swot analysis and porter’s five forces an
TRANSCRIPT
Jurnal Mikrotik Edisi Bulan Februari 2016, Volume: 06 Nomor: 03
1
PERENCANAAN STRATEGIS PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASITERINTEGRASI DI PT. PEKSI GUNARAHARJA DIVISI PAKAN TERNAK
M. Husaini 1
1 IAIN Raden Intan Lampung1 E-mail : [email protected]
Abstract - The rapid development of information technology (IT) supported by inexpensive ofinfrastructure supply results in tight competition between profit and non-profit organizations.In fact, however, many of them in investment of IT supply meet the failures. Instead of increasethe performance, they must be back into the manual system after release the investment.Immature in the development planning of IT and do not exist a strategic planning ofinformation system development of organization which become information systemdevelopment led to these failures. The planning orientation is incomplete and it is based on thetemporary demand or particular function of organization, which it result in disintegrationbetween developed systems. Support of information system development a strategic planningcontain rules, actions and management to obtain the vision and mission of organization in thedevelopment of integrated information system, is expected to minimize a potential failure. Byintegrated information system development a strategic planning in PT. Peksi Gunaraharja itexpected that the system development will moves in continuously, intended and integrated tocreate the competitive advantage of organization. The compilation process of integratedinformation system development strategic planning is started by analysis in organization area,whether in internal or external. The analysis carried out to find out any challenge and relatedcondition to obtain a visison and mission. The analysis is supported by value Chain analysis,SWOT analysis and Porter’s Five Forces analysis. The analysis result is used as input informulation of organizational IS/IT strategy, from the analysis result above, it can know theopportunity, threat and organizational potency to reach competitive advantage based on IT.By identifying critical factors which play an important rule to attain the vision and mission byIT, it can be arranged a related application portofolio to the organization.The contribution ofapplication portofolio which have been formed to attain organizational vision and missionmust be studied, subdividing application portofolio pursuant to its contribution to attainorganizational vision and mission can make application portofolio development projectmeasured and in harmony with the condition and target of organization. Subdividingapplication portofolio pursuant to its contribution to organization purposes uses compositematrix tool. Subsequently, to makes the application portofolio development could provides amaximum result, there is must be compiled an organizational application portofoliodevelopment priority. The priority arrangement should have to accordance with vision andmission to makes the information system can gives an early valuable result and yield thecompetitive advantage. Application portofolio development strategy and method required aspecial attention of organization to make it moves in effective, efficient and optimum.Application portofolio development method in PT. Peksi Gunaraharja suggested to use aspiral model. It is suggested because the system development in research location includes inan unstable requirement. The proposed strategy for integrated information systemdevelopment in PT. Peksi Gunaraharja is used an in-source development strategy. It is used tocomplete the previous suggested method. By shortage, it suggested to use a joint-source
Jurnal Mikrotik Edisi Bulan Februari 2016, Volume: 06 Nomor: 03
development strategy with the outside in preliminary development because of not enoughresources that owned IT skill.
Keywords : Strategic planning, information system development, information system,integrated information system, application portofolio.
1. PendahuluanPerkembangan teknologi informasi
yang pesat serta didukung dengan semakinmurahnya harga pengadaan infrastrukturteknologi informasi, membuat semuaorganisasi baik yang berorientasi pada labamaupun nirlaba berlomba-lombamengimplementasikan teknologi informasiuntuk mendukung peningkatan kinerjaorganisasi. Namun pada kenyataannya,banyak diantara organisasi yang melakukaninvestasi pengadaan teknologi informasimenemui banyak kegagalan. Jangankanmendapatkan perbaikan kinerja, bahkanbanyak diantaranya yang terpaksa kembalikepada sistem manual setelah banyakmengeluarkan investasi untuk teknologitersebut.
Kekurangmatangan dalamperencanaan yang meliputi seluruh elemenorganisasi ternyata menjadi penyebab daribanyaknya kegagalan ini. Orientasiperencanaan yang tidak menyeluruh danhanya didasarkan pada kebutuhan sesaatatau fungsi tertentu saja dari organisasi,mengakibatkan terjadinya disintegrasidiantara sistem yang dikembangkan.Perencanaan yang menyeluruh dan berbasispada pendekatan top-down mutlakdiperlukan untuk menciptakan sistem yangintegratif.
Menurut Jogiyanto tentangpengembangan sistem informasi (hunt,2006), diperoleh bahwa metode pendekatantop-down dalam pengembangan sisteminformasi dimulai dari level atas organisasi,yaitu level perencanaan strategi.Pendekatan ini dimulai dengan
mendefinisikan sasaran dan kebijakanorganisasi lalu dilakukan analisiskebutuhan informasi, setelah kebutuhaninformasi ditentukan maka proses turun kepemrosesan transaksi atau tingkatoperasional. Dengan pendekatan top-downdetail sistem dapat dipetakanketerhubungannya dengan sistem lain danmembentuk suatu kesatuan sistem yangintegratif.
Konsep perencanaan yangberbasiskan pada isu sistem yangterintegrasi perlu menjadi fokusperencanaan. Kegiatan pengembangansistem informasi diharapkan mengikutisuatu framework yang direncanakan secaramenyeluruh dan terintegrasi untukmenghindarkan sistem informasi yangsaling independent dan mengakibatkanterjadinya pulau-pulau sistem informasiyang sulit di integrasikan. Adanyaperencanaan strategis pengembangansistem informasi yang bersifat jangkapanjang dapat memberikan panduanterhadap pengembangan sistem informasiyang menyelurh dan berkelanjutan yangakhirnya dapat menciptakan sisteminformasi yang tidak hanya sebagaipendukung operasi organisasi, tapi jugapenggerak peningkatan fungsi layananorganisasi, baik bagi internal organisasimaupun para stakeholder.
Berdasarkan latar belakang yang telahdiuraikan, yang menjadi lingkuppermasalahan dalam penelitian ini adalahsebagai berikut:a. Bagaimana membuat suatu perencanaan
strategis pengembangan sistem
Jurnal Mikrotik Edisi Bulan Februari 2016, Volume: 06 Nomor: 03
informasi di PT. Peksi Gunaraharjadivisi pakan ternak yang dapat menjadipanduan pengembangan sisteminformasi terintegrasi di lingkunganorganisasi sesuai dengan perkembangankebutuhan.
b. Perencanaan diharapkan dapatmemunculkan portofolio aplikasi yangrelevan dengan kebutuhan dan kondisiperusahaan.
2. Batasan MasalahUntuk membatasi agar permasalahan
tidak terlalu luas dan menyimpang dariarah dan sasaran penelitian, maka perludiberikan batasan-batasan yaitu :Penelitian dibatasi pada perencanaanstrategis pengembangan sistem informasiyang lebih difokuskan kepada strategimanajemen SI/TI yang mencermati strategisistem informasi dan aplikasi yangdibutuhkan PT. Peksi Gunaraharja divisipakan ternak untuk menghasilkanportofolio aplikasi.
