bab iv michelle linardi.docx
TRANSCRIPT
BAB IV
Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1 Hasil penelitian univariat
Tabel 1. Statistics Umur
N Valid 54
Missing 0
Mean 64.2407
Std. Error of Mean .67133
Median 63.0000
Mode 60.00
Std. Deviation 4.93327
Variance 24.337
Range 20.00
Minimum 60.00
Maximum 80.00
Sum 3469.00
Percentiles 25 60.0000
50 63.0000
75 66.0000
Tabel 2. Frekuensi Umur
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 60 20 37.0 37.0 37.0
61 1 1.9 1.9 38.9
62 4 7.4 7.4 46.3
63 5 9.3 9.3 55.6
64 2 3.7 3.7 59.3
65 8 14.8 14.8 74.1
66 2 3.7 3.7 77.8
68 2 3.7 3.7 81.5
70 3 5.6 5.6 87.0
71 1 1.9 1.9 88.9
72 3 5.6 5.6 94.4
75 1 1.9 1.9 96.3
77 1 1.9 1.9 98.1
80 1 1.9 1.9 100.0
Total 54 100.0 100.0
Dari tabel diatas sampel terbanyak pada usia 60 tahun.
Tabel 3. Sex
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 5 9.3 9.3 9.3
Perempuan 49 90.7 90.7 100.0
Total 54 100.0 100.0
Dari tabel diatas frekuensi terbanyak adalah perempuan sebanyak 49 orang.
Dan laki laki sebanyak 5 orang.
Tabel 4. Statistics Hb
N Valid 54
Missing 0
Mean 11.6593
Std. Error of Mean .11684
Median 11.7500
Mode 12.00
Std. Deviation .85859
Variance .737
Range 3.60
Minimum 9.40
Maximum 13.00
Sum 629.60
Percentiles 25 11.0000
50 11.7500
75 12.3000
Tabel 5. Frekuensi Hb
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 9.4 1 1.9 1.9 1.9
9.7 1 1.9 1.9 3.7
10.1 1 1.9 1.9 5.6
10.4 2 3.7 3.7 9.3
10.5 1 1.9 1.9 11.1
10.6 1 1.9 1.9 13.0
10.8 1 1.9 1.9 14.8
10.9 2 3.7 3.7 18.5
11 4 7.4 7.4 25.9
11.1 1 1.9 1.9 27.8
11.2 3 5.6 5.6 33.3
11.3 1 1.9 1.9 35.2
11.4 2 3.7 3.7 38.9
11.5 2 3.7 3.7 42.6
11.6 3 5.6 5.6 48.1
11.7 1 1.9 1.9 50.0
11.8 2 3.7 3.7 53.7
11.9 2 3.7 3.7 57.4
12 5 9.3 9.3 66.7
12.1 2 3.7 3.7 70.4
12.3 4 7.4 7.4 77.8
12.4 2 3.7 3.7 81.5
12.5 1 1.9 1.9 83.3
12.6 2 3.7 3.7 87.0
12.8 2 3.7 3.7 90.7
12.9 3 5.6 5.6 96.3
13 2 3.7 3.7 100.0
Total 54 100.0 100.0
Dari tabel diatas frekuensi Hb terbanyak adalah yang anemia yaitu 31 orang.
Tabel 6. Aktivitas Fisik
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid berat 39 72.2 72.2 72.2
sedang 15 27.8 27.8 100.0
Total 54 100.0 100.0
Dari tabel diatas frekuensi terbanyak adalah aktivitas fisik berat sebanyak 39
orang, aktifitas sedang sebanyak 15 orang.
Tabel 7. Minum teh
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid tiap hari 33 61.1 61.1 61.1
kadang-kadang dan
tidak minum21 38.9 38.9 100.0
Total 54 100.0 100.0
Dari tabel diatas frekuensi terbanyak adalah minum teh tiap hari yaitu sebesar 33
orang (61.1 %).
Tabel 8. Minum Kopi
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid tiap hari 7 13.0 13.0 13.0
kadang-
kadang21 38.9 38.9 51.9
tidak minum 26 48.1 48.1 100.0
Total 54 100.0 100.0
Dari tabel diatas frekuensi terbanyak adalah tidak minum kopi sebanyak 26
orang (48,1 %).
