fluor albus _ khanza skin care

Upload: robeth-eria

Post on 08-Jul-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Fluor Albus _ Khanza Skin Care

    1/20

    KHANZA SKIN CARE

    Perawatan Wajah dan Kecantikan Kulit

    FLUOR ALBUS

    06/11/2011BAB I

    PENDAHULUAN

     

    1.1 Latar Belakang

    Fluor albus (leukorea, keputihan) merupakan gejala keluarnya cairan dari vagina selain darah.Keputihan bukan merupakan penyakit melainkan salah satu tanda dan gejala dari suatupenyakit organ reproduksi wanita (Ramayanti, 2004).

    Fluor albus dapat dibedakan yang fisiologik dan patologik. Lebih dari sepertiga pasien yang berobat mengeluh adanya fluor albus dan lebih dari 80% diantaranya adalah yang patologis(Aulia, 2001). Fluor albus yang patologis diakibatkan oleh infeksi alat reproduksi bagian

     bawah atau pada daerah yang lebih proksimal, yang bisa disebabkan oleh infeksi Gonokokus,Trikomonas, Klamidia, Treponema, Candida, Human papiloma virus, dan Herpes Genitalis(Koneman, 1992). Penularannya dapat terjadi melalui hubungan seksual (Hutabarat, 1999).Fluor albus juga dapat disebabkan oleh iritasi, neoplasma/keganasan, benda asing, radiasi, danfisura.

    Fluor albus fisiologis dapat terjadi pada bayi baru lahir, saat menars, saat ovulasi, karenarangsang seksual, kehamilan, mood/stress , penggunaan kontrasepsi hormonal, pembilasanvagina yang rutin (Aulia, 2001).

    Fluor albus juga sering merupakan komplikasi yang dikeluhkan oleh penderita DM danpemakai kortikosteroid atau antibiotik dalam waktu lama. Masalah fluor albus ini bagi wanitaterasa sangat mengganggu baik dalam kehidupan sehari‑hari maupun hubungan dengan parasuami. Rasa tidak nyaman, ketidaktentraman bekerja, rasa rendah diri, cemas akankemungkinan kanker, publikasi atau crita tetangga atau teman dari kantor tetantang akibatadanya fluor albus ini menyebabkan sebagian kecil wanita meminta pertolongan pada seorangdokter tetapi sebagian lagi berusaha mencari kesembuhan dengan pengobatan tradisionalseperti dibasuh dengan air sirih dan minum ramuan jamu.

    Etiologi fluor albus sampai sekarang masih sangat bervariasi sehingga disebut multifaktorial.Faktor‑faktor tersebut mengharuskan seorang dokter meningkatkan ketajaman dalampemeriksaan pasien, analisis penyebab serta memberikan terapi atau tindakan yang sesuai.Fluor albus dapat dijumpai pada wanita dengan diagnosa vulvitis, vagitis, servisitis,endometritis, dan adneksitis. Mikroorganisme patologis dapat memasuki traktus genitalia

    https://doktermaya.wordpress.com/2011/11/06/fluor-albus/https://doktermaya.wordpress.com/https://doktermaya.wordpress.com/https://doktermaya.wordpress.com/2011/11/06/fluor-albus/

  • 8/19/2019 Fluor Albus _ Khanza Skin Care

    2/20

    wanita dengan berbagai cara, misalnya seperti senggama, trauma atau perlukaan pada vaginadan serviks, benda asing, alat‑alat pemeriksaan yang tidak steril, pada saat persalinan danabortus (Candran, 2002).

     

    1.2 Batasan Masalah

    Referat ini membahas tentang definisi, etiologi, epidemiologi, patogenesis, manifestasi klinisdan penatalaksanaan penyakit fluor albus.

     

    1.3 Tujuan Penulisan

    1. Memahami definisi, etiologi, patogenesis, manifestasi klinis, diagnosis, penatalaksanaandan prognosis penyakit fluor albus.

    2. Meningkatkan kemampuan dalam penulisan ilmiah di bidang kedokteran.3. Memenuhi salah satu persayaratan kelulusan Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu PenyakitKulit dan kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang RSUD KanjuruhanKepanjen Malang.

     

    1.4 Metode Penulisan

    Referat ini menggunakan metode tinjauan kepustakaan dengan mengacu kepada beberapa

    literatur.

     

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

     

    2.1 Definisi

    Fluor albus (white discharge, leukorea, keputihan) adalah bukanlah suatu penyakit melainkangejala berupa cairan yang dikeluarkan dari alat‑alat genital yang berlebihan dan bukanmerupakan darah. Dalam kondisi normal, kelenjar pada serviks menghasilkan suatu cairanernih yang keluar, bercampur dengan bakteri, sel‑sel vagina yang terlepas dan sekresi dari

    kelenjar Bartolin. Selain itu sekret vagina juga disebabkan karena aktivitas bakteri yang hiduppada vagina yang normal. Vagina merupakan organ berbentuk yang panjangnya berkisar 8‑10cm, berdinding tipis dan elastis yang ditutupi epitel gepeng berlapis pada permukaandalamnya. Lapisan epitel vagina tidak mempunyai kelenjar dan folikel rambut, dinding depan

    dan dinding belakang saling bersentuhan.

    Pada wanita, sekret vagina ini merupakan suatu hal yang alami dari tubuh sebagai pelicin danpertahanan dari berbagai infeksi. Dalam kondisi normal, sekret vagina tersebut tampak jernih,putih keruh atau berwarna kekuningan ketika mengering pada pakaian. Sekret ini non‑irritan,

  • 8/19/2019 Fluor Albus _ Khanza Skin Care

    3/20

    tidak mengganggu, tidak terdapat darah, dan memiliki pH 3,5‑4,5. Flora normal vaginameliputi Corinebacterium, Bacteroides, Peptostreptococcus, Gardnerella, Mobiluncuc, Mycoplasmadan Candida spp. Lingkungan dengan pH asam memberikan fungsi perlindungan yangdihasilkan oleh Lactobacillus Doderlin.

    Dapat dibedakan antara fluor albus yang fisiologik dan yang patologik. Fluor albus fisiologikdiproduksi oleh kelenjar pada leher rahim (serviks), dinding vagina dan kelenjar bartholin

    dibibir kemaluan, menyatu dengan sel‑sel dinding vagina yang lepas serta bakteri normaldidalam vagina, bersifat asam dan berperan penting dalam menjamin fungsi yang optimal.

