tele alarm and multilevel security system on a car based...
Post on 02-Mar-2019
216 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Tele Alarm And Multilevel Security System On A Car Based On Arduino
Microcontroller
Ita Rusmala Dewi (21108047)
Jurusan Sistem Komputer, Universitas Gunadarma
Jl. KH Noer Ali, Kalimalang Bekasi (eks Duta Plaza) Telp (021) 88860117, Indonesia
Email : ita.coklat@gmail.com
ABSTRAK
Tele Alarm And Multilevel Security System On A Car Based On Arduino
Microcontroller, merupakan sebuah alat pengaman mobil menggunakan alarm yang
memiliki jarak jangkauan tidak terbatas, serta menggunakan sistem keamanan bertingkat
yang dapat melakukan fungsi-fungsi pengamanan dengan mengaktifkan alarm yang dapat
terdengar jarak dekat, alarm jarak jauh melalui SMS (Short Message Service), me-
nonaktifkan starter dan pengapian secara bersamaan, serta pemilik mobil juga dapat me-
nonaktifkan dan mengaktifkan kembali sistem tersebut melalui SMS. Pada alat ini
menggunakan mikroswitch, mikrokontroler Arduino Uno. GSM / GPRS Shields, relay, LED,
dan buzzer. Berdasarkan hasil pengujian dari 5 provider yang telah dilakukan, alat ini dapat
merespon upaya tindakan ilegal terhadap mobil dengan baik, serta waktu respon terhadap
bunyi buzzer memiliki watuk respon tercepat 02.43 secon dan waktu respon terlama
05.03secon, sedangkan waktu respon terhadap SMS memiliki waktu respon tercepat
06.75secon dan waktu respon terlama 16.85 secon. Dengan demikian, maka pemilik mobil
dapat mengetahui secepatnya apabila ada upaya tindakan ilegal terhadap mobil, meskipun
berada jauh dari mobilnya.
Kata Kunci : Arduino, Mikrokontroler, SMS, Switch
Tanggal Pembuatan: 30 September 2012
PENDAHULUAN
Semakin meningkatnya tindak
kejahatan, terutama pencurian mobil yang
sekarang ini marak terjadi, sangat
meresahkan para pemilik mobil. Meskipun
sekarang hampir semua mobil telah
dilengkapi fasilitas sistem alarm, namun
para pemilik mobil masih merasa khawatir,
karena bunyi alarm tersebut memiliki
keterbatasan jarak jangkauan intensitas
bunyi. Sehingga sistem alarm tersebut
tidak efektif, karena apabila keberadaan
pemilik mobil cukup jauh dari mobilnya,
maka suara alarm tersebut tidak akan
terdengar. Hal ini, akan sangat beresiko
bagi keamanan mobil tersebut. Oleh
karena itu, diperlukan sebuah sistem alarm
yang dapat digunakan untuk pengamanan
mobil yang dalam penggunaannya tidak
bergantung pada jarak.
Atas dasar tersebut, maka penulis
terpacu untuk membuat sebuah alat dengan
sistem tele alarm melalui SMS (Short
Message Service), yang dalam
penggunaannya memiliki jarak jangkauan
yang tidak terbatas. Selain itu, penulis juga
menambahkan sistem keamanan bertingkat
yang dapat mengendalikan alarm, tele
alarm (SMS), starter, dan pengapian.
Sehingga apabila ada upaya ilegal terhadap
mobil, pemilik dapat secepatnya
mengetahui tindakan tersebut meskipun
berada jauh dari mobilnya, dan sistem ini
juga melakukan fungsi-fungsi pengamanan
dengan mengaktifkan alarm yang dapat
terdengar jarak dekat, tele alarm melalui
SMS ((Short Message Service), me-
nonaktifkan starter dan pengapian secara
bersamaan. Pada sistem ini, pemilik mobil
juga dapat men-disable dan mengaktifkan
sistem dengan mengirimkan SMS ke
sistem.
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Sistem Keamanan
Konsep sistem keamanan merupakan suatu
konsep yang digunakan untuk
mengamankan sebuah sistem. Setiap
konsep memiliki struktur proses yang
berbeda-beda namun tetap satu tujuan
yaitu mengamankan sebuah sistem.
Konsep Sistem Keamanan Mobil Konsep sistem keamanan mobil,
merupakan suatu konsep untuk membuat
sebuah sistem yang dapat mengamankan
mobil. Dalam skripsi ini, konsep sistem
keamanan mobil yang akan dibuat adalah
sistem pengamanan mobil secara
bertingkat.
Konsep Sistem Kelistrikan Mobil Konsep sistem kelistrikan mobil,
merupakan suatu konsep untuk
menghidupkan atau mematikan sistem
kelistrikan pada mobil. Pada konsep ini,
digunakan 2 sistem kelistrikan mobil yaitu:
1. Sistem starter pada mobil.
2. Sistem pengapian/pembakaran
pada mobil.
Sistem starter mobil
Sistem starter adalah bagian dari sistem
pada kendaraan untuk memberikan putaran
awal bagi engine agar dapat menjalankan
siklus kerjanya. Dengan memutar kunci
kontak, engine mendapat putaran awal dan
selanjutnya dapat bekerja memberikan
putaran dengan sendirinya melalui siklus
pembakaran pada ruang bakar.
