askep pneumonia.docx

Upload: nur-iswanto

Post on 05-Jul-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/15/2019 ASKEP PNEUMONIA.docx

    1/26

    ASKEP PNEUMONIA

    LAPORAN PENDAHULUAN

    PNEUMONIA

    A. KONSEP MEDIK 

    1. Definisi

    Pneumonia adalah suatu peradangan atau inflamasi pada parenkim paru yang umumnya

    disebabkan oleh agent infeksi

    Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Selaingambaran umum di atas, Pneumonia dapat dikenali berdasarkan pedoman tanda tanda klinis

    lainnya dan pemeriksaan penunjang (Rontgen, Laboratorium) (ilson, !""#).

    Pneumonia adalah sebuah penyakit pada paru-paru di mana pulmonary alveolus (alveoli)

    yang bertanggung ja$ab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi %inflame% dan terisi oleh

    &airan. Pneumonia dapat disebabkan oleh beberapa penyebab, termasuk infeksi oleh bakteria,

    virus, jamur, atau parasit. Pneumonia dapat juga disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik dari

     paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru atau terlalu banyak

    minum alkohol.

    'natomi Paru-Paru

    Paru-paru merupakan organ yang elasti&, berbentuk keru&ut, dan letaknya berada di

    dalam rongga dada atau thora. edua paru-paru saling terpisah oleh mediastinum sentral yang

     berisi jantung dan beberapa pembuluh darah besar. Setiap paru-paru mempunyai apeks (bagian

    atas paru-paru) dan basis.

    Paru-paru kanan lebih besar dari pada paru! kiri. Paru-paru kanan dibagi menjadi * lobus

    yaitu lobus superior, lobus medius, dan lobus inferior. Paru-paru kanan terbagi lagi atas +"

    segmen yaitu pada lobus superior terdiri atas * segmen yakni segmen pertama adalah segmen

    api&al, segmen kedua adalah segmen posterior, dan segmen ketiga adalah segmen anterior.

    Pada lobus medius terdiri atas ! segmen yakni segmen keempat adalah segmen lateral,

    dan segmen kelima adalah segmen medial. Pada lobus inferior terdiri atas segmen yakni

    segmen keenam adalam segmen api&al, segmen ketujuh adalah segmen mediobasal, segmen

    kedelapan adalah segmen anteriobasal, segmen kesembilan adalah segmen laterobasal, dan

    segmen kesepuluh adalah segmen posteriobasal.

  • 8/15/2019 ASKEP PNEUMONIA.docx

    2/26

    Paru-paru kiri terbagi atas dua lobus yaitu lobus superior dan lobus inferior. Paru-paru

    kiri terdiri dari segmen yaitu pada lobus superior terdiri dari segmen pertama adalah segmen

    apikoposterior, segmen kedua adalah segmen anterior, segmen ketiga adalah segmen superior,

    segmen keempat adalah segmen inferior.

    Pada lobus inferior terdiri dari segmen kelima segmen api&al atau segmen superior,

    segmen keenam adalah segmen mediobasal atau kardiak, segmen ketujuh adalah segmen

    anterobasal dan segmen kedelapan adalah segmen posterobasal.

    2. Jenis-jenis Pneumonia

    Pneumonia terbagi dalam berbagai jenis berdasarkan dengan penyebab, anatomik, dan

     berdasarkan asal penyakit ini didapat. Seperti berikut

    1. Be!asa"an #en$e%a% &

    a. Pneumonia Lipid

     b. Pneumonia imia$i

    &. Pneumonia karena etrinsik allergi& alveolitis

    d. Pneumonia karena obat

    e. Pneumonia karena radiasi

    f. Pneumonia dengan penyebab tak jelas

    (asar-dasar ilmu penyakit paru, !""#)

    2. Be!asa"an Ana'omi"  /

    a. Pneumonia Lobaris

    0erupakan pneumonia yang terjadi pada seluruh atau satu bagian besar dari lobus

     paru dan bila kedua lobus terkena bisa dikatakan sebagai pneumonia lobaris.

     b. Pneumonia 1nterstisial

    0erupakan pneumonia yang dapat terjadi di dalam dinding alveolar.

    &. 2ron&hopneumonia

    0erupakan pneumonia yang terjadi pada ujung akhir bronkhiolus yang dapat

  • 8/15/2019 ASKEP PNEUMONIA.docx

    3/26

    tersumbat oleh eksudat mukopuren untuk membentuk ber&ak konsolidasi dalam

    lobus ('. '3i3 'limul 4idayat /!""#)

    *. Be!asa"an asa( #en$a"i' &

    a. Pneumonia komunitas atau &ommunity a&5uired pneumonia, adalah pneumonia yang

    didapat dari masyarakat.

     b. Pneumonia nosokomial atau hospitality a&5uired pneumonia yang berarti penyakit itu

    didapat saat pasien berada di rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan

    ). E'io(o*i

    Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai ma&am mikroorganisme yaitu bakteri, virus,

     jamur, proto3oa, yang sebagian besar disebabkan oleh bakteri. Penyebab tersering pneumonia

     bakterialis adalah bakteri positif-gram, Strepto&o&&us pneumonia yang menyebabkan pneumonia

    streptokokus. 2akteri staphylo&o&&us aureus dan strepto&o&&us aeruginosa. Pneumonia lainnya

    disebabkan oleh virus, misalnya influen3a.

    Pneumonia lobaris adalah peradangan jaringan akut yang berat yang disebabkan oleh

     pneumo&o&&us. 6ama ini menunjukkan bah$a hanya satu lobus paru yang terkena. 'da

     berma&am-ma&am pneumonia yang disebabkan oleh bakteri lain, misalnya bronkopneumonia

    yang penyebabnya sering haemophylus influen3a dan pneumo&o&&us.

