universitas indonesia usability evaluation website e-government

161
UNIVERSITAS INDONESIA USABILITY EVALUATION WEBSITE E-GOVERNMENT LAYANAN ASPIRASI DAN PENGADUAN ONLINE (LAPOR!): PERBANDINGAN ANTARA EXISTING PRODUCT DAN DEVELOPMENT PRODUCT SKRIPSI AMALIA MARDHIA ERSA 1106007104 FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER DEPOK JANUARI 2015

Upload: nguyenngoc

Post on 09-Dec-2016

238 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: universitas indonesia usability evaluation website e-government

UNIVERSITAS INDONESIA

USABILITY EVALUATION WEBSITE E-GOVERNMENT

LAYANAN ASPIRASI DAN PENGADUAN ONLINE (LAPOR!):

PERBANDINGAN ANTARA EXISTING PRODUCT DAN

DEVELOPMENT PRODUCT

SKRIPSI

AMALIA MARDHIA ERSA

1106007104

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER

DEPOK

JANUARI 2015

Page 2: universitas indonesia usability evaluation website e-government

UNIVERSITAS INDONESIA

USABILITY EVALUATION WEBSITE E-GOVERNMENT

LAYANAN ASPIRASI DAN PENGADUAN ONLINE (LAPOR!):

PERBANDINGAN ANTARA EXISTING PRODUCT DAN

DEVELOPMENT PRODUCT

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar S.Kom.

AMALIA MARDHIA ERSA

1106007104

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER

DEPOK

JANUARI 2015

Page 3: universitas indonesia usability evaluation website e-government

i

HALAMAN PERNYATAAN ORSINILITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri,

dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : .........................................................

NPM : .........................................................

Tanda Tangan : .........................................................

Tanggal : .........................................................

Page 4: universitas indonesia usability evaluation website e-government

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh :

Nama : Amalia Mardhia Ersa

NPM : 1106007104

Program Studi : Ilmu Komputer

Judul Skripsi : Usability Evaluation Website E-Government Layanan

Aspirasi dan Pengaduan Online (LAPOR!):

Perbandingan antara Existing Product dan

Development Product

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewann Penguji dan diterima sebagai

bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu

Komputer pada Program Studi Ilmu Komputer, Fakultas Ilmu Komputer,

Universitas Indonesia.

DEWAN PENGUJI

Pembimbing : Harry Budi Santoso, S.Kom., M.Kom., Ph.D (......................)

Penguji : ................................................ (......... tanda tangan............)

Penguji : ................................................ (......... tanda tangan............)

Ditetapkan di : ................................................

Tanggal : ................................................

Page 5: universitas indonesia usability evaluation website e-government

iii

KATA PENGANTAR/UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah menurunkan segala

nikmat, rezeki, semangat, kelancaran, dan istiqomah yang tiada hentinya sehingga

penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Penulisan tugas akhir ini ditujukan

sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan untuk Program Sarjana Ilmu

Komputer Universitas Indonesia. Penulisan juga berterima kasih kepada seluruh

pihak yang telah banyak membantu penulis. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

banyak terima kasih kepada:

1. Orang tua penulis, terutama Ayah yang selalu menjadi alasan penulis untuk

menyelesaikan tugas akhir ini. Tugas akhir ini ditujukan kepada Ayah penulis

sebagai bentuk terima kasih penulis kepada Ayah yang sudah bekerja keras

memberikan kehidupan terbaik demi penulis.

2. Bapak Harry Budi Santoso, terima kasih atas arahan dan bimbingan serta

kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk mendapatkan pengalaman

penelitian dan penulisan selama mengerjakan tugas akhir ini.

3. Bapak Satrio Baskoro Yudhoatmojo, selaku pembimbing akademik yang

sudah memberikan banyak nasihat kepada penulis hingga akhirnya dapat

menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Adik penulis, yang selalu mendengarkan keluh kesah penulis selama satu

semester ini, memberikan pengertian dan perhatian, serta semangat untuk

terus menyelesaikan tugas akhir ini.

5. Tim LAPOR!, yang sudah membantu dalam merancang, memberikan data-

data, membantu menyebarkan kuesioner, membantu merekomendasikan

reponden terdekat yang dibutuhkan dalam penelitan ini.

6. Teman-teman KAWUNG 2011 yang selalu memberikan semangat dan

dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

7. Teman-teman IslamICT FAIR 2014 yang memberikan inspirasi hingga

akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

Page 6: universitas indonesia usability evaluation website e-government

iv

8. Teman-teman seperjuangan tugas akhir, teutama LAB 1229 yang selalu

memberikan masukan, saran, semangat, mendengarkan keluh kesah penulis

dalam pengerjaan tugas akhir ini.

9. Pengguna LAPOR!, yang sudah bersedia meluangkan waktunya untuk

mengisi kuesioner dan melakukan usability testing.

10. Sivitas Akademik Fasilkom UI, terutama tim dosen yang telah memberikan

ilmu yang bermanfaat kepada penulis.

11. Dan semua pihak yang ikut terlibat dalam proses pembuatan tugas akhir ini.

Penulis berharap dengan adanya tugas akhir ini dapat dimanfaatkan sebagai rujukan

terutama bagi tim LAPOR! sehingga dapat menjadikan website LAPOR! lebih baik

lagi di masa yang akan datang. Selain itu, penulis berharap adanya tugas akhir ini

juga berguna untuk pendidikan, terutama di Fasilkom UI.

Penulis menyadari bahwa baik penelitian maupun penulisan yang dilakukan masih

jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis berharap akan adanya

masukan baik penelitian maupun penulisan di kemudian hari.

Depok, 15 Juni 2015

Amalia Mardhia Ersa

Page 7: universitas indonesia usability evaluation website e-government

v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah

ini:

Nama : Amalia Mardhia Ersa

NPM : 1106007104

Program Studi : Ilmu Komputer

Departemen : -

Fakultas : Ilmu Komputer

Jenis Karya : Skripsi

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Nonekslusif (Non-exclusive Royalty-Free

Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

USABILITY EVALUATION WEBSITE E-GOVERNMENT LAYANAN

ASPIRASI DAN PENGADUAN ONLINE (LAPOR!): PERBANDINGAN

ANTARA EXISTING PRODUCT DAN DEVELOPMENT PRODUCT

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti

Nonekslusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalih media/format-

kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan

memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Depok

Pada tanggal : 15 Juni 2015

Yang menyatakan

(Amalia Mardhia Ersa)

Page 8: universitas indonesia usability evaluation website e-government

vi

ABSTRAK

Nama : Amalia Mardhia Ersa

Program Studi : Ilmu Komputer

Judul : Usability Evaluation Website E-Government Layanan Aspirasi dan

Pengaduan Online (LAPOR!): Perbandingan antara Existing Product

dan Development Product

LAPOR! merupakan sebuah media sosial yang menampung aspirasi dan

pengaduan masyarakat. Ada sekitar kurang lebih 400 laporan yang masuk ke dalam

sistem dan angka ini terus bertambah setiap harinya. Bertambahnya angka laporan ini

tidak diimbangi dengan banyaknya pengguna baru yang menggunakan website

LAPOR!. Perlu dibuat sebuah interaksi antar pengguna untuk mengoptimalkan

penggunaan LAPOR! sebagai sebuah media sosial. Untuk mewujudkan hal tersebut,

maka LAPOR! berinisiatif untuk melakukan pengembangan untuk pengotimalan

media sosial. Pengembangan dilakukan dengan menggunakan high-fidelity

prototyping. Hasil pengembangan ini kemudian dibandingkan dan dievaluasi

terhadap website saat ini dengan menggunakan kuesioner dan usability testing.

Selain itu, penelitian menghasilkan produk berupa clickable prototype. Evaluasi ini

juga menampilkan sebuah respon serta perlu diadakannya penelitian lebih lanjut dari

segi usability. Permasalahan usability tersebut kemudian dirangkum menjadi

rekomendasi untuk pengembangan website LAPOR! selanjutnya.

Kata Kunci: media sosial, high-fidelity protoytyping, clickable prototype, usability

testing, usability

Page 9: universitas indonesia usability evaluation website e-government

vii

ABSTRACT

Name : Amalia Mardhia Ersa

Major Field : Computer Science

Title : Usability Evaluation E-Government Website of Layanan Aspirasi

dan Pengaduan Online (LAPOR!): Comparation between Existing

Product dan Development Product

LAPOR!, is a social media which accomodates public aspiration and

compliants. There were around 400 reports that attend to the system and still

counting everyday. The counting number of reports weren’t balance with the total of

new visitor which is using LAPOR!’s website. The needs of interaction between

users to optimize the use of LAPOR! as social media. To achieve this goal, then

LAPOR! initiative to undertake the development of social media optimization. The

development was done by using high-fidelity prototyping. The result od development

was compared and evaluated with an existing website by using questionnaire and

usablity testing. In addition, this research evaluated and compared with the existing

website. This evaluation also displays a positive response and nee more research in

usability field. These usability issues are the summarized into list of

recommendations for the next development.

Keywords: sosial media, high-fidelity protoytyping, clickable prototype, usability

testing, usability

Page 10: universitas indonesia usability evaluation website e-government

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR/UCAPAN TERIMA KASIH .............................................................. iii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS ................................................................................................ v

ABSTRAK ............................................................................................................................... vi

ABSTRACT ............................................................................................................................ vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .................................................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................................... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1

1.2 Permasalahan ........................................................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................................... 3

1.4 Batasan Penelitian .................................................................................................... 4

1.5 Sistematika Penulisan .............................................................................................. 4

BAB 2 LANDASAN TEORI ................................................................................................... 7

2.1 e-Government ........................................................................................................... 7

2.2 e-Government di Indonesia .................................................................................... 10

2.3 User Experience ..................................................................................................... 11

2.4 Usability ................................................................................................................. 12

2.4.1 Usability Evaluation ...................................................................................... 13

2.4.2 Contoh Usability Evaluation dalam e-government ........................................ 14

2.4.3 Usability Testing ............................................................................................ 15

2.5 Prototype ................................................................................................................ 15

2.6 Media Sosial ........................................................................................................... 16

BAB 3 PROFIL...................................................................................................................... 21

3.1 Profil Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan

(UKP-PPP) ......................................................................................................................... 21

3.2 Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online (LAPOR!) ............................................ 22

3.3 Tantangan LAPOR! ............................................................................................... 24

Page 11: universitas indonesia usability evaluation website e-government

ix

Universitas Indonesia

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN ................................................................................ 27

4.1 Alur Penelitian ....................................................................................................... 27

4.2 Pengembangan Website ......................................................................................... 28

4.3 Rancangan Pelaksanaan Evaluasi .......................................................................... 30

4.3.1 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 30

4.3.2 Instrumen Pengumpulan Data ........................................................................ 33

4.4 Metode Analisis Data ............................................................................................. 34

4.4.1 Analisis Data Kuantitatif ................................................................................ 34

4.4.2 Analisis Data Hasil Kualitatif ........................................................................ 35

4.5 Metode Penyusunan Rekomendasi ........................................................................ 35

BAB 5 PROTOTYPING ......................................................................................................... 36

5.1 Analisis Kebutuhan Website Versi Baru................................................................ 36

5.2 Hasil Pengembangan .............................................................................................. 38

5.2.1 Fitur Umum .................................................................................................... 38

5.2.2 Fitur Khusus ................................................................................................... 40

5.2.3 Halaman Depan .............................................................................................. 46

5.2.4 Halaman Beranda ........................................................................................... 48

5.2.5 Halaman Pelapor ............................................................................................ 51

5.2.6 Halaman Statistik ........................................................................................... 52

5.2.7 Halaman Laporan ........................................................................................... 55

5.2.8 Halaman Instansi ............................................................................................ 55

5.2.9 Halaman Hasil Pencarian ............................................................................... 56

BAB 6 HASIL, PEMBAHASAN, DAN REKOMENDASI ................................................. 57

6.1 Demografi .............................................................................................................. 57

6.1.1 Demografi Informasi Data secara Kuantitatif ................................................ 57

6.1.2 Demografi Informasi Data Kualitatif ............................................................. 58

6.2 Hasil Analisis Data ................................................................................................ 59

6.2.1 Hasil Analisis Data Kuesioner ....................................................................... 59

6.2.2 Hasil Analisis Data Open-Ended Questions .................................................. 60

6.2.3 Hasil Analisis Data Usability Testing ............................................................ 62

6.2.4 Rangkuman Hasil Analisis Data .................................................................... 72

6.3 Rekomendasi Pengembangan LAPOR! ................................................................. 74

BAB 7 PENUTUP ................................................................................................................. 79

Page 12: universitas indonesia usability evaluation website e-government

x

Universitas Indonesia

7.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 79

7.2 Saran untuk Tim LAPOR! ..................................................................................... 80

7.3 Saran untuk Penelitian Selanjutnya ........................................................................ 80

DAFTAR REFERENSI ......................................................................................................... 81

LAMPIRAN 1. Kuesioner Survei Kenyamanan dan Kemudahan Penggunaan Website

LAPOR! ................................................................................................................................. 86

LAMPIRAN 2. Task Skenario Usability Testing ................................................................... 88

LAMPIRAN 3. Hasil Data Olahan Usability Testing ............................................................ 89

Page 13: universitas indonesia usability evaluation website e-government

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Infografis Sejarah Perkembangan Media Sosial Tahun 1969-2012 ....... 17

Gambar 2.2 Statistik lama waktu penggunaan media sosial terhadap beberapa negara

.................................................................................................................................... 20

Gambar 3.1 Alur Kerja LAPOR! ............................................................................... 23

Gambar 4.1 Alur Penelitian........................................................................................ 27

Gambar 5.1 Use Case Diagram Kebutuhan Website Versi Baru .............................. 37

Gambar 5.2 Tampilan fitur perlu dikawal .................................................................. 38

Gambar 5.3 Tampilan fitur statistik ........................................................................... 39

Gambar 5.4 Tampilan fitur laporan terhangat ............................................................ 39

Gambar 5.5 Tampilan Tombol Skor Pengguna.......................................................... 40

Gambar 5.6 Tampilan Tombol Jumlah Pengawal ...................................................... 40

Gambar 5.7 Tampilan Tombol Jumlah Mengawal .................................................... 41

Gambar 5.8 Tampilan Tombol Jumlah Mengawal .................................................... 41

Gambar 5.9 Tampilan Riwayat Laporan .................................................................... 43

Gambar 5.10 Tampilan Tombol Kawal ..................................................................... 44

Gambar 5.11 Tampilan Tombol Dukung ................................................................... 44

Gambar 5.12 Tampilan Tombol Share....................................................................... 44

Gambar 5.13 Tampilan Tombol Tweet ...................................................................... 45

Gambar 5.14 Tampilan Tombol Star Rating.............................................................. 45

Gambar 5.15 Tampilan fitur laporkan sebagai spam ................................................. 45

Gambar 5.16 Tampilan halaman beranda .................................................................. 47

Gambar 5.17 Tampilan Halaman Beranda ................................................................. 49

Gambar 5.18 Tampilan Form Ubah Profil ................................................................. 50

Gambar 5.19 Tampilan kotak pelaporan .................................................................... 50

Gambar 5.20 Tampilan Halaman Pelapor .................................................................. 52

Gambar 5.21 Tampilan Halaman Statistik Laporan ................................................... 53

Gambar 5.22 Tampilan Halaman Persebaran Laporan .............................................. 54

Gambar 5.23 Tampilan Halaman Laporan ................................................................. 55

Gambar 5.24 Tampilan Halaman Instansi .................................................................. 56

Page 14: universitas indonesia usability evaluation website e-government

xii

Universitas Indonesia

Gambar 5.25 Tampilan Fitur Kotak Pencarian .......................................................... 56

Gambar 6.1 Informasi Demografi Responden Data Kuantitatif ................................ 57

Gambar 6.2 Diagram Tujuan Penggunaan Internet Responden ................................. 58

Gambar 6.3 Contoh Salah Satu Bentuk Tanggapan yang Kurang Sesuai.................. 60

Page 15: universitas indonesia usability evaluation website e-government

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Peringkat e-Government di Wilayah Asia Tenggara ....................... 11

Tabel 4.1 Timeline Pengerjaan Penelitian .................................................................. 28

Tabel 4.2 Kelebihan dan Kekurangan Masing-Masing Jenis Prototyping ................. 29

Tabel 4.3 Tabel Standar Kuesioner SUS.................................................................... 31

Tabel 4.4 Persentase banyaknya jumlah permasalahan dalam usability terhadap 100

sampel ........................................................................................................................ 32

Tabel 6.1 Hasil uji tes paired t-test ............................................................................ 59

Tabel 6.2 Tabel Olahan Data Mentah Menjadi Unit-Unit Kecil ................................ 60

Tabel 6.3 Daftar Unit yang Paling Banyak Muncul di Tiap Kategori ....................... 61

Tabel 6.3 Daftar Unit yang Paling Banyak Muncul di Tiap Kategori (sambungan) . 62

Tabel 6.5 Reaksi Responden Melihat Halaman Utama Website ............................... 63

Tabel 6.6 Perbandingan Kriteria Kesuksesan dan Waktu Informasi Umum ............. 65

Tabel 6.7 Rangkuman Tanggapan Responden terhadap Informasi Umum ............... 66

Tabel 6.7 Rangkuman Tanggapan Responden terhadap Informasi Umum

(sambungan) ............................................................................................................... 67

Tabel 6.8 Perbandingan Kriteria Kesuksesan dan Waktu Fitur Umum ..................... 67

Tabel 6.9 Rangkuman Tanggapan Responden terhadap Fitur Umum dan Fitur

Khusus ........................................................................................................................ 68

Tabel 6.10 Perbandingan Kriteria Kesuksesan dan Waktu Fitur Lainnya ................. 70

Tabel 6.11 Rangkuman Tanggapan Responden terhadap Fitur Lainnya ................... 71

Tabel 6.12 Rekomendasi untuk pengembangan website LAPOR! selanjutnya ......... 74

Tabel 6.13 Rekomendasi untuk pengembangan website LAPOR! selanjutnya

(sambungan) ............................................................................................................... 75

Tabel 6.14 Rekomendasi untuk pengembangan website LAPOR! selanjutnya

(sambungan) ............................................................................................................... 76

Page 16: universitas indonesia usability evaluation website e-government

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. Kuesioner Survei Kenyamanan dan Kemudahan Penggunaan Website

LAPOR! ................................................................................................................................. 86

LAMPIRAN 2. Task Skenario Usability Testing ................................................................... 88

LAMPIRAN 3. Hasil Data Olahan Usability Testing ............................................................ 89

Page 17: universitas indonesia usability evaluation website e-government

1

BAB 1

PENDAHULUAN

Bagian ini menjelaskan secara singkat latar belakang dilakukannya penelitian beserta

rumusan permasalahan, tujuan dan manfaat dilakukannya penelitian, batasan

penelitian serta sistematika penulisan laporan penelitian.

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini fenomena akan kebutuhan teknologi dalam sektor pemerintahan sangat

marak digalakkan. Faktor semangat keterbukaan menjadi salah satu faktor

pendukung munculnya kebutuhan terknologi. Adapun semangat akan keterbukaan di

Indonesia sudah lahir sejak masa reformasi yang terjadi pada tahun 1998.

Sejarah semangat keterbukaan di Indonesia diawali dengan disahkannya Undang-

Undang Nomor 14 Tahun 2008 mengenai Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Hal

ini menjadi sebuah momentum besar bagi rakyat Indonesia karena publik bebas

untuk mendapatkan informasi dari badan publik (Open Government Indonesia,

2011). Pernyataan tersebut juga tertulis pada butir (b) yang tertuang dalam Undang-

undang KIP:

“bahwa hak memperoleh informasi merupakan hak asasi manusia dan

keterbukaan informasi publik merupakan salah satu ciri penting negara

demokratis yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat untuk mewujudkan

penyelenggaraan negara yang baik.” (Undang-Undang KIP Nomor 14 Tahun

2008 butir (b), halaman 1)

Hal inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya gerakan Open Government Indonesia

(OGI). OGI yang dibentuk pada tanggal 20 September 2011, telah banyak membuka

mata publik mengenai keterbukaan dalam pemerintahan. Salah satunya adalah

dengan menciptakan berbagai produk inovasi di bidang teknologi (opengovindo).

Produk-produk ini mempunyai fungsi yang berbeda dengan satu tujuan yang sama

yaitu memberikan kemudahan kepada publik untuk ikut serta dalam keterbukaan

pemerintah. Produk tersebut diantaranya satupemerintah, satulayanan, Surat Izin

Page 18: universitas indonesia usability evaluation website e-government

2

Universitas Indonesia

Pemerintah (SIP), dan Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR!).

Salah satu produk yang dampaknya sangat luas dirasakan oleh publik saat ini adalah

LAPOR!.

LAPOR! (n.d) merupakan aplikasi penyedia jasa pelayanan publik berbasis media

sosial. Tujuannya adalah untuk membantu berbagai lapisan masyarakat dalam

memberikan aspirasi, opini, pengaduan, hingga permintaan informasi, serta menjadi

media penyelesaian masalah yang dilaporkan oleh masyarakat (lapor.go.id, n.d.).

Keberadaan LAPOR! juga menjadi alat bantu bagi pemerintah untuk melakukan

peningkatan layanan publik. LAPOR! menyediakan akses yang luas kepada

masyarakat melalui platform website (www.lapor.go.id), aplikasi mobile berupa

Android, IoS, dan Blackberry, serta layanan short message service (sms) 1708.

Salah satu platform yang banyak digunakan adalah website. Hal ini dilihat dari data

LAPOR! per tahun 2014, bahwa total pengguna aktif website mencapai 286.029

pengguna. Adapun persentase pengunjung baru (new visitor) website hanya

mencapai 22,3% sedangkan pengunjung yang kembali (returning visitor) mencapai

77,7%. Artinya, ada sekitar 63.784 pengunjung baru yang datang ke website

LAPOR! dari awal website LAPOR! berjalan hingga akhir tahun 2014. Pertumbuhan

jumlah pengunjung baru LAPOR! termasuk cukup lambat jika dibandingkan dengan

pertumbuhan laporan yang masuk ke dalam website.

Data LAPOR! per akhir tahun 2014, menunjukkan ada sejumlah 583.953 laporan

dengan jumlah laporan pada tahun 2012 sebanyak 13.097 laporan, tahun 2013

sebanyak 414.667 laporan, serta tahun 2014 sebanyak 156.189 laporan. Peningkatan

yang cepat pada pertumbuhan laporan menjadi bahan acuan evaluasi terhadap jumlah

pengguna baru website LAPOR!. Sebagai sebuah website yang diinisiasi berbasis

media sosial maka, tim LAPOR! berinisiatif untuk mengoptimalkan penggunaan

konsep media sosial. Media sosial merupakan sebuah sarana komunikasi online yang

mendukung adanya komunitas, interaksi, berbagi informasi, serta kolaborasi

(TechTarget, 2015).

“LAPOR! merupakan sebuah sarana aspirasi dan pengaduan berbasis

media sosial yang mudah diakses dan terpadu dengan 81

Page 19: universitas indonesia usability evaluation website e-government

3

Universitas Indonesia

Kementerian/Lembaga, lima Pemerintah Daerah, serta 44 BUMN di

Indonesia” (lapor.go.id, n.d.).

1.2 Permasalahan

Nielsen (2012) menyatakan bahwa usability sebuah sistem perlu dilakukan karena

seiring dengan berkembangnya teknologi, pengguna menuntut adanya kenyamanan

dan kesinambungan dalam sebuah sistem. Hal ini memberikan gambaran masalah

dari segi usability terhadap website LAPOR!. Selain itu, dengan adanya

pengoptimalan konsep media sosial dapat memberikan penerimaan pengguna

terhadap website LAPOR!. Maka dari itu evaluasi dilakukan dari segi usability

terhadap kedua website, yaitu LAPOR! saat ini (selanjutnya disebut sebagai versi

lama) dan LAPOR! versi 3.0 (selanjutnya disebut sebagai versi baru). Permasalahan

penelitian ini dirangkum oleh penulis ke dalam empat poin utama, yaitu:

1. Belum adanya pengoptimalan konsep media sosial dalam website LAPOR!,

sehingga perlu dilakukan sebuah pengembangan yang lebih menekankan konsep

media sosial.

2. Apakah permasalahan usability menjadi salah satu faktor melambatnya

pertumbuhan pengguna baru pada website LAPOR!?

3. Apakah dengan pengoptimalan konsep media sosial mampu memberikan

usability yang lebih baik kepada pengguna?

4. Adakah rekomendasi dari segi usability untuk pengembangan website LAPOR!

selanjutnya?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk melihat penerimaan pengguna terhadap pengoptimalan

konsep media sosial pada website LAPOR!. Selain itu, memberikan sebuah

perbandingan dari segi aspek usability sehingga dapat menjadi rekomendasi untuk

pengembangan selanjutnya. Penelitian ini juga menjadi sebuah temuan baru bagi dari

segi aspek usability.

Page 20: universitas indonesia usability evaluation website e-government

4

Universitas Indonesia

1.4 Batasan Penelitian

Adapun lingkup penelitian hanya terbatas pada platform website LAPOR! saja.

Fokus penelitian lebih mengarah pada penggunaan konsep media sosial pada website

LAPOR! serta evaluasi pada informasi umum pada website, fitur-fitur umum, dan

fitur khusus. Penyebaran data dibatasi pada responden LAPOR! yang merupakan

pengguna yang memiliki akun LAPOR!. Maka dari itu, pengumpulan data dilakukan

dengan menggunakan media online LAPOR! yang berdomisili di Jabodetabek.

Penelitian juga dilakukan hanya sebatas mengevaluasi website LAPOR! dalam sisi

pengguna LAPOR! saja, tidak dievaluasi dari sisi administrator. Selain itu, evaluasi

website hanya sebatas pada tampilan yang terlihat, tidak mengevaluasi fitur sudah

berjalan sesuai fungsionalitas.

1.5 Sistematika Penulisan

Penulisan tugas akhir terbagi menjadi tujuh bab utama. Masing-masing bab dibahas

hal-hal yang berkaitan dengan topik dari bab utama. Berikut ini dipaparkan secara

singkat inti pembahasan berserta bagian-bagian yang dibahas dari tiap masing-

masing bab.

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang dilakukan penelitian, hal-hal yang menjadi permasalahan

dalam penelitian, tujuan dilakukannya penelitan, batasan penelitian yang

dilakukan, manfaat dilakukannya penelitian, serta sistematika penulisan dari

penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Berisi dasar-dasar teori yang menjadi acuan dalam melakukan penelitian yang

terdiri dari E-government, E-government di Indonesia, Usability, Desain

Interaksi, Media Sosial, dan Prototype. Subbab Usability terbagi lagi menjadi

tiga bagian, yaitu Usability Evaluation, Contoh Penelitian Usability Evaluation

pada e-Government, dan Usability Testing. Adapun subbab Prototype terbagi

lagi dua bagian yaitu Low Fidelity Prototyping dan High Fidelity Prototyping.

BAB III PROFIL

Page 21: universitas indonesia usability evaluation website e-government

5

Universitas Indonesia

Berisi tentang profil singkat dari instansi-instansi yang berkaitan selama

penelitian berlangsung serta rencana pengembangan website LAPOR!, yaitu

Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP-

PPP) dan Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online (LAPOR!).

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Berisi tentang tahap-tahapan penelitian serta ulasan singkat metode dan analisis

penelitian yang terdiri dari Alur Penelitian, Pengembangan, Batasan

Pengembangan Website LAPOR! Versi 3.0, Rancangan Pelaksanaan Usability

Evaluation yang terbagi menjadi dua subbab yaitu Teknik Pengumpulan Data

serta Instrumen Pengumpulan Data dari Wawancara, Kuesioner, serta Usability

Testing. Kemudian dilanjutkan dengan Metode Analisis Data yang terbagi

menjadi dua jenis yakni Analisis Data Kuantitatif dan Analisis Data Kualitatif

serta Metode Pembuatan Rekomendasi.

BAB V PROTOTYPING

Berisi tentang pengembangan website LAPOR! versi 3.0 yang terbagi menjadi

dua bagian yaitu Rancangan dan Analisis Kebutuhan Website dan Hasil

Pengembangan. Pada bab Hasil Pengembangan dibagi lagi menjadi beberapa

bagian kecil yaitu Fitur Umum, Fitur Khusus yang terdiri dari Fitur dengan

Konsep Gamification, Fitur Riwayat Laporan, dan Fitur Lainnya. Kemudian

dialanjutkan dengan Halaman Depan, Halaman Beranda, Halaman Pelapor,

Halaman Statistik dan Persebaran Laporan, Halaman Instansi, serta Halaman

Hasil Pencarian Lanjutan.

BAB VI HASIL DAN REKOMENDASI

Berisi tentang pembahasan hasil penelitian yang terdiri dari Demografi

responden yang terbagi atas dua jenis yaitu Demografi Informasi Data

Kuantitatif dan Demografi Informasi Informasi Data Kualitatif. Selanjutnya

menampilkan Hasil Analisis Data yang terdiri dari Hasil Analisi Data Kuesioner,

Hasil Analisis Data Open-Ended Questions, dan Hasil Analisis Data Usability

Page 22: universitas indonesia usability evaluation website e-government

6

Universitas Indonesia

Testing, serta Rangkuman Hasil Analisis Data. Pada akhir Bab terdapat bagian

Rekomendasi Pengembangan Selanjutnya.

BAB VII PENUTUP

Bagian terakhir diberikan kesimpulan yang merupakan jawaban dari pertanyaan

permasalahan penelitian serta saran bagi tim LAPOR! dan penelitian

selanjutnya. Akhir bagian dari laporan penelitian ini juga melampirkan

lampiran-lampiran terkait penelitian yang dilakukan.

Page 23: universitas indonesia usability evaluation website e-government

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

Bagian ini menjelaskan secara singkat teori-teori yang digunakan dalam melakukan

penelitian yang terdiri dari e-Government, e-Government di Indonesia, User

Experience, Usability, Prototype, dan Media Sosial.

2.1 e-Government

Menurut Yanqing (2010), e-Government didefinisikan sebagai sebuah langkah

pemerintah dalam menggunakan teknologi informasi komunikasi (TIK) secara

inovatif. e-Government biasanya diimplementasikan dalam penggunaan sistem

berbasis website. Secara umum, fungsi e-Government sebagai alat untuk memberikan

kenyamanan terhadap akses informasi dan layanan publik, meningkatkan kualitas

pelayanan, serta menyediakan peluang kepada publik untuk ikut terlibat memantau

kinerja pemerintahan (Yanqing, 2010).

Jayashree dan Marthandan (2010) mendefinisikan e-Government sebagai

pengoptimalan yang berkelanjutan terhadap pelayanan publik, partisipasi, serta

pemerintahan dengan cara mentransformasikan hubungan internal maupun eksternal

ke dalam sebuah teknologi. Almarabeh dan AbuAli (2010) juga mendefinisikan e-

Government sebagai penggunaan teknologi informasi komunikasi yang memberikan

kesempatan kepada publik dan bisnis untuk berinteraksi dan atau mengadakan

kerjasama bersama pemerintahan dengan menggunakan beragam media elektronik

seperti ponsel layar sentuh, fax, smart cards, email, dan lain-lain.

Secara umum, konsep e-Government dibagi menjadi tiga kelompok utama yaitu,

publik, bisnis, dan layanan, serta departemen pemerintahan (Almarabeh & AbuAli,

2010). Konsep umum ini kemudian dijabarkan oleh Yanqing (2010) ke dalam

delapan tipe utama, diantaranya:

1. Government to Citizen (G2C), menyediakan pelayanan informasi dan

komunikasi publik secara online.

Page 24: universitas indonesia usability evaluation website e-government

8

Universitas Indonesia

2. Citizen to Government (G2C), adanya pertukaran pelayanan informasi dan

komunikasi publik secara online.

3. Government to Bussiness (G2B), menciptakan sebuah layanan transaksi

online seperti e-Procurement guna adanya pertukaran informasi dan

komoditas.

4. Bussiness to Government (B2G), menciptakan sebuah layanan transaksi

online seperti e-Procurement guna melakukan penjualan barang dan jasa.

5. Government to Employee (G2E), memfasilitasi manajemen pelayanan publik

dan komunikasi internal dengan staf pemerintah.

6. Government to Government (G2G), mengadakan sebuah kerjasama dan

komunikasi berupa basis data besar bagi departemen pemerintah atau agensi

guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas termasuk pertukaran terhadap

informasi dan komoditas.

