vol. 5, no. 1, 2020 februari: 236-249 e-issn: 2598-635x, p

14
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4 Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 236-249 by Directorate General of Higher Education (DGHE), E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019 http: jim.unsyiah.ac.id/ekm 236 PENGARUH PEMBELIAN IMPULSIF TERHADAP KECEMASAN KONSUMEN YANG BERDAMPAK PADA PEMBELIAN KOMPULSIF DAN DIMEDIASI OLEH ESKAPISME (STUDI KASUS PADA MATAHARI DEPARTEMENT STORE DI BANDA ACEH) Fittria Muchnisa 1 , Sulaiman 2 1) Mahasiswa Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala 2) Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala 1) e-mail: [email protected] Abstract: This study aims to examine the effect of Impulsive buying Influence on Consumer Anxiety That Affects to Compulsive buying and Mediated by Eskapisme investigated at Matahari Department Store in Banda Aceh. The sampling method of this study is purposive sampling with a sample of 100 respondents. Data analysis method used is simple regression and Path Analysis. The results showed that impulsive buying had a positive and significant effect on consumer anxiety, consumer anxiety had a positive and significant effect on escapism, escapism had a positive and significant effect on compulsive Buying and consumer anxiety had a positive and significant effect on compulsive Buying. Mediation testing shows that the Escapism variable mediates the relationship between Consumer Anxiety and Compulsive Buying. Keywords: Impulsive Buying, Consumer Anxiety, Eskapisme, Compulsive Buying Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Pengaruh Pembelian Impulsif Terhadap Kecemasan Konsumen Yang Berdampak Pada Pembelian Kompulsif Dan Dimediasi Oleh Eskapisme yang diteliti Pada Matahari Departement Store di Banda Aceh. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan sampel berjumlah 100 responden. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi sederhana dan Path Analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelian impulsif berpengaruh positif dan signifikan terhadap kecemasan konsumen, kecemasan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap eskapisme, eskapisme berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembelian kompulsif dan kecemasan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembelian kompulsif. Pengujian mediasi menunjukkan variabel Eskapisme memediasi secara persial pada hubungan antara Kecemasan Konsumen terhadap Pembelian Kompulsif. Kata Kunci : Pembelian impulsif, Kecemasan Konsumen, Eskapisme, Pembelian Kompulsif

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 236-249 E-ISSN: 2598-635X, P

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4

Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 236-249 by Directorate General of Higher Education (DGHE),

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

236

PENGARUH PEMBELIAN IMPULSIF TERHADAP KECEMASAN

KONSUMEN YANG BERDAMPAK PADA PEMBELIAN KOMPULSIF

DAN DIMEDIASI OLEH ESKAPISME (STUDI KASUS PADA

MATAHARI DEPARTEMENT STORE DI BANDA ACEH)

Fittria Muchnisa1, Sulaiman2

1) Mahasiswa Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala 2) Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala

1) e-mail: [email protected]

Abstract: This study aims to examine the effect of Impulsive buying Influence on Consumer Anxiety

That Affects to Compulsive buying and Mediated by Eskapisme investigated at Matahari Department

Store in Banda Aceh. The sampling method of this study is purposive sampling with a sample of 100

respondents. Data analysis method used is simple regression and Path Analysis. The results showed that

impulsive buying had a positive and significant effect on consumer anxiety, consumer anxiety had a

positive and significant effect on escapism, escapism had a positive and significant effect on compulsive

Buying and consumer anxiety had a positive and significant effect on compulsive Buying. Mediation

testing shows that the Escapism variable mediates the relationship between Consumer Anxiety and

Compulsive Buying.

Keywords: Impulsive Buying, Consumer Anxiety, Eskapisme, Compulsive Buying

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Pengaruh Pembelian Impulsif Terhadap

Kecemasan Konsumen Yang Berdampak Pada Pembelian Kompulsif Dan Dimediasi Oleh Eskapisme

yang diteliti Pada Matahari Departement Store di Banda Aceh. Metode pengambilan sampel pada

penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan sampel berjumlah 100 responden. Metode

analisis data yang digunakan adalah regresi sederhana dan Path Analysis. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa pembelian impulsif berpengaruh positif dan signifikan terhadap kecemasan konsumen,

kecemasan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap eskapisme, eskapisme berpengaruh

positif dan signifikan terhadap pembelian kompulsif dan kecemasan konsumen berpengaruh positif dan

signifikan terhadap pembelian kompulsif. Pengujian mediasi menunjukkan variabel Eskapisme

memediasi secara persial pada hubungan antara Kecemasan Konsumen terhadap Pembelian Kompulsif.

Kata Kunci : Pembelian impulsif, Kecemasan Konsumen, Eskapisme, Pembelian Kompulsif

Page 2: Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 236-249 E-ISSN: 2598-635X, P

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4

Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 236-249 by Directorate General of Higher Education (DGHE),

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

237

PENDAHULUAN

Pada dasarnya membeli atau

berbelanja merupakan suatu kegiatan yang

wajar untuk memenuhi kebutuhan hidup,

akan tetapi saat ini tidak semua individu

dapat membedakan antara kebutuhan dan

keinginan. Banyak individu yang membeli

suatu benda karena untuk memenuhi

keinginan, bukan untuk memenuhi

kebutuhan. Seringkali individu yang tidak

bijaksana, misalnya membeli secara

berlebihan.

