syndrom serangan jantung akut

Upload: dian-ramayani

Post on 07-Aug-2018

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/20/2019 Syndrom Serangan Jantung Akut

    1/44

    Syndrom Serangan Jantung Akut (ACS) adalah kondisi yang membahayakan nyawa

    dimana kondisi tersebut dapat memberhentikan hidup pasien kapan saja melalui

    penyakit arteri jantung. Syndrome ini berbentuk seperti sebuah kesatuan yang

    dimulai dengan pola kejang jantung yang tidak stabil hingga kemudian berkembang

    menjadi infark miokard (MI) berkembang menjadi kebekuan otot jantung atau

    irre!ersible ne"rosis se"ara akut (lihat gambar #.$). Semua ACS menunjukkanmekanisme patologi awal yang sama seperti yang akan diulas pada bab ini.

    SYNDROME KORONER AKUT

    %AM&A' #.$

    rekuensi ACS itu bersifat tibatiba atau mengejutkan* lebih dari dari $.+ juta

    orang dirujuk ke rumah sakit di Amerika Serikat tiap tahunnya karena kondisi ini.Sekitar ,- pasien yang mengalami ACS mati karena kondisi ini. /erlepas dari data

    statisti" yang menakutkan tersebut keterkaitan kematian dengan ACS telah

    berkurang dalam beberapa de"ade sebagai hasil dari penerapan major terapi dan

    pen"egahan lebih lanjut. &A& ini membahas tentang kejadiankejadian yang

    mengarah ke ACS patologi perubahanperubahan fungsi yang akan menyusul

    serta pendekatan terapi seperti apa yang dapat memperbaiki kelainan 0siologis ini.

    1A/2%343SIS S546'2M3 S3'A4%A4 JA4/74% A87/

    9ebih dari :; dampak ACS disebabkan oleh gangguan plak aterosklerotik disertai

    dengan pengumpulan platelet yang berkelanjutan serta terbentuknya trombusintrakoroner. /rombus mengubah bentuk salah satu bagian plak sehingga

    menyempit jadi satu atau dengan kata lain telah menyebabkan kema"etan dan

    kemudian aliran darah yang melemah menyebabkan ketidakseimbangan antara

    suplay oksigen untuk miokard dengan oksigen yang dibutuhkan. &entuk dari ACS

    yang berdampak itu tergantung dari tingkat gangguan pada system "oronary dan

    yang berhubungan dengan iskemia (see ig. #.$). oklusif pada sebagian thrombus

    merupakan penyebab khas dari syndrome yang terkait dengan ketidakstabilan

    angina (7A) dan non S/ele!asi infraksi miokard (4S/MI sejarah menunjukkan

    bahwa hal ini berhubungan dengan non

  • 8/20/2019 Syndrom Serangan Jantung Akut

    2/44

    >3M2S/ASIS 42'MA9

    8etika pembuluh darah normal "edera permukaan endhotelial akan terganggu dan

     jaringan penghubung trombogeni" akan terbuka. >emostasis utama merupakan

    barisan pertahanan terdepan dalam melawan pendarahan. 1roses ini dimulai dalam

    hitungan detik dari "edera pembuluh tadi dan ditengahi oleh thrombosis yang

    bersikulasi atau beredar thrombosis tersebut mengikuti kolagen yang ada pada

    subendothelium !as"ular dan kemudian berkumpul untuk membentuk sumbatan

    platelet atau sumbatan trombosit. 8etika sumbatan hemostati" utama terbentuk

    ketika itu pula fa"tor pembukaan jaringan subendhotelial memi"u adanya aliran

    koagulasi plasma yang memulai proses homostasis kedua. 1roteinprotein koagulasi

    plasma yang terlibat dalam homostasis kedua ini diaktifkan se"ara berturutturut

    pada bagian "edera tersebut dan membentuk gumpalan 0brin yang dilakukan oleh

    thrombin. %umpalan tersebut memstabilkan dan menguatkan sumbatan trombosit

    tadi.

    Sistem hemostasis normal meminimalisir kehabisan darah karena "edera

    pembuluh namun ada sedikit perbedaan antara respon 0siologis ini dengan proses

    patologi dari thrombosis "oroner yang dipi"u oleh gangguan pada plak

    atheros"leroti".

    Mekanisme 3ndogen Antithrombotik

    1embuluh darah normal termasuk arteri "oroner dipenuhi dengan penjagaan yang

    men"egah oklusi dan thrombosis yang terjadi se"ara spontan beberapa "ontohnyadapat dilihat pada gambar #.?.

    I4A8/I=ASI@M3MA/I8A4 A8/2'A8/2' 13453&A& %7M1A9A4

    &eberapa inhibitor alami mengatur proses koagulasi untuk melawan pembentukan

    gumpalan dan menjaga ke"airan darah. 6an salah satu inhibitor paling penting

    adalah antithrombin protein C dan S serta inhibitor tissue fa"tor pathway (/1I).

    A4/I/>'2M&I4 merupakan protein plasma yang kuat mengikat pada

    thrombin dan fa"tor gumpalan lainnya mematikan fa"torfaktor tersebut dan

    memfasilitasi pembersihan faktoffaktor tersebut dari system sirkulasi (lihatmekanisme $ pada gambar #.?). keefektifan antithrombin akan meningkat $;;; kali

    lipat dengan "ara melekat pada heparin sulfat molekul yang mirip heparin

    normalnya hadir pada permukaan luminal yang ada pada sel endhotelial.

  • 8/20/2019 Syndrom Serangan Jantung Akut

    3/44

     

    aktor

     jaring

    Gumpal

    an

    1enonaktifan 1roduk

    ibrin yang

    terpisah

    Inhibisi

    thrombin

    yang

    meneta

  • 8/20/2019 Syndrom Serangan Jantung Akut

    4/44

    %ambar #.?* Mekanisme perlindungan endogen terhadap thrombosis dan oklusi pembuluh.

    ($) penonaktifan thrombin yang dilakukan oleh antithrombin (A/). 8eefektifan antithrombin

    diperkuat dengan mengikat A/ pada heparin sulfat (?) penonaktifan fa"torfaktor gumpalan

    =a dan =IIIa dengan "ara mengaktifkan 1rotein C (1rotein C). Aksi tersebut kemudian

    diperkuat oleh protein S. protein C diaktifkan oleh thrombomodulin (/M) thrombin "ompleB.

    (,) penonaktifan fa"tor =II@fa"tor jaringan komplek dilakukan oleh tissue pathway inhibitor

    (/1I). (+) 9ysis pada gumpalan 0brin dihasilkan oleh pengaktif jaringan plasminogen (t1A).

    () aktifasi inhibisi trombosit dilakukan oleh prosta"y"lin dan 4;.

     1rotein C@1rotein S@ /hrombomodulin membentuk system anti"oagulant alami yang

    menonaktifkan fa"torfaktor akselerasi yang merupakan penghubung "oagulasi ("ontohnya

    seperti fa"tor =a dan =IIIa). 1rotein C dibentuk dalam li!er dan bersirkulasi diri dalam bentuk

    yang tidak aktif. /hrombomodulin merupakan reseptor penghubung thrombin yang

    normalnya hadir di sel endothelial. /hrombin bergabung dengan thrombomodulin tidak bisa

    mengubah 0brinogen menjadi 0brin (reaksi terakhir dari pembentukan gumpalan). 4amun

    thrombinthrombomodulin komplek menghidupkan protein C. pengaktifan protein C

    mengurangi peran fa"tor =s dan =IIIa (lihat mekanisme ? pada gambit #.?) maka terjadilah

    inhibisi "oagulase. >adirnya protein S pada system sirkulasi memperkuat fungsi inhibisi yangdilakukan oleh protein C.

     /1I merupakan inhibitor plasma serine protease yang diaktifkan oleh "oagulase

    fa"tor Da. 8ombinasi fa"tor Da/1I saling mengikat dan menonaktifkan fa"tor jaringan

    komplek dengan faktof =IIa yang se"ara normal akan memi"u jalur "oagulase luar (lihat

    mekanisme , pada gambar #?). 4amun /1I memberikan hasil yang negati!e pada

    inhibitor yang dapat mempengaruhi "oagulase.

    95SIS 1A6A %7M1A9A4 I&'I4

    1engaktif jaringan plasminogen (t1A) merupakan protein yang dihasilkan oleh sel endothelial

    sebagai bentuk respon terhadap banyaknya pemi"u pembentuk gumpalan. Ia memasukkan

    protein plasminogen ke plasmin yang aktif yang mana kemudian se"ara enEyme

    menggurangi gumpalan 0brin (lihat mekanisme + pada gambar #.?). ketika t1A mengikat diri

    pada 0brin dalam bentuk gumpalan kemampuannya dalam mengubah plasminogen

    menjadi plasmin akan semakin kuat. 

    A/3'2S893'2

      1lak yang diam 6isfungsional

     /hrombosis 8oroner

    =asoConstrik

    si

    Akti!asi

    Aliran

    8oagulasi

    6iameter

     Jaringan

    9umen

    Akti!asi F

    Agregasi

    1latelet@tro

    mbosis

    3fek

    Antithromboti

    "

    3fek

    =asolidato

    r

     /urbulensi

    Aliran 6arah

    1elepasan

    8olagen Subendothelial

    1elepasan

     Jaringan

    aktor

    1endarahan intra

  • 8/20/2019 Syndrom Serangan Jantung Akut

    5/44

    %ambar #., Mekanisme ormasi /hrombosis 8oroner. aktorfaktor yang

    berkontribusi pada proses ini adalah gangguan plak ("ontohG rupture@diam) dan

    !aso"onstriksi yang tidak "o"ok dan kehilangan pertahanan antithromboti" normal

    dikarenakan disfunsi endothelium

    I4>I&ISI /'2M&2SI/@19A/393/ 3462%3427S 6A4 =AS26I9A/ASI

    1rosta"y"lin disatukan dan disekresi kan oleh sel endothelial (lihat mekanisme

    pada gambar #.?). seperti yang telah dijelaskan pada &A& H. 1rosta"y"lin

    meningkatkan le!el trombosit@platelet yang ada pada "yli" AM1 dan kemduiandengan kuat menginhibisi akti!asi dan agregasi trombosit. Ia juga se"ara tidak

    langsung menginhibisi "oagulase melalui kekuatan yang ia miliki dalam melakukan

    !asodilasi. =asodilatasi membantu pertahanan dalam melawan thrombosis dengan

    "ara memperbesar aliran darah (yaitu meminimalisir kontak antara fa"torfaktor

    yang pro terhadap "oagulant) dan juga dengan "ara mengurangi tekanan

    pemotongan (penyebab aktifasi trombosit@platelet).

    4itri" oBide (42) disekresidengan oleh sel endothelial juga seperti yang

    dijelaskan pada bab H. Ia bergerak didaerahnnya saja untuk menginhibisi aktifasi

    platelet. 6an ia berperan sebagai !asilidator yang kuat.

    1A/2%343SIS />'2M&2SIS 82'243'

    Se"ara normal mekanisme yang diperlihatkan pada gambar #.? berjalan untuk

    men"egah intra!as"ular formasi thrombus yang terjadi se"ara spontan. 4amun

    abnormalitas yang tekait dengan luka atheor"leroti" memberatkan pertahanan

    pertahanan ini dan berdampak pada thrombosis "oroner dan oklusi pembuluh (lihat

    gambar #.,). atheros"lerosis berkontribusi pada bentuk thrombus dengan ($) plak

    rupture@diam yang membuka elemenelemen sirkulasi darah untuk EatEat

    thrombogenik dan (?) disfungsi endothelial dengan pelindung normal

    antithromboti" yang hilang dan property !asodilator.

    'upture plak atheros"leroti" dianggap sebagai pemi"u berat terhadap

    thrombosis "oroner. 1enyebab yang digaris bawahi akan terganggunya plak adalah

    ($) fa"tor kimia yang membuat lesi atheros"leroti" tidak stabil dan (?) stress 0sik

    yang karena itulah lesi terjadi. Seperti yang dijelaskan pada bab plak

    atheros"leroti" terdiri dari inti lipidladen yang dikelilingi oleh penutup luar

  • 8/20/2019 Syndrom Serangan Jantung Akut

    6/44

    0brous@serat. atEat dilepas dari sel inamasi yang ada dalam plak dapat

    menjamin kekuatan penutup 0brous. Contoh / lympho"ytes mengelaborasikan y

    interferon yang menginhibisi kolagen sintesis dengan mengguanak sel otot polos

    atau smooth mus"le dan kemudian berperan pada kuatnya penutup. 8emudian sel

    didalam lesi atherosklerotik memproduksi enEim (seperti "ontohnya

    metalloproteinases) yang menurunkan kemampuan matriB interstitial kemudianmenyebabkan stabilitas plak. 1lak yang lemah atau memiliki penutup yang tipis

    merupakan penyebab rupture terutama dibagian bahunya (perbatasan dengan

    dinding arteri normal yang merupakan penyebab tinggi stress "ir"umferential) baik

    itu se"ara spontan maupun dorongan 0sik seperti tekanan darah intraluminal dan

    pilinan akibat dari pukulan miokard.

