catatan untuk bab-bab spesifik

61
CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK Prima Soultoni Akbar SST MPH Prodi D3 RMIK, Jurusan KesehatanTerapan Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Upload: others

Post on 04-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Prima Soultoni Akbar SST MPH

Prodi D3 RMIK, Jurusan KesehatanTerapan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Page 2: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

Mahasiswa mampu menejelaskan:

1. Catatan untuk bab-bab spesifik

Page 3: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

ICD-10 (International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems)

Volume 1

• Daftar tabulasi lengkap penyakit(klasifikasi-klasifikasi utama)

Volume 2

• Sejarah ICD 10, Aturan dan bimbingan untuk pengguna ICD

Volume 3

• daftar indeks alfabetis

• istilah diagnoses, sebab luargangguan,

• daftar sebutan generik obat/zat kimialain

Page 4: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Bab-Bab di Volume 1 ICD-10

A-Z (kecuali U), halaman 107 - 1175

BAB (alfabet) Judul Bab Halaman

I (A-B) Penyakit Infeksi dan Parasitik tertentu 99

II (C-D) Neoplasma 165

III (D) Penyakit Darah dan Organ Pembentuk Darah

dan gangguan yang melibatkan Mekanisme

Imunitas 227

IV (E) Penyakit Endokrin, Nutrisional dan Metabolik 247

V (F) Gangguan Mental dan Prilaku 281

VI (G) Penyakit Sistem Saraf 347

VII (H) Penyakit Mata dan Adneksa Mata 379

VIII (H) Penyakit Telinga dan Prosesus Mastoid 407

Page 5: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Bab-Bab di Volume 1 ICD-10 A-Z (kecuali U), halaman 107 - 1175

BAB (alfabet) Judul Bab Halaman

IX ( I ) Penyakit Sistem Sirkulasi 417

X (J) Penyakit Sistem Respirasi 455

XI (K) Penyakit Sistem Digestif 485

XII (L) Penyakit Kulit & Jaringan Bawah Kulit 531

XIII (M) Penyakit Otot-Kerangka Tulang & Jaringan

Ikat 557

XIV (N) Penyakit Sistem Genitourinaria 603

XV (O) Kehamilan, persalinan-kelahiran dan nifas 641

XVI (P) Kondisi-kondisi tertentu dimulai dalam

periode perinatal 679

XVII (Q) Malformasi, deformasi dan abnormalitas

kromosomal yang kongenital 705

Page 6: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Bab-Bab di Volume 1 ICD-10 A-Z (kecuali U), halaman 107 - 1175

BAB (alfabet) Judul Bab Halaman

XVIII. (R) Simtoma, tanda-tanda dan temuan

klinis, laboratori yang abnormal, NEC

(Not elserwhere classified) 755

XIX. (S-T) Cedera, keracunan dan konsekuensi-

konsekuensi lain akibat sebab luar 789

XX. (V-W- Sebab-sebab luar Mortalitas

X-Y) dan Morbiditas 891

XXI. (Z) Faktor-faktor yang mempengaruhi

status kesehatan dan kontak dengan

fasiltas pelayanan kesehatan 979

XXII. (U) Special purposes, SARS, 1023

Resistent to antibiotics

Page 7: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Pedoman dan Rule umum yang diuraikan

terdahulu berlaku untuk semua bab kecuali

kalau catatan ini menyatakan lain.

7

Page 8: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Bab I: Penyakit infeksi dan

parasit tertentu

B20-B24. Penyakit human

immunodeficiency virus (HIV)

Contoh 1:

Kondisi utama : Penyakit HIV dan

sarkoma Kaposi

Kondisi lain : -

Kode Penyakit HIV yang menyebabkan

Sarkoma Kaposi (B21.0)8

Page 9: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Contoh 2:

Kondisi utama : Toxoplasmosis dan

cryptococcosis pada pasien HIV

Kondisi lain : -

Kode Penyakit HIV yang menyebabkan infeksi

ganda (B20.7)

Kode B20.8 (penyakit HIV yang menyebabkan

penyakit infeksi dan parasit lain) dan B20.5 (penyakit

HIV yang menyebabkan mikosis lain) bisa digunakan

sebagai kode tambahan, kalau diinginkan. 9

Page 10: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Contoh 3:

Kondisi utama : Penyakit HIV dengan pneumonia

Pneumocystis carinii, limfoma Burkitt

dan kandidiasis mulut.

