hppp apel mangga revisi

Upload: merlin

Post on 06-Jul-2018

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Hppp Apel Mangga Revisi

    1/27

    I. PENDAHULUAN

    I.1 Latar Belakang

    Komoditas hortikultura merupakan komoditas yang menjanjikan di

    Indonesia, seperti buah-buahan. Komoditas hortikultura meliputi sayur-sayuran,

     buah-buahan, tanaman hias, dan tanaman obat . Buah-buahan memiliki nilai

    komersial yang tinggi di Indonesia.. Komoditas hortikultura khususnya buah-

     buahan, mempunyai prospek sangat baik apabila dikembangkan secara intensif 

    dan dengan penanganan yang baik. Beberapa contoh komoditas hortikultura yang

    menjanjikan adalah buah apel dan buah mangga.

    Apel sendiri memang bukan merupakan tanaman asli Indonesia, akan

    tetapi berbagai varietas buah apel telah banyak dikembangkan di Indonesia dan

    dari segi kualitas pun tidak kalah dengan buah apel impor. Berbagai varietas apel

    yang telah dikembangkan di Indonesia yakni seperti apel manalagi, apel rome

     beauty, apel anna, apel wangling, apel granny smith, apel princess noble, dan

    sebagainya. i Indonesia apel merupakan salah satu jenis buah-buahan yang

     paling banyak digemari oleh konsumen.

    !ermintaan konsumen terhadap buah apel relatif tinggi. "al ini dilihat dari jumlah buah apel impor yang masuk ke Indonesia. #enurut $iregar dan Amri

    %&'(() Badan !usat $tatistik Indonesia telah mencatat tren kenaikan volume

    impor buah jenis apel segar sejak tahun &''*. +ahun &''* impor mencapai

    (.*( ton, naik menjadi (.(& ton di &'', dan naik menjadi (/.0*/ ton di

    tahun &'('. #enteri !ertanian mengakui tingginya impor ini diakibatkan produksi

    dalam negeri yang belum mencukupi kebutuhan konsumsi menyebabkan

     permintaan terhadap kebutuhan buah apel yang relatif tinggi ini tidak dapat

    dipenuhi oleh petani apel dalam negeri sehingga pemerintah melakukan impor 

    terhadap komoditas apel untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri.

    Buah mangga merupakan salah satu buah-buahan Indonesia yang

    mempunyai rasa unik dan memiliki peluahg ekspor besar. 1arietas komersial buah

    mangga di antaranya mangga gedong, arumanis, manalagi, dan cengkir. #enurut

    Balai Besar !enelitian dan !engembangan !ascapanen !ertanian %&'((), produksi

     buah mangga tahun &''2 mencapai (.2&(./ ton, dengan volume ekspomya

    (

  • 8/17/2019 Hppp Apel Mangga Revisi

    2/27

  • 8/17/2019 Hppp Apel Mangga Revisi

    3/27

    I.2 Tujuan

    • 3ntuk mengetahui tentang bioekologi penyakit pascapanen pada apel

    • 3ntuk mengetahui tentang bioekologi penyakit pascapanen pada mangga

    • 3ntuk mengetahui beberapa pengendalian untuk penyakit pascapanen pada

    apel dan mangga.

    I.3 Manfaat

    #akalah ini dapat memberikan informasi tentang jenis-jenis penyakit dan

     biekologi penyakit pasca panen pada buah mangga dan apel serta bagaimana

     pengendaliannya.

    II. POKOK BAHASAN

  • 8/17/2019 Hppp Apel Mangga Revisi

    4/27

    2.1 Penak!t Pa"#a Panen $a%a A$el

    2.1.1 Antrakn&"a 'Colletothricum gloeosporiodes(

    B!&ek&l&g!

    Konidia C. gloeosporioides terbentuk pada permukaan bercak pada bagian

    tanaman yang terinfeksi dan konidia tersebut mudah lepas apabila terkena angin

    dan percikan air. Konidia mempunyai berat yang sangat ringan dan dapat

    menyebar luas dalam waktu yang singkat. Konidium membentuk buluh kecambah

    yang membentuk apresorium pada ujungnya.

    !enetrasi terjadi secara langsung menembus kutikula, merusak dinding sel

    dan benang-benang jamur berkembang didalam dan diantara sel-sel. #ula-mula

    kloroplas rusak dan diikuti dengan rusaknya mitokondria, selama proses infeksi

     patogen melepaskan en9im poligalakturonase, selulase dan toksin %$emangun,

    &''').

    Biasanya C. gloesporioides memiliki miselium septa, tidak berwarna gelap

    ketika tua. #iselium membentuk massa sel berdinding tebal dengan bentuk 

    seperti badan buah, yang disebut acervuli. Biasanya acervuli ini berada dalam

     jaringan inang tepat di bawah sel epidermis, jamur ini juga mempunyai konidia

    yang berbentuk pendek lonjong dan berwarna sedangkan konidiofor pendek dan

    di antara keduanya dihasilkan seta mirip rambut berwarna hitam. Konidia

     berbentuk lengkung, panjang (' : ( ;m dan lebar : / ;m. Acervulli yang

    lunak, yang diproduksi di jaringan terinfeksi, biasanya dengan setae, sederhana,

    konidiofor berbentuk lurus %

  • 8/17/2019 Hppp Apel Mangga Revisi

    5/27

    Bercak antraknosa pada buah umumnya berwarna hitam dengan marjin

     pucat. aerah yang terkena akan melebar dan menjadi cekung dan bergabung

    membentuk bercak yang besar. !ada proses pematangan buah, gejala ini

    membentuk bercak kecil yang banyak dan berwarna gelap dan akan membentuk 

    lingkaran yang membesar, menyatu dan menjadi cekung. aun muda tampak 

    lemas berwarna hitam, keriput, bagian ujungnya mati, menggulung dan akhirnya

    gugur. aun tua tampak bebercak cokelat atau hitam kemudian menjadi lubang,

    mengeriput dan sebagian ujungnya mati. !ucuk, ranting dan buah menampakkan

    gejala seperti pada daun %$emangun, &''').