3. Tujuan PenelitianTujuan utama penelitian ini adalah
sebagai berikut.a. Membuat suatu perencanaan strategis
pengembangan sistem informasiterintegrasi di lingkungan organisasiyang menjadi dasar pengembangansistem informasi yang akan dilakukan.
b. Mengurangi peluang disintegrasi sistemdan menghindarkan terbentuknyapulau-pulau sistem informasi dilingkungan organisasi denganmembentuk portofolio aplikasi yangdibutuhkan.
4. Bahan PenelitianBahan penelitian dilakukan dengan
pengumpulan data antara lain denganmelakukan pengamatan dan pengumpulandata terhadap organisasi untukmendapatkan informasi yang berupadokumentasi strategi, tujuan, strukturorganisasi, proses bisnis, kebijakan TI dandata penunjang lannya.a. Obyek Penelitian
Pada kajian tesis ini yang menjadiobyek penelitian ádalah proses penyusunanperencanaan strategis pengembangan SI/TIlebih difokuskan kepada strategimanajemen SI/TI yang mencermati strategisistem informasi dan aplikasi yangdibutuhkan PT. Peksi Gunaraharja divisipakan ternak untuk menghasilkanportofolio aplikasi. Strategi bisnis SI yanglebih fokus pada proses manajerialorganisasi berbasis SI dan strategi TI yanglebih fokus pada infrastruktur TI organisasitidak menjadi bagian dari kajian penelitiantesis ini.
5. Alat PenelitianPenelitian mengenai perencanaan
strategis pengembangan sistem informasimenggunakan model perencanaan strategisSI/TI yang diajukan oleh John Ward danJoe Peppard 2002.
6. Jalan PenelitianPenelitian akan dilaksanakan dengan
melakukan studi kasus di PT. PeksiGunaraharja divisi pakan ternak. Dari hasilpenelitian ini diharapkan dapatmemberikan hasil berupa perencanaanstrategis pengembangan sistem informasidengan focus pada perencanaan aplikasiyang akan digunakan dengan membentukportofolio aplikasi yang dibutuhkan PT.Peksi Gunaraharja divisi pakan ternak.Langkah-langkah yang dilaksanakan
Jurnal Mikrotik Edisi Bulan Februari 2016, Volume: 06 Nomor: 03
berkaitan dengan penyusunan perencanaanstrategis sistem informasi, adalah:
Kegiatan Identifikasi Metode Analisis yangDigunakan
Lingkungan BisnisInternal
Value Chain, SWOT(SW)
Lingkungan BisnisEksternal
Porter’s Five Forces,SWOT (OT)
Lingkungan InternalSI/TI
Analisis kondisi SI/TIorganisasi saat ini
Lingkungan EksternalSI/TI
Pengamatan trend danperkembangan SI/TI
Penyusunan StrategiSI/TI
Analisis visi dan misiOrganisasi, CSF
Strategi ManajemenSI/TI
Analisis aplikasipotensial berdasarkanValue Chain
2. KAJIAN LITERATUR2.1 Analisis Organisasi
Pada pembahasan ini dilakukananalisis terhadap kondisi lingkunganinternal dan eksternal organisasi PT. Peksi
Gunaraharja divisi pakan ternak. Hasilanalisis organisasi digunakan sebagaimasukan untuk menyusun perencanaanstrategis pengembangan sistem informasiterintegrasi.
2.2. Aktifitas Bisnis PerusahaanDivisi pakan ternak merupakan
perusahaan yang mengelola pakan ternakmemiliki aktifitas utama dimulai denganmanajemen inventori dan gudang sebagaipenyimpanan bahan baku dan bahan jadi,perencanaan produksi digunakan untukmenentukan berapa banyak bahan yangakan diproduksi, proses produksi sebagaiaktifitas utama dalam menciptakan kualitasproduk, aktifitas penjualan sebagai aktifitasyang memberikan informasi penjualansecara umum untuk perusahaan, danaktifitas pelayanan. Secara umum modelValue Chain aktifitas PT. Peksi Gunarahrjadivisi pakan ternak seperti tampak padagambar 4.1 dibawah ini:
Akuntansi Keuangan
Manajemen Sumber Daya Manusia
Teknologi Informasi
Pengadaan Barang
ManajemenInventoridan Gudang
PerencanaanProduksi
PengendalianaktivitasProduksi
Penjualan Pelayanan
Gambar 7.1 Value Chain PT. Peksi Gunaraharja Divisi Pakan Ternak
Aktifitas utama Value Chainperusahaan terdiri dari:a. Manajemen Inventori dan
GudangBerhubungan dengan sistempenyimpanan bahan mentah yangakan diproses dan penyimpanan
barang jadi yang diletakkan digudang penyimpanan.
b. Perencanaan ProduksiBerhubungan dengan aktifitasperencanaan produksi, berapabanyak bahan baku yang akandiproses menjadi produk jadi.
Primary
Support
Jurnal Mikrotik Edisi Bulan Februari 2016, Volume: 06 Nomor: 03
c. Pengendalian Aktivitas ProduksiBerhubungan dengan aktifitasproduksi yang dilangsungkansejak awal produksi sampaidengan selesainya produksi.
d. PenjualanBerhubungan dengan aktifitaspenjualan yang bermanfaatmemberikan informasi-informasipenjualan secara umum diperusahaan tersebut.
e. PelayananBerhubungan dengan aktifitaspelayanan yang bermanfaatmemberikan informasi-informasiyang berkenaan denganperusahaan.
Untuk menjamin aktifitasutama dapat berjalan secara efektifdibutuhkan aktifitas pendukungsebagai berikut:a. Akuntansi Keuangan
Akuntansi keuangan berkaitandengan aktifitas pengelolaankeuangan yang berhubungandengan keluar masuknyakeuangan dan tata kelolaadministrasi untuk menjaminaktifitas utama perusahaan dapatberjalan secara efektif.
b. Manajemen Sumber DayaManusiaManajemen sumber dayamanusia berkaitan denganpengelolaan pegawai dalammenjamin keberlangsunganaktifitas utama perusahaan.Pengelolaan sumber dayamanusia meliputi penerimaan,pelatihan, dan pengembangansumber daya manusia.
c. Teknologi InformasiTI berkaitan dengan aktifitaspengembangan otomatisasilayanan bagi pelanggan danstakeholder PT. Peksi
Gunaraharja sehingga terciptapeningkatan kualitas layananbaik secara internal maupuneksternal.
d. Pengadaan BarangAktifitas pengadaan barangberhubungan dengan pembelianatau pengadaan bahan mentah,mesin, peralatan untuk prosesproduksi.
