dakwah tabligh

28
 Jurnal Komunikasi Islam | ISBN 2088-6314 | Volume 02, Nomor 01, Juni 2012 Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel - Asosiasi Profesi Dakwah Islam Indonesia Dakwah Rah  } matan li al- ‘Alami > n Jamaah Tabligh di Kota Jambi Edi Amin .  Abstract: This paper discusses the proselytizing activities (da'wah) of the Tablighi Jamaat (people for spreading faith) in the town of Jambi. Tablighi Jamaat is a non-political missionary movement, which emphasizes the example of the Prophet Muhammad and his companions in the da'wah. The paper argues that this group of Muslims promotes a peaceful da’wah without any coercion, from which not only people may take its benefits but also all creatures (rahmatan li al-‘alami>n). This kind of da’wah contributes to the creation of a positive image of Islam, because the basic mission of the religion is an invitation rather than coercion. This peaceful impression, the paper further argues, can be clearly obtained from Tablighi Jamaat propaganda, especially in the city of Jambi. Keywords: tablighi Jamaat, proselytizing, ritual, peaceful da’wah. Abstrak: Tulisan ini membahas aktivitas dakwah rahmatan lil’alamin Jamaah Tabligh (JT) di kota Jambi. JT merupakan gerakan dakwah non politis yang menekankan keteladanan Nabi Muhammad dan para sahabat dalam berdakwah. Dakwah yang menyejukkan tanpa paksaan akan menjadikan citra Islam yang positif, karena dakwah adalah ajakan bukan paksaan. Kesan damai inilah yang didapat dari dakwah JT, khususnya di kota Jambi. Kata Kunci: jama’ah tabligh, dakwah, rahmatan  lil’alamin  …dimensi ekonomi -politik yang mewarnai pergeseran lanskap geopolitik global dan ketegangan hubungan agama-negara yang terjadi dalam ranah politik domestik .  Edi Amin ([email protected])  adalah Dosen IAIN Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi, menyelesaikan S3 pada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Upload: zaharuzzaman-bin-sulaiman

Post on 18-Feb-2018

253 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/23/2019 dakwah tabligh

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-tabligh 1/28

 

Jurnal Komunikasi Islam | ISBN 2088-6314 | Volume 02, Nomor 01, Juni 2012

Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel - Asosiasi Profesi Dakwah Islam Indonesia

Dakwah Rah } matan li al- ‘Alami > n Jamaah

Tabligh di Kota JambiEdi Amin. 

Abstract: This paper discusses the proselytizing activities

(da'wah) of the Tablighi Jamaat (people for spreading faith)

in the town of Jambi. Tablighi Jamaat is a non-political

missionary movement, which emphasizes the example of

the Prophet Muhammad and his companions in the

da'wah. The paper argues that this group of Muslims

promotes a peacefulda’wah

without any coercion, fromwhich not only people may take its benefits but also all

creatures (rahmatan li al-‘alami>n). This kind of da’wah

contributes to the creation of a positive image of Islam,

because the basic mission of the religion is an invitation

rather than coercion. This peaceful impression, the paper

further argues, can be clearly obtained from Tablighi

Jamaat propaganda, especially in the city of Jambi.

Keywords: tablighi Jamaat, proselytizing, ritual, peaceful

da’wah.

Abstrak: Tulisan ini membahas aktivitas dakwah rahmatan

lil’alamin Jamaah Tabligh (JT) di kota Jambi. JT merupakan

gerakan dakwah non politis yang menekankan keteladanan

Nabi Muhammad dan para sahabat dalam berdakwah.

Dakwah yang menyejukkan tanpa paksaan akan

menjadikan citra Islam yang positif, karena dakwah adalah

ajakan bukan paksaan. Kesan damai inilah yang didapat

dari dakwah JT, khususnya di kota Jambi.

Kata Kunci: jama’ah tabligh, dakwah, rahmatan lil’alamin 

…dimensi ekonomi-politik yang mewarnai pergeseran

lanskap geopolitik global dan ketegangan hubungan

agama-negara yang terjadi dalam ranah politik domestik

.  Edi Amin ([email protected])  adalah Dosen IAIN Sulthan Thaha

Syaifuddin Jambi, menyelesaikan S3 pada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

7/23/2019 dakwah tabligh

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-tabligh 2/28

Amin

28 | Jurnal Komunikasi Islam | Volume 02, Nomor 01, Juni 2012

 selalu menjadi bagian penting yang berperan mendorong

 pertumbuhan radikalisme (Hasan 2010: 3).

PendahuluanMaraknya stigma Islam fundamentalis, Islam teroris, hingga

Islam anti demokrasi menjadi berita media yang seakan tidak pernah

surut. Peristiwa 9 November (nineeleven/9/11) 2001 yang konon

didalangi Osamah Bin Ladin, maraknya aksi terorisme di tanah air,

 penculikan dan otakn oleh NII, hingga turunya Husni Mubarak

(2011) dari kursi orang nomor satu di Mesir serta ―gonjang-ganjing‖

di Libia, seakan memperjelas bahwa Islam adalah biang penyebar

terorisme dan anti demokrasi. Hal tersebut, langsung tidak langsungmenjadikan pencitraan media terhadap Islam semakin miring dan

 buruk. Bahkan Peristiwa-peristiwa tersebut seakan ikut mengamini

tesis Huntington dalam bukunya The Clash of Civilization, bahwa

akan terjadi benturan beberapa peradaban, diantaranya Islam danBarat (Huntington 2007).

Penelitian ini berusaha melihat sisi lain dari Islam, yaitu Islam

yang ramah, sejuk, lembut, santun, penuh kasih atau yang biasa

disebut Islam rahmatan lil‘alamin. Sisi inilah yang menjadikan

Islam berhasil menarik simpati pemeluk agama lain, bukan jalankekerasan. Praktek Islam yang penuh dengan ―cinta‖ (mahabbah)

telah dipresentasikan kaum sufi sejak ratusan tahun lalu. Konsep

dakwah yang mengajarkan agar manusia kembali pada Tuhan

dengan cara damai adalah merupakan salah satu agenda mendesak

Muslim saat ini.

Praktek dakwah damai yang digagas Jamaah Tabligh (JT)

menjadi menarik sebagai alternatif dakwah damai. mainstream 

gerakan dakwah Jamaah Tabligh (JT) dengan semangat salafinya

adalah usaha menghadirkan spirit dakwah agar manusia kembali pada jalan Tuhan. Walaupun tidak bisa dinafikan bahwa pada awal

 berdirinya juga dipengaruhi aktifitas politik, namun JT lebih

mengedepankan dakwah yang sederhana dengan metode jamaah

khurûj, yang memobilisasi umat agar dapat hadir di masjid guna

ibadah ritual yang dilanjutkan dengan taklim dan diskusi secarahalaqah (Aziz 2004:112). Di kota Jambi, dakwah JT sudah

menunjukkan aktifitasnya dengan sistem khuruj tersebut. Maka

7/23/2019 dakwah tabligh

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-tabligh 3/28

Dakwah Jamaah Tabligh

Jurnal Komunikasi Islam | Volume 02, Nomor 01, Juni 2012 | 29

untuk mengetahui aktifitas dakwah JT di kota jambi perlu kajianyang mendalam.

Bagaimanapun juga, semangat dakwah adalah perubahan.

Perubahan yang baik tentulah dengan cara yang baik pula. Tidaklahmungkin akan membersihkan sebuah ruangan jikalaulah

 pembersihnya kotor. Mencapai perubahan, bukan berarti fokus padatujuan semata, hingga lupa pentingnya proses. Perubahan yang baik,

sekali lagi ditempuh dengan cara-cara yang baik. Cara yang tidak

 baik, seperti sikap pemaksaan atau teror, selain dapat merusak juga

dapat menyebabkan orang lain tidak simpatik. Dakwah rasulullah

SAW. adalah dakwah yang simpatik, yang tidak mengedepankan

hard power , sebaliknya menggunakan cara  soft power . Itulah

diantara kunci keberhasilan dakwah Muhammad SAW.Dalam hal ini, Islam dalam sistemnya, hendaklah memiliki

fungsi mengubah lingkungan secara lebih terinci dengan meletakkan

dasar eksistensi masyarakat yang berkultur dan berkarakter yang

Islami, sehingga penanaman nilai-nilai keadilan, persamaan,

 persatuan, perdamaian, kebaikan, dan keindahan sebagai penggerak

 perkembangan masyarakat menjadi pilar dalam pengembangan

Islam. Selain itu, membebaskan individu dan masyarakat dari sistemyang zalim (tirani) menuju sistem yang adil, menyampaikan kritik

sosial atas penyimpangan yang berlaku dalam masyarakat, dalamrangka mengemban tugas nahi munkar dan memberi alternatif

konsepsi atas kemacetan sistem dalam rangka melaksanakan amar

makruf  dengan berdasar nilai-nilai ajaran Islam.Akan tetapi, sebagian umat, masih melihat fenomena agama

dari kacamata normatif-doktrinal sehingga tidak jarang melahirkan

sikap apologetik (intellectual obstinacy)  secara berlebihan. Sikap

tersebut, pada taraf tertentu, sampai pada klaim kebenaran (truth

claim) yang tidak beralasan. Kaum Muslim yang masih terjebak

dalam kubangan perspektif sepihak (one-sided)  ini pada umumnyamenjustifikasi penafsirannya tentang Islam sebagai yang paling

 benar sembari menuding kelompok lain "kafir". Sikap seperti ini

 bukan saja mengerdilkan makna Islam secara substansial, tetapi juga

menampik realitas ideologis-historis bahwa Islam adalah agama

yang inklusif dan kosmopolitan yeng tidak lepas dari dialektika

kesejarahan.

