repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38599/1/dwi... · author:...
TRANSCRIPT
HERBALISME DAN PENGOBATAN ISLAM: Praktek Keislaman dan
Uji Medis Habbatussauda
Oleh:
DWI RAHMAWATI
NIM. 21141200000003
Pembimbing:
Dr.JM.MUSLIMIN.,MA
Dr.AZRIFITRIA.,M.Si.,Apt
KONSENTERASI AGAMA DAN KESEHATAN
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................ ................................ ..... i
ABSTRAK ................................ ................................................ i i
DAFTAR ISI ................................ ................................ ............ i i i
DAFTAR TABEL ................................................................ ...... iv
BAB I PENDAHULUAN ................................ ............................1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Permasalahan ............................................................................... 9
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 10
D. Penelitian Terdahulu yang Relevan........................................... 10
E. Metodologi Penelitian ............................................................... 13
F. Sistematika Penulisan ............................................................... 18
BAB II PENGGUNAAN HERBAL UNTUK KESEHATAN DALAM
ISLAM ................................ ................................ ......... 19
A. Kesehatan Ibu dan Anak dalam Konsep Islam.......................... 19
B. Memelihara Kesehatan Menggunakan Herbal Tibb Al-Nabawi 28
BAB III UJI EMPIRIS HABBATUSSAUDA DAN PENGGUNAANNYA
DALAM TIBB AL-NABAWĪ ................................ ........... 58
A. Analisis Medis dan Argumen Keagamaan Habbatussauda ...... 58
B. Penggunaan Habbatussauda dalam Pengobatan Islam .............. 64
C. Hasil Pemeriksaan Kesehatan Ibu dan Anak ............................. 69
D. Hasil Wawancara Ibu Yang Telah Mengkonsumsi Habatussauda
Selama 3 Bulan ............................................................................. 78
BAB IV PENGGUNAAN HABBATUSSAUDA DALAM PERSPEKTIF
MEDIS DAN ISLAM ................................ ...................... 80
A. Wawancara Penggunaan Habbatusauda untuk Kesehatan
Perspektif Medis ....................................................................... 80
B. Wawancara Penggunaan Habbatusauda untuk Kesehatan
Perspektif Islam ......................................................................... 89
BAB V PENUTUP ................................ ................................ .. 111
A. Kesimpulan ............................................................................. 111
B. Saran ........................................................................................ 111
DAFTAR PUSTAKA ................................ ................................ .....
LAMPIRAN ................................ ................................ .................
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Hasil Pemeriksaan Tekanan Darah Pada Bulan April, Mei dan Juni
di Puskesmas Binong ..................................................................... 69
Tabel 3.2 Hasil Pemeriksaan Pengukuran Denyut Nadi Pada Bulan April,
Mei dan Juni di Puskesmas Binong ............................................... 70
Tabel 3.3 Hasil Pemeriksaan Nilai Suhu Pada Bulan April, Mei dan Juni di
Puskesmas Binong ......................................................................... 71
Tabel 3.4 Hasil Pemeriksaan Nilai Pernafasan Pada Bulan April, Mei dan
Juni di Puskesmas Binong ............................................................. 72
Tabel 3.5 Hasil Pemeriksaan Body Maks Index (BMI) Pada Bulan April,
Mei dan Juni di Puskesmas Binong ............................................... 73
Tabel 3.6 Hasil Pemeriksaan Berat Badan Anak Pada Bulan April, Mei dan
Juni di Puskesmas Binong ............................................................. 76
Tabel 3.7 Hasil Pemeriksaan Panjang Badan Anak Pada Bulan April, Mei
dan Juni di Puskesmas Binong ...................................................... 77
Tabel 3.8 Hasil Jawaban Responden Ibu ...................................................... 78
PERNYATAAN PERBAIKAN SETELAH VERIFIKASI
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Dwi Rahmawati
NIM : 2114120000003
Judul Tesis : HERBALISME DAN PENGOBATAN ISLAM: STUDI ARGUMEN KEAGAMAAN DAN UJI MEDIS HABBATUSAUDA
Menyatakan bahwa draf tesis ini telah diverifikasi oleh Dr.JM. Muslimin.,MA pada tanggal 10 April 2017.
Tesis ini telah diperbaiki sesuai saran verifikasi meliputi :
1. Outline diperluas lagi sub-sub bab nya
2. Pembuatan Abstrak
3. Penggunaan istilah (menggunakan istilah yang tepat)
4. Perbaikan tulisan-tulisan yang salah ketik
Demikian surat pernyataan ini dibuat agar dapat dijadikan pertimbangan untuk menempuh ujian promosi tesis.
Jakarta, 10 April 2017
Saya yang membuat
Dwi Rahmawati
KATA PENGANTAR
Puji Syukur sebesar- besarnya saya panjatkan khadirat Allah SWT yang
telah memperlihatkan kemaha besaranya selama proses penelitian yang telah saya jalani, usaha dan do’a serta dibarengi dengan campur tangan -Nya semangkin
meningkatkan keimanan dengan memperlihatkan hasil analisis yang luar biasa sehingga ilmu yang saya proleh diharapkan bisa bermanfaat untuk segenap kalangan. Tesis ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister Agama dan Kesehatan Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari segala pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan Tesis ini, kiranya sulit bagi saya untuk menyelesaikan penulisan ini tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati saya menyampaikan terimakasih
yang tulus kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada., MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Prof. Dr. Masykuri Abdillah selaku Direktur Pascasarjana Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak JM. Muslimin., MA., Ph.D selaku Kepala Prodi Magister Pascasarjana
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Dr. JM. Muslimin. MA selaku pembimbing pertama dan Ibu Dr.
Azrifitria.,M.Si., Apt sebagai pembimbing kedua yang selalu sabar
membimbing dan memberi saran dalam penyusunan stesis dan teknis
pengerjaan selama penelitian berlangsung sampai tersusunnya tesis ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen, Staf administrasi serta Laboran yang telah memberikan
bimbingan dan bantuan selama saya menempuh pendidikan di Program
Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Kedua orang tua tersayang yang tidak pernah berhenti mendo’akan saya,
mereka merupakan kunci keberhasilan saya.
7. Kepada Ardiansyah : Terima kasih atas dukungan serta do’anya, I love you so much my husban.
Saya berharap Allah SWT, berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Penulis menyadari bahwa tesis ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini dapat membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.
Jakarta, 06 April 2017 Penulis
PEDOMAN TRANSLITERASI
1. Letters of the Alphabet
l ل ṭ ط dh ذ b ب
m م ẓ ظ r ر t ت
n ن (ayn) ع z ز th ث
h ھ gh غ s س j ج
w و f ف sh ش ḥ ح
ء q ق ṣ ص kh خ
y ي k ك ḍ ض d د
2. Vowels and Diphthongs
a ا ā ى ī
u ى á و aw
i و ū ى ay
3. Others
a. Transliterasi shaddah atau tashdid ( ) dilakukan dengan menggandakan huruf yang sama.
b. Trasliterasi ta marbuṭah (ة) adalah "h", termasuk ketika ia diikuti oleh kata sandang "al", kecuali dalam transliterasi ayat Al-Qur'an
c. Nama-nama dan kata-kata yang telah ada versi populernya dalam tulisan latin, pada umumnya, akan di tulis berdasarkan versi populer tersebut.
4. Transiasi
Kecuali terjemahan Al-Qur'an, dan kecuali dinyatakan sebaliknya. Seluruh terjemahan dalam tesis ini adalah milik penulis.
ABSTRAK
Penelitian ini membuktikan bahwa Habbatusauda yang merupakan bagian
dari Tibb al-Nabawī mengandung nutrisi yang dapat meningkatkan kesehatan ibu
dan anak. Penelitian ini mendukung Mohammad Reza Khazdair (2015), Su-Zhen
Dong (2013) dan Soumaya Bourgou (2012) yang sependapat bahwa habbatusauda
memiliki banyak kandungan nutrisi yang baik. Penelitian ini bersifat empiris,
dilakukan dengan cara menganalisis terlebih dahulu kandungan nutrisi
habbatusauda kemudian dilanjutkan dengan analisis kesehatan ibu dan anak yang
mengkonsumsi habbatusauda.
