annual report 2005 - holcim.co.id · n launched serba guna cement - and expanded retail market...
TRANSCRIPT
IHolcim Indonesia Laporan Tahunan 2005
Annual Report 2005
Laporan Tahunan 2005Laporan Tahunan 2005
PT Holcim Indonesia Tbk
Holcim Indonesia Annual Report 2005II
2005 Overview
n 27% increase in revenues to Rp 3 trillion, EBITDA up 58% to Rp 545 billion n Total production of 6.5 million tonnes of cement and clinker - up 8.3%n 883,000 m3 ready mixed concrete supplied - up 35%n National market share 15.2%n Foreign currency debt buy back programme commencedn Launched Serba Guna cement - and expanded retail market presence from ` 6,000 to 8,000 outletsn New levels of people training attained across broad curriculumn Dramatic improvement in active safety management in every area of operationsn Efficiency gains through streamlined kiln operations and enhanced use of alternative fuelsn Rationalisation of logistics and distribution n Extensive local community sustainability and self help programmes including support for Aceh
Pencapaian selama tahun 2005
nPendapatan Perseroan meningkat 27% menjadi Rp 3 triliun, Laba Usaha sebelum Bunga, Pajak, Penyusutan & Amortisasi (EBITDA) meningkat 58% menjadi Rp 545 miliarn Total produksi semen dan klinker meningkat 8,3% mencapai 6,5 juta tonn Pasokan beton jadi sebesar 883.000 m3 meningkat menjadi 35%n Pangsa pasar nasional 15,2%n Program pembelian kembali hutang dalam mata uang asing telah dilaksanakan n Peluncuran semen Serba Guna dan perluasan pasar ritel dari 6.000 menjadi 8.000 gerai n Pelatihan karyawan di berbagai bidang kurikulum meningkat n Peningkatan pesat manajemen keselamatan kerja di setiap fungsi operasionaln Efisiensi diperoleh melalui rasionalisasi kapasitas produksi dan pemanfaatan penggunaan bahan bakar dan baku alternatif n Rasionalisasi logistik dan distribusin Program pengembangan masyarakat lokal yang berkelanjutan secara ekstensif serta melibatkan mereka didalamnya termasuk bantuan untuk Aceh
1Holcim Indonesia Laporan Tahunan 2005
PT Holcim Indonesia Tbk. Starting 2006, with our new identity we are again
in the role of pioneer as we lead a paradigm shift in Indonesia: from cement
production to supplying integrated building materials solutions for customer
needs. We call this “Building together”.
PT Holcim Indonesia Tbk, sejak awal 2006 dengan identitas baru kembali
menjadi pelopor dalam memimpin pergeseran paradigma bisnis semen di
Indonesia; dari produsen semen menjadi penyedia solusi bahan bangunan
yang terintegrasi untuk kebutuhan konsumen. Kami sebut ini “Membangun
Bersama”.
PT Semen Cibinong (“PTSC”) In August 1977 we were the pioneer of a new
era in the development of the nation’s capital markets. We became the first
ever publicly listed company in Indonesia.
PT Semen Cibinong (“PTSC“) pada bulan Agustus 1977 merupakan pelopor
era baru dalam pengembangan pasar modal di Indonesia. Semen Cibinong
menjadi Perusahaan pertama yang mencatatkan sahamnya di bursa efek
Indonesia.
Holcim Indonesia Annual Report 20052
Our technical excellence journey continues...
P 34 Re-greening of quarry areas for better environmental management. Penghijauan area tambang untuk manajemen lingkungan yang lebih baik.
P 35 Improved truck and barge coordination at Cilacap is raising raw material throughput. Koordinasi truk dan tongkang pengangkut di Cilacap yang lebih baik meningkatkan produksi bahan baku.
P 20, 40 Streamlining kiln operations: saving costs, improving operating efficiency. Rasionalisasi operasional tanur: menghemat biaya, meningkatkan efisiensi operasional.
P 12,34 Upgraded finish mills: intergrinding mineral components to reduce clinker usage and hence lowering costs. Peningkatan finish mills: pencampuran komponen mineral menurunkan penggunaan klinker serta biaya.
P 21 We rationalised our product range and freed up inventory storage. Kami merasionalisasi jajaran produk dan menambah gudang persediaan.
P 23 New systems cut loading times by two thirds. Sistem baru memangkas waktu loading sebanyak dua pertiganya.
P 39 Safety: world class standards means world class operating performance. Keselamatan: dengan standar internasional mewujudkan kinerja operasional berstandar internasional.
P 28 Serba Guna a new quality multi-purpose cement. Serba Guna semen multi-guna baru yang berkualitas.
P 28 Mason training: builds expertise, encourages better product use. Pelatihan tukang bangunan: meningkatkan keahlian, mendukung penggunaan produk secara lebih baik.
P 25 Local partnerships foster true community development. Kerjasama dengan masyarakat setempat membantu perkembangan komunitas yang sesungguhnya.
P 26 Journey’s end: A good home - living together, building together. Akhir yang baik - hidup berdampingan, membangun bersama.
At every step in our technical excellence journey it is our people who make the difference.
3Holcim Indonesia Laporan Tahunan 2005
P 34 New kiln control systems: better combustion management. Sistem baru pengendalian tanur: manajemen pembakaran yang lebih baik.
P 37 Lab tests check process and product quality at every stage. Tes lab menguji proses dan kualitas produk di setiap tahapan.
P 37 Palm kernel shells: a source of alternative fuels means better waste management, lower fuel costs. Cangkang biji sawit: sumber bahanbakar alternatif yang menghasilkan manajemen limbah yang lebih baik, biaya bahan bakar yang lebih rendah.
P 31 Maloko: raising standards and volumes - Java’s largest stone quarry. Maloko: standar dan volume yang lebih tinggi - tambang batu terbesar di Jawa.
P 32 Ready mixed concrete volumes climbed 35% from existing operations. Volume beton jadi meningkat 35% dari lokasi yang ada.
P 32 Waste water recycling - keeping city batching sites clean. Daur ulang air limbah - menjaga lokasi batching di tengah kota tetap bersih.
P 30 Retail support includes business training - part of Holcim brand values. Dukungan terhadap pedagang ritel termasuk pelatihan bisnis - bagian dari Holcim brand value.
P 48 Sustainable self help programmes for building skills in Aceh. Program self-help yang berkelanjutan untuk meningkatkan keahlian membangun di Aceh.
P 38 More diverse training for more Holcim staff than ever before. Berbagai program pelatihan untuk lebih banyak karyawan Holcim dari yang pernah ada.
Company Profile 4Profil Perusahaan
Financial Highlights 6Ikhtisar Keuangan
Message from the President Commissioner 8Sambutan Presiden Komisaris
Report of the Audit Committee 14Laporan Komite Audit
Report of the President Director 18Laporan Presiden Direktur
Operating Review 26Tinjauan Operasional
Corporate Governance 52Tata Kelola Perusahaan
Financial Review 58Tinjauan Keuangan
Financial Statements 65Laporan Keuangan
Contents Daftar Isi
Di setiap tahapan perjalanan keunggulanteknik kami, karyawan kamilah yang menjadikannya berbeda.
Perjalanan Menuju Keunggulan Teknik Terus Berlanjut...
Holcim Indonesia Annual Report 20054
MissionPT. Holcim Indonesia Tbk (Holcim Indonesia or the Company), through the manufacture and sale of cement, concrete, aggregates and the development of people, will deliver the maximum sustainably profitable return to shareholders while maintaining a responsible duty of care to all stakeholders.
VisionTo be the best performing and most respected Indonesian company in our industry, ranked amongst the best in the Holcim Group.
Production SitesOperating two cement plants at Narogong and Cilacap and the single largest stone quarry in Java, Holcim Indonesia has a finished-cement capacity of 7.9 million tonnes. Holcim Indonesia is the leading integrated producer of cement, concrete and aggregates in its market.
The company has two operating subsidiaries,ready mixed concrete operator PT Holcim Beton andPT Wahana Transtama, a transportation company.
Milestones
1971Founded as the first privately owned cement producer in Indonesia.
1977The first company in Indonesia to be listed on the newly established Jakarta Stock Exchange
2001Holcim Group acquires majority shareholding controlling 77.33 per cent of the paid up capital
2005New product Serba Guna cement launched
2006PT Semen Cibinong Tbk renamed PT Holcim Indonesia Tbk.
Company profile
5Holcim Indonesia Laporan Tahunan 2005
Profil Perseroan
Misi
PT Holcim Indonesia Tbk (“Holcim Indonesia” atau
“Perseroan”), melalui produksi dan penjualan semen,
beton jadi dan agregat serta pengembangan sumber daya
manusia, akan menghasilkan keuntungan maksimum
yang berkelanjutan kepada para pemegang saham dengan
tetap memberikan perhatian penuh kepada semua pihak
yang berkepentingan.
Visi
Menjadi Perusahaan Indonesia yang memiliki kinerja
terbaik dan terpandang di industri semen serta menjadi
salah satu Perusahaan terbaik di dalam Grup Holcim.
Fasilitas Produksi
Memiliki dua pabrik semen yang beroperasi di Narogong
dan Cilacap serta tambang agregat terbesar di pulau
Jawa dengan kapasitas produksi sebesar 7,9 juta ton
semen. Holcim Indonesia adalah produsen terkemuka
yang menghasilkan semen, beton jadi dan agregat, secara
terintegrasi di pasar.
Perseroan mempunyai dua anak perusahaaan yang
beroperasi di bidang beton jadi,PT Holcim Beton, dan
perusahaan transportasi PT Wahana Transtama.
Peristiwa penting
1971
Lahir sebagai produsen semen swasta pertama di
Indonesia.
1977
Merupakan Perseroan pertama di Indonesia yang
mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta yang baru
dibentuk.
2001
Grup Holcim menjadi pemegang saham mayoritas dan
pengendali dengan memiliki jumlah saham 77,33% dari
modal disetor.
2005
Produk baru semen Serba Guna secara resmi diluncurkan.
2006
PT Semen Cibinong Tbk berganti nama menjadi PT Holcim
Indonesia Tbk.
Holcim Indonesia Annual Report 20056
2005 2004 2003 2002 2001
6,593 6,220 6,045 6,070 5,935
1,736 1,659 1,688 2,380 2,250
883 654 462 375 438
3,017,599 2,368,488 2,240,296 1,978,932 1,804,568
399,142 171,588 224,567 1,832 33,353
118,927 (69,983) (13,795) (210,728) (156,796)
544,731 345,648 393,087 247,706 191,178
(334,081) (533,130) 174,117 502,455 1,163,525
(44) (70) 23 66 782
7,662,900 7,662,900 7,662,900 7,662,900 7,662,900
454,944 623,587 515,581 332,174 314,929
7,324,210 7,520,403 7,647,642 7,713,791 5,972,061
89,276 143,727 113,271 88,259 47,129
5,481,781 5,366,846 4,990,592 5,205,296 5,966,313
1,842,429 2,153,557 2,657,050 2,508,495 5,748
1.68 2.76 2.52 2.14 2.31
0.65 0.71 0.65 0.68 1.0
18.1% 14.6% 17.5% 12.5% 10.6%
(in million Rupiah, except Earnings / (Loss) per Share and Financial Ratios)
Sales Volume Data
Cement & Clinker Sales including Exports
(in thousand tonnes)
Cement & Clinker Exports (in thousand tonnes)
Ready mixed Concrete Shipments (in thousand m3)
Sales and Earnings
Net Sales
Gross Profit
Profit (Loss) from operation
Earnings Before Interest, Tax, Depreciation &
Amortisation (EBITDA)
Net Income (Loss)
Earnings / (Loss) per Share
Number of Shares (in thousands)
Financial Position
Net Working Capital
Total Assets
Total Investments
Total Liabilities
Total Equity
Selected Ratios
Current Ratio
Debt to Total Assets
Operating Margin (EBITDA / Sales)
Financial Highlights
7Holcim Indonesia Laporan Tahunan 2005
2005 2004 2003 2002 2001
6,593 6,220 6,045 6,070 5,935
1,736 1,659 1,688 2,380 2,250
883 654 462 375 438
3,017,599 2,368,488 2,240,296 1,978,932 1,804,568
399,142 171,588 224,567 1,832 33,353
118,927 (69,983) (13,795) (210,728) (156,796)
544,731 345,648 393,087 247,706 191,178
(334,081) (533,130) 174,117 502,455 1,163,525
(44) (70) 23 66 782
7,662,900 7,662,900 7,662,900 7,662,900 7,662,900
454,944 623,587 515,581 332,174 314,929
7,324,210 7,520,403 7,647,642 7,713,791 5,972,061
89,276 143,727 113,271 88,259 47,129
5,481,781 5,366,846 4,990,592 5,205,296 5,966,313
1,842,429 2,153,557 2,657,050 2,508,495 5,748
1.68 2.76 2.52 2.14 2.31
0.65 0.71 0.65 0.68 1.0
18.1% 14.6% 17.5% 12.5% 10.6%
(dalam jutaan Rupiah, kecuali Laba/(Rugi) Bersih per
Saham dan Rasio Keuangan)
Data Volume Penjualan
Penjualan Semen & Klinker termasuk Ekspor
(dalam ribuan ton)
Ekspor Semen & Klinker (dalam ribuan ton)
Penjualan beton jadi (dalam ribuan m3)
Penjualan dan Pendapatan
Penjualan Barang dan Jasa bersih
Laba Kotor
Laba/(Rugi) usaha
Laba usaha sebelum Bunga, Pajak, Penyusutan &
Amortisasi (EBITDA)
Laba/(Rugi) bersih
Laba /(Rugi) bersih per saham
Jumlah saham (dalam ribuan)
Posisi Finansial
Modal Kerja Bersih
Jumlah Aktiva
Jumlah Investasi
Jumlah Kewajiban
Jumlah Ekuitas
Rasio Keuangan
Rasio Lancar
Rasio Kewajiban terhadap jumlah Aktiva
Marjin Operasional (EBITDA/Penjualan)
Ikhtisar Keuangan
Holcim Indonesia Annual Report 20058
Dear Shareholder,
I am delighted to report that 2005 has been a year of great progress for Holcim in Indonesia and in the region. Although the official announcements were made in early 2006, preparations were already complete in 2005 for PT Semen Cibinong Tbk to assume the Holcim name in line with its status as a majority-owned Holcim Group company. The change of name is more than symbolic. It marks a recognition of demonstrable improvements in all aspects of our operations in Indonesia.
Message from the President Commissioner
“Building Together” Holcim Indonesia and the Holcim Group worldwide
“Membangun Bersama“ Holcim Indonesia dan Grup Holcim di seluruh dunia
Holcim operates in over 70 countries either through ownership or participation and employs over 61,000 people worldwide
Paul HugentoblerPresident Commissioner
9Holcim Indonesia Laporan Tahunan 2005
Sambutan Presiden Komisaris
Para pemegang saham yang terhormat,
Saya dengan bangga melaporkan bahwa tahun 2005 merupakan tahun yang
mencatat kemajuan sangat besar bagi Holcim di Indonesia dan di kawasan
regional. Meskipun perubahan nama PT Semen Cibinong Tbk menjadi PT Holcim
Indonesia Tbk secara resmi baru diumumkan pada awal tahun 2006, sebenarnya
persiapan ke arah pergantian telah selesai dilakukan pada tahun 2005 seiring
dengan kepemilikan saham mayoritas Grup Holcim di Perseroan.Perubahan nama
ini lebih dari sekedar simbolis. Perubahan ini menandakan sebuah keberhasilan
atas kemajuan nyata di segala aspek operasional kami di Indonesia.
Holcim beroperasi di lebih dari 70 negara melalui kepemilikan atau partisipasi dan mempekerjakan lebih dari 61.000 karyawan di seluruh dunia
Holcim Indonesia Annual Report 200510
This improvement is evident in the fact that Holcim Indonesia was the first company in the Holcim Group in Asia Pacific to attain accreditation under ISO 9001 and ISO 14001 for its entire operations. Holcim Indonesia has completed an extensive Manufacturing Performance Review and is attaining Group benchmark standards for operating efficiency. And Holcim Indonesia has been recognised within the worldwide Group for efficient procurement, in achieving significant cost savings over the last two years.
Today Holcim Group is among the largest cement producers. On our global map we are represented in over 70 countries and have a major presence in Asia Pacific. This network gives Holcim Indonesia enormous leverage through access to technical expertise, experience and best practice while contributing its own ideas. At the end of December 2004 the strength and readiness of our network enabled us to respond immediately to assist the communities of Indonesia, Thailand and Sri Lanka devastated by earthquake and tsunami damage. Holcim Group has contributed directly in terms of
monetary aid to these communities and Holcim Indonesia has itself provided valuable support in aid, in expertise and in community programmes for Nanggroe Aceh Darussalam throughout 2005. The recently opened architectural clinic, ArCli, in the provincial capital, Banda Aceh itself is the latest step, giving the people of this region guidance and expertise on sustainable house building materials and construction and in so doing a chance to earn a living in the process.
Indeed, one of the biggest ideas at Holcim is the concept of sustainable construction and it is particularly relevant for Indonesia as a market in great need of affordable housing. Holcim Indonesia is uniquely positioned to support the building materials industry to meet that need as a fully integrated cement, ready mixed concrete and aggregates producer. The development of the company’s new Marketing Innovation Centre in 2005 and the expertise used to set up and operate the Architectural Clinic will be used in the years ahead to increase the company’s presence in the Java market.
Urs Bieri, Vice PresidentCommissioner
Minister of Trade, Ibu Mari E. Pangestu was a guest speaker at Holcim Indonesia’s identity launch.Left to right:Paul Hugentobler, Tim Mackay and Jannus Hutapea.
Menteri Perdagangan, Ibu Mari E. Pangestu adalah pembicara tamu pada peluncuran identitas Holcim Indonesia. Dari kiri ke kanan: Paul Hugentobler, Tim Mackay dan Jannus Hutapea.
11Holcim Indonesia Laporan Tahunan 2005
Kemajuan ini dapat dilihat dari fakta bahwa Holcim
Indonesia merupakan perusahaan pertama di Grup Holcim
se Asia Pasifik yang memperoleh akreditasi ISO 9001 dan
ISO 14001 untuk seluruh operasionalnya. Perseroan telah
merampungkan Kajian Kinerja Produksi (Manufacturing
Performance Review) secara menyeluruh dan sedang
berupaya mencapai standar tolok ukur Grup Holcim dalam
bidang efisiensi operasional. Perusahaan Holcim lainnya
di seluruh dunia mengakui keberhasilan Holcim Indonesia
dalam menjalankan procurement yang efisien dengan
pencapaian penghematan biaya operasional secara
signifikan selama dua tahun terakhir ini.
