surat terbuka untuk restoran dan hotel tentang penyajian menu...

6
WWF-Indonesia GrahaSimatupang Tower 2 Unit C 7 th Flr. Jl. Letjen. TB. Simatupang Kav.38 - Jakarta 12540 Indonesia Tel: +62 21 782 9461 Fax: +62 21 782 9462 www.wwf.or.id Registered as: WWF-World Wide Fund for Nature, WWF-Fondo Mondiale per la Natura WWF-Fondo Mundial para la Naturaleza, WWF-Fonds Mondial pour la Nature WWF-Welt Natur Fonds. Also known as World Wildlife Fund No : 122/C&A/WWF-ID/02/2016 4 Februari 2016 Surat Terbuka untuk Restoran dan Hotel tentang Penyajian Menu Hidangan Alternatif Bebas Hiu Menjelang perayaan Hari Raya Imlek, WWF-Indonesia mengajak hotel dan restoran yang masih menawarkan dan menyajikan hidangan berbahan dasar hiu untuk menyediakan menu alternatif dengan bahan-bahan yang lebih sehat dan lebih ramah lingkungan. WWF-Indonesia yakin jaringan hotel dan restoran tetap dapat memuaskan konsumen mereka walau tidak lagi menyajikan menu hidangan berbahan dasar hiu. Survei yang dilakukan WWF-Indonesia pada bulan Desember 2015 menemukan setidaknya 30 persen dari 135 responden hotel berbintang dan restoran di DKI Jakarta masih menawarkan menu berbahan dasar hiu. Sementara survei WWF-Indonesia sebelumnya pada tahun 2014 menunjukkan konsumsi sirip hiu di restoran di Jakarta setidaknya 15.000 kg per tahun. Catatan FAO pada tahun 2010, Indonesia merupakan negara yang melakukan ekspor hiu terbesar mencapai 100.000 ton per tahun. 2 hingga 3 hiu mati setiap detiknya akibat perburuan di perairan dunia, kebanyakan untuk memenuhi permintaan sebagai bahan dasar makanan dan obat tradisional. Dengan kemampuan reproduksi hiu yang lambat, hanya melahirkan 5-10 anak dalam dua hingga tiga tahun, keberadaan populasi hiu di alam terancam punah. Padahal, hiu merupakan predator puncak di ekosistem laut yang memiliki peran menjaga kestabilan ekosistem laut. Acap kali nasib seekor hiu berakhir di atas piring makan dalam perjamuan mewah. Sejak awal perkembangan gastronomi, hidangan berbahan dasar ikan hiu dianggap eksotik karena kerap dibarengi dengan mitos tentang khasiat dan rasanya. Sedikit yang peduli bahwa punahnya hiu akan berakibat pada kesehatan ekosistem laut, salah satu ekosistem yang menopang keberlanjutan hidup kita. Bulletin Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) tahun 2009 (http://bit.ly/1AVDyse) juga menyatakan bahaya kontaminan merkuri terhadap kesehatan dimana ikan hiu memiliki kandungan merkuri tertinggi sebesar 1-4 ppm. Kontaminan merkuri yang masuk ke dalam tubuh manusia sebagian besar akan ditimbun dalam ginjal dan dapat mengakibatkan kerusakan pada susunan saraf pusat, ginjal dan hati. Petisi di change.org untuk menghentikan segala bentuk promosi, konsumsi dan penjualan produk berbahan dasar hiu telah mendapat dukungan lebih dari 14.000 orang dari bulan Mei 2013 sampai pertengahan tahun 2015. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga sudah mengimbau seluruh pelaku

Upload: nguyenngoc

Post on 06-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

WWF-Indonesia

GrahaSimatupang

Tower 2 Unit C – 7thFlr.

Jl. Letjen. TB. Simatupang

Kav.38 - Jakarta 12540

Indonesia

Tel: +62 21 782 9461

Fax: +62 21 782 9462

www.wwf.or.id

Registered as: WWF-World Wide Fund for Nature, WWF-Fondo Mondiale per la Natura

WWF-Fondo Mundial para la Naturaleza, WWF-Fonds Mondial pour la Nature

WWF-Welt Natur Fonds. Also known as World Wildlife Fund

No : 122/C&A/WWF-ID/02/2016

4 Februari 2016

Surat Terbuka untuk Restoran dan Hotel tentang

Penyajian Menu Hidangan Alternatif Bebas Hiu

Menjelang perayaan Hari Raya Imlek, WWF-Indonesia mengajak hotel dan restoran yang masih

menawarkan dan menyajikan hidangan berbahan dasar hiu untuk menyediakan menu alternatif

dengan bahan-bahan yang lebih sehat dan lebih ramah lingkungan. WWF-Indonesia yakin jaringan

hotel dan restoran tetap dapat memuaskan konsumen mereka walau tidak lagi menyajikan menu

hidangan berbahan dasar hiu.

Survei yang dilakukan WWF-Indonesia pada bulan Desember 2015 menemukan setidaknya 30

persen dari 135 responden hotel berbintang dan restoran di DKI Jakarta masih menawarkan menu

berbahan dasar hiu. Sementara survei WWF-Indonesia sebelumnya pada tahun 2014 menunjukkan

konsumsi sirip hiu di restoran di Jakarta setidaknya 15.000 kg per tahun. Catatan FAO pada tahun

2010, Indonesia merupakan negara yang melakukan ekspor hiu terbesar mencapai 100.000 ton per

tahun.