Sumber primer dalam penelitian ini adalah hasil uji laboratorium kandungan
nutrisi habbatusauda dan hasil uji klinik kesehatan ibu dan anak. Sumber data
sekunder berdasarkan hasil wawancara dengan responden di Toko Herbal desain
penelitian deskriptif menggunakan tekhnik random sampling terkait penggunaan
obat habbatusauda dalam Tibb al-Nabawī. Parameter yang digunakan untuk
menyatakan kesehatan ibu adalah (tekanan darah (mm/hg), nadi (x/menit), suhu
(oC), pernafasan (x/menit), Body Maks Index (kg/m²) menggunakan alat ukur
Tensimeter Blood Pressure, Stetoskop, Timer, dan Termometer Digital sedangkan
Parameter kesehatan anak adalah perkembangan anak, berat badan, panjang badan
dan intervensi dini tumbuh kembang anak menggunakan alat ukur Microtoise
Stature Meter, Antropometri, DDST (Denver Development Screening Test) dan
Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK).
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwasanya habbatusauda mengandung Bata Karotin, Thiamin, Riboflavin, Niasin,
Piridoksin dan Vitamin E yang setelah dikonsumsi oleh ibu dan anak secara rutin
selama tiga bulan dapat meningkatkan kesehatan dan perkembangan anak.
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden di Toko Herbal menunjukan
tingginya pengetahuan pedagang tentang khasiat habbatusauda yang dapat
meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga dapat mencegah terjadinya infeksi.
Kata Kunci : Habbatusauda, Tibb al-Nabawī, Kesehatan, Ibu dan Anak
ABSTRACT
This research proves that Habbatusauda that is part of the al-Tibb
Nabawī contain nutrients that can improve the health of mothers and children.
This research supports the Mohammad Reza Khazdair (2015), Su-Zhen Dong
(2013) and Soumaya Bourgou (2012) who agree that habbatusauda has a lot of
content of good nutrition. This research is empirical in nature, carried out by
way of analyzing the nutritional content of habbatusauda first then proceed with
the analysis of maternal and child health who consume habbatusauda.
Primary sources in this study is the result of laboratory test
habbatusauda and nutrient content of test results of maternal and child health
clinics. Secondary data sources are the results of the use of habbatusauda in a
related interview tibb al-Nabawī based on perspectives of scholars and medical.
The parameters used to determine the health of the mother is (tensi (mm/hg),
nadi (x/minute), temperature (oC), respiratory (x/minute), Body Max Index
(kg/m2) using tools Tensimeter to measure Blood Pressure, Digital
Thermometer, Stetoscop, Timer and Respirometer. While the parameters of
child health child development is, weight, length, and flower growing early
intervention children using Microtoise gauge Meter Stature, Anthropometry,
DDST (Denver Development Screening Test) and stimulation of the detection
of early intervention Grow Flowers (SDIDTK).
Based on the results of the research that has been done, it can be
concluded that habbatusauda contain beta-carotene, Brick, Thiamin, Riboflavin,
niacin, Pyridoxine and Vitamin E that once consumed by the mother and
daughter regularly for three months can improve the health and development of
children.
Key words: Habbatusauda, Tibb al-Nabawī, health, mother and child
خالصة
زداير الطب تحتوي على المواد الغذائية التي يمكن لتحسين صحة األمهات واألطفال. هذا البحث يدعم محمد رضا خا
( الذين يوافقون على أن هاباتوساودا كثير من المحتوى 5105( وسمية بوروغو )5102تشن "دونغ" )-(، سو5102)
وساودا أوال ثم وتنفذ عن طريق تحليل المحتوى الغذائي من هاباتللتغذية الجيدة. هذا البحث التجريبية في طبيعتها،
المضي قدما في تحليل صحة األم وصحة الطفل الذين يستهلكون هاباتوساودا.
ر لألمهات، المصادر األولية في هذه الدراسة هو نتيجة لمعمل اختبار المحتوى هاباتوساودا والمغذيات من نتائج االختبا
عشاب باستخدام . وبناء على نتائج المقابالت مع المجيبين في تصميم البحوث الوصفية محالت األوعيادات صحة الطفل
al-Nabawi عينة عشوائية الهندسة هاباتوساودا استخدام المخدرات ذات الصلة في الطب ī .مصدر البيانات الثانوي
/x) المعايير المستخدمة لتحديد صحة األم )ضغط الدم )مم/زئبق(، ونادي قة(، درجة الحرارةدقي ، الجهاز التنفسي(
( بيروميتير، دقيقة( والجسم ماكس فهرس )كغم/م( باستخدام أدوات تينسيميتير لقياس ضغط الدم، ميزان الحرارة وريس
استخدام بينما المعلمات لتنمية الطفل صحة الطفل، الوزن، الطول، وقياس زهرة المتزايد المبكر األطفال التدخل ب
التدخل المبكر تنمو لقامة متر انثروبومتريه ودست )اختبار الفرز في التنمية دنفر( والتحفيز للكشف عنميكروتويسي ا
الزهور )سديدتك(.
وتين، لبنة، الثيامين، استنادا إلى نتائج البحث الذي تم القيام به، فإنه يمكن استنتاج أن هاباتوساودا تحتوي على بيتا كار
ا بانتظام لمدة ثالثة البيريدوكسين وفيتامين )ه( يمكن أن تستهلك مرة واحدة بأن األم وابنته والريبوفالفين، والنياسين،
فاءة عالية أشهر لتحسين صحة ونماء األطفال. وبناء على نتائج المقابالت مع المجيبين في محالت األعشاب وأظهر ك
لة دون وقوعهاباتوساودا التجار المعرفة التي يمكن أن تعزز نظام المناعة للحيلو
إصابات. الكلمات الرئيسية: هاباتوساودا
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak1 dan Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan2 menegaskan bahwa seorang anak berhak untuk hidup, tumbuh dan berkembang secara optimal. Peraturan tersebut juga mengamanahkan bagi pemerintah, masyarakat, keluarga dan orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan perlindungan anak, di mana wajib menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan upaya kesehatan yang komprehensif bagi anak agar setiap anak memperoleh derajat kesehatan yang optimal sejak dalam kandungan.3
Indonesia merupakan negara besar dengan jumlah penduduk 253 juta tersebar di 34 provinsi dan 539 kabupaten atau kota.4 Berdasarkan hal tersebut maka suatu tantangan utama Indonesia dalam bidang kesehatan anak ditunjukkan dengan masih besarnya angka kematian pada bayi tiap tahunnya. Kematian pada bayi adalah salah satu masalah yang menjadi persoalan utama bagi beberapa negara termasuk Indonesia. Angka kematian bayi merupakan salah satu indikator untuk menilai keberhasilan pembangunan kesehatan suatu negara. Semakin tinggi tingkat kematian bayi, maka semakin buruk kinerja pencapaian kesehatan suatu negara, sementara bila semakin rendah tingkat kematian bayi di suatu negara, maka semakin baik kinerja pencapaian kesehatan negara tersebut, oleh sebab itu penurunan tingkat kematian bayi menjadi salah satu fokus penting di dunia kebidanan.5 Angka kematian pada bayi dan anak di Indonesia mengalami
1 Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak (Jakarta:
Dikumen Kemenhumham, Oktober 2014), 1-40. 2 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan (Jakarta: Dokumen Kemenkes,
Maret 2009), 1-57. 3 Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Undang -
Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak (Jakarta:
Dikumen Kemenhumham, Oktober 2014), 1-40. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan (Jakarta: Dokumen Kemenkes , Maret 2009), 1-57. 4 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Atlas Rebublik Indonesia
(Jakarta: Kemendikbud Publishing, Maret 2013), cet.I, 1-128 5 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Survei Demografi
Kesehatan Indonesia 2014 (Jakarta: Kemenkes, Februari 2015), cet.I, 1-391.