Pembelian secara berlebihan atau

Pembelian kompulsif didefinisikan sebagai

respon dari keinginan atau dorongan yang

tidak terkendali untuk mendapatkan,

menggunakan, atau memahami perasaan,

hakekat atau aktivitas yang menjadi

petunjuk bagi seseorang untuk secara

berulang/terus-menerus melakukan

pembelian produk yang tidak terlalu

dibutuhkan dalam jangka waktu yang cukup

lama akibat dari adanya perasaan negatif

seperti eskapisme, depresi, rasa stres,

cemas, dan pembelian tidak terencana yang

dimana tujuan utamanya adalah mencari

kesenangan pada proses pembeliannya.

Eskapisme memungkinkan pembeli

kompulsif untuk menghindari diri dari

emosi negatif melalui fantasi atau imajinasi

tentang sesuatu hal yang diharapkan terjadi

dimasa yang akan datang seperti imajinasi

tentang kesuksesan individu atau

penerimaan dalam kehidupan sosial yang

lebih baik. Konsumen yang berprilaku

eskapisme ini mengalternatifkan belanja

sebagai penghilang setres, dengan

melakukan kegiatan belanja dan

menjauhkan diri dari kenyataan konsumen

akan merasa lega. Dari hasil penelitian ini

menemukan bahwa kecemasan konsumen

positif mempengaruhi perilaku pembelian

kompulsif yang memperkuat teori bahwa

pemicu situasional (misalnya stress atau

pengaruh negatif lainnya) membangkitkan

respon perilaku dari individu (contohnya

compulsive buying). Sehingga dapat

dipahami bahwa kecemasan konsumen

memperburuk pembelian kompulsif.

Selain perilaku eskapisme, hal lain

yang juga menjadi pemicu pembelian

kompulsif adalah kecemasan pada

konsumen (consumer anxiety). Menurut

Aadel A darrat (2016:105) kecemasan ini

berpengaruh positif pada pembelian

kompulsif. Kecemasan konsumen diartikan

sebagai rasa takut atau khawatir pada situasi

tertentu yang dialami konsumen dalam

kegiatan sehari-harinya, salah satunya

kegiatan belanja. Konsumen yang sering

mengalami kecemasan cenderung

mengambil keputusan secara terburu-buru

yang dapat menyebakan resiko tinggi dalam

pembelian. Kondisi tersebut tentunya dapat

menimbulkan beberapa dampak

negatif,diantaranya pola hidup yang boros

hingga menimbulkan kompulsif. Pembelian

kompulsif ini dilakukan konsumen untuk

mengatasi rasa cemasnya.

Perasaan cemas yang dialami

konsumen dalam kegiatan belanja salah

satunya disebabkan oleh pembelian yang

tidak terencana atau Impulse buying.

Pembelian impulsif ini muncul karena

berbagai faktor lingkungan toko yang

berperan cukup besar yang kemudian

menimbulkan dorongan kuat yang berasal

dari dalam diri individu untuk membeli

benda yang tidak direncanakan sebelumnya.

Page 3: Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 236-249 E-ISSN: 2598-635X, P

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4

Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 236-249 by Directorate General of Higher Education (DGHE),

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

238

Kecemasan konsumen memainkan

peran kunci dalam hubungan antara

impulsif dan pembelian kompulsif serta

faktor kognitif seperti pengaruh

rasionalisasi Chatzidakis dalam Darrat

(2016:107) Jika stres menyebabkan

konsumen untuk melakukan pembelian

kompulsif maka mengelola stres haruslah

menjadi prioritas bagi pembeli kompulsif.

Sejalan dengan teori, hasil menunjukkan

bahwa kecemasan konsumen meningkatkan

kecenderungan untuk seseorang berperilaku

eskapisme.

Pembelian Impulsif dam kompulsif

ini sering terjadi di pusat perbelanjaan

bertaraf modern, saat ini di kota Banda

Aceh telah mengubah pola belanja

konsumen Banda Aceh. Bagi sebagian

konsumen berbelanja pada pusat

perbelanjaan modern bagian dari gaya

hidup (life style). Pada penelitian ini penulis

memilih Pusat perbelanjaan modern PT

Matahari Department Store Tbk (Matahari)

sebagai objek penelitian. PT Matahari

Department Store merupakandepartment

store terbesar dan terkenal di Indonesia, dan

sebagai market leader dalam penjualan

fashion apparel, aksesoris dan produk

kecantikan pada segmen department store.

ketersediaan berbagai kebutuhanfashion

yang diinginkan konsumen menjadi daya

tarik bagi konsumen untuk berbelanja.

Permasalahan yang muncul adalah

apakah pembelian impulsif berpengaruh

terhadap kecemasan konsumen dan perilaku

eskapisme yang berujung pada pembelian

kompulsif atau tidak. Oleh karena

keterbatasan penelitian terdahulu pada

Matahari Department Store, maka masih

belum terdapat kejelasan yang empiris, oleh

sebab itu, maka perlu dilakukan kajian ini.

Berdasarkan uraian latar belakang di

atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh pembelian impulsif

terhadap kecemasan konsumen dan

dampaknya terhadap eskapisme. Lebih

lanjut, penelitian ini juga bertujuan untuk

mengetahui pengaruh eskapisme terhadap

pembelian kompulsif. tujuan berikutnya

adalah untuk mengetahui pengaruh perilaku

kecemasan konsumen terhadap pembelian

kompulsif dan untuk mengetahui pengaruh

kecemasan konsumen terhadap pembelian

kompulsif yang di mediasi oleh eskapisme

di Matahari Departemen Store Banda Aceh.

TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS

Hoyer dan Macinnis (20010:170),

menjelaskan bahwa pembelian impulsif

diartikan sebagai pembelian tak terduga

yang didasarkan pada perasaan yang kuat,

pembelian tersebut terjadi ketika konsumen

tiba-tiba memutuskan untuk membeli

sesuatu yang tidak mereka rencanakan

sebelumnya Hoyer dan Macinnis

(2010:171) dorongan untuk melakukan

pembelian tidak terencana atau tanpa niat

yang didasarkan pada keinginan yang kuat

dan timbul secara spontan untuk membeli

suatu benda, dipengaruhi oleh fungsi

psikologis konsumen dan pengaruh

eksternal, serta pengambilan keputusan

yang relatif cepat. konsumen hanya

menginginkankan untuk segera membeli

benda lebih dari yang telah dimiliki.

Kondisi tersebut tentunya dapat

menimbulkan beberapa dampak

negatif,diantaranya pola hidup yang boros

hingga menimbulkan masalah finansial

Page 4: Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 236-249 E-ISSN: 2598-635X, P

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4

Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 236-249 by Directorate General of Higher Education (DGHE),

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

239

yang kemudian dapat menyebabkan

kecemasan atau kegelisahan pada saat

setelah membeli, menggunakan, ataupun

menghabiskan produk yang telah dibeli

tersebut.

H1: Pembelian impulsif berpengaruh

terhadap kecemasan konsumen

Kecemasan konsumen adalah

fenomena kompleks yang memiliki

pengaruh pada faktor biologis, psikologis,

dan faktor lingkungan, sehingga jika

konsumen sudah mengalami kecemasan,

maka pusat fikitnya akan sangat mudah

beralih kepada sesuatu yang dapat

menjauhkannya dari sikap cemas atau

disebut dengan perilaku eskapisme seperti

menonton tv, mendengarkan musik,

membaca buku atau pun belanja. Maka

Kecemasan konsumen sangat berpengaruh

terhadap perilaku eskapisme.

H2 : Kecemasan konsumen berpengaruh

terhadap perilaku eskapisme

Eskapisme memungkinkan pembeli

kompulsif untuk menghindari diri dari

emosi negatif melalui fantasi atau imajinasi

tentang sesuatu hal yang diharapkan terjadi

dimasa yang akan datang seperti imajinasi

tentang kesuksesan individu atau

penerimaan dalam kehidupan sosial yang

lebih baik. Konsumen yang berfantasi ini

mengalternatifkan belanja sebagai

penghilang setres, dengan melakukan

kegiatan belanja dan menjauhkan diri dari

kenyataan konsumen akan merasa lega.

Namun sebenarnya menghilangkan diri dari

kenyataan memungkinkan lebih rentang

terhadap perilaku kompulsif. Cardi dalam

Darrat (2016:105) membuktikan dengan

meta analisisnya yang menunjukkan bahwa

suasana hati yang positif berkaitan dengan

konsumsi kompulsif pada orang dewasa.

H3: Perilaku eskapisme berpengaruh

terhadap pembelian kompulsif

Lahey (2009:33), gangguan

kecemasan adalah gangguan psikologis

yang melibatkan tingkat emosi negatif yang

berlebihan, sepeti kegelisahan, ketegangan,

khawatir, ketakutan, kecemasan yang

menimbulkan depresi. Hasil penelitian

Lejoyeux dalam Darrat (2016:105),

menunjukkan bahwa depresi menjadi salah

satu pemicu pembelian kompulsif karena

fenomena ini (pembelian kompulsif)

berulang kali terjadi pada pasien depresi.

Kecemasan konsumen merupakan inti

mengapa terjadi pembelian kompulsif dan

juga mungkin ada sesuatu yang lain yang

terjadi secara bersamaan sebagai sebab dan

akibat dari perilaku tersebut. Rajagopal

dalam Larasati dan Budiani (2014 : 15) juga

menyatakan bahwaperilaku kompulsif

biasanya terjadi pada seseorang yang

memiliki tingkat kepercayaan diri yang

rendah, tingkat berkhayal yang tinggi, dan

tingkat depresi, kecemasan, dan obsesi yang

tinggi. Melihat dari beberapa peneliti

sebelumnya ini maka penulis

memperkirakan bahwa kecanduan

pembelian kompulsif ini meningkat akibat

dari kecemasan konsumen.

H4: Kecemasan konsumen berpengaruh

terhadap pembelian kompulsif

Hasil penelitian Lejoyeux dalam

Darrat (2016:105), menunjukkan bahwa

depresi menjadi salah satu pemicu

pembelian kompulsif karena fenomena ini

(pembelian kompulsif) berulang kali terjadi

pada pelanggan depresi (merasa cemas),

namun hal lain seperti perilaku eskapisme

Page 5: Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 236-249 E-ISSN: 2598-635X, P

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4

Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 236-249 by Directorate General of Higher Education (DGHE),

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

240

juga menjadi pemediasi antara sikap cemas

dan pembelian kompulsif dimana seseorang

yang cemas cenderung ingin menghindari

dari dan memusatkan perhatian pada hal-hal

menyenangkan seperti melakukan

pembelian secara berlebihan sebagai cara

untuk mereda rasa cemas.

