skill lab-week 14

83
SKILL LAB KELOMPOK A DAN B PARTICIPATION ANALYSYS Orang Kategori Karakteristik Motif , Interest, Attitude Potensial ImplikasiTerhadapProyek Remaja putri Pelaku - Emosi masih labil - Mudah dipengaruhi - Mudah menerima informasi - Sering mengikuti perilaku yang dilakukan temannya - Rentan anemia defisiensi besi - Suka makan jajanan ringan - Jarang mengkonsumsi buah dan sayuran - Suka mengkonsumsi jajanan saatistirahat sekolah - Menghindari sarapan karena takut gemuk - Tidak mengkonsumsi daging karena ada mitos dapat membuat gemuk - Variasi makan kurang - Ingin meningkatkan prestasi sekolah - Ingin meningktakan produktivitas kerja - Ingin sehat saat menstruasi - Dapat mengurangigejala anemia yaitu pusing dan 5L (+) - Mudahmenerima informasi - Mudah dipengaruhi - Mudah diajakkerjasama bila diberikan perhatian (-) -Kurangnya pengetahuan terhadap gizi dan kesehatan -Emosi labil -Masih suka makan jajanan ringan -Jarang mengkonsumsi buah dan sayur Sebagai responden atau sasaran utama dari proyek sehingga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proyek Ibu Pendukun g - Penyedia makanan di rumah - Cerewet - Kadang suka ikut campur - Melakukan apasaja untuk kebaikan anaknya - Penyabar dan penyayang - Masih percaya mitos atau kepercayaan - Mudah mempengaruhi anak - Sebagai contoh pola hidup pada anak - Ibu ingin anaknya sehat - Ibu ingin anaknya berprestasi di sekolah -Ibu ingin anaknya lebih produktif (+) -Penyayang dan penyabar -Dekat dengan anak yaitu remaja putri -Melakukan apa saja untuk kebaikan anaknya (-) -Kurang informasi mengenai gizi dan kesehatan -Masih mempercayai mitos dan kepercayaan yang kurang tepat -Pengetahuan kurang dari ibu baik terhadap mitos maupun secara umum menyebabkan anak rentan terkena anemia defisiensi besi Sebagai pihak yang dapat mendukung berjalannya program ini untuk mengurangi prevalensi anemia defisiensi besi pada remaja putri Ayah Pendukun - Pencari nafkah dalam - Ingin anaknya lebih sehat (+) Sebagai pendukung berjalannya

Upload: sofie-ayu-misrina

Post on 21-Nov-2015

27 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

skill lab komunitas

TRANSCRIPT

SKILL LAB KELOMPOK A DAN BPARTICIPATION ANALYSYSOrangKategoriKarakteristikMotif , Interest, AttitudePotensialImplikasiTerhadapProyek

Remaja putriPelaku Emosi masih labil Mudah dipengaruhi Mudah menerima informasi Sering mengikuti perilaku yang dilakukan temannya Rentan anemia defisiensi besi Suka makan jajanan ringan Jarang mengkonsumsi buah dan sayuran Suka mengkonsumsi jajanan saatistirahat sekolah Menghindari sarapan karena takut gemuk Tidak mengkonsumsi daging karena ada mitos dapat membuat gemuk Variasi makan kurang Ingin meningkatkan prestasi sekolah Ingin meningktakan produktivitas kerja Ingin sehat saat menstruasi Dapat mengurangigejala anemia yaitu pusing dan 5L(+) Mudahmenerima informasi Mudah dipengaruhi Mudah diajakkerjasama bila diberikan perhatian(-) Kurangnya pengetahuan terhadap gizi dan kesehatan Emosi labil Masih suka makan jajanan ringan Jarang mengkonsumsi buah dan sayurSebagai responden atau sasaran utama dari proyek sehingga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proyek

IbuPendukung Penyedia makanan di rumah Cerewet Kadang suka ikut campur Melakukan apasaja untuk kebaikan anaknya Penyabar dan penyayang Masih percaya mitos atau kepercayaan Mudah mempengaruhi anak Sebagai contoh pola hidup pada anak Ibu ingin anaknya sehat Ibu ingin anaknya berprestasi di sekolah Ibu ingin anaknya lebih produktif(+) Penyayang dan penyabar Dekat dengan anak yaitu remaja putri Melakukan apa saja untuk kebaikan anaknya(-) Kurang informasi mengenai gizi dan kesehatan Masih mempercayai mitos dan kepercayaan yang kurang tepat Pengetahuan kurang dari ibu baik terhadap mitos maupun secara umum menyebabkan anak rentan terkena anemia defisiensi besiSebagai pihak yang dapat mendukung berjalannya program ini untuk mengurangi prevalensi anemia defisiensi besi pada remaja putri

Ayah Pendukung Pencari nafkah dalam keluarga Pembuat keputusan dalam keluarga sebagai kepala rumah tangga Tidak mudah mempercayai mitos Susah menerima informasi baru Melakukan apa saja untuk anaknya Sebagai contoh pola hidup pada anak Ingin anaknya lebih sehat Ingin anknya berprestasi di sekolah Ingin anaknya lebih produktif dalam bekerja(+) Penentu keputusan dalam keluarga Penyedia dana Bertanggung jawab terhadap keluarga Tidak mudah terpecaya mitos(-) Susah menerima informasi baru Terkadang kurang perhatian pada kondisi anaknya karena terlalu menyerahkan kondisi anak pada istrinyaSebagai pendukung berjalannya program ini karena ayah yang memberikan izinanak untuk mengikuti program ini

SuamiPendukungdanpengawas Pencari nafkah untuk istri Pembuat keputusan dalam keluarga Melakukan apa saja untuk kesehatan istri Susah untuk menerima informasi baru Sibuk sehingga kurang memperhatikan istri Bertanggung jawab terhadap kondisi kesehatan istri Ingin istri lebih sehat baik pada kesehariannya maupun saat menstruasi Ingin menyenangkan keluarga Ingin anak yang sehat dari istri yang sehat pula(+) Pencari nafkah Pembuat keputusan dalam keluarga Bertanggung jawab terhadap istri(-)- sibuk sehingga kurang memperhatikan istri- terkadang bersikap terlalu keras terhadap istri-susah menerima informasi baru- Sebagai pendukung program ini karena sebagai pemberi izin pada istri untuk mengikuti program ini- sebagai pengawas istri untuk menjalankan program dengan baik

Tenaga kesehatanPelaksana program Peduli Berkompeten Tegas dalam menjalankan program Teliti Bertanggung jawab Harus selalu memperbarui info mengenai kesehatan Pelaksanaan program tergantung dana yang tersedia Mengetahui profil daerah setempat Pendapatan sedikit namun waktu dan tenaga yang dibutuhkan besar Ingin menurunkan prevalensi anemia defisiensi besi pada remaja putri Ingin daerah yang di bawahi oleh puskesmas tersebut derajat kesehatannya lebih baik(+) Berkompeten Info mengenai kesehatan selalu terbaru Mengetahui profil daerah setempat Bertanggung jawab dan teliti(-) Terkadang kurnag sabar Pelaksanaan program tergantung dana yang di didapat Terkadang memanipulasi data yang kurang sesuai dengan harapan Jumlahnya terkadang terbatas karena pendapatannya sedikitSebagai pelaksana yang memegang peran utama dalam program ini seperti merencanakan, implementasi, monev)

Pemerintah setempatPendukung Perhitungan Sulitdiajak bernegosiasi Penyedia dana Terkadang tidak mau ambil resiko Mencari rewardBaik untuk pemerintahan maupun daerahnya(+) Penyedia dana (-) Sulit diajak bernegosiasi Tidak mau ambil resikoSebagai pendukung berjalannya program, karena merupakan penyokong dana berjalannya program.

TemanPendukung Teman cerita Selalu ingin tahu masalah temannya Baik Mendukung temannya Membantumenyeleseikanmasalah Ingin membuat temanya merasa bahagia Membantu menyeleseikan masalah(+) Dipercayar emaja putri Bisa menasehatin remaja putri(-) Mengikuti keinginan remaja putri Melakukan apapun yang membuat remaja putri senangSebagai pendukung berjalannya program, karena teman ataus ahabat bisa menyampaikan saran kepada remaja putri

Tokoh masyarakatPendukung Dihormati oleh masyarakat Bijaksana Pengambil kebijakans osial di daerah tersebut Sebagai panutan warga

Suka menasehati warganya Sebagai penengah warga Masih percaya dengan budaya dan adat istiadat setempat(+) Dipercaya masyarakat Pengambil keputusan sosial(-) Memegang budaya setempat Kurang bisa menerima informasi baruSebagai pendukung berjalannya program , dan menyediakan sarana prasarana

Asupan vitamin A dan C rendahPaparan bakteri meningkatKejadian diare tinggiAbsorbsi Fe dalam tubuh rendahAsumsi bahwa daging menyebabkan kegemukanTingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan dan gizi rendahPaparan informasi kesehatan dan gizi dari tenaga kesehatan kurangKonsumsi teh, kopi, dan coklat batang seringMitos tentang perempuan tidak boleh makan daging dan ikan semakin kuatKonsumsi buah dan sayur jarangFrekuensi cucI tangan rendahKonsumsi lauk hewani jarangTerbiasa tidak pakai sandal dan sepatu di luar rumahKebiasaan BAB di sungai tinggiZat penghambat Fe dalam tubuh tinggiAsupan zat gizi peningkat absorbs Fe rendahInfeksi cacing tambang tinggiKonsumsi sumber Fe menurunCadangan Fe dalam tubuh menurunPrevalensi anemia defisiensi besi tinggiproblem tree

objectif tree

Paparan bakteri menurunAsupan zat gizi peningkat absorbsi Fe meningkatCadangan Fe dalam tubuh tidak mengalami penurunanKejadian diare menurunAbsorbsi Fe dalam tubuh meningkatMitos tentang perempuan tidak boleh makan daging dan ikan menurunTingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan dan gizi meningkatPaparan informasi kesehatandan gizi dari tenaga kesehatan meningkatKonsumsi teh, kopi, dan coklat batang rendahAsumsi bahwa daging menyebabkan tubuh gemuk menurunKonsumsi buah dan sayur meningkatFrekuensi cuci tangan meningkatVariasi makanan meningkatKonsumsi lauk hewani meningkatKebiasaan memakai sandal dan sepatu di luar rumah meningkatKebiasaan BAB di sungai menurunZat penghambat Fe dalam tubuh rendahAsupan vitamin A dan C meningkatInfeksi cacing tambang menurunKonsumsi sumber Fe meningkatCadangan Fe dalamtubuhmeningkatPrevalensi anemia defisiensi besi menurun