Mesin kendaraan tidak dapat hidup
dengan sendirinya tanpa adanya alat
penggerak tenaga dari luar sebagai
penggerak awal terjadinya proses pada
motor bakar (pembakaran pada mesin yang
dirubah menjadi tenaga mekanik). Sistem
stater pada motor bakar dipasangkan
berfungsi sebagai penggerak awal
sehingga mesin dapat melakukan proses
pembakaran didalam ruang bakar.[7]
Gambar 2.1 Blok sistem starter mobil
Sistem pengapian/pembakaran pada
mobil
Sistem pengapian/pembakaran
adalah bagian dari sistem pada kendaraan
untuk menghidupkan mesin. Seteah
mendapatkan putaran awal dengan
memutar kunci kontak, maka selanjutnya
dapat bekerja memberikan putaran dengan
sendirinya melalui siklus pembakaran pada
ruang bakar. Sehingga terjadi proses
pembakaran pada mesin yang dirubah
menjadi tenaga mekanik dan dapat
menghidupkan mesin mobil.[7]
Gambar 2.2 Blok sistem pengapian mobil
Sistem Otomatisasi
Istilah ”otomasi” mengandung
pengertian sebagai suatu yang bekerja
dengan sendirinya. Maksud dari pengertian
di atas adalah sebuah perangkat/alat yang
bekerja secara otomatis atau sendiri sesuai
dengan fungsinya, tanpa menunggu
perintah dari luar. Sedangkan ”sistem”
memiliki pengertian sebagai susunan
beberapa unsur/perangkat yang secara
teratur saling berkaitan membentuk satu
kesatuan secara totalitas.
Jadi ”sistem otomasi” dapat dinyatakan
sebagai susunan beberapa perangkat yang
masing-masing memiliki fungsi yang
berbeda namun saling berkaitan
membentuk satu kesatuan dengan secara
terus menerus memeriksa kondisi masukan
yang mempengaruhi untuk kemudian
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
fungsinya secara otomatis atau dengan
sendirinya.[5]
SMS (Short Message Service)
Short Message Service (SMS) adalah
protokol layanan pertukaran pesan teks
singkat (sebanyak 160 karakter per pesan)
antar telepon. SMS ini pada awalnya
adalah bagian dari standar teknologi
seluler GSM, yang kemudian juga tersedia
di teknologi CDMA, telepon rumah PSTN,
dan lainnya.
Mekanisme pengiriman SMS
Pengiriman SMS pada standar
teknologi GSM adalah sebagai berikut:
Gambar 2.3 Alur pengiriman SMS pada
standar teknologi GSM
Keterangan :
• BTS – Base Transceiver Station
• BSC – Base Station Controller
• MSC – Mobile Switching center
• SMSC – Short Message Service Center
Ketika pengguna mengirim SMS, maka
pesan dikirim ke MSC melalui jaringan
seluler yang tersedia yang meliputi tower
BTS yang sedang meng-handle
komunikasi pengguna, lalu ke BSC,
kemudian sampai ke MSC. MSC
kemudian mem-forward lagi SMS ke
SMSC untuk disimpan. SMSC kemudian
mengecek (lewat HLR – Home Location
Register) untuk mengetahui apakah
handphone tujuan sedang aktif dan
dimanakah handphone tujuan tersebut.
Jika handphone sedang tidak aktif maka
pesan tetap disimpan di SMSC itu sendiri,
menunggu MSC memberitahukan bahwa
handphone sudah aktif kembali untuk
kemudian SMS dikirim dengan batas
maksimum waktu tunggu yaitu validity
period dari pesan SMS itu sendiri. Jika
handphone tujuan aktif maka pesan
disampaikan MSC lewat jaringan yang
sedang meng-handle penerima (BSC dan
BTS).
Sebenarnya, di dalam kebanyakan
handphone dan GSM/CDMA modem
terdapat suatu komponen wireless
modem/engine yang dapat diperintah
antara lain untuk mengirim suatu pesan
SMS dengan protokol tertentu. Standar
perintah tersebut dikenal sebagai AT-
Command, sedangkan protokolnya disebut
sebagai PDU (Protokol Data Unit).
Melalui AT-Command dan PDU inilah
kita dapat membuat komputer/
mikrokontrolermengirim/menerima SMS
secara otomatis berdasarkan program yang
kita buat.[4]
Mikrokontroler
Mikrokontroler, jika diterjemahkan
secara harfiah, berarti pengendali yang
berukuran mikro. Sekilas mikrokontroler
hampir sama dengan mikroprosesor.
Namun mikrokontroler memiliki banyak
komponen yang terintegrasi di dalamnya,
misalnya timer/counter.
Sedangkan pada mikroprosesor,
komponen tersebut tidak terintegrasi.
Mikroprosesor umumnya terdapat pada
komputer dimana tugas dari mikroprosesor
adalah untuk memproses berbagai macam
data input maupun output dari berbagai
sumber. Mikrokontroler lebih sesuai untuk
tugas-tugas yang lebih spesifik.[6]
Arduino
Arduino dikatakan sebagai sebuah
platform dari physical computing yang
bersifat open source. Pertama-tama perlu
dipahami bahwa kata “platform” di sini
adalah sebuah pilihan kata yang tepat.
Arduino tidak hanya sekedar sebuah alat
pengembangan, tetapi ia adalah kombinasi
dari hardware, bahasa pemrograman dan
Integrated Development Environment
(IDE) yang canggih. IDE adalah sebuah
software yang sangat berperan untuk
menulis program, meng-compile menjadi
kode biner dan meng-upload ke dalam
memory microcontroller.
