smart democracy & voting
DESCRIPTION
The Synergy Between Democracy & ICTTRANSCRIPT
e-DEMOKRASI & Next Generation Voting
[Memajukan Demokrasi Dengan Memanfaatkan TIK]
1. Pengantar : Tentang Lembaga2. Konsepsi : e-Demokrasi & Next Generation Voting
(Election Management System (e-Election), & Next Generation Voting, Counting, Tabulation Solution)
3. Demo : e-Voting (Pemilu Legislatif, Presiden, & Kepala daerah), e-Tabulasi (Pemilu 2004 Jakarta), Video e-Counting (Pilot Project KPU Jakarta Pusat, Desember 2008)
TOPIK BAHASAN
e-Democrac
y
e-Governm
ent
e-Business
BETTERGOVERNANCE
BY SYSTEM[& ICT]
Tentang Lembaga & PILAR R&D[Research 100% Funded By ZamrudTechnology]
Advisory Boards : Ir. Indro Kussambodo, MMIr. Edy Satrya, MA, Dr. Bambang E Leksono,
Pengurus Harian [& Peneliti] : • Hemat Dwi Nuryanto [Chairman], • Dr. Agung Harsoyo [Direktur
Eksekutif], • Agung Yuwono, MT • Ir. M Zhuriansyah Rahman, • Dr. Dadang F Erawan, • Ir. Totok Siswantara, • Iwan Piliang
VISI:Menjadi lembaga terbaik dan terdepan dalam bidang Riset, Pendidikan dan Pelayanan dibidang Teknologi untuk Demokratisasi dan Tatakelola. MISI: Melakukan Inovasi dan Riset untuk perbaikan demokrasi & Tatakelola
secara berkesinambungan. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia bidang demokratisasi
dan Tatakelola secara menyeluruh. Membangun dan menyediakan layanan bidang perbaikan demokrasi
dan Tatakelola yang dibutuhkan. Menjalin sinergi dengan lembaga lain yang mendukung perwujudan
Visi
Lembaga Pengembangan Teknologi, Demokrasi, dan Tatakelola
VISI & MISI
Tujuan & Strategi
PARTNERSHIP
Services
Technology
GOV&BIZ
DEMOCRACY
BetterGovernance
• Transparancy & Cutting Cost Using SCM [e-Proc.]• Improve Operational Efficiency Using ERP/GRP• Improve Service/Profit Using CRM/e-GovService• & Other Management & ICT Initiatives
HighPerformace
Organization
Implement Better Governance By System[Management & Information Communication Technology]
BusinessGoal
CommunityGoal
MileniumDevelopmentGoal (MDG)
StakeholderSatisfaction
ICT Menjadi Faktor Pengali Untuk Perbaikan QCD
Blend of : IndustryBest Practices,
Lesson Learned, Advanced ICT, Management, & Regulation
Kerangka Kerja Implementasi
Knowledge Management
e-Commerce
Business Intelligence
CRM Customer
Relationship Management
ERP Enterprise Ressources
Planning
PLM Product
Life-Cycle Management
SCM Supply
Chain Management
[e-Biz SCOPE]
Level
Time
T
BR
L
T [Transform], B [Build], R [Run], L [Leverage]Seperti Deming-Cycle : PDCA
Incremental change[continous improvement]
Implementasi e-Biz biasanya tidak sekaligus [semua e-Biz Scope] tapi dilakukan secara gradual mengikuti siklus e-Biz [e-Biz Cycle] yang setara dengan Deming Cycle dan dimulai dari area [kelompok software] yang dampaknya signifikan apabila software e-Biz tersebut diterapkan pada sebuah organisasi.
