ling. internal
TRANSCRIPT
-
8/8/2019 Ling. Internal
1/12
Fakultas Technology Industry Jurusan Teknik Industry - PKSM
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN STRATEGIK 1
ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL
MODUL 7
ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL
Pada sesi terdahulu kita telah melakukan analisis eksternal yang menghasilkan peluang atau
ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan. Perusahaan tentunya akan berusahaan untuk
memanfaatkan peluang serta mengatasi ancaman yang bakal dihadapi tersebut dengan
kekuatan yan dimilikinya. Jika perusahaan memiliki kekuatan yang memadai maka peluang
akan dapat diambil dan ancaman akan dapat diatasi dengan baik. Tetapi jika perusahaan
memiliki kelemahan, maka diperlukan upaya tertentu untuk mengatasi kelemahan itu sendiri
sehinggan peluang dan ancaman yang ada tetap dapat dimanfaatkan serta tidak
mengganggu kondisi perusahaan.
Kekuatan dan kelemahan apakah yang dimiliki perusahaan saat ini ? apa sajakah
yang mungkin untuk dikembangkan pada masa yang akan datang ? Pertanyaan ini baru
dapat dijawab dengan baik setelah melakukan analisis terhadap lingkungan internal
perusahaan. Jadi analisis internal merupakan suatu proses untuk menemukan aspek-aspek
internal/variabel internal perusahaan yang diperlukan dalam menghadapi lingkungan
eksternalnya dan mengevaluasinya pakah berada dalam posisi yang kuat atau lemah.
-
8/8/2019 Ling. Internal
2/12
Fakultas Technology Industry Jurusan Teknik Industry - PKSM
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN STRATEGIK 2
PROSES ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL
Seperti yang disinggung diatas bahwa analisis lingkungan internal merupakan suatu
proses yang terdiri dari beberapa langkah seperti berikut :
1. Identifikasi variabel internal.
2. Evaluasi dan penilaian Variabel internal.
3. Menyusun ringkasan hasil analisis.
Sebelum melakukan kajian terhadap kondisi perusahaan tentunya kita harus
mengatahui terlebih dahulu bagian-bagioan penting di dalam perusahaan yang akan turut
di dalam membangun kekuatan dan kelemahan perusahaan. Langkah idenfikasi variabel
merupakan alat untuk menemukan bagian-bagian internal yang diperlukan tersebut.
Langkah ini sangat penting, karena jangan sampai ada bagian/variabel internal yang
penting terlewatkan untuk dianalisis sehingga manajer kehilangan informasi mengenai
posisi kekuatan ataupun kelemahannya. Jika itu terjadi berarti akan mengakibatkan tidak
termanfaatkannya dengan baik kekuatan yang ada atau tidak tertanganinya kelemahan
perusahaan yang mungkin memiliki dampak terhadap posisi bersaing dan masa depan
perusahaan.
Setelah menemukan variabel yang perlu dianalisis,maka barulah kajian terhadap
variabel tersebut dapat dilakukan. Kajian-kajian ini dapat dilakukan dengan berbagai cam
seperti yang akan dibahas pada sub bab berikut. Kajian ini akhirnya akan menghasilkan
informasi tenatang ekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Semua hasil
tentunya disusun dalam sebuah ringkasan sehingga mudah untuk dibaca dan dipahami
secara singkat. Ringkasan ini akan menggambarkan Strategic Anvantages Profile dari
perusahaan.
-
8/8/2019 Ling. Internal
3/12
Fakultas Technology Industry Jurusan Teknik Industry - PKSM
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN STRATEGIK 3
PENDEKATAN DALAM MENGIDENTIFIKASI VARIABEL INTERNAL
Terdapat beberapa pendekatan yang dapat digunakan di dalam mengidenfikasi variabel
internal yaitu :
1. Pendekatan fingsional.
2. Pendekatan Competitive Advantage.
3. Pendekatan Rantai Nilai (Value Chain).
4. Pendekatan PIMS (Profit Impact of Marketing Strategy)
5. Pendekatan 7 S McKinsey
Selain pendekatan diatas juga terdapat beberapa pendekatan lain yang tidak banyak
digunakan dibandingkan dengan pendekatan di atas. Seperti, pendekatan manajemen yang
melihat profil perusahaan berdasarkan proses mulai dari perencanaan, pengorganisasin,
pengarahan dan pengendalian. Selain itu juga ada pendekatan yang memberi penekanan
pada aspek manusia dalam perusahaan yang berkembang seiirng dengan dikenalnya teori
Y. Pendekatan keuangan juga dapat digunakan pada tahap awal analisis untuk
mengetahuai kelemahan dan kekuatan perusahaan dengan menggunakan analisis rasio
pokok keuangan seperti likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, aktifitas, sumber dan
penggunaan dana, serta struktur modal.
