referat sepsis fix
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Referat Sepsis Fix
1/22
I. PENDAHULUAN
Syok septik merupakan sepsis yang disertai tekanan sistolik kurang
dari 90 mm Hg, dengan mean arterial pressure (MAP) kurang dari 65 mmHg
atau penurunan tekanan sistolik sebesar 40 mmHg meskipun suda
diresusitasi dengan terapi !airan ("elinger et al#, $0%&)#
Sepsis menempati urutan ke'%0 sebagai penyebab utama kematian di
Amerika Serikat dan penyebab utama kematian pada pasien sakit kritis#
Sekitar 0 kasus sepsis berat terdapat di unit pera*atan intensi+ di Amerika
Serikat# e-adian sepsis meningkat ampir empat kali lipat dari taun %9.9'
$000, men-adi sekitar 660#000 kasus ($40 kasus per %00#000 penduduk)sepsis atau syok septik per taun (/en dan Poan, $00. /abrera dan Pinsky,
$0%5)#
-
8/18/2019 Referat Sepsis Fix
2/22
II. PEMBAHASAN
A. DEFINISI
Sepsis dide+inisikan keadaan yang menun-ukkan adanya in+eksi yang
bersamaan dengan mani+estasi sistemik yang dinamakan sindroma respon
in+lamasi sistemik ( systemic inflammatory response syndrome)# Sindroma
respon in+lamasi sistemik adala sindroma dengan adanya dua atau lebi1 %#
2emperatur lebi dari &3/ atau kurang dari &63/ $# "enyut nadi lebi dari
90menit +rekuensi pernapasan lebi dari $0menit 4# eukosit lebi
dari %$#000mm& atau kurang dari 4#000mm& atau sel batang immature lebi
dari %0# Se7ere sepsis (sepsis berat) merupakan keadaan yang menun-ukan
adanya sepsis yang ditamba dengan dis+ungsi organ atau ipoper+usi
-aringan# 8rgan dis+ungsi dapat dide+inisikan sebagai abnormal koagulasi,
trombositopenia, acute lung injury, gagal gin-al, gagal -antung, kelainan ati,
atau ipoper+usi dengan asidosis laktat# Syok septik merupakan sepsis yang
disertai tekanan sistolik kurang dari 90 mm Hg, dengan mean arterial
pressure (MAP) kurang dari 65 mmHg atau penurunan tekanan sistolik
sebesar 40 mmHg meskipun suda diresusitasi dengan terapi !airan ("elinger
et al#, $0%&)#
B. ETIOLOGI
Sepsis dapat biasanya disebabkan ole in+eksi bakteri (meskipun sepsis
dapat disebabkan ole 7irus atau -amur)# Mikroorganisme penyebab yang
paling sering ditemukan pada orang de*asa adala Escherichia coli,
Staphylococcus aureus, dan Streptococcus pneumonia# Spesies Enterococcus, Klebsiella, dan Pseudomonas -uga sering ditemukan# mumnya, sepsis
merupakan suatu interaksi yang kompleks antara e+ek toksik langsung dari
mikroorganisme penyebab in+eksi dan gangguan respons in+lamasi normal
dari host teradap in+eksi (/en dan Poan, $00.)#
ultur dara menun-ukan positi+ pada $0'40 kasus sepsis dan pada
40'.0 kasus syok septik# asus'kasus dengan kultur dara yang positi+,
terdapat ingga .0 isolat yang ditumbui bakteri gram positi+ atau gram
-
8/18/2019 Referat Sepsis Fix
3/22
negati+ sa-a sisanya ditumbui +ungus atau mikroorganisme !ampuran
lainnya# ultur lain seperti sputum, urin, !airan serebrospinal, atau !airan
pleura -uga dapat dilakukan untuk men!ari penyebab yang lebi spesi+ik,
tetapi daera in+eksi lokal yang memi!u proses tersebut mungkin tidak dapat
diakses ole kultur (Pinsky, $0%5)#
:nsidensi sepsis yang lebi tinggi disebabkan ole bertamba usia