    +. ,a"'o Resi"o

    7aktor-faktor resiko terkena pneumonia, antara lain/ 1nfeksi Saluran 6afas 'tas (1SP'),usia lanjut, alkoholisme, rokok, kekurangan nutrisi, 8mur diba$ah ! bulan, 9enis kelamin laki-

    laki , :i3i kurang, 2erat badan lahir rendah, ;idak mendapat 'S1 memadai, Polusi udara,

    epadatan tempat tinggal, 1munisasi yang tidak memadai, 0embedong bayi, efisiensi vitamin '

    dan penyakit kronik menahun. Selain faktor-faktor resiko diatas, faktor-faktor di ba$ah ini juga

    mempengaruhi resiko dari pneumonia /

    +. 1ndividu yang mengidap 41<

    *. 1ndividu yang mengalami aspirasi isi lambung

    =. arena muntah air akibat tenggelam

    . 2ahan yang teraspirasi

    >

  • 8/15/2019 ASKEP PNEUMONIA.docx

    4/26

    . Pa'ofisio(o*i

    alam keadaan sehat, tidak terjadi pertumbuhan mikroorganisme di paru karena adanya

    aktivitas mekanisme pertahanan paru. 'pabila terjadi ketidakseimbangan antara daya tahan

    tubuh, mikroorganisme dan lingkungan, maka mikroorganisme dapat berkembangbiak

    menimbulkan pernyakit. 0ikroorganisme masuk saluran napas, dengan &ara/

    ? 1nokulasi langsung

    ? Penyebaran melalui pembuluh darah

    ? olonisasi di permukaan mukosa

    2akteri masuk ke alveoli menyebabkan reaksi radang, sehingga timbullah edema di

    seluruh alveoli, infiltrasi sel-sel P06 (polimorfonu&lear), dan diapedesis eritrosit. Sel-sel P06

    mendesak bakteri ke permukaan alveoli. engan bantuan lekosit yang lain melalui psedopodosis

    sitoplasmik mengelilingi bakteri tersebut kemudian di fagosit. ;erdapat = 3ona pada daerahreaksi inflamasi, antara lain/

    ? @ona luar/ alveoli yang terisi bakteri dan &airan edema.

    ? @ona permulaan konsolidasi/ terdiri dari P06 dan beberapa eksudasi sel darah merah.

    ? @ona konsolidasi luar/ daerah tempat terjadi fagositosis yang aktif dengan jumlah P06

    yang banyak.

    ? @ona resolusi/ daerah tempat terjadi resolusi dengan banyak bakteri yang mati, lekosit

    dan alveolar makrofag.

    Sehingga, terlihat adanya ! gambaran, yaitu/

    ? Red hepati3ation/ daerah perifer yang terdapat edema dan perdarahan

    ? :ray hepati3ation/ daerah konsolidasi yang luas

  • 8/15/2019 ASKEP PNEUMONIA.docx

    5/26

    . Dia*nosis Pneumonia

    +) 'namnesis

    ? emam menggigil

    ? Suhu tubuh meningkat

    ? 2atuk berdahak mukoid atau purulen

    ? Sesak napas

    ? adang nyeri dada

    !) Pemeriksaan 7isik 

    ? ;ergantung luas lesi paru

    ? 1nspeksi/ bagian yang sakit tertinggal

    ? Palpasi/ fremitus dapat mengeras

    ? Perkusi/ redup

    ? 'uskultasi/ suara dasar bronkovesikuler sampai bronkial, suara

    tambahan ronki basah halus sampai ronki basah kasar pada stadium

    resolusi.

    :ejala-gejala pneumonia serupa untuk semua jenis pneumonia. :ejala-gejala meliputi/

    +. emam dan menggigil akibat proses peradangan

    !. 2atuk yang sering produktif dan purulen

    *. Sputum ber$arna merah karat atau kehijauan dengan bau khas

    =. Rasa lelah akibat reaksi peradangan dan hipoksia apabila infeksinya serius.

    /. Kom#(i"asi

    A Bfusi pleura

    A 4ipoksemia

    A Pneumonia kronik 

    A 2ronkaltasis

  • 8/15/2019 ASKEP PNEUMONIA.docx

    6/26

    A 'telektasis (pengembangan paru yang tidak sempurnaCbagian paru-paru yang diserang

    tidak mengandung udara dan kolaps).

    A omplikasi sistemik (meningitis)

    0. Pemei"saan Penunjan*

    +. Sinar D

    0engidentifikasikan distribusi strukstural (mis. Lobar, bron&hial)E dapat juga

    menyatakan abses luasCinfiltrate, empiema (stapilo&o&&us)E infiltrasi menyebar atau

    terlokalisasi (ba&terial)E atau penyebaranCperluasan infiltrate nodul (lebih sering virus).

    Pada pneumonia mikoplasma, sinar dada mungkin bersih.

    !. :'

    ;idak normal mungkin terjadi, tergantung pada luas paru yang terlibat dan

     penyakit paru yang ada.

    *. 9L F leukositosis biasanya ada, meskipun sel darah putih rendah terjadi pada infeksi

    virus, kondisi tekanan imun.

    =. LB F meningkat

    .7ungsi paru F hipoksemia, volume menurun, tekanan jalan nafas meningkat dan

    komplain menurun.

    #. Blektrolit F 6a dan Gl mungkin rendah

    H. 2ilirubin F meningkat

    . 'spirasi C biopsi jaringan paru

    I.'lat diagnosa termasuk sinar- dan pemeriksaan sputum. Pera$atan tergantung dari

     penyebab pneumoniaE pneumonia disebabkan bakteri dira$at dengan antibiotik.

