referat fix ppok
Post on 07-Jul-2018
220 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Referat Fix ppok
1/22
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan salah satu dari kelompok
penyakit tidak menular yang telah menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.1
Hal ini disebabkan oleh meningkatnya usia harapan hidup dan semakin tingginya pajanan
faktor risiko, seperti faktor pejamu yang diduga berhubungan dengan kejadian PPOK,
semakin banyaknya jumlah perokok khususnya pada kelompok usia muda, serta
penemaran udara di dalam ruangan maupun di luar ruangan dan di tempat kerja.! PPOK
sering kali timbul pada usia pertengahan akibat merokok dalam "aktu yang lama.
#ampak PPOK pada setiap indi$idu tergantung derajat keluhannya (khususnya sesak dan penurunan kapasitas latihan), efek sistemik dan gejala komorbid lainnya.1
#ata pre$alens PPOK pada populasi de"asa saat ini ber$ariasi pada setiap negara
di seluruh dunia. %ahun !&&&, pre$alens PPOK di 'merika dan ropa berkisar *+ pada
indi$idu usia - tahun. /ntuk Indonesia, penelitian 0OP# "orking group tahun !&&!
di 1! negara 'sia Pasifik menunjukkan estimasi pre$alens PPOK Indonesia sebesar
,. Pre$alens PPOK diperkirakan akan meningkat sehubungan dengan peningkatan
usia harapan hidup penduduk dunia, pergeseran pola penyakit infeksi yang menurunsedangkan penyakit degeneratif meningkat serta meningkatnya kebiasaan merokok dan
polusi udara. 2erokok merupakan salah satu faktor risiko terbesar PPOK.3 4erdasarkan
hasil penelitian pre$alens PPOK meningkat dari tahun ke tahun, dari sekitar di
periode tahun 1+&*1+5+ mendekati 1& di periode tahun !&&&*!&&5. Penyakit paru
obstruktif kronik (PPOK) merupakan salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian
di seluruh dunia. 4erdasarkan 6lobal Initiati$e for 0hroni Obstruti$e 7ung #isease
(6O7#) !&&5, dibagi atas derajat, yaitu 8 derajat 1 (PPOK ringan), derajat ! (PPOK
sedang), derajat 3 (PPOK berat), derajat (PPOK sangat berat). !
Penderita PPOK akan datang ke dokter dan mengeluhkan sesak nafas, batuk*
batuk kronis, sputum yang produktif, faktor resiko (9). :edangkan PPOK ringan dapat
tanpa keluhan atau gejala. Penatalaksanaan seara umum PPOK meliputi 8 dukasi,
1
-
8/19/2019 Referat Fix ppok
2/22
-
8/19/2019 Referat Fix ppok
3/22
BAB II
Diagnosis PPOK
Penyakit paru obstruksi kronik adalah penyakit paru kronik yang ditandai dengan
hambatan aliran udara di saluran nafas yang tidak sepenuhnya re$ersible. Hambatan
aliran udara ini bersifat progresif dan berhubungan dengan respons inflamasi paru
terhadap partikel atau gas yang beraun=berbahaya.1
2.1 Faktor Risiko 2
1. 'sap rokok !. Polusi udara
Polusi di dalam ruangan
o 'sap rokok
o 'sap kompor
Polusi di luar ruangan
o 6as buang kendaraan bermotor
o
#ebu jalanan Polusi tempat kerja (bahan kimia,>at iritasi,gas beraun)
3. 6en
?ator resiko genetik yang paling sering terjadi adalah α-1 antitrypsin sebagai
inhibitor dari protease serin.
2.2 Klasifikasi 2
4erdasarkan 6lobal Initiati$e for 0hroni Obstruti$e 7ung #isease (6O7#) !&&5,
dibagi atas derajat 8
1. Derajat I PPOK ringan
#engan atau tanpa gejala klinis (batuk produksi sputum). Keterbatasan aliran
udara ringan (@P1 = K@P A 5&B @P1 - C& Prediksi). Pada derajat ini, orang
tersebut mungkin tidak menyadari bah"a fungsi parunya abnormal.
3
-
8/19/2019 Referat Fix ppok
4/22
2. Derajat II PPOK se!ang
:emakin memburuknya hambatan aliran udara (@P1 = K@P A 5&B & A @P1
A C&), disertai dengan adanya pemendekan dalam bernafas. #alam tingkat ini
pasien biasanya mulai menari pengobatan oleh karena sesak nafas yang
dialaminya.
