executive summary 1st report
DESCRIPTION
Perencanaan Pembangunan Ekonomi Wilayah Pesisir, Desa Tana Kuning, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara2013TRANSCRIPT
!!
EXECUTIVE SUMMARY
SEMINAR BUKU – 1 DATA DAN FAKTA
PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI WILAYAH PESISIR DESA TANAH KUNING, KECAMATAN TANJUNG PALAS TIMUR
KABUPATEN BULUNGAN
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pemerintah Daerah Kabupaten Bulungan
Provinsi Kalimantan Utara
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Pusat Pengembangan Wilayah dan Perencanaan Kawasan Perbatasan
Universitas Borneo Tarakan
KERJASAMA DENGAN
2013
!
!
Executive Summary
Perencanaan Pengembangan Ekonomi Wilayah Pesisir
DAFTAR ISI
Halaman
I. LATAR BELAKANG KEGIATAN…………………………………………… 1
II. NILAI TAMBAH KEGIATAN………………………………………………… 2
III. FOKUS KEGIATAN…………………………………………………………….. 4
IV. MANFAAT KEGIATAN………………………………………………………… 4
V. KONSEPTUAL KEGIATAN………………………………………………….. 7
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1 Peta Orientasi Wilayah Kajian Pesisir Desa
Tanah Kuning…………………………………………………… 5
Gambar 2 Keterkaitan Prinsip Dasar Kegiatan Terhadap Rencana Pembangunan Daerah Kab. Bulungan.
6
Gambar 3 Alur Keterkaitan Pendekatan, Output, Outcome dan Terapan………………………………………
9
Gambar 4 Kerangka Pemikiran Kegiatan Perencanaan Pembangunan Ekonomi Wilayah Pesisir……………
10
!
!
1"Executive Summary
Perencanaan Pengembangan Ekonomi Wilayah Pesisir Perencanaan Pengembangan Ekonomi Wilayah Pesisir
Perencanaan Pengembangan Ekonomi Wilayah Pesisir Desa Tanah Kuning, Kabupaten Bulungan
I. Latar Belakang Kegiatan
Dengan wilayah perairan seluas ± 1.982.075 Ha dan garis pantai sepanjang
390,8 km Kabupaten Bulungan memiliki potensi sumber daya pesisir dan laut
yang cukup prospektif untuk dikembangkan dan bukan tidak mungkin untuk
menjadi salah satu sektor andalan (leading sectors) kedepannya, namun
demikian sektor-sektor minyak, gas (migas) dan perkebunan memang
menjadi primadona saat ini karena dipandang memiliki kontribusi (share)
yang cukup signifikan pada roda pembangunan daerah, sedangkan sektor
kelautan dan pesisir sendiri masih menjadi sektor yang tidak banyak
memberi kontribusi bagi pembangunan daerah. Kebijakan-kebijakan
pembangunan sektoral ]cenderung fokus pada usaha ekstraksi hasil bumi /
sumber daya alam hal ini dipandang cukup wajar mengingat kondisi seperti
ini juga banyak terjadi pada daerah lainnya, usaha untuk meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah pada era otonomi daerah menjadi hal yang penting
sebagai upaya mempercepat pendapatan yang diharapkan akan berimplikasi
pada pembangunan daerah itu sendiri, sehingga dengan demikian nuansa
keberpihakan pada sektor tertentu sangat mendominasi dalam kebijakan
yang dihasilkan.
Kurangnya pemanfaatan secara optimal
pada sektor kelautan perikanan berimbas
pada kesejahteraan masyarakat pesisir dan
nelayan, keberadaan sektor perikanan
kelautan masih dipandang sebagai salah
satu sektor kegiatan masyarakat pesisir
dan nelayan saja dan belum dilihat sebagai suatu komoditas yang memiliki
potensi dan prospek secara ekonomis, oleh karena itu dengan semangat
pembangunan yang adil dan seimbang pada semua sektor yang kemudian
diharapkan akan berimbas pada masyarakat pesisir menjadi suatu paradigma
yang kemudian diterjemahkan kedalam kegiatan Perencanaan
Sektor' Perikanan' Kelautan'sebagai' sektor' usaha' bagi'masyarakat' kawasan' pesisir' ,'belum'dipandang'sebagai'salah'satu' komoditas' (Business' as'Usual)'
!
!
