesaian Securities transactions transaksi bursa - 3.516.097.006.100 - - 3.516.097.006.100 settlement receivablesPiutang usaha - 30.687.070.458 - - 30.687.070.458 Trade accounts receivablePiutang lain-lain - 31.178.426.527 - - 31.178.426.527 Other accounts receivableAset keuangan lain tidak Others financial assets - lancar - - - 31.660.450.781 31.660.450.781 noncurrentAset lain-lain - - 2.409.650.084 3.357.932.317 5.767.582.401 Other assets

Bunga tetap Fixed rateAset keuangan tersedia Financial assets, available

untuk dijual 7,55% - 11,10% - 154.784.463.638 - 154.784.463.638 for salePinjaman yang diberikan

dan piutang Loans and receivablesPiutang lain-lain 6,00% - 9,75% 2.808.211.057 - 50.000.000.000 52.808.211.057 Other accounts receivable

Tingkat bunga variabel Variable interest ratePinjaman yang diberikan

dan piutang Loans and receivablesKas dan setara kas 0,75% - 8,00% 274.623.463.177 - - 274.623.463.177 Cash and cash equivalentsAset keuangan lainnya 8,75% - 10,00% - 68.803.602.027 - 68.803.602.027 Other financial assetsPiutang lain-lain 1,00% - 9,25% 1.409.118.088 - - 1.409.118.088 Other accounts receivableAset dana pengaman 4,25% - 5,75% - - 603.429.040 603.429.040 Security fund assets

Fund reserved for guaranteeDana disisihkan sebagai of settlement of securities cadangan jaminan 7,00% - 9,00% - - 139.247.833.382 139.247.833.382 transactions

Jumlah 3.856.803.295.407 367.301.335.823 224.869.645.520 4.448.974.276.750 Total

Liabilitas Keuangan: Financial Liabilities:Tanpa bunga Non-interest bearing

Biaya perolehan amortisasi Amortized costUtang penyelesaian Securities transactions transaksi bursa - 3.516.097.006.100 - - 3.516.097.006.100 settlement payableUtang lain-lain - 43.492.431.945 - - 43.492.431.945 Other payablesBeban akrual - 77.048.590.973 - - 77.048.590.973 Accrued expensesLiabilitas dana pengaman 4,25% - 5,75% - - 603.429.040 603.429.040 Securities fund liabilities

Jumlah 3.636.638.029.018 - 603.429.040 3.637.241.458.058 Total

31 Desember/December 31 2016

d. Pengukuran Nilai Wajar d. Fair Value Measurements

Nilai wajar aset keuangan ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian dan asumsi sebagai berikut:

The fair values of financial assets are determined using valuation techniques and assumption as follows:

Nilai wajar aset keuangan pada nilai wajar

melalui laba rugi (FVTPL) dan tersedia untuk dijual (AFS) dengan syarat dan kondisi standar dan diperdagangkan dipasar aktif ditentukan dengan mengacu pada harga kuotasi pasar sebagai berikut:

The fair values of financial assets at fair value through profit or loss (FVTPL) and available for sale (AFS) with standard terms and conditions and traded on active liquid markets are determined with reference to quoted market prices as follows:

- Nilai wajar efek obligasi dinyatakan

berdasarkan referensi harga pasar dari P.T. Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) pada tanggal pelaporan.

- The fair value of bond securities are determined based on reference from P.T. Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) as of the reporting date.






- 59 -

- Nilai wajar reksadana disajikan sebesar nilai aset bersih reksadana tersebut pada tanggal pelaporan yang dihitung oleh bank kustodian.

- The fair value of mutual funds is determined based on its net asset value as of the reporting date calculated by custodian bank.

Aset dan liabilitas keuangan lainnya yang

dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya baik yang jatuh tempo dalam jangka pendek atau menggunakan suku bunga pasar yang berlaku.

The carrying amount of other financial assets and liabilities recorded at amortized cost in the financial statements approximate their fair values either because of their short-term maturities or they carry prevailing market interest rates.

Perusahaan mengklasifikasi pengukuran nilai wajar dengan menggunakan tingkat hirarki nilai wajar yang mencerminkan signifikansi input yang digunakan dalam melakukan pengukuran, sebagai berikut:

The Company classified the fair value measurement using a fair value hierarchy that reflects the significance of the inputs used in making the measurements as follows:

a) Harga kuotasian (tidak disesuaikan)

dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1);

a) Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (Level 1);

b) Input selain harga kuotasian yang

termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (tingkat 2); dan

b) Input other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (i.e as prices) or indirectly (i.e derived from prices) (Level 2); and

c) Input untuk aset atau liabilitas yang bukan

berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak - dapat diobservasi) (tingkat 3).

c) Inputs for the assets or liabilities that are not based on observable market data (unobservable inputs) (Level 3).

Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan, beserta nilai tercatatnya pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, adalah sebagai berikut:

Fair value of financial assets and liabilities, including its carrying amount as of December 31, 2017 and 2016 are as follows:

31 Desember/December 31,

2017 1 2 3Rp Rp Rp Rp

Aset keuangan, pada nilai wajar Financial assets, at fair valuemelalui laba rugi through profit or lossDiperdagangkan 59.817.248.204 59.817.248.204 - - Trading

Aset keuangan, tersedia untuk dijual Financial assets, available for saleObligasi 143.668.691.000 143.668.691.000 - - Investment in bonds

Jumlah 203.485.939.204 203.485.939.204 - - Total

Tingkat/Level

Pengukuran nilai wajar pada akhir periode pelaporan menggunakan/Fair value measurement at end of the reporting period using

31 Desember/December 31,

2016 1 2 3Rp Rp Rp Rp

Aset keuangan, pada nilai wajar Financial assets, at fair valuemelalui laba rugi through profit or lossDiperdagangkan 141.303.620.074 141.303.620.074 - - Trading

Aset keuangan, tersedia untuk dijual Financial assets, available for saleObligasi 141.779.955.500 141.779.955.500 - - Investment in bonds

Jumlah 283.083.575.574 283.083.575.574 - - Total

Tingkat/Level

Pengukuran nilai wajar pada akhir periode pelaporan menggunakan/Fair value measurement at end of the reporting period using







- 60 -

30. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 30. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES a. Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan

Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. KEP-26/PM/2000 tentang Dana Jaminan tanggal 30 Juni 2000, yang sebelumnya diatur dalam surat Bapepam No. S-1484/PM/1997 tanggal 27 Juni 1997, P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) disetujui untuk melakukan pungutan sebesar 0,01% dari nilai transaksi bursa sebagai salah satu sumber utama pembentukan dana jaminan.

a. Based on the Decision Letter of the Chairman of the Capital Supervisory Agency (Bapepam) No. KEP-26/PM/2000 dated June 30, 2000 regarding Guarantee Fund, which is previously regulated by the Letter of the Bapepam No. S-1484/PM/1997 dated June 27, 1997, Bapepam has approved P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) to collect 0.01% of cumulative value of securities transactions as the main source for the guarantee fund.

Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-47/PM/2004 tanggal 9 Desember 2004, Bapepam-LK memberikan persetujuan kepada Perusahaan untuk melakukan pungutan Dana Jaminan sebesar 0,005% dari nilai transaksi kontrak berjangka dan 0,00125% dari nilai transaksi obligasi.

Based on the decision letter of the Chairman of Bapepam-LK No. Kep-47/PM/2004 dated December 9, 2004, Bapepam-LK has approved the Company to withhold Guarantee Fund of 0.005% and 0.00125%, respectively, of the value of futures and debt securities transactions.



Berdasarkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 23/SEOJK.04/2015 tanggal 27 Agustus 2015 tentang Kontribusi Dana Jaminan Berdasarkan Nilai Transaksi, dinyatakan bahwa:

Based on the Circular letter Otoritas Jasa Keuangan No 23/SEOJK.04/2015 dated August 27, 2015 regarding contribution of Guarantee Fund based on transaction fee, with detail as follow:

Kontribusi Dana Jaminan Berdasarkan

Nilai Transaksi Efek bersifat ekuitas sebesar 0,01% (satu per sepuluh ribu) dari nilai setiap transaksi Efek bersifat Ekuitas.

Contribution of Guarantee Fund based on The Securities Transacition fee of equity amounting to 0.01% (one per ten thousand) from The Equity Securities transaction.

Kontribusi Dana Jaminan Berdasarkan Nilai Transaksi untuk transaksi Kontrak Berjangka Indeks Efek, sebesar 0,0006% (enam per satu juta) dari nilai setiap transaksi Kontrak Berjangka Indeks Efek.

Contribution of Guarantee Fund based on The Securities Transaction fee for future securities contract amounting to 0.0006% (six per one million) from future securities contract transaction.

Kontribusi Dana Jaminan Berdasarkan Nilai Transaksi untuk transaksi Efek bersifat utang dan Sukuk, sebesar 0,00125% (seratus dua puluh lima per sepuluh juta) dari nilai setiap transaksi Efek bersifat utang dan Sukuk.

Contribution of Guarantee Fund based on The Securities Transaction fee payable and Sukuk amounting to 0.00125% (one hundred twenty five per ten million)from transaction fee of payable and Sukuk.






- 61 -

Kontribusi Dana Jaminan Berdasarkan Nilai Transaksi untuk transaksi kontrak Opsi bersifat ekuitas sebesar 0,01% (satu per sepuluh ribu) dari nilai kontrak Opsi.

Contribution of Guarantee Fund based on The Transaction Fee for the Options equity amounting to 0.01% (one per ten thousand) from the Option.

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, posisi dana jaminan adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2017 and 2016, the financial position of the guarantee fund is as follows:


2017 2016Rp Rp

Bank 15.569.104 17.713.528 Cash in bankDeposito berjangka 3.877.413.333.576 3.418.034.975.420 Time depositsInvestasi dalam Surat Investment in Government

Utang Negara 84.215.400.000 108.232.505.000 BondsPiutang dana jaminan 18.595.725.324 18.457.440.670 Guarantee fund receivablePiutang bunga 9.464.603.262 9.327.095.696 Interest receivableLiabilitas (20.630.233.184) (20.861.198.641) LiabilitiesAset Bersih 3.969.074.398.082 3.533.208.531.673 Net Asset

b. Pada Agustus 2002, PT Usaha Bersama

Sekuritas mengalami gagal bayar atas transaksi saham. Perusahaan memperkirakan adanya potensi kegagalan beruntun sebesar Rp 30.986.550.000. Selanjutnya, Perusahaan memutuskan untuk menunda penyelesaian transaksi tersebut. Keputusan ini telah sesuai dengan surat Ketua Bapepam-LK tanggal 11 Nopember 2002, untuk memberikan kesempatan kepada Bapepam-LK untuk melakukan penyidikan atas adanya indikasi transaksi yang tidak wajar.

b. In August 2002, PT Usaha Bersama Sekuritas failed to settle securities transactions. The Company estimated potential recurring failure of Rp 30,986,550,000. Moreover, the Company decided to postpone the settlement of such transaction. The decision was in accordance with the letter of the Chairman of Bapepam-LK dated November 11, 2002, in order to give Bapepam-LK a chance to investigate any indication of unfair transaction.

Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diterbitkan, Perusahaan masih melakukan penundaan penyelesaian sehubungan dengan status hukum transaksi tersebut.

As of the date of the issuance of these financial statements, the Company has still placed on hold the settlement of such transaction due to the legal status of the transactions.

c. Berdasarkan Surat Bapepam-LK No. S-3411/

BL/2006 tanggal 28 Desember 2006 mengenai penyusunan Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) 2007, terdapat perubahan mengenai komposisi pembagian porsi fee transaksi bursa, yaitu P.T. Bursa Efek Indonesia dari 52,5% menjadi 60%, P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia dari 32,5% menjadi 30%, dan P.T. Kustodian Sentral Efek Indonesia dari 15% menjadi 10%.

c. Based on the Letter from Bapepam-LK No. S-3411/BL/2006 dated December 28, 2006 regarding the establishment of Annual Operational Budget Plan (RKAT) 2007, there were changes made to the composition of securities transaction fee, which are, for P.T. Bursa Efek Indonesia increased from 52.5% to 60%, P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia decreased from 32.5% to 30%, and P.T. Kustodian Sentral Efek Indonesia decreased from 15% to 10%.







