dds intranasal revisi
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Dds Intranasal Revisi
1/29
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangPenggunaan obat melalui jalur intranasal bukan merupakan pencapaian baru dalam sistem
penghantaran obat. Penghantaran obat nasal, dahulu digunakan secara sistemik terutama untuk
obat golongan psikoterapi. Tetapi dalam perkembangan teknologi farmasetika modern,
penghantaran obat nasal sering kali dipilih untuk terapi dengan efek lokal dari pada sistemik.
Penghantaran obat melalui nasal digunakan untuk terapi seperti alergi nasal, kongesti nasal, dan
efek nasal yang rutin dilakukan.
Kemajuan bioteknologi, biologi molekular, dan farmakologi menyediakan banyak protein
endogen dan molekul peptida untuk penggunaan terapetik, dengan penghantaran molekul secara
intranasal. Minat terbaru dalam penghantaran obat secara nasal dari molekul konvensional
menggambarkan keinginan dari industri farmasi untuk memperpanjang masa hidup obat yang
digunakan secara intranasal. Permeabilitas yang baik dari mukosa nasal dengan permukaan yang
luas menghasilkan efek onset terapi yang cepat. Keuntungan yang cukup menarik dari
penghantaran obat secara nasal yaitu target dari sistem saraf pusat dapat melewati sawar darah
otak.
1.2 Rumusan Masalah
1. agaimana obat dan bentuk sediaan yang dapat dibuat !rug !elivery "ystem #ntranasal$
%. agaimana perjalanan obat intranasal di dalam tubuh$
&. 'aktor faktor apa saja yang mempengaruhi obat dalam tubuh$(. agaimana contoh sediaan intranasal$
1
-
8/17/2019 Dds Intranasal Revisi
2/29
BAB II
TINJAUAN PUSTAA
2.1 Drug Del!"er# S#stem Intranasal
!rug !elivery "ystem #ntranasal )!!" #ntranasal* merupakan sistem penghantar obat
melalui hidung. Mukosa hidung telah dianggap sebagai rute pemberian obat untuk mencapai
absorpsi yang lebih cepat dan lebih tinggi karena dapat mengurangi aktivitas dari saluran
pencernaan, mengurangi aktivitas pankreas, dan aktivitas en+imatik lambung, P netral pada
mukus hidung akan mengurangi aktivitas gastrointestinal. eberapa tahun terakhir banyak obat
telah terbukti mencapai bioavailabilitas yang lebih baik ke sistemik melalui rute pemberian
hidung dibandingkan dengan rute pemberian oral.
2.1.1 ele$!han Dan eter$atasan Penghantaran %$at Melalu! Nasal
Kelebihan penghantaran obat melalui rute nasal antara lain-
1. "ebuah area permukaan besar tersedia untuk deposisi obat dan penyerapan. uas
permukaan penyerapan yang efektif daerah epitel hidung lebih tinggi karena terdapat
mikrovili.
%. /pitel hidung tipis, berpori )terutama bila dibandingkan dengan permukaan epitel
lainnya* dan terdapat banyak pembuluh darah. al ini menjamin tingkat penyerapan dan
transportasi +at yang cepat diserap ke dalam sirkulasi sistemik untuk inisiasi tindakan
terapeutik.&. "ebuah basement membran berpori endotel yang menimbulkan tidak ada pembatasan
untuk mengangkut obat ke sirkulasi umum.(. 0at yang diabsorbsi diangkut langsung ke sirkulasi sistemik sehingga dapat menghindari
terjadinya fist pass metabolism yang biasanya terjadi melalui pemberian oral.
. !alam beberapa kasus, obat dapat diserap langsung ke ""P setelah pemberian melalui
nasal.
2. "ecara umum, aktivitas en+imatik dari epitel hidung lebih rendah dibandingkan dengan
3#T atau hati dan bioavailabilitas yang lebih tinggi dapat dicapai dari obat terutama
protein dan peptida. "elain itu, inhibitor en+im lebih efektif melalui nasal daripada oral
karena tingkat pengenceranpada pemberian oral lebih tinggidibandingkan pemberian
melalui nasal.
2
-
8/17/2019 Dds Intranasal Revisi
3/29
4. Pasien bisa melakukan pengobatan sendiri yang tidak hanya menurunkan biaya terapi
tetapi juga meningkatkan kepatuhan pasien. 5isiko over6dosis relatif rendah dan hidung
dapat menghapus obat berlebih yang tidak terserap.
eberapa keterbatasan penghantaran obat melalui rute nasal antara lain-
1. anya obat yang diformulasi secara khusus yang dapat diberikan intranasal
%. 7plikasi jumlah besar akan mengganggu fungsi normal hidung )penciuman dan
pelembaban udara* dan juga dapat menyebabkan irreproducibilitydari rejimen dosis
akibat drainase atau penghilangan dosis akibat bersin.
