step 1 electrical hi-scan pro utilitazion (bhs indo)
TRANSCRIPT
Halaman 1
Hi-Scan Pro For EMS
Analisa EMS
Halaman 2
Hi-Scan Pro For EMS
Daftar Isi
1. Penggunaan Scope Meter 2. Aplikasi Ignition Secondary Wave3. Penggunaan Multi-meter 4. Aplikasi Simulation Function5. Aplikasi Special Maintenance6. Diagram Penggunaan Hi-Scan
Halaman 3
Hi-Scan Pro For EMS
1. Penggunaan Scope Meter
1.1 Analisa Signal Crank Angle Sensor1.2 Analisa Signal CAM Angle Sensor
1.3 Analisa Signal TPS
1.4 Analisa Signal Air Flow Sensor
1.5 Analisa Signal O2 Sensor
1.6 Analisa Signal Injector
1.7 Analisa Ignition System
1.8 Analisa Signal ISC Valve
1.9 Analisa Signal Air Temp. Sensor
1.10 Analisa Signal Knock Sensor
1.11 Analisa Signal Vehicle Speed Sensor
1.12 Analisa Signal EGR Valve
1.13 Analisa Signal Purge Valve
1.14 Analisa Signal O2 Sensor Heater
Halaman 4
Hi-Scan Pro For EMS
Tentang Sensor Crank angle sensor adalah suatu sensor yang berfungsi mendeteksi posisi piston oleh
ECU dan memperhitungkan waktu pengapian.Apabila signal dari crank angle sensor tidak terputus, maka sangat sulit menentukantitik awal dan akhir. Sehingga , dua gigi pada crank dilepas ini disebut “Long Tooth”dan yang lainnya disebut “Short Tooth”. Dengan menggunakan “long Tooth”, akan diperoleh TDC ( Top Dead Center ).
Poin yang terlihat pada signal crank sensor :1. Ignition time = 360deg * Jumlah gigi sebelum TDC / Jumlah gigi pada 1 putaranengine.
Ignition time dihitung berdasarkan jumlah gigi antara “long tooth” dan peak voltage. Peak voltage diperoleh dengan menghitung signal crank angle sensor dan primaryignition wave secara simultan.
2. Engine speed (RPM) = 60 / ( Waktu antara “long tooth” * Jumlah dari long tooth pada 1
putaran engine) RPM dihitung berdasarkan jumlah dari “long tooth” pada 1 putaran engine.
1.1.1 Penjelasan dan prinsip kerja crank angle sensor (1/2)
1.1 Analisa signal crank angle sensor (CKP)
Halaman 5
Hi-Scan Pro For EMS
Tipe Sensor
Catatan Sensor tersebut sangat penting bagi ECU. Apabila terjadi engine stall secara tiba-tiba, maka pertama kali periksalah sensor ini.
1. Apabila ECU mendeteksi kesalahan signal, maka ECU menstop “injeksi bahan bakar
dan pengapian.
2. Bilamana ECU tidak dapat mendeteksi terjadinya kegagalan signal, maka komponen
tersebut dapat dianggap sebagai suatu kesalahan.
Ada 3 tipe crank angle sensor yang dipergunakan :
1. Optical Sensor : Sensor ini terdiri dari sebuah single-bodi cam shaft dengan lubang2 pada disk. Signal diterima apabila signal melalui lubang pada saat disk berputar. Sensor ini sangat berpengaruh terhadap panas dan banyak membuat kesalahan.
2. Magnetic Sensor : Apabila gaya electromagnetic yang dihasilkan oleh sebuahcoil diterima oleh putaran single-bodied camshaft dengan target roda (biasanya berada diluar flywheel ), maka akan menghasilkan tegangan. sensor memakai tegangan ini sebagai signal.
3. Hall type sensor : Didalam sensor terdapat sebuah sirkuit. Rangkaian electrondi dalam sensor mengisi electron. Single bodi crank shaft dengan target roda(bagian luar dari roda) mengganggu proses pengisian electron dan membangkitkantegangan. Tegangan ini digunakan sebagai signal.
Magnetic type sensor signal
1.1.1 Penjelasan dan prinsip kerja crank angle sensor (2/2)
Optical type
Halaman 6
Hi-Scan Pro For EMS
Hi-Scan Mode : Lakukan prosedur berikut pada layar hi-scan, - Vehicle selection System(Engine / Transmission / ABS …) Crank Sensor Measuring
Cara menyambung sensor : Channel A dan B dapat digunakan secara bersamaan. probe positif (warna merah) disambungkan jalur signal sensor dan probe negatif (warna hitam)disambung ke ground sensor.
1.1.2 Cara mengukur signal crank angle sensor
Sensor repair info view.
Normal value About sensor Data analysis
Halaman 7
Hi-Scan Pro For EMS
Malfungsi dari Crank Angle Sensor (1/2)
Penyebabtrouble
1. Kesalahan crank angle sensor atau wiring circuit (Signal, Ground dan jalur terkait lainnya).2. Sambungan konektor wiring tidak bagus.3. Hilangkan cacat atau kesalahan dari crank angle sensor :
3.1 Isolasi crank angle sensor wiring.3.2 Periksa spark plug sesuai dengan spesifikasi
(Batas tahanan : 2.0 - 4.5KΩ)
KondisiEngine
1. Mesin di-start.2. Mesin bergetar, kadang-kadang mesin mati.3. Mesin bergetar, kadang-kadang mesin mati namun pada tampilan DTC terlihat normal.4. Ignition timing diluar batas kontrol.
Normal signal
Troubles 1. Signal selalu turun-naik.2. Signal kadang-kadang hilang.3. Signal cacat atau tidak normal.4. Signal normal tapi ECU mengidentifikasi crank angle signal salah.
1.1.3 Analisa dan Trouble Crank Angle Sensor (1/2)
Halaman 8
Hi-Scan Pro For EMS
Kesalahan fungsi pada crank angle sensor (2/2)
Signal wave saatterdeteksitrouble
1. Signal selalukonstan
2. Terkadang signal hilang
3. Terdeteksi cacat signal
4. Signal normal tapi ECU salah deteksi
Ignition timing dari hi-scan beda dg perhitungan dari signal.
1.1.3 Analisa dan kerusakan crank angle sensor (2/2)
TDC
ATDC 48deg
Halaman 9
Hi-Scan Pro For EMS
1.ECU salah baca / deteksi
Penyebabtrouble
ECU mengidentifikasi kesalahan pada signal crank angle dan perhitungan waktu pengapian. Sehingga, ECU menyalakan busi pada langkah hisap.
Kendaraan terkait
Masalah tersebut sering terjadi pada tipe magnetic crank angle sensor.Accent 2000MY, Elantra/Lantra, Coupe
Signal
Trouble Accent 1.5L SOHC saat di-start tersendat-sendat.
Pengapian BTDC 12 deg pada scanner, tapi perhitungan dari signal ATDC 48 deg.
1.1.4 Contoh kasus crank angle sensor (1/2)
TDC
ATDC 48deg
Halaman 10
Hi-Scan Pro For EMS
2. Kadang – kadang signal hilang
Penyebabtrouble
Crank angle signal abnormal karena power terputus saat ignition key dilepas.
Kendaraanterkait
Masalah ini sering terjadi pada optical crank angle sensor EF sonata, XG Grandure dll.
Signal
Trouble HMC Sonata Trajet XG : pada saat dingin start tersendat-sendat atau tidak bisa startsama sekali.
Bila anda mengukur crank angle signal dengan masalah diatas, anda dapat melihatabnormal crank signal. Seperti terjadi pada injection cut off.
1.1.4 Contoh kasus crank angle sensor (2/2)
Cracked part
No injection
Halaman 11
Hi-Scan Pro For EMS
Tentangsensor
CAM angle sensor adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mendeteksi TDC pada setiap cylinders oleh ECU. Sensor ini sangat penting untuk menghitung saat injection. Kita dapat menentukan TDC dari crank angle sensor tetapi untuk menentukan cylindermana maka perlu cam signal. Karena itu ECU mengenali TDC dengan benar setelahcam angle signal terdeteksi. ECU menggunakan cam signal yang berada diantara dualong tooth. Apabila signal dari cam berada didalam long tooth, maka ECU mendeteksi ini sebagai kesalahan.
Informasi dari signal cam sensor : TDC pada Cylinder no.1
1.2.1 Prinsip kerja cam angle sensor (1/2)
1.2 Analisa signal cam angle sensor
19th
TDC
TDC shown after CAM signal is the first TDC.19t
h
TDC
Halaman 12
Hi-Scan Pro For EMS
Tentang Sensor
Catatan Untuk mengurangi emissi, injeksi bahan bakar harus diakhiri sebelum intake valve terbuka. Apabila bahan bakar diinjeksikan pada intake valve yang panas, mengakibatkan bahan bakar menguap dengan baik sehingga membantupembakaran dgn baik. Karena itulah, cam signal digunakan untuk mengidentifikasinomer cylinder. Dalam hal ini karena tidak ada penyetelan waktu pengapian, kitadapat mengetahui dengan membandingkan posisi cam signal dengan crank angle sensor.
Ada tiga macam cam angle sensor :
1. Optical Sensor : sensor ditempatkan pada sebuah single-bodi cam shaft dengan sebuah lubang pada disk. signal dikenal saat signal melewati lubang saat disk berputar. Ketelitian sensor ini dapat dirusak oleh panas dan air dan membuat banyak kesalahan.
2. Magnetic Sensor : bila gaya electromagnetic yang dihasilkan oleh coil dihalangi oleh putaran single-bodi camshaft dengan target roda (padaumumnya diluar flywheel ), akan menghasilkan voltage. Sensor inimenggunakan voltage ini sebagai signal.
3. Hall type sensor : circuit menjadi satu dengan sensor. circuit mengeluarkanelectron. Single bodi crank shaft dengan sebuah target wheel untuk mengganggu proses pengeluaran electron sehingga menghasilkan voltage. Voltage ini digunakan sebagai signal.
Optical / hall type sensor signal Magnetic type sensor signal
1.2.1 Prinsip Cam Angle Sensor (2/2)
Halaman 13
Hi-Scan Pro For EMS
Cara menghubungkan sensor : Channel A danB dapat digunakan bersamaan. Probe positif (warna merah) dihubungkan ke jalur signalsensor dan probe negatif (warna hitam) dihubungkan ke ground sensor.
1.2.2 Cara mengukur signal camshaft angle sensor
Keterangan :Selama kedua channel A dan B digunakan secara bersamaan , sangatbagus untuk mengukur crank dan cam angle signal secara bersamaan juga.
Tampilan info perbaikan sensor
Normal valve About sensor Data analysis
Hi-Scan Mode : Lakukan prosedur berikut pada layar hi-scan,- Vehicle selection System(ENG) CAM
Part(F4 key) Measuring
Halaman 14
Hi-Scan Pro For EMS
Kesalahan fungsi camshaft angle sensor (1/2)
Penyebab trouble
1. Kesalahan pada CAM angle sensor atau wiring circuit (Signal, Ground dan jalur terkait lainnya)
2. Periksa valve timing. Bila tidak tepat lakukan penyetelan.3. Hilangkan error atau penyebab noise dari CAM angle sensor
3.1 Shield CAM angle sensor wiring.3.2 Periksa apakah spark plug original atau tidak.
(Batas tahanan : 2.0 - 4.5KΩ)
KondisiEngine
1. Mesin tidak bermasalah namun tidak mau di-start.2. Kadang terdeteksi CAM sensor error saat akselerasi lambat.3. Mesin bergetar dan kadangkala mesin mati serta display DTC dari
normal part atau non existed part4. Waktu pengapian diluar batas spesifikasi.
Normal signal
Trouble1. Signal turun-naik.2. Signal kadang-kadang hilang.3. Terdeteksi cacat signal.
1.2.3 Analisa kerusakan camshaft angle sensor (1/2)
Signal dibagian atas adalah CAM dan disampingnya adalah crank signal.
CAM angle signalCrank angle sensor signal
Halaman 15
Hi-Scan Pro For EMS
Kesalahan fungsi pada camshaft angle sensor (2/2)
Signal wave saat trouble terdeteksi
1. Signal selalukonstan
2. Kadang-kadang signal hilang
(CAM signal detection in long tooth duration:This is normal with Avante XD)
3. Terdeteksi cacat signal
1.2.3 Analisa kerusakan camshaft angle sensor (2/2)
CAM must appear between long teeth
No CAM angle signal CAM angle signal
CAM must appear between long teeth
CAM signal is inside of long tooth (Bad timing adjustment)
Avante, XG use this signal
CAM signal should locate about 2 teeth before long tooth.
Halaman 16
Hi-Scan Pro For EMS
Signal CAM terlambat
Penyebabtrouble
Pengapian terlambat (kurang lebih 9 derajat) sehingga ada kesalahan pada valvetiming sehingga CAM signal terdeteksi sebelum long tooth.
Kendaraanterkait
Fenomena ini muncul bila CAM signal teridentifikasi sebelum long tooth.
Signal
Trouble Elantra / Lantra tidak bisa akselerasi dan kesalahan pada CAM kadang terdeteksi
CAM signal teridentifikasi sebelum long tooth tapi jarak antara CAM signal dan long tooth tidak lebih 1 tooth.
