referat hep fix

Upload: munawasa

Post on 05-Jul-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/15/2019 Referat Hep Fix

    1/28

    BAB IPENDAHULUAN

    1. Definisi

    Hepatitis virus akut merupakan infeksi sistemik yang dominan menyerang

    hati. Merupakan masalah kesehatan utama dinegara sedang berkembang dan

    negara maju. Hampir semua kasus hepatitis virus akut disebabkan oleh salah satu

    dari lima virus yaitu: virus hepatitis A(HAV), virus hepatitis (H V).

    !i negara prevalens tinggi, infeksi VHA umumnya terjadi pada usia "#$ tahun. !i

    daerah prevalens sedang, infeksi terjadi pada usia remaja dan de%asa muda,

    sedangkan di area prevalens rendah, infeksi terjadi pada de%asa dan usia lanjut. !i

    daerah urban &akarta, prevalens anti HAV pada kelompok usia "' tahun ', *, usia

    #$+#' tahun ,-*, dan ' * pada usia / $ tahun. !i bandung, prevalens antibodi

    HAV ,0* dan di rural 1ula%esi 2 , *. 3enelitian lain pada anak usia +- tahun

    dan kelompok so4ial ekonomi tinggi di &akarta menunjukkan bah%a prevalens anti

    HAV hanya #, * dan mereka inilah yang kelompok yang rentan dan perlu imunisasi

    VHA. 5ransimi VHA terjadi melalui penularan fekal+oral dalam bentuk penularan

    anatra individu (kontak erat) dan penularan melalui maknan atau minuman yang

    tre4emar. 5ransmisi terjadi selama ekskresi virus di tinja masih berlangsung yaitu

    sejak 0+ minggu sebelum sampai dengan -+#' hari sesudah gejala klinis mun4ul.

    5ransmisi dalam kontak erat terbukti dengan terjadinya penularan intrafamilial satu

    rumah (0 *), di tempat penitipan anak (##*), di lembaga retardasi mental, dan di

    kalangan homoseksual (# *). Meskipun jarang, transmisi dapat pula terjadi di

    rumah sakit. 5ransmisi antar anak di sekolah bukan merupakan modus transmisi

    yang sering dijumpai. 6nfeksi VHA di sekolah merefleksikan adanya infeksi di

    populasi.

    6ndonesia adalah negara dengan angka prevalensi H berkisar antara +0$*,

    termasuk negara dengan endemisitas sedang sampai tinggi, dengan transmisi vertikal

    2-*. 7leh karena itu, strategi yang paling tepat untuk 6ndonesia ialah memberikan

    imunisasi H pada bayi segera setalah lahir, ke4uali pada keadaan khusus seperti

    bayi prematur, termasuk bayi berat lahir rendah. ertujuan untuk memutus rantai

    penularan se4ara vertikal penyebab transmisi terbesar dan untuk men4egah transmisi

    1

  • 8/15/2019 Referat Hep Fix

    2/28

    se4ara hori8ontal serta mengetahui penderita yang tidak bergejala sehingga bisa

    menurunkan angka komplikasi yang dapat timbulkan hepatitis kronik.

    3revalens H sAg pada donor (#''2) adalah ',2* (0, $+ ,# *), dan padaibu hamil , * (0,#*,+ , *). &umlah penyandang hepatitis kronik di 6ndonesia

    men4apai # , juta orang, di ba%ah 9hina yang berjumlah #0 , juta dan india $

    hingga $ juta. 1emua orang yang mengandung H sAg positif potensial infeksius.

    5ransmisi terjadi melalui kontak perkutan, parenteral, dan melalui hubungan seksual.

    5ransmisi antar anak merupakan modus yang sering terjadi di negara endemis VH .

    VH dapat melekat dan bertahan di permukaan suatu benda selama kurang lebih #

    minggu tanpa kehilangan daya tular. !aerah bersifat infeksius beberapa minggu

    sebelum a%itan, menetap selama fase akut berlangsung. !aya tular pasien VH

    kronis, sangat infeksius bila H eAg positif. 3ada dasarnya individu yang belum

    pernah imunisasi hepatitis atau yang tidak memiliki antibody anti+H s, potensial

    terinfeksi VH . isiko kronisitas dipengaruhi oleh '$* bayi yang terinfeksi saat

    lahir, 0 + $* anak yang terinfeksi usia #+ tahun, daan #*+ * anak besar dan orang

    de%asa. 6nfeksi VH juga umumnya akan menjadi kronis bila mengenai individu

    dengan defiensi imun, baik kongenital maupun didapat (infeksi H6V, terapi

    imunosupresi, dan hemodialiis).

