lahendong 5&6 revised esia vol i final_indonesia_final
TRANSCRIPT
Revisi Laporan ESIALahendong 5&6 - Volume I
Ringkasan Non Teknis
Pebruari 2011Pertamina Geothermal Energy
265718 RGE GEV 02 A
P:\Singapore\GB4\Projects\270369 PGE Panas bumi ESIAs Indonesia\
07 September 2010
Revisi Laporan ESIA Lahendong 5&6 - Volume I
Ringkasan Non Teknis
Pebruari 2011
Pertamina Geothermal Energy
Menara Cakrawala 15th floor, Jalan MH. Thamrin No. 09 - Jakarta 10340, Indonesia
Mott MacDonald, Victory House, Trafalgar Place, Brighton BN1 4FY, United Kingdom T +44(0) 1273 365000 F +44(0) 1273 365100 W www.mottmac.com
Revisi Laporan ESIA Lahendong 5&6 - Volume I
Mott MacDonald, Victory House, Trafalgar Place, Brighton BN1 4FY, United Kingdom T +44(0) 1273 365000 F +44(0) 1273 365100 W www.mottmac.com
Revision Date Originator Checker Approver Description
A 07/09/10 V. Hovland B. Cornet D. Boyland First Draft
B 28/09/10 V. Hovland B. Cornet D. Boyland Final Draft for disclosure
Revised addressing Secretariat comments
C 01/12/10 B. Cornet D. Boyland D. Boyland
Revised ESIA Report (translated version)
D 25/02/11 L. Jones D. Boyland D. Boyland
Catatan Penerbitan dan Revisi
This document is issued for the party which commissioned it and for specific purposes connected with the above-captioned project only. It should not be relied upon by any other party or used for any other purpose.
We accept no responsibility for the consequences of this document being relied upon by any other party, or being used for any other purpose, or containing any error or omission which is due to an error or omission in data supplied to us by other parties
This document contains confidential information and proprietary intellectual property. It should not be shown to other parties without consent from us and from the party which commissioned it.
Revisi Laporan ESIA Lahendong 5&6 - Volume I
Daftar Isi
Chapter Title Page
1. Pendahuluan 1
1.1 Gambaran _________________________________________________________________________ 1
1.2 Siapakah Pertamina Geothermal Energy? ________________________________________________ 1
1.3 Dimana Saya Bisa Mendapatkan Informasi Lebih Lanjut Mengenai Proyek Ini? ___________________ 2
2. Proyek 3
2.1 Mengapa Proyek ini dibutuhkan?________________________________________________________ 3
2.2 Apakah Proyek ini? __________________________________________________________________ 3
2.2.1 Tenaga Panas Bumi (Geothermal) ______________________________________________________ 3
2.2.2 Proyek Panas Bumi Unit Lahendong 5&6 _________________________________________________ 4
2.2.3 Jadwal ____________________________________________________________________________ 8
2.3 Bagaimana Lokasi Proyek dan Teknologi Proyek Dipilih? ____________________________________ 8
3. Mengelola Dampak Lingkungan dan Sosial 10 3.1 Aktivitas Proyek Apakah Yang Dapat Memberikan Dampak Pada Lingkungan Dan Manusia? _______ 10
3.2 Bagaimana Proyek Ini Di-Analisa Dan Apa Saja Temuannya? ________________________________ 10
3.3 Dampak Kumulatif Dengan Proyek-Proyek Lain ___________________________________________ 25
3.4 Bagaimana PGE Akan Mengelola Dampak Sosial dan Lingkungan ____________________________ 26
Tables
Tabel 3.1: Ringkasan Dampak Sosial dan Langkah-Langkah Mitigasi___________________________________ 11 Table 3.2: Ringkasan Dampak Lingkungan dan Langkah-Langkah Mitigasi ______________________________ 14
Figures
Gambar 2.1: Ringkasan Proses Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi ___________________________________ 4
Gambar 2.2: Lokasi Proyek_______________________________________________________________________ 5
Gambar 2.3: Komponen Proyek ___________________________________________________________________ 6
Gambar 2.4: Fitur-fitur Area Proyek ________________________________________________________________ 7
265718/RGE/GEV/04/D 25 February 2011 P:\Singapore\GB4\Projects\270369 PGE Panas bumi ESIAs Indonesia\
i
Revisi Laporan ESIA Lahendong 5&6 - Volume I
1. Pendahuluan
1.1 Gambaran
Tujuan dari ringkasan non teknis (RNT) ini adalah untuk memberikan gambaran yang jelas, sederhana dan seringkas mungkin tentang temuan-temuan utama dan kesimpulan dari Environmental and Social Impact Assessment (ESIA) atau Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dari pembangunan dan pengoperasian Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Lahendong Unit 5&6 (Proyek). Proyek ini juga disebut dengan Lahendong Selatan dan Tompaso Unit 1&2.
Proyek ini akan dibangun oleh Pertamina Geothermal Energy (PGE), anak perusahaan dari perusahaan Minyak Negara Indonesia PT Pertamina (Persero). Proyek ini terdiri dari pengembangan kluster sumur, Steamfield Above Ground System (SAGS) and instalasi pembangkit listrik. Steam dari sumur-sumur panas bumi akan mensuplai pembangkit listrik tenaga panas bumi yang terdiri dari dua unit masing-masing 20 MW, PGE mengajukan permohonan dana hibah kepada Bank Dunia (World Bank) untuk pendanaan yang akan digunakan untuk membiayai tahap awal pembangunan proyek ini. Termasuk salah satunya adalah mempersiapkan kajian Analisa Dampak Lingkungan dan sosial (AMDA) / Environmental Social Impact Assesment (ESIA) berskala internasional.
Kajian lingkungan dalam rangka perijinan dan pemenuhan peraturan Indonesia telah dilakukan oleh konsultan universitas lokal, Badan Konsultan AMDAL Unsrat – Universitas Samratulangi, untuk PGE. Konsultan lokal telah menyiapkan dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan – UKL dan Upaya Pemantauan Lingkungan – UPL terpisah untuk pengembangan lapangan uap dan pembangkit listrik. Dokumen-dokumen ini disebut sebagai UKL/UPL.
PGE telah menunjuk Mott MacDonald Ltd (MML) untuk membantu dalam melengkapi AMDA/ESIA menyeluruh sesuai dengan standard internasional untuk proyek ini, sesuai dengan prosedur dan panduan World Bank. Draft laporan AMDAL/ESIA telah di pasang pada Infoshop World Bank dan juga di website PGE pada 7 Oktober 2010 selama 120 hari periode konsultasi. Selanjutnya pengungkapan draft AMDAL/ESIA, PGE melaksanakan “Studi Kelayakan Teknis untuk Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Tompaso” yang diselesaikan pada 15 Oktober 2010 oleh konsultan teknis AECOM. Studi kelayakan tersebut mengidentifikasi kebutuhan tambahan pembangunan kluster dan kemungkinan tambahan kluster reinjeksi tambahan bersamaan dengan relokasi pembangkit listrik. Revisi AMDAL/ESIA telah dibuat untuk memperbaharui rancangan AMDAL/ESIA agar sesuai dengan perubahan-perubahan tersebut. Ada sedikit perubahan pada teks sebagai bagian dari perkembangan alami proses AMDAL/ESIA.
Secara bersamaan, studi UKL/UPL diatas sedang diperbaharui dan diperkirakan dokumen yang sudah direvisi akan diberikan kepada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Minahasa pada akhir Februari 2011.
Tidak ada perubahan dalam cakupan dari AMDAL/ESIA baik yang draft ataupun yang telah direvisi, seperti Lapangan Uap (membahas pengembangan kluster yang ada saat ini untuk proyek, separator dan pipa), unit pompa air, jalan masuk menuju proyek dan pembangkit listrik Lahendong Unit 5&6.
1.2 Siapakah Pertamina Geothermal Energy?
Pertamina Geothermal Energy (PGE) adalah anak perusahaan dari perusahaan Minyak Negara Indonesia PT Pertamina (Persero), didirikan pada tahun 2006 sebagai mandat dari Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan 15 Wilayah Kerja Pengusahaan Panas Bumi. Dari 15 wilayah kerja pengusahaan panas bumi, tiga diantaranya beroperasi di lapangan (Kamojang, Lahendong dan Sibayak), yang sampai saat ini
265718/RGE/GEV/04/D 25 February 2011
1
Revisi Laporan ESIA Lahendong 5&6 - Volume I
telah menghasilkan 9.5 juta ton uap, dan dikonversi menjadi 1.3 TWh (terawatt jam, satuan energi yang digunakan untuk mengukur produksi listrik).
PGE saat ini sedang membangun beberapa proyek lainnya, termasuk Lahendong Unit 5&6 yang menjadi pokok bahasan laporan ini.
