download publikasi majalah intra edisi v 2015

39

Upload: doduong

Post on 03-Jan-2017

231 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

| 1

DAFTAR ISI

PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

ii |

52.Bagi Hj Siti Rahayu tahun 2013 merupakan pengalaman yang tidak pernah dilupakan selama menjadi perajin kain tenun tradisional asal Lampung tapis. Kendati telah merintis sekitar 20 tahun tak terbayang di benak ibu empat putri bisa bertandang ke Istana Negara Jakarta diundang dalam sebuah acara yang digelar Ibu Negara Ani Yudhoyono.

WARTA USAHA

Pemimpin Umum: gunaryo Pemimpin Redaksi: ani mulyati Redaktur Pelaksana: luther palimbong Editor: r. sudiyatmoko, m. amin, guntur Fotografer: tim pusat humas kemendag

1.Salam Redaksi

Sambutan dari Kepala Humas Kemendag atas terbitnya edisi keempat majalah .

36.Opini dari Menteri Perhubungan ignasius Jonan, Wakil Ketua Komisi Vi DPR Ri Heri Gunawan dan mantan anggota BPK Bidang Ketahanan Pangan dan Energi Ali Masykur Musa.

Ignasius Jonan mengapresiasi langkah pemerintah dalam menciptakan program Gerai Maritim. Heri Gunawan meminta pemerintah memastikan stabilitas harga. Ali Masykur Musa berpendapat pentingnya desain ketahanan pangan nasional.

2.Menggenggam Bandul Stabilitas Harga

Pemerintah dinilai hadir di tengah masyarakat karena berbagai upaya intervensi langsung di lapangan, mengguyur berbagai bahan kebutuhan pokok dengan harga murah, memperlancar distribusi dan logistik, serta menciptakan aksi-aksi preventif dan regulatif.

30.Ulasan Pangan

Isu pemberitaan yang paling banyak disoroti media kendati berbeda periode yakni beras, impor gula, impor sapi, gula rafinasi, dan harga cabai.

60.Persitiwa penting yang terjadi di Kementerian Perdagangan

66.Dari hasil survey BNN pengguna narkoba terbanyak sebesar 50 persen adalah dari kalangan pekerja, termasuk dari Pegawai Negeri Sipil (PNS)

68.Robert James Bintaryo, Direktur Bahan Pokok dan Barang Strategis

Pemerintah telah menyiapkan dan melakukan antisipasi-antisipasi untuk menekan gejolak harga.

70.Pemerintah Indonesia memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan SDM berbasis kompetensi dalam menghadapi Asean Economic Community (AEC) tahun 2015.

72.Sosialisasi Konsumen Cerdas yang sedang dikampanyekan oleh Kemendag hadir dalam format infografis.

SEKAPUR SIRIH

SEKAPUR SIRIH

Redaksi menerima artikel, opini, surat pembaca. Setiap tulisan hendaknya

diketik dengan spasi rangkap dengan panjang naskah 6.000 - 8.000 karakter,

disertai identitas penulis. Naskah dikirim ke:

[email protected] ini dapat diakses melalui

www.kemendag.go.id

Pembaca yang Budiman,

Syukur Alhamdulillah, majalah ini dapat kembali hadir ke hadapan

sidang pembaca. Majalah ini akan menyajikan upaya Kementerian Perdagangan dalam menyediakan bahan pokok kepada rakyat dan menstabilkan harga. Begitu banyak kegiatan yang dilakukan Kemendag untuk hadir di tengah-tengah rakyat menjawab berbagai tantangan. Kami selalu optimis karena Kemendag dan rakyat bersama-sama melakukan upaya-upaya terbaik.

Majalah ini menyuguhkan berbagai terobosan dan tindakan Kemendag untuk bisa hadir di tengah-tengah kebutuhan rakyat terhadap pangan, seperti beras, daging ayam, daging sapi, bawang merah, cabai, dan lainnya. Majalah ini mengupas upaya-upaya, baik secara regulatif maupun aksi-aksi nyata di masyarakat seperti blusukan ke pasar-pasar, berdialog dengan warga dan pedagang, atau belepotan lumpur ke sentra-sentra produksi dan menciptakan skema-skema baru dalam menurunkan harga komoditas, menyeimbangkan harga antardaerah, dan antarpulau, hingga harus menginap dan berinteraksi secara lebih intensif dengan penjual bahan pokok di pasar induk. Tentu semua

itu akan direkam secara lebih intensif dan lengkap untuk memberikan persepsi kepada publik bagaimana upaya Kemendag "menggenggam stabilitas harga pangan secara nasional."

Selain itu, ada dua menteri dalam Kabinet Kerja yang ikut bersuara di majalah ini, yaitu Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan Menteri Tenaga Kerja M. Dhakiri. Ignaisus Jonan akan berbicara tentang Gerai Maritim. Sebuah upaya pemerintah untuk menyeimbangkan disparitas harga pangan. Sementara Dhakiri berbicara tentang tiga pilar dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Yang juga cukup menarik disimak adalah munculnya mantan anggota Badan Pemeriksa Keuangan bidang Ketahanan Pangan dan Energi, Ali Masykur Musa. Ketua Ikatan Sarjana NU itu menunjukkan bagaimana desain Indonesia agar mampu menjadi eksportir bahan pangan ke sejumlah negara di dunia dan mengurangi ketergantungannya pada impor.

Seperti biasa majalah ini juga memuat media monitoring tentang stabilitas harga pangan dan lintas peristiwa. Akhirnya, kami ucapkan selamat membaca.

www.informasi. kemendag.go.id

contact.us@ kemendag.go.id

Kementerian Perdagangan

@kemendag

LAPORAN UTAMA

REFLEKSI MEDIA

OPINI

OPINI

56.Srie Agustina, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri

Bekerja keras adalah prinsip Srie Agustina sehingga dia pantang menyerah dalam menunaikan amanah baik dalam keluarga maupun dalam pekerjaan.

MENGENAL LEBIH DEKAT

ETALASE PERISTIWA

KATA KITA

TRADE-PEDIA

MENYONGSONG MEA

KIAT MENJADI

KONSUMEN CERDAS

TEGAKKAN HAK & KEWAJIBAN ANDA

SELAKU KONSUMEN

TELITI SEBELUM MEMBELI

PERHATIKAN LABEL & MASA KADALUWARSA

PASTIKAN PRODUK SESUAI DENGAN

STANDAR MUTU K3L

BELI SESUAI KEBUTUHAN,

BUKAN KEINGINAN

KONSUMEN CERDAS adalah konsumen yang kritis dan berani

memperjuangkan hak dan kewajibannya serta mampu melindungi diri sendiri,

keluarga, dan lingkungan dari barang dan jasa yang tidak sesuai dengan ketentuan

atau tidak sesuai dengan Kesehatan, Keamanan, Keselamatan,

dan Lingkungan (K3L).

KOLOM PEDULI

≡ ≡

Redaksi: asfiranti, mulyansari, virza arigiatha, abdul syukur k, heru bahtiar arifin

Alamat Redaksi: pusat humas kementerian perdagangan ri jl. m. i. ridwan rais, no. 5, jakarta pusat 10110, (gedung i lantai 2) telp. (021) 386371 fax. (021) 3508711

Salam Redaksi

Ani Mulyati

Kepala Pusat Hubungan

Masyarakat

KEMENTERIAN PERDAGANGAN

REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN UTAMA menggenggam bara stabilitas harga

PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

2 | | 3

Seperti sudah lazim dari tahun ke tahun, harga kebutuhan pokok mengalami

kenaikan menjelang bulan puasa Ramadhan dan Idul Fitri 1436 Hijriyah.

Penyebabnya sangat klasik. Permintaan tinggi sementara suplai barang terbatas.

Untungnya, belum sempat meroket dan harga bergerak liar, harga kebutuhan

pokok bergerak stabil. Pemerintah dinilai hadir di tengah masyarakat karena

berbagai upaya intervensi langsung di lapangan, mengguyur berbagai bahan

kebutuhan pokok dengan harga murah, memperlancar distribusi dan logistik,

serta menciptakan aksi-aksi preventif dan regulatif. Di tengah fluktuasi harga bahan

pokok, pemerintah seolah menggenggam bandul stabilitas harga pangan.

Menggenggam Bandul Stabilitas

HARGA

Mendag Rachmat Gobel saat meninjau pasar induk beras Cipinang

foto

: ti

m h

um

as

LAPORAN UTAMA menggenggam bara stabilitas harga

PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

4 | | 5

TEROBOSAN & AGRESIVITASPADA MEDIO BULAN MEI-JUNI TAHUN INI, MENTERI PERDAGANGAN RACHMAT GOBEL MELAKUKAN SEJUMLAH TEROBOSAN PENTING UNTUK MEMASTIKAN STOK PANGAN DAN STABILITAS HARGA BAHAN POKOK NASIONAL. SEJUMLAH KEBIJAKAN DIBUAT. SEJUMLAH PROGRAM DIGERAKKAN. DENGAN MENYINCING CELANA, BERBASAH-BASAH DAN

BELEPOTAN TANAH, RACHMAT GOBEL TERJUN LANGSUNG, BERTEMU MASYARAKAT, PARA PEDAGANG, DAN BLUSUKAN KE SEJUMLAH PASAR, MENGARUNGI SUNGAI, DAN MENDATANGI SENTRA-SENTRA PRODUKSI KOMODITAS UNTUK MEMANGKAS JALUR DISTRIBUSI SEHINGGA MASYARAKAT MENDAPATKAN HARGA TERBAIK TANPA MERUGIKAN PETANI.

Kerja keras Mendag ini dalam rangka mengatasi permasalahan laten dalam

perdagangan yaitu terjadinya fluktuasi harga bahan pokok. Sedikitnya terdapat tiga hal penting yang mempengaruhi fluktuasi harga. Pertama, belum terjaminnya ketersediaan kebutuhan bahan pokok. Kedua, belum efisiennya arus barang dan konektivitas (logistik, distribusi, dan fasilitasi perdagangan). Ketiga, pengelolaan impor dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan.

Untuk menciptakan stabilisasi harga perlu sejumlah elemen pendukung, yakni perlu menjamin ketersediaan, memastikan kelancaran distribusi, efisiensi biaya produksi, distribusi dan margin, memantau permintaan, serta menetapkan kebijakan harga, pengelolaan stok dan logistik serta pengelolaan ekspor dan impor.

ISU KRITIS YANG KERAP MENJUNGKIRBALIKKAN HARGA KOMODITI BISA DILIHAT DARI EMPAT HAL.

P ER TA M A , kondisi pasokan dan harga pangan pokok di dalam negeri biasanya dipengaruhi oleh faktor produksi yang bersifat musiman, cuaca ekstrim, masalah distribusi dan faktor eksternal.

K ED UA , faktor produksi yang bersifat musiman dan cuaca ekstrim sangat terkait dengan fluktuasi harga produk hortikultura seperti cabai dan bawang.

K E T I G A , faktor eksternal yang mempengaruhi fluktuasi dan ketersediaan produk pangan impor, seperti kedelai, jagung, gandum, dan bawang putih. Harga dan pasokannya dipengaruhi oleh kondisi harga, supply-demand di pasar internasional dan nilai tukar.

K EEMPAT, faktor distribusi secara umum produk pangan pokok dipengaruhi oleh biaya distribusi di dalam negeri yang masih tinggi dan beragam akibat adanya bottleneck dalam rantai pasok serta terbatasnya kapasitas bongkar/muat pelabuhan di beberapa daerah yang kemudian menciptakan disparitas harga antar daerah.

Pemerintah memberikan dukungan pengembangan kapasitas logistik terkait isu belum efisiensinya arus barang dan konektivitas (logistik distribusi dan fasilitas perdagangan). Dukungan Kementerian dalam bentuk pengembangan kapasitas logistik dapat dilihat melalui peningkatan kualitas sarana distribusi seperti pasar,

pusat distribusi regional/pusat distribusi provinsi, dan gudang. Juga dapat dilihat dari peningkatan kapasitas pelaku logistik, serta peningkatan koordinasi pemerintah dan pelaku usaha atau asosiasi.

Ada tiga indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja pengembangan kapasitas logistik. Pertama, menurunnya biaya logistik barang kebutuhan pokok dan barang penting terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Kedua, transaksi perdagangan antarpulau (antarprovinsi). Ketiga, pembangunan dan revitalisasi sarana perdagangan seperti pasar rakyat, pusat distribusi regional, provinsi, dan gudang non-Sistem Resi Gudang (SRG).

Ketahanan pangan nasional masih merupakan isu strategis bagi bangsa ini. Sebab, produksi dalam negeri belum tercukupi, belum otpimalnya sistem distribusi, dan tingginya tingkat konsumsi. Isu-isu ini rentan terhadap masaah social, ekonomi, dan politik. Maklum, ketahanan pangan sangat erat kaitannya dengan tingkat inflasi yang dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi. Ketahanan pangan juga merupakan masalah yang sangat sensitif karena terkait dengan kesejahteraan petani di dalam negeri, sehingga pemerintah memiliki kewajiban untuk menjaga kelangsungan ketersediaan bahan pangan nasional. Guna menjaga ketersediaan pasokan pangan di dalam negeri itulah maka diperlukan kebijakan impor yang dinamis dan komprehensif.

Untuk itulah, pada bulan Mei-Juni-Juli, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel memang melakukan sejumlah terobosan penting untuk

memastikan stok pangan dan stabilitas harga nasional, melakukan pasar murah dan operasi pasar, termasuk menjaga disparitas harga antarpulau di seluruh penjuru nusantara. Kementerian Perdagangan mengusung program Gerai Maritim sebagai langkah menyeimbangkan harga di seluruh kawasan di Indonesia. Kemendag juga menciptakan perdagangan regional dengan memangkas distribusi dengan melakukan pembelian langsung ke sentra-sentra produksi komoditas dan dijual langsung ke pasar-pasar di pulau lain. Terobosan juga dilakukan dengan memperbaiki pasar-pasar rakyat. Pasar-pasar ini dibangun sekaligus sebagai pusat informasi harga bahan pokok dan penyimpanan bahan pokok. Kemendag menciptakan “Depo Bapok Kita.”

Pada medio Mei, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel sudah bersiap menyiapkan pondasi pangan guna menghadapi hari besar keagamaan, yaitu bulan puasa dan Idul Fitri. Kemendag membangun kerjasama dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Menkop dan UKM AAGN Puspayoga, melakukan blusukan dan sidak ke Pasar Cibinong. Sidak ini ingin memastikan stabilitas harga beras di pasaran serta memastikan ketersedian pasokan mencukupi jelang bulan Ramadhan. Sepekan kemudian, Rabu (27/6) Mendag Rachmat Gobel, bersama Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti, Kepala BPOM Roy A. Sparringa, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono blusukan ke Pasar Beras Induk Cipinang (PIBC). Tak hanya memantau ketersediaan dan stabilitas harga beras, Kementerian Perdagangan ingin menggenggam stabilitas harga bahan pokok agar tak dipermainkan para spekulan.

Blusukan ke pasar pun terus dilakukan ke daerah, menuju Pasar Gede, Surakarta, Sabtu (11/6). Di Pasar ini Mendag Rachmat Gobel mengeluarkan peringatan keras bagi siapa pun yang ingin berspekulasi dalam memperemainkan harga bahan pokok menjelang bulan puasa dan Lebaran. Mabes Polri, BIN dan semua instansi, telah dihubungi untuk mengamankan stok dan menjaga stabilitas harga agar tidak bergerak liar. “Saya memastikan semua pihak, terutama aparat keamanan,

↑ Mendag Rachmat Gobel bersama Mentan Amran Sulaiman dan Menkop & UKM AAGN Puspayoga saat sidak ke pasar Cibinong

foto

: ti

m h

um

as

LAPORAN UTAMA menggenggam bara stabilitas harga

PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

6 | | 7

MEWUJUDKAN MISI

Menjaga stok barang kebutuhan pokok dan menjaga stabilitas harga menjadi sangat prioritas. Sebab, Kementerian Perdagangan memang memiliki sasaran penting dalam merealisasikan visi-misi yang tertuang dalam Nawacita yang

dirumuskan dalam rencana strategis Kemendag. Mandat Nawacita yang dirumuskan dalam Rencana Strategi Kementerian Perdagangan meliputi setidaknya empat hal.

P ER TA M A , Kemendag memiliki mandat untuk menjaga stabilitas harga barang kebutuhan pokok dengan koefisien variasi kurang dari 9% pada 2015-2019. Artinya sepanjang 2015-2019, harga barang pokok diberi ruang berfluktuasi secara rata-rata kurang dari 9%, terutama terhadap 10 komoditi, yakni beras, gula, minyak goreng, terigu, kedelai, jagung, susu, daging sapi, daging ayam, dan telur ayam.

K ED UA , Kemendag harus menurunkan koefisien variasi harga barang kebutuhan pokok antarwilayah dari 14,2% pada 2015 menjadi lebih kecil dari 13% pada akhir 2019.

K E T I G A , meningkatkan pertumbuhan PDB riil subsektor perdagangan besar dan eceran dari 6,7% pada 2015 menjadi 8,5% pada 2019.

K EEMPAT, pelaksanaan pembangunan/revitalisasi 1.000 unit pasar rakyat/pasar tradisional setiap tahun sehingga pada akhir 2019 jumlah pasar rakyat/pasar tradisional yang dibangun/direvitalisasi sebanyak 5.000 unit. Hal ini untuk mendukung inflasi <5% per tahun.

telah siap menjaga distribusi barang dan penumpang dan siap menindak secara tegas setiap gangguan dan sabotase yang menyebabkan terganggunya distribusi bahan pokok,” tegasnya.

Kemendag kemudian menuju ke Jawa Timur. Bersama Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Kemendag menyisir pasar terbesar di Jawa Timur, Pasar Wonokromo dan Pasar Induk Beras Bandul Merisi. Blusukan ini sekali lagi dilakukan guna memastikan ketersedian stok bahan kebutuhan pokok mencukupi di Jawa Timur. Pemerintah menjamin ketersediaan bahan kebutuhan pokok untuk rakyat di seluruh Tanah Air. “Pemerintah memastikan harga kebutuhan pokok juga tetap stabil dan terkontrol. Mendag menghimbau agar masyarakat tidak perlu khawatir karena stok barang kebutuhan pokok mencukupi dan Pemerintah baik pusat maupun daerah, akan terus berupaya menjaga stabilitas harga,” tegas Mendag

Di Jakarta, Kemendag (Selasa, 26/5) melakukan rapat koordinasi bersama Kepala Dinas Perdagangan se-Indonesia dan para stakeholders serta jajaran Kemendag. Rakor ini ingin memastikan kesiapan pemerintah mengamankan bahan pokok di seluruh penjuru Tanah Air sekaligus mempersiapkan langkah-langkah strategis dan efektif untuk menstabilkan harga barang kebutuhan pokok menjelang bulan Puasa dan Lebaran Tahun 2015.

Pengamanan pangan terus dilakukan dengan menggelar rapat koordinasi (Rakor) pengamanan pangan saat Ramadhan dan Idul Fitri 1436 H dengan berbagai Kementerian/Lembaga. Bersama Mendagri Tjahyo Kumolo, Kemendag terus mematangkan situasi dan mengantisipasi hal-hal yang bisa mengganggu kelancaran distribusi dan memastikan ketersediaan bahan pokok tetap terjaga di setiap jengkal bumi ibu pertiwi ini. Rakor ini juga dihadiri oleh Asisten Operasi Kapolri Irjen Polisi Arif Wachyunadi dan perwakilan dari semua instansi terkait.

Kemendag sebelumnya (Jumat 5/6) melakukan media briefing mengenai ketersediaan bapok jelang bulan Puasa dan Lebaran. Sebagai narasumber di media briefing tersebut Dirjen PDN Srie Agustina dan Dirjen SPK Widodo. Pada kesempatan tersebut meminta melalui media kepada masyarakat untuk bersinergi dengan Kementerian/Lembaga terkait, untuk melakukan pengawasan terhadap pangan olahan yang disinyalir telah kadaluarsa, barang rusak atau tidak sesuai ketentuan, yang disebarkan oleh oknum-oknum yang memanfaatkan keadaan.

Pada Senin (8/6), Sekjen Kemendag Gunaryo dan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Srie Agustina kembali ingin mengecek ketersediaan bahan pokok dan stabilisasi

harga bahan pokok, menghadapi bulan Puasa dan Lebaran 2015 bersama lembaga terkait, Asosiasi Petani, Peternak, Pasar Induk dan Asosiasi Pelaku Usaha. Pada kesempatan itu Dirjen PDN meminta komitmen dari seluruh lembaga dan Asosiasi terkait untuk menjaga kecukupan stok dan kestabilan harga.

Setelah itu, Rachmat Gobel melakukan pertemuan dengan Menperin Saleh Husin, Kepala BIN Marciano Norman dan Kabareskrim Polri Irjen Pol Budi Waseso. Lagi-lagi membahas ketersediaan stok bahan kebutuhan pokok dan stabilisasi harga bahan pokok menjelang Puasa dan Hari Raya Idul Fitri 2015, di Kantor Kemendag, Jakarta, Rabu (10/6). Dalam paparannya, Mendag menegaskan bahwa stok bahan pokok dalam menyambut puasa dan Hari Raya Idul Fitri tahun 2015 lebih dari cukup.

Ketersediaan lebih dari cukup ternyata tidak membuat Mendag cukup bisa tidur nyenyak. Mendag memastikan perlunya sinergi seluruh pihak terkait dalam mengawasi kelancaran pasokan dan distribusi, demi menstabilkan harga bahan pokok. Sejumlah titik-titik hambatan yang dihadapi oleh pengusaha dan asosiasi dibahas dan dicarikan jalan keluar.

Agresivitas Kemendag terus mengular ke Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (19/6). Mendag Rachmat Gobel melakukan konferensi pers bersama Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog), Djarot Kusumayakti, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Djoko Sasono dan Perwakilan dari Kementerian Pertanian.

Secara regulatif, Kemendag mendorong lahirnya Perpres No 71 Tahun 2015 yang berisi upaya pengendalian dan penetapan harga barang pokok dan arang penting. Beberapa hal penting diatur dalam Peraturan Presiden tersebut yaitu ketentuan mengenai penetapan jenis barang kebutuhan pokok dan barang penting, kewenangan Menteri Perdagangan untuk menjamin pasokan dan stabilisasi harga Barang kebutuhan pokok dan/atau barang penting dalam kondisi tertentu, menetapkan kebijakan pembentukan Tim Ketersediaan dan Stabilisasi Harga, ketentuan penyimpanan, serta Pendaftaran Pelaku Usaha Distribusi Barang Kebutuhan Pokok dan/atau Barang Penting.

Tetap menjaga ketersediaan barang kebutuhan pokok agar mampu menjaga stabilitas harga merupakan tugas kunci Kementerian Perdagangan demi mewujudkan Perdagangan Dalam Negeri yang bertumbuh dan berkualitas. Kendati demikian, sebagai tugas kunci yang berurusan dengan hajat hidup 250 juta rakyat Indonesia, upaya menjaga stabilitas harga pangan nasional ibarat menggenggam bara api. — (ASK, HER, TIM)

"PEMERINTAH MEMASTIKAN HARGA KEBUTUHAN POKOK JUGA TETAP

STABIL DAN TERKONTROL.”

LAPORAN UTAMA menggenggam bara stabilitas harga

PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

8 | | 9

Pada awal Mei 2015, Kementerian Perdagangan telah

menyiapkan segalanya untuk memastikan stok beras menjelang

puasa dan Lebaran aman. Stok cukup dan harga tidak melambung tinggi. Tetap stabil di harga keekonomian.

“Kemendag bertanggung jawab terhadap pengamanan ketersediaan dan stabilisasi

harga komoditas pangan di pasar, sekaligus sebagai salah satu lembaga

yang ikut menjaga pengendalian laju inflasi. Saat ini, kami pastikan stok

beras dalam kondisi aman dan harga terkendali,” tegas Mendag

Rachmat Gobel saat itu.

Pastikan Stok Aman dan Stabil

Aktivitas bongkar muat bahan pokok di pelabuhan rakyat Sunda Kelapa, Jakarta

Untuk mengamankan stok beras nasional, Mendag bersama Kementerian Pertanian dan Bulog tengah melakukan verifikasi

data stok beras nasional. Selanjutnya, perkembangan data stok beras secara berkala akan dilaporkan kepada Presiden, Wakil Presiden, Menteri Sekretaris Negara, Kepala Staf Kepresidenan, dan Menteri terkait lainnya. “Perkembangan stok beras nasional ini akan menentukan kebijakan pemerintah dalam melakukan stabilisasi harga di pasar, termasuk dalam menentukan operasi pasar di sejumlah wilayah yang terjadi gejolak harga,” tutur Rachmat.

Dengan demikian, kekurangan pasokan beras untuk kebutuhan pangan masyarakat bisa dipenuhi dengan baik sehingga tidak terjadi lonjakan harga yang dapat merugikan rakyat, serta mempengaruhi perekonomian nasional dan kesejahteraan petani. Sebab, pada umumnya petani juga konsumen beras.

Mendag memastikan opsi untuk menambah stok beras akibat anomali cuaca yang mempengaruhi kegiatan musim tanam dan panen segera diatasi dengan tetap mengikuti garis kebijakan dan instruksi Presiden. Kemungkinan panen raya masih akan terjadi bulan Juli. Koordinasi Kementerian akan kami lakukan dengan intensif, untuk menjaga hal-hal yang tidak kita inginkan.

