studi pengaruh penambahan (ngp) dan nanoparticles …
TRANSCRIPT
Universitas Indonesia
STUDI PENGARUH PENAMBAHAN NANOGRAPHENE PLATELETS (NGP) DAN
NANOPARTICLES AG PADA KOMPOSIT Fe3O4/CuO/ZnO: KARAKTERISASI
SIFAT MATERIAL DAN UJI CATALYTIC DEGRADASI METHYLENE BLUE (MB)
SEBAGAI MODEL POLUTAN
Hendry1,a dan Rosari Saleh1
1 Department of Physics, University of Indonesia, Depok, Jawa Barat, 16424, Indonesia
aE-mail : [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini membahas pengaruh penambahan material nanographene platelets (NGP) dan
nanoparticles Ag pada komposit Fe3O4/CuO/ZnO dengan menggunakan metode sol-gel
dilanjutkan dengan metode co-precipitation. Komposit yang terbentuk kemudian
dikarakterisasi dengan menggunakan X-ray diffraction (XRD), Energy-Dispersive X-ray
(EDX), Thermal Gravimetric Analysis (TGA), Fourier Transform Infrared (FT-IR), UV-
Visible Diffuse Reflectance (UV-Vis), UV-Vis Absorbance spectroscopy, Scanning Electron
Microscopy (SEM) dan Transmission Electron Microscopy (TEM). Pengujian karakterisasi
menunjukkan bahwa material yang disentasis merupakan gabungan dari nanoparticles Ag,
Fe3O4, CuO, ZnO, dan NGP, sesuai dengan yang diinginkan. Pengujian aktivitas catalytic
(photo-, sono-, dan sonophotocatalytic) dilakukan dengan menggunakan methylene blue (MB)
sebagai model polutan pada keadaan cair. Penambahan Ag dan NGP menunjukkan
peningkatan aktivitas catalytic dibandingkan dengan pure komposit Fe3O4/CuO/ZnO.
Pengujian scavengers didapatkan bahwa hole dan hydroxyl radicals merupakan spesies
dominan dalam aktivitas catalytic. Terakhir, sampel yang dibuat menunjukkan kestabilitasan
dalam degradasi limbah selama 4 kali percobaan berulang (reusability), hal tersebut
menunjukkan potensi dari material Ag/Fe3O4/CuO/ZnO/NGP komposit sebagai degradasi
limbah.
Kata kunci:
Ag, NGP, Fe3O4/CuO/ZnO, methylene blue, aktivitas catalytic
Studi Penambahan ..., Hendry, FMIPA UI, 2017
Universitas Indonesia
Study on the Effect of Adding Nanographene Platelets (NGP) and Ag Nanoparticles onto
Fe3O4/CuO/ZnO composites: Characterization and Catalytic Activity on the
Degradation of Organic Pollutant Methylene Blue (MB)
ABSTRACT
This research discusses the effect of adding nanographene platelets (NGP) and Ag
nanoparticles onto Fe3O4/CuO/ZnO composites by using sol-gel method followed by simple
hydrothermal method. The as-prepared composites were characterized using X-ray diffraction
(XRD), Energy-Dispersive X-ray (EDX), Thermal Gravimetric Analysis (TGA), Fourier
Transform Infrared (FT-IR), UV-Visible Diffuse Reflectance (UV-Vis), UV-Vis Absorbance
spectroscopy, Scanning Electron Microscopy (SEM) dan Transmission Electron Microscopy
(TEM). Characterization tests show that the as-prepared samples are combination of desired
Ag, Fe3O4, CuO, ZnO, and NGP nanoparticles. The catalytic activity (photo-, sono-, and
sonophotocatalytic) was performed using methylene blue (MB) as the pollutant model in
aqueous solution. The addition of Ag nanoparticles and NGP showed an increase in catalytic
activity compared to pristine Fe3O4/CuO/ZnO composites. The scavengers test showed that
hole and hydroxyl radicals are the dominant species in catalytic activity. Finally, the
Ag/Fe3O4/CuO/ZnO/NGP composite exhibits good catalytic stability in four times cycling
processes.
Keywords:
Ag, NGP, Fe3O4/CuO/ZnO, methylene blue, catalytic activity
LATAR BELAKANG
Bidang nanoscience adalah bidang yang mempelajari fenomena dan pemanipulasian
material pada skala atomic, molecular dan macromolecular, dimana sifat benda tersebut
sangat berbeda dibandingkan pada material besar (bulk) [1]. Sifat yang menarik diteliti
adalah sifat kuantum dari suatu material ketika material tersebut mencapai ukuran nano, sifat
kuantum tersebut dapat berupa sifat optik, sifat mekanik, dan sifat elektrik. Oleh karena hal
tersebutlah muncul penyebutan nanoteknologi yang didefinisikan sebagai pemodelan,
karakterisasi, produksi dan pengaplikasian struktur untuk menjadi suatu alat yang dapat
digunakan dengan efektif dan bermanfaat [1-2].
Salah satu bidang pengaplikasian nanoteknologi yang sangat diminati adalah dalam
bidang lingkungan baik dalam hal mendeteksi keadaan lingkungan ataupun dalam hal
Studi Penambahan ..., Hendry, FMIPA UI, 2017
Universitas Indonesia
meremediasi lingkungan. Sebagai contoh adalah penggunaan nanoparticles besi untuk
membersihkan air tanah dari pencemaran [2]..
Terdapat berbagai metode untuk mengatasi limbah pewarna dengan menggunakan
nanoteknologi seperti adsorption, coagulation, flocculation, reverse osmosis, biological
treatment, dan catalytic activity [3-5]. Salah satu metode dalam mengatasi limbah ialah
penggunaan radiasi berupa cahaya tampak/UV, radiasi ultrasonic, maupun gabungan
keduanya yang berikutnya akan disebut sebagai photolysis, sonolysis, dan sonophotolysis,
secara berurutan.
Beberapa tahun belakangan ini, material nano-semikonduktor menjadi perhatian
dikarenakan aplikasinya yang menakjubkan dalam degradasi limbah [4-5]. ZnO merupakan
semikonduktor yang sering digunakan dikarenakan biaya yang murah, high photochemical
dan biological stability, and low toxicity [6]. Telah banyak penelitian yang dilakukan untuk
membuat absorpsi ZnO berada pada rentang cahaya tampak yaitu dengan mengubah strukur
dari ZnO [7] ataupun menggabungkan ZnO dengan semikonduktor lain seperti CuO [8-9].
CuO merupakan salah satu semikonduktor dengan celah energi yang relatif kecil sehingga
diharapkan penggabungan dengan ZnO dapat memodifikasi nilai celah energi dari ZnO
supaya dapat bekerja dengan baik pada rentang cahaya tampak.
Untuk dapat melakukan proses recycling, dilakukan penambahan nanoparticles Fe3O4
dikarenakan salah satu sifat unggul pada material tersebut adalah superparamagnetic yang
dapat dimanfaatkan dalam proses separasi magnetik [10]. Proses separasai magnetik dianggap
sebagai salah satu cara yang dapat dengan efektif memisahkan material dari sistem
lingkungan tanpa merusak nanomaterial tersebut.
Penggunaan material logam mulia seperti perak (Ag) dapat membantu dalam aktivitas
catalytic terutama pada rentang cahaya tampak. Perak memiliki sifat yang unik seperti
resonansi plasmon pada cahaya tampak yang dapat dimanfaatkan sebagai plasmonic
photocatalyst [11], dan terbentuknya schottky barrier dimana berfungsi untuk menghambat
rekombinasi pasangan electron dan hole [12] dalam aktivitas catalytic.
Selain logam mulia, graphene dapat menjadi material pembantu (support material)
yang ideal bagi nanoparticles maupun nanocomposite dikarenakan property yang dimiliki:
high surface area , high carrier mobility, dan high electrical conductivity [13]. High surface
area dari graphene dianggap dapat meningkatkan kemampuan adsorpsi dari nanomaterial ,
tidak hanya itu sifat fisis dari graphene membuat graphene dapat menjadi trapping state untuk
electron sehingga dapat menghambat rekombinasi dari pasangan electron dan hole [14].
Studi Penambahan ..., Hendry, FMIPA UI, 2017
Universitas Indonesia
Dalam penelitian ini akan di sintesis komposit Fe3O4/CuO/ZnO dan
Ag/Fe3O4/CuO/ZnO menggunakan metode sol-gel, komposit yang telah di sintesis kemudian
digabungkan dengan nanographene platelets menggunakan metode simple hydrothermal
berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh khalid, dkk. [15]. Sampel yang telah di sintesis
tersebut dikarakterisasi dengan menggunakan X-ray Diffraction (XRD) untuk mengetahui
struktur kirstal, Energy Dispersive X-ray (EDX) untuk mengetahui komposisi atomik, Fourier
Transform Infra-red (FTIR), BET measurement, dan pengujian morfologi menggunakan
SEM. Untuk mengetahui lebih jelas presensi nanoparticles Ag pada sampel akan digunakan
uv-vis absorbance measurement untuk menganlisa fenomena SPR pada sampel. Aktivitas
catalytic akan diuji dengan menggunakan methylene blue sebagai model polutan.
Sistematika penulisan skripsi sebagai berikut: Bab 1 berisi latar belakang, bab 2
tinjauan pustaka mengenai material semikonduktor, aktivitas adsorpsi, dan aktivitas catalytic
yang akan diteliti, bab 3 membahas metode eksperimen pada penelitian mencakup metode
sintesis, karakterisasi, dan adsorpsi maupun catalytic, bab 4 membahas hasil karakterisasi dan
hasil uji aktivitas catalytic, dan pada bab 5 akan dirangkum hasil penelitian yang telah
dilakukan.
