standar kompetensi bidan
DESCRIPTION
tesTRANSCRIPT
Draft
Diundu
h dari
www.hp
eq.di
kti.go
.id
STANDAR KOMPETENSI BIDAN INDONESIA
Draft 24 November 2011
IKATAN BIDAN INDONESIA dan
ASSOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN KEBIDANAN INDONESIA
Draft
Diundu
h dari
www.hp
eq.di
kti.go
.id
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesian Demographic and Health Survey (2007) mengungkapkan bahwa
angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih cukup tinggi yaitu 228/100.000
kelahiran hidup dan angka kematian bayi (AKB) yaitu 34/1000 kelahiran
hidup, sedangkan dunia mem-proyeksikan target penekanan AKI menjadi
102/100.000 kelahiran hidup dan AKB menjadi 15/1000 kelahiran hidup.
Bidan merupakan mitra perempuan, memiliki posisi penting dan strategis
dalam membantu upaya penurunan AKI dan AKB, terutama dalam
meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Kesehatan ibu dan anak mempunyai
dampak yang besar terhadap kualitas hidup generasi penerus yang
merupakan salah satu indikator dari kesejahteraan suatu bangsa.
Pelayanan kebidanan mempunyai tujuan yang mulia, melindungi dan mem-
promosikan kesehatan perempuan, terutama membantu perempuan hamil
dan keluarganya. Pelayanan yang diberikan agar perempuan dan keluarganya
memperoleh penyesuaian emosional dalam menghadapi kehamilan dan
persalinan, serta menjamin calon ibu mendapatkan pengetahuan,
keterampilan dan informasi yang cukup untuk memasuki masa menjadi ibu
(motherhood) dengan peran dan tanggungjawab yang benar dan tepat
(Pairman, S. & Picombe, J., 1999). Menyikapi tujuan ini, maka bidan selain
bekerja secara mandiri juga bekerja sama/kolaborasi dengan tenaga
kesehatan lainnya dalam mengupayakan pelayanan kebidanan agar dapat
dilakukan secara paripurna dan berkesinambungan dengan berfokus pada
Draft
Diundu
h dari
www.hp
eq.di
kti.go
.id
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 3
aspek pencegahan dan promosi yang berlandaskan pada kemitraan serta
pemberdayaan masyarakat.
Bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan yang paripurna dan berke-
sinambungan akan berorientasi pada asuhan kebidanan yang bersifat
holistik, meliputi pemahaman aspek-aspek sosial, emosional, kultural,
spiritual, psikologikal dan fisik perempuan. Asuhan kebidanan yang diberikan
ini berdasarkan bukti-bukti nyata yang terbaik dan terkini, sehingga bidan
harus mampu memberikan nasihat, informasi dan fasilitas yang dibutuhkan
perempuan agar mereka mampu berpartisipasi serta mengambil keputusan
untuk peningkatan kesehatannya.
Pelayanan kebidanan pada dasarnya sejalan dengan perkembangan
obstetrik, namun masing-masing mempunyai lingkup praktik tersendiri.
Menurut Tritten J, (2004) sesuai dengan filosofinya pelayanan Kebidanan
(midwifery) mempertahankan proses normal. Untuk itu penting
ketersediaan dukungan praktikal dan emosional pada ibu sejak hamil,
melahirkan, nifas sepanjang siklus reproduksinya, sedangkan obstetrik
(obstetric) pelayanannya lebih berorientasi pada patologi.
Kebidanan sebagai profesi yang terus berkembang harus mengikuti
perkembangan dan perubahan globalisasi. Era globalisasi menuntut
tersedianya sumber daya manusia profesional dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat. Profesionalisme terkait erat dengan kompetensi yang
harus dimiliki oleh seorang profesional. Wilkerson (2002) yang disitasi oleh
Suryadi (2009) menyatakan bahwa kompetensi profesional adalah suatu
kebiasaan dan diterapkan dengan bijak dengan memperhatikan komunikasi,
Draft
Diundu
h dari
www.hp
eq.di
kti.go
.id
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 4
pengetahuan, keterampilan teknikal, alasan klinikal, emosi, nilai, dan refleksi
dalam praktik sehari-hari untuk memperbaiki kesehatan individu,keluarga
dan masyarakat.
Sikap profesional bidan tidak terlepas dari harapan masyarakat terhadap
profil seorang bidan. Survey tentang kinerja bidan (Tim IBI & AIPKIND, 2010)
melalui pendekatan kualitatif menunjukkan bahwa pada intinya masyarakat
mengharapkan bidan yang ramah, terampil dan tanggap dibidangnya.
Mencermati harapan masyarakat tersebut, sudah selayaknya organisasi
profesi dan asosiasi institusi pendidikan kebidanan (IBI dan AIPKIND)
menyusun suatu standar kompetensi bidan yang dapat digunakan sebagai
acuan dalam penyelenggaraan pendidikan kebidanan, agar lulusan yang
dihasilkan dapat memberikan pelayanan kebidanan berkualitas.
Standar kompetensi bidan ini disusun berdasarkan body of knowledge,
filosofi dan paradigma pelayanan kebidanan dengan mengacu pada
Permenkes No. 369/ Menkes/SK/III/2007, tentang Standar Profesi Bidan,
Permenkes no. 161/Menkes/PER/I/2010 tentang registrasi tenaga kesehatan
dan Permenkes no 1464/Menkes/Per/X/2010 tentang izin dan
penyelenggaraan praktik bidan serta essential competencies International
Confederation of Midwives (ICM) tahun 2010.
Kementerian Pendidikan Nasional yang didukung oleh bank dunia melalui
Health Professional Education Quality (HPEQ) telah berupaya memfasilitasi
serangkaian pertemuan antar profesi kesehatan (Dokter, dokter gigi, bidan
dan perawat) untuk sinkronisasi dan harmonisasi dalam pelayanan kesehatan
Draft
Diundu
h dari
www.hp
eq.di
kti.go
.id
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 5
yang berkualitas. Keempat profesi kesehatan sepakat bahwa pelayanan yang
berkualitas dibangun dari sistem dan standar pendidikan yang berkualitas.
Untuk merealisasi kualitas pelayanan tersebut Proyek HPEQ mulai menata
sistem dan standar pendidikan tenaga kesehatan termasuk sistem dan
standar pendidikan kebidanan.
B. TUJUAN
Tujuan penyusunan standar kompetensi bidan Indonesia adalah:
1. Sebagai batasan minimal kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang
bidan untuk melaksanakan pelayanan kebidanan yang prima (best
practices) di Indonesia.
2. Sebagai alat ukur penampilan kinerja bidan dalam memberikan
pelayanan kebidanan.
3. Sebagai dasar bagi institusi pendidikan kebidanan dalam mengembang-
kan kurikulum dan menentukan pola pendidikan bidan.
4. Sebagai acuan dalam melakukan akreditasi pendidikan kebidanan
maupun pelayanan kebidanan.
5. Sebagai acuan pelaksanaan uji kompetensi, penyelenggaraan
pendidikan, pelatihan, pembinaan dan evaluasi.
6. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan program pengembangan profesi
secara berkelanjutan.
7. Sebagai acuan dalam menetapkan standar praktik bidan.
Draft
Diundu
h dari
www.hp
eq.di
kti.go
.id
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 6
C. LANDASAN HUKUM
1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 230/Menkes/SK/2010 Tanggal
03 Februari 2010 tentang Kurikulum
2. Keputusan Menteri kesehatan Nomor 1796 tahun 2011 tentang
Sertifikasi Tenaga kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.1464/Menkes/per/X/2010 Izin dan
penyelenggaraan praktik bidan
4. International Confederation of Midwives, Essential Competencies for
Basic Midwifery Practice, 2011
5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara RI Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara RI
Nomor 5063);
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 828/Menkes/SK/IX/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
7. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 1 tahun
2008 tentang Jabatan fungsional bidan
8. Keputusan menteri kesehatan Nomor 938 tahun 2007 tentang
Standar Asuhan Kebidanan
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 369/Menkes/SK/III/2007 tentang
Standar Profesi Bidan;
10. PP 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan
11. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistim Pendidikan Nasional
12. Kepmendiknas RI No 045/U/2002 tentang kurikulum inti pendidikan
tinggi
13. Kepmendiknas RI No 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan
kurikulum pendidikan tinggi dan penilaian hasil belajar mahasiswa
Draft
Diundu
h dari
www.hp
eq.di
kti.go
.id
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 7
14. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 39 tahun 1999 tentang
Hak Azasi Manusia
15. Peraturan Pemerintah RI No.32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan
16. Kebijakan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional tentang Higher Education Long Terms Strategy (HELTS) tahun
2003-2010
17. UU no 44 tentang Rumah Sakit
diurutkan sesuai dengan perundangan yg paling tinggi
Draft
Diundu
h dari
www.hp
eq.di
kti.go
.id
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 8
BAB II
KONSEP KOMPETENSI DAN STANDAR KOMPETENSI
A. TERMINOLOGI
1. Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang
diakui pemerintah dan organisasi profesi di wilayah negara RI serta
memiliki kompetensi kualifikasi untuk registrasi, sertifikasi atau secara
syah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan
(Kepmenkes, no 369/2007 tentang Standar Profesi Bidan).
2. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung-jawab
yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh
masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan
tertentu
3. Kompetensi Bidan adalah kemampuan bidan untuk mengerjakan suatu
tugas dan pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja.
4. Standar Kompetensi adalah rumusan suatu kemampuan yang di landasi
oleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
5. Standar Kompetensi bidan adalah rumusan suatu kemampuan bidan
yang di landasi oleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
6. Kemampuan Menampilkan Kualitas kemampuan; keterampilan akuisisi atau
tindakan yang natural
7. Sikap adalah pandangan seseorang (nilai dan kepercayaan) tentang sesuatu,
proses atau orang lain yang sering menggiring kearah reaksi yang positif dan
negatif.
8. Perilaku adalah cara seseorang yang berkaitan atau bertanggung jawab
terhadap tindakan kepada orang lain atau terhadap rangsangan lingkungan
Draft
Diundu
h dari
www.hp
eq.di
kti.go
.id
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 9
9. Pengetahuan adalah informasi yang dimiliki yang memampukan seseorang
untuk dapat secara percaya diri memahami sesuatu dengan kemampuan dalam
menggunakannya untuk suatu tujuan tertentu
10. Keterampilan adalah kemampuan yang dipelajari melalui pendidikan dan
pelatihan atau akuisisi melalui pengalaman, untuk menunjukkan
tindakan/tugas spesifik untuk tingkatan tertentu dalam kinerja yang terukur.
11. Tugas adalah komponen spesifik dari suatu pekerjaan yang lebih besar
12. Registrasi......................
13. Lisensi.............................
14. Dosen bidan....................
15. Lembaga Pengembang Uji Kompetensi.....................
16. MTKI.............................
17. MTKP...........................
18. Lembaga Akreditasi Mandiri..................................
B. KONSEP KOMPETENSI DAN STANDAR KOMPETENSI
1. KONSEP KOMPETENSI BIDAN
Kompetensi menurut SK Mendiknas 045/U/2002 adalah seperangkat
tindakan cerdas, penuh tanggung-jawab yang dimiliki seseorang sebagai
syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan
tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.
Elemen-elemen kompetensi terdiri atas :
Landasan kepribadian.
Penguasaan ilmu dan keterampilan.
Kemampuan berkarya.
Draft
Diundu
h dari
www.hp
eq.di
kti.go
.id
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 10
Sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian ber-
dasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai.
Pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan
pilihan keahlian dalam berkarya.
Setiap elemen kompetensi dianalisis apakah mengandung satu atau
lebih dari lima elemen kompetensi tersebut. Rumusan kompetensi
lulusan dengan elemen kompetensi bertujuan bahwa kurikulum yang
disusun berdasarkan unsur-unsur dasar kurikulum yang disarankan
UNESCO (Learning to know, learning to do, learning to be, and learning
to live together). Profesional Competence menurut Wilkerson (2002)
yang disitasi oleh Suryadi (2009) adalah ‘the habitual and judicious use
of communication, knowledge, technical skills, clinical reasoning,
emotions, values, and reflection in daily practices to improve health of
the individual patient and community)
Menurut Sally Pairman (2008) “Competence integrates a combination of
knowledge, attitudes and skills within particular practices context.
Competence is context specific and relational. It brings together the
attributes and abilities of the individual and the performances of task (or
midwifery actions) within each practices situation”. (Kompetensi
memadukan suatu kombinasi antara pengetahuan, sikap, dan
keterampilan dalam situasi praktik tertentu. Kompetensi merupakan
hubungan yang spesifik dan saling terkait. Kompetensi menyatukan
atribut-atribut dan kemampuan individual serta penampilan
kinerjanya/tindakan kebidanan dalam setiap situasi praktik). Ciri khusus
kompetensi profesi ditentukan oleh body of knowledge dari profesi
tersebut. Body of knowledge profesi bidan dan bagan area asuhan
Draft
Diundu
h dari
www.hp
eq.di
kti.go
.id
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 11
kebidanan sebagian besar adalah area fisiologis seperti yang terlihat
dalam bagan di bawah ini:
Keterangan gambar:
Asuhan kebidanan berfokus pada siklus kehidupan perempuan yang normal dan alamiah dengan “childbearing” sebagai intinya. Siklus kehidupan Perempuan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti ekologi manusia, reproduksi dan perkembangan biologis, ilmu-ilmu sosial dan perilaku. Ketiga faktor tersebut juga saling berkaitan satu dengan yang lainnya sehingga membentuk berbagai interaksi yang kompleks dalam mempengaruhi siklus kehidupan ini, seperti interaksi antara peristiwa biologis dalam tubuh dengan lingkungan eksternal.
(terjemahan gambar dijelaskan lebih rinci agar pada saat melihat kurikulum
hal2 apa saja yg perlu dan tidak diperlukan)
2. KONSEP UTAMA KEBIDANAN
Konsep utama Kebidanan menggambarkan keunikan seorang bidan dalam
mempromosikan kesehatan perempuan dan keluarganya. Meliputi :
Melakukan partnership dengan perempuan untuk mempromosikan
kesehatan diri, kesehatan ibu, bayi dan keluarga
“ “ Body of Knowledge “ “ dan Disiplin Ilmu Kebidanan ( Mason,John,2003 ; Modifikasi Pokja IBI & AIPKIND,2009) ) )
CHILDBEARING
Draft
Diundu
h dari
www.hp
eq.di
kti.go
.id
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 12
Menghargai martabat manusia dan perempuan sebagai individu dengan hak
asasinya
Melakukan advokasi kepada perempuan supaya suara mereka didengar
Memiliki sensitifitas budaya, termasuk bekerja dengan perempuan dan
petugas kesehatan lain untuk mengatasi kebiasaan budaya pada praktik
yang merugikan perempuan dan bayi
Berfokus pada promosi kesehatan dan pencegahan penyakit , yang
memandang bahwa kehamilan merupakan sesuatu yang normal dalam
kehidupan
3. RUANG LINGKUP PRAKTIK KEBIDANAN
Ruang lingkup praktik bidan yang digunakan dalam dokumen ini dibuat atas
dasar definisi bidan ICM (revisi Juni 2011) yang menjelaskan bahwa bidan
adalah professional yang responsible dan akuntabel, bekerja bermitra dengan
perempuan dalam memberikan dukungan yang diperlukan, asuhan dan nasihat
selama masa kehamilan, persalinan dan nifas, memimpin persalinan dengan
tanggungjawabnya sendiri, dan memberikan asuhan pada bayi baru lahir dan
bayi. Asuhan tersebut termasuk tindakan pencegahan, mempromosikan
kelahiran normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, mengakses asuhan
atau bantuan yang diperlukan dan melakukan tindakan kegawatdaruratan.
Bidan memiliki peran yang penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan,
tidak hanya bagi perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan komunitas.
Tugas ini harus dilakukan pada pendidikan antenatal dan persiapan menjadi
orang tua dan dapat pula meluas pada kesehatan perempuan, seksual atau
kesehatan reproduksi dan asuhan pada anak.
Bidan dapat berpraktik diberbagai seting pelayanan termasuk dirumah,
komunitas, Rumah Sakit, Klinik atau Unit – unit kesehatan.