2.3. Lingkungan OrganisasiAnalisis lingkungan organisasi
digunakan untuk mengidentifikasikekuatan dan kelemahan yangdimiliki organisasi. Analisislingkungan organisasi menggunakanmodel analisis SWOT berkaitandengan kajian kompetensi dansumber daya yang berpengaruh padainternal maupun eksternal organisasi.Hasil analisis lingkungan organisasiPT. Peksi Gunaraharja divisi pakanternak adalah sebagai berikut :1. Kekuatan (strength)
Kekuatan yang terdapat diperusahaan antara lain:
a. Terdapat sumber bahanbaku dalam pembuatanpakan ternak
b. Memiliki mesin dalammemproduksi
c. Memiliki pengelola TId. Jaringan dalam skala
kecil sudah tersediae. Dukungan dari pemegang
saham sebagai pemilik2. Kelemahan (weakness)
Kelemahan yang terdapat diperusahaan antara lain:
a. Pengontrolan produksi tidakdapat dilakukan secara benar
b. Produk perusahaan kurangdikenal masyarakat
c. Belum pernahdigunakannya TI secaraefektif sebelumnya
Jurnal Mikrotik Edisi Bulan Februari 2016, Volume: 06 Nomor: 03
d. Tidak adanya standarprosedur operasionalsehingga prosedur kerjaberjalan secara beragam
e. Kemampuan inovasi yangdidukung SDM terbatas danpersoalan waktupengembangan yang relatifbaru
f. SDM yang tidak memilikiskill dan pemahamanteknologi informasi (TI) yangcukup
3. Peluang (opportunity)Peluang yang terdapat di
perusahaan antara lain:a. Pasar yang terbuka lebar di
Indonesiab. Penggunaan teknologi
informasi dan komunikasidisukai karena dapatmembantu kinerja
c. Perkembangan internet yangsemakin menjangkau seluruhlapisan masyarakat danmurah
d. Produk teknologi informasiyang semakin murah danmudah untukmendapatkannya
e. Kemungkinan aplikasi untukberbagi data dengan bagianlain
f. Melakukan business processreengineering sehinggamengoptimalkan kinerjaperusahaan
4. Hambatan (threat)Hambatan yang terdapat di
perusahaan antara lain:a. Banyak perusahaan yang
telah mendahului dan handaldalam menerapkan TI gunamendukung kegiatanoperasionalnya
b. Agresifnya pesaing dalammelakukan inovasi dalampeningkatan daya saing
Secara lebih detail hasil analisisSWOT untuk PT. Peksi Gunaraharjadivisi pakan ternak dapat dilihat padahalaman lampiran 3.2.4. Analisis Lingkungan BisnisOrganisasi
Untuk melakukan analisislingkungan bisnis ini akan digunakanFive forces model. Five forces modeldari Porter mengenai analisispersaingan dalam industri merupakanpendekatan yang dipakai secara luasuntuk mengembangkan strategidalam banyak industri. MenurutPorter, sifat persaingan dalam suatulingkungan bisnis dapat dilihatsebagai gabungan dari lima kekuatan,yaitu:1. Pendatang baru2. Kekuatan tawar menawar
pemasok3. Kekuatan tawar-menawar
pembeli4. Ancaman produk pengganti5. Persaingan diantara perusahaan
yang adaGambaran umum persaingan
bisnis menurut pendekatan Portersebagaimana ditunjukkan padaGambar 7.2 adalah sebagai berikut:
Jurnal Mikrotik Edisi Bulan Februari 2016, Volume: 06 Nomor: 03
1
Dari analisis yang dilakukan denganmenggunakan analisis Porter’s FiveForces didapatkan kesimpulansebagai berikut :1. Ancaman pendatang baru
Hambatan masuk dalam industriini terhadap pendatang baruditinjau dari aspek-aspek sebagaiberikut:a). Skala ekonomis
Adanya skala ekonomis inimenghambat masuknyapendatang baru denganmemaksa mereka masuk padaskala yang besar, tentu sajaini membutuhkan biayamodal yang besar danpengalaman yang banyakatau memaksa mereka masukdengan skala kecil tetapidengan biaya per unit yangtidak menguntungkan.
b). Differensiasi produkDalam industri pakan ternakdifferensiasi dilakukan olehpemain besar dan utama yangtelah mampu mengisi di
hampir semua segmen pasaryang ada, kondisi inimenciptakan hambatanmasuk.
c). Kebutuhan modalDalam industri pakan ternakhambatan modal, menjadihambatan yang besar jikapendatang baru tidakmengetahui bahan baku yangbaik, sistem delivery danpemasaran yang efektif. Halini menyulitkan karenapendatang baru memerlukankurva pembelajaran dalambersaing.
d). Biaya beralih konsumenDalam industri pakan ternakbiaya beralih merupakanhambatan besar karenapakan ternak merupakankebutuhan utama sehinggabiaya beralihkonsumen besar.
e). Akses ke saluran distribusiDalam industri pakan ternakperan distributor sangat besar,
Potential New Entrant
Perusahaan pakan ternak
Bargaining ofCustomers
PeternakPasar Lokal
Toko
Subtitute Services
Pakan ternak tradisional
PT. Sierad ProducePT. Sinta Prima
Competitors
Gambar 7.2 Analisis Porter’s Five Forces
Bargaining ofSupplier
PetaniPT. JCI Sragen
Jurnal Mikrotik Edisi Bulan Februari 2016, Volume: 06 Nomor: 03
karena karatetistik produknyaadalah barang-barang pokok,sehingga mereka menguasaihubungan dengan paradistributor yang telah mapan.Dan ini menjadi hambatanmasuk bagi pemain barupotensial.
2. Daya tawar pemasokDalam bisnis pakan ternak diIndonesia, pemasokpenyelenggaraan pakan ternakmemiliki daya tawar yang cukuprendah. Hal ini ditandai denganbanyaknya petani dan perusahaanyang ada di Indonesia yang dapatmendukung penyelenggaraanpakan ternak. Peraturanpemerintah berkaitan denganbisnis pakan ternak denganbentuk perusahaan pun masihterlalu longgar dan fleksibel.Dengan daya tawar yang rendahdari pemasok kegiatan bisnispakan ternak memudahkanperusahaan lain untukmenciptakan sendiri kualitas danstandar mereka sendiri dalammenyelenggarakan proses bisnis.
3. Daya tawar konsumenPembeli sebagai target pasarmemiliki kekuatan tawar-menawar yang tinggi terhadapperusahaan, hal tersebutdisebabkan karena pembelimemiliki preferensi terhadapproduk yang akan dibeli sepertiharga maupun jenis produknya,sehingga perusahaan harus dapatmemberikan kepuasan yangmaksimal kepada pembelinya.Untuk mencapai kepuasan danmemberikan nilai lebih kepadakonsumen maka perusahaanharus tanggap terhadapperubahan-perubahan eksternal,
seperti selalu memantau kondisipasar dan mengetahui strategipesaing dalam menjangkaupembeli baik kelebihan maupunkelemahannya. Secara umumdapat dikatakan bahwa kekuatantawar menawar dari pembeliadalah sangat kuat, hal inidisebabkan oleh semakinbanyaknya perusahaan pakanternak yang memasokkan hasilmereka ke pangsa pasar.
4. Ancaman produk/jasa subtitusiSampai saat ini dapat dikatakanada produk substitusi bagi pakanternak yang kegunaannya identikdengan pakan ternak. Pakanternak tradisional sering disebutsebagai produk pengganti, karenapakan ternak tradisional dapatmemberikan efek dan kepuasanyang sama dengan pakan ternakyang sudah diolah oleh pabrik.