7/23/2019 dakwah tabligh

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-tabligh 4/28

Amin

30 | Jurnal Komunikasi Islam | Volume 02, Nomor 01, Juni 2012

Polarisasi dikotomis di atas jelas akan menimbulkan pemahaman parsial terhadap makna substantif Islam yang Rahmatan

 Lil ‟Alamin, yang pada gilirannya, melahirkan proses reduksi dan

distorsi makna. Oleh karena itu pemahaman yang komprehensifterhadap ide, gagasan pemikiran, pendapat, kepercayaan maupun

keyakinan dengan tetap mengedepankan ‖toleran yang tanpakehilangan  sibghah” dan berkeyakinan bahwa perbedaan adalah

 sunnatullah adalah jawaban yang bersifat ‖solutif‖ bukan

‖alternatif‖ terhadap problematika agama dan keagamaan.

Kalimat Rahmatan Lil ‟Alamin, berasal dari gabungan dari tiga

kata, yaitu  Rahmatan, Li, dan al-‟Alamin. Kalimat tersebut meruju‘

 pada firman Allah:  Artinya:“Dan tidakkah Kami (Allah)

mengutusmu (Muhammad) melainkan menjadi rahmat bagi seluruhalam” (QS. al-Anbiya‘:107). Kemudian yang menjadi sentral dari

 pemahasan dan pemahaman pada kalimat tersebut adalah kata

‖rahmat” yang disandarkan pada Islam sebagai agama yang

diemban oleh Muhammad SAW. Sebagai rasul pembawa rahmat

 bagi semua. Dalam memahami ayat ini, Quraish Shihab menjelaskan

 bahwa, redaksi ayat di atas sangat singkat, tetapi ia mengandung

makna yang sangat luas. Hanya dengan lima kata yang terdiri daridua puluh lima huruf  – termasuk huruf penghubung yang terletak

 pada awalnya- ayat ini menyebut empat hal pokok, 1) Rasul/utusanAllah dalam hal ini Nabi Muhamad saw.; 2) yang mengutus beliau

dalam hal ini Allah; 3) yang diutus kepada mereka (al-„alamin); 4)

risalah, yang kesemuanya mengisyaratkan sifat-sifatnya, yaknirahmat yang sifatnya sangat besar sebagaimana dipahami dari

 bentuk nakirah/indifinitif dari kata tersebut. Ditambah lagi dengan

menggambarkan ketercakupan sasaran dalam semua waktu dan

tempat (Shihab 2005:519).

Dakwah dan Gerakan SosialDakwah yang memiliki subtansi mengajak manusia agar

 berjalan sesuai dengan kehendak Allah, memiliki strategi terkait

keberhasilan gerakannya. Dakwah secara etimologi terambil dari

akar kata da‟ a yang berarti memanggil, mengundang atau menyeru,

sinonim dengan nâda. Dakwah memiliki banyak arti, namun jika

digeneralisasikan ia berarti mengajak kepada kebaikan dan

 berpegang teguh setia dan taat pada agama (Islam) (Al-Qahthawi

1423 H: 129). Banyak definisi telah dibuat untuk merumuskan

7/23/2019 dakwah tabligh

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-tabligh 5/28

Dakwah Jamaah Tabligh

Jurnal Komunikasi Islam | Volume 02, Nomor 01, Juni 2012 | 31

 pengertian dakwah yang intinya adalah mengajak manusia ke jalanAllah agar mereka berbahagia di dunia dan akherat Mubarok

2001:19).

Dakwah disebutkan di dalam Al-Quran (QS. Ibrahîm: 36)sebagai ‗panggilan‘ Tuhan kepada masyarakat manusia untuk

menemukan agama yang benar di dalam Islam. Istilah ini telah berkembang selama berabad-abad menjadi sebuah ideologi eksplisit

tentang proselitisme. Dakwah, yang tidak pernah dipisahkan dari

konteks politik dan sosial kaum Muslim, telah digunakan untuk

menyebarkan klaim tertentu dari dinati-dinasti semisal Abbasiyah

dan sekte-sekte seperti Ismailiyah. Di bawah Ismailiyah,

kenyataannya, istilah ini menjadi sungguh-sungguh sinonim dengan

 propaganda, dan para juru dakwah (da‟i, jamak du‟ a) Ismailiyahdari dinasti Fatimiyah yang berpusat di Mesir telah mendapatkan

keberhasilan dalam merekrut para pengikut, baik bagi doktrin agama

maupun afiliasi politik. Pendidikan merupakan hal yang sentral

dalam seluruh konseptualisasi dakwah. Melalui kerja para da‘i,

Muslim maupun non Muslim memperoleh suatu pemahaman

tentang hidup — seperti bagaimana memahami Al-Qur‘an,

menerapkan syariat, dan melakukan aktivitas keseharian di dalamsemangat Islam. Baik yang secara formal dilakukan dilingkungan

istana, sebagaimana halnya para pemuka Fatimiyah sendiri, maupunsecara informal di lingkungan para sarjana (Eickelman & Piscatori

1998: 48).

Sekarang, tradisi dakwah ini telah mulai diformulasi ulangdalam suatu cara yang halus tetapi penting. Pendidikan masih

 berperan sentral, dan bahkan pola-pola politisasi telah terulang

kembali. Sebagai contoh, kelompok Syi‘ah utama di Irak yang

 beroposisi terhadap pemerintahan Saddam Husein (yang kini telah

tumbang- pen) dan memunculkan nama  Hizb Al- Da‟wah Al -

 Islamiyyah  (Partai Dakwah Islam). Sementara salah satu saranautama bagi penyebaran agama dan ide-ide politik di Libia adalah

 Jam‟iyah Al - Da‟wah Al -Islamiyah  (Organisasi Dakwah Islam).

Bahkan tradisi dakwah juga sedang didefinisikan ulang guna

memasukkan ide-ide tentang aktivisme kesejahteraan sosial — klinik

kesehatan gratis, sup ayam bagi orang-orang miskin, subsidi

 perumahan, dan bentuk-bentuk bantuan mutual lainnya yangseringkali menggantikan pelayanan pemerintah yang tidak efektif

7/23/2019 dakwah tabligh

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-tabligh 6/28

Amin

32 | Jurnal Komunikasi Islam | Volume 02, Nomor 01, Juni 2012

atau malahan tidak ada. K aitan eksplisit dengan tradisi ‗sebelumnya‘adalah pernyataan bahwa kaum Muslim, karena diwajibkan

memenuhi seruan Tuhan, harus menjalankan kewajiban yang

dititahkan Al-Qur‘an untuk menciptakan keseimbangan (mizan) dankeadilan („adl, qist ) dalam urusan-urusan manusia. Karena Islam

menyajikan sebuah pandangan hidup total (total way of life), makaseorang Muslim akan turun derajat tanggung jawabnya jika mereka

gagal memperbaiki ketidakadilan sosial dan ketimpangan ekonomi

(Eickelman & Piscatori 1998: 8-49).

Gerakan satu kelompok komunitas dakwah yang memiliki

tujuan dalam prakteknya berinteraksi secara sosial dengan kelompok

manusia lain untuk menyampaikan pesan. Allan G. Johnson lebih

lanjut menyatakan bahwa gerakan sosial ( social movement ) adalah:

‖A social movement is a sustained, organized colletive effort

that focuses on some aspect of social change. A reform

movement tries to improve conditions within an existing

social system without changing the fundamental character ofthe system itself... A resistacce movement is organized not to

 promote social change but rather to oppose it. In the United

States, for example, a resistance movement has been formed

to prevent changes in laws that guarantee women the right to

abortion‖ (Johnson 1996: 262).Pernyataan tersebut mempertegas bahwa gerakan sosial

hendaklah menggunakan cara yang baik dalam penyampaiannya.

Gerakan sosial menjadi suatu keharusan manakala suatu kelompok

tertentu melakukan penyimpangan kekuasaan. Dengan kata lain

gerakan sosial juga berfungsi sebagai kontrol sosial. Dalam konteks

dakwah, gerakannya semakin penting manakala manusia jauh dari

 pencipta-Nya. Gerakan dakwah yang berarti menyampaikan(tabligh) menurut Ibn Khaldun seperti dikutip Hamid Mowlana:

―...Ibn Khaldun, the father of sociology, who theorized about

tabligh as a social institution that grew according to the needof the community. Tabligh  provided, for a vast number of

 people from diverse races, languages, and histories, a

common forum for partisipation in a shared culture, which

was Islam...the states, governments, and political systems of

 broad power and great authority have their origin in religious

 principles based either on propherhood and propagation or on

7/23/2019 dakwah tabligh

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-tabligh 7/28

Dakwah Jamaah Tabligh

Jurnal Komunikasi Islam | Volume 02, Nomor 01, Juni 2012 | 33

a truthful tabligh carried out by khatibis 

(orators/communicators)‖ (Mowlana 1996:119).

Ibn Khaldun menghendaki adanya sebuah tatanan etika dalam

konsep tabligh dalam masyarakat. Tentulah pencapaian hal tersebutmemerlukan pribadi unggul dan wadah atau kelompok gerakan

sosial. Dalam konteks sejarah, praktek gerakan sosial terkait dakwah

telah dilakukan Nabi Muhammad SAW. Awal dan puncak

keberhasilan Muhammad saat berada di Madinah, mulai dari

 penggalangan antar suku, budaya, dan agama dalam sebuah ikatan

 bersama yang dikenal dengan piagam madinah (mitsâq al madînah)

hingga membentuk komunitas bangsa yang kuat berdasarkan etika.Gerakan dakwah nabi banyak menginspirasi kelompok-kelompok

gerakan muslim dari rentang waktu yang panjang dengan corakgerakan yang beragam. Sebut misalnya dalam teologi, mazhab,

tasawuf, dan gerakan lainnya menjadikan sosok Muhammad sebagai

inspirasi dengan interpretasi yang beragam atas kehidupan, sifat, perlaku, ketetapan, sunnah dan al-Quran yang diwahyukan

kepadanya.