2
penurunan secara berturut-turut sebesar 32 per 1000 kelahiran hidup dan 40 per 1000 kelahiran hidup, namun begitu penurunan ini belum menunjukkan dampak yang berarti jika dibandingkan negara-negara lainnya.6
Berdasarkan Human Development Report pada tahun 2014 melaporkan bahwa Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia mencapai 31 per 1000 kelahiran hidup menjadi tertinggi di kawasan asia tenggara, jika dibandingkan dengan negara-negara dengan jumlah penduduk yang besar seperti China dan India maka Indonesia masih menempati posisi kedua setelah India. Terlebih lagi jika dibandingkan dengan negara lainnya seperti Malaysia maka perbandingannya adalah 1 per 5000 kelahiran hidup lebih besar, demikian juga dengan negara-negara tetangga lainnya seperti Philipina 1 per 4000 kelahiran hidup, Thailand 1 per 3000 kelahiran hidup dan Singapura 1 per 75000 kelahiran hidup menjadi negara terendah angka kematian bayinya, sedangkan jika dibandingkan dengan negara seluruh dunia, maka Indonesia menempati posisi sembilan urutan paling tinggi.7
Berdasarkan data yang diperoleh, bahwasanya penyumbang angka kematian bayi paling besar (68%) berasal dari angka kematian janin.8 Penyebab terbesar kematian janin adalah berat bayi lahir rendah (30,3 persen), oleh karena itu, upaya penurunan kematian janin perlu mendapat fokus yang lebih utama.9
Kondisi fisik ibu mulai menurun saat usia tua sehingga ibu yang melahirkan diusia tua juga memiliki risiko kematian janin. Menurut laporan dari organisasi kesehatan dunia (WHO), menyebutkan bahwa angka kematian bayi sangat memprihatinkan, yang dikenal dengan fenomena 2/3. Fenomena itu terdiri dari, 2/3 kematian bayi (berusia 0-1 tahun) terjadi pada umur kurang dari satu bulan (janin), 2/3 kematian janin terjadi pada umur kurang dari seminggu (janin dini), dan 2/3 kematian pada masa neontal dini terjadi pada hari pertama.10
Gambaran situasi tersebut di atas menunjukkan bahwa masalah kesehatan bayi sangat kompleks. Selama ini pelayanan kesehatan yang
6 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Survei Demografi Kesehatan
Indonesia 2014 (Jakarta: Kemenkes, Februari 2015), cet.I, 1-391. 7 World Health Organization, Human Development Report 2014: Work for
Human Development coming December 14 th (Geneva: Human Development
Report, Document, November 20154), 1-817. 8 World Health Organization, Human Development Report 2014: Work for
Human Development coming December 14 th (Geneva: Human Development
Report, Document, November 20154), 1-817. 9 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Profil Kesehatan Ibu dan Anak
Indonesia 2014 (Jakarta: Kemenkes, Maret 2015), cet.I, 1-285. 10 World Health Organization, Human Development Report 2014: Work for
Human Development coming December 14 th (Geneva: Human Development
Report, Document, November 20154), 1-817.
3
dilakukan lebih terfokus pada upaya agar bayi dapat lahir dengan selamat dan kelangsungan hidup anak (child survival), tetapi belum terintegrasi secara penuh untuk mencegah kematian bayi mulai saat sejak berada dalam kandungan (masa janin) sampai menjelang dilahirkan.11
Kematian bayi baru lahir disebabkan berbagai hal yang saling berkaitan antara faktor medis, faktor sosial, dan kegagalan sistem yang banyak dipengaruhi oleh keadaan dan kultur, dalam banyak hal, kesehatan janin juga berkaitan erat dengan kesehatan ibu yang melahirkan dengan jarak kelahiran terlalu dekat memiliki risiko kematian janin karena kesehatan fisik dan rahim ibu masih belum cukup istirahat. Risiko kematian janin juga terjadi pada usia ibu terlalu muda, hal ini disebabkan oleh kondisi mental maupun fisik ibu masih belum siap untuk melahirkan.12 Masih tingginya angka kematian bayi yang baru dilahirkan mendorong untuk melakukan penelitian upaya pencegahan tersebut.
Periode janin atau neonatus harus mendapat perhatian serius bagi sang ibu agar tumbuh kembangnya dapat terjaga dengan baik sampai menjelang kelahirannya. Kesehatan ibu merupakan foktor penting bagi kesehatan sang buah hatinya. Menjaga kondisi kesehatan ibu hamil memang sangat penting mengingat asupan nutrisi yang didapatkan oleh janin anda berhubungan dengan tumbuh kembang janin selama di dalam kandungan.13
Kesehatan ibu hamil merupakan modal dasar dalam hal mencetak kader-kader penerus bangsa yang cerdas berprestasi dan juga mempunyai akhlak yang mulia tentunya, sehingga harapan bangsa Indonesia akan semakin berkembang dengan kelahiran anak-anak yang cerdas adalah juga harapan kita semuanya. Sebuah proses kehamilan yang sehat yang dialami ibu hamil selama sembilan bulan adalah menjadi harapan dan dambaan setiap ibu. Proses kehamilan akan membuat ibu hamil akan semakin rentan terhadap gangguan kesehatan baik itu yang akan berpengaruh terhadap sang ibu atau maupun kepada sang janin itu sendiri, dan bila ibu hamil mengalami gangguan kesehatan maka hal ini akan sedikit banyak akan memberikan pengaruhnya pula pada kesehatan janin yang ada dalam kandungannya.14
Menjaga pola makan dengan cara tetap memberikan dan juga mengkonsumsi makanan-makanan yang sehat dan penuh dengan gizi nutrisi dan banyak kandungan vitaminnya akan banyak mendukung ibu hamil untuk
11 Hope, Sr dan Kempe Ronald, “Child survival, poverty, and labor “, Journal
of Children and Poverty, Vol.11, Issue.1, September 2005, 19-42. 12 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Profil Kesehatan Ibu dan
Anak Indonesia 2014 (Jakarta: Kemenkes, Maret 2015), cet.I, 1-285. 13 Paula Jenkins , “Janin research update”, Journal of Janin, Vol.21, Issue.2,
April 2015, 50–57. 14 Bahram Samadirad, Zhila Khamnian, dkk, “Congenital Anomalies and
Termination of Pregnancy in Iran”, Journal of Pregnancy, Vol.2012, No.12, Januari
2012, 90-108.