1.3 Dimana Saya Bisa Mendapatkan Informasi Lebih Lanjut Mengenai Proyek Ini?
Sebagai bagian dari proses AMDAL untuk sumur (lapangan uap) dan untuk Pembangkit Listrik, “sosialisasi” atau konsultasi publik telah dilaksanakan oleh Konsultan lokal sesuai dengan Peraturan Negara Indonesia. Konsultasi juga telah dilakukan oleh Mott MacDonald pada masa-masa awal AMDAL/ESIA dan juga pada masa persiapan AMDAL/ESIA. Konsultasi selanjutnya serta pengungkapan masuk dalam pengkomunikasian AMDAL/ESIA yang telah direvisi, termasuk ringkasan non teknis, dan pengungkapan laporan akhir AMDAL/ESIA. PGE akan menyediakan laporan AMDAL/ESIA secara lengkap di website PGE (www.pgeindonesia.com) begitu juga dengan salinan yang tercetak untuk konsultasi di kantor pusat dan di kantor kepala-kepala desa yang berada dekat dengan lokasi proyek.
Untuk mendukung proses AMDAL/ESIA, Mott MacDonald telah membuat rencana Konsultasi dan Rencana Pengumuman Publik (RKPP), rencana ini akan menjadi dokumen yang strategis untuk merencanakan Konsultasi dan Pengumuman dengan pendekatan yang sesuai secara kultur dan komprehensive bagi kelangsungan proyek. Dokumen ini dapat dilihat pada AMDAL/ESIA Volume III.
Selain komunikasi secara lokal, AMDAL/ESIA yang telah direvisi ini akan dipublikasikan oleh World Bank di situs web InfoShop (http://publications.worldbank.org).
Media penyaluran telah di-identifikasi untuk mengkomunikasikan informasi pada pihak-pihak yang terkait adalah sebagai berikut: Pengungkapan hasil AMDAL/ESIA yang telah direvisi pada masyarakat setempat; Komunikasi melalui media massa Pertemuan dengan para stakeholder/pemangku kepentingan pada tahap konstruksi dan operasional; Kegiatan investasi/pengembangan masyarakat/ CD; Laporan tahunan; dan Hari-hari terbuka (open days) pada tahap operasional Sebagai kelanjutan dari acara konsultasi formal dan periode untuk memberikan komentar tentang AMDAL dan ESIA, pertanyaan dan komentar dapat disampaikan pada Public Relation Officer / Humas PT PGE: Remmy Basalama Alamat: Jl. Raya Tomohon No.420, Tomohon, Sulawesi Utara - Indonesia Tel +62 431 351378 Email: [email protected] / [email protected]
265718/RGE/GEV/04/D 25 February 2011
2
Revisi Laporan ESIA Lahendong 5&6 - Volume I
2. Proyek
2.1 Mengapa Proyek ini dibutuhkan?
Secara keseluruhan, Indonesia sedang mengalami tuntutan perkembangan yang pesat di berbagai segmen dalam sektor energi selama beberapa tahun terakhir. Kekurangan listrik yang mengakibatkan seringnya terjadi pemadaman telah terjadi di 250 wilayah, termasuk Sulawesi. Mengingat kekurangan tenaga dan prediksi akan tumbuhnya tuntutan akan energi sehingga kebutuhan untuk fasilitas pembangkit tenaga yang baru untuk beberapa tahun kedepan akan tinggi. Poin-poin dibawah ini garis besar kebutuhan nasional dan regional untuk pengembangan sumber energi tambahan dengan tujuan dari proyek untuk: Turut ber-kontribusi untuk kebutuhan tenaga nasional untuk perkembangan yang berkelanjutan; Berkontribusi untuk kebutuhan energi daerah Sumatera; Berkontribusi pada perubahan sumber energi untuk menjamin kebutuhan energi di Sumatera; Menyediakan sumber energi yang berkelanjutan, dapat diandalkan, efisien dan rendah biaya; Memberikan manfaat sosial dan ekonomi baik di tingkat nasional maupun daerah; Membuka potensikesempatan lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah
atau dekat wilayah tersebut; Berkontribusi kepada sosial, ekonomi lokaldan infrastruktur setempat; dan Meningkatkan keanekaragaman sumber energi.
Secara khusus, energi panas bumi memberikan solusi alternative dari sumber energi saat ini yang sangat bergantung pada batubara yang memberikan persediaan pada mayoritas sumber energi.
2.2 Apakah Proyek Ini?
2.2.1 Tenaga Panas Bumi (Geothermal)
Untuk memanfaatkan tenaga panas bumi, sumur-sumur produksi di-bor sampai ke sumber uap panas yang berada di dalam kerak bumi – reservoir panas bumi. Pada saat reservoir panas bumi dimanfaatkan, air dan panas serta uap akan naik menuju permukaan dimana uap akan dipisahkan dan digunakan untuk menggerakkan turbin uap panas bumi, dimana nantinya akan menghasilkan energi mekanikal yang dapat menghasilkan listrik. Brine dan kondensat kemudian dikembalikan ke dalam reservoir panas bumi dengan diinjeksikan kembali ke melalui sumur re-injeksi.
Gambar 2.1. menyajikan ringkasan secara menyeluruh proses pembangkit listrik tenaga panas bumi. Proses tersebut dapat dibagi menjadi 2 bagian utama: Steam fields, Lapangan uap dimana uap diambil, diproses dan juga diinjeksikan kembali; dan Power Plant, Pembangkit Listrik – dimana uap yang diambil digunakan untuk menghasilkan tenaga
listrik.
265718/RGE/GEV/04/D 25 February 2011
3
Revisi Laporan ESIA Lahendong 5&6 - Volume I
Gambar 2.1: Ringkasan Proses Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Source: PGE
2.2.2 Proyek Panas Bumi Lahendong Unit 5&6
Proyek ini terletak sekitar 30 km barat dari Selatan Manado, Sulawesi Utara, Indonesia. Proyek ini terletak di sepanjang Pedesaan Sendangan, Pinabetengan Utara, Tompaso II, Kanonang (I dan II),Tonsewer, Touure, Liba, Tember, Kamanga (I dan II) dan Talikuran di Kelurahan Tompaso dan Kawangkoan, di Kabupaten Minahasa. Peta lokasi wilayah proyek dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Komponen-komponen proyek dipresentasikan pada gambar 2.3 dan fitur-fitur di dalam wilayah proyek terlihat di Gambar 2.4.
Proyek Lahendong Unit 5&6 terdiri dari 3 kluster (kumpulan sumur-sumur); dua kluster untuk produksi uap dan satu kluster untuk reinjeksi kondensat dan brine. Yang diajukan untuk proyek ini adalah tiga kluster tambahan (dua kluster untuk produksi uap dan satu kluster untuk reinjeksi brine) dan satu pembangkit listrik yang terdiri dari dua unit (Unit 5&6). Proyek ini juga meliputi jalur-jalur pipa uap, kondensasi dan brine yang mnghubungkan beberapa kluster dengan lokasi pembangkit listrik. Masing-masing kluster akan memiliki hingga enam sumur. Jumlah sumur dan kluster bergantung pada kapasitas produksi dari masing-masing sumur, sehingga jumlahnya akan bervariasi tergantung dari hasil tes sumur produksi. Jalur transmisi sepanjang 2.7 km dari Lahendong Unit 5&6 menuju gardu induk Kawangkoan juga termasuk dalam cakupan Komponen Proyek.
265718/RGE/GEV/04/D 25 February 2011
4
Revisi Laporan ESIA Lahendong 5&6 - Volume I
Gambar 2.2: Lokasi Proyek
Lokasi Proyek
Sumber: Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal)
265718/RGE/GEV/04/D 25 February 2011
5
Revisi Laporan ESIA Lahendong 5&6 - Volume I
Gambar 2.3: Komponen Proyek
Legend:
Source: Mott MacDonald
265718/RGE/GEV/04/D 25 February 2011
6
Revisi Laporan ESIA Lahendong 5&6 - Volume I
Gambar 2.4: Fitur-fitur Area Proyek
Legend:
S umber: Mott MacDonald
265718/RGE/GEV/04/D 25 February 2011
7
Revisi Laporan ESIA Lahendong 5&6 - Volume I
2.2.3 Jadwal
Aktifitas proyek yang relevan dengan evaluasi ini adalah pembebasan lahan untuk kluster 26 dan cluster 27 pada tahun 2006. Persiapan lahan, perancangan secara terperinci, mobilisasi, pekerjaan sipil dan pengeboran telah dilaksanakan sejak awal tahun 2008 di tiga kluster eksisting dan penyelesaian enam sumur produksi serta dua sumur injeksi pada bulan Desember 2010.