    7ambar &. 7ejala $erangan Colletorichum gloeosporiedes

    %$umber= >ugraheni, &'(0)

    Pengen%al!an

    #enurut $harma dan Kulshrestha %&'(), pengendalian dapat dilakukan

    dengan cara non kimia dan kimia. >on kimia yaitu dilakukan dengan sortasi pada

     buah yang terinfeksi patogen.  !engendalian secara kimia yaitu dengan cara

     penggunaan fungisida.

    2.1.2 Ka$ang Kela*u atau )re M&l% ' Botrytis cinerea(

    B!&ek&l&g!

    #enurut Ale?opoulus dan @harles %(/), klasifikasi dari patogen

     penyebab penyakit kapang kelabu adalah=

    Kingdom = ungiilum = eutromycotaKelas = eutromycetesrdo = #oniliales

    amili = #oniliaceae

  • 8/17/2019 Hppp Apel Mangga Revisi

    6/27

    7enus = Botrytis$pesies = Botrytis cinerea

    Camur memiliki konidiofor bercabang-cabang, bersekat, berwarna kelabudengan konidium berbentuk lonjong dan hampir bulat dengan ukuran sekitar (&-

    ( ? -('Dm %7andjar et all., ().

    Konidiofor muncul tidak teratur tanpa pembengkakan basal, mempunyai

     panjang /' Dm, berwarna coklat, berdinding halus, dan pada bagian aikalnya

    tredapat percabangan. Konidianya berbentuk abovoid, berwarna coklat pucat,

     berdinding halus dan berukuran *-(2 ? 2- Dm, dan pembentukan konidia

    umumnya terjadi pada pembengkakan ujung percabangan konidiofor %7andjar et

    all., ().

    7ambar %a) Botrytis cinerea %b) konidia %c) Konidiofor %$umber= 7andjar et all., ()

    !atogen ini dapat tumbuh pada musim dingin yang berkepanjangan dengan

    miselia yang bertahan pada tanaman busuk. $klerotia berbentuk pendek dan bulat.

    $klerotia terlepas dari jamur dan berkecambah pada musim dingin. !ertumbuhan

     jamur yang baru akan menghasilkan konidiofor. Konidiofor memiliki cabang tiga

    dan berhubungan langsung dengan konidia dan spora.

    Konidia dewasa kemudian memisah dan terbawa oleh angina tau percikan

    air dan pada kondisi yang mendukung patogen maka akan mencari dan menyerang

    inang yang baru. Konidia masuk ke dalam tanaman yang sudah rusak atau

    terdapat luka dan melalui jaringan yang rentan. $pora yang berhasil melakukan

     penetrasi pada sel inang akan menghasilkan miselium baru yang menyerang

     jaringan tanaman. Kemudian menyebabkan hansurnya dinding sel, melunakkan

     jaringan dan akhirnya tanaman atau buah menjadi busuk %7andjar et all., ().

    )ejala "erangan

    2

  • 8/17/2019 Hppp Apel Mangga Revisi

    7/27

     #enurut ernande9 et all %&'(0) gejala serangan patogen  Botrytis cinerea

     pada apel berbeda-beda tergantung dari varietas dan sumber infeksinya. Buah dari

    apel yang terserang akan menjadi busuk yang dimulai dari kelopak dan lentisel

     buah. Bagian buah yang terserang akan berbentuk coklat dan kemudian tertutup

    oleh lapisan berwarna gelap atau abu-abu kecoklatan. Busuk yang terkait dengan

    infeksi pada kelopaknya memiliki warna coklat pucat gelap dan bentuknya tidak 

    teratur, dan semakin memanjang kebawah dari bagian kelopak seperti pada

    gambar 0.

    7ambar 0. 7ejala serangan patogen Botrytis cinerea pada buah apel%$umber = epartement for 5nviromental ood and Eural Affairs %5EA), &'(')

    Pengen%al!an!engendalian penyakit kapang kelabu dapat dilakukan dengan cara

    tindakan budidaya yang tepat, menghindari kerusakan saat panen. !enggunaan

    fungisida Bellis %pyraclostrobin F boscalid) akan dapat mencegah terjadinya

     penularan patogen. #emanipulasi lingkungan seperti kelembaban yang cukup dan

     pengeringan dapat mengendalikan patogen %5vans, &'(').

    2.1.3 Bu"uk Bua+ ' Mucor piriformis(

    B!&ek&l&g! Mucor piriformis merupakan penyebab busuk pada berbagai buah setelah

     panen termasuk pada buah apel. M. piriformis dikenal sebagai jamur pyschrophile

    yaitu jamur yang dapat tumbuh pada suhu rendah %!itt dan "ocking, (*).

    #enurut #ichallides dan $poots %(') menyatakan Mucor spp merupakan salah

    satu jamur dalam famili #ucoraceae, ordo #ucorales, kelas Gygomycetes.

    !atogen ini salah satu patogen saprophytes dalam tanah. Camur memiliki

    sporangia tunggal atau bercabang %monopodialy atau sympodially) pendek dan

     panjang, $porangiohores mengkilap %gambar ).

    /

  • 8/17/2019 Hppp Apel Mangga Revisi

    8/27

    7ambar . %a) Mucor piriformis yang terdiri dari sporangiospores berbentuk 

     pendek dan panjang %b) sporangiophore yang panjang %c) columellae %d)sporangiophore %e) sporangia, sporangiospores %f) tinggi %g) sporangiospora

    %h) dinding sporangial yang bergerigi%$umber= #ichallides dan $poots, (')

    $porangia berwarna putih atau kekuningan, bulat, diameter &20-&* Dm,

    dengan dinding sel yang tidak rata. @olumellae berbentuk silindris, oval, struktur 

    halus, berukuran (*&?(00 Dm. $porangiospores berbentuk ellips dengan ukuran

    *.2-.& ? /.*-*.( Dm. $porangia dan columellae mengalami perkecambahan dalam

    waktu (' hari. !roses isogametangia %7ambar 2A) menghasilkan 9ygospores yang

     berbentuk oval dengan ukuran ((-(*' ? (&/-(2 Dm %7ambar 2B). Camur 

    tumbuh dengan baik pada suhu '-&0o@ dan suhu optimalnya &(o@ %#ichallides

    dan $poots, (').