4
tetap dalam kondisi fit dan sehat selama mengandung calon bayi dalam rahimnya.15
Para ibu hamil juga diharapkan untuk senantiasa mengupayakan makanan yang dikonsumsinya selalu bisa memenuhi kriteria empat sehat lima sempurna serta juga gizi yang seimbang. Karena hal ini juga bisa menjadi cara yang efektif untuk mencegah kematian ibu hamil yang disebabkan karena adanya anemia, atau pun perdarahan pasca melahirkan atau juga bahkan macam jenis gangguan kesehatan dalam kehamilan yang bisa dialaminya.16
Rutin melakukan pemeriksaan juga memberikan peran yang sangat penting bagi kehamilan, maka harus dilaksanakan secara rutin dan teratur, salah satunya adalah untuk mendeteksi kemungkinan gangguan kelainan dalam masa kehamilan baik itu yang bisa terjadi pada ibu hamil maupun pada janin yang ada dalam kandungannya.17 Bila selama masa kehamilannya dalam tiap trimester kehamilan ada sesuatu yang oleh medis dianggap bisa membahayakan kesehatan janin maupun ibunya maka bisa dilakukan pencegahan maupun pengobatan yang tepat dari ahlinya, sehingga pada akhirnya Proses Persalinan akan berjalan dengan lancar juga.18
Seorang ibu hamil harus mendapatkan dan juga melakukan istirahat yang cukup dalam hal ini. Karena seorang wanita hamil harus menjaga kesehatan janin yang berada di dalamnya. untuk dapat memberikan kesehatan tubuh wanita hamil serta janin yang terdapat di dalamnya, maka istirahat merupakan langkah dan cara yang tepat karena dapat memberikan energi kembali setelah melakukan aktifitas yang melelahkan dalam kesehariannya.19
Pola hidup sehat dengan menjaga pola makan, asupan nutrisi gizi vitamin yang bagus serta juga melakukan aktifitas olehraga yang dianjurkan bagi para ibu hamil juga tidak boleh diabaikan. Karena dengan sehat dan bugarnya baik jasmani maupun rohani para ibu hamil secara tidak langsung
15 Allaysa Portis dan Demand Rufl, “Islamic Beliefs Regarding Pregnancy”,
Journal of Medical Science, Vol.12, No.4, Januari 2014, 74-83. 16 Vahid Ziaee, Zarintaj Kihanidoost, Masoud Younesian dkk, “The Effect of
Ramadan Fasting on Outcome of Pregnancy”, European Journal of Research in
Medical Sciences, Vol.2, No.1, Januari 2014, 29-38. 17 Nahid Sarafraz, Mahboobeh Kafaei Atrian, Fatemeh Abbaszadeh dan Azam
Bagheri, “Effect of Ramadan fasting during pregnancy on janin birth weight”,
Journal of Fasting and Health , Vol.2, Issue 1, Maret 2014, 37-40. 18 Bahram Samadirad, Zhila Khamnian, dkk, “Congenital Anomalies and
Termination of Pregnancy in Iran”, Journal of Pregnancy, Vol.2012, No.12, Januari
2012, 90-108. 19 Salasiah Hanin Hamjah, Mohd. Al-Adib Samuri, dll, “Factors Relating to
Premarital Pregnancy Amongst Muslim Adolescents in Malaysia”, Research Journal
of Medical Sciences, Vol.6, Issue.6, Juli 2012, 266-271.
5
akan memberikan pengaruh yang baik dan positif pada calon bayi yang sedang dikandung oleh ibu hamil itu sendiri.20
Perkembangan dalam kandungan merupakan saat yang sangat luar biasa dimana sel membelah, tumbuh dan berdiferensiasi dengan sangat cepat. Saat ini banyak terapi yang dikembangkan oleh para ahli untuk memaksimalkan perkembangan anak sejak dari dalam kandungan ibu.21 Pemenuhan gizi seimbang harus dimengerti oleh para ibu agar kebutuhan nutrisi untuk janin dan dirinya tercukupi. Selain agar bayi sehat juga meningkatkan kecerdasannya.22
Otak sebagai pusat susunan syaraf berada dalam tulang tengkorak yang menyambung dengan sumsum tulang belakang, meskipun beratya hanya 2-3 persen berat tubuh tetapi otak memegang peranan pengendalian hampir disemua aspek. Otak juga membutuhkan oksigen serta nutrisi lebih banyak dibandingkan dengan organ lainnya. Sekitar seperlima keseluruhan darah dialirkan ke otak untuk menunjang kebutuhannya yang tinggi. Nutrisi yang dibawa darah tentu memegang porsi penting dalam kinerja otak.23
Untuk ibu menyusui, ada beberapa masalah yang kerap kali muncul, yaitu ASI yang dirasa kurang, stamina yang menurun, luka pada payudara, dan ambeien (wasir). Berdasarkan penelitian, kasus ASI kurang sebenarnya sangat jarang terjadi. Bahkan pada ibu yang kurang gizi pun, ASI tetap mencukupi. Hanya pada kasus kurang gizi yang sangat parah, barulah ASI tidak cukup. Jika kita memahami mekanisme pembentukan ASI, maka ASI diproduksi sesuai konsep supply dan demand. Jika ASI semakin banyak dikeluarkan, otak akan mencatat itu sebagai kebutuhan, maka ASI akan makin banyak diproduksi. Maka kunci utama dalam meningkatkan produksi ASI adalah dengan semakin banyak mengeluarkan ASI (memompa atau menyusui).
Namun, berdasarkan pengalaman empiris dari ibu menyusui, ada beberapa makanan dan minuman yang dirasa meningkatkan produksi ASI, yaitu : daun katuk, daun pepaya, buah pepaya muda, jagung manis, kacang merah, kacang hijau, kacang tanah, sari kurma, dan habbatussauda.
20 Laurence Simmat, Louise Genest dan Claude Lejeune, “Early childhood
consequences of polydrug use during pregnancy”, Journal of Janin Nurshing ,
Vol.20, Issue.4, August 2014, 189–196. 21 Anna Conra, “Post-discharge nutrition for the preterm infant”, Journal of
Janin Nurshing, Vol.19, Issue.4, Augustus 2013, 217–222. 22 Salwa Belgnaouia dan Rekia Belahsena, “Nutrient intake and food
consumption among pregnant women from an agricultural region of Morocco”,
International Journal of Food Sciences and Nutrition , Vol.57, Issue 1-2, Agustus
2006, 19-27. 23 Bharti Panwara dan Darshan Puniaa, “Nutrient intake of rural pregnant
women of Haryana State, Northern India: relationship between income and
education”, International Journal of Food Sciences and Nutrition , Vol.49, Issue.5,
Mei 1998, 391-395.
6
Sebetulnya hal yang wajar jika stamina ibu menyusui menurun. Ibu menyusui sering terbangun di malam hari untuk menyusui, mengganti popok, atau sekedar menemani bayi yang tiba-tiba rewel. Di siang hari, ibu menyusui juga harus mengikuti ritme bangun dan tidur bayi. Terlebih lagi, jika ibu benar-benar mengerjakan seluruh pekerjaan rumah sendiri. Padahal, sang ibu masih dalam proses pemulihan pasca persalinan. Mereka yang tidak terbiasa tentunya akan merasakan turunnya stamina secara drastis.
Untuk ibu menyusui, ada satu tambahan kegiatan rutin yang harus dilakukan paling tidak dua kali dalam sehari, yaitu pemijatan (message) payudara. Hal ini diperlukan agar produksi ASI tetap berjalan lancar, menghindari terjadinya penyumbatan yang dapat mengakibatkan payudara bengkak. Pada tahap yang lebih parah payudara bengkak dapat menjadi infeksi (mastitis), yang disertai demam tinggi, yang bahkan memerlukan tindakan operasi untuk menuntaskannya. Masalah yang sering muncul, adalah luka pada puting payudara. Hal ini sering kali terjadi karena kurang tepatnya latch-on atau masuknya puting ke dalam mulut bayi. Namun, jika ibu memiliki bayi yang hisapannya kuat, walaupun latch-on sudah benar, ada kalanya puting tetap lecet, terutama pada bulan-bulan pertama kelahiran. Selain itu, pasca melahirkan, terutama bagi ibu yang melahirkan normal, sebagian besar ibu mengalami ambeien. Hal ini disebabkan karena perubahan hormon selama hamil atau proses mengejan yang kurang tepat saat melahirkan.
Habbatussauda dikenal bermanfaat untuk meningkatkan produksi ASI. Kesaksian dari seorang ibu menyusui yang pada saat berpuasa mengkonsumsi habbatussauda, produksi ASI-nya justru lebih banyak daripada ketika tidak berpuasa, yang harus diperhatikan ketika akan mengkonsumsi habbatussauda, adalah tekanan darah ibu. Pada ibu yang memiliki tekanan darah rendah, habbatussauda ada kalanya kurang cocok. Minyak habbatussauda dapat digunakan sebagai minyak pelicin pada pijat payudara. Agar rutin, pijat dapat dilakukan setiap sebelum mandi. Jika payudara dalam kondisi normal, maka manfaat habbatussauda adalah dalam memudahkan pemijatan. Namun jika payudara sedang bengkak karena tersumbatnya saluran ASI, maka selain memudahkan pemijatan untuk membuka saluran ASI, habbatussauda yang memiliki kemampuan anti radang juga akan membantu meredakan bengkak pada payudara.
