strategi promosi penerimaan siswa baru di …
TRANSCRIPT
i
STRATEGI PROMOSI PENERIMAAN SISWA BARU DI SD
MUHAMMADIYAH ALAM SURYA MENTARI
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1
pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan
Oleh:
ASMA FADILLAH
A510130300
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS PENDIDIKAN KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
brought to you by COREView metadata, citation and similar papers at core.ac.uk
provided by UMS Digital Library - Selamat datang di UMS Digital Library
i
i
ii
ii
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis
diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,
maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 21 Oktober 2017
Penulis
Asma Fadillah
A510130300
1
STRATEGI PROMOSI PENERIMAAN SISWA BARU DI SD
MUHAMMADIYAH ALAM SURYA MENTARI
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan strategi promosi penerimaan
siswa baru di SD Muh. Alam Surya Mentari tahun pelajaran 2017/2018, (2)
Mendeskripsikan hambatan strategi promosi penerimaan siswa baru di SD Muh.
Alam Surya Mentari tahun pelajaran 2017/2018, (3) Mendeskripsikan solusi
hambatan strategi promosi penerimaan siswa baru di SD Muh. Alam Surya
Mentari tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
dengan jenis penelitian fenomenologi. Pengumpulan data menggunakan
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data,
display data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan
triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian menunjukkan strategi promosi
penerimaan siswa baru dilakukan melalui website, buku panduan sekolah, brosur,
kotak suara, dekorasi bagian dalam sekolah, alat tulis sekolah, seragam,
pemaparan program ke TK mengundang TK, sosialisasi, spanduk. Promosi
melalui spanduk belum dapat mejangkau seluruh kota hal itu diatasi dengan
pemaparan program ke TK-TK, mengundang outbond, memasang spanduk dan
memberikan brosur. Hambatan berikutnya ketika ada siswa yang masuk kuota
batal mendaftar tanpa pemberitahuan ke sekolah hal itu diatasi dengan
memberikan batas waktu mendaftar, menambah tujuan sosialisasi ke TK,
mengundang TK.
Kata Kunci: penerimaan siswa baru, strategi promosi
Abstract
This study aims to determine (1) To describe promotion strategy new student
recruitment in SD Muh. Alam Surya Mentari course year 2017/2018, (2) To
describe the obstacle promotion strategy new student recruitment in SD Muh.
Alam Surya Mentari course year 2017/2018 (3) To describe the solution
promotion strategy new student recruitment in SD Muh. Alam Surya Mentari
course year 2017/2018. This research is qualitative research with study
phenomenology type. Collecting data used observation, interview and
documentation. Data analysis used data reduction, data display, and conclusion.
Test the validity of the data used triangulation resours and techniques. The result
show promotion stategy new student recruitment did by website, school manual
book, brochur, voice mail, school interior décor, school stantionary, uniform,
program presentation to Kindergarten, invite kindergarten, sosialization, banner.
Promotion by banner can’t reach all of the city, but it covered by presentation
program to the kindergartens, invite kindergarten, pose banner and hand over
brochure. The next obstacle when there were student who set of the quota cancel
out without notification to school, but it covered by giving time limit enrold, add
socialization aim to the kindergarten, invite kindergarten.
Keyword: new student recruitment, promotion strategy.
2
1. PENDAHULUAN
Berdasarkan No.7 tahun 1994 tanggal 2 November 1994 tentang
pengesahan “Agreement Estabilishing the World Trade Organization”
Indonesia secara resmi menjadi anggota WTO dan semua persetujuan yang
ada di dalamnya telah sah menjadi bagian dari legislasi nasional. Sebagai
anggota WTO Indonesia tidak dapat menghindar dari perjanjian liberasasi
perdagangan, termasuk perdagangan pendidikan (Adam 2015:5). Kemudian
undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah pasal 14 ayat
(1,f) menyatakan bahwa salah satu urusan wajib pemerintah daerah adalah
penyelenggarakan pendidikan. Kedua undang-undang tersebut memberikan
ruang terhadap bersarnya dorongan kebutuhan masyarakat akan hadirnya
sekolah inovatif dengan beragam model yang sesuai dengan harapan
masyarakat. Sehingga dapat menambah daftar pilihan sekolah inovatif yang
dapat menjadi bahan pertimbangan orang tua mendaftarkan putra-putrinya.