Kelebihan Arduino
1. Lintas platform, software Arduino dapat
dijalankan pada system operasi
Windows, Macintosh OSX dan Linux,
sementara platform lain umumnya
terbatas hanya pada Windows.
2. Sangat mudah dipelajari dan digunakan,
karena bahasa pemrogramannya masih
sama seperti bahasa C.
3. Opensource, baik dari sisi hardware
maupun software-nya.
4. Memiliki modul siap pakai (shield)
yang bisa ditancapkan pada board
Arduino. Misalnya shield GSM/GPRS,
GPS, Ethernet, SD Card, dll.[8]
Konsep Pemrograman Arduino
Arduino memiliki konsep pemrograman
yang mudah dipahami. Sesuai dengan
namanya yang berasal dari bahasa Italy
(ardui = sulit no= tidak) sehingga apabila
digabungkan, arduino berati “tidak sulit”.
Arduino juga memiliki dukungan library
yang lengkap dan contoh program yang
banyak, sehingga dapat mempermudah
pemrograman.
Struktur program Arduino Setiap program Arduino (biasa disebut
sketch) mempunyai dua buah fungsi
yang harus ada :
1. void setup( ) { }
Semua kode dalam kurung kurawal {
} akan dijalankan hanya satu kali
ketika program arduino dijalankan
untuk pertama kalinya.
2. void loop( ) { } Fungsi ini akan dijalankan setelah
setup (fungsi void setup) selesai.
Setelah dijalankan satu kali fungsi
ini akan dijalankan lagi, dan lagi
secara terus menerus sampai catu
daya (power) dilepaskan.[8]
Arduino Uno
Arduino Uno merupakan pengembangan
dari Arduino Duemilanove. Keduanya,
sama-sama mempergunakan chip
ATMEGA 328P. Namun, pada Arduino
Uno sudah tidak menggunakan chip
FTDI-FT232RL sebagai USB-to-serial
converter melainkan telah menggunakan
chip ATMEGA8U2-MU. Pemakaian chip
ini utamanya untuk mengatasi masalah
USB driver di berbagai versi o/s Windows
dan juga Mac. Selain itu,
pengembangannya juga ada pada
bootloader-nya. Arduino Duemilanove
menggunakan space 2KB dan beroperasi
pada 57600 baud , dan Arduino UNO
menggunakan bootloader yang bernama
Optiboot yang hanya memakai space
512b ( hanya ¼ dari space Arduino
Duemilanove, tentunya bisa menyimpan
library yg lebih banyak) dan beroperasi
pada 115200 baud ( 2 kali lebih cepat ).
Itulah yang membedakan antara Arduino
Duemilanove dan Arduino UNO.
Fitur AVR ATMega328
ATMega328 adalah Mikrokontroller
keluaran dari atmel yang mempunyai
arsitektur RISC(Reduce Instruction Set
Computer) yang dimana setiap proses
eksekusi data lebih cepat daripada
arsitektur CISC(Completed Instruction Set
Computer). Mikrokontroller ini memiliki
beberapa fitur lain yaitu :
130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus
clock.
32 x 8-bit register serbaguna.
Kecepatanmencapai16 MIPS dengan
clock16 MHz.
32 KB Flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang
menggunakan 2KB dari flash memori
sebagai bootloader.
Memiliki EEPROM (Electrically Erasable
Programmable Read Only Memory)
sebesar 1KB sebagai tempat
penyimpanan data semi permanent
karena EEPROM tetap dapat
menyimpan data meskipun catudaya
dimatikan.
Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB.
Memiliki pinI/O digital sebanyak 14pin
6 diantaranyaPWM (PulseWidth
Modulation) output.
Master / Slave SPI Serialinterface.
Konfigurasi PIN ATMega328
Gambar 2.6 Konfigurasi Pin ATMega328
GSM/GPRS Shields
GSM/GPRS Shields, adalah sebuah shields untuk Arduino yang didasarkan
pada modul SIM900 Quad-band
GSM/GPRS. Shields ini, dikontrol melalui
pada perintah (GSM 07.07, 07.05 dan
SIMCOM yang ditingkatkan pada
perintahnya), dan sepenuhnya kompatibel
dengan Arduino / Iteaduino dan Mega.[3]
Fitur GSM/GPRS Shields
Quad-Band 850/900/1800/1900MHz
GPRS multi-slot calss 10/8
GPRS mobile station class B
Compliant to GSM phase 2/2+
Class 4 (2W@850/900MHz)
Class 1 (1W@1800/1900MHz
Control via commands (GSM 07.07,
07.05 and SIMCOM enhanced AT
Commands)
Short message service
Free serial port selection
All SIM900 pins breakout
RTC supported with Super Cap
Power on/off and reset function
supported by Arduino interface.[3]
IC ULN2803APG
IC ULN2803APG merupakan seri IC
yang mempunyai impedansi masukan
tegangan tinggi dan arus yang tinggi juga.