IMPOR LANGKAH TERAKHIR

Setelah menjamin kondisi bahan pokok dalam kondisi

cukup, aman dengan harga stabil, Kemendag membuat satu keputusan untuk tidak impor beras yang selama ini diwacanakan. Mendag kala itu meyakinkan bahwa impor beras merupakan langkah terakhir yang akan diambil pemerintah. Sebagai instrumen perdagangan, impor akan dilakukan jika produksi menurun dan ketersediaan bahan pokok berkurang sementara permintaan melonjak. “Impor itu opsi terakhir yang harus ditempuh untuk memperbesar stok minimal Bulog sebagai cadangan beras

pemerintah,” kata Rachmat Gobel.

Sampai saat ini, Kemendag tetap akan mengacu kepada kebijakan Presiden terkait beras. Langkah itu dimaksudkan mencapai kedaulatan pangan. Mengurangi ketergantungan impor pangan merupakan tindakan yang strategis untuk mencapai swasembada pangan, meningkatkan ekonomi petani, dan memperkuat kinerja serta aktivitas di sektor pertanian. Hal ini untuk menegaskan langkah, target, dan keinginan pemerintah menjadi negara dengan ketahanan pangan yang kuat. —(TIM)

foto

: ti

m h

um

as

LAPORAN UTAMA menggenggam bara stabilitas harga

PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

10 | | 11

Upaya preventif diambil Kemendag untuk menjaga ketersediaan bahan pokok

dan menjaga stabilitas harganya. Untuk itu, Pemerintah telah menyiapkan langkah-

langkah strategis. Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menegaskan langkah penting ini perlu dilakukan pemerintah

dalam rangka mengantisipasi kebutuhan masyarakat menjelang puasa dan

Lebaran. Upaya ini sekaligus untuk memastikan pencapaian swasembada

pangan seiring dengan penurunan impor bahan pokok pangan secara bertahap,

serta memenuhi kebutuhan masyarakat dengan harga yang terjangkau.

Langkah Strategis Amankan

Ketersediaan Pangan

Presiden Joko Widodo saat sidak bahan pokok

Pemerintah menggunakan berbagai instrumen peraturan perdagangan

semaksimal mungkin, diantaranya melalui penetapan kebijakan perizinan dan pengendalian. Tujuannya adalah agar ketersediaan pasokan bahan pokok tetap terjamin dan stabilitas harga terjaga, sehingga masyarakat tetap terpenuhi kebutuhannya,” tegas Rachmat Gobel di sela kunjungan misi dagang ke Eropa, awal Mei silam.

Melalui Perum Bulog, pemerintah juga telah menyiapkan langkah pengamanan harga pangan terutama beras dan gula, mulai di tingkat petani, industri dan hingga di tingkat konsumen. Dalam pelaksanaannya (stabilisasi harga), Bulog akan ditugaskan untuk mengoptimalkan penggunaan cadangan Pemerintah dan/atau dana komersial, dengan mengutamakan sumber pengadaan dari hasil produksi dalam negeri serta cadangan pangan Pemerintah.

Kebijakan dan langkah strategis ini adalah untuk memastikan target pencapaian swasembada pangan yang ditandai dengan peningkatan produksi bahan pokok pangan di dalam negeri seiring dengan penurunan impornya secara bertahap dalam beberapa tahun terakhir. Untuk itu Pemerintah akan menggunakan seluruh instrumen peraturan perdagangan yang ada untuk menstabilkan harga melalui penetapan kebijakan perizinan dan pengendalian.

POKOK-POKOK KEBIJAKAN MENGANTISIPASI GEJOLAK HARGA PANGAN:

P ER TA M A , menerbitkan peraturan yang akan menjabarkan amanah UU Perdagangan dalam mengantisipasi terjadinya kelangkaan barang kebutuhan pokok dan gejolak harga, dan/atau hambatan lalu lintas perdagangan bahan pokok dan barang strategis. Pemerintah menetapkan langkah pemenuhan ketersediaan, stabilisasi harga, dan distribusi bahan pokok.

K ED UA , bahwa dalam peraturan itu memungkinkan kepada Menteri Perdagangan diberi kewenangan untuk melakukan intervensi pasar jika ada perkembangan harga bahan dan stok komoditas bahan pokok yang tidak seimbang di pasaran.

K E T I G A , dalam pelaksanaan kebijakan dan langkah tersebut, Pemerintah menugaskan aparatnya, yaitu BUMN (100% milik Pemerintah/Negara) untuk kepentingan dan hajat orang banyak. BUMN tersebut dapat bersinergi dengan BUMN lainnya dan/atau Badan Usaha lainnya dalam melaksanakan tugasnya.

TIM HARGA PANGAN

langkah strategis Pemerintah selanjutnya adalah akan membentuk “Tim Harga Pangan”, yang meliputi instansi pemerintah terkait (Kementerian Pertanian, Kementerian Perindustrian, Kementerian

Perdagangan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian), pengusaha (importir, asosiasi komoditas, perwakilan petani) yang secara berkala memberikan rekomendasi, baik harga jual dan harga beli kepada Menteri terkait.

Mekanisme kerja tim mengikuti pola penetapan harga patokan ekspor yang saat ini telah berjalan. Penetapan Tim oleh SK Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Hasil rekomendasi harga oleh tim dikukuhkan melalui SK Menteri terkait. —(TIM)

foto

: ti

m h

um

as

LAPORAN UTAMA menggenggam bara stabilitas harga

PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

12 | | 13

Perpres PengendalianHarga

Bahan Pokok

Terobosan penting lain dilakukan melalui regulasi. Kemendag

mempersiapkan regulasi berbentuk Peraturan Presiden. Presiden Joko

Widodo (Jokowi) telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor

71 Tahun 2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan Harga Kebutuhan Pokok

dan Barang Penting. Tim Komunikasi Presiden, Teten Masduki mengatakan, Perpres tersebut telah diteken Jokowi

pada Senin (15/6) lalu. Menurutnya, dengan adanya Perpres ini, diharapkan

masalah gejolak harga barang pokok bisa diatasi.

foto

: ti

m h

um

as

↘ Tanpa lelah sejumlah kuli panggul melakukan aktivitas bongkar muat bahan pokok

LAPORAN UTAMA menggenggam bara stabilitas harga

PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

14 | | 15

“Jadi, dengan Perpres ini pemerintah pusat dan pemerintah daerah bisa

menjamin kebutuhan barang pokok dan penting lewat pengendalian stok dan harga, termasuk juga pemberian fasilitas pengembangan infrastruktur dan lain sebagainya supaya stok terjamin,” kata Teten Masduki sebagaimana dikutip dari website Setkab.

Menurut Teten, dengan Perpres tersebut, untuk keadaan-keadaan khusus misalnya pada saat lebaran atau keadaan tertentu, pemerintah pusat dan daerah bisa ikut mengendalikan ketika harga melonjak. Selain itu, pemerintah juga menjamin cadangan bahan pokok dan membuat kebijakan harga dengan menetapkan harga khusus menjelang, saat dan setelah hari besar keagamaan atau saat terjadi gejolak harga, harga eceran tertinggi pada saat operasi pasar dan penetapan harga subsidi. “Saya kira Perpres ini sangat penting, supaya cadangan bahan pokok terjamin dan juga adanya stabilitas harga,” kata Teten.

Perpres ini sekaligus sebagai implementasi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (UU Perdagangan). Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menegaskan bahwa Perpres ini merupakan upaya pemerintah untuk memastikan ketersediaan bahan pokok sehingga tidak terjadi kelangkaan dan kekurangan di seluruh wilayah di Indonesia. Pemerintah juga

TIM KETERSEDIAAN DAN STABILISASI

HARGA

Selain itu, Peraturan Presiden tersebut juga mengamanatkan kepada Menteri Perdagangan

untuk membentuk Tim Ketersediaan dan Stabilisasi Harga yang berfungsi untuk memberikan masukan atau pertimbangan kepada Menteri dalam menetapkan kebijakan harga, pengelolaan stok dan logistik, serta pengendalian ekspor dan impor. Keanggotaan tim ini nantinya akan terdiri atas perwakilan kementerian/lembaga, para ahli, perwakilan dari produsen, pelaku usaha, dan konsumen serta unsur-unsur terkait lainnya.

menjamin kestabilan harga bahan pokok di masyarakat, sehingga dapat terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

Menteri Perdagangan menegaskan bahwa bahan pokok merupakan bahan yang strategis dan sensitif sehingga harus dikendalikan ketersediaan dan stabilitas harganya, sehingga tidak terjadi guncangan, kekhawatiran, dan kepanikan di masyarakat. Pemerintah akan mengawasi distribusi dari produsen sampai ke tangan konsumen. Upaya-upaya pengendalian ini dilakukan guna mencegah aksi-aksi para pedagang dan spekulan yang melakukan penimbunan bahan pokok dan mempermainkan harga.

Beberapa hal penting diatur dalam Peraturan Presiden tersebut yaitu ketentuan mengenai penetapan jenis barang kebutuhan pokok dan barang penting, kewenangan Menteri Perdagangan untuk menjamin pasokan dan stabilisasi harga barang kebutuhan pokok dan/atau barang penting dalam kondisi tertentu, menetapkan kebijakan pembentukan Tim Ketersediaan dan Stabilisasi Harga, ketentuan penyimpanan, serta Pendaftaran Pelaku Usaha Distribusi Barang Kebutuhan Pokok dan/atau Barang Penting.

PENETAPAN BAPOK

Peraturan Presiden menetapkan 11 (sebelas) jenis barang kebutuhan

pokok yang terbagi menjadi 3 (tiga) kelompok barang yaitu:

uBarang kebutuhan pokok hasil pertanian (beras, kedelai bahan

baku tahu dan tempe, cabe, bawang merah);

vBarang kebutuhan pokok hasil industri. (gula, minyak goreng,

tepung terigu); dan

wBarang kebutuhan pokok

hasil peternakan/perikanan. (daging sapi, daging ayam ras,

telur ayam ras, ikan segar yaitu bandeng, kembung dan

tongkol/tuna/cakalang).

Selain itu, ditetapkan juga 7 (tujuh) jenis barang sebagai

barang penting, yaitu (1) BENIH berupa benih padi, jagung, dan

kedelai; (2) PUPUK; (3) GAS ELPIJI 3 Kg; (4) TRIPLEK; (5) SEMEN; (6)

besi baja konstruksi; dan (7) BAJA RINGAN.

KEWENANGAN MENTERI

PERDAGANGANDalam Perpres

ini, Menteri Perdagangan

memiliki kewenangan untuk menjamin pasokan dan stabilisasi harga barang kebutuhan pokok dan/atau barang penting dalam kondisi tertentu.

Yang dimaksud dalam kondisi tertentu

adalah kondisi yang dapat mengganggu kegiatan perdagangan nasional, misalnya terjadi bencana alam yang akan berdampak pada terhambatnya saluran distribusi atau gangguan produksi barang kebutuhan pokok dan/atau barang penting.

Untuk menjamin tetap stabilnya pasokan dan harga pada kondisi tersebut, Menteri Perdagangan diberikan kewenangan untuk menetapkan kebijakan harga, mengelola stok dan logistik; dan mengelola ekspor dan impor.

PENYIMPANAN BARANG

Perpres ini melarang para pelaku

usaha melakukan penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok dan/atau Barang Penting di gudang dalam jumlah yang melebihi batas kewajaran yang melebihi stok atau persediaan barang berjalan, untuk memenuhi pasar dengan waktu maksimal 3 (tiga) bulan pada saat terjadi kelangkaan barang, gejolak harga, dan/atau hambatan

lalu lintas perdagangan barang. Namun demikian, ketentuan ini tidak berlaku apabila Barang kebutuhan pokok dan/atau Barang penting yang disimpan digunakan sebagai bahan baku atau bahan penolong untuk proses produksi atau untuk distribusikan.

Perpres ini juga memerintahkan Menteri Perdagangan untuk mendaftar pelaku usaha yang melakukan distribusi bahan kebutuhan pokok.

SUBSIDI ONGKOS ANGKUT

uHARGA ACUAN, YANG BERLAKU

v SEPANJANG TAHUN DAN

MERUPAKAN PARAMETER

HARGA NORMAL SEBAGAI EDUKASI

MASYARAKAT

wHARGA ECERAN

TERTINGGI UNTUK

OPERASI PASAR

xHARGA

SUBSIDI dan

�HARGA KHUSUS YANG

DITETAPKAN PADA KEADAAN TERTENTU SEPERTI HARI BESAR

KEAGAMAAN NASIONAL.

Selanjutnya, guna menjaga keterjangkauan harga barang kebutuhan pokok masyarakat,

Pemerintah akan mengupayakan penerapan subsidi ongkos angkut atas barang kebutuhan pokok tertentu. Terkait hal tersebut, Menteri Perdagangan telah berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan terkait alokasi dana kepada PT. PELNI untuk pembelian 6 (enam) unit kapal yang akan beroperasi di 30 pelabuhan dengan jadwal tetap.

Sementara itu, Kementerian Perdagangan juga akan mengimplemen-tasikan beberapa kebijakan harga, yaitu:

Menteri Perdagangan berharap upaya pengendalian ketersediaan bahan pokok dan stabilisasi harga ini merupakan kebijakan yang tepat untuk menjaga kesejahteraan rakyat. Negara akan selalu hadir melayani dan menyelesaikan berbagai persoalan rakyat.— (TIM)

foto

: ti

m h

um

as

foto

: ti

m h

um

as

foto

: ti

m h

um

as

LAPORAN UTAMA menggenggam bara stabilitas harga

PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

16 | | 17

Menggerakkan 216 Lokasi

Pasar Murah

Kementerian Perdagangan melakukan terobosan melalui

Program Pasar Murah. Dipastikan harga bahan pokok harus terjangkau

oleh masyarakat berpenghasilan rendah. Kemendag menggelar pasar

murah di halaman parkir, Gedung Kementerian Perdagangan. Pasar

murah ini merupakan komitmen Kemendag dalam menyediakan

berbagai bahan kebutuhan pokok baik pangan maupun sandang,

dengan harga yang terjangkau untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

foto

: ti

m h

um

as

Kemendag melakukan gerakan pasar murah di 216 titik

LAPORAN UTAMA menggenggam bara stabilitas harga

PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

18 | | 19

Foto

: ti

m H

um

as

foto

: ti

m h

um

as

Kementerian Perdagangan kembali menggelar pasar murah pada tahun ini di area parkir kantor Kementerian Perdagangan yang berlangsung mulai 25

Juni-10 Juli 2015. Sama seperti tahun sebelumnya, pasar murah kali ini juga diadakan sebagai bentuk kepedulian Kemendag pada masyarakat lingkungan sekitar kementerian. Pasar murah akan membantu meringankan beban masyarakat, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah dalam memenuhi kebutuhan pokok, baik pangan maupun sandang, terutama selama puasa dan menyambut Idul Fitri 1436 H. Pasar murah seperti ini akan mendekatkan produsen kepada konsumen sekaligus memotong jalur distribusi.

Beberapa komoditas pangan pokok yang dijual dalam Pasar Murah, antara lain beras yang disediakan oleh Bulog dan PIBC dengan harga murah hanya sebesar Rp8.500/kg (kualitas medium) dan Rp9.500 (kualitas premium). Juga minyak goreng yang disediakan oleh lima produsen, dengan harga berkisar antara Rp9.000-Rp10.000/liter. Harga daging ayam dengan harga sangat terjangkau Rp28.000/kg dari Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas (GPPU). Sementara harga telur ayam yang dipasok oleh PINSAR (Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat) Indonesia dijual seharga Rp18.500/kg. Harga produk daging sapi yang disediakan oleh APPHI, PD. Dharma Jaya, Aspedata, dan Artha Graha peduli dijual dengan harga berkisar Rp70.000-Rp 90.000/kg. Di samping itu, dijual pula paket sembako yang disediakan oleh peritel dengan potongan harga hingga 50% di bawah harga pasar. Komitmen untuk menstabilisasi harga hingga terjangkau oleh masyarakat luas juga dilaksanakan di seluruh

DUKUNGAN SEMUA PIHAK

Di Pasar Murah yang digelar di lingkungan Kantor Kemendag Jakarta terdapat 54 stan yang diisi oleh 16 pelaku usaha pangan pokok seperti Pasar Induk Beras Cipinang

(PIBC), Bulog, PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia, Anggota Asosiasi Industri Minyak Makan Indonesia (AIMMI), Anggota Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia

(GIMNI), Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (PINSAR) Indonesia dan Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas (GPPU).

Indonesia. Bersama Dinas Provinsi, Kabupaten/Kota yang membidangi perdaangan, pasar murah diselenggarakan di 216 lokasi di 34 provinsi.

“Kemendag bersama Dinas Perindag seluruh Indonesia akan terus melakukan upaya untuk menjaga kelancaran distribusi barang kebutuhan pokok bagi masyarakat, yang salah satunya melalui penyelenggaraan pasar murah,” ujar Mendag.

Pada kesempatan yang sama, Mendag juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan pasar murah, baik di pusat maupun di daerah. ”Dengan kerja sama dan niat yang baik, kami yakin kegiatan ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari menjelang puasa dan Lebaran,” pungkasnya.

Selain itu, terdapat juga stan Asosiasi Pengusaha Protein Hewani Indonesia (APPHI), Asosiasi Pengusaha Pengolahan Daging Skala UKM dan Rumah Tangga (Aspedata), PD. Dharma Jaya, Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI), Pasar Induk Kramat Jati, Artha Graha Perduli, dan Anggota Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (APTINDO), 16 pelaku usaha pangan olahan (Anggota Gabungan Pengusaha

Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) dan Asosiasi Industri Pengolahan daging Indonesia/National Meat Processor Association (NAMPA).

Sebanyak 8 pelaku usaha retail anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) dan 17 pelaku UKM Pangan dan nonpangan (antara lain anggota Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia (APJI), Asosiasi Persepatuan Indonesia

(Aprisindo), GP Jamu, dan UKM lainnya) juga ikut meramaikan acara pasar murah ini.

Barang kebutuhan pokok yang dijual di pasar murah Kemendag meliputi beras, gula pasir, minyak goreng, tepung terigu, daging sapi, daging ayam, telur ayam, produk hortikultura (buah dan sayur), pangan olahan, serta produk UKM (pangan dan non pangan). Barang-barang tersebut dijual dengan harga lebih rendah dari harga pasar. — (TIM)

LAPORAN UTAMA menggenggam bara stabilitas harga

PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

20 | | 21

Blusukan ke Pasar, Perkuat Hubungan

Emosional

Terobosan penting juga dilakukan dengan blusukan

ke sejumlah pasar dan memperkuat hubungan batin dan emosional. Di bulan suci

Ramadhan, Menteri Perdagangan RI, Rachmat Gobel menjalin silaturahmi

dengan melakukan sahur bersama pedagang di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Jumat (10/7) dini hari. Acara ini dilanjutkan salat

subuh berjamaah. Mendag Rachmat bercengkerama, menjalin keakraban, dan makan bersama dengan para pedagang.

“Sebagai pembina yang membidangi perdagangan, sudah sepatutnya saya dan seluruh jajaran Kementerian Perdagangan

makin dekat dengan para pelaku usaha dan pedagang,” ujar Mendag.

BLUSUKAN KE GARUT

KEMENDAG TERUS MELAKUKAN BLUSUKAN KE PASAR-PASAR DI SEJUMLAH DAERAH GUNA MEMASTIKAN STOK DAN MEMANTAU

HARGA. JIKA DIDAPATI TIDAK ADA STOK MAKA KEMENDAG MENGGELONTOR STOK BAHAN POKOK. CARA INI CUKUP

DIPANDANG EFEKTIF MENURUNKAN HARGA BAHAN POKOK.

Kalimantan Utara. “Operasi pasar dan pasar murah ini sangat meringankan masyarakat, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah. Kemendag akan terus mengawal ketersediaan bahan pokok dan menjaga harganya tetap stabil di tengah masyarakat,” ujar Mendag Rachmat.

Menurut catatan Kemendag, operasi pasar dan pasar murah juga digelar Perum Bulog. Dilaksanakan di 9 provinsi (DKI Jakarta, Jawa Barat, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, NTT, dan Maluku) untuk sejumlah beras (operasi pasar 196 ton, komersial 440 ton), gula (914 ton), bawang (6 ton), cabe (33,7 ton), dan daging (73 kg). Perkiraan jumlah warga yang dilayani sekitar 150 ribu masyarakat. Sedangkan, operasi pasar Bulog yang didukung Kementan bersama Kemendag pada 3 Juli 2015 dilaksanakan di 20 titik (Jakarta Selatan 2 titik, Jakarta Pusat 2 titik, Jakarta Timur 9 titik, Jakarta Barat 4 titik, Jakarta Utara 3 titik).

Dengan fasilitas dan koordinasi Kemendag, sejumlah perusahaan ikut serta dalam menggelar operasi pasar. Bersama PT. PPI operasi pasar telah terlaksana pada 54 titik di 5 provinsi (DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera Utara) dengan jumlah gula tersalurkan sebesar 400 ton untuk sekitar 125 ribu warga. Sementara bersama PT. Sinar Mas telah terlaksana bazar minyak goreng murah pada 60 titik di 12 Provinsi (Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bangka Belitung, Lampung, Jambi, Banjarmasin, Riau, Makasar, dan NTB) dengan jumlah minyak goreng yang tersalurkan sebanyak 300 ribu liter kepada sekitar 150 ribu orang. Artha Graha Peduli melaksanakan pasar murah di 103 kelurahan dan 82 pasar di wilayah Jabodetabek, dengan jumlah beras yang tersalurkan 1.193,2 ton; daging 147,82 ton; dan telur 7,07 ton. Masyarakat yang telah terlayani sekitar 230 orang. (*)

Operasi pasar dan pasar murah berhasil mendekatkan akses pasar

bagi masyarakat berpendapatan rendah dan menjaga stabilitas harga kebutuhan bahan pokok. Meski permintaan meningkat menjelang puasa, sampai saat ini harga di pasaran tetap stabil walaupun naik untuk beberapa barang kebutuhan pokok namun tidak terlalu signifikan. Penegasan ini disampaikan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel di Garut, Jawa Barat saat mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau pasar murah hasil sinergi 7 Badan Usaha Milik Negara (BUMN), di Garut, hari Minggu (5/7). Sampai saat ini, Kementerian Perdagangan bersama Pemerintahan Daerah telah melakukan operasi pasar yang tersebar di 120 titik dari 216 titik yang direncanakan di 34 provinsi. Sampai tanggal 4 Juli 2015 telah dilaksanakan di 32 provinsi belum termasuk provinsi Papua dan

MENDAG MENYADARI PELAKU USAHA

MERUPAKAN UJUNG TOMBAK DALAM RODA

PEREKONOMIAN. UNTUK ITU, PEMERINTAH DAN

PEDAGANG HARUS MEMILIKI KEDEKATAN

AGAR BERBAGAI PERMASALAHAN

DAPAT DIPANTAU DAN DICARIKAN SOLUSI

BERSAMA. MENDAG MENGAJAK SELURUH

JAJARAN ESELON I, STAF AHLI DAN STAF KHUSUS

MENTERI PERDAGANGAN.

Sahur bareng bersama para pedagang di pasar induk Kramat Jati

foto

: ti

m h

um

as

LAPORAN UTAMA menggenggam bara stabilitas harga

PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

22 | | 23

HARGA STABIL CENDERUNG TURUN

Perkembangan harga rata-rata nasional barang kebutuhan pokok per

9 Juli 2015 jika dibandingkan satu minggu yang lalu stabil cenderung turun. Komoditas yang mengalami penurunan harga, antara lain gula pasir turun 0,88% dari Rp13.125/kg menjadi Rp13.010/kg; minyak goreng curah turun 0,36% dari Rp11.260/lt menjadi Rp11.220/lt; tepung terigu turun 0,22% dari Rp8.940/kg menjadi Rp8.920/kg; telur ayam ras turun 0,35% dari Rp22.730/kg

menjadi Rp22.650/kg; bawang merah turun 4,12% dari Rp26.680/kg menjadi Rp25.580/kg; dan bawang putih turun 2,02% dari Rp21.820/kg menjadi Rp21.380/kg. Sementara komoditas lain seperti beras, kedelai impor, daging sapi, daging ayam ras, cabai merah keriting, cabai merah besar, dan cabe rawit merah mengalami kenaikan bervariasi. Jika dibuat rata-rata, kenaikan mulai 0,05% hingga 12,09%.

Sementara itu, berdasarkan Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan di Pasar Induk

Kramat Jati, pasokan cabai mengalami penurunan sebesar 5,88% menjadi 80 ton dibandingkan hari sebelumnya yang mencapai 85 ton (pasokan normal berkisar 150-200 ton/hari). Hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan harga cabai. Harga cabai merah keriting naik 12% dari Rp25.000/kg menjadi Rp28.000/kg, cabai merah besar naik 9,09% dari Rp22.000/kg menjadi Rp24.000/kg, dan cabai rawit merah naik 6,67% dari Rp30.000/kg menjadi Rp32.000/kg. Sedangkan untuk komoditas bawang merah dan bawang putih, harga di Pasar Induk Kramat Jati termonitor stabil yaitu Rp16.000/kg dan Rp18.000/kg.