populasi, pasien'pasien yang menderita penyakit kronis, pada pasien'pasien
A:"S, terapi medis (misalnya dengan glukokortikoid atau antibiotika),
prosedur in7asi+ (misalnya pemasangan kateter), dan 7entilasi mekanis
(Pinsky, $0%5)#
Sepsis dapat dipi!u ole in+eksi di bagian manapun dari tubu# "aera
in+eksi yang paling sering menyebabkan sepsis adala paru'paru, saluran
kemi, perut, dan panggul# ;enis in+eksi yang sering diubungkan dengan
sepsis yaitu (/en dan Poan, $00. Pinsky, $0%5)1
%# :n+eksi saluran pernapasan ba*a
:n+eksi saluran napas ba*a menyebabkan syok septik sebesar &5'50
pada pasien# Patogen penyebabnya adala Streptococcus pneumoniae,
Klebsiella pneumoniae, Escherichia coli, Legionella spp,
Haemophilus spp, Staphylococcus aureus, Pseudomonas spp, Anaerobes,
-
8/18/2019 Referat Sepsis Fix
4/22
C. PATOGENESIS
=akteri merupakan patogen yang sering dikaitkan dengan
perkembangan sepsis# Pato+isiologi sepsis dapat dimulai ole komponen
membran luar organisme gram negati+ yaitu lipopolisakarida (PS) atau
endotoksin atau organisme gram positi+ misalnya asam lipotei!oi! atau
peptidoglikan, serta -amur, 7irus, dan komponen parasite# mumnya, respons
imun teradap in+eksi mengoptimalkan kemampuan sel'sel imun (netro+il
eosino+il, baso+il, lim+osit, dan makro+ag) untuk meninggalkan sirkulasi dan
memasuki tempat in+eksi# Signal ole mediator ini ter-adi melalui sebua
reseptor trans'membran pada sel imun yang dikenal sebagai oll!li"e
receptors (urosa*a et al#, $0%& "elinger et al#, $0%&)#
Patogenesis sepsis melibatkan berbagai mediator in+lamasi termasuk
berbagai sitokin proin+lamasi dan antiin+lamasi# Sitokin proin+lamasi adala
2umor >ekrosis +aktor (2>?), :nterleukin % (:'%), inter+eron (:?>'@) yang
membantu sel mengan!urkan mikroorganisme yang mengin+eksi# Sitokin
antiin+lamasi adala interleukin % reseptor antagonis (:'%ra), :'4, :'%0,
yang bertugas untuk memodulasi, koordinasi atau supresi teradap respon
yang berlebian# Sepsis ter-adi apabila ter-adi ketidakseimbangan ker-a
sitokin proin+lamasi dengan antiin+lamasi seingga menimbulkan kerugian
bagi tubu (urosa*a et al#, $0%&)#
PS atau endotoksin pada bakteri dapat se!ara langsung berikatan
dengan PS binding Protein (=P)# =P memba*a PS untuk dapat
berinteraksi dengan reseptor /"%4 pada monosit, makro+ag atau netro+il,
dan kemudian mengekspresikan sitokin berupa 2>?# Hal ini ter-adi apabilamikroba yang mengin+eksi adala bakteri gram negati+ yang mempunyai PS
pada dindingnya (urosa*a et al#, $0%&)#
Bksotoksin, 7irus dan parasit yang merupakan superantigen setela
di+agosit ole monosit atau makro+ag yang berperan sebagai Antigen
Presenting /ell (AP/), kemudian ditampilkan dalam AP/# Antigen ini
memba*a muatan polipeptida spesi+ik yang berasal dari Ma-or
Histo!ompatibility /omple (MH/)# Antigen yang bermuatan pada peptida
-
8/18/2019 Referat Sepsis Fix
5/22
MH/ kelas :: akan berikatan dengan /"4 (lim+osit 2% dan 2$) dengan
perantaraan 2/C (2 !ell re!eptor) (/en dan Poan, $00.)#
im+osit 2 kemudian akan mengeluarkan substansi dari 2% yang
ber+ungsi sebagai immunomodulator yaitu1 :?>'@, :'$ dan M'/S?