Akan tetapi kehadiran berbagai model sekolah memunculkan
persaingan ketat antar sekolah. Ali (2012:45) menyatakan bahwa: “kristalisasi
persaingan berjalan multi arah bukan hanya persaingan antara sekolah negeri
dan sekolah swasta, tetapi juga persaingan diantara sesama sekolah swasta
ataupun sesama sekolah negeri.“ Persaingan semakin jelas untuk memperoleh
input siswa pada masa penerimaan siswa baru. Sekolah-sekolah unggul setiap
tahun selalu kelebihan jumlah siswa pendaftar sehingga harus mengadakan
seleksi. Kemudian jauh sebelum pendaftaran dibuka, orang tua sudah antusias
mendaftarkan putra dan putrinya. Kebalikan dari kondisi sebelumnya banyak
sekolah-sekolah dasar baik negeri maupun swasta harus gulung tikar karena
minimnya jumlah siswa mendaftar. Kondisi tersebut menghendaki setiap
sekolah dituntut memiliki staretegi promosi dalam memenangkan persaingan
tersebut. Muhaimin dkk. (2010:111) menyatakan bahwa: “promosi merupakan
usaha untuk meningkatkan masuknya calon siswa baru ke sekolah atau
madrasah yang bersangkutan”
Dalam menerapkan strategi promosi diperlukan bauran promosi jasa
pendidikan. Stanton dalam Wijaya (2012: 164) menyatakan bahwa bauran
3
promosi merupakan “perpaduan strategi yang paling baik dari variabel-
variabel periklanan, penjualan pribadi, serta alat promosi lainnya.”
Selanjutnya secara khusus Wijaya (2012:164) menjelaskan bahwa:
“Bauran promosi jasa pendidikan memiliki unsur-unsur lebih luas dan
rumit dibanding bauran promosi produk manufaktur yang pada
umumnya hanya terdiri atas variabel-variabel bauran promosi yang
telah dijelaskan sebelumnya. Akan tetapi, unsur-unsur materi
instruksional (instructional material) dan desain organisasi (corporate
design) merupakan unsur penting dalam bauran promosi jasa
pendidikan karena sifat dan karakteristik jasa pendidikan
membutuhkan bauran komunikasi yang dapat menonjolkan
keberwujudan jasa pendidikan. “
Bauran promosi materi instruksional dan desain organisasi, terdapat
dalam konsep bauran promosi jasa pendidikan menurut Lovelock dalam
Wijaya (2012:164-165) yang mengklasifikasikan bauran promosi jasa
pendidikan menjadi enam kelompok, yaitu: komunikasi pribadi, periklanan,
promosi penjualan, publisitas atau hubungan masyarakat, materi instruksional,
dan desain organisasi. Adapun penjelasan tentang bauran promosi materi
instruksional dan desain organisasi yaitu:
a. Materi instruksional, yaitu materi promosi untuk mempromosikan produk
jasa pendidikan baru atau atribut produk jasa pendidikan apabila
pelanggan jasa pendidikan tidak memahami produk jasa pendidikan, yang
meliputi situs web sekolah, buku panduan (manual) sekolah, brosur
(brochur) sekolah, perangkat lunak dan CD) sekolah, serta kotak suara
sekolah.
b. Desain organisasi, yaitu aplikasi warna, simbol, dan kop surat yang
berbeda-beda sehingga memudahkan bagi sekolah untuk mengakui
identitasnya, yang meliputi papan merek sekolah, dekorasi bagian dalam
sekolah, alat tulis sekolah, dan seragam sekolah, alat tulis sekolah, dan
seragam sekolah.