2 hingga 3 hiu mati setiap detiknya akibat perburuan di perairan dunia, kebanyakan untuk memenuhi

permintaan sebagai bahan dasar makanan dan obat tradisional. Dengan kemampuan reproduksi hiu

yang lambat, hanya melahirkan 5-10 anak dalam dua hingga tiga tahun, keberadaan populasi hiu di

alam terancam punah. Padahal, hiu merupakan predator puncak di ekosistem laut yang memiliki

peran menjaga kestabilan ekosistem laut. Acap kali nasib seekor hiu berakhir di atas piring makan

dalam perjamuan mewah.

Sejak awal perkembangan gastronomi, hidangan berbahan dasar ikan hiu dianggap eksotik karena

kerap dibarengi dengan mitos tentang khasiat dan rasanya. Sedikit yang peduli bahwa punahnya hiu

akan berakibat pada kesehatan ekosistem laut, salah satu ekosistem yang menopang keberlanjutan

hidup kita. Bulletin Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) tahun 2009

(http://bit.ly/1AVDyse) juga menyatakan bahaya kontaminan merkuri terhadap kesehatan dimana

ikan hiu memiliki kandungan merkuri tertinggi sebesar 1-4 ppm. Kontaminan merkuri yang masuk

ke dalam tubuh manusia sebagian besar akan ditimbun dalam ginjal dan dapat mengakibatkan

kerusakan pada susunan saraf pusat, ginjal dan hati.

Petisi di change.org untuk menghentikan segala bentuk promosi, konsumsi dan penjualan produk

berbahan dasar hiu telah mendapat dukungan lebih dari 14.000 orang dari bulan Mei 2013 sampai

pertengahan tahun 2015. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga sudah mengimbau seluruh pelaku

Hal 2 dari 2

usaha dan masyarakat untuk tidak menyediakan dan mengonsumsi produk berbahan dasar hiu

melalui Seruan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perlindungan Ikan Hiu

dan Ikan Pari Manta di Wilayah Provinsi DKI Jakarta.

Mari bersama kita lestarikan sumber daya alam dan keanekaragaman hayati yang menjadi aset bagi

generasi sekarang dan mendatang. WWF-Indonesia mengucapkan terima kasih atas dukungan yang

akan diberikan kepada upaya konservasi hiu di Indonesia

Salam lestari,

Nyoman Iswarayoga Direktur Komunikasi dan Advokasi

Hal 3 dari 3

2

No. I Nama Umum Family Nama Ikan Dasar Hukum Status Gambar

5 I Freshwater Sawfish/Hiu Gergaji Pristidae Pristis microdon Peraturan PemerintahNomor 7 Tahun 1999tentang Pengawetan JenisTumbuhan dan Satwa

CriticallyEndangered (CR)

»

6 I Oceanic Whitetip Shark/Hiu I Carcharhinidae I Carcharhinus I Keputusan Presiden IVulnerable (VU)

IKoboy, Cucut Koboy (Jawa) longlmanus Nomor43 Tahun 1978 '·--7'\, I

tentang PengesahanConvention onInternational Trade inEndangered Species of I I -...... ~.-

~ ..Wild Fauna and Flora(CITES), Appendix II II(CITES)

,,

c.~\

7 I Scalloped Hammerhead/Hiu Sphyrnidae Sphyrna lewini Keputusan Presiden Near Threa tenedCaping (Jawa), Hiu Capil (Bali), Nomor 43 Tahun 1978 (NT)Hiu Bingkoh (Lombok) tentang Pengesahan

I---"""-..,.. " /Convention on ~ -""''''-'- '

International Trade in ....~.

Endangered Species ofWild Fauna and Flora(CITES), Appendix II I I ",

CITES8 I Great Hammerhead/Hiu Caping Sphyrnidae Sphyrna mokarran Keputusan Presiden Endangered (EN)

(Jawa), Hiu Capil (Bali), Hiu Nomor43 Tahun 1978Bingkoh (Lombok) tentang Pengesahan

I I "l..- ;~Convention on ~ L'l .',

International Trade inEndangered Species ofWild Fauna and Flora(CITES), Appendix IICITES

t

3

No. Nama Umum Family Nama Ikan Dasar Hukum Status Gambar

9 Smooth Hammerhead/Hiu Caping Sphyrnidae Sphyrna zygaena Keputusan Presiden Vulnerable (VU)

iJ'(Jawa), Hiu Capil (Bali), Hiu Nomor 43 Tahun 1978 ~

Bingkoh (Lombok) tentang Pengesahan / ...,Convention on ""-.,/International Trade in

...Endangered Species of

-......"'''',- ,Wild Fauna and Flora(CITES), Appendix IIiCITESi

10 Manta Ray/Pari Manta Oceanik, Mobulidae Manta birostris Keputusan Menteri Vulnerable (VU) .;:tJ ',.,Pari kerbau (lombok), Kelautan dan Perikanan

- )no ~

Plampangan, Cawang kalung Nomor 4/KEPMEN- ~.~ ..~(Jawa), Sarangah Bulan KP/2014 tentang /~.~

Penetapan Status -' .- ......<~_.Perlindungan Penuh Ikan ,Pari Manta

11 Reef Manta Ray/Pari Manta Mobulidae Manta alfredi Keputusan Menteri Vulnerable (VU)Oceanik, Pari kerbau (lombok), Kelautan dan Perikanan I"§. '-~

-~~'" .

Plampangan, Cawang kalung Nomor 4/KEPMEN--

(Jawa), Sarangah Bulan KP/2014 tentang._~

-;.

Penetapan StatusPerlindungan Penuh Ikan \~

Pari Manta

PIt. Gubernur Provinsi Daerah Khusust#01. Ibukota Jakarta, __

Basuki T. Purnama

f