kajian atas gereja pentakosta-kharismatik di jawa, …

24
31 GEMA TEOLOGIKA Vol. 1 No. 1, April 2016 KAJIAN ATAS GEREJA PENTAKOSTA-KHARISMATIK DI JAWA, INDONESIA 1 Sebuah Tantangan SUSANNE RODEMEIER * Abstract Using a recent case study, I am going to show which realities might demand adjusting research methods during every step of ethnographic field research. I am going to show that one can not be equipped with all research methods in advance. I will demonstrate via the progression of my own research why it is necessary to continuously adjust research methods to the broader situation even if it might be quite difficult. The case I present is taken from my most recent research amongst members in charismatic Pentecostal churches on Java, Indonesia. The relationship between my informants and me is evaluated. In my case study, it was necessary to recognize the importance of the cultural peculiarities of the Javanese language, in spite of the fact that Indonesian was spoken. Also the urban research field demanded special methodology. And last, but not least, the pressure informants put on me by treating me as a possible proselyte demanded an unexpected sensitive approach. Keywords: research methodology, Charismatic Christians, Pentecostal Church, proselytizing, spiritual healing, Java, Indonesia. * Dr. Phil. Susanne Rodemeier, etnologist, menyelesaikan studinya di Munich dan sejak tahun 1989 kembali melakukan penelitian etnologi di Indonesia, khususnya di Jawa, Alor, dan Pantar. Dia melakukan penelitian terhadap Kristen Protestan, Islam, kearifan lokal, dan tradisi lisan. Pada beberapa tahun terakhir ini dia adalah staf pada Institut Etnologi dari Universitas Heidelberg. Dia ikut tim akademis dari negara Jerman dan Prancis dalam proyek penelitian dari Lembaga Penelitian Jerman-Perancis Mengenai Tradisi Lokal dan Agama-agama Dunia di Asia Tenggara (LOTWOR) yang didukung oleh Yayasan Penelitian Jerman (DFG) dan Organisasi National Negara Perancis untuk Riset (ANR). Salah satu proyek penelitiannya adalah tentang “Orang-orang Kristen sebagai Kelompok Minoritas di Jawa”. Untuk publikasinya dapat dilihat di: https://uni-heidelberg.academia.edu/SusanneRodemeier. Email: [email protected]. © SUSANNE RODEMEIER | DOI: 10.21460/gema.2016.11.210 This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Upload: others

Post on 02-Nov-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KAJIAN ATAS GEREJA PENTAKOSTA-KHARISMATIK DI JAWA, …

SUSANNE RODEMEIER

31GEMA TEOLOGIKA Vol. 1 No. 1, April 2016

KAJIAN ATAS GEREJA PENTAKOSTA-KHARISMATIK DI JAWA, INDONESIA1

Sebuah Tantangan

SUSANNE RODEMEIER*

Abstract

Usingarecentcasestudy,Iamgoingtoshowwhichrealitiesmightdemandadjusting

researchmethodsduringeverystepofethnographicfieldresearch.Iamgoingtoshow

thatonecannotbeequippedwithallresearchmethodsinadvance.Iwilldemonstratevia

theprogressionofmyownresearchwhyitisnecessarytocontinuouslyadjustresearch

methods to thebroadersituationeven if itmightbequitedifficult.Thecase Ipresent

is taken frommy most recent research amongst members in charismatic Pentecostal

churches on Java, Indonesia. The relationship between my informants and me is

evaluated.Inmycasestudy,itwasnecessarytorecognizetheimportanceofthecultural

peculiaritiesoftheJavaneselanguage,inspiteofthefactthatIndonesianwasspoken.

Also the urban research field demanded specialmethodology.And last, but not least,

thepressureinformantsputonmebytreatingmeasapossibleproselytedemandedan

unexpectedsensitiveapproach.

Keywords: research methodology, Charismatic Christians, Pentecostal Church,

proselytizing,spiritualhealing,Java,Indonesia.

*Dr.Phil.SusanneRodemeier, etnologist, menyelesaikan studinyadiMunichdan sejak tahun1989kembalimelakukanpenelitianetnologidiIndonesia,khususnyadiJawa,Alor,danPantar.DiamelakukanpenelitianterhadapKristenProtestan,Islam,kearifanlokal,dantradisilisan.PadabeberapatahunterakhirinidiaadalahstafpadaInstitutEtnologidariUniversitasHeidelberg.DiaikuttimakademisdarinegaraJermandanPrancisdalamproyekpenelitiandari Lembaga Penelitian Jerman-Perancis Mengenai Tradisi Lokal dan Agama-agama Dunia di Asia Tenggara(LOTWOR)yangdidukungolehYayasanPenelitianJerman(DFG)danOrganisasiNationalNegaraPerancisuntukRiset (ANR).Salah satu proyekpenelitiannya adalah tentang “Orang-orangKristen sebagaiKelompokMinoritasdi Jawa”. Untuk publikasinya dapat dilihat di: https://uni-heidelberg.academia.edu/SusanneRodemeier. Email:[email protected].

© SUSANNERODEMEIER|DOI:10.21460/gema.2016.11.210ThisworkislicensedunderaCreativeCommonsAttribution-NonCommercial4.0InternationalLicense.

Page 2: KAJIAN ATAS GEREJA PENTAKOSTA-KHARISMATIK DI JAWA, …

KAJIAN ATAS GEREJA PENTAKOSTA-KHARISMATIK DI JAWA, INDONESIA:SEBUAH TANTANGAN

32 GEMA TEOLOGIKA Vol. 1 No. 1, April 2016

Abstrak

Melaluistudikasusbaru-baruini,sayaakanmenunjukkanrealitasyangmungkinmemerlukan

penyesuaianlangkahdemilangkahdarimetodepenelitianetnografidilapangan.Seseorang

tidakdapatmenggunakan seluruhmetodepenelitianyangada.Sayaakanmenunjukkan

melalui penelitian yang saya lakukan mengapa perlu untuk terus menyesuaikan metode

penelitiandalamsituasiyang lebih luasbahkan jika itumungkincukupsulit.Kasus ini

saya sajikan dari penelitian terbaru saya terhadap anggota di gereja-gereja Pantekosta

Karismatik di Jawa, Indonesia.Hubungan antara narasumber saya dan saya dievaluasi.

Dalam studi kasus saya, perlu untuk mengetahui pentingnya kekhasan budaya dari bahasa

Jawa, terlepasdarikenyataanbahwahal ini telahdibicarakandi Indonesia.Jugabidang

penelitian perkotaan menuntut metodologi khusus. Dan terakhir, namun tidak sedikit,

tekananinformanterhadappenelitidenganmemperlakukansayasebagaiseseorangyang

tidakberagamamenuntutdarisayapendekatanyangsensitifsekali.

Kata-kata kunci: metodologi penelitian, Kristen Kharismatik, Gereja Pantekosta,

penyebaranagama,penyembuhanspiritual,Jawa,Indonesia.

PENGANTAR2

Pada tahun 2011 sampai dengan 2014 saya melakukan sebuah penelitian etnologi terhadap

kelompok minoritas Kristen di Pulau Jawa, Indonesia. Untuk alasan itulah, mengingat saya

berasaldariEropa,sayamemperlengkapidiridengannilai-nilaiKristendemikepentinganpara

informan saya. Karena saya dari Eropa, orang sering berpikir bahwa saya beragama Kristen,

tanpasebuahpertimbanganlain.BegitujugabanyakorangMuslimyangmengidentikkanseorang

Eropa tentulah beragama Kristen, karena Eropa sering dihubungkan dengan misi kekristenan

di zamankolonialmaupundenganduniakekristenan saat ini.Pemikiran serupa jugaadapada

orang-orangKristenIndonesiadalambeberapatahunterakhirini,ketikakelompokMuslimradikal

mencaripembenaranatasperilaku-perilakukekerasanmereka.Sebaliknyapemikirankebanyakan

masyarakat Jawaberkaitandenganhubunganantaragama lebihbersifat terbuka.OrangKristen

danMuslimtidakhanyahidupberdampingantetapidilingkunganmerekaterdapatjugakeluarga

yanganggotakeluarganyaberagamabaikKristenmaupunIslam.Sikapmenghargaiagamalain

Page 3: KAJIAN ATAS GEREJA PENTAKOSTA-KHARISMATIK DI JAWA, …

SUSANNE RODEMEIER

33GEMA TEOLOGIKA Vol. 1 No. 1, April 2016

ditunjukkanmelaluicaramerekayangjarangberbicaratentangagamamerekadanartiaktivitas

agamamerekadankemudiandikomentariolehanggotakeluargayanglain.Bagimerekaagama

adalahurusanpribadi.Bahkanketikasebuahkeluargamengadakanperayaanyangberhubungan

denganagamanya,merekamemisahkandengan jelas antaraperayaanyangbersifat agamadan

perayaanyangbersifatumumatausekulerdantraditional.KebanyakanorangKristendanMuslim

yangsayajumpaimemilikipemikiranterbukasepertiini.Meskipunprasyarat-prasyaratpenelitian

bersifat ideal, saya tetap memiliki kesulitan untuk melakukan penelitian terhadap kehidupan

KristendariwargagerejaPentakosta-Kharismatik.3Selanjutnyasayaakanmemaparkanalasan-

alasanyangberkaitandengankesulitan-kesulitanyangdialamidalampenelitianinidanberefleksi

apakah dan bagaimana kesulitan-kesulitan ini memengaruhi baik sikap penelitian maupun hasil

penelitiansaya.

BerdasarkanpengamatansayaterhadapgerejaPentakosta-Kharismatikjelaslahbagisaya

bahwabagiparainformanpengalamanYesusdanRohKudusmemilikiartiyangsangatpenting.

Dalam khotbah-khotbahnya pendeta-pendeta berbicara tentang pengalaman-pengalaman yang

khususini.Tetapiwargagerejatidakpernahberbicaratentangpengalamannya.Olehkarenaitu,

metode penelitian antropolog “participant observation” (melihat seperti seorang anggota) tidak

bisadipakai(tidakberfungsi).Sayahanyamendapatinterpretasiteologis,tetapicarapenelitian

wawancara tidakmemberikanwawasan baru atau pengertianmendalam.Kekhasan lain dari

gereja Pentakosta-Kharismatik—yang tidak hanya ditemukan di Indonesia—adalah setiap

anggota gereja diharuskan untuk membantu menyembuhkan orang yang “sakit”, baik yang

sakit jasmani ataumental. Saya sendiri tidak ingin disembuhkan karena saya rasanya cukup

sehat.Sayapernahmenolakbantuanspiritualdariinformansaya.Jelassekaliantarasayadan

informansayatimbuljarakdaninidapatmemengaruhipenelitiansaya.Padasatusisi,halini

berhubungandenganajarangerejaKharismatikdan,disisilain,sayatidakinginterbawaoleh

ajaraninidanjugapengaruhnya.Antarasayadanparainformandisatusisiadajarakyangbesar,

selamasayatidakmemilikipengalamanimantentangYesus.Olehkarenaitu,didalampikiran

merekasayasepertiorangyang“hilang”.Disisiyanglain,parainformanmelihatsayasebagai

orangyangperlumendapatperhatiankhususkarenakelemahanimansaya.Selamamasihada

harapanuntuksayasuatuwaktumenjadiorangpercaya,merekasenangjikasayamembangun

kedekatan dengan-Nya. Keterbukaan ini memungkinkan saya untuk melakukan pengamatan

terhadapkegiatan-kegiatanyangbersifatgerejawimaupunnon-gerejawidariparawargagereja.