TINJAUAN TEORITIS
Nanoteknologi adalah bidang sains aplikatif, berfokus pada pendesainan, sintesis,
karakterisasi dan pengaplikasian material dalam skala nano. Penggunaan nanomaterial dapat
membantu secara langsung dalam mendegradasi limbah maupun sebagai sensor untuk
mendeteksi polutan. Dalam pengaplikasian nanoteknologi untuk degradasi limbah secara
langsung dimungkinkan dengan menggunakan metode berupa Advanced Oxidation Process
(AOPs). Metode AOPs telah diteliti dapat mendegradasi limbah dengan kelebihan: hasil
degradasi tidak menghasilkan pencemaran sekunder, pengoperasian yang lebih mudah, dan
biaya yang relatif lebih murah.
Aktivitas Advanced Oxidant Process dengan Material Semikonduktor
Proses AOPs adalah proses degradasi limbah dengan menggunakan semikonduktor
sebagai katalis dan sumber radiasi berupa cahaya maupun gelombang ultrasonic, metode
tersebut dilaporkan mampu mendegradasi limbah hingga 100% [6]. Proses AOPs tersebut
didasarkan pada pembentukan radikal (baik berupa O2 radikal maupun OH radikal) yang
mampu berperan sebagai spesies aktif dalam pengoksidasian polutan organik, hasil akhir dari
proses AOPs ini berupa H2O dan gas CO2 [4-6] yang dianggap tidak lagi berbahaya.
Studi Penambahan ..., Hendry, FMIPA UI, 2017
Universitas Indonesia
Proses AOPs dapat dibedakan sesuai dengan sumber radiasi yang digunakan yaitu:
radiasi cahaya (cahaya tampak maupun cahaya ultraviolet), gelombang ultrasonic, dan
gabungan kedua sumber radiasi tersebut dimana berikutnya akan disebut sebagai
photocatalytic, sonocatalytic, dan sonophotocatalytic. Dengan pemberian sumber radiasi yang
berbeda akan menimbulkan mekanisme yang berbeda pula, namun inti dari proses AOPs
dapat dijelaskan sebagai pengaplikasian sumber radiasi untuk mengeksitasi electron pada pita
valensi menuju pita konduksi [6]. Peristiwa tersebut menyebabkan kehadiran “hole” pada pita
valensi karena electron yang tereksitasi, dimana hole dan electron tersebut dapat bereaksi
dengan molekul dan oksigen membentuk radikal hidroksil dan radikal super oksida yang akan
mendegradasi limbah pewarna [6].
Aktivitas Photocatalytic
Mekanisme dari photocatalytic diinisialisasikan oleh terpaparnya semikonduktor oleh
radiasi cahaya (hv) dimana energi dari cahaya tersebut cukup untuk membuat electron pada
semikonduktor mengalami eksitasi. Eksitasi electron dari pita konduksi ke pita valensi
menyebabkan terbentuknya “hole” pada pita konduksi. Hole pada pita valensi akan
menghasilkan radiksal hidroksil yang mana akan mengoksidasi dye, sedangkan electron pada
pita konduksi akan bereaksi dengan oksigen membentuk radikal O2 yang akan pula mereduksi
limbah pewarna [5-6].
Aktivitas Sonocatalytic
Mekanisme yang mendasarkan dalam degradasi limbah pada proses sonocatalytic
adalah hot-spot dan sonoluminescence, proses meknaisme sonocatalytic dapat dijelaskan
dengan reaksi berikut [6]:
H2O + ultrasound à •OH + •H………………………………….(1)
ZnSe/TiO2 + ultrasound à SE (h+)/ (e-)………………..............(2)
e- + O2 à •O2-…………………………………….......................(3)
h+ + H2O à •OH-…………………………………….................(4)
SE + ultrasound + RhB à CO2 + H2O………………………….(5)
Mekanisme tersebut menjelaskan bahwa ultrasonic dapat bereaksi dengan H2O membentuk
kavitasi pada gelembung air yang kemudian pecah membentuk hotspot yang akan mem-
pyrolyze H2O untuk membentuk radikal •OH seperti yang ditunjukkan pada reaksi (1).
Pecahnya gelembung pada suhu yang sangat tinggi dapat mengakibatkan munculnya
fenomena sonoluminescence yang menghasilkan cahaya dengan panjang gelombang yang
lebar (wide) yang mengakibatkan reaksi pada no 2 yaitu eksitasi electron pada material.
Terbentuknya pasangan electron dan hole tersebut akan bereaksi dengan oksigen dan air
Studi Penambahan ..., Hendry, FMIPA UI, 2017
Universitas Indonesia
sehingga dapat menghasilkan radikal super oksida dan hidroksil radikal sesuai dengan reaksi
no 3 dan 4 maupun sesuai dengan proses photocatalytic.
Aktivitas Sonophotocatalytic
Sonophotocatalytic merupakan proses yang menggabungkan kedua radiasi yaitu
radiasi cahaya (UV ataupun visible) dengan radiasi ultrasonic. Dalam beberapa penelitian
disebutkan bahwa proses sonophotocatalytic jauh lebih baik dibandingkan proses
photocatalytic maupun sonocatalytic sendiri, dikarenakan dengan penggabungan kedua
sumber radiasi dapat meningkatkan jumlah dari radikal bebas yang terbentuk dan terjadinya
efek sinergi antara radiasi cahaya dan ultrasonic [6]. Efek sinergi dapat dijelaskan dengan
melihat kelebihan dari radiasi ultrasonic yang dapat membantu radiasi cahaya, pada radiasi
ultrasonic, pemaparan ultrasonic dapat membuat nanomaterial yang dimasukkan mengalami
dispersi sehingga meningkatkan active sites dari nanomaterial yang berarti membuat radiasi
cahaya jauh lebih efisien dan efektif.
Dapat disimpulkan dari ketiga metode AOPs tersebut bahwa ketiga metode dapat
mendegradasi limbah dengan menggunakan material semikonduktor sebagai katalis.
Terdapat tantangan dalam meningkatkan aktivitas catalytic pada ketiga metode tersebut yaitu
pembuatan material pada rentang cahaya tampak dan membuat waktu hidup (lifetime) yang
tinggi antara pasangan electron dan hole, atau dalam pengertian lain adalah menghalangi
proses rekombinasi antara electron dan hole pada material semikonduktor yang diteliti. Hal
ini dikarenakan rekombinasi yang terjadi membuat electron dan hole tidak lagi bereaksi
dengan oksigen dan molekul pewarna sehingga menurunkan kemampuan catalytic.
Efektivitas dalam degradasi limbah pewarna tidak hanya dipengaruhi dari nanomaterial yang
digunakan namun juga oleh kondisi-kondisi eksternal seperti konsentrasi awal larutan, dosis
dari nanomaterial yang digunakan, dan pH dari larutan yang digunakan [16].
Semikonduktor Seng Oksida (ZnO) Sebagai Katalis
Penggunaan semikonduktor sebagai katalis telah menarik minat para peneliti
dikarenakan potensi yang sangat besar sebagai pemecah masalah pencemaran lingkungan
yaitu dalam hal mendegradasi limbah-limbah berbahaya seperti dyes pada polusi air.
Dibutuhkannya suatu material semikonduktor yang baik yaitu material semikonduktor yang
memiliki sifat : photoactive, stabil secara kimia, dapat aktif pada rentang cahaya tampak atau
UV, murah, mudah diproduksi, dan tidak beracun [17].
Penggabungan Nanoparticles ZnO, CuO, dan Fe3O4
ZnO telah banyak diaplikasikan dalam bidang sensor dan dalam aktivitas catalyticnya
dikarenakan memiliki nilai celah energi yang dapat aktif pada energi cahaya UV, namun
Studi Penambahan ..., Hendry, FMIPA UI, 2017
Universitas Indonesia
dibutuhkan suatu modifikasi pada semikonduktor ZnO agar pengaplikasiannya tepat guna
untuk mendegradasi limbah pewarna pada cahaya dengan energi solar (matahari). Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa pemodifikasian tersebut dapat dilakukan dengan
menggabungkan antara satu semikonduktor dengan semikonduktor lain [18]. CuO merupakan
semikonduktor tipe-p dengan nilai celah energi yang sempit (Eg=1.2 eV [18]), memiliki
bentuk kristal monoclinic, tidak beracun, dan mudah didapatkan. Dengan memanfaatkan sifat
CuO tersebut diharapkan dapat memodifikasi salah satu sifat yang berpengaruh pada aktivitas
catalytic yaitu celah energi, material CuO dengan nilai celah energi yang rendah diharapkan
dapat memodifikasi celah energi ZnO sehingga dapat berada pada rentang cahaya tampak.
Fe3O4 merupakan material magnetik yang telah banyak menjadi perhatian bagi
penelitian dalam bidang aktivitas catalytic, hal tersebut dikarenakan keefektivitasan Fe3O4
dalam proses separasi material yang dampaknya dapat dirasakan pada kemampuan
penggunaan kembali (reusability) [19].
