avertebrata air protozoa-porifera

20
PROTOZOA Forcep Rio Indaryanto, S.Pi Hand Out Pertemuan ke-2

Upload: forceprio

Post on 15-Jun-2015

1.060 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Avertebrata Air Protozoa-porifera

PROTOZOA

Forcep Rio Indaryanto, S.Pi

Hand Out Pertemuan ke-2

Page 2: Avertebrata Air Protozoa-porifera

Contents

Morfologi1

Fisiologis2

Reproduksi3

Klasifikasi4

Nilai Ekonomis dan Peran 5

Page 3: Avertebrata Air Protozoa-porifera

Ciri-ciri Morfologi Protozoa---(Yunani: Protos = pertama, Zoa=

hidup) sehingga disebut sebagai hewan pertama

“hewan mikroskopik yang yang terdapat di semua lingkungan dimana kehidupan dapat terjadi”

Protozoa ialah organisma unisel yang paling sederhana dan mempunyai satu atau lebih nukleus.

Protozoa merupakan organisma unisel, berinti sejati (eukariotik) dan tidak memiliki dinding sel.

Page 4: Avertebrata Air Protozoa-porifera

Ukurannya antara 3 – 1000 mikron

Merupakan organisme mikroskopis bersifat heterotrof

Bentuk tubuh protozoa berbeda-beda pada fase yang berbeda dalam siklus hidupnya

Memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki semu, bulu getar (cillia) atau bulu cambuk (flagel).

Pada umumnya berkembangbiak dengan membelah diri

Hidup bebas, saprofit atau parasit

Habitat hidupnya pada tempat basah yg kaya zat organik, air tawar/air laut (zooplankton), parasit di tubuh inang hewan/manusia (pencernaan&darah)

Ciri-ciri Morfologi

Page 5: Avertebrata Air Protozoa-porifera

habitat

Protozoa Protozoa dapat dapat hiduphidup3

2

1Tempat basah yg kaya zat organik

Air tawar/air laut (zooplankton)

Parasit di tubuh inang hewan/manusia (pencernaan&darah)

Page 6: Avertebrata Air Protozoa-porifera

Alat gerak

Page 7: Avertebrata Air Protozoa-porifera

Beberapa protozoa memiliki fase vegetatif yang

bersifat aktif yang disebut tropozoit dan fase dorman

dalam bentuk sista. Tropozoit akan aktif mencari

makan dan berproduksi selama kondisi lingkungan

memungkinkan. Jika kondisi tidak memungkinkan

kehidupan tropozoit maka protozoa akan

membentuk sista. Sista merupakan bentuk sel

protozoa yang terdehidrasi dan berdinding tebal

mirip dengan endospora yang terjadi pada bakteri.

Pada saat sista protozoa mampu bertahan hidup

dalam lingkungan kering maupun basah

Page 8: Avertebrata Air Protozoa-porifera

FisiologisSistem Pernafasan dan Pergerakan

Pernafasan atau pertukaran oksigen (O2) dan karbondioksida

(CO2) berlangsung secara difusi karena adanya perbedaan

tekanan gas di dalam sel dan di luar sel.

Protozoa bergerak dengan menggunakan kaki semu

(Pseudopodia), cilia atau Flagela.

Pseudopodia berasal dari Penjuluran sitoplasma akibat

dari kontraksi protoplasma memanjang dan memendek

secara lambat, bersifat sementara, untuk berpindah

tempat atau makan. Protozoa yang bergerak dengan

Pseudopodia adalah dari kelas Sarcodina

Page 9: Avertebrata Air Protozoa-porifera

FisiologisSistem Pernafasan dan Pergerakan

Cilia atau bulu getar merupakan alat gerak yang

berbentuk bulu-bulu halus, bergerak antara 200-1.000

mikron perdetik, gerakan tersebut menimbulkan arus air

yang dapat menghasilkan gerakan maju. Protozoa yang

bergerak dengan Pseudopodia adalah dari kelas Ciliata

Flagela atau bulu cambuk merupakan alat gerak berupa

protoplasma panjang seperti cambuk, berjumlah atu atau

lebih tetapi umumnya dua helai, berfungsi sebagai alat

gerak maju dengan kecepatan 15-300 mikron perdetik.

Page 10: Avertebrata Air Protozoa-porifera

FisiologisCARA MAKAN

Cara makan protozoa ada tiga macam, yaitu :

Autotrof, dapat mensintesis makanan sendiri seperti layaknya tumbuhan dengan jalan fotosintesis. Banyak flagelata yang bersifat autotrof

Heterotof, protozoa yang dinding selnya terdiri dari suatu membran tipis mengambil makanannya dengan cara membungkus makanan kemudian menelannya ke dalam sitoplasma, pada jenis yang berdinding tebal (Pelikula) dengan menggunakan mulut sel yang disebut cytostome

Amfitrof, protozoa yang bersifat autotrof dan juga heterotof

Page 11: Avertebrata Air Protozoa-porifera

FisiologisCARA MAKAN

Makanan yang masuk ke dalam sitoplasma bersama air akan ditempatkan dalam suatu rongga kecil yang disebut gastriola (vakuola makanan)