Percakapan-percakapan tentang apa yang saya amati memungkinkan dan menolong saya untuk

memahamidenganlebihbaikkehidupansehari-haridariwargagereja.Seandainyasayasendiri

Page 4: KAJIAN ATAS GEREJA PENTAKOSTA-KHARISMATIK DI JAWA, …

KAJIAN ATAS GEREJA PENTAKOSTA-KHARISMATIK DI JAWA, INDONESIA:SEBUAH TANTANGAN

34 GEMA TEOLOGIKA Vol. 1 No. 1, April 2016

menjadi anggota dari salah satu gereja Pentakosta, mungkin jarak dengan apa yang saya amati

akanmenjadi lebih kecil. Setidaknya sebagian dari data yang saya kumpulkan akan bersifat

pasti,meskipunmungkin tanpa sadar hanyamewakili satu sisi saja. Saya berpikir tidak ada

jalanuntukkeluardaridilemainikepadakedekatanyanglebihterbatasatauyanglebihbesar.

Ini semua penting untukmengenali harapan-harapan saya sendiri dan juga harapan-harapan

para informan danmerefleksikan serta memodifikasi lebih lanjut metode-metode penelitian.

Dengan begitu setidaknya dapat mengurangi hambatan yang mungkin terjadi dan disebabkan

olehprasangka-pransangkadarikeduabelahpihak.

Dalam pembahasan selanjutnya saya akan menjelaskan proses perubahan dari penelitian

ini agar lebih bisa dimengerti. Melalui penelitian ini, saya ingin mengetahui mengapa orang

Jawa memilih menjadi anggota gereja-gereja Kharismatik dan apakah keanggotaan gerejanya

itu mengubah kehidupan keluarganya. Saya secara khusus tertarik meneliti keluarga-keluarga

Jawa-IslamyanghanyasatuorangdarianggotakeluarganyamenjadianggotagerejaKharismatik.

Selama penelitian ini dilakukan tampak bahwa pertumbuhan gereja-gereja Kharismatik, baik

di luargerejamaupunkeluarga,bersifat sangatdinamis. Jumlah iniberpotensiuntukmemberi

wajahbarubagipluralismeetnisdiIndonesia.Munculnyagereja-gerejaPentakosta-Kharismatik

barusejakakhir tahun1980-anyangkebanyakanberasaldariorang-orang IndonesiaTionghoa

dapatmemicugerakanmassatanpamenghiraukanperbedaan-perbedaanetnisyangada.Situasi

inimemungkinkanteratasinyarasaantipatiantaraorangJawadanTionghoasebagaimanayang

tampakdalamsejarahIndonesiabelakanganini.

Selanjutnya saya akan membuat sebuah kesimpulan singkat tentang situasi khusus

dari minoritas Kristen di Jawa dengan perhatian khusus pada gereja Pentakosta-Kharismatik

KeluargaAllah4diSurakarta,JawaTengah.Kemudiansayaakanmerefleksikantatanan-tatanan

Jawa dalam berinteraksi dan perubahan-perubahan aktualnya, sejauh itu memengaruhi proses

penelitiansaya.Fokuspemikiransayaadalahpadaanalisa-analisaataskekhasan-kekhasanyang

saya peroleh melalui komunikasi dengan para informan, termasuk di dalamnya situasi-situasi

khususberhubungandenganpelajaranbahasaJawadanjugaupayauntukmengambiljarakyang

lebihdekatdengantempattinggalwargagereja.Keduasituasikhususinimempunyairelevansi

yangtidakterduga,karenadisatusisiorang-orangKristenyangterlibatdalampenelitiansayadi

SurakartadalamberkomunikasisatudenganyanglainhampirtidakmenggunakanbahasaJawa

melainkanbahasaIndonesia.Disisiyanglainwarga-wargagerejainitinggalmenyebardiseluruh

kotaSurakarta.

Page 5: KAJIAN ATAS GEREJA PENTAKOSTA-KHARISMATIK DI JAWA, …

SUSANNE RODEMEIER

35GEMA TEOLOGIKA Vol. 1 No. 1, April 2016

GEREJA PENTAKOSTA-KHARISMATIK DI JAWA

Dalamkurunwaktusepuluhtahunterakhiriniadakuranglebihempatgerejayangbisadikategorikan

sebagai Mega Church5‘GerejaMegah’,danituberartibahwapadasetiaphariMingguadalebihdari

5.000orangyangdatangkegereja.Inimerupakanperkembanganyangmenakjubkan,bukanhanya

karena90%pendudukyangtinggaldisekitargerejaitumayoritasnyaadalahMuslim,melainkanjuga

karenadiJawasangatlahsulitmendapatkanizinpemerintahuntukmembagungereja(Crouch,2007:

106).Sebaliknyatidakditemukan“Mega Church”diwilayah-wilayahdimanaterdapatlebihbanyak

orangKristen.MeskipundemikiankelompokKharismatikmengalamipertumbuhansecarakuantitas.

Di semuawilayahdi Indonesiamunculnyagereja-gerejabarumerupakandampakdaripecahnya

gereja-gerejaPentakosta.Begitupulagereja-gereja“Mega Church”yangadadiJawamerupakan

sebuahrepresentasigerejayangmandiridilingkungangereja-gerejaPentakosta-Kharismatik.Cuma

Gereja Reformed Injili Indonesia diJakartaadalahsebuahperkecualian.Gerejainimerupakangereja

KharismatikyangmerasamemilikiakarnyapadagerejareformasiCalvin.KesamaangerejaMega

Churchadalah,semuadidirikansejaktahun1980-andandidirikanolehorang-orangIndonesiayang

berlatarbelakangetnisTionghoa.Meskipundemikiandilingkungangereja-gerejaKharismatiksaat

initerlihatbahwayangberperandalamgerejabukanhanyaorang-orangyangseetnisdenganpara

pendirigereja,melainkanjugaanggota-anggotadarietnisyanglain.Dansayajugatidakmenemukan

pemikiranyangmenolakpendapatini.Sebaliknya,jumlahorangJawayangmenjadianggotagereja

KharismatiksetidaknyasebandingdenganyangberasaldarietnisTionghoa.

FokuspenelitianterhadaporangKristensejakawalmerupakansebuahtantangan,karena

sayasudahmelakukanpenelitianlebihdari20tahundiIndonesia,beberapatahuntinggaldiJawa

BaratdanmempunyaibanyaktemanKristenyangkebanyakanberasaldarilatarbelakangetnis

Tionghoa,tetapitidakpernahberurusandenganaktivitasagamamereka.Sebelumsayamemulai

penelitian saya hanya tahu sedikit tentang di mana teman-teman saya ini bergereja dan alasan

merekabergerejadisitu.Olehkarenaitu,sayamembatasipersiapanpenelitiansayahanyapada

studi literatur, seperti tulisan Joel Robbins (2011: 59) yang memberikan sebuah kesimpulan yang

berguna terkait dengan kemiripan dari gereja-gereja Pentakosta-Kharismatik untuk penelitian-

penelitansayaselanjutnya.

Digereja-gerejainipuji-pujiandalamibadahbisaberlangsungselamakuranglebihsatujam.

Ketikabernyanyijemaatberdiridanmengangkattangannya.Kadangkalamerekabertepuktangan

ataumengatakan“Haleluya”danmenyatakankerinduanmerekakepadaTuhan.Musikyangsering

dimainkandengankeyboard,drum,dangitarlistrikterdengarmemekiktelinga.Diatasdandidepan

Page 6: KAJIAN ATAS GEREJA PENTAKOSTA-KHARISMATIK DI JAWA, …

KAJIAN ATAS GEREJA PENTAKOSTA-KHARISMATIK DI JAWA, INDONESIA:SEBUAH TANTANGAN

36 GEMA TEOLOGIKA Vol. 1 No. 1, April 2016

panggung para penarimenyanyi danmenari dalamkostumberwarna-warni danmembawa serta

mengayunkanpanji-panjisertamemukultamborin.

Selain itu, juga ada layar proyektor yangmelalui programPowerpoint ditampilkan teks-

teks lagudangambar-gambar yangberhubungandengankekristenan.Sementara itu seringpada

bagianakhirdari laguorangmengucapkan“lalalala”dengandurasiyangsangatpanjang.Hal ini

diartikan sebagai berbicara dalam bahasa lidah atau bahasa Roh6 yang dipahami seperti bahasa ibu

dari RohKudus. Kemudian ada yangmengucapkan “lalalala”, dan langsung diikuti oleh orang

banyaklainnya.Tetapisituasiinitidakterjadidisetiapibadah.Yangselaluterjadiadalahorangyang

berteriak,menangis,atautertawaterus-menerusselamabeberapamenit.

Seringkaliorang-orangyangberibadahsecaraemosionaldisorotikameradanditayangkan

dilayarproyektorsehinggaterlihatolehyanglain.BagiorangJawainihalyangtidakbiasa(aneh),

karenamerekasejakkecilbelajarbahwaorangharusmerasamalumengekspresikanperasaannya

secara terbuka.Sebaliknyadikalangangereja-gerejaKharismatikorangharusmemahamibahwa

apayangmenjadikeinginanwargagerejaharusdipenuhidanRohKudushadirdalamgereja.Roh

Kudusdapatsetiapsaatmasukdalamdirimerekayanghadirdanorangyangmerasakankehadiran

RohKudusiniakansegeramengalamipenyembuhan.TetapiorangyangmengalamikehadiranRoh

Kudusakantetapdiliputiperasaangembirameskipuntidakmengalamikuasapenyembuhan.Bagi

wargagerejayanghadirmerekasemakindiperkuatdalamkeyakinanbahwaYesushadirdiantara

manusia.Orangsemakinyakin,bahwamelaluisuasanaemosisepertiiniataumelaluipengalaman

trans (seperti kehilangan kesadaran) Yesus memperlihatkan bahwa Dia selalu menuntun dan

melindungimereka.Keinginan untukmerasakan beradaanAllah dan selalu dilindungi oleh-Nya

memperlihatkanmengapagerejasaatinibanyakdipenuhiorangJawa.PadahariMinggukebanyakan

orangpercayapergikegerejayangsamabeberapakali.Tetapisayatidakbisamenjelaskanapakah

mereka melakukan hal ini karena mereka tidak dapat menghentikan perasaan kepenuhan itu ketika

pertamakalimemperolehnyaataukahmereka inginkembalimerasakanperasaan tersebut.Tetapi

yang jelas setidaknya ada banyak gadis yang masih dalam masa puber selalu ingin merasakan

pengalamanemosionalyangdiharapkannya,yaitupenyembuhanolehRohKudusmelalui“baptisan”

RohKudus.Gadisinimempersiapkandiridenganberpuasaseharisebelumibadahyangdiikutinya

danhanyatidakbanyaktidurpadamalamsebelumnya.