( $acrophage Colony stimulating factor )# im+osit 2$ akan
mengekspresikan :'4, :'5, :'6, dan :'%0# :?>'@ merangsang makro+ag
mengeluarkan :'%D dan 2>?'E# :?>'@# :'%D dan 2>?'E merupakan sitokin
proin+lamasi, pada sepsis terdapat peningkatan kadar :'%D dan 2>?'E dalam
serum penderita# Sitokin :'% dan 2>?'E selain merupakan reaksi sepsis,
dapat merusak endotel pembulu dara, yang mekanismenya sampai saat ini
belum -elas# :'%D sebagai imunoregulator utama -uga mempunyai e+ek pada
sel endotel, termasuk pembentukan prostaglandin B$ (P
-
8/18/2019 Referat Sepsis Fix
6/22
erusakan endotel yang disebabkan ole mediator in+lamasi dan radikal
bebas menyebabkan endotel mengeluarkan tissue factor (2?)# 2? selan-utnya
meyebabkan akti7asi +aktor koagulan berupa +aktor G::# Se!ara komplek
produk dari -alur koagulasi ini adala produksi trombin yang menguba
+ibrinogen men-adi +ibrin# Pembentukan +ibrin menyebabkan ter-adinya
agregasi trombosit dan membentuk trombus intra7askular (urosa*a et al#,
$0%&)#
Bndotoksin meningkatkan akti7itas +ibrinolisis inibitor yaitu
plasminogen acti%ator inhibitor (PA:'%) dan hrombin acti%atable
fibrinolysisi inhibitor (2A?:)# e7el protein / dan endogenous acti%ated protein C menurun pada sepsis# Protein / menyebabkan ter-adinya
antitrombotik pada mikro7askular# Endogenous acti%ated protein C -uga
menyebabkan +ibrinolisis dengan !ara menetralkan PA:'% dan meningkatkan
le7el tissue plasminogen acti%ator yang dapat mengon7ersi plasminogen
men-adi plasmin (+ibrinolisis alamia) (urosa*a et al#, $0%& Angus dan
Poll, $0%&)#
Pada syok septik ter-adi 7asodilatasi pembulu dara# Mekanisme yang
menyebabkan 7asodilatasi pembulu dara merupakan multi+ktorial, namun
+aktor etiologi terpenting adala akti7asi A2P'kalium !annel pada otot polos
pembulu dara dan akti7asi >8 synthase# Akti7asi A2P'kalium !annel
mengambat in+luk kalsium pada otot polos pembulu dara seingga
menyebabkan ter-adinya relaksasi otot polos pembulu dara (Angus dan
Poll, $0%&)#
-
8/18/2019 Referat Sepsis Fix
7/22
Gambar 1# Patogenesis Syok Septik (>guyen et al, $006)
8rgan dis+ungsi merupakan tanda dari sepsis berat# Penyebab utamater-adinya organ dis+ungsi adala ipoksia -aringan akibat dari kerusakan
endotel koagulasi mikro7askular akti7itas sitotoksik ole endotoksin, 2>?
E, dan >8 dan apoptosis sel# Akti7itas sitotoksis dapat menyebabkan
kerusakan transpor elektron pada mitokondria yang menyebabkan ter-adinya
gangguan metabolisme energi (urosa*a et al#, $0%& Pinsky, $0%5)#
D. PENEGAKKAN DIAGNOSIS
%#
-
8/18/2019 Referat Sepsis Fix
8/22
neonatus, pada pasien lansia, dan pada orang dengan uremia atau
alkoolisme (Mun+ord, $00)# Pasien dalam +ase a*al sepsis sering mengalami !emas, demam,
takikardi, dan takipnea ("asenbrook Merlo, $00)# 2anda'tanda dari
sepsis sangat ber7ariasi# =erdasarkan studi, demam (.0), syok (40),
ipotermia (4), ruam makulopapular, petekie, nodular, 7esikular dengan
nekrosis sentral (.0 dengan meningo!o!!emia), dan artritis ()#
"emam ter-adi pada I60 dari bayi diba*a & bulan dan pada orang
de*asa diatas 65 taun # :n+eksi mun!ul biasanya sebagai keluan utama
(
-
8/18/2019 Referat Sepsis Fix
9/22
tekanan dara, tekanan 7ena -ugularis, per+usi kulit), dan inisiasi !epat