    !ari grafik di atas dapat dilihat pada tahun 0$$ , lima provinsi dengan

    prevalensi hepatitis tertinggi adalah ;usa 5enggara 5imur, 1ula%esi 5engah, A4eh,

    2

  • 8/15/2019 Referat Hep Fix

    3/28

    alimantan 5engah, 1umatera =tara, >alimantan

    1elatan.

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    3

  • 8/15/2019 Referat Hep Fix

    4/28

    3. HEPATITIS A

    3.1 Etiologi

    HAV adalah virus yang mengandung ;A yang tidak berkapsul, berdiameter

    0 mm yang adalah anggota famili picornavirus. HAV adalah virus ;A 0 ? nm

    nonenvelope , termasuk genus Hepatovirus, famili 3i4ornavirus. HAV bersifat

    termostabil, tahan asam, dan tahan terhadap empedu sehingga efisien dalam

    transmisi fekal oral. >erusakan hepar yang terjadi disebabkan karena mekanisme

    imun yang diperantarai sel ? 5. 6nfeksi HAV tidak menyebabkan terjadinya hepatitis

    kronis atau persisten. 6nfeksi HAV menginduksi proteksi jangka panjang terhadap re

    ? infeksi.

    Host infeksi HAV sangat terbatas, hanya manusia dan beberapa primata yang

    dapat menjadi host alamiah. >arena tidak ada keadaan karier, infeksi HAV terjadi

    melalui transmisi serial dari individu yang terinfeksi ke individu lain yang rentan.

    HAV disebarkan le%at kotoran atau tinja penderita. 3enyebarannya disebut fekal ?

    oral karena tangan biasanya se4ara tidak langsung menyentuh benda bekas tinja dan

    kemudian menggunakannya untuk makan. >arena itu dalam lingkungan sanitasi

    yang buruk (@9 umum), kemungkinan terinfeksi oleh virus hepatitis A lebih besar.

    Virus yang tertelan bereplikasi di intestinum dan bermigrasi melalui vena porta ke

    hepar dengan melekat pada reseptor viral yang ada di membran hepatosit. HAV

    matur yang sudah bereplikasi kemudian diekskresikan bersama empedu dan keluar

    bersama feses.

    3ada fase akut terdapat respon antibodi berupa 6gM yang menetap selama

    beberapa bulan, kadang sampai atau #0 bulan. Akan tetapi, selama masa

    konvalesense terdapat anti HAV dari kelas 6g< yang menjadi dominan (

  • 8/15/2019 Referat Hep Fix

    5/28

    Gamba 1 : 3erjalanan serologis hepatitis A

    Virus ini diisolasi pada mulanya dari tinja penderita yang terinfeksi. Strain

    HAV laboratorium telah diperbanyak pada biakan jaringan. 6n feksi akut

    didiagnosis dengan mendeteksi immunoglobulin (6g)M, antibody (anti+HAV) yang

    tinggi dengan menggunakan radioimmunoassay , dengan mengidentifikasi partikel

    virus dalam tinja.

    Aktivitas virus dapat dihilangkan dengan mendidihkannya selama 6 menit,

    memberikannya formaldehid dan klor atau melalui radiasi sinar ultraviolet .

    eplikasinya terbatas pada hati, dan selama akhir masa inkubasi dan fase praikterus

    akut, virus tersebut terdapat dalam hati, empedu, feses dan darah. Meskipun virus

    tetap berada dalam feses, viremia dan infektivitasnya hilang segera setelah ikterusnya

    tampak jelas. 5idak seperti virus hepatitis lainnya, virus hepatitis A dapat bereplikasi

    dalam biakan jaringan namun replikasinya kurang baik dibandingkan picornavirus

    yang lain.

    5

  • 8/15/2019 Referat Hep Fix

    6/28

  • 8/15/2019 Referat Hep Fix

    7/28

    sel hati yang sakit. efleksi jejas pada hepatosit, yang melepaskam alanin

    aminotranferase (A 5) dan aspartat amino trasferase (A15) kedalam aliran

    darah. A 5 lebih spesifik pada hati daripada A15, yang j uga dapat naik sesudah

    4edera pada eritrosit, otot skelet, atau sel miokardium. 5ingginya kenaikan tidak

    berkorelasi dengan luasnya nekrosis hepatoseluler. 3ada beberapa kasus, penurunan

    aminotranferase dapat meramalkan hasil yang jelek jika penurunan terjadi bersama

    dengan kenaikan bilirubin dan peningkatan %aktu protrombin (35) dapat terjadi

    akibat ketidakmampuan sel + sel hati untuk melakukan sintesa protein yang

    diperlukan untuk proses pembekuan darah disertai penurunan penyerapan vitamin

    >. karena protein ini %aktu paruhnya pendek. Hepatitis virus juga disertai dengan

    ikterus kolestatik, dimana kadar bilirubun direk maupun indirek naik. 6kterus akibat

    obstruksi aliran saluran empedu dan 4edera terhadap hepatosit. >enaikan alkali

    fosfatase serum, !"nukleotidase, gamma glutamil transpeptidase , dan urobilinogen

    semua dapat merefleksikan 4edera terhadap sistem biliaris.

