referat hep fix
TRANSCRIPT
-
8/15/2019 Referat Hep Fix
1/28
BAB IPENDAHULUAN
1. Definisi
Hepatitis virus akut merupakan infeksi sistemik yang dominan menyerang
hati. Merupakan masalah kesehatan utama dinegara sedang berkembang dan
negara maju. Hampir semua kasus hepatitis virus akut disebabkan oleh salah satu
dari lima virus yaitu: virus hepatitis A(HAV), virus hepatitis (H V).
!i negara prevalens tinggi, infeksi VHA umumnya terjadi pada usia "#$ tahun. !i
daerah prevalens sedang, infeksi terjadi pada usia remaja dan de%asa muda,
sedangkan di area prevalens rendah, infeksi terjadi pada de%asa dan usia lanjut. !i
daerah urban &akarta, prevalens anti HAV pada kelompok usia "' tahun ', *, usia
#$+#' tahun ,-*, dan ' * pada usia / $ tahun. !i bandung, prevalens antibodi
HAV ,0* dan di rural 1ula%esi 2 , *. 3enelitian lain pada anak usia +- tahun
dan kelompok so4ial ekonomi tinggi di &akarta menunjukkan bah%a prevalens anti
HAV hanya #, * dan mereka inilah yang kelompok yang rentan dan perlu imunisasi
VHA. 5ransimi VHA terjadi melalui penularan fekal+oral dalam bentuk penularan
anatra individu (kontak erat) dan penularan melalui maknan atau minuman yang
tre4emar. 5ransmisi terjadi selama ekskresi virus di tinja masih berlangsung yaitu
sejak 0+ minggu sebelum sampai dengan -+#' hari sesudah gejala klinis mun4ul.
5ransmisi dalam kontak erat terbukti dengan terjadinya penularan intrafamilial satu
rumah (0 *), di tempat penitipan anak (##*), di lembaga retardasi mental, dan di
kalangan homoseksual (# *). Meskipun jarang, transmisi dapat pula terjadi di
rumah sakit. 5ransmisi antar anak di sekolah bukan merupakan modus transmisi
yang sering dijumpai. 6nfeksi VHA di sekolah merefleksikan adanya infeksi di
populasi.
6ndonesia adalah negara dengan angka prevalensi H berkisar antara +0$*,
termasuk negara dengan endemisitas sedang sampai tinggi, dengan transmisi vertikal
2-*. 7leh karena itu, strategi yang paling tepat untuk 6ndonesia ialah memberikan
imunisasi H pada bayi segera setalah lahir, ke4uali pada keadaan khusus seperti
bayi prematur, termasuk bayi berat lahir rendah. ertujuan untuk memutus rantai
penularan se4ara vertikal penyebab transmisi terbesar dan untuk men4egah transmisi
1
-
8/15/2019 Referat Hep Fix
2/28
se4ara hori8ontal serta mengetahui penderita yang tidak bergejala sehingga bisa
menurunkan angka komplikasi yang dapat timbulkan hepatitis kronik.
3revalens H sAg pada donor (#''2) adalah ',2* (0, $+ ,# *), dan padaibu hamil , * (0,#*,+ , *). ¨ah penyandang hepatitis kronik di 6ndonesia
men4apai # , juta orang, di ba%ah 9hina yang berjumlah #0 , juta dan india $
hingga $ juta. 1emua orang yang mengandung H sAg positif potensial infeksius.
5ransmisi terjadi melalui kontak perkutan, parenteral, dan melalui hubungan seksual.
5ransmisi antar anak merupakan modus yang sering terjadi di negara endemis VH .
VH dapat melekat dan bertahan di permukaan suatu benda selama kurang lebih #
minggu tanpa kehilangan daya tular. !aerah bersifat infeksius beberapa minggu
sebelum a%itan, menetap selama fase akut berlangsung. !aya tular pasien VH
kronis, sangat infeksius bila H eAg positif. 3ada dasarnya individu yang belum
pernah imunisasi hepatitis atau yang tidak memiliki antibody anti+H s, potensial
terinfeksi VH . isiko kronisitas dipengaruhi oleh '$* bayi yang terinfeksi saat
lahir, 0 + $* anak yang terinfeksi usia #+ tahun, daan #*+ * anak besar dan orang
de%asa. 6nfeksi VH juga umumnya akan menjadi kronis bila mengenai individu
dengan defiensi imun, baik kongenital maupun didapat (infeksi H6V, terapi
imunosupresi, dan hemodialiis).
