28 annual report 2009

421
Laporan Tahunan 2009 Annual Report 2009 Seizing Growth through Business EXPANSION OPPORTUNITIES

Upload: reza-fachrezy-machtoeb

Post on 25-Jul-2015

279 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. i

Laporan Tahunan 2009Annual Report 2009

Seizing Growth

through Business

EXPANSION

OPPORTUNITIES

Page 2: 28 Annual Report 2009

ii PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Daftar IsiTable of Contents

iv Kinerja Operasional 2009 2009 Operational Performance

2 Tema Theme

6 Referensi Bapepam-LK Bapepam-LK Reference

10 Sekilas Bumi Bumi in Brief

12 Sejarah Bumi Bumi’s History

14 Strategi Perusahaan 2009 2009 Corporate Strategy

18 Road Map 2009 - 2013 Road Map 2009 - 2013

20 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights

22 Ikhtisar Saham Stock Highlights

24 Jejak Langkah 2009 Milestones 2009

30 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile

34 Sambutan Presiden Direktur Message from the President Director

40 Profil Direksi Board of Directors’ Profile

44 Tinjauan Usaha Business Report

48 Aset Batubara Coal Assets

49 PT Arutmin Indonesia 52 PT Kaltim Prima Coal 54 PT Fajar Bumi Sakti 55 PT Pendopo Energi Batubara

56 Aset Non-Batubara Non-Coal Assets

57 Bumi Mauritania S.A. 59 Gallo Oil (Jersey) Ltd. 60 PT Gorontalo Minerals 61 PT Citra Palu Minerals 62 Herald Resources Ltd. and PT Dairi Prima Mineral

64 Wilayah Operasional Operational Area

Sambutan Presiden KomisarisMessage from the President Commissioner

26

Page 3: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. iii

68 Sumber Daya Manusia Human Resources

76 Teknologi Informasi Information Technology

84 Kesehatan, Keselamatan Kerja & Lingkungan Health, Safety & Environment

96 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

112 Diskusi dan Analisa Manajemen Management’s Discussion & Analysis

132 Penghargaan 2009 Awards 2009

192 Laporan Akuntan Independen Mengenai Good Corporate Governance Independent Accountant’s Report on Good Corporate Governance

194 Implementasi Manajemen Risiko Korporat di Bumi The Implementation of Enterprise Risk Management at Bumi

210 Laporan Komite Audit Audit Committee Report

212 Profil Komite Audit Audit Committee’s Profile

214 Struktur Organisasi Organization Structure

216 Struktur Perseroan & Anak Perusahaan Company Structure & Subsidiaries

218 Informasi Perseroan Corporate Information

219 Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2009 Management Responsibility on 2009 Financial Report

220 Laporan Keuangan Financial Report

Laporan Operasional Operational Report

66

134

Good Corporate Governance di BumiGood Corporate Governance at Bumi

Page 4: 28 Annual Report 2009

Kinerja Operasional 20092009 Operational Performance

19.5%33.1% increase

in coal mined

increase in overburden removed

13.4%increase in coal sales

99.7%increase in coal inventories

BUMI merupakan perusahaan pengelola sumberdaya alam terkemuka, sekaligus produsen batubara thermal terbesar di Indonesia. Tingginya jumlah persediaan dan jumlah tambang yang kami miliki telah menempatkan Perseroan sebagai pemain penting dalam memenuhi kebutuhan energi dalam negeri dan juga sebagai eksportir. Sebagai perusahaan batubara, kami mencatat laju pertumbuhan tercepat di Asia dan kedua tercepat di dunia. Visi Perseroan adalah menjadi operator sektor pertambangan dan energy bertaraf internasional yang akan diwujudkan melalui penciptaan nilai, kemakmuran dan peluang.

Guna mendukung terciptanya kekuatan serta stabilitas perusahaan di masa depan, BUMI berhasil melakukan diversifikasi usaha melalui pengembangan sektor non batubara, seperti seng, timah, tembaga, emas, biji besi dan gas methanol. BUMI juga terus meningkatkan kemampuan produksi dan profitabilitas melalui diversifikasi operasi pertambangan, peningkatan permintaan sekaligus menjamin ketersediaan produk berkualitas melalui dukungan jaringan pemasaran yang semakin luas.

Sebagai perusahaan yang terus tumbuh dinamis dan menantang, penerapan sistem GCG bertaraf Internasional terus dilaksanakan guna menopang keberhasilan kinerja operasi dan keuangan sekaligus meningkatkan kepercayaan para pemegang saham. BUMI menyusun stuktur organisasi yang kuat dan komprehensif demi penyelarasan kinerja perusahaan dengan pelaksanaan LK3 dan CSR, serta kegiatan-kegiatan lain di Perseroan. Seluruh upaya tersebut diharapkan akan menjamin tercapainya kinerja operasional, keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham, serta manfaat yang besar bagi seluruh pemangku kepentingan Perseroan.

Page 5: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. v

Laporan Tahunan 20092009 Annual Report

BUMI is a leading natural resources group, and the largest thermal coal producer in Indonesia. With enormous reserves and a solid resource base, we play a major role in supporting domestic energy needs as well as being a notable exporter. We are Asia’s fastest and world’s second fastest growing coal company. Our vision is to be a world-class, global operator within the energy and mining sectors through the creation of value, prosperity and opportunities.

Looking to a strong and stable future for the Group, we have successfully pursued opportunities to diversify our business portfolio through development in non-coal sectors such as zinc, lead, copper, gold, iron ore and coal bed methane. We continue to expand production platforms and profitability throughout BUMI’s diversified mining operations, building demand for and delivering consistent, quality products supported by our expanding marketing network.

To support our operational and financial success, and strengthen our shareholder confidence, we have implemented a world-class GCG system throughout our increasingly complex and dynamic Company. BUMI is also equipped with a comprehensive, robust organizational structure designed to integrate performance, health, safety, environment and Corporate Social Responsibility (CSR) standards and practices across the group. These initiatives will ensure we realize solid operational performance, superior returns for the shareholders and maximum benefits for all our stakeholders.

EXPANSION

Growth

Business

Seizing

throughOPPORTUNITIES

Page 6: 28 Annual Report 2009

Pertumbuhan usaha BUMI yang luar biasa dan berkelanjutan telah mengundang minat mitra internasional untuk bersinergi dengan Perseroan dalam mengembangkan peluang usaha, baik yang sudah ada maupun baru. Pengakuan tersebut mencerminkan keberhasilan BUMI dan diharapkan akan mampu mendorong perusahaan pertambangan lokal lainnya untuk dapat mengikuti langkah BUMI tersebut.

BUMI’s remarkable and sustainable business growth has enticed international counterparts to establish strong synergy with the Company in exploring and expanding business opportunities - both existing and new. This recognition is positive feedback for BUMI and will encourage other local mining companies to adopt the same course.

... through

International recognition

EXPANSION

Growth

Business

Seizing

throughOPPORTUNITIES

Page 7: 28 Annual Report 2009

BUMI continues to build its value by expanding new business opportunities in non-coal mining resources. This enhancement is expected to also create more prosperity for the nation and the people of Indonesia.

The implementation of CSR and environmental preservation policies are integral to the Company’s business activities. As a world-class operator in mining and energy, BUMI is committed to enriching quality of life of the shareholders and stakeholders as well as the environment.

BUMI senantiasa meningkatkan nilai Perusahaan melalui pengembangan usaha baru melalui eksplorasi sumber daya alam non-batubara yang diharapkan juga akan mendorong kemakmuran bagi bangsa dan masyarakat.

Pelaksanaan kegiatan CSR dan pelestarian lingkungan merupakan bagian integral dari kegiatan usaha Perseroan. Sebagai operator tambang dan energi bertaraf internasional BUMI memiliki komitmen untuk memperkaya nilai hidup seluruh, baik para pemegang saham, pemangku kepentingan maupun lingkungan.

... through

Benefits Creation

... through

consistent community innitiaves & environmental preservation

Page 8: 28 Annual Report 2009
Page 9: 28 Annual Report 2009

Jika kita mau mendengar, alam menjerit kian lantang. When the spirit of giving comes first

Sejak ratusan tahun lalu suku Mentawai hidup di tengah rimbunnya hutan Sumatera. Mereka teramat akrab dengan

alam sehingga mampu mendengar bisikan-bisikannya, Seperti halnya Tangditonda, anak laki-laki Mentawai ini

kerap gelisah karena jeritan alam kian lama kian keras didengarnya. Kegelisahan Tangditonda juga kami rasakan.

Karenanya kami di BUMI Resources melakukan langkah-langkah pencegahan dan perlindungan flora dan fauna di sekitar area penambangan. Selain itu berbagai kebijakan

seperti pengelolaan Carbon Credits, penyelenggaraan Clean Development Mechanism (CDM) serta penyediaan fasilitas

Carbon Capture Storage (CCS) kami terapkan guna mencegah rusaknya atmosfir dan mengurangi dampak pemanasan

global. Sebagai perusahaan pertambangan dengan pertumbuhan terpesat kedua di dunia, kami ingin Tangditonda dan teman-temannya memiliki masa depan cerah ketika yang

mereka dengar bukan alam yang merintih, tapi bernyanyi.

BUMI Resources. Memperkaya Nilai Hidup.

For centuries, the Mentawai tribe has lived in the middle of thick jungles on the islands that lie west of Sumatera. They have always

believed in the ritual called Panakki - of planting a sapling before they enter the forest to hunt for food and medicinal herbs. The

belief is that to get the best out of nature, we need to give our best to it. The Mentawai inspires us at BUMI Resources. It’s the same

principle that urges us to manage things like Carbon Credits, Clean Development Mechanism (CDM) and provide Carbon Capture

facilities to protect the atmosphere and reduce global warming. As one of the world’s largest mining companies, we simply wish to give

our best to nature - for this generation and the next in Indonesia.

Respecting Values. Enriching Lives. BUMI Resources.

Page 10: 28 Annual Report 2009

6 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Bapepam-LK mewajibkan perusahaan untuk menyampaikan informasi yang setara kepada otoritas pasar modal dan bursa efek, seperti ditetapkan dalam Peraturan Bapepam-LK Nomor X.K.7. Bagian ini memberikan referensi untuk Peraturan Bapepam-LK Nomor X.K.6 untuk menunjukkan kepatuhan terhadap persyaratan-persyaratan yang ada :

Referensi untuk Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6

No Required Item in Bapepam-LK X.K.6 Section where information can be found Page Hal-hal yang diwajibkan oleh Peraturan Bapepam-LK X.K.6 Informasi dapat ditemukan pada Halaman

1. Ikhtisar Data Keuangan Penting Ikhtisar Keuangan 20-21 Key Financial Highlights Financial Highlights

2. Informasi harga saham tertinggi, terendah dan Ikhtisar Saham 22 penutupan serta jumlah saham yang diperdagangkan Stock Highlights

untuk setiap masa triwulan dalam dua tahun buku terakhir - Kinerja Saham di Tahun 2009 22 Share Performance in 2009 The highest, lowest and closing share prices - Perkembangan Harga Saham per Triwulan 2006 - 2009 22 and the volume traded during each quarter Quarterly Share Price Performance 2006 - 2009 over the last two fiscal years - Kepemilikan Saham per 31 Desember 2009 23 Share Ownership per 31 December 2009 - Pembagian Dividen Tunai yang Dilakukan oleh Perseroan 23 Distribution of Cash Dividends by the Company - Rincian Saham Perseroan yang Dicatatkan 23 Details of Share Listing by the Company

3. Harga saham sebelum perubahan permodalan terakhir Ikhtisar Saham 22 yang disesuaikan karena pemecahan saham, Stock Highlights

dividen saham dan saham bonus - Kinerja Saham di Tahun 2009 22 Share Performance in 2009 Share prices prior to the change in equity and - Perkembangan Harga Saham per Triwulan 2006 - 2009 22 adjustment as a result of stock splits, share Quarterly Share Price Performance 2006 - 2009 dividends and bonus shares - Kepemilikan Saham per 31 Desember 2009 23 Share Ownership per 31 December 2009 - Pembagian Dividen Tunai yang Dilakukan oleh Perseroan 23 Distribution of Cash Dividends by the Company - Rincian Saham Perseroan yang Dicatatkan 23 Details of Share Listing by the Company

4. Laporan Dewan Komisaris Sambutan Presiden Komisaris 26 Board of Commissioners’ Report Message from the President Commissioner

5. Laporan Direksi Sambutan Presiden Direksi 34 Board of Directors’ Report Message from the President Director

6. Profil Perusahaan Company Profile

a. Nama dan alamat Perusahaan Informasi Perseroan 218 Name and address of the Company Corporate Information

b. Riwayat singkat Perusahaan Sekilas Bumi 10 Brief History of the Company Bumi in Brief

c. Bidang dan kegiatan usaha Perusahaan meliputi Tinjauan Usaha 44 jenis produk dan atau jasa yang dihasilkan Business Review

- Laporan Penambangan 46 Description of the Company’s business Mining Report

activities including products and services - Aset Batubara 48 Coal Assets - Aset Non-Batubara 56 Non-coal Assets - Wilayah Operasional 62 Operational Structure

d. Struktur organisasi dalam bentuk bagan Struktur Organisasi 214 Organizational Structure chart Organization Structure Struktur Perseroan & Anak Perusahaan 216 Company Structure & Subsidiaries e. Visi dan Misi Perusahaan Sekilas Bumi 10 Company’s Vision and Mission Bumi in Brief

f. Nama, jabatan dan riwayat hidup singkat Profil Dewan Komisaris 30 anggota Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile

Names, Titles and biographies of the members of the Board of Commissioners

Page 11: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 7

Bapepam-LK requires us to deliver similar information to both capital market regulators and stock exchanges, as stipulated in Bapepam-LK Rule X.K.7. This section provides cross reference to Bapepam-LK Rule X.K.6 to show compliance to such requirements:

Cross Reference to Bapepam-LK Rule X.K.6

No Required Item in Bapepam-LK X.K.6 Section where information can be found Page Hal-hal yang diwajibkan oleh Peraturan Bapepam-LK X.K.6 Informasi dapat ditemukan pada Halaman

g. Nama, jabatan dan riwayat hidup singkat Profil Direksi 40 anggota Direksi Board of Directors’ Profile

Names, Titles and biographies of the members of the Board of Directors

h. Jumlah karyawan dan deskripsi Sumber Daya Manusia 66 pengembangan kompetensi Human Resources

Number of employess and skill development programs

7. Uraian tentang nama Pemegang Saham dan Ikhtisar Saham 22 persentase kepemilikannya Stock Highlights Shareholder descriptions and break-down of ownership - Kinerja Saham di Tahun 2009 22

a. Pemegang Saham yang memiliki 5% atau lebih Share Performance in 2009 saham Perusahaan - Perkembangan Harga Saham per Triwulan 2006 - 2009 22 Shareholders owning 5% or more of the Company’s shares Quarterly Share Price Performance 2006 - 2009

b. Direktur dan Komisaris yang memiliki saham Perusahaan - Kepemilikan Saham per 31 Desember 2009 23 Directors and Commissioners owning the Company’s shares Share Ownership per 31 December 2009

c. Kelompok Pemegang Saham masyarakat, yaitu kelompok - Pembagian Dividen Tunai yang Dilakukan oleh Perseroan 23 Pemegang Saham yang masing-masing memiliki kurang Distribution of Cash Dividends by the Companydari 5% saham Perusahaan - Rincian Saham Perseroan yang Dicatatkan 23

Public or shareholders owning less than 5% of the Details of Share Listing by the Company Company’s shares

8. Besarnya persentase kepemilikan saham, bidang usaha dan - Kepemilikan Saham per 31 Desember 2009 23 status operasi pada anak Perusahaan dan perusahaan asosiasi Share Ownership per 31 December 2009

Percentage of ownership, line of business and operational status of the Company’s subsidiaries and associated Companies

9. Kronologi pencatatan saham dan perubahan jumlah saham dari - Kepemilikan Saham per 31 Desember 2009 23 awal pencatatan hingga akhir tahun buku serta nama Bursa Efek Share Ownership per 31 December 2009 dimana saham Perusahaan dicatatkan - Tinjauan Usaha 44

Chronology of the Company;s shared and charges to Business Review the number of shares starting from the date of listing - Good Corporate Governance di Bumi 134until the end of the fiscal period including the name of Good Corporate Governance Report at Bumi the Exchange where the Company’s shares are listed

10. Kronologi Pencatatan efek lainnya dan peringkat efek Ikhtisar Saham 22 listing and rating Stock Highlights Chronology of the Company’s other securities - Kinerja Saham di Tahun 2009 22 listing and rating Share Performance in 2009 - Perkembangan Harga Saham per Triwulan 2006 - 2009 22 Quarterly Share Price Performance 2006 - 2009 - Kepemilikan Saham per 31 Desember 2009 23 Share Ownership per 31 December 2009 - Pembagian Dividen Tunai yang Dilakukan oleh Perseroan 23 Distribution of Cash Dividends by the Company - Rincian Saham Perseroan yang Dicatatkan 23 Details of Share Listing by the Company

11. Nama dan alamat Perusahaan pemeringkat efek Kepemilikan Saham per 31 Desember 2009 23 Name and Address of the Company’s rating agency Share Ownership per 31 December 2009

12. Nama dan alamat lembaga dan profesi penunjang Kepemilikan Saham per 31 Desember 2009 23 pasar modal Share Ownership per 31 December 2009 Name and Address of the Company’s capital markets supporting institutions

13. Penghargaan dan sertifikat yang diterima Perusahaan baik - Jejak Langkah 2009 24 yang berskala nasional maupun internasional Milestones 2009 Domestic and international awards and certificates - Penghargaan 2009 132 obtained by the Company Awards 2009

14. Nama dan alamat anak Perusahaan Informasi Perseroan 218 Name and Address of the subsidiary companies Corporate Informartion

Page 12: 28 Annual Report 2009

8 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

No Required Item in Bapepam-LK X.K.6 Section where information can be found Page Hal-hal yang diwajibkan oleh Peraturan Bapepam-LK X.K.6 Informasi dapat ditemukan pada Halaman

15. Nama dan alamat kantor cabang atau kantor perwakilan Informasi Perseroan 218 Name and Address of the Company’s branch and Corporate Information Representative office

16. Analisa dan Pembahasan Manajemen Diskusi dan Analisa Manajemen 112 Management Discussion & Analysis Management’s Discussion & Analysis

17. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance di Bumi 134 Corporate Governance Good Corporate Governance at Bumi

a. Dewan Komisaris . Board of Commissioners

- Uraian pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris 149 Dewan Komisaris The Board of Commissioners Description of the duties and responsibilities of the Board of Commissioners

- Pengungkapan prosedur penetapan dan Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi 160 besarnya remunerasi anggota Dewan Komisaris The Board of Commissioners and Board of Directors Details of the procedures of endorsement of Remuneration Policy the Board of Commissioners’ Remuneration

- Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Rapat Dewan Komisaris 151 Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Meetings Board of Commissioners Meeting and attendance of the Board of Commissioners

b. Direksi Board of Directors

- Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab Direksi Direksi 153 Description of the duties and responsibilities of Board of Directors the Board of Directors

- Pengungkapan prosedur penetapan dan Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi 160 besarnya remunerasi anggota Direksi The Board of Commissioners and Board of Directors Details of the procedures of endorsement of Remuneration Policy the Board of Directors’ Remuneration

- Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Rapat Direksi 157 anggota Direksi Board of Directors’ Meetings Meeting frequency and number of attendance by the members of the Board of Directors

- Program pelatihan dalam rangka meningkatkan Program Pengembangan dan Pelatihan Direksi 159 kompetensi Direksi The Board of Directors Training and Development Program Directors’ Training

c. Komite Audit Audit Committee

- Nama, jabatan dan riwayat hidup singkat Keanggotaan 162 anggota Komite Membership Name, title and brief biography of members of Profil Komite Audit 212 the Audit Committee Committee Audit Profiles

- Uraian tugas dan tanggung jawab Komite Komite Audit 162 Description of the duites and responsibilities of Audit Committee the Audit Committee

- Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite Rapat Komite 163 Meeting frequency and number of attendance Committee Meetings by the members of the Audit Committee

- Uraian Pelaksanaan Kegiatan Komite Kegitan Komite Tahun 2009 163 Details of activities of the Audit Committee Committee Activities in 2009

Page 13: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 9

No Required Item in Bapepam-LK X.K.6 Section where information can be found Page Hal-hal yang diwajibkan oleh Peraturan Bapepam-LK X.K.6 Informasi dapat ditemukan pada Halaman

d. Komite-komite lain yang dimiliki Perusahaan Komite-Komite 161 Other Committees Committees

- Nama, jabatan dan riwayat hidup singkat anggota komite - Komite Remunerasi dan Nominasi 164 Name, title and brief biography of members of The Remuneration and Nomination Committee

the Committee - Komite Manajemen Risiko 165 - Independensi anggota Komite Risk Management Committee Independent members of the Committee - Hedge Risk Management Committee 167 - Uraian tugas dan tanggung jawab, frekuensi Hedge Risk Management Committee pertemuan, tingkat kehadiran serta uraian - Sub Komite Ekspansi 168 pelaksanaan kegiatan Komite Expansion Sub Committee Details of duties and responsibilities, meeting frequency, - Komite Pedoman Perilaku 169 attendance, and details of activities of the Audit Committee The Code of Conduct Committee - Laporan Komite Audit 210 Audit Committee Report

e. Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan - Riwayat Hidup 163 Corporate Secretary Corporate Secretary - Curriculum Vitae

f. Uraian mengenai Sistem Pengendalian Internal yang - Auditor Independen 163 diterapkan oleh Perusahaan dan uraian mengenai Independent Auditor pelaksanaan pengawasan internal - Divisi Audit Internal 181 (internal control & audit) The Internal Audit Division Details of the Company’s Internal Control and - Sistem Pengendalian Internal 179 Audit Systems The Internal Control System

g. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang - Manajemen Risiko 185 dihadapi Perusahaan Risk Management Details on the Company’s Risks - Implementasi Manajemen Risiko Korporat di Bumi 194 The Implementation of Enterprise Risk Management at Bumi

h. Uraian mengenai aktifitas dan biaya yang dikeluarkan - Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 96 berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan Corporate Social Responsibility terhadap masyarakat dan lingkungan - Tanggung Jawab Sosial dan Pengembangan 188 Details on the Company’s Corporate Social Masyarakat dan Lingkungan Responsibility Program Corporate Social Responsibility, Community and Environmental Development

i. Perkara penting yang dihadapi Perusahaan Kasus Hukum yang Dihadapi Perusahaan 171 Legal Proceeding Legal Suits Faced by the Company

j. Tempat dan alamat yang dapat dihubungi pemegang Informasi Perseroan 218 saham atau masyarakat untuk memperoleh informasi Corporate Information mengenai Perusahaan The Company’s address and contact details that can be accessed by the public

18. Tanggung jawab Direksi atas laporan keuangan Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2009 219 Board of Directors’ Responsibility to the Company’s Responsibility for 2009 Annual Report Financial Statement

19. Tanda tangan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2009 219 Signature of Board of Directors’ and Board of Responsibility for 2009 Annual Report Commissioners

Page 14: 28 Annual Report 2009

10 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Sekilas BumiBumi in Brief

MisiMenjaga kesinambungan usaha dan

daya saing Perseroan dalam menghadapi

persaingan terbuka di masa mendatang

dengan tujuan untuk:

• Meningkatkan hasil yang optimal bagi

Pemegang Saham

• Meningkatkan kesejahteraan para

karyawan

• Meningkatkan kesejahteraan

masyarakat di daerah operasi

pertambangan

• Menjaga kelestarian lingkungan di

seluruh areal operasi pertambangan

Achieving sustainability and global competitiveness to:• Increase return on investment for

shareholders• Improve the welfare of our employees• Enhance public prosperity around our mine

sites• Sustainably preserve the environment

surrounding our operations

Vision

Mission

to be a World Class, global

operator within the energy and

mining sectors

Menjadi Perusahaan Operator

Bertaraf Internasional Dalam

Sektor Energi dan Pertambangan

Visi

Page 15: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 11

Prosperity for people occurs when they are working profitably. The Company’s management recognized that there was an under-utilization of core resources and leveraged these opportunities connecting investors with people who wanted to be prosperous, thus creating significant value for all stakeholders.

The Company’s philosophy of connectivity is further enhanced through activities that embody the concept of Corporate Social Responsibility, fostering good relationship with our local communities, and reinforcing our commitment to the management and reduction of an environmental impact. This, in turn, ensures the future prosperity of the Company and the economic value to all stakeholders.

Filosofi PerseroanLangkah-langkah BUMI berpedoman

pada tiga prinsip dasar:

• Bagaimana cara terbaik untuk

menciptakan nilai

• Bagaimana cara terbaik untuk

mencapai kemakmuran

• Bagaimana cara terbaik untuk

mendapatkan peluang-peluang

Company PhilosophyBUMI’s action are guided by three

underlying principles:

• How best to create value,

• How best to create prosperity

• How best to find opportunities

Kesejahteraan seseorang tercapai saat mereka mampu bekerja secara produktif. Manajemen Perseroan menyadari bahwa penggunaan sumber daya utama, belum diberdayakan secara maksimal, dan berupaya untuk memanfaatkan peluang tersebut dengan mencari investor yang ingin memberdayakannya, sehingga akan meningkatkan nilai bagi para pemangku kepentingan lainnya.

Filosofi Perseroan mengenai keterkaitan telah dikembangkan lebih lanjut di setiap aktivitasnya. Melalui kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Perseroan memperkuat hubungan dengan masyarakat sekitar, serta meningkatkan komitmen untuk mengelola dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Hal-hal tersebut pada akhirnya akan memastikan tercapainya kesejahteraan Perseroan di masa mendatang serta meningkatkan nilai ekonomi bagi para pemangku kepentingan lainnya.

Page 16: 28 Annual Report 2009

BUMI melakukan Penawaran Umum Perdana Saham yang tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. BUMI went Public on Jakarta and Surabaya Stock Exchanges.

Perseroan melakukan pembelian kembali saham dengan jumlah sebanyak-banyaknya 10% dari total saham yang dikeluarkan.

The Company proceeded with a share buyback of up to 10% of shares.

Perseroan mengakuisisi 19,99% saham Arutmin, sehingga meningkatkan kepemilikannya menjadi 99,99%. The Company acquired 19.99% of shares in Arutmin, raising its holdings to 99.99%.

Melalui RUPS Luar Biasa tanggal 31 Agustus, diputuskan untuk mengubah bisnis utama Perseroan dari bidang perhotelan dan pariwisata menjadi bidang minyak, gas alam dan pertambangan. The Company resolved to transform its core business from hotel and tourism to oil, natural gas and mining at Extraordinary General Meeting of Shareholders, August 31.

PT Bakrie Capital Indonesia mengambil alih 58,51% saham Perseroan dari Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912. PT Bakrie Capital Indonesia acquired 58.51% of company shares from Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera1912.

Perseroan telah pula berhasil menyelesaikan seluruh proses divestasi saham KPC sebagaimana disyaratkan dalam pasal 26 Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B). Setelah selesainya proses divestasi tersebut maka kepemilikan saham KPC menjadi sebagai berikut; SHL dan KCL yang merupakan unit usaha Perseroan memiliki masing-masing 24,5% dan 13,6% dimiliki secara langsung oleh Perseroan serta 32,4% dimiliki oleh PT Sitrade Coal, yang merupakan unit usaha Perseroan. The Company has also completed the divestment of the shares of KPC pursuant to Article 26 of the Coal Contract of Work (CCOW). With the completion of the divestment process, shareholdings of KPC became as follows: SHL and KCL, business units of the Company, each with 24.5% and 13.6% owned on directly by the Company and PT Sitrade Coal, a business unit of the Company, with 32.4%.

1990

2004

1997

2005

1998

2006

12 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Sejarah BumiBumi’s History

Page 17: 28 Annual Report 2009

30% kepemilikan BUMI di Arutmin dan KPC dijual kepada Tata Power India. A 30% interest in PT Arutmin and KPC were sold to Tata Power of India.

Pada bulan Juni dan Oktober, diterbitkan dua obligasi konversi senilai total US$ 450 juta, dimana mengalami kelebihan permintaan 3 sampai 4 kali. In June and October, two convertible bonds were issued, totalling US$ 450 million, which were 3 to 4 times oversubscribed.

Di bulan Oktober, Perseroan membeli 100% saham PT Kaltim Prima Coal (KPC), produsen batubara terbesar di Indonesia, setelah mengakuisisi Sangatta Holdings Ltd (SHL) dan Kalimantan Coal Ltd. (KCL). In October, 100% of PT Kaltim Prima Coal (KPC), Indonesia’s largest coal mine, was acquired after the acquisition of Sangatta Holdings Ltd (SHL) and Kalimantan Coal Ltd. (KCL).

China Investment Corporation (CIC) menanamkan modal di BUMI sebesar US$ 1.9 miliar dalam bentuk instrumen utang, terdiri dari US$ 600 juta yang dibayarkan kembali di tahun ke-empat, US$ 600 juta di tahun ke-lima, dan sisanya US$ 700 juta di tahun ke-enam. Investasi ini memiliki 12% cash coupon per tahun dengan total IRR of 19%, dimana seluruh sisanya akan dibayarkan pada saat jatuh tempo. Dana ini digunakan untuk restrukturisasi utang dan belanja modal. China Investment Corporation (CIC) invested US$ 1,9 billion in BUMI in the form of a debt-like instrument. The US$ 1,9 billion investment consists of US$ 600 million repayable in year four, US$ 600 million in year five, and remaining US$ 700 million in year six. The investment attracts a 12% annual cash coupon with a total IRR of 19%, the balance payable at the time of final maturities. The funds will be used for debt restructuring and capital expenditure.

Perseroan mengakuisisi saham Gallo Oil (Jersey) Ltd. sebesar 97,5%. Gallo Oil (Jersey) Ltd. was acquired through purchase of 97.5% of shares.

Berdasarkan SK Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C-21041 HT.01.04.-TH.2000 tertanggal 20 September 2000, nama Perseroan berubah dari PT Bumi Modern Tbk menjadi PT Bumi Resources Tbk. The Company’s name was changed by virtue of the Decree of the Minister of Justice and Legislation of the Republic Indonesia No. C-21041 HT.01.0 4.-TH.2000 dated September 20, 2000, whereby the name of PT Bumi Modern Tbk became PT Bumi Resources Tbk.

Di bulan November, Perseroan mengakuisisi 80% saham PT Arutmin Indonesia (Arutmin), produsen batubara terbesar keempat di Indonesia. In November, the Company acquired 80% of PT Arutmin Indonesia (Arutmin), the fourth largest coal producer in Indonesia.

Setelah melalui proses yang cukup panjang, BUMI akhirnya dapat memiliki Herald Resources Ltd Australia dengan nilai AU$ 552 juta. Operasi tambang seng, timah dan emas ini berlokasi di Sumatera Utara. After intense competitive bidding, BUMI acquired Herald Resources Ltd of Australia for AU$ 552 million. This zinc, lead and gold operation is located in North Sumatera.

2000 2001

2008

2007

2003

2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 13

Page 18: 28 Annual Report 2009

14 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

StrategiPerusahaan 20092009 Corporate Strategy

“ Seiring dengan peningkatan kapasitas pembangkit listrik tenaga uap di seluruh dunia, permintaan batubara thermal baik di pasar domestik maupun dunia terus meningkat dari tahun ke tahun. Perseroan selalu berupaya mengambil peran signifikan sebagai produsen baik di pasar lokal maupun dunia. Peningkatan produksi menjadi 111 juta ton per tahun yang akan dicapai pada tahun 2012 dan ekspansi ke pertambangan non batubara yang terus dijalankan menjadi strategi Perseroan dalam meningkatkan bisnis sekaligus memberikan hasil maksimal pada investor.

The demand for thermal coal both domestically and internationally has, in line with the increase in the global capacity for steam power plants, continued to grow for the last several years. The Company constantly strives to play a significant role as a producer both domestically and internationally. An increase in production to 111 million tonnes per year that will be achieved in 2012 and the expansion to non-coal mining will continue to be implemented as a part of the Company’s strategy to enhance business to provide maximum returns to the investors.

Page 19: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 15

Kondisi Pasar dan Strategi Perusahaan. Sebagai sumber energi yang banyak digunakan selain minyak bumi, seiring peningkatan penggunaan batubara untuk pembangkit listrik, kebutuhan batubara dunia terus meningkat secara signifikan. Data International Energy Agency (IEA) mencatat, kurun waktu 2006-2030 konsumsi batubara dunia diprediksi akan meningkat sebesar 49% dari 127,5 miliar ton tahun 2006 menjadi 190,2 miliar ton pada tahun 2030. IEA juga memprediksi tren pertumbuhan konsumsi batubara pada periode 2005-2015 rata-rata sebesar 2,6% per tahun dan akan melambat pada periode 2015-1030 menjadi rata-rata 1,7% per tahun.

Hingga akhir 2009, Amerika, China, dan India menjadi Negara yang memiliki tingkat konsumsi batubara terbesar di dunia. Tren ini masih akan berlangsung selama beberapa tahun ke depan. Selama tahun 2006, Amerika mengkonsumsi batubara sebanyak 22,5 miliar ton atau setara dengan 48% dari total konsumsi batubara dunia. Untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar pada pembangkit listrik, total permintaan batubara (cooking dan thermal) Amerika diprediksi akan meningkat menjadi 26,6 miliar ton pada tahun 2030.

Pasar Batubara ChinaGuna mendorong peningkatan produksi baja dan pembangkit listrik, sejak tahun 2006 hingga 2008, total konsumsi batubara China (thermal dan cooking) meningkat 6,8% menjadi 1,4 miliar ton atau 42,6% dari total konsumsi dunia. Kebutuhan yang melebihi kapasitas produksi membuat China harus mengimpor kedua jenis batubara tersebut. Pada tahun 2009, impor China untuk batubara thermal meningkat 167% dibanding tahun 2008. Demikian halnya dengan impor China untuk batubara cooking yang meningkat hampir 400% dibanding tahun 2008.

Sebagai gambaran, kurun waktu sembilan bulan sejak September 2008 China mengekspor batubara thermal sebesar 5,9 juta ton. Disebabkan oleh penurunan kemampuan produksi dan desakan kebutuhan pembangkit listrik, hingga bulan September tahun 2009, China mengimpor batubara thermal sebesar 46,4 juta ton. Seiring dengan peningkatan produksi batubara di tahun 2010, jumlah permintaan China dari pasar batubara thermal dunia diprediksi akan mengalami penurunan menjadi sekitar 45 juta ton pada tahun 2010. Namun, pada tahun-tahun berikutnya permintaan China akan kembali meningkat dengan kecenderungan peningkatan yang relatif stabil dan pada tahun 2011 akan menjadi 50 juta ton dan 60 juta ton pada 2015.

Pasar Batubara IndiaKondisi yang hampir sama juga terjadi pada India. Pada tahun 2008, total konsumsi batubara India meningkat

Market Conditions and Corporate StrategiesAs the most widely-utilized energy resource apart from oil, the ever-increasing demand for coal is due to its utilization in power plants. The International Energy Agency (IEA) affirms that between 2006–2030, world coal consumption is predicted to increase by 49% from 127.5 billion tonnes in 2006 to 190.2 billion in 2030. IEA also forecasts a growth trend in coal consumption between 2005–2015, with an average rate of 2.6% per annum, after which the growth will decelerate to 1.7% per annum between 2015–2030.

By the end of 2009, the USA, China and India have become the world’s largest coal consuming nations with a trend that will still progress for the next several years. In 2006, the USA consumed 22.5 billion tonnes of coal or equivalent to 48% of the total world’s coal consumption. To meet the power plants’ needs, the total coal demand (both thermal and coking) for the USA is forecast to increase to 26.6 billion tonnes by the end of 2030.

China’s Coal MarketIn order to boost the production of steel and power plants, from 2006 – 2008, China’s total consumption for coal (both thermal and coking) had increased to 6.8% or 1.4 billion tonnes - equivalent to 42.6% of the world’s total coal consumption. This need exceeds the production capacity which has forced China to import both types of coal. In 2009, China increased imports of thermal coal and coking coal by 167% and 400% respectively, in contrast to the previous year, 2008.

As an outline, in the nine months from September 2008, China exported just 5.9 million tonnes of thermal coal. Due to the decline in production capacity and the pressure from the high demand by power plants, by September 2009, China had become the world’s largest thermal coal importer at 46.4 billion tonnes. As coal production increased in 2010, China’s demand from the world’s coal market has been forecasted to downsize to approximately 45 million tonnes. However, in the following years it is forecasted to recuperate at relatively stable rate, and China’s demand will be 50 million tonnes in 2011 and 60 million tonnes in 2015.

India’s Coal MarketA similar condition had also occurred in India. In 2008, India’s total coal consumption increased by 8.4% to 231

Page 20: 28 Annual Report 2009

16 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Strategi Perusahaan 2009

8,4% menjadi 231 juta ton atau setara dengan 7% konsumsi dunia. Kekurangan pasokan batubara domestik mendorong kenaikan impor batubara. Selama tahun 2003-2008 impor batubara India mencapai 17,1%. Sementara ekspor batubara India turun dengan CAGR mencapai -0,1%. Guna menunjang produktivitasnya, pabrik baja di India mengimpor sekitar 50% kebutuhan batubara.

Terus meningkatnya kebutuhan batubara untuk pembangkit listrik ikut mendorong tingginya permintaan India terhadap batubara. Hingga bulan Juli 2009, India mengimpor batubara thermal sebesar 32,6 juta ton atau meningkat 55% dibandingkan dengan Juli 2008. Peningkatan permintaan India diprediksi akan terus terjadi dalam beberapa tahun ke depan. Pada tahun 2010 permintaan India terhadap batubara thermal diprediksi sebesar 53 juta ton. Pada tahun 2011, jumlah tersebut akan meningkat menjadi 63 juta ton dan pada tahun 2015 diprediksi menjadi sekitar 108 juta ton.

Secara keseluruhan, impor batubara India diproyeksi masih akan meningkat di tahun-tahun mendatang. Untuk memenuhi permintaan domestik yang terus meningkat, dalam tiga tahun ke depan, impor batubara (cooking dan thermal) India akan meningkat sepuluh kali menjadi 40-45 juta ton.

Harga BatubaraKrisis ekonomi global yang terjadi pada tahun 2008 berdampak cukup signifikan pada penurunan harga batubara dari US$ 180 per metrik ton menjadi sekitar US$ 75 per metrik ton pada akhir tahun 2008. Seiring membaiknya ekonomi dunia dan terus meningkatnya kebutuhan batubara, mulai semester kedua tahun 2009, harga batubara kembali stabil dengan kecenderungan meningkat. IEA memprediksi harga batubara akan terus meningkat dimana pada tahun 2010 akan berada di level US$ 85 per metrik ton dan pada tahun 2012 akan berada di level US$ 90 per metrik ton.

Sebagai negara yang memiliki cadangan batubara sebesar 20 miliar ton dengan potensi 90 miliar ton, Indonesia memiliki peran penting di pasar batubara dunia. Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, Indonesia juga mengalami peningkatan konsumsi batubara yang cukup signifikan. Pada tahun 1997, konsumsi domestik masih sebesar 13,2 juta ton. Jumlah tersebut meningkat 243% menjadi 45,3 juta ton pada tahun 2007. Menyusul selesainya proyek percepatan 10.000 MW tahap II, kebutuhan batubara domestik untuk pembangkit listrik akan mengalami peningkatan sebesar 65-70 juta ton per tahun. Hingga 2010, pada saat semua proyek PLTU sudah beroperasi, konsumsi batubara domestik diprediksi akan mencapai 90 juta ton, atau meningkat sekitar 40 juta ton dibandingkan dengan kebutuhan saat ini.

million tonnes or equivalent to 7% of the world’s total coal consumption. The insufficiency of domestic coal supply has increased the import of coal. Between 2003–2008, India’s coal import was 17.1%. Meanwhile, India’s coal export suffered a drop with CAGR of -0.1%. In order to maintain productivity, India’s steel mills imported approximately 50% of their coal supply.

The ever-increasing need for coal used in power plants has contributed in the growth in India’s coal demand. By July 2009, India had imported 32.6 million tonnes of thermal coal, or 55% higher compared to July 2008. India’s increase in demand has been forecast to continue in the next few years. In 2010, India’s thermal coal demand is forecast to be approximately 53 million tonnes. In 2011, the figure will increase to 63 million tonnes and 108 million tonnes in 2015.

In general, India’s import of coal is estimated to increase within the next few years. To meet the ever-increasing domestic demand, in the following three years, India’s coal import (both thermal and coking) will increase by ten times to be approximately 40-45 million tonnes.

Coal PricesThe global economic crisis in 2008 caused a significant decline in coal prices; from US$ 180 per metric tonne to US$ 75 per metric tonne at the end of 2008. As the world economic situation improved and the demand in coal increased, the coal price has stabilized with an increasing trend, since the second semester of 2009. IEA has forecast that the coal price will continuously increase, to US$ 85 per metric tonne in 2010 and to US$ 90 per metric tonne in 2012.

As a country with 20 billion tonnes of coal reserves and a potential of 90 billion tonnes, Indonesia plays an important role in the world’s coal market. In the last decade, Indonesia has shown a significant increment in coal consumption. In 1997, domestic consumption was 13.2 million tonnes. This then increased by 243% to 45.3 million tonnes in 2007. Following the completion of 10,000 MW acceleration phase II, the domestic demand for coal used for power plants will increase by approximately 65-70 million tonnes per annum. By 2010, when all PLTU (coal-fired power plants) projects are operating, domestic coal consumption has already been predicted to reach 90 million tonnes or 40 million tonnes higher compared to today’s demand.

Page 21: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 17

2009 Corporate Strategy

Seiring dengan peningkatan kebutuhan pasokan tersebut, produksi batubara domestik juga terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2008, produksi batubara Indonesia mencapai 215 juta ton, meningkat 90,3% dibanding 2003. Sementara, pada tahun 2009, Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia mencatat produksi batubara Indonesia sebesar 250 juta ton. Jumlah tersebut diprediksi akan meningkat hingga mencapai 280 juta ton pada tahun 2010. Sebagian besar produksi batubara Indonesia diekspor ke luar negeri terutama Jepang, Taiwan, China, dan India.

Di tengah percaturan pasar batubara baik domestik maupun Internasional, dengan kepemilikan basis sumber daya yang sangat besar (lebih dari 10 miliar ton), Perseroan memiliki peran yang cukup besar baik di pasar domestik maupun ekspor. Untuk itu, Perseroan telah menyiapkan berbagai langkah strategis. Penggunaan teknologi mutakhir menjadi salah satu upaya efisiensi sekaligus meningkatkan produksi. Untuk memenuhi permintaan pasar, Perseroan juga telah menetapkan target peningkatan produksi menjadi 111 juta ton per tahun yang akan dicapai pada tahun 2012.

Ekspansi pasar ke Cina, India, maupun pasar domestik yang diiringi dengan peningkatan volume penjualan menjadi strategi Perseroan untuk meningkatkan penjualan batubara terutama jenis batubara thermal. Selama ini, selain pasar domestik Perseroan mengandalkan pemasaran batubara ke Jepang, China, dan Taiwan. Perseroan akan berupaya memperpendek jangka waktu pengiriman sebagai salah satu strategi meningkatkan pelayanan dan mencapai kepuasan pelanggan. Selain itu, Perseroan juga menempuh upaya pertumbuhan organik melalui serangkaian akuisisi perusahaan tambang batubara yang potensial. Guna mendorong kinerja perusahaan lebih optimal, Perseroan terus berupaya melakukan diversifikasi portofolio bisnis melalui investasi pada komoditas pertambangan selain batubara seperti tembaga, emas, bijih besi, timah, seng, dan gas metan.

Semua upaya tersebut tentu membutuhkan komitmen dari seluruh jajaran manajemen dan karyawan. Untuk itu, peningkatan kwalitas SDM menjadi salah satu upaya mendorong kemajuan bisnis Perseroan. Pengelolaan perusahaan dengan tetap memperhatikan prinsip tata kelola perusahaan yang sehat dan selalu mempertimbangkan aspek risiko menjadi kunci keberhasilan bisnis. Mendasarkan pada praktik terbaik di tingkat nasional maupun internasional, Perseroan akan selalu menerapkan GCG dan Manajemen Risiko dengan baik. Kebijakan CSR yang diterapkan akan membantu Perseroan mencapai sukses bisnis secara berkesinambungan.

As such increases in demand, domestic coal production continuously increases. In 2008, Indonesia’s coal production reached 215 million tonnes, or increased by 90.3% over 2003. Meanwhile, in 2009, Indonesia’s Coal Mining Association noted that Indonesia’s annual coal production was at 250 million tonnes. This amount had been forecasted to increase to 280 million tonnes in 2010. Most of Indonesia’s coal production is being exported to other countries, mainly: Japan, Taiwan, China and India.

Supported by enormous reserves (exceeding 10 billion tonnes), the Company plays a significant role in both the domestic and export markets. For that reason, the Company has prepared various strategic steps. The use of state-of-the-art technology is one of the efficiency efforts and this will also increase production. To satisfy market demand, the Company has also set a production increment target to 111 million tonnes per annum, which is likely to be reached in 2012.

Expansion to China, India, or even domestic market, supported by the increment in sales volume, is the Company’s strategy to increase sales of coal, primarily thermal coal. In addition to relying on domestic market, the Company has also focused on marketing coal to Japan, China and Taiwan. As one of the strategies to increase customer service and satisfaction, the Company will attempt to shorten the delivery period. Moreover, companies will also supplement organic growth efforts by acquiring potentially promising coal mining companies.

In order to optimize corporate performance, the Company will constantly diversify its business portfolios by investing in mining other commodities, such as copper, gold, iron ore, lead, zinc and methane gas.

All of the abovementioned clearly need a strong commitment from all levels of management and staff. Thus, HR quality improvement becomes one initiative to stimulate business improvement. Corporate management, by ensuring a sound implementation of corporate governance principles as well as constantly considering aspects of risk, is a key to a business success. Benchmarking with national and international best practices, the Company will also implement appropriate GCG and Risk Management policies and programs. The adopted CSR policies will help the Company achieve sustainable business success.

Page 22: 28 Annual Report 2009

18 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Gorontalo Minerals and Citra Palu MineralsCommissioning: Stage 1 by 2011 and Stage 2 by 2013

Program eksplorasi lanjutan di Gorontalo Minerals dan Citra Palu Minerals, termasuk pembangunan tambang, serta studi kelayakan yang mencakup sumber daya dan cadangan biji tembaga, perak dan emas.

Exploration program in Gorontalo Minerals and Citra Palu Minerals currently include the advanced exploration, mine developments, as well as feasibility studies which cover the resources and reserves of iron ore, silver and gold.

Mewujudkan kinerja yang memberikan hasil usaha yang maksimal bagi seluruh pemegang saham.

Menempatkan BUMI sebagai perusahaan pertambangan aset nasional di Indonesia. KPC and Arutmin

Commissioning: 2011/2012

Pengembangan produksi batubara mencapai 100 mtpa di kedua anak perusahaan, KPC dan Arutmin

Coal production expansion in KPC and Arutmin to 100 mtpa

Herald Resources Ltd.and PT Dairi Prima MineralCommissioning: 2011

Konsesi penambangan di Dairi telah memasuki proses pembangunan serta penyelesaian desain dan rencana kerja. Uji coba proses produksi telah dilakukan dan proses produksi akan dimulai dalam waktu dekat.

The design and work-plan for the mining concession in Dairi is in progress. The trial production process had been performed and the production process will commence shortly.

Road Map2009 - 2013

Position BUMI as the national mining resource company in Indonesia

Deliver performance and superior returns to all shareholders

Page 23: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 19

Vertical integration by acquisition of key suppliers including mining operatorsIntegrasi vertikal melalui akuisisi pemasok dan operator tambang utama.

The Company continues to strive to develop its non-coal commodities in order to obtain a more favorable economic value. To date, the Company continues to carry out various studies in regard to various aspects of non-coal mining. A number of the non-coal producing subsidiaries are prepared to operate commercially in 2010. In addition to this, the Company has formulated a business development plan as elaborated in the road map.

Pendopo Energi Batubara (PEB)Commissioning: 2012

PEB masih dalam tahap pengembangan dan persiapan operasi penambangan. Sesuai

karakteristik produk batubara yang dihasilkan, PEB akan menjadi produsen batubara untuk

keperluan pembangkit listrik dan energi.

PEB is still on the stage of development and coal mining operation preparations. Looking at the coal characteristics it produces, PEB will be the coal producer specifically supplying power

plants and alternative industrial energy.

Fajar Bumi Sakti (FBS)Commissioning: 2010

FBS mengoperasikan dua jenis teknik pertambangan, bawah tanah dan teknik lubang terbuka. Kedua teknik yang dilaksanakan di Loa Ulung, Tenggarong. Sementara di wilayah Tabang, FBS hanya menerapkan teknik penambangan terbuka.

FBS operates two mining techniques; underground and open-pit, both of which are applied in Loa Ulung, Tenggarong. Meanwhile, in Tabang area, FBS only applies an open-pit mining technique.

Bumi Mauritania S.A.Commissioning: Stage 1 by 2011 and Stage 2 by 2013

Tahap persiapan eksplorasi di Mauritania meliputi pemetaan geologi, sampling sistemik

terhadap batuan dengan metode rock chip sampling, survei magnetik baik tanah maupun

udara, serta melakukan pengujian pengeboran.

The Company has done a number of exploration preparations which include geological mapping, systematic sampling on rocks by using rock chip

sampling, magnetic survey on soil and air, as well as drilling tests.

“ “

Perseroan terus berupaya mengembangkan komoditas non batubara untuk mendapatkan nilai ekonomis yang lebih baik. Sampai saat ini, Perseroan terus melakukan berbagai studi di berbagai aspek pada tambang non batubara. Beberapa dari anak perusahaan penghasil komoditas non batubara telah siap beroperasi komersil pada tahun 2010. Selain itu, secara garis besar Perseroan telah menyusun rencana pengembangan perusahaan seperti yang tercantum dalam road map.

Page 24: 28 Annual Report 2009

20 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

(Dalam Dolar AS) 2009 2008 2007 2006 2005(In US Dollar) (Disajikan kembali) (Re-stated)

Pendapatan 3,219,274,206 3,378,393,105 2,265,468,068 1,851,550,950 1,751,248,015 RevenueLaba Kotor 1,103,694,646 1,612,729,995 755,318,508 529,443,181 441,892,799 Gross ProfitLaba Usaha 638,247,619 1,102,209,300 405,476,510 327,484,241 263,418,315 Operating IncomeEBITDA 1,055,899,291 1,198,770,253 951,160,162 430,102,740 334,713,876 EBITDABeban Lain-lain (120,592,507) (69,483,067) 449,471,292 (102,538,692) (83,704,585)Other ExpensesLaba (Rugi)Sebelum Pajak 517,655,112 1,032,726,233 854,947,802 224,945,549 179,713,730 Income Before TaxManfaat (Beban) Pajak 233,998,345 489,177,565 (14,646,544) (2,521,907) (56,300,452)Tax ExpensesLaba (Rugi) Bersih 190,448,692 371,690,961 789,003,841 222,304,589 123,263,070 Net IncomeJumlah Saham (dalam ribuan saham) 18,930,787 19,193,377 18,320,830 19,404,000 19,404,000 No. of Shares (in thousand shares)Laba (Rugi) per 1.000 Saham 10.06 19.37 43.07 11.46 6.35 Earnings per 1,000 SharesAset Lancar 2,051,639,591 1,632,573,975 1,163,027,463 1,056,671,232 577,373,270 Current AssetsJumlah Aset 7,410,928,534 5,234,794,082 2,819,419,180 2,513,535,949 1,721,819,268 Total AssetsKewajiban Lancar 2,115,257,404 2,102,889,786 859,916,040 802,689,345 659,128,912 Current LiabilitiesJumlah Kewajiban 5,814,269,266 3,716,454,541 1,417,693,057 2,143,355,680 1,475,067,922Total LiabilitiesEkuitas 1,470,972,168 1,165,480,920 1,121,961,373 359,946,091 235,345,560 Shareholder’s EquityNilai Buku per 1.000 Saham 77.70 60.72 61.24 18.55 12.13 Book Value per 1,000 ShareModal Kerja Bersih (63,617,813) (470,315,811) 303,111,423 253,981,887 (81,755,642)Net Working Capital

Rasio (%)Ratios (%)Laba Terhadap Aset 2.57% 7.10% 27.98% 8.84% 7.16%Return on AssetsLaba Terhadap Ekuitas 12.95% 31.89% 70.32% 61.76% 52.38%Return on EquityRasio Lancar 96.99% 77.63% 135.25% 131.64% 87.60%Current RatioHutang Terhadap Total Aset 36.80% 22.25% 4.18% 40.37% 31.69%Debts to Totel AssetsHutang Terhadap Ekuitas 185.38% 99.95% 10.52% 281.91% 231.86%Debts to EquityHutang Netto Terhadap Ekuitas 174.88% 71.43% -13.37% 229.27% 195.95%Net Debts to EquityMarjin Laba Kotor 34.28% 47.74% 33.34% 28.59% 25.23%Gross MarginMarjin Laba Usaha 19.83% 32.63% 17.90% 17.69% 15.04%Operating MarginMarjin Laba Bersih 5.92% 11.00% 34.83% 12.01% 7.04%Net MarginNilai Tukar Penutup Pada 9,400 10,950 9,419 9,020 9,830 Akhir Tahun (Rp/AS$)Year End Closing Exchange Rate (Rp/US$)Nilai Tukar Rata-Rata Dalam 10,400 9,678 9,136 9,167 9,751 Setahun (Rp/AS$)Average Annual Exchange Rate (Rp/US$)

Page 25: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 21

Laba Sebelum Pajak (Dalam jutaan dollar AS)

Income Before Tax (In million US Dollar)

Laba Usaha (Dalam jutaan dollar AS)

Operating Income (In million US Dollar))

Laba per Saham (US$ per 1.000 saham)

Earnings per Share (US$ per 1,000 shares)

Marjin Laba Usaha

Operating Margin

Laba Bersih (Dalam jutaan dollar AS)

Net Income (In million US Dollar)

EBITDA (Dalam jutaan dollar AS)

EBITDA (US$ per 1,000 shares)

2005 2006 2007 2008 2009Laba Usaha

Marjin Laba

Usaha

Laba Bersih*

Laba per 1.000

Saham

Laba Sebelum

Pajak

EBITDA*

Penjualan bersih

Beban Penjualan

263,418,315 327,484,241 405,476,510 1,102,209,300 638,247,619

15.04% 17.69% 17.90% 32.63% 19.83%

123,263,070 222,304,589 789,003,841 371,690,961 190,448,692

6.35 11.46 43.07 19.37 10.06

179,713,730 224,945,549 854,947,802 1,032,726,233 517,655,112

334,713,876 430,102,740 951,160,162 1,198,770,253 1,055,899,291

2005 2006 2007 2008 2009Laba Usaha

Marjin Laba

Usaha

Laba Bersih*

Laba per 1.000

Saham

Laba Sebelum

Pajak

EBITDA*

Penjualan bersih

Beban Penjualan

263,418,315 327,484,241 405,476,510 510,520,695 465,447,027

15.04% 17.69% 17.90% 15.11% 14.46%

123,263,070 222,304,589 789,003,841 371,690,961 190,448,692

6.35 11.46 40.66 19.16 9.81

179,713,730 224,945,549 854,947,802 1,032,726,233 517,655,112

334,713,876 430,102,740 951,160,162 1,198,770,253 1,055,899,291

465,447,027 510,520,695 405,476,510 327,484,241 263,418,31514.46% 15.11% 17.90% 17.69% 15.04%190,448,692 371,690,961 789,003,841 222,304,589 123,263,070

9.81 19.16 40.66 11.46 6.35

517,655,112 1,032,726,233 854,947,802 224,945,549 179,713,730

1,055,899,291 1,198,770,253 951,160,162 430,102,740 334,713,876

2005 2006 2007 2008 2009Laba Usaha

Marjin Laba

Usaha

Laba Bersih*

Laba per 1.000

Saham

Laba Sebelum

Pajak

EBITDA*

Penjualan bersih

Beban Penjualan

263,418,315 327,484,241 405,476,510 510,520,695 465,447,027

15.04% 17.69% 17.90% 15.11% 14.46%

123,263,070 222,304,589 789,003,841 371,690,961 190,448,692

6.35 11.46 40.66 19.16 9.81

179,713,730 224,945,549 854,947,802 1,032,726,233 517,655,112

334,713,876 430,102,740 951,160,162 1,198,770,253 1,055,899,291

465,447,027 510,520,695 405,476,510 327,484,241 263,418,31514.46% 15.11% 17.90% 17.69% 15.04%190,448,692 371,690,961 789,003,841 222,304,589 123,263,070

9.81 19.16 40.66 11.46 6.35

517,655,112 1,032,726,233 854,947,802 224,945,549 179,713,730

1,055,899,291 1,198,770,253 951,160,162 430,102,740 334,713,876

638.2

190.4

517.7

1,055.9

19.83%

10.06

1,102.2

405.5327.5263.4

123.3222.3

789.0

371.7

1,032.7 1,198.8

951.2

430.1334.7

854.9

224.9

179.7

15.04%

17.69% 17.90%

32.63%

19.3711.46

6.35

43.07

2009 2009

20092009

2009 2009

2008 2008

20082008

2008 2008

2007 2007

20072007

2007 2007

2006 2006

20062006

2006 2006

2005 2005

20052005

2005 2005

Page 26: 28 Annual Report 2009

22 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Ikhtisar SahamStock Highlights

Harga

Price

Volume

Volume

Price (Rp) Volume (000,000 units)

Kinerja Saham di Tahun 2009

Share Performance in 2009

Perkembangan Harga Saham per Triwulan 2006 - 2009

Quarterly Share Price Performance 2006 - 2009

Harga Saham Share Price

Periode Tertinggi Terendah Penutupan Period Highest Lowest Closing Rp Rp Rp

Triwulan I, 2006 1,070 750 900 1st Quarter, 2006 Triwulan II, 2006 990 770 770 2nd Quarter, 2006 Triwulan III, 2006 880 700 740 3rd Quarter, 2006 Triwulan IV, 2006 900 720 900 4th Quarter, 2006

Triwulan I, 2007 1,340 870 1,330 1st Quarter, 2007 Triwulan II, 2007 2,300 1,290 2,275 2nd Quarter, 2007 Triwulan III, 2007 3,700 2,025 3,575 3rd Quarter, 2007 Triwulan IV, 2007 6,400 3,775 6,000 4th Quarter, 2007

Triwulan I, 2008 6,500 6,150 6,200 1st Quarter, 2008 Triwulan II, 2008 8,400 8,200 8,200 2nd Quarter, 2008 Triwulan III, 2008 3,425 3,100 3,200 3rd Quarter, 2008 Triwulan IV, 2008 950 890 910 4th Quarter, 2008

Triwulan I, 2009 1,000 385 820 1st Quarter, 2009 Triwulan II, 2009 2,325 810 1,860 2nd Quarter, 2009 Triwulan III, 2009 3,475 2,150 2,375 3rd Quarter, 2009 Triwulan IV, 2009 3,225 2,050 2,425 4th Quarter, 2009

Date Close Date Volume Adj CloseJan 5, 2009 940 Jan 5, 2009 326,670,000.00 918.38Jan 6, 2009 850 Jan 6, 2009 517,925,000.00 830.45Jan 7, 2009 770 Jan 7, 2009 585,073,000.00 752.29Jan 8, 2009 700 Jan 8, 2009 133,450,000.00 683.9Jan 9, 2009 630 Jan 9, 2009 63,053,000.00 615.51

Jan 12, 2009 570 Jan 12, 2009 28,193,500.00 556.89Jan 13, 2009 520 Jan 13, 2009 25,777,000.00 508.04Jan 14, 2009 470 Jan 14, 2009 1,870,958,000.00 459.19Jan 15, 2009 425 Jan 15, 2009 134,277,500.00 415.22Jan 16, 2009 510 Jan 16, 2009 1,100,216,500.00 498.27Jan 19, 2009 520 Jan 19, 2009 712,501,500.00 508.04Jan 20, 2009 510 Jan 20, 2009 321,108,000.00 498.27Jan 21, 2009 510 Jan 21, 2009 190,799,500.00 498.27Jan 22, 2009 510 Jan 22, 2009 164,572,000.00 498.27Jan 23, 2009 470 Jan 23, 2009 111,705,500.00 459.19Jan 27, 2009 495 Jan 27, 2009 108,569,000.00 483.61Jan 28, 2009 510 Jan 28, 2009 317,843,500.00 498.27Jan 29, 2009 490 Jan 29, 2009 214,381,000.00 478.73Jan 30, 2009 510 Jan 30, 2009 108,575,000.00 498.27Feb 2, 2009 500 Feb 2, 2009 85,128,000.00 488.5Feb 3, 2009 510 Feb 3, 2009 117,181,500.00 498.27Feb 4, 2009 500 Feb 4, 2009 92,514,000.00 488.5Feb 5, 2009 550 Feb 5, 2009 632,553,000.00 537.35Feb 6, 2009 680 Feb 6, 2009 669,563,000.00 664.36Feb 9, 2009 680 Feb 9, 2009 966,304,500.00 664.36

Feb 10, 2009 730 Feb 10, 2009 780,374,500.00 713.21Feb 11, 2009 760 Feb 11, 2009 678,240,000.00 742.52Feb 12, 2009 730 Feb 12, 2009 356,325,500.00 713.21Feb 13, 2009 740 Feb 13, 2009 204,058,000.00 722.98Feb 16, 2009 730 Feb 16, 2009 104,507,000.00 713.21Feb 17, 2009 690 Feb 17, 2009 209,263,500.00 674.13Feb 18, 2009 740 Feb 18, 2009 306,165,500.00 722.98Feb 19, 2009 800 Feb 19, 2009 560,105,500.00 781.6Feb 20, 2009 780 Feb 20, 2009 550,085,000.00 762.06Feb 23, 2009 780 Feb 23, 2009 317,888,500.00 762.06Feb 24, 2009 740 Feb 24, 2009 226,283,500.00 722.98Feb 25, 2009 750 Feb 25, 2009 187,891,000.00 732.75Feb 26, 2009 770 Feb 26, 2009 252,810,000.00 752.29Feb 27, 2009 770 Feb 27, 2009 186,653,500.00 752.29Mar 2, 2009 720 Mar 2, 2009 258,605,000.00 703.44Mar 3, 2009 770 Mar 3, 2009 379,718,500.00 752.29Mar 4, 2009 800 Mar 4, 2009 397,173,000.00 781.6Mar 5, 2009 770 Mar 5, 2009 322,135,500.00 752.29Mar 6, 2009 780 Mar 6, 2009 108,401,500.00 762.06

Mar 10, 2009 800 Mar 10, 2009 103,751,500.00 781.6Mar 11, 2009 790 Mar 11, 2009 191,699,000.00 771.83Mar 12, 2009 790 Mar 12, 2009 101,063,500.00 771.83Mar 13, 2009 780 Mar 13, 2009 192,025,000.00 762.06Mar 16, 2009 770 Mar 16, 2009 220,138,000.00 752.29Mar 17, 2009 720 Mar 17, 2009 299,298,500.00 703.44Mar 18, 2009 740 Mar 18, 2009 136,113,000.00 722.98Mar 19, 2009 720 Mar 19, 2009 127,910,000.00 703.44Mar 20, 2009 750 Mar 20, 2009 173,446,000.00 732.75Mar 23, 2009 770 Mar 23, 2009 312,894,000.00 752.29Mar 24, 2009 800 Mar 24, 2009 355,031,000.00 781.6Mar 25, 2009 800 Mar 25, 2009 141,047,500.00 781.6Mar 27, 2009 840 Mar 27, 2009 539,588,000.00 820.68Mar 30, 2009 800 Mar 30, 2009 265,834,500.00 781.6Mar 31, 2009 820 Mar 31, 2009 155,084,500.00 801.14

Apr 1, 2009 870 Apr 1, 2009 525,302,000.00 849.99Apr 2, 2009 900 Apr 2, 2009 313,960,000.00 879.3Apr 3, 2009 900 Apr 3, 2009 263,120,500.00 879.3Apr 6, 2009 910 Apr 6, 2009 381,266,000.00 889.07Apr 7, 2009 920 Apr 7, 2009 166,512,500.00 898.84Apr 8, 2009 940 Apr 8, 2009 323,076,500.00 918.38

Apr 13, 2009 1020 Apr 13, 2009 454,063,000.00 996.54Apr 14, 2009 1150 Apr 14, 2009 545,332,000.00 1123.55Apr 15, 2009 1110 Apr 15, 2009 523,601,000.00 1084.47Apr 16, 2009 1130 Apr 16, 2009 605,462,500.00 1104.01Apr 17, 2009 1190 Apr 17, 2009 795,314,000.00 1162.63Apr 20, 2009 1480 Apr 20, 2009 1,135,376,500.00 1445.96Apr 21, 2009 1450 Apr 21, 2009 1,372,333,000.00 1416.65Apr 22, 2009 1230 Apr 22, 2009 1,137,705,000.00 1201.71Apr 23, 2009 1200 Apr 23, 2009 689,076,000.00 1172.4Apr 24, 2009 1290 Apr 24, 2009 594,909,000.00 1260.33Apr 27, 2009 1290 Apr 27, 2009 332,479,000.00 1260.33Apr 28, 2009 1290 Apr 28, 2009 483,614,000.00 1260.33Apr 29, 2009 1380 Apr 29, 2009 344,540,000.00 1348.26Apr 30, 2009 1480 Apr 30, 2009 667,542,500.00 1445.96May 1, 2009 1520 May 1, 2009 862,663,500.00 1485.04May 4, 2009 1650 May 4, 2009 916,732,000.00 1612.05May 5, 2009 1680 May 5, 2009 1,084,969,000.00 1641.36May 6, 2009 1770 May 6, 2009 901,947,500.00 1729.29May 7, 2009 1960 May 7, 2009 1,312,961,500.00 1914.92May 8, 2009 1930 May 8, 2009 975,903,000.00 1885.61

May 11, 2009 2000 May 11, 2009 1,102,756,000.00 1954May 12, 2009 2175 May 12, 2009 694,266,000.00 2124.97May 13, 2009 2200 May 13, 2009 630,627,000.00 2149.4May 14, 2009 1950 May 14, 2009 744,402,500.00 1905.15May 15, 2009 1790 May 15, 2009 1,173,849,000.00 1748.83May 18, 2009 1970 May 18, 2009 872,229,000.00 1924.69May 19, 2009 2075 May 19, 2009 780,522,000.00 2027.27May 20, 2009 2050 May 20, 2009 427,386,500.00 2002.85May 22, 2009 2000 May 22, 2009 399,897,500.00 1954May 25, 2009 2075 May 25, 2009 276,327,000.00 2027.27May 26, 2009 1940 May 26, 2009 457,441,000.00 1895.38May 27, 2009 1900 May 27, 2009 509,226,000.00 1856.3May 28, 2009 1930 May 28, 2009 261,961,000.00 1885.61May 29, 2009 1960 May 29, 2009 378,879,500.00 1914.92

Jun 1, 2009 2150 Jun 1, 2009 629,180,000.00 2100.55Jun 2, 2009 2175 Jun 2, 2009 1,010,113,500.00 2124.97Jun 3, 2009 2175 Jun 3, 2009 408,714,000.00 2124.97Jun 4, 2009 2125 Jun 4, 2009 498,140,500.00 2076.12Jun 5, 2009 2175 Jun 5, 2009 263,220,000.00 2124.97Jun 8, 2009 2075 Jun 8, 2009 237,466,000.00 2027.27Jun 9, 2009 2100 Jun 9, 2009 184,421,500.00 2051.7

Jun 10, 2009 2250 Jun 10, 2009 474,742,000.00 2198.25Jun 11, 2009 2225 Jun 11, 2009 392,089,000.00 2173.82Jun 12, 2009 2225 Jun 12, 2009 220,451,500.00 2173.82Jun 15, 2009 2100 Jun 15, 2009 245,785,000.00 2051.7Jun 16, 2009 2075 Jun 16, 2009 555,918,500.00 2027.27Jun 17, 2009 2025 Jun 17, 2009 220,498,500.00 1978.42Jun 18, 2009 1950 Jun 18, 2009 362,682,500.00 1905.15Jun 19, 2009 1940 Jun 19, 2009 359,933,000.00 1895.38Jun 22, 2009 1850 Jun 22, 2009 294,489,500.00 1807.45Jun 23, 2009 1660 Jun 23, 2009 683,247,500.00 1621.82Jun 24, 2009 1850 Jun 24, 2009 483,234,000.00 1807.45Jun 25, 2009 1920 Jun 25, 2009 446,471,500.00 1875.84Jun 26, 2009 1880 Jun 26, 2009 300,327,500.00 1836.76Jun 29, 2009 1890 Jun 29, 2009 168,786,000.00 1846.53Jun 30, 2009 1860 Jun 30, 2009 269,141,000.00 1817.22

Jul 1, 2009 1880 Jul 1, 2009 184,945,000.00 1836.76Jul 2, 2009 1840 Jul 2, 2009 239,938,500.00 1797.68Jul 3, 2009 1800 Jul 3, 2009 295,371,500.00 1758.6Jul 6, 2009 1710 Jul 6, 2009 287,860,500.00 1670.67Jul 7, 2009 1900 Jul 7, 2009 531,586,500.00 1856.3Jul 9, 2009 1850 Jul 9, 2009 563,032,500.00 1807.45

Jul 10, 2009 1800 Jul 10, 2009 230,797,500.00 1758.6Jul 13, 2009 1770 Jul 13, 2009 256,443,000.00 1729.29Jul 14, 2009 1860 Jul 14, 2009 384,279,500.00 1817.22Jul 15, 2009 1940 Jul 15, 2009 518,175,500.00 1895.38Jul 16, 2009 1900 Jul 16, 2009 483,946,000.00 1856.3Jul 17, 2009 1880 Jul 17, 2009 371,706,000.00 1836.76Jul 21, 2009 2050 Jul 21, 2009 511,410,500.00 2002.85Jul 22, 2009 2025 Jul 22, 2009 427,871,500.00 1978.42Jul 23, 2009 2050 Jul 23, 2009 297,862,000.00 2002.85Jul 24, 2009 2050 Jul 24, 2009 279,126,000.00 2002.85Jul 27, 2009 2125 Jul 27, 2009 305,830,000.00 2076.12Jul 28, 2009 2250 Jul 28, 2009 596,996,500.00 2198.25Jul 29, 2009 2200 Jul 29, 2009 648,686,000.00 2149.4Jul 30, 2009 2425 Jul 30, 2009 905,714,500.00 2425Jul 31, 2009 2800 Jul 31, 2009 1,436,167,500.00 2800Aug 3, 2009 2650 Aug 3, 2009 960,836,500.00 2650Aug 4, 2009 2725 Aug 4, 2009 520,886,000.00 2725Aug 5, 2009 2700 Aug 5, 2009 281,971,500.00 2700Aug 6, 2009 3000 Aug 6, 2009 772,026,500.00 3000Aug 7, 2009 2975 Aug 7, 2009 610,525,500.00 2975

Aug 10, 2009 3200 Aug 10, 2009 679,586,000.00 3200Aug 11, 2009 3100 Aug 11, 2009 506,467,500.00 3100Aug 12, 2009 2925 Aug 12, 2009 616,683,500.00 2925Aug 13, 2009 3175 Aug 13, 2009 591,992,500.00 3175Aug 14, 2009 3225 Aug 14, 2009 450,419,000.00 3225Aug 18, 2009 3150 Aug 18, 2009 700,301,500.00 3150Aug 19, 2009 2925 Aug 19, 2009 541,088,500.00 2925Aug 20, 2009 3025 Aug 20, 2009 377,344,500.00 3025Aug 21, 2009 2975 Aug 21, 2009 209,603,500.00 2975Aug 24, 2009 3075 Aug 24, 2009 255,298,000.00 3075Aug 25, 2009 3075 Aug 25, 2009 224,563,500.00 3075Aug 26, 2009 3100 Aug 26, 2009 159,841,500.00 3100Aug 27, 2009 2975 Aug 27, 2009 347,970,500.00 2975Aug 28, 2009 2975 Aug 28, 2009 132,055,000.00 2975Aug 31, 2009 2900 Aug 31, 2009 192,534,000.00 2900Sep 1, 2009 2825 Sep 1, 2009 253,650,000.00 2825Sep 2, 2009 2725 Sep 2, 2009 377,293,000.00 2725Sep 3, 2009 2900 Sep 3, 2009 293,449,000.00 2900Sep 4, 2009 2875 Sep 4, 2009 211,581,500.00 2875Sep 7, 2009 2925 Sep 7, 2009 261,763,500.00 2925Sep 8, 2009 3025 Sep 8, 2009 225,526,000.00 3025Sep 9, 2009 2975 Sep 9, 2009 130,874,000.00 2975

Sep 10, 2009 3025 Sep 10, 2009 185,745,500.00 3025Sep 11, 2009 3150 Sep 11, 2009 565,141,000.00 3150Sep 14, 2009 3100 Sep 14, 2009 274,393,000.00 3100Sep 15, 2009 3225 Sep 15, 2009 527,656,000.00 3225Sep 16, 2009 3325 Sep 16, 2009 304,395,000.00 3325Sep 17, 2009 3350 Sep 17, 2009 261,651,000.00 3350Sep 24, 2009 3375 Sep 24, 2009 297,722,500.00 3375Sep 25, 2009 3300 Sep 25, 2009 190,077,000.00 3300Sep 28, 2009 3175 Sep 28, 2009 207,022,500.00 3175Sep 29, 2009 3200 Sep 29, 2009 208,106,000.00 3200Sep 30, 2009 3225 Sep 30, 2009 270,929,500.00 3225

Oct 1, 2009 3125 Oct 1, 2009 210,620,000.00 3125Oct 2, 2009 3075 Oct 2, 2009 417,973,000.00 3075Oct 5, 2009 3150 Oct 5, 2009 243,642,000.00 3150Oct 6, 2009 3075 Oct 6, 2009 213,906,000.00 3075Oct 7, 2009 2875 Oct 7, 2009 1,004,898,000.00 2875Oct 8, 2009 2725 Oct 8, 2009 786,447,500.00 2725Oct 9, 2009 2900 Oct 9, 2009 468,199,000.00 2900

Oct 12, 2009 2825 Oct 12, 2009 255,511,000.00 2825Oct 13, 2009 2800 Oct 13, 2009 244,248,000.00 2800Oct 14, 2009 2950 Oct 14, 2009 356,483,000.00 2950Oct 15, 2009 3000 Oct 15, 2009 476,067,000.00 3000Oct 16, 2009 3025 Oct 16, 2009 132,728,500.00 3025Oct 19, 2009 3000 Oct 19, 2009 95,601,500.00 3000Oct 20, 2009 2850 Oct 20, 2009 346,137,500.00 2850Oct 21, 2009 2825 Oct 21, 2009 384,030,500.00 2825Oct 22, 2009 2650 Oct 22, 2009 624,800,500.00 2650Oct 23, 2009 2750 Oct 23, 2009 362,201,500.00 2750Oct 26, 2009 2725 Oct 26, 2009 167,830,500.00 2725Oct 27, 2009 2550 Oct 27, 2009 410,917,000.00 2550Oct 28, 2009 2400 Oct 28, 2009 535,488,000.00 2400Oct 29, 2009 2475 Oct 29, 2009 815,581,000.00 2475Oct 30, 2009 2375 Oct 30, 2009 475,071,000.00 2375Nov 2, 2009 2425 Nov 2, 2009 411,430,000.00 2425Nov 3, 2009 2300 Nov 3, 2009 239,100,500.00 2300Nov 4, 2009 2475 Nov 4, 2009 258,761,000.00 2475Nov 5, 2009 2375 Nov 5, 2009 307,257,000.00 2375Nov 6, 2009 2325 Nov 6, 2009 151,149,000.00 2325Nov 9, 2009 2300 Nov 9, 2009 207,089,000.00 2300

Nov 10, 2009 2150 Nov 10, 2009 518,180,000.00 2150Nov 11, 2009 2425 Nov 11, 2009 647,475,500.00 2425Nov 12, 2009 2400 Nov 12, 2009 750,119,500.00 2400Nov 13, 2009 2450 Nov 13, 2009 216,724,000.00 2450Nov 16, 2009 2600 Nov 16, 2009 608,915,000.00 2600Nov 17, 2009 2575 Nov 17, 2009 350,327,500.00 2575Nov 18, 2009 2625 Nov 18, 2009 341,033,500.00 2625Nov 19, 2009 2625 Nov 19, 2009 220,633,000.00 2625Nov 20, 2009 2825 Nov 20, 2009 605,696,000.00 2825Nov 23, 2009 2750 Nov 23, 2009 565,259,500.00 2750Nov 24, 2009 2625 Nov 24, 2009 459,932,000.00 2625Nov 25, 2009 2600 Nov 25, 2009 274,417,000.00 2600Nov 26, 2009 2375 Nov 26, 2009 500,955,500.00 2375Nov 30, 2009 2350 Nov 30, 2009 499,419,000.00 2350

Dec 1, 2009 2475 Dec 1, 2009 252,019,000.00 2475Dec 2, 2009 2550 Dec 2, 2009 294,049,500.00 2550Dec 3, 2009 2550 Dec 3, 2009 198,929,500.00 2550Dec 4, 2009 2550 Dec 4, 2009 191,681,000.00 2550Dec 7, 2009 2500 Dec 7, 2009 141,808,500.00 2500Dec 8, 2009 2475 Dec 8, 2009 118,859,500.00 2475Dec 9, 2009 2575 Dec 9, 2009 154,741,000.00 2575

Dec 10, 2009 2550 Dec 10, 2009 128,769,500.00 2550Dec 11, 2009 2575 Dec 11, 2009 120,797,500.00 2575Dec 14, 2009 2425 Dec 14, 2009 336,999,500.00 2425Dec 15, 2009 2375 Dec 15, 2009 166,992,000.00 2375Dec 16, 2009 2350 Dec 16, 2009 247,750,500.00 2350Dec 17, 2009 2250 Dec 17, 2009 221,257,500.00 2250Dec 21, 2009 2100 Dec 21, 2009 340,943,000.00 2100Dec 22, 2009 2275 Dec 22, 2009 242,659,500.00 2275Dec 23, 2009 2275 Dec 23, 2009 93,804,500.00 2275Dec 28, 2009 2400 Dec 28, 2009 138,334,000.00 2400Dec 29, 2009 2500 Dec 29, 2009 152,722,500.00 2500Dec 30, 2009 2425 Dec 30, 2009 129,530,000.00 2425

Jan Jun00

Feb JulMar AugApr Sep NovMay Oct Dec

500

1,000

1,500

1,750

1,250

750

250

2,0004,000

3,000

3,500

2,500

1,500

500

2,000

1,000

Page 27: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 23

Kepemilikan Saham

Per 31 Desember 2009

Share OwnershipAs of 31 December 2009

Rincian Saham Perseroan yang Dicatatkan

Details of Share Listing by the Company

Keterangan Rasio Jumlah Saham Nominal Jumlah Nominal Jumlah Saham Tanggal Bursa yang Ditawarkan per Saham Pencatatan

Description Ratio Issued Shares Nominal per Share Total Nominal Listed Shares Listing Date Stock Exchange

(Rp)

IPO Rp 4,500 10,000,000 1,000 10,000,000,000 10,000,000 30-07-90 BE Indonesia

Company Listing 25,000,000 1,000 25,000,000,000 35,000,000 18-03-91 BE Indonesia

Right Issue 1 (7 : 2) 10,000,000 1,000 10,000,000,000 45,000,000 30-06-93 BEJ dan BES

Stock Split (1 : 2) 45,000,000 500 22,500,000,000 90,000,000 29-09-97 BEJ dan BES

Saham Bonus (10 : 12) 108,000,000 500 54,000,000,000 198,000,000 30-09-97 BEJ dan BES

Right Issue 2 (1 : 3) 594,000,000 500 297,000,000,000 792,000,000 24-11-97 BEJ dan BES

Right Issue 3 (2 : 47) 18,612,000,000 500 9,306,000,000,000 19,404,000,000 26-05-00 BEJ dan BES

Pembagian Dividen Tunai yang Dilakukan oleh Perusahaan

Distribution of Cash Dividends by the Company

Keterangan Tahun Buku Dividen per Saham Jumlah Saham Cum Date Ex Date Rec Date Tanggal PembayaranDescription Fiscal Year Dividends per Share Total Shares Payment Date (Rp)

Cash Dividend 1991 50 35,000,000

Cash Dividend 1992 50 35,000,000

Cash Dividend 1993 50 45,000,000

Cash Dividend 1998 5 792,000,000

Interim Dividend 2000 1 19,404,000,000 03-07-00 17-07-00

Final Dividend 2002 2.5 19,404,000,000 13-08-03 14-08-03 19-08-03 02-09-03

Interim Dividend 2005 5 19,404,000,000 09-08-05 10-08-05 12-08-05 18-08-05

Final Dividend 2005 10 19,404,000,000 12-06-06 13-06-06 15-06-06 19-06-06

Final Dividend 2006 16 19,404,000,000 13-06-07 14-06-07 18-06-07 21-06-07

Interim Dividend 1 2007 33 19,404,000,000 22-06-07 25-06-07 27-06-07 02-07-07

Interim Dividend 2 2007 33 19,404,000,000 28-08-07 29-08-07 31-08-07 05-09-07

Final Dividen 2007 45 19,404,000,000 28-07-08 29-07-08 01-08-08 07-08-08

Final Dividen 2008 50.6 19,404,000,000 29-07-09 30-07-09 03-08-09 18-08-09

Public 82.13%PT Bakrie and Brothers Tbk.

Interventures Capital Pte Ltd.

SSB Obih Acf Ishares Msci Emerging Markets Index fund

Reksa Dana SchroderDana Prestasi Plus

Credit Suisse International

Kepemilikan Saham PT Bakrie and Brothers Tbk 10.09% (Per 31 Desember 2009) Interventures Capital Pte. Ltd 2.77%Share Ownership SSB Obih Acf Ishares Msci Emerging Markets Index Fund 1.99% (As of December 31,2009) Reksa Dana Schroder Dana Prestasi Plus 1.51% Credit Suisse International 1.51% Public 82.13%

1.99%

1.51%1.51%

10.09%

2.77%

Page 28: 28 Annual Report 2009

JejakLangkah 2009Milestones 2009

Melalui Pendopo Coal Ltd, BUMI mengakuisisi PT Pendopo Energi Batubara (“PEB”) dengan kepemilikan saham sebesar 84%. PEB memiliki wilayah konsesi tambang seluas 17.840 hektar dengan ijin operasi selama 30 tahun terhitung sejak 5 Mei 2009 hingga 4 Mei 2039. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh konsultan pertambangan, PEB memiliki cadangan potensial sebesar 1.954 juta ton. Through Pendopo Coal Ltd, BUMI has acquired 84% ownership of PT Pendopo Energi Batubara (“PEB”). PEB owns 17,840 hectares of concession area with a 30-year operating permit, effective from May 5, 2009 until May 4, 2039. Research conducted by a mining consultant has revealed that PEB has potential reserves of 1,954 million tonnes.

BUMI melalui Calipso Investment Pte. Ltd., suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Singapura, merupakan anak perusahaan yang sahamnya dimiliki 100% oleh BUMI, menyampaikan dokumen Pernyataan dari Penawar (Bidder’s Statement) kepada para pemegang saham Herald ResourcesLimited berkaitan dengan rencana pembelian saham-saham dalam Herald oleh Calipso untuk seluruh saham-saham dalam Herald yang di miliki oleh Publik. Herald adalah suatu perusahaan yang berkedudukan di Australia di mana seluruh sahamnya dicatatkan pada Australian Stock Exchange.

BUMI (through Calipso Investment Pte. Ltd., a company established under Singapore law and fully-owned by BUMI) submitted a Bidder’s Statement to Herald Resources Limited shareholders pertaining to Calipso’s shares acquisition plan for all Herald shares held by the Public. Herald is a company registered and operating in Australia and its entire shares are listed on the Australian Stock Exchange.

Perseroan melalui anak-anak perusahaannya, PT Artha Widya Persada dan PT Visi Multi Artha, menandatangani Kontrak Kerja Sama Gas Metana Batubara dengan Badan Pelaksana Minyak dan Gas Bumi untuk Pengusahaan Gas Metana Batubara di dua blok, yaitu blok Sangatta II, Kalimantan Timur dan Blok Tabulako, Kalimantan Selatan. Through its subsidiaries, PT Artha Widya Persada and PT Visi Multi Artha, the Company signed a Joint Cooperation Contract with the Oil and Gas Exploration Agency on Coal Methanol exploration in two blocks - Sangatta II, East Kalimantan and Tabulako, South Kalimantan.5 January

9 September

5 May

24 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Page 29: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 25

BUMI mengumumkan harga Guaranteed Senior Secured Notes senilai US$ 300.000.000 dengan tingkat bunga 12%, jatuh tempo 2016 yang diterbitkan oleh Bumi Capital Pte. Ltd. dan dijamin tanpa syarat dan selamanya oleh BUMI dan beberapa anak perusahaannya. BUMI announced the pricing of Guaranteed Senior Secured Notes of US$ 300,000,000 with interest rate of 12%, due in 2016 to be issued by Bumi Capital Pte. Ltd. The pricing is unconditionally and irrevocably guaranteed by BUMI and some of its subsidiaries.

Melalui Surat Keterbukaan Informasinya, Perseroan mengumumkan bahwa efektif per tanggal 16 November 2009 Herald tidak terdaftar lagi di Bursa Efek Australia atas permintaan dari Herald. Through the letter of information transparency, the Company announced the delisting of Herald in Australian Stock Exchange effective of 16 November 2009. This was done by the request of Herald.

China Investment Corporation (CIC) menanamkan modal di Bumi sebesar US$ 1,9 miliar dalam bentuk instrumen utang , terdiri dari US$ 600 juta yang dibayarkan kembali di tahun ke-empat, US$ 600 juta di tahun ke-lima, dan sisanya US$ 700 juta di tahun ke-enam. Investasi ini memiliki 12% cash coupon per tahun dengan total IRR of 19%, dimana seluruh sisanya akan dibayarkan pada saat jatuh tempo. Dana ini digunakan untuk restrukturisasi utang dan belanja modal. China Investment Corporation (CIC) invested US$ 1.9 billion in BUMI in the form of a debt-like instrument. The US$ 1.9 billion investment consists of US$ 600 million repayable in year four, US$ 600 million in year five, and remaining US$ 700 million in year six. The investment attracts a 12% annual cash coupon with a total IRR of 19%, the balance payable at the time of final maturities. The funds will be used for debt restructuring and capital expenditure.

9 November

15 December

23 September

Page 30: 28 Annual Report 2009

SambutanPresidenKomisarisMessage from the President Commissioner

Di tengah kondisi ekonomi yang masih relatif sulit, BUMI berhasil membukukan kinerja yang solid sehingga memberikan imbal hasil yang cukup memuaskan bagi investor. Pemenuhan terhadap berbagai ketentuan yang berlaku membawa BUMI menjadi perusahaan yang berkontribusi cukup besar bagi ekonomi nasional dan menjadi entitas bisnis yang cukup diperhitungkan secara global.

Suryo B. Sulistopresiden komisarispresident commissioner

BUMI successfully booked a solid performance in the midst of relatively difficult economic conditions. BUMI has, through its compliance with various prevailing regulations, become a substantial contributor towards national economic development as well as a significant global business entity.

Page 31: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 27

Kepada seluruh pemangku kepentingan, pemegang saham, karyawan serta masyarakat,Merupakan suatu kebahagiaan bagi kami untuk dapat melaporkan kinerja PT BUMI Resources Tbk yang terus mengalami perkembangan secara signifikan dari tahun ke tahun. Memasuki tahun 2009, kondisi ekonomi global masih relatif belum stabil. Dampak krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan kedua tahun 2008 secara signifikan menyebabkan permintaan pasar internasional stagnan, bahkan menurun. Daya beli negara-negara yang sebelumnya dikenal memiliki stabilitas ekonomi yang tinggi seperti Amerika, Jepang dan beberapa negara di kawasan Eropa, menurun drastis karena desakan ekonomi domestiknya.

To all stakeholders, shareholders, employees and the community,It is our honor to report PT BUMI Resoures Tbk’s performance, which has undergone a significant development from year to year. Entering the year 2009, global economic conditions were relatively unstable. The impact of the economic crisis, which occurred in the second semester of 2008, had caused significant stagnation, even a decreasing trend, in international market demand. The buying power of several countries which were previously known to have high economic stability (namely USA, Japan and several European countries) had fallen drastically due to the domestic economic pressures.

Keadaan ini secara signifikan berpengaruh pada harga pelbagai komoditas yang diperdagangkan di pasar internasional, tidak terkecuali batubara yang selama tahun 2009 harganya mengalami penurunan dibanding beberapa tahun sebelumnya. Walaupun peningkatan harga terjadi, namun perjalanannya masih sangat lambat. Selama kurun waktu 2009 harga rata-rata batubara global di pasar spot internasional berdasarkan Index Newcastle hanya berkisar di angka US$ 60 – US$ 86 per ton, jauh di bawah harga tahun 2008. Kondisi ini, ditambah dengan tingkat curah hujan yang kurang mendukung yang menghambat kegiatan penambangan, tentunya sangat tidak menguntungkan bagi para pebisnis di subsektor batubara dalam memproyeksi nilai keuntungannya.

Namun di tengah situasi yang bergejolak tersebut BUMI tetap bertumbuh dengan solid. Melalui berbagai upaya yang ditempuh, Manajemen Perseroan mampu mengembalikan kepercayaan investor. Sebagai dampaknya, kinerja saham BUMI kembali meningkat tajam yaitu sebesar 157% dari Rp 940 di awal tahun menjadi Rp 2.425 per lembar saham di penutupan tahun 2009.

Such conditions had a significant impact in the prices of various commodities in the international market, with no exception to coal as its price suffered a subsector reduction in 2009. Although an increase in price occurred, the movement was considered to be slow. Throughout 2009, the average global price for coal in the international spot market, as per Newscastle index, ranged between US$ 60 – US$ 86 per ton, which was far below the previous year. Such conditions, worsened by a high rainfall rate, became great obstacles in coal mining, which was unfavorable for all business players within the coal subsector, in terms of projecting their profit.

However, amidst such turmoil, BUMI continued to grow solidly. Through the various efforts made, the Company’s management was able to restore the investors’ trust. As a result, BUMI’s stock performance went up sharply by 157% from Rp 940 in the beginning of the year to Rp 2,425 per share at the end of 2009.

Page 32: 28 Annual Report 2009

28 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Sambutan Presiden Komisaris

Laporan Operasional 2009Dari sisi kinerja operasional, Perseroan juga telah berhasil meningkatkan kinerjanya. Pada kurun waktu 2009, Perseroan berhasil meningkatkan produksi dan penjualan batubara. Melalui kinerja yang prima dari dua unit bisnis yang ada yaitu PT Arutmin Indonesia dan PT Kaltim Prima Coal, produksi coal mined meningkat menjadi 63,1 juta ton. Namun, fluktuasi harga batubara yang relatif tajam selama tahun 2009 berdampak pada pendapatan bersih Perseroan menjadi sebesar US$ 3,22 miliar. Pada akhir 2009, Perseroan membukukan laba bersih sebesar US$ 190,45 juta.

Melalui berbagai prestasi kinerja diatas, Perseroan berhasil membukukan peningkatan asset sebesar 41,57% dibandingkan akhir 2008 menjadi US$ 7,41 miliar pada akhir 2009. Pertumbuhan asset ini juga diikuti dengan pertumbuhan ekuitas dimana pada akhir 2009 tercatat sebesar US$ 1,47 miliar atau mengalami peningkatan 26,21% dibanding periode yang sama tahun 2008. Sedangkan nilai Laba terhadap Aset dan Laba terhadap Ekuitas masing-masing sebesar 2,57% dan 12,95%. Dalam kurun waktu yang sama, Perseroan mencatat keuntungan per lembar saham sebesar (US$ per 1000 saham) US$ 10,06.

Kemampuan dalam meningkatkan kinerja inilah yang membuat Dewan Komisaris yakin BUMI mampu mewujudkan visi perusahaan untuk menjadi operator bertaraf internasional dalam sektor energi dan pertambangan. Seiring dengan keyakinan tersebut, tidak salah kiranya jika kami merumuskan tema kinerja perseroan tahun 2009 yaitu “Seizing Growth Opportunities through Business Expansion”. Harapan kami, semoga apa yang telah kita capai selama ini menjadi pijakan untuk terus berkembang di masa-masa yang akan datang, sehingga BUMI mampu menjadi perusahaan pertambangan nasional yang memiliki peran penting di dunia dan menjadi panutan bagi perusahaan-perusahaan lainnya.

Aktivitas Dewan Komisaris 2009Pada kesempatan yang baik ini, tidak lupa Dewan Komisaris ingin menyampaikan kegiatan komisaris selama tahun 2009. Hal ini sangat penting kami lakukan sebagai wujud komitmen BUMI dalam menerapkan tata kelola perusahaan (GCG) yang baik. Setelah pengunduran diri salah satu anggota komisaris, Bapak Samuel Rumende pada bulan Januari 2009, BUMI melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 26 Juni 2009, mengangkat Bapak Anton Setianto. Sesuai pedoman yang telah ditetapkan, Dewan Komisaris menjalankan Program Orientasi/Pengenalan kepada Bapak Anton Setianto, dimana program ini merupakan pembekalan bagi anggota komisaris baru agar lebih mengenal bisnis perseroan secara komprehensif.

Selain itu, melalui berbagai komite yang ada, Dewan Komisaris melakukan inspeksi lapangan untuk memastikan

Operational Report of 2009The Company managed to improve its operation performance. In 2009, the Company improved both the production and sales of coal. Through the solid performance of two business units; PT Arutmin Indonesia and PT Kaltim Prima Coal; the coal mined production increased to 63.1 million tonnes. However, the relatively high fluctuation of coal price has brought an increase in the Company’s net revenue to US$ 3.22 billion. At the end of 2009, the Company posted a US$ 190.45 million of net profit.

From the above-mentioned performances, the Company has recorded a 41.57% in asset increment in contrast to 2008 to US$ 7.41 billion at the end of 2009. This asset growth was also followed by the equity growth which by the end of 2009 had reached US$ 1.47 billion or equivalent to a 26.21% increase in contrast to the same period in 2008. Meanwhile, the Return on Asset and Return on Equity had each increased by 2.57% and 12.95% respectively. In the same period, the Company had recorded a profit per share (US$ per 1000 share) of US$ 10.06.

The ability to improve our performance has convinced the Board of Commissioners that BUMI will be able to realize the Company’s vision to become an International operator in the energy and mining sector. To support this belief, we have formulated a theme for our Company’s 2009 performance, “Seizing Growth Opportunities through Business Expansion”. We hope that all of these achievements will be stepping stones and continue to grow in the future, so that BUMI will be able to become the national mining company that plays a significant role world-wide and becomes a benchmark to other companies.

Board of Commissioners Activities in 2009On this auspicious occasion, the Board of Commissioners would also like to report their activities throughout the year 2009. It is significant for us to do so as evidence of BUMI’s commitment in implementing the GCG.

After the resignation of one of the Board of Commissioners, Mr. Samuel Rumende in January 2009, BUMI appointed Mr. Anton Setianto in a Extraordinary General Meeting of Shareholders in 26 June 2009. In accordance to the established guidelines, the Board of Commissioners carried-out the orientation/introductory program for Mr. Anton Setianto. The purpose of this program is to equip each new member of the Board of Commissioners with a comprehensive understanding on the Company’s business.

In addition, through the existing committee, the Board of Commissioners paid field visits to ensure that the guidelines

Page 33: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 29

Message from President Commissioner

– both behavioral and standards of operation – are being well-implemented by the management and the employees. As a result, a number of issues mainly related to cost-efficiency and internalization as well as the implementation of behavioral guidelines are expected to improve in the future.

The Board of Commissioners also continued to monitor the Directors on the implementation of CSR programs. The Triple Bottom Line concept as the reference in the CSR implementation is perceived as being successful. In several CSR targeted areas, the Company had successfully nurtured a number of new entrepreneurs. This success is supportive of the government’s program of entrepreneurship development through the involvement of the private sector.

Appreciation and Future OutlookThe Company’s 2009 annual report presents a number of achievements. For these achievements, the Board of Commissioners would like to express its deepest gratitude to the Board of Directors, Management and Employees for all their dedication and performance. However, there many things we yet need to achieve. It is crucial to all employees of BUMI that they continuously develop to their full potential through innovation and creativity.

In line with our business development goals and policies, the Board of Commissioners hopes that all employees continue to professionally enhance their integrity, dedication, competence and skills for the benefit of BUMI’s growth. Most importantly, the Board of Commissioners hopes that all employees will have enhanced understanding and share the vision of our leadership to achieve optimum results.

We also would like to thank all of our shareholders for their trust in BUMI. In every step of the way, the Board of Commissioners will continue to monitor various operational activities of the Company, both marketing and investment, to ensure they are carried out professionally, in accordance to established procedures and in compliance with various provisions from the regulator. These activities are aimed to position BUMI as an influential energy and mining company world-wide.

semua pedoman baik perilaku maupun standar operasional sudah dijalankan oleh seluruh manajemen dan karyawan. Hasilnya, beberapa hal terutama yang berkaitan dengan efisiensi biaya dan internalisasi serta implementasi dari pedoman perilaku diharapkan untuk dapat lebih ditingkatkan pada masa-masa yang akan datang.

Dewan Komisaris juga terus memantau komitmen Direksi dalam hal pelaksanaan program-program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR). Konsepsi Triple Bottom Line yang selalu dijadikan acuan perseroan dalam pelaksanaan CSR dirasakan cukup berhasil. Bahkan di beberapa daerah yang menjadi sasaran program CSR, perseroan berhasil mencetak beberapa wirausahawan baru. Hal ini selaras dengan program pemerintah dalam rangka pengembangan wirausaha yang melibatkan pihak swasta.

Apresiasi dan Tinjauan ke DepanRangkaian prestasi telah berhasil dicatat dalam rapor Perseroan tahun 2009. Kepada seluruh jajaran Direksi, Manajemen dan Karyawan, Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas seluruh dedikasi yang diberikan dimana prestasi demi prestasi selalu mewarnai kinerja Perseroan. Walaupun demikian, masih belum pantas kiranya jika kita berpuas diri. Terus mengembangkan seluruh potensi diri melalui inovasi dan kreativitas, tentunya merupakan hal mutlak yang harus dilakukan oleh segenap karyawan BUMI.

Seiring dengan perkembangan bisnis yang semakin kompleks, Dewan Komisaris berharap kepada seluruh karyawan pada berbagai tingkatan untuk terus meningkatkan integritas, dedikasi, kompetensi dan keahliannya secara profesional demi kemajuan BUMI. Yang terpenting dari semua hal diatas adalah bahwa Dewan Komisaris selalu berharap kepada seluruh karyawan untuk dapat lebih memahami dan memiliki jiwa kepemimpinan dan visionari yang baik agar semua yang dicita-citakan bisa tercapai dengan hasil yang maksimal.

Kepada seluruh pemegang saham, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kepercayaan yang diberikan kepada BUMI. Melalui berbagai langkah yang ditempuh selama ini, Dewan Komisaris akan terus mengawasi berbagai aktifitas operasional perusahaan, baik aktifitas pemasaran maupun investasi, agar dilakukan secara profesional sesuai dengan prosedur yang ditetapkan serta mematuhi berbagai ketentuan dari pihak regulator. Tujuan dari semua itu adalah agar BUMI merupakan perusahaan yang memiliki pengaruh di dunia internasional dalam bidang energi dan pertambangan seperti yang diharapkan kita semua.

Suryo B. Sulistopresiden komisarispresident commissioner

Page 34: 28 Annual Report 2009

30 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Profil DewanKomisarisBoard of Commissioners’ Profile

Page 35: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 31

Suryo B. Sulisto adalah Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2001. Memperoleh gelar Bsc. dari University of Wisconsin, Wisconsin dan MBA dari Washington International University, Pennsylvania, Amerika Serikat. Beliau adalah pendiri Kelompok Usaha Satmarindo, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (“HIPPI”), Anggota Dewan Pertimbangan, Kamar Dagang dan Industri Indonesia. Warga negara Indonesia yang dilahirkan di Solo tanggal 11 Pebruari 1947 ini pernah menjadi utusan khusus Presiden Republik Indonesia untuk wilayah Amerika Utara, Tengah dan Selatan.

Suryo B. Sulisto has been the President Commissioner of the Company since 2001. He earned his BSc from University of Wisconsin, Wisconsin and Master of Business Administration (MBA) from Washington International University, Pennsylvania, both in the USA. He is a founder of PT Satmarindo Group, President of the Indonesian Indigenous - Businessman’s Association (HIPPI), Member of Council of Governors, Indonesian Chamber of Commerce, he was the special envoy of the President of the Republic of Indonesia for the North, Central and South American Regions. An Indonesian citizen, he was born in Solo on 11 February 1947.

Suryo B. Sulistopresiden komisaris / komisaris independenpresident commissioner / independent commissioner

Nalin Rathod adalah Komisaris Perseroan sejak tahun 2001, dan saat ini masih menjabat Presiden Direktur di KPC dan di Arutmin. Memperoleh gelar sarjana dari Andhra University, India dan menjadi Associate Member pada Institute of Chartered Accountants of India (CPA) di tahun 1976. Beliau pernah menjabat Managing Director di PT Bakrie & Brothers, dan hingga kini, masih memegang posisi Managing Director di Great Asian Holdings Pte. Ltd. dan Capital Managers Asia Ltd. Beliau berkewarganegaraan India, lahir pada tanggal 12 May 1950 dan mulai menetap di Indonesia sejak tahun 1980.

Nalin Rathod has been the Commissioner of the Company since 2001 and concurrently holds the positions of President Director of KPC and Arutmin. Educated in Andhra University, India, he became an associate member of the Institute of Chartered Accountants of India (CPA) in 1976. Previously, he was Managing Director of PT Bakrie & Brothers and currently, he is also the Managing Director of Great Asian Holdings Pte. Ltd. and Capital Managers Asia Ltd. An Indian citizen, Mr. Rathod was born on 12 May 1950 and he has been resided in Indonesia since 1980.

Nalinkant A. Rathodkomisariscommissioner

Imam Taufik adalah Komisaris Perseroan sejak tahun 2001. Lulusan dari jurusan Teknik Mesin, Institut Teknologi Bandung ini adalah pendiri PT Guna Nusa Usaha Fabricators dan pernah dianugerahi Satya Lencana Pembangunan oleh Presiden Republik Indonesia untuk usahanya dalam pengembangan teknologi lepas pantai. Warga negara Indonesia, beliau dilahirkan tanggal 24 April 1942.

Imam Taufik has been the Commissioner of the Company since 2001. He graduated from Mechanical Engineering Department of Institut Teknologi Bandung. He is the founder of PT Guna Nusa Usaha Fabricators and was awarded the Satya Lencana Pembangunan by the President of the Republic of Indonesia for his efforts in developing offshore technology. An Indonesian citizen, he was born on 24 April 1942.

Iman Taufikkomisaris independenindependent commissioner

Page 36: 28 Annual Report 2009

32 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Dewan Komisaris

Jay Abdullah Alatas adalah Komisaris Perseroan sejak tahun 2001. Beliau adalah lulusan University of Virginia, dan hingga kini masih menjabat Komisaris Utama PT Hikmah Albros. Beliau dilahirkan di Surabaya tanggal 26 Mei 1956 dan berkewarganegaraan Indonesia.

Jay Abdullah Alatas has been the Commisioner of the Company since 2001. He graduated from University of Virginia, USA. He is also Chairman of PT Hikmah Albros. An Indonesian citizen, he was born in Surabaya on 26 May 1956.

Kusumo A. Martoredjo adalah Komisaris Perseroan sejak tahun 2001. Beliau adalah lulusan Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia tahun 1963. Tahun 1969, beliau melanjutkan pendidikan di Gutbrod Moteren Werke Gmbh, Jerman Barat. Beliau adalah pendiri PT Catur Yasa dan anggota Dewan Pertimbangan, Kamar Dagang dan Industri Indonesia serta menjadi utusan khusus Presiden Republik Indonesia di bidang ekonomi untuk Jepang dan Korea. Lahir di Bandung tanggal 7 April 1943, beliau berkewarganegaraan Indonesia.

Kusumo A. Martoredjo has been the Commissioner of the Company since 2001. He attended Faculty of Economics, Universitas Indonesia in 1963 and continued his study at Gutbrod Moteren Werke Gmbh, West Germany in 1969. Founder of PT Catur Yasa, he is also member of Council of Governors, Indonesian Chamber of Commerce. He was appointed special envoy of the President of the Republic of Indonesia for economic affairs to Japan and the Republic of Korea. An Indonesian citizen, he was born in Bandung on 7 April 1943.

Jay Abdullah Alataskomisariscommissioner

Kusumo A. Martoredjokomisariscommissioner

Sulaiman Zuhdi Pane memperoleh gelar Insiyur dari jurusan Geologi, Institut Teknologi Bandung tahun 1962. Beliau adalah Komisaris Perseroan sejak tahun 2001. Karirnya dimulai tahun 1962 di Pertamina dimana saat ini beliau masih memegang posisi senior pada BUMN ini. Warga negara Indonesia, beliau lahir di Pematang Siantar tanggal 23 Pebruari 1938.

Sulaiman Zuhdi Pane earned his Engineer degree from Department of Geology, Institut Teknologi Bandung in 1962. He has been the Commissioner of the Company since 2001. He started his career with Pertamina in 1962 and currently is still assuming a senior position in this state-owned company. An Indonesian citizen, he was born in Pematang Siantar on 23 February 1938.

Sulaiman Zuhdi Panekomisariscommissioner

Page 37: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 33

Board of Commissioners

Fuad Hasan Masyur adalah Komisaris Perseroan sejak tahun 2001. Beliau juga menjabat Direktur Utama PT Maktour sejak tahun 1986 dan Komisaris Utama PT Kayu Meridian. Lahir di Ujung Pandang tanggal 29 Juni 1959, berkewarganegaraan Indonesia.

Fuad Hasan Masyur has been the Commissioner of the Company since 2001. He is also President Director of PT Maktour since 1986, and President Commissioner of PT Kayu Meridian. An Indonesian citizen, he was born in Ujung Pandang on 29 June 1959.

Fuad Hasan Masyhurkomisaris independenindependent commissioner

Anton Setianto Soedarsono adalah Komisaris Perseroan sejak Juni 2009. Beliau adalah lulusan Yokohama National University, Jepang tahun 1966 dan memulai karirnya sebagai konsultan independen untuk perusahaan gas dan minyak serta bagi pebisnis minyak Internasional. Kemudian bergabung dengan Pertamina dari tahun 1966 - 1981, dengan posisi 5 tahun terakhir sebagai General Manager Pemasaran Luar Negeri Produk Minyak Mentah dan Petroleum di kantor pusat Jakarta.

Selanjutnya, beliau bekerja untuk perwakilan Unocal di Indonesia, berkantor di Jakarta. Selama 10 tahun masa karirnya, beliau sempat menjabat sebagai Vice President untuk Oil Commercial Affairs dan Vice President untuk Goverment Relations.

Tahun 1994 -1998, beliau menduduki posisi CEO dan Presiden Direktur Bakrie Investindo dan sebagai Wakil Komisaris Utama PT Bakrie Capital Indonesia pada tahun 1998 – 1999. Beliau lahir tanggal 22 November 1940 dan berkewarganegaraan Indonesia.

Anton Setianto Soedarsono has been the Commissioner of the Company since June 2009. He graduated from Yokohama National University, Japan in 1966. He started his career as Independent Consultant for Foreign Oil&Gas Companies and International oil traders prior to joining Pertamina, where he worked from 1966 to 1981, with the last 5 year position as General Manager for Foreign Marketing of Crude Oil&Petroleum products at Pertamina’s headquarter in Jakarta.

He joined Unocal, an American Multinational Oil&Gas Corporation, at its Jakarta office for nearly 10 years, where he assumed the position of Vice President for Oil Commercial Affairs and, concurrently, the Vice President for Goverment Relations.

Joining Bakrie Group as CEO and President Director of PT Bakrie Investindo from 1994 to 1998, and from 1998 – 1999 he was Deputy Chairman for PT Bakrie Capital Indonesia. An Indonesian citizen, he was born in Bandung on 22 November 1940.

Anton Setianto Soedarsonokomisariscommissioner

Page 38: 28 Annual Report 2009

SambutanPresidenDirekturMessage from the President Director

Berpegang teguh pada tiga prinsip dasar filosofi perusahaan, BUMI berhasil mengukir kinerja optimal di tengah situasi ekonomi yang masih relatif sulit. Penerapan IT Governance semakin memantapkan langkah Perseroan dalam mencapai sukses bisnis di masa mendatang. Diversifikasi pasar batubara menjadi bagian dari ekspansi bisnis selain investasi pada pertambangan non batubara yang selama ini telah dijalankan.

Ari S. Hudayapresiden direkturpresident director

Upholding the Company’s three principle philosophies, BUMI has succeeded in achieving excellent performance despite the relatively challenging economic situation. IT Governance implementation has enhanced our actions in realizing future business goals. Coal market diversification is a part of our business expansion in addition to investment in non-coal mining.

Page 39: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 35

Kepada seluruh pemegang saham,Suatu kebanggaan bagi kami untuk bisa melaporkan kinerja BUMI Resources tahun 2009 yang bisa dikatakan cukup gemilang di tengah gejolak ekonomi dunia. Perseroan berhasil mengukir berbagai prestasi dalam meningkatkan produksi dan volume penjualan, serta dalam berbagai pencapaian lain seperti penerapan sistem teknologi informasi yang mengintegrasikan seluruh operasi perusahaan dan anak perusahaan. Yang lebih penting lagi adalah bahwa perseroan juga berhasil meningkatkan efisiensi sebagai salah satu modal utama dalam mencapai keberhasilan suatu bisnis.

Dear Distinguished Shareholders,We are proud to present the BUMI Resources performance report for the year 2009. We have made remarkable achievements despite the current global economic turmoil. The Company has made its mark through increasing production and sales volume, and with other achievements such as IT implementation which has integrated all aspects of operations across the Company and its subsidiaries. More importantly, the Company has also managed to increase efficiency as one of the key requirements for achieving business success.

Komitmen untuk terus melakukan ekspansi dan diversifikasi bisnis di sub sektor pertambangan lainnya seperti emas, bijih besi, seng, timah hitam, dan tembaga selalu kami upayakan sebagai bagian dari strategi perusahaan dalam menumbuhkan bisnis dan memberikan imbal hasil yang maksimal bagi para investor. Dengan menjalankan itu semua, kami yakin di masa mendatang Perseroan mampu mencapai pertumbuhan yang berkesinambungan dan menjadi entitas bisnis berskala global seperti yang dijabarkan dalam visi dan misi perusahaan.

Tahun 2009 bisa dikatakan sebagai tahun yang tidak mudah untuk dilalui bagi para pebisnis lokal dan multinasional. Volatilitas ekonomi dunia masih terus membayangi kehidupan bisnis dan berdampak pada stagnasi pasar. Berbagai negara yang sebelumnya memiliki kekuatan ekonomi cukup dominan di kancah perekonomian global seperti Jepang, Amerika, dan negara-negara di kawasan Eropa harus mengalami pertumbuhan negatif.

Kondisi tersebut juga membawa dampak yang cukup signifikan pada pasar batubara global. Meskipun tingkat kebutuhan dunia terhadap batubara mengalami peningkatan, namun volatilitas ekonomi yang ada telah mengakibatkan penurunan harga komoditas ini menjadi hanya berkisar di angka US$ 60 - US$ 86 per ton di pasar spot berdasarkan Index Newcastle.

Hasil Yang DicapaiDalam keadaan ekonomi dunia yang kurang menguntungkan seperti terurai di atas, Perseroan berhasil membukukan kinerja yang optimal. Selama tahun 2009, Perseroan berhasil meningkatkan produksi coal mined sebesar 19,5% menjadi

The commitment to continuously expand and diversify the business in other mining sub-sectors, such as gold, iron ore, zinc, lead and copper, has always been part of our corporate strategy for growing the business and aiming for the highest revenue for our investors. By implementing all of the above, we believe that in the future the Company will be able to achieve sustainable growth and become a global business entity as described in the Company’s vision and mission.

The year 2009 was viewed as a difficult period by most local and multinational business players. Global economic volatility has overshadowed businesses and had brought stagnation to the market. Many countries that previously enjoyed dominant economic strength in the global arena, such as Japan, USA and many European countries, suffered negative growth.

These same conditions also had a significant impact on the global coal market. Although the level of the world’s demand for coal showed an increasing trend, economic volatility caused a decrement in commodity prices, down to US$ 60 – US$ 86 per tonne in the spot market, as per the Newcastle index.

The AchievementDespite this unfavorable global economic situation, the Company has achieved optimum performance. Throughout 2009, the Company managed to increase coal mined production by 19.5% to 63.1 million tonnes in 2009

Page 40: 28 Annual Report 2009

36 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

2006 2007 2008 2009Coal Sales 50.0 55.4 51.5 58.4

Sambutan Presiden Direktur

63,1 juta ton pada tahun 2009 dibandingkan 52,8 juta ton di tahun 2008. Total penjualan yang berhasil dibukukan perseroan pada tahun 2009 juga meningkat 13,4% dari 51,5 juta ton di tahun 2008 menjadi 58,4 juta ton pada tahun 2009.

Tambang dengan striping rasio rendah ke sedang disertai penggunaan teknologi mutakhir serta peremajaan peralatan tambang berdampak pada peningkatan efisiensi dalam operasi penambangan. Hasilnya, perseroan berhasil menekan biaya produksi per ton batubara selama tahun 2009 dari US$ 33,1 selama tahun 2008 menjadi US$ 32,7 di tahun 2009.

Koreksi harga jual batubara yang cukup signifikan di tahun 2009 yaitu sebesar US$ 63,1 per ton dari US$ 73,3 per ton di tahun sebelumnya berdampak pada total pendapatan Perseroan yang menurun menjadi sebesar US$ 3,22 miliar di tahun 2009 dari US$ 3,38 miliar di tahun sebelumnya. Singkatnya, pendapatan perseroan tergolong sangat signifikan jika ditinjau dari besarannya yang ditopang oleh hasil produksi yang berhasil kami tingkatkan selama kurun waktu 2009.

Melalui ukiran kinerja yang sangat baik, pada akhir tahun 2009, Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar US$ 190,45 juta. Dalam periode yang sama, Perseroan membukukan EBITDA sebesar US$ 1,055 miliar. Kiranya kami juga perlu menyatakan bahwa beban operasi kami meningkat karena adanya beban pembayaran pajak, beban pengupasan lahan yang ditangguhkan dan dibebankan pada tahun 2009, serta beban eksplorasi atas proyek migas kami di Republik Yaman.

Sementara itu, perseroan juga berhasil meningkatkan asetnya menjadi US$ 7,41 miliar dibanding tahun 2008 yang hanya sebesar US$ 5,24 miliar. Demikian halnya dengan ekuitas perseroan yang meningkat 26,21% dibanding 2008 menjadi US$ 1,47 miliar. Perseroan juga berhasil mempertahankan laba terhadap aset di level yang menggembirakan yaitu 2,57% dan laba terhadap ekuitas sebesar 12,95%.

compared to 52.8 million tonnes in 2008. The total sales booked by the Company in 2009 increased by 13.4% from 51.5 million tonnes in 2008 to 58.4 million tonnes in 2009.

Mines with low to medium stripping ratios, combined with the use of sophisticated technology and equipment renewal, resulted in increased efficiency in mining operations. Hence, the Company was able to reduce the coal production cash cost per tonne from US$ 33.1 in 2008 to US$ 32.7 in 2009.

The coal price significantly reduced to US$ 63.1 per tonne in 2009 from US$ 73.3 per tonne in the previous year. This decrease has impacted the Company’s total revenue to US$ 3.22 billion in 2009 from US$ 3.38 billion in the previous year. In summary, the Company’s significant revenue was offset by a major increase in production which resulted in higher sales in 2009.

Through excellent performance, by the end of 2009, the Company recorded a net profit of US$ 190.45 million. For the same period, the EBITDA was booked at US$ 1.055 billion. The increase in operating expenses were contributed by tax payment, a once off amortisation of historical deferred striping expenses, which was absorbed in 2009, and exploration expenses on our oil&gas project in the Republic of Yemen.

Meanwhile, the Company also increased its assets to US$ 7.41 billion, compare to only US$ 5.24 billion in 2008. Equities also increased by 26.21% in contrast to 2008, to US$ 1.47 billion. Return on assets and return on equity have also been successfully sustained at a very satisfactory levels of 2.57% and 12.95% respectively.

2006

2007

2008

Produksi Tambang Batubara (dalam juta ton)

Coal Mined Production (in million tonnes)

200820072006

2009

Penjualan Batubara (dalam juta ton)

Coal Sales (in million tonnes)

58.4

51.555.4

50.02009 63.1

52.8

52.0

50.7

Page 41: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 37

Message from President Director

Guna mengoptimalkan kinerja penjualan, Perseroan selalu mencari komposisi yang seimbang untuk menyikapi fluktuasi harga pasar spot dengan kebutuhan perencanaan dan kontrak kerja jangka menengah dan panjang. Selama tahun 2009, Perseroan mengacu pada komposisi 20:80 antara pasar spot dan kontrak jangka panjang.

Peningkatan yang cukup signifikan dalam tahun 2009 terjadi pada beban pajak, sehingga mengakibatkan turunnya laba bersih perseroan dibanding tahun sebelumnya. Sekanjutnya, masalah perpajakan yang dihadapi Perseroan masih terus dalam proses penyelesaian, dimana Perseroan selalu berupaya untuk mengatasi permasalahannya dengan bersikap kooperatif terhadap Regulator demi menjunjung tinggi nilai perusahaan yang pada akhirnya akan berfaedah bagi para investor dan pihak-pihak terkait lainnya.

Tata Kelola PerusahaanSebagai perusahaan yang telah memiliki peran di tingkat internasional, Perseroan berkomitmen untuk dapat meningkatkan hasil yang optimal bagi pemegang saham dan karyawan dengan cara meningkatkan performa operasi dan investasi strategis dengan berpegang teguh pada nilai-nilai tata kelola perusahaan (GCG) secara professional. Perseroan sangat menyadari pentingnya penerapan GCG yang sesuai dengan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan kewajaran serta mengacu pada praktik-praktik terbaik baik pada tingkat lokal maupun internasional. Hal ini tidak hanya menjadi pondasi bagi Perseroan untuk menjadi perusahaan yang memiliki kinerja dan reputasi baik, melainkan juga untuk mampu memberikan nilai tambah bagi negara, investor, masyarakat, serta semua pemangku kepentingan.

Penerapan sistem Enterprise Wide Risk Management yang telah dirancang dan diberlakukan sejak tahun 2008 untuk mengintegrasikan semua sistem risiko, memberikan arahan yang tepat serta dapat diandalkan dalam pengambilan keputusan di seluruh tingkatan, ditambah dengan penerapan, pemantauan dan evaluasi sistem Speak-up sebagai whistle blower di BUMI telah membuahkan hasil yang baik sehingga perseroan berhasil mendapat predikat sebagai Perusahaan Terpercaya 2009 berdasarkan penilaian Corporate Governance Perception Index yang diadakan oleh IICG dan Majalah Swa. Di tahun yang sama pula, BUMI memperoleh penghargaan Best Good Corporate Governance in Non-financial Category 2009 dari IICD dan CIPE.

Seiring dengan implementasi sistem baru di bidang teknologi informasi, pada tahun 2009, Perseroan telah melengkapi praktik tata kelola perusahaan yang baik dengan apa yang disebut tata kelola teknologi informasi (IT Governance) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari praktik GCG. Melalui komite-komite yang telah dibentuk dan berbagai kebijakan yang telah ditetapkan sebagai prasyarat penerapan GCG, Perseroan memastikan bahwa seluruh operasi perusahaan telah sesuai dengan ketentuan dan norma yang berlaku.

To optimize sales performance, the Company strives to keep a well-balanced approach in responding to spot market price fluctuations through well planned medium and long term contracts. Throughout 2009, the Company achieved a 20:80 ratio between spot market and long-term contracts.

A significant increase in the tax burden incurred in 2009 has led to a decrease in net profit in contrast to the previous year. Moreover, the taxation issues faced by the Company are still in the process of settlement. The Company will make every effort to overcome the obstacles through cooperative action with the Regulator that will uphold the Company’s value, and which will in time be beneficial for investors and stakeholders.

Corporate GovernanceBeing an International player, the Company is committed to optimizing benefits for its shareholders and all employees through the improvement of operating performance and strategic investments, and professional implementation of GCG. The Company is well-aware the importance of GCG implementation, which covers the principles of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness; as well as complying with the best practices at local and international levels. This is not only the Company’s basic foundation for achieving both good performance and reputation, but it also adds value to the nation, investors, the community, and all stakeholders.

The implementation of the Enterprise Wide Risk Management system that was designed and has been enacted since 2008 in order to integrate all risk systems, has been providing the appropriate and reliable guidance in decision making at all levels. The implementation, monitoring and evaluation of the Speak-up system, encouraging the whistle-blower at BUMI, has also benefited the Company, making us a Trusted Company in 2009, as per the Corporate Governance Perception Index assessment, organized by IICG and SWA Magazine. In this same year, IICD and CIPE have recognized BUMI as the Best in the Good Corporate Governance for Non-Financial Category 2009.

With the implementation of the new IT system in 2009, the Company has upgraded its GCG practices by adding IT Governance. Through the reformed committees and various policies that were set by the Company as prerequisites for GCG implementation, the Company ensures that all of its operations conform to all the prevailing provisions and norms.

Page 42: 28 Annual Report 2009

38 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Semua aktifitas operasional perusahaan dilakukan secara profesional, sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, dan mematuhi berbagai ketentuan dari regulator. Peseroan juga selalu mentaati peraturan dan membayar pajak sesuai dengan jumlah yang harus dibayar berdasarkan perhitungan internal perseroan. Namun dalam prakteknya, perbedaan perhitungan jumlah yang harus dibayar antara pihak pemerintah dengan pihak kami mungkin saja terjadi. Dalam hal ini, saya perlu tegaskan bahwa dalam menyelesaikan permasalahannya perseroan selalu bersikap proaktif dalam mentaati peraturan dan kebijakan yang ditetapkan demi menjunjung nilai-nilai tata kelola perusahaan yang baik.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dalam menjalankan setiap kegiatan operasinya, Perseroan sangat peduli terhadap pelestarian lingkungan, peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar area tambang sebagai pihak yang ikut berperan dalam kelangsungan perusahaan yang diwujudkan dalam berbagai kegiatan sebagai bukti komitmen Perseroan terhadap tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).

Berpegang teguh pada prinsip Triple Bottom Line (Profit, People, Planet), Perseroan melaksanakan kegiatan CSR dengan selalu mengacu pada tiga prinsip dasar dalam filosofi perusahaan. Setiap program yang dijalankan harus dapat memberi manfaat jangka panjang dan mampu menciptakan kemandirian masyarakat, dengan menitik beratkan pada program community development sebagai program pembangunan masyarakat secara berkesinambungan.

Untuk itu, dalam penyusunan dan pelaksanaan program community development, Perseroan melalui dua anak perusahaan yaitu PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia (Arutmin), selalu melibatkan peran serta masyarakat dan pemerintah lokal agar tingkat keberhasilan program lebih maksimal dan mampu memunculkan sense of belonging pada diri masyarakat.

Rehabilitasi tambang pasca kegiatan penambangan melalui penamaman pohon dan perbaikan kontur lahan (re-contouring) menjadi wujud komitmen Perseroan dalam melestarikan lingkungan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar tambang di masa yang akan datang. Selama tahun 2009, KPC telah melakukan reklamasi lahan seluas 451,1 hektar dan menanami lahan reklamasi dengan berbagai tanaman varietas asli daerah tersebut maupun varietas dari luar daerah, tanaman buah-buahan, dan tanaman hutan hujan tropis (dipterocarpaceae). Demikian halnya dengan Arutmin dimana pada tahun 2009 telah melakukan pengembalian hutan seluas 221,2 hektar dengan melakukan penanaman sebanyak 235.319 pohon.

Kami bangga dan mendukung program-program jangka panjang KPC dan Arutmin dalam mengembangkan sektor ekonomi, pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan lainnya. Kami juga terus berkomitmen dan memastikan bahwa seluruh kegiatan CSR perseroan yang berbasis masyarakat harus selalu berada dalam norma industri yang berlaku dan

The Company’s operational activities were professionally conducted in compliance with the procedures and regulations. All taxation regulation and obligation are also met by the Company in accordance to internal calculation. However in practice, a discrepancy of calculation between the Company’s and the Government’s might occur. In this regard, please allow me to stress our proactive effort to comply with the regulation and uphold good corporate governance values.

Corporate Social ResponsibilityIn conducting all operational activities, the Company continues to show its strong concern on environmental issues, and the improvement in the quality of life of the community – as one of the contributors to Corporate sustainability – around its mining areas through a number of activities, reflecting the Company’s commitment to Corporate Social Responsibility (CSR).

By upholding the Triple Bottom Line (Profit, People, Planet), the Company implements its CSR policies by continuously referring to the three basic principles in the Company’s philosophy. Every single program has to result in a long-term benefit and be able to support the community’s independence, by focusing on sustainable community development programs.

Hence, the Company - through its two subsidiaries PT Kaltim Prima Coal (KPC) and PT Arutmin Indonesia (Arutmin) - always involves the community and local government in the preparation and implementation of Community Development programs. This is intended to maximize the program’s success and promote a sense of belonging amongst the people.

Post-mining rehabilitation through replanting trees and re-contouring land reflects the Company’s true commitment to environmental preservation and improvement of community’s future welfare. In 2009, the Company reclaimed 451.1 hectares and planted varieties of native and non-native plants, as well as fruit-bearing trees and tropical plants (dipterocarpaceae) on it. In the same year, Arutmin also implemented forest recovery on a 221.2 hectare area, by planting 235,319 trees.

We take pride in and support KPC and Arutmin’s long-term programs in developing the economic sector, education, health, infrastructure, etc. We will also continue our commitment to ensuring that all of the Company’s community-based CSR activities will continue to comply with prevailing industry norms and help maintain the

Sambutan Presiden Direktur

Page 43: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 39

membantu menjaga nama baik perseroan serta menjadi panutan dalam setiap program yang dijalankan.

Menatap Ke DepanBerkat komitmen dan kerja keras seluruh karyawan serta kepercayaan penuh dari pemegang saham, untuk ke-dua kalinya BUMI berhasil menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk dalam kategori 250 perusahaan energi terbaik di dunia. Perseroan akan terus berupaya meningkatkan berbagai pencapaian di masa yang akan datang.

Rencana pengembangan usaha yang kami canangkan akan senantiasa mempertimbangkan situasi ekonomi domestik dan global dengan melihat manfaatnya dalam jangka panjang, melainkan bukan sekedar mendasarinya pada kondisi ekonomi jangka pendek yang tak pasti. Kami tetap akan terus berusaha mencari peluang untuk mengembangkan bisinis sumberdaya mineral lainnya termasuk bijih besi, emas, tembaga, timah hitam dan seng. Kami terus berharap bahwa dalam waktu tidak lama lagi tahap pertama produksi tambang Dairi di Sumatera Utara akan dimulai. Sedangkan untuk tambang emas dan tembaga di Sulawesi, kami mengharapkan seluruh masalah yang ada terutama yang berkaitan dengan peraturan pemerintah akan dapat segera terselesaikan.

Selaras dengan perkembangan ekonomi global beberapa tahun ke depan, BUMI akan terus melakukan pengamatan agar dapat mengarahkan perluasan kapasitas penambangan dari yang sudah ada. Rencana yang matang dan akurat disertai dengan komunikasi intensif antara manajemen dengan para pemangku kepentingan domestik dan internasional tentunya akan dapat menjamin pertumbuhan perusahaan yang berkesinambungan.

ApresiasiAtas nama Direksi saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh karyawan atas usaha dan kerja kerasnya selama tahun 2009. Tidak lupa kami juga menyampaikan terima kasih kepada semua pemangku kepentingan termasuk pemasok, pelanggan dan para mitra kami lainnya atas dukungan yang telah diberikan dalam masa-masa yang kurang menguntungkan bagi bisnis perseroan. Kepada para pemegang saham, kami memberikan apresiasi yang setulusnya atas kepercayaan yang terus diberikan. Semoga semua kepercayaan itu akan berlanjut di tahun mendatang sehingga nilai investasi yang ditanamkan pada perseroan akan berlipat ganda. Secara pribadi saya juga ingin menghaturkan terima kasih kepada segenap jajaran Direksi dan Manajemen yang telah mampu menunjukkan jiwa kepemimpinannya dalam dua tahun yang penuh tantangan ini.

Company’s goodwill, making it a benchmark for every other program.

Looking ForwardSupported by the full commitment and hard work of all our employees and the trust of our shareholders, BUMI has managed to become the only Indonesian company included in the world’s best 250 energy companies category for the second time. The Company will continuously strive to make improvements in the future.

Our business expansion plan always considers the domestic economic situation as well as global, by looking at the long-term benefits and not merely the less predictable, short-term economic conditions. We constantly endeavour to explore new opportunities to develop other mineral resources businesses, including iron ore, gold, copper, lead and zinc. We expect that in the near future, the Dairi mine in North Sumatra will commence its first level of production. As for the gold and copper mines in Sulawesi, we are hoping to overcome all current issues soon and recommence exploration drilling in 2nd quarter 2010.

In line with global economic development for many years to come, BUMI will continue to monitor developments, so that its expansion of current mining capacity is well directed. A sound and accurate plan, coupled with intensive communication with domestic and international stakeholders will ensure the sustainable growth of the Company.

AppreciationOn behalf of the management, I would like to express my deepest gratitude to all of our staff for their efforts and hard work throughout 2009. We also would like to thank our stakeholders, our suppliers, customers and business associates for their strong support throughout the recent difficult times. And to our shareholders, we extend our sincere appreciation for their continued trust. We hope this trust will be retained for many years to come and the value of their investment will progressively grow. Personally, I would like to thank our Board of Directors and Management, who have been able to showcase their leadership over the past two very challenging years.

Message from President Director

Ari S. Hudayapresiden direkturpresident director

Page 44: 28 Annual Report 2009

40 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

ProfilDireksiBoard of Directors’ Profile

Page 45: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 41

Ari S. Hudaya memperoleh gelar Insinyur dari jurusan Teknik Mesin, Institut Teknologi Bandung tahun 1983. Beliau menjabat Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2001. Disamping itu, beliau juga menjabat Presiden Komisaris PT Arutmin Indonesia, PT Kaltim Prima Coal dan PT Energi Mega Persada Tbk. Warga negara Indonesia kelahiran Jakarta, 30 Mei 1959 ini memegang posisi Presiden Direktur di Enercorp, Ltd. dan Direktur di PT Bakrie & Brothers Tbk.

Graduated from Institut Teknologi Bandung in Mechanical Engineering in 1983, Ari S. Hudaya has been the President Director of the Company since 2001. His other designations include President Commissioner of PT Arutmin Indonesia, PT Kaltim Prima Coal and PT Energi Mega Persada Tbk. An Indonesian citizen, born in Jakarta on 30 May 1959, currently is also President Director of Enercorp, Ltd. and Director of PT Bakrie & Brothers Tbk.

Ari S. Hudayapresiden direkturpresident director

Eddie J. Soebari adalah sarjana Akuntansi lulusan Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia tahun 1986 dan mulai menjabat Direktur Perseroan sejak tahun 2000. Warga negara Indonesia kelahiran Surabaya, 21 Juni 1956 ini juga menjabat Direktur di Gallo Oil (Jersey).

Eddie J. Soebari earned his degree in Accounting from Faculty of Economics, University of Indonesia in 1986. An Indonesian citizen, he was born in Surabaya on 21 June 1956. He is also Director of Gallo Oil (Jersey).

Eddie J. Soebaridirekturdirector

Kenneth P. Farrell menjabat Direktur Perseroan sejak tahun 2004 dan Komisaris di KPC dan Arutmin sejak 2001. Pada saat ini, beliau juga masih memegang posisi Chairman di Herald Resources, sebuah perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Australia. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau berkarir selama 21 tahun di BHP Billiton dengan berbagai posisi eksekutif dan manajemen di bidang Pertambangan dan Energi. Warga negara Australia, kelahiran Australia, 22 Juli 1955 ini memiliki gelar sarjana di bidang Teknik dan Perdagangan. Beliau juga adalah anggota (Fellow) di Australian Institute of Company Directors.

Kenneth P. Farrell has been serving the Company as a Director from 2004 and Commissioner of KPC and Arutmin since 2001. He is also the Chairman of Herald Resources on the Australian Stock Exchange. Prior to joining the Company, he had a 21 year-career with BHP Billiton in various executive and management roles in Mining and Energy. Mr. Farrell has a Degree in Engineering and Commerce and is a Fellow of the Australian Institute of Company Directors. An Australian citizen, he was born in Australia on 22 July 1955.

Kenneth P. Farrelldirekturdirector

Page 46: 28 Annual Report 2009

42 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Dewan Direktur

Andrew Beckham bergabung dengan Perseroan sejak Desember 2001. Sarjana Ekonomi lulusan Portsmouth University ini memiliki pengalaman kerja di Inggris selama 10 tahun sebelum pindah ke Australia untuk bekerja di Allianz dan Exxon Mobil. Beliau pindah ke Indonesia bulan Februari 2000 untuk bergabung dengan BHP Billiton sebagai konsultan di PT Arutmin Indonesia (“Arutmin”). Pada bulan Desember 2001, beliau bergabung dengan Arutmin yang sekarang merupakan salah satu unit usaha Perseroan, sebagai Finance Manager. Seiring dengan pengambil-alihan PT Kaltim Prima Coal (“KPC”) oleh Perusahaan, beliau ditunjuk menjadi Business Development Manager dan terlibat dengan penerbitan obligasi Perseroan yang merupakan instrumen keuangan berperingkat Investment Grade pertama yang diterbitkan oleh perusahaan Indonesia di luar negeri sejak terjadinya krisis keuangan. Pada bulan Januari 2005, beliau bergabung dengan Perseroan sebagai Vice President dan kemudian ditunjuk sebagai Chief Financial Officer pada bulan Desember 2006. Saat ini, beliau juga menjabat Direktur di Herald Resources, suatu perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Australia. Pada bulan September 2009, beliau memperoleh Diploma for the International Company Directors dari Australian Institute of Company Directors. Warga negara Inggris ini lahir di Clacton on Sea, Inggris pada bulan Desember 1967.

Andrew Beckham joined the Company in December 2001. He graduated from Portsmouth University with an Honours degree in Economics. Having worked in the UK for 10 years, he moved to Australia and worked for Allianz and Exxon Mobil. In February 2000, he moved to Indonesia and worked for BHP Billiton as a consultant in PT Arutmin Indonesia (“Arutmin”). In December 2001, he became Finance Manager for Arutmin, which is now owned by the Company. With the acquisition of PT Kaltim Prima Coal (“KPC”) he was appointed as the Manager of Business Development in KPC and was part of the First Investment Grade rated financial bonds out of Indonesia since the financial crisis. In January 2005, he joined the Company as Vice President before becoming Chief Financial Officer in December 2006. He is also a Director of Herald Resources on the Australian Stock Exchange. In September 2009, he has been awarded a Diploma for the International Company Directors Course of the Australian Institute of Company Directors. A British citizen, he was born in Clacton on Sea - UK in December 1967.

Andrew C. Beckhamchief financial officerchief financial officer

Page 47: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 43

Board of Directors

Dileep Srivastava bergabung dengan kelompok usaha Bakrie pada tahun 1997 dan pernah menduduki posisi senior pada beberapa perusahaan milik kelompok usaha, antara lain Direktur PT Trans-Bakrie, Vice President, Group Investors Relations & Corporate Planning/Business Development di PT Bakrie & Brothers Holding (termasuk Bakrie Telecom). Jabatan Senior Vice President-Investor Relations BUMI dipangku sejak Desember 2006 dengan tanggung jawab utama pada pelaksanaan fungsi Investor Relations, Sekretaris Perusahaan & Humas, dan sejak Maret 2008, beliau juga menjabat Direktur di PT Bakrie & Brothers. Sebelum bergabung dengan kelompok usaha Bakrie, beliau pernah menjabat sebagai CEO di PT Kalindo Deka Griya (pemilik Menara Kadin Indonesia) dan beberapa proyek real estate lainnya di Indonesia, mengepalai kantor cabang Bennett&Coleman (pemilik Times of India Group) di Delhi dan ICI Limited, India pada berbagai posisi dan tanggung jawab. Lulusan Indian Institute of Management (IIMA), Ahmedabad, India dengan gelar Master’s of Business Administration ini berkewarganegaraan India dan lahir di Kanpur, India pada tanggal 27 Oktober 1952.

Dileep Srivastava joined Bakrie Group in 1997. He served at a number of senior positions in the group companies, including Director, PT Trans-Bakrie, Vice President, Group Investor Relations & Corporate Planning/Business Development for PT Bakrie & Brothers Holding (including Bakrie Telecom). He joined BUMI in December 2006 as Senior Vice President responsible for the Investor Relations function, Corporate Secretary & Communications and from March 2008 concurrently holds the position of Director, PT Bakrie & Brothers. Prior to joining the Bakrie Group, he was CEO of PT Kalindo Deka Griya (owners of Menara Kadin Indonesia) and other real estate projects in Indonesia, headed the Delhi establishment of Bennett&Coleman (owners of the Times of India Group) and ICI Limited in India across various businesses and functions. He holds a Master of Business Administration from the Indian Institute of Management (IIMA), Ahmedabad, India. An Indian citizen, he was born in Kanpur, India on October 27, 1952.

Dileep Srivastavasenior vice president investor relations & corporate secretarysenior vice president investor relations & corporate secretary

Page 48: 28 Annual Report 2009

44 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

REPORT

UsahaTinjauan

BUSINESS

Page 49: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 45

Tren penurunan harga batubara, musim hujan yang relatif panjang di beberapa wilayah tambang Perseroan, serta permintaan pasar yang cenderung stagnan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja operasi Perseroan. Selama tahun 2009, Perseroan berhasil meningkatkan volume bisnis dengan membukukan peningkatan penjualan dan produksi masing-masing menjadi sebesar 58,4 Juta Ton dan 63,1 Juta Ton.

The Company’s operating performance in 2009 was not significantly affected by either the declining trend in coal prices, the relatively longer rainy season, nor a stagnant market demand. The Company successfully increased its business volume by booking a sharp increase in sales and production to 58.4 Million Tonnes and 63.1 Million Tonnes respectively.

“ “

Page 50: 28 Annual Report 2009

46 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Laporan Penambangan

Memasuki tahun 2009, dunia usaha menghadapi situasi yang relatif tidak menentu. Proses perbaikan ekonomi yang dilakukan berbagai negara belum menunjukkan hasil yang positif, dan permintaan pasar internasional masih relatif rendah. Hal ini sangat mempengaruhi sektor pertambangan, khususnya batubara. Volatilitas harga dengan tren yang cenderung menurun dan musim hujan yang relatif panjang di beberapa wilayah tambang batubara, menjadi tantangan bagi sektor pertambangan khususnya batubara.

Di tengah tantangan tersebut, Perseroan masih berhasil meningkatkan produksi batubara sebesar lebih dari 10 juta ton dibandingkan tahun 2008 menjadi 63,1 juta ton pada akhir tahun 2009. Prestasi ini berasal dari kontribusi empat unit bisnis Perseroan di sektor pertambangan batubara yaitu PT Arutmin Indonesia (Arutmin), PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Pendopo Energi Batubara (PEB), dan PT Fajar Bumi Sakti (FBS).

Hingga saat ini, penambangan batubara masih menjadi unit binis yang mendominasi kinerja operasional Perseroan. Seiring perkembangan bisnis yang semakin kompleks, Perseroan terus berupaya mengembangkan unit-unit bisnis yang lain seperti penambangan emas, tembaga, biji besi, minyak dan gas, seng, serta timah.

At the beginning of 2009, the business world was in an unstable situation. The economic improvement made by many countries had not shown any positive results, and international market demand was still subdued. This environment impacted the mining sector, and coal in particular. The price volatility with a downward trend and a long monsoon season in several coal mining areas were challenging factors for the mining sector, specifically coal.

Despite such challenging conditions, the Company increased coal production by over 10 million tonnes in 2008, to 63.1 million tonnes by the end of 2009. Such an achievement was the result of the contribution of the Company’s four business units in the mining sector, PT Arutmin Indonesia (Arutmin), PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Pendopo Energi Batubara (PEB) and PT Fajar Bumi Sakti (FBS).

Thus far, coal mining is still the business that dominates the Company’s operations. In line with the complexity of business development, the Company continues to develop other mining businesses, such as: gold, copper, iron ore, oil and gas, zinc and lead.

Page 51: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 47

Mining Report

Dari rangkaian kinerja semua unit bisnis yang dimiliki, pada kurun waktu 2009 Perseroan berhasil membukukan pendapatan bersih sebesar $US 3,22 miliar. Dengan demikian, pada tahun 2009, Perseroan membukukan keuntungan bersih sebesar $US 190,45 juta.

Guna memastikan keberlangsungan bisnis, Perseroan terus berupaya meningkatkan cadangan batubara di masing-masing tambang. Melalui berbagai riset yang dilakukan, pada tahun 2009 Perseroan memiliki cadangan batubara yang telah diestimasi nilai ekonomisnya (coal reserves) sebesar 2,9 miliar metrik ton dan yang belum diestimasi nilai ekonomisnya sebesar (coal resources) sebesar 7,8 miliar metrik ton.

Terus melakukan upaya efisiensi menjadi kunci keberhasilan Perseroan dalam mencetak prestasi kinerja. Berbagai inovasi yang mampu mendorong peningkatan efisiensi mewarnai kegiatan penambangan Perseroan selama ini. Penggunaan teknologi mutakhir dalam proses penambangan, implementasi sistem teknologi informasi terbaru dan integrasi sistem komunikasi yang tengah digalakkan Perseroan berpengaruh cukup signifikan pada peningkatan efisiensi dan produksi batubara.

From the entire performance of the current business in the period of 2009, the Company posted a US$ 3.22 billion of net revenue. Thus, the Company posted a net profit ofUS$ 190.45 million for the year 2009.

In order to ensure business continuity, the Company continues to increase coal stocks in each mine. Through various researches, the Company had 2.9 billion of metric tonnes of coal reserves in 2009 whose economic value had been estimated, and another 7.8 billion metric tonnes which had not.

Sustaining efficiency efforts was the Company’s key to success in achieving its performance. A number of innovations were able to boost efficiency and have been highlighted in the Company’s mining activities. The use of state-of-the-art technology in the process of mining, updated IT system implementation and communications system integration encouraged by the Company, made significant impacts on the improvement of efficiency and coal production.

Page 52: 28 Annual Report 2009

48 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

AsetBatubaraCoal Assets

- PT Arutmin Indonesia

- PT Kaltim Prima Coal

- PT Fajar Bumi Sakti

- PT Pendopo Energi Batubara

Page 53: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 49

Kurun waktu 2009, PT Arutmin Indonesia (“Arutmin”) membukukan peningkatan produksi, penjualan, dan efisiensi di lima lokasi tambang yang dikelola yaitu di Batulicin, Senakin, Satui, Mulia, dan Asam Asam. Melalui tambang-tambang ini, total produksi batubara Arutmin selama tahun 2009 sebesar 19,30 juta ton, meningkat 3,90 juta ton dibanding tahun 2008.

In 2009, PT Arutmin Indonesia (“Arutmin”) posted a production, sales, and efficiency in five mining areas; Batulicin, Senakin, Satui, Mulia and Asam Asam. Through these mines, Arutmin’s total coal production in 2009 was 19.30 million tonnes, which increased by 3.90 million tonnes in comparison to 2008.

PT Arutmin Indonesia

Produksi Arutmin tahun 2009

Arutmin’s 2009 Production

Senakin Satui Mulia Asam-Asam Batulicin Total 2008 2009 2008 2009 2008 2009 2008 2009 2008 2009 2008 2009

STRIPPING 49.2 77.4 47.7 62.1 9.7 18.4 3.5 14.7 19.5 36.5 129.6 209.1 OVERBURDEN (BCM)

STRIPPING 13.34 11.85 12.32 11.62 2.53 4.79 1.64 4.05 10.38 11.61 8.42 9.30 RATIO (BCM/TONNE)

COAL 3.7 4.4 3.9 5.0 3.8 3.8 2.1 3.6 1.9 2.5 15.4 19.3 PRODUCTION (MILLION TONNE)

Page 54: 28 Annual Report 2009

50 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Aset Batubara

Masalah perijinan yang masih dialami Arutmin menjadi salah satu kendala dalam upaya meningkatkan jumlah cadangan batubara. Di sisi lain, aktifitas produksi batubara Arutmin yang terus meningkat selama tahun 2009 membuat cadangan batubara Arutmin mengalami koreksi dibandingkan tahun sebelumnya.

The licensing constraint facing Arutmin is one of the obstacles to increasing our coal reserves. On the other hand, coal production activities which were improved in 2009, increased the amount of coal stocks compared to 2009..

Jarak lokasi tambang yang tidak jauh dari pelabuhan milik persoran yaitu North Pulau Laut Coal Terminal (NPLC) di pesisir utara Pulau Laut berdampak pada peningkatan efisiensi biaya terutama pos pengangkutan dan distribusi. Selain itu, penggunaan peralatan dan teknologi mutakhir telah meningkatkan efisiensi biaya dan produksi secara signifikan. Ditunjang oleh kondisi tambang Arutmin yang berada di area terbuka dengan lapisan batubara lunak sehingga memiliki stripping ratio dari rendah ke sedang, kurun waktu 2009, Arutmin berhasil menekan total biaya produksi menjadi US$ 31,99 per ton.

The distance between the mining location and the port that is owned by the company - North Pulau Laut Coal Terminal (NPLC) in the North Shore of Laut Island - improved cost efficiency, especially in transportation and distribution costs. Moreover, application of the latest technology also significantly increased cost efficiency and production. Arutmin’s open-pit area, characterized by soft coal surface and low to medium strip ratio have helped Arutmin to achieve a total production cost of USD 31.99 per tonne in 2009.

Cadangan Batubara Arutmin 2009

Arutmin’s 2009 Coal Reserves

Lokasi Coal Resources (in million tonnes) Coal Reserves (in million tonnes)

Location 2008 2009 2008 2009

Senakin 441.00 402.13 43.00 46.11

Satui 269.00 262.43 84.00 77.84

Batulicin 216.00 159.89 25.00 21.80

Mulia 1,609.00 738.39 406.00 219.92

Asam-asam 1,609.00 858.98 406.00 174.73

TOTAL 2,535.00 2,421.82 558.00 540.40

Ket: Tahun 2008 penghitungan cadangan di tambang Mulia dan Asam-asam digabungkan. The coal reserves calculation of the Mulia and Asam-Asam mines, in the year 2008 – combined.

Biaya Produksi Arutmin

Arutmin’s Cost of Production

Biaya Produksi Cash Cost Production

Lokasi Biaya Unit

Location Cost Unit

Senakin 47.97 US$/tonne

Satui 33.56 US$/tonne

Batulicin 40.09 US$/tonne

Mulia 18.94 US$/tonne

Asam-asam 17.95 US$/tonne

RATA-RATA ARUTMIN 31.99 US$/tonne AVERAGE ARUTMIN

Page 55: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 51

Guna melakukan offset penurunan permintaan penjualan batubara, Arutmin terus berupaya meningkatkan penjualan melalui kontrak jangka panjang dengan konsumen. Selama tahun 2009, volume penjualan Arutmin yang dilakukan melalui kontrak penjualan sebesar 10,7 juta ton.

Volatilitas harga batubara yang terjadi selama tahun 2009 sangat mempengaruhi pendapatan penjualan perusahaan pertambangan secara umum. Dalam kondisi tersebut, jenis dan kualitas batubara menjadi faktor penentu tinggi rendahnya harga yang berdampak pada pendapatan. Mengingat produksi batubara Arutmin adalah batubara berkalori tinggi (bituminous coal) sehingga harga rata-rata penjualan bisa dipertahankan di level menengah atas yaitu US$ 58,15 per ton. Sementara pada tahun 2009, harga pasar untuk batubara 6.500 kilokalori berada di kisaran US$ 70 per ton.

In general, the volatility of coal prices which occurred throughout 2009, had an impact on the mining companies’ sales revenue. In these conditions, the type and quality of coal became an important factor in the pricing process which has a direct impact on revenue. Since Arutmin’s produces a substantial amount of bituminous coal, the average price can be sustained at a medium level of US$ 58.15 per tonne – an advantage for Arutmin. Meanwhile, the market price for 6,500 kilocalorie coal in 2009 was approximately US$ 70 per tonne.

In order to offset the decreasing demand for spot coal sales, Arutmin continues to increase sales through long-term contracts with consumers. Throughout 2009, Arutmin’s contract sales volume reached 10.7 million tonnes.

Coal Assets

Harga Jual Batubara Arutmin tahun 2009

Arutmin’s 2009 Price of Coal Sales

Harga Jual Selling Prices

Jenis Batubara Harga Unit

Coal Type Prices Unit

BITUMINOUS COAL (High Calory) • Senakin 76.04 US$/tonne • Satui 70.52 US$/tonne • Batulicin 68.18 US$/tonne

SUB BITUMINOUS COAL (Low Caloric) • Mulia 41.49 US$/tonne • Asam-asam 34.51 US$/tonne

RATA-RATA ARUTMIN 58.15 US$/tonne ARUTMIN AVERAGE PRICE

Page 56: 28 Annual Report 2009

52 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Aset Batubara

PT Kaltim Prima Coal (“KPC”) merupakan anak perusahaan Perseroan yang memiliki wilayah konsesi tambang seluas 90.938 hektar. Pada tahun 2009, melalui dua wilayah tambang utamanya yaitu Sangatta dan Bengalon, volume produksi batubara KPC sebesar 40,3 juta ton. Volume ini mengalami peningkatan sebesar 2,8 juta ton dibanding tahun 2008 yang hanya sebesar 37,5 juta ton.

PT Kaltim Prima Coal (“KPC”) is one of the Company’s subsidiaries and owns a mining concession area of 90,938 hectares. In 2009; from two areas of mining; Sangatta and Bengalon; KPC’s coal production volume was 40.3 million tonnes. This volume increased by 2.8 million tonnes in comparison to 2008, which was 37.5 million tonnes.

KPC melanjutkan Program Peningkatan Kinerja melalui pelatihan internal yang diberikan oleh tenaga ahli di bidangnya. Dengan upaya ini, KPC berhasil menekan biaya produksi batubara di angka US$ 30,69 per ton.

KPC melanjutkan program eksplorasi untuk menjamin ketersediaan batubara jangka panjang untuk mencapai rencana produksi yang telah ditetapkan.

KPC continues its Performance Improvement Program which is run by a full time inhouse team of trained professionals. Through this program KPC has been able to reduce the cost of coal production to USD 30.69 per tonne.

KPC continues its exploration program to provide long term availability of coal to meet its planned production requirements.

PT Kaltim Prima Coal

Produksi KPC tahun 2009

KPC’s 2009 Production

Sangatta Bengalon Total 2008 2009 2008 2009 2008 2009

STRIPPING OVERBURDEN (BCM) 307.9 391.4 58.9 52.8 366.8 444.2

STRIPPING RATIO (BCM / TONNE) 9.8 11.0 9.8 11.0 9.8 11.0

COAL PRODUCTION (MILLION TONNE) 31.5 35.5 6.0 4.8 37.5 40.3

Page 57: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 53

Coal Assets

KPC memiliki kandungan sumber daya sebesar 7.179 juta ton, meningkat sebesar 62,31% lebih dari tahun 2008. Volume cadangan berjumlah sebesar 1.548 juta ton.

Seperti halnya perusahaan tambang batubara secara umum, harga pasar yang cenderung mengalami penurunan tidak mempengaruhi kinerja KPC berkat kondisi tambang KPC yang mampu menghasilkan batubara berkalori tinggi, KPC mampu menjual hasil produksinya dengan harga US$ 63,17 per ton. Harga ini dihitung berdasarkan harga rata-rata produk KPC yang terdiri dari tiga jenis yaitu: - Prima, batubara berkualitas unggul, berkalori tinggi, abu

sangat rendah, sulfur dan kelembaban rendah - Pinang : sama dengan Prima namun dengan

kelembaban tinggi - Melawan: batubara sub-bitumen berkandungan sulfur

dan abu rendah, kelembaban tinggi

KPC has an inferred resource of 7,179 million tonnes.– which is a 62.31 % increase over 2008 The reserve is 1,548 million tonnes.

Similar to other coal mining companies in general, the declining market price has not adversly effected KPC’s performance. due to the capacity of its mines to produce high-calorie coals, KPC was able to sell at US$ 63.17 per tonne. This price was calculated on the average KPC product prices, which comprise of three kinds: - Prima, which is an excellent quality coal high energy,

low ash, medium sulfur and low moisture - Pinang : similar to Prima, but higher moisture. - Melawan: sub-bitumenous coal with low sulfur and

ash, high in moisture.

Cadangan Batubara KPC 2009 (juta ton)

KPC’s 2009 Coal Reserves (in million tonnes)

Lokasi Coal Resources Coal Reserves

Location 2008 2009 2008 2009

Sangatta 3,447 5,805 1,515 1,319

Bengalon 976 1,374 146 229

TOTAL 4,423 7,179 1,661 1,548

Harga Jual Batubara KPC 2009

KPC’s 2009 Sales of Coal Price

Harga Jual Selling Prices

Jenis Batubara Harga Unit

Coal Type Prices Unit

Prima 108.33 US$/tonne

Pinang 69.01 US$/tonne

Melawan 54.01 US$/tonne

KPC AVERAGE PRICES 63.17 US$/tonne KPC AVERAGE PRICES

Catatan : FOB price as of YTD December 09 report

Page 58: 28 Annual Report 2009

54 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Aset Batubara

PT Fajar Bumi Sakti

PT Fajar Bumi Sakti (“FBS”) was established on 26 September 1978. Its scope of activities comprises mining and general trading. The company acquired FBS through Leap Forward Finance Ltd.

FBS’s 988 hectare mine is located in Loa Ulung, Tenggarong, East Kalimantan, and has 14 million tonnes of coal reserves.

In 2006, FBS received a new concession of 4,008 hectares in Gunung Sari Village, Tabang, East Kalimantan. In 2007, FBS received a 4,995 hectare concession area in Buluk Seng Village, Tabang, East Kalimantan, with 100 million tonnes of coal reserves.

FBS operates using two mining methods; underground and open-pit, both of which are applied in Loa Ulung, Tenggarong. Meanwhile, in Tabang area, FBS only uses the open-pit mining method.

PT Fajar Bumi Sakti (“FBS”) didirikan pada tanggal 26 September 1978. Ruang lingkup kegiatan terdiri dari pertambangan dan perdagangan umum. Perseroan mengakuisisi perusahaan ini melalui Leap Forward Finance Ltd.

Wilayah tambang FBS terletak di Loa Ulung, Tenggarong, Kalimantan Timur seluas 988 hektar dengan jumlah cadangan batubara sebanyak 14 juta ton.

Pada tahun 2006 FBS memperoleh konsesi baru dengan luas area 4,008 hektar di Desa Gunung Sari, Tabang Kalimantan Timur. Pada tahun 2007, FBS mendapatkan daerah konsesi yang lain seluas 4.995 hektar di Desa Buluk Seng, Tabang, Kalimantan Timur yang memiliki cadangan batubara sekitar 100 juta ton.

FBS mengoperasikan dua metode teknik pertambangan, bawah tanah dan teknik tambang terbuka. Kedua teknik yang dilaksanakan di Loa Ulung, Tenggarong. Sementara di wilayah Tabang, FBS hanya menerapkan metode penambangan terbuka.

Page 59: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 55

PT Pendopo Energi Batubara

Coal Assets

PT Pendopo Energi Batubara (“PEB”) is one of the coal mining companies that have relatively large potential. The location of PEB mining is in Muara Enim, South Sumatra.

In the early 2009, though Pendopo Coal Ltd, the Company acquired PEB with 84% of share ownership. PEB has a 17,840 hectare concession with a 30-year operating permit, from 5 May 2009 until 4 May 2039. Based on studies conducted by an independent mining consultant, PEB owns a potential coal resources of 1,954 million tonnes.

Pendopo’s coal product characteristics have inherent moisture content (IM) of 16.4% - 27% with total moisture (TM) ranging between 47% - 60%, 6% - 10% of adb content, a low sulfur content of less than 0.2% and calorie content between 4,200-4,800 kcal/kg (GAD).

Currently, PEB is still at the development stage and coal mining operation preparations are under way. Looking at the coal characteristics it produces, PEB will be the coal producer specifically supplying power plants and alternative industrial energy.

PT Pendopo Energi Batubara (“PEB”) merupakan salah satu perusahaan tambang batubara yang memiliki potensi cukup besar. Lokasi tambang PEB terletak di Muara Enim, Sumatera Selatan.

Melalui Pendopo Coal Ltd, pada awal tahun 2009 Perseroan mengakuisisi PEB dengan kepemilikan saham sebesar 84%. PEB memiliki wilayah konsesi tambang seluas 17.840 hektar dengan ijin operasi selama 30 tahun terhitung sejak 5 Mei 2009 hingga 4 Mei 2039. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh konsultan independen pertambangan, PEB memiliki cadangan potensial sebesar 1.954 juta ton.

Karakteristik produk batubara yang dihasilkan Pendopo memiliki kadar kelembaban/inherent moisture (IM) 16,4-27% dengan total kelembaban/total moisture (TM) berkisar antara 47%-60%, kadar abu sedang (6-10% adb), kadar sulfur rendah yaitu kurang dari 0,2% dan kalori antara 4.200-4.800 kcal/kg (GAD).

Saat ini, PEB masih dalam tahap pengembangan dan persiapan operasi penambangan. Sesuai karakteristik produk batubara yang dihasilkan, PEB akan menjadi produsen batubara untuk keperluan pembangkit listrik dan dan energy alternatif bagi industri.

Page 60: 28 Annual Report 2009

56 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

AsetNon-BatubaraNon - Coal Assets

- Bumi Mauritania S.A.

- Gallo Oil (Jersey) Ltd

- PT Gorontalo Minerals

- PT Citra Palu Minerals

- Herald Resources Ltd. and PT Dairi Prima Mineral

Page 61: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 57

Bumi Mauritania S.A.Penambangan Bijih BesiIron Ore Mining

Sejak tahun 2005, Perseroan telah melakukan aktivitas penambangan di Mauritania dengan kepemilikan dua konsesi penambangan biji besi yang berlokasi di wilayah S’fariet dan wilayah Tomagot, Marutania Tengah.

S’farietS’fariet terletak sekitar 250 km utara-timur laut dari kota Zouerat, dimana di lokasi tersebut terdapat operasi penambangan bijih besi perusahaan milik negara SNIM.

Secara Geografis wilayah konsesi S’fariet didominasi oleh deretan pegunungan batu yang membentang sepanjang lebih dari 100 km. Struktur geologi wilayah S’fariet terdiri dari sedimentasi banded besi (BIFs) serta meta sedimen dan meta batuan.

Sejak memperoleh hak konsesi di tahun 2005, BUMI telah menyelesaikan sejumlah studi. Beberapa diantaranya adalah program pemetaan sistematis terhadap batuan berukuran 500 x 25 meter menggunakan metode chip rock sampling di unit BIF, dan survei aeromagnetik serta radiometrik dengan jarak 200 meter telah dilakukan di seluruh lahan konsesi. Pada tahap tersebut diketahui bahwa unit BIF bersifat magnetis. Namun, tingkat magnetnya belum ditentukan.

Perencanaan eksplorasi S’fariet di masa datang akan meliputi: - Pengujian ulang kondisi gelogi - RC dan penambangan batu permata - Tes metalurgi

The Company, has been operating its mining activities in Mauritania since 2005, at which time it acquired two iron ore permits, one in the North of the country at S’fariet, and one in central Mauritania at Tomagot.

S’fariet.S’fariet lies approximately 250 km north-northeast of the town of Zouerat, where the state owned company SNIM has its major iron ore mining operations.