Draft
Diundu
h dari
www.hp
eq.di
kti.go
.id
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 13
4. KONSEP STANDAR KOMPETENSI
Standar memberikan pengertian sebagai pernyataan eksplisit tentang
kualitas minimal yang diharapkan dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
Konsep standar kompetensi bidan yang disusun berdasar-kan pada
kesepakatan bersama dari berbagai pihak terkait yaitu IBI, AIPKIND,
Kolegium Bidan Indonesia, Praktisi bidan, Kementerian Kesehatan,
Kementrian Pendidikan Nasional, pihak penyelenggara pendidikan dan
perempuan sebagai penerima Layanan. Kesepakatan ini selanjutnya
akan disahkan oleh PP-IBI bersama Kolegium Bidan Indonesia. Standar
Kompetensi disusun melalui pengorganisasian kompetensi berdasarkan
pendekatan yang bersifat umum ke yang bersifat khusus/spesifik yaitu
profil, kompetensi utama, kompetensi penunjang dan Kriteria Kinerja
(Performance Criteria). Pernyataan kompetensi (competency statement)
menggambarkan tingkat pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill)
dan sikap (attitude) yang harus dimiliki oleh lulusan bidan.
Profil dan Kompetensi Utama perlu dilengkapi dengan deskripsi untuk
memberikan informasi tentang lingkup dan kedalaman kompetensi yang
akan dicapai. Kompetensi Penunjang dan Kriteria Kinerja (Performance
Criteria) berisikan pernyataan kompetensi-kompetensi yang diperlukan
dengan tingkat kompetensi (Level of competency) untuk mencapai
kompetensi utama yang telah ditetapkan. Selanjutnya Kompetensi
Penunjang dijabarkan dalam Kriteria Kinerja (Performance Criteria)
dengan menggunakan analisa instruksional.
Tingkat kompetensi disusun mengacu pada ditentukan dengan
memanfaatkan ranah taxonomy yang telah dikenal dan dipakai di dunia
pendidikan secara terintegrasi, yaitu Cognitive (C), Psychomotoric (P)
Draft
Diundu
h dari
www.hp
eq.di
kti.go
.id
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 14
dan Afektif (A). Batas minimal tingkat kompetensi ditentukan berkisar
pada tingkat kognitif 1 s/d 6, psikomotor 1 s/d 5, dan afektif 1 s/d 5.
Keterangan:
Profil Profil bidan di Indonesia merupakan tampilan kinerja bidan pada area pelayanan kebidanan yaitu mencakup sebagai pemberi asuhan (care provider), pengambil keputusan (decision maker), komunikator (communicator), pemimpin masyarakat (community leader), dan manajer (manager).
Area kompetensi Area kompetensi adalah sejumlah/keseluruhan kompetensi baku yang diperlu-kan dalam melaksanakan tugas/pekerjaan tertentu suatu bidang keahlian. Area kompetensi bidan adalah keseluruhan kompetensi yang harus dimiliki bidan dalam melaksanakan pelayanan kebidanan yaitu : Etik legal dan keselamatan pasien, Komunikasi efektif, Pengembangan diri dan profesionalisme, Landasan ilmiah ilmu kebidanan, Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan , Promosi kesehatan dan konseling, Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan
Draft
Diundu
h dari
www.hp
eq.di
kti.go
.id
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 15
Komponen kompetensi Komponen kompetensi bidan merupakan jabaran fungsi tugas/pekerjaan yang mendukung tercapainya keseluruhan kompetensi bidan, dan diuraikan lebih spesifik menjadi unit kompetensi.
Elemen kompetensi Elemen kompetensi merupakan sejumlah sub-fungsi tugas/pekerjaan bidan yang mendukung ketercapaian unit kompetensi dan merupakan aktivitas yang dapat diukur dan diamati, meliputi ranah pengetahuan, keterampilan, dan afektif. Kriteria Kinerja (Performances Criteria)
Kriteria kinerja adalah kemampuan bidan yang dapat diukur dalam menunjukkan kinerjanya sesuai dengan standar kompetensi yang telah ditentukan oleh profesi dan kolegium berdasarkan undang-undang atau peraturan yang berlaku.
Draft
Diundu
h dari
www.hp
eq.di
kti.go
.id
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 16
BAB III
KOMPETENSI BIDAN INDONESIA
A. AREA KOMPETENSI BIDAN INDONESIA
Area kompetensi bidan Indonesia meliputi :
Area Kompetensi 1 : Etik legal dan keselamatan pasien
Area kompetensi 2 : Komunikasi efektif
Area kompetensi 3 : Pengembangan diri dan profesionalisme
Area kompetensi 4 : Landasan ilmiah praktek kebidanan
Area kompetensi 5 : Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
Area kompetensi 6 : Promosi kesehatan dan konseling
Area kompetensi 7 : Manajemen, kepemimpinan dan kewirausahaan
B. KOMPONEN KOMPETENSI
Area kompetensi 1: Etik legal dan keselamatan pasien Kompetensi Inti 1:
Berperilaku profesional, bermoral, dan memiliki etika dalam tanggap terhadap/
menyikapi/mencermati issue etik maupun aspek legal dalam praktik kebidanan
yang berorientasi pada keselamatan perempuan dan masyarakat
Komponen Kompetensi :
1.1 Memiliki perilaku professional
1.1.1. Menunjukkan sikap profesional sesuai dengan kode etik kebidanan
1.1.2. Mengembangkan praktik kebidanan dengan berpedoman pada
standar profesi
1.1.3. Menghargai perempuan dan keluarganya tanpa membedakan status
sosial, budaya, dan tradisi yang diyakininya
1.1.4. Mengakui kelebihan orang lain tanpa memandang status sosial
Draft
Diundu
h dari
www.hp
eq.di
kti.go
.id
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 17
1.1.5. Menyadari keterbatasan diri, baik sebagai manusia maupun sebagai
bidan
1.1.6. Berperilaku sebagai agen pembaharu bagi perempuan dan
masyarakat, terutama dalam lingkup praktik kebidanan
1.1.7. Menjalin kerjasama sebagai tim kesehatan dalam meningkatkan
derajat kesehatan perempuan dan masyarakat, khususnya
pelayanan kebidanan
1.1.8. Menghargai budaya multikultural terkait kesehatan reproduksi
perempuan
1.2 Mematuhi aspek etik-legal dalam praktik kebidanan
1.2.1 Menghargai hak azasi manusia khususnya hak perempuan dalam
kesehatan reproduksi.
1.2.2 Mematuhi Undang-undang/Peraturan yang berlaku dalam menjalan-
kan praktik kebidanan
1.2.3 Bertanggung jawab dan mempertanggunjawabkan pelayanan
kebidanan yang dilakukannya.
1.3 Menghargai hak-hak perempuan dan keluarganya
1.3.1 Menghargai keputusan perempuan terkait dengan kesehatan
reproduksinya
1.3.2 Menjaga kerahasiaan perempuan terkait dengan kehidupan dan
kesehatan reproduksinya
1.3.3 Menghormati martabat perempuan dan keluarganya
1.3.4 Menjalin kemitraan dengan perempuan dan keluarganya dalam
pengambilan keputusan terhadap kepentingan kesehatan
reproduksinya.
Draft
Diundu
h dari
www.hp
eq.di
kti.go
.id
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 18
1.4 Mengutamakan keselamatan pasien dalam praktik kebidanan
1.4.1 Memberi pelayanan kebidanan yang aman berpusat pada
kebutuhan kesehatan perempuan
1.4.2 Membantu perempuan dalam mengambil keputusan mengenai
kesehatan reproduksinya
1.4.3 Memberdayakan keluarga dan masyarakat dalam mendukung
kesehatan reproduksi perempuan
1.4.4 Melakukan deteksi dini dan cepat tanggap terhadap kondisi yang
mengancam kehidupan perempuan dan keluarganya
Komponen area kompetensi 2: Komunikasi efektif
Kompetensi Inti :
Mampu bertukar informasi secara verbal dan non-verbal dengan pasien/
perempuan, keluarganya, masyarakat di lingkungan perempuan, sesama profesi,
antar profesi kesehatan, dan stakeholder
Komponen Kompetensi :
2.1 Berkomunikasi dengan perempuan dan anggota keluarganya
2.1.1 Membangkitkan rasa percaya diri perempuan dan keluarganya ketika
mendiskusikan tentang kesehatan reproduksinya
2.1.2 Menggali dan mengembangkan informasi tentang kondisi kesehatan
reproduksi perempuan.
2.1.3 Memberi penjelasan dan informasi yang akurat kepada perempuan
dan keluarganya tentang kesehatan reproduksinya
2.1.4 Memberi penjelasan dan informasi yang akurat serta meminta
persetujuan kepada perempuan dan keluarganya untuk melakukan
tindakan/rujukan
Draft
Diundu
h dari
www.hp
eq.di
kti.go
.id
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 19
2.2 Berkomunikasi dengan masyarakat
2.2.1 Menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat
dalam memberikan informasi kesehatan.