Valve timing meleset 1 tooth.
< Catatan > Valve timing dapat maju atau mundur oleh gerakan tensioner saatakselerasi
1.2.4 Contoh kasus camshaft angle sensor
Before valve timing adjustment
After valve timing adjustment
CAM signal is close to long tooth
Halaman 17
Hi-Scan Pro For EMS
Tentang Sensor
TPS adalah sensor untuk mengetahui berapa besar pedal akselerasi di tekan. Apabila jalur sensor putus, maka signal tegangan yang keluar dari sirkuit internal ECU akan tetap pada angka 4.7V atau 2.1V.
TPS
1.3.1 Prinsip dari TPS
Sensor
Catatan Pada kasusu to response to the driver’s will quickly, injeksi bahan bakar dikontrol oleh kecepatan akselerasi dan besarnya penekanan pedal gas. Bila pedal gas ditekan lebih dari 50%, maka kontrol balik oxygen sensor berhenti untuk mengatur mesin agar torsinya bertambah. Bila terjadi kesalahan pada sensor, intake air sensor sebagai pengganti untuk TPS. Karena itulah, akselerasi cepat dan lambat tidak dapat dideteksi dengan sensor yang rusak sehingga mesin tersendat.
Tipe Wiper yang banyak dipakai sekarang adalah tipe signal sensing
1.3 Analisa Signal throttle position sensor (TPS)
Halaman 18
Hi-Scan Pro For EMS
Cara menghubungkan sensor : Channel A danB dapat digunakan secara simultan. Probe positif (warna merah) dihubungkan ke jalur signal sensor dan Probe negatif (warna hitam) dihubungkan ke ground.
1.3.2 Metodologi pengukuran signal
Catatan :Sebisa mungkin pada saat menggunakan channel A,B secara bersamaan, akan lebih baik bila mengukur TPS dan intake air flow secara simultan.
Hi-Scan Mode : Lakukan prosedur sebagai berikut pada layar, - Vehicle selection System(ENG) TPS
Part(F4 key) Measuring
Normal value About Sensor Data analysis
Sensor repair info view
Halaman 19
Hi-Scan Pro For EMS
Kerusakan TPS (1/2)
Penyebab trouble 1. Kerusakan pada throttle position sensor atau wiring circuit (Signal, Ground dan
jalur terkait lainnya)2. Periksa jalur ground dan sambungan. Bila ada yang salah, betulkan. Bila masih
terjadi kerusakan setelah dibetulkan, ECU harus diganti dengan versi yang lebih baru.
3. Hilangkan penyebab noise3.1 Jalur sinyal Shield sensor.3.2 Periksa apakah spark plug yg digunaka asli atau tidak (tahanan:2.0-4.5KΩ)Status
Engine 1. Mesin tersendat saat akselerasi.2. Adaptasi nilai Idle TPS lebih kurang dari nilai absulut pada idle normal dan ECU
tidak jalan. Terjadi gejala adanya mesin bergetar. 3. Emissi naik.4. Mesin tersendat dan bergetar.
Normal signal
Trouble 1. Signal selalu turun - naik.2. Signal kadang kala hilang (Micro terputus-putus).3. Terdeteksi adanya signal noise.4. Meskipun dalam keadaan idle, ECU tidak dapat mendeteksinya
1.3.3 Analisa dan Jenis Kerusakan TPS (1/2)
Sebisa mungkin, sinyal TPS dibandingkan dengan sinyal MAF sensor. Kemudian periksa apakah sinyal TPS & MAF bertambah pada saat akselerasi.
Halaman 20
Hi-Scan Pro For EMS
Kerusakan TPS (2/2)
Signal wave when
trouble detectio
n
1. Sinyal selalu konstan
2. Sinyal kadang kala hilang (Gelombang terpotong)
3. Sinyal noise terdeteksi
1.3.3 Anaslisa dan jenis kerusakan TPS (2/2)
Halaman 21
Hi-Scan Pro For EMS
1. Contoh kerusakan TPS: Kehilangan signal (gelobang terpotong)
Penyebabtrouble
Sinyal TPS terputus.
Kendaraan terkait
Gejala ini terjadi pada kendaraan Hyundai yang jalur ground TPS-nya dihubungkan ke bagian luar ECU ( Accent 1.3/1.5L DOHC dll )
Signal view
Trouble Accent 1.3L SOHC tidak dapat mengenali status idle dan getaran, kemudian mesin juga sering mati. Mesin tersendat saat akselerasi dan scanner tidak dapat mengenali satus idle meskipun kendaraan memang dalam keadaan idle.
Sinyal TPS kadang kala “0” dengan sinyal sensor MAF normal
1.3.4 Contoh TPS Field Service (1/2)
Halaman 22
Hi-Scan Pro For EMS
2. Contoh kerusakan TPS: Sinyal noise.
penyebabtrouble
Saat menghubungkan TCU, banyak signal noise TPS terdeteksi. ECU mengetahuinoise saat akselerasi cepat, sehingga menyebabkan bahan bakar terlalu banyak masuk.
Kendaraan terkait
Kendaraan yang menggunakan wiring TPS dari TCU dan ECU yang sama
Signal view
Trouble Pada kendaraan Tiburon 2.0l saat idle. Kontrol balik sensor O2 normal namun perpindahannya terlalu banyak.
Banyak sinyal TPS “0” terdeteksi dengan sinyal MAF sensor normal.
1.3.4 Contoh perbaikan TPS (2/2)
Signal view
Halaman 23
Hi-Scan Pro For EMS
About Sensor Ini adalah sensor untuk melihat berapa banyak aliran udara yang masuk
kedalam cylinder. Sangat diperlukan perhitungan waktu injeksi. Bila jalurnya rusak, maka output tegangan melebihi 4.7V (tergantung sirkuit internalnya seperti TPS).
1.4.1 Pengenalan & algoritma intake air flow sensor
Sensor type
Algorithm
Jumlah bahan bakar ditentukan oleh aliran udara dan waktu pembukaan injector. Jumlah bahan bakar yang dihitung dirubah menjadi lebih presisi oleh oxygen sensor feedback. Bilamana terjadi error pada air flow sensor, sebagai pengganti nilainya dihitung berdasarkan kecepatan mesin dan TPS.
1.4 Analisa signal intake air flow sensor
Kebanyakan sensor yang dipakai sekarang adalah MAP sensor (pengecekan tekanan Intake manifold), MAF (Mass Air Flow : tahanan berubah saat heated tip didinginkan oleh udara imbas) dan Karman Vortex (sensor monitor putaran ini digerakkan saat aliran udara intake melewati vortex generator. Aliran udara dihitung melalui frekwensi gelombang ultrasonic yang berubah menurut jumlah putaran.)
Halaman 24
Hi-Scan Pro For EMS
Cara menghubungkan sensor : channel A danB dapat digunakan secara simultan. Probe + (warna merah) dihubungkan dengan jalur sinyalsensor dan probe - (warna hitam) dihubungkan ke jalur ground sensor.
1.4.2 Metode perhitungan sinyal air flow sensor
Catatan :
Sebisa mungkin dalam mengukurchannel A,B, akan lebih baik untuk mengukur aliran udara intake danTPS secara simultan.
Sensor repair info view
Normal value About sensor Data analysis
Hi-Scan Mode : Lakukan prosedur berikut pada layar, - Vehicle selection System(ENG) MAP
Part(F4 key) Measuring
Halaman 25
Hi-Scan Pro For EMS
Kesalahan fungsi pada Air flow sensor
Penyebabtrouble
1. Kerusakan air flow sensor atau kesalahan sirkuit wiring (Signal, Ground dan jalur terkait)2. Periksa jalur ground dan part yang terhubung dengannya. bila ada yang salah, betulkan.
Status engine
1. Mesin susah di-start. Meskipun dapat di-start, mobil tersendat-sendat saat digas2. Kadangkala mobil tersendat atau mati.
Normal signal
Trouble 1. Signal selalu turun-naik2. Signal kadangkala hilang.
1.4.3 Analisa dan jenis kerusakan air flow sensor
Sebisa mungkin, sinyal MAF dibandingkan dengan sinyalTPS. Kemudian periksa apakah sinyal MAF dan TPS bertambah pada waktu yang sama saat akselerasi.
Signal wave when
trouble detectio
n
Sebisa mungkin, sinyal MAF dibandingkan dengan sinyal TPS. Kemudian periksa apakah sinyal MAF dan TPS bertambah pada saat yang bersamaan sewaktu akselerasi
Halaman 26
Hi-Scan Pro For EMS
Contoh kerusakan Air flow sensor: Tinggi signal yg tidak wajar(Sensor normal namun sinyalnya tinggi)
PenyebabTrouble
Sinyal MAP terdeteksi tinggi dikarenakan internal EGR bertambah melalui pemblokanexhaust pipe. Dikaranakan peristiwa tersebut, ECU mengindentifikasi adanya aliran udara yang besar dan membuat tekanan exhaust menjadi tinggi, sehinga menyebabkan bahan bakar boros dan tenaganya kurang.
Kendaraan terkait
Gejala ini sering kali terjadi pada kendaraan yg dilengkapi dgn MAP, bila exhaust pipe mampet, sinyal MAP ditambah proporsinya ke exhaust pipe sehingga statusnya menjadi blocking.
Signal view
Trouble Kendaraan Scoupe 1.5L SOHC susah di-start. Meskipun bisa di-start, tenaganya kurang, saat digas knalpot mengeluarkan asaap hitam. Sinyal MAP sangat tinggi saatidle namun dilayar scanner statusnya normal.
Sinyal (1.9volt) sedikit lebih tinggi dari sinyal load racing (0.8 - 1.5volt)
1.4.4 Contoh perbaikan air flow sensor
Intake air flow signal
Normal : 1.1V at idle
Abnormal : 1.85V at idle
Halaman 27
Hi-Scan Pro For EMS
About Sensor
Sensor yg berfungsi mengimbangi injeksi bahan bakar agar diperoleh rasio udara danbahan bakar yang tepat (14.6). Perbedaan tegangan terbentuk tergantung dari banyaknya bahan bakar ( oxygen richness ). Sesuai dengan variasi tegangan ini, injeksi bahan bakar ditambah atau dikurangi sehingga bahan bakar yangdisemprotkan selalu relevan.
1.5.1 Pengenalan prinsip oxygen sensor
Sensor type
Algorithm
Oxygen sensor terbentuk dibawah 0.5V dgn banyak oxygen (sedikit bahan bakar) dan lebih dari 0.5V dengan sedikit oxygen (banyak fuel). Dengan metode ini, ECU menginstuksikan injeksi lebih banyak fuel saat tegangan oxygen sensor berada dibawah 0.5V dan mengurangi fuel segera setelah tegangan melebihi 0.5V. Melalui pengaturan berlanjut ini, suplai bahan bakar akan nyaris mendekati rasio kecukupan udara – bahan bakar yang tepat. Hal ini dinamai dengan sebutan kontrol timbal balik. Bilamana ada kerusakan pada sensor, bahan bakar akan disuplai menurut perhitungan dasar.
Kebanyakan sensor yg digunakan sekarang adalah Zirconia (menggerakkan tegangan dari 0V sampai 1V menurut banyaknya oxygen), Titania (menggerakkan perbedaan tahanan melalui banyaknya oxygen ) dan UEGO sensor (dipakai untuk pembakaran engine yg sedikit dan digerakkan oleh perbedaan arus oleh banyaknya oxygen). Sensor Titania dan Zirconia dikelompokkan tanpa atau dengan heater.
1.5 Analisa sinyal sensor oxygen
Halaman 28
Hi-Scan Pro For EMS
Cara menghubungkan sensor : Channel A danB dapat digunakan secara bersamaan. Probepositif (warna merah) dihubungkan dengan jalur sinyal dan probe negatif (warna hitam) dihubungkan ke jalur ground sensor.
1.5.2 Metode pengukuran sinyal sensor O2
Keterangan :Sebisa mungkin dalam mengukurchannel A,B akan lebih baik untuk juga mengukur TPS.
Sensor repair info view
Hi-Scan Mode : Lakukan prosedur berikut pada layarmonitor, - Vehicle selection System(ENG) O2 sensor Part(F4 key) Measuring
Normal value About Data analysis
Halaman 29
Hi-Scan Pro For EMS
Kesalahan fungsi O2 sensor
penyebabtrouble
1. Kesalahan pada sensor O2 atau wiring circuit (Sinyal, Ground dan jalur terkait2. Periksa jalur ground dan komponen terkait. Bila ada yang salah, betulkan.3. Rasio distribusi A/F tidak stabil dengan cylinder (Gas bahan bakar mengimbas
dari luar)4. Ujung dari sensor O2 terkontaminasi atau temperatur gas buang terlalu rendah.
Status Engine
1,2 Bila pedal gas ditekan sebelum engine panas, engine mati atau tenaganya berkurang. Danjuga
kendaraan tersendat sendat saat diakselerasi cepat. 3. Getaran engine kasar, bila dilengkapi dengan knock sensor, tenaganya kurang dan bahan
bakarnya boros dikaranakan adanya deteksi pada ketukan.4. Kadang kala engine mati atau asap knalpot hitam saat akselerasi cepat.