    3.% &anifestasi #linis

    Mulainya infeksi HAV biasanya mendadak dan disertai oleh keluhansistemik demam, malaise, mata dan kulit kuning, mual, muntah, anoreksia dan

    perut tidak enak, diare, %arna urine seperti teh, tinja seperti dempul. 3rodromal

    ini mungkin ringan dan sering tidak terjadi pada bayi dan anak prasekolah. !iare

    sering terjadi pada anak, tetapi konstipasi lebih la8im pada orang de%asa. 6kterus

    dapat juga tidak terjadi pada anak ke4il sehingga ia dapat terdeteksi hanya

    dengan uji laboratorium. ila terjadi ikterus dan urin ber%arna gelap biasanya

    terjadi sesudah gejala+gejala sistemik. HAV pada orang de%asa dapat bergejala dandapat berat.

  • 8/15/2019 Referat Hep Fix

    8/28

  • 8/15/2019 Referat Hep Fix

    9/28

    antipiretik untuk demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi dan pemberian food

    suplement. 6nfeksi akut dapat di4egah dengan pemberian imunoglobulin dalam 0

    minggu setelah terinfeksi atau menggunakan vaksin. 3enderita hepatitis A akut

    dira%at se4ara ra%at jalan, tetapi # * penderita memerlukan ra%at inap, dengan

    indikasi muntah hebat, dehidrasi dengan kesulitan masukan per oral, kadar

    1

  • 8/15/2019 Referat Hep Fix

    10/28

    (thn)"0 " bulan

    + bulan

    &angka panjang

    6g $.$0m Dkg

    6g $.$ m Dkg

    6g $.$ m Dkg

    # kali

    # kali

    1aat berangkat, diulang setiap bln

    /0 " bulan

    + bulan

    &angka panjang

    Vaksin atau 6g $.$0m Dkg

    Vaksin atau 6g $.$ m Dkg

    Vaksin

    !osis dan jad%al

    6munisasi aktif lihat pada

    bagian perihal

    6munisasi aktif >eterangan: 6gEimmunoglobulin

    Im-nisasi a#tif

    6munisasi menyebabkan antibodi neutralisasi terbentuk terhadap epitope permukaan

    virus. >andidat vaksinasi VHA berdasarkan rekomendasi A963 tertera pada tabel

    -.#.0. kebijakan imunisasi hepatitis A lebih bersifat individual dan berikan pada anak

    beruisa /0 tahun.

    5abel -.#.0. kandidat vaksinasi HVA

    >andidat vaksinasi HVA6munisasi rutin

    isiko tinggi HVA

    Anak di daerah endemis HVA atau daerah

    dengan %abah periodi4

    • 1taf bangsal neonatologi• 3asien yang memerlukan konsentrat

    fa4tor V666• 1taf 53A, staf dan penghuni institusi

    untuk 4a4at mental

    • 3ekerja dengan primate bukanmanusia

    • 3elan4ong ke daerah endemis yang

    belum mempunyai kekebalan terhadap

    HVA• >ontak dengan kelompok yang

    berisiko• 3ria homoseksual dengan pasangan

    ganda• 6V!=

    10

  • 8/15/2019 Referat Hep Fix

    11/28

    isiko hepatitis fulminant

    isiko menularkan HVA

    3asien penyakit hati kronis

    3enyaji makanan, anak usia 0+ tahun di 53A

    a#sin

    • Vaksin dibuat dari virus yang dimatikan ( inactivated vaccine$.• !osis vaksin bervariasi tergantung produk dan usia resipien.

    o Monovalen+ Anak /0 tahun : 0$ 6=+ !e%asa : #22$ 6=

    o >ombinasi Hep A F : /# tahuno >ombinasi Hep A F 5ifoid : 0 tahun

    • Vaksin diberikan 0 kali, suntikan kedua atau booster bervariasi antara

    sampai #- buylan setelah dosis pertama, tergantung produk • Vaksin diberikan pada usia / 0 tahun• Vaksin hepatitis A terbukti mempunyai imunogenisitas baik.