Kondisi lain : -

Kode Penyakit HIV yang menyebabkan

penyakit ganda (B22.7)

Kode tambahan B20.6 (penyakit HIV yang menyebabkan

pneumonia Pneumocystis carinii), B21.1 (penyakit HIV

yang menyebabkan limfoma Burkitt), dan B20.4 (penyakit

HIV yang menyebabkan kandidiasis) bisa diberikan kalau

diinginkan. 10

Page 11: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

B90-B94. Sekuel (kronologis) penyakit

infeksi dan parasit

Kode-kode ini tidak digunakan sebagai kode

pilihan untuk ‘KU’, jika sifat kondisi/ gejala

sisa tercatat.

Pada saat mengkode kondisi sisa, B90-B94

bisa digunakan sebagai kode tambahan

11

Page 12: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

B95-B97. Bakteri, virus, dan agen infeksi lain

Kode-kode ini tidak dipakai pada ‘KU’, tapi

sebagai kode tambahan untuk identifikasi

penyebab infeksi pada penyakit yang

klasifikasinya di luar Bab I.

12

Page 13: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Contoh 4:

Kondisi utama : Cystitis akut akibat

Escherichia Coli (E. coli)

Kondisi lain : -

Kode Cystitis akut (N30.0) sebagai

kondisi utama.

B96.2 (E. coli sebagai penyebab penyakit

yang diklasifikasikan pada bab lain) bisa

digunakan sebagai kode tambahan pilihan. 13

Page 14: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Contoh 5:

Kondisi utama : Infeksi kuman

Kondisi lain : -

Kode Infeksi kuman, tidak dijelaskan

(A49.9) sebagai ‘KU’

14

Page 15: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

• Suatu neoplasma, baik primer atau

metastasis (penyebaran kanker), yang

merupakan fokus perawatan selama

perawatan kesehatan, harus dicatat dan

dikode sebagai ‘KU’.

• Bisa saja ‘KU’ yang dicatat oleh praktisi

asuhan kesehatan adalah neoplasma

primer yang tidak terdapat lagi (telah

dibuang pada periode asuhan

sebelumnya). 15

Page 16: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Contoh 6:

Kondisi utama : Karsinoma prostat

Kondisi lain : Bronkitis kronis

Prosedur : Prostatektomi

Kode Neoplasma ganas prostat (C61)

sebagai kondisi utama

16

Page 17: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Contoh 7:

Kondisi utama : Karsinoma mammae –

dibuang 2 tahun yang lalu

Kondisi lain : Karsinoma sekunder paru2

Prosedur : Bronkoskopi dengan biopsi

Kode Neoplasma ganas paru-paru (C78.0)

sebagai kondisi utama.

Z85.3 (riwayat neoplasma mammae) bisa

menjadi kode tambahan. 17

Page 18: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Contoh 8:

Kondisi utama : Kanker bladder telah

dibuang - dirawat untuk

pemeriksaan follow-up

dengan cystoscopy.

Kondisi lain : -

Prosedur : Cystoscopy

Kode Pemeriksaan follow-up pasca operasi

neoplasma ganas (Z08.0) sebagai ‘KU’.

Z85.5 (riwayat neoplasma ganas saluran urin) bisa

digunakan sebagai kode tambahan pilihan. 18

Page 19: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

C80. Neoplasma ganas tanpa penjelasan mengenai situsnya

C97. Neoplasma ganas dengan situs ganda primer yang

independen

C80 hanya digunakan untuk ‘KU’ kalau neoplasma ganas tercatat

tanpa penjelasan mengenai situsnya.

C97 digunakan kalau tercatat dua atau lebih neoplasma ganas primer

yang independen sebagai ‘KU’, tanpa ada yang lebih menonjol. Kode

tambahan bisa digunakan untuk identifikasi masing-masing neoplasma

ganas tersebut.