Penggabungan Material Nanographene Platelets (NGP) dan Komposit Fe3O4/CuO/ZnO
Penambahan graphene pada semikonduktor maupun komposit telah menjadi perhatian
dunia [20-21]. Beberapa tahun belakangan penelitan pembuatan nanocomposite dengan
support graphene telah menunjukkan peningkatan efisiensi untuk degradasi limbah. graphene
adalah tipe material karbon dengan ketebalan satu atom, dengan layar dua dimensi (2D)
yang tersusun atas ikatan sp2-karbon [20]. Selain hal tersebut, graphene juga menunjukan
sifat yang luar biasa, seperti, sifat mekanik, thermal, dan optik yang sangat baik, dan luas
permukaan spesifik yang tinggi. Hal tersebut menjadi suatu motivasi untuk menambahkan
graphene pada material yang akan digunakan, beberapa kelebihan graphene yang
diharapkan dapat diaplikasikan dalam memodifikasi sifat material yaitu surface area yang
besar, mobilitas instrintic carrier yang tinggi pada suhu ruangan, dan stabilitas kimia dan
thermal yang baik [21]. Dalam penelitian ini akan digunakan salah satu tipe graphene yaitu
nanographene platelets (NGP). Nanographene platelets adalah bentuk penumpukan dari
material graphene, dengan ketebelan 1-15 tumpukan [22]. Material NGP tersedia dalam
harga yang murah dan mampu meningkatkan surface area, dimana surface area dari material
NGP sendiri adalah 120-150 m2/g [23].
Penambahan Nanoparticles Noble Metal: Silver (Ag) pada Komposit
Fe3O4/CuO/ZnO/NGP
Penggabungan Ag nanoparticles dengan material semikonduktor, cth: Ag/ZrO2,
Ag/SnO2, Ag/TiO2, dll menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas Photocatalytic pada
rentang cahaya tampak. Ag nanoparticles memiliki kemampuan untuk meningkatkan
Studi Penambahan ..., Hendry, FMIPA UI, 2017
Universitas Indonesia
absorspsi semikonduktor (ZnO, ZrO2, TiO2, dll) menuju rentang cahaya tampak dikarenakan
adanya fenomena surface plasmon resonance (SPR) [24]. Selain fenomena SPR, penambahan
nanoparticles Ag menciptakan schottky junction pada permukaan kontak antara Ag
nanoparticles dengan semikonduktor yang menghasilkan internal electric field dimana
membantu mereduksi rekombinasi antara pasangan electron -hole [25].
METODE PENELITIAN
Proses Sintesis Material
Proses sintesis nanoparticles Fe3O4 dan CuO digunakan dengan metode sol-gel,
sedangkan untuk proses sintesis nanoparticles Ag digunakan metode microwave-assisted.
Penggabungan nanoparticles Ag, Fe3O4, CuO, dan ZnO untuk membentuk nanocomposites
Fe3O4/CuO/ZnO maupun Ag/Fe3O4/CuO/ZnO dengan perbandingan 1:1:1 (untuk
perbandingan molar Fe3O4:CuO:ZnO) dan penambahan nanoparticles Ag dengan wt.%
sebesar 25 dilakukan dengan menggunakan metode sol gel [19]. Kemudian nanocomposites
yang telah dibuat akan digabungkan dengan NGP dengan menggunakan metode co-
precipitation [15], dilakukan pemvariasian konsentrasi dari NGP terhadap nanocomposites
Fe3O4/CuO/ZnO sebesar 5wt.%, 10wt.%, dan 15wt.%.
Material yang digunakan dalam proses sintesis yaitu: Iron sulfate heptahydrate
(FeSO4•7H2O, Merck), copper sulfate pentahydrate (CuSO4•5H2O, Merck), zinc sulfate
heptahydrate (ZnSO4•7H2O, Merck), silver nitrate (AgNO3, Merck), sodium dodecyl sulfate
(SDS, Merck) sodium hydroxide (NaOH, Merck), ethylene glycol (Merck), air suling, dan
NGP (NGP-N008-P, Angstron materials). Material tersebut digunakan tanpa adanya
purifikasi lebih lanjut.
Karakterisasi Material
Karakterisasi nanoparticles Fe3O4, CuO, ZnO, Ag dan komposit Fe3O4/CuO/ZnO,
Ag/Fe3O4/CuO/ZnO, Fe3O4/CuO/ZnO/NGP, dan Ag/Fe3O4/CuO/ZnO/NGP dilakukan dengan
menggunakan beberapa spectroscopy yaitu X-Ray Diffraction (XRD), Scanning Electron
Microscopy (SEM), Transmission Electron Microscopy (TEM), Energy Dispersive X-ray
Analysis (EDX), Fourier Transform Infrared (FT-IR), Brunauer-Emmett-Teller (BET), UV-
Visible Diffuse Reflectance Spectra (UV-Vis), Thermal Gravimetric Analysis (TGA), dan
Vibrating Sample Magnetometer (VSM).
Pengujian Aktivitas Catalytic
Studi Penambahan ..., Hendry, FMIPA UI, 2017
Universitas Indonesia
Aktivitas catalytic diuji dengan menggunakan tiga metode yaitu photocatalytic
(cahaya tampak atau cahaya UV), sonocatalytic (radiasi ultrasonic), dan sonophotocatalytic
(gabungan antara cahaya dan radiasi ultrasonic). Secara singkat, sampel komposit sebanyak
0.3 g/L dilarutkan pada larutan MB dengan konsentrasi 20 mg/L dan pH=13 kemudian
diberikan perlakuan kondisi “gelap” selama 30 menit agar mencapai kesetimbangan absorbsi
dan desorpsi. Setelah pemberian kondisi gelap, diberikan radiasi berupa cahaya (tampak atau
UV), radiasi ultrasonic, dan gabungan radiasi cahaya dan ultrasonic. Selama pemberian
radiasi, sampel diaduk dengan menggunakan magnetic stirrer. Setiap 15 menit, dilakukan
pengambilan data dengan memisahkan 5 ml larutan MB, disentrifugasi, dan dilakukan
pengukuran konsentrasi MB dengan menggunakan spectroscopy UV-Vis absorbance, Hitachi
UH-5300, pada rentang panjang gelombang 450-750 nm. Aktivas catalytic dianalisis pada
setiap rentang 15 menit untuk 2 jam pengujian aktivitas catalytic.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Efek Penambahan Material NGP pada Komposit Fe3O4/CuO/ZnO
Pengukuran X-ray Diffraction spectroscopy (XRD) digunakan untuk mengetahui
struktur kristal pembentuk dari komposit yang telah di sintesis, pada Gambar 4.1 ditunjukkan
hasil pengukuran spinel structure Fe3O4, monoclinic structure CuO, dan hexagonal wurtzite
structure ZnO yang didapatkan dari perbandingan database material Crystallography Open
Database. Didapatkan puncak peak penyusun nanoparticles Fe3O4 pada 2θ = 30.14°, 35.49°,
43.28°, 53.76°, 57.20°, dan 62.83° yang berkorespondensi dengan keberadaan bidang dhkl
Fe3O4 yaitu (200), (311),(400), (422), (511), dan (440) hal ini menunjukan Fe3O4 berada
dalam fase cubical spinel. Untuk material CuO didapatkan peak penyusun pada 2θ = 38.81°
dan 48.70° yang berkorespondeksi dengan bidang dhkl yaitu (111) dan (202) yang
menunjukkan CuO memiliki fase monoclinic. Untuk ZnO didapatkan nilai peak pada 2θ =
34.47°, 36.26°, 47.50°, 56.70°, 68.06°, dan 69.21° yang berkorespondensi dengan bidang dhkl
(100) (002), (101), (102), (110), dan (103) yang didapat bahwa ZnO memliki struktur kristal
hexagonal wurtzite.
Penambahan NGP pada sampel struktur penyusun dari cubical spinel Fe3O4,
monoclinic structure CuO dan hexagonal wurtzite structure ZnO tetap dapat terdeteksi,
namun kehadiran peak baru pada 2θ = 26.40° dimana peak tersebut dapat diindikasikan
sebagai peak dari graphitic like structure NGP. Terjadinya peningkatan intensitas pada peak
2θ = 26.40° dengan meningkatnya konsentrasi NGP pada komposit Fe3O4/CuO/ZnO, hal
tersebut dapat mengindikasikan bertambahnya konsentrasi NGP pada sampel [26]. Tidak
Studi Penambahan ..., Hendry, FMIPA UI, 2017
Universitas Indonesia
terjadinya pergeseran peak dengan penambahan NGP menunjukkan tidak adanya perubahan
besar pada struktur kristal dari komposit [26].
Untuk mengetahui komposisi elemen penyusun dari komposit Fe3O4/CuO/ZnO dan
Fe3O4/CuO/ZnO–10wt.% NGP digunakan Energy Dispersive X-ray (EDX) spectroscopy,
hasil pengukuran dapat dilihat pada Gambar 4.2, dapat terlihat peak-peak pada nilai energi
tertentu yang berkorespondensi dengan atom-atom tertentu pula. Hasil dari spektrum X-ray
menunjukkan peak dari Fe pada 6.3 keV, Cu pada 1.0 keV, Zn pada 1.1 keV, O pada 0.6 keV
yang bersesuaian dengan elemen dari nanoparticles Fe3O4, CuO, dan ZnO. Untuk komposit
Fe3O4/CuO/ZnO- 10wt.% NGP menunjukkan peak baru pada rentang energi ~0.5 KeV yang
berkorespondensi sebagai elemen C yang menunjukkan terdapat atom karbon dari material
NGP pada sampel. Tidak terlihat adanya peak-peak lain diluar peak-peak yang telah
disebutkan,
hal tersebut menunjukkan tidak adanya impurity sesuai dengan hasil spektrum XRD yang
telah diperoleh.
Analisis morfologi dilakukan dengan menggunakan mikroskop electron FESEM
(Field Emission Scanning Electron Microscopy) dan TEM (Transmission Electron
Microscopy). Dari Gambar FESEM yang diperoleh (Gambar 4.3), dapat dilihat terjadinya
agregasi pada sampel yang diteliti. Fe3O4 yang diteliti memiliki bentuk struktur irregular
spherical shape, CuO memiliki struktur clew like shape, dan ZnO memiliki struktur seperti
spherical shape yang teraggregasi.