Pendekatan fungsional.
Pendekatan fungsional adalah pendekatan yang sangat sederhana dan paling pertama kali
dikenal dibanding pendekatan lainnya. Menurut pendekatan ini, profil perusahaan
(kekuatan dan kelemahan) perusahaan dapat dilihat pada berbagai fungsi bisnis yang ada
seperti fungsi pemasaran, produksi/operasi, keuangan, sumber daya manusia,
riset/pengembangan, sistem informasi dan budaya perusahaan. Dengan memperhatikan
-
8/8/2019 Ling. Internal
4/12
Fakultas Technology Industry Jurusan Teknik Industry - PKSM
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN STRATEGIK 4
fungsi fungsi tersebut dibuatlah daftar variabel-variabel yang terdapat pada masing-
masing fungsi yang merupakan variabel kunci bagi keunggulan fungsi tersebut dan juga
keunggulan perusahaan secara keseluruhan nantinya.
Pada prakteknya, analsis internal dengan pendekatan fungsional ini didapati
penekanan-penekanan analisis pada variabel-variabel dan fungsi bisnis tertentu. Hal ini
tidak dapat dislahkan karena pada setiap jenis bisnis dan kondisi diperlukan Key Success
Factor yang berbeda-beda. Beberapa hal yang membuat analsis menjadi tidak seimbang
tersebut adalah :
Jenis bisnis/industri.
Segmentasi pasar dan pasar sasaran.
Tahap daur kehdupan produk dan industri.
Posisi perusahaan di pasar
Pendekatan Competitive Advantage.
Pokok fikiran pendekatan ini disampaikan pertama kali oleh Lee Tom Perry pada 1990-an
dengan pokok pikiran bagaimana menghadapi lingkungan bisnis yang semakin turbulen
dengan suatu pendekatan baru. Pendekatan ini juga menggunakan prinsip disagregasi
perusahaan dengan cara mengelompokan aktifitas atas beberapa jenis yaitu :
1. Aktifitas Pembentuk Keunggulan bersaing.
2. Aktifitas penunjang pembentuk nilai tambah.
3. Aktifitas penunjang utama.
4. Aktifitas tidak esensial.
-
8/8/2019 Ling. Internal
5/12
Fakultas Technology Industry Jurusan Teknik Industry - PKSM
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN STRATEGIK 5
Perry menyatakan bahwa kelompok aktifitas yang pertama perlu menjadi perhatian.
Dengan memberikan perhatian pada aktifitas pertama dan mendapatkan aktifitas
kuncinya, maka perusahaan dapat menciptakan kekuatan yang khas dan sulit untuk
tertandingi oleh pesaing.
Untuk menentukan aktifitas kunci perlu juga membedakan orientasi perusahaan yaitu
orientasi produk, orientasi pasar dan orientasi tekhnology. Secara umum aktifitas yang
dilakukan pada setiap Secara umum aktifitas yang dilakukan pada setiap usahaan yang
berorientasi berbeda tidak banyak perbedaan hanya saja berbeda pada penekanan aktifitas.
Aktifitas pada perusahaan orientasi produk adalah :
1. Idenfikasi kebutuhan dan persyaratan barang
2. Pengembangan spesifikasi barang
3. Desain barang
4. Proses produksi barang
5. Penjualan barang
6. Pengantaran barang
7. Pelayanan purna jual
Perhatian lebih ditujukan pada aktifitas 2,3, 4 dan 7, tekhnologinya dikembangkan Untuk
perusahaan orientasi produk memiliki aktifitas sebagai berikut :
1. Idenfikasi kebutuhan dan persyaratan barang
2. Pengmbangan spesifikasi barang
3. Desain barang
4. Penjualan barang
5. Pengembangan proses produksi
-
8/8/2019 Ling. Internal
6/12
Fakultas Technology Industry Jurusan Teknik Industry - PKSM
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN STRATEGIK 6
6. produksi barang
7. pengantaran barang
8. Pelayanan purna jual
Perhatian dan pengembangan tekhnologi lebih ditujukan pada aktifitas 1 s/d 4 Sedangkan
untuk perusahaan orientasi tekhnologi memilki aktifitas sebaga berikut :
1. Pengembangan tekhnologi
2. Identifikasi Kebutuhan dan persyaratan barang
3. Penjulan konsep
4. Desain barang
5. Pengembangan proses
6. Produksi barang
7. Pengantara barang
8. Pelayanan penjualan
Perhatian lebih ditujukan pada aktifitas 1 s/d 4.