    +".Pemeriksaan penunjang/

    ++.Rontgen dada

    +!.Pembiakan dahak 

    +*.4itung jenis darah

    +=.:as darah arteri.

    I. Penatalaksanaan

  • 8/15/2019 ASKEP PNEUMONIA.docx

    7/26

    epada penderita yang penyakitnya tidak terlalu berat, bisa diberikan antibiotik per-oral

    (le$at mulut) dan tetap tinggal di rumah.

    Penderita yang lebih tua dan penderita dengan sesak nafas atau dengan penyakit jantung

    atau paru-paru lainnya, harus dira$at dan antibiotik diberikan melalui infus. 0ungkin perlu

    diberikan oksigen tambahan, &airan intravena dan alat bantu nafas mekanik.

    ebanyakan penderita akan memberikan respon terhadap pengobatan dan keadaannya

    membaik dalam $aktu ! minggu.

    Penatalaksanaan untuk pneumonia bergantung pada penyebab, sesuai yang ditentukan

    oleh pemeriksaan sputum men&akup /

    +) Jksigen +-! LCmenit.

    !) 1

  • 8/15/2019 ASKEP PNEUMONIA.docx

    8/26

    B. KONSEP ASUHAN KEPERAAAN

    Proses kepera$atan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik

    kepera$atan. 4al ini biasa disebut sebagai suatu pendekatan problem solving yang memerlukanilmu, tehnik dan keterampilan interpersonal dan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan klienC

    keluarga. imana proses kepera$atan terdiri dari lima tahap yang se5uensial dan berhubungan/

     pengkajian, diagnosis, peren&anaan, pelaksanaan dan evaluasi. (6ursalam, !""+/ +).

    Proses kepera$atan adalah metode sistemik dimana se&ara langsung pera$at bersama klien

    se&ara bersama menentukan masalah kepera$atan sehingga membutuhkan asuhan kepera$atan,

    membuat peren&anaan dan ren&ana implementasi, serta mengevaluasi hasil asuhan kepera$atan.

    (:affar, +III/=).

    Proses kepera$atan adalah satu pendekatan untuk peme&ahan masalah yang memungkinkan

    seorang pera$at untuk mengorganisir dan memberikan asuhan kepera$atan. Proses kepera$atan

    merupakan suatu elemen dari pemikiran ritis yang memperbolehkan pera$at untuk membuat

    keputusan dan mengambil tindakan yang didasarkan atas pertimbangan. Suatu proses adalah satu

    rangkaian dari langkah-langkah atau komponen-komponen petunjuk C penentu untuk men&apai

    tujuan. ;iga karakteristik dari suatu proses adalah Purpose, Jrgani3ation dan Greativity

    ( 2evis,+IH). OPurpose adalah tujuan atau maksud yang spesifik dari proses. Proses

    kepera$atan digunakan untuk mendiagnosa dan mera$at respon manusia pada kondisi sehat dan

    sakit. ('meri&an 6urses 'sso&iation,+I"). OJrgani3ation adalah tahapan atau langkah-langkah

    atau komponen-komponen yang dibutuhkan untuk men&apai tujuan. Proses kepera$atan

    mengandung langkah / Pengkajian, diagnosa kepera$atan, peren&anaan, pelaksanaan, danevaluasi. OGreativity adalah pengembangan lanjut dari proses itu. Proses kepera$atan dinamis

    dan berlanjut terus menerus.( Potter Perry, +IIH / +"* )

    Lima tahap proses kepera$atan menurut Potter (+IIH / +"*) 'suhan epera$atan adalah faktor

     penting dalam survival pasien dan dalam aspek-aspek pemeliharaan, rehabilitatif dan preventif

     pera$atan kesehatan. 8ntuk sampai pada hal ini, profesi kepera$atan telah mengidentifikasikan

     proses peme&ahan masalah yang menggabungkan elemen yang paling diinginkan dari seni

    kepera$atan dengan elemen yang paling relevan dari sistem teori, dengan menggunakan metode

    ilmiah. (oenges, !""" E dikutip dari Shore,+II)

    alam melakukan asuhan kepera$atan terdapat beberapa langkah yang harus ditempuh. 'dapun

    langkah tersebut adalah sebagai berikut /

  • 8/15/2019 ASKEP PNEUMONIA.docx

    9/26

    1. Pen*"ajian

    Pengkajian adalah tahap a$al dari proses kepera$atan dan merupakan suatu proses yang

    sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan

    mengidentifikasi status kesehatan klien. (6ursalam, !""+/ +H).

    0erupakan dasar utama atau langkah a$al dari proses kepera$atan se&ara keseluruhan.

    Pada tahap ini semua dataCinformasi tentang klien yang dibutuhkan dikumpulkan dan dianalisa

    untuk menentukan diagnosa kepera$atan. (:affar, +III/ H).

    alam tahap pengkajian dilakukan pengumpulan data dengan &ara komunikasi yang

    efektif, observasi dan pemeriksaan fisik. ata yang dikumpulkan terdiri dari data dasar dan data

    fokus. Pengkajian kepera$atan data dasar yang komprehensif adalah kumpulan data yang

     berisikan mengenai status kesehatan klien, kemampuan klien untuk mengelola kesehatan dan

    kepera$atannya terhadap dirinya sendiri dan hasil konsultasi dari medis (terapi) atau profesi

    kesehatan lainnya. Sedangkan data fokus adalah data tentang perubahan-perubahan atau responklien terhadap kesehatan dan masalah kesehatannya serta hal-hal yang men&akup tindakan yang

    dilakukan kepada klien (6ursalam, !""+/ +H).