resusitasi (Cussell, $0%$)# emudian dilakukan anamnesis ri*ayat penyakit
dan -uga beberapa pemeriksaan +isik untuk men!ari etiologi sepsis#
Sistem pernapasan adala sumber yang paling umum in+eksi pada
pasien sepsis# Ci*ayat batuk produkti+, demam, menggigil, ge-ala
pernapasan atas, masala tenggorokan dan nyeri telinga arus di!ari#
edua, adanya pneumonia dan temuan takipnea atau ipoksia tela terbukti
merupakan alat prediksi kematian pada pasien dengan sepsis# Pemeriksaan
+isik -uga arus men!akup e7aluasi rin!i untuk in+eksi +okal, misalnya
tonsilitis eksudati+, nyeri pada sinus, in-eksi membran timpani, dan ronki
atau dullness pada auskultasi paru (Sapiro et#al,$0%0)#Sistem pen!ernaan adala yang kedua paling umum sumber sepsis#
Sebua ri*ayat nyeri perut, termasuk deskripsi, lokasi, *aktu, dan +aktor
pemberat arus di!ari# Ci*ayat lebi lan-ut, termasuk adanya mual,
munta, dan diare arus di!atat# Pemeriksaan +isik yang !ermat, men!ari
tanda'tanda iritasi peritoneal, nyeri perut, dan bising usus , sangat penting
dalam mengidenti+ikasi sumber sepsis perut# Peratian kusus arus
diberikan temuan +isik memberi kesan sumber umum in+eksi atau penyakit
tanda Murpy menun-ukkan kolesistitis, nyeri pada titik M!=urney
menun-ukkan usus buntu, nyeri kuadran kiri ba*a menun-ukkan
di7ertikulitis, dan pemeriksaan rektal mengungkapkan abses rektum atau
prostatitis (Sapiro et#al,$0%0)#
Sistem neurologis diperiksa dengan men!ari tanda'tanda meningitis,
termasuk kaku kuduk, demam, dan perubaan kesadaran# Pemeriksaan
neurologis terperin!i adala penting# etargi atau perubaan mental
mungkin menun-ukkan penyakit neurologis primer atau asil dari penurunan per+usi otak dari keadaan so!k (Sapiro et#al,$0%0)#
Ci*ayat urogenital termasuk pertanyaan mengenai adanya nyeri
pinggang, disuria, poliuria, dis!arge, pemasangan kateter, dan
instrumentasi urogenital# Ci*ayat seksual untuk menilai resiko penyakit
menular seksual# Alat kelamin -uga arus diperiksa untuk meliat apaka
ada bisul, dis!arge, dan lesi penis atau 7ul7a# Pemeriksaan dubur arus
dilakukan, menentukan ada nyeri, pembesaran prostat, konsisten dengan
-
8/18/2019 Referat Sepsis Fix
10/22
prostatitis# >yeri adneksa pada *anita berpotensi abses tuba'o7arium
(Sapiro et#al,$0%0)#
Ci*ayat muskuloskeletal adanya ge-ala ke sendi tertentu# emeraan,
pembengkakan, dan sendi terasa angat, terutama -ika ada berbagai
penurunan kemampuan gerak sendi, mungkin tanda'tanda sepsis artritis
dan mungkin artro!entesis# Pasien arus benar'benar terbuka dan kulit
diperiksa untuk meliatselulitis, abses, in+eksi luka, atau trauma# uka yang
mendalam, benda asing sulit untuk mengidenti+ikasi se!ara klinis#
Pete!iae dan purpura merupakan in+eksi >eisseria meningitidis atau ":/#
Cuam seluru tubu merupakan eksotoksin dari patogen seperti
Stapylo!o!!us aureus atau Strepto!o!!us pyogenes (Sapiro et#al,$0%0)# "era-at Sepsis
"era-at sepsis dibagi men-adi beberapa tingkatan (/en et al #, $009) 1
a# Systemic &nflammatory 'esponse Syndrome (S:CS), ditandai dengan $
ge-ala sebagai berikut1
%) Hyperthermia(hypothermia (suu K&,&3/ I&5,63/)
$) achypneu (respirasi K$0menit)
&) achycardia (nadi K%00menit)
4) Leu"ocytosis K%$#000mm atau Leu"openia I4#000mm
5) %0 Kcell imature
b# Sepsis