T
BR
L
T
BR
L
T
BR
L
Continous Improvement
Continous ImprovementDramatical
Improvement
Jalankan TQMBila MungkinLakukan BPR
eBizFramework
Inovasi & Riset Teknologi Untuk Perbaikan Demokrasi [e-Democracy] dan Tatakelola di Pemerintahan [e-Government] dan di Perusahaan [e-Business]Pendidikan & Pelatihan Teknologi Untuk Perbaikan Demokrasi [e-Democracy] dan Tatakelola di Pemerintahan [e-Government] dan di Perusahaan [e-Business]Sosialisasi & Pelayanan Teknologi Untuk Perbaikan Demokrasi [e-Democracy] dan Tatakelola di Pemerintahan [e-Government] dan di Perusahaan [e-Business]
KEGIATAN UTAMALembaga Pengembangan Teknologi, Demokrasi, dan Tatakelola
KONSEPSI :E-Demokrasi & Next Generation
Voting[e-ELection, Voting, Counting & Tabulation]
Overview e-Election (Election Management System)
TUJUAN MEMBANGUN E-DEMOKRASIMEMAJUKAN DEMOKRASI DENGAN MEMANFAATKAN TIK
KEMITRAAN STRATEGIS
TechnologyPartner
SoftwareResearch
Center
PEMILU
E-DEMOKRASI
Tata KelolaPEMILU
Yang Sistemik
• Meningkatkan Kualitas Demokrasi• Meningkatkan Pelayanan & Kepercayaan Publik• Meminimalkan Kecurangan & Sengketa PEMILU• Transparansi & Akuntabilitas PEMILU• Meningkatkan Partisipasi Dalam PEMILU• Menekan Biaya & Mempersingkat Proses/Tahapan Pemilu
PEMILUYang Sukses
Menerapkan Tatakelola Demokratisasi Terbaik Secara Sistemik[Kombinasi Administrasi Publik dan Teknologi Informasi & Komunikasi]
TujuanKPU
TujuanMasyarakat
Hasil PEMILU/PEMILUKADA : • Calih yg bertanggung-jawab• Janji Kampanye yang terjaga• Masyarakat yg Demokratis• DLL
Proses PEMILU/PEMILUKADA :• Efektif & Efisien• Transparan & Akuntabel• Minimum Sengketa• DLL
Best Practices,Adv. Technology,
& Regulation
IMPROVE QCD OF
DEMOCRACY
ARSITEKTUR E-DEMOKRASI[& Next Generation Voting, Counting, & Tabulation]
SIPEMILUDPR, DPD, DPRD
SIPEMILUPresiden/Wapres
SIPEMILUKada/Wakada
TA
HA
PA
N
PEM
ILU
Pemutakhiran Wil, DP, TPS
Pemutakhiran Data Pemilih
Verifikasi Parpol
Pendataan Calon
Surat Suara
Penghitungan Suara (V-C-T)
Penetapan Terpilih
SIPENDUKUNG
E-ELECTION (Election Management System)
Sidapil-dpr
Sitakhlih-dpr
Siparpol-dpr
Silon-dpr
Sisuara-dprSitung-dpr
Sitaplih-dpr
Siwil-pres
Sitakhlih-pres
Siparpol-pres
Silon-pres
Sisuara-pres
Situng-pres
Sitaplih-pres
Tabulasi-pres
SIPEGSIKEUSIPER
& Silogdis
Siwil-kada
Sitakhlih-kada
Siparpol-kada
Silon-kada
Sisuara-kadaSitung-kada
Sitaplih-kada
Tabulasi-kada
PORTAL SIKOM SIAR
Tabulasi-dpr
Sistem : Voting, Counting, &
Tabulation DPR
Sistem : Voting, Counting, &
Tabulation Pres
Sistem : Voting, Counting, &
Tabulation Kada
Solusi 3 in 1 : Voting, Counting, & Tabulation[Next Generation Voting]
RISET & PENGEMBANGAN e-DEMOKRASI
e-Election (Election Management System = EMS)
• Legislative• Executive• Major
CCOS : Central CountOptical Scanning
e-Election, and Next Generation Voting, Counting, & Tabulation Technology
PCOS Presinct CountOptical Scanning
DREDirect Record Evoting
Large ScaleTabulation
& Business
Intelligence
28 Portofolio Aplikasi Terpadu
Pendukung PelaksanaanTahapan Pemilu
ISU : Proses Voting, Counting, & Tabulasi Yang Meminimalkan Kecurangan (FRAUD) Pada Saat Pelaksanaan Penghitungan Suara
Remark : Hanya Dari Perubahan Desain Surat Suara Dapat Menghemat Biaya Rp 750 M
Voting (Manual) & Counting (electronic at
Counting Center)
R&D mengenai Next Generation : Voting, Counting, & Tabulation Didanai Melalui Proyek Riset Insentif Dari Kantor Menristek & DRN
3 in 1 Solution
Customizable System for Any Country
Voting (Manual) & Counting (electronic at
TPS)
Voting (eLectronic) & Counting (electronic at
TPS)
Pencipta TambahanYang MendukungPengembangan Solusi Tambahan :Dr. Agung Harsoyo
eDemocracySolution [GENIO / SIPU - Solusi e-Democracy], mendapatkan Penghargaan APICTA-Indonesia untuk kategori Research & Development Tahun 2003 [Special Mention Award].