    ACS terkadang terjadi dalam beberapa bentuk pemi"u seperti akti0tas 0sik yang

    stress atau emosi keke"ewaan. Aktifasi sisten saraf sympatheti" pada situasi ini

    meningkatkan tekanan darah detak jantung dan pemaksaan pada kontraksi

    !entri"ular aksi tersebut dapat menenkan lesi atheros"leroti" kemudian

    menyebabkan plak menjadi rupture atau 0ssure@retak. Selain itu MI "enderungterjadi dijamjam pagi hari. 1engamatan ini mungkin berhubungan dengan stressor

    kun"i 0siologis yang lebih "enderung (seperti tekanan darah sistolik kekentalan

    darah dan le!el epinephrine plasma) yang lebih meningkat ketika waktuwaktu pagi

    itu dan fa"torfaktor ini membuat plak rentan untuk rupture.

    Setelah plak menjadi rupture formasi thrombus terbentuk melalui

    mekanisme yang ditunjukkan pada gambar #.,. pembukaan jaringan fa"tor dari ini

    atheromatous memi"u "oagulase bergerak sementara pembukaan kolagen

    subendothelial mengaktifkan platelets@trombosit. 1engaktifan trombosit melepaskan

    kontenkonten yang dimiliki oleh granule trombosit yaitu terdiri dari fasilitator

    agregasi platelet@trombosit (e.g. adenosine diphosphate KA61L dan 0brinogen)

    aktifatoraktifator aliran "oagulase ("ontoh thromboBane dan serotonin).

    1erkembangan thrombus intra"oronary intraplak hemorrhage dan !aso"onstri"tion

    semuanya berkontribusi terhadap penyempitan pembuluh lumen men"iptakan

    turbulensi aliran darah yang mengakibatkan stres dan aktifasi trombosit yang lebih

    lanjut.

    6isfungsional endothelium yang tampak bahkan pada penyakit "oronary

    atheros"leroti" ringan juga meningkatkan kemungkinan terbentuknya formasi

    thrombus. 6alam hal disfungsi endothelial terjadinya pengurangan jumlah

    !asodilators ("ontoh 42 dan prosta"y"lin) yang dilepas dan inhibisi agregasitrombosit yang dilakukan oleh fa"torfaktor ini terpisah sehingga hilangnya

    pertahanan kun"i melawan thrombosis.

     /idak hanya disfungsinal endothelium kurang diperkuat untuk men"egah agregasi

    trombosit tapi juga kurangnya perlawanan dari produk !aso"onstri"t yang ada pada

    trombosit. Selama formasi thrombus terjadi !aso"ontriksi dihadirkan baik oleh

    produk platelet (thromboBane dan serotonin) dan juga oleh thrombin yang ada

  • 8/20/2019 Syndrom Serangan Jantung Akut

    7/44

    didalam gumpalan yang sedang berkembang. 1latelet@trombosit normal yang

    berkaitan dengan respon !as"ular adalah !asodilatasi karena produk

    platelet@trombosit menstimulasi endothelial 42 dan pelepasan prosta"y"lin

    pengaruhnya lebih besar daripada !aso"ontriktor yang dipengaruhi oleh trombosit

    (lihat gambar H.+). namun pengurangan sekresi dari endothelial !asodilator yang

    ada di atheros"lerosis membuat !aso"onstriksi berproses tanpa di"ek terlebihdahulu. Selain itu thrombin pada gumpalan yang terbentuk merupakan "onstri"tor

    kuat dari !as"ular otot polos yang terjadi pada disfunsional endothelium.

    =aso"onstriksi menyebabkan tekanantekanan torsional yang berkontribusi

    terhadap terjadinya rupture plak atau dapat memblokade jaringan stenosis dengan

    "ara meninggikan tone arteri. 1engurangan pada aliran darah "oroner disebabkan

    oleh !aso"onstriksi yang juga mengurangi protein "oagulase sehingga memperkuat

    terjadinya thrombogenisitas.

    protein "oagulase sehingga memperkuat terjadinya thrombogenisitas.

    Signi0kansi /hrombosis 8oroner

    ormasi thrombus intrakoroner memiliki dampak dalam beberapa bentuk (gambar

    #.+). "ontoh rupture pada plak terkadang besar ke"il atau terbatas seperti yang

    ke"il bentukbentuk thrombus nonoklusif. 6alam hal ini thrombus mungkin saja

    tidak berperan dalam pertumbuhan lesi atheromatous melalui 0brioti" atau

    mungkin ia disejajarkan oleh mekanisme 0brinolyti" alami. 'upture plak

    asymptomati" yang kumat dalam tipe ini mungkin menyebabkan pembesaran

    stenosis koroner sedikit demi sedikit.

    4amun rupture plak yang lebih dalam mungkin terjadi dalam bentuk

    pembesaran pemaparan kolagen subendothelial dan fa"tor jaringan yang lebih

    besar dengan formasi thrombus yang lebih besar dapar memblokade lumen

    pembuluh. >alangan tertentu yang terjadi dapat mengakibatkan keparahan iskemia

    yang lebih lama dan membuat ACS semakin berkembang. Jika thrombus

    intraluminal pada plak yang terganggu memblokade pembuluh sepenuhnya aliran

    darah yang berada dibalik halangan tersebut akan berhenti iskemia akan terjadi

    lebih lama lagi dan MI (biasanya disebut S/ele!asi MI) akan terjadi.

     

    Angina yang tidak1enyembuhan danpembesaran plak

    6epresi S/

    Segmen dan@ataugelombang in!ersi

     /idak ada

    perubahan 3C%

    Iskemia

    2klusif (Iskemia

    sementara)

     /hrombus 2klusif 

    Seba ian

     /hrombus 8e"il

    (tidak ada

  • 8/20/2019 Syndrom Serangan Jantung Akut

    8/44

    %ambar #.+* thrombus ke"il terbentuk pada rupture plak yang besar yang mungkintidak terlihat pada symptom atau ele"tro"ardiogram (3C%) abnormalitas namun

    penyembuhan dan organisasi 0brous mungkin menggabungkan thrombus kedalam

    plak sehingga menyebabkan lesi atheros"leroti" membesar. 2""lusi!e thrombus

    sebagian (dengan atau tanpa supersimposed !asospasm) mempersempit lumen

    arteri membatasi aliran darah dan menyebabkan ketidakstabilan angina atau non

    S/3le!ation MI itu mungkin terjadi pada S/ segment depresi dan@atau pada

    gelombang in!ersi / yang terlihat pada 3C%. 2""lusi!e thrombus penuh dengan

    iskemia berlanjut merupakan penyebab umum dari S/3le!asi MI yang mana 3C%

    menunjukkan adanya S/ segment ele!ation kemudian diikuti oleh perkembangan

    gelombang < atau < wa!e 2""lusi!e thrombus yang hadir kembali atau yang

    berkembang pada daerah tertentu dilayani oleh aliran darah "ollateral yang "ukup

    sehingga berkurangnya iskemia lanjutan dan justru terjadinya nonstele!ation MI.

    penanda atau marker dari ne"rosis miokard termasuk didalamnya troponins khusus

    "ardia" dan "reatinekinase M& isoenEyme.

     Jika thrombus memblokade pembuluh sebagian (atau jika sepenuhnya diblokade

    namun hanya sementara karena rekanalisasi se"ara spontan atau karena bantuan

    superimposed !asospasm) keparahan dan durasi iskemia akan berkurang dan

    4S/3MI yang lebih ke"il atau 7A yang lebih ke"il akan terjadi. 1erbedaan antara

    4S/3MI dan 7A terlihat berdasarkan tingkat iskemia dan berdasarkan apakahkejadian tersebut "ukup parah dalam menyebabkan nekrosis diindikasikan oleh

    hadirnya serum biomarkers (lihat gambar #.+). namun 4S/3MI dan 7A berperan

    kurang lebih sama dan pengelolaannya pun sama.

     /erkadang infark nonS/ ele!ation terjadi dari oklusi "oroner se"ara

    keseluruhan. 6alam hal ini suplay darah "ollateral substantial (lihat bab $)

  • 8/20/2019 Syndrom Serangan Jantung Akut

    9/44

    "enderung membatasi pembesaran nekrosis sehingga S/ele!ation MI yang lebih

    besar ter"egah.

    424A/>3'2SC93'2/I8 M3453&A&8A4 S546'2M3 S3'A4%A4 JA4/74% A87/

    8adangkadang mekanisme selain formasi akun thrombus dapat memper"epat ACS

    (table #.$). hal ini patut di"urigain ketika tidak terlihat fa"torfaktor "oroner. Contoh

    emboli "oroner yang berasal dari katup jantung mekanis atau yang terinfeksi akan

    tersangkut pada sirkulasi "oroner inamasi dari !as"ulitis akut dapat memulai

    oklusi "oroner atau pasien dengan kelainan jaringan koneksi atau perempuan

    peripartum akan jarang mengalami pemotongan pembuluh "oroner se"ara spontan

    (sobekan pada dinding pembuluh digambarkan pada bab $). /erkadang

    kekejangan kuat "oroner yang terjadi sementara dapat mengurangi supply darah

    miokard yang terjadi pada 7A atau infraks.

    1enyebab lain dari ACS adalah penyalahgunaan kokain kokain dapat

    meningkatkan detak sympatheti" karena ia memblokade presynapti" reuptakenorepinephrine dan ia juga memperkuat pelepasan adrenalin "ate"hilamines yang

    mana dapat menyebabkan !asospasm dan itu mengurangin suplay oBygen pada

    miokard. ACS terjadi karena peningkatan permintaan oBygen miokard karena

    pdemasukan kokain yang mensrimulasi miokard sympatheti" (meningkatkan detak

     jantung dan tekanan darah) mengurangi supplay oBygen.

     

    • 'upture 1lak Atheros"leroti" disertai dengan superimposed thrombus

    • Syndrome =as"uliti" (lihat bab $)• 3mbolism "oroner ("ontoh dari endo"arditis katup jantung buatan)

    • 8elainankelainan "ongenital pada arteri "oroner

    • 9uka "oroner atay aneurysm

    • 8ekejangan parah pada artery "oroner (yang utama atau karena kokain)

    • Meningkatnya !iskositas darah ("ontoh poly"ythemia !era thrombo"ytosis)

    • 1emotongan pembuluh "oroner se"ara spontan

    • Meningkatnya permintaan oksigen miokard ("ontoh seperti aorti" stenosis

    parah)

    1A/292%I 6A4 1A/2ISI292%I

    MI (baik itu S/3MI maupun 4S/3MI) terjadi ketika iskemia miokard biasanya parah

    dan menyebablan myo"yte nekrosis. Meskipun 7A tidak terjadi pada nekrosis MI

    mungkin saja terjadi jika pato0siologi tertentu dari angina yang tak stabil tidak

    ditangani dengan tepat dan segera.

     /A&39 #.$ 13453&A&13453&A& S546'2M3 S3'A4%A4 JA4/74

  • 8/20/2019 Syndrom Serangan Jantung Akut

    10/44

    8emudian klasi0kasi klinisnya infarksi dapat digambarkan segara patologis

    dengan melihat bagaimana pelebaran nekrosis yang ia produksi didalam dinding

    miokard. Infarksi transmural menjangkau seluruh saluran sempit myo"ardium dan

    menyebabkan oklusi total dan berlanjut pada pembuluh "oroner epi"ardial.

    Subendo"ardial infarksi melibatkan lapisan terdalam miokard. Subendo"ardium

    rentan terhadap iskemia karena ia merupakan Eona tempat terjadinya tekananpaling tinggi dari ruang !entri"ular ia memiliki beberapa koneksi "ollateral yang

    menyuplay nya dan ia disemburkan oleh pembuluh yang harus melewati lapisan

    miokard.

    Infarksi menghadirkan pun"ak aliran yang dimulai oleh iskemia yang mana

    hal tersebut berkembang dari fase yang dapat di"egah menuju ke fase sel miokard

    yang mematikan yang tidak dapat di"egah sel tersebut dibawa oleh pembuluh

    yang tertutup dan dengan "epat pembuluh tersebut mati. Jaringan yang

    berdekatan mungkin saja tidak menjadi nekrosa dengan "epat karena mungkin saja

    ia dikeluarkan oleh pembuluh yang kuat. 4amun sel yang ada disekitar itu akan

    terus meningkat menjadi iskemik selamanya karena permintaan oksigen terusberlanjut akibat dari supply oksigen yang terus menurun. 4amun tempat terjadinya

    infarksi akan terus melebar keluar. Jumlah jaringan yang mengalami infarksi dan

    kemudian hal tersebut mungkin terkait dengan terjadinya ($) membesarnya aliran

    miokard karena pembuluh yang menyumbat. (?) magnitude dan durasi aliran darah

    "oroner yang terpisah. (,) permintaan oksigen pada daerahdaerah yang terinfeksi

    (+) "ukupnya pembuluh "ollateral yang menghasilkan aliran darah dari arteri

    "oroner yang berada disekitar dan tidak mengalami penyumbatan dan () tingkat

    respon jaringan yang merubah proses iskemik.