- 62 -

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2014 tentang Pungutan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menggantikan Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-181/BL/2007, Perusahaan diharuskan untuk membayar iuran tahunan ke OJK dengan tarif 15% dari pendapatan usaha. Jumlah biaya tahunan yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing adalah sebesar Rp 51.247.063.227 dan Rp 51.512.833.429

Based on Government Regulation No. 11 Year 2014 on levies by the Financial Service Authority (OJK) which replaces Decision Letter of the Chairman of Bapepam-LK No. KEP-181/BL/2007, the Company is required to pay an annual fee at the rate 15% of the operating revenue. Total annual contribution for the years ended December 31, 2017 and 2016 amounted to Rp 51,247,063,227 and Rp 51,512,833,429, respectively.

d. Perusahaan menandatangani perjanjian sewa

ruang kantor dengan PT First Jakarta International (FJI) untuk masa sewa yang berakhir 31 Agustus 2009, atas ruang kantor di Gedung Bursa Efek Indonesia, Lantai 4 dan 5, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53.

d. The Company entered into an office space lease agreement with PT First Jakarta International (FJI) for a period expiring on August 31, 2009, for an office space at Indonesia Stock Exchange Building, fourth and fifth floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53.

Berdasarkan Addendum XXIV tanggal 14 Oktober 2016, masa sewa telah diperpanjang sampai dengan 1 September 2024 untuk ruang kantor lantai 2, 4 dan 5, kecuali untuk ruangan suite 211 akan berakhir sewa sampai dengan 26 September 2019.

Based on Addendum XXIV dated October 14, 2016, the rental period for office space on second floor, fourth and fifth floors were extended until September 1, 2024, except for suite 211 the lease expiry dated shall be September 26, 2019.

Perusahaan tidak memiliki opsi untuk membeli kantor yang disewa pada akhir masa sewa.

The Company does not have an option to purchase the leased office at the expiry of the lease periods.

e. Perusahaan mengadakan perjanjian untuk

pembelian aset perdagangan dari beberapa pemasok.

e. The Company entered into agreements to purchase trading facilities and equipment from several suppliers.

f. Perusahaan memperoleh fasilitas intraday

(perjanjian intraday) dari PT Bank Permata Tbk sebesar Rp 300 milyar yang jatuh tempo pada 31 Mei 2013. Pada tanggal 11 Nopember 2013, atas kesepakatan kedua belah pihak, perjanjian ini diadendum dengan mengubah fasilitas kredit menjadi Rp 1 triliun yang jatuh tempo 7 Nopember 2014 dan diadendum sehingga jatuh tempo pada 28 Pebruari 2018. Jangka waktu fasilitas ini berlaku sampai dengan waktu yang disepakati oleh kedua belah pihak. Fasilitas kredit ini dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan dalam rangka penyelesaian transaksi harian perdagangan saham di BEI.

f. The Company obtained an intraday facility from PT Bank Permata Tbk amounting to Rp 300 billion which is due on May 31, 2013. On November 11, 2013, both parties agreed to amend the maximum credit facility to become Rp 1 trillion, which is due on November 7, 2014 and was amended to be due on February 28, 2018. Term of this facility shall be valid until the time agreed upon by both parties. This credit facility is solely intended for handling settlement of daily transaction in BEI.

g. Perusahaan memperoleh fasilitas intraday dari

PT CIMB Niaga Tbk, sebesar Rp 290 milyar yang jatuh tempo pada 31 Mei 2013. Pada tanggal 4 Desember 2012, atas kesepakatan kedua belah pihak, perjanjian ini diadendum dengan mengubah fasilitas kredit menjadi Rp 500 milyar. Jangka waktu fasilitas ini berlaku sampai dengan waktu yang disepakati oleh kedua belah pihak. Fasilitas kredit ini diperpanjang hingga tanggal 31 Mei 2018 yang dipergunakan untuk penyelesaian dana secara multi batch settlement atas pemenuhan kewajiban serah efek oleh anggota kliring.

g. The Company obtained an intraday facility from PT Bank CIMB Niaga Tbk, amounting to Rp 290 billion which is due on May 31, 2013. On December 4, 2012, both parties agreed to amend the maximum credit facility become Rp 500 billion. The term of this facility shall be valid until the time agreed upon by both parties. This credit facility is amended and will be due on May 31, 2018 which solely intended for the completion of a multi-batch settlement funds by transferring effect of clearing member.






- 63 -

h. Perusahaan memperoleh fasilitas intraday dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, sebesar Rp 1 triliun yang akan jatuh tempo pada 19 Juli 2018. Jangka waktu fasilitas ini berlaku sampai dengan waktu yang disepakati oleh kedua belah pihak. Fasilitas kredit ini dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan dalam rangka penyelesaian transaksi harian perdagangan di BEI.

h. The Company obtained an intraday facility from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, amounting to Rp 1 trillion which is due on July 19, 2018. The term of this facility shall be valid until the time agreed upon by both parties. This facility is solely intended for handling settlement of daily transaction in BEI.

i. Perusahaan memperoleh fasilitas intraday dari

PT Bank Central Asia Tbk, sebesar Rp 300 milyar yang akan jatuh tempo pada 11 September 2012. Kemudian pada tanggal 15 Mei 2015, atas kesepakatan kedua belah pihak, perjanjian ini diadendum kembali dengan mengubah fasilitas kredit menjadi sebesar Rp 1 triliun. Pada tanggal 29 Mei 2017, perjanjian ini diperpanjang hingga 11 Maret 2018. Fasilitas ini merupakan fasilitas yang diberikan kepada Perusahaan untuk keperluan penyelesaian transaksi bursa.

i. The Company obtained an intraday facility from PT Bank Central Asia Tbk, amounting to Rp 300 billion which is due on September 11, 2012. On May 15, 2015, both parties agreed to amend the maximum credit facility to become Rp 1 trillion. On May 29, 2017, this credit facility is amended and will be due on March 11, 2018. This facility is solely intended for securities transactions settlement.

31. PERISTIWA PENTING LAINNYA 31. OTHERS SIGNIFICANT EVENTS

Berdasarkan Surat Keputusan No. SR-02/BL/2009 tertanggal 6 Januari 2009, Bapepam-LK telah memerintahkan Perusahaan untuk melakukan pembekuan aset-aset atas nama PT Sarijaya Permana Sekuritas (SPS), sehubungan dengan proses pemeriksaan yang sedang dilakukan Bapepam-LK terhadap adanya dugaan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal yang diduga dilakukan oleh SPS, kecuali aset-aset untuk penyelesaian transaksi bursa yang terjadi sebelum keluarnya surat tersebut, yang merupakan kewajiban kepada Perusahaan.

Based on decision letter of Bapepam-LK No. SR-02/BL/2009 dated January 6, 2009, Bapepam-LK has ordered the Company to freeze the assets of PT Sarijaya Permana Sekuritas (SPS) in connection with the on-going investigation by Bapepam-LK of the alleged violation of capital market regulations by SPS, except for assets for the settlement of securities transactions of SPS that occurred before the decision letter was issued which represent obligations to the Company.

Sehubungan dengan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal berupa penyalahgunaan Rekening Efek Nasabah tersebut, beberapa nasabah SPS (para Penggugat) mengajukan gugatan perdata kepada SPS, Menteri Keuangan dan Bapepam-LK sebagai Tergugat I, II dan III (Para Tergugat) serta Perusahaan dan KSEI sebagai Turut Tergugat I dan II (para Turut Tergugat) melalui Surat Gugatan Perbuatan Ingkar Janji/Wanprestasi No. MS.DS/01.Ggtn.NPSP/VII/2009 tanggal 24 Juli 2009 yang telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan No. 1356/Pdt.G/ 2009/PN.Jkt.Sel.

Regarding the violation of capital market regulations such as manipulation of SPS customer stock accounts, several SPS customers (the plaintiffs) filed a civil lawsuit against SPS, the Minister of Finance and Bapepam-LK as defendants I, II and III (the defendants) with the Company and KSEI as accessory defendants I and II (the co-defendants) by means of Summon Letter for Breach of Contract (Surat Gugatan Perbuatan Ingkar Janji) / Default No. MS.DS/01. Ggtn.NPSP/VII/2009 dated July 24, 2009 and registered to the South Jakarta District Court with case No. 1356/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel.

Pada tanggal 4 Agustus 2010, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menolak gugatan para penggugat tersebut.

On August 4, 2010, the South Jakarta District Court decided to reject the plaintiffs’ claims.







- 64 -

Tanggal 4 Nopember 2010, Perusahaan menerima Relaas Pemberitahuan Pernyataan Permohonan Banding, dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 1356/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel., yang menyatakan bahwa pada tanggal 12 Mei 2010 beberapa Penggugat melalui Kuasa Hukumnya menyatakan banding.

On November 4, 2010, the Company received Official Notification of Declaration of Request for Appeal from the South Jakarta District Court No. 1356/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel., which states that on May 12, 2010 some of the Plaintiffs through their Legal Counsel, filed an appeal.

Atas pengajuan banding tersebut, Pengadilan Tinggi melalui Surat Keputusan No. 484/PDT/2011/PT.DKI tanggal 4 Juli 2012 memutuskan sebagai berikut:

Based on these appeal, the High Jakarta Court through Decree No. 484/PDT/2011/PT.DKI dated July 4, 2012 issued a verdict, which stated the following:

1. Menerima permohonan banding dari Para

Pembanding I semula penggugat I, V, VII, VIII, XIII, XIV dan XXI dan Para Pembanding II semula Penggugat II, VI, IX, X, XI, XII, XVI, XVII, XIX, XXII dan XXIV.

1. Agreed on appeal request of the Appellant I, known before as the Plaintiff I, V, VII, VIII, XIII, XIV and XXI and the Appellant II, known before as the Plaintiff II, VI, IX, X, XI, XII, XVI, XVII, XIX, XXII and XXIV.

2. Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri

Jakarta Selatan No. 1356/Pdt.G/2009/ PN.Jkt.Sel tanggal 28 April 2010.

2. Strengthened previous conviction from the South Jakarta District Court No. 1356/Pdt.G/ 2009/PN.Jkt.Sel on April 28, 2010.

3. Menghukum Para Pembanding I semula

Penggugat I, V, VII, VIII, XIII, XIV dan XXI dan Para Pembanding II semula Penggugat II, VI, IX, X, XI, XII, XVI, XVII, XIX, XXII dan XXIV secara tanggung renteng untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat pengadilan, yang dalam tingkat banding sebesar Rp 150.000 (seratus lima puluh ribu Rupiah).

3. Ordered the Appellant I known before as the Plaintiff I, V, VII, VIII, XIII, XIV dan XXI and the Appellants II known before as the Plaintiff II, VI, IX, X, XI, XII, XVI, XVII, XIX, XXII and XXIV jointly and personally liable to pay the case fee in both level of court process, in appeal level as Rp 150,000 (one hundred fifty thousand Rupiah).

Pada tanggal 9 Agustus 2016, Perusahaan telah menerima Relaas Pemberitahuan Isi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia, dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.1613K/Pdt/2013 jo No.1356/Pdt.6/2009/PN. Jkt.Sel, telah memutuskan, yang pada intinya hal-hal sebagai berikut:

On August 9, 2016, the Company received Official Notification of the Decision of the Supreme Court of the Republic of Indonesia, from South Jakarta district Court No.1613K/Pdt/2013 jo No.1356/Pdt.6/2009/PN.Jkt.Sel, issued a verdict, the essence of which is as follows:

1. Menolak permohonan kasasi dari pemohon

kasasi (SPS). 1. Rejected appeal cassation from cassation

applicant (SPS). 2. Menghukum pemohon kasasi/penggugat II,

VI, IX, X, XI, XII, XVI, XVII, XIX, XXII, XXIV untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini sejumlah Rp 500,000 (lima ratus ribu Rupiah).