Dalam penggabungan membentuk komposit, hasil FESEM (Gambar 4.3)
menunjukkan keseluruhan dari bentuk irregular spherical shape Fe3O4 clew like shape CuO,
dan spherical like shape ZnO. Jika kita perhatikan Gambar tersebut, pencampuran dari
Gambar 4.1. Kurva hasil fitting XRD dari
sampel komposit Fe3O4/CuO/ZnO/NGP dengan
variasi wt.% NGP menggunakan aplikasi
MAUD.
Gambar 4.2. Hasil pengukuran EDX komposit
Fe3O4 /CuO/ZnO dan Fe3O4/CuO/ZnO- 10wt.%
NGP.
Studi Penambahan ..., Hendry, FMIPA UI, 2017
Universitas Indonesia
nanoparticles Fe3O4 dan CuO ke ZnO mengakibatkan pertumbuhan dari ZnO yang
mengeliling nanoparticles Fe3O4 dan CuO [27-28]. Dengan adanya penambahan material
NGP pada komposit Fe3O4/CuO/ZnO, dapat terlihat pada Gambar 4.3 kehadiran sheet like
yang diperkirakan dari material NGP.
Untuk mengetahui lebih lanjut salah satu sifat fisis yaitu sifat vibrasi dari komposit
yang telah dibuat, dilakukan pengujian menggunakan FT-IR (fourier transform infrared)
spectroscopy. Gambar 4.6 menunjukkan hasil kurva FTIR dari nanoparticles NGP, komposit
Fe3O4/CuO/ZnO dan Fe3O4/CuO/ZnO-10wt.% NGP. Spektrum NGP yang diperoleh memiliki
kecocokan dengan yang telah diteliti oleh Nekahi dkk. [29] memperoleh broad peak pada
rentang sekitar 3000-4000 cm-1 dengan maksium di 3411 cm-1 yang dapat disebabkan oleh air
yang terperangkap di NGP. Pada 1722 cm-1 dan 1626 cm-1 berkorespondensi pada stretching
band C=O dan C=C [29]. Pada komposit Fe3O4/CuO/ZnO terlihat peak-peak pada rentang
energi ~551 cm-1, ~606 cm-1 dan ~570 cm-1 yang berkorespondensi dengan stretching Zn-O
[30], Cu-O [31] dan Fe-O [32]. Dan pada hasil kurva untuk komposit Fe3O4/CuO/ZnO/NGP
Gambar 4.3. Hasil penggambaran morfologi menggunakan SEM untuk nanoparticles Fe3O4, CuO,
ZnO, material NGP, komposit Fe3O4/CuO/ZnO dan Fe3O4/CuO/ZnO/NGP.
Gambar 4.6. Kurva FTIR nanoparticles NGP,
komposit Fe3O4 /CuO/ZnO dan
Fe3O4/CuO/ZnO-10wt.% NGP.
Gambar 4.7. Kurva hasil pengukuran VSM dari
komposit Fe3O4 /CuO/ZnO dan
Fe3O4/CuO/ZnO/NGP dengan variasi wt.% NGP.
Studi Penambahan ..., Hendry, FMIPA UI, 2017
Universitas Indonesia
Tabel 4.3. Nilai celah energi komposit Fe3O4/CuO/ZnO/NGP.
Nama sampel Nilai celah energi (eV)
ZnO 3.37
Fe3O4 /CuO/ZnO 2.89
Fe3O4 /CuO/ZnO-5wt.% NGP 2.84
Fe3O4 /CuO/ZnO-10wt.% NGP 2.79
Fe3O4 /CuO/ZnO-15wt.% NGP 2.75
mengonfirmasi kehadiran peak-‐peak penyusun dari komposit Fe3O4/CuO/ZnO dan NGP. Hal
tersebut menunjukkan NGP telah efektif berada pada komposit Fe3O4/CuO/ZnO sesuai
dengan yang telah dikonfirmasi oleh pengukuran XRD dan SEM.
DRS UV-Vis merupakan metode pengukuran untuk mendapatkan nilai absorpsi optik
dari suatu material yang kemudian dapat dianalisis untuk mengetahui nilai celah energi dari
material tersebut. Nilai celah energi dari material nanoparticles ZnO, komposit
Tabel 4.4. Nilai surface area komposit Fe3O4/CuO/ZnO/NGP.
Nama sampel Specific surface area (m2/g)
Fe3O4 /CuO/ZnO 11.99
Fe3O4 /CuO/ZnO-5wt.% NGP 13.96
Fe3O4 /CuO/ZnO-10wt.% NGP 17.17
Fe3O4 /CuO/ZnO-15wt.% NGP 21.45
Tabel 4.5. Nilai magnetic saturation dari sampel Fe3O4/CuO/ZnO dan Fe3O4/CuO/ZnO/NGP.
Nama Sampel M-S (emu/g)
Fe3O4 82
Fe3O4 /CuO/ZnO 46
Fe3O4 /CuO/ZnO-05wt.% NGP 52
Fe3O4 /CuO/ZnO-10wt.% NGP 57
Fe3O4 /CuO/ZnO-15wt.% NGP 55
Fe3O4/CuO/ZnO dan Fe3O4/CuO/ZnO/NGP ditabulasi pada Tabel 4.3, dapat dilihat dari hasil
pengukuran bahwa penambahan material Fe3O4 dan CuO pada nanoparticles ZnO mengubah
nilai celah energi dari 3.4 eV menjadi 2.89 eV. Penurunan menuju nilai celah energi yang
lebih rendah disebut sebagai redshift, fenomena tersebut menunjukkan bahwa komposit Fe3O4
/CuO/ZnO dapat aktif bekerja pada rentang energi yang lebih rendah dibandingkan dengan
nanoparticles ZnO. Dengan penambahan NGP pada komposit Fe3O4/CuO/ZnO, nilai celah
energi kembali mengalami pergeseran redshift yang tidak terlalu signifikan. Pergeseran
Studi Penambahan ..., Hendry, FMIPA UI, 2017
Universitas Indonesia
tersebut dapat disebabkan oleh delokalisasi arus dikarenakan interaksi antara NGP dengan
komposit Fe3O4/CuO/ZnO.
Surface area dari komposit Fe3O4/CuO/ZnO/NGP didapatkan melalui pengukuran
Brunner-Emett Teller (BET), hasil pengukuran ditabulasi pada Tabel 4.4. Dapat dilihat,
komposit Fe3O4/CuO/ZnO memiliki nilai surface area 11.99 m2/g penambahkan material
NGP meningkatkan surface area dari komposit menjadi 13.96, 17.17, dan 21.45 m2/g untuk
penambahan 5, 10, dan 15wt.% NGP. Pada material katalis semikonduktor, surface area
menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi aktivitas catalytic, dikarenakan semakin besar
surface area yang dimiliki suatu sampel akan memfasilitasi adsorpsi dari molekul polutan
pada permukaa aktif dari sampel tersebut sehingga meningkatkan aktivitas catalytic yang
terjadi [33].
Magnetic hysteresis curves dari Fe3O4/CuO/ZnO pada suhu ruangan di plot pada
Gambar 4.7. dan besar magnetic saturation ditabulasi pada Tabel 4.5. yang dapat menjelaskan
bahwa seluruh sampel komposit Fe3O4/CuO/ZnO dan Fe3O4/CuO/ZnO variasi wt.% NGP
menunjukkan sifat magnetik pada suhu ruangan. Terlihat pada Gambar 4.7. terjadi penurunan
magnetic saturation pada material Fe3O4 dengan menambahkan massa nanoparticles CuO
dan ZnO.
Penambahan nanographene platelets (NGP) 5 dan 10 wt.% menyebabkan terjadinya
peningkatan magnetic saturation pada Fe3O4 /CuO/ZnO namun untuk penambahan 15 wt.%
NGP terjadi penurunan namun tetap lebih tinggi dibandingkan dengan magnetic saturation
pada komposit Fe3O4/CuO/ZnO. Peningkatan magnetic saturation tersebut dapat disebabkan
oleh material Fe3O4 yang menempel pada surface dari NGP material menyebabkan defect
dan membuat stable NGP-based magnetic material [34].
Efek Penambahan Material Ag pada Komposit Fe3O4/CuO/ZnO/NGP
Pengujian XRD dilakukan kembali pada sampel komposit Fe3O4 /CuO/ZnO yang telah
ditambahkan oleh nanoparticles Ag dan NGP. Pada Gambar 4.8 ditunjukkan hasil fitting
dengan menggunakan aplikasi MAUD. Kurva-kurva penyusun dari nanoparticles Fe3O4 (2θ
= 30.14°, 35.49°, 43.28°, 53.76°, 57.20°, dan 62.83°) , CuO (2θ = 38.81° and 48.7°), ZnO (2θ
= 34.47°, 36.26°, 47.50°, 56.70°, 68.06°, and 69.21°), dan NGP (2θ = 26.40°) tetap dapat
terdeteksi pada seluruh sampel komposit Ag/Fe3O4/CuO/ZnO/NGP, dimana menunjukkan
eksistensi nanoparticles tersebut pada sampel. Hasil peak-peak tersebut juga sesuai dengan
hasil fitting XRD untuk komposit Fe3O4/CuO/ZnO/NGP pada Gambar 4.1. Terdapat
kehadiran peak baru pada 2θ = 38.14°, 44.26°, dan 64.42°dimana dapat dialokasikan sebagai
Studi Penambahan ..., Hendry, FMIPA UI, 2017
Universitas Indonesia
bidang (111), (200), dan (220) dari face- center cubic Ag. Tingkat intensitas peak Ag yang
rendah dapat disebabkan sedikitnya konten Ag pada sampel [35].