    1erubahan pato0siologi yang terjadi selama MI ada dua tahap* perubahan

    perubahan awal pada waktu infarksi akut dan perubahanperubahan lanjutan

    selama penyembuhan miokard dan pembentukan ulang.

    13'7&A>A4 AA9 1A6A I4A'8SI

    1erubahanperubahan awal termasuk didalamnya e!olusi histologi dari infarksi dan

    dampak fungsional dari hilangnya oksigen pada miokard kontrak. 1erubahan ini

    berujung pada "oagulati!e ne"rosis miokard dalam waktu ? hingga , hari.

    13'7&A>A4 S3979A'

    1ada saat tingkat oksigen menurun di supply miokard karena penyumbatan

    pembuluh "oroner adanya pergeseran "epat dari metabolism aerobi" menjadi

    anaerobi" (lihat gambar #.). karena mitro"hondria tidak lagi mengoksidasi lemak

    lemak atau produkproduk gly"olysis produksi energy tinggi dari fosfat turun se"ara

  • 8/20/2019 Syndrom Serangan Jantung Akut

    11/44

    drasti" dan gly"olysis anaerobi" menyebabkan pengumpulan la"ti" a"id. >al ini

    terjadi pada p> rendah.

    Selain itu kekurangan energy tinggi fosfat seperti "ontohnya adenosine

    trifosfat (A/1) mempengaruhi transmembrane 4aNO kNO A/1ase ele!asi yang

    dihasilkan pada konsentrasi intraselular 4a

    N

     dan ekstra selular 8 

    N

    . meningkatnyaintraselular 4aN berkontribusi terhadap edema selular. 8ebo"oran membrane dan

    meningkatnya eBtraselular 8 N berkontribusi terhadap perubahan potensi listrik

    transmembran dan merubah miokardium menjadi lethal arrhythmias. 8alsium

    intraselular berkumpul tepat di myo"ytes yang rusak dan hal tersebut berkontribusi

    terhadap penghan"uran sel melalui aktifasi lipase dan protease yang telah

    terdegradasi.

    Se"ara keseluruhan perubahan metaboli" ini meningkatkan fungsi miokard

    setelah ? menit terjadinya penyumbatan thrombosis. /anpa inter!ensi "edera sel

    yang tak bisa di"egah terjadi dalam waktu ?; menit dan itu ditandai dengan

    perkembangan membrane "a"at. 3nEim proteolyti" bo"or disepanjang membraneyang telah berubah milik myo"yte menghan"urkan miokardium yang ada

    disekitarnya dan melepas molekul ke"il tertentu menuju ke sirkulasi yang mana

    sirkulasi tersebut menandai bahwa telah terjadi akut infarksi se"ara klinis.

    3dema miokardium berkembang dalam waktu + hingga $? jam hal itu

    dikarenakan permeabilitas !as"ular meningkat dan tekanan interstitial on"oti"

    meningkat (meningkat karena kebo"oran protein intraselular). 1erubahan

    perubahan histologi awal dari "edera irre!ersible salah satunya adalah gelombang

    myo0bers yang mun"ul karena inter"ellular edema dan berperan dalam

    memisahkan selsel miokard yang terseret pada sekitaran daerah tersebut

    fungsional miokardium (gambar #.H). kumpulan kontraksi dapat dilihat didekatperbatasan infarksi* sar"omere dikontrak dan dikonsolidasikan dan kemudian

    mun"ul sebagai pengikat eosinophili".

    'espon inamasi akut dengan in0ltasi neutrophils dimulai setelah sekitar + jam dan

    membuat kerusakan jaringan yang lebih jauh 6alam waktu $- hingga ?+ jam

    koagulasi ne"rosis merupakan bukti dengan pyknoti" nu"lei dan bland eosinophili"

    "ytoplasm. 6apat dilihat dengan "ahaya mi"ros"opy. 1erubahan awal ini

    diperlihatkan pada gambar #.H dan diringkas pada table #.?

  • 8/20/2019 Syndrom Serangan Jantung Akut

    12/44

     

    %ambar #.. mekanisme kematian sel dalam infarksi myo"ardial. Iskemia akutse"ara "epat menghabiskan suplay adenosine trifosfat (A/1) pada intraselular

    karena kegagalan metabolism aerobi". Intra"ellular a"idosis yang kedua dan A/1

    dependent yang terpisah akhirnya berproses pada tempat terkumpulkan kalsium

    intraselular edema dan sel mati.

    13'7&A>A4 82/2'

    1erubahan morphologi yang mungkin saja terjadi tidak mun"ul hingga $-?+ jam

    setelah penyumbatan "oroner meskipun teknikteknik pewarnaan ("ontohnya

    seperti tetraEolium) membuat para ahli patologi dapat mengidenti0kasi tempat

    terjadinya infarksi lebih awal. 1aling sering iskemia dan infarksi dimulai pada

    subendo"ardium dan kemudian melebar dan keluar menuju epi"ardium.

    13'7&A>A413'7&A>A4 /39A/ 1A6A I4A'8SI

    1erubahan perubahan patologis pada kejadian MI akut (lihat table #.?) yaitu ($)

    pembersihan myo"ardium ne"roti" dan (?) pengendapan kolagen untuk membentuk

     jaringan parut.

    Cedera myo"y"tes yang tidak dapat di"egah tidak berdampakG melainkan

    selsel dihapus dan diganti oleh jaringan 0brous. Ma"rofag mengin!asi myo"ardium

    terinamasi tepat setelah in0ltrasi neutrophil dan kemudian menghilangkan

     jaringan ne"roti".

    Metabolism /er is

    6enaturasi protein

    1engumpalan

    Sel mati

    1otensial

    membrane

    yang

  • 8/20/2019 Syndrom Serangan Jantung Akut

    13/44

     

    A B

      C D

      E

    gGambar 7.6. 3!olusi patologis pada infarksi myo"ardial. A. gelombang myo0ber

    awal dan edemaG myo"ardium yang kuat bisa dilihat pada kiri paling bawah. &.

    koagulasi nekrosis dan in0ltrasi neutro0l yang padat. C. 4etroti" myo"ytes se"ara

    besarbesaran dihilangkan oleh phago"ytes (dalam waktu # hingga $; hari)G

    myokardium yang kuat bisa dilihat pada paling bawah kiri 6. jaringan granulasi

    dengan endapan kolagen awalG "apilary baru telah terbentuk (tanda panah). 3.

     jaringan parut 0briotik yang terlambat. (di"etak ulang melalui iEin J. Inter!entionalaand sugi"al "ardio!as"ular pathology"lini"al "orrelation and basi" prin"iples.

    1hiladelphia 1AG SaundersG $:-:*H#.)

  • 8/20/2019 Syndrom Serangan Jantung Akut

    14/44

     /A&93 #.? 'entang waktu patologis pada infarksi transmural

    WAKTU KEAD!AN1erubahan awal$? menit /ingkat A/1 menurunG 1enghentian kontraktilitas$; menit ; penipisan A/1G edema selular berkurangnya membrane

    potensial dan kerentanan terhadap arrhythmias?;?+ menit Cedera sel yang parah$, jam /erjadinya gelom ang myo0bers+$? jam >emorrhage edema mulai terjadinya in0ltrasi 1M4$-?+ jam 8oagulasi 4ekrosis (pynoti" nu"lei dengan eosinophili"

    "ytoplasm) edema?+ jam 8oagulasi nekrosis se"ara total (tidak ada nu"lei ataupun

    striations dilingkari oleh jaringan hyperemi")G mun"ulnya

    mono"ytesG pun"ak in0ltrasi 1M413'7&A>A4

     /39A># hari 1elemahan kuning dari resorpsi jaringan yang telah mati

    dilakukan oleh ma"rophages#N hari 1emodelan ulang !entri"ular# minggu ibrosis dan jaringan parut selesai dengan utuh

    1eriode resorpsi jaringan ini disebut dengan 1393MA>A4 874I4%@53992

    S2/34I4% karena element jaringan penghubung dihan"urkan dan dihilangkan

    bersamasama dengan selsel miokard yang telah mati. 1embersihan phago"yti"

    dikombinasikan dengan penjarangan dan dilatasi Eona yang terkena infarksi hal itu

    terjadi pada struktur lemah dinding !entri"ular dan kemungkinan akan terjadinya

    rupture dinding miokard pada tahap ini. I&'I2SIS terjadi dan s"arring@pemarutan

    pun selesai dalam waktu # minggu setelah infarksi (lihat gambar #.H).

    13'7&A>A4 74%SI24A9

    83CACA/A4 13M347>A4 6A4 824/'A89I/AS

    1erusakan fungsi sel miokard yang terjadi ketika infarksi membuat konstraksi

    !entri"ular menjadi rusak@"a"at (disfungsi sistolik). 8emudian terjidinya sesuatu

    pada "ardia" karena kesesuaian kontraksi myo"ytes telah hilang. Istilah khusus

    digunakan untuk menggambarkan tipetipe dinding yang menunjukkan

    abnormalitas yang mungkin terjadi. Area yang mengalami pengurangan kontraksi

    disebut dengan hypokineti" sedangkan bagian yang tidak ada kontraksi sama

  • 8/20/2019 Syndrom Serangan Jantung Akut

    15/44

    sekali disebut dengan akinetik sementara dyskinetik adalah bagian yang menonjol

    keluar ketika terjadinya kontraksi sisa dari bagian !entrikel yang masih berfungsi.

    Selama terjadinya ACS !entrikel bagian kiri dipengaruhi oleh disfungsi

    diastoli" iskemia dan@atau infarksi relaksasi diastoli" yang rusak (sebuah energy

    proses bebasG lihat bab $) yang mengurangi pemenuhan !entri"ular danberkontribusi terhadap ele!easi tekanan pengisian !entri"ular.

    MI28A'6 5A4% 87A/

     /erkadang miokard iskemia sementara bisa terjadi dalam waktu lama namun

    sedikit demi sedikit ia hilang periode disfungsi kontraktil "ontoh seperti yang

    digambarkan pada bab H miokardium yang kuat merupakan jaringan yang

    menjalankan disfungsi sistolik dalam waktu lama setelah terjadinya episodeberlainan yang terjadi pada iskemia parah meskipun restorasi aliran darah yang

    "ukup dan pengembalian kontraktil dalam beberapa hari hingga seminggu

    kemudian. 8ekuatan tersebut berperan penting pada pasien yang mengalami 7A

    atau miokard yang dekat dengan daerah infarksi akut. 1ada kedua "ontoh ini

    disfungsi kontraktil akibat pengaruh bagianbagian !entri"ular mungkin bisa

    dijadikan bukti setelah kejadian memperlihatkan adanya jaringan yang terkena

    infarksi. 4amun jika jaringan lebih kuat daripada nekrotik fungsinya akan terus

    memperbaiki diri.

    1rekondisional iskemia

     Iskemia yang terlihat jelas mengganggu areaarea miokard yang mungkin

    membuat jaringan menjadi lebih kuat dalam bertahan pada episode berikutnyam

    fenomena tersebut disebut dengan prekondisional iskemia tanda klinisnya adalah

    pasien yang mengalami MI berkelanjutan dalam proses mengalami angina yang

    kurang morbiditas ataupun mortalitas dibandingkan merekamereka yang tidak

    mengalami tahaptahap iskemia. Mekanisme fenomena ini tidak diketahui namun ia

    hadir untuk memenuhi jalur sinyalsinyal termasuk didalamnya adenosine dan

    bradykinin yang diper"aya sebagai pemi"u kun"i jalurjalur ini.

    13M2639A4 79A4% =34/'I879A'

    Setelah MI perubahan terjadi pada geometris otot !entri"ular yang terinfarksi

    maupun yang tidak terinfarksi. 1erubahanperubahan pada ukuran ruangan dan

    penyempitan dinding yang berefek jangka panjang terhadap tungsi "ardia" dan

    prognosa.

    1ada periode awal setelah MI penyebaran infarksi mungkin saja terjadi yang

    mana areaarea di !entri"ular yang terpengaruh mulai melebar tanpa ada

  • 8/20/2019 Syndrom Serangan Jantung Akut

    16/44

    tambahan myo"yte ne"rosis. 3kspansi infarksi menyempitkan dan melebarkan Eona

    ne"roti" yang ada pada jaringan tersebut "enderung seperti itu karena li"in pada

    0ber0ber otot dan itu terjadi pada saat jumlah myo"ytes di area tersebut menurun.

    1enyebaran infarksi tersebut bisa diatur karena ia meningkatkan ukuran !entri"ular

    yang mana ($) menambah tekanantekanan pada dinding (?) merusak fungsi

    systoli" "ontra"tile dan (,) meningkatkan ke"enderungan pembentukan aneurysm.

    Selain itu pada awalawal penyebaran wilayah yang terinfarksi pemodelan

    ulang !entrikel melibatkan pelebaran areaarea yang tidak terinfarksi yang mana

    berperan dalam peningkatan tekanan dinding. 1elebaran ini dimulai pada awalawal

    periode paska terjadinya infarksi dan kemudian berlanjut bermingguminggu dan

    berbulanbulan. Awalnya pelebaran ruang tersebut berperan sebagai pengganti

    karena ia meningkatkan output "ardia" melalui mekanisme rankStarling (lihat bab

    :). 4amun kemajuan pelebatan bisa saja menyebabkan kegagalan jantung dan

    mempengaruhi arrhythmias !entri"ular.