―Sebuah masyarakat tanpa etika adalah masyarakat yang

menjelang kehancuran‖, ucap S. Jack Odell yang dikutip Richard L.

Johannesen. Menurut odell, ―konsep dan teori dasar etika

memberikan kerangka yang dibutuhkan untuk melaksanakan kodeetik atau moral setiap orang‖. Odel yakin bahwa ―prinsip-prinsipetika adalah prasyarat wajib bagi keberadaan sebuah komunitas

sosial. Tanpa prinsip-prinsip etika, mustahil manusia bisa hidup

harmonis dan tanpa ketakutan, kecemasan, keputusasaan,

kekecewaan, pengertian, dan ketidakpastian‖  (Johannesen 1996:6),

Etika juga diperlukan oleh komunitas agama yang di satu sisi

menemukan dasar kemantapan mereka dalam iman kepercayaanmereka, dan disisi lain berpartisipasi tanpa rasa takut tidak menutup

diri dalam semua dimensi kehidupan masyarakat yang sedang danterus berubah (Suseno 1989:16).

Selanjutnya, apapun bentuk gerakannya, semangat tabligh dan

gerakan sosial adalah perubahan (taghyîr ) ke arah yang lebih baik

dengan menjadikan etika riligius sebagai pedomannya. Tentulah pemaknaan lebih baik juga beragam, hingga kearifan perbedaan

tafsiran juga tidak kalah pentingya. Gerakan JT menekankan adanya

kearifan dalam perbedaan, bahkan bisa dikatakan ekstrem dengan

7/23/2019 dakwah tabligh

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-tabligh 8/28

Amin

34 | Jurnal Komunikasi Islam | Volume 02, Nomor 01, Juni 2012

 berusaha menghindarinya. Beberapa hal yang menjadi doktrin danhendakya dijauhi oleh JT adalah menghindari ikhtilaf 1  yang

terkadang menyebabkan perpecahan di tengah umat.

Lebih lanjut, Mario Diani sebagaimana dikutip Ahmad Suaedymenyebutkan bahwa ada empat karakteristik pokok dalam gerakan

social.  Pertama, dibutuhkannya jaringan dan komunikasi yang kuatantara anggota kelompok dengan menjaga kontinuitas, bentuk

informal dan interaksi yang tidak terstruktur.  Kedua, adanya bentuk

kepercayaan dan solidaritas antar anggota kelompok.  Ketiga,

dibutuhkannya bentuk aksi kolektif untuk meredam terjadinya

konflik, dengan terus-menerus memerhatikan berbagai tuntutan dan

aksi yang cenderung tidak konstitusional. keempat , adanya

kecenderungan tidak mengikuti prosedur yang telah ada, namunmengikuti organisasi/kelompok keagamaan atau mengikuti struktur

yang telah ada (Suaedy 2010:8).

Keempat kecenderungan gerakan sosial di atas, jika dicermati,

sama dengan gerakan yang telah dilakukan JT. Jamaah Tabligh

memiliki jaringan dan pertemuan rutin, baik ditingkat provinsi,

nasional bahkan internasional untuk menyamakan persepsi,

mengevaluasi dan melaporkan berbagai perkembangan dakwah yangmereka laksanakan. Solidaritas antar kelompok juga tampak erat

diantara anggota JT, tidak hanya diikat berjamaah dalam shalat,namun juga dalam muamalah bahkan makan pun dilakukan dengan

 berjamaah.

Metcalf sebagaimana dikutip Yusran menyatakan:

―Tradisionalisme merupakan sebutan atau istilah yang paling

tepat untuk menggambarkan JT. Hal ini karena, pertama,

mereka teramat menekankan pada aspek peribadatan dan

moral perilaku individual yang juga memiliki nilai ibadah,seperti berpakaian, serta berpegang teguh kepada syari‘ah.

Kedua, mereka merupakan seri kelanjutan madrasahDeoband dengan segala karakter dan sifatnya, terutaama

yang identik dengan kegiatan dakwah dan ulamanya secara

umum‖ (Metcalf 2004: 266; Razak 2008:13-14).

1  Ikhtilaf   yang berarti perbedaan biasanya terkait hukum Islam, penafsiran dan

 persoalan sosial lainnya. Toleransi adanya Ihktilaf biasa terjadi, diantaranya dalam bermazhab, namun dalam realitasnya, umat terkadang belum siap dengan perbedaan. Terlebih jika perbedaan diperuncing dan dipolitisir untuk kepentingan

kelompok tertentu.

7/23/2019 dakwah tabligh

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-tabligh 9/28

Dakwah Jamaah Tabligh

Jurnal Komunikasi Islam | Volume 02, Nomor 01, Juni 2012 | 35

Mengutip pendapat Metcafl, JT dikategorikan sebagai gerakanIslam tradisionalis, pendapat ini diikuti oleh Yusran dalam

disertasinya dan Nasrullah (2006:27-32) dalam tesisnya. Mumtaz

Ahmad dan Abdul Aziz menyebut gerakan JT sebagaifundamentalis. Mumtaz berargumentasi selain menggunakan

 pendekatan literalis dalam menginterpretasi al Qur‘an dan Sunnah,JT juga melakukan penolakan terhadap pendekatan yang liberal.

Gerakan tersebut sebagai respon atas modernitas dan kenestapaan

manusia modern (Ahmad 1991:458).

Sejarah Dakwah Jamaah Tabligh

Sebagai gerakan dakwah, JT memiliki sejarah yang panjang. JT

didirikan oleh Mawlana Muhammad Ilyas bin Muhammad Ismail al-Hanafi ad-Diyubandi al- Jisti al-Kandahlawi (1885-1944) in 1927 diMewat, Delhi selatan, India. Mawlana Muhammad Ilyas memiliki

afiliasi dengan tarekat naqshabandiyah yang menekankan syariah

dalam praktek kesufiannya. Ia lahir pada tahun 1885 di sebuah kota

yang bernama Kadhla, wilayah Muzaffarnar, dan berasal dari

keluarga yang taat serta memiliki komitmen reformasi

keberagamaan, seperti telah dikobarkan oleh tokoh India abad ke-

19, Shah Waliullah (1703-62).2  Nama Jama'ah Tabligh hanyalah

merupakan sebutan bagi mereka yang sering menyampaikan — sebenarnya usaha ini tidak mempunyai nama, tetapi cukup Islam

saja tidak ada yang lain. Bahkan Muhammad Ilyas mengatakan,

―Seandainya aku harus memberikan nama pada usaha ini, maka

akan aku beri nama Gerakan Iman". Muhammad Ilyas mengabdikanhidupnya total hanya untuk Islam terjadi ketika ia melaksanakan

Ibadah Haji kedua-nya pada tahun1926. Maulana Ilyas menyerukan

slogannya, „Aye Musalmano! Musalman bano‟ (dalam bahasa

Urdu), yang artinya ‗Wahai umat Muslim! Jadilah muslim yang

kaffah!‖ JT mengklaim bukan merupakan kelompok atau ikatan,tapi gerakan muslim untuk menjadi Muslim yang menjalankanagamanya secara totalitas dan menghindari pertikaian mazhab.

Dalam waktu kurang dari dua dekade, Jamaah Tabligh cepat meluas

di Asia Selatan. Sifatnya yang cenderung menghindari politik

2  Lihat Kamaruzzaman Bustamam-Ahmad (2008:359), yang mengutip Dietrich

Reetz (2005: 209).

7/23/2019 dakwah tabligh

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-tabligh 10/28

Amin

36 | Jurnal Komunikasi Islam | Volume 02, Nomor 01, Juni 2012

membuatnya tidak mengalami kesulitan berarti dalam menerobos batasan-batasan negara dan territorial (Eramuslim 2010:online).

Ketika Muhammad Ilyas melihat mayoritas orang Meiwat

(suku-suku yang tinggal di dekat Delhi, India) jauh dari ajaranIslam, berbaur dengan orang-orang Majusi para penyembah berhala

Hindu, memakai nama-nama orang Hindu, serta tidak ada lagikeislaman yang tersisa, tergeraklah hati Muhammad Ilyas untuk

mencari format gerakan yang tepat.3  Ia pergi ke Syaikhnya dan

Syaikh tarekatnya, seperti Rasyid Ahmad Al-Kanhuhi dan Asyraf

Ali At-Tahanawi untuk membicarakan permasalahan ini. Dan ia pun

akhirnya mendirikan gerakan tabligh di India, atas perintah dan

arahan dari para syaikhnya tersebut. Merupakan suatu hal yang

ma‘ruf di kalangan tablighiyyin (para pengikut jamah tabligh) bahwasanya Muhammad Ilyas mendapatkan tugas dakwah tabligh

ini setelah kepergiannya ke makam Rasulullah. Tujuan utama dari

gerakan Tabligh ini adalah membangkitkan jiwa spiritual dalam diri

dan kehidupan setiap muslim. Jama‘ah Tabligh merupakan

 pergerakan non- politik. Jama‘ah Tabligh juga merupakan gerakan

Islam yang tidak memandang asal-usul mahdzab atau aliran

 pengikutnya, Ada dua hal yang tidak boleh diperbincang selamaTabligh, yaitu soal politik dan khilafiah. Berkenaan dengan nama,

mungkin banyak kalangan dalam jama‘ah tabligh sendiri terkadangenggan menyebut nama gerakan tersebut dengan nama apapun.

Tidak diketahui secara pasti siapakah yang memberi nama jama‘ah

tersebut dengan sebutan jama‘ah Tabligh, namun yang pasti dari jaulah  (perjalanan dakwah yang mereka tempuh) mengisyaratkan

 bahwasanya diambilnya nama tabligh karena keterikatan meraka

dengan selalu mengadakan bepergian untuk menyampaikan Islam

(Hasanuddin 2009: online).

