mempersiapkan peserta didik dalam memilih karir …

6
2 nd International Seminar on Education 2017 Empowering Local Wisdom on Education for Global Issue Batusangkar, September 05-06-2017 425 MEMPERSIAPKAN PESERTA DIDIK DALAM MEMILIH KARIR MELALUI PENDEKATAN CLIENT CENTERED Septya Suarja STKIP PGRI Sumatera Barat, Padang e-mail: [email protected]/[email protected] orcid.org/0000-0002-1328-5004 ABSTRACT Education in schools have an important role in helping learners to achieve career direction in accordance with your values, interests and abilities. The participation of school personnel become the main basis in preparing learners in choosing a career, especially teachers guidance and counseling. But in preparing learners in choosing a career sometimes learners/clients are less able to have the ability to make decisions. Client centered counseling approach emphasizes the skills to determine an important choices for themselves and solving the problem himself. The underlying concept is that concerning the concepts of self (self), self-actualization, personality theory, and the nature of anxiety. Then the counselor should be able to have the knowledge and competencies in the field of career to be able to prepare students in choosing a career direction through career counseling approaches one clien centered. The approach is useful for learners to be successful and directed in the selection of careers in accordance with their competence. Keywords: Preparing Students, Career, Client Centered Approah PENDAHULUAN roses pendidikan merupakan hal dalam pencapaian dari tujuan pendidikan nasional serta memperhatikan karakteristik peserta didik. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I pasal 12 ayat (1b) menyatakan “setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya”. Isi pasal 12 ayat (1b) memberikan pedoman kepada seluruh pelaku pendidikan, terutama guru untuk memper-hatikan dan menempatkan perbedaan karakteristik peserta didik dalam melakukan proses pendidikan. Guru BK sangat berperan memperhatikan dan menempatkan perbedaan karakteristik peserta didik dalam pendidikan. Dalam proses pendidikan yang dilaku- kan, memahami perbedaan perkembangan arah minat, bakat dan kemampuan peserta didik. Agar kesiapan pendidikan lanjutan akan efektif jika diberlakukan mulai dari pendidikan dasar, yaitu tingkat SD dan SMP. Dengan mengetahui dan memahami karakteristik peserta didik dapat membantu peserta didik dalam menyiapkan peserta didik dalam memilih pendidikan lanjutan, yaitu SMA/SMK sehingga akan terarah dalam memilih perguruan tinggi. Satuan pendidikan SMP memiliki peran penting dalam membantu kesuksesan peserta didik dalam menempuh pendidikan lanjutan dan karir. Proses pendidikan di SMP menjadi landasan ke mana arah sekolah lanjutan peserta didik pada pendidikan lanjutan. Menurut Wina Sanjaya (2008:127) tujuan dari pendidikan dasar khususnya SMP yaitu untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lanjut. Peserta didik SMP dipersiapkan untuk melanjutkan ke pendidikan tingkat menengah. Menurut pendapat Ginzberg (Santrock, 2003:483) peserta didik SMP berada pada fase P

Upload: others

Post on 26-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MEMPERSIAPKAN PESERTA DIDIK DALAM MEMILIH KARIR …

2nd International Seminar on Education 2017Empowering Local Wisdom on Education for Global Issue

Batusangkar, September 05-06-2017

425

MEMPERSIAPKAN PESERTA DIDIK DALAM MEMILIH KARIRMELALUI PENDEKATAN CLIENT CENTERED

Septya SuarjaSTKIP PGRI Sumatera Barat, Padang

e-mail: [email protected]/[email protected]/0000-0002-1328-5004

ABSTRACT

Education in schools have an important role in helping learners to achieve career direction inaccordance with your values, interests and abilities. The participation of school personnel

become the main basis in preparing learners in choosing a career, especially teachers guidanceand counseling. But in preparing learners in choosing a career sometimes learners/clients are

less able to have the ability to make decisions. Client centered counseling approach emphasizesthe skills to determine an important choices for themselves and solving the problem himself. Theunderlying concept is that concerning the concepts of self (self), self-actualization, personalitytheory, and the nature of anxiety. Then the counselor should be able to have the knowledge andcompetencies in the field of career to be able to prepare students in choosing a career directionthrough career counseling approaches one clien centered. The approach is useful for learners to

be successful and directed in the selection of careers in accordance with their competence.

Keywords: Preparing Students, Career, Client Centered Approah

PENDAHULUAN

roses pendidikan merupakan hal dalampencapaian dari tujuan pendidikan

nasional serta memperhatikan karakteristikpeserta didik. Undang-undang RepublikIndonesia No. 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional Bab I pasal 12 ayat (1b)menyatakan “setiap peserta didik pada setiapsatuan pendidikan berhak mendapatkanpelayanan pendidikan sesuai dengan bakat,minat dan kemampuannya”. Isi pasal 12 ayat(1b) memberikan pedoman kepada seluruhpelaku pendidikan, terutama guru untukmemper-hatikan dan menempatkan perbedaankarakteristik peserta didik dalam melakukanproses pendidikan. Guru BK sangat berperanmemperhatikan dan menempatkan perbedaankarakteristik peserta didik dalam pendidikan.