    1emodelan ulang !entri"ular yang tidak bagus dapat diubah denganbeberapa inter!ensi. 1ada saat terjadinya infarksi "ontoh reperfusi terapiterapi

    akan membatasi ukuran infarksi dan kemudian membuat menurunkan

    ke"enderungan terjadinya pelebaran ekspansi. Selain itu obat yang diberikan

    bersamaan dengan system reninangiotensi mengurangi pertumbuhan pemodela

    ulang dan mengurangi mortalitas jangka panjang maupun jangka pendek paska

    infarksi (seperti yang akan didiskusikan di bab selanjutnya).

    I/7'I/7' 89I4IS S546'2M3 S3'A4%A4 JA4/74% A87/

    8arena ACS mengakibatkan kelainankelainan sepanjang ia terjadi 0tur0tur

    klinisnya tumpang tindih. 1ada umumnya keparahan symptom dan yangberhubungan dengan apa yang ditemukan di lab tentang apa yang terjadi pada 7A

    pada tahap awal "ontinum melalui 4S/3MI ke S/3MI pada akhir "ontinuum (lihat

    gambar #.$). membedakan syndromesyndrome ini harus berdasarkan tandatanda

    klinis penemuan menggunakan alat ele"tro"ariographi" dan serum biomarker

    terhadap kerusakan myo"ardia. 7ntuk menjalankan terapi yang sesuai perbedaan

    paling penting untuk membedakan antara ACS adalah ketika ia menunjukkan

    adanya S/ segment ele!ation pada alat ele"tro"ardiogram (S/3MI) dan syndrome

    syndrome akut tersebut yang tidak menunjukkan adanya 7A maupun 4S/3MI.

    MI telah dibagi dalam dua bentuk yaitu infarksi

  • 8/20/2019 Syndrom Serangan Jantung Akut

    17/44

    dengan perubahan S/ lebih menyita waktu dalam menerapkannya lebih lama dan

    berjamjam dalam berkembang dan tidak bisa digunakan sebagai terapi awal.

    4amun buku ini (dan dalam setting klinis) istilah S/3MI dan 4S/3MI digunakan

    untuk menggantikan

  • 8/20/2019 Syndrom Serangan Jantung Akut

    18/44

    8ombinasi sakit yang intens dan baroreseptor yang tidak masuk (jika

    hypotensi ada) akan memi"u respon dramatis dari saraf sympatetik. /andatanda

    sistemik terlepasnya "are"holamine adalah adanya diaphoresis (berkeringat)

    ta"hy"ardia dingin dan kulit membasah disebabkan oleh !aso"onstriksi.

     Jika iskemia mempengaruhi myo"ardium lebih besar kontraktilitas !entri"ularkiri (9=) dapat dikurangi (disfungsi sistolik) kemudian menurunkan !olume stroke

    dan mendatangkan !olume diastoli" serta membuat tekanan didalam 9= meningkat.

    1eningkatan pada 9= disertai dengan kekakuan iskemia membuat ruang tersebut

    menjadi kaku (disfungsi diastoli") berlanjut ke atrium kiri dan pembuluh darah

    pulmonary. 8ongesi pulmonary menurunkan perlawanan paruparu dan

    menstimulasi reseptor juBta"apillar. 3fek reseptorreseptor J ini "epat menelan

    pernapasan dan membuat pernasan jadi sulit. /ransudasi "airan menuju ke al!eoli

    akan memperburuk gejalagejala ini.

    $. 8A'A8/3'IS/I8 1345A8I/   • 1A'A> /A>A4 9AMA 6A4

    S7&/3'4A9?. 338 S5M1A/3/I8    • 6IA1>2'3SIS

    • 879I/ 6I4%I4 6A4 &ASA>

    ,. 1A'ASIM1A/3/I8 (338 =A%A9)   • M7A9 M74/A>

    • 93MA>

    +. '3S124 I49AMASI   • 63MAM 83CI9

    . %3JA9A CA'6IAC   • S+ ( S$ jika adanya disfungsi

    sistolik) "epatH. 9AI49AI4   • 'A93 1A'71A'7 (JI8A /3'JA6I45A

    %A%A9 JA4/74%)

    6IS/34SI SA'A J7%79A' (JI8A /3'JA6I %A%A9 JA4/74% 6A4 MI

    S3&39A> 8A4A4 =34/'I879A'

      %ejala 0sik selama terjadinya MI akut tergantung dari lokasi dan pelebaran

    infarksi. Suara S+ mengindikasikan terjadina kontraksi atrial kedalam !entrikel kiri

    (lihat bab ?). Suara S, mengindikasikan !olume yang berlebihan akibat dari

    gagalnya fungsi sistolik pada 9= suara itu bisa didengar. 6engungan sistolik mun"ul

     jika iskemia yang mengalami induksi disfungsi otot palillary menyebabkan insu0sien

    pada mitral !al!ular atau jika infarksi mengalami rupture melalui inter!entrikularseptum untuk men"iptakan ke"a"atan pada !entri"ular septal. (akan dibahas nanti

    pada bab ini)

    Miokardial nekrosis menghidupkan respon sistemik terhadap inamasi.

    Cytokines seperi interleukin $ (I9$) dan tumor nekrosis fa"tor (/4) dilepas dari

    ma"rophages dan !as"ular endothelium sebagai bentuk respon akibat terjadinya

     /A&39 #.,. /A46A/A46A 6A4 %3JA9A I4A'8SI MI28A'6

  • 8/20/2019 Syndrom Serangan Jantung Akut

    19/44

    "edera pada jaringan. Mediatormediator ini menghadirkan respon klinis salah

    satunya yang mereka sebabkan adalah adanya demam rendah.

     /idak semua pasien dengan sakit dada yang parah berada dipertengahan MI atau

    7A. /able #.+ memberikan daftar tandatanda umum sakit dada serta tandatanda

    klinis lab dan radiogra0 yang menunjukkan perbedaan mereka dengan ACS.

     /A&39 #.+ 8246ISI 5A4% &ISA SAJA M3M&I4%74%8A4 5A4% /3'JA6I 1A6A

    SI46'2M S3'A4%A4 JA4/74% A87/

    8246ISI 13'&36AA4 /A46A/A46ACA'6IACSyndrome serangan jantung akut   •  /ekanan retrosternal radiasi pada

    leher rahang atau bahu kiri dan

    lenganG akan dialami lebih para

    dan lebih lama dibandingkanserangan angina yang terjadi

    sebelumnya

    • 3C%* melokalisasikan S/ ele!ation

    atau depressions1eri"arditis   • Sakit pada bagian pleuriti"

    (memburuk)

    • Sakit tergantung posisi (hilang jika

    duduk dengan posisi lurus)• %esekan aus"ultasi dibalik

    pre"ordium• 3C%* difusi st ele!asi (lihat bab +)

    6iseksi aorti"   • &erair mata nyeri (dada dan

    punggung)• Asymmetry tekanan darah pada

    lengan

    • 1elebaran mediastinum pada

    radiogra0 dada1aruparu@pulmonary3mbolism pulmonary   • 4yeri dibagian pleuriti" disertai

    dengan dyspenia

    • %esekan pleural mungkin sajaterjadi

    • 8ondisi rentan pada urat

    thrombosis1neumonia   • Sakit dada pleuriti"

    • &atuk dan menghasilkan dahak

    • Aus"ultasi dan per"ussi pada

  • 8/20/2019 Syndrom Serangan Jantung Akut

    20/44

    paruparu menjadi tidak normal

    ("ontohnya seperti "onsolidasi)• In0ltrasi terlihat ketika dilakukan

    radiogra0 pada dada1neumothoraB   •  /erasa tusukan tibatiba neyri

    pada dada unilateral pleuriti"• Menurunnya suara pernafasan

    dan adanya hyperresonan"e

    • 'adigra0 dada menunjukkan

    adanya peningkatan lu"en"y dan

    tidak adanya tandatanda

    pulmonary%astrointertinal3sophageal spasm   • nyeri pada retrosternal

    memburuk jika menelan

    • pernah mengalami dysphagia

    Chole"ystitits akut   • kehalusan tepat diatas abdominal

    Quadrant

    • sering disertai dengan mual

    • pernah mengkonsumsi makanan

    berlemak yang berlebihan 

     /A&39 #. M3M&36A8A4 /A46A/A46A SI46'2M3 S3'A4%A4 JA4/74% A87/

      I4A'8SI

    MI28A'6

     /A46A /A46A A4%I4A /I6A8

    S/A&I9

    4S/3MI S/3M

     /A46A 8>7S7S C'3SC3462

    IS/I'A>A/

    S3'A4%A4 &A'7

    A4%I4A 5A4%

    1A'A>

    SA8I/ 6A6A 5A4%

    93&I> 9AMA

    93&I> 1A'A> 6A4

    'A6IASI45A 93&I>

    1A'A>

    6I&A46I4%8A4

    634%A4 A4%I4A

    &IASAS3'7M &I2MA'83' 5A 5AI4ISIA9

    3938/'28A'6I2%'

    AM

    631'3SI S/

    6A4@A/A7 I4=3'SI

     /A=3

    631'3SI S/ 6A4

    A/A7 I4=3'SI /

    A=3

    393=ASI S/

    (6IS7S79

  • 8/20/2019 Syndrom Serangan Jantung Akut

    21/44

    6IA%42SA S3'A4%A4 JA4/74% A87/

    6iagnose dan perbedaan pada ACS dapat dilihat dalam beberapa hal berikut ($)

    gejalagejala yang ditunjukkan oasien (?) abnormalitas 3C% akut dan (,) deteksi

    penanda serum khusus pada miokard nekrosis (lihat gambar #.+ dan table #.).

    se"ara khusus 7A merupakan diagnose klinis yang didukung oleh gejalagejalapada pasien abnormalitas S/ sementara yang ditunjukkan 3C% (biasanya S/

    depresi dan@atau in!ersi / wa!e) dan tidak adanya serum biomarker miokard

    nekrosis. &agian 4onS/ ele!ation pada MI dapat dibedakan dengan 7A berdasarkan

    deteksi serum marker atau penanda serum pada nekrosis dan pertahanan yang

    lebih sering dari ditunjukkan oleh abnormalitas S/ dan / wa!e. 8emampuan yang

    ditunjukkan oleh S/ele!asi MI merupakan sejarah klinis yang "o"ok dipasangankan

    dengan S/ ele!asi pada 3C% ditambah dengan deteksi serum marker pada miokard

    nekrosis.

    A&42'MA9I/AS 3C%

    Abnormalitas 3C% menunjukkan abnormal elektrik selama terjadinya ACS biasanya

    berbentuk dalam beberapa karakter. 1ada 7A atau 4S/3MI bagian S/ depression

    dan@atau in!ersi / a!e paling sering terjadi (lihat gambar #.#). abnormalitas ini

    mungkin saja bersifat sementara hanya terjadi selama episode sakit dada yang

    dialami pasien ketika 7A atau abnormalitas tersebut akan bertahan lebih lama

    pada pasien dengan 4S/3MI. 6ilain hal seperti yang digambarkan pada bab +

    S/3MI hadir dalam bentuk abnormalitas bertahap dan sementaraG ele!asi S/ pada

    bagian awal kemudian disusul dengan adanya in!ersi / wa!e beberapa jam dan

    kemudian disusul perkembangan < wa!e (lihat gambar #.-). harus digaris bawahibahwa pola karakteristik abnormalitas 3C% pada ACS ini dalam dike"ilkan atau

    dbatalkan segera dengan inter!ensi terapi.

     

    Angina "i#a$ %"abil&n'n(ST()l)*a"i'n

    pa#a in+ar$%i mi'$ar#

    B)b)rapa minggu

    $)mu#ian!n*)r%i , -a*)

    a"au

    Tanpa , -a*)

  • 8/20/2019 Syndrom Serangan Jantung Akut

    22/44

    %AM&A' #.#. A&42'MA9I/AS 3C% 1A6A A4%I4A /I6A8 S/A&I9 6A4 424S/393=A/I24 1A6A I4A'8SIMI28A'6

     

    %AM&A' #.- 13'7&A>A4 3C% S39AMA S/393=A/I24 6I I4A'8SI MI28A'6 /3'JA6I

    S3'7M MA'83'@134A46A S3'7M 1A6A I4A'8SI

     Jaringan nekrosis miokard mengganggu sar"olemma sehingga intraselular

    ma"romole"ules masuk kedalam "ardia" interstitium dan kedalam aliran darah(gambar #.:). deteksi pada beberapa molekul didalam serum terutama pada

    tronponin "ardia" dan "reatine kinase M& isoenEyme merupakan diagnose penting

    dan berperan pada prognosa. 1ada pasien yang mengalami S/3MI atau 4S/3MI

    penanda atau marker ini meningkat melebihi le!el yang seharusnya yang dijelaskan

    dalam bentuk tahaptahap sementara.