2.2.2 Melibatkan tokoh masyarakat dalam pemanfaatan sarana dan
prasarana yang dapat menunjang ketercapaian informasi kesehatan
secara luas dan efektif kepada masyarakat di wilayah kerjanya.
2.3 Berkomunikasi dengan sesama profesi
2.3.1 Memberi informasi yang tepat mengenai kondisi pasien baik secara
lisan, tertulis, atau melalui media elektronik dengan meng-
utamakan kepentingan pasien berdasarkan keilmuan dalam praktik
kebidanan
2.3.2 Menelaah kasus pasien bersama tim kerja untuk meningkatkan
pelayanan dan keilmuan dalam praktik kebidanan
2.4 Berkomunikasi dengan profesi lain
2.4.1 Memberi informasi yang relevan tentang kondisi pasien baik secara
lisan, tertulis, ataupun melalui media elektronik kepada profesi lain
sesuai dengan kepentingan pasien
2.4.2 Menjalin kerjasama dengan profesi lain dalam memberi pelayanan
kebidanan kepada perempuan.
2.5 Berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan (stake holders)
2.5.1 Memberi informasi kepada stakeholder tentang lingkup kerja bidan
2.5.2 Membahas kinerja dan kebutuhan bidan yang diharapkan oleh
stakeholder melalui forum komunikasi terpadu
2.5.3 Melakukan advokasi kepada stakeholder.
Draft
Diundu
h dari
www.hp
eq.di
kti.go
.id
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 20
Komponen Area kompetensi 3: Profesionalisme dan Pengembangan diri
Komponen Kompetensi :
Mampu mengembangkan diri dengan mengikuti perkembangan ilmu dan
teknologi terkini, serta menyadari keterbatasan diri berkaitan dengan praktik
kebidanan serta menjunjung tinggi komitmen terhadap profesi bidan.
Komponen Kompetensi :
3.1 Kesediaan mawas diri
3.1.1 Mengakui keterbatasan kemampuan yang berkaitan dengan praktik
kebidanan
3.1.2 Membekali diri dengan kecerdasan spiritual dan emosional
3.1.3 Melakukan refleksi terhadap pelayanan kebidanan yang telah
dilakukan secara ilmiah.
3.1.4 Menerima dan menanggapi secara wajar terhadap kritikan yang
membangun praktik kebidanan
3.1.5 Membina hubungan interpersonal dalam lingkungan praktik
kebidanan
3.2 Kesediaan belajar sepanjang hayat
3.2.1 Mengidentifikasi kebutuhan belajar dirinya
3.2.2 Mengikuti perkembangan keilmuan terkini yang menunjang praktik
kebidanan
3.2.3 Berpikir kritis terhadap literatur dan relevansinya dengan praktik
kebidanan berdasarkan evidence based
3.2.4 Mencari informasi dari berbagai sumber untuk pengembangan
profesi kebidanan
3.3 Mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan kebidanan sesuai dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dengan teknologi terkini.
3.3.1 Mencermati kesenjangan terhadap penerapan ilmu kebidanan
dalam praktik.
Draft
Diundu
h dari
www.hp
eq.di
kti.go
.id
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 21
3.3.2 Mencari jawaban terhadap kesenjangan penerapan ilmu kebidanan
dalam praktik.
3.4 Berkomitmen mengembangkan profesi bidan
3.4.1 Berpartisipasi dalam organisasi profesi
3.4.2 Memberi kontribusi keilmuan yang menunjang pengembangan
profesi
3.4.3 Melakukan musyawarah terhadap segala bentuk perubahan terkait
profesi bertujuan untuk meningkatkan kinerja profesi
3.4.4 Menghargai dan melaksanakan kesepakatan yang telah diputuskan
profesi
Komponen area kompetensi 4: Landasan ilmiah Praktik kebidanan
Kompetensi Inti :
Bidan memiliki pengetahuan tentang ilmu kebidanan, neonatologi, ilmu-ilmu
sosial, ilmu kesehatan masyarakat, etika, budaya, dan asuhan yang tepat untuk
perempuan, bayi yang baru lahir, “childbearing women”,dan keluarga
Komponen Kompetensi :
4.1 Bidan memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk memberikan pelayanan
yang berkualitas tinggi dan pendidikan kesehatan yang tanggap budaya dalam
upaya mempromosikan kehidupan keluarga yang sehat, perencanaan
kehamilan dan menjadi orang tua, yaitu :
4.1.1 Anatomi dan fisiologi perempuan dan laki-laki yang berhubungan
dengan konsepsi dan reproduksi
4.1.2 Pertumbuhan dan perkembangan yang berhubungan dengan organ
seksual, perkembangan seksualitas dan aktivitas seksual
4.1.3 Norma budaya dan praktek yang berhubungan dengan seksualitas,
praktek seksual, perkawinan, dan “childbearing women”
4.1.4 Data yang sesuai tentang riwayat kesehatan, keluarga dan genetik
Draft
Diundu
h dari
www.hp
eq.di
kti.go
.id
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 22
4.1.5 Pemeriksaan fisik dan laboratorium penunjang untuk memastikan
apakah kehamilan sehat
4.1.6 Pendidikan kesehatan tentang kesehatan seksual dan reproduksi
(misalnya, penyakit menular seksual, HIV, bayi dan kesehatan anak)
4.1.7 Prinsip dasar farmakokinetika obat-obatan kontrasepsi
4.1.8 Metode kontrasepsi alamiah yang dapat diterima budaya masyarakat
setempat
4.1.9 Metode kontrasepsi : barrier, steroid, mekanik, kimia dan pembedahan.
Cara kerja, indikasi, manfaat dan risiko kontrasepsi. Rumor dan mitos
yang mempengaruhi penggunaan alat kontrasepsi
4.1.10 Kriteria kelayakan penggunaan metode kontrasepsi, termasuk jangka
waktu yang sesuai dalam penggunaan kontrasepsi tersebut.
4.1.11 Metode dan strategi untuk memfasilitasi perempuan dan / atau
pasangan dalam membuat keputusan pemilihan metode kontrasepsi
4.1.12 Tanda dan gejala infeksi saluran kemih dan infeksi menular seksual yang
sering terjadi
4.1.13 Indikator umum penyakit akut dan kronis , spesifik pada daerah yang
dapat meyebabkan risiko pada seorang perempuan hamil dan janinnya
(misalnya, HIV, TB, malaria) serta proses rujukan untuk penilaian lebih
lanjut dan pencegahan terhadap kemungkinan perluasan penyakit
4.1.14 Indikator dan metode untuk memberikan konseling dan rujukan pada
kasus dengan masalah seksual, kekerasan gender, kekerasan emosional
dan penelantaran
4.1.15 Prinsip metode skrining untuk kanker serviks, (misalnya, inspeksi visual
dengan asam asetat [IVA], Pap test, dan kolposkopi)
Draft
Diundu
h dari
www.hp
eq.di
kti.go
.id
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 23
4.2 Bidan memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk dapat memberikan
pelayanan antenatal yang berkualitas tinggi guna memaksimalkan kesehatan
selama kehamilan termasuk deteksi dini dan pengobatan atau rujukan pada
komplikasi tertentu
4.2.1 anatomi dan fisiologi tubuh manusia
4.2.2 biologi reproduksi manusia termasuk siklus menstruasi, dan proses
konsepsi
4.2.3 Tanda dan gejala kehamilan
4.2.4 Pemeriksaan dan tes untuk memastikan kehamilan
4.2.5 Metode untuk diagnosis kehamilan ektopik
4.2.6 Prinsip penghitungan usia kehamilan berdasarkan siklus menstruasi,
ukuran dan pembesaran rahim, dan penggunaan USG (jika tersedia).
4.2.7 Data riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik sesuai kebutuhan pada
setiap kunjungan
4.2.8 Manifestasi dari tingkat mutilasi (pemotongan) alat kelamin perempuan
dan dampak yang mungkin terjadi terhadap kesehatan perempuan,
termasuk proses kelahiran.
4.2.9 Pemeriksaan tes laboratorium sesuai dengan kebutuhan (misalnya HB,
tes urine untuk gula, protein, aseton, bakteri).
4.2.10 Perkembangan normal kehamilan: perubahan fisik, ketidaknyamanan
umum, pembesaran fundus sesuai usia kehamilan
4.2.11 Implikasi pembesaran fundus yang tidak sesuai usia kehamilan,
termasuk pertumbuhan janin terhambat/ terbatas, oligo dan
polihidramnion, janin lebih dari satu.