    Penyebab paling penting dari fluor albus patologik ialah infeksi. Disini cairan mengandung banyak leukosit dan warnanya agak kekuning‑kuningan sampai hijau, seringkali lebih kentaldan berbau. Radang vulva, vagina, serviks dan kavum uteri dapat menyebabkan fluor albuspatologik, begitu pula pada adneksitis. Fluor albus juga ditemukan pada neoplasma jinak atauganas, apabila tumor tersebut sebagian atau seluruhnya memasuki lumen saluran alat‑alatgenital.

    2.2 Epidemiologi

    Penelitian secara epidemiologi, fluor albus patologis dapat menyerang wanita mulai dari usiamuda, usia reproduksi sehat maupun usia tua dan tidak mengenal tingkat pendidikan,ekonomi dan sosial budaya, meskipun kasus ini lebih banyak dijumpai pada wanita dengantingkat pendidikan dan sosial ekonomi yang rendah.

    Flour albus patologis sering disebabkan oleh infeksi, salah satunya Bateri Vaginosis (BV)adalah penyebab tersering (40‑50% kasus terinfeksi vagina), Vulvovaginal Candidiasis (VC)disebabkan oleh jamur candida species, 80‑90% oleh candida albicans, Trichomoniasis (TM)disebabkan oleh trichomoniasis vaginalis, angka kejadiannya sekitar 5‑20% dari kasus infeksivagina.

    2.3 Etiologi

    Fluor albus fisiologik pada perempuan normalnya hanya ditemukan pada daerah porsiovagina. Sekret patologik biasanya terdapat pada dinding lateral dan anterior vagina.

    Fluor albus fisiologik ditemukan pada :

    a) Bayi baru lahir sampai umur kira‑kira 10 hari: disini sebabnya ialah pengaruh estrogendari plasenta terhadap uterus dan vagina janin.

     b) Menjelang atau setelah haid.

    c) Wanita dewasa apabila dirangsang sebelum dan pada waktu koitus, disebabkan olehpengeluaran transudasi dari dinding vagina. Hal ini berkaitan dengan kesiapan vagina untuk

    menerima penetrasi pada senggama.d) Ovulasi, sekret dari kelenjar‑kelenjar serviks uteri menjadi lebih encer.

    e) Kehamilan

     

  • 8/19/2019 Fluor Albus _ Khanza Skin Care

    4/20

    f) Stres, kelelahan

    g) Pemakaian Kontrasepsi Hormonal

    h) Pengeluaran sekret dari kelenjar serviks uteri juga bertambah pada wanita denganpenyakit menahun, dan pada wanita dengan ektropion porsionis uteri.

    Sedangkan fluor albus abnormal (patologik) disebabkan oleh:

    1. Infeksi

    a. Bakteri :

    1. Gonococcus

    Penyebab Gonococcus adalah coccus gram negative “Neisseria gonorrhoeae” ditemukan olehNeisser in 1879. N. gonorrhoeae adalah diplokok berbentuk biji kopi, bakteri yang tidak dapat

     bergerak, tidak memiliki spora, jenis diplokokkus gram negatif dengan ukuran 0,8 – 1,6 mikro, bersifat tahan asam. Bakteri gonokokkus tidak tahan terhadap kelembaban, yang cenderungmempengaruhi transmisi seksual. Bakteri ini bersifat tahan terhadap oksigen tetapi biasanyamemerlukan 2‑10% CO2 dalam pertumbuhannya di atmosfer. Bakteri ini membutuhkan zat

     besi untuk tumbuh dan mendapatkannya melalui transferin, laktoferin dan hemoglobin.Organisme ini tidak dapat hidup pada daerah kering dan suhu rendah, tumbuh optimal padasuhu 35‑37°C dan pH 7.2‑8.5 untuk pertumbuhan yang optimal.

    Pada sediaan langsung dengan gram bersifat tahan asam. Pada sediaan langsung denganpewarnaan gram bersifat gram negative, terlihat diluar dan dalam leukosit, kuman ini tidak

    tahan lama diudara bebas, cepat mati dalam keadaan kering, dan tidak tahan zat desinfektan

    Secara morfologik gonokok terdiri atas 4 tipe, yaitu tipe 1 dan 2 yang mempunyai pili dan bersifat virulen, serta 3 dan 4 yang tidak mempunyai pili dan bersifat nonvirulen. Pili akanmelekat pada mukosa epitel dan akan menyebabkan reaksi radang. Organisme ini menyerangmembran mukosa, khususnya epitel kolumnar yang terdapat pada uretra, servik uteri, rectum,dan konjungtiva.

    Gambar 1. Bakteri N. Gonorrhoeae

    Gambaran tersebut dapat terlihat pada pemeriksaan Pap Smear, tetapi biasanya bakteri inidiketahui pada pemeriksaan sedian apus dengan pewarnaan Gram. Cara penularan penyakitini adalah dengan senggama.

     

    1. 2. Chlamidia trachomatis

    Bakteri ini sering menyebabkan penyakit mata yang dikenal dengan penyakit traukoma.Bakteri ini juga dapat ditemukan pada cairan vagina yang berwarna kuning seperti pus. Sering

    kencing dan terdapat perdarahan vagina yang abnormal.

    Dan terlihat melalui mikroskop setelah diwarnai dengan pewarnaan Giemsa. Bakteri inimembentuk suatu badan inklusi yang berada dalam sitoplasma sel‑sel vagina.

  • 8/19/2019 Fluor Albus _ Khanza Skin Care

    5/20

    Gambar 2. Bakteri Chlamidia trachomatis

     

    Pada pemeriksaan Pap Smear sukar ditemukan adanya perubahan sel akibat infeksi clamidiaini karena siklus hidupnya tidak mudah dilacak.

     

    1. 3. Gardanerrella vaginalis

    Gardanerrella menyebabkan peradangan vagina yang tidak spesifik dan kadang dianggapsebagai bagian dari mikroorganisme normal dalam vagina karena seringnya ditemukan.Bakteri ini biasanya mengisi penuh sel epitel vagina dengan membentuk bentukan khas dandisebut clue cell. Pertumbuhan yang optimal pada pH 5.0‑6.5.