     /'24124I4 CA'6IAC

     /ronponin merupakan protein pengatur pada selsel otot yang mengontrol interaksi

    antara myosin dan a"tin (lihat bab $). Ia terdiri dari , sub unit yaitu* /nC /nI dan

     /n/ meskipun subunit ini ditemukan pada Skeletal dan otot "ardia" namun bentuk"ardia" tronponin I ("/nI) dan tronponin / ("/n/) se"ara struktur unik dan memiliki

    karakter deteksi yang khusus pada serum yang telah dikembangkan. 8arena tingkat

    serum mereka tidak dimiliki oleh pasien yang sehat kehadiran ele!asi ke"il dari

    "/nI atau "/n/ menunjukkan adanya marker atau penanda yang sensitif dan kuat

    yang menandai adanya kerusakan myo"yte. 1ermulaan peningkatan karakter

    sensiti0tas tronponin telah memindahkan beberapa bentuk ACS yang sebelumnya

    M!NGGU

    SEANUT

    /AR!

    SEANUTNY /AR! 0( AMAKUT

    1, WA2E

    BERTA/AN

    1

    NORMA!SA

    S! ST

    1T WA2E

    1!N2ERS! T

    WA2E

    1 , WA2E1

    D!MUA!NYA

     

  • 8/20/2019 Syndrom Serangan Jantung Akut

    23/44

  • 8/20/2019 Syndrom Serangan Jantung Akut

    24/44

    hingga , "reatine kinase di otot skeletal. 8etiadaan luka pada organorgan dan

     jaringan ini ele!asi C8M& penting untuk ditujukan ke "edera miokard. 7ntuk

    menfasilitasi diagnose MI menggunakan marker@penanda. Sudah biasa dilakukan

    perhitungan rasio C8M& ke total C8. 'asio biasanya lebih dari ?. dalam kasus

    "edera miokard dan kurang dari itu ketika ele!asi C8M& didapat dari sumber yang

    lain.

    9e!el serum C8M& mulai meningkat ? sampai - jam kemudian disusul

    hadirnya infarksi pun"aknya pada ?+ jam dan kemudian kembali ke normal dalam

    waktu +- hingga #? jam (lihat gambar #.:). tahaptahap sementara ini penting

    karena sumber lain C8M& (seperti "edera otot skeletal) atau kondisi non MI"ardia"

    lainnya yang meningkatkan tingkat serum isoenEyme ("ontoh miokard) biasanya

    tidak menujukkan adanya pola pun"ak tertunda seperti ini. >al ini seharusnya

    diperkuat bahwa C8M& tidak sesensitif atau sespesi0k "ardia" tronponin untuk

    mendeteksi "edera miokard.

    8arena tronponin dan tingkat C8 M& tidak terele!asi pada serum hinggawaktu setidaknya beberapa jam setelah serangan gejala MI satu tindakan yang

    diambil diawal ketika ele!asi ("ontoh di departemen gawat darurat rumah sakit)

    tidak menghilangkan MI akutG namun manfaat diagnosa dari biomarket ini terbatas

    pada periode kritis saja. >asilnya adalah membuat keputusan segera pada pasien

    yang mengalami ACS harus berdasarkan pada sejarah pasien dan tandatanda yang

    ditunjukkan 3C%.

    %AM&A'A4

     /erkadang diagnosa awal MI akan tersisa bahkan setelah ele!asi sejarah pasien

    3C% dan serum biomarker. 6alam situasi ini diagnosa tambahan yang mungkin

    berguna adalah e"ho"ardiography yang se"ara khusus menunjukkan abnormalitas

    kontraksi !entri"ular di area terjadinya iskemia atau infarksi.

     /'3A/M34 74/78 SI46'2M3 S3'A4%A4 JA4/74% A87/

    8esuksesan penanganan ACS membutuhkan inisiasi terapi segera untuk

    mengurangi kerusakan miokard dan meminimalisir komplikasi. /erapi harus

    ditujukan ke intra"oronary thrombus yang mendorong gejala dan menyediakan

    pengukuran anti iskemia untuk mengembalikan keseimbangan antara supply

    oksigen dan permintaan oksigen pada miokard. Meskipun aspekaspek terapi

    tertentu sudah biasa digunakan pada semua ACS ada perbedaan yang kuat dalam

    pendekatan pada pasien yang menunjukkan adanya S/ ele!asi (S/3MI)

    dibandingkan pasien yang tidak menunjukkan adanya S/ ele!asi (7A dan 4S/3MI).

    1asien dengan S/3MI biasanya memiliki oklusi total pada pembuluh "oroner dan

    dibutuhkan terapi reperfusi (farmakologi dan mekanis) sementara pasien tanpa S/

  • 8/20/2019 Syndrom Serangan Jantung Akut

    25/44

    ele!asi tidak (seperti yang ada pada gambar #.$; dan yang akan dibahas nanti

    pada bab ini)

     

  • 8/20/2019 Syndrom Serangan Jantung Akut

    26/44

    %ambar #.$;. strategi penanganan pada sindrom serangan jantung akut (ACS).1ada pengukuran yang ditunjukkan di paling atas kotak seharusnya digunakan pada

    semua pasien dengan ACS. &agi yang mengalami S/3MI 1CI utama merupakan

    pendetakan pilihan jika tersedia dalam waktu :; menit. 1ada 7A@4S/3MI inter!ensi

    in!asi!e segera disarankan jika pasien menunjukkan tandatanda beresiko tinggi.

    %1 gly"oproteinG 9M> heparin mole"ular weight renndahG 1CI inter!ensi

    per"utaneous "oroner.

    1engukuran yang biasanya dilakukan dirumah sakit adalah memberikan pasien

    pelayanan intensi!e dengan melanjutkan tindakan monitor 3C% untuk arrhythmias.1asien tetap istirahat di tempat tidur untuk meminimalisir permintaan oksigen

    miokard sementara suplemen oBygen disediakan (masker wajah atau nasal

    "annula) jika ada gunakan hypoBemia dalam tingkat apapun untuk meningkatkan

    supply oBygen. Analgesi" seperti mor0n "ontohnya dapat diberikan untuk

    mengurangi sakit dada dan ke"emasan dan kemudian mengurangi kebutuhan

    oksiden pada miokard.

     /'3A/M34 A87/ 1A6A A4%I4A /I6A8 S/A&I9 6A4 I4A'8SI MI28A'6 424S/

    393=ASI

    1enanganan 7A dan 4S/3MI sama dan dibahas dalam satu bahasan sedangkanpendekatan S/3MI akan dibahas nanti treatmen yang difokuskan untuk 7A dan

    4S/3MI terdiri dari pemberian anti iskemik untuk mengembalikan keseimbangan

    antara supplay dan permintaan oksigen miokard diberikan juga terapi anti

    thromboti" bertujuan untuk men"egah pertumbuhan lebih jauh dan membuat

    adanya perubahan oklusi!e "oroner thrombus.

     /3'A1I A4/I IS83MI8 

    2bat farmakologi yang sama digunakan untuk mengurangi permintaan oksigen

    pada miokard yang dialami ketika kronis angina tidak stabil terjadi obat itu "o"ok

    digunakan pada 7A dan 4S/3MI namun sering diberikan se"ara lebih agresif. &blo"kers menurunkan tekanan sympatetik kearah miokardium kemudian

    mengurangi permintaan oksigen dan kemudian menstabilkan elektrik.

    8elompok obat ini mengurangi ke"endurungan berkembangnya 7A menjadi MI dan

    menurunkan tingkat mortlitas pada pasien yang mengalami infarksi. 6isaat tidak

    adanya kontra indikasi ("ontoh* brady"ardia bron"hospasm gagal jantung

    mematikan atau hipertensi) & bloker biasanya dimulai di ?+ jam awal untuk

  • 8/20/2019 Syndrom Serangan Jantung Akut

    27/44

    men"apai detak jantung yang ditargetkan sekitar H; denyut permenti. /erapi

    tertentu biasanya dilanjutkan setelah masuk rumah sakit karena adanya mortalitas

    yang lebih lama yang bermanfaat pada MI.

    4itrates membantu melepaskan angina melalui !enodilasi dan mengurangi

    permintaan oksigen pada miokard dengan "ara mengurangi !enous kembali ke hati(mengurangi pengisian ulang dan mengurango tekanan dinding). 4itrates

    meningkatkan aliran "oroner dan men"egah !asospasm melalui !asodilasi "oroner.

    6alam kasus 7A atau 4S/3MI nitrogly"erin sering diberikan melalui rute sublingual

    diikuti infuse intra!enous. Selain itu ia juga menyediakan pelepasan symptomati"

    angina intra!enous nitro"ly"erin berguna sebagai !asolidator pada pasien yang

    mengalami ACS yang disertai dengan gagal jantung dan hipertensi parah.

    4ondihydropyridine saluran antagonis kalsium (seperti !erapamil dan

    diltiaEem) memanfaatkan efek anti iskemia dengan menurunkan detak jantung dan

    kotraktilitas dan melalui alatalat !asodilatory yang mereka miliki (lihat bab H).

    Agenagen ini tidak memberikan keuntungan mortalitas pada pasien yangmengalami ACS dan digunakan untuk mereka yang mengalami Iskemia yang

    bertahan daripada menggunakan &bloker atau nitrate. 2bat ini tidak seharusnya

    diberikan pada pasien dengan disfungsi sistolik 9= karena per"obaan klinis yang

    telah dilakukan menunjukkan adanya dampak buruk yang terjadi dalam beberapa

    kasus.

     /3'A1I A4/I /'2M&2/IC

     /erapi antithrombiti" yang terdiri dari antiplatelet dan pemberian obat anti"oagulant

    bertujuan untuk men"egah akti0tas lebih jauh oklusi!e intra!oronary thrombus

    sambil menfasilitasi solusi dengan memberikan mekanisme endogenous.

    2bat antiplatelet

    Aspitin menginhibisi platelet sintesis thromboEane A?N a sebagai mediator kuat

    terhadap akti!itas platelet (lihat bab $# dan aspirin merupakan salah satu

    inter!ensi yang paling penting untuk mengurangi mortalitas pada pasien yang

    mengalami semua jenis ACS. >arus diberikan segera pada pasien tanpa kontra

    indikasi akan penggunaan aspirin ini ("ontoh seperti alergi atau kelainan

    pendarahan tertentu)

    8arena aspirin hanya memblokir satu jalur akti!asi dan agregasi platelet

    antithromboti" lain juga telah diteliti. C921I62%'39 thienopyridine deri!ati!e

    memblokir akti!asi reseptor 1?5$? A61 pada platelet@thrombosis (lihat bab $#). 2bat

    ini direkomendasikan sebagai obat antiplatelet pengganti jika ada pasien yang

    alergi aspirin. Selain itu kombinasi aspirin dan "lopidogrel hanya aspirin yang

    bekerja lebih kuat dalam mengurangi mortalitas "ardio!as"ular kambuhnya "ardia"

    dan stroke pada pasien yang mengalami 7A dan 4S/3MI. Clopidogrel

    direkomendasikan pada pasien yang mengalami 7A atau 4S/3MI ke"uali untuk

  • 8/20/2019 Syndrom Serangan Jantung Akut

    28/44

    mereka yang akan dioperasi beda (karena tingginya resiko pendarahan pada terapi

    ini).

     /idak semua pasien merespon "lopidogrel dengan manfaat yang sama ini

    merupakan obat yang membutuhkan "yto"hrome biotransformasi yang

    dimediasikan dengan 1+; untuk metabolisme aktif. Contoh pasien yang membawaagen C51?C$: pengurangan fungsi akan mengurangi inhibisi platelet dan akan

    mendapatkan manfaat klinis yang lebih sedikit. 2leh karena itu generasi terbatu

    platelet bloker re"eptor 1?5$? A61 telah dikembangkan tanpa ada kekurangan

    kekurangan yang disebutkan diatas. 6alam hal ini 1'AS7%'39 deri!ati!e

    thienopyridine dimetabolismekan lebih e0sien dan memiliki efek antiplatelet yang

    lebih hebat. 6ibandingkan dnegan "lopiidogrel telah ditunjukkan bahwa obat ini

    mengurangi tingkat terjadinya gagal jantung pada pasien yang mengalami ACS dan

    sedang menjalani inter!ensi per"utaneous "oronary (1CI) namun resiko pendarahan

    yang tinggi.

    reseptor antagonis %ly"oprotein (%1) IIb@IIIa (yang terdiri dari antibodyab"iBimab dan molekulmolekul ke"il epti0batide dan tiro0ban) merupakan obat

    antiplate yang kuat untuk memblokir jalur terakhir agregasi platelet (lihat bab $#).

    2bat ini efektif dalam mengurangi terjadinya serangan jantung pada pasien yang

    sedang menjalai 1CI. 1ada pasien yang menunjukkan adanya 7A atau 4S/3MI

    manfaat obat ini berguna pada mereka yang memiliki resiko tinggi komplikasi

    ("ontoh* le!el serum troponin terele!asi atau episode sakit dada kambuh lagi).

    8emudian terapi reseptor antagonis %p IIb@IIIa diberikan pada pasien yang memiliki

    resiko paling besar dan diberikan saat 1CI berlangsung.

