studi islam dan dialog antar peradaban (sebuaii …digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1005/1/asep...

10
STUDI ISLAM DAN DIALOG ANTAR PERADABAN (SEBUAII KONTRJBUSI BAGI MUTAAL ANDERS TANDIN G F O R CO EXIS TE NCEI Asep Mulnmad Iqbalr Abstract Ihis arlicle deals with the notion lhat Islafiic Studies as a discipline rcsulted fom political and theological interests of the European and North American on Islam 6nd the Muslim societies. In its early developnent, Islanic Studies was chmacterized by theological polemic and generated by the motives of finding the weaknesses of Islam and Muslims and at the same time ;hovring the superiority o.f Christianity and Christendon over Islan and the Muslim world. Apprcaches used to study Islam htere mostly philological and historical studies and the object of study was focused on Islamic texts and documents. Howeyer, it argues, in lhe tfiodern etu Islamic Studies in Wetletn countries has been oriented to academic interests and to some extent pragmatic and practical needs. Studies on Islan and Muslin societies have been emphasized on practical reolities with interdisciplinary and multidisciplinary approaches. Moreovex the signifuance of nodern Islanic studies lie in its contribution to the dialogue of civilizations aimed at creating mutual ufiderslanding for coexistence. The discipline of Islamic studies has played a significant role in developing m ual ufiderstanding and respects bettleen Westem and Islanic ciyilizations. Thercfore, the arlicle asserts, this is a golden opportunity for those are concerned in Islamic studies to derelop this discipline as a means for establishing cooperation among the world civilizations. For Muslims, in particular, Islamic studies catl be a medi ttl for easing l|lestern nisunderstandings of Islam and Muslim societies as well as contribuling to murual underslanding among civilizations and the establishnent of a just world order Key words: studi Islam, dialog antar peradabarLdan saling memahami Serangan teroris pada tanggal II Sep- (World TradeCenter lPusat Perdagangan tember2001, atau dikenal dengan tragedi 9/ Dunial) dan merusak Pentagon (gedung I I , yangmerobohkan gedung kcmbar WTC pusat pertahanan AS) di Ncw York tclah 'Asep Muhamad Iqbal adalah dosen pada Sekolah Tirygi Agatna hlamNcgcri (ST.AIN) Palangka Raya. Kontak dcngannya dapat disampaikan lewal enailnya: asrnoiq@yahoo com.

Upload: others

Post on 10-Feb-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • STUDI ISLAM DAN DIALOG ANTAR PERADABAN(SEBUAII KONTRJBUSI BAGI MUTAALANDE RS TANDIN G F O R CO EXIS TE NC EI

    Asep Mulnmad Iqbalr

    AbstractIhis arlicle deals with the notion lhat Islafiic Studies as a discipline rcsulted

    fom political and theological interests of the European and North Americanon Islam 6nd the Muslim societies. In its early developnent, Islanic Studieswas chmacterized by theological polemic and generated by the motivesof finding the weaknesses of Islam and Muslims and at the same time;hovring the superiority o.f Christianity and Christendon over Islan andthe Muslim world. Apprcaches used to study Islam htere mostly philologicaland historical studies and the object of study was focused on Islamictexts and documents. Howeyer, it argues, in lhe tfiodern etu Islamic Studiesin Wetletn countries has been oriented to academic interests and to someextent pragmatic and practical needs. Studies on Islan and Muslin societieshave been emphasized on practical reolities with interdisciplinary andmultidisciplinary approaches. Moreovex the signifuance of nodern Islanicstudies lie in its contribution to the dialogue of civilizations aimed atcreating mutual ufiderslanding for coexistence. The discipline of Islamicstudies has played a significant role in developing m ual ufiderstandingand respects bettleen Westem and Islanic ciyilizations. Thercfore, thearlicle asserts, this is a golden opportunity for those are concerned inIslamic studies to derelop this discipline as a means for establishingcooperation among the world civilizations. For Muslims, in particular,Islamic studies catl be a medi ttl for easing l|lestern nisunderstandings ofIslam and Muslim societies as well as contribuling to murual underslandingamong civilizations and the establishnent of a just world order

    Key words: studi Islam, dialog antar peradabarL dan saling memahami

    Serangan teroris pada tanggal II Sep- (World Trade Center lPusat Perdagangantember2001, atau dikenal dengan tragedi 9/ Dunial) dan merusak Pentagon (gedungI I , yang merobohkan gedung kcmbar WTC pusat pertahanan AS) di Ncw York tclah

    'Asep Muhamad Iqbal adalah dosen pada Sekolah Tirygi Agatna hlam Ncgcri (ST.AIN) Palangka Raya.Kontak dcngannya dapat disampaikan lewal enailnya: asrnoiq@yahoo com.

  • Asep Muhamad lqbal StLrdi s am dan Dialog Anlar Peradaban t1

    meDjad ikan I s la tn d rn Mus l im top i kpcrdebatan umum di Amcrika Utara danEropa. Perdebatan ters€bul melipul ipembahasan ajaran-ajamn Islam, masyarakatMuslim dan kaitan mcreka d€ngan terorjsme,gemkan fundamentalisme dan intoleransikeberagamaan. Mereka yang tcrl ibatperdebaian didorodg olch bcrbagai motifmulaidari rasa ingin tahu, prasangka sampaikepentingan poli t ik pemerintah. Maka,banyak ahli Islam, pakar politik Isiam dansejarahwan Islam diundang oleh media massauntuk diminta komcntar mereka tentang Is-lam dan masyarakat Muslim. Tren inisebenarnya sudah dimulai scj ak s€puluh tahunlalu selama Perang Teluk berlangsung.