Minyak habbatussauda juga bermanfaat untuk menyembuhkan luka pada puting yang berkhasiat sebagai anti radang dan penyembuh luka. Luka pada puting dapat sembuh dengan lebih cepat. Ibu pun tak perlu khawatir minyak ini tertelan bayi, karena tidak berbahaya bagi bayi. Bagi ibu yang mengalami ambeien, habbatussauda juga sangat efektif untuk menyembuhkannya. Ambeien akan sembuh secara bertahap dengan cara mengoleskan minyak habbatussauda langsung pada ambeien, serta diminum untuk pengobatan dari dalam.
7
Habbatussauda tidak hanya terbukti sebagai obat penyembuh, tetapi juga mengandung lebih dari 100 unsur yang mendukung sistemkekebalan tubuh manusia, termasuk unsur yang dapat menyembuhkan kanker. Jintan hitam memiliki kandungan kimia berupa lemak dan minyak nabati (35%), karbohidrat (32%), protein (21%), air (5%), saponin, nigellin, arganin, asamlemak, karoten, 15 macam amino, protein, dan karbohidrat. Selain itu mengandung bermacam-macam mineral seperti kalsium, sodium, potasium, magnesium, selenium, zat besi serta vitamin A, B, B2, B6, C, E, dan niasin.24
Dalam sistem kekebalan tubuh manusia, habatussauda adalah satu-satunya tatanan yang memiliki senjata khusus untuk menghancurkan segala macam penyakit. Sebab, setelah sel paghocytosis menelan kuman-kuman yang menyerang, ia membawa bakteri antigenic ke permukaannya, kemudian menempel dengan sel lymph, untuk mengetahui bagaimana susunan mikrobanya secara mendetil, lalu memerintahkan masing-masing sel T-lymphocytes untuk memproduksi antibodies atau sel T-spesific, khususnya adalah antigenic yang juga dibangkitkan untuk berproduksi.25
Habbatussauda (the Black Seed) bekerja sebagai anti bakteri dan anti jamur. Para ilmuwan imunobiologi dan kanker menemukan bahwa Habbatussauda dapat merangsang sumsum tulang dan sel-sel kekebalan tubuh untuk meningkatkan produksi interferon serta melindungi sel-sel normal terhadap efek-efek virus yang merusak sel, juga menghancurkan sel-sel tumor.26
Kristal nigelon dan arganin berfungsi sebagai stabilisator dalam sistem imunitas pada tubuh pada masa pertumbuhan. Kedua zat tersebut berfungsi menekan antihistamin penyebab asma bronkhitis dan alergi. Jintan hitam terbukti menyembuhkan 70% pasien alergi, termasuk didalamnya alergi serbuk dan debu. Selain itu meyembuhkan jerawat, neurodermitis (penyakit kulit), asma, dan melemahnya daya kekebalan tubuh. Mengonsumsi jintan hitam dapat menahan penyakit flu (Dr Peter Schleicher Immunolog, Munchen, Jerman).27
Khasiat jinten hitam untuk melancarkan air susu ibu, kombinasi bagian lemak tidak jenuh dan struktur hormonal yang terdapat dalam minyak habbatussauda dapat melancarkan air susu ibu. Penelitian ini kemudian di publikasikan dalam literature penelitian di Universitas Potchestroom tahun 1989. Kemudian manfaat jinten hitam untuk tambahan nutrisi pada ibu hamil
24 Sufrida Yulianti dan Edi Junaedi. Sembuhkan Penyakit Dengan Habbatussauda
(Jinten Hitam) (Jakarta: PT. Agro Media Pustaka, 2011), cet 1, 15-19. 25 Sufrida Yulianti dan Edi Junaedi. Sembuhkan Penyakit Dengan Habbatussauda
(Jinten Hitam) (Jakarta: PT. Agro Media Pustaka, 2011), cet 1, 15-19. 26 Sufrida Yulianti dan Edi Junaedi. Sembuhkan Penyakit Dengan Habbatussauda
(Jinten Hitam) (Jakarta: PT. Agro Media Pustaka, 2011), cet 1, 15-19. 27 Sufrida Yulianti dan Edi Junaedi. Sembuhkan Penyakit Dengan Habbatussauda
(Jinten Hitam) (Jakarta: PT. Agro Media Pustaka, 2011), cet 1, 15-19.
8
dan balita Pada masa pertumbuhan anak membutuhkan nutrisi untuk meningkatkan system kekebalan tubuh secara alami, terutama pada musim hujan anak akan mudah terkena flu dan pilek. Kandungan Omega 3, 6, 9 yang terdapat dalam habbatussauda merupakan nutrisi yang membantu perkembangan jaringan otak balita dan janin.28
Angka gizi buruk di Banten pada tahun 2015 lalu cukup fantastis, yakni mencapai 1.887 balita. Jumlah tertinggi terjadi di wilayah Kabupaten Tangerang dan terendah terjadi di wilayah Kota Cilegon. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten hingga Desember 2015, jumlah gizi buruk di Kabupaten Tangerang mencapai 392 balita, Kota Cilegon 25 balita, Kabupaten Lebak 328 balita, Kabupaten Serang 218 balita, Kota Tangerang 18 balita, Kabupaten Pandeglang 121 balita, Kota Serang 89 balita, dan Kota Tangsel sebanyak 73 balita. Faktor penyebab balita terkena gizi buruk sangat komplek, mulai dari pemahaman orang tua (ibu) terkait makanan sehat, kemiskinan (tak mampu membeli makanan sehat), kurang menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan enggannya orang tua membawa bayinya ke Posyandu. Minimnya asupan gizi berupa air susu ibu (ASI) juga bisa mempengaruhi. Kecamatan yang paling tinggi rawan gizi di kabupaten Tangerang adalah Curug yaitu sebanyak 217 balita dan yang tertinggi berada di desa Binong sebanyak 127 balita.29 Menurut survey pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti, masyarakat di desa Binong banyak berobat di Puskesmas Binong sehingga peneliti memfokuskan penelitian ini ditempat tersebut.30
Berdasarkan permasalahan yang timbul terkait banyaknya bayi dan ibu yang kekurangan nutrisi sehingga beresiko terhadap keselamatan dan meningkatnya angka kematian, maka sebagai seorang bidan yang mempelajari kajian keislaman, perlu sekiranya berkontribusi yang bisa diberikan terkait permasalahan ini adalah dengan melakukan penelitian, sehingga penelitian dengan tema Praktek Keislaman dan Uji Medis Habbatussauda di Puskesmas Binong Tangerang ini perlu dilakukan dengan menguji kandungan kimia dalam 7 kapsul yaitu : Habbat’S Café, Basmallah, Ghuroba, Habbat’S, Al Musk, Al Tabea dan Ajwa yang berisi ekstrak kering (serbuk habbatussauda) yang dijual dipasaran untuk membuktikan bahwa habbautussauda memiliki nutrisi yang diperlukan untuk ibu dan bayi dalam memperlancar air susu ibu dan mempertahankan sistem imunitas pada tubuh serta kenyataan dilapangan yang menunjukkan bahwa Habbatussauda yang
28 Sufrida Yulianti dan Edi Junaedi. Sembuhkan Penyakit Dengan Habbatussauda
(Jinten Hitam) (Jakarta: PT. Agro Media Pustaka, 2011), cet 1, 15-19. 29 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Survei Demografi Kesehatan
Indonesia 2014 (Jakarta: Kemenkes, Februari 2015), cet.I, 1-391. 30 Hasil survey pendahulan yang dilakukan peneliti untuk melihat banyaknya
jumlah pasien yang kontrol kesehatan di desa Binong pada tanggal 12-17 Oktober
2015.
