tk 2 landasan filsafat

Upload: noviyanti-opie-vie

Post on 02-Mar-2016

30 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Kelompok : Wiji Nugroho Noviyanti Ilsani Lina Kuslina Taufik DibyapradiptaLANDASAN FILSAFAT1

oNTOLOGIEpistimologiEpistimologiAksiologiAksiologiBeing, What WhoWhy, HowWhat Value & What ForKAJIANLandasan FilsafatLandasan Filsafat terdiri dari 3 bagian

4ONTOLOGI (What, Being, Who)Setiap fakta dari aspek ontologi dapat dinyatakan kebenaran definisinya dan dapat dipandang dari dua obyek, yaitu obyek materi dan obyek formal.Filsafat (Ontologi) : Ilmu tentang kebijaksanaan atau kebenaran. Yang dipelajari adalah obyek sebenarnyaObyek sebenarnya: Obyek materi : Seluruh fakta kenyataan, misalnya : manusia, alam, dll Obyek formal : bidang kajian semua pengetahuan, mis : biologi, faal, kedokteran, dllMenurut Witgenstein, Titus :Filsafat : Usaha untuk menyatakan kebenaran fakta secara menyeluruh, mendalam dan sejelas mungkin.

ABSTRAKSI FISIKABSTRAKSI BENTUKABSTRAKSI METAFISIK3 tingkat abstraksi dalam ontologi(Menurut lorens bagus)Tokoh-tokoh:

Aristoteles (abad ke-4 SM)

Christian Wolff (1679-1757)

Ontologi adalah ilmu mengenai esensi benda

Membagi metafisika menjadi 2 macam:Metafisika Umum (Ontologi)Metafisika Khusus

8Aliran-aliran dalam Metafisika Ontologi:MonoismePluralismeNikhilismeAgnotisismeDualisme9Aliran Materailsme

Sumber yang asal itu adalah materi, bukan rohaniAliran Idealisme

Hakikat kenyataan yang beraneka ragam ini semua berasal dari ruh, yaitu sesuatu yang tidak berbentuk dan menempati ruangMonoisme terbagi menjadi 2 AliranMaterialismeThales: Asas permulaan (arche) dari segala sesuatu adalah airAnaximenes: Asas mula seluruh alam semesta dg sgl isinya adalah udaraAnaximandros: anasir utama yg menyusun ala itu adalah yg tak terbatas

Idealisme/SpiritualismePlato: Hakikat segala sesuatu yang ada berasal dari rohAjaran Aliran dalam Monoisme TeologiBahasa yunani teologi adalah pengetahuan mengenai Allah. Yaitu usaha metodis untuk memahami serta menafsirkan kebenaran wahyu (Gerald O Collins and Edward)Bahasa latin teologi adalah ilmu yang mencari pemahaman (sumber daya rasio)Teologi dalam ruang lingkup filsafat metafisika adalah filsafat ketuhanan yang bertitik tolak semata-mata kepada kejadian alam (Sudarsono 2001 : 129)Lanjutan..Teologi dalam kajian filsafat metafisika memiliki arti penting dalam pemikiran kefilsafatan. Tokoh-tokoh tentang teologiA. XenophanesB. Phytagoras(572-497 sm)C. Thomas Aquinas (1255-1274)D. David hume(1711-1776)E. Ludwig Feuerbach (1804-1872)

EPISTEMOLOGI (WHY, HOW)WHY : karena keinginan berfilsafat untuk menemukan kebenaran dengan :

memakai ratio-logos-akal budi. Seterusnya ditanyakan mengapa benar karena didiskusikan, dianalisis dengan ratio untuk menemukan kebenaran. mengapa ditanyakan oleh karena :

Ketakjuban akan dirinya yang ada (Plato & Aristoteles 350 SM), dan ketakjuban akan moral hukum dan langit dengan bintang. Imanuel Kant ( 1750) memikirkan untuk ditemukan bagaimana kebenarannya.

EPISTEMOLOGI (WHY, HOW) 2. Kesangsian kemampuan panca indra (Agustinus 400, Descartes 1600) karena indrawi seringkali menipu -> bagaimana kebenarannya 3. Kesadaran eksistensi dirinya yang kecil dibanding alam semesta -> bagaimana kebenaran fakta / kenyataan tersebut.

HOWBagaimana pendekatannya berdasarkan gejala atau phenomenologi?

