referat fix forensik

Upload: rizki-ahmad-ferdian

Post on 07-Jul-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Referat Fix forensik

    1/21

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangPemeriksaan laboratorium merupakan tindakan dan prosedur

    pemeriksaan khusus dengan mengambil bahan atau sample dari penderita

    dapat berupa urine, darah, dahak atau bahan lain untuk dianalisa guna

    membantu tenaga kesehatan menyingkirkan kemungkinan dan

    menentukan diagnosis suatu penyakit, sebagai pedoman terapi, sebagai

    panduan prognosis, dan mendeteksi suatu penyakit.Penggunaan pemeriksaan laboratorium yang sesuai dengan tujuan

    sebagai panduan terapi, misalnya pada penyakit diabetes mellitus dapat

    diakukan pemeriksaan laboratorium gula darah dapat dilakukan ketika

    dokter ingin mengetahui apakah terapi yang diberikan telah sesuai.Badan Penyelenggara Jaminan Sosial adalah badan hukum publik

    yang dibentuk untuk menyeenggarakan program jaminan sosial yang

    mulai dilaksanakan sejak tanggal 1 Januari 2014. BPJS dibentuk untuk

    melaksanakan jaminan kesehatan. Jaminan kesehatan adalah jaminan

    berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat

    pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan

    dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar

    iuran atau iurannya dibayarkan oleh pemerintah. Semua penduduk

    ndonesia !ajib menjadi peserta jaminan kesehatan yang dikelola oleh

    BPJS, termasuk orang asing yang telah bekerja paling singkat enam bulan

    di ndonesia dan telah membayar iuran.Berbagai hal yang terkait dengan BPJS diatur dalam "ndang#

    "ndang $epublik ndonesia %omor 24 tahun 2011 tentang Badan

    Penyelenggara Jaminan Sosial dalam rangka menyelenggarakan pelayanan

    kesehatan terhadap peserta BPJS, maka fasilitas kesehatan dapat

    dibedakan menjadi pelayanan kesehatan tingkat pertama dan tingkat

    1

  • 8/18/2019 Referat Fix forensik

    2/21

    lanjutan. Salah satu pelayanan yang disediakan adalah pemeriksaan

    laboratorium. Pemeriksaan laboratorium yang ditanggung oleh BPJS tentu

    akan berbeda antara fasilitas kesehatan tingkat pertama maupun lanjutan,

    oleh karena itu penting bagi kita sebagai &alon tenaga kesehatan untuk

    mengetahui batasan#batasan pemeriksaan laboratorium pada tiap tingkatan

    fasilitas kesehatan.

    1.2 Rumusan Masalah1. 'pa pengertian, manfaat, fungsi, dan prosedur pemeriksaan

    laboratorium(2. Bagaimana alur pemeriksaan laboratorium dalam pelayanan kesehatan

    pada era BPJS(). 'pa dasar hukum kesehatan pemeriksaan laboratorium di ndonesia(

    1.3 TujuanUmum

    'gar masyarakat se&ara umum dapat memahami pemeriksaan

    laboratorium yang sesuai dengan fasilitas kesehatan.!husus 1. *ahasis!a mengetahui pengertian, manfaat, fungsi, dan prosedur

    pemeriksaan laboratorium.2. *ahasis!a mengetahui alur pemeriksaan laboratorium dalam

    pelayanan kesehatan di era BPJS.). *ahasis!a mengetahui dasar hukum kesehatan pemeriksaan

    laboratorium di ndonesia.

    BAB IITIN"AUAN PU#TA!A

    2.1 Pemer$ksaan La%&rat&r$um

    2

  • 8/18/2019 Referat Fix forensik

    3/21

    2.1.1 Pengert$an

    Pemeriksaan laboratorium adalah suatu tindakan dan prosedur

    pemeriksaan khusus dengan mengambil bahan atau sample dari penderita

    dimana dapat berupa urine, darah, sputum +dahak dll. Pemeriksaan

    -aboratorium merupakan pemeriksaan untuk menunjang diagnosis

    penyakit, guna mendukung atau menyingkirkan diagnosis lainnya.

    Pemeriksaan laboratorium juga sebagai ilmu terapan untuk menganalisa

    &airan tubuh dan jaringan guna membantu tenaga kesehatan mendiagnosis

    dan mengobati pasien.

