tg 205. excitation system-wadjinarto.docx

Upload: dodhy-poermadhanie

Post on 07-Jul-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 TG 205. Excitation System-Wadjinarto.docx

    1/38

    PROGRAM PERCEPATAN

    KOMPETENSI

  • 8/19/2019 TG 205. Excitation System-Wadjinarto.docx

    2/38

  • 8/19/2019 TG 205. Excitation System-Wadjinarto.docx

    3/38

      EXCITER TG 205PENGUAT MEDAN MAGNITMAIN

    ELECTRICGENERATOR

      GENERATOR PROTECTION SYSTEM

     

    GENERATOR COOLER 

      SISTEM PENYALURAN

      UPS SYSTEM

  • 8/19/2019 TG 205. Excitation System-Wadjinarto.docx

    4/38

    EXCITER 

    Untuk membangkitkan medan magnit pada rotor, maka

    diperlukan arus searah (DC) yang umumnya disebut penguat

    Perangkat yang berfungsi untukmemasok /mensupplai

    arus penguat ini disebut eksiter(Exciter)

    P!"#$"P %E!&' $"$" E%$"'$"

    *b + Exciter

    $aat generator diputar, Pilot Exciter  yang memiliki permanent

    magnet (magnit tetap)  pada rotor (field) coilnya akan

    membangkitkan egangan 'C

      egangan 'C ini disalurkan ke '! ('utomatic oltage !egulator)

    -leh '! diubah men.adi egangan DC,

  • 8/19/2019 TG 205. Excitation System-Wadjinarto.docx

    5/38

    eganganDC inidiatur besar arusnya, untuk kemudian disalurkan

    ke ain 'C Exciter field coil

    'rus yang mengalir di field coil(kumparan penguat arus)  akan

    membangkitkan 'C 0phase di coil nya

    %emudian egangan 'C dari ain Exciter itu disearahkan oleh

    dioda silikon yang terdapat di rangkaian rotating rectifier men.adi

    tegangan DC

    $elan.tnya, 'rus DC yang dihasilkan oleh rotating rectifier,

    disalurkan ke field coil *enerator Utama

    +

    *b1 Exciter

  • 8/19/2019 TG 205. Excitation System-Wadjinarto.docx

    6/38

    *b Diagram sistem eksitasi

    1

    -utput 'C Exciter yang berupa tegangan 'C disearahkan oleh

    Rotating Rectifier, kemudian diumpankan ke field coil dari

    generator

    %onstruksi ini tidak membutuhkan in.eksi arus melalui komponen

    sliding yang menggunakan komutator, carbon0brush dan slip ring

    SISTIM EKSITASI

    Eksitasi adalah pemberian arus listrik pada kutub magnetic

    Dengan mengatur besar kecilnya arus listrik tersebut,kita dapat

    mengatur besar tegangan output atau mengatur besar daya

  • 8/19/2019 TG 205. Excitation System-Wadjinarto.docx

    7/38

    reaktif (ar) yang diinginkan pada generator yang sedang paralel

    dengan sistem .aringan besar ( "nfinite bus)