IC jenis ini biasanya digunakan sebagai
driver. Driver darlington saat ini terdiri
dari delapan pasangan NPN darlington. IC
ini sering digunakan untuk aplikasi
termasuk relay, lampu dan motor DC.[2]
Gambar 2.13 IC ULN2803APG
Gambar 2.14 Data Sheet IC
ULN2803APG
Relay
Relay adalah komponen elektronika
berupa saklar elektronik yang digerakkan
oleh arus listrik. Secara prinsip, relai
merupakan tuas saklar dengan lilitan kawat
pada batang besi (solenoid) di dekatnya.
Ketika solenoid dialiri arus listrik, tuas
akan tertarik karena adanya gaya magnet
yang terjadi pada solenoid sehingga kontak
saklar akan menutup. Pada saat arus
dihentikan, gaya magnet akan hilang, tuas
akan kembali ke posisi semula dan kontak
saklar kembali terbuka.
Gambar 2.16 Susunan Kontak Relay
Susunan kontak pada relay adalah :
Normally Open : Relay akan menutup
bila dialiri arus listrik.
Normally Close : Relay akan
membuka bila dialiri arus listrik.
Changeover :Relay ini memiliki
kontak tenngah yang akan melepaskan diri
dan membuat kontak lainnya
berhubungan.[1]
Microswitch
Microswitch adalah sebuah alat atau
komponen elektronika yang berfungsi
untuk memutus dan menyambung aliran
listrik, pada rangkaian saklar berfungsi
sebagai terminal.
Umumnya, saklar memiliki dua kondisi
yaitu ON (menyambung) dan OFF
(memutus), apabila saklar dalam kondisi
ON maka kedua kutub saklar dalam
kondisi terhubung, sehingga arus listrik
dapat mengalir dari sumber tegangan ke
dalam rangkaian, sehingga rangkaian dapat
bekerja.Tetapi, apabila saklar dalam
keadaan OFF maka kedua kutub saklar
dalam kondisi memutus (tidak
tersambung), sehingga arus listrik dari
sumber tegangan tidak dapat mengalir ke
dalam rangkaian, sehingga rangkaian tidak
dapat bekerja.[1]
Gambar 2.17 Microswitch
Gambar 2.18 Simbol Microswitch
PERANCANGAN ALAT DAN
ANALISA
Diagram Blok
Untuk mempermudah dalam
mempelajari dan memahami cara kerja
dari sistem ini, maka perancangan dibuat
berdasarkan diagram blok dimana tiap
blok mempunyai fungsi dan kerja tertentu.
Antara blok yang satu dengan yang lainnya
saling berhubungan dan mendukung,
hingga terbentuklah suatu sistem yang
mempunyai fungsi dan kerja khusus.
Adapun diagram blok tersebut dapat
dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini.
Gambar 3.1 Diagram Blo
Input
Pada alat ini, yang berfungsi sebagai
input adalah SMS dari telepon genggam
pemilik kendaraan, penekanan microswitch
pada pintu mobil, dan penekanan switch
toggle yang diibaratkan sebagai kunci
kontak.
Telepon Genggam Pemilik
Kendaraan
Telepon genggam ini digunakan untuk
mengirim pesan singkat (sms) yang berisi
perintah untuk mengaktifkan dan
mematikan sistem ke GSM/GPRS Shields.
Telepon genggam ini dapat menggunakan
tipe apa saja dan kartu sim dari provider
manapun, pada uji coba yang dilakukan
menggunakan telepon genggam Samsung
Galaxi Mini dan menggunakan kartu sim
IM3.
Microswitch
Merupakan media input yang
diletakkan pada setiap pintu mobil. Saat
pintu mobil dalam keadaan tertutup, maka
switch terhubung ke (vcc) sehingga
berlogika 1. Saat pintu mobil dalam
keadaan terbuka, maka switch menjadi
terhubung ke (ground) sehingga berlogika
0.
Switch Toggle
Merupakan media input yang
berfungsi untuk memutus dan
menghubungkan aliran arus listrik dari
ACCU ke load (LED). Pada alat ini,
switch toggle diibaratkan sebagai kunci
kontak. Apabila switch ditekan dalm
keadaan ON, maka arus listrik akan
mengalir sehingga load (LED) akan
menyala. Apabila switch ditekan dalm
keadaan Off, maka arus listrik akan
mengalir sehingga load (LED) akan
menyala.
Proses
Pada alat ini, yang berfungsi sebagai
proses adalah GSM/GPRS Shields,
mikrokontroler Arduino Uno, IC
ULN2803.
GSM/GPRS Shields
GSM/GPRS Shields ini digunakan
untuk menerima SMS kontrol dari telepon
genggam pemilik kendaraan yang berisi
perintah untuk mengaktifkan dan
mematikan sistem. Selain itu, GSM/GPRS
Shields ini juga mengirimkan SMS yang
berisi pemberitahuan ke telepon genggam
pemilik kendaraan apabila ada tindakan
pencurian. Pada perancangan alat ini, TX
(Transmitter) dan RX (Receiver)
GSM/GPRS Shields dan mikrokontroler
Arduino Uno saling dihubungkan dengan
cara di cros (saling bertukar). TX
(Transmitter) pada GPRS Shields
dihubungkan dengan RX (Receiver) pada
mikrokontroler Arduino Uno. Sedangkan,
RX (Receiver) pada GPRS Shields
dihubungkan dengan TX (Transmitter)
pada mikrokontroler Arduino Uno.
Sehingga keduanya saling menerima dan
mengirim data yang akan mempengaruhi
output.