    Yang penting untuk dicatat adalahfeDomena ini menunjukkan bahwa dirasakansangat mendesak adanya analisis akadcmiktcntaDg lslam, masyamkat Muslim, asal mulasejarah dan perkembangannya. Perkem-bangan di atas pada batas tertentu tclahmembangkitkan perhatian masyarakat Baratterhadap sebuah disiplin akademik yangselama ini kurang mcnarik minat masyamkatdan mahasiswa, bahkan berada pada posisimarjinal dalam kehidupan akadcmik. DuniaBarat khi mcnaruh minat yang tinggi padaapa yang disebut dengan Stndi lslam (ls/azicStudies; Belanda: lslamologie). F enomenaini memberikan kescmpatan luar biasa bagidisiplin ini dan mereka yag terlibat di dalamyauntuk ambil bagian dalam apa yang disebutdengan dialog pcradaban (dialogue oJctui-/ratior.r). Studi-studi akademik tentang Is-1am dan penganutnya menjadi semakinpenting bagi munculnya sikap salirgmema.hzmt (nufttul nderstanding\ antarmasyamkat dengan beragam budaya. Dalampcrspektif ini, tulisan ini dirancang untukmenjelaskan secara umum Studi Islam, asalmula dan perkcmbangannya dan prospeknya,dengan rLrjukan Studi lslam di Belanda, dankemungkinan konh ibusinya bagi upaya dia-log peradaban.

    S tud i I s l rm : Ass l N lu la danPerkembangannla

    Periode Sebelum Abad Dua PuluhSecaraumum, Studi Islao merupakan

    tradisi kesarjanaan klasik dan modem. Padamasa klasik, Studi Isl am berakar pada tradisikesarjanaan Muslim yang sudah mapan dalamupaya nereka mcncrjcmahkan danmcnafsirkan ajaran-ajaran agama mcrcka.Berbagai cabang ilmu kcagamaan (rcligious.rcierce.r) telab dikembangkan oleh parasarjana Muslim ('ulanA'\ yang diabdikanuntuk menerangkan kandungan maknaajaran-ajaran Islam. Di antara bidang utamailmu ini adalah 'ilmu aLkaMm (cologr Is-laft), talsir (penafsiran Q'Jran\, fiqh0urispmdensi lslam), ,adis (hadis Nabi),tasawwuf(csoterismc Islam), dan naftw danray' (tata bahasa Arab). Di kalangaD non-Muslim, bisa dikalakan bahwa kaum Kiistcnbcrada di bagian terdepan dalam kajian Is-lam. Karakteristik menonjol dari studi Islamklasik mcrcka adalah karya-karya merekaditulis untuk tujuan polemik keagamaan dandimaksudkan untuk mcmbuktikan kesalahanIslam danmembangun di atasnya otentisitasdan keunggulan Kristen. Mereka se ngmemberikan Islam gambaran pcjoratif danpcmahaman yang lidak tcpat. Permusuhangereja atas Islam dicampur dengankcpcntingan politik penguasa menjadi faktorpendorong utama kajian Kristcn atas Islamdimasaklasik.

    Studi akademiktcntang Islam munculdi bawah tradisi Pencerahan (Enlighthenment) kesarjanaan Eropa dan didorongoleh minatterhadap budaya dan masyamkatAsia dan Afrika. Studi inirnerupakan bagiandati sebuah disipl in yang mcmil iki polatcrsendiri yang dikenal dcngan Oricntal StLrd-ics (StLrdi Ketimulan) atau Orientalism. Stud;studimacam iri bcrupaya u[tuk mcngkaji"theothcr" (yang lain) dan rrcnjadikan ncrekasebAgai objek kzrjialr yang cksotis. Upaya

  • 1E JURNAL KA,rlAlI lSLrAM, Volumo I Nomor 1, April2009

    mereka seringkali didasari oleh anggapanbahwa 'we" (Bara0 lebih superior daripada'the othe!" (Asia dan Afrika) dalam halperadaban dan ilmu pengetahuan. Hal ini,pada perjalanannya, diperparah lagi olehkepentingan koloirialisme Eropa di benuaAsiadan Afrika. Idlah salah satunya yangmeoimbulkan berbagai hitikan terhadapOrientalisme s€perti yang dikemukakan olehEdward Said dalam bukunya Orientalismn978).

    Studi Islam di Barat bermula dariperkembangan Studi Bahasa Aiab (ArabicStudies) dan studi teks ketimuran sep€rti Arab,Turki dan Persi pada sekitar abad enam belas.Di Belanda, misalDya, segera setelahberdidtrya Universitas l"eiden (universitastertuadi BelaDd4 didirikar parla tahun I575),bahasa Arab diajarka! oleh profesor terkenaldi bidaog ini ketika itu, Thomas Erpenius(1584-1624), daD Jacobus colius (1596-1667). Selain di Leiden, bahasa Arab padamasa itujuga dikaji, beFarnaan dengan bahasaIbraui (Hebrew) dan Semit, di beberapa uDi-versitas lailrrya.