    'da dua .enis sistem eksitasi yaitu sistem eksitasi statis dan sistem

    eksitasi dinamik

    JENIS-JENIS EKSITASI

    $ecara umum, Exciter dibagi men.adi .enis,

    + Eksitasi $tatik

    1 Eksitasi Dinamik

    2rushless Excitation

  • 8/19/2019 TG 205. Excitation System-Wadjinarto.docx

    8/38

    1 SISTIM EKSITASI STATIK

    'dalah sistem eksitasi yang disuplai dari eksiter yang bukan mesin

    bergerak, yaitu dari sistem penyearah yang sumbernya disuplai dari

    output generator itu sendiri atau sumber lain dgn melalui

    transformer

  • 8/19/2019 TG 205. Excitation System-Wadjinarto.docx

    9/38

    *b + $istem Eksitasi $tatik

    3

    SISTIM EKSITASI !INAMIK

  • 8/19/2019 TG 205. Excitation System-Wadjinarto.docx

    10/38

    'dalah sistem eksitasi yang disuplai dari eksiter yang merupakan

    mesin bergerak

    Eksiternya merupakan generator DC atau dapat .uga

    menggunakan generator 'C yang kemudian disearahkan dengan

    !ectifier

    Urutan nya Eksitasi dinamik yaitu 4 P* (Permanen magnet

    generator), mengghasilkan arus 'C (Pilot Exciter) yang

    disearahkan dengan !ectifier pada stator 'C exsiter

    %emudian arus keluaran pada generator 'C eksiter di searahkan

    menggunakan rotating rectifier

    5asilnya digunakan untuk memberikan arus eksitasi pada

    *enerator Utama

    &ika tegangan sudah mencapai nilai yang diinginkan, dan untuk

    men.aga tegangan agar berada pada nilai nominalnya, maka

    sistim menggunakan '! ('utomatic oltage !egulator), yang

    digunakan untuk memerintahkan P* menaikkan atau

    menurunkan arus eksitasinya

  • 8/19/2019 TG 205. Excitation System-Wadjinarto.docx

    11/38

    *b 1 sistem Eksitasi Dinamik

    6

    " #RUS$LESS EXCITATION

    'dalah sistem eksitasi tanpa sikat, yang maksudnya adalah

    pada sistem tersebut untuk menyalurkan arus eksitasi ke rotor

    generator utama, maupun untuk eksitasi eksiter tanpa melalui

    media sikat arang 'dapun diagram prinsip ker.anya adalah

    sebagai berikut

  • 8/19/2019 TG 205. Excitation System-Wadjinarto.docx

    12/38

    *b 2rushless Excitation

    Pada gambar diatas dapat kita lihat bah7a untuk eksitasi generator

    disuplai dari generator 'C eksiter dengan melalui penyearah(rectifier 7heel) yang terpasang pada poros, sehingga arus eksitasi

    langsung terhubung dengan rotor generator

    Eksitasi untuk Exciter disuplai dari PILOT EXCITER (*enerator arus

    bolak0balik) dengan kemagnitan tetap atau biasa disebut PMG

    (Permanent agnet *enerator)

    -utput dari pilot eksiter tersebut adalah arus bolak balik phasa

    yang disearahkan melalui penyearah arus

    -leh regulator arus eksitasi eksiter diatur besar kecilnya, sehingga

    dengan mengatur eksitasi eksiter, maka tegangan output generator

    utama akan mengalami perubahan secara langsung

    8

    PEMELI$ARAAN EKSITASI

  • 8/19/2019 TG 205. Excitation System-Wadjinarto.docx

    13/38

    %omponen0komponen yang perlu diperiksa pada

    $istem Eksitasi $tatik, meliputi 4

    • Periksa sikat arang dan tekanannya

    • Periksa baut0baut terminal dari sikat arang

    • Periksa kekotoran pada dudukan sikat arang

    • Periksa slipring, apakah ada permukaan yang cacat dan cek

    kebersihhan permukaannya

    • Periksa sistem penyearah (!ectifier)

    • Ukur tahanan isolasi transformator dari rectifier

    %omponen0komponen yang perlu diperiksa pada sistem Eksitasi dengan

    *enerator DC9,meliputi 4

    • Periksa keadaan komutator, apakah ada yang cacat atau permukaan

    tidak rata

    • Periksa keadaan sikat arang dan tekanannya

    • Cek baut0baut pengikat

    • Ukur tahanan isolasi kumparan rotor dan stator generator DC

    es pendeteksi temperatur (!D)• Cek sikat arang dan slipring pada sambungan ke eksitasi

    %omponen0komponen yang perlu diperiksa pada sistem

     :Eksitasi anpa $ikat9  (2rushless excitartion), meliputi 4

  • 8/19/2019 TG 205. Excitation System-Wadjinarto.docx

    14/38

    • Periksa dioda penyearah putar (rotating diode rectifier), dari kotoran

    atau bekas ter.adi pemanasan lebih dan kerusakan

    • Periksa ;ekering, diganti bila ada yang putus

    • Cek baut0baut terminal

  • 8/19/2019 TG 205. Excitation System-Wadjinarto.docx

    15/38

    >

    SISTIM PROTEKSI

  • 8/19/2019 TG 205. Excitation System-Wadjinarto.docx

    16/38

    $istem proteksi berfungsi untuk melindungi generator dari adanya

    gangguan, baik gangguan luar maupun gangguan dalam

  • 8/19/2019 TG 205. Excitation System-Wadjinarto.docx

    17/38

    +?

    JENIS PROTEKSI PA!A GENERATOR MELIPUTI

    $'-! !--!