Mikrokontroler Arduino Uno
Pada bagian proses, mikrokontroler
Arduino Uno ini, berfungsi untuk
memproses input dari GSM/GPRS Shields
dan microswitch yang dihubungkan
dengan untuk menghasilkan output yang
akan menjadi input ke pin input pada 1C
ULN2803 sehingga dapat menghasilkan
output pada PIN outputnya untuk
menggerakkan kontak relay dan
membunyikan buzzer.GSM/GPRS Shields
terhubung dengan mikrokontroler melalui
PORT serial yang terdapat pada pin D.0
dan pin D.1. Dengan ketentuan pin D.0
(RXD) dihubungkan dengan pin TX pada
telepon genggam dan pin D.1 (TXD)
dihubungkan dengan pin RX pada
GSM/GPRS Shields. Dimana data yang
dikirimkan oleh GSM/GPRS Shields
(transmit) akan menjadi input dan diterima
oleh mikrokontroler (receive) begitu juga
sebaliknya data yang dikirimkan oleh
mikrokontroler (transmit) akan menjadi
input dan diterima oleh GSM/GPRS
Shields (receive). Pada perancangan ini,
proses koneksi antara mikrokontroler
dengan handphone menggunakan baud
rate 9600 bps.
IC ULN2803 (Driver Relay)
Pada bagian proses, IC ULN2803
berfungsi sebagai driver relay serta
memproses input pada pin input 1,2,3 yang
didapat dari output mikrokontroler pada
pin D.11, D.12, D.13. Kemudian akan
menghasilkan output pada pin output 1,2,3
sehingga dapat menggerakkan kontak relay
dan mengaktifkan buzzer.
Output
Pada alat ini, yang berfungsi sebagai
output adalah Telepon genggam pemilik
kendaraan, relay, dan buzzer.
Telepon Genggam Pemilik
Kendaraan
Pada alat ini, telepon genggam pemilik
kendaraan selain berfungsi sebagai input,
juga berfungsi sebagai output. Dimana
menerima input dari GSM/GPRS Shields
didapatkan dari mikrokontroler, sehingga
menerima dan menampilkan output berupa
pesan yang berisi pemberitahuan adanya
tindakan pencurian.
Relay
Pada alat ini, relay berfungsi sebagai
output. Dimana relay mendapatkan input
dari pin output IC ULN2803, yang
memberikan logika 0 (low) apabila
microswitch dalam keadaan ditekan
sehingga kontak CO (Change Over)
berada pada posisi NO (Normaly Close)
dan load (LED) akan menyala. Kemudian
akan memberikan logika 1(high) apabila
microswitch dalam keadaan terbuka,
sehingga kontak CO (Change Over) akan
berpindah dari posisi NO (Normaly Open)
ke NC (Normaly Close) dan load (LED)
akan mati.
Buzzer
Pada alat ini, buzzer berfungsi sebagai
output. Dimana buzzer mendapatkan input
dari pin output IC ULN2803, yang
memberikan logika 0 (low) apabila
microswitch dalam keadaan ditekan
(berlogika 1), sehingga buzzer dalam
keadaan tidak aktif. Sedangkan, apabila
microswitch dalam keadaan terbuka
(berlogika 0), maka buzzer akan
mendapatkan logika 1(high) sehingga
buzzer akan aktif.
Analisa Rangkaian Secara Detail
Untuk memperjelas cara kerja dari
perancangan yang telah dibuat maka
dilakukan analisa secara keseluruhan
melalui skematik rangkaian keseluruhan,
yang dapat di lihat pada gambar 3.8 di
bawah ini :
Gambar 3.8 Rangkaian Alat Secara
Keseluruhan
Rangkaian tersebut menggunakan
tegangan DC (Direct Current) sebagai
aktifator, tegangan yang digunakan sebesar
5 volt dan 12 volt yang berasal dari
adaptor. Tegangan aktifator tersebut
diberikan kepada semua komponen, agar
komponen tersebut aktif dan dapat bekerja
sesuai dengan fungsinya masing – masing.
Input pada alat ini berupa pesan singkat
(SMS) yang berisi perintah untuk
mengaktifkan dan mematikan sistem yang
dikirimkan ke GSM/GPRS Shields.
Kemudian dikirimkan ke Mikrokontroler
melalui PORT serial yang terdapat pada
pin D.0 dan pin D.1. Dengan ketentuan
pin D.0 (RXD) dihubungkan dengan pin
TX pada telepon genggam dan pin D.1
(TXD) dihubungkan dengan pin RX pada
GSM/GPRS Shields.
Data yang dikirimkan oleh GSM/GPRS
Shields (transmit) akan menjadi input dan
diterima oleh mikrokontroler (receive)
begitu juga sebaliknya data yang
dikirimkan oleh mikrokontroler (transmit)
akan menjadi input dan diterima oleh
GSM/GPRS Shields (receive). Pada
perancangan ini, proses koneksi antara
mikrokontroler dengan handphone
menggunakan baud rate 9600 bps.
Selain itu, yang menjadi input pada alat
ini adalah penekanan pada microswitch
dan switch toggle. Pada perancangan alat
ini, microswitch diletakkan di semua pintu
mobil dan dihubungkan ke pin D.7 pada
mikrokontroler. Saat pintu mobil dalam
keadaan tertutup, maka switch terhubung
ke (vcc) sehingga berlogika 1. Saat pintu
mobil dalam keadaan terbuka, maka switch
menjadi terhubung ke (ground) sehingga
berlogika 0. Data tersebut kemudian
diproses oleh mikrokontroler yang
hasilnya akan mempengaruhi output.