Apabila ditentukan melalui uji produksi, pengeboran untuk sumur-sumur baru pada well pads yang sudah ada akan dimulai lagi pada kuartal kedua tahun 2011. Persiapan pekerjaan sipil pada well pads baru akan mulai pada akhir tahun ini. Penyelesaian dan pengujian sumur baru di lapangan diperkirakan akan dilakukan pada kuartal ketiga tahun 2012.
Diperkirakan kontrak EPC untuk Above Ground Steamfield System (SAGS) dan unit pembangkit listrik akan siap pada kuartal ketiga tahun 2012. Pembangunan SAGS akan dimulai pada kuartal ketiga tahun 2012 dan commissioning SAGS akan dilaksanakan pada kuartal kedua tahun 2014. Commisioning pembangkit listrik akan dilaksanakan pada kuartal kedua tahun 2014 dengan selang waktu commissioning dari setiap pembangkit sekitar dua bulan. Kedua Unit (5 dan 6) akan mulai beroperasi sekitar akhir tahun 2014.
2.3 Bagaimana Lokasi Proyek dan Teknologi Proyek Dipilih?
Pembangunan proyek dan proses AMDAL/ESIA juga termasuk dalam pertimbangan untuk lokasi alternatif, teknologi alternatif, dan konfigurasi alternatif.
Pencarian untuk prospek panas bumi dilaksanakan pada saat pemetaan geologis, pengambilan sample geokimia dari mata air dan aliran sungai bersamaan dengan survey geofisika. Sumur dangkal digunakan untuk pemetaan luasan dari lapangan panas bumi dan slim holes dapat di-bor hingga kedalaman 500-1000 m untuk mengetahui suhu di kedalaman, sebelum mendapatkan lokasi dan sebelum pengeboran sumur produksi dan reinjeksi. Lokasi well pads dan Pusat Pembangkit pada tahap awal pengembangan panas bumi, sangat bergantung pada sumber panas bumi secara keseluruhan. Namun tapak fisik dari Pusat Pembangkit, well pads, dan jalan masuk yang dibutuhkan sangat kecil dibandingkan dengan keseluruhan wilayah eksploitasi. Penggunaan pengeboran sumur yang terarah/horizontal drilling (lubang sumur tidak vertikal dan dasar dari sumur tidak berada tepat di bawah ujung lubang sumur) untuk mencapai sumber panas bumi akan membutuhkan pengembangan kluster well pads yang bisa ditempatkan jauh dari reseptor yang penting. Pemilihan lokasi proyek dimulai dengan kajian topografi dari area yang akan dipilih untuk lokasi well pads dan pusat pembangkit dan menentukan rute untuk sistem proses, pipa re-injeksi, dan sistem pengumpulan (gathering system). Pemilihan well pads sampaisaat ini telah menghindari tempat pemukiman dan juga mempertimbangkan penggunaan lahan yang ada. Sebagai tambahan, sumur-sumur telah ditempatkan jauh dari lereng-lereng yang curam, meminimalisir perusakan pepohonan dan lahan persawahan. Layout yang dipilih harus bertujuan memaksimalkan elevasi alami dan menghilangkan kebutuhan pompa di dalam sistem, dengan menggunakan daya gravitasi dan tekanan di dalam sistem.
Berdasarkan pada persyaratan untuk base load (produksi listrik secara terus menerus), pembangkit listrik yang stabil, biaya, persediaan bahan mentah dan pengembangan lainnya yang menjadi “visi” PLN, analisa atas alternatif-alternatif telah menyimpulkan bahwa pembangkit listrik tenaga panas bumi selain dari batu bara adalah alternatif yang paling memungkinkan untuk proyek ini. Dampak lingkungan dan sosial dari kedua pilihan tersebut dibandingkan dan hasil perbandingan tersebut mengilustrasikan keuntungan pembangkit tenaga panas bumi daripada batubara untuk proyek ini. Pembangkit listrik tenaga panas bumi
265718/RGE/GEV/04/D 25 February 2011
8
Revisi Laporan ESIA Lahendong 5&6 - Volume I
dianggap sebagai solusi paling sesuai untuk mencapai tujuan proyek ini begitu juga untuk keseluruhan rencana perluasan pembangkit listrik di Indonesia.
265718/RGE/GEV/04/D 25 February 2011
9
Revisi Laporan ESIA Lahendong 5&6 - Volume I
3. Mengelola Dampak Lingkungan dan Sosial
3.1 Aktivitas Proyek Apakah Yang Dapat Memberikan Dampak Pada Lingkungan Dan Manusia?
Telah diketahui bahwa proyek dengan besaran dan jangka waktu seperti ini dan memiliki potensi untuk berdampak pada lingkungan dan masyarakat, baik secara positif maupun negative. Kegiatan-kegiatan yang dapat menyebabkan efek paling signifikan adalah: Dampak Sosial yang berkaitan dengan:
Tumbuhnya lapangan pekerjaan Kesejahteraan para pekerja Kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan masyarakat; Pembebasan lahan; Penanaman modal masyarakat
Dampak langsung dan tidak langsung terhadap ekologi; Dampak pada air permukaan dan air tanah; Efek kebisingan Dampak kualitas udara dari pembuangan H2S pada operasional; Resiko kontaminasi tanah; Pengelakan emisi gas rumah kaca; dan Pengelolaan dan produksi limbah
3.2 Bagaimana Proyek Ini Di-Analisa Dan Apa Saja Temuannya?
Penilaian yang teliti telah dilaksanakan untuk menilai potensi-potensi dampak yang akan muncul pembangunan proyek ini, termasuk isu-isu diatas; telah termasuk dalam penilaian ini Analisa Dampak Sosial secara terperinci dan Analisa Dampak Lingkungan (disingkat AMDAL/ESIA). Yang termasuk dalam analisa: Menetapkan dasar untuk mengerti dan mengetahui kondisi saat ini di dan sekitar lokasi proyek yang
diajukan; Memperkirakan dampak, jika relevan ,dengan menggunakan permodelan yang mutakhir,; Mengidentifikasi langkah-langkah mitigasi untuk dimasukkan di dalam rancangan, prosedur,
pengembangan dan pengelolaan proyek.
Proses penilaian didukung oleh konsultasi lokal yang dilaksanakan untuk memastikan bahwa PGE mengerti dan telah mengakomodir ke dalam proses, masukkan dari masyarakat desa-desa sekitar proyek.
Dampak signifikan yang digambarkan adalah didasarkan pada kepekaan dari orang/lingkungan yang terpengaruh oleh proyek dan juga besaran dari dampak tersebut. Jika memungkinkan, besaran dan kepekaan dari dampak tersebut digambarkan mengacu kepada perundang-undangan, standar ilmu pengetahuan yang diterima atau praktek analisa dampak yang diterima dan/atau penerimaan sosial. Ketika AMDAL/ESIA menemukan bahwa proyek dapat menyebabkan dampak yang ringan atau bahkan sampai sangat signifikan maka harus sudah diambil tindakan atau dilaksanakan prosedur (mengacu kepada langkah-langkah mitigasi) untuk menghindari, mengurangi, atau mengurangi efek-efek tersebut dan mengurangi signifikansinya. Banyak potensi-potensi dampak yang dapat dihindari atau dikurangi melalui mitigasi; namun, beberapa dampak sisa lingkungan dapat dihindari. Setiap bab dari AMDAL/ESIA telah menganalisa apakah dampak sisa, entah menguntungkan atau merugikan, akan tetap setelah proses mitigasi. Ringkasan dari temuan-temuan inti dalam proses penilaian, dampak sisa dan langkah-langkah mitigasi utama yang telah diidentifikasi untuk setiap dampak lingkungan dan sosial yang signifikan dapat dilihat dalam rangkuman pada Tabel 3.1. dan Tabel 3.2. dibawah ini.
265718/RGE/GEV/04/D 25 February 2011
10
Revisi Laporan ESIA Lahendong 5&6 - Volume I
Tabel 3.1. dan tabel 3.2 merangkumkan dampak dan langkah-langkah mitigasi untuk setiap aspek sosial dan lingkungan yang diperkirakan berkenaan dengan fase-fase proyek berikut (sesuai): Eksplorasi, pengeboran dan konstruksi (berkaitan dengan eksplorasi sumber-sumber panas bumi,
pengeboran sumur-sumur panas bumi dan pembangunan SAGS dan Pembangkit Listrik); Operasional (berkaitan dengan pengoperasian steamfield/lapangan uap dan pembangkit listrik); Decommissioning (berkaitan dengan masa setelah operasional pembangkit listrik).