Dalam proses pendidikan yang dilaku-kan, memahami perbedaan perkembangan arahminat, bakat dan kemampuan peserta didik.Agar kesiapan pendidikan lanjutan akanefektif jika diberlakukan mulai dari pendidikan

dasar, yaitu tingkat SD dan SMP. Denganmengetahui dan memahami karakteristikpeserta didik dapat membantu peserta didikdalam menyiapkan peserta didik dalammemilih pendidikan lanjutan, yaitu SMA/SMKsehingga akan terarah dalam memilihperguruan tinggi.

Satuan pendidikan SMP memilikiperan penting dalam membantu kesuksesanpeserta didik dalam menempuh pendidikanlanjutan dan karir. Proses pendidikan di SMPmenjadi landasan ke mana arah sekolahlanjutan peserta didik pada pendidikanlanjutan. Menurut Wina Sanjaya (2008:127)tujuan dari pendidikan dasar khususnya SMPyaitu untuk meletakkan dasar kecerdasan,pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, sertaketerampilan untuk hidup mandiri danmengikuti pendidikan lanjut. Peserta didikSMP dipersiapkan untuk melanjutkan kependidikan tingkat menengah.

Menurut pendapat Ginzberg (Santrock,2003:483) peserta didik SMP berada pada fase

P

Page 2: MEMPERSIAPKAN PESERTA DIDIK DALAM MEMILIH KARIR …

2nd International Seminar on Education 2017Empowering Local Wisdom on Education for Global Issue

Batusangkar, September 05-06-2017

426

pengembangan (growth) yang meliputi masakecil sampai usia 15 tahun. Dalam fase inianak mengembangkan bakat-bakat, minat,kebutuhan dan potensi yang akhirnyadipadukan dalam strukur konsep diri.Fenonema yang terjadi saat ini peserta didikbingung dengan arah pemilihan sekolahlanjutan dan orangtua lebih berperan dalampemilihan sekolah lanjutan. Kondisi inimenyebabkan peserta didik SMP terkendaladalam memilih sekolah lanjutan yang sesuaidengan bakat dan minatnya.

Dalam proses pendidikan, pihak yangdianggap paling berkompeten membantupeserta didik untuk menyiapkan dalammemilih sekolah lanjutan dengan mengetahuidan memahami bakat dan minat sertamengarahkan pemilihan studi lanjut adalahguru BK. Peran yang dilakukan oleh guru BKdiantaranya dapat melalui pelayananbimbingan dan konseling denganmemperhatikan kemampuan, bakat dan minatpeserta didik. Pelayanan bimbingan dankonseling merupakan layanan yang terdiri dariberbagai konsep, metode serta pendekatanyang disesuaikan dengan kebutuhan pesertadidik. Penyelenggaraan pelayanan BK di SMPdan di SMA sederajat merupakan upayasekolah dalam pengembangan bakat dan minatpeserta didik dengan kemampuan masing-masing yang mereka miliki Sehinggapenyelenggaraan pelayanan BK di SMP danSMA sederajat sepenuhnya memperhatikankarakteristik peserta didik di SMP dan SMAsederajat. Dengan demikian guru BK dapatmembantu peserta didik untuk menyiapkanpeserta didik dalam memilih karir denganpendekatan client centred.

PEMBAHASAN

Berdasarkan pemaparan di atas se-belumnya, penting kiranya melakukanpengem-bangan dalam pemikiran dan carapelayanan dalam bidang konseling. Hal inidikarenakan adanya beberapa peserta didikyang masih ragu-ragu serta mengikut pilihanyang diambil oleh temannya. Hal tersebutperlu kiranya bisa ditelaah dan didiskusikanmelalui perspektif yang berbeda-beda sesuaidengan keahlian dan tentunya dapat membantu

peserta didik agar tidak memiliki keraguan dandapat mengem-bangkan kemampuan dan bakatyang dimilikinya sehingga peserta didik dapatmemilih karir yang tepat dan akan terarah padapemilihan sekolah lanjutan dan perguruantinggi.

Dalam hal ini pembahasan ini dititikberatkan kepada bagaimana pendekatan clientcentered dalam pelayanan konseling disekolah untuk kesiapan dalam karir pesertadidik. Maka pembahasan kali ini akanmendiskusikan dan membuahkan ide atauparadigma berfikir bahwasanya pendekatanclient centered untuk bisa membantuklien/peserta didik yang memiliki keraguandan kendala dalam memilih karir danmembentuk pribadi yang tangguh dalamkesuksesan peserta didik dalam karir.

