jurnal parade yuriani

38
CASE CONFERENCE APRIL 10nd , 2014 Mrs. YURIANI, 47 yo, BPJS CM : 446970 APRIL , 2014 Division of Oncology Gynecology Department of Obstetric Gynecology Faculty of Medicine, Diponegoro University Kariadi Hospital, Semarang

Upload: sukoco-hartono

Post on 24-Nov-2015

3 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

free

TRANSCRIPT

  • Mrs. YURIANI, 47 yo, BPJSCM : 446970

    APRIL , 2014Division of Oncology GynecologyDepartment of Obstetric Gynecology Faculty of Medicine, Diponegoro UniversityKariadi Hospital, Semarang

  • APRIL 10th 2014Chief complain : vaginal pain and contact bleedingPatient complained of having abdominal and vaginal pain the last 6 months. Contact bleeding (+). Leukorhea (+). She had the biopsy at RSDK : adeno carcinoma . Decrease in appetite/body weight (-), micturition/defecation disorder (-)History of Menstruation : menopouse 5 years agoHistory of Marriage : 1 x 25 yearsHistory of Obstetric : P2A1, youngest child aged 23 yearsHistory of Contraception : -History of Disease & operation : asthma(-), hipertension (-), DM(-), cardiovacular disease (-) , surgery (-).

  • General status :BP: 120/80 mmHgHR: 84 bpmRR: 20 x/m temp: 36,5 CHt : 155 cm Wt : 59 kgAbdomen : Liver and spleen not palpable Gynecological status : Insp/ VT : flx (-) flr (-)V/U : no abnormalities Vagina: no infiltrate portio: infiltrate 2 x 3x3 cm ant fornic (1 oclock), CUT: ~ goose eggAP: no infiltrationCD: no abnormalities RT : smooth mucosa, infiltrate (-/-), FCS (+/+)

    goose egg

  • BIOPSY

    Adenosquamous carcinoma cerviks uteri

  • FRACTIONAL CURRETAGEENDOCERVIKS :Small cell neuroendocrine carcinoma of cervixENDOMETRIUM:Endometritis kronik granulomatous

  • Laboratory Examination Result

    Hb 14,6L11.000Tr259.000GDS106UR/CR24/0,69OT/PT25/33Na/K/Cl144 / 4.5 / 104HbSAg(-)VDRL / TPHA-/-

  • ELECTROCARDIOGRAPHYNormo synus rhytme

  • GYNAECOLOGY SONOGRAPHY

    uterine size > 10,21 x10, 81x8, 62cm unattainable transducer, regular contour and texture inhomogen, looked a shadow of intra-uterine hipoekoik Not looked mass Hypo or hiperechoik on adnexa Free invisible intra-uterine fluid

  • GYNAECOLOGY SONOGRAPHY

  • ABDOMINAL SONOGRAPHYThickening of the uterine cervix with structure inhomogen Enlarged uterus with fluid collection in the uterine cavity no nodules in the liver, spleen, and paraaorta suspicious of a metastasis

  • Chest x-Ray No heart enlargedNo appears on the pulmonary and bone metastases

  • Chest x-Ray

  • PRODIAGNOSTIK

  • COLONOSCOPYHyperemia of the distal rectum There was no mass infiltration

  • CYSTOCOPYVu net There is no infiltration ca

  • AnalysisCervical Small cell neuroendocrin stg IIA1Prior cystoscopy + rectoscopy