19

Page 20: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Contoh 9:

Kondisi utama : Carcinomatosis

Kondisi lain : -

Kode Neoplasma ganas tanpa penjelasan

mengenai situsnya (C80)

20

Page 21: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Contoh 10:

Kondisi utama : Multiple myeloma dan

adenokarsinoma prostat

primer

Kondisi lain : -

Kode Neoplasma ganas situs ganda

primer yang independen (C97)

C90.0 (multiple myeloma) dan C61

(neoplasma ganas prostat) bisa digunakan

sebagai kode tambahan 21

Page 22: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Bab III: Penyakit darah dan organ pembentuk

darah dan kelainan tertentu yang melibatkan

mekanisme imun

Kondisi tertentu yang bisa diklasifikasikan ke

dalam bab ini bisa disebabkan oleh obat atau

penyebab eksternal lain. Kode dari Bab XX bisa

digunakan sebagai kode tambahan.

22

Page 23: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Contoh 11:

Kondisi utama : Anemia defisiensi folat (B9)

akibat trimethoprim.

Kondisi lain : -

Kode Anemia defisiensi folat

akibat obat (D52.1)

Sebagai kode tambahan bisa dipakai Y41.2

(Obat antimalaria dan antiprotozoa darah

lainnya, menyebabkan efek samping dalam

penggunaan terapi). 23

Page 24: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Bab IV: Penyakit endokrin, nutrisi, dan

metabolic

Kondisi tertentu yang dapat diklasifikasikan

pada bab ini bisa disebabkan oleh obat-

obatan atau penyebab luar. Kode dari Bab

XX bisa digunakan sebagai kode tambahan.

24

Page 25: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

E10-E14. Diabetes Mellitus

Subkategori “.7” hanya digunakan sebagai

‘KU’ kalau berbagai komplikasi diabetes

dicatat sebagai ‘KU’ tanpa mengutamakan

salah satu di antaranya. Untuk masing-

masing komplikasi bisa diberikan kode

tambahan.

25

Page 26: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Contoh 12:

Kondisi utama : Kegagalan ginjal akibat

glomerulonefrosis diabetes.

Kode DM, tidak dijelaskan, dengan

komplikasi ginjal (E14.2† dan N08.3*)

26

Page 27: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Contoh 13:

Kondisi utama : Diabetes tergantung insulin

dengan. nefropati, gangren, dan

katarak

Kondisi lain : -

Kode IDDM dengan komplikasi ganda (E10.7)

Kode tambahan:

E10.2† dan N08.3* (IDDM dengan nefropati),

E10.5 (IDDM dengan komplikasi sirkulasi perifer), dan

E10.3† dan H28.0* (IDDM dengan katarak)27

Page 28: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

E34.0 Sindroma karsinoid

Kode ini tidak dipakai untuk ‘KU’ jika tumor

karsinoid tercatat, kecuali kalau episode

perawatan adalah untuk sindroma itu

sendiri.

Pada pengkodean tumor ini, E34.0 bisa

digunakan sebagai kode tambahan untuk

identifikasi aktifitas fungsional.

28

Page 29: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

E64.- Sekuel malnutrisi dan defisiensi gizi lain

E68 Sekuel hiperalimentasi

Kode-kode ini tidak untuk kode pilihan ‘KU’ kalau

sifat kondisi sisa ini tercatat.

Pada saat mengkode kondisi sisa ini, E64.- atau

E68 bisa digunakan sebagai kode tambahan.

29

Page 30: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Bab V: Kelainan mental dan tingkah laku

Definisi yang terdapat pada kategori dan

subkategori adalah untuk membantu dokter

membuat diagnosis; bukan untuk petugas kode.

Kode ‘KU’ harus diberikan berdasarkan diagnosis

dokter, walaupun terlihat ada pertentangan antara

kondisi yang tercatat dengan definisinya. Pada

beberapa kategori terdapat syarat-syarat untuk

kode tambahan.30

Page 31: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Bab VI: Penyakit-penyakit sistem syaraf

Kondisi tertentu yang dapat diklasifikasi ke

dalam bab ini bisa disebabkan oleh efek

obat-obatan atau penyebab luar.