    *

  • 8/17/2019 Hppp Apel Mangga Revisi

    9/27

    7ambar 2. %a) $porangia %b) Isogametangia$umber= %#ichallides dan $poots, (')

    /6 lebih spora berada di atas permukaan tanah sedalam & cm, dan

     berkolonisasi dengan bahan organik. "ujan juga dapat membuat spora

     berkembang pada buah yang lain. !ropagul dari  M. piriformis dapat meningkat

    didalam tanah ketika nutrisi terpenuhi, suhu yang rendah, dan kelembaban tinggi.

    Camur dapat bertahan pada buah yang terinfeksi selama (-&' bulan dan pada

    endocarps buah yang berada di tanah selama ( tahun. >utrisi pada endocarp

     berguna untuk perkecambahan, pertumbuhan dan sporulasi jamur.$umber inokulum dari patogen tersebut yaitu didalam tanah dan sisa-sisa

    tanaman. #eskipun sporangiospores berasal dari sporangia, tetapi

    sporangiospores berasal dari 9ygospores dan dapat menjadi sumber inokulum.

    #iselia jamur dapat bertahan didalam tanah selama &- minggu. $uhu &/- o@

    dapat mengakibatkan terjadinya penurunan sporangiospores didalam tanah, dan

    mengurangi perkecambahan dari spora dan menyebabkan kematian dari patogen

    tersebut.

  • 8/17/2019 Hppp Apel Mangga Revisi

    10/27

    7ambar /. $iklus "idup !atogen%$umber= #ichallides dan $poots, (')

    Infeksi dari  M. piriformis berasal dari luka kecuali suspensi spora yang

    mengandung nutrisi untuk perkecambahan spora. alam penyimpanan dengan

    suhu %-(o@), infeksi pasca panen terjadi melalui luka, sedangkan penyebarannya

    dari buah sehat yang terkontaminasi dengan buah yang terinfeksi, melalui

     penyebaran sporangiospores yang memancarkan e?suded dari buah terinfeksi.

    )ejala Serangan

    Infeksi dari patogen #ocur poriformis berasal dari kelopak, ujung batang,dan luka. #enurut #ichallides dan $poots %('), jaringan yang terinfeksi

    menjadi lunak, berair, dan berwarna coklat muda, serta sporangiospora terlihat

     pada celah-celah kulit buah atau lentisel %7ambar *). !embusukan pada buah yang

    terinfeksi dapat bertahan selama & bulan di dalam penyimpanan dengan suhu

    %'o@).

    ('

  • 8/17/2019 Hppp Apel Mangga Revisi

    11/27

    7ambar *. 7ejala serangan patogen Mucor poriformis%$umber= #ichallides dan $poots, (')

    Pengen%al!an!engendalian dari infeksi patogen yaitu penyimpanan suhu yang rendah

    akan mengurangi terjadinya pembusukan. $anitasi dengan cara membuang atau

    memisahkan buah yang terinfeksi, sehingga dapat mengurangi sumber inokulum

    dari patogen tersebut. $aat melakukan pengemasan, tangki pembuangan dan air 

    flume mengandung klorin atau sodium o-phenylphenate untuk mengurangi

     pertumbuhan spora %#ichallides dan $poots, (').

    2.1., Bu"uk -aur B!ru ' Penicillium expasum(B!&ek&l&g!

     Penicillium expansum atau blue mold root  merupakan salah satu patogen

    yang dapat menyebabkan kerugian pasca panen pada apel.  P. expansum  dapat

    menyebar melalui luka dan berkecambah dengan cepat. $iklus hidup dari patogen

    yaitu sumber inokulum berasal dari tempat penyimpanan yang terkontaminasi,

    tempat yang menempel dengan dinding, dan buah yang busuk. Konidia

    melakukan penetrasi melalui luka pada buah yang terjadi saat panen atau

     penanganan pasca panen, lentisel yang terbuka, vektor serangga. !encucian dapatmenyebabkan spora ikut terbawa dan menginfeksi. Buah yang sehat menjadi

    terinfeksi melalui pengemasan karena bersentuh dengan buah yang

    terkontaminasi.#enurut 8afa %&'')  Penicillium expansum  dapat berkecambah dengan

    cepat dalam jaringan. !atogen dapat berkembang dengan baik apabila lingkungan

    mendukung pertumbuhan patogen. $uhu &'o@ dan kelembaban *6 dapat

    membantu patogen berkembang secara cepat. P. expansum dapat bertahan dalam

    tanah sehingga dapat melakukan infeksi pada apel saat sebelum panen. Inokulum

    ((

  • 8/17/2019 Hppp Apel Mangga Revisi

    12/27

    tersebar dari konidia yang kering atau basah. Konidia bertahan selama 2 hari, dan

     panen lebih awal akan mencegah terjadinya pembusukan kecuali patogen tersebut

    membentuk infeksi laten. Penicillium expansum  termasuk dalam genus !enicillium. asciculate

    memproduksi terverticillate yang berdinding halus. i buah yang busuk, akan

    menghasilkan 9ona konsentris dari coremia. konidiofor memiliki dinding yang

    halus dan pertumbuhannya cepat. Koloni akan berwarna kuning sampai coklat

    selama ( minggu.!atogen masuk kedalam jaringan buah melalui lenti sel atau luka yang

    akan membentuk misellium putih yang seiring dengan semakin meluasnya daerah

    yang bermisselium dan diikuti oleh pembentukan konidi yang bewarna biru atau

     biru kehijauan sehingga di bagian tengah terlihat warna biru, sedangkan dibagian

    luarnya masih bewarna putih, tetapi yang bewarna putih semakin lama akan

     bekurang sehingga akhirnya tertutup semua oleh bagian yang biru.