5. Persaingan diantara anggotabisnis yang sejenis
Pesaing industri pakan ternaksangat banyak, yakni seluruhperusahaan pakan ternak yangada di Indonesia. Kebanyakandari pesaing ini menawarkanlayanan yang sama denganlayanan perusahaan PT. PeksiGunaraharja. Kesamaan layananini membuat persaingan dalambisnis industri pakan ternakmenjadi sangat ketat. Inovasi,tingkat kualitas dan harga sertapangsa pasar menjadi ancamanperusahaan dalam menggaetkonsumen terutama dalampenjualan produk perusahaan.
Jurnal Mikrotik Edisi Bulan Februari 2016, Volume: 06 Nomor: 03
2.5. Strategi Bisnis PT. PeksiGunaraharja Divisi Pakan Ternak7.2.1 Arah Pengembangan Bisnis
Pengembangan bisnisperusahaan diarahkan untuk dapatmemicu peningkatan kualitas danharga. Peningkatan kualitas danharga merupakan dua komponenyang sangat penting dalam menjagakelangsungan bisnis perusahaan PT.Peksi Gunaraharja dalammemenangkan persaingan di duniabisnis khususnya sektor usaha dibidang pakan ternak.
Pembenahan pengelolaanorganisasi dan kegiatan pendukungperusahaan diarahkan menggunakanalat bantu Teknologi Informasi (TI)untuk meningkatkan kualitasoperasional. Upaya pemanfaatan TIini diharapkan dapat meningkatkanefisiensi, efektifitas dan transparansipengelolaan perusahaan di divisipakan ternak dan memberi nilai lebihterhadap layanan yangdiselenggarakan.
Pengelolaan perusahaanberbasis TI diharapkan dapatmenciptakan suatu peningkatan nilaiyang signifikan bagi perusahaan.Konsep pengembangan berbasispeningkatan nilai akan dilakukansecara terus menerus danberkesinambungan untuk membawaperusahaan dalam meningkatkankeunggulan bersaing denganperusahaan lain.2.6. Strategi Pengembangan Bisnis
Strategi pengembangan bisnisPT. Peksi Gunaraharja divisi pakanternak dilakukan denganpembenahan dan pengadaan baiksecara fisik maupun non fisik dilingkungan perusahaan.Pengembangan-pengembangan baik
fisik maupun non fisik yangdilakukan diharapkan mampumemberikan suatu nilai baru yangdapat memicu arah pengembanganbisnis perusahaan yang lebih baik.
Langkah-langkah yang diambil untukmencapai visi dan misi perusahaanadalah sebagai berikut :a. Menciptakan suatu inovasi untuk
meningkatkan kualitas produksidan menciptakan differensiasiterhadap perusahaan yang sejenisdengan pembelian mesin baru.
b. Memperluas pangsa pasar.c. Membangun strategi untuk
pengembangan tiap bagian secaraoptimal.
d. Memberikan pemahaman danketrampilan TI untuk manajerdan staf divisi pakan ternak.
e. Mendorong digunakannya TIuntuk menghasilkan produk-produk inovatif dalammenjalankan kegiatan bisnisnya.
Konsep pengembangan bisnisdengan menggunakan sisteminformasi dapat membawaperusahaan terutama divisi pakanternak menjadi suatu perusahaanpakan ternak yang kuat dalam semuakomponen dan aspeknya.2.7. Peluang dan HambatanPengembangan Sistem Informasi
Pengembangan sisteminformasi PT. Peksi Gunaraharjadivisi pakan ternak memiliki artiyang sangat strategis. Pengembangansistem informasi ini diharapkandapat menciptakan suatu cirikhusus/diferensiasi kearah yang lebihbaik. Momentum pengembangansistem informasi menjadi peluangperusahaan untuk meningkatkankinerja dalam kegiatan bisnisnyauntuk meningkatkan pendapatanperusahaan serta pelayanan kepada
Jurnal Mikrotik Edisi Bulan Februari 2016, Volume: 06 Nomor: 03
masyarakat. Perubahanperkembangan teknologi dan sisteminformasi memiliki pengaruh yangsignifikan terhadap perkembanganperusahaan dan pesaingnya. Olehkarena itu manajemen perusahaanharus tanggap terhadap perubahandan perkembangan teknologi yangada.
Keunggulan teknologi dansistem informasi merupakan salahsatu senjata dalam menghadapi erakompetisi dalam bisnis, agarperusahaan mampu survive danberkembang, serta memilikikeunggulan kompetitif (competitiveadvantage) dalam era persaingansaat ini dan di masa yang akandatang.
Hambatan pengembangansistem informasi atau teknologiinformasi yang dihadapi perusahaanterutama divisi pakan ternak adalahaspek budaya perusahaan yangkurang mendukung, memerlukansuatu langkah pengelolaan yang baikuntuk membawa budaya perusahaanmenuju pola pikir berbasis TI.Dengan peningkatan pengetahuansistem informasi / teknologiinformasi bagi seluruh stafperusahaan diharapkan dapatmemberikan dampak positif terhadappengembangan sistem informasi dilingkungan perusahaan.
2.8. Arti Penting PengembanganSistem Informasi
Pengembangan sisteminformasi merupakan suatu langkahpenting untuk menciptakan suatustrategic tools untuk mencapaitujuan, visi dan misi untuk mencapaikeunggulan kompetitif. Sisteminformasi yang dikembangkandiharapkan mampu menciptakancitra diri PT. Peksi Gunaraharjadivisi pakan ternak sebagaiperusahaan yang unggul dalampemanfaatan teknologi informasi.Suasana perusahaan yang kentaldengan teknologi tinggi diharapkanakan tercipta dengan adanyapengembangan sistem informasiyang dilakukan.
Konsep sistem informasi yang akandikembangkan adalah konsep sisteminformasi yang terintegrasi yangakan didukung oleh jaringankomunikasi yang handal. Setiapsistem informasi yang adadiharapkan dapat memberikankemudahan informasi bagistakeholder perusahaan.
Jurnal Mikrotik Edisi Bulan Februari 2016, Volume: 06 Nomor: 03
Penyusunan Strategia. Menelaah misi dari organisasi SI/TIb. Mengembangkan visi SI/TIc. Dukungan kerangka kerja SI/TId. Menentukan sasaran-sasarane. Mengukur perencanaan strategis SI/TIf. Analisis CSF
Analisis Strategi SistemInformasi
a. Analisis eksternal SI/TIb. Analisis internal SI/TIc. Analisis keunggulan
kompetitif SI/TId. Analisis Strategi
Gambar 2.1 Tahapan proses penyusunan perencanaan strategis SI/TI
2.9. Analisis Strategi SistemInformasi Analisis Eksternal SI/TI
Sistem informasi yangdikembangkan oleh perusahaan saatini mengarah ke teknologi berbasisWeb dan aplikasi e-commercedengan konsep terdistribusi. Seluruhtransaksi ditangani oleh sisteminformasi menggunakan mediajaringan komunikasi kabel maupunnirkabel.