Pendekatan Rantai Nilai (value Chain)
Prinsip diragregasi perusahaan juga digunakan pada pendekatan ini, sama seperti
pendekatan yang di atas. Pendekatan ini digagas oleh Michel Porter pad. tahun 1980-an
atau lebih tua dibanding pendekatan keunggulan bersaing. Pada pendekatan ini untuk
memperoleh tingkat margin diperlukan aktifitas bisnis yang dikelompokan atas :
1. Aktifitas utama
-
8/8/2019 Ling. Internal
7/12
Fakultas Technology Industry Jurusan Teknik Industry - PKSM
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN STRATEGIK 7
2. aktifitas peninjang
Setiap kelompok terdiri dari aktifitas sebagaimana pada gambar berikut :
Aktifitas aktifitas utama perlu untuk diperhatikan agar bekerja dengan baik serta
dukungan oleh aktifitas penunjang. Dengan memperhatikan setiap aktifitas dan
keketerkaitan antar masing-masing, maka diharapkan perusahaan dapat meningkatkan
kinerja masing-masing aktifitas dan menciptakan sinergi agar terciptanya keunggulan
perusahaan.
Pendekatan PIMS (Profit Impact of Marketing Strategy).
Pendekatan yang diperkenalkan oleh General Electric (GE) ini mencoba untuk mencari
tahu faktor-faktor strategis yang berpengaruh terhadap besarnya ROI (return on
-
8/8/2019 Ling. Internal
8/12
Fakultas Technology Industry Jurusan Teknik Industry - PKSM
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN STRATEGIK 8
Investment) dengan menggunakan model regresi. Model ini dikembangkan lebih lanjut
oleh Harvard Busines Scholl, Marketing Science Institute dan Strategic Planning
Insttitute. SPI mengemuka beberapa hal yang mempengaruhi kekuatan dan kelemahan
perusahaan yaitu :
1. Intensitas investasi
2. Pangsa pasar
3. Pertumbuhan pasar
4. Daur kehudupan produk
5. Rasio biaya pemasaran dan besarnya penjualan
Jika mengacu pada hasil penelitian SPI ini tetntunya analisis internal lebih
ditekankan pada variabel-variabel yang berkaitan dengan faktor di atas.
Pendekatan 7 S McKinsey
Pendekatan ini menjelaskan bahwa terdapat beberapa variabel organisasi yang
mempengaruhi terhadap keberhasilan organisas, yaitu :
1. Strategy
2. Structure
3. System
4. Staff
5. Style
6. Skill
7. Share Value
-
8/8/2019 Ling. Internal
9/12
Fakultas Technology Industry Jurusan Teknik Industry - PKSM
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN STRATEGIK 9
Manajemen dituntut untuk menggerakan semua variabel itu dengan gerakan yang
seirama dan berada dalam suatu keseimbangan yang dinamis. Jika itu dapat dilakukan
maka perusahaan dapat berada dalam suatu kondisi yang sanga memunglcinkan untuk
memiliki keunggulan bersaing. Dengan menggunakan konsep ini, analisis internal lebih
menekankan bagaimana kondisi setiap variabel tersebut dan menilainya apakah dalam
kondisi lemah atau kuat.
PENDEKATAN DALAM MENGEVALUASI VARIABEL INTERNAL
Setelah memperoleh variabel internal diperoleh, maka variabel-variabel tersebut
dievaluasi apakah termasuk pada kekutan atau kelemahan organisasi/perusahaan.
Terda.pat beberapa pendekatan untuk menilai variabelvariabel tersebut, yaitu :
1. Pendekatan Perbandingan Kinerja dan Kompetensi dengan masa lalu.
2. Pendekatan Evolusi Produk
3. Pendekatan Perbandingan dengan pesaing.
4. Faktor Kunci Keberhasilan Industri.
Pendekatan pertama merupakan pendekatan yang mudah dipahami, yaitu melihat
kondisi saat ini dan membandingkannya dengan kondisi peruisahaan pada masa lalu
apakah lebih baik atau tidak jika lebih baik dapat dikatakan kekuatan dan jika tidak berarti
lemah.
Pendekatan evolusi produk membandingkan kondisi variabel perusahaan tersebut
saat ini dengan persyaratan yang diberikan oleh konsep tahapan evolusi produk. Pada
setiap tahap menuntut kondisi variabel internal yang berbeda untuk dapat memperoloeh
manfaatnya. Misalnya pada tahap perkenalan diperlukan kemampuan komunikasi
perusahaan dengan pasarnya selain ketersediaan dana dan modal kerja diperlukan untuk
menutupi kerugian di awal operasi.
