fluid management & blood component therapy

23
FLUID MANAGEMENT & BLOOD COMPONENT THERAPY Disusun oleh: Joko Santoso Nur Aprillia R. Dewi Guntar R.

Upload: joko-santoso

Post on 10-Jul-2016

222 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Chapter Book Reading

TRANSCRIPT

Page 1: Fluid Management & Blood Component Therapy

FLUID MANAGEMENT & BLOOD COMPONENT

THERAPY

Disusun oleh:Joko SantosoNur Aprillia R.

Dewi Guntar R.

Page 2: Fluid Management & Blood Component Therapy

Evaluasi Volume Intravaskular Patient History intake oral, muntah atau

diare persisten, Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Lab hct, pH darah arteri,

urinary specific gravity, osmolalitas, konsenterasi Na+ atau Cl- urin, Konsenterasi Na+ serum, rasio ureum:kreatinin

Pengukuran Hemodinamik CVP, PAOP, esophageal Doppler, transesophageal echocardiograph

Page 3: Fluid Management & Blood Component Therapy
Page 4: Fluid Management & Blood Component Therapy

Terapi IV Crystalloid Solution Colloid Solution

Page 5: Fluid Management & Blood Component Therapy

Crystalloid Solution Resusitasi cairan awal pada pasien dg syok

hemoragik dan septik, pasien luka bakar, pasien dg cedera kepala, dan pada pasien yg menjalani plasmapheresis dan reseksi hepar.

Pemilihannya berdasarkan jenis cairan yg hilang. Bila yg hilang hanya cairan diganti dg

hypotonic solution maintenance-type solution Bila yg hilang cairan dan elektrolit diganti dg

isotonic solution replacement-type solution. Cairan dg glukosa tujuannnya untuk menjaga

tonisitas cairan atau mencegah ketosis dan hipoglikemia.

Page 6: Fluid Management & Blood Component Therapy

Cont’ Kehilangan cairan intraoperatif isotonik

replacement-type solution paling sering dipakai RL.

RL sedikit hipotonik memiliki efek yg sangat kecil terhadap komposisi cairan ekstrasel dan merupakan cairan yg paling fisiologis bila diberikan dalam jumlah yg banyak.

NS (NaCl 0,9%) bila diberikan dlm jumlah yg besar dapat menyebabkan asidosis hiperkloremik karena mengandung Na+ dan Cl- yg tinggi biasanya dipakai pada pasien dg alkalosis metabolik dan sebelum transfusi PRC.

D5W digunakan untuk penggantian air murni dan maintenance cairan pada pasien dg restriksi Na+.

Page 7: Fluid Management & Blood Component Therapy

Colloid SolutionIndikasi penggunaan koloid: Resusitasi cairan pada pasien dg defisit

cairan intravaskular berat (pada syok hemoragik).

Resusitasi cairan pada pasien dg hipoalbuminemia berat atau kondisi dengan kehilangan protein dlm jumlah besar (luka bakar).

Page 8: Fluid Management & Blood Component Therapy

Terapi Cairan Perioperatif Kebutuhan maintenance normal Defisit cairan yang masih berlanjut Kehilangan cairan dari luka bedah

Page 9: Fluid Management & Blood Component Therapy

Kebutuhan Maintenance Normal

Page 10: Fluid Management & Blood Component Therapy

Preexisting Deficits Defisit akibat puasa sebelum op Abnormal fluid loss perdarahan,

muntah, diuresis dan diare pre-op Occult losses ascites ↑ IWL hiperventilasi, demam dan

keringat.

Page 11: Fluid Management & Blood Component Therapy

Surgical Fluid Losses Blood Losses Other Fluid Losses Evaporasi dan

redistribusi interal cairan tubuh

Page 12: Fluid Management & Blood Component Therapy

Penggantian Kehilangan Darah Hitung EBV Hitung estimated RBCV pada hct pre-op Hitung estimated RBCV pada hct 30%

asumsikan EBV normal Hitung RBCV loss = RBCV preop – RBCV

30% Hitung blood loss = RBCV loss/hct preop

Transfusi dianjurkan setelah hct < 24% (Hb < 8 mg %).

Page 13: Fluid Management & Blood Component Therapy
Page 14: Fluid Management & Blood Component Therapy

1 unit PRC meningkatkan Hb 1 g% dan hct 2-3%

10 cc/kg RBC meningkatkan Hb 3 g% dan hct 10%

Page 15: Fluid Management & Blood Component Therapy

Redistribution and Evaporative Surgical Fluid Loss

Page 16: Fluid Management & Blood Component Therapy

TransfusiGolongan darah ABO system Rh system Other RBC antigen system

Page 17: Fluid Management & Blood Component Therapy

Tes Kecocokan ABO –Rh testing Antibody screen Crossmatch

Page 18: Fluid Management & Blood Component Therapy

Intraoperative Transfusion Packed Red Cell (PRC) Fresh Frozen Plasma (FFP) Platelets Granulocyte Transfusion Procoagulant Transfusion

Page 19: Fluid Management & Blood Component Therapy

Komplikasi Transfusi Komplikasi imun Reaksi hemolitik reaksi hemolitik akut,

reaksi hemolitik tipe lambat Reaksi imun non hemolitik reaksi

demam, reaksi urtikaria, reaksi anafilaktik, transfusion-related acute lung injury, purpura post-tranfusi

Page 20: Fluid Management & Blood Component Therapy

Komplikasi Infeksi Infeksi virus Hepatitis B, C, AIDS, CMV,

Epstein-Barr Virus Infeksi parasit malaria, toksoplasmosis,

Chagas disease Infeksi bakteri gram +

(Staphylococcus), gram – (Yersinia dan Citrobacter) yg jarang: syphilis, brucellosis, salmonelosis, yersiniosis, rickettsioses

Page 21: Fluid Management & Blood Component Therapy

Transfusi Darah MasifDefinisi: kebutuhan transfusi 1-2 x total EBV kira2 10-20 unit.

Pada transfusi darah masif dpt terjadi: Koagulopati dilutional thrombocytopenia Toksisitas sitrat sitrat dari produk darah terikat dg kalsium hipokalsemia depresi jantung

Hipotermia Keseimbangan asam-basa asidosis Konsenterasi kalium serum hiperkalemia

Page 22: Fluid Management & Blood Component Therapy

Manajemen Kehilangan Darah Alternatif Selama Operasi

Transfusi autolog darah diambil dari pasien 4-5 minggu sebelum op pada saat op ditransfusikan darahnya sendiri.

Blood salvage & reinfusion darah yang keluar intraoperative diaspirasi ke dlm sebuah reservoir dan dicampur dg heparin di reinfus ke pasien.

Normovolemic hemodilution sebelum op, 1-2 unit darah diambil dari pasien dan dan digantikan dg kristaloid atau koloid (hct pasien 21-25%) setelah pasien kehilangan darah, darah tsb diberikan ke pasien.

Donor-directed transfusion donor langsung dari keluarga pasien.

Page 23: Fluid Management & Blood Component Therapy

Terima Kasih