&. Porositas tinggi dari epitel hidung masih belum cukup untuk penyerapan semua senyawa
terutama senyawa yang hidrofilik dan molekul yang besar seperti protein.
(. Mukosa hidung bersifat en+imatis aktif meskipun pada tingkat lebih rendah dibandingkan
dengan 3#T.
2.2 Anat&m! Dan '!s!&l&g! H!(ung
Pada manusia dan hewan fungsi utama dari rongga hidung adalah untuk bernafas dan
sebagai indra pencium. "elain itu rongga hidung juga memiliki fungsi yang penting dalam
aktivitas perlindungan dengan menyaring )filter*, menghangatkan dan melembabkan udara yang
masuk sebelum mencapai saluran nafas yang paling dalam. 5ongga hidung dibagi menjadi dua
bagian yang dipisahkan olehnasal septum dan membentang dari bagian depan)posterior* sampai
nasofaring,ruang depan hidung )vestibula*, membuka ke wajah melaluilubang hidung )*am$ar
1+. 7trium adalah daerah peralihan antara ruang depan dan daerah pernapasan. !aerah
pernapasan )conchae hidung atau turbinat* merupakan bagian utama dari rongga hidung, daerah
pernafasan ini dibagi menjadi & bagian yaitu superior, tengah dan inferior. !aerah pernafasan
menyediakan permukaan yang luas.
3
-
8/17/2019 Dds Intranasal Revisi
4/29
3ambar 1. "truktur 7natomi idung
"el6sel epitel yang terdapat di hidung bagian depan )vestibula* terdiri atas sel skuamosa
dan keratin dengan kelenjar sebaceous )minyak* menyebabkan vestibula sangat tahan terhadap
dehidrasi dan dapat menahan +at berbahaya dari lingkungan. 7trium terdiri atas epitel transisi
yang diselingi dengan sel goblet, saluran seromucus serta kelenjar seromucus subepitel yangmenutupi wilayah pernafasan )turbinates*. "elain atrium, terdapat pula sel6sel yang aktif
memiliki silia dengan mikrovili untuk melindungi daerah pernafasan. "etiap sel memiliki
sekitar188 silia dan &88 mikrovili. Tabel dibawah ini menggambarkan bagian struktural dan
anatomi hidung dan relevansinya dalam permeabilitas obat. erikut adalah tabel yang
menjelaskan tiap bagian di dalam rongga hidung.
4
-
8/17/2019 Dds Intranasal Revisi
5/29
Tabel 1. agian 5ongga idung
!aerah "truktur Permeabilitas
9estibula Terdapat rambut hidung
/pitel terdiri atas sel epitel s:uamosa
dan keratin
Ren(ah- karena mengandung sel
keratin yang keras
7trium Merupakan daerah transepitelial, pada
bagian-
7nteriorsel s:uamosa terstratifikasi
Posteriorsel s:uamosa terstratifikasi
semu dengan mikrofili
Ren(ah- karena permukaan yang
sempit dan terdapat sel s:uamosa
terstratifikasi pada bagian anterior
5espiratori Terdiri atas sel kolumnar bersilia
terstratifikasi dengan mikrofili )&88;sel*
Memiliki ,ermukaan ,al!ng luas
Mendapatkan has!l sekres! nasal yang
,al!ng $an#ak karena terdapat kelenjar
seromukus, duktus nasolakrimal dan sel
goblet
Pal!ng ,ermea$el- karena
memiliki permukaan yang paling
luas dan paling banyak terdapat
pembuluh darah
-
8/17/2019 Dds Intranasal Revisi
6/29
menunjukkan keutamaan daerah ini untuk absorbsi melewati epitel hidung. "el kolumnar
memiliki beberapa mikrovili )sekitar &88 mikrovili tiap sel*, banyaknya jumlah mikrovili
meningkatkan luas permukaan sehingga kapasitas absorbsi di rongga hidung cukup tinggi.