7. Government to Nonprofit (G2N), menyediakan informasi dan komunikasi

kepada organisasi non-profit, organisasi sosial, dan lain-lain.

8. Nonprofit to Government (N2G), adanya pertukaran terhadap informasi dan

komunikasi antara pemerintah dan organisasi non-profit, organisasi sosial,

dan sebagainya.

Delapan tipe ini kemudian dirangkum menjadi tiga fokus utama e-Government yang

dibedakan berdasarkan kegunaannya (Yanqing, 2010), yaitu:

1. Citizen to Government (C2G)

Publik dapat menggunakan secara langsung pelayanan yang sudah disediakan

oleh pemerintah untuk kepentingan individu atau pribadi. Contohnya,

perizinan, pembayaran pajak, hak pemenuhan individu, dan sebagainya.

2. Bussiness to Government (B2G)

Adanya penggunaan layanan oleh pebisnis, pengusaha, dan perusahaan

koorporat untuk tujuan komersil maupun non-komersil. Contoh pelayanan ini

ke dalam memperoleh izin usaha, bantuan lokasi, informasi kekuatan dari

pekerjaaan, dan sebagainya.

3. Government to Nonprofit (G2N), Government to Government (G2G), dan

Government to Employee (G2E)

Page 25: universitas indonesia usability evaluation website e-government

9

Universitas Indonesia

Adanya koordinasi antar kedua belah pihak baik secara inter- maupun intra-

instansi pemerintahan maupun antar-pegawai pemerintah guna meningkatkan

pelayanan yang ada di dalam maupun di luar pemerintah diantaranya proses

penggajian, transfer dana antar-instansi pemerintah, dan sebagainya.

Yanqing (2010) juga menguraikan manfaat yang dapat dirasakan dengan

diterapkannya e-Government. Manfaat tersebut antara lain: (1) meningkatkan rasa

demokrasi publik yang tergambar pada keberanian mengeluarkan aspirasi pada

media online; (2) adanya bentuk kepedulian lingkungan, karena mampu mengurangi

penggunaan kertas yang sangat banyak digunakan dalam lingkungan pemerintahan;

(3) Kemudahan akses (waktu, tempat, kondisi) yang cepat sehingga menciptakan

efisiensi dan kenyamanan; serta (4) terciptanya penerimaan publik secara merata.

Adapun Misra (2007) mengelompokkan manfaat e-government sesuai dengan tipe

pengguna utama, antara lain:

1. Manfaat untuk publik, seperti adanya pelayanan yang tersedia dalam waktu

24 jam, lebih ekonomis, cepat dan efisien, transparan, serta lebih nyaman

karena bisa diakses kapanpun dan dimanapun.

2. Manfaat untuk bisnis, yaitu mendukung adanya transaksi pembelian dan

penjualan secara online (e-Bussiness dan e-Commerce), usaha bisnis yang

dibangun sesuai dengan aturan pemerintah, adanya kenyamanan dan

transparansi yang lebih dalam melakukan transaksi bisnis melalui e-

Procurement, pengiriman barang dapat dikontrol dengan baik secara online,

serta mendukung transaksi keuangan secara online (e-Banking dan e-

Payment).

3. Manfaat untuk pemerintah, yaitu pembuatan kebijakan dan regulasi yang

lebih baik, pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan baik karena

proses penyimpanan dan pengambilan data dilakukan dengan cepat,

terciptanya manajemen proses pemerintahan yang lebih baik, adanya

pemerataan dalam penetapan aturan pemerintah, regulasi, dan aktivitas,

meningkatkan kinerja di sektor sosial seperti pendidikan, kesehatan, dan

keamanan sosial, serta menumbuhkan citra positif pemerintahan yang modern

dan progresif.

Page 26: universitas indonesia usability evaluation website e-government

10

Universitas Indonesia

Sebuah sistem dengan manfaat yang besar pastinya mempunyai tantangan yang

besar. Tantangan yang dihadapi e-government, yaitu (1) kemungkinan terjadi hyper-

surveilleance yang tinggi karena hilangnya privasi personal pengguna, (2) biaya yang

dikeluarkan lebih besar, (3) sulitnya menjangkau pengguna di daerah terpencil, serta

(4) besar kemungkinan terjadi kesalahpahaman dalam mengartikan transparansi dan

akuntabilitas karena dikembangkan oleh pemerintah (Yanqing, 2010).

2.2 e-Government di Indonesia

Implementasi e-Government diawali saat dikeluarkannya Instruksi Presiden (Inpres)

Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 yang mengatur tentang Kebijakan dan

Strategi Nasional terkait Pengembangan e-Government dengan pertimbangan sebagai

berikut:

1. bahwa pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi dalam proses

pemerintahan (e-government) akan meningkatkan efisiensi, efektifitas,

transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan;

2. bahwa untuk menyelenggarakan pemerintahan yang baik (good

governance) dan meningkatkan layanan publik yang efektif dan efisien

diperlukan adanya kebijakan dan strategi pengembangan e-government;

3. bahwa dalam pelaksanaannya diperlukan kesamaan pemahaman,

keserempakan tindak dan keterpaduan langkah dari seluruh unsur

kelembagaan pemerintah, maka dipandang perlu untuk mengeluarkan

Instruksi Presiden bagi pelaksanaan kebijakan dan strategi

pengembangan e-government secara nasional. (Inpres No. 3 tahun 2003,

hal. 1)

Berdasarkan survei yang dilakukan United Nations pada tahun 2010 menunjukkan

Indonesia berada peringkat ke-109 di dunia. Peringkat ini menurun jika dibandingkan

survei sebelumnya pada tahun 2008. Tabel di bawah merupakan tabel peringkat e-

Government di Asia Tenggara.

Page 27: universitas indonesia usability evaluation website e-government

11

Universitas Indonesia

Tabel 2.1 Tabel Peringkat e-Government di Wilayah Asia Tenggara

Sumber: United Nations E-Government Survey 2010 (Bab 4, Hal. 70)

Tabel 2.1 menunjukkan bahwa Indonesia masih tertinggal jauh dengan Thailand,

Filipina, dan Vietnam dalam pengimplementasian e-Government. Berdasarkan hasil

survei pada tahun 2014, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai angka 88,1

juta (APJII, 2015). Angka ini terlampaui jauh dengan perkembangan e-Government

yang ada di Indonesia.

2.3 User Experience

User experience merupakan sebuah konsep yang mencakup keseluruhan aspek

pengguna dengan sebuah produk, layanan, serta perusahaan (Nielsen & Norman,

n.d.). ISO FDIS 9241-210 mendefinisikan user experience sebagai berikut:

“Persepsi indivdu dan respon yang dihasilkan dari penggunaan dan atau

pengantisipasian kegunaan produk, sistem, dan layanan”. (ISO FDIS 9241-

210)

Hassenzahl dan Tractinsky (2006) menjabarkan user experience sebagai sebuah

akibat adanya kondisi internal pengguna seperti ekepektasi, keinginan, motivasi,

kondisi hati pengguna yang didukung karateristik desain dari sebuah sistem seperti

Page 28: universitas indonesia usability evaluation website e-government

12

Universitas Indonesia

kompleksitas, tujuan, kenyamanan, fungsionalitas, dalam sebuah interaksi tertentu.

Bevan (2009) melakukan sebuah konseptualisasi user experience ke dalam beberapa

cara yang berbeda diantaranya:

1. Mengeksplorasi indikator kepuasan pengguna dari segi usability.

2. Penekanan performa pengguna.

3. User experience merupakan induk dari semua persepsi dan respon pengguna

yang diukur secara subjektif maupun objektif.

2.4 Usability

Nielsen (2012) mendefinisikan usability sebagai sebuah kualitas yang mengkaji dan

mengukur kemudahan tampilan yang digunakan oleh pengguna. The International

Standard (ISO, 2006) mendefinisikan usability sebagai peningkatan sebuah produk

yang digunakan oleh pengguna tertentu untuk mencapai tujuan tertentu seperti,

efektivitas, efisiensi, dan kepuasaan pengguna. Usability mengacu pada user

experience (pengalaman pengguna) ketika berinteraksi kepada sebuah produk atau

sistem, termasuk website, perangkat lunak, devices, atau aplikasi (Usability.gov,

2014). Nielsen (2012) menjabarkan usability ke dalam lima indikator utama, yaitu:

1. Learnability

Indikator yang mengukur seberapa mudah pengguna menyelesaikan tugas-

tugas yang harus dikerjakan selama menggunakan website. Menurut Jeff

Sauro (2013), learnability dapat diukur dari dua hal, yang pertama

kemampuan pengguna dalam menyelesaikan sebuah tugas serta lama waktu

yang digunakan untuk menyelesaikan sebuah tugas.

2. Efficiency

Indikator yang mengukur kecepatan dan ketepatan pengguna dalam

mengakses suatu sistem. Ada 12 cara yang dapat dilakukan untuk mengukur

indikator efisiensi diantaranya waktu yang diperlukan untuk mengerjakan

aktivitas (time), waktu yang diperlukan pengguna untuk menyelesaikan satu

aktivitas (time completion rate), waktu yang diluangkan pengguna dalam satu

aktivitas atau pada halaman tertentu (time in mode), input rate seperti

memasukkan kata dengan benar dalam hitungan menit, dan sebagainya

(Hornbæk, 2006).

Page 29: universitas indonesia usability evaluation website e-government

13

Universitas Indonesia

3. Memorability

Indikator ini mengukur seberapa jauh ingatan pengguna setelah mengakses

sebuah sistem. Memorability biasanya memerlukan penelitian dalam jangka

waktu yang panjang.

4. Errors

Indikator yang mengukur berapa banyak kesalahan pengguna dalam

menggunakan sistem. Hornbæk (2006) perhitungan errors dapat dilakukan

dengan banyaknya jumlah errors yang dilakukan pengguna selama

melakukan satu aktivitas, jumlah kesalahan dalam menjalankan serangkaian

tugas, jumlah aktivitas yang dilakukan dengan benar dan sejenisnya.

5. Satisfaction

Indikator yang mengukur seberapa puas pengguna dengan website yang

mereka gunakan. Perhitungan satisfaction dapat diukur dengan menggunakan

standar kuesioner usability, sebagai contoh Questionnaire for User

Satisfaction (QUIS), Software Usability System (SUS), dan lain-lain. Selain

itu dapat dilakukan perhitungan dengan melihat satisfaction with the

interface, context-dependent questions, before use, during use, ease of use,

dan sejenisnya (Hornbæk, 2006).

Usability juga diperngaruhi oleh faktor-faktor tertentu diantaranya, (1) desain yang

intuitif; (2) kemudahan dalam memahami sistem; (3) efisiensi; (4) langkah-langkah

penggunaan yang mudah untuk diikuti; (5) banyaknya error dan seberapa sulit

permasalahannya; serta (6) penilaian subjektif pengguna terhadap kepuasan

penggunaan sistem (Usability.gov, n.d.). Sebuah sistem tanpa adanya sebuah proses

usability akan membawa banyak masalah (Nielsen, 2012). Hal inilah yang

menyebabkan pentingnya sebuah proses usability dalam pengembangan sebuah

sistem.

2.4.1 Usability Evaluation

Usability evaluation adalah proses yang melibatkan pengguna sehingga dapat

mempelajari dan menggunakan produk guna tercapainya aspek-aspek kenyamanan

pengguna seperti efektivitas, efisiensi, dan kepuasan pengguna terhadap sistem

secara keseluruhan (Usability.gov, n.d.).

Page 30: universitas indonesia usability evaluation website e-government

14

Universitas Indonesia

Menurut Liu (2008), terdapat empat tahapan yang harus dilakukan untuk melakukan

usability evaluation dalam sebuah website, yaitu: (1) menentukan waktu yang tepat

untuk melakukan usability evaluation; (2) mengumpulkan informasi; (3) memilih

metode yang tepat; serta (4) melakukan usability evaluation.

Selain itu, terdapat dua hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan usability

evaluation pada website. Pertama, jangan mengevaluasi terlalu lama. Usability

evaluation yang terlalu lama dapat mengurangi kepercayaan pengguna terhadap

website. Kedua, perhatikan etika dan moral. Dalam melakukan usabilty evaluation,

diharapkan dapat membangun kepercayaan kepada pengguna yaitu, dengan menjaga

kerahasiaan data pribadi pengguna serta fokus pada evaluasi website dibandingkan

mengidentifikasi perilaku pengguna (Liu, 2008).

2.4.2 Contoh Usability Evaluation dalam e-government

Withdrow, Brinck, dan Speredelozzi (2000), melakukan sebuah perbandingan

usability evaluation dalam sebuah portal e-Government. Tujuan dari penelitian

adalah untuk melihat permasalahan usability yang terdapat antara portal yang lama

dan yang terbaru. Pendekatan yang dilakukan dengan menggunakan user-centric

process, yaitu pendekatan dengan fokus pada pengguna.

Adapun proses desain dari penelitian ini dapat diajabarkan dalam poin berikut ini: (1)

mencatat perbedaan desain dan arsitektur yang digunakan dari dua buah versi portal

website; (2) membuat daftar fitur yang sering digunakan dengan melihat log

pengguna; serta (3) melakukan analisis perbandingan terhadap kedua website

(Withdrow, Brinck, & Speredelozzi, 2000).

Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan beetween-subject design yakni,

setiap responden hanya melakukan evaluasi terhadap satu website selama dua

minggu. Responden diberikan sepuluh aktivitas yang harus dikerjakan dengan

menggunakan metode think-aloud dan mengisi kuesioner. Penelitian ini mengukur

indikator utama, yaitu: (1) Task Success; (2) Task Time; (3) Task Difficulty; (4)

Expected Speed; serta (5) Task Intuitiveness. Hasilnya berupa kebanyakan pengguna

berhasil melakukan task pada portal versi baru dibandingkan versi lama (Withdrow,

Brinck, & Speredelozzi, 2000).

Page 31: universitas indonesia usability evaluation website e-government

15

Universitas Indonesia

2.4.3 Usability Testing

Usability testing merupakan salah cara untuk mengevaluasi suatu produk atau

layanan yang diujikan kepada target pengguna yang sesuai. (Usability.gov, n.d.).

Menurut Liu (2008), usability testing didefinisikan sebagai sebuah tahapan penelitian

dengan memberikan serangkaian task terkait antarmuka kepada pengguna asli suatu

sistem.

Jumlah pengguna yang disarankan untuk melakukan usability testing cukup beragam.

Nilsen Norman (2015) berpendapat bahwa lima pengguna cukup untuk mendapatkan

permasalahan desain sebuah sistem. Pengidentifikasian masalah yang dilakukan lebih

dari lima pengguna hanya akan mengulang masalah yang sama (Nielsen, 2012).

Sementara itu, untuk mengukur indikator dari tiap usability metrics atau indikator

dalam usability, Jeff Sauro (2015) menyarankan untuk menggunakan 20 pengguna

demi mendapatkan hasil akhir yang baik.

Dalam melakukan usability testing, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Nielsen (2014) menjabarkan tiga hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan

usability testing yaitu,

1. Buatlah task serealistis mungkin

2. Buatlah task yang mudah dikerjakan dan

3. Hindari memberikan petunjuk dan menjelaskan langkah-langkah yang harus

dikerjakan.

2.5 Prototype

Protoype diartikan sebagai salah satu model pengembangan sebuah produk atau

sistem informasi yang belum sempurna dan biasanya digunakan untuk

mendemonstrasikan sebuah produk (TechTarget, 2015). Prototype juga merupakan

sebuah bentuk desain yang memungkinkan pihak-pihak terkait dapat berinteraksi

serta melihat kecocokan kebutuhan sistem lebih dalam (Interaction Desain, 2012).

Prototype dapat menjadi alat bantu ketika akan berkomunikasi dengan pihak-pihak

yang terlibat dalam pengembangan sebuah produk. Prototype terbagi ke dalam dua

jenis berbeda yaitu, low-fidelity prototyping dan high-fidelity prototyping.

a. Low-Fidelity Prototyping

Page 32: universitas indonesia usability evaluation website e-government

16

Universitas Indonesia

Low-fidelity prototyping merupakan bentuk awal sebuah produk yang belum final.

Artinya, produk tidak dibuat menggunakan material yang sesuai dengan kebutuhan

sebenarnya, seperti menggunakan kertas atau kertas karton (Interaction Design,

2012). Low-fidelity prototyping digunakan untuk mendemonstrasikan tampilan

sistem secara umum dan tidak menampilkan bagaimana fitur berjalan secara

fungsional (Rudd, Stern, & Isensee, 1996). Jenis ini biasanya dilakukan pada tahapan

awal pengembangan sebuah produk. Tahapan ini dibutuhkan dengan melakukan

pendalaman ide dan konsep desain. Beberapa jenis low-fidelity prototyping yang

dapat digunakan, antara lain: (1) Storyboarding; (2) Sketching; (3) Prototyping with

index card; dan (5) Wizard of Oz.

b. High-Fidelity Prototyping

Berbeda dengan low-fidelity prototyping, high-fidelity prototyping menggunakan

material sesuai dengan kebutuhan dalam proses pengembangannya. Menurut Rudd,

Stern, dan Isensee (1996), high-fidelity prototyping merupakan bentuk interaktif dan

secara umum interaksi antarmuka sudah dapat berjalan sesuai dengan produk aslinya.

Jenis ini biasanya dibangun dengan menggunakan tools seperti Smalltalk dan Visual

Basic (Rudd, Stern, & Isensee, 1996). High-fidelity prototyping biasanya digunakan

untuk mengevaluasi hal-hal yang berkaitan secara teknis dan dilakukan pada akhir

proses pengembangan (Rudd, Stern, & Isensee, 1996).

2.6 Media Sosial

Boyd dan Ellison (2008) mendefinisikan media sosial sebagai sebuah layanan

berbasis website yang membebaskan setiap individu untuk (1) menciptakan sebuah

profil pengguna yang berbentuk semi-publik atau publik, (2) menghubungkan antara

satu pengguna dengan pengguna lain, serta (3) dapat melihat daftar koneksi yang

telah dibuat dalam sebuah sistem.

Situs Adweek (2013) yang merupakan sebuah situs penyedia berita terkait

pemasaran, media, dan periklanan menyajikan sebuah infografis sejarah

perkembangan media sosial dari tahun 1969- 2012. Infografis tersebut ditampilkan

pada Gambar 2.1 di bawah ini.

Page 33: universitas indonesia usability evaluation website e-government

17

Universitas Indonesia

Gambar 2.1 Infografis Sejarah Perkembangan Media Sosial Tahun 1969-2012

Sumber: http://www.adweek.com/socialtimes/social-media-1969-2012/487353

Page 34: universitas indonesia usability evaluation website e-government

18

Universitas Indonesia

Semenjak diluncurkan kepada publik pada tahun 1969, CompuServe menjadi awal

perkembangan munculnya media sosial. CompuServe merupakan sebuah bisnis yang

memberikan solusi terkait masalah komunikasi pada mainframe komputer. Pada

tahun 1979, diluncurkan sebuah ruang yang memberikan akses komunikasi antara

sistem pusat dan pengguna sehingga dapat mengunggah data dan permainan serta

menge-post sebuah pesan kepada pengguna lain, yaitu Bulletin Board System (BBS)

(digitaltrends.com, n.d.).

Selanjutnya World Wide Web Proposed (W3C) yang merupakan sebuah komunitas

internasional dengan misi memimpin web, diluncurkan pada tahun 1989 (W3C, n.d.).

Kemudian disusul oleh The World Wide Web (WWW) yang secara resmi

diumumkan kepada publik pada tahun 1991. World Wide Web merupakan sebuah

area yang luas sebagai media alat pencarian informasi universal guna memberikan

akses universal terhadap dokumen-dokumen universal (CERN, n.d.).

Tahun 1997, diluncurkanlah SixDegrees yang memperbolehkan pengguna untuk

membuat profil dan daftar pertemanan (Boyd & Ellison, 2008). Namun SixDegrees

harus ditutup pada tahun 2000 dikarenakan banyaknya keluhan pengguna terhadap

spam serta diserahkannya SixDegrees kepada sebuah asosiasi pengguna komputer.

Tidak hanya SixDegrees, pada rentang waktu 1997 hingga 2001 muncullah

komunitas yang serupa seperti AsianAvenue (1997), BlackPlanet (1999), dan

MiGente (2000).

LiveJournal yang diluncurkan pada tahun 1999 merupakan sebuah platform publikasi

dimana setiap pengguna dapat saling berteman sehingga dapat mengikuti

perkembangan jurnal masing-masing (Boyd & Ellison, 2008). Kemudian disusul

dengan Blogger dan Napster yang diluncurkan pada tahun yang sama. Dua tahun

berikutnya, diluncurkanlah Wikipedia. Wikipedia merupakan situs layanan website

berbagai bahasa serta menyediakan adanya pengubahan konten secara terbuka dan

bebas (Wikipedia, 2015).

Pada tahun 2002, Friendster menjadi pelopor adanya koneksi online terhadap

hubungan pertemanan yang ada di dunia nyata (Mashable, n.d.). Adapun pengguna

terbanyak didominasi daerah Asia terutama di Filipina, Singapura, Malaysia, dan

Page 35: universitas indonesia usability evaluation website e-government

19

Universitas Indonesia

Indonesia (Boyd & Ellison, 2008). Namun sayangnya, sekarang Friendster ditutup

sebagai media sosial menjadi sebuah situs game online.

MySpace kemudian diluncurkan pada tahun 2003 yang secara fungsi hampir sama

dengan Friendster. Namun seiring berjalannya waktu, MySpace menambahkan fitur

berdasarkan permintaan pengguna dan membebaskan pengguna untuk melakukan

kustomisasi terhadap halaman mereka (Boyd & Ellison, 2008). Beberapa tahun

berikutnya diluncurkan berbagai jenis situs media sosial diantaranya Tribe.Net,

Linkedin, Classmates.com, Jaiku, Netlog, dan sebagainya.

Pada tahun 2004, Facebook meluncurkan sebuah situs media sosial yang digunakan

hanya untuk menghubungkan mahasiswa Amerika Serikat (AS). Permulaan

September 2005, Facebook memperluas cakupannya yang termasuk siswa menengah

atas, pekerja profesional, dan diperluas kepada semua individu (Boyd & Ellison,

2008). Hingga kini, pengguna aktif Facebook sudah mencapai 1,44 milliar (per

tanggal 31 Maret 2015) dan jumlahnya akan terus bertambah (Facebook, n.d.).

Twitter yang menyusul pada tahun 2006 juga menjadi salah satu media sosial

populer dengan jumlah pengguna aktif mencapai 255 juta pengguna dan terus

bertambah. Kemudian disusul oleh Google+ yang diluncurkan pada tahun 2011

dengan jumlah pengguna aktif mencapai 540 juta pengguna dan terus bertambah

(Digital Insights, n.d.). Perkembangan ponsel genggam pintar menghadirkan

berbagai macam media sosial berbasis mobile seperti WhatsApp, Snapchat, Tinder,

Vine, Pheed, dan sebagainya (Simplify360, 2015).

Global WebIndex melakukan penelitian terhadap lama waktu penggunaan media

sosial terhadap 30 variabel pembanding yaitu variabel dari masing-masing 29 negara

dan satu variabel merupakan nilai rata-rata dari lama waktu penggunaan media sosial

secara global. Data tersebut diambil dari data per Januari 2015. Gambar 2.2

menunjukkan statistik lama waktu penggunaan media sosial terhadap beberapa

negara.

Page 36: universitas indonesia usability evaluation website e-government

20

Universitas Indonesia

Gambar 2.2 Statistik lama waktu penggunaan media sosial terhadap beberapa negara

Sumber: http://wearesocial.net/tag/statistics/

Berdasarkan Gambar 2.2 menunjukkan bahwa Indonesia merupakan salah satu

negara yang meluangkan waktu terbanyak dalam penggunaan media sosial dengan

rata-rata 2,9 jam per hari. Artinya, pengguna media sosial di Indonesia meluangkan

waktunya sebanyak 2 jam 54 menit sehari untuk media sosial. Adapun rata-rata

global menunjukkan nilai sebesar 2,4 jam per hari. Artinya, secara global ada

sebanyak 2 jam 24 menit dalam sehari yang digunakan oleh pengguna untuk

penggunaan media sosial. Hal ini berarti pengguna media sosial di Indonesia

meluangkan waktu 30 menit lebih banyak dalam satu hari dibandingkan rata-rata

secara global.

Page 37: universitas indonesia usability evaluation website e-government

21

BAB 3

PROFIL

Bagian ini menjelaskan secara singkat profil dari Unit Kerja Presiden bidang

Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP-PPP), Profil LAPOR!, serta

Tantangan LAPOR! di masa sekarang dan masa depan.

3.1 Profil Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian

Pembangunan (UKP-PPP)

Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan atau biasa

disingkat sebagai UKP-PPP atau UKP4 merupakan sebuah unit kerja yang berada di

bawah presiden serta bertanggungjawab langsung kepada presiden (UKP4, n.d.).

Tugas ini sesuai dengan pasal 3 yang tertera pada Perpres 54 Tahun 2009 yang

berbunyi:

“Membantu presiden dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian

pembangunan sehingga mencapai sasaran pembangunan nasional dengan

penyelesaian penuh”(Bab II, Pasal 4, butir a)

Kemudian pasal tersebut dijabarkan menjadi beberapa bagian-bagian kecil yang

merupakan tugas dan fungsi UKP4 sebagai unit kerja (UKP4, n.d.). Salah satu

fungsinya adalah pengawasan. Fungsi ini bertugas untuk mengawasi kinerja

Kementerian/Lembaga. Hal ini pula yang menjadi cikal bakal dibentuknya LAPOR!

yang dijelaskan pada Subbab 3.2.

Seiring dengan berakhirnya masa jabatan SBY-Boediono sebagai Presiden dan Wakil

Presiden Republik Indonesia, maka berakhir pula tugas dan fungsi UKP4 sebagai

unit kerja presiden. Namun, tidak dengan LAPOR! yang secara fungsi tetap akan

menerima laporan dari masyarakat dan keberadaannya harus didukung oleh sebuah

instansi yang serupa dengan UKP4.

Page 38: universitas indonesia usability evaluation website e-government

22

Universitas Indonesia

Pada bulan Februari 2015 Bapak Presiden Jokowi mengeluarkan Peraturan Presiden

(Perpres) Nomor 26 Tahun 2015 yang menetapkan untuk dibentuknya Kantor Staf

Presiden (KSP).

“Kantor Staf Presiden adalah lembaga nonstruktural yang berada di bawah

dan bertanggung jawab kepada Presiden”(Bab I, Pasal 1, butir (2))

Adapun kedudukan, fungsi, dan tugas serupa dengan UKP4. Disinilah LAPOR!

kembali menjalankan tugasnya untuk menjembatani aspirasi dan pengaduan publik.

3.2 Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online (LAPOR!)

Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online (LAPOR!) merupakan sebuah software as

service berbasis media sosial guna sebagai wadah untuk menampung aspirasi serta

pengaduan masyarakat (LAPOR!, n.d.). LAPOR! ini mulanya diciptakan untuk

membantu tugas UKP4 dalam mengawasi kinerja pemerintah guna mencapai visi dan

misi SBY-Boediono. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, LAPOR! yang

awalnya hanya digunakan untuk keperluan internal UKP4 dibuka secara publik.

Alur proses pelaporan menggunakan LAPOR! cukup mudah. Pelapor dapat

menggunakan platform yang telah disediakan (sms 1708, website, atau mobile

application sesuai dengan operasi sistem yang digunakan atau dapat melalui berkas

berupa dokumen surat jika tidak bisa menggunak media online). Gambar 3.1

menjelaskan secara singkat alur proses pelaporan LAPOR!.

Page 39: universitas indonesia usability evaluation website e-government

23

Universitas Indonesia

Gambar 3.1 Alur Kerja LAPOR!

Sumber: www.lapor.go.id

Berdasarkan gambar diatas, laporan yang masuk dari pelapor akan diverifikasi

terlebih dahulu oleh pihak admin. Kemudian, admin akan mengkaji ulang laporan

dan memutuskan apakah laporan ini di-approve, di-pending, atau perlu adanya

konfirmasi lanjutan. Admin juga berhak untuk langsung menghapus laporan tanpa

harus menindaklanjuti kepada pelapor dengan kriteria laporan tertentu. Batas waktu

kerja admin untuk melakukan verifikasi ini hanya tiga hari (LAPOR!, n.d.).

Kemudian laporan yang diterima akan didisposisikan oleh admin kepada

kementerian/lembaga/pemerintah daerah/BUMN yang menjadi sasaran pelapor.

Kementerian/lembaga/pemerintah daerah/BUMN diberikan waktu lima hari kerja

untuk menindaklanjuti laporan. Selanjutnya kementerian/lembaga/pemerintah

daerah/BUMN akan melakukan perumusan tindak lanjut. Rumusan tindak lanjut ini

akan diteruskan kepada pihak admin untuk dapat dipublikasikan ke halaman website

LAPOR!. Perlu diketahui laporan yang ditampilkan di halaman LAPOR! hanya

laporan yang berhasil diterima saat proses verifikasi oleh admin.

Page 40: universitas indonesia usability evaluation website e-government

24

Universitas Indonesia

Laporan dianggap selesai jika dari instansi sudah melewati batas kerja selama

sepuluh hari. Biasanya admin LAPOR! akan memberikan peringatan kepada

kementerian/lembaga/pemerintah daerah/BUMN untuk segera menindaklanjuti

laporan tersebut. Tindak lanjut laporan yang paling mudah adalah dengan

memberikan keterangan kepada pelapor bahwa laporan sedang diproses.

Rata-rata laporan yang masuk ke dalam sistem tiap bulannya pada tahun 2014

mencapai 13.015 (diambil pada tanggal 11 Mei 2015 pukul 16:54). Hal ini

menunjukkan bahwa animo masyarakat sangatlah tinggi untuk turut serta dalam

mengevaluasi kinerja pemerintahan. Selain itu, LAPOR! sudah terhubung lebih dari

86 Kementerian/Lembaga, lima pemerintah daerah, serta 44 Badan Usaha Milik

Pemerintah (BUMN).

3.3 Tantangan LAPOR!

Sebagai sebuah wadah yang menampung aspirasi dan pengaduan masyarakat

tentunya LAPOR! menghadapai banyak tantangan baik untuk kondisi saat ini dan ke

depan. Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada tanggal 9 April 2015 dengan

koordianator tim LAPOR!, Gibran Sesunan, menyatakan bahwa tantangan yang

dihadapi LAPOR! dikelompokkan menjadi tiga bagian yang berbeda yakni:

1. Tantangan dari segi kementerian/lembaga/pemerintah daerah/ BUMN

a. Menjaga kepatuhan dari kementerian/lembaga/pemerintah daerah/BUMN

dalam menindaklanjuti laporan. Fenomena ini dapat dilihat dari banyaknya

laporan yang belum ditindaklanjuti oleh kementerian/lembaga/pemerintah

daerah/BUMN.

b. Menghubungkan pelayanan-pelayanan publik yang sudah tersedia.

Sebagaimana kita ketahui bahwa setiap instansi pemerintahan mempunyai

layanan publik tersendiri artinya, data-data layanan publik tersebut saling

terpisah. Hal ini cukup menyulitkan bagi pihak-pihak tertentu yang ingin

melihat isu terkini yang tersebar dalam masyarakat, melihat jumlah isu yang

terdapat dalam suatu daerah, dan lain-lain. Adanya LAPOR! diharapkan

mampu menjadi data pelayanan publik secara nasional sehingga

memudahkan bagi pihak-pihak terkait yang ingin melihat persebaran isu

yang ada di Indonesia.

Page 41: universitas indonesia usability evaluation website e-government

25

Universitas Indonesia

c. Pengkategorisasian data, artinya LAPOR! mampu memberikan lingkup

yang jelas kategori dalam suatu masalah tertentu. Selama ini, satu laporan

bisa menjadi tanggungjawab dari dua atau lebih instansi. Artinya, terjadi

redundasi saat menindaklajuti sebuah isu. Adanya LAPOR! diharapkan

mampu menjadi rekomendasi pelayanan baik kepada masyarakat maupun

pemerintah terkait suatu masalah pelayanan publik.