    Pemeriksaan laboratorium merupakan penelitian perubahan yang

    timbul pada penyakit dalam hal susunan kimia dan mekanisme biokimia

    tubuh +perubahan ini bisa penyebab atau akibat .

    Pada umumnya diagnosis penyakit dibuat berdasarkan gejala

    penyakit +keluhan dan tanda , dan gejala ini mengarahkan dokter pada

    kemungkinan penyakit penyebab. asil pemeriksaan laboratorium dapatmenunjang atau menyingkirkan kemungkinan penyakit yang

    menyebabkan, misalnya dalam pemeriksaan biakan darah pada demam

    tifoid, jika positif amat mendukung diagnosis, tapi bila negatif tak

    menyingkirkan diagnosis demam tifoid jika se&ara klinis dan pemeriksaan

    lain +misalnya pemeriksan / '- menyokong.

    alam diagnosis penyakit kadang#kadang tidaklah mudah,

    terutama pada permulaan penyakit, gejala klinis penyebabnya masih berupa kemungkinan, meski dokter biasanya dapat menetapkan

    kemungkinan yang paling tinggi. arena itu, pada tahap permulaan dokter

    tidak selalu dapat menentukan diagnosis penyakit. iperlukan data#data

    tambahan dari pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang lain.

    2.1.2 Man'aat (an )ungs$

    )

  • 8/18/2019 Referat Fix forensik

    4/21

    *enurut enry dan o!anit , para dokter memilih dan

    menge3aluasi uji#uji laboratorium dalam pera!atan pasien sekurang#

    kurangnya satu dari alasan#alasan berikut ini1. "ntuk menunjang diagnosis klinis2. "ntuk menyingkirkan kemungkinan suatu diagnosis atau

    penyakit). "ntuk digunakan sebagai pedoman terapi atau manajemen4. "ntuk digunakan sebagai panduan prognosis5. "ntuk mendeteksi suatu penyakit +uji saring

    ari lima hal di atas dapat disimpulkan bah!a pemeriksaan

    laboratorium memiliki fungsi dan manfaat sebagai berikut

    1. Skrining atau uji saring adanya penyakit subklinis, dengan

    tujuan menentukan resiko terhadap suatu penyakit dan

    mendeteksi dini penyakit terutama bagi indi3idu beresiko

    tinggi +!alaupun tidak ada gejala atau keluhan .2. onfirmasi pasti diagnosis, yaitu untuk memastikan penyakit

    yang diderita seseorang, berkaitan dengan penanganan yang

    akan diberikan dokter serta berkaitan erat dengan komplikasi

    yang mungkin saja dapat terjadi). *enemukan kemungkinan diagnostik yang dapat

    menyamarkan gejala klinis4. *embantu pemantauan pengobatan5. *enyediakan informasi prognosis atau perjalanan penyakit,

    yaitu untuk memprediksi perjalanan penyakit dan berkaitan

    dengan terapi dan pengelolaan pasien selanjutnya

    6. *emantau perkembangan penyakit, yaitu untuk memantau perkembangan penyakit dan memantau efekti3itas terapi yang

    dilakukan agar dapat meminimalkan komplikasi yang dapat

    terjadi. Pemantauan ini sebaiknya dilakukan se&ara berkala.7. *engetahui ada tidaknya kelainan atau penyakit yang banyak

    dijumpai dan potensial membahayakan8. *emberi ketenangan baik pada pasien maupun klinisi karena

    tidak didapati penyakit

    4

  • 8/18/2019 Referat Fix forensik

    5/21

    2.1.3 Taha*+taha* Pemer$ksaan La%&rat&r$um

    isetiap laboratori untuk mendapatkan hasil yang akurat harus

    menga&u kepada 9-P +9ood laboratory Pro&edure yaitu melalui tahapan

    1. Pre 'nalitik. Pada tahap ini dapat dikatakan sebagai tahap persiapan

    a!al, dimana tahap ini sangat menentukan kualitas sampel yang

    nantinya akan dihasilkan dan mempengaruhi proses kerja berikutnya.

    :ang termasuk dalam tahap Pra 'nalitik meliputi ondisi pasien, &ara

    dan !aktu pengambilan sampel, perlakuan terhadap proses persiapan

    sampel sampai sampel selesai dikerjakan.2. 'nalitik. 'dalah tahap pengerjaan pengujian sampel sehingga

    diperoleh hasil pemeriksaan.). Pas&a 'nalitik. 'dalah tahap akhir pemeriksaan yang dikeluarkan

    untuk meyakinkan bah!a hasil pemeriksaan yang dikeluarkan benar ;

    benar 3alid atau benar.