Mukosa hidung merupakan daerah penting untuk penghantaran obat secara sistemik,
terdiri dari epitelium, membran dasar dan lamina propia. Pada kondisi fisiologis epitel nasal
dilapisi mukus tipis yang disekresi oleh kelenjar sekretori dan sel goblet. 3ranul sekret ini
mengandung musin, glikoprotein yang menentukan viskositas mukus. apisan mukus nasal
hanya @m dan terbagi menjadi dua lapisan yang berbeda, yaitu bagian eksternal yang tebal dan
viskus serta bagian internal yang lebih cair.
Kelenjar submukosa merupakan kelenjar yang mensekresi mukus paling banyak, mukus
juga disekresi oleh sel goblet. Mukus yang disekresi merupakan campuran kompleks yang terdiri
dari sekitar A? air, musin %?,1? garam, 1? dari protein lain seperti albumin,
imunoglobulin,liso+im dan laktoferin, dan lipid 1?. Kehadiran musin di dalam lapisan mukus
penting karena dapat menangkap obat dengan berat molekul yang besar seperti protein dan
peptida.
'ungsi fisiologis mukus hidung antara lain-
1. Melindungi mukosa secara fisik dan en+imatis
%. Mukus memiliki kapasitas menahan air &. Menghambat aktivitas listrik permukaan
(. Memungkinkan perpindahan panas yang efisien
. "ebagai perekat dan materi partikulat transportasi menuju nasofaring
"alah satu fungsi dari saluran pernapasan bagian atas adalah untuk mencegah +at
berbahaya )alergen, bakteri,virus, racun dll* agar tidak mencapai paru6paru. Ketika +at6+at
tersebut melewati atau larut dalam mukus di lapisan rongga hidung, maka silia akan
mengantarkannya menuju nasofaring untuk dibuang ke 3#T.
2. Pem$er!an Se(!aan Intranasal Drug Del!"er# S#stem
7da beberapa jenis system pengiriman obat, yang telah lama digunakan untuk pengiriman obat untuk rongga hidung, seperti semprot hidung, tetes hidung,semprot aerosol
dan insufflators. Tabel1, diberikan daftar obat yang telah diberikan intranasal untuk
pengobatan sistemik dan jenis obat pengiriman perangkat yang digunakan "arana
pengiriman dan perangkat untuk administrasi intranasal obat )Putheti dkk - %88A*.
6
-
8/17/2019 Dds Intranasal Revisi
7/29
Tabel 1. alat dan cara pemberian obat intranasal
Pemilihan bentuk sediaan tergantung pada obat yang digunakan, indikasi, pasien dan
pemeriksaan terakhir. /mpat formulasi dasar yang harus dipertimbangkan yaitu larutan,
emulsi, dan bubuk kering.
"istem penghantar sediaan untuk obat pemberian intranasal yaitu-
a. "emprot hidungKetersediaan pompa dosis terukur pada nasal spray dapat memberikan dosis yang tepat
dari %6%88 Bm. Ckuran partikel dan morfologi dari obat dan viskositas formulasi
menentukan pilihan pompa dan perakitan )Kushwara- %811*.
b. Tetes hidung
Tetes hidung adalah salah satu yang paling sederhana dan nyaman dikembangkan untuk
penghantaran. Kerugian utama dari ini adalah kurangnya presisi dosis tetes hidung
mungkin tidak cocok untuk produk resep )Kushwara- %811*.
c. =asal gelKeuntungan dari nasal gel yaitu pengurangan dampak rasa karena mengurangi menelan,
pengurangan kebocoran anterior formulasi, pengurangan iritasi dengan menggunakan
eksipien menenangkan;emolien dan sasaran pengiriman ke mukosa untuk penyerapan
lebih baik )Kushwara- %811*.
d. =asal bubuk
7
-
8/17/2019 Dds Intranasal Revisi
8/29
Keuntungan untuk bentuk sediaan serbuk hidung adalah tidak adanya bahan pengawet
dan stabilitas superior formulasi. =amun, kesesuaian bubuk formulasi tergantung pada
kelarutan, ukuran partike, sifat aerodinamis dan iritasi hidung obat aktif dan; atau bahan
pembantu. Tetapi iritasi mukosa hidung dan pengiriman dosis terukur adalah beberapa
tantangan formulasi. Cmumnya, penyerapan bertindak melalui salah satu dari
mekanisme berikut antara lain menghambat aktivitas en+im, mengurangi kekentalan
lendir atau elastisitas, penurunan pembersihan mukosiliar, dan melarutkan atau
menstabilkan obat )Kushwara- %811*.