  • ManagementRadical hysterectomy Bilateral pelvic lymphadenectomy

  • DISCUSSION

  • Terapi utama dan faktor prognostik dari karsinoma neuroendokrin sel kecil serviks uteri : kelompok studi ginekologi onkologi TaiwanLATAR BELAKANG:Tujuan kami adalah untuk menyelidiki terapi dan variabel klinikopatologis dalam kaitannya dengan prognosis dalam karsinoma serviks neuroendokrin small-cell (SCNECC).PASIEN DAN METODE:Data klinis pasien SCNECC dengan Federation of Gynaecology and Obstetrics (FIGO) stadium I-IV yang diterapi antara tahun 1987 dan 2009 di rumah sakit anggota Taiwan Gynecologic Oncology Group (TGOG) direview secara retrospektif.HASIL:Dari 179 pasien yang memenuhi syarat, 104 adalah dari FIGO stadium I, 19 stadium IIA, 23 stadium IIB, 9 stadium III, dan 24 stadium IV. Median failure-free survival (FFS) adalah 16,0 bulan, dan median cancer-specific survival (CSS) adalah 24,8 bulan. Dalam analisis multivariat, stadium FIGO dan metastasis kelenjar getah bening dipilih sebagai variabel independen dalam stadium I-IV. Pada stadium IIB-IVB, pengobatan primer yang mengandung etoposid dan platinum untuk setidaknya 5 siklus (EP5 +) (n = 16) dikaitkan dengan FFS 5 tahun yang secara signifikan lebih baik (42,9% vs 11,8%, p = 0,041) dan CSS (45,6% dibandingkan 17,1%, p = 0,035) dibandingkan dengan perlakuan lainnya (n = 40). Selanjutnya, kemoradiasi bersamaan dengan EP5 + (CCRT-EP5 +) dikaitkan dengan FFS 5 tahun yang lebih baik (62,5% vs 13,1%, p = 0,025) dan CSS (75,0% vs 16,9%, p = 0,016).KESIMPULAN:Stadium FIGO dan metastasis kelenjar getah bening merupakan faktor prognostik yang signifikan pada SCNECC. Pada stadium IIB-IVB, CCRT-EP5+ mungkin adalah pengobatan pilihan, yang bisa juga digunakan untuk stadium awal. Terlepas dari keterbatasan dari studi retrospektif yang mencakup jangka waktu yang lama dan manajemen yang heterogen, hasil studi ini memberikan dasar penting untuk merancang penelitian prospektif di masa depan

  • Kemajuan diagnosis dan terapi karsinoma sel kecil dari serviksAbstrak Karsinoma sel kecil serviks (SCCC) termasuk karsinoma neuroendokrin, dan merupakan tumor ginekologis yang jarang dan berpotensi tinggi untuk keganasan. Tipe ini memiliki prognosis yang lebih buruk dibandingkan dengan kanker skuamosa serviks atau adenokarsinoma, dan regimen terapi penyakit juga berbeda. Diagnosis didasarkan pada karakteristik patomorfologis yaitu, sel-sel kanker berukuran kecil dan bulat (oat cell) yang memiliki bentuk dan ukuran yang seragam, dengan marker imunohistokimia yang membantu untuk diagnosis. Terapi kombinasi sangat dianjurkan. Kemoterapi pascaoperasi dengan platinum/etoposid (PE), vincristine/adriamycin/ siklofosfamid (VAC) dan taxel/carboplatin (TP) secara nyata dapat meningkatkan prognosis pasien dengan SCCC dini.

  • Analisis pengaruh kombinasi kemoterapi berbasis platinum pada karsinoma sel kecil: suatu studi retrospektif multicenter pada pasien ChinaLatar belakangKarsinoma serviks sel kecil (SCCC) adalah tumor yang langka dan agresif dengan prognosis buruk. Namun, informasi yang berkaitan dengan terapinya masih langka karena jumlah pasien yang terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan apakah kombinasi kemoterapi berbasis platinum mungkin akan bermanfaat pada populasi pasien ini.Metode Kami melaksanakan, penelitian retrospektif multicenter yang terdiri dari 72 pasien Cina dengan SCCC. Para pasien diterapi antara tahun 1995 dan 2010 di Sun Yat-sen Memorial Hospital atau Cancer Center of Sun Yat-Sen University, dan di Rumah Sakit Afiliasi Pertama Shantou University Medical College, China.Hasil Dari 72 pasien, 46/72 (63,9 %) memiliki Federation of Gynecology and Obstetrics (FIGO) stadium IA-IB2 dan 26/72 (36,1 %) memiliki stadium IIA-IV. Pembedahan dilakukan pada 63/72 (87,5 %) pasien, 61/72 (84,7 %) pasien menerima kemoradioterapi dan 35/72 (48,6 %) menerima radioterapi. Tingkat kelangsungan hidup 3 tahun secara keseluruhan (OS) dan kelangsungan hidup bebas penyakit (DFS) masing-masing adalah sebagai berikut : IA (100 %, 100 %) ; IB1 (62 %, 57 %) ; IB2 (53 %, 48 %) ; IIA (36 %, 23 %) ; IIB (29 %, 21 %) ; IIIB (50 %, 50 %) ; dan IV (0 %, 0 %). Perkiraan OS 3 tahun dan tingkat DFS pada pasien yang menerima kemoterapi kombinasi berbasis platinum (etoposid + cisplatin [EP], atau paclitaxel + cisplatin [TP]) sebagai bagian dari terapi adjuvant mereka masing-masing adalah 64,8 % dan 63,0 %, dibandingkan dengan 25,2 % dan 22,0 % pada mereka yang tidak mendapat (P = 0,0003, P = 0,0003). Analisis univariat menunjukkan bahwa kemoterapi kombinasi berbasis platinum dikaitkan dengan peningkatan kelangsungan hidup dibandingkan dengan teknik kemoterapi lain atau tanpa kemoterapi (OS : HR = 0,227, 95 % CI, 0,099-0,524, P = 0,001 ; DFS : HR = 0.210, 95 % CI, 0,087-0,506, P = 0,001). Analisis multivariat mengidentifikasi stadium FIGO, metastasis limfatik dan kemoterapi kombinasi berbasis platinum sebagai faktor prognostik independen untuk meningkatkan kelangsungan hidup pada pasien dengan SCCCKesimpulan Kemoterapi kombinasi berbasis platinum (dengan EP atau TP) dapat meningkatkan outcome kelangsungan hidup 3 tahun pada pasien dengan SCCC. Oleh karena itu, strategi ini harus dianggap sebagai komponen penting dalam strategi pengobatan standar untuk SCCC di masa depan