    2.1.4 Peran fasilitas kesehatan dalam hal pemeriksaan laboratorium

    Sesuai dengan kebijakan pemerintah mengenai fasilitas kesehatan

    yang terbagi atas pelayanan kesehatan tingkat pertama dan pelayanan

    kesehatan rujukan tingkat lanjutan yang terdiri atas pelayanan kesehatan

    tingkat kedua +spesialistik dan pelayanan kesehatan tingkat ketiga

    +subspesialistik , maka pemeriksaan laboratorium yang disediakan

    menyesuaikan dengan standard yang telah ditentukan pada setiap tingkatan

    fasilitas kesehatan.

    2. 2 BP"# !esehatan

    2.2.1 #ejarah #$ngkat BP"#

    Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu

    bentuk tanggung ja!ab dan ke!ajiban negara dalam rangka memberikan

    perlindungan sosial ekonomi kepada masyarakat. ndonesia, seperti halnya

    negara berkembang lainnya, mengembangkan program jaminan sosial

    5

  • 8/18/2019 Referat Fix forensik

    6/21

    berdasarkan funded so&ial se&urity, yaitu jaminan sosial yang didanai oleh

    peserta dan masih terbatas pada masyarakat pekerja di sektor formal.

    Program jaminan sosial dia!ali pada tahun 1 .

    =onggak penting berikutnya adalah lahirnya "" %o.) tahun 1

  • 8/18/2019 Referat Fix forensik

    7/21

    jaminan sosial tenaga kerja, yang meliputi J , J *, J = dengan

    penambahan Jaminan Pensiun mulai 1 Juli 2015.

    ini dengan sistem penyelenggaraan yang semakin maju, program

    BPJS etenagakerjaan tidak hanya memberikan manfaat kepada pekerja

    dan pengusaha saja, tetapi juga memberikan kontribusi penting bagi

    peningkatan pertumbuhan ekonomi bangsa dan kesejahteraan masyarakat

    ndonesia.

    2.2.2 Pengert$an

    *enurut "ndang#undang %omor 40 =ahun 2004 tentang Sistem

    Jaminan Sosial %asional dan "ndang#undang %omor 24 =ahun 2011

    tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial maka BPJS merupakan

    sebuah lembaga hukum nirlaba untuk perlindungan sosial dalam menjamin

    seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak

    sekaligus dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial di

    ndonesia. BPJS sendiri terdiri dari dua bentuk yaitu BPJS esehatan danBPJS etenagakerjaan.

    Berdasarkan "ndang#undang %omor 24 =ahun 2011 tentang Badan

    Penyelenggara Jaminan Sosial, BPJS akan menggantikan sejumlah

    lembaga jaminan sosial yang ada di ndonesia yaitu lembaga asuransi

    jaminan kesehatan P= 'S >S, dana tabungan dan asuransi pega!ai negeri

    P= ='SP>%, 'suransi Sosial 'ngkatan Bersenjata $epublik ndonesia P=

    'S'B$ dan lembaga jaminan sosial ketenagakerjaan P= J'*S@S=> .=ransformasi P= 'skes serta P= J'*S@S=> menjadi BPJS yang akan

    dilakukan se&ara bertahap. Pada tanggal 1 Januari 2014, P= 'skes akan

    menjadi BPJS esehatan, selanjutnya pada tahun 2015 giliran P=

    Jamsostek menjadi BPJS etenagakerjaan.

    2.2.3 Dasar Hukum

    7

  • 8/18/2019 Referat Fix forensik

    8/21

    1. "ndang# "ndang $epublik ndonesia %omor 40 =ahun 2004 =entang

    Sistem Jaminan Sosial esehatan.2. "ndang# "ndang $epublik ndonesia %omor 24 =ahun 2011 =entang

    Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.). Peraturan Presiden $epublik ndonesia %omor 12 =ahun 201) =entang

    Jaminan esehatan.4. Peraturan Presiden $epublik ndonesia %omor 111 =ahun 201)

    =entang Perubahan atas Peraturan Presiden $epublik ndonesia %omor

    12 =ahun 201).5. Peraturan *enteri esehatan $epublik ndonesia %omor 71 =ahun

    201) =entang Pelayanan esehatan pada Jaminan esehatan %asional.6. Peraturan *enteri esehatan $epublik ndonesia %omor 5< =ahun

    2014 =entang Standar =arif Pelayanan esehatan dalam

    Penyelenggaraan Program Jaminan esehatan.7. Peraturan *enteri esehatan $epublik ndonesia %omor 28 =ahun

    2014 =entang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan esehatan

    %asional.8. Peraturan BPJS esehatan %o. 1 =ahun 2014.

