d3 poltekes
DESCRIPTION
penejlasanTRANSCRIPT
Langkah Analisis Toksikologi Forensik
Interpretasi
Penulisan Laporan (Bukti Surat / Surat Keterangan / Keterangan Ahli)
Penyiapan Sampel
Analisis:Uji Penapisan (Screening test)
Uji Pemastian (Confirmation test)
Data Analisis
HPTLC/TLC – Densitometrik untuk uji penapisan dan pemastian
hRf / hRf cAnalit & Standard
Anal. Tox. For. (Screening & Determination test)
Sistem TLC/HPTLC
yg distandarkanSpektrum UV-Vis
analit insitu
hRf c Pustaka Dugaan golongan analit
Spektrum UV-Vispustaka
Pemastian identitas analitDapat dilanjutkan dengan anal.
kuantitatif
Systematic drug identification
• Melakukan pemisahan analit menggunakan sistem TLC-terstandarkan sehingga memungkinkan melakukan identifikasi analit berdasarkan data-base hRf-terstandarkan (hRfc) dari analit.
• Sistem TLC yang terstandarkan harus memenuhi persyaratan:– Analit harus dikerjakan (dipisahkan) menggunakan sistem TLC– Rf dari analit (senyawa pembanding) harus terdistribusi diseluruh
rentang Rf – Harga Rf terstandarkan sehingga memberikan reprodusibilitas
antarlab yang tinggi – Jika menggunakan sistem TLC lebih dari satu, maka dipilih sistem
yang memberikan korrelasi harga Rf antar sistem yang terrendah
ANALISIS (UJI PENAPISAN)
• Uji Penapisan (Screening Test / General unknown test)– bertujuan untuk menapis dan mengenali golongan analit yang terdapat
dalam sampel / spesimen– penggolongan dapat berdasarkan sifat kimia (struktur dasar molekul) atau
efek farmakologinya• Contoh: golongan opiat, kokain, kanabionoid, amfetamin derivat, bezodiazepin
derivat, asam barbiturat, metadon, tri-siklik-anti depresiva
• Uji penapisan seharusnya dapat mengidentifikasi golongan analit dengan derajat reabilitas dan sensitifitas yang tinggi, relatif murah dan pelaksanaannya selatif cepat
NO
OH
OH
Morphin
Teknik yang sering dipakai pada uji penapisan:– Immunoassay
• (paling umum digunakan pada analisis penyalahgunaan narkoba)• Berdasarkan interaksi antara „anti-drug-antibody dengan „antigent
target“ • “enzyme linked immunoassay” (ELISA), enzyme multiplied immunoassay technique
(EMIT), fluorescence polarization immunoassay (FPIA), cloned enzyme-donor immunoassay (CEDIA), dan radio immunoassay (RIA)
• Single Test atau Multiple Test– Kromatografi Lapis Tipis
• metode analitik yang relatif murah dan mudah pengerjaannya, namun KLT kurang sensitif jika dibandingkan dengan teknik immunoassay
– HPLC – DAD• Waktu tambat dan Spektrum UV-Vis analit (Data library dari
REMIDI)• Pengembangan isokratik
ANALISIS (UJI PENAPISAN)
• Bertujuan untuk memastikan identitas analit dan menetapkan kadarnya– Test ini harus paling sedikit sesensitif dengan uji
penapisan, namun harus lebih spesifik• Teknik:
– GC-MS– HPLC - DAD– LC – MS– TLC/HPTLC – Spektrofotodensitometri
ANALISIS (UJI PEMASTIAN)
TLC/HPTLC Spektrodensitometri „TLC-Scanner“• Sebagai screening test terdapat metode standar
dari: – DFG/TIAFT– ToxiLab, Menggunakan fase diam, gerak dan penampak noda
yang standar, bahkan dari ToxiLab melengkapi dengan data hRf dan tabulasi hasil reaksi warna
Penggolongan didasarkan atas kedekatan harga hRf dan reaksi warna
• Pengembangan – Menggunakan fase diam dan gerak yang telah
distandarkan → dikombinasi dengan data spektra hasil pembacaan TLC-Scanner
(Morfin Rf:0,19; MA Rf:0,27; Fenobarbital Rf:0,48; Kokain Rf:0,75; Diazepam Rf:0,8)
Kromatogram TLC - Scanner
Koreksi harga hRf analit• Koreksi hRf dengan metode Poligonal
Setiap sistem memiliki 4 standard (S1 – S4),
sehinga pada setiap pengembangan terdapat 6 spot hRf dan hRfc
Masing-masing senyawa pembanding telah diketahui harga hRf terkoreksinya (hRfc)
Pemanfaatan spektrum Library Street drugs dari CAMAG untuk uji Konfirmasi