    + -@er@oltage protection + !otor earth0faulth protection

    1 -@ercurrent protection 1 #egati@e seAuence protection

    -@erload protection Protection for loss

    of excitation

    3 Differential protection

    6 Distance protectionB Earth0fault protection

  • 8/19/2019 TG 205. Excitation System-Wadjinarto.docx

    18/38

    *b 3 $istem Proteksi *enerator

    ++

    abel standar kelas temp motor dan generator

  • 8/19/2019 TG 205. Excitation System-Wadjinarto.docx

    19/38

    $ecara umum, motor dan generator sebaiknya tidak dioperasikan

    melebihi nilai maksimum temperatur yang dii.inkan $etiap kenaikan +?C dari nilai batas yang dii;inkan dapat

    menurunkan usia efektif generator sampai setengah dari usia

    normal %elas temperature 2 paling sering ditemui pada motor dan generator

    yang beker.a pada frekuensi B? 5;, sedangkan kelas temperature paling sering ditemui pada motor dan generator yang beker.a pada

    frekuensi 6? 5; $istem isolasi belitan stator generator kelas temperature , dirancang

    agar generatordapat beroperasi efektif selama ? tahun dalam kondisi termal,

    elektris, mekanis, dan lingkungan yang optimal

    ooo--ooo

    +1

  • 8/19/2019 TG 205. Excitation System-Wadjinarto.docx

    20/38

    +

    PEN!INGIN GENERATOR 

    http://rakhman.net/2013/09/sistem-pendingin-generator.htmlhttp://rakhman.net/2013/09/sistem-pendingin-generator.html

  • 8/19/2019 TG 205. Excitation System-Wadjinarto.docx

    21/38

    U#*$" PE#D"#*"# *E#E!'-!

      er.adinya panas pada *enerator / 'lternator disebabkan karena

    adanya Rugi Tembaga dan Rugi Besi.

      ang dimaksud dgn Rugi Tembaga adalah panas yang disebabkan

    karena adanya arus pembebanan yang mengalir melalui penghantar 

    tembaga stator dan rotor yang besaran dayanya dapat dihitung  I 2R

    $edangkan Rugi Besi  adalah kerugian yang diakibatkan dari panas

    yang ditimbulkan dengan adanya arus pusar (eddy current) yang

    ter.adi pada inti stator maupun rotor

      Selain panas yg diakibatkan seperti tersebut diatas, juga terjadi 

     panas yang diakibatkan dari gesekan dan angin (windange)

      Panas yang berlebihan pada generator perlu dicegah, karena hal ini 

    dapat mengakibatkan kerusakan isolasi penghantar atau terbakar,

    oleh sebab itu perlu adanya pendinginan generator 

    %erugian0kerugian yang menyebabkan panas tersebut harus

    diusahakan sekecil mungkin sehingga tidak lebih dari 1F dari output

    alternator

    ED"' PE#D"#*"# *E#E!'-!