9
merupakan bagian dari Tibb al-Nabawī dapat menanggulangi kekurangan nutrisi pada ibu dan bayi.
Hasil analisis laboratorium yang telah dilakukan pada ketujuh sampel uji, maka didapatkan hasilnya bahwa habbatussauda yang paling baik mengandung nutrisi yang lengkap sesuai dengan kebutuhan ibu dan anak adalah Al Musk. Habbatussauda Al Musk mengandung Cobalt 28 mg/mL, Copper 32 mg/mL, Thiamin 3 mg/mL, Riboflavin 32 mg/mL, Niasin 5 mg/mL, Piridoksin 4 mg/mL, Vitamin E 3 mg/mL.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang lainnya adalah belum adanya data pemberian habbatussauda pada ibu yang memberikan ASI eksklusif yang dapat digunakan sebagai nutrisi dalam mempertahankan sistem imunitas pada ibu dan bayinya. Sehingga saya mengamati data pemeriksaan kesehatan ibu dan bayi selama 3 bulan pada bulan April, Mei, dan Juni. Data pemeriksaan kesehatan yang diamati pada ibu yaitu: pemeriksaan tekanan darah, pengukuran denyut nadi, nilai suhu , nilai pernafasan dan body maks index (BMI). Sedangkan data pemeriksaan kesehatan yang diamati pada bayi yaitu: berat badan dan panjang badan. Setelah pengamatan selama 3 bulan, saya melakukan wawancara kepada ibu yang telah mengkonsumsi habbatussauda selama 3 bulan menggunakan kuesioner.
Hasil penelitian habbatussauda selama 3 bulan yaitu: tidak adanya tanda-tanda ketidak amanan selama mengkonsumsi habbatussauda hal ini ditandai dengan tidak ditemukannya alergi, mastitis, kandida, pospartum baby blues dan sindrom ASI kurang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa habbatussauda dapat mempertahankan daya tahan tubuh pada ibu karena dapat mengatasi sindroma atau sekumpulan gejala yang berhubungan pada perubahan mood yang sering terjadi pada masa nifas. Habbatussauda juga dapat meningkatkan produksi ASI karena habbatussauda dapat mencegah terjadinya stress, depresi pada saat ibu menyusui. Sedangkan pada bayi habbatussauda juga memberikan manfaat yang baik karena dapat mempertahankan daya tahan tubuh pada bayi hal ini dibuktikan dengan berat badan dan panjang badan bayi yang terus bertambah setiap bulannya. Hal ini membuktikan bahwa habbatussauda merupakan nutrisi yang diperlukan untuk ibu dan bayi.
B. Permasalahan
Permasalahan yang dibahas pada sub bab ini meliputi tiga bagian penting yaitu, pertama mengidentifikasi permasalahan-permasalahan apa saja yang terjadi, selanjutnya melakukan pembatasan masalah tersebut dan terakhir merumuskan permasalahannya.
1. Identifikasi Masalah
Sampai saat ini, masalah kekurangan nutrisi pada ibu dan anak masih banyak ditemui di masyarakat. Berdasarkan latar belakang masalah yang
10
terjadi, maka terdapat sejumlah masalah yang teridentifikasi. Masalah tersebut adalah sebagai berikut :
a. Angka kematian ibu dan anak di Indonesia masih cenderung tinggi, terutama yang berkaitan dengan suplai kebutuhan nutrisi, sehingga untuk menekan jumlah tersebut dan memenuhi nutrisi tersebut harus dilakukan berbagai upaya.
b. Salah satu upaya untuk mengurangi angka kematian ibu dan anak yang disebabkan oleh kekurangan nutrisi adalah dengan memenuhi kebutuhan nutrisi yang diperlukan untuk ibu dan anak.
c. Berdasarkan pengalaman dikalangan ahli medis yang meneliti terhadap gambaran histopatologik pankreas dan hepar tikus, profil asem lemak dan minyak ikan habbatussauda dan keputusan pembelian obat herbal habbatussauda, habbatussauda yang merupakan bagian dari Tibb al-Nabawī sangat membantu meningkatkan kesehatan ibu dan anak karena mengandung nutrisi yang diperlukan.
2. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi permasalahan di atas, maka penelitian ini terbatas pada analisis kandungan kimia dalam 7 kapsul yaitu : Habbat’S Café, Basmallah, Ghuroba, Habbat’S, Al Musk, Al Tabea dan Ajwa yang berisi ekstrak kering (serbuk habbatussauda) yang dijual dipasaran, herbalisme dan pengobatan Islam: praktek keislaman dan uji medis habbatusauda di Puskesmas Binong Tangerang.
3. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah, apakah habatussauda yang merupakan bagian dari Tibb al-Nabawī mengandung nutrisi yang diperlukan bagi ibu dan anak? Bagaimana kondisi kesehatan ibu yang mengkonsumsi habbatussauda? dan bagaimana perkembangan anak yang menyusu pada ibunya yang mengkonsumsi habbatussauda?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian adalah, untuk mengetahui habbatusauda yang merupakan bagian dari Tibb al-Nabawī mengandung nutrisi yang diperlukan bagi ibu dan anak dan dapat meningkatkan kesehatan ibu serta membantu dalam menjaga system imun dan perkembangan anak. Manfaat penelitian ini adalah, menginformasikan kepada masyarakat bahwa habbatusauda yang merupakan bagian dari Tibb al-Nabawī sebagai sumber nutrisi yang baik untuk kesehatan ibu dan anak.
D. Penelitian Terdahulu yang Relevan
Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang relevan baik secara empiris maupun normatif, penelitian menyebutkan bahwasanya Habbatussauda mengandung beta karoten (pro-vitamin A), kalsium, zat besi, sodium dan potassium. Meskipun dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit oleh
11
tubuh, unsur-unsur tersebut berfungsi sebagai kofaktor untuk fungsi bermacam enzim. Jintan hitam juga memiliki delapan dari sembilan asam amino esensial. Asam amino esensial tidak dapat disintesis di dalam tubuh kita sehingga perlu diambil dari luar. Untuk suplemen gizi, maka dimengonsumsi setengah sendok teh minyak atau ekstrak habbatussauda tiga kali sehari. Penelitian dilakukan oleh Mohammad Reza Khazdair pada tahun (2015) bertempat di Pharmaceutical Research Center and Department of Physiology, School of Medicine, Mashhad University of Medical Sciences, Mashhad 9177948564, Iran.31
Penelitian yang relevan lainnya menyatakan bahwa Jintan hitam atau Habbatusauda dapat meningkatkan jumlah sel-sel T yang baik untuk meningkatkan sel-sel pembunuh alami. Ekstrak habbatusauda berkhasiat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan dapat digunakan sebagi bioregulator. Dengan demikian habbatusauda dapat dijadikan obat bagi penyakit yang menyerang kekebalan tubuh seperti kanker dan AIDS.32
Penelitian lainnya dilakukan oleh Aftab Ahmad, Asif Husain, Mohd Mujeeb, Shah Alam Khan, Abul Kalam Najmi, Nasir Ali Siddique, Zoheir A. Damanhouri, dan Firoz Anwar menyatakan bahwa Habbatusauda dapat meningkatkan daya ingat dan konsentrasi. Dengan kandungan asam linoleat (omega 6) dan asam linolenat (omega 3), habbatussauda merupakan nutrisi bagi sel otak yang berguna untuk meningkatkan daya ingat dan kecerdasan. habbatus sauda juga memperbaiki peredaran darah ke otak dan sangat cocok diberikan pada anak usia pertumbuhan dan lansia. Manfaat jinten hitam meningkatkan bioaktivitas hormon, hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang masuk dalam peredaran darah. Salah satu kandungan habbatus sauda adalah sterol yang berperan aktif pada sintesis dan bioaktivitas hormon.33
Penelitian terkait lainnya dilakukan oleh Mohammad Tariq. Menyatakan bahwasanya habbatusauda dapat juga menetralkan racun dalam tubuh. Racun dapat mengganggu metabolisme dan mengurangi fungsi organ penting seeperti hati, paru-paru dan otak. Keracunan dapat menimbulkan gejala berupa diare, pusing, gangguan pernafasan dan daya konsentrasi yang menurun. Habbatus sauda yang mengandung saponin dapat menetralkan dan membersihkan racun dalam tubuh. Selain itu juga dapat mengatasi gangguan
31 Mohammad Reza Khazdair, “The Protective Effects of Nigella sativa and
Its Constituents on Induced Neurotoxicity”, Journal of Toxicology, Vol.27, Issue 2,
Juli 2015, 217-225. 32Aftab Ahmad, Asif Husain, Mohd Mujeeb, Shah Alam Khan, Abul Kalam
Najmi, Nasir Ali Siddique, Zoheir A. Damanhouri, and Firoz Anwar, “A review on
therapeutic potential of Nigella sativa: A miracle herb”, Asian Pacific Journal of
Tropical Biomedicine, Vol.3, No.5, Mei 2013, 337–352. 33 Sufrida Yulianti dan Edi Junaedi. Sembuhkan Penyakit Dengan
Habbatussauda (Jinten Hitam) (Jakarta: PT. Agro Media Pustaka, 2011), cet 1, 15-
19.