!ari grafik di atas dapat dilihat pada tahun 0$$ , lima provinsi dengan
prevalensi hepatitis tertinggi adalah ;usa 5enggara 5imur, 1ula%esi 5engah, A4eh,
2
-
8/15/2019 Referat Hep Fix
3/28
alimantan 5engah, 1umatera =tara, >alimantan
1elatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
-
8/15/2019 Referat Hep Fix
4/28
3. HEPATITIS A
3.1 Etiologi
HAV adalah virus yang mengandung ;A yang tidak berkapsul, berdiameter
0 mm yang adalah anggota famili picornavirus. HAV adalah virus ;A 0 ? nm
nonenvelope , termasuk genus Hepatovirus, famili 3i4ornavirus. HAV bersifat
termostabil, tahan asam, dan tahan terhadap empedu sehingga efisien dalam
transmisi fekal oral. >erusakan hepar yang terjadi disebabkan karena mekanisme
imun yang diperantarai sel ? 5. 6nfeksi HAV tidak menyebabkan terjadinya hepatitis
kronis atau persisten. 6nfeksi HAV menginduksi proteksi jangka panjang terhadap re
? infeksi.
Host infeksi HAV sangat terbatas, hanya manusia dan beberapa primata yang
dapat menjadi host alamiah. >arena tidak ada keadaan karier, infeksi HAV terjadi
melalui transmisi serial dari individu yang terinfeksi ke individu lain yang rentan.
HAV disebarkan le%at kotoran atau tinja penderita. 3enyebarannya disebut fekal ?
oral karena tangan biasanya se4ara tidak langsung menyentuh benda bekas tinja dan
kemudian menggunakannya untuk makan. >arena itu dalam lingkungan sanitasi
yang buruk (@9 umum), kemungkinan terinfeksi oleh virus hepatitis A lebih besar.
Virus yang tertelan bereplikasi di intestinum dan bermigrasi melalui vena porta ke
hepar dengan melekat pada reseptor viral yang ada di membran hepatosit. HAV
matur yang sudah bereplikasi kemudian diekskresikan bersama empedu dan keluar
bersama feses.
3ada fase akut terdapat respon antibodi berupa 6gM yang menetap selama
beberapa bulan, kadang sampai atau #0 bulan. Akan tetapi, selama masa
konvalesense terdapat anti HAV dari kelas 6g< yang menjadi dominan (
-
8/15/2019 Referat Hep Fix
5/28
Gamba 1 : 3erjalanan serologis hepatitis A
Virus ini diisolasi pada mulanya dari tinja penderita yang terinfeksi. Strain
HAV laboratorium telah diperbanyak pada biakan jaringan. 6n feksi akut
didiagnosis dengan mendeteksi immunoglobulin (6g)M, antibody (anti+HAV) yang
tinggi dengan menggunakan radioimmunoassay , dengan mengidentifikasi partikel
virus dalam tinja.
Aktivitas virus dapat dihilangkan dengan mendidihkannya selama 6 menit,
memberikannya formaldehid dan klor atau melalui radiasi sinar ultraviolet .
eplikasinya terbatas pada hati, dan selama akhir masa inkubasi dan fase praikterus
akut, virus tersebut terdapat dalam hati, empedu, feses dan darah. Meskipun virus
tetap berada dalam feses, viremia dan infektivitasnya hilang segera setelah ikterusnya
tampak jelas. 5idak seperti virus hepatitis lainnya, virus hepatitis A dapat bereplikasi
dalam biakan jaringan namun replikasinya kurang baik dibandingkan picornavirus
yang lain.
5
-
8/15/2019 Referat Hep Fix
6/28
-
8/15/2019 Referat Hep Fix
7/28
sel hati yang sakit. efleksi jejas pada hepatosit, yang melepaskam alanin
aminotranferase (A 5) dan aspartat amino trasferase (A15) kedalam aliran
darah. A 5 lebih spesifik pada hati daripada A15, yang j uga dapat naik sesudah
4edera pada eritrosit, otot skelet, atau sel miokardium. 5ingginya kenaikan tidak
berkorelasi dengan luasnya nekrosis hepatoseluler. 3ada beberapa kasus, penurunan
aminotranferase dapat meramalkan hasil yang jelek jika penurunan terjadi bersama
dengan kenaikan bilirubin dan peningkatan %aktu protrombin (35) dapat terjadi
akibat ketidakmampuan sel + sel hati untuk melakukan sintesa protein yang
diperlukan untuk proses pembekuan darah disertai penurunan penyerapan vitamin
>. karena protein ini %aktu paruhnya pendek. Hepatitis virus juga disertai dengan
ikterus kolestatik, dimana kadar bilirubun direk maupun indirek naik. 6kterus akibat
obstruksi aliran saluran empedu dan 4edera terhadap hepatosit. >enaikan alkali
fosfatase serum, !"nukleotidase, gamma glutamil transpeptidase , dan urobilinogen
semua dapat merefleksikan 4edera terhadap sistem biliaris.