Tabel 9. Statistics Kolesterol
N Valid 54
Missing 0
Mean 2.5109E2
Std. Error of Mean 7.41541
Median 2.4700E2
Mode 264.00
Std. Deviation 5.44919E
1
Variance 2.969E3
Range 252.00
Minimum 122.00
Maximum 374.00
Sum 1.36E4
Percentiles 25 2.2000E2
50 2.4700E2
75 2.8425E2
Tabel 10. Frekuensi Kolesterol
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 122 1 1.9 1.9 1.9
158 1 1.9 1.9 3.7
167 1 1.9 1.9 5.6
173 4 7.4 7.4 13.0
200 1 1.9 1.9 14.8
204 1 1.9 1.9 16.7
212 2 3.7 3.7 20.4
213 1 1.9 1.9 22.2
217 1 1.9 1.9 24.1
221 2 3.7 3.7 27.8
223 4 7.4 7.4 35.2
229 1 1.9 1.9 37.0
234 2 3.7 3.7 40.7
236 1 1.9 1.9 42.6
244 4 7.4 7.4 50.0
250 3 5.6 5.6 55.6
254 2 3.7 3.7 59.3
264 5 9.3 9.3 68.5
271 1 1.9 1.9 70.4
278 1 1.9 1.9 72.2
282 2 3.7 3.7 75.9
291 2 3.7 3.7 79.6
300 1 1.9 1.9 81.5
316 2 3.7 3.7 85.2
320 1 1.9 1.9 87.0
324 4 7.4 7.4 94.4
360 1 1.9 1.9 96.3
364 1 1.9 1.9 98.1
374 1 1.9 1.9 100.0
Total 54 100.0 100.0
Dari hasil tabel diatas frekuensi terbanyak pada yang memiliki kadar kolesterol tinggi
yaitu 31 orang.
1.2. Hasil penelitian bivariat
1.2.1. Hubungan antara Umur dengan Kadar Kolesterol
Hasil dari data penelitian saya, dengan Ho= tidak ada hubungan antara umur dengan kadar
kolesterol, didapatkan hasil (p=0,176; α=0.05), yang menunjukkan bahwa Ho diterima, tidak ada
hubungan bermakna anatara umur dan kadar kolesterol. Hasil analisis statistic yang
disimpulkan Cecillia Ahdhiyani juga menyatakan tidak terdapat hubungan signifikan usia
dengan kolesterol total (p=0.067; α=0.05), tidak terdapat hubungan signifikan konsumsi
makanan berlemak dengan kolesterol total (p=0.057; α=0.05) dan tidak terdapat hubungan
signfikan usia, konsumsi makanan berlemak dengan kolesterol total (p=0.185; α=0.05).1
ANOVA
kolesterol3kat
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between
Groups8.792 13 .676 1.459 .176
Within Groups 18.542 40 .464
Total 27.333 53
Dafpus : Adhiyani C. The relationship of age and consumption of fatty food with cholesterol for
elderly people in Serengan sub-district Surakarta. Journal of Pharmacy Vol 2 No.1:12-18
Penelitian yang dilakukan Krisnawaty Bantas dkk juga tidak memperlihatkan hubungan
bermakna antara umur dengan hiperkolesterolemia.Namun, penelitian Galman,menunjukkan
hubungan antara kadar kolesterol darah dengan pertambahan umur pada tikus. Peningkatan
kadar kolesterol darah dengan pertambahan usia berhubungan dengan penurunan eliminasi
kolesterol sebagai garam empedu dan penurunan reseptor yang memediasi proses clearance
dari LDL plasma. Kadar kolesterol meningkat dengan peningkatan umur, demikian juga insiden
penyakit jantung koroner. Mekanisme yang bertanggung jawab terhadap hiperkolesterolemia
terkait umur masih belum jelas. Suatu hipotesis yang menghubungkan defisiensi relatif growth
hormone (GH) yang terjadi dengan pertambahan umur berkontribusi pada perkembangan
hiperkolesterolemia terkait umur karena hormone tersebut berpengaruh pada metabolisme
kolesterol.10 Penelitian dilakukan pada tikus dengan berbagai tingkat umur. Pengobatan GH
melalui infus pada tikus umur 18bulan (tertua) pada penelitian sangat menurunkan kadar
kolesterol plasma.
1.2.2. Hubungan jenis kelamin dengan kadar kolesterol
Kadar
kolsterol
normal
n(%)
Kadar
kolesterol
tinggi
n(%)
Total
n (%)
X2 OR 95%CI P
Laki-laki 30 (39,0) 47 (61,0) 77(100) 0,28 0,86 0,49- 0,59
1,49
Perempuan 74 (42,5) 100(57,5) 174(100)
Dari jurnal yang didapat, hubungan faktor jenis kelamin nilai p = 0,597 atau p>0,05. Hal
ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin
dengan kadar kolesterol total.