Saat ini Grup Holcim merupakan salah satu produsen
semen terbesar di dunia dan pada peta dunia, Holcim
hadir di lebih dari 70 negara dan sebagian besar berada di
Asia Pasifik. Jaringan ini memberikan manfaat yang besar
bagi Perseroan untuk mengakses pengalaman, keahlian
dan terapan teknis terbaik serta menyumbangkan ide-ide
yang dimiliki. Pada akhir Desember 2004 kemampuan dan
kesiapan jaringan Holcim di dunia dapat segera membantu
para korban gempa bumi dan bencana tsunami yang
terjadi di Indonesia,Thailand dan Srilangka. Grup Holcim
telah menyalurkan bantuan dana kepada para korban
bencana tsunami dan Holcim Indonesia turut memberikan
bantuan dan dukungannya, baik dalam bentuk tenaga
ahli maupun program pengembangan masyarakat di
daerah Nanggroe Aceh Darussalam sepanjang tahun
2005. ArCli, klinik arsitektur yang baru dibuka di ibukota
propinsi ,Banda Aceh, merupakan program terbaru yang
dilaksanakan untuk membantu masyarakat setempat.
Klinik arsitektur ini memberikan panduan dan keahlian
dalam bidang konstruksi dan bahan bangunan rumah yang
berkelanjutan, program ini juga mampu menciptakan
lapangan kerja baru.
Salah satu ide terbesar Holcim adalah konsep
pembangunan yang berkelanjutan dan konsep ini sesuai
untuk Indonesia sebagai pasar dengan kebutuhan yang
tinggi akan rumah dengan harga terjangkau. Holcim
Indonesia secara unik memposisikan dirinya sebagai
produsen yang menghasilkan semen, beton jadi dan
agregat secara terintegrasi. Pusat Inovasi Pemasaran yang
dikembangkan pada tahun 2005 dan keahlian yang dimiliki
untuk mendirikan dan mengoperasikan Klinik Arsitektur
(ArCli) akan terus dikembangkan pada tahun-tahun
mendatang dalam rangka meningkatkan keberadaan
Holcim Indonesia di pasar pulau Jawa.
The new Serba Guna product spearheads Holcim’s marketing drive.
Produk baru semen Serba Guna merupakan pelopor usaha pemasaran Holcim.
Thomas A. Clough,Commissioner
Holcim Indonesia Annual Report 200512
The Board of Commissioners remains committed in its oversight role to ensure the Company is managed responsibly in terms of business risks, reputation management, the promotion of business ethics, transparency and accountability to all stakeholders. In addition to our reports on corporate governance and sustainable development which include an examination of health and safety and environmental management, I draw your attention to our expanded audit committee report for an independent assessment of the company’s financial and operational performance in 2005.
As the Board of Directors has continued to set and achieve Holcim Group standards in operational performance, there has been a welcomeimprovement in revenues and profitability at the operating level. Incremental progress on the company’s financial position has been made in the form of a debt buy back programme and we are closely monitoring positive discussions with financial institutions on the best way forward to manage the outstanding debt, given Holcim Group’s long term commitment to this high potential market.
During the course of the year there were a number of changes to the Board of Directors. New appointments confirmed at the last shareholders’ meeting were Hans Fuchs, Keith Dunham and Patrick Walser. Onne van der Weijde resigned to take up another senior position within the Group and was replaced by Thomas Dinkel.
Prevailing global energy prices, higher inflation and a tightening of monetary policy indicate slower economic growth for the year ahead. We believe the company has in place the necessary systems and skills to manage this phase and the capability to lead in sustainable construction and modern building materials development for the benefit of all stakeholders in the medium and long term.
For and on behalf of the Board of Commissioners
Paul HugentoblerPresident CommissionerMarch, 2006
A thorough production review was completed in 2005.
Tinjauan produksi secara menyeluruh diselesaikan pada tahun 2005.
Kuntoro Mangkusubroto, Independent Commissioner
Arief T. Surowidjojo, Independent Commissioner
13Holcim Indonesia Laporan Tahunan 2005
Improvement in logistics is supporting greater market penetration.
Perbaikan pada logistik mendukung penetrasi pasar yang lebih luas.
Kemal Stamboel, Independent Commissioner
Para anggota Komisaris tetap berkomitmen menjalankan
fungsi pengawasannya untuk memastikan bahwa
Perseroan telah dijalankan secara bertanggung jawab
dalam hal resiko bisnis, manajemen reputasi, etika bisnis,
keterbukaan dan akuntabilitas terhadap semua pihak
yang berkepentingan. Sebagai tambahan, pada laporan
ini di bagian tata kelola perusahaan dan pembangunan
berkelanjutan termasuk didalamnya penilaian terhadap
kesehatan dan keselamatan kerja serta manajemen
lingkungan, saya juga ingin mengajak anda untuk melihat
lebih jauh laporan komite audit yang melakukan penilaian
independen terhadap kinerja keuangan dan operasional
Perseroan di tahun 2005.
Seiring dengan usaha yang terus dilakukan oleh Direksi
Perseroan untuk menetapkan dan memenuhi standar
kinerja operasional Grup Holcim, Perseroan juga berhasil
meningkatkan pendapatan dan profitabilitas di tingkat
operasional. Perbaikan kinerja keuangan telah dicapai
melalui program pembelian kembali hutang Perseroan
dan kami terus memantau hubungan yang telah terjalin
baik dengan pihak lembaga keuangan sebagai salah
satu cara terbaik untuk mengelola hutang. Langkah ini
membuktikan komitmen jangka panjang Grup Holcim
terhadap pasar Indonesia yang sangat potensial.
Pada tahun 2005, terdapat beberapa perubahan dalam
keanggotaan Direksi. Anggota Direksi baru yang diangkat
pada Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan lalu adalah
Hans Fuchs, Keith Dunham dan Patrick Walser. Onne van
der Weidje telah mengundurkan diri dari Perseroan untuk
memegang jabatan senior di Grup Holcim dan digantikan
oleh Thomas Dinkel.
Kenaikan harga bahan bakar secara global,inflasi dan
ketatnya kebijakan moneter memberikan indikasi bahwa
pertumbuhan ekonomi pada tahun yang akan datang masih
berjalan lambat. Namun kami percaya bahwa Perseroan
telah mempersiapkan diri dalam sistem dan keahlian
yang diperlukan untuk mengelola dan melaksanakan
setiap tahapan pembangunan yang berkelanjutan serta
pengembangan bahan bangunan yang mutakhir yang
akan memberikan keuntungan jangka menengah dan
panjang bagi semua pihak yang berkepentingan.
Atas nama Dewan Komisaris
Paul Hugentobler
Presiden Komisaris
Maret, 2006
Holcim Indonesia Annual Report 200514
Report of the Audit Committee
The Audit Committee is appointed by the BOC, is responsible to the BOC and consists entirely of independent parties with the Chairman of the Committee being an Independent Commissioner. The BOD, Internal Auditors, External Auditors and special invitees attend Committee meetings if requested.
The Audit Committee’s role is to oversee the adequacy of internal, external audit activities and internal control functions and to assist the BOC in fulfilling its oversight responsibilities. The Audit Committee is reliant on information provided by the BOD, Internal Auditors, External Auditors and other Committees.
ActivitiesDuring the course of 2005 and in the first two months of 2006 the Audit Committee met on 10 occasions. Here is a summary of the main activities undertaken, including reviews of:
1. Presentations given by the company’s external auditors with regard to the audit of the annual consolidated financial statements of the company and subsidiaries for the financial years 2004 and 2005, including comments in respect of control improvements and management’s responses.2. The quarterly consolidated financial statements of the company and subsidiaries for the periods ended March 31st 2005, June 30th 2005, September 30th 2005 and December 31st 2005.
3. Recommendations from management for the appointment of the external auditors noting that 2005 was the final year to retain the incumbent under Bapepam requirements for external auditor rotation. Endorsed the recommendation for the appointment of new external auditors for 2006.4. Tax assessments and tax treatments to ensure proper representations have been made to the tax authorities.5. Compliance reporting with regard to routine legal requirements required of the company every quarter.6. Internal Audit reports covering capital expenditure management, compliance to the Holcim Information System User Directive and users’ behaviour, payroll processing and warehousing operations as well as monitoring status of action plans committed to by management to rectify weaknesses identified. 7. Revisions to the internal audit plan for 2005 and presentation of the Risk Assessment and subsequent Internal Audit plan for 2006. 8. Presentations on the Internal Control project and regular project updates.9. Presentations on Cilacap plant operations including IT developments and general administration.10. Presentation on OH&S status of the organization.
Kemal Stamboel, Chairman of the Committee
Renée Zecha,Audit Committee Member
John Rachmat, Audit Committee Member
15Holcim Indonesia Laporan Tahunan 2005
Laporan Komite Audit
Komite Audit dipilih oleh Dewan Komisaris dan
bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Seluruh
anggota Komite terdiri atas pihak independen dan Ketua
Komite adalah juga Komisaris Independen. Direksi, Auditor
Internal dan Auditor Eksternal menghadiri pertemuan
komite apabila diminta.
Fungsi Komite Audit untuk mengawasi kelayakan dari
kegiatan audit eksternal, audit internal dan kontrol internal
serta membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan
tanggung jawab pengawasannya. Komite Audit bertindak
atas dasar informasi yang diberikan oleh Direksi, Auditor
Internal, Auditor Eksternal dan komite lain.
Aktivitas
Selama kurun waktu 2005 dan dalam dua bulan pertama
tahun 2006, Komite Audit telah mengadakan pertemuan
sebanyak sepuluh kali. Berikut adalah ringkasan aktivitas
yang sudah dilaksanakan, termasuk kajian terhadap:
1. Laporan yang diberikan oleh auditor eksternal
perusahaan sehubungan dengan hasil audit laporan
keuangan konsolidasi Perseroan dan anak perusahaan
untuk tahun 2004 dan 2005, termasuk catatan-
catatan dalam hal perbaikan kontrol dan tanggapan
dari manajemen.
2. Laporan keuangan konsolidasi Perseroan dan anak
perusahaan triwulanan untuk periode yang berakhir
pada 30 Maret, 30 Juni, 30 September dan
31 Desember 2005.
3. Rekomendasi manajemen dalam hal penunjukan
auditor eksternal yang menyatakan bahwa tahun
2005 merupakan tahun terakhir bagi auditor
sekarang, sebagaimana ditetapkan oleh Bapepam
tentang rotasi auditor eksternal. Menyetujui
rekomendasi penunjukan auditor eksternal yang baru
untuk tahun 2006.
4. Memastikan bahwa laporan yang disampaikan ke
otoritas pajak dinilai dan dilaporkan dengan benar.
5. Pemenuhan pelaporan rutin sehubungan dengan
syarat hukum yang dilakukan oleh Perseroan setiap
empat bulan sekali.
6. Laporan Audit Internal mencakup pengelolaan
pembelanjaan barang modal, ketaatan terhadap
arahan Holcim mengenai Sistim Pengguna Informasi
dan perilaku pengguna, proses penggajian dan
pengelolaan gudang serta pengawasan atas rencana
kerja terhadap kondisi yang telah ditetapkan oleh
manajemen, hal tersebut untuk menjelaskan
kelemahan yang telah teridentifikasi.
7. Perubahan rencana audit internal pada tahun 2005
dan laporan dari Risk Assessment serta rencana audit
internal pada tahun 2006.
8. Laporan tentang proyek Pengendalian Internal dan
informasi terbaru dari proyek tersebut secara rutin.
9. Laporan tentang kegiatan operasional pabrik Cilacap
termasuk di dalamnya mengenai pengembangan
Teknologi Informasi dan pelaksanaan administrasi
umum.
10. Laporan tentang status OH&S di dalam Perseroan.
Holcim Indonesia Annual Report 200516
Key opinions expressed by the Audit Committee include:n The annual consolidated financial statements of the company for the financial year 2004 and 2005 have been prepared in compliance with Indonesian Accounting principles (PSAK) and present fairly the operational and financial performance of the company.n The company has complied with the requirements of the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges in the submission of all financial reports during 2004 and 2005.n Actions have been taken by management to address issues identified by the external auditors for the 2004 audit.n Satisfactory progress has been made on all matters specifically presented to the Audit Committee by Internal Audit and representatives of the company during 2005.
In compliance with decree Kep. 41/PM/2003 issued by the Chairman of Bapepam (the Indonesian Capital Market Supervisory Agency) stipulating all Indonesian public companies must have an Audit Committee, a formal Audit Committee charter has been drawn governing the purpose, authority, composition, meeting and operation, terms of service and responsibilities (relating to financial reporting and processes, internal audit, risk management control and governance). In accordance with the aforementioned decree the charter carries clear definitions and requirements in order to qualify for committee membership.
The Audit Committee Members
Kemal Stamboel, Chairman of the CommitteeMr. Stamboel is an Independent Commissioner serving on the Board of Commissioners. Former Country Leader for IBM Business Consulting Services and previously Managing Partner of PriceWaterhouseCoopers in Indonesia, Mr. Stamboel has over 20 years consulting experience with leading public and state-owned companies. Mr. Stamboel is a founding member of the Indonesian Society for Transparency, a member of the Indonesian Institute for Good Governance and a Board Member of the National Committee for Policy and Good Governance, among other professional memberships. Mr. Stamboel holds an MBA from the Management Institute Arthur D. Little, USA and a degree in Psychology, Padjajaran Bandung.
Renée Zecha, Audit Committee MemberMs. Zecha is founder of PT FirstAsia M&A, served previously as President Director and Joint venture partner of PT UBS Warburg Indonesia and has 20 years experience in international capital markets with Hambros, Citibank and HSBC Investment Bank. Currently a member of the Governing Council of ITB School of Business Management, Ms. Zecha has served on the Board of Officers for the Association of Indonesia Underwriters (APEI), the Indonesian Financial Executives Association (IFEA) and the Listing Committee of the Jakarta Stock Exchange.Ms. Zecha holds BsC Honours degree in Economics from the London School of Economics and Political Science.
John Rachmat, Audit Committee MemberMr. Rachmat is currently Assistant Director in ABN Amro Asia Securities, Indonesia covering equity research on Indonesian consumer industries. A qualified Chartered Accountant with Stoy Hayward, London, Mr. Rachmat has served with a number of leading stockbroking companies and investment banks including Indosuez W.I.Carr Securities, Schroders Indonesia and Morgan Grenfell Asia, Indonesia. Mr. Rachmat holds an MBA from the London Business School and a BsC degree in Economics (First Class Honours) from the London School of Economics and Political Science.
17Holcim Indonesia Laporan Tahunan 2005
Pendapat penting yang disampaikan oleh Komite Audit
termasuk:
n Laporan keuangan konsolidasi perusahaan untuk
tahun 2004 dan 2005 yang telah sesuai dengan Prinsip
Standard Akuntansi Keuangan (PSAK) dan laporan kinerja
operasional dan keuangan Perseroan disajikan secara
wajar.
n Perseroan telah memenuhi kewajiban sebagaimana
disyaratkan oleh Bursa Efek Jakarta dan Surabaya dalam
pelaporan laporan keuangan selama tahun 2004 dan
2005.
n Sejumlah tindakan telah diambil oleh manajemen
untuk mengungkapkan hal-hal yang telah ditemukan oleh
auditor eksternal untuk tahun audit 2004.
n Kemajuan yang cukup memuaskan telah dicapai pada
semua sektor sebagaimana yang telah dilaporkan kepada
Komite Audit oleh Audit Internal dan perwakilan Perseroan
selama tahun 2005.
Sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Ketua
Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal Indonesia) Kep.
41/PM/2003 yang meyebutkan bahwa semua perusahaan
publik di Indonesia harus mempunyai Komite Audit,
anggaran dasar Komite Audit telah menetapkan tujuan,
kewajiban, komposisi, pertemuan dan operasional,
jenis layanan dan tanggung jawab (yang berhubungan
dengan proses dan pelaporan keuangan, audit internal,
pengawasan manajemen risiko dan tata kelola). Sesuai
dengan peraturan yang disebutkan di atas, anggaran
dasar ini memuat definisi yang jelas dan persyaratan
untuk menjadi anggota komite.
Anggota Komite Audit
Kemal Stamboel, Ketua Komite Audit
Beliau merupakan Komisaris Independen yang menjabat
sebagai anggota Dewan Komisaris. Pernah menjabat
sebagai Country Leader di IBM Business Consulting Services
dan sebelumnya menjabat sebagai Managing Partner
PriceWaterhouseCoopers di Indonesia. Beliau mempunyai
pengalaman sebagai konsultan pada perusahaan publik
selama lebih dari 20 tahun. Beliau merupakan salah satu
pendiri Masyarakat Transparansi Indonesia, anggota
Lembaga Indonesia untuk Tata Kelola yang Baik dan
Anggota Dewan Komite Nasional untuk Kebijakan dan
Tata Kelola yang Baik. Beliau memperoleh gelar MBA dari
Management Institute Arthur D. Little, USA dan gelar
Sarjana Psikologi dari Universitas Padjajaran Bandung.
Renée Zecha, Anggota Komite Audit
Beliau merupakan pendiri dan mantan Presiden Direktur
PT FirstAsia M&A yang merupakan mitra perusahaan joint
venture PT UBS Warburg Indonesia. Beliau mempunyai
pengalaman 20 tahun di pasar modal international untuk
perusahaan Hambors, Citibank dan HSBC Investment Bank.
Saat ini beliau merupakan anggota Governing Council
di Sekolah Bisnis Manajemen ITB. Beliau juga pernah
menjabat pada Dewan Assosiasi Underwriter Indonesia
(APEI), Assosiasi Lembaga Keuangan Eksekutif Indonesia
(IFEA) dan Listing Committee Bursa Efek Jakarta. Beliau
meraih gelar Sarjana Ekonomi (Honours) dari London
School of Economics and Political Science.
John Rachmat, Anggota Komite Audit
Saat ini beliau menjabat sebagai Asisten Direktur
ABN Amro Asia Securities, Indonesia, yang menangani
penelitian ekuitas dari industri konsumen di Indonesia.
Sebagai Chartered Accountant di Stoy Hayward, London,
beliau pernah bekerja dengan sejumlah perusahaan saham
dan bank-bank investasi terkemuka termasuk Indosuez
W.J. Carr Securities, Schroders Indonesia dan Morgan
Grenfall Asia, Indonesia. Beliau meraih gelar MBA dari
London Business School dan gelar BSc di bidang Ekonomi
(First Class Honours) dari London School of Economics and
Political Science.
Holcim Indonesia Annual Report 200518
Report of the President Director
Dear Shareholder,
Beyond a new look, to redefining our businessThe year marked an important milestone in the recent history of the company, since the formal change of ownership in 2001. At the close of 2005 we had completed detailed plans for launching the Holcim identity in Indonesia. The timing of these plans was deliberate, to reflect the positive outcome of progress in production, logistics, ready mixed concrete, marketing and in skills development. Technical excellence in many aspects of our operations has been achieved and it is fitting therefore that we have now officially “graduated” as a member of the Holcim Group. The Holcim brand marks the start of the next stage of our journey as we lead a paradigm shift in Indonesia’s cement industry. This encompasses change that will have far reaching benefits for our market as we move:
n From being solely a cement producer to an integrated building materials supplier.n From being simply a place of work to a centre for professional career development and technical excellence.n From a large scale industrial commodity manufacturer to a brand leader in sustainable construction and sustainable development.
Market conditions: a year of two distinct partsDuring the early part of the year growth in demand was encouraging and we took the initiative by shifting our production emphasis towards application-based products launching Serba Guna as a versatile new cement and adding value through our rapidly expanding ready mixed concrete operation. Our ready mixed concrete operation has grown not only in volumes supplied but in reputation. We deepened our retail presence by over 2,000 outlets
Our 2005 theme “Technical Excellence” starts with safety: in proper equipment and work practices.