    Gambar 3. Bakteri Gardanerrella vaginalis

    Gardanerrella menghasilkan asam amino yang diubah menjadi senyawa amin yangmenimbulkan bau amis seperti ikan.

     

    1. Treponema Pallidum (= Spirochaeta pallida)

    Bakteri ini merupakan penyebab penyakit sifilis. Pada perkembangan penyakit dapat terlihatsebagai kutil‑kutil kecil di vulva dan vagina yang disebut kondiloma lata. Bakteri berbentukspiral P: 6 – 15 μ, L: 0,25 μ, lilitan: 9 – 24 dan tampak bergerak aktif (gerak maju & mundur,Berotasi undulasi sisi ke sisi) pada pemeriksaan mikroskopis lapangan gelap.

    Gambar 4. Bakteri Treponema Pallidum

    Mati pada kekeringan, panas, antiseptik ringan, hidup beberapa lama di luar tubuh. Penularandapat secara kontak langsung yaitu melalui coital à STD dan dapat juga melalui non‑coital(jarum suntik) à sulit terjadi.

     b. Jamur

    Candida albicans

    Cairan yang dikeluarkan biasanya kental, berwarna putih susu seperti susu pecah atau sepertikeju, dan sering disertai gatal, vagina tampak kemerahan akibat proses peradangan. DenganKOH 10% tampak sel ragi (blastospora) dan hifa semu (pseudohifa).

    Gambar 5. Jamur Candida albicans

    Beberapa keadaan yang dapat merupakan tempat yang subur bagi pertumbuhan jamur ini

    adalah kehamilan, diabetes mellitus, pemakai pil kontrasepsi. Pasangan penderita juga biasanya akan menderita penyakit jamur ini. Keadaan yang saling menularkan antarapasangan suami‑istri disebut sebagai phenomena ping‑pong.

     

  • 8/19/2019 Fluor Albus _ Khanza Skin Care

    6/20

    c. Parasit

    Trichomonas vaginalis

    Parasit ini berbetuk lonjong dan mempuyai bulu getar dan dapat bergerak berputar‑putardengan cepat. Gerakan ini dapat dipantau dengan mikroskop.

    Gambar 6. Parasit Trichomonas vaginalis

    Cara penularan penyakit ini dengan senggama. Walaupun jarang dapat juga ditularkanmelalui perlengkapan mandi, seperti handuk atau bibir kloset.

    d. Virus

    1. 1. Virus Herpes simpleks

    Virus herpes yang paling sering > 95% adalah virus herpes simpleks tipe 2 yang merupakanpenyakit yang ditularakan melalui senggama. Namun 15‑35% dapat juga disebabkan virusherpes simpleks tipe 1.

    Gambar 7. Virus Herpes simpleks

    Pada awal infeksi tampak kelainan kulit seperti melepuh seperti terkena air panas yangkemudian pecah dan meimbulkan luka seperti borok. Pasien merasa kesakitan.

     

    1. Human Papilloma Virus

    Papovavirus merupakan virus kecil ( diameter 45‑55 nm ) yang mempunyai genom beruntaiganda yang sirkuler diliputi oleh kapsid (kapsid ini berperan pada tempat infeksi pada sel)yang tidak berpembungkus menunjukkan bentuk simetri ikosahedral. Berkembang biak padainti sel.

    Human Papilloma Virus merupakan penyebab dari kondiloma akuminata. Kondilomaditandai dengan tumbuhnya kutil‑kutil yang kadang sangat banyak dan dapat bersatumembentuk jengger ayam berukuran besar.

    Gambar 8. Human Papilloma Virus

    Cairan di vagina sering berbau tanpa rasa gatal. Penyakit ini ditularkan melalui senggamadengan gambaran klinis menjadi lebih buruk bila disertai gangguan sistem imun tubuh sepertipada kehamilan, pemakain steroid yang lama seperti pada pasien dengan gagal ginjal atausetelah transplantasi ginjal, serta penderita HIV AIDS.

    2. Iritasi :

    1. Sperma, pelicin, kondom2. Sabun cuci dan pelembut pakaian3. Deodorant dan sabun4. Cairan antiseptic untuk mandi.5. Pembersih vagina.

  • 8/19/2019 Fluor Albus _ Khanza Skin Care

    7/20

    6. Celana yang ketat dan tidak menyerap keringat7. Kertas tisu toilet yang berwarna.

     

    3. Tumor atau jaringan abnormal lain

    Tumor atau kanker akan menyebabkan fluor albus patologis akibat gangguan pertumbuhansel normal yang berlebihan sehingga menyebabkan sel bertumbuh sangat cepat secaraabnormal dan mudah rusak, akibatnya terjadi pembusukan dan perdarahan akibat pecahnyapembuluh darah yang bertambah untuk memberikan makanan dan O pada sel tumor ataukanker tersebut.

    Pada keadaan seperti ini akan terjadi pengeluaran cairan yang banyak dan berbau busukakibat terjadinya proses pembusukan tersebut dan sering kali disertai adanya darah yang tidaksegar.

     

    4. Benda asing

    Adanya benda asing seperti tertinggalnya kondom atau benda tertentu yang dipakai sewaktusenggama, adanya cincin pesarium yang digunakan wanita dengan prolapsus uteri dapatmerangsang pengeluaran caian vagina secara berlebihan. Jika rangsangan ini menimbulkanluka akan sangat mungkin terjadi infeksi penyerta dari flora normal yang berada dalam vaginasehingga timbul fluor albus.

    5. Radiasi

    6. Fistula

    7. Penyebab lain :

    1. Psikologi : Volvovaginitis psikosomatik2. Tidak diketahui : “ Desquamative inflammatory vaginitis”

    2.4 Patogenesis

     

    Meskipun banyak variasi warna, konsistensi, dan jumlah dari sekret vagina bisa dikatakansuatu yang normal, tetapi perubahan itu selalu diinterpretasikan penderita sebagai suatuinfeksi, khususnya disebabkan oleh jamur. Beberapa perempuan pun mempunyai sekretvagina yang banyak sekali. Dalam kondisi normal, cairan yang keluar dari vaginamengandung sekret vagina, sel‑sel vagina yang terlepas dan mucus serviks, yang akan

     bervariasi karena umur, siklus menstruasi, kehamilan, penggunaan pil KB.

