analisis faktor-faktor yang mempengaruhi...

15
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 4 Desember 2015 85 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN AKUNTANSI BARANG MILIK NEGARA DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN Oleh : Ilhamsyah Siregar, SE.,MM Dosen : FEB UNPAB Medan ABSTRACT: The aim research are analyze and provide empirical evidence of influenced by several factors likes leadership commitment, quantity and quality of human resources and supporting facilities with simultaneous inference and partial for the successful implementation of SIMAK-BMN at the State University of Medan. this research is quantitative research emphasis on testing the causal relationships influence the leadership's commitment, Quantity and Quality of human resources and supporting facilities for the successful implementation of SIMAK -BMN. The research population is all administration staff in state University of Medan which duties in general and equipment field. This research using 38 sample. Data research obtained with give questioner to respondent. Analysis technique used is multiple regression analysis with simultaneous inference and partial. For hypothesis test used F and t test. The analysis result proved that commitment of leadership, the quality of human resources, the quantity of human resources, and good supporting facilities influenced the successful implementation of SIMAK-BMN at the State University of Medan. the analysis partial showed the commitment of leadership, quality of human resources, and supporting facilities have positive influence on successful implementation SIMAK-BMN at University of Medan. However the quantity of human resources didn’t influent on successful implementation SIMAK-BMN. Keywords: Accounting Information Systems Manajement State-owned goods, commitment to leadership, human resources and supporting facilities. PENDAHULUAN Implementasi Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara di Unversitas Negeri Medan mengacu pada UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Namun secara teknis mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.59/PMK.06/2005 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, dimana pada Peraturan tersebut diharuskan bahwa pelaporan tentang Barang Milik Negara harus menggunakan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara yang nanti berganti nama menjadi Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik No.171/PMK.05/2007. Ada beberapa faktor yang mem- pengaruhi keberhasilan penerapan sebuah kebijakan termasuk implementasi Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara di setiap Satuan Kerja, diantaranya adalah komitmen/kepedulian Pimpinan, ke- tersediaan sumber daya manusia baik secara kuantitas maupun kualitas serta ketersediaan sarana prasana sebagai alat pendukung. Fadli (2004) Keberhasilan ataupun kegagalan dalam penerapan kebijakan di suatu organisasi berhubungan dengan peranan seorang pemimpin. Kepemimpinan yang efektif harus memberikan pengarahan terhadap usaha-usaha semua staf dalam mencapai tujuan organisasi. Gordon (1976) menjelaskan bahwa hubungan pimpinan dengan staf berpengaruh

Upload: ngobao

Post on 27-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …jurnalmudiraindure.com/wp-content/uploads/2016/03/ANALISIS-FAKTOR... · dalam kegiatan perencanaan, pengor-ganisasian, pengarahaan, pengkordinasian

Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 4 Desember 2015

85

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN AKUNTANSI BARANG

MILIK NEGARA DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Oleh : Ilhamsyah Siregar, SE.,MM

Dosen : FEB – UNPAB Medan

ABSTRACT: The aim research are analyze and provide empirical evidence of influenced

by several factors likes leadership commitment, quantity and quality of human resources

and supporting facilities with simultaneous inference and partial for the successful

implementation of SIMAK-BMN at the State University of Medan. this research is

quantitative research emphasis on testing the causal relationships influence the

leadership's commitment, Quantity and Quality of human resources and supporting

facilities for the successful implementation of SIMAK -BMN. The research population is all

administration staff in state University of Medan which duties in general and equipment

field. This research using 38 sample. Data research obtained with give questioner to

respondent. Analysis technique used is multiple regression analysis with simultaneous

inference and partial. For hypothesis test used F and t test. The analysis result proved that

commitment of leadership, the quality of human resources, the quantity of human

resources, and good supporting facilities influenced the successful implementation of

SIMAK-BMN at the State University of Medan. the analysis partial showed the

commitment of leadership, quality of human resources, and supporting facilities have

positive influence on successful implementation SIMAK-BMN at University of Medan.

However the quantity of human resources didn’t influent on successful implementation

SIMAK-BMN.

Keywords: Accounting Information Systems Manajement State-owned goods,

commitment to leadership, human resources and supporting facilities.

PENDAHULUAN

Implementasi Sistem Informasi

Manajemen Akuntansi Barang Milik

Negara di Unversitas Negeri Medan

mengacu pada UU No. 17 tahun 2003

tentang Keuangan Negara, UU No. 1

tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara. Namun secara teknis mengacu

pada Peraturan Menteri Keuangan

Republik Indonesia No.59/PMK.06/2005

tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan Pemerintah Pusat, dimana

pada Peraturan tersebut diharuskan

bahwa pelaporan tentang Barang Milik

Negara harus menggunakan Sistem

Akuntansi Barang Milik Negara yang

nanti berganti nama menjadi Sistem

Informasi Manajemen Akuntansi Barang

Milik Negara berdasarkan Peraturan

Menteri Keuangan Republik

No.171/PMK.05/2007.

Ada beberapa faktor yang mem-

pengaruhi keberhasilan penerapan sebuah

kebijakan termasuk implementasi Sistem

Informasi Manajemen Akuntansi Barang Milik

Negara di setiap Satuan Kerja, diantaranya

adalah komitmen/kepedulian Pimpinan, ke-

tersediaan sumber daya manusia baik secara

kuantitas maupun kualitas serta ketersediaan

sarana prasana sebagai alat pendukung.

Fadli (2004) Keberhasilan ataupun

kegagalan dalam penerapan kebijakan di suatu

organisasi berhubungan dengan peranan

seorang pemimpin. Kepemimpinan yang

efektif harus memberikan pengarahan terhadap

usaha-usaha semua staf dalam mencapai

tujuan organisasi.

Gordon (1976) menjelaskan bahwa

hubungan pimpinan dengan staf berpengaruh

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …jurnalmudiraindure.com/wp-content/uploads/2016/03/ANALISIS-FAKTOR... · dalam kegiatan perencanaan, pengor-ganisasian, pengarahaan, pengkordinasian

Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 4 Desember 2015

86

positif terhadap efektivitas

kepemimpinan. Di pihak lain, hubungan

positif tersebut tidak menjadi kepe-

mimpinannya secara administratif juga

efektif. Oleh karena itu, seorang

pemimpin sulit meneruskan peran

kepemimpinannya apabila terjadi

hubungan yang negatif dengan staf.

Terkait dengan implementasi Sistem

Informasi Manajemen Akuntantasi

Barang Milik Negara di Universitas

Negeri Medan juga dibutuhkan

kepemimpinan yang mampu meng-

gerakan seluruh stafnya dalam menjamin

kesuksesan implementasi tersebut.