Eskapisme merupakan salah satu

variabel mediasi, hal ini dibuktikan dengan

beberapa penelitian yang juga

menggunakan eskapisme sebagai pemediasi

seperti penelitian yang di lakukan oleh

Chang (2011:11) menunjukkan bahwasanya

game berpengaruh secara tidak langsung

terhadap masalah penggunaan internet

dimana hubungan keduanya dimediasi oleh

eskapisme. Eskapisme berperan sebagai

variabel mediator yang berpengaruh

signifikan. Hal ini didukung oleh pendapat

Baron & Kenny dalam Frode et al. (2012:6)

yang menyatakan eskapisme diprediksi

memediasi hubungan antara self-

suppression dan self-expansion.

H5 : Kecemasan konsumen berpengaruh

terhadap pembelian kompulsif yang

dimediasi oleh eskapisme.

Agar konsep-konsep ini mampu

diamati dan diukur, maka dijabarkan ke

dalam beberapa variabel yaitu pembelian

impulsif, kecemasan konsumen, eskapisme

dan pembelian kompulsif di dalam sebuah

model penelitian dapat dilihat pada Gambar

1.

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Menurut Maholtra (2005:364)

“Populasi pada dasarnya sekumpulan

elemen yang terbagi dalam beberapa

karakteristik secara keseluruhan yang

bertujuan untukmenyesuaikan masalah

dalam suatu penelitian pemasaran dan

Sampel adalah bagian dari elemen populasi

yang dipilih untuk membantu dalam studi”.

Malhotra juga menyebutkan dalam

penelitian kuantitatif tidak memerlukan

penggunaan sampel yang terlalu besar.

H2 H3

H1 H4

Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian

Kecemasan

Konsumen

Pembelian

Kompulsif

Eskapisme

Pembelian

Impulsif

Page 6: Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 236-249 E-ISSN: 2598-635X, P

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4

Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 236-249 by Directorate General of Higher Education (DGHE),

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

241

Dalam studi kuantitatif ini

diperbolehkan menggunakan jumlah data

100 sampai 200 orang responden, sehingga

besarnya sampel yang diambil dalam

penelitian ini adalah 100 orang pelanggan.

Berdasarkan pengertian populasi dan

sampel tersebut maka sesuai dengan

maksud dan tujuan penelitian yang menjadi

populasi adalah seluruh pelanggan Matahari

Department Store di Banda Aceh.Penelitian

ini menggunakan 100 sampel yang

penentuan jumlahnya berdasarkan pendapat

Birn (2000 : 149). Mengingat populasi tidak

diketahui jumlahnya maka tehnik yang

digunakan adalah Non Probability

Sampling Technique. Sedangkan metode

pengambilan sampel yang digunakan

adalah accidental sampling (pengambilan

sampel berdasarkan kebetulan).

Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data,

penelitian ini menggunakan kuisioner

sesuai dengan pendapat Sekaran (2005:40).

Kuesioner yang terdiri dari item-item

pertanyaan yang dibagikan kepada

pelanggan Matahari Department Store,

sesuai dengan variabel yang diteliti.Dalam

penelitian ini, peneliti menyebarkan

kuesioner secara langsung dan secara

elektronik, dimana dalam hal ini

menggunakan peralatan elektronik yaitu

google form.

Dalam penelitian ini skala yang

digunakan adalah skala likert dengan

interval 1-5. Penentuan nilai skala likert

dengan menggunakan lima tingkatan

jawaban di mana skor 5 untuk jawaban

sangat setuju, 5 untuk setuju, 3 untuk

kurang setuju, 2 untuk tidak setuju dan 1

untuk sangat tidak setuju.

Variabel Operasional

Variabel operasional yang

digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

- Pembelian Kompulsif

Menurut Dittmar (dalam Coombs,

2004: 424) indikator pembelian

kompulsif dibedakan menjadi tiga,

sebagai berikut :1) Carriying on

Despitte Adverse Consequences, 2)

Lost of control, 3) Irresistible

Impulsive

- Eskapisme

Menurut Darrat (2016:106) perilaku

eskapisme dapat di ukur dengan

beberapa indikator sebagai berikut:1)

Sering berkhayal/melamun, 2) Mudah

terbawa suasana dalam aktifitas yang

menyenangkan, 3) Sering memikirkan

hal yang belum tentu terjadi

- Kecemasan Konsumen

Berdasarkan penelitiaan yang

sebelumnya, kecemasan konsumen

dapat diukur dengan indikator menurut

Darrat (2016:106) sebagai berikut: 1)

Merasa takut tanpa alasan, yakni

perasaan cemas, gelisah yang tidak

diketahui penyebabnya, 2) Mudah

marah atau merasa panik, yaitu merasa

tidak sabaran dan menjadi pemarah

terhadap hal hal kecil, 3) Merasa tidak

karuan, suatu keadaan atau kondisi

dimana seseorang sedang mengalami

pikiran atau perasaan yang sedang

kacau tidak karuan. Dalam kondisi

seperti ini seseorang merasa

Page 7: Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 236-249 E-ISSN: 2598-635X, P

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4

Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 236-249 by Directorate General of Higher Education (DGHE),

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

242

“terkurung” dalam keadaan yang ada

dan merasa kesulitan untuk mengambil

keputusan apalagi untuk

menyelesaikannya.