    Pada abad tujuh belas, beberapalegara Eropa, seperti Belaoda, menjalinhubungan dagang dengan negara-negaraMuslim seperti Maroko, Kesultanan TtfkiUsmani, Safavid Iran, Moghul India dankepulduan IndoDesia yadg pada masa itusudah mengalami islamisasi. Pada gilira&yr,kepentingaD dagaog daD Inlitik mendorongmereka untuk mempelajari bahasa Arab,Tuki, Persi4 Melayu dan s€jarah dan budayaMuslim. Para diplomat, pedagang danpelancong mempunyai minat yang tinggiterhadap kehidupa! inasyarakat Muslim darlbudayanya. Levinus Warner (meninggal1665), misalnya, pejabat kantor perwakilanBelanda diTurki sejak 1654, terlibat dala$Oriental Studies dad mengumpulkan banyakrnatruskrip berharga di samping menjalaokantugas diplomatiknya. Belakangan, koleksimaouskrip Warner ini, Legatum Warne-

    ri anun, meAladi bagian koleksi PerpustakaanUnivcrsitas Leidcn dan dianggap sebagaikoleksi manuskrip ketimuran terbesar diBarat.

    Pada abad sembilan belas, minat Baratterhadap sejarah dan budaya Islambe*embang menjadi sebuah disiplin akademiktersendiri dan memberikan sumbangan berartibagi perkembangan Oriental Studies.Reinhart P Dozy ( I 820- 1883) menulis sejarahMuslim Spaoyol berdasa*an sunber-sumberArab. Dalam bidang studi kitik tek, MichaelJaD de Goeje (1826-1909), profesor bahasaArab dengan reputasi intemasional di Uni-versitas Leiden, mengedit karya al-Tabad,TAfikh al-Tabari (ltistrory of al-Tabari).

    Abad sembilan juga memperlihatkanpertumbuhaD pesat dalam Oriental Studies.Para sarjana Belanda, misalnya, tidak sajamemberikan perhatian pada Studi Islam darlwilayah Muslim tertentu melaitrkaD jugamenaruh minat pada kaj ial India dan bahasadaa budaya Indonesia yaDg berpusat di Uni-veffitas laiden. Studi tentang Indonesia inimengalami perkembangatr pada akhir abadsembilan bel6s. Para sarjana Belaoda padamasa ioi telkait t idak saja denganpenyelidikan ilnial, tetapi juga kepentinganpolitik pemerintah kolonial dan penyebaranKrist€n di nusantam. Beberapa sarjana bisadisebulkan di sini. H.N. van Der Tuuk (l 824-1894), seorang linguist, meneliti tentangbabasa-bahasa di Ildonesia untuk pemeriotahkolonial Belanda di samping juga sebagaidelegasi dari the Netherlands Bible Society.J.L.A. Brandes (1857-1905) dan N.J. Icom( 1883- 1945) memprakarsai peneli t ianarkeologis di nusantara dan mendirikan theArcheological Servicc pada tahun l9l 3. cA.Wilken ( I 847- I 891 ) dan A.W. Nieuwenhuis( I 864- 1953) adalah sebagian dari anhopologyang meDeliti suku-suk! nusantara. Padabidang hukum, Comelis van Vollenhoven(l 874-1933) memulai dan mengembangkankajian hukum adat.

  • Asep Muhamad lqbal, Sludl lsam dan Dia og Antar Peradaban l 9

    Perkembangan Studi Islam di Abad DuaPuluh

    Dalam situasi meningkatnya minatterhadap Timur, Sfudi Islam menemukanruang yang menguntungkan untukmengembangkan dirinya. Dalam konteks ln-doDesi4 Hukum Islan tarnpalorya merupakanbidang i lmu keislaman pertama yangmemperoleh perhatian besar dari pem€rintahkolonial. Pengetahuan yang memadai akanilmu ini diperlukan dalam mencntukankebijakan sosio-politik mereka di nusantara.Hukum Islam dan institusi Islam mestidikuasai oleh calon pegawai pemerintahkolonial yang bertugas di Indonesia. Untukmemenuhi kebutuhan ini, Th. W. Juynbollmenulis sebuah karya standar huL:um IslamShaf ilTa, mazhab fiqh yang dominan diIndonesia ketika itu (iuga sampai sekarang),yang terbit pcrtama kali pada tahun 1903. Disamping itu, supaya memperolehpengetahuan memadai tentang situasi tempattugas m€reka di nusantara, para calonpegawar pemerintal kolonial mendapat train-ing teDtang doktrin Islam dan bahasa Arabyang berpusat di Leiden dan Delft.

    Oleh karena ifu, pada awal abad duapuluh, bahasa Arab daD Studi Islam di Uni-versitas Leiden banyak diminati olehmahasiswa, baik yang memil iki minatiDteleLlual di bidang ini nauplm mereka yangdipersiapkan untuk menjadi pcgawaipemerintah kolonial, dan missionaris. Padatahun 1925, pendidikan yang serupa dibukadi UDiversitas Utrecht atas inisiat i fperusahaan minyak dan penrsahaan besarlaiDDya yang menghendaki sebuahpendekatan yang lebih koDservatif dibandingpendekatan liberal yang dikembangkan diUniversitas Leiden. Di Leiden, terdapatpemisahan yang jclas antara kajian untukkepentingan kesar.janaan, kebebasan untukmencliti, b;rpiki dar berpendapat di satupihak dan kepentingan pcmcrintah kolonial dipihak lain.