2. Tantangan dari segi masyarakat

a. Sosialisasi. Sosialisasi merupakan salah satu tantangan utama yang harus

terus dibangun. LAPOR! dapat berjalan dengan baik sampai sekarang ini

karena adanya tingkat kepedulian dan kepercayaan masyarakat. Rata-rata

laporan yang masuk ke dalam sistem LAPOR! mencapai 194.561 per

tahunnya (data laporan yang diambil dari tahun 2012-2014 per tanggal 11

Mei 2015). Angka ini terpaut sangat jauh jika dibandingkan dengan populasi

penduduk Indonesia yang berjumlah 237.641.326 (data Badan Pusat

Statistik pada 2010). Artinya, keberadaan LAPOR! belum tersebar secara

luas di seluruh masyarakat Indonesia. Sosialisasi ini diharapkan mampu

mengimbangi jumlah pengguna LAPOR! dengan jumlah populasi penduduk

Indonesia. Sehingga, harapan untuk memenuhi hak pelayanan tiap individu

dapat terpenuhi secara merata.

b. Ekspektasi publik, yakni membangun kepercayaan kepada publik terhadap

kinerja pelayanan pemerintah. Jika keberadaan LAPOR! ini diiringi dengan

kepatuhan dari kementerian/lembaga/pemerintah daerah/BUMN maka,

secara tidak langsung akan terciptanya kepercayaan publik kepada

pemerintah.

c. Optimalisasi data. Sebelumnya telah dijelaskan jika tantangan LAPOR!

adalah membangun sebuah data nasional pelayanan publik di Indonesia.

Dengan optimalisasi data LAPOR!, membantu masyarakat untuk melakukan

pengkajian ulang, penelitian, mengolah kembali data-data, dan sebagainya.

Hal ini mendukung dengan semangat Open Data yang sempat marak

digalakkan saat ricuhnya pemilu 2014.

3. Tantangan dari segi pengelola

Page 42: universitas indonesia usability evaluation website e-government

26

Universitas Indonesia

a. Menjadi penghubung yang mampu menyeimbangi antara

kementerian/lembaga/pemerintah daerah/BUMN sehingga kepatuhan dalam

meningkatkan pelayanan publik terus dijaga.

b. Mengakomodasi banyak fitur terbaru dari sistem LAPOR! baik yang

berbasis sms, website, maupun ponsel gengam pintar. Hal ini dikarenakan

banyak masukan dari pengguna terkait website maupun website LAPOR!.

Page 43: universitas indonesia usability evaluation website e-government

27

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

Bagian ini menjelaskan metodologi penelitian yang terdiri dari Alur Penelitian,

Rancangan Pelaksanaan Evaluasi, Metode Analisis Data, serta Metode Interpretasi

Data.

4.1 Alur Penelitian

Penelitian dimulai dengan mengumpulkan data pendukung guna merumuskan

permasalahan yang lebih rinci dan jelas. Kemudian dilanjutkan dengan studi literatur

dan pengembangan website versi baru. Di akhir akan dilakukan evaluasi terkait

usability dari kedua website dengan menggunakan kuesioner dan usability testing.

Sebelum disebarkan kepada responden, dilakukan uji keterbacaan kuesioner serta

pilot study untuk usability testing. Hal ini berguna untuk mendapatkan hasil yang

sesuai.

Data-data yang sudah dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan teknik

analisis yang sesuai. Selanjutnya data-data tersebut dirangkum dan kemudian diolah

menjadi bahan rekomendasi untuk pengembangan website selanjutnya. Gambar 4.1

diperlihatkan secara detail tahapan pelaksanaan penelitian.

Gambar 4.1 Alur Penelitian

Page 44: universitas indonesia usability evaluation website e-government

28

Universitas Indonesia

Tahapan-tahapan tersebut kemudian dipetakan ke dalam sebuah timeline waktu

pengerjaan yang dapat dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini.

Tabel 4.1 Timeline Pengerjaan Penelitian

Tahap Maret April Mei Juni

Studi Literatur

Pengembangan

Membuat

kuesioner

Uji Keterbacaan

Menyebarkan

kuesioner

Usability Testing

Analisis dan Hasil

Penulisan Laporan

4.2 Pengembangan Website

Jenis prototype yang dipilih untuk melakukan pengembangan website versi baru

merupakan jenis high-fidelity prototyping. Hal ini dikarenakan lebih mudah

digunakan oleh pengguna terutama dalam melakukan evaluasi sebuah sistem diakhir

proses pengembangan. Wiley and Sons (Interaction Design, 2011) menjabarkan

keuntungan dan kerugian dari low-fidelity prototyping dan high-fidelity prototyping

pada Tabel 4.1 di bawah ini.

Page 45: universitas indonesia usability evaluation website e-government

29

Universitas Indonesia

Tabel 4.2 Kelebihan dan Kekurangan Masing-Masing Jenis Prototyping

Sumber: Interaction Design: Beyond Human Computer Interaction (Wiley, 2011)

Type Advantages Disadventages

Low-fidelity

prototyping

Lower development cost.

Evaluate multiple design

concepts.

Useful communication device

Address screen layout issues.

Useful for identifying market

requirements.

Proof-of-concept.

Limited error checking.

Poor detailed specification to

code to.

Facilitator-driven.

Limited utility after

requirements established.

Navigational and flow

limitations.

High-fidelity

prototyping

Complete functionality.

Fully interactive.

User driven.

Clearly defines navigational

scheme.

Use for exploration and test.

Look and feel of final product.

Serves as a living specification.

Marketing and sales tool.

More expensive to develop.

Time-consuming to create.

Inefficient for proof-of-

concept designs.

Not effective for requirements

gathering.

Berdasarkan tabel di atas disebutkan salah satu keuntungan dari high fidelity

prototyping yaitu digunakan sebagai media untuk mengekplorasi dan pengujian. Hal

ini sesuai dengan kebutuhan penelitian yang melakukan pengujian sebagai

perbandingan penilaian dari kedua website.

Page 46: universitas indonesia usability evaluation website e-government

30

Universitas Indonesia

4.3 Rancangan Pelaksanaan Evaluasi

Rancangan Pelaksanaan Evaluasi dijabarkan menjadi dua penjelasan singkat

mengenai Teknik Pengumpulan data dan Instrumen Pengumpulan Data.

4.3.1 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian dibagi menjadi tiga macam jenis

yakni wawancara, kuesioner, dan usability testing. Berikut dijabarkan secara singkat

mengenai masing-masing teknik dan tujuannya.

4.3.1.1 Wawancara

Wawancara dilakukan untuk melakukan pengumpulan data yang diperlukan terkait

website LAPOR!. Data-data yang diperlukan seperti jumlah pengguna baru LAPOR!

dan jumlah pengguna yang kembali mengunjungi website LAPOR!. Selain itu, untuk

mendapatkan data jumlah laporan yang masuk ke dalam website LAPOR! serta

jumlah pengguna LAPOR!. Wawancara juga dilakukan untuk mengetahui profil dan

tantangan dari LAPOR! yang dijelaskan pada Bab 3. Selain itu, wawancara ini juga

berguna untuk merumuskan permasalahan penelitian.

4.3.1.2 Kuesioner

Kuesioner digunakan untuk mengukur nilai kepuasan pengguna terhadap masing-

masing website. Menurut Nielsen (2006), jumlah yang disarankan dalam melakukan

pengumpulan data secara kuantitatif adalah 20 responden. Namun, untuk

menghasilkan jumlah error ±10% maka, jumlah responden yang disarankan adalah

71 responden (Nielsen, 2006). Maka dari itu, penulis menargetkan 100 responden

yang mengisi kuesioner untuk data kuantitatif.

Kuesioner yang digunakan mengacu pada Standard Usability Questionnaires, yaitu

Software Usability System (SUS). SUS merupakan sebuah standar kuesioner yang

mengukur kepuasaan pengguna dalam menggunakan sebuah sistem. SUS juga

dikenal sebagai pengukuran kepuasan pengguna yang “quick and dirty” artinya

penggunaan kuesioner SUS sangat cepat dan data yang dihasilkan dapat dipercaya

(Sorflaten, 2010). Kuesioner SUS ini juga sudah banyak digunakan dalam proyek

penelitian dan banyak digunakan pada masa revolusi industri (Brooke, 1996).

Page 47: universitas indonesia usability evaluation website e-government

31

Universitas Indonesia

Kuesioner ini terdiri dari sepuluh pernyataan berbeda dengan perbandingan antara

pernyataan positif dan negatif adalah 5:5. Setiap pernyataan direpresentasikan

menggunakan skala Likert sebanyak lima atau tujuh buah. Penelitian ini

menggunakan lima buah skala Likert (sesuai dengan standar kuesioner SUS) dengan

keterangan jika, 1: Sangat Tidak Setuju, 2: Tidak Setuju, 3: Netral, 4: Setuju, dan 5:

Sangat Setuju.

Menurut Brooke (1996), pengisian kuesioner SUS dilakukan setelah responden

menggunakan sistem yang dievaluasi. Beberapa manfaat yang dapat didapatkan

ketika menggunakan SUS (Usability.gov, 2015), yaitu (1) mampu mengatur

responden karena penggunaan skala yang mudah; (2) dapat digunakan dalam jumlah

kecil dengan hasil terpercaya; serta (3) sah, SUS mampu membedakan secara efektif

sistem yang baik untuk digunakan dan yang tidak. Tabel di bawah ini merupakan

standar kuesioner yang digunakan dalam SUS.

Tabel 4.3 Tabel Standar Kuesioner SUS

Sumber : Usability.gov

1 2 3 4 5

1 I think I would like to use this system.

2. I found the system unnecessarily complex.

3. I thought the system was easy to use.

4. I think that I would need the support of a technical

person to be able to use this system.

5. I found the various functions in the system were well

integrated.

6. I thought there was too much inconsistency in this

system.

7. I would imagine that most people would learn to use

this system very quickly.

Strongly

disagree

Strongly

agree

Page 48: universitas indonesia usability evaluation website e-government

32

Universitas Indonesia

Tabel 4.3 Tabel Standar Kuesioner SUS (sambungan)

8. I found the system very cumbersome to use.

9. I felt very confident using the system.

10. I needed to learn a lot of things before I could get

going with the system.

Kuesioner di atas diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan disesuaikan dengan

kebutuhan penelitian. Sebelum kuesioner ini disebar maka dilakukan face validity

(uji keterbacaan) kuesioner terhadap sepuluh orang yang dipilih secara acak. Pada

akhir kuesioner, terdapat sebuah pertanyaan berupa open-ended question yang

digunakan sebagai data kualitatif. Adapun bentuk kuesioner yang sudah

diterjemahkan dan diujicobakan terlampir pada Lampiran 1.

4.3.1.3 Usability Testing

Menurut Nielsen (2001), untuk mengidentifikasi permasalahan dalam desain sebuah

sistem cukup menggunakan lima orang. Faulkner (2003) menyatakan bahwa jumlah

usability testing sebanyak lima orang hanya akan menemukan sebanyak 55%

permasalahan usability. Untuk mendapatkan 90% permasalahan dalam usability

maka diperlukan sebanyak minimal 15 orang (Faulkner, 2003).

Tabel 4.4 Persentase banyaknya jumlah permasalahan dalam usability terhadap 100

sampel

Sumber: Beyond the five-user assumption: Benefits of incerased samples size in usability testing

(Faulkner, vol. 35(3), hal. 379-383)

No. Users Minimum % Found Mean % Found SD SE

5 55 85.55 9.2957 .9295

10 82 94.686 3.2187 .3218

15 90 97.050 2.1207 .2121

20 95 98.4 1.6080 .1608

30 97 99.0 1.1343 .1464

40 98 99.6 0.8141 .1051

50 98 100 0 0

Page 49: universitas indonesia usability evaluation website e-government

33

Universitas Indonesia

Suatu usability testing diperlukan adanya task skenario. Task scenario

mendeskripsikan cerita dan konteks dengan alasan mengapa pengguna tertentu atau

suatu kelompok tertentu datang bekunjung pada suatu website (Usability.gov, n.d.).

Jumlah task yang seharusnya dilakukan untuk usability testing dibatasi sebanyak 10

atau 12 buah (Usability.gov, n.d.).

Task ini dipilih berdasarkan halaman umum yang sering pada masing-masing

website LAPOR!. Adapun perihal dan bagian-bagian yang dievaluasi dalam usability

testing diantaranya:

1. Reaksi pengguna saat pertama kali datang ke website.

2. Melihat tata cara penggunaan website.

3. Masuk ke dalam akun dan keluar

4. Melihat fitur-fitur utama website (fitur laporan saya, daftar laporan, statistik,

dan laporan untuk website LAPOR! versi lama dan fitur user profile, statistik

dan persebaran laporan, serta laporan untuk website LAPOR! versi baru).

5. Melihat fitur-fitur khusus website (fitur star-rating, report, pencarian lanjutan

serta tambahan fitur gamifcation pada website LAPOR! versi baru)

Bagian-bagian tersebut kemudian dijabarkan menjadi 11 task. Pengukuran usability

dilihat dari sukses atau tidaknya pengguna melakukan satu task, serta lama waktu

pengguna dalam menyelesaikan sebuah task. Adapun task scenario tersebut terlampir

pada Lampiran 2.

4.3.2 Instrumen Pengumpulan Data

Bagian ini menjelaskan tentang instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data

kuesioner, usability testing, dan wawancara.

4.3.2.1 Wawancara

Pada Subbab 4.3.1.3 telah dijelaskan jika wawancara digunakan untuk menggali

informasi terkait profil dan tantangan dari LAPOR! yang dapat dilihat pada Bab 3.

Selain itu, wawancara juga dilakukan untuk mengetahu analisis kebutuhan webiste

LAPOR! versi baru yang dapat dilihat pada Subbab 5.1. Wawancara ini

menggunakan alat bantu berupa pulpen, kertas, serta aplikasi perekam suara dari

ponsel genggam pintar yang kemudian diolah secara manual.

Page 50: universitas indonesia usability evaluation website e-government

34

Universitas Indonesia

4.3.2.2 Kuesioner

Kuesioner dibuat dengan menggunakan google forms dan disebar melalui media

sosial LAPOR! yaitu Facebook (www.facebook.com/lapor1708) dan Twitter

(@LAPOR1708). Selain itu, kuesioner juga disebar dengan mengirimkan email

kepada ±2000 pengguna LAPOR! yang sudah pernah melakukan pelaporan sebanyak

dua kali atau lebih. Pembatasan pengiriman email kepada pengguna LAPOR!

dilakukan untuk menghindari adanya ketidaknyamanan pengguna. Adapun email

yang digunakan merupakan akun email resmi dari tim LAPOR!.

4.3.2.3 Usability Testing

Usability testing dilakukan dengan menginstruksikan responden untuk melakukan

beberapa tasks yang sudah diuji melalui tahapan pilot study sebelumnya. Pilot study

berguna agar dapat memastikan semua alat, materi dan dokumen dipersiapkan

dengan baik (Usability.gov, 2015). Tasks digunakan untuk menggali informasi

terkait masalah usability serta alternatif solusi. Pengambilan data usability testing ini

direkam dengan menggunakan video dan bersifat optional. Laptop dan koneksi

internet berupa ponsel genggam pintar juga menjadi alat bantu untuk melakukan

usability testing.

4.4 Metode Analisis Data

Bagian ini menjelaskan tentang metode yang digunakan untuk melakukan analisis

hasil data yang sudah terkumpulkan, yaitu Analisis Data Kuantitatif dan Analisis

Data Kualitatif.

4.4.1 Analisis Data Kuantitatif

Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan menyebarkan kuesioner SUS kepada

pengguna LAPOR!. Berikut langkah-langkah yang dilakukan untuk mengolah data

kuantitatif dari kuesioner SUS (Sauro, 2011):

1. Langkah awal dalam melakukan perhitungan kuesioner SUS adalah dengan

menghitung nilai skor tiap pernyataan. Nilai skor ini berkisar pada rentang 0-

4. Untuk menghitung nilai skor, maka perlu diperhatikan urutan angka genap

atau ganjil pada tiap pernyataan. Pernyataan dengan urutan angka ganjil,

dapat dihitung dengan rumus, (xi - 1). Sedangkan, untuk urutan pernyataan

Page 51: universitas indonesia usability evaluation website e-government

35

Universitas Indonesia

yang genap, dapat dihitung dengan rumus (5 – xi), dengan xi merupakan

angka pada skala Likert yang dipilih oleh responden. Lalu, hitung nilai SUS

dengan mengalikan tiap skor yang didapatkan dengan 2.5 dan jumlahkan.

Jumlah skor untuk masing-masing responden akan berkisar diantara 0-100.

2. Langkah selanjutnya adalah menghitung jumlah dan rata-rata nilai skor. SUS

sudah menyediakan rangkuman nilai rata-rata dan standar deviasi seusai

dengan jumlah sampel yang digunakan untuk kategori jenis platform tertentu.

Pada penelitian ini platform yang digunakan adalah website. Untuk kategori

website, dengan n = 174 maka akan menghasilkan nilai rata-rata sebesar 67.

Artinya, jika skor berada di bawah nilai rata-rata berarti website tersebut

berada di bawah nilai rata-rata dan begitu pula sebaliknya.

4.4.2 Analisis Data Hasil Kualitatif

Data kualitatif didapatkan melalui tahapan usability testing kepada responden serta

open-ended question yang disediakan di dalam kuesioner. Kedua data tersebut

dianalisis secara manual dengan mengidentifikasi masalah-masalah yang didapatkan.

Kemudian dilakukan rangkuman dengan bahasa secara formal terkait permasalahan

yang didapatkan.

Untuk data yang didapatkan melalui open-ended question pada kuesioner, tidak

semua hasilnya dimasukkan untuk dikelompokkan dan dirangkum. Data yang

dianalisis merupakan data yang menyinggung masalah seputar tampilan dan interaksi

website saja. Data yang tidak berhubungan dengan kedua hal tersebut tidak

dianalisis, data tersebut masuk ke dalam masukan untuk tim LAPOR! sebagai

masukan secara teknis untuk sistem.

4.5 Metode Penyusunan Rekomendasi

Penyusunan rekomendasi dibuat dengan mengelompokkan permasalahan yang

terdapat dalam dua website tersebut ke dalam satu kategori yang sama. Kategori ini

ditentukan dari banyaknya permasalahan serupa. Urutan pengkategorian dilakukan

dengan melihat permasalahan yang ada di halaman setiap website, fitur lain yang ada

di website, serta fitur tambahan. Pengkategorian juga dapat berupa warna, bahasa,

tata letak, dan sebagainya. Adapun pengkategorian dan perumusan rekomendasi ini

dilakukan secara manual.

Page 52: universitas indonesia usability evaluation website e-government

36

BAB 5

PROTOTYPING

Bagian ini menjelaskan perihal analisis kebutuhan dan pengimplementasian website

versi baru sebagai sebuah prototype.

5.1 Analisis Kebutuhan Website Versi Baru

Data per tahun 2014, jumlah pengguna LAPOR! (dari seluruh platform dan selama

LAPOR! berjalan) mencapai angka 1.526.439. Angka ini sangatlah jauh dengan

jumlah penduduk Indonesia yang berjumlah 237.641.326 juta jiwa (Badan Pusat

Statistik, 2010). Artinya, jumlah pengguna LAPOR! tidak mencapai 1% dari jumlah

penduduk Indonesia. Sebagaimana yang sudah dijelaskan pada Bab 3 bahwa salah

satu tantangan LAPOR! di masa depan adalah pemerataan penggunaan LAPOR! di

seluruh Indonesia. Adanya pengoptimalan konsep sosial media pada website

LAPOR! diharapkan mampu membantu tim untuk menghadapi tantangan tersebut .

Untuk mewujudkan tantangan tersebut, tim melakukan analisis kebutuhan terkait

website versi baru. Pengoptimalan tidak hanya dilakukan pada konsep media sosial

saja. Konsep tambahan seperti gamification, information visualization, dan user

profiling ikut diimplementasikan dalam pengembangan website versi baru.

Penggunaan masing-masing konsep tersebut dapat dilihat pada Subbab 5.2.

Analisis kebutuhan yang dilakukan tim menggunakan metode diskusi dimana tim

berperan sebagai klien dan seorang analis. Perancangan kebutuhan website versi baru

ini menghasilkan sebuah functional documentation yang menjabarkan secara rinci

setiap use-case yang dibutuhkan dalam website versi baru. Gambar di bawah ini

merupakan use case diagram dari kebutuhan website versi baru LAPOR!.

Page 53: universitas indonesia usability evaluation website e-government

37

Universitas Indonesia

Gambar 5.1 Use Case Diagram Kebutuhan Website Versi Baru

Sumber: Dokumentasi Fungsional Tim LAPOR! (hal. 4)

Use case tersebut kemudian dirangkum menjadi sepuluh use case utama yang

tersedia dalam website versi baru, yaitu:

1. Melihat Slide Halaman Depan

2. Melihat Laporan Tuntas

3. Melihat Laporan Terkini

Page 54: universitas indonesia usability evaluation website e-government

38

Universitas Indonesia

4. Melihat Instansi Terhubung

5. Melihat Beranda

6. Kawal-Mengawal

7. Melihat Stream Kawalan

8. Melihat Notifikasi

9. Melihat Statistik

10. Memberikan Tingkat Kepuasan Ketuntasan Instansi

Pengembangan prototyping pada penelitian ini dilakukan untuk sepuluh uses case

tersebut. Adapun hasil dari prototyping tersebut dapat dilihat pada Subbab 5.2.

5.2 Hasil Pengembangan

Untuk memudahkan pengembangan website versi baru, penulis menggunakan sebuah

framework Bootstrap. Bootstrap merupakan sebuah front-end framework yang dapat

membantu membuat sebuah website responsif untuk perangkat ponsel genggam

pintar (Bootstrap.com, n.d.). Selain memudahkan, hal ini juga dapat meningkatkan

efisiensi waktu dalam melakukan pengembangan sebuah sistem berbasis website.

5.2.1 Fitur Umum

Fitur umum merupakan fitur yang sering muncul di setiap halaman website kecuali

halaman depan dan halaman statistik. Fitur ini akan dijumpai ketika pengguna sudah

melakukan login. Fitur-fitur tersebut diantaranya:

a. Fitur Perlu Dikawal

Gambar 5.2 menampilkan bentuk tampilan fitur perlu dikawal.

Gambar 5.2 Tampilan fitur perlu dikawal

Page 55: universitas indonesia usability evaluation website e-government

39

Universitas Indonesia

Fitur pada Gambar 5.2 menampilkan rekomendasi pengguna yang patut

dikawal oleh pengguna karena mempunyai laporan permasalahan yang sama

ataupun minat yang sama. Perlu dikawal menyajikan nama, lokasi, dan

minat pengguna yang direkomendasikan.

b. Fitur Statistik

Gambar 5.3 menampilkan bentuk tampilan fitur statistik.

Gambar 5.3 menampilkan statistik laporan yang tuntas (diwarnai dengan

warna hijau), proses (diwarnai dengan warna kuning), serta belum (diwarnai

dengan warna merah). Statistik yang ditampilkan merupakan statistik

laporan secara umum.

c. Fitur Laporan Terhangat

Gambar 5.4 menampilkan bentuk tampilan fitur laporan terhangat.

Pada Gambar 5.4 menampilkan laporan yang paling banyak dibicarakan

oleh pengguna. Setiap laporan diawali dengan sebuah icon kecil yang

menandakan status laporan (tuntas, proses, dan belum).

Gambar 5.3 Tampilan fitur statistik

Gambar 5.4 Tampilan fitur laporan terhangat

Page 56: universitas indonesia usability evaluation website e-government

40

Universitas Indonesia

5.2.2 Fitur Khusus

Fitur khusus ini merupakan fitur yang tidak ditampilkan di semua halaman website

versi baru. Namun, kegunaan dari masing-masing fitur sama untuk halaman yang

menggunakan fitur-fitur ini. Berikut ini dijelaskan secara singkat fitur-fitur khusus

tersebut.

5.2.2.1 Skor, Pengawal, dan Mengawal

Fitur-fitur ini didesain dengan mengadopsi kosep gamification. Gamification

merupakan penggunaan elemen-elemen seperti yang ada pada video game ke dalam

sebuah sistem guna meningkatkan user experience dan interaksi kepada pengguna

(Deterding, Sicart, dkk, 2011). Berikur dijelaskan secara singkat penggunaan dari

masing-masing fitur.

a. Tombol Skor Pengguna

Gambar 5.5 menampilkan bentuk tampilan tombol skor pengguna.

Fitur skor pada Gambar 5.5 menampilkan skor pengguna yang dihitung dari

banyaknya laporan yang sudah dilaporkan. Ketika meng-klik tombol ini

maka akan ditampilkan papan skor.

b. Tombol Jumlah Pengawal

Gambar 5.6 menampilkan bentuk tampilan tombol jumlah pengawal.

Gambar 5.6 yang merupakan tombol jumlah pengawal mempunyai fungsi

yang sama seperti fitur follow pada media sosial twitter. Ketika meng-klik

tombol ini maka akan ditampilkan daftar pengawal yang sedang mengikuti.

Gambar 5.5 Tampilan Tombol Skor Pengguna

Gambar 5.6 Tampilan Tombol Jumlah Pengawal

Page 57: universitas indonesia usability evaluation website e-government

41

Universitas Indonesia

c. Tombol Jumlah Mengawal

Gambar 5.7 menampilkan bentuk tampilan tombol jumlah mengawal.

Adapun fungsi utama dari adanya tombol ini sama seperti tampilan tombol

jumlah pengawal.

d. Tombol Daftar Unit

Gambar 5.8 menampilkan bentuk tampilan tombol daftar unit.

Tombol pada Gambar 5.8 sama seperti dalam penggunan tombol pengawal

dan mengawal. Saat meng-klik tombol ini maka, akan keluar semua daftar

unit dari instansi terkait.

5.2.2.2 Riwayat Laporan

Website versi terbaru dilengkapi dengan riwayat laporan sehingga dapat dilihat

ketika membuka halaman beranda, halaman pengguna lain, serta halaman statistik.

Riwayat ini berguna untuk memberikan informasi kepada pengguna yang sedang

berkunjung halaman profil pelapor lainnya. Tidak hanya halaman profil pelapor,

riwayat juga tersedia di halaman profil instansi serta halaman beranda pengguna

dengan kategori riwayat yang berbeda-beda. Riwayat laporan ini terbagi menjadi

beberapa bagian yang berbeda, diantaranya:

a. Fitur Riwayat Kawalan

Fitur ini berfungsi untuk menampilkan semua laporan dari pengguna yang

diikuti. Fungsinya sama seperti timeline yang terdapat pada media sosial

pada umumnya. Fitur ini hanya terdapat pada halaman beranda.

b. Fitur Riwayat Terkini

Fitur ini berfungsi untuk menampilkan laporan-laporan baru. Fitur ini hanya

terdapat pada halaman beranda.

Gambar 5.7 Tampilan Tombol Jumlah Mengawal

Gambar 5.8 Tampilan Tombol Jumlah Mengawal

Page 58: universitas indonesia usability evaluation website e-government

42

Universitas Indonesia

c. Fitur Riwayat Laporan Saya

Fitur ini berfungsi untuk menampilkan semua laporan yang pernah

dilaporkan oleh pengguna. Fitur ini hanya terdapat pada halaman beranda.

d. Fitur Riwayat Notifikasi

Fitur ini berfungsi untuk menampilkan notifikasi dari aktivitas apa saja yang

sudah terjadi. Notifikasi menampilkan aktivitas-aktivitas yang berhubungan

erat dengan media soaial sebagai contoh, pengguna A mengawal Anda,

pengguna B mengomentari laporan Anda, dan sebagainya. Fitur ini hanya

terdapat pada halaman beranda.

e. Fitur Riwayat Semua Laporan

Fitur ini berfungsi untuk menampilkan semua laporan baik laporan tuntas,

dalam proses, ataupun belum tuntas. Fitur ini terdapat pada halaman pelapor

dan statistik.

f. Fitur Riwayat Proses

Fitur ini berfungsi untuk menampilkan semua laporan yang masih dalam

proses. Biasanya ditandai dengan icon berwarna kuning. Fitur ini terdapat

pada halaman pelapor dan statistik.

g. Fitur Riwayat Tuntas

Fitur ini berfungsi untuk menampilkan semua laporan yang sudah selesai.

Biasanya ditandai dengan icon berwarna hijau. Fitur ini terdapat pada

halaman pelapor dan statistik.

h. Fitur Riwayat Belum

Fitur ini berfungsi untuk menampilkan semua laporan yang belum diproses

oleh instansi terkait. Biasanya ditandai dengan icon berwarna merah. Fitur

ini terdapat pada halaman statistik.

Page 59: universitas indonesia usability evaluation website e-government

43

Universitas Indonesia

Gambar 5.9 merupakan tampilan dari riwayat laporan yang terdapat pada website

versi baru. Delapan tipe jenis riwayat tersebut mempunyai komposisi isi dan tata

letak yang sama. Komposisi tersebut terdiri dari nama pelapor, lokasi pelapor, judul

laporan, icon jenis laporan (tuntas/proses/belum), instansi yang berkaitan dengan

laporan, kategori laporan, waktu laporan, isi laporan, fitur untuk membaca laporan

lebih lanjut, detail laporan (jumlah tindak lanjut, dukungan, komentar, serta

pengawal), tombol fitur lainnya yang dijelaskan pada Subbab 5.2.2.3, komentar, dan

kotak menulis komentar.

5.2.2.3 Lainnya

Fitur-fitur ini merupakan fitur diluar fitur skor, pengawal, mengawal, dan riwayat

laporan. Fitur-fitur tersebut diantaranya:

Gambar 5.9 Tampilan Riwayat Laporan

Page 60: universitas indonesia usability evaluation website e-government

44

Universitas Indonesia

a. Tombol Kawal

Gambar 5.10 merupakan tombol kawal beserta perubahannya.

Berdasarkan Gambar 5.10 terdapat keterangan tambahan berupa: Gambar

(a) merupakan kondisi sebelum melakukan kawalan; (b) kondisi setelah

melakukan kawalan; dan (c) setelah melakukan kawalan ketika di

hover.Tombol ini berfungsi untuk mengikuti profil pengguna lainnya.

b. Tombol Dukung

Gambar 5.11 merupakan tombol dukung beserta perubahannya.

Berdasarkan Gambar 5.11 terdapat keterangan tambahan berupa: Gambar

(a) merupakan kondisi sebelum memberikan dukungan; dan (b) kondisi

setelah melakukan dukungan. Tombol dukung ini mempunyai sifat yang

sama seperti tombol like Facebook.

c. Tombol Share

Gambar 5.12 merupakan tampilan tombol share dengan Facebook.

Berdasarkan Gambar 5.12 terdapat keterangan tambahan berupa: Gambar

(a) merupakan tombol share dan (b) modal yang muncul ketika sudah

meng-klik tombol share. Tombol tersebut berfungsi untuk dapat berbagi

melalui Facebook.

Gambar 5.10 Tampilan Tombol Kawal

Gambar 5.11 Tampilan Tombol Dukung

Gambar 5.12 Tampilan Tombol Share

Page 61: universitas indonesia usability evaluation website e-government

45

Universitas Indonesia

d. Tombol Tweet

Gambar 5.13 merupakan tampilan tombol tweet dengan Twitter.

Berdasarkan Gambar 5.13 terdapat keterangan tambahan berupa: Gambar

(a) merupakan tombol tweet dan (b) modal yang muncul ketika sudah meng-

klik tombol tweet. Tombol tersebut berfungsi untuk dapat berbagi melalui

Twitter.

e. Fitur Star-Rating dan Tombol Laporkan sebagai Spam

Gambar 5.14 merupakan tampilan tombol star rating.

Fitur star-rating berfungsi untuk memberikan penilaian terhadap suatu

laporan. Angka yang diberikan sebanyak satu higga lima bintang.

Berdasarkan Gambar 5.14 terdapat keterangan tambahan berupa: Gambar

(a) merupakan tombol star rating beserta tampilan rata-rata dan (b)

memberikan penilaian dengan star rating. Selanjutnya, pada Gambar 5.15

merupakan tampilan tombol laporkan sebagai spam.

Adapun tombol laporkan sebagai spam berfungsi untuk memberikan laporan

kepada tim LAPOR! bahwa laporan terkait merupakans salah satu jenis

spam. Gambar 5.15 terdapat keterangan tambahan berupa: Gambar (a)

merupakan tombol star rating; (b) rata-rata penilaian terhadap jumlah

Gambar 5.13 Tampilan Tombol Tweet

Gambar 5.14 Tampilan Tombol Star Rating

Gambar 5.15 Tampilan fitur laporkan sebagai spam

Page 62: universitas indonesia usability evaluation website e-government

46

Universitas Indonesia

pengguna yang menilai; (c) fitur laporkan sebagai spam sebelum; dan (d)

fitur laporkan sebagai spam sesudah.