eDemocracySolution, mendapatkan Pendanaan dari Kantor Ristek Tahun 2009 untuk Program Insentif Penelitian Next Generation Voting (eVoting)
eDemokrasi & Next Generation Voting, mendapatkan Penghargaan INAICTA 2009 untuk kategori e-Government [Merit Award].
SERTIFIKAT HAK CIPTA & AWARDS
Solusi Komprehensif [End-to-End] untuk Pemilu / PilkadaKarakter Modular & Integrasi Antar ModulSistem Tabulasi Paling Lengkap [7 Model]Rancangan Teruji Pada 2 x Pemilu Dalam Implementasi Skala BesarMudah Disesuaikan Dengan Kondisi dan Kasus Sistem Demokrasi Utama Di Berbagai Negara [Kustomisasi : Wilayah & Election Region, Voter, Political Party, Candidats, Paper Ballots, Tabulation, ...]
KEUNGGULAN E-ELECTION
BERBAGAI JENIS TABULASI
1. Tabulasi Daerah Pemilihan, berfungsi untuk menampilkan data hasil penghitungan surat suara dari suatu Daerah Pemilihan.
2. Tabulasi Wilayah, berfungsi untuk menampilkan data hasil penghitungan surat suara dari suatu Wilayah.
3. Tabulasi Status, berfungsi untuk menampilkan status data hasil penghitungan surat suara dari suatu TPS apakah sudah masuk atau belum.
4. Tabulasi Progress, berfungsi untuk menampilkan data progress hasil penghitungan surat suara dari suatu TPS.
5. Tabulasi Resume Surat Suara, berfungsi untuk menampilkan data resume surat suara hasil penghitungan dari suatu TPS ataupun wilayah.
6. Tabulasi Resume Pemilih, berfungsi untuk menampilkan data resume pemilih dari suatu Kecamatan.
7. Tabulasi Peringkat, berfungsi untuk menampilkan data peringkat caleg dari suatu Daerah Pemilihan.
BERBAGAI JENIS TABULASITabulasi Daerah Pemilihan Tabulasi Wilayah
Tabulasi Status TPS Tabulasi Progress TPS
BERBAGAI JENIS TABULASITabulasi Resume Surat Suara Tabulasi Resume Pemilih
Tabulasi Peringkat
18 April 2004Catatan media
Perhitungan Suara
Laporan :TAUFIK RACHMAN Sekali-sekali, klik website Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta, dan perhatikan laporan hasil perhitungan suara Pemilihan Umum Legislatif 2004 di DKI Jakarta. Kita akan menemukan hasil perhitungan berdasarkan daerah pemilihan, dengan berbagai kategori. Misalnya daerah pemilihan untuk DPR RI, pada website tersebut, kita akan menemukan dua kategori. Untuk daerah pemilihan DPRD DKI Jakarta, karena Jakarta dibagi menjadi enam daerah pemilihan, ditampilkan hasil perhitungan di masing-masing daerah pemilihan.