BLUSUKAN KE SURABAYA

Blusukan Kemendag juga dilakukan di Surabaya untuk memastikan

ketersediaan stok bahan pokok dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. selama bulan puasa dan Lebaran, Menteri Perdagangan RI Rachmat Gobel kembali berkeliling daerah. Hari ini (20/6), Mendag dan jajarannya terjun langsung memonitor Pasar Wonokromo dan Pasar Bendul Merisi di Surabaya. Mendag juga mengecek pelabuhan rakyat antarpulau di Tanjung Perak, Surabaya.

Di pasar Wonokromo, Mendag memonitor perkembangan stok dan kelancaran arus logistik kebutuhan pokok. Begitu pula ketika berkunjung ke Pasar Induk Beras Bendul Merisi

Surabaya. Menurut Mendag Rachmat, target dari kunjungannya ini adalah ingin memastikan ketersediaan stok bahan pokok cukup untuk menyanggah permintaan selama bulan puasa dan Lebaran.

“Karena itu, perlu untuk memastikan kelancaran suplai bahan pokok masuk ke pasar serta memastikan harmonisasi barang dan kebutuhan untuk efisiensi harga,” tegas Mendag Rachmat.

Sementara itu, ketika mengecek pelabuhan rakyat antarpulau Tanjung Perak Surabaya, Mendag melakukan pengawasan dan pemantauan implementasi proses pengurusan hingga realisasi serta besaran waktu bongkar-muat angkut barang dan prioritasnya. Terkait dengan hal tersebut, Mendag ingin memastikan bahwa perizinan yang

dikeluarkan oleh Kemendag telah berjalan sesuai dengan indikator yang diharapkan.

“Bongkar-muat bahan bahan pokok di pelabuhan harus bisa berjalan lancar dan sesuai dengan jadwal, karena hal tersebut akan berpengaruh pada distribusi pengangkutan bahan pokok ke daerah-daerah melalui laut,” kata Mendag Rachmat.

Selain itu, Mendag juga menegaskan terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait antara pusat dan daerah. “Hal ini untuk memperkuat komunikasi dan koordinasi agar lalu lintas barang berjalan lancar dan memastikan tidak terjadi lonjakan harga melebihi batas kewajaran,” kata Mendag Rachmat lagi.PENGENDALIAN

BAHAN POKOK

Menurut Mendag, selama ini pada periode puasa dan

Lebaran terdapat sejumlah faktor, baik internal maupun eksternal, yang mempengaruhi kondisi pasokan dan harga barang kebutuhan pokok di masyarakat. “Antara lain distribusi dan logistik, spekulasi, dan faktor internasional/kurs valas,” katanya.

Untuk itu, Kemendag telah membuat regulasi pengendalian harga kebutuhan pokok utama, baik hasil pertanian seperti beras, cabe, bawang merah, juga produk industri seperti gula, dan peternakan seperti telur, dan daging. (TIM)

“Kami mengajukan Perpres dan alhamdulillah, Perpres sudah ditandatangani Presiden. Perpres tentang Penetapan dan Penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting yang isinya akan mengatur harga pada kondisi khusus seperti saat puasa dan Lebaran ini,” katanya.

Selain itu, Kemendag menggelar pelaksanaan pasar murah di 34 provinsi dan di kantor Kemendag di

Jakarta. Kemendag juga mendorong kegiatan pasar murah yang dilakukan pihak swasta dan kementerian/lembaga lainnya.

Untuk jaminan keamanan dan kelancaran jalur distribusi, Kemendag menggandeng Kepolisian RI melakukan pengamanan jalur-jalur rawan hambatan distribusi barang kebutuhan pokok dari daerah sentra ke daerah konsumsi. Mendag juga melakukan pengawasan atas barang yang beredar di masyarakat secara intensif. Diharapkan pengawasan ini menyasar barang yang kadaluwarsa, barang selundupan, serta barang impor yang tidak aman untuk dikonsumsi atau digunakan.

Mendag juga blusukan meninjau langsung ke lokasi pasar induk, pasar tradisional, dan gudang penyimpanan barang kebutuhan pokok di pusat dan daerah. Mendag juga melakukan kunjungan ke media untuk bersama-sama memantau hal-hal yang bisa mengganggu ketersediaan dan stabilitas harga kebutuhan pokok.

MENGINGATKAN PEDAGANG Berdasarkan data yang dihimpun Direktorat Jenderal

Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kemendag, perkembangan harga rata-rata nasional barang kebutuhan pokok per 20 Juni 2015

dibandingkan minggu lalu cenderung naik antara 0,08%-14,40%. Kenaikan harga tersebut dikarenakan mulai meningkatnya permintaan menjelang puasa.

Terhadap kenaikan ini, Mendag Rachmat mengingatkan pedagang agar tidak menaikkan harga di luar batas kewajaran. “Kenaikan harga memang tidak bisa dihindari, namun sebagai penanggung jawab di sektor perdagangan, saya mengimbau kepada seluruh produsen dan pelaku usaha untuk tidak menaikkan harga di atas batas kewajaran selama puasa dan Lebaran 2015,” tegas Mendag Rachmat.

Sejumlah komoditas yang sebelumnya mengalami kenaikan kini berangsur turun. Minyak goreng curah turun 0,18%, dari Rp 11.310/liter menjadi Rp 11.290/liter; kedelai impor sebesar 0,54%, dari Rp 11.050/kg menjadi Rp 10.990/kg; cabe rawit merah sebesar 2,77%, dari Rp 35.020/kg menjadi Rp 34.050/kg; dan bawang merah sebesar 3,97%, dari Rp 34.375/kg menjadi Rp 33.010/kg.

Mendag menyatakan panen raya padi, gula, dan bawang merah akan terjadi menjelang Lebaran. Jika panen tiba, stok kebutuhan pokok rakyat akan melimpah sehingga harga akan kembali normal. — (TIM)

JANGAN GANGGU PEREKONOMIAN

Di sejumlah daerah, Mendag Rachmat mengimbau seluruh pedagang agar

tidak melakukan hal-hal yang dapat mengganggu perekonomian. “Saya mengimbau kepada para pedagang agar tidak menaikkan harga terlalu tinggi, karena itu akan berpengaruh kepada inflasi kita,” katanya. Mendag berharap momentum puasa dan Lebaran ini tidak dijadikan ajang untuk meraup untung yang sebesar-besarnya ,sehingga menaikkan harga dengan tidak wajar. Karena jika itu dilakukan, lanjut Mendag, pedaganglah yang akan merugi lantaran tidak ada yang membeli. “Saya mengerti para pedagang membutuhkan keuntungan, tetapi saya mengimbau agar menaikkan harga barang kebutuhan pokok dalam taraf yang wajar. Sebab, jika harganya tinggi siapa yang beli,” pinta Mendag. — (TIM)

LAPORAN UTAMA menggenggam bara stabilitas harga

PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

24 | | 25

Gerakan penting dilakukan, fasilitasi para petani bisa berdagang secara langung

di mal dengan pengunjung kelas menengah atas. Menteri Perdagangan Rachmat Gobel melakukan terobosan lagi guna memperkuat pasar dalam negeri. Kali ini, Rachmat mendekatkan petani buah dan sayuran langsung kepada konsumen dengan membuat “Pameran Sayur dan Buah Mal to Mal”. “Pameran ini mampu memperkuat pasar dalam negeri. Kegiatan strategis ini dilaksanakan Kemendag secara berkelanjutan, dari mal to mal,” tegas Menteri Perdagangan Rachmat Gobel di Mal Alam Sutera.

Pameran ini berlangsung pada 12-14 Juni 2015 di area main lobby Mal Alam Sutera, Tangerang. Rachmat mengatakan Kemendag ingin memfasilitasi para petani dengan memangkas jalur distribusi sehingga komoditas mereka dapat langsung dijual kepada para pengunjung mal atau pusat perbelanjaan dengan harga yang lebih terjangkau. Pameran ini didukung oleh Kementerian Pertanian dan Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI). Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan, Yayasan Kedaulatan Pangan Nasional–LEPEK Pangan, serta Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia juga turut berperan dalam memfasilitasi kegiatan ini. Beraneka ragam sayur-mayur dan buah-buahan lokal dijual di pameran ini, seperti sayuran dari Lembang, Cianjur, dan Sukabumi. Buah-buahan seperti pepaya kalina, pisang raja bulu, pisang tanduk, kacang tanah, alpukat mentega, buah naga, serta sayuran dari Sukabumi dan nanas Prabumulih juga dipajang di mal. Mendag menuturkan, pameran ini penting untuk makin meningkatkan daya saing produk buah dan sayuran domestik. “Pameran Sayur dan Buah Lokal Mall to Mall juga

Pasar Sayur & Buah di Mall

bertujuan meningkatkan kesadaran dan kecintaan masyarakat untuk mengonsumsi sayuran dari petani lokal,” tegas Mendag. Pada kesempatan tersebut Mendag menyampaikan apresiasi khusus atas partisipasi para pengelola pusat perbelanjaan/mal. Para pengelola mal mampu berperan seperti diamanatkan dalam Permendag No. 70 tahun 2013 yaitu tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern. “Ini merupakan kontribusi nyata mereka dalam mendukung pemberdayaan usaha mikro kecil menengah (UMKM) agar dapat terus tumbuh dan berkembang serta mendukung pengembangan produk dalam negeri,” ujar Mendag.

“PAMERAN INI MAMPU

MEMPERKUAT PASAR

DALAM NEGERI.

KEGIATAN STRATEGIS

INI DILAKSANAKAN

KEMENDAG SECARA

BERKELANJUTAN, DARI

MALL TO MALL.”

—RACHMAT GOBEL

Mendag juga meyakini, kegiatan ini tidak hanya dapat meningkatkan pendapatan para petani, tapi juga dapat meningkatkan penyediaan lapangan kerja, membuka wirausaha baru, dan menjadi basis ketahanan ekonomi rakyat sebagai upaya penguatan pasar dalam negeri. Tak kalah dengan Produk Impor Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Srie Agustina menyampaikan bahwa pemilihan mal/pusat perbelanjaan sebagai lokasi pameran bertujuan untuk mengedukasi konsumen bahwa hasil hortikultura petani Indonesia sehat, aman dan higienis untuk dikonsumsi, serta tidak kalah dengan produk impor. “Kemendag ingin mendekatkan hasil produksi hortikultura Indonesia khususnya sayur dan buah lokal ke masyarakat

kalangan menengah ke atas sebagai pengunjung pusat perbelanjaan dan mal tersebut melalui penampilan dan penataan barang yang menarik,” imbuh Srie. Setelah pelaksanaan di Mal Alam Sutera, pameran akan dilaksanakan di beberapa pusat perbelanjaan/mal terkemuka di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi, antara lain Mall Kelapa Gading 3, Pondok Indah Mall 3, Gandaria City, Cilandak Town Square, Senayan City, Summarecon Mall Serpong, Taman Mini Square, Mall Puri Indah, Mall Kota Kasablanka, Bintaro Xchange Mall, Sumarecon Mall Bekasi, Margo City Depok, Depok Town Square, dan Grand Metropolitan Mall. —(TIM)

TATA ULANG PERDAGANGAN PANGAN

SIAGA DISTRIBUSI BARANG

Kemendag mengingatkan semua pihak menjaga keamanan dan kelancaran distribusi barang agar

tidak membuat gangguan dan melakukan tindakan yang dapat dikategorikan sebagai sabotase ekonomi dan perdagangan. “Kami telah berkoordinasi dengan Mabes Polri, BIN dan semua instansi. Saya memastikan semua pihak, terutama aparat keamanan, telah siap menjaga distribusi barang dan penumpang dan siap menindak secara tegas setiap gangguan dan sabotase yang menyebabkan terganggunya distribusi bahan pokok,” tegas Mendag Rachmat Gobel dalam kunjungan ke Pasar Gede, Surakarta.

Kemendag mengecek kondisi stok dan harga-harga bahan pokok. Sebagian besar harga bahan pokok dalam kondisi normal dan beberapa mengalami kenaikan secara wajar akibat permintaan yang mulai tinggi, seperti ayam, telur, dan daging. Bagi spekulan yang akan menaikkan harga kebutuhan pokok di luar kewajaran, Mabes Polri telah mengerahkan aparatnya untuk memantau pengamanan. “Pemerintah tidak akan main-main jika ada spekulasi yang menyebabkan terganggunya distribusi dan stabilisasi harga bahan pokok,” ujar Rachmat. —(TIM)

pemerintah akhirnya memperketat pengawasan peredaran barang yang tidak

memenuhi unsur Keamanan, Kesehatan, Keselamatan, dan Lingkungan (K3L), baik makanan maupun nonmakanan. Tujuannya agar masyarakat Indonesia mendapatkan perlindungan sekaligus menertibkan kegiatan usaha yang tidak taat aturan. Menjelang Puasa dan Lebaran ini, Kemendag secara terpadu bersama BPOM dan instansi terkait serta Pemda secara intensif akan terus meningkatkan pengawasan produk pangan olahan, pangan segar, dan nonpangan terkait dengan K3L.

Tidak hanya itu, Mendag juga akan menjadikan kasus ini sebagai momentum untuk menata ulang perdagangan bahan pokok. Kejadian ini merupakan momentum untuk menata ulang perdagangan bahan pokok dan barang lainnya, termasuk di antaranya melakukan pendaftaran peredaran setiap merek beras.

Kemendag mengimbau seluruh masyarakat Indonesia melaporkan produk yang tidak baik kepada pemerintah pusat dan daerah. Kemendag juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Ibu Dewi Septiani yang telah menjadi konsumen cerdas dengan menginformasikan kecurigaannya atas beras yang akan dikonsumsi kepada publik dan pemerintah. Selain itu juga, Kemendag mengapresiasi Pemerintah Kota Bekasi yang telah mempublikasikan hasil uji terhadap beras yang mengandung plastik. Dengan partisipasi dan kontrol publik tersebut pemerintah bisa segera berkoordinasi dan melakukan langkah-langkah antisipatif agar peredaran produk yang diduga beras sintetis tersebut tidak meluas. Kemendag berharap partisipasi seperti ini dapat dilakukan pula oleh warga masyarakat lainnya termasuk pedagang, agar berperan aktif, kritis untuk ikut serta mengawal peredaran komoditas pangan maupun nonpangan yang tidak memenuhi K3L.

LAPORAN UTAMA menggenggam bara stabilitas harga

PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

26 | | 27

Pemerintah terus hadir memberikan solusi bagi

persoalan pangan nasional. Hal ini dibuktikan dengan upaya yang dilakukan Kementerian Perdagangan dalam mengembangkan operasional Sistem Resi Gudang (SRG).

SRG merupakan salah satu upaya Kemendag untuk menjaga stok pangan daerah dan nasional. Ketersediaan pangan di daerah akan mendukung upaya stabilisasi harga pangan dalam negeri sekaligus sebagai upaya mencapai ketahanan pangan nasional.

“Optimalisasi SRG merupakan bukti nyata komitmen Pemerintah Pusat dan Daerah untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan pelaku usaha kecil menengah,” tegas Inspektur Jenderal Kemendag RI Karyanto Suprih, selaku Plh. Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), saat menghadiri Pencanangan Operasional SRG di Desa Tekad, Kecamatan Pulau Panggung, Kabupaten Tanggamus, Lampung, hari ini (29/5). Acara ini dihadiri Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Arinal Djunaidi dan Bupati Tanggamus Bambang Kurniawan.

Hingga 27 Mei 2015 Kemendag telah menerbitkan 1.943 resi gudang dengan total volume komoditas sebanyak 74.517,13 ton yang diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan terhadap kualitas komoditas pertanian yang diperdagangkan. Jumlah

Kementerian Perdagangan kembali lakukan

terobosan dalam menjaga stabilitas harga di seluruh daerah di Indonesia. Kemendag memfasilitasi efisiensi perdagangan komoditas cabai antar daerah sebagai upaya mengurangi biaya dan menekan harga di tingkat konsumen. Fasilitasi dilakukan dengan melibatkan langsung petani di daerah Sukabumi, Cianjur, dan Tasik sebagai sentra; Bulog yang akan menjadi pemasok; pengelola pasar; serta pedagang pasar rakyat yang nantinya akan membeli langsung dari Divre Bulog Palembang untuk dijual kepada konsumen. Transaksi ini diharapkan menekan disparitas harga cabai antardaerah, menekan harga di tingkat konsumen tanpa merugikan petani

Demikian dipaparkan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dalam peluncuran perdana program Efisiensi Perdagangan Komoditas Antar Daerah/Antar Pulau (AD/AP) di sentra produksi cabai Kecamatan Salabintana, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (8/7). Dalam pilot project ini, Bulog Divre Cianjur membeli cabai dari petani di sentra produksi cabai di Kecamatan Salabintana, Sukabumi, Jawa Barat dan langsung mendistribusikan ke Gudang Bulog Divre Palembang. Harga cabai di Sukabumi Rp 15 ribu/kg. Dengan memotong rantai distribusi, ditambah ongkos angkut, biaya susut, penyimpanan dan operasional, diharapkan harga cabai bisa dijual di Palembang Rp 28 ribu per kilogram. Harga ini akan mampu menurunkan harga cabai di Palembang yang saat ini berkisar Rp 38.300 per kilogram. Pengiriman cabai ke Palembang diharapkan sudah dilakukan pada 11 Juli 2015.

“Kegiatan di Sukabumi ini merupakan pilot project yang diharapkan akan

Sistem SRG DukungStabilisasi

Harga Pangan Gagas Pasar Penyeimbangtersebut didominasi komoditas

gabah sebanyak 63.985,59 ton, disusul beras 5.417,72 ton, jagung 4.670,03 ton, rumput laut 420 ton, dan kopi 77,79 ton. Total nilai resi gudang yang telah diterbitkan sebesar Rp 382,13 miliar dengan pembiayaan dari bank dan nonbank mencapai Rp 238,69 miliar.

“Dari waktu ke waktu, resi gudang terus meningkat. Namun, Kemendag akan terus meningkatkan volume komoditas yang disimpan dalam gudang SRG. Kemendag optimis SRG mampu menjadi salah satu tolok ukur Pemerintah dalam memperhitungkan stok pangan nasional,” tambah Karyanto.

Pertumbuhan SRG menunjukkan perkembangan positif. Pada 2014, volume komoditas dalam SRG meningkat 4% (853 ton) dengan nilai komoditas meningkat sebesar 7% (Rp 7,6 miliar) dibandingkan tahun 2013. Sedangkan pembiayaan yang diberikan dari Lembaga Keuangan (bank/nonbank) meningkat sebesar 13% (Rp 8,8 miliar).

Ditegaskan Karyanto, untuk mewujudkan stabilitas harga pangan, Pemerintah melakukan berbagai upaya, salah satunya adalah mengupayakan cara meningkatkan posisi tawar petani, khususnya dalam menentukan nilai dan waktu jual komoditas hasil panennya. Untuk itu, diperlukan keterbukaan terhadap akses pembiayaan dari lembaga pembiayaan baik bank maupun nonbank. Melalui Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2011, SRG hadir untuk menjawab ancaman tersebut.

“SRG merupakan instrumen perdagangan dan pembiayaan yang dapat mendukung upaya stabilisasi harga pangan nasional, mendorong peningkatan daya saing perdagangan, dan perluasan akses peningkatan modal kerja bagi para petani, UKM, maupun pelaku usaha lainnya,” tegas Karyanto.

Kemendag terus melakukan berbagai upaya mendorong perluasan pelaksanaan SRG dengan membentuk kelompok kerja, melakukan sosialisasi, melatih tenaga penyuluh dan tenaga pengawas, melaksanakan MoU dengan kementerian/lembaga terkait, dan membangun gudang. Salah satu gudang berada di Tanggamus Lampung. Bagi petani, kelompok tani, gapoktan, dan koperasi hanya dikenakan bunga 6% per tahun dari Subsidi Bunga Resi Gudang (S-SRG).

MANFAATKAN SRG

Kabupaten Tanggamus merupakan kabupaten ke-3 yang telah menerbitkan resi gudang setelah Lampung Selatan dan Tulang Bawang di

Provinsi Lampung. Gudang SRG di Kabupaten Tanggamus adalah gudang milik Pemerintah Daerah Kabupaten Tanggamus yang dibangun melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Kemendag Tahun Anggaran 2011. Gudang SRG di Tanggamus mendapatkan persetujuan sebagai Gudang SRG pada 30 Oktober 2014 dengan pengelola gudang PT. Bhanda Ghara Reksa (Persero), yang pengelolaannya berbentuk perjanjian kerja sama kelola dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Tanggamus.

Pada Mei 2015, Gudang SRG Kabupaten Tanggamus telah menerbitkan empat resi gudang untuk komoditas gabah dengan volume 42,9 ton atau senilai 163,6 juta. Dari empat resi tersebut yang diagunkan sebanyak 3 resi gudang sebesar 34,8 ton atau senilai 132,8 juta dengan pembiayaan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank BJB sebesar 91,6 juta.

Karyanto mengharapkan, Lampung Tengah, Lampung Timur, dan Pesisir Barat dapat segera menyusul, sehingga fasilitas yang telah dibangun bersama melalui DAK Kemendag Tahun Anggaran 2011, 2012, dan 2014 dapat dimanfaatkan para petani, kelompok tani, gapoktan dan koperasi/UKM, maupun para pedagang, dan eksportir sebagai sarana tunda jual dan alternatif pembiayaan perdagangan.

“Saya harapkan manfaat SRG dapat segera dirasakan masyarakat kita, khususnya di Provinsi Lampung,” pungkas Karyanto. —(TIM)

diikuti pemerintah daerah dari daerah sentra konsumsi cabai lainnya,” tegas Mendag. Mendag menambahkan, Kemendag terus mendorong para pelaku usaha dan petani agar tidak terpaku dengan perdagangan regional saja. Mendag juga berharap perdagangan AD/AP dapat berlangsung bukan hanya pada komoditas cabai, tetapi juga terhadap komoditas pangan lainnya. Dikatakan Mendag, perdagangan AD/AP, selain menstabilkan harga, juga bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara daerah surplus dan defisit, serta memperkecil disparitas harga antardaerah.

“Ini adalah salah satu instrumen Kemendag dalam rangka stabilisasi harga komoditas. Untuk itu, peran serta Pemerintah daerah dalam memuluskan perdagangan AD/AP sangat diperlukan,” ujar Mendag.

LANGKAH KEMENDAG

Berbagai upaya dilakukan Kemendag untuk menjaga

ketersediaan kebutuhan bahan pokok dan menjaga stabilisasi harga selama puasa dan Lebaran.

Menindaklanjuti Perpres No. 71 Tahun 2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok, Mendag telah mengeluarkan instruksi kepada para pelaku usaha dan produsen gula dan daging sapi

untuk menjaga stabilitas harga dan mengawal distribusi hingga kepada harga di tingkat konsumen akhir. Instruksi tersebut dikeluarkan melalui surat Mendag No. 490/M-DAG/SD/6/2015 dan No. 506/M-DAG/SD/2015. Mendag juga minta seluruh Gubernur agar dapat mengawal harga barang kebutuhan pokok mulai H-7 s/d H+2 Lebaran 2015.

Kemendag juga melakukan koordinasi/komitmen antara Kementerian/Lembaga, produsen/pengusaha, memberikan fasilitasi akses kepada masyarakat pendapatan rendah terhadap pangan murah melalui Operasi Pasar dan Pasar Murah. Selain itu, Kemendag melakukan penurunan disparitas harga AD/AP melalui Gerai Maritim, mengintensifkan pemantauan harga dan stok.

HARGA STABIL

Dalam kunjungan kerja ini, Mendag Rachmat juga melakukan

pemantauan harga barang kebutuhan pokok di Pasar Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat. Berdasarkan pantauan di pasar tersebut, harga barang kebutuhan pokok relatif stabil. Khusus untuk produk hortikultura, harga relatif murah karena Sukabumi merupakan daerah sentra produksi sayur-mayur.

“Berdasarkan pantauan di pasar tersebut, harga barang kebutuhan

relatif stabil, kenaikan harga hanya terjadi pada komoditas daging sapi (5,26 %) dari Rp 95.000/kg menjadi Rp100.000/kg akibat kenaikan permintaan masyarakat menjelang Ramadan,” tutur Dirjen Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Srie Agustina saat mendampingi Mendag.

Berdasarkan pantauan Ditjen PDN Kemendag, perkembangan harga rata-rata nasional barang kebutuhan pokok per 7 Juli 2015 dibandingkan harga satu minggu yang lalu termonitor relatif stabil.

Harga gula pasir turun 0,91% dari Rp 13.140/kg menjadi Rp 13.020/kg. Sementara minyak goreng curah turun 0,27% dari Rp 11.240/lt menjadi Rp 11.210/lt, telur ayam ras turun 0,31% dari Rp 22.800/kg menjadi Rp 22.730/kg. Harga bawang merah turun 5,05% dari Rp 27.140/kg menjadi Rp 25.770/kg dan bawang putih turun 1,23% dari Rp 21.890/kg menjadi Rp 21.620/kg. Sedangkan sisanya mengalami kenaikan antara 0,18% hingga 8,37%.