e. #ntranasal mikroemulsi#ntranasal mikroemulsi merupakan salah satu pengiriman obat non6invasif untuk
sirkulasi sitemik. 9yas )%882* telah melaporkan bahwa formulasi mikroemulsi
clona+epam digabungkan dengan agen mukoadhesif dipamerkan timbulnya status
epileptikus. !alam penelitian lain, 9yas dkk dilaporkan cepat dan tingkat yang lebih
besar dari transportasi obat ke dalam otak tikus setelah pemberian intranasal
mukoadhesif mikroemulsi +olmitriptan dan sumatriptan. Mukesh dkk )%88D*
mempelajari pengiriman intranasal risperidone dan menyimpulkan bahwa jumlah yang
signifikan dari risperidone dengan cepat dan efektid disampaikn ke otak dengan
pemberian intranasal nanoemulsion mukoadhesif risperidone )Kushwara- %811*.
/&nt&h Alat Intranasal
%,t!N&se !ntranasal
3ambar &.
-
8/17/2019 Dds Intranasal Revisi
9/29
D!re-tHaler Nasal
9
-
8/17/2019 Dds Intranasal Revisi
10/29
7lat ini dikembangkan oleh 5E! !irect aler untuk mengatasi distribusi partikel.
Partikel yang terdistribusi baik secara intranasal adalah yang berukuran %86&8 @m, tetapi untuk
mencapai bagian olfaktori, partikel harus berukuran dibawah @m. Mekanisme kerja dari alat ini
adalah )1* bagian mulut akan menimbulkan turbulensi udara di dalam alat ketika alat
dihembuskan, )%* kompartemen alat akan menimbulkan pola hembusan udara yang bersifat
turbulen, sehingga sirkulasi ini akan membantu dispersi obat, )&* saluran udara yang sudah
berpola dan disertai obat akan langsung menuju olfaktori
3ambar (. Prinsip dispersi serbuk secara simultan yang diterapkan pada !irectaler =asal
10
-
8/17/2019 Dds Intranasal Revisi
11/29
3ambar (. Penggunaan !irectaler =asal dan Penutup baru
Cntuk menggunakan alat ini, lepaskan penutup kemudian tahan alat agar obat yang
berada di bawah tidak tumpah. Tipe 1 memiliki pembungkus alumunium pada bagian dalam
sehingga harus dibuang terlebih dahulu. Tipe % memiliki pengait untuk mengaitkan bagian
penghubung mulut dan hidung. Tarik hingga terdengar bunyi klik. agian mulut dimasukkan
kedalam mulut, dan bagian hidung dimasukkan kedalam hidung. Kemudian hembuskan udara ke
alat. Ketika udara dihembuskan, softpalate akan menutup sehingga kemungkinan obat tertelan
akan berkurang.
3ambar . Kombinasi obat nasal dengan oral
Cntuk mendapatkan pengobatan yang lebih optimal, directaler =asal kini dibuat dengan
kemasan baru, dimana pengobatan intranasal digabungkan dengan pengobatan oral sehingga
menghasilkan bentuk sediaan seperti gambar .
2.0 Per$e(aan Intranasal DDS (engan &n"ens!&nal
Pemberian obat secara nasal sekarang ini adalah cara yang popular untuk menangani
penyakit pernafasan dan juga mengatur pemberian obat6obatan bebas)
-
8/17/2019 Dds Intranasal Revisi
12/29
adanya terapi nebulisasi,dapat digunakan cara oles;swab. eberapa pabrik obat sedang
mengembangkan cara penggunaan aplikator dosis tunggal, yang dapat melapisi lubang hidung
dengan cairan atau gel. Pada pilek, selain untuk mengobati, swab juga dapat terserap oleh saluran
hidung.
Pada intinya, pemberian obat langsung ke hidung;daerah nasal adalah dosis yang
digunakan adalah seminimal mungkin, karena tidak sperti oral, yang harus memperhatikan
metabolisme lintas pertama di hati. 7lat penyemprot;sprayer juga memiliki peranan penting.
Penggunaan sprayer tradisional akan memiliki perbedaan jika digunakan oleh remaja dan orang
tua, karena kekuatan penyemprotan yang berbeda. Cntuk itu, banyak perusahaan farmasi
yang mengembangkan alat yang dapat mengukur jumlah obat yang dikeluarkan secara simultan.
=!7 )=ew !rug 7pplication* menentukan bahwa pemberian obat nasal untuk gejala ataupun
penyakin radang selaput lendir, hanya untuk pasien 1% tahun ke atas.