    Dalam latar bclakang yang kompleksseperii inilah Christiaan Snouck Hurgronje(1857-1936) muncul sebagai ahli Islam dansekaligus sebagai penaschat urusan pribumibagi p€merintah kolonial Belanda. Ia adalahsarjana pengikut tradisi kesarjanaan LeidenyaDg tercerahkan dengan pendekatansejarahnya. Disertasinya membahas tentangsejarah haji dalam Islam. Pada awal 1880an,ia mulai terta k dengan persoalan dantantangar yang dihadapi pemerintah kolonialdi nusantara. Ia menjabat penasehatpemerintah dari 1889-1906. Sekembalinyadari Indonesia, ia mengajar di UniversitasLeiden sebagai profesor Bahasa Arab danIslam dari 1906 sampai 1927.

    Dalam kapasitasnya sebagaipenasehat pemerintah, Snouck Hurgronjemengajukan pandangan altematif bagi sikappemeintah dalam menghadapi Islam, yangdianggap oleh pemerintah sebagai ancamanbagi kekuasaannya di nusantara. NaschatSnouck Hurgronje ini dikenal dengar sebutanIslamic Policy. Menurutnya, pemerintahkolonial harus menghormati Islam s€bagaisebuah agama untuk kesalchan dengandidasari pandangan kebebasan beragamayang dijamin oleh Konstitusi Belanda, tetapisebaljknya pemcrintah harus menentangketerlibatan Muslim dalam aktivitas potitikyang mengatasnamakan Islam. Di sini, iamembedakan apa yang disebut dengan Is-lam dtual dari Islam politik. Pada saat yangsarna, iajuga mcndukuDg kebij akan asimilasigradualMuslim Indonesia ke dalam budayaBelanda (Eropa) untuk mcmbebaskanmereka dari struktu sosial tmdisional danmenjadi bagian permanen dari Kera.jaanBelanda.

    Ide, tindakan dan rckomendasi SnouckHurgronje sclama kepenaschatannya padapemerintah kolonial telah mengundangbanyak reaksi negatifdari berbagai kalangandi Belanda dan Batavia. Perusahaan minyakdan pafiai politik Kristcll liberal menghendaki

  • 2 0 JURNAL KAJIAN ISLAll, Volumo I Nomor 1, April2009

    kcbijakan lebih keras menghadapi Islam danpcnganutnya. Karcnanya, ide-idenya tidakberhasil dilaksanakan. Dalam hal karya-karyanya, tul isan Snouck, di antaranya,disimpan dalam ln btelike Adviezen (Ad-vicc Memoranda [Nasehat-nasehatKcpcgawaiannyal) daD tujuh volumeye rspre ide Ges c h r iftez (MiscellaneousWritings [Bunga Rarnpai Tulisan]). Catatan-catatan pdbadinya dan dokumen lainnyamasih tcrsimpan di Universitas L€idenmenanti unhrk dikaj i s€bagai sumber berhargabagi studi scjarah Islam di lndonesia diseparuh pertama abad dua puluh.

    Sctelah Perang Dunia I, di antarasarjana terkemuka dalam Studi Islam adalahArent Jan Wensinck (1882-1939), murid danpengganti Snouck Hurgronje. Ia ahli bahasaScmit, Sy a, Arab dan naskah Islam pcriodcawal dan pcrtengahan. Dunia Studi Islamberhutang pada Wensinck atas dua hal.Pertama, la berhasil mewujudkan cdisipcflafta Encyclopdedia of Islan. ldcpenulisan ensiklopedi inidimulai oleh lgnazColdziher tahun 1895. Volume pertamanyaterbit tahun 1913 di baw2J]editorshipM.Th.Houtsma (185 l-1943), prof€sorbahasaArabdan Islam di Univenitas Utrecht. w€nsinckmenjadi sekretais penyelesaian ensiklopediainipada tahun 1924 dan volume terakhimyaterbit pada tahuD 1938 atas dukungan RoyalNetherlands Academy ofArts and Sciences(Akademi Seni daD Ilmu PengetahuanKerajaao Bclanda)- Ked rr, wensinck padatahun I9l6 berinisiatifmenerbitkan Concor-dance and Indices of Islanic Traditions.Karya kolaborasi sadana intcmational initerbit dalam dclapan volume pada tahun 1988,sekitar lima pulul tahlm setelah meninggalnyaWcnsinck rahun 1939 En,y,lapatdia o[Islah dan Concardance and Indicetsebagai rcfcrcnsi utama telah memberikankontribusi yang besar bagi pcrkcnbanganStudi Islam sampai pcriode kontemporer.

    J. Hendrik Kramcrs (1891- 195 !), ahl isejumlah bidang kajian Islam tcrmasukgcoglafi Arab, menggantikan posisi Wcnsincksebagai Guru BesarBahasaArab dan lslam.Ia mcncrjcmahl€n Quran ke dalam bahasaBelanda dan diterbitkan sctclah kematiaannya(posthunous ly). Ioseph Schacht mcncmpatikursi guru besar bahasa Arab dan Islam diLeiden setelah kematian Kmmers.Ia adalahsarjana Islam yang membuka jalan bagiterbitnya edisi baru ,4 ryclopaedia of lslan.

    DiUtrecht, profesor bahasa Arab danIslam adalah M. Th. Houtsma (l851-1943)dan penggantinya, Th. W Junboll (1866-1948). Di Amstedam, Institute for the StudyofModem Near East dibuka pada lahud 1956di Universitas Amstcrdam. Direkturpertamanya adalah cF. Pijper, guru bcsarbahasa Arab, Scmit dan Islam yang pemahmengadakan penelitian di Indonesia. StcfanWild kemudian menempati posisi ini dari I 973sampai 197?.