3.% &anifestasi #linis
Mulainya infeksi HAV biasanya mendadak dan disertai oleh keluhansistemik demam, malaise, mata dan kulit kuning, mual, muntah, anoreksia dan
perut tidak enak, diare, %arna urine seperti teh, tinja seperti dempul. 3rodromal
ini mungkin ringan dan sering tidak terjadi pada bayi dan anak prasekolah. !iare
sering terjadi pada anak, tetapi konstipasi lebih la8im pada orang de%asa. 6kterus
dapat juga tidak terjadi pada anak ke4il sehingga ia dapat terdeteksi hanya
dengan uji laboratorium. ila terjadi ikterus dan urin ber%arna gelap biasanya
terjadi sesudah gejala+gejala sistemik. HAV pada orang de%asa dapat bergejala dandapat berat.
-
8/15/2019 Referat Hep Fix
8/28
-
8/15/2019 Referat Hep Fix
9/28
antipiretik untuk demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi dan pemberian food
suplement. 6nfeksi akut dapat di4egah dengan pemberian imunoglobulin dalam 0
minggu setelah terinfeksi atau menggunakan vaksin. 3enderita hepatitis A akut
dira%at se4ara ra%at jalan, tetapi # * penderita memerlukan ra%at inap, dengan
indikasi muntah hebat, dehidrasi dengan kesulitan masukan per oral, kadar
1
-
8/15/2019 Referat Hep Fix
10/28
(thn)"0 " bulan
+ bulan
&angka panjang
6g $.$0m Dkg
6g $.$ m Dkg
6g $.$ m Dkg
# kali
# kali
1aat berangkat, diulang setiap bln
/0 " bulan
+ bulan
&angka panjang
Vaksin atau 6g $.$0m Dkg
Vaksin atau 6g $.$ m Dkg
Vaksin
!osis dan jad%al
6munisasi aktif lihat pada
bagian perihal
6munisasi aktif >eterangan: 6gEimmunoglobulin
Im-nisasi a#tif
6munisasi menyebabkan antibodi neutralisasi terbentuk terhadap epitope permukaan
virus. >andidat vaksinasi VHA berdasarkan rekomendasi A963 tertera pada tabel
-.#.0. kebijakan imunisasi hepatitis A lebih bersifat individual dan berikan pada anak
beruisa /0 tahun.
5abel -.#.0. kandidat vaksinasi HVA
>andidat vaksinasi HVA6munisasi rutin
isiko tinggi HVA
Anak di daerah endemis HVA atau daerah
dengan %abah periodi4
• 1taf bangsal neonatologi• 3asien yang memerlukan konsentrat
fa4tor V666• 1taf 53A, staf dan penghuni institusi
untuk 4a4at mental
• 3ekerja dengan primate bukanmanusia
• 3elan4ong ke daerah endemis yang
belum mempunyai kekebalan terhadap
HVA• >ontak dengan kelompok yang
berisiko• 3ria homoseksual dengan pasangan
ganda• 6V!=
10
-
8/15/2019 Referat Hep Fix
11/28
isiko hepatitis fulminant
isiko menularkan HVA
3asien penyakit hati kronis
3enyaji makanan, anak usia 0+ tahun di 53A
a#sin
• Vaksin dibuat dari virus yang dimatikan ( inactivated vaccine$.• !osis vaksin bervariasi tergantung produk dan usia resipien.
o Monovalen+ Anak /0 tahun : 0$ 6=+ !e%asa : #22$ 6=
o >ombinasi Hep A F : /# tahuno >ombinasi Hep A F 5ifoid : 0 tahun
• Vaksin diberikan 0 kali, suntikan kedua atau booster bervariasi antara
sampai #- buylan setelah dosis pertama, tergantung produk • Vaksin diberikan pada usia / 0 tahun• Vaksin hepatitis A terbukti mempunyai imunogenisitas baik.