Karena tanpa kepemimpinan atau

bimbingan, hubungan antara tujuan

perseorangan dan tujuan organisasi

mungkin menjadi tidak searah. Keadaan

ini menimbulkan situasi dimana

perseorangan bekerja untuk mencapai

tujuan pribadinya, sementara itu

keseluruhan organisasi menjadi tidak

efisien dalam pencapaian sasaran-

sasarannya.

Dale (1991) Seorang pemimpin

yang efektif harus memperhatikan

dengan baik orang maupun prosesnya.

Usahakanlah menciptakan iklim dimana

orang dapat bekerjasama untuk

mendapatkan hasil yang bermutu.

Usahakan agar orang mengakui bahwa

ada keterkaitan kuat antara kepuasan

bekerja dan pencapaian pekerjaan.

Dengan kata lain bahwa untuk

pencapaian sasaran dari suatu organisasi

dalam penerapan kebijakan diperlukan

kepemimpinan yang mampu

menciptakan iklim yang kondusif bagi

seluruh komponen organisasi sehingga

mampu bekerjasama untuk memperoleh

output yang sesuai dengan kebutuhan.

Impelementasi SIMAK-BMN selain

membutuhkan kemimpinan yang kuat

juga membutuhkan sumber daya

manusia baik dari segi jumlah maupun

kualitas. Menurut Dale (1991) tercapai

tidaknya tujuan organisasi sangat

ditentukan oleh “usaha manusia”, baik

dalam kegiatan perencanaan, pengor-

ganisasian, pengarahaan, pengkordinasian dan

pengendalian.

Dengan demikian dapat dikatakan

keberhasilan penerapan kebijakan dalam suatu

organisasi, baik organisasi yang bergerak pada

bidang pemerintahan seperti Universitas

maupun organisasi yang bergerak dalam

bidang usaha (bisnis), sangat ditentukan oleh

Ketersediaan Sumber Daya Manusia yang ada

pada organisasi tersebut. Selain komponen di

atas, ketersediaan fasilitas untuk terlaksananya

implementasi Sistem Informasi Manajemen

Akuntansi Barang Milik Negara menjadi

keharusan.

Kondisi riil di Universitas Negeri Medan

dapat dijelaskan bahwa Implementasi Sistem

Akuntansi dan Pelaporan keuangan

pemerintah pusat (termasuk Sistem Akuntansi

Keuangan dan Sistem Informasi Manajemen

Akuntansi Barang Milik Negara) belum

berjalan secara maksimal, hal ini dapat dlihat

dari Laporan Keuangan Pemerintah Pusat

(LKPP) tahun 2004, 2005 dan 2006 oleh

Badan Pemeriksa Keuangan dinyatakan

disclimer/tidak memberikan pendapat apapun,

salah satunya yang membuat Laporan

Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP)

disclaimer adalah rendahnya kekayaan Negara

dibandingkan dengan kewajiban pemerintah

yang tercermin dalam Neraca Pemerintah

pusat.

Terkait dengan sistem pengelolaan

Barang Milik Negara di Satuan Kerja

Universitas Negeri Medan, sebelum tahun

2003 Unimed masih menggunakan sistem

manual dalam penatausahaan Barang Milik

Negara, tahun 2003 Unimed mulai

menerapkan sistem aplikasi digital bernama

SIVENTA (Sistem Inventaris Aset Tetap).

Seiring keluarnya peraturan Menteri Keuangan

No.59/PMK.06/2005 maka sejak tahun 2005

Universitas Negeri Medan sudah menjalankan

program Sistem Akuntansi Barang Milik

Negara. Hasil yang dicapai dengan

diterapkannya sistem Akuntansi Barang Milik

Negara tersebut adalah : (1) Daftar Inventaris

Ruang (DIR), (2) Kartu Inventaris Barang

(KIB), (3) Buku Inventaris Intra komtable, (4)

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …jurnalmudiraindure.com/wp-content/uploads/2016/03/ANALISIS-FAKTOR... · dalam kegiatan perencanaan, pengor-ganisasian, pengarahaan, pengkordinasian

Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 4 Desember 2015

87

Buku Inventaris Ektra komtabel, (5)

Daftar Inventaris Linnya (DIL), (6)

Laporan Barang Milik Negara

Semesteran (7) Laporan Milik Negara

Tahunan. Selain laporan tersebut

Universitas Negeri Medan sudah berhasil

menyajikan laporan Neraca barang

Tahun 2005 senilai Rp.

213.275.852.652,- (Dua ratus tiga belas

milyar dua ratus tujuh puluh lima juta

delapan ratus lima puluh dua ribu enam

ratus lima puluh dua rupiah), Neraca

barang Tahun 2006 senilai Rp.

233.191.516.597,- (Dua ratus tiga puluh

tiga puluh tiga milyar seratus sembilan

puluh satu juta lima ratus enam belas

ribu lima ratus sembilan puluh tujuh

rupiah). dan Tahun 2007 senilai Rp.

255.552.144.624,- (Dua ratus lima puluh

lima milyar lima ratus lima puluh dua

juta seratus empat puluh empat ribu

enam ratus dua puluh empat rupiah).

Dampak nyata diterapkannya Sistem

Akuntansi Barang Milik Negara adalah

tertibnya pengelolaan Barang Milik

Negara itu sendiri dan terjadinya Link

and Macth dengan pihak pengelola

keuangan dan perencanaan.

Dalam proses perjalanannya

Implementasi Sistem Akuntansi Barang

Milik Negara di Universitas Negari

Medan, masih belum maksimal sesuai

dengan apa yang diharapkan dan yang

diamanatkan Peraturan Mentri Keuangan

No. 171/PMK-.0/2007. Hal ini bisa

dilihat dari temuan Resume hasil

pemeriksaan laporan keuangan

Departemen Pendidikan Nasional tahun

2005 oleh Badan Pemeriksa Keuangan

dapat dilihat sebagai berikut : a)

Penatausahaan dan pengelolaan barang

inventaris dan Universitas Negeri Medan

kurang tertib dimana atas barang

inventaris rusak berat belum diajukan

untuk dihapuskan, sebagian tidak ada

nilainya dan atas barang inventaris rusak

berat yang telah dihapuskan masih

tercantum dalam laporan asset SABMN.

b) laporan asset SABMN Unimed belum

menggambarkan keadaan yang sebenarnya.

Hal tersebut terjadi karena para pengelola

barang inventaris lalai mengajukan usulan

penghapusan barang inventaris rusak berat,

para pengelola barang inventaris tidak

mengukur asset tetap berdasarkan nilai

perolehan, dan para pengelola barang

inventaris tidak cermat dalam

menginventarisasi barang yang seharusnya

sudah dihapuskan.