Normal signal
Trouble 1. Sinyal selalu turun - naik.2. Sinyak kadangkala hilang3. Perubahannya terlalu cepat.4. Perubahannya terlalu lambat.
1.5.3 O2 Analisa dan Tipe Kerusakan Ssensor
Sedapat mungkin, signal sensor O2 dibandingkan dengan signal TPS. Dan periksa apakah signal sensor O2 hidup atau tidak saat akselerasi. Apabila signalnya hidup, berarti sensor O2 dalam keadaan normal
Signal wave when trouble detection
1. Always constant
2. Slow szwithing
3. Fast switching
Halaman 30
Hi-Scan Pro For EMS
1. Contoh perbaikan kerusakan Sensor O2 : Pergantian signal terlalu cepat
Cause of trouble
Getaran dan knocking berkurang setelah hydro tappet diperbaiki namun masih tetap ada. Gejala tersebut hilang setelah pemakaian oli jenis synthetic oil.
Related vehicle
Hampir semua kendaraan, terutama terjadi saat pengguaan bahan bakar berkualitas rendah dipakai untuk waktu yang lama.(untuk mesin yg dilengkapi dgn solid tappet, bila tappet tidak disetel, gejala ini akan terjadi)
Signal view
Trouble Getaran mobil Accent 1.5L SOHC kasar saat idle dan terdengan bunyi knocking yangkeras. Sinyal sensor O2 beralih dengan cepat (berulang tinggi dan rendah).
Untuk kasus graphic sinyal yang terlalu cepat, itu disebabkan karena pembukaantappet dan penutupan canister yang tidak normal.
1.5.4 O2 Cotoh perbaikan Sensor (1/2)
Halaman 31
Hi-Scan Pro For EMS
2. Contoh kerusakan 02 sensor : Respon sinyal terlalu lambat
Cause of trouble
Dikarenakan kurangnya daya pancar sinyal sensor O2, sehingga ECU salah dalam melakukan perhitungan. ECU mengidentifikasi bahwa bahan bakar kurang dengan sinyal rendah sehingga bahan bakar ditambah.
Related vehicle
Gejala ini sering terjadi pada kendaraan yg dilengkapi dgn optical crank angle sensor (MELCO 52 pin ECU). Elantra, Scoupe, Excel(1.5L SOHC), New sonata(1.8, 2.0L SOHC) dll.
Signal view
Trouble Pada mobil elantra 1.5L SOHC kendaraan tersendat sendat atau mati saat diakselerasi setelah idling. Pada saat tersebut gas buag terlihat hitam dan tenaganya berkurang.
Saat probel ini dipasang sinyalnya biasanya berada sekitar 0.4. Bila pedal gas terus diinjak, sinyalnya akan terus bertambah melalui temperatur exhaus seperti tampak pada gambar dibawah.
1.5.4 Contoh Perbaikan pada O2 Sensor (2/2)
< Tindakan perbaikan >
Sensor O2 dilengkapi dengan tipe pemanas (heated type). Jalur sinyal dan ground membuat hubungan yang sama seperti sebelumnya. Jalur heater akan terhubung setelah main relay dan bekerja saat engine di-start. Setelah pekerjaan itu, spark plug harus diganti dengan yang baru dan kendaraan dijalankan dengan kecepatan tinggi selama kurang lebih 2 jam untuk menghilangkan karbon didalam combustion chamber.
Halaman 32
Hi-Scan Pro For EMS
About Injector Jumlah bahan bakar ditentukan oleh aliran udara dan waktu pembukaan injector.
Injector terbuka oleh tenaga elektromagnetic dan menutup oleh tenaga pegas. Selama tenaga elektromagnetic tergantung dari battery, waktu pembukaan injector dipengaruhi oleh tenaga battery.
1.6.1 Pengenalan dan prinsip kerja injector
Injector type
Algorithm
Bila sinyal dari crank angle sensor terdapat noise atau sinyalnya rusak, ECU akan menghentikan injeksi bahan bakar sampat sinyal crank angle sensor menjadinormal kembali. Karena itulah, engine dapat menjadi tidak stabil atau mati.
1.6 Analisa sinyal aktif injector
Prinsip pembukaan ( terbuka oleh tenaga elektromagnetic dan menutup oleh tenaga pegas ) adalah sama. Namun dikelompokkan menjadi tipe orifice danpintle oleh lubang injection.
Halaman 33
Hi-Scan Pro For EMS
1.6.2 Metode pengukuran sinyal injector
Cara menghubungkan sensor : Channel A danB dapat digunakan bersamaan. Probe positif(warna merah) dihubungkan dengan jalur sinyalsensor dan probe negatif (warna hitam) dihubungkan dengan jalur ground sensor.
Hi-Scan Mode : Lakukan prosedur berikut pada layarmonitor, Scope meter Engine
Actuator InjectionMeasuring.
Sensor repair info view
Normal value About sensor Data analysis
Halaman 34
Hi-Scan Pro For EMS
Kerusakan Injector
Cause of trouble
1. Wiring circuit rusak (Power supply dan jalur ground)2. Crank angle sensor terdengar berisik 3. Karbon menumpuk didalam combustion chamber atau fuel filter kotor
Engine state
1. Getaran pada kendaraan terasa kasar setelah di-start. 2. Engine bergetar atau mati kadangkala terjadi. 3. Getaran kendaraan kasar dan engine terdengan berisik.
Normal signal
Trouble 1. Injector tidak terbuka.2. Kadangkala injector tidak terbuka.3. Injector mampet.
1.6.3 Analisa dan tipe kerusakan
Tegangan puncak dan waktu injector terbuka adalah sama dengan cylinder secara individual tanpa pedal gas diinjak
Signal wave when trouble detection
1. Always constant 2. Injector is not opened
3. Clogging of injector
Bilamana injector mampet atau keluar dari engine, dapat di periksa melalui sinyal sensor O2 .
Halaman 35
Hi-Scan Pro For EMS
1. Contoh kerusakan Injector : Tip injector mampet
Cause of trouble
Valve overlap terlalu besar (55 deg). Endapan karbon membuat injector mampet.
Related vehicle
Kebanyakan kendaraan yg dilengkapi dengan valve overlap besar dan menggunakaninjector kecuali tipe pintle sering terjadi gejala seperti ini.
Signal view
Trouble Tiburon 2.0L DOHC (Camshaft yg telah dimodifikasi): Permeriksaan sinyal sensor O2 yang disebabkan oleh getaran engine yg kasar. graphic sinyal sensor O2 telalu cepat.
Sinyal sensor O2 tidak normal. Dikarenakan distribusi A/F yg tidak normal dengancylinder secara individual. Bahan bakar tidak disuplai ke cylinder secara benar.
1.6.4 Contoh perbaikan injector (1/2)
Meskipun injector mampet, sinyal injector pada scanner normal.
Fuel vapor gas flow in
Normal signal
Signal switching is too fast
Halaman 36
Hi-Scan Pro For EMS
2.Contoh kerusakan injector :Kadangkala injector tidak terbuka
Cause of trouble
Sinyal crank angle yang tidak normal terdeteksi dikarenakan adanya noise, sehinggaECU memutus penginjeksian bahan bakar . Pada saat ini problem tersebut terjadi.
Related vehicle
Gejala ini terjadi untuk kendaraan yang dilengkapi dengan sensor crank angle tipeoptical atau magnetic.
Signal view
Trouble New sonata (MAP sensor) kadangkala bergetar dan mesin mati.
Sinyal sensor O2 berada dibawah 0.5 volt(graphic rendah) namun kadangkala muncul diatas 0.5 volt(graphic tinggi).
1.6.4 Contoh perbaikan injector (2/2)
< Tindakan perbaikan > Berikan perisai pada jalur sinyal crank angle sensor untuk mencegah noise.
Kita tidak tahu apakah ECU mengidentifikasi noise dari sinyalcrank angle sensor atau bukan. Jikainjector tidak membuka, bisa simpulkan bahwa ECU mengidentifikasi sinyal noise.
Crank angle sensor
Shield ground
Shield wireconnector
Connect shield with condenser on the body
Halaman 37
Hi-Scan Pro For EMS
1.7 Analisa sinyal sistem pengapian
Lihat bab “Bab 3 Aplikasi gelombang pengapian Secondary”
Halaman 38
Hi-Scan Pro For EMS
About ISC valve
ISC valve adalah katup untuk udara lewat berfungsi menjaga kecepatan mesin agar tetap konstan saat throttle valve menutup. ECU hanya mengatur pembukaan katup dan udara disuplai dengan tekanan didalam surge tank..
1.8.1 Pengenalan dan Prinsip dari ISC valve
ISC valve type
Algorithm
ECU membandingkan kecepatan mesin dengan target kecepatan kendaraan, membukan atau menutup katup saat kecepatan mesin lebih rendah atau lebih tinggi dari target. Pergantian ini diatur secara proporsional, integral dan berbeda sehingga disebut dengan PID control..
Ada tiga macam yang banyak dipakai yaitu tipe DC dikontrol oleh DC motor, tipeDuty dikontrol oleh duty dan tipe Step dikontrol oleh electromagnet
Duty type (2 coil) Step motor type
1.8 Analisa sinyal ISC valve control
Control line
ISC valve
Control line
GND Duty control
ISC valve Control line
Control line
Control line
Control line
Engine speedEngine speed Target speed
ISC valve opening
Halaman 39
Hi-Scan Pro For EMS
1.8.2 Metode pengukuran sinyal ISC ValveCara menghubungkan sensor : channel A dan B dapat dipakai secara bersamaan. Probe positif(warna merah ) dihubungkan ke jalur sinyal sensor dan probe nefatif (warna hitam) dihubungkan ke jalur ground sensor.
Sensor repair info view
About sensorNormal value Data analysis
Hi-Scan Mode : lakukan prosedur berikut pada layar, - Scope meter Engine Actuator ISC Measuring
IAC valve
IAC valve
Halaman 40
Hi-Scan Pro For EMS
Kerusakan ISC valve
Cause of trouble
1. Keselahan pada Wiring circuit (jalur power supply dan Ground ) atau kerusakan pada TR
di dalam ECU2. Wiring-nya normal namun valve tidak bekerja dikarenakan adanya carbon atau
kehilangan secara bertahap, dsb. (kehilangan bertahap: perbedaan antara ECU control
dan pembukaan sebenarnya) 3. Akumulasi karbon di dalam aliran udara
Engine state
1, Meskipun mesin dapat distarer, kemudian mati atau terjadi getaran kasar. (untukBOSCHISC, kecepatan engine bertahan di putaran 1500rpm)
2. Apabila pembukaannya sedikit, mesin bergetar atau mati. Apabila pembukaanya besar, mesin bertengger di kecepatan.
3. Setelah mesin distarter, kemudian langsung mati.
Normal signal
Trouble 1. ISC tidak terbuka.2. Kadangkala ISC tidak terbuka.3. ISC valve macet.
1.8.3 Analisa dan tipe kerusakan ISC Valve
Sinyal ISC valve berbeda menurut tipe yangdigunakan. (Duty type / DC motor type / Step type)
Signal wave when trouble detection
1. Always constant 2. ISC valve stuck
3.ISC valve close stuck
Meskipun ISC valve macet diposisi tertutup , signalnya tetap normal. Jadi, bisa dicek dengan menu actuatoroperation. “ Lihat bab 5”
Halaman 41
Hi-Scan Pro For EMS
1. Contoh kerusakan ISC : ISC valve pintle macet
Cause of trouble
Ada kebocoran oli dari turbo yg tercampur dgn karbon. Sehingga mengganggu ISC valve pintle.
Related vehicle
Sering terjadi pada kendaraan yg dilengkapi ISC valve tipe duty, khususnya yg hanya dilengkapi dgn satu coil akan lebih sering terjadi
Signal view
Trouble Mesin Scoupe 1.5L SOHC Turbo sering mati dan mesin susah dihidupkan
1.8.4 Contoh perbaikan ISC Valve
2. Contoh kerusakan pada ISC : ISC valve hilang sedikit demi sedikit
Cause of trouble
Langkah antara ECU control dan pembukaan sebenarnya berbeda jauh. Pada saat tersebut, Adaptasi ISC valve-nya normal dan kerja bukaannya tidak diatur secara benar,sehingga gejala tersebut terjadi.
Related vehicle
Ini terjadi karena kesalahan step motor atau pemakaian yg sudah lama (diatas 50,000 km/j) yg tanpa dilengkapi dgn step motor.
Signal view
Trouble New sonata (MAP sensor) vehicle: If engine stall is occurred,it is frequently taken place.
Tidak ada masalah pada sinyal ISC, hanya ISC pintle yg tidak bekerja. karbon di dalam pintle harus dibersihkan.
Tidak ada masalah pada sinyal ISC, hanya ISC pintle yg tidak bekerja. ISC valve harus dibersihkan setelah dibongkar. Kemudian reset ulang nilai adaptasi ISC danbiarkan mesin dalam keadaan idle kurang lebih 10 menit.
Kehilangan bertahap ini tidak akan hilang secara keseluruhan. Meskipun telah diperbaiki atau diganti dgn yg baru, kemundkinan dapat terjadi lagi dikemudian hari.