3./ P ognosisaik, sembuh sempurna, tanpa seGuele.
>ematian $,# ? $,0* 5idak menjadi kronik
%. HEPATITIS B
%.1 Etiologi
H V adalah anggota famili hepadnavirus, diameter 20 nm, kelompok virus
!;A hepatotropik non sitopatogenik. Virus hepatitis terdapat antigen
permukaan (H sAg) yang membentuk antigen permukaan yang positif kira+kira 0
minggu sebelum timbulnya gejala klinis dapat menghilang pada masa konvalesen
dan dapat pula bertahan selama 2+ bulan, adanya H sAg menandakan penderita
dapat menularkan H V ke orang lain. 5erdapat juga antigen partikel (H 4Ag)
yang merupakan nekleoplasmid virus hepatitis, tidak rutin terdeteksi, terletak
didalam kulit luar H sAg. 1elanjutnya terdapat antigen e (H eA
-
8/15/2019 Referat Hep Fix
12/28
yang spesifik untuk hepatitis . timbul bersamaan atau segera setelah H sAg dan
menghilang beberapa minggu sebelum H sAg menghilang, H eAg selalu
ditemukan pada semua infeksi akut, menunjukan adanya replikasi virus dan bah%a
penderita dalam keadaan sangat menular. eplikasi H V terjadi terutama didalam
hati tetapi juga terjadi dalam limfosit, limpa, ginjal dan pan4reas.
Virus hepatitis adalah berbentuk lingkaran, sebagian beruntai ganda asam
deoxyribonucleid (!;A) virus. 1elama replikasi aktif dalam fase a%al infeksi,
partikel virus mun4ul dalam jumlah besar dalam serum dalam dua bentukC yang
pertama adalah virion lengkap diameter 20 nm, yang terdiri dari sebuah amplop,
sebuah kapsid dengan protein kapsid, sebuah molekul !;A sirkuler, dan !;A
polimerase, dan yang kedua adalah 00 nm virus amplop kosong, yang hanya berisi
antigen permukaan hepatitis (H sAg). 1elain itu, antigen larut, hepatitis e
antigen (H eAg), yang erat terkait dengan antigen kapsid nonse4retory (hepatitis
antigen core H 4AgI), juga mun4ul dalam serum selama fase replikasi tinggi
infeksi VH .
-
8/15/2019 Referat Hep Fix
13/28
b. Memakai jarum suntik se4ara bergantian terutama kepada penyalagunaan
obat suntik.
4. 7bat+obat yang biasa melukai bersama+sama penderita hepatitis
d. 7rang yang bekerja pada tempat+tempat yang terpapar dengan daerah
manusia
e. 7rang yang pernah mendapat trasnfusi darah sebelum dilakukan pemilahan
terhadap donor
f. 3enderita gagal ginjal yang menjalani hemodialisis
g. Anak yang dilahirkan oleh ibu yang menderita hepatitis
-
8/15/2019 Referat Hep Fix
14/28
penting dari antigen virus ini adalah nukleokapsid, H 4Ag dan H eAg, pe4ahan
produk H 4Ag. Antigen+antigen ini, bersama dengan protein histokompatibilitas
(MH9) mayor kelas 6,membuat sel suatu sasaran untuk melisis sel+5 sitotoksis.
Mekanisme yang diperantarai imun juga dilibatkan pada keadaan+
keadaan ekstrahepatitis yang dapat dihubungkan dengan infeksi H V. Mutasi H V
lebih sering daripada untuk virus !;A biasa dan sederetan strain mutan telah
dikenali. Jang paling penting adalah mutan yang menyebabkan kegagalan
mengekspresikan H eAg dan telah dihubungkan dengan perkembangan hepatitis
berat dan mungkin eksaserbasi infeksi H V kronis yang lebih berat.
Pe 0alanan alamia, infe#si ,e(atitis B
Virus hepatitis tidak bersifat simptomatik langsung pada sel hepatosit yang
terinfeksi. >erusakan hepatosit terjadi akibat respon imun yang bekerja
menghan4urkan sel hepatosit yang mengandung VH di dalamnya. !iketahui bah%a
H sAg dan H 4Ag dapat berfungsi sebagai target antigen untul sel 5 intrahepatik.
1elama infeksi VH akut berbagai mekanisme sistem imun diaktivasi untuk
men4apai pembersihan virus dari tubuh. bersama dengan itu terjadi peningkatan
serum transaminase, dan terbentuk antibodi spesifik terhadap protein VH , yang
terpenting adalah anti+H s.