-
8/8/2019 Ling. Internal
10/12
Fakultas Technology Industry Jurusan Teknik Industry - PKSM
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN STRATEGIK 10
Menentukan variabel yang membentuk kekuatan dan kelemahan dapat juga
dilakukan dengan membandingkan variabel internal yang dimiliki perusashaan
dibandingkan dengan yang dimiliki pesaing. Pesaing yang dijadikan standar tentunya
pesaing utama atau pesaing langsung. Pendekatan ini dinamakan dengan perbandingan
antar pesaing. Pendekatan Faktor kunci Keberhasil Industri juga mirip dengan pendekatan
ini dimana berusaha untuk mencari variabel-varibel kunci yang menentukan keberhasilan
poerusahaan dalam satu industri tertentu. Setiap industri memiliki variabel kunci yang
berbeda. Atas dasar variabel kunci inilah ditentukan kelemahan dan kekuatan perusahaan.
ANALISIS INTERNAL UNTUK MENCIPTAKAN SUSTAINABLE
COMPETITIVE ADVANTAGE
Setiap perusahaan perlu untuk meningkatkan kekuatan internalnya dalam berhadapan
dengan persaingan. Pada dasarnya keunggulan bersaing yang diperlukan adalah
keunggulan yang bersifat terus menerus sehingga perusahaan dapat bertahan dan
berkembang di dalam limgkungannya. Keunggulan ini biasa disebut dengan Sustainable
Competitive Advantage (SCA). Untuk mengembangkan keunggulan internal ini terdapat 3
komponen lingkungan internal yang penting yaitu :
1. Resource
2. Capbilities
3. Core Competencies
Core Competencies adalah dasar dari pengembangan kekuatan internal perusahaar
untu dapat mencapai keunggulan bersaing yang berkelanjutan (SCA). Faktor utama
pembentukCore Competencies ini adalah Capabilities. Sedangkan Capabilities diperoleh
dari Resource yang dimiliki dan dapat dimanfaatkan perusahaan. Analisis internal
perusahaan seyogyanya juga memperhatikan aspek ini.
-
8/8/2019 Ling. Internal
11/12
Fakultas Technology Industry Jurusan Teknik Industry - PKSM
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Hidayat Wiweko, SE. MSi. MANAJEMEN STRATEGIK 11
Sumber daya sering diartikan sebagai input yang dibutuhkan oleh perusahaan
untuk suatu proses produksi dapat dikelompokan atas :
1. Tangible Resource.
2. Intagible Resource.
3. Human Resource.
Tangible resource adalah yang mudah untuk diidentifikasi dan dievaluasi serta
dapal dilihat pada laporan keuangan yang meliputi sumber daya dana, fasilitas fisik,
peralatan dan lain-lain. Sedangkan intangibel resource adalah sesuatu yang sulit untuk
diidentifikasi dan dievaluasi seperti teknologi, reputasi, inovasi dan kreatifitas. Sedangkan Human Resource sengaja dipisahkan karena memiliki keunikan tersendiri dan dipelajari
dalam bidang tersendiri.
Capability adalah sekumpulan resource yang menampilkan suatu tugas atau
aktifitas tertentu secara integratif Pendekatan identifikasi diatas dapat dilakukan untuk
ananlisis variabel ini seperti pendekatan fungsional dan rantai nilai. Kombinasi resouce
yang optimal akan menciptakan sinergi dan kapabilitas perusahaan yang lebih baik.
Core Competencies adalah sesuatu yang dibangun berdasarkan capabilities dan
Resource perusahaan sehingga membuat perusahaan dapat berjalan dengar baik. Jika
dianalogikan dengan pohon, maka core competensi adalah akar yang memberikan
kekuatan dan kehidupan bagi pohon untuk dapat hidup dan tumbuh. Core competencies
ini semestinyalah untuk dikembangkan agar dapat menjadi Distinctive Competencies
yaitu kompetensi inti yang lebih superior dibadingkan pesaingnya. Kompetensi ini harus
dapat dipertahankan perusahaan dengan memperhatikan aspek penentu berikut :
- Durability
- Imitability
-
8/8/2019 Ling. Internal
12/12
Fakultas Technology Industry Jurusan Teknik Industry - PKSM
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UMB Hid t Wi k SE MSi 12
Transparency
Transferability
Replicability
Semua tersebut dilakukan untuk menciptakan Sustainable Competitive Advantege.
Menurut Hitt dalam bukunya Strategic Managemen : Competitiveness & Globalization,
mengatakan bahwa terdapat empat kriteria untuk menciptakan sustainable advantage yaitu
- Valuable.
- Rare.
- Costly to Imitate.
- Non subtituable.
RINGKASAN ANALISIS FAKTOR INTERNAL (WAS).
Seperti yang juga dilakukan pada nalisis lingkungan eksternal, maka hasil keseluruhan
dari analisis faktor internal juga perlu disajikan dalam bentuk sederhana sehingga mudah
digunakan. Ringkasan itu disajikan dalam bentuk tabel atau matrik seperti berikut.