Berkenaan dengan penerimaan siswa baru Muhaimin dkk. (2010:107)
menyatakan bahwa:
4
“promosi dan pendaftaran siswa baru (recruitmen) juga merupakan
suatu yang harus diperhatikan, salah satu kegiatan promosi adalah
publikasi. Publikasi pada dasarnya bertujuan untuk memperkenalkan
sekolah kepada masyarakat. Untuk publikasi hendaknya meliputi:
a. Aturan yang jelas dan syarat-syarat penerimaan siswa baru yang
tepat sebagai persiapan bagi siswa-siswa sekolah lanjutan yang
hendak masuk ke sekolah, tes penerimaan, dan syarat-syarat untuk
siswa transfer
b. Kalender penerimaan yang disusun secara tepat
c. Informasi yang tepat beserta syarat-syarat yang berkaitan dengan
keuangan.
Mustari (2014:111) mendefinisikan: “penerimaan siswa baru
merupakan proses pendataan dan pelayanan kepada siswa yang baru masuk
sekolah, setelah mereka memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh
sekolah tersebut.” kemudian, Suryosubroto (2010:75) menyebutkan bahwa: “
prinsip syarat untuk masuk sekolah dasar adalah: Sudah berumur 7 tahun. Bila
semua anak yang berusia 7 tahun sudah tertampung, maka prioritas
penerimaan adalah anak yang: berusia 8 tahun, berusia 9 tahun, berusia 10
tahun, berusia 11 tahun, berusia 12 tahun, berusia 13 tahun.”
Adapun langkah-langkah penerimaan siswa baru menurut Mustari
(2014:111) antara lain: “Pembentukan panitia penerimaan siswa baru dan
Pembuatan dan pemasangan pengumuman penerimaan siswa baru yang
dilakukan secara terbuka.”
Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan: (1) Strategi promosi
penerimaan siswa baru di SD Muh. Alam Surya Mentari tahun
pelajaran2017/2018. (2) Hambatan dalam menerapkan strategi promosi
pendidikan penerimaan siswa baru di SD Muh. Alam Surya Mentari tahun
pelajaran 2017/2018. (3) Solusi hambatan dari penerapan strategi promosi
penerimaan siswa baru di SD Muh. Alam Surya Mentari tahun pelajaran
2017/2018.
2. METODE
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif karena hasil penelitian
ini memaparkan informasi-informasi hasil analisis tentang strategi promosi
5
penerimaan siswa baru di sekolah dasar. Setting penelitian ini yaitu SD Muh.
Alam Surya Mentari dipilih atas pertimbangan diferensiasi sekolah berbasis
alam. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dengan
wakil kepala sekolah dan ketua panitia penerimaan siswa baru serta
dokumentasi. Keabsahan data dilakukan dengan mengunakan triangulasi
sumber dan teknik. Triangulasi sumber menurut Paton dalam Bungin
(2011:264-265) menyatakan bahwa triangulasi tersebut “membandingkan dan
mengecek baik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui
waktu dan cara yang berbeda dalam metode kualitatif. Triangulasi teknik
menurut Sugiyono (2015:330) berarti peneliti menggunakan teknik
pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber
yang sama. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan teknik analisis
dari Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2015:369) yang menyatakan
bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan interaktif dan
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah
jenuh. Aktivitas dalam analisis yang dimaksud sebagai berikut: Data
reduction, data display, dan conclusion drawing/ verification.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Strategi Promosi Penerimaan Siswa Baru di SD Muhammadiyah Alam
Surya Mentari Tahun Pelajaran 2017/2018
3.1.1 Strategi Promosi
Berdasarkan hasil penelitian tentang strategi promosi
penerimaan siswa baru di SD Muh. Alam Surya Mentari tahun
pelajaran 2017/2018, kegiatan promsi dilakukan menggunakan bauran
promosi materi instruksional (instructional material) dan desain
organisasi (corporate design) yaitu:
1. Situs website.
2. Buku panduan (manual) sekolah.
3. Brosur (brochur) sekolah.
4. Kotak suara (voice mail).
6
5. Dekorasi bagian dalam (interior decor) sekolah.
6. Alat tulis (stationary) sekolah.
7. Seragam sekolah.
8. Pemaparan program ke TK-TK dalam bentuk presentasi.
9. Mengajak siswa TK untuk berkegiatan di sekolah dengan cara
mengundang outbond gratis.