Untuk mengetahui lebih jelas eksistensi dari Ag pada komposit dilakukan pengujian
absorbance menggunakan UV-vis spectroscopy. Seperti yang dapat dilihat pada Gambar 4.9,
komposit Fe3O4/CuO/ZnO memiliki tepi absorbance pada rentang ~430 nm yang
menunjukkan Fe3O4/CuO/ZnO berada pada rentang cahaya tampak. Penambahan
nanoparticles Ag pada komposit Fe3O4 /CuO/ZnO membentuk Ag/Fe3O4/CuO/ZnO
menyebabkan terjadinya redshift (~10nm) tepi absorbance menuju ke panjang gelombang
yang lebih besar, hal ini dapat disebabkan karena interaksi yang terjadi antara nanoparticles
Ag dan ZnO [35-36].
Gambar 4.8. Kurva hasil fitting XRD dari seluruh
sample komposit Ag/Fe3O4/CuO/ZnO/NGP
(AgFCZ/ X wt% NGP) menggunakan aplikasi
MAUD.
Gambar 4.9. Kurva Hasil pengukuran UV-Vis
absorbance spectra dari komposit Fe3O4
/CuO/ZnO, Ag/Fe3O4 /CuO/ZnO dan Ag/Fe3O4
/CuO/ZnO/NGP.
Gambar 4.11. Kurva hasil pengukuran FTIR dari komposit Ag/Fe3O4 /CuO/ZnO dan Ag/Fe3O4
/CuO/ZnO/NGP
Tabel 4.6. Nilai celah energi dari komposit Ag/Fe3O4/CuO/ZnO dan Ag/Fe3O4/CuO/ZnO/NGP.
Sample name Nilai celah energi (eV)
Fe3O4/CuO/ZnO 2.89
Studi Penambahan ..., Hendry, FMIPA UI, 2017
Universitas Indonesia
Ag/ Fe3O4/CuO/ZnO 2.83
Ag/Fe3O4/CuO/ZnO: 5wt.% NGP 2.80
Ag/Fe3O4/CuO/ZnO: 10wt.% NGP 2.77
Ag/Fe3O4/CuO/ZnO: 15wt.% NGP 2.76
Dapat diobservasi kehadiran peak baru pada rentang 400-450 nm, peak tersebut menunjukkan
eksistansi dari surface plasmon resonance nanoparticles Ag pada permukaan ZnO [36], hal
ini dapat membantu pada penyerapan cahaya tampak untuk photocatalytic visible.
Penambahan material NGP pada Ag/Fe3O4/CuO/ZnO menyebabkan terjadinya pula redshift
menuju nilai panjang gelombang yang lebih besar, hal tersebut menunjukkan material
Ag/Fe3O4/CuO/ZnO dan Ag/Fe3O4/CuO/ZnO/NGP dapat bekerja dengan baik pada rentang
gelombang cahaya tampak [37].
Pengujian FT-IR dilakukan kembali untuk melihat sifat optis dari nanoparticles Ag
dan pengaruh Ag terhadap komposit Fe3O4 /CuO/ZnO/NGP, hasil pengukuran dapat dilihat
pada Gambar 4.11. Pada komposit Ag/Fe3O4/CuO/ZnO, nanoparticles ZnO [30], CuO [31],
dan Fe3O4 [32] tetap dapat terdeteksi pada rentang ~551, ~606 dan ~570 cm-1 sesuai dengan
pengukuran FT-IR sebelumnya (Gambar 4.12). Terdapat peak baru pada panjang gelombang
~1650 cm-1, berdasarkan literature, peak pada panjang gelombang tersebut dapat disebabkan
oleh stretching dari C=O [39]. Selain hal tersebut, hasil pengujian FT-IR tidak menunjukkan
adanya eksitensi peak Ag-O sehingga dapat dinyatakan pada sampel komposit
Ag/Fe3O4/CuO/ZnO Ag berada dalam bentuk nanoparticles metal.
Nilai celah energi dari sampel yang telah ditambahkan nanoparticles Ag dan NGP
ditabulasi pada Tabel 4.6., dapat dilihat dengan penambahan nanoparticles Ag nilai celah
energi mengalami pergeseran redshift ke rentang enegi yang lebih rendah, jadi penurunan
energi tersebut dapat menjadi keuntungan pada peningkatan aktivitas photocatalytic pada
rentang cahaya tampak. Pergeseran rentang energi tersebut dapat disebabkan oleh interaksi
interfacial electron antara nanoparticles ZnO dan Ag.
Penambahan NGP pada komposit Ag/Fe3O4/CuO/ZnO/NGP menyebabkan nilai celah
energi mengalami redshift menjadi 2.80, 2.77, dan 2.76 untuk penambahan NGP sebesar 5,
10, dan 15wt.% secara berurutan. Penurunann nilai celah energi tersebut dapat dijelaskan
kembali akibat interaksi antara antara material karbon (NGP) dengan komposit
Ag/Fe3O4/CuO/ZnO.
Analisis Aktivitas Catalytic Menggunakan Komposit Fe3O4/CuO/ZnO/NGP
Gambar 4.12. menunjukkan hasil penelitian pengaruh NGP pada Fe3O4/CuO/ZnO
terhadap aktivitas photocatalytic, sonocatalytic, dan sonophotocatalytic dengan
Studi Penambahan ..., Hendry, FMIPA UI, 2017
Universitas Indonesia
menggunakan sumber cahaya berupa cahaya tampak atau UV. Digunakan MB sebagai sumber
polutan organik dengan pH=13 dan konsentrasi larutan sebesar 20 mg/L. Aktivitas catalytic
tersebut direpresentasikan dalam kurva Ct/C0 vs waktu (Ct= konsentrasi MB pada waktu t
setalah diberikan radiasi, C0 = konsentrasi awal MB). Dilakukan pula eksperimen blank dan
eksperimen lysis (photolysis, sonolysis, dan sonophotolysis), eksperimen blank bertujuan
untuk mengetahui jikalau MB dapat terdegradasi sendiri atau tidak dan eksperimen lysis untuk
mengetahui seberapa besar degradasi MB yang terjadi ketika hanya diberikan energi radiasi
tanpa adanya katalis (semikonduktor).
Pada pemberian radiasi berupa cahaya tampak, dapat dilihat pada Gambar 4.12,
eksperimen blank menunjukkan tidak adanya degradasi yang signifikan dan eksperimen
photolysis hanya mampu mendegradasi sekitar 3% saja. Pemberian komposit Fe3O4
/CuO/ZnO
Gambar 4.12. Aktivitas catalytic seluruh sampel komposit Fe3O4 /CuO/ZnO dan Fe3O4 /CuO/ZnO/NGP
pada larutan pewarna MB dengan radiasi: (a) cahaya tampak, (b) cahaya UV, (c) gelombang ultrasonic,
(d) gabungan cahaya tampak dan gelombang ultrasonic, dan (e) gabungan cahaya UV dan gelombang
ultrasonic.
dapat mendegradasi limbah hingga ~70%, seperti yang telah disebutkan ZnO murni hanya
dapat aktif di rentang cahaya UV yang secara teori tidak dapat mendegradasi dengan
efektivitas pada rentang cahaya tampak [9] hal ini menunjukkan penambahan nanomaterial
lain (CuO dan Fe3O4) dapat meningkatkan aktivitas phtocatalytic ZnO pada rentang cahaya
tampak [9]. Hasil tersebut diduga karena terjadinya pemodifikasian dari ZnO ketika
digabungkan dengan material lain tersebut. Hal ini sesuai dengan yang dilaporkan
Dalam pengujian dengan menggunakan cahaya UV, terlihat terjadinya penurunan pada
aktivitas photocatalytic. Hal tersebut disebabkan rentang energi yang bergeser pada cahaya
tampak akibat interaksi dengan material CuO sehingga material tidak lagi dapat bekerja
Studi Penambahan ..., Hendry, FMIPA UI, 2017
Universitas Indonesia
dengan baik pada cahaya UV. Meskipun demikian, komposit Fe3O4/CuO/ZnO mampu
mendegradasi larutan MB hingga 50%.
Setelah ditambahkan material NGP dengan perbandingan massa 5, 10, dan 15 wt.%,
terlihat terjadinya peningkatan pada aktivitas photocatalytic cahaya tampak maupun UV.
Dengan maksimum degradasi MB terjadi pada sampel dengan penambahan 10 wt.% NGP.
Terjadinya peningkatan aktivitas photocatalytic dapat disebabkan karena sifat NGP yang
dapat menjadi seperti “jala” sebagai “penangkap electron” [40] sehingga menghambat
rekombinasi yang terjadi antara electron dan hole. Terjadinya penurunan ketika ditambahkan
NGP dengan berat 15wt.% mungkin disebabkan karena terjadinya “shielding effect” yaitu
peningkatan konsentrasi NGP pada komposit Fe3O4/CuO/ZnO dapat menghamburkan cahaya
dan mengurangi energi cahaya yang masuk sehingga menyebabkan penuruan pada aktivitas
photocatalytic [66]. Argumen mengenai fenomena tersebut dianggap benar dikarenakan jika
kita melihat dari morfologi TEM (komposit Fe3O4/CuO/ZnO/NGP dengan variasi 10wt.%)
maka dapat terlihat NGP tampak seperti menutupi komposit Fe3O4/CuO/ZnO jika
ditambahkan lagi wt.% NGP pada komposit maka akan semakin menyebabkan tertutupnya
active sites. Hal tersebut dapat juga dikonfirmasi pada pengukuran BET yang menunjukkan
pada komposit dengan keberadaan NGP sebesar 15wt.%, nilai yang diperoleh semakin besar
menandakan keberadaan NGP yang semakin banyak [41].