4.2.12 Faktor risiko pada janin yang memerlukan rujukan ibu hamil ke tingkat
pelayanan yang lebih tinggi sebelum terjadi persalinan dan kelahiran.
4.2.13 Perubahan psikologis normal pada kehamilan, indikator stres
psikososial, dan dampaknya terhadap kehamilan ibu dan keluarga.
Draft
Diundu
h dari
www.hp
eq.di
kti.go
.id
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 24
4.2.14 Ketersedian bahan/obat tradisional non farmakologi yang aman untuk
menghilangkan ketidaknyamanan selama kehamilan.
4.2.15 Bagaimana menentukan kesejahteraan janin selama kehamilan
termasuk detak jantung janin dan pola aktivitas.
4.2.16 Kebutuhan gizi perempuan hamil dan janin
4.2.17 Pendidikan kesehatan dalam kehamilan (misalnya, informasi cara
mengurangi ketidaknyamanan umum, kebersihan, seksualitas, olaraga,
dan bekerja di dalam atau di luar rumah)
4.2.18 Prinsip dasar obat farmakokinetik yang diresepkan, diberikan atau
diserahkan kepada perempuan selama kehamilan
4.2.19 Efek obat yang diresepkan, obat bebas, obat tradisional, serta
pemberian obat dengan dosis yang berlebihan pada kehamilan dan
janin
4.2.20 Dampak merokok, penyalahgunaan alkohol dan napza pada ibu hamil
dan janin.
4.2.21 Perencanaan persalinan (persiapan untuk persalinan, kelahiran, dan
kegawatdaruratan).
4.2.22 Persiapan keluarga untuk menyambut kelahiran bayi
4.2.23 Tanda dan gejala awal persalinan (termasuk persepsi perempuan dan
gejala)
4.2.24 Teknik untuk meningkatkan relaksasi dan cara mengatasi nyeri selama
proses persalinan.
4.2.25 Tanda, gejala dan dampak yang mungkin terjadi pada kondisi yang
mengancam jiwa perempuan hamil dan / atau janinnya, (misalnya, pre-
eklampsia/eklampsia, perdarahan pevaginam, persalinan prematur,
anemia berat, Rh isoimmunisation, sifilis)
4.2.26 Cara dan metode menasihati tentang perawatan, pengobatan dan
dukungan untuk perempuan hamil HIV-positif termasuk langkah-
Draft
Diundu
h dari
www.hp
eq.di
kti.go
.id
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 25
langkah untuk mencegah penularan ibu-ke-bayi (PMTCT) (termasuk
pilihan pemberian makan).
4.2.27 Tanda, gejala dan indikasi untuk melakukan rujukan dengan komplikasi
tertentu yang mempengaruhi ibu atau janin (misalnya, asma, infeksi
HIV, diabetes, kondisi jantung, malpresentations/kelainan letak,
gangguan plasenta, kelahiran prematur, kehamilan lewat waktu)
4.2.28 Langkah-langkah untuk pencegahan dan pengendalian malaria dalam
kehamilan, menurut pola penyakit daerah, termasuk pengobatan
pencegahan intermittent (IPT) dan promosi kelambu berinsektisida
(ITN)
4.2.29 Farmakologi dasar obat cacing pada kehamilan (sesuai dengan
kebutuhan).
4.2.30 Fisiologi laktasi dan metode mempersiapkan perempuan untuk
menyusui.
4.3 Bidan memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk memberikan asuhan yang
berkualitas tinggi dan tanggap budaya selama persalinan, menolong
persalinan dan kelahiran yang bersih dan aman serta menangani situasi
kegawatdaruratan untuk memaksimalkan kesehatan ibu dan bayi
4.3.1 Proses fisiologis kala satu, dua dan tiga persalinan
4.3.2 Anatomi kepala janin, panggul dan jalan lahir
4.3.3 Aspek psikologis dan sosial budaya dalam persalinan dan kelahiran
4.3.4 Fase laten dan fase aktif persalinan
4.3.5 Indikator untuk induksi persalinan dan perbaikan kontraksi rahim
4.3.6 Kemajuan persalinan normal
4.3.7 Pemantauan persalinan dengan partograf
4.3.8 Pemantauan kesejahteraan janin selama persalinan
4.3.9 Pemantauan kesejahteraan ibu selama persalinan
Draft
Diundu
h dari
www.hp
eq.di
kti.go
.id
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 26
4.3.10 Proses penurunan bagian terendah janin melalui panggul selama
persalinan dan kelahiran; mekanisme pemutaran presentasi janin
4.3.11 Dukungan selama persalinan (misal dengan menghadirkan keluarga/
pendampingan, hidrasi, dukungan emosional, mengurangi nyeri dengan
non farmakologi pengaturan posisi pada persalinan dan kelahiran)
4.3.12 Obat-obatan yang digunakan untuk mengurangi nyeri persalinan,
termasuk faktor resiko, kerugian, metode manajemen nyeri yang aman
dan efeknya pada persalinan fisiologis
4.3.13 Tanda dan gejala komplikasi saat persalinan ( misal perdarahan, partus
macet, mal presentasi, eklampsia, kegawatdaruratan maternal, gawat
janin, infeksi dan prolaps tali pusat)
4.3.14 Prinsip pencegahan trauma dasar panggul dan robekan perineum
4.3.15 Episiotomi (pengertian, Indikasi melakukan tindakan, metoda, prosedur
tindakan)
4.3.16 Manajemen fisiologis kala III persalinan
4.3.17 Prinsip manajemen aktif kala III persalinan
4.3.18 Prinsip dasar penjahitan robekan perineum dan episiotomi
4.3.19 Indikasi kegawatdaruratan yang membutuhkan manajemen, dan
tindakan kegawatdaruratan , kolaborasi dan atau rujukan
kegawatdaruratan obstetrik ( misalnya prolaps tali pusat, distosia bahu,
perdarahan dalam persalinan, retensio plasenta)
4.3.20 Indikasi kebutuhan rujukan untuk operasi caesar, ekstraksi vacum,
penggunaan forsep atau *symphisiotomy* (misalnya pada kasus gawat
janin, disproporsi kepala janin – panggul)
4.4 Bidan memiliki pengetahuan yang diperlukan dalam memberikan asuhan
postpartum yang komprehensif, berkualitas tinggi, dan tanggap budaya
4.4.1 Perubahan fisik dan emosi yang terjadi setelah kelahiran bayi,
termasuk proses normal involusi uterus.
Draft
Diundu
h dari
www.hp
eq.di
kti.go
.id
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 27
4.4.2 Fisiologi dan proses laktasi dan kelainan umum yang biasa terjadi
seperti bendungan payudara, ASI kurang dan penyulit lainnya.
4.4.3 Menyusui dini dan ASI Eksklusif untuk ibu dan anak
4.4.4 Kebutuhan ibu postpartum dini seperti nutrisi, istirahat, mobilisasi dan
kebutuhan dasar (misal BAB dan BAK)
4.4.5 Prinsip bonding attachment orang tua dan bayi (misal bagaimana
mempromosikan hubungan yang positif)
4.4.6 Indikator sub involusi (misal : perdarahan uterus persisten, infeksi)
4.4.7 Masalah atau komplikasi ibu menyusui, termasuk mastitis
4.4.8 Tanda dan gejala kondisi yang mengancam jiwa yang dapat timbul
selama periode post partum (misal perdarahan vaginal persisten,
emboli, preeklamsia dan eklamsi postpartum, depresi berat)
4.4.9 Tanda dan gejala komplikasi tertentu selama periode postpartum
(misal anemia persisten, hematom, depresi, tromboflebitis,
inkontinensia feses atau urin, retensi urin, fistula obstetrik)
4.4.10 Komunikasi interpersonal bagi perempuan dan keluarganya yang
berduka/ mengalami kehilangan (kematian ibu, bayi, keguguran, IUFD,
kelainan congenital)
4.4.11 Pendekatan dan strategi dalam memberikan dukungan khusus bagi
remaja, korban kekerasan (termasuk pemerkosaan)
4.4.12 Prinsip aspirasi vakum manual pada kavum uteri untuk mengeluarkan
hasil konsepsi
4.4.13 Prinsip pencegahan penularan HIV, TBC, hepatitis B dan C dari ibu ke
anak pada masa post partum
4.4.14 Metode keluarga berencana yang dapat digunakan pada masa post
partum dini (misal : MAL, pil progestin)
4.4.15 Pelayanan post partum dikomunitas bagi perempuan dan keluarganya
dan cara mengakses pelayanan tersebut.