    Untuk menyerap dan membuang panas (disipasi) yang timbul

    didalam alternator yang sedang beroperasi, dapat mengguna0kan

    beberapa media pendingin

    'dapun .enis media pendingin generator yang biasa digunakan

    meliputi 4 Udara, *as 5idrogen, 'ir

    $ecara alami, semakin besar kapasitas alternator maka panas yang

    ditimbulkan .uga akan semakin besar pula

  • 8/19/2019 TG 205. Excitation System-Wadjinarto.docx

    22/38

    'dapun media pendingin generator yang paling efektif adalah air,

    tetapi air banyak kendala yang harus ditanganinya, disamping

    o "nstalasinya mahal pemeliharaannya pun susah,

    o %erapatannya cukup besar

    o Daya hantaran panasnya pun rendah

    o %oofisien perpindahan panas rendah

    $ehingga hanya bisa dilakukan untuk 'lternator yg berkapasitas

    kecil atau untuk Exciter +3

      emudian untuk alternator yang kapasitas!nya cukup

    besar,pendinginannya menggunakan"#. arena $

    o Disamping sederhana penanganannya,

    o 5ydrogen.uga efektif dalam penyerapan panasnya dibandingdengan udara

    PE#D"#*"'# *E#E!'-! D*# 5D!-*E#

    Pendingan alternator dengan gas hidrogen adalah yang paling efektif 

    dibanding dengan udara etapi "idrogen sangat rentan terhadap

    bahaya ledakan bila bercampur dengan udara pada kondisi %& s.d 

    '&, maka penanganannya harus berhati0hati

    'dapun kelebihan gas hidrogen dibanding dengan udara dapat dilihat

    pada karakteristik berikut 4

  • 8/19/2019 TG 205. Excitation System-Wadjinarto.docx

    23/38

    *b + %arakteristik *as 5idrogen

    +6

    Pada tabel diatas dinyatakan bah7a 4

    • erapatan udara dibanding hydrogen adalah $*.%, daya hantar 

     panas $', maka gas hidrogen dapat digunakan untuk pendinginan

    alternator dengan efektifitas cukup baik

    • Untuk men.aga agar temperatur media pendingin tidak meningkat

    terus, maka setelah menyerap panas, media pendingin ini harus

    didinginkan untuk membuang panas yang di kandungannya,

  • 8/19/2019 TG 205. Excitation System-Wadjinarto.docx

    24/38

    •  $ebagai media pendingin hidrogen biasanya dengan menggunakan

    air dengan melalui bo+ cooler

    Dari kelebihan tersebut dapat disimpulkan sbb 4

    + %erapatan rendah sehingga kerugian gesekan, kebisingan berkurang

    dan daya fan untuk mensirkulasikannya .uga rendah

    1 %oofisien perpindahan panas tinggi dibanding udara sehingga dapat

    menyerap panas lebih banyak

    Daya 5antar panas tinggi dibanding udara, sehingga dapat

    menghantarkan panas lebih banyakidak bersifat korosif

    3 !esiko kebakaran rendah, hidrogen murni tidak membantu ter.adinya

    kebakaran

    6 2iaya pemeliharaan rendah, hal ini karena siklus gas tertutup

    sehingga kebisingannya ter.aga

    http://rakhman.net/2013/09/sistem-pendingin-generator.htmlhttp://rakhman.net/2013/09/sistem-pendingin-generator.html

  • 8/19/2019 TG 205. Excitation System-Wadjinarto.docx

    25/38

    +B

     

    !OU#LE #US SYSTEM

     

    !OU#LE #REAKER #US SYSTEM

     

    RING #US

     

    ONE AN! $AL% #REAKER 

  • 8/19/2019 TG 205. Excitation System-Wadjinarto.docx

    26/38

    +8

    SISTEM PENYALURAN

  • 8/19/2019 TG 205. Excitation System-Wadjinarto.docx

    27/38

    +=

  • 8/19/2019 TG 205. Excitation System-Wadjinarto.docx

    28/38

    +>

  • 8/19/2019 TG 205. Excitation System-Wadjinarto.docx

    29/38

    1?

  • 8/19/2019 TG 205. Excitation System-Wadjinarto.docx

    30/38

  • 8/19/2019 TG 205. Excitation System-Wadjinarto.docx

    31/38

    1+

  • 8/19/2019 TG 205. Excitation System-Wadjinarto.docx

    32/38

    11

    UPS SISTEM

    PE#*E!"'# UP$

    UP$ adalah singkatan dari Uninterruptible po7er supply ber

    U#*$",sebagai alat back0up listrik ketika PCkehilangan energi

    dari sumber utamanya

  • 8/19/2019 TG 205. Excitation System-Wadjinarto.docx

    33/38

  • 8/19/2019 TG 205. Excitation System-Wadjinarto.docx

    34/38

    o Dapat diintegrasikan dengan .aringan "nternet

    1

    o #otifikasi .ika ter.adi kegagalan dengan melakukan setting soft7are

    UP$ management

     -ffline UP$

  • 8/19/2019 TG 205. Excitation System-Wadjinarto.docx

    35/38

  • 8/19/2019 TG 205. Excitation System-Wadjinarto.docx

    36/38

    !ectifier ('C0DC) dan .uga "n@erter (DC0'C)

  • 8/19/2019 TG 205. Excitation System-Wadjinarto.docx

    37/38

    16

     $kemanya seperti gambar diba7ah ini

    *ambar 8 4 erroresonant0$tandby UP$

    *aris putus 0 putus menun.ukkan sumber listrik sekunder

    Sekian

  • 8/19/2019 TG 205. Excitation System-Wadjinarto.docx

    38/38

    Dan

    Terima kasih

    1B