Kode-kode dari Bab XX bisa dipakai sebagai

kode tambahan.

31

Page 32: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

G09 Sekuel penyakit radang sistem syaraf

pusat

Kode ini tidak digunakan untuk ‘KU’ kalau sifat

kondisi sisa tercatat. Pada saat mengkode kondisi

sisa, G09 bisa digunakan sebagai kode tambahan.

Perhatikan bahwa sekuel kategori G01*, G02*,

G05*, dan G07* jangan diletakkan pada kode G09,

tapi pada kategori yang dibuat untuk sekuel

kondisi-dasar, seperti B90-B94. Jika tidak terdapat

kategori sekuel untuk kondisi-dasar, maka kodelah

kondisi-dasarnya itu.

32

Page 33: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Contoh 14:

Kondisi utama : Tuli akibat meningitis

tuberkulosa.

Spesialisasi : Klinik bicara dan

pendengaran

Kode Tuli, tidak dijelaskan (H91.9)

sebagai ‘KU’...

B90.0 (sekuel tuberkulosis sistem syaraf pusat)

bisa dipakai sebagai kode tambahan.33

Page 34: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Contoh 15:

Kondisi utama : Epilepsi akibat abses lama

otak.

Spesialisasi : Neurologi

Kode Epilepsi, tidak dijelaskan (G40.9)

sebagai ‘KU’.

G09 bisa digunakan sebagai kode

tambahan.

34

Page 35: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Contoh 16:

Kondisi utama : Retardasi mental ringan

setelah ensefalitis

pasca-imunisasi.

Spesialisasi : Psikiatri

Kode Retardasi mental ringan (F70.9) sebagai

‘KU’. G09 bisa digunakan sebagai kode

tambahan

35

Page 36: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

G81-G83 Sindroma paralitik

Kode-kode ini tidak digunakan sebagai kode

pilihan ‘KU’ kalau penyebab kondisi

sekarang diketahui, kecuali kalau perawatan

adalah untuk paralisis itu sendiri.

Ketika mengkode penyebabnya, G81-G83

bisa digunakan sebagai kode tambahan.

36

Page 37: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Contoh 17:

Kondisi utama : Cerebrovascular accident

dengan hemiplegia.

Spesialisasi : Neurologi

Kode Stroke, tidak dijelaskan perdarahan

atau infark (I64) sebagai ‘KU’.

Kode tambahan bisa dipakai G81.9

(Hemiplegia, tidak dijelaskan). 37

Page 38: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Contoh 18:

Kondisi utama : Infark serebri (kematian sel

otak) 3 tahun yang lalu.

Kondisi lain : Paralisis tungkai kiri, pasien

memperoleh terapi fisik.

Kode Monoplegia anggota bawah (G83.1)

sebagai ‘KU’.

Kode tambahan bisa dipakai I69.3 (sekuel infark

serebri). 38

Page 39: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Bab VII: Penyakit-penyakit mata dan

adnexa

H54.- Kebutaan dan pandangan berkurang

Kode ini tidak digunakan sebagai kode pilihan ‘KU’

kalau penyebabnya tercatat, kecuali kalau episode

perawatan adalah untuk kebutaan itu sendiri.

Ketika mengkode penyebab, H54.- bisa digunakan

sebagai kode tambahan.

39

Page 40: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Bab VIII: Penyakit-penyakit telinga dan prosesus

mastoideus

Kode-kode ini tidak digunakan sebagai kode pilihan ‘KU’

kalau penyebabnya diketahui, kecuali kalau episode

perawatan adalah untuk kehilangan pendengaran itu

sendiri. Untuk mengkode penyebab, H90.- atau H91.- bisa

digunakan sebagai kode tambahan.