5.2.3 Halaman Depan

Gambar 5.20. bawah ini merupakan hasil dari implementasi halaman depan dari

website versi baru. Pengguna dapat masuk ke dalam akun dengan memasukkan

username dan password pengguna yang terletak pada sudut kanan atas header.

Page 63: universitas indonesia usability evaluation website e-government

47

Universitas Indonesia

Gambar 5.16 Tampilan halaman beranda

Page 64: universitas indonesia usability evaluation website e-government

48

Universitas Indonesia

Halaman depan yang ditampilkan pada Gambar 5.20. diisi oleh lima komponen

utama, yaitu:

1. Login pengguna.

2. Pendaftaraan akun, hal ini dapat dilakukan dengan meng-klik tombol daftar yang

terletak di samping tombol masuk.

3. Laporan tuntas dan laporan terkini, yang menampilkan laporan yang berhasil

dituntaskan serta laporan yang masih terbaru.

4. Statistik laporan dan instansi terhubung, menampilkan statistik website LAPOR!

yang terdiri dari banyaknya pengguna, laporan tuntas, dan laporan proses serta

banyaknya instansi yang terhubung dengan LAPOR!.

5. Unduh Aplikasi Mobile dan Ikuti Media Sosial LAPOR!;

6. Footer.

5.2.4 Halaman Beranda

Gambar 5.17. di bawah ini merupakan tampilan halaman beranda pengguna pada

website versi baru.

Page 65: universitas indonesia usability evaluation website e-government

49

Universitas Indonesia

Gambar 5.17 Tampilan Halaman Beranda

Pada halaman beranda terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu: informasi pengguna,

kotak pelaporan, serta fitur-fitur umum (fitur perlu dikawal, fitur statistik, serta fitur

laporan terhangat). Di bawah ini dijelaskan secara singkat bagian-bagian tersebut,

diantaranya:

a. Informasi Pengguna

Informasi pengguna dapat dilihat pada Gambar 5.18 yang terletak di sebelah

kanan foto profil pengguna. Informasi ini berisi aktivitas terakhir pengguna

Page 66: universitas indonesia usability evaluation website e-government

50

Universitas Indonesia

serta nilai skor, pengawal, dan mengawal. disediakan tombol ubah profil

sehingga pengguna dapat mengubah profil secara cepat. Adapun Gambar

5.18 menunjukkan tampilan form untuk melakukan pengubahan data diri.

Gambar 5.18 Tampilan Form Ubah Profil

Untuk melakukan pengubahan data profil, pengguna dapat dengan mudah

meng-klik tombol Ubah Profil. Selanjutnya, sistem akan mengubah bagian

informasi pengguna dan menampilkan singkat yang harus dilengkapi oleh

pengguna.

b. Fitur Melaporkan

Fitur ini merupakan fitur dasar dari konsep LAPOR! sebagai media

pelaporan. Gambar di bawah ini merupakan tampilan kotak untuk

melaporkan laporan pengguna.

Gambar 5.19 Tampilan kotak pelaporan

Page 67: universitas indonesia usability evaluation website e-government

51

Universitas Indonesia

Fitur-fitur tersebut terdiri atas, jenis kategori laporan yang ingin dilaporkan,

data pendukung yang dapat dijadikan sebagai bukti laporan, serta adanya

fitur anonim dan rahasia yang dapat menampilkan pengguna yang

melaporkan sebagai anonim dan laporan yang dilaporkan bersifat rahasia.

c. Fitur Riwayat Laporan

Sebelumnya sudah dijelaskan secara singkat mengenai fitur riwayat laporan

pada Subbab 5.2.2.2. Fitur riwayat laporan yang disediakan pada halaman

bea adalah fitur riwayat kawalan, terkini, laporan saya, dan notifikasi.

5.2.5 Halaman Pelapor

Informasi yang disajikan pada halaman pelapor kurang lebih sama dengan halaman

beranda. Perbedaannya hanya terdapat pada informasi pengguna lebih banyak

ditampilkan, seperti jenis kelamin, minat laporan, serta lama pengguna menjadi

pelapor. Perbedaanya juga terdapat pada fitur riwayat laporan, untuk halaman

pelapor riwayat laporan yang ditampilkan diantaranya fitur riwayat semua laporan,

proses, dan tuntas. Gambar 5.32. merupakan tampilan halaman pelapor.

Page 68: universitas indonesia usability evaluation website e-government

52

Universitas Indonesia

Gambar 5.20 Tampilan Halaman Pelapor

5.2.6 Halaman Statistik

Penyajian pada halaman statistik sedikit lebih berbeda. Halaman ini terbagi menjadi

dua halaman utama yakni halaman statistik laporan serta halaman persebaran

laporan. Kedua ini merupakan bentuk representasi dari penggunaan konsep data

visualization. Data visualization merupakan sebuah bentuk representasi data dengan

bentuk gambar atau grafik (SAS, n.d.). Definisi lain menjabarkan data visualization

(interaction-design.org, n.d.) adalah tampilan berbentuk grafis yang mempunyai dua

tujuan yakni sense-making (disebut juga sebagai analisis data) dan komunikasi.

Page 69: universitas indonesia usability evaluation website e-government

53

Universitas Indonesia

a. Fitur Statistik Laporan

Menampilkan jumlah laporan baik yang tuntas, belum, maupun yang masih

dalam proses ke dalam bentuk doughnut-chart. Doughnout-chart yang

digunakan merupakan sebuah framework javascript yang bernama Chart.js.

Selain itu, untuk tiap instansi dan unit instansi ditampilkan jumlah laporan

tuntas, proses, serta belum tuntas. Gambar 5.25 merupakan tampilan untuk

fitur statistik laporan.

Gambar 5.21 Tampilan Halaman Statistik Laporan

Page 70: universitas indonesia usability evaluation website e-government

54

Universitas Indonesia

Gambar 5.22 Tampilan Halaman Persebaran Laporan

b. Fitur Persebaran Laporan

Fitur persebaran laporan berguna untuk menampilkan banyaknya laporan

baik laporan tuntas, masih diproses, dan belum tuntas di tiap bagian wilayah

Indonesia.

Gambar 5.22 menampilkan peta Indonesia, lengkap berserta nama

provinsinya. Implementasi pada halaman ini belum dapat berjalan dengan

baik. Halaman ini seharusnya mampu menampilkan laporan yang tuntas,

dalam proses, dan belum tuntas di tiap daerah dengan cara memilih salah satu

provinsi yang ada di dalam daftar. Kemudian, sistem akan secara otomatis

menampilkan semua laporan yang sesuai dengan provinsi yang dipilih.

Page 71: universitas indonesia usability evaluation website e-government

55

Universitas Indonesia

5.2.7 Halaman Laporan

Halaman ini menampilkan isi laporan secara lengkap berserta dengan komentar dan

tindak lanjut dari laporan terkait. Gambar di bawah ini merupakan tampilan dari

halaman laporan..

Gambar 5.23 Tampilan Halaman Laporan

Gambar 5.23 menampilkan halaman laporan. Halaman laporan diisi oleh komponen

fitur umum namun posisi fitur statistik diganti dengan fitur laporan terhangat.

Adapun komponen inti terdiri dari isi laporan lengkap, lampiran, tindak lanjut, serta

komentar publik. Selain itu, pada halaman ini pengguna dapat memberikan komentar

terhadap salah satu tindak lanjut dan komentar publik.

5.2.8 Halaman Instansi

Halaman instansi menampilkan informasi dari satu instansi terkait beserta riwayat

laporan tuntas, masih diproses, dan belum tuntas. Selain itu, komponen yang

Page 72: universitas indonesia usability evaluation website e-government

56

Universitas Indonesia

Gambar 5.24 Tampilan Halaman Instansi

ditampilkan berupa fitur-fitur umum dan informasi dari instansi terkait. Halaman ini

juga menampilkan fitur khusus dengan konsep gamification yakni tombol unit

instansi dan tombol jumlah pengawal yang mengikuti instansi terkait.

5.2.9 Halaman Hasil Pencarian

Halaman ini menampilkan hasil pencarian yang dilakukan oleh pengguna berserta

dengan fitur pencarian lanjutan. Cukup mengetikkan kata kunci dari kotak pencarian

yang sudah disediakan. Gambar di bawah ini menampilkan gambar kotak pencarian.

Gambar 5.25 Tampilan Fitur Kotak Pencarian

Page 73: universitas indonesia usability evaluation website e-government

57

BAB 6

HASIL, PEMBAHASAN, DAN REKOMENDASI

Bab ini menjelaskan demografi persebaran responden, hasil analisis penelitian yang

dilakukan, serta rekomendasi yang dapat dilakukan untuk pengembangan website

selanjutnya. Demografi dan hasil analisis dijabarkan ke dalam dua macam berupa

data kuantitatif dan data kualitatif. Penyusanan rekomendasi melihat dari hasil

pengolahan data kualitatif.

6.1 Demografi

Bagian ini membahas secara singkat hasil penelitian yang terdiri dari Demografi

Informasi Data secara Kuantitatif dan Demografi Informasi Data secara Kualitatif.

6.1.1 Demografi Informasi Data secara Kuantitatif

Kuesioner yang disebar mulai dari tanggal 07 Mei 2015 hingga 01 Juni 2015

menghasilkan 118 responden. Kuesioner disebar dengan menggunakan google forms

melalui media online. Responden yang dipilih merupakan mereka yang setidaknya

pernah datang ke website LAPOR! sehingga pernyebaran dilakukan dengan

menggunakan media online LAPOR!. Hal ini untuk memudahkan proses evaluasi

dari pengalaman responden terhadap website LAPOR!. Data persebaran reponden

dapat dilihat pada Gambar 6.1.

Gambar 6.1 menunjukkan diagram persebaran demografi responden yang terlibat

dalam kuesioner evaluasi kenyamanan penggunaan website LAPOR!. Berdasarkan

jenis kelamin, terdapat 101 responden berjenis kelamin pria dan 17 berjenis kelamin

wanita sedangkan berdasarkan umur, terdapat 47 responden berusia 15 sampai

Gambar 6.1 Informasi Demografi Responden Data Kuantitatif

Page 74: universitas indonesia usability evaluation website e-government

58

Universitas Indonesia

dengan 30 tahun, 54 responden berusia 31 sampai dengan 45 tahun, 15 responden

berusia 46 sampai dengan 60 tahun, serta dua responden berusia lebih dari 60 tahun.

Artinya, sebanyak 85,6% pria ikut serta mengisi kuesioner dan sebanyak 45,76%

merupakan mereka yang berusia dari 31 sampai dengan 45 tahun.

6.1.2 Demografi Informasi Data Kualitatif

Persebaran demografi data kualitatif diambil berdasarkan respon dari open-ended

yang disediakan di akhir pengisian kuesioner serta hasil dari data usability testing.

Adapun jumlah responden ended-question sama dengan jumlah responden yang

mengisi kuesioner, yaitu 118. Kemudian untuk jumlah responden yang berhasil

dikumpulkan dalam penelitian usability testing berjumlah 16 responden yang terdiri

dari empat orang wanita dan 12 orang pria. Berdasarkan usia, terdapat 15 responden

berada pada rentang usia 15 sampai dengan 30 tahun dan satu responden berusia 31

sampai dengan 45 tahun.

Selain usia dan jenis kelamin, diambil juga data penggunaan internet dari setiap

responden. Empat dari 16 responden menggunakan internet selama delapan jam

sehari. Tujuan penggunaan internet yang paling banyak dilakukan adalah membuka

situs media sosial. Gambar 6.3 menggambarkan persebaran tujuan penggunaan

internet tiap responden.

Gambar 6.2 Diagram Tujuan Penggunaan Internet Responden

Selain itu, banyaknya waktu yang dialokasikan oleh responden untuk membuka

website beragam. Jumlah ini dihitung dari pertama kali mengetahui website

10

8 7

6

2 2 1

Media Sosial

Kerja/Tugas

Browsing

Update Information/News

Email

Komunikasi

Dan lain-lain

Page 75: universitas indonesia usability evaluation website e-government

59

Universitas Indonesia

LAPOR!. Adapun waktu yang paling banyak diluangkan untuk membuka website

adalah lima kali dan paling sedikit sebanyak satu kali.

6.2 Hasil Analisis Data

Bagian ini berisi ulasan singkat terhadap hasil penelitian yang terdiri dari Hasil

Analisis Data Kuesioner, Hasil Analisis Data Open-Ended Questions, Hasil Analisis

Usability Testing, serta Rangkuman Hasil Analisis.

6.2.1 Hasil Analisis Data Kuesioner

Perhitungan dilakukan dengan menghitung nilai skor untuk tiap kuesioner. Nilai skor

dihitung dengan menggunakan perhitungan SUS yang sudah dibahas pada Subbab

4.3.1.1. Perolehan nilai skor untuk kuesioner pertama (versi lama) sebesar 65,57203

dan untuk kuesioner kedua (versi baru) sebesar 70,95339. Sauro (2012), rata-rata

nilai skor SUS adalah 68 (Sauro, 2012). Hal ini berarti nilai skor yang didapatkan

website versi lama berada di bawah rata-rata nilai skor SUS secara global. Hal ini

berarti nilai skor SUS pada website versi baru lebih tinggi dibandingkan website

versi lama.

Selain menghitung nilai skor SUS, dilakukan perhitungan secara statistik dengan

menggunakan paired t-test. Paired t-test atau dependent means t-test merupakan

pengujian jika terdapat dua kondisi percobaan dan partisipan yang sama melakukan

kedua percobaan tersebut (Field, 2009). Perhitungan ini dilakukan dengan

menggunakan tools SPSS. Hasil uji tes paired t-test ditunjukkan pada Tabel 6.1 di

bawah ini.

Tabel 6.1 Hasil uji tes paired t-test

Sig. (2-tailed)

Pair 1 Skor Kuesioner 1 – Skor Kuesioner 2 .000

Tabel 6.1 menujukkan bahwa nilai t signifikan karena .000 lebih kecil dari .05 (p

< .05). Berdasarkan tabel di atas didapatkan nilai t negatif. Artinya, website versi

lama mempunyai nilai-nilai yang lebih kecil dibandingkan website versi baru. Jadi,

dapat disimpulkan bahwa ada perubahan pada website saat dilakukannya evaluasi ini.

Page 76: universitas indonesia usability evaluation website e-government

60

Universitas Indonesia

6.2.2 Hasil Analisis Data Open-Ended Questions

Hasil data open-ended questions diletakkan di akhir pengisian kuesioner merupakan

tanggapan responden terhadap masing-masing website. Sebelum menganalisis data,

terlebih dahulu dilakukan pemilahan data. Hal ini dikarenakan banyak tanggapan

yang kurang sesuai dijadikan bahan evaluasi kenyamanan penggunaan website

diantaranya laporan pengaduan, kritik terhadap tindak lanjut laporan, serta komentar

yang tidak berimplikasi pada website LAPOR!. Gambar di bawah ini merupakan

salah satu bentuk data yang kurang sesuai dengan ekspektasi penulis.

Setelah melakukan pemilahan data, langkah selanjutnya adalah memecah data dari

setiap responden menjadi beberapa unit kecil. Pemecahan ini dilakukan dengan

mengambil bagian inti pokok yang disampaikan oleh reponden. Tabel di bawah ini

merupakan salah satu contoh dari pemecahan data.

Tabel 6.2 Tabel Olahan Data Mentah Menjadi Unit-Unit Kecil

Data Mentah Data Olahan

Mengingat bahwa pengguna website LAPOR!

juga bisa berasal dari kisaran usia orang

dewasa hingga lansia, maka saya

menyarankan untuk lebih menonjolkan fitur-

fitur utama seperti melacak laporan dan

tombol untuk memberikan laporan baru

secara cepat, ketimbang menampilkan banyak

laporan sukses dan laporan masyarakat dalam

sebuah window besar. Hal ini mempermudah

pengguna yang masih awam dan baru dalam

menggunakan website LAPOR!.

- Mempertahankan fitur lacak laporan.

- Adanya tombol LAPOR! untuk

memberikan laporan baru di halaman

depan secara langsung.

Gambar 6.3 Contoh Salah Satu Bentuk Tanggapan yang Kurang Sesuai

Page 77: universitas indonesia usability evaluation website e-government

61

Universitas Indonesia

Setelah dibagi-bagi menjadi unit terkecil maka selanjutnya adalah menghitung

frekuensi keluarannya. Satu unit terkecil dikatakan mirip jika mengandung salah satu

unsur kata yang terdapat di dalam unit lainnya. Sebagai contoh “Sudah cukup baik,

...”, “Semua baik dan...”, serta “Sangat baik”. Ketiga unit ini dianggap sama dan

dimasukkan ke dalam kelompok ‘baik’. Unit-unit yang sudah dimasukkan ke dalam

satu kelompok kemudian dipetakan ke dalam kategori utama. Kategori ini ditentukan

berdasarkan gambaran besar dari permasalahan yang ditemui. Untuk website versi

lama didapatkan delapan kategori yaitu tampilan, tata letak (layout), penambahan

fitur, kenyamanan penggunaan (usability), penggunaan warna, penggunaan bahasa,

serta lainnya. Tabel di bawah ini menampilkan unit-unit yang paling banyak

frekuensinya per kategori.

Tabel 6.3 Daftar Unit yang Paling Banyak Muncul di Tiap Kategori

Kategori Versi Lama (F) Versi Baru (F)

Tampilan Buat tampilan yang sederhana (5) Desain lebih menarik (2)

Tampilan membingungkan (2) Perbaiki desain supaya lebih

mudah dibaca (2)

Banyak tulisan (2) Tonjolkan bagian untuk

melaporkan (2)

Terlalu ramai (2) Jangan menampilkan informasi

terlalu panjang (1)

Tampilan sederhana (2) Tampilan lebih fresh (1)

Layout Tata letaknya kurang baik (5) Buat standar frame (1)

Desain kurang rapi (1) Tata letak sudah bagus (1)

Kenyamanan

Penggunaan

Baik (11) Baik (10)

Bagus (9) Bagus (9)

Mudah Digunakan (3) Mudah Digunakan (7)

Terlalu ramai (2) User Friendly (3)

Memuaskan (1) Tampilan lebih fresh (1)

Pemilihan

Warna

Pemilihan warna kurang baik (2) Buat standar warna (1)

Warna terlalu mencolok (1) Terlalu banyak warna (1)

Penggunaan

Bahasa

Permudah penggunaan bahasa (1) Sederhanakan pemilihan kata (1)

Page 78: universitas indonesia usability evaluation website e-government

62

Universitas Indonesia

Tabel 6.4 Daftar Unit yang Paling Banyak Muncul di Tiap Kategori (sambungan)

Lainnya Adanya aplikasi LAPOR! dengan

penggunaan yang mudah (5)

Aplikasi mobile dibuat cantik (3)

Perbanyak kategori laporan (2) Login ke dalam akun terlihat

memaksa (1)

Keterangan: F = Frekuensi

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa banyak responden yang meminta untuk

agar tampilan website versi lama menjadi lebih sederhana. Hal ini juga terlihat pada

kategori layout dimana pada versi lama tata letaknya masih kurang baik sedangkan

untuk website versi baru penempatan tata letak sudah bagus. Untuk kategori

kenyamanan penggunaan website, responden menyatakan kedua versi website ini

sudah baik dan bagus untuk digunakan. Sebagai tambahan pada website website

versi baru dikatakan user friendly dikarenakan konsepnya yang mirip dengan media

sosial.

Namun, untuk pemilihan warna kedua website cenderung kurang disukai terlebih lagi

pada website website versi baru yang menggunakan banyak pilihan warna. Hal ini

juga berlaku untuk penggunaan bahasa di kedua website yang kurang familiar

digunakan. Selain itu, responden mendukung untuk dibuatkan dalam aplikasi mobile

yang mudah digunakan. Hasil olahan data open-ended question ini juga didukung

dengan data hasil penelitian usability testing yang tertera pada Subbab 6.2.3.

6.2.3 Hasil Analisis Data Usability Testing

Adapun hasil usability testing dibagi menjadi lima bagian yaitu reaksi pertama saat

melihat halaman website, pengetahuan responden terhadap informasi umum,

pengetahuan responden terhadap fitur umum (laporan saya, daftar laporan, statistik,

dan laporan untuk website versi lama sedangkan, untuk website versi baru terdiri dari

user profile, gamification, statistik dan persebaran laporan, serta laporan),

pengetahuan responden terhadap fitur lainnya (star-rating, report, dan pencarian

lanjutan), serta pendapat respoden terhadap website versi baru. Analisis juga

dilakukan terhadap tanggapan responden, waktu pengerjaan, serta sukses atau

tidaknya dalam melakukan aktivitas. Data olahan hasil usability testing dapat dilihat

pada Lampiran 3.

Page 79: universitas indonesia usability evaluation website e-government

63

Universitas Indonesia

6.2.3.1 Reaksi Terhadap Halaman Utama Website

Analisis tanggapan responden terhadap reaksi pertama saat melihat halaman website

dirangkum menjadi tiga bagian yaitu kenyamanan penggunaan, penyajian informasi,

dan tampilan website. Bagian-bagian tersebut dirangkum ke dalam tabel dibawah ini.

Tabel 6.5 Reaksi Responden Melihat Halaman Utama Website

Website

Indikator Versi Lama Versi Baru

Kenyamanan

Penggunaan

(F)

- Kurang Fokus (5)

- Padat (6)

- Kurang nyaman (5)

- Membingungkan

- Terlalu banyak fitur

- Cukup intuitif

- Seperti promosi umum

- Seperti iklan baris di koran

- Sederhana

- Lebih Sederhana (6)

- Bingung dengan adanya penambahan

fitur baru (5)

- Fitur pelaporan hilang (4)

- Tidak padat (4)

- Slider Besar (3)

- Lebih baik (3)

- Fokus (2)

- Lebih iconic, lebar, dan ‘muda’

- Terstruktur

- Identitas LAPOR! lebih terlihat

Penyajian

Informasi (F)

- Informasi terlalu banyak (3)

- Adaya informasi singkat

penggunaan LAPOR! (2)

- Informasi cukup lengkap (2)

- Banyak tulisan

- Informasi bagian bawah

tidak terlihat

- Penyampaian informasi jelas (6)

- Tertarik pada informasi di bawah

slider

- Terlalu banyak informasi pada

halaman depan

Tampilan (F) - Bagus dan Menarik (6)

- Lebih dinamis

- Logonya bagus dan menarik

- Terlalu banyak yang

ditampilkan

- Terlalu banyak yang

bergerak

- Penggunaan slider menarik

- Warna warni (3)

- Gambar dan foto terlihat menarik (3)

- Tampilan lebih menarik (3)

- Terlihat seperti media sosial (2)

- Statistik laporan terlihat bagus (2)

- Tampilkan semua instansi terhubung

(2)

- Terlihat lebih santai

- Penggunaan font yang bagus

Page 80: universitas indonesia usability evaluation website e-government

64

Universitas Indonesia

Berdasarkan tabel 6.3 dapat ditarik kesimpulan jika website versi lama kurang fokus,

terlalu padat, dan kurang nyaman namun, sudah bagus dan menarik jika dinilai dari

segi tampilan. Maksudnya adalah halaman utama pada website versi lama terlihat

sangat penuh dengan berbagai macam informasi, sehingga cukup membingungkan

responden untuk dapat fokus pada satu bagian tertentu. Indikator penyajian informasi

juga menunjukkan bahwa terlalu banyak informasi yang disajikan pada website versi

lama. Salah satu responden dengan inisial R3 berpendapat jika akan lebih baik pada

satu layar hanya memuat satu informasi saja.

Hal ini berbeda saat responden diperlihatkan website versi baru. Mereka berpendapat

jika website versi lama disajikan lebih sederhana dari website LAPOR! sebelumnya.

Penyampaian informasi yang jelas disertai dengan tampilan yang menarik dengan

adanya foto, gambar, statistik, serta font yang berbeda menjadi nilai tambah untuk

website versi baru. Namun, sangat disayangkan fitur pelaporan tidak begitu

ditonjolkan pada website versi baru sehingga banyak yang berpikir bahwa fitur

pelaporan hilang.

Selain itu, analisis juga dilakukan pada bagian yang paling menarik dan bagian yang

ingin di klik pertama kali oleh responden. Sebanyak tujuh responden memilih slider

sebagai bagian yang paling menarik pada website versi lama. Namun, hanya tiga

responden yang memilih slider sebagai bagian yang paling menarik pada website

versi baru. Pilihan menarik terdapat pada bagian instansi terhubung dan kolom

laporan dengan masing-masing empat responden yang memilih.

Hal ini serupa dengan bagian pertama kali yang ingin di klik oleh responden.

Sebanyak empat responden memilih slider sebagai bagian yang pertama kali ingin

mereka klik pada website versi lama. Berbeda dengan website versi baru yang lebih

banyak memilih instansi terhubung sebagai bagian yang pertama kali ingin mereka

klik. Berdasarkan hasil tersebut, perlu fokus yang lebih terhadap bagian slider dan

instansi terhubung untuk pengembangan website LAPOR! selanjutnya.

Untuk justifikasi responden terhadap pertanyaan “website apakah ini?” yaitu

sebanyak 12 orang mengatakan bahwa website versi lama merupakan website untuk

melaporkan/mengadukan/pengaduan dan sebanyak sebelas orang mengatakan hal

Page 81: universitas indonesia usability evaluation website e-government

65

Universitas Indonesia

yang serupa terhadap website versi baru ini. Artinya, meskipun website versi baru

berubah secara konsep namun, tidak membuat justifikasi terhadap website LAPOR!

itu sendiri berubah.

6.2.3.2 Informasi Umum

Pengetahuan responden terhadap informasi umum website diihat dari tiga aktivitas

yaitu melihat tata cara penggunaan website, login dan logout, serta mengubah data

diri. Tabel 6.6 di bawah ini menampilkan hasil kesuksesan dan lama pengerjaan tiap

aktivitas.

Tabel 6.6 Perbandingan Kriteria Kesuksesan dan Waktu Informasi Umum

ID Saat Ini Versi 3.0

KK W(d)

KK W(d)

S N G S N G

A2 3 3 10 25,56 10 3 3 9,81

A3 13 3 0 29,5 16 0 0 10,75

A4 16 0 0 7 15 1 0 4,56

Keterangan: KK = Kriteria Kesuksesan,

S = Sukses, N = Sukses Namun Kesulitan, dan G = Gagal

W (d) = Rata-rata pengerjaan satu aktivitas dalam detik

Aktivitas kedua (A2) yaitu responden diminta untuk melihat tata cara penggunaan

website LAPOR! yang terdapat di footer. Sebanyak sepuluh responden memilih

masuk ke dalam akun, tiga responden memilih melihat media visual (slider dan

video), serta tiga lainnya mencari menu di bagian footer. Artinya, sebanyak tiga

responden sukses, tiga diantaranya sukses namun kesulitan, namun sepuluh

responden gagal.

Hal ini berbanding terbalik ketika dilakukan pada website versi baru. Sebanyak

sepuluh responden melihat tata cara penggunaan yang terdapat di bagian footer, tiga

diantaranya memilih menggunakan media visual (slider dan video), serta tiga lainnya

memilih langsung melakukan registrasi akun. Salah satu responden R5 menyarankan

untuk memberikan tour guide ketika masuk ke dalam website.

Page 82: universitas indonesia usability evaluation website e-government

66

Universitas Indonesia

Aktivitas ketiga (A3) yaitu responden diminta untuk masuk ke dalam akun.

Sebanyak 13 responden sukses mengerjakannya dan tiga lainnya berhasil masuk

namun mengalami kesulitan. Kesulitan terjadi karena lupa password. Responden R9

menjustifikasi hal ini dikarenakan kombinasi password yang diminta cukup sulit

(angka, huruf besar, dan huruf kecil). Namun pada website versi baru tidak

ditemukan adanya kesulitan. Semua responden berhasil melakukan aktivitas ini

dengan mudah.

Aktivitas keempat (R4) yaitu responden diminta untuk mengubah salah satu data diri.

Semua responden berhasil melakukan pengubahan data. Namun, ada beberapa

kendala ketika akan mengubah data diri berupa tanggal lahir. Penggunaan tombol

pencarian tanggal cukup menyulitkan karena responden harus mencari tahun yang

sudah lama dengan mengklik panah kanan-kiri. Selain itu, tidak adanya format

penanggalan membuat responden kesulitan ketika harus mengetikkan tanggal lahir.

Perbedaan terjadi saat dilakukan pada website versi baru dimana sebanyak 15

responden berhasil melakukannya. Namun responden berharap adanya fitur

pemilihan tanggal yang lebih baik pada website versi baru. Berikut ditampilkan

rangkuman tanggapan responden terhadap masing-masing website yang disajikan

pada Tabel 6.7.

Tabel 6.7 Rangkuman Tanggapan Responden terhadap Informasi Umum

Saat Ini Versi 3.0

Melihat Cara

Penggunaan

Tidak suka harus membaca

banyak informasi sehingga

langsung masuk ke dalam akun

saja.

Tata cara penggunaan seharusnya

diletakkan diatas.

Terlalu banyak kalimat.

Seharusnya video dipertahankan.

Dibuat alur penggunaan LAPOR!

dengan jelas.

Dibuat dengan infografis yang

menarik.

Penyajian registrasi terlihat

seperti iklan.

Ada tour guide saat masuk ke dalam

website.

Login dan

Logout

Saat masuk ke dalam website

akan menarik jika ada progress

laporan.

Tombol Kawal membingungkan.

Penggunaan kata 'kawal' kurang

tepat.

Page 83: universitas indonesia usability evaluation website e-government

67

Universitas Indonesia

Tabel 6.8 Rangkuman Tanggapan Responden terhadap Informasi Umum

(sambungan)

Pop-up sebelah kanan bawah dan

notifikasi pengaktifan lokasi

mengganggu.

Modal registrasi dalam satu layar

Fokus pelaporan tidak menjadi hal

utama.

Sangat mudah karena langsung

disuguhkan dengan kolom

pelaporan.

Penggunaan Skor dipertanyakan.

Warna terlalu banyak.

Pengguna seolah-olah dipaksa untuk

membuat profil pengguna.

Mengubah

Data Diri

Tidak suka mengisi data, lebih

baik data diambil langsung dari

media sosial.

Cukup gunakan warna dominan

LAPOR!.

Ada bagian kosong diatas.

Mempertanyakan kebutuhan

adanya pembuatan akun untuk apa

kecuali jika ada hal yang di

update seperti menampilkan

progress laporan.

Tanggal Lahir terlalu sensitif.

Berikan disclaimer untuk isian

Nomor Handphone.

Yang dikawal laporan bukan orang.

6.2.3.3 Fitur Umum dan Fitur Khusus

Pengetahuan responden terhadap fitur umum dan fitur khusus (khusus website versi

baru) yang diihat dari empat aktivitas yaitu melihat halaman laporan saya, daftar

laporan, statistik serta laporan. Fitur khusus yang dievaluasi adalah fitur kawal dan

fitur skor, pengawal, dan mengawal. Tabel 6.8 di bawah ini menampilkan hasil

kesuksesan dan lama pengerjaan tiap aktivitas.

Tabel 6.9 Perbandingan Kriteria Kesuksesan dan Waktu Fitur Umum

ID Versi Lama Versi Baru

KK W(d)

KK W(d)

S N G S N G

A5 12 3 1 8,625 14 2 0 5,25

A6 15 1 0 2,43 16 0 0 3,06

A7 16 0 0 16,13 16 0 0 6,87

A8 16 0 0 8,689 16 0 0 5,82

Page 84: universitas indonesia usability evaluation website e-government

68

Universitas Indonesia

Keterangan: KK = Kriteria Kesuksesan,

S = Sukses, N = Sukses Namun Kesulitan, dan G = Gagal

W (d) = Rata-rata pengerjaan satu aktivitas dalam detik

Aktivitas A5 dan A8 melakukan evaluasi fitur laporan saya dan daftar laporan pada

website versi lama serta melakukan evaluasi fitur user profile pada website versi

baru. Fitur umum yang dievaluasi merupakan fitur utama yang ada di dalam masing-

masing website. Adapun untuk fitur laporan saya berhasil dilakukan oleh 12

responden dengan tiga diantaranya mengalami kesulitan dan satu gagal. Rata-rata

responden tidak menyadari dengan keberadaan menu laporan saya yang terletak

sejajar dengan logo LAPOR!.