    )ejala Serangan

    7ejala serangan dicirikan oleh adanya permukaan buah yang berbau.

    5pidermis buah yang terinfeksi bewarna kuning jerami muda sampai cokelat tua.aging buah yang terinfeksi sangat lunak dan berair, mudah terpisah dari bagian

    yang sehat. !atogen masuk kedalam jaringan buah melalui lenti sel atau luka yang

    akan membentuk misellium putih yang seiring dengan semakin meluasnya daerah

    yang bermisselium dan diikuti oleh pembentukan konidi yang bewarna biru atau

     biru kehijauan sehingga di bagian tengah terlihat warna biru, sedangkan dibagian

    luarnya masih bewarna putih, tetapi yang bewarna putih semakin lama akan

     bekurang sehingga akhirnya tertutup semua oleh bagian yang biru, selain itu,

     jamur ini juga memghasilkan mikotoksin yaitu patulin dan citrinin yang

     berbahaya bagi kesehatan konsumen %8idyastuti, &''*).

    (&

  • 8/17/2019 Hppp Apel Mangga Revisi

    13/27

    7ambar . 7ejala serangan Penicillium expansum

    %$umber = 8afa, &'')

    Pengen%al!an

    !engendalian yang dapat dilakukan untuk mencegah terserang patogen

    yaitu sanitasi lingkungan dari bahan-bahan yang dapat menjadi sumber inokulum,

     baik dilapangan atau dikebun maupun digudang ataupun pasar, penanganan

     pascapanen yang hati-hati hingga tidak terjadi luka atau lecet pada permukaan

     buah sangat mengurangi terjadinya infeksi. !enyemprotan dilapangan atau

    dikebun %prapanen) atau pencelupan, perendaman, dan penyemprotan pasca panen

    dengan berbagai fungisida, seperti ben9imida9ole, captan, diphenylalamin,

    dicarbo?imide, senyawa klor, inhibitor biosintesis seperti ergosteriol, agen

     pengendali hayati menggunakan  Rhodotorula glutinis, serta perlakuan dengan air 

     panas %8idyastuti, &''*).

    2.2 B!&ek&l&g! Penak!t Pa"#a Panen $a%a Mangga

    2.2.1 Antrakn&"a 'Colletotrichum  gloeosporiodes(

    B!&ek&l&g!

    (

  • 8/17/2019 Hppp Apel Mangga Revisi

    14/27

    Buah mangga merupakan salah satu jenis komoditi hortikulutra yang

    klimakterik. ibutuhkan penanganan yang baik dalam proses panen maupun

     pasca panen untuk mempertahankan kualitas mangga. alam kegiatan ekspor,

    mangga dari Indonesia membutuhkan waktu sekitar &*-' hari untuk sampai ke

    negara tujuan seperti $audi Arabia dengan menggunakan kapal laut. $edangkan

    daya tahan mangga tidak lebih dari / hari. Kerusakan buah mangga yang paling

    awal adalah serangan jamur Colletotrichum  gloeosporiodes.

    +aksonominya dari pathogen menurut $emangun %&''')

    Kingdom = ungi

    ilum = euteromycota

    $ubfilum = euteromycotina

    Kelas = euteromycetes

    rdo = #elanconiales

    amili = #elanconiaceae

    7enus = Colletotricum

    $pecies = Colletotricum gloeosporiodes

    Colletotrichum gloeosporioides umumnya mempunyai konidium hialin berbentuk silinder dengan ujung-ujung tumpul, kadang-kadang berbentuk agak 

     jorong dengan ujung agak membulat dengan pangkal yang agak sempit

    terpancung, tidak bersekat, berinti satu, panjang : &0 ? - 2 ;m, terbentuk pada

    konidiofor seperti fialid berbentuk silinder, hialin berwarna agak kecoklatan.

    Colletotrichum adalah jamur yang bersifat kosmopolitan, sehingga dapat

    menyebabkan timbulnya penyakit pada berbagai jenis tanaman. !erkecambahan

    spora jamur ini juga dapat terjadi pada kelembaban relatif ' 6 dengan suhu ( : 

    H@, walaupun kelembaban relatif optimum untuk perkecambahan spora jamur 

    ini ' 6. $pora Colletotrichum  juga dapat bertahan pada suhu di atas H@

    %$emangun, &''').

    (0

  • 8/17/2019 Hppp Apel Mangga Revisi

    15/27

    7ambar ('. $pora pathogen%sumber  www.invasive.com )

    Camur @olletotrichum menghasilkan konidia dalam jumlah banyak.

    Konidia terbentuk pada permukaan bercak pada bagian tanaman yang terinfeksi,

    dan konidia tersebut mudah lepas apabila ditiup angina tau bila terkena percikan

    air hujan. Konidia sangat ringan dan dapat menyebar luas dalam waktu yang

    singkat. Konidia mungkin juga dipencarkan oleh serangga.Konidium membentuk buluh kecambah yang membentuk apresorium pada

    ujungnya. !enetrasi terjadi langsung dengan menembus kutikula, merusak dinding

    sel dan benang-benang jamur berkembang di dalam dan di antara sel-sel. #ula-

    mula kloroplas rusak dan diikuti dengan rusaknya mitokondria, selama proses

    infeksi patogen melepaskan, selulase, dan toksin yang akan mengakibtkan gejala

    %$emangun, &''').!ada umumnya C. gloeosporioides umum terdapat di berbagai macam

    tanaman sehingga diduga bahwa sumber infeksi selalu ada, jamur di sebarkan

    dengan spora %konidium). alam cuaca yang lembab massa spora yang berwarna

    merah jambu menjadi lunak dan mudah tersebar oleh percikan air hujan dan oleh

    aliran udara yang lembab dan juga dapat disebarkan oleh hewan %$emangun,

    &''').