Ada beberapa gejala/fenomena yang

muncul dalam pelaksanaan Pengelolaan

Barang Milik Negara : 1) Masih ada fakultas

dan Unit kerja yang membuat laporan secara

manua, 2) laporan mutasi dan kondisi barang

Belum disampaikan secara rutin oleh pihak

fakultas dan Unit Kerja, 3) Entry data

pengadaan ke Sistem Akuntansi Barang Milik

Negara masih mengalami keterlambatan, 4)

Sering ditemukan barang barang tidak pada

tempatnya dan keberadaannya tidak sesuai

dengan Daftar Barang Ruang (DBR) yang

sudah ditetapkan, 5) Masih banyak barang-

barang yang rusak berat belum dilakukan

penghapusan, 6) Sering terjadi perubahan

perubahan terhadap ruang yang sudah

ditetapkan, masih adanya barang inventaris

yang belum dikodefikasi.

Kondisi di atas mungkin disebabkan

oleh beberapa hal, yaitu: a) Sumber Daya

Manusia untuk mengerjakan laporan belum

sepenuhnya memadai baik dari segi kuantitas

maupun kualitas, b) belum maksimalnya

Komitmen Pimpinan dari setiap unit kerja dan

fakultas di lingkungan Unimed dalam

mengelola barang milik negara, c) Jumlah

Fasilitas pendukung pengelolaan Barang Milik

Negara barang di setiap unit kerja dan fakultas

belum maksimal

Fenomena-fenomena dan akar

permasalahan tersebut di atas tentunya

memunculkan beberapa kendala dalam

pengelolaan Barang Milik Negara di Satuan

Kerja Universitas Negeri Medan yang antara

lain; sulitnya membuat laporan kondisi barang

dan laporan mutasi barang secara rutin,

telatnya rekonsiliasi antara SABMN dan SAK

setiap bulan, belum tersedianya Neraca Barang

per Fakultas.

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …jurnalmudiraindure.com/wp-content/uploads/2016/03/ANALISIS-FAKTOR... · dalam kegiatan perencanaan, pengor-ganisasian, pengarahaan, pengkordinasian

Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 4 Desember 2015

88

Melihat fenomena ini maka teori-

teori yang menyatakan kepemimpinan,

sumberdaya manusia dan ketersediaan

fasilitas pendukung, memiliki peranan

dalam mendukung suksesnya

implementasi kebijakan dalam hal ini

Sistem Informasi Manajemen Akuntansi

Barang Milik Negara secara sekilas

memang terjadi pada Satuan Kerja

Universitas Negeri Medan walaupun

pernyataan ini harus didukung dengan

penelitian lebih mendalam, seperti

berapa besar pengaruh kepemimpinan,

sumberdaya manusia dan sarana

pendukung terhadap Impelementasi

Sistem Informasi Manajemen Akuntansi

Barang Milik Negara.

Definisi Operasional dan Pengukuran

Variabel

Dalam penelitian ini terdapat 4 jenis

variabel independen yaitu komitmen

pimpinan, kuantitas sumber daya

manusia, kualitas sumber daya manusia

dan fasilitas pendukung. Sedangkan

variabel dependen dalam penelitian ini

adalah Keberhasilan Implementasi

Sistem Informasi Manajemen Akuntansi

Barang Milik Negara (SIMAK-BMN).

METODE ANALISIS DATA

Uji Kualitas Data

Data penelitian ini akan dianalisis

melalui penggunaan alat bantu statistik,

dengan cara:

a. Uji validitas, dilakukan untuk

menjawab pertanyaan apakah

instrumen penelitian yang telah

disusun benar-benar akurat

sehingga mampu mengukur apa

yang seharusnya diukur (variabel

kunci yang diteliti). Uji tersebut

dimaksudkan untuk mengetahui

sejauhmana instrumen yang

digunakan sudah memadai untuk

mengukur apa yang seharusnya

diukur dengan cara meminta

pendapata atau penelitian para ahli

yang berkompeten dengan masalah

yang sedang diteliti (Supramono dan

Utami, 2004:72). Suatu kuesioner

dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan

suatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut. Jika r hitung (untuk r tiap butir

dapat dilihat pada kolom Corrected item-

total correlation) lebih besar dari r tabel

dan nilai positif, maka butir atau

pernyataan tersebut dikatakan valid

(Ghozali, 2002).

b. Uji reliabilitas, yaitu untuk menunjukkan

sejauhmana suatu hasil pengukuran

relatif konsisten jika diulang beberapa

kali (supramono dan Utami, 2004). Suatu

kuesioner dikatakan reliabel atau handal

jika jawaban seseorang terhadap

pertanyaan adalah konsisten atau stabil

dari waktu ke waktu. Suatu konstruk atau

variabel dikatakan reliabel jika

memberikan nilai cronbach Alpha> 0.60

(Ghozali,2002).

Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian

hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian

asumsi klasik yang meliputi pengujian

normalitas data, multikollinieritas dan

heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data ini dilakukan untuk

menguji apakah dalam model regresi, variabel

independen dan dependen memiliki distribusi

normal atau tidak . Model regresi yang baik

apabila distribusi data normal atau mendekati

normal (Ghozali, 2005). Uji normalitas

dideteksi dengan melihat penyebaran data pda

sumbu diagonal dari grafik atau dapat juga

dengan melihat histogram dari resudalnya.

Jika data menyebar disekitar garis diagonal

dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik

histogramnya menunjukkan pola distribusi

normal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas, begitu juga sebaliknya.

b. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas ini bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …jurnalmudiraindure.com/wp-content/uploads/2016/03/ANALISIS-FAKTOR... · dalam kegiatan perencanaan, pengor-ganisasian, pengarahaan, pengkordinasian

Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 4 Desember 2015

89

bebas (Ghozali, 2005). Model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi diantara variabel bebas.

Pengujian multikolinieritas pada

penelitian ini dilakukan dengan uji

Collinierity Statistic. Menurut Ghozali

(2005) dalam melakukan uji

multikolinieritas harus diketahui terlebih

dahulu Variance Inflation Factor (VIF).

Pedoman untuk mengambil suatu

keputusan adalah sebagai berikut :

1) Jika Variance Inflation Factor

(VIF) > 10 maka ratinya

terdapat persoalan

multokolinieritas diantara

variabel bebas.

2) Jika Variance Inflation Faktor

(VIF) < 10 maka tidak terdapat

persoalan multikolinieritas

diantara variabel bebas.

c. Uji Heteroskedatisitas

Uji ini bertujuan menguji apakah

dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual

satu pengamatan ke pengamatan yang

lain (Ghozali, 2005). Model Regresi

yang baik adalah yang homokesdastisitas

atau yang tidak terjadi heteroskedatisitas.