Ketika pintu mobil dalam keadaan terbuka,
maka switch berlogika 0, sehingga PIN
output mikrokontroler pada pin D.11,
D.12, D.13 akan memberikan logika 1,
yang kemudian dikirimkan ke PIN input
1,2,3 pada driver relay Kemudian akan
menghasilkan output pada pin output 1,2,3
sehingga dapat menggerakkan kontak relay
dan mengaktifkan buzzer, serta
memberikan perintah ke GSM/GPRS
Shields untuk mengirimkan pesan yang
berisi pemberitahuan kepada telepon
genggam pemilik kendaraan.
Ketika kontak CO (Change Over)
mendapatkan logika 1, maka kontak CO
(Change Over) akan berpindah dari posisi
NO (Normaly Open) ke NC (Normaly
Close) dan load (LED) akan mati.
Kemudian, ketika buzzer mendapatkan
logika 1(high) maka buzzer akan aktif.
Analisa Flowchart
Start
Power ON? End
Inisilasasi
PIN 7 = Input
PIN 11 = Output
PIN 12 = Output
PIN 13 = Output
SMS Masuk
Berisi
Dissable System ?
SMS Masuk
Berisi
Aktifkan System ?
Hapus
Pesan Masuk
Dan Sistem
Di dissable
Hapus
Pesan Masuk
Dan Sistem
Diaktifkan
Switch 1=
Low ?
Switch 3=
Low ?
Switch 4=
Low ?
Switch 2=
Low ?
Relay 1=High
Relay 1=High
Load 1= Off
Load 1= Off
Buzzer =High
Relay 1=High
Relay 1=High
Load 1= Off
Load 1= Off
Buzzer =High
Relay 1=High
Relay 1=High
Load 1= Off
Load 1= Off
Buzzer =High
Relay 1=High
Relay 1=High
Load 1= Off
Load 1= Off
Buzzer =High
Kirim SMS
berisi :
“Ada Tindakan
Pencurian”
Kirim SMS
berisi :
“Ada Tindakan
Pencurian”
Kirim SMS
berisi :
“Ada Tindakan
Pencurian”
Kirim SMS
berisi :
“Ada Tindakan
Pencurian”
SMS Dari Telepon
Genggam Pemilik
Kendaraan
Penekanan
Microswitch
GSM/GPRS Shields
Dan
Mikrokontroler
T
Y
TY
Y
T
T
T
T
Y
Y
Y
TY
Gambar 3.9 Flowchart
Berdasarkan gambar 3.9 dapat
diuraikan secara detail alur proses dari
alat sebagai berikut :
a. Langkah pertama, terdapat simbol
terminal “Start” yang berfungsi untuk
mengawali sebuah program.
b. Langkah kedua, terdapat Decision (
Apakah Power On ? ) jika “tidak”,
maka program End. Namun, jika “ya”
maka program akan melakukan
inisialisasi.
c. Langkah ketiga, setelah inisialisasi
maka program akan mendapatkan
inputan dari telepon genggam pemilik
kendaraan dan mikroswitch.
d. Langkah keempat, input tersebut akan
diproses pada GSM/GPRS Shields dan
mikrokontroler.
e. Langkah kelima, terdapat Decision (
Apakah SMS yang masuk berisi
aktifkan system ? ) jika “tidak” maka
akan terdapat Decision lagi ( Apakah
SMS yang masuk berisi dissable system
? ) jika “ya”, maka akan ke proses
yaitu penghapusan pesan yang masuk
serta men-dissablekan sistem.
Kemudian akan looping kembali ke
input, dan jika “tidak maka akan
langsung looping ke input . Sedangkan,
apabila SMS yang masuk berisi
“aktifkan system” maka akan menuju
ke proses untuk menghapus SMS yang
masuk dan mengaktifkan sistem.
f. Langkah keenam, Setelah sistem
diaktifkan maka akan terdapat Decision
( Apakah switch 1 berlogika Low ? ),
jika “ ya” maka akan mnghasilkan
output : relay 1 = high, relay 2 = high,
Load 1 = Off, Load 2 = Off, buzzer =
high, dan akan mengirimkan SMS
pemberitahuan yang berisi “Ada
tindakan pencurian” ke telepon
genggam pemilik kendaraan. Setelah
itu, akan looping kembali ke input.
Namun, jika switch 1 tidak berlogika
Low maka akan menuju ke Decision
berikutnya.
g. Langkah ketujuh, Setelah itu akan
terdapat pilihan ( Apakah switch 2
berlogika Low ? ), jika “ ya” maka akan
mnghasilkan output : relay 1 = high,
relay 2 = high, Load 1 = Off, Load 2 =
Off, buzzer = high, dan akan
mengirimkan SMS pemberitahuan yang
berisi “Ada tindakan pencurian” ke
telepon genggam pemilik kendaraan.
Setelah itu, akan looping kembali ke
input. Namun, jika switch 2 tidak
berlogika Low maka akan menuju ke
Decision berikutnya.
h. Langkah kedelapan, Setelah itu akan
terdapat pilihan ( Apakah switch 3
berlogika Low ? ), jika “ ya” maka akan
mnghasilkan output : relay 1 = high,
relay 2 = high, Load 1 = Off, Load 2 =
Off, buzzer = high, dan akan
mengirimkan SMS pemberitahuan yang
berisi “Ada tindakan pencurian” ke
telepon genggam pemilik kendaraan.