Tabel 3.1: Ringkasan Dampak Sosial dan Langkah-langkah Mitigasi
Fase Kegiatan Dampak Signifikansi Dampak
Langkah-langkah Mitigasi / peningkatan manfaat
Signifikansi Residual
Pengadaan Pekerja
Eksplorasi, pengeboran dan konstruksi
Rekrutmen Pengadaan sekitar 1,080 pekerja low-skilled fase sementara sepanjang periode konstruksi.
Dampak yang menguntungkan dengan signifikansi yang rendah.
Mengumumkan kebijakan rekrutmen yang diterbitkan, termasuk memprioritaskan masyarakat setempat.
Menggunakan komite desa perihal penyediaan pekerjaan.
Skema pelatihan tenaga kerja.
Dampak yang menguntungkan dengan signifikansi yang rendah.
Operasional Rekrutmen Pengadaan sekitar 285 pekerjaan jangka panjang
Dampak yang menguntungkan dengan signifikansi yang rendah.
Sama seperti diatas Dampak yang menguntungkan dengan signifikansi yang rendah.
Dampak dari kesejahteraan para pekerja yang bertempat tinggal di daerah sekitar lokasi dan di Camp
Eksplorasi, pengeboran dan konstruksi.
Bekerja dan tinggal di lapangan/camp.
Menurunnya kesejahteraan para pekerja dalam hal kesehatan yang tidak memadai dan keselamatan kerja dan juga hal lainnya yang berhubungan dengan praktek manajemen hubungan kerja.
Dampak yang merugikan dengan signifikansi yang rendah
Kebijakan/ketentuan bagi para kontraktor, untuk melarang menggunakan tenaga kerja anak-anak/mendorong kesetaraan kesempatan kerja dan tidak mendiskriminasi.
Pengembangan kebijakan dan prosedur mekanisme keluhan pekerja dan menginformasikannya kepada pekerja baru dan pekerja lama (yang telah ada).
Audit camp pakerja kontraktor untuk identifikasi perbaikan.
Para pekerja harus menerima brosur yang memberikan kesadaran tentang HIV/AIDS.
Pertemuan-pertemuan yang memberikan kesadaran tentang malaria dan pecegahannya, pengadaan jaring nyamuk, fumigasi dan anti malaria, menjaga agar tidak ada kolam stagnan di dalam area camp.
Dapat diabaikan
265718/RGE/GEV/04/D 25 February 2011
11
Revisi Laporan ESIA Lahendong 5&6 - Volume I
Fase Kegiatan Dampak Signifikansi Langkah-langkah Mitigasi / Signifikansi Residual Dampak peningkatan manfaat
Audit K3 (Kesehatan Keselamatan kerja) / OHS (Occupational Health and Safety) kontraktor perihal implementasi kegiatan serta implementasi kebijakan OHS serta memonitor program-program.
Memperkerjakan kontraktor di bidang safety H2S.
Operasional Bekerja di site/lapangan
Sama seperti diatas
Dampak yang merugikan dengan signifikansi yang rendah
Langkah-langkah yang relevan diatas, dan
Implementasi prosedur manajemen tenaga kerja PGE dan langkah-langkah untuk menjaga keselamatan kesejahteraan (seperti terkandung dalam pedoman SMK3LL PGE).
Dapat diabaikan
Pasca operasi/ Fase decommissioning
Penghematan tenaga kerja
Pengurangan pekerja dan berkurangnya keamanan pendapatan para pekerja.
Dampak yang merugikan dengan signifikansi yang rendah
Pengembangan dan pemberitahuan rencana penghematan tenaga kerja PGE.
Dapat diabaikan
Dampak terhadap kesehatan, keselamatan, keamanan dan kesejahteraan masyarakat
Kegiatan di dalam site/lapangan dan dalam batas area camp.
Resiko terhadap kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan masyarakat dari kegiatan di site/lapangan dan pekerja.
Mengurangi dampak lingkungan seperti kebisingan, debu dan limbah penggalian.
Pembatasan akses ke dalam site/lapangan melalui pemasangan pagar/papan pengumuman sepanjang batas area site.
Mengurangi kasus malaria melalui perawatan konstruksi drainase, meminimalisir genangan air di dalam area proyek, mengelola penyimpanan/penempatan kolam-kolam untuk mengendalikan pertumbuhan nyamuk.
Personel keamanan di site (direkrut dan dilatih dengan seksama).
Sistem identitas/daftar pekerja di lapangan.
Mengembangkan dan mengumumkan rencana persiapan dan tanggap darurat.
Mengembangkan dan mengumumkan mekanisme penanganan keluhan masyarakat setempat.
Eksplorasi, pengeboran dan konstruksi
Uji sumur Resiko dari
Dampak yang merugikan dengan signifikansi yang menengah
Mengutamakan pengujian
Dampak yang merugikan dengan signifikansi yang rendah
265718/RGE/GEV/04/D 25 February 2011
12
Revisi Laporan ESIA Lahendong 5&6 - Volume I
Fase Kegiatan Dampak Signifikansi Langkah-langkah Mitigasi / Signifikansi Residual Dampak peningkatan manfaat
produksi puing-puing terhadap keselamatan masyarakat dan kerusakan terhadap hasil panen dari puing, resiko terhadap kesehatan akibat dari pemaparan kepada H2S.
secara horizontal dan menghindari pengujian secara vertical.
Menggunakan peredam batu (rock muffler) untuk mengurangi kebisingan selama pengujian sumur horizontal.
Kendaraan bermuatan berat atau kendaraan lainnya yang melalui masyarakat
Resiko keselamatan dan kerusakan infrastruktur jalan dan sistem drainase.
Menyusun rencana keselamatan jalan / batasan kecepatan maksimum untuk site/lapangan dan rute-rute akses.
Program kontraktor untuk memonitor dan menetapkan ketentuan keselamatan, laporan dan statistik insiden, menetapkan sanksi bagi yang melanggar.
Perawatan lapangan dan akses jalan yang menjadi tanggung jawab PGE untuk mengurangi erosi/penurunan fungsi saluran drainase.
Memberikan sesi tentang keselamatan berlalulintas kepada anak-anak.
Pengambilan air dan pengelolaan penempatan kolam
Polusi pada air atau kekurangan air di masyarakat.
Audit infrastruktur air, aktifitas pemeliharaan dan pemantauan air permukaan dan air tanah.
Operasional Kegiatan di dalam batasan site dan pemipaan uap
Resiko terhadap kesehatan dan keselamatan masyarakat termasuk dampak kesehatan akibat dari pemaparan terhadap H2S
Dampak yang merugikan dengan signifikansi yang menengah
Melanjutkan kegiatan-kegiatan yang terkait diatas.
Diskusi dengan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan dan keselamatan untuk mengetahui resiko-resiko yang dihadapi apabila mengganggu pipa-pipa uap.
Dapat diabaikan
Pasca Operasional/ decommissioning
Pembongkaran Pembangkit listrik dan sumur
Resiko terhadap kesehatan dan keselamatan masyarakat akibat proses decommissioning pembangkit litrik dan sumur
Dampak yang merugikan dengan signifikansi yang menengah
Menutup dan menyegel sumur-sumur.
Reklamasi lahan untuk menghilangkan bahaya terhadap kesehatan dan keselamatan.
Dapat diabaikan
Pembebasan Lahan
Eksplorasi, pengeboran dan konstruksi
Pembebasan Lahan
Pembayaran kompensasi dengan uang untuk tanah, asset dan hasil panen yang terambil.
Dampak yang menguntungkan dengan signifikansi dari rendah hingga tidak perlu
Melanjutkan menggunakan praktek pembeli yang bersedia/penjual yang bersedia. Hanya akan melakukan “pengambil alihan” sebagai jalan terakhir dan mengikuti kerangka
Dampak Menguntungkan dengan signifikansi yang rendah
265718/RGE/GEV/04/D 25 February 2011
13
Revisi Laporan ESIA Lahendong 5&6 - Volume I
Fase Kegiatan Dampak Signifikansi Langkah-langkah Mitigasi / Signifikansi Residual Dampak peningkatan manfaat
diperhatikan. kebijakan pembebasan lahan dan perpindahan.
Investasi Masyarakat
Akan segera dimulai dan berkelanjutan untuk semua fase
Investasi Masyarakat
Pengembangan Masyarakat
Dampak Menguntungkan dengan signifikansi menengah sampai rendah
Mengembangkan perencanaan investasi partisipasi masyarakat.
Studi Kelayakan untuk pengadaan listrik di pedesaan.
Dampak menguntungkan dengan signifikansi yang menengah.
Table 3.2: Ringkasan Dampak Lingkungan dan Langkah-langkah Mitigasi
Phase Activity Impact Impact Significance
Mitigation Measures Residual Significance
Kualitas air dan Hidrologi
Abstraksi pada musim kemarau
Kurang tersedianya air untuk kebutuhan manusia dan ekologi.