Pada pemberian obat nasal menggunakan spray yang biasa, cairan berfungsi sebagai
pembawa, obat;+at aktif hanya sebagian kecil dari total keseluruhan cairan tersebut. Tantangan
formulasinya adalah mencari formula yang tidak akan merugikan pasien dan dapat diabsorpsi
dengan baik oleh hidung, tetapi secara efektif dapat dipompa oleh pompa mekanik regular.
Tantangan selanjutnya adalah membuat sediaan nasal yang juga dapat melewati sawar
darah otak. Cmumnya, tradisional spray nasal, hanya mencapai sepertiga mukosa nasal, untuk itu
banyak perusahaan farmasi yang mengembangkan sistem dispersi yang dapat memungkinkan
obat dapat mencapai seluruh permukaan mukosanasal hingga paranasal. Teknologi seperti ini
juga dapat digunakan untuk obat topikal agar dapat berpenetrasi lebih dalam dan obat oral agar
dapat diasorpsi lebih baik lagi."aat ini banyak dikembangkan obat nasal tanpa pengawet, yang
dapat mengiritasi hidung dan mukosa. "elain itu, dikembangkan juga alat yang dapat
mengirimkan obat menggunakan aktuator samping )side actuator*, bukan melaui bagian atas alat
tersebut. !rug delivery system intranasal atau sistem penghantaran obat intranasal adalah suatu
teknologi penyampaian obat yang khas, diciptakan agar obat dapat mencapai tempat kerja di
intranasal lebih optimal. Perbedaan !!" intranasal dengan sediaan oral untuk penyakit nasal
adalah tanpa proses 7!M/ )absorbsi, distribusi, metabolisme,eksresi*, sehingga efek obat akan
cepat tercapai, karena pemberiannya yang langsung mencapai tempat kerjanya.
K//#7= !!" #=T57=7"7 !#7=!#=3K7= "/!#77= K
-
8/17/2019 Dds Intranasal Revisi
13/29
1. !apat digunakan untuk berbagai macam terapi pengobatan, seperti-
Kulit Pengobatan -
5hinitis5hinosinusitis
Polip hidung"inusitis akut
'lu
9aksin
-
8/17/2019 Dds Intranasal Revisi
14/29
2. B!&armas! DDS Intranasal
2..1 Mekan!sme A$s&r$s! %$at Intranasal
-
8/17/2019 Dds Intranasal Revisi
15/29
Mekanisme ini terjadi sebagai berikut- partikel diambil oleh vesikel, ditransfer menembus
sel, dan akhirnya terdeposisi dalam ruang intertisial.
3ambar %. 5epresentasi "kematik Transport Melewati /pitel Pernapasan
)1* paraselular, )%* transelular, )&* transitotik, )g* sel6sel goblet, )c* sel columnar bersilia dan )tj*
pertemuan ketat )tight junction* J )b* sel6sel basal berlokasi pada lamina basal, )bl* disamping,lamina propia )lp* dengan )v* pembuluh darah.
2..2 Pele,asan %$at Intranasal
"elain melalui lapisan mukus dan penetrasi melalui epithelium, +at dapat pula mengalami
metabolisme oleh en+im nasal yang berada pada mukosa. !apat juga karena mekanisme normal
secara fisiologi, yaitu mekanisme pengeluaran mukosiliari, obat mempunyai waktu terbatas
)untuk absorbsi* dalam jaringan hidung. Keduanya merupakan faktor penting untuk
kemungkinan absorbsi obat secara intranasal. Parameter farmakokinetika setelah pemberian obat
yang diabsorbsi secara intranasal akan bervariasi besarnya dan tergantung dari sejumlah faktor
seperti -
-
8/17/2019 Dds Intranasal Revisi
16/29
1.
-
8/17/2019 Dds Intranasal Revisi
17/29
tersuspensi dalam aliran gas di di bronkus, selanjutnya partikel aliran gas tersuspensi di
bronkiolus partikel terdisfusi ke dalam alveoli, di dalam alveoli ini terdapat banyak
sekali pembuluh darah kapiler, di mana partikel +at masuk ke dalam kapiler6kapiler
pembuluh darah berdifusi ke saluran darah )masuk ke dalam pmbuluh darah*, di dalam
pembuluh darah ini, partikel +at akan berikatan bersama reseptor, selanjutnya obat akan
terabsorpsi melalui neuron olfactory menyerap melalui sel6sel pendukung dan kapiler
sekitarnya hingga terabsorpsi ke dalam cairan serebrospinal dan akan memberikan
efek sistemik yang diharapkan.