Tema tahun 2005 “Keunggulan Teknik” diawali dengan keselamatan kerja : dengan peralatan dan lingkungan kerja yang memadai.
Tim MackayPresident Director
19Holcim Indonesia Laporan Tahunan 2005
Laporan Presiden Direktur
Holcim uses technology for quality and efficiency throughout its operations.
Dengan teknologi, Holcim memiliki operasional yang berkualitas dan efisien.
Para pemegang saham yang terhormat,
Lebih dari sekedar tampilan baru, menata kembali bisnis
Tahun ini merupakan tonggak penting dalam sejarah
Perseroan sejak Holcim menjadi pemegang saham
pengendali Perseroan di tahun 2001. Di akhir tahun 2005,
kami telah merampungkan rencana rinci untuk meluncurkan
identitas Holcim di Indonesia. Waktu peluncuran rencana
ini ditetapkan seiring dengan kemajuan positif yang
diperoleh di berbagai bidang produksi, logistik, beton jadi,
pemasaran dan pengembangan ketrampilan. Keunggulan
teknik di berbagai aspek operasional telah dicapai dan
tepat guna sehingga kami sekarang secara resmi telah
“lulus” sebagai anggota Grup Holcim. Peluncuran identitas
dan merek Holcim menandai dimulainya tahap berikutnya
perjalanan kami seiring dengan prakarsa untuk merubah
paradigma bisnis semen di Indonesia. Perubahan yang
akan memberikan berbagai manfaat bagi pasar kami
adalah :
n Dari hanya sebagai produsen semen menjadi penyedia
bahan bangunan yang terintegrasi
n Dari sekedar tempat bekerja menjadi pusat
pengembangan karir secara profesional dan pusat
keunggulan teknik
n Dari sebuah produsen komoditas industri berskala
besar menjadi pemimpin merek dagang dalam konstruksi
dan pembangunan yang berkelanjutan
Kondisi Pasar: Dua babak yang berbeda dalam setahun
Di awal tahun 2005 kebutuhan pasar akan semen
mengalami pertumbuhan yang menggembirakan. Kami
mengambil inisiatif dengan cara mengubah penekanan
terhadap produksi menjadi penekanan terhadap nilai-nilai
produk sesuai kebutuhan pasar dengan cara meluncurkan
produk baru semen Serba Guna dan memacu perkembangan
operasional bisnis beton jadi. Usaha kami di bidang beton
jadi tidak hanya mengalami pertumbuhan dalam volume
Holcim Indonesia Annual Report 200520
and commenced a new brand–building campaign at the turn of the year. As the only fully integrated cement, ready mixed concrete and aggregates producer in Java, and with the introduction of our new product we added value for money and significantly improved our operating profitability despite rising costs.
Conditions towards the end of 2005 markedly changed. Local fuel price adjustments of 126 per cent in October (following fuel price increases in March and August), higher inflation and a 5 per cent increase in interest rates over a short period arrested the growth trend. Unrealised infrastructure development plans and lower than planned levels of Government spending in 2005 also had an impact.
At the close of 2005 the Government made two announcements: first the availability of state funding of Rp 18 trillion (US$ 1.82 billion) for infrastructure projects including irrigation works, new roads, dams and bridges and second, the planned disbursement of unallocated 2005 budget during the first quarter of 2006. As this report is being completed, it is too early to assess the effect of these plans on the level of confidence in the private sector. Expectations for lower interest rates towards the end of 2006 will help the housing sector.
Company performanceWe are pleased to report sales growth in 2005 of 27 per cent to Rp 3,018 billion and an improvement at the operating level, from a loss in 2004 of Rp 70 billion to an operating profit of Rp 119 billion. The company sustained its position in the cement sector
with a market share at the close of the year of 15.2 per cent. In terms of EBITDA, the company achieved a 58 per cent improvement to Rp 545 billion.
As indicated in last year’s report, our bottom line financial performance in the short term continued to be constrained by the legacy of foreign currency denominated debt (incurred before the Asian financial crisis), the relative weakness of sentiment toward the Rupiah and rising interest rates. In addition to improved operating EBITDA we were able to initiate a debt repurchase programme to reduce the impact of finance charges as we explore suitable debt management strategies with financial institutions. The level of capital expenditure was reduced from Rp 144 billion to Rp 89 billion. This was sufficient to ensure existing production facilities could operate efficiently and safely, and to invest in
specific projects to secure immediate gains in terms of productivity and costs.
Managing costs and capacityKey to the fulfillment of our future goals for technical excellence was the completion of a Manufacturing Performance Review in 2005. Implementation of improvement programmes is already in progress.
The streamlining of kiln operations through overhauls, the de-construction of two obsolete kilns at Narogong and the mothballing of a third at Cilacap has contributed to improved operating efficiency and cost savings. Our actual finished-cement capacity has remained unchanged and our current operating capacity leaves us with room for meeting increased demand in the next two years.
“Building Together” in 2005 Holcim Indonesia held more training and skills activities than ever before.
“Membangun Bersama” di tahun 2005 Holcim Indonesia mengadakan lebih banyak pelatihan dan pengembangan ketrampilan karyawan dari yang pernah ada.
21Holcim Indonesia Laporan Tahunan 2005
Improved inventory management means more flexibility for our sales teams.
Manajemen persediaan yang lebih baik memberi lebih banyak fleksibilitas kepada tim penjualan.
namun juga dalam reputasi. Kami menambah 2.000 gerai
eceran dan meluncurkan kampanye pengenalan merek
dagang (brand-building) yang baru menjelang peralihan
tahun. Sebagai satu-satunya produsen semen, beton jadi
dan agregat yang terintegrasi penuh di Jawa serta dengan
peluncuran produk baru, kami telah mampu memberikan
nilai tambah bagi konsumen dan secara signifikan
memperbaiki laba usaha meskipun terjadi kenaikan biaya.
Namun menjelang akhir tahun 2005 terjadi perubahan kondisi
yang sangat besar. Harga bahan bakar domestik meningkat
126% di bulan Oktober (menyusul kenaikan di bulan Maret
dan Agustus), tingkat inflasi yang tinggi dan kenaikan
suku bunga sebesar 5% dalam waktu yang singkat telah
menghambat laju pertumbuhan. Rencana pengembangan
infrastruktur yang belum terealisasi dan rendahnya dari
anggaran yang telah direncanakan oleh Pemerintah di tahun
2005 juga memberikan dampak yang berarti.
Pemerintah mengumumkan dua rencana penting di
akhir tahun 2005: pertama, tersedianya dana APBN
sebesar Rp 18 triliun (US$ 1,82 miliar) untuk proyek-proyek
infrastruktur antara lain meliputi sarana irigasi, jalan-
jalan baru, bendungan dan jembatan ; kedua, rencana
pembelanjaan sisa anggaran tahun 2005 pada semester
pertama tahun 2006. Ketika laporan ini diselesaikan
masih terlalu dini untuk menilai dampak kedua rencana
tersebut dan mengukur tingkat kepercayaan konsumen di
sektor swasta. Suku bunga yang lebih rendah menjelang
akhir tahun 2006 sangat diharapkan dapat membantu
perkembangan sektor perumahan.
Kinerja Perseroan
Kami dengan bangga melaporkan bahwa penjualan
meningkat sebesar 27% mencapai Rp 3.018 miliar serta
perbaikan kinerja operasional dari rugi usaha sebesar Rp 70
miliar pada tahun 2004 menjadi laba usaha sebesar Rp 119
miliar pada tahun 2005. Perseroan tetap mempertahankan
posisinya dengan pangsa pasar sebesar 15,2% di akhir
tahun 2005. Dalam hal EBITDA, mengalami peningkatan
sebesar 58% mencapai Rp 545 miliar.
Sebagaimana disampaikan pada laporan tahun lalu,
kinerja keuangan laba bersih dalam jangka pendek belum
banyak menunjukkan perubahan berarti mengingat
warisan hutang dalam mata uang asing (terjadi sebelum
krisis keuangan di Asia), sentimen terhadap Rupiah yang
relatif lemah dan meningkatnya suku bunga. Di samping
semakin membaiknya EBITDA di tingkat operasional,
Perseroan mampu memprakarsai program pembelian
kembali hutang untuk menurunkan kerugian kurs mata
uang asing dan kami juga sedang menjajaki strategi
pengelolaan hutang dengan para kreditur. Pembelanjaan
barang modal turun dari Rp 144 miliar menjadi Rp 89
miliar, jumlah yang memadai untuk memastikan fasilitas
produksi dapat beroperasi secara efisien dan aman, serta
melakukan investasi pada proyek-proyek khusus untuk
memperoleh manfaat jangka pendek dalam produktivitas
dan biaya.
Pengelolaan biaya dan kapasitas
Kunci penting untuk mencapai sasaran kami di masa
depan dalam hal keunggulan teknik adalah selesainya
kajian kinerja produksi di tahun 2005. Implementasi dari
program-program perbaikan sudah mulai dijalankan.
Peningkatan kinerja dari operasional tanur melalui
perawatan menyeluruh, penghentian kegiatan dua tanur
yang sudah tidak efisien untuk dioperasikan di Narogong
dan penutupan sementara tanur ketiga di Cilacap telah
membantu peningkatan efisiensi operasional dan
penghematan biaya. Kapasitas semen kami tidak berubah
dan kapasitas operasional kami saat ini mampu memenuhi
peningkatan permintaan dalam dua tahun mendatang.
Holcim Indonesia Annual Report 200522
Building materials production is an energy intensive business. We carefully manage the use of energy in every aspect of our operations - from the controlled blasting of aggregates in our stone quarry to the excavation of limestone, from the firing of our kilns to the grinding of clinker into finished-cement. Effective energy management leads to improved operating efficiency in our production facilities enabling us to counter inflation in electricity and fuel oil prices.
The alternative fuels programme (AFR) using palm kernel shells, rice husks and waste oils further contributes to energy management, helps us to contain costs and contributes to reducing waste dumped into the environment.
In addition to organisational change and AFR ourthird main pillar of progress in 2005 was the development of integrated products through reduction of the clinker factor in our finished products. By integrating mineral components in the finishing process we require less clinker - another method of managing our energy costs more effectively whilst enhancing our environmental performance.
On the theme of technical excellence we have achieved noticeable improvements in logistics. These range from the conversion of trucks into ready mixed concrete units giving us extra capacity at marginal cost to the installation of state-of-the-art loading and palletising systems for bagged cement, cutting average loading times by up to two thirds.
PeopleCement and building materials production is recognised as a capital-intensive business and while we continue to invest in engineering and technological improvements, we recognise that our ability to achieve and sustain technical excellence lies in the skills of employees. This applies equally through every facet of our business and during 2005 we ran a broader range of training programmes than ever before, from vocational to managerial, from technical to leadership skills. We continued to place considerable emphasis at every level and in each department on safety and health in the workplace. We invested for the future in career programmes, working with local leading academic institutions, to develop degree-style courses and we provided enterprise skills training for our retail and business partners as we continue to strengthen
Palm kernel shells and other alternative fuels save energy and consume waste.
Cangkang kelapa sawit dan alternatif bahan bakar lainnya menghemat energi dan mengurangi limbah.
23Holcim Indonesia Laporan Tahunan 2005
Cement bag loading times were reduced by two thirds in 2005.
Waktu pengepakan semen kantong diturunkan dua pertiganya di tahun 2005.
Produksi bahan bangunan merupakan bisnis energi
yang intensif. Kami mengelola penggunaan energi
secara hati-hati di setiap aspek operasional - mulai dari
peledakan agregat yang terkendali di tambang batu,
hingga penggalian batu kapur, dari pembakaran pada
tanur hingga penghancuran klinker menjadi semen.
Pengolahan energi yang efektif menghasilkan peningkatan
efisiensi operasional pada fasilitas produksi sehingga
memungkinkan kami menekan inflasi pada kenaikan harga
listrik dan bahan bakar minyak.
Program pemanfaatan material - bahan bakar dan baku
alternatif (AFR) memakai cangkang sawit, sekam padi dan
minyak bekas menambah kontribusi dalam pengelolaan
energi, menekan biaya dan mengurangi limbah.
Selain perubahan organisasi dan AFR, pilar utama ketiga
kami pada kemajuan di tahun 2005 adalah pengurangan
faktor klinker pada produk akhir kami. Dengan
mengintegrasikan komponen mineral pada proses akhir,
kami memerlukan lebih sedikit klinker - yang merupakan
metode lain dalam mengelola biaya energi dengan lebih
efektif dan secara bersamaan meningkatkan kinerja
pengelolaan lingkungan.
Sejalan dengan tema keunggulan teknik, kami telah
mencapai peningkatan nyata di bidang logistik. Mulai
dari perubahan truk konvensional menjadi unit truk
beton jadi yang memberi tambahan kapasitas dengan
biaya yang marjinal hingga pemasangan teknologi terkini
pada sistem pengepakan dan pemuatan semen kantong
dengan menggunakan pallet, mampu mengurangi waktu
rata-rata pemuatan dua pertiganya.
Sumber Daya Manusia
Produksi semen dan bahan bangunan dikenal sebagai
perusahaan padat modal dan ketika kami terus melakukan
investasi pada bidang teknik dan perkembangan teknologi,
kami menyadari bahwa kemampuan untuk mencapai
dan mempertahankan keunggulan teknik terletak pada
ketrampilan yang dimiliki karyawan. Hal ini diterapkan
secara menyeluruh dan di tahun 2005 kami melaksanakan
program pelatihan yang lebih luas dari yang pernah ada, dari
tingkat kejuruan sampai manajerial, dari pelatihan teknik
hingga kepemimpinan. Kami senantiasa mengutamakan
keselamatan dan kesehatan di tempat kerja pada setiap
tingkatan dan di masing-masing departemen. Kami
melakukan investasi untuk masa depan, berupa program
pengembangan karir melalui kerjasama dengan beberapa
lembaga pendidikan terkemuka dalam mengembangkan
program setingkat sarjana, dan menyiapkan pelatihan
ketrampilan usaha untuk pedagang eceran dan mitra
Holcim Indonesia Annual Report 200524
our understanding of market needs. I believe this commitment to building skills and knowledge has been a key factor in aligning the interests of employees with the direction and goals of the company and it is pleasing to see the enthusiasm, pride and support for the adoption of the Holcim identity. Our theme as we enter 2006, “Building together”, is a great description of our common purpose.
Community“Building together” is equally applicable to our work in the community at large. In addition to providing emergency support in food, medical supplies, ambulances and medical teams over the first few months following the earthquake and tsunami damage to the communities of Aceh and Nias, we
have focused our efforts on providing equitable and sustainable solutions for the communities affected. These range from supplying fishing vessels, agricultural equipment and sewing machines to production methods for local sustainable building materials and house construction through our ArCli clinic in Banda Aceh. We have concentrated on providing the means for at least some of the people of the region to recover their independence and return to normality with dignity.
Closer to our own base, our community development programmes around Narogong and Maloko, West Java, and Cilacap, Central Java, have been successful in generating employment, helping support education, social activities and contributing to improve local infrastructure.
AppreciationLooking forward, in the immediate future, market conditions will remain difficult in view of current levels of inflation and a slowdown in the economy. We may expect slower growth in the building materials sector over the year ahead, while much depends on the realisation of Government planning and spending in addressing vital infrastructural needs. Affordable housing remains a significant opportunity given an increasing appetite in the banking sector for mortgage finance.
In 2006 we will be focusing on the continued development of our organisational capabilities, current plant optimisation activities and marketing efforts to sustain our operating performance and cashflows.
I close by extending our thanks to all our customers and stakeholders, business partners, employees and management for their support.
For and on behalf of the Board of Directors
Tim MackayPresident DirectorMarch, 2006
Our partnership in “ArCli” provides solutions in sustainable building materials for Aceh.
Kerjasama kami pada “Arcli” menciptakan solusi bahan bangunan yang berkelanjutan bagi Aceh.
25Holcim Indonesia Laporan Tahunan 2005
Holcim supports partnerships in improving local infrastructure.
Holcim mendukung kerjasama dalam perbaikan infrastruktur lokal.
usaha sejalan dengan usaha kami untuk lebih memahami
kebutuhan pasar. Saya percaya bahwa komitmen untuk
mengembangkan ketrampilan dan pengetahuan menjadi
faktor penting dalam menyesuaikan antara kepentingan
karyawan dengan misi dan tujuan Perseroan. Sangatlan
menyenangkan melihat antusiasme, kebanggaan dan
dukungan karyawan dalam peluncuran identitas baru
kami yaitu Holcim. Tema kami menyongsong tahun 2006
“Membangun Bersama” dapat dengan jelas mencerminkan
tujuan bersama tersebut.
Pelayanan Masyarakat
“Membangun Bersama” dapat diaplikasikan pada pekerjaan
kami dalam hubungan dengan masyarakat yang lebih
luas. Disamping menyediakan bantuan darurat berupa
makanan, peralatan kedokteran, ambulans dan tim medis
pada beberapa bulan setelah kerusakan akibat gempa
bumi dan tsunami untuk masyarakat Aceh dan Nias, kami
juga memusatkan perhatian kami dalam memberikan
solusi yang tepat dan berkelanjutan bagi masyarakat yang
terkena dampaknya. Solusi ini berupa penyediaan kapal
nelayan, perlengkapan pertanian dan mesin jahit hingga
metode produksi untuk membuat bahan bangunan yang
berkelanjutan dan pembangunan rumah melalui ArCli di
Banda Aceh. Kami memberikan perhatian penuh dalam
penyediaan peralatan bagi sebagian masyarakat setempat
untuk mengembalikan mereka pada kehidupan yang
normal dan mandiri.
Lebih dekat dengan keberadaan kami, program
pengembangan masyarakat di sekitar Narogong dan
Maloko, Jawa Barat dan Cilacap, Jawa Tengah sudah
berhasil membuka lapangan kerja, memberikan dukungan
pada pendidikan, aktivitas sosial dan memberikan
kontribusi bagi perbaikan infrastruktur setempat.
Penghargaan
Menghadapi masa depan dalam waktu dekat, kondisi
pasar masih akan sulit mengingat tingkat inflasi saat ini
dan laju perekonomian yang lambat. Kami memperkirakan
pertumbuhan yang lebih lambat di sektor bahan bangunan
di tahun depan, yang banyak bergantung pada realisasi
perencanaan dan pembelanjaan Pemerintah dalam
memenuhi kebutuhan infrastruktur. Rumah dengan harga
terjangkau tetap memberikan peluang berarti akibat
meningkatnya minat masyarakat untuk memiliki kredit
perumahan melalui sektor perbankan.
Di tahun 2006 kami terus berfokus kepada kemampuan
organisasi, optimalisasi pabrik dan usaha pemasaran
untuk mempertahankan kinerja operasional dan arus kas.
Akhir kata saya menyampaikan terima kasih kepada semua
pelanggan dan semua pihak yang berkepentingan, mitra
usaha, karyawan dan manajemen atas dukungan yang
telah diberikan.