    Pengkajian yang perlu dilakukan pada anak dengan pneumonia menurut Speer (+III / *")

    meliputi sebagai berikut/

    a. Respirasi

    N Peningkatan frekuensi nafas

    N Retraksi iga

    N 6yeri dada

    N Gra&kles

    N Pernafasan &uping hidung

    N Sianosis

    N 2atuk produktif 

    N Ron&hi

     b. ardiaovaskuler 

    N ;a&hy&ardia

    &. 6eurologi

    N Sakit kepala

  • 8/15/2019 ASKEP PNEUMONIA.docx

    10/26

  • 8/15/2019 ASKEP PNEUMONIA.docx

    11/26

    :ejala / ehilangan nafsu makan, mualCmutah, ri$ayat 0

    ;anda / istensi abdomen, hiperaktif bunyi usus, kulit kering dengan turgor buruk,

     penampilan kakeksia (malnutrisi).

    e) 6eurosensori

    :ejala / Sakit kepala daerah frontal (influen3a).

    ;anda / Perubahan mental (bingung, somnolen).

    f) 6yeriC kenyamanan

    :ejala / Sakit kepala, nyeri dada (pleuritik), meningkat oleh batukE nyeri dada substernal

    (influen3a), mialgia, artralgia.

    ;anda / 0elindungi area yang sakit (pasien umumnya tidur pada sisi yang sakit untuk

    membatasi gerakan).

    g) Pernafasan

    :ejala / Ri$ayat adanyaC 1S kronis, PPJ0, merokok, ;akipnea, dispnea progesif,

     pernafasan dangkal, penggunaan otot aksesori, pelebaran nasal.

    ;anda / Sputum / 0erah muda, berkarat atau purulen

    Perkusi / Pekak di atas area yang konsolidasi

    7remitus / ;aktil dan vokal bertahap meningkat dengan konsolidasi, gesekan friksi pleural

    2unyi nafas / 0enurun atau tak ada di atas area yang terlibat, atau nafas bronkial

    arna / Pu&at atau sianosis bibirC kuku

    h) eamanan

    :ejala / Ri$ayat gangguan sistem imun, misalnya penggunaan steroid atau kemoterapi,

    institusionalisasi, ketidakmampuan umum.

    emam (suhu *,-*I,# oG).

    ;anda / 2erkeringat, menggigil berulang, gemetar, kemerahan mungkin ada pada kasus

    rubeola atau varisela

     b. Pemeriksaan fisik 

  • 8/15/2019 ASKEP PNEUMONIA.docx

    12/26

    Pemeriksaan atau pengkajian fisik dalam kepera$atan dipergunakan untuk memperoleh

    data obyektif dari ri$ayat kepera$atan klien. 7okus pengkajian fisik yang dilakukan

     pera$at adalah pada kemampuan fungsional klien.

    'da = tehnik dalam pemeriksaan fisik (6ursalam, !""+ / *+) /

    +) 1nspeksi

    1nspeksi adalah suatu proses observasi yang dilaksanakan se&ara sistemik. Jbservasi dilakukan

    dengan menggunakan indra penglihatan, pendengaran dan pen&iuman sebagai suatu alat

    mengumpulkan data. 7okus inspeksi pada setiap bagian tubuh meliputi/ ukuran, $arna, bentuk,

     posisi, dan simetris.

    !) Palpasi

    Palpasi adalah suatu tehnik yang menggunakan indera peraba. ;angan dan jari-jari adalah suatu

    instrumen yang sensitif dan digunakan untuk mengumpulkan data, tentang/ temperatur, turgor,

     bentuk, kelembaban, fibrasi dan ukuran.

    *) Perkusi

    Perkusi adalah suatu tehnik dengan jalan mengetuk untuk membandingkan kiri-kanan pada

    setiap daerah permukaan tubuh dengan tujuan menghasilkan suara. Perkusi bertujuan untuk

    mengidentifikasi lokasi, ukuran, bentuk dan konsistensi jaringan.

    =) 'uskultasi

    'uskultasi adalah pemeriksaan dengan jalan mendengarkan suara yang dihasilkan oleh tubuh

    dengan menggunakan stetoskop.

    !. iagnosa epera$atan

    iagnosa kepera$atan adalah keputusan klinik tentang respon individu, keluarga dan masyarakat

    tentang masalah kesehatan aktual atau potensial, sebagai dasar seleksi intervensi kepera$atan

    untuk men&apai tujuan asuhan kepera$atan sesuai dengan ke$enangan pera$at. (6ursalam,!""+ / *, dikutip dari 6'6').

    iagnosa kepera$atan adalah pernyataan yang menjelaskan statusC masalah kesehatan aktual

    atau potensial. ;ujuannya adalah mengidentifikasi adanya masalah aktual berdasarkan respon

    klien terhadap masalah atau penyakit, faktor-faktor yang berkontribusi atau penyebab adanya

    masalah, kemampuan klien men&egah atau menghilangkan masalah. (:affar,+III / #+)

  • 8/15/2019 ASKEP PNEUMONIA.docx

    13/26

    ;ujuan diagnosa kepera$atan adalah untuk mengidentifikasi /

    a. 0asalah dimana adanya respon klien terhadap status kesehatan atau penyakit.

     b. 7aktor-faktor yang menunjang atau menyebabkan suatu masalah (etiologi)

    &. emampuan klien untuk men&egah atau menyelesaikan masalah.

    (6ursalam, !""+ / *#)

    Langkah-langkah dalam diagnosa kepera$atan dapat dibedakan menjadi /

    a. lasifikasi dan analisa data.

     b. 1nterpretasi data.

    &.