2. Ordered the cassation applicant/known before as the Plaintiff II, VI, IX, X, XI, XII, XVI, XVII, XIX, XXII, XXIV to pay litigation cost in this level cassation amounting to Rp 500,000 (five hundred thousand Rupiah).

Sampai dengan tanggal laporan keuangan, Perusahaan belum menerima tanggapan dari para pemohon kasasi atas keputusan Mahkamah Agung Republik Indonesia tersebut.

As of the issuance date of these financial statements, the Company has not yet received the response from the cassation applicant regarding decision of the Supreme Court of the Republic of Indonesia.






- 65 -

Disamping itu, terdapat gugatan beberapa nasabah SPS lainnya kepada SPS, Menteri Keuangan dan Bapepam–LK sebagai Tergugat I, II dan III (Para Tergugat) serta Perusahaan dan KSEI sebagai turut tergugat I dan II (para Turut Tergugat) sebagaimana dimaksud dalam Gugatan Perdata No. 1604/Pdt.G/2009/ PN.Jkt.Sel. Atas gugatan tersebut Majelis Hakim pada tanggal 22 Juni 2010 telah memutuskan, yang pada intinya hal-hal sebagai berikut:

In addition, there were legal claims from several other SPS customers against SPS, the Minister of Finance and Bapepam–LK as defendants I, II and III (the defendants) with the Company and KSEI as accessory defendants I and II (the co-defendants) as mentioned in Civil Complaint No. 1604/Pdt.G/ 2009/PN.Jak.Sel. In this lawsuit, on June 22, 2010, the Panel of Judges issued a verdict, the essence of which is as follows:

1. Menyatakan Tergugat I (SPS) wanprestasi. 1. Declared Defendant I (SPS) to be in default.

2. Menghukum Tergugat I untuk membayar

secara tunai dan sekaligus dana milik Para Penggugat yang ada pada Tergugat I, dengan total senilai Rp 6.232.917.490.

2. Ordered Defendant I to pay in cash and all at once the funds owned by the Plaintiffs held by Defendant I, in the total amount of Rp 6,232,917,490.

3. Menghukum Tergugat I untuk membayar

bunga atas kewajiban pembayaran yang besarnya 2% perbulan selama 17 bulan, dengan total senilai Rp 2.119.191.946.

3. Ordered Defendant I to pay interest of payment liability in the amount of 2% per month for 17 months, in the total amount of Rp 2,119,191,946.

4. Menghukum Para Tergugat dan Turut

Tergugat untuk membayar biaya perkara secara tanggung renteng sebesar Rp 2.641.000.

4. Ordered the Defendants and the Co-defendants to pay litigation costs, jointly and severally, in the amount of Rp 2,641,000.

Atas putusan tersebut, SPS mengajukan memori banding pada tanggal 11 Nopember 2010.

In response to this verdict, SPS filed an appeal on November 11, 2010.

Pada tanggal 13 Desember 2010, Perusahaan menerima Relaas Pemberitahuan Penyerahan Memori Banding, dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 1604/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel., yang menyatakan bahwa pada tanggal 11 Nopember 2010 beberapa Penggugat melalui Kuasa Hukumnya mengajukan memori banding.

On December 13, 2010, the Company received Official Notification of Declaration of Submission for Appeal Memories from the South Jakarta District Court No. 1604/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel., which states that on November 11, 2010 some of the Plaintiffs through their Legal Counsel, filed appeal memories.

Pada tanggal 22 Juni 2011, Pengadilan Tinggi Jakarta, menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Tanggal 8 September 2011, Perusahaan menerima Relaas Pemberitahuan Memori Kasasi, dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.02/PDT/2011/PT.DKI, pada tanggal 22 Juni 2011, oleh SPS melalui kuasa hukumnya mengajukan memori kasasi.

On June 22, 2011, High Jakarta Court affirmed the South Jakarta District Court’s verdict. On September 8, 2011, the Company received Official Notification of Declaration of Submission for Appeal Cassation from South Jakarta District Court No. 02/PDT/2011/PT.DKI, which states that on June 22, 2011, SPS through their legal counsel, filed cassation memories.

Pada tanggal 14 Desember 2012, Perusahaan menerima Relaas Pemberitahuan Isi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia, dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 145K/PDT/2012, telah memutuskan, yang pada intinya hal-hal sebagai berikut:

On December 14, 2012, the Company received Official Notification of the Decision the Supreme Court of the Republic of Indonesia, from South Jakarta District Court No. 145K/PDT/2012, issued a verdict, the essence of which is as follows:


kasasi/tergugat I (SPS). 1. Rejected appeal cassation from cassation

applicant/defendant I (SPS). 2. Menghukum pemohon kasasi/tergugat I untuk

membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp 500.000.

2. Ordered the cassation applicant/defendant I to pay litigation costs in this level cassation, amounting to Rp 500,000.







- 66 -

Sampai dengan tanggal laporan keuangan, Perusahaan belum menerima tanggapan dari pemohon kasasi/tergugat I (SPS) atas putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia tersebut.

As of the issuance date of these financial statements, the Company has not yet received the response from cassation applicant/defendant I (SPS) regarding the decision the Supreme Court of the Republic of Indonesia.

Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa gugatan tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan dengan pertimbangan bahwa gugatan yang diajukan oleh nasabah tersebut hanya menuntut ganti rugi kepada Tergugat I atas aset-aset nasabah SPS yang diduga diselewengkan oleh SPS, dan tidak menuntut ganti rugi kepada Perusahaan, namun hanya meminta Perusahaan selaku Turut Tergugat I mematuhi putusan Majelis Hakim apabila aset-aset milik SPS, yang saat ini sedang dibekukan oleh Perusahaan berdasarkan perintah Bapepam-LK, diputuskan untuk diserahkan kepada Para Penggugat.

The Management of the Company believes that the civil lawsuit as mentioned above will not have a significant impact on the financial statements of the Company, considering that the claim submitted by the customers is only demanding indemnification from defendant I for assets of SPS customers that were allegedly embezzled by SPS and is not demanding indemnification from the Company; it only requests the Company, as co-defendant I, to comply with the Judges’ decision if it is decided that SPS assets that were frozen by the Company based on the instruction from Bapepam-LK are to be surrendered to the plaintiffs.

32. TRANSAKSI NON-KAS 32. NON-CASH TRANSACTIONS Perusahaan mempunyai aktivitas investasi yang tidak termasuk dalam laporan arus kas yang terdiri dari:

The Company entered into non-cash investing activities which are not reflected in the statements of cash flows related to:

2017 2016Rp Rp

Penambahan aset tetap melalui Additions to equipment and facilities utang lain-lain 25.568.820.259 26.739.870.103 through other payablesRugi belum terealisasi atas Unrealised loss (gain) on increase kenaikan nilai w ajar aset keuangan (3.691.455.820) 4.696.379.926 in fair value of f inancial assetsRugi belum terealisasi atas

efek utang (5.691.149.012) 235.717.420 Unrealised loss of debtReklasif ikasi dari investasi dibayar Reclass from advance to investment

dimuka pada asosiasi 2.000.000.000 - in associate

33. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

33. MANAGEMENT RESPONSIBILITY AND APPROVAL OF FINANCIAL STATEMENTS

Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan dari halaman 1 sampai 66 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 19 Pebruari 2018.

The preparation and fair presentation of the financial statements on pages 1 to 66 were the responsibilities of the management, and were approved by the Directors and authorized for issue on February 19, 2018.

********

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank



guarantee Fund Financial Statements

Pt KLiRing PenJaminan eFeK indOneSia

UntUK tahUn yang BeRaKhiR 31 deSemBeR 2017

dan LaPORan aUditOR indePenden

FOR the yeaRS ended decemBeR 31, 2017

and indePendent aUditORS’ RePORt

LaPORan KeUangan dana Jaminan


P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA DANA JAMINAN DAFTAR ISI

P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA GUARANTEE FUND

TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page SURAT PERNYATAAN DIREKSI DIRECTOR’S STATEMENT LETTER LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN – Untuk

tahun yang berakhir 31 Desember 2017 FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND

– For the year ended December 31, 2017

Laporan Aset dan Liabilitas 1 Statement of Assets and Liabilities

Laporan Operasi 2 Statement of Operations

Laporan Perubahan Aset Bersih 3 Statement of Changes in Net Assets

Catatan atas Laporan Keuangan Dana Jaminan 4 Notes to the Financial Statements of Guarantee Fund


P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIADANA JAMINAN GUARANTEE FUNDLAPORAN ASET DAN LIABILITAS STATEMENTS OF ASSETS AND LIABILITIES31 DESEMBER 2017 DECEMBER 31, 2017

31 Desember/ 31 Desember/December 31, Catatan/ December 31,

2017 Notes 2016Rp Rp

ASET ASSETS

Bank 15.569.104 17.713.528 Cash in banks

Deposito berjangka 3.877.413.333.576 5 3.418.034.975.420 Time deposits

Investasi dalam Surat Utang Negara 84.215.400.000 6 108.232.505.000 Investment in Government Bonds

Piutang dana jaminan 18.595.725.324 7 18.457.440.670 Guarantee fund receivables

Piutang bunga 9.464.603.262 8 9.327.095.696 Interest receivables


LIABILITAS LIABILITY

Beban akrual 20.630.233.184 9 20.861.198.641 Accrued expenses

ASET NETO 3.969.074.398.082 3.533.208.531.673 NET ASSETS

See accompanying notes to financial statements ofguarantee fund which are an integral part of the financialstatements of guarantee fund.

Lihat catatan atas laporan keuangan dana jaminanyang merupakan bagian yang tidak terpisahkan darilaporan keuangan dana jaminan.

- 1 -



P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIADANA JAMINAN GUARANTEE FUNDLAPORAN ASET DAN LIABILITAS STATEMENTS OF ASSETS AND LIABILITIES31 DESEMBER 2017 DECEMBER 31, 2017

31 Desember/ 31 Desember/December 31, Catatan/ December 31,

2017 Notes 2016Rp Rp

ASET ASSETS

Bank 15.569.104 17.713.528 Cash in banks

Deposito berjangka 3.877.413.333.576 5 3.418.034.975.420 Time deposits

Investasi dalam Surat Utang Negara 84.215.400.000 6 108.232.505.000 Investment in Government Bonds

Piutang dana jaminan 18.595.725.324 7 18.457.440.670 Guarantee fund receivables

Piutang bunga 9.464.603.262 8 9.327.095.696 Interest receivables


LIABILITAS LIABILITY

Beban akrual 20.630.233.184 9 20.861.198.641 Accrued expenses

ASET NETO 3.969.074.398.082 3.533.208.531.673 NET ASSETS



- 1 -

P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIADANA JAMINAN GUARANTEE FUNDLAPORAN OPERASI STATEMENTS OF OPERATIONSUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEAR ENDED31 DESEMBER 2017 DECEMBER 31, 2017

Catatan/2017 Notes 2016Rp Rp

PENGHASILAN INVESTASI INVESTMENT INCOMEPenghasilan bunga 199.716.997.838 10 202.671.120.785 Interest income

BEBAN EXPENSESPengelolaan dana jaminan 20.569.989.285 20.752.318.078 Guarantee fund managementAdministrasi 153.053.003 171.483.966 Administration

Jumlah Beban 20.723.042.288 20.923.802.044 Total Expenses

Penghasilan Investasi Bersih 178.993.955.550 181.747.318.741 Net Investment Income