Perangkat lunak Webmenyediakan kemampuan antarmuka (interface) secara seragam,yang dapat digunakan untukmengintegrasikan berbagai prosesbisnis dan sistem yang berbeda
dalam suatu perusahaan. Perusahaan-perusahaan dapat menghubungkanIntranet mereka pada basis dataperusahaan dengan Web, selain itujuga memampukan para pekerjauntuk mengambil tindakan secaracepat pada operasi bisnis perusahaan.
Intranet dan Internet dapatdigunakan untuk mempermudah danmengintegrasikan proses-prosesbisnis yang meliputi berbagaiwilayah fungsional organisasi.Proses-proses fungsional silangtersebut dapat dikoordinasikan secaraelektronik sehingga mampumeningkatkan efisiensi dan dayarespon organisasi.
Implementasi Strategia. Identifikasi portofolio aplikasi potensialb. Pengelompokan portofolio aplikasi
kedalam composite matrixc. Penyusunan skala prioritas
pengembangan aplikasi potensiald. Metode pengembangan portofolio
aplikasi potensiale. Strategi pengembangan sistem informasi
terintegrasif. Pengamanan sistem informasi
Evaluasi Strategia. Analisis proses bisnis dan rekayasa ulang
proses bisnis
Jurnal Mikrotik Edisi Bulan Februari 2016, Volume: 06 Nomor: 03
Seluruh sistem informasi yangada pada perusahaan dipusatkan dandikelola menggunakan konsep datacenter. Seluruh aplikasi maupundatabase dikelola secara terpusatsehingga memudahkan back-upsistem dan pengelolaan keselamatansistem. Konsep data centerdigunakan sebagai langkah antisipasiberkaitan dengan kejadian bencanadan tindakan pemulihan terhadapefek bencana guna meminimalisirpotensi kerugian dan berhentinyaoperasional organisasi.
Sistem informasi terintegrasimemberikan dukungan informasikepada eksekutif organisasi melaluisistem informasi eksekutif. Sisteminformasi eksekutif yangdikembangkan dewasa ini mengarahkepada pembentukan enterprisemanagement dasboard yangmemberikan informasi kinerjaorganisasi melalui indikator-indikator yang mendukung drill-down informasi. Dengan enterprisemanagement dasboardmemungkinkan eksekutif organisasimengevaluasi, merencanakan, danmensimulasikan rencana kebijakanpengembangan organisasi secaramudah sebelum diterapkan dilingkungan organisasi.
2.10. Analisis Internal SI/TIPT. Peksi Gunaraharja adalah
perusahaan kecil yang sedangtumbuh membesar di bidangpeternakan. Seiring denganpertumbuhannya, perusahaan mulaimengalami kesulitan dalammenangani masalah kegiatanbisnisnya. Perusahaan memilikisistem informasi untuk menanganikegiatan bisnisnya tersebut, tetapikondisi saat ini membuat sistem-
sistem tersebut tidak mampu lagimenanganinya.
Kondisi sistem informasi yangada saat ini tidak bisa dimanfaatkanlagi karena kendala ketidaksesuaiansistem informasi dengan kondisi riilorganisasi. Kurangnya SDM yangahli dibidang TI menjadi faktorkendala perawatan sistem informasiyang ada di perusahaan.
Dengan adanya pengadaanpengembangan sistem informasimembuat perusahaan mengeluarkankebijakan penggantian seluruh sisteminformasi yang ada di lingkungan PT.Peksi Gunaraharja divisi pakanternak. Dengan kebijakan ini seluruhsistem informasi yang ada diperusahaan dianggap tidak pernahada dan tidak akan digunakan lagi.
Perusahaan menginginkanadanya satu sistem informasi yangterintegrasi untuk mengatasi masalahtersebut. Sistem informasi baru initidak hanya memiliki kemampuanyang lebih besar, tetapi jugakemampuan untuk bekerja secaralebih terintegrasi.
Berdasar hasil analisis diatas,maka akan direncanakan sebuahsistem informasi untuk perusahaanyang terintegrasi danterkomputerisasi dengan tujuanmenyediakan informasi-informasiyang dibutuhkan oleh beberapabagian. Dalam mengintegrasikaninformasi proses-proses bisnismenggunakan Intranet dan Internetsehingga dapat dikoordinasikandalam suatu sistem pengelolaanrantai masukan. Sistem pengelolaanrantai masukan berbasis Intranet danInternet selain mampu menekanbiaya-biaya perusahaan, juga dapatmeningkatkan pelayanan pelanggan.
Jurnal Mikrotik Edisi Bulan Februari 2016, Volume: 06 Nomor: 03
2.11. Analisis keunggulankompetitif SI/TI
Berdasarkan Value Chain PT.Peksi Gunaraharja divisi pakanternak sebagaimana telah dijelaskan,diperoleh kelompok aktifitas yangharus diupayakan peningkatanderajat efektifitasnya untuk dapatmencapai keunggulan. Kelompokaktifitas yang harus diupayakanperekayasaannya adalah sebagaiberikut:1. Akuntansi keuangan2. Pengadaan barang3. Manajemen inventori dan gudang4. Perencanaan produksi5. Pengendalian aktivitas produksi6. Penjualan7. Pelayanan
Berdasarkan pada kelompokaktifitas tersebut dapat diidentifikasidetail kegiatan yang berhubungandengan aktifitas diatas. Berikut detailkegiatan yang berpengaruh padaaktifitas di PT. Peksi Gunaraharjadivisi pakan ternak:1. Akuntansi keuangan. Aktifitas ini
meliputi kegiatan sebagai berikut:a. Berupa laporan-laporan
Laba/Rugi, Neraca, sertainformasi berkenaan dengananggaran dan realisasinya.
b. Transaksi penjualan yangdilakukan perusahaan, danharus ditagihkan kepadapelanggan yang bersangkutan.
c. Memelihara informasi rincimengenai vendor (suplier)dan transaksi-transaksiperusahaan yang erat dengankaitannya dengan kegiatanpembelian perusahaan.
2. Pengadaan barang. Aktifitas iniberkaitan dengan kegiatansebagai berikut:
a. Penetapan Pengadaan barangb. Memperoleh rencana
produksi dari sistemperencanaan produksi.
c. Pembuatan Order Pembelian3. Manajemen inventori dan gudang.