Halaman 42
Hi-Scan Pro For EMS
About Sensor
Coolant sensor adalah sensor yg mendeteksi berapa besar panas mesin dan yg diperlukan untuk mengatur injection/ignition/ISC valve menurut tempratur mesin. Karena beban mesin berbeda tergantung dari temperatur mesin. Intake air temperature sensor dipakai untuk menghitung aliran udara secara tepat yg diperkukanoleh MAP sensor. Namun kadang tidak dipakai untuk MAF(Mass air flow ). BeberapaMAP sensor termasuk di dalamnya intake air temperature sensor yang disebut deganT-MAP sensor.
1.9.1 Pengenalan dan prinsip dari sinyal sensor temperature
Sensor Type
Algorithm
Intake air temp. sensor T_MAP sensor Coolant temp. sensor
Kebanyakan yg dipakai adalah tipe thermistor yg menambah tahanan apabila temperatur tinggi dan mengurangi tahanan jika tempratur rendah.
.
1.9 Analisa sinyal temperature
Target lambda area without feedback control depending on coolanttemp
Target ignition area depending on coolant temp. - idle statusAF range
Spark range
Intake air temperature sensor adalah sensor yg berfungsi menghitung jumlah udara yg masuk secara tepat. Coolant temperature sensor menetapkan target bahan bakar (rasio udara bahan bakar)/target kecepatan/waktu pengapian sesuai dgn temperatur pendingin sebagai ganti dari kerja menurut perbedaan beban mesin.
Halaman 43
Hi-Scan Pro For EMS
1.9.2 Metode pengukuran sinyal temperature SensorCara menghubungkan sensor : Channel A danB dapat digunakan secara bersamaan. Probepositif (warna merah) dihubungkan ke jalur sinyal sensor dan probe negatif (warna hitam) dihubungkan ke ground sensor.
Sensor repair info view
Hi-Scan Mode : Lakukan prosedur berikut pada layar, - Scope meter Engine Sensor WTS Measuring
Normal value About sensor Data analysisCoolant sensor Coolant sensor
Coolant sensor
Halaman 44
Hi-Scan Pro For EMS
Kerusakan temperature sensor
Cause of trouble
1. Kesalahan wiring circuit (Jalur sinyal atau ground terputus atau short) 2. Kesalahan pada sirkuit ECU bagian dalam atau posisi temperature sensor yg tidak tepat.
Engine state
1. Tenaga kurang atau gas buang berwarna hitam dikarenakan terlalu banyak bahan bakar.
namun akan kembali normal setelah 10 menit. 2. Kadangkala putaran mesin idle turun naik (800 - 1000rpm).
Normal signal
Trouble 1. Sirkuit pada jalur sinyal terputus (Temperatur bawah -30 deg.C )2. Jalur sinyal ke ground terjadi short (Temperature diatas 127 deg.C )3. Sinyal temperatur berubah dengan cepat.
1.9.3 Analisa dan tipe kerusakan temperature sensor
Sinyal temperature sensor berbeda tergantung dari tipe yang digunakannya. (Duty type / DC motor type / Step type)
Signal wave when trouble detection
1. Always constant
2. Temp. signal rapidly change
Halaman 45
Hi-Scan Pro For EMS
Contoh kerusakan Temp.sensor : Sinyal pendingin mesin berubah dengan cepat
Cause of trouble
Kecepatan mesin turun-naik mengikuti perubahan termperatur pendingin mesin karena adanya kerusakan pada sirkuit bagian dalam ECU. Kecepatan Idle mesin telah disetel sedemikian didalam data ECU menurut temperatur pendingin mesin.
Related vehicle
Siemens ECU(52 pin) kadangkala mempunyai problem seperti diatas namun tidak menutup kemungkinan untuk ECU lainnya juga ada gejala seperti ini.
Signal view
Trouble Accent 1.3L SOHC : kecepatan mesin saat idle turun-naik sekitar 800 - 1000rpm
1.9.4 Contoh perbaikan temperature Sensor
Kecepatan mesin berubah mengikuti turun-naiknya temperatur pendingin mesin. Apabila temperatur mesinnya tetap, masalah tersebut masih tetap ada meskipunsensor TCO diganti dengan yg baru, namun akan hilang setelah ECU diganti.
Bila akan mengukur temperatur, lihat bab “Bab 4 Multi meter utilization”
Halaman 46
Hi-Scan Pro For EMS
About Sensor
Knock sensor menggunakanelement piezoelectric atau silicon yg menghasilkan sinyal (tegangan) saat mendapat tekanan. Bila ada ketukan pada mesin, getarannya ditransfer kedalam tekanan getaryang menghasilkan tegangan. Ketukan terdeteksi menurut tegangan tersebut.
1.10.1 Pengenalan dan algoritma knock sensor
Sensor type
Algorithm
Karena itu, sinyalnya ini dibiaskan oleh perangkat keras sehingga knocking terdeteksi.
Namun frekwencigetaran mesin yg buruk dapat tumpang tindih dgn frekwensi knocking. Jadi, knocking yg terlalu berlebihan dapat dideteksi melalui getaran mesin.
Sulit sekali membedakan tipe knock sensor hanya dgn melihat bentuk sensornya. Untuk melihat perbedaannya harus dilihat dari elemen yg dipakai untuk mendeteksi getaran.
Knock sensor
Frekwensi knocking signal terlalu cepat (sekitar 6 - 18Khz) untuk menganalisanya menggunakan ECU.
1.10 Analisa sinyal knock sensor
Halaman 47
Hi-Scan Pro For EMS
1.10.2 Metode pengukuran sinyal knock sensor
Hi-Scan Mode : Lakukan prosedur berikuit pada layar,- Scope meter Engine Sensor Knock Measuring
Cara penyambungan sensor : channel A dan B dapat dipakai secara bersamaan. Probe positif (warna merah) dihubungkan ke jalur sinyal sensordan probe negatif (warna hitam)dihubungkan dengan jalurs sensor ground.
Sensor repair info view
Data analysisNormal value About sensor
Halaman 48
Hi-Scan Pro For EMS
Kerusakan Knock sensor
Cause of trouble
1. Kesalahan pada wiring circuit (jalur sinyal atau ground terputus atau terjadi short)atau
knock sensor rusak2. A/F berbeda didalam masing-masing cylinder.(lihat ke 2.6 injector trouble)3. Kesalahan didalam sirkuit ECU (ECU harus diganti)
Engine state
1.Apabila ECU mendeteksi bahwa knock sensor-nya error, pengapian akan terlambat (6-12deg). Sehinga tenaga akan berkurang dan boros bahan bakar. Bila ECU tidak mendeteksi adanya error, pengapian tidak akan terlambat meskipun terjadi
knocking.2 Pengapiannya sangat terlambat(6-12deg) sehingga tenaga kurang dan boros bahan bakar3.Sama seperti keterangan NO.1.Normal
signal
Trouble 1. Sinyal knocking tetap konstan (jalur sinyal putus atau korslet)2. knocking terdengar sangat keras3. Sinyal knock normal namun knock tidak terdeteksi
(kesalahan komunikasi sinyal knock didalam ECU)
1.10.3 Analisa dan Tipe kerusakan knock sensor
Sinyal knock sensor berbeda tergantung dari tipe yang digunakannya.(Duty type / DC motor type / Step type
Signal wave when trouble detection
1. Always constant
2. Heavy knocking detection
Abnormal : constant signal
Normal signal
Heavy knocking
Normal signal
Halaman 49
Hi-Scan Pro For EMS
Contoh kerusakan knock sensor: Knocking terlalu keras
Cause of trouble
Intake valve di cylinder #1 tidak terbuka dgn benar dikarenakan ada kesalahan pada kerja rocker arm #1. Menyebabkan mesin bergetar dan pengapian terlambat karena knocking yg keras. Sehingga, pengapian yg terlambat tersebut membuat tenaga berkurang dan bahan bakar boros.
Related vehicle
Untuk kendaraan yg dilengkapi dgn knock sensor, bila mesin tidak stabil, diduga berasal dari knocking.
Signal view
Trouble Tiburon 2.0L DOHC : tenaganya kurang dan bahan bakar boros.
1.10.4 Contoh perbaikan knock sensor
Sinyal ini dapat diperiksa dengan sinyal O2 sensor.
Knock I.C ada didalam ECU. Bila disebabkan karena ada kesalahan, kemungkinan terdapat knocking. Namun ECUdapat mendeteksi apakah dapat bekerja atau tidak.
Knock signal with problem detection
O2 sensor signal with problem detection
Heavy knocking
Normal signal
Halaman 50
Hi-Scan Pro For EMS
About Sensor
Vehicle speed sensor adalah sebuah sensor yg memeriksa kecepatan roda per detik untuk menghitung kecepatan kendaraan.Caranya adalah mengukur putaran bodi yg secara langsung dihubungkan dgn driving shaft.
1.11.1 Pengenalan dan prinsip kerja dari vehicle speed
Sensor Type
Algorithm
Kebanyakan vehicle speed sensor yg digunakan adalah tipe lead (switch on danoff setiap perputaran)/ tipe magnetic dan tipe hall.
Kecepatan kendaraan dihitung berdasarkan berapa banyak tegangan yg melintasi ambang batas (threshold) (normalnya 1.0 - 2.5V) setiap satu detiknya. Apabila noise-nya melebihi ambang batas tersebut, maka noise tersebut akan dianggap sebagai kecepatan kendaraan.
Tipe Magneticdan hall prinsipnya sama seperti pada crankangle sensor.
Sinyal kecepatan kendaraan diperlukan bagi mobil AT untuk menentukan perpindahan gigi dan bagi mobil MTberguna untuk mengurangi kejutan saat akselerasi cepat dgn cara mengatur waktu pengapian dan bahan bakar menurut kecepatan kendaraan dan posisi gigi.ECU menghitung
posisi gigi menggunakan kecepatan mesin kendaraan.
1.11 Analisa sinyal speed sensor pada kendaraan
VS sensor Rotor berputar dgn kabel yg dihubungkan ke driving shaftLubang untuk menghubungkan kabel
VS sensor(lead switch type)
Halaman 51
Hi-Scan Pro For EMS
Hi-Scan Mode : Lakukan prosedur berikut pada layar, -Scope meter Engine Sensor
Vehicle Speed Measuring
Data analysisAbout sensorNormal value
1.11.2 Metode pengukuran sinyal vehicle speed sensorCara menghubungkan sensor : Channel A danB dapat digunakan secara bersamaan. Probe positif (warna merah) dihubungkan dgn jalur sensor dan probe negatif (warna hitam)dihubungkan dgn jalur ground sensor.
Sensor repair info view
Vehicle speed Vehicle speed
Halaman 52
Hi-Scan Pro For EMS
Malfunction of Vehicle speed sensor
Cause of trouble
1. Kesalahan pada wiring circuit (Sinyal atau ground terputus atau short) atau kerusakan
pada vehicle speed sensor.2. Terlalu banyak noise yg terdeteksi pda vehicle speed sensor
Engine state
1. Putaran mesin (RPM) agak tinggi saat idle dan turun naik.2. Pada mobil A/T, titik perpindahan ada pada posisi gigi yg tinggi dan saat mulai
berjalan posisi gigi ada di gigi 2 atau 3.
Normal signal
Trouble 1. Sewaktu kendaraan berjalan sinyal vehicle speed sensor tidak terdeteksi.2. Sinyal kecepan kendaraan lebih tinggi dari kecepatan sebenarnya. (noise sinyal
terlalu banyak)3. Meskipun kendaraan sedang berhenti, ECU menggangap kendaraan sedang
berjalan.
1.11.3 Analisa dan tipe kerusakan vehicle speedsensor
Sinyal kecepatan kendaraan harusnya terdeteksi pada saat kendaraan berjalan dan konstan (diam) saat kendaraan berhenti.
Signal wave when trouble detection
1. always constant
2. Noise detection in VS signal
Halaman 53
Hi-Scan Pro For EMS
Contoh kerusakan VS sensor : sinyal terdeteksi noise
Cause of trouble
Terlalu banyak noise yg terdeteksi di sinyal VS. ECU mengenalinya bahwa kendaraan dalam kecepatan tinggi.
Related vehicle
Seluruh kendaraan (khususnya untuk ECU yg menerima sinyal kecepatan kendaraan dari TCU)
Signal view
Trouble Grandure V6 2.0L DOHC : kendaraan bisa jalan dgn perpindahan gigi 2 atau 3.Akselerasi tidak bisa dijalankan dan dilayar monitor hi-scan kecepatan kendaraannya (VS) muncul angka 40 - 70 Km/H meskipun kendaraanya sedang berhenti.
1.11.4 Contoh perbaikan vehicle speed sensor
Sinyal VS tidak ada hubungannya dengan bentuk sinyal di layar.Hanya memeriksa berapa banyak sinyal 1.0 volt per 1 detik.
VS signal with problem detection
Halaman 54
Hi-Scan Pro For EMS
About EGR
Adalah katup untuk menambah gas buang kedalam cylinder sehingga temperatur pembakaran berkurang.Mengurangi temperatur pembakaran akan menurunkan emisi nitrous-oxide.Gas buang disuplai melalui katup ini dari tekanan surge tank.