  • Karsinoma sel kecil pada serviks: outcome terapi dan kelangsungan hidup pada 188 pasienTUJUAN :Untuk menentukan faktor-faktor klinikopatologi yang terkait dengan kelangsungan hidup pada pasien kanker serviks neuroendokrin sel kecil.DESAIN PENELITIAN:Pasien diidentifikasi dari tinjauan literatur dengan tambahan 52 pasien dari empat rumah sakit. Metode Kaplan-meier dan Cox regresi digunakan untuk analisis.HASIL :Dari 188 pasien, 135 memiliki stadium I-IIA, 45 stadium IIB-IVA, dan 8 stadium IVB. Sebanyak 55,3 % menjalani operasi, 16,0 % menjalani kemoradiasi, 12,8 % radiasi, dan 3,2% kemoterapi saja. Tingkat 5-year disease-specific survival pada penyakit stadium I-IIA, IIB-IVA, dan IVB masing-masing adalah 36,8 %, 9,8 %, dan 0 % (P
  • Manfaaat kemoterapi neoadjuvant pada pasien kanker serviks FIGO stadium IB1-IIA: studi meta-analisis kolaboratif internasional

    Studi metaanalisis antara Januari 1987- September 2010 manfaat dari kemoterapi neoadjuvant sebelum pembedahan (NCS) dibandingkan dengan terapi pembedahan primer (PST)

    NCS jumlah yang lebih rendah untuk tumor besar dan metastasis kelenjar limfe berkurangnya kebutuhan radioterapi adjuvant berkurangnya metastasis jauh gagal meningkatkan kelangsungan hidup bila diabndingkan dengan PST

  • Karsinoma endokrin sel kecil pada serviks: outcome dan pola rekurensiTUJUAN :Untuk menganalisis situs kekambuhan dan kelangsungan hidup secara keseluruhan pada wanita dengan karsinoma serviks neuroendokrin sel kecil marker-positif.METODE :Catatan dari semua wanita yang menjalani terapi awal untuk kanker serviks di University of Texas MD Anderson Cancer Center antara tahun 1980 dan 2000 ditinjau. Lima puluh satu pasien memiliki kanker stadium I-III yang dinilai sebagai sel kecil atau neuroendokrin. Material histologi tersedia untuk pemeriksaan ulang pada 45 kasus ; 21 ditemukan memiliki karsinoma neuroendokrin sel kecil (SCNEC) seperti yang ditunjukkan oleh pewarnaan positif untuk chromogranin, synaptophysin, atau CD56. Pengobatan lokal terdiri dari histerektomi radikal dalam enam pasien dan terapi radiasi pada 15 pasien. Tiga belas pasien menerima kemoterapi sebagai bagian dari pengobatan awal mereka. Median follow-up untuk pasien yang mampu bertahan hidup adalah 83 bulan (kisaran, 25-209 bulan).HASIL :Empat belas (66 %) dari 21 pasien mengalami kekambuhan. Waktu rata-rata untuk pertama kambuh dari inisiasi pengobatan adalah 8,4 bulan (kisaran, 3,6-28 bulan). Kebanyakan pasien mengalami metastasis hematogen jauh sebelum kematian mereka. Hanya 2 dari 15 pasien yang diterapi dengan terapi radiasi yang memiliki kekambuhan di area radiasi. Namun, lima pasien mengalami kekambuhan di atas area radiasi di kelenjar getah bening paraaorta, dan dua pasien memiliki kekambuhan distal ke area perlvis dalam vagina. Tidak ada pasien yang mengalami metastasis otak sebagai satu-satunya situs kekambuhan pertama. Namun, dua pasien mengalami metastase otak bersamaan dengan metastasis paru. Tingkat kelangsungan hidup secara keseluruhan adalah 29 % pada 5 tahun ; tidak ada pasien yang memiliki penyakit yang lebih luas daripada stadium IB1 atau bukti klinis dari metastasis kelenjar getah bening yang dapat bertahan hidup dari penyakit mereka.KESIMPULAN :Pasien dengan kanker serviks neuroendokrin sel kecil memiliki prognosis buruk. Mereka sering dicirikan oleh perkembangan metastase hematogen yang luas; kekambuhan lokoregional di luar area iradiasi juga sering ditemukan. Metastasis otak hanya terlihat pada pasien yang juga memiliki metastasis paru, yang menunjukkan bahwa profilaksis iradiasi kranial sedikit bermanfaat.