  • 8/15/2019 ASKEP PNEUMONIA.docx

    14/26

    g. ekurangan volume &airan, resiko tinggi terhadap berhubungan dengan kehilangan &airan

    yang berlebihan (demam, berkeringat banyak, napas mulutC hiperventilasi, muntah), penurunan

    masukan oral.

    h. urang pengetahuan (kebutuhan belajar, mengenai kondisi dan kebutuhan tindakan)

     berhubungan dengan kurang informasi, kesalahan interpretasi, kurang mengingat.

    *. Peren&anaan epera$atan

    Setelah merumuskan diagnosa kepera$atan langkah berikutnya adalah menentukan peren&anaan

    kepera$atan. Peren&anaan meliputi pengembangan strategi desain untuk men&egah, mengurangi

    dan mengoreksi masalah-masalah yang di identifikasi pada diangosa kepera$atan. ;ahap ini

    dimulai setelah menentukan diagnosa kepera$atan dan menyimpulkan ren&ana dokumentasi.

    ;ahapan dalam peren&anaan ini meliputi / menentukan prioritas, menentukan kriteria hasil,

    menentukan ren&ana tindakan dan pendokumentasian. (6ursalam, !""+/ +).

    ;ujuan peren&anaan adalah mengurangi, menghilangkan dan men&egah masalah kepera$atan

    klien. ;ahap peren&anaan kepera$atan adalah penentuan prioritas diagnosa kepera$atan,

     penetapan sasaran (goal) dan tujuan (obje&tive), penetapan kriteria evaluasi dan merumuskan

    intervensi kepera$atan (:affar La Jde 9umadi, +IIH / #*).

    0enurut 6ursalam (!""+ / !) ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan dalam langkah-

    langkah penyusunan peren&anaan yaitu / menentukan prioritas, menentukan kriteria hasil,

    menentukan ren&ana tindakan dan dokumentasi. 8ntuk menentukan prioritas ada dua hirarki

    yang dapat digunakan, yaitu /

    a. 4irarki O0aslo$ (+I=*), membagi kebutuhan dalam lima tahap yaitu / kebutuhan fisiologis,rasa aman dan nyaman, sosial, harga diri dan aktualisasi diri

     

    'ktualisasi

  • 8/15/2019 ASKEP PNEUMONIA.docx

    15/26

      iri

      4arga diri

      0en&intai dan di&intai

      Rasa aman dan nyaman

      ebutuhan fisiologis

      J! , 4!J, elektrolit, makanan, seks

    Penjelasan /

    +) ebutuhan fisiologis (Physiologi&al 6eed) yang merupakan kebutuhan pokok utama.

    0isalnya / udara segar (J!), air (4!J), &airan elektrolit, makanan dan se, bila kebutuhan initidak terpenuhi akan terjadi ketidakseimbangan fisiologis misalnya /

    a) ekurangan oksigen menyebabkan sesak.

     b) ekurangan &airanC air menyebabkan dehidrasi.

    !) ebutuhan akan rasa aman (Safety 6eed)

    0isalnya / rasa aman terhindar dari penyakit, gangguan pen&urian, perlindungan hukum.

    *) ebutuhan di&intai dan men&intai (Love 6eed)

    0isalnya / mendambakan kasih sayang ingin di&intaiC diterima oleh kelompok.

    =) ebutuhan harga diri (Bsteem 6eed)

    0isalnya / ingin dihargaiC menghargai E adanya respek dari orang lain. ;oleransi dalam hidup

     berdampingan.

    ) ebutuhan aktualisasi diri (Self '&tuali3ation 6eed)

    0isalnya / ingin diakuiC dipuja, ingin berhasil, ingin menonjolC lebih dari orang lain.

    'dapun peren&anaanC intervensi dari diagnosa yang timbul pada pasien pneumonia menurut

    oenges (+III / +##) adalah/

    a. 2ersihan jalan nafas, tak efektif berhubungan dengan inflamasi tra&heobronkial, pembentukan

    edema, peningkatan produksi sputum.

  • 8/15/2019 ASKEP PNEUMONIA.docx

    16/26

  • 8/15/2019 ASKEP PNEUMONIA.docx

    17/26

    ) 2erikan &airan tambahan, misalnya intravena.

    Rasional / Gairan diperlukan untuk menggantikan kehilangan (termasuk yang tidak tampak) dan

    memobilisasikan sekret.

    I) '$ai :', nadi oksimetri.

    Rasional / 0engevaluasi kemajuan dan efek proses penyakit dan memudahkan pilihan terapi

    yang diperlukan.

    +") 2antu bronkoskopiC torasintesis bila diindikasikan.

    Rasional / adang-kadang diperlukan untuk membuang perlengketan mukosa, mengeluarkan

    sekresi purulen, danC atau men&egah atelektasis.

     b. Pertukaran gas, kerusakan berhubungan dengan perubahan membran alveolar-kapiler (efek

    inflamasi).

    ;ujuan / Pertukaran gas kembali efektif.

    riteria hasil / - 0enunjukkan perbaikan ventilasi dan oksigenasi jaringan dengan :' dalam

    rentang normal dan tak ada distress pernapasan.

    - 2erpartisipasi pada tindakan memaksimalkan oksigenasi

    Ren&ana tindakan /

    0andiri

    +) aji frekuensi, kedalaman dan kemudahan bernafas.

    Rasional / 0anifestasi distress pernafasan tergantung padaC indikasi derajat keterlibatan paru dan

    status kesehatan umum.

    !) Jbservasi $arna kulit, membran mukosa dan kuku, &atat adanya sianosis perifer (kuku) dan

    sianosis sentral (sirkumoral).

    Rasional / Sianosis kuku menunjukkan vasokontriksi atau respons tubuh terhadap demamC

    menggigil. 6amun sianosis daun telinga, membran mukosa dan kulit sekitar mulut menunjukkan

    hipoksemia sistemik.

    *) aji status mental.