Sesuai dengan tujuan dari pelaksanaanbimbingan karier di sekolah, yaitu secaraumum bertujuan untuk membantu para pesertadidik untuk memperoleh pemahaman diri danpengarahan diri dalam proses persiapan diriuntuk bekerja dan berguna dalam masyarakatmaka dari itu untuk mencapai tujuan tersebutperlu kiranya disusun suatu programBimbingan karier yang di rencanakan denganmatang.

Dengan demikian penyusunan programlayanan bimbingan karier di sekolahmemegang peranan penting dalam rangkakeberhasilan pelaksanaan bimbingan karier disekola.

Pelaksanaan Bimbingan Karier

Pelaksanaan bimbingan karier disekolah terdiri dari dua macam tehnikpendekatan, yaitu pendekatan individual danpendekatan kelompok. Pendekatan kelompokdalam bimbingan karier akan memungkinkanmasalah yang bersangkut paut dengan karierdapat ditangani untuk semua peserta didik disekolah. Supaya memiliki keterampilan dalamproses pengambilan keputusan mengenai apayang dicita-citakan pekerjaan, jabatan ataukarier yang utama dimasa depan. Untukmencapai tujuan itu peserta didik perlu

Page 3: MEMPERSIAPKAN PESERTA DIDIK DALAM MEMILIH KARIR …

2nd International Seminar on Education 2017Empowering Local Wisdom on Education for Global Issue

Batusangkar, September 05-06-2017

427

memahami dirinya sendiri dan lingkungannyaserta dapat mengambil keputusan yangbemakna bagi dirinya serta akan mengetahuikarir yang dirancangnya kedepan.

Client CenteredPendekatan ini merupakan

pertentangan terhadap pendekatan trait andfactor. Teori client centered memposisikan the

self tidak hanya sebagai konsepmengorganisasi yang dibatasi olehkarakteristik-karakteristik pribadi sebagai“aku”, tetapi juga sebagai kekuatan motivasiutama terhadap aktualisasi potensi-potensi diriseseorang, Rogers (dalam Suherman, 2011).

Dalam pembuatan keputusan karir,konseli seringkali menghadapi permasalahanseputar ketidaksesuaian antara diri denganinformasi atau pengalaman kerja yang di-milikinya. Konseling karir client centeredmembantu konseli dalam menghadapi per-masalahan tersebut. Konselor bersama-samadengan konseli, mencoba mencari danmengatasi ketidaksesuaian antara diri danpengalaman konseli dengan dunia kerja.Konseli berusaha mengembangkan konsep diridan pengalamannya terhadap dunia kerjasehingga terbentuk kongruensi diantarakeduanya.1) Model

Melakukan diagnosis yang mem-fokuskan pada permasalahan dalam pembuatankeputusan, yakni: (a) ketidakmatangan, yaitukekurangan informasi atau pengalaman kerja,(b) maladjustment, yaitu penolakan ataudistorsi. Dengan memperhatikan proses dalamkonseling karir client centered menurutPatterson dan dihubungkan dengan teoriRogers (dalam Suherman, 2011) sebagaiberikut :1. Tahap pertama, terdapat suatu sikap dalam

mengkomunikasikan diri konseli.

2. Tahap kedua, ekspresi berlangsung secaramengalir dalam rangkan menanggapinamun tidak berdasarkan pada diri,melainkan masalah dating dari lingkunganluar yang datang ke dalam diri konseli.

3. Tahap ketiga, perasaan rileks namun hanyasedikit perhatian pada isi pembicaraan.

4. Tahap keempat, perasaan adalah ikatandalam diri individu. Kesulitan masih adadalam diri individu saatmengekspresikannya.

5. Tahap kelima, perasaan dieskpresikansecara bebas dalam tahap ini.

6. Tahap keenam, self sebagai objekmenghilang.

7. Tahap ketujuh, self konseli menjadi subjekyang lebih sederhana dan mencerminkankesadaran dan pengalamannya.

Diharapkan hasil dari konseling karirclient centered dapat dibatasi dalam istilah-istilah tertentu yang diterima selama prosesinteraksi konselor dengan konseli.