Orang bisa saja berpikir bahwa orang-orang yang merasakan pengalaman seperti ini

dan mengartikannya sebagai pengalaman iman dengan Yesus ingin menolong orang lain agar

jugamengalamipengalaman serupa.Setiaporangdengandemikianharus ikut ambilbagiandan

disembuhkan dari hal-hal yang buruk, yangmenyakitkan, dan yangmengekang.Dengan begitu

Page 7: KAJIAN ATAS GEREJA PENTAKOSTA-KHARISMATIK DI JAWA, …

SUSANNE RODEMEIER

37GEMA TEOLOGIKA Vol. 1 No. 1, April 2016

setidaknyamerekamemahamibahwatugasgerejaadalah“menghadirkankasihdidalamdunia”.7

Bagi saya mandat ini memunculkan di satu rasa keingintahuan tetapi di sisi lain rasa ingin membatasi

diri.Sayatersinggungdenganpemikiranparainformansayabahwamerekainginmenolongsaya

agar mengalami penyembuhan melalui Yesus atau Roh Kudus. Dengan beberapa arahan tidak

langsung mereka berupaya untuk membuat saya memahami bahwa saya harus mempersiapkan

diri untuk diubah olehYesus. Pengalaman-pengalaman iman lainnya nanti akan datang sendiri.

Harapan-harapan tersembunyi yang ditujukan kepada saya ini membuat saya ragu-ragu untuk terus

membangunkontakdanpendekatandenganparainforman.Padasisiyanglain,sayaberharapbahwa

pengalaman-pengalaman yang baik melalui penelitian-penelitian yang saya lakukan sebelumnya

dapatmembantumengembangkanpenelitiansayayangbaruini.Karenaitu,sayaberupayadengan

sabar dan tekunmembangun rasa percaya dan terlibat aktif sebanyakmungkin dalam kegiatan-

kegiatanparaanggotagerejanya.

BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI YANG BERUBAH

Ada beberapa alasan yang menyebabkan tidak mudah melakukan penelitian ini. Kunjungan-

kunjungan saya sebelumnya ke Pulau Jawa pada masa pemerintahan Suharto membuat saya

mengenalPulauJawa.WaktudatangdiJawasayamengharapkansebuahkomunitasasing.Sekarang

saya bertemu sebuah komunitas yang tampaknya modern dan bebas dari tingkatan sosial seperti

komunitasdiJerman.ApayangsayapikirkantentangbudayaJawadalamkenyataantidaksesuai.

Tetapisetidaknyasayapercayabahwadalamperjumpaandenganbudayaasingaturanyangpenting

menurut saya adalah kepercayaan. Pada sisi yang lain, saya merasa asing dengan kekristenan

sebagaimana tampak dalam gereja-gereja Pentakosta-Kharismatik dan tidak seperti yang saya

duga. Kehidupan di beberapa kota di Jawa juga mengalami perubahan dalam beberapa dekade

terakhir ini.Perkembangan inimerupakandampakdarimundurnyaPresidenSuhartopada tahun

1998 danmerupakan sebuah dinamika yang tidak terduga. Perubahan ini terutama terlihat dari

adanya pemilihan umum yang demokratis, kebebasan beragama, dan desentralisasi di sejumlah

leveladministrasi.Sensoratasmediayangtidaklagiseketatdulujugamemilikidampakyangluas

terhadapperubahanmasyarakat.MasalahSARA(Suku,Agama,Ras,danAntargolongan)bukanlagi

masalahyangtabuuntukdidiskusikansecaraterbuka.Selainitu,kota-kotayangmasihberpegang

padatatakemasyarakatanatauhierarkiyangtradisional,sepertikotaSurakartayangmenjaditempat

penelitiansaya,secarahierarkisosialmenjadikurangpenting.

Page 8: KAJIAN ATAS GEREJA PENTAKOSTA-KHARISMATIK DI JAWA, …

KAJIAN ATAS GEREJA PENTAKOSTA-KHARISMATIK DI JAWA, INDONESIA:SEBUAH TANTANGAN

38 GEMA TEOLOGIKA Vol. 1 No. 1, April 2016

Perubahan sosial berdampak pada kesepakatan-kesepakatan dalam melakukan kontak dan

percakapan.Misalnyaanak-anakmudadiJawasekarangdalamberkomunikasi lebihterbukadan

langsung, dibandingkan 20 tahun lalu.Tetapi saya terkejut karena situasinya tampak seperti era

sebelumterjadireformasiditahun1998,dimanaorangdapatdenganmudahdiserangsecarapribadi.

Halyangberlawanan saya temukanpada rekanbicara sayadimanamereka selalubereaksi dan

merasasensitifjikasayamemintamerekamenjelaskanperilaku-perilakuataupandangan-pandangan

tertentu.Keinginan saya ini denganmudah dianggap sebagai kritik.Kelanjutan percakapan dari

waktukewaktumenjadiberisiko.SayakemudianteringatpadaCliffordGeertz,yangmenulistentang

adu ayam dalam artikelnya yang terkenal, di mana tidak seorang pun mau berbicara dengan dia

danistrinyapadaawalpenelitiannya.Baginyaorangsepertimengelakdari“hembusananginyang

tidakdiinginkan”(Geertz,1999:203).Sayajugakhawatirbahwadisisapenelitianinisayadapat

diperlakukanjugasepertihembusananginyangtidakdiinginkan.Berulangkalirekanbicarasaya

menarikdiriataumengelakmemberikanalasanyangjelasterkaitdengantemayangdibicarakan.

Dalamsituasiseperti itusayaharusberusaha lagiuntukmembangunhubungan.Berbedadengan

Geertzsayaberhadapandenganbahayalaten,walaupunsayamerasaketikakamisedangberbicara

secara langsung dan terbuka, mereka sering kali secara tiba-tiba berhenti berbicara sama sekali atau

menggantitopikpembicaraan.Sayatidakmengertimengapamerekatidakmempedulikansaya,di

manatidakadaketerbukaanyangspontandikebanyakanpertemuan-pertemuanawal.Sayakemudian

menyimpulkan bahwa hanya bentuk komunikasi yang perlu diubah. Norma-norma kesopanan

tertentudansistemtingkatansosialdalamtradisiJawa(Mulder,1983;Magnis-Suseno,1981)masih

dipegang.

Alasanuntukasumsiiniadalahbahwawarga-wargagerejaKharismatikdiSurakartadalam

aktivitasbergerejanyamenggunakanbahasaIndonesiaketikaberbicarasatudenganyanglain.Bagi

merekainimemperlihatkanbahwamerekaadalahbagiandarimasyarakatyangmoderndanegaliter.

MerekadengantidaksengajamemposisikandiridalamtradisiSukarno,pendirinegaraIndonesia,

yangmencanangkankesatuanbangsadengansemboyan:satunegara,satubangsa,dansatubahasa.

Semboyaninimenjadidasaruntukdapatmembangunkomunikasitanpamemandangperbedaanetnis

danbahasadiseluruhIndonesia.DibawahpemerintahanSuhartobahasaIndonesiamenempatiposisi

tertinggimengambilalihposisiratusanbahasalokal.Meskipundemikian,selamamasapenelitian,

sayamelihatbahwabanyakkeluargasetidaknyamasihberbicaradalambahasaJawangoko.Karena

itu,sayaberasumsibahwaorang-orangKristenJawamasihpercayapadahierarkiyangtercermin

dalam kosakata dan tata bahasa Jawa.8Dengan berbicara dalam bahasa Indonesiamereka ingin

meniadakan hierarki ini dan pada saat yang sama ingin memberi penekanan pada gagasan egaliter

Page 9: KAJIAN ATAS GEREJA PENTAKOSTA-KHARISMATIK DI JAWA, …

SUSANNE RODEMEIER

39GEMA TEOLOGIKA Vol. 1 No. 1, April 2016

dalamajarankekristenandimanasetiapmanusiaadalahsamadihadapanTuhan.Orang-orangdi

lingkungangereja-gerejaKharismatikbahkanmemilikipemahamanbahwasetiapmanusiamungkin

sajaMesias.Karenaitu,orangharusmembebaskandiridarikriteria-kriteriayangbiasanyadihormati

dalammasyarakat Jawa, seperti: keturunan,pendidikan, ataupendapatan (Rodemeier,2012:52).

Ketaatan terhadap hierarki bahasa Jawa ini bisa saja menjadi penghalang dalam mewujudkan

idealismetersebut.

Penekananpadakesederajatanyangbaruiniberdampakpadapercakapandalampenelitian.

Dalampercakapankhususjarangadakesempatanuntukmempertahankanjarak.Penggunaankata

kamu dulu merupakan sebuah penanda jelas baik berhubungan dengan kedekatan emosi maupun

jarak sosial. Orang hanya menggunakan kamu ketika berbicara dengan anak-anak atau dengan

orang-orang yang secara hierarki lebih rendah atau dengan teman-teman yang memiliki hubungan

yangsangaterat.Miripdengan(penggunaan)kamupadagenerasi1968diJerman,sekarangyang

orangtekankanadalahkesederajatandanpemikiranyangsejalan.Ketikasayameresponnyadengan

bersikap terbuka, sebagaimana yang saya lakukan juga ketika menggunakan bahasa Jerman, rekan

sayatampakmenjagajarak.Setelahbeberapakesulitanyangterjadidiawalsayamulaihati-hatidan

belajar mengatasi kedekatan dan jarak ini dengan lebih baik, yaitu mencampurkan pendekatan gaya

IndonesiamoderndenganjarakdalammasyarakatJawakuno.Hal iniharusdiujimelaluisebuah

analisa percakapan secara perlahan-lahan, mana yang sesungguhnya merupakan penyebab-penyebab

darigangguandalampercakapan.Tanpamelakukanprosesinisecarasistematis,sayaakanberasumsi

bahwajaraksebagaimanayangditunjukkandalambahasaJawa krama inggil berpengaruh dalam

percakapanyangmenggunakanbahasaIndonesia.Meskipundemikiansensitivitasbeberapaorang

Jawatidakmengubahketerbukaandantransparansiyangmutlakyangmerekaharapkandarisaya.

Merekamisalnyamenanyakanmotivasisayamenetapuntukkeperluanpenelitiansampaiinidalam

perspektifmerekatampaklogis,dapatdipahami,danbermanfaatataudengankatalainpentinguntuk

diketahui.

Menjelangakhirpenelitian,sayamengujisejauhmanakahmasyarakatsesungguhnyatelah

berubah.Denganmenggunakanpertanyaan-pertanyaanyangberhubungandenganiman,sayaingin

mengetahuiseberapabesarkahketerbukaandantoleransisaatini.Beberapainformanyangmemiliki

hubungankomunikasiyangeratdengansayamenjelaskanbahwasayatidakpercayakepadaAllah.