  • 8/18/2019 Referat Fix forensik

    9/21

    1. *endaftarkan dirinya sebagai peserta serta membayar iuran yang

    besarannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.2. *elaporkan perubahan data peserta, baik karena pernikahan,

    per&eraian, kematian, kelahiran, pindah alamat atau pindah fasilitas

    kesehatan tingkat .). *enjaga artu Peserta agar tidak rusak, hilang atau dimanfaatkan oleh

    orang yang tidak berhak.4. *entaati semua ketentuan dan tata &ara pelayanan kesehatan.

    2.3 )as$l$tas !esehatan Pemer$ksaan La%&rat&r$um ($ era BP"#

    "paya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan

    meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk me!ujudkan derajat kesehatan

    yang optimal bagi masyarakat. "paya kesehatan diselenggarakan dengan

    pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan +promotif , pen&egahan

    penyakit +pre3entif , penyembuhan penyakit +kuratif , dan pemulihan

    kesehatan +rehabilitatif , yang dilaksanakan se&ara menyeluruh, terpadu,

    dan berkesinambungan. onsep kesatuan upaya kesehatan ini menjadi

    pedoman dan pegangan bagi semua fasilitas kesehatan di ndonesia

    termasuk rumah sakit. $umah sakit yang merupakan salah satu dari sarana

    kesehatan, merupakan rujukan pelayanan kesehatan dengan fungsi utama

    menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan dan

    pemulihan bagi pasien.

    asilitas kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

    untuk peserta J % terdiri atas fasilitas kesehatan tingkat pertama + =P

    dan fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan + $=- . Pelayanan

    kesehatan bagi Peserta yang dijamin oleh BPJS esehatan terdiri atas 1. Pelayanan esehatan =ingkat PertamaC2. Pelayanan esehatan $ujukan =ingkat -anjutan, yang terdiri atas

    a. Pelayanan kesehatan tingkat kedua +spesialistik C dan b. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga +subspesialistik C

    ). Pelayanan kesehatan lain yang ditetapkan oleh *enteri.

    2.3.1 )as$l$tas !esehatan T$ngkat Pertama

  • 8/18/2019 Referat Fix forensik

    10/21

    isingkat =P adalah fasilitas kesehatan yang melakukan

    pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat non spesialistik untuk

    keperluan obser3asi, promotif, pre3entif, diagnosis, pera!atan,

    pengobatan, dan?atau pelayanan kesehatan lainnya. =P dimaksud adalah

    1. Puskesmas atau yang setara,2. Praktik okter,). Praktik dokter gigi,4. linik Pratama atau yang setara,5. $umah Sakit elas Pratama atau yang setara.

    alam hal di suatu ke&amatan tidak terdapat dokter berdasarkan

    penetapan epala inas esehatan abupaten? ota setempat, BPJS

    esehatan dapat bekerja sama dengan praktik bidan dan?atau praktik

    pera!at untuk memberikan Pelayanan esehatan =ingkat Pertama sesuai

    dengan ke!enangan yang ditentukan dalam peraturan perundang#

    undangan.Pelayanan kesehatan di =P merupakan pelayanan kesehatan

    non#spesialistik yang meliputi 1. 'dministrasi pelayanan2. Pelayanan promotif dan pre3entif ). Pemeriksanaan, pengobatan, dan konsultasi medis4. =indakan medis non#spesialistik, baik operatif maupun non#

    operatifC5. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai6. =ransfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis7. Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pratama8. $a!at inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi medis.

    Pelayanan kesehatan tingkat pertama sebagaimana dimaksud diatas

    untuk pelayanan medis men&akup 1 asus medis yang dapat diselesakan se&ara tuntas di pelayanan

    kesehatan tingkat pertamaC2 asus medis yang membutuhkan penanganan a!al sebelum

    dilakukan rujukanC) asus medis rujuk balikC4 Pemeriksaan, pengobatan, dan tindakan pelayanan kesehatan gigi

    tingkat pertamaC

    10

  • 8/18/2019 Referat Fix forensik

    11/21

    5 Pemeriksaan ibu hamil, nifas, ibu menyusui, bayi, dan anak balita

    oleh bidan atau dokter 6 $ehabilitasi medik dasar.