". Derajat III PPOK #erat
#itandai dengan keterbatasan = hambatan aliran udara yang semakin memburuk
(@P1 = K@P A 5&B 3& A @P1 A & prediksi). %erjadi sesak nafas yang
semakin memberat, penurunan kapasitas latihan dan eksaserbasi yang berulang
yang berdampak pada kualitas hidup pasien.
$. Derajat I% PPOK sangat #eratKeterbatasan = hambatan aliran udara yang berat (@P1 = K@P A 5&B @P1 A
3& prediksi) atau @P1 A & prediksi ditambah dengan adanya gagal nafas
kronik dan gagal jantung kanan.
%erdapat ketidak sesuaian antara nilai @P1 dan gejala penderita, oleh
sebab itu perlu diperhatikan kondisi lain. 6ejala sesak napas mungkin tidak bisa
diprediksi dengan @P18
2." Diagnosis2
6ejala dan tanda PPOK sangat ber$ariasi, mulai dari tanda dan gejala ringan hingga
berat. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan sampai ditemukan kelainan
yang jelas dan tanda inflasi paru. #iagnosis PPOK dipertimbangkan bila timbul
tanda dan gejala seperti pada tabel berikut 8
%abel 1. Indikator kuni untuk mendiagnosis PPOK
4
-
8/19/2019 Referat Fix ppok
5/22
6ejala Keterangan
:esak Progresif (sesak bertambah berat
seiring berjalannya "aktu)
4ertambah berat dengan akti$itas
Persisten (menetap sepanjang hari)
Pasien mengeluh berupa Dperlu usaha
untuk bernapasE
4erat, sukar bernapas, terengah*engah
4atuk Kronik Hilang timbul dan mungkin tidak
berdahak
4atuk kronik berdahak :etiap batuk kronik berdahak dapat
mengindikasikan PPOK
Fi"ayat terpajan fator resiko 'sap rokok
#ebu
4ahan kimia di tempat kerja
'sap dapur
1. 6ambaran klinis 8
a. 'namnesis8
• Fi"ayat merokok atau bekas perokok dengan atau tanpa gejala pernapasan
• Fi"ayat terpajan >at iritan yang bermakna di tempat kerja
• Fi"ayat penyakit emfisema pada keluarga
• %erdapat faktor predisposisi pada masa bayi=anak, misal berat badan lahir
rendah (447F), infeksi saluran napas berulang, lingkungan asap rokok dan
polusi udara
• 4atuk berulang dengan atau tanpa dahak
5
-
8/19/2019 Referat Fix ppok
6/22
• :esak dengan atau tanpa bunyi mengi
b. Pemeriksaan fisik
PPOK dini umumnya tidak ada kelainan
• Inspeksi
* Pursed - lips breathing (mulut setengah terkatup menuu)
* Barrel chest (diameter antero * posterior dan trans$ersal sebanding)
- Penggunaan otot bantu napas
* Hipertropi otot bantu napas
* Pelebaran sela iga
* 4ila telah terjadi gagal jantung kanan terlihat denyut $ena jugularis di leher
dan edema tungkai
* Penampilan pink puffer atau blue bloater
6ejala bronhitis (4lue 4loater)
1. :esak nafas pada saat istirahat, yang memburuk
dengan akti$itas ringan
!. 4atuk berdahak terutama pada pagi hari
3. 2engi ketika saat bernafas
6
-
8/19/2019 Referat Fix ppok
7/22
. Kelihatan lelah
. Obesitas
6ejala mfisema ( pink puffer )
1. :esak nafas
!. 4atuk dengan atau tanpa
dahak
3. Kelelahan
. Penurunan berat badan
. 0aheGia
• Palpasi
Pada emfisema fremitus melemah, sela iga melebar
• Perkusi
Pada emfisema hipersonor dan batas jantung mengeil, letak diafragma
rendah, hepar terdorong ke ba"ah
• 'uskultasi
1. :uara napas $esikuler normal, atau melemah!. %erdapat ronki dan atau mengi pada "aktu bernapas biasa atau pada
ekspirasi paksa
3. kspirasi memanjang
. 4unyi jantung terdengar jauh
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan rutin8
a. ?aal paru
:pirometri (@P1, @P1 prediksi, K@P, @P1=K@P)
* Obstruksi ditentukan oleh nilai @P1 prediksi ( ) dan atau @P1=K@P
().