    Rasional / :elisah, mudah terangsang, bingung dan somnolen dapat menunjukkan hipoksemiaC

     penurunan oksigen serebral.

    =) '$asi frekuensi jantungC irama.

  • 8/15/2019 ASKEP PNEUMONIA.docx

    18/26

    Rasional / ;akikardia biasanya ada sebagai akibat demamCdehidrasi tetapi dapat sebagai respon

    terhadap hipoksemia.

    ) '$asi suhu tubuh sesuai indikasi.

    Rasional / emam tinggi sangat meningkatkan kebutuhan metabolik dan kebutuhan oksigen danmengganggu oksigenasi seluler.

    #) Pertahankan istirahat tidur. orong menggunakan tehnik relaksasi dan aktivitas senggang.

    Rasional / 0en&egah terlalu lelah dan menurunkan kebutuhan konsumsi oksigen, untuk

    memudahkan perbaikan infeksi.

    H) ;inggikan kepala dan dorong sering mengubah posisi, nafas dalam, dan batuk efektif.

    Rasional / ;indakan ini meningkatkan inspirasi maksimal, meningkatkan pengeluaran sekret

    untuk memperbaiki ventilasi. aji tingkat ansietas. 'nsietas adalah manifestasi masalah

     psikologis sesuai dengan respons fisiologi terhadap hipoksia

    ) Jbservasi penyimpangan kondisi, &atat hipotensi, banyaknya jumlah sputum merah mudaC

     berdarah, pu&at sianosis, perubahan tingkat kesadaran, dispnea berat, gelisah.

    Rasional / Syok dan edema paru adalah penyebab umum kematian Pneumonia dan membutuhkan

    intervensi medik segera.

    olaborasi

    I) 2erikan terapi oksigen dengan benar.

    Rasional / 0empertahankan PaJ! di atas #" mm4g.

    &. 1nfeksi, resiko tinggi terhadap (penyebaran) berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan

    utama (penurunan kerja silia, perlengketan sekret pernapasan), tidak adekuat pertahanan

    sekunder (adanya infeksi, penekanan imun), penyakit kronis, malnutrisi.

    ;ujuan / Penyebaran infeksi tidak terjadi.

    riteria hasil / - 0en&apai $aktu perbaikan infeksi tanpa komplikasi

    - 0engidentifikasi intervensi untuk men&egahC menurunkan resiko infeksi.

    Ren&ana tindakan /

    0andiri

    +) Pantau tanda-tanda vital dengan ketat, khususnya selama a$al terapi.

    Rasional / Selama periode ini potensial komplikasi fatal (hipotensiC syok) dapat terjadi.

  • 8/15/2019 ASKEP PNEUMONIA.docx

    19/26

    !) 'njurkan pasien untuk menghentikan pengeluaran sekret.

    Rasional / 0eskipun pasien dapat menemukan pengeluaran dan upaya membatasi atau

    menghindarinya, penting bah$a sputum harus dikeluarkan dengan &ara aman.

    *) ;unjukanC dorong teknik men&u&i tangan yang baik.

    Rasional / 0enurunkan penyebaranC tambahan infeksi.

    =) 8bah posisi dengan sering dan berikan pembuangan paru yang baik.

    Rasional / 0eningkatkan pengeluaran, pembersihan infeksi.

    ) Lakukan isolasi pen&egahan sesuai individual.

    Rasional / tergantung pada tipe infeksi, respons terhadap anti biotik, kesehatan umum pasien dan

    terjadi komplikasi.

    #) orong keseimbangan istirahat adekuat dengan aktivitas sedang. ;ingkatkan masukan nutrisi

    adekuat.

    Rasional / 0emudahkan proses penyembuhan dan meningkatkan tahanan alamiah.

    H) '$asi keefektifan terapi mikrobial.

    Rasional / ;anda perbaikan kondisi harus terjadi dalam $aktu !=-= jam.

    olaborasi

    ) 2erikan antimikrobial sesuai indikasi misalnya penisillin, eritromisin, tetrasiklin, amikain,

    sefalosporinE amantadin.

    Rasional / 8ntuk membunuh kebanyakan mikrobial pneumonia.

    d. 1ntoleransiC aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen,

    kelemahan umum.

    ;ujuan / 'ktivitas sehari-hari terpenuhi se&ara mandiri.

    riteria hasil / 0enunjukkan peningkatan toleransi terhadap aktivitas yang dapat diukur dengan

    tak adanya dispnea, kelemahan berlebihan dan tanda vital dalam rentang normal.

    Ren&ana tindakan /

    0andiri

  • 8/15/2019 ASKEP PNEUMONIA.docx

    20/26

  • 8/15/2019 ASKEP PNEUMONIA.docx

    21/26

    olaborasi

    =) 2erikan analgesik dan antitusif sesuai indikasi.

    Rasional / 0eningkatkan kenyamanan dan menekan batuk nonproduktifC paroksismal atau

    menurunkan mukosa berlebihan.

    f. 6utrisi, kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolik

    sekunder terhadap demam dan proses infeksi, anoreksia, bau dan rasa sputum, pengobatan

    aerosol, dan distensi abdomenC gas.

    ;ujuan / ebutuhan nutrisi terlenuhi.

    riteria hasil / - 0enunjukkan peningkatan nafsu makan

    - 0empertahankan atau meningkatkan berat badan

    Ren&ana tindakan /

    0andiri

    +) 1dentifikasi faktor penyebab.

    Rasional / Pilihan intervensi tergantung pada penyebab masalah.

    !) 2erikan $adah tertutup untuk sputum dan buang sesering mungkin.

    Rasional / 0enghilangkan tanda bahaya, rasa, bau dari lingkungan pasien dan dapat menurunkan

    mual.