- Pembelian Impulsif

Menurut Leba (2014:6) indikator

pembelian impulsif dapat diukur

dengan indikator sebagai berikut:1)

Pembelian spontan, 2) Pembelian tanpa

berpikir akibat, 3) Pembelian di

pengaruhi penawaran menarik, 4)

Pembelian dipengaruhi keadaan

emosional.

Metode Analisis

Untuk mengetahui bagaimana

pengaruh kedua variabel, peneliti

menggunakan teknik Analisis Regresi

Linier Sederhana. Analisis regresi linier

digunakan untuk mengetahui perubahan

yang terjadi pada variabel dependent

(variabel Y), nilai variabel dependent

berdasarkan nilai independent (variabel X)

yang diketahui. Untuk mengetahui sejauh

mana pengaruh yang diperkirakan antara

Pembelian Impulsif dengan Kecemasan

Konsumen dilakukan dengan rumus regresi

linier sederhana, yaitu sebagai berikut :

𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋

(Sumber : Sugiyona, 2009:204)

Keterangan :

Y= Kecemasan Konsumen

X= Pembelian Impulsif

𝑎 = konstanta regresi untuk X = 0 (nilai y

pada saat x nol)

b= Koefisien arah regresi untuk X = 0 (nilai

y pada saat x nol)

penurunan variabel Y bila bertambah atau

berkurang 1 unit.

Selanjutnya,di dalam penelitian ini

terdapat variable intervening (mediasi)

yaitu eskapisme. Menurut Baron & Kenny

dalam Stenseng (2016: 6) suatu variabel

disebut variabel intervening jika variabel

tersebut ikut mempengaruhi hubungan

antara variabel prediktor (independen) dan

variabel kriterion (dependent). Oleh

karenanya, peralatan analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini untuk

menganalisis pengaruh pembelian impulsif

terhadap kecemasan konsumen yang

berdampak pada pembelian kompulsif dan

dimediasi oleh eskapisme pada Matahari

Departement Storeadalah dengan

menggunakan metode Hierarchical Linear

Modelling. Persamaan yang digunakan

sesuai dengan model penelitian yang ajukan

adalah sebagai berikut:

Y = α + βX+Ʒ ……………. (1)

Z = α + βX+Ʒ ……………. (2)

Y = α +βZ+Ʒ ……………. (3)

Y = α + βX+βZ+Ʒ ………(4)

Keterangan:

Z = Pembelian kompulsif

Y = Eskapisme

X = kecemasan konsumen

α = Konstanta

β = Koefisien

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Responden

Penelitian ini dilakukan pada

konsumen Matahari Department Store

Kota Banda Aceh, penulis mengambil

sampel sebayak 100 responden. Pemilihan

responden dilakukan dengan metode

purposive sampling. Karakteristik

responden dalam penelitian ini berdasarkan

Page 8: Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 236-249 E-ISSN: 2598-635X, P

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4

Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 236-249 by Directorate General of Higher Education (DGHE),

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

243

Usia, Jenis Kelamin, Pekerjaan, pendidikan

dan pendapatan per bulan. Penulis

kemudian mengidentifikasi karakteristik

responden tersebut seperti terlihat pada

tabel 1.

Berdasarkan pengumpulan hasil

rekapitulasi kuesioner pada tabel 1, maka

dapat dijelaskan bahwa berdasarkan usia

responden didominasi oleh responden

berumur 22 tahun dengan jumlah 100 orang

(43,0%), responden berumur 21 tahun

berjumlah 25 orang (25,%), responden

berumur 22 tahun keatas berjumlah 20

orang (20,0%), responden berumur 20 tahun

berjumlah 8 orang (8,0%), responden

berumur 19 tahun berjumlah 2 orang

(2,0%), sedangkan responden berumur 18

tahun berjumlah 2 orang (2,0%).

Berdasarkan pada tabel 4.1 maka

dapat di jelaskan bahwa jenis kelamin

responden didominasi oleh perempuan

yaitu sebanyak 68 orang (68,0%) sedangkan

laki-laki berjumlah 32 orang (32,0%).

Berdasarkan pada tabel 4.1 maka dapat di

jelaskan bahwa pekerjaan respoden

penelitian ini adalah Pelajar/Mahasiswa

yang mendominasi sebanyak 76 responden

(76,0%), kemudian diikuti oleh pekerjaan

lainnya sebanyak 14 responden (14,0%),

pegawai swasta sebanyak 7 responden

(7,0%), terakhir PNS sebanyak 3 responden

(3,0%).

Uji Validitas

Pengujian validitas data dalam

penelitian ini dilakukan secara statistik,

yaitu dengan menggunakan uji pearson

correlation. Pertanyaan dinyatakan valid

jika nilai r hitung > r table atau nilai p-value

lebih kecil dari alpha 5%. Hasil mengenai

uji validitas dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 1. Statistik Deskriptif Karakteristik Responden

No Keterangan Frekuensi Persentase

1 Usia :

18 Tahun

19 Tahun

20 Tahun

21 Tahun

22 Tahun

>22Tahun

2

2

8

25

43

20

2,0%

2,0%

8,0%

25,0%

43,0%

20,0%

Total 100 100%

2 Jenis Kelamin :

Laki-laki

Perempuan

32

68

32,0%

68,0%

Total 100 100%

3 Pekerjaan :

PNS

Pegawai Swasta

Pelajar/Mahasiswa

Lainnya

3

7

76

14

3,0%

7,0%

76,0%

14,0%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2018

Page 9: Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 236-249 E-ISSN: 2598-635X, P