    *anfaat pelayanan promotif dan pre3entif 1 Penyuluhan kesehatan perorangan, meliputi paling sedikit

    penyuluhan mengenai pengelolaan faktor risiko penyakit dan

    perilaku hidup bersih dan sehat.2 munisasi dasar, meliputi Ba&&ile Dalmett 9uerin +BD9 , ifteri

    Pertusis =etanus dan epatitis#B + P=# B , Polio, dan Dampak.) eluarga beren&ana, meliputi konseling, kontrasepsi dasar,

    3asektomi, tubektomi, termasuk komplikasi B bekerja sama

    dengan lembaga yang membidangi keluarga beren&ana.4 Eaksin untuk imunisasi dasar dan alat kontrasepsi dasar disediakan

    oleh Pemerintah dan?atau Pemerintah aerah.5 Pelayanan skrining kesehatan tertentu diberikan se&ara selektif

    untuk mendeteksi risiko penyakit dan men&egah dampak lanjutan,

    yaitu a iabetes mellitus tipe C

    b ipertensiC& anker leher rahimCd anker payudaraC dane Penyakit lain yang ditetapkan *enteri.

    6 Pelayanan skrining kesehatan tertentu dalam poin 5 merupakan

    pelayanan yang termasuk dalam lingkup non#kapitasi, yang

    dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang#

    undangan. Pemeriksaan penunjang pelayanan skrining kesehatan

    meliputi a Pemeriksaan 9ula arahC

    b Pemeriksaan E' untuk kasus Da Der3iF C dan& Pemeriksaan Pap Smear

    7 husus untuk kasus dengan pemeriksaan E' positif dapat

    dilakukan pelayanan =erapi rio.

    Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium pada pusat

    pelayanan kesehatan tingkat pertama

    11

  • 8/18/2019 Referat Fix forensik

    12/21

    a. Pemeriksaan arah sederhana +hemoglobin, apusan darah tepi,

    trombosit, leukosit,hematokrit, eosinofil, eritrosit, golongan darah,

    laju endap darah, malaria . b. "rin sederhana +!arna, berat jenis, kejernihan, p , leukosit,

    eritrosit .&. eses sederhana +ben idine test, mikroskopik &a&ing .

    2.3.2 )as$l$tas !esehatan Rujukan T$ngkat Lanjutanisingkat $=- adalah fasilitas kesehatan yang melakukan

    pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat spesialistik atau sub

    spesialistik yang meliputi ra!at jalan tingkat lanjutan, ra!at inap tingkatlanjutan dan ra!at inap di ruang pera!atan khusus.

    asilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan + $=- berupa 1. linik utama atau yang setara,2. $umah Sakit "mum,). $umah Sakit husus.

    Pelayanan esehatan di $=-?$ujukan =ingkat -anjutan yang

    men&akup 1. 'dministrasi pelayananC2. Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh

    dokter spesialis dan subspesialis). =indakan medis spesialistik, baik bedah maupun non#bedah

    sesuai dengan indikasi medis4. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai5. Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan

    indikasi medis6. $ehabilitasi medis7. Pelayanan darah8. Pelayanan kedokteran forensik klinik

  • 8/18/2019 Referat Fix forensik

    13/21

    2. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di fasilitas kesehatan

    yang tidak bekerjasama dengan BPJS esehatan, ke&uali

    untuk kasus ga!at darurat.). Pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program

    jaminan ke&elakaan kerja terhadap penyakit atau &edera

    akibat ke&elakaan kerja atau hubungan kerja.4. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri.5. Pelayanan kesehatan utnuk tujuan kosmetik dan?atau

    estetik.6. Pelayanan untuk mengatasi infertilitas +memperoleh

    keturunan .7. Pelayanan meratakan gigi +ortodonsi .8. 9angguan kesehatan?penyakit akibat ketergantungan obat

    dan?atau alkohol.

  • 8/18/2019 Referat Fix forensik

    14/21

    tingkat kedua +spesialistik dan pelayanan kesehatan tingkat ketiga

    +subspesialistik , maka pemeriksaan laboratorium yang disediakan

    menyesuaikan dengan standard yang telah ditentukan pada setiap tingkatan

    fasilitas kesehatan.

    Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan sesuai dengan

    tingkat pelayanan kesehatan

    N&. Nama Pen ak$t PP! 1 PP! 2 PP! 3

    1. * =ipe 2

    B, 9PP,

    9 2 JP ,

    ureum,

    natrium,

    kalium,

    S9@=, S9P=

    B, 9PP, 9 2

    JP , ureum,

    natrium,

    kalium, S9@=,

    S9P=, B'1D

    B, 9PP, 9 2

    JP , ureum,

    natrium, kalium,

    S9@=, S9P=,

    B'1D, D#Peptide

    2.ipertensi

    >sensial

    -ab. darah

    rutin, ureum,

    kreatinin

    $ontgen thoraF

    G > 9

    >&ho&ardiography

    G > 9

    3. =B Paru

    Sputum, B=',

    lab. darah

    rutin, -> .

    $ontgen

    =horaF, sputum,

    B=', PP S="

    Dt s&an thoraF

    ,.

    iare dengan

    dehidrasi ringan

    sedang berat atau

    tanpa komplikasi

    eses rutin,

    lab darah

    rutin.

    ultur feses, lab

    darah rutin,

    ureum,

    kreatinin

    ultur feses.

    /. 'sma Bronkhiale itung jenis 9>, =>P =es alergi

    0. emam dengue-ab darah

    rutin

    %S#1, g9,

    g*, anti#

    dengue

    PD$ G kultur

    resistensi

    . 'nemia Berat b, S' =

    b ,S' =,

    retikulosit,

    = BD, feritin,,

    >P

    Pemeriksaan

    sumsum tulang

    . E =es $apied =es $apied D 4

    14

  • 8/18/2019 Referat Fix forensik

    15/21

    E

    E, total

    limfosit, tes

    >- S' E

    . epatitis akut

    -ab darah

    rutin, S' =,

    bilirubin,

    S9@=, S9P=

    -ab darah rutin,

    S' =,

    bilirubin,

    S9@=, S9P=,

    albumin

    globulin,

    glukosa darah,

    g* anti# 'E,

    Bs'g, g*#

    anti B&, alkali

    fosfatase,

    9amma 9=

    g* anti 'E, anti

    Bf, anti DE

    14. emam typhoid -ab darahrutin, S' =

    -ab =ubeF =,

    !idal, gaal&ulture, g*

    dan g9

    PD$, kultur sumsum tulang

    11. #

    B,

    hematokrit,

    trombosit,

    leukosit

    -ab darah rutin

    serial+hematokri

    t dan

    trombosit ,

    g*# g9 anti

    dengue

    g*# g9 anti

    dengue dan %S1

    12. ejang demam

    b,

    hematokrit,

    trombosit,

    leukosit

    Pmeriksaan

    darah rutin,

    hitung jenis,

    morfologi sel,

    elektrolit + %a,

    , Da, Dl ,

    glukosa darah

    >>9, D= S&an,

    *$

    15

  • 8/18/2019 Referat Fix forensik

    16/21

    ampir semua jenis pemeriksaan laboratorium di rumah sakit

    dapat ditanggung BPJS kesehatan ke&uali pemeriksaan laboratorium darah

    yang rumah sakit tersebut tidak bisa lakukan karena tidak tersedianya

    fasilitas tersebut. "mumnya jika rumah sakit tidak mampu, misalnya

    untuk pemeriksaan darah tertentu yang hanya bisa dilakukan di luar

    negeri, tidak ditanggung oleh BPJS.

    Pemeriksaan laboratorium di fasilitas kesehatan tingkat lanjutan

    harus melalui surat rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat dua, yangditunjukkan ke bagian poliklinik, bukan langsung ke bagian laboratorium.

    Puskesmas atau klinik tidak dapat merujuk pasien ke rumah sakit se&ara

    parsial hanya untuk pemeriksaan darah. Puskesmas dan klinik harus

    merujuk pasien ke bagian poliklinik yang tepat agar dokter spesialis yang

    memeriksa dapat menentukan pemeriksaan laboratorium yang sesuai

    dengan indikasi penyakit pasien.

    2. 3 As*ek Hukum ang mengatur Pemer$ksaan La%&rat&r$um

    Penyelenggaran laboratorium kesehatan di ndonesia telah diatur dalam

    perundang#undangan, diantara telah diatur dalam eputusan *enteri esehatan

    $epublik ndonesia no. )64 tahun 200) tentang -aboratorium esehatan dan

    Peraturan *enteri esehatan $epublik ndonesia no. 4) tahun 201) tentang Dara

    Penyelenggaraan -abotarium linik yang Baik.