Setelah itu, akan looping kembali ke
input. Namun, jika switch 3 tidak
berlogika Low maka akan menuju ke
Decision berikutnya.
i. Langkah kesembilan, Setelah itu akan
terdapat pilihan ( Apakah switch 4
berlogika Low ? ), jika “ ya” maka akan
mnghasilkan output : relay 1 = high,
relay 2 = high, Load 1 = Off, Load 2 =
Off, buzzer = high, dan akan
mengirimkan SMS pemberitahuan yang
berisi “Ada tindakan pencurian” ke
telepon genggam pemilik kendaraan.
Setelah itu, akan looping kembali ke
input. Namun, jika switch 4 tidak
berlogika Low, maka akan looping
kembali ke input.
j. Kondisi ini akan berulang secara terus-
menerus, dan hanya akan berhenti
ketika “ power di-offkan”
.
PENGUJIAN ALAT
Cara Pengoperasian Alat
1. Pastikan semua pintu mobil dalam
keadaan tertutup.
2. Siapkan handphone dalam keadaan
aktif.
3. Aktifkan GSM/GPRS Shields dengan
menekan tombol POWER-nya.
4. Tunggu hingga indikator pada POWER
dan STATUS menyala, serta indikator
pada NET berkedip lambat yang
menandakan bahwa GSM/GPRS
Shields siap digunakan.
5. Aktifkan sistem dengan mengirim SMS
yang berisi “KODE02” ke nomor
SIMCARD yang digunakan pada
GSM/GPRS Shields.
6. Buka salah satu pintu mobil, maka
sistem akan menyalakan alarm (buzzer),
mematikan starter (LED1), mematikan
pengapian (LED2), serta mengirimkan
SMS berisi “Ada yang membuka pintu”
ke handphone pemilik kendaraan secara
bersamaan.
7. Setelah itu, kirimkan SMS yang berisi
“KODE01” untuk men-dissable sistem,
agar program yang sedang dijalankan
tidak akan berubah kodisi meskipun
pintu sudah ditutup.
8. Semua kondisi (7, 8, 9) pada sistem ini
akan dijalankan secara terus-menerus
selama alat ini mendapatkan sumber
tegangan.
Pengujian Alat
Pada pengujian alat ini, terdapat tujuan
serta susunan sistem pengujian yang akan
dilakukan.
Tujuan Pengujian Alat
Pengujian ini dilakukan untuk
mengetahui apakah alat yang dibuat telah
sesuai dengan yang diinginkan.
Susunan Sistem Pengujian
1. Melakukan pengujian pada alat secara
keseluruhan dalam merespon input
yang diterima sehingga mempengaruhi
output.
2. Melakukan pengujian waktu respon
switch sampai relay berubah kondisi
dari NO (Normaly Open) ke NC
(Normaly Close), sehingga dapat
mengaktifkan buzzer dan memutuskan
aliran dari ACCU ke starter (LED 1)
dan ke pengapian (LED2).
3. Melakukan pengujian waktu respon
switch sampai handphone pemilik
kendaraan menerima SMS
pemberitahuan dari sistem, yang
dilakukan menggunakan beberapa
provider pada handphone pemilik
kendaraan untuk mengetahui provider
yang memiliki waktu respon tercepat.
4. Melakukan pengujian waktu respon alat
menerima SMS “KODE01” untuk men-
dissablekan sistem sampai handphone
pemilik kendaraan menerima SMS
balasan dari sistem yang berisi
pemberitahuan bahwa “system
dissabled”, yang dilakukan
menggunakan beberapa provider pada
handphone pemilik kendaraan untuk
mengetahui provider yang memiliki
waktu respon tercepat.
5. Melakukan pengujian waktu respon alat
menerima SMS “KODE02” untuk
mengaktifkan sistem sampai handphone
pemilik kendaraan menerima SMS
balasan dari sistem yang berisi
pemberitahuan bahwa “system active”,
yang dilakukan menggunakan beberapa
provider pada handphone pemilik
kendaraan untuk mengetahui provider
yang memiliki waktu respon tercepat.
Alat Bantu Pengujian
Alat-alat yang dipergunakan untuk
membantu pengujian alat adalah :
1. Sumber tegangan (adaptor 9 Volt).
2. Baterai 9 Volt.
3. Multitester.
4. Handphone.
5. SIMCARD dari 5 provider.
6. Stopwatch.
Hasil Pengujian Alat
Pengujian Alat Secara Keseluruhan
Pengujian alat secara keseluruhan untuk
mengetahui baik atau tidaknya kinerja alat
dalam merespon input yang diterima
sehingga mempengaruhi output.