KEUNTUNGAN (KERUGIAN) GAIN (LOSS) ON CHANGE INPERUBAHAN NILAI WAJAR FAIR VALUE OFSURAT UTANG NEGARA GOVERNMENT BONDSTelah direalisasi (350.730.000) 6 (75.120.000) RealizedBelum direalisasi 6.333.625.000 6 4.927.180.000 Unrealized

Jumlah - Bersih 5.982.895.000 4.852.060.000 Total - Net

KENAIKAN ASET BERSIH DARI INCREASE IN NET ASSETSAKTIVITAS OPERASI 184.976.850.550 186.599.378.741 FROM OPERATING ACTIVITIES





- 2 -


P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIADANA JAMINAN GUARANTEE FUNDLAPORAN PERUBAHAN ASET BERSIH STATEMENTS OF CHANGES IN NET ASSETSUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEAR ENDED31 DESEMBER 2017 DECEMBER 31, 2017

2017 2016Rp Rp

KENAIKAN ASET BERSIH DARI INCREASE IN NET ASSETS FROMAKTIVITAS OPERASI 184.976.850.550 186.599.378.741 OPERATING ACTIVITIES

KONTRIBUSI DARI ANGGOTA BURSA MEMBERS' CONTRIBUTIONSPenerimaan dana jaminan atas jasa Guarantee fund contributions

transaksi tahun berjalan 232.293.290.535 226.028.074.249 on transaction services during the yearPiutang dana jaminan 18.595.725.324 18.457.440.670 Guarantee fund receivables Jumlah Kontribusi dari Anggota Bursa 250.889.015.859 244.485.514.919 Total Members' Contributions

JUMLAH KENAIKAN ASET BERSIH 435.865.866.409 431.084.893.660 TOTAL INCREASE IN NET ASSETS

ASET BERSIH AWAL TAHUN 3.533.208.531.673 3.102.123.638.013 NET ASSETS AT BEGINNING OF YEAR

ASET BERSIH AKHIR TAHUN 3.969.074.398.082 3.533.208.531.673 NET ASSETS AT END OF YEARSee accompanying notes to consolidated financial statements

See accompanying notes to financial statements of guaranteefund which are an integral part of the financial statements ofguarantee fund.

Lihat catatan atas laporan keuangan dana jaminan yangmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporankeuangan dana jaminan.

- 3 -



P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIADANA JAMINAN GUARANTEE FUNDLAPORAN PERUBAHAN ASET BERSIH STATEMENTS OF CHANGES IN NET ASSETSUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEAR ENDED31 DESEMBER 2017 DECEMBER 31, 2017

2017 2016Rp Rp

KENAIKAN ASET BERSIH DARI INCREASE IN NET ASSETS FROMAKTIVITAS OPERASI 184.976.850.550 186.599.378.741 OPERATING ACTIVITIES

KONTRIBUSI DARI ANGGOTA BURSA MEMBERS' CONTRIBUTIONSPenerimaan dana jaminan atas jasa Guarantee fund contributions

transaksi tahun berjalan 232.293.290.535 226.028.074.249 on transaction services during the yearPiutang dana jaminan 18.595.725.324 18.457.440.670 Guarantee fund receivables Jumlah Kontribusi dari Anggota Bursa 250.889.015.859 244.485.514.919 Total Members' Contributions

JUMLAH KENAIKAN ASET BERSIH 435.865.866.409 431.084.893.660 TOTAL INCREASE IN NET ASSETS

ASET BERSIH AWAL TAHUN 3.533.208.531.673 3.102.123.638.013 NET ASSETS AT BEGINNING OF YEAR

ASET BERSIH AKHIR TAHUN 3.969.074.398.082 3.533.208.531.673 NET ASSETS AT END OF YEARSee accompanying notes to consolidated financial statements

See accompanying notes to financial statements of guaranteefund which are an integral part of the financial statements ofguarantee fund.

Lihat catatan atas laporan keuangan dana jaminan yangmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporankeuangan dana jaminan.

- 3 - - 4 -

P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2017 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF

GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2017 AND FOR THE YEAR

THEN ENDED 1. UMUM 1. GENERAL

Pendirian dan Informasi Umum Establishment and General Information

Dana Jaminan dibentuk berdasarkan Undang-undang Pasar Modal No. 8 pasal 55 ayat 4, tentang penyelesaian transaksi bursa yang menetapkan bahwa Lembaga Kliring dan Penjaminan dapat menetapkan dana jaminan penyelesaian transaksi bursa yang wajib dipenuhi oleh pemakai jasa Lembaga Kliring dan Penjaminan.

The Guarantee Fund was established based on Article 55 section 4 of the Capital Market Law No. 8 concerning securities transactions settlement which states that a Clearing and Guarantee Institution may establish a guarantee fund for securities transactions settlement to be funded by the users of such service.

Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. KEP-26/PM/2000 tentang Dana Jaminan tanggal 30 Juni 2000, yang sebelumnya diatur dalam surat Bapepam No. S-1484/PM/1997 tanggal 27 Juni 1997, P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) disetujui untuk melakukan pungutan sebesar 0,01% dari nilai transaksi bursa sebagai salah satu sumber utama pembentukan dana jaminan.

Based on the Decision Letter of the Chairman of the Capital Supervisory Agency (Bapepam) No. KEP-26/PM/2000 dated June 30, 2000 regarding Guarantee Fund, which is previously regulated by the Letter of the Bapepam No. S-1484/PM/1997 dated June 27, 1997, Bapepam has approved P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) to collect 0.01% of cumulative value of securities transactions as the main source for the guarantee fund.

Kemudian, berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-47/PM/2004 tanggal 9 Desember 2004, Bapepam menyetujui KPEI untuk memungut Dana Jaminan sebesar 0,005% dari nilai transaksi kontrak berjangka dan 0,00125% dari nilai transaksi obligasi.

Moreover, based on the Decision Letter of the Chairman of Bapepam No. Kep-47/PM/2004 dated December 9, 2004, Bapepam has approved KPEI to collect 0.005% of future transactions and 0.00125% of bond transaction for the guarantee fund.



Berdasarkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 23/SEOJK.04/2015 tanggal 27 Agustus 2015 tentang Kontribusi Dana Jaminan Berdasarkan Nilai Transaksi, dinyatakan bahwa:

Based on the Circular letter Otoritas Jasa Keuangan No 23/SEOJK.04/2015 dated August 27, 2015 regarding contribution of Guarantee Fund based on transaction fee, with detail as follow:

Kontribusi Dana Jaminan Berdasarkan Nilai

Transaksi Efek bersifat ekuitas sebesar 0,01% (satu per sepuluh ribu) dari nilai setiap transaksi Efek bersifat Ekuitas.

Contribution of Guarantee Fund based on The Securities Transacition fee of equity amounting to 0.01% (one per ten thousand) from The Equity Securities transaction.


P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2017 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan



THEN ENDED - Continued

- 5 -

Kontribusi Dana Jaminan Berdasarkan Nilai Transaksi untuk transaksi Kontrak Berjangka Indeks Efek, sebesar 0,0006% (enam per satu juta) dari nilai setiap transaksi Kontrak Berjangka Indeks Efek.

Contribution of Guarantee Fund based on The Securities Transaction fee for future securities contract amounting to 0.0006% (six per one million) from future securities contract transaction.

Kontribusi Dana Jaminan Berdasarkan Nilai Transaksi untuk transaksi Efek bersifat utang dan Sukuk, sebesar 0,00125% (seratus dua puluh lima per sepuluh juta) dari nilai setiap transaksi Efek bersifat utang dan Sukuk.

Contribution of Guarantee Fund based on The Securities Transaction fee payable and Sukuk amounting to 0.00125% (one hundred twenty five per ten million)from transaction fee of payable and Sukuk.

Kontribusi Dana Jaminan Berdasarkan Nilai Transaksi untuk transaksi kontrak Opsi bersifat ekuitas sebesar 0,01% (satu per sepuluh ribu) dari nilai kontrak Opsi.

Contribution of Guarantee Fund based on The Transaction Fee for the Options equity amounting to 0.01% (one per ten thousand) from the Option.

Berdasarkan peraturan tersebut, Anggota Kliring wajib membayar kontribusi dana jaminan yang tidak dapat ditarik kembali, dengan ketentuan kontribusi dana jaminan berasal dari kontribusi awal Anggota Kliring baru yang penetapannya ditetapkan dalam peraturan Lembaga Kliring dan Penjaminan, serta kontribusi yang didasarkan pada nilai transaksi setiap anggota kliring yang ditetapkan berdasarkan Surat Edaran OJK.

Under the regulation, the Clearing Member shall pay the guarantee fund contribution that can not be withdrawn, with provision of guarantee fund contribution arising from an initial contribution of new Clearing Member which regulated in the Guarantee Fund regulation and the contribution is based on the transaction value of each clearing member which established based on circular FSA.

Dana jaminan digunakan apabila cadangan jaminan dan kredit bank tidak mencukupi dalam penanggulangan kegagalan penyelesaian transaksi bursa dan sebagai jaminan untuk memperoleh kredit bank dalam rangka penjaminan penyelesaian transaksi bursa tersebut.

Guarantee fund is used when the reserved guarantee fund and bank loans are not sufficient to anticipate for clearing transaction settlement failure and as collateral for a bank loan to guarantee the completion of the transaction.

Dana Jaminan bukan merupakan milik pihak tertentu dan tidak didistribusikan kepada siapapun untuk keperluan apapun kecuali untuk tujuan yang telah diatur dalam ketentuan tersebut. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, KPEI diwajibkan untuk mengelola dana jaminan tersebut dan penggunaannya wajib dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan.

The guarantee fund does not belong to a certain party and is not distributed to anyone for any other purpose other than those stated in the regulation. Based on the regulation, KPEI is responsible in managing the guarantee fund, and its utilization should be reported to Financial Service Authority.

Dana jaminan hanya dapat diinvestasikan dalam Surat Utang Negara dan atau deposito berjangka dengan komposisi yang disetujui oleh komite kebijakan kredit dan pengendalian risiko. Hasil investasi Dana Jaminan wajib ditambahkan ke dalam Dana Jaminan setelah dikurangi biaya atas jasa pengelolaan kepada Lembaga Kliring dan Penjaminan.

The guarantee fund is only allowed to be invested in Government Bonds and or time deposits with a certain composition which has been approved by a credit policy and risk management committee. The investment’s results, net of the Clearing and Guarantee Institution’s management fee should be added to the guarantee fund.







- 6 -

2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”)

2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATIONS OF PSAK (“ISAK”)

a. Standar yang berlaku efektif pada periode

berjalan a. Standards effective in the current period

Dalam periode berjalan, Dana Jaminan telah menerapkan standar baru, sejumlah amandemen dan interpretasi PSAK yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu amandemen:

In the current period, the Guarantee Fund has applied a new standard, a number of amendments, and an interpretation to PSAK issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting period beginning on January 1, 2017, with early application permitted are amendments to:

PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan

tentang Prakarsa Pengungkapan; PSAK 1: Presentation of Financial

Statements about Disclosure Initiative; PSAK 3 (Penyesuaian 2016): Laporan

Keuangan Interim; PSAK 3 (Revisi 2016): Interim Financial

Statements; PSAK 60 (Penyesuaian 2016): Instrumen

Keuangan: Pengungkapan; PSAK 60 (Revisi 2016): Financial

Instrument: Disclosure; ISAK 32: Definisi dan Hierarki Standar

Akuntansi Keuangan. ISAK 32: Definition and Hierarchy if

Financial Accounting Standard.

Penerapan amandemen dan interpretasi standar diatas tidak memiliki pengaruh signifikan atas pengungkapan atau jumlah yang dicatat didalam laporan keuangan pada tahun berjalan.