Kenyataaniniterlihatjelasmenjadihalyangmengganggubagimerekadanberpengaruhkurangbaik

padakelanjutankomunikasi kami.Sayakemudianmenjadi takut jikamengingatperistiwa tahun

1965dimanadengandidukungolehkaumMuslimdankomunisorang-orangyangtidakberagama

dibunuhkarenamenjadipengikutalirankomunisataudituduhsebagaikomunis(Oppenheimer,2012).

Page 10: KAJIAN ATAS GEREJA PENTAKOSTA-KHARISMATIK DI JAWA, …

KAJIAN ATAS GEREJA PENTAKOSTA-KHARISMATIK DI JAWA, INDONESIA:SEBUAH TANTANGAN

40 GEMA TEOLOGIKA Vol. 1 No. 1, April 2016

Pengujiansayainimemperlihatkanhasil-hasilyangtidakdidugatetapidapatdimengerti.Ternyata

ketakutan saya yang dihubungkan dengan peristiwa komunis di tahun 1965 tidaklah beralasan.

Malahankomentarsayatentangkesamaankamimenjadiancamanyangmenyingkirkandasar-dasar

yangada.Sayamemilihtidakberimandengankejelasanyangtidakmerekapikirkan,meskipunbagi

rekan-rekanbicarasaya,imanmerupakanhalyangpentingdalamkehidupanmereka.Masalahini

merekaselesaikandengandatangdanmenjelaskannyakepadasayabahwasayalebihmenyenangkan

bagi orang-orangKristen Jawa ketimbang kebanyakanMuslim Jawa. Seorang informan bahkan

memperlihatkanlebihjauhbahwasayamemilikinilai-nilaiKristendankasihkepadasesamayang

lebihkuatdibandingkandenganteman-temanMuslimmereka.Pernyataaninitentusajamerupakan

rasasimpatikepadasaya.Tetapimerekajugamenunjukkanbahwakesamaanagamadanetnissaling

bertentangansatudenganyanglain.

LANGKAH-LANGKAH MENGATASI JARAK

Meskipunataumungkinhanyakarenakesamaanyangdiasumsikanolehparainformanadajarakantara

sayadanparainforman.9 Jarak ini mengganggu saya dan saya selalu berusaha kembali membangun

kedekatandanmendapatkepercayaan.Padabagianselanjutnyasayaakanmenggambarkanapayang

saya lihat dalam situasi seperti ini sebagai prasyarat penelitian yang ideal dan bagaimana saya berusaha

memenuhiprasyaratini.Sayamemulaiproyekpenelitianinidenganpertanyaan:Bagaimanasaya

bisamendapatkankepercayaan?Padaakhirnyakepercayaanbagisetiappenelitianetnologiterlepas

dariapakahkepercayaanitulebihbersifatketerlibatanpribadiatausepertidalampenelitiansayasaat

inidimanajaraksangatdihargai.

1. Kemampuan Bahasa

Dalamsetiappenelitianetnologiperbedaanbahasadansosialantarapenelitidanparainforman

berakibat pada adanya jarak. Agar jarak ini dapat segera dijembatani maka, jauh sebelum

penelitian,upayaawalyangharusdilakukanpenelitiadalahmempelajariliteraturyangberkaitan

dengan studi dan belajar bahasa. Mempelajari bahasa lokal sangat membantu mengantisipasi

pemikirandanbentuk-bentuktindakanatauperilaku.Tetapisetelahberadadi tempatpenelitian

selamabeberapawaktupenelitiakantahubagaimanadiasendiridapatmenyesuaikandiridanjuga

metodepenelitiannyadapatdisesuaikandengansituasiyangada.Ketikasayamemulaipenelitian

sayatentangkekristenanditahun2011,pengetahuansayatentangJawamasihdaritahun1990-

Page 11: KAJIAN ATAS GEREJA PENTAKOSTA-KHARISMATIK DI JAWA, …

SUSANNE RODEMEIER

41GEMA TEOLOGIKA Vol. 1 No. 1, April 2016

andanjugadarisebuahproyekpenelitian tentangorang-orangJawa-Islamdi tahun2009-2011

(Rodemeier,2014:133-153).BahansayasecaraumumbisaberbahasaIndonesia.Melaluibeberapa

kursus sayaberupayamempelajari bahasa Jawa, tetapi sebelumpenelitiandimulai sayabelum

bisa menguasai pengetahuan dasarnya. Oleh karena itu, saya senang ketika saya mengetahui

bahwakebanyakanorangKristendiSurakartadalambercakap-cakapsatudenganyanglaintidak

menggunakanbahasaJawamelainkanbahasaIndonesia.Diskusi-diskusitentangtema-temayang

rumitsetiapsaatdapatberlangsungtanpapenerjemah.Semuaterlihatsejalandenganprasyarat-

prasyaratyangideal.

Tetapi,sebagaimanatelahdikemukakandiatas,setelahmenyadaribahwameskipunmereka

berbicara dalam bahasa Indonesia cara bertindak dan berpikir mereka sangat “jawani”. Saya

mencaridiantaraanggotagerejaKharismatikyangdapatmengajarisayabahasaJawa.Beberapa

kejadianyangtidakdisengajamembuatsayabertemudenganseorangpengkhotbahawamdarigereja

Keluarga Allah.DiamengorganisasisebuahibadahberbahasaJawasetiapduaminggusekalidihari

Jumatuntukkuranglebih60orang.Diamenjadipengkhotbahdalamibadahini.Duludiamerupakan

anggotaGerejaReform,GerejaKristenJawa yangsudahadasejakerakolonialBelanda.Karena

itu dia mengakui adanya perbedaan organisasi dan teologi antara gereja arus utama dan gereja

Kharismatik. Saya kemudian berperan sebagaimurid dan dia tidak hanya sekadarmengajarkan

bahasaJawamelainkanjugamenjelaskanperbedaanantaragerejaKharismatikdanGerejaKristen

Jawadanperbedaandiantarakeduagereja inidengan tradisi Jawa.Selain itupercakapandalam

pelajaran itu mengarahkan saya pada ketertarikan terhadap budaya lokal dan pada penjelasan-

penjelasansertaundanganuntukmasukdalamlingkunganJawa-Kristen.Karenagurusayaberasal

dari lingkungankeratonSurakarta,melaluinya sayabisamasukdalam lingkungankelompokelit

tradisionaldiSurakarta.Diatidaklagimelihatdirinyasebagaigurusajatetapijugasebagaimediator

danperantarayangmembantu.Sebagaiseorangpengkhotbahdiajugamempunyaiakseslangsungke

parapemimpingereja.Diamenggunakanrelasiiniuntukmengorganisasisebuahwawancara10 antara

sayadenganpendirigereja“KeluargaAllah”,ObajaSetiawan.Sayatidakpernahmengungkapkan

keinginansayauntukmelakukanwawancaraseperti ini.Tetapimenurutnyahal inipentinguntuk

penelitiansaya.Karenaitudiatidakpernahbertanyakepadasayaapakahdiaharusmembantusaya

melakukankontaktersebut,melainkanyangsayatahudiamengorganisasiwawancaratersebut.Dia

danistrinyaikutambilbagiandalamwawancara.Ketikasayamenyampaikanrasaterimakasihsaya

diajugamenyampaikanrasaterimakasihnyakarenadiajugatelahmempelajaribanyakhalbaru.

Dialahyangmerasabahwa itupenting, sementarabagi saya tidakadaalasanuntuksayamerasa

bahwadiatelahberhutangsesuatu.

Page 12: KAJIAN ATAS GEREJA PENTAKOSTA-KHARISMATIK DI JAWA, …

KAJIAN ATAS GEREJA PENTAKOSTA-KHARISMATIK DI JAWA, INDONESIA:SEBUAH TANTANGAN

42 GEMA TEOLOGIKA Vol. 1 No. 1, April 2016

2. Jarak yang Berhubungan dengan Tempat Tinggal

Di samping menjembatani jarak sehubungan dengan bahasa, hal penting lain yang perlu diatasi

dalammembangunkepercayaanadalahkedekatan.Sepanjanginitidakadamasalahterkaithalini

karenasayaikutterlibatdalamkegiatansosialyangdiorganisasiolehatauuntukgereja.Kegiatan

inikebanyakandilakukandidalamgedunggereja.Tetapiketikasayamencariakseskelingkungan

yangpribadidaripara informansayamunculkesulitan-kesulitanyangtidakdipikirkan.Pertama,

hampirtidakpernahadakunjungankepadawargagereja.Meskipunwargagerejaseringsetiaphari

ada di gereja untuk bersama-sama melakukan sesuatu, mereka jarang tahu alamat tempat tinggal

wargayanglain.Kedua,merekatinggalmenyebardihampirseluruhwilayahkotaSurakarta.Hal

ini adalahdampakdariperkembangankota.Perkawinandanmigrasi (baikkedalammaupunke

luar)adalahalasanmengapawilayah-wilayahyangtadinyamerupakanwilayahtempattinggalorang

Kristenpadaerakolonialberubahmenjadiwilayahdimanaadaberbagaipenganutagama.Kurang

lebihadasekitar30%-40%orangKristendiSurakarta(BadanPusatStatistik,2010;Budijanto,2009:

167;Rodemeier,2012:45)danmenyebardisemuawilayahkotaSurakarta.Karenaituseringkali

kegiatan-kegiatangerejaberfungsimenjagakomunikasidiantarawargagereja.

Bagisayakeberadaanwilayahtinggalparainformanmembuatsayaharusbanyakberkeliling

kota untuk mengunjungi para informan. Tetapi ada masalah dengan kunjungan ini. Saya tidak

melakukanapayangmenjengkelkanparainforman.DiJawaorangbiasanyamelakukankunjungan

hanya di antara kerabat atau tetangga atau karena ada situasi khusus. Orang-orang Kristen

mengorganisasisemuapertemuanmingguandirumah-rumahwargagereja,dimanamerekaberdoa

danbernyanyibersama-sama.Pertemuaninimembuatadanuansasakraldirumahtersebutsaatitu.

Dalampertemuanini,anggotagereja-gerejaKharismatikjugadiperlengkapidenganlaporantentang

beberapa pengalaman terakhir ini yang membuat orang merasa dekat denganYesus. Saya juga

diterimadengansukacitadalampertemuan-pertemuanini.Tetapijugadalamkunjungan-kunjungan

khusus orang tampaknya senang dengan keakraban saya, atau mungkin juga karena saya sebagai

perempuanEropamemberikanperhatiankhususkepadakeluarga-keluargaJawa.Meskipuntidakada

kunjunganbalasandarimerekakepadasaya,kunjungansayaberfungsiseperti“pembukapintu”.Tak

lama kemudian saya diundang menghadiri perayaan pernikahan dan juga ibadah penghiburan untuk

orangyangmeninggaldunia.Denganbegituterbukakemungkinanuntukmengadakanpertemuandi

luaraktivitasgerejaataudidalampertemuaninternalkeluargaataujugadiluarpertemuankeluarga.