Untuk aktivitas selanjutnya, yaitu melihat daftar laporan, terlihat bahwa 15

responden berhasil melakukannya. Hal ini dikarenakan responden sudah tahu dengan

adanya posisi navigasi menu dari aktivitas sebelumnya. Hal ini juga berlaku untuk

navigasi statistik dan laporan. Adapun tanggapan responden terhadap masing-masing

halaman website dirangkum dalam Tabel 6.7 di bawah ini.

Tabel 6.10 Rangkuman Tanggapan Responden terhadap Fitur Umum dan Fitur

Khusus

Fitur Tanggapan

Laporan Saya - Bisa melihat laporan saya di notifikasi/ketika mengklik icon

profil/ketika mengklik jumlah laporan.

- Seharusnya ada progress laporan.

- Pemilihan kata/diksi terlalu pemerintah dan berlebihan (terutama

ketika tidak ada laporan).

- Menu navigasi terlalu kecil dan terlihat seperti tulisan biasa.

Daftar Laporan - Melihat laporan sesuai dengan laporan yang akan dilapor.

- Tampilannya seperti iklan baris.

Fitur Kawal - Pemilihan warna dan penggunaan istilah kurang tepat.

- Tidak terasa feel ketika sudah mengawal.

- Fitur utama untuk melaporkan hilang, seharusnya tidak perlu

menampilkan informasi pengguna cukup tampilkan foto dan kotak

pelaporan.

Page 85: universitas indonesia usability evaluation website e-government

69

Universitas Indonesia

- Tampilkan summary report dari pelapor.

- Cukup menggunak icon saja pada tombol Kawal. Hal ini dikarenakan

tidak ada korelasi antara icon bintang dengan penggunaan kata kawal.

- Kotak Perlu Dikawal lebih baik menampilkan laporan yang perlu

dikawal dibandingkan pelapor yang perlu dikawal

- Ukuran tombol terlalu besar sehingga memecahkan fokus, pemilihan

warna terlalu mencolok, ukuran kotak kurang proporsional.

- Memberikan pilihan instansi mana yang akan dilaporkan.

Fitur Skor,

Jumlah

Pengawal, dan

Jumlah

Mengawal

- Kurang jelas penggunaan fitur Skor.

- Lebih baik diberikan reward bagi pelapor yang berhasil mendapatkan

skor yang tinggi.

Statistik dan

Persebaran

Laporan

- Tambahkan statistik laporan pengguna, persentase ketuntasan, lama

proses tindak lanjut, laporan yang sesuai dengan laporan pelapor,

laporan di lokasi sekitar pelapor.

- Tambahkan kotak pencarian terkait statistik tertentu dan mendukung

adanya fitur tagging, fitur untuk membandingkan laporan dengan

kategori tertentu, fitur melihat statistik secara umum, fitur print untuk

mencetak statistik, estimasi sisa waktu kerja tiap laporan.

- Lakukan pengurutan dan pengklasifikasian instansi berdasarkan

kategori tertentu.

- Tambahkan banyaknya laporan tiap daerah, permasalahan utama tiap

daerah, dan persebaran laporan dengan kategori tertentu.

- Halaman statistik dan persebaran laporan seharusnya tidak dibuat

terpisah.

- Tampilkan statistik serelevan mungkin, statistik yang dapat dinikmati

oleh semua kalangan bukan hanya kalangan terpelajar saja serta

gunakan warna yang berbeda saat melihat laporan tiap daerah.

- Gunakan load more untuk menampilkan laporan yang banyak,

progress bar dibandingkan icon, warna yang konsisten.

- Adanya pemberian reward berupa rangking untuk instansi, informasi

asal statistik tersebut, pemberian tombol on/off pada peta (optional),

pemberian kode unik untuk tiap daerah, pemberian titik pada

penyajian angka.

Page 86: universitas indonesia usability evaluation website e-government

70

Universitas Indonesia

Laporan - [Website versi lama]

Bagian judul dan waktu dapat di klik, terlihat seperti blog, berikan

foto dummy untuk pelapor yang tidak mempunyai foto, bentuk tombol

banyak yang tidak konsisten, menampilkan laporan yang serupa, dan

jangan letakkan laporan yang sudah lama di bagian paling atas.

- [Website versi baru]

Penyajian setiap kotak lebih konsisten, beri link untuk kata-kata yang

sesuai, tampilkan banyakanya komentar publik pada tab, Bentuk tab

tindak lanjut laporan dan komentar publik kurang sesuai, informasi

area laporan hilang, tombol dukung dan komentar lebih baik diganti

dengan "Anda ingin membantu menambahkan data"/"tambahkan

dengan kasus yag sama"/ "berikan saran"

6.2.3.4 Fitur Lainnya

Pengetahuan responden terhadap fitur lainnnya diihat dari tiga aktivitas yaitu

melakukan penilaian dengan menggunakan star-rating, melaporkan sebuah komentar

dengan report, serta melakukan laporan menggunakan pencarian lanjutan. Tabel 6.10

di bawah ini menampilkan hasil kesuksesan dan lama pengerjaan tiap aktivitas.

Tabel 6.11 Perbandingan Kriteria Kesuksesan dan Waktu Fitur Lainnya

ID Saat Ini Versi 3.0

KK W(d)

KK W(d)

S N G S N G

I9 16 0 0 8,56 16 0 0 3,67

I10 14 1 1 8,06 16 0 0 2,06

I11 6 10 0 8,25 13 0 3 8,35

Keterangan: KK = Kriteria Kesuksesan,

S = Sukses, N = Sukses Namun Kesulitan, dan G = Gagal

W (d) = Rata-rata pengerjaan satu aktivitas dalam detik

Lebih dari sepuluh responden berhasil memberikan penilaian terhadap salah satu

komentar publik dan melaporkan salah satu komentar publik. Namun, hal ini

berbanding terbalik ketika responden melakukan pencarian terhadap sebuah laporan

dengan kategori yang mereka inginkan. Pasalnya, pada website versi lama

Page 87: universitas indonesia usability evaluation website e-government

71

Universitas Indonesia

menyediakan fitur kategori dimana pengguna dapat melihat laporan sesuai dengan

kategori yang diinginkan. Hal ini membuat fitur kotak pencarian lanjutan kurang

banyak digunakan. Ketika responden melakukan hal serupa pada website versi baru,

mereka terlihat tampak kebingungan. Penyebabnya adalah website versi baru tidak

menyediakan fitur kategori. Beberapa responden sepakat baik fitur kategori maupun

fitur kotak pencarian lanjutan tetap dipertahankan. Biasanya responden akan

menggunakan kotak pencarian lanjutan ketika akan mencari sebuah laporan dengan

kata kunci tertentu. Di bawah ini ditampilkan tanggapan responden terhadap masing-

masing fitur.

Tabel 6.12 Rangkuman Tanggapan Responden terhadap Fitur Lainnya

Fitur Tanggapan

Star-rating - Tidak terlihat bisa di klik pada website LAPOR! saat ini dan lebih

atraktif pada website versi baru.

- Kata-kata disebelah fitur star-rating membingungkan.

- Penggunaan fitur ini lebih tepat dilakukan pada laporan.

- Fitur ini bisa digantikan dengan ‘Like’, ‘Vote’, atau ‘Laporkan Hal

Yang Serupa’.

- Adanya pembatasan penilaian untuk menghindari adanya penilaian

‘sampah’.

- Beri fitur ‘Mention’.

- Icon pada laporan terhangat cukup diberi warna saja.

- Tampilkan rangkuman laporan dan pemberian judul seharusnya bisa

sesuai dengan isi laporan sehingga dapat menyimpan tag-tag yang

berfungsi pada kotak pencarian.

- Pengurutan komentar publik.

Report Komentar - Penggunaan simbol kurang representatif.

- Tidak penting.

Pencarian

Lanjutan

- Hasil pencarian seharusnya muncul pada halaman baru.

- Sebaiknya juga ditampilkan fitur kategori karena memudahkan.

- Fungsi pencarian lanjutan kurang ditonjolkan.

- Penempatan fitur kurang baik.

- Adanya suggestions seperti kotak pencarian pada Twitter.

Page 88: universitas indonesia usability evaluation website e-government

72

Universitas Indonesia

6.2.3.5 Open-Ended Questions

Pada akhir usability testing, setiap responden diberikan tiga buah pertanyaan

mengenai konsep website versi baru serta kelebihan dan kekurangan dari masing-

masing website. Sebanyak 15 responden mengatakan bahwa website versi baru

mengadopsi konsep media sosial dengan tujuh diantaranya menyatakan masih kurang

dioptimalkan. Salah satu responden R16 berpendapat bahwa imeplementasi konsep

media sosial ini sangat baik tanpa menghilangkan fitur utama pelaporan. Begitu pula

yang disampaikan oleh responden R10 yang menyatakan bahwa konsep media sosial

penting untuk diimplementasikan.

Di akhir sesi, responden diberikan pertanyaan pilihan terkait kenyamanan

penggunaan website selama usability testing berlangsung. Pertanyaan ditanyakan

langsung kepada responden. Hasilnya adalah 13 responden menjawab nyaman

menggunakan website versi baru namun dengan mengubah fokus utama LAPOR!

pada fitur pelaporan. Adapun hasil rangkuman kelebihan dan kekurangan masing-

masing website terlampir pada Lampiran 3.

6.2.4 Rangkuman Hasil Analisis Data

Berdasarkan data kuantitatif yang dilakukan melalui perhitungan SUS dapat

disimpulkan bahwa kenyamanan penggunaan website (satisfaction) yang cukup baik

terdapat pada website versi baru dengan skor 70,95. Meskipun skor ini berada diatas

skor standar SUS, namun masih perlu dilakukan peningkatan terhadap website versi

baru untuk mendapatkan nilai skor yang lebih baik lagi.

Selain itu, hasil olahan data kualitatif berupa respon open-ended questions

menunjukkan bahwa website versi baru lebih unggul dari segi kenyamanan

penggunaan website dan tampilan. Website versi baru dinilai lebih mudah digunakan

dengan frekuensi keluaran kata sebanyak tujuh dibandingkan dengan website

LAPOR! saat ini. Selain itu, webiste ini dinilai menyuguhkan tampilan yang

meanrik, fresh, dan user friendly. Namun, perlu dilakukan perbaikan dalam hal

standarisasi layout, warna, dan penggunaan bahasa yang tepat.

Analisis juga dilakukan terhadap empat komponen yang terdapat dalam usability

yaitu learnability, efficiency, errors, dan satisfaction. Tabel di bawah ini

Page 89: universitas indonesia usability evaluation website e-government

73

Universitas Indonesia

menjelaskan secara singkat keempat komponen tersebut dalam masing-masing

website.

Website

Komponen Saat Ini Versi 3.0

Learnability Secara umum website telihat cukup

baik. Namun, banyaknya fitur yang

disajikan pada halaman depan

terlihat padat, membingungkan,

serta kurang nyaman.

Berbeda dengan sebelumnya, website

ini lebih sederhana dengan penyajian

yang lebih terstruktur dan tidak padat.

Namun, fitur utama pelaporan hilang

dalam website ini.

Errors Kesalahan terbanyak adalah ketika

melihat tata cara penggunaan. Hal

ini dikarenakan posisi menu sulit

dilihat dan dijangkau oleh mata.

Selanjutnya banyak responden

yang sukses namun mengalami

kesulitan saat melakukan pencarian

laporan dengan kategori tertentu.

Kebanyakan responden memilih

menggunakan fitur kategori

dibandingkan kotak pencarian.

Kesalahan terbanyak terjadi saat

melakukan pencarian laporan dengan

kategori tertentu. Responden

mengalami kebingungan karena tidak

tersedia fitur kategori seperti website

sebelumnya. Selain itu, kesalahan juga

terjadi pada saat melihat tata cara

penggunaan website LAPOR!.

Efficiency Aktivitas yang dilakukan tiap

responden tergolong cepat. Hal ini

terlihat dari lama pengerjaan tiap

aktivitas. Aktivitas terlama (lebih

dari satu menit) dilakukan oleh

responden R1 dan R13 pada

aktivitas A2, R16 pada aktivitas

A3, R10 pada aktivitas A7, serta

R4 pada aktivitas A9.

Untuk website ini tidak ditemui

aktivitas yang melebih batas yang

sudah ditentukan. Selain itu, jika

melihat dari rata-rata waktu

pengerjaan maka, website ini

tergolong lebih efisien dibandingkan

dengan website sebelumnya.

Satisfaction Secara umum responden menilai

website ini bagus, mudah

melakukan pelaporan, dan warna

tidak mencolok.

Responden menilai website ini lebih

sederhana dengan tampilan yang lebih

‘muda’. Mudah digunakan karena

sesuai dengan tren media sosial. Lebih

fokus dengan tampilan yang fresh.

Page 90: universitas indonesia usability evaluation website e-government

74

Universitas Indonesia

Selain itu, lebih mengajak untuk ikut

peduli dalam mengevaluasi kinerja

pemerintah.

6.3 Rekomendasi Pengembangan LAPOR!

Tahapan selanjutnya adalah merumuskan rekomendasi yang sebaiknya dilakukan

untuk pengembangan selanjutnya. Pada Subbab 6.2.2 dan Subbab 6.2.3 telah

dijabarkan hasil olahan data terkait website LAPOR!. Hasil tersebut dipilah menjadi

tanggapan positif dan negatif. Tanggapan negatif ini dikumpulkan dan

dikelompokkan berdasarkan pemilihan kata yang dianggap mirip. Hasilnya berupa

50 rekomendasi yang dapat menjadi bahan pertimbangan. Adapun rekomendasi

perbaikan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 6.13 Rekomendasi untuk pengembangan website LAPOR! selanjutnya

Kategori Rekomendasi Perbaikan

Halaman

Depan

- Alur penggunaan LAPOR! dibuat jelas dan letakkan pada posisi teratas.

- Pertahankan fitur video.

- Tampilkan modal registasi dalam satu layar.

Beranda - Tampilkan progress bar dari laporan yang dilaporkan.

- Buat sebuah tour guide.

- Bagian yang kosong dipadatkan.

- Berikan disclaimer untuk isian data berupa nomor handphone dan

sebaiknya isian tanggal lahir digunakan untuk melakukan verifikasi akun.

- Tampilan cukup berisi profil pengguna dan kotak pelaporan. Tidak perlu

menampilkan informasi pengguna.

- Tampilkan summary report dari pengguna.

- Hapus penggunaan pop-up yang terletak di kanan bawah beranda serta

pendeteksi lokasi yang ada di kiri atas browser.

- Tambahkan pilihan instansi yang ingin dilaporkan pada kotak pelaporan.

Page 91: universitas indonesia usability evaluation website e-government

75

Universitas Indonesia

Tabel 6.14 Rekomendasi untuk pengembangan website LAPOR! selanjutnya

(sambungan)

Bahasa - Ganti penggunaan kata ‘kawal’ dengan ‘ikuti’. Penggunaan kata ‘kawal’

lebih tepat dilakukan ketika mengikuti profil instansi.

- Pemilihan kata terlalu ‘pemerintah’ sehingga menyulitkan bagi orang

awam.

Statistik dan

Persebaran

Laporan

- Tambahkan statistik laporan pengguna, persentase ketuntasan laporan, dan

lama proses tindak lanjut laporan.

- Tambahkan kotak pencarian statistik, melihat perbandingkan statistik,

melihat statistik secara umum, dan fitur cetak statistik.

- Pengurutan dan pengklasifikasian instansi pada halaman statistik.

- Tambahkan banyaknya laporan tiap daerah, permasalahan utama tiap

daerah, dan persebaran per kategori di tiap daerah.

- Halaman statistik dan persebaran laporan tidak dibuat terpisah.

Tombol - Tombol kawal cukup menggunakan icon saja, misalkan icon favourite.

- Buat ukuran tombol proporsional dalam satu halaman, jangan tampilkan

dalam ukuran besar semua tombol dalam satu halaman.

- Perjelas fungsi dari fitur skor.

- Samakan bentuk tombol.

- Tombol dukung dan komentar dapat diganti dengan “Anda dapat

menambahkan data” atau ”Tambahkan kasus yang serupa” dan atau

“Berikan saran”.

Navigasi - Fitur notifikasi, jumlah laporan, jumlah laporan yang ditanggapi, serta

jumlah dukungan sebaiknya dipertahankan.

- Jika ingin membuat navigasi, maka buatlah secara jelas dan terlihat.

Page 92: universitas indonesia usability evaluation website e-government

76

Universitas Indonesia

Tabel 6.15 Rekomendasi untuk pengembangan website LAPOR! selanjutnya

(sambungan)

Warna - Gunakan warna yang konsisten, pertahankan warna dominan LAPOR!.

Penambahan

Fitur

- Adanya fitur laporan yang serupa dengan laporan pelapor.

- Munculkan feel setelah mengikuti salah satu profil pengguna.

- Berikan reward untuk pelapor yang berhasil melaporkan banyak.

- Gunakan load more untuk menampilkan laporan yang banyak.

- Berikan reward berupa rangking untuk instansi yang berhasil

menuntaskan laporan.

- Fitur penilaian dapat diganti dengan penggunaan ‘Like’, ‘Vote’, atau

‘Laporkan hal yang serupa’.

- Berikan fitur ‘mention’.

- Adanya fitur ‘tagging’.

- Hapus fitur ‘report’.

- Tampilkan fitur pencarian dengan kategori.

- Tampilkan informasi area laporan.

- Gunakan suggestions pada kotak pencarian lanjutan.

Lainnya - Data pengguna diambil langsung dari media sosial jika pengguna

melakukan registrasi melalui akun media sosial.

- Judul dan waktu laporan bisa di klik.

- Adanya foto dummy untuk akun-akun yang tidak menampilkan foto.

- Laporan yang sudah lama dan tidak ditindaklanjuti sebaiknya tidak

ditampilkan di awal daftar laporan.

- Bentuk tab komentar dan tindak lanjut kurang sesuai.

- Berikan jumlah komentar pada tab komentar publik.

- Hapus informasi banyaknya penilaian yang didapatkan dalam komentar

publik.

- Pemberian penilaian tepat dilakukan pada laporan.

- Icon pada laporan terhangat cukup menggunakan warna.

- Tampilkan rangkuman laporan saja dengan judul yang sesuai dengan isi

laporan.

- Hasil pencarian dimunculkan pada halaman baru.

- Perbaiki tampilan di mobile.

Page 93: universitas indonesia usability evaluation website e-government

77

Universitas Indonesia

Berdasarkan tabel diatas telah disebutkan rekomendasi yang tepat untuk masing-

masing kategori. Berikut dijelaskan secara rinci pembahasan dari setiap kategori

tersebut:

1. Halaman Utama Website

Rekomendasi pada halaman utama terfokus pada alur penggunaan website

LAPOR!. Berdasarkan hasil analisis pada Subbab 6.2.3.1 yang menjelaskan

bahwa bagian menarik bagi pengguna adalah slider. Berdasarkan informasi

tersebut, maka sebaiknya alur penggunaan website LAPOR! dapat diletakkan

pada bagian slider. Alur penggunaa website LAPOR! yang disarankan berupa

video singkat ataupun gambar. Selain itu, perlu ditambahkan waktu yang

lebih lama terhadap penggunaan slider.

2. Halaman Beranda

Pengguna setuju jika pada saat masuk ke dalam halam beranda pengguna

maka langsung muncul kotak pelaporan seperti yang terdapat pada website

versi lama. Adanya tour guide dan progress bar dari laporan akan sangat

membantu dibandingkan menampilkan informasi umum dari data pengguna.

3. Halaman Statistik dan Persebaran Laporan

Halaman ini merupakan halaman yang sangat membantu pengguna untuk bisa

mendapatkan data-data dalam angka baik secara umum maupun spesifik.

Rekomendasi yang disarankan terkait pada penyuguhan data. Data berupa

daftar angka dan tidak terurut membuat pengguna bingung dan malas untuk

melihatnya.

4. Tombol

Tombol menjadi hal yang sangat penting diperhatikan pada website LAPOR!.

Hal ini diakarenakan pengguna merasa sangat terganggu dengan inkonsistensi

bentuk yang digunakan untuk masing-masing tombol. Hal ini juga berlalu

pada website versi baru LAPOR! dan semakin parah. Perlu dibuat adanya

standarisasi pada websites terkait penggunaan tombol.

5. Navigasi

Navigasi menjadi salah satu masalah utama dalam website LAPOR!.

Pasalnya, navigasi menjadi hal yang sulit untuk dilakukan pengguna pada

website versi lama. Ketidaktahuan pengguna akan tata letak navigasi,

Page 94: universitas indonesia usability evaluation website e-government

78

Universitas Indonesia

tampilan navigasi yang terlihat berupa tulisan cukup membingungkan bagi

pengguna. Untuk website versi baru, terlihat pengguna sudah cukup mudah

untuk melakukan perubahan dari satu bagian ke bagian yang lain. Namun,

perlu menjadi bahan evaluasi untuk pengembangan website LAPOR!

selanjutnya.

6. Penambahan Fitur

Bagian ini menyebutkan fitur-fitur apa saja yang seharusnya dimiliki oleh

website LAPOR! sebagai website berbasis media sosial. Penambahan fitur ini

bersifat optional, bisa digunakan atau tidak. Hal ini dikarenakan sifatnya

hanya subjektivitas dari pengguna. Namun pengecualian untuk rekomendasi

adanya fitur ‘load more’ pada laporan. Hal ini disebabkan akan sangat

membutuhkan usaha yang lebih bagi pengguna ketika langsung dihadapkan

pada satu halaman dengan laporan yang begitu banyak.

7. Lainnya

Bagian lainnya berisi daftar rekomendasi yang merupakan perubahan dari

fitur yang sudah ada.

Page 95: universitas indonesia usability evaluation website e-government

79

BAB 7

PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian yang dilakukan, saran

untuk Tim LAPOR!, serta saran untuk penelitian selanjutnya.

7.1 Kesimpulan

Bebagai tahapan penelitian yang sudah dilakukan maka penulis menyimpulkan

beberapa poin yang dapat disimpulkan. Poin-poin tersebut dapat diajabarkan sebagai

berikut:

1. Belum pernah dilakukan penelitian dari segi usability untuk website

LAPOR!. Adanya penelitian ini memperlihatkan animo yang tinggi dari

masyarakat untuk ikut serta dalam mengevaluasi penggunaan website

LAPOR! yang dapat dilihat dari pengisian kuesioner. Hasilnya berupa

penerimaan yang cukup baik terhadap konsep media sosial yang

diimplementasikan pada website versi baru. Namun, dengan catatan

sebaiknya tidak menghilangkan fitur utama yaitu fitur pelaporan.

2. Adanya penelitian yang dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif

memberikan banyak data-data baru mengenai kenyamanan penggunaan

website LAPOR! selama ini. Berdasarkan data-data tersebut dapat ditarik

hipotesis sementara bahwa salah satu faktor melambatnya jumlah pengguna

baru website LAPOR! adalah usability yang kurang baik pada website

LAPOR!.

3. Penelitian ini menghasilkan sebuah clickable prototype yang dapat membantu

tim LAPOR! mengembangkan website versi baru selanjutnya. Meskipun

analisis kebutuhan tidak dilakukan dengan pendekatan user centered

research, setidaknya penelitian ini memberikan pandangan baru terhadap

implementasi konsep media sosial yang akan digunakan oleh masyarakat

nantinya.

4. Kemudahan penggunaan yang diujikan melalui penyebaran kuesioner, open-

ended questions, dan usability testing ini menghasilkan 50 rekomendasi untuk

Page 96: universitas indonesia usability evaluation website e-government

80

Universitas Indonesia

pengembangan website LAPOR! selanjutnya. Perbaikan ini menjadi pilhan

optional bagi tim LAPOR! untuk diimplementasikan atau tidak.

7.2 Saran untuk Tim LAPOR!

Ada beberapa saran yang penulis ingin sampaikan kepada tim LAPOR! terkait

penelitian yang dilakukan, diantaranya:

1. Sebuah produk aplikasi yang baik dalam platform mobile maupun website

adalah produk yang terus melakukan evaluasi. Artinya, iterasi evaluasi tidak

berhenti sampai selesainya penelitian ini saja. Untuk mewujudkan tantangan

LAPOR! yang dapat dijangkau di seluruh Indonesia, maka perlu diperhatikan

kebutuhan dari target pangguna. Semakin mudah penggunaan suatu aplikasi

maka semakin baik juga produk tersebut diterima di masyarakat.

2. Meskipun tidak semua pengguna tahu apa saja kebutuhan mereka saat

berhadapan dengan sebuah produk teknologi setidaknya sebagai pengembang

produk harus lebih peka dan terbuka untuk melakukan evaluasi produk.

7.3 Saran untuk Penelitian Selanjutnya

Penelitian terkait usability evaluation terhadap website LAPOR! masih sangat

terbuka luas. Kenyamanan penggunaan sebuah sistem menjadi hal yang krusial untuk

dilakukan seiiring berkembangnya teknologi. Penelitian dapat dilakukan dengan

mengetahui faktor-faktor diluar usability yang menyebabkan melambatkan

pertumbuhan pengguna baru pada website LAPOR!. Selain itu, dapat dilakukan

penelitian dengan metode lain seperti expert review/heuristic evaluation, card

sorting, focus group dan lain-lain. Disamping itu juga, batasan penelitian dapat

diperluas sehingga mampu melihat kebutuhan pengguna LAPOR! secara umum.

Penelitian juga dapat dilakukan dengan mengevaluasi pengadopsian konsep

gamification, user profiling, serta information visualisation. Penyajian laporan

dengan menggunakan statistik dan peta pun dapat dikaji lebih lanjut. Masih banyak

lagi penelitian yang dapat dilakukan pada website LAPOR! ini. Oleh karena itu,

penelitian terkait usability evaluation dalam website LAPOR! masih terbuka sangat

lebar.

Page 97: universitas indonesia usability evaluation website e-government

81

DAFTAR REFERENSI

Adweek.com,. (2015). The Evolution of Social Media [Infographic]. Retrieved 12

June 2015, from http://www.adweek.com/socialtimes/the-evolution-of-social-

media-infographic/620911

Affairs, A. (2015). System Usability Scale (SUS). Usability.gov. Retrieved 12 May

2015, from http://www.usability.gov/how-to-and-tools/methods/system-

usability-scale.html

Affairs, A. (2015). Task Analysis. Usability.gov. Retrieved 12 May 2015, from

http://www.usability.gov/how-to-and-tools/methods/task-analysis.html

Almarabeh, T., & AbuAli, A. (2010). A general framework for e-government:

definition maturity challenges, opportunities, and success. European Journal

of Scientific Research, 39(1), 29-42.

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia,. (2015). Pengguna Internet

Indonesia Tahun 2014, Sebanyak 88,1 Juta (34,9%)..... Retrieved from

http://www.apjii.or.id/v2/read/content/info-terkini/301/pengguna-internet-

indonesia-tahun-2014-sebanyak-88.html

Bevan, N. (2008, April). UX, usability and ISO standards. In 26 th Annual

Conference on Computer Human Interaction (CHI), ACM SIGCHI.

Bevan, N. (2009, August). What is the difference between the purpose of usability

and user experience evaluation methods. In Proceedings of the Workshop

UXEM (Vol. 9).

Boyd, D. M., & Ellison, N. B. (2010). Social network sites: Definition, history, and

scholarship. Engineering Management Review, IEEE, 38(3), 16-31.

Brooke, J. (1996). SUS-A quick and dirty usability scale. Usability evaluation in

industry, 189(194), 4-7.

Brooke, J. (2013). SUS: a retrospective. Journal of Usability Studies, 8(2), 29-40.

Deterding, S., Sicart, M., Nacke, L., O'Hara, K., & Dixon, D. (2011, May).

Gamification. using game-design elements in non-gaming contexts.

In CHI'11 Extended Abstracts on Human Factors in Computing Systems (pp.

2425-2428). ACM.

Digital Trends,. (2014). The history of social networking. Retrieved 12 June 2015,

from http://www.digitaltrends.com/features/the-history-of-social-networking/

Ellison, N. B. (2007). Social network sites: Definition, history, and

scholarship.Journal of Computer‐Mediated Communication, 13(1), 210-230.

Page 98: universitas indonesia usability evaluation website e-government

82

Universitas Indonesia

Faulkner, L. (2003). Beyond the five-user assumption: Benefits of increased sample

sizes in usability testing. Behavior Research Methods, Instruments, &

Computers, 35(3), 379-383.

Few, S. (2014). Data Visualization for Human Perception. The Encyclopedia Of

Human-Computer Interaction, 2Nd Ed., -. Retrieved from

https://www.interaction-

design.org/encyclopedia/data_visualization_for_human_perception.html

Fiegerman, S. (2014). Friendster Founder Tells His Side of the Story, 10 Years After

Facebook. Mashable. Retrieved 12 June 2015, from

http://mashable.com/2014/02/03/jonathan-abrams-friendster-facebook/

Jayashree, S., & Marthandan, G. (2010). Government to E-government to E-society.

Journal of Applied Sciences J. of Applied Sciences, 2205-2210.

Hassenzahl, M. (2008, September). User experience (UX): towards an experiential

perspective on product quality. In Proceedings of the 20th International

Conference of the Association Francophone d'Interaction Homme-

Machine (pp. 11-15). ACM.

Hassenzahl, M., & Tractinsky, N. (2006). User experience-a research

agenda.Behaviour & information technology, 25(2), 91-97.

HFI,. (2015). Human Factors International. Retrieved 5 May 2015, from

http://www.humanfactors.com/newsletters/clean_metrics_from_quick_and_di

rty_assessment.asp

Hornbæk, K. (2006). Current practice in measuring usability: Challenges to usability

studies and research. International journal of human-computer studies,64(2),

79-102.

Info.cern.ch,. (2015). The World Wide Web project. Retrieved 12 June 2015, from

http://info.cern.ch/hypertext/WWW/TheProject.html

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia,. (2008). Undang

- Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan

Informasi Publik (p. 1). Jakarta: Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia.

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia,. (2003). Instruksi

Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan Dan

Strategi Nasional Pengembangan E-Government (p. 1). Jakarta: Deputi

Sekretaris Kabinet Bidang Hukum dan Perundang-undangan.

Lapor.go.id,. (2015). LAPOR! - Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat.

Retrieved 13 March 2015, from http://lapor.go.id/tentang

Mark Otto, a. (2011). About · Bootstrap. Getbootstrap.com. Retrieved 15 June 2015,

from http://getbootstrap.com/about/

Page 99: universitas indonesia usability evaluation website e-government

83

Universitas Indonesia

Measuringu.com,. (2015). Measuring Usability with the System Usability Scale

(SUS): MeasuringU. Retrieved 14 April 2015, from

http://www.measuringu.com/sus.php

Measuringu.com,. (2015). Why you only need to test with five users (explained):

MeasuringU. Retrieved 15 June 2015, from

http://www.measuringu.com/five-users.php

Misra, D. C. (2007, February). Defining e-government: a citizen-centric criteria-

based approach. In Proceedings of the 10th National Conference on e-

Governance, Bhopal, Madhya Pradesh, India (pp. 2-3).

Newsroom.fb.com,. (2004). Company Info | Facebook Newsroom. Retrieved 15 June

2015, from http://newsroom.fb.com/company-info/

Nngroup.com,. (2015). Usability 101: Introduction to Usability. Retrieved 9 March

2015, from http://www.nngroup.com/articles/usability-101-introduction-to-

usability/

United Nations Department of Economic and Social Affairs,. (2010). United Nations

E-Government Survey 2010 Leveraging e-government at a time of financial

and economic crisis (p. 70). New York: UN Publishing Section. Retrieved

from http://unpan3.un.org/egovkb/Portals/egovkb/Documents/un/2010-

Survey/Complete-survey.pdf

Usability.gov,. (2015). Usability Evaluation Basics. Retrieved 12 June 2015, from

http://www.usability.gov/what-and-why/usability-evaluation.html

user experience. (2010). ISO 9241-210:2010. Retrieved from

https://www.iso.org/obp/ui/#iso:std:iso:9241:-210:ed-1:v1:en

Nngroup.com,. (2015). Quantitative Studies: How Many Users to Test?. Retrieved 14

June 2015, from http://www.nngroup.com/articles/quantitative-studies-how-

many-users/

Nngroup.com,. (2015). How Many Test Users in a Usability Study?. Retrieved 14

June 2015, from http://www.nngroup.com/articles/how-many-test-users/

Open Government Indonesia,. Tentang OGI. Retrieved 11 March 2015, from

http://opengovindonesia.org/keterbukaan/

Preece, J., Rogers, Y., & Sharp, H. (2002). Interaction design (pp. 390-396). New

York, NY: J. Wiley & Sons.