=ntuk dapat membersihkan VH dari tubuh seseorang dibutuhkan respons
imun non+spesifik dan respons imun spesifik yang bekerja dengan baik. 1egera
setelah infeksi virus terjadi mekanisme efektor sistem imun non+spesifik diaktifkan,
antara lain interferon. 6nterferon ini meningkatkan ekspresi H A kelas 6 pada
permukaan sel hepatosit yang terinfeksi VH , sehingga nantinya memudahkan sel 5sitotoksis mengenal sel hepatosit yang terinfeksi dan melisiskannya. 1elanjutnya
antigen presenting cell (A39) seperti sel makrofag atau sel >upffer akan
memfagositosis dan mengolah VH . 1el A39 ini kemudian akan mempresentasikan
antigen VH dengan bantuan H A kelas 66 pada sel 9!2 K (sel 5 helper/ 5H)
sehingga terjadi ikatan dan membantu suatu kompleks. >ompleks ini kemudian akan
mengeluarkan produk sitokin. 1el 9!2 K ini mulanya adalah berupa 5h$, dan akan
berdiferensiasi menjadi 5h# atau 5h0. diferensiasi ini tergantung pada adanya sitokin
14
-
8/15/2019 Referat Hep Fix
15/28
-
8/15/2019 Referat Hep Fix
16/28
a Infe#si A#-t
-
8/15/2019 Referat Hep Fix
17/28
Hepatitis virus umumnya tidak menimbulkan gejala, atau hanya
anoreksia atau lesu.
-
8/15/2019 Referat Hep Fix
18/28
interferon. !iet disesuaikan dengan kebutuhan dan dihindarkan makanan yang
sudah berjamur, yang mengandung 8at penga%et yang hepatotoksik.
3ada hepatitis virus akut, sebagian besar kasus akan sembuh dan sebagian
ke4il menjadi kronis. 3rinsipnya adalah suportif dan pemantauan gejala penyakit.
3asien dira%at bila ada dehidrasi berat dengan kesulitan masukan per oral, kadar
1
-
8/15/2019 Referat Hep Fix
19/28
a. 6nterferon alfa
O Merupakan suatu imnodulator yang menyebabkan normalisasi 1ontraindikasi penggunaan interferon adalah neutropenia, trombositopenia,
gangguan ji%a, adiksi terhadap alkohol, dan penyalahgunaan obat. !osis
interferon adalah !iberikan 6B; leukosit pada hepatitis kronik aktif dengan
dosis sedang +#$ M=Dm 0Dhari selama + bulan.
Nfek samping interferon dpaat berupa efek sistemik, autoimun, hematologis,
imonologis, neurologis dan psikologis. Nfek sistemik dapat berupa lelah, panas, nyeri
kepala, nyeri otot, nyeri sendi, anoreksia, penurunan berat badan, mual, muntah,
diare, nyeri perut dan rambut rontok. Nfek autoimun ditandai dengan timbulnya auto+
antibodi, antibodi anti+interferon, hipertiroidisme, hipotiroidisme, diabetes, anemia
hemolitik, dan purpura trombositopenik. Nfek hematologis berupa penurunan jumlahtrombosit, jumlah sel darah putih dan kadar hemoglobin. Nfek imunologis berupa
mudah terkena infeksi bakterial seperti bronkitis, sinusitis, abses kulit, infeksi saluran
kemih, peritonitis dan sepsis. Nfek neurologis berupa kesulitan konsentrasi, kurang
motivasi, gangguan tidur, delirium dan disorientasi, kejang, koma, penurunan
kesadaran, penurunan pendengaran, tinitus, vertigo, penurunan penglihatan, dan
perdarahan retina. 1edangkan efek psikologis berupa gelisah, iritabel, depersi,
paranoid, penurunan libido, dan usaha bunuh diri.