Untuk mendeteksi adanya

heteroskedatisitas dilakukan dengan uji

Gletsjer seperti yang disarankan oleh

Gujarati (1995) dalam Ghozali (2005)

yaitu dengan melakukan regresi antara

nilai residual dari model regresi dengan

variabel independen dan hasilnya harus

tidak signifikan. Tidak signifikan apabila

probabilitas signifikannya diatas 0.05

pada tingkat kepercayaan 5%.

Uji Statistik (Uji Signifikansi

Koefisien Regresi)

a. Uji F

Uji F dilakukan untuk melihat

pengaruh variabel-variabel bebas secara

keseluruhan terhadap variabel tidak

bebas. Pengujian dilakukan dengan

membandingkan nilai F hitung dan F

tabel, dimana bila Fhitung>Ftabel maka Ho

ditolak dan ini berarti bahwa variabel-

variabel bebas itu secara nyata mempengaruhi

variabel terikat.

b. Uji t

Uji ini dilakukan untuk melihat

signifikansi dari pengaruh variabel bebas

secara parsial dengan menganggap variabel

lainnya konstan. Kriteria pengujiannya adalah

bila t hitung lebih besar dari t tabel, maka pada

tingkat kepercayaan tertentu Ho ditolak Ha

diterima. Ini berarti bahwa variabel bebas

yang diuji secara nyata berpengaruh terhadap

variabel tidak bebas.

Penelitian ini menggunakan regresi

linier berganda yang sangat berguna untuk

melihat sejauh mana pengaruh antara variabel

bebas (independent) dengan variabel

tergantung (dependent) dengan memanfaatkan

program SPSS.

Berdasarkan variabel di atas kemudian

ditentukan persamaan regresi linier

bergandanya sebagai berikut:

44332211 XXXXY O

Dimana:

Y = variabel tak bebas

X1 = nilai variabel komitmen kepemimpinan

X2 = nilai variabel kualitas SDM

X3 = nilai variabel kuantitas SDM

X4 = nilai variable fasilitas pendukung

o = intercept, yaitu ketika X1, X2, X3, X4 =0

n ,,, 321 = koefisien X1, X2, X3, X4

c. Koefisien Determinasi R2

Koefisien determinasi untuk menghitung

persentase total variasi variabel bebas,

seberapa besar variasi bebas dijelaskan oleh

variabel tak bebas. Nilai R2 akan terletak

antara 0 sampai dengan 1. Semakin besar R2

atau semakin mendekati 1, berarti semakin

besar secara statistik kemampuan variabel

bebasnya menjelaskan prilaku variabel tidak

bebasnya.

HASIL PENELITIAN

Pengumpulan Data

Pengiriman kuesioner dilakukan mulai

tanggal 01 Nopember 2009 s/d 30 Nopember

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …jurnalmudiraindure.com/wp-content/uploads/2016/03/ANALISIS-FAKTOR... · dalam kegiatan perencanaan, pengor-ganisasian, pengarahaan, pengkordinasian

Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 4 Desember 2015

90

2009. kuesioner diantar langsung dan

diambil langsung oleh peneliti. Hal ini

dilakukan agar diperoleh tingkat

response rate yang tinggi. Data yang

terkumpul sebanyak 38 jawaban

kuesioner dari 38 kuesioner yang

dikirimkan kepada Pembantu Dekan II,

Asisten Direktur Pascasarjana, Kepala

Bagian Tata usaha Fakultas, Kepala

Bagian UHTP, Kepala Subbagian umum

dan Perlengkapan Fakultas, Kepala

Subbagian Perlengkapan UHTP dan staf

administrasi perlengkapan Fakultas dan

Pusat Administrasi.

Dari data ini berarti respon rate

responden penelitian ini sebesar 100

persen (38:38). Tingginya respon rate

responden dikarenakan pemberian

angket masih berada dilingkungan

Universitas Negeri Medan, sehingga

angket yang belum kembali terus ditagih

oleh peneliti. Berdasarkan penelitian

terdahulu tentang pengaruh komitmen

organisasi terhadap hubungan antara

partisipasi anggaran dengan senjangan

anggaran pada perguruan tinggi swasta

di kota Medan memiliki respon rate 56

persen (kersna:2005).

KARAKTERISTIK RESPONDEN

Dari sebanyak 41 jawaban responden

yang digunakan dalam analisis data yang

terdiri dari responden pria 76% dan wanita

berjumlah 24%. Tingkat pendidikan

responden, SD sebanyak 11%, SMA sebanyak

18%, D-3 sebanyak 8%, S-1 sebanyak 42%, S-

2 sebanyak 18% dan S-3 sebanyak 3%.

Proporsi jabatan yang diemban dari responden

ini adalah Asisten Direktur II sebanyak 3%,

Pembantu Dekan II sebanyak 18%, Kepala

Bagian sebanyak 24%, Kepala Subbagian

sebanyak 24% dan pelaksana sebanyak 31%.

STATISTIK DESKRIPTIF

Untuk menggambarkan statistik

deskriptif yang menjelaskan demografi

responden berdasarkan nilai absolut mean,

standar deviasi, nilai minimum, nilai

maksimum atas umur diuraikan pada Tabel 2

yang mengikhtisarkan bahwa rata-rata (mean)

umur yang menjadi responden adalah 46.47

tahun. Hal ini menunjukkan bahwa responden

rata-rata berada pada umur yang sangat

produktif untuk melakukan suatu aktivitas.

Tabel 2 Statistik Deskriptif Demografi Responden

Demografi Means Standar Deviasi Minimum Maksimum

Umur

Responden

46.47 7.62 27 55

Penjelasan statistik deskriptif

pada Tabel .3 mengenai statistik

deskriptif variabel penelitian yang

menunjukkan nilai mean, standar

deviasi, minimum dan maksimum

bertujuan untuk memudahkan

indentifikasi variabel komitmen

pimpinan, kuantitas sumber daya

manusia, kualitas sumber daya manusia,

fasilitas pendukung dan keberhasilan

implementasi SIMAK-BMN.

Variabel komitmen pimpinan

memiliki nilai mean 55.7632 dan dengan

skor jawaban berkisar 36 hingga 68

dengan standar deviasi 6.7601 yang

menggambarkan bahwa pimpinan memiliki

komitmen yang tinggi dalam pelaksanaan

implementasi SIMAK-BMN

Variabel kuantitas sumber daya

manusia memiliki nilai mean 12.6579 dengan

skor jawaban responden berkisar 4 hingga 19

dengan standar deviasi 3.1902, ini

menunjukkan responden juga menjawab

rendah terhadap jumlah sumber daya manusia

yang tersedia.

Variabel kualitas sumber daya manusia

memiliki nilai mean 40.2368 dan dengan skor

jawaban berkisar 31 hingga 48 dengan standar

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …jurnalmudiraindure.com/wp-content/uploads/2016/03/ANALISIS-FAKTOR... · dalam kegiatan perencanaan, pengor-ganisasian, pengarahaan, pengkordinasian

Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 4 Desember 2015

91

deviasi 4.5288 yang menggambarkan

bahwa responden menjawab cukup

tinggi untuk kualitas sumber daya

manusia.