Begitu juga dengan hasil penelitian dari data yang saya miliki, tidak terdapat hubungan
bermakna antara jenis kelamin dengan kadar kolesterol total (p= 0.461, α=0.05).
Chi-Square Tests
Value Df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square .921a 2 .631
Likelihood Ratio 1.549 2 .461
Linear-by-Linear
Association.259 1 .611
N of Valid Cases 54
a. 3 cells (50.0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is .65.
Dari data table diatas, terdapat 3 sel yang memiliki nilai expected sel yang < 5, lebih dari
20%. Maka dilakukan penilaian dengan likelihood ratio didapatkan hasil 0,461, (Asymp Sig. 2-
sided) sehingga Ho diterima yang artinya tidak ada hubungan antara variabel sex dan
kolesterol. Adapun proporsi dari seks dengan kadar kolesterol :
Sex * kolesterol3kat Crosstabulation
kolesterol3kat
TotalNormal Borderline Tinggi
Sex Laki-Laki Count 0 2 3 5
Expected
Count.6 1.5 2.9 5.0
Perempuan Count 7 14 28 49
Expected
Count6.4 14.5 28.1 49.0
Total Count 7 16 31 54
Expected
Count7.0 16.0 31.0 54.0
Pada tabel ini diperlihatkan laki-laki memiliki kolesterol tinggi sebesar 2,9% sebanyak 3
orang, kolesterol borderline sebesar 1,5% sebanyak 2 orang dan 0,6% laki-laki memiliki kadar
kolesterol yang normal. Sedangkan perempuan yang memiliki kolesterol tinggi sebanyak 28.1 %
sebanyak 28 orang , kolesterol borderline sebesar 14.5 % sebanyak 14 orang dan 6.4 % yang
memiliki kadar kolesterol normal.
DAFPUS
Mintalangi M. Artikel perbandingan kadar kolesterol total pada masyarakat semi kota dan desa
di Kabupaten Minahasa Selatan. Manado: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam
Ratulangi; 2013.
1.2.3. Hubungan antara Aktivitas Fisik dengan kolesterol.
Tingkat aktivitas fisik tidak mempunyai hubungan dengan kadar kolesterol darah ( p > 0.05)
maka Ho diterima, tidak ada hubungan yang bermakna antara aktifits fisik dengan kadar
kolesterol. Penelitian yang dilakukan Krisnawaty Bantas dkk juga tidak menemukan hubungan
antara aktivitas fisik dengan hiperkolesterolemia. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian
lain tentang hubungan antara akivitas hidup sehari-hari dengan faktor risiko penyakit
kardiovaskuler yang tidak menemukan hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan
hiperkolesterolemia.
Akan tetapi berdasarkan penelitian Tunggul Waloya et al. (2013) menunjukkan tingkat
aktivitas fisik berpengaruh nyata terhadap kadar kolesterol darah (p<0.05). Hasil penelitian
Shirazi (2008), menyatakan hal yang sama, yaitu olahraga secara teratur dapat menurunkan
kadar kolesterol darah secara signifikan dan meningkatkan kadar HDL dalam darah.
Chi-Square Tests
Value Df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square .158a 2 .924
Likelihood Ratio .157 2 .924
Linear-by-Linear
Association.080 1 .778
N of Valid Cases 54
a. 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 1.94.
Dari tabel diatas didapatkan 2 sel yang nilai expected nya <5, lebih dari 20% maka
digunakan penilaian likelihood ratio, didapatkan hasil 0,924 (Asymp. Sig. 2-sided) sehingga Ho
diterima yang artinya tidak ada hubungan antara variabel aktivitas fisik dengan Kolesterol.