Analysis alternatif

PenurunanpenyakitinfeksiPeningkatanpengetahuantentanggiziPeningkatan intake Fe

1. Resourcea. Manb. Moneyc. Time122453515

2. Pemerataan355

3. Kebijakanpemerintah335

4. Sustainability253

5. Pemanfaatanmaksimal533

6. Aksesibilitas445

7. Feasibilitas453

263734

Keterangan: Skala 1-5 Skala 1 : tidak memungkinkan Skala 2 : kurang memungkinkan Skala 3 : cukup memungkinkan Skala 4 : memungkinkan Skala 5 : sangat memungkinkan / sangat direkomendasikanBerdasarkan hasil analisis alternatif pada ketiga alternatif diatas, maka alternatif yang direkomondasikan adalah peningkatan pengetahuan tentang gizi (skor tertinggi).

PROJECT PLANNING MATRIX (PPM)ObjectiveIndicatorMeans of verificationAssumption

Goal

Menurunkan prevalensi anemia defisiensi besi pada remaja putri.Menurunkan prevalensi anemia defisiensi besi pada remaja putrid dari prevalensi awal yaitu 49,7 % menjadi 44,7 % dalam 1 tahun. RISKESDAS Departemen kesehatan (dianalisa oleh manager project, secara tahunan) Sampel survey diteliti pada pertengahan dan akhir penelitian oleh supervisor. Pemerintah kurang mendukung seperti dalam pemberian dana.

Outcome

Meningkatkan cadangan Fe dalam tubuhBerdasarkan pengukuran kadar Hb dan serum feritin yang masing-masing menunjukkan nilai> 11,9 g/dl dan nilai 15 g/L. Tim tenaga kesehatan yang melaksanakan program surveilan (Dianalisa oleh manajer proyek dan dilaksanakan 2 kali, yaitu pada pertengahan dan akhirpenelitian)Responden mengalami kecelakaan sehingga mengalami pendarahan.

Output

1. Konsumsi makanan sumber Fe pada remaja putrid meningkat2. Absorbsi Fe dalam tubuh meningkat1. Hasil FFQ semi quantitative konsumsi makanan sumber Fe dari responden menunjukkan>77% dari AKG2. Berdasarkan pengukuran kadar Hb dan serum feritin yang masing-masing menunjukkan nilai> 11,9 g/dl dan nilai 15 g/L.1. Nutrition assesment survey (FFQ semi quantitative)2. Nutrition Assesment survey (hasil laboratorium)1. Kondisi ekoomi keluarga

2. kebiasaan masyarakat yang sulit diubah

Activities

1.1 Pemberian edukasi kepda masyarakat mengenai mitos yang kurang tepat dengan diberikan penjelasan yang lebih benar.1.2 Pemberian edukasi kepada masyarakat tentang sumber-sumber makanan yang mengandung tinggi Fe1.3 Pemberian tablet Fe pada remaja putri yang mengalami anemia defisiens ibesi disertai dengan penjelasan tentang pentingnya dan efek samping dari konsumsi tablet Fe kepada keluarga remaja putri.

2.1 Pemberian edukasi kepada masyarakat tentang sumber-sumber makanan yang dapat menghambat absorbsi Fe2.3 Pemberian edukasi kepada masyarakat tentang sumber-sumber makanan yang dapat meningkatkan absorbsi Fe2.4 Pemberian edukasi kepada remaja putrid dan keluarga mengenai varias imakanan yang tepat.

PROJECT PLANNING MATRIX (PPM)Intervention LogicObjectively Verifiable IndicatorsSource of VerificationAssumption

Overall GoalMenurunkan prevalensi anemia pada remaja putriPrevalensi anemia turun menjadi 35% (satu tingkat di bawah severe menjadi moderate Hasil surveillance periode selanjutnya PHIPemerintah tidak mendukung dan ikut serta dalam project

Project PurposePeningkatan pengetahuan tentang gizi terkait anemia pada remaja putriPencapaian nilai post-test mencapai 70 % dari pre-test Hasildari pre-test dan post-test dengan bentuk tes tertulis (pilihan ganda) Masyarakat tidak mau menerima informasi karena berlakunya hokum adat Adanya bencana alam yang tidak terduga

Result / Output1. Meningkatkan higienitas2. Meningkatkan pemilihan makanan yang baik1. Prevalensi remaja terhadap kebiasaan jajan menurun sebesar 46% dari 96% menjadi 50%2. Frekuensi kebiasaan meminum kopi dan the menjadi 1 kali sehari3. Peningkatan kebiasaan makan pagi4. Variasi dan frekuensi makanan meningkat terhadap jenis makananan lauk hewani, sayuran hijau serta buah-buahan. 24-h recall FFQ Survey langsung melalui kuisioner dan wawancara Hukum adat

Activity / input1. KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) Penyuluhan tentang gizi terkait anemia defisiensi besi2. Pelatihan Pelatihan mengenai pemanfaatan bahan makanan lokal yang mengandung Fe3. Pengenalan bahan makanan yang mengandung fortifikasi Fe Adanya bencana alam yang tak terduga Keterbatasan sumber bahan makanan local tinggi Fe

GABUNGAN E-F1. Situational AnalysisData DasarSintesa Data

Dietary

Kebiasaan masyarakat minum teh dan kopi (3-4 kali per hari)Bahan makanan yang mengandung inhibitor penyerapan zat besi.Teh mengandung polifenol (tannin)Kopi mengandung polifenol (tannin), kafein.

Jarang mengonsumsi lauk hewani

kurangnya asupan zat besi heme anemia

Jarang mengonsumsi sayuran hijau dan buah-buahankurangnya asupan zat besi non heme anemiakurangnya asupan sumber makanan yang mengandung zat yang dapat meningkatkan penyerapan fe seperti vitamin C

Jarang sarapan karena takut gemuk

Asupan zat gizi makro dan mikro kurang

Variasi makanan kurangKurangnya keanekaragaman asupan zat gizi

Sebanyak 96% remaja yang bersekolah mempunyai kebiasaan jajan pada saat istirahat sekolah dan sebagian besar menyukai jajanan coklat batangBahan makanan yang mengandung inhibitor penyerapan zat besi.Coklat mengandung tannin.

Ekologi

Pendidikan remaja 25% lulus SD, 36% lulus SMPTingkat pendidikan remaja rendah

Bangunan 80% semi permanen

Tingkat ekonomi rendah

Pendidikan ayah 75% lulus SMP, ibu 50% lulus SMPTingkat pendidikan orang tua rendah

Masyarakat kurang terpapar dengan informasi kesehatan dan gizi dari tenaga kesehatanPengetahuan terkait kesehatan dan gizi rendah

Adanya mitos pada masyarakat kalau perempuan tidak boleh makan daging ayam dan ikan. Sarapan tidak dilakukan agar tidak gemuk. Terdapat anggapan daging penyebab badan gemuk.Kepercayaan terhadap makanan yang salah

Sebanyak 65% tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan dan gizi tergolong kurangTingkat pengetahuan tentang kesehatan dan gizi rendah

Sebanyak 55% remaja memiliki citra tubuh negative ; 25% remaja memiliki citra tubuh netral dan 20% memiliki citra tubuh positifSebanyak 85% remaja menyatakan penampilan fisik itu penting tetapi mereka tidak mempunyai citra tubuh yang tepat yakni ingin lebih kurus dari sekarang dan ingin berpenampilan kurus tinggi langsing seperti modelPemahaman terkait citra tubuh yang tidak tepat

Gejala anemia (pusing, dan 5L) terjadi pada 50% remaja putrid an disertai tanda klinis pucat telapak tengan (20%), pucat kelopak mata bawah (35%) dan pucat kuku (5%)40% = severe20 39,9% = moderate5 19,9% = mild0 4,9% = normal50% termasuk pada level severe.Gejala klinis timbul menandakan tingkat keparahan anemia yang tinggi.

Seluruh remaja putri telah mengalami menstruasi, usia terbanyak saat menstruasi adalah 13 tahun dan 50% mengalami gejala mual, letih dan pusing saat menstruasiMenstruasi meningkatkan kebutuhan fe pada remaja

Air sumurRisiko pencemaran sumber air tinggi

Infeksi cacing tambang pada remaja 45%

Infeks cacing tambagng termasuk tiggi kehilangan fe semakin besar.

Diare 20%Infeksi bakteri meningkat

Kebiasaan BAB disungai

Hygiene sanitasi rendah menyebabkan resiko infeksi kehilangan fe semakin besar.

Hygiene personal seperti cuci tangan masih rendahHygiene sanitasi rendah menyebabkan resiko infeksi kehilangan fe semakin besar.

Masyarakat terbiasa tidak memakai sandal / sepatu dalam aktifitas sehari-hari diluar rumah tetapi terbiasa memakai sandal / sepatu kalau ada acara resmi dari sekolahHygiene sanitasi rendah menyebabkan resiko infeksi kehilangan fe semakin besar.