Geographically, S’fariet’s concession area is dominated by a series of ironstone ridges spanning across 100 km along the S’fariet tenement. The geological structure of S’fariet territory comprises a series of banded iron formations (BIFs) and other meta-sedimentary and meta-igneous rocks.

Since acquiring the tenement in 2005 BUMI has completed a number of studies. A systemic (500 x 25m) rock chip sampling program has been conducted over the BIF units, and an aeromagnetic and radiometric survey at 200m line spacing of the entire tenement. At this stage it is clear that the BIF units are magnetic. However, the degree of magnetism has yet to be determined.

Future exploration plans for S’fariet include; - Re-examining the geology - RC and diamond drilling program. - Metallurgical testing of samples.

Page 62: 28 Annual Report 2009

58 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Aset Non-Batubara

TomagotThe Tomagot tenement is situated approximately 50 km south of the town of Akjoujt, and covers an area of 1,291 km2.

The main Nouakchott-Akjoujt sealed road runs through the tenement, which could offer major infrastructure advantages for transporting ore.

Since acquiring its mining permit, the Company has collated a significant exploration database. This includes, geological mapping, systemic rock chip sampling, magnetic surveys (both ground and aerial), as well as test pitting and drilling.

Future exploration program for Tomagot will include: - Further RC and Diamond drilling. - Sample analysis - Metallurgical tests

TomagotWilayah konsesi Tomagot terletak sekitar 50 km di sebelah selatan kota Akjoujt, dengan luas wilayah konsesi 1.291 km2.

Jalur Ibukota Nauakchott-Akjoujt merupakan jalur transportasi utama yang melewati wilayah konsesi sehingga sehingga memudahkan pengangkutan biji besi.

Sejak mendapatkan ijin penambangan, Perseroan telah melakukan serangkaian upaya persiapan eksplorasi yang meliputi pemetaan geologi, sampling sistemik terhadap batuan menggunakan metode rock chip sampling, survei magnetik baik tanah maupun udara, serta melakukan pengujian pengeboran.

Untuk rencana ke depan, program eksplorasi Tomagot akan meliputi: - Melanjutkan RC dan pengeboran batu permata - Analisa terhadap sampel - Tes kandungan besi

Page 63: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 59

Non - Coal Assets

Gallo Oil (Jersey) Ltd.Eksplorasi Minyak dan GasOil and Gas Exploration

Through Gallo Oil (Jersey) Ltd. (“Gallo Oil”), the Company operates two oil and gas exploration concessions in the Republic of Yemen, Block R-2 (East Al Maber) and Block 13 (Al Armah). Gallo Oil acquired 50% of operating shares at Block R-2 and 100% at Block 13.

The East Al Maber concession (Block R-2) covers an area of 2,139 km2, located in the Mukalla High territories, West of Sir Sayun Cove, Masila. In this territory, Gallo Oil drilled six exploration wells, four of which showed hydrocarbon potential, which was promising. The other well-drilling explorations will be done in 2010.

Meanwhile, the Al Armah (Block 13) concession covers a 7,417 km2 area, located East of Hadramaut, Yeman. The first well ever drilled in this block was Al Rizq 1. The drilling indicated high gas with high pressure and temperature. Therefore, pressure-proof and temperature-proof testing equipment was required. During the making of this equipment, Gallo Oil commenced drilling on the second well in another drilling location, Al Barakat, in the second semester of 2009, but no oil/gas was discovered.

In the evaluation of the gas discoveries in the first well, Gallo Oil conducted a sidetrack drilling on the first well, with a target of one kilometer (km) from the first well. This was performed in order to find out the distribution of the gas zone, to determine its commercial value. The drilling began in November 2009 and today, Gallo Oil is conducting a test preparation in the skewed well, which is expected to be finalized by March 2010.

Melalui Gallo Oil (Jersey) Ltd. (“Gallo Oil”), perusahaan mengoperasikan dua konsesi eksplorasi minyak dan gas di Republik Yaman, yaitu Blok R-2 (Al Maber Timur) dan Blok 13 (Al Armah). Gallo Oil memiliki 50% saham pengoperasian di Blok R-2 dan 100% di Blok 13.

Konsesi Al Maber Timur (Blok R-2) meliputi daerah seluas 2,139 km persegi berlokasi di kawasan Mukalla High, sebelah barat cekungan Sir Sayun, Masila. Di kawasan ini, Gallo Oil mengebor enam sumur eksplorasi, empat diantaranya mempunyai potensi hidrokarbon yang menjanjikan, namun ternyata tidak komersial. Pengeboran sumur eksplorasi lainnya akan dilakukan di tahun 2010. Sementara, konsesi Al Armah (Blok 13) meliputi luas daerah 7,417 km persegi yang terletak di sebelah timur Hadramaut, Yaman. Sumur pertama yang dibor dalam blok ini Al Rizq 1. Hasil pengeboran menunjukkan adanya gas dengan tekanan dan suhu yang tinggi. Untuk itu, diperlukan alat test yang mampu menahan tekanan gas dan suhu udara yang sesuai dengan kebutuhan tersebut. Selama pembuatan alat test yang diperlukan untuk melakukan aktifitas pengeboran berlangsung, Gallo Oil melakukan pemboran sumur kedua di lokasi tambang yang lain yaitu Al Barakat pada semester kedua 2009, namun tidak menghasilkan temuan minyak/gas.

Dalam rangka melakukan evaluasi temuan gas di sumur pertama, Gallo Oil melakukan pemboran miring (sidetrack) dari sumur pertama dengan target akhir sekitar satu kilo meter (km) dari sumur pertama. Hal ini dilakukan untuk mengetahui penyebaran zona gas guna menentukan nilai komersial gas. Pemboran dimulai bulan Nopember 2009 dan saat ini Gallo Oil sedang melakukan persiapan test di sumur miring tersebut. Diharapkan awal Maret 2010 Gallo Oil sudah dapat mengetahui hasil dari pemboran tersebut.

Page 64: 28 Annual Report 2009

60 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Aset Non-Batubara

PT Gorontalo MineralsEksplorasi Emas dan TembagaGold and Copper Exploration

Through the acquisition of the entire shares of International Mineral Company of BHP Minerals at PT Gorontalo Minerals (“GM”), the Company has become the major shareholder at GM with 80% ownership. GM holds mining concession rights on a 36,070 hectare area, located in Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo Province.

Based on exploration, the Company has identified four areas of gold and copper, as well as five areas of gold, silver and copper in the territory. At present, the Company is working on advanced exploration, as well as feasibility studies which cover the resources and reserves of copper and gold. Additionally, the Company has completed the basic studies on water surface and riverflow, the biodiversity research, as well as AMDAL (Environmental Impact Assessment) studies.

To comply with regulations issued by the Ministry of Mining and Energy, the Company has also completed a long-term work plan report, as stipulated in Laws No 4, 2009.Melalui pembelian seluruh saham milik International

Mineral Company dari BHP Minarals di PT Gorontalo Minerals (“GM”), Perseroan menjadi pemegang saham mayoritas di GM dengan kepemilikan saham sebesar 80%. GM memiliki hak konsesi pertambangan seluas 36.070 ha di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.

Berdasarkan eksplorasi yang dilakukan, Perseroan mengidentifikasi adanya empat kandungan tembaga dan emas, serta lima kandungan emas, perak, dan tembaga. Saat ini, Perseroan berada pada tahap akhir eksplorasi, dan studi kelayakan, yang mencakup sumber daya dan cadangan biji tembaga dan emas. Selain itu, Perseroan juga telah menyelesaikan studi dasar mencakup studi mengenai permukaan air dan aliran sungai, penelitian keanekaragaman hayati, serta mempersiapkan Studi AMDAL

Guna memenuhi regulasi dari Departemen Pertambangan, Perseroan juga telah menyelesaikan laporan rencana kerja jangka panjang sesuai yang dinyatakan dalam Undang-Undang No 4, Tahun 2009.

Page 65: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 61

Non - Coal Assets

PT Citra Palu MineralsEksplorasi EmasGold Exploration

The Company acquired 99,99% ownership of PT Citra Palu Minerals (“CPM”) by acquiring shares held by Newcrest Mining Ltd at CPM. CPM has the concession rights for a 139,889 hectare mine area in Palu, Central Sulawesi.

CPM concession area comprises six blocks, whereby Poboya is the most potential block with an inferred resource two million ounces of gold content. Throughout 2009, the Company continued the drilling and exploration process and took a number of feasibility studies. In line with those programs, the Company has stationed two LongYear 44 Drilling Rigs at the site. On a separate matter, the Company is also taking a geological study in Block I, IV and VI.

In compliance with the provisions requested by the Ministry of Mining and Energy, the Company has also submitted a long-term work plan report, in accordance to the Laws No 4, 2009.

Kepemilikan saham Perseroan pada PT Citra Palu Minerals (“CPM”) sebesar 99,99% dilakukan melalui pembelian saham milik Newcrest Mining Ltd di CPM. CPM memiliki hak konsesi tambang seluas 138.889 ha di Provinsi Sulawesi Tengah dan Provinsi Sulawesi Selatan.

Daerah konsesi CPM terdiri dari enam blok, dimana Poboya merupakan blok yang paling potensial dimana blok Poboya memiliki sumber daya emas yang terduga sekitar dua juta ons. Selama tahun 2009, Perseroan berupaya untuk melanjutkan kegiatan eksplorasi berupa pengeboran untuk peningkatan ke tahapan studi kelayakan. Sejalan dengan program tersebut, Perseroan telah menempatkan dua rig pengeboran LongYear 44 di prospek Poboya untuk melakukan pengeboran. Selain itu, Perseroan juga sedang melanjutkan kegiatan eksplorasi rinci di Blok I, IV, dan VI.

Guna memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan Departemen Pertambangan, Perseroan juga telah menyerahkan laporan rencana kerja jangka panjang sesuai yang tertuang dalam Undang-Undang No 4, Tahun 2009.

Page 66: 28 Annual Report 2009

62 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Aset Non-Batubara

Herald Resources Ltd. andPT Dairi Prima MineralEksplorasi Emas, Seng, dan TimahGold, Zinc and Tin Explorations

Herald is an emerging lead/zinc producer. Herald’s primary focus is currently on the high-grade Dairi zinc/lead project in North Sumatra. The Dairi deposit is located within the Generation VII Dairi Contract of Works (CoW), 120km south southwest of the provincial capital Medan and 3km south of village of Sopokomil.

PT Dairi Prima Mineral is the current owner of Dairi CoW which is a joint venture between Herald 80% (via on off-shore subsidiary Gain and Win) and PT Aneka Tambang (Persero) of Indonesia 20%. The CoW is a highly regarded title under which most of the mines operate in Indonesia. As the name suggests the CoW is a legally enforceable contract between the mining company and Republic of Indonesia, and set out in detail the mining company’s rights and obligations including income tax (30%) and royalties (1 – 2%).

The deposit was discovered in the late 1990’s following identification of massive sulphide outcrop in the late 1997. To date, a number of deposits have been discovered and have reported resources. The most advanced of these deposits is the Anjing Hitam deposit. The project area is accessed by a bitumen road from Medan to the town of Sidikalang, and by a lower grade provincial road to the village of Sopokomil the remaining 3km access to the base camp is by foot path. The estimated annual rain fall is 3,500 to 4,000 mm.

The Dairi project feasibility study has been completed and construction is expected to commence following forestry approval. Production is expected to commence two years from start of construction.

At full production the project is expected to produce 175kt of Zinc and 60kt of lead. The initial seven years of production

Herald merupakan sebuah produsen timah/seng sedang berkembang. Pada saat ini Herald sedang menyelesaikan proyek pembangunan tambang timah/seng berkualitas di Sumatera Utara yaitu Dairi. Sesuai Kontrak Karya tahap ke VII, lokasi cadangan di Dairi terletak sekitar 120 km arah Barat Daya ibukota provinsi Medan dan 3 km arah Selatan desa Sopokomil.

PT Dairi Prima Mineral sebagai pemilik Kontrak Karya tersebut merupakan perusahaan patungan antara Herald dengan kepemilikan saham sebesar 80%, dan PT Aneka Tambang (Persero) Indonesia dengan kepemilikan saham sebesar 20%. Kontrak Karya merupakan sebuah predikat bagi perusahaan tambang yang beroperasi di Indonesia. Sesuai dengan namanya Kontrak Karya merupakan perjanjian eksplorasi antara perusahaan pertambangan dengan pemerintah Republik Indonesia. Didalamnya mengatur hak-hak dan kewajiban perusahaan pertambangan termasuk pajak penghasilan sebesar 30% dan royalti sebesar 1 - 2%.

Pada akhir tahun 1990-an, perusahaan menemukan cadangan mineral dengan kandungan materi berupa sulfida. Penemuan ini merupakan tindak lajut dari proses identifikasi intensif yang dilakukan pada tahun 1997. Sampai saat ini, perusahaan juga telah menemukan sejumlah cadangan material tambang yang lain dan penemuan tersebut telah dilaporkan. Hasil temuan yang terbaik adalah cadangan Anjing HItam. Proyek ini dapat ditempuh melalui jalan aspal yang menghubungkan Medan dengan Sidikalang yang disambung dengan jalan provinsi ke desa Sopokomil dengan akses jalan setapak sepanjang 3 km. Curah hujan tahunan di daerah ini diperkirakan antara 3.500 dan 4.000 mm.

Perusahaan telah meyelesaikan studi kelayakan terhadap lokasi tambang Dairi dan proses konstruksi akan dimulai setelah mendapatkan ijin kehutanan. Sementara, produksi diperkirakan akan dimulai dua tahun sejak awal dimulainya kontruksi.

Pada kapasitas produksi penuh, operasi penambangan diharapkan mampu menghasilkan 175 kt seng dan 60 kt

Page 67: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 63

Non - Coal Assets

is from Anjing Hitam deposit and is expected to be followed by other deposits in the area. There are numerous base metal occurrences in the Dairi district, especially north of the Sopokomil Dome, and there is good potential for additional discoveries. Currently the geological work is concentrating to get an improved understanding of regional and district-scale geology.

The orebody is accessed by a main decline (6m high X 5.5m wide) at 1:7 gradients. The total decline length is 2.24 km. Two additional declines for ventilation and past plant are included in the design. Combinations of open stoping and cut & fill methods are used in ore extraction process. Capital provisions are included for underground ventilation, ground water control and electrical requirements. It is estimated that it would take 9 months to reach the orebody and the steady state production of 85ktper month would be achieved in 25 month from the from start of project. All the decline development and ore mining will be by an experienced contact mining company. Total diluted ore to be mined is 6.6 mt @ 14.6% Zn, 8.8% Pb, 11 g/t Ag. The proposed mining method enables to extract 84% of the resource leaving 1.6 mt. If the geotechnical condition is better than expected then significant proportion of the remaining ore would be extracted.

Metallurgical test work carried out has been successful in demonstrating satisfactory level of metal recoveries; Zn 85% into a 55% concentrate and for Pb 75% into 64% concentrate. Minor amount of silver reports to both concentrate.

It is worth noting that the Zinc concentrate will have less than 6% Iron. The Dairi concentrate can be classified as medium “coarseness” which is in great demand by smelters in the region who are using “finer” concentrate produced by other mines. This will be a major advantage in marketing this product. Sample of concentrate has been sent a number of smelters for testing and feedback is positive.

The process flow sheet involves – single stage jaw crusher, primary grind to p80=40 micron with SAG/Ball mill combination, flotation and re-grind circuits to produce zinc and lead concentrate. The concentrate is dewatered and loaded on to purpose built sealed containers before being transpoted 220km to a purpose built port on the northern coast of Sumatra. The concentrator after ramping up will operate at 1.0 mtpa for four years and at 75% - 80% capacity in the later 3.5 years, partly as a function of past fill availability and ore extraction rate.

It is intended that the mine stopes and development drives would be filled with cemented past thickened tailing from the past plant. Only 25% of the total process tailings would go to the surface tailings dam which would be constructed to specification to permanently hold the tailings material and rehabilitated to permit agricultural activity.

timah. Untuk tujuh tahun pertama, produksi akan ditambang dari deposit yang berada di Anjing Hitam, dan untuk selanjutnya diikuti oleh deposit di daerah lainnya. Di daerah Dairi banyak ditemukan sumber logam dasar terutama di Utara Sopokomil Dome, yang memiliki cadangan mineral yang cukup potensial untuk ditunjukkan. Pada saat ini pekerjaan geologi difokuskan pada penyelarasan yang lebih baik antara geologi di daerah lokal dan regional.

Pusat kandungan diakses dengan pembuatan lubang (tinggi 6 meter dan lebar 5.5 meter) dengan derajat kemiringan 1:7, sepanjang 2,24 km. Rancangan ini juga menyertakan dua lubang tambahan, untuk ventilasi dan penanaman pasca masa tambang. Dalam proses pengambilan biji besi, tambang ini menggunakan kombinasi metode open stopping dan cut and fill. Pembuatan lubang angin bawah tanah, kontrol air tanah serta kebutuhan elektrikal juga dilakukan dengan seksama. Waktu yang dibutuhkan hingga dapat mencapai pusat kandungan diperkirakan 9 bulan, sedangkan untuk mencapai tingkat produksi stabil di 85 kt per bulan dibutuhkan 25 bulan sejak dimulainya proyek. Pembangunan lubang dan proyek tambang ini seluruhnya ditangani oleh kontraktor pertambangan yang memiliki pengalaman dibidangnya. Total bijih besi yang akan ditambang adalah 6.6 mt @ 14.6% Zn, 8.8% Pb, 11 g/t Ag. Metode ini diperkirakan akan mampu mengekstraksi 84 % dari sumber yang ada yakni 1.6 mt. Sedangkan sisanya tetap dapat terekstraksi jika kondisi geoteknis memungkinkan.

Tes metalurgi yang dilakukan telah berhasil menunjukkan peningkatan kandungan logam dengan rincian ; Zn 85% menjadi 55% konsentrat dan mineral Pb sebesar 75% menjadi 64% konsentrat. Sejumlah kecil kandungan perak juga dilaporkan teridentifikasi.

Perlu ditegaskan bahwa kandungan besi dalam Seng hasil produksi Dairi kurang dari 6%. Produksi konsentrat yang dihasilkan dari Dairi dapat dikategorikan sebagai produk unggul, dengan tingkat kekasaran medium dibanding produksi tambang lain yang lebih halus. Dengan demikian, produk ini akan banyak diminati pasar dan memudahkan perusahaan dalam memasarkannya. Contoh kandungan yang dikirimkan kepada smelter mendapat tanggapan positif atas kualitas kandungannya

Alur pemrosesan menggunakan single stage jaw crusher yang mampu menghaluskan hingga p80=40 micron dengan kombinasi, flotasi dan alat penghancur kembali SAG/Ball untuk menghasilkan konsentrat seng dan timbal. Konsentrat ini dikeringkan dan kemudian diangkut dengan kontainer tertutup untuk dikirim ke pelabuhan purpose built yang terletak sekitar 220 km di pantai utara Sumatera. Mesin pengekstrak akan beroperasi pada level 1.0 mtpa selama 4 tahun dan untuk 3,5 tahun selanjutnya akan beroperasi pada kapasitas 75% - 80%, disesuaikan dengan fungsi ketersediaan past fill dan tingkat ekstraksi biji besi.

Pengerukan lahan bekas tambang akan menggunakan limbah diambil dari tambang lama yang lama kelamaan akan mengeras dikemudian hari. Jumlah limbah yang akan muncul ke permukaan dam penampungan limbah hanya 25% dari total limbah. Dam penampungan ini dibangun menurut perencanaan yang spesifik agar secara permanen mampu menampung limbah dan akan direhabilitasi untuk kegiatan pertanian.

Page 68: 28 Annual Report 2009

64 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Western Sahara

Republik of YemenSaudi Arabia

Gulf of Aden

Somalia

Block R2Block 13

MaliSenegal

Islamic Republicof

Mauritania

Wilayah Operasional

Saudi Arabia

BUMI MAURITANIADARMA HENWA (DEWA) OPERATIONAL SITE

GALLO

Page 69: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 65

Dairi

Senakin

Batulicin

Samarinda Airport

Bontang

Sangatta

Tenggarong

Tabang

Satui

Asam-Asam Mulia

Bengalon - Sangatta

Gorontalo

Palu

V

IV

VI

III

Block I

II

Operational Area

DAIRI - HERALD RESOURCES

ARUTMIN

FAJAR BUMI SAKTI

KPC

GORONTALO & CITRA PALU

Page 70: 28 Annual Report 2009

66 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Kinerja operasional Perseroan yang cemerlang terwujud berkat kerja keras serta kepatuhan karyawan dalam penerapan K3L di lingkungan kerja. Dukungan Teknologi Informasi canggih juga turut mempercepat pertumbuhan Perseroan yang juga memberikan nilai manfaat bagi masyarakat dan lingkungan dimana kegiatan usaha berada.

BUMI ‘s excellent operations are driven by highly competent team who work hard and thoroughly attend to the implementation of HSE within their operation functions. The adopted state-of-the-art IT has even accelerated the operational robust growth which benefited not only the Company but also the community and the environment where the business operates.

“ “

Page 71: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 67

REPORT

OperasionalLaporan

OPERATIONAL

Page 72: 28 Annual Report 2009

68 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Perseroan menyadari sepenuhnya bahwa karyawan merupakan mitra strategis dalam mencapai sukses bisnis. Untuk itu, Perseroan selalu berupaya menciptakan lingkungan kerja yang kondusif bagi karyawan, serta terus meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya. Dengan demikian, optimalisasi kinerja karyawan akan tercapai dan secara otomatis berdampak positif bagi perkembangan kinerja perusahaan.

Pola hubungan interaktif antara karyawan dengan perusahaan menjadi pola baku yang diterapkan di Perseroan. Pola ini mensyaratkan relasi antar elemen (perusahaan dan karyawan) dibangun atas dasar persamaan kepentingan. Melalui penerapan pola relasi ini, karyawan akan memiliki rasa kepemilikan (sense of belonging) terhadap perusahaan.

Perseroan memiliki komitmen untuk terus mengembangkan kompetensi dan keahlian seluruh karyawan dari berbagai tingkat jabatan. Untuk itu, rangkaian instrumen seperti sistem penerimaan karyawan, training, kebijakan renumerasi, dan berbagai instrumen lain dilakukan untuk memastikan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

The Company is fully aware that the employees are its strategic partners in achieving business success. Therefore, the Company always strives to improve the welfare of its employees and their families. By doing so, optimum performance will be naturally achieved, yielding a positive enhancement of Company’s performance.

The pattern of interactive relationships between the employees and the Company will be the standard pattern that is implemented in the Company. It requires elemental relations (between employees and the Company) to be built on the basis of common interest. Through the application of this approach, employees will have a strong sense of belonging to the Company.

The Company is committed to constantly developing employees’ competence and skills at all levels. Thus, a set of instruments such as recruitment system, training, remuneration policy and various others are in place to ensure the quality of our Human Resources (HR).

Sumber DayaManusiaHuman Resources

Page 73: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 69

Perseroan dan seluruh anak perusahaan telah memiliki sistem efektif yang menjamin pemilihan orang yang tepat dalam posisi yang tepat. Berkenaan dengan hal tersebut, selama tahun 2009, perseroan telah melakukan beberapa pencapaian antara lain: - Penerapan Peraturan Perusahaan yang telah disahkan

oleh Depnakertrans sebagai acuan dalam pelaksanaan kebijakan perusahaan terkait dengan pengelolaan SDM guna membangun hubungan harmonis antara karyawan dengan perusahaan.

- Pengembangan standar kompetensi untuk posisi kunci diseluruh unit usaha dan memberikan pelatihan yang sesuai untuk mengisi gap kompetensi karyawan.

- Pelaksanaan Penilaian kinerja berdasarkan pencapaian obyektif yang telah disepakati bersama atasan masing masing mempermudah pemantauan kinerja karyawan.

- Perbaikan paket remunerasi karyawan yang berkelanjutan untuk memastikan daya saing paket renumerasi guna mendukung peningkatan kinerja dan retensi karyawan di perusahaan.

Di bidang kompensasi dan benefit pada karyawan, Perseroan juga telah melakukan berbagai upaya seperti mengikuti survey penggajian untuk memastikan daya saing paket remunerasi di Perseroan jika dibandingkan dengan praktek di industri sejenis. Dengan demikian akan diketahui area-area yang memerlukan perbaikan untuk meningkatkan daya saing remunerasi di Perseroan. Penyesuaian gaji telah dilakukan untuk level karyawan maupun direksi. Perseroan juga telah menjalankan program asuransi perjalanan dinas ke luar negeri untuk menambah kenyamanan dan mentransfer resiko finansial yang timbul akibat kejadian yang merugikan saat melakukan perjalanan dinas ke luar negeri.

Seiring target pertumbuhan bisnis, strategi pengembangan kompetensi SDM selalu disinergiskan dengan strategi perusahaan dalam mencapai target jangka pendek dan jangka menengah. Dalam strategi jangka pendek, Perseroan berupaya melakukan diversifikasi usaha selain batubara. Sementara, peningkatan produksi menjadi 110 juta ton per tahun menjadi target jangka menengah yang harus dicapai Perseroan dalam beberapa tahun mendatang.

The Company and its subsidiaries have already acquired effective systems that can ensure right placement for people. Throughout the year 2009, the Company achieved several milestones: - The application of the Company Regulations that had

been approved by the Ministry of Manpower and Transmigration as a reference in the implementation of company policies on human resources management in order to ensure harmonious industrial relation between employees and Company.

- The development of competency standards for key positions in all business units and provision of appropriate training to fill employee competency gaps.

- The implementation of performance assessment based on objective achievements - which have been agreed by respective supervisors - has facilitated easier monitoring of employees performance.

- The sustainable improvement of employee remuneration to ensure the competitiveness of their packages in promoting improvement of employee performance and retention.

As for the compensation and benefit of employees, the Company had also carried out a number of efforts such as taking part in salary survey to ensure the competitiveness of the Company’s remuneration packages in comparison to other similar companies. By doing so, we acknowledge the areas of improvement in the Company’s remuneration package competitiveness. Salary adjustments have been given to all levels of employees. The Company also introduced travel insurance for employees to enhance convenience and transfer financial risk for overseas business trips.

In line with business growth targets, the HR competency development strategy has always been synergized with the Company’s strategy in reaching short and mid-term targets. In a short-term strategy, the Company strives to diversify into other non coal business. Meanwhile, the production increase of 110 million tonnes per annum had become the Company’s mid-term target that has to be reached in the next few years.

Karyawan merupakan mitra strategis dalam mencapai tujuan perusahaan. Kinerja optimal hanya akan dicapai dengan pola hubungan antara karyawan dan perusahaan yang didasarkan pada kesamaan kepentingan. Program pengembangan seperti evaluasi kinerja, paket remunerasi, pendidikan dan pelatihan, serta berbagai program lain menjadi agenda rutin Perseroan dalam upaya meningkatkan kwalitas SDM sehingga berdampak pada peningkatan kontribusi bagi perusahaan.

Employees are the Company’s strategic partner in achieving the Company’s objectives. Working relationships between the employee and the Company that are based on mutual interest will drive the optimum performance. Development programs such as performance evaluation, remuneration package, education and training, and other programs serve as part of the Company’s routine agenda in its quest to enhance its human resources quality so as to enhance their contribution to the Company.

“ “

Page 74: 28 Annual Report 2009

70 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Sumber Daya Manusia

Guna menjamin pencapaian target tersebut, kurun waktu 2009 Divisi Sumber Daya Manusia melaksanakan berbagai program untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM, antara lain : - Penambahan jumlah karyawan dan peningkatan

pelatihan untuk mendukung operasional Perseroan dalam penyiapan berbagai aksi korporasi terutama untuk karyawan di divisi Finance dan Legal.

- Mengidentifikasi risiko-risiko dalam bidang SDM dan menyiapkan program mitigasi risiko, terutama berkaitan dengan penyiapan successor untuk posisi posisi kunci di Perseroan.

- Melakukan penugasan silang atau cross assignment lintas perusahaan sebagai program pengembangan kompetensi karyawan dan menciptakan alternatif jalur karir untuk karyawan potensial.

Menyadari pentingnya peningkatan kualitas SDM di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, selain melalui metode cross assignment, Perseroan berupaya mempersiapkan kwalitas SDM melalui pendidikan maupun pelatihan. Perseroan menambah intensitas pendidikan dan pelatihan dimana pada tahun 2009 jumlah penyelenggaraan dan peserta pelatihan meningkat signifikan seperti yang terlihat dalam tabel.

Guna mendukung rencana ekspansi, Perseroan telah menyiapkan program-program strategis yang akan dilaksanakan pada tahun 2010, antara lain : - Pengembangan Kompetensi untuk successor posisi

posisi kunci di Perseroan. - Pembaruan Peraturan Perusahaan pada tahun 2010 dan

peningkatan program remunerasi untuk karyawan untuk meningkatkan tingkat retensi karyawan dan mengurangi tingkat turnover.

- Program Pensiun untuk karyawan dengan menggunakan DPLK sebagai tambahan paket pesangon seperti yang telah tercantum di dalam Peraturan Perusahaan.

In order to guarantee target accomplishments, the HRD has implemented various programs in 2009 to improve the quality and quantity of the HR, such as: - Increasing the number of employees and improving the

training to support the Company’s operations in the preparation of various corporate actions, mainly for the employees within the Finance and Legal divisions.

- Identifying the risks in HR and preparing a risk mitigation program, mainly associated with succession plans for key positions within the Company.

- Encouraging cross assignments within the Company, which serve to develop an employee’s competency and create alternative potential career routes for employees.

The company recognises the importance of HR in a competitive Business environment. Therefore, in addition to the cross assignment methods, the Company has also improved HR quality through education and training programs. The Company has increased the educational and training intensity, whereby in 2009 the amount of implementation and training had significantly risen, as seen in the table below.

To support the explansion plan, the Company placed strategic programs for 2010, consisting of: - The competency development for key-position

successors within the Company. - The renewal of Company regulations in 2010 and

improvement of remuneration program for employees to increase employee retention and decrease turnover.

- The Pension Program for employees by using DPLK (Financial Institution Pension Funds) as an additional severance package, as stated in the Company Regulations.

Page 75: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 71

Human Resources

- Merancang program Management Employee Stock Options Program (MESOP) sebagai bagian dari peningkatan paket remunerasi untuk seluruh karyawan di holding maupun unit usaha guna menumbuhkan rasa memiliki atas kelangsungan bisnis perusahaan.

KPCDalam bidang pengelolaan sumber daya manusia (SDM), KPC meletakkan dasar-dasar pengembangan SDM yang berdasarkan kompetensi. Sepanjang tahun 2009 telah dilakukan anlisa dan identifikasi terhadap semua kompetensi yang dibutuhkan yang meliputi kompetensi core dan manajerial, serta kompetensi teknis yang menjadi ketentuan dari standar kompetensi nasional dibidang pertambangan. Kompetensi teknis spesifik/unik KPC dikembangkan secara internal melibatkan divisi lini.

Sistem Dual Career Ladder telah diperkenalkan untuk membuka peluang yang besar bagi masing-masing karyawan yang memiliki potensi, keahlian dan kompetensi yang unik untuk berkarir pada jalur struktural maupun fungsional. Sistem ini akan memperkuat citra KPC sebagai perusahaan yang tepat untuk berkarir, baik oleh karyawan yang memiliki talenta kepemimpinan maupun oleh karyawan yang memiliki keahlian teknis.

Sistem remunerasi yang kompetitif terhadap pasar dan adil secara internal menjadi salah satu strategi KPC dalam mengelola SDM. Strategi ini bertujuan menjaga tingkat turnover dan memotivasi karyawan untuk menghasilkan kinerja unggul secara terus-menerus.

Kurun waktu 2009, selain menambah jumlah karyawan melalui rekrutmen, KPC juga menetapkan Kebijakan SDM (KSDM) No. 48 tentang Perubahan Status Trainee Operator/Mekanik dari KKWT (Kontrak) Menjadi KKWTT (Permanen). Hal ini merupakan upaya untuk memberikan arah kebijakan yang jelas terhadap kelanjutan hubungan kerja 152 operator yang direkrut dengan status KKWT.

Guna meningkatkan hubungan sinergis antara karyawan, instansi pemerintahan dan perusahaan, KPC meningkatkan kualitas komunikasi dengan karyawan dan instansi pemerintahan, khususnya yang terkait dengan penyelesaian masalah ketenagakerjaan.

- Designing a Management Employee Stock Options Program (MESOP) program as part of the remuneration package improvement for all employees in the Holding Company as well as business units, in order to cultivate a sense of belonging, supporting business sustainability.

KPCIn managing its people, KPC adopts competence-based HR development principles. Throughout 2009, analysis and identification on core, managerial and technical competence were conducted and benchmarked with the competence standard of national mining industry. KPC along with line divisions has internally developed specific and unique competency.

KPC has introduced a Dual Career Ladder system in order to extend opportunities to multi-skilled, potential and competent employees to advance their careers through the Company’s structural and functional path. This system will strengthen KPC’s image as the employer of choice, for both employees with leadership and technical talents.

One of the strategies adopted by KPC in managing its employees is by offering a fair and competitive remuneration package. This strategy is aimed to suppress turnover rate and to motivate the employees to excel in their performances.

Throughout 2009, in addition to increasing number of employees through recruitment, KPC had also established a Human Resources Policy No. 48, regarding Changes of Operator Status / Mechanic Trainee from KKWT (contract-based) to KKWTT (permanent). This effort is aimed to give a clear policy direction towards an employment continuation of 152 operators who had been recruited on a contract-basis status.

In order to further synergize relationship between employees and the Company, KPC continues to improve the quality of communications with employees and government agencies, mainly those associated with settlement of labor issues.

Tahun Peserta Jam Year Participant Hour

2008 14 312

2009 59 1,464

Peningkatan (%) 321.42% 369.23%

Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan

Implementation of Education and Training

Page 76: 28 Annual Report 2009

72 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Sumber Daya Manusia

KPC terus meningkatkan kompetensi SDMnya melalui berbagai program pelatihan dan pengembangan yang terencana untuk karyawan pada semua level. Dalam tahun 2009, KPC melaksanakan berbagai pelatihan dalam kategori umum, manajerial, kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan, serta teknis, dengan materi yang disesuaikan dengan tingkatan peserta dan tuntutan pekerjaan. Secara keseluruhan, pelatihan yang dijalankan diikuti 77.221 peserta, dengan jumlah jam 455.750.

Seiring dengan peningkatan target produksi, pada tahun 2009 KPC menambah jumlah karyawan menjadi 19.200 orang – termasuk karyawan subkontraktor – dengan rincian seperti yang terlihat dalam tabel.

Beberapa inisiatif pengelolaan SDM tahun 2010 untuk mendukung operasi KPC serta ekspansi bisnisnya antara lain adalah: - Rekrutmen karyawan baru tepat waktu – strategi yang

diterapkan adalah menentukan jadwal rekrutmen bersama Divisi terkait, melakukan pengumuman lowongan kerja 2-3 bulan sebelum waktu karyawan mulai bekerja, menambah head hunter, membangun sistem monitoring perkembangan pelaksanaan rekrutmen karyawan, membangun paradigma tim rekrutmen di mana tim ini memegang peranan penting dalam suksesnya program ekspansi.

To improve HR competency in all level, various programs had also been implemented by KPC through various education and trainings. In 2009, KPC organized trainings in the fields of general, management, health, work safety and environment as well as technical training, with curriculum tailored to particular participant ranks and job description. In total, the trainings had taken 455,750 hours and participated by 77,221 employees.

In line with increasing production targets, in 2009 KPC had added number of employees to 19,200 persons – including sub-contractors – the details is shown on the table below.

KPC exercised a number of HR development initiatives for 2010 to support its operation and business expansion, comprising: - Timely recruitment - the implemented strategy are

determining the recruitment schedules with respective division, announcement of vacancies 2-3 months in advance, recruitment of head-hunters, create a monitoring system on recruitment progress, create a paradigm amongst the recruiting team that they all play a significant role in the success of expansion programs.

Tabel Jumlah Karyawan KPC

Number of Employees

2008 2009 Peningkatan Increment

KPC 4,347 4,973 626

Kontraktor dan Sub Kontraktor 13,201 14,227 1,026

TOTAL 17,548 19,200 1,652

Tahun Peserta Jam Year Participant Hour

2008 77,553 408,463

2009 77,221 455,750

Peningkatan (%) (0.43%) 11.58%

Tabel Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan

Implementation of Education and Training Table

Page 77: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 73

Human Resources

- Compensation and Benefit - constantly monitoring the compensation and benefit in other companies that are competitive with KPC. This is aimed to ensure that new applicants with high competency are attracted to join KPC and at the same time to keep the staff turnover low.

- Providing lodging for single/unmarried employees by re-arranging room allocation in Wisma Prima and the plan to build additional dormitories in the Wisma Rayah. By doing so, KPC has added approximately 90 more rooms at a relatively minimum cost.

- Improving the quality of communications between the management and labor union through an active LKS bipartite forum, so that any potential issues can be detected at early stage.

- Health scheme improvement for employees by adding 2 new ambulances to support the operations at 2 new satellite clinics at Hatari/AB Pit and Lubuk Tutung Port, as well as appointing a new Health Insurance Provider for in-patient coverage to all employees and their dependents.

- Sustaining retention program to retain potential and high-performance employees in KPC:

• Implementing Master Program for employees, affiliating with Mulawarman University.

• Introducing Off-Site Housing Program for management-level staffs.

- Succession Plan – KPC has reset the succession plan system through work flow improvement – from the identification of key positions and successors, structured development program to monitoring and evaluation of program result, sharpening the responsibility division amongst HR, line division and the successors.

- Competency Development – KPC had line divisions involved in setting and developing specific technical competence. This system is currently being integrated to the HR information system. This is aimed to set a better strategy for HR training and development.

ARUTMINArutmin understands that HR quality improvement is an investment most influential to the Company’s business success. For this reason, the HR quality development through various training programs has become an Arutmin annual program. All training programs have been designed to improve technical and managerial skills to enable employees to optimally perform in the Company.

- Kompensasi dan benefit – terus memantau praktik kompensasi dan benefit di perusahaan lain sekelas KPC untuk memastikan orang baru yang memiliki kompetensi tinggi tertarik bekerja di KPC dan menjaga tingkat turn over karyawan rendah.

- Penyediaan kamar bagi karyawan yang belum berkeluarga dengan menata-ulang alokasi kamar di Wisma Prima – sehingga KPC mendapatkan kurang lebih 90 kamar dengan biaya relatif minim – serta dengan rencana membangun kamar-kamar tambahan di Wisma Rayah.

- Meningkatkan kualitas komunikasi antara manajemen dan serikat pekerja/serikat buruh dengan mengaktifkan forum Lembaga Kerja Sama (LKS) Bipartit, untuk mendeteksi dini permasalahan yang berpotensi mengganggu kelangsungan operasi perusahaan.

- Peningkatan pelayanan kesehatan karyawan dengan penambahan 2 ambulans baru untuk mendukung operasi di 2 klinik satelit baru di Pit Hatari/AB dan di Pelabuhan Lubuk Tutung, serta penunjukan penyedia asuransi kesehatan baru untuk melayani jasa rawat inap bagi karyawan dan tanggungannya.

- Meneruskan program retensi untuk mempertahankan karyawan-karyawan potensial dan berkinerja unggul di KPC:

• Pelaksanaan program Pascasarjana untuk Karyawan, bekerja sama dengan Magister Manajemen Universitas Mulawarman.

• Pelaksanaan program Off-Site Housing untuk karyawan tingkat manajemen.

- Succession Plan - KPC menata ulang sistem penyiapan suksesi dengan memperbaiki alur kerja – mulai dari identifikasi posisi kunci, identifikasi calon suksesor, penyiapan program pengembangan yang terstruktur, hingga pemantauan dan evaluasi keberhasilan program

- Memperjelas pembagian tanggung jawab antara HR, divisi lini serta calon suksesor.

- Pengembangan Kompetensi - penyusunan dan pengembangan kompetensi teknis spesifik/unik KPC melibatkan divisi lini serta pengintegrasian sistem kompetensi kedalam sistem informasi SDM sedang dilakukan. Integrasi ini dimaksudkan antara lain untuk memudahkan penyusunan strategi pelatihan dan pengembangan karyawan.

ARUTMINPengembangan kualitas SDM merupakan investasi yang sangat berpengaruh pada pencapaian sukses bisnis perusahaan. Arutmin sangat memahami hal ini. Untuk itu, program pengembangan kwalitas SDM melalui berbagai training menjadi program tetap tahunan Arutmin. Semua program pelatihan dirancang untuk meningkatkan keterampilan teknis dan manajerial agar karyawan mampu menghasilkan kinerja yang optimal bagi Perusahaan.

Page 78: 28 Annual Report 2009

74 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Sumber Daya Manusia

In line with business growth targets Arutmin has also increased the number of employees to 9,858 in 2009, comprising 507 AI employees and 9,351 contractors and sub-contractors. Moreover, a beneficial remuneration system had been implemented in attempts to boost employees’ performance. The application of a Dual Career Ladder system was aimed to motivate employees to improve their performance.

In efforts to enhance the capability of its people, Arutmin has induced a number of competency-building programs which comprised: - Improve the competency of technical and non-technical

engineers. In 2009, HRD established a reformulation of the existing Graduate Development Program (GDP) program. The objective was to accelerate the program execution time from two years to just one year. This has been done by compressing the program curriculum. The curriculum provided in the GDP covers basic competencies and technical competencies to support employees in doing their work, particularly on technical areas. Such a reformulation is very significant in accelerating the availability of employees, reliable Engineers in particular.

- Providing reliable HR to meet the needs of the division and for running projects. To support the Company’s operations and fill the vacant positions, HRD had helped accelerate the recruitment process by increasing vacancy advertising and actively participating in Job Fairs and campus recruitment in several leading universities throughout Indonesia. Moreover, the number of projects at Arutmin, has pushed the HRD to anticipate needs for project engineers and several other supporting positions in the field (UBC and Port).

- Routinely organizing quarterly workshops to monitor achievements and development; and communicating it to all employees.

- All internal promotional programs act as a retention program, from the Supervisor to General Manager levels. This has also been done to motivate existing employees to improve their achievements in the Company.

Seiring perkembangan bisnis, selama tahun 2009 Arutmin juga menambah jumlah karyawan menjadi 9.858 karyawan yang terdiri dari 507 karyawan AI dan 9.351 karyawan kontraktor dan sub kontraktor. Selain itu, upaya memacu kinerja karyawan dilakukan melalui sistem renumerasi yang memberikan benefit bagi karyawan. Penerapan sistem Dual Career Ladder ditujukan untuk memotivasi karyawan meningkatkan prestasi dalam bekerja.

Sebagai upaya mempersiapkan SDM yang mampu mendukung ekspansi bisnis perusahaan, Arutmin telah menyelenggarakan berbagai program peningkatan kompetensi antara lain: - Meningkatkan kompetensi tenaga ahli (Engineer) baik

teknis maupun non teknis. Tahun 2009, SDM melakukan reformulasi program Graduate Development Program (GDP) yang sudah ada. Tujuannya, untuk mempercepat waktu pelaksanaan program dari dua tahun menjadi hanya satu tahun. Upaya ini dilakukan dengan memadat materi pada program tersebut. Materi yang diberikan dalam GDP berupa pembekalan pengetahuan-pengetahuan dasar bekerja (basic competencies) dan kompetensi teknis (technical competencies) untuk membantu karyawan dalam bekerja, khususnya dalam hal teknikal. Reformulasi ini sangat penting untuk mempercepat ketersediaan karyawan khususnya Engineer handal.

- Menyediakan SDM handal untuk memenuhi kebutuhan divisi dan proyek yang dijalankan. Untuk membantu operasional perusahaan dan mengisi posisi2 yang kosong, HR membantu mempercepat proses rekrutmen yang ada dengan menambah line iklan dan aktif mengikuti Job Fair dan campus recruitment di beberapa universitas terkemuka di Indonesia. Selain itu banyaknya proyek yang ada di Arutmin mendorong HRD untuk menyiapkan kebutuhan project engineer dan beberapa posisi pendukung di lapangan (UBC dan Port).

- Menyelenggarakan workshop rutin setiap kwartal untuk memonitor perkembangan prestasi dan mengkomunikasikan kepada seluruh karyawan.

- Program promosi internal sebagai bentuk program retensi mulai posisi supervisor sampai posisi General Manager. Hal ini juga untuk memotivasi karyawan yang ada untuk lebih meningkatkan prestasi (achievement) di perusahaan.

Tahun Peserta Jam Year Participant Hour

2008 724 15,369

2009 1,411 26,537

Peningkatan (%) 94.89% 72.67%

Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan

Education and Training Implementation

Page 79: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 75

Human Resources

In 2009, all the training programs provided by Arutmin took 26,537 hours delivered to 1,411 participants. The figures increased in comparison to the year 2008, by both participants as well as execution time.

The business volume growth target has had an impact on the increase in number of employees. In 2009, Arutmin’s employees were 9,858 people, an increase of 18.46% in comparison to 2008. Such amount comprised 507 Arutmin employees and 9,531 contractors and sub-contractors.

In line with its business expansion target, Arutmin had prepared various HR competency improvement programs that are ready to be implemented in 2010, namely: - Competency improvement for supporting functions.

Currently, Arutmin is implementing a competency-based system in its Operational Division. In the year 2010, Arutmin will expand the competency-based system to other divisions such as HREA, MRCP, Finance and Transportation.

- Developing a succession system for key positions, mainly in strategic, operational, SHEC and other key positions, which have been determined by the management. This initiative is required in order to prepare the future leaders.

- Enhancing employee motivation and communications quality for more solid teamwork.

Seluruh program pelatihan tersebut dilaksanakan Arutmin selama tahun 2009 dengan total waktu pelaksanaan 26.537 jam, yang diikuti oleh 1.411 peserta. Meningkat dibanding tahun 2008 baik dari sisi peserta maupun waktu pelaksanaan.

Target pertumbuhan volume bisnis berdampak pada peningkatan jumlah karyawan. Pada tahun 2009, jumlah karyawan Arutmin sebanyak 9.858 orang, meningkat 18.46% dibanding tahun 2008. Jumlah tersebut terdiri dari 507 karyawan Arutmin dan 9.531 karyawan kontraktor dan sub kontraktor.

Seiring target ekspansi bisnis yang akan terus dilakukan, Arutmin telah mempersiapkan berbagai program peningkatan kompetensi SDM yang siap dijalankan pada tahun 2010, antara lain: - Peningkatan kompetensi untuk fungsi suporting. Saat

ini, Arutmin mengimplementasikan sistem berbasis kompetensi pada Divisi Operasional. Pada tahun 2010, Arutmin akan mengembangkan sistem berbasis kompetensi pada divisi-divisi lain seperti HREA, MRCP, Keuangan dan Pelabuhan (Transportasi).

- Mengembangkan sistem suksesi untuk posisi-posisi kunci terutama pada posisi yang strategis, operasional, SHEC dan posisi kunci lainnya yang ditetapkan oleh manajemen. Hal ini diperlukan untuk menyiapkan calon-calon pemimpin di masa depan.

- Meningkatkan motivasi karyawan dan kualitas komunikasi dengan karyawan sehingga terjalin hubungan tim kerja yang solid.

Jumlah Karyawan Arutmin (orang)

Number of Arutmin’s Employees (in persons)

2008 2009 Peningkatan Increment

Arutmin 496 507 11

Kontraktor dan Sub Kontraktor 7,826 9,351 1,525

TOTAL 8,322 9,858 1,536

Page 80: 28 Annual Report 2009

76 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

TeknologiInformasiInformation Technology

Dalam memberikan manfaat TI untuk mendukung operasional perusahaan melalui penerapan infrastruktur TI dan perangkat lunak, TI juga harus memenuhi ketentuan yang berlaku. Perseroan memahami bahwa TI harus dikelola berdasarkan praktik-praktik terbaik dari Tata Kelola TI, sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Tata Kelola Perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance.

Visi Visi dari Teknologi Informasi (TI) dari PT Bumi Resources Tbk. (“BUMI” atau “Perseroan”) adalah menjadi mitra bisnis dan secara proaktif memberikan layanan TI yang berkualitas dan efektif dari segi biaya guna menunjang BUMI dan anak perusahaannya dalam mempercepat pelaksanaan strategi bisnis mereka.

Tugas dan Tanggung JawabGuna mencapai visi tersebut, Divisi TI mempunyai tugas dan tanggung jawab berikut: - Meningkatkan efisiensi dan keefektifan layanan dan

pemberian manfaat TI melalui konsolidasi/sentralisasi TI - Secara proaktif memberikan dukungan kepada bisnis

dan dengan segera menjawab kebutuhan bisnis - Memprediksi kebutuhan bisnis dan secara proaktif

mengikuti kemajuan TI agar praktik TI tetap mengikuti perkembangan terkini

- Menuju pada “IT shared services” dan menyiapkan TI menjadi satu-satunya unit di bawah kelompok BUMI yang memberikan layanan TI kepada kelompok Bumi Resources

Struktur OrganisasiDivisi Teknologi Informasi (TI) di BUMI adalah satu fungsi tersentralisasi yang memberikan layanan yang terkait dengan teknologi informasi kepada BUMI dan anak perusahaannya. Sentralisasi ini dimaksudkan untuk mencapai efisiensi dan meningkatkan layanan TI guna mencapai proses dan sistem pengendalian bisnis yang lebih terintegrasi. Fungsi sentralisasi akan memungkinkan manajemen untuk memperoleh informasi yang lebih cepat dan akurat.

VisionThe vision of PT Bumi Resources Tbk. (“BUMI” or “the Company”) Information Technology (“IT”) Division is to partner with the business to proactively provide high quality and cost effective IT services that will enable BUMI and its subsidiaries to accelerate the delivery of their business strategies.

Roles and ResponsibilitiesTo achieve its vision, the IT Division has the following roles and responsibilities: - Improving the efficiency and effectiveness of IT services

and delivery through IT consolidation/centralization. - Proactively support the business and rapidly respond to

business needs. - Predicting business needs and proactively tracking

emerging IT trends to make IT stay abreast of the latest development.

- Moving to an IT shared services in house and preparing to be a single and dedicated entity under BUMI .

Organisation StructureIT at BUMI is a centralized function that provides information technology services to BUMI and its subsidiaries. It is intended to achieve efficiencies and improve IT services in order to achieve more integrated business processes and controls. The centralized function will also enable management to obtain information more quickly and accurately.

In delivering IT value to support the Company’s operations through the implementation of IT infrastructure and application software, IT should also fulfill the prevailing regulations. The Company realizes that IT must be managed based on the best practices of IT Governance, as the integral part of the Company’s Good Corporate Governance.

“ “

Page 81: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 77

Per tanggal 31 Desember 2009, struktur organisasi Divisi Teknologi Informasi adalah sebagaimana digambarkan di bawah ini:

As per 31 December 2009, the IT Division organization structure is set out below:

Head of

Information

Technology

Manager -

IT Infrastructure Support

Manager -

Application Support

Manager -

System Compliance

Super-

intendent

Tele-

communi-

cation

Super-

intendent

Computer

Operations

Super-

intendent

Business

Applications

Super-

intendent

HRMS /

Payroll

Super-

intendent

ERP

Application

Super-

intendent

Business

System

Analysis

Super-

intendent

Policies &

Procedures

Super-

intendent

SLA &

QA

Superintendent

Project

Implementation

& Improvement

Andy Hermawan

Audy D. Lutzow Kus Jayanto Andreas Mahargono

Ary Nur Subagja

Rudi Mulyadi

Erfan Susetyo

Budi Kusworo

Moektiono

Dharyanto Effendi

Dian Pratama

Vacant Doni Rusmawan

Information Technology Division

Page 82: 28 Annual Report 2009

78 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Teknologi Informasi

Divisi TI terdiri dari 3 (tiga) departemen yaitu IT Infrastructure Support, Application Support dan System Compliance. Jumlah karyawan Divisi TI pada akhir tahun 2009 adalah 40 orang.

Departemen IT Infrastructure Support bertanggung jawab memastikan ketersediaan dan keterandalan semua sistem komunikasi dan komputer, baik perangkat keras maupun perangkat lunak. Ruang lingkup pekerjaannya meliputi jaringan komunikasi, sistem komunikasi radio, sistem telepon, pusat pengolahan data, komputer dan perangkat tambahannya, serta aplikasi standar pada komputer. Departemen IT Infrastructure Support juga memastikan bahwa perawatan preventif secara teratur untuk semua peralatan dilakukan dengan benar, dan rencana kontigensi sudah dibuat untuk meminimalkan gangguan.

Departemen Application Support mengelola semua sistem informasi yang digunakan oleh Perseroan, termasuk aplikasi Perencanaan Sumber Daya Perusahaan atau Enterprise Resource Planning (“ERP”), Sistem Pengelolaan Sumber Daya Manusia atau Human Resource Management System (“HRMS”), sistem Pengelolaan Kinerja atau Performance Management System, dan aplikasi berbasis web lainnya. Departemen Application Support juga bertanggung jawab untuk menjawab kebutuhan bisnis akan sistem informasi serta memastikan bahwa sistem informasi tersebut tersedia pada waktu diperlukan.

Departemen System Compliance memastikan bahwa infrastruktur TI dan sistem informasi sudah diterapkan dan dikelola sesuai dengan arsitektur yang disepakati, dan layanan TI diberikan sesuai dengan kesepakatan tingkat layanan. Departemen System Compliance juga mengeluarkan dan mengelola penerapan Kebijakan dan Prosedur TI, mengelola kontrak layanan TI, mengelola risiko-risiko TI, serta memastikan pelaksanaan audit TI secara teratur.

Kegiatan Selama Tahun 2009Sebagai kelanjutan dari program pengembangan TI, setelah menerapkan jaringan komunikasi dan prasarana komputer di tahun 2008, pada tahun 2009 perhatian utama kegiatan Divisi TI adalah peningkatan atas perangkat lunak aplikasi. Secara ringkas, peningkatan atas semua perangkat lunak aplikasi berjalan lancar. Rincian kegiatan yang dilakukan oleh tiap departemen TI dijabarkan dalam paragraf berikut:

The IT Division consists of 3 departments i.e. IT Infrastructure Support, Application Support and System Compliance. Total number of employees of the IT Division as of 31 December 2009 is 40 persons.

The IT Infrastructure Support Department is responsible for ensuring the availability and reliability of all communication and computing systems, both hardware and software. The scope of work includes wide and local area networks, radio communication systems, telephone systems, data centre, personal computers and their peripherals, and standard operating environment. IT Infrastructure Support ensures regular preventive maintenance of all devices is carried out properly, and contingency plans are in place to minimize disruptions.

The Application Support Department manages all information systems used by the Company, including Enterprise Resource Planning (“ERP”) applications, Human Resource Management Systems (“HRMS”), Performance Management systems, and other web-based applications. Application Support is also responsible to respond to the business requirements for information systems and ensure that they are available as required.

The Systems Compliance Department ensures that IT infrastructure and information systems are implemented and managed to the agreed architecture, and that IT services are delivered in accordance with the service level agreements. System Compliance also issues and manages the implementation of IT Policies and Procedures, administers IT service contracts, manages IT risks, and organizes regular IT audits.

Activities in 2009As a continuation of the IT improvement programs, after the implementation of the communications network and computer infrastructure in 2008, in 2009 Information Technology Division activities were focused on the improvement of application software. In summary, the implementation of all the application software went smoothly. Details of the activities conducted by each department of the IT Division are described in the followings paragraphs.

Page 83: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 79

Information Technology

Peningkatan di bidang Infrastruktur TI sudah menjadi keharusan karena meningkatnya jumlah pengguna layanan TI dan penerapan sistem aplikasi baru. Aktifitas yang dilakukan di bidang infrastruktur TI adalah sebagai berikut: - Kapasitas jaringan komunikasi PT Arutmin Indonesia

(“Arutmin”) telah digandakan dua kali selama tahun lalu untuk memenuhi meningkatnya kebutuhan operasional.

- Kapasitas jaringan komunikasi ini juga ditingkatkan dengan diterapkannya sistem pengelolaan bandwidth.

- Evaluasi yang seksama telah dilakukan pada sistem komunikasi radio di PT Kaltim Prima Coal (“KPC”). Sistem yang dipakai saat ini sudah usang karena sudah ada sejak KPC mulai beroperasi dan sistem ini juga memiliki keterbatasan. Oleh karena itu, rekomendasi dari evaluasi ini adalah mengganti sistem ini dengan sistem lain. Sistem radio yang baru ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan operasional pit.

- Upaya peningkatan lainnya adalah terkait dengan sistem telepon dan menara komunikasi. Sistem telepon melalui jaringan protokol internet atau IP Telephony sudah mulai dipakai di KPC dan Arutmin untuk menggantikan teknologi lama PABX. Di KPC tambahan menara komunikasi dibangun di lokasi penambangan Far North untuk mendukung pencapaian target produksi.

Improvements in the area of IT infrastructure were inevitably required with the increasing number of IT users and the implementation of new application systems. The activities conducted in the area of IT infrastructure included the following: - The capacity of communication links to PT Arutmin

Indonesia (“Arutmin”) sites was doubled twice during 2009 in order to meet increasing demands.

- The improvement of communication links was also achieved by implementing bandwidth management systems.

- A thorough study was conducted to review the existing radio communication systems at PT Kaltim Prima Coal (“KPC”). Due to the obsoleteness and limitations of the existing systems that has been in place since the early days of KPC, a recommendation was made to replace the current systems with a new system. The new radio system is expected to meet the growing demands of pit operations.

- Other improvement efforts were in the area of telephone system and communication tower. The IP Telephony system was introduced at several KPC and Arutmin’s offices replacing the old PABX technology. At KPC, an additional communication tower was built at the Far North site to support the achievement of production target.

Page 84: 28 Annual Report 2009

80 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Teknologi Informasi

Aktifitas yang dilakukan dalam bidang Aplikasi adalah sebagai berikut: - Modul Pengendalian Proyek dari aplikasi Ellipse telah

diterapkan dan menjadi sarana untuk memonitor proyek-proyek ekspansi dengan lebih baik dari segi keuangan. Ellipse adalah aplikasi Perencanaan Sumber Daya Perusahaan atau Enterprise Resource Planning (“ERP”) yang dipakai untuk mengelola manajemen pengadaan barang, keuangan, logistik, dan sistem perawatan peralatan. Aplikasi ini diterapkan di KPC dan PT Mitratama Perkasa. Masih mengenai ERP, KPC telah menerapkan Modul Pengawasan Kontrak agar kontrak penyediaan jasa dapat dikelola dengan lebih baik.

- Proyek untuk menerapkan sistem Perencanaan dan Laporan Interaktif Hyperion sudah dimulai di KPC, sementara itu di Arutmin sistem Laporan Interakttif Hyperion sudah selesai diterapkan. Sistem-sistem ini akan memberikan alat bantu guna pengambilan keputusan yang lebih baik dan pengelolaan anggaran yang efektif dan efisien.

- Dalam bidang produksi, sistem Manajemen Bahan Bakar atau Fuel Management System telah diterapkan di KPC untuk mengontrol distribusi bahan bakar di seluruh wilayah penambangan. Sistem ini akan meningkatkan pemantauan terhadap pemakaian bahan bakar.

- Daily Barging Report system telah diterapkan di Arutmin agar dapat menghasilkan laporan harian batubara yang dikirimkan melalui barging dari pelabuhan secara akurat dan tersentralisasi.

- Salah satu upaya yang berarti dari tim Arutmin yang terdiri dari staf dari Divisi TI, Sumber Daya Manusia, dan Keuangan bersama dengan top manajemen adalah persiapan dan penerapan sistem Sumber Daya Manusia dan Penggajian Alesco atau Alesco Human Resource Management & Payroll system. Sistem ini digunakan untuk menjalankan sistem penggajian. Penerapan sistem telah selesai dilakukan pada akhir tahun 2009 dan saat ini telah digunakan.

Dalam bidang Kepatuhan Sistem, kami melakukan aktifitas berikut: - Guna meningkatkan operasi Divisi TI agar selalu

mengikuti perkembangan terkini atas TI, BUMI telah menugaskan konsultan independen TI untuk mengkaji Teknologi Informasi dan Sistim Informasi, layanan TI dan harapan pengguna TI di BUMI, termasuk KPC dan Arutmin. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, telah disusun strategi TI untuk menjawab kebutuhan bisnis. Rincian strategi TI yang telah dibuat dijelaskan dalam laporan ini di bagian Rencana Kedepan.

The activities conducted in the areas of application support included the following: - Project Control module of Ellipse application was

implemented to provide a tool for better monitoring of the expansion projects from the financial point of view. Ellipse is the Enterprise Resource Planning (ERP) application used to manage supply chain management, finance, logistics, and maintenance systems. This application was implemented at both KPC and PT Mitratama Perkasa. In addition, as part of ERP application module, KPC also implemented the Advanced Contract Module for better management of service contracts.

- The Hyperion Planning and Interactive Reporting system was initiated at KPC. At Arutmin, the implementation of the Hyperion Interactive Reporting was completed. Hyperion Planning and Interactive Reporting systems will provide a tool for better decision making, as well as for effective and efficient budget management.

- In the production area, a Fuel Management System was implemented at KPC to control the distribution of fuel across sites including in-pit areas. This system improved the monitoring of fuel usage.

- The Daily Barging Reporting System was implemented at Arutmin to provide a centralized and accurate coal-barging report from the port.

- One major effort by the Arutmin team that involving IT, Human Resources, and Finance Divisions staff together with the top management was the implementation of Alesco Human Resource and Payroll system. This system is used to run payroll processes. The implementation of the system was completed at the end of 2009 and currently is in use.

In the area of system compliance, we carried out the following activities: - To improve the operations of the IT Division in order to

keep up with the current IT development and trends, BUMI assigned an independent IT consultant to review the Information Technology and Information System environment, IT services and the expectation of all IT users at BUMI, including KPC and Arutmin. Based on the results of the review, an IT strategy was developed to address these business requirements. Details of developed IT strategy will be explained under the section Future Plans.

Page 85: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 81

Information Technology

- Membuat kebijakan dan prosedur TI. Saat ini kebijakan dan prosedur TI telah selesai dibuat dan telah disetujui oleh Direktur TI. Program sosialisai atas kebijakan dan prosedur kepada semua karyawan telah dimulai bulan Pebruari 2010. Sampai tanggal laporan ini, sosialisasi atas kebijakan dan prosedur TI kepada seluruh karyawan masih berjalan.

- Dalam upaya meningkatkan layanannya, TI telah berhasil menerapkan aplikasi pengelolaan Help Desk yang akan digunakan untuk mengelola dan memonitor semua permintaan dari pengguna layanan TI guna memastikan bahwa seluruh permintaan tersebut telah ditindaklanjuti dengan memadai. Selain itu, aplikasi ini juga dapat memberikan laporan untuk keperluan analisis masalah dan menyiapkan tindakan pencegahan yang diperlukan.

- Semua staf TI sudah diikutsertakan dalam pelatihan dasar IT Infrastructure Library guna memperlengkapi mereka dengan pemahaman dan pengetahuan yang sama dalam memberikan layanan TI.

Rencana ke Depan – Penerapan Tata Kelola TISebagai tindak lanjut atas hasil kajian TI dan sistem informasi TI dan sistem informasi, layanan TI dan harapan pengguna TI di BUMI, termasuk KPC dan Arutmin, BUMI telah membuat strategi TI untuk tahun 2010 sampai 2012, yang disebut sebagai Tata Kelola TI atau IT Governance. Tata Kelola TITata Kelola TI dipandang sebagai bagian yang tak terpisahkan dan merupakan kelanjutan dari penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Good Corporate Governance. Terdapat 2 (dua) prinsip Good Corporate Governance di BUMI yang terkait dengan peran TI, yaitu dalam hal: - Transparansi informasi dengan memastikan keamanan

dan integritas informasi dan akurasi laporan pada proses bisnis

- Pertanggungjawaban dan tanggung jawab menetapkan secara jelas tugas dan tanggung jawab guna mencegah terjadinya benturan kepentingan.

Berbeda dari Manajemen TI yang lebih berfokus pada operasional TI serta perencanaan jangka pendek, Tata Kelola TI berkaitan dengan perencanaan jangka panjang yang stratejik, dan keterlibatan para pemangku kepentingan TI. Penerapan Tata Kelola TI adalah suatu perjalanan, yang dimulai sejak rapat pertamanya pada tanggal 18 Januari 2010. Hadir dalam rapat tersebut adalah anggota Dewan Direksi, Dewan Komisaris, Komite Audit, Chief Executive Officer, Chief Operating Officer, dan Chief Financial Officer KPC dan Arutmin, serta manajemen TI.

- Developed IT Policies and Procedures. Currently, the development of the policies and procedures has been completed and approved by the IT Director. The socialization programs of these policies and procedures for all employees have started since February 2010. On the date of this report, the socialization of these policies and procedures to all employees is still in progress.

- In improving services to IT users, IT successfully implemented Help Desk management software to manage and monitor user requests in order to ensure that all requests have been adquately handled. In addition, this software also provides reports for problem analysis purposes in order to prepare the necessary preventive actions.

- All IT employees were enrolled in the IT Infrastructure Library foundation training to provide them with the same level of understanding and knowledge in managing IT services.

Future Plans – Implementing IT GovernanceAs a follow up of the results of the review of the IT and Information System environment, IT services and the expectation of all IT users, BUMI has developed an IT strategy for 2010 to 2012, called IT Governance.

IT Governance IT Governance is seen as an integral part and the continuation of Good Corporate Governance implementation. There are 2 (two) areas in the principles of Good Corporate Governance of BUMI that are relevant to IT, i.e.: - The transparency of information by ensuring security

and integrity of information and the accuracy of the reporting on the business processes.

- The accountability and responsibility by setting clear roles and responsibilities in order to avoid conflict of interest.

Unlike IT Management that focuses more on the IT operations and short-term planning, IT Governance deals with strategic long-term planning and IT stakeholder involvement. IT Governance implementation is a journey, starting with its kick-off meeting on 18th January 2010. Present at the meeting were members of the Board of Directors, Board of Commissioners, Audit Committee, Chief Executive Officers, Chief Operating Officers, and Chief Financial Officers of KPC and Arutmin, and IT Management.

Page 86: 28 Annual Report 2009

82 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Teknologi Informasi

Dengan penerapan Tata Kelola TI diharapkan Divisi TI akan secara proaktif memberikan dukungan kepada Perseroan dan memberikan layanan yang lebih baik sesuai dengan kemajuan teknologi.

Diagram dibawah ini menggambarkan bidang-bidang dari Tata Kelola TI dan kegiatan yang perlu dilakukan dalam setiap bidang tersebut.

With the implementation of IT Governance it is expected that the IT Division will proactively support the Company and provide better services in line with the technology advancements.

The diagram below describes the areas of IT Governance and the necessary actions or activities that will to be carried out for each area.

IT Governance is a Journey

Resource

Management

Performance

Management

Risk

Management

Value

Management

• Practice to train and retain skilled staff

• Standardized and interoperability infrastructure

• Hardware and software inventory

• Define and monitor measures

• IT Balanced Scorecard reporting system

• Enabling effective value measurement (ROI, TCO, NPV)

• Awareness of IT risks• Establish responsibility and

embed risk management into organization

• Improve information security• Align IT strategy with

enterprise strategy• Ensure IT delivers against

the strategy• Direct IT strategy

• Clarify value, educate, and involve stakeholders

• Formal tracking of IT business value

• Improve program/project management

ITGovernance

Strategic

Alignment

Page 87: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 83

Information Technology

Sebagaimana digambarkan dalam diagram, terdapat 5 (lima) bidang Tata Kelola TI yaitu: - Penyelarasan Stratejik - Pemberian Manfaat - Pengelolaan Risiko - Pengelolaan Sumber Daya - Pengelolaan Kinerja

Rencana Kegiatan TIStrategi kegiatan TI saat ini dititikberatkan dalam bidang penyelarasan stratejik, sedangkan keempat bidang lainnya akan dilaksanakan berikutnya. Pada tahap ini, TI menerapkan kegiatan yang akan meningkatkan sistem inti dan sistem pendukung, meningkatkan infrastruktur TI, dan terus membenahi penerapan Tata Kelola TI. Sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah ini, rencana kegiatan tersebut dibuat untuk 3 tahun ke depan sampai tahun 2012, Rencana tersebut akan ditinjau ulang setiap tahun dan disesuaikan dengan kebutuhan bisnis.

As shown in the diagram, there are 5 (five) focus areas for IT Governance, as follows: - Strategic Alignment - Value Delivery - Risk Management - Resources Management - Performance Management

IT Initiatives Implementation Road MapCurrently, IT is working on the first focus area that is strategic alignment, while the other four areas will be carried out later. At this stage, IT will implement initiatives to enhance the core and supporting systems, improve the IT Infrastructure, and continually improve the IT Governance. As shown in the table below, the road map is prepared for 3 (three) years until 2012. This road map will be review yearly and revised to meet business requirements.

IT Initiatives Implementation Road map

First Year (2010)2009 Second Year (2011) Third Year (2012)

Core and supporting

systems enhancements

and implementation

Infrastructure

Improvement

IT Governance

improvement and

IT shared service

implementation

1

2

3

a. ERP (Ellipse system) Enhancements and Implementation

b. Enterprise Performance Management (Hyperion) Implementation

c. Mining Supply Chain Implementation

d. Supporting System Enhancements

Q3 Q4 Q1 Q3Q2 Q4 Q1 Q3Q2 Q4 Q1 Q3Q2 Q4

Page 88: 28 Annual Report 2009

84 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Kesehatan, Keselamatan Kerja &LingkunganHealth, Safety & Environment

BUMI berkomitmen menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi seluruh karyawan. Manajemen menerapkan sistem pengelolaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) melalui proses identifikasi dan perencanaan sebelum implementasi, monitoring, serta evaluasi yang dilakukan secara rutin.

Bagi BUMI, kesehatan dan keselamatan kerja harus menjadi prioritas dalam semua aspek operasional perusahaan. Semua pihak, termasuk karyawan BUMI dan karyawan kontraktor memiliki hak dan tanggung jawab yang sama

BUMI is committed to creating a healthy and safe working environment for all its employees. The management always applies the Health and Safety (HS) management system, through regular process of identifying, pre-implementation planning monitoring and evaluation.

At BUMI, health and safety are prioritized in all aspects of the Company’s operations. All parties, including BUMI’s internal employees and contractors, reserve equal rights and responsibilities to be able to work safely, in accordance

Secara rutin BUMI melakukan internal dan external audit keselamatan dan kesehatan kerja baik oleh pihak internal BUMI maupun memanfaatkan jasa konsultan independen. Sejak penambangan belum dimulai BUMI selalu memperhitungkan bahwa ekosistem wilayah penambangan harus dikembalikan seperti semula saat aktivitas penambangan selesai.

BUMI conducts both internal and external audit on health and work safety regularly, either by an internal auditor or independent audit consultants. Right from the pre-operation stage, it is BUMI’s concern to always ensure the ecosystem within the mining territories will be restored after the mining operations come to an end.

Page 89: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 85

untuk dapat bekerja dengan aman sesuai dengan prosedur dan standar K3 BUMI. Selain itu, seluruh pihak yang terkait dengan operasionalisasi BUMI memiliki tanggung jawab yang sama untuk mengembangkan dan membangun pola kerja yang aman dan sehat.

Guna menjamin K3 berjalan dengan baik, secara rutin BUMI melakukan audit baik oleh internal BUMI maupun memanfaatkan jasa konsultan independen. Selain itu, kampanye kesehatan dan keselamatan kerja terus dilakukan melalui berbagai media.

Pada bidang pengelolaan lingkungan, BUMI berkomitmen untuk secara efektif mengelola dampak lingkungan hidup sebagai akibat dari kegiatan operasional tambang meliputi: - Pencegahan pencemaran - Mereklamasi semua area bekas tambang ke dalam

kondisi yang produktif, stabil dan aman - Pemeliharaan keanekaragaman hayati

BUMI menyadari sepenuhnya bahwa dampak lingkungan hidup harus menjadi pertimbangan utama dalam semua aspek kegiatan operasional perusahaan. Untuk itu semua karyawan BUMI harus bertindak dan bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup. Guna mencapai semua tujuan tersebut, BUMI menerapkan sistem pengelolaan lingkungan hidup yang meliputi prosedur, standar dan rencana yang diberlakukan setara terhadap seluruh karyawan BUMI di berbagai level yang sesuai dengan UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Dalam hal pengelolaan lingkungan BUMI berkomitmen untuk mengembalikan ekosistem wilayah penambangan seperti kondisi semula pada saat aktifitas penambangan telah selesai. Wujud dari komitmen tersebut adalah penanaman ratusan ribu pohon pada ratusan hektar lahan. Proses ini terus berjalan secara berkelanjutan.

to the HS standards and procedures of BUMI. Additionally, all relevant parties in BUMI’s operation have equal responsibilities to develop and improve a healthy and safe working pattern.

In order to guarantee a sound implementation of HS, BUMI conducts regular audits – both internally and/or through an independent auditor. Moreover, the health and work safety campaign is continuously promoted through various media.

As for the environmental management, BUMI is committed to effectively managing the environmental impact resulting from mining operations, which comprise; - The prevention of pollution. - The reclamation of post mining areas to a productive,

stable and safe environment. - The maintenance of biodiversity.

BUMI is well aware that environmental impact has to be the main consideration in all aspects of the Company’s operations. Therefore, all employees of BUMI must take actions and be responsible for the environment. In order to achieve this, BUMI has implemented an environmental management system which comprises procedures, standards and planning that is enforced equally amongst all employees at all levels, in compliance with the Regulation No. 32 year 2009 on Environmental Management and Protection .

In environmental management, BUMI is committed to restoring the mining area’s ecosystem to be similar to that of the pre-mining operation condition. The evidence of this commitment is shown by the Company’s sustainable initiative in planting hundreds of thousands trees on hundreds of hectares of post-mined areas.

Page 90: 28 Annual Report 2009

86 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Kesehatan, Keselamatan Kerja & Lingkungan

Arutmin dan KPC Memperoleh Peringkat Hijau dalam PROPER 2009 BUMI melalui unit usahanya PT Arutmin Indonesia (Arutmin) dan PT Kaltim Prima Coal (KPC) meraih penghargaan Program Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) 2009 dengan peringkat Hijau oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup.

Peringkat Hijau ini diperoleh berdasarkan penilaian atas kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup dalam kurun waktu 2008-2009. Piala penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Bapak Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI saat itu di Jakarta.

Arutmin dan KPC dianggap telah melakukan usaha pengendalian pencemaran dan pengelolaan lingkungan hidup dengan lebih baik dari yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Lokasi tambang Arutmin tersebut adalah Tambang Senakin di Kalimantan Selatan. Sedangkan lokasi tambang KPC adalah Tambang Sangatta di Kalimantan Timur.

PT Kaltim Prima Coal (KPC)Kesehatan dan Keselamatan KerjaKPC berkomitmen untuk selalu menjaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) karyawan. Berbagai regulasi telah diimplementasikan untuk mencapai tujuan tersebut. Sebelas (11) elemen potensi kecelakaan kerja yang berpotensi cidera serius dan kematian telah diidentifikasi dan dikaji ulang dalam berbagai standar, prosedur, kriteria audit dan pelatihan berbasis OHSAS 18001. Golden Rules merupakan salah satu komponen dalam sistem pengelolaan K3 di KPC dan telah diimplemetasikan dengan baik sejak tahun 2002.

PROPER 2009 Green Rating for Arutmin and KPC BUMI, through its subsidiaries, PT Arutmin Indonesia (Arutmin) dan PT Kaltim Prima Coal (KPC), have received Corporate Performance Rating Program (PROPER) Awards in 2009 from the Ministry of Environment with Green rating.

These Green ratings are the recognitions for the Company’s performance in the environmental management during 2008-2009. The Awards were handed by the then Vice President of the Republic of Indonesia, Mr. Jusuf Kalla.

Arutmin and KPC have delivered well-control pollution and well-managed efforts surpassing the requirements stipulated by Laws. The Senakin Mine in South Kalimantan representing Arutmin, while Sangatta Mine in East Kalimantan representing KPC.

KPCThe Health and SafetyKPC is committed to always ensuring the Health and Safety (HS) of its employees. Various regulations have been implemented to reach those goals. There are 11 elements of potential work hazard that have been identified and reviewed through various standards, procedures, audit criteria as well as OHSAS 18001 training. Golden Rules is one of the components in KPC’s HS management system, and it has been well-implemented since 2002.

Page 91: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 87

Health, Safety & Environment

Guna mendukung keberhasilan pelaksanaan K3, pada tahun 2009, KPC menambah 3 unit kendaraan ambulan baru, 2 unit untuk Pos P3K di Pit AB (Sangatta) dan Lubuk Tutung (Bengalon) serta 1 unit untuk penggantian ambulan lama di Klinik Swarga Bara. Disamping itu dengan dukungan Thiess dan Pama telah ditempatkan masing-masing 1 ambulan di Pos P3K Melawan (Thiess) dan Pelikan (Pama). Hal ini bertujuan untuk mengurangi waktu tempuh tim medis saat terjadi kecelakaan kerja di lokasi-lokasi tersebut. KPC juga menambah 12 personel tanggap darurat/pemadam kebakaran yang telah diberi pendidikan dasar tanggap darurat dan pemadaman kebakaran.

Pada 22 Oktober 2009, untuk pertama kalinya kecelakaan terjadi dimana dump truk Caterpillar 789 (T731) mengalami kebakaran dan kami kehilangan operator dalam kecelakaan tersebut. Lost Time Injury Frequency Rate (LTIFR) 0.56/1.000.000 jam kerja (2009) atau 12% lebih tinggi dari ketentuan batas maksimal pada 2009 yang hanya 0.50.

Untuk meningkatkan tingkat kepatuhan keselamatan dan kesehatan kerja, selama 2009, Tim Audit K3 telah melakukan audit sebanyak 85 kali di berbagai kontraktor dan seluruh departemen KPC. Pada tahun 2008, audit dilakukan sebanyak 59 kali. Selain itu, pada tahun 2009, KPC telah memberikan berbagai pelatihan menyangkut pelaksanaan program K3 selama 115.245 jam kepada seluruh karyawan KPC dan karyawan kontraktor. Jumlah ini lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya (114.869 jam).

Selain itu, Prinasa (Program Observasi Perilaku) yang dijalankan oleh manajemen KPC dan praktisi K3 mengalami peningkatan signifikan. Dari 15.353 Prinasa pada tahun 2008 menjadi 22.850 Prinasa pada 2009. Jumlah tersebut 33,5% diatas target tahun 2009 yang sebesar 11,119. Fokus Prinasa yang berkaitan dengan Upaya Pencegahan Kecelakaan Fatal (Fatality Accident Prevention Element) dilaksanakan sebanyak

In order to support the success of HS, KPC has added 3 ambulances in 2009, 2 of which are stationed in the main post of Pit AB (Sangatta) and Lubuk Tutung (Bengalon), while the other one was to replace the old ambulance in Swarga Bara Health Clinic. In addition, - in cooperation with Thiess and Pama, – the First Aid post in Melawan and First Aid post in Pelikan have been provided by one ambulance each. This is intended to ensure more effective timing and prompt arrival of the medical team, should a work accident occur on those locations. KPC also added 12 emergency personnel and fire fighters who were pre-trained in basic fire fighting training.

On 22 October 2009, our very first accident occurred, where a Caterpillar 789 dump truck (T731) caught fire and the Company unfortunately lost one operator. Our Lost Time Injury Frequency Rate (LTIFR) was 0.56/1,000,000 working hours (2009) or 12% higher than the maximum limit stipulation in 2009, which was 0.50.

To increase the HS compliance level, the audit team conducted 85 audits in 2009 on various contractors and KPC departments and 59 times in 2008. Additionally, KPC provided a total 115,245 hours of various trainings regarding HS programs to all KPC employees and contractors in 2009. The hours were greater in comparison to the previous year which was 114,869 hours.

The Company also recorded that the Behavioral Observation Program (Prinasa) implemented by KPC management and OHS practitioners increased significantly, from 15,353 in 2008 to 22,850 in 2009. Such number surpassed the 2009 target of 11,119 by 33.5%. The Prinasa’s focus on Fatality Accident Prevention Element was conducted as many as

1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009No. of LTILTIFR

39 36 35 35 25 23 22 19 18 29 20 12 12 322.86 2.59 2.43 2.31 1.51 1.36 1.11 0.93 0.76 0.75 0.45 0.27 0.23 0.56

1996

39

2.862.59

2.43

2.31

1.511.36

1.110.93

0.76

0.750.45

0.270.23 0.56

3635 35

2523 22

1918

29

20

12 12

32

1997 1998 1999 2000 20012002 2003 2004

2005 20062007

20082009

No. of LTILTIFR (per 1,000,000 Jam Kerja)

Lost Time Injury Frequency Rate (LTIFR)

Lost Time Injury Frequency Rate (LTIFR)

Page 92: 28 Annual Report 2009

88 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Kesehatan, Keselamatan Kerja & Lingkungan

18.255 Prinasa atau 80% dari total Prinasa yang dijalankan. Sementara target yang ditetapkan sebesar 60% dari total Prinasa.

Disamping pelatihan, KPC juga melakukan berbagai kampanye K3 seperti pesan keselamatan sehari-hari melalui Radio GWP 100.2 FM, buletin Warga Sehat dan Selamat, baner K3, lomba menggambar, penulisan dan foto, menyelenggarakan seminar dalam peringatan perayaan bulan K3 Nasional, serta berbagai media kampanye lain.

Untuk memastikan bahwa program-program tersebut dilaksanakan oleh semua karyawan KPC dan Kontraktornya yang sesuai dengan ketentuan dan standar dari KPC, maka dibuat Safety Committment Agreement (Kontrak Komitmen Keselamatan Kerja) antara para Manager puncak baik dari KPC maupun dari Kontraktor langsung dengan Kepala Teknik Tambang (KTT). Demikian pula secara serempak di setiap Divisi pada saat Apel Bersama di Bulan K3 dibacakan IKRAR Kelesamatan Kerja untuk dimengerti, dipahami dan dilaksanakan secara penuh tanggung jawab pada setiap karyawan.

Beberapa penghargaan K3 yang diterima KPC antara lain: - Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident Award)

dari Menteri Tenaga Kerja RI untuk 8.854.561 jam kerja orang, tanpa kecelakaan kerja yang mengakibatkan kehilangan jam kerja

- Penghargaan ”Dharma Karya Energi Sumberdaya Mineral Muda” dari Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral kepada Tim Emergency Response KPC yang telah berhasil membantu dan mengevakuasi korban dalam Bencana Gempa Bumi di Yogyakarta dan Jawa Barat, serta Banjir di Jakarta

- Penghargaan Utama Keselamatan Pertambangan Tahun 2009 dari Dirjen Mineral, Batubara dan Panas Bumi

- Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident Award) dari Gubernur Kalimantan Timur untuk 8.854.561 jam kerja orang, tanpa kecelakaan kerja yang mengakibatkan kehilangan jam kerja

- Penghargaan Sebagai Perusahaan Pelaksana Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terbaik Tingkat Kabupaten Kutai Timur Tahun 2009 dari Bupati Kutai Timur

Disamping itu, tim tanggap darurat (pemadam kebakaran) KPC yang melibatkan beberapa personel dari PAMA, THIESS, Darma Henwa, dan SOS Internasional telah berpartisipasi dalam Indonesia Fire & Rescue Challenge di Newmont, Sumbawa pada, bulan Juli 2009. Tim menerima 1 medali perak untuk kategori kebakaran gudang.

Pengelolaan lingkunganSehubungan dengan rencana KPC untuk meningkatkan produksi batubara hingga 70 juta ton per tahun, KPC telah menyampaikan Studi Kelayakan peningkatan produksi dan

18,255 times or 80% of the total Prinasa activities. The target was 60% of the total Prinasa.

In addition to training, KPC also promoted a number of HS campaigns, namely the daily safety messages in GWP 100.2 FM Radio, Healthy and Safe Community bulletins, HS banners, editorial write-ups and photographs, seminars in conjunction with the National HS month, as well as various other media campaigns.

To ensure program implementation comply with KPC’s requirements and standard, a Safety Committment Agreement is made between Technical Head of the Mine with top Manager of both KPC and contractors. Additionally, on every general assembly held in conjuction with HS Month, a HS declaration is read out in all division so that they can fully understand and implement it well.

KPC received a number of recognitions for its efforts in HS, such as; - Zero Accident Award from Ministry of Labor of the

Republic of Indonesia for 8,854,561 man-hours, without accidents that caused loss to working hours.

- ”Dharma Karya Energi Sumberdaya Mineral Muda” Award from the Ministry of Energy and Mineral Resource for KPC’s Emergency Response Team that extended their assistance in evacuation effort for earthquake victims in Yogyakarta and West Java and Flood victims in Jakarta.

- Primary Awards for Mining Safety 2008 from Directorate General Mineral, Coal and Geothermal.

- Zero Accident Award from the Governor of East Kalimantan for 8,854,561 man-hours, without accidents which caused loss to working hours.

- Recognition from East Kutai Regent for the Best Company to Implement Health and Work Safety Support, at East Kutai Regency Level 2009

In addition, KPC emergency response teams (fire-fighters) and several other personnel from PAMA, THIESS, Darma Henwa and SOS International participated in the Indonesia Fire & Rescue Challenge at Newmont Sumbawa in July 2009. The team received 1 silver medal for ‘warehouse fire’ category.

Environmental ManagementThrough the various Environmental Departments, in 2009 KPC conducted various activities on environmental management. One significant activity was the approval

Page 93: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 89

Health, Safety & Environment

telah mendapatkan persetujuan dari Direktorat Pembinaan Pengusahaan Mineral dan Batubara melalui surat no. 2771/30.01/DBM/2008 tertanggal 9 Desember 2008. Dengan disetujuinya Studi Kelayakan dan dalam rangka memenuhi ketentuan PP No.27 Tahun 1999, maka KPC melakukan revisi AMDAL untuk peningkatan produksi hingga 70 juta ton per tahun.

Secara paralel dalam Studi Kelayakan yang selanjutnya dengan studi AMDAL, KPC bekerjasama dengan : - BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi)

- untuk melaksanakan Studi Paska Tambang serta pemanfaatan lubang tambang sebagai bahan baku air bersih, pengairan dan ekowisata

- PUSLITBANGHUT (Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam) – untuk melaksanakan Studi Zonasi wilayah dan paska tambang serta memberikan masukan untuk tata ruang wilayah Kabupaten

- Lembaga-lembaga yang lain dalam mengkaji dan studi masalah sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakat sekitar tambang

Proses penyusunan revisi AMDAL untuk produksi 70 juta ton per tahun telah dimulai sejak triwulan pertama 2009, melalui serangkaian kegiatan sosialisasi/konsultasi publik kepada para perwakilan masyarakat, pihak Eksekutif dan Legislatif yang ada di Kabupaten Kutai Timur serta pemerhati lingkungan di Sangatta dan Bengalon yang difasilitasi oleh Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur. Pada tanggal 14 April 2009 KPC telah menyampaikan dan mempresentasikan dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL). Persetujuan KA-ANDAL telah diperoleh melalui surat dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kutai Timur no. 529/660.1/2.1/LH/V/2009 tertanggal 18 Mei 2009 Melalui Departemen Lingkungan KPC, selama tahun 2009 KPC telah menjalankan berbagai kegiatan terkait pengelolaan dan pemantauan lingkungan. Pengelolaan kualitas air dilakukan melalui pemeliharaan kolam pengendap dengan cara pengerukan sedimen, pembangunan kolam pengendap baru, dan pengolahan air asam tambang dengan cara pengapuran agar kualitas air memenuhi baku mutu yang ditetapkan pemerintah. Pemantaun kualitas air dilakukan secara rutin di seluruh titik penaatan. Penetapan titik penaatan pembuangan limbah cair diperoleh melalui surat izin dari Bupati Kutai Timur yang diperbaharui setiap tahun seiring dengan perluasan areal penambangan dan perubahan lokasi kolam pengendap terluar. Pada tahun 2009, KPC telah mendapat pembaruan ijin pembuangan limbah cair melalui Keputusan Bupati Kutai Timur no. 188.4.45/225/HK/V/2009 tertanggal 20 Mei 2009 tentang ”Pemberian Ijin Pembuangan Limbah Cair kepada PT. Kaltim Prima Coal Site Sangatta dan Bengalon”. Titik penaatan limbah cair

of Feasibility Studies to increase coal production to 70 million tonnes per annum, from the Directorate of Mineral Development and Coal Utilization through the letter no. 2771/30.01/DBM/2008, dated 9 December 2008. Through this approval and to meet the stipulation of Government Regulation No 27 Year 1999, KPC then revised the Environmental Impact Assessment in order to increase the production up to 70 million tonnes per annum.

At the same time, KPC conducted some Feasibility Studies, in cooperation with: - BPPT: (The Agency For the Assessment and Application

Technology).- to conduct Post Mining Study and the utilization of mine pit as the source for clean water supply, irrigation and eco-tourism.

- PUSLITBANGHUT : Research and Development Center for Forest and Natural Conservation – to conduct area zoning and post-mining studies, and to develop input for Regency’s area plan.

- Other Institutions to conduct assessment and study on social, economic, cultural and heath aspect of the community within the mining areas.

The Revision process on the Environmental Impact Assessment for an annual production of 70 million tons began in the Q1, 2009 through a number of activities of public consultation, such as to community representatives, East Kutai executive and legislative parties as well as the conservationists in Sangatta and Bengalon which was facilitated by the Environment Department of East Kutai Regency. On April 14, 2009, KPC submitted and made a presentation on a Guideline Framework on Environmental Impact Assessment (KA-AMDAL). Endorsement on KA-ANDAL was granted as stipulated on Letter from Head of Environment Department no. 529/660.1/2.1/LH/V/2009, dated 18 May 2009.

Through KPC’s Environment Department, during 2009 KPC has implemented a number of activities on environmental monitoring and management. Water quality management is applied through filtering ponds by dredging the sediment, building new filtering ponds and treating acid water treatment by liming process, in attempt to meeting the water quality stipulated by the government. Regular water monitoring is conducted in all adjustment points. The permit to determine the location of the adjustment points is received from East Kutai Regent, subject to annual renewal in line with the expansion of the mining areas and the location of the most outer filtering ponds. In 2009, KPC renewed the liquid waste facilities and received a permit from the local government of East Kutai, through a Decree no. 188.4.45/225/HK/V/2009 dated 20 may 2009, pertaining to the Permit Proposal for Liquid waste for PT. Kaltim Prima Coal’s Sangatta and Bengalon mines. By this letter, KPC received the permit to adjust the liquid

Page 94: 28 Annual Report 2009

90 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Kesehatan, Keselamatan Kerja & Lingkungan

yang diijinkan di areal tambang Sangatta sejumlah 8 titik yaitu: Lower Melaso, WQ06 (kolam Kedapat), WQ27D (kolam Volvo), WQ33 (kolam Sisi Danau), AB 103, Keny J, WQ19, dan Pewe (kolam Pelikan West). Sedangkan titik penaatan di areal tambang Bengalon sejumlah 3 titik yaitu: NWD02, New Pond dan Kelawitan. Analisa kualitas air dilakukan secara internal dan eksternal oleh laboratorium terakreditasi. Hasil pemantauan selama tahun 2009 di seluruh titik penaatan menunjukkan nilai yang memenuhi baku mutu yang ditetapkan. Pemantauan kualitas udara dilakukan oleh KPC meliputi pemantauan debu dan kualitas udara ambien, pemantauan emisi dari cerobong PLTU dan genset, serta pemantauan getaran akibat kegiatan peledakan. Pemantauan debu dan kualitas udara ambien dilakukan di lokasi pemukiman masyarakat dan lokasi operasi di Sangatta dan Bengalon dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) no. 41/1999. Pemantauan emisi udara dari cerobong PLTU dan genset dilakukan dengan mengacu pada Per MENLH no. 21/2008 tentang baku mutu emisi sumber tidak bergerak bagi usaha dan/atau kegiatan pembangkit tenaga listrik termal. Pemantauan getaran tanah (ground vibration) dan getaran suara (air vibration) dilakukan di areal pemukiman masyarakat di Sangatta dan Bengalon untuk mengetahui pengaruh kegiatan peledakan terhadap masyarakat yang tinggal di sekitar pertambangan. Hasil pemantauan kualitas udara dan getaran selama tahun 2009 menunjukkan nilai yang memenuhi baku mutu.

Pengelolaan hidrokarbon dan limbah dilakukan dengan cara pemanfaatan pelumas bekas untuk campuran bahan peledak, pemanfaatan limbah abu batubara (fly ash dan bottom ash) untuk campuran bahan dasar jalan, bioremediasi tanah yang terkontaminasi minyak, dan pembakaran limbah terkontaminasi hidrokarbon dengan cara insinerasi. Ijin pemanfaatan pelumas bekas untuk bahan bakar pembantu dalam peledakan (ANFO-emulsi), diperoleh melalui Kep MENLH no. 560/2008 tertanggal 15 Agustus 2008, dengan komposisi pelumas bekas dan solar baru adalah 80:20. Selama tahun 2009 jumlah timbulan pelumas bekas sebanyak 8.841.449 L yang berasal dari KPC dan kontraktor. Dari jumlah tersebut sebanyak 3.536.072 L (40%) digunakan sebagai campuran bahan peledak, dan sisanya dikirim ke pengelola berijin sebanyak 5.305.377 L (60%). Pemanfaatan pelumas bekas ini merupakan upaya KPC dalam menunjang upaya konservasi energi.

Pada tahun 2009, KPC juga berhasil melakukan reklamasi lahan melebihi target yang ditetapkan. Pada kurun waktu tersebut, realisasi reklamasi lahan seluas 451,1 hektar, sementara target yang ditetapkan seluas 450 hektar. Total area yang telah direklamasi (sejak 1993 sampai 2009) adalah seluas 3.733 hektar atau sekitar 27% dari total area yang dibuka yang masih aktif untuk operasi penambangan.

waste facilities, comprising 8 points; Lower Melaso, WQ06, WQ27D, WQ33, AB 103, Keny J, WQ19, and Pewe. The adjustment point for Bengalon was: NWD02, New Pond and Kelawitan. Water quality analysis was cionducted - both internally or externally by an accredited laboratory. Monitoring in 2009 revealed that all adjustment points have met the requirements of quality standard.

The air quality monitoring carried out by KPC in 2009 comprised ash and air quality monitoring, monitoring emission produced by Steam Power Plant and genset as well as monitoring on the vibration resulting from explosive activities. Monitoring on ash and air quality was conducted in community housing area within the operation location, in Sangatta and Bengalon, in compliance with Government Regulation no. 41/1999. Meanwhile, monitoring on air emision produced by Steam Power Plant and genset was carried out in compliance with Regulation No 21/2008 issued by the Ministry for Environment pertaining quality standard on emission produced by unmoving sources and/or activities of thermal power plant/ Monitoring on ground vibration and air vibration were carried out in Sangatta and Bengalon to study the impact of the explosion toward the community within the mining areas. The monitoring on air quality and air vibration in 2009 has shown a result that met the quality standard.

Hydrocarbon and waste management was done by recycling the lubricant for the explosive materials, utilizing fly ash and bottom ash for road construction materials and by bio-remediating method for oil-contaminated soil and by incinerating method for hydrocarbon-contaminated waste. Permit to re-use lubricant waste for explosive material (ANFO-emulsion) was received from the Ministry of Environment through a Decree No 560/2008 dated August 15 2008, with the composition of used lubricant and new diesel of 80:20. Throughout 2009, KPC and its contractors produced 8,841,449 liters of lubricant waste, 3.536.072 liters (40%) of which was used as explosive materials while the remaining of 5.305.377 liter (60%) was sold to authorized collector. The recycling of lubricant waste is reflecting KPC’s commitment to supporting energy conservation.

KPC had also successfully surpassed the target for site reclamation. During 2009, the Company has reclaimed 451.1 hectares, slightly surpassing the target of 450 hectares. The total reclaimed area (from 1993 to 2009) was 3,733 hectares or 27% from the total opened area which is active mining operation. The reclaimed site was planted with native varieties, other varieties, fruit-bearing trees and

Page 95: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 91

Health, Safety & Environment

Lahan reklamasi ditanami dengan berbagai tanaman varietas asli daerah tersebut maupun varietas dari luar daerah, tanaman buah-buahan, dan tanaman hutan hujan tropis (dipterocarpaceae). Sebuah unit hydroseeder juga digunakan untuk kegiatan penyemprotan lereng dengan campuran biji, pupuk, mulsa, perekat dan kompos, untuk membentuk lereng yang stabil dan mengurangi terjadinya erosi. Reklamasi dengan cara penyemprotan oleh hydroseeder selama tahun 2009 mencapai luas areal 74,47 hektar.

Pada tanggal 12-15 Oktober 2009 telah dilakukan audit Surveillance ISO 14001 oleh auditor eksternal SGS. Dari hasil audit, SGS merekomendasikan bahwa sertifikat ISO 14001 untuk KPC tetap dapat dipertahankan.

Pencapaian lainnya adalah persetujuan Rencana Penutupan Tambang (RPT) dari Bupati Kutai Timur melalui surat no 1104/Distamb-1.1/X/2009 tertanggal 14 Oktober 2009. Beberapa program penutupan tambang yang telah dilakukan KPC adalah: peternakan sapi di lokasi SSE Dump dan D2 Murung; studi pemanfaatan air void (kolam) paska tambang untuk keperluan air minum, pertanian, perkebunan atau rekreasi; dan studi desain restorasi ekosistem lahan bekas tambang dalam bentuk zonasi.

Selama tahun 2009, penghargaan-penghargaan yang diterima oleh KPC terkait dengan pelaksanaan program pengelolaan dan pemantauan lingkungan adalah sebagai berikut: - Serifikat Emas untuk PROPER (Program Penilaian

Peringkat Kinerja Perusahaan) Pertambangan Batubara dari Gubernur Kalimantan Timur, untuk site Sangatta. Sertifikat Emas ini merupakan sertifikat yang kesepuluh berturut-turut sejak tahun 2000. Penghargaan diterima bulan Juli 2009

- Sertifikat Hijau PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan) Pertambangan Batubara dari Gubernur Kalimantan Timur untuk site Bengalon. Penghargaan diterima bulan Juli 2009

- Peringkat PROPER “Hijau” untuk penilaian tingkat nasional yang dilakukan oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KLH). Penghargaan diterima tanggal 20 Oktober 2009

Pada bulan Desember 2009, KPC mendapat enam (6) penghargaan Aditama dari Dirjen Mineral, Batubara dan Panas Bumi, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral untuk kategori: pemantauan lingkungan pertambangan, pengelolaan reklamasi lahan bekas tambang, pengelolaan batuan penutup, pengelolaan pembibitan, pengelolaan kegiatan sarana penunjang, dan pengelolaan pengendalian erosi dan sedimentasi.

tropical rainforest plants (dipterocarpaceae). One unit of hydro-seeder was deployed for spraying the hills with the mixture of seeds, fertilizer, “mulsa”, adhesive and compost, in order to develop stable hills and prevent the erosion. In 2009, the reclamation areas sprayed by the hydro-seeder covered 74.47 hectares

Between October 2-15, 2009, SGS conducted an ISO 14001 audit. The audit resulted in SGS recommendations that KPC had earned its right to receive the ISO 14001 certificate.

Other achievement was the approval for Mine Closure Plan granted by East Kutai’s Regent. The approval was stipulated on a letter no. 1104/Distamb-1.1/x/2009, dated 14 October 2009. The programs implemented following the mine closure are cattle breeding in SSE Dump and D2 Murung; a study on void water utilization for clean water source, farming, plantation, or recreational areas as well as design study on biodiversity restoration on post-mined areas, by zoning.

In 2009, KPC has received a number of recognition for its effort in implementing environmental monitoring and management, as follows: - Gold Certificate for Assessment Rating Program for

Company’s Performance (PROPER) on Coal Mining from the Governor of East Kalimantan, for Sangatta site. This Gold Certificate is the tenth in a row received since the year 2000. This Certificate was received in July 2009.

- Green Certificate for Assessment Rating Program for Company’s Performance (PROPER) on Coal Mining from the Governor of East Kalimantan, for Bengalon site. This Gold Certificate is the tenth in a row received since the year 2000. This Certificate was received in July 2009

- “Green” rating of PROPER, for national rating was received from the Ministry of Environment on October 20, 2009.

In December 2009, KPC received 6 (six) “Aditama” Awards from the Directorate General of Mineral, Coals and Geothermal, of Ministry of Energy Mineral Resources for the category of: mining environment monitoring, reclamation management on post-mined areas, cover rocks management, seedling management, supporting infrastructure management as well as erosion and sedimentation management

Page 96: 28 Annual Report 2009

92 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Kesehatan, Keselamatan Kerja & Lingkungan

PT Arutmin Indonesia (Arutmin)Kesehatan & Keselamatan KerjaDari waktu ke waktu, Arutmin terus berupaya meningkatkan tingkat Kesehatan dan Keselamatan Kerja karyawan (K3). Berbagai program kerja dan kegiatan di bidang K3 terus dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Selama tahun 2009, berbagai program K3 seperti pelatihan, kampanye, inspeksi & observasi, pertemuan rutin, komunikasi dan konsultasi, internal audit, latihan tanggap darurat serta kegiatan khusus mengingatkan karyawan tentang kecelakaan-kecelakaan yang pernah terjadi (incident recall) menjadi agenda rutin dan wajib diikuti serta dilaksanakan oleh seluruh karyawan. Selain itu, melalui proses sertifikasi OHSAS 18001:2007 serta Sertifikat dan Bendera Emas SMK3, kegiatan K3 tidak bisa dipisahkan dengan kegiatan-kegiatan lain di perusahaan dan telah menjadi satu kesatuan dengan sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan.

Di tahun 2009, Arutmin telah berhasil mengukir prestasi di bidang K3 dengan menerima berbagai penghargaan seperti: - Penghargaan Nihil Kecelakaan Kerja dari Departemen

Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI - Penghargaan Sertifikat dan Bendera Emas SMK3 tahun

2009 dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI

- Trophi Penghargaan Prestasi K3 Pertambangan Kelompok C Tahun 2009 dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral

- Penghargaan Dharma Karya Energi dan Sumber Daya Mineral Muda Tim Emergency Response Group PT Arutmin Indonesia

Secara statistik, pada tahun 2009 Arutmin mencatat beberapa kecelakaan yang terjadi. Hal ini tentunya menjadi tantangan di masa yang akan datang agar hal yang sama jangan sampai terulang kembali. Berbagai usaha dilakukan agar kesehatan dan keselamatan kerja karyawan dapat terus terpelihara. Melalui berbagai upaya yang secara intensif dilakukan, Arutmin bertekad untuk terus mencapai dan menurunkan angka kecelakaan kerja yang terjadi. Selama kurun waktu 2009 tercatat terjadi 5 kasus kecelakaan yang mengakibatkan 7 orang mengalami cidera kategori Lost Time Injury (LTI) dengan nilai Lost Time Injury Frequency Rate (LTIFR) sebesar 0,23.

Namun, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir Arutmin berhasil menurunkan angka LTIFR seperti terlihat dalam grafik berikut:

Selain kegiatan internal yang dilakukan selama tahun 2009, Arutmin juga turut berpartisipasi dalam Indonesian Fire & Recue Challange (IFRC) ke 12 yang diselenggarakan di Newmont Nusa Tenggara – Batu Hijau. Kegiatan ini

Arutmin IndonesiaHealth and SafetyFrom time to time, Arutmin continues to make efforts to improve on its HS. Various HS programs and activities on HS are constantly conducted to prevent accidents and work-caused illnesses. Throughout 2009, various HS programs such as training, campaigns, inspection & observation, regular meetings, communication and consultations, internal audits, and emergency response training. In addition incident recall, a special activity to remind employees about the unfortunate accidents that had occurred in the past, is compulsory for all staff to attend. Apart from that, through OHSAS 18001:2007 certification as well as Certification and Golden Flag SMK3, HS activities cannot be separated and have become an integral activity in the Company’s management system as a whole.

In 2009, Arutmin’s achievement on HS has been recognized, with many awards as the following: - Zero Working Accidents Award from The Ministry of

Labor and Transmigration of Republic of Indonesia. - Certificate and Golden Flag SMK3 Award 2009 from

the Ministry of Labor and Transmigration of Republic of Indonesia.

- HS Achievement for Group C Mining Group Award 2009 from the Ministry of Energy and Mineral Resources of Republic of Indonesia.

- Dharma Karya Energy and Young Mineral Resources for Emergency Response Group of PT Arutmin Indonesia.

Statistictically, Arutmin recorded several accidents in 2009. This record will serve as a challenge to the Company in preventing similar occurrences in the future. Various efforts had been made to ensure the safety and the health of all employees. Through various intensive efforts, Arutmin targeted to continuously decrease the number of work accidents. Throughout 2009, there were 5 accidents that had caused 7 people injured within the Lost Time Injury (LTI) category, with a Lost Time Injury Frequency Rate (LTIFR) of 0.23.

However, in the past 10 years, Arutmin has successfully reduced the number of LTIFR, as shown on the graph below.

Apart from internal activities carried out in 2009, Arutmin also participated in the 12th Annual Indonesian Fire & Rescue Challenge (IFRC), which took place at Newmont Nusa Tenggara – Batu Hijau. This activity was joined by

Page 97: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 93

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009No. of LTILTIFR

8 4 5 3 3 13 3 6 1 70.97 0.41 0.48 0.24 0.18 0.61 0.12 0.27 0.04 0.23

0,97

0,41 0,48 0,240,18

0,61

0,12

0,27 0,040,23

8

45

33

3

36

1

7

20002001

20022003

20042005

20062007

20082009

No. of LTILTIFR (per 1,000,000 Jam Kerja)

Lost Time Injury Frequency Rate (LTIFR)

Lost Time Injury Frequency Rate (LTIFR)

Health, Safety & Environment

many Emergency Response Teams (ERT) from various companies, which took part in competitions and sharing sessions on emergency handling. During this activity, Arutmin received recognition for: - 1st Place in Confined Space Rescue - The Most Improved Team - 2nd Place in fitness Drill Rescue - rd Place in Warehouse Fire Search - 3rd Place in Individual Skill Challenge

Apart from that, Arutmin’s ERT team also actively participated in providing assistance to 2009 earthquake victims by sending ERT teams to earthquake sites in Sukabumi and Padang.

Environmental ManagementPT Arutmin had implemented environmental and monitoring management as part of its commitment to conducting environmentally–sound mining activities. These activities were constantly conducted in compliance with the regulations. The environmental monitoring program was conducted in reference to each Environmental Monitoring Plan, which serves as part of the AMDAL document on each mining site.

The effort to restore the ecosystem is an integral part of mining operational activities. Throughout 2009, Arutmin replanted 221.5 hectares with 235,319 trees which are native plants, such as Sengon, Accacia, Sungkai, Gmelina, Johar, Gamal, Kedawung, Meranti, Bamboo, Rubber and many other native fruit-bearing trees; Rambutan, Ketapi, Guava, Cempedak, Banana, Longan, Petai and Flamboyant.

diikuti oleh Emergency Response Team (ERT) berbagai perusahaan untuk berkompetisi dan saling berbagi dalam hal menangani keadan darurat yang terjadi. Dalam kegiatan ini, Arutmin berhasil megukir prestasi dengan menjuarai beberapa pertandingan seperti: - Juara 1 Confined Space Rescue - The Most Improved Team - Juara 2 Fitness Drill Rescue - Juara 3 Warehouse Fire Search - Juara 3 Individual Skill Challange

Selain itu, Tim ERT Arutmin juga turut ikut dan terlibat membantu saudara-saudara kita yang terkena musibah gempa di tahun 2009 dengan mengirimkan Emergency Response Team dan bantuan ke daerah bencana seperti bencana gempa bumi di Sukabumi dan Padang beberapa waktu yang lalu.

Pengelolaan lingkunganArutmin melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan sebagai komitmen dalam melakukan kegiatan pertambangan yang berwawasan lingkungan. Kegiatan ini dilakukan secara terus menerus untuk memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku. Program pemantauan lingkungan dilaksanakan mengacu kepada masing-masing Rencana Pemantauan Lingkungan yang merupakan bagian dari dokumen AMDAL setiap lokasi tambang.

Upaya pengembalian ekosistem menjadi bagian dari aktifitas operasional penambangan. Selama tahun 2009, Arutmin telah melakukan pengembalian hutan seluas 221,2 hektar dengan melakukan penanaman kurang lebih 235.319 pohon pada area yang sama dengan jenis tanaman antara lain Sengon, Akasia, Sungkai, Gmelina, Johar, Gamal, Kedawung, Meranti, Bambu, Karet dan bermacam-macam buah-buahan seperti rambutan, ketapi, jambu, cempedak, pisang, kelengkeng, petai dan juga flamboyan.

Page 98: 28 Annual Report 2009

94 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Kesehatan, Keselamatan Kerja & Lingkungan

Selain itu, Arutmin juga melakukan recontouring lahan seluas 349,2 hektar. Sebagai upaya penunjang kegiatan reklamasi dan revegetasi, Arutmin melakukan pembibitan tanaman sendiri dan juga bekerjasama dengan pihak ketiga, khususnya masyarakat sekitar sebagai salah satu program Community Development.

Penanaman pada lokasi tambang Arutmin pada dasarnya mengacu pada PerMenHut No. 60 tahun 2009 dimana penanaman dikelompokkan menjadi 2 kategori. Kategori pertama adalah penanaman pada lokasi yang baru selesai dilakukan penyebaran tanah pucuk di mulai dengan tanaman penutup (cover crop), kemudian tanaman pioneer lokal seperti Puspa, Laban, Sungkai sebesar 40 % sedangkan 60 % merupakan pioneer non lokal seperti Sengon, Akasia, Gmelina. Kategori kedua merupakan penanaman pada areal yang telah direvegetasi dan berumur diatas tiga tahun.

Sistem penirisan dan upaya-upaya lain untuk memperkecil laju erosi pada bidang lereng dilaksanakan dengan dibuat saluran penirisan searah dengan bentuk kontur. Selain itu, penyebaran covercrop dilakukan sesegera mungkin pada lereng-lereng untuk mengurangi laju erosi.

Pengelolaan air limbah akibat aktivitas tambang dilakukan dengan menyalurkan ke kolam pengendapan terlebih dahulu sebelum dibuang ke perairan umum. Hal ini bertujuan untuk memisahkan unsur-unsur polutan dalam air. Berdasarkan hasil pemantauan yang sudah dilaksanakan secara rutin, secara umum kualitas air yang keluar dari lokasi kegiatan penambangan Arutmin masih berada dalam nilai ambang batas (NAB) baku mutu air limbah. Khususnya parameter pH, TSS, Mn dan Fe dan Cd sesuai dengan Kepmen LH No. 113/ 2003 dan Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 36 Tahun 2008. Air limpasan permukaan (run off) yang berasal dari kegiatan penambangan dikelola dalam kolam-kolam pengendapan (sediment pond), sedang air limpasan permukaan yang berasal dari kegiatan penumpukan batubara (stock pile), ditampung dan dikelola dalam kolam-kolam pengelolaan yang telah dibangun disekitar area penumpukan tersebut.

Selain terhadap flora dan fauna, Arutmin juga selalu melakukan pemantauan terhadap biota perairan bersamaan dengan pemantauan kualitas air. Analisa biota air (plankton dan benthos) digunakan untuk mengetahui diversitas populasi dengan indikator kelimpahan, indeks keanekaragaman, indeks dominan dan indeks keseragaman. Analisis data terumbu karang, khususnya di lokasi North Pulau Laut Coal Terminal (NPLCT), dilihat melalui kelimpahan jenis-jenis ikan maupun penutupan batu karang.

Pada tahun 2009 dilakukan analisa terhadap batuan untuk mengetahui dan memprediksi lebih awal ada atau tidaknya material batuan yang berpotensi membentuk asam, yang dilakukan dari hasil pemboran geologi maupun dari permukaan tumpukan tanah/batuan penutup.

Limbah padat yang dihasilkan terdiri dari dua jenis yaitu limbah domestik dan limbah sarana penunjang. Limbah yang terbuat dari logam dikumpulkan terlebih dahulu pada suatu tempat, untuk kemudian disalurkan kepada pengumpul yang berminat. Sedangkan untuk limbah domestik sebelum

PT Arutmin also re-contoured 349.2 hectares of land. Additionally, to support reclamation and re-vegetation activities, PT Arutmin engaged in both in-house seedlings, as well as working closely in cooperation with third-parties, especially the local community, as part of the Community Development program.

Basically, replanting on PT Arutmin Indonesia’s mining site reflects the Company’s compliance with the Ministry of Forestry’s decree no 60 issued in 2009, whereby replanting trees was grouped into two categories. The first category is replanting the site by spreading the top soil with cover crops, followed by local pioneers such as 40% of Puspa, Laban and Sungkai and 60% of non-local pioneers such as Sengon, Accacia, Gmelina. The second category is the replanting of areas that have been re-vegetated for more than three years.

The land-drying system and other efforts to slow down the erosion on sloping fields were made by making one-way drying channels aligned with a contour shape. Additionally, by spreading cover crops as early as possible on the slopes to reduce erosion rates.

The management of water waste resulting from mining activities was done by initially channeling it tosedimentation ponds, before being expelled into public waters. This was done to separate the pollutants contained in the water. Based on a regular monitoring, in general, the wastewater of PT Arutmin is still within the threshold value of wastewater standards of quality. Especially the pH, TSS, Mn, Fe and Cd parameters in compliance with the Ministry of Environment’s Decree no. 113/2003 and South Kalimantan Governor’s Decree no. 36, 2008. Whilst the surface runoff water from mining activities was managed in sedimentation ponds, the runoff water from coal stockpiling was managed in the purpose built wastewater management ponds nearby.

Other than flora and fauna, PT Arutmin also always closely monitors water biota and water quality. Water biota analyses (plankton and benthos) were used to identify the diversity of population by abundance indicators, diversity index, dominant index and uniform index. Coral reef analysis, especially in North Pulau Laut Coal Terminal (NPLCT), can be seen through the abundance of fish varieties as well as coral reef coverage.

In 2009, an analysis on rocks was conducted to detect and predict whether the rock materials may potentially be acidic. This is revealed through geological drilling as well as soil surface /covering stones.

The solid waste comprises two types; domestic waste and supporting facilities waste. Metal wastes are firstly gathered in one container, and later distributed to keen collectors. As for domestic waste, this is pre-treated first in a Sewerage

Page 99: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 95

Health, Safety & Environment

Treatment Plant (STP) prior to being deposited in landfill waste locations

B3 waste results from mining operations consisting of used oils, fat excess, used batteries, used battery liquids as well as expired fuels. Those wastes are first collected in a special container to be distributed to collectors who have received a permit from the Ministry of Environment in Jakarta.

Dust management was conducted periodically by spraying locations with high potential to produce dust, and by limiting the speed of vehicles. Additionally, at the end of the coal conveyor, a sprayer is available to reduce the coal particles in the air, decrease dust potency, and use of dust suppressant. Gas monitoring is also done from the generator set chimneys.

Recognition from external parties is one of the indicators of quality control over product, HS and Environment. The success of PT Arutmin Indonesia’s environmental management activities has received recognition from the government through environmental management awards given to all mining sites, for the covering stone management category. Reclamation and re-plantation programs on 4 mining sites have received awards for categories such as erosion management and control; and mining sedimentation. In the seedling management and mining environmental monitoring and implementation categories, 3 mining sites received similar awards. One particular mining site received green proper assessment, whilst 2 sites proper blue.

PT Arutmin Indonesia received ISO 14001:2005 / SNI 19-14001:2005 certification on Environmental Management Systems for Port NPLCT, with the final audit surveillance completed in June 2009.

In 2009, the Senakin mine also received a Proper Green, as evident of success in environmental management implementation. This was assessed by the Ministry of Environment. Meanwhile, Satui and Batulicin mines each received Proper Blue (minus).

In the same year, PT Arutmin Indonesia received permits for 33 wastewater channels in Tanah Laut and Tanah Bumbu territories.

The Mining Closure Plan on four coal mining sites and one coal port have been completed and are awaiting government approval. Meanwhile, feasibility studies for coal mining plans for 30 million tonnes per annum, have been conducted and approval of these studies has been stated in the Decree no. 321/31.02/DBM/2010, regarding the Approval of Techno Economic Feasibility Studies, PT Arutmin Indonesia.

dibuang di lokasi penimbunan diolah terlebih dahulu dalam Sewerage Treatment Plan (STP).

Limbah B3 yang timbul akibat dari kegiatan penambangan terdiri dari oli bekas, sisa gemuk, aki bekas, cairan aki bekas serta bahan bakar yang sudah kadaluarsa. Limbah-limbah tersebut dikumpulkan terlebih dahulu di suatu tempat khusus yang kemudian akan disalurkan kepada pengumpul yang telah memperoleh ijin Kementerian Lingkungan Hidup di Jakarta.

Pengendalian debu dilakukan secara berkala dilakukan dengan penyiraman pada tempat-tempat yang mempunyai potensi tinggi menghasilkan debu, juga dengan pembatasan kecepatan maksimum kendaraan. Selain itu di ujung conveyor batubara disekitar tempat pemuatan batubara tersedia sprayer yang berfungsi mengurangi potensi debu batubara yang beterbangan dan juga pemakaian dust supresant.Selain pengendalian debu dan kebisingan, dilakukan juga monitoring gas buang dari cerobong genset-genset.

Apresiasi dari pihak eksternal menjadi salah satu indikator pengendalian mutu untuk produk, K3 dan Lingkungan. Keberhasilan kegiatan pengelolaan lingkungan Arutmin mendapat pengakuan dari pemerintah dengan diperolehnya penghargaan pengelolaan lingkungan oleh semua site tambang, untuk kategori pengelolaan batuan penutup pertambangan serta kategori pengelolaan reklamasi dan revegetasi 4 site tambang mendapatkan penghargaan mulai dari pratama, adi tama dan utama untuk kategori pengelolaan pengendalian erosi dan sedimentasi pertambangan. Pada kategori pengelolaan pembibitan serta kategori pelaksanaan pemantauan lingkungan pertambangan, 3 site tambang juga mendapatkan penghargaan mulai dari pratama, aditama dan utama. Selain itu satu site memperoleh penilaian proper Hijau dan dua site memperoleh proper biru.

Arutmin mendapatkan sertifikat ISO 14001:2005/ SNI 19-14001:2005 tentang Environemntal Management System untuk Pelabuhan NPLCT, di mana surveilance audit terakhir dilakukan pada Juni 2009.

Pada tahun 2009, Tambang Senakin mendapat PROPER Hijau, sebagai sebuah pencapaian atas pelaksanaan pengelolaan lingkungan yang dinilai oleh KementerianLingkungan Hidup. Sedangkan Tambang Satui dan Batulicin masing-masing mendapatkan PROPER biru (minus).

Pada tahun yang sama, Arutmin telah mendapatkan persetujuan pembuangan limbah cair untuk 33 lokasi pembuangan limbah cair dari Kabupaten Tanah Laut dan Tanah Bumbu.

Selain itu Rencana Penutupan Tambang untuk empat lokasi penambangan batubara dan sebuah pelabuhan batubara telah selesai dan sedang menunggu persetujuan dari pihak pemerintah. Sementara, studi kelayakan untuk rencana penambangan batubara sebanyak 30 juta ton per tahun telah dilakukan dan persetujuan atas studi kelayakan tersebut telah diterbitkan melalui surat Nomor 329/31.02/DBM/2010 perihal Persetujuan Tekno Ekonomi Studi Kelayakan an. PT Arutmin Indonesia.

Page 100: 28 Annual Report 2009

96 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Tanggung JawabSosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Komitmen PT Bumi Resources Tbk. (“BUMI” atau “Perseroan”) dalam pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) terbangun atas dasar komitmen yang terinternalisasi dalam tubuh Perseroan melalui misi yang diemban yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah operasi penambangan dan menjaga kelestarian lingkungan di seluruh areal operasi pertambangan.

Perseroan menyadari sepenuhnya, tujuan program pembangunan masyarakat dan lingkungan akan sulit dicapai melalui kegiatan-kegiatan insidental yang hanya bersifat charity. Perseroan mengemas program-program CSR dalam rangkaian program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (community development) yang berkesinambungan.

Dampak lingkungan hidup merupakan aspek yang secara terintegrasi dipertimbangkan di dalam setiap tahapan kegiatan operasional Perseroan. Oleh karenanya semua karyawan Perseroan harus bertindak dan bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan hidup. Guna mencapai semua tujuan tersebut, BUMI menerapkan sistem manajemen lingkungan dengan prinsip Plan-Do-Check-Review yang diterapkan di unit usaha yang mengacu pada standar ISO 14001.

Perseroan bertekad untuk secara efektif mengelola dampak lingkungan hidup sebagai akibat dari kegiatan operasionalnya melalui upaya-upaya pencegahan pencemaran dan meminimalkan polusi dari aktifitas penambangan. Selain itu, Perseroan juga berkomitmen untuk mengembalikan lahan bekas tambang menjadi lahan yang produktif, stabil dan aman serta terus berupaya menjaga keanekaragaman hayati.

The commitment of PT Bumi Resources Tbk. (“BUMI” or “the Company”) towards Corporate Social Responsibility (CSR) stems from the core commitment to our mission, that has been socialized throughout the Company, which is to enhance the welfare of the community surrounding the mining operations areas and to preserve the environment.

The Company fully realizes that the goals of our community and environmental development program will be difficult to achieve if they are carried out incidentally or as a charitable act. The Company established CSR programs that cover the range of development support and sustainable community development.

Environmental impact is seen as integrated aspect considered at every stage of the Company’s operational activities. Therefore, all of the Company’s employees must act and responsibly and seek to preserve the environment. To achieve these objectives, BUMI has implemented an environmental management system based on the ”Plan-Do-Check-Review” principle. This was applied in its business units in compliance to the ISO 14001 standard.

BUMI strives to effectively manage the environmental impact of its operational business activities through its efforts to avert damage and minimize pollution that may arise from mining activities. In addition, the Company is also committed to restoring the land to a productive, stable, and safe state,, as well as constantly protecting its biodiversity.

Page 101: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 97

Corporate Social Responsibility

Perseroan juga selalu berperan aktif dalam upaya meningkatkan integrasi dan keseimbangan prioritas sosial, lingkungan hidup dan perekonomian. Dalam hal ini, Perseroan akan terus berupaya membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan, meningkatkan taraf kesehatan dan kualitas hidup masyarakat yang lebih baik.

Melaksanakan program-program pemberdayaan m a sya ra ka t u n t u k m e n d u ku n g p e m b a n g u n a n perekonomian regional berdasarkan sumber daya setempat,

The Company also constantly seeks to actively participate in efforts aimed at enhancing integrated and balanced social, environmental, and economic priorities. In this regard, the Company supports the government’s efforts to eradicate poverty, improve health standards and the quality of community life.

Public empowerment programs that are implemented to support regional economic development utilize locally obtained sources. The programs are built and maintained

Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah sekitar operasi penambangan dan menjaga kelestarian lingkungan di seluruh areal operasi penambangan, merupakan salah satu tanggung jawab yang akan selalu Perseroan wujudkan guna menjadi perusahaan operator bertaraf internasional dalam sektor pertambangan dan energi. Dengan slogan “BUMI Resources, Memperkaya Nilai Hidup”, PT Bumi Resources Tbk. akan terus berusaha berbuat yang terbaik dalam setiap kegiatan CSR yang dilakukan.

To be a world-class mining and energy company, the Company has social responsibilities for enhancing the welfare of the people within the communities in which the Company’s mining operations are situated; and preserving the environment within the areas of operations. Through its CSR slogan of, “BUMI Resources, Memperkaya Nilai Hidup” (Bumi, Enrich Life Value), the Company will continue to deliver its utmost in every CSR activity.

Page 102: 28 Annual Report 2009

98 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

serta membangun dan memelihara kemitraan dengan pemerintah dan masyarakat setempat dan pihak-pihak terkait lainnya merupakan dua hal lain yang dilaksanakan secara simultan.

Prinsip tripartit (keterlibatan perusahaan, institusi pemerintah, dan masyarakat) dalam penyusunan dan pelaksanaan program CSR merupakan upaya yang selalu Perseroan lakukan agar tingkat keberhasilan program lebih maksimal dan mampu menumbuhkan rasa memiliki (self belonging) pada masing-masing pihak sehingga tujuan masyarakat mandiri dan sejahtera secara berkelanjutan dapat tercapai.

Kegiatan CSR yang dilaksanakan PT Bumi Resources Tbk. antara lain adalah sebagai berikut:

Mulai Januari 2007, BUMI melakukan perjanjian pemberian bea siswa dengan Universitas Bakrie. Dalam hal ini BUMI bersedia untuk memberikan bea siswa kepada mahasiswa baik dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia ataupun dalam rangka pelaksanaan program CSR untuk kurun waktu 5 tahun mulai tahun akademik 2007-2008. Untuk tahun akademik 2007-2008, BUMI memberikan bea siswa kepada 147 mahasiswa yang memenuhi kriteria sebagai Penerima Bea Siswa, dengan total sebesar Rp 8.790.600.000. Untuk tahun akademik 2008-2009, total beasiswa diberikan kepada 152 mahasiswa yang memenuhi kriteria sebagai Penerima Beasiswa dengan jumlah total sebesar Rp 11.552.000.000.

Selain itu pada tanggal 10 Februari 2010, PT Bumi Resources Tbk. menyepakati dan menandatangani Nota Kesepakatan dengan Ketua Badan Pelaksana Gerakan Bakrie Untuk Tanah Air dalam bentuk kerjasama pelaksanaan maupun pembiayaan program Gerakan Bakrie Untuk Tanah Air 2010 guna mengoptimalkan kegiatan sosial di Kelompok Usaha Bakrie dengan mengedepankan nilai-nilai profesionalisme dalam pengelolaannya.

Di luar bidang pendidikan, BUMI juga memberikan bantuan untuk korban-korban bencana alam seperti korban gempa di Sumatera Barat sebesar Rp 1 miliar, korban gempa di Jawa Barat sebesar Rp 93 juta. Serta korban musibah Situ Gintung, Ciputat sebesar Rp 50 juta.

BUMI juga mengikuti pameran Gelar Karya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri yang diprakarsai oleh Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia dan juga mengikuti pameran Hari Kesetiawanan Sosial Nasional (HKSN) yang diselenggarakan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia.

as partnerships between the Government, the community and other related parties.

In regard to formulation and implementation of CSR program, the tripartite principle (involving the Company, Government institutions, and the public) governs the efforts sense of carried out by the Company to ensure the maximum level of success and instill a sense of self-belonging in all parties thus the goals to sustain self-sufficiency and welfare are achieved.

CSR activities carried out by PT Bumi Resources Tbk. are as follows:

Commencing January 2007, BUMI entered into a scholarship agreement with Bakrie University. BUMI will provide scholarships to students in efforts to meet the need for human resources and to support CSR programs for the period of 5 years. The program commenced in academic years of 2007-2008. Bumi has provided scholarships to 147 students who met selection criteria to a total amount of Rp 8,790,000,000 for academic year 2007-2008. In the following academic year 2008-2009, 152 students received Rp 11,552,000,000 in scholarships.

In addition, on February 10, 2010 PT Bumi Resources Tbk. signed an MOU with the Chairman of “Badan Pelaksana Gerakan Bakrie Untuk Tanah Air 2010”. The agreement is intended to finance and endorse a program intended to optimize social programs within Bakrie Group by adopting professional management principles.

Apart from education program, BUMI also provided relief of Rp 1 billion to the victims of earthquake in West Sumatera, and Rp 93 million to those in West Java. Also to the victims of the Situ Gintung disasters, Ciputat amounting to Rp 50 million.

BUMI participated in an exhibition for National Community Empowerment organized by the Coordinating Ministry for Welfare and also participated in an exhibition in conjunction with Social Solidarity Day organized by the Ministry for Social Affairs

Page 103: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 99

Corporate Social Responsibility

Selain itu, kegiatan CSR secara intensif dijalankan melalui unit-unit usaha seperti PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia (Arutmin) melalui program-program yang telah disesuaikan dengan kebutuhan lokal, antara lain: - Pengembangan agribisnis - Peningkatan pendidikan dan pelatihan - Pengembangan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

(KUKM) - Peningkatan kesehatan masyarakat dan sanitasi

lingkungan - Peningkatan infrastruktur masyarakat - Konservasi alam dan budaya - Penguatan kapasitas lembaga masyarakat dan

pemerintah baik lokal, regional dan pusat

Untuk melaksanakan berbagai kegiatan tersebut, selama tahun 2009 BUMI dan unit usaha PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia telah mengeluarkan biaya lebih kurang US$ 10 juta. Untuk kedepannya, Perseroan bertekad menjalankan semua kegiatan CSR di unit-unit usaha yang lain.

PT Kaltim Prima Coal (KPC)Sepanjang tahun 2009, KPC tetap melaksanakan komitmennya terkait dengan program-program tanggung jawab sosial perusahaan. KPC terus berupaya untuk membangun kemitraan yang aktif dengan masyarakat dan

CSR activities are carried out intensively by business units; PT Kaltim Prima Coal (KPC) and PT Arutmin Indonesia (Arutmin). The activities include the following: - Agribusiness Development, - Enhancing Education and Training, - Developing Cooperatives, Small, and Medium-Scale

Enterprises (CSME), - Improving Public Health and environmentally sound

sanitation, - Improving public infrastructure, - Environmental and cultural preservation, - Strengthening the capacity of public and governmental

institutions both locally, regionally, and centrally

BUMI along with KPC and Arutmin has allocated US$ 10 million for these activities in 2009. Going forward, the Company will strive to implement CSR activities in its other business units.

PT. Kaltim Prima Coal (KPC)KPC has, throughout 2009, continued its commitment to corporate social responsibility programs. Through the principle of mutual respect and transparency, KPC actively builds partnerships

Page 104: 28 Annual Report 2009

100 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

pemerintah lokal sebagai tuan rumah dengan prinsip saling menghormati dan terbuka. Biaya CSR yang dikeluarkan KPC untuk tahun 2009 adalah sebesar US$ 5 juta.

Untuk mencapai tujuan peningkatan ekonomi lokal, pengurangan kemiskinan, serta peningkatan kualitas hidup masyarakat, KPC melaksanakan program tanggung jawab sosial melalui tujuh bidang program yang meliputi pengembangan agribisnis, peningkatan kesehatan dan sanitasi, pendidikan dan pelatihan, peningkatan infrastruktur masyarakat, pengembangan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (KUKM), pelestarian alam dan budaya, serta penguatan kapasitas lembaga masyarakat dan pemerintah.

Dengan mengacu pada prinsip Triple Bottom Line yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan, KPC mengimplementasikan program pemberdayaan masyarakat sebagai salah satu wujud kepedulian sosial, dan juga sebagai strategi menuju pengakhiran tambang yang bertanggung jawab. Selain itu, KPC secara berkesinambungan juga mendorong kemandirian, melibatkan partisipasi masyarakat, serta menggali sumber daya yang terbarukan dan berjangka panjang.

Program yang dijalankan akan tetap diselaraskan dengan program Pemerintah Kabupaten Kutai Timur di antaranya “Gerdabangagri” (Gerakan Daerah Pengembangan Agribisnis)

with the community and the local Government. The total funds allocated to CSR activities in 2009 was US$ 5 millions.

To achieve the objectives of improvement, in the local economy, poverty reduction and improvement in the quality of community life, KPC implements social responsibility In seven areas: agribusiness development; improvement of health and sanitation; education and training; improvement of public infrastructure; development of cooperatives, small and medium enterprises (CSME); environmental and cultural preservation; and capacity building for public and government institutions.

On the basis of Triple Bottom Line principle - economic, social, and environmental - KPC conducts public empowerment programs as part of the commitment to social responsibility and as a strategy that is specifically designed to responsibly address the mine’s closure. In addition, KPC continuously strives to promote self-sufficiency through community involvement, and seeking long-term and renewable sources.

The implementation of program will be synchronized with the East Kutai Regional Government’s programs, which include “Gerdabangagri” (Regional Movement for the Development

Page 105: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 101

Corporate Social Responsibility

dan “Kutim Cemerlang” untuk bidang pendidikan serta program pembangunan daerah lainnya yang diselaraskan secara bersama-sama bagi seluruh stakeholders yang merasakan dampak langsung dari operasional KPC tanpa mengenyampingkan kepentingan stakeholders lainnya.

Wilayah pelaksanaan program CSR KPC meliputi daerah di sekitar operasi penambangan yang dikelompokkan menjadi beberapa wilayah dengan sistem “ring” sebagaimana dijelaskan dalam paragraf berikut. Kriteria prioritas program didasarkan pada hasil penilaian kebutuhan masyarakat yang mengacu pada 7 (tujuh) bidang program serta nilai strategis bagi pemerintah setempat dan masyarakat sekitarnya.

Wilayah Program CSR KPC

Wilayah Program CSR, terbagi dalam beberapa ”Ring”, yaitu: - Ring 1, merupakan wilayah prioritas utama, meliputi

sekitar wilayah operasi KPC, yaitu Kecamatan Sangatta Utara, Bengalon, Sangatta Selatan, dan Rantau Pulung. Di dalam Ring 1, terdapat desa-desa yang menjadi prioritas sejalan dengan perkembangan wilayah kegiatan pertambangan. Wilayah merah adalah desa-desa yang

of Agribusiness) and “Kutim Cemerlang” in the field of education as well as development programs for other regions. The programs are conducted in harmony with all stakeholders that are directly impacted by KPC’s operations without ignoring the interests of other stakeholders.

KPC’s CSR programs cover the surrounding areas close to its mining operations. These areas are segmented into various regions through a system of “rings”. The criteria for the program’s priority are based on the results of assessment of the community requirements across 7 (seven) fields, as well as strategic value to the local government and the community.

Areas of KPC’s CSR Program

The areas of CSR Program are divided to several “Rings”, as follows: - Ring 1, as a main priority area, covers KPC operations,

including North Sangatta Districts, Bengalon, South Sangatta, and Rantau Pulung. In Ring 1, along with the development of mining activity, prioritize the surrounding villages. The villages of first priority are known as red areas and are the closest areas to the mining sites.

Sekerat, Segading/Keraitan, Sepaso Timur, Sepaso Selatan,

Sepaso Barat, Sepaso Induk, Tebangan Lembak, Teluk Lingga, Sangatta, Utara, Singa Gembara,

Swargabara, Rantau Makmur, Mukti Jaya

Muara Bengalon, Tepian

Tepian Langsat, Meratak, Tepian Indah

Singa Geweh, Sangkima, Margo

Teluk Pandan, Manunggal Jaya, Kebon Agung, Pulung Sari, Tepian

Ring 1:

Sangatta Utara

Bengalon

Rantau Pulung

Sangatta Selatan

Ring 2: Kabupaten Kaltim

Ring 3: Provinsi Kaltim

Ring 4: Nasional

Wilayah Program CSR dan Prioritas Dalam Ring Program Pembangunan Masyarakat KPC

CSR program area and KPC’s Priority by Ring in Community Development Program Area

Prioritas Pertama First Priority

Prioritas Kedua Second Priority

Prioritas Ketiga Third Priority

Urutan Prioritas Sequence of Priority

Page 106: 28 Annual Report 2009

102 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

menjadi prioritas ke-1 karena berada di lingkar paling dekat dengan lokasi penambangan. Selanjutnya diikuti oleh desa-desa di wilayah kuning yang merupakan prioritas ke-2, dan untuk desa-desa yang berlokasi relatif jauh dari kegiatan penambangan dikategorikan sebagai wilayah hijau dengan prioritas ke-3.

- Ring 2, merupakan kecamatan-kecamatan lain di Kabupaten Kutai Timur di luar empat kecamatan yang termasuk Ring 1.

- Ring 3, merupakan wilayah lain di luar Kabupaten Kutai Timur di dalam Provinsi Kalimantan Timur.

- Ring 4, wilayah lain di Indonesia di luar Provinsi Kalimantan Timur.

Target program pemberdayaan masyarakat di sesuaikan dengan prioritas yang digambarkan dalam ring atau wilayah, namun pada garis besarnya didasarkan pada kriteria berikut: - Masyarakat yang terkena dampak negatif kegiatan KPC - Keluarga yang tidak mampu - Anggota dan organisasi penggerak pertanian - Anggota dan organisasi LSM - Anggota masyarakat yang memiliki semangat

keswadayaan - Usaha-usaha kecil dan menengah - Organisasi-organisasi tradisional, kultural, dan

kepemudaan - Petugas pemerintah di desa, Kecamatan, dan Kabupaten

Kutai Timur

Sesuai dengan perkembangan kegiatan penambangan batubara, pada saat ini program pemberdayaan masyarakat menuju pembangunan berkelanjutan KPC pada wilayah Ring 1 meliputi Kecamatan Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Bengalon, dan Rantau Pulung dengan desa-desa sebagai berikut: - Kecamatan Sangatta Utara: Desa Swarga Bara, Singa

Gembara, Sangatta Utara, dan Teluk Lingga

The yellow areas are those ranked as second priority; and areas relatively distant from the mining sites are categorized as Green areas or third priority.

- Ring 2, covers districts in East Kutai Regency other than the 4 districts located in Ring 1

- Ring 3, covers other areas in East Kutai regency, East Kalimantan Province.

- Ring 4, other areas in Indonesia outside East Kalimantan Province.

The targeting of community empowerment programs is based on the priority given to the ring or the area. In general, the criteria are as follows: - A Community that is negatively impacted by KPC

activities - Low income family - Member and organization of the agriculture sector - NGO member and organization - Member of the community with independent spirit - SME businesses - Traditional, Cultural and Youth Organization. - Government officers in the villages, Districts or Regency

in East Kutai

In line with the progress of coal mining activities, the program on community enhancement in support of KPC sustainable development in Ring 1 covers the districts of Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Bengalon, and Rantau Pulung, and the villages are as follows: - North Sangatta District: Swarga Bara, Singa Gembara,

Sangatta Utara, and Teluk Lingga villages Bengalon District: Sekerat, Sepaso, Sepaso Timur, Sepaso Selatan,

Page 107: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 103

Corporate Social Responsibility

- Kecamatan Bengalon: Desa Sekerat, Sepaso, Sepaso Timur, Sepaso Selatan, Sepaso Barat, Tebangan Lembak, Keraitan, Muara Bengalon, dan Tepian Langsat

- Kecamatan Sangatta Selatan: Desa Sangatta Selatan, Singa Geweh, dan Sangkima

- Kecamatan Rantau Pulung: Desa Rantau Makmur, Tanjung Labu, Margo Mulyo, Pulung Sari, Mukti Jaya, Manunggal Jaya, Kebon Agung, dan Tepian Makmur

Diluar Ring 1 diatas, terdapat 14 (empat belas) kecamatan lainnya dalam wilayah Kabupaten Kutai Timur yang termasuk Ring 2. Sesuai dengan progres kemajuan tambang dan kepentingan pemberdayaan masyarakat, maka pada setiap tahapan operasi penambangan dilakukan penyesuaian wilayah prioritas yang menjadi sasaran program pemberdayaan masyarakat KPC.

Sehubungan dengan peningkatan produksi menjadi 70 juta ton/tahun, KPC telah menyampaikan studi kelayakan dan telah mendapat persetujuan dari Direktorat Pembinaan Pengusahaan Mineral dan Batubara melalui surat No.2771/30.01/DBM/2008 tertanggal 9 Desember 2008. Untuk memenuhi kelayakan aspek lingkungan, maka KPC melakukan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) peningkatan produksi yang diawali dengan sosialisasi/konsultasi publik di 4 (empat) kecamatan yang terkena dampak langsung dari operasional tambang KPC yaitu Kecamatan Sangatta Utara, Kecamatan Sangatta Selatan, Kecamatan Rantau Pulung, dan Kecamatan Bengalon.

Selanjutnya, Kerangka Acuan studi Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL) telah disampaikan dan dipresentasikan kepada Komisi AMDAL Kutai Timur dan telah diperoleh persetujuannya pada tanggal 18 Mei 2009 melalui Surat dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kutai Timur No.529/660.1/2.1/LH/V/2009. Dengan diperolehnya persetujuan tersebut, selanjutnya dilakukan studi lapangan dan proses penyelesaian dokumen ANDAL, Rencana

Sepaso Barat, Tebangan Lembak, Keraitan, Muara Bengalon, and Tepian Langsat villages.

- South Sangatta District : Sangatta Selatan, Singa Geweh, and Sangkima villages.

- Rantau Pulung District : Desa Rantau Makmur, Tanjung Labu, Margo Mulyo, Pulung Sari, Mukti Jaya, Manunggal Jaya, Kebon Agung, and Tepian Makmur villages

In addition to Ring 1, there are 14 districts in East Kutai regency included in Ring 2. In line with mining development and the importance of community empowerment, KPC aligns the priority areas in each stage of mining operations that was set as a target for the community empowerment program.

In line with production capacity growth of 70 million tonnes/year, KPC has submitted a feasibility study and it has been endorsed by the Directorate of Mineral Exploration through a letter No.2771/30.01/DBM/2008 dated 9 Desember 2008. To define the feasibility of environmental aspects, KPC carried out an environmental impact study (AMDAL) on production improvement, which began with a community outreach carried out in 4 (four) districts that felt the direct impact of KPC’s mining operations: North Sangatta District, South Sangatta District, Rantau Pulung District, and Bengalon District.

Furthermore, a Guideline framework on Environment Impact Analysis (ANDAL) has been submitted and presented to the AMDAL Commission of East Kutai. The guideline has been resolved through the Letter from the Head of the Environment Office of East Kutai No.529/660.1/2.1/LH/V/2009. This was followed up by a field study and ANDAL documentation processing, Environment Management Plan and Environment Monitoring Plan. In Quarter 1 2010, the

Page 108: 28 Annual Report 2009

104 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Pengelolaan Lingkungan (RPL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RKL). Direncanakan pada Triwulan I 2010, dokumen AMDAL peningkatan produksi dapat diserahkan dan dipresentasikan kepada Komisi AMDAL Kutai Timur.

PenghargaanSelama tahun 2009, beberapa penghargaan diterima oleh KPC terkait dengan peran serta dalam kegiatan sosial. Salah satu penghargaan yang diterima adalah dalam acara Hari Kesetiakawanan Nasional (HKSN) Award dari Direktur Jenderal Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Sosial Republik Indonesia dalam program Pergizi (Program

Pendidikan Gizi dan Rehabilitasi) dimana KPC dianggap berhasil dalam upaya peningkatan gizi pada 12 Posyandu yang tersebar di empat kecamatan yaitu Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Bengalon, dan Rantau Pulung. Hasil program Pergizi ini KPC memperoleh National Social Solidarity Award 2009 dengan predikat Platinum untuk Pergizi Program (Nutrition Rehabilitation and Education Program) dari Departemen Sosial Indonesia.

Selanjutnya, berbagai penghargaan lain diterima KPC pada tahun 2009 seperti The Best Sustainability Report Overall, The Best Sustainability Report for Category A (Agriculture, Plantation, Mining and Basic Industry, and Chemicals Companies), and The Commendation for Sustainability Reporting Assurance Practices in ISRA (Indonesian Sustainability Reporting Award) pada 2009 dibawah pengawasan IAMI (Indonesian Association of Management Accountants), INA (Indonesian Netherlands Associations), dan NCSR (National Center for Sustainability Reporting).

Penghargaan-penghargaan tersebut diperoleh karena laporan pembangunan berkelanjutan KPC tahun 2009 yang menunjukkan akuntabilitas, transparansi, dan komitmen dalam pembangunan yang berkelanjutan.

AMDAL’s production improvement documentation can be submitted and presented to the AMDAL Commission of East Kutai.

AwardsKPC received various recognitions in 2009 for both its role and social activities. One of the awards was The National Social Solidarity (KSN) Award, which was presented by the Director General for Public Empowerment, Coordinating Minister for Social Welfare of the Republic of Indonesia, for its efforts through Pergizi (Nutritional and Rehabilitation

Education Program). KPC was recognized for its successful efforts to promote nutrition through 12 Integrated Health Services Centers (Posyandu) located in four regencies, i.e North Sangatta, South Sangatta, Bengalon, and Rantau Pulung. As a result of this program, KPC was awarded the National Social Solidarity Award 2009 with Platinum predicate for the Pergizi Program (Nutrition Rehabilitation and Education Program) from by the Indonesian Social Department.

In addition, KPC received a number of awards in 2009 such as The Best Sustainability Report Overall, The Best Sustainability Report for Category A (Agriculture, Plantation, Mining and Basic Industry, and Chemicals Companies), and The Commendation for Sustainability Reporting Assurance Practices in ISRA (Indonesian Sustainability Reporting Award) in 2009 under the supervision of IAMI (Indonesian Association of Management Accountants), INA (Indonesian Netherlands Associations), and NCSR (National Center for Sustainability Reporting).

These awards were presented in recognition of KPC’s 2009 Sustainable Development Report, which reflected accountability, transparency and commitment to sustainable development.

Page 109: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 105

Corporate Social Responsibility

Ringkasan program CSR KPC dijabarkan dalam tabel di bawah ini:

The Following Table Summarizes KPC’s CSR programs:

No Program Penerima Manfaat Lokasi/Lingkar Programmes Beneficiaries Location/Ring

1 SOSIAL SOCIAL • Proyek Air Bersih Masyarakat 1885 kepala keluarga 1 Community Clean Water Project 1885 householders • Proyek Air Bersih melalui PDAM di Sangatta dan Bengalon 2 kecamatan 1 Clean Water Project through PDAM Regional Water Company) 2 districts in Sengata and Bengalon • Kesehatan (TB, HIV/AIDS, PERGIZI) 5437 orang 1, 2, 3 Health (TB, HIV/AIDS, PERGIZI) 5,437 people • Pendidikan (Beasiswa, PJI (Prestasi Junior Indonesia), 469 orang 1, 2, 3 Taman Bacaan, Pelatihan guru) Education (Scholarship, PJI (Junior Achievement Indonesia), 469 people Library, Teacher training) • Program Perekrutan Operator - Tenaga Kerja Lokal 371 orang 1, 2, 3 Operator Recruitment Program – Local Employment 371 people • Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Desa – RJPMDes 4 kecamatan 1, 2 Village Governance Capacity Building – RJPMDes 4 districts

2 EKONOMI ECONOMIC • Pertanian (agribisnis jeruk, kakao, nilam, durian, sayuran, padi) 2718 kepala keluarga 1, 2, 3 Agriculture (orange, cocoa, patchouli, durian, vegetables, rice) 2718 householders • UKM (Pemberdayaan Kontraktor Lokal, Industri rumah Tangga) 197 orang 1, 2, 3 SMEs (Empowering Local contractors, household industries) 197 people • Program Pemberdayaan Masyarakat Lokal - AKU BISA 56 orang 1, 2 Local Community Development Program - AKU BISA 56 people • Pemberdayaan Kontraktor Lokal 70 perusahaan 1, 2 Empowering Local contractors 70 companies

3 ENVIRONMENT ENVIRONMENT • GERAK BERSEMI (3 desa pilot project) 1500 orang 1, 2 GERAK BERSEMI (3 pilot project villages) 1500 people • Mitra Taman Nasional Kutai 1, 2 Kutai National Park partner

Location 4 Peningkatan Infrastruktur Wilayah/Ring Manfaat Infrastructure Development Location/Ring Benefits

4.1 Jalan & Jembatan 1 Kemudahan aksesibilitas Road & Bridge masyarakat desa ke kota; • Transportasi antar wilayah Sangatta, Sangatta Selatan, Memacu pertumbuhan Spesifikasi: Teluk P,andan ekonomi ke arah timur L=4-5 M P=7.800M (BATU MERAH), Rantau Pulung, Bengalon dan utara ; Akselerasi P=460M (BURDA) pemerataan pembangunan Ease of accessibility of rural Inter-regional transportation Sangatta, South Sangatta, communities to cities; Specification: T. Pandan Rantau Pulung, accelerate economic growth width=4-5m ; length=7.800m (red mud stone), Bengalon to the east and north; length= 460m (double bitumen service treatment). accelerate development distribution. • Pembuatan Jalan dan Jembatan Usaha Tani, Pengadaan Jalan 2 Memacu agribisnis di Produksi Pertanian, Jembatan Pasar dan perbaikan jalan. Kaubun, Kaliorang, Kutai Timur Spesifikasi: Perkerasan Batu Merah & Semenisasi, Sangkulirang, Jembatan Gertak Ulin Muara Ancalong Road and bridge construction for farm business, Road Accelerate agribusiness procurement for agricultural production, Market bridge Kaubun, Kaliorang, in East Kutai and road improvement. Sangkulirang, Specification: red mud stone pavement and road Muara Ancalong cementation, Ulin Bridge

4.2 Drainase & Penurapan 1 Menjaga konstruksi jalan Drainase (L=1.50M, P=400.00M) Sangatta, Sangatta Selatan dan stabilitas lereng. Penurapan (T=4.00M, P=100.00M) Drainage & Revetment Keeping road construction Drainage (width=1.50m, length=400.00M) Sangatta, South Sangatta and slope stability Revetment (heigth =4.00m, length=100.00M)

Page 110: 28 Annual Report 2009

106 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

No Program Location/Ring Benefits Programmes Location/Ring Benefits

4.3 Listrik 1, 2 Terpenuhinya kebutuhan Mesin genset utk Penerangan Masyarakat Desa Sangatta, Bengalon Kaliorang listrik masyarakat yang tidak terjangkau layanan PLN. 70 KK (Sangkima), 36 KK (Kaliorang), PLTA skala kecil untuk 73 KK (Kaliorang), 40 KK (Segading) Electricity Fulfill the electricity needs of Generator set for village community Sangatta, Bengalon Kaliorang the community which is not covered by PLN (State Eletricity company). 70 householders (Sangkima), 36 householders (Kaliorang), small scale hydropower for 73 householders (Kaliorang), 40 householders (Segading)

4.4 Hunian 1 7 unit rumah (7 KK) Rehab Rumah Masyarakat kurang mampu Sangatta Residential 5 units of house Houses for low economic communities (5 householders)

4.5 Fasilitas Seni dan Budaya 1 Melestarikan peninggalan Pembangunan Monumen Seni dan Pendopo, Pemagaran Patung Sangatta seni & budaya daerah. Kota Sangatta (Burung) Spek: Pendopo Kayu uk (6.00M x 6.00M), Pagar BRC P=84.00M, T=90CM Art and Culture Facilities Preserving local art Art monument and marquee construction, Sangata Town and cultural heritage. Statue fencing. Spec: Wooden marquee (6.00m x 6.00m), BRC fence length=84.00m, height=90cm

4.6 Fasilitas Pendidikan & Olahraga 1, 2 Peningkatan sarana belajar. Pembuatan play ground Sangatta Rehab lapangan bola Education and sport facilities Developing learning Play ground construction facilities. Football field improvement

4.7 Pembangunan & Renovasi Perkantoran & Balai Pertemuan Desa, 1, 2 Peningkatan fasilitas Balai Pertemuan Pertanian, Gedung Serba Guna. Rantau Pulung perkantoran dan Kaliorang, Batu Ampar peningkatan pelayanan administratif kepada masyarakat Construction and renovation of office, & village meeting hall, Improving office facilities agriculture meeting hall, versatile building. and administrative service to the community

4.8 Di luar 5 M USD program: RSUD dan Jalan Soekarno Hatta; Jalan ADM (Sangatta-Rantau Pulung) Outside 5 M USD program: RSUD (Public Hospital) and Soekarno Hatta road; ADM road (Sengata-Rantau Pulung)

4.9 Sarana Ibadah Worship facilities • Pembangunan & Renovasi 22 Masjid-Musholla-TPA 1 kenyamanan dan keamanan umat Construction and renovation of mosque, musholla People safety and comfort (small mosque), and TPA (Qur’an education place) • Pembangunan & Renovasi 12 Gereja Construction and renovation of 12 churches • Construction and renovation of pura (Hindu’s temple) Construction and renovation of pura (Hindu’s temple)

4.10 • Pembangunan 13 Masjid & Musholla 2 7 kecamatan Construction of 13 mosques and mushollas • Pembangunan 1 Gereja Construction of 1 church • Pembangunan 3 Pura Construction of 3 puras

Page 111: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 107

Corporate Social Responsibility

No Program Location/Ring Benefits Programmes Location/Ring Benefits

4.11 Peningkatan fasilitas kota: 1 Penataan kawasan, Town facilities improvements: peningkatan jalur • Halte bis, kebersihan lingkungan/tempat sampah, transportasi, Peningkatan kantor pengamanan masyarakat, pertamanan/lansekap/tugu kualitas lingkungan; gagasan Bus shelter, environmental cleanliness, garbage bin, public untuk kota tambang safety office, gardening, landscape, monument berwawasan lingkungan Regional planning , transportation improvement, environmental quality improvement, ideas for environmental friendly mining town

PT Arutmin Indonesia (Arutmin)Arutmin menunjukkan komitmen tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility - CSR) kepada masyarakat sekitar tambang melalui program pengembangan masyarakat. Konsep yang dikedepankan adalah pembangunan ekonomi, sosial, dan pembangunan kapasitas masyarakat dengan menggali potensi masyarakat lokal dan sumber daya tempatan dengan menghormati kearifan lokal menuju perkembangan yang berkelanjutan. Untuk menyeimbangkan beragam pemangku kepentingan, program CSR yang dilakukan dalam kegiatan pengembangan masyarakat sungguh-sungguh memperhitungkan kebutuhan dan akibatnya terhadap seluruh pemangku kepentingan, termasuk lingkungan hidup.

Arutmin menyusun strategi pelaksanaan CSR dengan 6 pilar utama, yaitu membangun kemitraan atas dasar saling menguntungkan antara perusahaan, masyarakat, pemerintah dan mitra kerja, hidup berdampingan dengan masyarakat, harmonis dan saling percaya dimana perusahaan beroperasi, membangun keswadayaan masyarakat dalam rangka mengelola dan mengembangkan potensi sumberdaya lokal, berbasis komunitas dan sumber daya lokal, melaksanakan prinsip-prinsip Pengembangan Masyarakat (Community Development), dan menyiapkan kemandirian masyarakat pasca tambang.

Pada tahun 2009, Arutmin mengeluarkan dana sebesar US$ 3 juta untuk program Pengembangan Masyarakat. Program mencakup bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, infrastruktur dan sosial budaya pemuda olah raga dan keagamaan.

Meningkatkan Kesehatan MasyarakatBerbagai upaya meningkatkan kualitas kesehatan dilakukan pada tahun 2009, penyediaan peralatan medis, pembangunan infrastruktur sarana kesehatan, donor darah dan mendanai pelatihan bagi petugas-petugas kesehatan, serta program-program kesehatan ibu dan anak, terutama Posyandu balita dan Lansia, Arutmin juga mensponsori usaha-usaha menggalakkan kepedulian tentang kesehatan.

PT Arutmin Indonesia (Arutmin)Arutmin’s commitment to corporate social responsibility (CSR) in the community close to its mining operations was illustrated through community development programs. The concept focuses on economic development, social, and community capacity-building by instilling the local community’s potential and resources with the aim of achieving sustainable development. To synergize all the stakeholders, the CSR program implemented in community development activities genuinely takes into account the needs and its impact on all stakeholders, including environment.

Arutmin has formulated its implementation strategy through 6 main pillars, as follows: build partnerships on the basis of mutual benefit to the Company, the community, Government, and business partners. Live harmoniously and trustfully side-by-side with the community in which the Company operates. Build community self-sufficiency in managing and developing the potential of local resources. Community and local resources-based. Implement the principles of Community Development. Prepare the community’s ability to be self-sufficient in the post-mining stage

In 2009, Arutmin allocated funds amounting to $US 3 million for its Community Development Program. The Program focuses on six areas, which are: health, education, economy, infrastructure and social culture, youth, sports, and religion.

Public Health ImprovementVarious efforts aimed at improving health were carried out in 2009 by the provision of medical equipment; health facilities infrastructure development; and funding for health officials training program, as well as health programs for mothers and children, specifically the Community Centers for infants and senior citizens. Arutmin also sponsors efforts aimed at promoting health awareness.

Page 112: 28 Annual Report 2009

108 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Bekerjasama dengan Yayasan Suaka Ananda, Arutmin melaksanakan kegiatan operasi bibir sumbing di RSUD Ulin Banjarmasin. Selain dengan pihak RSUD Ulin, Arutmin juga bekerjasama dengan Rumah Sakit Siaga, melibatkan unit teknis gabungan tim dokter dari Semarang, Jakarta, Balikpapan dan Banjarmasin. Pada kegiatan operasi ini 77 penderita bibir sumbing dan kelainan fungsi berhasil dioperasi.

Setelah berhasil dalam Program Operasi Katarak Gratis tahun 2008, Arutmin kembali menggelar operasi katarak cuma-cuma serentak di RS H Boeyasin – Pelaihari dan RSUD Ulin Banjarmasin. Pelaksanaan kegiatan yang merupakan rangkaian kegiatan dalam peringatan HUT Arutmin ke 28 dan HUT IDI ke 59 ini bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan, Yayasan Suaka Anda Bpost, Perhimpunan Dokter Mata Indonesia (PERDAMI) cabang Kalimantan Selatan, RS H. Boeyasin dan RSUD Kotabaru. Sebanyak 188 orang pasien berhasil dioperasi.

Sebagai bentuk perhatian dalam ketersediaan darah di Kalimantan Selatan, Arutmin mengelar kegiatan Donor darah setiap 3 bulan disemua lokasi tambang.

Meningkatkan Akses Pendidikan BerkualitasKualitas generasi penerus masyarakat lokal di masa yang akan datang menjadi perhatian Arutmin. Hal ini dibuktikan dengan pemberian bantuan pendidikan kepada masyarakat sekitar dengan program beasiswa, magang dan kerjasama penelitian. Dari tingkat dasar hingga Sekolah Menegah Atas tahun 2009 telah diberikan beasiswa kepada kurang lebih 500 orang siswa, dan tingkat sarjana sebanyak 350 mahasiswa di Kalimantan Selatan. Dibawah koordinasi Dompet Dhuafa Republika, kegiatan pembinaan penerima beasiswa dilakukan secara rutin, baik dengan kegiatan kelas dan lapangan, diantaranya pembinaan program kepemimpinan, kegiatan sosial, program donor darah, kegiatan lingkungan, tanam pohon dan outbound di alam bebas serta pelatihan pengembangan diri.

Disamping itu, Arutmin juga menyediakan bantuan keuangan tambahan bagi guru-guru honorer termasuk beberapa orang guru yang bekerja magang di daerah terpencil. Pelatihan dan donasi juga diberikan kepada para guru untuk merancang kursus dan mengembangkan metode pengajaran, penyediaan

Arutmin, in cooperation with Suaka Ananda foundation, initiated cleft palate operations carried out in RSUD (Regional Public Hospital) Ulin Banjarmasin. Arutmin also cooperates with Siaga Hospitals by conducting the program that involved technical units of doctors from Semarang, Jakarta, Balikpapan and from Banjarmasin. 77 cleft palate operations were performed throughout this activity.

Following the success of the Free Cataract Operations Program in 2008, Arutmin once again provided cataract operations in H Boeyasin Hospital – Pelaihari and RSUD Ulin Banjarmasin. The activity, which was part of a series of activities held to commemorate Arutmin’s 28th anniversary and IDI’s (Indonesian Doctor’s Association) 59th anniversary, was carried out in cooperation with South Kalimantan Health Services, Suaka Anda Bpost Foundation, Association of Indonesian Eye Doctors (PERDAMI), South Kalimantan branch, H. Boeyasin Hospital and RSUD Kotabaru. A total of 188 patients were successfully treated.

As part of its efforts to ensure adequate blood supplies in South Kalimantan, Arutmin organizes a Blood Drive once every 3 months throughout the mining areas.

Enhance Access to Quality Education.The quality of life of the local community’s future generations is a specific concern for Arutmin. This is reflected in the educational support provided to the community through a scholarships program, on-the-job training, and research. The Company provided scholarships to 500 students from Primary to High School in 2009 as well as to 350 undergraduate students in South Kalimantan. Under the coordination of the Dompet Dhuafa Republika, the scholarship program was routinely conducted, both in terms of classroom as well as field activities. This program includes the leadership program, social activities, blood drive program, environmental activities, tree-planting, and outbound activities as well as self-development training.