    3./ P ognosisaik, sembuh sempurna, tanpa seGuele.

    >ematian $,# ? $,0* 5idak menjadi kronik

    %. HEPATITIS B

    %.1 Etiologi

    H V adalah anggota famili hepadnavirus, diameter 20 nm, kelompok virus

    !;A hepatotropik non sitopatogenik. Virus hepatitis terdapat antigen

    permukaan (H sAg) yang membentuk antigen permukaan yang positif kira+kira 0

    minggu sebelum timbulnya gejala klinis dapat menghilang pada masa konvalesen

    dan dapat pula bertahan selama 2+ bulan, adanya H sAg menandakan penderita

    dapat menularkan H V ke orang lain. 5erdapat juga antigen partikel (H 4Ag)

    yang merupakan nekleoplasmid virus hepatitis, tidak rutin terdeteksi, terletak

    didalam kulit luar H sAg. 1elanjutnya terdapat antigen e (H eA

  • 8/15/2019 Referat Hep Fix

    12/28

    yang spesifik untuk hepatitis . timbul bersamaan atau segera setelah H sAg dan

    menghilang beberapa minggu sebelum H sAg menghilang, H eAg selalu

    ditemukan pada semua infeksi akut, menunjukan adanya replikasi virus dan bah%a

    penderita dalam keadaan sangat menular. eplikasi H V terjadi terutama didalam

    hati tetapi juga terjadi dalam limfosit, limpa, ginjal dan pan4reas.

    Virus hepatitis adalah berbentuk lingkaran, sebagian beruntai ganda asam

    deoxyribonucleid (!;A) virus. 1elama replikasi aktif dalam fase a%al infeksi,

    partikel virus mun4ul dalam jumlah besar dalam serum dalam dua bentukC yang

    pertama adalah virion lengkap diameter 20 nm, yang terdiri dari sebuah amplop,

    sebuah kapsid dengan protein kapsid, sebuah molekul !;A sirkuler, dan !;A

    polimerase, dan yang kedua adalah 00 nm virus amplop kosong, yang hanya berisi

    antigen permukaan hepatitis (H sAg). 1elain itu, antigen larut, hepatitis e

    antigen (H eAg), yang erat terkait dengan antigen kapsid nonse4retory (hepatitis

    antigen core H 4AgI), juga mun4ul dalam serum selama fase replikasi tinggi

    infeksi VH .

  • 8/15/2019 Referat Hep Fix

    13/28

    b. Memakai jarum suntik se4ara bergantian terutama kepada penyalagunaan

    obat suntik.

    4. 7bat+obat yang biasa melukai bersama+sama penderita hepatitis

    d. 7rang yang bekerja pada tempat+tempat yang terpapar dengan daerah

    manusia

    e. 7rang yang pernah mendapat trasnfusi darah sebelum dilakukan pemilahan

    terhadap donor

    f. 3enderita gagal ginjal yang menjalani hemodialisis

    g. Anak yang dilahirkan oleh ibu yang menderita hepatitis

  • 8/15/2019 Referat Hep Fix

    14/28

    penting dari antigen virus ini adalah nukleokapsid, H 4Ag dan H eAg, pe4ahan

    produk H 4Ag. Antigen+antigen ini, bersama dengan protein histokompatibilitas

    (MH9) mayor kelas 6,membuat sel suatu sasaran untuk melisis sel+5 sitotoksis.

    Mekanisme yang diperantarai imun juga dilibatkan pada keadaan+

    keadaan ekstrahepatitis yang dapat dihubungkan dengan infeksi H V. Mutasi H V

    lebih sering daripada untuk virus !;A biasa dan sederetan strain mutan telah

    dikenali. Jang paling penting adalah mutan yang menyebabkan kegagalan

    mengekspresikan H eAg dan telah dihubungkan dengan perkembangan hepatitis

    berat dan mungkin eksaserbasi infeksi H V kronis yang lebih berat.

    Pe 0alanan alamia, infe#si ,e(atitis B

    Virus hepatitis tidak bersifat simptomatik langsung pada sel hepatosit yang

    terinfeksi. >erusakan hepatosit terjadi akibat respon imun yang bekerja

    menghan4urkan sel hepatosit yang mengandung VH di dalamnya. !iketahui bah%a

    H sAg dan H 4Ag dapat berfungsi sebagai target antigen untul sel 5 intrahepatik.

    1elama infeksi VH akut berbagai mekanisme sistem imun diaktivasi untuk

    men4apai pembersihan virus dari tubuh. bersama dengan itu terjadi peningkatan

    serum transaminase, dan terbentuk antibodi spesifik terhadap protein VH , yang

    terpenting adalah anti+H s.