Pada Gambar 4.12 (c) juga menunjukkan pengujian sonocatalytic menggunakan
material komposit Fe3O4/CuO/ZnO yant telah di sintesis. Dapat dilihat dengan penggabungan
CuO dan Fe3O4 mampu meningkatkan aktivitas sonocatalytic yang terjadi, hal tersebut dapat
disebabkan karena pembentukan heterojunction yang terbentuk antar material seperti yang
telah dijelaskan pada proses photocatalytic [9]. Jika dilihat pada hasil yang diperoleh,
sonocatalytic (degradasi MB=~80%) memiliki kemampuan degradasi yang lebih baik
dibandingkan dengan photocatalytic (degradasi MB=~60%), hal tersebut dikarenakan dalam
proses sonocatalytic dapat menghasilkan sonoluminescene yang memiliki rentang panjang
gelombang yang lebar sehingga komposit yang dibuat dapat dengan mudah mengalami
eksitasi dan sonocatalytic juga menghasilkan radikal hidroksil yang berpengaruh dalam
degradasi limbah [42]. Penambahan NGP pada Fe3O4/CuO/ZnO menunjukkan terjadinya
peningkatan pada degradasi menggunakan radiasi ultrasonic. Hal tersebut dapat disebabkan
karena efek sinergi yang terjadi antara Fe3O4/CuO/ZnO dengan NGP, material NGP akan
menghambat rekombinasi electron-hole [41].
Studi Penambahan ..., Hendry, FMIPA UI, 2017
Universitas Indonesia
Penggabungan antara radiasi cahaya (UV maupun Vis) dengan radiasi ultrasonic telah
dilaporkan dapat meningkatkan dengan signifikan degradasi yang terjadi [69]. Hasil yang
diperoleh (Gambar 4.12(d dan e)) menunjukkan sonophotocatalytic memiliki hasil
pendegradasi terbaik dibandingkan dengan pemaparan cahaya UV/tampak dan radiasi
ultrasonic, hal tersebut dapat disebabkan karena timbulnya efek sinergi. Efek sinergi yang
dimaksud yaitu antara radiasi cahaya dan radiasi ultrasonic, dengan meningkatkan luas
permukaan katalis, meningkatkan dispersi katalis, dan meningkatkan eksitasi pasangan
electron-hole.
Dari Gambar 4.12 (d dan e) dapat dilihat komposit Fe3O4/CuO/ZnO/NGP
menunjukkan peningkatan aktivitas sonophotocatalytic dibandingkan dengan komposit
Fe3O4/CuO/ZnO. Diperoleh pula nilai maksimum untuk penambahan NGP yaitu sebesar
10wt.%. Hal tersebut dapat dijelaskan dengan argumen yang sama pada proses photocatalytic
dan sonocatalytic yaitu “shielding effect”. Dari seluruh eksperimen yang dilakukan diperoleh
komposit
Gambar 4.16. Uji scavenger pada komposit Fe3O4
/CuO/ZnO-10wt.% NGP untuk seluruh aktivitas
catalytic.
Gambar 4.17. Kemampuan catalytic reusability
komposit Fe3O4/CuO/ZnO-10wt.% NGP dalam
degradasi MB untuk 4 siklus berulang
Fe3O4/CuO/ZnO/NGP dengan penambahan 10wt.% NGP menunjukkan aktivitas optimum,
sehingga untuk eksperimen berikutnya akan digunakan komposit tersebut.
Untuk mengetahui lebih lanjut mekanisme yang terjadi dalam aktivitas catalytic,
eksperimen scavenger dilakukan pada keadaan optimum (pH=13 dan konsentrasi MB = 20
mg/L) dengan memberikan beberapa trapping agent berupa di-amonium oxalate, sodium
sulfate, dan ter-butyl alcohol yang berguna sebagai trapping agent untuk hole , electron, dan
hydroxyl radical secara berurutan. Dengan penambahan trapping agent (Gambar 4.16),
terlihat terjadinya penurunan pada proses catalytic yang terjadi menandakan proses catalytic
Studi Penambahan ..., Hendry, FMIPA UI, 2017
Universitas Indonesia
yang terjadi disebabkan oleh spesies-spesies aktif tersebut (hole, electron, atau hydroxyl
radical). Untuk photocatalytic (UV dan visible) diperoleh spesies aktif mengikuti urutan: hole
> hydroxyl radical > electron, sedangkan pada sonocatalytic dan sonophotocatalytic
diperoleh spesies aktif mengikuti : Hydroxil radical > Hole > Electron. Hal tersebut
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan mekanisme yang terjadi pada proses catalytic.
Pengujian efektivitas dari komposit Fe3O4/CuO/ZnO-10wt.% NGP untuk percobaan
berulang (reusability) diuji pada seluruh aktivitas catalytic (photo, sono dan
sonophotocatalytic) untuk 4 kali pengulangan. Setelah setiap siklus penggunaan ulang,
sampel komposit Fe3O4/CuO/ZnO/NGP akan dipisahkan dari larutan pewarna menggunakan
batang magnet eksternal, dicuci dan akan digunakan untuk siklus berikutnya. Dapat dilihat
pada Gambar 4.17, efisiensi aktivitas catalytic dari komposit Fe3O4/CuO/ZnO-10wt.% NGP
tidak mengalami penurunan yang signifikan setelah digunakan dalam 4 kali degradasi MB
(kondisi optimum), mengindikasikan kestabilitasan sampel untuk digunakan sebagai komposit
berulang.
Analisis Aktivitas Catalytic Menggunakan Komposit Ag/Fe3O4/CuO/ZnO/NGP
Telah disebutkan sebelumnya degradasi MB menggunakan komposit Fe3O4/CuO/ZnO
adalah sebesar 75%, 51%, 79%, 79%, dan 94% dengan menggunakan metode photocatalytic
visible, photocatalytic UV, sonocatalytic , sonophotocatalytic visible, dan sonophotocatalytic
UV, secara berurutan. Dengan penambahan nanoparticles logam mulia perak, Ag, dapat
terlihat pada Gambar 19 terjadi peningkatan yang signifikan pada degradasi MB. Pada cahaya
tampak (Gambar 4.18), peningkatan degradasi MB yang sangat signifikan hingga mencapai
100% pada 120 menit iradiasi dapat disebabkan karena efek SPR (surface plasmon
resonance) dari nanoparticles Ag [58]. SPR dapat meningkatkan absorpsi cahaya tampak
yang bertujuan meningkatkan cahaya yang terserap pada permukaan aktif komposit sehingga
tingkat degradasi MB meningkat. Sedangkan pada cahaya UV (Gambar 4.18), peningkatan
degradasi MB dapat mencapai nilai ~70%. Terjadi peningkatan pada radiasi cahaya UV dapat
disebabkan karena terbentuknya schottky barrier pada pertemuan metal-semikonduktor (Ag-
ZnO) dapat mengimprovisasikan eksitasi electron dan menghambat rekombinasi [43].
Untuk proses sonocatalytic, penambahan nanoparticles Ag dapat meningkatkan
aktivitas catalytic dalam mendegradasi MB sampai 100%. Sampai saat ini, tidak banyak
penelitian yang membahas mengenai aktivitas sonocatalytic menggunakan Ag, namun jika
kita melihat dasar dari aktivitas sonocatalytic seperti yang telah disebutkan di atas (Bag. 4.3)
yaitu fenomena sonoluminescene dan hotspot maka kita dapat menarik suatu pendapat
Studi Penambahan ..., Hendry, FMIPA UI, 2017
Universitas Indonesia
mengenai kenaikan aktivitas Sonocatalytic tersebut. Sonoluminscene dapat menyebabkan
cahaya pada rentang gelombang yang lebar [43] dimana mengindikasikan bahwa Ag dapat
mengalami eksitasi SPR dan menghasilkan electron yang dapat membantu dalam aktivitas
catalytic. Selain hal tersebut, Ag-ZnO akan membentuk pula Schottky barrier yang akan
berguna dalam menghambat rekombinasi electron dan hole [43]. Maka jika kita lihat
degradasi MB menggunakan radiasi visible dan ultrasonic akan memiliki peningkatan yang
lebih besar jika dibandingkan dengan radiasi UV untuk material Ag/Fe3O4/CuO/ZnO.
Pada penggunaan radiasi gabungan (sonophotocatalytic) dengan radiasi cahaya
tampak maupun radiasi UV, menunjukkan peningkatan yang signifikan pula yaitu mampu
mendegradasi sebesar 100%. Fenomena peningkatan ini dapat pula dijelaskan dengan efek
SPR
Gambar 4.18. Aktivitas catalytic seluruh sampel komposit Fe3O4/CuO/ZnO (FCZ), dan
Ag/Fe3O4/CuO/ZnO/NGP (AgFCZ-X wt% NGP) pada larutan pewarna MB pada kondisi optimum
(pH=13, konsentrasi=20 mg/L, dan dosis komposit=0.3 g/L)
Gambar 4.19. Uji scavenger pada komposit
Ag/Fe3O4 /CuO/ZnO/NGP untuk seluruh aktivitas
catalytic.