3enderita yang mendapatkan pengobatan interferon harus dievaluasi se4ara
klinis dan laboratorium (A 5 dan A15, albumin, bilirubun, pemeriksaan darah tepi)
setiap 2 minggu selama pengobatan. 3emeriksaan HbsAg, HbeAg, dan !;A H V
dilakukan pada saat mulai, selesai pengobatan dan bulan paska pengobatan. !osis
interferon harus diturunkan atau pengobatan dihentikan apabila didapatkan gejala
dekompensasi hati, deperesi sumsum tulang, deperesi keji%aan berat, dan efek
samping yang berat. Antara #$*+2$* penderita memerlukan pengurangan dosis, dan
19
-
8/15/2019 Referat Hep Fix
20/28
*+#$* pengobatan harus dihentikam. 1ekitar 0* timbul efek samping berat
termasuk infeksi bakteri, penyakit autoimun, depresi keji%aan berat, kejang, gagal
jantung, gagal ginjal, dan pneumonia. >eberhasilan pengobatan dipengaruhi oleh
tingginya kadar transaminase serum, relatif rendahnya kadar !;A H V serum, jenis
kelamin perempuan, tidak berasal dari Asia, serta adanya gambaran hepatitis kronis+
aktif pada biopsi. !ari beberapa penelitian didapatkan 2 * penderita yang diobati
mengalami serokonversi dengan tibulnya antibodi anti+Hbe dan -* dengan
timbulnya antibodi anti+H s. 5imbulnya anti+Hbe dan hilangnya !;A H V
menurunkan kejadian gagal hati dan angka kematian. elaps terjadi pada #2*
penderita pada tahun pertama setelah pengobatan.
6nterferon menghambat sintesis protein dan juga merupakan
imunostimulator. 6nterferon meningkatkan penampilan dari H A dan mungkin
menambah aktivitas interkeukin 0 sehingga membantu penghan4uran set hati
yang terinfeksi. 9ara pengobatan yang dilakukan adalah pemberian =rbason
#$ mg selama minggu kemudian dikurangi menjadi mg pada minggu ke
2.,1etelah itu diberikan alpha human lympoblastoid interferon sebanyak mega
unit per meter 0 selama hari dan dikuti #$ mega unit per meterQR selama 0 hari
berikutnya. 1elanjutnya pengobatan diteruskan dengan pemberian #$ mega unit permeter 0 kali seminggu selama bulan. Nfek samping selama pemberian obat
adalah panas, lemas dan pusing.
-
8/15/2019 Referat Hep Fix
21/28
amivudin adalah obat utama untuk penderita dengan replikasi aktif dan
peningkatan kadar aminotransferase serum dengan spesifikasi : kontraindikasi
penggunaan interferon teritama pada penderita yang mengalami dekompensasi hati.
3enderita dengan mutasi pre"core H V mendapat imunosupresif dalam jagka lama
dan kemoterapi. 3ada penderita yang mengalami kegagalan pengobatan dengan
interferon dapat diberika amivudin. Apabila dengan pemberian lamivudin terjadi
mutasi JM!! pada H V, maka dapat diberikan adefovir atau gansiklovir.
3enggunaan amivudin pada anak selama 0 minggu dengan dosis
mgDkg memberikan respon yang signifikan terhadap virus. >ombinasi terapi
antara interferon dengan amivudin tidak lebih baik dibanding pengobatan dengan
amivudin saja. 3arameter penghentian obat :
• ila terjadi serokonversi HbeAg menjadi Anti Hbe
• 6ntoleransi
• 5erapi selama # tahun tidak terjadi perubahan
3erkembangan resistensi terhadap interferon belum pernah diteliti, dan
%alaupun efikasi pada de%asa bervariasi, anak ke4il (" tahun) dapat meningkatkan
respon terhadap obat ini, tetapi efek sampingnya masih mendapat perhatian.
1ebagaitambahan, resistensi obat mempunyai efek klinis terhadap prognosis pasien
(penurunan serokonversi, peningkatan progresifitas penyakit) dan pengobatan jangka
panjang memberikan tantangan pada anak terhadap resistensi virus. 5erapi antivirus
umumnya diberikan pada mereka yang mempunyai penyakit hati yang aktif, di
indikasikan dengan pemeriksaan kadar A 5 (umumnya mereka yang bergerak dari
fase immune"tolerant ke fase immune"clearance ). 3ada anak+anak dengan HbeAg
positif dan kadar A 5 meningkat dan penyakit hati kompensasi, perlu
dipertimbangkan periode observasi selama sampai #0 bulan untuk menentukan
mun4ulnya serokonversi HbeAg spontan.