Dampak merugikan dengan signifikansi yang tinggi
Mengidentifikasi pengguna air lokal sepanjang aliran hilir sampai sejauh Tompaso II (Sungai Maasem), Tember (Sungai Panasen) dan Kanonang I (Sungai Ranaan dan Tempok) sebelum abstraksi sungai baru.
Memilih laju aliran abstraksi dan waktu untuk meminimalisir dampak pada aliran air dan untuk memastikan terjaganya minimum aliran anak sungai.
Jika hal tersebut tidak berhasil, sebelum pembangunan pengeboran, PGE harus membangun saluran pipa sumber persediaan air yang baru dari sumber alternatif untuk memastikan persediaan air masyarakat setempat tidak terganggu.
Mempersiapkan kolam penyimpanan air yang digunakan untuk pengeboran.
Mendaur ulang “lumpur” untuk meminimalisir kebutuhan air yang “baru”.
Dampak merugikan dengan signifikansi rendah
Pengalihan aliran air
Kerusakan pada Ekologi.
Kemungkinan mengurangi aliran air.
Dampak yang merugikan dengan signifikansi yang menengah
Harus dihindari jika memungkinkan. Menyediakan kapasitas pengalihan yang cukup.
Menyediakan aliran baru untuk menyamai aliran yang lama.
Dapat diabaikan
Eksplorasi, Pengeboran dan Konstruksi
Pembukaan Erosi dan Dampak Praktek konstruksi yang Dapat
265718/RGE/GEV/04/D 25 February 2011
14
Revisi Laporan ESIA Lahendong 5&6 - Volume I
Phase Activity Impact Impact Mitigation Measures Residual Significance Significance
lahan vegetasi peningkatan beban sedimentasi yang mencapai aliran air lokal.
merugikan dengan signifikansi yang tinggi
baik, termasuk membatasi area kerja.
Meminimalisir pembukaan lahan vegetasi.
Penanaman kembali segera setelah penyelesaian suatu pekerjaan.
diabaikan
Tumpahan air limbah dari kolam pengendapan sementara
Polusi saluran air oleh “lumpur”.
Dampak merugikan dengan signifikansi yang tinggi
Mengukur fasilitas sementara dengan baik dan mempertimbangkan keadaan darurat
Merancang kapasistas kolam perawatan/filter air yang cukup untuk mengelola kuantitas air limbah yang terus menambah.
Menggunakan lumpur pengeboran berbahan dasar air dan bukan lumpur pengeboran berbahan dasar minyak.
Mendaur ulang lumpur pengeboran.
Kolam penyimpanan harus memiliki lapisan kedap air seperti HDPE atau yang serupa geomembrane yang memiliki ketebalan yang yang cukup dan dilekatkan untuk memastikan tidak tembus air.
Kolam-kolam dimonitor dan dibersihkan dari endapan lumpur secara periodik untuk menjaga kualitas pengolahan dan sistem drainase.
Dampak merugikan dengan signifikansi rendah
Tumpahan akibat penyimpanan bahan bakar dan kimia yang tidak sesuai.
Masuknya bahan kimia dan bahan bakar ke dalam aliran air setempat yang digunakan untuk persediaan air domestik ataupun untuk irigasi.
Dampak merugikan dengan signifikansi yang tinggi
Mengembangkan prosedur untuk menghindari dan meminimalisir resiko tumpahan, yang termasuk:
Semua bahan kimia dan bahan bakar harus disimpan di tempat yang telah disiapkan dengan permukaan yang kedap dan pembatas yang cukup untuk mencegah terjadinya kontaminasi.
Area penyimpanan harus terletak jauh dari permukaan air.
Alat penanggulangan tumpahan harus tersedia di dalam area penyimpanan dan di daerah-daerah pengisian bahan bakar terdekat.
Dampak merugikan dengan signifikansi rendah
Pengujian Pembuangan Dampak Memastikan kolam Tidak
265718/RGE/GEV/04/D 25 February 2011
15
Revisi Laporan ESIA Lahendong 5&6 - Volume I
Phase Activity Impact Impact Mitigation Measures Residual Significance Significance
Penting Sumur brine dari sumur ke permukaan air.
merugikan dengan signifikansi yang tinggi
penyimpanan memiliki kapasitas penyimpanan yang cukup.
Reinjeksi air melalui sumur injeksi.
Abstraksi air untuk menyediakan kebutuhan air untuk pengisian awal sirkuit pendingin di pada pembangkit listrik.
Persediaan air untuk kebutuhan manusia dan ekologi menjadi berkurang.
Dampak yang merugikan dengan signifikansi yang menengah
Memilih laju aliran abstraksi dan waktu untuk meminimalisir dampak pada aliran air dan untuk memastikan terjaganya aliran sungai.
Mencatat kuantitas air yang di-abstraksi dan waktu abstraksi.
Dampak merugikan dengan signifikansi rendah
Kerusakan pipa saluran brine/ kondensat ke sumur reinjeksi tambahan 1 (satu) kluster
Pembuangan brine ke permukaan air
Dampak yang merugikan dengan signifikansi yang menengah
Membuat rencana pengelolaan brine.
Perancangan yang baik.
Memposisikan jalur pipa di sepanjang sungai untuk mengurai dampak terhadap sawah dan juga perkuatan bantaran sungai
Penentuan zona buffer 25m antara jalur pipa dan Sungai Panasen
Apabila terjadi kerusakan saluran pipa, brine akan dialihkan melalui katup pembuangan darurat menuju flash tank pembuangan brine darurat yang besar.
Menerapkan praktek terbaik.
Dampak merugikan dengan signifikansi rendah
Kerusakan pada sistem re-injeksi brine
Buangan brine ke permukaan air
Dampak yang merugikan dengan signifikansi yang menengah
Meminimalisir resiko buangan brine/kondensat dengan menerapkan sistem re-injeksi dan ketersediaan kolam penyimpanan dengan saluran yang memiliki ukuran yang cukup/sistem shut down apabila terjadi kerusakan pada saat re-injeksi.
Mengembangkan rancangan pengelolaan untuk meminimalisir resiko pembuangan brine.
Jika terjadi keadaan darurat dimana brine/kondensat harus dibuang ke permukaan air, maka sebelum effluent dibuang harus diolah terlebih dahulu agar sesuai dengan standar pembuangan efluen panas bumi Indonesia.
Dampak merugikan dengan signifikansi rendah
Operasional
Pengosongan bak cooling tower /menara
Lepasnya efluen ke air permukaan
Dampak yang merugikan
Reinjeksi air ke sumur reinjeksi
Dampak merugikan dengan
265718/RGE/GEV/04/D 25 February 2011
16
Revisi Laporan ESIA Lahendong 5&6 - Volume I
Phase Activity Impact Impact Mitigation Measures Residual Significance Significance
pendingin dengan signifikansi yang menengah
signifikansi rendah
Tumpahan akibat penyimpanan bahan bakar dan kimia yang tidak sesuai
Masuknya bahan kimia dan bahan bakar ke dalam aliran air setempat yang digunakan untuk persediaan air kebutuhan domestik ataupun untuk irigasi.
Dampak yang merugikan dengan signifikansi yang menengah
Praktek terbaik untuk konstruksi.
Dampak merugikan dengan signifikansi rendah
Decommissioning Pengisian (Infill) sumur-sumur
Seperti yang terlihat pada tahap konstruksi
Dampak yang merugikan dengan signifikansi yang rendah
Menerapkan langkah-langkah mitigasi yang sama pada tahap konstruksi.
Dampak merugikan dengan signifikansi rendah
Air tanah
Pembangunan sumur dan potensi hidrofraktur menjadikan jalur baru antara akuifer dangkal dan dalam.
Memperkenalkan air yang diolah menjadi bermineral tinggi berasal dari akuifer dalam ke air tanah yang dangkal untuk digunakan sebagai persediaan air domestik dan irigasi.
Dampak merugikan dengan signifikansi yang tinggi
Rancangan sumur yang layak dengan ‘penutup dalam/casing’ seperti yang digunakan pada area ini sebelumnya.
Memonitor kualitas air tanah untuk memastikan kualitas air tanah tidak terpengaruhi.
Dampak merugikan dengan signifikansi rendah
Tumpahan akibat penyimpanan bahan bakar dan kimia yang tidak sesuai.
Masuknya bahan kimia dan bahan bakar ke dalam aliran air setempat yang digunakan untuk persediaan air kebutuhan domestik ataupun untuk irigasi.
Dampak merugikan dengan signifikansi yang tinggi
Penyusunan best practice dalam menghindari dan meminimalisasi resiko terjadinya tumpahan.