Adapun proposi aktivitas fisik dengan Kolesterol sebagai berikut:
AktifitasFisik * kolesterol3kat Crosstabulation
kolesterol3kat
TotalNormal Borderline Tinggi
AktifitasFisik Berat Count 5 11 23 39
Expected
Count5.1 11.6 22.4 39.0
Sedang Count 2 5 8 15
Expected
Count1.9 4.4 8.6 15.0
Total Count 7 16 31 54
Expected
Count7.0 16.0 31.0 54.0
Pada sampel yang mempunyai aktivitas fisik berat dengan kadar kolesterol tinggi
sebesar 22,4% (23 orang), dengan aktivitas fisik berat dengan kadar kolesterol borderline
sebesar 11,6% (11 orang), dengan aktivitas fisik berat dengan kadar kolesterol normal sebesar
5,1% (5 orang). Pada sampel yang mempunyai aktvitas fisik sedang dengan kadar kolesterol
tinggi sebesar 8,6% (8 orang), dengan aktivitas fisik sedang dengan kadar kolesterol borderline
sebesar 4,4% (5 orang) dan dengan aktivitas fisik sedang dengan kadar kolesterol normal
sebesar 1,9% (2 orang).
Waloya T, Rimbawan , Andarwulan N. Hubungan antara konsumsi pangan dan aktivitas fisik
dengan kadar kolesterol darah pria dan wanita dewasa di bogor. Jurnal Gizi dan Pangan, Maret
2013, 8(1): 9—16.
1.2.4. Hubungan antara minum kopi dengan kadar kolesterol dalam darah
Penelitian Jee SH menyatakan terdapat hubungan pada orang yang tidak
mengomsumsi kopi dan yang mengkonsumsi kopi terhadap kadar kolesterol dalam darah.
Menurut jurnal, secara keseluruhan minum kopi dapat meningkatkan kolesterol total 11,8mg/dL
(p <0,01).
Dari hasil penelitian di atas, sama sama dengan hasil yang didapat dari jurnal yaitu
terdapat hubungan antara minum kopi dengan kadar kolesterol total darah (p= 0,021)
Chi-Square Tests
Value Df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 14.981a 4 .005
Likelihood Ratio 11.543 4 .021
Linear-by-Linear
Association6.728 1 .009
N of Valid Cases 54
a. 5 cells (55.6%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is .91.
Dari tabel diatas didapatkan 5 sel yang nilai expected nya <5, lebih dari 20% maka
digunakan penilaian likelihood ratio, didapatkan hasil 0,021 (Asymp. Sig. 2-sided) sehingga Ho
ditolak yang artinya ada hubungan antara variabel sering tidaknya minum kopi dengan kadar
Kolesterol. Adapun proposi sering tidaknya minum kopi dengan kadar Kolesterol sebagai
berikut
MinumKopi * kolesterol3kat Crosstabulation
kolesterol3kat
TotalNormal
Borderli
ne Tinggi
MinumK
opi
Tiap hari Count 4 2 1 7
Expected
Count.9 2.1 4.0 7.0
Kadang-
kadang
Count 1 7 13 21
Expected
Count2.7 6.2 12.1 21.0
Tidak
minum
Count 2 7 17 26
Expected
Count3.4 7.7 14.9 26.0
Total Count 7 16 31 54
Expected
Count7.0 16.0 31.0 54.0
Pada sampel yang mempunyai kebiasaan minum kopi setiap hari dengan kadar
kolesterol tinggi sebesar 4,0% (1 orang), dengan kebiasaan minum kopi setiap hari dengan
kadar kolesterol borderline sebesar 2,1% (2 orang), dengan kebiasaan minum kopi setiap hari
dengan kadar kolesterol normal sebesar 0,9% (4 orang). Pada sampel yang kadang-kadang
minum kopi dengan kadar kolesterol tinggi sebesar 12,1% (13 orang), dengan yang kadang-
kadang minum kopi dengan kadar kolesterol borderline sebesar 6,2% (7 orang) dan dengan
yang kadang-kadang minum kopi dengan kadar kolesterol normal sebesar 2,7% (1 orang).
DAPUS : Jee SH, He J. Coffee consumption and serum lipids: a meta-analaysis of randomized
controlled clinical trials. American Journal of Epidemiology Vol 153, No 4.
1.2.5. Hub. Antara teh dgn kolesterol
Berdasarkan penelitian yag dilakukan oleh Lameshow,penghitungan menggunakan uji
hipotesis beda rata-rata berpasangan dengan derajat tingkat. kemaknaan 5 % dan kekuatan uji
80 % (uji dua sisi) . Perbedaaan rerata Kadar LDL 2 kelompok sebelum perlakuan yaitu 29,6
mg/dl dengan p=0,021, yang berarti terdapat perbedaan kadar LDL antara kelompok perlakuan
dan kelompok control sebelum perlakuan. Dimana kelompokyang diberi intervensi memiliki
rerata lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Dari tersebut, selaras dengan hasil penelitian
yang saya telah lakukan dimana terdapat hubungan yang bermakna antara minum teh dengan
kolesterol.