    Studi Islam juga mempcrolchkeuntungan dari Institutc ofSocial Scicncesyang didirikan di DenHaagpada l95oan. Dilembaga ini, C.A.O. van Nicuwcnhuijzemcngembangkan pendekatan sosiologisdalan Shrdi Islam dan Timur Tcngah. Padagil imnnya, pcndekatan ini memberikanperspektifbaru yang lebih dinarnis bagi StudiIslam kontemporer.

    Beberapa Kerakteristik Studi lslam

    Program Studi Islam sccam tradisionalberada pada fakultas sastra (faculty ofarts).Program ini menlmtut penguasaan sctidaknyasatu dari tiga bahasa utama dunia Muslim:Arab, Persia dan Turki. Selain itu, programini juga mcnsyaratkan pengetahuan yangmemadai tentang literatur Quran dan Hadisdan il mu keislaman seperti tafsir, ilmu hadis,fiqir, kalam, dan tasawwuf. Scjarah budayaIslam, seni Islan dan pcDgrfuh Yunaniterhadap lslam perteng.rban juga pcnling

  • Asep Muhamad lqbal, Sludi lsam dan Dtatog Antar peradaban 2 l

    dikuasai oteh mahasiswa Studi lslam. Pro-gram Studi lslam diakhiri dengan penulisansemacam tesis dcngan rujukaD kcpadasumberasli yang nantinya bisa mengarah kepenulisan dise asi doktoral.

    Studi Islam dengan model klasik bisadikalakan merupokan bgian dari k4ian filologi.Program ini menghasilkad ahli Srudi lslamdengan pendekatan foilologis, tetapi tidakterlalu menamh miDat pada kenganan dankompleksihs pemikiratr Islam, ritual, iman,hukum dan etika. Merekajuga tidak tcrlatihdalamtadisi-tradisi agama lain, perbandinganagama, dan hubungan agama dan budaya.Oleh karena itu, sejak 1876 dikembangkandisiplin Scjarah Agama-agama (History ofReligions) sebagai model alrematifStudi Is-lam yang dibuka di fakulras tcologi di univcr-sitas Belanda. Pendekatan sejarah agamamemungkinkan untuk dikembangkannyasebuah pendekatan baru untuk mcngkaji Is-lam dengan memanfaatkan mctodologi sejarah.

    Scjak l960an, telah tcrjadiperkembangaD yang signifikan dalam StudiIslam berkaitan dengan objek studi danpendekatan di bcrbagai universitas di Barat.Di antara perkembangan tersebut, scpertiditulis Jacques Waardcnburg (1997), dapatdikemukakan di bawah ini.1. Islam tidak saja dianggap sebagai

    scbuah sistcm doktrin, tetapi jugasebagai sebuah budaya yangmempunyai pola tertertu scsuaidengan wilayah-wiJyah di mana Islammengakomodasikan dirinya. Hal inimemberi jalan bagi berkembanganyaapa yang discbut dcngan pcndckatanstndi wilayah (are r/rdtes apptoach).Di fakultras sasha, rumbuh studi Anb,Iran dan Turki, Asia Tengah, AsiaTenggara, Afrika Barat dab Timur,Eropa dan Arnerika- Di fakultas tcologi,ada pcrkcmbangan kc arah pcndekatan kontekstual atas ekspresi daninstitusi kcaganaan.

    2. Perkembangan modcrnitas tcla hmenuntut kajian yang lcbih mampumenjclaskan kondisi kontemporer ls-lam dan masyarakat Muslim yang tidakbisa dipcnuhi olch program klasik StudiIslam. Hal ini pada gi l irannyamembukajalan bagi tumbuhnya minatyang tinggi terhadap kaj ian Islam danMus)im modern detgan pcndckataniLmu-ilrnu sosial dan humaniora.

    3. Para ahli Islam menaruh pcrhatianpada pcranan Islam bagi masyarakatMuslim dalam ekonomi, politik dansejarah sosial- Ccmkan,gerakan Islamsepeni "fundamenlal ist" menjadi objekmenarik dalam kajian Islamkontcmporcr.

    4. Tumbuhnya kajian Muslim minorilas diBarat seir ing dengan pesatnyaperkcmbangan imigran Muslim dariTurki, Maroko, Aljazair, Indoncsia dannegara Muslim lainnya. Tidak kurangpemerintah menyediakan dana yangb€sar untuk kajian ctnik mjnoritas inj .

    5. Munculnyapendekataninterdisiplinerdi mana dua atau lcbih fakultasberbeda dengan para sarjana yangmcrnil iki beragam disipl in i lmumendirikan s€buah program Studi Is-lam baru. Dalam banyakkasus, kajianmodcl ini diadakan oteh lembaga-Iembaga studi di luarunivcrsitas ataubcrafi liasi dengan universitas.Dalam kaitannya dcngan

    kcccDdcrungan dan pendekatan para sarjanadalam Studi lslam, tampaknya sulit untukmcngkatcgorisasikan mereka secara tepatkarena mungkin banyak di antara merekayang meniliki minat dan kecendenrnganpadalcbih dari satu bidang atau pendekatan.Namun, secara umum para sarjana yangtcrlibat d6pat d igambarkan ke dalam bcberapakclompok scpcrti yang dirulis oleh JulianncHalnmer(2002) berikut ini:L Thc Classicistsr Drereka adalah para

  • 2 2 JURNAL KAJIAN ISLAM, Volume 1 Nomor 1, April2009

    sarjana "aliian lama" (old school)Oriental Studies dengan pendekatanfilologis; merekamenuliskarya-karyaberdasarkan teks, manuskrip dandokumen, mempelajari bahasa Arab,puisi pm-Islam, analisis linguistik danteks filsafat. Karya-karya jenis inihanya bisa diapresiasi oleh kalanganspesialis.