Variabel fasilitas pendukung

memiliki nilai mean12.3684 dam dengan

skor jawaban berkisar 4 hingga 18

dengan standar deviasi 3.3965 yang

menggambarkan bahwa respoden menjawab

sedang untuk ketersediaan fasilitas pendukung

saat ini.

Uraian lebih rinci mengenai statistik

deskriptif variabel-variabel penelitian yang

digunakan untuk pengujian hipoteis

diikhtisarkan pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3 Statistik Deskriptif Variabel

Variabel Minimum Maximum Mean Standar

Deviasi

Komitmen Pimpinan 36 68 55.7632 6.7601

Kuantitas Sumber

Daya Manusia

4 19 12.6579 3.1902

Kualitas Sumber Daya

Manusia

31 48 40.2368 4.5288

Fasilitas Pendukung 4 18 12.3684 3.3965

Implementasi SIMAK-

BMN/Persediaan

29 45 35.8947 3.8188

Sumber: data primer, diolah

Uji Kualitas Data

Kualitas data yang dihasilkan

dari penggunaan instrumen penelitian

dapat dianalisis menggunakan pengujian

reliabilitas dan validitas. Tabel 5.4

menguraikan tentang pengujian reabilitas

instrumen dengan nilai Cronbach Alpha

dengan 14 item pertanyaan untuk

variabel komitmen pimpinan adalah

0.8255, 4 item pertanyaan untuk variabel

kuantitas sumber daya manusia adalah

0.8526, 10 item pertanyaan untuk

variabel kualitas sumber daya manusia

adalah 0.7921, 4 item pertanyaan untuk

variabel fasilitas pendukung adalah

0.7351 dan 9 item pertanyaan untuk variabel

implementasi SIMAK-BMN adalah 0.7767

(lampiran 3), sehingga nilai dari masing-

masing variabel yang digunakan dalam

penelitian ini diatas 0.60 yang mengisyaratkan

bahwa data yang dikumpulkan dengan

menggunakan instrumen tersebut reliable,

sesuai dengan kaidah nilai cronbach Alpha

yang dietapkan oleh Nunally (1978) dalam

Ghozali (2002), yaitu data yang reliable nilai

cronbach alphanya harus diatas 0.60.

Tabel 4 menunjukkan nilai cronbach alpha

dari masing-masing variabel penelitian yang

diuji.

Tabel 4 Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel Jumlah Item r hitung rtabel Kesimpulan

1 Komitmen Pimpinan 14 0.8255 0.60 reliabel

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …jurnalmudiraindure.com/wp-content/uploads/2016/03/ANALISIS-FAKTOR... · dalam kegiatan perencanaan, pengor-ganisasian, pengarahaan, pengkordinasian

Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 4 Desember 2015

92

2 Kuantitas Sumber daya manusia 4 0.8526 0.60 reliabel

3 Kualitas Sumber daya manusia 10 0.7921 0.60 reliabel

4 Fasilitas Pendukung 4 0.7351 0.60 reliabel

5 Implementasi SIMAK-BMN 9 0.7767 0.60 reliabel Sumber : data primer, 2010

Uji validitas data yang

menjelaskan tentang validitas instrumen

atas beberapa pertanyaan variabel

komitmen pimpinan yang terdiri dari 14

item pertanyaan dari ke 14 item

pertanyaan mulai dari Q1 s.d. Q14

dinyatakan valid. sesuai dengan yang

disyaratkan yaitu jumlah skor item pertanyaan

dikorelasikan dengan total skor pertanyaan,

menghasilkan hubungan yang signifikan

sehingga secara umum instrumen mampu

menjelaskan dimensi komitmen

pimpinan.Seperti terlihat pada Tabel 5

Tabel 5 Hasil Uji Validasi Komitmen Pimpinan

Variabel Item Pearson’s

correlation Status

Komitmen Pimpinan

Q1 0.001 Valid

Q2 0.013 Valid

Q3 0.009 Valid

Q4 0.003 Valid

Q5 0.000 Valid

Q6 0.000 Valid

Q7 0.000 Valid

Q8 0.000 Valid

Q9 0.000 Valid

Q10 0.007 Valid

Q11 0.000 Valid

Q12 0.000 Valid

Q13 0.000 Valid

Q14 0.000 Valid

Untuk instrumen kuantitas

sumber daya manusia, menunjukkan

bahwa dari 4 item pertanyaan yang

diajukan Q15 s.d. Q 18 dinyatakan

valid. sehingga secara umum instrumen

mampu menjelaskan dimensi-dimensi dari

variabel kuantitas sumber daya manusia.

Seperti terlihat pada Tabel 6

Tabel 6 Hasil Uji Validitas Kuantitas Sumber Daya Manusia

Variabel Item Pearson’s

correlation Status

Q15 0.000 Valid

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …jurnalmudiraindure.com/wp-content/uploads/2016/03/ANALISIS-FAKTOR... · dalam kegiatan perencanaan, pengor-ganisasian, pengarahaan, pengkordinasian

Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 4 Desember 2015

93

Kuantitas Sumber Daya

Manusia

Q16 0.000 Valid

Q17 0.000 Valid

Q18 0.000 Valid Sumber : Data Primer (diolah)

Untuk instumen Kualitas Sumber

Daya Manusia, menunjukkan bahwa dari

10 item pertanyaan yang diajukan, Q19

s.d. Q28 dinyatakan valid. Sehingga

secara umum instrumen mampu menjelaskan

dimensi-dimensi kualitas sumber daya

manusia. Seperti terlihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Hasil Uji validitas Kualitas Sumber Daya Manusia

Variabel Item Pearson’s

correlation Status

Kualitas Sumber Daya

Manusia

Q19 0.000 Valid

Q20 0.000 Valid

Q21 0.000 Valid

Q22 0.000 Valid

Q23 0.000 Valid

Q24 0.000 Valid

Q25 0.000 Valid

Q26 0.003 Valid

Q27 0.007 Valid

Q28 0.000 Valid

Sumber : data primer (diolah)

Untuk instrumen fasilitas

pendukung, menunjukkan bahwa dari 4

item pertanyaan yang diajukan Q29 s.d.

Q32 dinayatakan valid . sehingga secara

umum instrumen mampu menjelaskan dimensi

fasilitas pendukung seperti terlihat pada Tabel

8.