    2&A/2&A/ A4/IC2A%7A4/

    >eparin unfra"tionated intra!enous (7%) telah lama menjadi obat terapi

    anti"oagulant untu 7A dan 4S/3MI. Ia mengikat anthrombin yang mana dengan

    hebat meningkatkan potensi protein plasma dalam mematikan gumpalan thrombin.

    7> menginhibisi fa"tor Da "oagulase melambatkan pertumbuhan thrombin dan

    kemudian melambatkan pertumbuhan gumpalan. 1ada pasien yang mengalami 7A

    atau 4S/3MI 7% meningkatkan dampak "ardio!as"ular dan mengurangi

    ke"enderungan pertumbuhan 7A menjadi MI. 7> diberikan dalam bentuk pil besar

    kemudian disertai dengan infuse intra!enous. 8arena tingginya tingkat !ariabilitas

    farmakodinamis obat ini maka efek anti"oagulant yang dimiliki obat ini harusdipantau terus dan dosisnya harus disesuaikan melalui pengukuran terus menerus

    terhadap waktu aktifasi thromboplastin (a1//). Ini merupakan obat anti"oagulant

    yang tidak terlalu mahal.

    7ntuk mengatasi kekurangan farmakologi yang dimiliki oleh 7> heparin

    rendah berat mole"ular (9M>s) dikembangkan. Seperti 7> 9M>s berinteraksi

    dengan antithrombin namun lebih dipilih dalam menginhibisi "oagulase fa"tor Da.

  • 8/20/2019 Syndrom Serangan Jantung Akut

    29/44

    Mereka memberikan respon farmakologi yang dapat diprediksi dibandingkan yang

    dilakukan oleh 7>. Selanjutnya 9M>s lebih mudah digunakan diresepkan $ atau

    ? perhari dalam bentuk injeksi tergantung dari berat pasien. /idak seperti 7>

    9M>s tidak dibutuhkan pemantauan test darah dan pengaturan dosis. 6alam uji

    "oba klinis pada pasien 7A atau 4S/3MI enoBaparin 9M> (lihat bab $#) telah

    digunakan mengurangi kematian dan tingkat kejadian iskemia dibandingkandengaan 7>.

    6ua tipe anti"oagulant yang lain telah menunjukkan manfaat pada kasus 7A

    dan 4S/3MI dan terkadang digunakan ketika 7> atau 9M>s ($) pemberian fa"tor

    Da inhibitor fondaparinuB se"ara sub"utaneously (dibalik kulit) (lihat bab $#) sama

    dengan 9M> enoBaparin dalam mengurangi kerjadian buruk "ardia" namun

    mengurangi komplikasi pendarahan (?) intra!enous lansung menuju ke inhibitpr

    thrombin bi!alirudin (lihat bab $#) memproduksi hasil klinis yang kuat dibandingkan

    dengan kombinasi 7> dan reseptor antagonis %1 IIb@IIIa pada pasien dengan 7A

    atau 4S/3MI ditreatmenkan dengan strategi serangan awal terutama dilakukan

    untuk pengurangan insiden pendarahan. 1emilihan anti"oagulant untuk pasiensering tergantung dari apakah diikuti oleh "on!er!ati!e atau pendekatan in!asi!e.

    134A4%A4A4 824S3'=A/I=3 =3'S7S 134A4%A4A4 I4=ASI=3 AA9 1A6A 7A 6A4

    4S/3MI

    &anyak pasien yang mengalami 7A atau 4S/3MI stabil dalam beberaoa hal karena

    beberapa terapi yang telah dijelaskan sebelumnya sementara yang lain menuju ke

    ACS yang lebih parah. /idak ada de0nisi jelas untuk memprediksi arah mana pasien

    akan dituntun atau melihat indi!idu yang mana yang mengalami keparahan CA6yang menjamin adanya re!as"ularisasi "oroner. 8etidakjelasan ini menuntuk ke

    beberapa strategi 7A@4S/3MI berikut* ($) pendekatan in!asi!e segera dimana

    disana dijalankan "atheterisasi "ardia" dan dijalankan koronaro re!as"ularisasi

    dijalankan sebagai sebuah indikasi atau (?) pendekatan "onser!ati!e dimana

    pasien ditangani dengan obat (seperti yang dijelaskan pada seksi sebelumnya) dan

    menjalankan angiogra0 hanya jika episode iskemia se"ara spontan kambuh atau

     jika hasil test stress mengindikasikan adanya pengurangan iskemia. 1endekatan

    "onser!ati!e memberikan keuntungan se"ara harga dan resiko yang dimiliki oleh

    pro"edure in!asi!e. Semantara strategi in!asi!e segera memberikan identi0kasi

    "epat dan menjelaskan treatment yang tepat ("ontoh re!as"ularisasi) untuk mereka

    yang mengalami penyakit "oroner kritis.

    1ada umumnya pendekatan in!asi!e segera direkomendasikan pada pasien dengan

    refra"tory angina dengan komplikasi seperti sho"k atau !entri"ular arrhythmias

    dan bagi mereka yang mengalami halhal klinis yang perlu dipertimbangkan.

    Algoritma pengukuran resiko mempertimbangkan beberapa resiko dan membantu

    dalam mengidenti0kasi yang memiliki ke"enderungan hasil yang buruk. Satu alat

  • 8/20/2019 Syndrom Serangan Jantung Akut

    30/44

    yang paling umum digunakan adalah skore resiko thrombolysis untuk infarksi

    miokard (/IMI) yang menjalankan # !ariabel untuk memprediksi le!el resiko pasien*

    $. umur lebih dari H tahun?. , atau lebih fa"tor resiko penyakit artery "oroner (sperti yang dijelaskan bab

    ),. 6iketahui adanya stenosis "oroner pada tingkat ; atau lebih berdasarkan

    hasil angiogra0+. 6e!iasi S/ yang ditunjukkan 3C%. Setidaknya Ada ? episode angina dalam ?+ jamH. Menggunakan aspirin pada # hari pertama (menggunakan resitensi sebagai

    efek dari aspirin)#. Mengele!asi serum troponin atau C8M&

    1enelitian klinis telah mengkon0rmasikan bahwa skor resiko /IMI

    memprediksi ke"enderungan kematian atau iskemik yang terjadi

    berkelanjutan karena itu dibutuhkan in!asi!e strategi untuk pasien yang

    mendapatkan skore lebih tinggi (, atau lebih). Jika pendekatan in!asi!esegera dilakukan pasien seharusnya menjalani pemeriksaan angiogra0

    dalam waktu ?+ jam.

     /'3A/M34 A87/ S/ 393=ASI 1A6A SAA/ I4A'8SI MI28A'6&erbeda dengan 7A dan 4S/3MI artery yang salah pada S/3MI sepenuhnya

    disumbat. 8emudian untuk membatasi kerusakan miokardial fo"us utama

    treatmen akut adalah untuk men"apai reperfusi "epat dari miokardium yang

    dijiopardikan menggunakan obat 0brinolitik mekanisme re!as"ularisasi

    per"utaneous "oronary. 1endekatan ini mengurangi perluasan nekorsis

    miokard dan meningkatkan pertahanan. 7ntuk menjadi efektif mereka harus

    dijalani sesegera mungkinG semakin "epat dinter!ensi semakin besar jumlah

    miokard yang dapat diselamatkan. 8eputusan terkait dengan terapi harus

    diambil dalam masamasa pemeriksaan pasien berdasarkan temuan sejarah

    dan ele"tro"ardiogra0 sebelum serum marker nekrosis meningkat.Selain itu pad kasus 7A dan 4S/3MI pengobatan khusus dilakukan

    segera untuk men"egah thrombosis lebih lanjut dan untuk mengembalikan

    keseimbangan antara supplay dan permintaan oksigen di miokard. Contoh

    antiplatelet terapi menggunakan aspirin menurunkan tingkat mortalitas dan

    tingkat reinfarksi setelah S/3MI. >al tersebut harus diberikan segera (dengan

    menghisap table agar adanya absorpsi) dan dilanjutkan dengan oral terapi

    harian. Intr!enous 7> diinfuskan untuk membantu pembuluh "oroner dantambahan penting untuk regimens 0briolyti" modern. &bloker mengurangi

    permintaan oksigen dan menurunkan resiko kekambuhan iskemia

    arrhythmias dan reinfarksi. /idak adanya kontra indikasi ("ontoh* asma

    hipertensi atau brady"ardia yang kuat) pemberian oral &bloker dilakukan

    untuk meningkatkan detak jantung menjadi ; ke H; denyut permenit. /erapi

    intra!enous bloker seharusnya diberikan pada pasien yang mengalami

    inter!ensi pemberian tersebut juga bijak diterapkan kepada yang mengalami

  • 8/20/2019 Syndrom Serangan Jantung Akut

    31/44

    peningkatan "ardiogeni" sho"k di S/3MI. /erapi nitrate biasanya yang

    diberikan adalah nitro"ly"erin digunakan untuk mengontrol nyeri iskemia dan

     juga bermanfaat sebagai !asolidator pada pasien yang mengalami gagal

     jantung atau hipertensi yang parah

     /3'A1I I&'I4295/IC2bat 0brinolyti" mengakselerasi lisis penyumbatan thrombus intra"oronary di

    S/3MI mengembalikan aliran darah dan membatasi kerusakan miokardial.

    &agian ini tidak berpengaruh pada pasien 7A atau 4S/3MI dan pasien yang

    mengalami 7A atau 4S/3MI tidak mendapatkan manfaat dari terapi

    0brinolyti".1enggunaan obat 0brinolyti" termasuk didalamnya kombinasi a"ti!ator

    plasminogen (alteplase t1A) rateplase (r1A) dan tene"teplase (/48t1A).

    Streptokinase salah satu penelitian 0brinolyti"s terbaru dan sekarang hanya

    digunakan di amerika serikat. /iaptiap fungsi obat yang dilakukan dengan

    menstimulasi system alami 0brinolyti" mengubah pre"ursor plasminogen

    yang tidak aktif menjadi protease plasmin yang aktif yang menge"ilkangumpalan 0brin. Meskipun thrombus intra"oronary merupakan target

    plasmin memiliki substrat yang sedikit dan bisa menurunkan potensi protein

    yang lain termasuk 0brinogen pre"ursor milik 0brin. 8emudian terjadilah

    pendarahan sebagai bentuk komplikasi umum akibat obatobat ini. Meskipun

    begitu tidak seperti obat streptokinase obat paling baru melekat ke 0brin

    dalam bentuk thrombus ("ontoh gumpalan intrakoroner) kemudian

    menegerasikan plasmin disitu juga dengan sedikit inter!ensi "oagulase pada

    "ir"ulasi umum (gambar #.$$) namun pendarahan tetap merupakan resiko

    dari 0brinoliti" ini.r1A dan /48At1A merupakan turunan dari t1A dengan hidup setengah

    lebih lama. Manfaat utama mereka adalah mereka bisa diberika dalam

    bentuk I= kapsul besar yang mana lebih meyakinkan dan kurang beresiko

     jika terjadi administrasi yang salah daripada infuse intra!enous yang penting

    untuk t1A.1emberian 0brinolyti" agen dijamjam pertama pada akut S/3MI

    mengembalikan aliran darah pada sebagian besar oklusi "oroner (#; hingga

    -;) dan se"ara signi0kan mengurangi kerusakan jaringan lebih jauh.

    Meningkatkan kekuatan artery diubah menjadi peningkatan tingkat

    pertahanan dan mengurangi komplikasi paska infarksi. Inisiasi "epat

    pemberian 0brinolysis sangat penting dilakukan* pasien yang menerima

    terapi dalam waktu ? jam saat serangan gejala S/3MI memiliki mortalitassetengah daripada mereka yang menerimanya setelah H jam.

    8esuksesan reperfusi ditandai dengan peredaan nyeri dada

    mengembalikan S/ segment ke dasar dan lebih "epat dari biasanya serum

    marker ne"rosis memun"ak seperti tronponins dan C8M&. Selama proses

    reperfusi arrhythmias sementara biasa terjadi dan tidak membutuhkan

    treatmen. 7ntuk men"egah penyumbatan pembuluh ulang dengan segera

  • 8/20/2019 Syndrom Serangan Jantung Akut

    32/44

    setelah kesuksesan thrombolysis regimen antithrombiti" diberikan seperti

    yang akan dijelaskan selanjutnya.8arena resiko utama thrombosis adalah pendarahan maka

    kontraindikasi pada terapi tertentu termasuk didalamnya situasi dimana

    gumpalan 0brin yang penting didalam sirkulasi akan dipertimbangkan

    sebagai hal yang berbahaya ("ontoh pasien dengan penyakit ul"er pepti"atau yang memiliki kelainan pendarahan pasien yang baru saja mengalami

    strok atau pasien yang sedang dalam penyembuhan operasi bedah).

    >asilnya sekitar ,; pasien mungkin tidak "o"ok untuk thrombolysis.&eberapa perbandingan obat 0brinolyti" skala besar telah dilakukan.

    1enelitian barubaru ini per"obaan international %7S/2$ menemukan

    manfaat ke"il t1a akan pertahanan paska infarksi dibandingkan dengan

    streptokinase pelebaran resiko ke"il intra"ranial hemorrhage dengan t1A.