Sebagai pelengkap informasi, KPU DKI Jakarta menampilkan hasil sementara perolehan suara masing-masing partai politik berdasarkan wilayah administrasi pemerintahan, misalnya hasil sementara perolehan suara untuk provinsi, kabupaten atau kota. KPU DKI Jakarta, rupanya menyadari betul bahwa sistem pemilihan umum telah berubah. Daerah pemilihan yang sebelumnya terikat dengan wilayah administrasi pemerintahan, kini lebih mengacu pada perimbangan jumlah penduduk. Dari laporan itu, kita akan mengetahui secara rinci perolehan suara masing-masing partai politik di masing-masing daerah pemilihan.
Dengan mengetahui hasil perolehan suara di masing-masing daerah pemilihan, bisa diprediksikan berapa perolehan kursi masing-masing partai politik, serta siapa calon yang akan duduk di lembaga perwakilan. Tak banyak website resmi yang melaporkan perkembangan hasil perhitungan suara seperti yang dilakukan KPUD DKI Jakarta. Ada kecenderungan website resmi hanya mengumumkan perolehan suara berdasarkan wilayah administrasi pemerintahan, yakni nasional, provinsi, kabupaten dan kota, hingga kecamatan. Pola yang sama--menampilkan perhitungan sementara berdasarkan wilayah administrasi pemerintahan, ternyata juga dilakukan website.
Boleh jadi, karena KPU menampilkan hasil perhitungan suara berdasarkan wilayah administratif, hal serupa dilakukan website lain. Termasuk media massa. Memang, data perolehan suara yang dilaporkan KPU lengkap, meliputi data seluruh provinsi, kabupaten/kota, hingga kecamatan. Namun jangan berharap anda akan mendapatkan data untuk masing-masing daerah pemilihan. Misalnya daerah pemilihan Jakarta I atau daerah pemilihan Jawa Barat I. Search engine KPU tak bisa memenuhi permintaan anda. Jika anda mau, klik dulu menu mengenai daerah pemilihan yang anda inginkan.
PENILAIAN KINERJA TEKNOLOGI TABULASI
Boleh jadi, karena KPU menampilkan hasil perhitungan suara berdasarkan wilayah administratif, hal serupa dilakukan website lain. Termasuk media massa. Memang, data perolehan suara yang dilaporkan KPU lengkap, meliputi data seluruh provinsi, kabupaten/kota, hingga kecamatan. Namun jangan berharap anda akan mendapatkan data untuk masing-masing daerah pemilihan. Misalnya daerah pemilihan Jakarta I atau daerah pemilihan Jawa Barat I. Search engine KPU tak bisa memenuhi permintaan anda. Jika anda mau, klik dulu menu mengenai daerah pemilihan yang anda inginkan.
Perhatikan betul wilayah yang masuk dalam daerah pemilihan bersangkutan, lalu berpindah ke perhitungan suara. Kumpulkan satu persatu wilayah yang masuk daerah pemilihan, lantas bikin tabulasi sendiri. Mengapa website KPU masih mengumumkan hasil perolehan suara 'model lama'? Bukankah sistem pemilu telah berubah saat ini. Inilah yang menjadi pertanyaan kita semua. Mengapa institusi sebesar KPU sampai lalai atau tidak memperhatikan format penyampaian informasi kepada publik melalui website resmi. Terlalu gegabah jika kita menyatakan KPU sengaja melakukan itu. Karena sebagai penyelenggara, KPU--termasuk personil yang ada di lembaga ini--, pemahaman mengenai sistem pemilu beserta penerapannya akan lebih baik ketimbang masyarakat umum.