    $umber infeksi jamur C. gloeosporioides tersebar merata dan

     penyebarannya dalam bentuk spora %konidia). !ada kondisi lembab spora menjadi

    lunak dan mudah penyebarannya oleh adanya tetesan air hujan dan aliran udara.

    !enyebaran juga dapat di lakukan oleh hewan %$emangun, &''').Konidium jamur akan membentuk apresorium pada ujungnya. !enetrasi

    terjadi langsung dengan menembus kutikula, merusak dinding sel dan benang-

     benang jamur berkembang di dalam dan di antara sel-sel. #ula-mula kloroplas

    rusak dan diikuti dengan rusaknya mitokondria, selama proses infeksi patogen

    (

    http://www.invasive.com/http://www.invasive.com/

  • 8/17/2019 Hppp Apel Mangga Revisi

    16/27

    melepaskan en9im poligalakturonase, selulase, dan toksin %$emangun, &''').

    $pora hanya dapat berkecambah bila ada air bebas, atau bila kelembaban nisbi

    udara tidak kurang dari 6. Infeksi tidak akan terjadi bila kelembaban udara

    kurang dari 2 6, spora tumbuh paling baik pada suhu & - &* H@ %$emangun,

    &''').

    )ejala Serangan

    $elain menyerang buah, jamur Colletotrichum gloeosporiodes  juga

    menyerang batang, daun, dan bunga. 7ejalanya pada daun berupa bercak tidak 

    teratur, coklat keabuan dan ukurannya tidak klebih dari mm, namun jika sudah

     banyak, bercak itu akan mengumpul dan menjadi bercak besar dan akhirnya akan

    membentuk lubang dan daun akan kering kemudian gugur.

    7ejala pada batang muda berupa bercak coklat keabuan, bisa membesar 

    membentuk gelang melingkar batang, dan akhirnya membuat mati bagian yang

    terserang. !ada bunga akan terlihat bintik bintik kecil dan merontokkan bunga.

    $edangkan pada buah terlihat bercak hitam pada kulit dan jika bercak banyak 

    akan membuat daging buah dibawahnya menjadi busuk %Ei9ky, &'(().

    7ambar ((. 7ejala serangan pada mangga

    %sumber = www.petaniorganik.com)

    Pengen%al!an

    (2

  • 8/17/2019 Hppp Apel Mangga Revisi

    17/27

    !engendalian Colletotrichum gloeosporiodes pada tanaman mangga dapat

    dilakukan dengan cara sebagai berikut =

    (. !engendalian $ecara #ekanisa) !erlakuan Air !anas

    Balai Besar !enelitian !ascapanen !ertanian %&'(() telah melakukan

     perlakuan perendaman menggunakan air panas pada mangga gedong.

    Buah mangga gedong direndam dalam air panas @ selama menit,

    selanjutnya diangkat dan dikeringanginkan.&. !engendalian $ecara Kimiawi

    a) !elilinanari hasil penelitian yang dilakukan, pelilinan 26 yang diikuti dengan

     penggunaan benomyl (''' ppm dan glossy agent dengan konsentrasi

    ',(&6 dapat mempertahankan kesegaran buah hingga mencapai minggu

    ke 0 dibandingkan dengan buah tanpa pelilinan. melakukan pelilinan pada

     buah mangga dapat menurunkan serangan antracnose dan buah memiliki

     penampakan yang lebih baik secara fisik dan kimia dengan kerusakan

    minimal %ewandari, et.al., &'(().b) Aplikasi ungisida

    Aplikasi fungisida adalah salah satu cara untuk mengendalikan jamur 

     patogenik. A9o?ystrobin adalah salah satu dari fungisida yang telah diuji

     baik secara in vivo maupun in vitro. !engaruhnya terlihat pada hancurnya

    miselia, penghambatan sporulasi atau gangguan terhadap beberapa tahap

    vital dari perkembangan jamur. dalam kajian terkini %$undravadana, &''2)

    menunjukkan bahwa A9o?ystrobin menghambat pertumbuhan miselia

     jamur C. gloeosporioides  penyebab antraknosa pada mangga sebanyak 

    (''6.

    . !engendalian biologialam pertanaman, cara terbaik adalh menggunakan varietas yang tahan. ,

     baru-baru ini dilakukan riset mengenai kontrol biologi terhadap antraknosa sudah

     pernah dilakuan. !loet9 %&'(') menyatakan bahwa penggunaan bakteri gram

     positif seperti  Bacillus licheniformis dapat  mengurangi pengeringan buah dan

    aman untuk dikonsumsi.

    2.2.2 Bu"uk +!ta ' Aspergillus niger /an T!eg+e(

    B!&ek&l&g!

    (/

  • 8/17/2019 Hppp Apel Mangga Revisi

    18/27

    !enyakit ini disebabkan oleh jamur simpanan, yaitu Aspergillus niger  van

    +ieghem. Koloni jamur ini tumbuh cepat dengan diameter -2 cm dalam waktu &

    minggu. #iselium bewarna kekuningan dengan cepat dapat beruabah warna

    menjadi hitam sampai coklat tua. Konidium berbentuk bulat dengan permukaan

    yang sering sangat kasar, umumya berdiameter 0- mm, dan bewarna sangat

    gelap.

    )ejala Serangan

    !ada bagian buah yang terinfeksi akan tampak basah dan mengandung

    cairan bewarna kuning, yaitu selanjutnya berubah menjadi coklat di bagian pangkal buah. Camur menyebabkan timbul bercak abu-abu dengan tepi bercaj

    yang tidak teratur. Beberapa bercak dapat menyatu dan menghasilkan berca

     berukuran besar, sehingga warna buah menjadi cokelat sampai hitam. Apabila

     buah dibelah akan tampak bagian daging buahnya lunak atau terkesan basah.