    *) 9ad$alkan pengobatan pernafasan sedikitnya satu jam sebelum makan.

    Rasional / 0enurunkan efek mual yang berhubungan dengan pengobatan.

    =) 'uskultasi bunyi usus, observasi distensi abdomen.

    Rasional / 2unyi nafas mungkin menurunkan atau tidak ada bila proses infeksi berat.

    ) 2erikan makanan porsi ke&il dan sering dan menarik bagi klien.

    Rasional / 0eningkatkan masukan meskipun nafsu makan mungkin lambat untuk kembali.

    #) Bvaluasi status nurtrisi, ukur berat badan setiap hari.

    Rasional / ondisi kronisC keterbatasan ekonomi dapat menimbulkan malnutrisi.

  • 8/15/2019 ASKEP PNEUMONIA.docx

    22/26

    g. ekurangan volume &airan, resiko tinggi terhadap berhubungan dengan kehilangan &airan

    yang berlebihan (demam, berkeringat banyak, napas mulutC hiperventilasi, muntah), penurunan

    masukan oral.

    ;ujuan / ekurangan volume &airan teratasi.

    riteria hasil / 0enunjukkan keseimbangan &airan dibuktikan dengan parameter individual yang

    tepat, misalnya membran mukosa lembab, turgor kulit baik, pengisian kapiler &epat, tanda-tanda

    vital normal.

    Ren&ana tindakan /

    0andiri

    +) aji perubahan tanda vital.

    Rasional / Peningkatan suhuCmemanjangnya demam meningkatkan laju metabolik dan

    kehilangan &airan melalui evaporasi.

    !) aji turgor kulit, kelembaban membran mukosa (bibir, lidah).

    Rasional / 1ndikator langsung keadekuatan volume &airan, meskipun membran mukosa mulut

    mungkin kering karena nafas mulut dan oksigen tambahan.

    *) Gatat laporan mualC muntah.

    Rasional / 'danya gejala ini menurunkan masukan oral.

    =) Pantau masukan dan haluaran, &atat $arna, karakteristik urine.

    Rasional / 0emberikan informasi tentang keadekuatan volume &airan dan kebutuhan

     penggantian.

    ) ;ekankan &airan sedikitnya !"" mlC hari atau sesuai kondisi individual.

    Rasional / Pemenuhan kebutuhan dasar &airan, menurunkan risiko dehidrasi.

    olaborasi

    #) 2eri obat sesuai indikasi, misalnya antipiretik, antiemetik.

    Rasional / 2erguna menurunkan kehilangan &airan.

    H) 2erikan &airan tambahan 1< sesuai keperluan

    Rasional / 'danya penurunan masukanCbanyak kehilangan, penggunaan parental dapat

    memperbaikiCmen&egah kekurangan.

  • 8/15/2019 ASKEP PNEUMONIA.docx

    23/26

    h. urang pengetahuan (kebutuhan belajar, mengenai kondisi dan kebutuhan tindakan)

     berhubungan dengan kurang informasi, kesalahan interpretasi, kurang mengingat.

    ;ujuan / urang pengetahuan teratasi.

    riteria hasil / 0enyatakan pemahaman kondisi proses penyakit dan pengobatan.

    Ren&ana tindakan /

    0andiri

    +) aji tingkat pengetahuan.

    Rasional / 0en&ari latar belakang kurangnya pengetahuan.

    !) iskusikan aspek ketidaktahuan dari penyakit dan prosesnya.

    Rasional / 1nformasi dapat meningkatkan koping dan membantu menurunkan ansietas danmasalah berlebihan.

    *) 2erikan informasi dalam bentuk tertulis dan verbal.

    Rasional / 1nformasi tertulis meningkatkan ingatan proses belajar.

    =) ;ekankan pentingnya melanjutkan batuk efektifClatihan pernapasan.

    Rasional / Selama a$al #- minggu setelah pulang, pasien berisiko besar untuk kambuh dari

     pneumonia.

    ) ;ekankan perlunya melanjutkan terapi antibiotik selama periode yang dianjurkan.

    Rasional / Penghentian dini antibiotik dapat mengakibatkan iritasi mukosa bronkus, dan

    menghambat makrofag alveolar, mempengaruhi alami tubuh mela$an infeksi.

    =. Pelaksanaan

    Pelaksanaan tindakan kepera$atan adalah inisiatif dari ren&ana tindakan untuk men&apai tujuan

    yang spesifik. ;ahap pelaksanaan dimulai setelah ren&ana tindakan disusun dan ditujukan pada

    nursing orders untuk membantu klien men&apai tujuan yang diharapkan.

    Pelaksanaan adalah inisiatif dari ren&ana tindakan untuk men&apai tujuan yang spesifik (Lyer,

    et.al, +II#). ;ahap pelaksanaan pera$atan merupakan tindakan pemberian asuhan kepera$atan

    yang dilakukan se&ara nyata untuk membantu klien men&apai tujuan pada ren&ana tindakan yang

    telah dibuat. (6ursalam, !""+ / #*)

    4al-hal yang harus diperhatikan ketika melakukan implementasi adalah intervensi dilaksanakan

    sesuai dengan ren&ana setelah dilakukan validasi, penguasaan keterampilan inter personal,

  • 8/15/2019 ASKEP PNEUMONIA.docx

    24/26

    intelektual dan teknikal, intervensi harus dilakukan dengan &ermat dan efisien pada situasi yang

    tepat, keamanan fisik dan psikologi dilindungi dan dokumentasi kepera$atan berupa pen&atatan

    dan pelaporan (:affar, +III / #).