Penentuan lokasi khusus penyimpanan bahan kimia dan bahan bakar untuk menghindari terjadinya kontaminasi.
Alat untuk mengatasi tumpahan harus disediakan di area penyimpanan dan di dekat area bongkar muat bahan bakar.
Dampak merugikan dengan signifikansi rendah
Eksplorasi, pengeboran dan konstruksi.
Perataan Tanah
Perubahan aliran dan ketinggian air tanah akibat dari perataan tanah di bawah air tanah.
Dampak merugikan dengan signifikansi yang tinggi
Tambahan monitoring level air dari ESMP yang digunakan untuk memastikan bahwa tingkatan air di sumur air setempat tidak terpengaruhi oleh kegiatan perataan
Dampak merugikan dengan signifikansi rendah
265718/RGE/GEV/04/D 25 February 2011
17
Revisi Laporan ESIA Lahendong 5&6 - Volume I
Phase Activity Impact Impact Mitigation Measures Residual Significance Significance
tanah dan juga bahwa persediaan air yang cukup untuk digunakan.
Jika level permukaan air di sumur-sumur setempat telah menurun maka perlu dipertimbangkan memperdalam lagi sumur yang terpengaruhi.
Pembukaan lahan vegetasi dan konstruksi jalan dan peningkatan resiko longsoran
Menurunnya kualitas air tanah setempat dalam jangka pendek
Dampak yang merugikan dengan signifikansi yang menengah
Metode praktek konstruksi terbaik, seperti memastikan sudut kemiringan agar tetap minimum, menstabilisasi lereng jika diperlukan dan pembibitan ulang lahan.
Dampak merugikan dengan signifikansi rendah
Abstraksi air dari air tanah dangkal untuk mensuplai kebutuhan air pembangkit listrik.
Tingkat air tanah yang berkurang dan sumur-sumur setempat yang digunakan untuk persediaan air domestik dan irigasi berpotensi untuk mengering.
Dampak merugikan dengan signifikansi yang tinggi
Memeriksa level permukaan air dan aliran selama masa konstruksi.
Menyelidiki sumber air yang baru untuk pembangkit jika resiko yang ditemukan cukup tinggi.
Sumur yang diperdalam sebagai akibat dari tingkat permukaan air yang menurun.
Menyediakan persediaan air alternatif pada masyarakat jika mereka juga terpengaruh dengan menurunnya tingkat permukaan air.
Dapat diabaikan
Limpasan air hujan dari pembangkit listrik yang dibuang ke air tanah melalui kolam pengendapan/ “soakaway”
Perubahan kualitas air tanah sumur yang dapat merugikan masyarakat
Dampak merugikan dengan signifikansi yang tinggi
Menerapkan “housekeeping” yang baik, penyediaan serta penggunaan alat-alat penanggulangan tumpahan.
Dampak merugikan dengan signifikansi rendah
Tumpahan akibat penyimpanan bahan bakar dan kimia yang tidak sesuai
Masuknya bahan kimia dan bahan bakar ke dalam aliran air setempat yang digunakan untuk persediaan air kebutuhan domestik ataupun untuk irigasi.
Dampak merugikan dengan signifikansi yang tinggi
Praktek penyimpanan terbaik untuk bahan bakar dan bahan kimia.
‘Housekeeping’ yang baik untuk mencegah kebocoran.
Dampak merugikan dengan signifikansi rendah
Operasional
Besaran pembuangan dan limbah operasional lainnya.
Berpotensinya penyerapan mineral ke dalam air tanah dangkal yang
Dampak merugikan dengan signifikansi rendah
Pembuangan limbah berbahaya (seperti yang ditentukan melalui uji toxic) oleh pihak ketiga dan disahkan oleh Menteri
Dapat diabaikan
265718/RGE/GEV/04/D 25 February 2011
18
Revisi Laporan ESIA Lahendong 5&6 - Volume I
Phase Activity Impact Impact Mitigation Measures Residual Significance Significance
digunakan untuk persediaan air kebutuhan domestik dan irigasi.
Lingkungan Hidup sesui dengan peraturan.
Decommissioning Pengisian (infill/plug) sumur
Perubahan yang menggangu kualitas air tanah pada sumur masyarakat
Dampak merugikan dengan signifikansi menengah
Menerapkan langkah-langkah mitigasi yang sama pada tahap konstruksi.
Dampak merugikan dengan signifikansi rendah
Kebisingan
Meningkatnya kebisingan lokasi konstruksi
Gangguan sementara untuk reseptor setempat.
Dampak merugikan dengan signifikansi menengah
Membatasi jam kerja. Menggunakan instalasi/mesin yang telah dipelihara dengan baik.
Memposisikan instalasi yang tepat dan mempertimbangkan arah.
Seleksi penggunaan material stok untuk ‘screening’.
Mematikan instalasi/mesin ketika tidak digunakan.
Menggunakan metode konstruksi yang sesuai.
Menggunakan alat peredam suara.
Memberitahukan terlebih dahulu kepada masyarakat akan adanya pekerjaan yang ‘bising’.
Dampak merugikan dengan signifikansi rendah
Eksplorasi, pengeboran dan konstruksi.
Meningkatnya kebisingan lalu lintas selama tahap konstruksi.
Gangguan sementara untuk reseptor bagi pemukiman.
Dampak yang merugikan dengan signifikansi yang menengah
Membatasi jam kerja.
Batas kecepatan yang sesuai.
Mematikan mesin apabila tidak diperlukan.
Dampak merugikan dengan signifikansi rendah
Kebisingan meningkat akibat kegiatan operasional pembangkit listrik
Gangguan permanen bagi reseptor setempat
Dapat diabaikan
Menggunakan instalasi/pembangkit dengan potensi kebisingan rendah.
Menggunakan alat peredam suara apabila diperlukan.
Selalu menutup pintu gedung instalasi.
Melakukan kegiatan perawatan umumhanyapada saat siang hari saja.
Dapat diabaikan
Operasional
Meningkatnya kebisingan lalu lintas selama tahap operasional.
Gangguan permanen bagi reseptor setempat
Dapat diabaikan
Batas kecepatan yang sesuai.
Mematikan mesin jika tidak digunakan.
Dapat diabaikan
Decommissioning Meningkatnya Gangguan Dampak Seperti pada tahap Dampak
265718/RGE/GEV/04/D 25 February 2011
19
Revisi Laporan ESIA Lahendong 5&6 - Volume I
Phase Activity Impact Impact Mitigation Measures Residual Significance Significance
kebisingan sementara untuk reseptor setempat.
yang merugikan dengan signifikansi yang menengah
konstruksi merugikan dengan signifikansi rendah
Meningkatnya tingkat kebisingan lalu lintas
Gangguan sementara untuk reseptor setempat
Dampak merugikan dengan signifikansi rendah
Seperti pada tahap konstruksi
Dapat diabaikan
Ekologi
Pembukaan lahan vegetasi, penggalian, pembuangan tanah.
Eksplorasi, pengeboran, pemipaan dan konstruksi pembangkit,
Penyediaan
25 m zona penyangga antara pipa brine ,kondensat dan sungai Panasen
Perubahan keanekaragaman hayati.
Dampak merugikan dengan signifikansi rendah
Survey pre-clearing untuk spesies langka dan burung pembibit, mamalia tanah, reptil dan amfibi.
Dapat diabaikan, menguntungkan (dimana habitat diciptakan dalam zona penyangga)
Eksplorasi, pengeboran dan konstruksi.
Pembukaan lahan vegetasi, pekerjaan penggalian, dan pembuangan tanah pada tahap konstruksi.
Penyebaran spesies tanaman asing yang bersifat menyerang.
Dampak merugikan dengan signifikansi rendah
Menggunakan species asli sebagai bagian dari program penanaman ulang selama masa konstruksi.
Mengidentifikasi spesies tanaman non-asli dan sampai sejauh mana batas perkembangannya: Pengelolaan bahan-bahan yang terkontaminasi oleh bahan tanaman invasif contoh: biji-bijian, akar dsb.
Apabila diperlukan berdasarkan temuan-temuan diatas, bisa dikembangkan rencana pengelolaan spesies tanaman non-asli.
Dapat diabaikan
Konstruksi dan operasional
Konstruksi dan operasional bendungan (kolam kumpulan air) untuk abstraksi
Perubahan keanekaragaman hayati air
Dampak merugikan dengan signifikansi menengah
Bendungan dibangun untuk keperluan abstraksi air di WPS harus dibuka sedapat mungkin secara teratur.