    7ambar (. 7ejala serangan pathogen Aspergillus niger 

    Pengen%al!an

    $ebelum buah dimasukkan ke tuang simpan, sebaiknya ruang simpan

    dibersihkan terlebih dulu untuk menghilangkan sumber inokulum. Buah yang

    akan disimpan sebaiknya dibersihkan dari sisa-sisa tanaman yang terbawa. $elain

    itu, suhu dan kelembapan ruang simpan harus dapat diatur untuk mencegah

     berkembangnya patogen. $elain itu, dapat juga digunakan kabenda9im panas,

    (*

  • 8/17/2019 Hppp Apel Mangga Revisi

    19/27

     penanangan yang hati-hati, dan tindakan kebersihan akan membantu

    mengendalikan masalah ini. Buah yang akan diekspor sebaiknya dipilih dari

    kebun dengan tingkat penyakit yang rendah, dengan sejarah serangan patogen

    yang rendah. Apabila fungisida tersebut dilarang digunakan, maka dapat dipakai

    gabungan antara air hangat dan udara panas. !encelupan buah selama menit ke

    dalam air hangat 0*-& derajat @elcius dapat di gunakan. Kebersihan pengepakan

    sebaiknya dilakukan, yang dapat dilakukan dengan penerapan air hangat

     bertekanan tinggi atau pembersih panas, atau juga dengan detergen atau air 

    terklorinasi. #isanya, dengan larutan sodium hipoklorit 6 tambahkan 0 mlJl atau

    larutan (&,6 tambahkan (,2 mlJl.

    2.3 Pe*a+a"an -urnal

    2.3.1 P&ten"! I"&lat K+a!r H10 Se*aga! Agen"!a B!&l&g!" Untuk 

    Pengen%al!an Mucor piriformis Pa%a Bua+ A$el

     Mucor piriformis %Gygomycetes) adalah salah satu spesies utama penyebab

     busuk pada berbagai buahan setelah panen, termasuk buah apel dan strawberi.

    +idak seperti spesies #ucor yang lain, #. piriformis dikenal sebagai jamur 

     psychrophile, yaitu dapat tumbuh pada suhu rendah termasuk pada suhu yang

     biasa dipakai untuk menyimpan buahan segar %!itt dan "ocking, (*). Buahan

    dapat terkontaminasi oleh inokulum jamur yang berasal dari tempat tanam atau

     pada saat penanganan pasca panen.

    $elama ini pengendalian penyakit yang disebabkan oleh pathogen  M.

     piriformis ini mengandalkan fungisida. !enggunaan fungisida secara terus

    menerus pada masa sebelum panen dapat merusak keseimbangan biotik alami

    yang mengarah ke perkembangan iatrogenic diseases yaitu penyakit yang

     berkembang akibat penggunaan bahanbahan kimiawi. @ara lain agar tidak 

    menggunakan pengendalian kimiawi adalah dengan memanfaatkan mikroba

    antagonis yaitu dengan menggunakan aplikasi sel khamir. $el khamir isolat "('

     berpotensi untuk menekan perkembangan kebusukan buah apel yang disebabkan

    oleh jamur pathogen  M. piriformis  sebagai dasar pengembangan suatu agensia

     biologis dalam pengendalian penyakit pasca panen buahan.

    (

  • 8/17/2019 Hppp Apel Mangga Revisi

    20/27

    alam penelitian ini menggunakan isolat khamir "(' dan  jamur M.

     piriformis  diperoleh dari r. E.C. "olmes dari Institute "orticultural

    evelopment, Kno?field, 1ictoria, Australia. !ermukaan buah apel disterilkan dan

    dilakukan pelukaan dan diberi suspense konidia  M. piriformis  lalu disimpan

    selama 0 hari pada suhu &'@. $elain itu juga dilakukan pertumbuhan sel khamir 

     pada luka buah apel untuk melihat apakah sel khamir dapat bertahan hidup pada

     permukaan luka buah apel. alam penelitian ini diteliti pula pengaruh isolat "('

    terhadap pertumbuhan M. piriformis pada luka buah apel, pengaruh waktu selang

    antara aplikasi sel khamir dengan inokulasi spora jamur pada luka, dan pengaruh

    lama waktu simpan terhadap aktivitas penghambatan.

    "asil penelitian menunjukkan bahwa meningkatnya konsentrasi spora juga

    menyebabkan meningkatnya persentase dan diameter luka pada buah apel. "al ini

    menunjukkan bahwa adanya pengaruh konsentrasi inokulum terhadap

     perkembangan infeksi. $el khamir mampu bertahan hidup pada luka buah apel

     baik selama penyimpanan pada suhu rendah yaitu 0 @ ataupun pada suhu &' @,

    yaitu suhu yang juga mendukung pertumbuhan jamur patogen. alam sehari,

     perkiraan jumlah populasi sel khamir meningkat hampir kali lipat pada suhu 0@ dan bahkan mencapai (' kali lipat pada suhu &' @

    Kemampuan sel khamir untuk tumbuh dan berkembang biak pada suhu 0

    @ adalah menguntungkan, mengingat penyimpanan buahan segar sering

    dilakukan pada suhu rendah. Kemampuan ini juga mengisyaratkan kalau sel

    khamir mampu menggunakan nutrisi dan air yang ada pada jaringan luka, yang

    mungkin merupakan bagian dari mekanisme penghambatan terhadap patogen pada

    luka buah.

    $el khamir pada konsentrasi ('/  dan ('*  cfu.ml( dapat menghambat

     pertumbuhan dan perkembangan jamur  M. piriformis pada luka buah apel yang

    disimpan pada suhu &' @. alam hal ini perbedaan konsentrasi sel khamir tidak 

    memberikan perbedaan efektifitas penghambatan. Kemampuan sel khamir dalam

    menghambat infeksi pada suhu &' @, yaitu suhu yang juga mendukung

     perkembangan patogen, merupakan harapan besar untuk digunakan sebagai

    agensia biokontrol.