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4

Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 236-249 by Directorate General of Higher Education (DGHE),

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

244

Tabel 2. Uji Validitas

Sumber: Data Primer Diolah, 2018

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan

bahwa semua variabel yang digunakan

dalam penelitian ini semuanya dinyatakan

valid, karena mempunyai koefisien korelasi

di atas dari nilai kritis korelasi product

moment yaitu sebesar 0,2010 sehingga

semua pertanyaan yang terkandung dalam

kuesioner penelitian ini dinyatakan valid

untuk dilanjutkan penelitian yang lebih

mendalam.

Uji Reabilitas

Nilai Cronbach’ Alpha untuk

menguji tingkat keandalan kuesioner yang

digunakan dapat dilihat pada Tabel 3. Uji

reliabilitas dalam penelitian ini

menggunakan cronbach’s alpha yang

ketentuannya harus di atas 0,60 (Abdillah

dan Jogiyanto, 2015).Menurut Malhotra

(2003), koefisien alpha yang dapat diterima

diatas 0,60. Apabila besarnya Cronbach’s

Alpha lebih besar dan 0,60 maka instrumen

dalam penelitian ini reliabel/handal. Uji ini

dilakukan hanya sekali pada masing-

masing variabel. Jika derajat kehandalan

data lebih besar dari koefisien alpha (α),

maka hasil pengukuran dapat

dipertimbangkan sebagai alat ukur dengan

tingkat ketelitian dan konsistensi pemikiran

yang baik.

Pengujian Hipotesis

Untuk menguji faktor-faktor yang

mempunyai pengaruh terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen secara parsial (setiap

variabel) dapat dilihat dari hasil uji-t. Hasil

perhitungan yang diperlihatkan pada tabel

dimana dapat diketahui besarnya thitung

untuk masing-masing variabel dengan

tingkat kepercayaan atau signifikansi

sebesar α = 5%. Uji statistik t pada dasarnya

menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual

dalam menerangkan variasi variabel

dependen.

No. Pernyataan Variabel/Dimensi Koefisien

Korelasi

Nilai Kritis

5% (N=30) Ket

1. IP1

Pembelian Impulsif

0,573

0,2010 Valid 2. IP2 0,573

3. IP3 0,453

4. IP4 0,608

5. KK1

Kecemasan Konsumen

0,612

0,2010 Valid 6. KK2 0,610

7. KK3 0,423

8. ESKP1

Eskapisme

0,686

0,2010 Valid 9. ESKP2 0,736

10. ESKP3 0,773

11. PK1

Pembelian Kompulsif

0,322

0.2010 Valid 12. PK2 0,720

13. PK3 0,712

Page 10: Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 236-249 E-ISSN: 2598-635X, P

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4

Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 236-249 by Directorate General of Higher Education (DGHE),

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

245

Tabel. Uji Reliabilitas

No Variabel Jumlah

Item

Cronbach’s Alpha Keterangan

Hitung Standar

1 Pembelian

Impulsif (X1) 4 0,608 0,60 Handal

2 Kecemasan

Konsumen (X2) 3 0,730 0,60 Handal

3 Eskapisme (Z) 3 0,651 0,60 Handal

4 Pembelian

Kompulsif (Y) 3 0,904 0,60 Handal

Tabel 4. Pengujian Pengaruh Parsial (Uji t)

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1. Pembelian Impulsif 0,176 0,088 0,198 2,001 0,048

2. Kecemasan Konsumen 0,294 0,084 0,333 3,500 0,001

3. Eskapisme 0,588 0,115 0,460 5.133 0,000

Sumber: Data Primer Diolah, 2018

Pada hipotesis pertama yaitu

Pembelian Impulsif berpengaruh terhadap

Kecemasan Konsumen menunjukkan hasil

yang signifikan sebesar 0,198 hl ini

menunjukkan ketika perilaku pembelian

impulsif meningkat 1 unit, maka kecemasan

konsumen akan berubah sebesar 19,8%.

Pembelian secara spontan ini akan

menyebabkan penyesalan kemudian karena

konsumen membeli tanpa berfikir panjang.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian

Aadel Darrat yang menunjukkan hasil

positif dan signifikan pengaruh pembelian

impulsif dan kecemasan konsumen.

Pada hipotesis kedua yaitu

Kecemasan Konsumen berpengaruh

terhadap Pembelian Kompulsif

menunjukkan hasil yang signifikan sebesar

0,302 hal ini menunjukkan ketika perilaku

Kecemasan Konsumen meningkat 1 unit,

maka Pembelian Kompulsif akan berubah

sebesar 30,2%. Konsumen cenderung

merasa takut tanpa alasan saat melakukan

pembelian. Penelitian ini sesuai dengan

penelitian Aadel Darrat yang menunjukkan

hasil positif dan signifikan pengaruh

pembelian impulsif dan kecemasan

konsumen.

Pada hipotesis ketiga yaitu

Kecemasan Konsumen berpengaruh

terhadap Eskapisme menunjukkan hasil

yang signifikan sebesar 0,297 hal ini

menunjukkan ketika perilaku Kecemasan

Konsumen meningkat 1 unit, maka

Eskapisme akan berubah sebesar 29,7%.