Re-vegetasi zona buffer 25m antara pipa saluran brine / kondensat dan Sungai Panasen dengan spesies asli, dengan demikian akan meningkatkan keanekaragaman hayati
Dapat diabaikan
265718/RGE/GEV/04/D 25 February 2011
20
Revisi Laporan ESIA Lahendong 5&6 - Volume I
Phase Activity Impact Impact Mitigation Measures Residual Significance Significance
sungai dengan digantinya agrikultur dengan habitat tepi sungai (riparian habitat) Juga memberikan perlindungan terhadap ekologi aquatik melalui pencegahan dari kemungkinan bocoran pipa yang masuk ke sungai Panasen.
Konstruksi dan operasional
Pengenalan staff terhadap area.
Meningkatnya perburuan dan gangguan terhadap kehidupan satwa liar/lokal.
Dampak merugikan dengan signifikansi rendah
Melarang perburuan, pemeliharaan, penebangan hutan bagi pekerja PGE dan kontraktor-nya.
Kontraktor agar menginstruksikan larangan tersebut kapada semua pekerjanya dan juga mengenai sanksi apabila tidak mematuhi.
Dapat diabaikan
Udara
Pembukaan lokasi, pekerjaan penggalian dan kegiatan konstruksi.
Gangguan debu
Dampak tidak penting sampai merugikan dengan signifikansi menengah.
Langkah-langkah mengurangi dan mengendalikan debu, monitor secara visual.
Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) untuk mengurangi pemaparan reseptor dilokasi terhadap debu.
Dampak tidak penting sampai merugikan dengan signifikansi rendah.
Pergerakan lalu lintas dan kendaraan di lokasi.
Emisi NOX, PM10, SO2
Dampak tidak penting sampai merugikan dengan signifikansi menengah.
Kendaraan dan alat/mesin yang memiliki emisi rendah, tidak ada kendaraan yang ‘idle’.
Menempatkan generator jauh dari reseptor di lokasi.
Dampak tidak penting sampai merugikan dengan signifikansi rendah.
Kendaraan di luar lokasi
Resuspensi debu
Dampak tidak penting sampai merugikan dengan signifikansi menengah.
Mengurangi debu dan langkah-langkah mengurangi, monitor secara visual.
Dampak tidak penting sampai merugikan dengan signifikansi rendah.
Pengujian sumur
Pelepasan H2S dan partikulat.
Dampak tidak penting sampai merugikan dengan signifikansi menengah.
Tidak ada pengujian sumur secara vertikal.
Menggunakan ‘rock muffler’ untuk mempertinggi sumber emisi.
Kontraktor diharuskan mengimplementasikan rencana tanggap darurat H2S.
Dampak tidak penting sampai merugikan dengan signifikansi rendah.
Eksplorasi, pengeboran dan konstruksi.
Semburan liar (blow out) Sumur
Pelepasan H2S dan partikulat.
Dampak tidak penting sampai merugikan dengan signifikansi
Rancangan tanggap darurat H2S lapangan oleh kontraktor pemboran dan Kontraktor H2S.
Dampak tidak penting sampai merugikan dengan signifikansi
265718/RGE/GEV/04/D 25 February 2011
21
Revisi Laporan ESIA Lahendong 5&6 - Volume I
Phase Activity Impact Impact Mitigation Measures Residual Significance Significance
menengah. rendah.
Operasional Menara pendingin dan emisi ‘rock muffler’
Pelepasan H2S Dampak tidak penting sampai merugikan dengan signifikansi menengah.
Pemantauan personal H2S, ventilasi yang sesuai dengan lokasi, informasi tentang H2S, mempertahankan agar tetap berada dibawah batas kesehatan kerja. Monitor sistem H2S di lokasi, prosedur ruang terbatas (confined space).
Memonitor konsentrasi ambien H2S secara teratur.
Memonitor konsentrasi H2S ambient.
Dampak tidak penting sampai merugikan dengan signifikansi rendah.
Perubahan Iklim
Operasional Pembangkit Listrik
Pemindahan GHG
Dampak menguntungkan dengan signifikansi yang tinggi.
Tidak ada. Dampak menguntungkan dengan signifikansi yang tinggi.
Limbah
Eksplorasi, pengeboran dan konstruksi.
Kegiatan sehari-hari termasuk pengeboran lumpur; besi bekas; limbah oli, plastik, limbah pemakaian sehari-hari.
Kontaminasi air tanah dan aliran air akibat limbah penggalian.
Dampak merugikan dengan signifikansi rendah sampai menengah.
Mengimplementasikan Rencana Pengelolaan Limbah dimana akan menentukan langkah untuk meminimalisir timbulnya limbah dan pembuangan yang aman dari limbah konstruksi.
Fasilitas/wadah yang sesuai untuk pemisahan dan penyimpanan sementara dari sampah umum di lokasi dan menentukan pembuangan secara teratur ke TPA (tempat pembuangan akhir) atau daur ulang jika memungkinkan.
Menggunakan lumpur bor barbahan dasar air dan mendaur ulang lumpur bor.
Penyimpanan lumpur di kolam yang dilapisi dan serpih bor (cutting) di tempat penyimpanan sementara (cutting house) Pembuangan lumpur secara regular dari kolam penyimpanan untuk diinjeksikan kembali ke dalam total loss sumur yang tersedia atau penyimpanan dan pengolahan lumpur yang berkelanjutan yang masuk sebagai kategori limbah menurut aturan Indonesia.
Pembuangan limbah berbahaya oleh pihak ketiga yang memiliki lisensi oleh
Dampak merugikan dengan signifikansi rendah
265718/RGE/GEV/04/D 25 February 2011
22
Revisi Laporan ESIA Lahendong 5&6 - Volume I
Phase Activity Impact Impact Mitigation Measures Residual Significance Significance
KLH. Pemisahan limbah dan aliran air untuk digunakan kembali dan daur ulang.
Mengidentifikasi pilihan untuk untuk daur ulang dan penggunaan kembali limbah tidak berbahaya dengan masyarakat setempat.
Mengidentifikasi lokasi yang sesuai untuk pembuangan bahan galian, jauh dari permukaan yang sensitive/fitur air tanah.
Operasional Limbah kantor, limbah oli bekas, limbah bahan kimia dan limbah pemakaian sehari-hari.
Kontaminasi Dampak merugikan dengan signifikansi rendah.
Mengimplementasikan Rencana Pengelolaan Limbah yang akan menentukan langkah untuk meminimalisir timbulnya limbah dan konstruksi pembuangan limbah yang aman
Dapat diabaikan
Geologi dan Erosi
Penggalian tanah untuk ‘Well Pads’, jalan dan Pembangkit Listrik
Meningkatnya Erosi
Dampak merugikan dengan signifikansi rendah
Menutup tanah yang rapuh dengan bahan penahan erosi dan penanaman.
Dapat diabaikan
Penggalian tanah untuk ‘Well Pads’, jalan dan Pembangkit Listrik
Stabilitas Lereng yang menurun
Dampak merugikan dengan signifikansi rendah
Penguatan dengan dinding penahan atau struktur yang sesuai lainnya.
Dapat diabaikan
Eksplorasi, pengeboran dan konstruksi.
Penggalian tanah untuk ‘Well Pads’, jalan dan Pembangkit Listrik
Peningkatan limpasan ke permukaan
Dampak merugikan dengan signifikansi rendah
Membuat saluran air menuju badan air dan meminimlisir erosi pinggir sungai.
Dapat diabaikan
Pemanfaatan secara agresif pada pengoperasian steam field
Tekanan penampungan berkurang
Dampak merugikan dengan signifikansi menengah.
Memonitor aktifitas permukaan panas bumi
Dampak merugikan dengan signifikansi rendah
Operasional
Seismik dan bahaya gunung berapi
gempa / gunung berapi
Dampak merugikan dengan signifikansi rendah
Tidak ada Dampak merugikan dengan signifikansi rendah
Kontaminasi Tanah
Eksplorasi, pengeboran dan konstruksi.
Pengumpulan, penyimpanan, pengangkutan lumpur pengeboran dan serpih bor (cutting).
Perubahan dalam kandungan kimia tanah dan larangan penggunaan, resiko dampak tidak langsung
Dampak merugikan dengan signifikansi yang tinggi
Menggunakan lumpur pemboran yang berbasis air dan mendaur ulang lumpur pemboran.
Penyimpanan lumpur dalam kolam yang dilapisi dan penyimpanan serpih bor (cutting) di tempat
Dampak merugikan dengan signifikansi rendah
265718/RGE/GEV/04/D 25 February 2011
23
Revisi Laporan ESIA Lahendong 5&6 - Volume I
Phase Activity Impact Impact Mitigation Measures Residual Significance Significance
lainnya bagi lingkungan dan masyarakat.
penyimpanan sementara (cutting house).