2. Participation AnalysisPerson/ groupCategorizeCharacteristicsInterest, motives, attitudesPotential (strenght/weakness)Implication for the project

AyahSumber dana Pemimpin keluarga Memberi dukungan/ support Pekerja/pencari nafkah Menuruti kemauan anaknya Kurang memperhatikan higiene dan sanitasi Mendambakan keluarga sehat, mendambakan anak remaja putri yang sehat Ingin yang terbaik untuk keluarga Menginginkan kesembuhan anaknya(+):dipercaya sebagai pemimpin, pengambil keputusan, memberi dukungan, sumber pemasukan keluarga, memberikan pengaruh yang besar terhadap perubahan kebiasaan (pola makan) anak(-): agak diragukan pengetahuannya, tingkat pendidikan rendah Peningkatan pengetahuan dan pemberian keyakinan dan motivasi untuk keluarga agar hidup sehat, terutama untuk remaja putri Meningkatkan pengetahuan terkait anemia, sehingga dapat memberikan informasi kepada masyarakat dan ikut andil dalam menurunkan prevalensi anemia di wilayah tersebut Menyediakan dana

IbuAffecting Pengetahuan tentang kesehatan dan gizi untuk remaja putri Tidak bisa membuat keputusan sendiri Percaya akan mitos pada masyarakat yang telah turun temurun Menuruti kemauan anaknya Kurang memperhatikan higiene dan sanitasi Mendambakan keluarga sehat, mendambakan anak remaja putri yang sehat dan cerdas Menginginkan kesembuhan anaknya

(+): memasak, mengurus urusan rumah tangga, memberikan pengaruh yang besar terhadap perubahan kebiasaan (pola makan) anak(-):pengetahuan rendah dan keyakinan yang tidak benar/tepat, kurang bisa mengambil keputusan sendiri Peningkatan pengetahuan dan keyakinan kesehatan dan gizi Mampu memilih bahan makanan yang benar untuk menurunkan prevalensi anemia pada remaja putri, Sebagai pendukung terlaksananya program

Remaja PutriSubject Tingat pengetahuan remaja tentang kesehatan dan gizi kurang Beranggapan bahwa penampilan fisik lebih penting tetapi tidak mempunyai citra tubuh yang tepat yakni ingin lebih kurus dari yang sekarang dan ingin berpenampilan kurus, tinggi, langsing seperti model Memiliki citra tubuh yang negatif Beranggapan bahwa sarapan dapat menyebabkan kegemukan Mudah ikut tren Mudah terpengaruh Kurang percaya diri Mendambakan penampilan fisik yang ideal Mendambakan kesehatan dan terhindar dari anemia Menginginkan sembuh dari anemia def. besi dan peningkatan status Fe

(+): mudah dipengaruhi(-): pengetahuan rendah terkait dengan kesehatan dan gizi Peningkatan pengetahuan Pemberian keyakinan dan motivasi/ dukungan Dapat mengubah kepercayaan dan kebiasaan

Teman sekolahAffecting Suka bergosip, mudah mempengaruhi dan dipengaruhiSaling berbagi informasi(+): solid, memberikan pengaruh dan motivasi kepada temannya(-): mudah terpengaruh, pengetahuan rendahPendukung anak remaja putri, Dapat meningkatkan pengetahuan terkait anemia, sehingga dapat memberikan informasi dan motivasi

Health:-puskesmas-tenaga kesehatan

Actor/active, affecting Inadequate supporting system Tenaga kesehatan medis yang sudah terlatih, kader kesehatan

Peningkatan pelayanan kesehatan dan derajat kesehatan(+): mendapat dukungan dari pemerintah, Pengetahuan terkait kesehatan serta membantu memberikan informasi kepada masyarakat (-): system pendukung yang kurang baik, Tidak selalu siap untuk membantu masyarakat Peningkatan pelayanan kesehatan sehingga memberikan kenyamanan kepada masyarakat Menggunakan pengetahuan dan keahlian untuk berkoordinasi menyelesaikan masalah kesehatan Ikut serta dalam menurunkan prevalensi anemia

Local gov.:-Lurah-Camat-WalikotaActor/active, affectingWilling to cooperative, Memiliki kekuasaan, dituruti warga, memimpin, mendukung segala upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, terutama remaja putriMengurangi masalah kesehatan di daerahnya menurunkan prevalensi anemia pada remaja putri(+): cooperative/ memperlancar jalannya program/bisa bekerja sama, supporting budget/memberikan dana(-): Lack of management experiences, kurang menyediakan dana dan tidak tanggap menangani programPendukung remaja putri (supporting), menyediakan dana, serta sarana prasarana, melaksanakan program

Tenaga ahli giziAffecting, Actor/activePemberi penyuluhan, terlatih, berpendidikan, memiliki pengetahuanMembantu menurunkan prevalensi anemia pada remaja putri(+): Sudah dilatih, update informasi kesehatan, (-): belum mendapat kepercayaan, keterbatasan penyampaian Menambah pengalaman dan keterampilan bekerja

Hygiene dan sanitasi yang burukPemahaman citra tubuh yang tidak baikPemahaman yang salah terkait sarapan sebagai penyebab gemukPemahaman yang salah terkait daging sebagai penyebab gemukKepercayaan tidak boleh makan daging ayam dan ikan tinggiKepercayaan masyarakat yang salahKurangnya pengetahuan tentang kesehatan dan giziTingkat pendidikan rendahKurangnya variasi makananFrekuensi sarapan jarangSering mengkonsumsi jajanan coklat batangSering minum teh dan kopiJarang mengkonsumsi sayuran hijau dan buah-buahanJarang mengkonsumsi lauk hewaniKurangnya asupan zat gizi makro dan mikroPrevalensi remaja yang sudah menstruasi tinggiTingginya kejadian infeksi cacing tambangPrevalensi anemia defisiensi besi pada remaja putri tinggiKonsumsi zat inhibitor penyerapan Fe tinggiKurangnya konsumsi zat pendorong penyerapan FeKurangnya asupan FePeningkatan kehilangan darah dari tubuh3. Problem AnalysisPROBLEM TREE

4. Objective analysis

Meningkatkan pemahaman mengenai citra tubuhMeningkatkan pengetahuan mengenai pentingnya sarapanMeningkatkan pemahaman mengenai konsumsi makanan sumber hewaniMeningkatkan pengetahuan tentang kesehatan dan giziMenurunkan frekuensi konsumsi jajanan coklat batangMenurunkan frekuensi minum teh dan kopiMeningkatkan frekuensi konsumsi sayuran hijau dan buah-buahanMeningkatkan frekuensi konsumsi lauk hewaniMeningkatkan asupan zat gizi makro dan mikroMenurunkan kejadian infeksi cacing tambangMeningkatkan variasi makanan sehariHygiene dan sanitasi baikFrekuensi sarapan teraturMenurunankan prevalensi anemia defisiensi besi pada remaja putriMenurunkan konsumsi zat inhibitor penyerapan FeMeningkatkan konsumsi zat pendorong penyerapan FeMeningkatkan asupan FeMenurunkan resiko kehilangan darahOBJECTIVE TREE

5. Alternative analysisNo.KriteriaAlternative

I

II

III

IV

1.Sumber daya : Manusia Uang Waktu Capability -kesanggupan2312

232223322111

2.Social risk2311

3.Feasibility - mungkin2231

4.Sustainability - terus2231

5.Kontribusi yang paling berpengaruh terhadap penerapan goal2233

Jumlah Score16182012

Keterangan:Alternative I Menurunkan konsumsi zat inhibitor penyerapan FeAlternative II Meningkatkan konsumsi zat pendorong penyerapan FeAlternative III Meningkatkan asupan FeAlternative IV Menurunkan resiko kehilangan darah

Range score di atas menunjukkan bahwa : Score 1 adalah unfavourable Score 2 adalah moderate Score 3 adalah favourableSetelah dilakukan pemilihan alternatif intervensi dengan memberikan score pada masing-masing kriteria, maka didapatkan hasil score tertinggi pada alternatif III yaitu dengan score 20. Hasil tersebut menunjukkan bahwa intervensi pertama yang seharusnya dilakukan adalah meningkatkan asupan makanan yang mengandung Fe pada remaja putri.

PROJECT PLANNING MATRIX (PPM)Project Planning MatrixProject title :Project no :Est project duration : country : IndonesiaPPM prepared on (date)`:

Objectives ( tujuan )Objectively Verifiable Indicators (indikator)Means of verifications (sumber data)Assumptions (faktor di luar kendali yang harus diperhatikan )

Overall goalsMenurunankan prevalensi anemia defisiensi besi pada remaja putri

Prevalensi anemia defisiensi zat besi kurang dari 30 %Data diperoleh dari badan litbang kes ( + BPS ), SURKESNAS

Pengambilan data dilakukan setiap tiga tahun sekali.

Hasil survey prevalensi anemia defisiensi besi pada remaja putri di wilayah tersebut.