Gambar 4.20. Kemampuan catalytic reusability
komposit Ag/Fe3O4/CuO/ZnO-10wt.% NGP
dalam degradasi MB untuk 4 siklus berulang
Studi Penambahan ..., Hendry, FMIPA UI, 2017
Universitas Indonesia
dan pembentuk Schottky barrier [43], sehingga muncul pula efek sinergisitas yang telah
dibahas sebelumnya pada bab 4.3.
Penambahan NGP pada Ag/Fe3O4 /CuO/ZnO dapat meningkatkan efektivitas
degradasi baik pada photocatalytic (cahaya tampak atau UV), sonocatalytic maupun
sonophotocatalytic (Gambar 4.18). Fenomena peningkatan efektivitas katalatik tersebut telah
dipahami sebelumnya sebagai akibat dari kinerja NGP sebagai perangkap untuk electron,
sehingga pada komposit Ag/Fe3O4 /CuO/ZnO/NGP terjadi efek sinergisitas antara seluruh
nanoparticles untuk meningkatkan absorbance pada cahaya tampak (nanoparticles CuO dan
Ag), penghambatan rekombinasi electron-hole (nanoparticles CuO, Ag, dan NGP), dan
meningkatkan lifetime electron (nanoparticles CuO, Ag, dan NGP).
Trend penambahan NGP menunjukkan terdapat maksimum efektivitas penambahan
NGP pada komposit yaitu 10wt.%, melebihi batas 10wt.% menyebabkan efektivitas catalytic
berkurang. Terjadinya penurunan efektivitas catalytic pada penambahan 15wt.% NGP dapat
disebabkan karena shielding effect yang menghambat permukaan aktif sehingga tidak
berfungsi dengan maksimal, fenomena tersebut sesuai dengan eksperimen pada komposit
Fe3O4/CuO/ZnO/NGP.
Dilakukan kembali uji scavenger untuk komposit Ag/Fe3O4 /CuO/ZnO/10wt.% NGP
untuk mendapatkan spesies aktif yang berperan pada aktivitas catalytic. Hasil uji tersebut
telah dihitung dan dapat dilihat pada Gambar 4.19 dalam bentuk kurva garis. Didapatkan
untuk penambahan scavenger berupa tert-butyl alkohol, diamonium oksalat, dan sodium
sulfate aktivitas catalytic akan menurun yang disebabkan karena tersapunya spesies aktif: OH,
hole, dan electron.
Untuk seluruh aktivitas kataltik (photocatalytic, sonocatalytic, dan
sonophotocatalytic) didapatkan spesies yang paling berperan aktif adalah hole diikuti oleh OH
dan electron. Penyebab spesies aktif hole dapat disebabkan karena adanya presensi
nanoparticles Ag pada komposit Ag/Fe3O4/CuO/ZnO, seperti yang telah disebutkan
sebelumnya Ag dapat berfungsi sebagai SPR dan Schotkky barrier. Secara garis besar kedua
fungsi tersebut memiliki suatu tujuan yang sama yaitu memperangkap electron untuk
meningkatkan efektivitas catalytic, electron yang terperangkap akan menyebabkan “hole”
dapat dengan aktif bekerja untuk mendegradasi MB (mekanisme hole dapat dilihat pada bag.
4.2) sesuai dengan teori tersebut maka hole adalah spesies paling aktif untuk aktivitas
catalytic Ag/Fe3O4/CuO/ZnO/NGP.
Studi Penambahan ..., Hendry, FMIPA UI, 2017
Universitas Indonesia
Dilakukan kembali pengujian reusability untuk komposit Ag/Fe3O4/CuO/ZnO-10wt.%
NGP dengan metode yang sama yaitu pemisahan sampel menggunakan batang magnetik
eksternal. Pada Gambar 4.20 ditunjukkan efisiensi aktivitas catalytic dari komposit
Ag/Fe3O4/CuO/ZnO-10wt.% NGP, dalam 4 kali proses reusability komposit tersebut tidak
menunjukkan penurunan aktivitas yang signifikan (penurunan terbesar terjadi pada pemaparan
radiasi cahaya UV (~3%)) dimana hasil tersebut menunjukkan kemampuan komposit untuk
skala industri.
KESIMPULAN
Pada penelitian yang telah dilakukan, komposits Fe3O4/CuO/ZnO/NGP telah di
sintesis menggunakan two-step method, metode sol-gel yang dilanjutkan dengan metode co-
precipitation. Hasil dari kurva XRD, EDX, dan FTIR telah mengonfirmasi keberadaan Fe3O4,
CuO, ZnO, dan NGP sehingga dari hasil spectroscopy dapat disimpulkan komposit
Fe3O4/CuO/ZnO/NGP berhasil di sintesis. Hasil pengujian VSM menunjukkan seluruh sample
memiliki sifat magnetic pada suhu ruangan. Pada aktivitas catalytic, dengan penambahan
NGP pada Fe3O4/CuO/ZnO dapat meningkatkan kemampuan catalytic yang dilakukan, hal
tersebut dikarenakan kemampuan dari NGP yang mampu menjadi “trapping state” untuk
electron sehingga memperlama lifetime dari electron itu sendiri. Performa catalytic terbaik
ditunjukkan oleh sampel dengan penambahan NGP sebesar 10wt.%, dimana aktivitas
catalytic terbaik mengikuti urutan: sonophotocatalytic > sonocatalytic > photocatalytic.
Penambahan scavenger menunjukkan bahwa hole sebagai spesies aktif utama pada
photocatalytic (UV maupun visible) dan hydroxyl radiacl sebagai spesies aktif utama pada
sonocatalytic dan sonophotocatalytic. Selanjutnya penggabungan nanoparticles Ag dengan
Fe3O4/CuO/ZnO/NGP membentuk Ag/Fe3O4/CuO/ZnO berhasil di sintesis dengan
menggunakan metode sol-gel. Karakterisasi XRD menunjukkan keberadaan nanoparticles Ag
pada Fe3O4/CuO/ZnO/NGP, keberadaan Ag diperjelas dengan melakukan pengukuran
absorbance UV-Vis dimana ditemukan adanya efek SPR pada rentang cahaya tampak.
Aktivitas catalytic komposit Ag/Fe3O4/CuO/ZnO/NGP menunjukkan peningkatan yang
signifikan jika dibandingkan dengan Fe3O4/CuO/ZnO/NGP, dikarenakan beberapa fenomena
Ag (SPR dan pembentukan Schottky barrier) yang berkerja sinergi dalam peningkatan
aktivitas catalytic. Dengan melakukan uji scavenger didapatkan spesies aktif utama adalah
hole diikuti OH dan electron.
Studi Penambahan ..., Hendry, FMIPA UI, 2017
Universitas Indonesia
DAFTAR PUSTAKA [1] L. Filipponi and D. Sutherland,”Nanotechnologies: Principles, Applications, Implications and Hands-on
Activites”, European commission, 2013. [2] G.A. Mansoori, T. R. Bastami, A. Ahmadpour, and Z. Eshaghi,”Enviromental application of
nanotechnology”, Vol. 2, Ch. 2, 2008. [3] L. Lonappan, T. Rouissi, R. K. Das, S. K. Brar, A. A. Ramirez, M. Verma, R. Y. Surampali, R. Y.
Surampali, and J. R. Valero,”Adsorption of methylene blue on biochar microparticles derived from different waste materails”, Waste Management, Vol. 49, pp. 537-533, 2016.
[4] L. Song, S. Zhang, X. Wu, and Q. Wei,”A metal-free and graphitic carbon nitride sonocatalyst with high sonocatalytic activity for degradation methylene blue”, Chemical Engineering Journal, Vol. 184, pp. 256-260, 2012.
[5] K. P. Jyothi, S. Yesodharan, and E. P. Yesodharan,”Ultrasound (US), ultraviolet light (UV) and combination (US+UV) assisted semiconductor catalyzed degradation of organic pollutants in water: Oscillation in the concentrasion of hydrogen peroxide formed in situ”, Ultrasonic Sonochemistry, Vol. 21, pp. 1787-1796, 2014.
[6] M. Ahmad, E. Ahmed, Z. L. Hong, W. Ahmed, A. Elhissi, and N. R. Khalid,”Photocatalytic, sonocatalytic, and sonophotocatalytic degradation of Rhodamine B using ZnO/CNTs composites photocatalysts”, Ultrasonics Sonochemistry, Vol. 21, pp. 761-773, 2014.
[7] Z. He, Y. Xia, B. Tang, X. Jiang, J. Su,”Fabriaction and Photocatalytic property of ZnO/Cu2O core-shell nanocomposites”, Materials Letters, Vol. 184, pp. 148-151, 2016.
[8] B. li and Y. Wang, “Facile synthesis and photocatalytic activity of ZnO-CuO nanocomposite”, Superlattices and Microstructure, Vol 47, pp. 615-623, 2010.
[9] P. S. Kumar, M. Selvakumar, S. G. Babu, S. Induja, and S. Karuthapandian,”CuO/ZnO nanorods: An affordable efficient p-n heterojunction and morphology dependent photocatalytic activity against organic contaminants”, Journal of Alloys and Compounds, Vol. 701, pp. 562-573, 2017.
[10] X. Feng, H. Guo, K. Patel, H. Zhou, and X. Lou,”High performance, recoverable Fe3O4 /ZnO nanoparticles for enhanced photocatalytic degradation of phenol”, Chemical Engineering Journal, Vol. 244, pp. 327-334, 2014.
[11] A. Meng, J. Xiang, Z. Li, Q. Wei, and Q. Li,”Ag/AgCl/ZnO nano-networks: Preparasion, Characterization, mechanism, and photocatalytic activity”, Journal of Molecular Catalysis A: Chemical, Vol. 411, pp. 290-298, 2016.