2.4 'akt&r #ang mem,engaruh! A$s&r,s! DDS Intranasal
'aktor yang mempengaruhi penyerapan obat secara intranasal, yaitu -
1. 'akt&r '!s!&l&g!s Nasal
a. Al!ran (arah
Mukosa hidung disuplai oleh banyak aliran darah dan terdapat area permukaan yang besar
sehingga menjadikannya sebagai tempat absorpsi obat yang optimal. aju aliran darah secara
signifikan mempengaruhi absorpsi sistemik obat di hidung, sehingga lebih banyak obat yang
melewati membrane dan mencapai sirkulasi darah. Mengingat bahwa kebanyakan absorpsi obat
terjadi melalui difusi, aliran darah penting untuk menjaga gradient konsentrasi dari tempat
absorpsi ke darah.
-
8/17/2019 Dds Intranasal Revisi
18/29
akhirnya ke saluran pencernaan. /liminasi ini ditetapkan MFF dan mempengaruhi secara
signifikan absorpsi obat secara nasal. sistem MFF digambarkan sebagai conveyer belt” dimana
silia memberikan kekuatan pendorong sedangkan mukus bertindak sebagai cairan lengket yang
mengumpulkan dan membuang partikel asing. /fisiensi MFF tergantung pada panjang, densitas
dan frekuensi gerakan silia serta jumlah dan sifat viskoelastik dari mukus. "ecara singkat, semua
faktor yang meningkatkan produksi mukus, dapat menurunkan kekentalan mukus atau
meningkatkan frekuensi gerakan silia dapat meningkatkan MFF.
Pada kondisi fisiologi, mukus diangkut dengan kecepatan nm;menit dan waktu transit
mukus dalam rongga hidung manusia dilaporkan 16%8 menit. =ilai yang melebihi batas tersebut
berarti abnormal dan menandakan gangguan MFF. !emikian jika kerja MFF menurun, maka
lamanya obat berada di mukosa nasal akan meningkat dan memperbesar permeasi obat. /fek
yang berlawanan teramati saat MFF meningkat. Pada kasus terakhir, penghentian dini dari
pemberian obat secara nasal dari rongga hidung ke arah nasofaring, menurunkan jumlah absorpsi
obat. Klirens produk obat dari rongga hidung juga dipengaruhi oleh tempat endapan. "uatu obat
yang terakumulasi di bagian posterior hidung akan dikeluarkan lebih cepat dari rongga nasal
dibandingkan obat yang terakumulasi di bagian anterior. al ini dikarenakan MFF lebih rendah
di bagian anterior hidung dibandingkan di bagian posterior yang lebih bersilia. !i sisi lain,
tempat akumulasi obat di hidung sangat tergantung pada bentuk dosis.
-
8/17/2019 Dds Intranasal Revisi
19/29
Tabel %. Kondisi Patologi dan !ampaknya terhadap Klirens Mukosiliar =asal
Kondisi Patologis Klirens Mukosiliari
!iskinesia siliari primer Terganggu )impared *- denyut;gerakan silia tidak
ada atau terjadi diskinetik denyut;gerakan silia.
7sma Meningkat- proses inflamasi dan iritasiMenurun- kerusakan epitel
"istic fibrosis Terganggu )impared *- dehidratasi mukus
#nfeksi bakteri dan virus ilangnya silia dan perubahan sifat mukus
!iabetes mellitus Terganggu )impared *- dehidratasi dan kerusakan
mikrovaskular
-. Degra(as! en5!m
-
8/17/2019 Dds Intranasal Revisi
20/29
telah diidentifikasi di pernafasan hidung manusia dan mukosa olfaktori, yang mungkin terlibat
dalam transport berbagai obat hidrofobik dan ampifilik. P6glikoprotein )P6gp* merupakan efluks
transporter yang berada di bagian apikal sel epitel bersilia dan di pembuluh submukosa dari
bagian penciuman )olfaktori* manusia. eberapa studi menunjukkan bahwa P6gp mempunyai
peran penting dalam mencegah influL obat secara aktif dari membran hidung.
2. 'akt&r '!s!k&k!m!a %$at
Karakter fisikokimia obat )bobot molekul, lipofilitas, pKa, stabilitas dan kelarutan* dapat
mempengaruhi absorbsi nasal.
a. B&$&t m&lekul6 L!,&!l!tas6 (an ,a.