Draft
Diundu
h dari
www.hp
eq.di
kti.go
.id
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 28
4.5 Bidan memiliki pengetahuan yang diperlukan dalam memberikan asuhan
dasar komprehensif dan berkualitas tinggi pada Bayi baru lahir sehat hingga
usia 2 bulan. input Rakernas (ditambahkan hingga anak pra sekolah)
dilengkapi
4.5.1 Pemeriksaan awal bayi baru lahir (misal APGAR; pernapasan, deyut
jantung, reflek, tonus otot dan warna kulit)
4.5.2 Adaptasi bayi baru lahir dengan kehidupan diluar rahim (misal :
perubahan fisiologis yang terjadi pada sistem jantung paru)
4.5.3 Kebutuhan dasar bayi baru lahir : pernafasan, kehangatan, nutrisi,
bonding attachment)
4.5.4 Berbagai metode dan keuntungan menghangatkan bayi baru lahir,
termasuk kontak kulit dengan kulit (metode kangguru)
4.5.5 Penilaian usia gestasi bayi baru lahir.
4.5.6 Karakteristik bayi BBLR dan kebutuhannya
4.5.7 Karakteristik bayi baru lahir sehat (penampilan dan perilaku)
4.5.8 Pertumbuhan dan perkembangan normal bayi premature
4.5.9 Pertumbuhan dan perkembangan bayi baru lahir sehat
4.5.10 Kelainan tertentu pada bayi baru lahir normal (misal : kaput, molase,
Mongolian spot)
4.5.11 Asuhan bayi sehari – hari (misal : perawatan tali pusat, kebutuhan
nutrisi, pola eliminasi)
4.5.12 Promosi kesehatan dan pencegahan penyakit pada BBL dan bayi (misal
malaria, TB, HIV),
4.5.13 Kebutuhan Imunisasi (risiko dan keuntungan bagi bayi sejak lahir
sampai anak-anak)
4.5.14 Tradisi dan budaya yang berkaitan dengan bayi baru lahir
4.5.15 Prinsip nutrisi bayi, pilihan pemberian makanan pada bayi (termasuk
BBL yang lahir dari ibu HIV positif)
Draft
Diundu
h dari
www.hp
eq.di
kti.go
.id
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 29
4.5.16 Tanda dan gejala komplikasi BBL (misal : kuning, hematom, molase
berat di kepala bayi, iritasi otak, cidera, hemangioma, hipoglikemi,
hipotermia, dehidrasi yang tidak terdeteksi, infeksi, sipilis congenital)
4.6 Bidan memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk dapat memberikan
asuhan pada perempuan yang mengalami terminasi kehamilan atau
keguguran sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku
4.6.1 Kebijakan, hukum regulasi dan protokol,yang berkaitan dengan aborsi.
4.6.2 Faktor – faktor yang diperlukan dalam mengambil keputusan berkaitan
dengan kehamilan yang tidak direncanakan atau tidak disadari.
4.6.3 Metode kontrasepsi yang sesuai untuk periode pasca aborsi.
4.6.4 Persyaratan medis yang harus dipenuhi dalam mengakhiri kehamilan
4.6.5 Asuhan, informasi dan dukungan yang diperlukan selama dan setelah
keguguran (fisik dan psikologis)
4.6.6 Proses normal involusi, pemulihan fisik dan emosi pasca keguguran
4.6.7 Tanda dan gejala sub involusi dan atau aborsi inkomplit (misal :
perdarahan uterus persisten)
4.6.8 Tanda dan gejala komplikasi keguguran serta kondisi yang mengancam
jiwa (misal : perdarahan pervaginam persisten, infeksi)
Draft
Diundu
h dari
www.hp
eq.di
kti.go
.id
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 30
Komponen area Kompetensi 5: Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan
Kompetensi Inti :
Bidan memiliki keterampilan tentang ilmu kebidanan, neonatologi, ilmu-ilmu
sosial, ilmu kesehatan masyarakat, etika, budaya, dan asuhan yang tepat untuk
perempuan, bayi yang baru lahir, “childbearing women”,dan keluarga
Komponen Kompetensi :
5.1 Bidan memiliki keterampilan yang diperlukan untuk memberikan
pelayanan yang berkualitas tinggi dan pendidikan kesehatan yang tanggap
budaya dalam upaya mempromosikan kehidupan keluarga yang sehat,
perencanaan kehamilan dan menjadi orang tua
5.1.1 Mengkaji riwayat kesehatan dan midwifery, obstetri, ginekologi,
serta riwayat kesehatan reproduksi secara komprehensif
5.1.2 Melibatkan perempuan dan keluarga dalam konseling prakonsepsi,
berdasarkan situasi serta kebutuhan dan keinginan perempuan
5.1.3 Melakukan pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan payudara yang
berfokus pada kondisi perempuan tersebut
5.1.4 Menginterpretasikan hasil tes/ pemeriksaan laboratorium umum
(misalnya, hematokrit, dipstick urinalisis untuk proteinuria)
5.1.5 Menganjurkan/melakukan dan menginterpretasikan hasil
tes/skrining tertentu seperti skrining untuk TB, HIV, IMS
5.1.6 Memberikan dukungan, konseling, asuhan, serta melakukan rujukan
pada perempuan HIV positif.
5.1.7 Menulis permintaan obat/ alat kontrasepsi, menyimpan dan
memberikan kontrasepsi yang digunakan sesuai kewenangan dan
budaya setempat.
5.1.8 Memberikan konseling pada perempuan mengenai efek samping
dan masalah dalam penggunaan metode kontrasepsi
Draft
Diundu
h dari
www.hp
eq.di
kti.go
.id
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 31
5.1.9 Menulis permintaan obat kontrasepsi darurat, menyimpan dan
memberikan kontrasepsi darurat sesuai kewenangan, kebijakan
lokal, protokol, peraturan dan hukum.
5.1.10 Menyediakan metode kontrasepsi barier yang umum, steroid,
mekanik, dan metode kimia
5.1.11 Melakukan skrining untuk kanker serviks dengan inspeksi visual
asam asetat (IVA).
5.1.12 Meminta uji sitologi serviks (Pap smear)
5.2 Bidan memiliki keterampilan yang diperlukan untuk dapat memberikan
pelayanan antenatal berkualitas tinggi guna memaksimalkan kesehatan
perempuan selama kehamilan termasuk deteksi dini dan pengobatan atau
rujukan pada komplikasi tertentu
5.2.1 Mengumpulkan data awal dan data kunjungan ulang
5.2.2 Melakukan pemeriksaan fisik dan menjelaskan temuan pada ibu
5.2.3 Mengukur dan menilai tanda-tanda vital ibu termasuk suhu,
tekanan darah, denyut nadi dan pernafasan
5.2.4 menilai gizi ibu hamil dan hubungannya dengan pertumbuhan janin;
memberikan nasihat yang sesuai dengan kebutuhan gizi ibu dan
cara memenuhinya
5.2.5 Melakukan pemeriksaan abdominal lengkap termasuk mengukur
tinggi fundus, letak, posisi, dan presentasi janin
5.2.6 Menilai pertumbuhan janin melalui pemeriksaan manual/ perabaan
dengan tangan
5.2.7 Mengevaluasi lokasi plasenta, volume cairan ketuban dan
pertumbuhan janin dengan menggunakan visualisasi USG dan
pengukuran (jika peralatan tersedia untuk digunakan).
5.2.8 Mendengarkan detak jantung janin, meraba rahim untuk melihat
aktivitas janin dan menginterpretasikan temuan.
Draft
Diundu
h dari
www.hp
eq.di
kti.go
.id
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 32
5.2.9 Memantau denyut jantung janin dengan leannec atau doppler (jika
tersedia)
5.2.10 Melakukan pemeriksaan dalam jika ada indikasi selama kehamilan
5.2.11 Menghitung dan memperkirakan tanggal kelahiran
5.2.12 Memberikan pendidikan kesehatan pada perempuan dan keluarga
tentang perkembangan kehamilan normal, gejala dan tanda bahaya,
kapan dan bagaimana cara menghubungi bidan
5.2.13 Menjelaskan dan/atau mendemontrasikan langkah-langkah untuk
mengurangi ketidaknyamanan umum selama kehamilan.