Yangkhasdaripertemuan-pertemuaniniadalahkamimendiskusikantema-temayangberhubungan

dengangerejadankeluarga.Itubisaterjadikarenasayasudahmengenalteman-temandankeluarga-

keluarganya sebelumnya. Hal-hal yang didiskusikan berkisar antara agama dan gereja dalam

Page 13: KAJIAN ATAS GEREJA PENTAKOSTA-KHARISMATIK DI JAWA, …

SUSANNE RODEMEIER

43GEMA TEOLOGIKA Vol. 1 No. 1, April 2016

kehidupan bersama di tengah-tengah keluarga sampai ke soal ketidakpuasan terhadap organisasi

gereja.Begitupulamasalahdalamkeluargadapatdibicarakandenganmenggunakanajarangereja.

YangmenjadimasalahutamaadalahlarangangerejauntukberdoakepadaorangJawa-Muslimyang

meninggal.Gereja-gerejaKharismatiksangattegasdanketatterhadapajaranini.Oranghanyadapat

danharusberdoakepadaorangyangmasihhidup.Orangakhirnyapercayabahwaorangpercaya

dalamhidupnyasudahdiangkatmenjadibagiandariYesus.Karenaituberdoapadahari-haritertentu

setelahseseorangmeninggalsebagaimanadalamtradisiJawadianggaptentusajasebagaihalyang

berlebihan.Sudahterlambatmemberikanbantuankepadaorangyangsemasahidupnyatidakberiman

KristenKharismatik.KetidakterlibatananggotakeluargaKristendalamtradisidoaorangJawatentu

sajamenimbulkanpertentangandalamkeluarga.Topikpembicaraanlainyangsensitifdiantarasaya

danparainformanadalahtentangtidakadanyatransparansipenggunaanuangpersembahan.Tetapi

topikinijugasewaktu-waktudibahas.

Keuntungan dari pertemuan khusus yang informal adalah sayamempunyai kesempatan

mengungkapkan kesan-kesan saya dan mengemukakan kesimpulan-kesimpulan yang bersifat

sementara. Saya mendorong rekan-rekan diskusi saya untuk melengkapi dan memperbaiki

kesimpulan-kesimpulan saya. Menjadi sangat jelas bagi saya bahwa kerja keras saya untuk

mengatasi jarak yang disebabkan oleh bahasa dan tempat tinggal benar-benar memperkuat

kepercayaanyangada.

3. Memilih Menghargai Jarak

Dapatdisimpulkanbahwasayabisaditerimaketikasayamengunjungirumahparainforman.Tetapi

sayaharusmenunjukkandenganjelasbahwasayamenghargaijarakyangada.Jarakinilebihdiapresiasi

ketimbangkedekatanataubahkanketerlibatansecarapersonal.Darisisisayakeberpihakanditolak

karenadianggapsebagaiikutcampur,sementaraempati-pengakuan—penekananpadapengakuan—

dilihat sebagai hal yangpositif.Ketika sayamenempatkandiri sebagai orangyangbelajar, saya

mengalamibanyakhalkhusus.Karenaitusayaberusahamemimpinpercakapansehinggasayadapat

meminta penjelasan atau bantuan dari pihak lain. Permintaan saya untukmembantumencarikan

tempatpenginapanuntuksayadipahamisebagaimemintatolong.Tentusajahaliniberfungsidengan

baik ketika saya mencari penginapan di pinggiran kota. Saya meminta beberapa warga gereja

untukmenyediakansatukamardirumahmereka.Ketikasayamemasukirumahtersebut,pemilik

rumahtersebutbenar-benarmerasaterhormat.Merekakhawatirkeberadaanrumahmerekaterlalu

sederhanabagi saya.Mereka sangat senangkarenabisaberbagidengan saya tidakhanya terkait

denganaktivitas-aktivitasgerejamelainkanjugaaktivitas-aktivitasmerekasendiri.Merekadengan

Page 14: KAJIAN ATAS GEREJA PENTAKOSTA-KHARISMATIK DI JAWA, …

KAJIAN ATAS GEREJA PENTAKOSTA-KHARISMATIK DI JAWA, INDONESIA:SEBUAH TANTANGAN

44 GEMA TEOLOGIKA Vol. 1 No. 1, April 2016

senanghatimenjelaskantentanggereja,imanmereka,danbanyaksisi-sisilainkehidupan.Situasi

dikotasangatberbeda.Permintaansayauntukmendapatkansebuahkamar tetap tidakmendapat

perhatian.Orangbersikap seakan-akan saya tidakpernahbertanya.Hanya seorangpendetayang

mengharapkanadaapresiasidarigerejakepadasaya.Beliaudengansenanghatimenawarkansaya

untuktinggaldirumahnya.Orangnyajugamenyenangkan.Jugakeluargadariseorangmahasiswa

yangstudidiJermanmenawarkantempattinggalkepadasaya,sebagaibalasanuntukorangJerman

yangtelahmembantukerabatnya.SayalebihsenangtinggaldirumahwargagerejaKeluargaAllah,

tetapisayangtidakadayangmenawarkantempattinggal.Akhirnyasayatinggaldengankeluarga

seorangpendetaketurunanTionghoa.BeliaumenjadipendetadisalahsatuGerejaKristenIndonesia,

sebuahgerejareformasicalvinisyangberlatarbelakangetnisTionghoa.Gerejainididirikanpada

masakolonial.Gerejainisejakbeberapatahunmengalamipersoalanyangdiakibatkanolehbanyak

wargagerejayangpindahkegerejaKharismatikKeluargaAllah.Sayamengenalpendetainidan

keluarganyaketikabersama-samastudidiJerman.Sayangnyasituasiinitidakmenolongsayauntuk

membangunhubunganyang erat denganpara informangerejaKharismatik.Meskipundemikian

keluarga ini memberikan kesempatan yang sangat berharga bagi saya untuk berdiskusi tentang

kehidupangerejadanorangKristendiIndonesiadankotaSurakartadenganseseorangyangdikenal

keluargainidanyangtahutentangtopik-topiktersebut.

Warga gereja Kharismatik membatasi topik-topik percakapan kami dan komunikasinya

dengansayahampirhanya terbataspadakegiatan-kegiatangereja.Merekamenjawabpertanyaan

saya,berkomunikasi,danmengizinkansayaikutsertadalampertemuan-pertemuankelompok.Dalam

salahsatupertemuanmingguandari“kelompoksel”kepadasemuayanghadirdiajukanpertanyaan

tentang kedekatan individual denganYesus: “Sudahkah kamu siapmelewati ujian dariYesus?”

Ketikasayamemberikesantidakbisamenjawab,sayadiyakinkanbahwaYesustelahmenjadikan

sayamilik-Nya.AlasannyaadalahkarenaYesustelahmenuntunsayauntukdatangkepadamereka.

Jawabaninisejalandengantingkatkedekatanyangmungkinsangattinggidimanaseoranganggota

gerejaKharismatikdapatbersikapmenerimaseseorang,baikyangbukanwargagerejamaupunyang

bukananggotakeluarganya.

PENDEKATAN DALAM BIDANG PENELITIAN MENGENAI KRISTEN KHARISMATIK

Sayamasihmerasa tidakpuasdengan situasi penelitian saya. Inimengganggu sayakarena saya

merasasulitmemahamiparainforman.Karenaitusayakembalibertanyaapakahbukansayasendiri

yang mencari masalah? Saya tidak mempunyai kesan bahwa inti persoalnya berkaitan dengan

Page 15: KAJIAN ATAS GEREJA PENTAKOSTA-KHARISMATIK DI JAWA, …

SUSANNE RODEMEIER

45GEMA TEOLOGIKA Vol. 1 No. 1, April 2016

keluarnyasayadarigereja.Halinitampaknyatidakmengganggu,bahwasayasendiritidakbegitu

aktifsepertimerekayangterlibatdalamkehidupankekristenan.Selainitu,sayajugasenangkarena

diterimasecara luas.Banyak informanyangberpikirbagaimanamerekadapatmenarikperhatian

sayaterhadapapayangmerekaketahuidanyangmenjadiketertarikanmereka.Karenabanyakorang

Kristenberupayauntukditerimaolehanggotakeluarganyayangnon-Kristen,merekamenunjukkan

perhatian yang positif melalui kehadiran saya. Yang lain memanfaatkan saya sebagai alasan

melakukan perkunjungan untukmenyegarkan kembali komunikasi dengan non-Kristen. Seorang

pendetaMennonitebersama-samadengansayamelakukankunjungankebeberapaorganisasiIslam

yangradikaldanliberal.Organisasi-organisasiinibersamadenganpendetatersebutmengorganisasi

program-program untuk menangkal radikalisasi dalam masyarakat. Guru bahasa Jawa saya

mengorganisasisebuahwawancanaantarasayadenganpendirigerejaKharismatikKeluargaAllah,

sebagaimana sudah dikemukakan sebelumnya.Banyak orangmengundang saya untuk ikut serta

dalamkegiatan-kegiatangerejamereka.Beberapaorangbenar-benarberharapdapatmenuntunsaya

menjadiorangpercaya.Ketikatujuaninitidaktercapai,apayangmenjadiketertarikankamidisatukan

dalamaksibersamadanmemberisayakesempatanuntukmelakukanpengamatanpartisipatif.

Ada ketidakpuasan saya terhadap hal yang lain. Saya jelas tidakmerasa nyaman dengan

ibadahdankegiatan-kegiatanmisinya.Sejaksebelumpenelitiandimulaisayasudahtahubahwaada

banyakdenominasiKristen,dandenganbantuanliteraturyangadaperbedaandiantaradenominasi

inidapatdiperlihatkan.Tetapikenyataanyangsesungguhnyabarusayaketahuiselamamelakukan

penelitian. Ketika mengunjungi Gereja Keluarga Allah gambaran saya tentang gereja Luteran

munculdanbenar-benarmembingungkan.Sayatidakpernahmendugabahwaituakanmengganggu

sayaketikasebuahibadahsecaranalartidaksesuaidengangambaranyangsayakenal.Gambaran

yangditampilkanmewakiligambaranmodernitasdankemewahan.PresentasiPowerpoint,ACyang

sangatdingin,eskalator,danliftmenghiasigedunggereja.Tentusajasayasadarbahwainimerupakan

sebuahupayauntukmenjembataniperasaanparapengunjung ibadahyang ingin terlihatmodern.