10. Sosialisasi dengan memberikan brosur penawaran sekaliguas
mengenalkan program sekolah,
11. Memasang spanduk.
Diantara upaya promosi diatas promosi melalui pemaparan
program ke TK-TK dalam bentuk presentasi dapat dikategorikan
sebagai upaya promosi melalui bauran promosi komunikasi pribadi
pada klasifikasi Lovelock dalam Wijaya (2012:164-165) yang
menyatakan bahwa: “Komunikasi pribadi yaitu komunikasi secara
langsung antara pemasar jasa pendidikan dan pelanggan jasa
pendidikan yang melibatkan dialog dua arah.” Selanjutnya, pada
strategi promosi mengajak siswa TK (taman kanak-kanak) untuk
berkegiatan di sekolah melalui upaya mengundang outbond gratis juga
termasuk dalam klasifikasi Lovelock komunikasi pribadi yang berupa
pelatihan pelanggan (costumer training) jasa pendidikan, bentuk
kegiatannya adalah outbond. Selain itu promosi dengan mengundang
TK untuk outbond gratis tersebut juga sesuai dengan teknik promosi
menurut Alma dalam Muhaimin dkk. (2010:111) yaitu mengundang
pelajar.
Kemudian pada strategi promosi publikasi dengan cara
sosialisasi memberikan brosur penawaran sekaligus mengenalkan
program sekolah dalam rangka peringatan hari sampah dan hari
samudra telah sesuai dengan klasifikasi bauran promosi menurut
Lovelock dalam Wijaya (2012:164-165) yaitu pada bauran promosi,
publisitas. Bentuk strategi publisitas tersebut dengan penyelenggaraan
peristiwa istimewa. Kemudian pada bauran promosi melalui publisitas
7
tersebut juga menyebutkan penggunaan brosur. Penggunaan brosur
tersebut sesuai pendapat Alma dalam Muhaimin dkk. (2010:111)
menyatakan bahwa teknik promosi yang dilakukan sekolah atau
madrasah, salah satu diantaranya brosur. Demikian juga dengan
Mulyana, A.Z (2012:159) menyebutkan bahwa unsur dalam bauran
promosi sebagai media pendukung yang berfungsi sebagai sarana
promosi diantaranya, brosur. Adapun upaya promosi dengan
memasang spanduk hal tersebut sesuai pendapat Alma dalam
Muhaimin dkk. (2010:111) menyatakan bahwa teknik promosi yang
dilakukan sekolah atau madrasah, salah satu diantaranya memasang
spanduk. Pemasangan spanduk ini disebutkan dalam klasifikasi
Lovelock dalam Wijaya (2012:164-165) pada bauran promosi
periklanan melalui materi tercetak.
Strategi promosi di SD Muhammadiyah Alam Surya Mentari
sesuai dengan penelitian oleh Rohmitriasih dan Hendyat Soetopo
(2015) bahwa publikasi dilakukan setiap tahunnya saat PMB
(Penerimaan Murid Baru) yakni dilakukan langsung oleh pendidik SD
Laboratorium UM dengan melakukan sosialisasi mengenai sistem
pembelajaran SD Laboratorium UM di sekolah taman kanak-kanak di
kota Malang. Program sekolah di sosialisasikan dengan brosur,
spanduk, dan website. Selain itu juga sesuai dengan hasil penelitian
oleh Putri (2016) bahwa media-media yang digunakan dalam
mempromosikan diri lembaga kepada masyarakat, menggunakan
media brosur. Selain itu juga sesuai dengan hasil penelitian Kristiani
(2016) bahwa untuk mempromosikan layanan jasa pendidikan SD
Kasatriyan Surakarta menggunakan brosur, papan nama, dan internet.