Untuk dan atas nama Direksi
Tim Mackay
Presiden Direktur
Maret, 2006
Holcim Indonesia Annual Report 200526
Operating Review
Marketing and Innovation
Market overview National cement industry production capacity was broadly unchanged from 2004 to 2005 at 48 million tonnes based on the Indonesian Cement Association data (ASI) with total domestic demand rising to almost 32 million tonnes by year end. Exports accounted for 6.7 million tonnes giving a combined total utilisation of just over 80 per cent of total available capacity. Over 80 per cent of domestic cement demand emanates from Java and Sumatra, with Java the largest market rising from 18.8 million tonnes consumed in 2004 to 19.6 million tonnes in 2005 of which the Company has a 21.3 per cent market share.
The mix of domestic demand in 2005 was broadly unchanged with single storey house construction accounting for about 70 per cent of total usage. Our products are widely consumed in medium to large scale housing developments in greater Jakarta but in the year ahead we will be broadening our focus towards affordable housing. Commercial and high-rise residential developments contributed 17 per cent and infrastructure represented a further 13 per cent of total consumption. The market is still heavily biased towards sales of bagged cement (versus bulk) since small house-builders and retail traders account for over 70 per cent of volumes.
Outside the housing and retail market, it is the significant potential in infrastructure projects as a source of new demand that has been missing in 2005, which points the way to the future of the cement
Patrick Walser, Marketing and Innovation Director
In 2005 we supplied a number of medium scale housing developments. We will widen our focus in 2006 into affordable homes for first time buyers in broader markets.
Di tahun 2005 kami menjadi penyedia bagi sejumlah pembangunan rumah skala menengah. Kami akan memperluas fokus di tahun 2006 kepada pembangunan rumah yang terjangkau bagi pembeli pertama di pasar yang lebih luas.
27Holcim Indonesia Laporan Tahunan 2005
Tinjauan Operasional
Pemasaran dan Inovasi
Gambaran Kondisi Pasar
Kapasitas produksi industri semen secara nasional hampir
tidak mengalami perubahan dari tahun 2004 hingga
tahun 2005 yaitu sebesar 48 juta ton dengan permintaan
domestik sebesar 32 juta ton hingga akhir tahun,
menurut data Asosiasi Semen Indonesia (ASI). Ekspor
semen mencapai 6,7 juta ton dengan kapasitas terpakai
gabungan lebih dari 80% kapasitas terpasang. Lebih dari
80% jumlah permintaan pasar domestik berada di pulau
Jawa dan Sumatra, dengan persentasi terbesar pulau
Jawa mengkonsumsi 18,8 juta ton pada tahun 2004 dan
19,6 juta ton pada tahun 2005, dimana Perseroan meraih
pangsa pasar 21,3%.
Berbagai jenis permintaan pasar domestik pada tahun 2005
juga tidak banyak berubah, untuk bangunan rumah satu
lantai mencapai 70%, bangunan komersial dan bertingkat
mencapai 17% sedangkan pembangunan infrastruktur
menyumbang 13% dari total konsumsi. Produk kami lebih
banyak di konsumsi secara luas untuk pembangunan
perumahan di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang dan Bekasi) dalam skala menengah dan besar.
Namun di tahun mendatang kami akan memperluas
fokus kepada pembangunan rumah yang terjangkau.
Pasar masih cenderung sangat didominasi oleh penjualan
semen kantong (dibandingkan semen curah) mengingat
para tukang bangunan dan pedagang eceran mengambil
porsi lebih dari 70% total permintaan.
Diluar pasar perumahan dan eceran, pembangunan proyek
infrastruktur yang tidak terealisasi di tahun 2005 akan
menjadi sumber permintaan baru yang sangat potensial
A mini boom in the retail commercial sector is ongoing - our completed project, Pondok Indah Mall 2.
Lonjakan pada sektor komersial eceran terus berlanjut - proyek jadi kami Mal Pondok Indah 2.
We supply not only products but technical support for high rise projects.
Kami tidak hanya menyediakan produk tetapi juga bantuan teknis untuk proyek bangunan bertingkat.
Holcim Indonesia Annual Report 200528
industry. Very few of the US$ 25 billion in projects that were showcased at the Infrastructure forum in February 2005 actually succeeded in attracting investment funding.
A further US$ 2 billion Government programme of spending for the reconstruction of Aceh is beginning to gain momentum in the second half of the year but is still in a relatively early stage, given the sheer enormity of the task.
Per capita consumption of cement in Indonesia at 147 kg is among the lowest in the region. Current operating capacity at Holcim Indonesia of 7.9 million tonnes provides us with considerable opportunity for growth and improved market share.
Sales performance - a domestic focusThe normal seasonal pattern of sales, namely rising demand from the end of the first quarter onward, was impacted significantly by the effects of rising fuel prices, tighter credit and higher interest rates. A general slowdown for the industry was evident post Lebaran, traditionally the period of strongest consumer demand, through the fourth quarter of the year. Holcim was able to maintain its position and even slightly increase market share under these conditions. Total domestic sales volumes for the year were 4.8 million tonnes compared to 4.6 million tonnes in 2004. Exports were flat at 1.7 million tonnes. We continued the policy adopted in 2004 of optimising our available production and finished-cement storage capacity to focus on the higher margins available in the domestic market, taking advantage of export opportunities in the early part of the year when domestic demand is seasonally low.
Serba Guna, our new easy to use multipurpose cement. It is also an energy saver: adding mineral components in the finishing process means less clinker less electricity and fuel consumed in manufacturing and less CO2 emissions.
Serba Guna, semen multiguna yang mudah digunakan. Hemat energi: tambahan batu kapur di proses akhir berarti lebih sedikit klinker, listrik, konsumsi bahan bakar dan emisi CO2.
Indonesia Philippines ThailandVietnam
147
600
202
252
Per capita cement consumption in kg- significant upside
Konsumsi semen per kapita dalam kilogram- perubahan yang signifikan
Masons learning best practice with Holcim products.
Para tukang bangunan mempelajari praktek terbaik menggunakan produk Holcim.
29Holcim Indonesia Laporan Tahunan 2005
Serba Guna:Easy workability means better results, faster.
Serba Guna:Mudah digunakan, menciptakan hasil akhir yang baik dan lebih cepat.
bagi perkembangan masa depan industri semen. Dari
proyek senilai US$ 25 juta yang dipaparkan pada saat
forum infrastruktur Februari 2005 ternyata hanya sedikit
yang mampu menarik perhatian para investor.
Rencana anggaran Pemerintah sebesar US$ 2 miliar untuk
pembangunan kembali Aceh paska bencana alam tsunami
mulai dilaksanakan pada pertengahan tahun 2005
walaupun masih dalam tahap awal mengingat besarnya
tugas rekonstruksi ini.
Konsumsi semen per kapita di Indonesia sebesar 147
kilogram merupakan yang terendah di kawasan Asia.
Kapasitas operasional Perseroan saat ini mencapai 7,9 juta
ton memberikan kesempatan yang besar bagi kami untuk
berkembang dan meningkatkan pangsa pasar.
Kinerja penjualan - fokus pada pasar domestik
Pola penjualan semen seperti naiknya permintaan pada
akhir kuartal pertama sangat dipengaruhi oleh naiknya
harga bahan bakar, semakin ketatnya penyaluran kredit
serta tingginya nilai suku bunga. Melambatnya permintaan
secara umum pada industri ini terjadi setelah Lebaran,
yang biasanya merupakan periode dengan permintaan
konsumen tertinggi, hingga kuartal keempat. Pada kondisi
ini, Perseroan mampu mempertahankan posisinya bahkan
mencatat kenaikan pangsa pasar. Pada tahun 2005, total
volume penjualan semen di pasar domestik mencapai 4,8
juta ton dibanding 4,6 juta ton pada tahun 2004. Volume
ekspor tidak banyak mengalami perubahan pada 1,7 juta
ton. Kami terus menerapkan kebijakan yang diambil pada
tahun 2004, mengoptimalkan produksi yang tersedia dan
kapasitas persediaan semen guna memfokuskan pada
marjin lebih tinggi yang tersedia di pasar domestik, serta
memanfaatkan peluang ekspor khususnya pada awal
tahun saat permintaan domestik turun.
Holcim Indonesia Annual Report 200530
“Building together” - the new brand positioning already at work By increasing the number of retail outlets from about 6,000 to 8,000 and completing a thorough review of our logistics management we have improved product distribution and hence market penetration and support.
Going forward we will be increasing our efforts to create greater market demand by serving the affordable house-building segment through theretail trade and through further education programmes with masons and small builders including product training. We have had very positive results in adding value to our new brand by working with fabricators and small businesses to help them with technical support to achieve higher quality cement products, such as drainage piping
Product mix improvement, a new offer and improved market penetrationWe have moved from two brands, two different cement types and multiple price points at the beginning of the year to a stronger, unified approach to our market. Our strategy of rationalising our product range, cutting out two variants and freeing up inventory storage, offers several merits. It has given us the opportunity of focusing on Serba Guna as a new product in itself and as a champion of our change of identity. We have used the new product to help us harmonise our pricing policy from region to region which has contributed to margin improvement. Serba Guna is a sustainable product (requiring less energy per ton to produce and contributing to the company’s goal of lowering its total CO2 emissions).
70% of sales are through retailers - Holcim provides business advisory, training to our partners.
70% dari penjualan melalui pedagang eceran - Holcim menyediakan konsultasi usaha dan pelatihan untuk mitra usahanya.
Modern state-of-the art concrete batching plants.
Pabrik beton jadi merupakan state-of-the art yang modern.
31Holcim Indonesia Laporan Tahunan 2005
Maloko, producing 2.5 million tonnes of aggregates in 2005, is the single largest producer of quality stone in Java.
Maloko, menghasilkan 2,5 juta ton agregat di tahun 2005, adalah satu-satunya produsen batu berkualitas terbesar di Jawa.
Technical support for fabricators.
Bantuan teknis untuk para fabrikator.
Pengembangan jenis-jenis produk, sebuah tawaran baru
dan perbaikan penetrasi pasar
Kami beralih dari dua merek, dua tipe semen yang
berbeda dengan harga yang berbeda-beda pada awal
tahun 2005 menjadi lebih kuat, dengan pendekatan yang
lebih terpadu, ke pasar. Strategi merasionalisasi produk,
mengurangi jumlah kedua varian dan mengosongkan
gudang persediaan yang ada memberikan berbagai
keuntungan. Langkah ini membuat kami menjadi lebih
fokus pada semen Serba Guna sebagai produk baru dan
sebagai pemrakarsa perubahan di bidang identitas.
Kami menggunakan produk baru ini untuk membantu
menyeragamkan kebijakan harga antar daerah yang
telah memberikan kontribusi pada perbaikan marjin.
Semen Serba Guna merupakan sebuah produk yang
berkelanjutan (membutuhkan lebih sedikit energi per ton
untuk menghasilkan dan memberikan kontribusi terhadap
tujuan Perseroan untuk mengurangi emisi CO2).
“Membangun Bersama” - usaha memposisikan merek
baru sedang berlangsung
Melalui peningkatan jumlah gerai eceran dari 6.000
menjadi 8.000 dan selesainya kajian menyeluruh terhadap
manajemen logistik, Perseroan mampu memperbaiki
sistem distribusi produk serta melakukan penetrasi dan
dukungan terhadap pasar.
Kedepan, kami akan terus meningkatkan usaha untuk
menciptakan permintaan pasar yang lebih luas dengan
melayani segmen pembangunan rumah dengan harga
terjangkau melalui pedagang eceran dengan terus
memberikan program pendidikan bagi tukang bangunan
termasuk memberikan pelatihan produk. Perseroan
memperoleh hasil yang sangat positif sebagai nilai
tambah pada merek semen baru kami yang dilakukan
melalui kerja sama dengan para pembangun dan usaha
kecil, memberikan dukungan teknis untuk memperoleh
Holcim Indonesia Annual Report 200532
Batching plants located in close proximity to city and urban construction projects have to be well managed.PT Holcim Beton adopts world standards on environmental impact including truck cleaning and water recycling to avoid waste discharges.
Pabrik beton jadi dekat dengan lokasi proyek perkotaan membutuhkan pengelolaan yang baik. PT Holcim Beton menerapkan standar internasional akan kepedulian lingkungan termasuk pembersihan truk dan daur ulang air untuk mencegah dampak limbah.
and cement building blocks and in general business advisory services. Over time this builds strong downstream relationships and helps us improve our understanding of changing needs in our markets. Integration: a competitive edgeBulk cement and ready mixed concrete volumes continued to grow rapidly from a relatively small base. Given the development of more large-scale projects expected in the year ahead, we expect to build further momentum. We have been able to leverage our position of controlling the largest stone quarrying operation in Java together with our two cement production sites and a growing mixer truck fleet by being the only producer to offer customers a fully integrated service in aggregates, bulk cement and ready mixed concrete.
Ready mixed concreteAfter a number of years of virtually no improvement, concrete prices moved significantly in 2005 on increased demand. Our enlarged ready mixed concrete operation with an extra 50 truckscompared to 2004 was able to capitalise on market strength and delivered over 35% higher volume at 883,000 cubic metres for the year, at the same time building our market share. In addition to converting 50 bulk cement vehicles into mixer trucks we also added third party contractor hauliers to our fleet.
The 30 day pour - a technical and logistical challengeThe building of a new power station near Cilacap, Central Java tested our technical and logistics skills in 2005. We met the challenge in full. To allow the constructor to slip form a 260 metre chimney we carried out continuous cement pouring for 30 days, 24 hours a day. The result in terms of strength and durability was critical to the performance of the power station over its future working life and was completed exactly to the requirements specified by the project owners.
Hans Fuchs, Director of Ready mixed concrete and Aggregates
33Holcim Indonesia Laporan Tahunan 2005
30 hari pengisian - sebuah tantangan teknis dan
logistik
Pembangunan pembangkit listrik baru di dekat
Cilacap, Jawa Tengah menguji kemampuan teknis
dan logistik kami di tahun 2005. Kami berhasil
menghadapi semua tantangan. Pemasangan
cerobong setinggi 260 meter memungkinkan
kami melakukan pengisian selama 30 hari penuh,
24 jam sehari. Kekuatan dan ketahanannya
sangat berpengaruh pada masa depan kinerja
pembangkit listrik dan telah memenuhi spesifikasi
yang ditentukan pemilik proyek.
produk semen berkualitas tinggi, seperti membangun
pipa pengairan dan blok bangunan semen serta layanan
konsultasi bisnis secara umum. Kedepan, usaha ini akan
memperkokoh hubungan hilir dan membantu kami
memahami perubahan kebutuhan pasar.
Integrasi: sebuah sisi yang kompetitif
Volume semen dalam curah dan beton jadi dari jumlah
yang relatif kecil terus mengalami pertumbuhan yang
sangat pesat. Dengan semakin banyaknya pembangunan
proyek berskala besar di masa yang akan datang, maka
diharapkan kami akan semakin berkembang. Perseroan
berhasil memposisikan diri sebagai pengendali operasional
penambangan batu terbesar di pulau Jawa, dua buah pabrik
semen dan penyedia armada truk pencampur menjadikan
Perseroan sebagai satu-satunya produsen semen yang
menawarkan kepada konsumen sebuah layanan yang
terintegrasi penuh dari agregat, semen curah dan beton jadi.
Beton Jadi
Setelah beberapa tahun tidak terlihat adanya perbaikan,
harga produk beton jadi meningkat secara signifikan di
tahun 2005 seiring dengan meningkatnya permintaan
pasar. Dengan penambahan armada truk pencampur
sebanyak 50 kendaraan dibanding tahun 2004, Perseroan
mampu memenuhi permintaan pasar yang meningkat,
volume beton jadi naik lebih dari 35% menjadi 883.000
m3 dan sekaligus meningkatkan pangsa pasarnya di tahun
2005. Sebagai tambahan 50 kendaraan yang dikonversikan
menjadi armada truk pencampur, kami juga menggunakan
armada kontraktor pihak ketiga untuk menambah armada
kami.
Holcim Indonesia Annual Report 200534
New palletising systems.
Higher crusher throughput wasachieved from the Manufacturing Performance Review.
Sistem palletising baru.
Hasil crusher yang lebih tinggi dicapai dari Kajian Kinerja Produksi.
LogisticsA number of plans put in place in 2004 generated real benefits and effectiveness in 2005. The overhaul and rationalisation of our truck fleet was completed and the investment of contemporary packing equipment using pallets has reduced the cement bag loading cycle to less than 30% of the time taken a year ago. We also rationalised our cement bag manufacturing facilities raising productivity in this area.
Economies have been made through outsourcing transport haulers for bagged cement deliveries. Two additional distribution centres in greater Jakarta are improving product penetration into the market.
In 2006 we will be rolling out a computerised truck fleet planning system for our bulk and ready mixed concrete operations.
Production
Output in 2005 reached 6.5 million tonnes clinker and cement in line with plan. The Manufacturing Performance Review first initiated at the Cilacap site in 2004 continued at Narogong and was completed successfully by April 2005 resulting in improvements at key points throughout the manufacturing process. Improvements included higher throughput of crushed limestone, better management of the kiln combustion process, effective use of clinker with inter-grinding of mineral components, sustaining the energy savings already achieved last year while lowering CO2 emissions still further.
Keith Dunham, Logistics Director
Eamon Ginley, Manufacturing Director
A new sheet system for efficient loading.
Sistem lembaran baru untuk loading yang efisien.
Right: New control systems for kilns.
Kanan: Sistem pengendalian baru untuk tanur.
35Holcim Indonesia Laporan Tahunan 2005
Left: Improved quarry management and equipment maintenance boosted raw material output.
Kiri: Manajemen tambang yang lebih baik dan pemeliharaan peralatan mendorong peningkatan output bahan baku.
Logistik
Sejumlah program yang dilaksanakan tahun 2004 memberikan
keuntungan nyata dan efektif pada periode 2005. Perbaikan
dan rasionalisasi armada truk telah selesai dilaksanakan dan
investasi pembaharuan peralatan dan pengepakan kantong
semen dengan menggunakan pallet telah berhasil mengurangi
lamanya waktu yang diperlukan untuk pemuatan kantong
semen hingga kurang dari 30% dibanding tahun sebelumnya.
Kami juga merasionalisasi fasilitas produksi kantong semen
untuk meningkatkan produktivitas.
Efisiensi juga dilakukan dengan menggunakan armada
transportasi pihak ketiga untuk pengiriman semen
kantong. Dua pusat distribusi semen di kawasan Jabotabek
telah meningkatkan penetrasi pasar.
Pada tahun 2006, kami akan meluncurkan sistem
perencanaan pengoperasian truk yang terkomputerisasi
untuk semen curah dan beton jadi.
Produksi
Pada tahun 2005 jumlah produksi klinker dan semen
mencapai 6,5 juta ton sesuai dengan target dan rencana
perseroan. Kajian terhadap kinerja produksi pertama kali
diterapkan di pabrik Cilacap pada tahun 2004 dan segera
menyusul di pabrik Narogong, dan telah diselesaikan
pada April 2005 dengan menghasilkan peningkatan
secara menyeluruh pada semua mata rantai proses
produksi. Di antara peningkatan yang dicapai adalah
proses penggilingan batu kapur, perbaikan manajemen
proses pembakaran, pemanfaatan klinker yang lebih
efektif dengan penggunaan komponen mineral lainnya,
mempertahankan penghematan energi yang telah dicapai
tahun lalu disamping pengurangan kadar emisi CO2 yang
terus dilakukan.