    2. The Posit ive Modernist: merekamenganalisa kcmajuan yang terjadi didunia Islam, bagaimana Muslimmengikuti mod€mitas, demokrasi, hakasasi marlusia, teknologi, dan konsep€konomi modem untuk menjadi bagiandari dunia global.

    3. The Negative Modernists: sarjanayang mengkaji masyarakat Muslimkontemporer dengan asumsi bahwaMuslim tidak mampu maju sesuaidengan standar Barat atau dipaksauntuk maju seperti Barat atau justruberkembang menjadi ancaman bagiBarat. Kelompok ini mempunyaipengaruh terhadap media Barat dimana Muslim digambarkan denganstereoilpe tettentr dan image yangtidak baik.

    4. The Protagonist of Reconciliation:mereka adalah sadana generasi mudayang jumlahnya terus bertambah yangmengembangkan kaj ian lslam merckasebagai sebuah dialog antara duniaIslam dan Barat dan membawanya kepublik yang lebih luas dalam upayarekonsiliasi dan memahami 'the

    other',T€rdapat sarjana Muslim yang tertarik

    pada Studi lslam di Barat, tetapi jumlalmercka teihitung sedikii dibanding rekanmereka yang non-Muslim. Kebanyakanmereka mengikuti pendekatan sekularismcdan modernisme Barat atau, sebaliknya,apologetik tcrhadap lslam. Di masa depan,Studi lslam akan mencntukanjalannya scndiri

    sesuai dengan kebutuhan dan tuntutanzamannya. Pesatnya minat orang Bamtterhadap lslam dan masyarakatnyamenjanjikan perkembangan dan hasil yanglebih dinamis di masa depan.

    Ijenl'Ijlu Mutual Understanding| StrrdiIslam dan Dialog Antar Peradaban

    Setelah serangan teroris ll Septem-ber 2001 terhadap WTC dan Pcntagon,hubungan antara dunia Barat dan lslammenjadi semakin menegang, kondisi yaogmemang sudah memburuk pada periodc-periode sebelumnya. Respon milito AS dansekutunya terhadap Afganistan dan Irakmenambah hubuDgan keduanya berada di titiktcrrendah dalam bebempa dekade terakhirini. Negara-negam Eropa dan Amerika Utaramcmandang s€cara negatif atau minimaldisertai kecurigaan segala yang berkaitandengan Islam. Sebaliknya, negaia-negaraMuslim menilai Barat aiogan, menonjolkansupremasi atas Timuf, dan menerapkanstandar ganda. Yang tedadi, akibatny4 adalahrasa saling tidak percaya dan ketakutan yangsangat pot.nsial bagi timbulnya konflik antaranegam-negara Barat dan dunia Islam.

    HubungaD buruk tersebut tampaknyaalapat membenarkan apa yang disebut olehSamuel Huntington sebagai "Clashof Civili-zation" (Benturan Peradaban).Menggunakan paradigfin civilizalion, iameramalkan bahwa setelah runtuhnyakomunisme di Uni Soviet dan Eropa Timurdan berakhimya Cold War (Perang Dingin),konflik di masa depan tidat lagi didorong olebperbedaan ideologi dan politik melainkan olebp€rbedaan peradaban dan budaya. Konflikfundamental tcdadi antar peradaban yangmasing-masingmenghendaki supiemasi atasyang tainnya. Musuh baru Bamt bukan lagiUni Soviet dal1 ncgam komunis lainnya.me la ink "n negard - rega r . r Vus l im d " rpcnganut Konf'usianismc (Cina). Peradaban

  • Asep Muhamad lqbal, Sludi lslam dan Dialog Anlar Pemdaban

    Bdr"r akan bcrbenturan dentsan pcradabdr.Islam dan Konfusianis.

    Mungk in sa ja Hun t ing ron re r l a lLberlebihan dalam anal.r:nya atas srruasr polilkinternasional di abad 21 scpert i yangd i l on ta rkan pa ra pengenrknya . Mcsk .demik ian . pandangan Hun t ing ron r rdakb i j aksa ra ka lau d iaba rkan beB i tu sa jLmenyusul s€mrkin menirykatnya koDllik yangdidasari perbedaan elois, suku. bahasa dal-agama di berbagai negara. tcrmasuk Indo-oesia. Bisa saJa ide benruran peradaba, Hun-Iinglon yang konnoversiaI ini mcnladi b/e$ing in disguise (rafu}:,at yang tersembunyi,bagi penyadaran akad adanya ancaman besarbagi kemanusiaan-

    Sudah scdcmikian suramkah masadepao hubungan antar negara? Adakah solusikontruktif untuk k€rjasama peradaban?Bemngkal dari Lepri-barinan inilah, banyakpihak tcnnasuk Perserikatan Bangsa-BaDgsamulai mempromosikan kebalikan dari ranralanHuntington, yakri Dialoguc of Civilizations(Dialog Peradaban). B€rkaitan dengan StudiIslam, yang lcbih pentinB pada kont€ks iniadala.h peluarg bagi para pakar Studi lslamunfirk ikut serta dalam dialog peradaban inidengan cara mcmberikan pcnjclasan-penjetasan akademik t€ntang dunia Islam danperadabanoya untuk menciptakan adanyamutual underst.nding (saling mcmahami)dan rcspck antar dunia Barat dan lslam.