Karena memiliki pemahaman yang lebih baik, dengan sendirinya KPU seharusnya bisa mengkomunikasikan kepada masyarakat lebih baik dan taat pada ketentuan perundangan. Dalam konteks penyampaian informasi mengenai hasil perhitungan suara apalagi laporan itu menjadi rujukan resmi, format penyampaiannya mengikuti sistem atau mekanisme yang diterapkan dalam pemilu. Karena daerah pemilu sekarang tidak lagi terikat dengan wilayah administrasi pemerintahan, KPU tentu saja konsisten dengan aturan main ini. Dengan demikian, laporan perhitungan sementara perolehan suara masing-masing partai politik, harus berorientasi pada daerah pemilihan. Laporan seperti ini amat dibutuhkan calon anggota legislatif, pengurus partai politik, pendukung partai politik dan masyarakat luas. Rupanya, KPU menganggap remeh soal laporan perkembangan perhitungan suara.
Buktinya, pada website resmi KPU, format perhitungan suara masih mengacu pada wilayah administrasi pemerintahan, dari tingkat nasional hingga tingkat kecamatan. Tak jelas, mengapa model perhitungan kuno seperti ini masih nongol di website KPU. Ada unsur kesengajaan, atau semata-mata karena kelalaian? Kasus ini, boleh jadi, menjadi semacam 'ikon' betapa semrawutnya KPU menyiapkan Pemilu kali ini. Bagaimana tidak. Pada satu sisi gencar disosialisasikan sistem pemilu baru dan daerah pemilihan tidak lagi terikat dengan wilayah administratif. Pada sisi lain, KPU mengumumkan hasil perolehan suara berdasarkan wilayah administratif. Mengapa bisa terjadi hal seperti ini? Hanya KPU yang bisa menjawabnya.
LANJUTAN : PENILAIAN KINERJA ..............
KOMPLEKSITAS SISTEM COUNTING
DP 2
Remark : • Diselenggarakan di 33 Provinsi, 471 Kab/Kota, 6.576 Kecamatan, 77.159 Kelurahan/Desa, dan 512.188
TPS• Dengan Pemilih Lebih Dari 171 Juta dan Peserta Pemilu : 38 Partai Nasional dan 6 Partai Lokal [Di Aceh] • Yang Akan Memilih Lebih Dari 20 Ribu Anggota Legislatif dari Sekitar 1,4 Juta Calon Legislatif
TPS 2
TPS 3
General Election Information System with Large Scale Tabulation Technology
300-500 Pemilih/TPS
PEMILU DPR, DPD, DPRD
Calon 1....Calon 400
Calon 1....Calon 400
Calon 1....Calon 400
Calon 1............Calon 1500
Calon 1............Calon 1500
Calon 1........Calon 1200
Calon 1............Calon 1500
Calon 1............Calon 1500
Calon 1........Calon 1200
Calon 1............Calon 1500
Calon 1............Calon 1500
Calon 1........Calon 1200
120 Lembar C1 -IT/TPS
Proven Optical Mark Recognition TechnologyReliable & Robust Scanner Technology
DPR (77 DP), DPD (33 DP), DPRD Prov (486 DP), DPRD Kab/Kota (1581 DP)
DP 2.177DP 1
Calon 1............Calon 1500
Calon 1............Calon 1500
Calon 1........Calon 1200
TPS 1
TPS 512.376
Overview e-Counting
Digital Form[i.e. Excel]
Aplikasi Input Data[System Entry Manual]