Rudd, J., Stern, K., & Isensee, S. (1996). Low vs. high-fidelity prototyping

debate. interactions, 3(1), 76-85.

Sas.com,. (2015). Data Visualization: What it is and why it's important. Retrieved 20

May 2015, from http://www.sas.com/en_us/insights/big-data/data-

visualization.html

Sauro, J. (2011). Measuring usability with the system usability scale (SUS).

Page 100: universitas indonesia usability evaluation website e-government

84

Universitas Indonesia

Virzi, R. A., Sokolov, J. L., & Karis, D. (1996, April). Usability problem

identification using both low-and high-fidelity prototypes. In Proceedings of

the SIGCHI Conference on Human Factors in Computing Systems (pp. 236-

243). ACM.

Wearesocial.net,. (2015). statistics. Retrieved 15 June 2015, from

http://wearesocial.net/tag/statistics/

WhatIs.com,. (2015). What is social media? - Definition from WhatIs.com. Retrieved

11 June 2015, from http://whatis.techtarget.com/definition/social-media

Wikipedia,. (2015). About. Retrieved 12 June 2015, from

https://en.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:About

Withrow, J., Brinck, T., & Speredelozzi, A. (2000). Comparative usability evaluation

for an e-government portal. Ann Arbor, 1001, 48104.

Yanqing, G. (2010). E-government: Definition, goals, benefits and risks. In 2010

International Conference on Management and Service Science (pp. 1-4).

&rarr;, V. (2015). How Social Media Made it Bigger by the Day - Simplify360.

Simplify360. Retrieved 12 June 2015, from

http://simplify360.com/blog/social-media-made-bigger-

day/?utm_source=Blogger&utm_campaign=37f496a2be-

Social+Media+History&utm_medium=email&utm_term=0_f7efa989d1-

37f496a2be-77597733

Page 101: universitas indonesia usability evaluation website e-government

85

LAMPIRAN

Page 102: universitas indonesia usability evaluation website e-government

86

LAMPIRAN 1. Kuesioner Survei Kenyamanan dan Kemudahan Penggunaan

Website LAPOR!

Page 103: universitas indonesia usability evaluation website e-government

87

Universitas Indonesia

Page 104: universitas indonesia usability evaluation website e-government

88

LAMPIRAN 2. Task Skenario Usability Testing

Instruksi

“Sekarang Anda sudah sampai pada halaman utama website LAPOR! dan Anda ingin

mengetahui informasi lanjutan terkait apa itu LAPOR! ataupun ingin mengetahui cara

penggunaan website. Biasanya apa yang akan Anda lakukan?”

“Setelah mengetahui cara penggunaan LAPOR!, Anda ingin segera masuk ke dalam website.

Selanjutnya apa yang akan Anda lakukan?”

“Anda sekarang sudah masuk ke dalam website dan ingin mengubah salah satu isian data diri

Anda.”

“Anda sudah sampai di halaman beranda. Sekarang Anda ingin melihat semua laporan yang

pernah Anda laporkan“

“Kemudian Anda tertarik melihat laporan lainnya yang dilaporkan oleh pelapor lain”

“Saat Anda sedang melihat-lihat, Anda melihat sebuah laporan yang Anda sukai. Anda ingin

membaca isi lengkap dari laporan tersebut”

“Kemudian Anda juga tertarik untuk mengetahui informasi terkait statistik dari Dinas

Kebersihan Pemprov DKI Jakarta”

“Sekarang Anda silahkan kembali ke halaman beranda pengguna. Kali ini, Anda juga ingin

mengetahui lebih lanjut terhadap sebuah laporan yang banyak diperbincangkan. Setelah

Anda melihat laporan tersebut, Anda melihat salah satu komentar dari salah satu publik yang

Anda suka. Kemudian, Anda tertarik untuk memberikan penilaian kepada komentar tersebut.”

“Serambi masih membaca-baca komentar publik, Anda juga menemukan sebuah komentar

yang cukup menganggu. Anda ingin melaporkan komentar tersebut kepada tim LAPOR!”

“Sekarang Anda ingin mengetahui sebuah laporan yang mempunyai kategori [nama

kategori]”

“Kini, Anda sudah puas mengeksplorasi website LAPOR! Anda boleh keluar dari akun Anda”

Page 105: universitas indonesia usability evaluation website e-government

89

LAMPIRAN 3. Hasil Data Olahan Usability Testing

Gambaran Pengguna Usability Testing.

ID Nama Inisial Jenis Kelamin Rentang Umur

Penggunaan Internet Intensitas membuka

Website LAPOR! (dihitung

dari pertama kali membuat akun)

Lama

Waktu Tujuan

R1 ADS Pria 15-30 tahun 8 jam

Mengerjakan proyek, membaca

informasi terbaru, membaca manga,

menonton anime

Jarang

R2 RP Pria 15-30 tahun 8 jam Kerja Jarang

R3 AR Pria 15-30 tahun 5,5 jam Menyelesaikan tugas kerja dan

media sosial. Tiga kali

R4 LLM Wanita 15-30 tahun 3 jam Browsing, penggunduhan, media

sosial, dan email. Dua kali

R5 FHS Pria 15-30 tahun 12 jam Browsing, email, dan hal-hal yang

berkaitan dengan pekerjaan. Lima kali

R6 FA Pria 15-30 tahun 16 jam Media sosial. Dua kali

R7 MHL Pria 15-30 tahun 8 jam Media sosial, browsing, membaca Tiga sampai empat kali

Page 106: universitas indonesia usability evaluation website e-government

90

Universitas Indonesia

koran online.

R8 RPA Pria 15-30 tahun 8 jam Browsing Sekali setahun

R9 AA Pria 15-30 tahun 3 jam Update berita terbaru. Satu kali

R10 DRS Wanita 15-30 tahun 8 jam Kerja, browsing Satu bulan sekali

R11 DPS Pria 15-30 tahun 4 jam Mengerjakan tugas, sosial media,

baca berita online Jarang

R12 EMAN Wanita 15-30 tahun 9 jam Kerja, media sosial, mengerjakan

tugas, organisasi Jarang

R13 LTG Pria 15-30 tahun 4,5 jam Chatting, sosial media, browsing

(membaca berita, informasi terbaru) Dua hingga tiga kali

R14 MKA Pria 15-30 tahun 1 jam Komunikasi, browsing, media

sosial Jarang

R15 SF Wanita 15-30 tahun 14 jam Kuliah, belajar, media sosial,

belajar, entertaiment, komunikasi Hampir tidak pernah

R16 MH Pria 30-45 tahun Mencari informasi, media sosial Lima kali dalam enam bulan

Page 107: universitas indonesia usability evaluation website e-government

91

Universitas Indonesia

Reaksi terhadap homepage website LAPOR!.

ID Versi Lama Versi Baru

Reaksi terhadap halaman homepage website

R1

- Kurang enak dilihat pada bagian atas website.

- Banyak informasi yang ditampilkan sehingga

membingungkan.

- Suka dengan penggunaan font

- Jadi lebih tertarik mengetahui informasi dibawah slider

- Lebih banyak warna

- Sederhana

- Tidak banyak informasi

R2

- Desainnya bagus

- Eye catching

- Lebih dinamis

- Slider terlalu besar

- Banyak informasi di halaman depan dibandingkan website

sebelumnya yang disajikan dengan bagian lebih kecil

- Bagian instansi terhubung tidak mungkin hanya terdiri dari tiga

instansi saja, seharusnya juga ditampilkan instansi lainnya.

R3

- Kurang nyaman

- Harus scroll banyak ke bawah untuk mengetahui

informasinnya. Akan lebih baik jika dalam satu layar hanya

memuat satu informasi utuh.

- Tidak terlalu enak untuk dilihat utuh.

- Sederhana, sama seperti yang dibayangkan yaitu dalam satu

halaman menyajikan satu buah informasi

R4 - Bagus

- Terlalu padat

- Tampilan seperti Facebook

- Lebih minimalis

R5 - Kebanyakan konten

- Tidak tahu fokusnya kemana

- Kayak iklan baris di koran

- Suka, sudah seperti website yang disarankan sebelumnya, yaitu

lpdp yang dibuat oleh kemenkeu

- Lebih menarik untuk dilihat-lihat

R6 - Cukup lengkap

- Menyediakan aplikasi dalam platform mobile apps

- Ada penjelasan singkat mengenai videonya juga

- Keren

- Lebih sederhana

Page 108: universitas indonesia usability evaluation website e-government

92

Universitas Indonesia

R7

- Menarik

- Dashboard depan terlihat seperti promosi umum

- Informasi yang ada di bagian bawah tidak terlihat

- Suka dengan tampilan footer, lebih jelas dari website

sebelumnya

- Masukkan informasi yang penting pada slider, cukup yang

umum tapi tersampaikan dengan jelas

- Tampilkan instansi yang terhubung ada apa saja, jangan hanya

tiga instansi saja

- Laporan yang ditampilkan di dalam laporan tuntas dan laporan

terkini tidak perlu banyak, empat sudah cukup

R8

- Terlalu penuh

- Terlalu banyak yang bergerak

- Tidak ada satu hal yang bisa difokuskan

- Bagian dikembangkan oleh terlalu besar

- Bingung

- Call to action-nya tidak terasa

- Seharusnya untuk website LAPOR! best practice-nya saat

masuk ke dalam website langsung bisa melaporkan

R9

- Terlalu banyak yang ditampilkan

- Lebih sederhana

- Terlihat seperti media sosial

- Ada fotonya sehingga terlihat menarik

- Lebih minimalis daripada yang sebelumnya lebih menumpuk

- Lebih teroganisir

R10

- Sudah oke

- Posisi judul dari kisah suksesnya kurang pas

- Cukup intuitif, tidak membingungkan

- Membaca laporan-laporan

- Maksud penggunaan bintang pada tombol kawal itu apa?

- Bisa melihat jumlah laporan tuntas, masih diproses, dan belum

pada instansi terhubung

- Lebih sederhana

- Clean and fresh

- Tidak sepadat dengan informasi seperti website sebelumnya

- Warna-warnanya lebih menarik, mempunyai kesan berbeda

- Terlihat lebih santai

R11 - Baru melihat ada bagian dikembangkan oleh - Tampilannya lebih menarik

- Gambar-gambarnya lebih enak dilihat

- Ada tombol share dan tweet

Page 109: universitas indonesia usability evaluation website e-government

93

Universitas Indonesia

- Warna warni

- Bisa lihat tidak hanya dari judul saja

- Banyak informasi yang didapat

- Memberikan komentar juga lebih mudah namun harus masuk

terlebih dahulu

- Tidak bisa dibuka bagian kanan judul yang merah

- Laporannya langsung bisa dibaca dengan jelas

- Statistik laporannya bagus

- Gambar-gambarnya menarik

R12 - Informatif

- Jelas ada langkah-langkah penggunaannya

- Keren

- Bisa melihat statistik secara keseluruhann

R13 - Kaget melihat bagian yang dikembangkan oleh - Lebih iconic

- Tampilannya lebih baru

- Lebih lebar

R14

- Terlalu ramai

- Tidak tahu fokusnya kemana

- Malas untuk melihat satu per satu

- Penggunaan slidernya menarik, biar lebih tahu penggunaan

LAPOR!

- Lebih enak

- Tidak ramai

- Slidernya penuh

- Langsung ketahuan kalau ini website LAPOR!

- Jauh lebih baik

R15

- Terlalu ramai

- Pusing

- Logonya bagus dan menarik

- Lebih enak dilihat

- Tidak padat

- Slidernya menjadi pusat perhatian

- Ada dukung dan kawal

R16

- Agak ramai

- Terlalu banyak fitur

- Tidak fokus

- Terlalu banyak kata-kata

- Secara visual bagus

- Estetikanya bagus

- Lebih sederhana

- Lebih fokus pada hasil laporan dibandingkan sebelumnya yang

lebih menampilkan banyak informasi.

- Halaman depan tidak tampil banyak bicara

- Fokus, lebih mengajak orang lain lebih peduli

- Fitur utamanya hilanng yaitu, pelaporan

Page 110: universitas indonesia usability evaluation website e-government

94

Universitas Indonesia

- Semua bagian fokus ingin dilihat - Masih tidak tahu bagaimana cara melakukan pelaporan

- Lebih fokus pada siapa yang melapor

ID Versi Lama Versi Baru

Bagian yang paling menarik

R1 Bagian registrasi akun karena tertarik untuk langsung

menggunakannya.

Daftar akun

R2 Slider, dibuat dalam bentuk gambar yang lebih menarik karena

ini bagian yang paling utama

Bagian statistik dan instansi terhubung berserta detailnya

R3 Tidak ada Sederhana, tidak banyak informsi

R4 Video, karena banyak informasi, tidak suka jika harus

membaca semua. Selain itu dengan gambar lebih menarik.

Slider

R5 Lacak lapor, karena paling kontras diantara yang lainnya Statistik laporan, karena langsung merangkum sistem secara

keseluruhan

R6 Laporan terhangat Instansi terhubung

R7 Slider, karena menampilkan alur kerja Instansi terhubung

R8 Slider, karena bergerak Adanya foto pengguna

R9 Video Laporan tuntas, laporan terkini, ada foto orangnya jika melihat

pada website sebelumnya tidak ada, lebih warna warni

Page 111: universitas indonesia usability evaluation website e-government

95

Universitas Indonesia

R10 Kisah sukses, aspirasi dan pengaduan, gambar infografis yang

ada di slider

Laporan terkini

R11 Kisah sukses Laporan tuntas

R12 Slider Statistik dan instansi terhubung

R13 Slider, karena ada diatas, bergerak, dan mempunyai warna yang

beda sendiri

Tombol kawal

R14 Video, akan paham secara lebih dalam Slider

R15 Slider, meanrik karena bergerak Slider

R16 Slider, karena bergerak, menarik untuk dilihat Laporan tuntas dan laporan terkini, jadi lebih tahu mana laporan

yang masih dalam proses, belum diproses, dan tuntas.

ID Versi Lama Versi Baru

Bagian yang ingin di klik pertama kali

R1 Registrasi akun/ Masuk ke dalam akun Daftar akun baru dan masuk ke dalam akun

R2 Slider Tata cara penggunaan namun kebanyakan tulisan

R3 Tombol Facebook dan Twitter karena terlihat ada

keterhubungan

Tidak ada

R4 Buka alur kerja yang ada di slider Slider

Page 112: universitas indonesia usability evaluation website e-government

96

Universitas Indonesia

R5 Lacak lapor Klik selengkapnya

R6 Laporan terhangat dan kisah sukses Instansi terhubung

R7 Kisah sukses Instansi terhubung

R8 Tidak ada Tombol dukung, kawal, share, tweet

R9 Video Laporan tuntas

R10 Tata cara penggunaan LAPOR! yang terletak di bawah Laporan terkini

R11 Langsung mendaftarkan akun Instansi terhubung apa saja serta cara penggunaan LAPOR!

R12 Slider Bagian merah yang ada di kanan header

R13 Lambangnya LAPOR!, menarik, karena ini website

pemerintahan tapi seperti website swasta

Tombol daftar

R14 Video Selengkapnya dalam laporan

R15 Tidak tahu, banyak tombol Dukung dan kawal

R16 Slider Jika ada waktu maka akan menelusuri satu per satu bagian untuk

di klik

ID Versi Lama Versi Baru

Website apakah ini?

R1 Website untuk melaporkan Website untuk melaporkan

Page 113: universitas indonesia usability evaluation website e-government

97

Universitas Indonesia

R2 Website untuk melaporkan Website untuk melaporkan

R3 Website untuk melaporkan, mengadukan, pengaduan Website untuk melaporkan

R4 Website sebuah instansi Website swasta

R5 Tidak tahu karena banyak informasi yang disampaikan Sudah seperti website lpdp

R6 Website pengaduan Website pengaduan

R7 Website pengaduan Website pengaduan

R8 Website untuk melaporkan Tidak tahu apa

R9 Website untuk melaporkan Website pangaduan yang lebih mirip media sosial

R10 Website untuk melaporkan Website pelaporan yang dibuat seperti media sosial

R11 Website untuk melaporkan Website untuk melaporkan

R12 Website untuk menyampaikan aspirasi Website untuk menyampaikan aspirasi

R13 Website untuk merekap suatu data-data yang masuk Website media sosial yang mempunyai data-data

R14 Website untuk melakukan pengaduan Website LAPOR! sebagai pengaduan

R15 Website untuk melaporkan kepada pemerintah Website untuk melaporkan

R16 Website layanan masyarakat Website Technologycal Apps/ Devices

Page 114: universitas indonesia usability evaluation website e-government

98

Universitas Indonesia

Pengetahuan pengguna LAPOR! terhadap Informasi Umum pada halaman beranda website LAPOR!.

Keterangan:

Durasi (D) : Lama waktu pengguna mengerjakan aktivitas.

Kriteria Kesuksesan (KK) : Sukses atau tidaknya pengguna melakukan aktivitas. Kriteria dibagi menjadi tiga warna berbeda. Untuk aktivitas

kali ini responden dikatakan sukses jika melihat tata cara penggunaan LAPOR! melalui bagian footer website

LAPOR! pada menu Petunjuk dan Syarat atau Tentang LAPOR!, kemudian sukses namun kesulitan jika melihat

melalui slider, dan gagal jika aktivitas yang dilakukan responden diluar dari kedua kriteria lainnya.

( : Tidak Sukses/ Gagal; : Sukses namun kesulitan; : Sukses )

Melihat Tata Cara Penggunaan Website LAPOR!

ID

Versi Lama Versi Baru

Tanggapan Responden D KK Tanggapan Responden D KK

R1 Langsung mendaftarkan akun kemudian memilih

kategori dan melaporkan.

01:35 Langsung mendaftarkan akun. 00:09

R2 Coba-coba bikin akun dengan cara register akun

baru, setelah itu login.

00:05 - Tata cara penggunaan website jangan diletakkan

di footer, seharusnya diatas.

- Bingung bagaimana melihat secara detail

00:19

R3 Langsung masuk ke dalam akun. 00:11 Karena diatas tidak ada apa-apa, maka scroll ke 00:10

Page 115: universitas indonesia usability evaluation website e-government

99

Universitas Indonesia

bawah untuk mencari tata cara penggunaan website

R4 Coba-coba karena tidak suka harus membaca jadi

langsung masuk aja ke akun via Facebook.

00:22 Lebih mudah jika tata cara penggunaan dibuat

sebagai suatu fitur yang letaknya di depan website.

00:07

R5

Masuk ke dalam sistemnya, karena di halaman

bagian depan tidak ada apa-apa hanya bisa masuk ke

dalam beritanya saja.

00:45 - Mencari lewat slider, semacam masuk atau

daftar untuk melihat-lihat.

- Saat masuk seharusnya langsung dikasih tahu

apa saja yang dapat dilakukan dalam website ini.

- Tidak terlihat benar-benar merupakan petunjuk

penggunaan.

- Mungkin buat sebuah FAQ dengan gambar yang

bagus

- Kebanyakan teks

00:19

R6 - Melihat tata cara penggunaan dengan melihat

video dan slider.

- Informasinya sudah tersampaikan dengan baik.

00:48 Slider 00:02

R7 Melakukan login karena lebih mudah 00:02 Melihat footer pada bagian petunjuk dan syarat 00:04

R8

- Tidak tahu harus mencari tahu kemana

- Mungkin akan menonton video, soalnya tidak ada

tempat lain untuk mengetahui info penggunaan

- Akhirnya menemukan tentang LAPOR! dengan

posisi yang sangat tidak terlihat, harus melihat

dari atas sampai bawah dahulu

- Tidak mengerti kenapa LAPOR! harus

mempunyai media sosial berupa instagram

00:15 - Membuka menu ‘Tentang LAPOR!’

- Kenapa saat masuk ke dalam bagian ‘Tentang’

sudah ada tombol keluar akun, padahal belum

login

- Best practice-nya seperti Tokopedia

- Kebanyakan kalimat sehingga membuat malas

membaca

00:05

R9 - Langsung melihat videonya

- Jika perlu dibuatkan gambar cara penggunaan

00:20 - Melihat tata cara penggunaan melalui slider

- Selain itu, seharusnya video dipertahanin karena

00:20

Page 116: universitas indonesia usability evaluation website e-government

100

Universitas Indonesia

LAPOR!, latar belakangnya, biasanya laporan

laporan berkaitan dengan instansi apa saja.

itu yang membuat menarik dan melihat cara

penggunaan website LAPOR!

- Slider bisa diganti dengan lebih fokus pada tata

cara penggunaan LAPOR!

- Istilahnya masih banyak yang awam, mungkin

bisa dibuat dengan gambar agar dapat

dimengerti

- Istilah disposisi bisa diganti dengan bahasa

diteruskan

R10

- Melihat bagian petunjuk dan syarat

- Sebaiknya dibuat alur penggunaan

- Penyajian pada bagian petunjuk dan syarat tidak

terlihat seperti petunjuk, seharusnya ada gambar-

gambar

00:02 - Tidak ada petunjuk penggunaan diatas

- Terlihat kosong

00:10

R11

Langsung daftar menjadi pengguna 00:02 - Lihat halaman depan sampai kebawah dan

menemukan sebuah petunjuk dan syarat

- Namun, untuk langsungnya akan melakukan

pendaftaraan akun

00:12

R12 Melihat petunjuk dan syarat penggunnaan 00:10 Melihat di slider lebih enak daripada pada bagian

petunjuk dan syarat

00:02

R13 - Melihat contoh laporan yang pernah masuk

dengan cara masuk ke dalam akun

- Harapannya ada tour guide-nya

01:02 Melihat bagian petunjuk dan syarat yang ada di

footer

00:20

R14

- Scroll ke bawah untuk mencari tentang

penggunaan LAPOR!

- Biasanya langsung daftar, tapi mau menemukan

cara kerjanya harus scroll ke bawah terlebih

dahulu dan tidak berhasil

00:30 - Melihat bagian ‘Tentang LAPOR!’

- Dibuatkan infografisnya

00:01

Page 117: universitas indonesia usability evaluation website e-government

101

Universitas Indonesia

R15 Lihat di slider, karena sudah tidak ada lagi yang bisa

dilihat dari cara penggunaannya

00:02 Seharusnya tata cara penggunaan diletakkan diatas

bersama dengan tentang LAPOR!.

00:10

R16

- Bingung, tidak tahu maksud bagian registrasi

yang ditampilkan di website untuk apa.

- Fungsi registrasi seperti iklan.

- Tidak tahu bagaimana caranya, maka langsung

masuk ke dalam akun saja.

- Biasanya masuk melalui akun twitter, karena bisa

langsung mention ke akun LAPOR! atau melalui

sms.

- Jika melalui website, harus melakukan login

terlebih dahulu. Dikarenakan login inilah yang

mencegah banyak orang malas untuk

menggunakan LAPOR! termasuk teman-teman

saya.

00:38 - Memilih masuk ke dalam akun

- Diharapkan saat masuk langsung melaporkan

- Terlalu sulit untuk melakukan pelaporan jika

harus melakuka registrasi akun terlebih dahulu

00:07

Keterangan:

Durasi (D) : Lama waktu pengguna mengerjakan aktivitas.

Kriteria Kesuksesan (KK) : Sukses atau tidaknya pengguna melakukan aktivitas. Kriteria dibagi menjadi tiga warna berbeda. Untuk aktivitas

kali ini responden dikatakan sukses jika berhasil masuk tanpa hambatan, kemudian dikatakan sukses namun

kesulitan jika berhasil masuk dengan hambatan, serta gagal jika tidak berhasil masuk sama sekali.

( : Tidak Sukses/ Gagal; : Sukses namun kesulitan; : Sukses )

Page 118: universitas indonesia usability evaluation website e-government

102

Universitas Indonesia

Login dan Logout

ID

Versi Lama Versi Baru

Tanggapan Responden D KK Tanggapan Responden D KK

R1

Langsung masuk ke dalam akun 00:30 - Langsung mendaftarkan akun.

- Bingung dengan bagian perlu dikawal.

- Penggunaan kata “Kawal” masih jarang

digunakan.

00:09

R2

Sederhana, dinamis, login-nya berbeda 00:20 - Memberikan komentar terhadap halaman

beranda.

- Pengguna terlihat excited melihat ada kata

“kawal” di halaman beranda serta penggunaan

tab.

00:04

R3

- Saat masuk ke dalam beranda terlihat seperti

kertas panjang ke bawah. Jadi harus scroll ke

bawah.

- Akan lebih menarik jika saat masuk menampilkan

laporan yang dibuat sudah sampai sejauh mana.

00:13 - Suka dengan penyajian registrasi karena

sederhana juga, tapi harus scroll, harapannya

hanya dalam satu layar saja.

- Suka dengan halaman beranda tapi tidak paham

dengan bagian perlu dikawal

- Bagian yang menarik adalah informasi data diri

serta akun

00:07

R4

- Masuk ke dalam akun melalui Facebook

- Saat masuk ke dalam beranda tampilannya seperti

media sosial yang bisa bikin status, kemudian ada

laporan-laporan seperti pada timeline Facebook.

- Melihat bagian peta dan baru tahu fungsi peta.

00:32 - Sangat bagus jika ingin melakukan registrasi

dilakukan secara langsung melalui akun-akun

media sosial dan data pun juga berasal darisana.

- Tampilan awal masuk ke dalam website seperti

Twitter, banyak kotak box, dan bisa liat-liat

status dari pelapor lainnya.

00:05

R5 - Mengklik peta laporan nasional, klik yang ada di

peta, kemudian klik selengkapnya

00:07 - Menebak jika maksud dari kawal semacam

follow

00:02

Page 119: universitas indonesia usability evaluation website e-government

103

Universitas Indonesia

- Tidak tertarik pada tweet dan share - Konteks kawal-mengawal kurang tepat untuk

halaman profil pengguna, lebih tepat jika

menggunakan kata ikuti, mengikuti, dan

pengikut.

- Konteks mengawal untuk profil pengguna

menunjukkan bahwa seorang pengguna

merupakan orang yang sangat sangat perlu untuk

diikuti (orang yang rapuh).

- Lebih fokus, namun fokus tujuan pada kotak

pelaporan menjadi lewat karena yang lebih

diatas merupakan informasi pengguna.

- Pemilihan kata-katanya perlu diganti.

R6

- Melakukan login dengan sukses kemudian

melihat-lihat laporan

- Laporan yang menarik merupakan laporan yang

sudah ada tindak lanjutnya

00:15 - Bagus

- Lebih sederhana, lebih bewarna

- Bingung tidak ada penjelasan penggunaan

website saat masuk pertama kali

00:03

R7

Masuk ke akun via twitter 00:30 - Menarik ada skor

- Seharusnya di kasih petunjuk darimana

didapatkannya skor

- Ubah penggunaan kata pengawal dan mengawal,

mungkin lebih tepat follow

- Bagian yang menarik adalah perlu dikawal

00:02

R8

- Masuk melalui akun Facebook

- Tidak penting untuk mengaktifkan lokasi kita

dimana

- Bagian peta sangat menarik untuk ditelusuri

- Suka dengan laporan yang terkait dengan si

pengguna

00:04 - Berharap saat di enter bisa masuk ke dalam

sistem

- Penggunaan warna warni yang aneh, semuanya

ingin coba menarik perhatian dengan cara “coba

lihat saya!”

- Penggunaan kata-katanya aneh

coba kawal diganti dengan follow

00:09

Page 120: universitas indonesia usability evaluation website e-government

104

Universitas Indonesia

R9

- Lupa password, hal ini sering terjadi.

- Menjustifikasi jika hal tersebut dikarenakan

kombinasi password yang mengharuskan huruf

besar dan angka. Hal ini cukup menyulitkan. Pada

dasarnya orang hanya mempunyai satu password

utama.

- Seharusnya saat masuk ke halaman beranda

disuguhkan sudah sejauh mana laporannya.

00:32 - Lebih enak dilihat

- Lebih banyak gambar

- Lebih minimalis

- Banyak warna

- Maksud dari perlu dikawal apa

- Lebih menarik

00:32

R10

- Sulit untuk melakukan login, bermasalah dengan

login karena lupa emailnya dan lupa juga nomor

teleponnya

- Saat pertama kali masuk yang ingin dilihat

laporan terhangat

00:56 Penggunaan kata ‘alamat surel’ pada kotak masuk

kurang umum

00:15

R11

Biasa saja 00:15 - Tidak paham dengan penggunaan skor

- Website ini berfungsi untuk melaporkan tapi

kenapa ada skor

- Dikira bagian kanan berwarna merah disamping

judul dapat di klik lebih lanjut

- Bingung ada pengawal dan mengawal laporan

seharusnya bisa diganti dengan follow dan

unfollow

- Banyak tombol yang baru, seharusnya diberitahu

supaya biar saling tahu antar pelapor

00:18

R12

Lebih suka masuk dengan menggunakan akun

Twitter

00:10 - Desainnya bagus

- Sederhana

- Suka dengan adanya statistik

- Warnanya bagus

- Penggunaan kata kawalan kurang tepat

00:04

Page 121: universitas indonesia usability evaluation website e-government

105

Universitas Indonesia

R13

- Tidak sukses masuk ke dalam akun

- Akhirnya masuk dengan menggunakan Twitter.

Hal ini sering terjadi karena adanya kombinasi

angka, huruf besar, dan huruf kecil.

- Bagian ballon di kanan bawah cukup mengganggu

02:02 - Adanya gamification seperti skor, pengawal,

mengawal serta suka dengan adanya foto pada

profil picture pengguna

- Modelnya mirip seperi media sosial, terlihat

lebih atraktif

- Mungkin bisa ditambahakan selain tweet via

Twitter dan share Facebook, juga di LINE dan

Path

00:36

R14

Masuk via Facebook soalnya tidak ingat emailnya,

karena lupa dengan Facebook maka menggunakan

Twitter

00:09 - Penggunaan skor, pengawal, dan mengawal

- Tidak mengerti bisa mendapatkan skor darimana

00:02

R15

- Masuk ke dalam akun melalui Facebook

- Pada halaman pertama langsung mengajukan

laporan

- Informasi bagian kanan cukup mengganggu

00:05 - Suka dengan warna warni

- Desainnya konsisten

- Menu yang aktif ada di tab riwayat jangan

merah, membuat sakit mata

- Penggunaan koma pada ucapan selamat datang

kurang tepat

00:02

R16

Males untuk bikin akun baru, karena akun yang

lama lupa. Hal ini dikarenakan, website ini

merupakan website untuk melaporkan. Jika diminta

untuk melengkapi data-data, maka data saya akan

digunakan untuk apa?

01:12 - Saat masuk agak kebingungan mencari tombol

logout

- Menggunakan style media sosial pada website

- Lagi-lagi pengguna dipaksa untuk membuat

sebuah profil pengguna yang kurang tahu

manfaatnya bagi pengguna

- Registrasi juga memaksa orang untuk

melakukan penndaftaraan terlebih dahulu baru

dapat melakukan pelaporan

00:22

Page 122: universitas indonesia usability evaluation website e-government

106

Universitas Indonesia

Keterangan:

Durasi (D) : Lama waktu pengguna mengerjakan aktivitas.

Kriteria Kesuksesan (KK) : Sukses atau tidaknya pengguna melakukan aktivitas. Kriteria dibagi menjadi tiga warna berbeda. Untuk aktivitas

kali ini responden dikatakan sukses jika berhasil mengubah tanpa hambatan, kemudian dikatakan sukses namun

kesulitan jika berhasil mengubah dengan hambatan, serta gagal jika tidak bisa mengubah sama sekali.

( : Tidak Sukses/ Gagal; : Sukses namun kesulitan; : Sukses )

Mengubah Data Diri

ID

Versi Lama Versi Baru

Tanggapan Responden D KK Tanggapan Responden D KK

R1 Mengklik gambar profil picture yang biasanya

langsung mengarah untuk ubah profil.

00:06 Langsung mengklik tombol ubah profil. 00:02

R2

- Mengklik icon profil, ubah data diri yakni bagian

tanggal lahir

- Bingung mengganti tanggal lahir dikarenakan

datepicker tidak bisa diganti bulan dan tahunnya.

00:15 Agak kebingungan 00:08

R3

Lebih mirip kayak Whatsapp dan Facebook dengan

mengklik nama pengguna maka dapat mengubah

profil pengguna.

00:14 Asik, langsung berubah di tempat 00:01

Page 123: universitas indonesia usability evaluation website e-government

107

Universitas Indonesia

R4 Mengklik nama profil karena biasanya akan

langsung mengarah pada profil.

00:04 Terlihat dengan jelas dan lebih mudah 00:03

R5 Mengklik icon profil yang terletak di kanan atas

website.