eadaan klinis berkaitan in+eksi dengan mani+estasi S:CS
!# Sepsis =erat
Sepsis yang disertai M8"SM8? ( $ulty )rgan *isfunction), ipotensi
termasuk asidosis laktat, oligouri bakan anuria, dan penurunan
kesadaran#
d# Sepsis dengan ipotensi
Sepsis dengan ipotensi (tekanan sistolik I90 mmHg atau penurunan
tekanan sistolik K40 mmHg)#
e# Syok septik
Syok septik adala subset dari sepsis berat, yang dide+inisikan sebagai
ipotensi yang diinduksi sepsis dan menetap kendati tela mendapat
resusitasi !airan, dan disertai ipoper+usi -aringan#
E. PENATALAKSANAAN
%# Cesusitasi a*al
Pada pasien sepsis dengan ipotensi (ipotensi yang menetap setela
pemberian !airan a*al atau konsentrasi laktat dara 4 mmol)# Protokol
ini arus segera dilakukan se!epatnya setela ipoper+usi dideteksi dan
-
8/18/2019 Referat Sepsis Fix
11/22
tidak bole menunda untuk pera*atan ruang :/# Selama 6 -am pertama
resusitasi, goal dari initial therapy sepsis!induced hypoperfusion arus
men!akup semua yang merupakan bagian dari protokol, yaitu1
a) /NP O%$ mm Hg b) MAP 65 mm Hg
!) +rine output 0#5 mkgr
d) Superior %ena ca%a oygenation saturation (S!7o$) atau mied
%enous oygen saturation (S78$) .0 atau 65, masing'masing#
Cesusitasi ditu-ukkan untuk menormalkan kadar laktat dara yang
tinggi# "alam, studi a!ak terkontrol, satu !enter, resusitasi a*al akan
meningkatkan kelangsungan idup bagi pasien emergensi yang mengalami
syok septik # Per!obaan multi!enter dari &%4 pasien dengan sepsis berat didelapan pusat keseatan /ina melaporkan %.,. pengurangan $'ari
kematian (tingkat kelangsungan idup, .5,$ Selama 6 pertama -am
resusitasi, -ika S!78$ kurang dari .0 atau setara dengan S78$ kurang
dari 65 per+usi -aringan yang berkurang, in+us dobutamin dian-urkan
ingga maksimum $0 mg kg min atau trans+usi Pa!k Ced /ell untuk
men!apai ematokrit lebi besar dari atau sama dengan &0 untuk
men!apai tu-uan S!78$ atau S78$ ("ellinger et al#, $0%$)#
$# Skrining untuk Sepsis dan Perbaikan ondisi mum
a# Sskrining rutin dilakukan pada pasien yang berpotensi sepsis berat
untuk meningkatkan identi+ikasi a*al sepsis dan memungkinkan
pelaksanaan terapi a*al sepsis#
b# :denti+ikasi a*al sepsis dan implementasi terapi a*al bertu-uan untuk
meningkatkan out!ome dan menurunkan angka kematian terkait sepsis#
Pengurangan *aktu dalam pengambilan keputusan diagnosis sepsis
berat diperkirakan men-adi komponen penting untuk mengurangikematian akibat kegagalan +ungsi organ pada sepsis berat# urangnya
pengenalan a*al merupakan kendala utama untuk inisiasi
penatalaksanaan sepsis# Alat skrining sepsis tela dikembangkan untuk
memantau pasien di :/ , dan pelaksanaannya tela diasosiasikan
dengan penurunan mortalitas terkait sepsis #
!# paya peningkatan kiner-a pada sepsis berat arus digunakan untuk
meningkatkan out!omepasien (
-
8/18/2019 Referat Sepsis Fix
12/22
a# ultur yang sesuai sebelum terapi anti'mikroba dimulai -ika kultur
tersebut tidak menyebabkan penundaan pengobatan yang signi+ikan (K
45 menit) di a*al pemberian antimikroba# ntuk mengoptimalkan
identi+ikasi organisme penyebab, direkomendasikan untuk mengambil
setidaknya dua set kultur dara (baik botol aerobik dan anaerobik)
sebelum terapi antimikroba, dengan setidaknya satu diambil se!ara