    &'

  • 8/17/2019 Hppp Apel Mangga Revisi

    21/27

    $el khamir menunjukkan efektifitas paling tinggi bila diaplikasikan pada

    luka secara bersamaan atau dua jam sebelum inokulasi spora pathogen. Aplikasi

    sel khamir setelah inokulasi spora tidak menunjukkan aktifitas penghambatan

    sama sekali. "al ini memberikan isyarat bahwa penghambatan terjadinya infeksi

    melibatkan ada nya persaingan, yang dalam hal ini kontak fisik antara kedua

    mikroorganisme pada permukaan luka. "al ini juga menunjukan bahwa sel khamir 

     bersifat protective %pelindung), yang hanya efektif bila telah berada pada

     permukaan luka terlebih dahulu sebelum sel spora. $edangkan berhasilnya

     penghambatan pada saat aplikasi bersamaan diduga adanya persaingan nutrisi atau

    komponen lain dalam luka misalnya air, antara sel khamir dan spora pathogen

    $el khamir menunjukkan efektifitas paling tinggi bila diaplikasikan pada

    luka secara bersamaan atau dua jam sebelum inokulasi spora patogen. Aplikasi sel

    khamir setelah inokulasi spora tidak menunjukkan aktifitas penghambatan sama

    sekali. "al ini memberikan isyarat bahwa penghambatan terjadinya infeksi

    melibatkan ada nya persaingan, yang dalam hal ini kontak fisik antara kedua

    mikroorganisma pada permukaan luka. "al ini juga menunjukan bahwa sel khamir 

     bersifat protective %pelindung), yang hanya efektif bila telah berada pada permukaan luka terlebih dahulu sebelum sel spora. $edangkan berhasilnya

     penghambatan pada saat aplikasi bersamaan diduga adanya persaingan nutrisi atau

    komponen lain dalam luka misalnya air, antara sel khamir dan spora pathogen.

    2.3.2 P&ten"! Bakter! Antag&n!" !l&$len Daun Mangga %ala Menekan

    Penak!t Antrakn&"a $a%a Bua+ Mangga (Mangifera indica L .)

    !enelitian ini bertujuan untuk mendapatkan agen biokontrol untuk 

     pencegahan penyakit antraknosa yang disebabkan oleh Colletotrichum

     gloeosporioides pada buah mangga sehingga dapat memperpanjang daya simpan

     buah. !enelitian dilakukan di

  • 8/17/2019 Hppp Apel Mangga Revisi

    22/27

    #enurut %#artoredjo, (*) penyakit antraknosa merupakan penyakit

    yang sangat merugikan pada buah mangga di penyimpanan. #eskpun bisa timbul

     pada daun dan buah yang masih muda, antraknosa lebih dikenal sebagai penyakit

     pada buah yang matang di dalam penyimpanan. leh karenya, praktik penanganan

    hasil setelah panen sebelum penyimpanan dapt memberikan pengaruh yang besar 

     pada jenis dan jumlah kerusakan di tempat penyimpanan.

    Awalnya pengendalian penyakit ini menggunakan fungisisda yang juga

     berfungsi sebagai penambah daya simpan buah.namun seiring berjalannya waktu,

    terjadilah resistensi sehingga fungisida tidak lagi dianggap efektif. $ehingga

    dicarilah alternative pengendalian lainnya, salah satunya adalah dengan

     pengendalian secara biologi. ase pasca panen dianggap merupakan fase yang

     paling cocok untuk penerapan pengendalian secara biologi ini. Karena parameter 

    lingkungan seperti temperature dan kelembaban dapat dirubah dan diatur untuk 

    meningkatkan aktivits antagonism.

    3ntuk metodologi isolasi tanaman yang sakit digunakan daun amngga

    yang terserang antraknosa. $edangkan isolasi bakteri antagonis didapatkan dari

    isolasi daun mangga melalui serial pencucian. Kemudian dari hasil isolasi tersebutdibuatlah larutan perlakuan yang berisi larutan fungisida, akuades steril, dan

    suspense bakteri antagonis. Lang kemudian larutan ini diteteskan pada buah

    mangga yang terserang jamur C. gloeosporioides.

    "asil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat isolat bakteri yang mampu

    menunjukan kemampuan antagonis melalui mekanisme antibiosis yaitu proses

     penghambatan pertumbuhan suatu organisme oleh organisme lain. Agen

     biokontrol yang menghasilkan mekanisme antibiosis ini dianggap lebih tepat

    untuk digunakan dalam perlakuan buah mangga untuk menekan penyakit

    antraknosa. Isolat bakteri yang diaplikasikan pada buah mangga menunjukan

     penekanan perkembangan penyakit antraknosa melalui diameter busuk buah yang

    lebih kecil.

    &&

  • 8/17/2019 Hppp Apel Mangga Revisi

    23/27

    &

  • 8/17/2019 Hppp Apel Mangga Revisi

    24/27

    III. PENUTUP

    III.1 Ke"!$ulan

    Apel dan mangga merupakan beberapa contoh komoditas hortikultura diIndonesia yang mengalami penurunan nilai apabila pengelolaan pascapanen tidak 

    tepat. Beberapa penyakit pascapanen yang dapat menyebabkan kerusakan pada

     buah apel adalah penyakit yang disebabkan oleh Colletothricum gloeosporiodes,

     Botrytis cinerea, Mucor piriformis, dan Penicillium expasum sedangkan beberapa

     penyakit pascapanen yang menyebabkan kerusakan pada buah mangga adalah

    Colletotrichum gloeosporiodes, Botryodiplodia theobromae, dan Aspergillus

    niger van +ieghem.