00:07 Lebih bagus 00:01

R6 Mengklik icon profil karena cuma ada di profil saja 00:15 Lebih dekat tombol untuk mengubah data 00:01

R7

Tidak suka untuk mengisi isian data, lebih baik bisa

langsung mengambil data yang ada di media sosial

pengguna

00:06 Agak kebingungan karena di website yang lama

dilakukan dengan mengklik icon profil

00:04

R8

- Mengklik icon profil

- Gambarnya tidak muncul padahal udah masuk via

Facebook, seharusnya bisa langsung ambil data

dari Facebook.

00:02 - Tidak terlalu terlihat perbedaannya

- Kenapa harus ada warna kuning? Tidak usah ada

warna hijau atau kuning karena warna dominan

LAPOR! adalah merah

- Di bagian atas masih ada bagian kosong yang

seharusnya bisa dimanfaatkan dengan baik

00:07

R9 - Mengklik icon profil

- Sulit sekali untuk mengganti tanggal ulang tahun,

harus satu-satu, biasanya kan mudah

00:08 - Cara mengubah data diri masih terbawa dengan

cara yang lama

- Bagian sebelah kanan judul dikira bisa di klik

00:21

R10 Berhasil mengganti nomor telepon, karena nomor

telepon yang lama merupakan nomor di Inggris

00:09 Lebih terlihat mudah melakukan pengisian data 00:01

R11 Biasa saja 00:03 Tertarik dengan minat, konsen pembacanya dimana 00:04

R12 Mengklik icon profil 00:05 Lebih mudah 00:04

Page 124: universitas indonesia usability evaluation website e-government

108

Universitas Indonesia

R13

- Mengklik bagian nama profil, karena dalam

website pada umumnya akan melakukan ubah

data dengan mengklik nama profil

- Melihat-lihat isian data apa yang harus diisi

- Biasanya melihat laporan terhangat mungkin ada

yang mirip-mirip dengan masalah yang ingin

dilaporkan.

00:03 - Tanggal lahir terlalu sensitif membuat orang

malas untuk mengisinya

- Begitu juga dengan isian nomor handphone,

kalau perlu di beri disclaimer dan petunjuk dari

pentingnya memberikan nomor handphone itu

apa dan begitu juga dengan nomor identitas

- Mengklik logo LAPOR! yang berada di footer,

dikira bisa kembali ke beranda. Karena sesuatu

yang berkaitan dengan logo sudah menjadi hal

yang umum mengarah ke beranda.

- Yang terpikir bahwa isunya yang akan dikawal

bukan orangnya

00:08

R14

- Mengklik icon profil

- Mengetik langsung untuk mengubah data tanggal

lahir, karena sulit menggunakan datepicker

- Seharusnya diberikan format tanggal

00:05 Untuk mengisi isian tanggal bisa dilakukan dengan

mengetik

00:02

R15 - Menutup bagian ballon di kanan bawah

- Sulit menggunakan datapicker akhirnya diketik

saja

00:04 Berikan format untuk setiap data 00:04

R16

- Mengklik icon profil yang terletak di kanan atas.

Kemudian bertanya-tanya, untuk apa saya

mempunyai akun.

- Menutup ballon yang ada di kanan bawah.

- Jika ada sesuatu yang harus di update seperti

sudah sejauh mana perkembangan laporan saya,

maka itu akan sesuai dengan kebutuhan

pembuatan akun.

00:06 - Apakah data-data ini penting untuk developer?

- Menurut saya yang lebih baik mengisi data yang

lebih umum seperti user ID, email, pass, tahun

lahir untuk verifikasi, lokasinnya bisa di track.

- Kalau bisa data langsung dapat diambil dari

Facebook atau Twitter.

00:02

Page 125: universitas indonesia usability evaluation website e-government

109

Universitas Indonesia

Pengetahuan pengguna LAPOR! terhadap Fitur Umum pada halaman beranda website LAPOR!.

Keterangan:

Durasi (D) : Lama waktu pengguna mengerjakan aktivitas.

Kriteria Kesuksesan (KK) : Sukses atau tidaknya pengguna melakukan aktivitas. Kriteria dibagi menjadi tiga warna berbeda

Untuk laporan saya, responden dikatakan sukses jika berhasil mengklik menu laporan saya tanpa adanya

hambatan, kemudian responden dikatakan sukses namun kesulitan jika berhasil mengklik laporan saya dengan

menemui hambatan, dan dikatakan gagal jika tidak berhasil menemukan menu laporan saya. Begitu juga dengan

daftar laporan.

( : Tidak Sukses/ Gagal; : Sukses namun kesulitan; : Sukses )

Versi Lama

ID Melihat Laporan Saya Melihat Semua Daftar Laporan

Tanggapan Responden D KK Tanggapan Responden D KK

R1

Kembali ke halaman sebelumnnya karena ada

laporan saya ke bawah.

00:15 Bagian atas ada menu daftar laporan. Laporan

yang dilihat berdasarkan dukungannya,

komentar, kemudian tindak lanjut.

00:02

R2 - Mengklik menu laporan saya

- Biasanya liat langsung di notifikasi buat liat

langsung laporan

00:08 Biasanya yang dilihat laporan yang sesuai dengan

laporan pelapor, tindak lanjutnya dan

00:02

Page 126: universitas indonesia usability evaluation website e-government

110

Universitas Indonesia

- Sebaiknya diberitahu kepada pengguna apakah

laporannya masih dalam proses, sudah selesai,

belum diproses, ataupun pending.

komentarnya banyak.

R3 Tidak menyadari jika ada menu laporan saya

diatas

00:02 Tidak kebingungan karena sudah tahu ada menu

diatasnya.

00:02

R4

- Melihat satu laporan terlebih dahulu kemudian

mengklik menu laporan saya. Menu diatas tidak

terlihat.

- Saat menu ini ditampilkan diharapkan ada bukti

laporan jika sudah ditindaklanjuti ataupun

sudah didisposisikan.

00:10 Mengklik menu daftar laporan 00:02

R5 Mikir kalo laporan saya bakal ada di bagian profil 00:13 - Mengklik daftar laporan

- Milih laporan yang ada gambarnya karena

yang lainnya seperti iklan baris

00:02

R6

- Melihat bagian laporan saya di bagian icon

notifikasi

- Sebelumnya belum pernah melihat menu

laporan saya

- Melihat laporan saya dari angka jumlah laporan

yang ada di bagian kanan website, mengira bisa

di klik untuk melihat semua laporan saya

00:33 Mengklik logo untuk melihat daftar laporan 00:01

R7

- Lebih suka melihat laporan dari tindak lanjut

laporan

- Belum terlihat powerful

- Penggunaan kata-kata yang sangat

pemerintahan

00:02 Biasanya mencari laporan yang topiknya dekat

laporan yang ingin dilaporkan serta laporan

dengan topik sensasional

00:05

R8 Pemilihan kata “Tidak ada laporan!!!” agak 00:02 - Memilih laporan yang heboh terlebih dahulu

- Mengklik menu daftar laporan

00:04

Page 127: universitas indonesia usability evaluation website e-government

111

Universitas Indonesia

berlebihan

R9

- Melihat banyaknya jumlah laporan di kanan

dengan harapan ketika mengklik bagian

tersebut bisa melihat semua laporan yang sudah

dilaporkan

- Akhirnya menemukan fitur laporan saya di

menu atas. Tidak terlihat, lebih asik jika

diletakkan disebelah foto.

00:19 - Biasanya melihat laporan dari topik

laporannya terlebih dahulu, ketika judul sudah

menarik maka isi laporan akan menarik

- Mengklik daftar laporan

00:04

R10

- Belum ada laporan yang digunakan untuk

melaporkan

- Memilih salah satu laporan yang ada di kotak

pilih kategori

- Terlalu banyak percabangan yang ada di dalam

kotak kategori

00:08 - Tidak bisa mengklik judul pada salah satu

laporan

- Akhirnya membuka bagian tindak lanjut

- Menutup kotak ballon di kanan bawah

- Lebih suka dengan laporan yang berkaitan

dengan pelapor

00:03

R11 Biasa saja 00:03 Klik menu laporan saya 00:02

R12 Mengklik menu laporan saya 0005 Mengklik menu daftar laporan 00:02

R13 Mengklik menu laporan saya 00:01 Melihat menu daftar laporan 00:02

R14

Mengklik menu laporan saya 00:01 Mengklik daftar laporan, karena udah sering kalo

orang baru mungkin akan bingung dimana

nyarinya

00:01

R15 Menunya terlalu kecil 00:04 - Klik menu daftar laporan

- Ballon yang ada di bawah akhirnya

mengganggu

00:02

R16 - Mengklik menu laporan saya.

- Warna menunya sama seperti tulisan biasa.

00:10 Nebak-nebak saja kalo daftar laporan ada di 00:03

Page 128: universitas indonesia usability evaluation website e-government

112

Universitas Indonesia

- Tidak perlu adanya laporan terhangat,

seharusnya saat di beranda disuguhkan dengan

laporan-laporan yang berkaitan dengan laporan

saya.

- Mungkin letaknya menggantikan laporan

terhangat.

menu sebelah laporan saya.

Keterangan:

Durasi (D) : Lama waktu pengguna mengerjakan aktivitas.

Kriteria Kesuksesan (KK) : Sukses atau tidaknya pengguna melakukan aktivitas. Kriteria dibagi menjadi tiga warna berbeda

Untuk laporan saya, responden dikatakan sukses jika berhasil mengklik melihat dan mengikuti profil pengguna

lain tanpa adanya hambatan, kemudian responden dikatakan sukses namun kesulitan jika tidak berhasil

mengerjakan salah satu aktivitas atau menemui hambatan, dan dikatakan gagal jika tidak berhasil mengerjakan

kedua aktivitas tersebut. Begitu juga dengan dashboard.

( : Tidak Sukses/ Gagal; : Sukses namun kesulitan; : Sukses )

Versi Baru

ID Melihat dan Mengikuti Profil Pengguna Lain Melihat dashboard (jumlah pengguna dan skor)

Tanggapan Responden D KK Tanggapan Responden D KK

R1 - Kembali ke halaman sebelumnya karena ada 00:04 - Seperti media sosial Path, Twitter 00:07

Page 129: universitas indonesia usability evaluation website e-government

113

Universitas Indonesia

laporan saya ke bawah.

- Bingung setelah mengawal apa yang akan

terjadi setelah itu.

- Yang bikin menarik ada gambar orang-

orangnya

- Suka dengan adanya papan skor, dapat

meningkatkan peringkat kepada pelapor

R2

- Agak kebingungan, scroll ke bawah terlebih

dahulu

- Megikuti profil dikira bakal melakukan follow

00:28 - Istilahnya sudah lebih paham

- Dikira yang muncul di papan skor merupakan

akumulasi dari skor-skor yang ia dapatkan

- Bingung dapat skor-nya darimana

00:03

R3

- Kelihatan secara langsung informasinya

- Bagian yang menarik adalah skor

- Warna icon-nya terlalu mencolok, jadi antara

bisa di klik dan tidak

00:10 - Suka dengan adanya skor

- Bingung skor ini ditampilkan berdasarkan apa

00:02

R4

- Bagus

- Informasi yang didapatkan lebih besar

- Tertarik pada tombol kawal yang seperti

tombol follow dan tampilannya seperti status

yang dibuat orang lain.

- Harapannya ketika sudah mengikuti profil

orang maka akan muncul hal yang berbeda

yang menandakan jika sudah mengukuti profil

pengguna tersebut.

- Lebih mudah, tombolnya seperti tombol

mengikuti

00:04 - Fitur ini terlihat seperti fitur pada Twitter,

sudah berapa banyak yang mengawal

- Mudah mengetahuinya karena ada icon

bintang yang merepresentasikan prestasi yang

diraihnya. Namun, kurang jelas dengan

fungsinya untuk apa, bukan mementingkan

seberapa banyak melaporkan yang terpenting

sudah sejauh mana laporan yang dilaporkan

oleh pelapor.

00:04

R5

- Banyak tombol yang seolah-olah ingin di klik,

semuanya terlihat besar ukurannya, jadi

memecahkan fokus.

- Seperti halaman media sosial

- Pemilihan warnanya kurang tepat

00:03 - Bingung darimana ia bisa mendapatkan poin

- Diberi reward jika berhasil melaporkan lebih

banyak, seperti hal yang sederhana adalah

ucapan terima kasih sudah banyak membantu

- Keuntungan buat pelapor melaporkan laporan

yang banyak apa? Kalau tahu apa

00:02

Page 130: universitas indonesia usability evaluation website e-government

114

Universitas Indonesia

keuntungannya, itu bisa menjadi trigger buat

pelapor mencari masalah lain

R6

- Dalam media sosial cukup penting adanya

aktivitas pengguna

- Pemilihan kata-katanya cukup aneh sehingga

membingungkan, apalagi untuk konteks

pelapor, kecuali digunakan untuk instansi

00:11 - Tidak menyadari jika fitur-fitur ini bisa di klik

- Mikirnya kalo ada yang nge-like laporan maka

skor akan bertambah

- Terpacu buat lebih aktif lagi membuat laporan

- Tapi kembali lagi, jika misalkan mereka

membuat banyak akun palsu hanya untuk

menambahkan skor bisa disalahgunakan

00:04

R7

- Perlu dikawal yang terlintas dipikiran adalah

pengguna dapat mengawal laporannya atau

orangnya

- Kurang paham dengan konsep penggunaan

kawal

00:02 Kurang paham penggunaan fitur skor, pengawal,

dan mengawal. Karena LAPOR! sendiri

merupakan sebuah website untuk pengaduan

bukan website yang digunakan dalam seperti

permainan. Contoh salah satunya adalah

feedme.com

00:02

R8

- Tidak terasa LAPOR!-nya karena pemilihan

warna kuning

- Tidak satu kesatuan dengan LAPOR!, tidak ada

korelasi antara kotak dengan bintangnya, jadi

yang berubah warna hanya di bagian

bintangnya saja, yang di bagian tulisan hanya

berubah garis luarnya saja

- Banyak bagian kotak yang kurang

proporsional, ada yang terlalu besar dan ada

yang terlalu kecil

- Kurang konsisten untuk setiap kotak yang

00:05 Tidak bisa di scroll ke bawah 00:02

Page 131: universitas indonesia usability evaluation website e-government

115

Universitas Indonesia

ditampilkan

R9

- Bagian yang menarik ada bagian bidang minat

- Maksud dari skor itu apa

- Banyak istilah yang kurang bisa dipahami

- Penggunaan pengawal dan mengawal lebih

tepat jika menggunakan follower atau following

- Gunakan istilah media sosial yang lebih umum

00:01 - Cukup bagus

- Tidak mengerti dengan konsep penggunaan

skor, mungkin skor ini merupakan nilai yang

didapatkan selama dia melapor

- Pada kolom melaporkan seharusnya

menampilkan kolom apa yang mau dilaporkan

dan kepada instansi apa

- Tidak terasa feel ketika masuk ke dalam akun

sudah sejauh mana laporan perkembangan

laporan tersebut

- Jadi kalo semakin banyak melaporkan hal

yang sama, harus ada tindak lanjutnya

00:03

R10

- Mengklik kawal dengan kira-kira saja

- Pemilihan katanya kurang umum, tidak salah

sebenarnya hanya kurang cocok

00:02 - Adanya tombol skor lebih mengaprepresiasi

pengguna

- Pengguna terpikirkan bahwa kawal seperti

penggunaan add friend

- Jadi terlihat ada update

- Tidak biasa dengan istilahnya

- Mungkin saat masuk ke dalam akun lebih di

kasih petunjuk penggunaan, kayak yang

diterapkan oleh Facebook dan Google

00:02

R11

- Tampilan profil seperti media sosial

- Menarik dengan adanya informasi minat

- Bisa melihat laporan apa saja

- Jika klik kawal maka apa yang akan terjadi?

00:02 Kurang paham dengan penggunaan skor 00:02

R12 Maksud kawal itu apa? Memberikan rating

penilaian? Kurang paham, dari segi bentuk seperti

00:05 Bagus, mungkin skor ini diambil dari aktivitas

yang dilakukan selama menggunakan LAPOR!

00:04

Page 132: universitas indonesia usability evaluation website e-government

116

Universitas Indonesia

fitur rating.

R13 Penggunaan minat menadi ambigu 00:01 Menarik, dapat melihat siapa saja yang sudah

berhasil melapor melalui papan skor

00:04

R14

- Kawal yang dikawal

- Suka dengan adanya minat, sesuai tidak dengan

minat pelapor sehingga membuat pelapor yang

lainnya berpikir untuk mengawal atau tidak

00:01 Harusnya ada reward jika mendapatkan skor

yang terbanyak, sehingga bisa menjadi motivasi

00:02

R15

- Suka dengan tampilan statistiknya yang

bergerak

- Follow itu kawal, seakan-akan ingin mengawal

orang itu kemanapun

00:02 - Melihat scroll panjang ke bawah

- Tidak mempengaruhi untuk melakukan

pelaporan lebih lanjut

- Gamification-nya tidak terlalu terlihat di

dalam website

00:04

R16

- Lebih setuju kalo profil yang dilihat itu

merupakan laporan yang perlu dikawal, yang

berkaitan dengan laporan kita.

- Mengikuti orang lain bukan merupakan poin

utama, malah di dalam website ini, fitur utama

yaitu melaporkan hilang dan digantikan dengan

informasi pengguna lain. Seharusnya, lebih

fokus kepada masalahnya bukan kepada siapa

orang yang melaporkan.

- Bagian perlu dikawal lebih baik menampilkan

laporan yang berhubungan dengan laporan dari

pengguna.

- Lebih baik ditampilkan summary report

laporan pelapor

- Icon kawal lebih baik menggunakan simbol

saja

00:02 - Gamification-nya sangat powerful namun

sangat jauh untuk implementasi website

LAPOR!

- Informasi pengguna lebih baik dihilangka.

Jadi hanya ada foto pengguna yang berbentuk

bulat kemudian fitur skor, pengawal, dan

mengawal.

00:02

Page 133: universitas indonesia usability evaluation website e-government

117

Universitas Indonesia

- Apabila kawal laporan makan dengan simbol

favourite sudah cukup.

Keterangan:

Durasi (D) : Lama waktu pengguna mengerjakan aktivitas.

Kriteria Kesuksesan (KK) : Sukses atau tidaknya pengguna melakukan aktivitas. Kriteria dibagi menjadi tiga warna berbeda

Untuk laporan saya, responden dikatakan sukses jika berhasil mengklik menu statistik pada website Versi Lama

dan menu ‘selanjutnya’ pada Versi Baru tanpa hambatan, kemudian responden dikatakan sukses namun

kesulitan jika berhasil mengklik menu statistik pada website Versi Lama dan menu ‘selanjutnya’ pada Versi Baru

dengan hambatan, dan dikatakan gagal jika tidak berhasil menemukan menu laporan saya. Begitu juga dengan

daftar laporan.

( : Tidak Sukses/ Gagal; : Sukses namun kesulitan; : Sukses )

Melihat Halaman Statistik

ID Versi Lama Versi Baru

Tanggapan Responden D KK Tanggapan Responden D KK

R1

- Melihat dari menu statistik

- Dikira akan menampilkan statistik laporan yang

sudah dilaporkan pengguna.

- Biasa saja.

00:11 - Scroll ke bawah

- Daftar instansi pemerintahnya tidak tahu

diurutkan berdasarkan apa

- Judul laporan tidak bisa di klik

00:10

Page 134: universitas indonesia usability evaluation website e-government

118

Universitas Indonesia

- Hanya fokus pada instansi yang terletak diatas.

- Diberi logo lembaga

R2

- Mencari unit instansi terkiat dengan menekan

tombol ctrl + F, males untuk scroll ke bawah

lebih suka lihat statistik yang urutannya diatas.

- Informasi yang laporan yang selesai, belum

proses, dan masih diproses sangat penting.

00:30 - Berharap di judul bisa di klik

- Lebih informatif dari statistik pada website

sebelumnya

- Ekspektasi dari persebaran laporan adanya

perubahan warna dan muncul berapa banyak

laporan yang sedang diproses, selesai, dan

belum.

- Scroll yang panjang membuat malas untuk

membaca kebawah, sebaiknya diberikan batas

tertentu biar ga keliatan banyak kayak load more

00:11

R3

- Sebelumnya tidak tahu jika ada menu statistik

kalu tidak melihat menu laporan saya dan daftar

laporan.

- Melihat statistik pada bagian area karena yang

dicari merupakan unit kerja di DKI Jakarta

- Tidak suka dengan pemilihan warnanya, kalau

mau warna merah ya merah saja jangan

bercampur dengan warna pink.

- Ruwet, tidak ada pengklasifikasian.

00:05 - Statistik selalu menarik namun pemilihan warna

terlalu mencolok

- Lebih interaktif dibandingkan dengan website

sebelumnya

- Berharap adanya kategorisasi

- Suka dengan penyajian visual dalam persebaran

laporan jika bisa disajikan dalam satu layar

penuh

- Harapannya langsung muncul angka-angka yang

ada di peta dengan tiga pemilihan warna.

00:09

R4

- Mengklik menu statistik

- Melihat bagian area juga karena yang ingin dicari

merupakan statistik di daerah Jakarta

- Melihat di kategori juga berharap ada kategori

mengenai kebersihan.

- Data yang ditampilkan bagus memuat

keseluruhan secara umum dan rinciannya.

00:03 - Tertarik dengan adanya data

- Lebih menarik, icon lebih tertata

- Tidak padat dan tidak memusingkan

- Lebih ingin melihat masalah-masalah yang

sudah tuntas berapa saja

- Lebih mudah terlihat

- Adanya peta persebaran laporan bisa diberikan

00:06

Page 135: universitas indonesia usability evaluation website e-government

119

Universitas Indonesia

- Saat melihat halaman statistik sangat pusing,

padat, mencarinya sulit.

pembeda warna banyaknya laporan yang ada di

setiap daerah

R5

- Suka dengan halaman statistik

- Ditunjukkan yang mana diproses dan yang tuntas,

jadi membuktikan jika benar-benar ditanggapi

- Lebih bagus lagi kalo ada rangking, menghargai

mereka yang sudah banyak menyelesaikan

laporan dari pelapor.

00:03 - Statistik selalu menjadi hal yang menarik

apalagi saat di halaman depan sudah disuguhkan

dengan sebuah statistik.

- Pada halaman persebaran laporan jika perlu

ditampilkan daerah mana yang sudah

diselesaikan laporannya, yang mana yang

belum, sepertinya yang ada di website

sebelumnya.

00:05

R6

- Sering melihat halaman statistik

- Tidak ada informasi darimana statistik laporannya

tersebut berasal

- Bagus karena berwarna

- Lebih ingin menyajikan angka dan diagram

00:02 - Bagus

- Coba bisa ditampilkan permasalahn di tiap

daerah itu bagaimana

- Berpikir jika di kanan bagian header bisa di klik

00:03

R7

- Agak sulit

- Pengurutannya tidak dilakukan dengan baik

00:10 - Jangan terlalu banyak warna, gunakan satu

warna yang paling dominan, seperti biru

- Diberi warna untuk setiap daerah misalkan yang

banyak laporan diberi warna merah

- Kemudian dapat melihat persebaran laporan

berdasarkan kategori sehingga dapat melihat

masalah apa yang sedang terjadi di daerah

tertentu

00:14

R8 Lebih baik jika dilakukan pengurutan instansi,

karena ini bingung mau urutannya seperti apa

00:08 - Tidak tahu jika unit instansi bisa di klik.

03:08

R9 - Scroll ke bawah hingga melihat bagian area dan

kategori, kemudian kembali melihat bagian

terdisposisi

00:58 - Warna warninya membuat menarik

- Seharusnya tidak harus menggunakan kalimat

“Yth.”

00:04

Page 136: universitas indonesia usability evaluation website e-government

120

Universitas Indonesia

- Bagus, informasi tersampaikan dengan jelas

- Ingin melihat status laporan yang selesai berapa,

yang proses berapa, dan lain-lain

- Lalu nama instansinya bisa di kasih link

- Bagus

- Kalau bisa gambar lampirannya keliatan, seperti

pada website sebelumnya

- Mungkin ada pilihan kategori yang kemudian

menampilkan daerah mana saja yang banyak

melaporkan sesuai dengan kategori

R10

- Mencari hingga scroll ke bawah kemudian

memilih kategori, terdisposisi, scroll lagi di

bagian area, milih kategori lagi

- Membingungkan

- Banyak yang ditampilkan

- Ada bagian judul laporan yang terpotong

- Harus lihat dulu pada halaman awal

- Seharusnya ada jumlah laporannya

- Suka sama laporan yang paling banyak belum

diproses

01:38 - Bisa di klik icon yang ada di statistik

- Berharap kotak kanan di header bisa di klik

- Sejauh ini tidak berbeda dengan tampilan yang

sebelumnya

- Tab persebaran laporan dikira tidak bisa di klik

- Pada persebaran laporan mungkin bisa

ditampilkan daerah mana saja yang laporannya

tuntas, masih proses, dan belum tuntas.

00:07

R11

Melihat peta, laporan yang ada di kementerian 00:05 - Tampilannya tidak kaku

- Diagramnya lebih bagus

- Bisa dilihat per daerah ada berapa laporan yang

masuk, laporannya tentang apa saja

- Lebih suka melihat persebaran yang paling

banyak laporannya, jika perlu dibuat seperti

kategori lalu ia akan menunjukkan daerah mana

yang banyak dengan kategori tersebut.

00:03

R12 - Lebih baik menampilkan persentase penuntasan

- Sangat jelas

00:06 - Mengira bagian kanan header bisa di klik

- Peta menampilkann jumlah laporan tiap daerah,

yang mana yang lebih banyak laporannya

00:02

R13 - Mengklik menu statistik 00:03 - Menarik karena penyajian statistik bergerak 00:08

Page 137: universitas indonesia usability evaluation website e-government

121

Universitas Indonesia

- Informatif, ada rangkumannya juga

- Bagus, tambahin statistik rata-rata laporan

diproses berapa lama

- Ditampilkan statistik seberapa cepat laporan

ditanggapi sehingga orang bisa tahu kalo mau

melaporkan laporan x berapa lama prosesnya

R14

- Dibuat animasinya atau mungkin ada

infografisnya

- Tampilkan berapa persen yang sudah berhasil

ditindaklanjuti

- Mencari satu satu instansi cukup membingungkan

- Menggunakan aset atau logo-logo mungkin lebih

enak

- Sangat ramai dan tidak terurut

- Seharusnya peta di load pada halaman baru

00:14 - Lebih enak dilihat

- Tidak seperti diagram yang lebih kaku

- Saat melihat peta seharusnya menampilkan

kepadatan laporan di tiap daerah

00:18

R15

- Pusing melihat angkanya yang terlalu banyak

- Ini diurutkan bedasarkan apa?

- Coba bisa ada fitur mencari instansi

00:01 - Bagus

- Seharusnya yang balik ke tabel depan yang

bagian yang instansi

- Berharap bisa melihat laporan darimana saja

- Untuk peta mungkin di tiap daerah ditampilkan

berapa banyak laporan

00:02

R16

- Tampilannya dibuat untuk seseorang yang

terpelajar sedangkan penduduk Indonesia yang

mayoritas pendidikan akan teknologi masih

rendah akan terlihat bingung.

- Terlalu banyak data.

- Mungkin bisa ditambahkan sebuah pertanyaan

mengenai data yang ingin dicari sehingga dapat

dibandingkan antara data di daerah x dan y itu

statistiknya seperti apa.

- Tapi juga diberi sebuah tombol menu yang

menampilkan statistik secara umum.

00:01 - Awalnya berpikir jika menampilkan statistik

dari laporan yang dilaporkan oleh pengguna.

Sebagai contoh untuk masalah tentang jalan

rusak. Maka ketika masuk ke dalam halaman

statistik, ditampilkan berapa banyak jumlah

laporan terkait jalan rusak yang berhasil

diselesaikan, yang masih diproses, dan yang

belum.

- Selanjutnya boleh diberikan sebuah kotak yang

menanyakan “Statistik apakah yang ingin Anda

cari?”. Disaat seperti ini, baru bisa diberikan

00:05

Page 138: universitas indonesia usability evaluation website e-government

122

Universitas Indonesia

- Mungkin kegunaan akun akan sangat berguna jika

saat ingin melihat statistik secara spesifik. Jadi,

saat ingin melihat statistik harus melakukan

registrasi atau masuk ke dalam akun.

pilihan untuk melakukan pendaftaraan akun.

Karena pengguna akan merasa terdesak

kebutuhannya. Kemudian jangan lupa diberikan

fitur print data. Jadi, sangat akan berguna jika

orang mempunyai data laporan dalam bentuk

print out.

- Pikirkanlah statistik sebagai sebuah breaking

news.

- Data dibuat lebih cantik lagi

- Mungkin bisa ditambahkan sebuah fitur yang

dapat mendeteksi laporan yang terjadi disekitar

lokasi kita

- Buatlah statistik agar lebih relevan

- Kurang intuitif

- Halaman statistik dan persebaran laporan dibuat

dalam satu halaman saja. Misalkan pelapor ingin

mencari laporan dengan tag #jalanrusak, maka

pada halaman ini akan ditampilkan statistiknya

serta daerah mana saja yang mempunyai laporan

serupa, kemudian baru dibawahnya

dimunculkan laporan yang serupa.

- Bisa diberi sebuah progress bar sudah sejauh

mana laporan ditindaklanjuti

- Selain itu bisa diberikan estimasi waktu sisa

dalam laporan tersebut, sehingga memberikan

sebuah pandangan kepada pengguna pada satu

laporan.

- Bisa dimatikan atau dihidupkan kembali

petanya, menjadi pilihan yang optional peta,

Page 139: universitas indonesia usability evaluation website e-government

123

Universitas Indonesia

karena fungsinya tidak terlalu urgent.

- Kalo bisa bikin nama provinsi menjadi tiga kode

unik utama yang dapat mempersingkat ruangan.

Keterangan:

Durasi (D) : Lama waktu pengguna mengerjakan aktivitas.

Kriteria Kesuksesan (KK) : Sukses atau tidaknya pengguna melakukan aktivitas. Kriteria dibagi menjadi tiga warna berbeda

Untuk laporan saya, responden dikatakan sukses jika berhasil membuka halaman laporan tanpa hambatan,

kemudian responden dikatakan sukses namun kesulitan jika berhasil membuka halaman laporan dengan

hambatan, dan dikatakan gagal jika tidak berhasil membuka halaman laporan.

( : Tidak Sukses/ Gagal; : Sukses namun kesulitan; : Sukses )

Melihat Sebuah Laporan

ID Versi Lama Versi Baru

Tanggapan Responden D KK Tanggapan Responden D KK

R1

- Memilih laporan dengan dukungan yang

banyak serta adanya tindak lanjut.

- Kemudian baru membaca isi dari laporan

tersebut.

00:10 Sama saja 00:02

R2 Biasanya judul bisa di klik, cuma disini ga bisa di 00:14 Ingin melihat bukti laporan yang sudah 00:01

Page 140: universitas indonesia usability evaluation website e-government

124

Universitas Indonesia

klik ditindaklanjuti

R3

- Tidak tahu bagaimana cara melihat laporan,

akhirnya melihat profil saja.

- Kemudian melakukan pencarian laporan di

kotak pencarian mengenai pendidikan.

- Cara penyampaiannya biasa saja.

- Sangat tertarik untuk membaca statistiknya.

- Penyusunan titik pada penulisan angka.

0:30 - Ukuran tiap kotak yag terlihat dalam satu

halaman agar dibbuat lebih presisi sehingga

penglihatann mata tidak terbagi-bagi.

- Suka dengan penyajian tampilan laporannya.

- Karena laporannya panjang makanya lebih

suka liat selenngkapnya yang ada di dalam

laporan

00:14

R4

- Mencari laporan di laporan terhangat,

fungsinya sama seperti hashtag yang ada di

Twitter.

- Isi laporan itu penting.

- Bagian yang menarik dari sebuah laporan

adalah tindak lanjutnya, artinya ada umpan

balik dari laporan tersebut.

0:03 - Melihat link bagian selangkapnya karena

paling pertama dilihat

- Lebih banyak dilihat proses dari laporan ini,

tindak lanjut laporan, serta komentar

00:20

R5

- Berpikir kalo di judul bisa di klik, atau pada

bagian waktu yang bisa di klik seperti di

Facebook.

- Terlihat seperti blog post, tidak terlihat seperti

laporan.