Gambar 4.1 Pintu Keadaan Tertutup
Gambar 4.2 Kondisi Alat Pada Saat Pintu
Tertutup
Gambar 4.3 Pintu Keadaan Terbuka
Gambar 4.4 Kondisi Alat Pada Saat Pintu
Terbuka
Gambar 4.5 SMS yang diterima
Handphone Pemilik Kendaraan dari GSM /
GPRS Shileds pada saat pintu ada yang
terbuka
Gambar 4.6 SMS yang dikirim Handphone
Pemilik Kendaraan ke GSM / GPRS
Shileds untuk mengaktifkan system
Gambar 4.7 SMS Balasan yang diterima
Handphone Pemilik Kendaraan dari GSM /
GPRS Shileds yang berisi pemberitahuan
bahwa sistem telah aktif
Gambar 4.8 SMS yang dikirimkan
Handphone Pemilik Kendaraan ke GSM / GPRS Shileds untuk men-dissablekan
sistem
Gambar 4.9 SMS Balasan yang diterima
Handphone Pemilik Kendaraan dari GSM /
GPRS Shileds yang berisi pemberitahuan
bahwa sistem telah dissable.
Tabel 4.1 Pengujian output terhadap input
dari microswitch
Tabel 4.2 Pengujian input dan output SMS
INPUT OUTPUT
KODE01 System
Dissabled
KODE02 System Active
Pengujian Waktu Respon Switch
Terhadap Buzzer
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui
waktu respon switch sampai buzzer
berbunyi.
Tabel 4.3 Waktu Respon Switch Terhadap
Buzzer
Berdasarkan pengujian pada tabel 4.3 di
atas, didapatkan hasil rata-rata waktu
respon switch dengan menggunakan rumus
arithmetic mean dan geometric mean
sebagai berikut :
Arithmetic Mean :
𝑡 = ∑ti
𝑁 =
36.75
10= 3.67𝑠𝑒𝑐𝑜𝑛
Geometric Mean :
𝑡 = t1 . t2 . . . . . t10𝑁
= 330489.06 10
= 3.56 𝑠𝑒𝑐𝑜𝑛
Tabel 4.19 Hasil Perhitungan kesalahan
relatif dari provider Indosat
Tabel 4.20 Hasil Perhitungan kesalahan
relatif dari provider Axis
Tabel 4.20 Hasil Perhitungan kesalahan
relatif dari provider Telkomsel
Tabel 4.22 Hasil Perhitungan kesalahan relatif dari provider XL
Tabel 4.23 Hasil Perhitungan kesalahan
relatif dari provider „3‟
Tabel 4.24 Hasil Perhitungan kesalahan
relatif dari 5 provider
Kesimpulan : Berdasarkan hasil
perhitunngan kesalahan relatif pada tabel
4.23 di atas, provider yang memiliki
kesahan relatif terbesar dari perhitungan
arithmetic mean adalah provider Indosat,
sedangkan berdasarkan perhitungan
geometric mean, provider yang memiliki
kesalahan terbesar adalah XL dan yang
terkecil adalah provider Indosat.
Kemudian setelah semua uji coba selesai
dilakukan, maka nilai rata-rata yang
dipergunakan adalah nilai rata-rata dari
hasil perhitungan menggunakan
“geometric mean” karena karakter
provider sebagai penunjang transmisi data
terjadi perbedaan cukup jauh yang
tergantung pada kepadatan pelayanan dari
provider sehingga terjadi fluktuasi antara
data 1 dengan data yang lain.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil analisa serta
uji coba yang telah dilakukan, penulis
mengambil beberapa simpulan sebagai
berikut :
Alat ini bekerja sesuai dengan yang diinginkan, dapat merespon intruder
terhadap mobil. Jika salah satu pintu
mobil ada yang terbuka, maka sistem
akan mengirimkan SMS pemberitahuan
adanya tindakan ilegal terhadap mobil
ke handphone pemilik mobil serta
mengaktifkan alarm, me-nonaktifkan
starter, dan pengapian. Pemilik mobil
juga dapat men-disable sistem dan
mengaktifkannya kembali dengan
mengirimkan SMS ke sistem.
Proses komunikasi alat ini tidak dapat ditetapkan waktu transmisinya secara
realtime, karena masih ada
ketergantungan terhadap pengelola
jaringan telekomunikasi publik
(provider).
Saran
Pada alat ini masih terdapat
kekurangan, untuk itu penulis memberikan
beberapa masukan agar dalam pembuatan
alat “Tele Alarm And Multilevel Security
System On A Car Based On Arduino
Microcontroller” ini ke depannya akan
lebih baik lagi. Beberapa saran penulis
diantaranya :
Pada pengoperasian alat ini sebaiknya digunakan arus yang besar, minimal 1
Ampere agar dapat mengirim dan
menerima SMS.
Alat ini dapat dikembangkan
dengan menambahkan GPS (Global
Positioning System), sehingga keberadaan
mobil juga dapat diketahui.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Anonim, Materi Panduan Elektronika
Dasar, Laboratorium Elektronika dan
Komputer Universitas Gunadarma,
Depok, 2007
[2] URL:
http://www.alldatasheet.com, Juli
2012
[3] URL:
http://www.arduino.cc, Juli 2012.
[4] URL:
http://ciptamedia-sms-
broadcast.blogspot.com/2010/06/meka
nisme-pengiriman-sms-dari-hp.html,
Juli 2012
[5] URL:
http://www.klepintilaksana.com/jasa-
layanan/building-automation,Juli 2012
[6] URL:
http://labmpd3.blogspot.com/2010/
06/pengenalan mikrokontroler.html,
Juli 2012
[7] URL:
http://mardiyan22.files.wordpress.c
om/2010/05/motor-starter.pdf, Juli
2012
[8] URL:
http://rifqithokz.wordpress.com/20
12/01/16/mengenal-arduino/,Juli
2012
top related