Holcim Indonesia Annual Report 200536
Palm kernel shells waste - another alternative fuel.
Cangkang kelapa sawit - bahan bakar alternatif lainnya.
The overhaul of kilns and finish mill upgrades plus improvements in control systems was completed at the Narogong site in March and the two oldest kilns, no longer meeting current production and efficiency standards, were de-constructed. A gain of US$1 million was made on the sale of fully depreciated equipment. In August the mothballing of the diesel powered kiln, CC1 at Cilacap, ahead of the fuel price increases was timely, switching output to available units elsewhere and achieving higher profitability in doing so. We continued to maintain finished-cement inventory to meet occasional spikes in demand.
Operations are now at a level approaching Holcim best practice in terms of energy consumption per tonne of clinker and improvements were also achieved in terms of production to man hours.
Sustainable, cost-effective manufacturing - alternative fuelsIn light of higher prices for electricity, coal and fuel oil the company’s alternative fuel programme made encouraging progress. Initial tests using rice husks and some experimentation with rice straw and palm kernel shells were all positive. Waste fuel oils plus trials with low grade, low cost coal also proved effective. Combining these with technical improvements gained from the Manufacturing Performance Review the level of energy consumed per tonne of cement compared favourably with our performance in 2004. More progress is expected in AFR for the year ahead.
Productivity gained without the costThe 2005 Manufacturing Performance Review raised targets for limestone crushing at Cilacap. Should we invest in more quarry trucks to deliver the raw material? Our transport team found a better solution. They put on more barge deliveries to the plant and used the tropical water line for maximum loading. Now the crushers are working above the new target level. At no extra cost.
In 2005 new equipment was used to manage waste source oils as an alternative cost saving fuel.
Di tahun 2005 peralatan baru dipergunakan untuk mengelola minyak bekas sebagai bahan bakar alternatif.
37Holcim Indonesia Laporan Tahunan 2005
Produktivitas tercapai tanpa biaya
Kajian Kinerja Produksi 2005 meningkatkan
target penghancuran batu kapur di Cilacap.
Haruskah kami menambah investasi pada truk
tambang untuk mengangkut bahan mentah?
Tim transportasi kami menemukan solusi yang
lebih baik. Mereka menggunakan lebih banyak
tongkang pengangkut ke pabrik dan “tropical
water line” untuk pemuatan maksimum. Saat ini
alat-alat penghancur beroperasi melampaui target
baru. Tanpa biaya tambahan.
Pemeliharaan perbaikan tanur dan peningkatan efisiensi
penggilingan semen, serta perbaikan sistem kontrol telah
berhasil dilakukan di pabrik Narogong pada Maret 2005,
dan dua tanur tertua yang tidak lagi mampu berproduksi
secara efisien telah dihentikan pengoperasiannya. Perseroan
memperoleh US$ 1 juta dari penjualan peralatan yang telah
memenuhi masa penyusutan. Pada Agustus, tanur CC1
berbahan bakar solar di Cilacap dihentikan pengoperasiannya
karena adanya kenaikan harga bahan bakar, dan memindahkan
kapasitas produksinya ke tanur lain sehingga perseroan
menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi. Perseroan
akan tetap menjaga persediaan semen untuk memenuhi
permintaan pasar yang terkadang melonjak.
Kinerja operasi saat ini mendekati ambang standar Holcim
untuk konsumsi energi per ton klinker dan perbaikan yang
nyata dalam ratio volume produksi terhadap jam kerja
karyawan juga nyata tercapai.
Proses produksi dengan biaya yang efektif dan
berkelanjutan - bahan bakar alternatif
Seiring meningkatnya tarif listrik, batubara dan bahan
bakar minyak, program perusahaan dalam rangka
pemanfaatan bahan bakar alternatif telah memberikan
kemajuan yang menggembirakan. Uji coba pemanfaatan
sekam padi dan beberapa eksperimen terhadap jerami dan
cangkang kelapa sawit menunjukkan hasil yang positif. Uji
coba dengan menggunakan minyak bekas dan batu bara
grade rendah & murah, juga terbukti efektif. Perpaduan
pemanfaatan bahan bakar alternatif dan perbaikan teknis
yang didapat dari evaluasi kinerja produksi, menghasilkan
konsumsi energi per ton semen yang lebih rendah
dibanding tahun 2004. Pemanfaatan AFR diharapkan
akan memberikan kemajuan yang lebih besar pada tahun
berikutnya.
Holcim Indonesia Annual Report 200538
Human Resources
Our overall complement at the two plant sites and head office remained broadly unchanged. Recruitment continued for key positions in marketing and in our ready mixed concrete subsidiary, two areas that have been rapidly expanding, while the main thrust of the year has been in developing a comprehensive training capability. A full range of programmes was run, some of them in pilot form, for all levels of employees plus some of our strategic partners.
We are working closely with Universitas Jenderal Sudirman and Polytechnic Negeri Jakarta on the development of a vocational curriculum and the output of these two schools will form a pool from which we can select the best talent going forward. Special attention was given to leadership training at supervisory and management levels.
In September at our Cilacap plant we enrolled 15 students into our first Enterprise based Vocational Education programme, (EVE) a three year course in association with the Soedirman University, Purwokerto to provide talented young people with a complete education from technical to management skills in the cement production process. A second programme commenced in December at the Narogong plant. Pilot courses on business simulation were also run and these represent a valuable tool with which to build relationships with the trade and end-user customers in future.
Both business simulation and EVE courses are targeted at building technical skills and enterprise - the means to building livelihoods in the wider community through the dissemination of practical knowledge in every aspect of building materials including responsible safety practices.
Novita Primadewi,Human ResourcesDirector
Rice husk waste from an area of paddy with a diameter of about 17 kilometers can keep one of our kilns fuelled foran entire year - keeping production costs low.
Sekam padi darisawah berdiameter sekitar 17 km menyediakan bahan bakar untuk tanur kami setahun penuh - mempertahankan rendahnya biaya produksi.
Vocational Education (EVE) is a new 3 year degree style course.
Pendidikan kejuruan (EVE) adalah program pelatihan baru berjangka waktu 3 tahun.
39Holcim Indonesia Laporan Tahunan 2005
Sumber Daya Manusia
Jumlah sumber daya manusia pada dua pabrik dan kantor pusat
masih belum banyak berubah. Perseroan masih terus mencari
karyawan untuk ditempatkan pada posisi strategis di bidang
pemasaran dan pengolahan produk beton jadi, dua area yang
sedang berkembang pesat. Perseroan juga menyelenggarakan
pelatihan komprehensif untuk meningkatkan kemampuan
para karyawan. Program pelatihan ini sedang berlangsung
dan pelatihan yang sama rencananya akan diberikan pada
semua karyawan dan beberapa mitra strategis kami.
Perseroan menjalin kerja sama dengan Universitas Jenderal
Sudirman, Purwokerto dan Politeknik Negeri Jakarta dalam
mengembangkan kurikulum sekolah kejuruan. Lulusan dari
sekolah ini nantinya akan membentuk sebuah wadah di mana
Perseroan bisa memilih calon terbaik untuk bergabung dengan
Perseroan. Holcim Indonesia juga memberikan pelatihan
kepemimpinan untuk tingkat pengawas dan manajemen.
Focused Development
SeniorManagement Training
LeadershipDevelopment Programme
Graduate Intake Programme
Business Training
Supervisory Skills Development
Workforce Training
Vocational Education
New skills and knowledge are available at every level.
Pengetahuan dan keahlian baru tersedia pada setiap tingkatan.
Pada bulan September, pabrik Cilacap membuka program
pendidikan kejuruan EVE (Enterprise based Vocational
Education) dengan merekrut 15 siswa. Program pendidikan
tiga tahun ini diselenggarakan atas kerja sama dengan
Universitas Soedirman di Purwokerto untuk memberikan
pengetahuan kemampuan teknik dan manajemen produksi
semen bagi para siswa berbakat. Program yang sama juga
dilaksanakan pada bulan Desember di pabrik Narogong.
Holcim Indonesia juga menyelenggarakan kursus simulasi
bisnis sebagai sarana membangun hubungan yang lebih
erat dengan para pedagang dan pelanggan di masa yang
akan datang. Penyelenggaraan kedua program kursus
simulasi bisnis dan sekolah kejuruan yang berbasis bisnis
ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan
teknik dan pengetahuan usaha - untuk membantu
pengembangan ekonomi pada masyarakat yang lebih luas
dengan memberikan pengetahuan praktis tentang jenis
bahan bangunan termasuk pelatihan keselamatan kerja.
Holcim Academy
Holcim Global Programme
Holcim Indonesia Annual Report 200540
The resources committed to intensifying training in 2005 provided valuable benefits. Beyond obvious improvements, as employees work with greater skill, efficiency and safely, there has been a noticeable gain in confidence and closer alignment between the goals of the employee and those of the company as the pace of change continues to quicken. Internal communications activities have played a valuable role: in addition to maintaining dialogue with the Union and regular bulletin board announcements, the re-launch of the internal news magazine with a refreshed look is keeping the families of employees and surrounding communities up to date with the company as it makes progress.
A number of employees took advantage of a unique retirement programme offered for the first time, with access to training facilitators to help the retirees consider their options at this time in life, whether a new business, managing their finances better or embarking on activities in the community.
Sustainable Development
Defining the conceptHolcim promotes and lives by the concept of sustainable development (SD) - business that stimulates economic growth, the responsible management of environmental resources and consideration of the interests of local communities.
SD has been simply defined as “development that meets the needs of the present without compromising the ability of future generations to meet their own needs”. There are three pillars of sustainable development; economic, environmental and social, and the management and staff of Holcim Indonesia are committed to this triple bottom line. This SD report covers environmental, health and safety, community work and our activities in Aceh.
Jannus Hutapea, Director and Corporate Secretary
41Holcim Indonesia Laporan Tahunan 2005
Left: Safety Observation Tours (SOT) are conducted regularly throughout every part of our operations.
Kiri: Safety Observation Tours (SOT) dilaksanakan secara rutin di setiap bagian operasional kami.
Re-greening around quarries and plant sites.
Penghijauan kembali di sekitar lokasi tambang dan pabrik.
Pelatihan yang intensif diselenggarakan selama tahun
2005 memberikan manfaat yang sangat berguna. Di
samping perbaikan nyata, karyawan bekerja dengan
kemampuan yang semakin baik, efisien dan aman. Hal ini
telah menampakkan hasil dalam menumbuhkan rasa saling
percaya dan kerjasama yang semakin erat antara karyawan
dengan Perseroan dalam menghadapi perubahan yang
semakin pesat. Kegiatan komunikasi secara internal juga
mempunyai peran penting; ditambah dengan terjalinnya
dialog dengan serikat buruh dan papan pengumuman,
penerbitan buletin secara regular, peluncuran kembali
majalah internal dimaksudkan untuk memberikan tampilan
yang lebih segar, memberikan informasi terbaru tentang
perkembangan Perseroan kepada keluarga karyawan dan
masyarakat sekitar.
Sejumlah karyawan telah mengikuti pelatihan program
pensiun yang ditawarkan untuk pertama kali. Para pelatih
dapat membantu para calon pensiunan memilih kegiatan
yang akan ditekuni setelah pensiun; apakah membuka
usaha baru, mengelola keuangan dengan lebih baik atau
aktif berpartisipasi dalam kegiatan sosial masyarakat.
Pembangunan Berkelanjutan
Menetapkan Konsep
Holcim mengembangkan dan menjalankan usahanya
dengan konsep pembangunan berkelanjutan yaitu sebuah
usaha yang mendorong pertumbuhan ekonomi, tanggung
jawab terhadap pengelolaan sumber alam dan lingkungan
hidup serta memperhatikan kepentingan masyarakat lokal.
Pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai
“pembangunan untuk memenuhi kebutuhan saat ini tanpa
merugikan kemampuan generasi yang akan datang dalam
memenuhi kebutuhannya”. Terdapat tiga pilar utama
pada konsep pembangunan berkelanjutan yaitu ekonomi,
lingkungan dan sosial. Perseroan memiliki komitmen
untuk melaksanakan ketiganya. Laporan pembangunan
berkelanjutan ini memuat masalah lingkungan, kesehatan
dan keselamatan kerja, aktivitas pembangunan untuk
masyarakat sekitar dan aktivitas kami di Aceh.
Holcim Indonesia Annual Report 200542
SD is integral to our brandThere has been considerable effort around the launch of the Holcim brand in Indonesia to ensure a connection is made between the brand and the company’s environmental track record, respectful relations with employees including proper health and safety management, positive and regular dialogue with our neighbours, fair business practices and a commitment to sustainable development.
Environmental ManagementIn 2005 we pursued a number of programmes to realise our goal of best practice and to achieve standards that exceed local regulatory requirements. We continued our blended cement programme, to reduce our overall CO2 emissions on a per tonne basis while improving product quality. Considerable work has been carried out to restore the natural
vegetation at our quarries and we have conducted re-planting and greening activities at both Cilacap and Narogong plant sites and the nearby environs. Both bulk cement and ready mixed concrete trucks are regularly cleaned before using public roads and our ready mixed concrete batching plants employ waste-water recycling.
Progress was made on our AFR (alternative fuels) programme with the substitution of amounts of palm kernels, rice husks and oil waste as fuel in our kilns. All emissions continue to be closely monitored and audited.
Health and SafetyOur objective is continuous improvement to ensure proper standards of health and safety at work are sustained while maintaining a perpetual goal of zero accidents during any working year.
A review of the management of Occupational Health and Safety was completed and the new role of Corporate OH&S Manager created. This position reports to the President Director. A number of new initiatives are now in progress which will help deliver sustainable cultural change and an acceptance that “Safety” is both a personal and line management responsibility and that personal behavior is the key to performance. The company is committed to providing all of the resources necessary to meet our vision of “Safety First, No Compromise”. Some improvements in performance were already
apparent at the end of 2005. Unfortunately despite repeated reviews and training on the importance of vigilance about all safety requirements, one employee and one contractor were involved in fatal accidents during 2005. A complete review of safety precautions in the areas involved was undertaken. Lessons learned were applied and refresher training was given to all persons.
The targets for Lost Time Injuries and Severity Rates have been considerably strengthened for 2006 and all employees are expected to contribute to meeting these targets. Our target for fatalities is of course, zero. Contractor Safety Management is an integral part of our Safety Management System and will continue to be closely monitored. Holcim Indonesia will strive to attain its “zero-harm” goals.
Proper equipment and safety lines are mandatory.
Peralatan yang memadai dan standar keselamatan wajib dimiliki.
43Holcim Indonesia Laporan Tahunan 2005
We maintain our own nurseries at Cilacap to produce plants for restoring our environment.
Kami menjaga pusat pembibitan di Cilacap untuk menghasilkan tumbuhan pengganti di lingkungan kami.
Pembangunan berkelanjutan sesuai dengan merek kami
Beberapa usaha telah dilakukan berkaitan dengan
peluncuran merek Holcim di Indonesia untuk memastikan
adanya hubungan antara merek dan pencapaian
perseroan dalam hal lingkungan, hubungan yang harmonis
dengan karyawan termasuk pengelolaan kesehatan dan
keselamatan kerja, komunikasi yang baik dan berkelanjutan
dengan masyarakat sekitar dan penyelenggaraan usaha
secara wajar dengan berkomitmen pada pembangunan
berkelanjutan.
Manajemen Lingkungan
Pada tahun 2005, Perseroan melaksanakan beberapa
program untuk mewujudkan tujuan kami sebagai
perusahaan terbaik dan meraih standar yang melebihi
persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah setempat.
Kami melanjutkan program semen campuran untuk
mengurangi emisi CO2 pada setiap tonnya dengan tetap
mempertahankan kualitas produk. Usaha juga dilakukan
dalam pelaksanaan program penghijauan pada bekas
penambangan serta penanaman kembali lahan dan
kegiatan penghijauan pada kedua pabrik di Cilacap dan
Narogong serta daerah sekitarnya. Truk pengangkut
bongkahan semen dan beton jadi selalu dibersihkan secara
teratur sebelum berada dijalan umum dan pabrik beton
jadi kami menggunakan sistim daur ulang air limbah.
Kemajuan diperoleh atas program AFR kami dengan
digunakannya cangkang sawit, sekam padi dan minyak
bekas sebagai bahan bakar alternatif di tempat
pembakaran. Semua emisi terus diamati.
Kesehatan dan Keselamatan kerja
Tujuan kami adalah terus melakukan perbaikan standar
kesehatan dan keselamatan kerja di lingkungan Perseroan
dengan target utama untuk meniadakan kecelakaan
kerja. Sayangnya, di saat kami gencar mengevaluasi
dan meneruskan kepelatihan pentingnya kewaspadaan
tentang keselamatan kerja, seorang karyawan dan dua
orang dari kontraktor mengalami kecelakaan di tahun 2005.
Evaluasi menyeluruh tentang peringatan keselamatan di
lingkungan kerja telah dilakukan. Kejadian ini menjadi
pelajaran berarti bagi karyawan dan telah dilakukan
pelatihan untuk terus mengingatkan karyawan tentang
keselamatan kerja. Target kami terhadap kecelakaan kerja
yang berakibat kematian adalah nol. Kontraktor Pengelola
Keselamatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Sistim Pengelolaan Keselamatan dan akan terus
dicermati dengan seksama. Holcim Indonesia akan terus
berusaha untuk mencapai tujuan “Tanpa Kecelakaan Kerja”.
Kajian terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja (OH&S)
telah dilaksanakan dan telah diangkat Manajer OH&S baru
yang melapor kepada Presiden Direktur. Sejumlah inisiatif
baru sedang berjalan dan akan membantu perubahan
budaya kesehatan keselataman kerja yang berkelanjutan.
”Keselamatan” merupakan tanggung jawab perorangan
maupun manajemen dan perilaku perorangan merupakan
aspek penting dalam kinerja Perseroan. Perseroan
berkomitmen untuk menyediakan sumber daya yang
dibutuhkan untuk mencapai visi ”Safety First, No
Compromise”. Beberapa peningkatan kinerja telah dicapai
pada akhir 2005.
Di tahun 2006 kami menargetkan untuk mengurangi
“Angka Tingkat Kekerapan dan Keparahan Kecelakaan
Serius” secara signifikan dan semua karyawan diharapkan
untuk memberikan kontribusi dalam pencapaian target
ini.
Holcim Indonesia Annual Report 200544
Education, medical facilities and mosque renovation and construction in local communities.
Pendidikan, fasilitas kesehatan dan renovasi mesjid dan pembangunan di lingkungan sekitar.
Safety CommitteeThe Company’s safety committee is tasked to evaluate and improve performance. The Dupont Safety programme to build safety consciousness has been disseminated at every level of the company. Leaflets, standing displays, street banners and cards serve as additional day-to-day reminders to be constantly aware of the importance of safety. Memoranda describing all aspects of health and safety are issued by the Board of Directors for the benefit of every member of staff and information on accident reporting, regulations during working hours and the work and responsibilities of the Safety Committee are described in detail.