Harga cabai rata-rata nasional dalam kurun waktu Januari-Juni 2015 menunjukkan penurunan yang cukup signifikan dibandingkan pada Januari 2015. Namun, harga cabai di Palembang masih di atas rata-rata harga nasional. Hal ini dikarenakan tingginya konsumsi cabai dibandingkan tingkat produksi setempat. Menjelang Lebaran, harga cabai di Palembang ini berpotensi akan meningkat karena karakteristik masyarakat Palembang yang mengkonsumsi cabai lebih banyak dibandingkan bulan sebelumnya. Dengan adanya pasar penyeimbang, diharapkan secara alamiah harga cabai di kota Palembang akan turun di bawah harga rata-rata nasional. —(TIM)

“KEMENDAG MEMFASILITASI EFISIENSI PERDAGANGAN KOMODITAS CABAI ANTAR DAERAH SEBAGAI UPAYA MENGURANGI BIAYA DAN MENEKAN HARGA DI TINGKAT KONSUMEN..”

—RACHMAT GOBEL

LAPORAN UTAMA menggenggam bara stabilitas harga

PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

28 | | 29

Revitalisasi 1000 Pasar

RakyatKementerian Perdagangan memastikan pelaksanaan visi-misi pemerintahan

yang terdapat dalam Nawacita. Hari ini, Selasa (30/6) Presiden Joko Widodo meluncurkan Program Pembangunan/Revitalisasi 1000 Pasar Rakyat di sejumlah wilayah di Indonesia. Selain meluncurkan pembangunan/revitalisasi 1000 Pasar di seluruh Indonesia, Presiden berkesempatan pula meletakkan batu pertama pembangunan Pasar Manis, di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Peluncuran pasar rakyat ini juga diikuti secara langsung oleh beberapa daerah yaitu Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam yang dilaksanakan di Pasar Seutui; Denpasar, Bali terdapat di Pasar Desa Pakraman Pohgading; dan Bantaeng, Sulawesi Selatan di Pasar Terminal Agro Loka melalui video conference.

Video conference dilakukan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dengan para Bupati, Walikota, Kepala Dinas, serta pengurus dan pedagang pasar di masing-masing daerah disaksikan Presiden Joko Widodo di Lokasi Pembangunan Pasar Manis Kabupaten Banyumas.

“Revitalisasi pasar rakyat merupakan penjabaran dari visi dan misi Bapak Presiden dan Wakil Presiden dalam Nawa Cita, yang memprogramkan pembangunan/revitalisasi 5.000 pasar rakyat selama 5 tahun,” tegas Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dalam laporannya kepada Presiden Joko Widodo.

Pada tahun 2015 ini, akan dibangun sebanyak 1.017 pasar dengan dana yang bersumber dari APBN dan APBN-P. “Mekanisme pembangunan pasar rakyat ini akan dilaksanakan melalui Dana Tugas Pembantuan sebanyak 182 Pasar yang langsung di bawah koordinasi Kementerian Perdagangan; Dana

Alokasi Khusus sebanyak 770 Pasar yang dialokasikan langsung oleh Kementerian Keuangan ke Kabupaten/Kota serta; Kementerian Koperasi dan UKM sebanyak 65 Pasar melalui mekanisme APBN Pusat,” jelas Rachmat.

Lebih lanjut, Mendag menjelaskan bahwa lokasi pembangunan/revitalisasi pasar rakyat diprioritaskan atau diutamakan untuk pasar yang telah berumur lebih dari 25 tahun, pasar yang mengalami bencana kebakaran, pasca bencana alam, dan konflik sosial, daerah tertinggal, perbatasan, atau daerah yang minim sarana perdagangannya, serta daerah yang memiliki potensi perdagangan besar.

Pada kesempatan tersebut, Mendag Rachmat menyampaikan apresiasi dan ungkapan terima kasih kepada Gubernur Jawa Tengah dan Bupati Banyumas yang telah membantu dan menjadi tuan rumah. Selain itu, juga kepada Bupati Bantaeng, Walikota Denpasar, Walikota Banda Aceh bersama Kabupaten Banyumas atas kesediaannya menjadi tempat dimulainya pembangunan/revitalisasi Pasar Rakyat Tahun 2015.

REVITALISASI PASAR

PERCONTOHAN

Dari Palembang, sesuai mandat Nawa Cita pemerintahan

Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk membangun dan merevitalisasi 5 ribu pasar, hari ini, Minggu (14/6), Menteri Perdagangan Rachmat Gobel meresmikan Pasar Percontohan 10 Ulu, Palembang, Sumatera Selatan.

Dalam sambutannya, Mendag menyampaikan bahwa pemerintah memastikan dua target utama setiap pembangunan infrastruktur pasar, yakni menjaga ketersediaan stok pangan dan stabilitas harga bahan kebutuhan pokok.

“Pemerintah terus berupaya agar stabilitas harga barang kebutuhan pokok masyarakat tetap stabil dan ketersediaan stok terjamin, sehingga perputaran ekonomi masyarakat Palembang dapat lebih berkembang,” jelas Mendag.

Menjelang pelaksanaan Puasa dan Lebaran, Mendag menegaskan bahwa kondisi bahan kebutuhan utama masyarakat dalam keadaan aman dan stabil, sehingga masyarakat dapat melaksanakan ibadah puasa tanpa rasa khawatir. “Pemerintah juga tidak segan-segan melakukan tindakan tegas jika ada pihak-pihak yang mengganggu distribusi logistik,” lanjut Mendag.

Pasar 10 Ulu merupakan pasar percontohan di Sumatera Selatan yang direvitalisasi atas kerja sama Kementerian Perdagangan dan Pemerintah Kota Palembang melalui dana Tugas Pembantuan Kemendag senilai Rp 12 miliar. Pasar ini akan menjadi salah satu sarana pendukung kelancaran distribusi barang, khususnya bahan kebutuhan pokok masyarakat Palembang.

Menurut Mendag, sasaran revitalisasi pasar dilakukan pada pasar yang berusia 25 tahun lebih; pasar yang mengalami bencana kebakaran, bencana alam, dan pascakonflik; pasar di daerah tertinggal; pasar di perbatasan; serta pasar di daerah yang minim sarana perdagangan dan daerah yang memiliki potensi perdagangan besar.

Selain memperbaiki fisik pasar rakyat, program revitalisasi pasar rakyat yang dilaksanakan Kemendag melalui Dana Alokasi Khusus dan Tugas Pembantuan juga ditujukan untuk mendorong percepatan pembangunan di daerah.

“Pertumbuhan ekonomi di daerah akan memperkuat sektor perdagangan dan meningkatkan daya saing pasar domestik. Hal ini sangat penting dalam menghadapi tantangan dan kompetisi global yang semakin ketat,” ujar Mendag.

Lebih lanjut, Mendag menggarisbawahi bahwa Kemendag akan terus memantau perkembangan program revitalisasi pasar, termasuk Pasar 10 Ulu. Namun, keberhasilan pelaksanaan program revitalisasi pasar ini tentunya dibutuhkan kerjasama yang sinergis dari seluruh pemangku kepentingan, baik Pemerintah Pusat dan Daerah, maupun para pengelola pasar, pedagang, dan konsumen. Naik 70% Dari hasil evaluasi terhadap kinerja 32 pasar percontohan yang direvitalisasi, telah menunjukan kenaikan omzet yang cukup signifikan, yaitu rata-rata 70% per tahun. Kenaikan omzet transaksi tersebut menunjukkan bahwa program revitalisasi sangat bermanfaat untuk meningkatkan pendapatan para pedagang di pasar rakyat yang mayoritas merupakan pedagang mikro, kecil, dan menengah.

SNI PASAR RAKYAT

Mendag Rachmat menyatakan pembangunan

atau revitalisasi pasar rakyat harus berpedoman pada “Standar Nasional Indonesia (SNI) 8152:2015” yang telah ditetapkan untuk Pasar Rakyat.

IZIN USAHA PEDAGANG

PASAR

Revitalisasi difokuskan pada 4 aspek yaitu:

P ER TA M A , Revitalisasi Fisik, sebagai upaya perbaikan dan peningkatan fisik pasar agar lebih bersih, sehat dan nyaman.

K ED UA , Revitalisasi Manajemen, agar para pengelola dan pedagang dapat mengikuti standar operasional prosedur pelayanan dan pengelolaan pasar yang lebih profesional.

K E T I G A , Revitalisasi Ekonomi, sebagai upaya peningkatan pendapatan serta akses pedagang terhadap pembiayaan dan sumber produk yang diperdagangkan. Dalam revitalisasi ekonomi, pasar rakyat juga menjadi sarana perdagangan dan titik distribusi yang strategis dalam mengawal harga dan menjaga inflasi.

K EEMPAT, Revitalisasi Sosial, yang diharapkan dapat menjadikan pasar sebagai pusat interaksi dan wadah sosial masyarakat sekitar.

Sementara itu, dalam rangka penguatan aspek legalitas pedagang Pasar

Rakyat, Kementerian Perdagangan secara sendiri maupun bersama-sama Menteri Dalam Negeri, Menteri Koperasi dan UKM, serta Bank Rakyat Indonesia (BRI) memfasilitasi Izin Usaha Pedagang Pasar dan Usaha Mikro Kecil (IUMK) lainnya. “Dengan fasilitasi yang diberikan, kami berharap para usaha kecil maupun pedagang pasar lebih mudah mendapatkan akses pembiayaan mikro,” jelas Rachmat. Pada kunjungan kerja ke Banyumas tersebut, Mendag Rachmat juga mendampingi Presiden RI melakukan peninjauan Pasar Murah yang melayani 3.500 warga berpenghasilan rendah di Kabupaten Banyumas. (*)

Peresmian pasar Sruni di Kebumen, Jawa Tengah

REFLEKSI MEDIA

PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

30 | | 31

ulasan pangan

22%78%

GRAFIK 1.

Gambar ini menunjukkan

presentase pemberitan Isu

Pangan di Media Cetak dan Online

tahun 2014

GRAFIK 2.

Gambar ini menunjukkan

presentase sebaran

sentimen berita Pangan tahun

2014

GRAFIK 3.

Gambar ini isu Pangan yang

mendapat sorotan media

Tahun 2014 0

50

100

150

200

250

300

Impor Gula

Rafinasi

Gula Rafinasi

Pasokan Pangan

Impor Sapi

HPP Gula

Daging Sapi

Sidak Pasar

Harga Kebutuhan

Pokok

HargaCabai

Beras

Ulasan Pangan

Dari catatan media monitoring Pusat Humas Kementerian

Perdagangan, isu pemberitaan terkait pangan sepanjang tahun

2014 tercatat sebanyak 9.149 berita dari total 14.115 berita.

Sementara untuk periode Januari-Mei 2015 tercatat sebanyak 4.297

berita dari total 6.976 berita. Isu pemberitaan yang paling banyak

disoroti media kendati berbeda periode yakni beras, impor gula,

impor sapi, gula rafinasi, dan harga cabai.

PEMBERITAAN ISU PANGAN

TAHUN 2014

31% [2.840 BERITA]

POSITIF

46% [4.175 BERITA]

159

278252

202 190 186 165 158 157

55

NETRAL

WASPADA

NEGATIF

23% [2.110 BERITA]

0% [24 BERITA]

CETAK ONLINE

REFLEKSI MEDIA

PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

32 | | 33

ulasan pangan

GRAFIK 4.

Gambar ini menunjukkan

Media yang paling banyak

memberitakan isu Pangan tahun 2014

SOROTAN MEDIA

SOROTAN MEDIA

JUMLAH

NETRAL

NEGATIF

POSITIF

WASPADA

LEGENDA

1148524557

364

3

849

320287241

1

607

145350

109

3

567169

284

1131

483198

171

1122

462

133223

105

1

374

348

348

303

123

73

127

87

145

183

110

157

104

87

109

59

2

5

2

PEMBERITAAN ISU PANGAN

PERIODE JAN-FEB 2015

24%76%

GRAFIK 5.

Gambar ini menunjakkan

presentase pemberitan Isu

Pangan di Media Cetak dan Online Periode Januari-

Mei 2015

GRAFIK 6.

Gambar ini menunjukkan

presentase sebaran

sentimen berita Isu Pangan

Periode Januari-Mei 2015

24% [1.007 BERITA]

POSITIF

38% [1.644 BERITA]

NETRAL

WASPADA

NEGATIF

38% [1.645 BERITA]

0% [10 BERITA]GRAFIK 8.

Gambar ini menunjukkan presentase sebaran sentimen berita Isu PanganPeriode Januari-Mei 2015

GRAFIK 7.

Gambar ini Isu Pangan yang

mendapat sorotan media periode

Januari-Mei 2015 0

100

200

300

400

500

Harga Beras

Impor Beras

Gula Rafinasi

OP Beras

Impor Gula

Impor Sapi

Harga Garam

Produk Garam

Stok Beras

Harga Bahan Pokok

82

477

190127 110 98 87 69 68 40

674

294

191 25

9

243

242

207

203

173

168

164

113

67

106

56 75 72 38

67

143

36

103

46 50 66

63 32 65 44 52 46 60

96 105

58

108

108

211

407

169

CETAK ONLINE

JUMLAH

NETRAL NEGATIF

POSITIF

WASPADA

LEGENDA

REFLEKSI MEDIA

PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

34 | | 35

ulasan pangan

Dilansir dari Koran Sindo Ketua Umum Himpunan Pengusahan

Muda Indonesia (HIPMI) BAHLIL LAHDALIA menuturkan, stabilisisi harga pangan dan barang sangat tergantung pada kapasitas produksi dan produksi. Melihat banyak anggota HIPMI yang berbisnis di bidang distribusi, ritel, dan perdagangan untuk selalu menjaga stabilitas harga dan meningkatkan kapasitas produksi, apalagi pada momen Ramadhan dan Idul Fitri dimana permintaan akan berbagai kebutuhan pokok meningkat dari masyarakat.

Untuk itu, lanjut Ketua Umum HIPMI, meminta agar pemerintah memperhatikan insfrastruktur jalan dan jalur distribusi agar tidak terjadi eskalasi biaya distribusi. Namun, kenaikan harga sebenarnya dapat ditekan bila pemerintah dapat melakukan monitoring, mengurangi hambatan distribusi, memperpendek rantai pasokan, dan memperbaiki jalur distribusi. “Masalah kenaikan harga itu sangat tergantung pada pasokan barang dan distribusinya,” jelas Bahlil. —(ABS)

Bahlil Lahdalia

Ketua Umum

HIMPUNAN PENGUSAHA MUDA INDONESIA (HIPMI)

Dwi Andreas Santosa

Guru Besar

INSTITUT PERTANIAN

BOGOR (IPB)

Ngadiran

Sekjen

ASOSIASI PEDAGANG

PASAR INDONESIA

(APPSI)

MASALAH HARGA TERGANTUNG PADA PASOKAN

DAN DISTRIBUSINYA

STABILISASI HARGA PANGAN

FOKUS PEMERINTAH DETEKSI SPEKULAN

Soemitro Samadikoen

Ketua

ASOSIASI PETANI TEBU RAKYAT

INDONESIA (APTRI)

KAJI DATA IMPORTASI GULA

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia

(APPSI) NGADIRAN mengatakan, naik turunnya harga lebih berimbas langsung dari jumlah pasokan. Fluktuasi harga harga bahan pokok memang sudah pasti ada. “Yang harus jadi fokus pemerintah adalah mendeteksi adanya spekulan,’’ ungkap Ngadiran seperti dilansir dari pemberitaan Media Indonesia.Arahan untuk menurunkan harga sesuai keinginan pemerintah, kata

Ngadiran kemungkinan sulit, karena tidak bisa pedagang dilarang untuk menjual barang dengan harga rendah, jika memang mereka memperolehnya dengan harga yang tinggi. Pada dasarnya naik turunnya harga sejumlah bahan pokok tergantung para pedagang memperoleh dari harga awal sebelumnya.“Jika turunnya harga bahan pokok dapat kembali ke standar, itu baru pemerintah sudah melakukan pengoperasian harga pasar,” ujarnya.—(ABS)

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB)

DWI ANDREAS SANTOSA dalam tulisannya di Kompas berjudul “Stabilisasi Harga Pangan” menyebutkan, setiap kebijakan terkait pengendalian harga pangan tidak akan pernah berjalan apabila sisi produksi tidak dibenahi. Misalnya di India dimana negara ini mampu melakukan pengendalian harga beras melalui pelarangan ekspor beras non-Basmati, sehingga terjadi peningkatan stok domestik. Di Indonesia stok beras justru terus menurun selama tiga tahun terakhir ini dari 7,4 juta ton (awal tahun 2013), 6,45 juta ton (2014), menjadi 5,5 juta ton (2015), dan diperkirakan akan menurun lagi sebesar 15% pada

Dikutip dari Bisnis Indonesia Ketua Asosiasi

Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) SOEMITRO SAMADIKOEN mengatakan, peredaran gula rafinasi yang masuk ke pasaran masih menjadi pemicu utama gula dalam negeri tidak laku. Untuk itu, dia berharap pemerintah dapat mengkaji data yang digunakan sebagai patokan kuota importasi, karena bisa makin merugikan petani tebu. Soemitro mengatakan, seharusnya angka itu direvisi

mengingat masih banyaknya stok gula tebu yang menumpuk. “Perhitungan saya kebutuhan mencapai 5,1 juta saja cukup, 2,8 juta ton untuk konsumsi dan 2,2 ton gula rafinasi,” ungkapnya.Ketua APTRI meminta pemerintah lebih mendahulukan upaya pemberdayaan petani tebu lokal untuk membenahi kualitas gula dalam negeri. “Saat ini mulai perlahan-lahan petani tebu mengganti tanamannya dengan komoditas lainnya,” ungkapnya. —(ABS)

REFLEKSI MEDIA

KOMENTAR BERAGAM DATANG DARI BERBAGAI KALANGAN TERKAIT ISU MASALAH PANGAN. KOMENTAR MEREKA MULAI

STOK KEBUTUHAN POKOK, JALUR DISTRIBUSI, HINGGA MASALAH STABILISASI HARGA SERTA IMPORTASI PANGAN. MEDIA MONITORING PUSAT HUMAS KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENCATAT BERAGAM

KOMENTAR YANG DILANSIR DARI SEJUMLAH MEDIA MENUNJUKKAN RESPON YANG BAIK DIMANA SIFATNYA UNTUK PERBAIKAN DALAM

PENANGANAN MASALAH PANGAN.{

{

MEDIA MONITORING PUSAT HUMAS KEMENDAG

akhir tahun 2015. Selama ini pembenahan sisi produksi selalu top-down dan bersifat charity melalui bagi-bagi pupuk, benih, traktor, pompa air, serta alat dan mesin pertanian (alsintan) lainnya. Kebijakan tersebut terbukti tidak efektif yang dicirikan dengan stagnasi produksi dan impor yang membesar. Kebijakan perlu fokus ke peningkatan kesejahteraan dan kedaulatan petani. Ketika kesejahteraan petani meningkat, kegairahan bertani dan ketertarikan di dunia pertanian meningkat, sehingga produksi secara otomatis meningkat. Maka, apabila sisi produksi tidak berhasil dibenahi upaya stabilisasi harga pangan akan jadi “isapan jempol belaka”. —(ABS)

OPINI

OPINI jonan ignasius

“Apresiasi Gerai Maritim”

PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

36 | | 37

“Peluncuran Gerai Maritim ini sekaligus sebagai program Kementerian Perdagangan untuk menindaklanjuti kebijakan tol laut Presiden Jokowi."

—RACHMAT GOBEL

foto

: ti

m h

um

as

OPINI

OPINI jonan ignasius

“Apresiasi Gerai Maritim”

PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

38 | | 39

Mendag bersama Menhub dan Direktur Utama PT. PELNI saat peluncuran Gerai Maritim

Gerai Maritim secara resmi diluncurkan Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat

Gobel bersama Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan, di Pelabuhan

Tanjung Priok Jakarta, Jumat (19/6). Program ini bertujuan memperkecil disparitas harga antarpulau dan memperkuat pasar dalam

negeri. “Program ini salah satu upaya untuk mengurangi disparitas harga terutama di

wilayah timur dan wilayah terluar/perbatasan Indonesia adalah program Gerai Maritim,”

tegas Mendag Rachmat, usai meluncurkan Pilot Project “Gerai Maritim” di Pelabuhan

Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Luncurkan Gerai Maritim

Pilot Project ini menggunakan kapal KM Dempo dengan rute Jakarta-Jayapura, mengangkut

barang kebutuhan pokok dan penting sebanyak 13 kontainer (dry dan refrigerated container), seperti minyak goreng, telur ayam, daging ayam, tepung terigu, beras, gula, serta sembako lainnya. Gerai Maritim ini menuju Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua. Mendag Rachmat menegaskan bahwa Pemerintah menjamin ketersediaan dan menstabilkan harga barang kebutuhan pokok di tengah masyarakat. “Gerai Maritim merupakan bukti Pemerintah mampu menjamin ketersediaan, kelancaran arus barang, dan

stabilisasi harga barang kebutuhan pokok dan barang penting,” tegasnya.

Gerai Maritim juga menunjukkan kemampuan pemerintah dalam mengurangi disparitas harga antardaerah. “Peluncuran Gerai Maritim ini sekaligus sebagai program Kementerian Perdagangan untuk menindaklanjuti kebijakan tol laut Presiden Jokowi,” jelas Mendag Rachmat. Mendag Rachmat menjelaskan, salah satu kebijakan Kemendag adalah memperkuat pasar dalam negeri. Keberhasilan kebijakan tersebut dapat dilihat dari stabilitas harga barang kebutuhan pokok dan barang penting dengan target disparitas harga kurang dari 13,5%.

OPINI

OPINI jonan ignasius

“Apresiasi Gerai Maritim”

PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

40 | | 41

APRESIASI

Pilot Project Gerai Maritim tujuan Serui ini terlaksana berkat kerja sama antara Kementerian Perdagangan,

Kementerian Perhubungan, Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, dan PT. PELNI. Setelah ditandatanganinya Peraturan Presiden Tentang Penetapan dan Penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting baru-baru ini, maka Kemenhub dapat menyusun program kebijakan terkait Gerai Maritim, seperti fasilitasi angkutan barang kebutuhan pokok.

Asosiasi Pedagang Ritel Indonesia (APRINDO) menyediakan barang kebutuhan pokok dan kebutuhan penting, PT. PELNI yang telah memberikan keringanan biaya transportasi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, yang akan menyalurkan barang-barang tersebut melalui perusahaan daerah PT. Yapen Mandiri Sejahtera. “Melalui program Gerai Maritim ini diharapkan masyarakat di daerah perbatasan dan daerah terluar dapat membeli barang kebutuhan pokok dan barang penting dengan harga yang lebih murah,” tegas Rachmat. Sementara itu, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Srie Agustina mengungkapkan Gerai Maritim di Serui akan menggunakan bangunan milik Pemda Kabupaten Kepulauan Yapen dengan luas 40 m x 9 m yang terletak di Kota Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen. “Semoga konsep Gerai Maritim di Serui ini dapat mencapai tujuan yang diinginkan sehingga konsep Gerai Maritim ini diterapkan juga untuk 29 wilayah lainnya,” ujar Srie. —(TIM)

Peluncuran Gerai Maritim dihadiri pejabat Kemendag dan Kemenhub dan jajaran PT PELNI

OPINI

OPINI jonan ignasius

“Apresiasi Gerai Maritim”

PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

42 | | 43

Apresiasi Gerai Maritim

Menteri Perhubungan (Menhub)

ignasius Jonan mengapresiasi terobosan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel. “Saya mengapresiasi kerjasama ini,” kata Ignasius Jonan, usai meluncurkan program baru bernama “Gerai Maritim.” Sebuah program yang dikemas untuk mewujudkan “Tol Laut” yang digagas Presiden Joko Widodo semasa kampanye.

Pria yang lahir 21 Juni 1963 ini tercatat sebagai alumnus Universitas Airlangga Surabaya dan Tuft University AS dan sempat mengenyam jabatan sebagai Director Citibank/Citigroup sejak 1999-2001 dan Direktur Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) 2001-2006. Sebagai orang akuntansi, Jonan dikenal luas oleh publik setelah menjabat Direktur PT Kereta Api Indonesia (2009-2014). Publik mencatat keberhasilan Jonan saat menciptakan budaya modern, bertanggung jawab, dan memperoleh hasil optimal di dalam tubuh kereta api. Kini, kereta api

Targetnya berkurang berapa?

Sesuai yang ditargetkan oleh Kemendag, disparitas harga tidak lebih dari 13,5%. Peluncuran Gerai Maritim ini ke mana tujuannya?

Gerai Maritim menuju Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua ini menggunakan kapal KM Gunung Dempo dengan rute Jakarta-Jayapura. Dengan mengangkut barang kebutuhan pokok dan penting sebanyak 13 kontainer (dry dan refrigerated container), seperti minyak goreng, telur ayam, daging ayam, tepung terigu, beras, gula, serta sembako lainnya. Bagaimana angkutan penumpang?

Pelayaran angkutan barang reguler diharapkan bisa menormalkan harga barang. Tetapi angkutan bagi penumpang harus tetap dilayani. Kalau sudah

Ignasius Jonan

Menteri Perhubungan

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA

tak terlihat kumuh dan para penumpang tak lagi berjubel di atap gerbong.

Dengan prestasi itulah, program Gerai Maritim diharapkan dapat memperoleh dukungan optimal dari Ignasius Jonan. Sinergi Kementerian Perhubungan dan Kementerian Perdagangan dan dukungan sejumlah asosiasi ritel dan asosiasi pemilik kapal pelayaran, Gerai Maritim akan menjadi terobosan baru yang dapat menurunkan disparitas harga yang tinggi antarwilayah di seluruh penjuru Nusantara.