40

Page 41: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Bab IX: Penyakit-penyakit sistem sirkulasi

I15.- Hipertensi sekunder

I69.- Sekuel penyakit serebro-vaskuler

Kode ini tidak dipakai untuk ‘KU’ kalau

penyebabnya tercatat, kecuali kalau perawatan

adalah untuk hipertensi. Ketika mengkode

penyebab, I15.-, I69.- bisa untuk kode

tambahan.41

Page 42: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

O08 Komplikasi setelah abortus, kehamilan

ektopik dan kehamilan mola

Kode-kode ini tidak digunakan untuk ‘KU’, kecuali

kalau episode perawatan yang baru adalah untuk

mengatasi komplikasi, misalnya komplikasi

abortus sebelumnya.

Bisa digunakan sebagai kode tambahan pada

kategori O00-O02 untuk identifikasi komplikasi,

atau pada O03-O07 untuk memberikan detail yang

lebih jelas mengenai komplikasi.42

Page 43: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Contoh 19:

Kondisi utama : Ruptura kehamilan tuba

dengan syok.

Spesialisasi : Ginekologi.

Kode Kehamilan tuba yang pecah (O00.1)

sebagai ‘KU’.

Sebagai kode tambahan bisa dipakai O08.3

(syok setelah abortus, kehamilan ektopik

dan kehamilan mola). 43

Page 44: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Contoh 20:

Kondisi utama : Abortus inkomplit dengan

rahim tembus.

Spesialisasi : Ginekologi.

Kode Abortus tidak komplit dengan komplikasi

lain atau tidak dijelaskan (O06.3) sebagai ‘KU’.

Sebagai kode tambahan dipilih O08.6 (kerusakan

organ dan jaringan pelvis setelah abortus,

kehamilan ektopik dan kehamilan mola).44

Page 45: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Contoh 21:

Kondisi utama : Koagulasi luas intravaskuler

setelah abortus di tempat lain.

Spesialisasi : Ginekologi.

Kode Perdarahan terlambat dan berlebihan

setelah abortus dan kehamilan ektopik dan

mola (O08.1) sebagai ‘KU’.

Kode lain tidak diperlukan karena abortus

dilakukan pada episode perawatan yang berbeda.

45

Page 46: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

O80-O84 Melahirkan

Penggunaan kode-kode ini untuk ‘KU’ terbatas pada kasus-

kasus ketika informasi yang tercatat hanya pernyataan

mengenai kelahiran atau cara kelahiran.

Kode-kode O80-O84 bisa digunakan sebagai kode

tambahan untuk menunjukkan cara atau jenis kelahiran

kalau tidak ada data lain atau klasifikasi prosedur

digunakan untuk tujuan ini.

46

Page 47: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Contoh 22:

Kondisi utama : Kehamilan.

Kondisi lain : -

Prosedur : Kelahiran dengan forseps

rendah

Kode Kelahiran dengan forseps rendah (O81.0)

sebagai ‘KU’, karena tidak ada informasi lain

tersedia.

47

Page 48: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Contoh 23:

Kondisi utama : Melahirkan

Kondisi lain : Kegagalan percobaan

persalinan

Prosedur : Seksio Sesar

Kode Kegagalan percobaan persalinan (O66.4)

sebagai ‘KU’.

Seksio Sesar yang tidak dijelaskan (O82.9) dipakai

sebagai kode tambahan

48

Page 49: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Contoh 24:

Kondisi utama : Melahirkan anak kembar.

Kondisi lain : -

Prosedur : Kelahiran spontan

Kode Kehamilan kembar (O30.0)

sebagai ‘KU’.

Kehamilan ganda, semua spontan (O82.9)

dipakai sebagai kode tambahan49

Page 50: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Contoh 25:

Kondisi utama : Hamil cukup bulan, melahirkan

janin mati 2800 g.

Kondisi lain : -

Prosedur : Kelahiran spontan

Kode Perawatan ibu dengan kematian dalam

rahim (O36.4) karena penyebab spesifik kematian

janin tidak bisa ditentukan.