    =ntuk dapat membersihkan VH dari tubuh seseorang dibutuhkan respons

    imun non+spesifik dan respons imun spesifik yang bekerja dengan baik. 1egera

    setelah infeksi virus terjadi mekanisme efektor sistem imun non+spesifik diaktifkan,

    antara lain interferon. 6nterferon ini meningkatkan ekspresi H A kelas 6 pada

    permukaan sel hepatosit yang terinfeksi VH , sehingga nantinya memudahkan sel 5sitotoksis mengenal sel hepatosit yang terinfeksi dan melisiskannya. 1elanjutnya

    antigen presenting cell (A39) seperti sel makrofag atau sel >upffer akan

    memfagositosis dan mengolah VH . 1el A39 ini kemudian akan mempresentasikan

    antigen VH dengan bantuan H A kelas 66 pada sel 9!2 K (sel 5 helper/ 5H)

    sehingga terjadi ikatan dan membantu suatu kompleks. >ompleks ini kemudian akan

    mengeluarkan produk sitokin. 1el 9!2 K ini mulanya adalah berupa 5h$, dan akan

    berdiferensiasi menjadi 5h# atau 5h0. diferensiasi ini tergantung pada adanya sitokin

    14

  • 8/15/2019 Referat Hep Fix

    15/28

  • 8/15/2019 Referat Hep Fix

    16/28

    a Infe#si A#-t

  • 8/15/2019 Referat Hep Fix

    17/28

    Hepatitis virus umumnya tidak menimbulkan gejala, atau hanya

    anoreksia atau lesu.

  • 8/15/2019 Referat Hep Fix

    18/28

    interferon. !iet disesuaikan dengan kebutuhan dan dihindarkan makanan yang

    sudah berjamur, yang mengandung 8at penga%et yang hepatotoksik.

    3ada hepatitis virus akut, sebagian besar kasus akan sembuh dan sebagian

    ke4il menjadi kronis. 3rinsipnya adalah suportif dan pemantauan gejala penyakit.

    3asien dira%at bila ada dehidrasi berat dengan kesulitan masukan per oral, kadar

    1

  • 8/15/2019 Referat Hep Fix

    19/28

    a. 6nterferon alfa

    O Merupakan suatu imnodulator yang menyebabkan normalisasi 1ontraindikasi penggunaan interferon adalah neutropenia, trombositopenia,

    gangguan ji%a, adiksi terhadap alkohol, dan penyalahgunaan obat. !osis

    interferon adalah !iberikan 6B; leukosit pada hepatitis kronik aktif dengan

    dosis sedang +#$ M=Dm 0Dhari selama + bulan.

    Nfek samping interferon dpaat berupa efek sistemik, autoimun, hematologis,

    imonologis, neurologis dan psikologis. Nfek sistemik dapat berupa lelah, panas, nyeri

    kepala, nyeri otot, nyeri sendi, anoreksia, penurunan berat badan, mual, muntah,

    diare, nyeri perut dan rambut rontok. Nfek autoimun ditandai dengan timbulnya auto+

    antibodi, antibodi anti+interferon, hipertiroidisme, hipotiroidisme, diabetes, anemia

    hemolitik, dan purpura trombositopenik. Nfek hematologis berupa penurunan jumlahtrombosit, jumlah sel darah putih dan kadar hemoglobin. Nfek imunologis berupa

    mudah terkena infeksi bakterial seperti bronkitis, sinusitis, abses kulit, infeksi saluran

    kemih, peritonitis dan sepsis. Nfek neurologis berupa kesulitan konsentrasi, kurang

    motivasi, gangguan tidur, delirium dan disorientasi, kejang, koma, penurunan

    kesadaran, penurunan pendengaran, tinitus, vertigo, penurunan penglihatan, dan

    perdarahan retina. 1edangkan efek psikologis berupa gelisah, iritabel, depersi,

    paranoid, penurunan libido, dan usaha bunuh diri.