Safety AwardDuring the year employees at the Cilacap plant successfully took part and won an internal competition for good housekeeping including the enforcement of regular safety checks and routines. For the majority in our employ the importance of safety and respect for safety routines is well understood. This was tested thoroughly in 2005 following a safety audit by Sucofindo resulting in Holcim being awarded the first ever Corporate accreditation at Gold level in Indonesia for the company’s SMK3 health and safety management policy.
Community RelationsCommunity advisory panels carry the responsibility for regular meetings with a cross section of stakeholders on a diverse range of issues. Our approach is to encourage open discussion and consultation between company representatives and our neighbouring communities. Meetings are held every 3 to 4 months as required, with the goal of reaching common ground, to build trust and respect between the Company and the community. Topics included the impact of quarry operations, the education of plant management and corporate management on community views and issues and the education of members of community leadership on the activities and operations of the plant. Visitors to the Narogong plant included local leaders and associations including the members of the Family Welfare Empowerment (PKK).
Our vision is “Safety First, No Compromise.”
Visi kami adalah “Safety First, No Compromise.”
45Holcim Indonesia Laporan Tahunan 2005
Komite Keselamatan kerja
Komite keselamatan kerja berkewajiban untuk
mengevaluasi dan memperbaiki kinerja keselamatan kerja.
Program Keselamatan kerja Dupont untuk membangun
kesadaran akan pentingnya keselamatan kerja telah
disebarluaskan pada semua lini Perseroan. Peringatan
untuk tetap waspada juga dilakukan melalui selebaran,
papan pengumuman, pemasangan spanduk di jalan
serta pembagian kartu pada karyawan. Direksi juga telah
mengeluarkan memorandum tentang aspek kesehatan
dan keselamatan kerja, sistem pelaporan kecelakaan,
peraturan selama jam kerja dan tugas serta tanggung
jawab Komite Keselamatan Kerja (P2K3) yang dijabarkan
secara rinci.
Penghargaan Keselamatan kerja
Selama tahun 2005 karyawan di pabrik Cilacap berhasil
memenangkan lomba internal kebersihan area kerja
termasuk penilaian pelaksanaaan keselamatan kerja secara
rutin. Secara umum para karyawan telah memahami
pentingnya keselamatan kerja. Hal ini terlihat dari audit
yang dilakukan oleh Sucofindo dimana Holcim meraih
penghargaan bendera emas sebagai penghargaan pertama
di Indonesia yang diberikan kepada Sistem Manajemen
Kesehatan & Keselamatan Kerja (SMK3) secara korporasi
(bukan per lokasi).
Hubungan dengan Masyarakat
Forum konsultasi masyarakat bertanggung jawab
mengadakan pertemuan secara rutin dengan seluruh
pihak yang berkepentingan untuk membahas berbagai
topik tertentu. Tujuannya adalah untuk lebih mendorong
adanya diskusi dan konsultasi secara terbuka antara
wakil Perseroan dengan masyarakat sekitar. Pertemuan
dilakukan setiap 3 atau 4 bulan sekali untuk mendapatkan
kesepahaman, membangun kepercayaan dan saling
menghormati antara Holcim Indonesia dan masyarakat.
Topik yang dibahas meliputi dampak atas aktivitas
penambangan, pengetahuan tentang manajemen pabrik
dan Perseroan, mengenai pandangan dan permasalahan
dari masyarakat lokal, serta pendidikan bagi para
anggota dari pimpinan masyarakat mengenai kegiatan
dan operasional pabrik. Kunjungan ke pabrik Narogong
dan Cilacap juga mengikutsertakan para pemimpin dan
organisasi setempat termasuk para anggota Pendidikan
Kesejahteraan Keluarga (PKK).
Holcim Indonesia Annual Report 200546
Financing a futureSustainable livelihood programmes were conducted in the vicinity of both the Narogong and Cilacap plants. Revolving working capital credit for local enterprises is the predominant form of support and the businesses involved covered a broad range of activities. At Narogong these included recycling of tyres, paper and tin as well as brick, window and door frame manufacture, livestock farming, rattan furnishing and retail grocery stalls. At Cilacap we supported commercial fish pond development, flower growing and market gardening.
Helping the young and less privilegedOur education support programme covers elementary and high schools and we awarded 1,717 students with scholarships in 2005. Food packages, support for religious events and free medical services
were provided to the less privileged, orphans and the aged in 6 villages and their communities at Narogong and 16 villages at Cilacap. Almost 7,000 people benefited from these activities.
Contributing to local infrastructureOur approach is to work in partnership with our neighbours in joint 40:60 funding arrangements. This policy departs from the 100 per cent company funded support of the past and has resulted in substantially more projects. The formula produced 10 completed village road projects, 3 renovated mosques, 4 new mosques and 2 schools in Narogong. At Cilacap we completed 11 drainage systems, 16 mosque renovations, 11 village paths and5 elementary schools. We also renovated houses in poor communities and a number of public buildings.
Community Relations Programme Investment in 2005Investasi program hubungan masyarakat tahun 2005
Infrastructure Economic Education Social Total /Livelihood
811,419,000 167,800,000 228,291,500 567,385,600 1,774,896,100 399,442,000 270,260,000 90,000,000 265,146,000 1,062,613,000
1,210,861,000 438,060,000 318,291,500 870,296,600 2,837,509,100
Rp
Narogong Plant
Cilacap Plant
Total
47Holcim Indonesia Laporan Tahunan 2005
Social
31%
Infrastructure
43%
Education
11%
Economic/Livehood
15%
Community relations programme activities by value in 2005Aktivitas program hubungan masyarakat di tahun 2005
Public building renovation.
Supporting market gardening at Cilacap.
Renovasi sarana umum.
Mendukung pasar budidaya tanaman di Cilacap.
1,717 school scholarships were awarded in 2005.
Sebanyak 1.717 beasiswa telah diberikan selama tahun 2005.
Pembiayaan masa depan
Program pengembangan ekonomi lokal yang berkelanjutan
dilaksanakan di lingkungan pabrik Narogong dan Cilacap.
Pemberian kredit dana bergulir sebagai modal usaha
untuk usaha kecil merupakan bentuk dukungan yang
paling dominan dari Perseroan. Di Narogong, jenis usaha
yang memperoleh kredit termasuk usaha daur ulang ban,
daur ulang kertas dan kaleng, batu bata, pembuatan
daun jendela dan pintu, peternakan, produk rotan dan
toko bahan makanan dan minuman. Di Cilacap, kami
mendukung usaha di sektor perikanan dan pertamanan.
Bantuan bagi anak-anak dan kaum miskin
Program bantuan pendidikan kami meliputi pelajar di
tingkat sekolah dasar hingga lanjutan atas dan telah
memberikan bantuan beasiswa bagi 1.717 pelajar selama
tahun 2005. Bantuan makanan, kegiatan keagamaan dan
juga pelayanan kesehatan gratis telah juga diberikan
kepada para kaum miskin, anak yatim piatu dan para
lanjut usia di 6 desa dan 1 dusun di Narogong, dan 16 desa
di Cilacap disekitar lokasi pabrik. Kurang lebih 7.000 orang
telah memperoleh bantuan dari kegiatan ini.
Kontribusi bagi infrastruktur lokal
Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk menjalin
kerjasama dengan masyarakat sekitar melalui pengelolaan
keuangan dengan persentasi 40:60 persen. Kebijakan
ini berawal dari dukungan pembiayaan penuh dimasa
lalu dan telah berhasil membangun lebih banyak proyek
dan “Membangun Bersama” adalah konsep yang handal.
Konsep tersebut telah menghasilkan pembangunan jalan
di 10 desa, 3 mesjid yang direnovasi, pembanguan 4 mesjid
baru dan 2 sekolah di Narogong. Di Cilacap kami telah
membangun 11 sistem pengairan, merenovasi 16 mesjid,
membangun jalan di 11 desa dan 5 buah gedung sekolah
SMP. Kami juga telah merenovasi sejumlah rumah keluarga
miskin and fasilitas umum.
Holcim Indonesia Annual Report 200548
Aceh reconstructionThe sheer enormity of this natural disaster is difficult to comprehend. About 800 kilometres of coastline is affected, 120,000 houses are required with 16,500 completed by December 2005. Half the total of 11,000 fishing boats needed have been delivered; 119 schools were in operation at year-end out of a total requirement of 1,200.
Holcim Indonesia has committed Rp 5 billion to the reconstruction effort and Holcim Group a further Rp 8.62 billion. Partners with Holcim in various projects include KMS (the Civil Society Coalition), GTZ, a non-government development agency and the Indonesian Association of Architects.
Initially with KMS we focused on providing the essentials for a decimated 16 village community of about 5,100 people in Nagan Raya. Medical support included two ambulances and medical teams. Child trauma, feeding programmes and religious programmes were other vital activities. As the general condition of these communities improved we moved to develop self-help initiatives supplying fishing boats, agricultural equipment, electric pumps and equipment for drilling new wells. A number of houses were also completed and assistance is being given on agriculture and plantation activities, animal husbandry and local food production. The key message is that all of these activities are sustainable and while a considerable effort is still required, the process of a return to normality is underway.
Aceh: the ArCli initiativeDuring 2005 we commenced work on creating an architectural clinic (ArCli) in Banda Aceh in cooperation with the Institute of Indonesian Architects and GTZ, a non-profit development agency. The clinic has been established to provide the people of the region with practical advice on sustainable building materials, architectural design and construction. We have already conducted extensive training in the manufacture of various types of building blocks from local soils, sand and cement mixtures at very cost-effective prices.
In Aceh Province, much local production capacity was lost in the earthquake and the tsunami which followed it. Although local raw materials available in Aceh make it possible to add local value and create employment, many imported ready made
and prefabricated materials tend to distort the building materials market. ArCli is encouraging reconstruction money to be spent on building materials made or processed in Aceh.
ArCli assesses appropriate materials and technology not only from the technical point of view, but in terms of a contribution to local economic development, employment and the involvement of small and medium enterprises.
Such activity provides individuals in dislocated communities with the opportunity of self-help and the option of developing these skills into a livelihood as a micro or small to medium enterprise. In the year ahead we will move forward into production of cost effective housing types as major re-building programmes are initiated under the supervision
Low cost, self help systems for manufacturing building blocks and affordable houses: Holcim’s commitment to sustainable construction.
Dengan biaya rendah, sistem self-help untuk memproduksi blok dan membangun rumah dengan harga terjangkau. Komitmen Holcim terhadap pembangunan yang berkelanjutan.
49Holcim Indonesia Laporan Tahunan 2005
Pembangunan Kembali Aceh
Dahsyatnya bencana alam tsunami yang melanda Aceh
sulit untuk dipahami. Daerah yang berada sekitar 800
kilometer dari garis pantai terkena dampaknya. Dari
100.000 unit rumah yang dibutuhkan, baru sekitar 16.500
unit yang telah selesai dibangun pada Desember 2005.
Setengah dari total 11.000 kapal nelayan telah diberikan
sedangkan 119 unit sekolah telah beroperasi dari total
kebutuhan sebesar 1.200 unit.
Perseroan telah memberikan bantuan sebesar Rp 5 miliar
untuk mendukung usaha pembangunan kembali Aceh
dan Holcim Group selanjutnya menyumbangkan Rp 8,62
miliar. Dalam proyek pembangunan kembali Aceh, Holcim
menjalin kerjasama dengan berbagai kalangan termasuk
KMS (Koalisi Masyarakat Sipil), GTZ, sebuah lembaga
pembangunan non-pemerintahan dan Institut Arsitek
Indonesia (IAI).
Diawali dengan KMS kami memfokuskan pada penyediaan
kebutuhan dasar masyarakat di 16 desa di Nagan Raya yang
hancur akibat tsunami dengan jumlah penduduk sekitar
5.100 orang. Bantuan kesehatan yang diberikan meliputi
penyediaan 2 buah ambulans beserta tim kesehatan.
Pendirian pusat trauma untuk anak-anak, program
pemberian makanan dan keagamaan adalah aktivitas
lain yang sangat penting. Setelah kondisi masyarakat
secara umum membaik, kami memfokuskan pada usaha
pengembangan yang dapat menciptakan kemandirian
bagi masyarakat setempat seperti penyediaan kapal-kapal
nelayan, peralatan pertanian, pompa listrik dan peralatan
untuk menggali sumur baru. Sejumlah rumah juga telah
selesai dibangun dan bantuan juga diberikan pada
kegiatan pertanian dan perkebunan, peternakan hewan
dan produksi makanan lokal. Pada intinya kegiatan ini
merupakan pembangunan yang berkelanjutan sementara
proses menuju pemulihan Aceh masih terus berlangsung.
Aceh: Prakarsa ArCli
Selama 2005, Holcim bekerjasama dengan IAI dan sebuah
pusat pengembangan sosial GTZ mendirikan ArCli di Banda
Aceh. Klinik ini didirikan untuk memberikan bantuan
praktis tentang bahan bangunan yang berkelanjutan,
disain arsitektural dan masalah konstruksi kepada korban
tsunami di Aceh. Kami telah melakukan pelatihan secara
luas tentang cara pembuatan batu-bata dari tanah, pasir
dan campuran semen dengan biaya yang sangat efektif.
Kebanyakan perusahaan yang ada di Aceh kehilangan
kapasitas produksinya akibat gempa bumi yang diikuti
dengan bencana tsunami. Walaupun bahan baku material
lokal tersedia di Aceh yang memungkinkan menjadi nilai
tambah bagi daerah ini dan dapat menciptakan lapangan
kerja baru, namun banyaknya bahan siap pakai dan
bahan baku impor cenderung mengganggu pasar bahan
bangunan. ArCli mendukung agar dana rekonstruksi Aceh
lebih banyak dibelanjakan untuk bahan bangunan yang
dibuat atau diproses di Aceh.
ArCli dalam menilai jenis bahan bangunan dan teknologi
yang tepat bukan hanya dari sudut pandang teknik, tapi
dengan mempertimbangkan sumbangan yang dapat
diberikan pada pembangunan ekonomi daerah dan
keterlibatan perusahaan kecil dan menengah (SME).
Kegiatan ini akan mendorong masyarakat Aceh untuk
mandiri dan dari kemampuan yang diperoleh bisa menjadi
sumber mata pencaharian mereka. Pada tahun yang akan
datang, kami akan membangun rumah-rumah dengan
biaya rendah sebagai program utama dalam pembangunan
kembali Aceh dibawah pengawasan BRR sebagai lembaga
pemerintahan yang bertanggung jawab pada pemulihan
masyarakat Aceh dari kehancuran akibat gempa bumi
dan tsunami. Sektor pembangunan merupakan mesin
Holcim Indonesia Annual Report 200550
of BRR, the Government agency responsible for reconstruction of the earthquake and tsunami damaged communities of this region. The building sector is an engine to restart economic development in Aceh and ArCli is playing a role in comparing local and imported building materials to make more informed choices available to builders. Towards the end of 2005 we completed an assessment of building materials and this forms a valuable model from which to apply lessons learned to stimulate suitable, affordable housing, much-needed in Aceh but equally long overdue in our own markets across Java.
Sustainable construction is the futureWithin the SD initiative, the concept of sustainable construction is central to the future of Holcim Indonesia. By contributing skills and expertise in advising on building materials production on building techniques and on fabrication we can create afforable housing solutions for end users.
Indonesia’s backlog on proper homes for the lower and middle-income segments has been estimated at 6 million houses. Constraints in addressing this issue range from inadequate purchasing power, to lack of construction know-how, from undeveloped marketing to limited knowledge on building materials. A multiplicity of perceived and real problems requires an holistic approach: the provision of integrated housing solutions for real needs.
Affordability is a major issue being addressed at Holcim Indonesia. We review the entire value chain, from cement producer to home-buyer, examining ways in which the process can be improved by simplifying the construction methods, using building materials in a more efficient manner and in so doing speeding up the process of building a house. This includes empowering small and medium building material producers and builders with knowledge and techniques that enable them to sustain a livelihood and deliver a better product to the home buyer at a reasonable cost for a reasonable return .
In so doing we believe we can manage the available resources and environment to help future generations to meet their own needs.
The ArCli partnership is providing everything from communications to building materials systems and even house design and building tips.
Kemitraan ArCli menyediakan semuanya dari komunikasi hingga sistem bahan bangunan, bahkan tips mendisain dan membangun rumah.
ArCli communicates its message through a comic book “My Dream House”
ArCli menyampaikan pesannya melalui buku komik “Rumah Impianku”
51Holcim Indonesia Laporan Tahunan 2005
Cement roof tiles are sustainable and more affordable than conventional roofing materials.
Genteng semen: berkelanjutan dan cukup murah dibandingkan dengan genteng konvensional.
penggerak dalam pembangunan kembali perekonomian
di Aceh dan ArCli memegang peranan penting dalam
membandingkan bahan bangunan yang diproduksi secara
lokal dan impor yang diberikan sebagai masukan bagi
para kontraktor. Menjelang akhir tahun 2005 kami telah
melakukan penilaian terhadap jenis bahan bangunan dan
ini menjadi suatu model berharga untuk menerapkan
kemampuan yang telah dipelajari dalam mendorong
pembangunan rumah layak pakai dan terjangkau dan
paling dibutuhkan di Aceh dan yang juga telah diterapkan
di pulau Jawa.
Pembangunan Berkelanjutan adalah masa depan
Dalam prakarsa pembangunan yang berkelanjutan, konsep
pembangunan yang berkelanjutan menjadi fokus Perseroan
di masa yang akan datang. Dengan penyediaan keahlian
dan pelatihan dalam memproduksi bahan bangunan, teknik
membangun rumah serta fabrikasi, kami dapat menciptakan
solusi rumah yang terjangkau bagi pengguna akhir.
Indonesia diperkirakan mengalami kekurangan rumah
yang layak bagi segmen menengah dan menengah
bawah sebanyak 6 juta rumah. Kendala yang ada berkisar
dari rendahnya daya beli hingga kurangnya know-how
pembangunan, dari pemasaran yang kurang optimal hingga
pengetahuan tentang bahan bangunan yang terbatas. Kami
percaya berbagai permasalahan yang nyata maupun yang
dirasakan membutuhkan pendekatan yang menyeluruh
yaitu penyediaan solusi perumahan yang terintegrasi
sesuai dengan kebutuhan yang sesungguhnya.
Rumah dengan harga terjangkau merupakan perhatian
utama Perseroan. Kami melakukan kajian terhadap
seluruh mata rantai dari produsen semen hingga pembeli
rumah, mengevaluasi bagaimana proses keseluruhan
dapat diperbaiki melalui metode konstruksi yang lebih
sederhana, menggunakan bahan bangunan yang tepat
secara lebih efisien sehingga proses membangun rumah
dapat diselesaikan lebih cepat. Usaha ini mencakup
pemberdayaan produsen bahan bangunan dan pembangun
berskala kecil dan menengah dengan pengetahuan dan
teknik yang memadai untuk mempertahankan mata
pencaharian mereka. Selain itu juga menghasilkan produk
yang lebih baik bagi pembeli rumah dengan biaya yang
terjangkau sebanding dengan hasil yang diperoleh.