Pembuangan lumpur secara teratur dari kolam penyimpanan untuk diinjeksikan kembali ke dalam “total loss” sumur apabila tersedia atau penyimpanan dan pengolahan lumpur yang berkelanjutan yang termasuk dalam kategori limbah menurut aturan Indonesia.
Penyimpanan, pengangkutan dan penggunaan bahan kimia, bahan bakar dan limbah di lokasi konstruksi.
Perubahan dalam kandungan kimia tanah dan larangan penggunaan, resiko tidak langsung lainnya bagi lingkungan dan masyarakat.
Dampak merugikan dengan signifikansi yang tinggi
Fasilitas/wadah yang sesuai untuk pemisahan dan penyimpanan sementara dari bahan kimia / bahan bakar di lokasi.
Pelatihan karyawan kontraktor oleh Perusahaan kontraktor.
Dampak merugikan dengan signifikansi rendah
Pengumpulan dan penyimpanan brine selama pengujian sumur horizontal
Perubahan dalam kandungan kimia tanah dan larangan penggunaan, resiko tidak langsung lainnya bagi lingkungan dan masyarakat.
Dampak merugikan dengan signifikansi rendah
Penyimpanan brine dalam kolam-kolam sampai kemungkinan re-injeksi yang akan datang.
Mengembangkan rencana pengelolaan brine (brine management) untuk meminimalisir resiko pembuangan brine.
Dampak merugikan dengan signifikansi rendah
Penyimpanan, pengangkutan dan penggunaan bahan kimia, bahan bakar dan limbah di wilayah operasional.
Perubahan dalam kandungan kimia tanah dan larangan penggunaan, resiko tidak langsung lainnya bagi lingkungan dan masyarakat.
Dampak merugikan dengan signifikansi rendah sampai menengah.
Fasilitas/wadah yang sesuai untuk pemisahan dan penyimpanan permanent bahan kimia / bahan bakar di lokasi. Penyimpanan sementara tersedia untuk masa pemeliharaan
Training internal diberikan oleh PGE untuk karyawan operasional shift / staff maintenance.
Dampak merugikan dengan signifikansi rendah
Operasional
Tumpahan brine dan kondensat
Perubahan dalam kandungan kimia tanah dan larangan penggunaan, resiko tidak langsung lainnya bagi lingkungan dan masyarakat.
Dampak merugikan dengan signifikansi menengah.
Mengurangi resiko pembuangan brine / kondensat dengan Implementai sistem re-injeksi dan pengadaan kolam penyimpanan dengan ukuran yang sesuai serta dilapisi / sistem shutdown apabila terjadi kegagalan reinjeksi
Membuat rencana pengelolaan brine untuk meminimalisir resiko pembuangan brine.
Jika terjadi keadaan darurat
Dampak merugikan dengan signifikansi rendah
265718/RGE/GEV/04/D 25 February 2011
24
Revisi Laporan ESIA Lahendong 5&6 - Volume I
Phase Activity Impact Impact Mitigation Measures Residual Significance Significance
dimana brine/kondensat harus dibuang ke permukaan air, maka sebelum effluent dibuang harus diolah terlebih dahulu supaya sesuai dengan standar pembuangan efluen panas bumi Indonesia.
Lalu Lintas
Lalu lintas berkaitan dengan lokasi lapangan uap / pengembangan pembangkit listrik
Semakin padatnya lalu lintas yang menyebabkan keterlambatan jaringan lalu lintas lokal / bertambahnya resiko berkaitan dengan keselamatan jalan.
Dampak merugikan dengan signifikansi menengah.
Pengembangan dan implementasi rencana pengelolaan Lalu lintas (Traffic Management Plan) oleh EPC kontraktor
Dampak merugikan dengan signifikansi rendah
Eksplorasi, pengeboran dan konstruksi.
Lalu lintas yang berkaitan dengan kegiatan pengembangan lapangan uap / pembangkit listrik
Dampak fisik dari lalu lintas konstruksi (termasuk muatan berlebih) pada infrastruktur jalan setempat.
Dampak merugikan dengan signifikansi menengah.
Potensi untuk mengembangkan Rencana Pengelolaan Lalu Lintas.
Potensi peningkatan sebagai bagian dari program CSR.
Dampak merugikan dengan signifikansi rendah
Operasional Lalu lintas yang berkaitan dengan
Pergerakan pekerja dan perawatan
Tidak ada yang tidak ter-antisipasi
Dapat diabaikan
Tidak ada Dapat diabaikan
Arkeologi dan Warisan Budaya
Eksplorasi, pengeboran dan konstruksi.
Pekerjaan penggalian pada fase Konstruksi.
Gangguan terhadap arkeologi/warisan budaya setempat.
Dampak merugikan dengan signifikansi rendah
PGE akan menunjuk (membutuhkan) kontraktor untuk menetapkan prosedur atas kemungkinan penemuan baru
Dapat diabaikan
3.3 Dampak Kumulatif Dengan Proyek-Proyek Lain
PGE saat ini memiliki dan mengelola produksi uap panas bumi dan lapangan re-injeksi di wilayah panas bumi Lahendong. Sumur-sumur produksi ini menyalurkan uap untuk Pembangkit Listrik Panas Bumi Lahendong Unit 1, 2, dan 3 yang dimiliki dan dioperasikan oleh PLN milik Negara. Unit 1&2 terletak terpisah dari Unit 3. Saat ini Unit 4 sedang dibangun dan akan diletakkan sejajar dengan Unit 3. Masing-masing unit memiliki kapasitas keluaran 20 MW.
Walaupun proyek ini dinamakan Lahendong Unit 5&6, namun lokasinya terletak di reservoir panas bumi Tompaso, sekitar 10 – 15 km dari reservoir panas bumi Lahendong dimana Lahendong Unit 1, 2 dan 3 berada, serta Pembangkit Listrik Unit 4. Dengan demikian, proyek tersebut berbeda dan terpisah dari Unit Pembangkit listrik yang lain nya, yang juga disebut sebagai Proyek Lahendong Selatan dan Tompaso 265718/RGE/GEV/04/D 25 February 2011
25
265718/RGE/GEV/04/D 25 February 2011
26
Revisi Laporan ESIA Lahendong 5&6 - Volume I
Unit 1&2. Permodelan dispersi udara Lahendong Unit 5&6 telah mengindikasikan bahwa kemungkinan polusi yang dikeluarkan dari pembangkit listrik sudah di-dispersi sejauh 5 km dari Pembangkit dan akan terus di-dispersi sampai mencapai unit yang lain dan tidak akan memberikan dampak pada wilayah Unit 1 sampai dengan Unit 4. Diperkirakan tidak akan ada interaksi “plumes” Unit 5&6 dengan Unit 1 sampai Unit 4. Lahendong Unit 1 sampai Unit 4 yang berada di luar cakupan proyek dan AMDAL/ESIA ini.
Sehubungan dengan jarak, maka dampak kumulatif yang “negligible” , tidak diperhitungkan lebih lanjut dalam analisa ini.
3.4 Bagaimana PGE Akan Mengelola Dampak Sosial Dan Lingkungan
PGE telah membuat ESMP (Rancangan Pengelolaan lingkungan dan Sosial) yang dirujuk dari langkah-langkah mitigasi dan manajemen yang telah di nyatakan di dalam AMDAL/ESIA. ESMP tersebut di persentasikan pada Volume IV dari dokumen AMDAL/ESIA. Tujuan utama dari ESMP adalah untuk menjaga lingkungan, pekerja yang berada di lokasi dan populasi setempat dari kegiatan di lokasi yang dapat membahayakan atau mengganggu. Rencana pengelolaan, yang juga mencakup pemantauan, adalah dasar dari langkah-langkah melindungi lingkungan dan sosial yang akan di-implementasikan oleh PGE dan kontraktor.
Sebagai tambahan terhadap ESMP, sejumlah rencana kerangka kerja tambahan, kebijakan dan prosedur telah dikembangkan termasuk yang berikut ini: Program pemantauan H2S ; Program pengumpulan data kesehatan; Rencana tanggap H2S darurat; Rencana rekrutmen; Rencana pengurangan tenaga kerja; Rencana pengelolaan limbah; Rencana pengelolaan Lalu lintas; Rencana pengelolaan akomodasi pekerja sementara; dan Prosedur kemungkinan penemuan (Arkeolog) Tanggung jawab untuk implementasi di jabarkan di dalam ESMP dan tanggung jawab tersebut berada pada PGE dan kontraktornya.
Dengan implementasi dari ESMP ini akan menjamin meningkatnya kinerja Lingkungan, Keselamatan, dan Kesehatan (EHS), hal ini sesuai dengan standar internasional (termasuk kebijakan operasional Bank Dunia dan panduan EHS Grup Bank Dunia) serta praktek terbaik (best practices).