Berikut ini pendapat Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengenai Gerai Maritim, saat peluncuran di Pelabuhan Tanjung Priok, yang dirangkum dan ditulis kembali oleh INTRA secara tanya jawab.

Bagaimana pendapat Anda tentang Gerai Maritim ini?

Saya mengapresiasi kerjasama Kementerian Perdagangan dengan Kemenhub dalam melaksanakan Program Gerai Maritim ini.

Apa tujuan program ini?

Kerjasama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk menjaga pasokan kebutuhan pokok ke seluruh wilayah nusantara melalui program ‘Gerai Maritim’. Ini terobosan baru Pak Rachmat Gobel dalam menurunkan disparitas harga bahan pokok antar daerah.

Apa langkah nyata yang akan dilakukan Kemenhub?

Langkah nyata yang dilakukan Kemenhub adalah dengan menyediakan enam kapal yang akan melayani enam rute tujuan. Enam kapal ini paling lambat setelah Lebaran bisa jalan secara reguler melayari enam trayek dengan 30 sasaran pelabuhan kecil. Kita harapkan harga barang pokok di beberapa tempat tujuan di Indonesia Timur, Barat, Tengah (harga) sama, perbedaan hanya ada di ongkos kirim saja. Gerai Maritim diharapkan mampu mengurangi disparitas harga antardaerah dengan mengoptimalkan kapal penumpang perintis yang telah beroperasi dan melayani wilayah-wilayah terpencil dan terluar Indonesia.

reguler ada kapal kontainer sendiri untuk angkut itu. Kalau proses lama beritahu saya.

Pemerintah memberikan subsidi transportasi, bagaimana mekanismenya?

Kemendag bersama Kemenhub berupaya untuk mengurangi disparitas harga kebutuhan pokok di seluruh nusantara, yang nantinya akan sama, jadi

tidak ada disparitas yang sangat tinggi karena masalah transportasi. Kemenhub sudah menetapkan untuk memberikan subsidi perintis untuk angkutan barang yang terjadwal di enam titik yang akan dilayani, ini merupakan upaya perintis dulu. Paling

lambat setelah perayaan Idul Fitri bisa berjalan secara regular. Untuk pilot project keberangkatan pertama KM Gunung Dempo terhitung mulai dari H-28 sebelum perayaan Idul Fitri 1436 Hijriyah yang diperkirakan tiba 25 juni 2015. Kemudian akan ada keberangkatan kedua pada 16 Juli 2015 atau H-15 dan akan diperkirakan tiba pada 12 Juli 2015.

Bagaimana konsepnya?

Konsep Gerai Maritim tersebut akan menjual barang-barang kebutuhan pokok penting dengan harga yang sama di 30 pelabuhan kecil kawasan Timur Indonesia yang dilalui enam trayek kapal barang dan kapal penumpang perintis baik

melalui PT Pelni maupun anggota INSA (Indonesia National Shipowners Association)

Apakah hal ini merupakan penjabaran Program Presiden ?

Proyek perintis ini merupakan bagian dari upaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menciptakan Tol Laut yang digagas sejak masa kampanye. Tujuannya adalah memecahkan persoalan disparitas harga yang terjadi di seluruh pelosok nusantara.

Apakah program ini termasuk untuk menghadapi MEA?

Seperti yang dijelaskan Mendag, kita sebentar lagi akan memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN. Kita bekerja supaya tingkatkan efisiensi dan jaga kualitas produk kita, sehingga yang sampai ke konsumen adalah produk yang terbaik. —(TIM/BERBAGAI SUMBER)

“KONSEP GERAI MARITIM TERSEBUT AKAN MENJUAL BARANG-BARANG

KEBUTUHAN POKOK PENTING DENGAN HARGA YANG SAMA 30 PELABUHAN

KECIL KAWASAN TIMUR INDONESIA...”

OPINI

OPINI heri gunawan

“Stabilisasi Harga & Stok Pangan”

PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

44 | | 45

"Saya mengapresiasi langkah pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 71 tahun 2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan Harga kebutuhan Pokok dan Barang Penting tanggal 15 Juni lalu. Sudah lama kami mendesak pemerintah agar menerbitkan peraturan ini. "

—HERI GUNAWAN

foto

: ti

m h

um

as

OPINI

OPINI heri gunawan

“Stabilisasi Harga & Stok Pangan”

PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

46 | | 47

Apalagi peran Bulog belum maksimal dalam mengelola stok pemerintah. Serapan Bulog sangat minim, karena terkendala kewenangannya yang terbatas.

Bagaimana dengan distribusi?

Ya, aspek distribusi ini juga penting dan harus menjadi perhatian serius

pemerintah. Faktor distribusi terkait langsung dengan penyediaan. Sehingga, perlu ptimalisasi sarana distribusi, termasuk koordinasi yang kuat dari gudang/pelabuhan sampai penyedia angkutan.

Terbitnya Perpres menjadi angin segar bagi upaya optimalisasi menjaga stabilitas harga dan ketersediaan kebutuhan bahan pokok?

Ya, saya mengapresinya meskipun agak terlambat. Dengan aturan yang lebih permanen itu, ke depan, kebijakan pemerintah akan lebih sistematis, permanen, dan mempunyai dasar hukum yang kuat. Apalagi itu susah menjadi amanat UU no. 7 tahun 2014 tentang Perdagangan.

Terkait dengan antisipasi fenomena El Nino, apa yag harus dilakukan pemerintah?

Fenomena global El Nino akan terjadi pada Juli-November 2015 akan ancaman kekeringan di Indonesia yang sebagian memang sudah kering. Di banyak daerah, para petani sudah mulai resah karena kekeringan. Ini akan berdampak serius. Ada 11 provinsi lain di seluruh Indonesia yang mulai resah. Sekitar 25.000 hektar lahan pertanian sudah kering karena kekurangan air. Pemerintah harus cepat melakukan langkah antisipasi. Di sejumlah tempat, petani sudah mengalami gagal panen. Misalnya di Kecamatan Kadudampit, Kab. Sukabumi, Jawa Barat, petani cabai mengalami gagal panen dan merugi. Selanjutnya, di Ponorogo, Jawa Timur, petani padi juga merugi karena gagal panen ribuan hektar. Kerugian ratusan miliar ini membuat petani tidak mampu lagi menanam untuk musim berikutnya. Ini berarti, ancaman baru bagi pasokan dan stok pangan dalam negeri.

Berdasarkan kalkulasi data konsumsi pangan nasional ditunjukkan bahwa konsumsi beras per bulan sebesar 2,3 juta ton, Cabai 67 ribu ton, dan Bawang 78 ribu ton. Artinya, selama 5 bulan ke depan (kuartal 3 dan 4)

dibutuhkan setidaknya 11,5 juta ton beras, 335 ribu ton Cabai, dan 390 ribu ton Bawang. Di sisi produksi, menurut prediksi BPS, tahun 2015 produksi padi sebanyak 75,55 juta ton GKG, Cabai 1,16 juta ton, dan Bawang 1,234 Juta ton. Apa yang harus menjadi perhatian serius pemerintah?

Yang harus diperhatikan secara serius oleh pemerintah (Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, dan Bulog) adalah pada sisi hulu, distribusi air yang cukup ke daerah-daerah lumbung pangan yang saat ini sedang diancam kekeringan dan dari sisi hilir, menjaga stabilisasi harga di pasar-pasar dari perbuatan mafia yang sering mendistorsi pasar. Pemerintah diberi tugas penting untuk menjamin ketersediaan dan stabilisasi harga bahan pokok dan barang penting yang beredar di pasaran. Karena itu, pemerintah harus berani menindak tegas oknum-oknum yang menimbun barang di gudang ketika terjadi kelangkaan barang, gejolak harga atau ketika terjadi hambatan lalu-lintas perdagangan barang.

Apa lagi yang harus diperhatikan pemerintah?

Pemerintah (Kemendag, Kementan, dan Bulog) tidak boleh asal membuka keran impor. Sebab impor ini rawan distorsi dan permainan mafia. Kita harus mewujudkan kedulatan pangan dengan melindungi petani. Importasi yang serampangan akan merugikan petani. —(TIM)

Wakil Ketua Komisi Vi DPR Ri Heri Gunawan dikenal sangat kritis terhadap

pemerintah. Tetapi, ia memberi apresiasi khusus ketika Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menciptakan perdagangan antarpulau dan antardaerah sehingga petani tidak rugi dan daerah pun untung. “Itu terobosan yang baik,” kata Heri Gunawan.

Terhadap masalah-masalah pangan nasional, Heri Gunawan memiliki kepedulian yang tinggi dan terus mengingatkan pemerintah agar konsentrasi dan focus melayani rakyat. Pemerintah diminta untuk melakukan langkah-langkah antisipasi serta menyusun resep stabilisasi pasokan dan stok pangan untuk kuartal III dan IV tahun 2015.Kader Partai Gerindra ini ingin tetap belajar dari rakyat, berjuang untuk rakyat dan berkorban untuk rakyat. Bagaimana pandangannya terhadap stabilitas pasokan dan stok pangan nasional, berikut pendapatnya yang dirangkum kembali oleh INTRA Insight dalam kemasan tanya jawab. Bagaimana pendapat Anda terhadap upaya Kementrian Perdagangan yang menciptakan perdagangan antarpulau, antardaerah?

Itu bagus. Saya mengapresiasinya. Upaya ini tidak mereugikan petani dan justru memberikan keuntungan bagi daerah. Perdagangan antar pulau ini sesuai UU No 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan.

Kemendag banyak melakukan terobosan untuk menjaga ketersediaan bahan

stok kebutuhan pokok untuk keperluan bulan puasa sampai Idul Fitri dalam posisi aman. Karenanya, kebijakan impor jangan tergesa-gesa. Sebab, jika pemerintah selalu menggunakan mekanisme impor, maka hal itu akan memperkuat pandangan bahwa pemerintah sedang mengalami masalah dalam hal produksi dalam negeri.

Bagaimana Anda menilai masalah produksi ini?

Ya, dari sisi ini, sebenarnya terdapat masalah yang sangat serius. Masalah yang menyebabkan rendahnya produktifitas. Apalagi terjadi penyusutan lahan akibat sudah terjadi alih fungsi lahan dan realisasi cetak lahan baru yang minim. Jelas ini sudah lampu merah dan peringatan bagi pemerintah.

Heri Gunawan

Wakil Ketua

KOMISI VI DPR RI

pokok di pasaran dam menjaga stabilisasi harganya. Bahkan, pemerintah mengeluarkan Perpres No 71 Tahun 2015 untuk mengendalikan harga di masayarakat. Bagaimana komentar Anda?

Saya mengapresiasi langkah pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 71 tahun 2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan Harga kebutuhan Pokok dan Barang Penting tanggal 15 Juni lalu. Sudah lama kami mendesak pemerintah agar menerbitkan peraturan ini. Sebab, Perpres itu memberikan kepastian dalam bentuk payung hukum. Perpres yang ditandatangani tanggal 15 Juni 2015 itu bertujuan untuk menjamin ketersediaan dan stabilisasi harga barang yang beredar di pasar. Kita berharap masalah kelangkaan dan gejolak harga barang bisa diatasi dengan segera.Kenaikan harga bahan pokok memang tidak bisa dihindari karena naiknya permintaan dan pasokan dalam negeri tidak cukup sementara pemerintah

masih mempertimbangkan untuk tidak impor. Bagaimana menurut Anda?

Menjelang hari raya keagamaan, harga kebutuhan pokok seperti cabai merah, bawang merah, ayam, telur, dan daging terus naik. Ada permintaan yang naik secara signifikan, sedangkan pasokan dalam negeri tidak cukup. Menurut Badan Pusat Statistik, kenaikan tertinggi terjadi di Medan sebesar 95% dan Banda Aceh sebesar 94%. Sebenarnya pemerintah bisa mengontrol kenaikan ini karena pemerintah mempunyai mekanisme antisipasi yang lebih sistematis dan permanen. Ini kan, sudah sering terjadi setiap tahun, maka mestinya sudah bisa diantisipasi sejak dini, baik dari sisi produksi sampai pengamanan stok sebab sejauh ini kebijakan pemerintah masih bersifat insidental dan ujung-ujungnya impor.

Pemerintah menganggap impor merupakan langkah terakhir?

Impor seharusnya menjadi langkah terakhir yang dilakukan pemerintah. Apalagi sebelumnya Menteri Perdagangan telah menjamin

"KERJASAMA DENGAN KEMENTERIAN PERDAGANGAN (KEMENDAG) UNTUK MENJAGA

PASOKAN KEBUTUHAN POKOK KE SELURUH WILAYAH NUSANTARA MELALUI PROGRAM ‘GERAI MARITIM’. INI TEROBOSAN BARU PAK RACHMAT

GOBEL DALAM MENURUNKAN DISPARITAS HARGA BAHAN POKOK ANTAR DAERAH."

Stabilisasi Harga & Stok

Pangan

OPINI

OPINI

PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

48 | | 49

dr. ali masykur musa m.si., m.hum. “Mendesain Indonesia Sebagai Eksportir Pangan Dunia”

Pemerintahan Presiden Jokowi sudah membuat kebijakan baik bahwa dalam meningkatkan swasembada pangan dimulai dari memperbaiki sarana infrastruktur pangan.

—ALI MASYKUR MUSA

foto

: ti

m h

um

as

OPINI

OPINI

PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

50 | | 51

dr. ali masykur musa m.si., m.hum. “Mendesain Indonesia Sebagai Eksportir Pangan Dunia”

Pria yang lahir di Tulungagung,

Jawa Timur 12 September 1962 ini memiliki harapan besar agar impor bahan pangan yang kini masih relatif tinggi dan acapkali menimbulkan gejolak harga berubah menjadi kegiatan ekspor produk pangan ke berbagai penjuru dunia. Bagaimana Indonesia seharusnya merencanakan hal ini?

Menurutnya, Laporan Neraca Pangan Dunia menyebutkan pada 2025 diperkirakan akan terjadi krisis pangan dunia. Jumlah permintaan (konsumsi) semakin tinggi melampaui jumlah produksi. Akibatnya akan terjadi arus pangan dari negara-negara surplus pangan ke negara-negara minus pangan. Itu artinya aktivitas ekspor-impor pangan tak bisa dihindarkan.

Sebagai mantan Ketua DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), mantan Ketua Umum PB PMII, Ketua

alam, terutama pangan dan energi.Ketahanan pangan indonesia bisa terganggu?

Ketahanan pangan negara-negara di dunia, termasuk di Indonesia, acap kali mengkhawatirkan. Dengan jumlah penduduk yang terus bertambah, ketahanan pangan makin mengancam.

Dalam laporan bertajuk ”Prospek Populasi Dunia: Revisi 2012” disebutkan penduduk dunia akan naik menjadi 8,1 miliar jiwa pada 2025 dari jumlah 7,2 miliar jiwa pada saat ini. Jumlah itu akan terus berkembang menjadi 9,6 miliar pada 2050. Prediksi sebelumnya, penduduk dunia diperkirakan ”hanya” mencapai 9,3 miliar jiwa pada 2050. Pertumbuhan penduduk terbesar akan terjadi di negara-negara miskin.

Sementara itu, penduduk Indonesia pada 2015 sudah mencapai lebih dari 250 juta jiwa. Karena itu, pembangunan dan pemenuhan kebutuhan dan ketersediaan pangan menjadi syarat mutlak bagi mewujudkan pembangunan dan ketahanan nasional. Berkaca pada hal tersebut, pertambahan penduduk secara otomatis meningkatkan pula kebutuhan pangan sekaligus menurunkan luas dan kemampuan lahan untuk menyediakan pangan.

Penyebabnya, penduduk yang semakin banyak tentu akan menggunakan lahan yang semakin besar. Meter demi meter lahan yang

← Dr. Ali Masykur Musa M.Si., M.Hum.

Ketua Umum

IKATAN SARJANA NU

Mendesain INDONESIA

sebagai Eksportir Pangan Dunia

GM Kosgoro, dan Anggota DPR RI serta anggota Badan Periksa Keuangan RI (2009-2014) Bidang Ketahanan Pangan dan Energi Ali Masykur Musa menegaskan Indonesia harus melakukan cara-cara realistis di bidang ekspor-impor pangan ini.

Inilah hasil analisis Ali Masykur Musa yang kini aktif sebagai Ketua Umum Ikatan Sarjana NU.Bagaimana kebijakan Presiden Jokowi terkait kebutuhan pangan nasional?

Pemerintahan Presiden Jokowi sudah membuat kebijakan baik bahwa dalam meningkatkan swasembada pangan dimulai dari memperbaiki sarana infrastruktur pangan. Hal ini tercermin dari realokasi anggaran yang lebih berfokus pada pembangunan waduk dan irigasi, dengan menambah alokasi anggaran 2015 melalui APBN-P sebesar Rp16 triliun, serta tambahan dana alokasi khusus (DAK) bidang pertanian sebesar Rp4 triliun.Bagaimana peluang indonesia dalam mewujudkan swasembada pangan?Indonesia punya peluang besar untuk mewujudkan swasembada pangan guna

mencapai ketahanan pangan. Indonesia memiliki lahan yang luas dan subur untuk dijadikan sentra-sentra produk beras, jagung, kedelai, dan tanaman pangan lainnya. Dari letak geografis, Indonesia juga sangat diuntungkan karena terletak di wilayah tropis dan memiliki curah hujan yang cukup sehingga memungkinkan ragam tanaman bisa tumbuh dengan baik.

Modal dasar ini setidaknya dapat menjadi kekuatan kita dalam meningkatkan produksi pertanian. Selain itu, pemerintah juga sedang memperjuangkan rencana ke depan dengan pembangunan dan perbaikan jaringan irigasi seluas 3 juta hektare sawah, serta mempercepat pembangunan 49 bendungan pada 2014-2019. Bukan hanya itu, langkah pemerintah untuk membuka lahan baru seluas 4,6 juta hektare di Merauke, Papua juga patut direalisasikan secara serius.

Pembukaan lahan baru menjadi krusial mengingat sentral produksi pangan hanya di daerah tertentu, hampir 60% dari produksi pangan Indonesia berasal dari Jawa dengan 40% di antaranya di Jawa Timur. Pemusatan produksi menimbulkan berbagai kerumitan dalam pemasaran

dan distribusi pangan mengingat bahwa Indonesia adalah negara kepulauan dengan 3000 pulau yang didiami penduduk, di tengah terbatasnya persediaan sarana dan prasarana perhubungan.

Bagaimana kondisi pangan dunia?

Krisis pangan dunia tak terhindarkan. Jumlah permintaan atau konsumsi pangan melebihi jumlah ketersediaan atau produksi pangan. Surplus pangan dan minus pangan yang terjadi di beberapa daerah akan menyebabkan terjadi aliran pangan dari negara-negara surplus pangan di Eropa dan Amerika Utara ke arah negara-negara minus pangan di Asia Selatan, Asia Timur, Asia Tenggara, serta Amerika Latin.

Perkiraan krisis pangan tersebut menyebabkan beberapa negara perlu mengambil tindakan kebijakan untuk melindungi produksi serta menjamin ketersediaan pangan di dalam negeri. Mengantisipasi hal tersebut, Indonesia harus bersiap diri akan kemungkinan ada perebutan sumber daya

tereduksi oleh pembangunan perumahan, perkantoran, industri, dan fasilitas lain akan mengurangi ketersediaan sumber daya lahan pertanian untuk produksi pangan. Semakin ciut lahan pertanian menyebabkan semakin kecilnya daya produksi pangan.Apa yang harus dilakukan Pemerintah?

Peran Bulog perlu dikembalikan kepada jalurnya. Misi pertama, Bulog melindungi konsumen, utamanya warga miskin dan kaum marginal perkotaan dari melambungnya harga kebutuhan pangan pokok. Misi kedua, Bulog mampu melindungi petani dari keterpurukan harga jual komoditas pangan hasil panen mereka.Bulog harusnya tidak hanya diberi kewenangan menjaga suplai beras dan menyalurkannya kepada masyarakat miskin, tetapi juga menjaga distribusi sejumlah komoditas strategis seperti tepung, gula, minyak sayur, kedelai, dan lainnya. Selain itu, Bulog juga bisa berperan sebagai stabilisator harga kebutuhan pangan. Melalui Bulog, Pemerintah mampu melakukan intervensi terhadap kebutuhan pokok dengan tidak menyerahkan harga sepenuhnya kepada mekanisme pasar.

impor pangan menjadi tak terhindarkan dan di sisi lain kita perlu berswasembada pangan? Gejolak harga bahan makanan pokok pada 2015 mengakibatkan maraknya impor bahan pangan. Kasus beras plastik patut dijadikan pelajaran bahwa sudah bukan saatnya lagi Pemerintah lebih mementingkan ketersediaan pasokan dengan impor.

Potensi besar pertanian nasional tidak boleh terabaikan agar rakyat tidak menjadi semakin bergantung pada pangan impor.Bila tidak ditangani dengan cermat, akan menimbulkan ketidakstabilan, baik sosial maupun politik. Orientasi kebijakan pangan pemerintah harus memberikan peran dan kesempatan lebih kepada petani lokal dalam mewujudkan kedaulatan pangan.

Artinya sejak awal harus didesain bagaimana indonesia justru menjadi eksportir pangan bagi dunia?

Ya. Harus direncanakan dan didesain dengan cermat dan matang. Selain penyediaan benih dan pupuk berkualitas serta pembinaan petani, Pemerintah juga harus memperhatikan teknologi pascapanen sehingga petani tidak hanya menjual bahan mentah, tetapi juga mampu menghasilkan produk olahan yang bernilai tambah. Hal itu membutuhkan insentif dan komitmen kuat pemerintah untuk membangun industrialisasi berbasis agraris di perdesaan.

Lalu masuk ke desain industrialisasi pangan?

Industrialisasi ini akan menampung hasil produksi petani. Langkah ini memberikan kepastian harga bagi petani sehingga petani terdorong untuk berproduksi. Kita juga harus mulai memikirkan sistem insentif sekaligus subsidi yang rasional

bagi para pelaku pertanian pangan sehingga mereka bergairah untuk mengembangkan usahanya, berinvestasi dan berinovasi untuk meningkatkan produktivitas, dan memperoleh nilai tambah dari produk-produk pangan kita melalui pengembangan agroindustri pangan modern.

Bergeraknya sektor industri pertanian diharapkan memiliki efek berantai dalam meningkatkan produksi dan produktivitas, meningkatkan indeks pertanaman, memberikan kontribusi terhadap pemantapan ketahanan pangan, dan perlahan akan mengurangi ketergantungan impor pangan. Esensi kebijakan Pemerintah adalah semakin mendekatkan rakyatnya kepada kesejahteraan, bukan sebaliknya.

Semua potensi bangsa kita bisa dijadikan dasar tekad untuk meningkatkan jumlah dan mutu produknya sehingga mampu berperan sebagai pemasok produk pangan tropis bagi pasar internasional. Sudah saatnya kita mewujudkan kedaulatan petani dan kedaulatan pangan. —(HER/ASK)

"MELALUI BULOG, PEMERINTAH MAMPU MELAKUKAN INTERVENSI TERHADAP KEBUTUHAN

POKOK DENGAN TIDAK MENYERAHKAN HARGA SEPENUHNYA KEPADA MEKANISME PASAR."

WARTA USAHA

PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

52 | | 53

hj. siti rahayu "Sukses dengan Kain Tapis"

Terbukti, desain kain tapis hasil buatan Ibu Rahayu sudah cukup dikenal, bukan saja di dalam negeri, tapi juga di luar negeri.

foto

: ti

m h

um

as

WARTA USAHA

PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

54 | | 55

hj. siti rahayu "Sukses dengan Kain Tapis"

Bagi HJ SiTi RAHAYU tahun 2013 merupakan pengalaman yang tidak pernah dilupakan

selama menjadi perajin kain tenun tradisional asal Lampung tapis. Kendati telah merintis sekitar 20 tahun

tak terbayang di benak ibu empat putri bisa bertandang ke Istana Negara Jakarta diundang dalam sebuah acara yang

digelar Ibu Negara Ani Yudhoyono.

Sukses dengan Kain Tapis

Hj. Siti Rahayu

Perajin Kain Tapis Lampung

duta besar negara-negara sahabat memborong produk hasil kreativitasnya. “Mereka sangat suka. Bahkan mereka tidak percaya bila kain tapis bisa dipergunakan untuk busana keseharian, karena yang mereka ketahui kain tapis tebal dan digunakan hanya pada acara adat,” jelas wanita kelahiran Tulang Bawang, Lampung ini.

Istri almarhum Andi Sofandi ini mengisahkan sebelum terjun memulai usaha pembuatan kain tapis, ia adalah PNS yang menduduki jabatan eselon III bidang Kesra di Pemprov Lampung. Karena kerap kali mengunjungi berbagai daerah, dirinya melihat tapis Lampung potensial untuk dikembangkan.