2"Executive Summary
Perencanaan Pengembangan Ekonomi Wilayah Pesisir Perencanaan Pengembangan Ekonomi Wilayah Pesisir
Pengembangan Ekonomi Wilayah Pesisir ini. Kebijakan pembangunan daerah
di Kabupaten Bulungan pada dasarnya sudah memiliki landasan yang kuat
untuk bisa membuat suatu terobosan dalam hal melakukan perbaikan
pembangunan di wilayah pesisir ini terlihat pada keterkaitan kebijakan yang
secara tidak langsung mendukung kegiatan pada sektor kelautan dan
perikanan, maka dari berangkat dari semangat dan hal tersebut kegiatan ini
dilaksanakan.
II. Nilai Tambah Kegiatan
Dengan dimekarkannya Propinsi Kalimantan Timur menjadi Propinsi baru
Kalimantan Utara dengan Pusat Ibukota berada di Kabupaten Bulungan maka
secara ekonomis ini dapat dilihat sebagai pasar (demand) yang tidak hanya
membutuhkan lahan untuk pengembangan wilayah secara administratif,
namun juga diikuti peningkatan kebutuhan akan sandang pangan dan papan,
secara tidak langsung sektor perikanan dapat mengambil salah satu peran
dalam menyediakan kebutuhan tersebut dalam skala Propinsi sebagai
konsekuensi dari pemekaran tersebut, oleh karenanya perlu untuk
direncanakan secara tepat agar sektor perikanan dan kelautan memiliki
kontribusi nyata dalam pembangunan daerah tidak hanya untuk skala
Kabupaten namun juga skala pelayanan Propinsi.
Apabila dilihat dalam
Rencana Pembangunan
Daeraha maka sektor
perikanan dan kelautan
sesuai dengan Visi
Kepala Daerah
Kabupaten Bulungan
yang tertuang dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2010 – 2015 yaitu
“Mewujudkan Kabupaten Bulungan sebagai Wilayah Agroindustri Utama
yang Berwawasan Lingkungan, Menuju Masyarakat yang Semakin
Berkualitas, Adil dan Sejahtera“, maka kegiatan ini setidaknya secara tidak
Kegiatan Perencanaan Pengembangan Ekonomi
Wilayah Pesisir Desa Tanah Kuning, Kecamatan
Tanjung Palas sejalan dengan Visi – Misi Rencana
Pembangunan Daerah Kabupaten Bulungan
mengindikasikan peluang sektor perikanan
kelautan menjadi suatu komoditas potensial dan
prospektif secara ekonomis untuk menunjang
pembangunan daerah yang berdampak luas pada
masyarakat pesisir dan nelayan khususnya.
!
!
3"Executive Summary
Perencanaan Pengembangan Ekonomi Wilayah Pesisir Perencanaan Pengembangan Ekonomi Wilayah Pesisir
langsung mengkomodir Misi ke -3,4 dan 6 dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bulungan.
! Misi ke-3 ; Mewujudkan percepatan pembangunan wilayah terpencil dan
tertinggal
• Tujuan ; mengembangkan sumberdaya dan potensi sesuai keunggulan
kawasan dan wilayah.
• Sasaran ; mengembangkan komoditi andalan yang menjadi sumber
pendapatan utama masyarakat.
• Strategi ; Mengembangkan infrastruktur dasar untuk meningkatkan
daya saing.
• Arah Kebijakan ; Setiap wilayah mempunyai keunggulan komparatif
dan kompetitif
! Misi ke-4 ; Mewujudkan struktur ekonomi pro rakyat dengan konsep
pembangunan berkelanjutan
• Tujuan ;
; rehabilitasi dan reboisasi lahan kritis serta kawasan pesisir dan
hutan mangrove;
; meningkatkan promosi investasi dan menjamin kemudahan
berinvestasi;
; meningkatkan peluang pasar bagi produk- produk unggulan daerah
; memantapkan pemanfaatan RTRW
• Sasaran ;
; meningkatkan kualitas produk melalui perbaikan pengelolaan
budidaya komoditas.
; menyusun master plan pembangunan daerah;
; pengembangan perwilayahan komoditas sesuai dengan daya dukung
lingkungan
; melakukan promosi produk- produk unggulan daerah;
; menjamin kelancaran distribusi dan tataniaga produk unggulan
daerah.
• Strategi ;
; Pengembangan manajemen pengelolaan lingkungan hidup.
; Pengembangan obyek wisata alam.
• Arah Kebijakan
; Pembangunan dilaksanakan berwawasan lingkungan dan
berkelaanjutan.
; Investasi berkembang dan meningkat.