Project purposeMeningkatkan asupan FeMinimal 70 % populasi memiliki tingkat konsumsi Fe > 90 %, Meningkatnya asupan makanan kaya Fe (sayuran hijau dan/atau lauk hewani) hingga memenuhi kebutuhan harian Fe

Meningkatnya cakupan program distribusi tablet penambah darah pada remaja putri sampai 80%Data diperoleh dengan metode semi FFQ

Bias responden

Kepatuhan terhadap suplementasi tablet Fe

Kondisi infeksi

Ketersediaan bahan makanan di daerah tersebut

Kemampuan keluarga membeli sumber bahan makanan hewani

Tablet penambah darah dapat diterima remaja putriDistribusi ke berbagai wilayah mudah

Result/output1. Meningkatkan frekuensi konsumsi sayuran hijau dan buah-buahan2. Meningkatkan frekuensi konsumsi lauk hewani3. Meningkatkan asupan zat gizi makro dan mikro4. Variasi makanan banyak5. Penurunan kebiasaan makanan jajanan coklat6. Konsumsi serat telah memenuhi 25 gr/hari

Konsumsi lauk hewani 2-3 porsi/hariKonsumsi zat besi memenuhi AKG

Mengkonsumsi jenis-jenis makanan dengan kandungan gizi lengkap yaitu karbohidrat, protein, lemak, mikronutrien, terutama Fe dan asam folat

Pengurangan konsumsi coklat sebagai makanan selingan ketika mengkonsumsi makanan tinggi FeData diperoleh dengan metode semi FFQ dan multiple 24 H recall

Bias responden

Tidak menyukai makanan-makanan tertentu

Adanya penjual coklat yang menyebar di sekitar sekolah dan rumah remaja putri

activities

1.1 Penyuluhan terkait pentingnya konsumsi makanan yang bervariasi

1.2 Penyuluhan terkait pentingnya konsumsi buah dan sayur yang dapat meningkatkan absobsi zat besi

2.1 Penyuluhan terkait manfaat sarapan

2.2 Penyuluhan terkait sumber bahan makanan yang memiliki nilai zat gizi tinggi

2.3 Mengadakan festival peningkatan konsumsi bahan makanan tinggi zat besi dalam bentuk heme ( lauk hewani )

2.4 memperbaiki pemahaman terkait body image

3.1 fortifikasi bahan makanan (tepung terigu dan beras) sehingga tinggi zat besi

3.2 suplementasi zat besi dan asam folat

SKILL LAB KELOMPOK G3.1 Situational AnalysisParticipation Analysis

1. Identify stakeholderKategoriNameTitle

BeneficiariesKyai AUlama

Pdt BPendeta

Bapak JKepala desa

Supportersdr DDokter

Ibu EniBidan

Opponent sBapak GDukun

Resource providersBapak adiDonatur

Bapak tio Kepala daerah

SubjectRemaja putrid

Vulnerable groupsLSM peduli remajaKarang tarunaPMI

2. Profile The StakeholderPerseorangan/kelompokKategoriKarakteristikKetertarikan atau motivasiPotensi (kekurangan dan kelebihan)Implikasi

UlamaBeneficiariesSabar, pengetahuan akan agama baikKesejahteraan masyarakat menjadi lebih baik(+) Didengar-kan masyarakat

Dapat memberikan masukan kepada penderita untuk mematuhi intervensi yang akan diberikan

PendetaPengetahuan akan agama baik,Kesejahteraan masyarakat menjadi lebih baikDidengarkan masyarakatDapat memberikan masukan kepada penderita untuk mematuhi intervensi yang akan diberikan

Kepala DesaMengerti kondisi masyarakat di wilayahnyaMeningkatnya kesejahteraan masyarakatDidengarkan masyarakat, dekat dengan penduduk, mengerti akan alur administrasi di desa tersebutDapat memberikan himbauan kepada masyarakat dan membantu proses administrasi

Dokter

SupportersTerlatih, bekerja setengah hari(gaji rendah), logistic kesehatan tidak lengkapPenghargaan(+)Terlatih dengan baik(-) kurang memberikan edukasi Dapat memanfaatkan pengetahuan akan kesehatanDapat berkoordinasi dengan dekat

Bidan

DukunOpponent sPercaya dengan hal-hal yang tabu dan keras kepalaUang dan eksistensiPercaya dengan hal-hal yang tabuDapat menghambat pemberian intervensi namun akan membantu jika dapat diajak kerjasama

Donatur Resource providersDermawanDapat membantu masyarakat sekitarnya(+) dapat memberikan dana(-) terkadang sulit ditemuiKeberlangsungan intervensi bisa lebih cepat

Kepala DaerahMengerti akan kondisi daerahnyaMeningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menurunkan masalah kesehatan di distriknya(+) dapat mengambil kebijakan dan penyokong dana, kooperatif(-) kurangnya pengalaman dalam managemenJika dapat mengambil kebijakan mengenai penanganan anemia defisiensi besi maka prevalensi dapat diturunkan

Remaja putriSubjek / pelakuMengalami anemia defisiensi besicitra tubuh yang baik, ingin berpenampilan kurus, langsing, tinggi seperti model(+) berusaha membuat citra tubuhnya baik(-) pola makan jarang mengkonsumsi lauk hewani, sayur hijau dan buah-buahan, jarang sarapan karena takut gemukDapat memberikan edukasi bahwa sarapan baik untuk citra tubuhnya dan tidak akan membuat gemuk jika aktifitasnya seimbang dengan asupannya

LSM peduli remajaVulnerable groupspeduli akan produktifitas, kreatifitasKeaktifan, produktifitas dan kreatifitas remaja(+) dapat menjadi relawan surveilan, dapat bekerjasama, penyokong dana(-) membawa kepentingan organisasiMendukung jalannya intervensi

PMIPeduli akan kesehatan masyarakat, mempunyai jiwa berkorbanMenurunkan prevalensi anemia def.besi, meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan status gizi(+) kooperatif, mempunyai ilmu bidang kesehatan yang tinggi, mempunyai alat-alat yang dapat mendukung jalannya intervensi(-)Mendukung jalannya intervensi, dapat memanfaatkan keilmuan dan alat-alat yang mereka miliki.

Karang tarunaPeduli akan kondisi social para pemuda Meningkatkan kualitas hidup para remaja(+) kooperatif, mengerti kondisi social di distriknya(-) sulit ditemui jika karang tarunanya tidak jalanDapat dimanfaatkan sebagai educator untuk remaja dalam hal peningkatan status kesehatan dan social mereka

Prioritize StakeholdersKategoriTitlePriority Level

BeneficiariesUlama7

Pendeta8

Kepala desa4

SupportersDokter 2

Bidan3

Opponent sDukun11

Resource providersDonatur 9

Kepala daerah5

SubjectRemaja putrid1

Vulnerable groupsLSM peduli remaja10

Karang taruna12

PMI6

3. Relationship Model

Orang TuaRemaja dengan ADBDokterBidanKarang TarunaDukunKepala daerahLSMUlama dan PendetaPMIdonaturKepala daerah

Sumber :CDC. Stakeholders Analysis

ANEMIA DEFISIENSI BESIRendahnya asupan zat besiAbsorbsi Fe tergangguKebutuhan Fe meningkatKehilangan zat besiVariasi makanan kurangAdanya pendarahanPengetahuan remaja tentang gizi dan kesehatan kurangKonsumsi teh dan kopi yang lebih (3-4 kali perhari)Informasi kesehatan dan gizi masyarakat kurangInfeksi cacing tambangKonsumsi sayuran hijau dan buah-buhan yang kurang Mitos perempuan tidak boleh makan daging ayam dan ikanmenstruasiPelayanan kesehatan dan tenaga kurang Tidak pernah pakai alas kaki ketika aktivitas di luar rumahPraktek cuci tangan rendahKebiasaan BAB di sungaiJarang mengonsumsi lauk hewani3.2 Problem Tree

3.3 Objective Tree

Anemia Defisiensi Besi MenurunAda simpanan FeKebutuhan Fe cukupAbsorbsi Fe normalAsupan Fe cukupKonsumsi kopi dan teh berkurangPengetahuan remaja ttg gizi dan kesehatan cukupJenis makanan beragamInformasi ttg gizi dan kesehatan masy. terpenuhiYankes dan tenaga kesehatan cukupKonsumsi buah dan sayur meningkatPerdarahan akibat infeksi cacing tambang negatifPraktek BAB di MCKPraktek cuci tangan teraturMembiasakan memakai alas kakiKonsumsi lauk hewani cukupMerubahpemahamantentangkonsumsiikandandagingayampadaperempuan

3.4 Alternative AnalysisBerdasarkan objective tree, bisa diambil 3 alternative, yaitu :1. Asupan Fe cukup2. Absorpsi Fe normal3. Ada simpanan (cadangan) FeNo.KriteriaAlternatif

IIIIII

1Sumber Daya: - Manusia (kuantitas) Capability Uang Waktu333

222

233

322

2Social Risk322

3Feasibility333

4Sustainability111

5Kontribusi Terhadap Pencapaian Goal322

Total201818

I = Asupan Fe CukupII = Absorbsi Fe normalIII= Ada simpanan (cadangan )FeRange Score :1=Unfavorable2=Semifavorable3=FavorableJadi dalam pemilihan alternative didaptakan skore tertinggi adalah untuk alternative nomer 1, yaitu untuk intervensi asupan Fe.

3.5 Project Planning Matrix

Interventional logicObjective verifiable indicator/OVISource of verificationAssumption

Overall objective:Penurunan anemia defisiensi besiPrevalensi anemia defisiensi besi menurun hingga hingga >20% Surveilans anemia defisiensi besi

NGO dan pemerintah tetap berkomitmen dan melanjutkan pendekatan secara rutin untuk menanggulangi masalah anemia

Project purpose:Meningkatkan intervensi asupan sumber FeAsupan sumber Fe meningkat 15%Recall intake makanan menggunakan FFQ

Result/output:Result 1.Mengkonsumsi lauk hewani cukup

Result 2.Jenis makanan beragam

Result 3.Pengetahuan remaja tentang gizi dan kesehatan cukup

Result 4.Merubah pemahaman tentang konsumsi ikan, daging, dan ayam pada remaja putri

Result 5. Informasi tentang gizi dan kesehatan masyarakat cukup

Result 6.Yankes dan tenaga kesehatan cukup

RI 1. 80% remaja putrid telah mengkonsumsi lauk hewani

RI 2. 80% keluarga makan makanan yang beraneka ragam sesuai kebutuhan

RI 3. Remaja putri mempunyai pengetahuan yang cukup tentang gizi dan kesehatan

RI 4.Remaja putri sudah paham yang sebenarnya tentang pengkonsumsian lauk hewani khususnya ikan, daging, dan ayam

RI 5Remaja putri telah mendapat informasi yang cukup mengenai gizi dan kesehatan

RI 6Yankes dan nakes sudah memenuhi kebutuhan yang seharusnyaRecall intake makanan menggunakan FFQ

Recall intake makanan menggunakan 24h recall

Nutrition and health survey

Nutrition and health survey

Nutrition and health survey

Adanya aktifitas terhadap pendayagunaan sumber pangan local

Semua institusi berkoordinasi perihal kegiatan atau aktifitas tersebut.