1.12.1 Pengenalan dan prinsip dari EGR valve
EGR type
Algorithm
Kebanyakan tipe yang digunakannya adalah tipe mekanik dimana katup terbuka dikarenakan adanya tekanan dari surge tank setelah solenoid valve terbuka.Solenoid valve terbuka oleh sistem ON/OFF atau sistem duty. Untuk tipe EEGR (Electric EGR), EGR valve terbuka oleh tenaga electromagnetic.
EGR valve terbuka berkisar antara 2 - 7%) sehingga tidak berpengaruh besar terhadap operasional mesin. Besar bukaannya diatur agar mesin tidak bergetar.Karenanya, untuk tipe ON/OFF, sinyal ON aktif di dalam wilayah (engine speed &aliran udara masuk) dimana problem pada mesin tidak ditemukan. Dengan EGRgas, sudut pengapian akan melambat sekitar 4 - 8 derajat.
Bila EGR gas dipasang di dalam cylinder, suhu pembakaran akan berkurang sehingga akan efektif mengurangi emisi nitrous-oxide.
Electric EGR valve Mechanical EGR valve
1.12 Analisa sinyal EGR valve control
Halaman 55
Hi-Scan Pro For EMS
1.12.2 Metode pengukuran sinyal EGR Valve
Hi-Scan Mode : Lakukan prosedur berikut pada layar, -Scope meter Engine Actuator
EGR valve Measuring
Cara menghubungkan sensor : Channel A dan B dapat digunakan secara bersamaan. Probe positif (warna merah) dihubungkan dgn jalur sensor dan probe negatif (warna hitam) dihubungkan dgn jalur ground sensor.
Sensor repair info view
Data analysisAbout sensorNormal value
Halaman 56
Hi-Scan Pro For EMS
Kerusakan EGR valve
Cause of trouble
1. Kesalahan pada wiring circuit (jalur power supply atau ground terputus atau short)atau kerusakan pada EGR solenoid valve
2. EGR valve macet sebentar atau gesekan bertambah karena over heating.
Engine state
1. Getaran mesin sangat keras (macet diposisi terbuka) atau pengaturan bahan bakar kurang (tipe MAP sensor).
2. Pengaturan bahan bakar (tipe MAP sensor), penyesuaian bahan bakar bertambah ke
arah positif. Sering terjadi knocking.3 Getaran mesin kasar (mesin susah di-start atau mesin bergetar kasar setelah start)
Normal signal
Trouble 1. Ada kesalahan pada kerja katup2. EGR valve tertutup tidak bisa membuka3. EGR valve terbuka tidak bisa menutup
1.12.3 Analisa dan tipe kerusakan EGR Valve
Kerja EGR valve hanya dapat dicek saat beroperasi. Jadi untuk memeriksanya pedal gas harus ditekan.
Signal wave when trouble detection
1. Always constant
EGR valve yg macet tidak dapat dicek dgn sinyal, secara tidak langsung dapat diperiksa oleh sinyal O2 sensorl. “Lihat bab O2 sensor”
Halaman 57
Hi-Scan Pro For EMS
Contoh kerusakan EGR valve: EGR valve terbuka macet
Cause of trouble
Gas EGR tidak tersuplai ke combustion chamber dikarenakan EGR valve macet diposisi tertutup. Pada saat tersebut, ECU mengurangi injeksi bahan bakar sebanyak kerja EGR. sehingga, injeksi tidak cukup dan penyesuaian bahan bakar bertambah.dan juga knocking terjadi karena ECU memerintahkan EGR agar mengaktifkan pengapian.
Related vehicle
Terjadi pada kendaraan yang dilengkapi EGR valve dgn MAP sensor. MAF (Mass Air Flow:Hot Film Type) juga terjadi bila ECU secara terpisah mengontrol pengapian EGR.
Signal view
Trouble Grandure V6 3.0L DOHC : Knocking sering terjadi kadang-kadang pengaturan bahan bakar terlalu banyak karena penyesuaian bahan bakarnya bertambah ke arah positif.
1.12.4 Contoh perbaikan EGR Valve
EGR valve tg macet tidak dapat diperiksa dengan sinyal, secara tidak langsung dapat diperiksa dengan sinyal O2sensor.
O2 sensor signal with problem detection
Halaman 58
Hi-Scan Pro For EMS
About valve Uap bahan bakar dari fuel tank tidak terbuang ke udara tapi disimpan didalam canister untuk mengikuti peraturan tentang emisi gas buang.Kemudian uap bahan bakar ini disuplai ke mesin melalui purgevalve saat mesin berputar.
1.13.1 Pengenalan dan prinsip kerja purge valve control
Part type
Algorithm
Kebanyakan yg dipakai adalah tipe solenoid valve yg menggunakan tekanan surgetank saat katup terbuka. Alat ini juga dibagi menjadi tipe ON/OFF dan duty.
Purge valve dibuka di area terbatas untuk memberikan pengaruh yg besar pada pengoperasian mesin. Jumlah bukaanya diatur agar putaran mesin tidak mesosot drastis karena banyaknya bahan bakar oleh purge gas. Karena itu, untuk tipe ON/OFF, sinyal ON dikontrol untuk mengaktifkannya didalam area (engine speed, intake air flow) yg tidak berpengarus pada mesin.
Purge solenoid valve
Canister
Bila gas bersih disuplai ke dalam cylinder, campuran akan akan menjadi banyak. Namun karena ada kompensasi dari oxygen sensor, jumlah bahan bakarnya tetap sama
1.13 Analisa sinyal purge valve control
Halaman 59
Hi-Scan Pro For EMS
1.13.2 Metode pengukuran purge valve signalHi-Scan Mode : Lakukan prosedur berikut pada layar,- Scope meter Engine Actuator Purge valve Measuring
Cara menghubungkan ke sensor : Chnnel Adan B dapat digunakan secara bersamaan.Probe positif (warna merah) dihubungkan dengan jalur sinyal sensor dan probe negatif (warna hitam) dihubungkan dengan jalur ground sensor.
Data analysisAbout sensorNormal value
Sensor repair info view
Canister purge solenoid
Canister purge solenoid valve
Halaman 60
Hi-Scan Pro For EMS
Kerusakan Purge valve
Cause of trouble
1. Kesalahan pada wiring circuit (jalur power supply atau ground terbuka atau short)atau
kerusakan pada purge solenoid valve2. Purge valve macet sesaat atau gesekan bertambah karena over heating.
Engine state
1. Waktu distart saat mesin panas, mesin bergetar (macet terbuka) atau kontrol bahan bakar terlalu banyak.
2. Tercium bau bensin dari kendaraan.3. Mesin bergetar keras saat distart waktu dalam keadaan panas (macet terbuka)atau
kontrol bahan bakar berlebihan.
Normal signal
Trouble 1. Kerja katup tidak benar2. Purge valve macet di posisi menutup3. Purge valve macet di posisi terbuka
1.13.3 Analisa dan tipe kerusakan purge valve operation
Kerja dari purge valve hanya dapat diperiksa saat mengendarai. Purge valve harus konstan saat kendaraan berhenti.
Signal wave when trouble detection
1. Always constant
Purge valve yg macet tidak dapat diperiksa dgn sinyal, secara tidak langsung dapat diperiksa dengan sinyal O2 sensor. “Lihat bab O2sensor”
Halaman 61
Hi-Scan Pro For EMS
Contoh kerusakan Purge valve: Purge valve macet terbuka
Cause of trouble
Purge valve macet diposisi menutup saat kondisi panas. Pada saat tersebut, bahan bakar disuplai ke mesin secara berlebihan saat mesin distart sehingga mesin susah distart. Getaran mesin masih terjadi sampai gas bahan bakar habis terbakar.
Related vehicle
Gejala ini sering kali terjadi pada kendaraan yang dilengkapi dgn purge valve buatan siemen. Untuk katup buatan BOSCH, jarang terjadi.
Signal view
Trouble Accent 1.5L SOHC : mesin susah distart saat musin panas. Dan kontrol bahan bakar terlalu banyak dan juga mesin bergetar setelah distart.
1.13.4 Contoh perbaikan purge valve
Purge valve yg macet tidak dapat diperiksa dengan sinyal,secara tidak langsung dapat diperiksa dengan sinyal O2 sensor saat kontrol bahan bakarnya terlalu banyak.
O2 sensor signal with problem occurrence
Halaman 62
Hi-Scan Pro For EMS
About sensor
1.14.1 Pengenalan dan prinsip kerja dari oxygen sensor control
Sensor type
Algorithm
Ada juga oxygen sensor tanpa heater. Oxygen sensor tanpa heater dipakai untuk mengurangi biaya.
Untuk mencegah terjadinya over-heating pada sensor,heater control akan berhenti di area temperatur gas buang tinggi. Bilamana mesin di start, sensor kemungkinan dapat retak karena terkena air saat panas. Untuk itulah,pemanasan dimulai setelah air menguap
Oxygen sensor heater adalah alat untuk memanaskan tip oxygen sensor. Sewaktu oxygen sensor aktif saat tempeteratur sensor melebihi 370degC, pemanas diperlukan untuk mencegah pelambatan sinyal ditemperatur gas buang rendah.
1.14 Analisa sinyal oxygen sensor heater control
Halaman 63
Hi-Scan Pro For EMS
1.14.2 Metode pengukuran sinyal O2 sensor heater
Hi-Scan Mode : Lakukan prosedur berikut pada layar,- Scope meter Engine Sensor O2 sensorMeasuring
Cara menghubungkan sensor : channel A danB dapat dipakai secara bersamaan. Probe positif (warna mewah) dihubungkan dengan jalur sinyal sensor dan probe negatif (warna hitam) dihubungkan ke jalur ground sensor.
Sensor repair info view
Data analysisAbout SensorNormal value
Halaman 64
Hi-Scan Pro For EMS
Kerusakan O2 sensor heater
Cause of trouble
1. O2 sensor heater rusak2. Kesalahan pada wiring circuit (jalur power supply atau ground terputus atau short)
Engine state
Sinyal 1,2 O2 sensor perpindahannya terlalu lambat (lampu matinya terlalu lama)kadangkala asap buang berwana hitam dan akselerasi kurang kemudian mesin akan mati saat akselerasi cepat. Bahan bakar juga boros sekali.
Normal signal
Trouble 1. Kerusakan kerja katup (power supply tidak ada masalah namun O2 sensor tidak dipanaskan)
2. O2 sensor tidak aktif (selalu OFF)
1.14.3 Analisa dan tipe kerusakan O2 sensor heater
O2 sensor heater harus selalu “ON” 40 detik setelah starting (untuk tipe duty, akan “ON”diatas 95%)
Signal wave when trouble detection
1. Always constant
Bila sinyal O2 sensor heater “OFF”saat idle, akan terdeteksi adanya error .
Halaman 65
Hi-Scan Pro For EMS
Contoh kerusakan O2 sensor heater : ujung tip retak
Cause of trouble
O2 sensor heater bisa beroperasi setelah sekitar ujung tip bersihkan. Namun segera setelah mesin distart, O2 sensor dipanaskan pada saat yang bersamaan, sehingga membuat ujung tipe O2 sensor menjadi retak.
Related vehicle
Mobil buatan dibawah tahun 1995 (BOSCH O2 sensor : sering terjadi, Woojin O2 sensor:kadang-kadang terjadi)
Signal view
Trouble Hyundai untuk pasar Amerikat : kerusakan O2 sensor banyak terjadi awal musin hujan
1.14.4 O2 Contoh perbaikan sensor heater
Sinyal O2 sensor tidak berpindah (selalu konstan).
O2 sensor signal with problem occurrence
Halaman 66
Hi-Scan Pro For EMS
2. Aplikasi gelombang pengapian kedua (Ignition Secondary Wave)
3.1 Penjelasan umun & prinsip dari
Ignition secondary wave
3.2 Metode pengukuran Ignitionsecondary wave
3.3 Analisa Ignition secondary wave
3.4 Contoh kasus
Halaman 67
Hi-Scan Pro For EMS
Waktu perhitungan untuk sistem pengapian oleh ECU adalah spark time dan dwell time.
2.1 Penjelasan umum & prinsip kerja Ignition secondary wave
Namun, biaya akan lebih mahal untuk menambah daya tahan dengan ECU yg dipakai sekarang ini yang sudah ada power TR didalamnya, arus dikontrol ke angka yang tepat (umumnya 6A) secepat mungkin.
Untuk itu arus eclectic dirubah dgn sangat cepat oleh dwell time sehingga ada perbedaan yang sangat besar pada arus electric melalui perubahan kecil dwell time.
Lalu apa yang akan dilakukan produsen mobil?
Namun masalahnya adalah energi electric bertambah sesuai dgn bertambahnya arus.Bila terlalu besar akan bermasalah pada daya tahan ignition coil. Jagi, daya tahan ignition coil harus bagus, sehingga dwelltime bisa menjadi lebih lama, untuk memberikan arus yang tinggi.
Spark time adalah waktu busi melepaskan percikan api. Dwell time adalah waktu yang dibutuhkan untuk memasukkan arus ke primary coil untuk mencapai 6±0A. Dwell time adalah durasi pengisian sumber tenaga pada primary coil. Semakin lama dwell time semakin tinggi arusnya. artinya, bila durasi pengisian tenaga primary coil lama, arus akan tinggi dan energi pengapian (E = VA) tinggi sehingga pembakaran di dalam cylinder menjadi stabil dengan kekuatan energi busi.