50

Page 51: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

O98-O99 Penyakit ibu yang bisa diklasifikasikan di tempat lain,

tapi mempersulit kehamilan, melahirkan, dan puerperium

Subkategori yang tersedia disini harus lebih diutamakan untuk

‘KU’ daripada kategori di luar Bab XV, kalau oleh kondisi ini

dinyatakan mempersulit kehamilan, diperberat oleh kehamilan,

atau merupakan alasan perawatan obstetri.

51

Page 52: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Contoh 26:

Kondisi utama : Toxoplasmosis.

Kondisi lain : Kehamilan

Spesialisasi : Klinik perawatan antenatal

beresiko tinggi

Kode Penyakit protozoa yang

mempersulit kehamilan, kelahiran, dan

puerperium (O98.6) sebagai ‘KU’.

Sebagai kode tambahan digunakan B58.9

(toxoplasmosis, tidak dijelaskan). 52

Page 53: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Bab XVIII: Gejala, tanda, dan penemuan klinis dan laboratorium

abnormal, tidak diklasifikasikan di tempat lain

Kategori-kategori dari bab ini tidak boleh digunakan sebagai kode ‘KU’,

kecuali kalau jelas merupakan kondisi utama yang diobati atau

diselidiki selama episode perawatan, dan tidak berhubungan dengan

kondisi lain yang tercatat.

Informasi lebih lanjut perhatikan juga Rule MB3 dan bagian

Pendahuluan Bab XVIII pada volume 1.

53

Page 54: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Bab XIX: Cedera, keracunan, dan akibat penyebab

eksternal lain

Jika tercatat injuri ganda dan tidak ada di antaranya yang dipilih

sebagai ‘KU’, maka kodelah kategori yang tersedia untuk

pernyataan injuri ganda yang: sejenis di daerah tubuh yang

sama (biasanya karakter keempat ‘.7’ pada S0-S99)

54

Page 55: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Perhatikan pengecualian berikut:

• Fraktur tulang tengkorak dan muka yang berhubungan

dengan cedera intrakranium, kode cedera intrakranium

sebagai ‘KU’.

• Perdarahan intrakranium yang tercatat bersama cedera

lain yang hanya di kepala, kode perdarahan intrakranium

sebagai ‘KU’.

• Fraktur yang tercatat dengan luka terbuka hanya di

lokasi yang sama, kode fraktur sebagai ‘KU’.

55

Page 56: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

• Ketika kategori cedera ganda digunakan,

kode untuk setiap cedera bisa digunakan

untuk kode tambahan.

56

Page 57: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Contoh 27:

Kondisi utama : Cedera kandung kemih

dan urethra.

Kondisi lain: -

Kode Cedera ganda organ pelvis (S37.7)

sebagai ‘KU’. Sebagai kode tambahan.

Bisa digunakan S37.2 (cedera kandung kencing)

dan S37.3 (cedera urethra).

57

Page 58: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Contoh 28:

Kondisi utama : Luka terbuka intrakranium

dengan perdarahan otak.

Kondisi lain: -

Kode Perdarahan otak akibat trauma (S06.8)

sebagai ‘KU’.

Luka terbuka intrakranium bisa ditunjukkan

dengan kode tambahan S01.9 (luka terbuka

kepala, tempat tidak dijelaskan) atau dengan

menambahkan angka 1 (luka intrakranium

terbuka) pada kode S06.8 (S06.8.1)58

Page 59: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

T90-T98 Sekuel cedera, keracunan, dan akibat

penyebab eksternal lain

Kode-kode ini tidak untuk ‘KU’, kalau bentuk

kondisi sisa telah tercatat. Untuk mengkode

kondisi sisa, T90-T98 bisa digunakan sebagai

kode tambahan.

59

Page 60: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK

Bab XX: Penyebab eksternal pada morbiditas dan

mortalitas

Kode-kode ini tidak untuk ‘KU’. Mereka adalah kode

tambahan untuk identifikasi penyebab luar kondisi yang

diklasifikasikan pada Bab XIX, dan dapat juga digunakan

sebagai kode tambahan pada kondisi yang diklasifikasikan

pada bab lain, tapi penyebabnya eksternal.

60

Page 61: CATATAN UNTUK BAB-BAB SPESIFIK