Arutmin also provides additional financial assistance for substitute teachers and the teachers that work in isolated rural areas. Training and donations were also provided to the teachers which also included assistance in courses and teaching methods development, provision of textbooks and

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Page 113: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 109

buku-buku pelajaran dan perpustakaan, kompetisi pendidikan, penyediaan bus-bus sekolah untuk masyarakat yang tinggal di daerah terpencil yang jauh dari akses pendidikan.

Peningkatan Ekonomi Usaha Kecil Menengah (UKM) memainkan peran penting dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitar tambang. Arutmin melaksanakan program community development dengan mendukung kebutuhan-kebutuhan pengembangan usaha kecil dan menengah, diantaranya dengan memperbaiki kondisi petani, peternak, perikanan melalui pelatihan, penyediaan bantuan keuangan mikro, sarana produksi, dan pengembangan infrastruktur.

Program percontohan peternakan penggemukan sapi potong, pertanian dan perkebunan serta perikanan dibangun di kebun-kebun percontohan. Dengan terbangunnya pola percontohan ini diharapkan bisa menumbuhkan motivasi dan semangat masyarakat sekitar tambang untuk melakukan praktik penggemukan sapi secara intensif. Kegiatan ini melibatkan bimbingan dinas peternakan dan Arutmin.

Pembuatan instalasi Bio Gas sebagai salah satu upaya kemandirian energi bagi masyarakat desa sekitar tambang terus dikembangkan.

Program pembinaan pertanian dan usaha kecil tidak hanya dilakukan pemberian bekal ilmu pengetahuan, ketrampilan, pendampingan dan permodalan bagi para petani dan pengusaha kecil, tetapi juga memberikan pelatihan manajemen, pengetahuan simpan pinjam, dan pengelolaan usaha secara profesional.

Mendorong Pembangunan InfrastrukturUntuk menunjang pengembangan dan peningkatan taraf hidup masyarakat, Arutmin melakukan perbaikan dan pembangunan berbagai infrastruktur. Pada tahun 2009, Arutmin menyelesaikan pembangunan jembatan, perbaikan jalan, jaringan listrik, dan mendistribusikan air bersih serta memperbaiki fasilitas drainase. Pembangunan juga dilakukan pada peningkatan fasilitas pendidikan, kesehatan, tempat ibadah dan olah raga bagi masyarakat di sekitar tambang untuk menciptakan desa yang sejahtera. Dengan program satu tahun satu masjid, tiap lokasi tambang berlomba untuk membangun masjid yang layak bagi warga sekitar tambang. Program ini dirasa manfaatnya bagi peningkatan kualitas hidup beragama di masyarakat.

Sosial, Budaya, Pemuda, Olah Raga dan KeagamaanBerbagai kegiatan sosial, budaya, kepemudaan dan olah raga serta keagamaan juga merupakan bagian penting dalam menyiapkan masyarakat yang lebih maju, sejahtera, dan berkarakter unggul. Salah satu kegiatan rutin tahunan pembinaan olah raga adalah penyelenggaraan ARUTMIN

libraries. Support on educational competition, provision of school bus services for the community that reside in distant areas.

Improving the Economy Small and Medium Enterprises (SME) play an important role in improving the quality of life of the community close to the mining areas. Arutmin implements its community development program by supporting the development of small and medium-scale enterprises. The program includes improving conditions for farmers, breeders and fisheries through training, providing access to microfinancing, production facilities, and infrastructure development.

Pilot programs for cattle breeding, farming and plantations as well as fisheries were built on the plantations’ platform. With this program, the Company expects to motivate and encourage the community in the mining areas to intensively engage in cattle breeding. This activity involves expertise provided by the livestock authorities and Arutmin.

One of the efforts to ensure sustainable energy self-sufficiency for the community in the mining areas is through the construction of Bio Gas installations.

The Program to support farming and small businesses is not limited to the provision of skills, knowledge, guidance, and funding for the farmers and small businesses, but also provides management training, saving education, and professional business management.

Infrastructure Development SupportIn its efforts to promote development and the improvement of community life, Arutmin repairs and builds various infrastructures. In 2009 Arutmin completed the construction of bridges, roads, electricity, and clean water distribution as well as restoration of drainage facilities. Our community development activities in mining areas were intended to create prosperous villages. They consisted of education improvement, health, religious and sports facilities. Through the program of one year one mosque, every mine site competes to construct a viable mosque for the community. This Program is deemed beneficial for improving the quality of life for the community.

Social, Cultural, Sports, and ReligionVarious social, cultural, youth, sports, and religious activities serve as important elements in ensuring a developed, affluent and excellent community. One of annual activities that the Company carries out is the ARUTMIN 10 K run, which was held for the first time in 2007 in Tanah Bumbu

Corporate Social Responsibility

Page 114: 28 Annual Report 2009

110 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

No Kegiatan Lokasi & Sasaran Activity Location & Target

1 Ekonomi Economic • Pengembangan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Al Falah Satui & NPLCT Construction of Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Al Falah & Micro Madanai • Peningkatan hasil pertanian melalui penyuluhan intensif kepada petani Senakin, Satui, Batulicin, Asam-asam Enhance farm products through intensive counseling provided to farmers • Budi daya perikanan Senakin, Satui, Batulicin, Fisheries breeding Asam-asam, NPLCT • Pemberian pelatihan pembuatan kompos Senakin, Satui, Batulicin, Asam-asam Provide training on makingcompost

2 Pendidikan dan Kesehatan Education and Health • Program beasiswa kepada pelajar Senakin, Satui, Batulicin, Asam-asam, Students Scholarship Program NPLCT, Banjarmasin • Pemberian bantuan pendidikan ke beberapa sekolah Senakin, Satui, Batulicin, Provision of educational support to several schools Asam-asam, NPLCT • Program operasi katarak Senakin, Satui, Batulicin, Asam-asam, Cataract Operation Program NPLCT, Banjarmasin • Donor darah rutin Senakin, Satui, Batulicin, Asam-asam, Routine Blood Drive NPLCT, Banjarmasin, Jakarta

3 Infrastruktur & Sosial Budaya & Donasi lainnya Infrastructure & Culture & Other donations • Pembangunan jembatan permanen Senakin, Satui, Batulicin, Construction of a Permanent Bridge Asam-asam, NPLCT • Pembangunan mushola Senakin, Satui, Batulicin, Construction of prayer facilities (Mushola) Asam-asam, NPLCT • Pembinaan kelompok seni mamanda Satui Guidance for the Mamanda arts group • Mendukung pelaksanaan PORSAIN Kotabaru Support for PORSAIN

10 K. Kegiatan ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 2007 di Kabupaten Tanah Bumbu. Pada tahun 2008 ARUTMIN 10 K diselenggarakan di Banjarmasin, dan tahun 2009 diadakan di Kotabaru.

Kegiatan ARUTMIN 10 K tahun 2009 memperebutkan piala Arutmin dengan hadiah total 90 juta rupiah diikuti oleh lebih dari 1000 peserta, termasuk atlit nasional dari berbagai daerah baik dari Kotabaru, Malang, Bandung, Magelang serta provinsi lainnya.

Ringkasan program CSR Arutmin dijabarkan dalam tabel di bawah ini:

Regency. In 2008, the ARUTMIN 10 K run was held in Banjarmasin, and it was held in Kotabaru in 2009.

1,000 people participated in the ARUTMIN 10 K and it included national athletes from various regions such as Kotabaru, Malang, Bandung, Magelang as well as other provinces, competing to win the Arutmin trophy and a cash prize of Rp 90 million.

The Following Table Summarizes Arutmin’s CSR programs:

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Page 115: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 111

PenghargaanProgram Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilaksanakan oleh PT Arutmin Indonesia mendapatkan berbagai penghargaan dari pemerintah. Beberapa penghargaan yang telah diraih dalam bidang pemberdayaan masyarakat selama tahun 2009 adalah : - Tambang Satui • GOLDEN AWARD Kategori Warga Masyarakat tama

BMT AL falah • SILVER GJPN AWARAD 2009 Kategori CD Officer

Mukti Iwan Riawadi • Perusahaan terbaik pemberdayaan Koperasi tingkat

Nasional 2009 • Gold GKPM Awarad 2009 Baitul Mal Wal Tammil

Agro Banua • PiagamSilver GKPM Award 2009KSM Usaha Bina

Bersama - Site Batulicin • KSN AWARD 2009 peringkat PLATINUM Kategori

Sosial/Lingkungan program pemberdayaan lembaga sosial masyarakat Kepada Yayasan Gada Ulin

• KSN AWARD peringkat Silver KSN AWARD KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT

• KSN AWARD 2009 GOLD Bidang Sosial/Lingkungan Program Pendidikan Dasar 9 tahun

• KSN AWARD 2009 PLATINUM Kategori Sosial/Lingkungan program pemberdayaan lembaga sosial masyarakat

• KSN AWARD 2009 SILVER Kategori Ekonomi/Kemitraan

- Site Senakin • PERINGKAT PERTAMA Dunia usaha Kategori

dukungan pelaksanaan Reseatlement/Pemberdayaan Sosial Ekonomi

• Perusahaan terbaik ketiga dukungan pembangunan perumahan bagi karyawan

- NPLCT • KSN AWARD 2009 Peringkat : Silver Kategori : Sosial

Lingkungan Program Penyehatan kepada : Penyediaan Air bersih, Jalan Lingkungan Desa Lingkungan

• KSN AWARAD 2009 Peringkat : Silver Kategori : Sosial /Lingkungan Program Kesehatan ,asyarakat kepada : Kesehatan Masyarakat Kota Baru Kalsel

• KSN Award 2009 Peringkat : Silver kategori : Sosial /Lingkungan Program Pendidikan Dasar9 tahun kepada: Bantuan pendidikan MI Sulamul Ulum

• Koperasi terbaik II tingkat Propionsi Kalimantan Selatan

• Koperasi terbaik I tingkat Kabupaten Kotabaru

AwardsThe Corporate Social Responsibility Programs conducted by PT Arutmin Indonesia have received several awards from the government. The awards were received in recognition of our efforts towards community development in 2009, and include : - Satui Mines • GOLDEN AWARD Category for the BMT AL falah

community • SILVER GJPN AWARAD 2009 Category CD Officer

Mukti Iwan Riawadi • The Company was acknowledged as the Best for its

support of cooperatives on a National level for 2009 • 2009 Gold GKPM Award for Baitul Mal Wal Tammil

Agro Banua • 2009 Silver GKPM Award for Usaha Bina Bersama - BatulicinSite • 2009KSN AWARD, PLATINUM Social/Environmental

program Category for its support for the Gada Ulin foundation.

• KSN AWARD, Silver Category in recognition for its work with KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT

• 2009 KSN AWARD,GOLD Social/Environmental Program category in recognition for providing support for 9 years primary education

• 2009KSN AWARD,PLATINUM Social/Environmental Program category for its community empowerment efforts

• 2009 KSN AWARD,SILVER Economic/Partnership Category

- SenakinSite • FIRST PLACE for Business Category for its support of

Social-Economic Resettlement/Empowerment • Third Best Company for its support to build employee

housing - NPLCT • 2009 KSN AWARD: Silver for Environmental/Social

Category:for its Health Program,providing clean water, and rural roads

• 2009 KSN AWARD: Silver Social/Environmental category: for its Health Program to the community of Kota Baru,South Kalimantan

• 2009 Silver KSN Award for Social/Environmental categoryfor its Program to provide primary 9 years education to: MI Sulamul Ulum

• Second Best Cooperative for the Province of South Kalimantan

• First Place Best Cooperative for the Kotabaru Regency

Corporate Social Responsibility

Page 116: 28 Annual Report 2009

112 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Discussion & Analysis

ManajemenDiskusi dan Analisa

MANAGEMENT

Page 117: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 113

Selama tahun 2009, Perseroan berhasil meningkatkan kinerja operasional. Harga batubara yang mengalami penurunan drastis dibandingkan dengan tahun 2008, berdampak pada pendapatan Perseroan. Melalui peningkatan produksi dan volume penjualan serta penurunan biaya kas produksi, Perseroan berhasil mempertahankan kinerja.

The Company successfully enhanced its operational performance throughout 2009. Coal prices which drastically declined in 2009 compared to 2008 have affected the Company’s earnings. However, the Company successfully maintained its performance by increasing production and sales volumes and reducing cash costs.

“ “

Page 118: 28 Annual Report 2009

114 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Diskusi & Analisa Manajemen

Pembahasan dan Analisa Manajemen berikut ini sebaiknya dibaca bersama-sama dengan laporan keuangan konsolidasi Perseroan serta informasi tertentu mengenai data keuangan dan operasi yang terkonsolidasikan, termasuk laporan keuangan anak-anak perusahaan yang sahamnya dimiliki BUMI, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebesar 50% atau lebih. Untuk perusahaan-perusahaan afiliasi dimana BUMI memiliki saham kurang dari 50% atau ketika berlaku contractual restriction, maka yang digunakan untuk menghitung kepentingan finansial perseroan adalah equity method.

Laporan keuangan konsolidasi Bumi Resources telah disajikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum di Indonesia sebagaimana tercakup pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) di Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. Penyajian dari laporan keuangan konsolidasi ini berbeda dalam beberapa hal yang material dibandingkan dengan prinsip-prinsip standar akuntansi AS dan Standar Laporan Keuangan Internasional (IFRS).

Perseroan telah menentukan dolar AS sebagai mata uang fungsional berdasarkan pada indikator pendapatan, arus kas, dan biaya. Laporan keuangan konsolidasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (“KAP”) Tjiendradjaja & Handoko Tomo dengan opini wajar.

Ulasan SingkatSelama tahun 2009, kinerja pasar batubara, baik domestik maupun internasional mengalami koreksi. Krisis ekonomi yang terjadi sejak pertengahan tahun 2008 berdampak pada penurunan harga batubara. Pada pertengahan tahun 2008, harga batubara di pasar dunia mencapai US$ 180 per metrik ton. Meski relatif stabil, pada tahun 2009 harga batubara hanya mampu berada di level rata-rata US$ 70 per metrik ton untuk batubara 6.500 kalori. Lemahnya daya beli pasar sebagai dampak krisis global membuat harga batubara tidak mengalami peningkatan meskipun permintaan terus meningkat, terutama dari India dan China.

The following Management Discussion and Analysis is integrated with the Company’s consolidated financial statement and other specific information pertaining to the Company’s consolidated financial and operational data, including the financial statements of BUMI’s subsidiaries which it directly or indirectly owns 50% or more through its shareholdings. For affiliates in which BUMI owns stakes below 50% or by virtue of a contractual restriction, the equity method was used infinancial calculations.

BUMI’s consolidated financial statement is presented in accordance with Prevailing Indonesian Accounting Principles as prescribed within the Indonesian Financial Accounting Standards (PSAK) and the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency Regulation (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 on Guidelines for Presentation of Financial Statements. There are some differences in the way in which these consolidated financial statements iare presented in comparison with that of the US Accounting Standards and the International Financial Reporting Standards (IFRS).

The Company has determined that the US Dollar shall be the functional currency used based on the revenue, cash flow, and expense. The Company’s consolidated financial statement for the period ending on 31 December 2009 and 2008 was audited by the Public Accounting Firm (“KAP”) of Tjiendradjaja & Handoko Tomo without disclaimer opinion.

Brief Overview The coal market’s performance in 2009, both locally and internationally, underwent a period of correction throughout 2009. The economic crisis that occurred from the middle of 2008 caused coal prices to decline. Global coal prices reached US$ 180 per metric tonne by the middle of 2008. Despite being relatively stable, coal prices only managed to reach levels of US$ 70 per metric ton for 6,500 calories in 2009. The weak market sentiment that served as the cause of the global crisis slowed down the growth for coal prices despite increased physical demand for the commodity, especially from India and China.

Page 119: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 115

Management Discussion & Analysis

Perseroan telah mengantisipasi kondisi tersebut dan berupaya untuk lebih fokus pada strategi jangka menengah, dan jangka panjang. Ekspansi bisnis baik melalui upaya-upaya organik maupun anorganik dilakukan guna meningkatkan volume bisnis. Peningkatan efisiensi melalui peremajaan peralatan dan teknologi berdampak pada optimalisasi kinerja. Selain itu, dalam beberapa tahun terakhir, Perseroan terus melakukan diversifikasi usaha dengan mengembangkan bisnis pertambangan non-batubara.

Hampir semua pendapatan Perseroan berasal dari penjualan batubara. Kami percaya bahwa kami adalah produsen dan eskportir batubara thermal terbesar di Indonesia, kami memproduksi sekitar 26,6% dari total produksi batubara Indonesia di 2009. Pada tahun 2008 dan 2009, BUMI, memproduksi batubara masing-masing sebesar ton 52,1 juta ton dan 57,8 juta ton batubara, sebagian besar diekspor ke pelanggan utama di Asia

Pada tahun 2009 Perseroan membayarkan pajak lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya. Peningkatan pembayaran pajak yang signifikan berdampak koreksi pada laba bersih Perseroan tahun 2009 dan laba 2008 disajikan ulang.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Bisnis dan Hasil OperasiProduksi dan EkspansiDari 2008 sampai 2009, Perseroan berhasil meningkatkan produksi batubara dari 52,1 juta ton pada tahun 2008 menjadi 57,8 juta ton pada tahun 2009. Peningkatan tersebut BUMI capai berkat peningkatan produksi pada kontraktor penambangan kami, serta ekspansi operasi yang kami lakukan melalui KPC, peningkatan dan perluasan tambang di Bengalon yang dibuka pada akhir tahun 2005 dan penyempurnaan pada proses pengangkutan batubara terutama di tambang Sangatta. Dalam beberapa tahun ke depan, kami berencana untuk meningkatkan produksi batubara di KPC dan Arutmin. Dalam rencana penambangan yang telah BUMI tetapkan, kami berencana untuk meningkatkan produksi tahunan batubara di KPC dan Arutmin menjadi lebih dari 100 juta ton pada akhir 2012.

Fluktuasi Harga Batubara DuniaFluktuasi harga batubara global telah mempengaruhi, pendapatan usaha dan arus kas dari aktivitas operasi. Harga untuk batubara kami didasarkan pada harga batubara global yang cenderung fluktuatif. Sebagaimana komoditas lain, harga batubara global tergantung pada dinamika penawaran dan permintaan pasar batubara ekspor dunia. Pasar ini sangat kompetitif dan peka terhadap perubahan output pertambangan (termasuk pembukaan dan penutupan tambang baru, penemuan cadangan baru dan ekspansi

The Company anticipated these conditions and focused on its medium term and long-term strategies. Business expansions, either through organic and unorganic efforts, were carried out to increase the volume of business. Improved efficiency by updating equipment and technology has optimized business performance. Additionally, in recent years, the Company has continued to diversify its business by expanding the non-coal mining businesses.

The Company derives almost all of its sales revenue from the sale of coal. We believe that we are the largest thermal coal procuder in Indonesia, producing approximately 26.6% of Indonesia’s total coal production in 2009, and the largest coal exporter in Indonesia. In 2008 and 2009, BUMI produced 52.1 million gross tonnes and 57.8 million gross tonnes of coal, respectively, a substantial portion of which they exported to their primary customers in Asia.

The Company has paid significant amount of taxes in 2009 compared to previous years. This significant increase in tax payments resulted in a correction to the Company’s net incomes in 2009 and a restatement of its 2008 earnings.

Factors Affecting Our Business and Results of OperationsProduction and ExpansionFrom 2008 to 2009, the Company increased the gross coal production from 52.1 million gross tonnes in 2008 to 57.8 million gross tonnes in 2009. BUMI achieved these production increases through increased mining through our mining contractors, expansion of our owner operations at KPC, the ramping up and expansion of mining at the Bengalon mine following its opening in late 2005 and enhancements to our coal chains, particularly at the Sangatta mine. We plan to significantly expand the production of coal at KPC and Arutmin over the next few years. Under BUMI’s mine plans, we intend to expand our annual gross coal production at KPC and Arutmin to over 100.0 million tonnes by the end of 2012.

Global Coal Price FluctuationsFluctuations in global coal prices have affected, and will continue to affect, our results of operations and cash flows from operating activities. Prices for the our coal are based on global coal prices, which tend to be highly cyclical and subject to significant fluctuations. As coal is a commodity, global coal prices depend principally on the supply and demand dynamics of the world coal export markets. These market are highly competitive and are sensitive to changes in mining output (including the opening and closing of new

Page 120: 28 Annual Report 2009

116 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Diskusi & Analisa Manajemen

operasi di tambang yang sudah ada), kendala distribusi batubara (seperti curah hujan yang tinggi di Queensland, Australia, kekurangan daya listrik yang terjadi di Afrika Selatan dan cuaca buruk yang terjadi di Cina), permintaan industri pengguna batubara (seperti pembangkit listrik dan industri), dan perubahan ekonomi global, yang kesemuanya telah dan akan terus mempengaruhi harga jual batubara kami, dimana hal tersebut berdampak pada pendapatan operasional serta arus kas dari aktivitas operasi Perseroan. Selain itu, kenaikan harga batubara global dapat mendorong pengembangan kapasitas dikembangkan oleh produsen batubara. Kelebihan pasokan batubara akan mengurangi harga batubara global dan harga tersebut yang menjadi acuan Perseroan dalam penjualan batubara ke pelanggan dengan kontrak baru.

Bagian Penjualan Batubara untuk PemerintahMenurut ketentuan CCOW, Pemerintah berhak mendapatkan 13,5% dari produksi batubara KPC, Arutmin dan Pendopo Energi. Tidak secara langsung memberikan batubara kepada Pemerintah, KPC dan Arutmin menjual batubara milik Pemerintah dan membayarkan bagian Pemerintah dari hasil penjualan tersebut. Fajar Bumi memiliki kewajiban membayar royalti Pemerintah sebesar 6% sampai 7% dari total produksi tambang Loa Ulung. Pendopo Energi berkeinginan untuk melakukan kontrak pertambangan seperti halnya kontrak pertambangan yang dilakukan antara Pemerintah dengan KPC dan Arutmin. Dalam laporan keuangan kami, penjualan bersih kami tidak termasuk hasil penjualan hak Pemerintah, tetapi meliputi biaya untuk biaya administrasi dan biaya yang mengurangi pembayaran tunai kepada Pemerintah. Oleh karena itu, kami tidak memasukkan biaya terkait dengan hak Pemerintah dalam laporan keuangan. Kami telah mulai melakukan pembayaran atas tunggakan pajak penghasilan KPC dan Arutmin dimana hal ini berdampak pada kondisi keuangan KPC dan Arutmin.

Perkembangan Striping Rasio PertambanganBiaya produksi batubara kami, khususnya biaya yang dibebankan oleh kontraktor tambang dipengaruhi oleh striping rasio, di KPC, penambang muncul saat proses penggalian batubara dari lubang tambang. Striping rasio adalah jumlah tanah (batu dan tanah) dalam satu meter kubik yang harus dibuang untuk mendapatkan satu juta ton batubara. Striping rasio yang tinggi membutuhkan pemindahan tanah (overburden) dalam jumlah yang lebih besar sehingga biaya produksi batubara menjadi lebih tinggi. Pada wilayah pertambangan yang baru, striping rasio sangat bervariasi tergantung pada karakteristik geologi

mines, the discovery of new deposits and the expansion of operations at existing mines), disruptions in coal distribution (such as severe rainy weather in Queensland, Australia, power shortages in South Africa and severe weather in China), the demands of coal end-users (such as electricity generation plants and industrial facilities), and global economic changes, all of which have significantly affected and, will continue to affect, our selling prices and, therefore, our results of operations and cash flows. In addition, increases in global coal prices may encourage the development of expanded capacity by other coal producers. A surplus of available coal supplies would reduce global coal prices and the prices we receive for our coal sales to customers under new coal supply agreements and in spot sales.

Treatment of Coal Sales for the GovernmentUnder the terms of our CCOWs, the Government is entitled to 13.5% of the gross coal production of KPC, Arutmin and Pendopo Energi. Rather than deliver coal to the Government, KPC and Arutmin market and sell the Government’s coal entitlement on the Government’s behalf and pay the Government the cash proceeds less certain charges. Fajar Bumi is required to pay the Government a royalty of 6% to 7% of the total production of the Loa Ulung mines. Pendopo Energi intends to enter into arrangements with the Government similar to those between the Government and KPC and Arutmin when Pendopo Energi commences the sale of coal. In our financial statements, our net sales exclude the proceeds of the sales of the Government’s entitlement, but include the charges for expenses and administrative fees that reduce the cash payments to the Government. Accordingly, we do not adjust expenses in our financial statements in respect of the Government’s coal entitlement. We set off KPC’s and Arutmin’s unreimbursed value-added tax payments, for which they are entitled to be indemnified under their CCOWs, against their cash payments to the Government.

Trends in Mining Strip RatiosOur costs of coal production, particularly the fees charged by our contractor miners, are affected by the strip ratios our contract miners and, at KPC, miners in our owner operations face in extracting coal from the mine pits. A strip ratio is the number of banked cubic meters of overburden (rock and soil) that must be removed to access and extract one million tones of coal. Higher strip ratios require our mining contractors and us in our owner operations to remove higher amounts of overburden to access coal for mining, resulting in higher production costs. As we mine new areas, our strip ratios will vary depending on the geological characteristics

Page 121: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 117

batubara. Kami akan menambang pada rasio striping yang lebih tinggi apabila terjadi kenaikan harga batubara untuk memaksimalkan produksi dari cadangan batubara kami. Rata-rata rasio striping untuk semua tambang KPC dan Arutmin telah meningkat pada beberapa periode terakhir, khususnya di tambang Sangatta, Senakin dan Satui, dimana sebagian besar tambang tersebut memiliki rasio striping tinggi sesuai dengan harga batubara yang tinggi. Peningkatan curah hujan dari kondisi normal juga berkontribusi pada peningkatan rata-rata rasio striping KPC dan Arutmin pada tahun 2009.

Faktor-faktor lain yang berdampak pada hasil usaha dan operasional kami adalah termasuk:

- Beban Kontraktor Pertambangan- Biaya bensin dan bahan peledak, dan- Biaya untuk peralatan pertambangan, mesin dan spare

part

Pengakuan Pendapatan dan BebanPerseroan beroperasi pada empat segmen yaitu penambangan batubara, Jasa, Eksplorasi Minyak dan Gas, serta Penambangan Emas. Operasi bisnis segmen tambang batubara terdiri dari eksplorasi, pengembangan, penambangan dan penjualan batubara. Segmen jasa terdiri dari penjualan dan layanan administrasi. Segmen minyak dan gas terdiri dari eksplorasi dan pengembangan minyak dan gas milik perseroan. Segmen penambangan emas terdiri dari eksplorasi dan pengembangan kontrak kerja dimana saat ini Perseroan sedang melakukan eksplorasi cadangan emas dan tembaga.

Hampir semua sumber pendapatan Perseroan berasal dari penambangan batubara dan belum mendapatkan hasil yang signifikan dari segmen jasa. Saat ini, eksplorasi minyak dan gas, emas dan tembaga masih dalam tahap awal. Sampai saat ini, Perseroan belum mendapatkan banyak keuntungan dari segmen minyak dan atau segmen penambangan emas.

Penjualan batubara terdiri dari total pendapatan penjualan batubara setelah dikurangi retur dan klaim dari pelanggan yang jumlahnya tidak signifikan. Penjualan batubara merupakan hasil bersih setelah dikurangi hak pemerintah, namun sudah termasuk biaya administrasi dan biaya-biaya operasi lainnya.

Hasil OperasiTabel berikut menunjukkan pencapaian hasil operasi Perseroan selama tahun 2009 dibandingkan dengan tahun 2008.

of the coal seams mined. When possible, we mine at higher strip ratios when coal prices increase in order to maximize the recoveries from our coal reserves. The average strip ratio for all of the mines of KPC and Arutmin has increased in recent periods, particularly at the Sangatta, Senakin and Satui mines, as they have mined coal in new areas as these mines with higher strip ratios to take advantage of higher global prices. Increased in rainfall compared to historical norms have also contributed to the increases in the average strip ratio of KPC and Arutmin in the recent periods.

Several other factors that may affect our business and results of operations include:

- Mining Contractor Expenses,- Cost of Fuel and Explosives, and- Cost Related to Mining Equipment, Machinery and Spare

Parts

Accrued Revenues and ExpensesThe Company operates four businesses, coal mining, services, oil and gas exploration, and gold mining. Coal mining business operations comprise exploration, development, mining and sales of coal. The service segment comprises sales and administrative services. The oil and gas segment comprise exploration and development of the Company’s oil and gas. The gold mining segment comprises exploration and mining undertaken through work contracts. Currently the Company engages in the exploration of gold and copper reserves.

Nearly all of the Company’s revenue sources derive from coal mining and the Company has not obtained significant results from the services segment. The exploration of oil and gas, gold and copper is currently still in the early stages. At the moment, the Company has not earned substantial revenues from the oil and/or the gold mining segments.

Coal sales comprise total revenues derived from coal sales net of returns and claims from customers. The returns are not significant. The Company’s coal sales represent the outcome net of the government’s rights, but is inclusive of administrative expenses and other operating expenses.

Operational PerformanceThe following table shows the Company’s operational performance in 2009, in comparison to 2008.

Management Discussion & Analysis

Page 122: 28 Annual Report 2009

118 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Diskusi & Analisa Manajemen

Akun 2009 2008Account (Disajikan kembali) (Re-stated)

Pendapatan 3,219,274,206 3,378,393,105 RevenueBeban Pokok Pendapatan 2.115.579.560 1.765.663.110 Cost of RevenuesLaba Kotor 1,103,694,646 1,612,729,995 Gross ProfitBeban Usaha Operating Expenses Penjualan 273.547.302 373.224.084 Selling Umum dan administrasi 183.986.787 130.066.743 General and administrative Eksplorasi 7.912.938 489,177,565 Exploration Jumlah Beban Usaha 465.447.027 510.520.695 Total Operating ExpensesLaba Usaha 638.247.619 1.102.209.300 Operating IncomePenghasilan (Beban) Lain-lain Other Income (Expenses) Laba atas pelepasan investasi 76.916.064 Gain on sale of investments Laba (rugi) selisih kurs-bersih 57.107.045 (7.401.025) Gain (loss) on foreign exchange - net Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi 83.008.059 6.917.860 Equity in net income of associated companies Laba atas pelepasan investasi jangka pendek 11.287.574 9.696.019 Gain on sale of short-term investments Beban bunga dan keuangan – bersih (180.923.764) (40.071.533) Interest expenses and finance charges-net Rugi atas transaksi derivatif (63.367.940) 60.72 Loss on derivatives transactions Beban amortisasi (50.919.584) (37.733.904) Amortization expenses

Bunga keterlambatan pembayaran pajak (42.236.684 ) Interest on late payment of tax Lain-lain - bersih (11.463.277) (890.484) Others - net Beban Lain-lain – Bersih (120.592.507) (69.483.067) Other Expenses - NetLaba Sebelum Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan 517.655.11 1.032.726.233Income Before Income Tax Expense (Benefit) Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan Income Tax Expense (Benefit) Kini 230.087.727 494.441.001 Current Tangguhan 3.910.618 (5.263.436) Deferred Beban Pajak Penghasilan - Bersih 233.998.345 489.177.565 Income Tax Expense - NetLaba Sebelum Hak Minoritas Atas Laba Bersih Anak Perusahaan Yang Dikonsolidasi 283.656.767 543.548.668 Income Before Minority Interest in Net Income of Consolidated SubsidiariesHak Minoritas Atas Laba Bersih Anak Perusahaan Yang Dikonsolidasi 93.208.075 171.857.707Minority Interest Net Income of in Consolidated Subsidiaries Laba Bersih 190.448.692 371.690.961Net IncomeLaba Per 1.000 Lembar Saham Dasar 10,06 19,36Basic Earnings Per 1,000 SharesLaba Per 1.000 Lembar Saham Dilusian 9,88 19,26Diluted Earnings Per 1,000 Shares

(Dalam Dolar AS)(in US Dollar)

Page 123: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 119

Laporan Laba RugiPendapatan Pada tahun 2009, Perseroan membukukan pendapatan sebesar US$ 3.219.274.206. Jumlah ini sudah termasuk pendapatan dari hasil penjualan batubara produksi Fajar Bumi. Sementara pada tahun 2008, pendapatan Perseroan sebesar US$ 3.378.393.105. Penurunan harga batubara berpengaruh pada pendapatan penjualan. Selama tahun 2009, Perseroan membukukan pendapatan ekspor sebesar US$ 2.726.688.249 dan penjualan domestik sebesar US$ 492.464.577. Pada tahun 2009, Perseroan berhasil membukukan volume penjualan sebesar 62,8 juta ton dengan harga rata-rata US$ 63,14 per ton.

Pada tahun 2009, harga jual rata-rata batubara Perseroan lebih tinggi dibandingkan tahun 2008. Hal ini disebabkan karena Penjualan tahun 2009 merupakan hasil dari perjanjian kontrak pasokan dalam jangka panjang yang dilakukan pada tahun 2008 dengan kesepakatan harga mengacu pada Indeks Batubara global, Newcastle Indeks, Indeks API-4 atau Indeks Harga kontrak Jepang-Australia (JFY). Kesepakatan harga dari perjanjian kontrak yang dilakukan pada tahun 2008 secara signifikan lebih tinggi sebagai akibat dari tingginya harga batubara di pasar dunia selama periode tersebut. Namun, harga jual rata-rata sesuai perjanjian kontrak pasokan yang dilakukan tahun 2009 lebih rendah karena penurunan harga batubara dunia yang terjadi setelah kuartal ketiga 2008.

Total volume penjualan batubara meningkat di tahun 2009 dibandingkan tahun 2008. Selama tahun 2009, Perseroan berhasil meningkatkan produksi batubara menjadi 63,12 juta ton dari 52,8 juta ton tahun 2008. Perseroan menggunakan sebagian dari persediaan batubara di tahun 2009 guna memenuhi permintaan pelanggan selama periode tersebut. Curah hujan yang cukup selama tahun 2008 dan 2009 sangat mempengaruhi tingkat produktifitas penambangan batubara di KPC dan Arutmin. Dalam kondisi normal, curah hujan di Kalimantan berlangsung dari bulan Oktober sampai April. Namun, selama semester pertama 2009, curah hujan di daerah operasi pertambangan batubara Perseroan jauh lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya.

Selama tahun 2009 dan 2008, pendapatan Perseroan dari non batubara sebesar US$ 121,380 and US$ 130,733.

Beban Pokok Pendapatan Beban Pokok pendapatan meningkat 19,82% menjadi US$ 2.115.579.560 pada tahun 2009 dari US$ 1.765.663.110 tahun 2008. Prosentase beban pokok pendapatan terhadap pendapatan perseroan meningkat menjadi 65.72% pada 2009 dari 52.26% pada 2008.

Biaya ProduksiSelama tahun 2009 biaya produksi meningkat 18,28% dari US$ 1.816.738.255 tahun 2008 menjadi US$ 2.148.857.116 tahun 2009. Biaya pengupasan dan penambangan meningkat 18,30% dari US$ 1.649.550.558 tahun 2008 menjadi US$ 1.949.050.186.

Profit and Loss ReportRevenues In 2009, the Company booked US$ 3,219,274,206 in revenues. This amount has included revenues derived from the proceeds of the sales of Fajar Bumi’s coal production. In the meantime, Company’s revenues in 2008 amounted to US$ 3,378,393,105. The decline in coal prices affects the Company’s revenues. Throughout 2009, the Company booked export revenues of US$ 2,726,688,249 and domestic sales of US$ 492,464,577. The Company also successfully booked sales volume amounting to 62.8 million tonnes in 2009, at an average price of US$ 63.14 per tonne.

The average sales price of the Company’s coal was relatively higher in 2009 compared to 2008. This is due to the fact that sales in 2009 constitute proceeds from the long-term supply contract agreement made in 2008. The agreed upon price from that contract was based upon the global coal index, the Newcastle Index, the API-4 index, or the Japan-Australia Contract Price Index (JFY). The agreed upon price from the contract agreement made in 2008 was significantly higher. That was a result of the relatively high coal prices in the international market throughout that period. However, average sales price as prescribed within the supply contract agreement made in 2009 was lower due to the decline in international coal prices within the third quarter of 2008.

The total volume of coal sales increased in 2009 compared to 2008. Throughout 2009, the Company successfully increased coal production from 63.12 million tons from 52.8 million tonnes in 2008. The Company used some of its coal inventory in 2009 to meet its customers demand throughout this period. Sufficient rainfall throughout 2008 and 2009 affected KPC’s and Arutmin’s coal mining productivity levels. In normal conditions, rainfall in Kalimantan occurs from October to April. However, throughout the first half of 2009, the rainfall within the Company’s coal mining area of operations was significantly higher than in previous years.

Throughout 2009 and 2008, the Company’s non-coal revenues amounted to US$ 121,380 and US$ 130,733.

Costs Of Goods SoldCosts of Goods Sold increased by 19.82% to US$ 2,115,579,560 in 2009 from US$ 1,765,663,110 in 2008. The percentage of costs of goods sold over sales increased to 65.72% in 2009 from 52.26% in 2008.

Production CostsProduction costs increased by 18.28% in 2009 from US$ 1,816,738,255 in 2008 to US$ 2,148,857,116 in 2009. Stripping and mining costs increased by 18.30% from US$ 1,649,550,558 in 2008 to US$ 1,949,050,186.

Management Discussion & Analysis

Page 124: 28 Annual Report 2009

120 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Diskusi & Analisa Manajemen

Biaya proses penambangan batubaraPada tahun 2009, biaya proses penambangan batubara meningkat tipis yaitu sebesar 1,65 %, dari US$ 98.779.770 tahun 2008 menjadi US$ 100.410.319 tahun 2009, terutama karena peningkatan biaya listrik dan meningkatnya biaya overhead pada proses penambangan. Sementara biaya penyusutan dan amortisasi meningkat sebesar 45,30% dari US$ 68.407.927 tahun 2008 menjadi US$ 99.396.611 tahun 2009.

Penurunan (Peningkatan) pada PersediaanSelama tahun 2009, persediaan awal batubara sebesar US$ 85.069.670 dan persediaan akhir sebesar US$ 118.347.226.

Laba KotorSelama tahun 2009, Perseroan membukukan laba kotor sebesar US$ 1.103.694.646. Pada tahun 2008, laba kotor Perseroan sebesar US$ 1.612.729.995. Prosentase laba kotor terhadap pendapatan turun menjadi 34,28 % tahun 2009 dibanding 47,74 % tahun 2008. Beban UsahaBeban Usaha turun sebesar 8,89% dari US$ 510.520.695 tahun 2008 menjadi US$ 465.447.027 tahun 2009.

Beban PenjualanBeban penjualan turun sebesar 26,71% dari US$ 373.224.084 tahun 2008 menjadi US$ 273.547.302 yang disebabkan oleh penurunan beban pengangkutan sebesar 50,82% menjadi US$ 60.573.321 tahun 2009 dari US$ 123.171.325 tahun 2008 dan penurunan beban komisi dan pemasaran sebesar 15,25% dari US 249.545.749 menjadi US$ 211.491.567 karena adanya perjanjian operasi untuk jasa penambangan antara Anak perusahaan, Arutmin, dengan PT Thiess Contractors Indonesia (Thiess) untuk pengoperasian dan pemeliharaan tambang Satui dan Senakin. Per tanggal 9 Februari 2009, terjadi penyeseuaian perjanjian operasi terkait dengan penyesuaian harga untuk pekerjaan yang sedang berlangsung, pengenaan harga interim untuk pekerjaan yang baru, revisi komponen eskalasi dan pembobotan.

Beban Umum dan AdministrasiPada tahun 2009, beban umum dan administrasi perseroan meningkat 41,46% dari US$ 130.250.000 tahun 2008 menjadi US$ 60.000.000 tahun 2009 terutama karena pembayaran jasa manajemen yang dibayarkan oleh KPC dan Arutmin masing-masing sebesar US$ 39.999.996 dan US$ 18.000.000 kepada Bhivpuri, dan pembayaran gaji dan upah, jasa professional, mess dan penginapan, asuransi, perlengkapan kantor, perjalanan dinas, transportasi dan komunikasi, penyusutan, dan lain-lain.

Laba UsahaPer 31 Desember 2009, laba usaha turun 42,1% dari US$ 1.102.209.300 tahun 2008 menjadi US$ 638.247.619 tahun 2009. Prosentase laba usaha terhadap pendapatan turun menjadi 19,83 % tahun 2009 dibanding 32,63 % tahun 2008.

Costs on Coal Mining ProcessCosts on coal mining process increased slightly in 2009 by 1.65 %, from US$ 98,779,770 in 2008 to US$ 100,410,319 in 2009. This was largely due to an increase in electricity costs and increase in overhead costs associated with the mining process. In the meantime, depreciation and amortization costs increased 45.30% from US$ 68,407,927 in 2008 to US$ 99,396,611 in 2009.

Inventory Decrease (Increase)In 2009, initial coal inventory amounted to US$ 85,069,670.- and ending inventory amounted to US$ 118,347,226.

Gross Profit The Company booked US$ 1,103,694,646 in gross profit in 2009 compared to US$ 1,612,729,995 in 2008. Gross profit margin was 34.28 % lower in 2009 compared to 47.74 % in 2008.

Operating Expenses Operating Expenses was 8.89% lower from US$ 510,520,695 in 2008 to US$ 465,447,027 in 2009.

Selling ExpensesSelling expenses was 26.71% lower in 2009 from US$ 373,224,084 in 2008 to US$ 273,547,302. This lower expenses was driven by a decline in transportation expenses by 50.82% to US$ 60,573,321 in 2009, from US$ 123,171,325.- in 2008 and a 15.25% decline in commission and marketing expenses from US 249,545,749 to US$ 211,491,567 due to the operating agreement for mining services between a subsidiary, Arutmin, with PT Thiess Contractors Indonesia (Thiess) to operate and maintain the Satui and Senakin mines. Some adjustments were made to the operating agreement as of 9 February 2009, in terms of the price for the work in progress, imposition of an interim price for new work, and revised escalating and weight components.

General and Administration ExpensesGeneral and administration expenses in 2009, increased by 41.46% from US$ 130,250,000 in 2008 to US$ 60,000,000 in 2009. That was due to the management services paid by KPC and Arutmin respectively for US$ 39,999,996 and US$ 18,000,000 to Bhivpuri, and payment of salaries and allowances, professional fees, mess and accommodations, insurance, office equipments, official trips, transportation and communications, depreciation, and others.

Operating ProfitOperating profit as of 31 December 2009, was 42.1% lower from US$ 1,102,209,300 in 2008 to US$ 638,247,619 in 2009. Operating profit margins were 19.83% lower in 2009 compared to 32.63% in 2008.

Page 125: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 121

Pendapatan (Beban) Lain-LainSelama tahun 2009, Beban lain-lain meningkat 73,56% dari US$ 69.483.067 tahun 2008 menjadi US$ 120.592.507 tahun 2009. Terutama karena beban bunga dan keuangan bersih yang meningkat 351,50% dari US$ 40.071.533 tahun 2008 menjadi US$ 180.923.764.

Laba atas Pelepasan InvestasiPada tahun 2009, Perseroan mendapatkan laba atas pelepasan investasi sebesar US$ 76.916.064 dari hasil penjualan 20% saham Perseroan di Gallo Oil dengan hasil penjualan sebesar US$ 35.892.702 dan penjulan 50% saham Enercorp Ltd dengan hasil penjualan sebesar USD 41.023.362.

Laba (rugi) atas selisih kurs – bersihPada tahun 2009 Perseroan membukukan laba selisih kurs sebesar US$ 57.107.045. Kurs rata-rata yang digunakan Perseroan selama tahun 2009 adalah Rp 10.400 per US$. Sementara, tahun 2008 Perseroan menggunakan kurs rata-rata dalam setahun Rp 9.678 per US$ dimana pada tahun tersebut Perseroan membukukan rugi selisih kurs sebesar US$ 7.401.025.

Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasiPerseroan membukukan peningkatan pendapatan dari bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi sebesar 1.099,91% dari US$ 6.917.860 tahun 2008 menjadi US$ 83.008.059 yang berasal dari PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) sebesar US$ 46.884.300 dan dari Enercorp Ltd sebesar US$ 36.934.614. Pada periode yang sama, Perseroan menanggung rugi atas operasi perusahaan asosiasi yaitu Zurich Assets International Ltd (Zurich) sebesar US$ 810.855.

Laba atas pelepasan investasi jangka pendekTahun 2009 Perseroan membukukan peningkatan laba atas pelepasan investasi jangka pendek sebesar 68,57% dari US$ 9.696.019 tahun 2008 menjadi US$ 11.287.574 tahun 2009.

Pendapatan ini diperoleh dari laba penarikan sebagian dana sebesar USD 83.712.426 dari total dana Perseroan sebesar US$ 350.000.000 yang dikelola oleh PT Recapital Asset Management (Recapital) berdasarkan kontrak jasa pengelolaan dana yang ditandatangani pada tanggal 27 Agustus 2008. Selain itu, Perseroan juga mendapatkan laba dari pencairan sebagian dana sebesar US$ 30.000.000 dari total dana perseroan sebesar US$ 50.000.000 yang dikelola Recapital berdasarkan kontrak jasa pengelolaan dana dengan Recapital untuk jangka waktu enam (6) bulan yang ditandatangani pada tanggal 2 September 2009.

Beban Bunga dan keuangan – bersihBeban bunga dan keuangan bersih meningkat 351,50% dari US$ 40.071.533 tahun 2008 menjadi US$ 180.923.764 tahun 2009 seiring dengan peningkatan pinjaman jangka panjang sebesar 200,67% dari US$ 766.754.074 tahun

Other Income (Expenses)In 2009, other income grew by 73.56% from US$ 69,483,067 in 2008 to US$ 120,592,507.- in 2009. This growth was mainly due to interest expense and financing charges that increased by 351.50% from US$ 40,071,533 in 2008 to US$ 180,923,764.

Gain on DivestmentThe Company received gains on divestment in 2009 amounting to US$ 76,916,064. This proceed is from the divestment of the Company’s 20% ownership in Gallo Oil amounting to US$ 35,892,702 and the sale of the 50% shareholding in Enercorp Ltd amounting to US$ 41,023,362.

Gain (loss) on foreign exchange - netIn 2009, the Company booked gain on foreign exchange amounting to US$ 57,107,045. The average exchange rate that the Company used throughout 2009 was Rp 10,400 to US$1.00. Meanwhile, the Company used an average exchange rate of Rp 9,678 to US$1.00 in 2008. In 2008, the Company booked loss of foreign exchange amounting to US$ 7,401,025.-.

Equity interest in net income of associatesThe Company booked an increase in net income of associates of 1,099.91% from US$ 6,917,860 in 2008 to US$ 83,008,059 that was derived from PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) amounting to US$ 46,884,300.- and from Enercorp Ltd amounting to US$ 36,934,614.-. For the same period, the Company absorbed the losses incurred by its associate, Zurich Assets International Ltd (Zurich), amounting to US$ 810,855.-.

Gain on short-term investments saleThe Company booked an increase on gain on short-term investments sale by 68.57%, in 2009 from US$ 9,696,019 in 2008 to US$ 11,287,574 in 2009.

This gain was due to profits derived from the partial withdrawal of funds amounting to USD 83,712,426 from the Company’s total funds of US$ 350,000,000.- managed by PT Recapital Assets Management (Recapital) based on its fund management services contract that was signed on 27 August 2008. In addition, the Company also gained profits from the partial withdrawal of funds amounting to US$ 30,000,000 from the Company’s total funds of US$ 50,000,000 that was managed by Recapital based on the funds management services contract with Recapital for a period of six (6) months signed on 2 September 2009.

Net Interest Expenses and Financial ChargesNet Interest expenses and financing charges increased by 351.50% from US$ 40,071,533 in 2008 to US$ 180,923,764 in 2009 resulting from an increase in long term loans by 200.67% from US$ 766,754,074 in 2008 to US$

Management Discussion & Analysis

Page 126: 28 Annual Report 2009

122 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Diskusi & Analisa Manajemen

2008 menjadi US$ 2.305.386.666. Sebagian besar pinjaman digunakan untuk mendukung operasional dan investasi.

Rugi atas transaksi derivatifSelama tahun 2009 perseroan mengalami rugi atas transaksi derivative sebesar US$ 63.367.940 akibat aquity swap antara Enercoal dengan Credit Suisse International, Capped call dan Call Option Enercoal dengan Capped Credit Suisse International.

Beban AmortisasiBeban amortisasi meningkat 34,94% dari US$ 37.733.904 tahun 2008 menjadi US$ 50.919.584 tahun 2009. Amortisasi ini merupakan pendapatan yang ditangguhkan terutama yang diakui sebagai goodwill negatif dan selisih nilai aktiva bersih dibandingkan dengan biaya perolehan Newmont Nusa Tenggara (NNT) dan Enercorp.

Bunga Keterlambatan PajakPada tahun 2009, Perseroan memiliki beban bunga keterlambatan pembayaran pajak sebesar US$ 42.236.684 yang dibayarkan oleh Arutmin atas keterlambatan pembayaran Pajak Penghasilan Badan tahun 2008 sebesar US$ 16.746.105, dan pembayaran KPC atas keterlambatan pembayaran pajak pasal 21,23,dan 4 ayat (2) tahun 2006 sebesar US$ 3,6 juta (setara dengan Rp 41.788.679.443) dimana pada akhir tahun 2009, kewajiban KPC atas pajak tersebut telah lunas. Selain itu, KPC juga melakukan pembayaran denda administrasi atas keterlambatan pembayaran Pajak Badan tahun 2008 sebesar US$ 625 dari total denda sebesar US$ 21.807.545. Prosedur pembayaran dengan mengansur ini telah mendapatkan persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak.

Lain lain - bersihPerseroan membukukan beban lain-lain bersih sebesar US$ 11.463.277 tahun 2009 dibandingkan dengan US$ 890.484. Sebagian besar beban lain-lain pada tahun 2009 terkait dengan pembayaran Arutmin kepada Thiess atas pengoperasian dan perawatan tambang Satui dan Senakin yang dilakukan oleh Thiess.

Laba Sebelum Beban (Manfaat) Pajak PenghasilanPada tahun 2009, Perseroan membukukan laba sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan sebesar US$ 517.655.112. Pada tahun 2008, Perseroan membukukan laba sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan sebesar US$ 1.032.726.233. Prosentase laba sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan terhadap pendapatan turun menjadi 16,08 % tahun 2009 dibanding 30,57 % tahun 2008.

Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan - BersihPer 31 Desember 2009, beban pajak penghasilan turun 52,16 % dibanding 2008 menjadi US$ 233.998.345 tahun 2009. Beban pajak penghasilan kini yang berasal dari Perseroan sebesar US$ 33.514.652, turun 29,94% dibanding US$ 47.835.792 di tahun 2008. Sementara beban pajak penghasilan kini yang berasal dari anak perusahaan sebesar US$ 196.573.075, turun 55,99% dari US$ 446.605.209 tahun 2008.

2,305,386,666. Most of the loans were used to support operations and investment.

Loss on Derivative TransactionsThe Company reported loss on derivative transactions in 2009 amounting to US$ 63,367,940 as a result of the equity swap between Enercoal with Credit Suisse International, Enercoal’s Capped call and Call Option with Credit Suisse International’s Capped.

Amortization ExpensesAmortization expenses increased by 34.94% from US$ 37,733,904 in 2008 to US$ 50,919,584 in 2009. This amortization was in deferred income that were mainly recognized as negative goodwill and the difference in the value of assets – net compared with the acquisition cost for Newmont Nusa Tenggara (NNT) and Enercorp.

Interest on Overdue Tax PaymentsThe Company was charged with interest on overdue tax payments amounting to US$ 42,236,684. This was paid by Arutmin for overdue corporate income tax payments in 2008 amounting to US$ 16,746,105 and KPC’s payment for overdue withholding taxes of PPh 21,23, and 4 section (2) for fiscal year of 2006 amounting to US$ 3.6 million (equivalent to Rp 41,788,679,443). At the end of 2009, KPC’s liabilities on these taxes were paid off. In addition to this, KPC also paid administrative fees incurred as a result of the late payments on corporate income tax of 2008 amounting to US$ 625 from total fines amounting to US$ 21,807,545.-. The Directorate General of Taxes approved the payments, to be made through installments.

Net Other ExpensesThe Company booked other expenses amounting to US$ 11,463,277 in 2009 compared to US$ 890,484. Most of these other expenses in 2009 were due to Arutmin’s payment to Thiess for operating and maintaining Satui and Senakin mines by Thiess.

Income Before Tax Expenses (Benefits) In 2009, the Company booked income before tax expenses (benefits) amounting to US$ 517,655,112 compared to 2008 of US$ 1,032,726,233. The income before tax expenses (benefits) decreased to 16.08 % in 2009 compared to 30.57 % in 2008.

Income Tax Expenses (Benefit) - NetIncome tax expenses were 52.16 % lower in 2009 compared to 2008 to US$ 233,998,345 as of the end of 2009. This income tax expenses derive from the Company amounting to US$ 33,514,652 or 29.94% lower compared to US$ 47,835,792 in 2008. In the meantime, income tax expenses that derive from its subsidiaries amounting to US$ 196,573,075 or 55.99% lower from US$ 446,605,209 in 2008.

Page 127: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 123

Pada tahun 2009 beban pajak tangguhan Perseroan sebesar US$ 613.970, turun 96,23% dibanding tahun 2008 yang sebesar US$ 16.288.018. Beban pajak penghasilan tangguhan anak perusahaan turun 58,96% dari US$ 11.024.582 tahun 2008 menjadi US$ 4.524.588 tahun 2009.

Selama tahun 2009, Anak perusahaan Perseroan yaitu PT Arutmin Indonesia (Arutmin) dan PT Kaltim Prima Coal (KPC), melaporkan pembetulan SPT atas Pajak Penghasilan Badan untuk tahun 2005 sampai dengan tahun 2007. Pada bulan Desember 2009, Arutmin dan KPC telah melunasi seluruh kewajiban pajak tahun 2008 berdasarkan SPT Pajak Penghasilan Badan yang sudah dilaporkan secara mengangsur.

Berdasarkan pembetulan SPT untuk tahun 2005 sampai dengan tahun 2007 tersebut, Arutmin dan KPC harus membayar tambahan pajak penghasilan badan. Tambahan pembayaran tersebut telah dilakukan sehubungan dengan pemeriksaan pajak pendahuluan oleh Kantor Pajak. Dengan demikian, jumlah keseluruhan sebesar US$ 600 juta telah dibayarkan.

Pada tanggal 18 Januari 2010, KPC mengajukan argumentasi praperadilan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sehubungan dengan “pemeriksaan bukti awal adanya tindak pidana kewajiban pajak”. Pada tanggal 9 Februari 2010, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tidak menerima argumentasi praperadilan yang diajukan KPC.

Oleh karena itu, berdasarkan hasil keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut, manajemen memutuskan untuk menyajikan kembali laporan keuangan KPC untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 untuk menyajikan dampak dari penyesuaian terhadap akun yang berhubungan dengan pajak penghasilan badan untuk tahun 2005 sampai dengan tahun 2008.

Berdasarkan keputusan itu pula, manajemen Arutmin memutuskan untuk menyajikan kembali laporan keuangan Arutmin untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 karena manajemen yakin bahwa kondisi perpajakan KPC memiliki substansi yang sama dengan Arutmin.

Laba Sebelum Hak Minoritas Atas Laba Bersih Anak Perusahaan Yang DikonsolidasikanPada tahun 2009, Perseroan membukukan laba sebelum hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan yang dikonsolidasikan sebesar US$ 283.656.767, turun 47,81% dibanding US$ 543.548.668 tahun 2008. Prosentase laba sebelum hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan terhadap pendapatan turun menjadi 8,81% tahun 2009 dibanding 16,10% tahun 2008.

Hak Minoritas Atas Laba Bersih Anak Perusahaan Yang DikonsolidasikanHak minoritas atas laba bersih anak perusahaan yang dikonsolidasikan turun 45,76% dari US$ 171.857.707 tahun 2008 menjadi US$ 93.208.075 tahun 2009. Dalam

The Company’s deferred income tax expenses in 2009 amounted to US$ 613,970.- or 96.23% lower compared to US$ 16,288,018.- in 2008 The Company’s deferred income tax expenses was 58.96% lower from US$ 11,024,582 in 2008 to US$ 4,524,588 in 2009.

Throughout 2009, the Company’s subsidiaries, PT Arutmin Indonesia (Arutmin) and PT Kaltim Prima Coal (KPC), reported corrections on its corporate income tax returns (SPT) for 2005 to 2007. In December 2009, Arutmin and KPC paid up all of its tax liabilities for 2008 based on its corporate income tax returns that have been gradually reported.

Based on the corrections on its tax returns for 2005 to 2007, Arutmin and KPC had to pay additional corporate income taxes. The additional payments were made following tax assessment carried out by the Tax Office. As a result, the total amount that has been paid is US$ 600 million.

On 18 January 2010, KPC submitted its pretrial arguments to the district court of South Jakarta in line with “examination of the preliminary evidence of a criminal act associated with a tax liability”. On 9 February 2010, the District Court of South Jakarta declined the pretrial arguments that were submitted by KPC.

Therefore, by the verdict of the District Court of South Jakarta’s, the management decided to restate KPC’s financial statements for the period ending on 31 December 2008 to reflect the impact of the corporate income tax account adjustments for years of 2005 to 2008.

Arutmin’s management also decided to restate its financial statements for the period ending on 31 December 2009 as the management firmly believes that KPC’s tax conditions is of same substance as Arutmin’s.

Income Before Minority Interest In Consolidated Net Income of Subsidiaries In 2009, the Company booked income before minority interest in consolidated net income of subsidiaries amounting to US$ 283,656,767 or 47.81% lower compared to US$ 543,548,668.- in 2008. The income before minority interest in consolidated net income of subsidiaries decreased to 8.81% in 2009 compared to 16.10% in 2008.

Minority Interest In Net Income Of Subsidiaries Minority interest in consolidated net income of subsidiaries was 45.76% lower from US$ 171,857,707 in 2008 to US$ 93,208,075 in 2009. The Company’s 2009 financial statement indicates that minority interest associated with

Management Discussion & Analysis

Page 128: 28 Annual Report 2009

124 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Diskusi & Analisa Manajemen

laporan keuangan Perseroan tahun 2009, hak minoritas berkaitan dengan kepemilikan saham 5,0% di KPC yang diselenggarakan oleh PT Kutai Timur Sejahtera dan kepemilikan saham 30% di setiap Kelompok Perusahaan IndoCoal yang dikelola oleh Tata, dan hak minoritas Fajar Bumi atas hak yang dimiliki oleh pemegang saham non-afiliasi.

Laba BersihPer 31 Desember 2009, Perseroan membukukan laba bersih sebesar US$ 190.448.692, turun 48,76 % dibanding US$ 371.690.691 tahun 2008. Prosentase laba bersih terhadap pendapatan turun menjadi 5,92% tahun 2009 dibanding 11,00% tahun 2008.

EBITDA Kurun waktu 2009, Perseroan membukukan EBITDA sebesar US$ 1.055.899.291. Pada tahun 2008, EBITDA Perseroan sebesar US$ 1.198.770.253. Pencapaian tersebut sangat dipengaruhi oleh Penurunan harga jual batubara yang cukup tajam dan peningkatan beban usaha. NeracaAsetPer 31 Desember 2009 jumlah asset Perseroan meningkat 41,57 % dibanding tahun 2008 menjadi US$ 7.410.928.534.

Aset LancarAset lancar Perseroan meningkat menjadi US$ 2.051.639.591 dibanding tahun 2008 yang sebesar US$ 1.632.573.975 terutama karena peningkatan piutang lain-lain pihak ketiga dalam kelompok akun asset lancar sebesar 2.326,72% dibanding tahun 2008 yang sebesar US$ 20.073.597, menjadi US$ 487.130.120 pada tahun 2009. Peningkatan aset lancar pada tahun 2009 juga disebabkan oleh peningkatan penjualan batubara Enercorp Ltd dari US$ 131.477.417 tahun 2008 menjadi US$ 230.607.652 tahun 2009.

Aset Tidak LancarAset tidak lancar meningkat dari US$ 3.602.220.107 pada tahun 2008 menjadi US$ 5.359.288.943 pada akhir tahun 2009, terutama disebabkan oleh peningkatan piutang lain-lain pihak ketiga sebesar US$ 250.000.000 pada tahun 2009 dan sehubungan dengan peningkatan aset derivatif menjadi US$ 222.909.006, serta biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan (setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar US$ 119.328.955 tahun 2009 dan US$ 84.291.785 tahun 2008) dari US$ 181.329.250 tahun 2008 menjadi US$ 837.409.650.

Peningkatan asset tidak lancar juga disebabkan karena Perseroan memberikan fasilitas pinjaman sebesar US$ 300.000.000 kepada Bukit Mutiara sehubungan dengan perjanjian pembelian dan pemesanan saham yang masih dalam proses negosiasi untuk akuisisi Bukit Mutiara terhadap kepemilikan tidak langsungnya sebesar 90% di salah satu produsen batubara terbesar di Indonesia (Perusahaan batubara yang Target).

the 5.0% shareholding in KPC that was held by PT Kutai Timur Sejahtera and the 30% shareholding in every business group of IndoCoal that was managed by Tata, and minority interest of Bumi over rights that are held by non-affiliated shareholders.

Net ProfitAs of 31 December 2009, the Company has booked net profit of US$ 190,448,692 or 48.76% lower compared to US$ 371,690,691 in 2008. Net profit decreased to 5.92% in 2009 compared to 11.00% in 2008.

EBITDA Throughout 2009, the Company booked an EBITDA of US$ 1,055,899,291 compared to US$ 1,198,770,253 booked in 2008. This was mainly due to the significant decline in coal prices and increase in operating expenses.

Balance SheetAssetsAs of 31 December 2009, the Company’s total assets increased by 41.57 % compared to 2008 to US$ 7,410,928,534.-.

Current AssetsThe Company’s current assets increased to US$ 2,051,639,591 compared to US$ 1,632,573,975 in 2008, largely due to 2,326.72% increase in other third party receivables within the current assets account group compared to 2008 that amounted to US$ 20,073,597 to US$ 487,130,120 in 2009. This increase in current assets in 2009 was also contributed by the increase in Enercorp Ltd’s coal sales from US$ 131,477,417 in 2008 to US$ 230,607,652 in 2009.

Non Current AssetsNon-Current Assets increased from US$ 3,602,220,107 in 2008 to US$ 5,359,288,943 in 2009, mainly due increase in other third party receivables amounting to US$ 250,000,000 in 2009 and increase in derivative assets of US$ 222,909,006 as well as deferred exploration and mining expenses (net of accumulated amortization amounting to US$ 119,328,955 in 2009 and US$ 84,291,785 in 2008) from US$ 181,329,250 in 2008 to US$ 837,409,650.

The increase in non-current assets was also contributed by loan facility extended by the Company to Bukit Mutiara amounting to US$ 300,000,000. This is part of share purchase and order agreement that is still in negotiation process in acquiring Bukit Mutiara’s indirect ownership of 90% in one of the largest coal producers in Indonesia (Target coal company).

Page 129: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 125

Pinjaman tidak menggunakan jaminan dan akan dibayar kembali seluruhnya pada saat jatuh tempo yaitu tahun 2015. Tingkat suku bunga pinjaman adalah 12% per tahun dengan jadwal jatuh tempo per kwartal.

Berdasarkan persyaratan pinjaman, Bukit Mutiara akan menggunakan seluruh jumlah pinjaman dari Perseroan untuk investasi yang akan disepakati oleh Bukit Mutiara dan Perseroan.

Salah satu prasyarat yang harus dipenuhi Bukit Mutiara agar Perseroan bisa mengeluarkan pinjaman adalah Bukit Mutiara berjanji agar Perusahaan batubara Target menandatangani perjanjian dengan Perseroan atau afiliasinya untuk menjamin agar Perseroan atau afiliasinya pemasaran yang memiliki hubungan afiliasi atas penjualan batubaranya selain batubara yang dijual ke Negara tertentu berdasarkan kesepakatan pemasaran yang telah ada. Kesepakatan pemasaran yang telah disepakati antara Bukit Mutiara dan Perusahaan Batubara Target akan tergantung pada keberhasilan penyelesaian proses kepemilikan Perusahaan Batubara Target tersebut, dan kesepakatan pemasaran akan dialihkan kepada Perusahaan atau salah satu perusahaan afiliasinya di kemudian hari. Pada tanggal laporan ini, Bukit Mutiara belum mengakuisisi saham di Perusahaan Batubara Target dan masih dalam proses negosiasi kesepakatan pemasaran dengan Perusahaan Batubara Target.

Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pinjaman adalah sebesar US$ 250 juta.

Peningkatan Aset minyak dan gas bumi sebesar 16,73 % dibanding tahun 2008 menjadi US$ 332.821.321 tahun 2009 ikut berkontribusi positif terhadap peningkatan asset tidak lancar Perseroan. Akun ini merupakan biaya eksplorasi yang dikeluarkan oleh Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo), Anak perusahaan, di Yaman.

Pada tahun 2009 total biaya eksplorasi batubara dan pengembangan tangguhan sebesar US$ 837.409.650. Jumlah ini meningkat dibanding tahun 2008 yang sebesar US$ 181.329.250. Namun demikian, menurut keyakinan manajemen peningkatan biaya tersebut tidak memiliki indikasi pada penurunan nilai asset.

KewajibanPer 31 Desember 2009, jumlah kewajiban Perseroan sebesar US$ 5.814.269.266 dengan struktur kewajiban lancar sebesar US$ 2.115.257.404 dan kewajiban tidak lancar sebesar US$ 3.699.011.862 Pada periode yang sama tahun sebelumnya, jumlah kewajiban Perseroan sebesar US$ 3.716.454.541 yang terdiri dari US$ 2.102.889.786 kewajiban lancar dan US$ 1.613.564.755 kewajiban tidak lancar.

Peningkatan kewajiban terutama karena meningkatnya pinjaman jangka pendek pada akun kewajiban lancar dari US$ 80.000.000 tahun 2008 menjadi US$ 400.000.000 tahun 2009. Sementara, pada akun kewajiban tidak lancar, pinjaman jangka panjang meningkat dari US$ 766.745.074 tahun 2008 menjadi US$ 2.305.386.666 tahun 2009.

The loan did not require a guarantee and will be repaid in full upon maturity in 2015. The interest rate applied for the loan is 12% per annum and paid on a quarterly basis.

Based on the loan’s requirements, Bukit Mutiara will utilize all of the loans from the Company for investments that is mutually approved by Bukit Mutiara and the Company.

One of the preconditions that must be fulfilled by Bukit Mutiara in order for the Company to disburse the loan is to have Target signed the agreement with the Company or its affiliates. This is to guarantee the Company or its marketing affiliates with affiliated relationships for coal sales, apart from those sold to a specific country, shall be based on prevalent marketing agreements. The marketing agreement that was mutually agreed upon by Bukit Mutiara and Target Coal Company will depend on the completion of share acquisition process on Target Coal Company. Subsequently, the marketing agreement will be turned over to the Company or one of its affiliates in future. By the date of this report, Bukit Mutiara has not acquired the shares in Target Coal Company and is still within the process of negotiations for the marketing agreement with the Target Coal Company.

As of 31 December 2009, the loan balance was US$ 250 million.

Increase in oil and natural gas assets amounting by 16.73 % in 2009 to US$ 332,821,321 compared to 2008 also positively contributed to increase Company’s non-current assets. This account reflected exploration expenses from Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo), a subsidiary, in Yemen.

Total deferred coal exploration and mining costs in 2009 amounted to US$ 837,409.650.-. This was higher compared to US$ 181,329,250 in 2008. However, the management is confident that this increase in expenses will not reduce the assets value.

LiabilitiesThe Company’s liabilities as of 31 December 2009, amounts to US$ 5,814,269,266 with current liability of US$ 2,115,257,404 and non-current liabilities of US$ 3,699,011,862. In comparison, the Company’s liabilities in 2008 was US$ 3,716,454,541 comprising US$ 2,102,889,786 in current liabilities and US$ 1,613,564,755 in non-current liabilities.

The increase in liabilities was mainly due to an increase in short term loans in its current liabilities account, from US$ 80,000,000 in 2008 to US$ 400,000,000 in 2009. Meanwhile, long term loans reflected in its non-current account increased from US$ 766,745,074 in 2008 to US$ 2,305,386,666 in 2009.

Management Discussion & Analysis

Page 130: 28 Annual Report 2009

126 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Diskusi & Analisa Manajemen

HutangKurun waktu 2009, hutang perusahaan meningkat 134,08% dibanding tahun 2008 menjadi US$ 2.726.939.502 dengan komposisi terbesar adalah hutang jangka panjang yang digunakan untuk modal kerja dan investasi.

EkuitasPada akhir tahun 2009, Ekuitas bersih Perseroan sebesar US$ 1.470.972.168 meningkat 26,21 % dari tahun 2008 terutama karena kenaikan pada selisih kurs penjabaran laporan keuangan sebesar 72,18 % dibanding tahun 2008 menjadi US$ 47.025.837 tahun 2009.

Perseroan menyajikan kembali laporan keuangan konsolidasian tahun 2008 sehubungan dengan penyesuaian atas perbedaan jumlah pajak yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) atas Pajak Penghasilan Badan dengan jumlah hutang pajak yang sebelumnya disajikan. Selanjutnya, Perusahaan mengakui perolehan dividen atas laba bersih tahun 2007 dari Kalimantan Coal Limited, Anak perusahaan yang dimiliki secara penuh yang berlokasi di Republik Mauritius sehubungan dengan Controlled Foreign Corporation Rule mengenai Perolehan Dividen. Oleh karena itu, Perusahaan telah mengakui perolehan dividen tersebut sebesar US$ 248 juta.

Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Per 31 Desember 2009, Perseroan membukukan jumlah Kewajiban dan Ekuitas sebesar US$ 7.410.928.534. Meningkat 41,57 % dibanding tahun 2008 yang sebesar US$ 5.234.794.082

DevidenBerdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 26 Juni 2009, pemegang saham setuju untuk membagikan dividen final tahun 2008 sebesar Rp957.897.842.085 (setara dengan US$ 97.069.781) atau Rp50,60 (setara dengan US$ 0,0048) per lembar saham.

Arus KasJumlah kas dan bank pada akhir periode 2009 sebesar US$ 60.061.535 dengan posisi di awal tahun sebesar US$ 171.947.280. Pada tahun 2008, posisi kas dan bank pada akhir tahun 2008 sebesar US$ 171.947.280 dengan posisi pada awal tahun sebesar US$ 143.695.527

Arus Kas dari Aktivitas OperasiPer 31 Desember 2009, kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi sebesar US$ 246.038.514. Tahun sebelumnya, kas bersih dari aktivitas operasi sebesar US$ 959.194.485 terutama karena peningkatan biaya operasi dan peningkatan pembayaran pajak penghasilan.

Arus Kas dari Aktivitas InvestasiPada akhir tahun 2009, jumlah kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi sebesar US$ 1.596.965.790 terutama karena peningkatan penarikan (penempatan) deposito berjangka dan kas di bank yang dibatasi penggunaannya serta perolehan aktiva derivatif. Pada akhir tahun 2008,

LiabilitiesThe Company’s liabilities in 2009 increased by 134.08% to US$ 2,726,939,502 compared to 2008. The largest portion is on long-term liabilities used for working capital and investment.

EquityBy the end of 2009, net equity increased by 26.21 % to US$ 1,470,972,168.- compared to 2008. This increase was mainly due to an increase in foreign exchange differences as stated in the financial statement of by 72.18 % compared to 2008 to US$ 47,025,837.- in 2009.

The Company restated the consolidated financial statement for 2008 following the adjustments to the differences in the amount of tax stated within its corporate income tax returns with the amount of tax payables that was previously reported. Subsequently, the Company recognized dividends for the 2007 net profits obtained from Kalimantan Coal Limited, a wholly-owned subsidiary located in the Republic of Mauritius in accordance with the Controlled Foreign Corporation Rule regarding Dividend Payments. As a result, the Company has recognized the dividend payment amounting to US$ 248 million

Total Liabilities and Equity The Company booked, as of 31 December 2009, total Liabilities and Equity amounting to US$ 7,410,928,534. This represents a 41.57 % increase compared to 2008 of US$ 5,234,794,082.-.

DividendBased on the decision of the Annual General Shareholders Meeting held on 26 June 2009, The shareholders agreed to pay final dividend payment for 2008 amounting to Rp957,897,842,085 (equivalent to US$ 97,069,781) or Rp50.60 (equivalent to US$ 0.0048) per share.

Cash FlowThe amount of cash on hand and cash in bank at the end of 2009 amounting to US$ 60,061,535 while initial position at the beginning of the year amounting to US$ 171,947,280. In 2008, its cash on hand and cash in bank position at the end of 2008 was US$ 171,947,280 with its initial position at the beginning of the year was US$ 143,695,527.

Cash Flow from Operational ActivitiesNet cash derived from operational activities as of 31 December 2009 amounted to US$ 246,038,514 compared to 2008 of US$ 959,194,485. This was mainly due to the increase in operating costs and increase in income tax payments.

Cash Flow from Investment ActivitiesNet cash used for investment activities at the end of 2009 amounted to US$ 1,596,965,790 and was mainly due to the increase in withdrawals (placements) of time deposits in banks and derivatives. By the end of 2008,

Page 131: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 127

Management Discussion & Analysis

jumlah kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi sebesar US$ 1.688.459.574

Arus Kas dari Aktivitas PendanaanHingga akhir tahun 2009, kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan sebesar US$ 1.239.041.531 meningkat tipis dari posisi akhir tahun 2008 yang sebesar US$ 757.516.842 terutama karena peningkatan pelunasan (penerbitan) obligasi konversi dan penurunan piutang hubungan istimewa-besih.

Aktivitas yang tidak mempengaruhi KasPer 31 Desember 2009, Perseroan melakukan sejumlah transaksi yang tidak mempengaruhi arus kas dengan nilai total sebesar US$ 377.788.849 yang terdiri dari :- Pembayaran deviden melalui pemotongan piutang sebesar

US$ 196.924.229. Hal ini dilakukan untuk membayarkan deviden kepada pihak istimewa mengingat perseroan memiliki piutang kepada pihak istimewa.

- Penambahan Aset tetap melalui hutang sewa pembiayaan US$ 250.793.938 untuk mendukung aktivitas produksi

Refinancing dari Sebagian besar Hutang Perseroan pada tanggal 1 Oktober 2009 dan Hutang setelahnyaPada tanggal 1 Oktober 2009, Perseroan menggunakan sekitar US$ 1,3 miliar dari hasil Pinjaman BUMI_CFL sebesar US$ 1,9 miliar untuk melunasi sejumlah pinjaman Bumi-CS, Pinjaman Akuisisi Herald, Fasilitas Bank ICCI, US$ 30,0 Juta Fasilitas TAEL dan Program MTN. Setelah pembayaran kembali sejumlah hutang tersebut, jumlah hutang pokok Grup Perseroan menjadi sebesar US $ 1,9 miliar atas pinjaman Bumi-CFL, US$ 60,0 juta merupakan Fasilitas Deutsche Bank sebesar US$ 60,0 Juta, US$ 101.100.000 merupakan hasil konversi obligasi Zero Kupon, US$ 375,0 juta pada oligasi konversi sebesar dengan tingkat bunga sebesar 9,25%, US$ 8,0 juta merupakan pinjaman dari Rio Tinto Citra Palu dan sekitar US$ 238.500.000 merupakan hutang sewa modal. Sebagian besar fasilitas kredit dan instrumen hutang yang telah dibayar dengan hasil bersih dari pinjaman Bumi-CFL pada tanggal 1 Oktober 2009 menggunakan skema suku bunga mengambang, sedangkan Pinjaman Bumi-CFL mengacu pada tingkat suku bunga tetap sebesar 12,0% per tahun dan tingkat pengembalian internal jaminan hutang kepada CFL sebesar 19,0%. Sebagai hasil dari refinancing sebagian besar hutang Perseroan melalui Pinjaman Bumi-CFL, Perseroan tidak dikenakan fluktuasi tingkat bunga pasar.

Sejak refinancing sebagian besar hutang Perseroan pada tanggal 1 Oktober 2009, Perseroan telah mendapatkan hutang kembali sebesar US$ 700,0 juta. Pada tanggal 30 Oktober 2009, Perseroan mendapatkan pinjaman sebesar US$ 300,0 juta dari Fasilitas CS, pada tanggal 13 Nopember 2008, Perseroan, melalui Bumi Capital, menerbitkan surat jaminan hutang dengan tingkat suku bunga sebesar 12% dan, pada tanggal 17 November 2009, Perseroan mendapatkan dana sebesar US$ 100,0 Juta dari Fasilitas

the amount of net cash from investment activities was US$ 1,688,459,574.

Cash Flow from Financing ActivitiesNet cash flow from financing activities at the end of 2009 amounted to US$ 1,239,041,531 or slightly higher compared to its position at the end of 2008 amounting to US$ 757,516,842. and This increase was mainly due to the increase in the retirement (issuance) of convertible bonds and the reduction in net receivables from affiliated parties.

Activities not affecting CashThe Company made a number of transactions that did not affect cash flow as of 31 December 2009, at the amountto US$ 377,788,849, that comprised:- Offsetting dividend payment with other receivables amounting to US$ 196,924,229. This was taken to pay dividends to affiliated parties since the Company has receivables with related parties.- Additions to Fixed Assets through incurrence of obligation under financing lease of US$ 250,793,938 to support production activities

Refinancing of Most of Our Indebtedness on 1 October 2009 and Further Incurrence of IndebtednessOn 1 October 2009, we used approximately US$ 1.3 billion of the net proceeds of the US$ 1.9 billion Bumi-CFL Loan to repay all amounts outstanding under the Bumi-CS Loans, the Herald Acquisition Loan, the ICCI Bank Facilities, the US$ 30.0 Million TAEL Facility and the MTN Programme Notes. Following the repayment of these amounts, the only principal amount of indebtedness outstanding at our Group was US$ 1.9 billion under the Bumi-CFL Loan, US$ 60.0 million under the US$ 60.0 Million Deutsche Bank Facility, US$ 101.1 million under the Zero Coupon Convertible Bonds, US$ 375.0 million under the 9.25% Convertible Bonds, US$ 8.0 million under a loan from Rio Tinto to Citra Palu and approximately US$ 238.5 million under capital leases. Most of the credit facilities and debt instruments wich were repaid with the net proceeds of the Bumi-CFL Loan on 1 October 2009 were subject to floating interest rates, whereas the Bumi-CFL Loan is subject to a fixed interest rate of 12.0 % per annum and a guaranteed internal rate of return payable to CFL of 19.0 % As a result of the refinancing of most of our indebtedness with the net proceeds of the Bumi-CFL Loan, we are less subject to fluctuations in market interest rates. For a description of the Bumi-CFL Loan, see “Description of Other Material Indebtedness – US$ 1.9 Billion Loan Facility from Country Forest Limited”

Since refinancing most of our indebtedness on 1 October 2009, we have incurred a further US$ 700.0 million of indebtedness. On 30 October 2009, we incurred the US$ 300.0 Million CS Facility, on 13 November 2008, we, through Bumi Capital, issued the 12 % Guaranteed Senior Secured Notes and, on 17 November 2009, we incurred the 2009 US$ 100.0 Million CS Facility. For a description of these indebtedness, see “Description of Other Material Indebtedness – US$ 300.0 Million Credit Facility from

Page 132: 28 Annual Report 2009

128 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Diskusi & Analisa Manajemen

CS. Detail hutang-hutang ini dapat dilihat di “Penjelasan Hutang Material - Fasilitas Kredit Credit Suisse senilai US $ 300 juta” dan “Surat Hutang Senior Yang Dijamin - 12%”. Perusahaan bermaksud menggunakan sebagian dari dana ini untuk membayar Fasilitas CS sebesar US$ 100.0 juta secara keseluruhan. Dapat dilihat pada “Penggunaan Dana”.

Catatan PentingAkuisisi, Pendirian Dan Pelepasan Anak Perusahaan

Pinjaman kepada PT Multi Daerah Bersaing Pada tanggal 16 November 2009, Perusahaan (“Pemberi pinjaman”) menandatangani perjanjian fasiiltas pinjaman sebesar US$ 850 juta (Pinjaman MDB), dengan Anak perusahaannya yaitu PT Multi Daerah Bersaing (MDB) (“Peminjam”), dimana Perusahaan setuju untuk memberikan fasilitas pinjaman dengan nilai pokok US$ 850 juta kepada MDB sehubungan dengan Perjanjan Penjualan Saham atas akuisisi 24% kepemilikan saham PT Newmont Nusa Tenggara (“NNT”), sebuah perusahaan tambang emas dan tembaga di Indonesia, yang dilakukan oleh MDB. Pinjaman MDB tidak menggunakan jaminan dan akan dilunasi dalam 16 angsuran dengan jumlah tetap dimulai sejak 3 bulan setelah tanggal perjanjian ini sampai dengan tanggal jatuh tempo pada bulan November 2014.

Tingkat suku bunga pinjaman adalah 12% per tahun dan akan terhutang setiap tahunnya. Selanjutnya, Perusahaan memiliki hak, sebagai hak tunggal, untuk melakukan penyesuaian tingkat suku bunga sesuai dengan keadaan pasar.

Berdasarkan ketentuan dari Pinjaman MDB, MDB akan menggunakan seluruh dana yang dipinjamkan oleh Perusahaan untuk mengakuisisi 24% kepemilikan saham di NNT.

Pada tanggal 31 Desember 2009, jumlah pinjaman kepada MDB sehubungan dengan pinjaman ini sebesar US$ 637.810.000. Untuk mendanai fasilitas pinjaman yang diberikan kepada MDB, Perusahaan menggunakan perolehan pinjaman sebesar US$ 300 juta dari Guaranteed Secured Notes yang diterbikan oleh Bumi Capital Ltd. US$ 100 juta dari fasilitas pinjaman bridging loan dan US$ 300 juta dari Obligasi konversi yang dijaminkan yang diterbitkan oleh Enercoal Pte. Ltd.

PT Newmont Nusa Tenggara (NTT) Pada tanggal 6 November 2009, Perusahaan melalui anak perusahaan yaitu PT Multi Daerah Bersaing (MDB) menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham (PJBS) dengan Newmont Indonesia Ltd. (NIL) dan Nusa Tenggara Mining Corporation (NTMC) mengenai jual beli saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) sebesar 10% yang terdiri dari 683.407 lembar saham. MDB membayar seluruh harga perolehan sebesar US$ 391 juta pada tanggal 16 November 2009. NNT merupakan perusahaan tambang tembaga dan emas yang berlokasi di Nusa Tenggara, Indonesia.

Credit Suisse” and “- 12% Guaranteed Senior Secured Notes”. We Intend to use a portion of the net proceeds of this Offering to repay the 2009 US$ 100.0 Million CS Facility in its entirety. See “Use of Proceeds”.

Important NotesAcquisition, Establishment And Divestment Of Subsidiaries

Loan to PT Multi Daerah Bersaing On 16 November 2009, the Company (“Lender”) signed a US$ 850 million (MDB Loan) loan facility agreement with its subsidiary, PT Multi Daerah Bersaing (MDB) (“Borrower”). The Company agrees to provide the loan facility with principal of US$ 850 million to MDB in accordance with the Share Purchase Agreement to acquire a 24% shareholding in PT Newmont Nusa Tenggara (“NNT”), an Indonesian gold and copper mining company, to be carried out by MDB.

MDB’s loan does not require a guarantee and will be paid off through 16 fixed installments, and shall begin 3 months after the signing of the agreement until it reaches maturity date on November 2014.

The interest rate for the loan is 12% per annum and will be calculated every year. Subsequently, the Company has the right, as a sole right, to adjust the interest rate subjecting to market conditions.

Based on the stipulation of MDB Loan, MDB will use all of the funds to acquire a 24% shareholding in NNT.

The funds that were disbursed to MDB, as of 31 December 2009, amounts to US$ 637,810,000. To finance the loan facility that was disbursed to MDB, the Company secured a US$ 300 million loan in the form of Guaranteed Secured Notes issued by Bumi Capital Ltd., US$ 100 million from a bridging loan facility, and US$ 300 million from convertible bonds guaranteed by Enercoal Pte. Ltd.

PT Newmont Nusa Tenggara (NTT) On 6 November 2009, the Company through subsidiary PT Multi Daerah Bersaing (MDB) signed Share Transaction Agreement with Newmont Indonesia Ltd. (NIL) and Nusa Tenggara Mining Corporation (NTMC) on share transaction of PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) at 10% comprising 683,407 shares. MDB settled acquisition price of US$ 391 million on 16 November 2009. NNT operates copper and gold mine in Nusa Tenggara, Indonesia.

Page 133: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 129

Management Discussion & Analysis

Pada tanggal 23 November 2009, MDB menandatangai PJBS kedua dengan NIL dan NTMC sehubungan dengan jual beli 14% tambahan kepemilikan saham yang terdiri dari 956.770 lembar saham di NNT dengan total harga perolehan sebesar US$ 493,6 juta. Pada tanggal 14 Desember 2009, MDB membayar harga perolehan sebesar US$ 246.806.500 untuk 7% saham tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2009, persyaratan untuk menyelesaikan jual beli saham sebanyak 7% dari saham yang tersisa belum dapat diselesaikan, dan sampai dengan tanggal laporan kepemilikan MDB adalah sebesar 17%.

Herald Resources Ltd.Pada tanggal 20 Oktober 2009, Perseroan melalui Calipso Pte. Ltd., anak perusahaan, yang dimiliki secara penuh, mengakuisisi 169.993.041 lembar saham atau 84,15% kepemilikan di Herald Resources Ltd. (Herald) dengan nilai US$ 552.169.458 (setara dengan US$ 504.769.162).

Leap-Forward Finance Ltd.Pada tanggal 29 Juni, 2009, Bumi Resources Investment (BRI) dan Ancara menandatangani perubahan Perjanjian Jual Beli dimana jumlah saham Leap Forward yang dimiliki berkurang menjadi 50% dan harga beli berkurang menjadi Rp 952,5 milyar. Leap-Forward secara tidak langsung memiliki 99,9% saham PT Fajar Bumi Sakti (FBS), dengan demikian Bumi Resources Investment (BRI) secara tidak langsung memiliki 49,85% saham FBS.

Pendopo Coal Ltd.Sesuai dengan Perjanjian Jual Beli tanggal 5 Januari 2009, BRI membeli dari Indomining Resources Holding Ltd. (Indomining) sebanyak 89 lembar saham yang merupakan 89% kepemilikan saham di Pendopo Coal Ltd. (PCL), suatu perusahaan yang didirikan di Republik Seychelles, dengan harga beli sebesar Rp1,304 trilyun (setara dengan USD119 juta) pada tanggal penyelesaian transaksi. Pendopo secara tidak langsung memiliki 95% saham PT Pendopo Energi Batubara (PEB), dengan demikian BRI secara tidak langsung memiliki 84,45% saham PEB.

Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi TertentuPada tanggal 8 Januari 2009, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) meminta penjelasan kepada Perusahaan mengenai akuisisi Zurich Assets International Ltd., Leap-Forward Finance Ltd dan Pendopo Coal Ltd khususnya mengenai ada tidaknya perubahan pengendalian dan ada tidaknya benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang “Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu” dan apakah transaksi tersebut termasuk transaksi material sebagaimana dimaksud Peraturan No. IX.E.2 tentang “Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama”.

Perusahaan telah menanggapi surat tersebut pada tanggal 13 Januari 2009, dimana Perusahaan menjelaskan bahwa

On 23 November 2009, MDB signed the second agreement with NIL and NTMC on additional 14% shares divestment comprising 956.770 shares in NNT with total proceed of US$ 493.6 million. On 14 Desember 2009, MDB paid US$ 246,806,500 for the acquisition of 7% shares. On 31 December 2009, the requirements to settle this acquisition have not been met, therefore MDB’s ownership on the date of this report is 17%.

Herald Resources Ltd.On 20 October 2009, the Company, through its fully-owned subsidiary, Calipso Pte. Ltd., acquired 169,993,041 shares or 84.15% ownership in Herald Resources Ltd. (Herald) amounting to US$ 552,169,458 (or equivalent to US$ 504,769,162).

Leap-Forward Finance Ltd.On 29 June, 2009, Bumi Resources Investment (BRI) and Ancara signed Changes to the Sales Purchase Agreement whereby the amount of Leap Forward’s shares that it owns reduces to 50% and the sales price reduces to Rp 952.5 billion. Leap-Forward indirectly owns a 99.9% share inPT Fajar Bumi Sakti (FBS). As a result, BRI indirectly owns 49.85% shares in FBS.

Pendopo Coal Ltd.In accordance with its Sales Purchase Agreement dated 5 January 2009, BRI acquired from Indomining Resources Holding Ltd. (Indomining) an estimated 89 shares that represents an 89% shareholding in Pendopo Coal Ltd. (PCL), a Company that was established in the Republic of Seychelles, for an estimated Rp 1.304 trillion (or equivalent to US$ 119 million) at the transaction’s conclusion. Pendopo indirectly owns 95% of PT Pendopo Energi Batubara (PEB), whereby BRI indirectly owns 84.45% stake in PEB.

Specific Affiliated and Conflict of Interest TransactionsOn 8 January 2009, The Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) requested from the Company a clarification regarding its acquisition of Zurich Assets International Ltd., Leap-Forward Finance Ltd, and Pendopo Coal Ltd and to ascertain as to whether there are any changes to the control of these companies and as to whether there are any conflict of interest in accordance with Bapepam-LK Regulation No. IX.E.1 concerning “Specific Affiliated Transactions and Conflict of Interest Transactions” and whether these transactions are deemed as material transactions as prescribed within Regulation No. IX.E.2 concerning “Material Transactions and Changes to the Company’s Main Business”.

The Company has responded to this request on 13 January 2009, whereby the Company clarified that this transaction

Page 134: 28 Annual Report 2009

130 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

transaksi tersebut tidak memiliki hubungan afiliasi atau tidak memiliki benturan kepentingan. Dalam hal ini tidak melanggar Peraturan Bapepam No. IX.E.1 dan transaksi tidak dapat diperhitungkan sebagai transaksi yang material karena masing-masing transaksi tidak lebih dari 10% dari jumlah pendapatan Perusahaan pada tahun 2007 dan tidak lebih dari 20% dari jumlah modal Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007; dan harga akuisisi dinilai sesuai dengan nilai wajar berdasarkan hasil penilaian dari penilai independen.

Tinjauan 2010 Peningkatan kapasitas pembangkit listrik tenaga batubara di seluruh dunia (terutama Cina dan India) yang diprediksi akan tumbuh 35% pada 10 tahun ke depan dari 1.759.000 MW pada 2010 menjadi 2.384.000 MW pada 2020 menjadi faktor utama peningkatan konsumsi batubara. Hal ini mendorong peningkatan permintaan pasar batubara thermal di dunia dari 614 juta ton tahun 2009 menjadi 631 juta ton di tahun 2010. International Energy Agency (IEA) memprediksi tren peningkatan akan terus terjadi dimana pada tahun 2011 prediksi permintaan batubara thermal di pasar dunia 666 juta ton dan pada tahun 2015 menjadi 796 juta ton.

Sebagai negara yang hanya mampu mendatangkan batubara thermal dari negara lain, Jepang menjadi konsumen terbesar impor batubara di dunia. Meski tingkat kebutuhannya relatif stabil, data IEA mencatat, dalam 10 tahun terakhir terhitung sejak tahun 2006, rata-rata permintaan Jepang terhadap batubara thermal sebesar 114,6 juta ton.

Tingginya kebutuhan China dan India terhadap batubara thermal semakin memperkuat peningkatan permintaan di pasar dunia. Menurut data Lembaga Riset Macquarie, kurun waktu waktu sembilan bulan sejak September 2008, China menjadi eksportir batubara thermal sebesar 5,9 juta ton. Disebabkan oleh turunnya kemampuan produksi dan desakan kebutuhan pembangkit listrik, sejak bulan September tahun 2009, China menjadi importir batubara thermal sebesar 46,4 juta ton. Permintaan impor batubara thermal dari Cina diharapkan terus meningkat menjadi sekitar 50 juta ton dan 60 juta ton pada 2015.

Demikian halnya dengan India. Guna memenuhi kebutuhan domestik, hingga bulan Juli 2009, India mengimpor batubara thermal sebesar 32,6 juta ton atau meningkat 55% dibandingkan dengan Juli 2008. Dari tahun ke tahun, permintaan India terhadap jenis batubara ini akan terus meningkat dimana pada tahun 2010 diprediksi sebesar 53 juta ton, pada tahun 2011 meningkat menjadi 63 juta ton dan pada tahun 2015 diprediksi menjadi sekitar 108 juta ton

Dari sisi pasokan, Lembaga riset Macquarie mempublikasikan bahwa sejak tahun 2006 Indonesia menjadi pemasok terbesar batubara thermal ke pasar dunia dan akan terus berlanjut hingga tahun 2015. Pada

Diskusi & Analisa Manajemen

is neither deemed affiliated or a conflict of interest. In this respect, the transaction did not violate Bapepam-LK Regulation No. IX.E.1 and the transaction cannot be categorized as a material transaction as the respective transactions did not exceed 10% of the Company’s total revenues in 2007 and did not exceed 20% of the Company’s total capital as of 31 December 2007; and the acquisition price is deemed in accordance with the fair value based on the results of the independent appraiser.

Outlook for 2010 An increase is forecasted in coal consumption, mainly driven by the increased capacity from coal-powered plants worldwide (particularly China and India) which is projected to grow by 35% over the next 10 years from 1,759,000 MW in 2010 to 2,384,000 MW in 2020. This has led to rising demand in the worldwide market for thermal coal from 614 million tonnes in 2009 to 631 million tones in 2010. International Energy Agency (IEA) predicted the rising trend will likely continue and is projected to reach 666 million tonnes in 2011 and 796 million tonnes in 2015.

Japan, a country that can only import thermal coal from other countries, is the world’s largest consumer of imported coal. Despite relatively stable demand levels, thermal coal demand from Japan has dramatically grown over the last 10 years (since 2006) to 114.6 million tonnes as indicated by IEA data.

The high demand for thermal coal from China and India has strengthened the growth in demand for thermal coal in the worldwide market. As stated by Macquarie Research Institute, China had, within a span of nine months since September 2008, become an exporter of thermal coal amounting to 5.9 million tonnes. This is due to declining production capacity and the urgent demand by power plants, but by September 2009, China had become an importer of thermal coal amounting to 46.4 million tonnes. China’s demand for thermal coal imports is expected to continue to increase to around 50 million tonnes in 2011 and 60 million tonnes in 2015.

This is also true with India. To fulfill its domestic demand, as of July 2009, India has imported 32.6 million tonnes of thermal coal - 55% higher compared to July 2008. In the future years, India’s demand for this type of coal is projected to increase to 53 million tonnes in 2010, 63 million tonnes in 2011, and around 108 million tonnes in 2015.

From a supply perspective, data compiled by the Macquarie Research Institute shows that Indonesia has become the largest supplier of thermal coal in the world since 2006 and will continue to be in that position untuil 2015. Indonesia

Page 135: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 131

tahun 2006 Indonesia mampu memasok batubara thermal ke pasar dunia sebesar 183 juta ton atau 31,17% dari total permintaan dunia. Pada tahun 2009, kemampuan pasokan Indonesia ke pasar dunia sebesar 33,17 % dari total permintaan yang sebesar 614 juta ton. Sementara, pada tahun 2010 Indonesia diprediksi mampu memasok sebesar 220 juta ton dari total permintaan yang sebesar 631 juta ton. Pada tahun 2015, kemungkinan Indonesia mampu memasok sebesar 279 juta ton dari total permintaan pasar dunia yang sebesar 796 juta ton.

Prospek yang cukup gemilang juga terjadi pada pasar domestik Indonesia. Seiring selesainya berbagai proyek pembangkit listrik tenaga uap, permintaan batubara thermal di pasar domestik akan mengalami peningkatan 65-70 juta ton per tahun. Kemampuan produksi yang relatif besar dimana pada tahun 2009 total produksi mencapai 250 juta ton dengan prediksi peningkatan produksi rata-rata sebesar 20% per tahun, Indonesia mampu memenuhi semua kebutuhan pasar domestik.

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi global yang mulai pulih, pada tahun 2010 harga batubara diprediksi akan menguat dan akan berlangsung dalam jangka waktu yang relatif panjang. Pada tahun 2010, harga batubara diprediksi akan berada di level rata-rata US$ 85 per ton dan pada tahun 2012 akan berada di level rata-rata sebesar US$ 90 per ton. Lebih spesifik, lembaga riset Macquarie mencatat harga batubara di pasar Spot SA akan berada di level US$ 67,5 pada tahun 2010 dengan kecenderungan peningkatan sampai level US$ 82,5 pada tahun 2014 dan turun menjadi US$ 80 pada tahun 2015. Data yang sama menunjukkan, harga kontrak Jepang untuk batubara berada di level US$ 70 per ton dengan kecenderungan mengalami peningkatan yang stabil hingga level US$ 85 pada tahun 2014 dan kembali mengalami penurunan pada tahun 2015 menjadi US$ 80 per ton

Strategi jangka menengah dan panjang bagi anak-anak perusahaan dicanangkan melalui peningkatan volume produksi yang memberi kontribusi bagi pendapatan Perseroan, sesuai dengan proyeksi produksi batubara thermal. Perseroan juga akan terus mengembangkan usaha non batubara ke sektor mineral lainnya.

Management Discussion & Analysis

was able to supply thermal coal to the world market of 183 million tonnes in 2006 or approximately 31.17% of the world’s total demand. In 2009, Indonesia supplied an estimated 33.17 % of the world’s total demand amounted to 614 million tonnes. In the meantime, Indonesia is projected to supply as much as 220 million tonnes of the world’s total demand amounting to 631 million tonnes in 2010. By 2015, Indonesia will be able to supply as much as 279 million tonnes of the global demand of 796 million tonnes.

The prospect for Indonesia’s domestic market is also quite positive. In line with completion of the various geothermal power plant projects, domestic demand for thermal coal by the domestic market will increase by 65-70 million tonnes per year. Production capacity is relatively sizeable with total production in 2009 amounting to 250 million tonnes, and projecting the annual average production growth at 20%, Indonesia is able to meet all of the domestic market’s demand.

In line with the global economic recovery, coal prices are projected to strengthen and will continue for a relatively long period. Coal prices are projected to be between average levels of US$ 85 per tonne in 2010 and US$ 90 per tonne by 2012. Macquarie Research Institute has specifically indicated that the coal market prices at the Spot SA market will be within the level of US$ 67.5 in 2010 with the likelihood of strengthening to a level of US$ 82.5 in 2014 and fall to US$ 80 in 2015. The same data shows that Japan’s contract price for coal is within the US$ 70 per tonne level with the tendency to gradually increase to a level of US$ 85 by 2014 and decline in 2015 to US$ 80 per tonne.

The Company’s medium and long-term strategies for its respective subsidiaries, of enhancing their contribution towards the Company’s revenues by increasing production volumes is in line with this projection particularly in thermal coal. The Company will also look to develop its non-coal assets to become more diversified in the mineral sector.

Page 136: 28 Annual Report 2009

Penghargaan2009Awards 2009

Penghargaan Titanium Award for Financial Performance in Energy and Mining di Indonesia untuk penghargaan The Asset Triple A Corporate Awards 2009 dari The Assets Magazine, Hong Kong.

The Titanium Award for Financial Performance in Energy and Mining in Indonesia during The Assets Triple A Corporate Awards 2009 presented by The Assets Magazine, Hong Kong.

Menerima “Indonesian Trusted Company 2009 Award” dari Majalah SWA dan Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG), Jakarta, 23 Desember 2009

Received “Indonesian Trusted Company 2009 Award” by SWA Magazine and Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG), Jakarta, 23 December 2009

Peringkat umum ke-3 sebagai Fastest-Growing Asian Companies, ke-4 dalam Coal & Consumable Fuels in Asia, ke-6 untuk Coal & Consumble Fuels di dunia, ke-29 sebagai salah satu Top 50 Fastest-Growing Global Companies dan peringkat ke-31 dalam Overall Performance in Asia by 2009 Platts Top 250 Global Energy Company, Singapore, 16 November 2009

Ranked of 3 overall in the Fastest-Growing Asian Companies, 4th in Coal & Consumable Fuels in Asia, 6th in Coal & Consumble Fuels globally, 29th as one of the Top 50 Fastest-Growing Global Companies and 31st in Overall Performance in Asia by 2009 Platts Top 250 Global Energy Company, Singapore, 16 November 2009

132 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Page 137: 28 Annual Report 2009

Meraih penghargaan The Best Corporates for Successful (Completed) M&A Deals in Indonesia dari PINNACLE Group, Kuala Lumpur, 29 September 2009

Awarded as The Best Corporates for Successful (Completed) M&A Deals in Indonesia by PINNACLE Group, Kuala Lumpur, 29 September 2009

Penghargaan dengan peringkat tiga besar dalam hal Praktik Governance pada Kategori Non Keuangan, Bali, Mei 2009

Acknowledged Amongst Top Three in Indonesia for Its Governance Practices in Non Financial Category, Bali, May 2009

Meraih peringkat The Best in Corporate Social Responsibility, peringkat tiga besar Investor Relations, ke-6 sebagai Best Managed Company dan peringkat ke-7 Corporate Governance in Indonesia, serta Asia’s Best Companies 2009 dari Finance Asia, Juni 2009

Ranked The Best in Corporate Social Responsibility, Top Three in Investor Relations, 6th in Best Managed Company and 7th in Corporate Governance in Indonesia, in Asia’s Best Companies 2009 by Finance Asia, June 2009

Mendapat peringkat The Best Public Companies Based on Relative Wealth Added (“RWA”) Method in Energy Category dari SWA Sembada, Jakarta, 26 Juni 2009

Ranked The Best Public Companies Based on Relative Wealth Added (“RWA”) Method in Energy Category by SWA Sembada, Jakarta, 26 June 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 133

Page 138: 28 Annual Report 2009

134 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Bagi BUMI menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik bertujuan untuk menjadikan perusahaan dengan kinerja dan reputasi yang baik serta mampu memberikan nilai tambah bagi tanah air, investor, masyarakat serta pemangku kepentingan lainnya.

BUMI implements GCG principles in order to be

a reputable and well perform company that adds

value to the nation, public and other stakeholders.

“ “

Page 139: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 135

GOVERNANCE

Good Corporatedi Bumi

AT BUMI

GOOD CORPORATE Governance

Page 140: 28 Annual Report 2009

136 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance di Bumi

Prinsip DasarSebagai perusahaan publik, PT Bumi Resources Tbk. (“BUMI” atau “Perseroan”) menyadari pentingnya penerapan Tata Kelola Perusahaan atau Good Corporate Governance (GCG). Bagi BUMI, menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yaitu transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan kewajaran, dalam operasi Perseroan bertujuan untuk menjadikan perusahaan dengan kinerja dan reputasi yang baik serta mampu memberikan nilai tambah bagi tanah air, investor, masyarakat, serta pemangku kepentingan lainnya.

BUMI berkomitmen untuk menerapkan GCG sesuai panduan yang ditetapkan oleh Indonesian Code of Good Corporate Governance yang diterbitkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance pada tahun 2006. Selain itu, dalam penerapan GCG BUMI juga mengadopsi praktik terbaik internasional.

Penerapan kelima prinsip GCG dapat dilihat dari berbagai aktifitas operasional BUMI sebagai berikut:

- Transparansi BUMI memberikan informasi yang seluas-luasnya kepada publik dan pemegang saham, sesuai ketentuan Bapepam-

LK dan Bursa Efek Indonesia, maupun inisiatif sendiri. Laporan diterbitkan secara berkala dan tepat waktu dalam dua bahasa (Inggris dan Indonesia) mencakup Laporan Keuangan Triwulanan, Laporan Keuangan Semesteran, Laporan Keuangan Tahunan yang telah diaudit, serta Laporan Tahunan melalui berbagai media komunikasi seperti pertemuan analis, paparan publik, press releases.

- Akuntabilitas BUMI memiliki sistem manajemen perusahaan yang mendukung terciptanya kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan

pertanggungjawaban organ perusahaan. Implementasi dari prinsip akuntabilitas adalah Direksi selalu menyampaikan laporan pertanggungjawaban operasional yang telah ditelaah oleh Dewan Komisaris serta laporan keuangan yang telah diperiksa oleh Akuntan Publik kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahan. Penerapan prinsip akuntabilitas juga tercermin dalam pembentukan berbagai Komite Dewan Komisaris dan Direksi, pembentukan Divisi Audit Internal serta Manajemen Risiko.

Basic PrinciplesAs a publicly listed company, PT Bumi Resources Tbk. (“BUMI” or “the Company”) fully understands the importance of the implementation of Good Corporate Governance (GCG). BUMI implements GCG principles which are transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness in order to be a reputable and well perform Company that adds value to the nation, the public, and other stakeholders.

BUMI is committed to implementing GCG in accordance with the standards stipulated by the Indonesian Code of Good Corporate Governance that was issued by the National Committee for Governance Policy in 2006. BUMI also implements GCG on the basis of prevailing global best practices.

The implementation of the 5 GCG principles is evident in BUMI’s various operational activities, such as:

- Transparency BUMI, in accordance with Bapepam-LK and the Indonesia Stock Exchange requirements as well on its own initiative,

provides substantial amounts of information to the public and shareholders. Reports are published regularly in two languages (English and Bahasa Indonesia), including Quarterly Financial Statements, Semi-Annual Financial Statements, Audited Annual Financial Statements, and the Annual Report in various media and communication forums such as analyst briefing, public exposes, press releases.

- Accountability BUMI’s corporate management system provides clarity in terms of functions, implementation, and responsibilities. To

implement this principle, the Board of Directors submits the operational accountability which has been reviewed by the Board of Commissioners and financial statements that have been audited by the appointed Public Accounting Firm to the shareholders at the General Shareholders Meeting for its approval and ratification. The implementation of the accountability principle is also reflected by the creation of the various Committees under the Board of Commissioners and Board of Directors, the establishment of the Internal Audit as well as Risk Management Divisions.

Page 141: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 137

Good Corporate Governance at Bumi

- Tanggung Jawab BUMI senantiasa mematuhi ketentuan perundang-

undangan yang berlaku, dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Melalui program Corporate Social Responsibility, BUMI terlibat secara langsung dalam berbagai kegiatan sosial yang fokus pada pemberdayaan dan pengembangan agrobisnis, peningkatan kualitas pendidikan dan taraf hidup masyarakat, pelestarian alam dan cagar budaya.

- Independensi Dewan Komisaris dan Direksi BUMI memiliki pendapat

yang independen dalam setiap keputusan yang diambil. Namun, masih dimungkinkan untuk mendapatkan saran dari konsultan independen, hukum, sumber daya manusia, maupun komite-komite untuk menunjang kelancaran tugasnya.

- Kewajaran BUMI menerapkan perlakuan yang setara kepada publik,

otoritas pasar modal, komunitas pasar modal, maupun para pemangku kepentingan. Hubungan dengan karyawan dilakukan secara adil dan wajar sesuai hak dan kewajibannya serta menurut hukum dan peraturan yang berlaku.

Pelaksanaan GCG di BUMIPelaksanaan GCG di BUMI mengacu pada ketentuan-ketentuan yang berlaku baik ketentuan perundang-undangan maupun berbagai ketentuan lain dari regulator, Visi, Misi, Pedoman Perilaku, Budaya Perusahaan, serta praktik terbaik (best practice) nasional maupun internasional. Penerapan GCG di BUMI juga diperkuat dengan penerapan sistem internasional Manajemen Risiko Korporat (Enterprise Risk Management), serta sistem pengawasan yang unik berupa Speak Up System (whistle blower program).

Beberapa acuan dasar yang selama ini menjadi rujukan BUMI dalam menerapkan GCG diantaranya adalah: - Undang-Undang No. 40/2007 tentang Perseroan

Terbatas. - Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam-LK): • SE-07/PM/2004 tanggal 22 Desember 2004 tentang

Konfirmasi atas Pelaksanaan dari Peraturan No. IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit

• Kep-45/PM/2004 tanggal 29 November 2005, Peraturan No. IX.I.6 tentang Direktur dan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik

• Kep-29/PM/2004, Peraturan No. IX.I.5 tanggal 24 September 2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit

- Responsibility BUMI constantly strives to comply with all prevailing

rules and regulations, as well as the principles of sound corporate practices. Through our Corporate Social Responsibility programs, BUMI is directly involved in social activities that enhance and develop agribusiness, enhance access to quality education and improve community development, preserve the environment and local cultural.

- Independence Our Board of Commissioners and Board of Directors

provide an independent viewpoint in every decision they make. However, for more effective results, our Boards may consult and receive recommendations from independent consultants, legal advisors, human resources specialists, and committees.

- Fairness BUMI extends equal and fair treatment to the public,

the capital market authorities, the capital market community and its stakeholders. Labour relations are fairly and justly maintained in accordance with the relevant rights and responsibilities as well as prevailing laws and regulations.

GCG Implementation at BUMIGCG implementation within BUMI is carried out on the basis of the prevailing rules and regulations, including other pertinent rules and regulations derived from our regulatory framework, Vision, Mission, Code of Conduct, Corporate Culture, and local and international best practices. The GCG implementation within BUMI is also supported by the application of a world-class Enterprise Risk Management system, and the unique Speak Up System (whistle blower program).

There are various sources that have to date served as guidelines for BUMI’s GCG implementation. These include: - Law No. 40/2007 concerning a Limited Liability

Company. - Capital Market Supervisory Agency (Bapepam-LK)

regulations: • Circular-07/PM/2004 dated 22 December 2004

concerning Confirmation of the Implementation of Regulation No. IX.I.5 on Establishment and Guidelines for the Audit Committee Practices

• Decree-45/PM/2004 dated 29 November 2005, Regulation No. IX.I.6 regarding the Directors and Commissioners of Listed and Public Companies

• Decree-29/PM/2004, Regulation No. IX.I.5 dated 24 September 2004 concerning the Establishment and Guidelines for the Audit Committee Practices

Page 142: 28 Annual Report 2009

138 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance di Bumi

• Kep-63/PM/1996, Peraturan No.IX.I.4 tanggal 17 Januari 1996 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan

• Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-496/BL/2008 tanggal 28 Nopember 2009 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal

- Peraturan Bursa Efek Jakarta (BEJ) – Kep-305/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004 mengenai Ketentuan Umum Pencatatan Efek No. I-A mengenai Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa dan Lampiran II mengenai Komisaris Independen, Komite Audit, dan Sekretaris Perusahaan.

- Praktik Terbaik Indonesia – Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia 2006 disusun oleh Komite Nasional Kebijakan Governance.

- Praktik Terbaik Internasional: • Corporate Governance Rules – New York Stock

Exchange; • Blue Ribbon Report on Improving the Effectiveness of

Corporate Audit Committee – 1999. • Organization for Economic Co-operation and

Development (OECD) Principles of Corporate Governance – 2004.

- Anggaran Dasar PT Bumi Resources Tbk, dan anak perusahaan.

Guna mendukung dan terus meningkatkan penerapan tata kelola perusahaan yang baik, serta menginternalisasikannya kepada seluruh karyawan, BUMI telah merumuskan panduan pelaksanaan GCG, Peraturan Perusahaan, Pedoman Perilaku, serta membentuk Divisi Audit Internal, Divisi Manajemen Risiko serta komite-komite yaitu Komite Audit, Komite Manajemen Risiko, serta Komite Renumerasi dan Nominasi, Hedge Risk Management Committee, Sub Komite Ekspansi, dan Komite Pedoman Perilaku yang bekerja di bawah pengawasan Dewan Komisaris dan Direksi. Komite lain yang akan dibentuk adalah Komite Teknologi Informasi (IT Steering Committee).

Evaluasi terhadap pelaksanaan GCG dilakukan terus-menerus baik secara internal maupun oleh pihak independen. Pada tahun 2009, melalui proses tender, sebagai bagian dari kajian audit internal, BUMI telah menunjuk konsultan independen untuk melakukan evaluasi dan penilaian terhadap pelaksanaan tata kelola perusahaan di BUMI. Dari evaluasi yang dilakukan, diperoleh rekomendasi untuk meningkatkan sistem GCG antara lain sebagai berikut: - Memperbaharui dokumentasi atas prosedur nominasi,

penunjukkan, dan rencana suksesi dari anggota Dewan - Melengkapi dokumentasi formal atas proses penilaian

kinerja anggota Dewan

• Decree-63/PM/1996, Regulation No.IX.I.4 dated 17 January 1996 concerning the Establishment of Corporate Secretary

• The Bapepam-LK Chairman’s Decree No. KEP-496/BL/2008 dated 28 November 2009 concerning the Establishment and Drafting Guidelines for the Internal Audit Charter

- Jakarta Stock Exchange Regulation – Decree-305/BEJ/07-2004 dated 19 July 2004 concerning Regulation No. I-A The Listing of Shares (Stock) and Euity-type Securities other than Stock issued by the Listed Companies; and Attachment II on the Independent Commissioner, Audit Committee, and Corporate Secretary.

- Indonesian Best Practices – 2006 Indonesian Code of Good Corporate Governance issued by the National Committee for Governance Policy.

- International Best Practices: • Corporate Governance Rules – New York Stock

Exchange; • Blue Ribbon Report on Improving the Effectiveness of

Corporate Audit Committee – 1999. • Organization for Economic Cooperation and

Development (OECD) Principles of Corporate Governance – 2004.

- PT Bumi Resources Tbk, and its subsidiaries’ Articles of Association.

To support and continuously intensify the application of GCG and engaging all employees in these efforts, BUMI has formulated GCG Policy, Corporate Regulations, Code of Conduct, as well as formed an Internal Audit Division, a Risk Management Division and other committees including the Audit Committee, the Risk Management Committee, the Remuneration and Nomination Committee, the Hedge Risk Management Committee, the Expansion Sub Committee, and the Code of Conduct Committee that report to the Board of Commissioners and Board of Directors. Another Committee that will be created shortly is the Information Technology Committee (IT Steering Committee).

The Company routinely performs evaluations on GCG implementation both internally as well as by independent external parties. Through an open bidding process, as part of the internal audit review, BUMI appointed independent consultant to evaluate and assess the implementation of GCG within BUMI. On the basis of this evaluation, a series of recommendations were submitted to the Company to enhance GCG systems which include the following: - Upgrade the provision of documents pertaining

to nomination, appointment, and succession plan procedures for Board members

- Upgrade formal documentation for the performance evaluation of the members of the Boards

Page 143: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 139

Good Corporate Governance at Bumi

- Memperbaiki dan memperbaharui sistem dan dokumentasi prosedur penetapan atau pedoman remunerasi anggota Dewan

- Komite Audit melaksanakan proses penilaian sendiri (self assessment)

- Mengisi semua posisi dalam Divisi Manajemen Risiko - Membuat kebijakan dan prosedur terpadu dalam

menyiapkan, mengkoordinasi, menyetujui dan mengawasi anggaran

- Membuat prosedur pengawasan atas aktifitas pembuatan SOP

Selain evaluasi diatas, berdasarkan hasil penilaian berbagai pihak independen lainnya atas penerapan tata kelola perusahaan, pada tahun 2009 BUMI mendapatkan empat penghargaan berikut: - Mendapatkan penghargaan Titanium Award for Financial

Performance in Energy and Mining di Indonesia untuk penghargaan The Asset Triple A Corporate Awards dari The Assets Magazine, Hong Kong.

- Mendapatkan penghargaan sebagai Perusahaan Terpercaya (Trusted Company) berdasarkan Corporate Governance Perception Index (CGPI) untuk penghargaan the Most Trusted Companies oleh The Indonesian Institute for Corproate Governance bekerjasama dengan Majalah SWA.

- Mendapatkan penghargaan Asia’s Best Companies 2009 dalam bidang Best Corporate Governance, Best Corporate Social Responsibility, Best Investor Relations, Best Managed Company dari majalah Finance Asia, Hong Kong.

- Mendapatkan penghargaan sebagai Best GCG Non Financial Category 2009 dari Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) dan Center for International Private Enterprise Washington DC (CIPE). Penilaian dilakukan berdasarkan evaluasi prinsip GCG dari Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

Penghargaan-penghargan tersebut membuktikan governance BUMI dilakukan secara integral dalam filosofi manajemen di seluruh perusahaan sesuai prinsip global GCG.

Selain penilaian dari pihak independen, beberapa mahasiswa pascasarjana dalam dan luar negeri pun tertarik untuk melakukan riset atas pelaksanaan GCG di BUMI dalam rangka penulisan disertasi mereka di bidang GCG.

Panduan Pelaksanaan GCGDewan Komisaris dan Direksi BUMI, pada bulan April 2006 telah membuat dan menerapkan kebijakan corporate governance sebagaimana dijabarkan dalam dokumen “Cara Kerja Yang Diharapkan Dari Kita”. Panduan pelaksanaan GCG tersebut telah disahkan melalui surat keputusan Dewan komisaris dan Direksi No. 739/BR-BOD/IX/06 tanggal 20 September 2006.

- Modify and upgrade systems and documentation on remuneration guidelines and procedures for members of the Board

- The Audit Committee establish a system for self-assessment

- Fill all positions for the Risk Management Division - Develop comprehensive policies pertaining to budget

preparation, coordination, approval and monitoring - Establish procedures pertaining to the monitoring of the

SOP formulation process.

In addition, on the basis of the variety of other independent assessments for the Company’s GCG implementation, BUMI received four awards in 2009, as follows: - “The Titanium Award for Financial Performance in

Energy and Mining in Indonesia” during The Assets Triple A Corporate Awards presented by The Assets Magazine, Hong Kong.

- The “Trusted Company” award based on the Corporate Governance Perception Index (CGPI) as part of the the Most Trusted Companies Awards presented by The Indonesian Institute for Corporate Governance in cooperation with SWA magazine.

- Recognized as one of “Asia’s Best Companies for 2009” for the category of Best Corporate Governance, Best Corporate Social Responsibility, Best Investor Relations, and Best Managed Company by Finance Asia Magazine, Hong Kong.

- Recognized as the “Best GCG Non Financial Category 2009” by the Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) and Center for International Private Enterprise Washington DC (CIPE). The assessment was based on an evaluation against the Organization for Economic Cooperation and Development’s (OECD) GCG principles.

These awards clearly show that BUMI’s governance practices are integrated throughout the organization and in accordance with global GCG priniciples.

In addition to the independent assessment, post-graduate students from universities within and outside of Indonesia conducted their research into BUMI’s GCG implementation as an element in fulfillment of their thesis in the field of GCG.

GCG GuidelinesBUMI’s Board of Commissioners and Board of Directors formulated and introduced the Corporate Governance policy in April 2006 as prescribed in a document entitled, “The Way We Are Expected to Work”. This GCG Guidelines were endorsed by the Board of Commissioners and the Board of Directors Decision Letter No. 739/BR-BOD/IX/06 dated 20 September 2006.

Page 144: 28 Annual Report 2009

140 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance di Bumi

Secara garis besar dokumen tersebut memuat prinsip-prinsip tata kelola perusahaan, kebijakan tata kelola perusahaan yang harus dipatuhi oleh setiap elemen perusahaan, serta garis besar pedoman pelaksanaan tugas dan kewajiban setiap organ dan fungsi perusahaan, serta hubungan perusahaan dengan pihak luar.

Pedoman PerilakuBUMI telah menetapkan Pedoman Perilaku melalui Surat Keputusan No. 739//BR-BOD/IX/06 tanggal 20 September 2006. Pedoman Perilaku dibagi atas empat bidang etika sebagai berikut: - Etika yang berkaitan dengan karyawan: • Keselamatan dan Kesehatan Karyawan • Pedoman tentang Kerahasiaan Karyawan • Kesempatan Kerja Yang Sama • Lingkungan Kerja Yang Bebas Dari Pelecehan • Perlindungan dan Penggunaan Yang Tepat Atas Aktiva

Perusahaan • Larangan narkoba dan Alkohol di Tempat Kerja - Etika yang berkaitan dengan hubungan lingkungan

dan masyarakat: • Ketaatan Terhadap Hukum dan Peraturan • Ketaatan Terhadap Lingkungan • Pelayanan Masyarakat • Kontribusi Politik dan Keagamaan - Etika yang berkaitan dengan pelanggan, pemasok, dan

pesaing: • Jujur dan Perilaku Yang Etis • Penggunaan Pihak Ketiga atau Agen • Menghindari Benturan Kepentingan • Hadiah dan Hiburan - Etika yang berkaitan dengan hubungan dengan

pemegang saham: • Informasi Rahasia & Harga Yang Sensitif • Akurasi Atas Informasi Publik dan Hubungan Dengan

Media • Akurasi & Integritas Pembukuan dan Pencatatan

Sosialisasi Panduan Pelaksanaan GCG dan Pedoman PerilakuSosialisasi Panduan Pelaksanaan GCG dan Pedoman Perilaku dilakukan secara berkesinambungan. Untuk pihak internal sosialisasi dilaksanakan dalam bentuk pelaksanaan berbagai workshop bagi setiap tingkatan karyawan mulai dari Komisaris, Direksi, manajemen sampai ke tingkat operator pertambangan. Sosialisasi juga dilakukan berupa penulisan artikel di majalah internal serta dalam bentuk forum diskusi (workshops) dan pembuatan, serta pemasangan berbagai alat sosialisasi seperti poster, banner, dan berbagai alat komunikasi lainnya. Pedoman Panduan Pelaksanaan GCG dan Pedoman Perilaku dapat diperoleh publik melalui website BUMI: www.bumiresources.com.

This document generally specifies the GCG principles and policies to be complied with by the organization. It also details overall guidelines and responsibilities for each organ and function within the organization, as well as its relations with external parties.

Code of ConductBUMI has established a Code of Conduct by virtue of the Decree No. 739//BR-BOD/IX/06 dated 20 September 2006. This Code of Conduct is divided into four ethical areas, which are: - Ethics associated with employees: • Employee Health and Safety • Guidelines Governing Employee Confidentiality • Equal Employment Opportunities • Harrassment-Free Work Environment • Protection and Appropriate Utilization of the

Company’s Assets • Restriction on Drugs and Alcohol in the Workplace - Ethics associated with environmental and public

relations: • Legal and Regulatory Compliance • Environmental Compliance • Community Services • Political and Religious Contributions - Ethics associated with the customer, supplier, and

competitor: • Honest and Ethical • Outsourcing or Agents • Avoid Conflicts of Interest • Gifts and Entertainment - Ethics associated with shareholder relations: • Confidential Information and Price Sensitivity • Accuracy of Public Information and Media Relations • Accuracy and Integrity of Bookeeping and Listing

Dissemination of the GCG Guidelines and Code of ConductThe GCG Guidelines and Code of Conduct are constantly disseminated within the Company where, internally, the process takes the form of various workshops that are conducted for all levels from the Commissioners, the Directors and Management through to the level of the mine operators. The Company also ensures awareness with articles published within internal magazines, as well as through discussion forums (workshops), and creation and placement of various visual aids such as posters, banners, and other types of communication tools. The GCG Guidelines and the Code of Conduct can be accessed through BUMI’s website: www.bumiresources.com.

Page 145: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 141

Good Corporate Governance at Bumi

Selain itu, baik untuk pihak internal dan eksternal (termasuk pemasok, pelanggan, konsultan, maupun regulator), melalui suatu acara peluncuran (launching) pada tanggal 27 Juni 2007 BUMI memperkenalkan maskot GCG “Mr. SPIRIT” untuk memudahkan pemahaman karyawan dalam memahami nilai dan etika perusahaan, spirit yang melambangkan komitmen BUMI terhadap SPIRIT yang tinggi yaitu Semangat, Profesional, Independen, Rajin, Integritas, Tanggung jawab. Dengan demikian, BUMI berharap semua karyawan dan mitra usaha akan lebih mudah menerapkan nilai dan etika tersebut. Seluruh komisaris, Direktur, manajemen, karyawan serta mitra usaha berkewajiban mematuhi pedoman panduan GCG dan Pedoman Perilaku. Seluruh individu BUMI harus mempunyai tanggung jawab pribadi untuk mendorong pelaksanaan pedoman ini.

Pernyataan Kepatuhan Pedoman PerilakuSetiap tahun, semua Komisaris, Direktur, manajemen, dan karyawan harus menandatangani Formulir Ketaatan Terhadap Pedoman Perilaku, yang menyatakan bahwa mereka telah membaca Pedoman Perilaku dan memahami bahwa ketentuan tersebut berlaku bagi mereka. Formulir yang telah ditandatangani harus disimpan oleh masing-masing kepala departemen. Penandatanganan Formulir Ketaatan Terhadap Pedoman Perilaku telah menjadi bagian dari proses penerimaan karyawan baru. Setiap karyawan baru diberikan buku saku Pedoman Perilaku dan harus menandatangani Formulir Ketaatan Terhadap Pedoman Perilaku.

Pengawasan Pelaksanaan GCG dan Pedoman PerilakuSelain pengawasan pelaksanaan GCG dan Pedoman Perilaku dilakukan oleh Dewan Komisaris serta komite dan fungsi-fungsi perusahaan lainnya seperti Komite Audit, Divisi Audit Internal, Divisi Manajemen Risiko, untuk mendukung pelaksanaan GCG dan penegakan Pedoman Perilaku, BUMI melengkapi Pedoman Perilaku dengan Speak Up System yang ditetapkan Memorandum Direksi No. 307/BR-BOD/IV/06 tanggal 12 April 2006 dan diperbaharui dengan Memorandum No. 171/BR/HR/II/08 tanggal 28 Pebruari 2008 perihal Sosialisasi dan Outsourcing Speak Up System. Speak Up System adalah sebuah sistem terpusat yang membantu BUMI dan anak perusahaan menerima laporan dari karyawan maupun pihak eksternal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pelanggaran Pedoman Perilaku. Speak Up System memberikan kemudahan akses bagi karyawan dan pihak eksternal untuk menghubungi Perseroan dengan cara yang lebih terstruktur, independen dan terjamin kerahasiaannya.

In addition, BUMI has introduced its GCG mascot to its internal and external stakeholders (including suppliers, customers, consultants, as well as regulators). The mascot called ”Mr. SPIRIT” was launched at an event held on 27 June 2007 and is intended to enhance employee understanding of Company’s values and ethics, reflecting BUMI’s commitment to highly motivated SPIRITS that include Courage, Professionalism, Independence, Perseverence, Integrity, and Responsibility. As a result, BUMI expects that its employees and business partners alike will be able to effectively implement these values and ethics. All of the Company’s Commissioners, Directors, management, employees and business partners must adhere to the GCG Guidelines and Code of Conduct. Every individual within BUMI has the personal responsibility to implement the guidelines.

Statement of Code of Conduct Compliance Every year, all of the Company’s Commissioners, Directors, management, and employees are required to sign a Code of Conduct Compliance Form which specifically states that they have read the Code of Conduct and have fully understood that the Code is applicable to them. The signed forms must be kept by the respective department heads. The signing of the Code of Conduct Compliance Forms has become part of the induction process of new employees. Code of Conduct booklets are distributed to new employees, along with the Code of Conduct Compliance Forms that need to be signed.

GCG Implementation and Code of Conduct MonitoringIn addition to the implementation of the Company’s GCG and Code of Conduct monitored by the Board of Commissioners as well as the other committees and functions within the Company such as the Audit Committee, the Internal Audit Division, and the Risk Management Division, BUMI has enhanced its Code of Conduct with a Speak Up System that was endorsed by the Board of Director’s via the Memorandum No. 307/BR-BOD/IV/06 dated 12 April 2006 and revised through Memorandum No. 171/BR/HR/II/08 dated 28 February 2008 concerning the Dissemination and Outsourcing of the Speak Up System. The Speak Up System is a centralized system that supports BUMI and its subsidiaries to allow them to receive reports from employees as well as external parties with regards to violations of the Code of Conduct. The Speak Up System provides easy access for both employees and external parties to contact the Company through a structured, independent and confidential method.

Page 146: 28 Annual Report 2009

142 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance di Bumi

Standar OperasionalSebagai perusahaan yang selalu mempertimbangkan dan menerapkan azas kehati-hatian BUMI merasa perlu untuk merumuskan dan menetapkan standar operasional perusahaan. Hal ini dirasa penting karena standar operasional mempunyai peran strategis dan sangat berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan, antara lain: - Melalui sistem kebijakan dan prosedur yang ditulis dan

disusun dengan baik, visi Perusahaan menjadi bagian yang menyatu (integral) dalam operasi Perusahaan.

- Menjadi alat untuk mendokumentasikan dan menginformasikan proses bisnis seperti:

• Memberikan pedoman mengenai limit atau otorisasi operasional.

• Memberikan petunjuk mengenai cara yang harus dilakukan oleh pihak-pihak terkait dalam mencapai suatu tujuan.

• Memungkinkan manajemen untuk memberikan tanggung jawab/wewenang untuk mengelola operasi Perusahaan.

• Dapat digunakan oleh karyawan untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan operasional sesuai dengan wewenang masing-masing.

Oleh karena itu, agar kebijakan dan prosedur mudah dipahami dan efektif bagi semua pihak, BUMI telah membuat pedoman mengenai sistem pembuatan, dokumentasi dan pengendalian dokumentasi kebijakan dan prosedur. Beberapa prosedur dan kebijakan yang telah dibuat dan berlaku di BUMI yaitu:

Operational Standards To constantly aspires to operate prudently, BUMI formulated and established the Company’s operational standards. These operational standards are vital as they are deemed to be of strategic importance and significantly determine the direction of the Company’s development. The rationales behind these standards are: - By well-written and compiled policy and procedures,

corporate vision becomes an integral part of the Company’s operations.

- To serve as the documentation tools and business process information, such as:

• Providing Guidelines on operational limits or authorizations.

• Providing instructions on procedures to be carried out by related parties to achieve an objective.

• Allowing management to assign responsibility to manage the Company’s operations.

• Empowering employees to make operational decisions within their authority.

Thus, to make the policies and procedures easily understood by all parties involved, BUMI has set guidelines for the system of formulation, compilation, and control of policies and procedure documentation. A number of policies and procedures that were formulated and implemented at BUMI are as follows:

No Nama Kebijakan dan Prosedur Name of Policies or Procedures

1 Pedoman Pembuatan Sistem Kebijakan dan Prosedur Guidelines to the System of Policy and Procedures

2 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

3 Pedoman Perilaku Code of Conduct

4 Peraturan Perusahaan Company Regulations

5 Sistem Manajemen Risiko Korporat Enterprise Risk Management Systems

6 Sumber Daya Manusia termasuk Organisasi, Jenjang Karir, Penerimaan Karyawan, Penilaian Kinerja, Pelatihan, Gaji, Kompensasi dan Tunjangan

Human Resources including Organisation, Career Management, Recruitment, Performance Evaluation, Training, Salary, Compensation and Benefits

7 Sistem Pengadaan Barang dan Jasa Procurement System Persetujuan Perjanjian atas Jasa, Kontrak, Akuisisi, Penggabungan Usaha, Sewa dan Biaya Modal Approval of Service Agreements, Contracts, Acquisitions, Mergers, Joint Ventures, Leases, and Capital Expenditures

8 Persetujuan dan Pengawasan atas Konsultan, Penasihat Hukum, dan Jasa Profesional Approval and Monitoring for the Consultant, Legal Counsel, and Professional Services

Page 147: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 143

Good Corporate Governance at Bumi

No Nama Kebijakan dan Prosedur Name of Policies or Procedures

9 Pengakuan Penjualan Recognition of Sales Revenue

10 Persediaan Inventories

11 Aktiva Tetap Fixed Assets

12 Beban Keuangan Financing Costs

13 Biaya Eksplorasi dan Evaluasi Exploration and Evaluation Expenditure

14 Biaya Lingkungan Environmental Expenditure

15 Penjabaran Konversi Mata Uang Asing Foreign Currency Translation

16 Pajak Pendapatan Income Tax

17 Skema Pensiun Karyawan Employees’ Pension Plan

18 Akuntansi Manajemen, Modal dan Pembiayaan Management Accounting, Capital and Costing

19 Hutang Accounts Payable

20 Piutang Accounts Receivable

21 Gaji Payroll

22 Kas Kecil Petty Cash

23 Persediaan Batubara Coal Inventories

24 Kebijakan dan Prosedur Kartu Kredit Perusahaan Policies and Procedures for Corporate Credit Cards

25 Limit Otorisasi Authorisation Limit

26 Rekening Bank – Wewenang Tanda Tangan Bank Account – Authorised Signatories

27 Manajemen Perubahan Change Management

28 Hubungan Eksternal dan Pengembangan Yang Berkelanjutan External Relations and Sustainable Development

29 Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan Safety, Health, and Environment

30 Pemeliharaan dan Pendukung Maintenance and Support

31 Standar Prosedur Eksplorasi Geology untuk Geologis Geology Standard Exploration Procedure for Geologist

32 Procedure Pengoperasian Pengeboran Explorasi Operational Procedures for Drilling Exploration

33 Operasi Pertambangan Mining Operations

34 Prosedur Darurat Contingency Procedures

35 Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Lingkungan serta Kemasyarakatan (K3LK) Policy on Safety and Health Work, Environment and Community

36 Pengungkapan Informasi Perusahaan Kepada Regulator dan Publik Disclosure of Company Information to the Regulators and Public

Page 148: 28 Annual Report 2009

144 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance di Bumi

Buku Pedoman Dewan PengurusUntuk mendukung penerapan GCG di BUMI, telah dibuat Buku Pedoman Dewan Pengurus (Boards Manual) yang merupakan pedoman mengenai sistem dan prosedur yang mengatur bagaimana organ-organ Perseroan termasuk Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, komite dari Dewan Komisaris dan Direksi, serta Sekretaris Perusahaan melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka dalam kerangka GCG.

Struktur GCG

Hak-Hak Pemegang SahamHak-hak pemegang saham adalah sebagai berikut (namun tidak terbatas pada): - Memperoleh perlakuan yang setara berdasarkan prinsip

bahwa pemegang saham dengan jenis yang sama mempunyai kedudukan yang setara di dalam Perusahaan.

- Menghadiri dan menggunakan suaranya dalam Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan “satu saham mempunyai satu suara”.

- Mendapatkan informasi yang terkait dengan Perusahaan secara berkala dan tepat waktu.

- Menerima keuntungan Perusahaan melalui pembagian dividen yang dibagikan sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki.

Board Manual To support the GCG implementation within BUMI, the Company has formulated Board Manuals, stipulating the systems and procedures for the tasks and responsibilities of all organs within the Company including the General Shareholders Meetings, the Board of Commissioners, the Board of Directors, committees under the Board of Commissioners and Board of Directors, and the Corporate Secretary.

GCG Structure

Shareholders RightsThe Shareholder’s rights are defined as (but not limited to) the following: - Receiving equal treatment based on the principle that

the holder of the same type of share has the same position with the Company.

- Attending and exercising voting rights at the General Shareholders Meetings on the basis of “one share one vote”.

- Receiving regular and timely information related to the Company.

- Receiving profits from the Company in the form of dividend payments that are paid on the basis of the number of shares owned.

General Meeting

of Shareholders

Board of Commissioners

Risk Management

Committee

Hedge Risk

Management

Expansion Sub

Committee

Code of Conduct

Committee

Information

Technology

Steering Commitee

(to be established soon)

Audit

Commitee

Internal Audit Division

Risk Management Division

Remuneration

& Nomination

Committee

Board of Directors

• Suryo B. Sulisto • Iman Taufik• Jay Abdullah Alatas • Kusumo A. Matoredjo• Nalinkant A. Rathod • Sulaiman Zudhi Pane• Fuad Hasan Masyhur • Anton Setianto Soedarsono

• Nalinkant A. Rathod • Kanaka Puradiredja

Reporting LineCommunication Line

• Andrew C. Beckham (CFO BUMI) • Ashok Mitra (CFO KPC)• Saroj Patro (CFO Arutmin)• Peter Ball (VP Marketing BUMI)

• Eddie J. Soebari (IT Director)• Dharyanto Effendi (Head of IT Division)• R. Utoro (COO KPC)• Sudirman Widhy (COO Arutmin)• Andrew C. Beckham (CFO BUMI)• Ashok Mitra (CFO KPC)• Saroj Patro (CFO Arutmin)

• Minesh Dave (Director KPC and Arutmin)• R. Bismarka (Director KPC and Arutmin)• Andrew C. Beckham (CFO BUMI)• Ashok Mitra (CFO KPC)• Herlan Siagian (GM Marketing)• Pratikto (GM Supply Chain)

• Mahmud• Makin Perdana Kusuma• Em Eddy

• Suryo B. Sulisto • Fuad Hasan Masyhur• Ari S. Hudaya

• Iman Taufik• Kanaka Puradiredja• Mawar Napitupulu• Indra Safitri

• Ari S. Hudaya • Eddie J. Soebari • Dileep• Kenneth P. Farrell • Andrew C. Beckham Srivastava

Page 149: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 145

Good Corporate Governance at Bumi

- Menunjuk dan memberhentikan anggota Direksi dan Dewan Komisaris.

- Menentukan sistem remunerasi dari anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

- Menilai kinerja dari Dewan Komisaris dan Direksi. - Mensahkan laporan keuangan yang telah di audit oleh

auditor eksternal. - Menyetujui rencana usaha dan keuangan Perusahaan. - Menunjuk auditor eksternal Perusahaan.

Kepemilikan saham BUMI per tanggal 31 Desember 2009 dapat dilihat pada halaman 23.

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Luar Biasa (RUPSLB)RUPS merupakan organ perusahaan yang memiliki kewenangan dan kekuasaan tertinggi dalam perusahaan. Kewenangan RUPS dan RUPSLB mencakup hal-hal dibawah ini.

RUPS TahunanRUPS Tahunan dilaksanakan setiap tahun, selambatnya 6 bulan setelah tahun buku Perusahaan ditutup. Rapat membicarakan hal-hal berikut: - Direksi menyampaikan: laporan tahunan yang telah

ditelaah oleh Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan RUPS; laporan keuangan yang telah diperiksa (audit) oleh Akuntan Publik untuk mendapat pengesahan rapat;

- Ditetapkan penggunaan laba, jika Perseroan mempunyai saldo laba yang positif.

- Diputuskan mata acara RUPS lainnya yang telah diajukan sebagaimana mestinya dengan memperhatikan ketentuan anggaran dasar.

Persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan oleh RUPS tahunan berarti memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan.

RUPS Luar Biasa (RUPSLB) RUPSLB dapat diselenggarakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan untuk membicarakan dan memutuskan mata acara rapat kecuali mata acara rapat yang dimaksud dalam paragraf RUPS Tahunan diatas butir a dan b, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan serta Anggaran Dasar.

- Appointing and terminating members of the Board of Directors and Board of Commissioners.

- Determining the remuneration system for members of the Board of Commissioners and Board of Directors.

- Evaluating the performance of the Board of Commissioners and Board of Directors.

- Endorsing the financial statements audited by an external auditor.

- Approving the Company’s business and financial plans. - Appointing an external auditor for the Company.

Shareownership of BUMI as of 31 December 2009 is shown on page 23.

Annual General Shareholders Meeting (AGM) and Extraordinary General Shareholders Meeting (EGM)The AGM constitutes the organ with the highest rights and authority within the Company. The authorities of the AGM and EGM cover the following aspects:

Annual General Shareholders Meeting (AGM)The AGM is convened every year not later than 6 months after the end of the Company’s financial year. The Meeting discusses the following items: - The Board of Directors submits: The accountability

report that is reviewed by the Board of Commissioners for the Shareholders Meeting’s approval; financial statements audited by a Public Accounting Firm for endorsement at the Meeting;

- Determining profit utilization, should the Company generate profits.

- Determining other proposed agenda items in accordance with the Articles of Association.

The approval of the annual report and ratification of the financial statements by AGM shall constitute a full discharge and release to the members of the Board of Directors and the Board of Commissioners of their management and supervision performed during the past accounting year to the extend that such actions are reflected in the Financial Statements.

Extraordinary General Shareholders Meeting (EGM) The EGM can be convened at any time deemed necessary to discuss and determine a specific agenda, except for the agenda or discussion matters as specified within the AGM paragraph above points a and b, so long as they comply with laws and regulations, and the Articles of Association.

Page 150: 28 Annual Report 2009

146 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance di Bumi

Direksi atau Dewan Komisaris berwenang menyelenggarakan RUPSLB. Direksi atau Dewan Komisaris wajib memanggil dan menyelenggarakan RUPSLB atas permintaan tertulis dari 1 (satu) pemegang saham atau lebih bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah. Permintaan tertulis tersebut harus disampaikan secara tercatat dengan menyebutkan hal-hal yang hendak dibicarakan disertai alasannya.

Apabila Direksi atau Dewan Komisaris lalai untuk menyelenggarakan RUPSLB setelah 30 hari terhitung sejak surat permintaan itu diterima, maka pemegang saham yang bersangkutan berhak memanggil sendiri rapat atas biaya Perusahaan setelah mendapat ijin dari Ketua Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan.

Pada tahun 2009, BUMI telah melaksanakan 2 kali RUPS yaitu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 26 Juni 2009. Per tanggal 26 Juni 2009, Perseroan telah mengeluarkan 18,991,086,500 saham. RUPS/RUPSLB telah dihadiri/diwakili oleh sebanyak 13,954,585,048 saham (73.48%). Pada rapat tersebut ditetapkan beberapa keputusan oleh Notaris Herdimansyah Chaidirsyah, S.H. (Nomor Keputusan: 80 tanggal 26 Juni 2009) antara lain:

RUPS Tahunan: 1. Menerima baik Laporan Pertanggungjawaban Direksi

Perseroan mengenai jalannya Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008.

2. a. Menyetujui dan mengesahkan Neraca dan Perhitungan Laba/Rugi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 termasuk Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Jimmy Budhi dan Rekan dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian sebagaimana ternyata dari laporannya No. 022/2009 tanggal 27 Maret 2009.

b. Memberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada Direksi dan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang mereka lakukan untuk tahun buku yang berakhir apda tanggal 31 Desember 2008 (acquit et de charge) sepanjang tindakan-tindakan mereka tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan dengan memperhatikan Laporan Direksi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008.

The Board of Directors and Board of Commissioners are duly authorized to convene EGM’s. The Board of Directors and Board of Commissioners are required to summon and convene the EGM based on a written request of 1 (one) shareholder or more, which collectively represents 1/10 (one tenth) of the Company’s total shares that legally possess voting rights. This written request for the EGM must be submitted and shall indicate in writing the matters that need to be discussed as well as their reasons.

If the Board of Directors or Board of Commissioners fail to convene the EGM within 30 days after the written request has been submitted, the respective shareholder has the right to convene the meeting at the Company’s expense subject to the approval of the Chair Person of a District Court whose jurisdiction covers the domicile of the Company.

BUMI held 2 General Shareholders Meetings in 2009, an Annual General Shareholders Meeting and an Extraordinary General Shareholders Meeting held on 26 June 2009. As at 26 June 2009, the Company had 18,991,086,500 issued shares. The attendees/representatives that attended the AGM/EGM represented 13,954,585,048 shares (73.48%). The Meeting submitted a number of decisions, witnessed by the Public Notary Firm of Herdimansyah Chaidirsyah, S.H. (Dec. Number: 80 dated 26 June 2009), which included:

Annual General Meeting of Sharehoders 1. Resolved to accept the Company’s Board of Directors’

Accountability Report on the operations of the Company for the fiscal year ended December 31, 2008.

2. a. Resolved to accept and approve the Balance Sheet and Income Statement of the Company for the fiscal year ended December 31, 2008, including the Company’s Financial Statements for the fiscal year ended December 31, 2008 that had been audited by Public Accountant Firm Jimmy Budhi and Rekan who expressed an Unqualified Opinion, as evidenced from their report No. 022/2009 dated March 27, 2009.

b. Resolved to give full release and discharge to the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners from their responsibilities with respect to the management and supervision of the Company during the fiscal year ended December 31, 2008 (acquit et de charge) to the extent that their actions were reflected in the Company’s Financial Statement for the fiscal year ended December 31, 2008 taking into account of the Company’s Board of Directors Report for the fiscal year ended December 31, 2008.

Page 151: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 147

Good Corporate Governance at Bumi

3. a. Menyetujui rencana penggunaan laba Perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2008 untuk membagikan Dividen Final kepada Para Pemegang Saham sebesar Rp 50.60 (lima puluh koma enam puluh rupiah) per saham.

b. Pelaksanaan pembagian dividen tunai akan disesuaikan dengan peraturan di bidang Pasar Modal dan Bursa Efek yang berlaku dan akan diumumkan di 2 (dua) surat kabar harian.

4. Menyetujui dan memberikan kuasa serta wewenang kepada Komisaris Perseroan untuk melakukan penunjukkan Akuntan Publik untuk mengaudit buku-buku Perseroan untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 serta memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium Akuntan Publik serta persyaratan lain penunjukkannya.

RUPS Luar Biasa 1. a. Menyetujui rencana Perseroan untuk menjaminkan

atau mengagunkan atau membebani dengan hak jaminan kebendaan atau mengalihkan sebagian besar atau seluruh asset/harta kekayaan Perseroan yang dimiliki langsung atau tidak langsung kepada para krediturnya atau pihak lainnya, baik kreditur Perseroan, kreditur dari anak perusahaan atau pihak lainnya, termasuk namun tidak terbatas pada (i) gadai atas sebagian atau seluruh saham-saham yang dimiliki dan dikuasai Perseroan pada anak perusahaan baik secara langsung atau tidak langsung maupun efek lainnya; (ii) fidusia atas tagihan-tagihan rekening bank, klaim asuransi, persediaan (inventory), rekening escrow Perseroan dan atau anak perusahaan; (III) jaminan atau agunan atau hak jaminan kebendaan lainnya atas harta kekayaan lain, baik bergerak maupun tidak bergerak milik Perseroan dan ana perusahaan, yang dilakukan dalam rangka pembiayaan atau perolehan pinjaman dari pihak ketiga, yang diberikan kepada atau diteria oleh Perseroan maupun anak perusahaan, baik sekarang maupun yang akan ada dikemudian hari; sebagaimana disyaratkan oleh pasal 102 Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

b. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan (dengan hak substitusi) untuk melaksanakan keputusan persetujuan mengenai pemberian jaminan atau mengagunkan atau membebani dengan hak jaminan tersebut di atas, termasuk tetapi tidak terbatas untuk membuat atau meminta dibuatkan segala akta-akta, surat-surat maupun dokumen-dokumen yang diperlukan termasuk di atas, terasuk tetapi tidak terbatas kepada (akta gadai saham, akta fidusia atas

3. a. Resolved to approve the proposal to distribute to the Shareholders the Company’s profits for the fiscal year ended December 31, 2008 as a final dividend of Rp 50.60 (fifty Rupiah and sixty cents) per share.

b. The distribution of cash dividends will be made in compliance with the prevailing Capital Market and Stock Exchange regulations and announced in 2 (two) daily newspapers.

4. Resolved to confer power and authority upon the Company’s Board of Commissioners to appoint a Public Accountant to audit the Company’s books for the fiscal year ended December 31, 2009 and to confer powers and authority to the Board of Directors to set the fees for and conditions of the appointment of Public Accountant.

Extraordinary General Meeting of Shareholders 1. a. Resolved to grant approval to the Company plan

for collateralization or encumbrance or transfer of all or a major part of the Company’s assets, owned directly or indirectly by the Company, to all its creditors or other parties, either the Company’s or its subsidiaries’ creditors, including but not limited to (i) pledge over part or all of shares owned and controlled by the Company, either directly or indirectly, as well as other stocks; (ii) Fiducia security over bank account charges, insurance claims, inventories, the Company’s and/or its subsidiaries’ escrow accounts; (iii) pledge or collateralization or other security interest on other assets; either current assets or fixed assets belonging to the Company or its subsidiaries, made for the purpose of securing third party financing or borrowing, granted to or received by the Company or its subsidiaries, either in the present or in the future; as required by Article 102 Law No. 40 of 2007 regarding Limited Liability Companies.

b. Resolved to grant power and authority to the Company’s Board of Directors (with right of substitution) to carry out the resolution on the approval for the above pledge or collateralization or encumbrance including but not limited to make or request for drawing up of all deeds, correspondence, or documents required, including but not limited to (deed of pledge of shares, fiduciary deed on bank account charges, claim insurance and inventories, as well as pledge or collateral over other assets belonging to the Company and or the Company’s subsidiaries), appear before authorized officials, including public notaries, submit requests to authorized officials to secure approval or report it to authorized officials

Page 152: 28 Annual Report 2009

148 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance di Bumi

tagihan-tagihan rekening bank, klaim asuransi dan persediaan serta jaminan atau agunan atas harta kekayaan lain milik Perseroan dan atau anak perusahaan Perseroan) hadir di hadapan pihak/pejabat yang berenang termasuk notaris, mengajukan permohonan kepada pihak/pejabat yang berwenang untuk memperoleh persetujuan atau melaporkan hal tersebut kepada puhak/pejabat berwenang sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. a. Menyetujui pengunduran diri Tuan Samel Rumende sebagai Komisaris Perseroan terhitung sejak 23 Januari 2009.

b. Menyetujui dan mengangkat Tuan Anton Setianto Soedarsono sebagai Komisaris Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini satu dan lain tanpa mengurangi persetujuan dari instansi yang berwenang.

c. Menyetujui dan menetapkan kembali serta memperpanjang masa jabatan Komisaris Perseroan. Sehingga susunan Komisaris dan Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut:

as referred to in prevailing laws and regulations. 2. a. Resolved to accept the resignation of Mr. Samel

Rumende as the Company’s commissioner as of 23 January 2009.

b. Resolved to assign Mr. Anton Setianto Soedarsono as the Company’s Commissioner as the closing of this Meeting without prejudice to approval of authorized agencies.

c. Resolved to re-assign and extend the terms of office of the Company’s Commissioners. Therefore, the composition of the Company’s directors and commissioners is as follows:

Nama Jabatan Name Position

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Suryo B. Sulisto Presiden Komisaris (Komisaris Independen) President Commissioner (Independent Commissioner)

Iman Taufik Komisaris Independen Independent Commissioner

Fuad Hasan Masyhur Komisaris Independen Independent Commissioner

Sulaiman Zuhdi Pane Komisaris Commissioner

Nalinkant A. Rathod Komisaris Commissioner

Kusumo A. Martoredjo Komisaris Commissioner

Jay Abdullah Alatas Komisaris Commissioner

Anton Setianto Soedarsono Komisaris Commissioner

Direksi Board of Directors

Ari Saptari Hudaya Presiden Direktur President Director

Eddie J. Soebari Direktur Director

Kenneth Patrick Farrell Direktur Director

(*) Samel Rumende mengundurkan diri dari anggota Dewan Komisaris sejak tanggal 23 january 2009; Anton Setianto Soedarsono mulai menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris sejak tanggal 26 Juni 2009

Samel Rumende effectively resigned from the Board of Commissioners on 23 January 2009; Anton Setianto Soedarsono effectively became a member of the Board of Commissioners on 26 June 2009

Page 153: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 149

Good Corporate Governance at Bumi

d. Menyetujui pemberian kewenangan kepada Komisaris Perseroan untuk menentukan gaji, uang jasa dan tunjangan lainnya (bila ada) serta pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi;

e. Menyetujui pemberian kewenangan kepada Direksi bersama-sama Komisaris untuk menentukan uang jasa dan tunjangan lainnya (jika ada) bagi para anggota Komisaris.

Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan keputusan tersebut di atas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dewan KomisarisTugas Dewan KomisarisDewan Komisaris bertugas memberikan panduan dalam pembentukan Visi, Misi, Maksud, Tujuan Dasar, Kebijakan, Rencana dan Anggaran Keuangan BUMI dan untuk memastikan semua hal tersebut dilaksanakan dengan baik oleh Direksi. Melalui Komite Renumerasi dan Nominasi, Dewan Komisaris berhak mengajukan calom Presiden Komisaris, Presiden Direktur dan anggota dewan lainnya serta anggota Direksi untuk disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Dewan Komisaris harus melakukan tugas pengawasannya secara independen terhadap Direksi.

Evaluasi Kinerja Dewan KomisarisDalam menjalankan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris wajib melakukan evaluasi atas kinerja Dewan Komisaris. Indikator kinerja utama (IKU), yang terdapat dalam panduan dewan diaplikasikan secara individu dalam evaluasi kinerja Dewan Komisaris yang dimimpin oleh Presiden Komisaris. Indikator utama penilaian kinerja anggota Dewan Komisaris adalah: - Dukungan terhadap nilai-nilai Perseroan, Visi, Misi,

Maksud, Tujuan Dasar, Kebijakan, Rencana dan Anggaran Keuangan Perseroan.

- Memastikan bahwa praktik GCG diatur, diterapkan dan diawasi dengan baik

- Pembentukan dan memastikan bahwa komite yang diperlukan dibentuk dan berfungsi dengan baik

- Saran dan bimbingan yang efektif terhadap Presiden Direktur dan anggota Direksi lainnya

- Keputusan penting dalam hal permodalan dan masalah keuangan dipertimbangkan dengan baik

- Terpenuhinya kepuasan pemegang saham dalam hal menjaga aktiva Perseroan, ketepatan informasi dan pembayaran dividen.

- Dilakukannya rapat rutin antar anggota serta rapat dengan Direksi

- Tingkat kehadiran yang tinggi dalam rapat Dewan Komisaris dan rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi.

d. Resolved to grant power and authority to Board of Commissioners to set salaries, honorarium and other allowances (if any), as well as distribution of assignments and authority of each Director.

e. Resolved to approve the grant of authority to Directors, together with commissioner to set honorariums and other allowances (if any) to the Commissioners.

To grant power and Authority to Directors of the Company to carry out above mentioned resolutions in accordance with prevailing laws and regulations.

The Board of CommissionersThe Board of Commissioners Tasks The Board of Commissioners’s task is to provide guidance for formulating BUMI’s Vision, Mission, Purpose, Primary Objectives, Policies, as well as the Company’s Financial Plans and Budgets and to ensure their appropriate implementation by the Directors. Through the Remuneration and Nomination committees, the Board of Commisioners can propose candidates for the post of President Commissioner, President Director, and other members of the Board of Commissioners and Directors subject to GSM approval. The Board of Commissioners must perform an independent supervisory task of the Directors.

The Board of Commissioners Performance Evaluation In serving its supervisory function, the Board of Commissioners evaluates its performance. The Key Performance Indicators (KPIs), as prescribed within the Board Manual are individually applied to the Board of Commissioners during the evaluation led by the President Commissioner. The KPI’s for the Board of Commissioners are: - Supporting Corporate Values, Vision, Mission, Purpose,

Objectives, Policy, and the Company’s financial plans and budgets.

- Ensuring that GCG practices are well structured, implemented and monitored

- Establishing and ensuring that the required committees are formed and function well

- Providing effective advice and guidance to the President Director and other members of the Board of Directors

- Asessing important decisions on capital and financial issues

- Fulfilling shareholder satisfaction by maintaining the Company’s assets, information accuracy and dividend payments.

- Conducting routine meetings among members and with the Board of Directors

- Having high attendance levels at the Board of Commissioners meetings and the joint meetings of the Board of Commissioners and Board of Directors.

Page 154: 28 Annual Report 2009

150 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance di Bumi

Masa Jabatan Sesuai Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris dipilih oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham dengan masa tugas 3 tahun sesuai dengan prosedur pengangkatan Dewan Komisaris yang telah dibuat oleh Komite Remunerasi dan Nominasi. Anggota Komisaris yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali.

Independensi Anggota Dewan KomisarisPengangkatan anggota Dewan Komisaris telah memenuhi kriteria Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-305/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004 bahwa Perseroan harus memiliki Komisaris Independen sekurang-kurangnya 30% dari jajaran anggota Dewan Komisaris. Anggota Dewan Komisaris tidak ada hubungan keluarga sampai derajat kedua dengan Komisaris/Direktur lainnya. Saat ini tiga orang (38%) dari anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen.

KeanggotaanKomposisi Dewan Komisaris harus memungkinkan pengambilan keputusan yang efektif dan layak. Dewan Komisaris harus terdiri sedemikian rupa dari anggota-anggota yang bertindak secara independen dan tidak mempunyai kepentingan yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk melaksanakan tugasnya secara independen dan kritis dalam kaitan dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, guna meningkatkan efektifitas dan keterbukaan atas diskusi atau pertimbangan yang dilakukan atau diberikan.

Pembagian bidang-bidang pengawasan diantara anggota Dewan Komisaris ditentukan oleh Presiden Komisaris. Pengangkatan anggota Dewan Komisaris juga telah memperhatikan rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi. Dewan Komisaris BUMI terdiri dari 8 (delapan) anggota yaitu: 1 (satu) orang Presiden Komisaris yang merupakan Komisaris Independen dan 7 anggota dimana 2 anggota merupakan Komisaris Independen. Pada tanggal 23 Januari 2009, salah satu anggota Dewan Komisaris yaitu Bapak Samel Rumende mengundurkan diri. Untuk tetap menjaga komposisi Dewan Komisaris, Rapat Umum Pemegang Saham BUMI tanggal 26 Juni 2009 mengangkat satu anggota Dewan Komisaris baru yaitu Bapak Anton Setianto Soedarsono. Dengan demikian, keanggotaan Dewan Komisaris selama tahun 2009 adalah sebagai berikut:

Tenure By the Company’s Articles of Association, the Board of Commissioners is appointed by the shareholders at the General Shareholders Meeting to serve a 3-year term which complies with the Board of Commissioners appointment procedures prepared by the Remuneration and Nomination Committee. At the end of the their terms, Commissioners can be reappointed.

Board of Commissioners Independence The appointment of the Board of Directors has complied with PT Bursa Efek Jakarta Director’s Decree Number: Kep-305/BEJ/07-2004 dated 19 July 2004 that stipulates Independent Commissioners must consist of at least 30% of a Company’s Board of Commissioners. Members of the Board of Commissioners should not have any family ties of up to the second degree with other Commissioners/Directors. BUMI currently has three independent Commissioners (38%).

CompositionThe Board of Commissioners composition must allow the Board to make effective and appropriate decisions. Members of the Board of Commissioners must be able to act independently and not have interests that may influence their ability to perform independent and critical tasks in relation with the members of the Board of Commissioners and Directors to enhance the effectiveness and transparency of the discussions and decisions made.

The President Commissioner determines the allocation of supervisory tasks among the members of the Board of Commissioners. The Board of Commissioners appointment also takes into consideration the recommendations of the Remuneration and Nomination Committee. BUMI’s Board of Commissioners consists of 8 (eight) members, 1 (one) President Commissioner who is also an Independent Commissioner and 7 members, 2 of who are Independent. Samel Rumende, a member of the Board of Commissioners, tendered his resignation on 23 January 2009. To maintain the Board of Commissioners composition, BUMI’s GSM dated 26 June 2009 appointed Anton Setianto Soedarsono as a new member of the Board of Commissioners. Therefore, the composition of the Board of Commissioners during 2009 is as follows:

Page 155: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 151

No Nama Jabatan Name Position

1 Suryo B. Sulisto Presiden Komisaris President Commissioner

2 Iman Taufik Komisaris Independen Independent Commissioner

3 Fuad Hasan Mashyur Komisaris Independen Independent Commissioner

4 Sulaiman Zuhdi Pane Komisaris Commissioner

5 Jay A. Alatas Komisaris Commissioner

6 Kusumo A. Martoredjo Komisaris Commissioner

7 Nalinkant A. Rathod Komisaris Commissioner

8 Samel Rumende* Komisaris Commissioner (resigned)

9 Anton Setianto* Komisaris Soedarsono Commissioner

(*) Samel Rumende mengundurkan diri dari anggota Dewan Komisaris sejak tanggal 23 january 2009; Anton Setianto Soedarsono mulai menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris sejak tanggal 26 Juni 2009

Samel Rumende effectively resigned from the Board of Commissioners on 23 January 2009; Anton Setianto Soedarsono effectively became a member of the Board of Commissioners on 26 June 2009

Good Corporate Governance at Bumi

No Tanggal Perihal Kehadiran Date Agenda Attendance

SBS IT SZP FHM JAA KAM NR ASS SR(*) 1 20 Jan ‘09 Presentasi Komite Audit 1 1 0 0 0 1 0 0 0• Kuartal 4 2008 • Presentation of Audit Committee for the• 4th Quarter 2008

2 13 May’09 Presentasi Komite Audit 1 1 1 0 1 0 0 0 Kuartal 1 2009 Presentation of Audit Committee for the 1st quarter 2009

3 6 Aug ‘09 Presentasi CFO mengenai 1 0 1 0 0 1 0 1 0 Obligasi Tukar US$ 375 juta CFO Presentation Regarding Convertible Bonds US$375 millions

4 18 Aug ‘09 • Presentasi Komite Audit 1 1 1 0 0 0 0 1 -• Kwartal 2 2009 Presentation of Audit Committee for the• 2nd Quarter 2008 • Presentasi Penerapan Hyperion• Update IT dan Koordinasi dengan• Akuntansi dan Keuangan Presentation of Hyperion Implementation Update from IT and Coordination with Accounting and Finance

Rapat Dewan KomisarisSelama tahun 2009, Dewan Komisaris menyelenggarakan rapat sebanyak 6 kali dengan rincian sebagai berikut:

Board of Commissioner MeetingThe Board of Commissioners convened 3 meetings in 2009 as follows:

Komposisi Anggota Dewan Komisaris Selama Tahun 2009

Composition of Members of the Board of Commissioners During 2009

Agenda Rapat dan Kehadiran Dewan Komisaris Tahun 2009

Board of Commissioners Meeting Agenda and Attendance in 2009

Page 156: 28 Annual Report 2009

152 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance di Bumi

Program Pengenalan/Orientasi Dewan KomisarisPresiden Komisaris memberikan suatu program pengenalan resmi bagi anggota/anggota baru dari Dewan Komisaris dan Direksi untuk memastikan bahwa Komisaris dan Direktur baru mempunyai suatu pengertian yang jelas mengenai tugas dan tanggung jawab mereka, serta mempunyai pengertian yang mendalam mengenai Perusahaan, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi kepada manajemen Perusahaan secara efektif dan efisien. Program pengenalan resmi mencakup penjelasan mengenai hal-hal berikut: - Informasi mengenai Perusahaan - Penerapan dari prinsip tata kelola perusahaan yang baik - Fungsi, hak, tugas dan tanggung jawab, keanggotaan dan

komposisi, serta evaluasi kinerja dari Dewan Komisaris dan Direksi.