    Lingkungan vagina yang normal ditandai adanya suatu hubungan yang dinamis antaraactobacillus acidophilus dengan flora endogen lain, estrogen, glikogen, dan hasil metabolit lain.actobacillus acidophilus menghasilkan endogen peroksida yang toksik terhadap bakteri

    2

  • 8/19/2019 Fluor Albus _ Khanza Skin Care

    8/20

    patogen. Karena aksi dari estrogen pada epitel vagina, produksi glikogen, lactobacillus(Doderlein) dan produksi asam laktat yang menghasilkan pH vagina yang rendah sampai 3,8‑4,5 dan pada level ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri lain.

    Kandidiasis vaginalis merupakan infeksi vagina yang disebabkan oleh Candida sp. terutama C.albicans. Infeksi Candida terjadi karena perubahan kondisi vagina. Sel ragi akan berkompetisidengan flora normal sehingga terjadi kandidiasis. Hal‑hal yang mempermudah pertumbuhan

    ragi adalah penggunaan antibiotik yang berspektrum luas, penggunaan kontrasepsi, kadarestrogen yang tinggi, kehamilan, diabetes yang tidak terkontrol, pemakaian pakaian ketat,pasangan seksual baru dan frekuensi seksual yang tinggi.

    Perubahan lingkungan vagina seperti peningkatan produksi glikogen saat kehamilan ataupeningkatan hormon esterogen dan progesterone karena kontrasepsi oral menyebabkanperlekatan Candida albicans pada sel epitel vagina dan merupakan media bagi prtumbuhanamur. Candida albicans berkembang dengan baik pada lingkungan pH 5‑6,5. Perubahan ini bisa

    asimtomatis atau sampai sampai menimbulkan gejala infeksi. Penggunaan obatimmunosupresan juga menajdi faktor predisposisi kandidiasis vaginalis.

    Pada penderita dengan Trikomoniasis, perubahan kadar estrogen dan progesteronemenyebabkan peningkatan pH vagina dan kadar glikogen sehingga berpotensi bagipertumbuhan dan virulensi dari Trichomonas vaginalis.

    Vaginitis sering disebabkan karena flora normal vagina berubah karena pengaruh bakteripatogen atau adanya perubahan dari lingkungan vagina sehingga bakteri patogen itumengalami proliferasi. Antibiotik kontrasepsi, hubungan seksual, stres dan hormon dapatmerubah lingkungan vagina tersebut dan memacu pertumbuhan bakteri patogen.

    Pada vaginosis bacterial, diyakini bahwa faktor‑faktor itu dapat menurunkan jumlah hidrogenperoksida yang dihasilkan oleh Lactobacillus acidophilus sehingga terjadi perubahan pH danmemacu pertumbuhan Gardnerella vaginalis , Mycoplasma hominis dan Mobiluncus yangnormalnya dapat dihambat. Organisme ini menghasilkan produk metabolit misalnya amin,yang menaikkan pH vagina dan menyebabkan pelepasan sel‑sel vagina. Amin juga merupakanpenyebab timbulnya bau pada fluor albus pada vaginosis bacterial.

    Fluor albus mungkin juga didapati pada perempuan yang menderita tuberculosis, anemia,menstruasi, infestasi cacing yang berulang, juga pada perempuan dengan keadaan umum

    yang jelek, higiene yang buruk dan pada perempuan yang sering menggunakan pembersihvagina, disinfektan yang kuat.

    2.5 Gembaran Klinis

    Segala perubahan yang menyangkut warna dan jumlah dari sekret vagina merupakan suatutanda infeksi vagina. Infeksi vagina adalah sesuatu yang sering kali muncul dan sebagian

     besar perempuan pernah mengalaminya dan akan memberikan beberapa gejala fluor albus:

    – Keputihan yang disertai rasa gatal, ruam kulit dan nyeri.

    – Sekret vagina yang bertambah banyak

     

  • 8/19/2019 Fluor Albus _ Khanza Skin Care

    9/20

    – Rasa panas saat kencing

    – Sekret vagina berwarna putih dan menggumpal

    – Berwarna putih kerabu‑abuan atau kuning dengan bau yang menusuk

     

    Pada infeksi karena Gonokokus, kelainan dapat ditemui adalah orifisium uretra eksternummerah, edema, labia mayora dapat bengkak, merah dan nyeri tekan. Cairan yang keluar darivagina pada infeksi ini yang lebih dikenal dengan nama gonorrhea ini berwarna putih kental/kekuningan (mukopurulen) yang sebetulnya merupakan nanah yang terdiri dari sel darahputih yang mengandung Neisseria gonorrhea. Kadang‑kadang kelenjar bartholini ikutmeradang dan terasa nyeri waktu berjalan atau duduk. Pada pemeriksaan melalui spekulumterlihat serviks merah dengan erosi dan sekret mukopurulen.

    Gambar 9. Gambaran klinis servisitis GO

     

    Pada infeksi klamidia biasanya tidak bergejala. Sekret vagina yang berwarna kuning sepertipus. Sering kencing dan terdapat perdarahan vagina yang abnormal.

    Gambar 10. Gambaran klinis servisitis non GO

    Vaginosis bacterial menyebabkan sekret vagina yang keruh, encer, putih abu‑abu hinggakekuning‑kuningan dengan bau amis dan juga memberikan gambaran vulva dan vagina yang

    hiperemis, sekret yang melekat pada dinding vagina dan terlihat sebagai lapisan tipis atau berkilau. Pada pemeriksaan serviks dapat ditemukan erosi yang disertai lendir bercampurdarah yang keluar dari ostium uteri internum. Bau semakin bertambah setelah hubunganseksual.

    Gambar 11. Gambaran klinis Vaginosis bacterial

    Pada sifilis yang disebabkan oleh bakteri Triponema Pallidum tampak cairan putih kekuningan, bau anyer, terdapat luka pada bibir kemaluan, yang tidak nyeri, disertai pembesaran kelenjargetah bening pada lipatan paha kanan kiri.

    Gambar 12. Gambaran klinis sifilis

    Pada Kandidiasis Vaginalis dapat ditemukan peradangan pada vulva dan vagina, gatal darisedang hingga berat dan rasa terbakar kemerahan dan bengkak. Pada dinding vagina seringterdapat membran‑membran kecil berwarna putih yang jika diangkat meninggalkan bekasyang agak berdarah. Sekret vagina menggumpal putih kental.