Setelah pensiun dari PNS, mulailah Ibu Rahayu, begitu ia biasa disapa, mulai terjun berbisnis. Dalam benaknya, ia berpikir bagaimana kain tapis ini bisa bernilai jual. Maka, mulailah pemilik workshop “Rahayu Gallery“ ini mulai mencoba-coba membuat desain maupun motif tapis yang berbeda dari yang lain. Setiap desain yang dibuat untuk produk busana terbuat dari bahan kain tapis yang berbeda satu-sama lain, serta mempunyai ciri khas tersendiri.Terbukti, desain kain tapis hasil buatan Ibu Rahayu sudah cukup dikenal, bukan saja di dalam negeri, tapi juga di luar negeri. Buktinya pada tahun 2008 dirinya diminta untuk membuat baju pengantin yang diminta pihak Diraja Malaysia. Selain itu, ibu Rahayu kerap kali mengikuti pameran diantaranya di Abu Dhabi, Malaysia, Jerman, Belanda, dan Amerika Serikat. “Bila bicara ekspor, saya tidak melakukan secara langsung, melainkan melalui

perantara,” ujar peraih penghargaan dari Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Los Angeles, USA.

Dari usahanya ini, wanita yang gigih melestarikan kain tenun tradisional tapis ini dinobatkan sebagai Tokoh dan Budaya dari Pemprov Lampung dan Juara II Penghargaan Pengrajin Terbaik se-Provinsi Lampung dalam rangka HUT Dekranas tahun 2009 dan ASEAN Development Citra Award 2013-2014 ini, memberikan manfaat bagi puluhan orang, baik karyawan maupun para pengrajin tapis yang berada dekat workshop sekaligus galerinya.Untuk mempromosikan hasil rancangan dari “Rahayu Gallery” bisa dilihat di web http://sulamusus-rahayugallery.blogspot.com atau di Instagram: rahayu gallery lampung. “Saya akan meneruskan warisan budaya Lampung berupa kain tapis ini. Selain itu target saya ingin bisa ekspor sendiri semua produk saya,” harapnya. —(ASK/GUN/RIC)

Rahayu Gallery Jl. Soekarno-Hatta No.3, Tanjung Senang, Bandar Lampung - 35141 Website: www.sulamusus-rahayugallery.blogsopt.com

“Kendati saya telah mengikuti berbagai undangan maupun acara pameran baik di dalam dan luar negeri, namun diundang ke Istana merupakan suatu kehormatan dan bagi saya sangat terkenang,” ungkap pemilik “Rahayu Gallery” yang bergerak dalam usaha tapis Lampung dan sulam usus, di Jalan Soekarno-Hatta No.3, Tanjung Senang, Bandar Lampung 35141.

Diceritakan, saat itu di Istana Negara Ibu Ani Yudhoyono sedang mengadakan pertemuan yang dihadiri ibu-ibu menteri yang tergabung dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) dan istri para fo

to:

tim

hu

ma

s

MENGENAL LEBIH DEKAT

PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

56 | | 57

srie agustina “Kerja Keras Dalam Bekerja”

Srie Agustina

DirekturJenderal Perdagangan

Dalam Negeri

KEMENTERIAN PERDAGANGAN

REPUBLIK INDONESIA

“ JABATAN YANG SAYA EMBAN INI MERUPAKAN AMANAH YANG HARUS DIJALANI DENGAN SEBAIK MUNGKIN DAN TENTUNYA HARUS DIIMBANGI DENGAN KERJA KERAS.”

“Kerja Keras dalam Bekerja”

foto

: ti

m h

um

as

foto

: ti

m h

um

as

MENGENAL LEBIH DEKAT

PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

58 | | 59

srie agustina “Kerja Keras Dalam Bekerja”

Bagi Srie Agustina tidak mudah melakukan sebuah perubahan tanpa ada kemauan keras dan komitmen.

“Untuk melakukan sesuatu perubahan apapun bentuknya dalam diri kita harus ada kemauan keras dan komitmen, semua itu agar apa yang diinginkan berjalan dengan baik dan tentunya sesuai rencana, begitu juga dalam bekerja,” ungkapnya.Memang bila menyebut wanita yang telah menjabat sebagai Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) sejak 21 Januari 2013 ini sudah tidak asing lagi. Ia juga dikenal pekerja keras, ulet, dan tekun. Berbagai jabatan pernah disandangnya sebelum menjadi orang nomor satu di Direktorat Jenderal PDN. Sebut saja Kepala Pusat Humas, Direktur Pemberdayaan Konsumen, maupun anggota Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN).“Jabatan yang saya emban ini merupakan amanah yang harus dijalani dengan sebaik mungkin dan tentunya harus diimbangi dengan kerja keras tentunya,” katanya.Saat INTRA menyambangi di ruang kerjanya lantai 8 Gedung Utama Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada Jumat (21/8) wajah sumringah terpancar di wajah Dirjen PDN Srie Agustina. Pasalnya pada hari itu tepat hari ulang tahunnya.Saat ditanyakan ulang tahun yang ke berapa Ibu Srie-begitu biasa disapa hanya menjawab singkat saja. “Pokoknya sudah banyak dech,” ujarnya tersenyum bahagia.Bila bicara sepak terjang soal pekerjaan wanita asal Kota Palembang, Sumatera Selatan ini, jangan diragukan lagi berbagai terobosan telah banyak digulirkan sesuai bidang kerjanya. Bagaimana kiprah Srie Agustina dalam menjalankan pekerjaannya yang kini dijabatnya? Berikut penuturannya.

Selain itu juga saya juga kerap keliling ke berbagai sentra untuk memastikan akan stok, seperti ke sentra cabai di berbagai daerah juga tak lupa ke peternakan dan Rumah Potong Hewan (RPH). Berkoordinasi dengan instansi atau asosiasi untuk kelancaran arus pasokan untuk ketersediaan di pasaran.Pemerintah bertanggungjawab atas ketersediaan dan keterjangkauan harga. Karena itu, pemerintah berkewajiban mengelola stabilisasi pasokan, harga, cadangan, dan distribusi pangan pokok. Pemerintah juga mengelola sumber penyediaan pangan tersebut dari cadangan nasional dan produksi dalam negeri.

Program-program atau kebijakan apa saja yang telah digulirkan baik terkait dengan bahan pokok maupun dengan yang ada di Direktorat PDN?

Banyak program yang telah digulirkan. Sebut saja gerai maritim, ada juga penjualan perdagangan antarpulau dan baru-baru ini ada depo bapok. Semua program tidak lain untuk mengurangi disparitas harga serta tentunya untuk kelancaran distribusi bahan pokok. Ada juga gelaran pasar murah maupun operasi pasar.Selain itu untuk menunjang pemberdayaan para pelaku usaha kecil menengah dengan menggulirkan Pameran Pangan Nusa (PPN) dan Pameran Produk Dalam Negeri

Apa kabar bu?

Alhamdulillah sehat, seperti yang Anda lihat.

Sejak 2013 Ibu memegang posisi sebagai Dirjen PDN, bagaimana kesannya?

Bagi saya jabatan yang saya emban ini patut disyukuri. Saya tidak terbayang kalau saya ini bisa menjadi pejabat eselon I seperti saat ini. Saya haya berpikir apa yang menjadi tugas dan perintah saya jalani. Dalam hidup ini saya tidak punya target-targetan, pokoknya saya jalani saja.

Ngomong-ngomong sibuk apa saat ini?

Seperti biasanya salah satunya ngurusin bahan kebutuhan pokok bagaimana ada di pasaran dan harganya terjangkau. Ya..kadang-kadang diundang juga menjadi pembicara seperti yang belum lama ini diundang untuk memberikan kuliah umum perdana kepada mahasiswa di Universitas Sriwijaya (UNSRI) pada 12 Agustus 2015. Pada kuliah umum saya mengambil topik “Membangun Karakter Bangsa dan Wawasan Nusantara” yang dihadiri sebanyak 7.200 mahasiswa baru tahun 2015 yang berasal dari 10 Fakultas.

Boleh diceritakan bagaimana Ibu mengurus kebutuhan bahan pokok?

Saya ini orangnya tidak mau begitu saja menerima laporan, biasanya saya langsung cek ke sentra-sentra, seperti yang saat ini terjadi dengan mahalnya harga ayam, saya langsung melakukan peninjauan peternakan ayam ke PT Multi Sarana Pakan Indo, IPB Dramaga, Bogor.

(PPDN) yang setiap tahun di gelar di setiap daerah di Indonesia. Selain itu kami juga tengah mempersiapkan peraturan tentang e-commerce bagi usaha yang berbasis jaringan maupun pengaturan sektor waralaba serta revitalisasi pasar.

Sebagai Dirjen PDN yang mengalami empat menteri boleh diceritakan suka duka Ibu?

Bagi saya sama saja. Mungkin boleh dibilang banyak sukanya ketimbang dukanya. Masing-masing menteri punya karateristik sendiri. Pokoknya apa yang menjadi tugas kerjaan saya lakukan dengan baik.

Ibu kelihatan sibuk dengan berbagai persoalan urusan pekerjaan, bagaimana Ibu mengisi liburan?

Liburan bagi saya itu bukan suatu yang harus diisi dengan saat di hari libur saja. Tapi, setiap saya tugas ke daerah atau kunjungan ke luar negeri bagi saya itu juga liburan.

Boleh tahu bagaimana ibu mengatur untuk keluarga?

Sesibuk saya pasti ada untuk keluarga. Bagi saya keluarga tetap nomor satu. Bila ada waktu luang saya pasti akan jalan dengan mereka walaupun hanya sekedar untuk makan-makan saja.

Tapi, kalau soal makan saya tidak perlu yang mahal ataupun tempatnya yang mewah. Bila makanan enak walaupun yang berada di tenda-tenda saya mampir. Bahkan, terkandang tempat makan di pinggir jalan masakan lebih enak ketimbang di restoran.Terkadang juga pergi liburan bersama ke suatu tempat atau sekedar nonton. Tapi, favorit keluarga ya.. ke Palembang sekalian pulang kampung. Bukan untuk promosi lho ya. Silakan datang dan buktikan sendiri selain karena banyak tempat wisatanya yang menarik bukan hanya sungai Musi dengan jembatan Ampera-nya yang sudah melegenda. Bicara kulinernya pun tak kalah untuk dinikmatinya. Siapa sich yang tidak kenal dengan kuliner pempek Palembang atau kerupuk kemplang-nya.

Kalau boleh tahu hobi Ibu apa?

Saya ini punya banyak hobi, tapi saya tidak punya hobi secara spesifik. Pokoknya bila menyenangkan akan saya lakukan. —(SYUKUR/HERU)

“BANYAK PROGRAM YANG TELAH DIGULIRKAN. SEBUT SAJA GERAI MARITIM, ADA JUGA

PENJUALAN PERDAGANGAN ANTARPULAU DAN BARU-BARU INI ADA DEPO BAPOK.”

—SRIE AGUSTINA

ETALASE PERISTIWA

PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

60 | | 61

Indonesia Hadir di WEM 2015 INTRA - Menteri Perdagangan (Mendag) hadiri pembukaan paviliun indonesia di World Expo Milano (WEM) 2015, Sabtu (2/5) di Milan, Italia. Indonesia merupakan salah satu dari 145 negara peserta yang berpartisipasi pada kegiatan yang digelar di area seluas 110 ha di kawasan Rho, sebelah barat Milan.Dalam pameran berskalan internasional ini paviliun Indonesia menyuguhkan kekayaan alam dan kebudayaan Indonesia ke kancah internasional. “Pameran ini akan membuka kesempatan lebih besar untuk memajukan sektor perdagangan, investasi, dan pariwisata Indonesia. Ini akan menjadi kado manis bagi 70 tahun kemerdekaan Indonesia,” jelas Mendag.WEM 2015 digelar selama enam bulan mulai 1 Mei 2015-31 Oktober 2015. Turut hadir dalam pembukaan paviliun Indonesia Ketua Komisi VI DPR RI Achmad Hafisz Tohir dan Duta Besar RI untuk Italia August Parengkuan. —(ABS)

MENDAG:

Konsumen Harus Menjadi Subyek INTRA - indeks Keberdayaan Konsumen (iKK) secara resmi diluncurkan Direktorat Jenderal Standardisasi Perlindungan Konsumen (SPK) bertepatan dengan puncak peringatan Hari Konsumen Nasional (Harkonas) 2015 yang digelar di Silang Barat Monas, Jakarta, Selasa (12/5). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keberdayaan konsumen guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Mendag Tinjau Pasar Johar Semarang INTRA - Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel, bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, serta Walikota Semarang Hendrar Prihadi meninjau Pasar Johar yang hangus terbakar, di Semarang, Jawa Tengah, Senin (11/5). Pasar Johar ini telah berdiri sejak tahun 1933 dengan arsitek asal Belanda Thomas Karsten dan telah menjadi salah satu simbol Kota Semarang. Seperti diketahui, Pasar Johar yang berlokasi di Jalan H. Agus Salim tersebut terbakar pada, Sabtu (9/5). Selain memiliki historis sebagai bangunan cagar budaya dengan ciri khas atap berbentuk cendawan, pasar ini juga penting bagi perekonomian Kota Semarang dan sekitarnya. Nilai transaksi di pasar ini diperkirakan berkisar Rp10 miliar - Rp 20 miliar per hari. Dalam musibah kebakaran yang terjadi beberapa hari lalu, jumlah kios yang terbakar dan mengalami kerusakan berat sebanyak 4.719 kios serta merugikan 6.410 pedagang dan pemilik kios, dengan total kerugian mencapai Rp 396.429.000.000.Dalam kunjungan tersebut Mendag berkomitmen, Pemerintah Pusat akan membantu revitalisasi Pasar Johar. “Pasar Johar merupakan salah satu cagar budaya dan nilai sejarah yang luar biasa, maka harus dijaga dan dipertahankan keasliannya,” kata Mendag.—(ABS)

Kemendag Peringati Hari Kebangkitan Nasional INTRA - Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel, menjadi inspektur Upacara pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-107 yang berlangsung di halaman parkir Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Rabu (20/5). Upacara peringatan Hari Kebangkitan

Mendag Hadir di APEC MRT Filipina INTRA - Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel menghadiri sesi APEC MRT Meeting di Pulau Boracay, Filipina, Minggu (24/5). Mendag Rachmat Gobel mengapresiasi Filipina yang dalam ketetuaannya menjadikan isu peningkatan partisipasi UKM dalam pasar regional dan global sebagai salah satu prioritas. Pada kesempatan itu, Mendag Rachmat Gobel mengingatkan untuk mengatasi sembilan hambatan yang dihadapi UKM dalam perdagangan internasional, antara lain masalah pembiayaan, informasi peluang bisnis luar negeri, iklim dunia usaha, transportasi, bea cukai, persyaratan regulasi, dan hak atas kekayaan intelektual.“Indonesia sangat mendukung segala kegiatan kerjasama perdagangan internasional dalam upya meningkatkan ekspor,” ujar Mendag.—(ABS)

Konferensi Pers Mengenai Beras Sintetis INTRA - Pemerintah melakukan aksi cepat dalam menanggulangi temuan beras sintetis. “Dengan adanya temuan ini kami berharap agar masyarakat lebih berhati-hati dan menyerahkan secara penuh pengawasan barang beredar tersebut kepada Pemerintah,” ungkap Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel dalam konferensi terkait beras sintetis, di kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag) Jakarta, Jumat (22/5).Mendag yang didampingi Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makan (BPOM) Roy A Sparringga mengatakan temuan beras sintetis di daerah Bekasi, Kemendag telah berkoordinasi dengan BPOM dan Bareskrim Mabes Polri untuk meningkatkan kewaspadaan akan beredarnya beras tersebut. “Beras sintetis tersebut telah diperiksa oleh Bareskrim yang bekerjasama dengan BPOM untuk mengetahui asal dan kandungan yang ada dalam beras sintetis tersebut,” kata Mendag. —(ABS)

Seminar Strategi Pemberdayaan Konsumen untuk Membangun Kota Cerdas

Pameran Waralaba Internasional INTRA - Sekretaris Jenderal, (Sekjen) Gunaryo membuka The 13th internastional Franchise, License & Businnes Concept Expo & Confrence di Jakarta Convention Center, Jum’at (29/5). “Pemerintah sangat mendukung akan pertumbuhan waralaba lokal menjadi waralaba yang memiliki daya saing tinggi baik di dalam negeri maupun luar negeri,” ujar Sekjen.Dikatakan, Kemendag terus berupaya mengembangkan waralaba lokal yang berdaya saing melalui fasilitas pameran waralaba baik berskala nasional maupun internasional di dalam maupun luar negeri. Pertumbuhan bisnis waralaba Indonesia tersebar di berbagai ragam jenis usaha antara lain restoran, kafetaria, pendidikan, salon dan spa, travel, laundry, dan ritel.“Perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 5,1% dan sektor perdagangan besar – eceran memberikan kontribusi sebesar 4,4% dengan nilai total sebesar Rp.1410 triliun pada 2014,” jelasnya.Di Indonesia, tercatat sekitar 698 waralaba dengan jumlah gerai sebanyak 23.844 unit yang terdiri dari 63% waralaba dan Business Oppurtunity (BO) lokal serta 37% waralaba asing.—(ABS)

Sosialisasi Kebijakan Perdagangan Dalam Negeri

↑ Mendag Rachmat Gobel bertepuk tangan usai pembukaan paviliun Indonesia di WEM 2015.

↑ Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menjelaskan kepada Mendag Rachmat Gobel akan musibah kebakaran Pasar Johar.

↑ Mendag Rachmat Gobel bersama para Menteri Perdaganga ASEAN di pertemuan MRT Filipina.

↑ Mendag Rachmat Gobel dengan didampingi Kepala BPOM Roy Sparringga dan pejabat Kemendag memberikan penjelasan terkait kasus beras sintetis kepada wartawan.

↑ Sekjen Gunaryo saat membuka pameran waralaba internasional di Jakarta Convention Center.

→ Para wartawan mewancarai Mendag Rachmat Gobel usai acara puncak Harkonas 2015.

↑ Para pegawai Kemendag berfoto bersama Mendag Rachmat Gobel usai mengikuti upacara Hari Kebangkitan Nasional 2015.

↑ Dirjen SPK Widodo memberikan sambutan usai membuka seminar “Strategi Pemberdayaan Konsumen Dalam Menghadapi Perdagangan Bebas Untuk Membangun Kota Cerdas”

↑ Para peserta acara Sosialisasi Kebijakan Perdagangan Dalam Negeri bersama Dirjen PDN Srie Agustina.

INTRA - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Srie Agustina membuka secara resmi acara Sosialisasi Kebijakan Perdagangan Dalam Negeri di Hotel Aryaduta Palembang, Selasa (5/5). Sosialisasi kebijakan perdagangan dalam negeri difokuskan pada substansi perdagangan melalui e-commerce, kebijakan terkini mengenai minuman beralkohol, upaya peningkatan penggunaan produksi dalam negeri dan penataan ritel modern.Acara tersebut dihadiri 400 peserta terdiri dari pelaku UKM, praktisi e-commerce, akademisi Universitas Sriwijaya, distributor dan pengecer minuman beralkohol. Tampak hadir pula Sekda Provinsi Sumatera Selatan H Mukti Sulaiman, Kepala Disperindag Sumatera Selatan Permana, Wakil Kepala Divisi Bisnis Pangan BRI Pusat Supardi Santoso,

serta Wakil Ketua Umum Aprindo Tutum Rahanta.Dirjen PDN menjelaskan bahwa transaksi perdagangan dalam negeri diupayakan tumbuh 6-7% melalui berbagai upaya penguatan pasar dalam negeri, diantaranya melalui pengembangan gerai-gerai ritel yang lebih tertata dan memenuhi skala ekonomi, pembinaan kepada UMKM, akses pasar dengan perdagangan online, perdagangan melalui waralaba, mendorong permintaan konsumen terhadap produk dalam negeri, dan pengendalian barang yang diawasi seperti minuman beralkohol.Pada kesempatan tersebut Dirjen PDN Srie Agustina menyerahkan kartu Ijin Usaha Mikro Kecil (IUMK) kepada perwakilan dari Pelaku UMK yang terpilih. Kartu ini diterbitkan oleh Bank BRI dalam rangka mendukung pengembangan UKM di Indonesia. —(ABS)

Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel usai peresmian peluncuran IKK yag didampingi Dirjen SPK Widodo dalam sambutannya antara lain mengatakan bahwa IKK dilakukan sebagai salah satu instrumen untuk mengukur kesadaran dan pemahaman konsumen akan hak dan kewajibannya, serta kemampuannya dalam berinteraksi dengan pasar. Terkait hal tersebut, Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan pembentukan dan penguatan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) di setiap daerah dan meningkatkan perbaikan serta pengawasan ukuran, takaran, timbangan, dan perlengkapannya (UTTP).

“Konsumen harus menjadi subjek dalam perdagangan dan sadar atas keputusannya membeli, serta bertanggung jawab terhadap diri sendiri, keluarga, dan lingkungan,” kata Mendag.Gelaran ini dihadiri Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, dan Wakil Gubernur Gorontalo Rusli Habibie Idris Rahim. —(ABS)

Nasional diikuti seluruh pejabat eselon I, II, III, dan IV serta para pegawai Kemendag.Dalam sambutannya, Mendag mengharapkan agar para pegawai Kemendag harus memiliki semangat nasionalisme dan meningkatkan kinerja, serta dapat menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan di dalam lingkungan pekerjaan. “Kita jangan hanya memperingati Hari Kebangkitan Nasional sebagai rutinitas saja, tapi lebih dari itu peringatan ini kita harus jadikan momentum untuk membangkitkan etos kerja,” tegas Rachmat Gobel. —(ABS)

INTRA - Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen (SPK) Kementerian Perdagangan menggelar seminar “Strategi Pemberdayaan Konsumen Dalam Menghadapi Perdagangan Bebas Untuk Membangun Kota Cerdas“. Seminar yang berlangsung di Balai Pengembangan Industri Dinas Perindag Provinsi Jawa Barat, Bandung, Sabtu (23/5) dibuka Dirjen SPK Widodo.Pada seminar tersebut hadir Kepala Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Ardiansyah Parman, Direktur Pemberdayaan Konsumen Ganef Judawati, Kepala Disperindag Provinsi Jawa Barat Ferry Sofwan Arif, dan Direktur Metrologi Hari Prawoko. Seminar tersebut dihadiri 100 peserta dari Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) dan pelaku usaha dengan menghadirkan pembicara Dirjen SPK Widodo, Direktur Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah BAPPENAS Dadang Solihin, danri Akademisi Fakultas Hukum Universitas Pasundan Firman T. Indrapraja.Kepala BPKN sebagai pembicara utama menyampaikan materi Kota Cerdas Adalah Salah Satu Cara Untuk Menghadapi Tantangan Masa Depan. Menurut Kepala BPKN bahwa kunci utama membangun Smart City adalah pembentukan smart people terlebih dahulu atau pembentukan karakter dari sumber daya manusianya dan smart governance alias tata kelola.—(ABS)

ETALASE PERISTIWA

PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

62 | | 63

Dirjen PEN Menghadiri Ekspor Perdana Honda

↑ Dirjen PEN Nus Nuzulia Ishak menyaksikan ekspor perdana All New Honda BeAT eSP ke Filipina.

← Peresmian pabrik Suzuki Indomobil Motor Plant Cikarang di Kawasan Industri GIIC Kota Deltamas, Cikarang Pusat Jawa Barat, oleh Mendag Rachmat Gobel.

↑ Plh Kepala Bappebti Karyanto Suprih pada acara pencanangan operasional Sistem Resi Gudang (SRG) di desa Tekad, Kecamatan Pulau Panggung, Kabupaten Tanggamus, Lampung.

↑ Mendag Rachmat Gobel bersalaman dengan Ketua Komisi VI DPR RI Achmad Hafisz Tohir saat Raker Kemendag-Komisi VI DPR RI.

↑ Sekretaris BP2KP Frank Kandau saat membuka gelaran dialog antara Kemendag dan mahasiswa UGM.

↑ Kepala KDEI Arief Fadillah saat mengikuti karnaval budaya Taichung, Taiwan.

↑ Para peserta Konvensi Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) Tenaga Penguji Laboratorium berfoto bersama usai pembukaan oleh Sekjen Gunaryo.

Peresmian Pabrik PT. Suzuki Indomobil Motor Plant Cikarang INTRA - Pabrik PT. Suzuki indomobil Motor Plant Cikarang di Kawasan industri GiiC Kota Deltamas, Cikarang Pusat Jawa Barat, Jumat (29/5) resmi beroperasi. Peresmian operasional pabrik Suzuki dilakukan Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel.Hadir pada acara pembukaan pabrik Suzuki owner Suzuki Motor Cooperation Osamu Suzuki, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Y. Tanizaki, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan, Komisaris PT Suzuki

Indomobil Motor Subronto Laras, dan Direksi PT, Suzuki Indomobil Motor.Pada kesempatan tersebut Mendag menyampaikan apresiasi kepada PT. Suzuki Indomobil Motor karena telah berperan dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui pembukaan pabrik yang berarti penambahan investasi dan penyerapan tenaga kerja. “Dengan pembukaan pabrik di Cikarang diharapkan dapat menggerakkan industri-industri pendukung lainnya yang akan berkontribusi positif terhadap peningkatan kualitas dan kesejahteraan bangsa,” ungkapnya.—(ABS)

Gudang SRG Tanggamus, Lampung Diresmikan INTRA - Plh Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Karyanto Suprih menghadiri sekaligus memberikan sambutan pada acara pencanangan operasional Sistem Resi Gudang (SRG) di desa Tekad, Kecamatan Pulau Panggung, Kabupaten Tanggamus, Lampung. Jumat (29/5).Dalam sambutannya Plh Bappebti yang juga Irjen Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyampaikan optimalisasi SRG merupakan bukti nyata komitmen Pemerintah Pusat dan Daerah untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan pelaku usaha kecil menengah. “Kemendag terus melakukan berbagai upaya mendorong perluasan pelaksanaan SRG,” paparnya.Upaya pendorongan perluasan SRG, lanjutnya, dengan membentuk kelompok kerja, melakukan sosialisasi, melatih tenaga penyuluh dan tenaga pengawas, melaksanakan MoU dengan kementerian/lembaga terkait, dan membangun gudang. —(ABS)

Kemendag Gelar Dialog Bersama Mahasiswa UGM INTRA - Pusat Humas Kementerian Perdagangan (Kemendag) bekerjasama dengan Badan Pengkajian & Pengembangan Kebijakan Perdagangan (BP2KP) menyelenggarakan dialog seputar kebijakan perdagangan bersama Forum Mahasiswa perwakilan dari Universitas Gajah Mada (UGM), di kantor Kemendag, Jakarta, Senin (6/8).