Halaman 68
Hi-Scan Pro For EMS
Tindakan yang dilakukan untuk mencegah kelebihan arus, karena arus yang berlebihan dapat merusak ignition coil atau sumber tenaga TR, dan untuk arus rendah tidak berpengaruh besar pada tegangan secondary kecil dan busi pengapian kecil.
Alasannya kenapa arus rendah tidak berpengaruh besar adalah sebagai berikut:Sinyal tegangan secondary cara kerjanya hampir sama dengan kondisi mesin, hanya pergerakan dan kerusakan pada tegangan tinggi sangat beragam. Tergantung pada bentuk combustion chamber dan kondisi kerja mesin (temperatur, aliran udara dan kondisi percampurannya) dan meskipun kondisinya sama, namun tidak bisa disama ratakan.Karena itulah, untuk menyelidiki kondisi mesin dengan sinyal tegangan secondary hanya dapat diperloleh sedikit informasi seperti masalah pada busi dan wiring atau penurunan kompresi. Bila ingin mengetahui kondisi pembakaran secara tepat, harus dengan melihat tekanan pada cylinder.
Kembali ke pokok sebenarnya, dgn menganggap tidak ada masalah dgn energy pengapian kecil adalah hal yg membahayakan. Keterangan rinci, ketika mesin idle ditemperatur dingin (cairan pendingin dibawah -10°C), energy yg diperlukan sekitar 1J dan 1 – 3mJ bila mesin dalam keadaan panas dengan kontrol feedback dari oxygen sensor. dan diperlukan energy lebih untuk akselerasi atau saat bahan bakar kurang atau berlebihan. Namun normalnya energy yg diperlukan untuk memanaskan mesin adalah 100 dari pada mesin dingin.Para produsen mobil menciptakan sistem pengapian yg mempunyai energi cukup saat kondisi mesin dingin, bila tidak ada masalah dengan sistem pengapian tersebut, maka tidak timbul masalah yg besar dengan arus rendah pada saat mesin panas. Selanjutnya apa pengaruhnya saat kelebihan arus pada sistem pengapian dibatasi ?
Beberapa pusat pengembangan prosusen alat pengontrol elektrik dan produsen mobil sedang mengusahakan penggunakan busi yang dilengkapi untuk melihat variasi tekanan didalam cylinder.
Halaman 69
Hi-Scan Pro For EMS
Bila arus dibatasi, maka tegangan akan menaik secara bertahap. Hal ini tidak berpengaruh pada mesin (kondisi pembakaran), namun sistem pengapian harus mengkonsumsi energi lebih besar.Dan besarnya arus ini tergantung dari kapasitas battery.
< Referensi>ECU menganalisa frekwensi sinyal knock sensor untuk menentukan frekwensi knocking dgn benar (biasanya 8-13KHz). Sementara itu juga, getaran mesin yang disebabkan berbedanya tenaga pengapian diantara masing-masing cylinder dapat diteteksi sebagai knocking.
Bagaimana para teknisi menemukan kondisi ini dimana perbedaan dwell time sangat sedikit?Memang sangat sulit. Namun dapat dicurigai bahwa dwell time tidak stabil saat arus battery dari jalur power yg dikenal oleh ECU tidak beraturan. Bila getaran mesin sangat keras pada kondisi ini,hubungkan jalur power secara langsung satu jalur sebagai pengenalan arus ke ECU.
Selanjutnya, percikan api untuk setiap cylinder tidak beraturan dikarenakan pertukaran frekwensi pengapian oleh dwell time. Gejala ini lebih sering terjadi pada musin panas dengan wiring sumber tenaga ke ECU yg lebih kompleks (rumit).
Jadi, sesuai dengan tegangan battery, ECU memberikan dwell time yang berbeda. Perlu diketahui bahwa, ECU mempunyai beberapa jalur sumber tenaga dengan maksud yg berbeda dan untuk jalur pengenal tegangan battery digunakan untuk menggantikan tegangan battery. Bagaimana bila tegangan battery berubah dikarenakan tingginya tahanan atau noise didalam jalur tegangan battery,yang dihubungkan ke ECU?
Kemudian apa pengaruhnya dari gejala ini? pertama, pembakaran mesin tidak stabil dikarenakan arus yg tidak stabil. dan akan menimbulkan mesin bergetar. Pada knock sensor, getaran mesin akan menggerakkan sinyal knock sensor sehingga ECU mendeteksi sinyal ini sebagai knocking sehingga memperlambat waktu pengapian.
Halaman 70
Hi-Scan Pro For EMS
2.2 Mengukut gelombang Ignition SecondaryHi-Scan Mode : Lakukan prosedur berikut ini pada layar , - Vehicle Scope
Automatic scope Ignition Measuring
Cara menghubungkan Hi-Scan : Channel A danB dapat dipakai secara bersamaan. Probe positif (warna merah) dihubungkan ke jalur sinyal sensor dan probe negatif (warna hitam) dihubungkan dengan ground sensor.Connection of Pick-up cable
Connection of Ground wire
Normal value Analysis of data
Halaman 71
Hi-Scan Pro For EMS
2.3 Analisa gelombang Ignition SecondaryA. Pengukuran gelombang ignition primary.
Gelombang Ignition secondary menampilkan status langkah buang dari cylinder. Sebagaimana diketahui rumitnya status komponen2 dan kabel yg mengontrol tenaga listrik pada coil primer,status coil sekunder yang disebabkan oleh tegangan tinggi dan status campuran gas di dalam cylinder menunjukkan berapa banyak pelepasan elektron panas, untuk mengetahui apakah status energi listrik yang disuplai ke sistem pengapian bagus atau tidak, dianjurkan untuk memeriksa terlebih dahulu arus dari coil primer pada setiap cylinder. Untuk menghasilkan energi pangapian yang cukup di tegangan sekunder, maka harus ada arus yang cukup di coil primer. Meskipun arus ini berbeda menurut jenis kendaraannya, umumnya untuk standar adalah 6 0.5A.
Anggapan bahwa sistem ini tidak bagus adalah tidak benar,gelombang pengapian sekunder tidak bermasalah.
Bila rasio bahan bakar dan udara pada temperatur normal (lebih dari 20 °C) proses kimianya lebih mendekati ketepatan, pengapian oleh arus sekunder dimungkinkan oleh kita-kira 1/200~1/1000 energi pada saat temperatur dingin (dibawah -5°C). Bilamana arusnya bergerak melemah, tidak akan mempengaruhi gelombang pengapian sekunder, Gelombang pengapian sekunder diberitahu apakah statusnya normal pada kecepatan tinggi, temperatur yg dingin,kondisi bahan bakar yang lebih atau kurang. Energi pengapian pada temperatur normal dankondisi reaksi kimia : 1~2mJTemperatur dingin dan bahan bakar lebih : sekitar 1J
Halaman 72
Hi-Scan Pro For EMS
Poin penting terbanyak dwell time (tergantung dari tegangan battery). Bila tegangan battery besarnya 13.5V maka dwell time-nya adalah 3.0~3.5msec. Penyimpangan cylinder (lebih dari 20%) diperlukan permeriksaan untuk mengetahui normal atau tidak. Bila penyimpangannya lebih dari 20%, itu artinya ada masalah pada coil, tenaga TR atau kabelnya. Juga periksa pengenalan tegangan battery pada ECU apakah stabil (sekitar 3V). Karena dwell time bisa berbeda tergantung dari tegangan battery.
2) Tipe Distributor Ignition<Pengukuran part>Ukurlah flowing time dan arus pada poin pemeriksaan 1,2
<Poin pemeriksaan>Tahanan kabel atau adanya short, status komponen (komponen yg diperiksa 1: bagian dalam ECU atau bagian luar TR, komponen yg diperiksa 2: ignition coil)
Poin pemeriksaan untuk arus dan gelombang pengpian primer.
1) Tipe Distributor yg Pengapiannya Kurang< Pengukuran part > Ukurlah flowing time dan arusnya pada poin pemeriksaan 1,2
<Poin pemeriksaan>Tahanan kabel, status komponen(periksa komponen 1: bagian dalam ECU atau bagian luar TR)
Halaman 73
Hi-Scan Pro For EMS
Ignition secondary wave atau pengapian sekunder artinya adalah penyaluran listrik dalam bentuk tegangan tinggi dari coil primer. Khususnya pada sistem pengapian automobile, discharging time &discharging voltage level lebih dipengaruhi oleh status campuran gas didalam cylinders dan plug dibandingkan energi listrik dari coil primer.Ketika tegangan tinggi sekunder (kira-kira 20000 ~ 30000V) saat arus sekunder terbentuk, energi ini memisahkan karbon dan hydrogen dari bensin.
B. Mengukur gelombang pengapian sekunder
<gelombang pengapian sekunder: klasifikasi masing-masing gelombang>
Saat unsur bahan bakar berpisah, maka terbentuklah elektron yang disebut dengan thermal-electron. Pelepasan arus yang dibakar biasanya dari cylinder adalah melalui thermal-electrons tersebut.Selama tingkat dan waktu pelepasang tegangan dipengaruhi oleh temperatur dan bentuk (vortex) didalam cylinder, campuran rasio bahan bakar dan udara,dan rasio kompresi, sangat sulit sekali untuk menentukan angkat yang tepat.Sehingga harus dianalisa melalui perbandingan masing-masing cylinder.
Halaman 74
Hi-Scan Pro For EMS
1) Tipe Distributor less
<Part yang diukur>Mengukur flowing time dan tarus pada checkpoint 1,2
<Checkpoint>Tahanan kabel, status komponen
2) Tipe Distributor Ignition
<Part yang diukurt>Arus sekunder pada checkpoint 1,2 (plug
wire masing-masing cylinder)
<Checkpoint>Tahanan kabel atau terjadi short, status
komponen (periksa komponen 1,2)
Komponen-komponen konfirmasi gelombang pengapian sekunder adalah sebagai berikut.
Halaman 75
Hi-Scan Pro For EMS
. Perbandingan masing-masing cylinder
(1) Setelah arus dialirkan, bila puncaknya (gelombang arus) rendah atau waktu pelepasannya tinggi - rendah: ini artinya bahwa energi listrik melalui pelepasan thermal-electron tidak dilepas dengan baik, saat molekul terpisah dari bahan bakar. Energi listrik mencoba memberikan pengapian untuk membakar bahan bakar namun tida berhasil , ini merupakan gejala discharging melalui busi. Sehingga terjadi misfire didalam cylinder.
c.Periksa apabila rasio campuran bahan bakarnya kurang, bila bahan bakarnya kurang,meskipun energi listrik lebih besar yang diperlukan untuk menghasilkan thermal-electronsyang terpisah dari molekul bahan bakar. Dengan demikian arus puncak yang dihasilkan mendekati proses kimia dengan bahan bakar normal tidak cukup unuk menghasilkan thermal-electron sehingga status tahanan lepasnya menjadi besar.
d.Periksa apabila rasio kompresinya terlalu tinggi. Bila kompresinya tinggi, diperlukan jauh lebih banyak energi untuk menghasilkan thermal-electrons yang terpisah dari molekul bahan bakar. Kemudian punjak arus yang dihasilkan mendekati rasio kompresi normal tidak cukup untuk menghasilkan thermal-electron sehingga staus tahanan lepasnya menjadi besar. Ini bukan merupakan kasus yang normal. Ini hanyalah aspek teorinya saja, bukan untuk merombak kembali kendaraan.
Pada mesin 4 cylinder , bila salah satu cylinder mengalami masalah, maka cylinder yang mengalami masalah menjadi dua pada waktu yang sama. Karena itulah saat mengukur gelombang menggunakan HI-SCAN, pilihlah “one of NO1.and NO3.” atau “ one of NO2. and NO4.” kemudian ukurlah kedua cylinder tersebut pada saat yang sama.
A.Pastikan status busi(karbon, clearance)saat puncak arus terjadi, beberapa bagian arus mengalir pada karbon didalam ujung plug tip. Sehingga menjadi lemah untuk memisahkan molekul, jikalau pelepasan arus mengalir melalui karbon ke busi.
B.Periksa wiring busi dan status coilUntuk memastikan bahwa sambungan ke plug dan kabel tegangan tinggi dan status coil dalam keadaan baik, arus puncak menjadi lemah.Kemudian energi listrik yang memisahkan molekul bahan bakar menjadi lemah dikarenakan thermal-electrons yang dihasilkan dari bahan bakar sedikit sehingga tahanan lepasnya besar.
Halaman 76
Hi-Scan Pro For EMS
(2)Setelah arus dialirkan,bila puncaknya (gelombang arus ) rendah dan waktu pelepasannya lama:meskipun pelepasan listriknya bagusl, akan menyebabkan pengurangan power dikarenakan energi pelepasan listrik (busi) menjadi lemah dan lama sehingga waktu pengapian bahan bakarnya juga menjadi lama dan penyebaran api untuk membakar partikel bahan bakar menjadi lemah
a. Periksa status busi (celah tip terlalu kecil)b. Periksa apakah tekanan komresi cylinder rendahc. Periksa apakah rasio campurannya terlalu banyak
<Referensi>untuk lebih rincinya lihat bab 6.”6.3 energi pengapian ke setiap cylinder.