Membran hidung cenderung bersifat lipofil sehingga absorpsi obat cenderung menurun
dengan berkurangnya lipofilitas obat tersebut. adi, untuk obat
20
-
8/17/2019 Dds Intranasal Revisi
21/29
polar, koefisien partisi adalah faktor utama yang mempengaruhi permeabilitas melalui mukosa
hidung.
$. Sta$!l!tas
ingkungan rongga hidung memiliki berbagai en+im yang dapat memetabolisme obat
sehingga menurunkan stabilitas biologis obat yang diberikan melalui rute nasal. Cntuk mengatasi
hal ini, berbagai strategi telah digunakan seperti penggunaan prodrug dan inhibitor en+im. "elain
itu, banyak obat yang tidak stabil secara fisikokimia melalui reaksi hidrolisis, oksidasi,
dekomposisi fotokimia atau polimerasi pada pemberian nasal.
-. S&lu$!l!tas7elarutan
adi sebelum diabsorpsi didaerah nasal, obat harus terdisolusi dalam cairan rongga hidung yang berbasis air. adi obat yang kurang larut
dalam air dan atau memiliki dosis terapeutik yang tinggi akan mengalami masalah saat diberikan
secara intranasal sehingga kelarutannya harus dimodifikasi dengan peningkat kelarutan.
2.8Penghantaran %$at Intranasal
Pemberian obat intranasal pada beberapa tahun terakhir ini semakin dipertimbangkan
untuk pemberian obat dalam rangka pengembangan entitas kimia baru atau meningkatkan profil
terapi obat yang sudah ada. Cntuk menilai kelayakan terapi, pendekatan obat intranasal dapat
menjadi pertimbangan untuk pemilihan rute pemberian obat, khususnya sifat kondisi patologis
)akut atau kronik* dan efek terapi obat )""P lokal atau sitemik*. Cntuk kondisi penyakit akut,
keuntungan yang diberikan oleh pemberian obat intranasal dalam hal kenyamanan pasien dan
kepatuhan mungkin tidak banyak yang relevan bila dibandingkan dengan pemberian obat dengan
rute parenteral. "ebaliknya, hal ini sangat penting untuk mengobati atau mengontrol kondisi
medis yang kronis.
21
-
8/17/2019 Dds Intranasal Revisi
22/29
2.8.1 Penghantaran L&kal
aringan terkait hidung limfoid terdiri dari aglomerat sel
dendritik, Tcells dan 6sel yang terlibat dalam inisiasi dan pelaksanaan respon imun. Fontoh
keberhasilan vaksin intranasal manusia termasuk yang melawan virus influen+a 7 dan ,
22
-
8/17/2019 Dds Intranasal Revisi
23/29
proteosoma influen+a, adeno virus6vektor influen+a, kelompok meningokokus asli, virus
dilemahkan respiratory syncytial dan parainfluen+a virus &. =amun, vaksinasi nasal manusia
tidak terbatas pada afeksi saluran udara bagian atas. "etelah sekretori imunisasi nasal,
imunoglobulin 7 juga dapat dideteksi dalam sekresi mukosa lainnya, yang penting terhadap virus
yang ditularkan melalui site mukosa lainnya, seperti virus human immunodeficiency dan virus
hepatitis .
2.8.0 Penghantaran e Susunan S#ara Pusat Melalu! Rute H!(ung
-
8/17/2019 Dds Intranasal Revisi
24/29
BAB III
PEMBAHASAN
-
8/17/2019 Dds Intranasal Revisi
25/29
BAB I9
ESIMPULAN
1. %$at Dan Bentuk Se(!aan Intranasal
%,t!N&se !ntranasal
3ambar &.
-
8/17/2019 Dds Intranasal Revisi
26/29
3ambar . Kombinasi obat nasal dengan oral
2. Per3alanan %$at Intranasal Dalam Tu$uh
7lur dari jalur rute nasal yaitu sebagai berikut-
alur absorpsi nasal yaitu sebagai berikut-"etelah berdifusi ke aliran darah, obat akan terabsorpsi melalui neuron olfactory
menyerap melalui sel6sel pendukung dan kapiler sekitarnya hingga terabsorpsi ke
dalam cairan serebrospinal dan akan memberikan efek sistemik yang diharapkan.
. 'akt&r:akt&r #ang mem,engaruh! DDS Intranasal
a. "ifat fisiko kimia obat - lipofilik6hidrofilik keseimbangan, degradasi en+imatik
dalam rongga hidung, ukuran molekul. b. Karateristik sediaan obat intranasal - formulasi )konsentrasi, p,osmolaritas*,
obat didistribusi dan deposisi, viskositas.
c. "ifat anatomi dan fisiologis dari rongga hidung - mukosiliar, dingin, rhinitis,
permeabilitas membran, plingkungan.