Optical Scan[Marking Technology]
CORE ELECTION SOFTWARE[> 28 Aplikasi Utama] [Hybrid Architecture : Centralized & Decentralized]
Portal[Publik & Pusat
Tabulasi]Aplikasi View Data View Data Berbasis
BI & Digital Dashboard
Centralized Approach
Distributed Approach
Centralized Approach
Distributed Approach
Best
Practices
Test
ed &
Prov
en
PLAN A
PLAN B
PLAN C
Distributed : Jika Jaringan Tidak Bagus
MULTIPEL SISTEM INPUT & TABULASI
MODEL SISTEM E-COUNTING[Counting Proces Dilakukan di Counting Center VS di TPS]
Central Count (CCOS)[LondonElect – Europe]
Presinct Count (PCOS) [Philipina & US]
Proses Counting Di Pusatkan Di Counting Center. Scanning Pada Level Paper Ballot
Proses Counting Dilakukan Di TPS. Scanning Pada Level Paper Ballot
VERSI INDONESIA :• Model London Elect Dengan Scanning Pada Level C1/Rekap TPS atau Modifikasi CCOS [not Best Practices]• Model London Elect (CCOS) Dengan Scanning Pada Level Paper Ballot [Surat Suara]• Model Philipina (PCOS - Smartmatic) & US (PCOS - Accuvote OS)
Both Used OMR
Technology
RANCANGAN LARGE SCALE E-COUNTING SYSTEM[Model London Elect + Tabulasi + Integrasi Sistem]
Suara dihitung di
TPS
Form IT - Sertifikat Hasil Penghitungan Suara dariTPS diterima KPUD
KAB/KOTA
Penyimpanan Data/Image using e-Filling, Convert to database, Send to Data Center & Monitoring data entry
Pemilih mencoblosCaleg / Capres
FORMS SCANNING & ENCRYPTION, e-
FILLING, COVERTING, SEND
TO IDCValidasiDokume
n
Entri Data [Scan]
“MANUAL VOTING” di TPS & Perhitung Elektronik Dimulai
Dari Sertifikat HPS TPS
OMR
Anggota KPU
Kab/Kota
Verifikasi / Analisis data status scanning (Stop Light Chart)
471 KPU Kab/Kota
471 KPU Kab/Kota
VERIFICATION &ADJUDICATION
Kasubbag Data
Hasil Scan Sertifikat HasilPenghitunganSuara TPS [C1]
=?
GreenYellow/
RedAuto
approvalBack up data
Update & Approval
Staf
MONITORING / REPORTING
KPU
AnggotaKPU
IDC & DRC KPU
SERVER FARM
IntranetKPU
TPS
Operator
PPS (Kelurahan)
ValidasiDokume
n
SalinForm Manual
dalam Form IT
Sertifikat Hasil Penghitungan Suara
dariTPS diterimadi Kelurahan
FORMSCONVERT
Pusat Tabulasi Kab/Kota
Pusat TabulasiNasional
Hasil Tabulasi Nasional
Pemilu 2009
InternetPublik
Masyarakat
AnggotaKPU Prov
Pusat TabulasiProvinsi
Hasil Tabulasi Prov.Pemilu 2009
33 KPU Prov.
Convert to database (QA), & Monitoring Status data entry
3
FORM PROCESSING
& DATA WAREHOUSE
471 KPU Kab/Kota
Hasil Tabulasi Kab/Kota
Pemilu 2009
2
4
5
77
7
8
6
1
MODEL SURAT SUARA[Pemilu Legislatif]
SAVE RP
750 MILY
AR
DifableFriendly
• Terdapat Kegagalan Teknologi ICR (Handwriting Recognition) Yang Tidak Tepat, Tidak Sesuai Rekomendasi Tim Ahli, dan Tidak Sesuai Best Practices [di : EU, US, dan Berbagai Negara Memakai Marking Technology (OMR)] Untuk Entry Data Sehingga Hasil Tidak Akurat, Banyak Kesalahan, dan Perlu Verifikasi Yang Melelahkan.