per!utaneous dan 7askular# ultur dara ini dapat diambil pada saat
yang sama -ika dilakukan dari lokasi yang berbeda# ultur dari tempat
lain seperti urine, !airan serebrospinal, luka, sekret pernapasan, atau
!airan tubu lain yang mungkin sumber in+eksi, arus dilakukan
sebelum terapi antimikroba -ika al itu tidak menyebabkan
keterlambatan yang signi+ikan dalam pemberian antibioti! ("ellinger
et al#, $0%$)#
b# Meskipun pengambilan sampel tidak bole menunda *aktu pemberian
antimikroba, pada pasien dengan sepsis berat (misalnya, lumbal pungsi
pada di!urigai meningitis), memperole kultur yang sesuai sebelum
pemberian antimikroba sangat penting untuk mengkon+irmasi in+eksi
dan patogen penyebab
!# "iagnosis in+eksi -amur sistemik (biasanya !andidiasis) pada pasien
sakit kritis dapat menggunakan metodologi diagnostik !epat, seperti
deteksi antigen dan antibodi tes, terutama membantu dalam
mendeteksi kandidiasis pada pasien :/#
d# Studi pen!itraan dilakukan segera dalam upaya untuk mengkon+irmasi
potensi sumber in+eksi#
4# 2erapi antimikroba
-
8/18/2019 Referat Sepsis Fix
13/22
2erapi a*al empiris anti in+eksi yaitu satu atau lebi obat yang memiliki
e+ek teradap semua kemungkinan patogen (bakteri dan atau -amur atau
7irus) dan masuk dalam konsentrasi yang memadai ke -aringan yang
dianggap men-adi sumber sepsis ("ellinger et al#, $0%$)#
Patogen yang paling umum yang menyebabkan syok septik pada pasien
ra*at inap yaitu bakteri
-
8/18/2019 Referat Sepsis Fix
14/22
sedini mungkin pada pasien dengan sepsis berat atau syok septi! yang
berasal dari 7irus# Cekomendasi untuk pengobatan anti7iral digunakan
pada1 a) pengobatan dini anti7irus di!urigai dan ditetapkan in+luenFa di
antara orang dengan in+luenFa yang berat (misalnya, mereka yang penyakit
yang berat, kompleks, atau progresi+ atau yang membutukan pera*atan
ruma sakit) b) pengobatan dini anti7irus pada orang yang di!urigai dan
ditetapkan in+luenFa antara orang'orang berisiko lebi tinggi teradap
komplikasi in+luenFa, in+luenFa dan !) terapi dengan inibitor
neuraminidase (oseltami7ir atau Fanami7ir) untuk orang dengan in+luenFa
yang disebabkan ole 7irus $009 H%>%, 7irus in+luenFa tipe A (H&>$),
atau 7irus in+luenFa =, atau ketika tipe 7irus in+luenFa atau 7irus in+luenFa
subtipe A tidak diketaui Peran sitomegalo7irus (/MN) dan 7irus erpes
lainnya sebagai patogen yang signi+ikan pada pasien sepsis, terutama
mereka yang tidak diketaui immuno!ompromised berat, masi belum
-elas# Niremia /MN akti+ sering ter-adi ter-adi (%5 '&5) pada pasien
sakit kritis, keadiran /MN dalam aliran dara tela berulang kali
ditemukan men-adi indikator prognosis yang buruk ("ellinger et al#,
$0%$)#5# ontrol lingkungan
"iagnosis anatomi yang spesi+ik dari in+eksi yang memerlukan
pertimbangan untuk kontrol sumber penyebab (misalnya, in+eksi -aringan
lunak ne!rotiFing, peritonitis, !olangitis, in+ark usus) di!ari dan
didiagnosis atau die!lude se!epat mungkin, dan inter7ensi dilakukan
untuk kontrol sumber dalam %$ -am pertama setela diagnosis dibuat#
Prinsip'prinsip mengoontrol sumber dalam pengelolaan sepsis meliputi
diagnosis yang !epat dari tempat in+eksi dan identi+ikasi +okus in+eksi
se-alan dengan tindakan kontrol sumber (kususnya drainase abses,