    3enderita yang mendapatkan pengobatan interferon harus dievaluasi se4ara

    klinis dan laboratorium (A 5 dan A15, albumin, bilirubun, pemeriksaan darah tepi)

    setiap 2 minggu selama pengobatan. 3emeriksaan HbsAg, HbeAg, dan !;A H V

    dilakukan pada saat mulai, selesai pengobatan dan bulan paska pengobatan. !osis

    interferon harus diturunkan atau pengobatan dihentikan apabila didapatkan gejala

    dekompensasi hati, deperesi sumsum tulang, deperesi keji%aan berat, dan efek

    samping yang berat. Antara #$*+2$* penderita memerlukan pengurangan dosis, dan

    19

  • 8/15/2019 Referat Hep Fix

    20/28

    *+#$* pengobatan harus dihentikam. 1ekitar 0* timbul efek samping berat

    termasuk infeksi bakteri, penyakit autoimun, depresi keji%aan berat, kejang, gagal

    jantung, gagal ginjal, dan pneumonia. >eberhasilan pengobatan dipengaruhi oleh

    tingginya kadar transaminase serum, relatif rendahnya kadar !;A H V serum, jenis

    kelamin perempuan, tidak berasal dari Asia, serta adanya gambaran hepatitis kronis+

    aktif pada biopsi. !ari beberapa penelitian didapatkan 2 * penderita yang diobati

    mengalami serokonversi dengan tibulnya antibodi anti+Hbe dan -* dengan

    timbulnya antibodi anti+H s. 5imbulnya anti+Hbe dan hilangnya !;A H V

    menurunkan kejadian gagal hati dan angka kematian. elaps terjadi pada #2*

    penderita pada tahun pertama setelah pengobatan.

    6nterferon menghambat sintesis protein dan juga merupakan

    imunostimulator. 6nterferon meningkatkan penampilan dari H A dan mungkin

    menambah aktivitas interkeukin 0 sehingga membantu penghan4uran set hati

    yang terinfeksi. 9ara pengobatan yang dilakukan adalah pemberian =rbason

    #$ mg selama minggu kemudian dikurangi menjadi mg pada minggu ke

    2.,1etelah itu diberikan alpha human lympoblastoid interferon sebanyak mega

    unit per meter 0 selama hari dan dikuti #$ mega unit per meterQR selama 0 hari

    berikutnya. 1elanjutnya pengobatan diteruskan dengan pemberian #$ mega unit permeter 0 kali seminggu selama bulan. Nfek samping selama pemberian obat

    adalah panas, lemas dan pusing.

  • 8/15/2019 Referat Hep Fix

    21/28

    amivudin adalah obat utama untuk penderita dengan replikasi aktif dan

    peningkatan kadar aminotransferase serum dengan spesifikasi : kontraindikasi

    penggunaan interferon teritama pada penderita yang mengalami dekompensasi hati.

    3enderita dengan mutasi pre"core H V mendapat imunosupresif dalam jagka lama

    dan kemoterapi. 3ada penderita yang mengalami kegagalan pengobatan dengan

    interferon dapat diberika amivudin. Apabila dengan pemberian lamivudin terjadi

    mutasi JM!! pada H V, maka dapat diberikan adefovir atau gansiklovir.

    3enggunaan amivudin pada anak selama 0 minggu dengan dosis

    mgDkg memberikan respon yang signifikan terhadap virus. >ombinasi terapi

    antara interferon dengan amivudin tidak lebih baik dibanding pengobatan dengan

    amivudin saja. 3arameter penghentian obat :

    • ila terjadi serokonversi HbeAg menjadi Anti Hbe

    • 6ntoleransi

    • 5erapi selama # tahun tidak terjadi perubahan

    3erkembangan resistensi terhadap interferon belum pernah diteliti, dan

    %alaupun efikasi pada de%asa bervariasi, anak ke4il (" tahun) dapat meningkatkan

    respon terhadap obat ini, tetapi efek sampingnya masih mendapat perhatian.

    1ebagaitambahan, resistensi obat mempunyai efek klinis terhadap prognosis pasien

    (penurunan serokonversi, peningkatan progresifitas penyakit) dan pengobatan jangka

    panjang memberikan tantangan pada anak terhadap resistensi virus. 5erapi antivirus

    umumnya diberikan pada mereka yang mempunyai penyakit hati yang aktif, di

    indikasikan dengan pemeriksaan kadar A 5 (umumnya mereka yang bergerak dari

    fase immune"tolerant ke fase immune"clearance ). 3ada anak+anak dengan HbeAg

    positif dan kadar A 5 meningkat dan penyakit hati kompensasi, perlu

    dipertimbangkan periode observasi selama sampai #0 bulan untuk menentukan

    mun4ulnya serokonversi HbeAg spontan.