    -aboratorium kesehatan sendiri, berdasarkan * $ no. )64 tahun 200)

    dapat dibedakan se&ara garis besar menjadi ), yaitu

    1. -aboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan

    pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari

    manusia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis

    16

  • 8/18/2019 Referat Fix forensik

    17/21

    penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat

    berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat.

    2. -aboratorium klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan

    pelayanan pemeriksaan di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi

    klinik, parasitologi klinik, imunologi klinik, patologi anatomi dan atau

    bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan

    terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan

    penyakit dan pemulihan kesehatan.

    ). -aboratorium kesehatan masyarakat adalah laboratorium kesehatan yang

    melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang mikrobiologi, fisika,

    kimia, dan atau bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan

    masyarakat dan kesehatan lingkungan terutama untuk menunjang upaya

    pen&egahan penyakit dan peningkatan kesehatan masyarakat.

    Penyelenggaran laboratorium di ndonesia dapat dilakukan baik oleh

    pemerintah maupun s!asta, serta dapat berupa laboratorium yang mandiri atau

    terintegrasi di dalam sarana pelayanan kesehatan lainnya sesuai yang tertulis

    dalam pasal ).

    Pada * $ no. )64 tahun 200) pasal < dijelaskan bah!a laboratorium

    kesehatan harus memenuhi persyaratan yang diantaranya meliputi lokasi,

    bangunan, prasarana, peralatan, ketenagaan, dan kemampuan pemeriksaan

    laboratorium, serta sarana pengelolaan limbah.

    alam menyelenggarakan pelayanannya, laboratorium memiliki beberapa

    ke!ajiban yang diantaranya adalah

    a. *enghomati hak pengguna jasa.

    b. *enyelenggarakan pelayanan laboratorium sesuai dengan standar

    pelayanan dan pedoman yang berlaku.

    &. *enyediakan pelayanan laboratorium se&ara professional dan menjaga

    mutu pelayanan laboratorium.

    17

  • 8/18/2019 Referat Fix forensik

    18/21

    d. *enyelenggarakan pemantapan mutu internal dan mengikuti kegiatan

    pemantapan mutu eksternal yang diakui oleh pemerintah bekerja sama

    dengan organisasi profesi.

    e. *emasang papan nama yang minimal memuat nama dan nomor i in

    laboratorium kesehatan.

    f. *emperhatikan fungsi sosial.

    g. *embantu program pemerintah di bidang pelayanan keseahtan kepada

    masyarakat.

    h. *emberikan informasi kepada pengguna jasa mengenai hal#hal yang

    berkaitan dengan pemeriksaan laboratorum yang akan dilaksanakan.

    i. *enjamin kerahasiaan identitas dan hasil pemeriksaan sesuai dengan

    ketentuan peraturan perundang#undangan yang berlaku.

    j. *enyelenggarakan upaya kesehatan dan keselamatan kerja.

    Selain melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan se&ara mandiri

    maupun terintegrasi, laboratorium kesehatan juga memiliki ke!ajiban untuk

    merujuk apabila pemeriksaan yang akan dilakukan tidak sesuai dengan

    kemampuannya. alam merujuk, laboratorium kesehatan harus menyampaikan

    hasil pemeriksaan rujukan yang asli kepada pengguna jasa laboratorium dan

    laboratorium kesehatan rujukan harus memberikan informasi tentang metode

    pemeriksaan yang digunakan kepada laboratorium kesehatan yang merujuk.

    Pembinaan dan penga!asan terhadap penyelenggaraan laboratorium

    kesehatan dilakukan oleh *enteri esehatan, epala inas esehatan Pro3insi,

    dan epala inas esehatan abupaten? ota se&ara berjenjang, sesuai dengan

    ketentuan peraturan perundang#undangan yang berlaku +pasal 17 * $ no. )64

    tahun 200)

    18

  • 8/18/2019 Referat Fix forensik

    19/21

    BAB III

    !E#IMPULAN DAN #ARAN

    3.1 !es$m*ulan

    Pemeriksaan -aboratorium merupakan pemeriksaan untuk menunjang

    diagnosis penyakit, guna mendukung atau menyingkirkan diagnosis lainnya. Pada

    umumnya diagnosis penyakit dibuat berdasarkan gejala penyakit +keluhan dan

    tanda , dan gejala ini mengarahkan dokter pada kemungkinan penyakit penyebab.

    asil pemeriksaan penunjang diagnostik, dapat menunjang atau menyingkirkan

    kemungkinan penyakit yang menyebabkan terjadinya suatu penyakit tersebut.