    Dialog antar peradaban, utamanyaantara dunia Barat dan Islam, selama inimengalami pcrkembangan yang sulit karcnamasing-masing pihak seringkali menemukankeraguan, prasangka, r/e/eo type, d^nbattl,arpermusuhan. Secara umum, anggapansuperioritas Barat dalam bidang kcmajuanperadaban, tcktrologi, suprcmasi politik danekonomi menghambat terjadinya dialog yangsejajar dengan dunia lslam. Di samping itu,rasa rcndah diri dunia Islam sccara ckonomi,politik, teknologi, dan militcr menghalangihubungar yang seimbangdengan dmia Bamr.

    Sikap nerasa lcbih linggi menyebabkan Bamttidak mcrnandang lawan dialog scbagai mitrascjajar; mereka menggurui dan menganggapdiri mercka lcbih tahu. Sebaliknya, rasarcndah diri dunia Islam dcngan mudah dapatmembuat mereka cnggan untuk berdialogatau bcrmusuhan terhadap Bamt; atau padatitik lairmya, negara-ncgara Muslim menerimabegitu saja posisi dan persepsi Barat tanpasikap kitis danrefleksi yang mcndalam.

    Jochen Hipplcr (2002) menulis bahwasctidaknya ada dua hal yang mcnghambatdialog peradaban yang scjajar antara Baratdan dunia Islam. Pe,"ta a, masing-masingpihak sering menganggap dan mendefinisikanpihak laimya berdasarkan segi prbedaan danaspek-aspek yang tidak mcnycnangkan bagiyang bc$angkutan. Barat mendefinisikanIslam, di antaranya, dcngan kctidaldolcranandan fundamcntalismc. Muslim memandangBamt dengan sel-ularisme dan teknologi yangtak terkontrol. rKed,/d, terdapat kontradiksidan hctcrogenitas di masyarakar Barat danMuslim sehingga sulit menentukan mitra dia-log yang reprcscntati f dan otoritat i f .Menemulan mitra dialog yang seperti iniakan membuka pcrtukaran informasi yangmcncapai mayorilas masyarakat dari kcduapih^k. Stereotyping, gcncralisasi dankontradiksi masyarakat Balat dan Islammcnghalangi kedua pihak untuk menjadi mitradialog sejajar. Sisi dcstruktifdari kedua pihaktidak mesti diabaikan, tetapi dikenali danditempatkan secam proporsional dan dalamkonteks yang lcbih luas.

    Pablic Relatiot's OfJicialsMenyadari konllik atau benturan atas

    dasar pcrbcdaan budaya dan peradabansebagai ancaman scrius bagi perdamaiandunia dan pembangunan manusia, banyakkalangan mcmandang dialog antar peradabanscbagai hal yang krusial untuk dilakukandalam kondisi sekarang. Misalnya, Uoivcr-sity ofUnited Na(ions bekerja sami dengan

  • 24 JURNAL KAJIAN ISLAM, volumo 1 Nomor 1, April 2009

    UNESCO menyelenggamkan KonferensiDialog Peradaban di Tokyo pada 3l Julisampai 3 Agustus 2001 dan menghasilkansebuah kerangka aksi bagi promosi dialoga.ntar peradaban. Pada tahun yang sama,beberapa negara Islam dan Baratmengadakan konf€rensi Dialog antarPeradaban bagi Hidup Bersama diDamaskus. Di fingkrt pemerintah, Jeman,misalnya, dengan dukungan PresidenJohannes Rau mendukung dialog denganmasyarakat Muslim dan sejak 1997menyelenggarakan Dialog antan MediaJerman dan Arab.

    Tentu saja, kalangan akademisi tidakketinggalan dalam prcgram penyadaran iDi.Kiri pakar Shrdi Islam dan unive$itas Baratdengan memanfaatkan keahlian danpengalaman m€reka terlibat dalam Fogramperhrkaran informasi sebagai "public relationsofficials (pejabat hubungan masyarakat)"rmhrk meningkatkan pengetahuan Barat akanIslam dan budayanya dan kesadaran merekaakan pluralitas lslam dan masyarakatnya. DiJerman, misalnya, terdapat 24 universitasyang menawarkan ploglarn Studi Islam danbahasa-bahasa Oriental deDgan s€kitar 3000mahasiswa m€ngambillnya sebagai studiutama atau pilihan dan 34 guru besar Selainitu, puluhan lembaga dan departemenmemfokuskan kajian mereka pada bahasa,sejamh dan budaya dunia Islam. Kini, StudiIslam menerapkan pendekatan interdisiplircrdi mana kajian ditekankan pada r€alitaspraktis dunia Islam. Mata kuliah jugadiarahkan untuk memenuhi permintaanpasamn keta. Riset cenderung didominasioleh permasalahan yang berkaitan dengandialog yang bersifat multi dimensi sepertiperkembangan mutakhir dunia Islam,perubahan hubungan antara Eropa dannegara-negara Muslim, dan pertumbuhanMuslim minoritas di Eropa danAmerika.