Tabel 5.8 Hasil Uji Validitas Fasilitas Pendukung

Variabel Item Pearson’s

correlation Status

Fasilitas Pendukung

Q29 0.003 Valid

Q30 0.000 Valid

Q31 0.000 Valid

Q32 0.000 Valid

Sumber: data primer (diolah)

Untuk instrumen implementasi

SIMAK-BMN menunjukkan bahwa dari

9 item pertanyaan yang diajukan Q33

s..d Q41 dinyatkan valid. Sehingga

secara umum instrumen mampu menjelaskan

dimensi implementasi SIMAK-BMN seperti

terlihat pada Tabel 9.

Tabel 9 Hasil Uji Validitas Implementasi SIMAK-BMN

Variabel Item Pearson’s

correlation Status

Q33 0.003 Valid

Q34 0.000 Valid

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …jurnalmudiraindure.com/wp-content/uploads/2016/03/ANALISIS-FAKTOR... · dalam kegiatan perencanaan, pengor-ganisasian, pengarahaan, pengkordinasian

Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 4 Desember 2015

94

Implementasi SIMAK-

BMN/persediaan

Q35 0.000 Valid

Q36 0.000 Valid

Q37 0.000 Valid

Q38 0.000 Valid

Q39 0.000 Valid

Q40 0.001 Valid

Q41 0.000 Valid

Sumber: data primer (diolah)

Uji Normalitas Data

Pengujian normalitas data untuk

melihat apakah dalam model regresi,

variabel dependen dan independennya

memiliki distribusi normal atau tidak.

Model yang paling baik adalah distribusi

data normal atau mendekati normal.

Berdasarkan teori batas memusat

(central limit theorem), ditunjukkan

bahwa kalau ada sejumlah vesar variabel

random yang didistribusikan secara

independent maka dengan beberapa

pengecualian, distribusi jumlahnya cenderung

mengikuti distribusi normal, apabila

banyaknya variabel seperti itu meningkat

tanpa batas (Muhammad, 2004).

Ketentuannya jika data menyebar di

sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi

asumsi normalitas. Jika data jauh dari garis

diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi tidak memenuhi

asumsi normalitas (Santoso,2000).

Sumber: Hasil Penelitian,2010 (data diolah)

Gambar 1 Hasil Uji Normalitas

Melihat Gambar 1 di atas, data-

data terlihat cenderung mengikuti garis

diagonal, sehingga data dalam penelitian

ini tergolong normal. Dengan demikian

data dalam penelitian ini layak untuk

diuji dengan regresi linear.

Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis

terlebih dahulu dilakukan evaluasi terhadap

kemungkinan pelanggaran asumsi klasik

regresi, yakni heteroskedastisitas,

multikolineritas.

Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah pengujian untuk

melihat adanya hubungan liniear yang

sempurna atau pasti diantara bebarapa atau

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: QT5

Observed Cum Prob

1.00.75.50.250.00

Exp

ecte

d C

um P

rob

1.00

.75

.50

.25

0.00

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …jurnalmudiraindure.com/wp-content/uploads/2016/03/ANALISIS-FAKTOR... · dalam kegiatan perencanaan, pengor-ganisasian, pengarahaan, pengkordinasian

Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 4 Desember 2015

95

semua yang menjelaskan model regrasi

(Gujarati, 2003). Untuk mendeteksi

adanya multikolinearitas, dilakukan

dengan melihat signifikansi korelasi

diantara variabel independen.

Untuk mendeteksi adanya

multikolinearitas, dilakukan dengan

melihat signifikansi korelasi yang

signifikan antara sesama variabel independen

berarti terdapat multikolinearitas atau terdapat

korelasi yang tinggi diantara sesama variabel

independen, angka yang diisyaratkan adalah

hingga mencapai nilai 1.00, kemudian juga

dilihat dari nilai VIF, dengan angka yang

disyaratkan tidak lebih besar dari 10

(Gujarati,1995).

Tabel 10 Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Komitmen

Pimpinan

Kuantitas

SDM

Kualitas

SDM

Fasilitas

Pendukung

Tolerance VIF

Komitmen

Pimpinan

1.000 0.366 0.656 0.298 0.540 1.850

Kuantitas

SDM

0.366 1.000 0.314 0.556 0.647 1.546

Kualitas

SDM

0.656 0.314 1.000 0.374 0.535 1.871

Fasilitas

Pendukung

0.298 0.556 0.374 1.000 0.646 1.548

Sumber: data primer (diolah)

Tabel 10 menjelaskan bahwa data

penelitian ini bebas dari asumsi

multikolinearitas terbukti dengan

koefisien korelasi yang rendah yaitu

dibawah 65% masih dibawah nilai 90%

yang disyaratkan. Nilai tolerance yaitu:

0.540, 0.647, 0.535, dan 0.646 masih

dibawah nilai yang disyaratkan (tidak

sampai 1) dan dari hasil perhitungan

nilai Varian Inflation Factor (VIF) yang

terdapat dalam persamaan regresi

penelitian ini adalah nilai : 1.850, 1.546,

1.871, 1.548 berarti lebih kecil dari nilai

yang disyaratkan yaitu 10. sehingga

dapat dikatakan bahwa hasil penelitian ini

bebas dari masalah multikolinearitas.

Heteroskesdastisitas

Untuk mendeteksi adanya

heteroskedastisitas dilakukan dengan uji

glesjer. Yaitu dengan melakukan regresi antara

nilai residual sebagai variabel dependen

dengan variabel independen model regresi

yang diajukan, dan untuk menentukan

persamaan regresi bebas heteroskedastisitas

maka hasil regresi tersebut harus tidak

signifikan. Hasil penelitian ini dapat dilihat

pada Tabel 5.11 dibawah ini:

Tabel 11. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Model Pengujian Nilai Signifikan

Implementasi SIMAK/Persediaan (QT5) =b0 + b1

Komitmen pimpinan + b2 Kuantitas SDM + b3 Kualitas

SDM + b4 Fasilitas Pendukung + e

1.000

(tidak signifikan)

Sumber : data primer (diolah)

Uji Statistik

a. Uji Signifikansi Keseluruhan (F-

test)

Dari hasil penelitian diketahui bahwa

untuk model penelitian Fhitung= 8.294

signifikan pada tingkat =5%. Jika

dibandingkan dengan tabel distribusi F pada

tingkat signifikansi atau type error sebesar 5%

maka nilai tabel distribusi

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …jurnalmudiraindure.com/wp-content/uploads/2016/03/ANALISIS-FAKTOR... · dalam kegiatan perencanaan, pengor-ganisasian, pengarahaan, pengkordinasian

Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 4 Desember 2015

96

),1( kNkF =3.32. nilai distribusi F

dari hitungan di atas lebih besar dari nilai

tabel distribusi F artinya secara bersama-

sama semua parameter atau variabel

bebas pada model penelitian yaitu

komitmen pimpinan, kuantitas sumber

daya manusia, kualitas sumber daya manusia,

dan fasilitas pendukung mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap keberhasilan

implementasi SIMAK-BMN.