Bagaimana klasifikasinya?Bagaimana model atau metodenya?Fenomenologi / GejalaGejala hubungan kesatuan asasi subyek (manusia)-obyek (pengetahuan, benda untuk menemukan hasil bersifat sementara dan terbuka) yang dapat dikritik.Gejala jasmani-inderawi yang merupakan hasil pengalaman kongkrit (hasil tergantung tempat + waktu)Gejala umum, pengalaman abstrak (hasil tak tergantung tempat + waktu)

Cara/metode pendalaman gejala tersebut terus dilakukan dan filsafat mencari kebenaran sesuai klasifikasi filsafat dan model pendalamannya.Klasifikasi Filsafat Menuju Filsafat PengetahuanFilsafat ManusiaFilsafat AlamFilsafat KeTuhananFilsafat EtikaFilsafat Pengetahuan Filsafat Pengetahuan Umum Filsafat Ilmu Pengetahuandiperlukan ilmu alam ilmu pasti ilmu kemanusiaanModel/Metode (Cara Mencari Kebenaran)Apriori (Plato) : universal partikuler

Aposteriori (Aristoteles) : partikuler universal Kebenaran pengetahuan (Epitesmi)Episteme : pengetahuan yang sejati berdasar : - obyektifitas (empiri+rasio) - untuk menemukan kebenaran - kepastian - abstraksi - intuisiEpistemologi : pengetahuan sejati tentang : - Apa : fakta - Mengapa : causa - Bagaimana : metode - Benar : VerifikasiAspek epistemologi adalah kebenaran fakta / kenyataan dari sudut pandang mengapa dan bagaimana fakta itu benar yang dapat diverifikasi atau dibuktikan kembali kebenarannya.Filsafat : Kebenaran yang dibuktikan secara :

1. Radikal (individu)2. Rasional (obyektif)3. Sistemik (ilmiah)4. Semesta (universal)Pembuktian Filsafat lebih luas daripada pembuktian Ilmu, oleh karena mempertimbangkan :RatioAgamaIlmu sendiri + Ilmu lainSeniMoralKebahagiaanNilaiKesemestaan

Menurut Witgenstein, Titus :Filsafat : Usaha untuk menyatakan kebenaran ilmiah secara menyeluruh sejelas mungkin.

Menurut KattSoff (1963) :Filsafat : Berpikir secara kritis, sistematis, rasional, dan komprehensif hingga menghasilkan suatu yang runtut dan benar

Jadi Filsafat adalah berpikir dengan cara yang benar (teoritis) untuk menemukan keputusan pengetahuan yang benar (praktis)Klasifikasi Lain dari FilsafatLogika Deskriptif (Apa adanya) Etika Normatif (seharusnya) F. KategoriMetaetik (Analisis) Metafisika = Ontologi = Filsafat PertamaEpistemologi = Filsafat PengetahuanFilsafatUmumMatematikaFilsafat Ilmu PengetahuanHukumAgamaDan lain-lainContoh Induktif

Contoh

LanjutanTransendental terbagi 3: Ide Psikis (bersifat batiniah)Ide Kosmologis (bersifat lahiriah)Ide Teologis (Ke Tuhanan)ASPEK AKSIOLOGI For What, What Value (Untuk Apa, Apa Nilainya)A. Filsafat = Ilmu tanpa batas dan universal untuk menemukan pengetahuan secara menyeluruh dan dapat diungkapkan dengan jelasB. Filsafat = Ilmu yang mencari kebenaran paling dalam tentang seluruh kenyataan.Usaha menjawab secara metodis, sistematis koheren tentang seluruh fakta / kenyataanC. Filsafat = Ilmu pengetahuan umum untuk mencari kebenaran seluruh fakta / kenyataan

Filsafat (Aksiologi) : Adalah untuk mencari kebenaran tentang seluruh fakta / kenyataan. Kegunaannya : 1. Menemukan kebenaran 2. Menimbulkan keyakinan 3. Menemukan ideInternalAksiologi Internal bersifat memandang ke dalam berupa nilai-nilai yang mengarahkan proses kegiatan penyusunan pengetahuan.Contoh: Berlaku jujur dalam menemukan kebenaranEksternalAksiologi Eksternal mengarahkan ilmuwan dalam memanfaatkan pengetahuan yang dikuasainya.Contoh: Ilmuwan yang paling tahu kebaikan dan keburukan yang mungkin ditimbulkan oleh peanfaatan pengetahuan ilmiah, maka ilmu harus diabdikan untuk kebaikan dengan menjunjung tinggi harkat dan martabat manusiaAksiologi SosialAksiologi Sosial adalah nilai yang berkembang dalam masyarakat yang berkaitan dengan esensi dan eksistensi pengetahuan ilmiah

Daftar PustakaSusanto, A. 2011. Filsafat Ilmu. Bumi Aksara : JakartaSuryaSumantri, J. 1993. Filsafat Ilmu sebuah Pengantar Populer. Pustaka Sinar Harapan : JakartaSuryaSumantri, J. 2010. Menguak Cakrawala Keilmuan. Pasca Sarjana UNJ : JakartaIhsan Fuad. 2010. Filsafat Ilmu. Prineka Cipta : Jakartafile:///C:/Users/WIN7/Downloads/Ontologi-Epistemologi-Dan-Aksiologi-Ilmu.htmfile:///C:/Users/WIN7/Downloads/epistemologi.htmlwww.unhas.ac.id/rhiza/arsip/.../filsafat-iptek/bab%202%20elifas.ppt

TERIMA KASIH