Tetapiapakahiniyangmengganggusaya?Denganikutsertadalamibadahdan“pertemuansel”serta

melalui penjelasan dan pengamatan saya berusaha mengatasi perasaan tidak suka terhadap ibadah

minggu.Ibadahselaludimulaidengankuranglebih60menitlagu-lagupujiankepadaYesusdalam

bahasaIndonesiadanInggristetapidinyanyikandengangayamusikpop-rockyangmemekakkan

telinga.Setelah itukantongpersembahandiedarkan.Menurutwarga jemaatmereka tidakpernah

merasabahwainisebuahkewajiban.Setelahitumerekaakanmendengarkankhotbahyangmudah

dipahami.Urutaninibagisayamemberikesanbahwaorangharusmembayarsebelumdiamenerima

sesuatu.Karenaitusayabertanya-tanyaapayangakandilakukansecarakhususdenganpersembahan

tersebut dan dapatkah persembahan itu memberi dampak positif? Tentu saja musik dan pujian

Page 16: KAJIAN ATAS GEREJA PENTAKOSTA-KHARISMATIK DI JAWA, …

KAJIAN ATAS GEREJA PENTAKOSTA-KHARISMATIK DI JAWA, INDONESIA:SEBUAH TANTANGAN

46 GEMA TEOLOGIKA Vol. 1 No. 1, April 2016

memilikiperanutamadalamibadah.Musikdanpujianinimembuatorangyanghadirdalamibadah

mengalami kondisi keadaan tak sadarkan diri yang dikatakan trans atau kesurupan, dan juga ada orang

tertawaterbahak-bahakdantidakbisaberhenti.Dengandemikianterpenuhiapayangdiharapkan

daripertemuanibadahtersebut,karenadipercayaituadalahtandadariRohKudusyangmasukke

tubuhnya.Setiaporangyangmengalamiperistiwapemenuhaninisangatbersyukurdantentusaja

memberikanpersembahannyadengansukacitadanhatiyangrela.Persembahaniniberkaitandengan

sepersepuluhdaripendapatannya.DemikianterpenuhiapayangdikatakandalamAlkitab.11Urutan

acaraibadahselanjutnyaadalahkesaksiandariwargagerejayangmengalamiperistiwapemenuhan

itu.Merekaakanbercerita tentangkapandanbagaimanamerekadatangkegerejadankaitannya

dengankariernyaataukapandiamenyadarikedekatannyadenganYesus.Khotbahyangdisampaikan

berbeda dengan yang banyak dijumpai di denomonasi lainnya di lingkungan gereja-gereja protestan

di Indonesia. Pendetamemakai jas yang elegan dan berdasi.Tidak adamimbar besar seperti di

gereja-gereja Protestan umumnya, melainkan hanya mimbar kecil untuk berkhotbah. Di Gereja

KeluargaAllahadatulisandalambahasaInggrispadamimbarkeciltersebut:“Save the lost at any

cost”(‘Selamatkanlahyanghilang,berapapunharganya’).Ketikaberkhotbah,pengkhotbahakan

berjalankesanakemaridanmemberikesansebuahkhotbahyangperformatif.Bahkanlebihjelas

ketimbang khotbahnya di internet di mana kata-katanya mudah diikuti sehingga mengingatkan orang

padapenampilannyadalamsebuahseminardanpelatihanbisnis.Diaberjalanketepipanggungdan

berbicara dengan jemaat yang duduk tepat di depan panggung dan mendorong mereka untuk selalu

beranimerespondengankuatdanenergik.Iamengutipayatalkitabuntukmenekankanbahwasikap

inidikehendakiAllah.KemudiansepertidalamteaterdiamengubahgayanyasepertigayaorangJawa

yang tenang, terkendali, dan tidak terburu-buru, seakan-akan gaya yang seperti ini tidak dikehendaki

AllahkarenaitutidakditemukandalamkutipanAlkitabyangdipilihnya.Setelahberlangsungselama

kuranglebihduajam,ritualibadahMingguinidiakhiridenganbertepuktangandanberjabattangan

dengan jemaat di sekelilingnya. Jikamelihat kembali ibadah ini bagi saya ada yang hilang dari

pengamatansayadisini,yaituDoaBapaKamiatauPengakuanImandanapayangmenjadilatar

belakangbudaya.Tentusajainitidakdilakukansebelumnya.Sebaliknyadoayangbersifatpribadi

yangdipanjatkankepadaYesus.Doapribadiinidiresponberulang-ulangolehsemuajemaatdengan

ucapan“amin”dandengansuarayanglantangataudengantepuktangan.Ibadahdiakhiridengan

beberapapujiandimanadalampujiantersebutnamaYesus,Allah,danRohKudusdisebut,kadang

hanyasalahsatuyangdisebuttetapijugakadangketiganyadisebut.Yesus,kasih,danrinduadalah

kata-katayangmenonjoldarilirikpujia-pujianyangdinyanyikan.

Setelahmelakukanpenelitianulangsayamemutuskanuntuktidakmembiarkandirisaya

terus dibatasi oleh apa yang saya rasa berusaha menemukan alasan-alasan khusus bentuk yang

Page 17: KAJIAN ATAS GEREJA PENTAKOSTA-KHARISMATIK DI JAWA, …

SUSANNE RODEMEIER

47GEMA TEOLOGIKA Vol. 1 No. 1, April 2016

sebenarnya dari ibadah tersebut. Di samping ikut serta danmengamati sayamenanyakan dan

mengarahkanpercakapanberkaitandenganhubungan-hubunganyangmasihbelumjelasbagisaya.

Sayabelajarbahwaalasan-alasanterpentinguntukorangdatangberibadahadalahlagu-laguyang

menarik dan mudah diingat, tema-tema khotbah yang menyenangkan, dan yang lebih utama lagi

adalahperasaan.Percakapaniniberlangsunglamasampaidengansayabisabertanyadandapat

mengarahkan percakapan, bahwa saya tidak lagimemperoleh jawaban tentang konsep-konsep

religiositas dan tujuan-tujuan dari religiositas kekristenan Pentakostal sebagaimana yang diajarkan

dengancarayangserupadiseluruhdunia.Isinyaselalubersangkutpautdengansatuataubeberapa

pernyataanberikutini:itutidakberpengaruhpadaapapunkarenapercayakepadaYesusdanYesus

selalumenuntundanmelindunginya.Ketikaorangkehilanganpegangan,diaharusberdoadan

membacaAlkitab.Penyakitdanpenderitaandisebabkanoleh“setan”yangtakutterhadapYesus

dan berkeliaran di sekitar orang percaya.Karena itu selama ibadah selalu ada situasi dimana

orang-orangyanghadirkerasukansetan.Merekayangsungguh-sungguhberimandanrajinberdoa

menolongdanmelindungidirinyadanjugayanglaindarikuasajahatini.Jawabandaripendiri

GerejaKeluargaAllahhampirserupa,meskipunjugalebihsedikitsulit.Tidakmudahmembuat

diamenjawabtanpamenggunakanjawaban-jawabanyangsudahstandarataubiasadipakai,yaitu

bahwasegalasesuatudiberikanolehAllah.DiasenangmenjawabdenganmengacupadaTuhan,

dimanapadasatusisiberhubungandenganbagaimanaTuhanakanbertindak.DisisilainTuhan

selalumemberikantantangan-tantanganbaru.Misisaatiniadalahmenyebarkankekristenanbukan

hanyadipulauJawamelainkandiseluruhdunia.SejaksaatituGerejaKeluargaAllah menyebar

sampaikeKalimantandanPapua.Ketikasayatidakmemerhatikandenganseriusdiamenjawab

setiap pertanyaan saya dengan pola seperti ini dan menegaskanmakna dari jawaban tersebut

sebagaimana biasa dalam gereja Pentakosta, yaitu dengan menyebut beberapa ayat Alkitab atau

salahsatuayatdarisalahsatukitabInjiltanpamengutipteksnya.

Saya harusmengubah pertanyaan-pertanyaan saya. Penjelasan-penjelasan tentang sejarah

kehidupan berfungsi dengan sangat baik. Para informan menjelaskan dengan penuh semangat

perbedaan-perbedaan pokok antara hidup yang sekarang dengan hidup yang dulu atau bagaimana

mereka memiliki pengetahuan yang lebih pasti. Penjelasan-penjelasan ini membuka sejumlah

kemungkinanuntukpertanyaanlebihlanjut.Tidakterbantahkanbahwaparainformanjugamerasakan

sesuatu yang berbeda ketika ditanyakan tentang gereja dan iman, karena mereka menceritakan

sejarahmerekasendiri.Merekajugaberbicaratentangaturan-aturanmanayangmempersulitdan

mempermudah hubunganmereka dengan para kerabat dan tetanggamereka.Kebanyakan gereja

KharismatikmenyesuaikanmasaberpuasadalamkekristenandenganwaktupuasakaumMuslimdan

membiarkanwargagerejauntukberpuasapadawaktutersebut.Atauwaktudoapagiyangdisejajarkan

Page 18: KAJIAN ATAS GEREJA PENTAKOSTA-KHARISMATIK DI JAWA, …

KAJIAN ATAS GEREJA PENTAKOSTA-KHARISMATIK DI JAWA, INDONESIA:SEBUAH TANTANGAN

48 GEMA TEOLOGIKA Vol. 1 No. 1, April 2016

dengandoa-doaorangMuslim.Dengandemikianmereka(KristendanMuslim)bersamaberdoadi

waktuyangsamameskipundibangunanyangberbeda.SebaliknyagerejaKharismatikmelarang

wargauntukmenyembahorangmatidimanadalampemahamanmerekatidakadagunanyaberdoa

untukorangyangsudahmeninggaldankarenaitu tidakperludilakukan.Sikapinimenimbulkan

konflik dalam hubungannya dengan kekerabatan di lingkunganmasyarakat Jawa.Di Jawa pada

hari-hari tertentu setelah orang meninggal dimakamkan, keluarga dan tetangga berdoa bersama di

rumahorangyangmeninggal.Penolakanorang-orangKristenKharismatikuntukikutambilbagian

dalam doa kepada orang yang sudah meninggal, baik di rumah orang yang sudah meninggal maupun

di rumahnya sendiri, merupakan sebuah penolakan secara terang-terangan terhadap tradisi dari

masyarakatmayoritasdanhal inidapatmembahayakanorang-orangKristenkarenamerekaakan

diasingkandarikomunitassosialmasyarakatJawa.

MISI MELALUI PENYEMBUHAN

Pemikiran-pemikiranyangadaberkaitandenganpenelitiansayamenunjukkanbahwapemikiran-

pemikiran yang berhubungan dengan soal jarak yang saya temukan sesungguhnya tergantung lokasi

tempattinggalsaya,apakahituditengahkotaataudipinggirankota.Sayajugakurangsenangdengan

jalannya ibadah yang tidak biasa untuk saya dan juga dengan penjelasan-penjelasan pengalaman-

pengalamandanpengamatan-pengamatanyangselalusama.Halyanglebihsedikitpentingdansulit

sebagaimanadidugaadalahtatabahasaJawaatauadanyajarakantarasayadengankekristenanatau

secarakhususgerejaKharismatik.Tetapiadaalasanlainyangsecarakhususberkaitandengansaya

sendiri. IniberkaitanjugadenganmisidarigerejaKharismatik.WargagerejaKharismatikdalam

hidupnyadiduniaharus“memilikikasih”danmembebaskanmanusiadari“yangjahat”.