5.2.14 Memberikan bimbingan dan persiapan dasar untuk persalinan,
kelahiran dan kesiapan menjadi orang tua
5.2.15 Mengidentifikasi kelainan normal selama kehamilan :
gizi kurang dan atau tidak memadai
Pembesaran uterus yang tidak sesuai umur kehamilan,
dicurigai oligo atau polihidramnion, dan kehamilan molar
Peningkatan tekanan darah, proteinuria, adanya edema
signifikan, nyeri kepala, perubahan visual, nyeri epigastrium
yang berhubungan dengan kenaikan tekanan darah
pendarahan pervaginam
Kehamilan ganda, kelainan letak / malpresentasi pada masa
aterm (≥ 36 minggu)
Kematian janin intrauterine
Ketuban pecah sebelum waktu
status HIV positif dan / atau AIDS
hepatitis B dan C positif
5.2.16 Menulis Permintaan obat untuk pengobatan dan penyelamatan jiwa
(misalnya, antibiotik, antikonvulsan, anti-malaria, antihipertensi,
antiretroviral) dan memberikan pada perempuan dengan kasus
tertentu sesuai dengan kewenangan
Draft
Diundu
h dari
www.hp
eq.di
kti.go
.id
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 33
5.2.17 mendeteksi ketidaknormalan selama kehamilan dan melakukan
rujukan pada kondisi perempuan yang membutuhkan intervensi
lebih lanjut
5.3 Bidan memiliki keterampilan yang diperlukan dalam memberikan asuhan
berkualitas tinggi, tanggap budaya selama persalinan, memfasilitasi
persalinan yang bersih dan aman serta menangani situasi
kegawatdaruratan untuk memaksimalkan kesehatan ibu dan bayinya.
5.3.1 Mengkaji riwayat spesifik dan tanda vital ibu saat persalinan
5.3.2 Melakukan pemeriksaan fisik terfokus dalam persalinan
5.3.3 Melakukan pemeriksaan abdomen lengkap mengenai posisi janin
dan penurunan
5.3.4 Menghitung lamanya kontraksi dan Keefektifan kontraksi uterus
5.3.5 Melakukan pemeriksaan dalam yang lengkap dan akurat; menilai
dilatasi serviks, presentasi dan penurunan bagian terendah, kondisi
membran dan menilai adanya disproporsi janin – panggul atau tidak
5.3.6 Memantau kemajuan persalinan dengan menggunakan partograf
atau alat lain yang serupa serta mendokumentasikannya
5.3.7 Memberikan dukungan fisik, psikologis serta mempromosikan
persalinan normal pada perempuan dan keluarga
5.3.8 Memfasilitasi kehadiran pendamping selama persalinan dan
kelahiran
5.3.9 Memberikan hidrasi, nutrisi yang adekuat dan kenyamanan non
farmakologi selama persalinan dan kelahiran
5.3.10 Memantau kandung kemih dan melakukan kateterisasi jika ada
indikasi
5.3.11 Mengidentifikasi ketidaknormalan saat persalinan dan melakukan
intervensi yang dibutuhkan serta melakukan rujukan dengan tepat
Draft
Diundu
h dari
www.hp
eq.di
kti.go
.id
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 34
5.3.12 Menstimulasi atau augmentasi kontraksi uterus dengan cara non
farmakologi.
5.3.13 Memberikan anestesi lokal perineum ketika melakukan episiotomi
atau penjahitan perineum; jika diperlukan
5.3.14 Melakukan episiotomi jika diperlukan
5.3.15 Melakukan manuver tangan pada kelahiran presentasi puncak
kepala
5.3.16 Melakukan manuver tangan pada kelahiran dengan presentasi
muka dan bokong
5.3.17 Menjepit dan memotong tali pusat
5.3.18 Melakukan penanganan segera pada kasus kegawatdaruratan
kebidanan (misal: prolaps tali pusat, malpresentasi, distosia bahu
dan gawat janin) untuk menyelamatkan janin sebelum dilakukan
tindakan medis atau melakukan rujukan
5.3.19 Memeriksa dan melakukan maneuver lilitan tali pusat pada leher
bayi saat kelahiran
5.3.20 Melakukan manajemen fisiologis kala III
5.3.21 Melakukan manajemen aktif kala III :
Memeriksa adanya bayi kedua
Memberikan uterotonika dalam 1 menit setelah kelahiran bayi
Melakukan Peregangan Tali pusat Terkendali
Melakukan massase uterus setelah kelahiran plasenta
5.3.22 Memeriksa kelengkapan plasenta dan selaput
5.3.23 Melakukan masase fundus uteri untuk menstimulasi kontraksi
uterus
5.3.24 Menyediakan lingkungan yang aman bagi ibu dan bayi dalam
melakukan bounding attachment
5.3.25 Mengukur dan mencatat jumlah pengeluaran darah pervaginam
5.3.26 Memeriksa laserasi vagina dan serviks
Draft
Diundu
h dari
www.hp
eq.di
kti.go
.id
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 35
5.3.27 Melakukan penjahitan episiotomi
5.3.28 Melakukan penjahitan perineum atau vagina derajat 1 dan 2
5.3.29 Melakukan manajemen perdarahan postpartum menggunakan
tehnik yang sesuai dan pemberian uterotonika dengan indikasi
5.3.30 Menulis Permintaan obat untuk pengobatan dan penyelamatan jiwa
(misalnya, antibiotik, antikonvulsan, anti-malaria, antihipertensi,
antiretroviral) dan memberikan pada perempuan dengan kasus
tertentu sesuai dengan kewenangan
5.3.31 Melakukan manual plasenta
5.3.32 Melakukan kompresi bimanual interna dan eksterna
5.3.33 Melakukan kompresi aorta
5.3.34 Mengidentifikasi dan melakukan manajemen syok
5.3.35 Memasang dan mengatur cairan infus, mengambil darah untuk
pemeriksaan laboratorium
5.3.36 Mengatur dan melakukan rujukan ibu dengan komplikasi pada
waktu dan fasilitas kesehatan yang tepat, menggunakan obat/
peralatan yang tepat, mengatur pendamping diperjalanan untuk
memberikan pertolongan kegawatdaruratan terus menerus sesuai
kebutuhan.
5.3.37 Melakukan resusitasi jantung paru
5.4 Bidan memiliki keterampilan yang diperlukan dalam memberikan asuhan
postpartum yang komprehensif, berkualitas tinggi, dan tanggap budaya
5.4.1 Mengkaji data terfokus, termasuk kondisi spesifik selama
kehamilan, persalinan dan kelahiran.
5.4.2 Melakukan pemeriksaan fisik terfokus pada ibu
5.4.3 Memberikan informasi dan dukungan pada ibu dan atau keluarga
yang mengalami kehilangan (kematian ibu, janin, keguguran,
kematian neonatal, kelainan congenital)
Draft
Diundu
h dari
www.hp
eq.di
kti.go
.id
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 36
5.4.4 Memeriksa dan mengevaluasi involusi uterus dan penyembuhan
luka laserasi
5.4.5 Melakukan inisiasi menyusui dini, dan mendukung ASI Eksklusif
5.4.6 Mengajarkan ibu cara memerah ASI dan mengelola ASI perah
5.4.7 Memberikan pendidikan kesehatan pada ibu tentang perawatan diri
dan bayinya, termasuk tanda dan gejala komplikasi
5.4.8 Memberikan pendidikan kesehatan tentang seksualitas serta
metoda kontrasepsi setelah melahirkan pada ibu dan keluarganya
5.4.9 Memberikan pelayanan kontrasepsi sebagai bagian integral dari
asuhan postpartum
5.5 Bidan memiliki keterampilan yang diperlukan dalam memberikan asuhan
dasar komprehensif dan berkualitas tinggi pada Bayi baru lahir sehat
hingga usia 2 bulan. (input rakernas sampai anak pra sekolah) tolong
ditambahkan
5.5.1 Melakukan asuhan segera pada bayi baru lahir termasuk
mengeringkan, membebaskan jalan nafas dan memastikan bayi
dapat bernafas dengan stabil, serta penjepitan dan pemotongan tali
pusat.