- Sistem audit Perusahaan - Strategi perusahaan dan proyek-proyek yang sedang

berjalan

Program pengenalan resmi juga diberikan kepada anggota baru Dewan Komisaris, Bapak Anton Setianto Soedarsono.

Program Pelatihan Dewan KomisarisAnggota Dewan Komisaris harus mengidentifikasi kebutuhan mereka untuk mengembangkan pengetahuan secara terus menerus dengan membuat suatu rencana pelatihan. Pelatihan yang memadai untuk anggota Dewan Komisaris mencakup antara lain bidang: - Manajemen keuangan dan risiko; - Akuntansi dan laporan keuangan perusahaan; dan

The Board of Commissioners Orientation Program The President Commissioner officially provides a familiarization program for members/new members of the Board of Commissioners and Board of Directors to ensure that new Commissioners and Directors possess a clear understanding of their tasks and responsibilities, and so that they may be able to effectively and efficiently contribute to the Company. The program covers the following: - Information pertaining to the Company. - Implementation of the principles of Good Corporate

Governance - The function, rights, tasks and responsibilities,

membership and composition, as well as performance evaluation of the Board of Commissioners and Board of Directors

- Corporate Audit Systems - Corporate strategy and ongoing projects

An official orientation program was also provided for the new member of the Board of Commissioners, Mr. Anton Setianto Soedarsono.

The Board of Commissioners Training ProgramThe members of the Board of Commissioners must identify their needs to continuously develop their knowledge by submitting a training plan. Training that is deemed adequate for the members of the Board of Commissioners includes, among others: - Financial and risk management; - Corporate accounting and financial reporting; and

No Tanggal Perihal Kehadiran Date Agenda Attendance

SBS IT SZP FHM JAA KAM NR ASS SR(*) 5 25 Aug ‘09 Rapat Kick Off EWS 0 0 1 0 0 0 0 0 - Kick Off Meeting of Early Warning Systems (EWS)

6 5 Nov ‘09 • Presentasi Komite Audit 1 1 1 0 0 0 0 1 - Laporan Kwartal 3 2009 Presentation of Audit Committee report for 3rd quarter 2009 • Diskusi Dengan Departemen Keuangan Mengenai Masalah Pajak dan Laporan Keuangan Kuartal 3 2009 Discussion with Finance Department Regarding Tax Issues and Financial Statements for 3rd Quarter 2009 • Diskusi Dengan PWC Mengenai Self Assesment Discussion with PWC Consultant Regarding GCG Self Assessment

(*) Samel Rumende mengundurkan diri dari anggota Dewan Komisaris sejak tanggal 23 january 2009; Anton Setianto Soedarsono mulai menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris sejak tanggal 26 Juni 2009

Samel Rumende effectively resigned from the Board of Commissioners on 23 January 2009; Anton Setianto Soedarsono effectively became a member of the Board of Commissioners on 26 June 2009

Agenda Rapat dan Kehadiran Dewan Komisaris Tahun 2009

Board of Commissioners Meeting Agenda and Attendance in 2009

Page 157: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 153

Good Corporate Governance at Bumi

- Arah pengembangan di sektor usaha, bisnis dan masalah-masalah tata kelola perusahaan.

Selama tahun 2009, Dewan Komisaris telah menghadiri beberapa internal workshop antara lain Manajemen Risiko Korporat, Early Warning System dan Governance of Information Technology.

Direksi Tugas Umum DireksiDireksi bertanggung jawab memimpin dan mengelola kegiatan sehari-hari untuk mencapai tujuan Perseroan. Direksi juga berkewajiban untuk menetapkan sasaran strategis Perseroan yang kemudian diajukan untuk mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris. Direksi bertanggung jawab penuh untuk menerapkan strategi yang telah disetujui, menjalankan operasional Perseroan dengan baik, dan mengelola secara efektif sistem pengendalian internal, manajemen risiko serta pertanggungjawabannya. Direksi dipimpin langsung oleh Presiden Direktur.

Masa JabatanSesuai Anggaran Dasar Perseroan, Direksi dipilih oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham dengan masa tugas 4 tahun. Anggota Direksi yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali.

Independensi Anggota DireksiPengangkatan anggota Direksi telah memenuhi kriteria Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-305/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004 bahwa Perseroan harus memiliki direktur tidak terafiliasi sekurang-kurangnya 1 orang dari jajaran anggota Direksi. Selain itu, anggota Direksi tidak ada hubungan keluarga sampai derajat kedua dengan Direktur/Komisaris lainnya. Saat ini dua orang (67%) dari anggota Direksi adalah Direktur Independen.

KeanggotaanKomposisi dari Direksi harus sedemikian rupa untuk memungkinkan terjadinya pengambilan keputusan yang efektif dan memadai dan mereka harus tidak mempunyai kepentingan yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka dalam menjalankan tugasnya secara independen dan kritis dalam hubungan dengan Dewan Komisaris dan anggota Direksi lainnya, untuk meningkatkan efektifitas dan keterbukaan pertimbangan-pertimbangannya. Tiap anggota Direksi harus orang yang mempunyai karakter yang baik dan harus mempunyai pengalaman yang berhubungan dengan tugas dan tanggung jawabnya.

- Business Developent trends and issues pertaining to Good Corpoate Governance.

The Board of Commissioners attended various workshops that were held internally in 2009 including Corporate Risk Managment, Early Warning System and Governance of Information Technology.

Board of Directors General Tasks of the Board of DirectorsThe Board of Directors is responsible for leading and managing the day-to-day activities to achieve the Company’s objectives. The Board of Directors is also required to determine the strategic targets of the Company which are subsequently presented to the Board of Commissioners for its approval. The Board of Directors is fully responsible for implementing the approved strategy to the best of their ability, and for effectively managing an internal control system, risk management and other responsibities. The Board of Directors is headed by the President Director.

TenureIn accordance with the Company’s Articles of Association, the Directors are appointed by the shareholders at the General Shareholders Meeting for a 4-year tenure. Members of the Board of Directors whose term of office has expired can be reappointed.

The Board of Director’s Independence The appointment of members of the Board of Directors met the criteria as required by Board of Directors’ Decree of PT Jakarta Stock Exchange Nomor: Kep-305/BEJ/07-2004 dated 19 July 2004 which stipulates that the Company must possess at least 1 Director that is not affilated within the Board of Directors. In addition, none of the Directors has any family relations up to the second degree with other Directors/Commissioners. There are currently two Independent Directors (67%) in the Company.

CompositionThe composition of the Board of Directors must facilitate effective and appropriate decisions and Directors must not possess interests that can influence their ability to independently and critically perform their tasks with respect to their relations with the Board of Commissioners or other Directors, nor the effectiveness and transparency of their considerations towards a decision. Every member of the Board of Directors must be one of credible character and must possess the experience relevant to the tasks and responsibilities assigned.

Page 158: 28 Annual Report 2009

154 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance di Bumi

Direksi terdiri dari Presiden Direktur merangkap Chief Executive Officer dan Chief Operationg Officer, Direktur Pengembangan Usaha, Direktur Internal Audit, Manajemen Risiko, dan Teknologi Informasi, Chief Financial Officer (CFO), dan Senior Vice President Investor Relations – Corporate Secretary.

Per tanggal 31 Desember 2009 susunan Direksi adalah sebagai berikut:

The Board of Directors consists of the President Director who concurrently serves as the Chief Executive Officer and Chief Operating Officer; the Director for Business Development; Director for Internal Audit, Risk Management, and Information Tecnology; Chief Financial Officer (CFO); and the Senior Vice President for Investor Relations – Corporate Secretary.

As of 31 December 2009, the composition of the Board of Directors are as follows:

No Nama Jabatan Name Position

1 Ari S. Hudaya Presiden Direktur dan Chief Operating Officer President Director and Chief Operating Officer

2 Eddie J. Soebari Director for Internal Audit, Risk Management, Information Technology Director for Internal Audit, Risk Management, Information Technology

3 Kenneth P. Farrell Director for Business Development Director for Business Development

4 Andrew C. Beckham Chief Financial Officer Chief Financial Officer

5 Dileep Srivastava SVP, Investor Relations - Corporate Secretary SVP, Investor Relations - Corporate Secretary

Susunan Anggota Direksi Selama Tahun 2009

Composition of the Members of the Board of Directors During 2009

Tugas Masing-Masing Anggota DireksiPresiden Direktur/Chief Executive Officer bertugas memimpin Perseroan dalam menerapkan Nilai-Nilai Perseroan, Visi, Misi, Maksud, Tujuan Dasar, Kebijakan, Rencana dan Anggaran. Dalam menjalankan perannya sebagai pimpinan, Presiden Direktur wajib memberikan arahan dan masukan kepada anggota Direksi dan manajemen eksekutif dalam upaya mencapai tujuan Perseroan serta pertumbuhan yang berkelanjutan. Presiden Direktur bertindak sebagai wakil Perseroan dan mempromosikan kepentingan Perseroan di lingkungan dunia usaha, dan masyarakat.

Chief Operating Officer (COO) batubara dan pertambangan bertanggung jawab terhadap seluruh kebijakan dan strategi operasional bisnis batubara dan pertambangan sesuai dengan tujuan Perseroan. COO juga bertanggung jawab untuk membuat rencana bisnis dan memimpin unit-unit usaha pertambangan dan batubara serta membantu memastikan bahwa tujuan dan rencana usaha dibuat oleh masing-masing unit usaha dan diterapkan secara konsisten.

Direktur Pengembangan Usaha bertanggung jawab untuk memastikan bahwa unit-unit usaha dalam tahapan pra operasional mengarah secara efektif dan efisien ke tahapan operasional. Direktur pengembangan usaha juga bertanggung jawab untuk membantu memastikan

Members of the Board of Directors DutyThe President Director/Chief Executive Officer is responsible for leading the Company, implementing the Company’s Values, Vision, Mission, Main Objectives, Policies, Plans and Budgets. As the leader, the President Director is required to provide direction and advice to members of the Board of Directors and the executive management team to achieve the Company’s objectives as well as ensure continuous, profitable development. The President Director serves as the Company’s representative and promotes the Company’s interest in the business world and to the broader community.

The Chief Operating Officer (COO) is responsible for all policy and strategy aspects of our coal and mining business operations in accordance with the Company’s objectives. The COO also responsible to develop business plan and lead the mining and coal business units, ensuring that business objectives and plans are made and consistently executed by each business unit.

The Business Development Director is responsible for ensuring all pre-operational business units are effectively and efficiently directed towards the operational stage. The Business Development Director is also responsible for ensuring that overseas exploration projects are well-

Page 159: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 155

Good Corporate Governance at Bumi

proyek-proyek eksplorasi di luar negeri dikelola dengan baik dan memiliki personel yang memadai guna mencapai keberhasilan sesuai tujuan Perseroan.

Direktur Audit Internal, Manajemen Risiko, dan Teknologi Informasi bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur dan bekerja sama dengan akuntan publik Perseroan, Komite Audit, Komite Manajemen Risiko, dan Information Technology Steering Committee. Dalam bidang audit internal, bertanggung jawab untuk melaksanakan wewenang Presiden Direktur terkait fungsi audit internal. Sejalan dengan penerapan metode audit berbasis risiko, untuk sementara waktu Direktur audit internal bertanggung jawab atas penerapan manajemen risiko Perseroan. Dalam bidang Teknologi Informasi Direktur juga untuk sementara waktu bertanggung jawab untuk membantu Presiden Direktur dalam melindungi harta perusahaan dengan mendisain, mengembangkan dan menerapkan governance teknologi informasi yang terintregasi dengan cara yang efektif dan efisien guna menghasilkan sistem teknologi informasi yang memadai yang memenuhi kebutuhan BUMI saat ini dan masa mendatang.

Chief financial officer (CFO) bertugas membantu Presiden Direktur dalam merancang kebijakan dan strategi keuangan Perseroan serta bertanggung jawab terhadap keseluruhan masalah keuangan. Untuk tanggung jawab keuangan, CFO melakukan fungsi kontrol dalam hal akuntansi, perpajakan, treasuri, keuangan perusahaan, analisa bisnis dan pelaporan.

Senior Vice President Investor Relations – Corporate Secretary bertanggung jawab kepada Presiden Direktur dalam hal yang berhubungan dengan investor, sekretaris perusahaan, komunikasi perusahaan, dan corporate governance termasuk tanggung jawab sosial perusahaan. Dalam bidang yang berhubungan dengan investor dan komunikasi, bertanggung jawab untuk berhubungan dengan investor publik dan institusional, para analis keuangan, media, publik dan pemangku kepentingan lainnya. Dalam bidang sekretaris perusahaan, bertanggung jawab untuk memastikan bahwa perusahaan mematuhi ketentuan yang berkaitan dengan peraturan dan masalah-masalah penting terkait dengan Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia. Dalam bidang tata kelola perusahaan yang baik, bertanggung jawab dalam pengembangan aspek nilai dari tata kelola perusahaan yang dapat dipercaya serta sesuai dengan kebijakan, hukum, peraturan, dan perundangan yang berlaku.

Program Orientasi/Pengenalan DireksiPresiden Komisaris memberikan suatu program pengenalan resmi bagi anggota/anggota baru dari Dewan Komisaris dan Direksi untuk memastikan bahwa Komisaris dan Direktur

managed and possess adequate qualified personnel to achieve success as set in the Company’s objectives.

Director for Internal Audit, Risk Management, and Information Technology reports to the President Director and works with the Company’s Audit Firm, the Audit Committee, the Risk Management Committee, and the Information Technology Steering Committee. In internal audit, the Director is responsible for conducting the President Director’s authority in relation with the Internal Audit function. In line with the implementation of the risk-based audit methodology, the Internal Audit Director is temporarily responsible for implementing risk management throughout the Company. In the field of Information Technology, the Director also temporarily assists the President Director to secure the Company’s wealth and assets by designing, developing, and implementing an integrated governance information technology systems in an effective and efficient manner to fulfil current and future needs and requirements of BUMI.

The Chief Financial Officer (CFO) assists the President Director in formulating the Company’s financial policies and strategies and is wholly responsible for all financial matters. In regards to his financial responsibilities, the CFO controls matters pertaining to accounting, taxation, treasury, the Company’s finances, business analysis and reporting.

The Senior Vice President Investor Relations – Corporate Secretary reports to the President Director. He is responsible for relations with investors, corporate secretarial duties, corporate communications, and corporate governance, including corporate social responsibility policies and practices. In regard to investors and communication relations, he is responsible for maintaining relations with public and institutional investors, financial analysts, media, the public and other stakeholders. As Corporate Secretary, his responsibility is to ensure that the Group adheres to the rules and regulatory requirements of Bapepam-LK and the Indonesia Stock Exchange. In regards to good corporate governance, responsibility includes developing and implementing reliable policies and practices that comply with all prevailing laws, rules and regulations.

Director Orientation ProgramThe President Commissioner provides an official orientation program to member/members of the Board of Commissioners and Board of Directors to ensure that all new

Page 160: 28 Annual Report 2009

156 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance di Bumi

baru mempunyai suatu pengertian yang jelas mengenai tugas dan tanggung jawab mereka, serta mempunyai pengertian yang mendalam mengenai Perusahaan, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi kepada manajemen Perusahaan secara efektif dan efisien. Program pengenalan resmi harus mencakup penjelasan mengenai hal-hal berikut: - Informasi mengenai Perusahaan. - Penerapan dari prinsip penyelenggaraan perusahaan

yang baik. - Fungsi, hak, tugas dan tanggung jawab, keanggotaan

dan komposisi, serta evaluasi kinerja dari Direksi. - Sistem audit Perusahaan. - Strategi perusahaan dan proyek-proyek yang sedang berjalan

Penilaian Kinerja DireksiSebagai upaya penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik, BUMI telah membuat pedoman untuk melakukan penilaian terhadap kinerja semua elemen organisasi Perseroan yang terangkum dalam Panduan Dewan BUMI. Panduan tersebut menguraikan indikator kinerja utama (IKU) sebagai acuan penilaian kinerja setiap anggota Direksi. Evaluasi kinerja Direksi baik secara individu maupun kelompok, masing-masing dilakukan oleh Presiden Direktur dan Presiden Komisaris. Kriteria-kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja individu anggota Direksi antara lain: - Secara konsisten berupaya meningkatkan nilai

pemegang saham - Kompetensi dalam memberikan kontribusi yang

bermanfaat bagi strategi Perseroan - Memiliki pemahaman yang tinggi terhadap risiko utama

yang mempengaruhi perusahaan - Memberikan arahan yang jelas kepada manajemen - Kontribusi yang solid terhadap kerja sama Direksi - Memberikan komitmen atas waktu yang diperlukan

untuk menjalankan tugasnya dengan baik - Menghormati ide dari Direktur lain dan anggota

manajemen

Kriteria yang digunakan dalam melakukan penilaian kinerja Direksi secara keseluruhan adalah: - Diskusi dan pembahasan yang produktif dalam rapat

Dewan Komisaris dan Direksi - Hubungan yang kuat antara Direksi dan manajemen - Kualitas dan ketepatan waktu pelaksanaan rapat, kertas

kerja Direksi, dan dukungan di bidang sekretariat - Komposisi anggota yang efektif, yang merupakan

perpaduan yang tepat atas keahlian dan pengalaman dari para anggota.

Commissioners and Directors are clearly knowledgeable in regard to their tasks and responsibilities, as well as possess a firm understanding of the Company, so they can effectively and efficiently contribute to the Company’s management. The official familiarization program covers the following: - Company Information. - GCG principles implementation. - Functions, rights, tasks and responsibilities, membership

and composition, as well as performance evaluation of the Board of Directors.

- The Company’s audit system. - Current corporate strategy and ongoing projects

The Board of Directors’ Performance EvaluationTo implement the principles of good corporate governance, BUMI has formulated a guideline to evaluate the performance of all elements within the Company’s organization and summarized it within BUMI’s Board Manuals. The guideline specifies the key performance indicators (KPI) used as the basis for performance evaluation of every member of the Board of Directors. Performance evaluation of the Board of Directors individually or collectively are conducted subsequently by the President Director and President Commissioner. The criteria used for individual performance evaluation of the members of the Board of Directors includes, among others: - Constantly striving to improve shareholder value - Competence in providing contributions that benefit the

Company’s strategy - High degree of awareness of the major risks that the

Company is susceptible to - Provision of clear directions to the management - Solid contribution to working together with the Board of

Directors - Commitment of the time needed to perform all tasks

well - Respect the ideas of the other Directors and members

of management

The criteria that are used to evaluate the Director’s general performance consist of: - Productive discussions and deliberations at the Board of

Commissioners and Board of Directors meetings - Solid relationships between the Board of Directors and

management - Quality and punctuality of the conduct of the meeting,

the Board of Directors’ working papers, and support for the secretariat

- Effective composition of members combining the right expertise and experience.

Page 161: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 157

Good Corporate Governance at Bumi

Rapat Direksi Selama tahun 2009, Direksi menyelenggarakan 7 rapat dengan rincian sebagai berikut:

The Board of Directors’ Meetings Throughout 2009,the Board of Directors convened 7 meetings, with details as follows:

Tanggal Materi Pembahasan Date Agenda

2 Feb ‘09 • Presentasi Pemasaran Presentation on Marketing • Presentasi Operasi KPC dan Arutmin Selama Bulan Januari 2009 Presentation on January 2009 Operations of KPC and Arutmin • Persetujuan Laporan Keuangan Anak Perusahaan Batubara Triwulanan per Tanggal 31 Desember 2008 Adoption of Accounts for the Quarter ended 31st December 2008 for All Coal Subsidiaries • Rencana Pengeluaran Modal untuk Tahun 2009 Capital Expenditure Plan for 2009 • Rencana Bisnis Jangka Panjang untuk KPC dan AI Long term Business Plan of KPC and Arutmin • Masalah perbankan Banking Issues • Pengaruh Peraturan Pertambangan Baru Terhadap Perusahaan Batubara Effect of New Mining Law on Coal Companies • Revisi Harga Batubara oleh Enercorp Revisions of Coal Price by Enercorp • Update Mengenai Penyesuaian VAT dengan Royalty, Sales Tax on Services, Pajak Alat Berat Update on VAT Adjustment with Royalty, Sales Tax on Services, Heavy Equipment Tax • Rapat Komisaris Mengenai Deklarasi Dividen Commissioners Meeting re Declaration of Dividend

20 Mar ‘09 • Presentasi Pemasaran Presentation on Marketing • Presentasi Operasi KPC dan Arutmin selama Bulan Pebruari 2009 dan Proyeksi Sampai Desember 2009 Presentation on February 2009 Operations and Projection Until December 2009 for KPC and Arutmin • Rencana Ekspansi KPC dan Arutmin Expansion Plans of KPC and Arutmin • Perubahan Kondisi Kontrak dengan PAMA dan PT Darma Henwa Tbk. Changes in Terms of Contract with PAMA and PT Darma Henwa Tbk. • Perjanjian FMC Dengan Intraco Penta Mengenai Pemeliharaan Atas Articulated Dump Trucks FMC Agreement with Intraco Penta for Maintenance of Articulated Dump Trucks • Persetujuan Penghapusan Ban Yang Dibeli tahun 2005 dan 2006 Approval for Write Off of Bias Tyre Purchased in 2005 and 2006 • Masalah perbankan Banking Issues • Penunjukkan Kantor Akuntan Publik Appointment of Statutory Auditors • Suplly Batubara ke ENEL Coal Supply to ENEL • Rekomendasi OLC dan CPP Asam Asam Recommendation of Asam Asam OLC and CPP

5 May ‘09 • Presentasi Pemasaran Presentation on Marketing • Presentasi Operasi KPC dan Arutmin Selama Bulan Maret dan April 2009 Presentation on March and April 2009 Operations of KPC and Arutmin • Persetujuan Laporan Keuangan Triwulanan per Tanggal 31 Maret 2009 dan Untuk Periode 1 April 2008 dampai

31 Maret 2009 Adoption of Accounts for the Quarter ended 31 March 2009 and for the period 1st April 2008 to 31st March 2009. • Persetujuan Kebijakan Manajemen Risiko KPC Adoption of Risk Management Policy at KPC • Masalah perbankan Banking Issues

Rapat Direksi BUMI dengan Manajemen Eksekutif Perseroan dan Anak Perusahaan

Meetings of the BoD of BUMI with the Executive Management of the Company and Subsidiaries

Page 162: 28 Annual Report 2009

158 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance di Bumi

Tanggal Materi Pembahasan Date Agenda

19 Jun ’09 • Presentasi Pemasaran Presentation on Marketing • Presentasi Operasi KPC dan Arutmin Selama Bulan Mei 2009 Presentation on May 2009 Operations of KPC and Arutmin • Persetujuan Kebijakan Manajemen Risiko KPC Adoption of Risk Management Policy at KPC • Persetujuan Kebijakan Hedging KPC Adoption of Hedging Policy at KPC • Persetujuan atas Fasilitas Keuangan dan Masalah Perbankan Approval of Financial Facilities and Banking Issues • Peningkatan Biaya Modal Untuk Manajemen Sistem Bahan Bakar di KPC Increase in Capital expenditure for Fuel Management Systems at KPC • Penempatan Pesanan BWP untuk Cadangan Operasi dan Jasa Pemeliharaan Untuk Water Treatmen Plant dan

lain-lain Placement of Order on BWP for Provision of Operations and Maintenance Services for Water Treatment Plant etc • Persetujuan Atas Konstruksi Jalan (Underpass) Barulicin, Arutmin Approval for construction of Batulicin Underpass, Arutmin

8 Sep ‘09 • Presentasi Pemasaran Presentation on Marketing • Presentasi Operasi KPC dan Arutmin Selama Bulan Juli dan Agustus 2009 Presentation on July and August 2009 Operations of KPC and Arutmin • Persetujuan Kontrak Peledakan Dengan AEL dan Orica Approval for Explosives Contract with AEL and Orica • Persetujuan Penggantian Formula Eskalasi Dengan PAMA Approval for Change in Escalation Formula with PAMA • Update Mengenai Kontrak Thiess Update on Thiess Contract

30 Nov ‘09 • Presentasi Pemasaran Presentation on Marketing • Presentasi Operasi KPC dan Arutmin Selama Bulan September dan Oktober 2009 Presentation on September and October 2009 Operations of KPC and Arutmin • Presentasi Anggaran Untuk KPC dan Arutmin Presentation of Budgets for KPC and Arutmin • Peraturan Baru Mengenai Jasa Pertambangan New Regulation on Mining Services • Masalah perbankan Banking Issues • Update Mengenai Perselisihan Dengan Thiess Update on Thiess Dispute • Perubahan Dalam Operasi Pemasaran Changes in Marketing Operations • Masalah Infrastruktur di Arutmin Infrastructure Bottleneck at Arutmin • Persetujuan Atas Laporan Keuangan Untuk Triulan 30 September 2009 Approval of Accounts for Quarter ended 30th September 2009

16 Dec ‘09 • Presentasi Pemasaran Presentation on Marketing • Presentasi Operasi KPC dan Arutmin Presentation on Operations of KPC and Arutmin • Presentasi Operasi KPC dan Arutmin Presentation on Operations of KPC and Arutmin • Presentasi Anggaran KPC dan Arutmin Presentation of Budgets of KPC and Arutmin • Peraturan Baru Mengenai Jasa Pertambangan New Regulation on Mining Services • Masalah perbankan Banking Issues • Persetujuan Kontrak Pemeliharaan Tetap Untuk Tambahan 9 ADT Trucks Dengan M/S Intraco Penta Approval for Fixed Maintenance Contract for Additional 9 ADT Trucks with M/S Intraco Penta • Persetujuan Kenaikan Rate Atas Perjanjian Jangka Panjang Dengan PAMA Approval for Rate Increase in Long Term Agreement with PAMA • Persetujuan Untuk Kontrak Radio Trucking Dengan MKN Approval for Radio Trunking Contract with MKN • Update Kontrak Thiess Update on Thiess contract • Perubahan Dalam Operasi Pemasaran Changes in Marketing Operations • Masalah Infrastruktur di Arutmin Infrastructure Bottleneck at

Rapat Direksi BUMI dengan Manajemen Eksekutif Perseroan dan Anak Perusahaan

Meetings of the BoD of BUMI with the Executive Management of the Company and Subsidiaries

Page 163: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 159

Good Corporate Governance at Bumi

Program Pengembangan dan Pelatihan Direksi BUMI memiliki komitmen untuk terus mengembangkan kompetensi SDM di berbagai level. Sebagai penanggung jawab keseluruhan operasional Perseroan, peningkatan kompetensi menjadi prasyarat mutlak. Untuk itu, BUMI mewajibkan Direksi untuk mengikuti berbagai training untuk meningkatkan kompetensi.

Selain itu, transfer knowledge menjadi kultur sudah mulai diterapkan. Kultur ini akan sangat membantu Direksi yang tidak berkesempatan mengikuti pelatihan karena hal-hal tertentu khususnya berkenaan dengan pelaksanaan tugas Perseroan, untuk menyerap berbagai pengetahuan dari pelatihan yang dihadiri Direksi yang lain, maupun konsultasi dengan konsultan dalam berbagai bidang ilmu dan pengetahuan.

Selama 2009, Direksi telah mengikuti berbagai training yaitu:

The Board of Directors Training and Development Program BUMI is committed to continuously developing HR competence at all organization levels. The Board of Directors, who is responsible for the Company’s operational aspects, believes that competency enhancement is of primary importance. Hence, BUMI requires all members of the Board of Directors to attend various training programs to enhance their competence.

Moreover, knowledge transfer has been implemented as the Company’s culture. This culture has proven very helpful to members of the Board of Directors who do not have the opportunity to attend training due to time constraint absorbing a variety of information from the training attended by other Directors, and meetings with consultants in various fields.

Training programs attended by the Board of Directors throughout 2009 included:

No Nama Topik Negara Name Topic Country

1 Ari S. Hudaya Early Warning Systems Indonesia

2 Eddie J. Soebari Asian Development Bank 42nd Annual Meeting 2009 Indonesia

3 Kenneth P. Farrell • CLSA Asia Investor Forum USA • Daiwa Invesment conference London, Edinburg, Geneva • Deutsche Bank’s Indonesian Corporate Day Jakarta • Macquire Asia Pacific Conference London

4 Andrew C. Beckham • Macquire Asia Pacific Conference London • International Company Directors Course by Singapore Australian Institute of Company Directors International

5 Dileep Srivastava • CLSA Asia Investor Forum USA • Daiwa Invesment conference London, Edinburg, Geneva, Dublin, Zurich • Merrill Lynch 2009 Global Metals, Mining Barcelona & Steel Conference • UBS Theme Day Coal and Power Hong Kong, Singapore • RBS Conference Singapore • BNP Paribas Indonesian Corporate Day Singapore • CLSA 16th CLSA Investors’ Forum 2009 Hong Kong • Deutsche Bank’s Indonesian Corporate Day Jakarta • Macquire Asia Pacific Conference London

Page 164: 28 Annual Report 2009

160 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Nama Kehadiran Name Attendance

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Suryo Bambang Sulisto 2/2

Iman Taufik 1/2

Sulaiman Zuhdi Pane 1/2

Fuad Hasan Masyhur 1/2

Jay Abdullah Alatas 2/2

Kusumo A. Martoredjo 2/2

Nalinkant A. Rathod (**) 0/2

Samel Rumende (*) -/2

Anton Setianto Soedarsono (*) 1/2

Direksi Board of Director

Arisaptari Hudaya 2/2

Eddie Junianto Soebari 2/2

Kenneth Patrick Farrell 2/2

Andrew C. Beckham 2/2

Dileep Srivastava (**) 1/2

Good Corporate Governance di Bumi

Tanggal Materi Pembahasan Date Agenda

18 Jun ‘09 • Review Kinerja Keuangan Untuk tahun 2008 dan Q1 2009 Financial Performance Review for 2008 and Q1 2009 • Persiapan Rapat Umum dan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham Preparation for the Company’s Annual and Extraordinary Meetings

15 Des ‘09 • Kinerja Perseroan Untuk Q3 dan Perkiraan Untuk 12 Bulan 2009 Company Performance for Q3 and Estimate of the 12 Month in 2009 • Persiapan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham Preparation for the Extraordinary General Meeting of the Shareholders • Rencana Bisnis 2010 dan Update Kondisi Perusahaan Terkini Business Plan 2010 and Recent Updates

Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan DireksiPada tahun 2009, Direksi mengadakan pertemuan dengan jajaran Dewan Komisaris sebanyak 2 kali dengan rincian sebagai berikut:

The Joint Meeting of the Board of Commissioners and Board of DirectorsThe Board of Directors convened two meetings with the Board of Commissioners in 2009 as follows:

(*) Samel Rumende mengundurkan diri dari anggota Dewan Komisaris sejak tanggal 23 january 2009; Anton Setianto Soedarsono mulai menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris sejak tanggal 26 Juni 2009

Samel Rumende effectively resigned from the Board of Commissioners on 23 January 2009; Anton Setianto Soedarsono effectively became a member of the Board of Commissioners on 26 June 2009

(**) Berhalangan hadir karena tugas ke luar seperti road show, pertemuan dengan investor Could not attend due to corporate commitments overseas such as attending a road show, meetings with investor

Kebijakan Renumerasi Dewan Komisaris dan DireksiPerseroan memberikan imbalan jasa kepada Dewan Komisaris dan Direksi dalam bentuk gaji, tunjangan, dan fasilitas. Renumerasi dibahas terlebih dahulu oleh Komite Renumerasi dan Nominasi sebelum diajukan ke Rapat Umum Pemegang Saham untuk disahkan. Kewenangan untuk menetapkan renumerasi Dewan Komisaris dan Direksi didelegasikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang dilaksanakan

The Board of Commissioners and Board of Directors Remuneration Policy The Company provides remunerations to the Board of Commissioners and Board of Directors in the form of salary, benefits, and facilities. The Remuneration and Nomination Committee initially discusses the remuneration before it is submitted for the approval and endorsement at the GSM. The authority to determine the Board of Commissioners and Board of Directors remuneration was delegated to the

Page 165: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 161

Good Corporate Governance at Bumi

pada tanggal 26 Juni 2009. Evaluasi renumerasi Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan setiap tahun oleh Komite Renumerasi dan Nominasi dan diajukan kepada Dewan Komisaris. Selama tahun 2009 dan 2008 jumlah remunerasi yang dibayarkan untuk Komisaris dan Direksi adalah masing-masing sebesar US$ 3.649.099 (setara dengan Rp 37,7 miliar) dan US$ 2.355.875 (setara dengan Rp 22,592 miliar).

Diluar dari gaji diatas, para anggota Dewan Komisaris dan Direksi menerima tunjangan-tunjangan berupa kendaraan dinas dengan biaya operasional yang ditanggung Perseroan, fasilitas kesehatan, fasilitas komunikasi, biaya cuti tahunan, hari cuti tahunan sesuai dengan kebijakan perusahaan, serta biaya perjalanan dinas.

Riwayat Hidup Komisaris dan DireksiRiwayat Hidup dari masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi dapat di lihat pada halaman 31-33 dan halaman 41-43 dalam Laporan Tahunan ini.

Komite-komiteUntuk membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan, Perseroan telah membentuk tiga komite di bawah pengawasan Dewan Komisaris yaitu Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi dan Komite Manajemen Risiko.

Sementara, untuk membantu Direksi, BUMI membentuk Hedge Risk Management Committee dan Sub Komite Ekspansi, dan Komite Pedoman Perilaku. Dan yang akan segera dibentuk adalah Komite Teknologi Informasi (Information Technology Steering Committee).

Board of Directors and the Board of Commissioners at the GSM held on 26 June 2009. The evaluation of Board of Commissioners and Board of Directors remuneration is done every year by the Remuneration and Nomination Committee and submitted to the Board of Commissioners. Total remuneration to Commissioners and Directors for the year 2009 and 2008 amounted to US$ 3,649,099 (equivalent to Rp 37.7 billion) and US$ 2,355,875 (equivalent to Rp 22.592 billion) respectively.

In addition to the above-mentioned salaries, the members of the Board of Commissioners and Board of Directors members receive benefits in the form of official vehicles where operational expenses are paid for by the Company, health facilities, communication facilities, annual vacation expenses, annual leave in accordance with the Company’s policy, and travel allowances.

Curriculum Vitae of the Board of Commissioners and Board of DirectorsDetail information of Curriculum Vitae of the Board of Commissioners’ members and Board of Directors’ members is set out on page 31-33 and page 41-43 in this Annual Report

CommitteesTo assist the Board of Commissioners in carrying out its tasks, the Company has formed three Committees that report to the Board of Commissioners, which comprise of the Audit Committee, the Remuneration and Nomination Committee, and the Risk Management Committee.

BUMI has also formed a number of Committees to assist the Board of Directors, which are the Hedging Committee and the Expansion Sub Committee, and the Code of Conduct Committee. An Information Technology Steering Committee will be formed in the near future.

Page 166: 28 Annual Report 2009

162 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance di Bumi

Komite AuditTugas dan Tanggung JawabKomite Audit adalah sebuah Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris yang tugas-tugasnya diatur dalam Piagam Komite Audit yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris. Fungsi Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tanggung jawab pengawasannya terutama yang terkait dengan: - Integritas dan mutu laporan keuangan yang

dipublikasikan - Efektivitas pelaksanaan audit oleh auditor eksternal

maupun internal - Kecukupan pengendalian internal - Pelaksanaan pengendalian risiko - Ketaatan terhadap perundang-undangan dan peraturan

yang berlaku

KeanggotaanKomite Audit BUMI terdiri dari 3 orang anggota yang independen yang dipimpin oleh seorang Komisaris Independen. Sejak tanggal 26 Juni 2009 Sulaiman Zuhdi Pane tidak lagi bersatus sebagai Komisaris Independen dan karenanya sejak tanggal 15 Oktober 2009 Iman Taufik menggantikan posisinya sebagai Ketua Komite Audit.

Dengan demikian susunan keanggotaan Komite Audit selama 2009 adalah sebagai berikut:

Audit CommitteeTasks and ResponsibilitiesAudit Committee (AC) is a committee formed by the Board of Commissioners (BOC), the duties of which are stipulated in the Audit Committee Charter approved by the BOC. The function of the Audit Committee is to assist the BOC to discharge its oversight responsibilities primarily relating to: - The integrity and quality of published financial reports - Effectiveness of audits conducted by both internal and

external auditors - Adequacy of internal controls - Implementation of risks management - Compliance with the prevailing laws and regulations

MembershipThe Audit Committee at BUMI consists of 3 (three) independent members and is chaired by an Independent Commissioner. Sulaiman Zuhdi Pane is no longer an Independent Commissioner since 26 June 2009 and therefore since 15 October 2009 Mr. Iman Taufik replaced him as the Chairman of the Audit Committee.

The composition of the Audit Committee during 2009 were as follows:

Nama Jabatan Name Position

Sulaiman Zuhdi Pane Ketua dan Komisaris Independen Lama Chairman and Independent Commissioner *

Iman Taufik Ketua dan Komisaris Independen Chairman and Independent Commissioner **

Kanaka Puradiredja Anggota Member

Mawar Napitupulu Anggota Member

Indra Safitri Anggota Member

* Sulaiman Zuhdi Pane menjabat sebagai Ketua Komite Audit sampai tanggal 26 Juni 2009 Sulaiman Zuhdi Pane was the Chairman of Audti Committee until 26 June 2009** Iman Taufik mulai menjabat sebagai Ketua Komite Audit mulai 15 Oktober 2009 Iman Taufik is the Chairman of Audit Committee starting 15 October 2009

Rangkuman riwayat hidup dari masing-masing ketua dan anggota Komite Audit dapat dilihat pada halaman 212 dan halaman 213 dalam Laporan Tahunan ini.

Background information on the Chairman and members of the Audit Committee is set out on page 212 and page 213 of this Annual Report.

Page 167: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 163

Good Corporate Governance at Bumi

Rapat KomitePada tahun 2009 Komite Audit telah menyelenggarakan 20 (dua puluh) kali rapat termasuk 6 (enam) rapat dengan Dewan Komisaris. Kehadiran masing–masing anggota dalam rapat di atas adalah sebagai berikut: ZP 4 kali (25%), IT 1 kali (25%), KP 19 kali (95%), MN 19 kali (95%), IS 19 kali (95%).

Kegiatan Komite Tahun 2009Kegiatan Komite Audit selama tahun 2009 meliputi:

Umum - Me-review dan menyusun kembali Piagam Komite Audit - Menyusun rencana kegiatan tahun 2009

Laporan Keuangan - Me-review draft final laporan keuangan yang diaudit

tahun 2008 - Me-review laporan keuangan 2009 kwartalan - Membahas isu perpajakan dan hukum

Eksternal Auditor - Membahas dan memonitor pelaksanaan audit laporan

keuangan tahun 2008 - Membahas temuan audit tahun 2008 - Membahas perencanaan audit laporan keuangan 2009

Internal Audit - Membahas Konsep Piagam Internal Auditor - Mendiskusikan Fungsi dan Organisasi Internal Audit

sesuai dengan ketentuan Bapepam-LK yang terbaru - Memantau pelaksanaan dan temuan-temuan internal

audit tahun 2009 - Membahas Rencana Kerja tahun 2010

Enterprise Risk Management (ERM) - Memantau penyelesaian proyek ERM yang dilaksanakan

oleh Konsultan - Membahas rencana lanjutan implementasi ERM - Mereview kebijakan ERM

Governance - Membahas pelaksanaan self assessment penerapan GCG - Membahas temuan-temuan dan implementasi lebih

lanjut whistle blower system - Membahas berbagai isu legal

Informasi rinci mengenai Laporan Komite Audit dijabarkan di halaman 210 sampai 211 dalam Laporan Tahunan ini.

Committee MeetingsIn 2009 the AC conducted 20 (twenty) meetings including 6 (six) meetings with the Board of Commissioners. The level of attendance of each member is as follows: ZP 4 meetings (25%), IT 1 meeting (25%), KP 19 meetings (95%), MN 19 meetings (95%), IS 19 meetings (95%).

Committee Activities in 2009Activities of Audit Committee during 2009 covered the following:

General - Review and revise of the Audit Committee Charter - Preparation of the activity plan for 2009

Financial Statements - Review the final draft of the audited 2008 financial

statements - Review 2009 quarterly financial reports - Discuss tax and legal issues

External Auditor - Discuss and monitor the conduct of the audit for the

2008 financial statements - Discuss audit findings - Discuss the 2009 financial statement audit plan

Internal Audit - Discuss the draft of the Internal Audit Charter - Discuss the function and organization of the Internal

Audit particularly in compliance with the recent Bapepam-LK regulations

- Monitor the implementation and findings of Internal Auditors in 2009

- Discuss the 2010 Internal Audit Plan

Enterprise Risk Management (ERM) - Monitor the completion of the ERM project conducted

by the Company’s consultant - Discuss continuation of the ERM implementation plan - Review the ERM policies

Governance - Discuss the GCG self assessment - Discuss the findings and monitoring of the follow up of

Whistle Blower System - Discuss various legal issues

Detail information of the Audit Committee report is set out in page 210 to 211 of this Annual Report.

Page 168: 28 Annual Report 2009

164 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance di Bumi

Komite Remunerasi dan NominasiTugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk pada tanggal 15 Maret 2007. Fungsi utama Komite Remunerasi dan Nominasi adalah untuk memberikan pendapat professional kepada Dewan Komisaris guna memastikan bahwa proses remunerasi dan pencalonan anggota Dewan Komisaris, Direksi serta para eksekutif Perseroan sesuai dengan praktik dan prinsip Good Corporate Governance.

Keanggotaan Komite Renumerasi dan Nominasi terdiri dari 3 (tiga) orang yaitu 1 (satu) ketua dan 2 (dua) anggota.

Per 31 Desember 2009 susunan Komite Remunerasi dan Nominasi adalah sebagai berikut:

Riwayat Hidup Anggota Rangkuman riwayat hidup masing-masing anggota Komite Remunerasi dan Nominasi disampaikan pada halaman 31, 33 dan 41 dalam Laporan Tahunan ini.

Rapat KomiteSepanjang tahun 2009 komite menyelenggarakan 2 kali rapat sebagai berikut:

The Remuneration and Nomination CommitteeTasks and ResponsibilitiesThe Remuneration and Nomination Committee was established on 15 March 2007. The main function of the Remuneration and Nomination Committee is to provide its professional recommendations to the Board of Commissioners to ensure that the remuneration and nomination of the members of the Board of Commissioners, the Board of Directors and executives of the Company are in accordance with Good Corporate Governance practices and principles.

MembershipThe Remuneration and Nomination Committee consists of 3 members of which 1 serves as the Chairman and 2 are members.

The composition of the Remuneration and Nomination Committee is as follows:

Resume Background information of the respective members of the Remuneration and Nomination Committee is found in page 31, 33 and 41 of this Annual Report.

Committee MeetingsThe Committee convened 2 meetings throughout 2009 details for which are as follows:

Tanggal Perihal SBS ASH FHM Date Agenda

13 May ‘09 • Pengunduran Diri Bapak Samel Rumende dan Pengangkatan 1 1 1 Bapak Anton Setianto Soedarsono Sebagai Anggota Dewan Komisaris Resignation of Mr. Samel Rumende and the Appointment of Mr. Anton Setianto Soedarsono as the member of the Board of Commissioners • Mengkaji Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi dan Organisasi Perusahaan Evaluate the Compotition of the Board of Commissioners, the Board of Directors, and Company’s Organisation

18 Aug ‘09 Hasil RUPS Mengenai Pelaksanaan Wewenang Dalam Menentukan 1 1 1 Gaji, Uang Jasa dan Tunjangan Lainnya Anggota Dewan Komisaris Results of the GSM to carry out the authority to determine salary, honor and other allowances for the Members of the Board of Commissioners

Nama Jabatan Keterangan Name Position Descriptions

Suryo B. Sulisto Ketua Independen terhadap perusahaan Chairman Independent to the Company

Fuad Hasan Masyhur Anggota Independen terhadap perusahaan Member Independent to the Company

Ari S. Hudaya Anggota Member

Page 169: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 165

Good Corporate Governance at Bumi

Kegiatan Komite tahun 2009Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya selama tahun 2009 Komite Remunerasi dan Nominasi melakukan komunikasi dengan anggota Komisaris lainnya serta Direksi dan manajemen Perseroaan. Komite Remunerasi dan Nominasi telah meninjau kesesuaian jumlah Komisaris Independen apakah telah sesuai dengan peraturan Bursa Efek Indonesia yang berlaku serta peraturan terkait lainnya mengenai Komisaris Independen. Komite Remunerasi dan Nominasi mendiskusikan pengunduran diri Bapak Samel Rumende dan melihat pengaruhnya terhadap tugas pengawasan Dewan Komisaris. Selanjutnya Komite melakukan proses seleksi anggota Dewan Komisaris dan mengusulkan Bapak Anton Setianto Soedarsono untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 26 Juni 2009. Komite juga mengkaji komposisi Dewan Komisaris dan Direksi dari unit-unit usaha Perseroan dan merekomendasikan pengangkatan anggota terkait kepada Dewan Komisaris dan Direksi unit usaha.

Komite Manajemen RisikoTugas dan tanggung jawabKomite Manajemen Risiko telah berfungsi sejak 15 Maret 2007.

Komite Manajemen Risiko dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk memberikan rekomendasi dalam bidang manajemen risiko kepada Dewan Komisaris guna memastikan penerapan dan efektifitas dari sistem manajemen risiko korporat di Perseroan.

Tugas dan tanggung jawab dari Komite Manajemen Risiko adalah sebagai berikut: - Memberikan arahan dan rekomendasi atas kebijakan

manajemen risiko perusahan (filosofi, risk appetite dan toleransi, visi, misi, tujuan dan target, dan strategi) yang telah ditetapkan oleh Direksi.

- Mengkaji dan memastikan bahwa kerangka manajemen risiko sesuai dengan kebutuhan usaha BUMI.

- Memastikan bahwa Presiden Direktur Audit Internal, Manajemen Risiko dan IT Direktur menunjukkan kepemimpinan dan arahan praktik manajemen risiko dan secara proaktif meningkatkan kemampuan manajemen risiko Perseroan.

- Memberikan rekomendasi kepada Direksi mengenai pengelolaan risiko stratejik perusahaan.

- Mengkaji rekomendasi atas keputusan stratejik BUMI serta memberikan usulan kepada Direksi menyangkut profil risiko (risiko-risiko apa saja yang dapat timbul) dan memberikan rekomendasi atas batas toleransi serta

Committee’s Activities in 2009In implementing its tasks and responsibilities throughout 2009, the Remuneration and Nomination Committee communicated with the members of the Board of Commissioners, the Board of Directors and management of the Company. The Remuneration and Nomination Committee reviewed the compliance of the number of Independent Commissioner with the prevailing Indonesia Stock Exchange and other related regulations relating to Independent Commissioner. The Remuneration and Nomination Committee discussed the resignation of Samel Rumende and assessed its impact on the Board of Commissioner’s supervisory role. Subsequently, the Committee conducted a selection process and proposed Anton Setianto Soedarsono for the approval and endorsement at the Extraordinary General Shareholders Meeting on 26 June 2009. The Committee also reviewed the composition of the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company’s business units and recommended the appointment of relevant members to the Board of Commissioners and Board of Directors at the business units.

Risk Management CommitteeTasks and ResponsibilitiesThe Risk Management Committee has been operational since 15 March 2007.

The Risk Management Committee was established by the Board of Commissioners to provide recommendations on the area of risk management to the Board of Commissioners in order to ensure the existence and effectiveness of enterprise/integrated risk management systems in the Company.

The tasks and responsibilities of the Risk Management Committee are as follows: - Provide guidance and recommendations on risk

management policies (philosophy, risk appetite and tolerance, vision and mission, objectives and targets, and strategy) defined by the Board of Directors.

- Review and ensure that the Company possesses a risk management framework that fits with the business requirements.

- Ensure that the President Director and Internal Audit, Risk Management, and IT Directors provide leadership and direction for the Company’s risk management practices and proactively enhance the Company’s risk management capabilities.

- Provide recommendation to the Board of Directors on the management of BUMI’s strategic risks.

- Review recommendations on BUMI’s strategic decisions and provide suggestions to the Board of Directors regarding the possible risks that could occur including

Page 170: 28 Annual Report 2009

166 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance di Bumi

rencana mitigasi risiko untuk masing-masing risiko stratejik perusahaan.

- Mengkaji efektifitas kinerja dan penerapan manajemen risiko Perseroan termasuk profil risiko dan memberikan rekomendasi kepada Direksi untuk memastikan bahwa risiko-risiko tersebut masih berada dalam batas toleransi risiko perusahaan.

- Memberikan usulan dan rekomendasi kepada Direksi dalam meningkatkan kinerja dan penerapan manajemen risiko Perseroan.

- Melapor ke Dewan Komisaris mengenai efektifitas penerapan manajemen risiko di BUMI termasuk hasil dari penanganan/penerapan rencana mitigasi risiko utama.

- Bila diperlukan, menghadiri pertemuan ad-hoc dengan Direksi untuk mendiskusikan risiko signifikan yang memerlukan perhatian khusus.

Keanggotaan Keanggotaan Komite Manajemen Risiko per 31 Desember 2009 dan per tanggal laporan ini adalah: - Bapak Nalinkant A. Rathod sebagai ketua - Bapak Kanaka Puradiredja sebagai anggota

Bapak Nalinkant A. Rathod adalah anggota Dewan Komisaris dan Bapak Kanaka Puradiredja adalah anggota Audit Komite dan independen terhadap perusahaan.

Rangkuman riwayat hidup masing-masing anggota Komite Manajemen Risiko disampaikan pada halaman 31 dan halaman 212 dalam Laporan Tahunan ini.

Rapat KomiteSepanjang tahun 2009 Komite Manajemen Risiko melakukan 2 kali rapat dengan Dewan Komisaris untuk menilai perkembangan penerapan ERM di Perseroan sebagai berikut:

recommendations on the tolerable risk levels and risk treatments/action plans for the respective strategies.

- Review the effectiveness of Company’s risk management performance and implementation including risk profile and provide recommendations to the Board of Directors to ensure that these risks are within the Company’s tolerable risk levels.

- Provide suggestions and recommendations to the Board of Directors on the enhancement of Company’s risk management performance and implementation.

- Report to the Board of Commissioners on the effectiveness of risk management implementation at BUMI including the results of risk treatment/action plan implementation of key risks to the Board of Commissioners.

- If necessary, attend ad-hoc meetings with the Board of Directors to discuss significant risks requiring immediate attention.

Membership Members of the Risk Management Committee as at 31 December 2009 and at the date of this report are: - Mr. Nalinkant A. Rathod as Chairman - Mr. Kanaka Puradiredja as Member

Mr. Nalinkant A. Rathod is member of the Board of Commissioners and Mr. Kanaka Puradiredja is the member of Audit Committee and independent to the Company.

Background information of the respective members’ of the Risk Management Committee is described in page 31 and page 212 of this Annual Report.

Committee MeetingsThe Risk Management Committee convened 2 meetings with the Board of Commissioners in 2009 to discuss the progress of the implementation of the ERM throughout the Company with details as follows:

Tanggal Perihal NR KP Date Agenda (*)

8 Jun ‘09 Penutupan Proyek Manajemen Risiko Korporat  0 1 Closing of ERM Project

25 Aug ‘09 Presentasi Early Warning System oleh Ernst & Young (Kick Off Meeting) 0 1 Kick Off Meeting Presentation of EWS by Ernst & Young 

NR (*) Nalinkant A. Rathod - tidak dapat hadir sehubungan adanya road show di luar Indonesia Unable to attend the meeting due his attendance at the road shows outside IndonesiaKP Kanaka Puradiredja

Page 171: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 167

Good Corporate Governance at Bumi

Kegiatan komite tahun 2009Sepanjang 2009, Komite Manajemen Risiko telah memonitor kegiatan proyek Manajemen Risiko Korporat. Pengawasan dilakukan baik melalui laporan-laporan yang diterima atas perkembangan proyek maupun melalui presentasi laporan perkembangan proyek yang dilakukan oleh konsultan Ernst & Young. Masukan juga diberikan oleh Komite atas Kebijakan dan Prosedur – Manajemen Risiko Korporat Versi 1.0 yang dikeluarkan pada tanggal 30 April 2009. Komite Manajemen Risiko juga melakukan pengawasan atas pelaksanaan rencana mitigasi risiko. Selain itu, Komite Manajemen Risiko juga melakukan pengawasan terhadap penerapan proyek Early Warning System yang merupakan kelanjutan dari penerapan proyek Manajemen Risiko Korporat.

Hedge Risk Management CommitteeHedge Risk Management Committee dibentuk tanggal 29 Januari 2009. Pengesahan pembentukan komite dilakukan pada tanggal 19 Juni 2009 dalam rapat Direksi.

Tugas dan Tanggung JawabHedge Risk Management Committee bertugas untuk mengawasi, mengkaji, dan memodifikasi kebijakan hedging dengan melakukan tugas dan tanggung jawab berikut: - Mengadakan pertemuan rutin setiap 2 minggu - Memonitor eksposur risiko yang dihadapi perusahaan - Memonitor kondisi pasar atas harga minyak dan

batubara yang kritikal terhadap operasi perusahaan - Memonitor transaksi hedging yang sedang berjalan - Memutuskan perlu tidaknya suatu transaksi hedging

dengan memperhatikan peraturan, proses dan instrument-instrumen yang telah disetujui dalam kebijakan hedging

KeanggotaanAnggota Hedge Risk Management Committee terdiri dari 6 orang yaitu:

Activities of the Committee in 2009The Risk Management Committee monitored the activities of the Enterprise Risk Management Project in 2009. Monitoring was both in the form of reports that it received on the progress of the project as well as through presentations provided by the consultants from Ernst & Young regarding the progress of the project. The Committee also provided input and suggestions pertaining to the Policy and Procedures – Enterprise Risk Management Version 1.0 that was issued on 30 April 2009. The Risk Management Committees also monitored the implementation of the risk mitigation plan. In addition, the Risk Management Committee also monitored the implementation of the Early Warning System project that served as the continuation of the implementation of the Enterprise Risk Management project.

Hedge Risk Management CommitteeThe Hedge Risk Management Committee was established on 29 January 2008. Its establishment was endorsed on 19 June 2009 at the Board of Directors meeting.

Tasks and responsibilitiesThe Hedge Risk Management Committee has to monitor, review and modify the hedging policy by undertaking the following tasks and responsibilities: - Conduct regular meetings every 2 weeks - Monitor current risks exposed to the Company - Monitor current market situation of oil and coal prices

which are critical to the operations of the Company. - Monitor the outstanding hedging position - Take hedging decisions within the broad framework of

hedging rules, process and agreed instruments

MembershipComposition of Hedge Risk Management Committee consists of 6 members as follows:

Nama Jabatan Name Position

Peter Ball Ketua (Vice President Marketing) Chairman

Andrew C. Beckham Anggota (CFO BUMI) Member

Ashok Mitra Anggota (CFO PT Kaltim Prima Coa) Member

Saroj Patro Anggota (CFO PT Arutmin Indonesia) Member

Herlan Siagian Anggota (GM Marketing) Member

Pratikto Anggota (GM Supply Chain) Member

Page 172: 28 Annual Report 2009

168 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance di Bumi

Rapat KomiteHedge Risk Management Committee melakukan pertemuan setiap dua minggu atau sesuai kebutuhan untuk membahas agenda-agenda berkenaan dengan perkembangan fluktuasi harga batubara dan bahan bakar dan upaya menanganinya serta memonitor posisi hedging yang sedang berjalan.

Sepanjang tahun 2009, Hedge Risk Management Committee melakukan 15 kali rapat dengan kehadiran sebagai berikut:

Kegiatan Komite Tahun 2009Sepanjang tahun 2009 Hedge Risk Management Committee telah memproses dan memutuskan untuk melakukan 12 transaksi hedging atas harga batubara untuk PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia dengan jumlah keseluruhan adalah 3,163 juta ton batubara atau senilai US$ 228,455 juta.

Sub Komite EkspansiTugas dan tanggung jawabSub Komite Ekspansi bertugas untuk memastikan bahwa rencana dan pelaksanaan proyek ekspansi dilakukan secara memadai, dan memberikan hasil yang maksimal bagi Perseroan.

Keanggotaan Sub Komite Ekspansi terdiri dari dua Direktur PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia, dan CFO PT Bumi Resources Tbk. dan PT Kaltim Prima Coal yaitu:

Committee MeetingsHedge Risk Management Committee meets once every two weeks or as needed to discuss the agenda related to the current developments and matters pertaining to fuel and coal price fluctuations as well as efforts to manage and monitor its outstanding hedging position.

In 2009, the Hedge Risk Management Committee conducted 15 meeting with the following attendance:

Activities of the Committee in 2009In 2009, Hedge Risk Management Committee processed and decided to carry out 12 hedging transactions for coal prices for PT Kaltim Prima Coal and PT Arutmin Indonesia in total for 3,163 tonnes of coal or US$ 228,455 million.

Expansion Sub CommitteeTasks and responsibilityThe Expansion Sub Committee ensures that the plan and the expansion project is appropriately carried out and provides the best possible results for the Company.

Membership The Expansion Sub Committee consists of two Directors from PT Kaltim Prima Coal and PT Arutmin Indonesia, and the CFO’s from PT Bumi Resources Tbk. and PT Kaltim Prima Coal as shown below:

Nama Jumlah Kehadiran (%) Name Attendance

Peter Ball 15/15 100%

Andrew C. Beckham 3/15 20%

Ashok Mitra 8/15 53%

Saroj Patro 4/15 27%

Herlan Siagian 15/15 100%

Pratikto (*) -/15 -

(*) Mengingat selama tahun 2009 yang didiskusikan adalah hedging atas harga batubara, bukan harga minyak (supply), maka Pratikto tidak diharuskan hadir dalam rapat. Since the agenda of the meetings during 2009 were related to the hedging for coal prices, not fuel prices (supply), therefore Pratikto was not required to attend the meetings.

Nama Jabatan Name Position

Minesh Dave Direktur KPC dan Arutmin KPC and Arutmin Director

R. Bismarka Direktur KPC dan Arutmin KPC and Arutmin Director

Andrew C. Beckham CFO PT Bumi Resources Tbk.

Ashok Mitra CFO PT Kaltim Prima Coal

Page 173: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 169

Good Corporate Governance at Bumi

Rapat KomiteSub Komite Ekspansi melakukan pertemuan bulanan serta pertemuan adhoc sesuai kebutuhan.

Komite Pedoman PerilakuTugas dan Tanggung JawabGuna memastikan bahwa Pedoman Perilaku Perseroan diterapkan secara memadai dan Speak Up System beroperasi dengan efektif, Dewan Komisaris dan Direksi membentuk Komite Pedoman Perilaku. Tugas dan tanggung jawab Komite Pedoman Perilaku adalah sebagai beriktu: - Mempromosikan penerapan Pedoman Perilaku. - Memberikan usulan perubahan Pedoman Perilaku guna

meningkatkan standar etika Perusahaan kepada Dewan Komisaris dan Direksi.

- Mengelola sentralisasi dan penggunaan jasa pihak ke tiga (outsourcing) Speak Up System.

- Berusaha mengumpulkan/mendapatkan informasi awal yang memadai dari Pelapor guna memungkinkan dilakukannya. penyelidikan/investigasi yang memadai oleh bisnis unit atau pihak lain yang terkait.

- Mengevaluasi informasi dan data yang diterima sehubungan dengan Speak Up System secara independen dan tidak memihak.

- Menjaga pelaksanaan kerahasiaan Speak Up System dengan memastikan bahwa:

• Laporan mengenai adanya suatu pelanggaran Pedoman Perilaku oleh seseorang yang tidak didukung oleh fakta atau bukti-bukti nyata tidak diproses dengan cara yang dapat merusak nama baik seseorang.

• Identitas dari Pelapor dilindungi sehingga Pelapor tidak mengalami masalah dalam kepegawaian mereka di PT Bumi Resources Tbk. atau anak perusahaannya yang disebabkan oleh laporan yang ia berikan.

- Meneruskan laporan pelanggaran Pedoman Perilaku yang diterima kepada unit usaha terkait untuk di tindaklanjuti atau kepada pihak berwenang lainnya yang diusulkan berdasarkan hasil diskusi dengan Divisi Internal Audit atau Komite Audit PT Bumi Resources Tbk.

- Memonitor penyelidikan/investigasi yang dilakukan oleh unit usaha terkait dan memastikan bahwa penyelidikan/investigasi dilakukan secara profesional dan tepat waktu.

- Mendiskusikan dengan Divisi Internal Audit atau Komite Audit PT Bumi Resources Tbk. apabila terdapat keraguan kepada siapa laporan harus diteruskan. Hal ini mungkin diperlukan apabila laporan pelanggaran yang diterima mengimplikasikan/melibatkan lebih dari satu orang/fungsi dari beberapa departemen/divisi atau melibatkan pejabat dengan posisi tinggi.

Committee MeetingsThe Expansion Sub Committee convenes its meetings on a monthly basis but may also convene on an ad hoc if it is required.

The Code of Conduct CommitteeTasks and ResponsibilitiesThe Board of Commissioners and Board of Directors formed the Code of Conduct Committee to ensure that the Company Code of Conduct is implemented adequately and the Speak Up System operates effectively. The tasks and responsibilities of the Code of Conduct Committee are as follows: - Promote the implementation of the Code of Conduct. - Provide suggestions to the Board of Commissioners and

Directors to revise the Code of Conduct to improve the Company ethical standards.

- Manage the centralization and outsourcing of the Speak Up System.

- Strive to gather enough initial facts from the persons who have reported to the Speak Up System (“Speaker”) to allow meaningful investigations by the business units or other related parties.

- Evaluate information and data received under the Speak Up System in an independent and impartial manner.

- Maintain confidentiality of the Speak Up System by ensuring that:

• Any allegations against any particular person(s), which are not supported by facts or hard evidence, is not processed in any manner that could lead to damaging that person’s reputation.

• The identity of a Speaker is protected where requested so that such persons can not suffer any recrimination in their employment with PT Bumi Resources Tbk. or its subsidiaries because of speaking out.

- Refer reports on the Code of Conduct violations to be followed up by the appropriate business units or other authorized party recommended by the Internal Audit Division or Audit Committee of PT Bumi Resources Tbk.

- Monitor the status of investigations conducted by the relevant business units and ensure that the investigations are conducted in a timely and professional manner.

- Consult with the Internal Audit Division or Audit Committee of PT Bumi Resources Tbk. if there is a doubt about whom a report should be referred to for investigation. This will be particularly necessary where the report received indicates/involves more than one person/function from several department/division or related to high level management positions.

Page 174: 28 Annual Report 2009

170 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

- Memberikan umpan balik kepada Pelapor mengenai hasil penyelidikan/investigasi.

- Mengusulkan kepada Direksi jenis penghargaan yang akan diberikan kepada pelapor yang memberikan laporan yang dapat dipertanggung jawabkan yang menunjukkan indikasi jelas adanya pelanggaran Pedoman Perilaku.

Keanggotaan Anggota dari komite ini adalah beberapa manajer sumber daya manusia dari PT Bumi Resources dan anak perusahaan. Lebih spesifik komite Pedoman Perilaku terdiri dari 3 orang yaitu: - Mahmud sebagai ketua - Em Edy sebagai anggota - Makin Perdana Kusuma sebagai anggota.

Kegiatan tahun 2009Selama tahun 2009, Komite Pedoman Perilaku telah melaksanakan tanggung jawabnya melalui kegiatan-kegiatan berikut ini: - Melakukan rapat rutin untuk mengevaluasi laporan-

laporan yang masuk serta status laporan baik yang sedang di tindak lanjuti oleh unit usaha maupun oleh Divisi Audit Internal. Selama tahun 2009, Komite Pedoman Perilaku telah melakukan 6 kali rapat dan mengirimkan 2 buah laporan penerapan Speak Up System kepada Presiden Direktur, Direktur Audit Internal, dan Komite Audit.

- Memonitor kinerja perusahaan outsourcing Speak Up System.

- Mengkoordinasi perbaikan dan peningkatan program Speak Up System yang dikelola oleh pihak ketiga untuk menjamin keberlanjutan sistem.

- Melakukan self assessment atas kinerja Komite dan efektifitas Speak Up Systems, kendala yang dihadapi serta inisiatif pemecahan masalah/kendala tersebut sebagaimana dijabarkan di bawah ini:

• Bagaimana meningkatkan koordinasi diantara Komite Pedoman Perilaku mengingat salah satu anggota Komite lokasi di Sangatta.

• Adanya kesulitan untuk melakukan analisa kasus dalam mengumpulkan data awal atau bukti-bukti lebih lanjut dari laporan mengingat kerahasiaan Pelapor harus terjamin.

• Bagaimana memberikan respon kepada Pelapor dalam waktu yang segera (misalnya 2 minggu).

• Melanjutkan sosialisasi program untuk meningkatkan kesadaran dan keinginan karyawan untuk melaporkan pelanggaran Pedoman Perilaku melalui Speak Up System serta mendidik Pelapor untuk menggunakan Speak Up System hanya untuk melaporkan pelanggaran Pedoman Perilaku.

- Provide feedback regarding the investigation results to the Speaker.

- Provide recommendations to the Board of Directors on the types of rewards for persons who provide reports that can lead to clear indications of violations of the Code of Conduct.

Membership The members of the Committee comprise of Human Resource managers from PT Bumi Resources and its subsidiaries as shown below: - Mahmud as Chairman - Em Edy as Member - Makin Perdana Kusuma as Member

Activities in 2009In 2009, the Code of Conduct Committee has carried out its tasks and responsibilities by conducting the following activities: - Convened meetings routinely to evaluate the reports

submitted as well as the status of the reports that are being followed up by the business units as well as the Internal Audit Division. The Code of Conduct Committee convened 6 meetings throughout 2009 and sent 2 reports regarding the implementation of the Speak Up System to the President Director, the Internal Audit Director, and the Audit Committee.

- Monitored the performance of the Company’s outsourced service provider of the Speak Up System.

- Coordinated and intensified the Speak Up System program that is managed by an independent third party to ensure the system’s sustainability.

- Carried out a self assessment of the Committee’s performance and the Speak Up System’s effectiveness, the obstacles encountered, as well as initiatives undertaken to resolve these issues/obstacles as set out below:

• How to intensify coordination between the Code of Conduct Committee since one of the Committees is located in Sangatta.

• Difficulties encountered in analyzing the case in compiling preliminary data or further evidence from reports in view of the importance that the Speaker’s confidentiality needs to be guaranteed.

• Methods required to promptly respond to the Speaker (for example within 2 weeks time).

• Implement an outreach program to enhance employee awareness and desire to report violations of the Code of Conduct through the Speak Up System as well as educate the Speaker to report only the violations of the Code of Conduct to Speak Up Systems.

Good Corporate Governance di Bumi

Page 175: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 171

Good Corporate Governance at Bumi

• Bagaimana menjaga kerahasiaan Pelapor. • Bagaimana mendidik operator Speak Up System untuk

mengkategorikan jenis pelanggaran secara benar. • Bagaimana memastikan akurasi laporan yang ada

dalam Speak Up System.

Rencana Ke DepanDari hasil self assessment selama tahun 2009, berikut adalah beberapa rencana kerja Komite Pedoman Perilaku untuk meningkatkan penerapan Pedoman Perilaku di lingkungan BUMI: - Komite akan menyebarkan Formulir Ketaatan Pedoman

Perilaku kepada para karyawan dalam bentuk PDF untuk ditandatangani. Selanjutnya formulir tersebut dikumpulkan oleh Departemen Sumber Daya Manusia.

- Kebijakan atas benturan kepentingan akan diperbaharui berupa adanya pernyataan benturan kepentingan dari setiap individu di BUMI.

- Memasang dan mendistribusikan poster, brosur dan formulir serta sarana sosialiasi Speak Up System lainnya.

Auditor IndependenMulai bulan September 2009, BUMI telah menunjuk Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo untuk mengaudit laporan keuangan tahun 2009 dengan total biaya sebesar US$ 462,000. Selain tugas audit laporan keuangan, Akuntan Publik tidak melakukan tugas-tugas lainnya di Perseroan.

Komunikasi & Publikasi InformasiSekretaris Perusahaan - Riwayat Hidup Sekretaris Perusahaan adalah Bapak Dileep Srivastava, yang ditunjuk sebagai Senior Vice President, Investor Relations – Corporate Secretary pada 24 September 2007. Beliau bergabung dengan BUMI pada bulan Desember 2006 dan bertanggung jawab atas hubungan investor termasuk fungsi sekretaris perusahaan dan komunikasi perusahaan. Sebelumnya bergabung dengan kelompok usaha PT Bakrie & Brothers Group pada tahun 1997 dan telah menjabat di berbagai posisi senior di perusahaan-perusahaan dalam Group, terakhir sebagai Group Investor Relations di PT Bakrie & Brothers Holding (termasuk Bakrie Telecom).

Sebelum bergabung dengan kelompok usaha Bakrie, Bapak Srivastava adalah CEO dari PT Kalindo Deka Griya (pemilik Menara Kadin Indonesia dan beberapa proyek real estate lainnya di Indonesia). Bapak Srivastava pernah bekerja di Bennet & Coleman, Delhi (pemilik Times of India Group) dan ICI Limited, India. Memiliki gelar Master’s of Business Administration dari Indian Institute of Management (IIMA), Ahmedabad, India. Lahir di Kanpur, India pada tanggal 27 Oktober 1952, warganegara India.

• Methods to ensure the Speaker’s confidentiality. • Methods to train the Speak Up System operator to be

able to properly categorize the types of violation made. • Methods to ensure the accuracy of the reports within

the Speak Up System.

Future PlansBased on the results of the self assessment made throughout 2009, in order to improve the implementation of the Code of Conduct throughout BUMI, the following are the Code of Conduct Committee’s work plans: - The Committee will issue the Code of Conduct

Compliance Forms that will be signed by all employees in PDF format. Human Resources Department will subsequently maintain these forms.

- Conflict of Interest policy will be updated to include a no conflict of interest declaration from each individual within BUMI.

- Display and distribute posters, brochures, and forms as well as other Speak Up System’s socialization kits.

Independent AuditorSince September 2009, BUMI has appointed the Public Accounting Firm of Tjiendradjaja & Handoko Tomo to audit the financial statements for 2009 at fee of US$ 462,000. The Public Accounting Firm did not engage in any other assignments within the Company.

Communication & Disclosures Of InformationCorporate Secretary - Curriculum Vitae The Company’s Corporate Secretary is Mr. Dileep Srivastava, who was appointed as the Senior Vice President, Investor Relations – Corporate Secretary on 24 September 2007. He joined BUMI in December 2006 and is responsible for investor relations including the Corporate Secretary’s functions and corporate communications. After joining PT Bakrie & Brothers Group in 1997 and subsequently occupying senior positions within the Group’s companies, Dileep Srivastava’s last position within the Group was as Group Investor Relations at PT Bakrie & Brothers Holding (including Bakrie Telecom).

Prior to his tenure with the Bakrie Group, Mr. Srivastava served as the CEO of PT Kalindo Deka Griya (owners of Menara Kadin Indonesia as well as on various real estate projects in Indonesia). He had previously worked with Bennet & Coleman, Delhi (publishers of the Times of India Group) and ICI Limited, India. He has a Masters of Business Administration degree from the Indian Institute of Management (IIMA) in Ahmedabad, India. He is an Indian national and was born in Kanpur, India on 27 October 1952.

Page 176: 28 Annual Report 2009

172 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Tugas dan Tanggung Jawab Tugas dan tanggung jawab dari Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut: - Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab dalam

mempertahankan komunikasi yang baik dan efektif ke publik. - Sekretaris Perusahaan bertindak sebagai penghubung

dan memelihara hubungan yang baik antara Perseroan dengan Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia, pemodal, analis, media, dan publik.

- Sekretaris Perusahaan harus selalu mengikuti semua peraturan yang berkaitan dengan pasar modal dan Bursa Efek Indonesia khususnya hukum dan peraturan yang berlaku, dan mengambil tindakan yang sesuai dan memberikan saran dan masukan kepada Direksi guna memastikan bahwa Perusahaan telah mentaati Undang-Undang Perusahaan Terbatas, ketentuan Pasar Modal dan Bursa Efek Indonesia, serta hukum dan peraturan lainnya.

- Sekretaris Perusahaan membantu pekerjaan kesekretariatan untuk mendukung Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan tugas mereka dengan mengkoordinasi rapat Dewan Komisaris dan Direksi dan Rapat Umum Pemegang Saham dan menyiapkan agenda yang relevan, mengawasi pengelolaan dokumentasi Dewan Komisaris dan Direksi, mengkoordinasi dan menindaklanjuti penugasan komite Dewan Komisaris dan Direksi dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta manajemen senior.

Aktifitas Sekretaris Perusahaan Selama Tahun 2009Sekretaris Perusahaan mempersiapkan dan mengelola daftar khusus saham yang dimiliki oleh para anggota Dewan Komisaris, Direktur dan keluarga mereka, dan mengorganisir, menghadiri dan membuat serta menyimpan risalah rapat Dewan Komisaris dan Direksi.

Sesuai dengan peraturan Bapepam Kep-63/PM/1996, peraturan No. IX.I.4-1996, Sekretaris Perusahaan juga menyimpan dan memutakhirkan daftar pemegang saham, serta memfasilitasi Rapat Umum Pemegang Saham dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 26 Juni 2009 dan mengkoordinasikan penerbitan Laporan Tahunan 2008. Selain itu, Sekretaris Perusahaan juga mengkoordinir keikutsertaan Perseroan dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia seperti Investor Summit pada tanggal 3 Desember 2009 untuk mempromosikan kegiatan pasar modal kepada masyarakat luas. Serta mengkoordinir kegiatan yang berkaitan dengan tanggung jawab perusahaan dan pengembangan masyarakat dan mempromosikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan Perusahaan beserta hasilnya kepada publik baik melalui media massa maupun website.

Tasks and Responsibilities The tasks and responsibilities of Corporate Secretary are as follow: - Corporate Secretary responsibles for maintaining good

and effective communications to the public. - Corporate Secretary acts as a liason and maintains food

relationships between the Company and the Bapepam-LK, Indonesia Stock Exchange, investors, analysts, media and the public.

- The Corporate Secretary must keep abreast of all regulations relating to capital markets and the Indonesia Stock Exchange, in particular its prevailing laws and regulations, and take appropriate actions and provide appropriate advice and input to the Board of Directors to ensure that the Company complies with Company Law, Capital Market, Indonesia Stock Exchange and other laws and regulations.

- The Corporate Secretary will also assist the Boards’ secretariats in support of the Board of Commissioners and Directors duties by coordinating the Boards’ meetings and Annual General Meetings and the relevant agendas, by controlling the Boards’ documentation management, and by coordinating and following up with Board members and senior management on Board Committee assignments.

Corporate Secretary Activities During 2009The Corporate Secretary prepared and managed the special register of shares owned by the members of the Board of Commissioners, the Board of Directors and their families;, and organized, attended and prepared and maintained the minutes of the Board of Commissioners and Board of Directors meetings.

In accordance with the Capital Market Supervisory Agency’s (Bapepam) Decree-63/PM/1996, regulation No. IX.I.4-1996, the Corporate Secretary also maintained and updated the list of shareholders, as well as facilitated the General Shareholders Meeting and Extraordinary General Meeting of the Shareholders on 26 June 2009 and coordinated the publication of the Annual Report 2008. In addition to this, the Corporate Secretary also coordinated the participation of the Company in various activities organized by Bapepam-LK and the Indonesia Stock Exchange such as the Investor Summit held on 3 December 2009 that was held to promote the capital market activities to the public. The Corporate Secretary also coordinated the activities pertaining to corporate responsibility and public development and promoted the Company’s activities along with its results to the public either through the mass media or through the corporate website.

Good Corporate Governance di Bumi

Page 177: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 173

Good Corporate Governance at Bumi

Rincian dan aktifitas lainnya dari Sekretaris Perusahaan selama tahun 2009 dijabarkan dalam paragraf-paragraf berikut:

Penyampaian Laporan PeriodikBUMI selalu memperhatikan ketepatan penerbitan dan akurasi dari laporan sebagai bentuk ketaatan terhadap perundangan, hukum, peraturan Pasar Modal dan Bursa Efek. Laporan periodik tersebut termasuk Laporan Pengembangan Kegiatan Eksplorasi, Laporan Keuangan Kwartal, Semester maupun Tahunan.

Pengungkapan Informasi PerseroanBUMI berkomitmen untuk menjaga standar yang tinggi atas pengungkapan informasi Perseroan guna memastikan bahwa semua investor dan calon investor mempunyai akses yang sama atas informasi yang berkualitas dan relevan. BUMI membuat kebijakan atas Pengungkapan Informasi Kepada Publik dan Regulator guna menjaga informasi yang sensitif dan secara efektif menyebarkan data Perseroan yang bernilai dan informatif.

Informasi Perseroan yang diungkapkan Sekretaris Perusahaan selama tahun 2009 meliputi iklan, informasi keuangan/pernyataan kepada publik berupa press release, konferensi media dan keikutsertaan dalam investor summit yang diselenggarakan oleh Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia, public exposes, pertemuan dengan analis, dan wawancara dengan media (formal maupun informal), juga korespondensi dengan Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia.

Laporan Tahunan BUMI’s diterbitkan setiap tahun dalam dua bahasa, Bahasa Indonesia dan Inggris. Laporan tersebut memberikan informasi mengenai kinerja BUMI, baik kinerja keuangan maupun operasional. Laporan Tahunan memberikan informasi mengenai usaha Perseroan yang berkelanjutan guna mengembangkan kemampuan sumber daya manusia, praktik Good Corporate Governance serta tanggung jawab sosial perusahaan serta informasi mengenai laporan keuangan.

Profil Perseroan yang berisi informasi mengenai visi, misi, strategi, operasi dan produk, anak perusahaan, serta tinjauan ke depan Perseroan dan informasi Perseroan juga tersedia untuk publik. Bagi yang ingin mendapatkan informasi mengenai Perseroan, salinan atas informasi yang dikirimkan Perseroan ke Bursa Efek Indonesia, press release, public exposes atau pertemuan dengan analis, laporan keuangankwartal dan semester, Laporan Tahunan, profil Perseroan dan informasi terkait lainnya dapat di akses di website BUMI www.bumiresources.com.

Details and other activities conducted by the Corporate Secretary throughout 2009 are set out on the following paragraphs :

Regular Submission of Reports In compliance with the prevailing laws and capital market and stock exchange regulations, BUMI always promptly and accurately publishes all relevant reports. The regular reports include the Exploration Activities Development Report, Quarterly, Semi-Annual, and Annual Financial Statements.

Disclosure of Corporate InformationBUMI is committed to maintaining high standards in terms of Corporate Information disclosure to ensure that all investors and prospective investors can equally access credible and relevant information. BUMI has formulated a policy pertaining to Disclosure of Information to the Public and the Regulator so as to protect sensitive information and effectively disseminate pertinent corporate information.

Corporate Information issued by the Corporate Secretary throughout 2009 was in the form of advertisements, financial information /statements issued to the public in the form of press releases, press conferences and participation in investor summits that were organized by Bapepam-LK and the Indonesia Stock Exchange; public exposes, analyst meetings, and press interviews (formal as well as informal); and through correspondence with Bapepam-LK and the Indonesia Stock Exchange.

BUMI’s Annual Report is published annually in two languages, Bahasa Indonesia and English. This Report provides information regarding BUMI’s performance, both in financial and operational terms. The Annual Report provides information on the Company’s ongoing efforts to develop its human resources, Good Corporate Governance practices, corporate social responsibility and information pertaining to the financial statements.

The Company’s Corporate Profile includes the vision, mission, operations and products, subsidiaries, as well as a summary of the Company’s future. Corporate Information is also available to the public. For those that seek to obtain information regarding the Company, summary of the information submitted to the Indonesia Stock Exchange, press releases, public exposes or analyst meetings, quarterly and semi-annual financial statements, Annual Reports, Company Profile and other related information can be obtained through our website: www.bumiresources.com.

Page 178: 28 Annual Report 2009

174 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Selain itu, publik juga dapat menghubungi:Bapak Dileep SrivastavaSenior Vice President, Investor Relations – Sekretaris PerusahaanPT Bumi Resources Tbk.Wisma Bakrie 2, 7th FloorJl. H.R. Rasuna Said Kav. B-2Jakarta 12920, Indonesiae-mail: [email protected]. : 62 21 57942080Fax. : 62 21 57942070

Selama tahun 2009, BUMI telah melakukan komunikasi ke seluruh stakeholder dengan media sebagai berikut:

Paparan publik dan forum pertemuan para analis: 3 (tiga) kaliPress Releases: 17 kaliPertemuan dengan analis individu: 79 kaliLaporan keuangan: 4 kaliLaporan tahunan: 1 kaliForum Investor: 1 kaliRapat Umum Pemegang Saham: 1 kaliRapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa: 1 kaliKorespondensi kepada Bapepam-LK dan BEI: 19 Surat

Berikut rincian dari komunikasi diatas.

In addition to this, the public can also contact:Mr. Dileep SrivastavaSenior Vice President, Investor Relations – Corporate SecretaryPT Bumi Resources Tbk.Wisma Bakrie 2, 7th FloorJl. H.R. Rasuna Said Kav. B-2Jakarta 12920, Indonesiae-mail: [email protected]. : 62 21 57942080Fax. : 62 21 57942070

BUMI has, throughout 2009, communicated with all of its stakeholders and the media as follows:

Public Exposes and Analysts Forums: 3 timesPress Releases: 17 timesAnalyst Meetings individual: 79 timesFinancial Statements: 4 timesAnnual Report: 1 timeForum Investor: 1 timeAnnual General Shareholders Meeting: 1 timeExtraordinary General Shareholders Meeting: 1 timeCorrespondences with Bapepam-LK and IDX: 19 Letters

The following provides details of the communication efforts specified above:

Good Corporate Governance di Bumi

No Judul Perihal Tanggal Tempat Title Agenda Date Place

1 New Year Gathering 2009 Information Update 14 Jan ‘09 The Commerce Club, 20th Floor

2 Analyst Briefing BUMI Performance 1H 2009 7 Oct ‘09 Sangatta Meeting Room, Jakarta

3 Investor Summit and Capital Annual Public Expose 2009 3 Dec ‘09 The Ritz-Carlton Hotel Market Expo 2009 Pacific Place, Jakarta

Paparan Publik dan Pertemuan Dengan Analis

Public Exposes and Analyst Meetings

No Tanggal Perihal Date Subject

1 6 Jan ‘09 Bumi Resources Acquire 44 Percent of Mining Operator PT Darma Henwa Tbk. Bumi Resources Acquire 44 Percent of Mining Operator PT Darma Henwa Tbk.

2 14 Jan ‘09 CEO Mengatakan Bahwa Tindakan BUMI Harus Dilihat Dari Perspektif Operasional BUMI’s Action Must Be Seen From Operational Perspective CEO Says

3 18 Jan ‘09 BUMI Menerima Penghargaan GCg dari The Asset BUMI Received GCG Award From The Asset

4 31 Mar ‘09 Kinerja Keuangan Tahun 2008 Full Year 2008_Financial Result

Siaran Pers 2009

2009 Press Release

Page 179: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 175

Good Corporate Governance at Bumi

No Tanggal Perihal Date Subject

5 4 May ‘09 BUMI Mendapat Penghargaan Diantara 3 Besar di Indonesian Atas Praktik GCG dalam Kategori Non Keuangan BUMI Acknowledged Amongst Top Three in Indonesia for Its Governance Practices in Non Financial Category

6 7 May ‘09 Kinerja Keuangan Q12009 Q12009 Financial Result

7 29 Jun ‘09 PT BUMI Resources Tbk. Menerima “Asia’s Best Company 2009 Awards” oleh Finance Asia, Hong Kong PT BUMI Resources Tbk. Receives “Asia’s Best Company 2009 Awards” by Finance Asia, Hong Kong

8 30 Jun ‘09 BUMI Peringkat Pertama Perusahaan Publik Terbaik Berdasarkan Metode RWA BUMI 1st Ranked of the Best Public Companies Based on RWA Method

9 30 Jul ‘09 Convertible Bond Convertible Bond

10 23 Sep ‘09 Investasi Terbesar di PT Bumi Resources Tbk. oleh CIC US$1.9billion Landmark Investment in PT Bumi Resources Tbk by China Investment Corporation

11 30 Sep ‘09 PT Bumi Resources Tbk. Menerima PT Bumi Resources Tbk. Best of the Breeds M&A Awards Ceremony 2009 Dari PINNACLE Group, Malaysia Received Best of the Breeds M&A Awards Ceremony 2009 by PINNACLE Group, Malaysia

12 9 Nov ‘09 PT Bumi Resources Tbk. Mengumumkan 12% Guaranteed Senior Secured Notes Jatuh Tempo 2016 PT Bumi Resources Tbk. Announces Pricing Of US$300,000,000 12% Guaranteed Senior Secured Notes Due 2016

13 20 Nov ‘09 Convertible Bond $300 millions Convertible Bond $300 millions

14 3 Dec ‘09 Paparan Publik Paparan Publik

15 8 Dec ‘09 Platts Top 250 Global Energy Company 2009 on 16 November 2009, Singapore Platts Top 250 Global Energy Company 2009 on 16 November 2009, Singapore

16 13 Dec ‘09 BUMI Menjelaskan Laporan Media Mengenai Masalah Tuntutan Paja BUMI Clarifies Media Reporting on Alleged Tax Issue

17 23 Dec ‘09 PT Bumi Resources Tbk. Menerima “Indonesian Trusted Company 2009 Award” Dari Majalah SWA dan IICG PT BUMI ResourceS Tbk. Received “Indonesian Trusted Company 2009 Award” by SWA Magazine and Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG)

No Tanggal Perusahaan Negara Date Company Country

1 13-Jan-09 AGF Funds Inc. Singapore

2 14-Jan-09 Morgan Stanley Indonesia

3 15-Jan-09 Erste Group Bank AG (existing lender to Calypso Investment Pte. Ltd. -

4 20-Jan-09 Auerbach Grayson New York

5 21-Jan-09 Westwood Global Investments, Boston Boston

6 21-Jan-09 PT Samuel Sekuritas Indonesia Indonesia

7 22-Jan-09 Sansar Capital Asia Hong Kong

8 22-Jan-09 Mondrian Investment Partners Limited Hong Kong

9 4-Feb-09 Fidelity International Singapore

10 6-Feb-09 UOB Kay Hian Indonesia

11 3-Mar-09 HSBC Halbis United Kingdom

12 5-Mar-09 PT Syailendra Capital Indonesia

13 6-Mar-09 Hermes Investment Management United Kingdom

14 10-Mar-09 PT CIMB Securities Indonesia Indonesia

15 31-Mar-09 Prince Street Capital Management New York

16 2-Apr-09 Allianz Investment Management Singapore

17 2-Apr-09 Nomura Asset Management Singapore

Siaran Pers 2009

2009 Press Release

Pertemuan Dengan Analis Individu

Individual Meetings With Analyst

Page 180: 28 Annual Report 2009

176 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance di Bumi

No Tanggal Perusahaan Negara Date Company Country

18 4-Apr-09 PT CIMB-GK Securities Indonesia Indonesia

19 6-Apr-09 Black River Asset Management Singapore

20 7-Apr-09 Morgan Stanley Indonesia

21 4-May-09 AMP Capital Investors Ltd. Australia

22 18-May-09 Prudential Asset Management Singapore

23 19-May-09 Equinox Partners LP New York

24 19-May-09 Credit Suisse Indonesia

25 26-May-09 CLSA Indonesia

26 26-May-09 Wasatch Fund Co. Ltd North America

27 27-May-09 GSI Management -

28 28-May-09 Alliance Bernstein India

29 29-May-09 Standard & Poor’s Singapore

30 5-Jun-09 Everest Capital Singapore

31 12-Jun-09 Credit Suisse Indonesia

32 15-Jun-09 Fidelity Investment Boston

33 15-Jun-09 Mitsubishi UFJ Investment Services Limited Hong Kong

34 17-Jun-09 Goldman Sachs Pte. Singapore

35 25-Jun-09 Credit Agricole Asset Management Singapore

36 30-Jun-09 Robecco Group (Mr. Karnail Sangha) Europe

37 1-Jul-09 Ward Ferry Management Hong Kong

38 1-Jul-09 Macquarie Group Sydney

39 9-Jul-09 Elliot Advisor Hong Kong

40 9-Jul-09 Wellington Management LLP Hong Kong

41 13-Jul-09 Goodman & Company Toronto

42 15-Jul-09 UOB Kay Hian Indonesia

43 17-Jul-09 Geospere Capital Management Singapore

44 17-Jul-09 Sansar Capital Management Singapore

45 30-Jul-09 Debt Capital Markets, Asia Pacific Hong Kong

46 30-Jul-09 Mitsubishi UFJ Asset Management Japan

47 31-Jul-09 PT Bahana Securities and Trimegah Securities Indonesia Indonesia

48 11-Aug-09 APG Asset Management Asia Hong Kong

49 11-Aug-09 Kingsmead Capital Advisors Singapore

50 12-Aug-09 Goldman Sachs Pte. Singapore

51 12-Aug-09 KSC Capital Malaysia

52 13-Aug-09 Merrill Lynch Singapore

53 18-Aug-09 T. Rowe Price International Singapore

54 24-Aug-09 Oracle Advisors Ltd. London

55 24-Aug-09 Deutsche Bank Indonesia

56 26-Aug-09 Capital International Inc. Singapore

57 26-Aug-09 Reliance Mutual Fund India

58 2-Sep-09 Merrill Lynch Hong Kong

59 3-Sep-09 Alliance Bernstein Australia

60 10-Sep-09 Fuh Hwa Investment Management Taiwan

61 11-Sep-09 Deutsche Bank Indonesia

62 15-Sep-09 Northern Cross International Investment Management Boston

63 15-Sep-09 Nikko Asset Management Japan

Pertemuan Dengan Analis Individu

Individual Meetings With Analyst

Page 181: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 177

Good Corporate Governance at Bumi

No Tanggal Perusahaan Negara Date Company Country

64 28-Sep-09 PT Indo Premier Securities Indonesia

65 30-Sep-09 Schroder Investment Management London

66 6-Oct-09 PT Danareksa Sekuritas Indonesia

67 7-Oct-09 Emerging Markets Invstment Corp. USA

68 20-Oct-09 RBS Asia Securities Hong Kong

69 23-Oct-09 Batterymarch Boston

70 10-Nov-09 Auerbach Grayson New York

71 11-Nov-09 Bank Julius Baer Zurich

72 12-Nov-09 Soros Fund Management US

73 20-Nov-09 CLSA Indonesia

74 3-Dec-09 Merrill Lynch Hong Kong

75 7-Dec-09 Barclays Capital Singapore

76 9-Dec-09 Calypso Capital Hong Kong

77 11-Dec-09 JP Morgan Indonesia

78 15-Dec-09 Pyford International London

79 16-Dec-09 Dalton Investment Los Angeles

Pertemuan Dengan Analis Individu

Individual Meetings With Analyst

Tanggal Perihal Date Subject

13 May ‘09 Pemberitahuan pemuatan iklan panggilan RUPSLB kepada pemegang saham yang dimuat di Investor Daily & Harian Kontan edisi 13 Mei 2009 Advertisement in Investor Daily & Kontan 13 May 2009 regarding notification to all shareholders regarding the extraordinary general meeting of shareholders

4 Jun ‘09 Pemberitahuan pemuatan iklan panggilan RUPS & RUPSLB kepada pemegang saham yang dimuat di Investor Daily & Harian Kontan edisi 4 Juni 2009 Advertisement in Investor Daily & Kontan 4 June 2009 regarding notification to all shareholders regarding the annual general meeting and the extraordinary general meeting of shareholders

29 Jun ‘09 Pemberitahuan pemuatan iklan hasil RUPS & RUPSLB yang dimuat di Harian Kontan, Bisnis Indonesia, dan The Jakarta Post edisi 29 Juni 2009 Advertisement in Kontan, Bisnis Indonesia, and The Jakarta Post 29 June 2009 regarding results of the annual general meeting and the extraordinary general meeting of shareholders

Korespondensi Kepada Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia Mengenai Transaksi Material

Correspondences with Bapepam-LK and Indonesia Stock Exchange Regarding Material Transaction

Page 182: 28 Annual Report 2009

178 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance di Bumi

Tanggal Perihal Date Subject

5 Jan ‘09 PT Fajar Bumi Sakti

7 Jan ‘09 PT Pendopo Energi Batubara

6 May ‘09 Penandatanganan Kontrak Gas Metana Batubara Coal Bed Methane Contract

21 Aug ‘09 Penawaran Atas Saham Herald Offering of Herald Shares

25 Aug ‘09 Penyampaian Bidder Statement Bidder Statement Reporting

9 Sep ‘09 Penyampaian Bidder Statement Bidder Statement Reporting

23 Sep ‘09 Kesepakatan BUMI & CIC BUMI & CIC Deal

28 Sep ‘09 Perubahan Perjanjian BUMI & CIC BUMI & CIC Amendment Agreement

30 Sep ‘09 Peningkatan Penawaran Atas Saham Herald Increase of Offering of Herald Shares

23 Oct ‘09 Pengumuman Mengenai Herald Herald Announcement

9 Nov ‘09 Pinjaman CIC CIC Loan

23 Nov ‘09 Obligasi Tukar US$ 300 juta Convertible Bond US$300 Million

7 Dec ‘09 Pinjaman USD 150.000.000 Kepada JP Morgam Loan USD 150,000,000 from JP Morgan

15 Dec ‘09 Herald tidak terdaftar lagi di Bursa Efek Australia Herald Removal from Official List of The Australian Stock Exchange

Korespondensi Kepada Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia Mengenai Transaksi Material

Correspondences with Bapepam-LK and Indonesia Stock Exchange Regarding Material Transaction

Mencegah Benturan KepentinganPedoman Perilaku “Cara Kita Melakukan Usaha” BUMI mengatur kebijakan tentang benturan kepentingan sesuai dengan peraturan dari Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. IX. E. 1 dan Anggaran Dasar Perusahaan.

Dengan Pedoman Perilaku BUMI dan Panduan Dewan yang sesuai dengan Indonesian Code of Good Corporate Governance bagian 4, BUMI telah secara eksplisit meletakkan panduan untuk mencegah terjadinya benturan kepentingan pribadi, baik yang terjadi maupun yang mempunyai potensi benturan kepentingan dengan BUMI secara keseluruhan. Semua Komisaris, Direktur, manajemen dan karyawan harus dengan sangat hati-hati menghindari benturan kepentingan apapun antara kepentingan pribadi, profesional, atau kepentingan usaha mereka dengan kepentingan Perseroan, dalam setiap tindakan yang diambil mereka dalam mewakili Perseroan sesuai dengan kapasitas mereka. Salah satu ukuran untuk mencegah terjadinya benturan kepentingan adalah adanya keharusan bagi setiap karyawan yang memiliki kepentingan langsung maupun tidak langsung

Prevention of Conflicts of InterestBUMI’s Code of Conduct “The Way We Conduct Business” sets out the policy on conflicts of interest pursuant to both the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam-LK) Regulations No. IX.E.1 and the Articles of Association of the Company.

With BUMI’s Code of Conduct and Board Manual in line with ICGCG Sec 4, BUMI has put in place explicit guidelines to prevent an individual’s private interests not only interfering but also even appearing to interfere with the interests of BUMI as a whole. All Commissioners, Directors, management and employees must scrupulously avoid any conflict between their own respective personal, professional or business interests and the interests of the Company, in any and all actions taken by them on behalf of BUMI in their respective capacities. One measure to prevent such conflicts of interest is the requirement that in the event of any employee having any direct or indirect interest in or relationships with any individual or organization proposing to enter into any transaction with BUMI, such person shall give notice of such interest or relationship and shall

Page 183: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 179

Good Corporate Governance at Bumi

dalam hubungan dengan individu atau organisasi yang ingin melakukan transaksi dengan BUMI, orang tersebut harus memberitahukan benturan kepentingan dan tidak boleh ikut serta untuk berdiskusi atau pengambilan keputusan terhadap transaksi tersebut.

Sebagai salah satu tindak lanjut dari hasil laporan yang diterima melalui Speak Up Systems, kebijakan mengenai benturan kepentingan akan ditambahkan dengan adanya Pernyataan Benturan Kepentingan yang harus ditandatangani oleh setiap individu BUMI setiap tahunnya. Dengan menandatangani surat ini, yang bersangkutan menyatakan telah membaca dan memahami kebijakan benturan kepentingan dan bila melakukan pelanggaran akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan Perseroan.

Sistem Pengendalian InternalTinjauan atas praktik dan usaha perbaikan pengendalian internal BUMI di tahun 2009 adalah sebagai berikut: - Komponen lingkungan pengendalian (control

environment): BUMI telah mengedepankan pentingnya penerapan Pedoman Perilaku secara berkelanjutan diseluruh organisasi BUMI untuk memastikan bahwa karyawannya memiliki integritas yang tinggi dan menerapkan etika dalam semua kegiatan mereka. Pelatihan dan program pengembangan yang terkait telah disediakan kepada karyawan BUMI dan anak perusahaannya untuk memastikan bahwa semua karyawan telah kompeten dan dilengkapi dengan pengetahuan dan kemampuan yang cukup dalam melaksanakan peran dan tanggung jawab mereka. Direksi dan Dewan Komisaris telah memberikan perhatian dan arahan penuh untuk memastikan lingkungan pengendalian berlaku sebagai suatu landasan yang kuat untuk semua komponen lain dalam pengendalian internal. Pada tahun 2009, dengan bantuan dari konsultan independen, Divisi Audit Internal telah meninjau praktek-praktek lingkungan pengendalian di BUMI, termasuk pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik, Pedoman Perilaku dan Speak-up System serta Kebijakan dan Prosedur Sumber Daya Manusia.

- Komponen penilaian risiko (risk assessment): BUMI telah menunjuk Risk Officer di BUMI dan anak perusahaannya untuk membantu Risk Owner dalam mengidentifikasi, menganalisis, merencanakan serta melaksanakan dan memantau kegiatan mitigasi. BUMI telah mendokumentasikan dan mengkomunikasikan kepada karyawan terkait, kebijakan dan prosedur Manajemen Risiko Korporat (Enterprise Risk Management – ERM). Termasuk dalam kebijakan dan prosedur ERM ini adalah Tujuan, Pihak yang bertanggung jawab, Struktur Organisasi Pengelolaan Risiko, Kerangka

thereafter refrain from discussing or voting on the particular transaction.

As a follow up to the actions taken in response to the reports received through the Speak Up Systems, the policy regarding conflicts of interest will be reinforced with the Statement of Conflict of Interest that must be signed by every individual BUMI, every year. By signing this document, the employees declare that they have read and understood the conflict of interest policy and, in the event this is violated, sanctions will be imposed in accordance with the Company’s regulations.

The Internal Control SystemsAn overview of BUMI’s internal control practices and enhancements in the year 2009 were as follows: - Control environment component: BUMI has

continuously promoted good Code of Conduct practices over the entire BUMI organization to ensure that its personnel have strong integrity and implemented the Code of Conduct in all their activities. Relevant training and development programs have been provided to BUMI and subsidiary employees to ensure that all personnel are competent and have been equipped with adequate knowledge and skills in performing their roles and responsibilities. The BoD and BoC have provided full attention and direction to ensure the control environment serves as a strong foundation for all other components of internal control. In 2009, with assistance from an independent consultant, the Internal Audit Division reviewed BUMI’s control environment practices, including implementation of Good Corporate Governance, Code of Conduct and Speak-Up Systems as well as Human Resource Policies and Procedures.

- Risk assessment component: BUMI has appointed Risk Officers at BUMI and its subsidiaries to assist Risk Owners in identifying, analyzing as well as planning to mitigate risks as well as implementing and monitoring risk mitigation activities. BUMI has formalized and communicated to its relevant employees an Enterprise Risk Management System (ERM) policy and procedure. Included in this ERM policy and procedure are the objectives, responsible parties, risk management organization structure, risk management framework, risk policy and risk management processes (e.g. risk identification, evaluation, mitigation, monitoring and

Page 184: 28 Annual Report 2009

180 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance di Bumi

Kerja Manajemen Risiko, Kebijakan Risiko dan Proses Manajemen Risiko (yaitu: identifikasi, evaluasi, mitigasi, pemantauan dan pelaporan risiko). Daftar risiko dan peta risiko (risk map) BUMI telah ditinjau ulang dan diperbaharui sebagai komitmen BUMI yang tinggi dalam menanggapi situasi saat ini dan perubahan lingkungan di BUMI yang dinamis. Hasil ERM ini telah digunakan sebagai dasar untuk memperbarui rencana Risk Based Internal Audit (RBIA) 2009 dan menyusun rencana RBIA 2010.

- Komponen kegiatan pengendalian (control activity): Rencana mitigasi risiko (risk mitigation plan) telah ditinjau dan diperbarui di BUMI, KPC dan Arutmin. Dokumentasi dan rancangan kegiatan pengendalian telah ditingkatkan sebagai bagian dari penyusunan, update dan perbaikan SOP berkelanjutan di BUMI dan anak perusahaannya. SOP ini telah dikomunikasikan dan disosialisasikan kepada karyawan terkait dan implementasinya telah ditinjau dan dipantau secara berkelanjutan untuk memastikan kinerja berkualitas tinggi yang konsisten dalam semua kegiatan pengendalian di BUMI dan anak perusahaannya.

- Komponen informasi dan komunikasi (information and communication): Manajemen operasi memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa sistem pengendalian internal beroperasi secara efektif melalui identifikasi, pencatatan dan komunikasi informasi yang relevan dalam bentuk dan jangka waktu yang memadai sehingga mereka dapat menjalankan tanggung jawab mereka dengan baik. Selanjutnya, BUMI telah sepenuhnya menerapkan Speak-Up System untuk memastikan bahwa semua pelanggaran signifikan atas Pedoman Perilaku akan diselidiki dan ditindaklanjuti secara tepat.

- Komponen pemantauan (monitoring): BUMI telah mempekerjakan dua manajer dan seorang superintendent audit internal di tahun 2009 dalam rangka melakukan proses audit internal yang lebih lengkap dan komprehensif di BUMI dan anak perusahaan dan juga untuk memastikan Divisi Audit Internal dilengkapi dengan pengetahuan dan kemampuan audit internal yang memadai. Konsultan Independen masih membantu Divisi Audit Internal untuk melakukan kajian pengendalian internal atas bidang tertentu yang signifikan di BUMI, KPC dan Arutmin. Divisi Audit Internal telah memantau secara aktif proses kajian pengendalian internal olen konsultan ini untuk memastikan efektivitas kajian dalam menangani isu pengendalian internal yang potensial. Hasil kajian telah dilaporkan kepada Direksi dan Dewan Komisaris. Pembahasan telah dilakukan secara rutin dengan Komite Audit atas masalah-masalah terkait dengan audit internal untuk memastikan bahwa Komite Audit memperoleh cukup informasi untuk menjalankan fungsi pengawasannya.

reporting). BUMI’s risk registers and risk maps have been continuously reviewed and updated representing strong commitment in responding to current situations and dynamic environmental change of BUMI. These ERM outputs have been used as the basis of updating the Risk Based Internal Audit (RBIA) plan 2009 and develop the RBIA plan for 2010.

- Control activity component: Risk mitigation plans have been continuously reviewed and updated at BUMI, KPC and Arutmin. Documentation and design of control activities have been enhanced as part of continuous development, update and improvement of existing SOP’s at BUMI and its subsidiaries. These SOPs have been communicated and socialized to relevant employees and their implementation has been continuously reviewed and monitored to ensure that all control activities have been implemented within BUMI and its subsidiaries.

- Information and communication component: Operations management has the responsibility to ensure that internal control systems are operating effectively through identifying, capturing and communicating pertinent information in a form and timeframe that enable people to carry out their responsibilities appropriately. In addition, BUMI has fully implemented the Speak-up System to ensure that any significant violation of the Code of Conduct are investigated and followed-up properly.

- Monitoring component: BUMI has hired two new internal audit managers and one internal audit superintendent in 2009 in order to perform the internal audit process more completely and comprehensively at BUMI and its subsidiaries as well as to ensure the Internal Audit Division is equipped with strong internal audit knowledge and skills. Independent consultants still assisted the Internal Audit Division to perform internal control reviews over certain significant areas at BUMI, KPC and Arutmin. The Internal Audit Division has actively monitored the internal control review process performed by consultants to ensure effectiveness of the reviews in addressing potential internal control issues. The results of the reviews have been reported to the BoD and BoC. Discussions have been regularly conducted with the Audit Committee over internal audit matters to ensure that the Audit Committee is well informed, enabling it to perform its oversight function.

Page 185: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 181

Good Corporate Governance at Bumi

Divisi Internal audit telah memantau secara berkelanjutan praktek pengendalian internal serta pelaksanaan rencana mitigasi risiko dan bekerjasama dengan Komite Audit dan fungsi-fungsi lain dalam organisasi BUMI untuk memastikan bahwa kegiatan pengendalian telah dirancang dengan baik untuk mengurangi risiko signifikan dan beroperasikan secara efektif dalam semua proses bisnis utama pada BUMI dan anak perusahaannya.

Divisi Audit InternalDivisi Audit Internal menyediakan jasa assurance dan konsultasi yang independen dan obyektif yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan membantu manajemen BUMI dalam mencapai sasarannya melalui pendekatan yang sistematis dan terarah untuk melakukan evaluasi dan perbaikan pada efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian dan tata kelola (governance). Untuk tujuan ini, Kepala Audit Internal bertanggung jawab secara langsung kepada Presiden Direktur dan bekerja erat dengan Komite Audit dan konsultan internal audit secara independen. Beliau bertanggung jawab untuk merencanakan, menjalankan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan audit dalam rangka mencapai sasaran Divisi Audit Internal.

Dalam memenuhi tanggung jawab mereka, Auditor Internal BUMI merujuk kepada Standar Internasional untuk Praktik Profesional Audit Internal (International Standards for theProfessional Practice of Internal Auditing) yang diterbitkan oleh Institute of Internal Auditors (IIA), termasuk mematuhi Kode Etik Audit Internal yang juga dikeluarkan oleh IIA. Semua kegiatan Divisi Audit Internal bebas dari pengaruh komponen apapun di BUMI dalam pemilihan area, metodologi, cakupan, prosedur, frekuensi, waktu pelaksanaan (timing) audit dalam rangka memastikan independensi dan obyektivitas dalam melaksanakan tugas Audit Internal. Semua Auditor Internal BUMI dilarang: - Untuk melaksanakan tugas operasional perusahaan

termasuk menerapkan rekomendasi audit internal. - Untuk terlibat dalam transaksi operasional harian. - Untuk berada di dalam garis tugas (command line)

kegiatan operasional, kecuali dalam kegiatan yang berhubungan dengan audit internal.

Divisi Audit Internal memiliki akses penuh ke semua fungsi, catatan, aset fisik dan karyawan BUMI.

Divisi Audit Internal mempunyai tugas sebagai berikut: - Merancang dan menjalankan rencana audit internal

tahunan untuk memastikan sasaran pengendalian internal telah dirancang dan beroperasi secara tepat. Sasaran pengendalian internal ini adalah keandalan dan ketepatan informasi keuangan dan operasi, efektivitas dan efisiensi dalam operasi, perlindungan aset fisik dan

The Internal Audit Division has continuously monitored the internal control practices as well as implementation of risk mitigation plans and works closely with the Audit Committee and other functions in the BUMI organization to ensure that the control activities have been designed properly to mitigate significant risks and are operated effectively in all key business processes within BUMI and its subsidiaries.

The Internal Audit DivisionThe Internal Audit Division provides an independent, objective oriented assurance and consulting service designed to add value and improve BUMI’s operations and to help BUMI accomplish its objectives by bringing a systematic, disciplined approach to evaluating and improving the effectiveness of risk management, control, and governance processes. For this purpose, the Head of the Internal Audit reports directly to the President Director and works closely with the Audit Committee as well as BUMI’s independent internal audit consultants in a highly independent fashion. He is accountable to plan, conduct, coordinate, and control audit engagement activities in order to achieve management objectives of the Internal Audit Division.

In fulfilling their responsibilities, BUMI’s Internal Auditors refer to the International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing issued by The Institute of Internal Auditors, including following the Internal Audit Code of Ethics. All Internal Audit Division activities are free from influence of any components within BUMI in choosing the audit areas, methodologies, scope, procedures, frequency, timing for ensuring independency and objectivity in carrying out the Internal Audit duty. All BUMI’s Internal Auditors are prohibited: - To carry out operational duties in BUMI including

implementing internal audit recommendations. - To be involved in daily operational transactions. - To be within the command line of operational activities,

except in activities related to internal audit.

The Internal Audit Division has full access to all functions, records, property and personnel of BUMI.

The Internal Audit Division has the following tasks: - Designing and carrying out the annual internal audit

plan to ensure internal control objectives at BUMI have been designed and operated appropriately. These internal control objectives are reliability and accuracy of financial and operational information, effectiveness and efficiency in operation, safeguarding of assets

Page 186: 28 Annual Report 2009

182 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance di Bumi

kepatuhan pada semua undang-undang, peraturan dan kontrak yang relevan.

- Menguji dan mengevaluasi sistem pengendalian internal, manajemen risiko dan praktik tata kelola sesuai dengan kebijakan BUMI serta menyediakan masukan untuk memperbaiki praktik sistem pengendalian internal, manajemen risiko dan tata kelola.

- Menganalisa dan mengevaluasi pengendalian internal yang berhubungan dengan efektivitas dan efisiensi operasional atas area keuangan, akuntansi, operasi, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan area penting lainnya.

- Menyediakan rekomendasi obyektif atas proses dan kegiatan yang dievaluasi kepada manajemen dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi yang ada secara berkelanjutan.

- Menyediakan dan menjelaskan laporan audit kepada Direksi, Dewan Komisaris, termasuk Komite Audit BUMI.

- Memantau status penerapan rekomendasi audit internal sebelumnya.

- Bekerja erat dengan Komite Audit dalam menjalankan fungsi pengawasannya sehubungan dengan kegiatan audit internal serta penjagaan kualitas (quality assurance) atas kegiatan audit internal.

- Melaksanakan investigasi khusus jika diperlukan oleh manajemen BUMI.

- Berdasarkan permintaan, menyediakan jasa konsultasi untuk membantu manajemen BUMI dalam mencapai target dan sasaran mereka.

- Menyediakan dukungan kepada Code of Conduct Committee dalam menindaklanjuti laporan pelanggaran Pedoman Perilaku melalui Speak-Up System.

Selama tahun 2009, Divisi Audit Internal menjalankan kegiatan sebagai berikut: - Menemui Manajemen Senior dan Risk Officer BUMI,

KPC, ARUTMIN dalam rangka memperbaharui (update) Rencana Audit Internal Berbasis Risiko/Risk Based Internal Audit (RBIA) Plan 2009 dan menyusun rencana RBIA 2010.

- Menghadiri pertemuan dengan Komite Audit untuk membahas Rencana RBIA 2009 dan 2010.

- Melakukan audit berdasarkan Rencana RBIA 2009 (yaitu uang muka pegawai, klaim dan kartu kredit, review perjanjian pemasaran dan review tahunan atas Bumi Resources Japan Company Ltd.), PT Kaltim Prima Coal/ KPC (yaitu Mining Support Division, dan review Teknologi Informasi) dan PT Arutmin Indonesia/ Arutmin (yaitu audit aspek operasional dan keuangan terkait salah satu kontraktor: PT Cipta Kridatama).

and compliance with all relevant laws, regulations and contracts.

- Testing and evaluating the internal control systems, risk management and corporate governance practices in accordance with BUMI’s policies as well as providing input for enhancing practices over internal control systems, risk management and corporate governance practices.

- Analyzing and evaluating internal controls related to operational effectiveness and efficiency over finance, accounting, operations, human resource, marketing, information technology and other key areas within BUMI.

- Providing objective recommendations about processes and activities that are being evaluated to management with a view to continuously improving the existing conditions.

- Providing and explaining audit reports to the Board of Directors (BoD), Board of Commissioners (BoC), including BUMI’s Audit Committee.

- Monitoring the implementation status of the previous internal audit recommendations.

- Closely working with the Audit Committee in carrying its oversight function in relation to internal audit activities as well as quality assurance over the internal audit activities

- Carrying out special investigations if required by BUMI management.

- Upon request, providing consulting services to assist management in achieving their targets and objectives.

- Providing support to the Code of Conduct Committee in following-up reports on the Code of Conduct violation through the Speak-Up Systems.

During 2009, the Internal Audit Division conducted the following activities: - Met Senior Management as well as Risk Officers of

BUMI, KPC and ARUTMIN in order to update the Risk Based Internal Audit (RBIA) Plan 2009 and to develop the RBIA plan 2010.

- Attended Audit Committee meetings to discuss the RBIA Plan 2009 and 2010.

- Executed RBIA plan 2009 by performing internal audits at BUMI (i.e. employee advance, claims and credit cards, marketing agreement review and Bumi Resources Japan Company Ltd. annual review), PT Kaltim Prima Coal (i.e. Mining Support Division and Information Technology/ IT reviews) and PT Arutmin Indonesia (i.e. Operational/ Financial audits related to a contractor: PT Cipta Kridatama).

Page 187: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 183

Good Corporate Governance at Bumi

- Memastikan efektivitas review pengendalian internal oleh konsultan independen berdasarkan rencana RBIA 2009 di BUMI (yaitu review Teknologi Informasi, sumber daya manusia, pengadaan, lingkungan pengendalian, akuntansi dan keuangan, manajemen kas dan komunikasi perusahaan), KPC (yaitu sumber daya manusia dan review Teknologi Informasi) dan Arutmin (yaitu sumber daya manusia, lingkungan pengendalian dan hubungan pemerintah).

- Melaporkan hasil penugasan Audit Internal kepada Direksi dan Dewan Komisaris termasuk Komite Audit.

- Menyediakan jasa konsultasi resiko dan pengendalian internal kepada Tim Manajemen Resiko dan Tim Teknologi Informasi.

- Menghadiri pelatihan yang dilakukan konsultan tambang BUMI dalam rangka meningkatkan kemampuan auditor internal terkait operasi penambangan.

- Merevisi struktur organisasi, uraian pekerjaan, kebijakan dan prosedur Audit Internal.

- Menindaklanjuti masalah yang diidentifikasi oleh Speak-Up System.

- Mendapatkan persetujuan dari Presiden Direktur dan Presiden Komisaris BUMI atas Piagam Audit Internal.

Piagam Audit Internal BUMI yang terbaru disetujui oleh Presiden Direktur dan Presiden Komisaris pada tanggal 31 Desember 2009. Hal-hal yang dijabarkan dalam Piagam Audit Internal antara lain adalah misi audit internal, struktur organisasi, ruang lingkup kerja audit internal, tugas dan tanggung jawab, kewenangan, persyaratan kompetensi dan perilaku auditor internal, persyaratan untuk mematuhi standar IIA untuk Praktik Profesional Audit Internal, termasuk pedoman etika auditor internal dan kewajiban pelaporan bagi auditor internal.

Piagam Audit Internal ini dibuat dengan mengacu pada Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. IX.I.7 mengenai Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, yang ditetapkan melalui Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-496/BL/2008 tertanggal 28 November 2008.

Sehubungan dengan manajemen risiko, Divisi Audit Internal telah memperhitungkan resiko-resiko kunci yang diidentifikasi melalui Enterprise-Wide Risk Management System (ERM) dalam menyusun rencana RBIA 2009 dan 2010 dan secara aktif ikut serta dalam mengawasi penerapan mitigasi risiko (risk mitigation)/ rencana perbaikan ERM dalam pelaksanaan audit berdasarkan rencana RBIA 2009 di divisi terkait di BUMI, KPC dan Arutmin.

- Ensured the effectiveness of internal control reviews performed by independent consultants based on RBIA plan 2009 at BUMI (i.e. IT reviews, human resources, procurement, control environment, finance and accounting, cash management and corporate communication), KPC (i.e. human resources and IT reviews) and Arutmin (i.e. human resources, control environment and government relations).

- Reported the results of internal audit assignments to the BoD and BoC as well as the Audit Committee.

- Provided internal control and risk consultation services to the Risk Management Team and IT Team.

- Attended a course conducted by BUMI’s Mining Consultant in order to enhance BUMI’s internal auditors knowledge over mining operations.

- Updated the Internal Audit organization structure, job descriptions and policies and procedures.

- Followed-up certain issues aroused from the Speak-Up system.

- Obtained approval from BUMI President Director and President Commissioners over the updated Internal Audit Charter.

BUMI’s updated Internal Audit Charter was approved by the President Director and the President Commissioner on 31 December 2009. Included in the updated Charter are the internal audit mission, organisation structure, scope of works, tasks and responsibilities, authority, auditor’s competency and behavior requirements, requirements to comply with the IIA’s standards for the Professional Practice of Internal Auditing, including internal audit code of ethics and reporting requirements.

This Internal Audit Charter has been updated in accordance with the Regulation of Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”) No. IX.I.7 regarding Forming and Compilation Guidance of Internal Audit Unit Charter as stipulated in the Decree of BAPEPAM-LK’s Chairman No. Kep-496/BL/2008 dated 28 November 2008.

In relation to risk management, Internal Audit has considered key risks identified through Enterprise-Wide Risk Management System (ERM) procedures in developing its RBIA plan 2009 and 2010 and actively involved in monitoring implementation of the risk mitigations/ ERM remediation plans during execution of the RBIA plan 2009 over relevant divisions within BUMI, KPC and Arutmin.

Page 188: 28 Annual Report 2009

184 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance di Bumi

Sehubungan dengan staffing audit internal di tahun 2009, BUMI telah mempekerjakan dua manajer audit internal di BUMI dan Arutmin dan satu superintendent audit internal di BUMI untuk membantu Kepala Audit Internal dengan pengalaman dan keahlian dalam praktik audit internal.

Untuk tahun 2010, Divisi Audit Internal berencana untuk menjalankan kegiatan audit internal yang difokuskan pada area berikut berdasarkan atas rencana RBIA:

Untuk memperkuat praktik audit internal yang ada, Divisi Audit Internal akan mempekerjakan auditor internal tambahan, mengembangkan pengetahuan dan kemampuan auditor internal secara berkelanjutan dengan cara menghadiri konferensi dan seminar audit internal dan

In relation to internal audit staffing in 2009, Bumi has hired two new IA managers for BUMI and Arutmin as well as one IA superintendent for BUMI to assist the Head of Internal Audit with the knowledge and skills in internal audit practices.

For the year 2010, the Internal Audit Division plans to carry out internal audit activities focusing on the following areas based on the RBIA plan such as:

To strengthen the existing internal audit practices, the Internal Audit Division will recruit additional internal auditors, continuously develop knowledge and skills of its internal auditors by requiring attendance at internal audit conferences and seminars and continuously enhancing its

Perusahaan Rencana Internal Audit Company Internal Audit Plan

PT Bumi Resources Tbk 1 Speak-Up Systems Speak-Up Systems 2 Teknologi Informasi Information Technology 3 Tindak Lanjut atas Pemasaran dan Penjualan Follow-up over Marketing and Sales 4 Tindak Lanjut atas Sumber Daya Manusia Follow-up over Human Resources 5 Tindak Lanjut Rencana Mitigasi Resiko ERM ERM Mitigation Plan Follow-Up

PT Kaltim Prima Coal 1 Expansion Project Division Expansion Project Division 2 Prosedur Scrap Aset Tetap Fixed Assets Scrap Procedures 3 Manajemen Persediaan Inventory Management 4 Akuntansi dan Keuangan Finance and Accounting 5 Dana Kemasyarakatan Community Fund 6 Operasi Penambangan dan Proses Terkait Kontraktor Mining Operations and Processes related to Contractors 7 Tindak Lanjut atas Manajemen Bahan Bakar Follow-up over Fuel Management 8 Tindak Lanjut atas Rekonsiliasi Batubara Follow-up over Coal Reconciliation 9 Tindak Lanjut atas Proses Pengadaan Follow-up over Procurement Process

PT Arutmin Indonesia 1 Operasi Penambangan dan Proses Terkait Kontraktor Mining Operations and Processes related to Contractors 2 Akuntansi dan Keuangan Finance and Accounting 3 Kompensasi Tanah Land Compensation 4 Perijinan Permit 5 Dana Kemasyarakatan Community Fund 6 Tindak Lanjut atas Manajemen Bahan Bakar Follow-up over Fuel Management 7 Tindak Lanjut atas Rekonsiliasi Batubara Follow-up over Coal Reconciliation 8 Tindak Lanjut atas Proses Pengadaan Follow-up over Procurement Process

Anak Perusahaan Selain KPC dan Arutmin 1 Gallo Oil (Jersey) Ltd. - Proses Pengadaan, Hutang dan PembayaranSubsidiaries other than KPC and Arutmin Gallo Oil (Jersey) Ltd - Procurement, Payable and Payment Process 2 Bumi Resources Japan Co. Ltd. – Akuntansi dan Keuangan Bumi Resources Japan Co. Ltd – Accounting and Finance 3 PT Mitratama Perkasa – Proses Pengadaan, Akuntansi dan Keuangan dan Operasional PT Mitratama Perkasa –Procurement, Accounting and Finance and Operational Processes 4 Usaha Non Batubara (PT Citra Palu Minerals and PT Gorontalo Minerals) – Biaya Ekplorasi Non coal business (PT Citra Palu Minerals and PT Gorontalo Minerals) – Exploration Cost

Page 189: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 185

Good Corporate Governance at Bumi

memperbaiki struktur organisasinya secara berkelanjutan untuk memelihara efektivitas dan efisiensi pelaksanaan jasa audit bernilai tambah kepada BUMI.

Ringkasan profil VP Audit Internal Bapak Lufti Julian, QIA, CIA sebagai Kepala Divisi Audit Internal BUMI Beliau adalah lulusan Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Indonesia, Jakarta. Meraih S2 dari Program Bersama Magister Management Universitas Indonesia dan Université de Montpélier II, Perancis.

Beliau berpengalaman lebih dari 18 tahun sebagai Akuntan Publik, Audit Internal serta Akuntansi dan Keuangan: Delapan tahun memimpin fungsi Internal Audit di Group Media Terbesar di Indonesia, dan beberapa tahun sebagai konsultan dan auditor di Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan KAP Drs Santoso Harsokusumo, bagian dari Ernst & Young International.

Beliau memiliki 2 sertifikasi profesi Internal Audit yaitu: - Certified Internal Auditor (CIA) yang dikeluarkan oleh

The Institute of Internal Auditors, Altamonte Spring, Florida, USA.

- Qualified Internal Auditor (QIA) yang dikeluarkan oleh Dewan Sertifikasi Qualified Internal Auditor, Yayasan Pendidikan Internal Audit, Jakarta, Indonesia.

Manajemen Risiko Dalam dunia bisnis yang dinamis dan penuh persaingan, BUMI tidak akan mampu mengelola risiko stratejik maupun taktis dengan hanya bersikap pasif.

Oleh karena itu Perseroan telah mengembangkan berbagai cara dan pendekatan guna menggali berbagai dimensi risiko yang dihadapi Perseroan terkait dengan kegiatan serta kemungkinan terjadinya risiko tersebut sehingga kita mampu mengelola risiko dan menjadikannya hal yang menguntungkan Perseroan.

Sejak 30 April 2008, sebagai bagian dari komitmen Perseroan dalam menerapkan GCG, BUMI telah memulai penerapan Sistim Manajemen Risiko Korporat (Enterprise Risk Management – ERM).

Tujuan penerapan sistim ERM adalah agar BUMI mampu mengidentifikasi dan mengelola risiko dengan mengembangkan sistim pengelolaan dan pengawasan risiko yang handal. Hal ini akan meningkatkan praktik dan struktur tata kelola risiko Perseroan. Pada akhirnya, suatu sistim pengelolaan dan pengawasan risiko yang handal akan menjadikan Perseroan lebih mampu dalam mencapai tujuannya guna meningkatkan nilai para

organization structure to maintain effective and efficient delivery of value added services to BUMI.

Brief profile of Vice President, Mr. Lufti Julian, QIA, CIA as the Head of BUMI’s Internal Audit Division He graduated from Faculty of Economics, Universitas Indonesia, Jakarta, majoring in Accounting and hold Joint Program Master Degree from Magister Management University of Indonesia and Université de Montpélier II, French.

He has experience in public accountant, Internal Auditor and Finance Accounting related for more than 18 years: For eight years, he led Internal Audit function in the biggest Media Group in Indonesia and for several years as consultant and auditor of Management Institute of Faculty of Economics University of Indonesia and Drs Santoso Harsokusumo Audit Firm, member of Ernst & Young International.

He was awarded 2 professional Internal Auditor certificates: - Certified Internal Auditor (CIA), issued by The Institute

of Internal Auditor, Altamonte Spring, Florida, USA. - Qualified Internal Auditor (QIA), issued by Dewan

Sertifikasi Nasional Qualified Internal Auditor, Yayasan Pendidikan Internal Audit, Jakarta, Indonesia

Risk ManagementIn a dynamic and competitive world, the Company can not manage either strategic or tactical risks by adopting a passive stance.

Therefore, the Company has developed the mind set and approaches to explore the many dimensions of the challenges facing the Company associated with each activity and opportunity so that we can balance these against the more obvious signs of reward.

Since April 2008, as part of BUMI’s commitment to implement GCG, BUMI has commencement the implementation of Enterprise Risk Management – ERM systems.

The objective of the implementation of ERM systems is to enable the Company to recognize and manage risks by establishing a sound system of risk oversight and management. It will enhance the Company’s risk governance practices and structures. Ultimately, a sound system of risk oversight and management will lead the Company to be better able to achieve its objective of adding value to the Company’s stakeholders. The Board of Directors and

Page 190: 28 Annual Report 2009

186 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance di Bumi

Risiko Tindakan/Rencana Mitigasi Status Mitigasi Risks Mitigation Action Plans Mitigation Status

Kepercayaan Investor • Menyiapkan rencana stratejik dari Investor Relations yang dirumuskan Sedang Berjalan dan terstruktur dengan lebih baik Investor’s Confidence Having a better structured formulation of strategic Investor In progress Relations plans • Mengungkapkan informasi secara transparan dan terorganisir dengan Berkelanjutan baik kepada pihak eksternal Organized and transparent disclosure to external parties Continuous • Menginformasikan target produksi yang lebih realistik Berkelanjutan Delivery of more realistic estimates on production Continuous • Secara proaktif merespon publikasi atau informasi negatif dari Terlaksana media/analis/pihak eksternal Proactive responses to negative media’analyst/external rumors Completed or information

Potensial Risiko Likuiditas • Menggunakan cadangan kas dengan baik melalui aktifitas investasi, Berkelanjutan Jangka Pendek termasuk akuisisi, pembayaran dividen dan pembelian kembali saham Potential Short-Term Ensuring the best use of cash reserves through investment activities, Continuous Liquidity risk including acquisitions, payment of dividends and share buy-backs • Mengatur likuiditas dengan berbagai macam metode termasuk Berkelanjutan memelihara fasilitas kredit Manage liquidity through a variety of methods including maintaining Continuous credit facilities

Risiko Fluktuasi Harga Batubara • Membuat beberapa model pengaruh perubahan harga batubara Terlaksana Coal Price Volatility Risk Modeling the impact of movements in coal prices Completed • Menandatangani kontrak penjualan jangka panjang Terlaksana Entering into long term supply contracts Completed • Mengawasi secara ketat komponen biaya Terlaksana Closely monitoring cost components Completed • Membentuk Hedge Risk Management Committee untuk mengelola Terlaksana fluktuasi harga bahan bakar dan batubara serta mata uang Establishing a Hedge Risk Management Committee to monitor current Completed market situation of oil and coal prices which are critical to the operations of the Company

AMDAL (Analisa Mengenai • Menyiapkan dan mempresentasikan rencana AMDAL kepada Terlaksana Dampak Lingkungan) Untuk masyarakat yang terkena dampaknya dan kepada pemerintah daerah Rencana Ekspansi terkait yang mengawasi ketaatan Perseroan terhadap hukum dan perundangan terkait dengan lingkungan Environmental Impact Assessment Prepared and presented the environmental impact assessment plan Completed For Mine Expansion Plan to the communities who will be impacted and to relevant local governments who monitor the Company’s compliance with the environmental laws and regulations • Menjaga hubungan baik dengan masyarakat setempat dan Terlaksana menerapkan standar internasional atas keselamatan dan lingkungan Maintains good relationships with local communities and globally Completed accepted safety and healthy work environmental standards in its operations • Memastikan bahwa Perseroan memenuhi standar nasional dan Terlaksana internasional atas manajemen lingkungan, operasi tambang BUMI khususnya sistim manajemen lingkungan, telash mendapatkan sertifikasi ISO 14001 Ensure that the Company meets national and international standards Completed for environmental management, BUMI’s mining operations in particular environmental management systems, has been granted the ISO 14001 certification

pemangku kepentingan. Direksi dan karyawan BUMI telah mencanangkan untuk menerapkan kebijakan dan pedoman risiko yang berlaku dalam Perseroan di semua aspek pekerjaan sehingga BUMI mampu mencapai visi dan misinya.

Dalam tahun 2009, BUMI mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko berdasarkan 2 tujuan utama Perseroan yaitu meningkatkan kapasitas produksi batubara dan diversifikasi produk tambang lainnya diluar batubara. Sebagai hasil dari proses manajemen risiko terhadap dua tujuan stratejik utama tersebut, BUMI telah mengidentifikasi beberapa risiko yang paling utama (Risks That Matter) serta mengambil tindakan untuk mencegah dan memitigasi risiko guna menurunkan tingkat risiko tersebut, sebagai berikut:

all employees of BUMI have committed to implement the risk policies and standards in all aspects of the Company’s activities to enable BUMI to achieve its overall vision and mission.

In 2009, BUMI identified and assessed risks based on the 2 main strategic objectives, which were to increase coal production and diversification to other mining areas besides coal. As a result of the above risk management process on the two strategic objectives, BUMI has identified several Risks That Matter, and has prepared and conducted mitigation plans for these risks to decrease the risk level itself, as follows:

Page 191: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 187

Good Corporate Governance at Bumi

Risiko Tindakan/Rencana Mitigasi Status Mitigasi Risks Mitigation Action Plans Mitigation Status

Risiko Ekspansi Di Luar Indonesia • Mempekerjakan para profesional setempat yang mempunyai Sedang Berjalan (Risiko Budaya, Risiko Integrasi, pengetahuan atas budaya, politik dan hukum setempat Risiko Hukum, Risiko Teknikal) Hired local professionals with knowledge of the local cultures and In Progress political/legal attitudes

Risk of Expanding Abroad Indonesia (Cultural Risk, • Mengangkat mitra kerja stratejik yang baru dan sesuai yang dapat Terlaksana Integration Risk, Legal Risk, membantu menyelesaikan masalah yang tidak dipahami Perseroan Technical Risk) maupun kemampuan teknikal lainnya yang diperlukan dengan lebih baik Appointing a new and suitable strategic partner who can better assist in Completed solving unfamiliar or new technical issues arising • Membuat peringkat sistim berdasarkan skema risiko untuk Berkelanjutan memprioritaskan rencana pengembangan proyek Setting up a ranking system based on risks schemes to prioritise Continuous the project development plans

Risiko Transformasi • Mempekerjakan tambahan personil yang mempunyai kualifikasi Sedang Berjalan memadai di setiap tingkatan Transformational Risk Hiring more personnel with proper qualification at all levels In Progress • Menerapkan suatu sistim informasi yang terintegrasi di seluruh Belum Terlaksana Perseroan dan selalu menyesuaikan/memperbaharui struktur organisasi Establishing integrated information systems throughout the In Planning Company and keeping the organization structure updated

Tidak Terdapat Rencana Suksesi • Mengembangkan suatu sistim rencana suksesi para anggota Direksi Sedang Berjalan maupun top manajemen Lack of Succession Planning Developing a succession plan system for the members of the Board In Progress of Directors and top management • Secara Berkelanjutan mengembangkan budaya untuk membagikan Berkelanjutan informasi (sharing knowledge) di seluruh Perseroan Continuously developing a sahring knowledge culture throughout Continuous the Company

Infrastuktur Utama KPC Tidak • Menjalin komunikasi dan hubungan yang baik dengan vendor serta Berkelanjutan Sepenuhnya Tersedia komunitas keuangan guna mendapatkan pembiayaan untuk ekspansi produksi KPC’s Major Infrastructure is Built good relationship and communications with vendors and financial Continuous not Fully in Place community globally to obtain the financing for the expansion of its production facilities • Selain itu juga telah dibentuk Divisi Proyek Ekspansi di KPC yang Terlaksana berkonsentrasi pasa pengawasan atas perencanaan dan pelaksanaan pencapaian proyek ekspansi 70 juta ton Established teh Expansion Project Division that is responsible for Completed monitoring the plan and activities of the achievements the production of 70 million tonnes

Akses Atau Pemberian Informasi • Memberlakukan kebijakan pemberian informasi yang terpusat yaitu Terlaksana ke Pihak Luar Yang Tidak semua informasi Perseroan ke publik atau regulator harus diberikan Terpusat oleh Divisi Investor Relations – Corporate Secretary No Single Point of Access or Implemented a one door policy that all disclosure of information to Completed Release for Information to the public or regulators should be carried out by Investor Relations – External Parties Corporate Secretary Division • Secara berkala mengkaji kebijakan pengungkapan informasi ke publik Berkelanjutan dan melakukan perubahan kebijakan bila diperlukan Regularly reviewing the policy and revising it when necessary Continuous • Menerapkan suatu sangsi bila terdapat informasi yang diungkapkan Sedang Berjalan ke publik oleh pihak yang tidak berwenang Creating a disincentive scheme for unauthorised release of information In Progress

Manajemen Proyek Yang • Melakukan komunikasi secara berkala guna memastikan efektifitas Berkelanjutan Kurang Memadai manajemen dalam menangani proyek ekspansi Inadequate Project Conduct regular communication to ensure management effectiveness Continuous Expertise Management in managing the expansion project • Membuat rencana manajemen yang rinci dan menyeluruh guna Terlaksana meningkatkan proses keseluruhan proyek Developed a detailed and comprehensive management plan to improve Completed the overall project processes • Membentuk Sub Komite Ekspansi untuk memastikan bahwa rencana Terlaksana dan pelaksanaan proyek ekspansi dilakukan dengan baik dan akan menghasilkan hasil yang paling maksimal bagi Perseroan, khususnya dalam kondisi krisis keuangan ini dimana harga batubara mengalami penurunan Established an Expansion Sub Committee to ensure that the plans and Completed the execution of the expansion project will be carried out properly and result in maximum returns to the Company, in particular in the present financial crisis where coal prices are depressed

Page 192: 28 Annual Report 2009

188 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance di Bumi

Informasi lebih lanjut tentang manajemen risiko BUMI dikejaskan secara rinci di bagian Manajemen Risiko pada halaman 176 sampai 191 dari Laporan Tahunan ini.

Kasus Hukum yang Dihadapi oleh PerusahaanPerseroan dan unit usaha menghadapi beberapa kasus hukum yang merupakan kewajiban kontinjen terhadap berbagai klaim dari pihak ketiga yang timbul dari transaksi bisnisnya dan berbagai penetapan perpajakan tertentu, yang kini masih dalam peroses pengadilan atau sedang dalam proses banding, yang hasil akhirnya belum bisa ditentukan pada saat ini, antara lain: - Penambangan Tanpa Ijin (PETI) dalam wilayah

pertambangan Arutmin dan Kuasa Pertambangan yang tumpang tindih dengan wilayah pertambangan Arutmin.

- Kompensasi atas jasa hasil produksi batubara dengan PPN Masukan.

Informasi rinci mengenai kasus hukum yang dihadapi Perseroan dapat dilihat dalam Catatan Laporan Keuangan Konsolidasi (butir 42 – Kontinjensi) pada halaman 160 sampai 178 dalam Laporan Tahunan ini.

Perlindungan KonsumenDengan mengacuh pada prinsip-prinsip GCG, BUMI bertekad untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggannya. BUMI menjual produk-produknya kepada pemakai akhir dan semua pelanggan BUMI adalah perusahaan, dan setiap penjualan batubara di dukung dengan suatu kontrak, yang memberikan perlindungan ekstra untuk hak dari tiap pihak. Selain itu, semua pelanggan juga didorong untuk melaporkan setiap pelanggaran Pedoman Perilaku BUMI secara langsung melalui Speak Up System.

Tanggung Jawab Sosial dan Pengembangan Masyarakat dan Lingkungan Komitmen PT Bumi Resources Tbk. (“BUMI” atau “Perseroan”) dalam pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) terbangun atas dasar komitmen yang terinternalisasi dalam tubuh Perseroan melalui misi yang diemban yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah operasi penambangan dan menjaga kelestarian lingkungan di seluruh areal operasi pertambangan.

Detail information of risk management at BUMI is set out in the Risk Management section on page 176 to 191 in this Annual Report.

Legal Suits Faced by the CompanyThe Company and Subsidiaries are contigently liable for various claims from third parties arising in the ordinary conduct of business and certain tax assessments, which are either pending decision by the courts or are being contested, the outcome of which is not presently determinable, i.e. as follows: - Illegal Mining (PETI) in Arutmin’s mining concession

and the issuance of other mining concessions that overlap with that of Arutmin.

- Offset of coal production proceeds with VAT input.

For detail information of law suits faced by the Company, refer to the notes in consolidated financial statements (point 42 – Contingencies) on page 160 to page 178 in this Annual Report.

Consumer Protection Leading directly from the principles of GCG, BUMI is intent on serving its customers in the best possible way. As BUMI sells its products to corporate end users, all sales are supported with a contract, providing extra protection for the rights of each party. In addition to the contract, all customers are encouraged to report violations of BUMI’s Code of Conduct directly through our Speak Up System as described below in this section – Speak Up Systems.

Corporate Social Responsibility, Community and Environmental Development BUMI’s commitment towards implementing Corporate Social Responsibility (CSR) internalized within the Company’s mission in enhancing the welfare of the communities in and around their mining operations and to preserving the environment where the mining operation take place.

Risiko Tindakan/Rencana Mitigasi Status Mitigasi Risks Mitigation Action Plans Mitigation Status

Risiko Keuangan - Nilai Wajar • Perseroan diwajibkan oleh pemodal melakukan perjanjian Capped Call. Berkelanjutan Kontrak Derivatif Berdasarkan metode akutansi yang diterapkan, Perseroan harus menggunakan nilai wajar untuk pelaporan transaksi tersebut di laporan keuangan. Hal ini dapat menimbulkan fluktuasi atas penghasilan dan beban lain-lain dalam rugi laba Perseroan yang nilainya cukup signifikan. Financial Risk - Fair Value The Company is required by the Lender to enter into a Capped Call Continuous Derivative Contract Agreement. In accordance with the implemented accounting standards, the company has to use fair value to report the transaction in the financial statement. This condition may create a significant fluctuation of other income and expenses in the Company’s income statement.

Page 193: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 189

Good Corporate Governance at Bumi

Perseroan menyadari sepenuhnya, tujuan program pembangunan masyarakat dan lingkungan akan sulit dicapai melalui kegiatan-kegiatan insidental yang hanya bersifat charity. Perseroan mengemas program-program CSR dalam rangkaian program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (community development) yang berkesinambungan.

Dampak lingkungan hidup merupakan aspek yang secara terintegrasi dipertimbangkan di dalam setiap tahapan kegiatan operasional Perseroan. Oleh karenanya semua karyawan Perseroan harus bertindak dan bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan hidup. Guna mencapai semua tujuan tersebut, BUMI menerapkan sistem manajemen lingkungan dengan prinsip Plan-Do-Check-Review yang diterapkan di unit usaha yang mengacu pada standar ISO 14001.

Perseroan bertekad untuk secara efektif mengelola dampak lingkungan hidup sebagai akibat dari kegiatan operasionalnya melalui upaya-upaya pencegahan pencemaran dan meminimalkan polusi dari aktifitas penambangan. Selain itu, Perseroan juga berkomitmen untuk mengembalikan lahan bekas tambang menjadi lahan yang produktif, stabil dan aman serta terus berupaya menjaga keanekaragaman hayati

Perseroan juga selalu berperan aktif dalam upaya meningkatkan integrasi dan keseimbangan prioritas sosial, lingkungan hidup dan perekonomian. Dalam hal ini, Perseroan akan terus berupaya membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan, meningkatkan taraf kesehatan dan kualitas hidup masyarakat yang lebih baik.

Melaksanakan program-program pemberdayaan masyarakat untuk mendukung pembangunan perekonomian regional berdasarkan sumber daya setempat, serta membangun dan memelihara kemitraan dengan pemerintah dan masyarakat setempat dan pihak-pihak terkait lainnya merupakan dua hal lain yang dilaksanakan secara simultan.

Prinsip tripartit (keterlibatan perusahaan, institusi pemerintah, dan masyarakat) dalam penyusunan dan pelaksanaan program CSR merupakan upaya yang selalu Perseroan lakukan agar tingkat keberhasilan program lebih maksimal dan mampu menumbuhkan rasa memiliki (self belonging) pada masing-masing pihak sehingga tujuan masyarakat mandiri dan sejahtera secara berkelanjutan dapat tercapai.

BUMI fully realizes that the objectives of public and environmental development programs will be difficult to achieve only through charitable gestures. Hence, BUMI has designed its CSR programs through a range of sustainable community development programs.

Environmental impact is an aspect integratedly put into all of the Company’s operational activities. Therefore, all of the Company’s employees must act and be responsible for environmental preservation. To achieve this, BUMI has implemented an environmental management system with the Plan-Do-Check-Review principle, which is applied in the business units and based on the ISO 14001 standards.

The Company strives to effectively manage the environmental impact of its operational activities through efforts addressed to averting contamination and minimizing pollution that may arise from its mining activities. In addition to this, the Company is also committed to preserving areas that it once mined into a productive, stable, and safe state and continuously strives to protect the biodiversity.

The Company also plays an active role in its effort to enhance integration and equilibrium across social, environmental, and economic priorities. In this regard, the Company will continually strive to support the government’s efforts towards eradicating poverty, improve health standards and the quality of life for the community.

Implementing community empowerment programs in support of regional economic development based on local resources, as well as building partnerships with the government and the community and other related parties are just two other aspects that it simultaneously carries out.

The tripartite principle (involving the Company, government institutions, and the community) applied in the formulation and implementation of the CSR program represents the Company’s efforts to ensure that the program obtains maximum level of success and is able to foster a sense of self-belonging with the respective parties so as to ensure that the objective of building a sustainably independent and prosperous community is achieved.

Page 194: 28 Annual Report 2009

190 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Good Corporate Governance di Bumi

Kegiatan CSR yang dilaksanakan PT Bumi Resources Tbk. antara lain adalah sebagai berikut:

Mulai Januari 2007, BUMI melakukan perjanjian pemberian bea siswa dengan Ketua Bakrie School of Management. Dalam hal ini BUMI bersedia untuk memberikan bea siswa kepada mahasiswa baik dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia ataupun dalam rangka pelaksanaan program CSR untuk kurun waktu 5 tahun mulai tahun akademik 2007-2008. Untuk tahun akademik 2007-2008, BUMI memberikan bea siswa kepada 147 mahasiswa yang memenuhi kriteria sebagai Penerima Bea Siswa, dengan total sebesar Rp 8.790.600.000. Untuk tahun akademik 2008-2009, total beasiswa diberikan kepada 152 mahasiswa yang memenuhi kriteria sebagai Penerima Beasiswa dengan jumlah total sebesar Rp 11.552.000.000.

Selain itu pada tanggal 10 Februari 2010, PT Bumi Resources Tbk. menyepakati dan menandatangani Nota Kesepakatan dengan Ketua Badan Gerakan Bakrie Untuk Tanah Air dalam bentuk kerjasama pelaksanaan maupun pembiayaan program Gerakan Bakrie Untuk Tanah Air 2010 guna mengoptimalkan kegiatan sosial di Kelompok Usaha Bakrie dengan mengedepankan nilai-nilai profesionalisme dalam pengelolaannya.

Di luar bidang pendidikan, BUMI juga memberikan bantuan untuk korban-korban bencana alam seperti korban gempa di Sumatera Barat sebesar Rp 1 miliar, korban gempa di Jawa Barat sebesar Rp 93 juta.

BUMI juga mengikuti pameran Gelar Karya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri yang diprakarsai oleh Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia dan juga mengikuti pameran Hari Kesetiawanan Sosial Nasional (HKSN) yang diselenggarakan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia.

Selain itu, kegiatan CSR secara intensif dijalankan melalui unit-unit usaha seperti PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia (Arutmin) melalui program-program yang telah disesuaikan dengan kebutuhan lokal, antara lain:- Pengembangan agribisnis - Peningkatan pendidikan dan pelatihan - Pengembangan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

(KUKM) - Peningkatan kesehatan kasyarakat dan sanitasi

lingkungan- Peningkatan infrastruktur masyarakat - Konservasi alam dan budaya - Penguatan kapasitas lembaga masyarakat dan pemerintah

baik lokal, regional dan pusat

The CSR Program that PT Bumi Resources Tbk. carried out includes the following:

BUMI signed an agreement with the Chairman of the Bakrie School of Management to provide scholarships beginning in January 2007. In this regard, BUMI is prepared to provide scholarships for a period of 5 years to students beginning within the 2007-2008 academic year in line with its efforts either to fulfill its manpower requirements and/or within the context of its CSR program. For the 2007-2008 academic year, BUMI provided scholarships to 147 students that fulfilled the criteria for a recipient of the scholarships totaling as much as Rp 8,790,600,000. The total number of scholarships granted within the 2008-2009 academic year amounts to 152 students that fulfilled the criteria as Recipients of the Scholarship totaling Rp 11,552,000,000.

In addition to this, PT Bumi Resources Tbk agreed and signed a Memorandum of Understanding with the Chairman of the Badan Gerakan Bakrie on 10 February 2010, in the form of a joint effort as well as financing of the Gerakan Bakrie Untuk Tanah Air 2010 program so as to be able to optimize social activities within the Bakrie Group of Companies by highlighting professional values in its management.

Apart from education, BUMI also provides Rp 1 billion assistance for earthquake victims in West Sumatra Barat, and Rp 93 million for earthquake victims in West Java.

BUMI also participated in the exhibition to highlight the work carried out by the National Program on the Empowerment of an Independent Community (PNPM) Mandiri initiated by the Coordinating Ministry for People’s Welfare of the Republic of Indonesia as well as participated in the exhibition of National Social Solidarity Day (HKSN) that was organized by the Ministry for Social Affairs of the Republic of Indonesia.

All of the Company’s CSR activities are intensively implemented by business units such as PT Kaltim Prima Coal (KPC) and PT Arutmin Indonesia (Arutmin) that focuses activities on the following:- Agribusiness Development- Education and Training- Development of Cooperatives, Small and Medium

Enterprises- Public health and sanitation- Improve public infrastructure - Environmental and cultural conservation - Capacity building on local, regional and centralized

public as well as governmental institutional

Page 195: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 191

Good Corporate Governance at Bumi

Untuk melaksanakan berbagai kegiatan tersebut, selama tahun 2009 BUMI dan unit usaha PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia telah mengeluarkan biaya lebih kurang US$ 10 juta. Untuk kedepannya, Perseroan bertekad menjalankan semua kegiatan CSR di unit-unit usaha yang lain. Paparan lengkap tentang program-program CSR dapat dilihat pada halaman 94 sampai halaman 109 dari Laporan Tahunan ini.

Share Buy BackSelama tahun 2009, Perseroan tidak melakukan pembelian kembali saham. Terakhir transaksi ini dilakukan pada tahun 2008.

Rencana Pelaksanaan GCG 2010 Perseroan menyadari bahwa penerapan GCG harus dilakukan secara berkelanjutan. Karena itu sosialisasi atas GCG maupun peningkatan praktik GCG serta implementasinya terus dilakukan sepanjang tahun maupun tahun-tahun berikutnya. Untuk tahun 2010, rencana peningkatan praktik GCG adalah sebagai berikut: - Menerapkan hasil kajian GCG oleh pihak independen

antara lain: • Memperbaharui prosedur nominasi, penunjukkan dan

rencana suksesi dari Dewan Komisaris dan Direksi (pembuatan Piagam Komite)

• Melengkapi dokumentasi formal atas proses penilaian kinerja anggota Dewan

• Memperbaiki dan memperbaharui sistem dan dokumentasi prosedur penetapan atau pedoman remunerasi anggota Dewan

• Komite Audit melaksanakan proses penilaian sendiri (self-assessment)

• Mengisi semua posisi dalam Divisi Manajemen Risiko

• Membuat kebijakan dan prosedur terpadu dalam menyiapkan, mengkoordinasi, menyetujui dan mengawasi anggaran

• Membuat prosedur pengawasan atas aktivitas pembuatan SOP

- Melengkapi organ yang belum lengkap dalam organisasi seperti Komite Information Teknologi serta penempatan penanggung jawab fungsi-fungsi dalam Perseroan

- Mengkaji secara berkala struktur organisasi Perseroan - Menerapkan IT governance - Melaksanakan audit rutin berdasarkan risiko - Melaksanakan risk assessment secara berkala - Melengkapi sistem dan prosedur yang diperlukan - Melanjutkan penerapan program Early Warning Systems

dan Management Reporting Systems - Melakukan sosialisasi berkelanjutan atas GCG,

Pedoman Perilaku dan Enterprise Risk Management System melalui distribusi brosur, banner, artikel

To carry out these activities, BUMI spent an estimated US$ 10 million on CSR activities throughout 2009. In future, BUMI is committed to implementing CSR activities in its other business units. Details of CSR programs can be viewed on page 94 to 109 of this Annual Report.

Share Buy BackThe Company did not buy back any share in 2009. The last share buy back was carried out in 2008.

2010 GCG Implementation Plan The Company realizes that GCG must be continuously implemented. Therefore, awareness as well as intensified application of GCG practices must continuously be implemented throughout the year as well as in subsequent years. The plan to intensify GCG practices for 2010 are as follows: - Implementing the results of independent consultant

review which includes: • Upgrade the provision of document pertaining to

nomination, appointment, and succession plan procedures from the Board members

• Upgrade formal documentation for the performance evaluation of the members of the Boards

• Modify and upgrade systems and documentation on remuneration guidelines and procedures for members of the Board

• The Audit Committee establish a system for self-assessment

• Fill all positions within the Risk Management Division

• Develop comprehensive policies pertaining to budget preparation, coordination, approval and monitoring

• Establish procedures pertaining to the monitoring of the SOP formulation process

- Completely fill organs that have yet to be filled within the organization such as the Information Technology Committee as well as the assignment of persons in charge for functions within the Company

- Routinely review the Company’s organization structure - Implement IT governance - Routinely perform risk-based audits - Routinely implement risk assessments - Completing necessary systems and procedures - Continue to implement Early Warning System and

Management Reporting Systems - Continuously socialise GCG, Code of Ethics and

Enterprise Risk Management System awareness through the dissemination of brochures, banners, and articles

Page 196: 28 Annual Report 2009

192 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Laporan Akuntan Independen Mengenai Good Corporate Governance

Page 197: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 193

Independent Accountant’s Report on Good Corporate Governance

Page 198: 28 Annual Report 2009

194 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Implementasi Manajemen Risiko Korporat di Bumi

Mengelola Risiko Dengan Baik Adalah Tugas Kita SemuaSelama beberapa tahun terakhir, PT Bumi Resources Tbk. beserta unit usahanya (“BUMI” atau “Perseroan”) secara aktif melakukan restrukturisasi, meningkatkan sistim governance, dan dan menempatkan Perseroan untuk menjadi yang terkemuka dalam industri pertambangan.

Dalam dunia bisnis yang dinamis dan penuh persaingan, BUMI tidak akan mampu mengelola risiko stratejik maupun taktis dengan hanya bersikap pasif.

Oleh karena itu Perseroan telah mengembangkan berbagai cara dan pendekatan guna menggali berbagai dimensi risiko yang dihadapi Perseroan terkait dengan kegiatan serta kemungkinan terjadinya risiko tersebut sehingga kita mampu mengelola risiko dan menjadikannya hal yang menguntungkan Perseroan.

Sejak 30 April 2008, sebagai bagian dari komitmen Perseroan dalam menerapkan GCG, BUMI telah memulai penerapan Sistim Manajemen Risiko Korporat (Enterprise Risk Management – ERM).

Tujuan penerapan sistim ERM adalah agar BUMI mampu mengidentifikasi dan mengelola risiko dengan mengembangkan sistim pengelolaan dan pengawasan risiko yang handal. Hal ini akan meningkatkan praktik dan struktur tata kelola risiko Perseroan. Pada akhirnya, suatu sistim pengelolaan dan pengawasan risiko yang handal akan menjadikan Perseroan lebih mampu dalam mencapai tujuannya guna meningkatkan nilai para pemangku kepentingan. Direksi dan karyawan BUMI telah mencanangkan untuk menerapkan kebijakan dan pedoman risiko yang berlaku dalam Perseroan di semua aspek pekerjaan sehingga BUMI mampu mencapai visi dan misinya.

Penerapan ERM Adalah Suatu Perjalanan Yang Harus Dilalui PerseroanPenerapan ERM merupakan suatu perjalanan yang harus dilalui agar budaya manajemen risiko terintegrasi dan diterapkan dalam semua aspek pekerjaan Perseroan. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Managing Risks is Everybody’s BusinessOver the last few years, PT Bumi Resources Tbk. and its business units (“BUMI” or “Company”) has actively restructured, improved its governance systems, and positioned itself to play a leading role in the mining industry.

In a dynamic and competitive world, the Company can not manage either strategic or tactical risks by adopting a passive stance.

We have developed the mind set and approaches to explore the many dimensions of the challenges facing the Company associated with each activity and opportunity so that we can balance these against the more obvious signs of reward.

Since April 2008, as part of BUMI’s commitment to implement GCG, BUMI has started on the implementation of Enterprise Risk Management – ERM systems.

The objective of the implementation of ERM systems is to enable the Company to recognize and manage risks by establishing a sound system of risk oversight and management. It will enhance the Company’s risk governance practices and structures. Ultimately, a sound system of risk oversight and management will lead the Company to be better able to achieve its objective of adding value to the Company’s stakeholders. The Board of Directors and all employees of BUMI have committed to implement the risk policies and standards in all aspects of the Company’s activities to enable BUMI to achieve its overall vision and mission.

ERM is a JourneyThe implementation of ERM is a journey that the Company has embarked on to be able to integrate and implement it in all aspect of its activities. It is illustrated as follows:

Page 199: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 195

2011

2010

2008-2009

The Implementation of Enterprise Risk Management at Bumi

Kesadaran Atas Pentingnya ERMPenerapan ERM di BUMI dimulai pada tahun 2008 dengan dibantu oleh konsultan independen. Tahap pertama penerapan berlangsung dari 30 April 2008 – 8 Juni 2009 dan difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang lebih banyak dilakukan untuk meningkatan kesadaran, pengetahuan serta kemampuan atas pentingnya manajemen risiko.

Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan untuk mengelola dan mengawasi penerapan manajemen risiko secara keseluruhan dengan: - Menanamkan kegiatan manajemen risiko dalam fungsi

dan proses bisnis yang berlaku. - Meningkatkan komponen manajemen risiko yang

mendukung keseluruhan koordinasi dan penyelarasan - Membuat rencana yang spesifik untuk menangani risiko

yang signifikan

Diantara kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama periode tersebut adalah sebagai berikut: - Mengadakan kick off meeting project pada tanggal 14

Mei 2008 - Mengadakan workshop sosialisasi untuk tingkat

Dewan Komisaris, Direksi dan top manajemen PT Bumi Resources Tbk. dan unit usaha pada tanggal 28 Mei 2008 dan 3 Juni 2008 di Puncak dan Balikpapan

ERM AwarenessThe implementation of ERM at BUMI started in 2008 and was assisted on by independent consultants. The first phase of implementation was carried out from 30 April 2008 to 8 June 2009 and was focused on awareness activities of the importance of risk management to improve the Company’s knowledge and capability in the area of risk management.

The awareness activities were intended to improve the capability to manage and monitor the risk management throughout the Company as follows: - Embedding risk management activities within existing

functions and business processes - Improving risk management components that support

overall coordination and alignment - Developing specific plans to address significant risks

Amongst the activities conducted during this period were as follows: - Conducted a kick off meeting on 14 May 2008. - Conducted socialization workshops for the Board of

Commissioners and Directors and top management of PT Bumi Resources Tbk. and its business units on 28 May 2008 and 3 June 2008 in Puncak and Balikpapan.

Enterprise

Risk

Management

Risk

Management

Integration

Enterprise

Wide Risk

Awareness

Strategic

Planning

Finance

Compliance

Legal

Operational

Compliance

Regulatory

Others

Risk Management Sophistication

“ERM Is A Journey”

Stak

ehold

er V

alu

es

Risk Specialisation

Page 200: 28 Annual Report 2009

196 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Implementasi Manajemen Risiko Korporat di Bumi

- Mengadakan Fraud Risk Management workshop pada tanggal 13-15 Agustus 2008 di Sangatta dan Jakarta

- Melakukan workshop dengan para pemilik risiko yaitu CEO, COO, CEO, dan Kepala Divisi guna melakukan proses manajemen risiko mencakup menentukan kriteria risiko, membuat peta risiko, melakukan evaluasi dan prioritas risiko, membuat profil risiko, menentukan Risks that Matters, membuat rencana mitigasi risiko dan menentukan penanggung jawab serta pelaksana rencana mitigasi risiko

- Melakukan evaluasi atas kemampuan organisasi dalam mengelola risiko

- Melakukan manajemen perubahan untuk mempersiapkan seluruh tingkatan karyawan dalam menerapkan manajemen risiko

- Melakukan evaluasi risiko fraud di bidang manajemen kas dan supply chain

- Membuat rencana dan melakukan kegiatan audit berdasarkan risiko. Rencana dan kegiatan audit dilakukan berdasarkan risk profile yang dihasilkan dari proses manajemen risiko diatas

- Mengevaluasi pelaksanaan rencana mitigasi untuk mengurangi risiko-risiko yang telah diidentifikasi baik dilakukan melalui pertemuan maupun melalui kegiatan audit

- Melengkapi struktur manajemen risiko mencakup: • Mensahkan Kebijakan dan Prosedur ERM melalui

Surat Keputusan Direksi No. 364/BR-BOD/IV/09 tanggal 30 April 2009.