Saat dipimpin oleh Maulana Yusuf  —  putra Maulana Ilyas,

gerakan ini mulai mengembangkan aktivitasnya pada tahun 1946,dan dalam waktu 20 tahun, penyebarannya telah mencapai Asia

Barat Daya dan Asia Tenggara, Afrika, Eropa, dan Amerika Utara.

Saat diterima dan masuk dalam suatu negara, Jamaah Tabligh mulai

membaur dengan masyarakat lokal. Meskipun negara Barat pertama

3  Kajian Syail mayaram menjelaskan bahwa asal-usul kelahiran JT diantaranyamerupakan respon berdirinya Vishva Hindu Parishad (VHP), sebuah gerakan

misionaris Hindu yang paling berpengaruh saat itu. Lihat Shail Marayam (2004).

7/23/2019 dakwah tabligh

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-tabligh 11/28

Dakwah Jamaah Tabligh

Jurnal Komunikasi Islam | Volume 02, Nomor 01, Juni 2012 | 37

yang berhasil dijangkau Tabligh adalah Amerika Serikat, tapi fokusutama mereka adalah di Britania Raya, mengacu kepada populasi

 padat orang Asia Selatan di sana yang tiba pada tahun 1960-an dan

1970-an. Selanjutnya, JT mengklaim tidak menerima donasi danadari manapun untuk menjalankan aktivitasnya. Biaya operasional

Tabligh dibiayai sendiri oleh pengikutnya. Tahun 1978, LigaMuslim Dunia mensubsidi pembangunan Masjid Tabligh di

Dewsbury, Inggris, yang kemudian menjadi markas besar Jama‘ah

Tabligh di Eropa. Saat ini yang markas internasional berpusat

tabligh adalah di Nizzamudin, India.

Laporan tahunan JT, dilaksanakan setiap tahun. Pada 2011

dilaksanakan di tepi sungai Turag kota Tongi, 20 km sebelah utara

ibukota Dakha Bangladesh yang dihadiri oleh 3 juta orang lebih.Muktamar umat Islam dunia atau lebih dikenal dikalangan Jamaah

tabligh dengan istilah ―Ijtima‘ Dunia‖ dalam bahasa Bangladesh

disebut ―Bishwa Ijtima‖, merupakan acara tahunan rutin dari

rangkaian program kegiatan dakwah Jamaah Tabligh. Bishwa Ijtima

dilaporkan pertama kali diadakan pada tahun 1966 atas prakarsa

seorang ulama India yang juga merupakan konseptor Jamaah

Tabligh  –   Syaikh Maulana Ilyas. Awalnya Syaikh Maulana Ilyasmemulai kegiatan Bishwa Ijtima dengan sekelompok kecil

masyarakat Muslim yang peduli dengan umat Islam dan berkumpuldi sebuah masjid di Tongi dan atas usaha dakwahnya, saat ini

Bishwa Ijtima bisa dihadiri oleh jutaan umat Islam yang datang dari

seluruh dunia dan dalam beberapa tahun terakhir Ijtima tersebutmenjadi pertemuan umat Islam dunia terbesar kedua setelah ibadah

Haji (Wargajenggot:online).

JT masuk Indonesia pada tahun 1952, namun baru tahun 1974

menunjukkan geliatnya secara intensif dengan pusat dakwahnya di

Masjid Kebun Jeruk Jakarta Barat Hingga saat. Sampai saat ini

aktivitas di Masjid tersebut masih terus berjalan, dan menjadi pusatkoordinasi kegiatan dakwah semua anggotannya yang tersebar di

 berbagai wilayah di Indonesia (Aziz 2004: 468-515). Menurut

yusran Razak, walaupun penyebarannya di Indonesia bisa dilacak

hingga tahun 1952, ijtima JT yang pertama diselenggarakan di

Medan pada tahun 1980. dengan asumsi tersebut Yusran

mempertegas bahwa masuknya JT dimulai dari Medan, SumatraUtara. Ijtima‘ tersebut dihadiri kurang lebih 1000 anggota. Pada

7/23/2019 dakwah tabligh

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-tabligh 12/28

Amin

38 | Jurnal Komunikasi Islam | Volume 02, Nomor 01, Juni 2012

tahun berikutnya ijtima‘ dilaksanakan di Masjid Kebun Jerukdengan 10.000 anggota. Pada tahun 1982 ijtima‘ dilaksanakan di

Lampung, tahun berikutnya di Kebun Jeruk lagi, dan pada 1984

dilaksanakan di Ancol Jakarta.4 Dalam disertasinya, Yusran Razak menyebutkan:

―Jamaah Tabligh merupakan gerakan transnasional yang arah

gerakannya tidak linier, dengan langsung menyentuh Negara-

negara berpenduduk Muslim besar. JT menjadi gerakankeagamaan tradisionalis yang mengglonal….Asia tenggara

didatanggi belakangan sekitar tahun 1952, yang dimulai dari

Malaysia, Singapura dan berikutnya masuk Indonesia,

spesifiknya di Medan. Hal ini terlihat dari inskripsi pada

Masjid Al-Hidayah, masjid komunitas Jamaah tabligh diMedan‖ (Razak 2008:79).

Sedangkan JT Masuk Kota Jambi pada tahun 1988 yang

dipelopori oleh Ustad Sobri, Ustad Suardi, Ustad Kukuh, AbuMahmud, sedang ustad Nasir di daerah Kabupaten Sorolangaun. JT

masuk Jambi diantataranya melalui Malaysia seperti Ustad yang

dibawa oleh Ustad Nasir. Pada Tahun 1997 Masjid Raya pasar

Angso Duo dijadikan markaz provinsi, kemudia sempat berpindah

markaz ke beberapa tempat, dan Saat markaz provinsi Jambi di

Masjid Al-Azhar kec. Jelutung Kota Jambi. JT di kota Jambimengalami tekanan dari  stake holder kurun waktu 1988-1989.Selebaran dan pamlet tersebar dalam rangka pelarangan gerakan JT

di kota Jambi dan sekitarnya. Saat itu JT masih beranggotakan

 puluhan orang, baru setelah tahun 1990-an gerakan JT mulai

menunjukkan geliatnya. Saat ini anggota JT di provinsi Jambi

 berjumlah seribu orang lebih.5 

Pesatnya dakwah JT dari segi kuantitas pengikutnya karenamemiliki strategi yang netral, hingga membuatnya leluasa mamasuki

hati umat, bahkan non muslim sekalipun. Mumtaz Ahmadmelukiskan keberhasilan JT di seluruh dunia sebagai gerakan

4 Sumber tersebut diambil Yusran berdasarkan catatan Nur Iman Nasir (Naib Syura)JT, berjudul ‗Apa Itu Jama‘ah Tabligh: Sebuah Catatan‘, manuskrip tidak

diterbitkan. Lihat Razak (2008:78-79).5  Wawancara dengan M. Thabyan saat melakukan khurûj di Kec. Tangkitmendampingi dan sebagai penerjemah anggota JT dari India yang menggunakan

 bahasa Urdu, 26 Oktober 2011.

7/23/2019 dakwah tabligh

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-tabligh 13/28

Dakwah Jamaah Tabligh

Jurnal Komunikasi Islam | Volume 02, Nomor 01, Juni 2012 | 39

keagamaan paling berpengaruh pada abad ke-21. JT diikuti oleh berjuta-juta angotanya tidak hanya di Asia Selatan saja, kini telah

merambah ke berbagai dunia (Ahmad tt: 524). Apresiasi Metcalf

yang menyebutkan bahwa secara moralitas, kualitas perilaku JTsangat ketat mengamalkan hal-hal yang benar-benar Islami terutama

yang bersandarkan sunah, sehingga ia menyebutnya sebagai ―livinghadits‖ (Metcalf 1993: 584-608).

Orientasi Dakwah JT

Telah disebutkan bahwa orientasi utama gerakan JT adalah

semangat mengembalikan komunitas Muslim kembali kepada

ajarannya secara totalitas. Semangat ini diikuti berbagai doktrin,

diantarannya menghindari membicarakan dan mewacanakan politik,menghindari perbedaan dan perdebatan dalam mazhab, selain itu juga dilarang berbicara aib-aib masyarakat dan bicara status sosial

serta dana (Kambayang 2009: 177-183). Sebagai doktrin sebuah

gerakan, maka anggota JT berusaha mematuhinya sebagai rambu-

rambu yang menjadi acuannya. Bagi mereka yang mengkritik

gerakan ini, menjadikan doktrin mereka sebagai peluang kritik.

Konsep khurûj fî sabîlillah, misalnya, dianggap sebagai tindakan

 bid‘ah. 

Gerakan JT menjadikan masjid sebagai pusat dakwahnya. Halini bisa dianalogikan pula pada gerakan hijrah yang dilakukan Nabi

Muhammad saat memasuki kota Madinah. Dari masjidlah kegiatan

ibadah ritual, dakwah, konsolidasi dimulai. Bagi JT masjid juga bisa

diibaratkan sebuah kantor untuk pendataan nama-nama anggota,siapa yang melakukan khurûj fî sabîlillah,  bahkan masjid juga

dijadikan penginapan, khususnya saat khurûj.

Untuk menjadi Muslim yang baik, maka terapi JT yang

ditekankan pada tazkiyatun nafs, metode terapi pembersihan hati

lewat berbagai ibadah diantaranta menjaga shalat lima waktu secara berjamaah, memperbanyak zikir, menjaga shakat malam (tahajud),membaca al-Quran, menjaga pandangan mata, serta amalan-amalan

sunnah harian lainnya (Kambayang 2009). Secara tidak langsung,

 pengaruh praktek tasawuf masih kental, walaupun secara afiliasi

mereka tidak bertarekat.

Dari tazkiyatun nafs seorang Muslim diharapkan dapat menjadi

Muslim sebenarnya seperti yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.