Makanan di dalam gastiola dicerna secara enzimatis

Hasil pencernaan disebar ke seluruh tubuh bagian protoplasma dengan proses pynocytose sedangkan sisa pencernaan dibuang melalui lubang sementara pada membran sel

Pada flagelata dan ciliata adakalanya terdapat lubang permanen yang disebut cytopyge atau cytoproct

Kelebihan air di dalam sel akan dikeluarkan oleh organel yang disebut vakuola kontraktil

Page 12: Avertebrata Air Protozoa-porifera

Reproduksi

Sebagian besar Protozoa berkembang biak secara aseksual (vegetatif) dengan cara :

1. Pembelahan mitosis (biner), yaitu pembelahan yang diawali dengan pembelahan inti dan diikuti pembelahan sitoplasma, kemudian menghasilkan 2 sel baru. Pembelahan biner terjadi pada Amoeba. Paramaecium, Euglena. Paramaecium membelah secara membujur/ memanjang setelah terlebih dahulu melakukan konjugasi. Euglena membelah secara membujur /memanjang (longitudinal).

Page 13: Avertebrata Air Protozoa-porifera

Reproduksi

Page 14: Avertebrata Air Protozoa-porifera

Reproduksi2. Spora, Perkembangbiakan aseksual pada kelas Sporozoa

(Apicomplexa) dengan membentuk spora melalui proses sporulasi di dalam tubuh nyamuk Anopheles. Spora yang dihasilkan disebut sporozoid.

Perkembangbiakan secara seksual pada Protozoa :1. Konjugasi, Peleburan inti sel pada organisme yang

belum jelas alat kelaminnya. Pada Paramaecium mikronukleus yang  sudah dipertukarkan akan melebur dengan makronukleus, proses ini disebut singami.2. Peleburan gamet Sporozoa (Apicomplexa) telah dapat menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. Peleburan gamet ini berlangsung di dalam tubuh nyamuk

Page 15: Avertebrata Air Protozoa-porifera

Nilai ekonomis dan Peran Protozoa

Beberapa jenis flagelata dan ciliata merupakan makanan bagi anak ikan

Sebagai parasit baik pada hewan, tumbuhan maupun pada manusia

Mencegah serangan protozoa jenis lain

Mengakibatkan keracunan

Page 16: Avertebrata Air Protozoa-porifera

Klasifikasi

11 22 33

Kelas Ciliata

Kelas Rhizopoda/Sarcodina

Ordo 1.Foraminifera2.Radiolaria

Ordo

Dinoflagellata

Kelas Flagellata

Kelas Sporozoa

44

Page 17: Avertebrata Air Protozoa-porifera

Ciliata

Sifat khas kelas ini adalah adanya bulu getar seperti rambut di sekujur tubuhnya yg digunakan utk bergerak, menangkap makanan atau hanya untuk menimbulkan arus air utk pernafasan.

Sebagian besar hidup bebas baik di laut atau air tawar.

Cilliata atau Cilliophora (Cillia = bulu getar)Protozoa ini memiliki bulu getar pada seluruh permukaan (membran selnya) digolongkan dalam kelompok (Fillum Ciliata), misalnya Paramecium

Page 18: Avertebrata Air Protozoa-porifera

Rhizopoda

Sifat khasnya adalah gerakannya dilakukan dengan menjulurkan badannya dan mengkerutkannya kembali atau bergerak dengan kaki semu atau pseupodia. Kelompok utama dari kelas ini antara lain Foraminifera dan Radiolaria dan Heliozoa (tawar)

Sarcodina atau Rhizopoda (Rhizoid = akar, podos = kaki) yaitu protozoa yang bergerak dengan menggunakan pseudopodia (kaki semu), misal Amoeba.

Page 19: Avertebrata Air Protozoa-porifera

Kelas FlagelataFillum Mastigophora atau Flagellata (Flagellum = Cambuk) memiliki alat gerak berupa cambuk dan disebut cambuk getarContohnya: Trypanosoma.

Ciri-ciri :

Masih bersifat mendua (hewan/tumbuhan)

Hewan ; bergerak kesana kemari

Tumbuhan ; ada pigmen u/ fotosintesis, mensekresi selulosa sbg pelindung---msk klmpk Dynophicae (alga)

Punya 1 / lebih flagella

soliter atau berkoloni

perkembangbiakan aseksual

sifat makan autotrof, heterotrof

Page 20: Avertebrata Air Protozoa-porifera

Kelas Sporozoa

Sporozoa (Spora = alat reproduksi) yang dapat tumbuh menjadi individu baruSemua protozoa yang tidak memiliki alat gerak khusus dan berkembangbiak dengan spora digolongkan dalam fillum sporozoa, misalnya Plasmodium.

Ciri-ciri :

- Bersifat parasitik

- Berpindah dari 1 inang ke inang lain dalam tingkat spora.

- Spora berupa benda seperti biji dgn bungkus dinamakan sporosista.

- Menjangkiti hewan vertebrata, arthropoda, molusca dan vermes, echinodermata