The application of the following amendments and interpretation to standard have not resulted to material impact to disclosures or on the amounts recognized in the current year.

b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan

tapi belum diterapkan b. Standards and interpretations issued not yet adopted

Standar baru dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:

New standards and amendments to standards effective for periods beginning on or after January 1, 2018, with early application permitted are:

PSAK 2 (amandemen), Laporan Arus Kas

tentang Prakarsa Pengungkapan PSAK 2 (amendment), Statement of Cash

Flows about Disclosure Initiative PSAK 13 (amandemen), Properti Investasi

tentang Pengalihan Properti Investasi PSAK 13 (amendment), Transfers of

Investment Property PSAK 15 (penyesuaian), Investasi pada

Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK 15 (improvement), Investments in

Associates and Joint Ventures PSAK 16 (amandemen), Aset Tetap –

Agrikultur: Tanaman Produktif PSAK 16 (Amendment): Property, Plant

and Equipment – Agriculture: Bearer Plants

PSAK 46 (amandemen), Pajak Penghasilan tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang Belum Direalisasi

PSAK 46 (amendment), Income Tax: Recognition on Deferred Tax Assets for Unrealized Losses

PSAK 53 (amandemen), Pembayaran Berbasis Saham tentang Klasifikasi dan Pengukuran Transaksi Pembayaran Berbasis Saham

PSAK 53 (amendment), Classification and Measurement of Share-based Payment Transactions

PSAK 67 (penyesuaian), Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain

PSAK 67 (improvement), Disclosures of Interest in Other Entities






- 7 -

PSAK 69, Agrikultur PSAK 69, Agriculture PSAK 111, Akuntansi Wa’d PSAK 111, Wa’d Accounting

Interpretasi standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2019, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:

Interpretation to standard effective for periods beginning on or after January 1, 2019, with early application permitted are:

ISAK 33, Transaksi Valuta Asing dan

Imbalan Dimuka ISAK 33, Foreign Currency Transactions

and Advance Consideration

Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:

Standards and amendments to standards effective for periods beginning on or after January 1, 2020, with early application permitted are:

PSAK 15 (amandemen), Investasi pada

Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Kepentingan Jangka Panjang pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama

PSAK 15 (amendment), Investments in Associates and Joint Ventures: Long Term Interest in Associate and Joint Ventures

PSAK 62 (amandemen), Kontrak Asuransi-Menerapkan PSAK 71: Instrumen Keuangan dengan PSAK 62: Kontrak Asuransi

PSAK 62 (amendment), Insurance Contract: Applying PSAK 71: Financial Instruments with PSAK 62: Insurance Contracts

PSAK 71, Instrumen Keuangan PSAK 71, Financial Instruments PSAK 71 (amandemen), Instrumen

Keuangan tentang Fitur Percepatan Pelunasan dengan Kompensasi Negatif

PSAK 71 (amendment), Financial Instruments: Prepayment Features with Negative Compensation

PSAK 72, Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan

PSAK 72, Revenue from Contracts with Customers

PSAK 73, Sewa PSAK 73, Leases

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, dampak dari standar dan interpretasi tersebut terhadap laporan keuangan tidak dapat diketahui atau diestimasi oleh manajemen.

As of the issuance date of the financial statements, the effects of adopting these standards, amendments and interpretation on the financial statements is not known nor reasonably estimable by management.

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of Compliance

Laporan keuangan Dana Jaminan disusun sesuai dengan PSAK 45 (Revisi 2011), Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba dan Peraturan OJK.

The financial statements of Guarantee Fund have been prepared in accordance with PSAK 45 (Revised 2011), Reporting Financial Nonprofit Organization and OJK’s Rules.

b. Dasar Penyusunan b. Basis of Preparation

Dasar penyusunan laporan keuangan adalah biaya historis, kecuali instrumen keuangan tertentu yang diukur pada nilai wajar dan basis akrual pada setiap akhir periode pelaporan, yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di bawah ini.

The financial statements have been prepared on the historical cost basis, except for certain financial instruments that are measured at fair values and using accrual basis at the end of each reporting period, as explained in the accounting policies below.







- 8 -

Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam pertukaran barang dan jasa.

Historical cost is generally based on the fair value of the consideration given in exchange for goods and services.

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.

Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.

c. Transaksi Pihak-Pihak Berelasi d. Transactions with Related Parties

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Dana Jaminan (entitas pelapor).

A related party is a person or entity that is related to the Guarantee Fund (reporting entity).

a. Orang atau anggota keluarga terdekat

yang mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

a. A person or a close member of that person's family is related to a reporting entity if that person:

i. memiliki pengendalian atau

pengendalian bersama atas entitas pelapor;

i. has control or joint control over the reporting entity;

ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau

ii. has significant influence over the reporting entity; or

iii. personil manajemen kunci entitas

pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.

iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.

b. Suatu entitas berelasi dengan entitas

pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

b. An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies:

i. Entitas dan entitas pelapor adalah

anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lainnya).

i. The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).

ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi

atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).

iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura

bersama dari pihak ketiga yang sama. iii. Both entities are joint ventures of the

same third party.

iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.






- 9 -

v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.

vi. Entitas yang dikendalikan atau

dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).

vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).

vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf

(a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).

viii. Entitas, atau anggota dari kelompok

yang mana entitas merupakan bagian dari kelompok tersebut, menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada entitas pelapor atau kepada entitas induk dari entitas pelapor.

viii. The entity, or any member of a group of which it is a part, provides key management personnel services to the reporting entity or to the parent of the reporting entity.

e. Aset Keuangan e. Financial Assets

Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada saat tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.

All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.

Aset keuangan Dana Jaminan diklasifikasikan sebagai berikut:

The Guarantee Fund’s financial assets are classified as follows:

Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) Fair value through profit or loss (FVTPL) Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and Receivables

Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) Fair Value Through Profit Or Loss (FVTPL) Investasi dalam Surat Utang Negara diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.

Investment in Government Bonds are classified as at FVTPL where the financial asset is either held for trading or it is designated as at FVTPL.







- 10 -

Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:

A financial asset is classified as held for trading if:

diperoleh atau dimiliki terutama untuk

tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau

it has been acquired principally for the purpose of selling in the near future; or

Pada pengakuan awal merupakan bagian

dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual yang terkini; atau

On initial recognition, it is a part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or

merupakan derivatif yang tidak ditetapkan

dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.

it is a derivative that is not designated and effective as a hedging instrument.

Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan operasi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan operasi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan.

Financial assets at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognised in statements of operations. The net gain or loss recognised in statements of operations incorporates any dividend or interest earned on the financial asset.

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Piutang Dana Jaminan dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.

Guarantee Fund and other receivables that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortised cost using the effective interest method less impairment.

Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.

Interest is recognised by applying the effective interest method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.

Metode suku bunga efektif Effective interest method Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau biaya selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income or expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts or payments (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.






- 11 -

Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.

Income is recognised on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.

Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.

Untuk aset keuangan lainnya, bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:

For all other financial assets, objective evidence of impairment could include:

kesulitan keuangan signifikan yang dialami

penerbit atau pihak peminjam; atau significant financial difficulty of the issuer

or counterparty; or

pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

default or delinquency in interest or principal payments; or

terdapat kemungkinan bahwa pihak

peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.

it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganization.

Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual akan dievaluasi penurunannya secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Dana Jaminan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kegagalan atas piutang.

For certain categories of financial asset, such as receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Guarantee Fund’s past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan.

For financial assets carried at amortised cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.







- 12 -

Jumlah tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahan nilai tercatat akun cadangan piutang diakui dalam laporan operasi.

The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognised in statement of operation.

Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial assets Dana Jaminan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir, atau Dana Jaminan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada pihak lain. Jika Dana Jaminan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Dana Jaminan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Dana Jaminan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Dana Jaminan masih mengakui aset keuangan.

Guarantee Fund derecognises a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Guarantee Fund neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Guarantee Fund recognises its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Guarantee Fund retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Guarantee Fund continues to recognise the financial asset.

f. Liabilitas Keuangan f. Financial Liabilities

Klasifikasi sebagai liabilitas Classification as debt Liabilitas keuangan diklasifikasikan sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual yang diadakan dan definisi liabilitas keuangan.

Financial liabilities are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability.

Liabilitas keuangan Dana Jaminan diklasifikasikan pada biaya perolehan diamortisasi.

Financial liabilities of Gurantee Fund are classified at amortised cost.

Liabilitas Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi

Financial Liabilities at Amortized Cost

Liabilitas keuangan meliputi beban akrual pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi dan selanjutnya diukur dengan biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.

Financial liabilities which include accrued expenses, initially measured at fair value, net of transaction costs, and are subsequently measured at amortised cost, using the effective interest method.






- 13 -

Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan Derecognition of Financial Liabilities Dana Jaminan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Dana Jaminan tersebut dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.

The Guarantee Fund derecognises financial liabilities when, and only when, the Guarantee Funds’s obligations are discharged, cancelled or they expire. The difference between the carrying amount of the financial liability derecognised and the consideration paid and payable is recognised in profit or loss.

g. Saling hapus antar Aset Keuangan dan

Liabilitas Keuangan g. Netting of Financial Assets and Financial

Liabilities

Aset dan liabilitas keuangan Dana Jaminan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan aset dan liabilitas jika dan hanya jika:

The Guarantee Fund only offsets financial assets and liabilities and presents the net amount in the statement of assets and liabilities where they:

saat ini memiliki hak yang berkekuatan

hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan

currently have a legal enforceable right to set off the recognised amount; and

berniat untuk menyelesaikan secara neto

atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

intends either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.

h. Kas dan Setara Kas h. Cash and Cash Equivalents

Kas dan setara kas meliputi kas dan bank serta investasi jangka pendek yang sangat likuid yang dapat segera dikonversikan ke sejumlah kas tertentu dan memiliki risiko perubahan nilai yang tidak signifikan.

Cash and cash equivalents include cash on hand and in banks and short-term highly liquid investments that are readily convertible to a known amount of cash and are subject to an insignificant value risk change.

i. Provisi i. Provisions

Provisi diakui ketika Dana Jaminan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Dana Jaminan diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.

Provisions are recognised when the Guarantee Fund has a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Guarantee Fund will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.

Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.

The amount recognised as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the present obligation at the end of the reporting period, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.







- 14 -

Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.

When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, a receivable is recognised as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.

j. Pengakuan Pendapatan dan Beban j. Revenue and Expense Recognition

Pendapatan bunga diakru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terhutang dan tingkat bunga yang berlaku.

Interest revenue is accrued on time basis, by reference to the principal outstanding and at the applicable interest rate.

Beban diakui saat terjadinya. Expenses are recognised when incurred.

k. Pengelolaan Dana Jaminan k. Guarantee Fund Management Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-47/PM/2004 tanggal 9 Desember 2004 tentang Dana Jaminan, telah dicabut dan digantikan dengan peraturan OJK No. 26/POJK.04/2014 tanggal 19 Nopember 2014, Lembaga Kliring dan Penjaminan dapat mengenakan biaya atas jasa pengelolaan investasi maksimum 10% (sepuluh perseratus) dari pendapatan bersih setelah pajak. Biaya jasa pengelolaan dibebankan dalam laporan operasi tahun berjalan.

Based on the Decision Letter of the Chairman of Bapepam-LK No. Kep-47/PM/2004 dated December 9, 2004 regarding Guarantee Fund, that repealed and replaced by the FSA regulation No. 26/POJK.04/2014 on November 19, 2014, Clearing and Guarantee Institution is allowed to charge investment management fee at maximum of 10% (ten percent) of net investment income after tax from gain of guarantee fund investment. The management fee is charged to statement of operations for the year.

4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

4. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENT AND ESTIMATES

Dalam menerapkan kebijakan akuntansi, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diharuskan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi mengenai nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi terkait berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain yang dipertimbangkan relevan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi, dan estimasi ini dapat disesuaikan lebih lanjut.

In the application of the accounting policies, which are described in Note 3, management is required to make judgments, estimates and assumption about the carrying amount of assets and liabilities that are not readily apparent from other source. The estimates and associated assumption are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results could differ from those estimates, and such estimates will be adjusted accordingly.