Aktifitas ini meliputi kegiatanyang berhubungan dengan:a. Manajemen Gudangb. Distribusi dan Transportasic. Manajemen Inventori
4. Perencanaan produksi.Perencanaan produksi meliputiaktifitas-aktifitas sebagai berikut:a. Rencana dan Analisa
Keuntungan Produksib. Rencana Kebutuhan Bahan
Bakuc. Rencana Tenaga Kerja
5. Pengendalian aktivitas produksi.Aktifitas ini berhubungan denganproses produksi yang terdiri dari:a. Peramalan dalam Permintaanb. Jadwal Operasi Produksic. Pengendalian Aktivitas
Produksid. Pengendalian Kualitase. Peralatan dan Perlengkapan
6. Penjualan. Aktifitas ini berkaitandengan seluruh proses yangberkenaan dengan penjualan.Proses-proses yang berkaitandengan aktifitas ini adalahsebagai berikut:a. Perencanaan dan Analisa
Penjualanb. Pembuatan Order Pesanan
7. Pelayanan. Aktifitas ini berkaitandengan layanan perusahaan yangdapat didistribusikan melaluiberagam saluran bagi yangmembutuhkan. Proses-prosesyang berkaitan dengan aktifitasini adalah sebagai berikut:a. Memasarkan produk
perusahaan
Jurnal Mikrotik Edisi Bulan Februari 2016, Volume: 06 Nomor: 03
b. Sistem komunikasiBerdasarkan kajian Value
Chain perusahaan dapat disimpulkanbahwa perekayasaan sistempendukung kegiatan pengelolaanperusahaan secara efektif dan efisiendapat meningkatkan kualitaskegiatan di perusahaan terutamadivisi pakan ternak secarakeseluruhan. Dengan adanya upayapeningkatan pada setiap kegiatanlayanan yang ada di divisi pakanternak diharapkan dapatmeningkatkan keunggulan kompetitifdalam memberikan pelayanan diperusahaan.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan kajian ValueChain dan analisis CSF diidentifikasikebutuhan portofolio aplikasi untuksetiap aktifitas proses di perusahaansebagai berikut:1. Akuntansi keuangan
Untuk mendukung peningkatankualitas akuntansi keuanganmembutuhkan dukungan aplikasisebagai berikut:a. Analisa Keuanganb. Laporan Keuanganc. Buku Besard. Piutang Dagange. Utang Dagang
2. Pengadaan barangUntuk mendukung peningkatankualitas pada pengadaan barangdiperlukan aplikasi sebagaiberikut:a. Analisa Pengadaan Barangb. Perencanaan dan
Pengendalian PengadaanBarang
c. Database Supplierd. Purchase Order
e. Laporan AnggaranPengadaan Barang
f. E-mail3. Manajemen inventori dan gudang
Untuk mendukung peningkatankualitas pada manajemeninventori dan gudang diperlukanaplikasi sebagai berikut:a. Status Inventorib. Pesanan Balikc. Status Persediaand. Permintaan Produk Jadie. Pembuatan Delivery Orderf. Surat Jalang. Penjadwalan Pengiriman
Barang4. Perencanaan produksi
Untuk mendukung peningkatankualitas perencanaan produksidibutuhkan aplikasi sebagaiberikut:a. Rencana Produksib. Rencana Kapasitasc. Rencana Tenaga Kerjad. Rencana Kebutuhan Bahan
Baku5. Pengendalian aktivitas produksi
Untuk mendukung peningkatankualitas pada pengendalian lantaiproduksi dibutuhkan aplikasisebagai berikut:a. Penjadwalan Produksib. Pengendalian Produksic. Pengendalian Kualitasd. Laporan Pengendalian Bahan
Bakue. Laporan Penggunaan Mesinf. Laporan Produktivitasg. Pelaporan Tenaga Kerja
6. PenjualanUntuk mendukung peningkatankualitas penjualan dan pemasarandibutuhkan aplikasi sebagaiberikut:a. Perencanaan dan Analisa
Penjualan
Jurnal Mikrotik Edisi Bulan Februari 2016, Volume: 06 Nomor: 03
b. Sales Orderc. Database Pelanggand. Laporan Penjualane. Laporan Terima Data Depof. Penagihang. Sistem On-line dengan
Customersh. Pelaporan Pajak Otomatis
7. PelayananUntuk mendukung peningkatankualitas pelayanan dibutuhkanaplikasi sebagai berikut:a. Website Perusahaan
Dengan pengembanganportofolio aplikasi diatas, diharapkanaktifitas bisnis perusahaan yangtercermin dalam model Value Chaindapat menciptakan nilai tambah danmenghasilkan keunggulan kompetitif
diantara pesaing perusahaan danmenjadi alat untuk memenangkanpersaingan.
Dari hasil identifikasiportofolio aplikasi, disusunkelompok portofolio aplikasikedalam composite matrix.Pengelompokan portofolio aplikasikedalam composite matrixdidasarkan pada kategori dankontribusi setiap aplikasi terhadappencapaian visi dan misi organisasi.Berikut hasil pengelompokanportofolio aplikasi perusahaan dalambentuk composite matrix.
STRATEGIC HIGH POTENSIAL E-mail Website perusahaan
Sistem on-line dengan Customers Pelaporan pajak otomatis
Perencanaan dan analisa penjualan Sales Order Database pelanggan Perencanaan dan pengendalian
pengadaan barang Analisa Pengadaan Barang Database supplier Harga pembelian Penagihan Pembuatan delivery order Surat jalan Penjadwalan pengiriman barang Pengendalian kualitas Status inventori Pesanan balik Status persediaan Permintaan produk jadi Penjadwalan produksi Pengendalian kualitas Rencana Produksi Rencana Kapasitas Rencana Tenaga Kerja Rencana Kebutuhan Bahan Baku
Analisa keuangan Laporan keuangan Buku besar Piutang dagang Utang dagang Laporan anggaran pengadaan barang Laporan pengendalian bahan baku Laporan penggunaan mesin Pelaporan tenaga kerja Laporan penjualan Laporan terima data depo Laporan produktivitas
KEY OPERATIONAL SUPPORTGambar 3.1 Composite Matrix PT. Peksi Gunaraharja Divisi Pakan Ternak
Jurnal Mikrotik Edisi Bulan Februari 2016, Volume: 06 Nomor: 03
1
Dengan adanyapengelompokan portofolio kedalam
suatu composite matrix
dapat dengan mudahdiidentifikasi kontribusi dari setiapaplikasi terhadap pencapaian visi danmisi PT. Peksi Gunaraharja divisipakan ternak. Adanya compositematrix portofolio aplikasimemberikan paduan bagi perusahaanuntuk melakukan langkahpengembangan sistem informasiyang paling sesuai yang dapatmemberikan keuntungan yang lebihmaksimal dan cepat bagi PT. PeksiGunaraharja divisi pakan ternak.
Berdasarkan analisis CSF,faktor upaya pembuktian citra diriperusahaan yang lebih akrab denganTI merupakan kunci untuk mencapaikeunggulan perusahaan dengan
berbasis TI. Untuk mendukungupaya pembuktian citri diri divisipakan ternak yang akrab TI, perluupaya pengembangan TI yang secaralangsung dapat dirasakan olehseluruh manajer, staf dan stakeholderperusahaan. Untuk mendukungsukses pencapaian keunggulankompetitif PT. Peksi Gunaraharjadivisi pakan ternak berbasiskan TIdisusun skala prioritaspengembangan portofolio aplikasi,dapat dilihat pada tabel di bawah inisebagai berikut :1. Tahun ITabel 3.1 Skala PrioritasPengembangan Portofolio AplikasiTahun I
No Kelompok Aktifitas Sistem Aplikasi Penjelasan Pengembangan
1. Akuntansi Keuangan a. Analisa Keuanganb. Laporan Keuanganc. Buku Besard. Piutang Dagange. Utang Dagang
Merupakan fase pembenahanfundamental pengembangan TIdi PT. Peksi Gunaraharja divisipakan ternak. Pada fase inisegala usaha pengembangan TIlebih diarahkan dalam rangkatersedianya konseppembangunan sistem informasiyang dapat ditangani secarabenar untuk mendukungefisiensi dan efektifitas prosesmanajemen PT. PeksiGunaraharja divisi pakan ternak.