Activities:1. edukasi mengenai pentingnya dan kandungan zat gizi dari lauk hewani2. konseling untuk menyarankan agar mengkonsumsi makanan yang beragam3. penyuluhan tentang gizi dan kesehatan4. konseling untuk memberikan pemahaman tentang lauk hewani5. penyuluhan tentang gizi dan kesehatan6. penyediaan yankes dan nakes dimasukkan dalam program pemerintah

Koordinasi dengan berbagai institusi perihal aktifitas peningkatan pengetahuan mengenai anemia.

3.6 Point Of Actions (POA)NoKegiatan123456789101112131415161718192021222324252627282930

1.Situasional analisis

a. Identifikasi steak holder

b. Memprofilkan steak holder

c. Menentukan relasi

d. Menentukan kategori dan metode

2.Problem tree

3.Objektif tree

4. Alternatif analisis

5.PPM

6. POA

3.7 Rancangan AnggaranNoActivityRupiah (Juta)Persentase

1edukasi mengenai pentingnya dan kandungan zat gizi dari lauk hewani

1010%

2konseling untuk menyarankan agar mengkonsumsi makanan yang beragam

2020%

3penyuluhan tentang gizi dan kesehatan

55%

4konseling untuk memberikan pemahaman tentang lauk hewani

1515%

5penyediaan yankes dan nakes5050%

TOTAL100100%

SKILL LAB KELOMPOK HA. SKENARIODuhPusingnya akuSurveilan Anemia Defisiensi Besi pada remaja putrid dilakukan dengan menganalisis faktor penyebab anemia besi pada remaja putri. Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada tahun 2010 48, 5% dan pada tahun 2011 49,7%. Hasil surveilan dibandingkan dengan PHI yang sesuai dan digunakan untuk merencanakan intervensi gizi dengan menggunakan Project Planning Matrix berdasarkan pohon masalah yang mempertimbangkan tujuan, analisis alternative dan memperhatikan pihak-pihak terkait.

B. HIDDEN DATAKondisi Geografis Penduduk tinggal di daerah perbukitan tetapi masih bisa diakses dengan baik.

Data Demografi Remaja yang sudah menikah 15% Remaja yang telah bekerja 15% Pendidikan remaja 25% lulus SD, 36% lulus SMP Pendidikan ayah 75% lulus SMP, ibu 50% lulus SMP Bangunan rumah 80% semi permanen Kepercayaan penduduk mayoritas islam (85%) Kepercayaan penduduk Kristen (15%)

Pelayanan Kesehatan Dan Tenaga Kesehatan Masyarakat kurang terpapar dengan informasi kesehatan dan gizi dari tenaga kesehatan Akses ke puskesmas baik

Profil Budaya Masyarakat Adanya mitos pada masyarakat kalau perempuan tidak boleh makan daging ayam dan ikan Sarapan tidak dilakukan agar tidak gemuk Terdapat anggapan daging penyebab badan gemuk

Pola Makan Kebiasaan masyarakat minum the dan kopi (3-4 kali per hari) Jarang mengkonsumsi lauk hewani Jarang mengkonsumsi sayuran hijau dan buah-buahan Jarang sarapan karena takut gemuk Variasi makanan kurang Sebanyak 96% remaja yang bersekolah mempunyai kebiasaan jajan pada saat istirahat sekolah dan sebagian besar menyukai jenis jajanan coklat batang

Citra Tubuh Sebanyak 55% remaja memiliki citra tubuh negatif; 25% remaja memiliki citra tubuh netral; dan 20% memiliki citra tubuh positif Sebanyak 85% remaja menyatakan penampilan fisik itu penting tetapi mereka tidak mempunyai citra tubuh yang tepat yakni ingin lebih kurus dari yang sekarang dan ingin berpenampilan kurus, tinggi, langsing seperti model.

Tingkat Pengetahuan Sebanyak 65% tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan dan gizi tergolong kurang

Gejala Anemia Gejala anemia (pusing dan 5L) terjadi pada 50% remaja putri dan disertai tanda klinis pucat telapak tangan (20%), pucat kelopak mata bawah (35%), pucat kuku (15%)

Menstruasi Seluruh remaja putri telah mengalami menstruasi, usia terbanyak saat menstruasi adalah 13 tahun dan 50% mengalami gejala mual, letih, dan pusing saat menstruasi

Sumber Air Minum Air sumur

Penyakit Infeksi Infeksi cacing tambang pada remaja: 45% Diare : 20%

Hygiene San Itasi Kebiasaan BAB di sungai Hygienis personal sperti cuci tangan maish rendah Masyarakat terbiasa tidak memakan sandal/sepatu dalam aktivitas sehari-hari di luar rumah tetapi terbiasa memakai sandal/sepatu kalau ada acara resmi dan sekolah

C. PARTISIPATION ANALYSIS

Pihak-pihak terkaitKarakteristikMinatPotensiImplication

KelebihanKekurangan

Remaja putri

Selalu ingin mencoba hal yang baru Berfikir bahwa image tubuh itu penting Aktif dalam beraktiitasIngin meningkatkan performance belajarIngin meningkatkan daya tahan tubuhIngin lebih aktif dan tidak 5LMudah terpengaruh dengan segala informasi

Masih labil Punya anggapan yang salah terkait pola makan dan pemilihan BM Pengetahuan dan pedidikannya rendah Kebanyakan Memiliki persepsi Image tubuh yang kurang Peningkatan pengetahuan tentang gizi dan kesehatan pemilihan bahan makanan yang tepat

Ibu

Talkative Perhatian Peduli dengan kebaiakn kepada sasaran Penyedia utama makanan keluargaIngin anaknya sehat serta hidup dalam lingkungan dan kondisi yang sehat Mudah memberikan pengaruh kepada anak Lebih dekat dengan anak Selalu memberi saran yang bijak yang bisa diterima anak

Kadang perintahnya tidak dipatuhi karena dianggap cara penyampaian salah ( cenderung memaksa) Memasak Membersihkan rumah Penyediaan makanan yang bergizi untuk keluarga terutama untuk remaja putri

Bapak Pemimpin keluarga Dominan dalam pengambilan keputusan Pencari nafkah Peduli dengan kebaikn kepada sasaran Berwibawa

Ingin anaknya sehat, hidup dalam lingkungan dan kondisi yang sehat Dipatuhi karena biasanya sikapnya tegas Disiplin

Kadang kurang dekat dengan anak karena terlalau sibuk bekerja

Memberikan nafkah untuk penyediaan makanan dan kebutuhan hidup sehari-hari Pengambil keputusan

Guru

Tingkat pengetahuan luas Dipercaya muridIngin muridnya sehat, selalu bisa berkonsentrasi saat pelajaran dan memiliki prestasi sekolah yang baikDipercaya karena memiliki pengetahuan yang luasMengetahui perkembangan anak di sekolahBisa mempengaruhi sikap dan keputusan sasaran

Tidak bisa mengontrol sasaran tiap waktuKoordinasi dalam hal penyampaian materi atau pengetahuan terkait pemberian solusi.

Teman sebaya Lebih bisa di ajak diskusi karena dianggap punya jalan pemikiran yang sama Labil Ingin temannya selalu sehat, aktif dan berprestasi Bisa mempengaruhi sikap sasaran Dekat dengan sasaran

Kadang memberi pengaruh yang buruk

Mempengaruhi pemilihan konsumsi jajanan disekolah dan saat bermain

Tenaga kesehatan Peduli kesehatan masyarakat Dipercaya masyarakat karena pengetahuan kesehatan yang terpercaya Ingin masyarakat dan lingkungannya sehatBisa memberikan contoh yang baik terutama dalam hal pola hidup sehat

Tidak mengetahui sikap dan perilaku sasaran dalam menjalani pola hidup sehat

Melakukan koordinasi dan bekerjasama dalam hal mmeberikan pengetahuan dan contoh yang baik untuk pola hidup sehat

Tokoh masyarakat Dihormati/disegani masyarakat Kadang dijadikan tauladan

Ingin warganya sehatSehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja masyarakat yang baik Bisa memberikan contoh yang baik Memiliki pengaruh terhadap lingkungan masyarakat termasuk sasaran Pendapatnya didengar sasaran

Adanya kesenjangan sosial dengan masyarakat sehingga kurang membaur dengan warganya

Melakukan koordinasi dan bekerjasama dalam hal penyusunan dan pelaksanaan kebijakan

D. PROBLEM TREE

Tingginya prevalensi anemia defisiensi besi Tingginya prevalensi infeksi cacing tambang pada remajaVolume darah yang hilang dari tubuh tinggiRendahnya tingkat Hygiene SanitasiTingginya zat penghambat Fe dalam tubuhRendahnya konsumsi makanan sumber FeBuruknya sumber air minumRendahnya tingkat variasi makananRendahnya tingkat pendidikan remajaRendahnya tingkat kebersihan personal Rendahnya tingkat kebersihan sanitasi lingkunganTingginya tingkat konsumsi jajanan dan coklat batangTingginya tingkat konsumsi teh dan kopiRendahnya tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan dan giziRendahnya informasi kesehatan dan gizi dari tenaga kesehatanRendahnya tingkat konsumsi lauk hewaniRendahnya tingkat konsumsi sayur hijau dan buahRendahnya tingkat kebiasaan sarapanRendahnya tingkat ekonomiTingginya tingkat kepercayaan makanan yang salahTingginya pandangan yang salah mengenai citra tubuh yang baikTingginya manifestasi klinis dari anemiaTingginya tingkat gangguan kesehatan pada saat menstruasiTingkat kebiasaan cuci tangan rendahTingkat kebiasaan menggunakan alas kaki rendahTingkat kebiasaan BAB di sungai tinggiTingkat periode menstruasi yang lamaRendahnya cadangan Fe dalam tubuhRendahnya tingkat konsumsi pangan