Konsumen cenderung mudah terbawa

suasana menyenangkan saat melakukan

kegiatan belanja sehingga konsumen dapat

melupakan sejenak masalahnya. Penelitian

ini sesuai dengan penelitian Darrat (2016)

yang menunjukkan hasil positif dan

signifikan pengaruh Kecemasan Konsumen

dan Eskapisme.

Penjelasan di atas dapat

diilustrasikan secara lebih mendetil

sebagaimana pada gambar 2.

Page 11: Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 236-249 E-ISSN: 2598-635X, P

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4

Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 236-249 by Directorate General of Higher Education (DGHE),

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

246

Gambar 2. Pengaruh Mediasi dari Variabel Eskapisme

Pada hipotesis keempat yaitu

Eskapisme berpengaruh terhadap

Pembelian Kompulsif menunjukkan hasil

yang signifikan sebesar 0,460, hal ini

menunjukkan ketika perilaku Eskapisme

meningkat 1 unit, maka Pembelian

Kompulsif akan berubah sebesar 46,0%.

Disaat konsumen sedang ingin mengalihkan

permasalahannya, maka konsumen

cenderung sulit mengendalikan perilaku

pembelian yang menyebabkan terjadinya

perilaku pembelian kompulsif. Penelitian

ini sesuai dengan penelitian Aadel Darrat

yang menunjukkan hasil positif dan

signifikan pengaruh Eskapisme dan

Pembelian Kompulsif

Pada hipotesis ke 5 yaitu dimana

Eskapisme memediasi hubungan

Kecemasan Konsumen dan Pembelian

Kompulsif menunjukkan hasil bahwa

Eskapisme memediasi secara persial

dengan pengaruh sebesar 0,404. Pengaruh

mediasi eskapisme yang signifikan ini

sesuai dengan penelitian Chang (2018:14)

yang menunjukkan bahwasanya Eskapisme

berperan sebagai variabel mediator yang

berpengaruh signifikan pada hubungan

game dan pengguna internet.

PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis dan

pembahasan pada bab sebelumnya, maka

dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai

berikut:

1. Pembelian Impulsif memiliki pengaruh

positif sebesar 0,198 dan signifikan

terhadap Kecemasan Konsumen

Matahari Department Store di Banda

Aceh dengan besar R Square 0,39.

2. Kecemasan Konsumen memiliki

pengaruh positif sebesar 0,333 dan

signifikan terhadap Eskapisme Matahari

Department Store di Banda Aceh dengan

besar R Square 0,111.

β1= 0,333 β4= 0,460

β3 = 0,404

β2 = 0,302

ESKP = 0,333 KK R2 = 0,111 t = 3,500

PK = 0,302 KK R2 = 0,091 t = 3,139

PK = 0,333KK +0,460KB R2 = 0,237 t = 4,299

P < .05 ; P* > .05

Eskapisme

Kecemasan

Konsumen

Pembelian

Kompulsif

Page 12: Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 236-249 E-ISSN: 2598-635X, P

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4

Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 236-249 by Directorate General of Higher Education (DGHE),

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

247

3. Eskapisme memiliki pengaruh positif

sebesar 0,460 dan signifikan terhadap

Pembelian Kompulsif pada Matahari

Department Store di Banda Aceh dengan

besar R Square 0,212.

4. Kecemasan Konsumen memiliki

pengaruh positif sebesar 0,302 dan

signifikan terhadap Pembelian

Kompulsif pada Matahari Department

Store di Banda Aceh dengan besar R

Square 0,91.

5. Eskapisme memediasi secara parsial

hubungan antara Kecemasan Konsumen

terhadap Pembelian Kompulsif pada

Matahari Department Store di Banda

Aceh dengan besar R Square 0,237

Berdasarkan kesimpulan yang diuraikan di

atas, maka dapat dirangkum beberapa saran

sebagai berikut :

1. Konsumen Matahari Department Store

Banda Aceh dalam menghindari perilaku

Pembelian Impulsif seharusnya lebih

mempertimbangkan manfaat produk

dalam membuat keputusan pembelian,

sehingga tidak terjadi penyesalan

dikemudian.

2. Konsumen Matahari Department Store

diharapkan dapat mengontrol sikap

emosionalnya, sehingga kegiatan belanja

dapat lebih menyenangkan.

3. Konsumen Matahari Department Store

diharapkan dapat mencoba kegiatan lain

yang lebih menyenangkan seperti

berolahraga, berlibur dsb guna

mengurangi perilaku konsumtif dalam

berbelanja.

4. Konsumen Matahari Department Store

diharapkan dapat lebih mengenali

kebutuhannya sehingga tidak membeli

barang secara berlebihan yang dapat

merugikan diri sendiri.

5. Penelitian selanjutnya diharapkan

mencari faktor lain yang mempengaruhi

kecemasan selain pembelian impulsif,

hal ini dikarenakan pembelian impulsif

kurang dapat menjelaskan perilaku

kecemasan konsumen.

REFERENSI

Baron, R. M. and Kenny, D. A. 1986. The

Moderator-Mediator Variable

Distinction in Social Psychological

Research: Conceptual, Strategic, and

Statistical Considerations. Journal of

Personality and Social Psychology,

51(6), 1173-1182.

Beatty, Sharon E., Ferrell, M.E., 1998.