Oleh sebab itu, gerakan JT disebut juga dakwah islâhiyyah 

7/23/2019 dakwah tabligh

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-tabligh 14/28

Amin

40 | Jurnal Komunikasi Islam | Volume 02, Nomor 01, Juni 2012

(restorasi/perbaikan), di mana umat telah jauh dari orisinalitasajarannya.6  Walaupun mementingkan spiritualitas melalui ibadah

mahdhah,  dan ibadah-ibadah sunnah, bukan berarti meninggalkan

kehidupan dunia. JT tidak pernah melarang anggotannya untuk beraktifitas dan bekerja dalam upaya menghidupi keluargannya.

Dalam doktrin tentang etika masyarakat, dakwah JT memilikiistilah ikramul muslimin  (menghormati/memuliakan Muslim lain).

Maksudnya mereka harus menghormati Muslim lain walaupun

 bukan dari komunitas JT. Bentuk penghormatan tersebut merupakan

 praktek akhlak yang baik. Bagaimanapun, untuk meraih simpati

dakwah, keluhuran akhlak yang tercermin dalam tingkah laku

merupakan cara jitu untuk menarik pihak lain. Pepatah mengatakan

 jika engkau ingin dihormati maka harus bisa menghormati oranglain. Pepatah tersebut relevan dengan doktrin JT, walaupun

 prakteknya dilapangan belum semua anggota mampu

mengamalkannya. Dari aspek tersebut corak dakwah JT lebih

mengedepankan pendekatan persuasif. Dari sini, penulis menilai

 bahwa keberhasilan dakwah JT diantaranya bisa menerapkan

doktrin tersebut dengan baik.

Jama‘ah Tabligh bukan hanya mengandalkan kegiatan khurujsaja sebagai wahana pendidikan umat, namun jama‘ah tabligh juga

memiliki madrasah (lembaga pendidikan) untuk menyiapkan kader-kader yang siap berbakti menyebarkan agama Islam. Madaris 

(lembaga-lembaga pendidikan) yang dimiliki oleh jama‘ah tabligh

di Pakistan pada umumnya masih mengikuti sistem pendidikan yangdimiliki oleh madaris  Deoband, dengan mengandalkan masjid

sebagai tempat beribadah sekaligus tempat pendidikan. Biasanya

dalam satu kelompok memiliki pembimbing khusus, dan dalam

 periode tertentu mengalami pergantian. Ada hal yang menarik dalam

setiap madaris  yang mereka miliki khususnya dalam beberapa

masjid besar seperti; Rewind dan Zakaria di Rawal Pindi, yaitu penguasaan beberapa bahasa asing selain urdu sebagai bahasa

 popular mereka, seperti inggris dan cina (Hasanuddin 2009: online).

Kitab yang sering dijadikan acuan oleh mereka adalah  fadhoil

as-Shahabah, fadhoil al-Amal , yang cenderung menuai kritik dari

6 Wawancara dengan M. Thabyan saat melakukan khurûj di Kec. Tangkit sebagai pendamping dan sebagai penerjemah anggota JT yang berasal dari India yang

menggunakan bahasa Urdu, 26 Oktober 2011.

7/23/2019 dakwah tabligh

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-tabligh 15/28

Dakwah Jamaah Tabligh

Jurnal Komunikasi Islam | Volume 02, Nomor 01, Juni 2012 | 41

 beberapa pakar ahli dalam bidangnya. Seperti  Fadhoil al-A‟mal  adalah tergolong kitab yang ditulis dalam bidang hadits, walaupun

tidak secara utuh. Namun dalam kitab tersebut terdapat banyak

hadits palsu dan cenderung mengada-ada yang tidak mendapatkan penjelasan dan perhatian yang memadai. Bagi para pengkritik

gerakan JT, menyayangkan banyak kalangan mereka menelan danmempercayai mentah-mentah apa yang ada dalam kitab tersebut

tanpa adanya daya kritis (Hasanuddin 2009: online).

Adanya kritik, seyogyanya menjadikan JT bisa berbenah diri,

dan memantapkan langkah gerakannya, karena secara struktur JT

memiliki jaringan yang kuat dan lintas daerah bahkan negara

(transnasional). Keanggotaan JT bersifat terbuka, dalam artian

semua orang Islam bisa masuk anggotannya. Anggotanya disebutkarkun, yaitu setelah dibaiat melalui bayan hidâyah dan khurûj fî

 sabîlillah. Para karkun memiliki latar belakang yang beragam, baik

dari segi ekonomi, pendidikan maupun pekerjaan.

Metode Dakwah JT di Kota Jambi

Secara umum sistem dakwah JT di semua daerah hampir sama,

 pola ini tersistem karena adanya regulasi dan pertemuan intensif

yang mereka selenggerakan. Misal, pertemuan internasional dua

tahunan yang diwakili oleh setiap penanggung jawab di setiapnegara. Untuk sekup nasional pertemuan secara nasional diadakan

empat bulan sekali, dan dua bulan sekali di tingkat provinsi. Adapun

untuk tingkat kabupaten satu bulan sekali. Pertemuan tersebut berisi

laporan kegiatan dakwah di daerahnya masing-masing.7 

Di markaz provinsi, JT memiliki bagian protokoler yang

disebut istiqbâl, yang berfungsi mengurus tamu-tamu luar daerah

yang sedang melakukan khurûj atau masyarakat yang berminat

mengikuti kegiatan markaz. Selain itu, adapula tasykîl , yang

 berfungsi memantau perkembangan kelompok-kelompok dakwah dihalaqah-halaqah dan marhalah-marhalah, mendaftar anggota baru,menggurus pembagian wilayah sasaran dakwah. Ada pula khidmat,

yang berfungsi dalam penyiapan logistik, baik di markaz maupun

saat khurûj. Kemudian terdapat i‟lân, yakni bagian penerangan dan

ada pula mimbar wala  yang berfungsi memandu acara dalam

7  Wawancara dengan anggota JT kota Jambi saudara Usman di Masjid Al-Azhar

Jelutung, 26 Oktober 2011. Bandingkan dengan Razak (2008: 139-140).

7/23/2019 dakwah tabligh

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-tabligh 16/28

Amin

42 | Jurnal Komunikasi Islam | Volume 02, Nomor 01, Juni 2012

musyawarah dan diskusi (Razak 2008:140-141). Pergantian masingmasing seksi ditentukan dalam musyawarah. Dan menjadikan

masjid sebagai tempat kegiatan seluruh aktivitas JT.

Dakwah berdasarkan tempatnya terbagi menjadi dua, yaituintiqoli dan maqomi. Intiqôli yaitu dakwah di tempat orang lain atau

kampung/daerah lain dengan berpindah atau dengan melakukan perjalanan ( jaulah/  Khur ȗ j fi sabîlillah)  dengan masa tertentu.

Orang atau tempat yang didatangi diharapkan akan memberi respon

 positif, sehingga terjalin kerjasama antara pendatang dengan orang

tempatan, sebagaimana kerjasama yang terjalin antara Sahabat

muhajirin  dan anshor   di Madinah pada jaman Rasulullah saw.

Sedangkan maqomi  adalah dakwah di tempatnya masing-masing.

Setiap pekerja dianjurkan untuk meluangkan beberapa jam setiapharinya untuk bersilaturahmi dengan orang-orang di sekitar

tempatnya masing-masing untuk mendakwahkan agama. Dalam

 berdakwah juga di kenal istilah amalan secara infirodi dan  Ijtima‟i.

 Infirodi yaitu amalan secara individu sedangkan ijtima‟i  secara

 berkelompok (berjamaah). Begitu pula dalam berdakwah juga bisa

di lakukan secara infirodi  maupun ijtima‟i  ( Hidayatullah.com 

Oktober 1999).Metode dakwah jamaah ini berpijak kepada tabligh dalam

 bentuk targhib (memberi kabar gembira) dan tarhib (mengancam).Mereka telah berhasil menarik banyak orang ke pangkuan iman.

Terutama orang-orang tenggelam dalam kelezatan dan dosa. Orang-

orang tersebut diubah kejalan kehidupan penuh ibadah, dzikir danmembaca Al-Quran ( Hidayatullah.com Oktober 1999).

1.   Khuru>j fi sabi>lilla>h

Metode ini merupakan inti dari gerakan JT, atau sifat

keenam dari doktrin gerakan ini yang dinisbahkan kepada sifat

gerakan dakwah Nabi Muhammad SAW. Sifat pertama adalah

 pengamalan dan penghayatan kalimat tauhid la> ila>ha illa al- Alla>h. Sifat kedua shalat dengan khusyu‟ dan khudu‟. Sifat

ketiga „ilmu  ma‟a al -dzikri (ilmu dengan zikir); keempat

ikra>mul muslimi>n (menghormati umat muslim);  kelima

ikhla>s an-niya>h/tash}i>h} an-niya>h

(memurnikan/meluruskan niat); dan yang terakhir adalah

da„ wah wa tabli> gh ma„ a khuru>j fi> sabi>lilla>h  (dakwahdan tabligh dengan jalan keluar/hijrah di jalan Allah). Amalan

7/23/2019 dakwah tabligh

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-tabligh 17/28

Dakwah Jamaah Tabligh

Jurnal Komunikasi Islam | Volume 02, Nomor 01, Juni 2012 | 43

sifat keenam yang merupakan puncak, jikalau amalan sifatkesatu hingga kelima dijalankan dan keenam tidak dijalankan

maka menjadi kurang sempurna.8 

Etika dalam da„ wah wa tabli> gh ma„ a khuru>j fi> sabi>lilla>h kerelaan berkurban bagi anggota JT. Kerelaan ini

tidak dipaksakan, melainkan kerelaan dan keikhlasan. Etikaselanjutnya adalah ketika khuruj hendaklah siap dalam

 perbekalan, khususnya bagi keluarga yang akan ditinggalkan.