    Pcrkcmbangan dalam Studi Islammutakhir ini diarahkan kepada pertukaran

    informasi dunia Barat dan Islam yang padagilirannya melahirkan kesadaran baru dikedua pihak akan adanya perbedaan dan padasaat yang sama kehendak untuk hidupbersama (coexistence) dalam kerja sama dandamai. Pertukaran informasi akanm€nimbulkan saling memahani dan akhimyasaling respek antara dua dunia yang sudahlama bemda dalam hubungaD yang tidakharmonis. Semua ini tampaknya hanya dapatdicapai m€lalui sebuah dialog antarperadaban di mana semua pesertanyamerupakan mitra sejajar: tak ada lagi satupihak memsa superior, l€bih dominan, lebihtahu dan mengguruui t€rhadap yang lainnya.TerciptaDya hubungan antar peradaban yatrgsaling menguntungkan sangat terbuka untukdipromosikan dan dicapai oleh peserta dialogperadaban.

    Kesimpulan

    Perhatian dan minat yang t ingginegara-negam Eropa dan Amerika Utaraterhadap Islam dan masyarakatnya telahmelahirkan sebuah disiplin bal1| dalam dmiaakedemik Barat, yakni Studi Islam (IslamicStudies). Pada masa klasik, Studi Islam danOrientalism€ secara umum didorong olehmotif polemik teologis dan menemukankekurangan Islam di depar dunia KristeD.Pendekatan yang digunakan lebih bersifatfilologis dan historis dan kajian difokuskanpada teks dan dokumen keagamaan.P€rubahan sigdfikan ted adi pada masa mod-em di mana Studi Islam ditentukan olehkepentingan akademik dan, pada batastertentu, tuntutan pragmatis. Kajian punditekankao pada realitas praksjs Islam denganmenerapkan pendekatan intedisipliner

    Di tengah ancaman konfl ik danbenturan peradaban yang mulaimenampakkan dirj di beberapa negara, StudiIslam iclah dan akan tcrus nembcrikankontribusinya sesuai dengan kompetens jnya

  • Asep Muhamad lqbal ,

    bagi sebuah dialog pe.adaban menuju mrlrolunderstanding Jor coexistence (salingmemahami untuk hidup bersama), bukan sajaantara peradaban Barat tetapi denganp€radaban-peradaban dunia lainnya.Terciptalya hubungan antar peradaban yangsaling menguntungkan merupakan targetyang hendak dicapai semua peserta dialog.

    Yang perlu dicalal di sini adalah semuaini merupakan peluang befiarga dan terbulabagi para sadara Islam, baik Muslim maupunnon-Muslim, dan siapapun yang menaruhminat pada kajian akademis Islam danperadabannya untuk mengembangkan dirialan sekaligus mencerahkan masyarakat akanpentingnya memahami dan menghargaiperbedaan aDtar peradaban. DengaDperkembangaD Studi Islam di negara'negaraBarat, Muslim sebenarnya mempunyaikesempatan emas untuk memanfaatkank€unggulan program ini ulttt* k€pentingaDsebesar-besamya dunia Islam. Dengan inipula, kaum Muslim dapat membcrikansumbangaDnya bagi mzrral underslondihgant rperadaban dan taknan dunia yang lebiiadil dan bemdab.

    Drfter Pustakr

    Dialogue of Civilizations: Finding CornmonApproaches to Promoting

    Peace and Human Denelopmenl. A Frame-work for Aclion, www.unu,edu/die-logu€, www.utresco.org.me/, dilihatpada Maret 2009.

    Hammer, Juliane, "20 Years Aft€r'Orientalism'-Where Are lslamicStudies in Germany?,"www.islamonline-net,

    Hippler, Jochen, "Diskusi Antara BudayaBarat dan Islam," Scala, Edisi Tahun2002, www. Deutschebotschaft-j akarta.orid/

    Studi lslam dan Dialog Antar Peradaban 25

    Huntington, Samucl P. 1993. "The Clash ofCiv rlizations." Fore ign AJhirs, Srn-m€t

    Huntington, Samucl P 1993. "lfNot Civili-zations, What? Samucl HuntingtonResponds to His Critics," Fo,"eigrl,4r'.2i,"r, Novcmber/December

    Mccutcheon, R[ssel T., Inlroductory Re-marks on lhe Academic Studj of Is-

    www.as .ua .edu / re l / pd f /understandingislamintro.pdf

    Nanji, Azim. 1997. "Introduction," dalamMapping Islanic Studies, Azim Nanji(ed.), B€rlin, Ncw York: Mouton deCruyter

    Rudolph, Ekkehard. 2002. "Islam dan ShrdiAkademis," Scala, Edisi Tahun 2002,www. Deutschebotschaft-jakarta.or id/

    Benda, Harry J. 1972. "Christiaan SnouckHurgronjc and the Foundations ofDutch Islamic Policy in Indonesia,"dalam Adrienne Suddard (ed.). Coz-tinuit) and Change in SoutheastAsia Collected Journal of Harry J.Berda. New Haven: Yale UniversitySouihcast Asian Studies, MonographSeries No. 18.

    Waardenburg, Jacques. 1997. "Th€ Study ofIslam in German Scholanhip, dalamMapping Islanic Studies, Azim Nanj i(ed.), Berlin, New York Mouton deGru].ter.

    Waardenburg, Jacques. 1997. "The Study ofIslam in Dutch Scholarship, dalamMappihg Islamic Studies, Azim Nanji(ed.), Berlin, New York: Mouton deGruyter

    JKS0015.PDFJKS0016.PDFJKS0017.PDFJKS0018.PDFJKS0019.PDFJKS0020.PDFJKS0021.PDFJKS0022.PDFJKS0023.PDFJKS0024.PDF