• Spektrum analit insitu dibandingkan dengan spektrum pustaka, • Sistem camag menawarkan
– Jendela pembatas dengan hRf c tertentu (sistem planar chromatogram dari Camag)
– Pembandingan spektrum analit dengan spektrum pustaka – menampilkan kecocokan spektrum dengan nilai korelasi tertinggi
Pembandingan Langsung dgn Data Literatur
• Bentuk spektrum yang berubah• Terjadi geseran max (hipsokromik, batokromik)
Kepastian uji → data literatur tdk dapat digunakan langsung sbg pembanding
Diperlukan peta atlas spektrum pd sistem yang sama
Kebutuhan Uji Penapisan / Identifikas
Perubahan bentuk spektrum akibat perbedaan pH larutan pengeluen
• pH 1= HCl 10% dalam metanol,• pH 5 = kloroform:aseton (80:20), • pH 6 = metanol:n-butanol (60:40), • pH = 10 metanol:amonia (100:1,5), • pH = 11
sikloheksana:toluena:dietilamin (75:15:10),
• pH=12 0,1M KOH dalam metanol
alobarbital
0102030405060708090
100
190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300panjang gelombang (nm)
AU
pH 1
pH 5
pH 6
pH 10
pH 11
pH 12
O
O
O H
H
N
N
H
H
O
O
O
N
N
H
H
O
O
O
N
N
H
H - -
- H
asam bebas (pH 2) monolaktim (pH 10) dilaktim (pH 13)
Uji Skrining dan Konfirmasi dengan GC-MS
• Prinsip kerja GC– Pemisahan analit dalam fase gas berdasarkan perbedaan afinitas
analit dengan gas pembawa dan kolom cair atau padat– Pemisahan analit dengan suhu terprogram memungkinkan
memisahkan analit berdasarkan sifat volatilitasnya
• Prinsip Kerja MS– Molekul analit dalam fase gas dipecah (fragmentasi) dengan
tumbukan elektron atau ionisasi kimia, fragmen molekul tersebut kemudian dalam suatu medan magnet dipisah-pisahkan dan dianalisa, hasil analisa ditampilkan dalam spektrum rasio massa/muatan (M/Z)
Gambar skema alat
Data analisis GC-MS
Analisis kualitatif Data GC-MS
• Berdasarkan parameter waktu/volum tambat– Pembandingan waktu tambat.
• Analisa dari suatu senyawa dapat dilakukan dengan membandingkan waktu tambat senyawa yang diduga dengan baku pembanding
• Variasi waktu tambat oleh perlakuan atau radas dalam instrumen– Waktu tambat relatif
• Menggunakan waktu tambat relatif senyawa yang belum diketahui dibandingkan dengan membandingkan waktu tambatnya terhadap sejumlah senyawa pembanding pada kondisi yang sama
• Kelemahan penggunaan pembanding antar lab yang berbeda– Indek Waktu Tambat
• Metode berikutnya adalah metode Kovats atau indeks waktu tambat yang menggunakan n-alkana sebagai standard.
• Pada kondisi isotermal, logaritmik waktu tambat dari alkana adalah sebanding dengan jumlah atom C-nya.
• Keuntungan dari metode ini adalah relativ tidak bergantung pada laju aliran gas, persen fase diam dan panjang kolom.
– Indek respon • membandingkan respon relatif senyawa tersebut pada dua detektor yang berbeda
• Menggunakan detektor MS– Paling spesifik dan selektif
HPLC
• Kolom: – Si; – Kieselgur termodifikasi: NH2,CN; – Penukar ion– Fase balik „RP C-8, RP C-18, dll
• Fase gerak:– Elusi isokratik– Elusi gradien
• Detektor– UV (Photometer, DAD)– Fluorosensi– Elektrokimia– MS– Indekbias
HPLC-DAD
HPLC- DAD
AAS
• Umumnya analisis racun logam dan senyawa logam
• Untuk keperluan penetapan kadar racun logam berdasarkan valensi logam → perlu di koppel dgn Kromatografi Cair
Colour Test
• Used of colour test• in the visualization of developed TLC plates.• UV/visible absorption and spectrophotofluorimetry• were also amongst the early techniques applied in• qualitative and quantitative toxicological analyses,• UV spectrophotometry• is also important for monitoring reaction rates in• immunoassays or in monitoring
NAD/NADHorNADP/NADPH-linked enzyme reactions.
UV/visible spectrophotometry
• Gugus kromofor• Mereaksikan analit dengan reagen• tertentu membentuk hasil reaksi:• Berwarna• berfluoresensi
TERIMA KASIH