• Menunjuk Risk Officers melalui Memorandum 018/BR-ERM/VII/09 tanggal 28 Juli 2009. Risk Officers mengkomunikasikan risiko-risiko yang dihadapi Divisi dan Unit Usaha BUMI kepada Kepala Divisi Manajemen Risiko

• Menegaskan kembali struktur organisasi Divisi Manajemen Risiko melalui Memorandum No. 019/BR-ERM/VIII/09 tanggal 3 Agustus 2009

• Proses penerimaan karyawan Divisi Manajemen Risiko termasuk tingkatan manajer dan superintenden telah dimulai. Sementara dalam proses melengkapi personil Divisi Manajemen Risiko, kegiatan penerapan manajemen risiko selama ini dilakukan oleh Focal Point ERM Team

- Menerapkan sistem manajemen risiko di unit-unit usaha yaitu di PT Arutmin Indonesia dan PT Darma Henwa Tbk. Penerapan dilakukan dengan mengidentifikasi dan mendefinisikan, menilai dan mengukur, menangani dan membuat rencana mitigasi, memantau dan melaporkan risiko, sebagaimana digambarkan diagram pada halaman berikut:

- Conducted Fraud Risk Management workshops between 13 and 15 August 2008 in Sangatta and Jakarta.

- Conducted workshops with all risk owners, CEOs, COOs, CEOs, and Division Heads to update risk criteria and risk map, assess and prioritise risks, develop risk profile, update risks that matter, develop risk mitigation plans, and determine risk owners and persons in charge of each risk mitigation plan.

- Evaluated the organisation capability to manage risk - Carried out change management activities to prepare

all employees in implementing ERM. - Evaluated fraud risks in the areas of cash management

and supply chain activities - Prepared and conducted risk based audits. Audit plans and

activities were conducted based on the determined risk profiles resulting from the risk management processes

- Evaluated the implementation of risk mitigation plans to mitigate the risks identified. The evaluation was conducted based on the meetings with risk officers as well as through internal audit activities.

- Completed the risk management structure including: • Authorisation and issuance of the ERM Policy and

Procedures based on the Decision Letter of the Board of Directors No. 364/BR-BOD/IV/09 dated 30 April 2009.

• Appointed Risk Officers based on the Memorandum 018/BR-ERM/VII/09 dated 28 July 2009. Risk Officers are required to communicate the risks faced by the Divisions and Business Units to the Head of the Risk Management Division.

• Reconfirmed the organization structure of the Risk Management Division based on Memorandum No. 019/BR-ERM/VIII/09 dated 3 August 2009.

• Recruitment processes for Risk Management Division employees for manager and superintendent levels was begun. While the recruitment processes for risk management personnel is still in process, the risk management implementation activities are carried out by the Focal Point ERM Team.

- Implemented risk management systems in business units, i.e. PT Arutmin Indonesia and PT Darma Henwa Tbk. The implementation was conducted by identifying and defining risks, assessing and measuring risks, treating and managing risks, and monitoring and reporting risks as described on the next page:

Page 201: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 197

The Implementation of Enterprise Risk Management at Bumi

- Menerapkan Early Warning Systems (EWS). Sebagai kelanjutan dan pengembangan dari penerapan ERM, Perseroan memulai proyek penerapan EWS pada tanggal 25 Agustus 2009. EWS merupakan suatu tampilan layar komputer yang digunakan oleh top manajemen untuk memonitor indikator risiko utama (key risk indicator) guna mendukung pengambilan keputusan stratejik yang lebih cepat dibidang keuangan, operasional dan kinerja. Saat ini proyek dalam proses mendapatkan persetujuan Direksi atas desain EWS.

Rencana 2010 - Integrasi Manajemen RisikoSebagai kelanjutan dari kegiatan yang telah dilakukan selama 2008-2009, dalam tahun 2010, BUMI akan melakukan integrasi dalam penerapan sistim ERM guna mencapai suatu sistim ERM yang matang (mature) yang dapat dihandalkan dalam menjaga keberlangsungan usaha Perseroan dalam mencapai visi dan misinya. Kegiatan yang akan dilakukan dalam penerapan ERM di tahun 2010 antara lain: - Melakukan evaluasi risiko secara berkala termasuk

menentukan kembali kriteria risiko, membuat peta risiko, melakukan evaluasi dan prioritas risiko, membuat profil risiko, menentukan Risks That Matters, membuat rencana mitigasi risiko dan menentukan penanggung jawab serta pelaksana rencana mitigasi risiko. Pada tahun 2010 evaluasi risiko masih dilakukan setiap 6 bulan sekali. Direncanakan pada tahap berikutnya yaitu di tahun 2011 proses ini akan ditingkatkan menjadi 3 bulanan

- Implemented the Early Warning System (EWS). As a continuation and extension of the implementation of ERM, BUMI has started the implementation of EWS on 25 August 2009. EWS is a dashboard to monitor the key risk indicators to support faster and better informed strategic decision making in the area of financial, operational, and business performance. Currently the project is in the phase of obtaining design approval from the Board of Directors.

Future Plans 2010 – Risk Management IntegrationAs a continuation of the activities conducted during 2008-2009, in 2010 BUMI will integrate the activities of the implementation of ERM in order to achieve a mature and sustainable ERM system to maintain the Company’s business sustainability in achieving its vision and mission. The following activities will be carried out in 2010: - Evaluate risk regularly including updating risk criteria

and risk map, evaluating and prioritising risks, developing risk profile, updating Risks That Matters, developing risk mitigation plan and determining risk owner and persons in charge of the risk mitigation action plans. In 2010 the risk assessment exercise is planned to be conducted regularly every 6 months. However in 2011, this process will be conducted every 3 months.

Monitor

&

Report Identify

&

Define

Assess

&

Measure

Treatment

&

Manage

Proses Managemen Risiko

Risk Management Process

Page 202: 28 Annual Report 2009

198 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Implementasi Manajemen Risiko Korporat di Bumi

- Melanjutkan proses penerimaan karyawan Divisi Manajemen Risiko

- Melanjutkan penerapan EWS (Early Warning Systems) - Memulai proyek Management Reporting Systems. Proyek

ini merupakan kelanjutan dari ERM dan EWS - Melanjutkan sosialisasi manajemen risiko berupa

pembuatan dan distribusi buku saku (booklet) Kebijakan dan Pedoman Risiko, pembuatan poster, banner, dan artikel di majalah-majalah internal. Distribusi Kebijakan dan Pedoman Risiko versi 1.0 kepada seluruh karyawan di BUMI dan sampai tingkatan superintenden di unit usaha. Distribusi telah dilakukan pada tanggal 22 Pebruari 2010 dengan melampirkan Memorandum No. 003/BR-RMD/II/10 perihal Risk Policy and Standard Booklet.

- Continue the recruitment process for the personnel in the Risk Management Division.

- Continue the implementation of the Early Warning Systems (EWS).

- Commence the Management Reporting Systems project. This project is a continuation of the ERM and EWS projects.

- Continue the socialization of risk management such as the development and issuance of the Risk Policy and Standard Booklet, posters, banners, and articles for inclusion in the internal media communications on risk management. The Risk Policy and Standard Booklet Version 1.0 to all BUMI employees was distributed on 22 February 2010 via Memorandum No. 003/BR-RMD/II/10 regarding Risk Policy and Standard Booklet to all levels from superintendents and above.

Struktur Manajemen RisikoDi bawah ini adalah struktur manajemen risiko BUMI.

Risk Management StructureBelow is BUMI risk management structure.

Board of

Commissioners

Board of

Directors

Risk Management

Committee

Director Internal Audit,

Risk Management,

Information Technology

Head of Risk

Management Division

PT Darma

Henwa

Risk

Officer

Marketing

Div. Risk

Officer

Arutmin

Risk

Officer

Legal, HR,

GA Div.

Risk

Officer

Inv Rel

- Cor Sec

Div. Risk

Officer

Gallo Oil

(Jersey)

Risk

Officer

Finance

Div. Risk

Officer

KPC

Risk

Officer

IT

Div. Risk

Officer

Business

Dev.

Div. Risk

Officer

• Suryo B. Sulisto • Iman Taufik• Jay Abdullah Alatas • Kusumo A. Matoredjo• Nalinkant A. Rathod • Sulaiman Zudhi Pane• Fuad Hasan Masyhur • Anton Setianto Soedarsono

• Nalinkant A. Rathod • Kanaka Puradiredja

Reporting Line Communication Line

• Eddie J. Soebari

• TBA

MursalmanAhadi

Harlyn Sianturi

MahmudEndang Soemantri

Thomas Quantero

MahargonoReti Widarini

Charles Tumbelaka

Achmad Reza Widjaja

Damar Kusumanto

• Ari S. Hudaya • Eddie J. Soebari • Dileep• Kenneth P. Farrell • Andrew Beckham Srivastava

Risk Management Structure

Page 203: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 199

The Implementation of Enterprise Risk Management at Bumi

Komite Manajemen RisikoTugas dan tanggung jawabKomite Manajemen Risiko telah berfungsi sejak 15 Maret 2007. Komite Manajemen Risiko dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk memberikan rekomendasi dalam bidang manajemen risiko kepada Dewan Komisaris guna memastikan penerapan dan efektifitas dari sistem manajemen risiko korporat di Perseroan.

Tugas dan tanggung jawab dari Komite Manajemen Risiko adalah sebagai berikut: - Memberikan arahan dan rekomendasi atas kebijakan

manajemen risiko perusahan (filosofi, risk appetite dan toleransi, visi, misi, tujuan dan target, dan strategi) yang telah ditetapkan oleh Direksi.

- Mengkaji dan memastikan bahwa kerangka manajemen risiko sesuai dengan kebutuhan usaha BUMI.

- Memastikan bahwa Presiden Direktur dan Audit Internal, Manajemen Risiko dan Teknologi Informasi Direktur menunjukkan kepemimpinan dan arahan praktik manajemen risiko dan secara proaktif meningkatkan kemampuan manajemen risiko Perseroan.

- Memberikan rekomendasi kepada Direksi mengenai pengelolaan risiko stratejik perusahaan.

- Mengkaji rekomendasi atas keputusan stratejik BUMI serta memberikan usulan kepada Direksi menyangkut profil risiko (risiko-risiko apa saja yang dapat timbul) dan memberikan rekomendasi atas batas toleransi serta rencana mitigasi risiko untuk masing-masing risiko stratejik perusahaan.

- Mengkaji efektifitas kinerja dan penerapan manajemen risiko Perseroan termasuk profil risiko dan memberikan rekomendasi kepada Direksi untuk memastikan bahwa risiko-risiko tersebut masih berada dalam batas toleransi risiko perusahaan.

- Memberikan usulan dan rekomendasi kepada Direksi dalam meningkatkan kinerja dan penerapan manajemen risiko Perseroan.

- Melapor ke Dewan Komisaris mengenai efektifitas penerapan manajemen risiko di BUMI termasuk hasil dari penanganan/penerapan rencana mitigasi risiko utama.

- Bila diperlukan, menghadiri pertemuan ad-hoc dengan Direksi untuk mendiskusikan hal-hal penting yang memerlukan perhatian khusus.

Keanggotaan Komite Manajemen Risiko terdiri dari 2 (dua) orang yaitu Bapak Nalinkath A. Rathod sebagai ketua dan Bapak Kanaka Puradiredja sebagai anggota.

Risk Management CommitteeRoles and ResponsibilitiesThe Risk Management Committee was established on 15 March 2007 by the Board of Commissioners to provide recommendations on the area of risk management to the Board of Commissioners in order to ensure the existence and effectiveness of the enterprise/integrated risk management systems in the Company.

The roles and responsibilities of the Risk Management Committee are as follows: - Provide guidance and recommendations on risk

management policies (philosophy, risk appetite and tolerance, vision and mission, objectives and targets, and strategy) defined by the Board of Directors.

- Review and ensure that the Company possesses a risk management framework that fits with the business requirements.

- Ensure that the President Director and Internal Audit, Risk Management, and IT Directors provide leadership and direction for the Company’s risk management practices and proactively enhance the Company’s risk management capabilities.

- Provide recommendation to the Board of Directors on the management of BUMI’s strategic risks.

- Review recommendations on BUMI’s strategic decisions and provide suggestions to the Board of Directors regarding the possible risks that could occur including recommendations on the tolerable risk levels and risk treatments/action plans for the respective strategies.

- Review the effectiveness of Company’s risk management performance and implementation including risk profile and provide recommendations to the Board of Directors to ensure those risks are within the Company’s tolerable risk levels.

- Provide suggestions and recommendations to Board of Directors on the enhancement of Company’s risk management performance and implementation.

- Report to the Board of Commissioners on the effectiveness of risk management implementation at BUMI including the results of risk treatments/action plans implementation of key risks to the Board of Commissioners.

- If necessary, attend ad-hoc meetings with the Board of Directors to discuss significant risks requiring immediate attention.

MembershipThe Risk Management Committee consists of 2 (two) members; Nalinkath A. Rathod as chairman and Kanaka Puradiredja as member.

Page 204: 28 Annual Report 2009

200 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Implementasi Manajemen Risiko Korporat di Bumi

Keanggotaan Komite Manajemen Risiko per 31 Desember 2009 dan per tanggal laporan ini adalah : - Bapak Nalinkant A. Rathod sebagai ketua - Bapak Kanaka Puradiredja sebagai anggota

Bapak Nalinkant A. Rathod adalah anggota Dewan Komisaris dan Bapak Kanaka Puradiredja adalah anggota Audit Komite dan independen terhadap perusahaan.

Direktur Manajemen RisikoTugas dan tanggung jawab dari Direktur Manajemen Risiko adalah sebagai berikut: - Membuat dan menetapkan filosofi, visi dan misi, tujuan

dan target, strategi, risk appetite dan toleransi risiko dari manajemen risiko perusahaan.

- Memastikan dilakukannya kajian berkala kebijakan manajemen risiko dan pencapaian-pencapaian utama dengan dukungan Divisi Manajemen Risiko.

- Mengkaji dan menyetujui batasan-batasan risiko (risk limit) yang telah dibuat dan diusulkan oleh Divisi Manajemen Risiko.

- Membuat kerangka kerja manajemen risiko yang terintegrasi dengan seluruh aspek risiko di perusahaan.

- Mengkaji dan menyetujui usulan kebijakan beserta proses manajemen risiko yang baru maupun kaji ulang dari kebijakan dan proses manajemen risiko yang sudah ada.

- Memastikan bahwa kebijakan manajemen risiko perusahaan telah dikomunikasikan dan disosialisasikan ke seluruh karyawan BUMI.

- Memberikan leadership (kepemimpinan) dan arahan dalam praktik manajemen risiko di perusahaan.

- Memastikan pengembangan yang memadai atas kemampuan manajemen risiko perusahaan termasuk prasarana/infrastruktur terkait.

- Memastikan kecukupan sumber daya manusia untuk mengelola semua risiko-risiko signifikan perusahaan termasuk menetapkan batas toleransi risiko serta perlakuan risiko/rencana mitigasi untuk setiap strategi perusahaan.

- Mengkaji profil risiko perusahaan serta menyerahkannya kepada Komite Manajemen Risiko. Hal ini termasuk memastikan bahwa risiko-risiko yang ada masih berada dalam batas toleransi risiko perusahaan.

- Memastikan bahwa rencana mitigasi yang telah ditetapkan dapat diimplementasi sesuai dengan waktu yang diharapkan serta sesuai dengan anggaran dan sumber daya yang ada.

- Memastikan efektivitas pelaksanaan serta implementasi manajemen risiko di perusahaan.

- Menghadiri pertemuan ad-hoc dengan Komite Manajemen Risiko untuk membicarakan masalah-masalah penting yang memerlukan penanganan dengan segera.

Members of the Risk Management Committee as at 31 December 2009 and at the date of this report are: - Mr. Nalinkant A. Rathod as Chairman - Mr. Kanaka Puradiredja as Member

Mr. Nalinkant A. Rathod is member of the Board of Commissioners and Mr. Kanaka Puradiredja is the member of Audit Committee and independent to the Company.

Risk Management DirectorRoles and responsibilities of the Risk Management Director are as follows: - Establish and set the risk management philosophy,

vision and mission, objectives and targets, strategy, risk appetite and tolerance level.

- Conduct periodic reviews of the risk management policies and key milestones achievement of the implementation of risk management with the assistance of the Risk Management Division.

- Establish and approve the risk criteria developed and proposed by the Risk Management Division.

- Establish an integrated risk management framework for all aspect of risks across BUMI.

- Review and approve proposed new or updated Company’s risk management policies and processes.

- Ensure the Company’s risk management policies have been communicated and socialized to management and employees throughout BUMI.

- Provide the overall leadership and direction for the Company’s risk management practices.

- Ensure adequate development of the Company’s risk management capabilities, including its infrastructure.

- Ensure adequate resources to manage the Company’s strategic risks including determining the tolerable risk levels and risk treatments/action plans for the respective strategies.

- Review the Company’s risk profile and risk register, and report the results of the review to the Risk Management Committee. This will include ensuring that those risk are within the Company’s tolerable risk levels.

- Ensure the efforts for risk treatment/action plans for key risks can be adequately implemented and in a timely manner.

- Ensure the effectiveness of the Company’s risk management performance and implementation.

- Attend ad-hoc meetings with Risk Management Committee to discuss significant risks requiring immediate attention.

Page 205: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 201

The Implementation of Enterprise Risk Management at Bumi

Saat ini Direktur manajemen risiko juga bertanggung jawab atas audit internal dan teknologi informasi.

Kepala Divisi Manajemen RisikoKepala Divisi Manajemen Risiko bertanggung-jawab mengawasi aktivitas Divisi Manajemen Risiko serta memastikan koordinasi yang baik dengan seluruh fungsi perusahaan dalam menjalankan proses manajemen risiko.

Rincian tugas dan tanggung-jawab Kepala Divisi Manajemen Risiko adalah: - Membantu Direksi dalam mengembangkan dan

mengkaji kebijakan manajemen risiko Perseroan. - Memberikan dan melaporkan rekomendasi atas

toleransi tingkat dan batasan risiko kepada Direksi. - Membantu Direktur Audit Internal, Manajemen Risiko

dan Teknologi Informasi dalam mengembangkan sebuah kerangka kerja umum manajemen risiko untuk BUMI secara keseluruhan.

- Mengembangkan atau memperbaharui kebijakan-kebijakan dan proses manajemen risiko dalam BUMI secara keseluruhan.

- Memantau, memonitor dan mengevaluasi implementasi atas kebijakan-kebijakan dan proses manajemen risiko di BUMI.

- Memastikan sosialisasi praktik manajemen risiko di BUMI.

- Memiliki leadership serta dapat memberikan pengarahan yang memadai kepada seluruh anggota Divisi Manajemen Risiko BUMI.

- Mempergunakan metodologi, pengetahuan, teknik, dan teknologi terbaru dan paling relevan dalam menjalankan manajemen risiko melalui workshop dan pelatihan.

- Melakukan komunikasi kepada Direktur Audit Internal, Manajemen Risiko dan Teknologi Informasi perihal risiko-risiko signifikan yang telah diidentifikasi dan memantau perkembangan penanganan/ mitigasi risiko tersebut.

- Mempersiapkan dan mengirimkan profil risiko perusahaan kepada Direksi dan Komite Manajemen Risiko. Hal ini termasuk upaya memastikan bahwa risiko-risiko tersebut masih termasuk dalam level risiko yang masih dapat ditoleransi oleh perusahaan.

- Memberikan usulan kepada Direksi mengenai risiko-risiko utama yang sebaiknya diprioritaskan oleh perusahaan. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan analisa keuntungan dan biaya yang harus dikeluarkan untuk tiap usaha penangana risiko.

- Memantau dan melaporkan status perkembangan penanganan/mitigasi risiko kepada Direksi dan Komite Manajemen Risiko.

Currently, Risk Management Director also responsible for the internal audit and information technology divisions.

Head of the Risk Management DivisionThe Head of the Risk Management Division is responsible for monitoring Risk Management Division’s operational activities as well as ensuring a well coordinated effort over the Company’s risk management processes.

Details of the roles and responsibilities of the Head of the Risk Management Division are: - Assist the Board of Directors in developing and reviewing

the Company’s risk management policies. - Prepare and report recommendations on the Company’s

tolerable risk levels and limits to the Board of Directors. - Assist the Internal Audit, Risk Management, and

Information Technology Directors in developing a common risk management framework throughout the Company.

- Develop or update the Company’s risk management policies and processes.

- Observe, monitor, and evaluate the implementation of risk management policies and processes within the Company.

- Ensure that socialization of risk management practices has been done throughout the Company.

- Provide overall leadership and direction for the Risk Management Division.

- Keep abreast of the latest risk management methodologies, techniques and technologies through attendance at workshops and training.

- Communicate to Internal Audit, Risk Management, and Information Technology Directors on the identified strategic risks and monitor the associated risk treatment/action plans implementation progress.

- Prepare and submit the Company’s risk profile to the Risk Management Committee and Board of Directors. This includes ensuring that these risk are within the Company’s tolerable risk levels.

- Coordinate with other related units to provide recommendations on the risk treatment/ action plans for key risks. This may take the form of cost and benefit analysis for each effort identified in the risk treatment/action plans.

- Monitor and report the progress of risk treatment/action plans to the Risk Management Committee and Board of Directors.

Page 206: 28 Annual Report 2009

202 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Implementasi Manajemen Risiko Korporat di Bumi

- Memastikan bahwa proses manajemen risiko dapat diimplementasikan, dan melekat ke dalam kegiatan/aktivitas operasional keseharian perusahaan secara konsisten ke seluruh Divisi/Unit Usaha di BUMI sehingga tingkat risiko terkait masih dapat terjaga dalam batas toleransi risiko perusahaan.

- Menghadiri pertemuan ad-hoc bersama dengan Direksi dan Komite Manajemen Risiko untuk mendiskusikan isu-isu yang membutuhkan perhatian.

Saat ini proses penerimaan karyawan Divisi Manajemen Risiko masih dilakukan. Sementara dalam proses melengkapi personil Divisi Manajemen Risiko, kegiatan penerapan manajemen risiko selama ini dilakukan oleh Focal Point ERM Team yang terdiri dari anggota inti berikut:

Pertanggal 1 April 2010, Perusahaan telah mengangkat Kepala Divisi Manajemen Risiko.

Risk OfficerTugas dan Tanggung Jawab Risk OfficerRisk Officer di unit usaha/Divisi BUMI bertanggung-jawab untuk mengkoordinasikan seluruh aktivitas manajemen risiko dan menyediakan laporan bulanan perihal identifikasi, evaluasi, dan penanganan risiko pada setiap area tanggung-jawabnya dalam setiap bagian terkait.

Rincian tugas dan tanggungjawab risk officer di Unit Usaha/Divisi BUMI adalah: - Membantu Divisi Manajemen Risiko dalam

mengkomunikasikan kebijakan dan proses manajemen risiko di setiap bagian terkait.

- Membantu Divisi Manajemen Risiko dalam mengawasi penerapan kebijakan dan proses manajemen risiko di setiap bagian terkait.

- Mencanangkan kewaspadaan dan kepedulian risiko dalam setiap bagiannya yang terkait.

- Mempergunakan metodologi, pengetahuan, teknik, dan teknologi terbaru dan yang paling relevan terkait dengan manajemen risiko melalui workshop dan pelatihan.

- Ensure risk management processes are able to be implemented, embedded in day to day operations and consistent across BUMI Business Units/Divisions such that associated risk levels are within the Company’s risk tolerance.

- Attend ad-hoc meetings with the Risk Management Committee and Board of Directors to discuss significant risks requiring immediate attention.

Currently the recruitment process for the personnel of the Risk Management Division is still in progress. Therefore, the implementation of risk activities is temporarily conducted by the Focal Point ERM Team which consists of the following primary members:

As of 1 April 2010, the Company has appointed the Head of Risk Management Division

Risk OfficerRoles and Responsibilities of the Risk OfficerThe Risk Officers in Business Units/BUMI Divisions are responsible for coordinating risk management activities and providing periodic reports on risk identification, assessment, and treatment for each of their areas of responsibilities.

Roles and responsibilities of the Risk Officer at the Business Units/BUMI Divisions are to: - Assist the Risk Management Division in communicating

the Company’s risk management policies and process in each Business Unit/BUMI Division.

- Assist Risk Management Division to monitor risk management policies and process implementation at each Business Unit/BUMI Division.

- Promote risk awareness in each Business Unit/BUMI Division.

- Keep abreast of the latest risk management methodologies, techniques and technologies through attendance at workshops and training.

Nama Jabatan Name Position

Eddie J. Soebari Direktur Audit Internal, Manajemen Risiko, Teknologi Informasi Internal Audit, Risk Management, Information Technology Director

Suseno Kramadibrata Koordinator Proyek Divisi Pengembangan Usaha Project Coordinator of the Business Development Division

Rama Indrayana Manajer Audit KPC Audit Manager of KPC

Elly Slamet Konsultan – Spesialis Manajemen Risiko dan GCG Consultant – Risk Management and GCG Specialist

Page 207: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 203

The Implementation of Enterprise Risk Management at Bumi

- Menyediakan laporan kepada Divisi Manajemen Risiko perihal risiko-risiko yang telah diidentifikasi berdasarkan proses Risk Control Self Assessment.

- Melakukan koordinasi dengan Divisi Manajemen Risiko untuk melaksanakan Risk Control Self Assessment secara periodik untuk setiap area terkait guna memastikan penyelesaian yang tepat waktu dan implementasi yang sesuai.

- Melaporkan hasil-hasil evaluasi/penilaian risiko beserta rencana penanganan/ mitigasi risiko di Divisi/ Bagian terkait, termasuk perihal perkembangan implementasinya kepada Divisi Manajemen Risiko dan Kepala Divisi terkait.

- Eskalasi masalah kritikal yang memerlukan perhatian segera dari manajemen eksekutif ke Divisi Manajemen Risiko dan memastikan baha masalah tersebtu diselesaikan.

KeanggotaanMelalui Memorandum No. 18/BR-ERM/VII/09 tanggal 28 Juli 2009 tealah ditunjuk 10 risk officers terdiri dari para risk officers di tiap divisi dan unit usaha yaitu:

Melanjutkan Sosialisasi Manajemen Risiko - Buku Saku (Booklet) Kebijakan dan Pedoman Risiko Sebagai salah satu program sosialisasi manajemen risiko, kepada karyawan diberikan buku saku Kebijakan dan Pedoman Risiko pada tanggal 22 Pebruari 2010 dengan melampirkan Memorandum No. 003/BR-RMD/II/10 perihal Risk Policy and Standard Booklet (Kebijakan dan Pedoman Risiko). Buku saku ini menjelaskan hal-hal penting dalam manajemen risiko berupa kebijakan, filosofi, risk appetite, toleransi, visi dan misi, tujuan, target, strategi, kerangka, proses, kriteria, peta, dan Risks That Matter. Buku saku atas Kebijakan dan Pedoman Risiko dapat dilihat atau diperoleh publik melalui website BUMI www.bumiresources.com.

- Provide reports to the Risk Management Division on the identified strategic risks based on the Risk Control Self Assessment (RCSA) process.

- Coordinate with Risk Management Division to conduct periodic RCSA for each respective area to ensure timely completion and appropriate implementation.

- Report risk assessment results as well as treatment/action plans of key risks in each Business Unit/BUMI Division including their implementation progress to the respective Heads of Business Units/BUMI Divisions and Risk Management Division.

- Escalate any significant risks requiring immediate attention from executive management to Risk Management Division and ensure that the risks are mitigated.

MembershipBased on the Memorandum No. 18/BR-ERM/VII/09 dated 28 Juli 2009, 10 Risk Officers have been appointed at each division and business unit as follows:

Continuation of Risk Management Socialisation – Risk Policy and Standard Booklet As one of the activities for the risk management socialisation program, the Risk Policy and Standard Booklet was distributed to all employees on 22 February 2010 based on the Memorandum No. 003/BR-RMD/II/10 regarding Risk Policy and Standard Booklet dated 22 February 2010. The Risk Policy and Standard Booklet sets out important information on risk management including policy, philosophy, risk appetite, tolerance, vision and mission, objectives, targets, strategy, framework, processes, criteria, maps and Risks That Matter. Risk Policy and Standard Booklet can be obtained by public on BUMI’s website www.bumiresources.com.

Business Units Nama Risk Officers BUMI Division Name of Risk Officerst

PT Kaltim Prima Coal Mr. Harlyn Sianturi

PT Arutmin Indonesia Ms. Reti Widarini

Gallo Oil (Jersey) Ltd. Mr. Endang Soemantri

PT Darma Henwa Tbk. Mr. Mursalman Ahadi

Finance Division (BUMI) Mr. Charles Tumbelaka

Legal, HR, and GA Division (BUMI) Mr. Mahmud

Information Technology Division (BUMI) Mr. Mahargono

Investor Relations – Corporate Secretary Division (BUMI) Mr. Achmad Reza Widjaja

Marketing Division (BUMI) Mr. Thomas Quantero

Business Development Division (BUMI) Mr. Damar Kusumanto

Page 208: 28 Annual Report 2009

204 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Implementasi Manajemen Risiko Korporat di Bumi

Kriteria RisikoKriteria risiko digunakan sebagai bagian dari pedoman pengambilan keputusan oleh BUMI guna menentukan apakah risiko dapat diterima, ditoleransi atau tidak dapat diterima. Menentukan kriteria risiko umum yang diketahui oleh semua personil di BUMI akan menghasilkan evaluasi risiko yang sama dan konsisten atas semua risiko di seluruh Perseroan. BUMI menggunakan pendekatan 2 kriteria risiko yaitu: - Kriteria Consequence (Dampak) - Kriteria Likelihood (Peluang)

Kriteria dampak terdiri dari 14 kriteria yaitu: dampak keuangan, tujuan stratejik, efisiensi, berhentinya operasi penambangan yang tidak terjadwal, kesalahan geologis/perbedaan dalam perkiraan cadangan, biaya produksi per ton, waktu keterlambatan penyelesaian proyek, jumlah karyawan yang keluar, hubungan karyawan, kesehatan dan keselamatan kerja, kerusakan lingkungan, reputasi, peraturan, dan hukum. Ukuran dampak memiliki 5 tingkat bobot yaitu very low, low, medium, high dan very high.

Tingkat peluang terjadinya suatu risiko (likelihood) diukur dengan menggunakan 2 aspek yaitu rutin dan non rutin. Likelihood ditetapkan berdasarkan 5 skala penilaian terdiri dari very low, low, medium, high, dan very high.

Peta, Profil Risiko dan Risks That MatterDiagram peta dan profil risiko yang diterapkan BUMI digambarkan dan dijelaskan di bawah ini. Setiap risiko yang telah dipetakan akan diberikan nilai yang diperoleh dengan mengalikan peringkat dampak dengan peringkat likelihood. Nilai yang diperoleh digunakan untuk menentukan tingkat signifikannya suatu risiko. Risiko-risiko dalam masing-masing tingkat/kategori perlu dimitigasi guna mencegah/berpindah ke tingkat/kategori lebih tinggi serta guna menurunkan jenis risiko itu sendiri.

Berdasarkan hasil evaluasi risiko perusahaan secara menyeluruh, peta dan profil risiko BUMI secara keseluruhan tahun 2009 terdiri dari 26 significant risks, 8 high risks, 3 medium risks dan 1 low risk.

Namun demikian, untuk lebih meningkatkan pengawasan atas mitigasi risiko, maka dibuat kriteria tambahan guna mendapatkan 10 risiko yang paling signifikan yang dihadapi BUMI yang disebut Risks That Matter untuk dimonitor oleh top manajemen dalam hal pelaksanaan rencana mitigasi risiko. Kriteria tambahan untuk menentukan Risks That Matter adalah sebagai berikut:

Risk CriteriaRisk criteria is used as part of a decision-making yardstick by BUMI to determine whether a risk is acceptable, tolerable or unacceptable. Defining common risk criteria that is acknowledged by all personnel in BUMI will lead to similar and consistent risk assessment of risks across the Company. There are 2 types of risk criteria: - Consequence Criteria - Likelihood Criteria

Impact criteria at BUMI consists of 14 items as follows: financial impact, strategic goal, unscheduled operational stoppage of mine operations, Geological errors/variation in reserve estimations, Cost per tonne of coal produced, Time over run on project delivery, Human Resources Turnover, Human Resources (Industrial Relations), Health and Safety, Environmental (Damage Scale), Reputation/ Community/ Public Relations, Regulation, and Legal. Impact criteria has 5 levels of severity i.e. very low, low, medium, high and very high.

The level of possibility (likelihood) is measured by 2 aspects i.e. routine and non routine activities. Likelihood criteria has 5 levels of severity i.e. very low, low, medium, high and very high.

Risk Map, Risk Profile and Risks That MatterThe diagram of the risk map and profile implemented in BUMI is described below. Each plotted risk on the risk map is given a score which can be attained by multiplying the likelihood with the impact. The score for the given risk is used to determine the level of risk significance to the Company as well as prioritization for risk treatment and management. Risks in each level/category need to be mitigated to avoid moving these to the higher level/category as well as to decrease the risk level itself.

Based on the risk assessment, the overall risk map and risk profile BUMI for 2009 consisted of 26 significant risks, 8 high risks, 3 medium risks and 1 low risk.

However, to improve the monitoring of risk mitigation activities, an additional criteria was created to obtain the 10 most significant risks facing BUMI as the Risks That Matter to be monitored by top management in terms of the implementation of risk mitigation action plans. Additional criteria which were used to determine the Risks That Matter are as follows:

Page 209: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 205

The Implementation of Enterprise Risk Management at Bumi

Risiko Paling Utama (Risks That Matter) Yang Dihadapi BUMI dan Rencana Mitigasi Risiko Dalam tahun 2009, BUMI mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko berdasarkan 2 tujuan utama Perseroan yaitu meningkatkan kapasitas produksi batubara dan diversifikasi produk tambang lainnya diluar batubara. Sebagai hasil dari proses manajemen risiko terhadap dua tujuan stratejik utama, BUMI telah mengidentifikasi beberapa risiko yang paling utama (Risks That Matter), dan telah dibuat dan dilaksanakan mitigasi atas risiko-risiko tersebut sebagai berikut:

- Besarnya dampak terhadap finansial, meningkatkan kriteria dampak finansial dari US$ 50 juta menjadi US$ 100 juta

- Dampak terhadap pencapaian visi dan misi perusahaan - Dampak terhadap bisnis utama dan tujuan perusahaan

Risks That Matter and Mitigation Action Plans In 2009, BUMI identified and assessed risks based on the 2 main strategic objectives, which were to increase the coal production and diversification to other mining areas besides coal . As a result of the above risk management process on the two strategic objectives, BUMI has identified several Risks That Matter, and has prepared and conducted mitigation plans of these risks as follows:

- Financial impact magnitude, increasing financial impact from US$ 50 million to US$ 100 million

- Impact the achievement of the Company’s vision and mission

- Impact to the core business and objectives of the Company

Level

C

(Medium)

A

(Very High)

D

(Low)

B

(High)

E

(Very Low)

1

(Very High)

SIGNIFICANT

SIGNIFICANT

HIGH

SIGNIFICANT

HIGH

2

(High)

HIGH

SIGNIFICANT

HIGH

SIGNIFICANT

MEDIUM

3

(Medium)

MEDIUM

HIGH

MEDIUM

HIGH

LOW

4

(Low)

LOW

HIGH

LOW

MEDIUM

LOW

5

(Very low)

LOW

MEDIUM

LOW

LOW

LOW

Consequence ScaleLikelihood

Scale

Tingkat Risiko Penjelasan Level of Severity Descriptions

Signifikan Risiko signifikan merupakan prioritas utama BUMI untuk ditangani. Risiko-risiko dalam area ini perlu dikelola dan ditangani dengan lebih serius dibandingkan risiko lain Significant Significant risks are considered as the most prioritized for risk treatment. Risks in this area need to be managed and treated much more seriously than risks located in other areas of the risk map.

High (Tinggi) dan Medium Risiko tinggi dan medium merupakan area ke-dua bagi manajemen risiko dan bersama dengan risiko yang medium, merupakan area prioritas ke-dua untuk penanganan risiko. High and Medium High and medium risks are considered as the second most significant area for risk management and the second priority area for risk treatment.

Low (Rendah) Jenis risiko ini merupakan prioritas ke-tiga bagi manajemen risiko dan penanganannya. Pemantauan berkala terhadap risiko tetap diperlukan untuk mencegah berpindah/berkembangnya risiko menjadi jenis risiko yang lebih tinggi. Low Low risks are considered as the third most significant area for risk management and the third priority area for risk treatment. Regular monitoring of risks in this area is still required to prevent these risks from entering the higher levels/categories.

Page 210: 28 Annual Report 2009

206 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Implementasi Manajemen Risiko Korporat di Bumi

Kepercayaan InvestorMasalah ini merupakan kombinasi dari berbagai faktor berkaitan dengan kepercayaan investor dalam hal bagaimana perusahaan dikelola dengan baik, khususnya dalam masa krisis keuangan global saat ini. Berkurangnya kepercayaan investor juga tergantung dari informasi yang dipublikasikan oleh BUMI, atau disebabkan oleh tidak tercapainya target produksi yang diharapkan dan berkurangnya kredibilitas Perseroan. Pengaruh langsung atas risiko ini terlihat pada harga saham dan reputasi Perseroan. Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko adalah dengan menyiapkan rencana stratejik dari Investor Relations yang dirumuskan dan terstruktur dengan lebih baik, mengungkapkan informasi secara transparan dan terorganisir dengan baik kepada pihak eksternal, menginformasikan target produksi yang lebih realistik, dan secara proaktif merespon publikasi atau informasi negatif dari media/analis/pihak eksternal.

Potensial Risiko Likuiditas Jangka PendekPerseroan menerapkan pengelolaan risiko terhadap likuiditas dengan hati-hati guna menjamin kecukupan likuiditas jangka pendek, dan pada saat yang sama memastikan cadangan kas digunakan dengan baik melalui aktifitas investasi, termasuk akuisisi, pembayaran dividen dan pembelian kembali saham. Perseroan mengatur likuiditas dengan berbagai macam metode termasuk memelihara fasilitas kredit.

Risiko Fluktuasi Harga BatubaraPerubahan harga batubara ditentukan oleh faktor makro ekonomi, dengan kondisi perubahan penawaran dan permintaan secara global yang mengakibatkan fluktuasi harga. Penurunan harga batubara akan menghasilkan penjualan yang kecil. Perseroan telah mengambil langkah untuk mengurangi risiko dengan membuat beberapa model pengaruh perubahan harga batubara, menandatangani kontrak penjualan jangka panjang dan mengawasi secara ketat komponen biaya. Perseroan juga telah membentuk Hedge Risk Management Committee untuk memonitor kondisi pasar terkini atas harga minyak dan batubara yang kritikal terhadap operasi Perseroan.

AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan) Untuk Rencana EkspansiBeberapa loksi tambang yang berpotensi belum mendapatkan persetujuan pemerintah untuk AMDAL (KPC saat ini sudah diterima AMDALnya). Terdapat beberapa penyebab terkait risiko ini. Dalam beberapa hal, pemerintah ingin memastikan bahwa ekosistim termasuk kehidupan sosial ekonomi masyarakat disekitar tambang mampu menanggung dampak buruk lingkungan yang

Investor’s Confidence This particular issue is a combination of many factors relating to investor confidence in how the Company is managed, in particular during the current financial crisis. Investor’s confidence may also be dependant on the current published information on BUMI, or due to unmet budgetary production expectations and an erosion of credibility. An immediate impact of this risk is reflected in the share price of the Company and its reputation. Actions that can be taken to mitigate this risk is having a better structured formulation of strategic Investor Relations plans, organized and transparent disclosure to external parties, delivery of more realistic estimates on production, and proactive responses to negative media/analyst/external rumors or information.

Potential Short-Term Liquidity risk The Company maintains a policy of prudent liquidity risk management to ensure adequate short-term liquidity, while at the same time ensuring the best use of cash reserves through investment activities, including acquisitions, payment of dividends and share buy-backs. The Company manages liquidity through a variety of methods including maintaining credit facilities.

Coal Price Volatility RiskThe movement in coal price is determined by macro-economic factors, with global supply and demand conditions further adding to volatility. A decrease in coal prices would result in lower sales proceeds. The Company has taken steps to mitigate the risk by modeling the impact of movements in coal prices, entering into long term supply contracts, and closely monitoring the cost components. The Company has also established Hedge Risk Management Committee for monitoring current market situation of oil and coal prices which are critical to the operations of the Company.

Environmental Impact Assessment For Mine Expansion Plan Several of the potential mine sites have not acquired the government’s approval for environmental impact assessment (currently KPC’s environmental impact assessment has been approved by the government). There are several causes tied to this risk. In some cases, the government wants to ensure that the ecosystems including economy and social life of the mining areas society can still bear the adverse impact to the environment caused by coal mining

Page 211: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 207

The Implementation of Enterprise Risk Management at Bumi

disebabkan oleh peningkatan produksi batubara. Untuk mengatasi risiko ini, Perseroan telah menyiapkan dan mempresentasikan rencana AMDAL kepada masyarakat yang terkena dampaknya dan kepada pemerintah daerah terkait yang mengawasi ketaatan Perseroan terhadap hukum dan perundangan terkait dengan lingkungan. BUMI menjaga hubungan baik dengan masyarakat setempat dan menerapkan standar internasional atas keselamatan, kesehatan, dan lingkungan kerja. Untuk memastikan bahwa Perseroan memenuhi standar nasional dan internasional atas manajemen lingkungan, operasi tambang BUMI khususnya sistim manajemen lingkungan, telah mendapatkan sertifikasi ISO 14001.

Risiko Ekspansi Di Luar Indonesia (Risiko Budaya, Risiko Integrasi, Risiko Hukum, Risiko Teknikal)Risiko yang melekat secara mendasar pada suatu negara asing adalah adanya perbedaan atas kondisi budaya, hukum dan politik serta keahlian teknikal dan buruh. Ekspansi yang dilakukan di luar Indonesia pada umumnya akan menghadapi tantangan tersebut. Ketidakmampuan untuk beradaptasi dan mempunyai sumberdaya yang mencukupi akan mengakibatkan hilangnya kesempatan untuk mendapatkan proyek di luar Indonesia. Untuk mengatasi risiko ini, Perseroan mempekerjakan para profesional setempat yang mempunyai pengetahuan atas budaya, politik dan hukum setempat, mengangkat mitra kerja stratejik yang baru dan sesuai yang dapat membantu menyelesaikan masalah yang tidak dipahami Perseroan maupun kemampuan teknikal lainnya yang diperlukan dengan lebih baik, serta membuat peringkat sistim berdasarkan skema risiko untuk memprioritaskan rencana pengembangan proyek.

Risiko TransformasiSehubungan dengan pertumbuhan Perseroan, struktur internal Perseroan akan berkembang secara paralel. Hal ini termasuk pertambahan jumlah pekerja (baik jumlah maupun kemampuannya), penerapan sistim informasi yang memadai, serta ketersediaan manajemen eksekutif yang memadai. Ketidakmampuan untuk mewujudkan hal di atas akan mengakibatkan turunnya efisiensi operasi, ketidakmampuan untuk mendapatkan proyek yang mempunyai potensi menguntungkan, dan ketidakmampuan manajemen yang ada dalam menghadapi masa depan Perseroan. Rencana mitigasi yang dibuat termasuk mempekerjakan tambahan personil yang mempunyai kualifikasi memadai di setiap tingkatan, juga menerapkan suatu sistim informasi yang terintegrasi di seluruh Perseroan dan selalu menyesuaikan / memperbaharui struktur organisasi.

activities. To mitigate this risk, the Company has prepared and presented the environmental impact assessment plan to the communities who will be impacted and to relevant local governments who monitors the Company’s compliance with the environmental laws and regulations. BUMI maintains good relationships with local communities and globally accepted safety, healthy, and environmental work standards in its operations. To ensure that the Company meets national and international standards for environmental management, BUMI mining operations in particular environmental management systems, has been granted the ISO 14001 certification.

Risk of Expanding Abroad Indonesia (Cultural Risk, Integration Risk, Legal Risk, Technical Risk)The basis of this risk is that inherently foreign environment possesses differ in culture, legal and political conditions, in climate and geography, as well as technical and labor expertise from the condition in Indonesia. Any expansion outside Indonesia would most likely face these challenges. Inability to adapt and to be resourceful will result in opportunity loss to pursue projects abroad. To mitigate this risk, the Company has hired local professionals with knowledge of the local cultures and political/legal attitudes, appointing a new and suitable strategic partner who can better assist in solving unfamiliar or new technical issues arising, and setting up a ranking system based on risks schemes to prioritise the project development plans.

Transformational RiskAs the Company grows in size, the internal structure of the Company will grow in parallel. This includes labor (both size and capabilities), appropriate information systems for its current size, and availability of adequate executive management. Failure to address these issues may result in a decrease in operational efficiency, inability to pursue potentially profitable projects, and inability of current management to cope with the future size of the Company. Proposed mitigation plans include hiring more personnel with proper qualification at all levels, as well as establishing integrated information systems throughout the Company and keeping the organization structure updated.

Page 212: 28 Annual Report 2009

208 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Implementasi Manajemen Risiko Korporat di Bumi

Tidak Terdapat Rencana SuksesiTidak adanya rencana suksesi dapat mengakibatkan terganggunya operasional Perseroan dalam hal seorang personil kunci tidak mampu melaksanakan tugasnya terutama bilamana personil tersebut tidak memberikan/membagikan informasi penting kepada yang lain. Untuk memitigasi risiko ini, Divisi Sumber Daya manusia sedang dalam proses mengembangkan suatu sistim rencana suksesi para anggota Direksi maupun top manajemen serta secara berkelanjutan mengembangkan budaya untuk membagikan informasi (sharing knowledge) di seluruh Perseroan.

Infrastuktur Utama KPC Tidak Sepenuhnya TersediaSehubungan masih belum pulihnya krisis perekonomian global yang terjadi saat ini yang mempengaruhi kemampuan vendor maupun Perseroan khususnya dalam masalah likuiditas yang tersedia di pasar, terdapat risiko bahwa infrastruktur utama yang diperlukan KPC dalam melakukan ekspansi produksi menjadi 70 juta ton tidak tersedia sepenuhnya sehingga akan mengurangi kemampuan KPC dalam melakukan ekspansi produksi tersebut. Untuk memitigasi risiko diatas, Perseroan telah menjalin komunikasi dan hubungan yang baik dengan vendor serta komunitas keuangan guna mendapatkan pembiayaan untuk ekspansi produksi. Selain itu juga telah dibentuk Divisi Proyek Ekspansi di KPC yang berkonsentrasi pada pengawasan atas perencanaan dan pelaksanaan pencapaian proyek ekspansi 70 juta ton.

Akses Atau Pemberian Informasi ke Pihak Luar Yang Tidak Terpusat Akses atau pemberian informasi ke pihak luar yang tidak terpusat dapat mengakibatkan terjadinya ketidakselarasan informasi Perseroan yang beredar di publik yang pada akhirnya dapat menurunkan reputasi/citra Perseroan. Untuk memitigasi risiko diatas, Perseroan telah memberlakukan kebijakan pemberian informasi yang terpusat yaitu semua informasi Perseroan ke publik atau regulator harus diberikan oleh Divisi Investor Relations – Corporate Secretary. Perseroan secara berkala mengkaji kebijakan pengungkapan informasi ke publik dan melakukan perubahan kebijakan bila diperlukan serta menerapkan suatu sangsi bila terdapat informasi yang diungkapkan ke publik oleh pihak yang tidak berwenang.

Manajemen Proyek Yang Kurang MemadaiEkspansi proyek memerlukan rencana manajemen yang intensif dan tangguh guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ekspansi ini seringkali kompleks dan sulit

Lack of Succession PlanningThere is a lack of succession planning which could result the disruption to the operations of the Company in the case several key personnel are incapacitated to carry out their duties in particular if those persons have not disseminated vital information. In order to mitigate these risks, the Human Resources Division is currently developing a succession plan systems for the members of the Board of Directors and top management and continuously developing a sharing knowledge culture throughout the Company.

KPC’s Major Infrastructure is not Fully in PlaceAs a result of the current global economic crisis, this will influence vendor and Company’s capability in terms of obtaining liquidity in the market, resulting in the risk of KPC’s major infrastructure for the production expansion to 70 million tonnes not fully being in place which will then influence KPC’s ability to its expansion plans. In order to mitigate this risk, the Company has built good relationship and communications with vendors and financial community globally to obtain the financing for the expansion of its production facilities. In addition KPC has established the Expansion Project Division that is responsible for monitoring the plan and activities of the achievement of 70 million tonnes expansion plan.

No Single Point of Access or Release for Information to External PartiesNo single point of access or release for information to external parties can result in unsynchronized information being released to the public resulting in negative Company image. In order to mitigate this risk, the Company has implemented a one door policy that all disclosure of information to the public or regulators should be carried out by Investor Relations – Corporate Secretary Division. The Company is regularly reviews the policy and revising it when necessary and creating a disincentive scheme for unauthorised release of information.

Inadequate Project Management ExpertiseProject expansion would require intensive and robust management plans in order to achieve target goals. Expansion project are often complex in nature and difficult

Page 213: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 209

The Implementation of Enterprise Risk Management at Bumi

untuk dijalankan kecuali didukung dan difasilitasi dengan sistim manajemen yang terstruktur dan efektif. Komunikasi merupakan salah satu faktor utama dalam memastikan efektifitas manajemen dalam menangani ekspansi dan bila tidak dilakukan akan mengakibatkan rencana manajemen tidak akan dilaksanakan diseluruh unit usaha secara menyeluruh. Suatu rencana manajemen yang rinci dan menyeluruh akan meningkatkan proses keseluruhan, dan harus diikuti dengan suatu komunikasi yang terkendali dengan pihak unit usaha. BUMI juga telah membentuk Sub Komite Ekspansi untuk memastikan bahwa rencana dan pelaksanan proyek ekspansi dilakukan dengan baik dan akan menghasilkan hasil yang paling maksimal bagi Perseroan, khususnya dalam kondisi krisis keuangan ini dimana harga batubara mengalami penurunan.

Risiko Keuangan - Nilai Wajar Kontrak DerivatifPerseroan diwajibkan oleh pemodal melakukan perjanjian Capped Call. Berdasarkan metode akuntansi yang diterapkan, Perseroan harus menggunakan nilai wajar untuk pelaporan transaksi tersebut di laporan keuangan. Hal ini dapat menimbulkan fluktuasi atas penghasilan dan beban lain-lain dalam rugi laba Perseroan yang nilainya cukup signifikan.

to execute unless supported and facilitated by an effective management structure and systems. Communications is one of the key factors in ensuring effective management of the expansion project and in the absence of these management plans may not be executed throughout the unit as a whole. A detailed and comprehensive management plan would improve the overall process, and has to be followed with controlled communications between parties. BUMI has also established an Expansion Sub Committee to ensure that the plans and the execution of the expansion project will be carried out properly and result in maximum returns to the Company, in particular in the present financial crisis where coal prices are depressed.

Financial Risk - Fair Value Derivative ContractThe Company is required by the Lender to enter into a Capped Call. In accordance with the implemented accounting standards the Company has to use fair value to report the transaction in the financial statement. This condition may create a significant fluctuation of other income and expenses in the Company’s income statement.

Page 214: 28 Annual Report 2009

210 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Laporan Komite Audit

Komite Audit adalah sebuah Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris yang tugas-tugasnya diatur dalam Piagam Komite Audit yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris. Fungsi Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tanggung jawab pengawasannya terutama yang terkait dengan: - Integritas dan mutu laporan keuangan yang

dipublikasikan - Efektivitas pelaksanaan audit oleh auditor eksternal

maupun internal - Kecukupan pengendalian internal - Pelaksanaan pengendalian risiko - Ketaatan terhadap perundang-undangan dan peraturan

yang berlaku

Komite Audit PT Bumi Resources Tbk. (“Perseroan”) terdiri dari 3 orang anggota yang independen yang dipimpin oleh seorang Komisaris Independen. Sejak tanggal 26 Juni 2009 Sulaiman Zuhdi Pane tidak lagi bersatus sebagai Komisaris Independen dan karenanya sejak tanggal 15 Oktober 2009 Iman Taufik menggantikan posisinya sebagai Ketua Komite Audit.

Komposisi dari Komite Audit selama tahun 2009 adalah sebagai berikut:

Pada tahun 2009 Komite Audit telah menyelenggarakan 20 (dua puluh) kali rapat termasuk 6 (enam) rapat dengan Dewan Komisaris. Kehadiran masing–masing anggota dalam rapat di atas adalah sebagai berikut: ZP 4 kali (25%), IT 1 kali (25%), KP 19 kali (95%), MN 19 kali (95%), IS 19 kali (95%).

Kegiatan Komite Audit selama tahun 2009 meliputi:

Umum - Me-review dan menyusun kembali Piagam Komite Audit - Menyusun rencana kegiatan tahun 2009

Audit Committee (AC) is a committee formed by Board of Commissioners (BOC), the duties of which are stipulated in the Audit Committee Charter approved by the BOC. The function of yhe AC is to assist the BoC to discharge its oversight responsibilities primarily relating to: - The integrity and quality of published financial reports - Effectiveness of audit conducted by both internal and

external auditors - Adequacy of internal control - Implementation of risks management and - Compliance to the prevailing laws and regulations

The AC at PT Bumi Resources Tbk. (“the Company”) consists of 3 (three) independent members and is chaired by an Independent Commissioner. Sulaiman Zuhdi Pane is no longer an Independent Commissioner since 26 June 2009 and therefore since 15 October 2009 Mr. Iman Taufik replaced him as the Chairman of the Audit Committee.

The composition of the Audit Committee during 2009 was as follows:

In 2009 the AC conducted 20 (twenty) meetings including 6 (six) meetings with the BoC. The level of attendance of each member is as follows: ZP 4 meetings (25%), IT 1 meeting (25%), KP 19 meetings (95%), MN 19 meetings (95%), IS 19 meetings (95%).

Activities of Audit Committee during 2009 covered the following:

General - Review and revise the Audit Committee Charter - Preparation of the activity plan for 2009

Nama Jabatan Name Position

Sulaiman Zuhdi Pane Ketua dan Komisaris Independen Lama * Former Chairman and Independent Commissioner

Iman Taufik Ketua dan Komisaris Independen ** Chairman and Independent Commissioner

Kanaka Puradiredja Anggota Member

Mawar Napitupulu Anggota Member

Indra Safitri Anggota Member

* Sulaiman Zuhdi Pane menjabat sebagai Ketua Komite Audit sampai tanggal 26 Juni 2009 Sulaiman Zuhdi Pane was the Chairman of Audti Committee until 26 June 2009** Iman Taufik mulai menjabat sebagai Ketua Komite Audit mulai 15 Oktober 2009 Iman Taufik is the Chairman of Audit Committee starting 15 October 2009

Page 215: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 211

Audit Committee Report

Laporan Keuangan - Me-review konsep final laporan keuangan yang diaudit

tahun 2008 - Me-review laporan keuangan 2009 kwartalan - Membahas isu perpajakan dan hukum

Eksternal Auditor - Membahas dan memonitor pelaksanaan audit laporan

keuangan tahun 2008 - Membahas temuan audit tahun 2008 - Membahas perencanaan audit laporan keuangan 2009

Internal Audit - Membahas Konsep Piagam Internal Auditor - Mendiskusikan Fungsi dan Organisasi Internal Audit

sesuai dengan ketentuan Bapepam-LK yang terbaru - Memantau pelaksanaan dan temuan-temuan internal

audit tahun 2009 - Membahas Rencana Kerja Internal Audit tahun 2010

Enterprise Risk Management (ERM) - Memantau penyelesaian proyek ERM yang dilaksanakan

oleh Konsultan - Membahas rencana lanjutan implementasi ERM - Me-review kebijakan ERM

Governance - Membahas pelaksanaan self assessment penerapan

GCG - Membahas temuan-temuan dan implementasi lebih

lanjut whistle blower system - Membahas berbagai isu legal

Secara khusus, Komite Audit juga telah melaporkan kepada Dewan Komisaris yang kemudian diteruskan kepada Direksi berkaitan dengan berbagai transaksi korporasi (corporate actions) yang berlanjut di tahun 2009 dan berbagai masalah perpajakan yang saat ini dihadapi oleh Perusahaan.

Komite Audit telah menyarankan agar transaksi korporasi dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku termasuk peraturan Pasar Modal, dan masalah perpajakan diselesaikan sesuai dengan ketentuan hukum dan perundang-undangan perpajakan yang berlaku di Indonesia.

Terkait dengan fungsi Audit Internal, Komite Audit menyarankan agar Divisi Internal Audit ditempatkan dalam Organisasi Perseroan, sedemikian rupa, sehingga independensinya dapat terjamin dan disesuaikan dengan ketentuan Bapepam-LK terkini.

Financial Statements - Review the final draft of the audited 2008 financial

statements - Review 2009 quarterly financial reports - Discuss tax and legal issues

External Auditor - Discuss and monitor the conduct of the audit for 2008

financial statements - Discuss audit findings 2008 - Discuss the 2009 financial statements audit plan

Internal Audit - Discuss the draft of the Internal Audit Charter - Discuss the function and organization of Internal

Auditors particularly in compliance with the recent Bapepam-LK regulations

- Monitor the implementation and findings of Internal Auditors in 2009

- Discuss 2010 Internal Audit Plan

Enterprise Risk Management (ERM) - Monitor the completion of the ERM project conducted

by the Company’s consultant - Discuss continuation of ERM implementation plan - Review the ERM policies

Governance - Discuss the GCG self assessment - Discuss findings and monitor follow up Whistle Blower

System - Discuss various legal issues

In particular, the AC reported to the BoC who subsequently informed the Board of Directors regarding various corporate actions which continued to 2009 and various taxation issues.

The AC suggested that such corporate actions be conducted in accordance with the prevailing regulations including Capital Market rules whilst the tax issues are resolved in accordance with the tax laws.

In relation to the Internal Audit function, the AC also suggested that the Internal Audit Division be placed in the Company’s Organization Structure, as such, so that it would secure its independence and complies with the recent Bapepam-LK regulations.

Page 216: 28 Annual Report 2009

212 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Profil Komite Audit

Sulaiman Zuhdi Paneketua/komisarischairman/commissioner

Lulusan Institut Teknologi Bandung jurusan Geologi, 1962. Komisaris Perseroan sejak 2001. Pejabat Pertamina sejak 1962.

Graduated from Bandung Institute of Technology in 1962. Has been working as Company’s Commissioner since 2001. Formerly worked in Pertamina.

Lulusan Institut Teknologi Bandung jurusan Teknik Mesin. Komisaris Perseroan sejak tahun 2001. Pendiri PT Guna Nusa Usaha Fabricators. Penerima Satya Lencana Pembangunan dari Presiden Republik Indonesia untuk pengembangan teknologi lepas pantai.

Graduated from Bandung Institute of Technology in Mechanical Engineering. Commissioner since 2001. Founder PT Guna Nusa Usaha Fabricators. Received the Satya Lencana Pembangunan Award from the President of the Republic of Indonesia for the development of offshore technology..

Lulusan Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi, Universitas Padjajaran Bandung. Berpengalaman lebih dari 30 tahun sebagai Akuntan Publik. Mantan Managing Partner dan Chairman KPMG Indonesia dan mantan Senior Partner KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono. Saat ini menjabat sebagai Ketua Majelis Kehormatan Ikatan Akuntan Indonesia, Ketua Dewan Pengurus Ikatan Komite Audit Indonesia, Anggota Dewan Kehormatan Profesional in Risk Management Association dan Wakil Ketua Dewan Pengurus Lembaga Komisaris dan Direksi Indonesia. Sebelumnya pernah menjadi Anggota Dewan Pengawas Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh–Nias dan anggota Dewan Pengurus Transparansi Internasional Indonesia serta anggota atau pernah menjadi anggota Komite Audit di berbagai perusahaan Publik.

Graduated from the Economic Faculty majoring in Accountancy at Padjajaran University, Bandung. 30 (thirty) years in public accounting practices. Former Managing Partner and Chairman of KPMG Indonesia. Former Senior Partner of Kanaka Puradiredja, Suhartono, Public Accounting Firm. Currently, he is Chairman of Honorary Board of Indonesian Institute of Accountants, Chairman of Indonesian Institute of Audit Committees, member of Honorary Board of Professionals in Risk Management Association and Vice Chairman of Indonesian Institute of Commissioners and Directors. Formerly, he was on Supervisory Board of Aceh-Nias Rehabilitation and Reconstruction Agency and Indonesian International Transparency. He is a former member and member of Audit Committees in various public listed companies.

Iman Taufikketua/komisaris independenchairman/independentcommissioner

Kanaka Puradiredjaanggotamember

Page 217: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 213

Audit Committee’s Profile

Sulaiman Zuhdi Paneketua dan komisaris independen lamaformer chairman and independent commissioner

Iman Taufikketua dan komisaris independenchairman and independent commissioner

Kanaka Puradiredjaanggotamember

Mawar Napitupuluanggotamember

Indra Safitrianggotamember

Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, jurusan Akuntansi, dan memperoleh gelar Master of Business Administration di bidang Keuangan dari Katholieke Universiteit Leuven, Belgia. Saat ini menjabat sebagai Senior Managing Partner di Kantor Akuntan Publik RSMAAJ Associates – Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto. Selain itu, menjabat sebagai Ketua Badan Review Mutu Institut Akuntan Publik Indonesia, anggota Komite Pemantau Risiko PT CIMB Niaga Tbk. dan pengajar di Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Graduated from the Faculty of Economics University of Indonesia, Jakarta, majoring in Accounting and Master of Business Administration from Katholieke Universiteit Leuven, Belgium, majoring in Finance. Currently, she is a Senior Managing Partner at RSMAAJ Associates – Aryanto Amir Jusuf & Mawar, Public Accounting Firm. In addition, she is also chairing the Quality Review of the Indonesian Institute of Certified Public Accountants, member of the Risk Monitoring Committee in PT CIMB Niaga Tbk. and lecturer at the Accounting Department Faculty of Economies, University of Indonesia.

Lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, jurusan Hukum Internasional. Pernah mengikuti pendidikan di Wisconsin Law School. Saat ini menjabat Senior Partner di firma hukum Safitri & Partners dan sebagai praktisi hukum dibidang hukum pasar modal dan keuangan. Aktivitas lain adalah pengurus Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal, Arbiter di Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia dan Pengurus Ikatan Komite Audit Indonesia dan Asosiasi Profesi Manajemen Resiko Indonesia. Berpengalaman sebagai anggota komite audit dibeberapa perusahaan publik.

Graduated from the Faculty of Law, University of Indonesia, Jakarta, majoring in Public International Law. He was also a participant at the Wisconsin Law School. Currently, he is a senior partner at the Law Office of Safitri & Partners and legal practicioner in finance and securities laws. He is actively involved in the Board of the Association of Capital Market Lawyers Association and member of Board of Indonesian Institute of Audit Committees. He is also an Arbiter in Indonesian Capital Market Arbitration and member of Board of the Indonesia Professional in Risk Management Association. Experienced as audit committee member in a number public companies.

Mawar I.R Napitupuluanggotamember

Indra Safitrianggotamember

Page 218: 28 Annual Report 2009

214 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

General

Meeting of

Shareholders

Board of

Commissioners

Risk

Management

Committee

Remuneration

& Nomination

Committee

Audit

Committee

Boardof

Directors

Investor Relations

- Corporate

Secretary

Investor

Management

Corporate

Secretary

Corporate

Communication

Governance

PT Kaltim

Prima Coal

PT Arutmin

Indonesia

Chief

Operating

Officer

Reporting Line

Communication Line

Audit Risk

Management and

Information

Technology

Internal

Audit

Risk

Management

Information

Technology

Page 219: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 215

StrukturOrganisasi

Organization StructureAs of 31 December 2009

Finance Marketing

Accounting

and TaxCorporate

Legal

Domestic Sales

and BUMI

Reporting

Health, Safety

& Environment

Treasury and

Corporate

Finance

Compliance

Legal

Export

Sales

External &

Permits

Business Analyst

and ReportingHuman Resources

and General

Affairs

Sales Operation

(KPC)

Coal

Technology

Chief

Executive

Officer

PT Gorontalo

Mineralas

PT Citra Palu

Minerals

Gallo Oil

(Jersey) Ltd

BUMI

Mauritania

Business

Development

Chief

Financial

Officer

Legal, HR

and GA

Health, Safety,

Environment

and Permits

Compliance

Page 220: 28 Annual Report 2009

216 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

100% 79.99% 70.00%70.00%

99.80%

0.20%

99.80% 30.00% 30.00%

99.99%99.99%

6.63%

8.95%

100%

13.60%

51.40%

99.00%

50.00% 50.00%

99.00%

Bumi Resources Japan

Company Ltd.

Tansar GasPte. Ltd.

PT Bumi ResourcesMinerals

PT LumbungCapital

PT Citra PaluMinerals

Sangatta Holding Ltd.

Knightley Business

Resources Pte. Ltd

PT Seamgas Indonesia

PT Indocoal Kalsel

Resources

Arutmin-CBMPte. Ltd.

PT Artha Widya Persada

Gallo Oil (Jersey) Ltd.

KPC-CBM Pte. Ltd.

PT VisiMulti Artha

Kalimantan Coal Ltd.

PT Kaltim Prima Coal

PT ArutminCBM

PT Coalindo Energi

PT Sitrade Coal

PT Kaltim Prima CBM

PT Arutmin Indonesia

WestprimaResources

Pte. Ltd.

PT Bumi

Resources Tbk.

(BUMI)

Struktur Perseroan

& Anak Perusahaan

Company Structure & Subsidiaries

99.99%

99.99%

50.00%

50.00% 50.00%

Page 221: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 217

100%

100%

100%

100%

99.75%

0.25%50.00%

99.99%

100%

60.00%

100%

100%

17.00%

99.50%

99.99%99.99%

99.99%

99.99%

99.99% 75.00%

70.00%

70.00%

80.00%

80.00%

80.00% 60.00%

100%

70.00%PT Indocoal

Kaltim Resources

International Minerals

Company LLC

Bumi Capital Pte. Ltd.

KalenergyPte. Ltd.

Lemington Investments

Pte. Ltd.

Bumi Holdings SAS

PT Leap CoalIndonesia

Calipso Investments

Pte. Ltd.

PT FajarBumi Sakti

HeraldResources Ltd.

Enercoal Resources

Pte. Ltd.

Konblo Bumi, Inc

PT AlphardResources

international

Indocoal Resources

(Cayman) Ltd.

PT Pendopo Energi

Batubara

PT CitraPrima Sejati

Candice Investments

Pte. Ltd.

BumiNetherlands

BV

PT Bumi Resources

Investment

PT MultiCapital

PT GorontaloMinerals

Bumi Mauritania

S.A.

PT Bara MileniaEnergi

Forerunner International

Pte. Ltd.

PT Indah AlamRaya

PT Darma Henwa Tbk.

100%GoldwaveCapital Ltd.

PT Multi DaerahBersaing

PT Newmont Nusa

Tenggara

Zurich AssetsInternational

Ltd.Leap ForwardFinance Ltd.

Pendopo CoalLtd.

PT Green Resources

PT Dairi Prima Mineral

99.83%

99.84%

1.67%

20.20%

PT MitratamaPerkasa

PT Mitratama Usaha

Avocet

West Side Corporate Ltd.

89.00% 50.00%

50.00%84.45%

67.32%

44.00%

Page 222: 28 Annual Report 2009

218 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

InformasiPerseroanCorporate Information

Nama Perseroan PT Bumi Resources TbkName of Company

Berkedudukan di Jakarta - IndonesiaIncorporated in

Alamat Wisma Bakrie 2, 7th FloorAddress Jl. H.R. rasuna Said Kav. B-2 Jakarta 12920, Indonesia Tel + 62 21 5794 2080 Fax + 62 21 5794 2070 www.bumiresources.com e-mail : [email protected]

Modal Dasar Rp 10,000,000,000,000Authorized Capital

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Rp 9,702,000,000,000Issued and Fully Paid Capital

Bidang Usaha Minyak, Gas Bumi, Pertambangan Batubara dan MineralLines of Businesses Oil, Natural Gas, Coal Mining and Mineral Industries

Konsultan Hukum Aji Wijaya, Sunarto Yudo & Co.Legal Consultant

Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko TomoAuditor Registered Public Accountants Jl. Sisingamangaraja No. 26, 2nd FI. Jakarta 12120, Indonesia Tel + 62 21 720 2605 Fax + 62 21 7278 8954 www.mazars.co.id

Biro Administrasi Efek PT Ficomindo Buana RegistrarShare Administration Bureau & Mayapada Tower, 10th FI, SUite 2B Settlement Agent J;. Jenderal Sudirman Kav. 28 Jakarta 12920 Indonesia Tel + 62 21 521 2316 Fax + 62 21 521 2320

Page 223: 28 Annual Report 2009

laporan tahunan 2009 annual report PT Bumi Resources Tbk. 219

Tanggung jawab atas

LaporanTahunan

2009Responsibility for

2009 Annual Report

Iman Taufikkomisariscommissioner

Jay Abdullah Alataskomisariscommissioner

Anton Setianto Soedarsonokomisariscommissioner

Nalinkant A. Rathodkomisariscommissioner

Ari S. Hudayapresiden direkturpresident director

Kusumo A. Martoredjokomisariscommissioner

Suryo B. Sulistopresiden komisarispresident commissioner

Sulaiman Zuhdi Panekomisariscommissioner

Eddie J. Soebaridirekturdirector

Fuad Hasan Masyhurkomisariscommissioner

Kenneth P. Farrelldirekturdirector

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

DireksiBoard of Directors

Page 224: 28 Annual Report 2009

220 PT Bumi Resources Tbk. laporan tahunan 2009 annual report

Consolidated

Laporan

Statement

KONSOLIDASI

FINANCIAL

KEUANGAN

PT Bumi Resources Tbk dan anak perusahaanand subsidiaries

For The Years Ended December 31, 2009 and 2008 and Report of Independent Auditors

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dan Laporan Auditor Independen

Page 225: 28 Annual Report 2009

EMAzARS

E..dbFn'AdblheFn4nUfukT|hUnyqkhts&

(e4n tusk Rddr4n utukTrhunymqE.fftFdr'{ggd

PT BUI{I RESOURCES TbKDAI{ ANAK PERUSAHAAN

fuhe@M^tlllm'fuFt

(sde@l!&F',stu

P|AJ RE9oJRCES'b'/IIVD SUASID'AR'ES

TJIENDRADJAJA & HAN DOKO TOIVIO

Page 226: 28 Annual Report 2009

Daftar Isi Table of Contents

Halaman/ P a g e

Surat Pernyataan Direksi Laporan auditor independen Neraca konsolidasian Laporan laba rugi konsolidasian Laporan perubahan ekuitas konsolidasian Laporan arus kas konsolidasian Catatan atas laporan keuangan konsolidasian

1

5

7

8

10

Statement Letter of Directors

Independent auditors’ report

Consolidated balance sheet

Consolidated statement of income

Consolidated statement of changes in equity

Consolidated statement of cash flows

Notes to the consolidated financial statements

Page 227: 28 Annual Report 2009

e 'r*-R*'."srbL

\

Page 228: 28 Annual Report 2009

Ivezrns

Page 229: 28 Annual Report 2009

EM^zap5

TTTENDRADIA,A & HANDoKo ToMo

Page 230: 28 Annual Report 2009

Ld^z{, i

11r ."r P.:.*..ili *.llt:"'.:lf r" " "

Page 231: 28 Annual Report 2009

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of the consolidated financial statements.

1

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEET DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures as of December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

2008 (Disajikan Kembali - Catatan 44/ Catatan / As Restated - Notes 2009 Note 44)

ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan bank 2d,4 60.061.535 171.947.280 Cash on hand and in banks Kas di bank yang dibatasi penggunaannya 2e,5 93.838.968 158.636.297 Restricted cash in banks Investasi jangka pendek 2f,6 228.587.508 298.573.989 Short-term investments Piutang usaha Trade receivables (setelah dikurangi penyisihan (net of allowance for piutang ragu-ragu sebesar doubtful accounts of USD161.834 pada tahun 2009 USD161,834 in 2009 dan 2008) 2g,2h,7,38a and 2008) Pihak ketiga 266.123.820 215.108.053 Third parties Hubungan istimewa - 35.902.568 Related parties Piutang lain-lain Other receivables (setelah dikurangi penyisihan (net of allowance for piutang ragu-ragu sebesar doubtful accounts of USD2.186.526 pada tahun USD2,186,526 in 2009 2009 dan USD2.163.420 and USD2,163,420 pada tahun 2008) 2g,2h,8,38b in 2008) Pihak ketiga 487.130.120 20.073.597 Third parties Hubungan istimewa 708.129 760.392 Related parties Persediaan Inventories (setelah dikurangi penyisihan (net of allowance for persediaan usang sebesar inventories obsolescence of USD3.645.652 pada tahun USD3,645,652 in 2009 2009 dan USD4.800.192 and USD4,800,192 pada tahun 2008) 2i,9 199.388.258 152.697.721 in 2008) Tagihan Pajak Pertambahan Value-Added Tax Nilai 37a,42b 667.252.569 526.357.399 recoverable Aset lancar lainnya 2j,10 48.548.684 52.516.679 Other current assets

Jumlah Aset Lancar 2.051.639.591 1.632.573.975 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Piutang hubungan istimewa 2h,38c 85.961.632 202.178.645 Due from related parties Aset pajak tangguhan - bersih 2x,37e 60.851.067 56.936.122 Deferred tax assets - net Investasi pada perusahaan Investment in associated asosiasi 2k,11,38d 856.648.271 232.447.473 companies Aset tetap Fixed assets (setelah dikurangi akumulasi (net of accumulated penyusutan sebesar depreciation of USD1.118.463.264 pada tahun USD1,118,463,264 in 2009 2009 dan USD1.004.458.169 and USD1,004,458,169 pada tahun 2008) 2l,2n,12 1.139.718.572 878.799.352 in 2008) Aset minyak dan gas bumi 2m,13 332.821.321 285.112.465 Oil and gas properties Biaya eksplorasi tangguhan 2p,14 258.665.997 246.034.701 Deferred exploration costs

Page 232: 28 Annual Report 2009

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of the consolidated financial statements.

2

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEET DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures as of December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

2008 (Disajikan Kembali - Catatan 44/ Catatan / As Restated - Notes 2009 Note 44)

Biaya eksplorasi dan Deferred exploration and pengembangan tangguhan development costs (setelah dikurangi akumulasi (net of accumulated amortisasi sebesar amortization of USD119.328.955 pada tahun USD119,328,955 in 2009 2009 dan USD84.291.785 and USD84,291,785 pada tahun 2008) 2p,15 837.409.650 181.329.250 in 2008) Biaya pengupasan tangguhan

(setelah dikurangi akumulasi Deferred stripping costs amortisasi sebesar (net of accumulated USD155.491.408 pada tahun amortization of 2009 dan USD412.281 USD155,491,408 in 2009 pada tahun 2008) 2q,16 242.767.893 288.543.509 and USD412,281 in 2008)

Aset derivatif 2cc,25,41x 222.909.006 - Derivative assets Tagihan pajak 2x,37b 28.455.268 46.571.900 Claims for tax refund Goodwill Goodwill (setelah dikurangi akumulasi (net of accumulated amortisasi sebesar amortization of USD133.260.658 pada USD133,260,658 in 2009 tahun 2009 dan USD117.395.470 and USD117,395,470 pada tahun 2008) 2c,17 365.880.978 919.187.291 in 2008) Biaya keuangan tangguhan (setelah dikurangi akumulasi Deferred financing costs amortisasi sebesar (net of accumulated USD11.547.721 pada amortization of tahun 2009 dan USD9.747.192 USD11,547,721 in 2009 and pada tahun 2008) 2r,18 211.354.159 36.686.856 USD9,747,192 in 2008) Uang muka dan uang jaminan 93.926.189 70.849.377 Advances and deposits Piutang lain-lain - pihak Other recievables - third ketiga 2g,8,41y 250.000.000 - parties Aset tidak lancar lainnya 2h,19,38j Other non-current assets Pihak ketiga 362.441.056 150.143.302 Third parties Hubungan istimewa 9.477.884 7.399.864 Related party

Jumlah Aset Tidak Lancar 5.359.288.943 3.602.220.107 Total Non-Current Assets

JUMLAH ASET 7.410.928.534 5.234.794.082 TOTAL ASSETS

Page 233: 28 Annual Report 2009

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of the consolidated financial statements.

3

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEET DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures as of December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

2008 (Disajikan Kembali - Catatan 44/ Catatan / As Restated - Notes 2009 Note 44)

KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIES Pinjaman jangka pendek 20 400.000.000 80.000.000 Short-term loans Hutang usaha 21,2h, 38f Trade payables Pihak ketiga 275.225.418 109.804.195 Third parties Hubungan istimewa 4.409.130 5.187.920 Related parties Hutang lain-lain 22,33,42b Other payables Pihak ketiga 804.021.636 750.201.855 Third parties Beban masih harus dibayar 23 216.877.601 171.359.587 Accrued expenses Hutang pajak 2x,37d 284.188.682 605.228.229 Taxes payable Kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam Current maturities of waktu satu tahun long-term liabilities Pinjaman jangka panjang 24 21.552.836 318.184.514 Long-term loans Obligations under Hutang sewa pembiayaan 2n,26 93.174.677 47.192.805 finance leases Taksiran kewajiban Estimated liability for restorasi dan restoration and rehabilitasi 2v,27 15.807.424 15.730.681 rehabilitation

Jumlah Kewajiban Lancar 2.115.257.404 2.102.889.786 Total Current Liabilities

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NON-CURRENT LIABILITIES Hutang hubungan istimewa 2h,38f 30.232.069 15.809.051 Due to related parties Kewajiban pajak tangguhan - bersih 2x,37e 165.867.011 161.748.825 Deferred tax liabilities - net Kewajiban manfaat karyawan 2z,39 35.833.917 22.599.064 Employee benefits obligation Pendapatan ditangguhkan 2c 14.437.338 16.155.542 Deferred revenue Kewajiban jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo Long-term liabilities - net of dalam waktu satu tahun current maturities Pinjaman jangka panjang 24 2.305.386.666 766.754.074 Long-term loans Obligation under Hutang sewa pembiayaan 2n,26 188.717.235 69.844.358 finance leases Estimated liability for Taksiran kewajiban restorasi restoration and dan rehabilitasi 2v,27 194.337.626 164.466.361 rehabilitation Hutang lain-lain - pihak Other payables - third ketiga 22 - 295.096.855 parties Obligasi konversi 2s,25 764.200.000 101.090.625 Convertible bonds

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 3.699.011.862 1.613.564.755 Total Non-Current Liabilities

Jumlah Kewajiban 5.814.269.266 3.716.454.541 Total Liabilities

HAK MINORITAS MINORITY INTEREST ATAS ASET BERSIH IN NET ASSETS OF ANAK PERUSAHAAN CONSOLIDATED YANG DIKONSOLIDASI 2b 125.687.100 352.858.621 SUBSIDIARIES

Page 234: 28 Annual Report 2009

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of the consolidated financial statements.

4

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEET DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures as of December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

2008 (Disajikan Kembali - Catatan 44/ Catatan / As Restated - Notes 2009 Note 44)

EKUITAS EQUITY Capital stock - Rp500 Modal saham - nominal Rp500 (equivalent to USD0.07) (setara dengan USD0,07) par value Modal dasar - Authorized - 20.000.000.000 saham 20,000,000,000 shares Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid - penuh - 19.404.000.000 saham 28 1.400.714.922 1.400.714.922 19,404,000,000 shares Tambahan modal disetor 2u,29 70.991.150 123.059.445 Additional paid-in capital Saham beredar yang diperoleh kembali 2t,30 (34.159.759 ) (34.159.759 ) Treasury stock Selisih kurs penjabaran laporan keuangan 2y 47.025.837 27.311.280 Translation adjustments Unrealized gain on Kenaikan belum direalisasi atas increase in fair value of perubahan nilai wajar efek-efek available for sale yang tersedia untuk dijual 2f,6 2.891.539 5.165.595 marketable securities Difference in value from Selisih nilai transaksi restructuring transaction of restrukturisasi entitas entities under common sepengendali 2c,31 (986.960.525 ) (1.233.700.656 ) control Saldo laba 970.469.004 877.090.093 Retained earnings

Ekuitas - Bersih 1.470.972.168 1.165.480.920 Equity - Net

JUMLAH KEWAJIBAN TOTAL LIABILITIES DAN EKUITAS 7.410.928.534 5.234.794.082 AND EQUITY

Page 235: 28 Annual Report 2009

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of the consolidated financial statements.

5

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF INCOME FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

2008 (Disajikan Kembali - Catatan 44/ Catatan / As Restated - Notes 2009 Note 44)

PENDAPATAN 2h,2w,33 3.219.274.206 3.378.393.105 REVENUES BEBAN POKOK PENDAPATAN 2h,2w,34 2.115.579.560 1.765.663.110 COST OF REVENUES

LABA KOTOR 1.103.694.646 1.612.729.995 GROSS PROFIT

BEBAN USAHA 2w,35 OPERATING EXPENSES Penjualan 273.547.302 373.224.084 Selling Umum dan administrasi 183.986.787 130.066.743 General and administrative Eksplorasi 7.912.938 7.229.868 Exploration

Jumlah Beban Usaha 465.447.027 510.520.695 Total Operating Expenses

LABA USAHA 638.247.619 1.102.209.300 OPERATING INCOME

PENGHASILAN (BEBAN) OTHER INCOME LAIN-LAIN 2w (EXPENSES) Laba atas pelepasan investasi 3aa,3bb,11c 76.916.064 - Gain on sale of investments Gain (loss) on foreign Laba (rugi) selisih kurs - bersih 2y 57.107.045 (7.401.025 ) exchange - net Bagian atas laba bersih Equity in net income of perusahaan asosiasi 2k,11 83.008.059 6.917.860 associated companies Laba atas pelepasan investasi Gain on sale of short-term jangka pendek 6 11.287.574 9.696.019 investments Beban bunga dan Interest expenses and keuangan - bersih 24 (180.923.764 ) (40.071.533 ) finance charges - net Rugi atas transaksi Loss on derivatives derivatif 41x (63.367.940 ) - transactions Beban amortisasi 2c,2r (50.919.584 ) (37.733.904 ) Amortization expenses Bunga keterlambatan Interest on late pembayaran pajak 37c (42.236.684 ) - payment of tax Lain-lain - bersih (11.463.277 ) (890.484 ) Others - net

Beban Lain-lain - Bersih (120.592.507 ) (69.483.067 ) Other Expenses - Net

LABA SEBELUM BEBAN (MANFAAT) INCOME BEFORE INCOME PAJAK PENGHASILAN 517.655.112 1.032.726.233 TAX EXPENSE (BENEFIT)

BEBAN (MANFAAT) INCOME TAX EXPENSE PAJAK PENGHASILAN 2x,37e (BENEFIT) Kini 230.087.727 494.441.001 Current Tangguhan 3.910.618 (5.263.436 ) Deferred

Beban Pajak Penghasilan - Bersih 233.998.345 489.177.565 Income Tax Expense - Net

Page 236: 28 Annual Report 2009

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of the consolidated financial statements.

6

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF INCOME FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

2008 (Disajikan Kembali - Catatan 44/ Catatan / As Restated - Notes 2009 Note 44)

INCOME BEFORE LABA SEBELUM HAK MINORITY INTEREST MINORITAS ATAS LABA IN NET INCOME OF BERSIH ANAK PERUSAHAAN CONSOLIDATED YANG DIKONSOLIDASI 283.656.767 543.548.668 SUBSIDIARIES HAK MINORITAS MINORITY INTEREST ATAS LABA BERSIH IN NET INCOME OF ANAK PERUSAHAAN CONSOLIDATED YANG DIKONSOLIDASI 2b 93.208.075 171.857.707 SUBSIDIARIES

LABA BERSIH 190.448.692 371.690.961 NET INCOME

LABA PER 1.000 LEMBAR BASIC EARNINGS SAHAM DASAR 2bb,36 10,06 19,36 PER 1,000 SHARES

LABA PER 1.000 LEMBAR DILUTED EARNINGS SAHAM DILUSIAN 2bb,36 9,88 19,26 PER 1,000 SHARES

Page 237: 28 Annual Report 2009

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of the consolidated financial statements.

7

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

Kenaikan Belum Direalisasi Atas Perubahan Selisih Nilai Nilai Wajar Transaksi Efek-efek Restrukturisasi yang Tersedia Entitas untuk Dijual / Sepengendali / Unrealized Selisih Difference in Modal Selisih Kurs Gain on Penilaian Value from Ditempatkan dan Penjabaran Increase in Kembali Restructuring Disetor Penuh / Tambahan Saham Beredar Laporan Fair Value of Aset Tetap / Transaction of Issued and Modal Disetor / yang Diperoleh Keuangan / Available for Revaluation Entities Under Saldo Laba / Catatan / Fully Paid Additional Kembali / Translation Sale Marketable Increment Common Retained Ekuitas - Bersih / Notes Capital Stock Paid-in Capital Treasury Stock Adjustments Securities in Fixed Assets Control Earnings Equity - Net

Saldo 31 Desember 2007 - Balance as of December 31, 2007 - Seperti Disajikan Sebelumnya 1.400.714.922 220.031.699 (22.179.662 ) 10.023.618 - 14.518 (1.233.700.656 ) 747.056.934 1.121.961.373 As Previously Reported Peryesuaian terhadap saldo laba Adjustment to retained earnings sehubungan dengan perubahan related to amendments of the SPT Pajak Penghasilan Badan 44 - - - - - - (147.312.803 ) (147.312.803 ) Annual Corporate Tax Return

Saldo 31 Desember 2007 - Balance as of December 31, 2007 - Disajikan Kembali 1.400.714.922 220.031.699 (22.179.662 ) 10.023.618 - 14.518 (1.233.700.656 ) 599.744.131 974.648.570 As Restated Konversi dari obligasi 25,29,30 - 51.277.641 17.826.856 - - - - - 69.104.497 Conversion of bonds Pembelian kembali saham Perusahaan 2t,29,30 - (148.249.895 ) (29.806.953 ) - - - - - (178.056.848 ) Buy-back of Company’s shares Selisih kurs penjabaran laporan keuangan 2y - - - 17.287.662 - - - - 17.287.662 Translation adjustments Kenaikan belum direalisasi atas Increase in fair value of perubahan nilai wajar efek-efek available for sale marketable yang tersedia untuk dijual 2f,6 - - - - 5.165.595 - - - 5.165.595 securities Reklasifikasi sehubungan Reclasification in relation dengan penerapan to the application of PSAK No. 16 (Revisi 2007) 2l - - - - - (14.518 ) - 14.518 - PSAK No.16 (Revised 2007) Dividen diumumkan 32 - - - - - - - (94.359.517 ) (94.359.517 ) Dividends declared Laba bersih - - - - - - - 371.690.961 371.690.961 Net income

Saldo 31 Desember 2008 1.400.714.922 123.059.445 (34.159.759 ) 27.311.280 5.165.595 - (1.233.700.656 ) 877.090.093 1.165.480.920 Balance as of December 31, 2008 Pembelian kembali saham Perusahaan 29 - (52.068.295 ) - - - - - - (52.068.295 ) Buy-back of Company’s shares Selisih kurs penjabaran laporan keuangan 2y - - - 19.714.557 - - - - 19.714.557 Translation adjustments Penurunan belum direalisasi atas Decrease in fair value of perubahan nilai wajar efek-efek available for sale marketable yang tersedia untuk dijual 2f,6 - - - - (2.274.056 ) - - - (2.274.056 ) securities Pelepasan investasi - - - - - - 246.740.131 - 246.740.131 Sale of investments Dividen diumumkan 32 - - - - - - - (97.069.781) (97.069.781) Dividends declared Laba bersih - - - - - - - 190.448.692 190.448.692 Net income

Saldo 31 Desember 2009 1.400.714.922 70.991.150 (34.159.759 ) 47.025.837 2.891.539 - (986.960.525 ) 970.469.004 1.470.972.168 Balance as of December 31, 2009

Page 238: 28 Annual Report 2009

Catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of the consolidated financial statements.

8

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

2008 (Disajikan Kembali - Catatan 44/ As Restated - 2009 Note 44)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan dari pelanggan 3.636.225.048 3.342.261.103 Receipt from customers Penghasilan bunga 1.512.504 2.489.528 Receipt from interest income Pembayaran kepada pemasok, Payment to suppliers, karyawan dan lain-lain (2.535.640.340 ) (1.862.863.777 ) employees and others Pembayaran pajak penghasilan (449.353.105 ) (232.247.544 ) Payment of income taxes Pembayaran kepada pemerintah (326.979.400 ) (249.400.705 ) Payments to the government Pembayaran bunga dan Payment of interests and beban bank (79.726.193 ) (41.044.120 ) bank charges

Kas Bersih Diperoleh dari Net Cash Provided by Aktivitas Operasi 246.038.514 959.194.485 Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Penarikan (penempatan) deposito Withdrawal (placement) of time berjangka dan kas di bank yang deposits and restricted dibatasi penggunaanya 66.638.296 (41.506.433 ) cash in banks Pembayaran biaya pengembangan Disbursements for development and dan eksplorasi (374.633.031 ) (278.141.020 ) exploration costs Perolehan aktiva derivatif (286.276.946 ) - Acquisition of derivative assets Pembelian saham Anak perusahaan (696.889.595 ) (550.549.960 ) Acquisitions of Subsidiaries’ shares Pembelian aset tetap - bersih (109.751.125 ) (288.465.848 ) Net acquisitions of fixed assets Penambahan biaya pengupasan (109.715.792 ) (140.730.895 ) Increase in stripping costs Penambahan aset minyak dan gas bumi (47.708.856 ) (174.043.118 ) Increase in oil and gas properties Uang muka investasi (38.628.741 ) (34.760.686 ) Advance for investments Penempatan investasi jangka pendek - (180.261.614 ) Placement of short-term investments

Kas Bersih Digunakan untuk Net Cash Used in Investing Aktivitas Investasi (1.596.965.790 ) (1.688.459.574 ) Activities

Page 239: 28 Annual Report 2009

Catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of the consolidated financial statements.

9

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

2008 (Disajikan Kembali - Catatan 44/ As Restated - 2009 Note 44)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Penerimaan bersih pinjaman 1.242.000.914 1.046.724.933 Net proceeds of loans Pelunasan (penerbitan) Cash settlement (issuance) of obligasi konversi 367.500.000 (400.000 ) convertible bonds Penurunan (kenaikan) piutang Decrease (increase) in due from hubungan istimewa - bersih (139.041.964 ) 3.768.828 related parties - net Pembayaran hutang sewa pembiayaan (82.774.736 ) (54.123.009 ) Payment of financing lease Pembayaran dividen (96.574.387 ) (80.667.211 ) Payment of dividends Pembelian kembali saham Perusahaan (52.068.296 ) (157.786.699 ) Buy-back of Company’s shares

Kas Bersih Diperoleh dari Net Cash Provided by Aktivitas Pendanaan 1.239.041.531 757.516.842 Financing Activities

KENAIKAN (PENURUNAN) NET INCREASE (DECREASE) IN BERSIH KAS DAN BANK (111.885.745 ) 28.251.753 CASH ON HAND AND IN BANKS KAS DAN BANK PADA CASH ON HAND AND IN BANKS AWAL TAHUN 171.947.280 143.695.527 AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN BANK PADA CASH ON HAND AND IN BANKS AKHIR TAHUN 60.061.535 171.947.280 AT END OF YEAR Informasi tambahan untuk aktivitas yang tidak mempengaruhi Additional information for arus kas: non-cash activities: Pembayaran dividen melalui Offsetting of payment of dividend pemotongan piutang 196.924.229 45.611.595 with receivables Additions to fixed assets through Penambahan aset tetap melalui incurrance of obligation under hutang sewa pembiayaan 250.793.938 101.560.501 financing lease Konversi obligasi atas dikeluarkannya saham beredar yang diperoleh Conversion of bonds through kembali - 68.300.000 treasury stock issuance

Page 240: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

10

<

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum a. Establishment and General Information

PT Bumi Resources Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 26 Juni 1973 berdasarkan Akta No. 130 dan No. 103 tanggal 28 November 1973, keduanya dibuat dihadapan Djoko Soepadmo, SH, notaris di Surabaya dan mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 12 Desember 1973 melalui surat keputusan No. Y.A.5/433/12 dan didaftarkan di Buku Register Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya No. 1822/1973, No. 1823/1973, No. 1824/1973 tanggal 27 Desember 1973, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 1 tanggal 2 Januari 1974, Tambahan No. 7. Perusahaan memulai kegiatan usaha secara komersial pada tanggal 17 Desember 1979.

PT Bumi Resources Tbk (the “Company”) was established in the Republic of Indonesia on June 26, 1973 based on the Notarial Deeds No. 130 and No. 103 dated November 28, 1973, both made by Djoko Soepadmo, SH, notary in Surabaya and approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in decision letter No. Y.A.5/433/12 on December 12, 1973, registered in the Registry Book of Court of Justice in Surabaya No. 1822/1973, No. 1823/1973, No. 1824/1973 dated December 27, 1973, and published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 1, Supplement No. 7, dated January 2, 1974. The Company commenced its commercial operation on December 17, 1979.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan terakhir dengan Akta No. 73 tanggal 9 Juli 2008, yang dibuat dihadapan Sutjipto, SH, notaris di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. IX.J.1 berdasarkan keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008. Akta Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 9 Desember 2008 berdasarkan surat keputusan No. AHU-94186.AH.01.02.Tahun 2008.

The Company’s Articles of Association have been amended several times, the most recent based on the Notarial Deed No. 73 dated July 9, 2008, made by Sutjipto, SH, notary in Jakarta to be in accordance with the law of the Republic of Indonesia No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies and Regulation of Capital Market and Financial Institution Agency Board (Bapepam-LK) No. IX.J.1 according to Chairman of Bapepam-LK decision in his letter Number Kep-179/BL/2008 dated May 14, 2008. The amendment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia on December 9, 2008 under the decree No. AHU-94186.AH.01.02.Tahun 2008.

Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi kegiatan eksplorasi dan eksploitasi kandungan batubara (termasuk pertambangan dan penjualan batubara) dan eksplorasi minyak.

According to the Company’s Articles of Association, its scope of activities comprise exploration and exploitation of coal deposits (including coal mining and selling) and oil exploration.

Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung Wisma Bakrie 2 Lantai 7, Jalan H. R. Rasuna Said Kav. B-2, Jakarta 12920.

The Company’s head office is located at Wisma Bakrie 2 Building, 7th Floor, Jalan H. R. Rasuna Said Kav. B-2, Jakarta 12920.

Page 241: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

11

1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan b. Public Offering for the Company’s Stocks

Berdasarkan surat Ketua Bapepam No. SI-117/SHM/MK.10/1990 tanggal 18 Juni 1990, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan penawaran saham perdana 10.000.000 saham Perusahaan atas nama kepada masyarakat dengan harga nominal Rp1.000 per saham (setara dengan USD0,54) dan dengan harga perdana Rp4.500 (setara dengan USD2,44) per saham. Saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 30 Juli 1990.

Based on the letter of the Chairman of Capital Markets Agency Board Letter dated June 18, 1990 No. SI-117/SHM/MK.10/1990, Bapepam approved the initial public offering of 10,000,000 of the Company’s shares of par value Rp1,000 (equivalent to USD0.54) per share, at the offering price of Rp4,500 (equivalent to USD2.44) per share. The shares were listed on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges on July 30, 1990.

Pada tanggal 1 Maret 1993, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I Hak Memesan Efek terlebih dahulu untuk 10.000.000 saham biasa dimana setiap tujuh (7) pemegang saham lama berhak untuk membeli dua (2) saham baru dengan harga sebesar Rp2.900 (setara dengan USD1,40) per saham.

Based on the effective notice from the Chairman of Bapepam dated March 1, 1993, the Company effected the first rights issue of 10,000,000 shares, whereby a shareholder holding seven (7) shares was entitled to buy two (2) new shares at Rp2,900 (equivalent to USD1.40) per share.

Pada tanggal 4 November 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II Hak Memesan Efek terlebih dahulu untuk 594.000.000 saham biasa dimana setiap satu (1) pemegang saham lama berhak untuk membeli tiga (3) saham baru dengan harga Rp500 (setara dengan USD0,15) per saham.

Based on the effective notice from the Chairman of Bapepam dated November 4, 1997, the Company effected the second rights issue of 594,000,000 shares, whereby a shareholder holding one (1) share was entitled to buy three (3) new shares at Rp500 (equivalent to USD0.15) per share.

Pada tanggal 18 Februari 2000, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas III untuk 18.612.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp500 (setara dengan USD0,07) per saham.

Based on the effective notice from the Chairman of Bapepam dated February 18, 2000, the Company effected the third rights issue of 18,612,000,000 shares with par value of Rp500 (equivalent to USD0.07) per share.

Setelah Penawaran Umum Terbatas III Hak Memesan Efek terlebih dahulu, modal dasar Perusahaan menjadi 20.000.000.000 lembar saham dan modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi 19.404.000.000 lembar saham.

After the third right issue, the authorized capital of the Company became 20,000,000,000 shares, and the issued and fully paid capital became 19,404,000,000 shares.

Page 242: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

12

1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)

c. Pembelian kembali (buy-back) Saham Perusahaan

c. Buy-Back of the Company’s Shares of Stock

Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham Perusahaan tanggal 17 Mei 2006, pemegang saham menyetujui pembelian kembali saham Perusahaan yang beredar sampai jumlah maksimum sebanyak 1.940.400.000 lembar saham. Pembelian kembali dilaksanakan dalam periode dari tanggal 11 Oktober 2006 sampai dengan 17 November 2007, selama periode tersebut sebanyak 1.364.966.000 lembar saham telah dibeli kembali (Catatan 30).

Based on the Extraordinary General Shareholders Meeting on May 17, 2006, the shareholders approved the buy-back of the Company’s shares up to a maximum of 1,940,400,000 shares. The buy-back was undertaken during the period of October 11, 2006 to November 17, 2007, during which time 1,364,966,000 shares were bought back (Note 30).

Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham Perusahaan pada tanggal 12 Juni 2008, pemegang saham menyetujui untuk menambah pembelian kembali saham Perusahaan sampai jumlah maksimum sebanyak 582.120.000 lembar saham atau tidak lebih dari 3% dari saham ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan, dengan harga yang tidak melebihi dari Rp11.600 per lembar saham. Pada tahun 2008, Perusahaan telah menambah pembelian kembali sahamnya sebanyak 412.913.500 lembar saham (Catatan 30).

Based on the Extraordinary General Shareholders Meeting on June 12, 2008, the shareholders approved the additional buy-back of the Company’s shares up to a maximum of 582,120,000 shares, or not more than 3% of all issued and fully paid-up shares of the Company, at a price of not more than Rp11,600 per share. During 2008, the Company bought back an additional 412,913,500 shares (Note 30).

d. Anak perusahaan dan Perusahaan Asosiasi

d. Subsidiaries and Associated Companies

Rincian Anak perusahaan dan perusahaan asosiasi pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

Details of Subsidiaries and associated companies as of December 31, 2009 and 2008 were as follows:

Persentase Tahun Kepemilikan /

Operasi Percentage of Jumlah Aset Sebelum Nama Anak Perusahaan Komersial / Ownership Eliminasi / Total Assets dan Perusahaan Asosiasi / Kegiatan Usaha Year of Before Elimination

Name of Subsidiaries and Lokasi / Utama / Commercial 2009 2008 Associated Companies Location Principal Activity Operation (%) (%) 2009 2008

Kepemilikan secara langsung/ Direct Ownership Forerunner International Pte. Ltd. (Forerunner) Singapura/

Singapore Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company

- 100,00

100,00

1.669.843.586

1.515.151.447

Sangatta Holding Limited (SHL) Republik

Seychelles/ Republic of Seychelles

Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company

- 100,00

100,00

640.313.942

596.276.808 Enercoal Resources Pte. Ltd. (Enercoal) Singapura/

Singapore Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company

- 100,00

100,00

683.162.677

101.075.980

International Minerals Company, LLC (IMC) Delaware, USA Entitas Bertujuan Khusus/

Special Purpose Company - 100,00

100,00

44.741.878

44.008.786

Bumi Resources Japan Co. Ltd. (BRJ) Tokyo,

Japan Jasa Pemasaran/ Marketing Services

2004 100,00

100,00

27.735

301.690

Calipso Investment Pte. Ltd. (Calipso)

Singapura/ Singapore

Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company

- 100,00

100,00

676.040.000

657.289.339

Knightley Business Resources Pte. Ltd. (Knightley)

Singapura/ Singapore

Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company

- 100,00

100,00

3.342.356

2.785.887

Page 243: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

13

1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)

Persentase Tahun Kepemilikan /

Operasi Percentage of Jumlah Aset Sebelum Nama Anak Perusahaan Komersial / Ownership Eliminasi / Total Assets dan Perusahaan Asosiasi / Kegiatan Usaha Year of Before Elimination

Name of Subsidiaries and Lokasi / Utama / Commercial 2009 2008 Associated Companies Location Principal Activity Operation (%) (%) 2009 2008

Bumi Capital Pte. Ltd. (Bumi Capital)

Singapura/ Singapore

Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company

- 100,00

100,00

304.380.953

1

Lemington Investments Pte. Ltd.

Singapura/ Singapore

Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company

- 100,00

-

191.893.309

-

Bumi Netherlands BV Netherlands Entitas Bertujuan Khusus/

Special Purpose Company - 100,00

-

2.874.411

-

PT Bumi Resources Mineral (BRM) Jakarta,

Indonesia Perdagangan/ Trading

2003 99,80

-

917.814.274

-

Kalimantan Coal Limited (KCL)

Republic of Mauritius

Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company

- 99,99

99,99

635.457.196

591.175.022

PT Sitrade Coal (SC)

Jakarta, Indonesia

Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company

- 99,99

99,99

191.498.331

120.598.122

PT Citra Palu Minerals (CPM) a) Palu, Indonesia Pertambangan Emas/

Gold Mining - 99,99

99,99

37.189.796

23.585.281

PT Mitratama Perkasa (Mitratama)

Jakarta, Indonesia

Jasa pertambangan/ Mining Service

2006 99,83

99,83

108.103.078

83.427.337

PT Bumi Resources Investment (BRI) Jakarta,

Indonesia Jasa/ Service

- 99,99

-

1.256.376.986

426.720.069

PT Cipta Prima Sejati (CPS) Jakarta,

Indonesia Jasa/ Service

- 99,75

-

42.660

-

PT Lumbung Capital

Jakarta/ Indonesia

Jasa / Service

- 99,80

-

53.085

-

PT Kaltim Prima CBM Jakarta,

Indonesia Pertambangan Batubara/ Coal Mining

- 99,00

99,00

1.077.527

9.132

PT Arutmin CBM Jakarta,

Indonesia Pertambangan Batubara/ Coal Mining

- 99,00

99,00

10.638

9.132

Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo) a) Jersey, UK

Pertambangan Minyak/ Oil Mining

- 79,99

99,99

324.000.704

288.188.901

PT Arutmin Indonesia (Arutmin)

Kalimantan, Indonesia

Pertambangan batubara/ Coal Mining

1989 70,00

70,00

624.217.873

467.319.517

PT IndoCoal Kalsel Resources (Indo Kalsel)

Jakarta, Indonesia

Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company

- 70,00

70,00

809

711

PT IndoCoal Kaltim Resources (Indo Kaltim)

Jakarta, Indonesia

Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company

- 70,00

70,00

535

477

Westside Corporation Ltd. (Westside)

Brisbane, Australia

Pertambangan Gas Metana Batubara/ Coal Bed Methane Mining

2005 20,20

30,10

26.290.000

26.290.000 PT Visi Multi Artha (Visi)

Jakarta, Indonesia

Pertambangan Gas Metana Batubara/ Coal Bed Methane Mining

- 30,00

-

2.937.873

- PT Artha Widya Persada (Artha)

Jakarta, Indonesia

Pertambangan Gas Metana Batubara/ Coal Bed Methane Mining

- 30,00

-

3.659.223

- PT Kaltim Prima Coal (KPC)

Kalimantan, Indonesia

Pertambangan batubara/ Coal Mining

1992 13,60

13,60

1.646.033.805

1.487.725.861

PT Coalindo Energy (Coalindo)

Jakarta, Indonesia

Jasa/ Service

- 6,63

6,63

417.295

417.295

Avocet Mining PLC (Avocet) UK Pertambangan Emas/

Gold Mining - 1,67

1,67

256.560.000

256.560.000

Enercorp Ltd. (Enercorp) Jersey, UK Jasa Pemasaran/

Marketing Services

2003 -

50,00

-

139.568.971

Page 244: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

14

1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)

Persentase Tahun Kepemilikan /

Operasi Percentage of Jumlah Aset Sebelum Nama Anak Perusahaan Komersial / Ownership Eliminasi / Total Assets dan Perusahaan Asosiasi / Kegiatan Usaha Year of Before Elimination

Name of Subsidiaries and Lokasi / Utama / Commercial 2009 2008 Associated Companies Location Principal Activity Operation (%) (%) 2009 2008

Kepemilikan secara tidak langsung/ Indirect Ownership

Melalui/Through Calipso Herald Resources Ltd. (Herald)

Australia

Pertambangan Coal Seam

Gas/Coal Seam Gas Mining

- 100,00

84,15

693.963.249

130.410.905 Melalui/Through BRI PT Green Resources (GR)

Jakarta,

Indonesia

Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company

- 99,50

-

69.485.620

- Melalui/Through GR PT Multi Capital (MC)

Jakarta,

Indonesia

Perdagangan/ Trading

- 99.99

-

69.430.385

- Melalui/Through MC PT Multi Daerah Bersaing (MDB)

Jakarta,

Indonesia

Perdagangan/ Trading

- 75,00

-

706.654.137

- Melalui/Through MDB PT Newmont Nusa Tenggara (NNT)

Jakarta,

Indonesia

Pertambangan/

Mining

- 17,00

-

3.144.821.553

- Melalui/Through PTMP PT Mitratama Usaha (PTMU)

Indonesia

Jasa/ Service

-

99,84

-

63.723

- Melalui/Through ICRL Candice Investment Pte. Ltd. (Candice)

Singapura/ Singapore

Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company

-

70,00

70,00

8.944.886

1 Melalui/Through Bumi Holdings Bumi Mauritania SAa)

Republik Islam

Mauritania/ Islamic

Republic of Mauritania

Pertambangan Bijih Besi/ Iron Ore Mining

- 60,00

60,00

176.484.604

165.531.605 Melalui/Through BRI Pendopo Coal Ltd. (Pendopo)

Republik

Seychelles/ Republic of Seychelles

Perusahaan Investasi/ Investment Company

- 89,00

-

4.969.426

-

Melalui/Through Pendopo PT Pendopo Energi Batubara (PEB)

Indonesia

Pertambangan Batubara / Coal Mining

-

84,45

-

4.969.426

- Melalui/Through IMC PT Gorontalo Minerals (GM) a)

Sulawesi Indonesia

Pertambangan Emas/ Gold Mining

-

80,00

80,00

44.741.878

44.008.786

Melalui/Through BRI Leap-Forward Finance Ltd.(Leap-Forward)

Republic of Seychelles

Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company

- 50,00

-

52.074.970

51.982.668 Melalui/Through Leap-Forward PT Fajar Bumi Sakti (FBS)

Indonesia

Pertambangan Batubara / Coal Mining

1999 50,00

-

51.102.259

38.497.989 Melalui/Through Lemington Konblo Bumi, Inc. (Konblo)a)

Monrovia,

Liberia

Pertambangan Emas/ Gold Mining

- 80,00

80,00

12.649.054

13.217.412

Bumi Holdings SAS (Bumi Holdings)

Paris, France Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company

- 60,00

60,00

4.779.774

166.613.093

Melalui/Through Forerunner IndoCoal Resources (Cayman) Limited (ICRL)

Cayman Islands

Distributor Batubara/ Coal Distributor

2005 70,00

70,00

490.851.789

1.027.964.233

Melalui/Through Herald PT Dairi Prima Mineral (Dairi) a)

Indonesia

Pertambangan Emas, Timah dan Seng/ Gold, Lead and Zinc Mining

- 67,32

-

684.589.651

117.412.022

Melalui/Through BRI Zurich Assets International Ltd.(Zurich)

Republic of Seychelles

Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company

- 80,00

-

-

133.467.235 Melalui/Through SHL (9,5%), KCL (9,5%) dan /and

SC (32,4%) PT Kaltim Prima Coal (KPC)

Kalimantan, Indonesia

Pertambangan Batubara/ Coal Mining

1992 51,40

51,40

1.646.033.805

1.487.725.861 Melalui/Through Knightley PT Seamgas Indonesia (Seamgas)

Indonesia

Pertambanga Gas dan Kontraktor/Methane gas exploration and mining contractor

- 50,00

50,00

3.136.845

2.617.930 Tansar Gas Pte. Ltd. (Tansar Gas)

Singapura/ Singapore

Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company

- 50,00

50,00

41.872

41.707

KPC CBM Pte. Ltd. (KPC CBM)

Singapura/ Singapore

Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company

- 50,00

50,00

95.886

62.597

Page 245: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

15

1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)

Persentase Tahun Kepemilikan /

Operasi Percentage of Jumlah Aset Sebelum Nama Anak Perusahaan Komersial / Ownership Eliminasi / Total Assets dan Perusahaan Asosiasi / Kegiatan Usaha Year of Before Elimination

Name of Subsidiaries and Lokasi / Utama / Commercial 2009 2008 Associated Companies Location Principal Activity Operation (%) (%) 2009 2008

Arutmin CBM Pte. Ltd. (Arutmin CBM)

Singapura/ Singapore

Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company

- 50,00

50,00

9.286

9.103

Kalenergy Pte. Ltd. (Kalenergy)

Singapura/ Singapore

Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company

- 50,00

50,00

154

154

Westprima Resources Pte. Ltd. (Westprima) Singapura/

Singapore

Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company

- 50,00

50,00

1.013

848

Melalui/Through Zurich (30,25%) dan/and

Goldwave (24,75%) PT Darma Henwa Tbk (DEWA)

Jakarta,

Indonesia

Pertambangan Kontractor/ Mining Contractor

1993 44,00

-

462.189.037

537.494.659 Melalui/Through AI (6,63%) dan/and KPC (6,63%) PT Coalindo Energy (Coalindo)

Jakarta,

Indonesia

Jasa/ Service

- 8,95

8,95

417.295

417.295

Melalui/Through SC PT Cipta Prima Sejati (CPS)

Jakarta,

Indonesia

Jasa/ Service

- 0,25

-

42.660

-

Melalui/Through Lumbung (0.20%) PT Bumi Resources Mineral (BRM)

Jakarta,

Indonesia

Perdagangan/ Trading

2003 0,20

-

917.814.274

-

a) Pada tanggal 31 Desember 2009, Anak perusahaan masih dalam tahap

eksplorasi. a) As of December 31, 2009, the Subsidiaries are under exploration stage.

e. Dewan Komisaris dan Direksi serta

Karyawan e. Board of Commissioners and Directors

and Employees

Anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

Members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2009 and 2008 were as follows:

Dewan Komisaris 2009 Board of Commissioners

Presiden Komisaris Suryo Bambang Sulisto President Commissioner Komisaris Independen Iman Taufik Independent Commissioner Komisaris Independen Fuad Hasan Masyhur Independent Commissioner Komisaris Sulaiman Zuhdi Pane Commissioner Komisaris Nalinkant Amratlal Rathod Commissioner Komisaris Kusumo A. Martoredjo Commissioner Komisaris Jay Abdullah Alatas Commissioner Komisaris Anton Setianto Soedarsono Commissioner

Dewan Komisaris 2008 Board of Commissioners

Presiden Komisaris Suryo Bambang Sulisto President Commissioner Komisaris Sulaiman Zuhdi Pane Commissioner Komisaris Iman Taufik Commissioner Komisaris Nalinkant Amratlal Rathod Commissioner Komisaris Kusumo A. Martoredjo Commissioner Komisaris Jay Abdullah Alatas Commissioner Komisaris Fuad Hasan Masyhur Commissioner Komisaris Samel Rumende Commissioner

Direksi 2009 dan / and 2008 Directors

Presiden Direktur Ari Saptari Hudaya President Director Direktur Eddie Junianto Soebari Director Direktur Kenneth Patrick Farrell Director

Page 246: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

16

1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)

Jumlah remunerasi yang dibayarkan untuk Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar USD3.649.099 (setara dengan Rp37,7 milyar) dan USD2.355.875 (setara dengan Rp20,444 milyar).

Total remuneration paid to Commissioners and Directors of the Company for the years ended December 31, 2009 and 2008 amounted to USD3,649,099 (equivalent to Rp37.7 billion) and USD2,355,875 (equivalent to Rp20.444 billion), respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, jumlah karyawan tetap Perusahaan dan Anak perusahaan masing-masing adalah 6.997 dan 6.315 orang (tidak diaudit).

As of December 31, 2009 and 2008, the Company and its Subsidiaries had 6,997 and 6,315 permanent employees, respectively (unaudited).

Anggota Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

The members of the Company’s Audit Committee as of December 31, 2009 and 2008 were as follows:

2009

Ketua Iman Taufik Chairman Anggota Kanaka Puradiredja Member Anggota Mawar Napitupulu Member Anggota Indra Safitri Member

2008

Ketua Sulaiman Zuhdi Pane Chairman Anggota Kanaka Puradiredja Member Anggota Mawar Napitupulu Member Anggota Indra Safitri Member

f. Area Eksplorasi dan

Eksploitasi/Pengembangan f. Exploration and Exploitation

Area/Development

Area Eksplorasi Exploration Area

Jumlah Biaya Eksplorasi Yang Telah Dibukukan sampai dengan Perolehan Tanggal Neraca / Nama Pemilik Izin Persentase Total Exploration Cost Izin Lokasi / Eksplorasi / Tanggal Jatuh Kepemilikan / that has been Nama Lokasi / Owner of Date of Tempo / Percentage of recognized as of Location Concession Concession End Date Ownership Balance Sheet Date

Senakin, Satui, Mulia/Asam PT Arutmin Indonesia 18 Agustus 1983/ 2 November 1986/ 100% 32.604.810 Asam, Batulicin, August 18, 1983 November 2, 1986 Pulau Laut, Sarongga

Sangatta PT Kaltim Prima Coal 10 Oktober 1985/ 18 November 1989/ 100% 101.151.712 October 10, 1985 November 18, 1989

Dairi, North Sumatera PT Dairi Prima Mineral 25 Januari 2008/ 24 Januari 2010/ 100% 587.118.991 January 25, 2008 January 24, 2010

Muara Enim, PT Pendopo Energi 5 Mei 2005/ 4 Mei 2009/ 100% 177.649.798 South Sumatera Batubara May 5, 2005 May 4, 2009

Loa Ulung, Kutai PT Fajar Bumi Sakti 10 Juni 2008/ 10 Juni 2018/ 100% 8.177.333 Kertanegara, East June 10, 2008 June 10, 2018 Kalimantan

Page 247: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

17

1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)

Jumlah Biaya Eksplorasi Yang Telah Dibukukan sampai dengan Perolehan Tanggal Neraca / Nama Pemilik Izin Persentase Total Exploration Cost Izin Lokasi / Eksplorasi / Tanggal Jatuh Kepemilikan / that has been Nama Lokasi / Owner of Date of Tempo / Percentage of recognized as of Location Concession Concession End Date Ownership Balance Sheet Date

Block-I Tombolilato PT Gorontalo Minerals 14 Juli 2004/ 18 Juli 2009/ 100% 44.414.460 Block-II Molotabu July 14, 2004 July 18, 2009

Poboya PT Citra Palu Minerals 28 Januari 1999/ 28 Januari 2010/ 100% 24.164.297 January 28, 1999 January 28, 2010

Spariat-Zednes Bumi Mauritania SA 10 Oktober 2005/ 14 Oktober 2008/ 100% 176.484.604 Tomagod, October 10, 2005 October 14, 2008 Tomagod West, Tomagod South

Mafa Cost, Kakata, Liberia Konblo Bumi, Inc. 3 Desember 2008/ 3 Desember 2033/ 100% 13.602.637 December 3, 2008 December 3, 2033

Area Eksploitasi/Pengembangan Exploitation Area/Development

Jumlah Produksi Jumlah (dalam jutaan ton) / Cadangan Total Production Sisa Terbukti (in million tonnes) Cadangan (P1)* Terbukti Tanggal (dalam Akumulasi (dalam Nama Perolehan jutaan ton) / Jumlah jutaan ton) / Pemilik Izin Persentase Proven Tahun Produksi / Balance Nama Izin Lokasi / Eksploitasi / Tanggal Kepemilikan / Reserve Berjalan / Accumulated of Proven Lokasi / Owner Date of Jatuh Tempo / Percentage of (P1)* Current Total Reserve (in Location Concession Concession End Date Ownership (in million tonnes) Year Production million tonnes)

Senakin Arutmin 1 Oktober 30 September 1989/ 2019/ October 1, September 30 , 1989 2019 100% 99,93 6,48 91,42 8,52 Satui Arutmin 1 Oktober 30 September 1989/ 2019/ October 1, September 30, 1989 2019 100% 109,79 5,35 71,57 38,23 Mulia/Asam Arutmin 1 Oktober 30 September Asam 1989/ 2019/ October 1, September 30, 1989 2019 100% 274,51 7,49 26,62 247,30 Batulicin Arutmin 1 Oktober 30 September 1989/ 2019/ October 1, September 30, 1989 2019 100% 22,56 3,07 13,55 9,02 Pulau Laut Arutmin 1 Oktober 30 September 1989/ 2019/ October 1, September 30, 1989 2019 100% 14,50 - - 14,50 Sarongga Arutmin 1 Oktober 30 September 1989/ 2019/ October 1, September 30, 1989 2019 100% 88,50 - - 88,50 Sangatta KPC 5 Agustus 5 Agustus 1991/ 2021/ August 5, August 5, 1991 2021 100% 1.962,86 40,30 362.33 1.600,53

* Jumlah Cadangan Terbukti (P1) adalah berdasarkan

hasil penelitian oleh Mine Consult masing-masing pada tanggal 11 November 2009 dan 30 Juni 2008 untuk KPC dan Arutmin. Tambang Senakin, Satui, Mulia/Asam Asam dan Batulicin adalah berdasarkan hasil kajian teknik yang dilakukan oleh Minarco MineConsult pada tanggal 31 Mei 2008, sedangkan untuk Pulau Laut dan Sarongga adalah berdasarkan studi kelayakan inhouse pada Desember 1989.

* Total Proven Reserve (P1) is based on survey result by Mine Consult as of November 11, 2009 and June 30, 2008 for KPC and Arutmin, respectively. The figures for Senakin, Satui, Mulia/Asam Asam and Batulicin are based on the results of technical review performed by Minarco MineConsult as of May 31, 2008, while Pulau Laut and Sarongga are based on in-house feasibility study dated December 1989.

Page 248: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

18

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Laporan keuangan konsolidasian telah disajikan sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan publik Industri Pertambangan Umum yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam - LK). Kebijakan akuntansi signifikan yang telah diterapkan secara konsisten adalah:

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with the generally accepted accounting principles and practices in Indonesia (Indonesian GAAP), which are covered by the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) issued by the Indonesian Institute of Accountants (IAI) and Guidelines for Presentation and Disclosure of Financial Statements of Listed Companies in General Mining Industry set out by the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam - LK). The significant accounting policies applied consistently are as follows:

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Konsolidasian a. Basis of Consolidated Financial

Statements

Laporan keuangan konsolidasian, kecuali laporan arus kas konsolidasian, telah disusun secara akrual dengan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk akun-akun tertentu yang dicatat berdasarkan basis lain seperti yang diungkapkan pada kebijakan akuntansi di masing-masing akun tersebut.

The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, have been prepared on an accrual basis of accounting using the historical cost concept, except for certain accounts that are measured on the basis described in the related accounting policies.

Laporan arus kas konsolidasian disusun

dengan menggunakan metode langsung (direct method), arus kas dikelompokkan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Dolar Amerika Serikat (USD) yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.

The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method, being classified into operating, investing and financing activities. The reporting currency used in the consolidated financial statements is United States Dollar (USD), which is the functional currency of the Company.

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi b. Principles of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasian

menggabungkan seluruh Anak perusahaan yang dikendalikan oleh Perusahaan. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung (melalui Anak perusahaan), lebih dari 50% hak suara pada suatu Anak perusahaan. Walaupun Perusahaan memiliki hak suara 50% atau kurang, pengendalian tetap dianggap ada apabila salah satu kondisi berikut terpenuhi:

The consolidated financial statements include all Subsidiaries that are controlled by the Company. Control is presumed to exist when the Company owns, directly or indirectly (through Subsidiaries), more than 50% of the voting rights of the Subsidiary. Even when the Company owns 50% or less of the voting rights, control exists when one of the following conditions is met:

a) mempunyai hak suara yang lebih dari 50%

berdasarkan suatu perjanjian dengan investor lainnya;

a) having more than 50% of the voting rights by virtue of agreement with other investors;

Page 249: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

19

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

b) mempunyai hak untuk mengatur dan

menentukan kebijakan finansial dan operasional Anak perusahaan berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;

b) having the right to govern the financial and operating policies of the Subsidiaries under the articles of association or an agreement;

c) mampu menunjuk atau memberhentikan mayoritas pengurus Anak perusahaan;

c) ability to appoint or remove the majority of the members of the Subsidiaries’ management;

d) mampu menguasai suara mayoritas dalam rapat pengurus.

d) ability to control the majority of votes at meetings of management;

Proporsi bagian pemilikan pemegang saham

minoritas atas ekuitas Anak perusahaan yang dikonsolidasi disajikan dalam akun “Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak perusahaan yang Dikonsolidasi” pada neraca konsolidasian, sedangkan proporsi bagian pemilikan pemegang saham minoritas atas laba atau rugi bersih Anak perusahaan yang dikonsolidasi disajikan dalam akun “Hak Minoritas atas Laba atau Rugi Bersih Anak perusahaan yang Dikonsolidasi” pada laporan laba rugi konsolidasian.

The minority shareholders’ proportionate share in the equity of the consolidated Subsidiaries is presented under “Minority Interests in Net Assets of Consolidated Subsidiaries” in the consolidated balance sheets, while the minority shareholders’ proportionate share in the net income or loss of consolidated Subsidiaries is presented under “Minority Interests in Net Income or Loss of Consolidated Subsidiaries” in the consolidated statements of income.

Seluruh saldo akun dan transaksi yang

material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.

All significant intercompany transactions and balances have been eliminated.

c. Penggabungan Usaha c. Business Combination

Akuisisi dicatat dengan metode pembelian

sesuai dengan PSAK No. 22, “Penggabungan Usaha.” Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban Anak perusahaan dinilai dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian perusahaan atas nilai wajar aset bersih yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama dua puluh (20) tahun.

Acquisitions are accounted for using the purchase method in accordance with Statement of Financial Accounting Standard (PSAK) No. 22, “Business Combination.” On acquisition, the assets and liabilities of a Subsidiary are measured at their fair values at the date of acquisition. Any excess of the cost of acquisition over the fair values of the identifiable net assets acquired is recognized as goodwill and amortized using the straight-line basis over twenty (20) years.

Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian

perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi pada tanggal akuisisi, nilai wajar aset non-moneter dikurangi secara proporsional sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi. Selanjutnya sisa lebih setelah penurunan nilai wajar aset non-moneter tersebut diakui sebagai goodwill negatif, yang diperlakukan sebagai pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan dengan menggunakan berdasarkan metode garis lurus selama dua puluh (20) tahun.

When the cost of acquisition is less than the fair values of the identifiable assets and liabilities acquired as at the date of acquisition (i.e. discount on acquisition), fair values of the acquired non-monetary assets are reduced proportionately until all the excess is eliminated. The remaining excess after reducing the fair values of non-monetary assets acquired is recognized as negative goodwill, treated as deferred revenue and recognized as revenue on a straight-line basis over twenty (20) years.

Page 250: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

20

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

Akuisisi Anak perusahaan yang memenuhi

kriteria sebagai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Berdasarkan standar ini, akuisisi Anak perusahaan dicatat berdasarkan penyatuan kepemilikan (pooling of interest) dimana aset dan kewajiban Anak perusahaan dicatat sesuai dengan nilai bukunya. Selisih antara harga penyerahan dan bagian Perusahaan atas nilai buku Anak perusahaan, jika ada, dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan secara terpisah sebagai salah satu komponen ekuitas.

Acquisitions of Subsidiaries that represent a restructuring transaction of entities under common control are accounted for in accordance with PSAK No. 38 (Revised 2004), “Accounting for Restructuring Transactions of Entities Under Common Control.” Based on this standard, acquisition of a Subsidiary is accounted for based on the pooling of interest, wherein assets and liabilities of a Subsidiary are recorded at their book values. The difference between the transfer price and the Company’s interest in the Subsidiary’s book values, if any, is recorded as “Difference in Value from Restructuring Transactions of Entities under Common Control” and presented as a separate component of equity.

d. Kas dan Setara Kas d. Cash and Cash Equivalents

Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan

bank, serta deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga (3) bulan atau kurang dan tidak digunakan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaannya.

Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks, and time deposits with maturities within three (3) months or less and not pledged as collateral or restricted in use.

e. Kas di Bank yang Dibatasi Penggunaannya e. Restricted Cash in Banks

Kas di bank dan deposito berjangka yang

dibatasi penggunaannya disajikan sebagai “Kas di Bank yang Dibatasi Penggunaannya.” Kas di bank yang dibatasi penggunaannya yang akan digunakan untuk membayar kewajiban jatuh tempo dalam satu (1) tahun, disajikan sebagai bagian dari aset lancar. Rekening bank dan deposito berjangka lainnya yang dibatasi penggunaannya disajikan sebagai aset tidak lancar.

Cash in banks and time deposits, which are restricted in use, are presented as “Restricted Cash in Banks.” Restricted cash in banks to be used to pay currently maturing obligations that are due within one (1) year is presented under current assets. Other current accounts and time deposits which are restricted in use are presented under non-current assets.

Page 251: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

21

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

f. Investasi Jangka Pendek f. Short-term Investments

Investasi jangka pendek diklasifikasikan atas

dasar tujuan dan maksud investasi Perusahaan sebagai berikut:

Short-term investments are classified based on the Company’s purpose or intention of maintaining such investments as follows:

1. Dimiliki hingga Jatuh Tempo 1. Held to Maturity

Investasi dalam kategori ini dinyatakan berdasarkan biaya perolehan yang disesuaikan dengan jumlah amortisasi premi atau diskonto sampai tanggal jatuh tempo.

Investments under this category are stated at cost, adjusted for the amortization of premium or discount to maturity.

2. Tersedia untuk Dijual 2. Available for Sale

Investasi yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dinyatakan berdasarkan nilai pasar. Laba atau rugi yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai pasar disajikan dalam komponen ekuitas.

Investments classified as available for sale are stated at market value. Any unrealized gain or loss arising from increase or decrease in market value is presented under equity.

g. Piutang g. Receivables

Piutang diakui dan dicatat sebesar nilai

asalnya dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu. Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan pada tingkat yang memadai atas kemungkinan terjadinya kerugian atas piutang. Besarnya penyisihan ini ditentukan berdasarkan pertimbangan manajemen dan faktor lainnya yang dapat mempengaruhi kemungkinan tidak tertagihnya piutang.

Receivables are recognized and carried at original amount less any allowance for doubtful accounts. Allowance for doubtful accounts is maintained at a level considered to be adequate to provide for potential losses on receivables. The level of this allowance is based on management’s evaluation of collection experience and other factors that may affect collectibility.

h. Transaksi dengan Pihak-pihak yang

Mempunyai Hubungan Istimewa h. Transactions with Related Parties

Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan

transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa, sebagaimana yang didefinisikan oleh PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

The Company and its Subsidiaries have transactions with certain parties, which have a related party relationship, as defined in PSAK No. 7, “Related Party Disclosures.”

Page 252: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

22

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

Semua transaksi yang signifikan dengan

pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga ataupun tidak diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.

All significant transactions with related parties whether or not conducted under the same terms and conditions as those with third parties, are disclosed in the notes to consolidated financial statements.

i. Persediaan i. Inventories

Efektif tanggal 1 Januari 2009, Perusahaan

dan Anak perusahaan menerapkan PSAK No. 14 (Revisi 2008), “Persediaan” (PSAK 14 Revisi), yang menggantikan PSAK No. 14 (1994), “Persediaan”. Penerapan PSAK 14 Revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan persediaan batubara ditentukan dengan mempergunakan metode rata-rata tertimbang sedangkan biaya perolehan persediaan suku cadang ditentukan dengan metode rata-rata. Penyisihan atas kerugian persediaan usang dibentuk untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersihnya, yang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan yang bersangkutan pada akhir tahun.

Effective January 1, 2009, the Company and its Subsidiaries applied PSAK No.14 (Revised 2008), “Inventories” (Revised PSAK 14), which supersedes PSAK No. 14 (1994), “Inventories”. The adoption of Revised PSAK 14 had no significant impact on the consolidated financial statements. Inventories are valued at the lower of cost or net realizable value (NRV). Cost of coal inventories is determined by the weighted average method, while cost of spare parts inventories is determined using the average method. Allowance for inventory obsolescence is provided to reduce the carrying values of inventories to their NRV based on the review of the status of the inventories at the end of the year.

j. Biaya Dibayar Di muka j. Prepaid Expenses

Biaya dibayar dimuka diamortisasi sesuai

dengan masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus. Bagian tidak lancar dari biaya dibayar dimuka disajikan sebagai “Aset Tidak Lancar Lainnya” dalam neraca konsolidasian.

Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight-line method. The non-current portion of prepaid expenses is classified under “Other Non-Current Assets” in the consolidated balance sheets.

Page 253: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

23

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

k. Investasi pada Perusahaan Asosiasi k. Investment in Associated Companies

Investasi pada perusahaan asosiasi dengan

persentase pemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50% dan tidak memiliki kemampuan untuk mengendalikan, atau jika Perusahaan atau Anak perusahaan mempunyai pengaruh signifikan terhadap perusahaan asosiasi, dicatat dengan menggunakan metode ekuitas (equity method). Dengan metode ini, investasi pada perusahaan asosiasi dinyatakan sebesar biaya perolehannya dan ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atau Anak perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan serta dikurangi dengan dividen kas yang diterima. Investasi dengan presentase kepemilikan kurang dari 20% dinyatakan sebesar biaya perolehan (cost method). Investasi dengan kepemilikan saham kurang dari 20% atau jika Perusahaan atau Anak perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perusahaan asosiasi tersebut, akan diakui sebesar biaya perolehan (cost method).

Investments in associated companies with an ownership interest of at least 20% but not exceeding 50% and with no ability to control, or when the Company or Subsidiaries have significant influence over the associated companies, are accounted for under the equity method whereby the costs of the investments are increased or decreased by the Company or Subsidiaries equity in the net income or loss of the associated companies since the date of acquisition and decreased by cash dividend received. Investment with ownership interest of less than 20% is carried at cost. Investment with ownership interest of less than 20% or when the Company or Subsidiaries have no significant influence over the associated companies, is carried at cost.

l. Aset Tetap l. Fixed Assets

Perusahaan dan Anak perusahaan

menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap” (PSAK 16 Revisi). Berdasarkan PSAK 16 Revisi, suatu entitas harus memilih antara model biaya dan model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Jika entitas telah melakukan revaluasi aset tetap sebelum penerapan PSAK 16 Revisi dan memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya, maka nilai revaluasi aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK 16 Revisi diterapkan. Seluruh saldo selisih penilaian kembali aset tetap pada saat penerapan pertama kali PSAK 16 Revisi harus direklasifikasi ke saldo laba. Perusahaan dan Anak perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya; oleh karenanya, saldo selisih penilaian kembali aset tetap yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada tahun 2007 telah direklasifikasi ke saldo laba pada tahun 2008.

The Company and its Subsidiaries applied PSAK No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets” (Revised PSAK 16). Based on Revised PSAK 16, an entity shall choose between the cost model and revaluation model as the accounting policy for its fixed assets measurement. If an entity had revalued its fixed assets before the application of Revised PSAK 16 and has chosen the cost model as the accounting policy for its fixed assets measurement, then the revalued amount of fixed assets is considered as deemed cost and the cost is the value at the time Revised PSAK 16 is applied. All the balance of revaluation increment in fixed assets at the first time application of Revised PSAK 16 should be reclassified to retained earnings. The Company and its Subsidiaries have chosen the cost model as the accounting policy for their fixed assets measurement; therefore, the balance of revaluation increment in fixed assets that was presented as part of equity in 2007 was reclassified to retained earnings in 2008.

Page 254: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

24

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

Penyusutan dihitung dengan menggunakan

metode garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap atau sisa masa Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), mana yang lebih pendek. Taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, adalah sebagai berikut:

Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful life of the assets or the remaining term of the Coal Agreement or Coal Contract of Work (CCOW), whichever period is shorter. The estimated useful lives of fixed assets are as follows:

Tahun / Years

Mesin dan peralatan 3 - 30 Machinery and equipment Peralatan dan perabotan kantor 3 - 8 Office furniture and fixtures Kendaraan 3 - 8 Vehicles

Umur dan metode penyusutan ditelaah dan disesuaikan jika layak pada setiap akhir tahun.

The assets’ useful lives and method of depreciation are reviewed and adjusted if appropriate at the end of year.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar

biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap” dalam neraca konsolidasian. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.

Construction-in-progress is stated at cost and presented as part of “Fixed Assets” in the consolidated balance sheets. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate fixed assets account when construction is completed and the assets are ready for their intended use.

Beban perbaikan dan pemeliharaan

dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya; biaya penggantian atau inspeksi yang signifikan dikapitalisasi pada saat terjadinya dan jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke Perusahaan dan Anak perusahaan, dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

The cost of repairs and maintenance is charged to consolidated statements of income as incurred; replacement or major inspection costs are capitalized when incurred and if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Company and its Subsidiaries, and the cost of the item can be measured reliably. An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset is included in consolidated statements of income in the year the asset is derecognized.

m. Aset Minyak dan Gas Bumi m. Oil and Gas Properties

Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo), Anak

perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan minyak, menerapkan metode full cost dalam pencatatan aset minyak dan gas bumi. Dengan demikian, seluruh biaya yang berkaitan dengan akuisisi, ekplorasi dan pengembangan cadangan minyak dan gas bumi termasuk biaya overhead langsung yang berkaitan, dikapitalisasi.

Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo), the Subsidiary that engages in oil mining, adopted the full cost method of accounting in recognizing oil and gas properties. Accordingly, all costs associated with acquisition, exploration and development of oil and gas reserves, including directly related overhead costs, are capitalized.

Page 255: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

25

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

Semua biaya yang dikapitalisasi dari aset

minyak dan gas bumi, termasuk estimasi biaya masa depan atas pengembangan cadangan terbukti diamortisasi sejak dimulainya produksi komersial dengan menggunakan metode unit produksi berdasarkan jumlah estimasi cadangan terbukti. Investasi dalam masa pengembangan proyek dan cadangan yang belum terbukti tidak diamortisasi sampai cadangan yang terkait dengan proyek tersebut dapat dibuktikan atau sampai terjadinya penurunan nilai. Jika dari hasil penilaian mengindikasikan bahwa suatu aset telah mengalami penurunan nilai, maka jumlah dari penurunan nilai tersebut akan ditambahkan pada biaya yang akan diamortisasikan.

All capitalized costs of oil and gas properties, including the estimated future costs of developing proven reserves, are amortized using the unit-of-production method based on the total estimated proven reserves. Investments in unproven properties and major development projects are not amortized until proven reserves associated with the projects can be determined or until impairment occurs. If the result of an assessment indicates that the properties are impaired, the amount of the impairment is added to the costs to be amortized.

n. Sewa n. Leases

Perusahaan dan Anak perusahaan

menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa” (PSAK 30 Revisi). Menurut PSAK 30 Revisi, sewa yang mengalihkan secara substansial semua risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset kepada lessee diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Pada awal masa sewa, sewa pembiayaan dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sehingga menghasilkan suatu tingkat bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Beban keuangan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian. Aset sewaan yang dimiliki oleh penyewagunausaha dengan dasar sewa pembiayaan dicatat pada akun aset tetap dan disusutkan sepanjang masa manfaat dari aset sewaan tersebut atau periode masa sewa, mana yang lebih pendek, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa penyewagunausaha akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.

The Company and its Subsidiaries applied PSAK No. 30 (Revised 2007), “Leases” (Revised PSAK 30). Under Revised PSAK 30, leases that transfer substantially all the risks and benefits incidental to ownership of the leased item to the lessee are classified as finance leases. Finance leases are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased assets or at the present value of the minimum lease payments if the present value is lower than the fair value. Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Finance charges are recorded in the consolidated statements of income. Leased assets held by the lessee under finance leases are included in fixed assets and depreciated over the estimated useful life of the assets or the lease term, whichever is shorter, if there is no reasonable certainty that lessee will obtain ownership by the end of the lease term.

Sewa yang tidak mengalihkan secara

substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Leases that do not transfer substantially all the risks and benefits incidental to ownership of the leased item are classified as operating leases.

Page 256: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

26

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

o. Penurunan Nilai Aset o. Impairment of Asset Value

Nilai aset ditelaah terhadap kemungkinan

adanya penurunan nilai pada saat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan mengindikasikan nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan kembali. Apabila nilai tercatat aset melebihi jumlah yang dapat diperoleh kembali, maka selisihnya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto dengan nilai pakai suatu aset.

Asset values are reviewed for any impairment and possible write down to fair value whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying value may not be recoverable. Whenever the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, an impairment loss is recognized in the current year consolidated statements of income. Recoverable amount is the higher of an asset’s net selling price and its value in use.

p. Biaya Eksplorasi dan Pengembangan

Tangguhan p. Deferred Exploration and Development

Costs

Biaya eksplorasi dikapitalisasi dan ditangguhkan, untuk setiap area of interest, apabila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini:

Exploration expenditure incurred is capitalized and carried forward, on an area of interest basis, provided one of the following conditions is met:

(i) biaya tersebut diharapkan dapat

diperoleh kembali melalui keberhasilan pengembangan dan eksploitasi area of interest tersebut atau melalui penjualan area of interest tersebut; atau

(i) such costs are expected to be recouped through successful development and exploitation of the area of interest or, alternatively, by its sale; or

(ii) kegiatan eksplorasi dalam area of interest belum mencapai tahap yang memungkinkan penentuan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, serta kegiatan yang aktif dan signifikan dalam atau berhubungan dengan area of interest tersebut masih berlanjut.

(ii) exploration activities in the area of interest have not yet reached the stage that permits a reasonable assessment of the existence or otherwise of economically recoverable reserves, and active and significant operations in or in relation to the area are continuing.

Biaya eksplorasi dan pengembangan

tangguhan meliputi biaya-biaya penelitian umum, eksplorasi, biaya pinjaman, pembiayaan kembali, studi kelayakan, dan pengembangan tambang yang terjadi sebelum dimulainya operasi komersial. Biaya pinjaman meliputi beban bunga, selisih kurs, amortisasi premi swap dan biaya pinjaman lainnya. Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan ini diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sejak tanggal produksi komersial dari area of interest yang bersangkutan sepanjang umur tambang atau sisa masa Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), mana yang lebih pendek.

Deferred exploration and development expenditure incorporates costs related to general surveys, exploration, borrowing cost, refinancing, feasibility studies and development of the mine incurred prior to the commencement of operations. Borrowing costs includes interest expense, foreign exchange difference, swap premium amortization and other borrowing costs. Deferred exploration and development expenditure is amortized on a straight-line basis from the date of commercial production of the respective area of interest, over the life of the mine or the remaining term of the Coal Contract of Work (CCOW), whichever is shorter.

Page 257: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

27

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

Nilai tercatat biaya eksplorasi dan

pengembangan tangguhan untuk setiap area of interest dievaluasi secara berkala dan apabila ternyata nilainya melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali, maka selisihnya akan dihapuskan pada periode dimana keputusan tersebut dibuat.

The net carrying value of the deferred exploration and development costs of each area of interest is reviewed regularly and to the extent this value exceeds its recoverable value, the excess is expensed or written-off in the period the decision is made.

q. Biaya Pengupasan Tangguhan q. Deferred Stripping Costs

Biaya pengupasan tanah bagian atas (top soil)

dibedakan menjadi (i) pengupasan tanah awal untuk membuka tambang yang dilakukan sebelum produksi dimulai dan (ii) pengupasan tanah lanjutan yang dilakukan selama masa produksi.

Stripping cost on top soil is divided into (i) initial stripping of the top soil to open up the mining area before production commences and (ii) additional stripping that is performed during the production activity.

Biaya pengupasan tanah awal merupakan

bagian dari biaya pengembangan tangguhan, sedangkan biaya pengupasan tanah lanjutan dibebankan sebagai biaya produksi selama rasio pengupasan mendekati atau kurang dari rata-rata rasio pengupasan yang diestimasi. Namun demikian, jika rasio aktual lebih tinggi dari rasio rata-rata yang diestimasi, kelebihan biaya pengupasan ditangguhkan dan dicatat sebagai biaya pengupasan tangguhan. Biaya pengupasan tangguhan ini dibebankan sebagai biaya produksi pada periode dimana rasio aktual lebih rendah dari rasio rata-rata yang diestimasi.

The initial stripping costs are part of deferred development costs, while the additional stripping costs are charged to production cost as long as the stripping ratio is close to or less than the average estimated stripping ratio. However, when the actual ratio is higher than the estimated average ratio, the excess stripping costs are to be deferred and recorded as deferred stripping costs. These deferred stripping costs are expensed as production costs in periods where the actual ratio is lower than the estimated average ratio.

r. Biaya Keuangan Tangguhan r. Deferred Financing Costs

Biaya yang terkait untuk memperoleh pinjaman

ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu perjanjian pinjaman.

Costs incurred to obtain financing are deferred and amortized on a straight-line basis over the terms of the related financing agreements.

s. Hutang Obligasi s. Bonds

Obligasi dicatat sebesar nilai nominalnya,

dikurangi dengan biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi.

Bonds are presented at nominal value, net of unamortized bond issuance cost.

Selisih antara jumlah penerimaan dengan nilai nominal obligasi diakui sebagai premi atau diskonto yang diamortisasi selama jangka waktu obligasi.

The difference between the net proceeds and the nominal value of the bonds is recognized as premium or discount that is amortized over the term of the bonds.

Page 258: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

28

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

t. Saham yang Dibeli Kembali t. Treasury Stock

Saham yang dibeli kembali (treasury stock)

untuk dikeluarkan lagi dikemudian hari dicatat dengan metode nilai nominal atau par value method. Berdasarkan metode ini, saham yang dibeli kembali dicatat sebesar nilai nominalnya dan disajikan sebagai pengurang akun modal saham. Apabila saham yang diperoleh kembali tersebut semula dikeluarkan dengan harga di atas nilai nominal, akun tambahan modal disetor akan disesuaikan. Selisih lebih harga perolehan dari harga penerbitannya akan dikoreksi ke saldo laba ditahan.

Reacquisition of capital stock to be held as treasury stock for future reissuance is accounted for under the par value method. Under this method, treasury stock is presented at the par value as a reduction from the capital stock account. If the treasury stock had been originally issued at a price above par value, the related additional paid-in capital account is adjusted. Any excess of the reacquisition cost over the original issuance price is adjusted to retained earnings.

u. Biaya Emisi Saham u. Share Issuance Cost

Semua biaya yang terjadi yang terkait dengan

Penawaran Umum Perdana dan Penawaran Umum Terbatas, saham perusahaan disajikan sebagai bagian dari “Tambahan Modal Disetor” dalam akun ekuitas.

Costs incurred in connection with the initial public offering and rights issue of the Company’s shares are classified as part of “Additional Paid-in Capital” under shareholders’ equity account.

v. Taksiran Kewajiban Restorasi dan

Rehabilitasi v. Estimated Liability for Restoration and

Rehabilitation

Anak perusahaan mempunyai kebijakan untuk memenuhi atau melampaui berbagai ketentuan yang diatur dalam PKP2B dan seluruh kebijakan mengenai lingkungan hidup yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia dengan melaksanakan tindakan-tindakan yang telah terbukti secara teknis dan ekonomis dapat diterapkan. Manajemen pelestarian lingkungan hidup yang dilaksanakan Anak perusahaan meliputi, namun tidak terbatas pada, penggantian tanah bagian atas (top soil), pengerukan endapan pada kolam dan bendungan, pengawasan atas kualitas air, pengolahan limbah, penanaman kembali dan pembibitan hutan.

The Subsidiaries’ policy is to meet or surpass the requirements of the CCOW and all applicable environmental regulations issued by the Government of Indonesia (GOI), by application of technically proven and economically feasible measures. Environmental management at Subsidiaries includes, but is not limited to, top soil replacement, dredging of sediment ponds and dams, water quality control and waste handling, planting and seeding.

Taksiran kewajiban restorasi dan rehabilitasi

lingkungan ditentukan berdasarkan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Beban restorasi dan rehabilitasi tersebut dibebankan sebagai beban produksi. Taksiran kewajiban ditelaah secara rutin dan dampak dari perubahannya diakui secara prospektif.

Estimated liability for restoration and rehabilitation costs are based principally on legal and regulatory requirements. Such estimated costs as a result of production activities are charged as production cost. Estimates are reassessed regularly and the effects of changes are recognized prospectively.

Pengakuan bagian jangka pendek

berdasarkan estimasi dari manajemen. Recognition of current portion is based on the

estimates of the management.

Page 259: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

29

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

w. Pengakuan Pendapatan dan Beban w. Revenue and Expense Recognition

Batubara Coal

Arutmin dan KPC, Anak perusahaan, sesuai

dengan PKP2B tidak mempunyai hak untuk memiliki atau membeli batubara yang menjadi hak Pemerintah Indonesia. Pemerintah dapat menggunakan sendiri batubara tersebut dan mengangkutnya dari lokasi penambangan, atau meminta Arutmin dan KPC untuk menjual semua atau sebagian batubara miliknya kepada pihak ketiga.

Under the terms of the CCOW, Arutmin and KPC, Subsidiaries, have no right to take title to or purchase the Government of Indonesia’s (GOI) share of coal. The GOI can use its own share of coal and transport it from the mine process facilities or may request Arutmin and KPC to sell all or a part of its share of coal to third parties.

Penjualan bersih Arutmin dan KPC

mencerminkan hasil penjualan yang menjadi hak-haknya dan tidak termasuk penjualan batubara yang menjadi hak Pemerintah yang dijual oleh Arutmin dan KPC dalam kapasitasnya sebagai agen penjual untuk Pemerintah.

Arutmin and KPC’s net sales reflect only the sale of their coal entitlement and do not include any amounts pertaining to the GOI’s coal entitlement that have been shipped and sold by Arutmin and KPC as agent for the GOI.

Jasa Service

Pendapatan jasa merupakan jasa manajemen

dan diakui pada saat jasa telah dilakukan. Service revenue represents management fee

and is recognized when the service has been performed.

Beban Expenses

Beban diakui pada saat terjadinya (accrual

basis). Expenses are recognized when incurred

(accrual basis).

Penjualan diakui sebagai pendapatan ketika hak kepemilikan atas batubara beralih kepada pembeli dan harga jual sudah ditentukan atau dapat diperkirakan secara wajar. Penjualan disajikan secara bersih, setelah dikurangi dengan retur dan klaim dari pembeli.

Sales are recognized as revenue when the title for coal passes to the customer and selling prices are known or can be reasonably estimated. Sales are presented net of quality claims and customer rejections.

Page 260: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

30

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

x. Pajak Penghasilan x. Income Taxes

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan

taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Current tax expense is provided based on the

estimated taxable income for the tahun.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan perbedaan temporer yang boleh dikurangkan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba fiskal pada masa yang akan datang. Kewajiban pajak tangguhan diakui atas semua perbedaan temporer kena pajak. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the deductible temporary difference can be utilized. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur

pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak dan peraturan perpajakan yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates and tax laws that have been enacted or substantively enacted at the balance sheet date.

Anak perusahaan tertentu menggunakan tarif

pajak yang diatur dalam PKP2B dalam menghitung pajak penghasilan. Berdasarkan PKP2B (Catatan 41a), tarif pajak tahunan adalah 35% untuk sepuluh tahun pertama sejak dimulainya periode operasi, dan 45% untuk sisa periode operasi. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, dalam menentukan pajak tangguhan atas beberapa anak perusahaan ini, seluruh perbedaan temporer atas laba fiskal pada masa yang akan datang telah dihitung dengan menggunakan tarif pajak 45%.

Certain Subsidiaries use tax rates specified in the CCOW to determine income taxes. Under the CCOW (Note 41a), the annual tax rates are 35% during the first full ten years from the commencement of the operating period, and 45% during the remainder of the operating period. As of December 31, 2009 and 2008, for the determination of deferred tax of these subsidiaries, all temporary differences for future taxable amounts have been measured at tax rate of 45%.

Page 261: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

31

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

Perubahan terhadap kewajiban perpajakan

diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima dan/atau, jika Perusahaan dan Anak perusahaan mengajukan keberatan dan/atau banding, pada saat hasil atas keberatan dan/atau banding tersebut telah ditetapkan.

Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received and/or, if objected to and/or appealed against by the Company and its Subsidiaries, when the result of the objection and/or appeal is determined.

y. Transaksi dan Penjabaran Laporan

Keuangan Dalam Mata Uang Asing y. Foreign Exchange Transactions and

Translation

Transaksi-transaksi dalam tahun berjalan yang menggunakan mata uang yang bukan USD dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang yang bukan USD tersebut disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan.

Transactions during the year involving other currencies are recorded in USD at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in other currencies are adjusted to USD to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current consolidated statement of income.

Pembukuan beberapa Anak perusahaan

diselenggarakan dalam mata uang selain USD. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasi, aset dan kewajiban Anak perusahaan pada tanggal neraca dijabarkan kedalam USD dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan”.

The books of accounts of certain Subsidiaries are maintained in currencies other than USD. For consolidation purposes, assets and liabilities of the Subsidiaries at balance sheet date are translated into USD using the exchange rates at balance sheet date, while revenues and expenses are translated at the average rates of exchange for the period. Resulting translation adjustments are shown as part of equity as “Translation Adjustments.”

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008,

kurs yang digunakan adalah kurs tengah yang diumumkan oleh Bank Indonesia, sebagai berikut:

As of December 31, 2009 and 2008, the rates of exchange used were middle rates published by Bank Indonesia as follows:

2009 2008

10.000 Rupiah 1,06 0,91 10,000 Indonesian Rupiah 1 Poundsterling Inggris 1,61 1,44 1 UK Pound Sterling 1 Euro 1,44 1,41 1 Euro 1 Dolar Australia 0,90 0,69 1 Australian Dollar 100 Yen Jepang 1,08 0,11 100 Japanese Yen

Page 262: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

32

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

z. Imbalan Kerja z. Employee Benefits

Perusahaan dan Anak perusahaan

menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja” untuk menentukan kewajiban imbalan kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (Undang-undang) tanggal 25 Maret 2003. Sesuai PSAK 24 Revisi, beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal neraca. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Beban jasa lalu yang terjadi ketika memperkenalkan program imbalan pasti atau mengubah imbalan terhutang pada program imbalan pasti yang ada, diamortisasi selama periode sampai imbalan tersebut menjadi hak.

The Company and its Subsidiaries adopted PSAK No. 24 (Revised 2004) on “Employee Benefits” to determine their employee benefits obligation under the Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the Law). Under Revised PSAK 24, the cost of employee benefits based on the Law is determined using the “Projected Unit Credit” method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting year exceeded the higher of 10% of the defined benefit obligation and 10% of the fair value of plan assets at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line basis method over the expected average remaining working lives of the employees. Past service cost arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefits obligation of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.

Perusahaan memberikan imbalan kerja

manfaat pasti untuk para karyawannya sesuai dengan Kontrak Kerja Karyawan atau Peraturan Perusahaan. Anak perusahaan, KPC, Arutmin dan FBS juga memberikan imbalan kerja dengan program pensiun iuran pasti. Iuran yang ditanggung Anak perusahaan tersebut diakui sebagai beban tahun berjalan.

The Company provides defined post-employment benefits for their employees pursuant to the terms of the Employment Work Contract or the Company Policy. KPC, Arutmin and FBS, Subsidiaries, also provide post-employment benefits from defined contribution pension plans. The contribution charged to the Subsidiaries is recognized as expense in the current period.

aa. Informasi Segmen aa. Segment Information

Informasi segmen disajikan menurut PSAK

No. 5 Revisi tentang Pelaporan Segmen. Perusahaan dan Anak perusahaannya melaporkan segmen usaha sebagai bentuk pelaporan primer dan segmen geografis sebagai bentuk pelaporan sekunder.

Segment information is presented based on the Revised PSAK No. 5 regarding Segment Reporting. The Company and its Subsidiaries’ primary reporting segment information is based on business segment, while its secondary reporting segment information is based on geographical segment.

Page 263: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

33

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

bb. Laba per Saham bb. Earnings per Share

Laba per saham dasar dihitung dengan

membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama periode yang bersangkutan.

Earnings per share are computed by dividing net income by the weighted average number of issued and outstanding shares of stock during the period.

Laba per saham dilusian dihitung dengan

membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa setelah disesuaikan dengan efek dari saham biasa yang sifatnya berpotensi untuk dilutif.

Diluted earnings per share are computed by dividing net income by the weighted average number of issued and outstanding shares as adjusted for the effects of all potential dilution.

cc. Instrumen Derivatif cc. Derivative Instruments

Instrumen derivatif dicatat sesuai dengan

PSAK No. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”. Sesuai dengan PSAK No. 55, setiap transaksi derivatif (termasuk derivatif melekat) diakui sebagai aktiva atau kewajiban berdasarkan nilai wajar dari masing-masing kontrak. PSAK No. 55 juga mengharuskan laba rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar instrument derivatif untuk diakui dalam tahun berjalan, kecuali untuk syarat-syarat tertentu (yaitu: dokumentasi formal, penunjukkan dan penilaian transaksi secara efektif) yang memperbolehkan penangguhan sebagai “pendapatan komprehensif lain” sesuai dengan jenis akuntansi lindung nilai tertentu, selama ketentuan dalam PSAK dipenuhi.

Derivative instruments are accounted for in accordance with PSAK No. 55 (Revised 1999), “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities.” In accordance with PSAK No. 55, every derivative instrument (including embedded derivatives) should be recognized as either asset or liability based on the fair value of each contract. PSAK No. 55 also requires that gains or losses arising from changes in the fair value of the derivative instrument be recognized currently in earnings, unless all the specific requirements (i.e., formal documentation, designation and assessment of the effectiveness of the transaction) to allow deferral as “other comprehensive income” under certain types of hedge accounting, as provided for in the said PSAK, are met.

Mengacu kepada kriteria-kriteria khusus untuk

akuntansi lindung nilai yang diatur oleh PSAK No. 55, maka seluruh instrumen derivatif Perusahaan tidak memenuhi syarat dan, karena itu, tidak dirancang sebagai lindung nilai yang efektif untuk tujuan akuntansi.

In reference to such specific criteria for hedge accounting provided under PSAK No. 55, all of the aforementioned derivative instruments of the Company do not qualify and, therefore, are not designated as hedges for accounting purposes.

dd. Kontinjensi dd. Contingencies

Kewajiban kontinjensi diungkapkan dalam

laporan keuangan konsolidasian, kecuali kemungkinan arus keluar sumber daya kecil. Aset kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian tetapi diungkapkan apabila terdapat kemungkinan besar arus masuk manfaat ekonomis akan diperoleh.

Contingent liabilities are recognized in the consolidated financial statements, unless the possibility of an outflow of resources is remote. Contingent assets are not recognized in the consolidated financial statements but are disclosed when an inflow of economic benefits is probable.

Page 264: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

34

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

ee. Penggunaan Estimasi ee. Use of Estimates

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian

berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.

The preparation of consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to the inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may be based on amounts that differ from those estimates.

3. AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK

PERUSAHAAN 3. ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND

DISPOSAL OF SUBSIDIARIES

Perusahaan telah mengakuisisi, mendirikan dan melepas Anak perusahaan berikut ini:

The Company has acquired, established and disposed of the following Subsidiaries:

a. Candice Investments Pte. Ltd. a. Candice Investments Pte. Ltd.

Pada tanggal 28 Januari 2008, Perusahaan melalui Indocoal Resources (Cayman) Ltd., Anak perusahaan, mengakuisisi 1 lembar saham, dengan kepemilikan sebesar 100% di Candice Investments Pte. Ltd. (Candice) dengan nilai SGD1 (setara dengan USD0,70).

On January 28, 2008, the Company through Indocoal Resources (Cayman) Ltd., the Subsidiary, acquired 1 share representing 100% ownership in Candice Investments Pte. Ltd. (Candice) for gross consideration of SGD1 (equivalent to USD0.70).

Candice didirikan dengan tujuan sebagai induk perusahaan, melakukan usaha di bidang perdagangan dan pabrik, eksplorasi, pengembangan, tambang dan pemasaran batubara dan jasa lainnya.

Candice was established to engage in holding company, trading and manufacturing, exploration, development, mining and marketing of coal and other services.

b. Bumi Capital Pte. Ltd. b. Bumi Capital Pte. Ltd.

Pada tanggal 28 Januari 2008, Perusahaan mengakuisisi 1 lembar saham dengan kepemilikan sebesar 100% di Bumi Capital Pte. Ltd. (Bumi Capital) dengan nilai SGD1 (setara dengan USD0,70).

On January 28, 2008, the Company acquired 1 share representing 100% ownership in Bumi Capital Pte. Ltd. (Bumi Capital) for gross consideration of SGD1 (equivalent to USD0.70).

Page 265: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

35

3. AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan)

3. ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)

c. PT Seamgas Indonesia c. PT Seamgas Indonesia

Pada tanggal 20 Februari 2008, Perusahaan melalui Knightley Business Resources Pte. (Knigthley), Anak perusahaan yang dimiliki secara penuh, dan Westside CSG Holdings Pte. Ltd., mendirikan PT Seamgas Indonesia (Seamgas) dengan modal dasar sebesar USD1.000.000 (setara dengan Rp9.434.000.000) yang terdiri dari 1.000.000 lembar saham dengan nilai nominal USD1 per lembar saham (setara dengan Rp9.434). Seamgas didirikan dengan tujuan untuk melakukan ekplorasi gas metana dan sebagai kontraktor pertambangan.

On February 20, 2008, the Company through Knightley Business Resources Pte. (Knightley), a wholly-owned Subsidiary, and Westside CSG Holdings Pte. Ltd., established PT Seamgas Indonesia (Seamgas) with authorized capital amounting to USD1,000,000 (equivalent to Rp9,434,000,000) consisting of 1,000,000 shares with par value of USD1 per share (equivalent to Rp9,434). Seamgas was established to engage in methane gas exploration and as a mining contractor.

Saham Seamgas sebesar 50% dimiliki oleh Knightley.

The Seamgas shares are 50% owned by Knightley.

d. Tansar Gas Pte. Ltd. d. Tansar Gas Pte. Ltd.

Pada tanggal 26 Februari 2008, Perusahaan melalui Knightley Business Resources Pte. (Knightley), Anak perusahaan yang dimiliki secara penuh, dan Westside CSG Holdings Pte. Ltd. mengakuisisi Tansar Gas Pte. Ltd. (Tansar Gas), perusahaan investasi yang berdomisili di Singapura. Tansar Gas didirikan dengan modal dasar dan disetor penuh sebesar SGD2 (setara dengan USD1,42) yang terdiri dari 2 lembar saham dengan nilai nominal SGD1 per lembar saham.

On February 26, 2008, the Company through Knightley Business Resources Pte. (Knightley), a wholly-owned Subsidiary, and Westside CSG Holdings Pte. Ltd., acquired Tansar Gas Pte. Ltd. (Tansar Gas), an investment holding company domiciled in Singapore. Tansar Gas was established with authorized and fully paid-up capital amounting to SGD2 (equivalent to USD1.42) consisting of 2 shares with par value of SGD1 per share.

Saham Tansar Gas sebesar 50% dimiliki oleh Knightley.

The Tansar Gas shares are 50% owned by Knightley.

e. KPC CBM Pte. Ltd. e. KPC CBM Pte. Ltd.