Selain itu, JT memiliki ajaran yang disebut dengan dua puluh

uhsu>l   dakwah yang terdiri: a) empat perkara yang tidak bisa

dihindari, seperti: makan; minum; istija dan berbincang-bincang

dengan kawan sesama jamaah; b) empat perkara yang harus

dilatih: khidmat kepada Amir; khidmad k epada sesame jama‘ah;khidmah kepada makhluk-makhluk Allah; khidmat kepada diri

sendiri; c) empat perkara yang harus ditinggalkan: meminta-

minta kepada orang lain; mengharapkan pemberian orang lain;

 berlebih-lebihan dan boros; memakai barang orang lain tanpa

izin; d) empat perkara yang harus dijaga: menjaga ketaatan

kepada amir; menjaga kesabaran dan tahan uji; menjaga

kehormatan masjid; menjaga amalan ijtima„ i> dan amalaninfiradi>; e) empat perkara yang dilarang untuk dihampiri:

dilarang bicara politik praktis dalam dan luar negeri; dilarangmembicarakan khilafiyah; dilarang membicarakan aib

masyarakat; dilarang membicarakan status social dan masalah

dana (Al-Kandhalawi tt: 88). Lamanya khuruj bagi anggota JT, minimal adalah 3 hari

dalam satu bulan yang disebut nishab  bulanan. Selanjutnya 40

hari dalam negeri (jalan kaki), dan 40 hari boleh berkendaraan.

Selanjutnya 4 bulan dalam negeri (jalan kaki, dan 40 hari boleh

 berkendara. Setelah melewati masa khuruj tesebut tingakat

selanjutnya adalah 4 bulan ke Negara IPB (India, Pakistan danBanglades), setelah itu baru negeri jauh, yang selama ini telah

dikunjungi oleh JT Jambi adalah Malaysia, Singapura Thailan,

Afrika Selatan, dan Yordan.

8 Wawancara dengan informan anggota JT kota Jambi di Masjid Al-Azhar Jambi,

tanggal 24 Oktober 2011.

7/23/2019 dakwah tabligh

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-tabligh 18/28

Amin

44 | Jurnal Komunikasi Islam | Volume 02, Nomor 01, Juni 2012

Yusran razak menyatakan bahwa umumnya ada tigatahapan cara yang dilakukan JT untuk merekrut orang yang mau

melakukan khuruj:

―tingkat pertama disebut tarhîb,  yakni promosi mengenai

manfaat melakukan dakwah , baik untuk diri sendiri maupun

untuk masyarakat. Pada tingkat ini jaah pemula belum diajak

menjadi partisipan dakwah di tempat lain. Tingkatan keduatasykîl , yaitu ajakan untuk berpartisipasi dalam kegiatan

dakwah yang dilakukan bukan hanya di masjidnya sendiri,

melainkan di tempat-tempat lain. Pada tingkatan ini telah

muncul keinginan berdakwah keluar (khuruj) pada jaah

 pemula tersebut, namun ia tidak akan begitu saja diluluskan

keinginannya. Tingkatan selanjutnya tahayya, yaitu tawaranuntuk   megikuti khuruj, mulai dari satu hari, dua hari, tiga

hari, 40 hari dan seterusnya. Berbagai pertimbangan akan

diberikan oleh pemimpin senior sebelum yang bersangkutan

dinyatakan layak menerima dorongan tingkat ketiga ini dan

mengikuti khuruj‖ (Razak 2008: 148).

Saat melakukan khuruj/intiqâli, ada beberapa kegitan JT:

Musyawarah, bayan, taklim, mudzakarah dan jaulah.

Musyawarah digunakan untuk menyamakan persepsi diantara

JT, dengan tatacara: a) musyawarah dipimpin oleh seorang amir

yang telah dipilih; b) musyawarah dibuka dengan membaca

 basmallah, kemudian membaca do‘a ilham; c) Amir mengawali

 pembicaraan tentang maksud dan tujuan musyawarah yang

disebut dengan targhîb/jihin;  d) Pembacaan adab musyawarah

yang dibacakan oleh salah seorang peserta yang ditunjuk oleh

Amir; e) Laporan jamaah; f) Pengajuan usul-usul dan pendapat

dari para anggota. Amir boleh jadi meminta usul dari setiap

 peserta musyawarah secara bergiliran atau meminta usul dari

 beberapa orang saja; g) usulan atau penjukkan petugas

 pelaksana program; h) do‘a penutup (Nasrullah 2006: 118-120).

2.  Uswatun hasanah

Secara doktrinal metode ini tidak menjadi pembahasan

yang spesifik. Namun, peneliti merasa perlu memasukkanya,

karena banyaknya anggota JT yang masuk sebagai aktivis

karena adanya sentuhan keteladanan yang konsisten dari

anggota JT, khususnya dari aspek ibadah dan akhlak. Anggota

JT mengajak umat untuk melaksanakan shalat lima waktu secara

7/23/2019 dakwah tabligh

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-tabligh 19/28

Dakwah Jamaah Tabligh

Jurnal Komunikasi Islam | Volume 02, Nomor 01, Juni 2012 | 45

 berjamaah di masjid, doktrin ini tentulah telah dipraktekkandengan konsisten sebagai bentuk keteladanan dan. Bisa

dibayangkan, bagaimana tidak efektifnya jika seseorang

mengajak kebaikan, namun penyerunya justru jauh dari nilai-nilai itu. Dalam berinteraksi dengan masyarakat, JT pada

umumnya juga tidak menunjukkan permusuhan. Ajakan shalat berjamaah atau kebaikan lainnya dilakukan dengan santun atau

senyuman dan bukan paksaan. Aktivitas JT di masjid dengan

shalat berjamaah, membaca Qur‘an, berzikir, taklim,  shalat

sunat, tentulah menyejukkan bagi mata yang melihatnya,

terlebih di tengah hiruk pikuk keramaian dunia yang semakin

menyilaukan.

3. 

Silaturrahmi, Ta‟aruf dan TakrîmMetode dakwah ini diantaranya, nampak dalam ukhuwah

diantara anggota JT. Selain itu metode ini juga dipraktekkan

saat mereka Khuruj yaitu ketika mengajak masyarakat untuk

melaksanakan shalat serta mengikuti majlis taklim setelahnya.

Jika terdapat masyarakat yang enggan bahkan cenderung

menolak ajakan untuk melaksanakan shalat berjamaah di masjid,

maka mereka harus tetap membalasnya dalam bentuk senyuman.Silaturrahmi yang berarti jalinan kasih sayang, ta‘aruf yang

 berarti perkenalan dan takrim yang berarti penghormatanmerupakan muara ajaran Islam. Dalam konteks ini, JT berusaha

mengamalkannya dengan baik. Kalaupun ada JT yang belum

 bisa melaksanakannya, bukan berarti berlaku untuk JT padaumumnya.

4.  Tazkiyatun Nafs

Tazkiyatun nafs9  yang berarti penyucian diri merupakan

tujuan penting dalam Gerakan JT. Praktek ini dilakukan dengan

 pelaksanaan dan pengamalan tauhid, di mana hidup hanya

mengantungkan pada keesaan Allah semata. Kemudian

9 Pembersihan diri erat kaitannya dengan pendekatan diri. Allah tak bisa didekati

oleh yang tidak suci, karena Allah adalah yang Maha Suci. Nabi Muhammad SAW para sahabat dan hamba yang saleh, senantiasa melaksanakan pendekatan diri

kepada allah itu. Pensucian diri merupakan usaha mendapatkan Ridha Allah. Pada

zaman Nabi, orang-orang yang sentiasa mensucikan dirinya itu, belum diberi julukan. Baru kemudian orang-orang seperti itu disebut ―sufi‖, karena mereka biasannya berpakaian sangat sederhana terbuat dari wol ( suf ) yang sangat kasar.

Lihat Jessy Augusdin (1992: 33).

7/23/2019 dakwah tabligh

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-tabligh 20/28

Amin

46 | Jurnal Komunikasi Islam | Volume 02, Nomor 01, Juni 2012

 pelaksanaan shalat wajib secara berjamaah serta amalan-amalansunah lainnya seperti membaca Al-Quran, zikir, shalat dhuha

dan tidak ketinggalan shalat tahajud. Amalan-amalan tersebut

mengarah pada tazkiyatun nafs.5.  Ceramah ( Bayân)

Metode ini juga menjadi kekhasan JT. Di Masjid Al-AzharJelutung kota Jambi yang merupakan markas provinsi,

 pelaksanaan bayan dilakukan hari Minggu malam Senin setelah

shalat maghrib dan berhenti sebelum shalat isya‘. Bayan berisi

nasehat, ajakan dan ketaatan kepada Allah SWT. Bayan

mengajak umat Islam untuk menjalankan ajaran Islam dalam

kehidupan sehari-hari mereka, melaksanakan sholat,

 bermuhasabah dan mendiskusikan isu-isu yang menitik beratkan pada dimensi spiritual Islam serta mencari jalan keluarnya

dengan cara berdakwah menyebarkan nilai-nilai Islam dan

mengkampanyekan perdamaian dunia tanpa membicarakan hal-

hal yang berbau politik (Wargajenggot 2011: online).

Kendala-kendala Dakwah JT di kota Jambi

Di kota Jambi setidaknya ada dua belas hingga enam belas titik

(halaqah) yang tersebar di berbagai kecamatan, hingga meluas

sampai daerah Muaro Jambi dan Kabupaten Batanghari. Dua belashingga enam belas titik tersebut adalah: 1. Masjid Muhajirin di

Jelutug; 2. Mushala Al-Munawwarah (belakang kuburan) di Sei

Kambang; 3. Masjid Nurul Hidayah di Umbari Broni; 4. Pal 10

(Inhutani) Kotabaru; 5. Jambi Selatan di Beringin; 6. Jambi Timur diMasjid Baitun Nur Tanjung Pinang; 7. Di Tangkit pondok Pesantren

Kasful Ulum; 8. di Mendalo Masjid Attaqwa (depan) Universitas

Jambi; 9. Di Menes Pondok Pesantren Sirajul Mukhlasin; 10. di

Sengeti Kilometer 26 Langgar/Mushalla Karya Putih; 11; 12; 13;

14; Di Kab. Batanghari yang terdiri dari empat halaqah yang bertitikdi Masjid Muhammadiyah Pasar Lama; 15. Di Sungai Gelam daerahSumber Agung; 16. di Tempino pal sepuluh. Total di provinsi Jambi

kurang lebih terdapat 52 halaqah saat ini.