Karnaval Budaya Taichung, Taiwan INTRA - Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi indonesia (KDEi), Arief Fadillah, Minggu (7/6) menghadiri Festival International Ramah Bagi Tenaga Kerja Asing yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Taichung, Taiwan.Pesta karnaval yang rutin diselenggarakan setiap tahun ini memang diselenggarakan bagi para pekerja asing dimana mereka diundang untuk mengenakan kostum kebudayaan negaranya masing-masing. Festival internasional ini diikuti oleh negara-negara seperti Indonesia, Vietnam, Thailand, Filipina, Uni Eropa, dan Amerika Serikat serta Taiwan sendiri.Untuk festival kali ini, Indonesia yang diwakili oleh Singo Barong Taiwan serta didukung oleh KDEI menampilkan kesenian Reog Ponorogo dan berhasil meraih Piala Departemen Tenaga Kerja Taichung. Reog Ponorogo dibawakan oleh para TKI yang tergabung dalam Paguyuban Seni Reog Singo Barong Taiwan. Dengan jumlah pekerja asing di Kota Taichung telah mencapai jumlah lebih dari 76.000 pekerja asing, masuk dalam peringkat 3 tertinggi di Taiwan, dimana jumlah pekerja Indonesia mencapai lebih dari 50%.—(ABS)

Rapat Kerja Kemendag dengan Komisi VI DPR RI

Konvensi RSKKNI Tenaga Penguji Laboratorium INTRA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gunaryo, didampingi Direktur Pengembangan Mutu Barang Chandrini M Dewi dan Plt. Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian, Tulus, membuka Konvensi Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) Tenaga Penguji Laboratorium di Swiss Bell Hotel, Jakarta. Senin (8/6)Dalam sambutannya, Sekjen menyampaikan kemampuan tenaga penguji laboratorium harus terus ditingkatkan seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta tenaga penguji laboratorium harus senantiasa mengembangkan diri dalam menjawab kebutuhan masyarakat melalui pelayanan Penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia untuk mendapatkan tenaga Penguji Laboratorium yang kompeten.“SKKNI Tenaga Penguji Laboratorium diharapkan dapat mengembangkan kompetensi kerja individu serta memperbaiki efektifitas dan kemampuan perusahaan/industri di Indonesia terhadap perkembangan baru yang baik dengan memberikan informasi yang teliti dan akurat terhadap pengujian yang dilakukannya,” harapnya.Kementerian Perdagangan telah memfasilitasi penyusunan RSKKNI untuk Tenaga Penguji Laboratorium, yang hingga saat ini telah disusun sebanyak 74 Unit Kompetensi. RSKKNI ini merupakan adopsi Standar Kompetensi Kerja yang telah disusun oleh Australia Sasaran akhir dari konvensi ini adalah tersusunnya “Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Tenaga Penguji Laboratorium”.—(ABS)

Mendag Membuka PPN dan PPDNR 2015 INTRA - Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel beserta Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meresmikan Pameran Pangan Nusa (PPN) dan Pameran Produk Dalam Negeri Regional (PPDNR) 2015 yang dilaksanakan di Lapangan Taruna Remaja, Provinsi Gorontalo, Minggu (31/5). Gorontalo dipilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan perdana di tahun 2015.Ajang tahunan yang dihelat Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kementerian Perdagangan ini merupakan upaya untuk mempromosikan produk-produk usaha kecil dan menengah (UKM). Kegiatan ini merupakan salah satu aktivitas dari banyak aktivitas yang diprogramkan Kementerian Perdagangan dalam 5 tahun mendatang. “Diharapkan melalui program ini, masyarakat dapat merasakan dan mengetahui produk-produk apa saja yang dimiliki oleh Indonesia, dari Sabang sampai dengan Merauke,” kata Mendag.Dalam kegiatan ini Kemendag memberikan bantuan berupa sarana usaha kepada pelaku usaha kecil berupa 50 unit gerobak dagang, 50 unit tenda, dan 50 unit coolbox serta 1 set peralatan mesin pengolahan pengemasan produk cabai. Melalui Kementerian Koperasi dan UKM, Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga memberikan secara langsung

→ Peresmian PPN dan PPDNR 2015 yang digelar di Gorontalo resmi dibuka Mendag Rachmat Gobel.

INTRA - iNTRA-Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN), Nus Nuzulia ishak, mewakili Menteri Perdagangan bersama Menteri Perindustrian, Saleh Husin, hadir pada acara peluncuran ekspor perdana All New Honda BeAT eSP ke Filipina, bertempat di Pabrik AHM Cikarang, Jawa Barat, Selasa (26/5).Peluncuran ekspor perdana ditandai dengan pengguntingan pita, dihadiri pula oleh Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika, I.G. Putu Suryawirawan, GM of Motorcycle Business Planning Honda Motor, Atsushi Ogata serta

CEO Honda Philipines Inc., Daiki Mihara. Ekspor sepeda motor ini merupakan salah satu komitmen perusahaan dalam mendukung industri dalam negeri guna meningkatkan ekspor sekaligus memperkuat industri komponen lokal. Hal ini ditunjukkan dengan penggunaan 98,8% komponen lokal berkualitas karya anak bangsa pada proses produksi sepeda motor.“Ekspor ini merupakan salah satu upaya untuk melipattigakan target ekspor pada tahun 2019 sekaligus bentuk kontribusi dalam penyediaan alat transportasi yang berkualitas dengan harga terjangkau,’’ ujar Dirjen PEN.—(ABS)

sertifikat Ijin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK), Sertifikat Hak Cipta serta Bantuan Dana Corporate Social Responsibility (CSR) oleh Lamkrindo kepada pelaku UMK di wilayah Gorontalo. —(ABS)

Dalam kesempatan ini Sekretaris BP2KP Frank Kandou yang membuka secara resmi forum dialog tersebut mengatakan, forum dialog ini dilakukan dalam rangka memberi paparan kepada masyarakat melalui perwakilan mahasiswa UGM terkait dengan kesiapan Indonesia dalam menjalankan setiap kebijakannya, menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.“Civitas akademika harus turut pula membantu kesuksesan Indonesia dalam menghadapi MEA yang mulai efektif di tahun 2016 mendatang,” harapnya.—(ABS)

INTRA - Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel bersama jajaran Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengadakan Rapat Kerja dengan Anggota Komisi VI DPR RI yang berlangsung di ruang rapat Komisi VI DPR RI Senayan Jakarta, Selasa (9/6). Rapat Kerja yang dipimpin Ketua Komisi VI DPR RI Achmad Hafisz dengan agenda utama pembahasan masalah anggaran realisasi anggaran 2014.-2015. Pada kesempatan tersebut Mendag menjelaskan realisasi anggaran Kemendag Tahun 2014 berdasarkan program dan satuan kerja dan realisasi anggaran tahun 2015 sampai dengan bulan April serta penjelasan mengenai kendala, hambatan, dan upaya untuk mempercepat serapan anggaran tahun 2015.Pada Rapat Kerja tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa Komisi VI DPR RI dapat memahami usulan alokasi pagu indikatif

Kemendag tahun 2016 sebesar Rp. 4.054.958.590.000,00. Kemendag juga menyampaikan usulan tambahan anggaran tahun anggaran 2016 sebesar Rp. 956.500.000.000.Selain itu Komisi VI DPR RI meminta kepada Mendag untuk mempercepat penyerapan anggaran tahun 2015 dan meminta kepada pemerintah melalui Menteri Perdagangan untuk segera menindaklanjuti UU Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan meliputi penerbitan Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, dan Peraturan Menteri Perdagangan.—(ABS)

ETALASE PERISTIWA

PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

64 | | 65

Gelaran Khitanan Massal INTRA - Balai Kesehatan Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyelenggarakan kegiatan khitanan massal, yang berlangsung di Ruang Flamboyan dan Dhalia, Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (10/6). Kegiatan khitanan massal dihadiri Ketua Pembina Pengurus Dharma Wanita Persatuan Kemendag, Retno Damayanti Gobel.

Peluncuran Operasi Pasar Beras dan Gula INTRA - Presiden Ri Joko Widodo didampingi oleh Menteri Perdagangan Rachmat Gobel memecahkan kendi sebagai tanda peresmian Peluncuran Operasi Pasar Beras dan Gula secara nasional di Komplek Pergudangan Utama Bulog, Desa Utama, Kecamatan Cimindi, Kota Cimahi, Jawa Barat, Senin (15/6).Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga melepas 30 truk total sebanyak 120 ton beras dan 25 ton gula pasir yang terdiri dari 15 truk sebanyak 60 ton untuk operasi pasar murah di Pasar Cimindi dan Pasar Atas serta 15 truk sebanyak 60 ton lagi untuk program raskin di daerah Cibeureum dan Leuwigajah. Operasi pasar dilaksanakan Perum Bulog bersama PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) untuk mengendalikan harga dalam menyambut bulan Ramadan dan Idul Fitri sehingga rakyat dapat membeli beras dan gula dengan harga terjangkau.

Sebelum diresmikan, enam daerah melaporkan kepada Presiden melalui sambungan video conference diantaranya adalah, DKI Jakarta yang menyediakan 10 truk untuk optimalisasi raskin dan 10 truk untuk OP ke 10 pasar tradisional. Semarang menyediakan 12 truk untuk optimalisasi raskin, 2 truk untuk OP dan 2 truk yang membawa gula, minyak goreng serta gula merah. Surabaya menyediakan 30 truk yang terdiri dari 20 truk beras dan 10 truk gula. Palembang menyediakan 25 truk untuk OP dan optimalisasi raskin dengan ketersediaan stok untuk 9 bulan ke depan. Medan menyediakan 12 truk optimalisasi raskin dan OP serta gula 5 ton dan cabai 250 kg dengan ketersediaan stok aman untuk 5 bulan ke depan. Makassar menyediakan 12 truk untuk OP dan optimalisasi raskin dengan stok ketahanan 110 ribu ton untuk 13 bulan ke depan.—(ABS)

Kemendag Raih Predikat WTP 2014

Launching Revitalisasi 1000 Pasar Rakyat Tahun 2015 INTRA - Kota Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (30/6) menjadi tempat peluncuran program Pembangunan/Revitalisasi 1000 Pasar Rakyat di sejumlah wilayah di Indonesia. Acara peluncuran program kebijakan revitalisasi pasar rakyat itu ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Presiden Joko Widodo.Usai penekanan tombol sirine, Presiden Joko Widodo dengan disaksikan Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani, Menteri Koperasi dan UKM (Menkop dan UKM) AA Gede Ngurah Puspayoga, Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP) Susi Pudjiastuti, dan Bupati Banyumas Ahmad Husein saat peletakan batu pertama pembangunan Pasar Manis Kota Purwokerto.Presiden menjelaskan, program revitalisasi 1.000 pasar rakyat ini merupakan bagian dari program

PT Mandom Hadir di Indonesia

↑ Suasana kegiatan khitanan massal yang diselenggarakan Balai Kesehatan yag dihadiri Ketua Pembina Pengurus Dharma Wanita Persatuan Kemendag Retno Damayanti Gobel.

Kepala Biro Umum Suparjo dalam laporannya menyampaikan bahwa khitanan masal ini untuk keenam kalinya sudah dilaksanakan dan merupakan salah satu program peningkatan pelayanan bidang kesehatan oleh Balai Kesehatan Biro Umum Kementerian Perdagangan.Pada kegiatan khitanan massal kali ini diikuti sebanyak 39 putra-putri anggota keluarga pegawai Kemendag. Para peserta yang dikhitan mendapat bingkisan berupa perlengkapan tas, dan alat tulis sekolah. —(ABS)

INTRA - Pemerintah optimis PT. Mandom indonesia Tbk sebagai salah satu produsen kosmetik terbesar di Indonesia yang memproduksi essential oil dan toiletries mampu mendorong pencapaian target ekspor nasional 300%. Selama ini, PT Mandom telah mengekspor produk-produknya ke negara-negara ASEAN, Timur Tengah, bahkan Eropa. “Ini berarti produk essential oil dan toiletries Indonesia sudah sangat mampu bersaing di pasar global,” kata Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel, saat meresmikan Kantor Pusat dan Pabrik Baru PT.

Mandom Indonesia Tbk di Kawasan Industri MM 2100, Cibitung, Jumat (12/6).Mendag menambahkan, sebagai produsen kosmetik terdiversifikasi, PT. Mandom diharapkan bisa fokus pada bisnis ekspor dan menjadi salah satu Asia’s Global Company yang berbasis di Indonesia. “Kami mengharapkan PT. Mandom Indonesia Tbk. dapat meningkatkan kinerja industri kosmetik di Indonesia. Pertumbuhan industri ini akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja lebih besar dan pada akhirnya dapat memajukan perekonomian Indonesia,” katanya. —(ABS)

↑ Mendag Rachmat Gobel melihat salah satu produk Mandom usai meresmikan pabrikan produsen kosmetik di kawasan Industri MM 2100, Cibitung.

↑ Peluncuran Operasi Pasar Beras dan Gula secara nasional oleh Presiden RI Joko Widodo ditandai dengan pemecahan kendi yang disaksikan Mendag Rachmat Gobel.

↑ Mendag Rachmat Gobel usai acara syukuran mendapatkan WTP

↑ Mendag Rachmat Gobel menyaksikan peletakan batu pertama pembangunan Pasar Manis Kota Purwokerto dan launching revitalisasi 1000 pasar rakyat tahun 2015 oleh Presiden RI Joko Widodo.

Pasar Percontohan 10 Ulu, Palembang DiresmikanINTRA - Menteri Perdagangan didampingi Ketua Komisi Vi DPR RI Achmad Hafisz Tohir serta Plt Walikota Palembang Harnojoyo hadir meresmikan pasar percontohan 10 Ulu, Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (14/6). “Pemerintah punya perhatian untuk terus membangun pasar-pasar yang harapannya pasar tersebut akan mendorong perekonomian nasional. Dengan adanya pasar-pasar yang dibangun mampu menjadi stabilisator harga dan juga pemasok kebutuhan pokok,” kata Mendag.

Dalam kesempatan ini Mendag didampingi oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Srie Agustina dan Staf Khusus Bidang Penguatan Perdagangan Nasional Adriansyah Parman.Dikatakan Mendag bahwa Kemendag akan terus memantau perkembangan program revitalisasi pasar, termasuk Pasar 10 Ulu.Namun, keberhasilan pelaksanaan program revitalisasi pasar ini tentunya dibutuhkan kerjasama yang sinergis dari seluruh pemangku kebijakan.—(ABS)

↑ Peresmian Pasar Percontohan 10 Ulu Palembang oleh Mendag Rachmat Gobel yang ditandai penandatanganan di prasasti.

INTRA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) sukses meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam laporan keuangan tahun anggaran 2014 dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Torehan prestasi ini melalui upaya yang konsisten dan berkelanjutan secara optimal melakukan perbaikan pengelolaan keuangan.“Saya sangat mengapresiasi hasil kerja keras para auditor dan pengelola keuangan yang melakukan berbagai langkah bersama secara proaktif guna mewujudkan komitmen percepatan penyerapan anggaran yang optimal,” ungkap Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel pada acara syukuran meraih predikat WTP,

di Auditorium Kemendag, Jakarta, Selasa (16/6). Dikatakan, keberhasilan ini tidak terlepas dari pembaruan paradigma kerja melalui reformasi birokrasi dalam memantau dan memonitor serta mengendalikan kinerja penyerapan anggaran. Hal ini tentunya juga dibarengi dengan sistem pencatatan yang memenuhi kriteria akuntabel.“Pola pelaksanaan penyerapan anggaran yang diterapkan saat ini akan terus ditingkatkan, karena terbukti telah menoreh prestasi dengan sukses meraih WTP,” kata Mendag.—(ABS)

revitalisasi sebanyak 5.000 pasar rakyat selama 5 tahun. “Ini untuk mengembalikan posisi pasar tradisional di tengah masyarakat. Jangan sampai pasar tradisional kalah dengan pasar modern. Kalau dibiarkan, pasti pasar ini akan hilang,” kata presiden.—(ABS)

PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

66 |

KOLOM PEDULI KOLOM PEDULI Hadir di Panti Asuhan

66 | | 67

tanggap akan bahaya narkoba

semua ada di pasar murah

PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

Sikap tanggap kepedulian akan bahaya narkoba dilakukan Kementerian Perdagangan

(Kemendag). Itu terbukti saat Badan Narkotika Nasional (BNN) ingin melakukan audiensi advokasi dalam rangka membangun kebijakan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Perededaran Gelap Narkotika (P4GN) di Lembaga Pemerintahan direspon cepat. Terbukti pada Jumat (15/5) di Ruang Dahlia Gedung Kemendag digelar kegiatan audiensi advokasi tersebut.Kepala Biro Umum Supardjo mengatakan, Kemendag sangat mendukung kegiatan seperti ini. Persoalannya dari hasil survey BNN pengguna narkoba terbanyak sebesar 50% adalah dari kalangan pekerja, termasuk dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) serta selebihnya dari mahasiswa, pelajar, dan masyarakat lainnya.

Sudah rutinitas Kementerian Perdagangan (Kemendag) menggelar kegiatan “Pasar Murah”

setiap puasa dan jelang Lebaran. “Pasar murah ini merupakan komitmen Kemendag dalam menyediakan berbagai bahan kebutuhan pokok baik pangan maupun sandang dengan harga yang terjangkau masyarakat berpenghasilan rendah,” tegas Mendag Rachmat Gobel, Kamis (25/6).Gelaran Pasar Murah ini di area parkir kantor Kemendag berlangsung sejak 25 Juni-10 Juli 2015. Sama seperti tahun sebelumnya, pasar murah kali ini juga diadakan sebagai bentuk kepedulian Kemendag pada masyarakat lingkungan sekitar kementerian. Barang kebutuhan pokok yang dijual di pasar murah Kemendag meliputi beras, gula pasir, minyak goreng, tepung terigu, daging sapi, daging ayam, telur ayam, produk hortikultura (buah dan sayur), pangan olahan, serta produk UKM (pangan dan nonpangan). Barang-barang tersebut dijual dengan harga lebih rendah dari harga pasar.

“Pekerja terlihat paling rentan terhadap narkoba, Apalagi dalam peredarannya seperti laporan BNN tidak jarang melibatkan unsur birokrasi,” jelasnya.Pada kesempatan audiensi advokasi Tim BNN dipimpin Kepala Subdit Ketenagakerjaan Direktorat Advokasi BNN Eddie Mulyono. Dalam laporannya BNN telah menyelenggarakan rapat Koordinasi Nasional Penanganan Instansi Darurat Narkoba dengan mengangkat tema “Gerakan Nasional

Maka, untuk menangkal peredaran dan penyalahgunaan narkoba di lingkungan kantor pemerintahan BNN-Kemendag membagun jejaring yang bersinergi dalam rangka upaya pencegahan. “Kita sambut baik kegiatan karena sebagai bahan masukan tentang cara pencegahan dalam rangka mewujudkan aparatur yang bersih dari narkoba,” ungkap Supardjo.Maka, untuk melakukan upaya-upaya pencegahan akan bahaya narkoba lanjut Kepala Biro Umum mengatakan, akan berkoordinasi dengan unit-unit di lingkungan kerja dalam mengambil langkah-langkah pemberantasan narkoba. Misalnya, melaksanakan sosialisasi dan penyuluhan tentang jenis, bahaya, dan ciri pengguna narkoba.“Kami akan melakukan tes urine ini untuk karyawan yang dilakukan secara mendadak dan acak,” ujarnya. —(ASK)

Penanganan Ancaman Narkoba Dalam Rangka Mewujudkan Indonesia Emas 2015”Dari catatan BNN Indonesia sudah menjadi negara dengan darurat narkoba dengan indikasi tahun 2014 sebanayak 12.044 meninggal karena narkoba dan sebanyak 4 juta orang lebih sebagai pengguna narkoba. Saat ini telah ditemukan sekitar 35 jenis narkoba baru dari total 350 narkoba yang beredar di dunia. BNN juga mencatat kerugian negara akibat narkoba sebesar Rp 61,1 triliun.

↑ Kepala Biro Umum Supardjo saat mendengarkan penjelasan akan bahaya narkoba di lingkungan kerja pemerintahan oleh Kasubdit Ketenagakerjaan BNN Eddie Mulyono saat audiensi advokasi.

Tanggap Bahaya Narkoba

“KITA SAMBUT BAIK KEGIATAN KARENA SEBAGAI BAHAN MASUKKAN TENTANG CARA

PENCEGAHAN DALAM RANGKA MEWUJUDKAN APARATUR YANG BERSIH DARI NARKOBA”

“PASAR MURAH SEPERTI INI AKAN MENDEKATKAN PRODUSEN KEPADA KONSUMEN SEKALIGUS MEMOTONG

JALUR DISTRIBUSI.”

Supardjo

Kepala Biro Umum

KEMENTERIAN PERDAGANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Semua Ada

MurahPasardi

Di Pasar Murah yang digelar di lingkungan Kantor Kemendag terdapat 54 stan yang diisi oleh 16 pelaku usaha pangan pokok. ”Dengan kerja sama dan niat yang baik, kami yakin kegiatan ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari menjelang puasa dan Lebaran,” katanya.Mendag Rachmat menuturkan pasar murah seperti ini akan mendekatkan produsen kepada konsumen sekaligus memotong jalur distribusi. Komitmen untuk menstabilisasi harga hingga terjangkau oleh masyarakat luas juga dilaksanakan di seluruh Indonesia. Bersama Dinas Perdagangan Provinsi, Kabupaten / Kota, pasar murah diselenggarakan di 216 lokasi di 34 provinsi. Pada kesempatan yang sama, Mendag juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan pasar murah, baik di pusat maupun di daerah. “Kemendag bersama pihak terkait pelaku usaha, asosiasi dan Disperindag seluruh Indonesia akan terus melakukan upaya untuk menjaga kelancaran distribusi barang kebutuhan pokok bagi masyarakat, yang salah satunya melalui penyelenggaraan pasar murah,” ujar Mendag. (ASK)

→ Pasar Murah Kemendag tidak hanya menjual produk kebutuhan pokok saja ada juga produk hortikultura seperti buah dan sayur.

↑ Mendag Rachmat Gobel sedang melihat produk pangan olahan usai peresmian Pasar Murah Kemendag.

KATA KITA

PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

68 | | 69

robert james bintaryo :“Perlu Dukungan Semua Pihak

“Pemerintah telah menyiapkan dan melakukan

antisipasi-antisipasi untuk menekan gejolak harga. Berbagai kebijakan dan instrumen strategis baik jangka pendek, menengah, dan jangka panjang telah disiapkan. Tapi, tentunya semua itu perlu dukungan dari berbagai pihak terkait, termasuk para pelaku usaha dan asosiasi,” komentar Direktur Bahan Pokok dan Barang Strategis (Bapokstra) Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Robert James Bintaryo saat berbincang bersama INTRA ketika mengunjungi Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (18/8).

Gejolak harga dan pasokan bahan kebutuhan pokok yang sering terjadi tidak hanya melulu disebabkan kurangnya stok kebutuhan pokok. Gejolak harga dan pasokan juga disebabkan oleh panjangnya rantai distribusi suatu komoditas.

I Selain itu?

R Langkah lain adalah melakukan pengecekan pasokan langsung ke pasar, bukan di gudang. Sebab, kalau ke pasar itu indikasi pasokan cukup atau tidak. Yang realistis saja, misalnya ada data akan ada produksi sekian tapi kita harus langsung ke pasar sebagai indikator.

Ada beberapa pasar yang dijadikan referensi terkait pasokan komoditas tersebut. Beberapa di antaranya Pasar Induk Beras Cipinang, Pasar Induk Kramatjati, Pasar Induk Cibitung, dan Pasar Induk Tanah Tinggi.

Dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dengan harga terjangkau kami menggelar berbagai kegiatan seperti operasi pasar maupun pasar murah yang tentunya bekerja sama dengan kalangan pelaku usaha dan asosiasi.

Bagaimana langkah-langkah yang sudah atau akan disiapkan terkait kebutuhan pokok? Berikut petikannya.

I Faktor apa saja yang menyebabkan lonjakan harga?

R Bila dilihat banyak faktor yang mempengaruhi harga bukan hanya disebabkan faktor supply and demand, tapi juga panjangnya rantai distribusi. Stok yang kurang dan pasokan.

Faktor lain yang mempengaruhi harga di tingkat konsumen yang perlu dibenahi yaitu peran bandar barang kebutuhan pokok di pasar induk yang dominan dalam menentukan harga dan relatif lemahnya akses pembiayaan para pedagang di pasar rakyat.