    1er"obaan lainnya menbandingkan t1A dengan agen terbaru r1A dan /48t1A

    dan menemukan kemanjuran klinisi yang sama pada , obat ini. 1esan

    penting dari per"obaanper"obaan ini adalah kekuatan segera dan berlanjut

    pada artery "oroner yang terkait dengan infarksi akan meningkatkan

    pertahanannya. /idak peduli 0brinolyti" yang mana dyang diberikan yang

    penting harus diberikan sesegera mungkin idealnya dalam ,; menit pasien

    ada dirumah sakit.

     

    Menge"ilkan gumpalan

    tanpa perlakukan ly"ti"

    sistemik%umpalan

    %umpalan

  • 8/20/2019 Syndrom Serangan Jantung Akut

    33/44

    %ambar #.$$ "ontoh agen 0brinolyti" digunakan pada stele!asi miokardial infarksi.

    A. jaringan a"ti!ator plasminogen (t1A) meletakkan plasminoget pengikat 0brin (1)

    untuk membentuk plasmin aktif (1$) yang menge"ilkan gumpalan 0brin. 1emilihan

    t1A untuk 1 0brin terikat terjadi di thrombolysis dan meminimalisir sistemik

    0brinolysis. /48t1A dan r1A (lihat teBt) berakti0tas sama seperti t1A tapi tidak bisa

    diberikan dalam bentuk kapsul besar jadi diberikan se"ara sederhana. &. 0brinolyti"streptokinase (S8) yang lebih tua berkombinasi dengan ikatan 0brin dan

    mengsirkulasikan plasminogen untuk membentuk sebuah komplek yang aktif yang

    menghidupkan molekulmolekul plasminogen tambahan mengurangnya pemilihan

    untuk plasminogen 0brin terikat pada perlakukan sistemik ly"ti".

     /3'A1I A4/I/>'2M&2/IC /AM&A>A4 S3/39A> 13M&3'IA4 I&'I429ISIS

    Seperti yang dijelaskan sebelumny aspirin terapi paling utama pada semua pasien

    yang mengalami ACS biasanya diberikan pada pasien. Anti"oagulant diberikandengan terapi 0brinolyti" pada S/3MI dapat memperkuat lysis gumpalan dan

    mengurangi tingkat penyumbatan. 8emudian bagi pasien yang diobati dengan t1A

    r1A atau /48t1A I= 7% lanjutan diberikan dalam waktu lebih dari +- jam. /erapi

    9M> merupakan alternati!e untuk 7> seperti yang ditunjukkan bahwa itu dapat

    mengurangi komplikasi iskemik namun meningkatkan resiko intra"ranial

    hemorrhage pada pasien yang lebih tua.

    2bat antiplatelet C921I62%'39 diberikan dan dikombinasikan dengan aspirin

    dapat mengurangi mortalitas dan kejadian "ardio!as"ular pada pasien S/3MI yang

    menerima obat 0brinolyti". &erlanjut antiplatelet %1 re"eptor antagonis IIb@IIIa tidak

    bertindak memberikan manfaat bertahan pada pasien yang diterapi dengan0brinolysis dan tidak seharusnya diberikan se"ara rutin pada pasien seperti

    tertentu.

    I4/3'=34SI 7/AMA 13'C7/A4327S C2'24A'5

     /erapi alternati!e 0brinolyti" pada pasien yang mengalami S/3MI adalah "ardia"

    "atheriEasi dan 1CI yang bertanggung jawab pada saat infarksi. 1endekatan ini

    diistilahkan dengan nama primary 1CI dan melibatkan angioplasty dan stenting

    pada pembuluh rusak. 1CI utama merupakan metode efektif untuk menetapkan

    ulang perfusi "oronary pada per"obaan klinisi yang terlah dilakukan telah men"apai

    aliran yang optimal pada infarksi terkait dengan pembuluh pada lebih dari :pasien. 6ibandingkan dengan terapi 0brinolyti" 1rimary 1CI atau 1CI utama

    menghasilkan pertahanan yang lebih kuat dengan menurunkan tingkat reinfarksi

    dan pendarahan. 8emudian primary 1CI biasanya merupakan pendekatan reperfusi

    yang dipilih saat terjadinya S/3MI akut jika prosedur dapat dilaksanakan sesuai

    dengan pengalaman pelaksana dalam waktu yang segera (dalam waktu :; menit ia

    dirawat dirumah sakit). Sebagai tambahan primary 1CI dipilih untuk pasien yang

    memiliki kontra indikasi terhadap terapi 0brinolysis termasuk pasien yang telat

  • 8/20/2019 Syndrom Serangan Jantung Akut

    34/44

    menunjukkan (lebih dari , jam gejala serangan tepat setelah sampai di rumah sakit)

    atau mereka yang sedang daam keadaan sho"k "ardiogeni".

    9ebih lanjut Rpenyelamatan 1CI direkomendasikan pada pasien yang diawal

    diberikan terapi 0brinolyti" namun tidak menunjukkan responn yang layak

    termasuk perubahan gejala dan st ele!asi.

    Sebagai lanjutan dari aspirin dan heparin pasien yang sedang menjalani primary

    1CI biasanya menerima reseptor antagonis intra!enous %1 IIb@IIa sebagai prosedut

    lanjutan untuk mengurangi kompliasi thrombiti" (perlu digaris bawahi bahwa

    bi!alirudi sebagai inhibitor langsung terhadap thrombin dapat diganti dengan

    kombinasi heparin dan antagonis %1 IIb@IIIa). 1ada pasien yang menerima stens

    "oroner selama 1CI pemberian thienopyridines oral ("ontohnya "lopidogrel) telah

    menunjukkan kesuksesan dalam mengurangi resiko komplikasi iskemia dan stent

    thrombosis. Clopidogrel (atau prasugel thienopyridine potensial) merupakan terapi

    yang diberikans selanjutnya untuk yang memiliki periode yang lebih lama (sering

    lebih dari $? bulan) tergantung dari tipe stent.

     /3'A1I 9A4J7/A4

    Angiotensin"on!erting enEyme (AC3) inhibitor membatasi pemodelan ulang

    !entri"ular buruk dan mengurangi insiden gagal jantung dan men"egah

    kekambuhan iskemia dan mortalitas setelah MI. manfaat mereka ada pada aspirin

    dan &bloker dan mereka telah menunjukkan peningkatan yang baik pada pasien

    yang memiliki resiko tinggiTmereka yang terkena infarksi dinding anterior atau

    disfungsi sistolik 9=.

    Statin penurun kolesterol (>M%CoA redu"tase inhibitor)mengurangi tingkat

    mortalitas pada pasien yang meiliki penyakit artery "oroner (lihat bab ). 1er"obaan

    klinis pada pasien dengan ACS telah dilakukan yang menunjukkan bahwa aman

    untuk memberika statin diawalawal masa dirumah sakit dan itu diran"ang untuk

    men"apai densitas lipoprotein yang rendah (969) le!el kurang dari #; mg@d9

    memberikan perlindungan yang lebih kuat melawan kejadian "ardio!as"ular dan

    kematian dibandingkan target standar ("ontoh men"apai 969 kurang dari $;;

    mg@d9). Manfaat terapi statin akan melebar melewati lipid lowering karena

    sekelompok obat ini telah diberikan dan bisa meningkatkan disfungsi endothelial

    menginhibisi agregasi platelet dan merusak formasi thrombus.

    8emudian penggunaan anti"oagulant heparin jangka pendek telah digambarkan

    sebelumnya penggunaan lebih lanjut diikuti dengan oral anti"oagulant ("ontoh

    warfarin) "o"ok untuk pasien yang memiliki resiko thromboembolism yang tinggi

    "ontoh pasien yang di"atat memiliki intra!entri"ular thrombus (biasanya

    diidenti0kasi oleh e"ho"ardiogra0) atau atrial 0brillasi dan mereka yang mengalami

  • 8/20/2019 Syndrom Serangan Jantung Akut

    35/44

    MI anterior akut dengan akinesis pada wilayah itu (yang mana berpenaruh pada

    formasi thrombus karena berhentinya aliran darah).

    82M19I8ASI

    6i 7A komplikasi paling potensial itu adalah kematian ( hingga $;) atau

    infarksi lebih lanjut ($; hingga ?;) melebihi waktu hari dan minggu biasa. 8etika

    infarksi mulai diketahui terutama S/3MI komplikasi bisa terjadi dari inamasi

    mekanis dan abnormalitas elektrik dimasukkan oleh areaarea miokard ne"rosing

    (gambar #.$?). komplikasi awal terjadi karena miokardial ne"rosis itu sendiri.

    Mereka yang mulai mengembangkan itu beberapa hari hingga beberapa minggu

    kemudian mewakili inamasi dan menyembuhkan jaringan ne"roti".

    IS83MIA 8AM&7>

    1aska infarksi angina telah dilaporkan terjadi pada ?; hingga ,; pasien

    melanjutkan MI. tingkat ini belum dikurangi dengan menggunakan terapi

    thrombolyti" namun berkurang pada mereka yang menjalani per"utaneous

    angioplasty atau implantasi "oronary stent sebagai bagian dari penanganan MI.

    indikasi pengurangan aliran darah "oroner yang tidak "ukup merupakan hasil yang

    buruk dan berkorelasi dengan peningkatan resiok reinfarksi. &eberapa pasien

    biasanya membutuhkan "ardia" "atheriEation sering diikuti oleh re!as"ularisasi

    menggunakan teknikteknik per"utaneous atau bedah bypass artery "oroner.

  • 8/20/2019 Syndrom Serangan Jantung Akut

    36/44

    %ambar #.$?. komplikasi MI. infarksi bisa terjadi pada kontraktilitas yang berkurang

    ketidakstabilan eletrik dan jaringan nekrosis yang mana bisa menyebabkan

    seQuelae.

     /A&39 #.H A''>5/>MIAS 5A4% /3'JA6I 1A6A I4A'8SI MI28A'6IA9 A87/

    'I/M3 13453&A&SI47S &'A65CA'6IA   •  =A%A9 /243

    • 13'7SI SA A'/3'5 426A9

    SI47S /AC>5CA'6IA   • 453'I 6A4 C3MAS

    • %A%A9 JA4/74%

    • =297M3 63193SI

  • 8/20/2019 Syndrom Serangan Jantung Akut

    37/44

    • 2&A/ C>'242/'21I8

    (C24/2>*621AMI4)A1&s A/'IA9 I&'I9ASI   • %A%A9 JA4/74%

    • A/'IA9 IS83MIA

    =1&s =/ =   • IS83MIA =34/'I879A'

    • %A%A9 JA4/74%A= &92C8 ($ 63'JA/ ? 63'JA/ ,

    63'JA/)• IMI* =A%A9 /243 6A4 A9I'A4

    A= 426A9 A'/3'5

    • AMI* 13'7SA8A4 &3'93&I>A4

    1A6A JA'I4%A4 824678SI 

    A''>5/>MIAS

    Arrhythmias terjadi terus menerus selama MI akut berlangsung dan merupakan

    sumber utama dari mortalitas ketika baru sampai dirumah sakit. 7ntungnya unit

    pelayanan "oroner modern mampu mendeteksi dan mentreatmen gangguan ritmeGdan ketika pasien dirawat arrhythmia yang menyebabkan kematian jarang terjadi.

    Mekanisme yang berkontribusi terhadap terjadinya arrhythmogenesi setelah MI

    adalah yang diatas (table #.H)

    $. %angguan anatomi dari aliran darah untuk membentuk konduksi jalur itu

    ("ontoh sinoatrial node atrio!entrikular node dan "abang yang terikat kuat)G

    perfusi normal dari komponen yang ada pada system konduksi dibahas di

    table #.#)?. Akumulasi produk ra"un metaboli" ("ontoh* "ellular a"idosis) dan konsentrasi

    ion transselular abnormal karena keluarnya brane.