Pada mesin 4 cylinder , bila salah satu cylinder mengalami masalah, maka cylinder yang mengalami masalah menjadi dua pada waktu yang sama. Karena itulah saat mengukur gelombang menggunakan HI-SCAN, pilihlah “one of NO1.and NO3.” atau “ one of NO2. and NO4.” kemudian ukurlah kedua cylinder tersebut pada saat yang sama.
Halaman 77
Hi-Scan Pro For EMS
Waktu pelepasan energi pengapian (Ignition Energy Discharging Time)
Untuk pengapian, harus ada arus tegangan tinggi dan diberi percikan api yang keluar dari ujung busi didalam cylinder, namun tujuan yang sebenarnya adalah untuk membakar bahan bakar didalam cylinder, discharging harus dilakukan secara terus-menerus untuk beberapa waktu. Karena cetusan dari bahan bakar yang terbakar di dalam harus mentransfer api ke seluruh bahan bakar. Bila uda masuk sedikit (idle, pengurangan kecepatan), udara berperan dalam mentransfer api dan campuran bahan bakar menjadi kurang sehingga reasio kompresi didalam cylinder menjadi rendah sehingga besar kemungkinan terjadi misfire.
Ada dua cara untuk memperlambat waktu pengapian yaitu dengan cara langsung menahan waktu pelepasan untuk menghasilkan CDI, dan cara tidak langsung yaitu menahan tekanan di dalam cylinder atar tetap tinggi.
Sebenarnya peraturan yang ditetapkan di USA (OBD2: On Board Diagnostic2), bila rate misfire pada gas buang melebihi aturan, ECU mengenalinya sebagai malfunction(kesalahan fungsi)Bisa dikatakan bahwa “bila udara yang masuk sedikit, misfire tidak melanggar aturan. Dapat diterjemahkan, diakui kasus kekurangan udara tidak dapat dielakkan pada campuran udara dan bahan bakar yang mentransfer api ke cylinder. Namun bila tegangan sekunder tetap untuk beberapa waktu (sekitar 1,5msec), misfiretersebut bisa berkurang.Ada beberapa produk (CDI) bisa membuat arus sekunder yang kuat dan mempunyai waktu discharging yg lama. Tujuannya adalah untuk maksud diatas..
Compression pressure in cylinder according to ignition timing.
Halaman 78
Hi-Scan Pro For EMS
1. Contoh kasus iIgnition secondary wave : jumlah panas pada busi terlalu tinggi
Related Vehicle
Semua kendaraan yang dilengkapi dengan busi tipe panas
Signal View
Trouble Tiburon 2.0L DOHC yg dilengkapi dengan busi platinum mempunyai performa yg jelek saat akselerasi, asap knalpot berwarna hitam dan mesin susah dihidupkan saat cuaca sekitar dingin.
Perbedaan besar pada gelombang antara busi yg cocok dgn busi yang mempunyai tinggkat panas tinggi. (waktu pelepasan (api) busi panas lebih singkat)
< Referensi >
Selama gelombangnya berbeda sesuai dengan temperatur kendaraan/ mesin/ , tidak ada standar yang tetap untuk itu. Maka waktu membandingkannya harus dalam keadaan kondisi normal.
2.4 Contoh perbaikan ignition secondary wave (1/3)
Pt plug equipped Comparison pt plug with appropriate one
Cause of trouble
Pembakaran tidak bagus dikarenakan tingginya tingkat panas pada busi.
Halaman 79
Hi-Scan Pro For EMS
2. Contoh kasus Ignition secondary wave : banyak noise keluar dari busi
Cause of trouble
Pengaruh pada ECU yang digunakan tanpa resistor plug, saat pengapian yang berlebih akan menimbulkan noise.
Related Vehicle
Seluruh kendaraan yang tanpa dilengkapi dgn resistor plug (kecuali memakai SIEMENS 55 pin ECU)
Signal View
Trouble Scoupe 1.5L SOHC putaran engkol mesin tidak baik, setelah di-start mesin turun naik.
Perbedaan yang besar pada gelombang antara busi yang tepat (tahanan 3.5~4.5 Kohm) dengan yang tanpa resistor plug. (setelah pelepasan,finishing-nya baik)
< Referesi > Semenjak gelombangnya berbeda sesuai dengan temperatur kendaraan/ mesin/ , tidak ada standar yang tetap untuk itu. Maka waktu membandingkannya harus dalam keadaan kondisi normal.
2.4 Contoh perbaikan ignition secondary wave (2/3)
No resistor plug Comparision no resistor plug and appropriate one
Halaman 80
Hi-Scan Pro For EMS
3. Contoh kasus ignition secondary wave : Rasio kompresi didalam cylinder rendah
Cause of trouble
Terlalu banyak karbon pada tangkai intake valve, pada kondisi mesin dingin tidak terjadi masalah, namun saat mesin mulai panas tangkainya memuai sehingga tekanan kompresinya menjadi lebih rendah karena tangkai tersebut tidak menutup dengan baik.
Related Vehicle
Semua kendaraan yang memakai banyak ruang tambah bensin (annex) untuk menaikkan octane, kemundkinannya lebih tinggi.
Signal view
Trouble Avante 1.5L DOHC normal saat kondisi mesin dingin, namun saat mesin panas mulai, mesin tidak beraturan.
Satu dari ignition secondary wave waktu pelepasannya lebih lama dan waktu tegangannya rendah
< Referensi >
Semenjak gelombangnya berbeda sesuai dengan temperatur kendaraan/ mesin/ , tidak ada standar yang tetap untuk itu. Maka waktu membandingkannya harus dalam keadaan kondisi normal.
2.4 Contoh perbaikan ignition secondary wave (3/3)
Pressure in cylinder is low
Halaman 81
Hi-Scan Pro For EMS
3. Pemakaian multi-meter
3.1 Perbaikan dengan mengukur arus3.2 Perbaikan dengan mengukur tekanan3.3 Perbaikan dengan mengukur
temperatur3.4 Perbaikan dengan mengukur duty3.5 Perbaikan dengan mengukur tahanan
Halaman 82
Hi-Scan Pro For EMS
3.1.1 Mengukur arus besar ( 1 - 600 A )HI-SCAN mode : Lakukan prosedur berikut pada layar -Vehicle scope
Oscilloscope Measure
Cara menghubungkan HI-SCAN :Dapat memakai channel B, hubungkan kabel untuk mengukur arus besar ke jalur utama (battery ).
3.1 Perbaikan dgn mengukur arus
Cranking currentCompression pressure
Pastikan tidak ada kebocoran kompresi di
setiap cylinder
Periksa status pengisian battery
Measure
Explanation of current probe
Connection of Current cable
Halaman 83
Hi-Scan Pro For EMS
3.1.2 Mengukur arus kecil ( 50mA - 100 A )
Connection of current cable
Cara menghubungkan Hi-Scan :Dapat memakai channel B, hubungkan kabel untuk mengukur arus kecil ke masing-masing jalur suplai komponen.
Ignition primary current Component operating current
Check Ignition system(Status of Power supply)
Check operating status of each component
Measure
Explanation of current probe
HI-SCAN mode : Lakukan prosedur berikut pada layar, -Vehicle scopemeter
Oscilloscope Measure
Halaman 84
Hi-Scan Pro For EMS
3.2 Perbaikan dengan mengukur tekanan
Cara menghubungkan HI-SCAN :
Channel A dan B dapat dipakai secara bersamaan. Setelah memasang adapter ke pressure line (pengukuran part), hubungkan kabel ke converting module.
3.2.1 Mengukur vaccum : 760mmHg - 0 (dari tekanan atmosfir ke vaccum 1bar)
3.2.2 Mengukur tekanan : 0 - 500 psi(dari tekanan atmosfir ke 35 bar)
Mengukur vaccum : periksa MAP sensor dan master back
Mengukur tekanan: periksa fuel pump,regulator
HI-SCAN mode : Lakukan prosedur berikut pada layar, -Vehicle scopemeter
Multimeter Pressure Measure.
Halaman 85
Hi-Scan Pro For EMS
3.3 Memperbaiki dengan mengukur temperatur
How to connect HI-SCAN :
Kedua Channel A dan B dapat digunakan.Setelah memasang thermo couple, hubungkan kabel ke converting module.
(dapat diukur dari -50°C ke 1000 °C )
Mengukur Temperatur : Intake air Temp, Coolant Temp, Exhaust Gas Temp.
HI-SCAN mode : Lakukan prosedur berikut pada layar , -Vehicle scopemeter Multimeter Temperature
Halaman 86
Hi-Scan Pro For EMS
4. Aplikasi fungsi simulation
4.1 Operating Sensor4.2 Operating Actuator
Halaman 87
Hi-Scan Pro For EMS
HI-SCAN mode : Lakukan prosedur berkikut pada layar, -Vehicle scopemeter
simulation operating with (+), (-) key
Cara menghubungkan HI-SCAN : Dapat menggunakan channel A, hubungkan probe (+) ke jalur signal dan probe (- ) ke ground (body kendaraan)
4.1 Operating Sensor
Bila data service dari HI-SCAN cukup kuat, pengiriman signal sensor dapat secara langsung, periksa apakah problem dari jalur atau problem dari komponen.
DRIVING
???
Halaman 88
Hi-Scan Pro For EMS
Cara menghubungkan HI-SCAN :Dapat menggunakan channel A. Hubungkan probe (+) pada kabel sensor ke jalur operasional komponen (-)
4.2 Operating Sensor
Meskipun ada problem pada mesinengine, pada actucator system kode kerusakannya tidak muncul,(yaitu, No problem pada actuatorpower namun patut dicurigai operasionalnya), periksa apakah actuator bekerja dengan benar.
? ! ?
HI-SCAN mode : Lakukan prosedur berikut pada layar, Vehicle scope meter
Actuator Operating with ‘driv’, ‘stop’key.
DRIVING
Connection cable to operating line
Halaman 89
Hi-Scan Pro For EMS
5. Aplikasi perawatan khusus
6.1 Tekanan kompresi setiap cylinder
6.2 Status pengisian battery6.3 Periksa apakah actuator
macet
Halaman 90
Hi-Scan Pro For EMS
How to connect HI-SCAN :Can be used by B channel, connect cable for large current to main line (Battery).
5.1 Tekanan kompresi setiap cylinder
Mengukur dengan signal CAM, puncak pertama adalah Cylinder no.1Menggambarkan urutan ledakan mesin.Melalui perbandingan tingginya, bandingkan tekanan masing-masing cylinder.
Explanation of current probe
Connection current cable
HI-SCAN mode : Please perform following procedure on the screen, -Vehicle scopemeter
Oscilloscope Measure
View compression pressure
Halaman 91
Hi-Scan Pro For EMS
Cara menghubungkan HI-SCAN :Dapat menggunakan channel B, hubungkan kabel untuk arus tinggi ke jalur utama (Battery)
5.2 Status pengisian battery
Bandingkan arus puncak pertama dengan CCA, bila angka puncaknya dibawah 70% dari nilai CCA,kesimpulannya adalah “Battery charging status ”kurang.
Connection current cable
Explanation of current probe
View Cranking Current
HI-SCAN mode : Lakukan prosedur berikut pada layar, -Vehicle scopemeter
Oscilloscope Measure.
Halaman 92
Hi-Scan Pro For EMS
Cara menghubungkan HI-SCAN :Dapat menggunakan channel A, hubungkan probe (+) ke sensor dan probe (-) ke ground.
5.3 Periksa apakah kerja actuator masih baik
Connection cable to operating line
Periksa untuk memastikan bahwa RPM menaik secara proposional, saat duty dibuat menjadi lebih besar oleh HI-SCAN PRO. Setelah ISC probe dilepas.