Dengan konsep ini, kami yakin bahwa Holcim Indonesia
dapat mengelola sumber daya alam yang tersedia dan
lingkungan untuk membantu generasi akan datang
memenuhi kebutuhannya.
Holcim Indonesia Annual Report 200552
Corporate Governance
We pride ourselves at PT Holcim Indonesia Tbk in operating a comprehensive governance structure that serves the interests of all our stakeholders. Governance encompasses how we manage the business risks, our reputation and our corporate social responsibilities including community, safety and preservation of the environment. A code of conduct for promoting fairness, transparency and accountability has been drawn up to Holcim Group standards for all employees. It is applied at company level and to every individual.
The Board of Directors is responsible for the development of a structured Business Plan embracing Business Risk Management, Strategic and Functional and Departmental Plans.
The Board of Directors bears primary responsibility for the management of Holcim Indonesia, financial reporting, establishing and overseeing the system of internal control and compliance with Indonesian law and prevailing regulations. The Board of Directors met at least twice every month during the year.
The Board of Commissioners is authorised to supervise the management actions of the Board of Directors. The Board met 4 times in 2005. To assist the Board of Commissioners with their oversight responsibilities, Holcim Indonesia also has an Audit Committee, being an independent body of business professionals, headed by one of the Independent Commissioners.
The Audit Committee assists the Board of Commissioners to supervise the internal control systems, the external and internal audits, financing issues and risk management processes. A detailed charter defines their roles and responsibilities and their report is contained in this annual report.
Reporting to the Audit Committee, an internal audit department has been operating within the Company for three years and in 2005, fully complied with international standards of auditing.
Internal Audit Considerable progress has been made in building discipline and control into the procurement process and in so doing making valuable savings on costs. The company achieved a creditable fourth place among 13 Holcim Group companies undergoing Group Audit tests during the year.
Board of Commissioners
Paul Hugentobler - President CommissionerAppointed as President Commissioner in May 2004, Mr. Hugentobler is a member of the Executive committee of Holcim Ltd since January 2002, and has responsibility for Holcim operations in South Asia and Northern ASEAN. From 1999 until 2000 he served as CEO of Siam City Cement (Public) Company Ltd headquarters in Bangkok and was Holcim Ltd Area Manager for the Asia Pacific region from 1994. With a degree in civil engineering from the Swiss Federal Institute of Technology, he also holds a post-graduate degree in Economic Science from the Graduate School of Economics and Business of Saint Gallen and also completed the international Senior Management Program at Harvard Business School.
Urs Bieri - Vice President CommissionerFormerly serving as Deputy CEO of Holcim Ltd since January 2002, his areas of responsibility included Southern ASEAN, East Asia and Pacific as well as South and East Africa. Mr. Bieri was appointed as the Vice President Commissioner of PT Holcim Indonesia Tbk on May 2004. Past positions include member of the Executive Committee of Holcim Ltd since 1986, and CEO of AG Hunziker between 1983 and 1986. He returned to Holcim to serve as Assistant to CEO and Chairman of the Board of Directors having spent 3 years as Director of Finance and Administration at Wild in Singapore. His career began in 1971 with Holcim. Urs Bieri is a graduate of INSEAD and he also completed studies in Business Administration at the University of Saint Gallen.
53Holcim Indonesia Laporan Tahunan 2005
Tata Kelola Perusahaan
Perseroan merasa bangga menerapkan struktur Tata
Kelola Perusahaan secara komprehensif memenuhi
kepentingan para pihak yang berkepentingan. Tata Kelola
Perusahaan mencakup bagaimana kami mengelola resiko
bisnis, reputasi dan tanggung jawab sosial Perseroan
termasuk Pelayanan Masyarakat, Keselamatan Kerja dan
Pemeliharaan Lingkungan. Kode Perilaku yang mendorong
keadilan, transparansi, dan tanggung jawab telah disusun
sesuai standar Grup Holcim untuk semua karyawan. Hal
ini diterapkan pada setiap individu di seluruh jajaran
perusahaan.
Direksi bertanggung jawab atas pengembangan rencana
bisnis yang terstruktur meliputi Manajemen Resiko Bisnis,
Strategi dan Rencana Fungsional serta Departemen.
Direksi mengemban tanggung jawab atas nama
manajemen Perseroan dalam hal laporan keuangan,
menetapkan dan memantau sistem pengawasan internal,
dan kepatuhan sesuai dengan ketentuan hukum dan
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Di tahun
2005 Direksi mengadakan pertemuan sekurang-kurangnya
dua kali setiap bulan.
Dewan Komisaris mempunyai wewenang untuk
mengawasi manajemen perusahaan yang dijalankan oleh
Direksi. Dewan Komisaris mengadakan pertemuan 4 kali
selama tahun 2005. Untuk membantu Dewan Komisaris
dalam menjalankan tugas pengawasannya, PT Holcim
Indonesia Tbk juga mempunyai Komite Audit, suatu badan
independen yang anggotanya terdiri dari para profesional
dan diketuai oleh seorang Komisaris Independen.
Komite Audit membantu Dewan Komisaris untuk
mengawasi sistem pengawasan internal, audit eksternal
dan internal, masalah keuangan dan proses manajemen
risiko. Kerangka kerja yang menjelaskan secara rinci tugas
dan tanggung jawabnya serta Laporan Komite Audit dapat
dilihat dalam Laporan Tahunan ini.
Departemen Audit Internal yang bertanggung jawab
kepada Komite Audit telah berjalan selama 3 tahun dan
pada tahun 2005 sudah sepenuhnya mengikuti standar
audit internasional.
Audit Internal
Sejumlah hasil telah dicapai dalam membangun disiplin
dan pengawasan terhadap proses procurement. Hal
tersebut sangat membantu penghematan biaya. Perseroan
berhasil mencapai peringkat ke empat dari 13 perusahaan
dibawah Grup Holcim dalam menjalankan test Grup Audit
di tahun 2005.
Dewan Komisaris
Paul Hugentobler - Presiden Komisaris
Diangkat sebagai Presiden Komisaris pada bulan Mei 2004,
beliau merupakan anggota dari The Executive Committee
Holcim Ltd sejak bulan Januari 2002, bertanggung jawab
atas wilayah Holcim Asia Selatan dan ASEAN bagian Utara.
Dari tahun 1999 hingga tahun 2000 beliau menjabat
sebagai CEO pada Siam City Cement (Public) Company
Ltd, yang berkantor pusat di Bangkok, pernah menjabat
selaku Area Manager Holcim Ltd. wilayah Asia Pasifik sejak
tahun 1994. Memperoleh gelar di bidang teknik sipil dari
Swiss Federal Institute of Technology dan pasca sarjana di
bidang sains ekonomi dari Graduate School of Economic
and Business of Saint Gallen, dan juga menyelesaikan
studinya di International Senior Management Program di
Harvard Business School.
Urs Bieri - Wakil Presiden Komisaris
Sebelumnya menjabat sebagai Deputy CEO di Holcim Group
sejak Januari 2002, wilayah tanggung jawabnya meliputi
ASEAN bagian Selatan, Asia Pasifik Timur, maupun Afrika
Selatan dan Timur. Beliau merupakan anggota Executive
Committee Holcim Ltd sejak 1986, juga menjabat posisi
selaku CEO AG Hunziker antara tahun 1983 hingga 1986.
Beliau kembali ke Holcim untuk menjabat sebagai Asisten
CEO dan Chairman of the Board Directors, setelah menjabat
sebagai Director of Finance and Administration di Wild,
Singapura. Karir beliau dimulai tahun 1971 dengan Holcim.
Beliau adalah lulusan dari INSEAD dan juga menyelesaikan
studinya di bidang administrasi bisnis pada University of
Saint Gallen.
Holcim Indonesia Annual Report 200554
Thomas A. Clough - CommissionerAppointed as Commissioner on May 2004, he was President Director of PTSC between 2001 and 2004 and was appointed to the Executive Committee of Holcim Ltd on May 2004 as a result of a resolution passed by its Board of Directors. Between 1998 and 2001 he was CEO of Alsons Cement Corporation. Previous to this, he was with PT Semen Makmur as President Director. He holds a degree in Mining Engineering from the University of Leeds.
Kuntoro Mangkusubroto - CommissionerAppointed as Independent Commissioner in December 2001, he serves as Director of BRR (Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi) the Government agency rebuilding Aceh and Nias. He is also the Chairman of the Business and Management School Governing Council at Bandung Institute of Technology and Commissioner of PT Unilever Indonesia. During his career, he has held positions as Minister of Mines and Energy, President Director of PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT Tambang Timah and PT Tambang Batubara Bukit Asam, Deputy Chairman of the National oard of Investment and Vice Chairman of the Indonesia Association of Engineers. He is an Industrial Engineering graduate of ITB, holds Master of Science in Civil Engineering at Stanford University and a Doctorate in Engineering Science from ITB.
Arief T. Surowidjojo - Independent CommissionerAppointed as Independent Commissioner in December 2001. A graduate of Universitas Indonesia in Law, he also has a Masters in Law (LLM) from the University of Washington. Currently Senior Partner of law firm Lubis, Ganie and Surowidjojo, Jakarta, senior lecturer at the Faculty of Law, University of Indonesia and the Chair Person of the Board of Supervision, the Transparency International -Indonesia.
Kemal A. Stamboel - Independent Commissioner / Chairman of the Audit CommitteeMr. Stamboel is an Independent Commissioner serving on the Board of Commissioners. Former Country Leader for IBM Business Consulting Services and previously Managing Partner of PriceWaterhouseCoopers in Indonesia, Mr. Stamboel
has over 20 years consulting experience with leading public and state-owned companies. Mr. Stamboel is a founding member of the Indonesian Society for Transparency, a member of the Indonesian Institute for Good Governance and a Board Member of the National Committee for Policy and Good Governance, among other professional memberships. Mr. Stamboel holds an MBA from the Management Institute Arthur D. Little, USA and a degree in Psychology, Padjajaran Bandung.
Board of Directors
Tim Mackay - President DirectorPresident Director since May 2004. Tim Mackay’s previous appointment was as Managing Director of Holcim (Lanka) Ltd in 2001. From 1997 he was Chief Executive of Basic Industries Ltd & Fiji Industries Ltd where he was responsible for raising the profile and profitability of the Fijian and Pacific Island cement-based industry. He is a Master Mariner, holds an MBA from Massey University in New Zealand and also completed the Senior Management Program with Holcim Ltd.
Jannus O. Hutapea - Director and Corporate SecretaryLegal & Corporate Affairs Director and Corporate Secretary of PTSC since January 2002. Prior to this he was General Manager from 1997 - 2001. Before coming to PTSC he was Public Relations and External Affairs Manager in PT Coca-Cola Indonesia and at the same time became a lecturer in University of Indonesia and London School of PR in Jakarta. He holds a degree in social science from the Adventist University of Indonesia (UNAI) and a master in Communications from Tokyo Nihon Institute, Japan in 1978.
Thomas A. Dinkel - DirectorFinance Director since 2005. Prior to this appointment, he served as Project Manager at Holcim Group Support (Zurich) Ltd in Zurich. Previous positions include Chief Finance Officer Holcim Vietnam, Regional Controller Holcim South Asia/ASEAN and Corporate Controller, Holcim Group Support Zurich. He gained his Degree in Finance and Accounting from University of St. Gallen, Switzerland.
55Holcim Indonesia Laporan Tahunan 2005
Thomas A. Clough - Komisaris
Diangkat sebagai Komisaris pada bulan Mei 2004.
Sebelumnya beliau menjabat sebagai Presiden Direktur
PT Semen Cibinong Tbk sejak tahun 2001 - 2004 dan
diangkat selaku Executive Committee Holcim Ltd. pada
bulan Mei 2004 sebagai hasil keputusan Direksi. Dari
tahun 1998 hingga 2001 menjabat sebagai CEO Alsons
Cement Corporation. Sebelumnya menjabat sebagai
Presiden Direktur PT Semen Makmur. Beliau meraih gelar
Bachelor of Mining dari University of Leeds, dan memiliki
pengalaman internasional yang luas.
Kuntoro Mangkusubroto - Komisaris
Diangkat sebagai Komisaris Independen pada bulan
Desember 2001, menjabat sebagai Direktur BRR (Badan
Rehabilitasi dan Rekonstruksi), sebuah Badan Pemerintah
yang menangani pembangunan kembali Aceh dan Nias.
Saat ini beliau juga menjabat sebagai Ketua Business
and Management School Governing Council di ITB dan
Komisaris PT Unilever Indonesia. Selama karirnya beliau
pernah menjabat sebagai Menteri Pertambangan dan
Energi, Presiden Direktur PLN, PT Tambang Timah dan
PT Tambang Batubara Bukit Asam, Wakil Ketua National
Board of Investment dan Wakil Ketua Asosiasi Insinyur
Indonesia. Lulusan dari Teknik Industri ITB, meraih gelar
Master of Science dari Teknik Sipil Stanford University dan
Doktor dari Teknik ITB.
Arief T. Surowidjojo - Komisaris Independen
Diangkat sebagai Komisaris Independen pada bulan
Desember 2001. Lulusan Universitas Indonesia di bidang
Hukum dan juga meraih gelar Masters in Law (LLM) dari
University of Washington. Saat ini beliau merupakan
Senior Partner dari Kantor Hukum Lubis, Ganie dan
Surowidjojo, Jakarta, dosen senior di Fakultas Hukum
Universitas Indonesia dan Ketua the Board of Supervision,
The Transparency International Indonesia.
Kemal A. Stamboel - Komisaris Independen dan Ketua
Komite Audit
Beliau merupakan Komisaris Independen yang menjabat
sebagai anggota Dewan Komisaris. Pernah menjabat
sebagai Country Leader di IBM Business Consulting
Services dan sebelumnya menjabat sebagai Managing
Partner PriceWaterhouseCoopers di Indonesia. Beliau
mempunyai pengalaman sebagai konsultan pada
perusahaan publik selama lebih dari 20 tahun. Beliau
merupakan salah satu pendiri Masyarakat Transparansi
Indonesia, anggota Lembaga Indonesia untuk Tata Kelola
yang Baik dan Anggota Dewan Komite Nasional untuk
Kebijakan dan Tata Kelola yang Baik. Beliau memperoleh
gelar MBA dari Management Institute Arthur D. Little, USA
dan gelar Sarjana Psikologi dari Universitas Padjajaran
Bandung.
Direksi
Tim Mackay - Presiden Direktur
Menjabat selaku Presiden Direktur sejak bulan Mei 2004.
Sebelumnya beliau menjabat sebagai Managing Director
Holcim (Lanka) Ltd. pada tahun 2001. Sejak tahun 1997,
beliau menjabat sebagai Chief Executive of Basic Industries
Ltd & Fiji Industries Ltd., dimana beliau bertanggung
jawab untuk meningkatkan profil dan keuntungan Fijian
dan Pacific Island cement-based industry. Beliau adalah
Master Mariner, meraih gelar MBA dari Massey University
di Selandia Baru dan menyelesaikan Senior Management
Program di Holcim Ltd.
Jannus O. Hutapea - Direktur dan Sekretaris Perseroan
Menjabat selaku Direktur Hukum dan Korporasi serta
tercatat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak bulan Januari
2002, sebelumnya menduduki posisi sebagai General
Manager, yaitu dari tahun 1997-2001. Sebelum bergabung
dengan PTSC, beliau menjabat sebagai Public Relations and
External Affairs Manager di PT Coca-Cola Indonesia. Pada
saat bersamaan beliau juga adalah dosen di Universitas
Indonesia dan di London School of PR di Jakarta. Beliau
meraih gelar di bidang Pendidikan Ilmu Sosial dari
Universitas Advent Indonesia (UNAI) dan Master di bidang
komunikasi dari Tokyo Nihon Institute, Jepang pada tahun
1978.
Thomas A. Dinkel - Direktur
Menjabat selaku Direktur Keuangan sejak 2005
Sebelumnya beliau menjabat sebagai Project Manager
Holcim Group Support (Zurich) Ltd di Zurich, Chief Finance
Officer Holcim Vietnam, Regional Controller Holcim
South Asia/ASEAN dan Corporate Controller, Holcim
Group Support Zurich. Meraih gelar Sarjana dalam bidang
Keuangan dan Akuntansi dari University of St. Gallen,
Switzerland.
Holcim Indonesia Annual Report 200556
Novita Primadewi - DirectorHuman Resources Director, a member of the Board of Directors since May 2004. Before coming to PTSC, she was with PT Hay Group, as senior Consultant and then appointed as Director until 2003. She was also the Head of Marketing and Research Department for PT Inter-Admark-Dentsu between 1991 and 1992. She holds a degree in Mathematics from ITB and also a graduate degree in International Management from Universitas Indonesia.
Eamon J. Ginley - DirectorManufacturing Director since November 2004, responsible for the Narogong and Cilacap cement Plant operations in addition to the Corporate Engineering and Co-processing Solution Business unit. He began working for Holcim South East Asia in 2001 as advisor to PTSC, assuming duties of Narogong Plant Production Director when Holcim became majority shareholder in December 2001. Previous to this he was Manufacturing Manager for the Gladstone Cement Plant of Queensland Cement Ltd. He holds a Bachelor of Science in Chemistry from Canterbury University, New Zealand.
Keith G. Dunham - DirectorDirector of Logistics and Exports since 2005, he is responsible for management of multi functional supply chain operations. Before coming to PTSC he was General Manager of Barro Group, supplying and distributing building products to domestic and commercial markets. Commercial Manager of Qantas Regional Airlines between 1998 and 2002, he was also Group General Manager for Hyne & Son Pty Ltd
between 1994 and 1996 where he was responsible the Trade, Retailing and Wholesaling divisions. He holds a Bachelor of Business Management from Monash University, a Graduate Diploma in Marketing and also a MBA from New England University.
Hans Fuchs - DirectorDirector of Ready-Mixed Concrete and Aggregates since 2005. Prior to joining Holcim in September 2004, he was employed by the UK-based international heavy building products company Hanson plc. Most recently he was Managing Director of their RMC & Aggregates Companies in Thailand and prior to this their operation in India. He has gained 20 years experience in the RMC & Aggregates through all disciplines within this business. He holds qualifications in Business and Management Administration from the UK Institute of Management.
Patrick Walser - DirectorDirector of Marketing and Innovation since 2005. Joined Holcim Apasco in 1991, in the field of construction, commissioning, and maintenance. In 1999 he joined Holcim Group Support (HGRS) as a senior consultant and assumed the responsibility of leading the MAC programme around the globe. In 2002 assumed responsibility as Vice President of Marketing and Sales at Holcim (Lanka) Ltd. He holds a degree in mechanical engineering from the Swiss Federal Institute of Technology and a Master of Business Administration from the University of St. Gallen.
Prior to the appointment of new Directors by the General Meeting of Shareholders, the BoD is assisted by:
Alok Agarwal - Business Strategic DevelopmentFormerly as Senior Vice President (Business Development Strategy) at Lafarge India Ltd., he has extensive experience over 29 years in a wide range of industries. In 1997 - 1998 he served as Vice President (Commercial) at Gianni Filaments Ltd and as Chief Executive at Gold Securities Pvt. Ltd from 1992 to 1997. He gained an MBA degree in Finance from Faculty of Management Studies, University of Delhi, New Delhi.