[12] X. Zhang, L. Wang, C. Liu, Y. Ding, S. Zhang, Y. Zeng, Y. Liu, S. Luo,”A bamboo-inspired hierarchical nanoarchitecture of Ag/CuO/TiO2 nanotube arry for highly photocatalytic degradation of 2,4-dinitrophenol”, Journal of Hazardous materials,Vol. 313, pp. 244-252, 2016.
[13] J. Qin, X. Zhang, C. Yang, M. Cao, M. Ma, and R. Liu,”ZnO microspheres-reduced graphene oxide nanocomposite for photocatalytic degradation of methylene blue dye”, Applied Surface Science,Vol. 392, pp. 196-203, 2017.
[14] R. Beura, and P. Thangadurai,”Structural, optical, and photocatalytic properties of graphene-ZnO nanocomposites for varied compositions”, Journal of Physics and Chemistry of Solids, Vol. 102, pp. 168-177, 2017.
[15] N. R. Khalid, E. Ahmed, Z. Hong, L. Sana, and M. Ahmed,”Enhanced photocatalytic activity of graphene-TiO2 composite under visible light irradiation”, Current Applied Physics, Vol. 13, pp. 659-663, 2013.
[16] L. Borah, M. Goswani, and P. Phukan, “Adsorption of methylene blue and eosin yellow using porous carbon prepared from tea waste: Adsorption equilibrium, kinetics, and thermodynamics study”, Journal of Enviromental Chemical Engineering, Vol 3, pp. 1018-1028, 2015.
[17] G. Kumar dan K. S. R. Koteswara Rao,”Comparison of modification strartergies towards enhanced charge carrier separasion and Photocatalytic degradation activity of metal oxide semiconductors (TiO2, WO3, and ZnO)”, Applied Surface Science, Vol. 391, pp. 124-148, 2017.
[18] L. Xu, Y. Zhou, Z. Wu, G. Zheng, J. He, dan Y. Zhou,”Improved Photocatalytic activity of nanocrystalline ZnO by coupling with CuO”, Journal of Physics and Chemistry of Solids, Vol. 106, pp. 29-36, 2017.
Studi Penambahan ..., Hendry, FMIPA UI, 2017
Universitas Indonesia
[19] A. Taufik dan R. Saleh,”Synthesis of iron(II,III) oxide/zinc oxide/copper(II) oxide (Fe3O4 /ZnO/CuO) nanocomposites and their sonoPhotocatalytic property for organic dye removal”, Journal of Colloid and Interface Science, Vol. 491, pp. 27-36, 2017.
[20] L. A. Al-Khateeb, S. Almotiry, and M. A. Salam,”Adsorption of pharmaceutical pollutants onto graphene nanoplatelets”, Chemical Engineering Journal, Vol. 248, pp. 191-199, 2014.
[21] P. Worajittiphon, K. Pingmuang, B. Inceesungvorn, N. Wetchakun, and S. Phanichphant, “Enhancing the Photocatalytic activity of ZnO nanoparticles for efficient rhodamine B degradation by functionalized graphene nanoplatelets”, Ceramics International, Vol 41, pp. 1885-1889, 2015.
[22] L. Xu, Y. Wang, J. Liu, S. Han, Z. Pan, dan L. Gan,”High-efficient visible-light photocatalyst based on graphene incorporated Ag3PO4 nanocomposite applicable for the degradation of a wide variety of dyes”, Journal of Photochemistry and Photobiology A: Chemistry, Vol. 340, pp. 70-79, 2017.
[23] C. S. Sebastian dan P. Anoop,”Analysis of GNP based composite material s”, International Research Journal of Engineering and Technology, Vol. 03, pp. 1213-1218, 2016.
[24] Z. Anwar, A. Kausar, I. Rafique, dan B. Muhammad,”Advances in Epoxy/graphene Nanoplaetelet composite with enhanced physical properties: A review”, Polymer-plastic Technology and Engineering, Vol. 55, pp. 643-662, 2016.
[25] Y. Cui, Q. Ma, X. Deng, Q. Meng, X. Cheng, M. Xie, X. Li, Q. Cheng, dan H. Liu,”Fabricatioin of Ag-Ag2O/reduced TiO2 nanophotocatalyst and its enhanced visible light driven Photocatalytic performance for degradation of diclofenac solution”, Applied Catalysis B: Enviromental, Vol. 206, pp. 136-145, 2017.
[26] A. Senthilraja, B. Subash, B. Krishnakumar, D. Rajamanickam, M. Swaminathan, dan M. Shanthi,”Synthesis, characterization and catalytic activity of co-doped Ag-Au-ZnO for MB dye degradation under UV-A light”, Materials Science in Semiconductor Processing, Vol. 22, pp. 83-91, 2014.
[27] X. Feng, H. Guo, K. Patel, H. Zhou, and X. Lou,”High performance, recoverable Fe3O4 /ZnO nanoparticles for enhanced Photocatalytic degradation of phenol”, Chemical Engineering Journal, Vol 244, pp. 327-334, 2014.
[28] S. Chidambaram, B. Pari, N. Kasi, S. Muthusamy,”ZnO/Ag heterostructures embedded in Fe3O4 nanoparticles for magnetically recoverable photocatalysis”, Journal of Alloys and Compounds, Vol. 665, pp. 404-410, 2016.
[29] A. Nekahi, P. H. Marashi, and D. Haghshenas,”Transparent conductive thin film of ultra large reduced graphene oxide monolayers”, Applied Surface Science, Vol 295, pp. 59-65, 2014.
[30] S. Bandyopadhyay, G.K. Paul, R. Roy,”Study of optical properties of some sol-gel derived films of ZnO”, Solar energy materials and Solar Cells. Vol. 71, pp. 103-113, 2002.
[31] P. Rytlewski,”Laser-assisted metallization of composite coatings containing copper(II) acetylacetonate and copper(II) oxide or copper(II) hydroxide”, Surface and Coatings Technology, Vol 259, pp 660-666, 2014.
[32] X. Yu Xie, L. Chen, X. Yan Pan and S.C. Wang,”Synthesis of magnetic molecularly imprinted polymers by reversible addition fragmentation chain transfer strategy and its application in the Sudan dyes residue analysis”, Journal of Chromatography A, Vol 1405, pp 32-39, 2015.
[33] Y. C. Chen, K. Katsumata, Y. H. Chiu, K. Okada, N. Matsushita, dan Y. J. Hsu,”ZnO-graphene composites as practical photocatalysts for gaseous acetaldehyde degradation and electrolytic water oxidation”, Applied Catalysis A: General, Vol. 490, pp. 1-9, 2015.
[34] E. Kamali Heidari, A. Ataie, M. H. Sohi, J. Kim,”NiFe2O4/graphene nanocomposites with tunable magnetic properties”, Journal of Magnetism and Magnetic Materials, Vol. 379, pp. 95-101, 2015.
[35] X. Zhang, Y. Wang, F. Hou, H. Li, Y. Yang, X. Zhang, Y. Yang, Y. Wang,”Effects of Ag loading on structural and Photocatalytic properties of flower-like ZnO microspheres”, Applied Surface Science, Vol. 391, pp. 476-483, 2017.
[36] Y. Yang, H. Li, F. Hou, J. Hu, X. Zhang, and Y. Wang,”Facile synthesis of ZnO/Ag nanocomposites with enhanced Photocatalytic properties under visible light”, Materials Letters, Vol 180, pp. 97-100, 2016.
Studi Penambahan ..., Hendry, FMIPA UI, 2017
Universitas Indonesia
[37] J. Qin, R. Li, C. Lu, Y. Jiang, H. Tang, and X. Yang,”Ag/ZnO/graphene oxide heterostructure for the removal of rhodamine B by the synergistic adsorption-degradation effects”,Ceramics International, Vol 41, pp. 4231-4237, 2015.
[38] X. Rong, F. Qiu, C. Zhang, L. Fu, Y. Wang, dan D. Yang,”Adsorption-photodegradation synergetic removal of methylene blue from aqueous solution by NiO/graphene oxide nanocomposite”,Powder Technology, 2015.
[39] G. He, M. Qian, X. Sun, Q. Chen, X. Wang, dan H. Chen,”Graphene sheets-based Ag@Ag3PO4 heterostructure for enhanced photocatalytic activity and stability under visible light”, Powder Technology, Vol. 246, pp. 278-283, 2013.
[40] Y. Zhang, Z. Chen, S. Liu, and Y. Xu,”Size effect induced activity enhancement and anti-photocorrosion of reduced graphene oxide/ZnO composites for degradation of organic dyes and reduction of Cr(VI) in water”, Applied Catalysis B: Enviromental, Vol. 140-141, pp. 598-607, 2013.
[41] S. P. Parkoso, H. Tju, V. Paramarta, A. Taufik, and R. Saleh,”One-pot microwave-assisted colloidal synthesis of Ag2O/ZnO/nanographene platelets composites: Photocatalytic studies”, Vol 1788, 030115, 2017.
[42] H. Zhao, G. Zhang, and Q. Zhang,”MnO2/CeO2 for catalytic ultrasonic degradation of methyl orange”, Ultrasonic Sonochemistry, Vol. 21, pp. 991-996, 2014.
[43] H. Liu, Y. Hu, Z. Zhang, X. Liu, H. Jia, and B. Xu,”Synthesis of spherical Ag/ZnO heterostructural composites with excellent photocatalytic activity under visible light and UV irradiation”, Applied Surface Science, Vol 355, pp. 644-652, 2015.
Studi Penambahan ..., Hendry, FMIPA UI, 2017