• NAMUN
• Tim Integrasi Sistem [Kami] Dalam Waktu Kurang Dari 10 Hari [27 Maret S/d 4 April 2009] Berhasil Menyiapkan Semuanya Aplikasi [Untuk 471 Counting Center s/d DRC] Yang Dibutuhkan [Selain ICR dan Server Yang Bukan Merupakan Tanggung Jawab Kami] Dan Hampir Semuanya Berjalan Dengan Baik [Except Statics View]
Lihat Dokumentasi Kronologis Dialektika OMR VS ICR di : http://hdn.zamrudtechnology.com/2009/04/30/dokumentasi-
kronologis-icr-pemilu-2009-dan-it-kpu/
DUMB
EXPERIENCECATATAN PADA E-COUNTING PEMILU 2009
HARDEXPERIENCE
OPTIMIZED DEPLOYMENT ARCHITECTURE[Rancangan Pemilu 2009 Dari Tim Ahli]
INTERNET PUBLIK
>= 100 Mbps
64 - 256 kbps[IP VPN]
Server Aplikasi/Konsolidasi [5 unit]& Storage Server
Server OMR [QA] Processing [10 unit]
• 471 Kab/Kota
• 33 Provinsi
Dengan Efisiensi 0,6 Kapasitas Konversi OMR Per Server adalah 1,3 Juta Lembar/Hari
1 Gbps
INTRANET
Backbone intranet menerima beban 2,2 TB [70 juta lembar] selama 5,4 hari (130 jam)
Server DRC [2 unit] & Storage Server
DRC
Setiap Kab/Kota memproses dan mengalirkan data via jaringan komunikasi sebesar 4,6 GB data [150 ribu lembar] dalam waktu 5,4 hari (130 jam)
• Asumsi View ~ 1MB per hari (1 hari = 20 jam) per pengguna internet Indonesia.
• 1 juta per jam orang masing-masing akan melakukan search and view 1MB data.
• Jadi beban server publik untuk melakukan search dan query database adalah 1TB per jam setara dg 278 MB per detik pemrosesan
Server TNP &Aplikasi LN [3 unit]
25 juta pemakai internet Indonesia
Server Publik & Mail Server [5 unit]
>=100 Mbps
IIX Port& Load balancer
Back-up Server [lupgrade lama]& Storage Server
TNP Provinsi, Kab /Kota, danPPLN[504 + 117] lokasi akses
ISU KEAMANAN SISTEM
1. Hasil Scan Secara Otomatis [oleh program e-CountingLocal] diberi Watermark & Dilakukan Enkripsi Di KPUD Kab/Kota
2. Data Dikirim/Push [Diambil/Pull] ke [oleh] Pusat Data memakai fasilitas pengiriman yang aman yaitu SCP [Secure Copy] via Jaringan Intranet berbasis VPN-IP yang disediakan dan diamankan oleh penyedia jaringan [Telkom, Indosat, ... atau lainnya] disamping itu jaringan intranet tersebut juga diamankan oleh Tenaga Ahli Keamanan Jaringan Sipemilu berbasis Perangkat Keamanan Jaringan Terpadu [Routers].
3. Setelah proses konversi [image ke database] oleh 10 processing & e-counting server, data yang berupa angka yang sensitif terhadap perubahan disimpan kedalam database melalui Enkripsi. Verifikasi dan Validasi Hasil Perhitungan Suara di KPUD dilakukan dengan akses via https
4. Data luaran dari 10 processing & e-counting server dikonsolidasikan kedalam sebuah Database Perhitungan Suara & Sipemilu.
5. Dibuatkan mirror terhadap database tersebut yaitu : DRC mirror yang lokasinya dirahasiakan dan kedua adalah mirror untuk server publik yang menampilkan hasil perhitungan suara secara transparan dan dalam tenggang waktu yang hampir real-time.