; Peluang pasar produk unggulan terbuka.
; Bulungan menjadi tujuan wisata alam dan seni budaya.
; Pembangunan dilaksanakan secara harmonis.
!
!
4"Executive Summary
Perencanaan Pengembangan Ekonomi Wilayah Pesisir Perencanaan Pengembangan Ekonomi Wilayah Pesisir
Keterkaitan prinsip dasar kegiatan Perencanaan Pengembangan Ekonomi
Wilayah Pesisir terhadap Kebijakan Pembangunan Daerah dapat dilihat pada
gambar 1
III. Fokus Kegiatan
Kebutuhan akan pengelolaan sumber daya perikanan/kelautan pada
prinsipnya berdasarkan pada 3 hal utama sebagai berikut ;
1. Pengelolaan sumber daya perikanan/kelautan diharapkan akan menjadi
sumber ekonomi baru yang kompetitif dan bermuara pada pengurangan
kemiskinan masyarakat sekitar wilayah tersebut umunya dan masyarakat
pesisir khususnya
2. Fokus kegiatan pengelolaan sumberdaya peisisr kelautan dan dasar laut
sebagai sumber ekonomi baru harus berangkat pada pemikiran untuk
meningkatkan pembangunan kegiatan ekonomi yang berbasis pada
sumber daya lokal yang ada.
3. Sedini mungkin membuat rambu-rambu pengelolaan sumberdaya pesisir
kelautan dan dasar laut dengan melibatkan masyarakat.
IV. Manfaat Kegiatan
Dalam menghadapi peluang dan tantangan pembangunan dalam era
globalisasi, maka pembangunan perikanan serta pengelolaan sumberdaya
pesisir kelautan dan dasar laut harus mampu mentransformasikan berbagai
usaha perikanan masyarakat ke arah bisnis dan swasembada secara
menyeluruh dan terpadu. Pendekatan menyeluruh (holistik) dan terpadu ini
berarti melihat ekonomi pesisir sebagai suatu sistem yang terdiri dari
beberapa komponen yang saling terkait, yaitu:
! Misi ke-6 ; Mewujudkan masyarakat yang berkualitas
• Tujuan ; menciptakan kesempatan bekerja dan berusaha yang seluas-
luasnya;
• Sasaran ; mereduksi tingkat pengangguran hingga 5% pada tahun 2015;
• Strategi ; Peningkatan kualitas SDM
• Arah Kebijakan ;
; Seluruh lapisan masyarakat mempunyai peluang berpartisipasi
dalam pembangunan.
; Terbuka lapangan kerja dan berusaha bagi masyarakat.
!
!
5"Executive Summary
Perencanaan Pengembangan Ekonomi Wilayah Pesisir
!
Gambar 1 :
Peta Orientasi Wilayah Kajian Pesisir
Kabupaten)Bulungan)
Wilayah)Kajian)
!
!
6"Executive Summary
Perencanaan Pengembangan Ekonomi Wilayah Pesisir Perencanaan Pengembangan Ekonomi Wilayah Pesisir
Gambar 2 :
Keterkaitan prinsip dasar kegiatan terhadap Kebijakan Pembangunan Daerah
!
!
7"Executive Summary
Perencanaan Pengembangan Ekonomi Wilayah Pesisir Perencanaan Pengembangan Ekonomi Wilayah Pesisir
1. Sumberdaya perikanan, yaitu sumberdaya alam (baik yang berada di
laut, pesisir, perairan tawar), SDM, dan sumberdaya buatan.
2. Sarana dan Prasarana, meliputi perencanaan dan penyediaan prasarana
perikanan seperti pelabuhan, pabrik es, cold storage, infrastruktur pada
sentra industri, pengadaan dan penyaluran sarana produksi (seperti BBM,
benih, mesin dan alat tangkap), serta sistem informasi tentang teknologi
baru dan sistem pengelolaan usaha yang efisien.
3. Pemanfatan pontesi-potensi sumber daya ekonomi pesisir.
4. Produksi perikanan, meliputi usaha budidaya dan penangkapan yang
menyangkut usaha perikanan skala kecil maupun besar.
5. Pengolahan Hasil perikanan, meliputi kegiatan pengolahan sederhana
yang dilakukan oleh petani dan nelayan tradisional hingga pengolahan
dengan teknologi maju di pabrik yang mencakup penanganan pasca
panen sampai produk siap dipasarkan.