HI-SCAN mode : Lakukan prosedur berikut pada layar, -vehicle scopemeter
Actuator operating ‘Driv’, ‘stop’ key
DRIVING
Halaman 93
Hi-Scan Pro For EMS
1. Tabel kegunaan Hi-Scan PRO (1/3)Eac h func tion and e xplanation
Explanatio n o f func tio n A wire s n ap / a s ho rt c ircuit P o o r s e n s o r In te rmitte n t tro ub le S ig na l mo du la tion No ise Poor wi
1 S CAN DATA Vie w c ommunic a tion w ith ECU
1 . 1 Tro ub le c o de s Vie w de ta ils of trouble whe n trouble oc c urs ¡Ü ¡Ü ¡â (Fo r US o n ly )1 . 2 Da ta va lu e w h e n tro u b le o c c u rs Vie w ope ra ting va lue of trouble d c ompone nt
1 . 3 Inte rn a l ECU c a lc u la tio n DATA Vie w c a lc ula ting va lue inte rna l ECU
1 . 4 Op e ra tio n s ta tu s mo nito ring Che c king s ta tus of OBD2 ope ra tion1 . 5 S imula tio n Compa ring ope ra ting s ign with s c a n da ta
2 S c o pe me te r Me a s uring s igna l wa ve dire c tly ¡Û ¡Û
2 . 1 Me a su Me a s uring s igna l a nd ope ra ti s ta tusdire c tly ¡Û
2 . 2 An a lys is o f w a v e c he c kin if a bnorm ae xis ts c ompa ri withnorm
2 . 3 Expla na tio n o f w a ve Expl
2 . 4 An a lys is o f Da taAn & e xpla na tion of MIN/ MAX/ Ave ra geva
2 . 5 Da ta s to re Se nding & wa tc hing wa ve a fte r s toring2 . 7 Op e ra tin g Co mpo ne nt Ope ra ting c ompone nt dire c tly
2.2.1 Op e ra tin g s e ns o r Cha ngnig s igna l of s e ns or w ith optiona l va lue ¡Û ¡Û ¡Û2.2.2 Op e ra tin g Ac tu a to r Ope ra ting a c tua tor dire c tly
3 Ignitio n S e c o ndary wave Me a s uring wa ve induc ti to igs e c onda ry c oil
3 . 1 Me a su Me a s uring ignition s e c onda ry w a ve dire c tly
3 . 2 An a lys is o f w c he c kin if a bnorm ae xis ts c ompa ri withnorm
3 . 3 Ea pla na tio n o f w a ve Expl3 . 4 Wa ve s to re Se nding & wa tc hing wa ve a fte r s toring
4 Func tio n o f Multime te r Me a s uring s ta tus of e a c h wiring &c ompone nts
4 . 1 Me as uring c urre nt Me a s uring c ons umi s ta tus of e le c tric a le ne rgy(c u ¡â ¡â
4.1.1 Co mp a ring c o mpre s s io na t e a c h c ylin de r
Vie w c onve rs e d c omp pre s s ure a te a c h c ylinde r
4.1.2 Cra nkin g te s t Me a s uring s ta tus of ba tte c ha rg s ta tusindire c tly
4.1.3 Me a s uring c urre n t a t c o il Me a s uring c urre nt flow ing on ignition c oil4.1.4 Me a s uring Ope ra tin g c ure nMe a s uring c urre nt to ope ra ting c ompone nts
4 . 2 Me a s uring p re s s ure Me a s uring pre s s ure of e ngine va c & fue lpump e tc .
4 . 3 Me a s uring Te mpe ra ture Me a s uring te mpe ra ture
4 . 4 Me a s uring fre q ue nc y Me a s uring fre que nc y of duty s igna l
4 . 5 Me a su Me a s uring proportion of duty s igna l ON4 . 6 Me a s uring d uty p lus e w idth Me a s uring time of fre que nc y ope ra te d by duty
4 . 7 Me a s uring re s is to rMe a s uring re s is tor a t e a c h wiring &c ompone nts ¡Û ¡Û ¡Û
5 P C S CAN Re a liz a tion of SCANNER func tion from P C
5 . 1 S C AN Da ta Vie w c ommunic a tion w ith ECU5 . 2 S imula tio n Ope ra ting c ompone nts dire c tly
5 . 3 S to re Da ta a nd Wa ve Se nding & wa tc hing wa ve a fte r s toring
5 . 4 Fu nc tio n o f s c o pe Me a s uring wa ve dire c tly
Input s igna l to ECU: Cra a ngle s e ns or / Ca m a ngle s e ns or / TPS / Inta ke a ir flow s e ns or / O2 s e ns or / Inta kea ir te mp s e ns or / Coola nt te mp s e ns or / Ve hSpe e d s e ns or / ba tte re c ognition vlota ge /Ground re c ognition / Knoc k s e ns or / I
¡â ¡â ¡â ¡â ¡â
¡Û
¡â
¡Û
¡Û ¡Û ¡Û
Func tio n o f HI- S CAN P ro
S ignal ana lys is o f ENGINE/ TCU/ ABS re la te d s e ns o r
¡Ü : Judgment
Bla nk : Con firma tionimp os s ib le o r u nn e s s a ry
¡â :Pa rtia lly pos s ible
¡Û : Con : Possible
Halaman 94
Hi-Scan Pro For EMS
1. Hi-Scan PRO Utilization chart (2/3)Ea c h func tion and e xpla nation
Explanatio n o f func tio n A wire s n ap / a s ho rt c irc uit Co mp o n e n t tro u b leIn te rmitte n t tro u b leOp e ra t in g mo d u la tio n P o o r wi P o o r c o mp o n e n t
1 S CAN DATA Vie w c ommunic a tion with ECU
1 . 1 Tro uble c o de s Vie w de ta ils of trouble whe n trouble oc c urs ¡Ü ¡Ü1 . 2 Da ta v a lu e w h e n t ro u b le o c c u rs Vie w ope ra ting va lue of trouble d c ompone nt
1 . 3 Inte rna l ECU c a lc ula tio n DATA Vie w c a lc ula ting va lue inte rna l ECU
1 . 4 Ope ra tio n s ta tus mo nito ring Che c king s ta tus of OBD2 ope ra tion
1 . 5 S imula tio n Compa ring ope ra ting s ign with s c a n da ta
2 S c o pe me te r Me a s uring s igna l wa ve dire c tly
2 . 1 Me a su Me a s uring s igna l a nd ope ra ti s ta tusdire c tly ¡Û ¡Û ¡Û
2 . 2 Ana lys is o f w a v e c he c kin if a bnorm ae xis ts c ompa ri withnorm
2 . 3 Expla na tio n o f w a ve Expla na tion of wa ve
2 . 4 Ana lys is o f Da taAn & e xpla na tion of MIN/ MAX/ Ave ra geva
2 . 5 Da ta s to re Se nding & wa tc hing wa ve a fte r s toring
2 . 7 Ope ra ting Co mpo ne nt Ope ra ting c ompone nt dire c tly2. 2. 1 Ope ra ting s e ns o r Cha ngnig s igna l of s e ns or with optiona l va lue2. 2. 2 Ope ra ting Ac tua to r Ope ra ting a c tua tor dire c tly ¡Û ¡Û ¡Û ¡Û
3 Ignitio n S e c o ndary wave Me a s uring wa ve induc ti to igs e c onda ry c oil
3 . 1 Me a su Me a s uring ignition s e c onda ry wa ve dire c tly
3 . 2 Ana lys is o f w c he c kin if a bnorm ae xis ts c ompa ri withnorm
3 . 3 Ea pla na tio n o f w a ve Expla na tion of wa ve
3 . 4 Wa ve s to re Se nding & wa tc hing wa ve a fte r s toring
4 Func tio n o f Multime te r Me a s uring s ta tus of e a c h wiring &c ompone nts
4 . 1 Me as uring c urre nt Me a s uring c ons umi s ta tus of e le c tric a le ne rgy(c u ¡Û ¡Û ¡Û ¡â
4. 1. 1 Co mpa ring c o mpre s s io na t e a c h c ylinde r
Vie w c onve rs e d c omp pre s s ure a te a c h c ylinde r
4. 1. 2 Cra nking te s t Me a s uring s ta tus of ba tte c ha rg s ta tusindire c tly
4. 1. 3 Me a s uring c urre nt a t c o il Me a s uring c urre nt flowing on ignition c oil4. 1. 4 Me a s uring Ope ra ting c ure nMe a s uring c urre nt to ope ra ting c ompone nts ¡Û ¡Û ¡â ¡â ¡Û
4 . 2 Me a s uring pre s s ure Me a s uring pre s s ure of e ngine va c & fue lpump e tc .
4 . 3 Me a s uring Te mpe ra ture Me a s uring te mpe ra ture
4 . 4 Me a s uring fre que nc y Me a s uring fre que nc y of duty s igna l
4 . 5 Me a su Me a s uring proportion of duty s igna l ON
4 . 6 Me a s uring duty p lus e w idth Me a s uring time of fre que nc y ope ra te d by duty
4 . 7 Me a s uring re s is to rMe a s uring re s is tor a t e a c h wiring &c ompone nts ¡Û ¡Û ¡Û ¡â
5 PC S CAN Re a liz a tion of SCANNER func tion from PC
5 . 1 S CAN Da ta Vie w c ommunic a tion with ECU ¡Ü ¡Ü5 . 2 S imula tio n Ope ra ting c ompone nts dire c tly
5 . 3 S to re Da ta a nd Wa ve Se nding & wa tc hing wa ve a fte r s toring
5 . 4 Func tio n o f s c o pe Me a s uring wa ve dire c tly
¡Û
¡Û
¡Û¡â
¡Û¡Û ¡Û ¡â
¡Û
Func tio n o f HI- S CAN Pro
All fa c tors rePlug wire / Ignitio
Ac tua to r re la te d
Compone nts ope ra te d by ECU : Inje c tor / ISC va lve / Purge va lve / O2 s e ns or he a te r / EGRva
¡Ü : Judgment
Bla n k : Co n firma tio nimp o s s ib le o r u n n e s s a ry
¡â :Pa rtia lly pos s ible
¡Û : Con : Possible
Halaman 95
Hi-Scan Pro For EMS
1. Tabel Kegunaan Hi-Scan PRO (3/3)Eac h func tion and e xplanation
Wa tc hingc omppre s s ure a te a c hc ylinde r
Wa tc hingc ha rgs ta tus ofba tte
Che c kings ta tus ofa c tua tor s
Wa tc hingpre s s ure ofc mpre s s ion/ va c c um
Me a s urite mpof e a c h pa rt
Re c e igete c hnia dvic
Re c e ipro ote c hnia dvic e to tre atrouble
Explanatio n o f func tio n
1 S CAN DATA Vie w c ommunic a tion with ECU
1 . 1 Tro uble c o de s Vie w de ta ils of trouble whe n trouble oc c urs
1 . 2 Da ta va lu e w h e n tro u b le o c c u rs Vie w ope ra ting va lue of trouble d c ompone nt
1 . 3 Inte rna l ECU c a lc u la tio n DATA Vie w c a lc ula ting va lue inte rna l ECU
1 . 4 Ope ra tio n s ta tus mo nito ring Che c king s ta tus of OBD2 ope ra tion
1 . 5 S imula tio n Compa ring ope ra ting s ign with s c a n da ta
2 S c o pe me te r Me a s uring s igna l wa ve dire c tly
2 . 1 Me a su Me a s uring s igna l a nd ope ra ti s ta tusdire c tly
2 . 2 Ana lys is o f w a v e c he c kin if a bnorm ae xis ts c ompa ri withnorm
2 . 3 Expla na tio n o f w a ve Expla na tion of wa ve
2 . 4 Ana lys is o f Da taAn & e xpla na tion of MIN/ MAX/ Ave ra geva
2 . 5 Da ta s to re Se nding & wa tc hing wa ve a fte r s toring
2 . 7 Ope ra ting C o mpo ne nt Ope ra ting c ompone nt dire c tly2.2. 1 Ope ra ting s e ns o r Cha ngnig s igna l of s e ns or with optiona l va lue2.2. 2 Ope ra ting Ac tua to r Ope ra ting a c tua tor dire c tly ¡Û ¡Û
3 Ignitio n S e c o ndary wave Me a s uring wa ve induc ti to igs e c onda ry c oil
3 . 1 Me a su Me a s uring ignition s e c onda ry wa ve dire c tly
3 . 2 Ana lys is o f w c he c kin if a bnorm ae xis ts c ompa ri withnorm
3 . 3 Ea pla na tio n o f w a ve Expla na tion of wa ve
3 . 4 Wa ve s to re Se nding & wa tc hing wa ve a fte r s toring
4 Func tio n o f Multime te r Me a s uring s ta tus of e a c h wiring &c ompone nts
4 . 1 Me as uring c urre nt Me a s uring c ons umi s ta tus of e le c tric a le ne rgy(c u
4.1. 1 Co mpa ring c o mpre s s io na t e a c h c ylinde r
Vie w c onve rs e d c omp pre s s ure a te a c h c ylinde r ¡â ¡â
4.1. 2 Cra nking te s t Me a s uring s ta tus of ba tte c ha rg s ta tusindire c tly ¡Û ¡Û
4.1. 3 Me a s uring c urre nt a t c o il Me a s uring c urre nt flowing on ignition c oil4.1. 4 Me a s uring Ope ra ting c ure nMe a s uring c urre nt to ope ra ting c ompone nts
4 . 2 Me a s uring pre s s ure Me a s uring pre s s ure of e ngine va c & fue lpump e tc . ¡Û ¡Û
4 . 3 Me a s uring Te mpe ra ture Me a s uring te mpe ra ture ¡Û4 . 4 Me a s uring fre que nc y Me a s uring fre que nc y of duty s igna l
4 . 5 Me a su Me a s uring proportion of duty s igna l ON
4 . 6 Me a s uring duty p lus e w id th Me a s uring time of fre que nc y ope ra te d by duty
4 . 7 Me a s uring re s is to rMe a s uring re s is tor a t e a c h wiring &c ompone nts
5 PC S CAN Re a liz a tion of SCANNER func tion from PC
5 . 1 S CAN Da ta Vie w c ommunic a tion with ECU ¡Û ¡Û5 . 2 S imula tio n Ope ra ting c ompone nts dire c tly
5 . 3 S to re Da ta a nd Wa ve Se nding & wa tc hing wa ve a fte r s toring
5 . 4 Func tio n o f s c o pe Me a s uring wa ve dire c tly
Etc ha ving re mo te he lp
Func tio n o f HI- S CAN Pro
¡Û
¡Ü : Judgment
Bla n k : Co n firma tio nimpos s ib le o r u nn e s s a ry
¡â :Pa rtia lly pos s ible
¡Û : Con : Possible