Pada tanggal 11 Maret 2008, Perusahaan melalui Knightley Business Resources Pte. Ltd. (Knightley), Anak perusahaan yang dimiliki secara penuh, dan Westside CSG Holdings Pte. Ltd. mengakuisisi KPC CBM Pte. Ltd. (KPC CBM), sebuah perusahaan investasi yang berdomisili di Singapura. KPC CBM didirikan dengan modal dasar dan disetor penuh sebesar SGD2 (setara dengan USD1,44) yang terdiri dari 2 lembar saham dengan nilai nominal SGD1 per lembar saham.

On March 11, 2008, the Company through Knightley Business Resources Pte. Ltd. (Knightley), a wholly-owned Subsidiary, and Westside CSG Holdings Pte. Ltd., acquired KPC CBM Pte. Ltd. (KPC CBM), an investment holding company domiciled in Singapore. KPC CBM was established with authorized and fully paid-up capital amounting to SGD2 (equivalent to USD1.44) consisting of 2 shares with par value of SGD1 per share.

Saham KPC CBM sebesar 50% dimiliki oleh Knightley.

The KPC CBM shares are 50% owned by Knightley.

Page 266: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

36

3. AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan)

3. ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)

f. Arutmin CBM Pte. Ltd. f. Arutmin CBM Pte. Ltd.

Pada tanggal 11 Maret 2008, Perusahaan melalui Knightley Business Resources Pte. (Knightley), Anak perusahaan yang dimiliki secara penuh, dan Westside CSG Holdings Pte. Ltd. mengakuisisi Arutmin CBM Pte. Ltd. (Arutmin CBM), sebuah perusahaan investasi yang berdomisili di Singapura. Arutmin CBM didirikan dengan modal dasar dan disetor penuh sebesar SGD2 (setara dengan USD1,44) yang terdiri dari 2 lembar saham dengan nilai nominal SGD1 per lembar saham.

On March 11, 2008, the Company through Knightley Business Resources Pte. (Knightley), a wholly-owned Subsidiary, and Westside CSG Holdings Pte. Ltd., acquired Arutmin CBM Pte. Ltd. (Arutmin CBM), an investment holding company domiciled in Singapore. Arutmin CBM was established with authorized and fully paid-up capital amounting to SGD2 (equivalent to USD1.44) consisting of 2 shares with par value of SGD1 per share.

Saham Arutmin CBM sebesar 50% dimiliki oleh Knightley.

The Arutmin CBM shares are 50% owned by Knightley.

g. Kalenergy Pte. Ltd. g. Kalenergy Pte. Ltd.

Pada tanggal 11 Maret 2008, Perusahaan melalui Knightley Business Resources Pte. (Knightley), Anak perusahaan yang dimiliki secara penuh, dan Westside CSG Holdings Pte. Ltd. mengakuisisi Kalenergy Pte. Ltd. (Kalenergy), sebuah perusahaan investasi yang berdomisili di Singapura. Kalenergy didirikan dengan modal dasar dan disetor penuh sebesar SGD2 (setara dengan USD1,44) yang terdiri dari 2 lembar saham dengan nilai nominal SGD1 per lembar saham.

On March 11, 2008, the Company through Knightley Business Resources Pte. (Knightley), a wholly-owned Subsidiary, and Westside CSG Holdings Pte. Ltd., acquired Kalenergy Pte. Ltd. (Kalenergy), an investment holding company domiciled in Singapore. Kalenergy was established with authorized and fully paid-up capital amounting to SGD2 (equivalent to USD1.44) consisting of 2 shares with par value of SGD1 per share.

Saham Kalenergy sebesar 50% dimiliki oleh Knightley.

The Kalenergy shares are 50% owned by Knightley.

h. Westprima Resources Pte. Ltd. h. Westprima Resources Pte. Ltd.

Pada tanggal 11 Maret 2008, Perusahaan melalui Knightley Business Resources Pte. (Knightley), Anak perusahaan yang dimiliki secara penuh, dan Westside CSG Holdings Pte. Ltd. mengakuisisi Westprima Resources Pte. Ltd. (Westprima), sebuah perusahaan investasi yang berdomisili di Singapura. Westprima didirikan dengan modal dasar dan disetor penuh sebesar SGD2 (setara dengan USD1,44) yang terdiri dari 2 lembar saham dengan nilai nominal SGD1 per lembar saham.

On March 11, 2008, the Company through Knightley Business Resources Pte. (Knightley), a wholly-owned Subsidiary, and Westside CSG Holdings Pte. Ltd., acquired Westprima Resources Pte. Ltd. (Westprima), an investment holding company domiciled in Singapore. Westprima was established with authorized and fully paid-up capital amounting to SGD2 (equivalent to USD1.44) consisting of 2 shares with par value of SGD1 per share.

Saham Westprima sebesar 50% dimiliki oleh Knightley.

The Westprima shares are 50% owned by Knightley.

Page 267: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

37

3. AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan)

3. ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)

i. PT Kaltim Prima CBM i. PT Kaltim Prima CBM

PT Kaltim Prima CBM didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 14 dihadapan Muchlis Patahna SH, tanggal 27 Maret 2008 dengan modal dasar dan disetor penuh senilai Rp100.000.000 (setara dengan USD10.840) yang terdiri dari 100 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp1.000.000 per lembar saham. Perusahaan memiliki 99% saham senilai Rp99.000.000 (setara dengan USD10.732) sementara sisanya sebesar 1% dengan nilai nominal Rp1.000.000 (setara dengan USD108) dimiliki oleh Anak perusahaannya, PT Sitrade Coal.

PT Kaltim Prima CBM was established based on Notarial Deed No. 14 of Muchlis Patahna SH, dated March 27, 2008 with authorized and fully paid-up capital amounting to Rp100,000,000 (equivalent to USD10,840) consisting of 100 shares with par value of Rp1,000,000 per share. The Company owns 99% shares amounting to Rp99,000,000 (equivalent to USD10,732) while the remaining 1% with nominal value of Rp1,000,000 (equivalent to USD108) is owned by its Subsidiary, PT Sitrade Coal.

PT Kaltim Prima CBM didirikan dengan tujuan untuk melakukan usaha distribusi dan transportasi, jasa konsultasi dan jasa konstruksi di bidang minyak, gas dan batubara.

PT Kaltim Prima CBM was established to engage in the distribution and transportation, consultancy services and construction services for oil, gas and coal.

j. PT Arutmin CBM j. PT Arutmin CBM

PT Arutmin CBM didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 13 di hadapan Muchlis Patahna SH, tanggal 27 Maret 2008 dengan modal dasar dan disetor penuh senilai Rp100.000.000 (setara dengan USD10.840) yang terdiri dari 100 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp1.000.000 per lembar saham. Perusahaan memiliki 99% saham senilai Rp99.000.000 (setara dengan USD10.732) sementara sisanya sebesar 1% dengan nilai nominal Rp1.000.000 (setara dengan USD108) dimiliki oleh Anak perusahaannya, PT Sitrade Coal.

PT Arutmin CBM was established based on Notarial Deed No. 13 of Muchlis Patahna SH, dated March 27, 2008 with authorized and fully paid capital amounting to Rp100,000,000 (equivalent to USD10,840) consisting of 100 shares with par value of Rp1,000,000 per share. The Company owns 99% shares amounting to Rp99,000,000 (equivalent to USD10,732) while the remaining 1% with nominal value of Rp1,000,000 (equivalent to USD108) is owned by its Subsidiary, PT Sitrade Coal.

PT Arutmin CBM didirikan dengan tujuan untuk melakukan kegiatan usaha di bidang perdagangan, pengembangan, jasa pertambangan dan pengangkutan.

PT Arutmin CBM was established to engage in trading, development, mining services and transportation.

k. Herald Resources Ltd. k. Herald Resources Ltd.

Perusahaan melalui Calipso Pte. Ltd. (Calipso), Anak perusahaan yang dimiliki secara penuh, mengakuisi 169.993.041 lembar saham atau 84,15% kepemilikan di Herald Resources Ltd. (Herald) dengan nilai AUD552.169.458 (setara dengan USD504.769.162). Herald adalah perusahaan yang berdomisili di Australia yang kegiatan usahanya di bidang pertambangan dan energi.

The Company, through Calipso Pte. Ltd. (Calipso), a wholly-owned Subsidiary, acquired 169,993,041 shares, representing 84.15% ownership in Herald Resources Ltd. (Herald) for a gross consideration of AUD552,169,458 (equivalent to USD504,769,162). Herald, a company domiciled in Australia, operates in the mining and energy.

Page 268: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

38

3. AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan)

3. ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)

Pada tanggal 31 Juli 2008, Perusahaan telah menyelesaikan akuisisi Herald dengan nilai perolehan sebesar USD541.544.752.

On July 31, 2008, the Company completed its acquisition of Herald at a purchase price of USD541,544,752.

Pada tanggal 9 September 2009, Calipso mengajukan pernyataan penawaran kepada Australian Securities and Investments Commission mengenai penawaran pengambil-alihan saham di luar bursa atas saham Herald yang belum dimiliki oleh Calipso maupun pihak asosiasinya.

On September 9, 2009, Calipso lodged its bidder’s statement to the Australian Securities and Investments Commission relating to its off-market takeover bid for the shares in Herald that are not owned by Calipso or its associates.

Pada tanggal 20 Oktober 2009, Calipso telah menyelesaikan penawaran pengambil-alihan saham Herald yang belum dimiliki oleh Calipso dengan harga AUD0,93 per lembar saham.

On October 20, 2009, Calipso completed the takeover bid for the Herald shares not owned by Calipso at a price of AUD0.93 per share.

Pada tanggal 16 Desember 2009, saham Herald tidak lagi tercatat di Bursa Efek Australia.

On December 16, 2009, Herald has been delisted in the Australian Stock Exchange.

Herald memiliki 100% lembar saham di pada Goldfan Limited, Herald Finance Pty. Ltd., Hereos Pty. Ltd., yang berdomisili di Australia dan 100% lembar saham pada Gain and Win (Pte.) Ltd., suatu perusahaan yang berdomisili di Singapura. Pada tanggal 23 September 2009, Herald menjual semua sahamnya sebesar 21.250.000 kepada Jaguar Minerals Limited, Perusahaan batubara yang berada pada tahap eksplorasi yang berdomisili di Australia, dengan keuntungan AUD344.800 (setara dengan USD308.406).

Herald owns 100% shares in Goldfan Limited, Herald Finance Pty. Ltd., and Hereos Pty. Ltd., which are domiciled in Australia, and 100% shares in Gain and Win (Pte.) Ltd., a company domiciled in Singapore. On September 23, 2009, Herald sold all of its 21,250,000 shares in Jaguar Minerals Limited, a mining company under the exploration stage domiciled in Australia, at a gain of AUD344,800 (equivalent to USD308,406).

Gain and Win (Pte.) Ltd. memiliki 99% lembar saham pada PT Herald Mining Services dan 80% saham pada PT Dairi Prima Mineral (Dairi), keduanya berdomisili di Indonesia. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, Dairi masih dalam tahap pengembangan dan melakukan kegiatan eksplorasi atas pengembangan tambang emas dan mineral lainnya (timah dan seng).

Gain and Win (Pte.) Ltd. owns 99% shares in PT Herald Mining Services and 80% shares in PT Dairi Prima Mineral (Dairi), both companies being domiciled in Indonesia. As of December 31, 2009, Dairi is in the development stage and is engaged in the exploration and development of mining of gold and supplemental minerals (lead and zinc).

Page 269: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

39

3. AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan)

3. ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)

l. PT Bumi Resources Investment l. PT Bumi Resources Investment

PT Bumi Resources Investment (BRI) (dahulu PT Sentratama Cipta Abadi) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 22 dihadapan Rita Imelda Ginting SH, tanggal 8 Februari 2008 dengan modal dasar sebesar Rp1.000.000.000 (setara dengan USD108.248) dan telah disetor penuh senilai Rp400.000.000 (setara dengan USD43.230) yang terdiri dari 400 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp1.000.000 per lembar saham. Pada tanggal 2 dan 3 Desember 2008 Perusahaan mengakuisisi 99,75% kepemilikan di BRI, yang terdiri dari 399 lembar saham senilai Rp399.000.000 (setara dengan USD43.191).

PT Bumi Resources Investment (BRI) (previously PT Sentratama Cipta Abadi) was established based on Notarial Deed No. 22 of Rita Imelda Ginting SH, dated February 8, 2008 with authorized capital amounting to Rp1,000,000,000 (equivalent to USD108,248) and has fully paid-up capital amounting to Rp400,000,000 (equivalent to USD43,230) consisting of 400 shares with par value Rp1,000,000 per share. On December 2 and 3, 2008, the Company acquired 99.75% ownership of BRI, consisting of 399 shares amounting to Rp399,000,000 (equivalent to USD43,191).

Selanjutnya, berdasarkan akta notaris No. 120 dihadapan Humberg Lie, SH, tanggal 30 November 2009, para pemegang saham BRI setuju untuk meningkatkan modal dasar dari Rp1.000.000.000 menjadi Rp190.000.000.000 dan meningkatkan modal yang ditempatkan dan disetor dari Rp400.000.000 menjadi Rp190.000.000.000. Atas peningkatan modal ditempatkan dan disetor, telah dibayar seluruhnya oleh Perusahaan yaitu sebesar Rp189.600.000.000 (setara dengan USD19.989.457), sehingga meningkatkan kepemilikan Perusahaan terhadap BRI menjadi sebesar 99,99% atau setara dengan 189,999 saham.

Furthermore, based on Notarial Deed No. 120, of Humberg Lie, SH, dated November 30, 2009, BRI’s shareholders agreed to increase authorized capital from Rp1,000,000,000 to Rp190,000,000,000 and increase the paid-up capital from Rp400,000,000 to Rp190,000,000,000. The additional paid-up capital has been fully paid by the Company amounting to Rp189,600,000,000 (equivalent to USD19,989,457), raising the Company’s ownership in BRI to 99.99% or equivalent to 189,999 shares.

BRI didirikan dengan tujuan untuk melakukan usaha dibidang jasa, pengangkutan, perdagangan, konstruksi, industri, perbengkelan, percetakan, pertanian, perikanan, pertambangan, peternakan, dan konsultasi.

BRI was established to engage in services, transportation, trading, construction, industry, overhaul, printing, agriculture, aquaculture, mining, poultry and consulting services.

m. Zurich Assets International Ltd. m. Zurich Assets International Ltd.

Menurut Perjanjian Jual Beli tanggal 23 Desember 2008, BRI membeli dari Goodrich Management Corp. (Goodrich) sebanyak 8.000 lembar saham yang merupakan 80% kepemilikan saham di Zurich Assets International Ltd. (Zurich), suatu perusahaan yang didirikan di Republik Seychelles dengan harga beli sebesar Rp2,412 trilyun (setara dengan USD218 juta) pada tanggal penyelesaian transaksi (Catatan 11a, 22 dan 41n).

Pursuant to the Share Purchase Agreement dated December 23, 2008, BRI agreed to buy from Goodrich Management Corp. (Goodrich) 8,000 shares representing 80% ownership in Zurich Assets International Ltd. (Zurich), a company established in the Republic of Seychelles for the total purchase price of Rp2.412 trillion (equivalent to USD218 million) on completion date (Notes 11a, 22 and 41n).

Page 270: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

40

3. AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan)

3. ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)

Zurich secara langsung maupun tidak langsung memiliki 55% lembar saham pada PT Darma Henwa Tbk (DEWA), dengan demikian BRI memiliki secara tidak langsung sebesar 44% saham DEWA.

Zurich, directly and indirectly, owns 55% shares of PT Darma Henwa Tbk (DEWA), thereby BRI indirectly owns 44% shares of DEWA.

n. Leap-Forward Finance Ltd. n. Leap-Forward Finance Ltd.

Sesuai dengan Perjanjian Jual Beli tanggal 26 Desember 2008, BRI membeli dari Ancara Properties Limited (Ancara) sebanyak 769 lembar saham yang merupakan 76,9% kepemilikan saham di Leap-Forward Finance Ltd. (Leap-Forward), suatu perusahaan yang didirikan di Republik Seychelles, dengan harga beli sebesar Rp2,475 trilyun (setara dengan USD222 juta) pada tanggal penyelesaian transaksi (Catatan 41o). Nilai wajar aset bersih Leap-Forward pada tanggal akuisisi adalah sebesar USD8 juta.

Pursuant to the Share Purchase Agreement dated December 26, 2008, BRI agreed to buy from Ancara Properties Limited (Ancara) 769 shares representing 76.9% ownership in Leap-Forward Finance Ltd. (Leap-Forward), a company establish in the Republic of Seychelles, for a total purchase price of Rp2.475 trillion (equivalent to USD222 million) on completion date (Note 41o). The fair value of the net assets of Leap-Forward as of the acquisition date was USD8 million.

Pada tanggal 29 Juni, 2009, BRI and Ancara menandatangani perubahan Perjanjian Jual Beli dimana jumlah saham Leap Forward yang dimiliki berkurang menjadi 50% dan harga beli berkurang menjadi Rp952,5 milyar (Catatan 41o).

On June 29, 2009, an amending agreement to the Share Purchase Agreement was entered into by BRI and Ancara, whereby the total shares of Leap Forward acquired was reduced to 50% and the total purchase price reduced to Rp952.5 billion (Note 41o).

Leap-Forward secara tidak langsung memiliki 99,9% saham PT Fajar Bumi Sakti (FBS), dengan demikian BRI secara tidak langsung memiliki 49,85% saham FBS.

Leap-Forward indirectly owns 99.9% shares of PT Fajar Bumi Sakti (FBS), thereby BRI indirectly owns 49.85% shares of FBS.

o. Pendopo Coal Ltd. o. Pendopo Coal Ltd.

Sesuai dengan Perjanjian Jual Beli tanggal 5 Januari 2009, BRI membeli dari Indomining Resources Holding Ltd. (Indomining) sebanyak 89 lembar saham yang merupakan 89% kepemilikan saham di Pendopo Coal Ltd. (PCL), suatu perusahaan yang didirikan di Republik Seychelles, dengan harga beli sebesar Rp1,304 trilyun (setara dengan USD119 juta) pada tanggal penyelesaian transaksi (Catatan 22 dan 41p).

Pursuant to the Share Purchase Agreement dated January 5, 2009, BRI agreed to buy from Indomining Resources Holding Ltd. (Indomining) 89 shares representing 89% ownership in Pendopo Coal Ltd. (PCL), a company established in the Republic of Seychelles, for a total purchase price of Rp1.304 trillion (equivalent to USD119 million) on completion date (Notes 22 and 41p).

Pendopo secara tidak langsung memiliki 95% saham PT Pendopo Energi Batubara (PEB), dengan demikian BRI secara tidak langsung memiliki 84,45% saham PEB.

Pendopo indirectly owns 95% shares of PT Pendopo Energi Batubara (PEB), thereby BRI indirectly owns 84.45% shares of PEB.

Page 271: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

41

3. AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan)

3. ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)

p. PT Visi Multi Artha p. PT Visi Multi Artha

Pada tanggal 21 Januari 2009, PT Visi Multi Artha (Visi) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 8 dihadapan Beni Aguselyanto S.H., dengan modal dasar Rp4.000.000.000 yang terdiri dari 4.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham, dan telah disetor penuh sebesar Rp1.000.000.000. Pada tanggal 15 April 2009, Perusahaan membeli 30% kepemilikan saham di Visi, yang terdiri dari 300 lembar saham senilai Rp300.000.000 (setara dengan USD27.574) (Catatan 11).

On January 21, 2009, PT Visi Multi Artha (Visi) was established based on Notarial Deed No. 8 of Beni Aguselyanto S.H., with authorized capital amounting to Rp4,000,000,000 consisting of 4,000 shares with par value of Rp1,000,000 per share, and has fully paid-up capital of Rp1,000,000,000. On April 15, 2009, the Company acquired 30% ownership of Visi, consisting of 300 shares amounting to Rp300,000,000 (equivalent to USD27,574) (Note 11).

Visi didirikan dengan tujuan untuk melakukan usaha dibidang jasa, pembangunan, perdagangan, industri, percetakan, pengangkutan darat, perbengkelan, pertanian dan pertambangan.

Visi was established to engage in services, construction, trading, industry, printing, land transportation, overhaul, agriculture and mining.

Berdasarkan Akta Notaris No. 21 tanggal 23 April 2009 dihadapan Muchlis Patahna SH, MKn., PT Kaltim Prima Coal (KPC), Anak perusahaan, menunjuk Visi sebagai perusahaan yang melakukan pengusahaan gas metana batubara di wilayah Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara.

Based on Notarial Deed No. 21 dated April 23, 2009 of Muchlis Patahna SH, MKn., PT Kaltim Prima Coal (KPC), the Subsidiary, appointed Visi as a company to engage in coal methane gas business in the area of Coal Contract of Work.

q. PT Artha Widya Persada q. PT Artha Widya Persada

Pada tanggal 21 Januari 2009, PT Artha Widya Persada (Artha) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 12 dihadapan Beni Aguselyanto SH, dengan modal dasar Rp4.000.000.000 yang terdiri dari 4.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham, dan telah disetor penuh sebesar Rp1.000.000.000. Pada tanggal 15 April 2009, Perusahaan membeli 30% kepemilikan saham di Artha, yang terdiri dari 300 lembar saham senilai Rp300.000.000 (setara dengan USD27.574) (Catatan 11).

On January 21, 2009, PT Artha Widya Persada (Artha) was established based on Notarial Deed No. 12 of Beni Aguselyanto SH, with authorized capital amounting to Rp4,000,000,000 consisting of 4,000 shares with par value of Rp1,000,000 per share, and has fully paid-up capital of Rp1,000,000,000. On April 15, 2009, the Company acquired 30% ownership of Artha, consisting of 300 shares amounting to Rp300,000,000 (equivalent to USD27,574) (Note 11).

Artha didirikan dengan tujuan untuk melakukan usaha dibidang jasa, pembangunan, perdagangan, industri, percetakan, pengangkutan darat, perbengkelan, pertanian dan pertambangan.

Artha was established to engage in services, construction, trading, industry, printing, land transportation, overhaul, agriculture and mining.

Page 272: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

42

3. AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan)

3. ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)

Berdasarkan Akta Notaris No. 22 tanggal 23 April 2009 dihadapan Muchlis Patahna SH, MKn., PT Arutmin Indonesia (Arutmin), Anak perusahaan, menunjuk Artha sebagai perusahaan dalam melakukan pengusahaan gas metana batubara di wilayah Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara.

Based on Notarial Deed No. 22 dated April 23, 2009 of Muchlis SH, MKn., PT Arutmin Indonesia (Arutmin), the Subsidiary, appointed Artha as a company to engage in coal methane gas business in the area of Coal Contract of Work.

r. PT Cipta Prima Sejati r. PT Cipta Prima Sejati

Pada tanggal 19 September 2008, PT Citra Prima Sejati (CPS) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 83 dihadapan Robert Purba, SH, dengan Modal dasar Rp1.000.000.000 yang terdiri dari 1000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham, yang telah ditempatkan dan disetor sebesar Rp400.000.000. Pada tanggal 7 Januari 2009, Perusahaan membeli 99.75% kepemilikan saham di CPS, yang terdiri dari 399 lembar saham senilai Rp399.000.000 (setara dengan USD36.730).

On September 19, 2008, PT Citra Prima Sejati (CPS) was established based on Notarial Deed No. 83 of Robert Purba, SH, with authorized capital amounting to Rp1,000,000,000 consisting of 1000 shares with par value of Rp1,000,000 per share, and has issued and paid-up capital amounting to Rp400,000,000. On January 7, 2009, the Company acquired 99,75% ownership of CPS consisting of 399 shares amounting to Rp399,000,000 (equivalent to USD36,730).

CPS didirikan dengan tujuan untuk melakukan usaha dibidang pembangunan, perdagangan, perindustrian, pengangkutan darat, perbengkelan, percetakan, pertanian, perikanan, peternakan, pertambangan, jasa dan konsultasi.

CPS was established to engage in construction, trading, industry, land transportation, overhaul, printing, agriculture, fishery, aquaculture, mining, services and consulting.

s. PT Lumbung Capital s. PT Lumbung Capital

Pada tanggal 29 November 2008, PT Lumbung Capital didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 114 di hadapan Humberg Lie, SH, S.E, MKn, dengan modal dasar Rp2.000.000.000 yang terdiri dari 2.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham, dan modal yang telah ditempatkan dan disetor sebesar Rp500.000.000. Pada tanggal 25 Juni 2009, Perusahaan membeli 99,8% kepemilikan saham di PT Lumbung Capital, yang terdiri dari 499 lembar saham senilai Rp499.000.000 (setara dengan USD48.484).

On November 29, 2008, PT Lumbung Capital was established based on Notarial Deed No. 114 of Humberg Lie SH, SE, MKn, with authorized capital amounting to Rp2,000,000,000 consisting 2,000 shares with par value of Rp1,000,000 per share, and has issued and paid-in capital amounting to Rp500,000,000. On June 25, 2009, the Company acquired 99.8% share of PT Lumbung Capital, consisting 499 shares amounting to Rp499,000,000 (equivalent to USD48,484).

PT Lumbung Capital didirikan dengan tujuan untuk melakukan usaha dibidang perdagangan, pembangunan, perumahan, perindustrian, percetakan, pertambangan, jasa dan angkutan.

PT Lumbung Capital was established to engage in trading, development, real estate, industry, printing, mining, services and transportation.

Page 273: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

43

3. AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan)

3. ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)

t. PT Green Resources t. PT Green Resources

Pada tanggal 7 April 2008, PT Green Resources (Green Resources) didirikan berdasarkan Akta Notaris No.16 di hadapan Agus Madjid SH, dengan modal dasar Rp1.000.000.000 yang terdiri dari 1000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh seluruhnya.

On April 7, 2008, PT Green Resources (Green Resources) was established based on Notarial Deed No. 16 of Agus Madjid SH, with authorized capital amounting to Rp1,000,000,000 consisting of 1,000 shares with par value of Rp1,000,000 per share, which has been fully issued and paid.

Pada tanggal 30 Juni 2009, PT Bumi Resources Investment (BRI), Anak Perusahaan, membeli 50 lembar saham atau 5% kepemilikan saham di Green Resources senilai Rp50.000.000 (setara dengan USD4.890).

On June 30, 2009, PT Bumi Resources Investment (BRI), a Subsidiary, acquired 50 shares or 5%, ownership in Green Resources amounting to Rp50,000,000 (equivalent to USD4,890).

Pada tanggal 30 November 2009, berdasarkan Akta Notaris Humberg Lie SH, SE, MKn No,110, Green Resources meningkatkan modal dasarnya dari Rp1.000.000.000 menjadi Rp190.000.000.000 yang terdiri dari 190,000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh seluruhnya. Atas peningkatan modal dasar sebesar Rp189.000.000.000 yang terdiri dari 189.000 lembar saham telah disetor seluruhnya oleh BRI, sehingga kepemilikan sahamnya meningkat menjadi sebesar 99,5%.

On November 30, 2009, based on Notarial Deed No.110 of Humberg Lie SH, SE, MKn, Green Resources increased its authorized capital from Rp1,000,000,000 to Rp190,000,000,000 comprising of 190,000 shares with par value of Rp1,000,000 per share that has been fully issued and paid. The additional authorized capital amounting to Rp189,000,000,000 consisting of 189,000 shares has been fully paid by BRI, thus increasing its ownership 99.5%.

Green Resources didirikan dengan tujuan untuk melakukan usaha dibidang perdagangan, perindustrian, pertambangan dan jasa.

Green Resources was established to engage in trading, industry, mining and services.

u. Lemington Investments Pte. Ltd. u. Lemington Investments Pte. Ltd.

Pada tanggal 9 Maret 2009, Lemington Investment Pte. Ltd (Lemington) didirikan berdasarkan Akta Perusahaan (Cap 50) dihadapan Nurhayati Nongchik, Assistant Registrar Accounting and Corporate Regulatory Authority (ACRA), dengan modal dasar SGD2. Perusahaan memiliki 100% kepemilikan saham di Lemington atas nama Andy Pe Yong Woon. Lemington bergerak dibidang Investasi.

On March 9, 2009, Lemington Investment Pte. Ltd. (Lemington) was established based on Companies Act (Cap 50) of Nurhayati Nongchik, Assistant Registrar Accounting and Corporate Regulatory Authority (ACRA), with authorized capital amounting to SGD2. The Company acquired 100% ownership of Lemington from Andy Pe Yong Woon to the Company. Lemington was establised as an investment company.

Page 274: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

44

3. AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan)

3. ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)

v. PT Multi Capital v. PT Multi Capital

Pada tanggal 29 November 2008, PT Multi Capital (Multi Capital) didirikan berdasarkan Akta Notaris No.115 di hadapan Humberg Lie, SH, dengan modal dasar Rp2.000.000.000 yang terdiri dari 2.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham yang sebanyak 500 lembar sahamnya yaitu sebesar Rp500.000.000 (setara dengan USD48.679) telah ditempatkan dan disetor penuh.

On November 29, 2008, PT Multi Capital (Multi Capital) was established based on Notarial Deed No. 115 of Humberg Lie SH, with authorized capital amounting to Rp2,000,000,000 consisting of 2,000 shares with par value of Rp1,000,000 per share, of which 500 shares amounting to Rp500,000,000 (equivalent to USD48,679) were issued and fully paid.

Pada tanggal 25 Juni 2009, PT Green Resources, Anak perusahaan yang dimiliki secara tidak langsung, membeli 499 lembar saham atau 99,8% kepemilikan saham di Multi Capital sebesar Rp499.000.000 (setara dengan USD48.581).

On June 25, 2009, PT Green Resources, indirectly owned Subsidiary, has acquired 499 shares or 99.8%, ownership in Multi Capital amounting to Rp499,000,000 (equivalent to USD48,581).

Multi Capital didirikan dengan tujuan untuk melakukan usaha dibidang perdagangan, pembangunan, perumahan, perindustrian, percetakan, pertambangan, jasa dan angkutan.

Multi Capital was established to engage in trading, construction, real estate, industry, mining, services and transportation.

w. PT Bumi Resources Mineral w. PT Bumi Resources Mineral

PT Bumi Resources Mineral (BRM) (dahulu PT Panorama Timur Abadi) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 3 dihadapan Syarifudin, SH, pada tanggal 6 Agustus 2003 dengan modal dasar sebesar Rp1.000.000.000 yang terbagi atas 1.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp1.000.000 per lembar saham. Modal saham yang telah disetor penuh sebesar 52% yaitu sebanyak 520 lembar saham dengan nilai Rp520.000.000.

PT Bumi Resources Mineral (BRM) (previously PT Panorama Timur Abadi) was established based on Notarial Deed No. 3 of Syarifudin SH, dated August 6, 2003 with authorized capital amounting to Rp1.000,000,000, consisting of 1,000 shares with par value of Rp1,000,000 per share, of which 520 shares amounting to Rp520,000,000 representing 52%, is fully paid-up.

Pada tanggal 31 Juli 2009, Perusahaan membeli 99.8% kepemilikan di BRM, yang terdiri dari 519 lembar saham senilai USD598.846 (setara dengan Rp5.797.563.660).

On July 31, 2009, the Company aquired 99.8% ownership of BRM, consisting of 519 shares amounting to USD598,846 (equivalent to Rp5,797,563,660).

BRM didirikan dengan tujuan untuk menjalankan usaha dibidang peternakan, perkebunan, elektronik, komputer, alat-alat telekomunikasi, mekanikal, elektrikal dan mesin-mesin serta pertambangan, kehutanan, kontraktor, jasa dan transportasi dan perdagangan serta agen.

BRM was established to engage in poultry, agriculture, electronics, computers, telecommunication tools, mechanical, electrical and machinery, and mining, foresty, contractor, service and transportation and trading, and to act as an agent.

Page 275: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

45

3. AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan)

3. ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)

x. PT Multi Daerah Bersaing x. PT Multi Daerah Bersaing

Pada tanggal 23 Juli 2009, PT Multi Capital (Multi Capital), Anak perusahaan, dan tiga pemerintah provinsi, yaitu Pemprov NTB, Pemkab Sumbawa Barat dan Pemkab Sumbawa melalui PT Daerah Maju Bersaing (DMB) mendandatangani perjanjian kerjasama dalam pelaksanaan pembelian saham divestasi PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) dengan cara bersama-sama membentuk sebuah perusahaan baru dalam bentuk perseroan terbatas. Maka, Multi Capital dan DMB bersama-sama mendirikan PT Multi Daerah Bersaing (MDB) berdasarkan Akta Notaris No.8 di hadapan Patricia Bunandi Panggabean SH, dengan modal dasar Rp10.000.000.000 yang terdiri dari 10.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham yang sebanyak 2.500 lembar sahamnya yaitu sebesar Rp2.500.000.000 (setara dengan USD248.435) telah ditempatkan dan disetor penuh. Multi Capital memiliki 75% dari saham yang diterbitkan atau sebanyak 1.875 lembar sedangkan DMB memiliki 25% dari saham yang diterbitkan atau sebanyak 625 lembar.

On July 23, 2009, PT Multi Capital (Multi Capital), a Subsidiary, and three provincial governments, Pemprov NTB, Pemkab Sumbawa Barat and Pemkab Sumbawa through PT Daerah Maju Bersaing (DMB) entered into cooperation agreement to acquire divestment shares of PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) through establishment of a new private company. In relation to the agreement, Multi Capital and DMB established PT Multi Daerah Bersaing (MDB) based on Notarial Deed No. 8 of Patricia Bunandi Panggabean SH, with authorized capital amounting to Rp10,000,000,000 consisting of 10,000 shares with par value of Rp1,000,000 per share, of which 2,500 shares amounting to Rp2,500,000,000 (equivalent to USD248,435) were fully paid. Multi Capital owns 75% of the issued shares or 1,875 shares while DMB owns the remaining 25% issued shares or 625 shares.

Pada tanggal 31 Desember 2009, MDB memiliki 17% kepemilikan saham di NNT, sebuah perusahaan tambang emas dan tembaga di Indonesia. Selanjutnya, MDB berkomitmen untuk membeli tambahan 7% kepemilikan saham NNT pada tanggal 31 Desember 2009.

As of December 31, 2009, MDB owns 17% shareholdings in NNT, a gold and copper mining company in Indonesia. Moreover, MDB has commitment to purchase an additional 7% shareholdings in NNT as of December 31, 2009.

MDB didirikan dengan tujuan untuk menjalankan usaha pertambangan, jasa, perdagangan, pembangunan, perindustrian, pengangkutan.

MDB was established to engage in mining, services, trading, contractor, industry and transporation.

y. Bumi Netherlands BV y. Bumi Netherlands BV

Pada tanggal 3 November 2009, Perusahaan mendirikan Bumi Netherlands B.V., dengan modal dasar sebesar Euro100,000 yang terdiri dari 100.000 lembar saham dengan nilai nominal Euro1 per lembar saham, yang sebanyak 20.000 lembar saham atau sebesar Euro20.000 (setara dengan USD29.589) telah disetor oleh Perusahaan.

On November 3, 2009, the Company established Bumi Netherlands B.V with authorized capital amounting to Euro100,000 consisting of 100,000 shares with par value of Euro1 per share, of which 20,000 shares amounting to Euro20,000 (equivalent to USD29,589) has been paid by the Company.

Page 276: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

46

3. AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan)

3. ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)

Bumi Netherland B.V. berdomisili di Amsterdam, Netherland dan didirikan dengan tujuan sebagai induk perusahaan dan perusahaan investasi dalam bidang perumahan, perdagangan dan pengolahan besi, mineral dan produk lainnya serta menyediakan jasa teknik lainnya.

Bumi Netherlands B.V. is domiciled in Amsterdam, the Netherlands and was established as holding and investment company, engaged in real estate, trading and processing of metals, minerals and other products and provide technical services among others.

z. PT Mitratama Usaha z. PT Mitratama Usaha

Pada tanggal 30 Desember 2009, PT Mitratama Usaha didirikan berdasarkan Akta Notaris Humberg Lie SH, SE, MKn No, 97, dengan modal dasar Rp1.000.000.000 yang terdiri dari 1000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham, dari 600 lembar saham sebesar Rp600.000.000 telah ditempatkan dan disetor penuh. PT Mitratama Perkasa dan PT Lumbung Capital, Anak perusahaan, masing-masing memiliki 599 lembar saham (setara dengan 99.8%) dan 1 lembar saham (setara dengan kepemilikan sebesar 2%).

On December 30, 2009, PT Mitratama Usaha was established based on Notarial Deed No.97 of Humberg Lie SH, SE, MKn., with authorized capital amounting to Rp1,000,000,000 consisting of 1,000 shares with par value of Rp1,000,000 per share, of which 600 shares amounting to Rp600,000,000 has been issued and fully paid. PT Mitratama Perkasa and PT Lumbung Capital, Subsidiaries, own 599 shares (equivalent to 99.8% ownership) and 1 share (equivalent to 2% ownership), respectively.

Mitratama Usaha didirikan dengan tujuan untuk melakukan usaha dibidang jasa, angkutan, perdagangan, pembangunan, perindustrian, perbengkelan, percetakan, pertanian, perikanan, pertambangan, peternakan dan konsultan.

Mitratama Usaha was established to engage in services, transportation, trading, development, industry, overhaul, printing, agriculture, aquaculture, mining, poultry and consulting services.

aa. Gallo Oil (Jersey) Ltd. aa. Gallo Oil (Jersey) Ltd.

Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 28 Desember 2009, Perusahaan menjual 7.399.999 lembar saham atau sebesar 20% kepemilikan saham di Gallo Oil (Jersey) Ltd. kepada Florenceville Financial Ltd. (Florenceville) dengan harga jual sebesar USD290 juta. Selisih antara harga jual dan nilai investasi bersih atas saham yang dijual sebesar USD35,9 juta dicatat sebagai "Laba Penjualan Investasi". Selanjutnya, dengan pejualan saham tersebut kepada pihak ketiga, maka bagian dari nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali atas penjualan saham tersebut telah terealisasi sebesar USD246,74 juta (Catatan 31).

Based on the Share Sale and Purchase Agreement dated December 28, 2009, the Company sold 7,399,999 shares representing 20% interest in Gallo Oil (Jersey) Ltd. to Florenceville Financial Ltd. (Florenceville) at a sales price of USD290 million. The difference between the selling price and the net investment value of the shares sold amounting to USD35.9 million was recorded as “Gain on Sale of Investments.” Consequently, with the disposal of shares to a third party, the portion of the value in restructuring transaction of entities under common control attributable to the shares sold has been realized amounting to USD246.74 million (Note 31).

Page 277: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

47

3. AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan)

3. ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)

bb. Enercorp Ltd. bb. Enercorp Ltd.

Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 30 Desember 2009, Perusahaan menjual 50% kepemilikan sahamnya di Enercorp kepada Thionville Financier Ltd. (Thionville) dengan harga sebesar USD90 juta. Selisih antara harga jual dan nilai tercatat dari investasi Enercorp sebesar USD41.023.362 dicatat sebagai "Laba Penjualan Investasi".

Based on the Share Sale and Purchase Agreement dated December 30, 2009, the Company sold its remaining 50% interest in Enercorp to Thionville Financier Ltd. (Thionville) at a sales price of USD90 million. The difference between the selling price and the carrying value of investment in Enercorp amounting to USD41,023,362 was recorded as “Gain on Sale of Investments.”

cc. Penelaahan dari Bapepam-LK mengenai

akuisisi Zurich Assets International Ltd., Leap-Forward Finance Ltd and Pendopo Coal Ltd. (Catatan 3m, 3n dan 3o)

cc. Review of Bapepam-LK on the acquisition of Zurich Assets International Ltd., Leap-Forward Finance Ltd. and Pendopo Coal Ltd. (Notes 3m, 3n and 3o)

Pada tanggal 8 Januari 2009, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) meminta penjelasan kepada Perusahaan mengenai akuisisi Zurich Assets International Ltd., Leap-Forward Finance Ltd dan Pendopo Coal Ltd. Berdasarkan surat tersebut, Bapepam-LK meminta penjelasan dari Perusahaan mengenai ada tidaknya perubahan pengendalian dan ada tidaknya benturan kepentingan sebagaimana dimaksud Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang “Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu” dan apakah transaksi tersebut termasuk transaksi material sebagaimana dimaksud Peraturan No. IX.E.2 tentang “Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama”.

On January 8, 2009, Capital Market and Financial Institution Agency (Bapepam-LK) has requested clarification from the Company regarding the acquisition of Zurich Assets International Ltd., Leap-Forward Finance Ltd., and Pendopo Coal Ltd. Based on the letter, Bapepam-LK was seeking the Company’s explanation in respect of there being any changes in control or conflict of interest as described in Regulation of Bapepam-LK No. IX.E.1 concerning “Affiliate Transactions and Conflict of Interest of Certain Transactions” and whether the transactions were considered material as described on Regulation No. IX.E.2 concerning “Material Transaction and Changes in Main Operation Activities.”

Perusahaan telah menanggapi surat tersebut pada tanggal 13 Januari 2009, dimana Perusahaan menjelaskan bahwa transaksi tersebut tidak memiliki hubungan afiliasi atau tidak memiliki benturan kepentingan, dimana dalam hal ini tidak melanggar Peraturan Bapepam No. IX.E.1; transaksi tersebut tidak dapat diperhitungkan sebagai transaksi yang material karena masing-masing transaksi tersebut tidak lebih dari 10% dari jumlah pendapatan Perusahaan pada tahun 2007 dan tidak lebih dari 20% dari jumlah modal Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007; dan harga akuisisi dinilai sesuai dengan nilai wajar berdasarkan hasil penilaian dari penilai independen.

The Company sent its response letter on January 13, 2009 explaining that the transactions are not between affiliated parties and are not transactions with conflict of interest, and therefore not in violation of Bapepam Regulation No. IX.E.1; those transactions cannot be considered as material since each transaction is not more than 10% of the Company’s revenue nor more than 20% of its equity as of December 31, 2007; and the acquisition is priced at fair value based on the valuation report from the independent appraiser.

Page 278: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

48

4. KAS DAN BANK 4. CASH ON HAND AND IN BANKS Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2009 2008

Kas Cash on hand Euro 2.874.411 - Euro Rupiah 778.739 96.571 Rupiah Dolar AS 81.127 73.100 US Dollar Lain-lain 16.539 22.334 Others

Jumlah kas 3.750.816 192.005 Total cash on hand

Bank Cash in banks Rupiah Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 8.389.045 6.418.133 (Persero) Tbk PT ANZ Panin Bank 1.116.488 2.122.123 PT ANZ Panin Bank PT Bank CIMB Niaga Tbk 960.293 85.561 PT Bank CIMB Niaga Tbk

Standard Chartered Bank 902.704 1.286.044 Standard Chartered Bank PT Bank Mega Tbk 797.494 49.068 PT Bank Mega Tbk PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 693.779 252.431 (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk 588.287 223.788 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 314.546 969.368 (Persero) Tbk Lain-lain (masing-masing Others (each below dibawah USD100.000) 184.762 207.832 USD100,000)

Sub-jumlah 13.947.398 11.614.348 Sub-total

Dolar AS US Dollar PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 12.273.120 12.902.496 (Persero) Tbk Hong Kong and Shanghai Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Banking Corporation Limited 9.990.441 9.186.297 Limited Credit Suisse Limited 4.558.788 45.431.615 Credit Suisse Limited PT Bank Central Asia Tbk 3.337.451 1.249.521 PT Bank Central Asia Tbk Deutsche Bank AG 3.203.396 5.982.160 Deutsche Bank AG Standard Chartered Bank 3.130.155 63.892.333 Standard Chartered Bank PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 695.968 6.779.021 (Persero) Tbk PT ANZ Panin Bank 681.236 6.474.282 PT ANZ Panin Bank Citibank, N.A. 522.130 1.277.287 Citibank, N.A. Liberian Bank for Liberian Bank for Development 234.041 - Development BNP Paribas 221.326 460.415 BNP Paribas PT Bank Danamon PT Bank Danamon Indonesia Tbk 114.340 116.238 Indonesia Tbk Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ - 283.131 Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ

Lain-lain (masing-masing Others (each below dibawah USD100.000) 51.778 21.562 USD100,000)

Sub-jumlah 39.014.170 154.056.358 Sub-total

Page 279: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

49

4. KAS DAN BANK (Lanjutan) 4. CASH ON HAND AND IN BANKS (Continued)

2009 2008

Dolar Australia Australian Dollar Macquarie Group Limited 2.489.832 4.370.846 Macquarie Group Limited Westpact Bank 729.532 - Westpact Bank

Citibank, N.A. 59.549 1.512.523 Citibank, N.A.

Sub-jumlah 3.278.913 5.883.369 Sub-total

Yen Jepang Japanese Yen Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ 23.260 184.002 Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ

Mauritania Ouguiya Mauritania Ouguiya BNP Paribas 42.617 14.511 BNP Paribas

Euro Euro BNP Paribas 4.361 2.687 BNP Paribas

Jumlah kas di bank 56.310.719 171.755.275 Total cash in banks

Jumlah 60.061.535 171.947.280 Total

5. KAS DI BANK YANG DIBATASI

PENGGUNAANNYA 5. RESTRICTED CASH IN BANKS

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2009 2008

Rekening bank Bank accounts Rupiah Rupiah PT Bank Mega Tbk 160.641 135.508 PT Bank Mega Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 9.524 5.542 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT ANZ Panin Bank 1.058 1.066 PT ANZ Panin Bank Lain-lain (masing-masing Others (each below dibawah USD1.000) - 826 USD1,000)

Sub-jumlah 171.223 142.942 Sub-total

Dolar AS US Dollar Bank of New York Mellon 52.041.237 113.839.982 Bank of New York Mellon Standard Chartered Bank 15.840.823 14.781.569 Standard Chartered Bank PT Bank Central Asia Tbk 6.994.036 7.484.068 PT Bank Central Asia Tbk Deutsche Bank AG 5.900.000 5.900.000 Deutsche Bank AG PT ANZ Panin Bank 3.030.633 3.264.017 PT ANZ Panin Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.617.266 917.610 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk 76.349 2.297.726 PT Bank Mega Tbk Lain-lain (masing-masing Others (each below dibawah USD1.000) - 15 USD1,000)

Sub-jumlah 85.500.344 148.484.987 Sub-total

Jumlah rekening bank 85.671.567 148.627.929 Total bank accounts

Page 280: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

50

5. KAS DI BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA (Lanjutan)

5. RESTRICTED CASH IN BANKS (Continued)

2009 2008

Deposito berjangka Time deposits Rupiah Rupiah PT ANZ Panin Bank - 191.589 PT ANZ Panin Bank PT Bank Mega Tbk - 280.467 PT Bank Mega Tbk

Sub-jumlah - 472.056 Sub-total

Dolar AS US Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 8.167.401 8.167.401 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk - 1.063.303 PT Bank Central Asia Tbk PT ANZ Panin Bank - 305.608 PT ANZ Panin Bank

Sub-jumlah 8.167.401 9.536.312 Sub-total

Jumlah deposito berjangka 8.167.401 10.008.368 Total time deposits

Jumlah 93.838.968 158.636.297 Total

Kas di bank yang dibatasi penggunaannya pada Bank of New York Mellon dan Standard Chartered Bank merupakan akun escrow yang dibentuk sesuai dengan Perjanjian Distribusi Kas (Cash Distribution Agreement/CDA) (Catatan 41g).

Restricted cash in Bank of New York Mellon and Standard Chartered Bank represent escrow accounts in accordance with the Cash Distribution Agreement (CDA) (Note 41g).

Kas di bank yang dibatasi penggunaannya pada Deutsche Bank AG adalah untuk jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh PT Mitratama Perkasa, Anak perusahaan (Catatan 24d).

Restricted cash in Deutsche Bank AG is used as security for the credit facility obtained by PT Mitratama Perkasa, a Subsidiary (Note 24d).

Kas yang dibatasi penggunaannya di PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Mega Tbk and PT ANZ Panin Bank merupakan bank garansi sehubungan dengan performance bonds dan garansi yang diberikan oleh bank tersebut untuk kepentingan bagi pelanggan dan pemasok KPC, Anak perusahaan. Kas yang dibatasi penggunaannya di Standard Chartered Bank juga dimaksudkan untuk pembayaran dan penagihan dari PT Thiess Contractors Indonesia, PT Pamapersada Nusantara dan PT Darma Henwa Tbk, yang merupakan kontraktor penambangan bagi KPC.

Restricted cash in PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Mega Tbk and PT ANZ Panin Bank are related to bank guarantees for performance bonds and bank guarantees provided by such banks for the benefit of certain customers and suppliers of KPC, a Subsidiary. Restricted cash in Standard Chartered Bank is also intended for payment and collection from PT Thiess Contractors Indonesia, PT Pamapersada Nusantara and PT Darma Henwa Tbk, KPC’s mining contractors.

Deposito berjangka di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk merupakan jaminan eksplorasi sehubungan dengan standby letter of credit yang tidak dapat ditarik kembali yang diberikan kepada Kementerian Sumber Daya Minyak dan Mineral Republik Yaman (MOMR) dalam kaitannya dengan aktivitas eksplorasi yang dilakukan oleh Gallo Oil (Jersey) Ltd., Anak perusahaan.

Time deposit in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk represents exploration guarantee deposit that was placed in relation to the irrevocable standby letter of credit provided to the Ministry of Oil and Mineral Resources, Republic of Yemen (MOMR) for exploration activities of Gallo Oil (Jersey) Ltd., the Subsidiary.

Page 281: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

51

5. KAS DI BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA (Lanjutan)

5. RESTRICTED CASH IN BANKS (Continued)

Kisaran suku bunga tahunan deposito berjangka adalah sebagai berikut:

The annual interest rates of time deposits were as follows:

2009 2008

Dolar AS 0,50% 4% US Dollar Rupiah 2,00% - 6,25% 2,50% - 7,50% Rupiah

6. INVESTASI JANGKA PENDEK 6. SHORT-TERM INVESTMENTS

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2009 2008

Harga Perolehan 225.695.969 293.408.394 Cost Ditambah: Add : Kenaikan belum direalisasi Unrealized gain on atas perubahan nilai wajar increase in fair value efek-efek yang tersedia of available for sale untuk dijual 2.891.539 5.165.595 marketable securities

Jumlah 228.587.508 298.573.989 Total

Pada tanggal 27 Agustus 2008, Perusahaan menandatangani kontrak jasa pengelolaan dana dengan PT Recapital Asset Management (Recapital), pihak ketiga, untuk jangka waktu enam (6) bulan. Berdasarkan kontrak ini Perusahaan memberikan kewenangan penuh kepada Recapital untuk bertindak sebagai manajer investasi dalam mengelola dana Perusahaan sampai dengan USD350 juta. Pada tanggal 18 Agustus 2009, perjanjian tersebut diperpanjang sampai dengan tanggal 18 Februari 2010. Selama tahun 2009, Perusahaan telah melakukan pencairan sebagian dana sebesar USD83.712.426.

On August 27, 2008, the Company and PT Recapital Asset Management (Recapital), a third party, entered into a discretionary fund contract for a period of six (6) months. Based on this contract, the Company will give full authority to Recapital as investment manager to carry out the management of the Company’s funds up to an amount of USD350 million. On August 18, 2009, the agreement was extended until February 18, 2010. During 2009, the Company made partial redemptions amounting to USD83,712,426.

Pada tanggal 2 September 2009, Perusahaan

menandatangani kontrak jasa pengelolaan dana dengan Recapital untuk jangka waktu enam (6) bulan. Berdasarkan kontrak ini Perusahaan memberikan kewenangan penuh kepada Recapital untuk bertindak sebagai manajer investasi dalam mengelola dana Perusahaan sampai dengan USD50 juta. Selama tahun 2009, Perusahaan telah melakukan pencairan sebagian dana sebesar USD30 juta.

On September 2, 2009, the Company and Recapital entered into a second discretionary fund contract for a period of six (6) months. Based on this contract, the Company will give full authority to Recapital as investment manager to carry out the management of the Company’s funds up to an amount of USD50 million. During 2009, the Company made partial redemptions amounting to USD30 million.

Page 282: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

52

6. INVESTASI JANGKA PENDEK (Lanjutan) 6. SHORT-TERM INVESTMENTS (Continued) Laba investasi yang telah direalisasikan untuk

tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar USD11.287.574 dan USD9.696.019 yang disajikan sebagai “Laba atas Pelepasan Investasi Jangka Pendek” dalam laporan laba rugi konsolidasian.

The realized gain on sale of short-term investments for the years ended December 31, 2009 and 2008 amounting to USD11,287,574 and USD9,696,019, respectively, is presented as “Gain on Sale of Short-term Investments” in the consolidated statements of income.

Investasi tersebut di atas dimaksudkan sebagai investasi yang tersedia untuk dijual.

The above investments are intended as available for sale.

7. PIUTANG USAHA 7. TRADE RECEIVABLES

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2009 2008

Pihak Ketiga Third Parties Pelanggan luar negeri - Overseas customers - Dolar AS US Dollar Mitsubishi Corporation, Mitsubishi Corporation, Jepang 60.388.398 63.463.783 Japan China National Minerals China National Minerals, Cina 20.244.959 - China Glencore International AG, Glencore International AG, Switzerland 17.051.990 1.439.853 Switzerland Formosa Plastics Group, Formosa Plastics Group, Taiwan 15.625.340 - Taiwan Enel Trade SPA, Italia 8.944.886 - Enel Trade SPA, Italy Castle Peak Power, Castle Peak Power, Hong Kong 8.868.325 - Hong Kong Korea Southern Power, Korea Southern Power, Korea 8.405.422 - Korea Nippon Steel Corporation, Nippon Steel Corporation, Jepang 8.352.898 11.531.634 Japan Shanxi Coal Import and Shanxi Coal Import and Export, Cina 8.215.434 - Export, China IEG Limited, Hong Kong 6.891.602 - IEG Limited, Hong Kong Mitsui and Company,Jepang 6.149.377 11.428.128 Mitsui and Company,Japan Qinfa Trading Limited, Cina 6.137.445 - Qinfa Trading Limited, China Datang International Power Datang International Power Generation Co. Ltd., Cina 5.974.176 - Generation Co. Ltd., China Taiwan Power Corporation, Taiwan Power Corporation, Taiwan 5.638.954 13.935.553 Taiwan National Power Corporation, National Power Corporation, Philippines - 16.368.191 Philippines Toyota Tsusho,Jepang - 11.273.539 Toyota Tsusho,Japan The Hong Kong Electric, The Hong Kong Electric, Hong Kong - 11.239.536 Hong Kong National Power Supply, National Power Supply, Thailand - 10.171.912 Thailand

Page 283: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

53

7. PIUTANG USAHA (Lanjutan) 7. TRADE RECEIVABLES (Continued)

2009 2008

Bussan Sumisho Carbon Bussan Sumisho Carbon Energy Co. Ltd. 8.490.300 Energy Co. Ltd. EDF Trading - 8.124.449 EDF Trading Korea Western Power Korea Western Power Company Ltd., Korea - 5.717.318 Company Ltd.,Korea Bulk Trading - 5.579.419 Bulk Trading Lain-lain (masing-masing Others (each below dibawah USD5.000.000) 23.686.897 13.689.635 USD5,000,000)

Sub-jumlah 210.576.103 192.453.250 Sub-total

Pelanggan dalam negeri - Local customers - Dolar AS US Dollar Enercorp Ltd. 21.908.145 - Enercorp Ltd. PT Mahkotamas Duta PT Mahkotamas Duta Makmur 9.313.924 1.650.655 Makmur PT Indocement Tunggal PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 6.299.630 2.470.685 Prakarsa Tbk PT Freeport Indonesia - 5.230.947 PT Freeport Indonesia Lain-lain (masing-masing Others (each below dibawah USD1.000.000) 161.834 1.048.786 USD1,000,000)

Sub-jumlah 37.683.533 10.401.073 Sub-total

Pelanggan dalam negeri - Rupiah Local customers - Rupiah PT Perusahaan Listrik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) 9.739.362 7.745.897 Negara (Persero) PT Power Indonesia 8.286.656 4.669.667 PT Power Indonesia

Sub-jumlah 18.026.018 12.415.564 Sub-total

Jumlah pelanggan dalam negeri 55.709.551 22.816.637 Total local customers

Jumlah pihak ketiga 266.285.654 215.269.887 Total third parties Dikurangi: Penyisihan piutang Less: Allowance for ragu-ragu (161.834 ) (161.834 ) doubtful accounts

Bersih 226.123.820 215.108.053 Net Hubungan Istimewa (Catatan 38a) Related Parties (Note 38a)

Pelanggan dalam negeri - Local customer - Dolar AS US Dollar Enercorp Ltd. - 35.902.568 Enercorp Ltd.

Jumlah 266.123.820 251.010.621 Total

Page 284: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

54

7. PIUTANG USAHA (Lanjutan) 7. TRADE RECEIVABLES (Continued)

Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut:

The aging schedule of trade receivables was as follows:

2009 2008

Lancar 266.123.820 251.010.621 Current 1 sampai dengan 30 hari - - 1 to 30 days due 31 sampai dengan 90 hari - - 31 to 90 days due Lebih dari 90 hari 161.834 161.834 Over 90 days due

Jumlah 266.285.654 251.172.455 Total Dikurangi: Penyisihan piutang Less: Allowance for ragu-ragu (161.834 ) (161.834 ) doubtful accounts

Bersih 266.123.820 251.010.621 Net

Berdasarkan penelaahan terhadap keadaan piutang usaha masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang dari pihak ketiga.

Based on the review of the individual receivable accounts at the end of the year, the management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts receivable to third parties.

8. PIUTANG LAIN-LAIN 8. OTHER RECEIVABLES

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2009 2008

Pihak ketiga - Dolar AS Third parties - US Dollar Florenceville Financial Ltd. 290.000.000 - Florenceville Financial Ltd. PT Bukit Mutiara 250.000.000 - PT Bukit Mutiara Thionville Financier Ltd. 90.000.000 - Thionville Financier Ltd. Piutang dividen 44.091.193 - Dividend receivables Enercorp Ltd. 32.971.199 - Enercorp Ltd. Piutang kontraktor 5.857.607 9.093.389 Contractor receivables Lain-lain 26.396.647 13.143.628 Others

Sub-jumlah 739.316.646 22.237.017 Sub-total Dikurangi: Penyisihan piutang Less: Allowance for ragu-ragu (2.186.526 ) (2.163.420 ) doubtful accounts

Bersih 737.130.120 20.073.597 Net

Hubungan istimewa - Rupiah Related parties - Rupiah Piutang karyawan 708.129 760.392 Employee receivables

Jumlah 737.838.249 20.833.989 Total Dikurangi: Bagian jangka panjang 250.000.000 - Less: Non-current portion

Bagian jangka pendek 487.838.249 20.833.989 Current portion

Page 285: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

55

8. PIUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan) 8. OTHER RECEIVABLES (Continued)

Piutang dari Florenceville Financial Ltd. sebesar USD290 juta merupakan tagihan sehubungan dengan penjualan 7.399.999 lembar saham atau 20% dari modal saham Gallo Oil (Jersey) Ltd., Anak perusahaan, pada tanggal 28 Desember, 2009 (Catatan 3aa).

Due from Florenceville Financial Ltd. amounting to USD290 million represents receivable in relation to the sale of 7,399,999 shares or 20% of the issued share capital of Gallo Oil (Jersey) Ltd., a Subsidiary, on December 28, 2009 (Note 3aa).

Piutang dari Thionville Financier Ltd. sebesar USD90 juta merupakan tagihan sehubungan dengan penjualan 5 lembar saham atau 50% dari modal saham Enercorp Ltd., Anak perusahaan, pada tanggal 30 Desember 2009 (Catatan 3bb dan11).

Due from Thionville Financier Ltd. amounting to USD90 million represents receivable in relation to the sale of 5 shares or 50% of the issued share capital of Enercorp Ltd., a Subsidiary, on December 30, 2009 (Notes 3bb and 11).

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutupi kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang dari pihak ketiga.

The management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts receivable to third parties.

9. PERSEDIAAN 9. INVENTORIES

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2009 2008

Batubara 118.347.226 85.069.670 Coal Suku cadang dan bahan bakar 84.686.684 72.428.243 Spare parts and fuel supplies

Jumlah 203.033.910 157.497.913 Total Dikurangi: Penyisihan atas Less: Allowance for inventories kerugian persediaan usang (3.645.652 ) (4.800.192 ) obsolescence

Bersih 199.388.258 152.697.721 Net

Berdasarkan penelaahan terhadap persediaan, manajemen berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan adalah cukup untuk menutup kemungkinan terjadinya kerugian dan keusangan dari persediaan.

Based on a review of the inventories, the management believes that the allowance is adequate to cover possible losses and obsolescence arising from inventories.

Sesuai dengan PKP2B, seluruh suku cadang dan bahan bakar yang tercatat dalam laporan keuangan Anak-anak perusahaan (Arutmin dan KPC) merupakan milik Pemerintah Indonesia yang diserahkan hak penggunaannya kepada Anak-anak perusahaan (Catatan 41a).

In accordance with the CCOW, spare parts and fuel supplies recorded in the Subsidiaries’ (Arutmin and KPC) financial statements remain the property of the GOI, with an exclusive right of use granted to Subsidiaries (Note 41a).

Persediaan Arutmin telah diasuransikan terhadap

risiko kerugian kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sekitar USD25 juta dan USD20 juta pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari risiko tersebut. Persediaan KPC diasuransikan dalam satu paket dengan aset tetap (Catatan 12).

Inventories of Arutmin are covered by insurance against losses from fire and other risks for a coverage amount of approximately USD25 million and USD20 million as of December 31, 2009 and 2008, respectively, which management believes is adequate to cover possible losses from such risks. Inventories of KPC are insured in a package with fixed assets (Note 12).

Page 286: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

56

10. ASET LANCAR LAINNYA 10. OTHER CURRENT ASSETS

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2009 2008

Uang muka 27.281.985 34.265.425 Advances Pajak Pertambahan Nilai 10.348.235 2.873.204 Value-Added Tax Biaya dibayar di muka 5.757.548 7.063.860 Prepaid expenses Jaminan 5.160.916 8.314.190 Deposit

Jumlah 48.548.684 52.516.679 Total

11. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI 11. INVESTMENT IN ASSOCIATED COMPANIES

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2009

Perubahan Selama Tahun Berjalan/ Nilai Changes During The Period Nilai Penyertaan Penyertaan Persentase Awal/ Bagian Laba Akhir / Kepemilikan/ Carrying Penambahan/ (Rugi)/ Carrying Percentage of Value at Additions Equity in Penerimaan Value at Ownership Beginning Pengurangan/ Income Dividen/ Ending (%) Balance (Deductions) (Loss) Dividend Balance

Metode ekuitas: Equity Method: PT Newmont Nusa Tenggara 17,00 - 637.806.500 46.884.300 (46.884.300) 637.806.500 PT Newmont Nusa Tenggara Zurich Assets International Ltd. 80,00 200.384.210 - (810.855 ) - 199.573.355 Zurich Assets International Ltd. PT Visi Multi Artha 30,00 - 27.574 - - 27.574 PT Visi Multi Artha PT Artha Widya Persada 30,00 - 27.574 - - 27.574 PT Artha Widya Persada Westside Corporation Ltd. 20,10 11.108.121 - - - 11.108.121 Westside Corporation Ltd. Enercorp Ltd. - 12.849.995 (49.784.609 ) 36.934.614 - - Enercorp Ltd.

Sub-jumlah 224.342.326 588.077.039 83.008.059 (46.884.300) 848.543.124 Sub-total

Metode biaya: Cost Method: PT Coalindo Energy 15,58 98.875 - - - 98.875 PT Coalindo Energy Avocet Mining PLC 1,67 8.006.272 - - - 8.006.272 Avocet Mining PLC

Sub-jumlah 8.105.147 - - - 8.105.147 Sub-total

Jumlah 232.447.473 588.077.039 83.008.059 (46.884.300) 856.648.271 Total

2008

Nilai Nilai Penyertaan Perubahan Selama Tahun Berjalan/ Penyertaan Persentase Awal/ Changes During The Period Akhir / Kepemilikan/ Carrying Carrying Percentage of Value at Bagian Laba/ Penerimaan Value at Ownership Beginning Penambahan/ Equity in Dividen/ Ending (%) Balance Additions Income Dividend Balance

Metode ekuitas: Equity Method: Zurich Assets International Ltd. 80,00 - 200.384.210 - - 200.384.210 Zurich Assets International Ltd. Enercorp Ltd. 50,00 5.932.135 - 6.917.860 - 12.849.995 Enercorp Ltd. Westside Corporation Ltd. 30,10 10.234.186 873.935 - - 11.108.121 Westside Corporation Ltd.

Sub-jumlah 16.166.321 201.258.145 6.917.860 - 224.342.326 Sub-total

Metode biaya: Cost Method: PT Coalindo Energy 15,58 98.875 - - - 98.875 PT Coalindo Energy Avocet Mining PLC 1,67 - 8.006.272 - - 8.006.272 Avocet Mining PLC

Sub-jumlah 98.875 8.006.272 - - 8.105.147 Sub-total

Jumlah 16.265.196 209.264.417 6.917.860 - 232.447.473 Total

Page 287: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

57

11. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI (Lanjutan)

11. INVESTMENT IN ASSOCIATED COMPANIES (Continued)

a. Zurich Assets International Ltd. a. Zurich Assets International Ltd.

Selain Perjanjian Jual Beli tanggal 23 Desember 2008 (Catatan 3m dan 41n), PT Bumi Resources Investment (BRI), Anak perusahaan, Goodrich Management Corp. (Goodrich) dan Quest Corporation (Quest) (“Para Pihak”) menandatangani Perjanjian Pelaksanaan (Undertaking Agreement) sehubungan dengan operasional dan manajemen PT Darma Henwa Tbk (DEWA).

In addition to the Share Purchase Agreement dated December 23, 2008 (Notes 3m and 41n), PT Bumi Resources Investment (BRI), a Subsidiary, Goodrich Management Corp. (Goodrich) and Quest Corporation (Quest) (the “Parties”) entered into an Undertaking Agreement relating to the operation and management of PT Darma Henwa Tbk (DEWA).

Dalam Perjanjian Pelaksanaan tersebut, para pihak menyetujui bahwa Quest akan menjadi pemegang saham pengendali atas DEWA melalui Zurich Assets International Ltd. (Zurich) tanpa mengindahkan fakta bahwa BRI telah mengakuisisi 80% dari jumlah saham yang diterbitkan oleh Zurich. Quest memiliki 2.000 lembar saham yang merupakan 20% dari jumlah saham yang diterbitkan oleh Zurich.

As stipulated under the Undertaking Agreement, the parties have acceded that Quest will remain as the controlling shareholder of DEWA through Zurich Assets International Ltd. (Zurich) regardless of the fact that BRI has acquired 80% of the total issued shares of Zurich. Quest owns 2,000 shares representing 20% of the total issued shares of Zurich.

b. Westside Corporation Ltd. b. Westside Corporation Ltd.

Pada tanggal 5 Januari 2007, Perusahaan berpartisipasi dalam penawaran saham perdana (IPO) Westside Corporation Ltd. (Westside), sebuah perusahaan yang berdomisili di Australia yang bergerak dalam bidang pertambangan dan energi. Saham Westside telah terdaftar dan diperdagangkan di Bursa Efek Australia sejak tanggal 10 Januari 2007.

On January 5, 2007, the Company participated in the initial public offering (IPO) of Westside Corporation Ltd. (Westside), a company domiciled in Australia that operates in the mining and energy industries. Westside shares have been listed and traded on the Australian Stock Exchange starting January 10, 2007.

Partisipasi Perusahaan di Westside adalah sebanyak 20.400.000 lembar saham atau 27,54% dari jumlah saham Westside dengan nilai nominal AUD0,50 per lembar. Perusahaan telah membayar sebesar AUD10.200.000 (setara dengan USD8.062.107). Beban transaksi yang timbul atas perolehan sebesar USD2.172.078 ditambahkan pada nilai perolehan investasi.

The Company’s participation in Westside ownership was 20,400,000 shares or 27.54% of its total shares, with nominal value of AUD0.50, for which the Company paid AUD10,200,000 (equivalent to USD8,062,107). Transaction cost incurred on the acquisition amounting to USD2,172,078 was added to the cost of investment.

Pada tanggal 28 Februari 2008, Perusahaan membeli tambahan saham sebanyak 1.889.885 lembar saham senilai AUD951.979 (setara dengan USD873.936), sehingga kepemilikan Perusahaan atas saham di Westside menjadi 22.289.885 lembar saham atau 30,1%.

On February 28, 2008, the Company acquired an additional 1,889,885 shares for AUD951,979 (equivalent to USD873,936) raising the Company’s ownership in Westside to 30.1% or equivalent to 22,289,885 shares.

Page 288: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

58

11. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI (Lanjutan)

11. INVESTMENT IN ASSOCIATED COMPANIES (Continued)

Perusahaan memilih untuk tidak mengambil hak opsinya untuk membeli tambahan saham Westside sebanyak 10.200.000 lembar saham dengan nilai nominal AUD0,50 per lembar, yang jatuh tempo tanggal 31 Maret 2009. Maka, kepemilikan Perusahaan telah berkurang sebesar 20.10% karena adanya dilusi dari saham Westside dan hasil dari pengambilan hak opsi dari pemegang saham Westside yang lain.

The Company did not exercise its option to buy an additional 10,200,000 shares of Westside at AUD0.50 per share, which expired on March 31, 2009. Consequently, the Company’s ownership was reduced to 20.10% due to the dilution of Westside shares resulting from the exercise of options of other shareholders of Westside.

c. Enercorp Ltd. c. Enercorp Ltd.

Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 29 Desember 2006, Perusahaan menjual 10% kepemilikan sahamnya di Enercorp Ltd. (Enercorp) kepada Prove Enegy Investments Ltd. (Prove) dengan harga sebesar USD371.240. Selanjutnya, kepemilikan saham Perusahaan di Enercorp menjadi 50%.

Based on the Share Sale and Purchase Agreement dated December 29, 2006, the Company sold 10% of its ownership interest in Enercorp Ltd. (Enercorp) to Prove Energy Investments Ltd. (Prove) at a sales price of USD371,240. Accordingly, the Company’s ownership interest in Enercorp became 50%.

Pada tanggal yang sama, Perusahaan, Grandwise Ocean dan Prove, para pemegang saham Enercorp, menandatangani Perjanjian Pemegang Saham yang membatasi Enercorp untuk mengalihkan dana ke Perusahaan. Sehubungan dengan adanya pembatasan ini mulai tanggal 29 Desember 2006, Perusahaan tidak lagi mengkonsolidasikan laporan keuangan Enercorp.

On the same date as the above, the Company, Grandwise Ocean and Prove, the shareholders of Enercorp, entered into a Shareholders Agreement, wherein Enercorp is restricted from transferring funds to the Company. As a result, the Company deconsolidated Enercorp due to restrictions resulting from this agreement starting from December 29, 2006.

Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 30 Desember 2009, Perusahaan menjual 50% kepemilikan sahamnya di Enercorp kepada Thionville Financier Ltd. (Thionville) dengan harga sebesar USD90 juta. Selisih antara harga jual dan nilai tercatat dari investasi Enercorp sebesar USD41.023.362 dicatat sebagai "Laba Penjualan Investasi".

Based on the Share Sale and Purchase Agreement dated December 30, 2009, the Company sold its remaining 50% interest in Enercorp to Thionville Financier Ltd. (Thionville) at a sales price of USD90 million. The difference between the selling price and the carrying value of investment in Enercorp amounting to USD41,023,362 was recorded as “Gain on Sale of Investments.”

d. Avocet Mining PLC d. Avocet Mining PLC

Pada bulan Februari dan Maret 2008, Perusahaan mengakuisisi 2.011.590 lembar saham biasa atau sebesar 1,67% kepemilikan saham di Avocet Mining PLC (Avocet) dengan nilai GBP4.022.141 (setara dengan USD8.006.272). Avocet adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan emas dan berdomisili di Inggris, yang sahamnya tercatat dan diperdagangkan di Alternative Investment Market (AIM), sub-market di Bursa Efek London.

In February and March 2008, the Company acquired 2,011,590 ordinary shares, representing 1.67% ownership interest in Avocet Mining PLC (Avocet) for a gross consideration of GBP4,022,141 (equivalent to USD8,006,272). Avocet is a gold mining company domiciled in United Kingdom, shares of which are listed and traded on the Alternative Investment Market (AIM), a sub-market of the London Stock Exchange.

Page 289: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

59

11. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI (Lanjutan)

11. INVESTMENT IN ASSOCIATED COMPANIES (Continued)

e. PT Newmont Nusa Tenggara e. PT Newmont Nusa Tenggara

Pada tanggal 6 November 2009, Perusahaan melalui Anak perusahaannya, PT Multi Daerah Bersaing (MDB) menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham (PJBS) dengan Newmont Indonesia Ltd. (NIL) dan Nusa Tenggara Mining Corporation (NTMC) mengenai jual beli saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) sebesar 10% yang terdiri dari 683,407 lembar saham. MDB membayar seluruh harga perolehan sebesar USD391 juta pada tanggal 16 November 2009 (Catatan 41z). NNT merupakan perusahaan tambang tembaga dan emas yang berlokasi di Nusa Tenggara, Indonesia.

On November 6, 2009, the Company, through its Subsidiary, PT Multi Daerah Bersaing (MDB) signed a Shares Sale Agreement (SSA) with Newmont Indonesia Ltd. (NIL) and Nusa Tenggara Mining Corporation (NTMC) regarding the sale and purchase of 10% interest in PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) consisting of 683,407 shares. MDB paid the total acquisition price of USD391 million on November 16, 2009 (Note 41z). NNT is a copper and gold mining company located at Nusa Tenggara, Indonesia.

Pada tanggal 23 November 2009, MDB menandatangai PJBS kedua dengan NIL dan NTMC sehubungan dengan jual beli 14% tambahan kepemilikan saham yang terdiri dari 956.770 lembar saham di NNT dengan total harga perolehan sebesar USD493,6 juta. Pada tanggal 14 Desember 2009, MDB membayar harga perolehan sebesar USD246.806.500 untuk 7% saham tersebut (Catatan 41aa).

On November 23, 2009, MDB signed a second SSA with NIL and NTMC regarding the sale and purchase of additional 14% ownership consisting of 956,770 shares in NNT for a total acquisition price of USD493.6 million. On December 14, 2009, MDB paid the acquisition price for the 7% shares amounting to USD246,806,500 (Note 41aa).

Pada tanggal 31 Desember 2009, persyaratan untuk menyelesaikan jual beli saham sebanyak 7% dari saham yang tersisa belum dapat diselesaikan, dan sampai dengan tanggal laporan kepemilikan MDB adalah sebesar 17%.

As of December 31, 2009, the conditions to completion for the sale and purchase of the remaining 7% shares are not yet completed, therefore, the MDB’s ownership as of that date is only 17%.

12. ASET TETAP 12. FIXED ASSETS

Rincian dan mutasi aset tetap adalah sebagai berikut:

Details and changes of fixed assets were as follows:

2009

Saldo Awal/ Selisih Kurs/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Translation Ending Balance Additions Disposals Reclassifications Adjustments Balance

Harga Perolehan Acquisition Cost Pemilikan langsung Direct ownership Mesin dan peralatan 1.492.546.803 48.513.697 1.081.496 41.684.237 16.413.118 1.598.076.359 Machinery and equipment Peralatan dan perabotan kantor 11.654.009 129.895 263.498 - 145.306 11.665.712 Office furniture and fixtures Kendaraan 8.573.043 265.329 335.151 3.502.290 423.878 12.429.389 Vehicles Aset dalam penyelesaian 141.119.470 65.375.349 7.988.569 (6.220.471 ) 5.550.141 197.835.920 Construction-in-progress

Sub-jumlah 1.653.893.325 114.284.270 9.668.714 38.966.056 22.532.443 1.820.007.380 Sub-total

Pemilikan tidak langsung Indirect ownership Aset sewa pembiayaan Leased assets Mesin dan peralatan 225.915.799 250.758.012 - (38.884.540 ) (235.642 ) 437.553.629 Machinery and equipment Kendaraan 3.448.397 35.926 - (81.516 ) (2.781.980 ) 620.827 Vehicles

Sub-jumlah 229.364.196 250.793.938 - (38.966.056 ) (3.017.622 ) 438.174.456 Sub-total

Jumlah Harga Perolehan 1.883.257.521 365.078.208 9.668.714 - 19.514.821 2.258.181.836 Total Acquisition Cost

Page 290: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

60

12. ASET TETAP (Lanjutan) 12. FIXED ASSETS (Continued)

2009

Saldo Awal/ Selisih Kurs/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Translation Ending Balance Additions Disposals Reclassifications Adjustments Balance

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Pemilikan langsung Direct ownership Mesin dan peralatan 937.104.965 60.093.003 1.081.496 18.802.724 731.488 1.015.650.684 Machinery and equipment Peralatan dan perabotan kantor 8.796.055 919.510 17.879 - - 9.697.686 Office furniture and fixtures Kendaraan 7.048.661 2.845.542 33.193 - - 9.861.010 Vehicles

Sub-jumlah 952.949.681 63.858.055 1.132.568 18.802.724 731.488 1.035.209.380 Sub-total

Pemilikan tidak langsung Indirect ownership Aset sewa pembiayaan Leased assets Mesin dan peralatan 51.394.931 50.494.243 - (18.802.724 ) - 83.086.450 Machinery and equipment Kendaraan 113.557 53.877 - - - 167.434 Vehicles

Sub-jumlah 51.508.488 50.548.120 - (18.802.724 ) - 83.253.884 Sub-total

Jumlah Akumulasi Penyusutan 1.004.458.169 114.406.175 1.132.568 - 731.488 1.118.463.264 Total Accumulated Depreciation

Nilai Buku 878.799.352 1.139.718.572 Carrying Value

2008

Saldo Awal/ Selisih Kurs/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Translation Ending Balance Additions Disposals Reclassifications Adjustments Balance

Harga Perolehan Acquisition Cost Pemilikan langsung Direct ownership Mesin dan peralatan 1.439.772.398 68.726.953 17.318.669 9.980.737 (8.614.616 ) 1.492.546.803 Machinery and equipment Peralatan dan perabotan kantor 9.092.489 2.465.801 - 95.719 - 11.654.009 Office furniture and fixtures Kendaraan 7.448.379 1.122.937 - 1.727 - 8.573.043 Vehicles Aset dalam penyelesaian 26.830.645 114.589.656 - (300.831 ) - 141.119.470 Construction-in-progress

Sub-jumlah 1.483.143.911 186.905.347 17.318.669 9.777.352 (8.614.616 ) 1.653.893.325 Sub-total

Pemilikan tidak langsung Indirect ownership Aset sewa pembiayaan Leased assets Mesin dan peralatan 137.355.576 98.337.575 - (9.777.352 ) - 225.915.799 Machinery and equipment Kendaraan 225.471 3.222.926 - - - 3.448.397 Vehicles

Sub-jumlah 137.581.047 101.560.501 - (9.777.352 ) - 229.364.196 Sub-total

Jumlah Harga Perolehan 1.620.724.958 288.465.848 17.318.669 - (8.614.616 ) 1.883.257.521 Total Acquisition Cost

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Pemilikan langsung Direct ownership Mesin dan peralatan 905.734.944 43.485.311 17.240.414 5.125.124 - 937.104.965 Machinery and equipment Peralatan dan perabotan kantor 8.487.610 308.445 - - - 8.796.055 Office furniture and fixtures Kendaraan 6.929.608 119.053 - - - 7.048.661 Vehicles

Sub-jumlah 921.152.162 43.912.809 17.240.414 5.125.124 - 952.949.681 Sub-total

Pemilikan tidak langsung Indirect ownership Aset sewa pembiayaan Leased assets Mesin dan peralatan 31.409.710 25.110.345 - (5.125.124 ) - 51.394.931 Machinery and equipment Kendaraan 65.666 47.891 - - - 113.557 Vehicles

Sub-jumlah 31.475.376 25.158.236 - (5.125.124 ) - 51.508.488 Sub-total

Jumlah Akumulasi Penyusutan 952.627.538 69.071.045 17.240.414 - - 1.004.458.169 Total Accumulated Depreciation

Nilai Buku 668.097.420 878.799.352 Carrying Value

Sesuai dengan PKP2B, aset tetap yang dicatat dalam laporan keuangan KPC dan Arutmin, Anak perusahan, merupakan milik Pemerintah Indonesia. KPC dan Arutmin mempunyai hak eksklusif untuk menggunakan aset tetap tersebut selama masa manfaat ekonomisnya atau sisa masa dalam PKP2B, mana yang lebih pendek (Catatan 41a).

In accordance with the CCOW, fixed assets recorded in the financial statements of KPC and Arutmin, the Subsidiaries, remain the property of the GOI, with KPC and Arutmin having an exclusive right to use the assets over their useful lives or the remaining term of the CCOW, whichever is shorter (Note 41a).

Page 291: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

61

12. ASET TETAP (Lanjutan) 12. FIXED ASSETS (Continued)

Aset tetap dan persediaan di KPC telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar USD1 milyar dan USD2,4 milyar masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Manajemen KPC berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari risiko tersebut (Catatan 9).

Fixed assets, as well as inventories of KPC, are covered by insurance against losses from fire and other risks under blanket policies amounting to USD1 billion and USD2.4 billion as of December 31, 2009 and 2008, respectively, which KPC’s management believes is adequate to cover possible losses from such risks (Note 9).

Seluruh aset tetap Arutmin telah diasuransikan terhadap kerugian kebakaran dan risiko lainnya sebesar USD418 juta dan USD329 juta masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Manajemen Arutmin berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko tersebut (Catatan 9).

All fixed assets of Arutmin are covered by insurance against losses from fire and other risks amounting to USD418 million and USD329 million as of December 31, 2009 and 2008, respectively, which Arutmin’s management believes is adequate to cover possible losses from such risks (Note 9).

KPC dan FBS telah mengadakan perjanjian sewa pembiayaan untuk beberapa alat berat yang digunakan untuk kegiatan operasional pertambangan (Catatan 26).

KPC and FBS have entered into finance lease agreements for various items of heavy equipment that are used for mining operations (Note 26).

Alokasi beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

Allocation of depreciation expense for the years ended December 31, 2009 and 2008, respectively, was as follows:

2009 2008

Beban pokok pendapatan 92.749.317 62.561.364 Cost of revenues Biaya eksplorasi tangguhan 12.690.416 - Deferred exploration costs Beban usaha (Catatan 35) 8.966.442 6.509.681 Operating expenses (Note 35)

Jumlah 114.406.175 69.071.045 Total

Aset dalam penyelesaian merupakan kapitalisasi biaya sehubungan dengan pengembangan area pertambangan di Satui Kalimantan Selatan untuk Proyek UBC (Upgrade Brown Coal) milik Arutmin, pembangunan pelabuhan di Asam Asam milik Mitratama serta aset tetap milik KPC, Calipso dan FBS yang belum siap digunakan dalam operasi.

Construction-in-progress represents cost capitalized in connection with the development of Arutmin’s mine site in Satui South Kalimantan for the UBC (Upgrade Brown Coal) Project, Mitratama’s construction of port in Asam Asam and KPC, Calipso and FBS’s fixed assets not yet ready for their intended use.

Aset dalam penyelesaian yang belum selesai pada

tanggal neraca

Persentase penyelesaian/ Percentage of

completion

Akumulasi biaya/

Accumulated costs

Estimasi tanggal penyelesaian/

Estimated completion date

Construction-in-progress that have not been completed at

the balance sheet date

Mesin dan peralatan 25% - 99% 187.567.961 2010 - 2011 Machinery and equipment Bangunan 54% - 80% 10.267.959 2010 Building

Page 292: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

62

12. ASET TETAP (Lanjutan) 12. FIXED ASSETS (Continued)

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan tidak mengakui penurunan nilai aset dan berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi tentang adanya penurunan nilai aset.

As of December 31, 2009 and 2008, the Company and its Subsidiaries did not recognize any asset impairment and believes that there are no indications that would give rise to asset impairment.

13. ASET MINYAK DAN GAS BUMI 13. OIL AND GAS PROPERTIES

Akun ini merupakan biaya eksplorasi yang dikeluarkan oleh Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo), Anak perusahaan, di Yaman yang terdiri dari:

This represents costs incurred in connection with exploration of Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo), the Subsidiary, in Yemen that consist of:

2009

Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Ending Balance Additions Balance

Blok R2 147.276.120 13.100.594 160.376.714 Block R2 Blok 13 137.836.345 34.608.262 172.444.607 Block 13

Jumlah 285.112.465 47.708.856 332.821.321 Total

2008

Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Ending Balance Additions Balance

Blok R2 73.114.455 74.161.665 147.276.120 Block R2 Blok 13 37.954.892 99.881.453 137.836.345 Block 13

Jumlah 111.069.347 174.043.118 285.112.465 Total

2009 2008

Blok R2 Block R2 Jumlah luas tanah yang belum dioperasikan 22.979.332 22.979.332 Unoperated acreage Peralatan kantor 112.534 112.534 Office equipment Tambang yang belum selesai Uncompleted wells and dan peralatan dan related equipment fasilitas terkait 137.284.848 124.184.254 and facilities

Jumlah 160.376.714 147.276.120 Total

Blok 13 Block 13 Jumlah luas tanah yang belum dioperasikan 14.929.067 14.929.067 Unoperated acreage Peralatan kantor 139.085 139.085 Office equipment Tambang yang belum selesai Uncompleted wells and dan peralatan dan related equipment fasilitas terkait 157.376.455 122.768.193 and facilities

Jumlah 172.444.607 137.836.345 Total

Page 293: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

63

13. ASET MINYAK DAN GAS BUMI (Lanjutan) 13. OIL AND GAS PROPERTIES (Continued)

a. Gallo dan Kementerian Sumber Daya Minyak dan Mineral Republik Yaman melakukan Perjanjian Bagi Hasil Produksi (Catatan 41m).

a. Gallo and Ministry of Oil and Mineral Resources of the Republic of Yemen entered into a Production Sharing Agreement (Note 41m).

b. Penambahan selama tahun 2009 berkaitan

dengan aktivitas pengeboran di sumur AI Barakat # 1 Blok 13.

b. During 2009, there were drilling activities in AI - Barakat # 1 well of Block 13.

c. Gallo telah mengirim surat permohonan

kepada Departemen Sumber Daya Mineral Yaman untuk memperpanjang jangka waktu eksplorasi Blok R2 sampai dengan tanggal 31 Desember 2010. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Departemen Sumber Daya Mineral Yaman belum memberikan tanggapan secara formal atas surat permohonan tersebut. Perusahaan berkeyakinan bahwa perpanjangan jangka waktu eksplorasi dapat diperoleh.

c. Gallo has sent application letter to Ministry of the Mineral Resources of Yemen to extend the term of the exploration period until December 31, 2010 for Block R2. As of the completion date of the consolidated financial statements, Ministry of the Mineral Resources of Yemen has not formally responding to the application letter. The Company believes the extension of the exploration is obtainable.

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008,

manajemen tidak mengakui penurunan nilai aset minyak dan gas bumi dan berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi tentang adanya penurunan nilai aset.

As of December 31, 2009 and 2008, the management did not recognize any oil and gas properties impairment and believed that there are no indications that would give rise to asset impairment.

14. BIAYA EKSPLORASI TANGGUHAN 14. DEFERRED EXPLORATION COSTS

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2009 2008

Tahap eksplorasi - belum ada Deferred exploration - non-proven cadangan terbukti reserves Anak perusahaan: Subsidiaries: Bumi Mauritania SA 176.484.604 165.569.968 Bumi Mauritania SA PT Gorontalo Minerals 44.414.460 43.878.341 PT Gorontalo Minerals PT Citra Palu Minerals 24.164.297 23.579.096 PT Citra Palu Minerals Konblo Bumi, Inc. 13.602.636 13.007.296 Konblo Bumi, Inc.

Jumlah 258.665.997 246.034.701 Total

Page 294: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

64

13. ASET MINYAK DAN GAS BUMI (Lanjutan) 13. OIL AND GAS PROPERTIES (Continued)

Perbandingan antara saldo nilai buku biaya eksplorasi tangguhan dengan nilai tunai arus kas bersih yang diperoleh dari produksi yang diestimasikan adalah sebagai berikut:

The comparison between the book value and net present value of future cash flow from estimated production is as follows:

Biaya Eksplorasi Tangguhan/ Deferred Exploration Cost

Nilai Tunai Bersih Arus Kas dari Estimasi Penyesuaian Produksi/ atas Biaya Net Present Eksplorasi Value of Future Tangguhan/ Cash Flow Deferred Lokasi/ Nilai Buku/ From Estimated Exploration Anak Perusahaan Location Book Value Production Cost Adjustment Subsidiaries

Bumi Mauritania SA Mauritania 176.484.604 1.273.243.270 - Bumi Mauritania SA PT Gorontalo Minerals Gorontalo 44.414.460 726.199.000 - PT Gorontalo Minerals PT Citra Palu Minerals Palu 24.164.297 504.302.421 - PT Citra Palu Minerals Konblo Bumi, Inc. Liberia 13.602.637 463.366.111 - Konblo Bumi, Inc. 15. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN

TANGGUHAN 15. DEFERRED EXPLORATION AND

DEVELOPMENT COSTS

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2009 2008

Biaya eksplorasi tangguhan - telah menemukan cadangan Deferred exploration cost - terbukti proven reserves Anak perusahaan: Subsidiaries: PT Dairi Prima Mineral PT Dairi Prima Mineral Dairi 587.118.991 84.680.857 Dairi PT Pendopo Energi Batubara PT Pendopo Energi Batubara Sumatera 177.649.798 - Sumatera PT Kaltim Prima Coal PT Kaltim Prima Coal Sangatta 101.151.712 101.151.712 Sangatta PT Arutmin Indonesia PT Arutmin Indonesia Senakin 32.604.810 32.604.810 Senakin PT Fajar Bumi Sakti PT Fajar Bumi Sakti Loa Ulung, Kutai Kartanegara 8.177.333 4.185.080 Loa Ulung, Kutai Kartanegara

Jumlah biaya eksplorasi 906.702.644 222.622.459 Total exploration cost

Biaya pengembangan tangguhan - telah menemukan Deferred development cost - cadangan terbukti proven reserves Anak perusahaan: Subsidiaries: PT Arutmin Indonesia PT Arutmin Indonesia

Satui 29.704.631 29.699.179 Satui Senakin 6.582.378 5.669.265 Senakin

Asam Asam 717.345 355.440 Asam Asam PT Kaltim Prima Coal PT Kaltim Prima Coal

Sangatta 13.031.607 7.274.692 Sangatta

Jumlah biaya pengembangan 50.035.961 42.998.576 Total development cost

Page 295: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

65

15. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN TANGGUHAN (Lanjutan)

15. DEFERRED EXPLORATION AND DEVELOPMENT COSTS (Continued)

2009 2008

Jumlah biaya eksplorasi dan Total exploration and pengembangan 956.738.605 265.621.035 development costs

Dikurangi: Akumulasi amortisasi Less: Accumulated amortization Saldo awal (84.291.785 ) (97.282.115 ) Beginning balance Penambahan (35.037.170 ) (6.274.797 ) Additions Pengurangan - 19.265.127 Disposals

Saldo Akhir (119.328.955 ) (84.291.785 ) Ending balance

Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan - Deferred exploration and bersih 837.409.650 181.329.250 development cost - net

Mutasi biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan berdasarkan area of interest selama periode 2009 adalah sebagai berikut:

Changes during the period of deferred exploration and development costs based on area of interest in 2009 are as follows:

Biaya Eksplorasi Dan Pengembangan Tangguhan/ Deferred Exploration And Development Costs

Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Lokasi/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Penghapusan Ending Anak Perusahaan Location Balance Additions Deductions Disposal Balance Subsidiaries

PT Dairi Prima Mineral PT Dairi Prima Mineral Dairi Dairi 84.680.857 502.438.134 - - 587.118.991 Dairi

PT Pendopo Energi PT Pendopo Energi Batubara Sumatera Muara Enim - 177.649.798 - - 177.649.798 Batubara Sumatera

PT Kaltim Prima Coal PT Kaltim Prima Coal Sangatta Sangatta 50.806.504 13.031.607 34.184.112 6.106.333 23.547.666 Sangatta PT Arutmin Indonesia PT Arutmin Indonesia Senakin Senakin 20.960.584 7.191 853.058 262.437 19.852.280 Senakin Satui Satui 20.340.785 5.452 - - 20.346.237 Satui Asam Asam Asam Asam 355.440 361.904 - - 717.344 Asam Asam PT Fajar Bumi Sakti PT Fajar Bumi Sakti

Loa Ulung. Kutai Loa Ulung. Loa Ulung. Kutai Kertanegara Kutai Kertanegara 4.185.080 3.992.254 - - 8.177.334 Kertanegara

Jumlah 181.329.250 697.486.340 35.037.170 6.368.770 837.409.650 Total

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, manajemen tidak mengakui penurunan nilai biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan dan berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi tentang penurunan nilai aset.

As of December 31, 2009 and 2008, the management did not recognize any impairment on deferred exploration and development costs and believed that there are no indications that would give rise to asset impairment.

16. BIAYA PENGUPASAN TANGGUHAN 16. DEFERRED STRIPPING COSTS

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, KPC dan Arutmin, Anak perusahaan, mengakui biaya pengupasan tangguhan masing-masing sebesar USD242.767.893 dan USD288.543.509. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, KPC dan Arutmin telah mengamortisasi biaya pengupasan tangguhan masing-masing sebesar USD155.491.408 dan USD412.281, sebagai bagian dari biaya produksi untuk wilayah dimana rasio aktual lebih rendah daripada rasio pengupasan yang direncanakan.

As of December 31, 2009 and 2008, KPC and Arutmin, the Subsidiaries, recognized deferred stripping costs amounting to USD242,767,893 and USD288,543,509, respectively. For the years ended December 31, 2009 and 2008, KPC and Arutmin has amortized deferred stripping costs amounting to USD155,491,408 and USD412,281, respectively, as part of production costs for areas where the actual ratio is significantly lower than the planned stripping ratio.

Page 296: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

66

16. BIAYA PENGUPASAN TANGGUHAN (Lanjutan) 16. DEFERRED STRIPPING COSTS (Continued) 2009 2008

Rasio Rasio Pengupasan Pengupasan Rasio Aktual yang Rasio Aktual yang Pengupasan/ direncanakan/ Pengupasan/ direncanakan/ Actual Planned Actual Planned Stripping Ratio Stripping ratio Stripping ratio Stripping ratio

PT Arutmin Indonesia PT Arutmin Indonesia Pit Manggis 8,33 47,84 12,64 8,17 Pit Manggis Pit 1 11,35 25,01 - - Pit 1 Pit 2 Cutback 10,88 5,13 19,32 9,05 Pit 2 Cutback Pit 15 - - - 10,78 Pit 15 Pit 18 9,15 5,13 - - Pit 18 Pit Kresna 29,05 12,88 140,29 11,14 Pit Kresna Pit Abimanyu 1,55 - - - Pit Abimanyu Pit Gatotkaca 6,39 5,71 - - Pit Gatotkaca PT Kaltim Prima Coal PT Kaltim Prima Coal Bendili 15,55 21,61 13,18 9,86 Bendili Bengalon 10,78 12,55 9,83 7,40 Bengalon Pit J 11,78 12,04 11,36 7,87 Pit J 17. GOODWILL 17. GOODWILL

Akun ini merupakan selisih lebih biaya perolehan diatas nilai aset bersih Anak perusahaan.

This account represents the excess of acquisition cost over the net assets value of Subsidiaries.

2009

Reklasifikasi/ Reclassi- Saldo Awal/ fications Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending Balance Additions Deductions Balance

Harga 1.036.582.761 55.307.981 592.749.106 499.141.636 Cost Akumulasi amortisasi 117.395.470 25.386.293 9.521.105 133.260.658 Accumulated amortization

Nilai buku 919.187.291 29.921.688 583.228.001 365.880.978 Carrying value

2008

Reklasifikasi/ Reclassi- Saldo Awal/ fications Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending Balance Additions Deductions Balance

Harga 364.365.263 672.217.498 - 1.036.582.761 Cost Akumulasi amortisasi 85.250.555 32.144.915 - 117.395.470 Accumulated amortization

Nilai buku 279.114.708 640.072.583 - 919.187.291 Carrying value

Page 297: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

67

18. BIAYA KEUANGAN TANGGUHAN 18. DEFERRED FINANCING COSTS

Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2009

Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending Balance Additions Deductions Balance

Nilai tercatat 46.434.048 238.207.032 61.739.200 222.901.880 Carrying value Akumulasi amortisasi 9.747.192 28.522.090 26.721.561 11.547.721 Accumulated amortization

Nilai buku 36.686.856 209.684.942 35.017.639 211.354.159 Book value

2008

Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending Balance Additions Deductions Balance

Nilai tercatat - 46.434.048 - 46.434.048 Carrying value Akumulasi amortisasi - 9.747.192 - 9.747.192 Accumulated amortization

Nilai buku - 36.686.856 - 36.686.856 Book value

Biaya keuangan tangguhan terdiri dari biaya konsultan, biaya bank, biaya profesional dan biaya langsung lainnya yang terkait dengan perolehan pinjaman jangka panjang.

Deferred financing costs represent consultant expenses, bank charges, professional fees and other direct costs that were incurred to obtain long-term borrowings.

19. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 19. OTHER NON-CURRENT ASSETS

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2009 2008

Pihak Ketiga Third Parties Proyek pengembangan usaha 323.927.208 110.571.970 Business development project Jaminan DHPB 26.595.745 22.831.050 DHPB deposit Lisensi (Catatan 41l) 9.975.112 7.727.566 License (Note 41l) Kas di bank yang dibatasi

penggunaannya 625.000 1.840.967 Restricted cash in bank Lain-lain 1.317.991 7.171.749 Others

Sub-jumlah 362.441.056 150.143.302 Sub-total Hubungan Istimewa (Catatan 38j) Related Party (Note 38j)

Uang muka pembelian Advance for office space ruang kantor 9.477.884 7.399.864 purchase

Jumlah 371.918.940 157.543.166 Total

Biaya pengembangan usaha merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Perusahaan sehubungan dengan perluasan dan pengembangan proyek baru Perusahaan. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, proses penyelesaian tersebut masih berlangsung.

Business development project represents the Company’s disbursements in relation to the expansion and development of new projects. As of the completion date of the consolidated financial statements, the projects are still ongoing.

Page 298: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

68

19. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA (Lanjutan) 19. OTHER NON-CURRENT ASSETS (Continued)

Pada tanggal 19 September 2008, KPC dan Arutmin masing-masing telah membayar Rp150 milyar (setara dengan USD15.957.447) dan Rp100 milyar (setara dengan USD10.638.298) kepada Pemerintah Indonesia sebagai jaminan atas royalti dimana Perusahaan memiliki komitmen kepada Pemerintah Indonesia untuk menyelesaikan pembayaran kewajiban atas Dana Hasil Produksi Batubara (DHPB) (Catatan 41a).

On September 19, 2008, KPC and Arutmin paid Rp150 billion (equivalent to USD15,957,447) and Rp100 billion (equivalent to USD10,638,298), respectively, to the GOI as a deposit for royalties representing the Company’s commitment to the GOI for the settlement and payment of its obligation for Coal Production Proceeds (DHPB) (Note 41a).

Uang muka untuk pembelian ruang kantor merupakan angsuran kepada PT Bakrie Swasakti Utama, pihak hubungan istimewa, untuk pembelian ruang kantor di Bakrie Tower.

Advance for office space purchase pertains to advance payments made to PT Bakrie Swasakti Utama, a related party, to purchase office space in Bakrie Tower.

Deposito berjangka di PT ANZ Panin Bank merupakan jaminan sehubungan dengan proyek antara PT Arutmin Indonesia, Anak perusahaan, dengan PT PLN Persero, sebuah BUMN, yang berlaku untuk PLTU di Tanjung Jati, Parit Baru dan Tuban.

Restricted cash in bank represents time deposits in PT ANZ Panin Bank that serve as collateral for Arutmin’s project with PT PLN Persero, a state-owned company, involving the Steam Fired Power Plant (PLTU) in Tanjung Jati, Parit Baru and Tuban.

20. PINJAMAN JANGKA PENDEK 20. SHORT-TERM LOANS

Akun ini terdiri dari : This account consists of :

2009 2008

Fasilitas Credit Suisse 2009 - 1 300.000.000 - Credit Suisse 2009 Facility - 1 Fasilitas Credit Suisse 2009 - 2 100.000.000 - Credit Suisse 2009 Facility - 2 Fasilitas Credit Suisse 2008 - 80.000.000 Credit Suisse 2008 Facility

Jumlah 400.000.000 80.000.000 Total

a. Fasilitas Credit Suisse 2009 - 1 a. Credit Suisse 2009 Facility - 1

Pada tanggal 29 Oktober 2009, Perusahaan

(Peminjam) dan Anak-anak perusahaannya, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Ltd., Sangatta Holdings Limited and Forerunner International Pte. Ltd. (sebagai “Original Guarantors”), Lembaga Keuangan (Pemilik Dana) dan Credit Suisse, cabang Singapura (the “Arranger, Facility Agent dan Security Agent”) menandatangani Perjanjian Kredit, dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar USD300 juta, yang akan terhutang sepenuhnya dalam waktu 1 tahun.

On October 29, 2009, the Company (the “Borrower”) and its Subsidiaries, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Ltd., Sangatta Holdings Limited and Forerunner International Pte. Ltd. (the “Original Guarantors”), Financial Institutions (the “Original Lenders”) and Credit Suisse, Singapore branch (the “Arranger, Facility Agent and Security Agent”) entered into a Credit Agreement, wherein the Original Lenders agreed to provide to the Company a credit facility amounting to USD300 million, which is payable in full after 1 year.

Page 299: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

69

20. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan) 20. SHORT-TERM LOANS (Continued)

Hasil dari pinjaman ini akan digunakan untuk membiayai akuisisi perusahaan baru.

The proceeds of the loan will be used to finance the acquisition of a new company.

Fasilitas ini dijamin dengan: This loan facility was secured by:

- penyerahan (assignment) hak penerimaan; - the assignment of rights to proceeds; - penyerahan (assignment) hak pinjaman

antar perusahaan; - the assignment of intercompany loans;

- rekening penerimaan USD; - the charge over USD proceeds accounts; - rekening penerimaan IDR; - the pledge over IDR proceeds accounts; - surat kuasa untuk menarik dana; - the power of attorney to withdraw funds; - subordination deed; dan - the subordination deed; and - dokumen lain yang membuktikan atau

menyebabkan sekuritisasi atas aset Perusahaan.

- any other document evidencing or creating security over any assets of the Company.

Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar

LIBOR ditambah 10% per tahun. Selain itu, pada tanggal pinjaman jatuh tempo, Perusahaan juga harus membayar premi penebusan, sehingga nilai keseluruhan tarif pengembalian kepada pemberi pinjaman menjadi 18%.

The interest rate of the loan is LIBOR plus of 10% per annum. In addition, upon maturity of the loan, the Company shall pay a redemption premium, which is the amount that provides the lender with an overall internal rate of return of 18%.

Persyaratan dari fasilitas kredit meleputi

pembatasan yang membatasi Perusahaan dan beberapa Anak perusahaannya dalam bertindak, diantaranya, untuk membuat atau mengizinkan untuk meraih setiap kepentingan penjaminan selain yang diciptakan dibawah Common Security and Intercreditor Agreement, menjual, mengalihkan atau melepaskan aset dan setiap piutangnya dengan recourse, memperbaharui CDA dengan cara yang akan memiliki dampak yang tidak menguntungkan dan material terhadap persyaratan yang ada. Sebagai tambahan, Perusahaan harus menaati beberapa rasio keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan telah mematuhi batasan yang dipersyaratkan.

The terms of the credit facility include a negative pledge clause which restricts the Company and certain Subsidiaries of the Company to take certain actions, among others, from creating or permitting to subsist any security interests other than those created under the Common Security and Intercreditor Agreement, sell, transfer or dispose of assets and any of its receivables on recourse terms, amend the CDA in a manner which would materially and adversely affect the existing terms. In addition, the Company has to comply with certain financial ratios. As of December 31, 2009, the Company is in compliance with the covenants.

Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember

2009 adalah sebesar USD300 juta. The outstanding balance of this loan as of

December 31, 2009 amounted to USD300 million.

Page 300: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

70

20. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan) 20. SHORT-TERM LOANS (Continued)

b. Fasilitas Credit Suisse 2009 - 2 b. Credit Suisse 2009 Facility - 2

Pada tanggal 17 November 2009, Perusahaan (Peminjam) dan Anak-anak perusahaan, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited dan Forerunner International Pte. Ltd. (the “Original Subsidiary Guarantor”), dan Credit Suisse AG, cabang Singapura (the “Original Lender Arranger, Facility dan Security Agent”), menandatangani Perjanjian Kredit dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar USD100 juta, dalam waktu enam bulan dan diharapkan akan lunas di bulan Mei 2010.

On November 17, 2009, the Company (the “Borrower”) and its Subsidiaries, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited and Forerunner International Pte. Ltd. (the “Original Subsidiary Guarantor”) and Credit Suisse AG, Singapore branch (the “Original Lender, Arranger, Facility and Security Agent”), have entered into Credit Agreement, under which the Original Lender agreed to provide to the Company credit facility amounting to USD100 million, with a term of six months and is expected to mature in May 2010.

Pinjaman ini akan dilunasi dalam tiga kali

pembayaran dimulai sejak bulan ke-4 setelah tanggal penarikan dana. Tingkat suku bunga yang digunakan adalah LIBOR ditambah dengan 10% per tahun untuk tiga bulan pertama dan 12% per tahun untuk bulan-bulan selanjutnya hingga tanggal jatuh tempo terakhir.

This loan facility shall be repaid in three equal installments commencing on the 4th month after the utilization date. The interest rate of the loan is LIBOR plus 10% per annum for the first three months and 12% for the succeeding months until the final maturity date.

Dana yang diperoleh dari pinjaman tersebut

akan digunakan untuk membiayai Investasi Multi Capital sesuai dengan persyaratan dari Multi Capital Investment Agreement dimana hasil dari investasi tersebut akan digunakan oleh PT Multi Capital untuk membiayai akuisisi 10% kepemilikannya atas PT Newmont Nusa Tenggara dan pelunasan biaya-biaya transaksi terkait dengan fasilitas kredit tersebut.

The proceeds of the loan will be used for funding Multi Capital Investment in accordance with the terms of the Multi Capital Investment Agreement wherein the proceeds of such investment must be used by PT Multi Capital to fund its share of the acquisition of the 10% interest in PT Newmont Nusa Tenggara and payment of transaction expenses related to the credit facility.

Sesuai dengan perjanjian pinjaman,

Perusahaan diwajibkan untuk mematuhi batasan-batasan tertentu, antara lain batasan rasio keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan telah mematuhi batasan yang dipersyaratkan.

In accordance with the loan agreements, the Company is required to comply with certain covenants, such as financial ratio covenants. As of December 31, 2009, the Company is in compliance with the covenants.

Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember

2009 adalah sebesar USD100 juta. The outstanding balance of this loan as of

December 31, 2009 amounted to USD100 million.

Page 301: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

71

20. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan) 20. SHORT-TERM LOANS (Continued)

c. Fasilitas Credit Suisse 2008 c. Credit Suisse 2008 Facility

Pada tanggal 7 Oktober 2008, Perusahaan (Peminjam), Lembaga keuangan (Pemilik Dana) dan Credit Suisse, cabang Singapura (the “Arranger, Facility Agent dan Security Agent”) menandatangani perjanjian kredit, dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar USD100 juta yang akan jatuh tempo 6 bulan setelah tanggal penarikan dana.

On October 7, 2008, the Company (the “Borrower”), Financial Institutions (the “Original Lenders”) and Credit Suisse, Singapore branch (the “Arranger, Facility Agent and Security Agent”) entered into a Credit Agreement, wherein the Original Lenders agreed to provide to the Company a credit facility amounting to USD100 million that will mature 6 months after the utilization date.

Fasilitas pinjaman ini hanya boleh digunakan

untuk kebutuhan umum Perusahaan dan pembayaran atas beban-beban transaksi yang terkait dengan fasilitas ini.

The loan facility may only be used by the Company for general corporate purposes and payment of any expenses related to this facility.

Fasilitas pinjaman akan dibayar kembali

secara bulanan, dengan pembayaran pertama dimulai pada bulan ke-2 setelah tanggal penggunaan pinjaman.

The loan facility shall be repaid on a monthly basis with the first repayment commencing on the 2nd month after loan utilization date.

Fasilitas ini dijamin dengan rekening USD

Perusahaan dan dokumen lain yang membuktikan atau menyatakan jaminan atas aset Perusahaan.

This loan facility was secured by the charge over USD Company Accounts and any other document evidencing or creating security over any assets of the Company.

Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar

LIBOR ditambah 3% per tahun. The interest rate of the loan is LIBOR plus 3%

per annum.

Sesuai dengan perjanjian ini, Perusahaan diwajibkan untuk mematuhi batasan-batasan tertentu, antara lain batasan rasio keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2008, Perusahaan telah mematuhi batasan-batasan tersebut.

In accordance with the loan agreements, the Company is required to comply with certain covenants, such as financial ratio covenants. As of December 31, 2008, the Company is in compliance with the covenants.

Pada tanggal 5 Desember 2008, Perusahaan

telah membayar USD20 juta. Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar USD80 juta. Pada tanggal 31 Desember 2009, pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya.

On December 5, 2008, the Company has paid USD20 million. The outstanding balance of this loan as of December 31, 2008 amounted to USD80 million. As of December 31, 2009, the outstanding loan was fully paid.

Page 302: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

72

21. HUTANG USAHA 21. TRADE PAYABLES Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2009 2008

Pihak Ketiga Third Parties Dolar AS US Dollar Taiwan Power Company 63.390.993 - Taiwan Power Company PT Petromine Energy Trading 21.571.094 - PT Petromine Energy Trading PT AKR Corporindo 19.723.095 - PT AKR Corporindo PT Cipta Kridatama 12.428.437 - PT Cipta Kridatama Mitsui and Company Ltd. 8.817.868 7.213.219 Mitsui and Company Ltd. PT Hexindo Adiperkasa 5.832.622 5.822.890 PT Hexindo Adiperkasa PT Liebherr Indonesia Perkasa 4.643.224 3.973.009 PT Liebherr Indonesia Perkasa PT Rig Tenders Indonesia 4.448.754 1.960.647 PT Rig Tenders Indonesia Chitra Tyres Pte. Ltd. 2.861.780 2.651.438 Chitra Tyres Pte. Ltd. Orica Singapore Pte. Ltd. 2.670.496 10.519.436 Orica Singapore Pte. Ltd. Trakindo Utama Services Trakindo Utama Services Pte. Ltd. 2.519.756 8.427.477 Pte. Ltd. PT Bukit Makmur PT Bukit Makmur Mandiri Utama 2.473.824 1.366.918 Mandiri Utama

PT Budhi Wiguna Prima 2.298.137 1.768.057 PT Budhi Wiguna Prima Toll Logistic (Asia) Ltd. 2.161.869 - Toll Logistic (Asia) Ltd. PT United Tractors - 4.902.147 PT United Tractors Liebherr France SAS - 2.632.444 Liebherr France SAS Lain-lain (masing-masing Others (each below dibawah USD2.000.000) 55.162.262 46.285.542 USD2,000,000)

Sub-jumlah 211.004.211 97.523.224 Sub-total

Rupiah Rupiah PT Pertamina (Persero) 23.750.284 2.438.165 PT Pertamina (Persero) PT Patra Niaga 13.641.619 - PT Patra Niaga PT Hexindo Adiperkasa PT Hexindo Adiperkasa PT Putra Perkasa Abadi 4.428.917 - PT Putra Perkasa Abadi PT Mitra Bahtera Segara PT Mitra Bahtera Segara Sejati 2.467.840 1.283.190 Sejati PT Karya Wijaya Utama 2.172.789 - PT Karya Wijaya Utama PT Mahakam Nusa Energi - 4.293.106 PT Mahakam Nusa Energi Lain-lain (masing-masing Others (each below dibawah USD2.000.000) 16.822.581 1.022.203 USD2,000,000)

Sub-jumlah 63.284.030 9.036.664 Sub-total

Page 303: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

73

21. HUTANG USAHA (Lanjutan) 21. TRADE PAYABLES (Continued)

2009 2008 Euro Euro PT Siemens Indonesia - 3.244.307 PT Siemens Indonesia Lain-lain (masing-masing Others (each below dibawah USD1.000.000) 10.823 - USD1,000,000)

Sub-jumlah 10.823 3.244.307 Sub-total

Dolar Singapura Singaporean Dollar Lain-lain (masing-masing Others (each below dibawah USD1.000.000) 101.170 - USD1,000,000)

Dolar Australia Australian Dollar Lain-lain (masing-masing Others (each below dibawah USD1.000.000) 825.184 - USD1,000,000)

Jumlah pihak ketiga 275.225.418 109.804.195 Total third parties

Hubungan Istimewa (Catatan 38d) Related Parties (Note 38d) Dolar AS US Dollar PT Darma Henwa Tbk 1.679.130 1.533.257 PT Darma Henwa Tbk

Rupiah Rupiah PT Darma Henwa Tbk 2.730.000 - PT Darma Henwa Tbk Enercorp Ltd. - 3.654.663 Enercorp Ltd.

Sub-jumlah 2.730.000 3.654.663 Sub-total

Jumlah hubungan istimewa 4.409.130 5.187.920 Total related parties

Jumlah 279.634.548 114.992.115 Total

Rincian umur hutang usaha adalah sebagai berikut:

Details of aging schedule of trade payables were as follows:

2009 2008

Lancar 90.225.897 66.577.487 Current 31 sampai dengan 60 hari 58.153.362 36.928.672 31 to 60 days due 61 sampai dengan 90 hari 112.730.715 3.568.714 61 to 90 days due Lebih dari 90 hari 18.524.574 7.917.242 Over 90 days due

Jumlah 279.634.548 114.992.115 Total

Page 304: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

74

22. HUTANG LAIN-LAIN 22. OTHER PAYABLES

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2009 2008

Pihak Ketiga Third Parties Pemerintah Indonesia 714.036.802 608.178.530 Government of Indonesia (GOI) Ancara Properties Limited 27.659.574 209.795.803 Ancara Properties Limited Tilgard International Ltd. 12.569.217 7.703.009 Tilgard International Ltd. Indomining Resources Indomining Resources Holding Ltd. 2.016.534 - Holding Ltd. Enercorp Ltd. 1.588.153 - Enercorp Ltd. Goodrich Management Goodrich Management Corporation - 172.986.949 Corporation Lain-lain (masing-masing Others dibawah USD2.000.000) 46.151.356 46.634.419 (each below USD2,000,000)

Jumlah 804.021.636 1.045.298.710 Total Dikurangi: Bagian jangka panjang - 295.096.855 Less: Non-current portion

Bagian jangka pendek 804.021.636 750.201.855 Current portion

Hutang kepada Pemerintah Indonesia merupakan hutang yang berkaitan sehubungan dengan hak Pemerintah Indonesia atas penjualan batubara (Dana Hasil Produksi Batubara - DHPB) oleh KPC, Arutmin dan FBS, Anak perusahaan, (Catatan 33 dan 41a).

Due to the GOI relates to GOI entitlements on sales of coal (Coal Production Proceeds - DHPB) of KPC, Arutmin and FBS, the Subsidiaries (Notes 33 and 41a).

Rincian hutang kepada Pemerintah Indonesia pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, adalah sebagai berikut:

Details of payable to GOI as of December 31, 2009 and 2008 were as follows:

2009 2008

Hutang DHPB DHPB payables PT Kaltim Prima Coal 483.937.755 430.335.589 PT Kaltim Prima Coal PT Arutmin Indonesia 227.369.854 174.648.556 PT Arutmin Indonesia PT Fajar Bumi Sakti 2.729.193 3.194.385 PT Fajar Bumi Sakti

Jumlah 714.036.802 608.178.530 Total

Hutang kepada Ancara Properties Limited sebesar USD209.795.803 pada tanggal 31 Desember 2008 merupakan hutang yang berkaitan dengan akuisisi Leap-Forward Finance Ltd. (lihat Catatan 3s dan 3n). Pada tanggal 30 September 2009, sebagian dari perolehan pinjaman CFL digunakan untuk membayar sisa hutang kepada Ancara (Catatan 24a). Pada tanggal 31 Desember 2009, jumlah tersebut mencerminkan jumlah hutang yang berkaitan dengan transfer saham PT CMA Indonesia didalam PT Fajar Bumi Sakti kepada PT Bara Milenia Energi, sebuah Anak perusahaan.

Due to the Ancara Properties Limited amounting to USD209,795,803 as of December 31, 2008 represents payable in relation to the acquisition of Leap-Forward Finance Ltd. (see Notes 3s and 3n). On September 30, 2009, part of the proceeds of the CFL Loan was used to repay the outstanding balance of this payable to Ancara (Note 24a). As of December 31, 2009, the amount represents the payable relating to the transfer of PT CMA Indonesia’s share in PT Fajar Bumi Sakti to PT Bara Milenia Energi, a Subsidiary.

Page 305: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

75

22. HUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan) 22. OTHER PAYABLES (Continued)

Hutang kepada Goodrich Management Corporation (Goodrich) sebesar USD172.986.949 pada tanggal 31 Desember 2008 merupakan hutang yang berkaitan dengan akuisisi Zurich Assets International Ltd. (Catatan 3m, 11a dan 41n). Pada tanggal 1 Oktober 2009, sebagian dari perolehan pinjaman CFL digunakan untuk membayar sisa hutang kepada Goodrich (Catatan 24a).

Due to the Goodrich Management Corporation (Goodrich) amounting to USD172,986,949 as of December 31, 2008 represents payable in relation to the acquisition of Zurich Assets International Ltd. (Notes 3m, 11a and 41n). On October 1, 2009, part of the proceeds of the CFL Loan was used to repay the outstanding balance of this payable to Goodrich (Note 24a).

23. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR 23. ACCRUED EXPENSES

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2009 2008

Pertambangan dan pemeliharaan 185.742.994 148.574.833 Mining and maintenance Komisi 11.716.764 11.451.739 Commission Pengapalan 8.699.983 6.259.401 Shipping Bunga 5.838.313 2.301.485 Interest Gaji dan upah 3.154.546 1.711.326 Salaries and wages Lain-lain 1.725.001 1.060.803 Others

Jumlah 216.877.601 171.359.587 Total

Beban pertambangan dan pemeliharaan merupakan hutang kepada para kontraktor sehubungan dengan kegiatan eksplorasi, pengembangan dan penambangan dari KPC dan Arutmin, Anak perusahaan.

Mining and maintenance expenses pertain to payable to contractors related to exploration, development and mining activities in KPC and Arutmin, the Subsidiaries.

24. PINJAMAN JANGKA PANJANG 24. LONG-TERM LOANS

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2009 2008

Country Forest Limited 1.900.000.000 - Country Forest Limited Guaranteed Senior Secured Note 300.000.000 - Guaranteed Senior Secured Note Raiffeisen Zentralbank Raiffeisen Zentralbank Osterreich AG 80.000.000 - Osterreich AG Deutsche Bank AG 35.000.000 55.000.000 Deutsche Bank AG Rio Tinto Limited 7.979.733 7.979.733 Rio Tinto Limited PT Bank CIMB Niaga Tbk 3.610.400 - PT Bank CIMB Niaga Tbk VFS International AB 349.369 1.425.650 VFS International AB

Page 306: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

76

24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) 24. LONG-TERM LOANS (Continued)

2009 2008

Fasilitas Credit Suisse 2008 - 1 - 110.000.000 Credit Suisse 2008 Facility - 1 Fasilitas Credit Suisse 2008 - 2 - 355.000.000 Credit Suisse 2008 Facility - 2 Fasilitas Credit Suisse 2008 - 3 - 55.000.000 Credit Suisse 2008 Facility - 3 Fasilitas Credit Suisse 2008 - 4 - 200.000.000 Credit Suisse 2008 Facility - 4 Fasilitas Credit Suisse 2008 - 5 - 50.000.000 Credit Suisse 2008 Facility – 5 Fasilitas Credit Suisse 2008 - 6 - 75.000.000 Credit Suisse 2008 Facility -6 ICICI Bank UK Plc - 114.830.184 ICICI Bank UK Plc PT Samuel Sekuritas Indonesia - 60.703.021 PT Samuel Sekuritas Indonesia

Jumlah 2.326.939.502 1.084.938.588 Total Dikurangi: Bagian jangka pendek 21.552.836 318.184.514 Less: Current portion

Bagian jangka panjang 2.305.386.666 766.754.074 Non-current portion

a. Country Forest Limited, a. Country Forest Limited

Pada tanggal 18 September 2009, Perusahaan (Peminjam) dan Anak perusahaan, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited dan Forerunner International Pte. Ltd. (the “Original Subsidiary Guarantor”), PT Samuel Sekuritas Indonesia (the “Arranger”), The Bank of New York Mellon (the “Administrative dan Security Agent”) dan Country Forest Limited (the “Original Lender”), anak perusahaan yang dimiliki secara penuh oleh China Investment Corporation (CIC), menandatangani Perjanjian Pinjaman Berjangka Senior yang Dijamin (“CFL Loan”) dimana Original Lender setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar USD1,9 milyar, yang terdiri dari:

On September 18, 2009, the Company (the “Borrower”) and its Subsidiaries, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited and Forerunner International Pte. Ltd. (the “Original Subsidiary Guarantors”), PT Samuel Sekuritas Indonesia (the “Arranger”), The Bank of New York Mellon (the “Administrative and Security Agent”) and Country Forest Limited (the “Original Lender”), a wholly-owned subsidiary of China Investment Corporation (CIC), entered into a Senior Secured Term Loan Agreement (“CFL Loan”) wherein the Original Lender agreed to provide to the Company term loan facilities amounting to USD1.9 billion that consist of:

i. Fasilitas Commitment A sebesar USD600

juta yang akan jatuh tempo dalam waktu empat (4) tahun sejak tanggal penarikan pinjaman ini;

i. Facility A Commitment amounting to USD600 million that will mature on the 4th year from the loan drawdown date;

ii. Fasilitas Commitment B sebesar USD600 juta yang akan jatuh tempo dalam waktu lima (5) tahun sejak tanggal penarikan pinjaman ini; dan

ii. Facilitity B Commitment amounting to USD600 million that will mature on the 5th year from the loan drawdown date; and

iii. Fasilitas Commitment C sebesar USD700

juta yang akan jatuh tempo waktu enam (6) tahun sejak tanggal penarikan pinjaman ini.

iii. Facility C Commitment amounting to USD700 million that will mature on the 6th year from the loan drawdown date.

Page 307: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

77

24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) 24. LONG-TERM LOANS (Continued)

Pada tanggal jatuh tempo setiap fasilitas pinjaman atau tanggal pembayaran lainnya, Perusahaan harus melunasi (i) pokok kredit terhutang beserta bunga yang masih harus dibayar, jika ada, (ii) premi yang berlaku, yang termasuk dalam perhitungan pada tanggal pembayaran kembali untuk setiap pinjaman yang relevan, dengan 5% sebagai pilihan pertama untuk tanggal pembayaran kembali atas pinjaman terkait, berkurang berdasarkan metode garis lurus hingga nihil pada tanggal jatuh tempo, (iii) jumlah terhutang lainnya berdasarkan pinjaman terkait, dan (iv) jumlah keseluruhan, yaitu jumlah yang menyediakan kepada pemberi pinjaman internal rate of return sebesar 19% secara keseluruhan untuk pinjaman tersebut.

On the maturity date of each of the facilities or other repayment date, the Company shall pay (i) the oustanding principal amount together with the unpaid accrued interest if any, (ii) any applicable premium, which is an amount calculated at the repayment date of each relevant facility, at 5% as of the first optional repayment date of the relevant facility, decreasing on a straight line basis to zero at the applicable maturity date for that facility, (iii) other amounts payable under the relevant facility, and (iv) a make-whole amount, which is the amount that provides the lender with an overall internal rate of return of 19% on the relevant facility.

Dana yang diperoleh akan digunakan untuk

membayar saldo hutang yang timbul dari akuisisi tidak langsung atas kepemilikan saham di PT Darma Henwa Tbk, PT Fajar Bumi Sakti dan PT Pendopo Energi Batubara, pembayaran hutang-hutang Perusahaan dan Anak perusahaan dan sisa pinjaman untuk modal kerja dan operasional Perusahaan.

The proceeds of the loan will be used to pay the remaining balance of the consideration for the acquisition of indirect shareholdings in PT Darma Henwa Tbk, PT Fajar Bumi Sakti and PT Pendopo Energi Batubara, repayment of all of the existing indebtedness of the Company and its Subsidiaries and the remaining balance for working capital and general corporate purposes.

Bunga pinjaman dibayar bulanan, dengan

pembayaran pertama dimulai pada tanggal 5 November 2009 dan suku bunga 12% per tahun.

The interest on the loan is payable monthly, with the first payment commencing on November 5, 2009, and accrues at the rate of 12% per annum.

Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan (the “Common Security”) yang berasal dari dokumen-dokumen berikut (the “Common Security Documents”) diantaranya termasuk:

This loan facility was secured by the security interests (the “Common Security”) created under the following documents (the “Common Security Documents”) which include among others:

- penyerahan (assignment) hak penerimaan

Perusahaan berdasarkan Cash Distribution Agreement (CDA);

- the assignment of rights of the Company to receive payments under the Cash Distribution Agreement (CDA);

- rekening penerimaan USD; - the charge over USD proceeds accounts; - rekening penerimaan IDR; - the pledge over the receivables under the

IDR accounts; - surat kuasa untuk menarik dana; dan - the power of attorney to withdraw funds;

Page 308: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

78

24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) 24. LONG-TERM LOANS (Continued)

- Jaminan atas saham-saham Anak perusahaan, PT Arutmin Indonesia, PT Kaltim Prima Coal, IndoCoal Resources (Cayman) Ltd., PT IndoCoal Kalsel Resources, PT IndoCoal Kaltim Resources dan the Original Subsidiary Guarantors (Share Pledges and CFL Loan Restricted Subsidiaries) milik Perusahaan dan Original Subsidiary Guarantors.

- the share pledges over the shares of its Subsidiaries, PT Arutmin Indonesia, PT Kaltim Prima Coal, IndoCoal Resources (Cayman) Ltd., PT IndoCoal Kalsel Resources, PT IndoCoal Kaltim Resources and the Original Subsidiary Guarantors (the “Share Pledges and CFL Loan Restricted Subsidiaries”) by the Company and each of the Original Subsidiary Guarantors;

- pemberian kuasa dari Perusahaan dan setiap Anak perusahaan Terbatas menurut CFL Loan untuk menerima pembayaran berdasarkan pinjaman antar perusahaan diantara mereka (sebagai pemberi pinjaman) dan Anak-anak perusahaan Perusahaan, selain anak perusahaan keuangan (sebagai peminjam).

- the assignment of rights of the Company and each CFL Loan Restricted Subsidiary to receive any payments under the Intercompany loans between them (as lenders) and the Subsidiaries of the Company, other than a finance subsidiary (as borrowers).

Fasilitas pinjaman meliputi beberapa

pembatasan terhadap Perusahaan dan Anak-anak perusahaannya untuk bertindak, termasuk di dalamnya:

This loan facility contains restrictions on the ability of the Company and its Subsidiaries to take certain actions, including the following:

i. Perusahaan tidak diizinkan baik

KPC maupun Arutmin, Anak-anak perusahaannya, untuk menjual, mengalihkan atau melepaskan, baik secara langsung maupun tidak langsung hak atau kepentingan KPC atau Arutmin berdasarkan PKP2B.

i. The Company will not permit either KPC or Arutmin, its Subsidiaries, to sell, transfer or otherwise dispose of, directly or indirectly any of KPC’s or Arutmin’s rights or interests under its CCOWs.

ii. Tidak ada anggota dari Group CFL Loan

diizinkan untuk melakukan pembayaran - pembayaran tertantu, yang meliputi diantaranya pengumuman atau pembayaran dividen, pembelian, penebusan, pelepasan atau penebusan saham Perusahaan atau Anak perusahaan Terbatas menurut CFL Loan, kecuali dalam kondisi tertentu atau rasio finansial telah dipenuhi;

ii. No member of the CFL Loan Restricted Group is permitted to make restricted payments, which include among others the declaration or payment of dividends, purchase, redemption, retirement or redemption of any shares of stocks of the Company or its CFL Loan Restricted Subsidiaries, unless certain circumstances or financial ratios were satisfied;

iii. Tidak ada anggota dari Group CFL Loan

diizinkan untuk menerbitkan atau menjual modal saham atas Anak perusahaan Terbatas menurut CFL Loan, kecuali dalam kondisi tertentu atau rasio keuangan telah dipenuhi;

iii. No member of the CFL Loan Restricted Group is permitted to issue or sell any shares of capital stocks of any CFL Loan Restricted Subsidiary, unless certain circumstances or financial ratios were satisfied;

Page 309: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

79

24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) 24. LONG-TERM LOANS (Continued)

iv. Tidak ada anggota dari Group CFL Loan diizinkan untuk secara langsung atau tidak langsung, mengadakan, memperbaharui atau memperpanjang transaksi atau perjanjian dengan beneficial holder yang memiliki 10% atau lebih saham Perusahaan atau afiliasinya, kecuali dalam kondisi tertentu atau rasio keuangan telah terpenuhi.

iv. No member of the CFL Loan restricted Group is permitted to directly or indirectly, enter into, renew or extend any transaction or arrangement with any beneficial holder of 10% or more of any class of capital stocks the Company or any of its affiliates, unless certain circumstances or financial ratios were satisfied;

v. Tidak ada anggota dari Group CFL Loan

diizinkan untuk: memberikan gadai atas Common Security;

v. No member of the CFL Loan Restricted Group is permitted to create any liens over the Common Security;

vi. Perusahaan tidak dapat melakukan

konsolidasi atau merger, menjual, menyerahkan, mengalihkan, menyewakan atau bahkan melepaskan semua atau secara substansial asetnya, kepada pihak lain, kecuali persyaratan tertentu dipenuhi;

vi. The Company shall not consolidate or merge with, sell, convey, transfer, lease or otherwise dispose of all or substantially all of its assets, to other person, unless certain requirements are complied with;

vii. Tidak ada anggota dari Group CFL Loan

diizinkan untuk mengadakan hutang kecuali Perusahaan dapat memenuhi beberapa rasio keuangan tertentu.

vii. No member of the CFL Loan Restricted Group is permitted to incur indebtedness unless the Company is able to satisfy certain financial ratios;

viii. KPC, Arutmin dan IndoCoal Resources,

Anak-anak perusahaan tidak diizinkan untuk mengadakan hutang kecuali Anak-anak perusahaan ini dapat memenuhi beberapa rasio keuangan tertentu.

viii. KPC, Arutmin and IndoCoal Resources, Subsidiaries are not permitted to incur indebtedness unless these subsidiaries are able to satisfy certain financial ratios.

Selanjutnya, fasilitas pinjaman meliputi

ketentuan yang mengizinkan Perusahaan mengalihkan hak dan kewajibannya berdasarkan perjanjian untuk mendanai Anak perusahaan untuk mencapai efisiensi pajak, mengacu pada pembaharuan dari fasilitas pinjaman yang dapat memenuhi harapan semua pihak. Proses pengalihan diselesaikan pada tanggal 5 November 2009, dimana hak dan kewajiban Perusahaan sebagai Peminjam dialihkan ke Anak perusahaannya di Belanda yang dimiliki secara penuh, Bumi Netherlands B.V. Perusahaan bersama-sama dengan Original Subsidiary Guarantor, terus menjamin kewajiban Bumi Netherlands B.V. berdasarkan CFL Loan.

Moreover, the loan facility contains a provision which allows the Company to transfer its rights and obligations under the loan to finance subsidiaries to achieve greater tax efficiency, subject to amendments to the loan facility that are satisfactory to the parties. The transfer process was completed on November 5, 2009, whereupon the rights and obligations of the Company as Borrower were assumed by its wholly-owned Dutch Subsidiary, Bumi Netherlands B.V. The Company, together with the Original Subsidiary Guarantors, continue to guarantee the obligations of Bumi Netherlands B.V. under the transferred CFL Loan.

Berdasarkan fasilitas pinjaman ini,

Perusahaan, Original Subsidiary Guarantor, BNY Mellon dan Standard Chartered Bank, cabang Jakarta, menandatangani sebuah Intercreditor Agreement tertanggal 1 Oktober 2009.

Pursuant to this loan facility, the Company, the Original Subsidiary Guarantors, BNY Mellon and Standard Chartered Bank, Jakarta Branch, entered into an Intercreditor Agreement dated October 1, 2009.

Page 310: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

80

24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) 24. LONG-TERM LOANS (Continued)

Perjanjian kredit ini kemudian diperbaharui dan disajikan kembali pada tanggal 24 September 2009 dan diperbaharui lebih lanjut pada tanggal 28 Oktober 2009 di bawah suatu akta pembaharuan.

The loan agreement was subsequently amended and restated on September 24, 2009 and further amended on October 28, 2009 under a deed of amendment.

Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember

2009 adalah sebesar USD1,9 milyar. The outstanding balance of this loan as

of December 31, 2009 amounted to USD1.9 billion.

b. Guaranteed Senior Secured Note b. Guaranteed Senior Secured Note

Pada tanggal 13 November 2009, Perusahaan (Penjamin) melalui Bumi Capital Pte. Ltd., Anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya (Penerbit) menerbitkan 12% Guaranteed Senior Secured Notes senilai USD300 juta yang jatuh tempo pada tanggal 10 November 2016 (Surat Hutang) dengan Credit Suisse Limited, cabang Singapura, dan Deutsche Bank sebagai Manager. Surat Hutang dijaminkan oleh Anak-anak perusahaan dari Perusahaan, diantaranya PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited dan Forerunner International Pte. Ltd., (the “Original Subsidiary Guarantor”).

On November 13, 2009, the Company (the “Guarantor”), through Bumi Capital Pte. Ltd., a wholly-owned Subsidiary of the Company (the “Issuer”) issued USD300 million 12% Guaranteed Senior Secured Notes due on November 10, 2016 (the “Notes”) with Credit Suisse Limited, Singapore and Deutsche Bank acting as the Manager. The Notes was guaranteed by the Company’s Subsidiaries, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited and Forerunner International Pte. Ltd., (the “Original Subsidiary Guarantor”).

Surat Hutang ini akan jatuh tempo pada

tanggal 10 November 2016 dan dikenakan tingkat suku bunga 12% per tahun.

The Notes, maturing on November 10, 2016 bears an interest of 12% per annum.

Penerbit dengan hak opsinya dapat menebus

Surat Hutang sebelum tanggal 10 November 2013, secara keseluruhan bukan hanya sebagian, pada harga penebusan yang setara dengan pokok kredit ditambah dengan bunga terhutang dan masih harus dibayar, jika ada, ditambah dengan premi. Penebusan yang dilakukan pada atau setelah tanggal 13 November 2009 dapat dilakukan secara keseluruhan atau sebagian pada harga penebusan setara dengan 106%, 103% dan 100% ditambah dengan bunga terhutang dan masih harus dibayar untuk periode 12 bulan masing-masing dimulai pada tanggal 10 November 2013, 10 November 2014 dan 10 November 2015.

The Issuer may at its option redeem the Notes prior to November 10, 2013, in whole but not in part, at a redemption price equal to the principal amount plus accrued and unpaid interest, if any, plus a premium. Redemptions made on or after November 13, 2009 may be made in whole or in part at the redemption prices equal to 106%, 103% and 100% plus accrued and unpaid interest for the 12-month period beginning on November 10, 2013, November 10, 2014 and November 10, 2015, respectively.

Selanjutnya, Penerbit dengan hak opsinya dapat menebus 35% dari Surat Hutang sebelum tanggal 13 November 2013 dengan harga penebusan 112% dari pokok kredit ditambah dengan bunga terhutang dan masih harus dibayar, jika ada, dengan hasil pendapatan dari penjualan atas beberapa jenis modal saham Perusahaan.

Moreover, the Issuer may at its option redeem 35% of the Notes before November 13, 2013 at a redemption price of 112% of the principal amount plus accrued and unpaid interest, if any, with the proceeds from sales of certain kinds of capital stock of the Company.

Page 311: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

81

24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) 24. LONG-TERM LOANS (Continued)

Dana yang diperoleh dari Surat Hutang tersebut akan digunakan untuk pengeluaran modal awal dan pengeluaran untuk biaya pengembangan milik PT Dairi Prima Minerals, Anak perusahaan, investasi dan perolehan mendatang atas perusahaan-perusahaan tambang lainnya, modal kerja dan keperluan operasional.

The proceeds of the Notes will be used for initial capital expenditures and mine exploration and development expenditures of PT Dairi Prima Minerals, a Subsidiary, future acquisitions and investments in mining related companies, working capital and general corporate purposes.

Surat Hutang ini dijamin dengan: The Notes was secured by:

- penyerahan (assignment) hak penerimaan; - the assignment of rights to proceeds; - penyerahan (assignment) hak pinjaman

antar perusahaan; - the assignment of intercompany loans;

- rekening penerimaan USD; - the charge over USD proceeds accounts; - rekening penerimaan IDR; - the pledge over IDR proceeds accounts; - surat kuasa untuk menarik dana; - the power of attorney to withdraw funds; - subordination deed; dan - the subordination deed; and - dokumen lain yang membuktikan atau

menyebabkan sekuritisasi atas aset Perusahaan.

- any other document evidencing or creating security over any assets of the Company.

Persyaratan atas Surat Hutang meliputi

pembatasan kepada Perusahaan, Bumi Capital dan beberapa Anak perusahaan untuk bertindak, termasuk diantaranya, penambahan hutang yang dapat mempengaruhi beberapa rasio keuangan tertentu, melakukan pembayaran-pembayaran terbatas, menerbitkan preferred stocks, melakukan gadai, menjual atau pelepasan asset, merger atau konsolidasi, melakukan transaksi jual dan sewa-balik, melakukan transaksi dengan afiliasi dan memulai lini usaha yang baru.

The terms of the Notes contains restrictions on the ability of the Company, Bumi Capital and certain Subsidiaries of the Company to take certain actions, which include among others, the incurrence of additional debt which would result in a certain financial ratio, make restrictive payments, issue redeemable and preferred stocks, create liens, sell or otherwise dispose of assets, enter into merger or consolidations, enter into sale and leaseback transactions, enter into transactions of affiliates and enter into new lines of business.

c. Raiffeisen Zentralbank Osterreich AG c. Raiffeisen Zentralbank Osterreich AG

Pada tanggal 14 Desember 2009, Perusahaan

(Peminjam) dan Anak-anak perusahaannya, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Ltd., Sangatta Holdings Limited and Forerunner International Pte. Ltd. (sebagai “Original Guarantors”), Lembaga Keuangan (Pemilik Dana) dan Raiffeisen Zentralbank Osterreich AG, cabang Singapura (the “Arranger, Facility Agent dan Security Agent”) menandatangani Perjanjian Kredit, dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar USD80 juta, yang akan terhutang sepenuhnya dalam kurun waktu 18 bulan sejak penarikan dana.

On December 14, 2009, the Company (the “Borrower”) and its Subsidiaries, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Ltd., Sangatta Holdings Limited and Forerunner International Pte. Ltd. (the “Original Guarantors”), Financial Institutions (the “Original Lenders”) and Raiffeisen Zentralbank Osterreich AG, Singapore branch (the “Arranger, Facility Agent and Security Agent”) entered into a Credit Agreement, wherein the Original Lenders agreed to provide to the Company a credit facility amounting to USD80 million, which is payable in full after 18 months following the utilization date.

Page 312: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

82

24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) 24. LONG-TERM LOANS (Continued)

Hasil dari pinjaman ini akan digunakan untuk pelunasan biaya-biaya transaksi terkait dengan fasilitas kredit tersebut, mendanai pemberian pinjaman yang dimaksud dalam Perjanjian Pinjaman MDB (Catatan 41z) yang akan digunakan untuk memperoleh saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) serta untuk melunasi dan membayar kembali atau membayar di muka tanpa syarat pinjaman yang telah ada atau yang diperoleh Perusahaan sehubungan dengan perolehan saham NNT.

The proceeds of the loan will be used for payment of transaction expenses related to this facility, funding a loan to be made in pursuant to the MDB Loan (Note 41z) wherein the proceeds will be used to acquire the shares of PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) and fully and unconditionally repaying or prepaying any existing financing entered into or incurred by the Company in connection with the acquisition of the shares of NNT.

Tingkat suku bunga yang digunakan adalah

LIBOR ditambah dengan 8% per tahun untuk 12 bulan pertama dan 10% per tahun untuk bulan-bulan selanjutnya hingga tanggal jatuh tempo terakhir.

The interest rate of the loan is LIBOR plus 8% per annum for the first 12 months and 10% for the succeeding months until the final maturity date.

Fasilitas ini dijamin dengan jaminan yang sama seperti yang tercantum pada Guaranteed Senior Secured Note (Catatan 24b).

This facility was secured by the same security instruments as stated in the Guaranteed Senior Secured Note (Note 24b).

d. Deutsche Bank AG d. Deutsche Bank AG

Pada tanggal 12 September 2008,

PT Mitratama Perkasa (Mitratama), Anak perusahaan, (Peminjam), Lembaga Keuangan (Pemilik Dana) dan Deutsche Bank AG, cabang Singapura (the “Arranger, Facility Agent dan Security Agent”) menandatangani Perjanjian Kredit, dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Peminjam sebesar USD60 juta yang akan jatuh tempo dalam tiga puluh enam (36) bulan setelah tanggal penarikan dana yaitu pada tahun 2011.

On September 12, 2008, PT Mitratama Perkasa (Mitratama), the Subsidiary, (the “Borrower”), Financial Institutions (the “Original Lenders”) and Deutsche Bank AG, Singapore branch (the “Arranger, Facility Agent and Security Agent”) entered into a Credit Agreement, wherein the Original Lenders agreed to provide to the Borrower a credit facility amounting to USD60 million that will mature 36 months after the utilization date in 2011.

Fasilitas pinjaman akan dibayar kembali

secara bulanan, dengan pembayaran pertama dimulai pada hari ke-5 setelah tanggal penarikan pertama.

The loan facility shall be repaid on a monthly basis with the first repayment commencing on the 5th day of the month after first utilization date.

Fasilitas pinjaman ini akan digunakan untuk

mendanai belanja modal, modal kerja dan berbagai keperluan operasional lainnya dan biaya-biaya transaksi yang berkaitan dengan fasilitas ini.

The credit facility will be used for financing of capital expenditures, working capital and other general purposes and payment of any fees and expenses due to the facility.

Fasilitas ini dijamin dengan saham

Perusahaan dan kas di bank yang dibatasi penggunaannya pada Deutsche Bank AG (Catatan 5).

This loan facility is secured by the Company pledge of shares and restricted cash in Deutsche Bank AG (Note 5).

Page 313: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

83

24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) 24. LONG-TERM LOANS (Continued)

Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar LIBOR ditambah 3,5% per tahun.

The interest rate of the loan is LIBOR plus 3.5% per annum.

Sesuai dengan perjanjian pinjaman, Mitratama

diwajibkan untuk mematuhi batasan-batasan tertentu, antara lain batasan rasio keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2009, Mitratama telah mematuhi batasan yang dipersyaratkan.

In accordance with the loan agreements, Mitratama is required to comply with certain covenants, such as financial ratio covenants. As of December 31, 2009, Mitratama is in compliance with the covenants.

Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember

2009 dan 2008 masing-masing sebesar USD35 juta dan USD55 juta.

The outstanding balance of this loan as of December 31, 2009 and 2008 amounted to USD35 million and USD55 million, respectively.

e. Rio Tinto Limited e. Rio Tinto Limited

Pada tanggal 1 September 1998, PT Citra Palu Mineral (CPM), Anak perusahaan, menandatangani perjanjian pinjaman dengan Rio Tinto Limited, Australia (Rio Tinto) dimana Rio Tinto setuju untuk memberikan pinjaman kepada CPM, untuk mendanai aktivitas eksplorasinya di Indonesia

On September 1, 1998, PT Citra Palu Mineral (CPM), a Subsidiary, entered into a loan agreement with Rio Tinto Limited, Australia (Rio Tinto), whereby Rio Tinto agreed to provide loan advances to fund CPM in undertaking certain exploration activities in Indonesia.

Pada Januari 2004, perjanjian pinjaman telah diubah sebagai berikut, antara lain:

In January 2004, the loan agreement was amended to effect the following, among others:

• Saldo pinjaman dari Rio Tinto yang belum

dilunasi CPM adalah sebesar USD8.027.348 dan tidak ada tambahan pinjaman lainnya.

• The outstanding balance of the loan advanced by Rio Tinto to CPM amounted to USD8,027,348 and there will be no additional advances.

• Saldo pinjaman yang belum dilunasi tidak dikenakan bunga kecuali jika CPM gagal membayar kembali pinjaman pada tanggal jatuh tempo.

• The outstanding loan balance will not bear interest except on the failure of CPM to repay the amount on the date by which the payment is due.

• Pembayaran pertama sebesar USD5.500.000 dan akan jatuh tempo pada saat CPM mulai beroperasi dan sisanya akan dilunasi secara kuartal dihitung berdasarkan persentase tertentu atas produksi dan penjualan dari CPM.

• The first repayment amounting to USD5,500,000 will be due on the commencement of CPM’s operating period and the balance will be payable on the successive quarters calculated based on a certain percentage of the CPM’s production and sale.

Tidak ada asset yang digunakan sebagai jaminan dalam perjanjian ini.

There were no assets pledged as collateral under the loan agreement.

Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar USD7.979.733.

The outstanding balance of this loan as of December 31, 2009 and 2008 amounted to USD7,979,733.

Page 314: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

84

24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) 24. LONG-TERM LOANS (Continued)

f. PT Bank CIMB Niaga Tbk f. PT Bank CIMB Niaga Tbk

Pada tanggal 28 Desember 2009, PT Fajar Bumi Sakti (FBS), Anak perusahaan, menandatangani Perjanjian Kredit dengan PT CIMB Niaga Tbk (Pemilik Dana) sebesar USD4,5 juta. Fasilitas ini akan digunakan untuk membiayai pembelian tug boat ships dan tug barge ships. Berdasarkan perjanjian ini, pinjaman ini dijamin oleh hak fidusia atas aset tersebut.

On December 28, 2009, PT Fajar Bumi Sakti (FBS), the Subsidiary, entered into Credit Agreement with PT CIMB Niaga Tbk (the “Lender”) amounting to USD4.5 million. This facility will be used to finance tug boat ships and tug barge ships. Under the terms of the agreement, the loan is guaranteed by the fiduciary rights over these assets.

Pinjaman ini akan diangsur dalam tiga puluh

enam kali pembayaran sampai dengan tahun 2012 dengan tarif bunga sebesar 9% per tahun.

The loan is payable in 36 equal installments until 2012 with 9% interest rate per annum.

Pada tanggal 29 Desember 2009, fasilitas

pinjaman yang telah digunakan FBS sebesar USD3.610.400.

On December 29, 2009, FBS has withdrawn USD3,610,400.

g. VFS International AB g. VFS International AB

Pada tahun 2008, PT Fajar Bumi Sakti (FBS),

Anak perusahaan, menandatangani Perjanjian Kredit dengan VFS Internasional AB (Pemilik Dana), dimana Pemilik Dana akan memberikan tiga (3) fasilitas pinjaman kepada FBS dengan jumlah USD1.959.742, yang seluruhnya akan jatuh tempo dalam waktu 24 bulan yaitu pada tahun 2010. Fasilitas pinjaman ini akan digunakan untuk pembelian kendaraan bermotor.

During 2008, PT Fajar Bumi Sakti (FBS), the Subsidiary, entered into Credit Agreements with VFS International AB (the “Lender”), wherein the Lender provides three (3) loan facilities to FBS with a total amount of USD1,959,742, all of which will mature in 24 months i.e., in 2010. These facilities will be utilized for the procurement of motor vehicles.

Pinjaman dijaminkan dengan surat Perjanjian

Fiduciary Transfer yang ditandatangani antara FBS dan Pemilik Dana. Berdasarkan perjanjian ini, FBS setuju untuk mengalihkan seluruh hak milik, kepemilikan dan kepentingan atas peralatan tersebut, sesuai dengan peraturan dan undang-undang Republik Indonesia, dan tidak ada penjualan, sewa atau pengalihan lain yang akan dilakukan, ataupun gadai atau jaminan atau tuntutan hak atas kendaraan bermotor tersebut yang dilakukan tanpa persetujuan tertulis dari Pemilik Dana.

The loans are secured by the Fiduciary Transfer Agreement entered into between FBS and the Lender. Under this agreement, FBS agreed to transfer by way of fiduciary transfer to the Lender, all its proprietary rights, ownership and interest in the equipment, pursuant to the laws and regulations of the Republic of Indonesia, and no sale, lease or other transfer may be made, nor any lien or security interest or privileged claim granted, with respect to this motor vehicle without the prior written consent of the Lender.

Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar

8,25% dan 9% per tahun. The interest rates of the loans are 8.25% and

9% per annum.

Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar USD349.369 dan USD1.425.650.

The outstanding balance of these loans as of December 31, 2009 and 2008 amounted to USD349,369 and USD1,425,650, respectively.

Page 315: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

85

24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) 24. LONG-TERM LOANS (Continued)

h. Fasilitas Credit Suisse 2008 - 1 h. Credit Suisse 2008 Facility - 1

Pada tanggal 1 April 2008, Perusahaan (Peminjam), Lembaga Keuangan (Pemilik Dana) dan Credit Suisse, cabang Singapura (the “Arranger, Facility Agent dan Security Agent”), menandatangani Perjanjian Kredit dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar USD110 juta.

On April 1, 2008, the Company (the “Borrower”), Financial Institutions (the “Original Lenders”) and Credit Suisse, Singapore branch (the “Arranger, Facility Agent and Security Agent”) entered into a Credit Agreement, wherein the Original Lenders agreed to provide to the Company a credit facility amounting to USD110 million.

Fasilitas pinjaman akan dibayar kembali

secara bulanan, dengan pembayaran pertama dimulai pada bulan ke-25 setelah tanggal penarikan pinjaman dan akan jatuh tempo pada tahun 2012.

The loan facility shall be repaid on a monthly basis with the first repayment commencing on the 25th month after the loan utilization date and will mature in 2012.

Fasilitas ini dijamin dengan rekening USD

Perusahaan dan dokumen lain yang membuktikan atau menyebabkan sekuritisasi atas aset Perusahaan.

This loan facility was secured by the charge over Company USD Accounts and any other document evidencing or creating security over any assets of the Company.

Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar

LIBOR ditambah 3,5% per tahun. The interest rate of the loan is LIBOR plus

3.5% per annum.

Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember

2008 adalah sebesar USD110 juta. Pada tanggal 31 Desember 2009, pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya.

The outstanding balance of this loan as of December 31, 2008 amounted to USD110 million. As of December 31, 2009, the outstanding loan was fully paid.

i. Fasilitas Credit Suisse 2008 - 2 i. Credit Suisse 2008 Facility - 2

Pada tanggal 1 April 2008, Perusahaan

(Penjamin), Calipso Investment Pte. Ltd. (Calipso), Anak perusahaan (Peminjam), Lembaga Keuangan (Pemilik Dana), dan Credit Suisse, cabang Singapura (the “Arranger, Facility Agent dan Security Agent”) menandatangani Perjanjian Kredit (the “Existing Credit Agreement”) dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Peminjam sebesar USD375 juta yang terdiri dari:

On April 1, 2008, the Company (the “Guarantor”), Calipso Investment Pte. Ltd. (Calipso), a Subsidiary, (the “Borrower”), Financial Institutions (the “Original Lenders”) and Credit Suisse, Singapore branch (the “Arranger, Facility Agent and Security Agent”) entered into a Credit Agreement (the “Existing Credit Agreement”), wherein the Original Lenders agreed to provide to the Borrower a credit facility amounting to USD375 million that consists of :

i. Commitments A sebesar USD270 juta yang

tersedia dalam waktu enam (6) bulan sejak tanggal perjanjian ini.

i. A Commitments amounting to USD270 million that are available within six (6) months from the date of the agreement.

ii. Commitments B sebesar USD105 juta yang tersedia dalam kurun waktu 30 hari setelah tanggal perjanjian ini.

ii. B Commitments amounting to USD105 million that are available within thirty (30) days from the date of the agreement.

Pinjaman hanya dapat digunakan oleh Perusahaan untuk membayar pokok kredit sesuai dengan perjanjian kredit tanggal 30 Maret 2007 sebesar USD110 juta.

The loan may only be used by the Company to repay the principal amount of Credit Agreement dated March 30, 2007 amounting to USD110 million.

Page 316: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

86

24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) 24. LONG-TERM LOANS (Continued)

Hasil dari pinjaman ini digunakan untuk membiayai akuisisi saham Herald beserta biaya-biaya yang terkait.

The proceeds of the loan were used to finance the acquisition of Herald’s shares and its related cost.

Pinjaman tersebut akan dibayar kembali

secara bulanan, dengan pembayaran pertama dimulai pada bulan ke-13 sejak tanggal penarikan pinjaman dan akan jatuh tempo pada tahun 2010.

The loan shall be repaid on a monthly basis with the first repayment on the 13th month after loan utilization date and will mature in 2010.

Fasilitas ini dijamin dengan: This loan facility was secured by:

- saham Peminjam; - the charge over the Borrower’s shares; - rekening USD Peminjam; - the charge over USD Borrower’s account; - saham Herald, termasuk tambahan saham

Herald yang akan dibeli oleh peminjam dengan dana dari fasilitas ini; dan

- Herald’s shares, including any futher Herald’s shares to be acquired by borrower from the proceeds of this facility; and

- dokumen lain yang membuktikan atau menyebabkan sekuritisasi atas aset Peminjam dan Perusahaan.

- any other document evidencing or creating security over any assets of the Borrower and the Company.

Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar LIBOR ditambah 2,5% per tahun.

The interest rate of the loan is LIBOR plus 2.5% per annum.

Pada tanggal 24 Juni 2008, semua pihak

setuju untuk merubah beberapa ketentuan dalam perjanjian dimana jumlah fasilitas pinjaman diubah menjadi USD355 juta dan membatalkan fasilitas Commitments A dan B.

On June 24, 2008, all parties agreed to amend some of the terms in the existing agreement wherein the total commitments became USD355 million and references to A and B Commitments were deleted.

Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember

2008 adalah sebesar USD355 juta. Pada tanggal 31 Desember 2009, pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya.

The outstanding balance of this loan as of December 31, 2008 amounted to USD355 million. As of December 31, 2009, the outstanding loan was fully paid.

j. Fasilitas Credit Suisse 2008 - 3 j. Credit Suisse 2008 Facility - 3

Pada tanggal 16 Mei 2008, Perusahaan

(Peminjam), Lembaga Keuangan (Pemilik Dana) dan Credit Suisse, cabang Singapura (the “Arranger, Facility Agent dan Security Agent”) menandatangani Perjanjian Kredit, dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar USD55 juta.

On May 16, 2008, the Company (the “Borrower”), Financial Institutions (the “Original Lenders”) and Credit Suisse, Singapore branch (the “Arranger, Facility Agent and Security Agent”) entered into a Credit Agreement, wherein the Original Lenders agreed to provide to the Company a credit facility amounting to USD55 million.

Pinjaman akan dibayar kembali secara

bulanan, dengan pembayaran pertama dimulai pada bulan ke-13 setelah tanggal penarikan pinjaman dan akan jatuh tempo pada tahun 2010.

The loan shall be repaid on a monthly basis with the first repayment on the 13th month after loan utilization date and will mature in 2010.

Dana yang diperoleh dari pinjaman tersebut

akan digunakan untuk keperluan operasional. The proceeds of the loan will be used for

general corporate purposes.

Page 317: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

87

24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) 24. LONG-TERM LOANS (Continued)

Fasilitas ini dijamin dengan: This loan facility was secured by: - penyerahan (assignment) hak penerimaan

hasil penjualan; - the assignment of rights to proceeds;

- rekening penerimaan USD; - the charge over USD proceeds accounts; - rekening penerimaan IDR; - the pledge over IDR proceeds accounts; - surat kuasa untuk menarik dana; dan - the power of attorney to withdraw funds;

and - dokumen lain yang membuktikan atau

menyebabkan sekuritisasi atas aset Perusahaan.

- any other document evidencing or creating security over any assets of the Company.

Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar

LIBOR ditambah 2,5% per tahun. The interest rate of the loan is LIBOR plus

2.5% per annum.

Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar USD55 juta. Pada tanggal 31 Desember 2009, pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya.

The outstanding balance of this loan as of December 31, 2008 amounted to USD55 million. As of December 31, 2009, the outstanding loan was fully paid.

k. Fasilitas Credit Suisse 2008 - 4 k. Credit Suisse 2008 Facility - 4

Pada tanggal 15 Agustus 2008, Perusahaan

(Peminjam), Lembaga Keuangan (Pemilik Dana) dan Credit Suisse, cabang Singapura (the “Arranger, Facility Agent dan Security Agent”) menandatangani Perjanjian Kredit, dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar USD200 juta.

On August 15, 2008, the Company (the “Borrower”), Financial Institutions (the “Original Lenders”) and Credit Suisse, Singapore branch (the “Arranger, Facility Agent and Security Agent”) entered into a Credit Agreement, wherein the Original Lenders agreed to provide to the Company a credit facility amounting to USD200 million.

Tujuan fasilitas pinjaman ini adalah untuk

mendanai pinjaman antar perusahaan kepada Arutmin dan KPC, Anak perusahaan, untuk menyelesaikan kewajiban pembayaran royalti (Dana Hasil Produksi Batubara - DHPB) kepada Pemerintah Republik Indonesia, keperluan operasional, dan pembayaran berbagai biaya yang berkaitan dengan fasilitas ini.

The purposes of the loan are to finance inter-company loans to Arutmin and KPC, the Subsidiaries, for the settlement of royalty (Dana Hasil Produksi Batubara - DHPB) obligation to the Government of Republic of Indonesia, general corporate purposes, and payment of any fees in connection with the facility.

Fasilitas pinjaman akan dibayar kembali

secara bulanan, dengan pembayaran pertama dimulai pada bulan ke-13 setelah tanggal penggunaan pinjaman dan akan jatuh tempo pada tahun 2011.

The loan facility shall be repaid on a monthly basis with the first repayment commencing on the 13th month after loan utilization date and will mature in 2011.

Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar

LIBOR ditambah 3% per tahun. The interest rate of the loan is LIBOR plus 3%

per annum.

Fasilitas ini dijamin dengan jaminan yang sama seperti yang dipersyaratkan oleh Fasilitas Credit Suisse 2008 - 3 (Catatan 24j).

This facility was secured by the same security instruments as stated in Credit Suisse 2008 Facility - 3 (Note 24j).

Page 318: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

88

24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) 24. LONG-TERM LOANS (Continued)

Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar USD200 juta. Pada tanggal 31 Desember 2009, pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya.

The outstanding balance of this loan as of December 31, 2008 amounted to USD200 million. As of December 31, 2009, the outstanding loan was fully paid.

l. Fasilitas Credit Suisse 2008 - 5 l. Credit Suisse 2008 Facility - 5

Pada tanggal 26 September 2008,

Perusahaan (Peminjam), Lembaga Keuangan (Pemilik Dana) dan Credit Suisse, cabang Singapura (the “Arranger, Facility Agent and Security Agent”) menandatangani Perjanjian Kredit, dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar USD50 juta.

On September 26, 2008, the Company (the “Borrower”), Financial Institutions (the “Original Lenders”) and Credit Suisse, Singapore branch (the “Arranger, Facility Agent and Security Agent”) entered into a Credit Agreement, wherein the Original Lenders agreed to provide to the Company a credit facility amounting to USD50 million.

Fasilitas pinjaman ini hanya dapat digunakan

untuk keperluan operasional dan pembayaran atas biaya-biaya yang berkaitan dengan fasilitas ini.

The loan facility may only be used by the Company for general corporate purposes and payment of any fees related to this facility.

Fasilitas pinjaman tersebut akan dibayar

kembali secara bulanan, dengan pembayaran pertama dimulai pada bulan ke-25 setelah tanggal penggunaan pinjaman dan akan jatuh tempo pada tahun 2011.

The loan facility shall be repaid on a monthly basis with the first repayment commencing on the 25th month after loan utilization date and will mature in 2011.

Fasilitas ini dijamin dengan jaminan yang

sama seperti yang dipersyaratkan Fasilitas Credit Suisse 2008 - 3 (Catatan 24j).