2. Pengadaan Barang a. Analisa PengadaanBarang
b. Perencanaan danPengendalianPengadaan Barang
c. Database Supplierd. Purchase Ordere. Laporan Anggaran
Pengadaan Barang
3. Manajemen Inventoridan Gudang
a. Status Inventorib. Pesanan Balikc. Status Persediaand. Permintaan Produk
Jadie. Pembuatan Delivery
Orderf. Surat Jalang. Penjadwalan
Jurnal Mikrotik Edisi Bulan Februari 2016, Volume: 06 Nomor: 03
Pengiriman Barang
4. Perencanaan Produksi a. Rencana Produksib. Rencana Kapasitasc. Rencana Tenaga
Kerja
d. Rencana KebutuhanBahan Baku
5. Pengendalian AktifitasProduksi
a. PenjadwalanProduksi
b. PengendalianProduksi
c. PengendalianKualitas
d. LaporanPengendalian BahanBaku
e. Laporan PenggunaanMesin
f. LaporanProduktivitas
g. Pelaporan TenagaKerja
6. Penjualan a. Perencanaan danAnalisa Penjualan
b. Sales Orderc. Database Pelanggand. Laporan Penjualane. Laporan Terima Data
Depof. Penagihan
2. Tahun IITabel 3.2 Skala Prioritas Pengembangan Portofolio Aplikasi Tahun II
No Kelompok Aktifitas Sistem Aplikasi Penjelasan Pengembangan
1. Pengadaan Barang Aplikasi E-mail Pada fase ini pengembangan TIlebih difokuskan padapengembangan teknologi yanglebih memudahkan customersdalam berinteraksi denganperusahaan.
2. Pelayanan Aplikasi WebsitePerusahaan
Jurnal Mikrotik Edisi Bulan Februari 2016, Volume: 06 Nomor: 03
3. Tahun IIITabel 3.3 Skala Prioritas Pengembangan Portofolio Aplikasi Tahun III
No Kelompok Aktifitas Sistem Aplikasi Penjelasan Pengembangan
1. Penjualan a. Sistem On-linedengan Customers
b. Pelaporan PajakOtomatis
Merupakan fase awalpengembangan berkelanjutan TIPT. Peksi Gunaraharja divisipakan ternak sebagai strategictools mencapai keunggulankompetitif. Pada fase inipengembangan TI lebihdiarahkan pada eksistensipemanfaatan TI untukmenciptakan peningkatankualitas layanan kepadapengguna. Pada tahap inimerupakan titik awal perusahaanmemanjakan pengguna denganpenerapan aplikasi teknologiterkini.
Dengan susunan skala prioritaspengembangan seperti diatas,diharapkan pengembangan TI di PT.Peksi Gunaraharja divisi pakanternak lebih terarah dan fokussehingga menjadikan citraperusahaan lebih akrab dengan TIdapat terwujud.
Sistem kerja yang belummemiliki SOP yang baku dan jelas diperusahaan menjadikanpengembangan sistem informasiterintegrasi di perusahaan masukdalam kategori unstable requirement.Hal ini diperparah lagi dengan belumadanya perencanaan strategisorganisasi yang ideal di perusahaan.Kondisi ini membuat tantanganpengembangan sistem informasimenjadi lebih berat dan rawandengan kegagalan. Untukmengeliminir kegagalanpengembangan sistem informasidiperlukan metode pengembanganyang tepat yang dapatmengakomodir perubahan yang
mungkin terjadi saat pengembangansistem informasi terintegrasi.
Untuk mengeleminir kegagalanpengembangan sistem informasiterintegrasi diusulkan metodepengembangan sistem informasimengacu pada spiral model. Denganmengacu spiral modelpengembangan sistem informasidilakukan secara bertahap danberkelanjutan.
Dengan metode pengembangansistem informasi mengacu padaspiral model, diharapkan kegiatanpengembangan sistem informasiterintegrasi dapat disesuaikan dengankondisi dan kebutuhan perusahaan.Kegiatan pengembangan sisteminformasi terintegrasi diharapkanmenjadi salah satu alat untukmenciptakan suatu standarisasiproses pengelolaan perusahaan didivisi pakan ternak.
Untuk mendukung metodepengembangan sistem informasiyang dipilih, dibutuhkan strategipengembangan yang sesuai agar
Jurnal Mikrotik Edisi Bulan Februari 2016, Volume: 06 Nomor: 03
metode yang digunakan dapatmemberikan hasil yang signifikandan sesuai yang diharapkan.Ketepatan strategi pengembangandengan kondisi lingkungan yang adasangat berpengaruh terhadapkeberhasilan pengembangan sisteminformasi terintegrasi di perusahaan.
Secara umum strategipengembangan aplikasi terdiri dari 2strategi yaitu:1. In-source development
Strategi pengembangan sisteminformasi dimana segala kegiatanpengembangan ditangani dandilaksanakan oleh tenaga-tenagadari dalam institusi yangmengembangkan.
2. Out-source developmentStrategi pengembangan sisteminformasi dimana segala kegiatanpengembangan dikontrakkerjakan kepada tenaga-tenagaatau lembaga lain di luarinstitusi yang mengembangkan.
Berdasarkan hasil analisislingkungan internal dan eksternalorganisasi dipilih strategipengembangan secara in-sourcedevelopment. Namun dikarenakankondisi SDM yang belum memadaidan mendesaknya kebutuhanpengembangan sistem informasiterintegrasi, direkomendasikan untukmenggunakan gabungan dari keduastrategi diatas yang disebut denganjoint-source development diawalpengembangan sistem informasiterintegrasi.
Joint-source development dipilih sebagai upaya asistensi SDMperusahaan agar mampu melakukankegiatan pengembangan sisteminformasi secara in-sourcedevelopment dimasa mendatang.Kegiatan pengembangan sistem
informasi secara in-sourcedevelopment pada masa yang akandatang sangat potensial untukdilakukan karena ketersediaan SDMdi bidang TI cukup tersedia akibatadanya perekrutan tenaga ahli dibidang TI di perusahaan.
Untuk pengelolaan sisteminformasi yang multi fungsi danmulti user dengan menggunakanjaringan yang cukup luas sepertiyang direncanakan di divisi pakanternak, diperlukan upayapengamanan sistem yang memadai.Faktor pengamanan sistem informasidari potensi yang merugikanperusahaan harus direncanakan danmendapat porsi perhatian yang cukup.Pengembangan pengamanan sisteminformasi hendaknya tidakmengurangi aksebelitas user kedalam sistem.
Pengamanan di sisi server perludilakukan untuk mencegah aksesserver dari orang-orang yang tidakbertanggung jawab. Pengamanan disisi server meliputi pengamananakses dari user asing maupun daripenyusup virus yang dapatmembahayakan sistem dan data-datayang ada di server. Untukpengamanan akses server perludibangun sistem firewall antarajaringan luar dengan jaringaninternal perusahaan dan untukmelindungi diri dari serangan virusdapat digunakan software antivirusyang banyak beredar dipasaran.