E. OBJECTIVE TREE

Menurunnya prevalensi anemia gizi besiRendahnya prevalensi infeksi cacing tambang pada remajaTingginya cadangan Fe dalam tubuhTingkat hygiene sanitasi tinggimenurunnya tingkat zat penghambat Fe didalam tubuhTingginya konsumsi makanan sumber FeMenurunnya tingkat manifestasi klinis dari anemiaMenurunnya tingkat gangguan kesehatan pada saat menstruasiTingkat kebersihan personal tinggiTingkat kebersihan sanitasi lingkungan tinggiTingkat kebiasaan menggunakan alas kaki rendahTingkat kebiasaan BAB di sungai tinggiRendahnya tingkat konsumsi teh dan kopiRendahnya tingkat konsumsi jajanan dan coklat batangTingginy tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan dan giziTingginya informasi kesehatan dan gizi dari tenaga kesehatanTingginya tingkat konsumsi panganTingginya tingkat variasi makananTingginya tingkat kebiasaan sarapanRendahnya pandangan yang salah mengenai citra tubuh yang baikTingginya tingkat konsumsi sayur hijau dan buahTingginya tingkat konsumsi lauk hewaniRendahnya tingkat kepercayaan makanan yang salah

Tingkat kebiasaan cuci tangan tinggi

F. ALTERNATIVE ANALYSISNo. Criteria Pemberian suplementasi tablet FeEdukasi gizi mengenai pemilihan makanan yang baikMeningkatkan mutu hygiene dan sanitasi

1.Sumber daya Biaya Waktu Jumlah SDM Skill SDM

112332211111

2. Social risk311

3. Sustainability / Keberlangsungan333

4. Feasibility332

5. Dukungan pemerintah333

Jumlah191813

Scoring kategori :1 = unfavourable2 = netral3 = favourableBerdasarkan scoring pada matrix analisa alternative di atas, maka diketahui bahwa program yang paling memungkinkan untuk dilaksanakan adalah pemberian suplementasi tablet Fe.

G. PROJECT PLANNING MATRIXNARRATIVE SUMMARYOBJECTIVELY VERIFIABLE INDICATORSMEANS OF VERIFICATIONIMPORTANT ASUMPTIONS

OVERALL GOALPeningkatan derajat kesehatan remaja putri

PURPOSEPenurunan prevalensi anemia defisiensi besi pada remaja putri.

Prevalensi anemia defisiensi besi turun menjadi 15%Public Health Indicator Indonesia

Prevalensi anemia turun sesuai dengan yang diharapkan

RESULTS/OUTPUTS1. Kecukupan Fe

Konsumsi tablet Fe sesuai dengan anjuran

Laporan interview/checklist kartu konsumsi FeOrang tua ikut mengawasi konsumsi tablet Fe

2. Peningkatan pengetahuan mengenai pemilihan makanan sumber Fe

Variasi jenis makanan yang dikonsumsi Konsumsi makanan hewani sumber Fe (daging) Konsumsi sayuran dan buah-buahan sumber vitamin C Konsumsi zat penghambat penyerapan Fe berkurang menjadi 1 hari sekali

Laporan Survey

Dukungan, motivasi dari pihak yang terkait

3. Peningkatan mutu Hygiene dan Sanitasi

Adanya jamban Tidak BAB di sungai Cuci tangan setelah BAB/BAK, sebelum dan sesudah makan Memakai sepatu/sandal diluar rumah

Laporan Survey Government/Project Reports/Records and Statistic Partisipasi dari pemerintah mengenai pengadaan fasilitas hygiene dan sanitasi Kerjasama antar warga untuk pembangunan fasilitas hygiene dan sanitasi

ACTIVITIES/INPUTS1. Pemberian tablet Fe

95% remaja putri mengkonsumsi tablet Fe sesuai anjuran

Laporan interview/checklist kartu konsumsi FeOrang tua ikut mengawasi konsumsi tablet Fe

2. Pemberian Edukasi mengenai makanan sumber Fe 95% sasaran mengetahui makanan sumber Fe Adanya variasi dalam makanan sehari-hari

Hasil pemberian pertanyaan/Quiz Recall konsumsi makanan remaja putri Sasaran mau mengikuti penyuluhan dengan aktif Kegiatan rutinitas yang harus dilakukan sasaran

3. Pemberian edukasi mengenai hygiene dan sanitasi 95% sasaran mengetahui dan melaksanakan hygiene dan sanitasi individu

Hasil pemberian pertanyaan/Quiz Checklist praktik cuci tangan dan kebiasaan BAB

Masyarakat bersedia untuk merubah kebiasaan Masyarakat masih belum terbiasa dengan adanya jamban

GABUNGAN E-F2. Situational AnalysisData DasarSintesa Data

Dietary

Kebiasaan masyarakat minum teh dan kopi (3-4 kali per hari)Bahan makanan yang mengandung inhibitor penyerapan zat besi.Teh mengandung polifenol (tannin)Kopi mengandung polifenol (tannin), kafein.

Jarang mengonsumsi lauk hewani

kurangnya asupan zat besi heme anemia

Jarang mengonsumsi sayuran hijau dan buah-buahankurangnya asupan zat besi non heme anemiakurangnya asupan sumber makanan yang mengandung zat yang dapat meningkatkan penyerapan fe seperti vitamin C

Jarang sarapan karena takut gemuk

Asupan zat gizi makro dan mikro kurang

Variasi makanan kurangKurangnya keanekaragaman asupan zat gizi

Sebanyak 96% remaja yang bersekolah mempunyai kebiasaan jajan pada saat istirahat sekolah dan sebagian besar menyukai jajanan coklat batangBahan makanan yang mengandung inhibitor penyerapan zat besi.Coklat mengandung tannin.

Ekologi

Pendidikan remaja 25% lulus SD, 36% lulus SMPTingkat pendidikan remaja rendah

Bangunan 80% semi permanen

Tingkat ekonomi rendah

Pendidikan ayah 75% lulus SMP, ibu 50% lulus SMPTingkat pendidikan orang tua rendah

Masyarakat kurang terpapar dengan informasi kesehatan dan gizi dari tenaga kesehatanPengetahuan terkait kesehatan dan gizi rendah

Adanya mitos pada masyarakat kalau perempuan tidak boleh makan daging ayam dan ikan. Sarapan tidak dilakukan agar tidak gemuk. Terdapat anggapan daging penyebab badan gemuk.Kepercayaan terhadap makanan yang salah

Sebanyak 65% tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan dan gizi tergolong kurangTingkat pengetahuan tentang kesehatan dan gizi rendah

Sebanyak 55% remaja memiliki citra tubuh negative ; 25% remaja memiliki citra tubuh netral dan 20% memiliki citra tubuh positifSebanyak 85% remaja menyatakan penampilan fisik itu penting tetapi mereka tidak mempunyai citra tubuh yang tepat yakni ingin lebih kurus dari sekarang dan ingin berpenampilan kurus tinggi langsing seperti modelPemahaman terkait citra tubuh yang tidak tepat

Gejala anemia (pusing, dan 5L) terjadi pada 50% remaja putrid an disertai tanda klinis pucat telapak tengan (20%), pucat kelopak mata bawah (35%) dan pucat kuku (5%)40% = severe20 39,9% = moderate5 19,9% = mild0 4,9% = normal50% termasuk pada level severe.Gejala klinis timbul menandakan tingkat keparahan anemia yang tinggi.

Seluruh remaja putri telah mengalami menstruasi, usia terbanyak saat menstruasi adalah 13 tahun dan 50% mengalami gejala mual, letih dan pusing saat menstruasiMenstruasi meningkatkan kebutuhan fe pada remaja

Air sumurRisiko pencemaran sumber air tinggi

Infeksi cacing tambang pada remaja 45%

Infeks cacing tambagng termasuk tiggi kehilangan fe semakin besar.

Diare 20%Infeksi bakteri meningkat

Kebiasaan BAB disungai

Hygiene sanitasi rendah menyebabkan resiko infeksi kehilangan fe semakin besar.

Hygiene personal seperti cuci tangan masih rendahHygiene sanitasi rendah menyebabkan resiko infeksi kehilangan fe semakin besar.

Masyarakat terbiasa tidak memakai sandal / sepatu dalam aktifitas sehari-hari diluar rumah tetapi terbiasa memakai sandal / sepatu kalau ada acara resmi dari sekolahHygiene sanitasi rendah menyebabkan resiko infeksi kehilangan fe semakin besar.

2. Participation AnalysisPerson/ groupCategorizeCharacteristicsInterest, motives, attitudesPotential (strenght/weakness)Implication for the project

AyahSumber dana Pemimpin keluarga Memberi dukungan/ support Pekerja/pencari nafkah Menuruti kemauan anaknya Kurang memperhatikan higiene dan sanitasi Mendambakan keluarga sehat, mendambakan anak remaja putri yang sehat Ingin yang terbaik untuk keluarga Menginginkan kesembuhan anaknya(+):dipercaya sebagai pemimpin, pengambil keputusan, memberi dukungan, sumber pemasukan keluarga, memberikan pengaruh yang besar terhadap perubahan kebiasaan (pola makan) anak(-): agak diragukan pengetahuannya, tingkat pendidikan rendah Peningkatan pengetahuan dan pemberian keyakinan dan motivasi untuk keluarga agar hidup sehat, terutama untuk remaja putri Meningkatkan pengetahuan terkait anemia, sehingga dapat memberikan informasi kepada masyarakat dan ikut andil dalam menurunkan prevalensi anemia di wilayah tersebut Menyediakan dana

IbuAffecting Pengetahuan tentang kesehatan dan gizi untuk remaja putri Tidak bisa membuat keputusan sendiri Percaya akan mitos pada masyarakat yang telah turun temurun Menuruti kemauan anaknya Kurang memperhatikan higiene dan sanitasi Mendambakan keluarga sehat, mendambakan anak remaja putri yang sehat dan cerdas Menginginkan kesembuhan anaknya

(+): memasak, mengurus urusan rumah tangga, memberikan pengaruh yang besar terhadap perubahan kebiasaan (pola makan) anak(-):pengetahuan rendah dan keyakinan yang tidak benar/tepat, kurang bisa mengambil keputusan sendiri Peningkatan pengetahuan dan keyakinan kesehatan dan gizi Mampu memilih bahan makanan yang benar untuk menurunkan prevalensi anemia pada remaja putri, Sebagai pendukung terlaksananya program