    Asiklovir dapat pula diberikan dan pada penelitian terbatas ternyata dapat

    menghambat !;A polymerase. 1ayangnya obat ini hanya dapat diberikan

    se4ara intravena. evamisol adalah imunostimulator yang kuat untuk set 5. dalam

    studi yang terbatas diperlihatkan bah%a obat ini memperbaiki gambaran

    histopatologi dan menyebabkan terjadinya serokonversi dari H eAg menjadi Anti+

    Hbe dan diikuti dengan menghilangnya H V !;A dalam darah. 7bat ini mungkin

    21

  • 8/15/2019 Referat Hep Fix

    22/28

    6ebih berguna apabila digabungkan dengan obat anti virus. 3enderita dengan anti

    H e dan H V !;A positif biasanya 4enderung menderita penyakit yang lebih

    lanjut.%.) Kom(li#asi

    Hepatitis fulminan akut terjadi lebih sering pada virus hepatitis lain, dan

    risiko hepatitis fulminan lebih lanjut naik bila ada infeksi bersama atau

    superinfeksi dengan H!V. Mortalitas hepatitis lebih besar dari $*.

    5ransplantasi hati adalah satu+satunya intervensi efektifC penderita sementara

    memberi %aktu yang dibutuhkan untuk regenerasi sel hati adalah satu+satunya

    pilihan lain. 6nfeksi H V juga dapat menyebabkan hepatitis kronis,yang dapat

    menyebabkan sirosis dan karsinoma hepatoseluler primer. H1 di 5ai%an,

  • 8/15/2019 Referat Hep Fix

    23/28

    kalangan anak+anak dan remaja telah berkurang hingga lebih dari ' * dan hingga

    * pada de%asa.

    3emberian ketiga dosis vaksin hep. dengan jumlah dosis sesual rekomendasi, akanmenyebabkan terbentuknya respons protektif (anti H s / #$ m6=Dm ) pada /'$*

    de%asa, bayi, anak dan remaja.

    Vaksin diberikan se4ara intramuscular dalam. 3ada neonatus dan bayi diberikan di

    anterolateral paha, sedangkan pada anak besar dan de%asa diberikan di region

    deltoid.

    6ndikasi

    • 1emua bayi baru lahir tanpa memandang status VH ibu• 6ndividu yang karena pekerjannya berisiko tertular VH• >arya%an di lembaga pera%atan 4a4at mental• 3asien hemodialysis• 3aien koagulopati yang membutuhkan transfuse berulang• 6ndividu yang srumah dengan pengindap VH atau kontak akibat hubungan

    seksual• )rugs users• +omosexuals

    Ba2i ( emat- an be at la,i en a,

    ayi prematur dapat diimunisasi sesuai dengan umur kronologisnya dengan dosis

    dan jad%al yang sama dengan bayi 4ukup bulan. Vaksin !5%3 atau !5a3, Hib dan

    73V diberikan pada umur 0 bulan. ila bayi masih dira%at pada umur 0 bulan

    sebaiknya diberikan 63V, bila akan diberikan 73V sebaiknya tunda sampai saat bayi

    akan dipulangkan dari rumah sakitDrumah bersalin untuk menghindarkan penyebaran

    virus polio.

    6munisasi bayi pada ibu berisiko

    6bu menderita hepatitis

    23

  • 8/15/2019 Referat Hep Fix

    24/28

    6bu yang menderita hepatitis akut atau uji serologis H sAg positif, dapat

    menularkan hepatitis pada bayinya. 6munisasi hepatitis pada bayi ditentukan

    oleh status H sAg ibu sebagimana tertera pada tabel 0.#

    5abe 0.# 1kema 6munoprofilaksis hepatitis pada bayi berdasarkan status H sAg

    ibuS

    erat lahir /0$$$g erat lahir "0$$$gH sAg positif Vaksin hepatitis K H 6g

    (dalam rentang umur #0

    jam).

    6munisasi dengan dosisvaksin pada $,#, dan

    bulan umur kronologis.

    3eriksa anti+H s dan H +

    sAg pada umur '+#

    bulanSS

    ila H sAg dan anti+H s

    negative, reimunisasi

    dengan dosis, dengan

    interval 0 bulan, dan

    periksa kembali H sAg

    dan anti+H s

    Vaksi hepatitis K H 6g

    (dalam rentang umur #0

    jam).

    6munisasi dengan 2 dosisvaksin pada $, #, 0+ , dan

    bulan umur kronologis.

    3eriksa anti+H s dan

    H sAg pada umur '+#

    bulanSS

    ila H sAg dan anti+H s

    negatif reimunisasi dengan

    dosis, dengan interval 0

    bulan, dan periksa kembali

    H +sAg dan anti+H s.

    H sAg tidak diketahui Vaksin hepatitis (dalam

    #0 jam) K H 6g (dalam

    hari) bila hasil

    pemeriksaan H sAg ibu

    positif.