6. Pemasaran hasil perikanan, meliputi kegiatan distribusi dan pemasaran
hasil-hasil perikanan atau olahannya untuk memenuhi kebutuhanpasar.
Termasuk pula di dalamnya kegiatan pemantauan distribusi informasi
pasar (market development) dan pengembangan produk (product
development).
7. Pemanfaatan sumberdaya teknologi dalam menentukan informasi sumber
daya ekonomi pesisir melalui sistem informasi manajemen ekonomi
pesisir.
8. Pembinaan, mencakup kegiatan pembinaan institusi, iklim usaha yang
kondusif, iklim poleksosbud yang mendukung, peraturan dan
perundangan yang kondusif, pembinaan SDM, serta kepemimpinan yang
baik agar kegiatan yang dilaksanakan dapat dicapai seefektif mungkin
V. Konseptual Kegiatan
Untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan pengembangan ekonomi
wilayah pesisir maka diperlukan suatu konsep perencanaan yang tepat
antara lain
!
!
8"Executive Summary
Perencanaan Pengembangan Ekonomi Wilayah Pesisir Perencanaan Pengembangan Ekonomi Wilayah Pesisir
1. Konsepsi pengembangan pesisir yang relevan dengan Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Bulungan
2. Pemberdayaan masyarakat pesisir melalui konsepsi partisipasi aktif
dalam melaksanakan program dan kegiatan pembangunan sehingga
diharapkan berdampak efektif pada kesukseskan pelaksanaan program
kegiatan serta efesiensi dalam rangka optimalisasi potensi sumberdaya
alam
3. Perlunya melakukan identifikasi pada potensi sumber daya pesisir
kelautan yang ada pada wilayah pesisir sehingga dapat diketahui nilai
ekonomis yang potensial dan prospektif dalam konteks pengembangan
ekonomi wilayah pesisir
4. Rencana tindak sebagai bentuk nyata dari penerapan konsepsi
perencanaan pengembangan ekonomi wilayah pesisir diharapkan dapat
menjadi jembatan penghubung dari kesenjangan pembangunan antara
wilayah pesisir dan wilayah daratan (gap)
Konsepsi perencanaan pengembangan ekonomi wilayah pesisir diharapkan
komprehensif maka pendekatan-pendekatan perencanaan pengembangan
yang dilakukan antara lain
1. pendekatan secara ekonomi keruangan (spatial economic approach),
yaitu melihat keberadaan wilayah pesisir dengan segala isu dan
permasalahannya serta potensi dan prospeknya dalam perspektif
ekonomi keruangan, keterkaitan antara pusat-pusat kegiatan ekonomi
untuk menjamin terjadinya konektifitas yang dapat mendukung
percepatan pergerakkan orang, barang dan jasa dalam konteks
pengembangan wilayah pesisir
2. pendekatan kebijakan perencanaan pembangunan (policy approach),
dengan melihat kebijakan-kebijakan yang terkait dan relevan dalam
konteks pembangunan, pengembangan wilayah pesisir, melalui evaluasi
formal terhadap kebijakan yang terkait diharapkan dapat memberikan
input substansi yang berimplikasi pada bentuk intervensi kebijakan yang
pro pembangunan dan pengembangan wilayah pesisir.
!
!
9"Executive Summary
Perencanaan Pengembangan Ekonomi Wilayah Pesisir Perencanaan Pengembangan Ekonomi Wilayah Pesisir
3. Pendekatan Ekologis Sumber Daya Alam dan Perikanan (ecological &
natural resources approach), pengembangan ekonomi wilayah pesisir
diharapkan tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi (growth
oriented) namun lebih pada prinsip keberlanjutan sehigga pemanfaatan
sumber daya alam perikanan dapat terkendali dan optimal
4. Pendekatan sosial kultural (socio cultur approach) pendekatan ini
menjadi paling penting untuk menjamin konsepsi pengembangan
ekonomi wilayah pesisir agar dapat terlaksana sesuai harapan, perlunya
melihat pola bentukan sosial kultural lokal terhadap suatu kegiatan
dalam hal ini adalah perikanan akan menjadi bahan pertimbangan bagi
pemerintah daerah untuk merencanakan suatu program kegiatan.
Lebih rinci mengenai dasar penyusunan kegiatan Perencanaan
Pengembangan Ekonomi Wilayah Pesisir secara skematis dapat dilihat pada
gambar 3 kerangka pemikiran.
Gambar 3 :
Diagram Alur Keterkaitan Pendekatan, Output, Outcome dan Terapan