12
tidur dan stress. Saponin yang terdapat di dalam habbatus sauda memiliki fungsi seperti kortikosteroid yang dapat mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein dan lemak serta mempengaruhi fungsi jantung, ginjal, otot tubuh dan syaraf. Saponin berfungsi untuk mempertahankan diri dari perubahan lingkungan, gangguan tidur dan dapat menghilangkan stress. 34
Penelitian lainnya membuktikan bahwa histamin adalah sebuah zat yang dilepaskan oleh jaringan tubuh yang memberikan reaksi alergi seperti pada asma. Dari minyak habbatus sauda dapat diisolasi ditymoquinone. Senyawa pada minyak yang volatil (mudah menguap) ini disebut nigellone. Pemberian minyak ini berdampak positif terhadap penderita asma. Kristal dari nigellone memberikan efek supressive. Kristak-kristal ini dapat menghambat protekinase C, sebuah zat yang memicu pelepasan histamin. Penelitian lain membuktikan hal serupa. Ahli imunologi dari Universitas Munich Dr. Med Peter Schleincher melakukan pengujian terhadap 600 orang yang menderita alergi. Hasilnya cukup meyakinkan, 70% yang menderita alergi terhadap serbuk, jerawat dan asma sembuh setelah diberi minyak nigella (Habbatus sauda). Dalam prakteknya, Dr. Schleincher memberikan resep habbatus sauda kepada pasien penderita influenza.35
Penelitian lainnya juga membuktikan bahwa habbatusauda memperbaiki saluran pencernaan dan sebagai anti bakteri. Habbatus sauda mengandung minyak atsiri dan volatil yang telah diketahui manfaatnya untuk memperbaiki pencernaan. Secara tradisional minyak atsiri digunakan untuk obat diare. Minyak volatil dari habbtaussauda lebih mampu membunuh strainbakteri V Colera dan E Coli dibandingkan dengan antibiotik seperti Ampicillin dan Tetraciclin.36
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka perbedaan penelitian ini dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya adalah, penulis belum mendapatkan adanya penelitian terkait analisis habbatusauda sebagai nutrisi ibu dan anak dalam Islam di Puskesmas Binong Tangerang.
34 Mohammad Tariq, “Nigella Sativa Seeds: Folklore Treatment in Modern
Day Medicine” Saudi Journal of Gastroenterology, Vol.192, No.3 Maret 2009, 761-
765. 35 Soumaya Bourgou, Andre Pichette, Brahim Marzouk Andjean Legault,
“Antioxidant, Anti-Inflammatory, Anticancer And Antibacterial Activities Of
Extracts From Nigella Sativa (Black Cumin) Plant Parts”, Journal of Food
Biochemistry, Vol.36, Issue.5, Oktober 2012, 539–546. 36 M.S.M. Hanafy dan M.E. Hatem, “Studies on the antimicrobial activity of
Nigella sativa seed (black cumin)”, Journal of Ethnopharmacology, Vol.34,
Issues.2–3, September 1991, 275-278.
13
E. Metodologi Penelitian
Pada sub bab metodologi penelitian menjelaskan tentang desain penelitian yang dilakukan, dilanjutkan dengan populasi dan sampel, kriteria inklusi dan eksklusi sampel yang diteliti, sumber data primer dan skunder, analisis data beserta tempat penelitian.
1. Disain Penelitian
Penelitian ini bersifat kuantitatif dan kualitatif dalam beberapa
bagian berbasiskan data-data empiris, dilakukan dengan cara menganalisis terlebih dahulu kandungan nutrisi habbatusauda, kemudian dilanjutkan dengan analisis kesehatan ibu dan anak yang mengkonsumsi habbatusauda.
2. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah pasien ibu dan anak yang melakukan kontrol kesehatannya di Puskesmas Binong Tangerang. Pemilihan populasi dari tempat tersebut didasarkan bahwa tempat tersebut menurut data dari Kementrian Kesehatan merupakan desa dengan rawan gizi tertinggi di propinsi Banten.37 Menurut survey pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti, masyarakat di desa Binong banyak berobat di Puskesmas Binong sehingga peneliti memfokuskan penelitian ini ditempat tersebut.38
Besaran sampel yang akan diuji dalam penelitian ini diambil melalui metode “Probability Sampling” yaitu, teknik sampling untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.39 Pemilihan metode ini berdasarkan pada prioritas pertama dari segi biaya akan menjadi lebih murah, dari segi waktu akan lebih cepat, sehingga hasilnya up to date, dari segi tenaga akan lebih hemat, selain itu juga variabel yang diteliti dapat lebih banyak dan mendalam, sehingga kedalaman serta ketepatan informasi akan lebih baik. Walaupun hanya menggunakan sebagian saja dari subjek atau objek penelitian, tetapi hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.40
Berdasarkan pertimbangan penarikan sampel di atas, maka sampel pada pengujian ini lebih spesifiknya di ambil dengan cara “Simple Rendom Sample”.41 Jumlah populasi yang didapatkan dari Puskesmas Binong sampai
37 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Survei Demografi Kesehatan
Indonesia 2014 (Jakarta: Kemenkes, Februari 2015), cet.I, 1-391. 38 Hasil survey pendahulan yang dilakukan peneliti untuk melihat banyaknya
jumlah pasien yang kontrol kesehatan di desa Binong pada tanggal 12-17 Oktober
2015. 39 Ary D.J.L.C. Dan Razaveis. A, Introduction To Research (New York : Holt
Rinehart, Juli 1992), Cet.V, 59. 40 Gee, James Paul, An Introduction To Discourse Analysis, Theory And
Method (London : Routledge, September 2005), Cet.IV, 66-67. 41 Ary D.J.L.C. Dan Razaveis. A, Introduction To Research (New York : Holt
Rinehart, Juli 1992), Cet.V, 46.