    ;ujuan dari pelaksanaan adalah membantu klien dalam men&apai tujuan yang telah ditetapkan,

    yang men&akup peningkatan kesehatan, pen&egahan penyakit, pemulihan kesehatan danmemfasilitasi koping. (6ursalam, !""+/ #*).

    0enurut 6ursalam (!""+), dalam pelaksanaan tindakan ada tiga tahapan yang harus dilalui yaitu

     persiapan, peren&anaan dan dokumentasi.

    a. 7ase persiapan, meliputi/

    +) Revie$ tindakan kepera$atan

    !) 0enganalisa pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

    *) 0engetahui komplikasi yang mungkin timbul

    =) 0enentukan dan mempersiapkan peralatan yang diperlukan

    ) Persiapan lingkungan yang kondusif 

    #) 0engidentifikasi aspek hukum dan etik 

     b. 7ase intervensi/

    +) 1ndependen/ ;indakan yang dilakukan oleh pera$at tanpa petunjuk atau perintah dokter atau

    tim kesehatan lain.

    !) 1nterdependen/ ;indakan pera$at yang melakukan kerjasama dengan tim kesehatan lain (gi3i,

    dokter, laboratorium dll).

    *) ependen/ 2erhubungan dengan tindakan medis atau menandakan dimana tindakan medis

    dilaksanakan.

    &. 7ase dokumentasi

    0erupakan suatu pen&atatan lengkap dan akurat dari tindakan yang telah dilaksanakan yang

    terdiri dari tiga tipe yaitu/

    +) Sour&es Jriented Re&ords (SJR)

    !) Problem Jriented Re&ords (PJR)

    *) Gomputer 'ssisted Re&ords (G'R)

    . Bvaluasi

  • 8/15/2019 ASKEP PNEUMONIA.docx

    25/26

    Bvaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses kepera$atan yang menandakan

    seberapa jauh diagnosa kepera$atan, ren&ana tindakan dan pelaksanaannya sudah berhasil

    di&apai. 0elalui evaluasi memungkinkan pera$at untuk memonitor Okealpaan yang terjadi

    selama tahap pengkajian, analisa, peren&anaan, dan pelaksanaan tindakan. (6ursalam, !""+ ).

    0enurut :riffith dan Ghristensen (+I#) evaluasi sebagai sesuatu yang diren&anakan dan perbandingan yang sistematik pada status kesehatan klien. (6ursalam, !""+ ).

    ;ujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan klien men&apai tujuan. 4al ini bisa

    dilaksanakan dengan melaksanakan hubungan dengan klien berdasarkan respon klien terhadap

    tindakan kepera$atan yang diberikan, sehingga pera$at dapat mengambil keputusan /

    a. 0engakhiri ren&ana tindakan kepera$atan (klien telah men&apai tujuan yang ditetapkan).

     b. 0emodifikasi ren&ana tindakan kepera$atan (klien mengalami kesulitan untuk men&apai

    tujuan).

    &. 0eneruskan ren&ana tindakan kepera$atan (klien memerlukan $aktu yang lebih lama untuk

    men&apai tujuan).(6ursalam, !""+, dikutip dari 1yer et. al, +II#)

    'da ! komponen untuk mengevaluasi kualitas tindakan kepera$atan yaitu /

    a. Proses (7ormatif)

    'dalah evaluasi yang dilaksanakan segera setelah peren&anaan kepera$atan dilaksanakan untuk

    membantu keefektifan terhadap tindakan.

     b. 4asil (Sumatif)

    'dalah evaluasi yang dapat dilihat pada perubahan perilaku atau status kesehatan klien pada

    akhir tindakan pera$atan klien.(6ursalam, !""+)

    omponen evaluasi dapat dibagi menjadi yaitu/

    a. 0enentukan kriteria, standar dan pertanyaan evaluasi.

     b. 0engumpulkan data mengenai keadaan klien terbaru.

    &. 0enganalisa dan membandingkan data terhadap kriteria dan standar.

    d. 0erangkum hasil dan membuat kesimpulan.

    e. 0elaksanakan tindakan yang sesuai berdasarkan kesimpulan.

    ( 6ursalam, !""+ dikutip dari Pinnell Q 0eneses, +I# )

    'dapun kriteria yang diharapkan pada evaluasi dari penyakit pneumonia adalah/

  • 8/15/2019 ASKEP PNEUMONIA.docx

    26/26

    a. 0engidentifikasiCmenunjukkan prilaku men&apai bersihan jalan nafas, menunjukkan jalan

    nafas paten dengan bunyi napas bersih, tak ada dispnea, sianosis.

     b. 0enunjukkan perbaikan ventilasi dan oksigenasi jaringan dengan :' dalam rentang normal

    dan tak ada distress pernapasan, berpartisipasi pada tindakan memaksimalkan oksigenasi

    &. 0en&apai $aktu perbaikan infeksi tanpa komplikasi

    d. 0enunjukkan peningkatan toleransi terhadap aktivitas yang dapat diukur dengan tak adanya

    dispnea, kelemahan berlebihan dan tanda vital dalam rentang normal.

    e. 0enyatakan nyeri hilangC terkontrol

    f. 0enunjukkan peningkatan nafsu makan, mempertahankan atau meningkatkan berat badan

    g. 0enunjukkan keseimbangan &airan dibuktikan dengan parameter individual yang tepat,

    misalnya membran mukosa lembab, turgor kulit baik, pengisian kapiler &epat, tanda-tanda vital

    normal.

    h. 0enyatakan pemahaman kondisi proses penyakit dan pengobatan.

    '7;'R P8S;''

    +. oenges, 0arilynn, B. dkk. Ren&ana 'suhan epera$atan, Bdisi *, !""". B:G, 9akarta.

    !. 2are 2renda :, Smelt3er Su3an G. epera$atan 0edikal 2edah, Bdisi ,