Tabel 12. Nilai Perbandingan Fhitung dan Ftabel

Fhitung Ftabel Kesimpulan

8.294 3.32 Nilai Fhitung lebih besar dari nilai Ftabel

sehingga memiliki pengaruh yang

signifikan

Sumber: data primer, diolah (2010)

b. Uji Signifikansi individual (t-test)

Uji parameter individu untuk

mengetahui pengaruh masing-masing

variabel penjelas secara sendiri-sendiri

dilakukan dengan melihat

probabilitasnya pada berbagai tingkat

signifikansi. Uji parameter dengan

melihat hasil estimasi OLS menunjukkan

variabel eksplanatoris yang signifikan

pada 05.0 yaitu variabel komitmen

pimpinan(Q1) dengan thitung=1.770

dengan ttabel =1.679 dengan thitung lebih

besar daripada ttabel berarti komitmen pimpinan

mempengaruhi implementasi SIMAK-

BMN/persediaan, variabel kuantitas sumber

daya manusia (Q2) yang signifikan pada

=0.531 dengan thitung=-0.634 dengan ttabel=-

1.679 dengan t hitung lebih kecil dari minus ttabel

berarti kuantitas sumber daya manusia tidak

signifikan pengaruhnya terhadap implementasi

SIMAK-BMN. Variabel kualitas sumber daya

manusia (Q3) signifikan pada 109.0 .

Sedangkan variabel fasilitas pendukung

signifikan pada 016.0 .

Tabel 13 hasil koefisien regresi dan thitung

Variabel B thitung Signifikan

Konstanta

X1

X2

X3

X4

13.238

0.167

-0.116

0.234

0.436

2.964

1.770

-0.634

1.649

2.538

0.006

0.086

0.531

0.109

0.016

Sumber: data primer, diolah

c. Koefisien Determinasi R2

Nilai koefisien determinasi

menyatakan hubungan keragaman total

variabel terikat yang dapat diterangkan

atau diperhitungkan oleh keragaman

variabel bebasnya. Pada hasil estimasi

model penelitian dengan menggunakan

metode OLS menunjukkan nilai R2

sebesar 0.501 yang berarti bahwa 50.1 persen

perilaku variabel terikat yakni nilai

Implementasi SIMKA/persediaan dapat

dijelaskan oleh variabel bebasnya yaitu

komitmen pimpinan, kuantitas sumber daya

manusia, kualitas sumber daya manusia, dan

fasilitas pendukung. Sedangkan 49.9 persen

diterangkan oleh variabel lain di luar model.

Tabel 14. Nilai Koefisien R Square

Model Summary b

.708 a .501 .441 2.8555 Model 1

R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Predictors: (Constant), QT4, QT1, QT2, QT3 a.

Dependent Variable: QT5 b.

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …jurnalmudiraindure.com/wp-content/uploads/2016/03/ANALISIS-FAKTOR... · dalam kegiatan perencanaan, pengor-ganisasian, pengarahaan, pengkordinasian

Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 4 Desember 2015

97

Pembahasan

Tabel 15 Hasil Analisis Regresi Secara Penuh

R R square Adusted R

Square

F Sig

0.708 0.501 0.441 8.294 0.000

Nilai koefisien regresi variabel

Komitmen Pimpinan (Q1) bertanda

positif yaitu sebesar 0.167 dengan

thitung=1.770 dan signifikan pada nilai

0.086 menunjukkan hubungan

positif antara komitmen pimpinan dan

keberhasilan implementasi SIMAK-

BMN/persediaan, sehingga jika

komitmen pimpinan meningkat maka

keberhasilan implementasi SIMAK-

BMN/persediaan juga meningkat,

apabila dilihat dari koefisiennya, jika

terjadi kenaikan komitmen pimpinan

sebesar 1 persen maka rata-rata tingkat

keberhasilan implementasi SIMAK-

BMN/persediaan juga akan mengalami

peningkatan sebesar 0.167. atau dengan

kata lain, jika komitmen pimpinan baik

akan mengakibatkan kinerja staf

pelaksana tinggi, sebaliknya jika

komitmen pimpinan yang buruk maka

mengakibatkan kinerja staf pelaksana

renda dalam melaksanakan implemenasi

SIMAK-BMN/persediaan di unit kerja.

Merujuk kepada teori-teori

kepemimpinan yang ada, maka hasil

penelitian ini cukup relevan dengan

kajian teori tersebut. Misalnya dalam

“teori Michigan” Robin (1996) bahwa

komitmen pimpinan yang berorientasi

pada kelompok kerja memiliki hubungan

dengan peningkatan kinerja kelompok

kerja. Hal ini juga sejalan dengan hasil

penelitian acep komara (2005) tentang

analisis faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja sistem informasi

akuntansi yang menyatakan bahwa salah satu

faktor yang sangat berpengaruh adalah

dukungan dari top management.

Nilai koefisien regresi variabel

kuantitas sumber daya manusia (Q2) bertanda

negatif yaitu sebesar -0.116 dengan thitung=-

0.634 dan signifikan pada 0.531

menunjukkan hubungan negatif antara

kuantitas sumber daya manusia dan

keberhasilan implementasi SIMAK-

BMN/persediaan, sehingga penambahan pada

jumlah sumber daya manusia tidak serta merta

akan ikut meningkatkan keberhasilan

implementasi SIMAK-BMN/persediaan.

Nilai koefisien regresi variabel kualitas

sumber daya manusia (Q30 bertanda positif

yaitu sebesar 0.234 dengan thitung=1.649 dan

signifikan pada 0.109 menunjukkan

hubungan positif antara kualitas sumber daya

manusia dengan keberhasilan implementasi

SIMAK-BMN/persediaan, sehingga

peningkatan kualitas sumber daya manusia

maka keberhasilan implementasi SIMAK-

BMN/persediaan juga akan meningkat, apabila

dilihat dari koefisiennya, jika terjadi kenaikan

1 persen kualitas sumber daya manusia maka

rata-rata tingkat keberhasilan implementasi

SIMAK-BMN juga akan mengalami

peningkatan sebesar 0.234. hal ini bersesuai

dengan hasil penelitian rosidah (2003) bahwa

kompetensi sumber daya manusia sangat

pengaruh terhadap kinerja. Hal ini juga sesuai

dengan pendapat armstrong (1998) bahwa

kompetensi adalah knowledge, skill dan

kualitas individu untuk mencapai kesuksesan

pekerjaanya.