  • Faktor prognostik pada karsinoma neuroendokrin sel kecil FIGO stadium IB-IIA yang diterapi dengan pembedahan: hasil dari studi retrospektif multicenter KoreaLATAR BELAKANG :Untuk menentukan faktor prognostik klinis dan patologis pada pasien yang ditangani dengan pembedahan dengan karsinoma neuroendokrin sel kecil dari serviks uterus (SCNEC) International Federation of Gynecology and Obstetrics (FIGO) stadium IB-IIA.PASIEN DAN METODE :Kami secara retrospektif mereview 68 pasien dengan SCNEC FIGO stadium IB-IIA yang dioperasi dari Januari 1997 sampai Desember 2003 di Korea.HASIL :Dari 68 pasien, 43 memiliki SCNEC FIGO stadium IB1, 15 memiliki stadium IB2, dan 10 stadium IIA. Tujuh diterapi dengan operasi radikal saja ; 11 dengan kemoterapi neoadjuvant (NACT) yang diikuti dengan operasi radikal ; 24 dengan operasi radikal diikuti dengan kemoterapi adjuvant ; dan 26 dengan operasi radikal diikuti dengan radiasi adjuvant atau kemoradiasi. Setelah median follow-up 44 bulan (kisaran, 6-113 bulan), tingkat kelangsungan hidup 2 tahun dan 5 tahun untuk semua pasien masing-masing adalah 64,6 % dan 46,6 %. Analisis univariat dan multivariat menunjukkan bahwa stadium FIGO adalah prediktif prognosis buruk. Pasien yang menerima NACT menunjukkan prognosis yang lebih buruk daripada mereka yang tidak menerima NACT. Kemoradiasi adjuvant tidak meningkatkan kelangsungan hidup dibandingkan dengan kemoterapi adjuvant saja.KESIMPULAN :Stadium FIGO dapat bertindak sebagai pengganti untuk faktor prognosis untuk kelangsungan hidup. Operasi radikal primer yang diikuti dengan kemoterapi adjuvant adalah modalitas pengobatan pilihan untuk pasien dengan SCNEC stadium awal

  • Karsinoma serviks sel kecil neuroendokrin stadium awal yang diterapi dengan pembedahanAbstrak Empat belas pasien dengan kanker serviks neuroendokrin sel kecil stadium IB atau IIA yang diperlakukan baik dengan operasi saja atau operasi yang dikombinasi dengan radioterapi pasca operasi di University of California, Irvine Medical Center, dan Memorial Medical Center of Long Beach, antara Januari 1979 dan Februari 1986. Pasien dimasukkan dalam penelitian ini hanya jika mereka memenuhi kriteria karakteristik mikroskopis cahaya dan elektron untuk kanker sel kecil neuroendokrin. Tiga belas pasien menjalani histerektomi radikal dan satu histerektomi simpel. Semua pasien menjalani limfadenektomi pelvis, dengan 57 % diketahui memiliki metastasis nodal. Dua belas dari 14 pasien meninggal pada delapan sampai 31 bulan setelah pengobatan, dan dua pasien yang hidup memiliki kekambuhan pada 38 dan 44 bulan. Salah satunya tanpa bukti adanya penyakit 18 bulan setelah radiasi untuk rekurensi pelvis, dan yang lainnya dapat bertahan lima bulan setelah kekambuhan tanpa pengobatan. Interval dari pengobatan ke kekambuhan jauh lebih lama pada pasien dengan tumor berdiameter hingga 2 cm dibandingkan dengan yang lebih besar dari 2 cm. Terlepas dari kanker stadium awal pada pasien ini, outcome yang buruk menunjukkan bahwa cara terapi tradisional untuk kanker serviks tidak efektif dalam kasus karsinoma sel kecil neuroendokrin