Estimasi dan asumsi yang mendasarinya ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode dimana estimasi tersebut direvisi, bila perubahan mempengaruhi hanya pada periode tersebut, atau pada periode revisi dan periode masa depan bila perubahan mempengaruhi masa kini dan periode masa depan.

The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognised in the period in which the estimate is revised if the revision affects only that period or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.






- 15 -

Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi

Critical Judgments in Applying Accounting Policies

Dalam proses penerapan prinsip akuntansi sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan kritis dan estimasi yang mempunyai efek yang signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.

In the process of applying the accounting principles described in Note 3, there is no critical judgment and estimate that has significant impact on the amounts recognised in the financial statements.

5. DEPOSITO BERJANGKA 5. TIME DEPOSITS


2017 2016Rp Rp

Rupiah RupiahPT Bank Tabungan Negara PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 1.132.423.895.071 985.518.800.933 (Persero) TbkPT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 961.979.530.014 810.996.524.905 (Persero) TbkPT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 896.335.533.048 590.323.217.807 (Persero) TbkPT Bank CIMB Niaga Tbk - 507.688.759.405 PT Bank CIMB Niaga TbkPT Bank Permata Tbk 517.549.758.997 495.181.449.800 PT Bank Permata TbkPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 369.124.616.446 28.326.222.570 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Jumlah 3.877.413.333.576 3.418.034.975.420 Total

Tingkat bunga per tahun 6,00% - 6,50% 6,75% - 7,00% Interest rate per annum

6. INVESTASI DALAM SURAT UTANG NEGARA 6. INVESTMENT IN GOVERNMENT BONDS

Akun ini merupakan investasi dalam Surat Utang Negara, dengan rincian sebagai berikut:

This account represents investment in Government Bonds, as follows:

Surat Utang Negara/ Nilai Nominal/ Nilai Wajar/ Tingkat Bunga/ Jatuh Tempo/Government Bonds Nominal Value Fair Value Interest Rate Maturity Date

Rp Rp %

Ina Recap FR 0046 50.000.000.000 49.469.910.000 9,50 15-07-2023Ina Recap FR 0059 25.000.000.000 34.745.490.000 7,00 15-05-2027Jumlah/Total 75.000.000.000 84.215.400.000

31 Desember/ December 31 , 2017

Surat Utang Negara/ Nilai Nominal/ Nilai Wajar/ Tingkat Bunga/ Jatuh Tempo/Government Bonds Nominal Value Fair Value Interest Rate Maturity Date

Rp Rp %

Sukuk Ritel SR - 06 30.000.000.000 30.350.730.000 8,75 05-03-2017Ina Recap FR 0046 50.000.000.000 54.137.400.000 9,50 15-07-2023Ina Recap FR 0059 25.000.000.000 23.744.375.000 7,00 15-05-2027Jumlah/Total 105.000.000.000 108.232.505.000

31 Desember/ December 31 , 2016







- 16 -

Biaya perolehan Surat Utang Negara untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp 74.240.393.260 dan Rp 104.240.393.260.

Acquisition cost of the Government Bonds for the year ended December 31, 2017 and 2016 amounted to Rp 74,240,393,260 and Rp 104,240,393,260, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, Surat Utang Negara dinyatakan berdasarkan harga referensi PT Penilai Harga Efek Indonesia. Keuntungan belum terealisasi akibat perubahan nilai wajar terdiri atas keuntungan sebesar Rp 6.333.625.000 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan Rp 4.927.180.000 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016, sedangkan kerugian yang telah direalisasi sebesar Rp 350.730.000 dan Rp 75.120.000 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.

As of December 31, 2017 and 2016, the Government Bonds values were based on reference price of PT Penilai Harga Efek Indonesia. Unrealized gain due to changes in fair value which consist of gain amounting to Rp 6,336,625,000 for the year ended December 31, 2017 and Rp 4,927,180,000 for the year ended December 31, 2016, while the realized loss due to changes in fair value amounted to Rp 350,730,000 and Rp 75,120,000 for the year ended December 31, 2017 and 2016, respectively.

Sehubungan dengan investasi ini, KPEI menunjuk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai Kustodian.

In relation to this investment, KPEI has appointed PT Bank Mandiri (Persero) Tbk as Custodian.

7. PIUTANG DANA JAMINAN 7. GUARANTEE FUND RECEIVABLES Akun ini merupakan tagihan Dana Jaminan kepada PT Bursa Efek Indonesia (BEI), yang timbul sehubungan dengan Perjanjian Kerjasama Pelaksanaan Pemungutan Biaya atas Transaksi, Kliring dan Penyelesaian serta Dana Jaminan untuk Transaksi Bursa atas Efek Bersifat Ekuitas antara PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), No. BEI:SP-00310A/BEI.HKM/12-2011, No. KPEI: PJ-034/KPEI/1211 dan No. KSEI:SP-0047/11/DIR/KSEI/1211, tanggal 29 Desember 2011, dimana disepakati bahwa antara BEI, KPEI dan KSEI telah menyepakati untuk pemungutan biaya atas transaksi, kliring dan penyelesaian serta Dana Jaminan Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas dilakukan melalui BEI.

This account represents Guarantee Fund receivables from PT Bursa Efek Indonesia (BEI) arising from agreement on the implementation of collection of fees on transactions, Clearing and Settlement and Guarantee Funds for Securities Exchange transactions between PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) and PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), No. BEI:SP-00310A/BEI.HKM/12-2011, No. KPEI:PJ-034/KPEI/1211 and No. KSEI:SP-0047/11/DIR/KSEI/1211, dated December 29, 2011, where it is agreed that between BEI, KPEI and KSEI have agreed to collect fees for transactions, clearing and settlement as well as Securities Exchange Guaranted transaction through from BEI.

Cadangan atas piutang ragu-ragu tidak dibentuk karena berdasarkan pengalaman masa lalu tidak terdapat pemegang rekening yang tidak tertagih.

The allowance account is not provided on receivables since based on past experience there were no default on its account holders.

8. PIUTANG BUNGA 8. INTEREST RECEIVABLES


2017 2016Rp Rp

Deposito berjangka 7.275.571.941 6.974.936.298 Time depositsSurat Utang Negara 2.189.031.321 2.352.159.398 Government BondsJumlah 9.464.603.262 9.327.095.696 Total






- 17 -

9. BEBAN AKRUAL 9. ACCRUED EXPENSES Akun ini terdiri atas beban pengelolaan dana jaminan, beban jasa audit dan beban jasa bank kustodian yang masih harus dibayar.

This account consists of accrued guarantee fund management fee, accrued audit fee and accrued custodian fee.

10. PENGHASILAN BUNGA 10. INTEREST INCOME

2017 2016Rp Rp

Deposito berjangka 193.797.184.339 192.147.630.691 Time depositsSurat Utang Negara 5.919.709.924 10.523.321.257 Government BondsJasa giro bank 103.575 168.837 Bank accountsJumlah 199.716.997.838 202.671.120.785 Total

11. INSTRUMEN KEUANGAN DAN MANAJEMEN

RISIKO KEUANGAN 11. FINANCIAL INSTRUMENTS AND FINANCIAL

RISK MANAGEMENT

a. Klasifikasi Instrumen Keuangan a. Categories of Financial Instruments Klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan Dana Jaminan adalah sebagai berikut:

Classification of the Guarantee Fund’s financial assets and liabilities are as follows:


2017 2016Rp Rp

Aset keuangan pada nilai w ajar Financial assets, at fair valuemelalui laba rugi through profit or lossInvestasi dalam Surat Investment in Government

Utang Negara 84.215.400.000 108.232.505.000 Bonds

Pinjaman yang diberikan danpiutang Loans and receivablesBank 15.569.104 17.713.528 Cash in banksDeposito berjangka 3.877.413.333.576 3.418.034.975.420 Time depositsPiutang dana jaminan 18.595.725.324 18.457.440.670 Guarantee fund receivablesPiutang bunga 9.464.603.262 9.327.095.696 Interest receivables

Jumlah 3.905.489.231.266 3.445.837.225.314 Total

Liabilitas keuangan, pada biaya Financial liability, at amortizedperolehan diamortisasi costBeban akrual 20.630.233.184 20.861.198.641 Accrued expenses

b. Kebijakan dan Tujuan Manajemen Risiko Keuangan

b. Financial Risk Management Policies and Objectives

Kebijakan manajemen risiko keuangan Dana Jaminan bertujuan untuk memastikan bahwa sumber dana dikelola di instrumen dan lembaga keuangan yang aman, sesuai dengan aturan yang ditetapkan dengan memperhatikan risiko-risiko yang terkait yang meliputi risiko pasar termasuk (risiko tingkat bunga dan risiko harga lain), risiko kredit, risiko likuiditas, dan juga tersedia pada saat digunakan sesuai dengan fungsi Dana Jaminan untuk menalangi kegagalan transaksi bursa.

Guarantee Fund financial risk management policy is aimed to ensuring that financial resources are managed in secure instruments and secure financial institutions, in accordance with rules established by taking into account associated risks including market risk (interest rate risk and other price risk), credit risk, liquidity risk, and also available at the time used in accordance with the functions of Guarantee Fund to cover the failure of securities transactions.







- 18 -

Dalam pengelolaan Dana Jaminan mengacu kepada peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 26/POJK.04/2014, Hasil Pertemuan Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko, dan Pedoman Kebijakan Investasi Dana Jaminan.

For the management of Guarantee Funds refer to the Financial Service Authority regulation No. 26/POJK.04/2014, Credit Policy Committee Meeting Results and Risk Management, Investment Policy and Guarantee Fund.

Manajemen risiko kredit Credit risk management Risiko kredit mengacu pada risiko rekanan gagal dalam memenuhi kewajiban kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian keuangan bagi Dana Jaminan. Aset keuangan Dana Jaminan adalah bank, deposito berjangka, piutang dana jaminan, piutang bunga dan investasi dalam Surat Utang Negara.

Credit risk refers to the risk that a counterparty will default on its contractual obligation resulting in financial loss to the Guarantee Fund. Guarantee Fund financial assets are cash in banks, time deposits, guarantee fund receivables, interest receivables and investment in Government Bonds.

Penempatan Dana Jaminan pada lembaga keuangan dilakukan setelah proses analisis dengan mempertimbangkan kinerja bank, batasan proporsi penempatan pada setiap bank sebagaimana yang ditetapkan dalam Kebijakan Investasi Dana Jaminan, dan atas persetujuan manajemen.

Placements of Guarantee Fund in financial institutions are made after careful analysis by considering the performance of banks, limits on proportion of each bank as defined in the Guidance of Investment Policy and Guarantee Fund, and with management approval.

Risiko kredit atas bank, deposito berjangka, serta piutang bunga dan investasi dalam Surat Utang Negara adalah terbatas karena kelompok counterparty Dana Jaminan adalah lembaga keuangan yang terpercaya.

Credit risk on cash in banks, time deposits, and related interest receivables and investment in Government Bonds are limited because the counterparties are reputable financial institution.

Risiko kredit atas piutang Dana Jaminan dari BEI adalah terbatas, karena penerimaan Dana Jaminan sudah dilakukan secara rutin dengan BEI dan KPEI setiap bulannya dan tidak pernah terjadi keterlambatan ataupun peniadaan dalam pembayaran.

Credit risk on Guarantee Fund’s receivables from BEI is considered limited because such has been carried out routinely with BEI and the Guarantee Fund each month, and there is no history of default.

Manajemen risiko pasar Market risk management

i. Risiko tingkat bunga i. Interest rate risk Risiko tingkat bunga merupakan risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Risiko terjadinya pergerakan suku bunga ini akan mempengaruhi laba operasi. Fluktuasi suku bunga menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh Dana Jaminan dalam menjalankan kebijakan investasinya.

Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of the financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rate. The risk of interest rate movements that could affect income operations. Interest rate fluctuation is one factor that is considered by the Guarantee Fund in carrying out its investment policies.