Saat musyawarah atau pertemuan bulanan di tingkat Kabupaten

atau dua bulanan di tingkat provinsi, anggota JT memberikan

 berbagai laporan kegiatan. Secara umum, masyarakat sudah bisa

menerima keberadaan JT di kota Jambi. Oleh sebab itu, kendala

utama adalah bagi umat yang belum menerima atau mengenal JT

7/23/2019 dakwah tabligh

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-tabligh 21/28

Dakwah Jamaah Tabligh

Jurnal Komunikasi Islam | Volume 02, Nomor 01, Juni 2012 | 47

lebih dekat. Sebagaimana telah disebutkan bahwa kendala terbesarJT di kota Jambi terjadi pada tahun 1998 hingga 1999, manakala

 stake holders  berusaha melarang pergerakannya. Kendala pada

tahun 1998 hingga 1999 tersebut juga disebabkan karena masihsedikitnya anggota JT yang berdampak pula pada minimnya ilmu

mereka untuk mensosialisasikan gerakan JT pada masyarakat. Biladibandingkan penerimaan masyarakat di daerah asalnya, India atau

Pakistan atau Banglades, maka di Indonesia tergolong masih kurang

respek ( Republika 2010).

Pada tahun 2010, Republikan co.id. memberitakan:

―Polisi di Ambon kembali mengawasi gerak-gerik seratusan

anggota Jamaah Tablig. Dalam keterangannya, polisi

mengaku mencurigai mereka menyelenggarakan latihan perang di Desa Kawa, Kabupaten Maluku Tengah dan Desa

Olas, Kabupaten Seram Bagian Barat, sehingga meresahkan

warga setempat. "Sesuai hasil pantauan kami, kegiatan

mereka masih didominasi syiar agama tapi sering dibarengi

kegiatan latihan perang-perangan," kata Kabid Humas Polda

Maluku, AKBP Johanes Huwae di Ambon, Senin. Awalnya,kata Huwae, 100 anggota Jamaah Tablig beraktivitas di

Kampung Baru, Masohi, Ibu Kota Maluku Tengah. Mereka

kemudian pindah ke tempat kegiatan baru di Desa Kawa.

Aktivitas serupa juga dilakukan ratusan jamaah di Desa Olasyang diduga telah berlangsung lebih dari enam bulan."Masyarakat diimbau untuk memberikan infaiormasi yang

akurat kepada polisi bila mendapati adanya kegiatan

mencurigakan yang dilakukan orang-orang tertentu di dalam

hutan secara tersembunyi," katanya. Ini bukan pertama kali

 polisi memantau aktivitas Jamaah Tabligh. Hal serupa pernah

terjadi tahun lalu. Namun setelah mendapatkan reaksi,kecurigaan polisi terhadap Jamaah Tabligh melunak. Selama

ini, para aktivis Jamaah Tabligh dikenal menjalankan

 pendekatan dakwah tanpa kekerasan dalam berinteraksidengan masyarakat‖ ( Republika 2010).

Kendala-kendala dakwah JT di lapangan tidak terlepas dari

konteks komunikasi. Jika di Ambon, selain kegiatan keagamaan, JT

 juga melakukan perang-perangan (latihan perang), ini merupakanhal baru menurut penulis, dan perlu dilakukan penelitian dan

kebenaran lebih lanjut informasinya.

7/23/2019 dakwah tabligh

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-tabligh 22/28

Amin

48 | Jurnal Komunikasi Islam | Volume 02, Nomor 01, Juni 2012

Respon MasyarakatDi era keterbukaan, masyarakat memiliki kebebasan

 berpendapat ataupun mengkritik. Ragam gerakan dakwah di

Indonesia dengan berbagai karakternya, juga tidak luput dari kritiksebagai respon atas eksistensinya. Tradisi kritik, di satu sisi

memiliki nilai positif, manakala dibarengi kepala ―dingin‖. Dalammedia on line (internet) kritik juga menghujani gerakan JT:

―1. Tidak setiap berita membutuhkan tabayun. Berita yang

membutuhkan tabayun adalah jika disampaikan oleh orangfasik dan masih meragukan. Kalau yang menyampaikan

kepada kita adalah orang yang terpercaya maka tidak

diharuskan tabayun, apalagi kalau berita tersebut terdapat

dalam kitab mereka (yakni Fadhail Al-A’mal ), maka beritatentang adanya ajaran tersebut berarti sudah memiliki buktiyang sangat kuat karena terdapat dalam kitab mereka sendiri,

 bukan dari kitab orang lain; 2. Tidak ada dalil dari Al-Qur‘an 

dan As-Sunnah yang mengharuskan kita tabayun dulu

kepada kelompok sesat sebelum mengkritik mereka, tapi

apabila telah jelas hal itu adalah kesesatan maka wajib bagi

kita untuk mengingatkan umat akan bahayanya. Dan tidaksedikit, orang yang berniat tabayun kepada kelompok sesat -

 padahal sudah jelas ajaran-ajaran mereka sesat- malah pada

akhirnya terpengaruh dengan syubhat-syubhat mereka danmembenarkan kesesatan mereka. Oleh karena itu cukup bagi

kita dalil Al-Qur‘an dan As-Sunnah serta penjelasan ulama

Ahlus Sunnah wal Jama‘ah tanpa harus tabayun ke kelompoksesat tersebut; 3. Bahkan yang ana lakukan lebih dari

tabayun, yaitu ikut bergabung bersama mereka kurang lebih

3 tahun lamanya, dan ana lihat sendiri dengan mata kepala

kisah tersebut memang ada dalam kitab  Fadhail Al- A‟mal  

dan masih banyak  penyimpangan lainnya…‖  Chalid 2011:online).

Respons masyarakat terhadap eksistensi JT beragam, namun

 pada prinsipnya terbagi menjadi tiga, yaitu mereka yang simpati dan

sebaliknya yang tidak simpati, diantara keduanya ada yang bersifat

moderat dalam artian tidak simpati namun juga tidak antipati.

Artinya, terdapat pro dan kontra dengan dengan keberadaan JT ditengah-tengah masyarakat kota Jambi.

Mereka yang simpati disebabkan karena keteguhan JT dalam

 beribadah, akhlak mereka dalam bermuamalah dan dakwah yang

7/23/2019 dakwah tabligh

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-tabligh 23/28

Dakwah Jamaah Tabligh

Jurnal Komunikasi Islam | Volume 02, Nomor 01, Juni 2012 | 49

mengedepankan nilai-nilai kesantunan dan kedamaian tanpa adanya paksaan. Gerakan JT juga dinilai positif karena tidak memiliki

afiliasi dan ―hening‖ dari politik. Gerakan JT dinilai sebagai gerakan

moral yang transnasional.Bagi mereka yang kontra atau tidak simpati dengan gerakan JT,

disebabkan karena mereka terkesan hanya mengejar akhirat danmelupakan dunia. Adapula yang mengkritisi sistem khuruj, yang

dianggap tidak relevan lagi di zaman sekarang. Secara spiritualitas,

anggota JT tampak mengalami peningkatan iman, namun secara

ekonomi mengalami stagnasi.

Sedangkan bagi mereka yang cenderung moderat, memandang

sistem khuruj sebagai ikon dakwah JT memiliki nilai positif dan

negatif. Nilai positifnya adalah penyebaran Islam ke berbagaiwilayah yang terkadang tidak bisa dijangkau oleh para da‘i, sedang

masyarakat tersebut membutuhkannya. Sistem Khuruj mengajarkan

 banyak hal, diantaranya konsep tazkiyatun nafs bagi anggota JT.

Saat khuruj anggota JT semakin intensif dalam beribadah dan

sekaligus dalam berdakwah.

Dampak negatif khuruj adalah ketika keluarga yang

ditinggalkan sampai terlantar. Oleh sebab itu sebab, sistem perekrutan anggota JT yang khuruj harus dilaksanakan dengan jeli.

Pandangan kelompok yang moderat ini menyisakan kritik bahwa disatu sisi JT telah mengamalkan ajaran agama yang bersifat ritual-

transendental, namun di sisi lain masih ―pincang‖ dalam hal

keduniaan.

Penutup

Dari uraian di atas, metode dakwah JT di Kota Jambi meliputi:

a. Khuru> j fi> sabi>lilla>h, metode ini merupakan inti dari gerakan

JT. Etika dalam da„ wah wa tabli> gh ma„ a khuru> j fi> sabi>lilla>h

kerelaan berkurban bagi anggota JT. Kerelaan ini tidak dipaksakan,melainkan kerelaan dan keikhlasan. Etika ketika khuruj hendaklahsiap dalam perbekalan, khususnya bagi keluarga yang akan

ditinggalkan;  b. Uswatun hasanah, JT bisa dijadikan teladan dari

aspek ibadah dan muamalah karena konsistensinnya menjalankan

 praktek ritual dan etika religius; c. Silaturrahmi,  Ta‟aruf dan

Takri>m, metode dakwah ini nampak dalam ukhuwah diantara

anggota JT. Selain itu, metode ini juga dipraktekkan saat khuru> j 

yaitu ketika mengajak masyarakat untuk melaksanakan shalat serta

7/23/2019 dakwah tabligh

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-tabligh 24/28

Amin

50 | Jurnal Komunikasi Islam | Volume 02, Nomor 01, Juni 2012

mengikuti majlis taklim setelahnya; d. Tazkiyatun Nafs, yang berarti penyucian diri merupakan tujuan penting dalam Gerakan JT.