    ,. Stimulasi otomatis (simpatetik dan parasimpatetik)+. 1emberian obat arrhythmogeni" ("ontoh* dopamine)

     /A&39 #.# S7119A5 6A'A> 1A6A SIS/3M 824678SI

     JA97' 824678SI S71195 A'/3'5 7/AMASA 4263   • 'CA (#; 1ASI34)

    A= 4263   • 'CA (- 1ASI34)

    &74693   • 9A6 (CA&A4% S31/A9)

    '&&   • 12'SI 1'2DIMA9 293> 9A6

    • 12'SI 6IS/A9 293> 'CA

    9&&  ASCIC93 A4/3'I2' 8I'I   • 9A6

  • 8/20/2019 Syndrom Serangan Jantung Akut

    38/44

      ASCIC93 12S/3'I2' 8I'I   • 9A6 dan 16A

     =34/'I879AS I&'I99ASI=entrikulas 0brillasi (akti0tas elektrik yang "epat dan tidak terorganisir pada

    !entrikel) bertanggung jawab terhadap kematian "ardia" tibatiba selama

    terjadinya MI akut. 3pisode paling fatal terjadi sebelum sampai dirumah sakittrend yang bisa berdampak akibat meningkatnya ketersediaan de0brillator

    eksternal se"ara otomatis di tempattempat umum. 3pisode !entri"ular

    0brillasi yang terjadi selama +- jam pertama kejadian MI sering terkain

    dengan ketidakstabilan elektrik atau listrik sementara prognosa jangka

    panjang pada orangorang yang selamat dibeberapa kejadian tidak

    berpengaruh buruk. 4amun !entrikulas 0brillasi terjadi setelah +- jam

    setelah akut MI biasanya menunjukkan adanya disfungsi 9C dan berhubungan

    dengan tingkat mortalitas yang tinggi.6etak etopi" !entri"ular !entrikulas ta"hy"ardia dan !entrikulas

    0brillasi selama akut MI mun"ul dari sirkuit atau sel !entrikulas yang

    meningkat se"ara otomatis (lihat bab $$). 6ekat !entrikulas e"topi" yangumum dan bisanya tidak diterapi ke"uali jika detaknya mulai berurutan

    banyak suara dan terus menerus. 1ersonil unit layanan "ardia" mampu

    mendeteksi arrhythmia dan institusi pengobatan harus lebih keras terhadap

    perkembangan arrhythmias !entrikulas. /erapi untuk !entrikulas arrhythmias

    digambarkan di bab $?.

    A''>5/>MIAS S71'A=34/'I879A'Supra!entrikulas arrhythmias umum terjadi di akut MI. sinus brady"ardia

    terjadi dari baik itu stimulasi !agal yang berlebihan maupun iskemia

    sinoatrial biasanya dalam setting dinding inferior MI. sinus ta"hy"ardia

    terjadi teratur dan menghasilkan nyeri dan "emas serta gagal jantung dan

    pemberian obat (seperti dopamine) atau deplesi !olume intra!as"ular.

    8arena sinus ta"hy"ardia meningkatkan permintaan oBygen di miokardial dan

    bisa memperburuk iskemia mengidenti0kasi dan mengobati penyebab

    tersebut itu sangat penting. 6etak premature atrial dan 0brillasi atria (lihat

    bab $?) menyebabkan iskemia atria atau atrial distensi menjadi gagal 9=

    pada MI akut. Mereka mungkin menyebabkan iskemia atau nekrosis pada

    saluran konduksi atau pada kasus pemblokiran atro!entrikular yang mana

    dapat berkembang karena meningkatnya !agal tone. Akti0tas !agal bisa

    ditingkatkan karena stimulasi serat aUerent dengan miokardium yang

    terinamasi atau hasil dari akti!asi otomatis yang terkait dengan nyeri padaMI akut.

    6IS74%SI MI28A'6%agal jantung "ongesti!eIskemia "ardia" akut terjadi di kontraklitas !entri"ular yang "a"at (disfungsi

    sistolik) dan meningkatkan kekerasan miokardial (disfungsi diastoli")

    keduanya dapat menyebabkan pada gejala gagal jantung. selain itu

  • 8/20/2019 Syndrom Serangan Jantung Akut

    39/44

    pemodelan ulang !entrikulas arrhythmias dan komplikasi mekanikal akut MI

    (digambarkan nanti) akan berakhir dengan gagal jantung. tandatanda dan

    gejala gejala de"ompensasinya adalah sulit bernafas pulmonary rales dan

    suara jantung ketiga (S,). 1enanganannya terdiri dari terapi gagal jantung

    standar yang termasuk didalamnya adalah diureti"s untuk melepaskan

    !olume yang berlebihan dan inhibitor AC3 dan terapi &bloker untukmortalitas jangka panjang akan bermanfaat (lihat bab :). Selain itu pasien

    yang mengalami gagal jantung paska MI dan pe"ahan pelepasan 9= sebesar

    kurang dari +; sebuah obat antagonist aldosterone (spironola"tone atau

    eplerenoneTdigambarkan di bab :) seharusnya dipertembangkan seperti

    per"obaan klinis yang telah ditunjukkan bahwa terapi lebih jauh

    meningkatkan pertahanan dan mengurangi tingkat untuk kembali kerumah

    sakit namun ketika aldosterone antagonisr diberikan beserta inhibitor AC

    le!el serum potasium seharusnya dipantau dengan sangat hatihati untuk

    men"egah hyperkalemia.

    Sho"k "ardiogeni"Sho"k "ardiogeni" merupakan kondisi yang menurunkan dampak "ardia" dan

    hypertensi (tekanan darah sistolik kurang dari :; mm >g) dengan perfusi

    pada jaringan peripheral yang tidak memadai yang berkembang ketika lebih

    dari +; 9= telah melakukan infarksi. Itu mungkin akan disertai dengan

    komplikasi MI parah yang akan dijelaskan nanti. Sho"k "ardiogeni"

    merupakan pengabdian diri karena ($) hipertensi menurunkan perfusi "oroner

    yang mana memperburuk kerusakan iskemia dan (?) menurunkan !olume

    strok meningkatkan ukuran 9= dan menyebabkan penambahan permintaan

    oksigen miokard (lihat gambar #.$?). sho"k "ardiogeni" terjadi pada lebih

    dari $; pasien paska MI dan tingkat mortalitas yang terjadi adalah lebihdari #;. Catherisasi "ardia" awal dan re!as"ulariasi dapat meningkatkan

    prognosa.1asien yang mengalami sho"k "ardiogeni" membutuhkan obat

    intra!enous inotropi" ("ntoh. 6obutamine) untuk meningkatkan output

    "ardia" dan ketika tekanan darah meningkat arterial !asodilator mengurangi

    pertahanan kontraksi 9=. 1asien sering distabilkan dengan pemasangan balon

    pompa intraaorti". 6ipasang kedalam aorta melalui artery femoral pompa

    tersebut terdiri dari inatable ruang eksibel yang melebar selama diastole

    untuk meningkatkan tekanan inraaorti" dan kemudian menambah perfusi di

    artery "oroner. Selama systole ia turun untuk men"iptakan sebuah R!a"uum

    yang bertindak untuk mengurangi pemasukan ulang !entrikel kiri kemudianmembantu pelepasan darah ke aorta dan meningkatkan output "ardia" dan

    perfusi jaringan peripheral. Jika dukungan hemodinamik berlebihan dan tahan lama dibutuhkan

    alat bantuk per"utaneous !entri"ular kiri (9=A6) dapat dipasang.

    Menggunakan "annulae yang dipasang melalui jaringan femoral mesin

    diletakkan diluar batang pompa memberikan darah oksigen dari 9A atau 9=

  • 8/20/2019 Syndrom Serangan Jantung Akut

    40/44

    (tergantun dari model nya) menuju aorta dan "abang"abangnya membantu

    9=.

    Infarksi !entri"ular kiri

    Sekitar $ pertiga pasien yang mengalami farksi dinding inferior 9= jugamengembangkan porsi nekrosis di kiri !entrikel karena artery "oroner yang sama

    (biasanya "oroner kiri) menyembur ke kedua area pada sebagian besar pasien.

    8ontraksi abnormal yang dihasilkan dan kompikasi menurun dari !entri"ular kanan

    menunjukkan tandatanda kegagalan jantung sebelah kanan ("ontoh* distensi !enus

     jugular) keluar dari proporsi untuk menandari kegagalan jantung sebelah kiri. Selain

    itu hipertensi bisa saja terjadi ketika disfungsi !entri"ular kiri membuat gagal aliran

    darah melalui paruparu sehingga !entrikel kiri pun tidak terisi. 6alam hal ini infusi

    !olume intra!enous memperbaiki hypertensi sering dituntun oleh pengukuran

    hymodinami" melalui "hateter artery pulmonary tran!enous (lihat &A& ,)

    8omplikasi mekanik

    komplikasi mekanik pada MI terjadi karena iskemia jaringan "ardia" dan ne"rosis.

    'upture otot papillary

    4ekrosis iskemia dan rupture otot 9= papillary bisa saja fatas karena danya

    regurgitasi mitral yang parah seperti !al!e leaets kehilangan kelekatan mereka.

    'upture sebagian dengan regurgitasi yang lebih modern tidak mematikan segera

    tapi bisa menyebabkan gejala gagal jantung atau pulmonary edem karena ia

    memiliki supplay darah yang sulit otot posteromedial 9= papillary lebih rentan

    terhadap infarksi daripada anterolateral.

    '71/7'3 6I46I4% &3&AS =34/'I879A'

     /idak sering tapi mematikan rupture pada dinding bebas 9= melalui perpe"ahan

    pada ne"roti" miokardium dapat terjadi dalam ? minggu pertama setelah MI. umum

    terjadi pada wanita dan pasien yang memiliki sejarah hipertensi. >emorrhage

    kedalam ruang peri"ardial karena rupture dinding bebas 9= terjadi di temponade

    "ardia" yang mana darah mengisi ruang peri"ardial dan membatasi pengisian

    pada !entri"ular (lihat bab $+). Jarang ada yang bertahan.

    6alam kejadian ini 1S3762A437'5SM terjadi jika rupture pada dindingbebera tidak terjadi sepenuhkan dan ditangani oleh formasi thrombus yang

    menutup lubang miokardium. Situasi ini disebut dengan "ardia" eQui!alent bomb

    waktu karena rupture yang lengkap kearah peri"ardium dan tamponade akan

    menyusul. Jika dideteksi (biasanya oleh penelaahan gambar) perbaikan dengan

    bedah dapat men"egah hasil disastrous yang lain.

    '71/7'3 =34/'I879A' S31/A9

  • 8/20/2019 Syndrom Serangan Jantung Akut

    41/44

    8omplikasi ini sejalan degan rupture dinding bebas 9= namun aliran darah tidak

    normal tidak mengarah sepanjang dinding 9= ke peri"ardium. Melainkan darah

    didorong melaluin septum !entri"ular dari kiri !entrikel ke kanan !entrikel biasanya

    menunda gagal jantung karena !olume yang berlebihan pulmonary "apillaries.

    Sistolik murmur yang ada dikiri perbatasan menunjukkan adanya aliran transseptal

    hal ini sering terjadi pada situasi ini. Meskipun tiaptiap kejadian pada sistolikmurmur rupture !entri"ular septal dapat dibedakan degna akut mitral regurgitasi

    dengan melihat lokasi murmur (lihat gambar ?.$$). melalui dopplet

    en"ho"ardiogra0 atau dengan mengukur saturasi darah 2?  disebelah kiri ruang

     jantung melalui "athere trans!enous. 8onten 2? disebelah kiri !entrikel se"ara

    abnormal lebih tinggi dibandingkan yang disebelah kanan atrium jika ada

    perpindahan darah yang dioksigenkan dari kiri !entrikel menuju ke septal defe"t.

    Aneurysm !entri"ular sejati

    8omplikasi telat MI membuat !entri"ular aneurysm yang sebenarnya tterjadi

    bermingguminggu hingga berbulanbulan setelah infarksi akut ia berkembangketika dinding !entrikulas melemah namun tidak dilubangi dengan pembersihan

    phagolyti" milik jaringan nekrotik dan ia tejadi pada tonjolan diluar (dyskinesia)

    ketika sisa kontrak otot hati bekerja kuat. /idak seperti pseudoaneurysm yang

    digambarkan sebelumnya aneurysm yang sebenarnya tidak terlibat dalam

    komunikasi antara rongga 9= dan peri"ardium jadi rupture dan tamponade tidak

    berkembang. 8omplikasi potensial dari 9= aneurysm adalah ($) formasi thrombus

    didalam area tempat aliran darah berhenti bertindak sebagai sumber emboli ke

    organ peripheralG (?) !entrikulas arrhythmias behubugnan dengan tarikan

    myo0bersG dan (,) kegagalan jantung diakibatkan oleh pengurangan output "ardia"

    karena beberapa !olume stroke 9= terbuang dengan mengisinya ke aneurysm

    selama terjadinya systole.

     /andatanda adanya 9= aneurysm adalah bertahannya S/ ele!asi pada 3C%

    berminggu setelah S/ ele!asi MI dan tonjolan pada perbatasan 9= ditunjukkan saat

    dilakukan radiogra0 pada bagian dada. Abnormalitas dapat dikon0rmasikan melalui

    e"ho"ardiogra0.

    13'ICA'6I/IS

    1eri"arditis akut mungkin terjadi diawal (dirumah sakit) periode paska MI sebagai

    perluasan inamasi dari miokradium ke peri"ardium. 4yeri ditusuk demam dan

    gesekan peri"ardial terjadi pada situasi ini dan membantu membedakan peri"arditisdengan sakit kambuh iskemia miokardial (lihat bab $+). %ejalagejala biasanya

    dengan "epat merespon jika diberikan terapi aspirin. Anti"oagulant relati!e kontra

    indikatif pada MI karena peri"arditis untuk menghindari hemorrhage dari inamasi

    peri"ardial. rekuensi MI yang terkait dnegan peri"ariditis telah ditolak sejak

    pengenalan strategi reperfusi akut karena pendekatan tersebut membatasi

    peluaasan kerusakan miokard dan inamasi.

  • 8/20/2019 Syndrom Serangan Jantung Akut

    42/44

    Sindrom dressler

    Sindrom dressler merupakan bentuk ti