Untuk pengamanan sistem dariakibat timbulnya bencana (disaster),dibangun sistem Data Center.Dengan adanya Data Centerdiharapkan recovery sistem akibatkegagalan operasional sistem yangdisebabkan oleh bencana dapatmudah dilakukan dan menghadirkan
Jurnal Mikrotik Edisi Bulan Februari 2016, Volume: 06 Nomor: 03
kerugian yang besar akibat bencanatersebut. Dengan disaster planningyang baik pada sistem Data Center,potensi kerugian akibat adanyabencana dapat diminimalisir.
Prosedur kerja yang ada saat iniuntuk setiap lini aktifitas dirasamasih belum seragam dan memilikijalur birokrasi yang cukup panjang.Dalam rangka peningkatan efektifitasdan efesiensi pengelolaan berbasis TIuntuk mencapai keunggulankompetitif organisasi diperlukanevaluasi dan perbaikan prosedursehingga proses pengelolaan aktifitasdi perusahaan benar-benar dapatberjalan secara efektif dan efisien.
Dikaitkan dengan kegiatanpengembangan sistem informasiterintegrasi, hendaknya ada upayadari jajaran pimpinan perusahaanuntuk melakukan evaluasi danrekayasa ulang proses bisnis agarsistem informasi yang dikembangkandapat memberikan dampak yangmaksimal bagi organisasi.Reorientasi dan restrukturisasi fungsidan proses sebagai upayameningkatkan keunggulan kompetitiforganisasi mutlak diperlukan.Dengan adanya upaya evaluasiproses bisnis yang ada dan usaharekayasa ulang proses bisnis yangtidak kompetitif, diharapkan kegiatanpengembangan sistem informasiterintegrasi dapat mendukungperbaikan kinerja dan budaya kerjake arah yang lebih kompetitif danbaik. Dengan proses bisnis yangkompetitif target PT. PeksiGunaraharja divisi pakan ternak akanlebih mudah diwujudkan.
4. KesimpulanBerdasarkan kajian sistem kerja
yang ada di PT. Peksi Gunaraharjadivisi pakan ternak keunggulankompetitif di perusahaan dapatdiciptakan dengan memanfaatkan TIsebagai alat strategis memenangkanpersaingan. Untuk menjadikan TIsebagai alat untuk memenangkanpersaingan diperlukan upayapengembangan TI yangberkelanjutan.
Untuk menjaminpengembangan sistem informasiterintegrasi di PT. Peksi Gunaraharjadivisi pakan ternak menjadi alatuntuk mencapai keunggulankompetitif organisasi, dibutuhkanadanya pengembangan sisteminformasi yang sesuai. Kajianpengembangan sistem informasiterintegrasi di PT. Peksi Gunaraharjadivisi pakan ternak menghasilkankesimpulan sebagai berikut:
1. Berhasil membuat portofolioaplikasi yang dibutuhkanuntuk mencapai keunggulankompetitif perusahaan.
2. Berhasil membuat kerangkakerja pengembanganportofolio aplikasi potensialyang sesuai dengan kondisiperusahaan.
3. Berhasil mengidentifikasimetode pengembangansistem informasi yang sesuaidengan kondisipengembangan sisteminformasi. Metodepengembangan sisteminformasi terintegrasi di PT.Peksi Gunaraharja divisipakan ternakdirekomendasikanmenggunakan metodepengembangan spiral model.
Jurnal Mikrotik Edisi Bulan Februari 2016, Volume: 06 Nomor: 03
4. Menghasilkan usulanpengembangan sisteminformasi yang sesuai dengankemampuan dan kondisiperusahaan. Adanyapengelola TI di PT. PeksiGunaraharja divisi pakanternak membuat strategipengembangan sisteminformasi terintegrasi secarain-source developmentmenjadi strategipengembangan yangdirekomendasikan.Dikarenakan kondisi SDM diperusahaan yang belummemadai, digunakan strategijoint-source di awal tahappengembangan sisteminformasi terintegrasi.
5. Menghasilkan rekomendasipengamanan sistem untukmenjamin kepercayaan userterhadap sistem yangdikembangkan.
Agar pengembangan sisteminformasi terintegrasi dapat berjalansecara efektif dan sistematis,hendaknya pengembangan sisteminformasi terintegrasi di PT. PeksiGunaraharja divisi pakan ternakdidukung dengan upaya sebagaiberikut:
1. Penyusunan perencanaanpembiayaan pengembangansistem informasi terintegrasi diPT. Peksi Gunaraharja divisipakan ternak.
2. Adanya komitmen manajemenyang fokus dan konsisten padapengembangan sisteminformasi.
3. Adanya sosialisasipengembangan sisteminformasi kepada setiap unit
organisasi sehingga semua unitdapat memberikan kontribusiyang bermanfaat bagipengembangan sisteminformasi.
4. Pengembangan sisteminformasi terintegrasihendaknya selalu mengacupada perkembangan teknologiterkini.
REFERENSI[1]. Committee of ISACA. 2002, DS
5 ensure system security, ITControl Practice Statement,IT Governance Institute.
[2]. Gitosudarmo, Indriyo. 2001,Manajemen Strategis, PT.BPFE-Yogyakarta,Yogyakarta.
[3]. Hanafi, M. Mamduh. 2003,Manajemen, edisi revisi, UPPAMP YKPN, Yogyakarta.
[4]. Handoko, T. Hani. 2003,Manajemen , edisi 2, BPFE,Yogyakarta.[5]. Jogiyanto H.M. 2005, Sistem
Informasi Strategik: UntukKeunggulan Kompetitif.Yogyakarta: Penerbit Andi.
[6]. Jogiyanto. 2006, PengembanganSistem Informasihttp://library.gunadarma.ac.id/files/disk1/9/jbptgunadarma-gdl-course-2005-timpengaja-412-sistemi-3.doc. Diaksestanggal 8 April 2006.
[7]. Kadir, Abdul. 2002, PengenalanSistem Informasi, Yogyakarta:Penerbit Andi.Mustaqim, Muhammad. 2007, Road
Map Pengembangan SistemInformasi TerintegrasiAkademik di UniversitasIslam Negeri Sunan Kalijaga.Tesis Tidak Terpublikasi.
Jurnal Mikrotik Edisi Bulan Februari 2016, Volume: 06 Nomor: 03
Bandung: Institut TeknologiBandung.
[8]. Oetomo, B.S.D, 2002,Perencanaan&PembangunanSistem Informasi, Yogyakarta:Penerbit Andi.
[9]. Porter, 2006, Five CompetitiveForces model Porter
http://www.valuebasedmanagement.net/methods_porter_five_forces.html. Diaksestanggal 15 April 2006.
[10]. Setiyadi, W.R., 2006,Pengembangan Strategi SI/TI
http://maswig.blogspot.com/2005/08/evaluasi-investasi-teknologi informasi.html.Diakses tanggal 10 Mei 2006.
[11]. Ward, Jhon dan Peppard, Joe.2002, Strategic Planning forInformation System, ThirdEdition, Jhon Willey & SonsLTD, England.