Analisis sensitivitas dibawah ini, ditentukan berdasarkan eksposur suku bunga terhadap liabilitas keuangan yang menggunakan suku bunga mengambang pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016. Analisa ini disajikan dengan asumsi saldo liabilitas keuangan pada akhir periode pelaporan masih beredar sepanjang tahun.

The sensitivity analysis below had been determined based on the exposure of the financial liabilities to floating interest rates as of December 31, 2017 and 2016. The analysis is prepared assuming the amount of the liability outstanding at the end of the reporting period was outstanding for the whole year.






- 19 -

Jika suku bunga mengalami perubahan 100 basis poin lebih tinggi (rendah) dan variabel lain konstan, kenaikan aset bersih dari aktivitas operasi Dana Jaminan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016, akan mengalami peningkatan/penurunan masing-masing sebesar Rp 38.774.133.335 dan Rp 34.180.349.754.

If interest rate had been 100 basis points higher (lower) and the other variable held constant, the Guarantee Fund increase in net assets from operating activities for the year ended December 31, 2017 and 2016 would increase/decrease by Rp 38,774,133,335 and Rp 34,180,349,754, respectively.

100 basis poin adalah tingkat sensitivitas yang digunakan ketika melaporkan secara internal risiko suku bunga kepada manajemen kunci, dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada aset bersih.

The 100 basis point is the sensitivity rate used when reporting interest rate risk internally to key management personnel and represents management’s assessment of the reasonably possible change in net assets.

ii. Risiko harga lain ii. Other price risk

Dana Jaminan juga menghadapi risiko harga pasar lain terkait FVTPL. Untuk mengelola risiko harga yang timbul dari investasi ini, Dana Jaminan mendiversifikasi portofolionya. Diversifikasi portofolio dilakukan berdasarkan komposisi dan batasan yang ditetapkan oleh komite. Dana Jaminan memiliki kebijakan untuk melakukan pengawasan terhadap pergerakan dari FVTPL tersebut.

The Guarantee Funds are also exposed to market price risk in respect of its FVTPL. To manage its price risk arising from these investments, the Guarantee Funds diversifies its portfolio. Diversification of the portfolio is done in accordance with the limits set by the Committee. The Guarantee Funds has a policy to monitor movements in its FVTPL.

Analisa sensitivitas berikut ini ditentukan berdasarkan eksposur risiko harga obligasi pada akhir periode pelaporan.

The sensitivity analysis below have been determined based on the exposure to bond price risk at the end of the reporting period.

Berdasarkan penilaian internal manajemen, Dana Jaminan menggunakan 1% untuk menghitung kenaikan/ penurunan harga efek sebagai akibat perubahan nilai wajar FVTPL:

Based on management’s internal asessment, Guarantee Fund uses 1%, to calculate the increase/decrease as a result of changes in fair value FVTPL:

Keuntungan (kerugian) nilai wajar perubahan surat utang negara dari aset keuangan FVTPL pada laporan operasi pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 akan mengalami kenaikan/penurunan masing-masing sebesar Rp 842.154.000 dan Rp 1.082.325.050.

Gain (loss) change in fair value of government bonds from financial assets FVTPL in statements of operations as of December 31, 2017 and 2016 would increased/decreased by Rp 842,154,000 and Rp 1,082,325,050, respectively.

Manajemen Risiko Likuiditas Liquidity Risk Management Risiko likuiditas dapat timbul dari pendanaan kredit oleh bank penyedia kredit. Dana yang dikucurkan bank dalam rangka pemenuhan kegagalan transaksi bursa. Tetapi risiko tersebut terbatas karena counterparty Dana Jaminan merupakan lembaga keuangan terpercaya (bank pemerintah).

Liquidity risk may arise from financing activities by bank as credit providers. Funds are disbursed in the context of fulfilling the failure of bank transactions. But that risk is limited because the counterpart of the Guarantee Fund are trusted financial institutions (government banks).







- 20 -

Tabel berikut ini merupakan analisis likuiditas instrumen keuangan pada 31 Desember 2017 dan 2016 berdasarkan jatuh tempo atas aset dan liabilitas keuangan Dana Jaminan dalam rentang waktu yang menunjukkan kontraktual tidak terdiskonto untuk semua aset dan liabilitas keuangan non-derivatif. Jatuh tempo didasarkan pada tanggal yang paling awal di mana Dana Jaminan dapat diminta untuk membayar:

The following table represents the analysis the Guarantee Fund’s liquidity of financial instruments as of December 31, 2017 and 2016 based on exposure on due date on undiscounted contractual maturities for all non-derivative financial assets and liabilities. The contractual maturity is based on the earliest date on which the Guarantee Fund’s may be required to pay:

Tingkat bunga Tiga bulan Satu sampaiefektif rata-rata Kurang dari sampai dengan dengan

tertimbang/ tiga bulan/ satu tahun/ lima tahun/Weighted average Less than Three months One to Jumlah/

effective interest rate three months to one year five years TotalRp Rp Rp Rp

Aset Keuangan: Financial Assets:Bunga mengambang Floating rate Bank - 15.569.104 - - 15.569.104 Cash in banks Deposito berjangka 6.00%-6.50% 3.701.420.328.186 182.932.400.173 - 3.884.352.728.359 Time depositsBunga tetap Fixed rate Aset keuangan, pada Financial assets, at fair nilai wajar melalui value through profit laba rugi 7.00%-9.50% - 84.215.400.000 - 84.215.400.000 or lossTanpa bunga Non interest bearing Piutang dana jaminan - 18.595.725.324 - - 18.595.725.324 Guarantee fund receivables Piutang bunga - 9.464.603.262 - - 9.464.603.262 Interest receivables

Liabilitas Keuangan: Financial Liabilities:Tanpa bunga Non interest bearing Beban akrual - 20.630.233.184 - - 20.630.233.184 Accrued expenses


Tingkat bunga Tiga bulan Satu sampaiefektif rata-rata Kurang dari sampai dengan dengan

tertimbang/ tiga bulan/ satu tahun/ lima tahun/Weighted average Less than Three months One to Jumlah/

effective interest rate three months to one year five years TotalRp Rp Rp Rp

Aset Keuangan: Financial Assets:Bunga mengambang Floating rate Bank - 17.713.528 - - 17.713.528 Cash in banks Deposito berjangka 6,75%-7,00% 3.425.009.911.717 - - 3.425.009.911.717 Time depositsBunga tetap Fixed rate Aset keuangan, pada Financial assets, at fair nilai wajar melalui value through profit laba rugi 7,00%-9,50% 30.350.730.000 77.881.775.000 - 108.232.505.000 or lossTanpa bunga Non interest bearing Piutang dana jaminan - 18.457.440.670 - - 18.457.440.670 Guarantee fund receivables Piutang bunga - 9.327.095.696 - - 9.327.095.696 Interest receivables

Liabilitas Keuangan: Financial Liabilities:Tanpa bunga Non interest bearing Beban akrual - 20.861.198.641 - - 20.861.198.641 Accrued expenses


c. Pengukuran Nilai Wajar Instrumen

Keuangan c. Fair Value Measurements

Nilai wajar aset keuangan pada FVTPL dengan syarat dan kondisi standar dan diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan mengacu pada harga kuotasi pasar dinyatakan berdasarkan referensi harga pasar dari PT Penilai Harga Efek Indonesia pada tanggal pelaporan.

The fair values of financial assets at FVTPL with standard terms and conditions and traded on active liquid markets are determined with reference to quoted market prices were determined based on market prices reference from PT Penilai Harga Efek Indonesia as of the reporting date.






- 21 -

Aset dan liabilitas keuangan lainnya yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya baik yang jatuh tempo dalam jangka pendek atau menggunakan suku bunga pasar yang berlaku.

The carrying amount of other financial assets and liabilties recorded at amortised cost in the financial statements approximiate their fair values either because of their short-term maturities or they carry prevailing market interest rates.

Dana Jaminan mengklasifikasi pengukuran nilai wajar dengan menggunakan tingkat hirarki nilai wajar yang mencerminkan signifikansi input yang digunakan dalam melakukan pengukuran, sebagai berikut:

The Guarantee Fund classified the fair value measurement using a fair value hierarchy that reflects the significance of the inputs used in making the measurements as follows:

a) Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam

pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1);

a) Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (level 1);

b) Input selain harga kuotasian yang termasuk

dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (tingkat 2); dan

b) Input other than quoted prices included within level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly (i.e as prices) or indirectly (i.e derived from prices) (level 2); and

c) Input untuk aset atau liabilitas yang bukan

berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak - dapat diobservasi) (tingkat 3)

c) Inputs for the assets or liabilities that are not based on observable market data (unobservable inputs) (level 3)

Nilai wajar aset keuangan, beserta nilai tercatatnya pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, adalah sebagai berikut:

Fair value of financial assets, including its carrying value as of December 31, 2017 and 2016 are as follows:

2017 1 2 3Rp Rp Rp Rp

Aset keuangan, pada nilai Financial assets, at fair valuew ajar melalui laba rugi through profit or lossinvestasi dalam investment in

Surat Utang Negara 84.215.400.000 84.215.400.000 - - Government bonds

Tingkat/Level

Pengukuran nilai w ajar pada akhir periode pelaporan menggunakan/Fair value measurement at end of the reporting period using


2016 1 2 3Rp Rp Rp Rp

Aset keuangan, pada nilai Financial assets, at fair valuew ajar melalui laba rugi through profit or lossinvestasi dalam investment in

Surat Utang Negara 108.232.505.000 108.232.505.000 - - Government bonds

Tingkat/Level

Pengukuran nilai w ajar pada akhir periode pelaporan menggunakan/Fair value measurement at end of the reporting period using








- 22 -

12. KOMITMEN 12. COMMITMENTS Pada Agustus 2002, PT Usaha Bersama Sekuritas mengalami gagal bayar atas transaksi saham. KPEI memperkirakan adanya potensi kegagalan beruntun sebesar Rp 30.986.550.000. Selanjutnya, KPEI memutuskan untuk menunda penyelesaian transaksi tersebut. Keputusan ini telah sesuai dengan surat Ketua Bapepam-LK tanggal 11 Nopember 2002, untuk memberikan kesempatan kepada Bapepam-LK untuk melakukan penyidikan atas adanya indikasi transaksi yang tidak wajar.

In August 2002, PT Usaha Bersama Sekuritas failed to settle securities transactions. KPEI estimated potential recurring failure of Rp 30,986,550,000. Moreover, KPEI decided to postpone the settlement of such transaction. The decision was in accordance with the letter of the Chairman of Bapepam-LK dated November 11, 2002, in order to give Bapepam-LK a chance to investigate any indication of unfair transactions.

Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diterbitkan, KPEI masih melakukan penundaan penyelesaian sehubungan dengan status hukum transaksi tersebut.

As of the date of the issuance of these financial statements, KPEI has still placed on hold the settlement of such transaction due to the legal status of the transactions.

13. PERISTIWA PENTING LAINNYA 13. OTHER SIGNIFICANT EVENTS

Berdasarkan Surat Keputusan No. SR-02/BL/2009 tertanggal 6 Januari 2009, Bapepam-LK telah memerintahkan KPEI untuk melakukan pembekuan aset-aset atas nama PT Sarijaya Permana Sekuritas (SPS), sehubungan dengan proses pemeriksaan yang sedang dilakukan Bapepam-LK terhadap adanya dugaan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal yang diduga dilakukan oleh SPS, kecuali aset-aset untuk penyelesaian transaksi bursa yang terjadi sebelum keluarnya surat tersebut, yang merupakan kewajiban kepada KPEI.

Based on decision letter of Bapepam-LK No. SR-02/BL/2009 dated January 6, 2009, Bapepam-LK has ordered KPEI to freeze the assets of PT Sarijaya Permana Sekuritas (SPS) in connection with the on-going investigation by Bapepam-LK of the alleged violation of capital market regulations by SPS, except for assets for the settlement of securities transactions of SPS that occurred before the decision letter was issued which represent obligations to KPEI.