Anjuraninisayaalamisendiriketikasayamengikuti ibadahMingguAdvendarisebuah

gerejaPentakostapadabulanDesember2011.Bagigerejatersebutyanghadirdalamibadahyang

diadakan secara khusus ini adalah orang-orang yang baru dibaptis dan dulu adalah anggota dari

jamaahMuslimAhmadiyyah.Melaluibaptisan,merekaakandilindungidaripenganiayaanyang

dilakukanolehkelompokMuslimfanatik.KelompokinitinggaldipesisirpantaiJawadandibawa

kegerejadenganmenggunakanbus.UntukmembuatmerekayangbarumenjadiKristeninilebih

beriman,adaduahalyangharusmendapatperhatiankhusus.Setiaporangharusbernyanyidengan

perasaan antusias danmengangkat tangan setinggi-tingginya.Orang, seperti saya, yang hanya

berdiri dan tidak bernyanyi dengan suara yang nyaring serta mengangkat tangan ke atas akan

didesakolehpemandupujiandiruangantersebutuntukterlibatdenganlebihaktif.Disamping

Page 19: KAJIAN ATAS GEREJA PENTAKOSTA-KHARISMATIK DI JAWA, …

SUSANNE RODEMEIER

49GEMA TEOLOGIKA Vol. 1 No. 1, April 2016

bernyanyi ada juga orang-orang yang secara sukarela ingin disembuhkan. Misalnya pendeta

memegangtanganseoranglaki-lakiyangmengeluhtentangsakitdibahunya.Laki-lakitersebut

harus menirukan apa yang dikatakan pendeta tersebut, yaitu bahwa dia akan segera berhenti

merokok. Tetapi lelaki tersebut menolak untuk menirukan kata-kata tersebut. Dia tidak ingin

berhentimerokok.Kemudianterjadidiskusidiantaramereka.Sangpendetamenekankanbahwa

penyembuhanmungkinterjadijikaapayangdikatakansangpendetadiikutidenganbenar.Mereka

kemudianmengulangihaltersebutsekalilagi.Disampingpendetaberdirijugaseorangperempuan

yangdisembuhkan.Kemudianpendetatersebutdengansingkatbertanyaapakahadadampakdari

upayapenyembuhanyangdilakukankepadanya.Perempuanitumengatakan“iya”dankemudian

bolehdudukkembali.Sekarang laki-lakiyangmerokok ituditanyabagaimanadengansakitdi

bahunya.Diadenganyakinmengatakanbahwasakitnyatelahhilang.Pendetatampaksenangdan

mengizinkan laki-laki tersebutuntukdudukdanmenjelaskankepada semuayanghadir bahwa

tanpa bantuannyamujizat yang semacam itu tidak akan sungguh-sungguh terjadi. Syarat satu-

satunyahanyalahpercayadengansungguhkepadaYesus.Padaakhirnyamerekayanghadirdiberi

makansiangdanuangsakudandiantarkembalikerumahmerekadenganbus.Sebagaimanasaya

duga dan berdasarkan percakapan saya setelah ibadah tersebut serta penelitian yang dilakukan

kemudian saya mendapat kepastian bahwa orang yang hadir tidak ada hubungannya dengan

Ahmadiyyah.Merekayanghadirdalamibadahtidakpernahsecaraaktifmempraktikkanagama

tertentudanjugatidakdibaptis.Merekamaudatangkekotakarenamerekadijanjikanakandiberi

uang.Ketikajanjitersebuttidakdipenuhisebagaimanayangmerekaharapkan,merekamelaporkan

kepolisi.Dengandemikianmenjadijelasbahwasemuayangberhubungandenganibadahyang

tidakmasukakalituharusditinjaukembali.

Berbedadengansaya,tidakseorangpunyangbersikapcanggungterhadaphaltersebut.Tetapi

menurut saya,para informansaya selamamerekaadalahanggotagerejaKharismatik, juga ingin

agar sayamengalamipenyembuhanspiritual-religius semacam itu.Tanpadipaksa,merekaselalu

berusahaagarsayamerasadanmemahamibahwaYesustelahmenjadikansayamilik-Nyadanmereka

selalumenolongsayasupayasayamenginterpretasitandaYesusdenganbenar.Seoranginforman

menjelaskanbagaimanapengalamannyamengalamisuatukekuatanistimewaketikamengucapkan

nama“Yesus”.Diasendiripernahkehilangankekuatannyauntukdisembuhkandengancaradihipnotis

dandiatidakpernahlagimenggunakannarkoba.Gerejanyamenyediakansebuahruangdoayang

dibukaselama24 jamuntukmerekayangmencaripertolongan.Dalamruang tersebutselaluada

anggota gereja yang hadir dan bermain gitar untuk membantu mereka yang membutuhkan bantuan

melaluipujiandandoa.Informansayamelaporkanbahwadiakadang-kadangmembantumereka

yangdatangkesitubisasangatmelelahkan.Dibutuhkanwaktukuranglebihduajamsampaidengan

Page 20: KAJIAN ATAS GEREJA PENTAKOSTA-KHARISMATIK DI JAWA, …

KAJIAN ATAS GEREJA PENTAKOSTA-KHARISMATIK DI JAWA, INDONESIA:SEBUAH TANTANGAN

50 GEMA TEOLOGIKA Vol. 1 No. 1, April 2016

merekapadaakhirnyamengucapkan“Yesus”diakhirpujianmereka.Tetapisekalinama“Yesus”ini

diucapkanadaperasaandibebaskandanorangmenangisdenganbebas.

Berdasarkansemualaporandanpengamatantersebutsayamenyimpulkanbahwakesediaan

untukmenolongorangmelalui doa adalah jugaberhubungan erat denganpenelitian saya.Tugas

misibagisemuawargagerejamembuatmerekamenganggapsayasebagaiorangyangharusdiinjili

dan atas dasar itu orang dapatmenerima bahwa orang-orang tersebut dapat diinjili. Saya sudah

siap untuk berhadapan dengan gereja. Sayamenghadiri ibadah-ibadah dan pertemuanmingguan

“kelompoksel”.Sayangnyasayatidakbisamemahamigejala-gejalayangadadenganbenar.Untuk

itumerekamemberikanwaktukepadasaya,sedapatmungkinmemenuhikeinginan-keinginansaya

dan termasuk membiarkan saya bersaat teduh dan kadang-kadang juga berdoa dengan suara yang

bisadidengar.Jarakyangsayarasakandapatsecaraesensialdidasarkanpadakenyataanbahwaorang

sangatbersediamerangkulsayauntukmemampukansayamemilikipengalamanimandenganYesus,

tetapitidakdengancaramemaksa.Dengandemikiansayaharusmenyimpulkanbahwasayalahyang

menginginkanadanyajarakagartidakdiinjil,tetapiparainformandengansenanghatiingintetap

membangunkedekatan.

REFLEKSI ATAS PENGALAMAN PENELITIAN

Sebelumsayamemulaibagianterakhirpenelitiansayapadaawaltahun2014,sayatelahberurusan

denganhal-halyangspesifik.Sayakemudiansampaikepadakesimpulanbahwaadanya jarak ini

bukandisebabkanolehbaikpribadisayamaupunkarenasayatidakberiman.Merekadenganjelas

memberisayawaktuuntukmenjadiorangberimandankarena itu tetapmembangunkomunikasi

dengansayasecarakhususdanmenerimasetiapusahasayauntukmembangunkomunikasi.Saya

menyadaribahwamerekatetapmenginginkansayamenjadiorangyangpercayakepadaYesus.

KelemahansayadalamberbahasaJawa tidakmempunyaipengaruhpenting.Upayauntuk

mendengarkandanmemahami informasiyangdiberikanpara informantidakmengalamikendala

karena disampaikan dalam bahasa Indonesia. Saya hanyamengalamimasalah berkaitan dengan

ketidakcocokkan antara gaya komunikasi dari budaya Barat dan yang berciri modern yang dicirikan

oleh pola komunikasi yang langsung, terbuka, dan setara dengan gaya komunikasi yang didasarkan

atas norma-norma Jawayangdicirikan oleh pola komunikasi yang tidak langsungdan sungkan.

UntukitusayaharusberlatihberbicaradalambahasaIndonesiadengangayaJawa.Berkaitandengan

lingkungantempattinggalyangidealdapatdisimpulkanbahwahaltersebutjelastergantungpada

apakah kebanyakanwarga gereja tinggal di sekitar gereja ataukahmenyebar di seluruhwilayah

Page 21: KAJIAN ATAS GEREJA PENTAKOSTA-KHARISMATIK DI JAWA, …

SUSANNE RODEMEIER

51GEMA TEOLOGIKA Vol. 1 No. 1, April 2016

kota.Berkaitandenganmasalahyangterakhir inipersoalanmemilih tempat tinggal tidakbanyak

berpengaruh pada penelitian ini. Berkaitan dengan persoalan yang pertama saya sangat dibantu

ketikatinggaldirumahsalahseorangwargagereja.Halinijugaselalumenolongdalammengatur

percakapandenganinformanyangsamaditempatyangberbeda.Dengandemikianlebihmudahjuga

untukmembuat topikpembicaraanyangbervariasi.Saya jugadenganbegitumemilikigambaran

yanglebihluastentangkehidupanorangKristendiJawa.Carayangserupainijugamembantudalam

menyampaikan penjelasan-penjelasan tentang sejarah kehidupan dan untuk menilai konsekuensi-

konsekuensidarinorma-normaagama.Sayajugadapatmengarahkanpercakapan-percakapanyang

bersifatpenjelasan,ketikadimungkinkanuntukmengambilperantersebutyangmiripsepertiseorang

pelajar.Orangjugasenangterusmembantusayabilaapayangsayasampaikandiformulasikanseperti

mengajukanpermohonanbantuan.Danhalitumungkinketikasayayakinbahwasayabisameminta

penjelasantentangsuatuhal.

Sebagaipenutupsayainginmembahasbeberapapertimbangandalammenulisartikelini.

Sayamulaidenganpemikiranbahwaparainformandansayamempunyaiide-ideyangcukupdi

manasetiaporangsejakawalmemilikigambaranyangjelastentangyanglain.Sulitbagikeduanya

untukmelepaskangambarantersebut.Padaawalnyasayayakinbahwaanggapan-anggapandari

satuterhadapyanglainadalahalasanbagikesulitanyangsayatemuidalampenelitianini.Tetapi

ketika saya menulis semua yang saya anggap sebagai gangguan dan mencari bukti-bukti untuk

alasan-alasanyangsayabuat,sayayakinbahwamasalah-masalahyangadadapatdikurangi.Saya

tidakingindiinjilidantetapmempertahankanjarak.Selainitu,dalamsemuaibadahdigereja-gereja

Kharismatik,dimanaribuanorang“di-mainstream-kan”didalamibadahdenganmengfokuskan

pada pemuliaanYesus, sayamerasa tidak nyaman dan harus berjuangmelawan tekanan ingin

melarikandiridarisituasiyangada.Semuainibagisayahanyamempunyaisedikitketerkaitan

denganharapan-harapandananggapan-anggapandariparainformansaya.Tetapilebihberkaitan

denganketakutan-ketakutansaya,bahwabisasajamenjaditidakpeduliterhadapsaya,bilasaya

tidakmaumenjadianggotagerejamereka.