    Gambar 13. Gambaran klinis Kandidiasis VulvoVaginalis

    Pada Trikomonas Vaginalis (Trikomoniasis) dinding vagina tampak merah, sembab dantimbul rasa nyeri bila ditekan atau perih saat berkemih. Pada pria sering tanpa gejala sehinggamereka tidak menyadari dan menularkan pada istri atau pasangannya.. Kadang terbentukabses kecil pada dinding vagina dan serviks yang tampak sebagai granulasi berwarna merah

  • 8/19/2019 Fluor Albus _ Khanza Skin Care

    10/20

    dan dikenal sebagai Strawberry appreance. Bila sekret banyak dikeluarkan dapat menimbulkaniritasi pada lipat paha atau sekitar genitalia eksterna. Sekret vagina biasanya sangat banyak,

     berwarna kuning kehijauan, berbusa/berbuih menyerupai air sabun dan berbau busuk.

    Gambar 14. Gambaran klinisTrikomoniasis/Vaginitis Trikomonal

    [

    Pada herpes genitalis akan tampak adanya vesikel‑vesikel pada vulva, labia mayor, labiaminora, vagina dan serviks. Pada keadaan lebih lanjut dapat dilihat adanya ulkus‑ulkus padavagina dan serviks.

    Gambar 15. Gambaran klinis Herpes Genitalis

    Pada Kondiloma akumilata yang disebabkan oleh Human Papiloma Virus tampak cairanvagina berwarna keputihan, berbau amis, disertai kumpulan kutil menyerupai jengger ayam.

    Gambar 16. Gambaran klinis Kondiloma akumilata

    Pada kanker serviks awal akan terlihat bercak berwarna kemerahan dengan permukaan yangtidak licin. Gambaran ini dapat berkembang menjadi granuler, berbenjol‑benjol dan ulseratifdisertai adanya jaringan nekrotik. Disamping itu tampak sekret yang kental berwarna coklatdan berbau busuk.

    Gambar 17. Gambaran klinis Ca Cervix

    2.6 Diagnosis

    Diagnosis fluor albus ditegakkan berdasarkan Anamnesa, gambaran klinis dan pemeriksaanpenunjang.

    – Anamnesis

    1. Usia

    Harus dipikirkan kaitannya dengan pengaruh estrogen. Bayi wanita atau wanita dewasa, fluoralbus yang terjadi mungkin karena kadar estrogen yang tinggi dan merupakan fluor albus

    yang fisiologis. Wanita dalam usia reproduksi harus dipikirkan kemungkinan suatu penyakithubungan seksual (PHS) dan penyakit infeksi lainnya. Pada wanita yang usianya lebih tuaharus dipikirkan kemungkinan terjadinya keganasan terutama kanker serviks

    1. Metode kontrasepsi yang dipakai

    Pada penggunaan kontrasepsi hormonal dapat meningkatkan sekresi kelenjar serviks.Keadaan ini dapat diperberat dengan adanya infeksi jamur. Pemakaian IUD juga dapatmenyebabkan infeksi atau iritasi pada serviks menjadi meningkat.

    1. Kontak seksual

    Untuk mengantipasi fluor albus akibat PHS seperti Gonorea, Kondiloma Akuminata, HerpesGenitalis dan sebagainya. Hal yang perlu ditanyakan kontak seksual terakhir dan dengansiapa melakukan.

    .

  • 8/19/2019 Fluor Albus _ Khanza Skin Care

    11/20

    1. Perilaku

    Pasien yang tinggal di asrama atau bersama temannya kemungknan tertular penyakit infeksiyang menyebabkan terjadinya fluor albus cukup besar. Contoh: kebiasan yang kurang baiktukar menukar alat mandi atau handuk.

    1. Sifat fluor albus

    Hal yang harus ditanya adalah jumlah, bau, warna, dan konsistensinya, keruh/jernih,ada/tidaknya darah, frekuensinya dan sudah berapa lama kejadian tersebut berlangsung. Halini perlu ditanyakan secara detail karena dengan mengetahui hal‑hal tersebut dapatdiperkirakan kemungkinan etiologinya.

    1. Hamil atau menstruasi

    Menanyakan kepada pasien kemungkinan hamil atau menstruasi, karena pada keadaan inifluor albus yang terjadi adalah fisiologis.

    1. Masa inkubasi

    Bila fluor albus timbulnya akut dapat diduga akibat infeksi atau pengaruh rangsangan fisik

    1. Penyakit yang diderita2. Penggunaan obat antibiotik atau kortikosteroid.

     

    – Pemeriksaan Fisis dan Genital

    Pemeriksaan fisik secara umum harus dilakukan untuk mendeteksi adanya kemungkinanpenyakit kronis, gagal ginjal, ISK, dan infeksi lainnya yang mungkin berkaitan dengan fluoralbus.

    Pemeriksaan khusus yang juga harus dilakukan adalah pemeriksaan genetalia yaitu meliputi:

    Inspeksi dan palpasi genitalia eksternaPemeriksaan spekulum untuk melihat vagina dan serviks

    Pemeriksaan pelvis bimanual

    Untuk menilai cairan dinding vagina, hindari kontaminasi dengan lender vagina. Dan dapatdisesuaikan dari gambaran klinis sehingga dapat diketahui kemungkinan penyebabnya.

    – Pemeriksaan Laboratorium

    Beberapa pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan adalah:

    1. Pengukuran pH

    Penentuan pH dengan kertas indicator (N: 3.0‑4.5)

    Hasil pengukuran pH cairan vagina

    – Pada pH vagina 7.2‑8.5 sering disebabkan oleh Gonokokus

  • 8/19/2019 Fluor Albus _ Khanza Skin Care

    12/20

    – Pada pH vagina 5.0‑6.5 sering disebabkan oleh Gardanerrella vaginalis

    – Pada pH vagina 4.0‑6.8 sering disebabkan candida albican

    – Pada pH vagina 4,0‑7.5 sering disebabkan oleh trichomoniasis tetapi tidak cukupspesifik.

     

    1. Penilaian sedian basah

    Penilaian diambil untuk pemeriksaan sedian basah dengan KOH10% dan NaCl 0.9%. Cairandapat diperiksa dengan melarutkan sampel dengan 2 tetes larutan NaCl 0,9% diatas objek glassdan sampel kedua di larutkan dalam KOH10%. Penutup objek glass ditutup dan diperiksa dimikroskop.