Sehubungan dengan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal berupa penyalahgunaan Rekening Efek Nasabah tersebut, beberapa nasabah SPS (para penggugat) mengajukan gugatan perdata kepada SPS, Menteri Keuangan dan Bapepam-LK sebagai Tergugat I, II dan III (para tergugat) serta KPEI dan KSEI sebagai Turut Tergugat I dan II (para Turut Tergugat) melalui Surat Gugatan Perbuatan Ingkar Janji/Wanprestasi No. MS.DS/01.Ggtn.NPSP/ VII/2009 tanggal 24 Juli 2009 yang telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan No. 1356/Pdt.G/2009/ PN.Jkt.Sel.

In connection with the violation of capital market regulations such as manipulation of SPS customer stock accounts, several SPS customers (the plaintiffs) filed a civil lawsuit against SPS, the Minister of Finance and Bapepam-LK as defendants I, II, and III (the defendants) with KPEI and KSEI as accessory Defendants I and II (the co-defendants) by means of Summon Letter for Breach of Contract (Surat Gugatan Perbuatan Ingkar Janji)/Default No. MS.DS/01.Ggtn.NPSP/ VII/2009 dated July 24, 2009 and registered to the South Jakarta District Court with case No. 1356/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel.

Pada tanggal 4 Agustus 2010, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menolak gugatan para penggugat tersebut.

On August 4, 2010, the South Jakarta District Court decided to reject the plaintiffs’ claims.

Tanggal 4 Nopember 2010, KPEI menerima Relaas Pemberitahuan Pernyataan Permohonan Banding, dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 1356/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel., yang menyatakan bahwa pada tanggal 12 Mei 2010 beberapa penggugat melalui kuasa hukumnya menyatakan banding.

On November 4, 2010, KPEI received Official Notification of Declaration of Request for Appeal from the South Jakarta District Court No. 1356/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel., which states that on May 12, 2010 some of the plaintiffs through their legal counsel, filed an appeal.






- 23 -

Atas pengajuan banding tersebut, Pengadilan Tinggi melalui Surat Keputusan No. 484/PDT/2011/PT.DKI tanggal 4 Juli 2012 memutuskan sebagai berikut:

Based on these appeal, the High Jakarta Court through Decree No. 484/PDT/2011/PT.DKI dated July 4, 2012 issued a verdict, which stated the following:

1. Menerima permohonan banding dari Para

Pembanding I semula penggugat I, V, VII, VIII, XIII, XIV dan XXI dan Para Pembanding II semula Penggugat II, VI, IX, X, XI, XII, XVI, XVII, XIX, XXII dan XXIV.

1. Agreed on appeal request of the Appellant I, known before as the Plaintiff I, V, VII, VIII, XIII, XIV and XXI and the Appellant II, known before as the Plaintiff II, VI, IX, X, XI, XII, XVI, XVII, XIX, XXII and XXIV.

2. Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri

Jakarta Selatan No. 1356/Pdt.G/2009/ PN.Jkt.Sel tanggal 28 April 2010.

2. Strengthened previous conviction from the South Jakarta District Court No. 1356/Pdt.G/ 2009/PN.Jkt.Sel on April 28, 2010.

3. Menghukum Para Pembanding I semula

Penggugat I, V, VII, VIII, XIII, XIV dan XXI dan Para Pembanding II semula Penggugat II, VI, IX, X, XI, XII, XVI, XVII, XIX, XXII dan XXIV secara tanggung renteng untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat pengadilan, yang dalam tingkat banding sebesar Rp 150.000 (seratus lima puluh ribu Rupiah).

3. Ordered the Appellant I know before as the Plaintiff I, V, VII, VIII, XIII, XIV dan XXI and the Appelants II known before as the Plaintiff II, VI, IX, X, XI, XII, XVI, XVII, XIX, XXII and XXIV jointly and personally liable to pay the case fee in both level of court process, in appeal level as Rp 150,000 (one hundred fifty thousand Rupiah).

Pada tanggal 9 Agustus 2016, Perusahaan telah menerima Relaas Pemberitahuan Isi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia, dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.1613K/Pdt/2013 jo No.1356/Pdt.6/2009/PN. Jkt.Sel, telah memutuskan, yang pada intinya hal-hal sebagai berikut:

On August 9, 2016, the Company received Official Notification of the Decision the Supreme Court of the Republic of Indonesia, from South Jakarta district Court No.1613K/Pdt/2013 jo No.1356/Pdt.6/2009/PN.Jkt.Sel, issued a verdict, the essence of which is as follows:

1. Menolak permohonan kasasi dari para

pemohon kasasi (SPS). 1. Rejected appeal cassation from cassation

applicant (SPS). 2. Menghukum Pemohon Kasasi/Penggugat II, VI,

IX, X, XI, XII, XVI, XVII, XIX, XXII, XXIV untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini sejumlah Rp 500,000 (lima ratus ribu Rupiah).

2. Ordered the cassation applicant/Plantif II, VI, IX, X, XI, XII, XVI, XVII, XIX, XXII, XXIV to pay litigation cost in this level cassation amounting to Rp 500,000 (five hundred thousand Rupiah).

Sampai dengan tanggal laporan keuangan, KPEI belum menerima tanggapan dari para pemohon kasasi atas keputusan Mahkamah Agung Republik Indonesia.

As of the date of these financial statements, KPEI has not yet received the response from the cassation applicant regarding decision of the Supreme Court of the Republic of Indonesia.

Disamping itu, terdapat gugatan beberapa nasabah SPS lainnya kepada SPS, Menteri Keuangan dan Bapepam–LK sebagai Tergugat I, II dan III (para tergugat) serta KPEI dan KSEI sebagai turut tergugat I dan II (para turut tergugat) sebagaimana dimaksud dalam Gugatan Perdata No. 1604/Pdt.G/2009/ PN.Jkt.Sel. Atas gugatan tersebut Majelis Hakim pada tanggal 22 Juni 2010 telah memutuskan, yang pada intinya hal-hal sebagai berikut:

In addition, there was legal claims from several other SPS customers against SPS, the Minister of Finance and Bapepam–LK as defendants I, II and III (the defendants) with KPEI and KSEI as accessory defendants I and II (the co-defendants) as mentioned in Civil Complaint No. 1604/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel. In this lawsuit, on June 22, 2010, the Panel of Judges issued a verdict, the essence of which is as follows:

1. Menyatakan Tergugat I (SPS) wanprestasi. 1. Declared Defendant I (SPS) to be in default.







- 24 -

2. Menghukum Tergugat I untuk membayar secara tunai dan sekaligus dana milik Para Penggugat yang ada pada Tergugat I, dengan total senilai Rp 6.232.917.490.

2. Ordered Defendant I to pay in cash and all at once the funds owned by the Plaintiffs held by Defendant I, in the total amount of Rp 6,232,917,490.

3. Menghukum Tergugat I untuk membayar bunga

atas kewajiban pembayaran yang besarnya 2% perbulan selama 17 bulan, dengan total senilai Rp 2.119.191.946.

3. Ordered Defendant I to pay interest of payment liability in the amount of 2% per month for 17 months, in the total amount of Rp 2,119,191,946.

4. Menghukum Para Tergugat dan Turut Tergugat

untuk membayar biaya perkara secara tanggung renteng sebesar Rp 2.641.000.

4. Ordered the Defendants and the Co-defendants to pay litigation costs, jointly and severally, in the amount of Rp 2,641,000.

Atas putusan tersebut, SPS mengajukan memori banding pada tanggal 11 Nopember 2010.

In response to this verdict, SPS filed an appeal on November 11, 2010.

Tanggal 13 Desember 2010, KPEI menerima Relaas Pemberitahuan Penyerahan Memori Banding, dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 1604/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel., yang menyatakan bahwa pada tanggal 11 Nopember 2010 beberapa Penggugat melalui Kuasa Hukumnya mengajukan memori banding.

On December 13, 2010, KPEI received Official Notification of Declaration of Submission for Appeal Memories from the South Jakarta District Court No. 1604/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel., which states that on November 11, 2010 some of the Plaintiffs through their Legal Counsel, filed appeal memories.

Pada tanggal 22 Juni 2011, Pengadilan Tinggi Jakarta, menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pada tanggal 8 September 2011, KPEI menerima Relaas Pemberitahuan Memori Kasasi, dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.02/PDT/2011/PT.DKI, yang menyatakan bahwa pada tanggal 22 Juni 2011, oleh SPS melalui kuasa hukumnya mengajukan memori kasasi.

On June 22, 2011, High Jakarta Court affirmed the South Jakarta District Court’s verdict. On September 8, 2011, KPEI received Official Notification of Declaration of Submission for Appeal Cassation from South Jakarta District Court No. 02/PDT/2011/PT.DKI, which states that on June 22, 2011, SPS through their legal counsel, filed cassation memories.

Pada tanggal 14 Desember 2012, KPEI menerima Relaas Pemberitahuan Isi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia, dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 145K/PDT/2012, telah memutuskan, yang pada intinya hal-hal sebagai berikut:

On December 14, 2012, KPEI received Official Notification of the Decision the Supreme Court of the Republic of Indonesia, from South Jakarta District Court No. 145K/PDT/2012, issued a verdict, the essence of which is as follows:


kasasi/tergugat I (SPS). 1. Rejected appeal cassation from cassation

applicant/defendant I (SPS).

2. Menghukum pemohon kasasi/tergugat I untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp 500.000.

2. Ordered the cassation applicant/defendant I to pay litigation costs in this level cassation, amounting to Rp 500,000.

Sampai dengan tanggal laporan keuangan, KPEI belum menerima tanggapan dari pemohon kasasi/tergugat I (SPS) atas putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia tersebut.

As of the date of these financial statement, KPEI has not yet received the response from cassation applicant/defendant I regarding the decision the Supreme Court of the Republic of Indonesia.






- 25 -

Manajemen KPEI berpendapat bahwa gugatan tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan KPEI dengan pertimbangan bahwa gugatan yang diajukan oleh nasabah tersebut hanya menuntut ganti rugi kepada tergugat I atas aset-aset nasabah SPS yang diduga diselewengkan oleh SPS, dan tidak menuntut ganti rugi kepada KPEI, namun hanya meminta KPEI selaku turut tergugat I mematuhi putusan Majelis Hakim apabila aset-aset milik SPS, yang saat ini sedang dibekukan oleh KPEI berdasarkan perintah Bapepam-LK, diputuskan untuk diserahkan kepada para penggugat.

The Management of KPEI believes that the above mentioned civil lawsuit will not have a significant impact on the financial statements of KPEI, considering that the claim submitted by the customers is only demanding indemnification from defendant I for assets of SPS customers that were allegedly embezzled by SPS and is not demanding indemnification from KPEI; it only requests KPEI, as co-defendant I, to comply with the Judges’ decision if it is decided that SPS assets that were frozen by KPEI based on the instruction from Bapepam-LK are to be surrendered to the plaintiffs.

14. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN

14. MANAGEMENT RESPONSIBILITY AND APPROVAL OF FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND

Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan Dana Jaminan dari halaman 1 sampai 25 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direktur untuk diterbitkan pada tanggal 15 Pebruari 2018.

The preparation and fair presentation of the financial statements of Guarantee Fund on pages 1 to 25 were the responsibilities of the management, and were approved by the Directors and authorized for issue on February 15, 2018.

*******

Pt Kliring Penjaminan efek indonesia (indonesia clearing and guarantee corporation)

indonesia Stock exchange Building, tower i, 5th Floor Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190, indonesia

Phone: (62-21) 515 5115 (hunting) toll Free: 0800-100-KPei (5734) Fax: (62-21) 515 5120

e-mail: [email protected] Website: www.kpei.co.id

reaching the highest achievements - kpei.co.id report/kpei_ar2017_v13_lores.pdf · laporan keuangan...

Documents