debridemen -aringan nekrotik terin+eksi, pengangkatan alat yang
berpotensi terin+eksi, dan kontrol de+initi+ sumber kontaminasi mikroba
yang sedang berlangsung)# ?okus in+eksi segera se-alan dengan tindakan
pengendalian sumber termasuk abses intraabdominal atau per+orasi
gastrointestinal, kolangitis atau pielone+ritis, iskemia usus atau in+eksi so+t
tissue yang nekrosis, dan in+eksi lainnya yang mendalam, seperti empiema
-
8/18/2019 Referat Sepsis Fix
15/22
atau artritis septik# ?okus in+eksius tersebut arus dikendalikan sesegera
mungkin dan mendapat resusitasi a*al yang sukses serta alat akses
intra7askuler yang berpotensi men-adi sumber sepsis berat atau syok
septik arus dilepaskan segera setela membuat -alur lainnya untuk akses
7askuler ("ellinger et al#, $0%$)#
6# Pen!egaan :n+eksi
Sele!ti7e oral de!ontamination (S8") dan sele!ti7e digesti7e
de!ontamination (S"") arus diperkenalkan dan diteliti sebagai metode
untuk mengurangi ke-adian 7entilator'asso!iated pneumonia (NAP)# 8ral
!loreidine glu!onate (/H
-
8/18/2019 Referat Sepsis Fix
16/22
mengan!am -i*a, bakan ketika ipo7olemia belum terselesaikan#
>orepine+rin sebagai 7asopressor pilian pertama# Bpineprine
(ditambakan dan berpotensi menggantikan norepine+rin) saat agen
tambaan diperlukan untuk mempertaankan tekanan dara yang
memadai # Nasopresin (ingga 0,0& min) dapat ditambakan ke
norepine+rin dengan maksud meningkatkan target MAP atau penurunan
dosis norepine+rin (
-
8/18/2019 Referat Sepsis Fix
17/22
stabilitas emodinamik (liat gol untuk Cesusitasi a*al)# ;ika al ini
tidak ter!apai, kami sarankan idrokortison intra7ena sa-a dengan dosis
$00 mg per ari# ortikosteroid tidak diberikan untuk pengobatan
sepsis tanpa adanya syok# Steroid dapat diindikasikan dengan adanya
ri*ayat terapi steroid atau dis+ungsi adrenal ("ellinger et al#, $0%$)#
--# Early .oal *irected herapy /E*.0
Early .oal *irected herapy (B
-
8/18/2019 Referat Sepsis Fix
18/22
Gambar 2# Early .oal *irected erapy Pada syok Sepsis (Ci7ers et al#, $00%)#
-
8/18/2019 Referat Sepsis Fix
19/22
III. KESIMPULAN
1. Syok septik merupakan sepsis yang disertai tekanan sistolik kurang dari 90
mm Hg, dengan mean arterial pressure (MAP) kurang dari 65 mmHg atau
penurunan tekanan sistolik sebesar 40 mmHg meskipun suda diresusitasi
dengan terapi !airan#
2. Mikroorganisme penyebab yang paling sering ditemukan pada orang de*asa
adala Escherichia coli, Staphylococcus aureus, dan Streptococcus
pneumonia# Spesies Enterococcus, Klebsiella, dan Pseudomonas -uga sering
ditemukan
3. Penanganan so!k septi! pertama yaitu dengan B"
-
8/18/2019 Referat Sepsis Fix
20/22
-
8/18/2019 Referat Sepsis Fix
21/22
DAFTAR PUSTAKA
/en, dan H#2 Poan# $00.# Penatalaksanaan Syok Septik dalam Sudoyo, Aru
L# Setiyoadi, =ambang# Al*i, :drus# Simadibrata , Mar!ellus# Setiati,
Siti# Bu"u Ajar &lmu Penya"it *alam 1ilid & Edisi &2 # ;akarta1 Pusat
Penerbitan "epartemen :lmu Penyakit "alam ?:# Pp1 %.'9#
alil, A# $0%5# Septic Shoc"# A7aible at1 ttp1emedi!ine#meds!ape#!om
arti!le%640$
Angus, /#A# dan 2N" Poll# $0% Se7ere Sepsis and Septi! So!k# he ne3
england journal of medicine# Nol &69# >o# 9# Hal# 40'5%#
"ellinger, CP, MM e7y, A Codes, " Annane, H#
-
8/18/2019 Referat Sepsis Fix
22/22
8tero CM, >guyen H=, Huang "2,