  • Peranan potensial kemoterapi intensif pada terapi tumor neuroendokrin sel kecil serviksAbstrak Neuroendokrin sel kecil (SCNE) tumor serviks merupakan sekelompok keganasan dengan predileksi untuk metastasis sistemik cepat yang memberikan kontribusi terhadap outcome yang buruk yang dilaporkan sampai saat ini. Terdapat kesamaan histologis dan persamaan imunositokimia antara tumor serviks SCNE dan tumor sel kecil (oat cell) dari paru. Respon klinis yang bermakna terhadap kemoterapi telah dilaporkan pada tumor paru sel kecil dan kanker serviks skuamosa berisiko buruk, yang menunjukkan potensi untuk peran serupa dalam pengelolaan tumor serviks SCNE. Dalam laporan ini, empat kasus dijelaskan dimana kemoterapi intensif dengan etoposid, doxorubicin, dan cisplatin digunakan pada pasien dengan tumor SCNE. Reduksi volume tumor yang bermakna adalah gambaran dalam tiga pasien yang dievaluasi, dua di antaranya menerima terapi neoadjuvant (satu respon patologis lengkap dan satu nyeris lengkap). Keempat pasien menerima kemoterapi ajuvan dan tetap bebas dari penyakit 47 bulan dari diagnosis. Rincian pengelolaan setiap kasus disediakan bersama dengan review penggunaan kemoterapi untuk tumor serviks SCNE

  • Terapi multimodalitas pada karsinoma neuroendokrin stadium awal pada serviks uteriTUJUAN :Pasien dengan karsinoma serviks neuroendokrin (NECC) stadium awal memiliki tingkat kematian tinggi meskipun telah mendapat terapi agresif. Kelangkaan tumor ini menghalangi inisiasi penelitian prospektif acak. Kami meninjau pengalaman kami dalam stadium awal penyakit dan melakukan meta-analisis dari literatur untuk mengidentifikasi faktor-faktor prognostik dan menentukan terapi multimodalitas yang optimal.METODE :Sebelas wanita dengan NECC International Federation of Gynecology and Obstetrics (FIGO) stadium awal (IB-IIA) diterapi dengan operasi dan kemoterapi di institusi kami antara tahun 1978 dan 1998. Pemberian terapi radiasi dicatat, tetapi tidak diharuskan untuk dimasukkan dalam penelitian ini. Seorang ahli patologi ginekologi mereview semua potongan histopatologi. Catatan medis secara retrospektif ditinjau dan data klinis diperoleh. Dua puluh tiga pasien NECC stadium awal yang diterapi secaara sama selama interval studi diidentifikasi dengan pencarian Medline untuk literatur Inggris dan dimasukkan dalam analisis. Kaplan-Meier dan uji log-rank digunakan untuk analisis kelangsungan hidup.HASIL :Angka kelangsungan hidup 2 tahun untuk 34 pasien adalah 38 %. Usia rata-rata adalah 37 tahun (kisaran, 20-75 tahun). Diameter median tumor serviks adalah 3,2 cm (kisaran 0,5-11,0 cm). Invasi spasium limfovaskular muncul pada 21 (78 %) dari 27 pasien (7 diketahui). Lima belas (52 %) dari dua puluh sembilan memiliki metastasis kelenjar getah bening (5 diketahui). Lima belas pasien menerima platinum/etoposid (PE), tujuh menerima vincristine/adriamycin/siklofosfamid (VAC), dua menerima siklus alternatif VAC dan PE pascaoperasi, dan sepuluh menerima rejimen kemoterapi lainnya. Dua puluh wanita diterapi dengan terapi radiasi. Kehadiran metastasis kelenjar getah bening adalah faktor prognosis yang buruk (P < 0,001). PE dan VAC kemoterapi dikaitkan dengan peningkatan kelangsungan hidup (P < 0,01).KESIMPULAN :NECC adalah varian kanker serviks yang sangat mematikan. Kehadiran metastasis kelenjar getah bening merupakan variabel prognostik yang paling penting. VAC atau PE Pascaoperasi cenderung meningkatkan peluang untuk bertahan hidup.

  • Thank You

    *