I Langkah-langkah apa saja untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok?

R Sebenarnya Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah melakukan berbagai terobosan dan antisipasi untuk mengatasi lonjakan harga serta upaya menjaga stabilisasi harga dan stok

barang kebutuhan pokok. Persediaan bahan pokok seperti beras, daging, minyak goreng, maupun sayuran serta yang lainnya.

Meskipun demikian kami akan terus melakukan pengawasan dan pemantauan di lapangan, terutama pada jalur distribusi barang. Langkah ini dilakukan agar tidak terjadi lonjakan harga yang dapat mengganggu psikologi masyarakat.

Satu terobosan sistem yang sudah diterapkan dalam memantau pergerakan harga adalah penerapan sistem pelaporan cepat secara online. Implementasi dari sistem ini memang baru berada di pasar induk, baik Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur maupun Pasar Induk Tanah Tinggi, Tangerang. Namun, nantinya sistem ini akan diterapkan secara nasional di seluruh pasar rakyat di tanah air.

I Bila dilihat langkah-langkah yang dilakukan seperti yang dikemukakan Bapak apakah bisa untuk menahan lonjakan harga?

R Memang langkah-langkah yang selama ini dilakukan masih bersifat jangka pendek. Karena itu pemerintah saat ini sedang mempersiapkan dan mengkaji sebuah instrumen stabilisasi harga dan stok pangan dalam satu wadah yang bernama Cadangan Pangan Nasional.

Wadah tersebut sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang (UU) Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan. Memang tidak mudah dalam melakukan, namun jika semua instansi bekerjasama bukan tidak mungkin hal itu dapat terlaksana.

I Bila dilihat kenaikan harga bisa disebabkan ada indikasi permainan oknum pedagang untuk melakukan penimbunan? Apa ada tindakan mengenai hal itu?

R Jelas itu melanggar. Bila sampai pedagang melakukan penimbunan jelas ada sanksinya dan tindakan tegas bahkan akan dikenakan denda miliaran rupiah sesuai amanat UU No.7 Tahun 2014 tentang Perdagangan.

I Komoditas apa saja yang rentan terhadap gejolak harga?

R Untuk diketahui saat ini cadangan pangan Pemerintah yang sudah ada adalah baru untuk komoditas beras saja, yaitu dikelola oleh Bulog. Sementara itu, untuk komoditas-komoditas lain yang rentan pada gejolak harga belum kita miliki. Dari beberapa kasus lonjakan harga yang terjadi, setidaknya ada lima komoditas pangan yang perlu diwujudkan cadangan pangannya.

I Boleh tahu apa saja untuk kelima komoditas itu?

R Kelima komoditas adalah kedelai, minyak goreng, gula, bawang merah, dan cabai.

Robert James Bintaryo

Direktur Bahan Pokok dan Barang Strategis

KEMENTERIAN PERDAGANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Perlu Dukungan Semua Pihak

I Apa harapan Bapak dengan terbentuknya wadah Cadangan Pangan Nasional?

R Terbangunnya instrumen stabilisasi harga dan stok pangan dalam satu wadah yang bernama Cadangan Pangan Nasional untuk beberapa komoditas ini akan sangat membantu upaya stabilisasi harga dan stok kebutuhan pokok masyarakat di masa yang akan datang. —(SYUKUR/

HERU)

"KAMI AKAN TERUS MELAKUKAN PENGAWASAN DAN PEMANTAUAN DI LAPANGAN, TERUTAMA PADA JALUR DISTRIBUSI BARANG. LANGKAH INI DILAKUKAN AGAR TIDAK TERJADI LONJAKAN HARGA."

MENYONGSONG MEA

PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

70 | | 71

m. hanif dhakiri:"3 Pilar Hadapi MEA"

“Pengembangan SDM berbasis kompetensi

dilakukan secara sistematis dan terus menerus serta konsisten, melalui jalur pendidikan formal; jalur pelatihan kerja; dan jalur pengembangan karier,“ kata Menaker Hanif dalam keterangan pers seusai membuka seminar “Tantangan Masyarakat Ekonomi Asean Terhadap Kemandirian Bangsa” di Kampus UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, seperti dilaporkan Humas Kementerian Tenaga Kerja seperti dirangkum oleh INTRA Insight, berikut ini.

Menaker Hanif mengatakan sistem pendidikan dan pelatihan kerja harus bersinergi dan bermuara pada peningkatan kompetensi kerja sehingga kebutuhan pasar kerja dapat segera terpenuhi. “Salah satu faktor penentu yang harus kita lakukan adalah memberdayakan seluruh lembaga pendidikan formal dan lembaga pelatihan kerja untuk mencetak tenaga kerja yang kompeten dan professional, “kata Hanif

Hanif mengakui salah satu tantangan yang harus dihadapi adalah sebagian besar angkatan kerja Indonesia didominasi oleh lulusan Sekolah Dasar (SD). Oleh karena itu perlu perhatian khusus

terhadap lulusan SD agar dapat ditingkatkan kompetensi dan keterampilan kerja sesuai kebutuhan pasar kerja dan industri.

”Persaingan tenaga kerja di kawasan Asean akan semakin terbuka. Pendidikan pelatihan kerja dan sertifikasi kompetensi kerja merupakan bagian penting dari investasi sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas,” kata Hanif.

Dijelaskan Hanif dalam menghadapi persaingan AEC 2015, Pemerintah beserta semua stakeholder terkait perlu dilakukan peningkatan jumlah dan rasio tenaga kerja Indonesia yang kompeten dan profesional dengan mengacu pada regulasi standardisasi dan sertifikasi kompetensi.

“Kita perlu ada peningkatan kapasitas dan kredibilitas lembaga pendidian dan pelatihan (DIKLAT) kompetensi dan lembaga sertifikasi kompetensi. Perlu juga dukungan terhadap peningkatan jangkauan dan akses layanan diklat berbasis kompetensi dan sertifikasi kompetensi secara mudah dan murah,“ kata Hanif.

TIGA PILAR

Terkait dengan itu, Kemenaker telah membangun sistem

pengembangan sumber daya manusia (SDM) berbasis kompetensi dengan tiga pilar sebagai sebagai penopang utama yang bisa menjadi acuan dasar penyiapan SDM di Indonesia.

Hanif menjelaskan P IL A R P ER TA M A untuk membangun SDM unggul berbasis kompetensi dan keterampilan kerja adalah

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan atau keahlian.

Sampai saat ini pihaknya sudah memiliki 472 SKKNI di berbagai sektor yang dikembangkan oleh masing-masing kementerian/lembaga terkait.

“Kita akan terus mengupayakan agar semakin banyak stakeholder yang terlibat dalam pengembangan SKKNI agar standar kompetensi nasional dapat menangani semua bidang pekerjaan,” kata Hanif.

3 PILAR Hadapi M E A

Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri

mengatakan Pemerintah Indonesia memberikan

perhatian khusus terhadap pengembangan SDM

berbasis kompetensi dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

tahun 2015. Dengan ketersediaan SDM yang

berkompeten dan berdaya saing tinggi, tenaga kerja

Indonesia takkan kalah bersaing dengan pekerja

yang berasal dari negara-negara Asean lainnya.

M. Hanif Dhakiri

Menteri Ketenagakerjaan

KEMENTERIAN PERDAGANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Sementara P IL A R K ED UA kata Hanif adalah Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK). PBK merupakan pelatihan kerja yang menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan standar yang ditetapkan di tempat kerja.“Dengan demikian lulusan PBK akan memiliki kompetensi standar sesuai dengan SKKNI yang menjadi acuan pelatihan,” kata Hanif. Dengan metode pelatihan berbasis kompetensi ini diharapkan kualitas lulusan pelatihan akan mencapai standar yang sama untuk semua lembaga pelatihan.

Untuk P IL A R K E T I G A adalah sertifikasi kompetensi. Hanif menjelaskan, sertifikasi kompetensi dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi sesuai standar kompetensi dan dilaksanakan oleh lembaga yang memiliki otoritas untuk hal tersebut.Sertifikasi kompetensi berfungsi agar kompetensi yang dimiliki oleh seseorang yang diperoleh melalui pelatihan berbasis kompetensi dapat terjamin. Sertifikasi ini juga bisa diperoleh dari pengalaman kerja yang kemudian diakui secara nasional.

PERCEPAT KKNI

Percepatan penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional

Indonesia (KKNI) bagi para pekerja Indonesia dilakukan. Percepatan penerapan KKNI ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan daya saing sumber daya manusia (SDM) Indonesia dalam menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.

Pencanangan penerapan KKNI bagi pekerja ini diharapkan bisa menggerakan para pemangku kepentingan di semua sektor terkait agar bisa meningkatkan meningkatkan kualitas SDM Indonesia.KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan,

dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.

KKNI terdiri atas 9 jenjang kualifikasi pekerja, dimulai dari jenjang 1 sampai dengan jenjang 3 yang dikelompokkan dalam jabatan operator; jenjang 4 sampai dengan jenjang 6 dikelompokkan dalam jabatan teknisi atau analis; serta jenjang 7 sampai dengan jenjang 9 dikelompokkan dalam jabatan ahli.

Dalam pemberlakuan era MEA 2015, pergerakan tenaga kerja antar negara akan semakin mengalir sehingga tuntutan terhadap pengelolaan serta peningkatan mutu tenaga kerja nasional serta kesetaraan kualifikasinya dengan tenaga kerja asing akan menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi. “Oleh karena itu, dengan adanya KKNI menjadi rujukan penataan tenaga kerja Indonesia di

berbagai sektor dengan menetapkan jenjang kualifikasi yang jelas serta kesetaraannya dengan kualifikasi negara-negara lain di dunia,” kata Hanif.

Dalam pemberlakukan MEA nanti, KKNI menjadi acuan untuk negosiasi kerjasama saling pengakuan kompetensi antar negara atau Mutual Recognition Agreement di bidang kompetensi dan kualifikasi tenaga kerja.Penerapan setiap jenjang kualifikasi disesuaikan dengan kebutuhan pasar industri, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, atau seni, sehingga bisa mengembangkan sektor-sektor utama perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan pekerja.

Dikatakan Hanif, sektor-sektor pekerjaan yang diprioritaskan pengembangan KKNI-nya meliputi perindustrian, pertanian, perikanan, kehutanan, kesehatan, pariwisata, perhubungan, konstruksi, energi dan sumber daya mineral, jasa, hukum, dan aspek lain yang terkait.

“Kita memfokuskan agar Penerapan KKNI merupakan pondasi untuk pengembangan pelatihan berbasis kompetensi, serta sebagai acuan untuk pengembangan sertifikasi kompetensi bagi para pekerja,” kata Hanif.

Agar berhasil dengan baik, kata Hanif, Kemenaker mengharapkan agar Kementerian/Lembaga teknis dengan dukungan pemangku kepentingan teknis terkait seperti industri/perusahaan dan asosiasi profesi, dapat mempercepat penerapan KKNI.

KKNI itu harus diterapkan dalam semua sektor baik untuk pendidikan, pelatihan, sertifikasi, rekrutmen tenaga kerja maupun pengembangan karir tenaga kerja, sehingga kita dapat memiliki SDM yang berdaya saing yaitu SDM yang memiliki character building dan employability skill. —(TIM)

”PERSAINGAN TENAGA KERJA DI KAWASAN ASEAN AKAN SEMAKIN TERBUKA. PENDIDIKAN PELATIHAN KERJA DAN SERTIFIKASI

KOMPETENSI KERJA MERUPAKAN BAGIAN PENTING DARI INVESTASI SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA YANG BERKUALITAS"

Mendapatkan kenyamanan, keamanan dan keselamatan

Memilih barang atau jasa yang akan digunakan

Mendapatkan informasi yang benar, jelas, dan jujur tentang kondisi barang atau jasa

Didengar pendapat dan keluhannya

Mendapatkan pembinaan

Diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur

Mendapatkan ganti rugi atau kompensasi

Membaca atau mengikuti petunjuk/ informasi dan prosedur pemakaian

Beritikad baik dalam melakukan transaksi

Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati

Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen

KEWAJIBAN KONSUMEN

CERDAS

HAKKONSUMEN

CERDASKIAT MENJADI

KONSUMEN CERDAS

TEGAKKAN HAK & KEWAJIBAN ANDA

SELAKU KONSUMEN

TELITI SEBELUM MEMBELI

PERHATIKAN LABEL & MASA KADALUWARSA

PASTIKAN PRODUK SESUAI DENGAN

STANDAR MUTU K3L

BELI SESUAI KEBUTUHAN,

BUKAN KEINGINAN

KONSUMEN CERDAS adalah konsumen yang kritis dan berani

memperjuangkan hak dan kewajibannya serta mampu melindungi diri sendiri,

keluarga, dan lingkungan dari barang dan jasa yang tidak sesuai dengan ketentuan

atau tidak sesuai dengan Kesehatan, Keamanan, Keselamatan,

dan Lingkungan (K3L).

PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

72 | | 73

TRADE-PEDIA

ayo, jadi konsumen cedas!

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan sebuah

komunitas negara-negara ASEAN yang memberlakukan sistem pasar tunggal yang berarti terbuka dan bebas untuk melakukan perdagangan barang, jasa, investasi, modal maupun tenaga kerja demi mewujudkan ekonomi ASEAN yang terintegrasi.

Anggota MEA terdiri dari 10 negara yang tergabung dalam ASEAN, yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Pada awalnya pelaksanaan MEA akan dimulai pada tahun 2020, namun setelah penandatanganan “Cebu Declaration on the Acceleration of the Establishment of an ASEAN Community by 2015” pada KTT ke-12 ASEAN di Cebu, Filipina pada tanggal 13 Januari 2007, pelaksanaan MEA diputuskan akan dimulai pada akhir tahun 2015. Keputusan tersebut dilatarbelakangi oleh keinginan ASEAN dalam memperkuat daya saing untuk menghadapi kompetisi global, penurunan biaya produksi di ASEAN sebesar 10-20%, dan meningkatkan kemampuan kawasan dengan implementasi standar dan praktik internasional, HAKI, dan adanya persaingan.

MEA memiliki peranan yang sangat penting karena dapat memberikan beberapa manfaat

bagi para anggotanya, antara lain mendorong peningkatan daya saing, penghapusan hambatan tarif maupun nontarif, memberikan kesempatan bagi produsen untuk mendistribusikan produknya ke pasar yang lebih luas, serta membuka peluang penyerapan tenaga kerja. Namun, manfaat serta tujuan utama dari MEA adalah meningkatkan stabilitas perekonomian dan kesejahteraan seluruh negara di kawasan ASEAN.

Sebagai salah satu negara anggota MEA, Indonesia memiliki 9 produk unggulan untuk diekspor ke negara ASEAN lainnya. Produk-produk tersebut diantaranya adalah produk perkebunan seperti cokelat, kopi, karet, produk hutan, elektronik, otomotif, tekstil dan produk tekstil, alas kaki, serta udang yang merupakan produk kelautan.

Berdasarkan data yang diperoleh, tercatat total impor Indonesia pada tahun 2013 adalah sebanyak 15% dari total impor seluruh negara ASEAN. Sebaliknya, total ekspor Indonesia terhadap total ekspor negara-negara ASEAN pada tahun yang sama adalah 14,4%.

Sesuai dengan kesepakatan ASEAN Free Trade Area (AFTA), nantinya para anggota MEA dapat melakukan kegiatan jual beli atas barang tanpa harus memikirkan hambatan tarif karena sudah 98,87% pos tarif AFTA Indonesia dibebaskan atau sudah 0%. Namun hingga saat ini Indonesia masih

menempatkan 9 pos tarif beras dan 7 pos tarif gula dalam Highly Sensitive List sehingga tarif atau bea masuk komoditas tersebut belum dihapus.

Dalam pelaksanaan MEA 2015 terdapat 12 Priority Integrated Sectors (PIS) yang dibagi ke dalam dua kategori yaitu perdagangan jasa dan perdagangan barang. Adapun 5 sektor dalam perdagangan jasa meliputi transportasi udara, e-ASEAN, pelayanan kesehatan, pariwisata, dan logistik. Sedangkan 7 sektor lainnya yang masuk dalam kategori perdagangan barang antara lain adalah hasil pertanian, elektronik, otomotif, produk berbasis kayu, produk berbasis karet, hasil perikanan, serta tekstil.

Terkait dengan liberalisasi pada sektor jasa, negara-negara anggota MEA menandatangani Saling Pengakuan (Mutual Recognition Agreement/MRA) pada tanggal 19 November 2007. Saling Pengakuan ini menjadi sebuah hal mutlak yang dilakukan untuk mendukung liberalisasi sektor jasa yang berasaskan keadilan. Dalam Saling Pengakuan tersebut terdapat 8 bidang ketenagakerjaan yang telah disepakati, yaitu teknik rekayasa, keperawatan, arsitekur, pemetaan, pariwisata, medis, dokter gigi, dan akuntansi. Dengan demikian, para pekerja yang memiliki kualifikasi tersebut dapat diterima dengan terbuka di pasar ASEAN.

Maraknya berbagai produk yang masuk ke Indonesia mengharuskan kita menjadi konsumen yang lebih cerdas

dalam memilih dan membeli barang. Dalam hal ini, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menerapkan program KONSUMEN CERDAS PAHAM PERLINDUNGAN KONSUMEN agar konsumen dapat melindungi diri sendiri, keluarga dan lingkungan dari barang atau jasa yang tidak sesuai ketentuan atau tidak sesuai dengan Kesehatan, Keamanan, Keselamatan dan Lingkungan (K3L).

1. TEGAKKAN HAK DAN KEWAJIBAN ANDA SELAKU KONSUMEN: Sebagai konsumen, sebaiknya Anda lebih kritis dan berani memperjuangkan hak apabila barang atau jasa yang dibeli tidak sesuai standar yang dijanjikan. Tidak hanya itu, konsumen juga harus memahami kewajibannya yang terdapat dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen (UUPK).

2. TELITI SEBELUM MEMBELI: Konsumen yang cerdas harus terbiasa untuk teliti sebelum membeli atau menggunakan barang dan jasa yang ditawarkan.

3. PASTIKAN PRODUK SESUAI DENGAN STANDAR MUTU K3L: Konsumen sebaiknya mulai akrab dengan produk-produk Standar Nasional Indonesia (SNI) yang tentunya memberikan jaminan Kesehatan, Keamanan, Keselamatan, dan Lingkungan (K3L) pada konsumen. Hingga saat ini terdapat 89 jenis produk yang sudah SNI wajib.

4. PERHATIKAN LABEL DAN MASA KADALUWARSA: Terkait kondisi barang, konsumen juga harus lebih kritis untuk mengetahui barang yang akan dibelinya. Pastikan barang yang dibeli terbungkus rapi dan disertai label, serta dicantumkan antara lain: komposisi, petunjuk penggunaan, masa berlaku, serta kartu garansi untuk barang tertentu. Bila Anda membeli barang secara online, sebaiknya perhatikan petunjuk pembeliannya dan lakukan sistem jual beli langsung yaitu dengan cara bertemu.

5. BELI SESUAI KEBUTUHAN BUKAN KEINGINAN: Dalam hal jual-beli, masyarakat Indonesia terkenal sebagai konsumen yang konsumtif. Seringkali membeli barang atau jasa sekedar memenuhi keinginan dan belum tentu menjadi kebutuhan. Oleh karenanya seringkali masyarakat Indonesia tertipu oleh kualitas. Melalui program Konsumen Cerdas Paham Perlindungan Konsumen, konsumen diajak untuk tidak dikuasai oleh keinginan untuk membeli barang atau jasa tersebut.

Mulailah menjelma menjadi konsumen cerdas yang cermat dan kritis demi kehidupan yang lebih baik di masa depan. Mulai dari diri sendiri dan sebarluaskan perilaku ini kepada keluarga dan lingkungan Anda.

MASYARAKATEKONOMIASEAN (MEA)

Sekilas tentang AEC

PUBLIKASI INTERNAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

74 |

MA

LAY

SIA

SIN

GA

PO

RE

DIKOMUNIKASIKAN OLEH:

D

PANGSA IMPOR INDONESIA-ASEAN

2013

15.0%

PANGSA EKSPORINDONESIA-ASEAN

2013

14.4%

Mendorong peningkatan daya saing Penghapusan

hambatan tarif maupun non tarif

Memberikan kesempatan bagi produsen untuk mendistribusikan produknya ke pasar yang lebih luas

Membuka peluang penyerapan tenaga kerja

MEAMANFAAT

A

BC

D

E

Meningkatkan stabilitas perekonomian dan kesejahteraan seluruh negara di kawasan ASEAN

DISTRIBUSI

AKHIR

9 produk unggulan ekspor Indonesia ke ASEAN:

coklat, kopi, karet, produk hutan | elektronik, otomotif | tekstil, alas kaki | udang |

Sumber: www.asean.org

Sumber: www.asean.org

12 PRIORITY INTEGRATED SECTOR (PIS)

TRANSPORTASI UDARA

e-ASEAN

PELAYANANKESEHATAN

PARIWISATA

JASA LOGISTIK

5SEKTOR

JASA

PERDAGANGAN

PERIKANAN

PRODUK BERBASIS KARET

PRODUK BERBASIS KAYU

BARANG

PERDAGANGAN

7SEKTOR

PERTANIAN

ELEKTRONIK

TEKSTIL

OTOMOTIF

Sumber: www.kemendag.go.id

SALING PENGAKUAN 8 JENIS KUALIFIKASI PROFESIONAL (MRA)

TEKNIK REKAYASA

KEPERAWATAN ARSITEKTUR PEMETAAN

PARIWISATA MEDIS DOKTER GIGI

AKUNTANSI

Sumber: www.kemendag.go.id

PELUANG BISNIS INDONESIA DI ASEAN

MYA

NM

AR

Makanan & minuman olahan, produk konstruksi, obat, pupuk, toiletries, produk plastik & elektrik, ban, kertas, furnitur & kosmetik

Legal, teknisi, arsitek, perawat, kurir, telekomunikasi, konstruksi, komputer, distribusi, transportasi

JASA

BARANG

VIE

TNA

M

Mesin & peralatan, produk baja, bahan baku industri pakaian & sepatu, elektronik, plastik, otomotif

Dokter hewan, perawat, arsitek, waralaba, hotel, restoran, agen perjalanan & wisata, kereta api & konstruksi

JASA

BARANG

THA

ILA

ND

Elektronik, kimia organik, kertas, produk plastik, perhiasan, ban, produk kehutanan, otomotif, perikanan, bumbu, coklat

Taman hiburan, rumah sakit, legal, akuntan, medis & dokter gigi, teknisi, arsitek, audio-visual, distribusi

JASA

BARANG

CA

MB

OD

iA

Makanan & minuman olahan, produk konstruksi, obat, pupuk, perlengkapan mandi, produk plastik & elektrik, ban, kertas, furnitur, kosmetik

Legal, teknisi, arsitek, perawat, kurir, telekomunikasi, konstruksi, komputer, distribusi, transportasi

JASA

BARANG

Karet, alas kaki, udang, kopi, coklat, alat medis, rempah, perikanan, makanan & minuman olahan, kertas, alat tulis, perhiasan, elektronik

Legal, akuntan, medis & dokter gigi, teknisi, arsitek, dokter hewan, hotel, restoran, audio-visual, distribusi

JASA

BARANG

Tekstil & garmen, produk kehutanan, coklat, kopi, udang, kulit & produk kulit, rempah obat, makanan olahan, kerajinan, bumbu

periklanan, perfilman, konstruksi, hotel, restoran, taman rekreasi, transportasi udara & laut

JASA

BARANG

Sum

ber:

www.

asea

n.org

POS TARIF AFTA INDONESIA

(SUDAH DIBEBASKAN)

98.87%

0%MENCAPAI

HIGHLY SENSITIVE

LIST

97POS TARIF BERAS

POS TARIF GULA

MEAPELAKSANAAN

Komunitas negara-negara ASEAN yang memberlakukan SISTEM PASAR TUNGGAL yang berarti TERBUKA dan BEBAS untuk

melakukan perdagangan barang, jasa, investasi, modal maupun tenaga kerja demi mewujudkan ekonomi ASEAN yang terintegrasi

PDB per kapita(US$ million) 2013

Tingkat Pertumbuhan PDB(dalam %)

Jumlah Penduduk (dalam ribuan) 2013

Impor(US$ million) 2013

Ekspor (US$ million) 2013

406 248.818 68.251 89.708

39.678 3.466 5.678 1.908

11.445 182.551 228.730 132.664

36.111 186.628 249.517 132.109

KETERANGAN: 2012 2013

1.0-1.8

99.384

2.706

53.978

65.130

6.87.2

6.2 5.8

14.962

1.046

9.148

9.176

7.0 7.0

6.644

1.505

2.592

3.292

7.9 8.2

29.948

10.420

228.276

205.985

5.64.7

5.399

55.183

410.249

373.015

2.53.9

6.5

2.9

5.3 5.4

61.573

916

11.436

12.009

5.97.5

INDO

NESI

A

CAM

BODI

A

VIET

NAM

BRUN

EIDA

RUSS

ALAM

LAOS

MAL

AYSI

A

MYA

NMAR

PHIL

IPPI

NES

SING

APOR

E

THAI

LAND

MASYARAKATEKONOMIASEAN (MEA)