3.1.2 Penerimaan Siswa Baru
Persiapan penerimaan siswa baru dilakukan dengan
membentuk susunan panitia secara personal beranggotakan: Ariyani
Solekah, S.Pd, Yunita Maya Sari, S.Farm, Tri Yudiyanto Ahmadi, S.
Ag, Bayu Susila Hermawan, S.Pd. Persiapan tersebut, sesuai dengan
8
hasil penelitian Pramachintya, Destyana Ratih dkk. (2015) bahwa SD
Muh. PK Boyolali melakukan persiapan yang matang yaitu:
pembentukan panitia PPDB, persiapan berkas atau dokumen dan
administrasi lainnya, media promosi dan persiapan pelaksanaan PPDB
(waktu pelaksanaan PPDB).
Kemudian, ketika pendaftaran dimulai siswa mendaftar dengan
membawa beberapa syarat yaitu:
1. membayar biaya pendaftaran
2. mengisi formulir pendaftaran;
3. membawa fotokopi akta kelahiran;
4. membawa fotokopi KK (Kartu Keluarga);
5. membawa fotokopi KTP (Kartu Tanda Penduduk) orang tua.
Syarat-syarat tersebut sesuai dengan Muhaimin dkk.
(2010:107) menyatakan bahwa: ”salah satu kegiatan promosi adalah
publikasi yang didalamnya tercakup tentang aturan yang jelas dan
syarat-syarat penerimaan siswa baru yang tepat sebagai persiapan bagi
siswa-siswa sekolah lanjutan yang hendak masuk ke sekolah, tes
penerimaan, dan syarat-syarat untuk siswa transfer.”
Selanjutnya ketika pelaksanaan, program PSB dilaksanakan
sesuai alur yaitu pendaftaran (awal November-terpenuhi kouta) antara
lain:
1. Wawancara orang tua calon siswa baru
Kegiatan wawancara dengan orang tua calon siswa baru
bertujuan menjalin kolaborasi antara sekolah dengan pihak orang
tua terkait persetujuan orang tua terhadap program sekolah dan
harapan sekolah supaya orangtua dapat mendukung sekolah.
Sekolah mengajukan pertanyaan kepada orang tua calon siswa baru
antara lain: Apa yang bapak atau ibu ketahui tentang sekolah?
Mengapa bapak atau ibu memilih menyekolahkan putra atau putri
bapak ibu di sekolah alam? dan masukan.
9
2. Observasi calon siswa baru
Observasi calon siswa baru bertujuan untuk mengetahui
kemampuan siswa dari sisi religion, kognitif dan kemandirian
siswa. Kegiatan observasi sesuai petunjuk indikator pada
instrument observation report yang ditunjukan dengan dengan
predikat sangat lancar, lancar, cukup lancar, atau kurang lancar.
Model observasi yang diterapkan sekolah adalah happy fun yang
dilakukan dengan hanya menggambar. Adapun bagi siswa inklusi
kegiatan observasi digunakan untuk melihat kondisi siswa sesuai
dengan aspek dalam instrumen yang yang hasilnya dinyatakan
dengan predikat tidak tampak, tampak dan sangat tampak disertai
dengan keterangan.
Materi keagamaan yang diamati pada siswa antara lain
bacaan Al-quran meliputi surat: Al-Fatihah, Al-Ikhlas, An-Naas,
dan Al-Falaq. Ada pula materi doa-doa yang diamati yaitu: doa
sebelum belajar, doa sebelum tidur, doa bangun tidur, doa sebelum
makan, dan doa sesudah makan. Pada materi baca tulis tersebut
kemampuan yang diamati meliputi kemampuan membaca Iqro, dan
menulis huruf hijaiyah.
Pengamatan juga dilakukan terhadap sikap dan kecakapan
siswa. Penilaian sikap meliputi kriteria kemadirian, keberanian,
kreatifitas, kepercayaan diri, spontanitas, keaktifan, dan agresifitas.
Pengamatan dalam kecakapan meliputi kecakapan membaca,
menulis, berhitung, mengenal warna, dan verbal lisan.