0. /&nt&h se(!aan !ntranasal
26
-
8/17/2019 Dds Intranasal Revisi
27/29
=ama produk
Pabrik
Kemasan
Komposisi
#ndikasi
Mekanisme obat
!osis
Pemberian
Fara
Menggunakan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
=asacort 7N =asal "pray
"anofi 7ventis
"emprot hidung mcg;semprot L 1%8 dosis
Triamcinolone acetonide
Terapi simpatomatik rinitis alergi musiman dan menahun
Termasuk golongan kortikosteroid hidung.
'armakologi-'armakodinamik- Triamcinolone asetonid
ini merupakan turunanyang lebih kuat dari triamsinolon
dan sekitar D kali lebih efektif dibandingkan prednison.
Kortikosteroid sangat efektif untuk mengobati penyakit
alergi pada manusia.
=asacort 7N tidak memiliki efek adanya tanda dan
gejala alerginya. Perbaikan dalambeberapa gejala pasien
yang mungkin terlihat dalam hari pertama terapi dengan
=asacort 7N dan pemulihan dapat diperkirakan dalam&6( hari. Ketika=asacort 7N dihentikan sebelum pada
waktunya, gejala mungkin akan kambuh selama
beberapa hari.
!alam penelitian klinis yang dilakukan pada orang
dewasadan anak6anak dengan dosis sampai dengan
((8mcg;hari intranasal, tidak ada penekanan
adrenal)P7* aksis hipotalamus6hipofisis yang telah
diamati.
Cntuk dewasa dan anak O 1% tahun - %%8 mcg )%
semprotan tiap lubang hidung* 1 kali sehari.Cntuk pemeliharaan - 118 mcg;hari )1 semprotan tiap
lubang hidung*
anya untuk penggunaan hidung.
1. "ecara perlahan meniup hidung untuk
membersihkan lubang hidung, jika diperlukan.
%. etakkan ujung semprot ke dalam1lubang hidung
)ujung tidak harus mencapai jauh ke dalam hidung*
dengan kepala membungkuk ke depan agar
semprotan akan berusaha menuju hidung bagian
belakang.
&. 7rahkan ujung langsung kembali ke dalam hidung.
Menutup lubang hidung lainnya dengan jari.
Memompa semprotan dengan menekan kuat
27
-
8/17/2019 Dds Intranasal Revisi
28/29
Peringatan
/fek samping
-
-
botolnya dan menghirup perlahan sekaligus. Clangi
tata cara lubang hidung bagian lain.(. Clangi langkah6langkah jika diperintahkan untuk
penggunaan G 1semprotan perlubang hidung.
. indari meniup hidung selama 1 menit setelah pemberian dosis. Cntuk hasil terbaik, =asacort 7N
harus digunakansecara teratur.
Pasien yang mendapat terapi jangka panjang
kortikosteroid sistemik. #nfeksi T aktif atau tenang,
infeksi virus, bakterial, fungi sistemik atau herpes
simpleL okular yang tidak diterapi. >angan untuk
penderita cacar air atau campak. Clkus septum nasal
yang baru, bedah atau trauma nasal. amil, laktasi.
5initis, sakit kepala dan faringitis. /pistaksis, iritasinasal, kekeringan pada mukosa, kongesti naso6sinus dan
bersin6bersin. >arang- perforasi septum nasal. >arang-
reaksi alergi termasuk ruam kulit, urtikaria, pruritus, dan
edema pada wajah.
28
-
8/17/2019 Dds Intranasal Revisi
29/29
DA'TAR PUSTAA
1. >, Pillion !ennis, >ohn >. 7rnold, /lias Mee+an. %884. /nhancement in !rug !elivery - =asal
!elivery of Peptide !rug. =ew ork- F5F Press.
%. Kim, Fhan ak. %88&. Modified65elease !rug !elivery Technology - 'ormulation
Fhallenges - Protein powder for #nhalation. =ew ork- Marcel !ekker.
&. M, illery 7nya, 7ndrew Q.loyd, >ames "warbrick, %88. !rug !elivery and Targeting.
(. P, Qermeling !aniel, >odi . Miller. %88&. Modified65elease !rug !elivery Technology -
#ntranasal !rug !elivery. =ew ork - Marcel !ekker.
. 3uy 'urness. %88. =asal !rug !elivery - 5apid onset via a convenient route. /ngland-