Asiklovir dapat pula diberikan dan pada penelitian terbatas ternyata dapat
menghambat !;A polymerase. 1ayangnya obat ini hanya dapat diberikan
se4ara intravena. evamisol adalah imunostimulator yang kuat untuk set 5. dalam
studi yang terbatas diperlihatkan bah%a obat ini memperbaiki gambaran
histopatologi dan menyebabkan terjadinya serokonversi dari H eAg menjadi Anti+
Hbe dan diikuti dengan menghilangnya H V !;A dalam darah. 7bat ini mungkin
21
-
8/15/2019 Referat Hep Fix
22/28
6ebih berguna apabila digabungkan dengan obat anti virus. 3enderita dengan anti
H e dan H V !;A positif biasanya 4enderung menderita penyakit yang lebih
lanjut.%.) Kom(li#asi
Hepatitis fulminan akut terjadi lebih sering pada virus hepatitis lain, dan
risiko hepatitis fulminan lebih lanjut naik bila ada infeksi bersama atau
superinfeksi dengan H!V. Mortalitas hepatitis lebih besar dari $*.
5ransplantasi hati adalah satu+satunya intervensi efektifC penderita sementara
memberi %aktu yang dibutuhkan untuk regenerasi sel hati adalah satu+satunya
pilihan lain. 6nfeksi H V juga dapat menyebabkan hepatitis kronis,yang dapat
menyebabkan sirosis dan karsinoma hepatoseluler primer. H1 di 5ai%an,
-
8/15/2019 Referat Hep Fix
23/28
kalangan anak+anak dan remaja telah berkurang hingga lebih dari ' * dan hingga
* pada de%asa.
3emberian ketiga dosis vaksin hep. dengan jumlah dosis sesual rekomendasi, akanmenyebabkan terbentuknya respons protektif (anti H s / #$ m6=Dm ) pada /'$*
de%asa, bayi, anak dan remaja.
Vaksin diberikan se4ara intramuscular dalam. 3ada neonatus dan bayi diberikan di
anterolateral paha, sedangkan pada anak besar dan de%asa diberikan di region
deltoid.
6ndikasi
• 1emua bayi baru lahir tanpa memandang status VH ibu• 6ndividu yang karena pekerjannya berisiko tertular VH• >arya%an di lembaga pera%atan 4a4at mental• 3asien hemodialysis• 3aien koagulopati yang membutuhkan transfuse berulang• 6ndividu yang srumah dengan pengindap VH atau kontak akibat hubungan
seksual• )rugs users• +omosexuals
Ba2i ( emat- an be at la,i en a,
ayi prematur dapat diimunisasi sesuai dengan umur kronologisnya dengan dosis
dan jad%al yang sama dengan bayi 4ukup bulan. Vaksin !5%3 atau !5a3, Hib dan
73V diberikan pada umur 0 bulan. ila bayi masih dira%at pada umur 0 bulan
sebaiknya diberikan 63V, bila akan diberikan 73V sebaiknya tunda sampai saat bayi
akan dipulangkan dari rumah sakitDrumah bersalin untuk menghindarkan penyebaran
virus polio.
6munisasi bayi pada ibu berisiko
6bu menderita hepatitis
23
-
8/15/2019 Referat Hep Fix
24/28
6bu yang menderita hepatitis akut atau uji serologis H sAg positif, dapat
menularkan hepatitis pada bayinya. 6munisasi hepatitis pada bayi ditentukan
oleh status H sAg ibu sebagimana tertera pada tabel 0.#
5abe 0.# 1kema 6munoprofilaksis hepatitis pada bayi berdasarkan status H sAg
ibuS
erat lahir /0$$$g erat lahir "0$$$gH sAg positif Vaksin hepatitis K H 6g
(dalam rentang umur #0
jam).
6munisasi dengan dosisvaksin pada $,#, dan
bulan umur kronologis.
3eriksa anti+H s dan H +
sAg pada umur '+#
bulanSS
ila H sAg dan anti+H s
negative, reimunisasi
dengan dosis, dengan
interval 0 bulan, dan
periksa kembali H sAg
dan anti+H s
Vaksi hepatitis K H 6g
(dalam rentang umur #0
jam).
6munisasi dengan 2 dosisvaksin pada $, #, 0+ , dan
bulan umur kronologis.
3eriksa anti+H s dan
H sAg pada umur '+#
bulanSS
ila H sAg dan anti+H s
negatif reimunisasi dengan
dosis, dengan interval 0
bulan, dan periksa kembali
H +sAg dan anti+H s.
H sAg tidak diketahui Vaksin hepatitis (dalam
#0 jam) K H 6g (dalam
hari) bila hasil
pemeriksaan H sAg ibu
positif.