Obstruksi 8 @P1(@P1=@P1 pred) A C& @P1 (@P1=K@P) A 5
7
-
8/19/2019 Referat Fix ppok
8/22
* @P1 merupakan parameter yang paling umum dipakai untuk menilai
beratnya PPOK dan memantau perjalanan penyakit.
* 'pabila spirometri tidak tersedia atau tidak mungkin dilakukan, 'P
meter "alaupun kurang tepat, dapat dipakai sebagai alternatif dengan
memantau $ariabiliti harian pagi dan sore, tidak lebih dari !&
/ji bronkodilator
* #ilakukan dengan menggunakan spirometri, bila tidak ada gunakan 'P
meter.
* :etelah pemberian bronkodilator inhalasi sebanyak C hisapan, 1 * !& menit
kemudian dilihat perubahan nilai @P1 atau 'P, perubahan @P1 atau
'P A !& nilai a"al dan A !&& ml* /ji bronkodilator dilakukan pada PPOK stabil
b. #arah rutin
Hb, Ht, leukosit
. Fadiologi
• ?oto toraks P' dan lateral berguna untuk menyingkirkan penyakit paru
lain.
• Pada emfisema terlihat gambaran 8
* Hiperinflasi
* Hiperlusen
* Fuang retrosternal melebar
* #iafragma mendatar
* antung menggantung (jantung pendulum = tear drop / eye drop
appearance)
• Pada bronkitis kronik 8
*
-
8/19/2019 Referat Fix ppok
9/22
Pada bronkitis kronis, foto thoraks memperlihatkan tubular shado" berupa
bayangan garis*garis yang paralel keluar dari hilus menuju apeks paru dan orakan paru
yang bertambah.
Pada emfisema, foto thoraks menunjukkan adanya hiperinflasi dengan gambaran
diafragma yang rendah dan datar, peniutan pembuluh darah pulmonal, dan penambahan
ortakan ke distal.
Pemeriksaan khusus (tidak rutin)
a. ?aal paru
* @olume Fesidu (@F), Kapasiti Fesidu ?ungsional (KF?), Kapasiti Paru
%otal (KP%), @F=KF?,@F=KP% meningkat
* Fa" meningkat pada bronkitis kronik
* :ga" meningkat
* @ariabiliti Harian 'P kurang dari !&
b. /ji latih kardiopulmoner
* :epeda statis (ergoyle)
* entera (treadmill)
* alan menit, lebih rendah dari normal
. /ji pro$okasi bronkus
/ntuk menilai derajat hipereakti$iti bronkus, pada sebagian keil PPOK
terdapat hipereakti$itas bronkus derajat ringan.
d. /ji oba kortikosteroid
9
NormalNormal HyperinflationHyperinflation
-
8/19/2019 Referat Fix ppok
10/22
2enilai perbaikan faal paru setelah pemberian kortikosteroid oral (prednison
atau metilprednisolon) sebanyak 3& * & mg per hari selama !minggu yaitu
peningkatan @P1 pasabronkodilator - !& dan minimal !& ml. Pada
PPOK umumnya tidak terdapat kenaikan faal paru setelah pemberian
kortikosteroid.
e. 'nalisis gas darah
%erutama untuk menilai 8
* 6agal napas kronik stabil
* 6agal napas akut pada gagal napas kronik
f. Fadiologi
* 0% * :an resolusi tinggi2endeteksi emfisema dini dan menilai jenis serta derajat emfisema atau
bula yang tidak terdeteksi oleh foto toraks polos.
* :an $entilasi perfusi
2engetahui fungsi respirasi paru
g. lektrokardiografi
2engetahui komplikasi pada jantung yang ditandai oleh Pulmonal dan
hipertrofi $entrikel kanan.
h. kokardiografi
2enilai funfsi jantung kanan
i. 4akteriologi
Pemerikasaan bakteriologi sputum pe"arnaan 6ram dan kultur resistensi
diperlukan untuk mengetahui pola kuman dan untuk memilih antibiotik yang
tepat. Infeksi saluran napas berulang merupakan penyebab utama eksaserbasi
akut pada penderita PPOK di Indonesia.
j. Kadar alfa*1 antitripsin
10
-
8/19/2019 Referat Fix ppok
11/22
Kadar antitripsin alfa*1 rendah pada emfisema herediter (emfisema pada usia
muda), defisiensi antitripsin alfa*1 jarang ditemukan di Indonesia. ri"ayat
penyakit yang ditandai dengan gejala*gejala diatas.