Alok Agarwal,Business Strategic Development
57Holcim Indonesia Laporan Tahunan 2005
Novita Primadewi - Direktur
Menjabat sebagai Direktur Sumber Daya Manusia sejak
bulan Mei 2004. Sebelumnya beliau bekerja di PT Hay
Group selaku Senior Consultant dan kemudian diangkat
sebagai Direktur hingga tahun 2003. Pada tahun 1991-
1992 menjabat sebagai Head of Marketing and Research
PT Inter-Admark Dentsu. Beliau meraih gelar di bidang
matematika dari ITB dan juga gelar di bidang manajemen
internasional dari Universitas Indonesia.
Eamon J. Ginley - Direktur
Menjabat Direktur Manufaktur sejak bulan November
2004, bertanggung-jawab atas operasional pabrik semen
di Narogong dan Cilacap serta Corporate Engineering
and Coprocessing Solution Business. Beliau mulai bekerja
untuk Holcim South East Asia sejak tahun 2001 sebagai
penasehat PTSC, dan selaku Direktur Produksi pabrik
Narogong pada saat Holcim masuk sebagai pemegang
saham mayoritas di bulan Desember 2001. Sebelumnya
beliau adalah Manufacturing Manager Gladstone Cement
Plant di Queensland Cement Ltd. Beliau meraih gelar
Bachelor of Science di bidang Kimia dari Canterbury
University, Selandia Baru.
Keith G. Dunham - Direktur
Sejak tahun 2005 beliau menjabat sebagai Direktur
untuk Logistik dan Ekspor, yang bertanggung-jawab
atas pengelolaan operasi multi functional supply chain.
Sebelum bergabung dengan PTSC, beliau menjabat
sebagai General Manager Barro Group, yang memasok
dan menyalurkan produk bangunan ke pasar domestik
dan komersial. Pada tahun 1998-2002 beliau menjabat
sebagai Commercial Manager Qantas Regional Airlines,
dan sebelumnya lagi pada tahun 1994-1996 beliau adalah
Group General Manager Hyne & Son Pty Ltd, dimana
beliau bertanggung jawab atas divisi-divisi Perdagangan,
Distribusi, dan Eceran. Beliau meraih gelar Bachelor of
Business Management dari Monash University dan meraih
Diploma di bidang pemasaran serta gelar MBA dari New
England University.
Hans Fuchs - Direktur
Sejak tahun 2005 beliau menjabat sebagai Direktur yang
membidangi beton jadi dan agregat. Sebelum bergabung
dengan Holcim pada bulan September 2004, beliau
bekerja pada Hanson plc, yaitu perusahaan Inggris di
bidang produk bangunan berat. Sebelumnya lagi menjabat
sebagai Managing Director pada Ready Mixed Concrete
& Aggregate Companies di Thailand, sesudah menjalani
tugasnya di India. Beliau memiliki 20 tahun pengalaman
di Ready Mixed Concrete & Aggregates melalui semua
disiplin dalam bisnis ini. Beliau meraih gelar dalam Business
and Management Administration dari The UK Institute of
Management.
Patrick Walser - Direktur
Sejak tahun 2005 beliau menjabat sebagai Direktur di
bidang pemasaran dan inovasi. Bergabung dengan Holcim
pada tahun 1991, di bidang konstruksi, commissioning, dan
pemeliharaan. Pada tahun 1999 beliau bergabung dengan
Holcim Group Support (HGRS) sebagai konsultan senior
dan mengemban tanggung-jawab untuk memimpin
program MAC di seluruh dunia. Pada tahun 2002 beliau
menduduki jabatan sebagai Vice President Marketing and
Sales di Holcim (Lanka) Ltd. Beliau meraih gelar di bidang
teknik mesin dari Swiss Federal Institute of Technology
dan gelar MBA dari University of Saint Gallen.
Sebelum pengangkatan anggota Direksi baru oleh Rapat
Umum Pemegang Saham, maka Direksi dibantu oleh:
Alok Agarwal - Business Strategic Development
Sebelumnya beliau juga menjabat sebagai Senior Vice
President (Business Development Strategy) di Lafarge
India Ltd. Pada tahun 1997 - 1998 beliau menjabat sebagai
Vice President (Commercial) di Gianni Filaments Ltd dan
sebagai Chief Executive di Gold Securities Pvt. Ltd dari
1992 hingga 1997. Memiliki pengalaman karir lebih dari
29 tahun di berbagai industri. Meraih gelar MBA dalam
bidang Keuangan, Fakultas Studi Manajemen, University
of Delhi, New Delhi.
Holcim Indonesia Annual Report 200558
Financial Review
OverviewThe company derives the bulk of its revenues in Rupiah from the local sale of cement, ready mixed concrete and aggregates primarily to customers in Java, representing over 60 per cent of the population, the bulk of industry and a fast-growth market for building materials. From time to time US Dollar revenues are earned from export sales of cement dependent upon attractive pricing, availability of finished product and the extent of anticipated domestic commitments.
Net IncomeSignificant sales revenue growth of over 27 per cent boosted by much improved prices and stronger marketing, accompanied by continuing efficiencies in production and logistics, has produced a strong operating result, namely an increase of 58 per cent in EBITDA from Rp 346 billion to Rp 545 billion.
Combining this performance with reduced finance expenses relating to lower translation costs and progress with a debt repurchase programme (USD 17 million), the pre-tax result has considerably improved from Rp 533 billion loss in 2004 to Rp 188 billion loss. After a charge of Rp 146 billion including Rp 142 billion in deferred taxes (a non cash item) the loss for the year was Rp 334 billion or Rp 44 per share.
RevenuesSales revenues increased significantly by 27 per cent to Rp 3,018 billion based on higher prices and sales volume growth of cement and clinker of 6 per cent to 6.6 million tonnes. Total revenue from exports was Rp 430 billion representing 14 per cent of total sales and a small increase compared with 2004.
Market conditions improved over the first three quarters of the year, with a general expansion in bank credit and stronger demand. We were able to capitalise on this with increased marketing activity and the launch of a new product although the large reduction in fuel subsidies had a major adverse impact on sales over the final quarter of 2005. Gross profit more than doubled to Rp 399.1 billion and gross margin improved for the year from 7.2 per cent to 13.2 per cent. Cost of revenues was 19 per cent higher reflecting increased factory overhead, principally fuel and energy costs, while the level of depreciation charges remained broadly unchanged. Within the total increase in sales, ready mixed concrete revenues climbed 63 per cent to Rp 318 billion as we continued, in our role as a fully integrated producer, to build market share in this fast-growing segment. The contribution of ready mixed concrete has increased from 8 per cent to 11 per cent of total sales.
2003 2004 2005
3.500
3.000
2.500
2.000
1.500
1.000
500
0
2,2402,368
3,018
Sales (Rp billion)
Thomas Dinkel, Finance Director
59Holcim Indonesia Laporan Tahunan 2005
Tinjauan Keuangan
Ikhtisar
Sebagian besar pendapatan Perseroan dalam Rupiah
berasal dari hasil penjualan semen, beton jadi dan produk
agregat di pasar domestik terutama dari konsumen di
pulau Jawa yang mewakili 60% dari jumlah penduduk
Indonesia. Pendapatan dalam US Dolar diperoleh dari
penjualan ekspor semen yang tergantung pada harga yang
menarik, ketersediaan produk jadi dan sebagai perluasan
dari pasar domestik.
Laba Bersih
Pendapatan penjualan yang meningkat secara signifikan
lebih dari 27% yang disebabkan oleh perbaikan harga dan
pemasaran yang lebih tangguh disertai dengan efisiensi
produksi dan logistik telah menghasilkan laba usaha yang
kuat, EBITDA meningkat 58% dari Rp 346 miliar menjadi
Rp 545 miliar.
Gabungan kinerja keuangan ini dan beban keuangan yang
lebih rendah terkait dengan berkurangnya beban kurs dan
program pembelian kembali hutang Perseroan sebesar
US$17 juta, maka rugi sebelum pajak mengalami perbaikan
yang sangat berarti dari rugi sebesar Rp 533 miliar pada
tahun 2004 menjadi rugi sebesar Rp 188 miliar di tahun
2005. Setelah dikurangi beban pajak sebesar Rp 146 miliar
yang termasuk di dalamnya Rp 142 miliar beban pajak
tangguhan (transaksi non tunai) maka rugi bersih tahun
2005 adalah sebesar Rp 334 miliar atau Rp 44 per saham.
Pendapatan
Pendapatan penjualan mengalami peningkatan secara
signifikan sebesar 27% menjadi Rp 3.018 miliar akibat
kenaikan harga dan pertumbuhan volume penjualan
semen dan klinker sebesar 6% menjadi 6,6 juta ton. Total
pendapatan dari ekspor sebesar Rp 430 miliar merupakan
14% dari total penjualan, mengalami sedikit peningkatan
dibanding tahun 2004.
Kondisi pasar domestik selama tiga bulan pertama di
tahun 2005 relatif lebih baik seiring dengan adanya
perluasan kredit bank dan juga meningkatnya permintaan
terhadap semen. Perseroan mampu memanfaatkan kondisi
pasar ini dengan menggiatkan program pemasaran dan
meluncurkan produk baru. Pengurangan subsidi bahan
bakar oleh pemerintah secara besar-besaran berdampak
besar terhadap turunnya penjualan pada semester terakhir
tahun 2005. Laba kotor meningkat lebih dari dua kali lipat
menjadi Rp 399,1 miliar dan marjin laba kotor membaik
dari 7,2% pada tahun 2004 menjadi 13,2% pada tahun
2005. Beban pokok penjualan 19% lebih tinggi dibanding
tahun sebelumnya, mencerminkan meningkatnya biaya
pabrikasi, terutama biaya bahan bakar dan energi,
sedangkan beban depresiasi secara keseluruhan tidak
mengalami perubahan. Dari total kenaikan pendapatan,
pendapatan dari penjualan beton jadi naik 63% menjadi
Rp 318 miliar seiring dengan usaha Perseroan sebagai
produsen bahan bangunan yang terintegrasi penuh untuk
terus membangun pangsa pasarnya pada segmen yang
tumbuh dengan pesat ini. Kontribusi dari beton jadi naik
dari 8% menjadi 11% dari total penjualan.
2003 2004 2005
1000
800
600
400
200
0
462
654
883
Ready Mixed Concrete Volumes(cubic metres 000)
Holcim Indonesia Annual Report 200560
Operating performanceTotal Operating Expenses were well contained in view of the business expansion, with general and administrative expenses rising 11 per cent. The rise in selling expenses was in line with greater marketing activity as we increased our penetration of the retail market and launched the new Serba Guna product. Profit from operations for the year was Rp 119 billion. EBITDA (earnings before interest, tax, depreciation and amortisation was Rp 545 billion and represented an improvement of 58 per cent over 2004.
Other income (charges)Net Other Charges decreased from Rp 463 billion toRp 307 billion. Over the course of the year we conducted debt repurchases of a total of US$ 17 million, resulting in a gain of US$1.77 million recorded as ‘other income’ of Rp 17 billion. Year to year there was a reduction in losses on foreign exchange fromRp 407 billion to Rp 247 billion representing translation exposure on foreign currency denominated debt. This relates to a lower rate of depreciation year to year in the value of the Rupiah against the US Dollar. Increased interest expenses of Rp 84 billion from Rp 54 billion in 2004 reflects rising US Dollar interest rates.
After deducting Net Other Charges and a tax expense of Rp 146 billion the net loss for the year was Rp 334 billion or Rp 44 per share, an improved position compared with the loss of Rp 533 billion in 2004.
Financial positionAn increase in the current assets at reporting date, compared with a year ago, represents the improvement in the level of business activity represented by higher levels of receivables and inventories. Non-current assets reduced as further equipment disposals were carried out in line with a two year production review programme for improving operating efficiency. Capital expenditure for the year was Rp 89 billion for routine maintenance as well as plant improvements across a number of different operations.
Total current liabilities increased by the amount of long term debt falling due within 12 months, and correspondingly, total non-current liabilities were lower. All of the company’s financial debt is denominated in US Dollars. Exposure to most of tranche ‘A’ loan interest rate movements is managed using interest rate swaps to fix interest payments for periods up until 2007. The average interest rate for 2005 was 4.3 per cent.
Progress continued through the year on alternative strategies for managing our debt obligations. These were assumed at the time Holcim Group acquired a controlling interest in the company, and the company is in regular dialogue with financial institutions to consider the management of its financial position going forward.
The loss for the year increased the capital deficit from Rp 7.6 trillion to Rp 7.9 trillion and in turn reduced the level of shareholders’ equity.
EBITDA (Rp billion)
2003 2004 2005
600
500
400
300
200
100
0
393346
545
61Holcim Indonesia Laporan Tahunan 2005
EBITDA Margin (%)
2003 2004 2005
30
20
10
0
17.514.6
18.1
Kinerja Operasional
Beban usaha selama tahun 2005 tidak mengalami kenaikan
yang berarti mengingat perluasan usaha yang dilakukan
oleh Perseroan, dimana beban umum dan administrasi naik
sebesar 11%. Kenaikan beban penjualan ini seiring dengan
meningkatnya kegiatan pemasaran untuk meningkatkan
penetrasi pasar kami di pasar eceran dan peluncuran
produk baru semen Serba Guna. Laba usaha pada tahun
2005 sebesar Rp 119 miliar. EBITDA sebesar Rp 545 miliar,
meningkat sebesar 58% dibanding tahun 2004.
Penghasilan (Beban) Lain-lain
Beban Lain-lain - Bersih selama tahun 2005 turun dari
Rp 463 miliar menjadi Rp 307 miliar. Di tahun 2005 ini
Perseroan melakukan pembelian kembali hutang sebesar
US$17 juta, menghasilkan keuntungan sebesar US$1,77
juta yang dicatat sebagai ‘penghasilan lain-lain’ sebesar
Rp 17 miliar. Dibanding tahun sebelumnya, kerugian
kurs mata uang asing turun dari Rp 407 miliar menjadi
Rp 247 miliar menggambarkan adanya efek nilai tukar atas
hutang dalam mata uang asing. Penurunan dikarenakan
lebih rendahnya tingkat depresiasi Rupiah atas Dolar
Amerika tahun 2005 dibandingkan tahun sebelumnya.
Kenaikan beban bunga menjadi Rp 84 miliar dari Rp 54
miliar di tahun 2004 menunjukkan adanya kenaikan suku
bunga Dolar Amerika.
Setelah mengurangi Beban Lain-lain - Bersih dan beban
pajak sebesar Rp 146 miliar, rugi bersih di tahun 2005
adalah Rp 334 miliar atau Rp 44 per saham, menunjukkan
perbaikan dibanding dengan rugi bersih sebesar Rp 533
miliar pada tahun 2004.
Posisi Keuangan
Meningkatnya jumlah aktiva lancar pada tanggal pelaporan
dibanding tahun sebelumnya menunjukan adanya
perbaikan pada semua lini usaha baik sebagaimana dapat
dilihat pada peningkatan piutang maupun persediaan
dibanding tahun 2004. Jumlah aktiva tidak lancar
mengalami penurunan mengingat adanya penjualan
peralatan yang terus berlanjut sejalan dengan program
kajian produksi yang dilakukan dalam dua tahun terakhir
untuk meningkatkan efisiensi operasional. Investasi aktiva
tetap di tahun 2005 mencapai Rp 89 miliar, diperuntukkan
bagi perawatan rutin dan berbagai perbaikan peralatan di
kedua pabrik Perseroan.
Jumlah kewajiban lancar Perseroan meningkat disebabkan
hutang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam
waktu 12 bulan mendatang dan dengan demikian
total kewajiban tidak lancar menurun. Semua hutang
Perseroan berdenominasi mata uang Dolar Amerika. Atas
pergerakan resiko suku bunga pinjaman yang bearasal dari
sebagian besar hutan tranche “A” telah dilindungi dengan
menggunakan swap tingkat bunga yang tetap sampai
dengan tahun 2007. Tingkat bunga rata-rata untuk tahun
2005 adalah 4,3%.
Beberapa strategi alternatif dikembangkan sepanjang
tahun 2005 untuk mengelola hutang yang berasal dari
proses restrukturisasi sewaktu Grup Holcim mengakuisisi
mayoritas saham Perseroan. Dan Perseroan terus
mengadakan dialog rutin dengan lembaga keuangan
untuk mengelola hutang tersebut di tahun mendatang.
Kerugian yang dialami oleh Perseroan mengakibatkan
defisit modal dari Rp 7,6 triliun menjadi Rp 7,9 triliun di
tahun 2005 dan mengurangi jumlah ekuitas.
Holcim Indonesia Annual Report 200562
This 2005 annual report has been approved by the Board of Commissioners and the Board of Directors.
Laporan tahunan 2005 ini telah disetujui oleh para anggota Dewan Komisaris dan para anggota Direksi.
Board of CommissionersDewan Komisaris
Board of DirectorsDireksi
Paul Hugentobler
Urs Bieri
Thomas A. Clough
Kuntoro Mangkusubroto
Arief T. Surowidjojo
Kemal A. Stamboel
Tim Mackay
Novita Primadewi
Keith G. Dunham
Patrick Walser
Jannus O. Hutapea
Thomas A. Dinkel
Eamon J. Ginley
Hans Fuchs
63Holcim Indonesia Laporan Tahunan 2005
Corporate Information Data Perseroan
Quarter Highest Lowest Highest Lowest Triwulan Tertinggi Terendah Tertinggi Terendah
1 670 450 440 365
2 600 410 425 270
3 580 310 390 255
4 530 435 575 370
2005 2004
Number of Shares Percentage Jumlah Saham Persentase
Holderfin B.V. 5,925,912,820 77.33%
Foreign Investors 944,799,755 12.33%
Indonesian public 792,187,425 10.34%(under 5 per cent)
Total 7,662,900,000 100.00%
Holderfin B.V.
Pemodal Asing
Masyarakat Indonesia(dibawah 5%)
Total
Share Price Harga Saham
Shareholders as at 31 December 2005 Pemegang Saham per 31 Desember 2005
65Holcim Indonesia Laporan Tahunan 2005
PT Holcim Indonesia Tbk
(formerly PT Semen Cibinong Tbk) and Its Subsidiaries
Consolidated Financial Statements
for the Years Ended December 31, 2005 and 2004
and Independent Auditors’ Report
(dahulu PT Semen Cibinong Tbk) dan Anak Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 December 2005 dan 2004
dan Laporan Auditor Independen
Daftar Isi
Surat Pernyataan Direksi
Laporan Auditor Independen
Laporan Keuangan Konsolidasi
Pada tanggal 31 Desember 2005 dan 2004 dan untuk
tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
Neraca Konsolidasi
Laporan Laba Rugi Konsolidasi
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi
Laporan Arus Kas Konsolidasi
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi
Contents
Directors’ Statement LetterIndependent Auditors’ ReportConsolidated Financial StatementsAs of December 31, 2005 and 2004 and for the years then endedConsolidated Balance SheetsConsolidated Statements of OperationsConsolidated Statements of Changes in EquityConsolidated Statements of Cash FlowsNotes to Consolidated Financial Statements
1
24567