This facility was secured by the same security instruments as stated in Credit Suisse 2008 Facility - 3 (Note 24j).

Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar

LIBOR ditambah 3% per tahun. The interest rate of the loan is LIBOR plus 3%

per annum.

Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar USD50 juta. Pada tanggal 31 Desember 2009, pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya.

The outstanding balance of this loan as of December 31, 2008 amounted to USD50 million. As of December 31, 2009, the outstanding loan was fully paid.

m. Fasilitas Credit Suisse 2008 - 6 m. Credit Suisse 2008 Facility - 6

Pada tanggal 7 November 2008, Perusahaan

(Peminjam), Lembaga Keuangan (Pemilik Dana) dan Credit Suisse, cabang Singapura (the “Arranger, Facility Agent dan Security Agent”) menandatangani Perjanjian Kredit, dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar USD75 juta yang akan jatuh tempo dalam 36 bulan setelah tanggal penarikan dana.

On November 7, 2008, the Company (the “Borrower”), Financial Institutions (the “Original Lenders”) and Credit Suisse, Singapore branch (the “Arranger, Facility Agent and Security Agent”) entered into a Credit Agreement (Existing Agreement), wherein the Original Lenders agreed to provide to the Company a credit facility amounting to USD75 million that will mature 36 months after the utilization date.

Fasilitas pinjaman akan dibayar kembali

seluruhnya pada tahun 2011. The loan facility shall be repaid in full upon its

maturity in 2011.

Page 319: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

89

24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) 24. LONG-TERM LOANS (Continued)

Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar LIBOR ditambah 8% untuk enam bulan pertama, 10% untuk bulan ke tujuh sampai dua belas dan 12% untuk bulan selanjutnya sampai dengan tanggal akhir jatuh tempo.

The interest rate of the loan is LIBOR plus 8% for the first six months, 10% for the seventh until twelfth months and 12% for the succeeding months until the final maturity date.

Dana yang diperoleh dari pinjaman akan

digunakan untuk membeli kembali saham Perusahaan dan pembayaran biaya-biaya transaksi.

The proceeds of the loan may only be used by the Company for the funding of share buy-back and payment of transaction expenses.

Fasilitas ini dijamin dengan jaminan yang sama

seperti yang dipersyaratkan Fasilitas Credit Suisse 2008 - 3 (Catatan 24j) dan dijamin dengan saham-saham Perusahaan Batubara (KPC, Arutmin, ICRL, IndoKalsel dan IndoKaltim).

This facility was secured by the same security instruments as stated in Credit Suisse 2008 Facility - 3 (Note 24j) and pledge shares of Coal Companies (KPC, Arutmin, ICRL, IndoKalsel and IndoKaltim).

Pada tanggal 19 Desember 2008, perubahan

perjanjian ditandatangani oleh pihak-pihak tersebut di atas untuk merubah beberapa syarat dalam perjanjian sebagai berikut :

On December 19, 2008, an amending agreement was entered into by all the parties in the existing agreement to amend some of the terms in the existing agreement wherein as follows:

1. Perolehan dana dari pinjaman yang

sebelumnya akan digunakan untuk membeli kembali saham dihapus dan diganti menjadi untuk digunakan membiayai keperluan operasional Perusahaan.

1. The proceeds of the loan to fund the share buy-back was deleted and changed to funding for general corporate purposes of the Company.

2. Pembayaran kembali akan dilakukan dalam waktu 12 bulan dalam jumlah angsuran yang sama dimulai setelah 24 bulan sejak tanggal penarikan dana.

2. The loan repayment will be made in 12 equal monthly installments commencing on the 24th month after the first utilization date .

Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember

2008 adalah sebesar USD75 juta. The outstanding balance of this loan as of

December 31, 2008 amounted to USD75 million.

Pada tanggal 31 Desember 2009, pinjaman ini

telah dilunasi seluruhnya. As of December 31, 2009, the outstanding

loan was fully paid.

n. ICICI Bank UK Plc n. ICICI Bank UK Plc

Pada tanggal 4 Desember 2008, Perusahaan (Peminjam), Lembaga Keuangan (Pemilik Dana A dan B), ICICI Bank UK Plc. (the “Arranger”), ICICI Bank Limited, cabang Singapura (the “Facility Agent”) dan Bank of New York Mellon (the “Security Agent dan Trustee”) menandatangani Perjanjian Kredit, dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Peminjam sebesar GBP55 juta (Fasilitas A) dan CAD63 juta (Fasilitas B), keduanya akan jatuh tempo dalam 36 bulan setelah penarikan dana.

On December 4, 2008, the Company, (the “Borrower”), Financial Institutions (the “Original Facility A and B Lenders”), ICICI Bank UK Plc (the “Arranger”), ICICI Bank Limited, Singapore branch (the “Facility Agent”) and the Bank of New York Mellon (the “Security Agent and Trustee”) entered into a Credit Agreement, wherein the Original Lenders agreed to provide to the Borrower credit facilities amounting to GBP55 million (Facility A) and CAD63 million (Facility B), both of which will mature 36 months after the utilization date.

Page 320: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

90

24. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) 24. LONG-TERM LOANS (Continued)

Fasilitas pinjaman ini akan digunakan untuk mendanai belanja modal, pendanaan kembali modal kerja Perusahaan pada tahun 2008 yang sebelumnya didanai oleh arus kas internal Perusahaan, serta pembayaran biaya-biaya transaksi yang berkaitan dengan fasilitas ini.

The credit facilities will be used for financing of the capital expenditure and refinancing capital expenditures incurred by the Company in 2008 and which were originally funded through the internal cashflows of the Company and payment of any fees and expenses due to the facility.

Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar

LIBOR ditambah 8% untuk enam bulan pertama, 10% untuk bulan ke tujuh sampai bulan ke dua belas dan 12% untuk bulan selanjutnya sampai dengan tanggal akhir jatuh tempo.

The interest rate of the loan is LIBOR plus 8% for the first six months, 10% for the seventh until the twelfth month and 12% for the succeeding months until the final maturity date.

Fasilitas ini dijamin dengan: This loan facility was secured by:

- rekening USD Perusahaan; - the charge over USD Company accounts; - penyerahan (assignment) arus kas

berdasarkan Intercreditor Agreement; dan - assignment of cash flow under the

Intercreditor Agreement; and - dijamin dengan saham-saham Arutmin,

KPC dan ICRL, Anak perusahaan. - pledge shares of Arutmin, KPC and ICRL,

the Subsidiaries.

Kedua fasilitas tersebut akan dibayar kembali dalam waktu 12 bulan dalam jumlah angsuran yang sama yang dimulai setelah 24 bulan sejak tanggal penarikan dana dan akan jatuh tempo pada tahun 2011.

Both facilities will be repaid in 12 equal monthly installments commencing on the 24th month after the first utilization date and will mature in 2011.

Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember

2008 adalah sebesar USD114.830.184. The outstanding balance of this loan

as of December 31, 2008 amounted to USD114,830,184.

Pada tanggal 31 Desember 2009, pinjaman ini

telah dilunasi seluruhnya. As of December 31, 2009, the outstanding

loan was fully paid.

o. PT Samuel Sekuritas Indonesia o. PT Samuel Sekuritas Indonesia Pada tanggal 17 November 2008, Perusahaan

telah menandatangani perjanjian dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia dalam rangka penerbitan surat utang secara terbatas dengan jumlah maksimum sejumlah Rp6.000.000.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan telah membayar seluruh Surat Utang Jangka Menengah (MTN) sebesar USD22.300.000 dan Rp706.500.000.000 (setara dengan USD69.095.355) dengan bunga kupon 17% sampai dengan 25% untuk discounted notes dan 16% sampai dengan 25% untuk fixed rate notes.

On November 17, 2008, the Company entered into an agreement with PT Samuel Sekuritas Indonesia relating to the issuance of restricted notes amounting to a maximum of Rp6,000,000,000,000. As of December 31, 2009, the Company has fully repaid Medium Term Notes (MTN) amounting to USD22,300,000 and Rp706,500,000,000 (equivalent to USD69,095,355) with coupon rate of 17% to 25% for discounted notes and 16% to 25% for fixed rate notes.

Page 321: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

91

25. OBLIGASI KONVERSI 25. CONVERTIBLE BONDS

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2009 2008

Obligasi Konversi I - - Convertible Bond I Obligasi Konversi II 102.500.000 102.500.000 Convertible Bond II Obligasi Konversi yang Dijamin I 375.000.000 - Guaranteed Convertible Bond I Obligasi Konversi yang Dijamin II 300.000.000 - Guaranteed Convertible Bond II

Jumlah 777.500.000 102.500.000 Total Dikurangi : Biaya emisi obligasi Less: Unamortized bond yang belum diamortisasi (13.300.000 ) (1.409.375 ) issuance cost

Bersih 764.200.000 101.090.625 Net

a. Obligasi Konversi a. Convertible Bonds

Pada tanggal 29 Juni 2007 dan 1 Oktober 2007, Perusahaan melalui Enercoal Resources Pte. Ltd., Anak perusahaan, menerbitkan obligasi konversi tanpa bunga (zero coupon convertible bonds) sebesar USD300 juta (Obligasi Konversi I) dan USD150 juta (Obligasi Konversi II) yang akan jatuh tempo pada tanggal 22 Juni 2012 dan 1 Oktober 2012. Obligasi tersebut terdaftar pada Bursa Efek Singapura (Singapore Exchange Trading Limited).

On June 29, 2007 and October 1, 2007, the Company through Enercoal Resources Pte. Ltd. (Enercoal), the Subsidiary, issued Zero Coupon Convertible Bonds in the amounts of USD300 million (Convertible Bond I) and USD150 million (Convertible Bond II) maturing on June 22, 2012 and October 1, 2012, respectively. The Bonds are listed in the Singapore Exchange Securities Trading Limited.

Hasil bersih penerbitan obligasi konversi tersebut digunakan oleh Perusahaan untuk melunasi seluruh fasilitas tahun 2006 yang masih ada dari Credit Suisse dan untuk keperluan operasional.

The net proceeds from bonds issuance were used by the Company to repay all amounts outstanding under the 2006 loan facility from Credit Suisse and for general corporate purposes.

Ikhtisar persyaratan dan kondisi dari obligasi konversi tersebut adalah sebagai berikut :

The summary of terms and conditions of the bonds are as follows:

Obligasi konversi I dengan suku

bunga 0% yang diterbitkan pada tahun 2007/

Convertible Bond I 0% interest issued in 2007

Obligasi konversi II dengan suku bunga 0% yang diterbitkan

pada tahun 2007/ Convertible Bond II

0% interest issued in 2007

Jumlah / Amount USD300.000.000 / USD300,000,000 USD150.000.000 / USD150,000,000

Jangka Waktu / Time Period

5 tahun / 5 years 5 tahun / 5 years

Harga Obligasi Konversi / Issuance Price

100% dari nilai nominal obligasi / 100% of par value

100% dari nilai nominal obligasi / 100% of par value

Bunga / Interest 0% 0%

Page 322: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

92

25. OBLIGASI KONVERSI (Lanjutan) 25. CONVERTIBLE BONDS (Continued)

Obligasi konversi I dengan suku bunga 0% yang diterbitkan

pada tahun 2007/ Convertible Bond I

0% interest issued in 2007

Obligasi konversi II dengan suku bunga 0% yang diterbitkan

pada tahun 2007/ Convertible Bond II

0% interest issued in 2007

Masa Konversi / Conversion Period

Konversi dapat dilakukan setiap saat dalam periode 41 hari setelah tanggal penerbitan sampai dengan sepuluh (10) hari sebelum tanggal jatuh tempo, kecuali sebelumnya telah ditebus, dikonversi, dibeli kembali atau dibatalkan. / The Bonds are convertible at any time on or after 41 days after the closing date, until the close of business on the date that falls 10 business days prior to maturity, unless previously redeemed, converted, purchased or cancelled.

Konversi dapat dilakukan setiap saat dalam periode 41 hari setelah tanggal penerbitan sampai dengan sepuluh (10) hari sebelum tanggal jatuh tempo, kecuali sebelumnya telah ditebus, dikonversi, dibeli kembali atau dibatalkan. / The Bonds are convertible at any time on or after 41 days after the closing date, until the close of business on the date that falls 10 business days prior to maturity, unless previously redeemed, converted, purchased or cancelled.

Rasio Konversi Awal/ Initial Conversion Rate

Setiap lembar obligasi konversi dengan nilai nominal USD100.000 dapat ditukarkan dengan 376.719 lembar saham Perusahaan. / Each convertible bond with par value of USD100,000 is convertible into 376,719 Company shares.

Setiap lembar obligasi konversi dengan nilai nominal USD100.000 dapat ditukarkan dengan 288.892 lembar saham Perusahaan. / Each convertible bond with par value of USD100,000 is convertible into 288,892 Company shares.

Harga Konversi / Conversion Price

Harga konversi pada saat obligasi ini diterbitkan adalah Rp2.362,50 per lembar saham dengan nilai pertukaran mata uang asing tetap pada saat konversi yaitu sebesar Rp8.900 untuk USD1,00. Harga konversi ini dapat berubah, tergantung pada penyesuaian yang dilakukan sehubungan dengan, antara lain, perubahan nilai nominal saham, konsolidasi atau reklasifikasi saham, kapitalisasi keuntungan atau dana cadangan, pembagian dividen, pengeluaran saham baru dan kejadian-kejadian lainnya yang mempunyai efek dilutif. / Initial conversion price at the time of bonds issuance was Rp2,362.50 per share with fixed exchange rate on conversion date of Rp8,900/USD1.00. Conversion price will be subject to adjustment for, among other things, subdivisions, consolidations or reclassification of shares; capitalization of profits or reserves; capital distribution; right issues and other standard dilutive events.

Harga konversi pada saat obligasi ini diterbitkan adalah Rp3.250 per lembar saham dengan nilai pertukaran mata uang asing tetap pada saat konversi yaitu sebesar Rp9.389 untuk USD1,00. Harga konversi ini dapat berubah, tergantung pada penyesuaian yang dilakukan sehubungan dengan, antara lain, perubahan nilai nominal saham, konsolidasi atau reklasifikasi saham, kapitalisasi keuntungan atau dana cadangan, pembagian dividen, pengeluaran saham baru dan kejadian-kejadian lainnya yang mempunyai efek dilutif. / Initial conversion price at the time of bonds issuance was Rp3,250 per share with a fixed exchange rate on conversion date of Rp9,389/USD1.00. Conversion price will be subject to adjustment for, among other things, subdivisions, consolidations or reclassification of shares; capitalization of profits or reserves; capital distribution; right issues and other standard dilutive events.

Page 323: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

93

25. OBLIGASI KONVERSI (Lanjutan) 25. CONVERTIBLE BONDS (Continued)

Obligasi konversi I dengan suku bunga 0% yang diterbitkan

pada tahun 2007/ Convertible Bond I

0% interest issued in 2007

Obligasi konversi II dengan suku bunga 0% yang diterbitkan

pada tahun 2007/ Convertible Bond II

0% interest issued in 2007

Harga Konversi / Conversion Price

Harga konversi telah disesuaikan menjadi sebesar Rp2.284 per lembar saham. / The conversion price has been subsequently adjusted to Rp2,284 per share.

Pada tanggal 31 Desember 2009, belum ada penyesuaian terhadap harga konversi awal. / As of December 31, 2009, no adjustment has been effected to the initial conversion price.

Wali Amanat / Trustee Bank of New York Bank of New York

Pada tanggal 16 April 2008, Obligasi Konversi I dengan nilai nominal sebesar USD400.000 telah dilunasi melalui pembayaran tunai sebesar USD426.976. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan telah menerima pemberitahuan konversi masing-masing sebesar USD299.600.000 dan USD47.500.000 menjadi 1.167.443.093 dan 137.223.846 lembar saham atas Obligasi Konversi I dan Obligasi Konversi II.

On April 16, 2008, Convertible Bond I with face value of USD400,000 was redeemed through a cash settlement amounting to USD426,976. As of December 31, 2009, the Company has received conversion notices representing the conversion of USD299,600,000 and USD47,500,000 of Convertible Bond I and Convertible Bond II into 1,167,443,093 shares and 137,223,846 shares, respectively.

Saham yang diserahkan kepada pemegang obligasi konversi berasal dari saham Perusahaan yang dibeli kembali (Catatan 30).

The shares to be delivered to the bondholders upon conversion were provided from the Company’s treasury stock (Note 30).

b. Obligasi Konversi yang Dijamin I b. Guaranteed Convertible Bonds I

Pada tanggal 5 Agustus 2009, Perusahaan (Penjamin) melalui Enercoal Resources Pte. Ltd., Anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya (Penerbit) menandatangani Perjanjian Pembelian berkaitan dengan USD375 juta 9,25% Obligasi Konversi yang Dijamin (Obligasi yang Dijamin) dengan Credit Suisse Limited, Singapura, yang bertindak sebagai Placement Agent tunggal.

On August 5, 2009, the Company (the “Guarantor”), through Enercoal Resources Pte. Ltd, a wholly-owned Subsidiary of the Company (the “Issuer”) entered into a Purchase Agreement relating to USD375 million 9.25% Guaranteed Convertible Bonds (Guaranteed Bonds) with Credit Suisse Limited, Singapore, acting as the sole Placement Agent.

Obligasi yang Dijamin ini, akan jatuh tempo

pada tanggal 5 Agustus 2014, merupakan obligasi yang pada awalnya dapat dikonversi menjadi saham biasa Perusahaan dengan nilai Rp3.366,90. Harga Konversi akan disesuaikan dengan, antara lain, subdivisi, konsolidasi atau reklasifikasi saham; kapitalisasi laba atau cadangan laba ditahan; pembagian modal; penawaran umum terbatas dan peristiwa lainnya yang menimbulkan efek dilutif.

These Guranteed Bonds, maturing on August 5, 2014 are initially convertible into ordinary shares of the Company at Rp3,366.90. The Conversion price will be subject to adjustment for, among other things, subdivisions, consolidations or reclassifications of shares; capitalization of profits or reserves; capital distribution; right issues and other standard dilutive events.

Page 324: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

94

25. OBLIGASI KONVERSI (Lanjutan) 25. CONVERTIBLE BONDS (Continued)

Obligasi yang Dijamin dengan nilai nominal sebesar USD100.000 per lembar dapat dikonversi setiap saat dalam periode empat puluh satu (41) hari setelah tanggal penerbitan sampai dengan sepuluh (10) hari sebelum tanggal jatuh tempo, kecuali sebelumnya telah ditebus, dikonversi, dibeli kembali atau dibatalkan.

The Guaranteed Bonds with par value of USD100,000 each are convertible any time on or after forty-one (41) days after the closing date, until the close of business on the date that falls ten (10) business days prior to maturity, unless previously redeemed, converted, purchased or cancelled.

Hasil penerimaan bersih dari penerbitan

obligasi digunakan Perusahaan untuk mendanai Equity Swap sebesar USD115 juta dan premi atas transaksi Capped Call sebesar USD51.276.947 dan sisanya untuk keperluan operasional Perusahaan.

The net proceeds from bonds issuance were used by the Company to fund the Equity Swap deposit amounting to USD115 million and premium on the Capped Call transactions amounting to USD51,276,947 and the remainder for general corporate purposes.

c. Obligasi Konversi yang Dijamin II c. Guaranteed Convertible Bonds II

Pada tanggal 25 November 2009, Perusahaan (Penjamin) melalui Enercoal Resources Pte. Ltd., Anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya oleh Perusahaan (Penerbit) menandatangani Perjanjian Pembelian berkaitan dengan USD300 juta 5% Obligasi Konversi yang Dijamin (the “Firm Bonds”) dengan Credit Suisse Limited, Singapura, yang bertindak sebagai Manajer yang akan jatuh tempo pada tanggal 25 November 2016. Obligasi tersebut memiliki hak opsi untuk menerbitkan tambahan USD50 juta 5% Obligasi Konversi yang Dijamin yang akan jatuh tempo pada tanggal 25 November 2016 (the “Option Bonds”, bersama-sama the “Firm Bonds”, 5% Obligasi Konversi yang Dijamin). Option Bonds dapat dilaksanakan, secara keseluruhan maupun sebagian dalam waktu 30 hari setelah tanggal penerbitan Firm Bonds, sesuai dengan perjanjian dengan Penerbit, Penjamin dan Manajer.

On November 25, 2009, the Company (the “Guarantor”) through, Enercoal Resources Pte. Ltd., a wholly-owned Subsidiary of the Company (the “Issuer”) issued USD300 million 5% Guaranteed Convertible Bonds due November 25, 2016 (the “Firm Bonds”) with Credit Suisse Limited, Singapore, acting as the sole Manager. The Firm Bonds have an option to issue up to an additional USD50 million 5% Guaranteed Convertible Bonds due on November 25, 2016 (the “Option Bonds”, and together with the Firm Bonds, the “5% Guaranteed Covertible Bonds”). The Option Bonds is exercisable, in whole or in part at anytime for 30 days following the issue date of the Firm Bonds, upon mutual agreement of the Issuer, the Guarantor and the Manager.

Page 325: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

95

25. OBLIGASI KONVERSI (Lanjutan) 25. CONVERTIBLE BONDS (Continued)

Kecuali sebelumnya ditebus, dibeli, dibatalkan atau dikonversi, 5% Obligasi Konversi yang Dijamin ini akan ditebus pada tanggal 25 November 2016 sebesar 106,45% dari nilai nominal, ditambah dengan bunga terhutang dan masih harus dibayarnya. Pemegang obligasi ini memiliki opsi untuk memerintahkan Penerbit untuk menebus semua atau sebagian dari obligasi yang dimiliki pada tanggal 25 November 2010, 25 Mei 2012 dan 25 November 2014 (masing-masing adalah Put Option Date), masing-masing sebesar 100,77%, 102,01% dan 104,33% dari nominal beserta bunga terhutang dan masih harus dibayarnya. Obligasi ini juga dapat ditebus berdasarkan opsi dari Penerbit, secara keseluruhan maupun sebagian, tergantung kebijakan Penerbit. Selanjutnya, dalam beberapa situasi, Obligasi ini harus dilunasi secara tunai saat dikonversi.

Unless previously redeemed, purchased, cancelled or converted, these 5% Guranteed Convertible Bonds, will be redeemed on November 25, 2016, at 106.45% of their principal amount, plus accrued and unpaid interest thereof. Holders of these bonds have the option to require the Issuer to redeem all or some of the holder’s bonds on November 25, 2010, May 25, 2012 and November 25, 2014 (each a “Put Option Date”), at 100.77%, 102.01% and 104.33%, respectively, of the principal amount together with the accrued and unpaid interest thereof. These bonds may also be redeemed at the option of the Issuer, in whole or in part, at the Issuer’s sole discretion under certain circumstances. Moreover, in certain circumstances, these bonds are subject to automatic cash settlement on conversion.

Dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan

untuk melunasi fasilitas kredit dengan Credit Suisse senilai USD100 juta, untuk membiayai deposito Equity Swap senilai USD25 juta sementara sisanya akan digunakan untuk membiayai Investasi Multi Capital sesuai dengan persyaratan didalam Multi Capital Investment Agreement dimana hasil dari investasi tersebut harus digunakan oleh PT Multi Capital untuk membiayai akuisisi atas 10% kepemilikannya atas PT Newmont Nusa Tenggara.

The net proceeds from bonds issuance will be used to repay the USD100 million credit facility with Credit Suisse, to fund Equity Swap deposit amounting to USD25 million and the remainder to be used for funding Multi Capital Investment in accordance with the terms of the Multi Capital Investment Agreement wherein the proceeds of such investment must be used by PT Multi Capital to fund its share of the acquisition of the 10% interest in PT Newmont Nusa Tenggara.

Persyaratan dari obligasi tersebut meliputi

pembatasan yang membatasi Perusahaan, Enercoal dan beberapa Anak perusahaan dari Perusahaan untuk melakukan atau mengizinkan untuk meraih kepentingan penjaminan untuk menjamin pembayaran kembali atas setiap investasi sekuritas internasional kecuali pemegang obligasi menerima hak yang sama dari penjaminan tersebut jika penerbitan dari investasi sekuritas internasional dapat mempengaruhi rasio keuangan tertentu.

The terms of the bonds include a negative pledge clause which restricts the Company, Enercoal and certain Subsidiaries of the Company from creating or permitting to subsist any security interests to secure the repayment of any international investment securities unless the bondholders receive a pro rata interest in any such security if the issuance of such international investment securities would result in a certain financial ratio.

Page 326: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

96

26. HUTANG SEWA PEMBIAYAAN 26. OBLIGATIONS UNDER FINANCE LEASES

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, KPC dan FBS, Anak perusahaan, memiliki hutang sewa pembiayaan kepada :

As of December 31, 2009 and 2008, KPC and FBS, the Subsidiaries, have obligations under finance leases to:

Perusahaan Sewa Pembiayaan Jenis 2009 2008 Category Lessors

Liebherr France SAS Mesin Pabrik 88.205.023 67.364.885 Machinery Liebherr France SAS PT Hitachi Construction PT Hitachi Construction Machinery Finance Machinery Finance Indonesia Mesin Pabrik 81.429.115 - Machinery Indonesia PT Mitsubishi UFJ Finance PT Mitsubishi UFJ Finance and Lease Indonesia Mesin Pabrik 49.412.403 27.749.775 Machinery and Lease Indonesia PT Austindo Nusantara PT Austindo Nusantara Jaya Finance Mesin Pabrik 41.814.584 860.999 Machinery Jaya Finance PT Komatsu Astra Finance Mesin Pabrik 13.862.966 12.968.156 Machinery PT Komatsu Astra Finance

PT Dipo Star Indonesia Mesin Pabrik 3.738.084 4.313.142 Machinery PT Dipo Star Indonesia PT Intan Baruprana Finance Mesin Pabrik 2.663.456 2.629.599 Machinery PT Intan Baruprana Finance PT Caterpillar Finance PT Caterpillar Finance Indonesia Mesin Pabrik 766.281 - Machinery Indonesia PT Chandra Sakti Utama PT Chandra Sakti Utama Leasing Mesin Pabrik - 756.961 Machinery Leasing PT United Tractors Tbk Mesin Pabrik - 393.646 Machinery PT United Tractors Tbk

Jumlah 281.891.912 117.037.163 Total Dikurangi: Bagian jangka pendek 93.174.677 47.192.805 Less: Current portion

Bagian jangka panjang 188.717.235 69.844.358 Non-current portion

Pembayaran sewa pembiayaan minimum di masa mendatang, serta nilai sekarang atas pembayaran minimum sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

Future minimum lease payments under finance leases, together with the present value of net minimum lease payments, as of December 31, 2009 and 2008 were as follows:

2009 2008

Pembayaran minimum sewa yang akan jatuh tempo untuk tahun yang Minimum lease payments due in berakhir pada tanggal the year ended 31 Desember, December 31, 2009 - 55.603.250 2009 2010 109.869.540 38.775.233 2010 2011 96.502.523 27.568.575 2011 2012 81.503.053 11.948.901 2012 2013 24.514.954 - 2013

Jumlah pembayaran minimum sewa pembiayaan 312.390.070 133.895.959 Total minimum lease payments Dikurangi: Beban bunga akan datang (30.498.158 ) (16.858.796 ) Less: Future finance charges

Nilai sekarang atas pembayaran Present value of minimum minimum sewa pembiayaan 281.891.912 117.037.163 lease payments Dikurangi: Bagian jangka pendek 93.174.677 47.192.805 Less: Current portion

Bagian jangka panjang 188.717.235 69.844.358 Non-current portion

Page 327: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

97

27. TAKSIRAN KEWAJIBAN RESTORASI DAN REHABILITASI

27. ESTIMATED LIABILITY FOR RESTORATION AND REHABILITATION

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2009 2008

Saldo awal tahun 180.197.042 160.561.140 Balance at the beginning of year Penyisihan periode berjalan 44.346.112 34.149.448 Current period provision Beban restorasi yang telah Restoration expenses dibayar pada tahun berjalan (14.398.104 ) (14.513.546 ) paid during the year

Saldo akhir tahun 210.145.050 180.197.042 Balance at the end of year Dikurangi: Bagian jangka pendek 15.807.424 15.730.681 Less: Current portion

Bagian jangka panjang 194.337.626 164.466.361 Non-current portion

Mutasi untuk taksiran kewajiban restorasi dan rehabilitasi lingkungan berdasarkan area of interest pada tahun 2009 adalah sebagai berikut:

Changes of estimated liability for restoration and rehabilitation based on area of interest in 2009 are:

Taksiran Kewajiban dan Restorasi dan Rehabilitasi/ Estimated Liability for Restoration and Rehabilitation

Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Lokasi/ Beginning Penambahan/ Pengurangan / Ending Anak Perusahaan Location Balance Additions Deductions Balance Subsidiaries

PT Arutmin Indonesia PT Arutmin Indonesia Satui Satui 34.369.456 3.690.878 221.272 37.839.062 Satui Senakin Senakin 28.060.608 4.522.660 5.664 32.577.604 Senakin Mulia Mulia 7.302.274 2.264.600 - 9.566.874 Mulia Batulicin Batulicin 7.624.856 1.800.703 794.160 8.631.399 Batulicin Asam Asam Asam Asam 3.929.246 1.802.130 16.973 5.714.403 Asam Asam PT Kaltim Prima Coal PT Kaltim Prima Coal Sangatta Sangatta 98.870.327 30.215.991 13.319.760 115.766.558 Sangatta PT Fajar Bumi Sakti PT Fajar Bumi Sakti Kutai Kertanegara Kutai Kertanegara - 49.150 - 49.150 Kutai Kertanegara Konblo Bumi,Inc. Konblo Bumi,Inc. Liberia Liberia 40.275 - 40.275 - Liberia

Jumlah 180.197.042 44.346.112 14.398.104 210.145.050 Total

Page 328: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

98

28. MODAL SAHAM 28. CAPITAL STOCK Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) adalah sebagai berikut:

Composition of shareholders as of December 31, 2009 and 2008 based on registration by PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) was as follows:

2009

Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh / Persentase Number of Kepemilikan / Shares Percentage Issued and of Ownership Jumlah / Pemegang Saham Fully Paid (%) Total Shareholders

PT Bakrie and Brothers Tbk 1.910.245.434 10,09 137.894.727 PT Bakrie and Brothers Tbk Interventures Capital Pte. Ltd. 524.929.597 2,77 37.893.049 Interventures Capital Pte. Ltd. SSB Obih Acf Ishares SSB Obih Acf Ishares Msci Emerging Markets Msci Emerging Index Fund 375.871.500 1,99 27.133.004 Index Fund Reksa Dana Schroder Reksa Dana Schroder Dana Prestasi Plus 286.637.000 1,51 20.691.441 Dana Prestasi Plus Credit Suisse International 285.510.568 1,51 20.610.127 Credit Suisse International Masyarakat 15.547.593.294 82,13 1.122.332.815 Public

Sub-jumlah 18.930.787.393 100,00 1.366.555.163 Sub-total Saham beredar yang dibeli kembali 473.212.607 34.159.759 Treasury stock

Jumlah 19.404.000.000 1.400.714.922 Total

2008

Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh / Persentase Number of Kepemilikan / Shares Percentage Issued and of Ownership Jumlah / Pemegang Saham Fully Paid (%) Total Shareholders

PT Bakrie and Brothers Tbk 2.702.457.760 14,28 195.082.092 PT Bakrie and Brothers Tbk Jupiter Asia No. 1 Pte. Ltd. 814.147.712 4,30 58.770.813 Jupiter Asia No. 1 Pte. Ltd. PT Samuel Sekuritas Indonesia 698.035.247 3,69 50.389.012 PT Samuel Sekuritas Indonesia JP Morgan Chase Bank Na JP Morgan Chase Bank Na Re Nominees Ltd. 369.752.264 1,95 26.691.276 Re Nominees Ltd. Bank of New York 356.946.984 1,89 25.766.902 Bank of New York Masyarakat 13.989.447.426 73,89 1.009.855.068 Public

Sub-jumlah 18.930.787.393 100,00 1.366.555.163 Sub-total Saham beredar yang dibeli kembali 473.212.607 34.159.759 Treasury stock

Jumlah 19.404.000.000 1.400.714.922 Total

Perubahan susunan pemegang saham tersebut timbul karena transaksi jual beli saham yang dilakukan di bursa saham.

Changes in the composition of shareholders are due to the sale and purchase transactions of shares carried out on the stock exchange.

Page 329: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

99

29. TAMBAHAN MODAL DISETOR 29. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

Undang-Undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia No.1/1995 yang diterbitkan pada bulan Maret 1995, dan telah diubah dengan Undang-Undang No. 40/2007 yang diterbitkan pada bulan Agustus 2007, mengharuskan pembentukan cadangan umum dari laba bersih sejumlah minimal 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Tidak ada batasan waktu untuk membentuk cadangan tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan belum membentuk cadangan umum tersebut.

The Limited Liability Company Law of the Republic of Indonesia No. 1/1995 introduced in March 1995, and amended by Law No. 40/2007 that was issued in August 2007, requires the establishment of a general reserve from net income amounting to at least 20% of a company’s issued and paid-up capital. There is no time limit on the establishment of that reserve. As of December 31, 2009, the Company has not yet established its general reserve.

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2009 2008

Kelebihan nilai tukar obligasi Excess of bond’s conversion konversi atas nilai nominal price over par value of saham dibeli kembali 273.139.707 273.139.707 treasury stock Pembelian kembali saham Perusahaan (200.318.190 ) (148.249.895 ) Buy-back of Company’s shares Biaya emisi saham (1.830.367 ) (1.830.367 ) Share issuance cost

Tambahan modal disetor - bersih 70.991.150 123.059.445 Additional paid-in capital - net

30. SAHAM BEREDAR YANG DIPEROLEH

KEMBALI 30. TREASURY STOCK

Transaksi saham beredar yang dibeli kembali adalah sebagai berikut:

Transactions regarding treasury stock are as follows:

2009 dan / and 2008

Periode/ Jumlah Saham/ Realisasi/ Harga Nominal/ Keterangan Period No. of Shares Realization (%) Par Value Description

Disetujui Rapat Umum Approved at Extraordinary Pemegang Saham General Meeting of Luar Biasa Shareholders (Pembelian kembali saham yang pertama) (1st Buy-back) (Catatan 1c) 2006 1.940.400.000 (Note 1c)

Pembelian kembali 2006 885.734.500 45,65 63.938.442 Buy-back Pembelian kembali 2007 479.231.500 24,70 34.594.243 Buy-back

Sub-jumlah 1.364.966.000 70,35 98.532.685 Sub-total

Konversi obligasi 2007 (1.068.857.428 ) (76.353.023 ) Conversion of bonds Konversi obligasi 2008 (235.809.465 ) (17.826.856 ) Conversion of bonds

Sub-jumlah (1.304.666.893 ) (94.179.879 ) Sub-total

Jumlah 60.299.107 4.352.806 Total

Page 330: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

100

30. SAHAM BEREDAR YANG DIPEROLEH KEMBALI (Lanjutan)

30. TREASURY STOCK (Continued)

2009 dan / and 2008

Periode/ Jumlah Saham/ Realisasi/ Harga Nominal/ Keterangan Period No. of Shares Realization (%) Par Value Description

Disetujui Rapat Umum Approved at Extraordinary Pemegang Saham General Meeting of Luar Biasa Shareholders (Pembelian kembali saham yang kedua) (2nd Buy-back) (Catatan 1c) 2008 582.120.000 (Note 1c)

Pembelian kembali 2008 412.913.500 70,93 29.806.953 Buy-back

Saldo 473.212.607 34.159.759 Balance

Sebagian saham beredar yang dibeli kembali digunakan untuk obligasi konversi (Catatan 25).

A portion of treasury stock was used for convertible bonds (Note 25).

31. SELISIH NILAI TRANSAKSI

RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI 31. DIFFERENCES IN VALUE FROM

RESTRUCTURING TRANSACTIONS OF ENTITIES UNDER COMMON CONTROL

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, akun ini terdiri dari:

As of December 31, 2009 and 2008, this account consists of:

2009

Tanggal/ Entitas Asal/ Entitas Tujuan/ Nilai Buku/ Date Original Entities Destination Entity Book Value

Aset Assets Blok R2 21 Oktober 1999/ Minarak Labuan Ltd dan/and Block R2 October 21, 1999 Long Haul Holding Ltd PT Bumi Resources Tbk 25.182.155 Blok 13 21 Oktober 1999/ Minarak Labuan Ltd dan/and Block 13 October 21, 1999 Long Haul Holding Ltd PT Bumi Resources Tbk 12.042.693

Jumlah nilai buku 37.224.848 Total book value Nilai perolehan 1.270.925.504 Acquisition cost

Selisih 1.233.700.656 Difference Pelepasan Sale of Investasi investment (Catatan 3 aa) (246.740.131 ) (Note 3 aa)

Saldo 986.960.525 Balance

Page 331: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

101

31. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI (Lanjutan)

31. DIFFERENCES IN VALUE FROM RESTRUCTURING TRANSACTIONS OF ENTITIES UNDER COMMON CONTROL (Continued)

2008

Tanggal/ Entitas Asal/ Entitas Tujuan/ Nilai Buku/ Date Original Entities Destination Entity Book Value

Aset Assets Blok R2 21 Oktober 1999/ Minarak Labuan Ltd dan/and Block R2 October 21, 1999 Long Haul Holding Ltd PT Bumi Resources Tbk 25.182.155 Blok 13 21 Oktober 1999/ Minarak Labuan Ltd dan/and Block 13 October 21, 1999 Long Haul Holding Ltd PT Bumi Resources Tbk 12.042.693

Jumlah nilai buku 37.224.848 Total book value Nilai perolehan 1.270.925.504 Acquisition cost

Selisih 1.233.700.656 Difference

Pada tanggal 28 Desember 2009, Perusahaan menjual 20% kepemilikan sahamnya di Gallo Oil (Jersey) Ltd. kepada Florenceville Financial Ltd., pihak ketiga (Catatan 3aa). Selanjutnya, dengan pejualan saham tersebut kepada pihak ketiga, maka bagian dari nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali atas penjualan saham tersebut telah terealisasi sebesar USD246,74 juta.

On December 28, 2009, the Company sold 20% shares in Gallo Oil (Jersey)Ltd. to Florenceville Financial Ltd., a third party (Note 3aa). Consequently, with the disposal of shares to a third party, the portion of the value in restructuring transaction of entities under common control attributable to the shares sold has been realized amounting to USD246.74 million.

32. DIVIDEN 32. DIVIDENDS

a. Berdasarkan keputusan Rapat Direksi yang dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2007, Perusahaan setuju dan membagikan dividen interim tahun 2007 sebesar Rp66 per lembar saham. Kemudian, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tahunan tanggal 12 Juni 2008, jumlah dividen tahun 2007 yang disetujui untuk dibagikan sebesar Rp111 per lembar saham.

a. Based on the Board of Directors Resolution dated May 30, 2007, the Company approved and distributed interim dividends for the year 2007 of Rp66 per share. Subsequently, on the Annual General Meeting of Shareholders dated June 12, 2008, the total dividends for the year 2007 approved to be distributed amounted to Rp111 per share.

Perusahaan membagikan dividen interim tahap pertama sebesar Rp33 per lembar saham dengan jumlah Rp595.288.122.000 (setara dengan USD67.571.511). Pada tanggal 5 September 2007, Perusahaan membagikan dividen interim tahap kedua sebesar Rp33 per lembar saham dengan jumlah Rp595.288.122.000 (setara dengan USD63.405.419). Sisanya Rp45 per lembar saham atau sebesar Rp870.466.540.185 (setara dengan USD94.359.517) dibagikan pada tanggal 7 Agustus 2008 kepada para pemegang saham tercatat pada tanggal 1 Agustus 2008.

The Company distributed interim dividends amounting to Rp33 per share or a total of Rp595,288,122,000 (equivalent to USD67,571,511). The second distribution of dividends was made on September 5, 2007, amounting to Rp33 per share or a total of Rp595,288,122,000 (equivalent to USD63,405,419). The remaining Rp45 per share or a total of Rp870,466,540,185 (equivalent to USD94,359,517) was distributed on August 7, 2008 in favor of all its shareholders as of August 1, 2008.

Page 332: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

102

32. DIVIDEN (Lanjutan) 32. DIVIDENDS (Continued)

b. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 26 Juni 2009, pemegang saham setuju untuk membagikan dividen final tahun 2008 sebesar Rp957.897.842.085 (setara dengan USD97.069.781) atau Rp50,60 (setara dengan USD0,0048) per lembar saham.

b. Based on the General Annual Meeting of Shareholders dated June 26, 2009, the shareholders approved the distribution of final dividends for the year 2008 amounting to Rp957,897,842,085 (equivalent to USD97,069,781) or Rp50.60 (equivalent to USD0.0048) per share.

33. PENDAPATAN 33. REVENUES

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2009 2008

Penjualan batubara (Catatan 41a) Coal sales (Note 41a) Ekspor Export Pihak ketiga 2.726.688.249 3.169.316.746 Third parties Hubungan istimewa Related party (Catatan 38g) - 20.356.580 (Note 38g)

Sub-jumlah 2.726.688.249 3.189.673.326 Sub-total

Lokal Local Pihak ketiga 242.809.739 57.111.629 Third parties Hubungan istimewa Related party (Catatan 38f) 249.654.838 131.477.417 (Note 38f)

Sub-jumlah 492.464.577 188.589.046 Sub-total

Jasa Service Lokal Local Hubungan istimewa Related party (Catatan 38f) 121.380 130.733 (Note 38f)

Jumlah 3.219.274.206 3.378.393.105 Total

Rincian penjualan batubara di atas 10% kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut:

The details of revenues above 10% to third parties were as follows:

2009 2008

Glencore International AG, Glencore International AG, Switzerland - 458.046.877 Switzerland Taiwan Power Corporation, Taiwan Power Corporation, Taiwan - 480.113.563 Taiwan Mitsubishi Corporation, Jepang - 311.410.345 Mitsubishi Corporation, Japan

Jumlah - 1.249.570.785 Total

Jumlah penjualan bersih Anak perusahaan tidak termasuk jumlah yang menjadi hak Pemerintah Indonesia atas batubara sesuai dengan PKP2B (Catatan 41a). Jumlah yang menjadi hak Pemerintah atas penjualan batubara tersebut adalah masing-masing sebesar USD450 juta dan USD466 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.

The Subsidiaries’ net sales do not include any amounts pertaining to the GOI’s coal entitlements under the CCOW (Note 41a). The GOI’s aggregate coal entitlements sold by the Subsidiaries on behalf of GOI were approximately USD450 million and USD466 million for the year ended December 31, 2009 and 2008, respectively.

Page 333: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

103

33. PENDAPATAN (Lanjutan) 33. REVENUES (Continued)

Hutang atas penjualan batubara yang menjadi hak Pemerintah Indonesia pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 disajikan sebagai “Hutang Lain-lain” pada neraca konsolidasian (Catatan 22).

The payables relating to the GOI’s coal entitlements as of December 31, 2009 and 2008 were presented as part of “Other Payables” in the consolidated balance sheets (Note 22).

34. BEBAN POKOK PENDAPATAN 34. COST OF REVENUES

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2009 2008

Beban pengupasan dan penambangan 1.949.050.186 1.649.550.558 Stripping and mining costs Beban proses penambangan 100.410.319 98.779.770 Coal processing Beban penyusutan dan Depreciation and amortization amortisasi 99.396.611 68.407.927 expenses

Sub-jumlah 2.148.857.116 1.816.738.255 Sub-total Persediaan batubara awal 85.069.670 32.037.570 Beginning coal inventory Persediaan batubara akhir 118.347.226 83.112.715 Ending coal inventory

Jumlah 2.115.579.560 1.765.663.110 Total

Rincian pemasok yang mempunyai transaksi lebih dari 10% dari jumlah pembelian barang dan jasa pada kegiatan produksi adalah:

Details of suppliers having transactions more than 10% of total purchase of goods and services for production activities:

2009 2008

PT Darma Henwa Tbk 455.619.573 236.461.724 PT Darma Henwa Tbk PT Mahakam Nusa Energi 284.064.671 283.675.124 PT Mahakam Nusa Energi PT Pamapersada Nusantara 265.398.297 206.590.051 PT Pamapersada Nusantara PT Thiess Contractors Indonesia 230.057.376 481.265.508 PT Thiess Contractors Indonesia

Jumlah 1.235.139.917 1.207.992.407 Total

35. BEBAN USAHA 35. OPERATING EXPENSES

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2009 2008

Penjualan Selling Beban dan komisi pemasaran Marketing commissions (Catatan 41i) 211.491.567 249.545.749 and expenses (Note 41i) Pengangkutan 60.573.321 123.171.325 Freight Lain-lain (masing-masing dibawah USD100.000) 1.482.414 507.010 Others (each below USD100,000)

Sub-jumlah 273.547.302 373.224.084 Sub-total

Page 334: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

104

35. BEBAN USAHA (Lanjutan) 35. OPERATING EXPENSES (Continued)

2009 2008

Umum dan administrasi General and Administrative Beban jasa manajemen Management service fee (Catatan 38e dan 41v) 60.000.000 31.250.000 (Notes 38e and 41v) Gaji dan upah 24.150.213 20.776.712 Salaries and wages Jasa profesional 19.284.174 16.045.712 Professional fees Mess dan penginapan 15.919.826 14.279.727 Housing and guest house Penyusutan (Catatan 12) 8.966.442 6.509.681 Depreciation (Note 12) Asuransi 7.265.341 7.220.816 Insurance Perlengkapan kantor 2.923.912 2.971.033 Office supplies Perjalanan dinas 2.819.434 4.780.853 Traveling Transportasi dan komunikasi 2.568.614 1.056.911 Transportation and communication Lain-lain (masing-masing dibawah USD2.000.000) 40.088.831 25.175.298 Others (each below USD2,000,000)

Sub-jumlah 183.986.787 130.066.743 Sub-total

Eksplorasi 7.912.938 7.229.868 Exploration

Jumlah 465.447.027 510.520.695 Total

36. LABA PER SAHAM 36. EARNINGS PER SHARE

Perhitungan laba per saham adalah sebagai berikut:

The computation of earnings per share was as follows:

2009 2008

Laba bersih untuk tahun berjalan 190.448.693 371.690.961 Net income for the year Jumlah rata-rata tertimbang Weighted average saham dasar number of ordinary (angka penuh) 18.930.787.393 19.193.376.919 shares (full amount) Jumlah rata-rata tertimbang Weighted average saham dilusian number of diluted (angka penuh) 19.277.848.006 19.293.120.824 shares (full amount)

Laba per saham dasar Basic earnings per 1.000 saham 10,06 19,36 per 1,000 shares

Laba per saham dilusian Diluted earnings per 1.000 saham 9,88 19,26 per 1,000 shares

Page 335: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

105

37. PERPAJAKAN 37. TAXATION

a. Tagihan Pajak Pertambahan Nilai a. Value-Added Tax Recoverable

Tagihan Pajak Pertambahan Nilai merupakan kepada Pemerintah Indonesia (Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral) sehubungan dengan Tagihan Pajak Pertambahan Nilai Masukan (PPN Masukan) yang dibayar oleh KPC dan Arutmin, Anak perusahaan, dalam pembelian impor maupun lokal atas bahan baku, perlengkapan dan lainnya yang diperlukan bagi produksi batubara. Dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah No. 144/2000 tanggal 22 Desember 2000, terdapat ketidakpastian apakah PPN Masukan tersebut dapat direstitusi atau dikreditkan ke hutang pajak lainnya. Namun demikian, manajemen KPC dan Arutmin berkeyakinan bahwa PPN Masukan yang telah dibayarkan tersebut akan dapat ditagih kembali, sesuai dengan yang diatur dalam Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) (Catatan 42b).

Value-Added Tax (VAT) recoverable represents claims to the Government of Indonesia (Department of Energy and Mineral Resources) in connection with Value-Added Tax-In (VAT-In) that was paid by KPC and Arutmin, the Subsidiaries, in relation to imports and local purchases of materials, supplies, and other items necessary to produce coal. After the Government Regulation No. 144/2000 dated December 22, 2000 became effective, there is uncertainty as to whether the VAT-In is refundable or creditable against other tax liability. The management of KPC and Arutmin, however, believe that based on the Coal Contract of Work (CCOW), the VAT-In is recoverable (Note 42b).

Nilai tagihan PPN Masukan masing-masing adalah USD667.252.569 dan USD526.357.399 pada tanggal 31 Desember 2009 and 2008, berdasarkan nilai tukar Rupiah yang berlaku ketika PPN Masukan tersebut ditagihkan. KPC dan Arutmin menggunakan nilai tukar historis karena Pemerintah belum menentukan nilai tukar yang seharusnya digunakan dalam penyelesaian masalah ini. Apabila nilai tukar pada tanggal neraca yang digunakan untuk menjabarkan tagihan PPN Masukan ini, nilainya akan menjadi masing-masing sebesar USD676.503.530 dan USD451.162.826 pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.

The carrying value of the VAT-In recoverable computed based on Rupiah exchange rates prevailing when the VAT-In was claimed amounted to USD667,252,569 and USD526,357,399, as of December 31, 2009 and 2008, respectively. KPC and Arutmin used the historical exchange rate as the GOI has not yet clarified the exchange rate that would be used in the settlement of this matter. Had the exchange rate at balance sheet date been used to translate the VAT-In recoverable, the value would have been USD676,503,530 and USD451,162,826 as of December 31, 2009 and 2008, respectively.

b. Tagihan Pajak b. Claims for Tax Refund

Tagihan pajak terdiri dari klaim pajak berdasarkan Surat Ketetapan Pajak dan Surat Tagihan Pajak yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pajak, yang sebagian telah diselesaikan oleh Perusahaan dan Anak perusahaan melalui proses keberatan dan banding (Catatan 37c), dan pajak penghasilan badan lebih bayar se jumlah USD28.455.268 dan USD46.571.900 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.

Claims for tax refund consist of claims based on the tax assessment letters and Tax Collection Letters issued by the Director General of Tax, which have been partially settled by the Company and its Subsidiaries through the process of objection and appeal (Note 37c), and overpayments of corporate income tax with total amounting to USD28,455,268 and USD46,571,900 as of December 31, 2009 and 2008, respectively.

Page 336: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

106

37. PERPAJAKAN (Lanjutan) 37. TAXATION (Continued)

c. Surat Ketetapan Pajak dan Surat Tagihan Pajak c. Tax Assessments Letters and Tax

Collection Letters

Perusahaan dan Anak perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat Tagihan Pajak (STP) sebagai berikut:

The Company and its Subsidiaries received Tax Assessment letters (SKP) and Tax Collection Letters (STP) as follows:

Perusahaan The Company

• Pada tanggal 15 Februari 2008,

Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan pasal 21, 23, 26, Pajak Final, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penghasilan Badan dan Surat Tagihan Pajak (STP) Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun pajak 2006 masing-masing sebesar Rp56.273.503 (setara dengan USD5.987), Rp33.041.431.422 (setara dengan USD3.515.045), Rp46.490.286.487 (setara dengan USD4.945.775), Rp18.675.619 (setara dengan USD1.967), Rp26.629.145.251 (setara dengan USD2.770.541), USD650.237 dan Rp177.721.213 (setara dengan USD18.907). Pada tahun 2008, Perusahaan telah membayar seluruh pajak kurang bayar dan pajak terhutang tersebut. Selanjutnya Perusahaan menyampaikan surat keberatan yang menyatakan bahwa tidak terdapat kurang bayar dan pajak terhutang untuk seluruh pajak tersebut. Pembayaran atas SKPKB dan STP yang disampaikan surat keberatannya, diakui Perusahaan sebagai bagian dari Tagihan Pajak.

• On February 15, 2008, the Company received Tax Assessment Letters of Underpayment (SKPKB) relating to Income Tax articles 21, 23, 26, Final Tax, Value-Added Tax, Corporate Income Tax and Tax Collection Letter (STP) related to Value-Added Tax for the fiscal year 2006 confirming underpayment of Rp56,273,503 (equivalent to USD5,987), Rp33,041,431,422 (equivalent to USD3,515,045), Rp46,490,286,487 (equivalent to USD4,945,775), Rp18,675,619 (equivalent to USD1,967), Rp26,629,145,251 (equivalent to USD2,770,541), USD650,237 and Rp177,721,213 (equivalent to USD18,907), respectively. During 2008, the Company paid all those underpayments of taxes and tax payables. Subsequently, objection letters were issued claiming that there was no underpayment and tax payable for those taxes. Payments of SKPKB and STP in respect of which the objection letter has been issued, have been recognized as part of Claims for Tax Refund.

Pada tanggal 17 Maret 2009, Kantor Pajak memutuskan menolak keberatan yang diajukan Perusahaan. Pada tanggal 12 Juni 2009, Perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan Pajak. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, status banding masih dalam proses, dan hasilnya belum dapat ditentukan.

On March 17, 2009, Tax Office decided to decline the objection issued by the Company. On June 12, 2009, the Company filed its appeal to the Tax Court. As of the completion date of the consolidated financial statements, the appeal is still in process and the outcome is not presently determinable.

Page 337: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

107

37. PERPAJAKAN (Lanjutan) 37. TAXATION (Continued)

• Pada tanggal 14 Mei 2007, Perusahaan menerima SKPKB atas Pajak Penghasilan pasal 23, 26, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penghasilan Badan dan STP Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun pajak 2005 masing-masing sebesar Rp38.160.920.778 (setara dengan USD4.229.294), Rp22.994.468.174 (setara dengan USD2.548.428), Rp5.612.250.171 (setara dengan USD621.994), Rp99.656.931.702 (setara dengan USD11.024.765) dan Rp27.708.351.108 (setara dengan USD3.065.297). Pada tahun 2007, Perusahaan telah membayar seluruh pajak kurang bayar di atas, kecuali STP Pajak Pertambahan Nilai. Selanjutnya, Perusahaan menyampaikan surat keberatan yang menyatakan bahwa pajak terhutang atas Pajak Pertambahan Nilai adalah sebesar Rp5.244.784.641 (setara dengan USD581.268) dan tidak terdapat kurang bayar untuk Pajak Penghasilan Badan. Sedangkan Perusahaan tidak mengajukan keberatan untuk SKPKB lainnya. Pembayaran atas SKPKB dan STP yang disampaikan surat keberatannya, diakui Perusahaan sebagai bagian dari Tagihan Pajak.

• On May 14, 2007, the Company received SKPKB relating to the Income Tax articles 23, 26, Value-Added Tax, Corporate Income Tax and STP relating to the Value-Added Tax for the fiscal year 2005 claiming an underpayment of Rp38,160,920,778 (equivalent to USD4,229,294), Rp22,994,468,174 (equivalent to USD2,548,428), Rp5,612,250,171 (equivalent to USD621,994), Rp99,656,931,702 (equivalent to USD11,024,765) and Rp27,708,351,108 (equivalent to USD3,065,297), respectively. During 2007, the Company has fully paid the underpayments stated above, except for STP Value-Added Tax. Subsequently, the Company issued objection letters claiming that the Company’s payable on Value-Added Tax amounted to Rp5,244,784,641 (equivalent to USD581,268) and there is no underpayment for Corporate Income Tax. Meanwhile, the Company did not issue any objection letter for the other SKPKB. Payments of SKPKB and STP, in which the objection letter has been issued, have been recognized as part of Claims for Tax Refund.

Pada bulan Desember 2007, Kantor Pajak

memutuskan untuk menolak atas keberatan yang diajukan Perusahaan. Selanjutnya, pada tanggal 15 Januari 2008, Perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan Pajak. Pada tahun 2009, Pengadilan Pajak menerima permohonan banding atas STP Pajak Pertambahan Nilai dan SKPKB Pajak Penghasilan Badan dengan hasil keputusan seperti di bawah ini :

On December 2007, Tax Authorities decided to decline the objection issued by the Company. Subsequently, on January 15, 2008, the Company filed its appeal to the Tax Court. In 2009, the Tax Court has accepted the appeal of STP on Value-Added Tax and SKPKB on Corporate Income Tax with the decision below:

1. Pada tanggal 25 Maret 2009, Direktorat

Jenderal Pajak menerima permohonan banding Perusahaan atas STP Pajak Pertambahan Nilai tahun pajak 2005 yang semula sebesar Rp27.708.351.108 (setara dengan USD3.065.297) menjadi Rp5.244.784.641 (setara dengan USD581.268). Selanjutnya, pada tanggal 8 April 2009, Direktorat Jendral Pajak menetapkan pengembalian kelebihan pembayaran Pajak Pertambahan Nilai tersebut sebesar Rp22.463.566.467 (setara dengan USD2.498.657).

1. On March 25, 2009, the Director General of Tax approved the Company’s appeal on STP on Value-Added Tax for the fiscal year 2005, which previously amounted to Rp27,708,351,108 (equivalent to USD3,065,297) into Rp5,244,784,641 (equivalent to USD581,268). Subsequently, on April 8, 2009, the Director Generel of Tax declared the refund of overpayment of Value-Added Tax amounting to Rp22,463,566,467 (equivalent to USD2,498,657).

Page 338: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

108

37. PERPAJAKAN (Lanjutan) 37. TAXATION (Continued)

2. Pada tanggal 14 Mei 2009, Direktorat Jenderal Pajak menerima permohonan banding Perusahaan atas kurang bayar Pajak Penghasilan Badan tahun 2005 yang semula kurang bayar sebesar Rp99.656.931.702 (setara dengan USD11.024.765) menjadi lebih bayar sebesar Rp31.259.675.346 (setara dengan USD3.113.824). Selanjutnya, pada tanggal 1 Juni 2009, Direktorat Jenderal Pajak menetapkan pengembalian kelebihan pembayaran Pajak Penghasilan Badan sebesar Rp130.916.607.048 (setara dengan USD13.040.802).

2. On May 14, 2009, the Director General of Tax approved the Company’s appeal on the underpayment of Corporate Income Tax 2005, which previously amounted to Rp99,656,931,702 (equivalent to USD11,024,765) into an overpayment of Rp31,259,675,346 (equivalent to USD3,113,824). Subsequently, on June 1, 2009, the Director General of Tax declared the refund of overpayment of Corporate Income Tax amounting to Rp130,916,607,048 (equivalent to USD13,040,802).

Saat ini, Direktorat Jenderal Pajak sedang melaksanakan pemeriksaan terhadap kewajiban perpajakan Perusahaan untuk tahun pajak 2007. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini dikeluarkan, Perusahaan belum menerima hasil pemeriksaan tersebut.

Currently, the Tax Authorities are conducting a tax examination of the Company’s corporate income tax for fiscal year 2007. As of the completion date of the consolidated financial statements, the Company has not yet received the result of the said examination.

PT Arutmin Indonesia PT Arutmin Indonesia

• Pada tanggal 6 Mei 2005, Arutmin

menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2002 sebesar USD23.863.892. Pada tanggal 17 Mei 2005, Arutmin mengajukan keberatan atas seluruh jumlah SKPKB tersebut. Selanjutnya, selama proses keberatan, Arutmin telah melakukan pembayaran sebesar USD20.808.393.

• On May 6, 2005, Arutmin received Tax Assessment Letters of Underpayment (SKPKB) related to Corporate Income Tax for the fiscal year 2002 amounting to USD23,863,892. On May 17, 2005, Arutmin issued an objection letter for the whole amount of the SKPKB. Subsequently, during the objection process, Arutmin has made payments amounting to USD20,808,393.

Pada tanggal 15 Mei 2006, Direktorat Jenderal Pajak tidak menerima keberatan Arutmin. Selanjutnya, pada tanggal 11 Agustus 2006, Arutmin mengajukan banding.

On May 15, 2006, the Director General of Tax did not accept Arutmin’s objection. Subsequently, on August 11, 2006, Arutmin filed an appeal.

Pada tanggal 3 Mei 2007, Pengadilan Pajak menyatakan bahwa kurang bayar Pajak Penghasilan Badan tahun pajak 2002 adalah sebesar USD1.422.724.

On May 3, 2007, the Tax Court stated that underpayment of Corporate Income Tax for fiscal year 2002 amounted to USD1,422,724.

Page 339: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

109

37. PERPAJAKAN (Lanjutan) 37. TAXATION (Continued)

Pada tanggal 13 Agustus 2007, Direktorat Jenderal Pajak mengajukan peninjauan kembali terhadap putusan Pengadilan Pajak yang disebut di atas. Selanjutnya, pada tanggal 4 Juni 2008, Mahkamah Agung mengeluarkan keputusan final yang menguntungkan bagi Arutmin.

On August 13, 2007, the Director General of Tax filed a request civil (judicial review) against the above decision of the Tax Court. Subsequently, on June 4, 2008, the Supreme Court issued its final decision in favor of Arutmin.

Oleh karena itu, pada tahun 2008, Arutmin

melakukan pemindah bukuan atas jumlah pajak yang telah dibayar ke hutang Pajak Penghasilan pasal 21, 23, 15, Pajak Final dan Pajak Penghasilan Badan tahun 2003 sampai dengan tahun 2005 sebesar USD12.918.097, menerima restitusi sebesar USD6.352.515 dan sisanya dipindah bukukan ke denda administrasi atas bunga untuk Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2002.

Moreover, in 2008, Arutmin has been compensated for the taxes that have been paid with Income Tax payable articles 21, 23, 15, Final Tax and Corporate Income Tax assessments from fiscal years 2003 to 2005 amounting to USD12,918,097, by receiving a rebate amounting to USD6,352,515 and the remaining balance offset against administration fines on interest for Corporate Income Tax for the fiscal year 2002.

• Pada tanggal 19 September 2007, Kantor

Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Balikpapan menerbitkan Surat Pemberitahuan Kekurangan Pembayaran Bea Masuk, Cukai, Denda administrasi dan Pajak Dalam Rangka Impor yang menyatakan kurang bayar atas Bea Masuk, PPN masukan serta Pajak Barang Mewah Dalam Rangka Impor sebesar Rp12.735.333.702 (setara dengan USD1.354.822).

• On September 19, 2007, the Service and Monitoring Office of Custom and Excise of Balikpapan issued a Tax Assessment Letter of Underpayment of Import Duty, Excise, Administration fine and Import tax concerning underpayment of Custom Duties, VAT input and Luxury Sales Tax for Imported Goods amounting to Rp12,735,333,702 (equivalent to USD1,354,822).

Pada tanggal 31 Oktober 2007, Arutmin mengajukan surat banding kepada Pengadilan Pajak, kemudian pada tanggal 4 Agustus 2008, Pengadilan Pajak menolak banding tersebut. Selanjutnya, pada tanggal 15 Januari 2009, Arutmin mengajukan banding di Mahkamah Agung Indonesia melalui Pengadilan Pajak dimana Arutmin memohon suatu Peninjauan Kembali. Arutmin telah membayar seluruh kurang bayar tersebut dan atas pembayaran ini diakui sebagai bagian dari Tagihan Pajak. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, proses banding masih berlangsung, dan hasilnya belum dapat ditentukan.

On October 31, 2007, Arutmin filed an appeal letter to the Tax Court, which was declined on August 4, 2008. Subsequently, on January 15, 2009, Arutmin filed an appeal in the Supreme Court of Indonesia through the Tax Court where Arutmin requested a Judicial Review. Arutmin has fully paid the underpayment which has been recognized as part of Claims for Tax Refund. As of the completion date of the consolidated financial statements, the Judicial Review is in progress and the outcome is not presently determinable.

Page 340: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

110

37. PERPAJAKAN (Lanjutan) 37. TAXATION (Continued)

• Pada bulan Desember 2009, Arutmin menerima Surat Tagihan Pajak (STP) sehubungan dengan kewajiban Arutmin untuk membayar denda administrasi atas keterlambatan pembayaran Pajak Penghasilan Badan tahun 2008 sebesar USD16.746.105. Pada tanggal 18 Januari 2010, Arutmin memperoleh persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak untuk mengangsur pembayaran STP selama tahun 2010. Denda administrasi tersebut disajikan sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-lain – Bunga Keterlambatan Pembayaran Pajak”.

• In December 2009, Arutmin received Surat Tagihan Pajak (STP) (Tax Collection Letter) regarding Arutmin’s liability to pay administration fines for late payment of Corporate Income Tax for year 2008 amounting to USD16,746,105. On January 18, 2010, Arutmin obtained an approval from Directorate General of Tax to settle the payments on installment basis during 2010. These Administration Fines were recorded as part of “Other Income (Expenses) – Interest on Late Payment of Tax”.

PT Kaltim Prima Coal PT Kaltim Prima Coal

• Pada bulan April 2009, KPC menerima

Surat Tagihan Pajak (STP) sehubungan dengan pembayaran denda administrasi atas keterlambatan pembayaran pajak pasal 21, 23 dan 4 ayat (2) tahun 2006 sebesar Rp41.788.679.443 (setara dengan USD3,6 juta). Pada tanggal 31 Desember 2009, STP tersebut telah lunas. Denda administrasi tersebut disajikan sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bunga Keterlambatan Pembayaran Pajak”.

• In April 2009, the KPC received Surat Tagihan Pajak (STP) (Tax Collection Letter) regarding administration fines for late payment of tax articles 21, 23 and 4 (2) of tax year 2006 amounting to Rp41,788,679,443 (or equivalent to USD3.6 million). As of December 31, 2009, STP has been fully paid. These Administration Fines were recorded as part of “Other Income (Expenses) - Interest on Late Payment of Tax”.

• Pada bulan Desember 2009, KPC

menerima STP sehubungan dengan denda administrasi atas keterlambatan pembayaran Pajak Badan tahun 2008 sebesar USD21.807.545. Pada tanggal 21 Desember 2009, KPC telah membayar sebagian denda tersebut sebesar Rp5.923.246 (setara dengan USD625). Pada tanggal 18 Januari 2010, KPC memperoleh persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak untuk mengangsur pembayaran STP selama tahun 2010. Denda administrasi tersebut disajikan sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bunga Keterlambatan Pembayaran Pajak”.

• In December 2009, KPC received STP regarding KPC’s liability to pay administration fines for late payment of Corporate Income Tax for year 2008 amounting to USD21,807,545. On December 21, 2009, KPC has made a partial payment amounting to Rp5,923,246 (equivalent to USD625). On January 18, 2010, KPC obtained an approval from Directorate General of Tax to settle the payments on installment basis during 2010. These Administration Fines were recorded as part of “Other Income (Expenses) – Interest on Late Payment of Tax”.

Page 341: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

111

37. PERPAJAKAN (Lanjutan) 37. TAXATION (Continued)

• Pada tanggal 9 Mei 2008, KPC menerima Surat Perintah Pemeriksaan (SPP) sehubungan dengan pemeriksaan pajak untuk tahun 2007. Pada tanggal 5 Maret 2009, KPC menerima surat SSP lainnya mengenai pemeriksaan Buper adanya indikasi tindak pidana kewajiban pajak untuk tahun pajak 2007, tanpa menghentikan pemeriksaan sebelumnya yang sedang berjalan, maka KPC harus menghadapi dua pemeriksaan pajak pada saat yang bersamaan dan untuk masa pajak yang sama. Berdasarkan pertimbangan tersebut, Perusahaan mengirimkan permohonan keberatan ke Pengadilan Pajak atas SSP yang berhubungan dengan pemeriksaan Buper adanya indikasi tindak pidana kewajiban pajak untuk tahun pajak 2007. Pada tanggal 8 Desember 2009, KPC menerima Surat Keputusan dari Pengadilan Pajak yang menyetujui keberatan yang diajukan oleh Perusahaan dan membatalkan SSP yang bertanggal 5 Maret 2009 tersebut.

• On May 9, 2008, KPC received a Surat Perintah Pemeriksaan (SPP) (Tax Audit Instruction Letter) concerning tax audit for tax year 2007. On March 5, 2009, KPC received another SPP concerning the preliminary evidence investigation for criminal indication on tax obligation for tax year 2007, without terminating the previous investigation that was already underway; thus KPC has two tax audits at the same time and for the same tax year. Based on that consideration, the Company sent a request to object the SPP related to the preliminary evidence investigation for criminal indication on tax obligation for tax year 2007 to the Tax Court. On December 8, 2009, KPC received a Decision Letter from the Tax Court that approved the Company’s objection and canceled the SPP dated March 5, 2009.

d. Hutang Pajak d. Taxes Payable

2009 2008

Bunga atas keterlambatan pembayaran pajak 38.553.650 - Interest on late payment of tax Pajak Pertambahan Nilai 1.520.358 6.433.701 Value-Added Tax Pajak Penghasilan: Income Taxes: Pasal 21 1.850.504 1.434.624 Article 21 Pasal 23 35.576.359 5.118.311 Article 23 Pasal 25 147.871 - Article 25 Pasal 26 - 12.174.959 Article 26 Pasal 29 206.539.940 580.066.634 Article 29

Jumlah 284.188.682 605.228.229 Total

e. Beban Pajak Penghasilan e. Income Tax Expense

Beban pajak penghasilan Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebagai berikut:

Income tax expense of the Company and its Subsidiaries was as follows:

2009 2008

Pajak kini: Current tax: Perusahaan (33.514.652 ) (47.835.792 ) Company Anak perusahaan (196.573.075 ) (446.605.209 ) Subsidiaries

Jumlah pajak kini (230.087.727 ) (494.441.001 ) Total current tax

Page 342: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

112

37. PERPAJAKAN (Lanjutan) 37. TAXATION (Continued)

2009 2008

Pajak tangguhan: Deferred tax: Perusahaan 613.970 16.288.018 Company Anak perusahaan (4.524.588 ) (11.024.582 ) Subsidiaries

Jumlah pajak tangguhan (3.910.618 ) 5.263.436 Total deferred tax

Jumlah beban Total income tax pajak penghasilan (233.998.345 ) (489.177.565 ) expense

Rekonsiliasi antara laba komersial dengan laba fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

Reconciliation between accounting profit and fiscal income for the years ended December 31, 2009 and 2008 was as follows:

2009 2008

Laba sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan Consolidated income menurut laba rugi before income tax konsolidasian 517.655.112 1.032.726.233 expense (benefit) Dikurangi laba sebelum beban (manfaat) Less Subsidiaries’ income pajak penghasilan before income tax Anak perusahaan 288.194.724 379.061.658 expense (benefit)

Laba Perusahaan sebelum The Company’s income beban (manfaat) pajak before income tax penghasilan 229.460.388 653.664.575 expense (benefit)

Beda temporer: Temporary differences: Penyisihan manfaat karyawan 256.896 243.180 Provision for employee benefit Penyusutan aset tetap (215.211 ) (380.884 ) Depreciation of fixed assets Sewa - (14.632.531 ) Rent Dividen - 248.096.046 Dividend

Jumlah beda temporer 41.685 233.325.811 Total temporary differences

Beda tetap: Permanent differences: Kerugian Investasi 48.898.826 - Loss on investments Amortisasi goodwill 17.343.902 17.603.119 Amortization of goodwill

Denda pajak 8.896.059 - Tax penalty Sumbangan dan jamuan 962.075 1.170.215 Donation and entertainment Beban komunikasi 30.093 22.436 Communication Bagian atas laba bersih Equity in net income of Anak perusahaan (159.904.596) (664.614.287 ) Subsidiaries Pendapatan bunga (159.564 ) (56.423 ) Interest income Laba penjualan aset tetap - 13.425.852 Gain on sale of fixed assets Biaya pemasaran - 5.334.668 Marketing expense Lain-lain 147.012 7.149.148 Others

Jumlah beda tetap (83.786.193 ) (619.965.272 ) Total permanent differences

Page 343: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

113

37. PERPAJAKAN (Lanjutan) 37. TAXATION (Continued)

2009 2008

Laba sebelum kompensasi Income before loss kerugian 145.715.880 267.025.114 carry forward Kompensasi kerugian - (75.677.426 ) Loss carry forward

Laba fiskal 145.715.880 191.347.688 Fiscal income

Beban pajak penghasilan Income tax expense for Perusahaan 33.514.652 47.835.792 the Company Pembayaran pajak dibayar Prepayment of income taxes of dimuka Perusahaan 9.158.730 4.989.761 the Company

Hutang pajak Corporate income tax penghasilan 24.355.922 42.846.031 payable

Perhitungan beban (manfaat) pajak penghasilan tangguhan Perusahaan dan Anak perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

Calculation of deferred income tax expense (benefit) of the Company and its Subsidiaries for the years ended December 31, 2009 and 2008 was as follows:

2009 2008

Beban (manfaat) pajak Deferred income tax penghasilan tangguhan - expense (benefit) - Perusahaan Company Penyusutan (498.265 ) (274.041 ) Depreciation Sewa pembiayaan (18.379 ) - Finance Leases Penyisihan manfaat karyawan (97.326 ) (5.374 ) Provision for employee benefits Dividen - (57.062.090 ) Dividend Rugi fiskal - 36.663.728 Fiscal loss Sewa - 4.389.759 Rent

Sub-jumlah (613.970 ) (16.288.018 ) Sub-total Beban pajak penghasilan tangguhan - Deferred income tax Anak perusahaan 4.524.588 11.024.582 expense - Subsidiaries

Beban (manfaat) pajak Deferred income tax tangguhan - bersih 3.910.618 (5.263.436 ) expense (benefit) - net

Rincian aset dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan dan Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

Details of deferred tax assets and liabilities of the Company and its Subsidiaries as of December 31, 2009 and 2008 were as follows:

2009 2008

Aset pajak tangguhan - Deferred tax assets - Perusahaan Company Kewajiban manfaat Employee benefits karyawan 285.070 187.744 obligation

Page 344: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

114

37. PERPAJAKAN (Lanjutan) 37. TAXATION (Continued)

2009 2008

Piutang 251.795 251.795 Accounts receivable Dividen 57.062.090 57.062.090 Dividend

Sub-jumlah 57.598.955 57.501.629 Sub-total

Kewajiban pajak tangguhan - Deferred tax liabilities - Perusahaan Company Penyusutan aset tetap (48.863 ) (547.128 ) Depreciation fixed assets Kewajiban sewa Obligation under pembiayaan - (18.379 ) finance leases

Sub-jumlah (48.863 ) (565.507 ) Sub-total

Aset pajak tangguhan - Deferred tax assets - Perusahaan 57.550.092 56.936.122 Company

Aset pajak tangguhan - Deferred tax assets - Anak perusahaan 3.300.975 - Subsidiaries

Aset pajak tangguhan - bersih 60.851.067 56.936.122 Deferred tax assets - net

Kewajiban pajak tangguhan - Deferred tax liabilities - Anak perusahaan 165.867.011 161.748.825 Subsidiaries

Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat direalisasikan pada periode mendatang.

Management believes that the deferred tax

assets are recoverable in future periods.

f. Peraturan Pemerintah f. Government Regulation

Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No.36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya.

In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” was revised for the fourth time with Law No.36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate tax rate from a marginal tax rate to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards.

Pada tanggal 31 Desember 2009, aset dan kewajiban pajak tangguhan telah dihitung dengan menggunakan tarif-tarif tersebut.

As of December 31, 2009, the deferred tax assets and liabilities have been calculated using these enacted tax rates.

Page 345: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

115

38. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA 38. BALANCE AND TRANSACTIONS WITH

RELATED PARTIES Sifat Hubungan Istimewa Nature of Related Parties

Hubungan istimewa/

Related parties

Sifat Hubungan istimewa/ Nature of

relationship Sifat transaksi/

Nature of transactions

Enercorp Ltd. dan/and Tata Power Company Ltd., India

Afiliasi / Affiliate

Penjualan batubara / Sales of coal

Bhivpuri Investments Ltd.,

Cyprus Afiliasi /

Affiliate Piutang sehubungan dengan fasilitas pinjaman dan hutang sehubungan dengan beban jasa manajemen/ Receivables in connection with a loan facility and payables relating to management service fee.

Bhira Investments Ltd.,

Mauritius Afiliasi /

Affiliate Hutang sehubungan dengan biaya jasa teknis / Payables relating to technical service fee.

PT Artha Widya Persada,

Pertacal Oil Corporation, PT Visi Multi Artha, PT Energi Mega Persada Tbk. Bhira Investments Ltd. dan/and PT Petrocom

Afiliasi / Affiliate

Beban-beban tertentu perusahaan afiliasi yang dibayar dimuka oleh Perusahaan dan Anak perusahaan / Certain expenses paid in advance by the Company and its Subsidiaries in behalf of affiliated companies.

PT Darma Henwa Tbk Afiliasi /

Affiliate Uang muka untuk alat berat dan hutang untuk kontraktor pertambangan / Advances for acquisitions of heavy machinery and payables as mining contractor.

Enercorp Ltd. Afiliasi /

Affiliate Piutang usaha dan pinjaman modal kerja / Trade receivables and payables for working capital.

Westside CSG Holdings Pte. Ltd., PT Green Resources dan/and PT Energi Timur Jauh

Afiliasi / Affiliate

Beban-beban tertentu Perusahaan dan Anak perusahaan yang dibayar dimuka oleh perusahaan afiliasi / Certain expenses relating to the Company and its Subsidiaries that were paid in advance by affiliated companies.

PT Bakrie Swasakti Utama Afiliasi /

Affiliate Uang muka untuk pembelian ruang kantor / Advances for acquisition of office space.

Perusahaan afiliasi merupakan entitas sepengendali yang memiliki pemegang saham dan/atau anggota direksi dan dewan komisaris yang sama dengan Perusahaan atau Anak perusahaan.

The affiliated companies are under common control of the same shareholders and/or same members of the boards of directors or commissioners as the Company or Subsidiaries.

Karena memiliki sifat hubungan istimewa, hal ini memungkinkan syarat dan kondisi transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa tidak sama jika transaksi tersebut dilakukan dengan pihak ketiga.

Because of these relationships, it is possible that the terms and conditions of these transactions are not the same as those that would result from transactions with third parties.

Page 346: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

116

38. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan) 38. BALANCE AND TRANSACTIONS WITH

RELATED PARTIES (Continued)

Transaksi Hubungan Istimewa Transactions with Related Parties a. Piutang usaha hubungan istimewa (Aset

Lancar) (Catatan 7) a. Trade receivables from related parties

(Current Assets) (Note 7)

Persentase Terhadap Jumlah Aset/ Percentage Against Total Assets

2009 2008 2009 2008

Enercorp Ltd. - 35.902.568 - 0,675% Enercorp Ltd.

b. Piutang karyawan (Aset Lancar) b. Employee Receivables (Current Assets)

KPC, Arutmin dan BRI, Anak perusahaan, memberikan pinjaman tanpa bunga kepada para karyawan. Pinjaman ini akan dilunasi melalui pemotongan gaji setiap bulan. Pinjaman ini disajikan sebagai bagian dari “Piutang Lain-Lain” dalam neraca konsolidasian (Catatan 8).

KPC, Arutmin and BRI, the Subsidiaries, granted non-interest bearing loans to their employees. The loans will be collected through monthly salary deduction. These loans are presented as part of “Other Receivables” in the consolidated balance sheets (Note 8).

c. Piutang hubungan istimewa (Aset Tidak

Lancar) c. Due from related parties (Non-Current

Assets)

Persentase Terhadap Jumlah Aset/ Percentage Against Total Assets

2009 2008 2009 2008

Bhivpuri Investments Bhivpuri Investments Ltd.,Cyprus 73.881.362 196.924.229 0,992% 3,762% Ltd.,Cyprus PT Artha Widya PT Artha Widya Persada 3.443.776 - 0,046% - Persada Pertacal Oil Corporation 3.123.825 3.123.825 0,042% 0,059% Pertacal Oil Corporation PT Visi Multi Artha 2.829.350 - 0,038% - PT Visi Multi Artha PT Darma Henwa Tbk 2.455.816 2.000.000 0,033% 0,038% PT Darma Henwa Tbk PT Energi Mega PT Energi Mega Persada Tbk 120.323 120.323 0,002% 0,002% Persada Tbk PT Bakrie Capital PT Bakrie Capital Indonesia 101.064 - 0,001% - Indonesia PT Petrocom 6.116 6.116 - - PT Petrocom Bhira Investments Ltd., Bhira Investments Ltd., Mauritius - 4.152 - - Mauritius

Jumlah 85.961.632 202.178.645 1,154% 3,861% Total

Piutang hubungan istimewa merupakan piutang tanpa bunga dan tidak memiliki jangka waktu pembayaran tetap.

Due from related parties represent non-interest-bearing receivables with no fixed repayment schedule.

Page 347: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

117

38. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan) 38. BALANCE AND TRANSACTIONS WITH

RELATED PARTIES (Continued)

d. Investasi pada perusahaan asosiasi (Aset Tidak Lancar) (Catatan 11)

d. Investment in associated companies (Non-Current Assets) (Note 11)

Persentase Terhadap Jumlah Aset/ Percentage Against Total Assets

2009 2008 2009 2008

Metode ekuitas: Equity method: PT Newmont Nusa PT Newmont Nusa Tenggara 637.806.500 - 8,606% - Tenggara Zurich Assets Zurich Assets International Ltd. 199.573.355 200.384.210 2,693% 3,767% International Ltd. Enercorp Ltd. - 12.849.995 - 0,241% Enercorp Ltd. Westside Corporation Ltd. 11.108.121 11.108.121 0,146% 0,209% Westside Corporation Ltd. PT Visi Multi Artha 27.574 - 0,0004% - PT Visi Multi Artha PT Artha Widya Persada 27.574 - 0,0004% - PT Artha Widya Persada

Sub-jumlah 848.543.124 224.342.326 11,456% 4,217% Sub-total

Metode biaya: Cost method: Avocet Mining PLC 8.006.272 8.006.272 0,105% 0,150% Avocet Mining PLC PT Coalindo Energy 98.875 98.875 0,001% 0,002% PT Coalindo Energy

Sub-jumlah 8.105.147 8.105.147 0,106% 0,152% Sub-total

Jumlah 856.648.271 232.447.473 11,562% 4,369% Total

e. Hutang usaha hubungan istimewa (Kewajiban

Lancar) (Catatan 21) e. Trade payables from related parties (Current

Liabilities) (Note 21)

Persentase Terhadap Jumlah Aset/ Percentage Against Total Assets

2009 2008 2009 2008

PT Darma Henwa Tbk 4.409.130 1.533.257 0,077% 0,048% PT Darma Henwa Tbk Enercorp Ltd. - 3.654.663 - 0,115% Enercorp Ltd.

Jumlah 4.409.130 5.187.920 0,077% 0,163% Total

f. Hutang hubungan istimewa (Kewajiban Tidak

Lancar) f. Due to related parties (Non-Current

Liabilities)

Persentase Terhadap Jumlah Kewajiban/ Percentage Against Total Liabilities

2009 2008 2009 2008

Bhivpuri Investments Bhivpuri Investments Ltd., Cyprus 27.833.331 12.333.333 0,479% 0,388% Ltd., Cyprus Westside CSG Westside CSG Holdings Holdings Pte. Ltd. 1.306.500 1.000.000 0,022% 0,031% Pte. Ltd. Bhira Investments Ltd., Bhira Investments Ltd., Mauritius 999.841 994.282 0,017% 0,031% Mauritius PT Energi Timur Jauh 74.312 74.312 0,001% 0,002% PT Energi Timur Jauh PT Bakrie Capital PT Bakrie Capital Indonesia 18.085 - - - Indonesia Enercorp Ltd. - 1.407.124 - 0,044% Enercorp Ltd

Jumlah 30.232.069 15.809.051 0,519% 0,496% Total

Page 348: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

118

38. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan) 38. BALANCE AND TRANSACTIONS WITH

RELATED PARTIES (Continued)

Hutang kepada Bhivpuri Investments Ltd. merupakan hutang sehubungan dengan beban jasa manajemen KPC dan Arutmin (Catatan 41v). Jasa manajemen sebesar USD60 juta dan USD31,25 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dicatat sebagai bagian dari beban usaha dalam laporan laba rugi konsolidasian (Catatan 35).

Due to Bhivpuri Investments Ltd. represents payable for the management service fees of KPC and Arutmin (Note 41v). The related management fee amounting to USD60 million and USD31.25 million for the years ended December 31, 2009 and 2008, respectively, was recorded as part of operating expenses in the consolidated statements of income (Note 35).

Hutang kepada Bhira Investments Ltd. merupakan hutang sehubungan dengan beban jasa teknis KPC (Catatan 41r). Jasa teknis sebesar USD12 juta dan USD9.671.355 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dicatat sebagai bagian dari beban pokok pendapatan dalam laporan laba rugi konsolidasian (Catalan 34).

Due to the Bhira Investments Ltd. represents payable for technical service fees of KPC (Note 41r). The related technical service fees amounting to USD12 million and USD9,671,355 for the years ended December 31, 2009 and 2008, respectively, are recorded as part of cost of revenues in the consolidated statements of income (Note 34).

Hutang hubungan istimewa lainnya merupakan hutang tanpa dikenakan bunga dan tidak memiliki jangka waktu pembayaran tetap.

Due to other related parties represent non-interest bearing payables with no fixed repayment schedule.

g. Pendapatan (Catatan 33) g. Revenues (Note 33)

Persentase Terhadap Pendapatan/ Percentage Against Total Revenues

2009 2008 2009 2008

Penjualan batubara Coal Sales Enercorp Ltd. 230.607.652 131.477.417 7,156% 3,89% Enercorp Ltd. Trust Energy Trust Energy Resources Pte. Ltd 19.047.186 - 0,591% - Resources Pte. Ltd. Tata Power Tata Power Company Ltd., India - 20.356.580 - 0,60% Company Ltd., India Jasa Service Enercorp Ltd. 121.380 130.733 0,004% 0,003% Enercorp Ltd.

Jumlah 249.776.218 151.964.730 7,751% 4,49% Total

h. Beban pokok pendapatan (Catatan 34) h. Cost of revenues (Note 34) Persentase Terhadap Jumlah

Beban Pokok Pendapatan/ Percentage Against Total Cost of Revenues

2009 2008 2009 2008

PT Darma Henwa Tbk 455.619.573 236.461.724 21,54% 13,38% PT Darma Henwa Tbk

i. Pada tahun 2009 dan 2008, ICRL

mengumumkan dan membagikan dividen kepada Bhivpuri Investments Ltd. masing-masing sebesar USD196.924.229 dan USD45.611.595 (Catatan 41g).

i. In 2009 and 2008, ICRL has declared and distributed dividends to Bhivpuri Investments Ltd. amounting to USD196,924,229 and USD45,611,595, respectively (Note 41g).

Page 349: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

119

38. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan) 38. BALANCE AND TRANSACTIONS WITH

RELATED PARTIES (Continued)

j. Perusahaan memiliki uang muka kepada PT Bakrie Swastika atas pembelian ruangan kantor di Bakrie Tower masing-masing sebesar 0,13% dan 0,14% dari jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Catatan 19).

j. The Company has advances to PT Bakrie Swastika for office space purchase in Bakrie Tower with 0.13% and 0.14% of total assets as of December 31, 2009 and 2008, respectively (Note 19).

k. Anak perusahaan memiliki komitmen dan

perjanjian penting dengan pihak hubungan istimewa sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 41.

k. The Subsidiaries have commitments and agreements with related parties as disclosed in Note 41.

39. KEWAJIBAN MANFAAT KARYAWAN 39. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION

Perusahaan dan Anak perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya yang memenuhi syarat.

The Company and its Subsidiaries have defined contribution pension plans covering substantially all of their eligible permanent employees.

a. Kewajiban manfaat karyawan Perusahaan

pada tanggal 31 Desember 2009 dihitung oleh aktuaris independen (PT Rileos Pratama) dalam laporannya tanggal 22 Februari 2010 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan mempertimbangkan beberapa asumsi sebagai berikut:

a. Employee benefits obligation of the Company as of December 31, 2009 was calculated by an independent actuary (PT Rileos Pratama) whose report dated February 22, 2010 used the “Projected Unit Credit” method with consideration of the following assumptions:

31 Desember 2009/ December 31, 2009

Tingkat diskonto 11% per tahun/11% per annum Discount rate Tingkat kenaikan gaji 12% per tahun/12% per annum Salary growth rate Tingkat mortalitas Mortalitas Indonesia Tabel 2/ Mortality rate Indonesian Mortality Table 2 Tingkat pensiun normal 55 tahun (semua pekerja diasumsikan Normal retirement age pensiun pada usia normal)/ 55 years old (all employees are assumed to retire at normal retirement age) Tingkat kemungkinan cacat 5% dari Tabel Mortalitas/ Disability rate 5% from Mortality Table Tingkat pengunduran diri 7,3% sampai dengan usia 40 tahun, dan Resignation rate kemudian menurun secara linier sampai 0% pada usia 55 tahun/ 7.3% up to age 40, then linearly decreasing to 0% at age 55 years

b. Pada tanggal 29 November 1995, KPC menerima persetujuan dari Menteri Keuangan untuk menyelenggarakan program pensiun pasti bagi para karyawannya Iuran program ini ditanggung oleh KPC dan dikelola Dana Pensiun Kaltim Prima Coal.

b. On November 29, 1995, KPC received approval from the Ministry of Finance for its defined pension plan for the KPC employees. Contributions to the plan are borne by KPC and administered through Dana Pensiun Kaltim Prima Coal.

Page 350: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

120

39. KEWAJIBAN MANFAAT KARYAWAN (Lanjutan) 39. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (Continued)

Kewajiban manfaat karyawan KPC pada

tanggal 31 Desember 2009 dihitung oleh aktuaris independen (Watson Wyatt Worldwide) dalam laporannya tanggal 22 Januari 2010 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan mempertimbangkan beberapa asumsi sebagai berikut:

Employee benefits obligation of KPC as of December 31, 2009 was calculated by an independent actuary (Watson Wyatt Worldwide) whose report dated January 22, 2010 used the “Projected Unit Credit” method with consideration of the following assumptions:

31 Desember 2009 / December 31, 2009

Tingkat diskonto 10,75% per tahun /10.75% per annum Discount rate Tingkat kenaikan gaji 8% per tahun /8% per annum Salary growth rate Tingkat mortalitas Indonesian Mortality Table 1999 (TMI ’99)/ Mortality rate Indonesian Mortality Table 1999 (TMI ’99)

Tingkat pensiun normal 55 tahun (semua pekerja diasumsikan Normal retirement age pensiun pada usia normal)/ 55 years (all employees are assumed to retire at normal retirement age) Tingkat kemungkinan cacat 10% dari TMI ’99/10% of TMI ‘99 Disability rate Tingkat pengunduran diri 15% per tahun pada usia 20 tahun, dan Resignation rate menurun secara linier sampai 0% pada usia 45 tahun/ 15% per annum at age 20 and Reducing linearly to 0% per annum at age 45

c. Kewajiban manfaat karyawan Arutmin pada

tanggal 31 Desember 2009 dihitung oleh aktuaris independen (PT Dayamandiri Dharmakonsilindo) dalam laporannya tanggal 14 Januari 2010 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan mempertimbangkan beberapa asumsi sebagai berikut:

c. Employee benefits obligation of Arutmin as of December 31, 2009 was calculated by an independent actuary (PT Dayamandiri Dharmakonsilindo) whose report dated January 14, 2010 used the “Projected Unit Credit” method with consideration of the following assumptions:

31 Desember 2009 / December 31, 2009

Tingkat diskonto 12.5% per tahun/12.5% per annum Discount rate Tingkat kenaikan gaji 12.5% per tahun//12.5% per annum Salary growth rate Tingkat mortalitas Mortalitas Table USA - Mortality rate Commissioner Standard Ordinary (CSO) - 1980/ USA Table of Mortality - Commissioners Standard Ordinary 1980 - (CSO’80) Tingkat pensiun dini 100% (semua pekerja diasumsikan Normal retirement age pensiun pada usia normal)/ 100% at normal retirement age Tingkat kemungkinan cacat 10% dari tingkat mortalitas/ Disability rate 10% of mortality rate Tingkat mengundurkan diri 5% per tahun pada usia 20 tahun dan Resignation rate menurun secara linier sampai 1% pada usia 45 tahun dan seterusnya/ 5% at age 20 reducing linearly to 1% at age 45 years and thereafter

Page 351: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

121

39. KEWAJIBAN MANFAAT KARYAWAN (Lanjutan) 39. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (Continued)

d. Kewajiban manfaat karyawan FBS pada

tanggal 31 Desember 2009 dihitung oleh aktuaris independen (PT Rileos Pratama) dalam laporannya tanggal 26 Februari 2010 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan mempertimbangkan beberapa asumsi sebagai berikut:

d. Employee benefits obligation of FBS as of December 31, 2009 was calculated by an independent actuary (PT Rileos Pratama) whose report dated February 26, 2010 used the “Projected Unit Credit” method with consideration of the following assumptions:

31 Desember 2009 / December 31, 2009

Tingkat diskonto 11% per tahun/ 11% per annum Discount rate Tingkat kenaikan gaji 5% per tahun/ 5% per annum Salary growth rate Tingkat mortalitas Mortalitas Indonesia Tabel 2/ Mortality rate Indonesian Mortality Table 2 Tingkat pensiun dini 55 tahun (semua pekerja diasumsikan Normal retirement age pensiun pada usia normal)/ 55 years old (all employees are assumed to retire at normal retirement age) Tingkat kemungkinan cacat 5% dari Tabel Mortalitas/ Disability rate 5% from Mortality Table Tingkat mengundurkan diri 10% sampai dengan usia 40 tahun, Resignation rate kemudian menurun secara linier sampai 0% pada usia 55 tahun/ 10% up to age 40, then linearly decreasing to 0% at age 55 years

Kewajiban manfaat karyawan adalah sebagai berikut:

Employee benefits obligation was as follows:

2009 2008

Nilai kini kewajiban manfaat Present value of employee karyawan 73.515.094 51.218.433 benefits obligation Nilai wajar aset program Fair value of employee benefits manfaat karyawan (31.603.419 ) (18.786.901 ) plan assets

Status pendanaan 41.911.675 32.431.532 Funding status Kerugian aktuarial belum diakui (4.671.742 ) (8.274.804 ) Unrecognized actuarial loss Beban jasa lalu yang belum diakui - yang belum Unrecognized past service menjadi hak (1.406.016 ) (1.557.664 ) cost - non-vested benefits

Nilai Bersih Kewajiban Employee Benefits Manfaat Karyawan 35.833.917 22.599.064 Obligation - Net

Page 352: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

122

39. KEWAJIBAN MANFAAT KARYAWAN (Lanjutan) 39. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (Continued)

Mutasi kewajiban manfaat karyawan adalah sebagai berikut: Movements of employee benefits obligation were

as follows:

2009 2008

Saldo awal 22.599.064 21.319.303 Beginning balance Saldo awal - FBS - 888.718 Beginning balance - FBS Beban manfaat karyawan 17.339.096 7.903.033 Employee benefits expense Realisasi pembayaran manfaat (7.927.269 ) (4.355.604 ) Actual benefits payments Selisih kurs 3.823.026 (3.156.386 ) Effect of foreign exchange

Saldo Akhir 35.833.917 22.599.064 Ending Balance

Beban manfaat karyawan adalah sebagai berikut: Employee benefits expense was as follows:

2009 2008

Beban jasa kini 4.899.298 3.670.998 Current service cost Beban bunga 7.270.729 5.111.293 Interest cost Hasil yang diharapkan atas Expected return on aset program (2.702.791 ) (1.676.925 ) plan assets Amortisasi beban jasa lalu yang Amortization of belum diakui yang belum past service menjadi hak 859.804 555.289 cost-unvested Kerugian aktuarial yang diakui 6.958.772 230.547 Amortization of actuarial loss Pembebanan atas beban Recognition of jasa lalu 53.284 11.831 past service cost

Jumlah Beban Manfaat Total Employee Benefits Karyawan 17.339.096 7.903.033 Expense

40. INFORMASI SEGMEN USAHA 40. SEGMENT INFORMATION a. Segmen Usaha a. Business segment

Perusahaan dan Anak perusahaan membagi usahanya dalam empat (4) segmen utama yaitu usaha penambangan batubara, jasa, minyak dan gas bumi serta emas.

The Company and its Subsidiaries classify their products and services into four (4) core business segments: coal mining, services, oil and gas and gold.

Informasi tentang Perusahaan dan Anak perusahaan menurut segmen usaha adalah sebagai berikut:

Information concerning the Company and its Subsidiaries’ business segments is as follows:

Page 353: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

123

40. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) 40. SEGMENT INFORMATION (Continued)

Segmen Aktivitas/Activities Segment

Penambangan batubara

Usaha penambangan batubara meliputi kegiatan eksplorasi dan eksploitasi kandungan batubara (termasuk penambangan dan penjualan batubara) / The coal mining activities comprise exploration and exploitation of coal deposits (includes mining and selling coal).

Coal mining

Jasa Aktivitas jasa merupakan jasa pemasaran dan manajemen / The activity of services represents marketing and management services.

Services

Minyak dan gas bumi Usaha dibidang perminyakan dan gas bumi masih dalam tahap eksplorasi / The activity of oil and gas is under exploration stage.

Oil and gas

Emas Usaha dibidang emas masih dalam tahap eksplorasi/ The activity of gold is under exploration stage.

Gold

b. Informasi menurut segmen usaha b. Information by business segment

2009 2008

USD / USD % USD / USD %

Jumlah Aset Total Assets Perusahaan induk 5.773.195.125 43,97 3.651.183.826 38,37 Holding company Batubara 5.304.291.991 40,40 4.749.191.321 49.91 Coal Minyak dan gas bumi 324.000.704 2,47 288.188.901 3,03 Oil and gas Emas 112.766.520 0,86 67.594.067 0,71 Gold Jasa 27.735 - 301.690 0,01 Service Lain-lain 1.616.098.983 12,30 758.365.321 7,97 Others

13.130.381.058 100,00 9.514.825.126 100,00 Eliminasi 5.719.452.524 4.280.031.044 Eliminations

Jumlah 7.410.928.534 5.234.794.082 Total

Batubara/ Jasa/ Eliminasi/ Konsolidasian/ 2009 Coal Services Eliminations Consolidated 2009

PENDAPATAN REVENUES Pihak eksternal 3.219.152.826 121.380 - 3.219.274.206 External Antar segmen 2.380.805.379 60.883 (2.380.866.262 ) - Inter-segments

Jumlah Pendapatan 5.599.958.205 182.263 (2.380.866.262 ) 3.219.274.206 Total Revenues

Beban pokok pendapatan dan Cost of revenues and beban usaha 5.080.571.816 54.539 (2.520.701.779 ) 2.559.924.576 Operating expenses Beban yang tidak dialokasikan 21.102.011 Unallocated expenses

Laba usaha 638.247.619 Operating income Laba atas pelepasan investasi 76.916.064 Gain on sale of investments Laba selisih kurs - Gain on foreign bersih 57.107.045 exchange - net

Page 354: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

124

40. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) 40. SEGMENT INFORMATION (Continued) Batubara/ Jasa/ Eliminasi/ Konsolidasian/ 2009 Coal Services Eliminations Consolidated 2009

Bagian atas laba bersih perusahaan Equity in net income of asosiasi 83.008.058 associated companies Laba atas pelepasan investasi jangka Gain on sale of short-term pendek 11.287.574 investments Beban bunga dan Interest expenses and keuangan - bersih (180.923.764 ) finance charges -net Kerugian atas transaksi Loss on derivatives derivatif (63.367.940 ) transactions Beban amortisasi (50.919.584 ) Amortization expenses Bunga keterlambatan Interest on late pembayaran pajak (42.236.684 ) payment of tax Beban lain-lain - bersih (11.463.276 ) Others charges - net

Laba sebelum beban Income before income pajak penghasilan 517.655.112 tax expense Beban pajak penghasilan 233.998.345 Income tax expense

Laba sebelum hak minoritas atas Income before minority laba bersih interest in net income Anak perusahaan of consolidated yang dikonsolidasi 283.656.767 Subsidiaries Hak minoritas Minority interest atas laba bersih in net income of Anak perusahaan consolidated yang dikonsolidasi 93.208.074 Subsidiaries

Laba bersih 190.448.693 Net income

Batubara/ Jasa/ Eliminasi/ Konsolidasian/ 2008 Coal Services Eliminations Consolidated 2008

PENDAPATAN REVENUES Pihak eksternal 3.378.262.372 130.733 - 3.378.393.105 External Antar segmen 1.777.405.246 554.546 (1.777.959.792 ) - Inter-segments

Jumlah Pendapatan 5.155.667.618 685.279 (1.777.959.792 ) 3.378.393.105 Total Revenues

Beban pokok pendapatan dan Cost of revenues and beban usaha 4.102.476.289 495.981 (1.864.826.259 ) 2.238.146.011 Operating expenses Beban yang tidak dialokasikan 38.037.794 Unallocated expenses

Laba usaha 1.102.209.300 Operating income Rugi selisih kurs - Loss on foreign bersih (7.401.025 ) exchange - net Bagian atas laba bersih perusahaan Equity in net income of asosiasi 6.917.860 associated companies Laba atas pelepasan investasi jangka Gain on sale of short-term pendek 9.696.019 investments Beban bunga dan Interest expenses and keuangan - bersih (40.071.533 ) finance charges - net Beban amortisasi (37.733.904 ) Amortization expenses Beban lain-lain - bersih (890.484 ) Others charges - net

Laba sebelum beban Income before income pajak penghasilan 1.032.726.233 tax expense Beban pajak penghasilan 489.177.565 Income tax expense

Page 355: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

125

40. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) 40. SEGMENT INFORMATION (Continued) Batubara/ Jasa/ Eliminasi/ Konsolidasian/ 2008 Coal Services Eliminations Consolidated 2008

Laba sebelum hak minoritas atas Income before minority laba bersih interest in net income Anak perusahaan of consolidated yang dikonsolidasi 543.548.668 Subsidiaries Hak minoritas Minority interest atas laba bersih in net income of Anak perusahaan consolidated yang dikonsolidasi (171.857.707 ) Subsidiaries

Laba bersih 371.690.961 Net income

c. Informasi menurut segmen geografis c. Information by geographical segment

2009 2008

USD / USD % USD / USD %

Jumlah Aset Total Assets Indonesia 4.521.236.090 29,10 1.610.594.743 16,21 Indonesia Asia 1.999.704.348 12,89 1.326.294.867 13,34 Asia Eropa 709.520.393 4,57 652.590.493 6,56 Europe Afrika 556.631.968 3,59 527.153.261 5,30 Africa Aset yang tidak dialokasikan 7.725.631.821 49,85 5.823.664.680 58,59 Unallocated asset

15.512.724.620 100,00 9.940.298.044 100,00 Eliminasi (8.101.796.086 ) (4.705.503.962 ) Eliminations

Jumlah 7.410.928.534 5.234.794.082 Total

2009

Amerika Eropa/ Serikat/ Jumlah/ Indonesia Asia Europe America Total

Pendapatan Revenues Penjualan batubara 218.567.416 2.532.797.594 456.254.926 11.532.890 3.219.152.826 Coal sales Lain-lain 121.380 - - - 121.380 Others

Jumlah 218.688.796 2.532.797.594 456.254.926 11.532.890 3.219.274.206 Total

2008

Amerika Eropa/ Serikat/ Jumlah/ Indonesia Asia Europe America Total

Pendapatan Revenues Penjualan batubara 221.261.176 2.655.077.775 479.942.731 21.980.690 3.378.262.372 Coal sales Lain-lain 130.733 - - - 130.733 Others

Jumlah 221.391.909 2.655.077.775 479.942.731 21.980.690 3.378.393.105 Total

Page 356: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

126

41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING

41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS

a. Perjanjian Karya Pengusahaan

Pertambangan Batubara (Kontrak Karya/PKP2B)

a. Coal Agreement/Coal Contract of Work (CCOW)

Pada tanggal 2 November 1981 dan 8 April 1982, Arutmin dan KPC, Anak perusahaan, menandatangani Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B atau Kontrak Karya) dengan PT Bukit Asam (PT BA) dimana Arutmin dan KPC ditunjuk sebagai kontraktor tunggal untuk melaksanakan operasi penambangan batubara selama tiga puluh (30) tahun sejak dimulainya periode operasi di area pertambangan tertentu di bagian Tenggara dan Timur Kalimantan yang pada awalnya masing-masing meliputi area seluas 1.260.000 hektar dan 790.900 hektar. PKP2B memberikan hak kepada Arutmin dan KPC sebesar 86,5% dari jumlah batubara yang diproduksi dari proses produksi akhir, dan sisanya sebesar 13,5% merupakan milik PT BA.

On November 2, 1981 and April 8, 1982, Arutmin and KPC, the Subsidiaries, entered into Coal Contracts of Work (CCOW) with PT Bukit Asam (PT BA) whereby Arutmin and KPC have been appointed as sole contractors for coal operations for thirty (30) years from the start of operations with respect to specific mining areas in the eastern and southeastern part of Kalimantan, initially covering 1,260,000 hectares and 790,900 hectares, respectively. The CCOW gives the right to Arutmin and KPC to take 86.5% of the coal produced from the final production process and the balance of 13.5% shall be retained by PT BA.

Dalam PKP2B tersebut, diatur bahwa Arutmin dan KPC, antara lain, berkewajiban untuk membiayai pembelian material, suku cadang dan aset tetap yang diperlukan. Namun demikian semua aset tetap dan persediaan suku cadang akan menjadi milik PT BA sejak barang-barang tersebut tiba di pelabuhan Indonesia atau pada saat dibelinya untuk barang-barang yang dibeli secara lokal.

As consideration for such CCOW, Arutmin and KPC shall, among other conditions, finance the acquisition costs of materials, spare parts, and fixed assets required in the contract of work. However, all fixed assets and spare parts inventories shall become the property of PT BA upon arrival at the Indonesian port of import or when purchased locally.

Berdasarkan PKP2B, Arutmin dan KPC tetap berhak untuk menggunakan aset tetap dan persediaan tersebut untuk aktivitas penambangan sepanjang diperlukan, tetapi selain itu juga bertanggung jawab atas pemeliharaannya. Selanjutnya, biaya perolehan tersebut dicatat sebagai aset dalam laporan keuangan Arutmin dan KPC.

Under the CCOW, Arutmin and KPC continue to have the right to use such fixed assets and inventories for coal operations as long as Arutmin and KPC require, but they are responsible for the maintenance thereof. Accordingly, these costs are reflected as assets in Arutmin and KPC financial statements.

Arutmin dan KPC bertanggung jawab penuh untuk membiayai kegiatan eksplorasi dan kegiatan selanjutnya di wilayah pertambangan, kemudian pada akhirnya tergantung dari ditemukannya cadangan kandungan batubara yang memadai. Arutmin dan KPC juga berkewajiban untuk membayar sewa atas wilayah pertambangan kepada Pemerintah Indonesia melalui PT BA.

Arutmin and KPC are fully responsible for financing the exploration and subsequent operation of the mining area, the latter being dependent on the discovery of adequate coal deposits. Arutmin and KPC are also obligated to pay the rent on the mining area to Government of Indonesia (GOI) through PT BA.

Page 357: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

127

41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)

41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)

Selanjutnya disebutkan dalam PKP2B bahwa apabila pada suatu wilayah yang dieksplorasi tidak ditemukan cadangan batubara yang secara komersial dapat ditambang, Arutmin dan KPC diizinkan untuk menyerahkan kembali wilayah pertambangan tersebut kepada PT BA. Sejak tahun 1999, luas wilayah pertambangan Arutmin dan KPC telah berkurang sebesar 1.889.809 hektar atau 92% dari wilayah pertambangannya. Pada tanggal 31 Desember 2009, luas wilayah pertambangan Arutmin dan KPC adalah masing-masing sebesar 70.153 dan 90.938 hektar.

As further stipulated in the CCOW, in the event that any part of the area to be explored does not contain any commercially viable coal deposits, Arutmin and KPC may relinquish such area to PT BA. Accordingly, since 1999, Arutmin and KPC have relinquished 1,889,809 hectares or 92% of the mining area. As of December 31, 2009, the mining areas are 70,153 and 90,938 hectares for Arutmin and KPC, respectively.

Efektif tanggal 1 Juli 1997, semua hak dan kewajiban PT BA yang tertuang dalam PKP2B dialihkan kepada Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Menteri Pertambangan dan Energi, sesuai dengan perubahan kontrak tanggal 27 Juni 1997, yang ditandatangani oleh Arutmin dan KPC serta PT BA dan disahkan oleh Menteri Pertambangan dan Energi pada tanggal 7 Oktober 1997.

Effective July 1, 1997, all rights and obligations of PT BA under the CCOW were transferred to the GOI represented by the Ministry of Mines and Energy, based on the contract amendment dated June 27, 1997 executed by Arutmin and KPC and PT BA and approved by the Ministry of Mines and Energy on October 7, 1997.

b. Kontrak Karya b. Contract of Work

Pada tanggal 19 Februari 1998, PT Dairi Prima Mineral (Dairi), Anak perusahaan, menandatangani sebuah Kontrak Karya dengan Pemerintah Indonesia untuk mengeksplorasi, mengembangkan dan menambang emas dan mineral lainnya (seng dan timah) di wilayah Dairi, Sumatera Utara yang meliputi 27.520 hektar. Kontrak Karya akan berakhir dalam jangka waktu 30 tahun sejak produksi dimulai. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Dairi masih dalam tahap eksplorasi.

On February 19, 1998, PT Dairi Prima Mineral (Dairi), the Subsidiary, signed a Contract of Work (COW) with the GOI to explore, develop and mine gold and other supplemental minerals (zinc and lead) in areas within Dairi, North Sumatra covering 27,520 hectares. The COW will expire thirty (30) years after the commencement of production. Up to the completion date of the consolidated financial statements, Dairi is still under the exploration stage.

Page 358: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

128

41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)

41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)

c. Perjanjian Karya Pengusahaan

Pertambangan Batubara (Kontrak Karya/PKP2B)

c. Coal Agreement/Coal Contract of Work (CCOW)

Pada tanggal 20 November 1997 PT Pendopo Energi Batubara (PEB), Anak perusahaan, menandatangani Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B atau Kontrak Karya) dengan Pemerintah Indonesia dimana PEB ditunjuk sebagai kontraktor tunggal untuk melaksanakan operasi penambangan batubara selama tiga puluh (30) tahun sejak dimulainya periode operasi di area pertambangan tertentu di bagian Sumatra Selatan yang pada awalnya masing-masing meliputi area seluas 97.330 hektar. PKP2B memberikan hak kepada PEB sebesar 86,5% dari jumlah batubara yang diproduksi dari proses produksi akhir, dan sisanya sebesar 13,5% merupakan milik Pemerintah Indonesia.

On November 20, 1997 PT Pendopo Energi Batubara (PEB), the Subsidiary, entered into Coal Contract of Work (CCOW) with the Government of the Republic of Indonesia (GOI) whereby PEB had been appointed as sole contractor for coal operations for thirty (30) years from the start of operation with respect to specific mining areas in South Sumatra, initially covering 97,330 hectares. PEB commenced its operations on May 5, 2009. The CCOW gives the right to PEB to take 86.5% of the coal produced from the final production process and the balance of 13.5% shall be retained by GOI.

PEB memiliki tanggung jawab dalam hal membiayai operasi penambangan batubara di area konsensi dan diharuskan untuk memelihara kecukupan modal atas kewajibannya sesuai dengan PKP2B.

PEB has the sole responsibility for the financing of its coal operations in the concession areas and must maintain sufficient capital to carry out its obligations under the CCOW.

PEB juga berkewajiban untuk membayar sewa atas wilayah pertambangan kepada Pemerintah Indonesia.

PEB is also obligated to pay the rent on the mining area to GOI.

Selanjutnya disebutkan dalam PKP2B bahwa apabila pada suatu wilayah yang dieksplorasi tidak ditemukan cadangan batubara yang secara komersial dapat ditambang, PEB diizinkan untuk menyerahkan kembali wilayah pertambangan tersebut kepada Pemerintah Indonesia. Pada tanggal 20 November 1998, luas wilayah pertambangan PEB telah berkurang sebesar 24.330 hektar atau 25% dari wilayah pertambangannya. Pada tahun 2004, PEB melepaskan sebesar 55.160 hektar kepada Pemerintah Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2009, luas wilayah pertambangan PEB adalah masing-masing sebesar 17.840 hektar.

As further stipulated in the CCOW, in the event that any part of the area to be explored does not contain any commercially viable coal deposits, PEB may relinquish such area to the GOI. Accordingly, on November 20, 1998, PEB relinquished 24,330 hectares, or 25.0% of the initial concession area, to the GOI. In 2004, PEB relinquished a further 55,160 hectares to the GOI. As of December 31, 2009, the mining area consist of 17,840 hectares.

Page 359: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

129

41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)

41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)

d. Kuasa Pertambangan d. Coal Mining Rights

PT Fajar Bumi Sakti (FBS), Anak perusahaan, memperoleh Kuasa Pertambangan (KP) No.3221/SK-DJ/395 DUP 1981, yang pada tanggal 21 Januari 1989 telah diubah dengan No. 217K/2014/DDJP/1989 untuk jangka waktu sepuluh (10) tahun sejak tahun 1981 sampai dengan 1991 dengan wilayah pertambangan sebesar 988,34 hektar.

PT Fajar Bumi Sakti (FBS), the Subsidiary, obtained its initial coal mining rights or Kuasa Pertambangan (KP) No. 3221/SK-DJ/395 DUP 1981, which was revised by 217K/2014/DDJP/1989 dated January 21, 1989 for ten (10) years from 1981 to 1991 with a concession area of 988.34 hectares.

FBS beroperasi berdasarkan izin KP No. 721 K/23.01/DJP/1999 yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia (Pemerintah) pada tanggal 11 Oktober 1999. Berdasarkan KP tersebut, FBS diberikan hak untuk mengeksploitasi dan menambang batubara di Loa Ulung, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, dengan wilayah pertambangan sebesar 988,34 hektar. KP ini berlaku dengan jangka waktu sepuluh (10) tahun sejak tanggal 7 Mei 1999.

FBS operates by virtue of KP No. 721 K/23.01/DJP/1999 issued by the Government of Indonesia (GOI) on October 11, 1999. Under this KP, FBS has been granted the right to exploit and mine coal in Loa Ulung, Kutai Kartanegara, East Kalimantan with a concession area of 988.34 hectares. The KP is valid for a period of ten (10) years, commencing from May 7, 1999.

Pada tanggal 10 Juni 2008, FBS memperoleh

perpanjangan KP dari Pemerintah untuk wilayah pertambangan sebesar 984,50 ha dengan jangka waktu sepuluh (10) tahun sejak tanggal 10 Juni 2008.

On June 10, 2008, FBS obtained a new extension of KP for a concession area of 984.50 hectares from the GOI for ten (10) years commencing from June 10, 2008.

e. Perjanjian Penjualan Batubara Bersama e. Joint Coal Sales Agreement

Pada tanggal 30 September 1991 dan 1 November 1999, Arutmin dan KPC, Anak perusahaan, menandatangani Perjanjian Penjualan Batubara Bersama (PPBB) dengan PT BA dimana kedua pihak setuju untuk bekerjasama dalam penyediaan batubara sesuai dengan PKP2B, untuk jangka waktu lima (5) tahun, sampai tanggal 1 Januari 1997 dan 31 Desember 2004, yang kemudian diperpanjang secara tertulis oleh kedua belah pihak. Seperti yang ditentukan dalam PPBB, nilai setiap pengapalan dari masing-masing pihak ditentukan berdasarkan formula tertentu seperti yang tercantum dalam PPBB. PPBB memberikan hak kepada Arutmin dan KPC atas 86,5% dari penjualan batubara, sementara sisanya sebesar 13,5% menjadi hak PT BA.

On September 30, 1991 and November 1, 1999, Arutmin and KPC, the Subsidiaries, entered into a Joint Coal Sales Agreement (JCSA) with PT BA whereby both parties agreed to participate jointly in supplying coal produced, based on the CCOW, for a five (5) year period until January 1, 1997 and December 31, 2004, which were subsequently extended by both parties as agreed to in writing. As stipulated in the JCSA, the amount of each shipment deemed to be from each party shall be determined based on a specific formula set forth in the JCSA. The JCSA gives right to Arutmin and KPC to take 86.5% of coal sales proceeds, while the balance of 13.5% will be for the account of and owned by PT BA.

Page 360: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

130

41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)

41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)

Pemerintah Indonesia menunjuk Arutmin dan KPC sebagai agen tunggal untuk menjual batubara yang menjadi bagian Pemerintah sesuai dengan PPBB dan untuk itu Pemerintah diharuskan untuk membayar biaya jasa administrasi penjualan sebesar 1,5% dari nilai FOB untuk porsi setiap pengapalan yang menjadi hak Pemerintah.

The GOI appointed Arutmin and KPC as its sole agent to sell its coal entitlement pursuant to the JCSA and the GOI is required to pay a sales administration fee of 1.5% from FOB price for the portion of each shipment to which the GOI is entitled.

Seperti yang diatur lebih lanjut dalam PPBB, Arutmin dan KPC bertanggung jawab untuk mengelola dan melaksanakan seluruh kontrak baik yang disepakati oleh PT BA maupun Arutmin dan KPC dalam penjualan batubara. Seluruh hasil penjualan harus ditagih dan semua biaya pengiriman dibayarkan terlebih dahulu oleh Arutmin dan KPC. Namun, PT BA akan menanggung biaya yang telah dibagi secara proporsional yang menjadi bagiannya, seperti dijelaskan pada PPBB, atas setiap pengapalan dalam rasio yang berlaku untuk setiap pengapalan.

As provided in the JCSA, Arutmin and KPC are responsible for administering and performing all contracts entered into by either PT BA or Arutmin and KPC for the sale of coal. All sales revenue with respect to shipments must be collected and all costs with respect to shipments must be paid by Arutmin and KPC. However, PT BA shall bear its share of the apportionable expenses, as defined in the JCSA, of each shipment in the ratio applicable to such shipments.

Sesuai dengan perubahan kontrak, semua hak dan kewajiban PT BA yang telah diatur dalam PPBB dialihkan kepada Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Menteri Pertambangan dan Energi efektif sejak tanggal 1 Juli 1997. Selanjutnya, PT BA tidak lagi terikat maupun menjadi pihak yang terkait dengan PPBB.

In accordance with the contract amendment, all rights and obligations of PT BA under the JCSA were transferred to GOI represented by the Ministry of Mines and Energy effective July 1, 1997. Henceforth, PT BA shall no longer be bound or considered to be a party to the JCSA.

Pada tanggal 30 November 2001 dan 1 Juli 2005, Arutmin dan KPC menandatangani perjanjian baru berkaitan dengan penyediaan batubara yang diproduksi sesuai dengan PKP2B yang mencakup seluruh jenis batubara yang tersedia untuk dijual oleh Arutmin dan KPC, dalam periode lima tahun masing-masing sampai dengan tanggal 1 Oktober 2006 dan 31 Desember 2009. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, perubahan dari perjanjian Arutmin tersebut masih dalam proses.

On November 30, 2001 and July 1, 2005, Arutmin and KPC entered into a new agreement relating to the supply of coal produced under the CCOW that covers all types of coal available for sale by Arutmin and KPC, with five-year terms until October 1, 2006 and December 31, 2009, respectively. As of the completion date of the consolidated financial statements, the renewal of Arutmin’s agreement is still in process.

Page 361: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

131

41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)

41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)

f. Perjanjian Pengadaan Jangka Panjang KPC

dan Arutmin f. KPC and Arutmin’s Long-term Supply

Agreements

Pada tanggal 6 Juli 2005, KPC dan ICRL; Arutmin and ICRL menandatangani Perjanjian Pengadaan Jangka Panjang (PPJP), dimana KPC dan Arutmin setuju untuk menyediakan batubara bagi ICRL, dengan harga fixed forward price USD34,30 per ton berdasarkan nilai kalori 6.322 kcal/kg (yang disesuaikan dengan variasi nilai kalori). Perjanjian ini akan berakhir saat PKP2B Arutmin dan KPC berakhir (Catatan 41a).

On July 6, 2005, KPC and ICRL; Arutmin and ICRL entered into Long-term Supply Agreements, (LTSAs) under which KPC and Arutmin agreed to provide coal supply to ICRL, at a fixed forward price of USD34.30 per tonne based on a calorific value of 6,322 kcal/kg (as adjusted for variations in the calorific values). The agreement will expire at the termination of Arutmin’s and KPC’s CCOWs (Note 41a).

Berdasarkan perjanjian ini, ICRL harus menjamin bahwa agen pemasarannya akan memperhitungkan produksi batubara dari KPC dan Arutmin (termasuk, tanpa terbatas, berkenaan dengan kuantitas, jenis, kualitas dan biaya) dan melakukan perundingan dengan KPC dan Arutmin, apabila menandatangani kontrak dengan konsumen, dan/atau agen pemasaran akan selalu memberitahukan KPC dan Arutmin mengenai perincian setiap kontrak dan pembaharuannya, variasinya atau penghentiannya.

Under the agreement, ICRL shall secure that its marketing agents will take into account KPC and Arutmin’s coal productions (including, without limitation, in respect of quantity, type, quality and cost) and consult with KPC and Arutmin, when entering into contracts with customers, and/or shall procure that its marketing agents will keep KPC and Arutmin notified at all times of the details of each contract and any renewal, variation or termination thereof.

Pada tanggal 26 Juni 2007, PPJP KPC dan Arutmin diubah sehubungan dengan divestasi saham KPC, Arutmin, ICRL, IndoCoal Kaltim dan IndoCoal Kalsel sebesar 30%.

On June 26, 2007, KPC’s and Arutmin’s LTSAs were amended and restated as part of the 30% Share Divestment of KPC, Arumin, ICRL, IndoCoal Kaltim and IndoCoal Kalsel.

Pada tanggal 1 Juli 2008, PPJP diubah dengan mengganti harga fixed forward USD34,30 per ton menjadi USD60,80 per ton berdasarkan nilai kalori 6.322 kcal/kg (yang disesuaikan dengan variasi nilai kalori batubara). Harga fixed forward sebesar USD34,30 per ton dan USD60,80 per ton ditetapkan berdasarkan Index Harga Batubara bulan Mei 2005 dan Mei 2008 dari Barlow Jonker, perusahaan milik Wood Mackenzie, yang digunakan Perusahaan untuk memberikan jasa konsultasi sehubungan dengan penetapan harga batubara jenis thermal yang diproduksi Indonesia untuk batubara bituminous dan sub-bituminous.

On July 1, 2008, these LTSAs were amended changing the Fixed Forward Price of USD34.30 per tonne to USD60.80 per tonne based on a calorific value of 6,322 kcal/kg (as adjusted for variations in the calorific value of the coal). The fixed forward prices of USD34.30 per tonne and USD60.80 per tonne were based on the Index Pricing Advice dated May 2005 and May 2008, respectively, from Barlow Jonker, a Wood Mackenzie company, which was retained by the Company to provide consulting services with respect to thermal coal pricing outcomes in Indonesia for bituminous and sub-bituminous coal.

Pada tanggal 21 Desember 2009, PPJP diperbaharui untuk merubah harga beli batubara antara KPC, Arutmin dan ICRL, dari harga fixed forward menjadi harga pasar yang wajar untuk setiap pengiriman. Amandemen ini berlaku sejak 1 Januari 2009.

On December 21, 2009, these LTSAs were amended to change the coal purchase price between KPC, Arutmin and ICRL, from a fixed forward price to that of applicable market price for each shipment. This amendment is effective January 1, 2009.

Page 362: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

132

41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)

41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)

g. Perjanjian Distribusi Kas g. Cash Distribution Agreement

Pada tanggal 27 Juni 2007, Perusahaan, Tata Power, IndoCoal Kalsel, IndoCoal Kaltim, ICRL, KPC and Arutmin (‘Perusahaan Batubara’), Bank of New York, Standard Chartered Bank dan Kontraktor Utama (PT Thiess Contractors Indonesia, PT Pamapersada Nusantara, PT Darma Henwa Tbk and PT Cipta Kridatama) dan Agen Marketing Utama (Glencore Coal (Mauritius) Ltd., Mitsubishi Corporation, BHP Billiton Marketing AG and Enercop Ltd.) menandatangani Perjanjian Distribusi Kas (CDA). Berdasarkan Perjanjian ini, pihak-pihak tersebut setuju menerapkan rekening administrasi dan pengelolaan kas dalam kaitannya dengan pendapatan KPC dan Arutmin dan pengaturan pembayaran tertentu, termasuk jumlah yang terhutang oleh KPC dan Arutmin menurut Perjanjian Kontraktor Utama dan Perjanjian Pemasaran.

On June 27, 2007, the Company, Tata Power, IndoCoal Kalsel, IndoCoal Kaltim, ICRL, KPC and Arutmin (the “Coal Companies), Bank of New York, Standard Chartered Bank, Principal Contractors (PT Thiess Contractors Indonesia, PT Pamapersada Nusantara, PT Darma Henwa Tbk and PT Cipta Kridatama) and Principal Marketing Agents (Glencore Coal (Mauritius) Ltd, Mitsubishi Corporation, BHP Billiton Marketing AG and Enercop Ltd.) entered into Cash Distribution Agreement (CDA). Under this agreement, the parties have agreed to implement certain account administration and cash management arrangements in relation to the revenue of KPC and Arutmin and certain payment arrangements, including the amounts owed by KPC and Arutmin pursuant to the Principal Contractor Agreements and the Marketing Agreements.

Perjanjian ini akan berakhir saat mana yang lebih dulu, antara saat berakhirnya PKP2B Arutmin dan KPC (Catatan 41a) dan perpanjangannya, atau penghentiannya.

This agreement will end on the date at which the CCOW of Arutmin and KPC (Note 41a) or any extention thereof expires or is terminated, whichever is earlier.

h. Fasilitas Pinjaman antar Perusahaan h. Inter-Company Loan Facility

Pada tanggal 26 Juni 2007, ICRL (Pemberi Pinjaman) dan Forerunner, Anak perusahaan, dan Bhivpuri Investments Ltd. (Bhivpuri) (dahulu bernama Tata Power (Cyprus) Ltd.) (Peminjam) menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman antar perusahaan, dimana Pemberi Pinjaman setuju untuk menyediakan sejumlah dana kepada Peminjam yang nilainya setara dengan jumlah surplus arus kas setelah pembayaran yang diperlukan sesuai dengan Perjanjian Distribusi Kas (Catatan 41g).

On June 26, 2007, ICRL (Lender) and Forerunner, the Subsidiaries, and Bhivpuri Investments Ltd. (Bhivpuri) (formerly known as Tata Power (Cyprus) Ltd.) (Borrowers) entered into an Inter-Company Loan Facility, wherein the Lender agreed to provide to the Borrowers the amount that is equal to the aggregate amount of surplus cashflows after meeting the payments required to be made pursuant to the Cash Distribution Agreement (Note 41g).

Fasilitas ini tidak dikenai bunga dan akan dibayar kembali melalui pembagian dividen oleh ICRL kepada para pemegang saham, Forerunner dan Bhivpuri.

This facility is non-interest bearing and will be repaid from dividends declared by ICRL to the shareholders, Forerunner and Bhivpuri.

Page 363: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

133

41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)

41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)

Pada tahun 2009 dan 2008, ICRL mengumumkan dan membagikan dividen sebagai berikut:

In 2009 and 2008, ICRL declared and distributed the following dividends:

a. Pada tanggal 11 Maret 2008, direksi ICRL

menyetujui pengumuman dan pembagian dividen kas sebesar USD106.426.056 dan USD45.611.595 masing-masing kepada Forerunner dan Bhivpuri, yang digunakan untuk membayar saldo yang belum dilunasi atas fasilitas pinjaman pada tanggal 31 Desember 2007.

a. On March 11, 2008, the directors of ICRL approved the declaration and distribution of cash dividends amounting to USD106,426,056 and USD45,611,595 in favor of Forerunner and Bhivpuri, respectively, which were used to repay the outstanding balances of the said facility as of December 31, 2007.

b. Pada tanggal 2 Februari 2009, direksi

ICRL menyetujui pengumuman dan pembagian dividen kas sebesar USD459.490.869 dan USD196.924.229 masing-masing kepada Forerunner dan Bhivpuri, yang digunakan untuk membayar saldo yang belum dilunasi atas fasilitas pinjaman pada tanggal 31 Desember 2008.

b. On February 2, 2009, the directors of ICRL approved the declaration and distribution of cash dividends amounting to USD459,490,869 and USD196,924,229 in favor of Forerunner and Bhivpuri, respectively, which were used to repay the outstanding balances of the said facility as of December 31, 2008.

Saldo piutang kepada Bhivpuri pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar USD73.881.363 dan USD130.242.786 (Catatan 38c).

The outstanding receivables from Bhivpuri as of December 31, 2009 and 2008 amounted to USD73,881,363 and USD130,242,786, respectively (Note 38c).

i. Perjanjian Operasi i. Operating Agreements

1. Pada tanggal 19 Oktober 2000, Arutmin,

Anak perusahaan, menandatangani perjanjian operasi untuk jasa penambangan dengan PT Thiess Contractors Indonesia (Thiess) untuk pengoperasian dan pemeliharaan tambang Satui dan Senakin. Berdasarkan perjanjian ini, Thiess akan menyediakan aset tetap, perlengkapan, fasilitas, jasa, material, bahan pembantu (selain dari barang yang akan disediakan sendiri oleh Arutmin seperti yang disebutkan dalam perjanjian), serta tenaga kerja dan manajemen yang dibutuhkan. Sebagai kompensasi, Arutmin akan membayar kepada biaya jasa Thiess yang besarnya dihitung sesuai dengan tarif dan rumus seperti yang disebutkan dalam perjanjian.

1. On October 19, 2000, Arutmin, the Subsidiary, signed an operating agreement for mining services with PT Thiess Contractors Indonesia (Thiess) for the operation and maintenance of the Satui and Senakin mines. Under this agreement, Thiess provides fixed assets, equipment, facilities, services, materials, supplies (other than the items to be provided by Arutmin itself as listed in the agreement), as well as labor and management required. As compensation, Arutmin pays Thiess service fees, the amount of which are calculated in accordance with the rates and formula set forth in the agreement.

Page 364: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

134

41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)

41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)

Pada tanggal 6 Juli 2005, perjanjian

operasi untuk jasa penambangan diubah untuk melibatkan IndoCoal Kalsel, Anak perusahaan, dalam perjanjian operasi tersebut dimana Thiess setuju untuk menyediakan jasa penambangan kepada IndoCoal Kalsel jika pada suatu saat PKP2B Arutmin dialihkan kepada IndoCoal Kalsel. Kemudian, berdasarkan perubahan perjanjian operasi ini, Arutmin menyerahkan haknya kepada Bank of New York, sebagai security trustee, dan untuk mengubah syarat penyelesaian dan pembayaran.

On July 6, 2005, the operating agreement for mining services was amended to make IndoCoal Kalsel, the Subsidiary, a party to the operating agreement wherein Thiess has agreed to provide mining services for IndoCoal Kalsel in the event that Arutmin’s CCOW is transferred to IndoCoal Kalsel. In addition, the agreement was amended to permit Arutmin to assign its rights under the operating agreement to the Bank of New York, as security trustee, and to modify the termination and payment provisions.

Pada tanggal 9 Februari 2009, perjanjian

operasi di atas dirubah dan dinyatakan kembali terkait dengan penyesuaian harga untuk pekerjaan yang sedang berlangsung, pengenaan harga interim untuk pekerjaan yang baru, revisi komponen eskalasi dan pembobotan.

On February 9, 2009, the above operating agreement was amended and restated in regards to price adjustment for existing work, interim pricing for the new work, revised escalation components and weigthings.

2. Pada tanggal 1 Juli 2006, Arutmin

menandatangani perjanjian jasa penambangan dengan PT Cipta Kridatama Mining (CKM) untuk membuka lokasi penambangan di daerah Batulicin. Sesuai dengan Kontrak yang berhubungan dengan perjanjian ini, CKM akan menangani seluruh aktivitas penambangan, meliputi aktivitas penyediaan tenaga kerja, peralatan, supervisi dan administrasi apabila diperlukan. CKM bertanggungjawab terhadap perawatan properti dan semua material yang diambil atau ditarik dari tambang (termasuk batubara). Pada tanggal 18 November 2009, Perjanjian CKM Mining Service telah di ubah di pit shell dan rasio pengupasan.

2. On July 1, 2006, the Arutmin entered into an agreement with PT Cipta Kridatama Mining (CKM) regarding the open-cut mining project in the Batulicin area. As stipulated in the agreement, CKM will be responsible for supplying all labor, plant, materials, equipment, supervision and administration necessary to carry out the work under the contract. CKM is also responsible for the care of property and all produce, materials, and other items taken or extracted from the site (including coal) from the commencement date until delivery into the possession or control of the Company. On November 18, 2009, the CKM Mining Service Agreement was amended for changes in the pit shell and strip ratio.

Kontrak tersebut akan dilanjutkan selama

umur tambang di Batulicin (ATA dan Mangkalapi) kecuali dihentikan.

The contract will continue throughout the life of mine in Batulicin (ATA and Mangkalapi) unless otherwise terminated.

Page 365: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

135

41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)

41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)

3. Pada tanggal 10 Oktober 2003, KPC, Anak

perusahaan, menandatangani perubahan perjanjian operasi untuk jasa penambangan dengan PT Thiess Contractors Indonesia (Thiess) untuk pengoperasian dan pemeliharaan tambang di Melawan dan Sangatta. Berdasarkan perjanjian ini, Thiess akan menyediakan bangunan, peralatan, fasilitas, jasa, material, bahan pembantu (selain dari barang-barang yang disediakan oleh KPC seperti yang disebutkan dalam perjanjian), tenaga kerja dan manajemen yang dibutuhkan. Sebagai kompensasi, KPC akan membayar kepada Thiess biaya jasa, yang besarnya dihitung sesuai dengan tarif dan rumus seperti yang disebutkan dalam perjanjian.

3. On October 10, 2003, KPC, the Subsidiary, signed an amendment to the operating agreement for mining services with PT Thiess Contractors Indonesia (Thiess) for the operation and maintenance of the Melawan and Sangatta mines. Under this agreement, Thiess will provide plant, equipment, facilities, services, materials, supplies (other than the items to be provided by KPC as listed in the agreement), labor and management required. As compensation, KPC will pay Thiess service fees, the amount of which are calculated in accordance with the rates and formula set forth in the agreement.

Pada tanggal 6 Juli 2005, perjanjian

operasi untuk jasa penambangan diubah untuk melibatkan IndoCoal Kaltim, Anak perusahaan, dalam perjanjian operasi. Berdasarkan amandemen perjanjian operasi tersebut, Thiess setuju untuk menyediakan jasa penambangan kepada IndoCoal Kaltim jika pada satu saat PKP2B KPC dialihkan kepada IndoCoal Kaltim. Kemudian, berdasarkan perubahan perjanjian operasi ini, KPC menyerahkan haknya kepada Bank of New York, sebagai security trustee, dan untuk mengubah syarat penyelesaian dan pembayaran.

On July 6, 2005, the operating agreement for mining services was amended to make IndoCoal Kaltim, the Subsidiary, a party to the operating agreement. Under the amended operating agreement, Thiess has agreed to provide mining services for IndoCoal Kaltim in the event that KPC’s CCOW is transferred to IndoCoal Kaltim. In addition, the operating agreement was amended to permit KPC to assign its rights under the operating agreement to the Bank of New York, as security trustee, and to modify the termination and payment provisions.

Perjanjian operasi untuk jasa

penambangan akan berakhir saat mana yang lebih dahulu, antara saat penghentian PKP2B KPC atau saat seluruh cadangan ekonomis tambang batubara telah habis.

The mining service agreement will expire upon the termination of the KPC’s CCOW or when all of the economical coal reserves at the mine are exhausted, whichever is earlier.

Page 366: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

136

41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)

41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)

4. Pada tanggal 8 April 2004, KPC

menandatangani perjanjian operasi dengan PT Pamapersada Nusantara (PAMA), dimana PAMA setuju untuk menyediakan jasa penambangan untuk KPC di wilayah Bendili. Dalam perjanjian operasi, PAMA akan menyediakan bangunan, peralatan, fasilitas, jasa, material, bahan pembantu (selain dari barang yang akan disediakan oleh KPC, seperti yang disebutkan dalam perjanjian), serta tenaga kerja dan manajemen yang dibutuhkan. Sebagai kompensasi, KPC akan membayar kepada PAMA biaya jasa yang besarnya dihitung sesuai dengan tarif dan rumus seperti yang disebutkan dalam perjanjian. Perjanjian jasa penambangan ini berlaku untuk jangka waktu sebelas (11) tahun sejak tanggal 1 Juli 2004.

4. On April 8, 2004, KPC entered into an operating agreement with PT Pamapersada Nusantara (PAMA), under which PAMA agreed to provide contract mining services to KPC in the Bendili area. Under this operating agreement, PAMA shall provide plant, equipment, facilities, services, materials, supplies (other than the items to be provided by KPC as listed in the agreement), labor and management required. As compensation, KPC is required to pay PAMA service fees, the amount of which shall be calculated in accordance with the rates and formula set forth in the agreement. The mining service agreement is valid for a period of eleven (11) years, commencing from July 1, 2004.

5. Pada tanggal 27 Mei 2004, KPC

menandatangani perjanjian operasi dengan PT Darma Henwa Tbk (DEWA) dimana DEWA setuju untuk menyediakan jasa penambangan di area tambang Bengalon. Dalam perjanjian operasi, DEWA akan menyediakan bangunan, peralatan, fasilitas, jasa, material, bahan pembantu (selain dari barang yang akan disediakan oleh KPC, seperti yang disebutkan dalam perjanjian), serta tenaga kerja dan manajemen yang dibutuhkan. Sebagai kompensasi, KPC akan membayar kepada DEWA biaya jasa yang besarnya dihitung sesuai dengan tarif dan rumus seperti yang disebutkan dalam perjanjian. Perjanjian operasi ini akan berakhir dalam jangka waktu sepuluh (10) tahun sejak tanggal dimulai.

5. On May 27, 2004, KPC entered into an operating agreement with PT Darma Henwa Tbk (DEWA) under which DEWA agreed to provide mining services in the Bengalon mine site. Under the operating agreement, DEWA shall provide plant, equipment, facilities, services, materials, supplies (other than the items to be provided by KPC as listed in the agreement), labor and management required. As compensation, KPC is required to pay DEWA service fees, the amount of which are to be calculated in accordance with the rates and formula set forth in the operating agreement. The term of the operating agreement will expire in ten (10) years from the commencement date.

Pada tanggal 6 Juli 2005, perjanjian

operasi dengan DEWA diubah untuk melibatkan IndoCoal Kaltim dalam perjanjian operasi. Berdasarkan perjanjian tersebut, DEWA setuju untuk menyediakan jasa penambangan untuk IndoCoal Kaltim jika pada satu saat PKP2B KPC dialihkan ke IndoCoal Kaltim. Kemudian, berdasarkan perubahan perjanjian operasi ini, KPC menyerahkan haknya kepada Bank of New York, sebagai security trustee, dan untuk mengubah syarat penyelesaian dan pembayaran.

On July 6, 2005, the operating agreement with DEWA was amended to make IndoCoal Kaltim party to the operating agreement. Under the amended operating agreement, DEWA has agreed to provide mining services to IndoCoal Kaltim in the event that KPC’s CCOW is transferred to IndoCoal Kaltim. In addition, the operating agreement was amended to permit KPC to assign its rights under the operating agreement to the Bank of New York, as security trustee, and to modify the termination and payment provisions.

Page 367: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

137

41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)

41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)

Selanjutnya, pada tanggal 9 Maret 2007,

DEWA dan KPC menandatangani Variasi Kontrak 1 dan 2 terkait dengan perjanjian jasa penambangan masing-masing di area tambang Bengalon dan pengembangan Pit B dan C.

Subsequently, on March 9, 2007, DEWA and KPC signed the Contract Variations 1 and 2 relating to the mining service agreement in Bengalon mine site and Pits B and C development, respectively.

Dalam Variasi Kontrak 2, DEWA akan

menyediakan seluruh infrastruktur yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan, termasuk pengembangan pit, pra-pengupasan tanah dan tambahan fasilitas lainnya yang diperlukan.

Under the Contract Variation 2, DEWA will provide all infrastructure necessary for performing the work, including pit development work, pre-stripping work and any necessary additional facilities.

KPC akan membayar DEWA untuk

pekerjaan ini berdasarkan biayanya ditambah 15% untuk setiap pekerjaan, kecuali untuk jalan pengangkutan, pengembangan tambang, dan pra-pengupasan tanah, yang pembayarannya berdasarkan tarif per unit.

KPC shall compensate DEWA for this work based on costs plus 15% for all items except for the haulage road and pit development and pre-stripping, which shall be compensated based on a unit rate basis.

6. Pada tanggal 1 Maret 2006, Arutmin

menandatangi perjanjian jasa penambangan dengan PT Bokormas Wahana Makmur (Bokormas) untuk melakukan penambangan di Batulicin selama dua tahun. Dalam perjanjian ini, Bokormas menyediakan tenaga kerja, dana, material, peralatan, transportasi dan akomodasi, penyeliaan, serta administrasi untuk melaksanakan pekerjaan menurut perjanjian ini.

6. On March 1, 2006, Arutmin signed a two-year cooperation agreement for mining services with PT Bokormas Wahana Makmur (Bokormas) in the Batulicin mine. Under this agreement, Bokormas shall provide labor, funds, materials, equipment, transportation and accommodation, supervision and administration to carry out the work under the agreement.

Pada tanggal 26 Juni 2007, perjanjian jasa

diperbaharui dengan bertambahnya Perusahaan Daerah Bersujud (PDB) sebagai kontraktor untuk melakukan penambangan di area pertambangan milik Arutmin sesuai PKP2B di wilayah DU-306/Kalsel (Ata), DU-310/Kalsel (Mangkalapi) dan DU-309/Kalsel (Mereh) di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Indonesia dan memperpanjang kontrak hingga tanggal 31 Desember 2008.

On June 26, 2007, the cooperation agreement was amended adding Perusahaan Daerah Bersujud (PDB) as a contractor to mine Arutmin’s mining lease areas at PKP2B (CCOW) DU-306/Kalsel (ATA), DU-310/Kalsel (Mangkalapi) and DU-309/Kalsel (Mereh) in the District of Tanah Bumbu, South Kalimantan, Indonesia and to extend the contract period to December 31, 2008.

Perjanjian kerjasama ini telah mengalami beberapa kali perpanjangan, yang terakhir akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.

Subsequently, the cooperation agreement has been extended several times, the latest expiring on December 31, 2011.

Page 368: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

138

41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)

41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)

7. Pada tanggal 22 Maret 2007, Arutmin

menandatangi perjanjian operasi dengan PT Darma Henwa Tbk (DEWA) dimana DEWA setuju untuk menyediakan jasa penambangan serta pengepakan dan pengangkutan batubara di area tambang Asam Asam. DEWA akan menyediakan seluruh fasilitas peralatan, tenaga kerja dan bahan pembantu lainnya yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan jasa-jasa tersebut. Berdasarkan perjanjian ini, DEWA diharuskan untuk mencapai tingkat produksi minimum tertentu yang disyaratkan. Sebagai kompensasi, Arutmin diharuskan membayar biaya jasa kepada DEWA yang besarnya akan dihitung sesuai dengan tarif dan rumus seperti yang disebutkan dalam perjanjian.

7. On March 22, 2007, Arutmin signed an operating agreement with PT Darma Henwa Tbk (DEWA) under which DEWA agreed to provide coal mining and handling services in the Asam Asam mine area. DEWA will provide all plant, equipment, labour and other supplies necessary for performing the services. Under the agreement, DEWA is required to meet certain minimum production requirements. As compensation, Arutmin is required to pay DEWA service fees, calculated in accordance with the rates and formula set forth in the agreement.

8. Pada bulan Desember 2007, Arutmin dan

PT Wahana Baratama Mining (WBM), menandatangani perjanjian kerja sama penambangan batubara di daerah perbatasan penambangan Satui untuk memaksimalkan eksploitasi terhadap cadangan batubara yang terdapat di daerah perbatasan ini dan menyelesaikan beberapa masalah operasional yang timbul di daerah perbatasan.

8. In December 2007, Arutmin and PT Wahana Baratama Mining (WBM), entered into an agreement for the mining of coal on the common boundary in Satui concession site to maximize the exploitation of the coal reserve near this boundary area and to address some operational issues that have arisen as a result of the common boundary.

Perjanjian ini berakhir sampai dengan

saat yang lebih dahulu terjadi antara penghentian perjanjian kerjasama penambangan batubara WBM atau PKP2B Arutmin.

This agreement is valid until the earlier occurrence of termination of WBM’s work agreement for coal mining or Arutmin’s CCOW.

j. Perjanjian Pemasaran j. Marketing Agreements

PT Arutmin Indonesia (Arutmin), Anak perusahaan

PT Arutmin Indonesia (Arutmin), the Subsidiary

1. Pada tanggal 6 Oktober 2003, Arutmin

menandatangani perjanjian jasa pemasaran dengan Enercorp, dimana Enercorp setuju untuk bertindak sebagai agen pemasaran batubara untuk seluruh wilayah Indonesia bagi Arutmin. Sebagai kompensasi Arutmin diharuskan membayar komisi sebesar 4% dari nilai penjualan.

1. On October 6, 2003, Arutmin entered into a marketing services agreement with Enercorp under which Enercorp has agreed to act as the exclusive marketing agent of Arutmin for coal sales within Indonesia. As compensation, Arutmin is required to pay Enercorp a commission of 4% of the sales.

Page 369: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

139

41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)

41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)

Pada tanggal 6 Juli 2005, perjanjian jasa

pemasaran dengan Enercorp diubah untuk mengikutsertakan ICRL dan IndoCoal Kalsel dalam perjanjian jasa pemasaran yang berlaku untuk jangka waktu lima (5) tahun sejak tanggal perubahan perjanjian. Sesuai dengan perubahan perjanjian jasa pemasaran tersebut, Enercorp setuju untuk menyediakan jasa pemasaran kepada Arutmin, ICRL dan (jika suatu saat PKP2B Arutmin dialihkan ke IndoCoal Kalsel) IndoCoal Kalsel.

On July 6, 2005, the Enercorp marketing service agreement was amended and restated in order to make the ICRL and IndoCoal Kalsel parties to the marketing services agreement effective for a period of five (5) years from the date of the amendment. Under the amended and restated marketing service agreement, Enercorp agreed to provide marketing services for Arutmin, the ICRL and (following a transfer of CCOW to IndoCoal Kalsel) IndoCoal Kalsel.

2. Pada tanggal 6 Juli 2005, Arutmin, BHP

Billiton Marketing AG (BHPB), ICRL, dan IndoCoal Kalsel menandatangani perjanjian jasa pemasaran yang baru. Dalam perjanjian baru ini BHPB setuju untuk menyediakan jasa pemasaran bagi Arutmin, ICRL serta (jika suatu saat PKP2B Arutmin dialihkan ke IndoCoal Kalsel) IndoCoal Kalsel. BHPB berhak untuk menerima komisi sebesar 4% dari penjualan ekspor batubara diluar penjualan Arutmin ke ICRL berdasarkan Perjanjian Penyediaan Jangka Panjang atau yang dijual IndoCoal Kalsel ke ICRL, berdasarkan Perjanjian Penyediaan Jangka Panjang Bersyarat. Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 29 November 2011.

2. On July 6, 2005, Arutmin, BHP Billiton Marketing AG (BHPB), the ICRL, and IndoCoal Kalsel entered into a new marketing services agreement. Under the new marketing services agreement, BHPB agreed to provide marketing services for Arutmin, the ICRL, and (following a transfer of CCOW to IndoCoal Kalsel) IndoCoal Kalsel. BHPB is entitled to receive a commission of 4% of the sale proceeds of all export coal sold, other than coal sold by Arutmin to the ICRL under the Long-term Supply Agreement or coal sold by IndoCoal Kalsel to the ICRL under the Conditional Long-term Supply Agreement. The term of this agreement expires on November 29, 2011.

PT Kaltim Prima Coal (KPC), Anak perusahaan

PT Kaltim Prima Coal (KPC), the Subsidiary

1. Pada tanggal 10 Oktober 2003, KPC

menandatangani perjanjian dengan Glencore Coal Mauritius Ltd. (Glencore), dimana Glencore akan bertindak sebagai agen pemasaran batubara KPC diluar wilayah Jepang. Sebagai kompensasi, KPC diharuskan membayar komisi sebesar 5% dari nilai penjualan. Perjanjian pemasaran berlaku untuk periode dua belas (12) tahun sejak tanggal perjanjian.

1. On October 10, 2003, KPC entered into an agreement with Glencore Coal Mauritius Ltd. (Glencore), under which Glencore agreed to act as the exclusive marketing agent for sales of KPC’s coal outside Japan. As compensation, KPC is required to pay a commission of 5% of sales. The marketing agreement is effective for a period of twelve (12) years from the date of the agreement.

Pada tanggal 6 Juli 2005, perjanjian

pemasaran dengan Glencore diubah dan disajikan kembali untuk melibatkan ICRL dan IndoCoal Kaltim dalam perjanjian pemasaran. Sesuai dengan perjanjian yang diubah dan disajikan kembali tersebut, Glencore setuju untuk menyediakan jasa pemasaran untuk KPC, ICRL dan (jika suatu saat PKP2B KPC dialihkan ke IndoCoal Kaltim) IndoCoal Kaltim.

On July 6, 2005, the Glencore marketing agreement was amended and restated in order to make the ICRL and IndoCoal Kaltim parties to the marketing agreement. Under the amended and restated marketing services agreement, Glencore agreed to provide marketing services for KPC, ICRL, and (following a transfer of KPC’s CCOW to IndoCoal Kaltim) IndoCoal Kaltim.

Page 370: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

140

41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)

41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)

2. Pada tanggal 9 Januari 2004, KPC

menandatangani perjanjian dengan Mitsubishi Corporation (Mitsubishi), dimana Mitsubishi setuju untuk bertindak sebagai agen pemasaran batubara KPC untuk wilayah Jepang. Sebagai kompensasi, KPC diharuskan membayar komisi sebesar 5% dari nilai penjualan. Perjanjian pemasaran ini berlaku untuk periode dua belas (12) tahun, dan dapat diperbaharui berdasarkan kesepakatan bersama.

2. On January 9, 2004, KPC entered into an agreement with Mitsubishi Corporation (Mitsubishi), under which Mitsubishi agreed to act as the exclusive marketing agent of KPC in Japan. As compensation, KPC is required to pay a commission of 5% of sales. The marketing agreement is valid for a period of twelve (12) years, and may be renewed based on a new joint agreement.

Pada tanggal 6 Juli 2005, perjanjian

pemasaran dengan Mitsubishi dirubah dan disajikan kembali untuk melibatkan ICRL dan IndoCoal Kaltim dalam perjanjian pemasaran ini. Sesuai dengan perjanjian yang diperbaharui dan disajikan kembali tersebut, Mitsubishi setuju untuk menyediakan jasa pemasaran untuk KPC, ICRL, dan (jika suatu saat PKP2B KPC dialihkan ke IndoCoal Kaltim) IndoCoal Kaltim.

On July 6, 2005, the Mitsubishi marketing services agreement was amended and restated in order to make the ICRL and IndoCoal Kaltim parties to the Mitsubishi marketing services agreement. Under the amended and restated marketing services agreement, Mistubishi agreed to provide marketing services for KPC, the ICRL, and (following a transfer of the KPC’s CCOW to IndoCoal Kaltim) IndoCoal Kaltim.

k. Perjanjian Kerjasama k. Cooperation Agreement

Pada tanggal 12 Desember 2001, Arutmin menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan Puskopad B Kodam VI Tanjung Pura untuk mengurangi aktivitas penambangan liar di area penambangan Satui dan Senakin. Masa berlaku perjanjian telah dirubah beberapa kali, terakhir sampai dengan tanggal 22 September 2009. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Arutmin masih menunggu untuk pembaharuan atas perjanjian tersebut untuk diperpanjang sampai dengan tanggal 21 September 2010.

On December 12, 2001, Arutmin entered into a Cooperation Agreement with Puskopad B Kodam VI Tanjung Pura (Puskopad) to reduce illegal mining activities in the Satui and Senakin mine areas. The term of agreement has been amended several times, the most recently being until September 22, 2009. Up to the completion date of the consolidated financial statements, Arutmin is still awaiting for the renewal of the agreement to extend the term until September 21, 2010.

l. Perjanjian Kerjasama l. Collaboration Agreement

Pada tanggal 19 Mei 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan Kobe Steel Ltd. (KSL), dimana KSL akan menyelesaikan pengembangan atas proses peningkatan kalori pada batubara rendah kalori (UBC) melalui pabrik percontohan. Perusahaan berpartisipasi dalam pengembangan proses peningkatan batubara kalori rendah (UBC) untuk selanjutnya memanfaatkan hasil dari pengembangan tersebut untuk memproduksi dan menjual produk UBC di bawah lisensi yang diterima dari KSL.

On May 19, 2006, the Company and Kobe Steel Ltd. (KSL), entered into a Collaboration Agreement, whereby KSL will complete the development of the Upgraded Brown Coal (UBC) process by utilizing a demonstration plant. The Company will participate in the development of the UBC Process, and further utilize the established UBC Process to produce and sell the UBC Products, under license from KSL.

Page 371: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

141

41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)

41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)

Atas lisensi yang diberikan KSL ini, Perusahaan akan membayar KSL sebesar Yen1.100.000.000. Jumlah ini akan dibayar dalam empat (4) cicilan. Cicilan pertama sebesar Yen220.000.000 jatuh tempo pada hari ke-60 sejak perjanjian ditandatangani. Cicilan kedua sebesar Yen440.000.000 jatuh tempo pada bulan Maret 2007. Cicilan ketiga dan keempat masing-masing sebesar Yen220.000.000 jatuh tempo pada bulan Maret 2008 dan 2009.

Under the license given by KSL, the Company is required to pay KSL amounting to JPY1,100,000,000. The amount will be paid in four (4) installments; the first installment of JPY220,000,000 was due on the 60th day after the signing date of the agreement. The second installment amounting to JPY440,000,000 was due in March 2007. The third and last installments amounting to JPY220,000,000 each are due in March 2008 and 2009.

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan telah membayar masing-masing sebesar Yen1.100.000.000 (setara dengan USD9.975.112) dan Yen880.000.000 (setara dengan USD7.727.566).

As of December 31, 2009 and 2008, contributions paid by the Company amounted to JPY1,100,000,000 (equivalent to USD9,975,112) and JPY880,000,000 (equivalent to USD7,727,566), respectively.

m. Perjanjian Bagi Hasil Produksi (PBH) antara

Gallo dan Kementerian Sumber Daya Minyak dan Mineral Republik Yaman

m. Production Sharing Agreement (PSA) between Gallo and Ministry of Oil and Mineral Resources (MOMR) of the Republic of Yemen

Pada tanggal 25 Februari 1999, Gallo, Anak perusahaan, menandatangani perjanjian penyerahan dengan Minarak Labuan Company Ltd. dari Malaysia, dimana Gallo mengambil alih kuasa penambangan (participating interest) atas Perjanjian Bagi Hasil Produksi (PBH) dengan Kementerian Sumber Daya Minyak dan Mineral Republik Yaman.

On February 25, 1999, Gallo, the Subsidiary, entered into an assignment agreement with Minarak Labuan Company Ltd of Malaysia under which Gallo took over the participating interest in the Production Sharing Agreement (PSA) with the Ministry of Oil and Mineral Resources of the Republic of Yemen.

Ketentuan-ketentuan utama dalam PBH adalah sebagai berikut:

The major provisions under the PSA are as follows:

1. Ruang Lingkup 1. Scope

Gallo (sebagai Kontraktor) hendak

mengambil alih kewajiban yang dipersyaratkan berdasarkan PBH sebagai Kontraktor sehubungan dengan kegiatan eksplorasi, pengembangan, produksi, penyimpanan dan pengangkutan minyak mentah dalam wilayah PBH, dan menguasai sumber pendanaan yang dibutuhkan serta kemampuan teknis dan profesional untuk melakukan usaha perminyakan sesuai dengan PBH.

Gallo (as Contractor) is willing to undertake the obligations provided under this PSA as a Contractor with respect to the exploration, development, production, storing and transporting of crude oil in the PSA Area, and possesses all the necessary financial resources and the technical and professional competence to carry out the petroleum operations according to PSA.

Page 372: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

142

41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)

41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)

2. Royalti 2. Royalties

Pemerintah Yaman berhak mendapatkan

Royalti dari jumlah minyak mentah yang diproduksi dan disimpan dari wilayah PBH dan tidak digunakan dalam operasi perminyakan sebelum dikurangi biaya perminyakan, jumlah yang tidak dapat diperoleh kembali dari minyak mentah setara dengan sepuluh persen (10%) dari minyak mentah tersebut dimulai sejak barel pertama diproduksi dan disimpan dari wilayah PBH dan tidak digunakan dalam operasi perminyakan.

The Government of Yemen shall own and be entitled to take royalty from the total crude oil produced saved from PSA area and not used in petroleum operation prior to the deduction of cost oil, a non-recoverable amount of crude oil equal to ten percent (10%) of such crude oil commencing with the first barrel produced and saved from PSA Area (s) and not used in petroleum operations.

3. Jangka Waktu 3. Term

Jangka waktu dari PBH meliputi periode

pertama dan kedua dari periode eksplorasi dan periode pengembangan. Periode eksplorasi akan menjadi empat puluh dua (42) bulan periode eksplorasi pertama yang dimulai dari tanggal efektif, terbagi dalam dua (2) tahap: Tahap I untuk dua puluh satu (21) bulan dari tanggal efektif. Tahap II untuk dua puluh satu (21) bulan dimulai dari berakhirnya tahap I dari periode pertama eksplorasi. Periode eksplorasi yang kedua untuk empat puluh dua (42) bulan.

The term of PSA shall include first and second exploration periods and a development period. Exploration periods shall be a first exploration period of forty-two (42) months commencing from the effective date, divided in two (2) phases: Phase I of twenty-one (21) months, commencing from the effective date; Phase II of twenty-one (21) months, commencing from the end of Phase I of the first exploration period. The second exploration shall be of forty-two (42) months.

Periode pengembangan akan dimulai pada

tanggal ditemukannya minyak pertama kali secara komersial dan berlanjut untuk periode dua puluh (20) tahun dan dapat diperpanjang sampai dengan lima (5) tahun. Periode penemuan minyak secara komersial dapat terdiri dari satu tempat penampungan produksi atau dalam suatu kelompok penampungan produksi yang layak dikembangkan secara komersial.

The development period shall commence on the date of the first commercial discovery of oil and shall continue for the period of twenty (20) years and can be extended up to a further five (5) years. The commercial discovery of oil may consist of one producing reservoir or a group of producing reservoirs that are worthy of being developed commercially.

4. Penyerahan Wilayah 4. Relinquishments of Areas

Pada akhir masa eksplorasi pertama,

kontraktor harus melepaskan dua puluh lima persen (25%) dari wilayah yang dikembangkan. Jika memilih untuk tidak masuk ke dalam masa eksplorasi kedua, kontraktor akan menyerahkan seluruh wilayah PBH kecuali wilayah yang dikembangkan.

At the end of the first exploration period, the Contractor shall relinquish a total of twenty-five percent (25%) of the original development area. If it does not elect to enter into second exploration period, the Contractor shall relinquish the whole of the PSA Area except those areas categorized as in the development stage.

Page 373: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

143

41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)

41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)

5. Penggantian Biaya Operasi 5. Recovery of Operating Cost

Kontraktor dapat memperoleh kembali

semua biaya-biaya, ongkos dan pengeluaran-pengeluaran yang timbul dari semua kegiatan operasi perminyakan dengan maksimum empat puluh persen (40%) per kuartal dari semua minyak mentah yang diproduksi dan disimpan di wilayah PBH dan tidak digunakan dalam kegiatan operasi dan setelah pembayaran royalti kepada Pemerintah Yaman. Biaya operasi yang timbul dan dibayar setelah tanggal produksi komersial dapat diperoleh kembali dalam tahun pajak dimana biaya dan pengeluaran tersebut telah terjadi dan dibayarkan.

The Contractor shall recover all costs, expenses and expenditures incurred for all petroleum operations out of and to the extent of a maximum of forty percent (40%) per quarter of all the crude oil produced and saved from the development area and not used in petroleum operations and after royalty payments to the State. Operating expenses incurred and paid after the date of initial commercial production shall be recoverable in the tax year in which such costs and expenses are incurred and paid.

6. Signature Bonus 6. Signature Bonus

Signature bonus telah dibayarkan Gallo

kepada Kementerian Sumber Daya Minyak dan Mineral Pemerintah Yaman sebesar USD4,5 juta pada tahun 1997.

As a signature bonus, Gallo paid amount to USD4.5 million to the MOMR of the Government of Yemen in 1997.