14
pada bulan oktober yang control secara rutin adalah 33 pasien bayi dan ibunya. Besaran sampel yang akan diuji dalam penelitian ini lebih spesifiknya diambil melalui metode sample acak (Probability Sampling) dengan menggunakan rumus slovin, adapun tingkat kesalahannya adalah 5% (0,05). Rumusnya adalah sebagai berikut :
n = N
(1 + N × 0.052)
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
e = Prersentase (%), toleransi ketidak telitian karena kesalahan dalam pengambilan sampel.42
Berdasarkan rumus solvin tersebut, maka jumlah sampel yang akan diambil dan digunakan dalam penelitian ini adalah :
N = 33
(1 + 33 × 0.052)
= 33
(1 + 33 × 0,0025)
= 33
1,082
= 30
Hasil dari perhitungan menggunakan rumus di atas menunjukan bahwa, jumlah sampel yang dianalisis berjumlah 30 medical record data klinik bayi yang terdapat dari berbagai empat macam variasi instansi pelayanan kesehatan dengan identitas sebagai berikut :
A = DKB 1 K = DKB 11 U = DKB 21
B = DKB 2 L = DKB 12 V = DKB 22
C = DKB 3 M = DKB 13 W = DKB 23
D = DKB 4 N = DKB 14 X = DKB 24
E = DKB 5 O = DKB 15 Y = DKB 25
F = DKB 6 P = DKB 16 Z = DKB 26
G = DKB 7 Q = DKB 17 AA = DKB 27
H = DKB 8 R = DKB 18 AB = DKB 28
42 Evilla, Consuelo G, Research Methods (Manila : Rex Printing CompaKny,
2007), cet.VII, 37.
15
I = DKB 9 S = DKB 19 AC = DKB 29
J = DKB 10 T = DKB 20 AD = DKB 30
3. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah: a. pasien anak yang menyusu pada ibunya secara esklusif selama enam bulan. b. ibu menyusui yang usianya 19-25 tahun dan merupakan anak pertama yang disusuinya. c.anak yang disusuinya tidak mengkonsumsi makanan atau minuman apapun selain air susu ibu. d. ibu yang menyusui juga tidak mengkonsumsi vitamin lainnya selama menyusui secara esklusif selama enam bulan. e. ibu yang menyusui bekerja sebagai ibu rumah tangga dan tidak melakukan pekerjaan ditempat lain. Sedangkan kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah sampel yang tidak masuk dalam kriteria inklusi. Misalnya: ibu yang menyusui melakukan pekerjaan ditempat lain, itu tidak termasuk dalam kriteria inklusi karena ibu yang bekerja diluar akan sibuk sehingga kurang optimalnya dalam proses pemberian asi eksklusif pada anaknya.
4. Sumber Data
Sumber data primer dalam penelitian ini adalah hasil analisis laboratorium kandungan habbatusauda dan data klinis kesehatan pasien ibu dan anak di Puskesmas Binong Tangerang. Sumber data sekunder adalah hasil wawancara terhadap pasien, ahli medis dan ahli agama terkait penggunaan habbatusauda sebagai nutrisi untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak sebagai pendukung data primer.
5. Analisis Data
Tahap pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis kandungan nutrisi habbatusauda. Terdapat tujuh macam habbatusauda yang aman apabila dikonsumsi secara langsung dan telah beredar di Indonesia menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan yaitu: Habbat’S Café, Basmallah, Ghuroba, Habbat’S, Al Musk, Al Tabea dan Ajwa.43
Ketujuh macam habbatusauda tersebut diuji di laboratorium farmasi Kharisma Persada untuk melihat kandungan nutrisinya yang paling baik sesuai dengan ketentuan SNI 01-2346-2006, SNI 3751 : 2009, SNI 01-3722-1995, SNI 06-2430-2002, SNI 06-6989.7-2004, menggunakan alat ukur HPLC– UV, SEM, LC-MS, IKU/5.4/AAS-01 (AAS).
Tahap kedua adalah analisis kondisi kesehatan pasien ibu. Data klinik yang akan diinterpretasikan sebagai parameter kesehatan jasmani pasien adalah tensi (mm/hg), nadi (x/menit), suhu (oC), pernafasan (x/menit), Body
43 Badan Pengawas Obat dan Makanan, Laporan Tahunan Direktorat
Registrasi Makanan dan Minuman, 2015 (Jakarta: Direktorat Registrasi Makanan
dan Minuman, 2015), cet.I, 381.
16
Maks Index (kg/m²), dan kesimpulan yaitu keadaan umum (baik/sedang/buruk).
Tahap ketiga adalah analisis kondisi kesehatan pasien anak. Data klinik yang akan diinterpretasikan sebagai parameter kesehatan jasmani pasien anak adalah perkembangan anak, berat badan, panjang badan dan intervensi dini tumbuh kembang anak. Alat ukur yang digunakan untuk menentukan kesehatan ibu adalah Tensimeter Blood Pressure, Respirometer, dan Termometer Digital. Sedangkan alat ukur yang digunakan untuk menentukan kesehatan anak adalah Microtoise Stature Meter, Antropometri, DDST (Denver Development Screening Test) dan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK).
Data-data yang diperoleh tersebut selanjutnya di analisis dengan cara membandingkan dengan parameter-parameter seharusnya yang menunjukkan kenormalan pada ibu dan anak. Data pendukung berupa hasil wawancara digunakan untuk memastikan data primer yang diperoleh dan sebagai penguat keakuratan data yang berasal dari uji klinik tersebut.
17
6. Kerangka Konsep
Kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
7. Tempat Penelitian
Penelitian ini bertempat di Puskesmas Desa Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten.
8. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian ini antara lain: 1. Penelitian ini hanya dilakukan pada 1(satu) Puskesmas saja. Oleh
karena itu, untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan pada beberapa Puskesmas sebagai perbandingan penelitian.
Habbatusauda
dikonsumsi oleh ibu dan anak secara rutin selama tiga bulan
Tibb al-Nabawi
Herbal
Mengandung Bata Karotin, Thiamin, Riboflavin, Niasin, Piridoksin dan Vitamin E
meningkatkan kesehatan dan perkembangan anak.
Pemeriksaan Ibu
Berdasarkan uji klinik menggunakan parameter (tensi (mm/hg), nadi (x/menit), suhu (oC),
pernafasan (x/menit), Body Maks Index (kg/m²) dan kesimpulan yaitu keadaan umum
(baik/sedang/buruk).
Sesuai dengan konsep Islam yang mengajarkan untuk senantiasa menjaga
kesehatan sebagai bentuk mencegah lebih baik daripada mengobati
Pemeriksaan Balita
Perkembangan anak, berat badan, panjang badan dan intervensi dini tumbuh kembang anak.
18
2. Penelitian ini melibatkan subyek penelitian dalam jumlah terbatas, yakni sebanyak 30 orang , sehingga hasilnya belum dapat digeneralisasikan pada kelompok subyek dengan jumlah yang besar.
3. Penelitian ini tidak meneliti makanan apa saja yang dimakan oleh ibu setiap harinya. Oleh karena itu, untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan penelitian tentang makanan apa saja yang dikonsumsi oleh ibu setiap harinya.
F. Sistematika Penulisan
Uraian dalam tesis ini dibagi ke dalam lima bab, tiap-tiap bab dibagi lagi ke dalam beberapa sub bab pokok bahasan, bab pertama membahas latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat, penelitian terdahulu yang relevan, perdebatan akademik, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
Pada bab kedua akan dibahas tentang habbatusauda untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam Islam. Pembahasan pertama dimulai dengan kesehatan ibu dan anak dalam Islam, kemudian dilanjutkan dengan pembahasan tentang habbatusauda sebagai bagian dari tibb al-nabawī.
Pada bab ketiga ini akan dibahas tentang uji nutrisi habbatusauda dan penggunaannya dalam tibb al-nabawī. Pembahasan pertama dimulai dengan analisis laboratorium kandungan habbatusauda dan dilanjutkan pada pembahasan kedua yaitu praktek penggunaan habbatusauda dalam konsep Islam.
Pada bab keempat akan dibahas tentang penggunaan habbatusauda dalam perspektif medis dan Islam. Pembahasan pertama dimulai dengan wawancara penggunaan habbatusauda untuk kesehatan perspektif medis dan pembahasan selanjutnya yaitu wawancara penggunaan habbatusauda untuk kesehatan perspektif Islam. Bab kelima yaitu kesimpulan dan saran.