    Isolat khamir "(' berpotensi sebagai agensia biologis untuk pengendalian

     penyakit Mucor piriformis  pada buah apel karena mampu menggandakan diri dan

    menghambat infeksi jamur  Mucor piriformis  sampai 26. !enghambatan oleh

    isolate khamir "(' bersifat protektif, namun tidak menutup kemungkinan terjadi

     persaingan antara kedua mikroorganisma tersebut dalam hal penggunaan tempat

    tumbuh dan atau komponenkomponen penting pendukung pertumbuhan yang

    tersedia pada bagian luka dan jaringan sekitarnya.

    Bakteri antagonis filoplen daun manga dapat menekan perkembangan

     penyakit antraknose @olletothricum gloeosporiodes. "al ini ditunjukkan adanya

     penekanan terhadap diameter gejala antraknosa pada buah mangga. iameter 

    gejala antraknosa lebih kecil dibandingkan dengan perlakuan control dan

     penekanan penyakit terbesar mencapai '6.

    &0

  • 8/17/2019 Hppp Apel Mangga Revisi

    25/27

    DATA PUSTAKA

    Ale?opoulus, C. @onstantine. an @harles.8. #ims. (/.  ntroductiory

     Micology. Cohn 8iley and $ons. >ew Lork.

    Balai Besar !enelitian dan !engembangan !ascapanen !ertanian. &'((.  !iat 

     Mencegah Penya"it Antra"nosa dan Busu" Pang"al Buah Mangga.

    http=JJcybe?.deptan.go.id iakses pada tanggal (( mei &'(2

    5EA. &'('. Apple Best !ractice 7uide. http=JJapples.ahdb.org.uk . iakses

     pada tanggal (( #ei &'(2.

    ewandari, Kun +atiM Ira #ulyawanti an ondy A. $etyabudi. &'((.  !onsep

    #$P %ntu" Penanganan Pascapanen Mangga Cv. &edong %ntu" 'ujuan

     ("spor .

    irektorat !erlindungan "ortikultura. NNNNN. Botryodiplodia. 

    http=JJditlin.hortikultura.pertanian.go.idJinde?.phpO

    optionPcomNcontentQviewParticleQidP(&'=-

     botryodiplodiaQcatidP(=manggaQItemidP. iakses pada tanggal ((

    #ei &'(25vans, Katherine. &'('.  ntegrated Management of Botrytis Bunch Rot )act 

    #heet . 3niversity of +asmania. Australia.

    ernande9, Corge et all., &'(0.  *etection 'ransposable (lements in Botrytis

    cinerea in +atent nfection #tage from #ymptomless Apples. Cournal of 

    @oastal

  • 8/17/2019 Hppp Apel Mangga Revisi

    26/27

    #ichailides, +hemis dan $potts, Eobert. ('. Postharvest *iseases of Pome and 

    #tone )ruits Cused by Mucor piriformis in the Pacific orth-est and 

    California. Cournal !lant isease 1ol. /0 >o. *= /-0.

     >ugraheni, $eptiyaningsih A. et all., &'(0.  Potensi Minya" Atsiri #erai angi

    /Cymbopogon -interianus0 sebagai )ungisida abati terhadap Penya"it 

     Antra"nosa /Colletotrichum gloeosporioides0 pada Buah Apel /Malus

     sylvestris Mill . Curnal "!+ 1ol. & >o. 0 = &-('&.

    !etaniorganik. &''*.  Mengatasi masalah antra"nosa pada mangga.

    www.petaniorganik.com iakses pada (& #ei &'(2.

    !loet9, Eandy @. &'('.  Anthracnose of Mango1 Management of the Most 

     mportant Pre and Post 2arvest *isease. epartment of !lant !athology,

    3niversity of lorida.

    Ei9ky, #uhammad. &'((.  Penya"it Antra"nosa pada Mangga.

    http=JJwww.labscorner.org  iakses pada ( #ei &'(.

    $atriyono, Agus. &'('.  Antra"nosa Atau Pate" Pada 'anaman Cabai. 7ramdia

    !ustaka. Cakarta

    $emangun, ". &'''.  Penya"it3penya"it 'anaman 2orti"ultura di ndonesia.7adjah #ada 3niversity !ress. Logyakarta.

    $emangun, ". &'''.  Penya"it3Penya"it 'anaman Per"ebunan di ndonesia.

    7adjah #ada 3niversity !ress. Logyakarta. "al. *.

    $harma, #eenakshi dan Kulshrestha, $aubrabh. &'(. Colletotrichum

     gloeosporiedes1 An Antracnose Causing Pathogen of )ruits and 

    4egetables. Biosciences Biotechnology Eesearch Asis, Ausgust &'( 1ol.

    (& %&)= (&-(&02.$undravadana, $., Alice, ., Kuttalam, $., And $amiyappan, E. &''2. Control of 

     Mango Anthracnose by A5oxystrobin. +unisian Cournal of !lant !rotection

    (= ('-((0.8afa, Eouissi. &''. #tudy of 'hiabenda5ole Resistance and 4olatile $rganic

    Coumponds Production of Penicillium expansum strains. 3niversita i

    Bologna.

    &2

    http://www.petaniorganik.com/http://www.labscorner.org/http://www.petaniorganik.com/http://www.labscorner.org/

  • 8/17/2019 Hppp Apel Mangga Revisi

    27/27

    8idyastuti, $. &''*. Pengendalian Penya"it Pasca Panen, Penicillium (xpansum

     *engan #el !hamir Rhodotorula &lutinis. !rosiding $eminar >asianal

    +eknik !ertanian.8idyastuti, $. &''*. Potensi solat !hamir 267 sebagai Agensia Biologis untu" 

     Pengendalian Mucor piriformis pada Buah Apel. Agritech, 1ol. &*, >o. &,

    #ei &''*.

    Lulia, 5ndah dan itri 8idiantini. &''/. Potensi Ba"teri Antagonis )iloplen *aun

     Mangga dalam Mene"an Penya"it Antra"nosa Buah Mangga /Mangifera

    indica +.0. Curnal Agrikultura 1olume (*, >omor (, +ahun &''/. I$B>

    '*-&**.