6. Meningkatkan Awareness Hacker Terkait Untung/Rugi Serta Konsekuensi Pelanggaran UU ITE [Termasuk Konsekuensi Hacking Atas Data Milik Masyarakat & Negara]
Overview e-Voting
MODEL PERALATAN E-VOTING[Model INDIA VS US]
EVM[INDIA]
Accuvote TSX[US]
Election Dengan Jumlah Partai & Calon Tidak Terlalu Banyak
Election Dengan Jumlah Partai & Calon Banyak Dan Bervariasi
MODEL PERALATAN E-VOTING[Model Accuvote TSX (US) + VVPB (Voter Veriable Paper Ballot)]
3 in 1S o l u s i
Terintegrasi Dengan
Modul-ModulE-Election
MODEL SURAT SUARA UNTUK AUDIT MANUAL & ELEKTRONIK
[Pemilu Legislatif]
SOLUSI TERBAIK : HYBRID DEPLOYMENT ARCHITECTURE[For Pemilu 2014 & Pilkada : Kombinasi e-Counting & e-Voting]
INTERNET PUBLIK
>= 100 Mbps
64 - 256 kbps[IP VPN]
Server Aplikasi/Konsolidasi [5 unit]& Storage Server
Server OMR [QA] Processing [10 unit]
• 471 Kab/Kota
• 33 Provinsi
Dengan Efisiensi 0,6 Kapasitas Konversi OMR Per Server adalah 1,3 Juta Lembar/Hari
1 Gbps
INTRANET
Backbone intranet menerima beban 2,2 TB [70 juta lembar] selama 5,4 hari (130 jam)
Server DRC [2 unit] & Storage Server
DRC
• Asumsi View ~ 1MB per hari (1 hari = 20 jam) per pengguna internet Indonesia.
• 1 juta per jam orang masing-masing akan melakukan search and view 1MB data.
• Jadi beban server publik untuk melakukan search dan query database adalah 1TB per jam setara dg 278 MB per detik pemrosesan
Server TNP &Aplikasi LN [3 unit]
25 juta pemakai internet Indonesia
Server Publik & Mail Server [5 unit]
>=100 Mbps
IIX Port& Load balancer
Back-up Server [lupgrade lama]& Storage Server
TNP Provinsi, Kab /Kota, danPPLN[504 + 117] lokasi akses
e-Counting Model CCOS (LondonElect) [98%]e-Counting Model PCOS (Accuvote OS) [<2%]e-Voting Model DRE+VVPB [<2%]
Setiap Kab/Kota memproses dan mengalirkan data via jaringan komunikasi sebesar 4,6 GB data [150 ribu lembar] dalam waktu 5,4 hari (130 jam)
ANALISIS QCD BERBAGAI SOLUSI
MANUAL
E-Election + E-Counting
[CCOS]
E-Election + E-Voting
[PCOS]
E-Election + E-Voting
[DRE+VVPB]
Quality Cost Delivery• Rawan Kecurangan
Rekapitulasi Manual (Belanja Suara)
• Sangat Melelahkan• Rawan Kesalahan & Sulit
Koreksi
Berbiaya Besar Seperti Saat Ini
Penghitungan Suara Lama (1 Bulan)
• Lebih Sulit Belanja Suara• Usaha Lebih Ringan• Mengurangi Kesalahan
Manual & Mudah Koreksi
Berbiaya Jauh Lebih Hemat s/d Rp 9 Trilyun (dg Modif Surat Suara & Pengurangan Jml TPS)
Penghitungan Suara Lebih Cepat & Akurat (2 s/d 3 Hari)
• Sulit Belanja Suara Namun Lebih Rawan Kecurangan Elektronik
• Lebih Ringan• Mengurangi Kesalahan
Manual & Mudah Koreksi
Berbiaya Lebih Besar Dari Manual (s/d Rp 5 Trilyun Tambahan) & Perlu SDM IT Sangat banyak
Penghitungan Suara Lebih Cepat & Akurat (1 Hari)
• Sulit Belanja Suara Namun Lebih Rawan Kecurangan Elektronik
• Lebih Ringan• Mengurangi Kesalahan
Manual & Mudah Koreksi
Penghitungan Suara Lebih Cepat & Akurat (1 Hari)
Berbiaya Lebih Besar Dari Manual (s/d Rp 15 Trilyun Tambahan) & Perlu SDM IT Sangat banyak
London Elect
Smartmatic - Philipina
Accuvote TSX - US
Integrated Hardware, Software, and Services Solutions Support the Entire Election Process dari ES&S :
Solusi Milik Kompetitor
Mesin eVoting Dari ES&S Solusi Milik Kompetitor