    – Trikomonas vaginalis akan terlihat jelas dengan NaCl 0.9% sebagai parasit berbentuk

    lonjong dengan flagelanya dan gerakannya yang cepat.

    – Candida albicans akan terlihat jelas degan KOH 10% tampak sel ragi (blastospora) atauhifa semu.

    – Vaginitis non spesifik yang disebabkan oleh Gardnerella vaginalis pada sediaan dapatditemukan beberapa kelompok basil, lekosit yang tidak seberapa banyak dan banyak sel‑selepitel yang sebagian besar permukannya berbintik‑bintik. Sel‑sel ini disebut clue cell yanmerupakan ciri khas infeksi Gardnerella vaginalis.

    1. Perwarnaan Gram

    – Neisseria Gonorhoea memberikan gambaran adanya gonokokus intra dan ekstra seluler.

    – Gardnerella vaginalis memberikan gambaran batang‑batang berukuran kecil gramnegative yang tidak dapat dihitung jumlahnya dan banyak sel epitel dengan kokobasil, tanpaditemukan laktobasil.

    1. Kultur

    Dengan kultur akan dapat ditemukan kuman penyebab secara pasti, tetapi seringkali kumantidak tumbuh sehingga harus hati‑hati dalam penafsiran.

    1. Pemeriksaan serologis

    Pemeriksaan ini dapat digunakan untuk mendeteksi Herpes Genitalis dan Human PapilomaVirus dengan pemeriksaan ELISA.

    1. Tes Pap Smear

    Pemeriksaan ini ditujukan untuk mendeteksi adanya keganasan pada serviks, infeksi HumanPapiloma Virus, peradangan, sitologi hormonal, dan evaluasi hasil terapi.

    Secara klinik, untuk menegakkan diagnosis vaginosis bakterial harus ada tiga dari empat kriteriasebagai berikut, yaitu:

  • 8/19/2019 Fluor Albus _ Khanza Skin Care

    13/20

    (1) Adanya sel clue pada pemeriksaan mikroskopik sediaan basah,

    (2) Adanya bau amis setelah penetesan KOH 10% pada cairan vagina,

    (3) duh yang homogen, kental, tipis, dan berwarna seperti susu,

    (4) pH vagina lebih dari 4.5 dengan menggunakan nitrazine paper.

     

    2.7 Penatalaksanaan

    Preventif

    Pencegahan ini juga bisa dengan berbagai cara sepeti memakai alat pelindung, pemakaian obatatau cara profilaksis atau melakukan pemeriksaan secara dini.

    1) Alat pelindung

    Memakai alat pelindung terhadap kemungkinan tertularnya PHS dapat dilakukan denganmenggunakan kondom. Kondom cukup efektif mencegah terjadinya penularan PHS termasukAIDS.

    2) Pemakaian obat atau cara profilaksis

    Pemakaian antiseptik cair untuk membersihkan vagina pada hubungan yang dicurigaimenularkan penyakit kelamin relative tidak ada jika tidak disertai dengan pengobatanterhadap microorganism penyebab penyakitnya. Pemakaian obat antibiotik dengan dosis

    profilaksis atau dosis yang tidak tepat juga merugikan karena selain kuman tidak terbunuhuga terdapat kemungkinan kebal terhadap obat jenis tersebut. Pemakaian obat yang

    mengandung estriol baik krem maupun obat minum bermanfaat pada pasien menauposedengan gejala yang berat.

    3) Pemeriksaan secara dini

    Kanker serviks dapat dicegah secara dini dengan melakukan Pap smear secara berkala.Dengan pemeriksaan Pap smear dapat diamati adanya perubahan sel‑sel normal menjadi

    kanker yang terjadi berangsur‑angsur, bukan secara mendadak. Kanker leher rahimmemberikan gejala keputihan berupa sekret encer, berwarna merah muda, coklat mengandungdarah atau hitam serta berbau busuk.

    Selain itu, dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan daerah intim sebagai tindakanmencegah berulangnya keputihan yaitu dengan:

    1. Pola hidup sehat yaitu diet yang seimbang, olah raga rutin, istirahat cukup, hindari rokokdan alkohol serta hindari stres berkepanjangan.

    2. Setia kepada pasangan.

    3. Selalu menjaga kebersihan daerah pribadi dengan menjaganya agar tetap kering dan tidaklembab misalnya dengan menggunakan celana dengan bahan yang menyerap keringat,hindari pemakaian celana terlalu ketat. Biasakan untuk mengganti pembalut, pantylinerpada waktunya untuk mencegah bakteri berkembang biak.

    4. Biasakan membasuh dengan cara yang benar tiap kali buang air yaitu dari arah depan ke

  • 8/19/2019 Fluor Albus _ Khanza Skin Care

    14/20

     belakang.5. Penggunaan cairan pembersih vagina sebaiknya tidak berlebihan karena dapat mematikan

    flora normal vagina. Jika perlu, lakukan konsultasi medis dahulu sebelum menggunakancairan pembersih vagina.

    6. Hindari penggunaan bedak talkum, tissue atau sabun dengan pewangi pada daerah vaginakarena dapat menyebabkan iritasi.

    7. Hindari pemakaian barang‑barang yang memudahkan penularan seperti meminjam

    perlengkapan mandi dsb. Sedapat mungkin tidak duduk di atas kloset di WC umum atau biasakan mengelap dudukan kloset sebelum menggunakannya.

    Kuratif

    Fisiologis: Tidak ada pengobatan khusus, penderita diberi penerangan untukmenghilangkan kecemasannya.Patologis: Terapi fluor albus harus disesuaikan dengan etiologinya.