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 7.832a 2 .020
Likelihood Ratio 8.302 2 .016
Linear-by-Linear
Association6.715 1 .010
N of Valid Cases 54
a. 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 2.72.
Dari tabel diatas didapatkan 2 sel yang nilai expected nya <5, lebih dari 20% maka
digunakan penilaian likelihood ratio, didapatkan hasil 0,016 (Asymp. Sig. 2-sided) sehingga Ho
ditolak yang artinya ada hubungan antara variabel sering tidaknya minum teh dengan kadar
Kolesterol. Adapun proposi sering tidaknya minum teh dengan kadar Kolesterol sebagai berikut:
minumtea * kolesterol3kat Crosstabulation
kolesterol3kat
TotalNormal Borderline Tinggi
Minumtea 1 Count 6 13 14 33
Expected
Count4.3 9.8 18.9 33.0
2 Count 1 3 17 21
Expected
Count2.7 6.2 12.1 21.0
Total Count 7 16 31 54
Expected
Count7.0 16.0 31.0 54.0
Pada sampel yang mempunyai kebiasaan minum teh setiap hari dengan kadar
kolesterol tinggi sebesar 18,9% (14 orang), dengan kebiasaan minum teh setiap hari dengan
kadar kolesterol borderline sebesar 9,8% (13 orang), dengan kebiasaan minum teh setiap hari
dengan kadar kolesterol normal sebesar 4,3% (6 orang). Pada sampel yang kadang-kadang
minum dan tidak minum teh dengan kadar kolesterol tinggi sebesar 12,1% (17 orang), dengan
yang kadang-kadang minum dan tidak minum teh dengan kadar kolesterol borderline sebesar
6,2% (3 orang) dan dengan yang kadang-kadang minum dan tidak minum teh dengan kadar
kolesterol normal sebesar 2,7% (1 orang).
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 7, No.1,
Maret 2012
1.2.6. Hubungan antara hb dengan kadar kolesterol
Dalam jurnal Jong Wei Con & Soon Ki Kim, untuk kasus anemia yang derajat parah
didapatkan konsentrasi Hb darah berkorelasi dengan kolesterol total serum (r=0,49, p<0.01)
dan konsentrasi trigliserida (r = 0,51, p <0,01). Perubahan konsentrasi lipid serum dengan
mengubah nilai hemoglobin darah (Hb). Jumlah konsentrasi kolesterol dan trigliserida
meningkat secara progresif dengan meningkatnya kadar Hb. Hasil yang didapatkan sama
dengan hasil dari jurnal yang kita buat yaitu ada hubungan antara hemoglobin dalam tubuh
dengan kadar kolesterol.
Chi-Square Tests
Value
Df
Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square 19.138a 2 .000
Likelihood Ratio 22.628 2 .000
Linear-by-Linear Association 17.059 1 .000
N of Valid Cases 54
a. 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.98.
Dari tabel diatas didapatkan 2 sel yang nilai expected nya <5, lebih dari 20% maka digunakan penilaian likelihood ratio, didapatkan hasil 0,000 (Asymp. Sig. 2-sided) sehingga Ho ditolak yang artinya ada hubungan antara variabel Hb dengan Kolesterol. Adapun proposi kadar Hb dengan Kolesterol sebagai berikut:
hb2kat * kolesterol3kat Crosstabulation
kolesterol3kat
TotalNormal Borderline Tinggi
hb2kat Anemia Count 7 14 10 31
Expected Count 4.0 9.2 17.8 31.0
Tidak anemia Count 0 2 21 23
Expected Count 3.0 6.8 13.2 23.0
Total Count 7 16 31 54
Expected Count 7.0 16.0 31.0 54.0
Pada sampel yang mengalami anemi dengan kolesterol yang tinggi sebesar 17,8% (10 orang), dengan kadar kolesterol antara 200-239mg/dL sebesar 9,2% (14 orang) dan dengan kadar kolesterol normal sebesar 4% (7 orang). Pada sampel yang memiliki kadar Hb normal dengan kolesterol tinggi sebesar 13,2% (21
orang), dengan kadar kolesterol 200-239mg/dL sebesar 6,8% (2 orang) dan tidak terdapat sampel dengan kadar kolesterol normal sebesar 3% .