Impulse buying: modeling its

precursors. J.Retail. 74 (2), 169–191.

Birn, R. J. 2000. “The International Hand

Book OfMarket Research

Techniques” in associationwith the

market reaearch society (koganpage)

London.

Carlson, N. R. (2008). Foundations of

physiological psychology (8th ed.).

Boston : Pearson Education, Inc.

Chang, W., Lu, L., Su, H., Lin, T.A., Chang,

K., 2011. Mediating effect of buying

motivesbetween physical vanity and

online compulsive buying. Afr. J.

Bus. Manag. 5 (8),3289–3296.

Chatzidakis,A.,Smith, A.P.,Hibbert,S.,

2009, Do I need it, do I, do I

reallyneed this?: Exploring the role

ofrationalization in impulse

buyingepisodes.Adv, Consum.Res,

36(1), 248–253.

Coombs, Robert H. (2004). Hand book of

Addictive Disorders:a Practical

Guideto Diagnosis and Treatment.

Hoboken: JohnWiley and Son,Inc

Page 13: Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 236-249 E-ISSN: 2598-635X, P

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4

Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 236-249 by Directorate General of Higher Education (DGHE),

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

248

Darrat, Aadel A., Mahmoud A. Darrat.,

Douglas Amyx, 2016, How Impulse

Buying Influences Compulsive

Buying: The Central Role of

Consumer Anxiety and Escapism.

Journal of Retailing andConsumer

Services. 31 (2016) 103-108.

Dewi Permata Sari, A. Widad dan Dian Eka.

(2014). Analisis faktor-faktor yang

mempengaruhi Pembelian Impulsif

pada konsumen butik 79 di

Palembang Trade Center Palembang.

Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis Dan

TerapanTahun XI.(2)

Hoyer, W. D. & MacInnis, D. J. (2010).

Consumer Behavior,(5thEdition).

SouthWestern: pre-Press, PMG.

Kharis, Ismu Fadli.2011.Studi Mengenai

Impulse Buying dalam Penjualan

Online. Skripsi Universitas

Diponegoro.Semarang

Kurniawan, F.Y., dan Suparna, G., 2012,

Peran Kepemilikan Kartu

KreditDalam Memoderasi Pengaruh

Kontrol Diri dan Atmosfer

GeraiTerhadap Perilaku Belanja

Kompulsif Konsumen Pakaian Di

Kuta,Jurnal Ekonomi Universitas

Udayana, Bali: Universitas Udayana

Lahey, B.B. 2007. Psychology: an

introduction 11’th ed. Boston, MA,

Mc Graw Hill Higher Education

Larasati, M. A., & Budiani, M. S. (2014).

Hubungan antara kontrol diri dengan

pembelian impulsif pakaian pada

mahasiswi psikologi universitas

negeri surabaya yang melakukan

pembelian secara Online. Jurnal

Penelitian Psikologi, 02 (3)

Leba. (2014). Pengaruh Atmosfer Gerai

Dan Promosi Terhadap Pembelian

Impulsif Yang Dimediasi Emosi

Positif. Jurnal Ilmu dan Riset

Manajemen

Lejoyeux, M., Hourtané, M., Adès, J., 1995.

Compulsive buying and depression.

J.Clin. Psychiatry 56 (1), 38.

Lejoyeux, M., Tassain, V., Solomon, J.,

Ades, J., 1997. Study of compulsive

buying indepressed patients. J. Clin.

Psychiatry 58 (4), 169–173.

Loudon, D.L. & Bitta, A.J. (1993).

Consumer Behavior Concept and

Application.4th ed.;Singapore;

McGraw Hill.

Malhotra. 2005. Riset Pemasaran. Jilid I.

Edisi 4. Jakarta: Indeks

KelompokGramedia

Mowen, J.C., & Minor, M. (2002). Perilaku

Konsumen, Jilid Kedua, Erlangga,

Jakarta.

O’Guinn,T.C., Faber,R.J., 1989.

Compulsive buying: a

phenomenological exploration.

J.Consum.Res.16(2), 147–157

Sekaran, Uma. 2007. Metodologi Penelitian

untuk Bisnis.Edisi 4.Buku 2.

Jakarta:Salemba Empat.

Sekaran, Uma. 2009. Research Methods for

Business : MetodologiPenelitian

untuk Bisnis. Edisi 4.Buku 1. Jakarta:

Salemba Empat

Frode Stenseng, Jostein Rise & Pål Kraft

(2012) Activity Engagement as

Escape from Self: The Role of Self-

Suppression and Self-Expansion,

Leisure Sciences, 34(1), 19-38

Sugiyono.2006.Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif dan R

&D.Bandung:Alfabeta.

Verplanken, B & Herabadi, A. (2001).

Individual Differences in Impulsive

Buying Tendency: Feeling and No

Thinking. European Journal of

Personality, 15, Special Issue on

Personality and Economic Behavior

,S71-S83.

Verplanken, Herabadi & Knippenberg.

(2009). Consumption Experience of

Impulsive Buying in Indonesia:

Page 14: Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 236-249 E-ISSN: 2598-635X, P

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4

Vol. 5, No. 1, 2020 Februari: 236-249 by Directorate General of Higher Education (DGHE),

E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019

http: jim.unsyiah.ac.id/ekm

249

Emotional Arousal and

HedonisticConsiderations. Asian

Journal of Social Psychology, 12, 20-

31.