7. Bonus Produksi 7. Production Bonuses

Persyaratan Jumlah (USD)/

Amounts (USD) Conditions

Dalam 30 hari setelah tanggal pertama produksi secara komersial dari Blok R2 dan Blok 13.

1.000.000 Within 30 days after the date of first commercial production from Block R2

and Block 13.

Dalam 30 hari setelah produksi minyak kumulatif dari wilayah kerja telah berjalan dengan rata-rata produksi 50.000 barel per hari.

2.000.000 Within 30 days after cumulative oil production from agreement area has been sustained at the rate of 50,000

barrels per day.

Dalam 30 hari setelah produksi minyak kumulatif dari wilayah kerja telah berjalan dengan rata-rata produksi 100.000 barel per hari.

3.000.000 Within 30 days after cumulative oil production from agreement area has

been sustained at the rate of 100,000 barrels per day.

Dalam 30 hari setelah produksi minyak kumulatif dari wilayah kerja telah berjalan dengan rata-rata produksi 150.000 barel per hari.

3.000.000 Within 30 days after cumulative oil production from agreement area has

been sustained at the rate of 150,000 barrels per day.

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan

2008, bonus produksi belum dapat diberlakukan karena Gallo belum berproduksi.

As of December 31, 2009 and 2008, production bonuses are not yet applicable since Gallo’s production has not yet commenced.

Page 374: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

144

41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)

41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)

8. Sumbangan Pelatihan, Kelembagaan dan

Sosial 8. Training, Institutional and Social

Contributions

Kontraktor harus membayar secara tahunan kepada Kementerian Sumber Daya Minyak dan Mineral Pemerintah Yaman untuk biaya pelatihan, kelembagaan dan sosial masing-masing sebesar USD150.000, USD150.000 dan USD300.000, dalam waktu tiga puluh (30) hari setiap awal tahun, dimulai dari tanggal efektif pada awal tahun kalender selama jangka waktu PBH dan perpanjangannya jika ada.

The Contractor shall pay annually to the MOMR for training, institutional and social costs amounting to USD150,000, USD150,000 and USD300,000, respectively, within thirty (30) days from the start of each year, starting on the effective date and at the beginning of each calendar year thereafter during the term of this PSA and any extension.

9. Bagi Hasil Produksi Minyak 9. Production Sharing of Oil

Berdasarkan PBH, bagian Kementerian

Sumber Daya Minyak dan Mineral Pemerintah Yaman dan kontraktor ditentukan berdasarkan kuantitas minyak mentah yang tersisa setelah dikurangi dengan royalti dan biaya perolehan atas jumlah minyak mentah yang diproduksi dan yang disimpan di dalam wilayah kerjasama, dan tidak digunakan dalam operasional perminyakan. PBH mengatur jumlah persentase tertentu untuk masing-masing pihak berdasarkan kuantitas produksi.

Based on PSA, MOMR and the contractor’s shares are computed based on the remaining quantity of crude oil after deducting royalty and oil costs from the total crude oil produced and saved from the development area, and not used in petroleum operations. The PSA also provides specific percentages for each party’s share based on the production quantity.

n. Perjanjian Jual Beli dengan Zurich Assets

International Ltd. n. Share Purchase Agreement with Zurich

Assets International Ltd.

Sesuai dengan Perjanjian Jual Beli (PJB) tanggal 23 Desember 2008, Perusahaan, melalui Anak perusahaannya, PT Bumi Resources Investment (BRI), setuju untuk membeli dari Goodrich Management Corp. (Goodrich) sebanyak 8.000 lembar saham yang merupakan 80% kepemilikan saham di Zurich Assets International Ltd. (Zurich), suatu perusahaan yang didirikan di Republik Seychelles dengan harga beli sebesar Rp2,412 trilyun (setara dengan USD218 juta) pada tanggal penyelesaian transaksi.

Pursuant to the Share Purchase Agreement (SPA) dated December 23, 2008, the Company, through its Subsidiary, PT Bumi Resources Investment (BRI), has agreed to buy from Goodrich Management Corp. (Goodrich) 8,000 shares representing 80% ownership in Zurich Assets International Ltd. (Zurich), a company established in the Republic of Seychelles for a total purchase price of Rp2.412 trillion (equivalent to USD218 million) on completion date.

Page 375: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

145

41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)

41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)

Zurich secara langsung maupun tidak

langsung memiliki 55% lembar saham pada PT Darma Henwa Tbk (DEWA).

Zurich, directly and indirectly, owns 55% shares of PT Darma Henwa Tbk (DEWA).

Harga beli akan dibayar dalam 3 tahapan sebagai berikut:

The purchase price will be paid in 3 tranches as follows:

1. Pembayaran pertama sebesar Rp492 milyar akan dibayar seluruhnya pada tanggal perjanjian, yaitu 23 Desember 2008;

1. The initial payment amounting to Rp492 billion shall be payable in full at the agreement date, which is December 23, 2008;

2. Angsuran per kwartal masing-masing sebesar Rp89.773.715.000 tiap angsuran, dan;

2. Quarterly installments in the amount of Rp89,773,715,000 each installment and;

3. Pembayaran insentif sebesar Rp1,561 trilyun akan dibayar jika persyaratan dalam PJB dipenuhi pada tanggal 22 Desember 2011.

3. The incentive payment in the amount of Rp1.561 trillion shall be payable if the conditions as set forth in the SPA are satisfied at December 22, 2011.

Pembayaran insentif tersebut akan dilakukan oleh BRI kepada Goodrich jika DEWA mencapai tingkat produksi batubara sebesar dua belas (12) juta ton pada akhir tahun ketiga sejak tanggal penyelesaian transaksi.

The incentive payment shall only be payable by BRI to Goodrich if DEWA has achieved a coal production rate of twelve (12) million tonnes by the end of the third year after the completion date.

Pada tanggal 31 Desember 2009, BRI telah melunasi seluruh harga beli tersebut kepada Goodrich.

As of December 31, 2009, BRI has fully paid the purchase price to Goodrich.

o. Perjanjian Jual Beli dengan Leap-Forward

Finance Ltd. o. Share Purchase Agreement with Leap-

Forward Finance Ltd.

Sesuai dengan Perjanjian Jual Beli (PJB) tanggal 26 Desember 2008, Perusahaan, melalui Anak perusahaannya, PT Bumi Resources Investment (BRI), setuju untuk membeli dari Ancara Properties Limited (Ancara) sebanyak 769 lembar saham yang merupakan 76,9% kepemilikan saham di Leap-Forward Finance Ltd. (Leap-Forward), suatu perusahaan yang didirikan di Republik Seychelles dengan harga beli sebesar Rp2,475 trilyun (setara dengan USD222 juta) pada tanggal penyelesaian transaksi.

Pursuant to the Share Purchase Agreement (SPA) dated December 26, 2008, the Company, through its Subsidiary, PT Bumi Resources Investment (BRI) agreed to buy from Ancara Properties Limited (Ancara) 769 shares representing 76.9% ownership in Leap-Forward Finance Ltd. (Leap-Forward), a company established in the Republic of Seychelles for a total purchase price of Rp2.475 trillion (equivalent to USD222 million) on completion date.

Leap-Forward secara tidak langsung memiliki

99,9% saham PT Fajar Bumi Sakti (FBS). Leap-Forward indirectly owns 99.9% shares

of PT Fajar Bumi Sakti (FBS).

Page 376: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

146

41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)

41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)

Harga beli akan dibayar dalam 3 tahapan sebagai berikut:

The purchase price will be paid in 3 tranches as follows:

1. Pembayaran pertama sebesar

Rp156.615.962 akan dibayar seluruhnya pada tanggal perjanjian;

1. The initial payment amounting to Rp156,615,962 shall be payable in full at the agreement date;

2. Angsuran bulanan masing-masing sebesar Rp35.792.435.000 per bulan sampai Desember 2009; dan

2. Monthly installments in the amount of Rp35,792,435,000 each installment until December 2009; and

3. Pembayaran insentif dalam jumlah Rp2,045 trilyun akan dibayar jika persyaratan seperti yang tertera dalam PJB telah dipenuhi pada tanggal 22 Desember 2010.

3. The incentive payment in the amount of Rp2.045 trillion shall be payable if the conditions as set forth in the SPA are satisfied at December 22, 2010.

Pembayaran insentif tersebut akan dilakukan oleh BRI kepada Ancara jika PT Fajar Bumi Sakti (FBS) telah mencapai tingkat produksi batubara sebesar 4 juta ton pada akhir tahun kedua sejak tanggal penyelesaian transaksi.

The incentive payment shall only be payable by BRI to Ancara if PT Fajar Bumi Sakti (FBS) has achieved a coal production rate of 4 million tonnes by the end of the second year after the completion date.

Pada tanggal 10 Juni 2009, BRI meminta Ancara untuk melakukan penyesuaian atas harga pembelian, menurut pendapat BRI, adanya perubahan material yang tidak menguntungkan dari yang diatur dalam PJB.

On June 10, 2009, BRI has requested Ancara to make an adjustment to the purchase price due to, in BRI’s opinion, a material adverse change having occurred to that set out in the SPA.

Selanjutnya, pada tanggal 29 Juni 2009, BRI dan Ancara menandatangani Amendemen PJB dimana mereka bersepakat untuk merubah syarat dan ketentuan PJB sebagai berikut :

Accordingly, on June 29, 2009, BRI and Ancara entered into an SPA Amendment wherein they have agreed to amend the terms and conditions of the SPA as follows:

1. Ancara hanya akan menjual 500 saham

atau 50% kepemilikan saham Leap-Forward menggantikan yang sebelumnya, yaitu sebanyak 769 lembar saham atau 76,9% seperti yang sekarang diatur dalam PJB;

1. Ancara shall sell only 500 shares or 50% of the shares of Leap-Forward instead of 769 shares or 76.9% as currently contemplated in the SPA;

2. Jumlah harga beli akan menjadi sebesar Rp952.516.058.415 menggantikan yang sebelumnya, yaitu sebesar Rp2,475 triliyun;

2. The total purchase price shall be Rp952,516,058,415 instead of Rp2.475 trillion;

3. Jumlah pembayaran insentif berkurang menjadi Rp795.031.257.839 dari Rp2,045 triliun; dan

3. The total incentive payment was reduced to Rp795,031,257,839 from Rp2.045 trillion; and

4. Hak untuk membeli kembali saham ditambahkan, dimana BRI setuju untuk memberikan Ancara hak untuk membeli seluruh saham yang dijual namun tidak lebih cepat dari 270 hari dari tanggal perjanjian pada harga yang sama dengan jumlah harga pembelian, yaitu dihitung dari pembayaran oleh BRI kepada Ancara ditambah biaya keuangan BRI.

4. Right to repurchase the shares was added wherein BRI has agreed to grant Ancara the right to purchase all of the sale shares, but not earlier than 270 days as of the date of the agreement at a price equal to the total purchase price, by calculating the payment made by BRI to Ancara plus BRI’s financing cost.

Page 377: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

147

41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)

41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)

Pada tanggal 31 Desember 2009, BRI telah melunasi seluruh harga beli tersebut kepada Ancara.

As of December 31, 2009, BRI has fully paid the purchase price to Ancara.

p. Perjanjian Jual Beli dengan Pendopo Coal

Ltd. p. Share Purchase Agreement with Pendopo

Coal Ltd.

Sesuai dengan Perjanjian Jual Beli (PJB) tanggal 5 Januari 2009, Perusahaan, melalui Anak perusahaannya, PT Bumi Resources Investment (BRI) setuju untuk membeli dari Indomining Resources Holding Ltd. (Indomining) sebanyak 89 lembar saham yang merupakan 89% kepemilikan saham di Pendopo Coal Ltd. (PCL), suatu perusahaan yang didirikan di Republik Seychelles dengan harga pembelian sebesar Rp1,304 trilyun (setara dengan USD119 juta) pada tanggal penyelesaian transaksi.

Pursuant to the Share Purchase Agreement (SPA) dated January 5, 2009, the Company, through its Subsidiary, PT Bumi Resources Investment (BRI) agreed to buy from Indomining Resources Holding Ltd. (Indomining) 89 shares representing 89% ownership in Pendopo Coal Ltd. (PCL), a company established in the Republic of the Seychelles for a total purchase price of Rp1.304 trillion (equivalent to USD119 million) on completion date.

Harga beli akan dibayar dalam tiga (3) tahap sebagai berikut:

The purchase price will be paid in three (3) tranches as follows:

1. Pembayaran pertama sebesar

Rp813.780.000 akan dibayar seluruhnya pada tanggal perjanjian;

1. The initial payment amounting to Rp813,780,000 shall be payable in full at the agreement date;

2. Angsuran bulanan masing-masing dengan

jumlah Rp18.852.435.000 per bulan dan harus dilakukan tidak lebih dari 22 hari kalender setiap bulannya dimulai dari Januari 2009 sampai Desember 2009; dan

2. Monthly installments in the amount of Rp18,852,435,000 each installment and must be made not later than the 22nd calendar day each month starting January 2009 until December 2009; and

3. Pembayaran insentif dalam jumlah

Rp1,077 trilyun akan dibayar jika persyaratan seperti yang tertera dalam PJB telah dipenuhi pada tanggal 22 Desember 2010.

3. The incentive payment in the amount of Rp1.077 trillion shall be payable if the conditions as set forth in the SPA are satisfied at December 22, 2010.

Pembayaran insentif harus dibayarkan melalui BRI kepada Indomining apabila PCL telah menandatangani Power Purchase Agreement pada hari jadi dibulan kedua puluh empat (24).

The Incentive Payment shall only be payable by BRI to Indomining if PCL has entered into a Power Purchase Agreement by the 24-month Anniversary Date.

Pada tanggal 31 Desember 2009, BRI telah melunasi seluruh harga beli tersebut kepada Indomining.

As of December 31, 2009, BRI has fully paid the purchase price to Indomining.

Page 378: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

148

41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)

41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)

q. Perjanjian Penyediaan Jasa antara KPC dan

Enercorp q. Service Agreement between KPC and

Enercorp

Pada 1 April 2006, KPC menandatangani perjanjian penyediaan jasa dengan Enercorp, perjanjian tersebut akan berakhir pada tanggal 31 Maret 2016. Dalam perjanjian tersebut, KPC menunjuk Enercorp untuk melakukan pekerjaan (a) mengawasi bongkar muat batubara di tempat tujuan, (b) menyiapkan dokumentasi yang diperlukan untuk penyerahan batubara ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN), (c) menyimpan faktur penjualan batubara yang dilakukan KPC kepada PLN, (d) memfasilitasi kelancaran pembayaran dari PLN, dan (e) mendukung usaha KPC dalam menjaga hubungan baik dengan PLN.

On April 1, 2006, KPC entered into a service agreement with Enercorp, which will be terminated on March 31, 2016. Under the agreement KPC appoints Enercorp for the scope of work; (a) to supervise the unloading of coal at the destination points, (b) to prepare documentation necessary for delivery of coal to PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN), (c) to file invoices of coal sold by KPC to PLN, (d) to take actions necessary to facilitate smooth payments by PLN, and (e) to support KPC’s efforts in maintaining good relations with PLN.

r. Perjanjian Jasa Teknis dengan Bhira

Investments Ltd. (dahulu bernama Tata Power (Mauritius) Ltd.)

r. Agreement for Provision of Technical Services with Bhira Investments Ltd. (formerly known as Tata Power (Mauritius) Ltd.)

Pada tanggal April 2008, KPC dengan Bhira

Investments Ltd. menandatangani perjanjian penyediaan jasa tehnik.

In April 2008, KPC and Bhira Investments Ltd. entered into an agreement for provision of technical services.

KPC berkeinginan untuk meningkatkan

pemahamannya tentang tekhnologi pembakaran batubara yang digunakan sebagai tenaga pembangkit di negara-negara berkembang dan pemotongan, pencucian dan persiapan batubara berkualitas rendah yang digunakan sebagai tenaga pembangkit; membantu KPC memaksimalkan pendapatan dari persediaan batubara kualitas rendah; dan mengembangkan keahlian dalam bongkar muat dan transportasi batubara melalui darat dan laut.

KPC wants to improve its understanding of coal burning technology for use in power generation in developing countries and the crushing, washing and preparation of low quality coal for use in power generation generally; to assist KPC in maximizing the potential revenue from low quality coal deposits it mines; and to improve its expertise in the loading and transportation of coal both on land and by sea.

s. Perjanjian Jual Beli Batubara s. Coal Sale and Purchase Agreement

Pada tanggal 1 Januari 2007, Anak perusahaan, KPC dan Arutmin, Enercorp (Pembeli) dan ICRL (Penjual), menandatangani Perjanjian Jual Beli Batubara antara Enercorp dan ICRL, sementara KPC dan Arutmin setuju untuk menjamin kewajiban ICRL kepada Enercorp. Perjanjian ini berlaku hingga tanggal 31 Desember 2016 atau pada saat seluruh kewajiban ICRL dan Enercorp telah dipenuhi, mana yang lebih dulu.

On January 1, 2007, the Subsidiaries, KPC and Arutmin, Enercorp (the “Buyer”) and ICRL (the “Seller”), entered into a Coal Sale and Purchase Agreement between Enercorp and ICRL while KPC and Arutmin agree to guarantee the obligations of ICRL to Enercorp. This agreement will expire on December 31, 2016, or when all obligations of ICRL and Enercorp have been completed, whichever is earlier.

Page 379: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

149

41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)

41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)

t. Perjanjian Penjualan Batubara t. Coal Sales Agreement

Pada tanggal 30 Maret 2007, ICRL, Anak perusahaan, (Pemasok) menandatangani perjanjian penjualan batubara dengan Tata Power (Pembeli) sebesar 89,5 juta ton batubara, untuk tiga pembangkit listrik yang dimiliki oleh Tata Power yaitu Mundra, Coastal dan Trombay, dengan variasi sebesar 20% dari jumlah tersebut.

On March 30, 2007, ICRL, the Subsidiary, (the “Supplier) entered into a Coal Sales Agreement with Tata Power (the “Buyer) of 89.5 million tonnes of coal for 3 power plants owned by Tata Power consisting of Mundra, Coastal and Trombay, with 20% variation from this amount.

Perjanjian ini berlaku efektif mulai tanggal 26 Juni 2007 dan berlaku untuk 20 tahun bagi Mundra dan Coastal dan 10 tahun bagi Trombay atau berakhirnya PKP2B KPC (Catatan 41a), yang mana yang lebih dahulu.

The agreement effectively commenced on June 26, 2007 and is valid for 20 years for Mundra and Coastal and 10 years for Trombay or the end of KPC’s CCOW (Note 41a), whichever is earlier.

u. Kontrak dengan PLN untuk Batubara Mutu

Rendah (LRC) u. PLN Contract Agreement for Low Rank

Coal (LRC)

Pada tanggal 15 Desember 2006, Arutmin, PT Darma Henwa Tbk (Pemasok) dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menandatangani Perjanjian Jual Beli Batubara Rendah Kalori (PJBB LRC). Arutmin akan memperoleh kontrak pengadaan batubara selama dua puluh (20) tahun untuk tiga belas (13) lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang dimiliki oleh PLN.

On December 15, 2006, Arutmin, PT Darma Henwa Tbk (the Supplier) and PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) entered into a Sale Purchase Agreement for Low Rank Coal (SPA LRC). Arutmin will be obtaining a 20 years contract for supplying coal to 13 locations of Steam Fired Power Plant (PLTU) owned by PLN.

Dalam rangka memenuhi permintaan pasokan batubara di PLTU Suralaya terkait dengan masalah kekurangan pasokan dan juga pengujian kontrak perjanjian sebelum memasuki kontrak perjanjian jangka panjang, mereka menandatangani perjanjian PJBB LRC jangka pendek. PJBB LRC jangka pendek tersebut akan menyediakan batubara untuk PLTU Suralaya Unit 1-7 selama satu (1) tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2007. Perubahan perpanjangan masa PJBB LRC sampai dengan tanggal 31 Oktober 2008 dan pengalihan 160.000 ton batubara ke PLTU Asam Asam dari jumlah yang telah disetujui untuk dikirim ke PLTU Suralaya yaitu 800.000 ton telah disepakati oleh semua pihak berdasarkan notulen rapat yang diselenggarakan pada tanggal 12 Maret 2008.

In order to meet the demands of coal supplies in PLTU Suralaya in relation to the shortage in supplies issue and also to test the contract before entering into long-term contract agreement, an initial short-term agreement was arranged instead. This short-term SPA LRC to supply coal to PLTU Suralaya Unit 1-7 was valid for one (1) year and ended on December 31, 2007. Subsequent amendment to extend the terms of SPA LRC to October 31, 2008, as well as the diversion of 160,000 tonnes of coal to PLTU Asam Asam from the agreed 800,000 tonnage of shipments to PLTU Suralaya was agreed upon by all the parties based on the minutes of meeting held on March 12, 2008.

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, semua pihak telah sepakat atas 10 dari 13 kontrak, sementara untuk ketiga kontrak lainnya masih berada dalam proses.

Up to the completion date of the consolidated financial statements, all parties have come to an agreement on 10 out of 13 contracts, while the remaining 3 contracts are still under process.

Page 380: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

150

41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)

41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)

v. Perjanjian Jasa Manajemen v. Management Service Agreement

Pada tanggal 20 November 2008, KPC dan Arutmin menandatangani Perjanjian Jasa Manajemen dengan Bhivpuri Investment Ltd. (Bhivpuri). Dalam perjanjian tersebut Bhivpuri diharuskan untuk memberikan jasa manajemen kepada KPC dan Arutmin dengan biaya jasa manajemen masing-masing USD3.333.333 dan USD1.500.000 per bulan, mulai tanggal 1 Juli 2008 sampai dengan berakhirnya perjanjian tersebut melalui persetujuan tertulis dari para pihak.

On November 20, 2008, KPC and Arutmin entered into Management Service Agreement with Bhivpuri Investment Ltd. (Bhivpuri). Under the agreement, Bhivpuri shall provide certain management support services to KPC and Arutmin in consideration of management service fee of USD3,333,333 and USD1,500,000, respectively, payable monthly, starting July 1, 2008 until the termination of the agreement, which is subject to further mutual written consent of the parties.

w. 2008 Call Option Agreement w. 2008 Call Option Agreement

Pada tanggal 7 November 2008, Perusahaan menandatangani sebuah call option agreement dengan Credit Suisse, cabang Singapura, (Call Option Holder and Calculation Agent). Berdasarkan perjanjian, Perusahaan memberikan call options kepada Call Option Holder sebesar 420,810,578 saham Perusahaan, sehubungan dengan fasilitas kredit yang telah diberikan oleh Credit Suisse sebesar USD75 juta. Call Option Holder dapat menggunakan call options sejak tanggal perjanjian hingga tanggal kalender ke-36 sejak tanggal penggunaan fasilitas kredit dari Credit Suisse sebesar USD75 juta yang jatuh pada tanggal 19 Desember 2008. Selanjutnya, perjanjian mengatur unexercised call options yang telah diberikan masih tetap berlaku walaupun fasilitas kredit telah dilunasi. Pada tanggal 31 Desember 2009, call options atas 46,756,731 saham biasa yang diperoleh kembali Perusahaan masih beredar.

On November 7, 2008, the Company entered into a call option agreement with Credit Suisse, Singapore Branch, (the “Call Option Holder and Calculation Agent”). Based on the agreement, the Company granted to the Call Option Holder call options in respect of 420,810,578 shares of the Company, in connection with the USD75 million credit facility with Credit Suisse. The Call Option Holder may exercise the call options commencing on the date of the agreement until the 36th calendar date from the utilization date of the USD75 million credit facility on December 19, 2008. Furthermore, the agreement provides that the unexercised call options which have been granted remains valid although the credit facility had been repaid. As of December 31, 2009, call options in respect of 46,756,731 ordinary treasury shares of the Company granted under this agreement were outstanding.

1. Capped Call dan Call Option Transactions 1. Capped Call and Call Option Transactions

Pada tanggal 5 Agustus 2009, Enercoal menandatangani Perjanjian Capped Call dengan Credit Suisse International. Nilai nosional transaksi Capped Call ini adalah sebesar USD288.461.538. Perjanjian ini akan jatuh tempo pada berbagai tanggal di Desember 2013, Februari 2014, April 2014, Juni 2014 dan Agustus 2014. Harga tebus setiap opsi adalah sebesar USD0,33838 sementara harga cap price sebesar USD0,45551.

On August 5, 2009, Enercoal entered into a Capped Call Agreement with Credit Suisse International. The notional amount of the Capped Call is USD288,461,538. This agreement will mature on various dates in December 2013, February 2014, April 2014, June 2014 and August 2014. The strike price per option is USD0.33838 while the cap price is USD0.45551.

Page 381: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

151

41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)

41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)

x. Transaksi Derivatif x. Derivative Transactions

1. Equity Swaps 1. Equity Swaps

i. Sehubungan dengan terbitnya 9,25%

Obligasi Konversi yang dijamin Pada tanggal 5 Agustus 2009, Enercoal menandatangani perjanjian Equity Swap dengan Credit Suisse International. Nilai nosional transaksi Equity Swap ini adalah sebesar USD115 juta. Perjanjian ini akan jatuh tempo pada tanggal 5 Agustus 2014.

i. In connection with the issuance of 9.25% Guaranteed Convertible Bonds, on August 5, 2009, Enercoal entered into an Equity Swap Agreement with Credit Suisse International. The notional amount of this Equity Swap is USD115 million. This agreement will mature on August 5, 2014.

Berdasarkan ketentuan Equity Swap,

(a) jika harga akhir lebih tinggi dari harga awal yaitu USD0,26029, Credit Suisse harus membayar Enercoal sebesar sejumlah nilai yang dihitung berdasarkan selisih tersebut dan (b) jika harga akhir lebih rendah dari harga awal, Enercoal akan membayar Credit Suisse International sejumlah nilai yang dihitung berdasarkan selisih tersebut. Harga awal dan harga akhir berdasarkan harga pasar referensi saham pada awal dan akhir perjanjian Equity Swap.

Under the terms of the Equity Swap, (a) if the final price is higher than the initial price of USD0.26029, Credit Suisse will have to pay Enercoal an amount calculated by reference to the difference and (b) if the final price is lower than the initial price, Enercoal will pay Credit Suisse International an amount calculated in reference to the difference. The initial price and the final price will be based on market price references at the beginning and the end of the term of the Equity Swap.

Sebagai bagian dari transaksi Equity

Swap, Enercoal akan menempatkan USD115 juta pada Credit Suisse selama jangka waktu transaksi Equity Swap.

As part of the Equity Swap transaction, Enercoal will deposit USD115 million in Credit Suisse during the term of the Equity Swap transaction.

ii. Sehubungan dengan terbitnya 5%

Obligasi Konversi yang dijamin, Enercoal menandatangani perjanjian Equity Swap dengan Credit Suisse International pada tanggal 5 Agustus 2009. Nilai nosional transaksi Equity Swap ini adalah sebesar USD25 juta. Perjanjian ini akan jatuh tempo pada tanggal 25 November 2016.

ii. In connection with the issuance of the 5% Guaranteed Convertible Bonds, Enercoal entered into an Equity Swap Agreement with Credit Suisse International on November 25, 2009. The Notional amount of this Equity Swap is USD25 million. This agreement will mature on November 25, 2016.

Page 382: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

152

41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)

41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)

Berdasarkan ketentuan Equity Swap,

(a) jika harga akhir lebih tinggi dari harga awal yaitu USD0,28505, Credit Suisse harus membayar Enercoal sebesar sejumlah nilai yang dihitung berdasarkan selisih tersebut dan (b) jika harga akhir lebih rendah dari harga awal, Enercoal akan membayar Credit Suisse International sejumlah nilai yang dihitung berdasarkan selisih tersebut. Harga awal dan harga akhir berdasarkan harga pasar referensi harga saham pada awal dan akhir perjanjian Equity Swap.

Under the terms of the Equity Swap, (a) if the final price is higher than the initial price of USD0.28505, Credit Suisse will have to pay Enercoal an amount calculated by reference to the difference and (b) if the final price is lower than the initial price, Enercoal will pay Credit Suisse International an amount calculated in reference to the difference. The initial price and the final price will be based on market price references at the beginning and the end of the term of the Equity Swap.

Sebagai bagian dari transaksi Equity

Swap, Enercoal akan menempatkan USD25 juta pada Credit Suisse selama jangka waktu transaksi Equity Swap.

As part of the Equity Swap transaction, Enercoal will deposit USD25 million in Credit Suisse during the term of the Equity Swap transaction.

2. Capped Call dan Call Option 2. Capped Call and Call Option

i. Pada tanggal 5 Agustus 2009, Enercoal

menandatangani Perjanjian Capped Call dengan Credit Suisse International. Nilai nosional transaksi Capped Call ini adalah sebesar USD288.461.538. Perjanjian ini akan jatuh tempo pada berbagai tanggal pada bulan Desember 2013, Februari 2014, April 2014, Juni 2014 dan Agustus 2014. Harga pelaksanaan per setiap opsi adalah sebesar USD0,33838 sementara harga cap price sebesar USD0,45551.

i. On August 5, 2009, Enercoal entered into a Capped Call Agreement with Credit Suisse International. The notional amount of the Capped Call is USD288,461,538. This agreement will mature on various dates in December 2013, February 2014, April 2014, June 2014 and August 2014. The strike price per option is USD0.33838 while the cap price is USD0.45551.

Berdasarkan ketentuan dalam Capped

Call Option, Enercoal akan membeli opsi beli sejumlah lembar saham Perusahaan ketika obligasi dikonversi. Setiap opsi berhak atas satu (1) lembar saham. Jika sampai dengan tanggal berakhirnya Capped Call Option, harga pasar saham lebih tinggi dari harga pelaksanaan per sebesar USD0,33838, Credit Suisse akan membayar Enercoal sebesar jumlah yang dihitung berdasarkan selisih antara harga pasar saham dengan Cap. Capped Call Option secara efektif akan menaikan premi konversi atas obligasi sampai dengan 75% dari premium kepada penerbit obligasi.

Under the terms of the Capped Call Option, Enercoal will purchase call options on the number of shares of the Company into which the bonds are convertible. Each option is entitled to one share. If on the expiration date of the Capped Call Option, the market price of the shares is higher than the strike price of USD0.33838, Credit Suisse will pay Enercoal an amount calculated by reference to the difference between the market price of the shares subject to a cap. The Capped Call Option effectively increases the effective conversion premium under the bonds up to 75% premium to the bond issuer.

Page 383: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

153

41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)

41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)

ii. Pada tanggal 23 October 2009,

Enercoal menandatangani Perjanjian Capped Call dan Call Option dengan Credit Suisse International. Berkaitan dengan perjanjian tersebut Enercoal membayar premium sebesar USD95 juta kepada Credit Suisse. Perjanjian ini akan jatuh tempo pada berbagai tanggal pada bulan Oktober 2011, Oktober 2013, Oktober 2014 dan Oktober 2015 dengan harga pelaksanaan per opsi masing-masing sebesar USD0,36806, USD0,36806, USD0,41407 dan USD0,46008. Sedangkan cap price per opsi pada saat jatuh tempo pada bulan Oktober 2013, Oktober 2014 dan Oktober 2015 masing-masing sebesar USD0,58277, USD0,62878 dan USD0,67478.

ii. On October 23, 2009, Enercoal entered into a Capped Call and Call Option Agreement with Credit Suisse International. Enercoal paid a premium of USD95 million to Credit Suisse relating to this agreement. This agreement will mature on various dates in October 2011, October 2013, October 2014 and October 2015 with strike price per option of USD0.36806, USD0.36806, USD0.41407 and USD0.46008, respectively. Meanwhile, the cap price per option upon each maturity in October 2013, October 2014 and October 2015 amounted to USD0.58277, USD0.62878 and USD0.67478, respectively.

Berdasarkan ketentuan dalam Capped

Call Option, Enercoal akan membeli opsi beli sejumlah saham Perusahaan sejumlah yang akan diperlukan untuk melakukan konversi atas obligasi tersebut. Setiap opsi berhak atas satu (1) lembar saham. Jika sampai dengan tanggal berakhirnya Capped Call Option, harga penyelesaian lebih tinggi dari harga pelaksanaan, Credit Suisse akan membayar Enercoal sebesar jumlah yang dihitung berdasarkan selisih antara harga pasar saham sampai dengan harga Cap dan harga pelaksanaan.

Under the terms of the Capped Call Option, Enercoal will purchase call options on the number of shares of the Company into which the bonds are convertible. Each option is entitled to one (1) share. If on the expiration date of the Capped Call Option, the settlement price of the shares is higher than the strike price, Credit Suisse will pay Enercoal an amount calculated by reference to the difference between the market price of the shares subject to a cap and the strike price.

Transaksi ini dilakukan Perusahaan

untuk mengurangi kelebihan pembayaran atas kewajiban guaranteed internal rate of return dari pinjaman CFL (Catatan 24a).

These transaction were entered into in order to mitigate the Company’s exposure to the payment obligation of the guaranteed internal rate of return of the CFL Loan (Note 24a).

Pada tanggal 31 Desember 2009, transaksi equity swap dan capped call option memiliki nilai wajar sebesar USD222.209.006. Rugi yang belum direalisasikan terhadap penyesuaian nilai wajar sebesar USD63.267.940 dibebankan di laporan laba rugi konsolidasian.

As of December 31, 2009, the equity swap and capped call option transactions have fair value of USD222,209,006. The unrealized loss on fair value adjustment amounted to USD63,267,940 was charged to the consolidated statements of income.

Page 384: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

154

41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)

41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)

y. Bukit Mutiara Loan y. Bukit Mutiara Loan

Pada tanggal 2 November 2009, Perusahaan (“Pemberi pinjaman”) mendandatangani perjanjian pinjaman (“Pinjaman Bukit Mutiara”) dimana Perusahaan setuju untuk memberikan fasilitas pinjaman dengan jumlah pokok sebesar USD300 juta kepada Bukit Mutiara sehubungan dengan perjanjian pembelian dan pemesanan saham yang masih dalam proses negosiasi untuk akuisisi Bukit mutiara terhadap kepemilikan tidak langsungnya sebesar 90.0% di salah satu produsen batubara terbesar di Indonesia (“Perusahaan Batubara yang Target”).

On November 2, 2009, the Company (the “Lender”) entered into a loan agreement with PT Bukit Mutiara (“Bukit Mutiara”), wherein the Company agreed to grant a loan facility with the principal amount up to USD300 million to Bukit Mutiara in connection with a share sale and subscription agreement, which Bukit Mutiara is negotiating in relation to the acquisition of an indirect 90.0% interest in one of the largest coal producers in Indonesia (the “Coal Company Target”).

Pinjaman tidak menggunakan jaminan dan akan dibayar kembali seluruhnya pada saat jatuh tempo yaitu tahun 2015.

The loan is unsecured and shall be repaid in full upon its maturity in 2015.

Tingkat suku bunga pinjaman adalah 12% per

tahun dan jatuh tempo setiap kwartal. The interest rate of the loan is 12% per

annum and is payable every quarter.

Berdasarkan persyaratan pinjaman, Bukit Mutiara akan menggunakan seluruh jumlah pinjaman dari Perusahaan untuk investasi yang akan disepakati oleh Bukit Mutiara dan Perusahaan.

Under the terms of the loan, Bukit Mutiara will use the entire amount lent by the Company in investments to be agreed between Bukit Mutiara and the Company.

Salah satu prasyaratan yang harus dipenuhi agar Perusahaan dapat memberikan, yaitu Bukit Mutiara berjanji agar Perusahaan Batu Bara Target menandatangani perjanjian dengan Perusahaan atau afiliasinya untuk menjamin agar Perusahaan atau afiliasinya pemasaran yang memiliki hubungan afiliasi atas penjualan batubaranya selain batubara yang dijual ke negara tertentu berdasarkan kesepakatan pemasaran yang telah ada. Kesepakatan pemasaran yang telah disepakati antara Bukit Mutiara dan Perusahaan Batubara Target akan tergantung pada keberhasilan penyelesaian proses kepemilikan Perusahaan Batubara Target tersebut, dan kesepakatan pemasaran akan dialihkan kepada Perusahaan atau salah satu perusahaan afiliasinya di kemudian hari. Pada tanggal laporan ini, Bukit Mutiara belum mengakuisisi saham di Perusahaan Batubara Target dan masih dalam proses negosiasi kesepakatan pemasaran dengan Perusahaan Batubara Target.

As one of the conditions precedent of the Company advancing the aggregate principal amount of the loan, Bukit Mutiara has to procure that the Coal Company Target enters into an agreement with the Company or its affiliate under which the Coal Company Target will grant the Company or its affiliate marketing rights over all its coal other than the coal it sells in certain countries under existing marketing arrangements. Any marketing arrangements which are eventually agreed between Bukit Mutiara and the Coal Company Target would be conditional upon the successful completion of Bukit Mutiara’s acquisition of the Coal Company Target, and such marketing arrangements will be novated to the Company or one of its affiliates thereafter. As of the completion date of the financial statements, Bukit Mutiara has not yet acquired interest in the Coal Company Target and is still negotiating such marketing arrangements with the Coal Company Target.

Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pinjaman adalah sebesar USD250 juta.

As of December 31, 2009, the outstanding balance of the loan amounted to USD250 million.

Page 385: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

155

41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)

41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)

z. Multi Daerah Bersaing Loan z. Multi Daerah Bersaing Loan

Pada tanggal 16 November 2009, Perusahaan (“Pemberi pinjaman”) menandatangani perjanjian fasiltas pinjaman sebesar USD850 juta (Pinjaman MDB), dengan Anak perusahaannya yaitu PT Multi Daerah Bersaing (MDB) (“Peminjam”), dimana Perusahaan setuju untuk memberikan fasilitas pinjaman dengan nilai pokok USD850 juta kepada MDB sehubungan dengan Perjanjan Penjualan Saham atas akuisisi 24% kepemilikan saham PT Newmont Nusa Tenggara (“NNT”), sebuah perusahaan tambang emas dan tembaga di Indonesia, yang dilakukan oleh MDB (Catatan 11e, 41aa dan 41bb).

On November 16, 2009, the Company (the “Lender”) entered into a USD850 million credit facility agreement (the “MDB Loan”), with its Subsidiary, PT Multi Daerah Bersaing (MDB) (the “Borrower”), under which the Company agreed to grant a loan facility in the principal amount of up to USD850 million to MDB in connection with the Share Sale Agreement on the acquisition by MDB of up to 24% interest in PT Newmont Nusa Tenggara (“NNT”), a gold and copper mining company in Indonesia (Notes 11e, 41aa and 41bb).

Pinjaman MDB tidak menggunakan jaminan dan akan dilunasi dalam 16 angsuran dengan jumlah tetap dimulai sejak 3 bulan setelah tanggal perjanjian ini sampai dengan tanggal jatuh tempo pada bulan November 2014.

The MDB Loan is unsecured and shall be repaid in 16 equal quarterly installments commencing 3 months after the agreement date until its maturity in November 2014.

Tingkat suku bunga pinjaman adalah 12% per

tahun dan akan terhutang setiap tahunnya. Selanjutnya, Perusahaan memiliki hak, sebagai hak tunggal, untuk melakukan penyesuaian tingkat suku bunga sesuai dengan keadaan pasar.

The interest rate of the loan is 12% per annum and is payable every year. Moreover, the Company has the right, at its sole discretion, to adjust the interest rate in view of the prevailing market conditions.

Berdasarkan ketentuan dari Pinjaman MDB, MDB akan menggunakan seluruh dana yang dipinjamkan oleh Perusahaan untuk mengakuisisi 24% kepemilikan saham di NNT.

Under the terms of the MDB Loan, MDB will use the entire amount lent by the Company for the acquisition of up to 24% interest in NNT.

Pada tanggal 31 Desember 2009, jumlah pinjaman kepada MDB sehubungan dengan pinjaman in sebesar USD637.810.000. Untuk mendanai fasilitas pinjaman yang diberikan kepada MDB, Perusahaan menggunakan perolehan pinjaman sebesar USD300 juta dari Guaranteed Secured Notes yang diterbikan oleh Bumi Capital Ltd. (Catatan 24b), USD100 juta dari fasilitas pinjaman bridge dan USD300 juta dari Obligasi konversi yang dijaminkan yang diterbitkan oleh Enercoal Pte. Ltd. (Catatan 25b).

As of December 31, 2009, total amount loaned to MDB relating to this facility amounted to USD637,810,000. The Company used the proceeds from the USD300 million Guaranteed Senior Secured Notes issued by Bumi Capital Pte Ltd. (Note 24b), USD100 million bridge loan facility from Credit Suisse and USD300 million Guaranteed Convertible Bonds issued by Enercoal Pte Ltd. (Note 25b) to finance this loan facility to MDB.

Page 386: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

156

41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)

41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)

Perjanjian Pinjaman MDB ini kemudian

diperbaharui dengan akta amendemen pada tanggal 8 Maret 2010 dengan perubahan antara lain :

The MDB Loan was subsequently amended on March 8, 2010 under a deed of amendment to effect the following, among others:

• Periode pinjaman diperpanjang untuk

jangka waktu 4 bulan sejak tanggal perjanjian;

• The availability period of the loan was extended until 4 months from the agreement date;

• Tanggal jatuh tempo yang sebelumnya

adalah bulan November 2014 dengan tanggal yang akan ditentukan berdasarkan pemberitahuan tertulis dari kedua belah pihak dan;

• The final maturity date was amended from being November 2014 to a date which will be determined by the parties in writing; and;

• Pembayaran kembali akan dilakukan dalam

angsuran berkala dimana MDB dapat membayar setiap saat, dimana sebelumnya adalah berdasarkan angsuran tetap yang dibayar secara triwulan yang sama dengan 16 kali angsuran, dimulai sejak 3 bulan dari tanggal perjanjian.

• The repayment will be made in periodic installments, whereby MDB may repay the facility at any time, instead of a fixed quarterly payment of 16 equal installments commencing 3 months after the agreement date.

aa. Perjanjian Jual Beli Saham 2006 dan 2007 aa. Shares Sale Agreement 2006 and 2007

Pada tanggal 6 November 2009, Perusahaan melalui Anak perusahaannya, PT Multi Daerah Bersaing (MDB) menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham (PJBS) dengan Newmont Indonesia Ltd. (NIL) dan Nusa Tenggara Mining Corporation (NTMC) sehubungan dengan jual beli saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) sebesar 10% yang terdiri dari 683,407 lembar saham (“Penjualan Saham 2006 dan 2007”), dengan harga perolehan sebesar USD391 juta. NIL dan NTMC menjual saham tahun 2006 dan 2007 miliknya kepada MDB sehubungan dengan kewajiban divestasi yang tercakup dalam Kontrak Karya dengan Pemerintah Indonesia kepada NNT untuk tambang Batu Hijau (“Kontrak Karya Batu Hijau”). NNT merupakan perusahaan tambang tembaga dan emas yang berlokasi di Nusa Tenggara, Indonesia.

On November 6, 2009, the Company, through its Subsidiary, PT Multi Daerah Bersaing (MDB) signed a Shares Sale Agreement (SSA) with Newmont Indonesia Ltd. (NIL) and Nusa Tenggara Mining Corporation (NTMC) regarding the sale and purchase of 10% interest in PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) consisting of 683,407 shares (the “2006 and 2007 Sale Shares”), for a total acquisition price of USD391 million. NIL and NTMC sold the 2006 and 2007 Sale Shares to MDB in connection with their divestiture obligations under the Contract of Work granted by the Indonesian Government to NNT for the Batu Hijau mine (the “Batu Hijau Contract of Work”). NNT is a copper and gold mining company located at Nusa Tenggara, Indonesia.

Berdasarkan PJBS, kewajiban para pihak untuk menyelesaikan jual beli atas penjualan saham tahun 2006 dan 2007 tersebut belum menjadi efektif sampai dengan diperolehnya persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Direktorat Jendral Batubara dan Panas Bumi (DGMCG).

Under the SSA, the parties’ obligation to complete the sale and purchase of the 2006 and 2007 Sale Shares does not become effective until the approval of the Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) and Directorate General of Minerals, Coal and Geothermal (DGMCG) have been obtained.

Page 387: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

157

41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)

41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)

Pada tanggal 16 November, 2009, setelah persetujuan dari BKPM dan DGMCG diperoleh, MDB membayar harga perolehan dan Akta Pemindahan Hak atas 10% saham yang diserahkan oleh NIL dan NTMC kepada MDB.

On November 16, 2009, after the approvals of the BKPM and DGMCG have been obtained, MDB paid the acquisition price and Deeds of Transfer of the 10% shares were issued by NIL and NTMC to MDB.

bb. Perjanjian Jual Beli Saham 2008 dan 2009 bb. Shares Sale Agreement 2008 and 2009

Pada tanggal 23 November 2009, Perusahaan melalui Anak perusahaannya, MDB, menandatangai PJBS kedua dengan NIL dan NTMC sehubungan dengan jual beli 14% kepemilikan saham tambahan yang terdiri dari 956.770 lembar saham di NNT (“Penjualan Saham 2008 dan 2009”), dengan total harga perolehan sebesar USD493,6 juta.

On November 23, 2009, the Company, through its Subsidiary, MDB signed a second SSA with NIL and NTMC regarding the sale and purchase of additional 14% ownership consisting of 956,770 shares in NNT (the “2008 and 2009 Sale Shares”), for a total acquisition price of USD493.6 million.

Penjualan saham 2008 terdiri dari 478.520 lembar saham atau hak sebesar 7% dengan harga perolehan sebesar USD246.806.500.

The 2008 Sale Shares consists of 478,520 shares or 7% interest with the acquisition price being USD246,806,500.

Penjualan saham 2009 terdiri dari 478.520 lembar saham atau hak sebesar 7% dengan harga perolehan sebesar USD246.806.500 setelah dikurangi dengan jumlah penyesuaian dividen. Jumlah Penyesuaian Dividen adalah jumlah dividen yang dibayarkan untuk saham tahun 2009 sebesar 7% dari jumlah dividen yang diumumkan oleh NNT, berdasarkan resolusi pemegang saham pada RUPSLB.

The 2009 Sale Shares consists of 478,520 shares or 7% interest with the acquisition price being USD246,806,500 less the dividend adjustment amount. The Dividend Adjustment Amount is the amount of dividends paid on the 2009 Sale Shares being 7% of the dividends declared by NNT, as a consequence of the resolution of shareholders at the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS).

Berdasarkan PJBS, kewajiban para pihak untuk menyelesaikan jual beli atas penjualan saham tahun 2008 and 2009 tersebut belum menjadi efektif sampai dengan diperolehnya persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Direktorat Jendral Batubara dan Panas Bumi (DGMCG).

Under the SSA, the parties’ obligation to complete the sale and purchase of the 2008 and 2009 Sale Shares does not become effective until the the approval of the BKPM DGMCG have been obtained.

Kemudian, peyelesaian jual beli saham atas saham tahun 2009 belum menjadi efektif sampai dengan :

In addition, the parties’ obligation to complete the sale and purchase of the 2009 Sale Shares does not become effective until:

1. RUPSLB setuju atas pembelian saham

tahun 2009 oleh MDB dan; 1. the EGMS has given approval to the

purchase of the 2009 Sale Shares by MDB and;

2. NIL dan NTMC memberitahukan kepada MDB mengenai jumlah penyesuaian dividen dalam waktu 2 hari kerja sejak tanggal RUPSLB.

2. NIL and NTMC have given notice to MDB of the Dividend Adjustment Amount within 2 business days from the date of EGMS.

Page 388: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

158

41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)

41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)

Pada tanggal 14 Desember 2009, setelah persetujuan dari BKPM dan DGCMG diperoleh atas 7% saham sehubungan dengan penjualan saham tahun 2008, MDB membayar harga perolehan sebesar USD246.806.500 dan Akta Pemindahan Hak atas saham tersebut telah diberikan oleh NIL dan NTMC kepada MDB.

On December 14, 2009, after the approvals of the BKPM and DGCMG have been obtained on the 7% shares relating to the 2008 Sale shares, MDB paid the acquisition price amounting to USD246,806,500 and Deeds of Transfer of the shares were issued by NIL and NTMC to MDB.

Pada tanggal 31 Desember 2009, persyaratan untuk menyelesaikan jual beli saham tahun 2009 belum dipenuhi.

As of December 31, 2009, the conditions to completion for the sale and purchase of the 2009 Sales Shares are not yet completed.

Sehubungan dengan jual beli saham tahun 2008 dan 2009, MDB menandatangani Perjanjian Operator Tambang dengan NNT, NIL dan NTMC yang akan menjadi efektif setelah penyelesaian penjualan saham tahun 2009 (Catatan 41bb).

In conjunction with the sale and purchase of 2008 and 2009 Sale Shares, MDB entered into Mine Operator Agreement with NNT, NIL and NTMC, which will become effective upon completion of the sale of the 2009 Sale Shares (Note 41bb).

cc. Perjanjian Operator Tambang cc. Mine Operator Agreement

Sesuai dengan Perjanjian Penjualan Saham (SSA) antara PT Multi Daerah Bersaring (MDB), Newmont Indonesia Limited (NIL) dan Nusa Tenggara Mining Corporation (NTMC) atas penjualan saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) tahun 2008 dan 2009 (Catatan 41aa), maka pada tanggal 23 November 2009, MDB menandatangani Perjanjian Operator Tambang dengan NNT, NIL dan NTMC, yang mulai berlaku saat telah selesainya transaksi atas penjualan saham tahun 2009 dilaksanakan. Perjanjian operator tambang ini akan mengatur operasi tambang Batu Hijau serta tambang masa depan yang tercakup dalam konsesi pertambangan berdasarkan Kontrak Karya Batu Hijau (KK Batu Hijau).

In connection with the Share Sale Agreement (SSA) between PT Multi Daerah Bersaing (MDB), Newmont Indonesia Limited (NIL) and Nusa Tenggara Mining Corporation (NTMC) on the 2008 Sale Shares and the 2009 Sale Shares of PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) (Note 41aa), on November 23, 2009, MDB entered into Mine Operator Agreement with NNT, NIL and NTMC, which will become effective upon completion of the sale of the 2009 Shares. This mine operating agreement will govern the operation of the Batu Hijau mine and any future mine within the mining concession area under the Batu Hijau Contract of Work (Batu Hijau CoW).

Berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam perjanjian operator tambang, NNT akan tetap menerapkan kebijakan, prosedur, praktek dan standar dari NlL dan NTMC yang akan diterapkan setiap saat untuk keperluan Perusahaan dan operasional kegiatan tambang Batu Hijau.

Under the terms of the mine operating agreement, NNT will maintain all of NIL’s and NTMC’s policies, procedures, practices and standards applying from time to time in respect of corporate and operational matters for the operation of the Batu Hijau mine.

Page 389: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

159

41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)

41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)

Selanjutnya, MDB setuju bahwa selama NIL dan NTMC (atau pihak terafiliasinya) adalah pemegang saham NNT untuk:

Furthermore, MDB will agree that for so long as NIL and NTMC (or any of their affiliates) are shareholders in NNT :

(i) mengoperasikan tambang Batu Hijau

serta setiap tambang masa depan dalam area konsensi kontrak karya batu hijau akan dilakukan oleh NNT sesuai dengan standar NIL dan NTMC;

(i) the operation of the Batu Hijau mine and any future mine within the Batu Hijau CoW concession area will be performed by NNT in accordance with NIL’s and NTMC’s standards;

(ii) mengambil tindakan yang memadai untuk mendukung operasi tambang Batu Hijau dan setiap tambang masa depan sesuai dengan standar dan saran dari NIL dan NTMC;

(ii) it will take all necessary actions to give effect to the operation of the Batu Hijau mine and any such future mine in line with NIL’s and NTMC’s standards and under the advice of NIL and NTMC;

(iii) tidak akan mengubah dan tidak akan berusaha untuk membuat perubahan terhadap cara NNT atau tambang Batu Hijau atau setiap tambang masa depan yang dioperasikan yang dapat mengakibatkan tambang Batu Hijau atau setiap tambang masa depan atau NNT dengan cara yang tidak konsisten dengan Standar NIL dan NTMC, dengan memperhatikan dan tunduk pada ketentuan Kontrak Karya Batu Hijau, anggaran dasar NNT, serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan

(iii) it will not change or seek to make any change to the manner in which NNT or the Batu Hijau mine or any such future mine are operated which could result in the Batu Hijau mine or any such future mine or NNT being operated in a manner that is inconsistent with NIL’s and NTMC’s standards, observing and subject to the provisions of the Batu Hijau CoW, NNT’s articles of association and the applicable laws and regulations; and

(iv) akan terus mendukung dan mengambil segala tindakan untuk mendukung pengoperasian oleh NNT atas setiap tambang masa depan sesuai dengan standar NIL dan NTMC. MDB juga bersepakat untuk memastikan bahwa pembiayaan atau pengaturan-pengaturan lain yang disepakati oleh MDB atau Pemerintah daerah untuk pembiayaan pembelian saham NNT dari NIL atau NTMC tidak akan mengandung kewajiban, ketentuan atau persyaratan yang akan mengharuskan MDB atau Pemerintah daerah untuk mengubah cara NNT, tambang Batu Hijau atau tambang masa depan yang dapat mengakibatkan tambang Batu Hijau, tambang masa depan atau NNT dioperasikan dengan cara yang tidak konsisten dengan standar NIL dan NTMC.

(iv) it will continue to support and take all necessary actions to support the operation by NNT of any such future mines in accordance with NIL’s and NTMC’s standards. MDB has also undertaken to ensure that any financing or other arrangements that either MDB or the regional Governments enter into the finance the purchase of the shares of NNT from NIL or NTMC will not contain any obligation, provision or condition which would require MDB or the regional governments to make any change the manner in which NNT, the Batu Hijau mine or any such future mine is operated which could result in the Batu Hijau mine, such future mine or NNT being operated in a manner that is inconsistent with NIL’s and NTMC’s standards.

Page 390: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

160

41. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)

41. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)

Perjanjian operasi tambang mulai berlaku saat telah selesainya transaksi atas penjualan saham tahun 2009 dilaksanakan dan berlaku untuk jangka waktu yang tidak terbatas, dengan ketentuan bahwa jika pemilik saham MDB (atau pihak terafiliasinya) atas saham-saham dalam modal yang ditempatkan dan disetor penuh NNT menjadi sama dengan atau lebih besar dari kepemilikan saham NIL dan NTMS (atau pihak teraffiliasi mereka) bersama-sama (i) MDB dapat, dengan pemberitahuan tertulis kepada NIL dan NTMC dalam jangka waktu 90 hari, mengakhiri perjanjian ini; atau (II) NIL dan NTMC dapat, dengan pemberitahuan tertulis kepada MDB dalam jangka waktu 90 hari, mengakhiri perjanjian operator tambang.

The mine operating agreement will become effective upon completion of the sale of the 2009 Shares and be applicable for an indefinite period, provided that if the shareholding of MDB (or its affiliates) in the issued and paid up share capital of NNT is equal to or more than the shareholding of NIL and NTMC (or their affiliates) jointly (i) MDB may, by 90 days prior written notice to NIL and NTMC, terminate the mine operating agreement or (ii) NIL and NTMC, by 90 days prior written notice to MDB, terminate the mine operating agreement.

42. KONTINJENSI 42. CONTINGENCIES

Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai kewajiban kontinjensi berupa berbagai tuntutan dari pihak ketiga yang timbul dari transaksi bisnis normal, termasuk hasil pemeriksaan perpajakan, yang kini tertunda hasilnya atau sedang dalam proses pengadilan, yang hasil akhirnya mungkin substansial, tetapi belum bisa ditentukan saat ini. Disamping itu, Anak perusahaan juga melakukan tuntutan kepada pihak ketiga yang hasilnya belum dapat ditentukan pada saat ini, menunggu putusan pengadilan. Berikut adalah kontinjensi pada tanggal neraca:

The Company and its Subsidiaries are contigently liable for various claims from third parties arising from the ordinary conduct of business, including tax assessments, which are either pending the results or are being processed decision by the court, the outcome of which could be substantial, but are not presently determinable. In addition, the Subsidiaries have submitted various claims to third parties, the outcomes are not presently determinable pending decision by the court. The following are the contingencies as of the balance sheet date:

Page 391: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

161

42. KONTINJENSI (Lanjutan) 42. CONTINGENCIES (Continued)

a. Penambangan Tanpa Ijin dalam wilayah pertambangan Arutmin dan Kuasa Pertambangan yang tumpang tindih dengan wilayah pertambangan Arutmin

a. Illegal Mining in Arutmin's mining concession and the issuance of other mining concessions that overlap with that of Arutmin

Terdapat beberapa kegiatan penambangan tanpa izin (PETI) dalam wilayah Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) Arutmin, Anak perusahaan, maupun konsesi pertambangan yang tumpang tindih dengan wilayah PKP2B Arutmin (KP Tumpang Tindih). Keberadaan PETI dan KP Tumpang Tindih ini telah menyebabkan kenaikan dalam biaya produksi karena tiga (3) hal; Pertama, para pelaku PETI dan KP Tumpang Tindih telah melakukan penambangan tanpa memperhatikan kewajiban untuk merehabilitasi wilayah setelah penambangan. Kedua, para pelaku PETI dan KP Tumpang Tindih menggali batubara yang lebih mudah diperoleh di permukaan tanah dengan rasio pengupasan yang lebih rendah dan meninggalkan area batubara yang memerlukan biaya yang lebih tinggi. Ketiga, kegiatan PETI dan KP Tumpang Tindih mengharuskan Arutmin untuk mengubah rencana pertambangannya untuk area yang terkena dampak dan menimbulkan biaya-biaya tambahan yang berhubungan dengan kerusakan yang disebabkan oleh PETI dan KP Tumpang Tindih, seperti biaya perbaikan jalan dan rehabilitasi.

Activities of illegal mining (PETI) and activities of other mining concessions that overlap with that of Arutmin, the Subsidiary, (Overlapping Mining Concessions) are currently occurring in Arutmin's mining concession. PETI and Overlapping Mining Concession have increased production costs of mining coal in the area in three (3) ways. Firstly, PETI and Overlapping Mining Concessions miners disturb areas without regard to the measures necessary to reclaim and rehabilitate the area properly after mining is completed. Secondly, PETI and Overlapping Mining Concessions miners extract the coal that is most accessible to the land surface with the lowest strip ratio, leaving the the area that can be extracted a higher cost. Thirdly, PETI and Overlapping Mining Concessions mining requires Arutmin to alter its mine plans for the area affected and incur additional incidental costs related to damage caused by illegal miners, such as road maintenance and rehabilitation costs.

Pada tahun 2004, Arutmin memperoleh laporan dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara di Indonesia, sebuah lembaga penelitian independen yang berkecimpung dalam industri penambangan batubara, untuk memeriksa perhitungan atas penambahan biaya pertambangan di area PETI. Arutmin telah menyampaikan laporan tersebut kepada Pemerintah sebagai bukti adanya penambahan biaya yang diakibatkan oleh PETI.

In 2004, Arutmin commissioned a report from the Center of Research and Development of Mineral and Coal Technology in Indonesia, an independent research institute involved in the coal mining industry, to verify its calculation of the incremental cost of mining in illegally mined areas. Arutmin has provided a copy of this report to the GOI as evidence of the incremental costs it faces due to illegal mining.

Page 392: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

162

42. KONTINJENSI (Lanjutan) 42. CONTINGENCIES (Continued)

Karena Arutmin mempunyai hak untuk melakukan penambangan di area yang disebutkan dalam PKP2B, Arutmin berkeyakinan bahwa biaya yang timbul akibat dari adanya PETI seharusnya ditanggung oleh Pemerintah. Pada tanggal 30 Juni 2004, Arutmin mengajukan permohonan kepada Pemerintah untuk mengkompensasikan kenaikan biaya tersebut dengan hak batubara Pemerintah. Permohonan ini ditolak oleh Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral melalui suratnya tanggal 23 Juli 2004.

Since Arutmin has the right to mine the entire area covered by its Coal Mining Agreement, Arutmin believes that the incremental costs it will face in mining areas illegally mined should be borne by the GOI. On June 30, 2004, Arutmin requested the GOI to compensate Arutmin for the incremental cost from the entitlement payments due to the GOI. This request was rejected in a letter from the Directorate General of Geology and Mineral Resources, Ministry of Energy and Mineral Resources dated July 23, 2004.

Sejak itu, Arutmin telah melakukan serangkaian pertemuan dengan perwakilan dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral dan instansi-instansi Pemerintah lainnya untuk menyelesaikan masalah PETI. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, pembahasan mengenai hal ini masih terus berlangsung.

Since then, Arutmin has held numerous meetings with representatives of the Ministry of Energy and Mineral Resources and other Government agencies to resolve the PETI issue. Up to the completion date of the consolidated financial statements, the discussions are still ongoing.

Sehubungan dengan keberadaan KP Tumpang Tindih, Arutmin senantiasa aktif memberikan klarifikasi kepada pihak-pihak terkait mengenai batas-batas wilayah pertambangan Arutmin serta mengambil langkah-langkah hukum yang diperlukan guna melindungi hak-haknya. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, proses hukum terhadap beberapa KP Tumpang Tindih masih berlangsung.

With regards to the existence of Overlapping Mining Rights, Arutmin has always been active in providing clarification to the relevant parties concerning the boundaries of Arutmin's mining concession area and taking necessary legal action to protect its mining area. Up to the completion date of the consolidated financial statements, legal actions against several Overlapping Mining Rights are still ongoing.

b. Kompensasi atas Dana Hasil Produksi

Batubara dengan PPN Masukan b. Offset of Coal Production Proceeds with

VAT Input

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 144/2000 tanggal 22 Desember 2000 yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2001, batubara yang belum diproses merupakan barang tidak kena pajak (tidak dikenakan Pajak Pertambahan Nilai - PPN). Sebagai akibat dari peraturan ini muncul ketidakpastian mengenai apakah PPN Masukan yang dibayar Arutmin dan KPC, Anak perusahaan, dalam pembelian bahan baku impor dan lokal, perlengkapan, dan barang lainnya yang diperlukan untuk memproduksi batubara dapat dikreditkan dengan pajak lainnya atau direstitusi. Sejak tanggal 1 Januari 2001 permohonan Arutmin dan KPC untuk memperoleh restitusi PPN Masukan, ditolak oleh Direktorat Jenderal Pajak.

Based on Government Regulation No. 144/2000 dated December 22, 2000, it provides that, effective January 1, 2001, unprocessed coal is not subject to Value-Added Tax (VAT). As a result of the VAT Regulation, uncertainty has arisen as to whether VAT paid by the Arutmin and KPC, the Subsidiaries, in relation to imports and local purchases of materials, supplies and other items necessary to produce coal are refundable or creditable against their other taxes. Since January 1, 2001, Arutmin and KPC’s requests for VAT-in refunds have been rejected by the tax authorities.

Page 393: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

163

42. KONTINJENSI (Lanjutan) 42. CONTINGENCIES (Continued)

Berdasarkan ketentuan dalam PKP2B, kecuali untuk pajak yang secara tegas disebutkan dalam PKP2B, Pemerintah telah setuju untuk mengganti semua pajak, cukai, sewa dan royalti Arutmin dan KPC yang dipungut Pemerintah, termasuk PPN. Pemerintah telah setuju untuk membayar kembali pajak tersebut dalam waktu enam puluh (60) hari setelah disampaikan surat penagihan.

Under the terms of the CCoW, except for taxes expressly imposed under the terms of the CCoW, the GOI has agreed to indemnify Arutmin and KPC against all Indonesian taxes, duties, rentals and royalties levied by the Government, including VAT. The GOI has agreed to reimburse them for the tax within sixty (60) days after receipt of the invoice.

Arutmin dan KPC telah menyampaikan tagihan kepada Direktorat Jenderal Energi dan Sumber Daya Mineral (Ditjen ESDM) untuk semua PPN yang telah berumur lebih dari enam puluh (60) hari. Tagihan tersebut belum diselesaikan oleh pihak Ditjen ESDM. Mahkamah Agung, atas permintaan Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia, suatu asosiasi perusahaan-perusahaan penghasil batubara di Indonesia telah mengeluarkan fatwa pada bulan April 2004 yang menyatakan bahwa Peraturan Pemerintah tentang PPN adalah tidak sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku. Meskipun pendapat tersebut secara hukum tidak mengikat Pemerintah Indonesia, namun Arutmin dan KPC berkeyakinan bahwa pendapat tersebut dapat mendukung tagihan yang telah diajukan kepada Pemerintah untuk memperoleh kembali PPN yang telah dibayar.

Arutmin and KPC have submitted claims to the Directorate General of Energy and Mineral Resources for all VAT amounts that have been outstanding for more than 60 days. Those claims have not been settled by the Directorate General. The Indonesian Supreme Court, at the request of the Indonesian Coal Mining Association, a federation of coal producers in Indonesia, has issued an advisory opinion in April 2004 that the VAT Regulation is invalid under prevaliing law. Although this advisory opinion is not legally binding on the GOI under Indonesian law, Arutmin and KPC believe it will provide support to their claims submitted to the GOI to be reimbursed for VAT paid.

Arutmin dan KPC berkeyakinan akan dapat memperoleh kembali semua PPN yang tercermin dalam laporan keuangan mereka berdasarkan ketentuan dalam PKP2B dan fatwa dari Mahkamah Agung di atas. Keyakinan ini juga merupakan sikap dari perusahaan batubara lain di Indonesia yang termasuk dalam PKP2B “generasi pertama” yang melakukan langkah yang sama dengan Arutmin dan KPC.

Arutmin and KPC expect to recover all VAT amounts reflected in their financial statements based on the provisions of their CCOW and the Indonesia Supreme Court advisory opinion. In addition, the Arutmin and KPC’s management believe that other coal companies in Indonesia that have entered into “first generation” CCOW are following similar procedures.

Pada tanggal 10 Mei 2006, seluruh perusahaan pertambangan batubara generasi pertama menerima surat dari Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi mengenai pembayaran Dana Hasil Produksi Batubara (DHPB). Perusahaan pertambangan batubara generasi pertama diwajibkan untuk membayar DHPB yang terutang ke Pemerintah Indonesia sebesar jumlah PPN yang telah dikompensasikan terhadap hutang DHPB pada tahun-tahun sebelumnya seperti yang disebutkan dalam Pasal 11 PKP2B. Selanjutnya, ketidakpatuhan dalam hal ini akan mengakibatkan dikeluarkannya surat somasi wanprestasi oleh Pemerintah (sesuai dengan Pasal 22 PKP2B).

On May 10, 2006, the first generation coal producing companies received another letter from the Directorate General of Mineral, Coal and Geothermal concerning the payment of their Coal Production Proceeds (DHPB). The first generation coal producing companies are obligated to pay DHPB due to the GOI equivalent to VAT payments that were offset against DHPB payables in the previous years as required under Article 11 of the CCOW. Furthermore, non-compliance of this would result in the issuance of a default letter by GOI (in accordance with Article 22 of the CCOW).

Page 394: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

164

42. KONTINJENSI (Lanjutan) 42. CONTINGENCIES (Continued)

Konsultan hukum Arutmin dan KPC mengeluarkan pendapat hukum pada tanggal 23 Mei 2006 yang menyatakan Arutmin dan KPC berhak untuk mengkompensasikan DHPB dengan PPN yang telah dibayar dan bahwa tindakan Pemerintah yang menyatakan Anak perusahaan gagal bayar hanya dapat dilakukan jika telah diselesaikan melalui arbitrase seperti yang disebutkan dalam Pasal 23 PKP2B. Selanjutnya semua konsultan hukum dari perusahaan pertambangan batubara generasi pertama mempunyai pendapat hukum yang sama tentang hal ini.

Arutmin and KPC’s legal consultant issued his legal opinions dated May 23, 2006, stating that Arutmin and KPC have the legal right to offset VAT payment against DHPB payables and that action by the GOI in respect of a default can only be taken after the dispute has been settled by arbitration, as stated in Article 23 of the CCOW. Furthermore, all of the legal consultants to the first generation coal producing companies shared the same opinion.

Selanjutnya, pada tanggal 7 September 2006, sebagai tanggapan terhadap surat yang dikirim Perusahaan kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), BKPM menyatakan bahwa menurut Undang-Undang No. 11/1994 tentang PPN atas Penjualan Barang dan Jasa Kena Pajak, Pasal 11 (b), PPN untuk usaha pertambangan minyak dan gas bumi, pertambangan umum dan pertambangan lain yang berdasarkan pada kontrak bagi hasil, Kontrak Karya, dan perjanjian pertambangan lainnya yang masih berlaku pada saat tanggal peraturan ini, masih tetap ditentukan berdasarkan kontrak-kontrak tersebut sampai berakhirnya perjanjian yang bersangkutan.

Subsequently, on September 7, 2006, in response to the letter sent by the Company to the Investment Coordinating Board (BKPM), BKPM stated that based on Law No. 11/1994, “VAT on Sale of Taxable Goods and Services,” Article 11 (b), VAT for mining of oil and gas business, general mining and other mining based on profit-sharing contract, CCOW and other outstanding mining agreements as of the date of this law, are still determined based on profit sharing contract, CCOW and other outstanding agreements until the due date of the Agreements.

Pada tanggal 12 September 2007, KPC mengajukan gugatan hukum Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta terhadap Ketua Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) sehubungan dengan penerbitan: (1) Surat Keputusan PUPN No. PJPN-429/PUPNC.11.05/2007 mengenai penetapan jumlah piutang Negara atas KPC tanggal 20 Juli 2007; dan (2) Surat Keputusan PUPN No. SP-1177/PUPNC.10/2007 tanggal 28 Agustus 2007 mengenai salinan Surat Berita Acara Pemberitahuan Surat Paksa tanggal 10 September 2007. Pada tanggal 17 September 2007, KPC mengajukan permohonan penangguhan sementara atas dua keputusan Ketua PUPN tersebut. Pada tanggal 21 September 2007, PTUN Jakarta memutuskan untuk mengabulkan permohonan KPC dan memerintahkan PUPN untuk menunda pelaksanaan dua keputusan Ketua PUPN itu.

On September 12, 2007, KPC filed a lawsuit in the State Administrative Court of Jakarta against the Head of Committee for State Collectibles regarding the issuance of: (1) Decree Letter of Committee for State Collectibles No. PJPN 429/PUPNC.11.05/2007 regarding notification of the total amount of state collectibles on KPC dated July 20, 2007; and (2) the Decree Letter of Committee for State Collectibles No .SP-1177/PUPNC.10/2007 dated August 28, 2007, regarding the copy of the Warrant in conjunction with the report of notification thereof dated September 10, 2007. On September 17, 2007, KPC filed a petition for temporary postponement of the above decrees. On September 21, 2007, the State Administrative Court of Jakarta granted the Company’s claim and ordered the Head of Committee for State Collectibles to postpone the excecution of the two decrees thereof.

Page 395: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

165

42. KONTINJENSI (Lanjutan) 42. CONTINGENCIES (Continued)

Pada tanggal 7 April 2008, PTUN Jakarta memutuskan: (1) mengabulkan gugatan KPC, (2) menyatakan bahwa keputusan PUPN tersebut tidak berlaku, (3) mewajibkan Tergugat untuk mencabut Keputusan PUPN, serta (4) menghukum PUPN membayar biaya perkara sebesar Rp469.000. Atas keputusan ini, Ketua PUPN mengajukan banding kepada Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN).

On April 7, 2008, the State Administrative Court of Jakarta decided to: (1) approve KPC's claim; (2) declare that the decision of the Committee for State Collectibles is null and void; (3) order the Defendant to withdraw the Decision of the Committee for State Collectibles, and (4) sentence the Committee for State Collectibles to pay the cost of the case in the amount of Rp469,000. Based on the above decision, the Committee for State Collectibles filed an appeal to the High Administrative Court.

Pada tanggal 14 Agustus 2008, PTTUN memutuskan: (1) menguatkan putusan PTUN Jakarta, (2) menghukum Ketua PUPN untuk membayar biaya perkara. Atas putusan PTTUN ini, pada tanggal 10 September 2008, Ketua PUPN menyatakan kasasi kepada Mahkamah Agung.

On August 14, 2008, the High Administrative Court decided to: (1) to support the decision of the State Administrative of Jakarta, (2) to sentence the Head of the Committee for State Collectibles to pay the cost of the case. Based on this decision, on September 10, 2008, the Head of Commitee for State Collectibles filed a cassation to the Supreme Court.

Pada tanggal 28 Oktober 2008, Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi yang diajukan Ketua PUPN dan menghukum Ketua PUPN untuk membayar perkara. Dengan adanya keputusan Mahkamah Agung tersebut, perkara ini telah mempunyai putusan yang mengikat dan berkekuatan hukum tetap.

On October 28, 2008, the Supreme Court declined the request for cassation filed by the Head of Committee for State Collectibles and sentenced the Head of the Committee for State Collectibles to pay the cost of the case. With the issuance of the decision of the Supreme Court, the case has acquired permanent legal force (final and binding decision).

Pada tanggal 12 September 2007, Arutmin mengajukan gugatan hukum di PTUN Jakarta terhadap Ketua PUPN sehubungan dengan penerbitan: (1) Surat Keputusan PUPN No. PJPN-432/PUPNC.11.05/2007 mengenai penetapan jumlah piutang Negara atas Arutmin tanggal 20 Juli 2007; dan (2) Surat Keputusan PUPN No. SP-1180/PUPNC.10/2007 tanggal 28 Agustus 2007 mengenai salinan Surat Paksa, Berita Acara Pemberitahuan Surat Paksa tanggal 10 September 2007. Pada tanggal 17 September 2007, Arutmin mengajukan permohonan penangguhan sementara atas dua keputusan Ketua PUPN. Pada tanggal 21 September 2007, PTUN Jakarta memutuskan untuk mengabulkan permohonan Arutmin dan memerintahkan PUPN untuk menunda pelaksanaan dua keputusan Ketua PUPN tersebut.

On September 12, 2007, Arutmin filed a lawsuit in the State Administrative Court of Jakarta against the Head of Committee for State Collectibles regarding the issuance of: (1) Decree Letter of Committee for State Collectibles No. PJPN-432/PUPNC.11.05/2007 regarding notification of the total amount of State Collectibles on Arutmin dated July 20, 2007; and (2) the Decree Letter of Committee for State Collectibles No. SP-1180/PUPNC.10/2007 dated August 28, 2007, regarding the copy of the Warrant in conjunction with the report of notification thereof dated September 10, 2007. On September 17, 2007, Arutmin filed a petition for temporary postponement on the above decrees. On September 21, 2007, the Administrative Court of Jakarta granted Arutmin’s claim and ordered Head of Committee for State Collectibles to postpone the execution of the two decrees thereof.

Page 396: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

166

42. KONTINJENSI (Lanjutan) 42. CONTINGENCIES (Continued)

Pada tanggal 7 April 2008, PTUN Jakarta menjatuhkan putusan sebagai berikut: (1) mengabulkan seluruh gugatan Arutmin; (2) membatalkan Surat Keputusan PUPN tersebut, dan (3) mewajibkan ketua PUPN untuk mencabut Surat Keputusan PUPN tersebut.

On April 7, 2008, State Administrative Court of Jakarta made their decision as follows: (1) granting all Arutmin’s claim; (2) invalidating the Decree Letter of Committee for State Collectibles and (3) requiring that the Head of Committee for State Collectibles revoke the Decree Letter of Committee for State Collectibles.

Atas keputusan PTUN Jakarta ini, Ketua PUPN mengajukan banding kepada PTTUN.

In regard to the above decisions, the Head of Committee for State Collectibles filed an appeal to the High Administrative Court.

Pada tanggal 14 Agustus 2008, PTTUN memutuskan: (1) menguatkan putusan PTUN Jakarta, (2) menghukum Ketua PUPN untuk membayar biaya perkara. Atas putusan PTTUN ini, pada tanggal 10 September 2008 Ketua PUPN menyatakan kasasi kepada Mahkamah Agung.

On August 14, 2008, the High Administrative Court decided to: (1) support the decision of the Administrative Court of Jakarta, (2) sentence the Head of Committee for State Collectibles to pay the cost of the case. Based on this decision, on September 10, 2008, the Head of Commitee for State Collectibles filed a cassation to the Supreme Court.

Pada tanggal 28 Oktober 2008, Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi yang diajukan Ketua PUPN dan menghukum Ketua PUPN untuk membayar perkara. Dengan adanya keputusan Mahkamah Agung tersebut, perkara ini telah mempunyai putusan yang mengikat dan berkekuatan hukum tetap.

On October 28, 2008, the Supreme Court declined the request for cassation filed by the Head of Committee for State Collectibles and sentenced the Committee for State Collectibles to pay the cost of the case. With the issuance of decision of Supreme Court, the case has aquired permanent legal force (final and binding decision).

Sehubungan dengan klaim Pemerintah terhadap kelebihan DHPB atas PPN, Pemerintah meminta kepada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk memeriksa kekurangan dan kelebihan pembayaran atas DHPB oleh KPC dan Arutmin dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2007.

In connection with the Government’s claim over DHPB with VAT, the Government requested Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) to examine the under- or over-payment of DHPB made by the KPC and Arutmin from 2001 to 2007.

Pada tanggal 1 Desember 2008, Tim Optimalisasi Penerimaan Negara yang berasal dari BPKP telah menerbitkan hasil audit untuk pemeriksaan tersebut.

On December 1, 2008, Tim Optimalisasi Penerimaan Negara from BPKP issued the audit results for those examinations.

Pada tanggal 5 Desember 2008, KPC dan Arutmin mengirimkan surat kepada Tim Optimalisasi Penerimaan Negara, yang menyatakan keberatan atas hasil audit tersebut. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, KPC dan Arutmin masih menunggu tanggapan dari Tim Optimalisasi Penerimaan Negara.

KPC and Arutmin sent their reponse letters on December 5, 2008 where the management disagreed with the audit result. As of the completion date of the consolidated financial statements, KPC and Arutmin are still awaiting the response from Tim Optimalisasi Penerimaan Negara.

Page 397: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

167

42. KONTINJENSI (Lanjutan) 42. CONTINGENCIES (Continued)

Pada tanggal 10 Agustus 2009, BPKP melakukan pemeriksaan terhadap kekurangan pembayaran atas DHPB dan PPN oleh Arutmin untuk tahun 1984 sampai dengan 2000 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian pemeriksaan ini masih dalam proses, sehingga hasilnya belum dapat ditentukan.

On August 10, 2009, BPKP performed an examination on underpayment of DHPB and VAT made by Arutmin for the years 1984 to 2000 and the year ended December 31, 2008. As of the completion date of the consolidated financial statements, this examination is still ongoing, thus the outcome is not presently determinable.

c. Pada tahun 2004, tuntutan ganti rugi sebesar

USD213.632 (setara dengan Rp2,1 milyar) diajukan oleh Kelompok Tani Bersatu (KTB) yang telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Sangatta, sesuai dengan perkara perdata No. 08/Pdt.G/2004/PN.Sgt, dimana KTB mengklaim kepemilikan atas tanah seluas 3.000.000 m2 di area tambang Pit-J milik KPC. Berdasarkan keputusan hukum di tingkat pengadilan tinggi pada tanggal 2 Juni 2006, KPC dinyatakan sebagai pemilik sah atas area tanah yang disengketakan oleh KTB. Pada tanggal 23 Januari 2007, KTB mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung, Memori Kasasi diajukan pada tanggal 5 Februari 2007 dan pada tanggal 25 Juli 2007 diajukan Kontra Memori Kasasi. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, perkara tersebut masih dalam proses kasasi di Mahkamah Agung.

c. During 2004, a claim for USD213,632 (equivalent to Rp2.1 billion) was lodged in the Sangatta District Court, being a civil case registered under the Number 08/Pdt.G/2004/PN.Sgt, by the Group of Local Farmers, Kelompok Tani Bersatu (KTB), against KPC claiming 3,000,000 m2 of KPC’s Pit-J area. On June 2, 2006, KPC won the case in the High Court; consequently, the group of local farmers lodged an appeal to the Supreme Court. On January 23, 2007, the KTB filed a cassation to the Supreme Court, the Memorandum of Cassation being filed on February 5, 2007 and on July 25, 2007, a Contra-Memorandum of Cassation was filed. Up to the completion date of the consolidated financial statements, the case is still under the cassation process in the Supreme Court.

d. KPC menjadi Tergugat dalam perkara perdata

No. 06/Pdt.G/2005/PN.Sgt, kasus persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Sangatta, sehubungan dengan gugatan Adji Sapri Bin Adji Bambang Amir, sebagai Penggugat, mengenai lokasi tambang dan prasarana KPC dengan jumlah area seluas 33.835.000 m2 dengan nilai Rp3.448.731.360.000. Berdasarkan putusan PN Sangatta, KPC dinyatakan sebagai pemilik yang sah atas area yang disengketakan oleh Penggugat. Atas putusan tersebut, Penggugat mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur pada tanggal 7 April 2006, dan pada tanggal 7 Mei 2007 diajukan Kontra Memori banding. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur telah mengeluarkan putusan yang menyatakan menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Sangatta.

d. KPC, as Defendant, in civil case No. 06/Pdt.G/2005/PN.Sgt is currently undergoing a litigation case at Sangatta District Court with Adji Sapri Bin Adji Bambang Amir, the Plaintiff, against the mining area and its infrastructure in respect of an area of 33,835,000 m2 worth Rp3.448.731.360.000. Based on the decision of the Court that KPC is the legal owner of the area, the claim of the Plaintiff was denied. The Plaintiff, however, has lodged an investigation of jurisdiction to the High Court of East Kalimantan on April 7, 2006 and on May 7, 2007 a Contra-Memorandum of Appeal was filed. Up to the completion date of the consolidated financial statements, the High Court of East Kalimantan has issued a decision upholding the decision rendered by the District Court of Sangatta.

Page 398: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

168

42. KONTINJENSI (Lanjutan) 42. CONTINGENCIES (Continued) e. KPC (Penggugat) mengajukan gugatan

terhadap Kelompok Tani Pinang Raya (yang terdiri dari 65 orang) dalam perkara perdata No. 04/Pdt.G/2005/PN.Sgt, dimana kelompok tersebut secara tidak sah telah menempati lahan infrastruktur milik KPC seluas 3.748,65 hektar yang berlokasi di areal I sampai areal IV Sangatta, Kutai Timur. Pengadilan Negeri Sangatta melalui putusannya pada tanggal 8 Juni 2005 menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima. Pada tanggal 1 Agustus 2005, KPC (Penggugat) mengajukan banding di Pengadilan Tinggi Samarinda, Kalimantan Timur. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, perkara tersebut masih dalam proses banding.

e. KPC (Plaintiff) filed a lawsuit against Kelompok Tani Pinang Raya (consisting of 65 individuals) in a civil case under No. 04/Pdt.G/2005/PN.Sgt, where the group had unlawfully occupied the state land that is part of KPC’s operation area and constitutes part of land acquired by KPC measuring 3,748.65 hectares located in area I through area IV of Sangatta, East Kutai. On June 8, 2005, the District Court of Sangatta declared the Plaintiff’s claim inadmissable. On August 1, 2005, KPC filed an appeal to the High Court of Samarinda, East Kalimantan. Up to the completion date of the consolidated financial statements, the dispute is still undergoing an appeal process.

f. Pada tanggal 5 April 2006, Pemerintah

Propinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) mengajukan gugatan kepada KPC, Rio Tinto Plc., BP Plc., Pasific Resources Investment Ltd., BP International Limited, Sangatta Holding Limited dan Kalimantan Coal Limited pada forum arbitrase International Center for Settlement of Investment Disputes (ICSID) (Gugatan Arbitrase). Pengajuan Gugatan Arbitrase ini diajukan terkait dengan adanya klaim dari Pemprov Kaltim bahwa KPC dan tergugat lainnya tidak menyelesaikan kewajiban-kewajiban seperti yang ditentukan dalam PKP2B yaitu kewajiban pelepasan 51% saham KPC.

f. On April 5, 2006, the Government of East Kalimantan Province (Pemprov Kaltim) filed a suit against KPC, Rio Tinto Plc., BP Plc., Pacific Resources Investment Ltd., BP International Limited, Sangatta Holding Limited and Kalimantan Coal Limited in an arbitration forum called International Center for Settlement of Investment Disputes (ICSID) (Arbitration Suit). This Arbitration Suit is filed in association with the Pemprov Kaltim’s assumption that KPC and other defendants had not fulfilled their obligations in accordance with CCOW by not carrying out the obligatory divestment action of 51% of their shares.

Pada tanggal 24 Juni 2008, Pemprov Kaltim

menyampaikan permintaan kepada Sekretaris Jendral ICSID untuk mencabut gugatan atas KPC dan para tergugat lainnya.

On June 24, 2008, Pemprov Kaltim filed an application to Secretary of General ICSID for the withdrawal of lawsuit againts KPC and other defendants.

Pada tanggal 9 Januari 2009, Pemprov Kaltim

menyampaikan surat kepada Tribunal bahwa Pemprov Kaltim bermaksud untuk meneruskan proses persidangan di ICSID. Atas permintaan ini, KPC menyampaikan kepada Tribunal untuk mencabut masa penghentian sementara persidangan dan segera mengeluarkan keputusan mengenai masalah keberatan atas jurisdiksi yang diajukan oleh KPC.

On January 9, 2009, Pemprov Kaltim filed a letter to the Tribunal confirming Pemprov Kaltim will continue the court process at ICSID. Upon this request, KPC submitted to the Tribunal for the withdrawal of the temporary termination of the lawsuit and the issuance of a decision regarding the objection to the jurisdiction that had been filed by KPC as soon as possible.

Pada tanggal 28 Desember 2009, Tribunal

berpendapat bahwa persyaratan yang ada pada pasal 25 konvensi ICSID masih belum meyakinkan, dan oleh karena itu Tribunal tidak memiliki yuridiksi atas tuntutan yang telah dilakukan oleh Pemprov Kaltim sebelum pengadilan arbitrasi ICSID. Maka, Tribunal menolak tuntutan yang diajukan oleh Pemprov Kaltim melawan KPC dan pihak lainnya.

On December 28, 2009, the Tribunal has held that the requirements set out in Article 25 of ICSID Convention have not been satisfied, and therefore the Tribunal lacks jurisdiction over the dispute filed by the Pemprov Kaltim before the ICSID arbitral tribunal. Therefore, the Tribunal declined the suit filed by the Pemprov Kaltim against KPC and other respondents.

Page 399: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

169

42. KONTINJENSI (Lanjutan) 42. CONTINGENCIES (Continued)

Dengan dikeluarkanya keputusan dari Tribunal, maka tuntutan arbitrasi ICSID forum yang melibatkan KPC dan pihak lainnya telah dinyatakan selesai.

With the issuance of this Tribunal’s award, the dispute at ICSID arbitration forum involving the Company and other respondents has been finally ended.

g. Pada tanggal 9 Juli 2007, Syimah binti Yahya

serta lima orang ahli waris Midun bin Abdurrahman lainnya menggugat manajemen Arutmin (Tergugat I), Menteri Kehutanan (Tergugat II), Dirjen Mineral, Batubara, dan Panas Bumi (Tergugat III) dan Berahim (Tergugat IV). Gugatan ini didasari atas dugaan bahwa Arutmin telah melakukan penguasaan secara tanpa hak atas 4 bidang tanah dengan luas total 6.080 meter milik ahli waris Midun binti Abdurrahman di daerah Dugan Teluk Barabai, Desa Sembilang.

g. On July 9, 2007, Syimah binti Yahya and five of the estate holders of the late Midun bin Abdurrahman filed a lawsuit against the management of Arutmin (as Defendant I), Ministry of Forestry (Defendant II), Director General of Mineral, Coal, and Geothermal (Defendant III) and Berahim (Defendant IV). This lawsuit is based on the allegation that Arutmin illegally possesses 4 plots of land of area of 6,080 meters owned by the estate holder of the late Midun binti Abdurrahman in Dugan Teluk Barabai area, Village of Sembilang.

Pada sidang mediasi tanggal 27 Agustus

2007, Hakim Pengadilan Negeri (PN) Kotabaru meminta Syimah binti Yahya untuk mencabut gugatan. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, perkara ini masih dalam proses di PN Kotabaru.

In the mediation session held on August 27, 2007, the judge at the District Court of Kotabaru requested Syimah binti Yahya to withdraw her claim. Up to the completion date of the consolidated financial statements, the case is still under process in District Court of Kotabaru.

h. KPC mengajukan gugatan kepada Hajar

Siang (Tergugat I) serta 16 orang lainnya (Tergugat II). KPC memberi kuasa kepada Ridwan Salam, SH, dkk, dari LBH Karya Justitia pada tanggal 4 April 2008 untuk menempuh jalur hukum. Objek gugatan KPC adalah atas tanah adat yang digunakan untuk perumahan karyawan KPC dan untuk pemukiman kontraktor seluas 32 hektar yang terletak di dusun Kabo Jaya Desa Swarga Bara, Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur. Hajar Siang mengklaim kepemilikan tanah seluas 12 hektar yang diperoleh dengan cara membeli dari Ruslan. KPC telah membebaskan lahan tersebut pada tahun 1989 dari Ruslan, dkk. Namun Ruslan menolak untuk menyatakan bahwa tanah tersebut telah dibebaskan oleh KPC. Berdasarkan keputusan hukum di tingkat Pengadilan Negeri (PN) Sangatta pada tanggal 2 April 2009, KPC dinyatakan sebagai pemilik sah atas area tanah dan surat tanah yang dimiliki oleh para Tergugat tidak memiliki kekuatan hukum. Atas keputusan tersebut Penggugat mengajukan banding. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, belum ada hasil dari proses banding tersebut.

h. KPC has filed a lawsuit against Hajar Siang (Defendant I) and 16 other persons (Defendants II). KPC issued a power of attorney to Ridwan Salam, SH, et. al. from LBH (Legal Aid Institute) Karya Justitia on April 4, 2008 to seek legal recourse. The object of KPC is the Perwatasan Land, which was intended to be used for employee housing of KPC and contractor's camp of 32 hectares area located in the hamlet of Kabo Jaya, village of Swarga Bara, Sub-District of North Sangatta, Regency of East Kutai. Hajar Siang claimed that he is the owner of a plot of land of area of 12 hectares that he obtained by means of purchase from Ruslan. KPC had acquired the land in 1989 from Ruslan, et. al. However Ruslan refused to confirm that the land had been released to KPC. Based on the decision of District Court of Sangatta on April 2, 2009, KPC is the legal owner of the land and that the land certificate of the Defendants does not possess any legal power. Based on those decision the Defendants have lodged an appeal. Up to the completion date of the consolidated financial statements, there has not yet been any result from the appeal process.

Page 400: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

170

42. KONTINJENSI (Lanjutan) 42. CONTINGENCIES (Continued) i. KPC (Penggugat) mengajukan gugatan

kepada Tony JF Massie (Tergugat), dengan dasar gugatan bahwa Tergugat secara tidak sah telah menempati/menguasai tanah seluas 400x400 m2 yang merupakan bagian dari 13 hektar tanah yang telah dibebaskan oleh KPC. Pada tanggal 17 Oktober 2006, Pengadilan Negeri Sangatta memutuskan bahwa KPC adalah pemilik yang sah atas tanah tersebut dan surat kepemilikan tanah atas nama Tergugat tidak memiliki kekuatan hukum. Atas putusan PN Sangatta tersebut, Tergugat telah mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur.

i. KPC (Plaintiff) filed a lawsuit against Tony JF Massie (Defendant) on legal grounds that Defendant had unlawfully occupied the KPC’s land of an area of 400x400 m2 that constitutes part of 13 hectares of land acquired by KPC. On October 17, 2006, the District Court of Sangatta pronounced that KPC is the legal owner of the land and the land certificate on behalf of the Defendant does not possess any legal power. By the decision of the Court, the Defendant lodged an appeal to the High Court of East Kalimantan.

Pada tanggal 21 September 2007, Pengadilan

Tinggi Kalimantan Timur melalui putusannya menguatkan putusan PN Sangatta. Atas putusan Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur tersebut, pada tanggal 13 Mei 2008, Tergugat mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, perkara masih dalam proses kasasi di Mahkamah Agung.

On September 21, 2007, the High Court of East Kalimantan through its decision supported the decision of District Court of Sangatta. Based on this decision of High Court of East Kalimantan, on May 13, 2008, the Defendant filed cassation to the Supreme Court. Up to the completion date of the consolidated financial statements, the case is still under the cassation process in the Supreme Court.

j. Pada tanggal 7 Maret 2007, Pengadilan Negeri

Sangatta telah memutus perkara gugatan KPC (Penggugat) terhadap Kelompok Tani Masyarakat Bengalon (Tergugat), yang telah melakukan penutupan jalan menuju pelabuhan pengangkutan batubara menjadi terhalang, dimana PN Sangatta memenangkan KPC dengan dikabulkannya gugatan Penggugat. Atas putusan PN Sangatta tersebut, Kelompok Tani Masyarakat Bengalon telah mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur di Samarinda. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, perkara masih dalam proses di Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur.

j. On March 7, 2007, the District Court of Sanggata ruled the lawsuit of KPC (Plaintiff) against the Farmer Group of Bengalon People (Defendant) for damages resulting from blockade of road heading to the coal loading harbor at Bengalon, in which the District Court of Sangatta ruled in the Plaintiff’s favour. By the decision of the District Court of Sangatta, the Farmer Group of Bengalon People lodged an appeal to the High Court of East Kalimantan in Samarinda. Up to the completion date of the consolidated financial statements, the case is still under process at the High Court of East Kalimantan.

Page 401: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

171

42. KONTINJENSI (Lanjutan) 42. CONTINGENCIES (Continued)

k. HM Rhodi Firdaus, Dahri, Norhaidi, Syarbaini, M. Zaini dan Utuh Nani (Penggugat) mengajukan gugatan pada Pengadilan Negeri Pelaihari atas lahan yang dieksplorasi oleh Arutmin seluas 12 hektar. Penggugat menuntut kompensasi dari Arutmin sebesar Rp660 milyar untuk batubara yang ditambang dan sebesar Rp2,4 milyar untuk penggunaan tanah. Arutmin menyatakan bahwa Penggugat tidak mempunyai bukti kepemilikan atas tanah tersebut. Pengadilan Negeri Banjarmasin melalui putusan tertanggal 3 April 2007, HM Rhodi Firdaus dinyatakan pemilik sah atas tanah sengketa tersebut. Tetapi Arutmin tidak terbukti melakukan penyerobotan dan oleh karenanya tidak dikenakan kewajiban memberikan ganti kerugian. Terhadap keputusan itu Arutmin mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Banjarmasin.

k. HM Rhodi Firdaus, Dahri, Norhaidi, Syarbaini, M. Zaini and Utuh Nani (Plaintiffs) filed a lawsuit at the District Court of Pelaihari regarding the claim of the land explored by Arutmin covering 12 hectares. The Plaintiffs demanded compensation from Arutmin amounting to Rp660 billion for coal mined and Rp2.4 billion for the use of the land. Arutmin argued that the Plaintiffs have no evidence that they owned the land. The decision was announced by the Court of Banjarmasin on April 3, 2007, declaring HM Rhodi Firdaus the legal owner of the disputed land. However, Arutmin was not proven guilty of unlawful occupation of the land, and hence no obligation to pay damages was imposed on Arutmin. Arutmin lodged an appeal with the High Court of Banjarmasin.

Pada bulan Februari 2008, Pengadilan Tinggi

Banjarmasin menguatkan putusan Pengadilan Negeri Pelaihari. Atas putusan ini, pada 9 April 2008, Arutmin mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung.

In February 2008, the High Court of Banjarmasin supported the Decision of the District Court of Pelaihari. Based on this decision, on April 9, 2008, Arutmin filed cassation to the Supreme Court.

Pada tanggal 11 Desember 2008, Mahkamah

Agung menerbitkan putusan yang menolak permintaan kasasi Arutmin. Sehingga, posisi terakhir merujuk kepada hasil keputusan dari Pengadilan Negeri, yang dimana walaupun pengadilan memutuskan bahwa HM Rhodi Firdaus adalah pemilik sah tanah sengketa, pengadilan juga memutuskan bahwa Arutmin tidak memiliki kewajiban untuk membayar kompensasi apapun. Hal ini dikuatkan oleh penetapan Pengadilan Negeri Pelaihari tanggal 12 Desember 2009 yang menyatakan bahwa putusan Pengadilan Negeri, putusan Pengadilan Tinggi, serta putusan Mahkamah Agung tidak dapat dieksekusi terhadap Arutmin. Namun demikian, untuk menegaskan posisi hukum Arutmin, Arutmin dalam proses mengajukan permohonan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, proses pengajuan peninjauan kembali sedang berjalan.

On December 11, 2008, the Supreme Court issued a decision which rejected Arutmin's cassation application. Therefore, the current standing of the case refers to the decision of the District Court, wherein although the court found that HM Rhodi Firdaus is the legal owner of the disputed land, Arutmin is not liable for any compensation. This position is confirmed by the decision of the District Court of Pelaihari dated 12 December 2009 which stated that the decision of the District Court, the decision of High Court, and the decision of the Supreme Court are non-executable against Arutmin. However, to ensure Arutmin's legal position on the case, Arutmin is in the process of filing application for judicial review at the Supreme Court. Up to the date of this consolidated financial statement, the process of filing the application for judicial review is still ongoing.

Page 402: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

172

42. KONTINJENSI (Lanjutan) 42. CONTINGENCIES (Continued)

l. Pada tanggal 12 April 2007, Arutmin mengajukan gugatan terhadap Bupati Tanah Bumbu di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Banjarmasin atas pemberian Kuasa Pertambangan kepada PT Radhitya Bara Moya, PT Titan Bumi Artha dan PT Berkat Banua Inti, yang menumpang dan menindih wilayah Arutmin sesuai dengan PKP2B wilayah DU 317/KALSEL. Ketiga perusahaan pemilik Kuasa Pertambangan turut terlibat dalam perkara ini.

l. On April 12, 2007, Arutmin filed a lawsuit against the Regent of Tanah Bumbu District in the State Administrative Court (PTUN) of Banjarmasin in respect of the issuance of Mining Authority Licenses to PT Radhitya Bara Moya, PT Titan Bumi Artha and PT Berkat Banua Inti, which overlap Arutmin’s CCOW area of DU 317/KALSEL. The three mining concessionaires have also became involved in this dispute.

Pada tanggal 13 Agustus 2007, PUTN Banjarmasin menolak gugatan Arutmin. Atas putusan ini pada tanggal 22 Agustus 2007, Arutmin mengajukan banding kepada Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN).

On August 13, 2007, PTUN of Banjarmasin rejected Arutmin's claim. Based on this decision on August 22, 2007, Arutmin filed an appeal to the High State Administrative Court (PTTUN).

Pada tanggal 22 Mei 2008, PTTUN

membatalkan putusan PTUN Banjarmasin dan memutuskan (1) membatalkan Kuasa Pertambangan yang diterbitkan Bupati Tanah Bumbu atas nama PT Radhitya Bara Moya, PT Titan Bumi Artha dan PT Berkat Banua Inti, (2) memerintahkan Bupati Tanah Bumbu untuk mencabut tiga Kuasa Pertambangan tersebut, dan (3) menjatuhkan hukuman kepada Bupati Tanah Bumbu untuk membayar biaya perkara.

On May 22, 2008, the High Administrative Court canceled the Decision of State Administrative Court of Banjarmasin and decided to (1) cancel the Mining Authority Licenses under the name of PT Radhitya Bara Moya, PT Titan Bumi Artha and PT Berkat Banua Inti, (2) order the Regent of Tanah Bumbu District to revoke these Mining Authority Licenses, and (3) sentence the Regent of Tanah Bumbu District to pay the cost of the case.

Atas putusan PTTUN di atas, pada tanggal

19 September 2008, PT Radhitya Bara Moya, PT Titan Bumi Artha dan PT Berkat Banua Inti mengajukan permohonan kasasi ke Mahkamah Agung. Pada tanggal 27 Januari 2009, Mahkamah Agung menolak seluruh kasasi tersebut.

Based on this decision, on September 19, 2008, PT Radhitya Bara Moya, PT Titan Bumi Artha and PT Berkat Banua Inti filed applications for cassation to the Supreme Court. On January 27, 2009, the Supreme Court rejected those cassation.

m. Pada tanggal 25 September 2007, Thiess

mengajukan gugatan terhadap Arutmin di Mahkamah Agung Queensland mengenai biaya overhaul untuk tambang Senakin dan overhead untuk tambang Senakin dan Satui.

m. On September 25, 2007, Thiess commenced proceedings against Arutmin in the Supreme Court of Queensland with regards to overhaul claim for Senakin site and overheads claim for Senakin and Satui sites.

Atas gugatan tersebut, Arutmin menggugat

kembali dihadapan Mahkamah Agung Queensland atas dua gugatan tersebut di atas dengan mengajukan hutang yang masih belum dibayar oleh Thiess sebesar USD22 juta. Pada tanggal 21 Januari 2008, Thiess mengajukan gugatan yang telah diperbaharui kepada Mahkamah Agung. Kemudian, Arutmin mengajukan pembelaan dan gugatan balik kepada Mahkamah Agung Queensland pada tanggal 27 Juni 2008.

In response to this claim, Arutmin filed a counter-claim in the Supreme Court of Queensland by submitting outstanding debt claim against Thiess amounting to USD22 million. On January 21, 2008, Thiess submitted an amended claim to the Supreme Court. Later on, Arutmin submitted its defenses and counter-claim to the Supreme Court of Queensland on June 27, 2008.

Page 403: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

173

42. KONTINJENSI (Lanjutan) 42. CONTINGENCIES (Continued)

Selanjutnya, Thiess mengajukan klaim yang besar yang mendesak Arutmin untuk menghentikan pembayarannya ke kontraktor yang diatur di dalam CDA. Thiess mengajukan gugatan di Pengadilan Tinggi Inggris guna memperoleh Perintah dari Pengadilan yang meminta Arutmin untuk melakukan pembayaran atas jumlah yang diperselisihkan berdasarkan Perjanjian Operasi ke dalam Rekening Perselisihan di Standard Chartered Bank, Singapura.

Furthermore, Thiess was submitting large claims that forced Arutmin to block its payments to the contractor under the CDA. Thiess commenced proceedings in the English High Court seeking a Court Order requiring Arutmin to make payments in respect of the disputed amounts under the Operating Agreement into a Dispute Account with Standard Chartered Bank, Singapore.

Pada tanggal 9 Februari 2009, Arutmin dan

Thiess menandatangani Akta Penyelesaian selain Pembaharuan Perjanjian Operasi, di mana masing-masing pihak setuju atas substantive merits dari kelanjutan penyelesaian, untuk menunda dan kemudian membatalkan dan menghentikan gugatan serta menyelesaikan seluruh gugatan dan final sifatnya. Melalui sebuah surat keputusan tertanggal 8 Mei dan 11 Mei, 2009, baik gugatan di Queensland maupun gugatan di London dihentikan dan gugatan Thiess dihapuskan tanpa perintah lebih lanjut mengenai penyelesaian biayanya. Pada tanggal 19 Mei 2009, dibuat Akta Pembaharuan untuk Akta Penyelesaian.

On February 9, 2009, Arutmin and Thiess signed a Deed of Settlement aside from the Amended and Restated Operating Agreement, whereby the parties agreed without admission by either party regarding the substantive merits of the above proceedings, to the suspension and subsequent withdrawals from and discontinuance of the proceedings and the full and final settlement of all claims. By a consent order dated May 8 and May 11, 2009, both the Queensland proceedings and the London proceedings were discontinued and Thiess claim was dismissed with no order as to costs. On May 19, 2009, there was a Deed of Amendment that sets out the amendments to the Deeds of Settlement.

n. Pada tanggal 9 Juni 2009, Arutmin

mengajukan dua tuntutan hukum di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Banjarmasin terhadap keputusan Bupati Tanah Bumbu, mengenai terbitnya izin eksploitasi dan eksplorasi kepada PT Anzawara Satria dan CV Putra Parahyangan Mandiri yang melewati wilayah PKP2B No. DU 314/KALSEL dan DU 322/KALSEL..

n. On June 9, 2009, Arutmin filed two lawsuits in the State Administrative Court of Banjarmasin against the decrees of the Regent of Tanah Bumbu District concerning the issuance of exploration and exploitation mining rights to PT Anzawara Satria and CV Putra Parahyangan Mandiri that overlap Arutmin's CCOW areas of, respectively, No. DU 314/KALSEL and DU322/KALSEL..

Pada tanggal 30 Juni 2009 melalui putusan sela, Pengadilan menerima permohonan PT Anzawara Satria untuk menjadi pihak intervensi yang selanjutnya diikuti oleh CV Putra Parahyangan Mandiri pada tanggal 28 Juli 2009.

On June 30, 2009, through interlocutory judgment, the Court granted the request of PT Anzawara Satria to be the intervening party of the proceeding, which was subsequently followed by CV Putra Parahyangan Mandiri on July 28, 2009.

Page 404: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

174

42. KONTINJENSI (Lanjutan) 42. CONTINGENCIES (Continued)

Pada tanggal 4 Agustus 2009, melalui putusan sela, Pengadilan menolak tuntutan balik yang diajukan oleh Bupati Tanah Bumbu dan PT Anzawara Satria. Pada tanggal 11 Agustus 2009, PT Anzawara Satria melakukan banding pada putusan sela yang langsung ditolak oleh Pengadilan, yang menyatakan para pihak harus menunggu keputusan final. Pada tanggal 3 November 2009, Pengadilan menerbitkan dua putusan yang mengabulkan gugatan Arutmin. Putusan-putusan tersebut membatalkan izin eksplorasi dan eksploitasi masing-masing dari PT Anzawara Satria dan CV Putra Parahyangan Mandiri, dan memerintahkan Bupati Tanah Bumbu untuk mencabut izin-izin tersebut. Pada tanggal yang sama Pengadilan juga menerbitkan dua penetapan yang menangguhkan keberlakuan izin-izin eksplorasi dan eksploitasi masing-masing dari PT Anzawara Satria dan CV Putra Parahyangan Mandiri. Atas diterbitkannya putusan dan penetapan tersebut PT Anzawara Satria dan CV Putra Parahyangan Mandiri telah mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN). Sampai dengan tanggal laporan konsolidasian ini, perkara-perkara tersebut di atas masih dalam proses pemeriksaan di PTTUN.

On August 4, 2009, through interlocutory judgement, the Court denied the counterclaim proposed by Regent of Tanah Bumbu District and PT Anzawara Satria. On August 11, 2009, PT Anzawara Satria requested an appeal on the interlocutory judgment that was directly declined by the Court, which determined the parties to wait for the final decision instead. On 3 November 2009, the Court issued two decisions which approved Arutmin's claim. The decisions terminated the exploration and exploitation permits of each PT Anzawara Satria and CV Putra Parahyangan Mandiri, and ordered the Regent of Tanah Bumbu to revoke such permits. At the same time, the Court also issued two decrees which postponed the validity of the exploration and exploitation permit of each PT Anzawara Satria and CV Putra Parahyangan Mandiri. Due to the issuance of such court decisions and decrees, PT Anzawara Satria and CV Putra Parahyangan Mandiri had filed appeals to the High Administrative Court. Up to the date of this consolidated financial statement, the above cases are still being examined by the High Administrative Court.

o. Pada tanggal 28 Maret 2008, Perusahaan

kontraktor batubara, Thiess Contractors Indonesia (Thiess), mengirimkan surat kepada KPC untuk mengajukan kompensasi atas biaya tambahan yang terjadi sejak bulan Juli 2007 dan biaya yang akan terus berlangsung sampi dengan terjadinya perubahan harga. Thiess menyatakan bahwa pada saat ini peningkatan harga pada biaya jasa pertambangan tidak lagi mencerminkan peningkatan biaya operasional, maka harus direvisi mulai pada bulan Juli 2007. Di pihak lain, KPC berkeyakinan bahwa biaya jasa pertambangan oleh Thiess masih diatas tarif rata-rata dibandingkan dengan kontraktor lainnya. Klaim atas peningkatan harga yang diajukan oleh Thiess adalah sekitar USD36,8 juta pada tanggal 31 Desember 2009. Sampai dengan tanggal penyelesain laporan keuangan, para pihak telah memulai dengan melakukan proses arbitrasi.

o. On March 28, 2008, Thiess Contractors Indonesia (Thiess), a mining contractor of the Company sent a letter to the KPC, seeking compensation for additional costs incurred since July 2007 and costs that would continue to be incurred until a revised pricing is made. Thiess claimed that the current escalation rate formula with regards to mining service fee no longer reflects the actual increase in its operating costs, hence must be revised starting July 2007. On the other hand, KPC believes that the current mining service fee rate with Thiess is still above other comparable mining contractors’ rate. The claim for this escalation rate dispute is approximately USD36.8 million as of December 31, 2009. As of the completion date of the financial statements, the parties have started with the arbitration process.

Page 405: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

175

42. KONTINJENSI (Lanjutan) 42. CONTINGENCIES (Continued) p. Izin dari Menteri Kehutanan Indonesia p. Permit from the Ministry of Forestry of

Indonesia

Berdasarkan surat keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 463.K/40.00/MBP/2005 tanggal 28 Desember 2005, Pemerintah Pusat menyetujui tahap konstruksi PT Dairi Prima Mineral (Dairi), Anak perusahaan, efektif tanggal 8 November 2005 sampai tanggal 7 November 2008. Berdasarkan rencana pertambangan Dairi, sebuah tambang bawah tanah dan fasilitas-fasilitas penunjangnya akan dikembangkan di Kabupaten Dairi, Pakpak Barat dan Aceh Singkil, di propinsi Sumatera Utara dan Naggroe Aceh Darussalam. Namun, beberapa bagian dari wilayah kontrak termasuk sebagai kawasan hutan lindung. Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.14/Menhut-II/2006 terkait dengan tata cara pemanfaatan area-area hutan, maka diperlukan izin dari Menteri Kehutanan yang mencakup periode lima tahun, tapi dapat diperpanjang.

Based on the Ministry of Energy and Mineral Resources decision letter No. 463.K/40.00/MBP/2005 dated December 28, 2005, the Central Government approved the construction phase of PT Dairi Prima Mineral (Dairi), the Subsidiary, construction phase effective from November 8, 2005 until November 7, 2008. Based on Dairi’s mine plan, an underground mining and related facilities will be developed in Dairi, West Pakpak and Aceh Singkil Regencies, North Sumatra and Nanggroe Aceh Darussalam provinces. However, certain parts of the contract area fall within the protected forest. Based on the Regulation of Ministry of Forestry No. P.14/Menhut-II/2006 regarding guideliness for the usage of forest areas, a permit from the Ministry of Forestry, which covers for a period of five years but is extendable is mandatory.

Pada tahun 2006, Dairi mengajukan izin pinjam pakai lahan untuk melakukan kegiatan di area hutan lindung. Pada tanggal 13 Februari 2007, dalam sebuah dengar pendapat Dairi mempresentasikan rencana tambangnya dihadapan Dewan Perwakilan Rakyat. Walaupun belum mendapatkan keputusan, manajemen yakin bahwa izin yang diperlukan akan diberikan karena kegiatan Dairi didukung oleh pemerintah setempat dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.

In 2006, Dairi requested a land use permit to undertake activities in the protected forest. On February 13, 2007, a hearing was held wherein Dairi made a presentation of its mine plan to the Indonesian Parliament. Although they received no decision, the management believes that necessary permit will be granted as Dairi activities have been supported by the local government and the Ministry of Energy and Mineral Resources.

Pada tanggal 20 Juli 2007, Dairi mengirimkan surat kepada Menteri Kehutanan guna memohon untuk mempercepat turunnya izin pinjam pakai hutan lindung Batu Ardan mencakup 37 hektar yang berlokasi di wilayah Sopokomil, desa Silima Pungga-pungga, Provinsi Sumatera Utara. Pada tanggal 19 September 2007, Dairi menerima sebuah surat dari Departemen Kehutanan yang menyebutkan bahwa konsep Keputusan Presiden yang memuat persetujuan atas kegiatan penambangan bawah tanah Dairi telah disampaikan ke Sekretaris Kabinet.

On July 20, 2007, Dairi sent a letter to the Ministry of Forestry requesting acceleration of the land use permit in protected forest Batu Ardan totaling 37 hectares, which is located in Sopokomil area, Silima Pungga-pungga sub-district, North Sumatra province. On September 19, 2007, Dairi received a letter from the Forestry Department that said the draft of Presidential Decree approving Dairi’s underground mining activites had been sent to the Secretary of the Cabinet.

Page 406: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

176

42. KONTINJENSI (Lanjutan) 42. CONTINGENCIES (Continued)

Menanggapi surat di atas, Dairi mengajukan surat keberatan pada tanggal 29 Oktober 2007, dimana manajemen yakin bahwa mereka telah mentaati semua peraturan yang terkait dan tidak akan memberi dampak negatif terhadap lingkungan atas kegiatan penambangan bawah tanah di wilayah hutan lindung. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Dairi belum menerima tanggapan lebih lanjut dari Pemerintah Indonesia.

In response to the above letter, Dairi submitted an objection letter on October 29, 2007, as the management believes that they have complied with all related regulations and there will be no negative environmental impact from the operation of underground mining in the protected forest. Up to the completion date of the consolidated financial statements, Dairi has received no response from the Government of Indonesia.

Pada bulan April 2009, manajemen Dairi menghentikan sementara aktivitas konstruksi Proyek Dairi sementara menunggu persetujuan final Menteri Kehutanan yang menyebabkan pemberhentian beberapa karyawan dan perjanjian dengan para kontraktor.

In April 2009, the management of Dairi has temporarily suspended the construction activities for the Dairi Project while awaiting the final Ministry of Forestry approval resulting in the termination of several employees and agreements with the contractors.

q. Pada tanggal 21 November 2006, Dairi

menandatangani perjanjian desain dan pembangunan fasilitas pelabuhan dengan Rinkai - PCI Consortium dengan nilai kontrak sebesar USD24.998.317.

q. On November 21, 2006, Dairi entered into an agreement with Rinkai - PCI Consortium (Rinkai) for the design and construction of port facilities for a total contract value of USD24,998,317.

Pada tahun 2009, Dairi memperdebatkan jumlah hutang kepada Rinkai berdasarkan sertifikat dari Ausenco, sebagai pengawas proyek, bahwa Rinkai kelebihan penagihan pekerjaan dalam pelaksanaan.

In 2009, Dairi disputed the amount payable to Rinkai based on the certification from Ausenco, the project superintendent, that Rinkai has over-billed the work-in-progress.

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, Dairi dan Rinkai masih bernegosiasi.

As of the completion date of the consolidated financial statements, discussions between Dairi and Rinkai are still ongoing.

r. Kandar Boangmanalu dan Kadir Boangmanalu

(“Penggugat”) menggugat Dairi atas kompensasi sebanyak Rp155 juta (setara dengan USD16.802) untuk tanah di Delleng Sumungun, Desa Longkotan, Kecamatan Silima Pungga-pungga, Kabupaten Dairi dengan luas 3.000 meter persegi. Penggugat menuntut bahwa Dairi telah menggunakan tanah tersebut tanpa dasar hukum sejak tahun 1998.

r. Kandar Boangmanalu and Kadir Boangmanalu (the “Plaintiffs”) sued Dairi for compensation amounting to Rp155 million (equivalent to USD16,802) for the land in Delleng Sumungun, Longkotan Village, Silima Pungga-pungga subdistrict, Dairi Regency with area of 3,000 square meters. The Plaintiffs claimed that Dairi has been using the said land without any legal basis since 1998.

Pada tanggal 5 Desember 2001, Pengadilan

Negeri menolak tuntutan Penggugat. Keputusannya dinyatakan melalui surat keputusan Pengadilan Tinggi Sumatera Utara tertanggal 23 Juli 2003. Penggugat mengajukan banding atas keputusan tersebut, namun pada tanggal 31 Januari 2007, Mahkamah Agung Indonesia menyatakan keputusan final yang menguntungkan bagi Dairi.

On December 5, 2001, the Sidikalang district court rejected the Plaintiffs’ claim. The decision was affirmed by the North Sumatera high court in its decision letter dated July 23, 2003. The Plaintiffs appealed the decision, however, on January 31, 2007, the Indonesian Supreme Court ruled with finality in favor of Dairi.

Page 407: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

177

42. KONTINJENSI (Lanjutan) 42. CONTINGENCIES (Continued)

Selanjutnya, Dairi mengirimkan surat kepada Presiden Republik Indonesia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Menteri Kehutanan, Bupati Dairi, Kepala Departemen Kehutanan Sumatera Utara, dan Kepala Departemen Kehutanan Kabupaten Dairi untuk memperoleh status hukum atas tanah yang digunakan sebagai base camp. Dairi juga meminta kepada Pengadilan Tinggi Sidikalang dan kemudian, kepada Pengadilan Negeri Sidikalang, untuk melakukan Peninjauan Kembali guna memperoleh status legal atas tanah tersebut.

Subsequently, Dairi sent letters to the President of Indonesia, Minister of Energy and Mineral Resources, Minister of Forestry, Regent of Dairi, Chief of North Sumatera Forestry Office, and the Chief of Dairi Regency Forestry Office to obtain legal status of the land used as a base camp. Dairi also requested the North Sumatera High Court and later, the Sidikalang District Court, to perform reconsideration (Peninjauan Kembali) to obtain legal status of the land.

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan

keuangan konsolidasi, Dairi belum menerima jawaban dari Pengadilan Tinggi Sumatera Utara ataupun dari Pengadilan Negeri Sidikalang.

As of the completion date of the financial statements, Dairi has not received any reply from the North Sumatera High Court or the Sidikalang District Court.

s. PT Citrapalu Minerals (CPM), Anak

perusahaan, melakukan perjanjian Kontrak Karya yang meliputi sebuah area konsesi yang terletak di dalam Taman Hutan Raya, yang dinyatakan sejak tahun 1999. Undang-Undang Kehutanan No. 41 yang mulai berlaku sejak tahun 1999, melarang eksploitasi sumber daya alam di area Taman Hutan Raya, termasuk wilayah Kontrak Karya yang diberikan sebelumnya. Saat ini, CPM masih dalam proses untuk mendapatkan izin eksplorasi dari Pemerintah Indonesia. Selanjutnya, pemulihan atas pengeluaran eksplorasi tergantung pada keberhasilan pengembangan dan eksploitasi komersial. Oleh karena itu, CPM yakin akan mendapatkan izin dan melanjutkan aktivitas di area konsesi.

s. PT Citrapalu Minerals (CPM), the Subsidiary, entered into a Contract of Work (CoW) that includes a concession area located within Grand Forest Park, which was declared in 1999. Forestry Law 41, which became effective in 1999, prohibits the exploitation of natural resources within areas of Grand Forest Park, including the CoW that was granted prior to the declaration. Currently, CPM is in the process of obtaining special permits to explore from the GOI. Furthermore, the ultimate recovery of exploration expenditure carried forward is dependent on successful development and commercial exploitation. Hence, CPM believes in its ability to be granted a permit and continue its activities in the concession area.

t. PT Gorontalo Minerals (GM), Anak

perusahaan, melakukan perjanjian Kontrak Karya yang meliputi sebuah area konsesi yang terletak didalam Taman Nasional, yang dinyatakan sejak tahun 1999. Undang-Undang Kehutanan No. 41 yang mulai berlaku sejak tahun 1999, melarang eksploitasi sumber daya alam di area Taman Nasional, termasuk wilayah Kontrak Karya yang diberikan sebelumnya. Saat ini, GM masih dalam proses untuk mendapatkan izin eksplorasi dari Pemerintah Indonesia. Selanjutnya, pemulihan atas pengeluaran eksplorasi tergantung pada keberhasilan pengembangan dan eksploitasi komersial. Oleh karena itu, GM yakin akan mendapatkan izin dan melanjutkan aktivitas di area konsesi.

t. PT Gorontalo Minerals (GM), the Subsidiary, entered into a CoW that includes a concession area located within a National Park, which was declared in 1999. Forestry Law 41, which became effective in 1999, prohibits the exploitation of natural resources within areas of National Park, including CoW that was granted prior to the declaration. Currently, GM is in the process of obtaining special permits to explore from the GOI. Furthermore, the ultimate recovery of exploration expenditure carried forward is dependent on successful development and commercial exploitation. Hence, GM believes in its ability to be granted a permit and continue its activities in the contract area.

Page 408: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

178

42. KONTINJENSI (Lanjutan) 42. CONTINGENCIES (Continued)

u. Iuran Kehutanan u. Forestry Fee

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 2 tanggal 4 Februari 2008, semua perusahaan yang memiliki kegiatan dalam area hutan produksi dan hutan lindung yang tidak berkenaan dengan kegiatan kehutanan berkewajiban untuk membayar iuran kehutanan antara Rp1,2 juta sampai dengan Rp3 juta per hektar setiap tahunnya dan berlaku sejak tahun 2008.

Based on Government Regulation (GR) No. 2 dated February 4, 2008, all companies that have activities in production and protected forest areas that are not related to forestry activities will have an obligation to pay a forestry fee ranging from Rp1.2 million to Rp3 million per hectare annually effective from 2008.

Anak perusahaan masih mempelajari pengaruh peraturan ini terhadap kegiatan operasionalnya.

The Subsidiaries are reviewing the impact of the said regulation on their operations.

v. Perpajakan v. Taxation

Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jenderal Pajak (DJP) dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh (10) tahun sejak saat terhutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima (5) tahun sejak saat terhutangnya pajak.

Under the taxation laws of Indonesia, the company submits tax returns on the basis of self-assessment. The Director General of Tax (DGT) may assess or amend taxes within ten (10) years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. There are new rules applicable to fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five (5) years of the time the tax become due.

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan dan Anak perusahaan menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak atau sedang menunggu hasil pemeriksaan pajak. Perusahaan dan Anak perusahaan telah mengajukan keberatan dan/atau banding yang sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, masih tertunda putusannya atau sedang dalam proses, yang hasil akhirnya mungkin substansial, tetapi belum bisa ditentukan (Catatan 37).

As of December 31, 2009 and 2008, the Company and its Subsidiaries received several Tax Assessment Letters or are still waiting the results of tax assessment. The Company and its Subsidiaries have filed objections and/or appeals that up to the completion date of the consolidated financial statements are still in process or pending decisions, the outcome of which could be substantial but are not presently determinable (Note 37).

Page 409: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

179

43. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG YANG BUKAN DOLAR AMERIKA SERIKAT

43. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan dan Anak perusahaan memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uang yang bukan Dolar Amerika Serikat, sebagai berikut:

At December 31, 2009 and 2008, the Company and its Subsidiaries had monetary assets and liabilities other than United States Dollar as follows:

2009

Dalam mata Setara dengan uang asing/ USD/ Foreign Jumlah/ Equivalent in Currencies Amount USD

Aset Assets Kas dan bank IDR 138.425.687.800 14.726.137 Cash on hand and in banks AUD 3.643.237 3.278.913 EUR 1.999.147 2.878.772 MRO 170 42.617 JPY 21.537 23.260

Kas di bank yang dibatasi penggunaannya IDR 1.609.496.200 171.223 Restricted cash in banks Piutang usaha IDR 169.444.569.200 18.026.018 Trade receivables Piutang lain-lain IDR 6.656.412.600 708.129 Other receivables Tagihan PPN IDR 6.272.174.148.600 667.252.569 VAT recoverable

Sub-jumlah 707.107.638 Sub-total

Kewajiban Liabilities Hutang usaha IDR 591.506.364.600 62.926.209 Trade payables AUD 916.871 825.184 EUR 7.516 10.823 SGD 142.493 101.170 GBP Hutang lain-lain IDR 259.996.639.800 40.228.434 Other payables

Hutang pajak IDR 78.748.839.528 8.377.536 Taxes payable

Sub-jumlah 112.469.356 Sub-total

Aset Bersih 594.638.282 Net Assets

2008

Dalam mata Setara dengan uang asing/ USD/ Foreign Jumlah/ Equivalent in Currencies Amount USD

Aset Assets Kas dan bank IDR 128.234.563.050 11.710.919 Cash on hand and in banks AUD 8.526.509 5.883.369 JPY 16.619.857 184.002 MRO 58 14.511 EUR 1.907 2.687

Page 410: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

180

43. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG YANG BUKAN DOLAR AMERIKA SERIKAT (Lanjutan)

43. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (Continued)

2008

Dalam mata Setara dengan uang asing/ USD/ Foreign Jumlah/ Equivalent in Currencies Amount USD

Kas di bank yang dibatasi penggunaannya IDR 6.734.228.100 614.998 Restricted cash in banks

Piutang usaha IDR 135.950.425.800 12.415.564 Trade receivables Piutang lain-lain IDR 8.326.292.400 760.392 Other receivables Tagihan PPN IDR 4.940.232.944.700 451.162.826 VAT recoverable

Sub-jumlah 482.749.268 Sub-total

Kewajiban Liabilities Hutang usaha IDR 80.059.037.111 7.311.327 Trade payables EUR 2.287.551 3.223.986 Hutang lain-lain IDR 4.191.471.145.350 382.782.753 Other payables

Hutang pajak IDR 1.754.034.488.100 160.185.798 Taxes payable Pinjaman jangka panjang GBP 48.261.643 69.496.766 Long-term loans CAD 55.284.656 45.333.418 IDR 330.121.903.595 30.148.119

Sub-jumlah 698.482.167 Sub-total

Kewajiban Bersih (215.732.899 ) Net Liabilities

44. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN 44. RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS

a. Perusahaan menyajikan kembali laporan keuangan konsolidasian tahun 2008 sehubungan dengan penyesuaian atas perbedaan jumlah pajak yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) atas Pajak Penghasilan Badan dengan jumlah hutang pajak yang sebelumnya disajikan. Selanjutnya, Perusahaan mengakui perolehan dividen atas laba bersih tahun 2007 dari Kalimantan Coal Limited, Anak perusahaan yang dimiliki secara penuh yang berlokasi di Republik Mauritius sehubungan dengan Controlled Foreign Corporation Rule mengenai Perolehan Dividen. Oleh karena itu, Perusahaan telah mengakui perolehan dividen tersebut sebesar USD248 juta.

a. The Company restated the 2008 consolidated financial statements relating to adjustments on the difference between the tax declared in the Annual Corporate Income Tax Return against the tax payable as previously reported. Furthermore, the Company recorded deemed dividend on the 2007 net income of Kalimantan Coal Limited, a wholly-owned Subsidiary domiciled in the Republic of Mauritius in relation to the Controlled Foreign Corporation Rule on Deemed Dividend. Hence, the Company has recognized deemed dividend amounting to USD248 million.

Page 411: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

181

44. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

44. RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

b. Anak perusahaan, PT Arutmin Indonesia

(Arutmin) dan PT Kaltim Prima Coal (KPC), melaporkan pembetulan SPT atas Pajak Penghasilan Badan untuk tahun 2005 sampai dengan tahun 2007, dan pada bulan Desember 2009, Arutmin dan KPC telah melunasi seluruh kewajiban pajak tahun 2008 berdasarkan SPT Pajak Penghasilan Badan yang sudah dilaporkan secara mengangsur. Berdasarkan pembetulan SPT untuk tahun 2005 sampai dengan tahun 2007 tersebut, Arutmin dan KPC harus membayar tambahan pajak penghasilan badan. Tambahan pembayaran tersebut telah dilakukan sehubungan dengan pemeriksaan pajak pendahuluan oleh Kantor Pajak. Dengan demikian, jumlah keseluruhan sebesar USD600 juta telah dibayarkan. Selanjutnya, pada tanggal 18 Januari 2010, KPC mengajukan argumentasi praperadilan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sehubungan dengan “pemeriksaan bukti awal adanya tindak pidana kewajiban pajak”. Pada tanggal 9 Februari 2010, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tidak menerima argumentasi praperadilan yang diajukan KPC. Oleh karena itu, berdasarkan hasil keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut, manajemen memutuskan untuk menyajikan kembali laporan keuangan KPC untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 untuk menyajikan dampak dari penyesuaian terhadap akun yang berhubungan dengan pajak penghasilan badan untuk tahun 2005 sampai dengan tahun 2008. Berdasarkan keputusan itu pula, manajemen Arutmin memutuskan untuk menyajikan kembali laporan keuangan Arutmin untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 karena manajemen yakin bahwa kondisi perpajakan KPC memiliki substansi yang sama dengan Arutmin.

b. The Subsidiaries, PT Arutmin Indonesia (Arutmin) and PT Kaltim Prima Coal (KPC), filed revised Annual Corporate Income Tax Returns for fiscal years 2005 to 2007, and in December 2009, Arutmin and KPC, through several installments, have fully paid the 2008 tax liability based upon the submitted Annual Corporate Income Tax Return. The revised Annual Tax Returns for fiscal years 2005 to 2007 required Arutmin and KPC to pay an additional corporate income tax expense. The additional payments were made related to preliminary tax examination by the Tax Authorities. As a result, total amount of USD600 million has been paid. Furthermore, on January 18, 2010, KPC filed a pretrial argument with the South District Jakarta Court relating to “evidence investigation for criminal indication on tax obligation“. On February 9, 2010, South Jakarta District Court has rejected the pretrial argument of KPC. Hence, based on the decision of South Jakarta District Court, the management has decided to restate KPC’s financial statements for the year ended December 31, 2008 to effect the adjustments on accounts relating to the corporate income taxes for the years 2005 to 2008. Based on that decision also, the management of Arutmin has decided to restate Arutmin’s financial statement for the year ended December 31, 2008 as the management believes that the tax position in KPC has the same substance with Arutmin.

2008 2008 Dilaporkan Disajikan Sebelumnya/ Adjustmen/ Kembali/ As Reported Adjustment As Restated

Tagihan pajak 51.561.664 (4.989.764 ) 46.571.900 Claims for tax refund Aset pajak tangguhan 28.585.773 28.350.349 56.936.122 Deferred tax assets Aset tidak lancar lainnya - Other non-current assets - pihak ketiga 242.304.780 (92.161.478 ) 150.143.302 third party Hutang pajak 69.129.018 536.099.211 605.228.229 Taxes payable Kewajiban pajak tangguhan 159.020.728 2.728.097 161.748.825 Deferred tax liabilities Hak minoritas atas aset bersih Minority interest in net asset of Anak perusahaan 565.384.897 (212.526.276 ) 352.858.621 Subsidiaries Saldo laba 1.298.077.193 (420.987.100 ) 877.090.093 Retained earnings

Page 412: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

182

44. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

44. RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

2008 2008 Dilaporkan Disajikan Sebelumnya/ Adjustmen/ Kembali/ As Reported Adjustment As Restated

Beban pajak penghasilan - kini 73.409.321 421.031.680 494.441.001 Income tax expense - current Beban (manfaat) pajak Income tax expense (benefit) - penghasilan - tangguhan 16.595.801 (21.859.237 ) (5.263.436 ) deferred Hak minoritas atas laba bersih Minority interest in net income of Anak perusahaan 297.355.853 (125.498.146 ) 171.857.707 Subsidiaries Laba bersih 645.365.258 (273.674.297 ) 371.690.961 Net income

45. MANAJEMEN RISIKO 45. RISK MANAGEMENT

Implementasi Manajemen Risiko Selama beberapa tahun terakhir, Persusahaan secara aktif melakukan restrukturisasi, meningkatkan sistim governance, dan dan menempatkan Perseroan untuk menjadi yang terkemuka dalam industri pertambangan.

Risk Management Implementation Over the last few years, the Company and its

business has actively restructured, improved its governance systems, and positioned itself to play a leading role in the mining industry

Dalam dunia bisnis yang dinamis dan penuh persaingan, Perusahaan tidak akan mampu mengelola risiko stratejik maupun taktis dengan hanya bersikap pasif.

In a dynamic and competitive world, the Company can not manage either strategic or tactical risks by adopting a passive stance.

Oleh karena itu Perseroan telah mengembangkan berbagai cara dan pendekatan guna menggali berbagai dimensi risiko yang dihadapi Perseroan terkait dengan kegiatan serta kemungkinan terjadinya risiko tersebut sehingga kita mampu mengelola risiko dan menjadikannya hal yang menguntungkan Perseroan.

Therefore, we have developed the mind set and approaches to explore the many dimensions of the challenges facing the Company associated with each activity and opportunity so that we can balance these against the more obvious signs of reward.

Penerapan manajemen risiko korporat (Enterprise Risk Management - ERM) di Perusahaan dimulai pada tahun 2008 dengan dibantu oleh konsultan independen. Tahap pertama penerapan berlangsung dari 30 April 2008 - 8 Juni 2009 dan difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang lebih banyak dilakukan untuk meningkatan kesadaran, pengetahuan serta kemampuan atas pentingnya manajemen risiko.

The implementation of ERM at the Company started in 2008 and was assisted on by independent consultants. The first phase of implementation was carried out from April 30, 2008 to June 8, 2009 and was focused on awareness activities of the importance of risk management to improve the Company’s knowledge and capability in the area of risk management.

Page 413: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

183

45. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 45. RISK MANAGEMENT (Continued)

Selanjutnya, implementasi manajemen risiko dilakukan oleh Divisi Manajemen Risiko Perusahaan sesuai dengan Kebijakan dan Prosedur Manajemen Risiko Korporat (ERM) yang telah disetujui oleh Direksi dan diterbitkan tanggal 30 April 2009. Kebijakan dan prosedur ini memberikan arahan dalam penerapan praktik manajemen risiko korporat di Perusahaan dan seluruh unit usahanya.

Furthermore, risk management at the Company is carried out by the Company’s Risk Management Division in accordance with the Enterprise Risk Management (ERM) Systems – Policy and Procedures approved by the Board of Directors and issued on 30 April 2009. This policy and procedures provide guidance in the implementation of the ERM practices at the Company and all its business units.

Tanggung jawab untuk memantau dan mengevaluasi risiko di Perusahaan berada pada Dewan Komisaris, Direksi, dan eksekutif manajemen melalui suatu struktur organisasi ERM termasuk keberadaan komite-komite penunjang di tingkat Dewan Komisaris dan Direksi (yaitu Komite Manajemen Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi serta Komite Audit, Hedge Risk Management Committee, Sub Komite Ekspansi, Komite Pedoman Perilaku dan Komite Teknologi Informasi yang akan segera dibentuk).

The responsibility for risk monitoring and evaluation at the Company lies with the Board of Commissioners, Board of Directors, and executive management through an ERM governance structure that includes a number of committees at the Boards’ level (i.e. Risk Management Committee, Remuneration & Nomination Committee, and Audit Committee, Hedging Risk Management Committee, Sub Expansion Committee, Code of Conduct Committee and Information Technology Steering Committee (that is going to be established in the near future).

Perseroan mengidentifikasi risiko secara berkesinambungan. Setelah tujuan bisnis atau tujuan strategis ditetapkan, risiko yang mungkin berdampak terhadap pencapaian tujuan bisnis Perseroan diidentifikasi. Perseroan menggolongkan risiko berdasarkan konsekuensi atau akibat dan kemungkinan atau frekuensi terjadinya risiko. Setelah risiko di identifikasi dan dievaluasi, manajemen memutuskan tindakan apa yang harus diambil untuk mengeliminasi, mengurangi, menerima atau memindahkan risiko yang telah di identifikasi sehingga risiko masih dalam tingkat toleransi yang dapat diterima oleh Perseroan. Pembuatan rencana mitigasi risiko akan membantu mengidentifikasi, mengawasi dan melaporkan status tindakan pengawasan terhadap masing-masing risiko. Selain itu, rencana mitigasi risiko membantu Perseroan untuk mengarahkan sumber daya yang tersedia untuk mengelola risiko yang utama/signifikan//kritikal.

The Company conducts on going risk management tasks of identifying significant risks. Once business or strategic objectives are established, significant risks that may have an adverse effect on the achievement of the business objectives are identified. The Company ranks the risks based on consequence or impact and likelihood or frequency of occurrence. Once the risks is identified and assessed, management decide what action can be taken to eliminate, reduce, accept, or transfer the identified risk such that the level of risk is still within the tolerable levels accepted by the Company. Development of an action plan will help identify, monitor and report on the status of risk management controls treatment initiatives related to each risk. In addition, action plan formulation helps to redirect resources to key/significant/critical risks.

Dalam tahun 2009, Perusahaan mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko berdasarkan 2 tujuan utama Perseroan yaitu meningkatkan kapasitas produksi batubara dan diversifikasi produk tambang lainnya diluar batubara. Sebagai hasil dari proses manajemen risiko terhadap dua tujuan stratejik utama, Perusahaan telah mengidentifikasi beberapa risiko yang paling utama (Risks That Matter), dan telah membuat dan melaksanakan mitigasi atas risiko-risiko tersebut sebagai berikut:

In 2009, the Company identified and assessed risks based on the 2 main strategic objectives, which were to increase the coal production and diversification to other mining areas besides coal . As a result of the above risk management process on the two strategic objectives, the Company has identified several Risks That Matter, and has prepared and conducted mitigation plans of these risks as follows:

Page 414: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

184

45. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 45. RISK MANAGEMENT (Continued)

- Kepercayaan Investor - Masalah ini merupakan kombinasi dari berbagai faktor berkaitan dengan kepercayaan investor dalam hal bagaimana perusahaan dikelola dengan, khususnya dalam masa krisis keuangan global saat ini. Berkurangnya kepercayaan investor juga tergantung dari informasi yang dipublikasikan oleh Perusahaan, atau disebabkan oleh tidak tercapainya target produksi yang diharapkan dan berkurangnya kredibilitas Perseroan. Pengaruh langsung atas risiko ini terlihat pada harga saham dan reputasi Perseroan. Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko adalah dengan menyiapkan rencana stratejik dari Investor Relations yang dirumuskan dan terstruktur dengan lebih baik, mengungkapkan informasi secara transparan dan terorganisir dengan baik kepada pihak eksternal, menginformasikan target produksi yang lebih realistik, dan secara proaktif merespon publikasi atau informasi negatif dari media/analis/pihak eksternal.

- Investor’s Confidence - This particular issue is a combination of many factors relating to investor confidence in how the Company is managed, in particular during the current financial crisis. Investor’s confidence may also be dependant on the current published information on the Company, or due to unmet budgetary production expectations and an erosion of credibility. An immediate impact of this risk is reflected in the share price of the Company and its reputation. Actions that can be taken to mitigate this risk is having a better structured formulation of strategic Investor Relations plans, organized and transparent disclosure to external parties, delivery of more realistic estimates on production, and proactive responses to negative media/analyst/external rumors or information.

- Risiko Keuangan - Nilai Wajar Kontrak

Derivatif - Perseroan diwajibkan oleh pemodal melakukan perjanjian Capped Call. Berdasarkan metode akuntansi yang diterapkan, Perseroan harus menggunakan nilai wajar untuk pelaporan transaksi tersebut. Hal ini dapat menimbulkan fluktuasi atas penghasilan dan beban lain-lain dalam rugi laba Perseroan yang nilainya cukup signifikan.

- Financial Risk - Fair Value Derivative Contract - The Company is requested to enter into a Capped Call Agreement. In accordance with the implemented accounting standards, the Company has to use fair value to report the transaction. This condition may create a significant fluctuation of other income and expenses in the Company’s income statement.

- Risiko Fluktuasi Harga Batubara - Perubahan

harga batubara ditentukan oleh faktor dari ekonomi makro, dengan kondisi perubahan penawaran dan permintaan secara global yang mengakibatkan fluktuasi harga. Penurunan harga batubara akan menghasilkan hasil penjualan yang lebih rendah. Perusahaan telah mengambil langkah untuk mengurangi risiko dengan membuat beberapa model pengaruh perubahan harga batubara, menandatangani kontrak penjualan jangka panjang dan mengawasi secara ketat komponen biaya. Perusahaan telah membentuk Komite Hedging untuk mengelola harga bahan bakar dan batubara serta mata uang.

- Coal Price Volatility Risk - The movement in coal price is determined by macro-economic factors, with global supply and demand conditions further adding to volatility. A decrease in coal price would result in lower sales proceeds. The Company has taken steps to mitigate the risk by modeling the impact of movements in coal prices, entering into long-term supply contracts, and closely monitoring the cost components. The Company has also established a Hedging Committee for managing fuel and coal prices and currency.

Page 415: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

185

45. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 45. RISK MANAGEMENT (Continued)

- Potensial Risiko Likuiditas Jangka Pendek - Perusahaan menerapkan pengelolaan risiko terhadap likuiditas dengan hati-hati, guna menjamin kecukupan likuiditas jangka pendek, dan pada saat yang sama memastikan cadangan kas digunakan dengan baik melalui aktivitas investasi, termasuk akuisisi, pembayaran dividen dan pembelian kembali saham. Perusahaan mengatur likuiditas dengan berbagai macam metode termasuk memelihara fasilitas kredit.

- Potential Short-term Liquidity Risk - The Company maintains a policy of prudent liquidity risk management to ensure adequate short-term liquidity, while at the same time ensuring the best use of cash reserves through investment activities, including acquisitions, payment of dividends and share buy-backs. The Company manages liquidity through a variety of methods including maintaining credit facilities.

- AMDAL (Analisa Mengenai Dampak

Lingkungan) Untuk Rencana Ekspansi - Beberapa loksi tambang yang berpotensi belum mendapatkan persetujuan pemerintah untuk AMDAL (saat ini KPC telah disetujui AMDALnya oleh pemerintah). Terdapat beberapa penyebab terkait risiko ini. Dalam beberapa hal, pemerintah ingin memastikan bahwa ekosistim termasuk kehidupan sosial ekonomi masyarakat di sekitar tambang mampu menanggung dampak buruk lingkungan yang disebabkan oleh peningkatan produksi batubara. Untuk mengatasi risiko ini, Perseroan telah menyiapkan dan mempresentasikan rencana AMDAL kepada masyarakat yang terkena dampaknya dan kepada pemerintah daerah terkait yang mengawasi ketaatan Perseroan terhadap hukum dan perundangan terkait dengan lingkungan. Perusahaan menjaga hubungan baik dengan masyarakat setempat dan menerapkan standar internasional atas keselamatan, kesehatan dan lingkungan kerja. Untuk memastikan bahwa Perseroan memenuhi standar nasional dan internasional atas manajemen lingkungan, operasi tambang Perusahaan khususnya sistim manajemen lingkungan, telah mendapatkan sertifikasi ISO 14001.

- Environmental Impact Assessment For Mine Expansion Plan - Several of the potential mine sites have not acquired the government’s approval for environmental impact assessment (currently, KPC’s environment impact assessment has been approved by the government). There are several causes tied to this risk. In some cases, the government wants to ensure that the ecosystems including economy and social life of the mining areas society can still bear the adverse impact to the environment caused by coal mining activities. To mitigate this risk, the Company has prepared and presented the environmental impact assessment plan to the communities who will be impacted and to relevant local governments who monitors the Company’s compliance with the environmental laws and regulations. The Company maintains good relationships with local communities and globally accepted safety, health, and environmental work standards in its operations. To ensure that the Company meets national and international standards for environmental management, the Company mining operations in particular environmental management systems, has been granted the ISO 14001 certification.

Page 416: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

186

45. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 45. RISK MANAGEMENT (Continued)

- Risiko Ekspansi Di Luar Indonesia (Risiko Budaya, Risiko Integrasi, Risiko Hukum, Risiko Teknikal) - Risiko yang melekat secara mendasar pada suatu negara asing adalah adanya perbedaan atas kondisi budaya, hukum dan politik serta keahlian teknikal dan buruh. Ekspansi yang dilakukan di luar Indonesia pada umumnya akan menghadapi tantangan tersebut. Ketidakmampuan untuk beradaptasi dan mempunyai sumberdaya yang mencukupi akan mengakibatkan hilangnya kesempatan untuk mendapatkan proyek di luar Indonesia. Untuk mengatasi risiko ini, Perseroan mempekerjakan para profesional setempat yang mempunyai pengetahuan atas budaya, politik dan hukum setempat, mengangkat mitra kerja stratejik yang baru dan sesuai yang dapat membantu menyelesaikan masalah yang tidak dipahami Perseroan maupun kemampuan teknikal lainnya yang diperlukan dengan lebih baik, serta membuat peringkat sistim berdasarkan skema risiko untuk memprioritaskan rencana pengembangan proyek.

- Risk of Expanding Abroad Indonesia (Cultural Risk, Integration Risk, Legal Risk, Technical Risk)- The basis of this risk is that inherently foreign environment possesses differ in culture, legal and political conditions, in climate and geography, as well as technical and labor expertise from the condition in Indonesia. Any expansion outside Indonesia would most likely face these challenges. Inability to adapt and to be resourceful will result in opportunity loss to pursue projects abroad. To mitigate this risk, the Company has hired local professionals with knowledge of the local cultures and political/legal attitudes, appointing a new and suitable strategic partner who can better assist in solving unfamiliar or new technical issues arising, and setting up a ranking system based on risks schemes to prioritise the project development plans.

- Risiko Transformasi - Sehubungan dengan

pertumbuhan Perseroan, struktur internal Perseroan akan berkembang secara paralel. Hal ini termasuk pertambahan jumlah pekerja (baik jumlah maupun kemampuannya), penerapan sistim informasi yang memadai, serta ketersediaan manajemen eksekutif yang memadai. Ketidakmampuan untuk mewujudkan hal di atas akan mengakibatkan turunnya efisiensi operasi, ketidakmampuan untuk mendapatkan proyek yang mempunyai potensi menguntungkan, dan ketidakmampuan manajemen yang ada dalam menghadapi masa depan Perseroan. Rencana mitigasi yang dibuat termasuk mempekerjakan tambahan personil yang mempunyai kualifikasi memadai di setiap tingkatan, juga menerapkan suatu sistim informasi yang terintegrasi di seluruh Perseroan dan selalu menyesuaikan / memperbaharui struktur organisasi.

- Transformational Risk - As the Company grows in size, the internal structure of the Company will grow in parallel. This includes labor (both size and capabilities), appropriate information systems for its current size, and availability of adequate executive management. Failure to address these issue may result in a decrease in operational efficiency, inability to pursue potentially profitable projects, and inability of current management to cope with the future size of the Company. Proposed mitigation plans include hiring more personnel with proper qualification at all levels, as well as establishing integrated information systems throughout the Company and keeping the organization structure updated.

Page 417: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

187

45. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 45. RISK MANAGEMENT (Continued)

- Risiko Transformasi - Tidak adanya rencana suksesi dapat mengakibatkan terganggunya operasional Perseroan dalam hal seorang personil kunci tidak mampu melaksanakan tugasnya terutama bilamana personil tersebut tidak memberikan/membagikan informasi penting kepada yang lain. Untuk memitigasi risiko ini, Divisi Sumber Daya manusia sedang dalam proses mengembangkan suatu sistim rencana suksesi para anggota Direksi maupun top manajemen serta secara berkelanjutan mengembangkan budaya untuk membagikan informasi (sharing knowledge) di seluruh Perseroan.

- Lack of Succession Planning - There is a lack of succession planning which could result the disruption to the operations of the Company in the case several key personnel are incapacitated to carry out their duties in particular if those persons have not disseminated vital information. In order to mitigate these risks, the Human Resources Division is currently developing a succession plan systems for the members of the Board of Directors and top management and continuously developing a sharing knowledge culture throughout the Company.

- Akses Atau Pemberian Informasi ke Pihak

Luar Yang Tidak Terpusat - Akses atau pemberian informasi ke pihak luar yang tidak terpusat dapat mengakibatkan terjadinya ketidakselarasan informasi Perseroan yang beredar di publik yang pada akhirnya dapat menurunkan reputasi/citra Perseroan. Untuk memitigasi risiko diatas, Perseroan telah memberlakukan kebijakan pemberian informasi yang terpusat yaitu semua informasi Perseroan ke publik atau regulator harus diberikan oleh Divisi Investor Relations - Corporate Secretary. Perseroan secara berkala mengkaji kebijakan pengungkapan informasi ke publik dan melakukan perubahan kebijakan bila diperlukan serta menerapkan suatu sangsi bila terdapat informasi yang diungkapkan ke publik oleh pihak yang tidak berwenang.

- No Single Point of Access or Release for Information to External Parties- No single point of access or release for information to external parties can result in unsynchronized information being released to the public resulting in negative Company image. In order to mitigate this risk, the Company has implemented a one door policy that all disclosures of information to the public or regulators should be carried out by Investor Relations - Corporate Secretary Division. The Company is regularly reviews the policy and revising it when necessary and creating a disincentive scheme for unauthorised release of information.

Page 418: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

188

45. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 45. RISK MANAGEMENT (Continued)

- Manajemen Proyek Yang Kurang Memadai- Ekspansi proyek memerlukan rencana manajemen yang intensif dan tangguh guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ekspansi ini seringkali kompleks dan sulit untuk dijalankan kecuali didukung dan difasilitasi dengan sistim manajemen yang terstruktur dan efektif. Komunikasi merupakan salah satu faktor utama dalam memastikan efektifitas manajemen dalam menangani ekspansi dan bila tidak dilakukan akan mengakibatkan rencana manajemen tidak akan dilaksanakan diseluruh unit usaha secara menyeluruh. Suatu rencana manajemen yang rinci dan menyeluruh akan meningkatkan proses keseluruhan, dan harus diikuti dengan suatu komunikasi yang terkendali dengan pihak unit usaha. Perusahaan juga telah membentuk Sub Komite Ekspansi untuk memastikan bahwa rencana dan pelaksanan proyek ekspansi dilakukan dengan baik dan akan menghasilkan hasil yang paling maksimal bagi Perseroan, khususnya dalam kondisi krisis keuangan ini dimana harga batubara mengalami penurunan.

- Inadequate Project Management Expertise- Project expansion would require intensive and robust management plans in order to achieve target goals. Expansion project are often complex in nature and difficult to execute unless supported and facilitated by an effective management structure and systems. Communications is one of the key factors in ensuring effective management of the expansion project and in the absence of these management plans may not be executed throughout the unit as a whole. A detailed and comprehensive management plan would improve the overall process, and has to be followed with controlled communications between parties. The Company has also established an Expansion Sub Committee to ensure that the plans and the execution of the expansion project will be carried out properly and result in maximum returns to the Company, in particular in the present financial crisis where coal prices are depressed.

- Manajemen Proyek Yang Kurang Memadai -

Sehubungan masih belum pulihnya krisis perekonomian global yang terjadi saat ini yang mempengaruhi kemampuan vendor maupun Perseroan khususnya dalam masalah likuiditas yang tersedia di pasar, terdapat risiko bahwa infrastruktur utama yang diperlukan KPC dalam melakukan ekspansi produksi menjadi 70 juta ton tidak tersedia sepenuhnya sehingga akan mengurangi kemampuan KPC dalam melakukan ekspansi produksi tersebut. Untuk memitigasi risiko diatas, Perseroan telah menjalin komunikasi dan hubungan yang baik dengan vendor serta komunitas keuangan guna mendapatkan pembiayaan untuk ekspansi produksi. Selain itu juga telah dibentuk Divisi Proyek Ekspansi di KPC yang berkonsentrasi pada pengawasan atas perencanaan dan pelaksanaan pencapaian proyek ekspansi 70 juta ton.

- KPC’s Major Infrastructure is not Fully in Place - As a result of the current global economic crisis, this will influence vendor and Company’s capability in terms of obtaining liquidity in the market, resulting in the risk of KPC’s major infrastructure for the production expansion to 70 million tons not fully being in place which will then influence KPC’s ability to its expansion plans. In order to mitigate this risk, the Company has built good relationship and communications with vendors and financial community globally to obtain the financing for the expansion of its production facilities. In addition KPC has established the Expansion Project Division that isresponsible for monitoring the plan and activities of the achievement of 70 million tons expansion plan.

Page 419: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

189

46. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA 46. SUBSEQUENT EVENTS

a. Fasilitas Kredit sebesar USD100 juta dari Credit Suisse

a. Credit Suisse USD100 million Credit Facility

Pada tanggal 26 Januari 2010, Perusahaan (Peminjam) dan Anak-anak perusahaan, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited dan Forerunner International Pte. Ltd. (the “Original Subsidiary Guarantor”), dan Credit Suisse AG, cabang Singapore (the “Original Lender Arranger, Facility dan Security Agent”), menandatangani Perjanjian Kredit dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar USD100 juta, dalam waktu tujuh bulan.

On January 26, 2010, the Company (the “Borrower”) and its Subsidiaries, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings Limited and Forerunner International Pte. Ltd. (the “Original Subsidiary Guarantor”) and Credit Suisse AG, Singapore branch (the “Original Lender, Arranger, Facility and Security Agent”), have entered into Credit Agreement, under which the Original Lender agreed to provide to the Company credit facility amounting to USD100 million, with a term of seven months.

b. Penyelesain di tahun 2009 Akuisisi Jual

Beli Saham atas PT Newmont Nusa Tenggara

b. Completion of 2009 Sale Shares Acquisition in PT Newmont Nusa Tenggara

Pada tanggal 15 Maret 2010, setelah adanya penyelesain Perjanjian Jual Beli sebesar 7% dari bunga yang terdiri dari 478.250 lembar saham maka perjanjian Jual Saham di tahun 2009 oleh PT Newmont Nusa Tenggara telah selesai, PT Multi Daerah Bersain (MDB) akan membayar harga akuisisi sebesar USD246.806.500 dikurangi penyesuaian atas deviden sebesar USD17.374.770. Selanjutnya, perjanjian pemindahan saham yang dikeluarkan oleh Newmont Indonesia Limited dan Nusa Tenggara Mining Corporation kepada MDB (Catatan 11e dan 41bb)

On March 15, 2010, after the conditions to completion for the sale and purchase of the 7% interest consisting of 478,250 shares relating to the 2009 Sale Shares in PT Newmont Nusa Tenggara have been completed, PT Multi Daerah Bersaing (MDB) paid the acquisition price amounting to USD246,806,500 less the dividend adjustment amount of USD17,374,770. Subsequently, the Deeds of Transfer of the shares were issued by Newmont Indonesia Limited and Nusa Tenggara Mining Corporation to MDB (Note 11e and 41bb).

47. STANDAR AKUNTANSI YANG BARU 47. ACCOUNTING STANDARDS

PRONOUNCEMENTS

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang mungkin berdampak pada laporan keuangan konsolidasian.

The Indonesian Institute of Accountants (IAI) has released revisions to several accounting standards that may have certain impacts on the consolidated financial statements.

Revisi berikut ini berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010:

The following revisions are effective for financial statements for the period commencing from on or after January 1, 2010:

- PSAK 26 (Revisi 2009) - Biaya Pinjaman. - PSAK 26 (Revised 2009) - Borrowing Costs. - PSAK 50 (Revisi 2006) - Instrumen Keuangan:

Panyajian dan Pengungkapan. - PSAK 50 (Revised 2006) - Financial

Instruments: Presentation and Disclosure. - PSAK 55 (Revisi 2006) - Instrumen Keuangan:

Pengakuan dan Pengukuran. - PSAK 55 (Revised 2006) - Financial

Instruments: Recognition and Measurements.

Page 420: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

190

47. STANDAR AKUNTANSI YANG BARU (Lanjutan) 47. ACCOUNTING STANDARDS PRONOUNCEMENTS (Continued)

Revisi berikut ini berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011:

The following revisions are effective for financial statements for the period commencing from on or after January 1, 2011:

- PSAK 1 (Revisi 2009) - Penyajian Laporan

Keuangan. - PSAK 1 (Revised 2009) - Presentation of

Financial Statements. - PSAK 2 (Revisi 2009) - Laporan Arus Kas. - PSAK 2 (Revised 2009) - Statement of Cash

Flows. - PSAK 4 (Revisi 2009) - Laporan Keuangan

Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri.

- PSAK 4 (Revised 2009) - Consolidated and Separate Financial Statements.

- PSAK 5 (Revisi 2009) - Segmen Operasi. - PSAK 5 (Revised 2009) - Operating Segments.

- PSAK 12 (Revisi 2009) - Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama.

- PSAK 12 (Revised 2009) - Interest in Joint Ventures.

- PSAK 15 (Revisi 2009) - Investasi pada Entitas Asosiasi.

- PSAK 15 (Revised 2009) - Investments in Associates.

- PSAK 25 (Revisi 2009) - Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan.

- PSAK 25 (Revised 2009) - Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors.

- PSAK 48 (Revisi 2009) - Penurunan Nilai Aset. - PSAK 48 (Revised 2009) - Impairment of Assets.

- PSAK 57 (Revisi 2009) - Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi.

- PSAK 57 (Revised 2009) - Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets.

- PSAK 58 (Revisi 2009) - Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan.

- PSAK 58 (Revised 2009) - Non-Current Assets Held for Sale and Discontinued Operation.

- ISAK 7 (Revisi 2009) - Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus.

- ISAK 7 (Revised 2009) - Consolidation - Special Purpose Entities.

- ISAK 9 - Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi dan Liabilitas Serupa.

- ISAK 9 - Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities.

- ISAK 10 - Program Loyalitas Pelanggan. - ISAK 10 - Customer Loyalty Programmes. - ISAK 11 - Distribusi Aset Nonkas kepada

Pemilik. - ISAK 11 - Distribution of Non-Cash Assets to

Owners. - ISAK 12 - Pengendalian Bersama Operasi:

Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer. - ISAK 12 - Jointly Controlled Entities: Non-

Monetary Contributions by Venturers.

Selain itu, IAI juga telah mencabut beberapa standar akuntansi, yang tanggal efektifnya mengikuti ketentuan tanggal efektif dalam PSAK lain yang terkait, sebagai berikut:

Moreover, IAI has revoked several accounting standards, the effective dates of which follow the effective date of the provisions of the other related PSAKs, as follows:

- PPSAK 2 - Pencabutan PSAK 41: Akuntansi

Waran dan PSAK 43: Akuntansi Anjak Piutang.

- PPSAK No. 2 - Revocation of PSAK 41 Accounting for Warrants and PSAK 43 Accounting for Factoring.

- PPSAK 3 - Pencabutan PSAK 54: Akuntansi Restrukturisasi Utang Piutang Bermasalah.

- PPSAK No. 3 - Revocation of PSAK 54 Accounting for the Restructuring of Troubled Debt.

Page 421: 28 Annual Report 2009

PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 (Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008) (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 (With Comparative Figures for the Year Ended December 31, 2008) (Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

191

47. STANDAR AKUNTANSI YANG BARU (Lanjutan) 47. ACCOUNTING STANDARDS PRONOUNCEMENTS (Continued)

- PPSAK 4 - Pencabutan PSAK 31 (Revisi

2000): Akuntansi Perbankan, PSAK 42: Akuntansi Perusahaan Efek dan PSAK 49: Akuntansi Reksa Dana.

- PPSAK No. 4 - Revocation of PSAK 31 (Revised 2000): Accounting for Banking Industry, PSAK 42: Accounting for Securities Companies and PSAK 49: Accounting for Mutual Funds.

- PPSAK No. 5 - Pencabutan ISAK 06: Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing.

- PPSAK No. 5 - Revocation of ISAK 06: Interpretation of Paragraphs 12 and 16 of PSAK 55 (1999) on Embedded Derivative Instruments in Foreign Currency Contract.

Perusahaan dan Anak perusahaan sedang mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan konsolidasian.

The Company and Subsidiaries are evaluating the potential impact on the consolidated financial statements as a result of the adoption of the above new accounting standards.

48. REKLASIFIKASI AKUN 48. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS

Beberapa angka perbandingan dalam laporan keuangan konsolidasian tahun 2008 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian tahun 2009. Reklasifikasi tersebut adalah sebagai berikut:

Certain comparative figures in the 2008 consolidated financial statements have been reclassified to conform to the 2009 consolidated financial statements presentation. These reclassifications are as follows:

2008 2008 Dilaporkan Setelah Sebelumnya/ Reklasifikasi/ Direklasifikasi/ As Reported Reclassification As Reclassified

Kas di bank yang dibatasi penggunaannya 160.477.264 (1.840.967 ) 158.636.297 Restricted cash in bank

Piutang lain-lain 217.762.370 (196.928.381 ) 20.833.989 Other receivables Aset lancar lainnya 79.940.508 (27.423.829 ) 52.516.679 Other current assets Piutang hubungan istimewa 5.250.264 196.928.381 202.178.645 Due from related parties Tagihan pajak 51.561.664 (4.989.764 ) 46.571.900 Claims for tax refund Aset tidak lancar lainnya 242.304.780 (84.761.614 ) 157.543.166 Other non-current assets Hutang lain-lain 764.529.470 (14.327.615 ) 750.201.855 Other payables Hutang hubungan istimewa 1.481.436 14.327.615 15.809.051 Due to related parties

49. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN 49. COMPLETION OF THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini yang diselesaikan pada tanggal 29 Maret 2010.

The management of the Company is responsible for the preparation of these consolidated financial statements that were completed on March 29, 2010.