Remaja PutriSubject Tingat pengetahuan remaja tentang kesehatan dan gizi kurang Beranggapan bahwa penampilan fisik lebih penting tetapi tidak mempunyai citra tubuh yang tepat yakni ingin lebih kurus dari yang sekarang dan ingin berpenampilan kurus, tinggi, langsing seperti model Memiliki citra tubuh yang negatif Beranggapan bahwa sarapan dapat menyebabkan kegemukan Mudah ikut tren Mudah terpengaruh Kurang percaya diri Mendambakan penampilan fisik yang ideal Mendambakan kesehatan dan terhindar dari anemia Menginginkan sembuh dari anemia def. besi dan peningkatan status Fe

(+): mudah dipengaruhi(-): pengetahuan rendah terkait dengan kesehatan dan gizi Peningkatan pengetahuan Pemberian keyakinan dan motivasi/ dukungan Dapat mengubah kepercayaan dan kebiasaan

Teman sekolahAffecting Suka bergosip, mudah mempengaruhi dan dipengaruhiSaling berbagi informasi(+): solid, memberikan pengaruh dan motivasi kepada temannya(-): mudah terpengaruh, pengetahuan rendahPendukung anak remaja putri, Dapat meningkatkan pengetahuan terkait anemia, sehingga dapat memberikan informasi dan motivasi

Health:-puskesmas-tenaga kesehatan

Actor/active, affecting Inadequate supporting system Tenaga kesehatan medis yang sudah terlatih, kader kesehatan

Peningkatan pelayanan kesehatan dan derajat kesehatan(+): mendapat dukungan dari pemerintah, Pengetahuan terkait kesehatan serta membantu memberikan informasi kepada masyarakat (-): system pendukung yang kurang baik, Tidak selalu siap untuk membantu masyarakat Peningkatan pelayanan kesehatan sehingga memberikan kenyamanan kepada masyarakat Menggunakan pengetahuan dan keahlian untuk berkoordinasi menyelesaikan masalah kesehatan Ikut serta dalam menurunkan prevalensi anemia

Local gov.:-Lurah-Camat-WalikotaActor/active, affectingWilling to cooperative, Memiliki kekuasaan, dituruti warga, memimpin, mendukung segala upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, terutama remaja putriMengurangi masalah kesehatan di daerahnya menurunkan prevalensi anemia pada remaja putri(+): cooperative/ memperlancar jalannya program/bisa bekerja sama, supporting budget/memberikan dana(-): Lack of management experiences, kurang menyediakan dana dan tidak tanggap menangani programPendukung remaja putri (supporting), menyediakan dana, serta sarana prasarana, melaksanakan program

Tenaga ahli giziAffecting, Actor/activePemberi penyuluhan, terlatih, berpendidikan, memiliki pengetahuanMembantu menurunkan prevalensi anemia pada remaja putri(+): Sudah dilatih, update informasi kesehatan, (-): belum mendapat kepercayaan, keterbatasan penyampaian Menambah pengalaman dan keterampilan bekerja

Hygiene dan sanitasi yang burukPemahaman citra tubuh yang tidak baikPemahaman yang salah terkait sarapan sebagai penyebab gemukPemahaman yang salah terkait daging sebagai penyebab gemukKepercayaan tidak boleh makan daging ayam dan ikan tinggiKepercayaan masyarakat yang salahKurangnya pengetahuan tentang kesehatan dan giziTingkat pendidikan rendahKurangnya variasi makananFrekuensi sarapan jarangSering mengkonsumsi jajanan coklat batangSering minum teh dan kopiJarang mengkonsumsi sayuran hijau dan buah-buahanJarang mengkonsumsi lauk hewaniKurangnya asupan zat gizi makro dan mikroPrevalensi remaja yang sudah menstruasi tinggiTingginya kejadian infeksi cacing tambangPrevalensi anemia defisiensi besi pada remaja putri tinggiKonsumsi zat inhibitor penyerapan Fe tinggiKurangnya konsumsi zat pendorong penyerapan FeKurangnya asupan FePeningkatan kehilangan darah dari tubuh3. Problem AnalysisPROBLEM TREE

4. Objective analysis

Meningkatkan pemahaman mengenai citra tubuhMeningkatkan pengetahuan mengenai pentingnya sarapanMeningkatkan pemahaman mengenai konsumsi makanan sumber hewaniMeningkatkan pengetahuan tentang kesehatan dan giziMenurunkan frekuensi konsumsi jajanan coklat batangMenurunkan frekuensi minum teh dan kopiMeningkatkan frekuensi konsumsi sayuran hijau dan buah-buahanMeningkatkan frekuensi konsumsi lauk hewaniMeningkatkan asupan zat gizi makro dan mikroMenurunkan kejadian infeksi cacing tambangMeningkatkan variasi makanan sehariHygiene dan sanitasi baikFrekuensi sarapan teraturMenurunankan prevalensi anemia defisiensi besi pada remaja putriMenurunkan konsumsi zat inhibitor penyerapan FeMeningkatkan konsumsi zat pendorong penyerapan FeMeningkatkan asupan FeMenurunkan resiko kehilangan darahOBJECTIVE TREE

5. Alternative analysisNo.KriteriaAlternative

I

II

III

IV

1.Sumber daya : Manusia Uang Waktu Capability -kesanggupan2312

232223322111

2.Social risk2311

3.Feasibility - mungkin2231

4.Sustainability - terus2231

5.Kontribusi yang paling berpengaruh terhadap penerapan goal2233

Jumlah Score16182012

Keterangan:Alternative I Menurunkan konsumsi zat inhibitor penyerapan FeAlternative II Meningkatkan konsumsi zat pendorong penyerapan FeAlternative III Meningkatkan asupan FeAlternative IV Menurunkan resiko kehilangan darah

Range score di atas menunjukkan bahwa : Score 1 adalah unfavourable Score 2 adalah moderate Score 3 adalah favourableSetelah dilakukan pemilihan alternatif intervensi dengan memberikan score pada masing-masing kriteria, maka didapatkan hasil score tertinggi pada alternatif III yaitu dengan score 20. Hasil tersebut menunjukkan bahwa intervensi pertama yang seharusnya dilakukan adalah meningkatkan asupan makanan yang mengandung Fe pada remaja putri.

PROJECT PLANNING MATRIX (PPM)Project Planning MatrixProject title :Project no :Est project duration : country : IndonesiaPPM prepared on (date)`:

Objectives ( tujuan )Objectively Verifiable Indicators (indikator)Means of verifications (sumber data)Assumptions (faktor di luar kendali yang harus diperhatikan )

Overall goalsMenurunankan prevalensi anemia defisiensi besi pada remaja putri

Prevalensi anemia defisiensi zat besi kurang dari 30 %Data diperoleh dari badan litbang kes ( + BPS ), SURKESNAS

Pengambilan data dilakukan setiap tiga tahun sekali.

Hasil survey prevalensi anemia defisiensi besi pada remaja putri di wilayah tersebut.

Project purposeMeningkatkan asupan FeMinimal 70 % populasi memiliki tingkat konsumsi Fe > 90 %, Meningkatnya asupan makanan kaya Fe (sayuran hijau dan/atau lauk hewani) hingga memenuhi kebutuhan harian Fe

Meningkatnya cakupan program distribusi tablet penambah darah pada remaja putri sampai 80%Data diperoleh dengan metode semi FFQ

Bias responden

Kepatuhan terhadap suplementasi tablet Fe

Kondisi infeksi

Ketersediaan bahan makanan di daerah tersebut

Kemampuan keluarga membeli sumber bahan makanan hewani

Tablet penambah darah dapat diterima remaja putriDistribusi ke berbagai wilayah mudah

Result/output7. Meningkatkan frekuensi konsumsi sayuran hijau dan buah-buahan8. Meningkatkan frekuensi konsumsi lauk hewani9. Meningkatkan asupan zat gizi makro dan mikro10. Variasi makanan banyak11. Penurunan kebiasaan makanan jajanan coklat12. Konsumsi serat telah memenuhi 25 gr/hari

Konsumsi lauk hewani 2-3 porsi/hariKonsumsi zat besi memenuhi AKG

Mengkonsumsi jenis-jenis makanan dengan kandungan gizi lengkap yaitu karbohidrat, protein, lemak, mikronutrien, terutama Fe dan asam folat

Pengurangan konsumsi coklat sebagai makanan selingan ketika mengkonsumsi makanan tinggi FeData diperoleh dengan metode semi FFQ dan multiple 24 H recall

Bias responden

Tidak menyukai makanan-makanan tertentu

Adanya penjual coklat yang menyebar di sekitar sekolah dan rumah remaja putri

activities

1.1 Penyuluhan terkait pentingnya konsumsi makanan yang bervariasi

1.2 Penyuluhan terkait pentingnya konsumsi buah dan sayur yang dapat meningkatkan absobsi zat besi

2.1 Penyuluhan terkait manfaat sarapan

2.2 Penyuluhan terkait sumber bahan makanan yang memiliki nilai zat gizi tinggi

2.3 Mengadakan festival peningkatan konsumsi bahan makanan tinggi zat besi dalam bentuk heme ( lauk hewani )

2.4 memperbaiki pemahaman terkait body image

3.1 fortifikasi bahan makanan (tepung terigu dan beras) sehingga tinggi zat besi

3.2 suplementasi zat besi dan asam folat

I. KELOMPOK C1. Participation/Stakeholder AnalysisPerson/ groupCategorizeCharacteristicsInterest, motives, attitudesPotential (strenght/weakness)Implication for the project

Ayahaffecting Pemimpin keluarga Memberi dukungan/ support Pekerja/pencari nafkah Melindungi keluarga Pengambil keputusan utama dalam keluarga Mendambakan keluarga sehat, mendambakan anak yang sehat dan tumbuh kembang anak yang optimal Ingin yang terbaik untuk keluarga Membuat keluarga bahagia, sejahtera, dan tercukupi kebutuhannya