5.5.2 Memeriksa kondisi awal bayi baru lahir (misal APGAR skor atau
metode lainnya)
5.5.3 Mengupayakan dan mempertahankan kehangatan tubuh bayi
dengan menggunakan penutup (selimut, topi), menjaga kondisi
lingkungan dan memfasilitasi kontak kulit
5.5.4 Melakukan tindakan kegawatdaruratan pada gangguan pernafasan
(resusitasi pada bayi baru lahir), hipotermi, hipoglikemi
Draft
Diundu
h dari
www.hp
eq.di
kti.go
.id
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 37
5.5.5 Memberikan asuhan yang sesuai termasuk metode kangguru bagi
bayi BBLR dan menyiapkan rujukan jika berpotensi menimbulkan
komplikasi, atau bayi BBLSR
5.5.6 Melakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir untuk menilai
ketidaknormalan
5.5.7 Melakukan pemeriksaan usia gestasional
5.5.8 Melakukan asuhan rutin bayi baru lahir, sesuai dengan peraturan
(misal : identifikasi, perawatan mata, tes skrining, pemberian
vitamin K, pencatatan kelahiran)
5.5.9 Posisi bayi baru lahir untuk inisiasi menyusui bayi sesegera mungkin
setelah kelahiran dan mendukung ASI Eksklusif
5.5.10 Merujuk bayi baru lahir berisiko kefasilitas pelayanan yang tepat;
jika memungkinkan
5.5.11 Memberikan pendidikan kesehatan kepada orang tua tentang tanda
bahaya pada bayi baru lahir dan kapan harus membawa bayinya ke
pelayanan kesehatan
5.5.12 Memberikan pendidikan kesehatan kepada orang tua mengenai
pertumbuhan dan perkembangan normal bayi baru lahir dan bayi
muda, dan bagaimana menyediakan kebutuhan sehari – hari bayi
yang normal
5.5.13 Membantu orang tua dan keluarga untuk mengakses sumber daya
yang ada dimasyarakat
5.5.14 Mendukung orang tua selama proses kehilangan (kehilangan
kehamilan, kematian janin, kelainan kongenital atau kematian
neonatal)
5.5.15 Mendukung orang tua selama perjalanan merujuk neonatal atau
selama dipisahkan dengan bayinya (misal : perawatan di NICU)
5.5.16 Mendukung dan memberikan pendidikan kesehatan kepada orang
tua yang memiliki bayi kembar (kebutuhan khusus)
Draft
Diundu
h dari
www.hp
eq.di
kti.go
.id
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 38
5.5.17 Memberikan asuhan yang sesuai pada bayi baru lahir dari ibu HIV
positif (misal : administrasi ARV dan makanan yang sesuai)
5.6 Bidan memiliki keterampilan yang diperlukan untuk dapat memberikan
asuhan pada perempuan yang mengalami terminasi kehamilan atau
keguguran sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku
5.6.1 Memeriksa usia gestasi dengan cara menanyakan HPHT,
pemeriksaan bimanual dan atau pemeriksaan urin kehamilan.
5.6.2 Memberikan konseling kepada perempuan yang sedang
mempertimbangkan untuk melakukan supaya tetap
mempertahankan kehamilannya
5.6.3 Memberikan pendidikan kesehatan kepada perempuan ( dan
keluarga jika diperlukan) me ngenai seksual dan
keluarga berencana pasca aborsi
5.6.4 Memberikan pelayanan kontrasepsi sebagai bagian integral dari
pelayanan pasca terminasi kehamilan, keguguran dan pasca aborsi
5.6.5 Memeriksa involusi uterus, dan melakukan rujukan jika diperlukan
5.6.6 Memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu untuk merawat
dirinya, termasuk istirahat dan nutrisi serta bagaimana mendeteksi
komplikasi seperti perdarahan
5.6.7 Mengidentifikasi indikasi komplikasi akibat aborsi ilegal (termasuk
perforasi uterus); pengobatan atau rujukan sesuai kebutuhan
Komponen Area kompetensi 6: Promosi dan konseling
Kompetensi Inti :
Draft
Diundu
h dari
www.hp
eq.di
kti.go
.id
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 39
Melakukan promosi kesehatan dan konseling mengenai kesehatan masyarakat
pada umumnya, dan kesehatan perempuan sesuai dengan tahap perkembangan
siklus reproduksinya.
Komponen Kompetensi :
6.1 Promosi kesehatan reproduksi pada individu, keluarga dan masyarakat
6.1.1 Mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat, bekerja sama
dengan tokoh masyarakat dan profesi terkait
6.1.2 Mengidentifikasi peran individu, keluarga, dan masyarakat dalam
pencegahan penyakit
6.1.3 Melakukan kerja sama dalam tim untuk mencegah penyakit dan
meningkatkan kesehatan masyarakat.
6.1.4 Memberdayakan potensi keluarga dan masyarakat dalam
meningkatkan derajat kesehatannya
6.2 Promosi siklus kehidupan perempuan yang alami/normalitas dalam
kehamilan dan persalinan
6.2.1 Menjelaskan proses pertumbuhan dan perkembangan kehidupan
perempuan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksinya
6.2.2 Menjelaskan bahwa proses menjadi ibu adalah sesuatu yang
alamiah dan dapat berlangsung normal
6.2.3 Memberdayakan potensi perempuan dalam meningkatkan derajat
kesehatannya serta keluarganya
6.2.4 Memberi dukungan kepada perempuan yang akan menjadi ibu
6.2.5 Melibatkan keluarga untuk mengenal kondisi perempuan yang akan
menjadi ibu
6.3 Konseling kesehatan reproduksi pada individu dan keluarga
6.3.1 Membantu perempuan untuk mengenal dan menjaga kondisi
kesehatan reproduksinya
6.3.2 Membantu perempuan dalam membuat keputusan sesuai dengan
kondisi kesehatan reproduksinya.
Draft
Diundu
h dari
www.hp
eq.di
kti.go
.id
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 40
Komponen Area kompetensi 7: Manajemen, kepemimpinan dan ke- wirausahaan
Bidan mampu:
Mampu merencanakan dan mengelola sumber daya dibawah tanggung
jawabnya, dan mengevaluasi secara komprehensif sumber daya di wilayah
kerjanya dengan memanfaatkan IPTEK untuk menghasilkan langkah-langkah
strategis pengembangan organisasi.
7.1 Menerapkan teori kepemimpinan dalam pengelolaan sumber daya
kebidanan
7.1.1 Memaksimalkan potensi kepemimpinannya dalam pelayanan dan
praktek kebidanan sebagai model peran dan mentor
7.1.2 Melakukan manajemen dalam menentukan alternatif pemecahan
masalah
7.1.3 Membuat keputusan strategis dengan pendekatan pemecahan
masalah.
7.1.4 Mengelola pelayanan kebidanan secara mandiri, kolaborasi dan
rujukan.
7.1.5 Menginisiasi team building
7.1.6 Membangun networking yang efektif bersama pemangku
kepentingan.
7.1.7 Menghargai peraturan yang berlaku
7.2 Menunjukkan visi yang luas dalam mengientifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi kebijakan dan strategi pelayanan kebidanan terhadap
perempuan
7.2.1 Membantu perempuan untuk mendapatkan status yang setara
dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.
Draft
Diundu
h dari
www.hp
eq.di
kti.go
.id
Draft Standar Kompetensi Bidan Page 41
7.2.2 Membantu perempuan untuk menyuarakan dan mempertahankan
pendapatnya dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.
7.2.3 Mengajarkan perempuan dalam bernegosiasi dan mengenal risiko
7.2.4 Melakukan advokasi untuk memperjuangkan hak-hak kesehatan
reproduksi perempuan dan anak.
7.2.5 Mampu melakukan pengembangan dan penguatan profesi
kebidanan.
7.3 Sebagai agen perubahan (inisiasi perubahan) dalam praktik kebidanan
7.3.1 Mengidentifikasi peluang dalam meningkatkan profesionalisme
bidan
7.3.2 Memfasilitasi penelitian kebidanan sebagai sumber informasi
profesi.
7.3.3 Melakukan toleransi ambiguitas, untuk dapat berfungsi dengan
nyaman, sabar dan efektif dalam lingkungan yang tidak pasti
7.4 Kewirausahaan dalam praktik kebidanan
7.4.1 Memimpin dan mengelola usaha jasa pelayanan dan praktik
kebidanan secara mandiri maupun berkesinambungan
7.4.2 Menciptakan peluang dan memelopori pembaharuan dalam
pelayanan dan praktik kebidanan
7.4.3 Melakukan manajemen risiko
7.4.4 Menciptakan kesejahteraan perempuan dan masyarakat
7.4.5 Mengelola keuangan
7.5 Pengembangan dan pemeliharaan jejaring lintas sektor dan lintas
program
7.5.1 Merancang dan mengusulkan pengembangan jenjang karir bidan.
7.5.2 Menunjukkan kemampuannya untuk terlibat secara efektif dengan
berbagai individu, kelompok, lembaga dan organisasi.
Draft
Diundu
h dari
www.hp
eq.di
kti.go
.id