PPOK harus dipertimbangkan pada penderita dengan keluhan batuk dengan dahak
atau sesak napas dan atau ri"ayat terpapar faktor resiko. #iagnosis dipastikan dengan
pemeriksaan obyektif adanya hambatan aliran udara (dengan spirometri).
2.$ Diagnosa Ban!ing
BAB III
Penatalaksanaan PPOK
11
-
8/19/2019 Referat Fix ppok
12/22
".1 Penatalaksanaan PPOK
%ujuan dari manajemen PPOK adalah untuk meningkatkan status fungsional pasien
dan kualitas hidup dengan menjaga fungsi paru*paru yang optimal, menurunkan gejala,
menurunkan kematian,menegah dan menangani komplikasi dan menegah kekambuhan
eksaserbasi. :etelah diagnosis PPOK ditegakkan, penting untuk memberitahu pasien
tentang penyakit dan untuk mendorong partisipasi aktif dalam terapi.
Penatalaksanaan seara umum PPOK meliputi 8
1. dukasi
!. 4erhenti merokok
3. Obat ; obatan
. Fehabilitasi
. %erapi oksigen
. @entilasi mekanis
5.
-
8/19/2019 Referat Fix ppok
13/22
4erhenti merokok merupakan satu*satunya inter$ensi yang paling efektif
dalam mengurangi risiko berkembangnya PPOK dan memperlambat
progresi$itas penyakit.
5. Obat ; obatan
• 4ronkodilator
2aam ; maam bronkodilator B
6olongan antikolinergik
#igunakan pada derajat ringan sampai berat, disamping
bronkodilator juga mengurangi sekresi muus.
6olongan agonis *!
4entuk inhaler digunakan untuk menatasi sesak, peningkatan
jumlah penggunaan dapat sebagai monitor timbulnya eksaserbasi.
:ebaai obat pemeliharaan sebaiknya digunakan tablet yang berefek
panjang. 4entuk nebuli>er dapat digunakan untuk mengatasi
eksaserbasi akut, tidak dianjurkan untuk penggunaan jangka
panjang. 4entuk injeksi subkutan atau drip untuk mengatasi
eksaserbasi berat.
Kombinasi antikolinergik dan agonis *!
Kombinasi kedua obat golongan ini akan memperkuat efek
bronkodilatasi, karena keduanya mempunyai tempat kerja yang
berbeda. #isamping itu penggunaan obat kombinasi lebihsederhana dan mudah digunakan.
13
-
8/19/2019 Referat Fix ppok
14/22
6olongan Gantin
4entuk tablet biasa atau puyer untuk mengatasi sesak, bentuk
suntikan bolus atau drip untuk mengatasi eksaserbasi akut.
• 'ntiinflamasi
#igunakan bila terjadi eksaserbasi akut dalam bentuk oral atau injeksi
intra$ena, berfungsi menekan inflamasi yang terjadi, dipilih golongan
metilprednisolon atau prednison. 4entuk inhalasi sebagai terapi jangka
panjang diberikan bila terbukti uji kortikosteroid positif yaitu terdapat
perbaikan @P1 pasabronkodilator meningkat - !& dan minimal !&
mg.
• 'ntibioti
Hanya diberikan bila terdapat infeksi. 'ntibiotik yang digunakan untuk
lini pertama adalah amoksisilin dan makrolid. #an untuk lini kedua
diberikan amoksisilin dikombinasikan dengan asam kla$ulanat,
sefalosporin, kuinolon dan makrolid baru.
• 'ntioksidan
#apat mengurangi eksaserbasi dan memperbaiki kualitas hidup.
#igunakan
-
8/19/2019 Referat Fix ppok
15/22
• 'ntitusif
#iberikan dengan hati*hati
C. Fehabilitasi PPOK
%ujuan program rehabilitasi untuk meningkatkan toleransi terhadap
latihan dan memperbaiki kualitas hidup pasien PPOK. Pasien yan
dimasukkan ke dalam program rehabilitasi adalah mereka yan tlah
mendapatkan pengobatan optimal yang disertai 8
• :imptom pernapasan berat
• 4eberapa kali masuk ruang ga"at darurat
• Kualitas hidup yang menurun
+. %erapi oksigen
Pada PPOK terjadi hipoksemia progresif dan berkepanjangan yang
mengakibatkan kerusakan sel dan jaringan. Pemberian terapi oksigen
merupakan hal yang sangat penting untuk mempertahankan oksigenasi
dalam sel dan menegah kerusakan sel baik di otot maupun organ*organlainnya.