Divisi inklusi sekolah telah memiliki intrumen penilaian
seleksi bagi calon siswa baru. Kriteria yang diamati adalah:
perilaku agresif, perilaku rigid atau kaku (perfeksionis),
komunikasi dua arah, sosialisasi dengan lingkungan, kontak mata,
dan bubling (menggumam), stimming (nge-blank), dan flapping
(gerakan berulang-ulang).
10
3. Pengumuman, siswa kelas satu yang diterima pada tahun ajaran
2017/2018 sejumlah 33 siswa terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 15
siswa perempuan.
4. Ketika diterima proses selanjutnya yaitu:
a. Daftar ulang dengan membayarkan uang kegiatan siswa, biaya
pendaftaran sebesar Rp 300.000, sudah temasuk untuk
keperluan family activity dan ketika daftar ulang biaya
pengembangan di sekolah tersebut sejumlah Rp 1.500.000, dan
SPP atau uang infak bagi kelas satu Rp 370.000 dengan
ditambah biaya katering sejumlah Rp 160.000.
b. Pengukuran seragam, pengukuran seragam dilaksanakan
setelah siswa telah pasti diterima dan melalui proses
wawancara dan observasi.
5. Family activity (Sabtu, 25 Februari 2017), meliputi kegiatan
cooking, farm, dan outbond.
Alur penerimaan siswa baru diatas sesuai dengan hasil
Pramachintya, Destyana Ratih dkk. (2015) yang mana dalam
penetapan alur pelaksanaan PPDB yaitu: pengambilan formulir
pendaftaran dan pengisian formulir, pelaksanaan tes observasi calon
peserta didik baru (lisan dan tertulis), pelaksanaan tes wawancara
orangtua atau wali calon peserta didik baru, proses seleksi dan
penilaian tes observasi, pengumuman hasil PPDB dan
penyelenggaraan kegiatan daftar ulang bagi peserta didik yang
diterima. Perbedaanya pada penerimaan siswa baru di SD
Muhammadiyah Alam Surya Mentari terdapat kegiatan keluarga yaitu
memasak, outbond, dan bercocok tanam.
3.2 Hambatan Strategi Promosi Penerimaan Siswa Baru di SD
Muhammadiyah Alam Surya Mentari Tahun Pelajaran 2017/2018
Hambatan strategi promosi penerimaan siswa baru di SD Muh. Alam
Surya Mentari tahun pelajaran 2017/2018, adalah pemasangan spanduk yang
belum dapat mejangkau seluruh kota, sedangkan apabila menggunakan media
11
layar, penggunaan media layar tersebut dinilai belum sesuai. Kemudian
hambatan pada penerimaan siswa baru yaitu ketika ada pembatalan mendaftar
dari siswa yang masuk dalam kuota. Namun, pembatalan tersebut tanpa
pemberitahuan sebelumnya kepada sekolah. Hal tersebut berpengaruh pada
jumlah siswa yang diterima, sedangkan jumlah siswa yang diterima setiap
tahun maksimal 40 siswa untuk dua kelas.
3.3 Solusi Hambatan Strategi Promosi Penerimaan Siswa Baru di SD
Muhammadiyah Alam Surya Mentari Tahun Pelajaran 2017/2018
Solusi dari hambatan dalam strategi promosi di SD Muhammadiyah
Alam Surya Mentari yaitu: sekolah melaksanakan promosi dengan pemaparan
program ke TK-TK, mengundang outbond, memasang spanduk dan
menyebarkan brosur. Kemudian solusi dari hambatan dalam penerimaan
siswa baru, dengan cara yaitu: memberikan batas waktu untuk memberikan
kepastian siswa mendaftar ke sekolah menambah tujuan sosialisasi ke taman
kanak-kanak terutama TK yang masih memiliki jalur hubungan kerjasama
dengan sekolah dan mengundang TK untuk melaksanakan kegiatan bersama
di sekolah.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik
kesimpulan bahwa strategi promosi penerimaan siswa baru di SD Muh. Alam
Surya Mentari pada tahun pelajaran 2017/2018 dilakukan melalui: website,
buku panduan sekolah, brosur, serta kotak suara, dekorasi bagian dalam
sekolah, alat tulis sekolah dan seragam sekolah, pemaparan program ke TK-
TK, mengajak siswa TK outbond gratis, sosialisasi, dan memasang spanduk.