00:07 - Bagian kata ‘selengkapnya’ lebih terlihat

ingin di klik dibandingkan bagian judulnya,

mungkin dikarenakan ukuran judul yang

kurang besar dan warna juga berbeda.

- Lebih bagus, karena laporannya sesuai dengan

relevansi

- Bagian komentar publik di kasih ada berapa

banyak jumlahnya seperti pada halaman

sebelumnya. Karena jika tidak ada maka

asumsinya komentar publiknya kosong

00:02

R6 - Mengklik bagian judulnya

- Sudah sangat cukup bagus

- Bingung karena tidak ada komentar publiknya

00:02 - Mengklik kata ‘selengkapnya’

- Diberi garis supaya ada pembatas antar

laporan

Page 141: universitas indonesia usability evaluation website e-government

125

Universitas Indonesia

R7 Biasanya melihat laporan terhangat kemudian

melihat topiknya

00:02 Biasa saja 00:02

R8 - Tidak melihat laporan terpopuler

- Menarik karena banyak yang memberi saran

- Tidak bisa mengklik judul laporan

00:18 Biasa saja 00:07

R9 Tidak bisa mengklik judul laporan 00:10 - Tidak ada masalah dengan halaman ini

- Malas jika terlihat banyak laporan yang

muncul dalam satu halaman

00:16

R10

- Lebih suka dengan laporan yang sudah ada

balasannya, sudah samapi mana, dan jawabanya

seperti apa

- Mungkin yang subscribe dan kawan-kawan

diletakkan dibawah supaya komentar publiknya

keliatan, kalau satu halaman hanya laporan saja

tidak terliahat jika sudah ada tindak lanjut dan

komentar publiknya

00:02 - Pada tab tindak lanjut dan komentar publik

bentuknya agak aneh

- Coba ada tombol komentar untuk

mengirimkan komentar

- Pada bagian riwayat, coba tampilkan menu

yang sedang aktif, soalnya tidak terlihat

- Kalo ada banyak laporannya, coba di kasih

“load more”

- Paham dengan konsep kawalan yang

dimaksud

- Dikira konsep perlu dikawal bisa mengawal

semua hal, bukan hanya orang saja

00:02

R11 Memilih laporan dari kotak kategori laporan 00:04 Mengklik kata ‘selengkapnya’ 00:02

R12 Mengira dapat mengklik judul 00:10 Biasa saja 00:08

R13

- Memilih laporan dari judulnya kemudian baca

selengkapnya, lihat yang menarik dan

bombastis

- Biasanya melihat laporan yang paling berkaitan

00:06 - Tulisannya lebih kecil

- Icon lebih besar dari tulisannya

00:01

Page 142: universitas indonesia usability evaluation website e-government

126

Universitas Indonesia

R14

- Memilih laporan dari kategori

- Mikirnya bisa di klik judulnya tapi tidak bisa,

maka langsung klik selengkapnya, kemudian

mencari-cari mana yang merupakan link

00:09 Lebih enak dilihat 00:12

R15

- Mengira judul bisa diklik

- Gambar profil tidak ada, mungkin bisa dikasih

gambar dummy

- Akhirnya klik selanjutnya. Namun kemudian

mengklik tindak lanjut karena cuma ini saja

yang bisa di klik

- Banyak tombol yang tidak konsisten, tidak

sama bentuknya

00:10 - Ukuran font lebih besar

- Lebih enak untuk dibaca

00:04

R16

- Memilih laporan dengan mengklik kategori

yang terdapat di halaman beranda.

- Melihat adanya peta laporan juga menarik.

- Mungkin pada halaman beranda ditampilkan

laporan yang berhubungan dengann laporan

saya.

- Biasanya ada fitur pencarian yang memberikan

suggestion.

- Saat sudah lapor, mucul laporan yang serupa

karena untuk apa orang yang datang ke website

namun melihat daftar laporan yang tidak

serupa.

- Adanya dua cabang dalam website ini yaitu

website seperti studi dan website untuk

melaporkan. Hal ini terlihat dari cara

peyajiannya yang menampilkan data-data yang

mungkin tidak diperlukan oleh pengguna dan

00:02 - Lebih bermain seperti window, keliatan

jendela-jendela kecil

- Detail laporan tidak terlihat

- Area laporan hilang, padahal menarik

- Mungkin tombol dukung dapat diaganti

dengan tombol like, namun tombol like di

dalam website seperti LAPOR!

dipertanyakan? Apa gunanya? Sama halnya

seperti komentar publik, untuk apa? Tombol

dukung akan berguna jika diganti dengan

“Anda ingin membantu menambahkan data?”

atau “tambahkan kasus yang sama”, atau

“berikan saran”. Dengan seperti ini, bersama-

sama dengan pelapor lain dapat saling

memberikan solusi. Jadi, solusi tidak hanya

diselesaikan oleh pemerintah saja, namun juga

dapat diselesaikan oleh pelapor. Mungkin jika

00:02

Page 143: universitas indonesia usability evaluation website e-government

127

Universitas Indonesia

juga untuk kebutuhan melaporkan.

- Jangan tampilkan laporan yang sudah sangat

lama tidak ditindaklanjuti, itu membuat

pengguna berpikir untuk tidak melaporkan.

- Jika mau melapor, tidak melihat laporan

terakhir.

suatu saat nanti sudah banyak yang peduli

bisa dibuat sebuah komunitas NGO atau

sebuah fitur untuk membuat project. Misalkan

ada sebuah laporan yang berkaitan dengan

lingkungan hidup maka, bisa diselesaikan

bersama-sama dengan komunitas tersebut

menyelesaikan masalah.

Pengetahuan pengguna LAPOR! terhadap Fitur Lain-lain dalam website LAPOR!.

Keterangan:

Durasi (D) : Lama waktu pengguna mengerjakan aktivitas.

Kriteria Kesuksesan (KK) : Sukses atau tidaknya pengguna melakukan aktivitas. Kriteria dibagi menjadi tiga warna berbeda. Responden

dikatakan sukses jika berhasil memberikan penilaian tanpa hambatan, kemudian responden dikatakan sukses

namun kesulitan jika berhasil memberikan penilaian dengan hambatan, dan dikatakan gagal jika tidak berhasil

memberikan penilaian.

( : Tidak Sukses/ Gagal; : Sukses namun kesulitan; : Sukses )

Page 144: universitas indonesia usability evaluation website e-government

128

Universitas Indonesia

Fitur Star Rating

ID

LAPOR! Saat Ini Versi Baru

Tanggapan Responden D KK Tanggapan Responden D KK

R1 Jelas, dibutuhkan sekali 00:03 Tidak ada masalah 00:01

R2 Baru tahu ada fitur ini 00:03 Tidak ada perubahan apa-apa 00:04

R3 - Lucu, bagus

- Selama ini belum pernah memberikan penilaian

berupa bintang

00:08 - Jelas dan suka

- Atraktif karenna ketika mouse bergerak,

bintangnya juga ikut bergerak

00:11

R4

- Scroll dulu ke bawah, isi dulu penilaian dengan

memberikan komentar di kotak komentar.

- Agak kesulitan karena dipikir tidak bisa diklik.

- Mungkin bisa dibuat fitur seperti mention twitter,

supaya langsung mention orangnya

01:10 Bagus, sama seperti sebelumnya 00:02

R5

Kalau di beri bintang satu semua maka akan terlihat

seperti ‘sampah’, harus ada pembatasan dalam

penilaian

00:03 Tidak perlu ada fitur pemberian penilaian bintang

dengan nilai setengah.

00:02

R6 Penting untuk komentar-komentar yang tidak

berkualitas

00:02 - Penting

- Sekarang ada nilai setengah-setengahnya

00:02

R7

- Sangat suka dengan komentar publik yang cukup

ramai

- Lebih sepakat menggukan kata Like dibandingkan

Dukung

00:02 - Adaya keterkaitan disamping kanan antara

laporan yang satu dengan yang lainnya

- Selain itu lebih menekankan kepada

penyelesaian laporan bukan rating

00:02

Page 145: universitas indonesia usability evaluation website e-government

129

Universitas Indonesia

R8

- Bingung maksudnya memberikan bintang apa

- Lebih baik menggunakan vote atau like kayak

produk hunt.com

- Tidak jelas melihat orang bernama X, tidak ada

fotonya, sebaiknya diberi foto dummy

00:02 - Lebih baik menggunakan fitur upvote untuk

melakukan penilaian

00:01

R9

- Biasanya ada komentar publik

- Komentar publik ini diurutkan berdasarkan apa

- Scroll ke bawah dan mengatakan belum pernah

menggunakan fitur ini

- Tujuannya baik cuma keberadaannya tidak

penting

- Mungkin ada pemeringkatan komentar, hanya saja

jika ditambahkan

00:08 Komentar publik tidak terlihat bisa di klik

00:15

R10 - Bintangnya tidak terlihat

- Lebih baik mungkin laporan yang diberikan

penilaian bintang daripada komentar

00:02 Lebih kelihatan bintangnya 00:02

R11 - Tidak tahu dimana letak komentar publik

- Sangat jarang digunakan 00:02 Biasa saja, sama seperti sebelumnya 00:03

R12 - Tidak menyadari bisa dilakukan penilaian

- Tidak penting, terlalu subjektif

00:04 Eye catching 00:04

R13

- Melihat komentar publik yang banyak

- Maksud dari kata-kata yang ada disamping

penilaian bintang apa

- Mingkin lebih mirip seperti wikiHow

- Dibuat juga fitur kayak Facebook seperti like,

komentar

00:01 - Kayak media sosial, ada like dan tag

- Makin banyak like maka semakin banyak

00:02

R14 Penggunaan tombol like lebih jelas daripada bintang 00:08 Tidak terlihat adanya komentar publik 00:02

Page 146: universitas indonesia usability evaluation website e-government

130

Universitas Indonesia

R15

- Laporan terhangat itu laporan terbaru?

- Tampilan angka di sebelah rating cukup

membingungkan

- Daripada menggunakan rating yang tidak begitu

dimengerti, lebih baik menggunakan upvote

00:02 Biasa saja 00:02

R16

- Mengklik judul laporan kemudian membaca

selengkapnya, berpikir hanya dapat dibaca

selengkapnya saja, seharusnya bisa dilihat

langsung ke dalam

- Coba tampilkan rangkuman masalahnya saja,

tidak perlu semuanya seperti judul laporan

terhangat.

- Menutup ballon di kanan bawah.

- Menutup deteksi lokasi.

- Tidak begitu paham dengan konsep komentar

publik.

- Mungkin lebih cocok kalo ada fitur laporkan hal

yang serupa daripada harus ada penilaian

komentar.

- Berpikir bahwa lapor bukan tempat untuk

berdiskusi.

00:17 - Icon yang terdapat di laporan terhangat sangat

bagus, namun lebih baik dibuat lebih sederhana.

Cukup dengann warna saja, tidak perlu dibuat

dengan icon di dalamnya.

- Penamaan laporan lebih menggunakan computer

generated. Jadi, judul laporan di generated

berdasarkan isi laporannya. Kemudian ia juga

akan menampilkan tag-tag yang sesuai dengan

laporan tersebut. Sehingga memudahkan

pencarian di kotak pencarian.

00:02

Page 147: universitas indonesia usability evaluation website e-government

131

Universitas Indonesia

Keterangan:

Durasi (D) : Lama waktu pengguna mengerjakan aktivitas.

Kriteria Kesuksesan (KK) : Sukses atau tidaknya pengguna melakukan aktivitas. Kriteria dibagi menjadi tiga warna berbeda. Responden

dikatakan sukses jika berhasil melaporkan sebagai spam tanpa hambatan, kemudian responden dikatakan sukses

namun kesulitan jika berhasil melaporkan sebagai spam dengan hambatan, dan dikatakan gagal jika tidak

berhasil melaporkan sebagai spam.

( : Tidak Sukses/ Gagal; : Sukses namun kesulitan; : Sukses )

Fitur Report as Spam

ID

LAPOR! Saat Ini Versi Baru

Tanggapan Responden D KK Tanggapan Responden D KK

R1

Tidak masalah 00:03 - Tidak menyadari ada fitur ini karena terlalu

kecil, tidak seperti tombol di website yang lama.

- Tidak mau mengklik karena berpikir akan

langsung dibuang kalo bisa dikasih pilihan

sebelum dibuang.

00:01

R2 Asumsinya ketika klik langsung melakukan report.

Tidak terpikir akan keluar pop up terlebih dahulu.

00:02 Icon report-nya lebih kecil 00:02

Page 148: universitas indonesia usability evaluation website e-government

132

Universitas Indonesia

R3

Memberikan komentar pada bagian komentar publik

dibawah akun yang dianggap sebagai akun yang

dibajak.

00:07 - Ukurannya kecil

- Klik logo yag terletak di footer tidak bisa,

karena asumsinya setiap ada logo akan kembali

ke halaman beranda

00:02

R4 - Tidak pernah menggunakan fitur ini.

- Bagus, jika ada komentar yang kurang sesuai bisa

langsung dilaporkan.

00:09 Icon-nya sama saja, jadi tidak terlalu memusingkan 00:02

R5 Bagus 00:17 Tidak masalah, karena sudah terbiasa dengan

ukuran yang ada di website

00:01

R6 Penting untuk yang komentarnya kurang baik 00:02 Sadar bisa di klik, cuma untuk orang tua mungkin

tidak sadar

00:05

R7 Penting, hal ini akan serupa seperti kegunaan pada

aplikasi secret

00:02 Sama saja 00:02

R8 Tidak penting untuk mengurusin urusan orang lain 00:02 - Penggunaan kata spam yang membingungkan

- Tooltip cukup mengganggu

00:02

R9 - Berpikir dapat dilakukan dengan memberikan

komentar langsung dibawahnya

- Tidak bergitu terlihat

00:17 - Lebih asik

- Yang sebelumnya langsung berwarna merah

- Lebih besar sedikit

00:02

R10 Takut untuk mengklik bagian report, soalnya

terlihat seperti tombol

00:02 Tidak masalah, sama saja 00:02

R11 - Belum pernah menggunakan fitur ini

- Penting cuma agak sensitif

00:05 Sama seperti fitur report yang ada pada website

sebelumnya

00:04

Page 149: universitas indonesia usability evaluation website e-government

133

Universitas Indonesia

R12 Tidak langsung klik report karena mikirnya akan

langsung reported ke akunn admin

00:25 Lebih bagus 00:01

R13 Dikiran report akan langsung melaporkan 00:20 Potensi salah tekan lebih tinggi dibandingkan yang

sebelumnya

00:01

R14 - Dikira laporkan bug/error

- Seharusnya bisa di mention via Twitter

00:09 Biasa saja 00:02

R15 Bagus ada report as spam 00:02 Dikiranya kalo udah klik langsung berubah 00:02

R16

- Simbolnya kurang represetatif karen simbol

tersebut merupakann simbol rusak.

- Berpikir bahwa fitur ini akan melaporkan adanya

kerusakan dalam website.

- Tidak berguna.

- Tidak paham fungsinya untuk apa.

- Fitur dukung maksudnya apa? Seperti tombol

like-kah, atau yang bagi pengguna yang

mempunyai laporan yang sama.

- Setengah-setengah dalam menjadi sosial media.

00:05 Sama saja 00:02

Page 150: universitas indonesia usability evaluation website e-government

134

Universitas Indonesia

Keterangan:

Durasi (D) : Lama waktu pengguna mengerjakan aktivitas.

Kriteria Kesuksesan (KK) : Sukses atau tidaknya pengguna melakukan aktivitas. Kriteria dibagi menjadi tiga warna berbeda. Responden

dikatakan sukses jika berhasil mencari menggunakan kotak pencarian, kemudian responden dikatakan sukses

namun kesulitan jika berhasil menggunakan kotak kategori dengan hambatan, dan dikatakan gagal jika tidak

berhasil melakukan pencarian.

( : Tidak Sukses/ Gagal; : Sukses namun kesulitan; : Sukses )

Fitur Pencarian Lanjutan

ID

LAPOR! Saat Ini Versi Baru

Tanggapan Responden D KK Tanggapan Responden D KK

R1 Kembali ke beranda dengan memilih fitur kategori. 00:05 Tidak tahu 00:00

R2 Karena udah ada kategori maka tidak sadar kalo ada

pencarian lanjutan.

00:07 Mencari-cari kotak kategori 00:20

R3 Membantu dengan adanya kotak pencarian 00:05 Mencari kotak kategori

Tidak sadar jika disediakan kotak pencarian

00:30

R4 Mengklik kotak kategori 00:04 - Pergi ke beranda dan mengklik bagian kategori

- Dikira akan ada fitur yang sama seperti pada

00:04

Page 151: universitas indonesia usability evaluation website e-government

135

Universitas Indonesia

Lebih mudah menggunakan kotak kategori ini website sebelumnya

- Kemudian melakukan pencarian pada kotak

penarian dan berharap muncul rekomendasi dari

apa yang diketikkan

- Bagus, cuma fitur pencarian lanjutan kurang

ditonjolkan ada fungsinya

R5

Lebih baik memberikan sebuah rekkomendasi

kepada pengguna ketika sedang menulis di kotak

pencarian seperti kotak pencarian Twitter.

00:02 Fitur pencarian lanjutan kurang terlihat 00:09

R6 Tidak pernah menggunakan kotak pencarian

sebelumnya.

00:01 Tidak menyadari adanyan fitur pencarian lanjutan 00:10

R7 Mencari di kotak pencarian 00:02 Seharusnya kotak pencarian bisa lebih

memudahkan

00:02

R8

- Belum pernah untuk membaca-baca laporan dari

pelapor lain

- Mengklik bagian kategori yang ada di halaman

beranda.

00:37 Tidak masalah, namun tidak terlihat jika bisa

dilakukan pencarian lanjutan

00:05

R9

- Biasanya melihat di daftar laporan

- Mencari di kotak kategori

- Tidak pernah menggunakan kotak pencarian lebih

lanjut

00:12 Penggunaan kotak kategori dan kotak pencarian

sangat penting

00:05

R10

Mencari di kotak kategori 00:03 - Tidak ada pencarian dengan kategori

- Terlihat sederhana dan bagus

- Seharusnya disediakan keduanya kotak

pencarian dan kotak kategori

- Harus lebih teliti lagi

00:10

Page 152: universitas indonesia usability evaluation website e-government

136

Universitas Indonesia

R11 Mencari dengan menggunakan pencarian lanjutan 00:02 Jelas 00:05

R12

- Dapat menelusuri K/L/D

- Ketika mencari laporan tidak serasa muncul

adanya perubahan, ternyata ada di halaman

bawah. Seharusnya mungkin muncul halaman

baru untuk membedakannya.

00:29 - Seharusnya diletakkan di bawah kotak pencarian

jika ada pencarian lebih lanjut

- Boleh gunakan adanya kotak kategori sendiri

00:02

R13

- Menggunakan fitur kategori

- Tidak pernah kepikiran mencari di kotak

pencarian

00:05 - Bingung harus melihat dimana, akhirnya di

kotak pencarian. Kalau sebelumnya lebih

gampang ada kotak kategori.

- Bikin letakknya disamping kotak pencarian

lanjutan

00:10

R14 Klik pada kotak katgeori di kotak pencarian 00:02 Terlalu banyak pilihannya 00:03

R15

- Sederhana, karena sudah umum dan mata

langsung tertuju pada kotak pencarian.

- Selain itu, posisinnya yang masih dalam satu

layout.

00:08 Kurang terlihat fitur pencarian lanjutannya 00:02

Kelebihan dan Kekurangan website LAPOR!.

ID Versi Lama Versi Baru

Kelebihan Kekurangan Kelebihan Kekurangan

R1

- Lebih mudah melakukann

pelaporan

- Dapat langsung melakukan

- Tidak bisa track laporan

sendiri

- Sederhana

- Modern

- Mudah Dipahami

- Ada penjelasan singkat

mengenai kawal sebelum

masuk ke beranda

Page 153: universitas indonesia usability evaluation website e-government

137

Universitas Indonesia

pelaporan saat masuk ke

halaman beranda

- Mudah membuat akun baru

- Mudah untuk melakukan

penilaian dengan star

rating dan report as spam

- Kawal-mengawal

mempunyai nilai tambah

- Menjadikan pengguna

sebagai bagian komunitas

LAPOR!

- Tidak hanya digunakan

untuk melapor

R2

- Dinamis, klik halaman

bbaru

- Powerful

- Sisi warna tidak terlalu

mencolok

- Enak dilihat

- Menarik ada kisah sukses

dan slider

- Tidak bisa melihat laporan

mana yang sudah dikirim ke

instansi pemerintah. Tidak

tahu apakah laporan kita

diterima, pending, atau

ditolak.

- Biasanya orang akan

resistan terhadap website

yang baru

- Ga terlalu enak digunakan

- Beberapa kategori tiba-tiba

tidak ada

- Ketika halaman depan di

scroll langsung bertemu

dengan banyak tulisan

yang cukup

membingungkan

- Ada ruang kosong di

bagian kanan selamat

datang pada halaman

beranda yang masih bisa

diptimalkan untuk

digunakan.

- Tidak ada tracking ID

laporan

- Lebih suka melihat satu-

satu bagian seperti pada

halaman depan website

sebelumnya

R3 - Ketika masuk ke dalam

akun, langsung disuguhkan

kotak untuk menuliskan

- Banyak informasi dalam satu

halaman

- Suka dengan tampilan awal

website yang jelas dan

identitasnya lebih terlihat

- Tidak paham dengan

fungsi dari kawal-

mengawal karena fungsi

Page 154: universitas indonesia usability evaluation website e-government

138

Universitas Indonesia

laporan - Suka dengan penyajian

statistiknya

awal sebagai melaporkan

- Pemilihan warna yang

cukup banyak sehingga

mengganggu. Coba

difokuskan pada warna

logo. Contohnya terjadi

pada halaman statistik

yang terdiri dari tiga

warna.

R4

- Terbuka

- Informasi yang

disampaikan lebih

transparan

- Fungsinya sudah sama

sepert media sosial karena

bisa masuk melalui

Facebook, Twitter, dan

memberikan komentar.

- Terlalu padat

- Tidak ada fokus untuk

mengarahkan pengguna

kemana

- Tombol-tombol penting tidak

terlihat karena banyak tulisan

- Icon-icon-nya memudahkan

dan membantu melihat

laporan mana yang tuntas,

masih dalam proses, dan

belum tuntas.

- Bagus

- Minimalis

- Tidak padat

- Sesuai dengan tren media

sosial

- Perlu waktu untuk

mempeljari website ini

R5

- Strukturnya sudah bagus

namun penyajiannya agak

kurang

- Tampilannya terlalu

pemerintah. Coba dibuat

seperti halaman website

lpdp.kemenkeu yang lebih

sederhana dan jelas alurnya

- Bagian dikembangkan oleh

tidak penting

- Tampilannya lebih fresh

- Web pemerintahan tapi

tidak terlihat pemerintahan

- Lebih young

- Halamannya punya fokus

masing-masing

- Statistik akan lebih menarik

jika diletakkan di bagian

atas karena kredibilitas

sebuah website terletak

- Kegunaan slider masih

dipertanyakan

- Seharusnya yang

ditampilkan pada bagian

instansi terhubung tidak

tiga buah saja, mungkin ada

fitur tambahn untuk melihat

semua instansi

Page 155: universitas indonesia usability evaluation website e-government

139

Universitas Indonesia

pada statistiknya

- Seharusnya fitur daftar saat

memberikan komentar di

halaman depan akan sesuai

jika sudah mengetikkan

komentar dan menekan

tombol enter baru muncul

kotak daftar

- Tombol share dan tweet

lebih minta di klik daripada

di website sebelumnya

R6

- Sudah bagus - Kurang penekanan pada

laporan yang bisa anonim

- Lebih muda

- Sangat sederhana

- Namun tidak yakin bisa

digunakan oleh orang tua,

karena yang bakal banyak

ngelapor orang tua

R7

- Powerful

- Jadi jalan untuk

menampung aspirasi

masyarakat

- Integrasi akun dari media

sosial ke dalam akun website

itu penting

- Penggunaan bahasa yang

kurang tepat

Tidak ada - Seharunya kategori topik

dipilihkan oleh admin

- Coba seragamkan dalam

watu warna, jangan banyak

warna, misalkan seperti

Facebook dan Twitter.

Gunakan warna dasar

LAPOR!

- Informasi terkait fitur-fitur

R8

- Bisa digunakan dengan

baik

- Fitur berjalan dengan baik

- Posisi laporan terhangat

cukup menganggu

- Terlihat membingungkan,

sebagai pelaporan iya tetapi

juga sebagai media sosial

Page 156: universitas indonesia usability evaluation website e-government

140

Universitas Indonesia

- Terlalu lengkap sehingga

menimbulkan kebingungan

harus melakukan apa

- Pemilihan diksi kata yang

kurang tepat

R9

- Masukkan infografis ke

dalam website

- Buatlah fitur masuk ke

dalam akun lebih mudah

- Belum ada perubahan yang

signifikan

- Sulit masuk ke dalam akun

- Kurang cepat dalam

merespon laporan

- Lebih hemat halaman

- Minimalis

- Sederhana

- Warna warni

- Penggunaan bahasanya

kurang familiar

R10

- Intuitif

- Fitur-fiturnya sudah cukup

- Sudah berfungsi secara

fungsionalitas

- Tidak kurang apa-apa,

hanya seberapa penting

penggunaan fitur seperti

penggunaan fitur rating

- Ada fitur media sosial,

banyak fitur baru yang

sejenis yang kurang tahu apa

manfaatnya untuk LAPOR!

- Tindak lanjut sering tidak

relevan dengan laporan

sehingga tidak menjawab,

terlihat seperti template

- Sama saja

- Ada halaman instansi lebih

oke

- Lebih jelas

- Icon-icon coba dibuat lebih

formal

- Bingung, kesannya mau

dibawa kemana

- Tidak menggambarkan situs

pelaporan

- Lebih santai karena warna

warni

- Font-nya membuat tidak

formal

R11

- Lebih mudah melakukan

pencarian laporan sesuai

kategori

- Kisah sukses

mempermudah dalam

melihat laporan

- Komentar publik warnanya

kurang menarik

- Penggunaan peta sangat

- Tidak ada - Tampilan lebih baru dan

fresh

- Konsepnya lebih kepada

media sosial

- Laporan-laporan yang

dikawal lebih disajikan

lebih enak

- Tidak ada kotak pencarian

yang menyediakan kategori

laporan

- Data instansi mungkin bisa

lebih dibuka sehingga

memberikan data yang

belum

Page 157: universitas indonesia usability evaluation website e-government

141

Universitas Indonesia

menarik

R12

- Informatif

- Bagus

- Mudah dimengerti

- Banyak yang berkomentar

tetapi kurang jelas

-

- Menarik

- Bagus

- Ada profil orangnya

membuat lebih menarik

- Jelas

- Lebih terarah dengan apa

yang harus dilakukan

- Tidak ada

R13

- Cukup sederhana

- UX dan UI-nya kurang

menarik

- Untuk pemerintahan sudah

cukup namun untuk swasta

masih kurang interaktif

- Tidak ada - Visualnya lebih bagus

- Pemilihan warnanya juga

bagus

- Sederhana

- Perlunya adaptasi

- Penggunaan gamification

perlu diujicoba, karena

dapat membuat pelapor

menjadi kurang serius

(negatifnya) namun bisa

menimbulkan sisi

kompetitif (positif)

R14

- Penjelasannya bagus - Terlalu ramai

- Agak kebingungan juga kalo

tidak tahu ada menu di dalam

LAPOR!

- Tampilan muka lebih enak

dilihat

- Kotak kategorinya hilang

R15

- Tidak ada - Terlalu ramai

- Tulisannya terlalu kecil

- Terlalu padat

- Melihatnya seperti melihat

koran

- Warna warni - Tidak ada

R16

- Cantik

- Grafisnya bagus

- Tidak bermasalah saat login

- Statistiknya baik

- Kurang fokus

- Ini website untuk studi atau

melaporkan

- Informasinya rumit, tidak

- Sederhana

- Membangun kepedulian

- Bagus menggunakan

animasi

- Fokus utama dari

pelaporan hilang

- Kurang menekankan pada

fokus pelaporan dan

Page 158: universitas indonesia usability evaluation website e-government

142

Universitas Indonesia

- Suka dengan kisah sukses,

namun jangan diletakkan

pada halaman kedua

langsung

- Banyak gambar

- Layout membingungkan

- Banyak button, ada twitter

dan facebook, maksudnya

apa? Apakah bisa dapat info

melalui media sosial

tersebut?

- Dibuat lebih sederhana

- Media sosial untuk lapor sah

saja

- Terlalu banyak hal

- Komentar useless

- Mempermudahkann untuk

melaporkan hal yang sama

- Kalo mau tau cara

penggunaann lapor dibuat

secara terpisah

- Banyak bagian yang menarik

perhatian sehingga

membingungkan.

mencari informasi

- Terlalu fokus pada

manusia

- Fokus pada laporannya

kurang

- Entri datanya banyak

- Terlalu banyak simbol-

simbol yang kurang

dipahami

ID Konsep Versi Baru Menurut

Pengguna

Apakah sudah terimplementasi penuh?

Mengapa?

Kenyamanan Penggunaan Website

Versi Lama Versi Baru

R1 Lebih seperti Facebook dan Twitter

karena ada fitur kawal-mengawal

Agak kurang sedikit, terutama dalam konsep

game. Lebih baik skor dibuat seperti Like dalam

v

Page 159: universitas indonesia usability evaluation website e-government

143

Universitas Indonesia

Facebook.

R2

Media Sosial seperti Facebook dan

Twitter

- Banyak fitur baru yang perlu dilakukan

introduksi seperti Facebook sehingga mampu

memudahkan orang untuk memahami website.

- Cukup kebingungan dengan fitur perlu

dikawal, mengapa perlu dikawal?

- Tidak menyadari ada icon yang menandakan

merupakan icon proses, belum, dan selesai.

v

R3

Kurang paham dan sekaligus

menjadi pertanyaan dimanakah

fokus website apakah sebagai

melaporkan sesuatu, seperti

memberikan informasi, atau

sebagai media sosial yang bersifat

komunikatif

Sebenarnya keren semua sudah terimplementasi

namun, fokusnya jadi kemana-kemana.

v

R4

Media Sosial Iya, melihat dari adanya fitur seperti like, follow,

kawal, share, sudah sangat sesuai dengan media

sosial yang ada. Mungkin akan mudah diterima

oleh masyarakat karena mengikuti tren media

sosial.

v

R5 Media Sosial Konsep media sosial artinya merupakan sebuah

konsep berbagi, bisa saling membantu, dan akan

v

Page 160: universitas indonesia usability evaluation website e-government

144

Universitas Indonesia

sangat membantu LAPOR!.

R6 Media Sosial Kurang terimplementasi v

R7

Media sosial Belum, terlihat dari penggunaan kotak pencarian

yang kurang optimal.

Iya, karena sudah mempunyai timeline sendiri.

R8

R9 Media sosial Sudah, karena tadi ada kawal-mengawal v

R10

Media sosial - Lumayan, Cuma kurang tepat untuk website

lapor. Konsepnya penting sih soalnya namun

tidak terlalu urgent

- Banyak ruang kosong yang tidak dioptimalkan

- Mungkin bisa melihat contoh Facebook yang

lebih padat dalam menggunakan ruang kosong

v

R11

Media sosial Sudah, antar pelapor bisa memberikan komentar,

saling memberikan informasi, dapat melihat

aktivitas pelapor lain, lebih bagus, bisa saling

berbagi informasi, tampilannya lebih baru, dan

lebih media sosial.

v

R12 Media sosial Coba lebih perdalam dengan pengimplementasian

konsep Twitter seperti trending topic

v

R13 Media Sosial Belum terimplementasi penuh, karena fitur v

Page 161: universitas indonesia usability evaluation website e-government

145

Universitas Indonesia

notifikasinya hilang, mention, like, dan lain-lain

R14

Media sosial Sudah cukup secara interaksi sosial dan interaksi

secara aktif. Namun, kurang personalized, artinya

kurangnya pelapor terhadap rasa kepemilikan

akun. Biasanya hal ini akan sangat menunjukkan

eksistensi dari sebuah website.

v

R15 Media sosial Bisa diikuti v

R16

Seperti media sosial Sebaiknya media sosial lebih difokuskan pada

membangun gerakan. Fokus pada pelaporan dan

pencarian data lebih dioptimalkan. Sosial media

dapat diimpelemtasikan dalam website LAPOR!

namun jangan menjadi seperti Facebook.

v