a. 2anfaat Oksigen 8
1. 2engurangi sesak
!. 2emperbaiki akti$itas
3. 2engurangi hipertensi pulmoner
. 2engurangi $asokontriksi
. 2engurangi hematokrit
. 2emperbaiki fungsi neuropsikiatri
5. 2eningkatkan kualitas hidup
15
-
8/19/2019 Referat Fix ppok
16/22
b. Indikasi 8
1. Pa&! A & mmHg atau :at O! A +&
!. PaO! diantara *+ mmHg atau :at O! - C+ disertai
korpulmonale, perubahan P pumonal, Ht - dan tanda*tanda
gagal jantung kanan, sleep apnea, dan penyakit paru.
. 2aam terapi oksigen 8.
1. Pemberian oksigen jangka panjang
!. Pemberian oksigen pada "aktu akti$itas
3. Pemberian oksigen pada "aktu timbul sesak mendadak . Pemberian oksigen seara intensif pada "aktu gagal napas
1&. @entilasi 2ekanik
@entilasi mekanik pada PPOK digunakan pada eksaserbasi dengan gagal
napas akut, atau pada penderita PPOK derajat berat dengan gagal napas
kronik. @entilasi dapat dilakukan dengan dua ara, yaitu dengan intubasi
atau tanpa intubasi..
11.
-
8/19/2019 Referat Fix ppok
17/22
terhadap hipoksia dan hiperkapni. %etapi pada PPOK dengan gagal napas
kelebihan pemasukan protein dapat menyebabkan kelelahan.
2alnutrisi dapat die$aluasi dengan 8
1. Penurunan berat badan
!. Kadar albumin darah
3. 'ntropometri
6i>i penting sebagai penentu gejala, aat, dan prognosis dalam PPOK,
baik kelebihan dan kekurangan berat badan bisa menjadi masalah. Kira ;
kira ! dari pasien PPOK derajat II sampai I@ menunjukkan penurunan
baik indeks massa tubuh dan massa lemak bebas.
1!. %erapi Pembedahan 1,
4ertujuan untuk 8
a. 2emperbaiki faal paru
b. 2emperbaiki mekanik paru
. 2eningkatkan toleransi terhadap eksaserbasi
d. 2emperbaiki kualitas hidup
Operasi paru yang dapat dilakukan yaitu 8
a. 4ulektomi
b. 4edah reduki $olume paru (4F@P) = lung $olume redution surgery
. %ransplantasi paru
17
-
8/19/2019 Referat Fix ppok
18/22
".2 Penatalaksanaan &a!a eksaser#asi ak't
ksaserbasi akut pada PPOK berarti timbulnya perburukan dibandingkan dengan
kondisi sebelumnya. ksaserbasi dapat disebabkan dengan kondisi sebelunya.ksaserbasi dapat disebabkan infeksi atau fator lainnya seperti polusi udara, kelelahan,
atau timbulnya komplikasi.
6ejala eksaserbasi 8
• :esak bertambah
• Produksi sputum meningkat
• Perubahan "arna sputum (sputum menjadi purulen)
a. Penatalaksanaan PPOK eksaserbasi akut di rumah 8 bronkodilator
nebuli>er, oksigen selama akti$itas dan tidur, mukolitik, ekspektoran.
b. %erapi eksaserbasi akut di rumah sakit8
%erapi oksigen terkontrol, melalui kanul nasal atau $enturi mask
4ronkodilator8 inhalasi agonis ! (dosis J frek"ensi ditingkatkan) 9
antikolinergik. Pada eksaserbasi akut berat8 9 aminofilin (&,
mg=kg44=jam)
:teroid8 prednisolon 3&*& mg PO selama 1&*1 hari.
:teroid intra$ena8 pada keadaan berat
'ntibiotika terhadap S pneumonie, H influena, ! catarrhalis.
@entilasi mekanik pada8 gagal akut atau kronik
18
-
8/19/2019 Referat Fix ppok
19/22
"." Ko(&likasi$
1. 6agal napas
a. 6agal napas kronik
Hasil analisis gas darah Po! A & mmHg dan Po! - & mmHg, dan pH
normal, penatalaksanaan 8
1. aga keseimbangan Po! dan P0o!