    1. Bakteri1. Gonorhoea

    Tiamfenikol 3,5 gram oralOfloksasin 400 mg/oralKanamisin 2 gram imPenicillin prokain 4,8 juta unit im atau Amoksisiklin 3 gr IMAmpisiillin 3,5 gram im atau Ditambah : Doksisiklin 2 x 100mg oral selama 7 hari atauTetrasiklin 4 x 500 mg oral selama 7 hariEritromisin 4 x 500 mg oral selama 7 hari

     

    1. Klamidia trakomatis

    Ceftriakson 125 mg SD IMTetrasiklin 4 x 500mg selama 10‑14 hari oralEritromisin 4 x 500 mg oral selama 10‑14 hari

    Minosiklin dosis 1200mg di lanjutkan 2 x 100 mg/hari selama 14hariDoksisiklin 2 x 200 mg/hari selama 14 hariKotrimoksazole sama dengan dosis minosiklin 2 x 2 tablet/hari selama 10 hari

     

    1. Gardnerella vaginalis

    metronidazol 500mg, SD selama 7 hariklindamisin cream 2%, intra vaginal, 5 gr, selama 7 hr

    metronidazol gel 0,75 % intravag. 2 x sehari, 5 hr

    Alternatif lain:

    metronidazol 2 gr, oral, SD, atau

     

  • 8/19/2019 Fluor Albus _ Khanza Skin Care

    15/20

    klindamisin 300 mg, oral, 2x /hr, 7 hr

    Pasangan seksual diikutkan dalam pengobatan

     

    1. Treponema Pallidum

    Diberikan Benzatin Penisillin G 2.4 juta Unit IM dosis tunggal atau doksisiklin 2x200mgperoral selama 2 minggu.

     

    1. Jamur

    Pada infeksi candida albicans dapat diberikan

    Sistemik :

    Ketokonazol oral 2 x 200 mg selama 7 hariItrakonazole 2x200mg peroral dosis sehari.Nistatin tablet 4 x 1 tablet selama 14 hari

    Nimorazol 2 gram dosis tunggalOrnidazol 1,5 gram dosis tunggal

    Pasangan seksual dibawa dalam pengobatan

    Topikal :

    Nistatin tablet vagina 2 x sehari selama 2 mingguKlotrimazol 1% vaginal krim 1 x sehari selama 7 hariMikonazol nitrat 2% 1 x sehari selama 7 – 14 hari

    Mikostatin 10.000 unit intravaginal selama 14 hari.

    Untuk mencegah timbulnya residif tablet vaginal mikostatin ini diberikan seminggu sebelumhaid selama beberapa bulan.

     

    1. Parasit

    Pada infeksi Trikomonas vaginalis diberikan

    Harus diberikan pd yg bergejala maupun tidak

    Metronidazol 2 gr dosis tunggal, ataumetronidazol 2x 500 mg, 7 hr.

  • 8/19/2019 Fluor Albus _ Khanza Skin Care

    16/20

    Mitra seksual harus diobati: dosis multipel 7 hr

    * Kehamilan: à Klotrimazole intravaginal dosis tunggal atau dosis terbagi

     

    1. Virus1. Virus herpes simpleks tipe 2

    1. Lesi Primer

    Simptomatis : analgesik, kompres NaCl 0.9%

    Anti virus

    Asiklovir 5 x 200 mg oral selama 7‑10 hariValasiklovir 2×500 mg/hari selama 7‑10 hariFamciclovir 3×500 mg/hari selama 7‑10 hari

    1. Lesi rekuren

    Simptomatis : analgesik

    Anti virus

     Asiklovir 5 x 200 mg oral selama 5 hari Asiklovir 3 x 400 mg oral selama 5 hari Asiklovir 2 x 800 mg oral selama 5 hariValasiklovir 2×500 mg/hari selama 5 hariFamciclovir 2×125 mg/hari selama 5 hariAsiklovir krim dioleskan 4 x sehari

    Povidone iododine bisa digunakan untuk mencegah timbulnya infeksi sekunder

     

    1. Human Papiloma Virus

    Pemberian vaksinasi mungkin cara pengobatan yang rasional untuk infeksi virus ini, tetapivaksin ini masih dalam penelitian.

    Kondiloma Akuminata

    Dapat diobati dengan menggunakan suntikan interferon suatu pengatur kekebalan. Dapatdiberikan obat topical podofilin 25% atau podofilotoksin 0.5% ditempat dimana kutil berada.Bila kondiloma berukuran besar dilakukan kauterisasi.

    Penyebab lain : Vulvovaginitis psikosomatik dengan pendekatan psikologi. Desquamative

    inflammatory vaginitis diberikan antibiotik, kortikosteroid dan estrogen. 

    2.8 Prognosis

  • 8/19/2019 Fluor Albus _ Khanza Skin Care

    17/20

    Prognosis flour albus baik karena infeksinya dapat disembuhkan walaupun dapat timbulkembali pada 20‑30% wanita walaupun tidak menunjukkan gejala. Pengobatan ulang denganantibiotik yang sama dapat dipakai.

    Dilaporkan terjadi perbaikan spontan pada lebih dari 1/3 kasus. Dengan pengobatan yangtepat dapat memberi angka kesembuhan yang tinggi (84‑96%).

    BAB III

    KESIMPULAN

     

    1. Fluor albus (leukorea, keputihan) merupakan Bukanlah suatu penyakit melainkan gejala, berupa cairan yang dikeluarkan dari alat‑alat genital yang berlebihan dan bukanmerupakan darah.

    2. Dalam dunia kedokteran disebut sebagi leukorea / white dischargea / vaginal dischargea

    3. Fluor albus dibagi menjadi: fisiologik (normal) dan patologik (tidak normal).4. Fluor albus fisiologis dapat terjadi pada bayi baru lahir, saat menars, saat ovulasi, karena

    rangsang seksual, kehamilan, mood/stress, penggunaan kontrasepsi hormonal, pembilasanvagina yang rutin.

    5. Fluor albus yang patologis diakibatkan oleh infeksi alat reproduksi bagian bawah ataupada daerah yang lebih proksimal, yang bisa disebabkan oleh infeksi Gonokokus,Trikomonas, Klamidia, Treponema, Kandida, Human papiloma virus, dan herpes genitalis.

    6. Penyebab paling penting dari fluor albus patologik adalah infeksi.7. Diagnosis fluor albus ditegakkan berdasarkan Anamnesa, gambaran klinis dan

    pemeriksaan penunjang.8. Prefentif: Pencegahan ini juga bisa dengan berbagai cara seperti memakai alat pelindung,

    pemakaian obat atau cara profilaksis atau melakukan pemeriksaan secara dini.9. Kuratif :

    1. Pada fluor albus fisiologis tidak ada pengobatan khusus, penderita diberi peneranganuntuk menghilangkan kecemasannya.

    2. Pada fluor albus patologis: Terapi fluor albus harus disesuaikan dengan etiologinya.

     

    DAFTAR PUSTAKA

     

    Amiruddin, D. Fluor Albus in Penyakit Menular Seksual. 2003.LKiS : Jogjakarta

     

    Anderson, JR. Genital Tract Infections in women. Med Clin North Am,1995;79;1271‑98

     

  • 8/19/2019 Fluor Albus _ Khanza Skin Care

    18/20

    Anindita, Wiki. Santi Martini. 2006. Faktor Resiko Kejadian Kandidiasis vaginalis padaakseptor KB. Fakultas Kesehatan Masyarakat. UNAIR. Surabaya.