UCAPAN TERIMA KASIH

Saya ingin berterima kasih kepada Yayasan Riset German (DFG) sebagai bagian dari fokus

penelitian Jerman-Perancis,LOTWOR (Local Traditions and World Religions—‘TradisiLokal

danAgama-agamaDunia’):The Appropriation of “Religion” in Southeast Asia and Beyond yang

mendukungterlaksananyapenelitianyangtertuangdalamtulisanini.Sayajugaberterimakasih

Page 22: KAJIAN ATAS GEREJA PENTAKOSTA-KHARISMATIK DI JAWA, …

KAJIAN ATAS GEREJA PENTAKOSTA-KHARISMATIK DI JAWA, INDONESIA:SEBUAH TANTANGAN

52 GEMA TEOLOGIKA Vol. 1 No. 1, April 2016

kepadasemuapesertaWorkshop“TempatEtnologidalamIlmuPengetahuan,DuniaKerja,dan

Publik”padaKonferensiPerhimpunanEtnologiJermantanggal2-5OktoberdikotaMainzdan

secarakhususkepadaparapenyelenggara,ErdmuteAlberdanTabeaHäberlein,untukkomentar-

komentarnyayangsangatberharga.Sayajugapadakesempataniniinginberterimakasihkepada

parainformansayadankepadapendetadanistrinyayangtelahmengizinkansayauntuktinggal

dirumahnyaselamamelakukanpenelitian.Merekatelahmenyambutsayadenganberbesarhati

dalam lingkungankeluarganyadan juga terlibat dalamdiskus-diskusi yang sangat bermanfaat.

SayajugainginberterimakasihkepadaJozefM.N.Hehanussayangmenerjemahkanartikelini

daribahasaJermankebahasaIndonesia.

Catatan

1 Artikel ini diterbitkan sebelumnya di dalam Bahasa Jerman: “Herausforderungen bei der Erforschung vonChristenaufJava”(ChallengesofEthnographicResearchAmongstMembersofCharismaticPentecostalChurchesonJava,Indonesia),Curare–Zeitschrift für Ethnomedizin und transkulturelle Psychiatrie,2015(April),38,h.134-146.

2 Tulisaninimerupakanrevisidaripaper:“WechselseitigeZuschreibungen:HerausforderungenbeiderErforschungvonChristenaufJava”yangdipresentasikandalamPanelke-22daripertemuanPerhimpunanPakarEtnologiJermandibawahtema:“Lokalitas.EtnologidalamSains,DuniaKerjadanRuangPublik”,yangdiselenggarakandiMainztanggal2-5Oktober2013.

3 Untukmemahamisituasiyangada,sayamenggunakanbeberapapublikasiyangberkaitandenganJawa,antaralain:tentangsejarahkekristenandiSurakarta(Budijanto,2009)atausecarakhususdalamhubunganantaragerejadanbisnis(KoningdanDahles,2009;Koning,2009;Kristanto,2006);karya-karyaklasikdariCliffordGeertz (1976) tentang agamaJawadanjugakaryaHildredGeertz(1989)yangmembahasmasalahnilai-nilaidannorma-normayanglebihtradisionaldalamkeluargaJawa;karyaNielsMulder (1983)tentangmistikJawadankaryaFranzMagnis-Suseno (1981)tentangetikaJawasebagaisebuahkonteksyangsangatberharga.

4 KristendanMuslimdiIndonesiasama-samamenggunakankataAllah.5 GerejayangterbesaradalahGereja“ReformedInjiliIndonesia”diJakarta,Gereja“Bethani”diSurabaya,Gereja

“MawarSaron”diSurabaya,Gereja“JemaatKristenIndonesia”diSemarang,danGereja“KeluargaAllah”diSurakarta.Gereja-gerejainijugamempunyaicabangyangtidakkalahbesarnyadibeberapakotalaindiJawa.

6 SuatuketikadalamkelompokdoadarisebuahgerejaCalvinissayamengatakanbahwasayaseringbergerejadigerejaKharismatikdanbelajarbahasaJawa,kemudiansayaditanyaiapakahsayajugaakanmempelajaribahasaRoh.RekanbicarasayakemudianmengatakanbahwabahasatersebutdapatdipelajaridandimengertisehinggasayanantidapatmenerjemahkanapayangdikatakandalamibadahKharismatik.

7 Tugasataumisigerejainidapatdibacadisitus-situsgereja-gerejaKharismatik.PendiriGerejaKeluargaAllahdiSurakartamenyebutpanggilaninisebagaitujuanutamadarikaryamisigerejanya(wawancaraPendeta,kepalaGereja,padatanggal18April2014).

8 KaryaWardKeeler(1983,1990)sangatmembantudalammemahamikehalusanpenggunaanbahasadilingkungankeluargadantetangga.BahasaJawamemilikibeberapatingkatandengankosakatadantatabahasanya.JamesSiegel memperlihatkan perbedaannya denganmembuat perbandingan dengan bahasa Ingris dan Jerman (Siegel, 1993: 4).Setiaporangdalamberkomunikasiakanmenggunakantingkatbahasayangberbedabergantungpadaposisinyadalam

Page 23: KAJIAN ATAS GEREJA PENTAKOSTA-KHARISMATIK DI JAWA, …

SUSANNE RODEMEIER

53GEMA TEOLOGIKA Vol. 1 No. 1, April 2016

masyarakat tetapi juga posisinya ketika berbicara dengan orang lain. Ekpresi bahasa dan perubahan bahasa selamapercakapanberlangsungmemperlihatkanhierarkisosialdanbagiorangJawayangmenjadiparameterpentingnyaadalahkedekatanhubungandanjugabentukkomunikasiyangformalatauinformal(Kistler,2003).

9 Bandingkan Susanne Schröter (2013) terkait penelitiannya terhadap konteks Katolik di Flores. Percakapan-percakapanyangterjadidiawalpenelitiannyasangatdipengaruhiolehkecurigaan-kecurigaanmerekaberkaitandengankeagamaanmereka.

10WawancaratersebutberlangsungpadahariJumatAgung,18April2014,disaatjedaibadah,yaitudiantarajam07.00dan09.00.

11Sayaheranbahwatidakadatransparansiberkaitandenganpersembahandalamhalpenerimaandanpengeluarannya.Sebagianbesarwargagerejatidakpernahmempersoalkanhalini,karenamerekaberpikirtelahmenyerahkanuangnyakedalamtanganTuhandanpemimpingerejamelakukanapayangmenjadikehendakAllah.RumahpribadidanmobilyangmahaluntukpemimpingerejadanpendetadimengertisebagaikehendakAllah.Kekayaanyangdipamerkaninimembuatorangtidakdengansungguh-sungguhpercayakepadaYesus.Merekaberharapsuatuwaktumerekajugabisakayasepertipendeta.Sayasecarakhususmerasaheranterhadappengelolaanpersembahankarenaselamabertahun-tahunkasuskorupsimerupakanberitayangdominandisuratkabar-suratkabarIndonesia.

DAFTAR PUSTAKA

BadanPusatStatistik.2010.“SensusPenduduk2010”,http://sp2010.bps.go.id/index.php/site/index

(diakses15.04.2012).

Budijanto,B.2009.“EvangelicalsandPoliticinIndonesia:TheCaseofSurakarta”,dalamLumsdaine

D.H. (ed),Evangelical Christianity and Democracy in Asia, Oxford, NewYork: Oxford

UniversityPress,h.155-83.

Crouch,M.2007.“RegulatingPlacesofWorshipinIndonesia:UpholdingFreedomofReligionfor

ReligiousMinorities?”,Singapore Journal of Legal Studies,h.96-116.

Geertz,C.1976.The Religion of Java, UniversityofChicagoPress.

_____ .1973.“’DeepPlay’:BalineseCockfight”,dalamThe Interpretation of Cultures,NewYork,

NY:BasicBooks,h.412-453.

Geertz,H.1989.The Javanese Family: A Study of Kinship and Socialization,WavelandPress.

Keeler,W.1983.“ShameandStageFrightinJava”,Ethnos,11,3,h.152-65.

_____ .1990.“SpeakingofGenderinJava”,dalamAtkinsonJ.M.danErringtonS.(ed.),Power

and Difference: Gender in Island Southeast Asia,Stanford:StanfordUniversityPress,h.

127-152.

Kistler,P.2003.Die interaktive Produktion von Formalität und Informalität: Gespräche zwischen

Page 24: KAJIAN ATAS GEREJA PENTAKOSTA-KHARISMATIK DI JAWA, …

KAJIAN ATAS GEREJA PENTAKOSTA-KHARISMATIK DI JAWA, INDONESIA:SEBUAH TANTANGAN

54 GEMA TEOLOGIKA Vol. 1 No. 1, April 2016

Deutschen und Indonesiern, Reihe interkulturelleKommunikation 6,München: Iudicium

Verlag.

Koning,J.2009.“SingingYourselfintoExistence:ChineseIndonesianEntrepreneurs,Pentecostal-

CharismaticChristianity,andtheIndonesianNationState”,dalamBautistaJ.danLimKhek

GeeF.(ed.),Christianity and the State in Asia: Complicity and Confl ict,London:Routledge,

h.115-130.

Koning, J. dan H. Dahles. 2009. “Spiritual Power: Ethnic Chinese Managers and the Rise of

CharismaticChristianityinSoutheastAsia”,The Copenhagen Journal of Asian Studies, 27,1,

h.5-37.

Kristanto,R.2006.Gereja Karismatik dan Bisnis Etnis Tionghoa. Studi Historis-Teologis Mengenai

Relasi gereja dan Bisnis di gereja Bethel Indonesia Keluarga Allah Solo, 1988-2006,Tesis,

Yogyakarta:UniversitasKristenDutaWacana.

Magnis-Suseno, Frans. 1981. Javanische Weisheit und Ethik: Studien zu einer östlichen Moral,

München,Wien:Oldenbourg.Edisidalambahasa Indonesia:Etika Jawa: Sebuah Analisa

Falsafi tentang Kebijaksanaan Hidup Jawa,Jakarta:PT.Gramedia,1984.

MulderN.1983.Mysticism and Everyday Life in Contemporary Java: Cultural Persistence and

Change,SingaporeUniversityPress.

Oppenheimer,J.2012.The Act of Killing,Film,www.theactofkilling.com.

Robbins,J.2011.“TheObviousAspectsofPentecostalism:RitualandPentecostalGlobalization”,

dalamLindhardtM.(ed.),Practicing the Faith: The Ritual Life of Pentecostal-Charismatic

Christians, NewYork,Oxford:Berghahn,h.49-67.

Rodemeier,S.2012.“Everyone isaPotentialLeader:AttractivenessofaCharismaticChurch in

Solo,Java(Indonesia)”,Economia/Economics,3,20,h.45-58.

_____ .2014.“Mubeng Beteng:AContestedRitualofCircumambulationinYogyakarta”,dalam

Gottowik V. (ed.),Dynamics of Religion in Southeast Asia: The Magic and Modernity,

Amsterdam:IIASundAmsterdamUniversityPress,h.133-153.

Schröter,S.2013.“Onethnographicself-fashioning”,dalamStreckerI.danLaToskyS.(ed.),Writing

in the fi eld: Festschrift for Stephen Tyler,Berlin:LIT,h.63-72.

Siegel,J.T.1993.Solo in the New Order: Language and Hierarchy in an Indonesian City, Princeton,

NJ:PrincetonUniversityPress.