    Vaksin hepatitis K H 6g

    (dalam #0 jam).

    periksa H sAg ibu segera 3eriksa H sAg ibu segera,

    nila tidak dapat dilakukan

    dalam #0 jam, berikan

    H 6g.H sAg negatif !ianjurkan vaksin

    hepatitis saat lahir.

    Vakain hepatitis dosis #

    dalam $ hari umur

    kronologis, bila se4ra

    24

  • 8/15/2019 Referat Hep Fix

    25/28

    6munisasi hepatitis

    dalam dosis pada umur

    $+0, #+2, dan +#- bulan

    umur kronologis.

    ila vaksinasi kombinasi

    mengandung hepatitis ,

    berikan saat usia +-

    minggu umur kronologis

    Nvaluasi anti+H s dan

    H sAg tidak perlu

    dilakukan

    klinis keadaannya stabil,

    atau pada saat keluar dari

    1 sebelum $ hari umur

    kronologis.

    6munisasi hepatitis

    dalam dosis pada umur

    #+0, 0+2, dan +#- bulan

    umur kronologis.

    ila vaksinasi kombinasi

    mengandung hepatitis ,

    berikan saat usia +-

    minggu umur kronologis.

    Nvaluasi anti+H s dan

    H sAg tidak perlu

    dilakukan.1umber: 3N!6A5 691, 0$$ C##0(#)

    >eterangan:

    S saat pemberian dosis vaksin hepatitis tidak mempertimbangkan masa gestasi dan

    berat lahir.

    SS pendapat lain menganjurkan melakukan pemeriksaan serologis #+ bulan sesudah

    pemberian jad%al vaksinasi hepatitis selesai.

    Jakinkan ibu tetap menyusui A16, apabila vaksin hepatitis sudah diberikan.

    1aat ini telah beredar vaksin kombinasi hepatitis dengan !5%3 atau !5a3

    (!53DHep ). Vaksin kombinasi baru dapat diberikan pada umur kronologis setelah

    minggu, jadi vaksin kombinasi tidak dapat diberika sebagai imunisasi pertama bagi

    bayi prematur.

    ayi prematur: bila ibu H sAg (+) imunisasi ditunda sampai bayi berusia 0 bulan

    atau berat badan sudah men4apai 0.$$$ gram.

    25

  • 8/15/2019 Referat Hep Fix

    26/28

    %./ P ognosis

    !alam perjalanannya Hepatitis dapat menjadi menahun (kronis), dimana hepatitis

    kronis persisten mempunyai prognosis yang lebih baik akan sembuh sempurna,sedangkan hepatitis kronik aktif umumnya akan menjadi sirosis hepatis, kerusakan

    sel+sel hati, hati menjadi mengkerut, dan keadaan akan menjadi lebih parah.

    BAB III

    PENUTUP

    3. Kesim(-lan26

  • 8/15/2019 Referat Hep Fix

    27/28

    HAV adalah virus yang mengandung ;A 3enyebarannya disebut fekal ?

    oral karena tangan biasanya se4ara tidak langsung menyentuh benda bekas

    tinja dan kemudian menggunakannya untuk makan. prevalensinya men4apai

    #$$* pada anak tahun pada anak kurang dari tahun tidak bergejala.

    3eriode inkubasi rata+rata 0- hari (# + $ hari). Mulainya infeksi HAV

    biasanya mendadak dan disertai oleh keluhan sistemik demam, malaise, mata

    dan kulit kuning, mual, muntah, anoreksia dan perut tidak enak, diare, %arna

    urine seperti teh, tinja seperti dempul. 5idak ada pengobatan anti virus

    spesifik untuk HAV. 3ada dasarnya penatalaksanaan infeksi virus hepatitis A

    sama dengan hepatitis lainnya yaitu bersifat suportif, tidak ada yang spesifik.

    H V adalah anggota famili hepadnavirus, kelompok virus !;A 1ebanyak #+

    * de%asa, '$* neonatus, $* bayi akan berkembang menjadi hepatitis

    kronik. Masa inkubasinya berkisar dari # +#-$ hari (rata+rata $+'$hari).

    3enyebarannya melalui jalur parenteral, mulut ke mulut, hubungan seks,

    gigitan serangga, transplasental (2$*). umunya tidak menimbukan gejala

    pada anak+anak.

  • 8/15/2019 Referat Hep Fix

    28/28

    Herry, Heda dkk 0$#2. 0edoman )iagnosis dan Terapi Ilmu esehatan *nak.

    disi . andung C departemenD1MB 6lmu >esehatan Anak Bakultas

    >edokteran =niversitas 3adjadjaranD 1=! !r. Hasan 1adikin.

    6edokteran N