     

    Asbil KK. Detection of Neisseria gonorrhoeae and Clamidya trachomatis Colonitation of theGravid cerviks. Am J Obstet Gynecol 2000;2;340‑6.

     

    Aulia A. Keputihan Suatu Keluhan Pasien dalam Praktek Sehari‑hari. 2001. Bagian HistologiFakultas Kedokteran Universitas Indonesia; Jakarta.

     

    Chandran, L. Cervicitis. eMedicine Journal 2002;3(4).

     

    Donders GG. Pathogenesis of Abnormal Vagina Bacterial Flora. Am J Obsted Gynecol1999;4;872‑4

     

    Herman, MJ. Virus pada Penyakit Hubungan Sexual. Maj Kedok Indon 1999;49;457‑67

     

    Hutabarat, H. Radang dan Beberapa Penyakit lain pada Alat‑Alat Genital Wanita. 1999. Jakarta

     

     Jarvis G.J. The management of gynaecological infections in Obstetric and Gynaecology ACritical Approach to the Clinical Problems. 1994. Oxford University Press : Oxford

     

    Koneman, EW. Introduction to microbiology. J Clin Microbiol 1992;4;80‑8

     

    Manoe, I.. M.S. M, Rauf, S, Usmany,H. Pedoman Diagnosis dan Terapi Obstetri danGinekologi. 1999. Bagian/SMF Obstetri dn Ginekologi Fakultas Kedokteran UNHAS RSUP dr.Wahidin Sudirohusodo : Ujung pandang

     

    Mansjoer A, Triyanti K, Savitri, R, Wardhani,W.I, Setiowulan, W. Keputihan In. Kapita Selekta

    Kedokteran. Edisi ke‑3. 2001. Media Aesculapius : Jakarta

     

  • 8/19/2019 Fluor Albus _ Khanza Skin Care

    19/20

    Ramayanti. Pola Mikroorganisme Fluor albus Patologis yang disebabkan oleh Infeksi padaPenderita Rawat Jalan di Klinik. 2004. Tesis/FK UNDIP;Semarang.

     

    Schwabe, RJ. Asymptomatic bacterial Vaginosis. 2000;6;1643‑47

     

    Sianturi, MHR. Keputihan Suatu Kenyataan dibalik Suatu Kemelut. Bagian Obstetri GinekologiFKUI, 1996; Jakarta

     

    Wiggins, R. Test to identify sialides activity in Vaginal Swab from Women with BacterialVaginosis. 2000;38(8);3069‑87

     

    Wiknjosastro, H, Saifuddin, B, Rachimhadi, Trijatmo. Radang dan Beberapa penyakit lain padaalat genital wanita in Ilmu Kandungan. 1999. Edisi kedua , Cetakan Ketiga. Yayasan BinaPustaka Sarwono Prawirodihardjo : Jakarta

     

    Worlath H. Analysis of Bacterial Vaginosis Related Amines in Vaginal Fluid by GasChromatography and Mass Spectrometry. J Clin Microbiol 2000,;39;402‑6.

     

    http://www.google.com. Search : Vaginal discharge, candida albicans. Available at feb 7, 2008.

     

    http://www.medikaholistik.com. Search : Vaginitis. Available at feb 7, 2008. Penelitian Parasitdan Bakteri pada Akseptor KB dan Ibu Hamil yang Menderita fluor Albus

     

    Posted by doktermaya in Makalah Kedokteran Tag:adalah, albus , diagnosa, diagnosis,discharge , faktor, fluor, gejala , kelainan, keluhan, keputihan , klinis, komplikasi, leukorea , obat,patofisiologi , penanganan , penatalaksanaan, pengertian, penyakit, penyebab , riwayat, tanda ,terapi , white

    Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com. | The San Kloud Theme. Ikuti

    Ikuti “KHANZA SKIN CARE”

    https://doktermaya.wordpress.com/author/doktermaya/https://doktermaya.wordpress.com/tag/fluor/https://doktermaya.wordpress.com/tag/kelainan/https://doktermaya.wordpress.com/tag/gejala/https://doktermaya.wordpress.com/tag/diagnosis/https://doktermaya.wordpress.com/tag/keputihan/https://doktermaya.wordpress.com/tag/penyebab/https://wordpress.com/themes/san-kloud/https://doktermaya.wordpress.com/tag/pengertian/https://doktermaya.wordpress.com/tag/penanganan/http://www.medikaholistik.com/https://doktermaya.wordpress.com/tag/obat/http://www.google.com/https://doktermaya.wordpress.com/tag/penyakit/http://void%280%29/https://doktermaya.wordpress.com/tag/adalah/https://doktermaya.wordpress.com/tag/discharge/https://doktermaya.wordpress.com/tag/leukorea/https://doktermaya.wordpress.com/tag/white/https://doktermaya.wordpress.com/tag/faktor/https://doktermaya.wordpress.com/tag/klinis/https://doktermaya.wordpress.com/tag/patofisiologi/https://doktermaya.wordpress.com/tag/terapi/https://doktermaya.wordpress.com/tag/riwayat/https://doktermaya.wordpress.com/tag/komplikasi/https://id.wordpress.com/?ref=footer_websitehttps://doktermaya.wordpress.com/tag/albus/https://doktermaya.wordpress.com/tag/keluhan/https://doktermaya.wordpress.com/tag/penatalaksanaan/https://doktermaya.wordpress.com/tag/diagnosa/https://doktermaya.wordpress.com/tag/tanda/https://doktermaya.wordpress.com/category/contoh-tugas-makalah/

  • 8/19/2019 Fluor Albus _ Khanza Skin Care

    20/20

    Buat situs dengan WordPress.com

    https://id.wordpress.com/?ref=lof