Vaksin hepatitis K H 6g
(dalam #0 jam).
periksa H sAg ibu segera 3eriksa H sAg ibu segera,
nila tidak dapat dilakukan
dalam #0 jam, berikan
H 6g.H sAg negatif !ianjurkan vaksin
hepatitis saat lahir.
Vakain hepatitis dosis #
dalam $ hari umur
kronologis, bila se4ra
24
-
8/15/2019 Referat Hep Fix
25/28
6munisasi hepatitis
dalam dosis pada umur
$+0, #+2, dan +#- bulan
umur kronologis.
ila vaksinasi kombinasi
mengandung hepatitis ,
berikan saat usia +-
minggu umur kronologis
Nvaluasi anti+H s dan
H sAg tidak perlu
dilakukan
klinis keadaannya stabil,
atau pada saat keluar dari
1 sebelum $ hari umur
kronologis.
6munisasi hepatitis
dalam dosis pada umur
#+0, 0+2, dan +#- bulan
umur kronologis.
ila vaksinasi kombinasi
mengandung hepatitis ,
berikan saat usia +-
minggu umur kronologis.
Nvaluasi anti+H s dan
H sAg tidak perlu
dilakukan.1umber: 3N!6A5 691, 0$$ C##0(#)
>eterangan:
S saat pemberian dosis vaksin hepatitis tidak mempertimbangkan masa gestasi dan
berat lahir.
SS pendapat lain menganjurkan melakukan pemeriksaan serologis #+ bulan sesudah
pemberian jad%al vaksinasi hepatitis selesai.
Jakinkan ibu tetap menyusui A16, apabila vaksin hepatitis sudah diberikan.
1aat ini telah beredar vaksin kombinasi hepatitis dengan !5%3 atau !5a3
(!53DHep ). Vaksin kombinasi baru dapat diberikan pada umur kronologis setelah
minggu, jadi vaksin kombinasi tidak dapat diberika sebagai imunisasi pertama bagi
bayi prematur.
ayi prematur: bila ibu H sAg (+) imunisasi ditunda sampai bayi berusia 0 bulan
atau berat badan sudah men4apai 0.$$$ gram.
25
-
8/15/2019 Referat Hep Fix
26/28
%./ P ognosis
!alam perjalanannya Hepatitis dapat menjadi menahun (kronis), dimana hepatitis
kronis persisten mempunyai prognosis yang lebih baik akan sembuh sempurna,sedangkan hepatitis kronik aktif umumnya akan menjadi sirosis hepatis, kerusakan
sel+sel hati, hati menjadi mengkerut, dan keadaan akan menjadi lebih parah.
BAB III
PENUTUP
3. Kesim(-lan26
-
8/15/2019 Referat Hep Fix
27/28
HAV adalah virus yang mengandung ;A 3enyebarannya disebut fekal ?
oral karena tangan biasanya se4ara tidak langsung menyentuh benda bekas
tinja dan kemudian menggunakannya untuk makan. prevalensinya men4apai
#$$* pada anak tahun pada anak kurang dari tahun tidak bergejala.
3eriode inkubasi rata+rata 0- hari (# + $ hari). Mulainya infeksi HAV
biasanya mendadak dan disertai oleh keluhan sistemik demam, malaise, mata
dan kulit kuning, mual, muntah, anoreksia dan perut tidak enak, diare, %arna
urine seperti teh, tinja seperti dempul. 5idak ada pengobatan anti virus
spesifik untuk HAV. 3ada dasarnya penatalaksanaan infeksi virus hepatitis A
sama dengan hepatitis lainnya yaitu bersifat suportif, tidak ada yang spesifik.
H V adalah anggota famili hepadnavirus, kelompok virus !;A 1ebanyak #+
* de%asa, '$* neonatus, $* bayi akan berkembang menjadi hepatitis
kronik. Masa inkubasinya berkisar dari # +#-$ hari (rata+rata $+'$hari).
3enyebarannya melalui jalur parenteral, mulut ke mulut, hubungan seks,
gigitan serangga, transplasental (2$*). umunya tidak menimbukan gejala
pada anak+anak.
-
8/15/2019 Referat Hep Fix
28/28
Herry, Heda dkk 0$#2. 0edoman )iagnosis dan Terapi Ilmu esehatan *nak.
disi . andung C departemenD1MB 6lmu >esehatan Anak Bakultas
>edokteran =niversitas 3adjadjaranD 1=! !r. Hasan 1adikin.
6edokteran N