    Pemberlakuan program BPJS esehatan sejak tanggal 1 Januari 2014 telah

    membagi fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di ndonesia menjadi dua

    tingkatan besar, yang fasilitas kesehatan tingkat pertama dan fasilitas kesehatan

    tingkat lanjutan yang kemudian akan dibagi menjadi fasilitas kesehatan tingkat

    kedua +spesialistik dan fasilitas kesehatan tingkat ketiga +sub#spesialistik .

    engan terbaginya fasilitas kesehatan berdasarkan tingkatan tersebut tentu akan

    membedakan masing#masing peranan dan fungsinya, tidak terke&uali dalam hal

    pemeriksaan laboratorium.

    asilitas kesehatan tingkat pertama merupakan penyelenggara pelayanankesehatan dasar yang berperan sebagai lini pertama yang selanjutnya akan

    menjembatani rujukan kepada fasilitas kesehatan tingkat selanjutnya. asilitas

    kesehatan tingkat lanjutan yaitu fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan

    kesehatan perorangan yang bersifat spesialistik atau sub spesialistik yang meliputi

    ra!at jalan tingkat lanjutan, ra!at inap tingkat lanjutan dan ra!at inap di ruang

    pera!atan khusus yang menerima rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat pertama.

    1

  • 8/18/2019 Referat Fix forensik

    20/21

    Pada fasilitas kesehatan pertama, pelayanan penunjang yang dilayani

    adalah pemeriksaan laboratorium sederhana. Sedangkan, pada fasilitas kesehatan

    lanjutan pelayanan penunjang diagnostik lanjutan dapat disesuaikan dengan

    indikasi medis. 'pabila pada fasilitas kesehatan pertama tidak dapat melakukan

    pemeriksaan laboratorium yang dibutuhkan untuk suatu penyakit tertentu, maka

    dokter dapat merujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi.

    engan demikian ketersediaan pemeriksaan penunjang di pemberi

    pelayanan kesehatan menjadi hal yang mutlak untuk meningkatkan mutu

    pelayanan kesehatan, karena dengan tersedianya pemeriksaan penunjang, akanmeningkatkan jumlah kasus yang dapat ditangani di fasilitas pelayanan kesehatan

    dan meminimalisir kasus#kasus rujukan pemeriksaan maupun rujukan pasien ke

    fasilitas kesehatan lain, hal ini sangat membantu dalam upaya kendali mutu dan

    kendali biaya kesehatan.

    3.2 #aran

    1. Sebagai badan penyelenggara kesehatan yang melayani se&ara nasional,sebaiknya BPJS dengan dasar ; dasar hukum yang sudah tertulis,

    memenuhi segala bentuk pelayanan kesehatan baik dalam bentuk, sarana

    dan prasarana kesehatan maupun tenaga medis yang sesuai dengan

    ketentuan yang telah ditentukan.2. Pemerintah sebaiknya menga!asi sarana prasarana yang ada di setiap

    fasilitas kesehatan, seperti misalnya pengkalibrasian alat#alat kesehatan

    diadakan se&ara berkala sehingga mutu pelayanan di setiap fasilitas

    kesehatan sesuai dengan standart yang telah diberlakukan.). "ntuk menunjang kelan&aran masyarakat ndonesia dalam menggunakan

    BPJS sebagai jaminan kesehatan, pemerintah sebagai BPJS kesehatan

    harus mensosialisasikan dengan jelas semua hak dan ke!ajiban setiap

    partisipan. =idak hanya kepada partisipan tetapi juga kepada instansi#

    instansi kesehatan serta tenaga medis yang bekerja sama dengan BPJS

    sehingga tidak ada kesalahpahaman yang dapat merugikan pihak#pihak

    yang bersangkutan.

    20

  • 8/18/2019 Referat Fix forensik

    21/21

    BAB I5

    DA)TAR PU#TA!A

    Darl > Spei&her,*. , pemilihan uji laboratorium yang efektif, >9D#Jakarta, >disi

    1, halaman