Praktek ini dilakukan dengan pelaksanaan dan pengamalan tauhid.

Kemudian pelaksanaan shalat wajib secara berjamaah serta amalan-amalan sunah lainnya seperti membaca Al-Quran, zikir, shalat

dhuha dan tidak ketinggalan shalat tahajud.; e. Ceramah ( Baya>n),metode ini juga menjadi kekhasan JT di Masjid Al-Azhar Jelutung

kota Jambi yang merupakan markas provinsi. Pelaksanaan bayan

dilakukan hari Minggu malam Senin setelah shalat maghrib dan

 berhenti sebelum shalat isya‘. 

Kendala-kendala dakwah JT di kota Jambi meliputi: a. kendala

eksternal, bagi masyarakat yang belum menerima atau mengenal JT

lebih dekat. kendala terbesar JT di kota Jambi terjadi pada tahun1998 hingga 1999, manakala  stake holders  berusaha melarang

 pergerakannya; b. internal, yaitu pada tahun 1998 hingga 1999,

karena masih sedikitnya anggota JT yang berdampak pada

minimnya ilmu mereka untuk mensosialisasikan gerakan JT pada

masyarakat.

Terdapat tiga kategorisasi respon masyarakat terhadap gerakan

dakwah JT di kota Jambi: a. Mereka yang simpati disebabkankarena keteguhan JT dalam beribadah, akhlak mereka dalam

 bermuamalah dan dakwah yang mengedepankan nilai-nilaikesantunan dan kedamaian tanpa adanya paksaan; b. Mereka yang

kontra atau tidak simpati dengan gerakan JT, disebabkan

gerakannya mengesankan mengejar akhirat dan melupakan dunia; c.Mereka yang cenderung moderat, memandang sistem khuruj sebagai

ikon dakwah JT memiliki nilai positif dan negatif.

Referensi

BukuAugusdin, Jessy. 1992, ‗Tafsir Tentang Tadzkiyat Al-Nafs‘,  Jurnal

 Kebudayaan dan Peradaban Ulumul Quran, vol. III, no. 3.

Ahmad, Amrullah. 1983,  Dakwah Islam dan Perubahan Sosial ,

Prima Duta, Jakarta.

Ahmad, Mumtaz. tt., ‗Islamic Fundamentalism in South Asia: TheJamaat-i-Islami and the Tablighi Jamaat of South Asia,‘ 

7/23/2019 dakwah tabligh

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-tabligh 25/28

Dakwah Jamaah Tabligh

Jurnal Komunikasi Islam | Volume 02, Nomor 01, Juni 2012 | 51

dalam  Fundamentalism Observed , Martin E Marty and RScott Appleby (ed.), The University of Chicago Press,

Chicago and London.

Al-Qahthawi, S.M.M. 1423,  Ad- Da‟wah Ila  Al-Allah, Dar Thoibah

Al-Khodroou, Makkah Al-Mukarramah.

Arikunto, Suharsini. 1996,  Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek , Rineka Cipta, Jakarta.

Aziz, Abdul. 2004, ‗The Jamaah Tabligh Movement in Indonesia:

Peaceful Fundamentalist‘, Studia Islamika, Indonesian Jurnal

 for Islamic Studies, vol. 11, no. 3.

Bustamam-Ahmad, Kamaruzzaman. 2008, ‗The History of Jama‗ah

Tabligh in Southeast Asia: The Role of Islamic Sufism inIslamic Revival‘, Jurnal Al-ami‟ah, vol. 46, no. 2.

Al-Faruqi, Ismail R. & Lois Lamya Al-Faruqi. 1998, Atlas Budaya

 Islam, Mizan, Bandung.

Hakim Mohammad Said. 1984., Moralitas politik: Konsep mengenai

 Negara, dalam A.E. Proyono (ed),  Islam Pilihan Peradaban,

Shalahuddin Press, Yogyakarta.

Hasan, Noorhaidi. 2010, ‗Ideologi, Identitas dan Ekonomi Politik

Kekerasan, Mencari Model Solusi Mengatasi AncamanRadikalisme dan Terorisme di Indonesia‘,  Prisma, Majalah

 Pemikiran Sosial Ekonomi, vol. 29, Oktober.

Huntington, Samuel P., terj. M. Sadat Ismail. 2007,  The Clash of

Civilizations and the Remaking of World Order   ( Benturan

 Antarperadaban dan Masa Depan Politik Dunia), Qalam,

Yogyakarta.

Izutsu, Toshihiko. 1964, God and Man in The Koran: Semantics of

the Koranic Weltanschauung , KICLS, Tokyo.Johnson, Allan G. 1996, The Blackwell Dictionary of Sociology A

User‟s Guide to Sociological Language, Blackwell Publishers

Ltd, Cambridge.

Johannesen, Richard L. 1996,  Etika Komunikasi, PT. Remaja

Rosdakarya, Bandung.

7/23/2019 dakwah tabligh

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-tabligh 26/28

Amin

52 | Jurnal Komunikasi Islam | Volume 02, Nomor 01, Juni 2012

Al-Kandhalawi, Maulana Muhammad Yusuf. tt, Mudzakarah EnamSifat Sahabat dan Amalan Nurani, Pustaka Ramadhan,

Bandung.

Kuntowijoyo. 1995,  Paradigma Islam: Interpretasi Untuk Aksi,

Mizan, Bandung.

Littlejohn, Stephen W. & Karena A. 2005, Foss, Theories of HumanCommunication, Thomson Wadsworth, USA.

Madjid, Nurcholish. 1989,  Islam Kemodernan dan Keindonesiaan,

Mizan, Bandung.

Magnis-Suseno. 1989, Franz, Etika Dasar, Masalah-Masalah Pokok

 Filsafat Moral , Kanisius, Yogyakarta.

Hamid Mowlana. 1996, Global Communication in Transition, The End of Didersity?, Sage Publications, California.

Marayam, Shail. 2004, ‗Hindu and Islamic Transnational Religious

Movement‘, jurnal   Economic and Political Weekly, 3 Januari.

Metcalf, Barbara D. 2004, Islamic Contestation: Essays on Muslims

in India and Pakistan, Oxford University Press, India.

Mulyana, Deddy. 2004,  Metodologi Penelitian Kualitatif,

 Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial lainnya,

PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

 Nasrullah. 2006, ‗Tradisionalisme dalam dakwah: Studi Kritik

Aktivitas Jama‘ah Tabligh Kebun Jeruk Jakarta‘, Tesis

Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) SyarifHidayatullah.

Pawito. 2008, Penelitian Komunikasi Kualitatif , LkiS, Yogyakarta.

Putro, Suadi. 1998, Muhammad Arkoun Tentang Islam Modernitas,

Paramadina, Jakarta.

Yusron Razak. 2008, ‗Jamaah Tabligh: Ajaran dan Dakwahnya‘,Disertasi Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah.

Rofiah, Khusniati. 2010,  Dakwah Jamaah Tabligh dan

 Eksistensinya di Mata Masyarakat , STAIN Ponorogo Press,

Ponorogo.

7/23/2019 dakwah tabligh

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-tabligh 27/28

Dakwah Jamaah Tabligh

Jurnal Komunikasi Islam | Volume 02, Nomor 01, Juni 2012 | 53

Shihab, Quraish. 2005, Tafsir Al-Misbah Volume 8, Lentera Hati,Jakarta.

Soerjono, Soekanto. 2002, Sosiologi: Suatu Pengantar , ed.33, Raja

Grafindo Persada, Jakarta.

Suaedy, Ahmad. 2010, ‗The Muslim Minority Movement in

Southmost Thailand: From the Periphery to the Centre‘,Studia Islamika, vol. 17, no. 1.

Sugiyono. 2007,  Memahami Penelitian Kualitatif , CV Alvabeta,

Bandung.

Surakhmad, Winarno. 1990,  Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar

 Metode Teknik , Tarsito, Bandung.

Sutopo.tt, Pengantar Penelitian Kualitataif , Pusat Penelitan SebelasMaret, Surakarta.

Suyuthi, Pulungan J.2002, Universalisme Islam, PT. Moyo Segoro

Agung, Jakarta.

Watt, W. Montgomery. 1986,  Islamic Political Thought , Edinburgh

University Press, Edinburgh.

Internet

Chalid, S. 2011, ‗Jama‘ah Tabligh Mengajarkan Syirik dan Bid‘ah‘,19 Oktober. Diakses pada 25 Oktober 2011 dari http://nasihat-

online.wordpress.com/2011/10/19/jama%E2%80%99ah-tabli-

gh-mengajarkan-syirik-dan-bidah/ 

‗Sekilas tentang JT Bermula dari India‘, Hidayatullah.com. Diakses

 pada Oktober 1999/Jumadil Akhir-Rajab 1420 dari http://me-

dia.isnet.org/islam/Etc/Tabligh1.html 

‗Jamaah Tabligh; Menyebarkan Dakwah Menerobos Wilayah‘.

Diakses pada Kamis, 28 Januari 2010 dari

http://www.eramuslim 

Hasanuddin, S. 2009, ‗Berdakwah dengan Cara Damai‘. Diakses pada 19 Maret 2011 dari http://nexlaip.wordpress.com/2011-

/03/16/berdakwah-dengan-cara-damai/ 

‗Tiga Juta  Umat Islam hadir pada Ijtima‘. Diakses pada 20 Maret

2011 dari http://wargajenggot.blogspot.com/2011/03/tiga-

 juta-umat-islam-hadir-pada-ijtima.html 

7/23/2019 dakwah tabligh

http://slidepdf.com/reader/full/dakwah-tabligh 28/28

Amin