Hambatan strategi promosi yaitu pemasangan spanduk belum dapat
mejangkau seluruh kota. Hambatan tersebut dapat diatasi dengan pemaparan
program ke TK-TK, mengundang outbond, memasang spanduk di area
sekolah dan menyebarkan brosur. Kemudian hambatan dalam PSB yaitu
ketika ada pembatalan mendaftar dari siswa yang masuk dalam kuota tanpa
12
pemberitahuan ke sekolah. Solusi hambatan tersebut yaitu dengan
memberikan batas waktu untuk memberikan kepastian siswa mendaftar ke
sekolah, menambah tujuan sosialisasi ke TK terutama TK yang masih
memiliki hubungan kerjasama, mengundang TK untuk kegiatan bersama.
4.2 Saran
4.2.1 Kepada kepala sekolah
Bagi kepala sekolah diharapkan senantiasa mempertahankan dan
meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan sesuai dengan visi, misi dan
tujuan sekolah, sehingga dapat menghasilkan output yang berprestasi. Dari
hasil tersebut masyarakat akan lebih mengenal keunggulan sekolah alam
dan meningkatkan minat masyarakat terhadap sekolah.
4.2.2 Kepada ketua panitia penerimaan siswa baru
Bagi ketua panitia penerimaan siswa baru diharapkan dapat lebih giat
dalam melaksanakan strategi promosi, dengan menempatkan spanduk-
spanduk sekolah ditempat-tempat yang sehingga jumlah siswa yang
masuk pada periode penerimaan siswa baru berikutnya dapat tercapai
secara optimal.
4.2.3 Kepada peneliti berikutnya
Bagi peneliti berikutnya diharapkan dapat mengetahui dan bersiap
mengikuti setiap alur PSB, ketika sekolah melaksanakan proses
penerimaan siswa baru sehingga data yang diperoleh dapat lebih banyak
dan relevan.
DAFTAR PUSTAKA
Adam, Muhammad. 2015. Menejemen Pemasaran Pendidikan. Bandung:
Alfabeta.
Adisaputro, Gunawan. 2010. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: UPP STIM
YKPN
Ali, Mohammad. 2012. Menyemai Sekolah Bertaraf Internasional. Yogyakarta:
Suara Muhammadiyah.
Bungin, Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana.
13
Kristiani, Nuning. 2016. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Orang
Tua Siswa Memilih SD Kasatriyan Surakarta” Jurnal Manajemen
Maranatha, Vol.16, No.1.
Muhaimin dkk. 2010. Menejemen Pendidikan Aplikasinya dalam Penysunan
Rencana Pengembangan Sekolah/Madrasah. Jakarta: Kencana.
Mulyana, A Z. 2012. Reformasi Marketing Sekolah. Yogyakarta: Bening Pustaka.
Mustari, Muhammad. 2014. Manajemen Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Pramachintya, Destyana Ratih dkk. 2015. “Strategi Penerimaan Peserta Didik
Baru di SD Muh. PK Boyolali” Master Tesis, Ilmu Menajemen
Pendidikan, Universitas Muhammadiyah, Surakata.
Putri, Muflicha Islami. 2016. “Strategi Pemasaran Sekolah (Studi Kasus di MI
Nurul Islam Pongangan Gresik).” Manajemen Pendidikan Vol. 1,No. 1.
Rohmitriasi dan Soetopo Hendyat. 2015. “ Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan
Dalam Meningkatkan Loyalitas Pelanggan.” Manajemen Pendidikan
Volume 24, Nomor 5, Maret 2015: 402-407.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian dan Pengembangan. Bandung: Alfabeta.
Wijaya, David. 2012. Pemasaran Jasa Pendidikan. Jakarta: Salemba Empat.