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …jurnalmudiraindure.com/wp-content/uploads/2016/03/ANALISIS-FAKTOR... · dalam kegiatan perencanaan, pengor-ganisasian, pengarahaan, pengkordinasian

Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 4 Desember 2015

98

Nilai koefisien fasilitas

pendukung (Q4) bertanda positif yaitu

sebesar 0.436 dengan thitung=2.538 dan

signifikan pada 0.016 menunjukkan

hubungan positif antara ketersediaan

fasilitas pendukung dengan keberhasilan

implementasi SIMAK-BMN/persediaan,

sehingga peningkatan fasilitas

pendukung maka keberhasilan

implementasi SIMAK-BMN juga akan

meningkat, hal ini sesuai dengan

kenyataan dilapangan yang menunjukkan

bahwa dengan tersedianya perangkat

berupa personal komputer dalam

implementasi SIMAK-BMN/persediaan

masih dirasa kurang, hal ini dikarenakan

dalam pelaporan ada aktivitas

rekonsiliasi antara unit akuntansi

pembantu kuasa pengguna barang dalam

hal ini fakultas dengan unit akuntansi

kuasa pengguna barang dalam hal ini

universitas. Sehingga para operator

merasa sangat kesulitan jika pada saat

terjadi rekonsiliasi terjadi error pada data

karena harus kembali ke fakultas. Oleh

karena itu ketersediaan fasilitas

pendukung berupa notebook sangat

diperlukan (saat ini belum tersedia)

untuk menjamin ketepatan waktu dalam

pelaporan dengan meminimalkan error

data yang terjadi dengan cara

memperbaiki data dapat dilakukan di

universitas saja.

KESIMPULAN

1. Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan diatas diperoleh

kesimpulan bahwa secara

keseluruhan benar hipotesis yang

menyatakan bahwa komitmen

pimpinan, kuantitas sumber daya

manusia, kualitas sumber daya

manusia dan fasilitas pendukung

mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap keberhasilan

implementasi SIMAK-BMN. Hal ini

berarti bahwa komitmen pimpinan,

kualitas sumber daya manusia dan

fasilitas pendukung yang baik akan

meningkatkan keberhasilan implementasi

SIMAK-BMN di Universitas Negeri

Medan.

2. Secara parsial komitmen pimpinan,

kualitas sumber daya dan fasilitas

pendukung memiliki pengaruh yang positif

berarti komitmen pimpinan, kualitas

sumber daya manusia dan fasilitas

pendukung mempengaruhi Implementasi

SIMAK-BMN. sedangkan Kuantitas

sumber daya manusia memiliki pengaruh

yang negatif Hal ini menunjukkan bahwa

banyaknya staf atau adanya penambahan

staf tidak serta merta akan meningkatkan

keberhasilan implementasi SIMAK-BMN

di Universitas Negeri Medan.

3. Perilaku variabel bebas yakni komitmen

pimpinan, kuantitas sumber daya manusia,

kualitas sumber daya manusia, dan

fasilitas pendukung mempengaruhi atau

berkontribusi terhadap variabel terikat

yakni keberhasilan implementasi SIMAK-

BMN sebesar lima puluh koma satu

persen. Sedangkan sisanya sebesar

dipengaruhi atau diterangkan oleh

variabel lain diluar model.

SARAN

a. Untuk mendapatkan data yang valid dari

pengisian kuisioner yang disampai pada

responden, disarankan kepada peneliti

selanjutnya untuk melakukan wawancara

secara langsung sekaligus pengisian

kuesioner.

b. Untuk peneliti selanjutnya diberikan saran

dan rekomendasi sebagai berikut yaitu

untuk memperoleh sampel penelitian yang

representatif dari populasi pengguna

SIMAK-BMN maka dapat dilakukan

penelitian selanjutnya dengan memperluas

sampel hingga seluruh satuan kerja yang

berada di Provinsi Sumatera Utara.

c. Perlunya penambahan metode pada

penelitian berikutnya seperti observasi

langsung, dan wawancara kepada

responden selain penyampaian kuesioner.

DAFTAR PUSTAKA

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …jurnalmudiraindure.com/wp-content/uploads/2016/03/ANALISIS-FAKTOR... · dalam kegiatan perencanaan, pengor-ganisasian, pengarahaan, pengkordinasian

Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 4 Desember 2015

99

Ahmad Gofur dan Fuad Noo, 2009.

Integrated Human Resources

Development Berdasarkan

pendekatan CB-HRM, CBT dan

CPD, Grasindo, Jakarta

Arvan Pradiansyah, 1999. Lima Prinsip

Pembangunan Komitmen.

Manajemen. Edisi No.125 hal 31.

Pustaka Binaman Pressindo.

Jakarta.

Efferin Sujoko dkk, 2008. Metode

Penelitian Akuntansi,

Mengungkap Fenomena dengan

Pendekatan Kuantitatif dan

Kualitatif, Graha Ilmu,

Yogyakarta

Elha Santoso & James Arifin,1994.

Kamus Lengkap Inggris-

Indonesia, Indonesia-Inggris. CV

Pustaka Agung Harapan.

Surabaya.

Fadli Ahmad, 2004. Pengaruh gaya

Kepemimpinan terhadap Kinerja

Karyawan pada PT.kawasan

Industri Medan.Tesis, Universitas

Sumatera Utara.Medan.

FX. Isbagyo Wiyono, 1999.

Menyamakan Persepsi tentang

Komitmen. Manajemen. Edisi

No.126 hal.34. Pustaka Binaman

Pressindo. Jakarta.

Kartono, Kartini, 1998. Pemimpin dan

kepemimpinan: apakah

kepemimpinan abnormal itu, rajawali,

Jakarta.

Kuncoro, Mudrajad, 2003. Metode Riset

Untuk Bisnis & Ekonomi, Erlangga,

Jakarta.

Luciana, Irmaya, 2002. Faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja sistem

informasi akuntansi bank umum

pemerintah di wilayah Surabaya.

Nur Afiah, Nunuy, 2009. Akuntansi

Pemerintahan : Implementasi

Akuntansi Keuangan Pemerintahan

Daerah, Kencana, Jakarta

Reksohadiprodjo, Sukanto, Handoko, T hani,

2001. Organisasi perusahaan, BPFE,

Yogykarta.

Riandi,2007. Faktor-faktor yang

mempengaruhi implementasi sistem

akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah (SAKIP) dilingkungan

pemerintah provinsi Kalimantan

Timur.

Riduwan dan Sunarto, 2009. Pengantar

Statistika Untuk Penelitian Pendidikan,

Sosial, Komunikasi, Ekonomi dan

Bisnis, Alfa Beta, Bandung

Rivai, Veithzal dan Sagala, Ella, 2009.

Manajemen Sumber Daya Manusia

Untuk Perusahaan, Rajawali Perss,

Jakarta.

Rosidah, 2003. Pengaruh Kompetensi sumber

daya manusia terhadap kinerja PT. Cheil

Jedang Indonesia di Jombang Jawa Timur.

Surabaya. Thesis.