!. 4ronkodilator adekuat
3. %erapi oksigen yang adekuat terutama "aktu latihan atau "aktu tidur . 'ntioksidan
. 7atihan pernapasan dengan pursed lips breathing
b. 6agal napas akut pada gagal napas kronik
1. :esak napas dengan atau tanpa sianosis
!. :putum bertambah dan purulen
3. #emam
. Kesadaran menurun
!. Infeksi berulang
Pada pasien PPOK produksi sputum yang berlebihan menyebabkan
terbentuk koloni kuman, hal ini memudahkan terjadi infeksi berulang. Pada
kondisi kronik ini imuniti menjadi lebih rendah, ditandai dengan
menurunnya kadar limposit darah.
3. Kor polmunale
#itandai oleh P pulmonal pada K6, hematokrit - & , dapat disertai
gagal jantung kanan.
19
-
8/19/2019 Referat Fix ppok
20/22
Penegahan
* Hindari asap rokok
* Hindari polusi udara
* Hindari infeksi saluran napas berulang
".$ Prognosis
2akin epat diagnosis bisa ditegakkan, maka prognosis penderita baik, dengan
atatan etiologinya bisa di hilangkan. 4ila etiologi tidak dapat disinggirkan, maka
penderita bukan hanya mendapatkan kekambuhan, tetapi juga perjalanan penyakitnya
akan melaju terus menerus dengan pesat. :emakin lambat diagnosis ditegakkan, maka
makin jelek prognosis penderita. Hal ini di akibatkan sudah semakin berkurangnya
elastisitas paru, semakin luasnya kerusakan silia seara irre$ersible dan semakin tebalnya
mukosa saluran pernapasan. Kalau penderita tidak meninggal karena kegagalan
pernapasan, maka sebab kematian yang lain adalah karena salah satu atau lebih
komplikasi yang dapat timbul setiap saat.
20
-
8/19/2019 Referat Fix ppok
21/22
BAB I%
KE)I*PULAN
Penyakit paru obstruksi kronik adalah penyakit paru kronik yang ditandai dengan
hambatan aliran udara di saluran nafas yang tidak sepenuhnya re$ersible. #i Indonesia
diperkirakan terdapat ,C juta pasien dengan pre$alens ,. 'ngka ini bisa meningkat
dengan makin banyaknya jumlah perokok karena +& pasien PPOK adalah perokok atau
mantan rokok. 4erdasarkan 6lobal Initiati$e for 0hroni Obstruti$e 7ung #isease
(6O7#) !&&5, dibagi atas derajat yaitu #erajat I8 PPOK ringan dengan atau tanpa
gejala klinis (batuk produksi sputum). #erajat II8 PPOK sedang semakin memburuknya
hambatan aliran udara disertai dengan adanya pemendekan dalam bernafas. #erajat III8PPOK berat ditandai dengan keterbatasan = hambatan aliran udara yang semakin
memburuk . %erjadi sesak nafas yang semakin memberat, penurunan kapasitas latihan dan
eksaserbasi yang berulang yang berdampak pada kualitas hidup pasien. #erajat I@8 PPOK
sangat berat keterbatasan = hambatan aliran udara yang berat prediksi ditambah dengan
adanya gagal nafas kronik dan gagal jantung kanan. #iagnosa PPOK dari anamnesa
pasien, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang faal paru, pemeriksaan darah, dan
pemeriksaaan radiologi. Penatalaksanaan seara umum PPOK meliputi 8 dukasi,
berhenti merokok, obat ; obatan , rehabilitasi, terapi oksigen, $entilasi mekanis,
-
8/19/2019 Referat Fix ppok
22/22
1. 2edsape and referene drugs deseases J produeres, !&1!. 0hroni Obstruti$e
Pulmonary #isease. http8==emediine.medsape.om=artile=!+5*o$er$ie"
!. Perhimpunan #okter Paru Indonesia (P#PI), !&11. Penyakit Paru "bstruksif
#ronik . Perhimpunan #okter Paru Indonesia. akarta.
3. #anusantoso Halim,!&&&. Buku Saku $lmu Penyakit Paru. Hipokrates.akarta
. Perhimpunan #okter Paru Indonesia (P#PI), !&&3. Penyakit Paru "bstruksif
#ronik %PP"#& Pedoman 'iagnosis ( Penatalaksanaan 'iindonesia) akarta.
. http8==""".daynightlini.om=0OP#.aspG
22
http://emedicine.medscape.com/article/297664-overviewhttp://www.daynightclinic.com/COPD.aspxhttp://emedicine.medscape.com/article/297664-overviewhttp://www.daynightclinic.com/COPD.aspx
top related