(+): dipercaya sebagai pemimpin, pengambil keputusan, memberi dukungan, sumber pemasukan keluarga(-): agak diragukan pengetahuan terkait mengurus anak, keterbatasan waktu untuk mendampingi anak, cenderung mempercayakan semua hal kepada istri Peningkatan pengetahuan dan pemberian keyakinan dan motivasi untuk keluarga agar hidup sehat Menyediakan dana Mendukung anak

IbuAffecting dan pelaku Bekerja atau ibu rumah tangga Tidak bisa membuat keputusan sendiri Menyediakan makanan di keluarga Memanjakan anak Mudah terpengaruh dengan ucapan tetangga atau orang lain Mendambakan keluarga sehat, mendambakan anak yang sehat dan tumbuh kembang anak yang optimal Menyenangkan anak Menciptakan situasi harmonis di dalam keluarga Mengatur keuangan keluarga(+): pintar memasak, membantu suami mencari nafkah, pengasuh anak, pintar bersih-bersih rumah, lebih dekat dengan anak-anak(-): rasa stress, atau kecemasan, dan pengetahuan rendah, kurang bisa mengambil keputusan sendiri Peningkatan pengetahuan dan keyakinan kesehatan Mampu memilih bahan makanan yang benar untuk menurunkan prevalensi anemia pada remaja putri Sebagai pelaksana dan pendukung terlaksananya program Mampu mengolah atau memasak makanan yang sehat Mampu memberi motivasi anak untuk hidup sehat

Remaja putriBenefecaries dan target Rasa ingin tahu yang tinggi Mudah terpengaruh dengan teman sebaya Emosi masih labil Kurang menuruti ucapan orang tua

Selalu ingin mendapat apa yang menjadi keinginannya

(+) mudah menerima informasi baru, kemauan tinggi, lebih aktif memilih makanan yang disukainya(-) emosi labil, mudah terpengaruh, cenderung melupakan waktu makan, lebih mendengarkan ucapan orang lain dibanding ucapan orang tua Peningkatan pengetahuan tentang gizi dan kesehatan Mampu memilih makanan yang bergizi Mampu menerapkan hidup sehat dan bersih

Tetangga AffectingSuka bergosip, mudah mempengaruhi dan dipengaruhi, salin bantu-membantu antar tetanggaSaling berbagi informasi(+): saling membantu jika ada salah satu pihak yang mengalami kesusahan, perhatian(-): mudah terpengaruh, pengetahuan rendahMemberi pengaruh positif terhadap lingkungan

Pelayanan kesehatan:-posyandu-puskesmas

Actor/active, affecting Tenaga kesehatan medis yang sudah terlatih, kader kesehatan Dipercaya oleh masyarakat Kurang membimbing masyarakat supaya tahu tentang pentingnya kesehatan Memfasilitasi masyarakat yang sedang mengalami masalah kesehatan

Peningkatan pelayanan kesehatan Bertanggung jawab atas kesehatan di masyarakat(+): mendapat dukungan dari pemerintah, sudah terlatih sesuai bidangnya(-): system pendukung yang kurang baik, kekurangan biaya Peningkatan pelayanan kesehatan sehingga memberikan kenyamanan kepada masyarakat Menggunakan pengetahuan dan keahlian untuk berkoordinasi menyelesaikan masalah kesehatan

Tokoh AgamaAffecting Mempengaruhi pola pikir masyarakat Di percaya oleh masyarakat Menjadi penengah jika ada masalah di masyarakatMenciptakan suasana lingkungan menjadi tenteram(+) dipercaya masyarakat, memberi solusi atau pertimbangan, sebagai penengah jika ada masalah di masyarakat(-) kurang pengetahuan terkait masalah kesehatanMemotivasi masyarakat untuk hidup sehat

Tokoh MasyarakatAffecting Mempengaruhi Di percaya oleh masyarakat Pengambil keputusan Menjadi penengah jika ada masalah di masyarakatMenciptakan suasana lingkungan menjadi tenteram(+) dipercaya masyarakat, memberi solusi atau pertimbangan, menjadi penengah jika ada masalah di masyarakat(-) kurang pengetahuan terkait masalah kesehatanMemotivasi masyarakat untuk hidup sehat dan menciptakan suasana menjadi kondusif

Local gov.:-Lurah-Camat-WalikotaActor/active, affectingMemiliki kekuasaan, dituruti warga, memimpin, mendukung segala upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakatMengurangi masalah kesehatan di daerahnya menurunkan prevalensi anemia pada remaja putri(+): cooperative/ memperlancar jalannya program/bisa bekerja sama, supporting budget/memberikan dana(-): Kurangnya sistem manajemen dalam alur pelaksanaan program, kurang menyediakan dana dan tidak tanggap menangani programmenyediakan dana, serta sarana prasarana dalam pelaksanaan program

Tenaga ahli giziAffecting, Actor/activePemberi penyuluhan, terlatih, berpendidikan, memiliki pengetahuanMembantu menurunkan prevalensi anemia pada remaja putri dan meningkatkan status gizi remaja putri(+): Sudah dilatih, update informasi kesehatan, (-): belum mendapat kepercayaan, keterbatasan penyampaian Memotivasi remaja putri agar prevalensi anemia menurun dengan cara memberi informasi tentang hidup sehat

II. PROBLEM ANALYSIS

Tenaga kesehatan kurang memberikan informasi Pengetahuan gizi remaja rendah Taraf pendidikan orang tua rendah Taraf pendidikan remaja rendah Ekonomi rendah mitos : perempuan tidak boleh makan daging ayam dan ikan Memiliki Anggapan daging penyebab badan gemuk tinggi Minum teh dan kopi 3-4 kali/hari (buruk)Konsumsi sayur, buah ,lauk hewani jarang Kebiasaan jajan di sekolah tinggi (coklat batang) Tidak pernah sarapan Praktek mencuci tangan jarang dilakukanKebiasaan BAB di sungai Kebiasaan tidak memakai sandal/ sepatu dalam aktivitas Sumber air minum: air sumur (buruk)Kebiasaan makan yang salahPenyakit infeksi Cacing tambang 45% (buruk)Prevalensi anemia tinggiPola makan burukPenyerapan Fe rendah Diare 20% (tinngi) Menstruasi berlebihan Intake fe kurang Sanitasi burukPerilaku hygiene buruk

Meningkatkan pemberian informasi oleh Tenaga kesehatan Meningkatkan pengetahuan gizi remaja Meningkatkan taraf pendidikan orang tua Meningkatkan taraf Pendidikan remaja Meningkatkan ekonomi Menghilangkan mitos : perempuan tidak boleh makan daging ayam dan ikan Memiliki Anggapan bahwa daging bukan penyebab badan gemuk Mengurangi frekuensi minum teh dan kopi Meningkatkan Konsumsi sayur, buah ,lauk hewaniMengurangi kebiasaan jajan di sekolah (coklat batang) Membiasakan sarapan Membiasakan praktek mencuci tangan Meningkatkan penggunaan jamban Membiasakan memakai sandal/ sepatu dalam aktivitas Memperbaiki sumber air minumMemperbaiki kebiasaan makan Memperbaiki sanitasi Memperbaiki perilaku hygiene Menurunkan penyakit infeksi Cacing tambang Meningkatkan Pola makan Menurunkan prevalensi Diare 20% (tinngi) Mencegah menstruasi berlebihan Menurunkan prevalensi anemiaMeningkatkan penyerapan Fe Meningkatkan Intake fe III. OBJECTIVE ANALYSIS

IV. V. ALTERNATIVE ANALYSISNOINDICATORMENINGKATKAN INTAKE FE PADA REMAJAMENURUNKAN PENYAKIT INFEKSI CACING TAMBANG

1Feasibility21

2Cost 12

3Time 32

4Sustainability 12

5Social risk32

6Benefit32

TOTAL1311

KET:1 = sulit dilakukan2 = mungkin dilakukan3 = dapat dilakukan

VI. PROJECT PLANNING MATRIX

NARRATIVE SUMMARYOBJECTIVELY VERIFIABLE INDICATORSSOURCE OF VERIFICATIONIMPORTANT ASUMPTIONS

OVERALL GOALMenurunkan prevalensi anemia pada remaja putri

Menurunkan prevalensi anemia pada remaja putri hingga mencapai prevalensi anemia 20% sesuai targetPemerintah melalui Departemen Kesehatan Pelaksanaan secara operasional dan implementasi dibantu pemerintah

PURPOSEMengoptimalkan pendistribusian tablet Fe untuk meningkatkan intake Fe kepada remaja putriPI 1Sebanyak 50% remaja putri dari total remaja putri yang terkena anemia mendapatkan tablet FePI 2 1. Mengadakan survey melalui kuisioner2. Survey melalui interview3. Survey data penerima tablet Fe melalui data dari PuskesmasProses pendistribusian Fe dari pemerintah kepada puskesmas ataupun kelompok target sesuai dengan prosedur dan dilaksanakan secara optimal sehingga intake Fe meningkat

RESULTS / OUTPUTSRemaja putri mendapatkan tablet Fe untuk meningkatkan intake Fe dalam 16 minggu mendapatkan 1 tablet dalam seminggu, dan 1x selama 10 hari pada masa haidRI 1.1Semua remaja putri di daerah tersebut mendapatkan tablet Fe

RI 1.2Kegiatan pendistribusian tablet Fe kepada Remaja melalui pemantauan tim surveilans dan pemerintah melalui fasilitas pelayanan kesehatan masyarakatData jumlah tablet Fe yang tersedia dan terdistribusi

Sumber informasi kegiatan pendistribusian FePelaksanaan pendistribusian tablet Fe terlaksana

Keberlangsungan program pendistribusian Fe kepada remaja putri

ACTIVITIES / INPUTSSuplementasi Fe pada masyarakatRESOURCES NEEDED FOR IMPLEMENTATION