2) Metodea. Teknik wawancara, konseling karir client

centered akan membuat respon-responselama wawancara. Tujuannya untukmemperkaya pengalaman konseli yangberhubungan dengan penafsiran konsep diridalam peranannya dengan pekerjaan.Snyder (dalam Suherman, 2011)mengembangkan system klasifikasiwawancara untuk konseling karir clientcentered dengan mambatasi kategori dalammerespom dan memberikan gambaranuntuk konselor dalam menentukan yanglebih banyak digunakan dan bagaimanamenggunakannya.

b. Interpretasi tes, untuk mencapai clientcentered ini dengan menggunakan tes, telahdiajukan beberapa prosedur inovatif, yaitupertama tes dilakukan atas keinginan danpermintaan dari klien. Kedua, konseli

Page 4: MEMPERSIAPKAN PESERTA DIDIK DALAM MEMILIH KARIR …

2nd International Seminar on Education 2017Empowering Local Wisdom on Education for Global Issue

Batusangkar, September 05-06-2017

428

berpartisipasi dalam proses pemilihan tes.Disini konselor menggambarkan jenis-jenisinformasi yang akan diperoleh dariberbagai tes yang tersediam dan konselimenentukan kebiasaan mana yang ingin dianilai. Ketiga, setelah tes dilakukan dandiskor, konselor melaporkan hasil teskepada konseli secara objektif dan tidakdalam bentuk memvonis, serta memberikanrespon terhadap reaksi yang muncul.

c. Informasi pekerjaan, dalam informasipekerjaan terdapat empat prinsip, hal inisesuai yang dikemukakan oleh Patterson(dalam Suherman, 2011) yakni : pertama,informasi pekerjaan dimasukan dalamproses konseling jika diketahui adakebutuhan ajan hal itu dari sisi konseli.Kedua, informasi pekerjaan tidakdigunakan untuk mempengaruhi ataumemanipulasi konseli. Ketiga, cara palingobjektif dalam memberkan informasipekerjaan dan cara yang memaksimalkaninisiatif dan tanggungjawab konseli adalahdengan mendorong konseli untukmemperoleh informasi dari sumber aslinya,misalnya dari penerbit, pekerja. Keempat,sikap dan perasaan konseli terhadappekerjaan boleh diungkapkan dan ditanganisecara terapeutik.

Mempersiapkan Peserta Didik dalam Karirmelalui Pendekatan Client Centered

Kesiapan yang dilakukan peserta didikmelalui pendekatan client centered dapatdilakukan dengan bimbingan karier yangdiberikan oleh konselor/guru BK di sekolah.Menurut Bimo Walgito (2010: 206) ada hal-hal yang perlu diperhatikan dan diberikan guruBK/konselor seperti halnya paket bimbingankarir sebagai berikut:

1. Pemahaman diriPemahaman diri merupakan suatu yangdimaksudkan untuk membantu pesertadidik dapat mengetahui siapasebenarnya dirinya. Peserta didikdiharapkan dapat mengetahui danmemahami potensi, kemampuan,minat, bakat dan cita-citanya. Terdiridari:a. Pemahaman dirib. Bakat, potensi, dan kemampuanc. Cita-cita/gaya hidupd. Sikap

2. Nilai-nilaiPeserta didik diharapkan dapatmengetahui dan memahami nilai-nilaiyang ada dalam dirinya dan ada dalammasyarakat, mencakup:a. Nilai kehidupanb. Saling mengenal dengan orang lainc. Pertentangan nilai-nilai dalam diri

sendirid. Pertentangan nilai-nilai sendiri

dengan orang lain.e. Nilai-nilai yang bertentangan

dengan kelompok atau masyarakat.f. Bertindak atas nilai-nilai sendiri

3. Pemahaman lingkunganPeserta didik diharapkan dapatmengetahui dan memahami keadaanlingkungan. Dengan memahamikeadaan lingkungan peserta didik dapatmengambil langkah yang tepat,mencakup hal-hal berkaitan dengan :a. Informasi pendidikanb. Kekayaan daerah dan

pengembangannyac. Informasi jabatan

4. Hambatan dan mengatasi hambatanPeserta didik diharapkan dapatmengetahui dan memahami hambatan-hambatan apa yang ada dalam rangka

Page 5: MEMPERSIAPKAN PESERTA DIDIK DALAM MEMILIH KARIR …

2nd International Seminar on Education 2017Empowering Local Wisdom on Education for Global Issue

Batusangkar, September 05-06-2017

429

pencapaian tujuan (karir yang cocok)dan setelah mengetahui hambatannyamaka mencoba cara pemecahan atashambatan yang ada, berkaitan dengan:a. Faktor pribadib. Faktor lingkunganc. Manusia dan hambatand. Cara mengatasi hambatan

5. Merencanakan masa depanPeserta didik memahami apa yang adadalam dirinya, keadaan dirinya, nilai-nilai yang ada (dalam dirinya sendiriatau dalam masyarakat), lingkungan(informasi mengenai pendidikan ataupekerjaan), dan hambatan-hambatanyang ada (dalam diri sendiri atau diluar) maka peserta didik diharapkanmampu merencanakan masa depannya.Hal ini mencakup sebagai berikut:a. Menyusun informasi dirib. Mengelola informasi diric. Mempertimbangkan alternatifd. Keputusan dan rencanae. Merencanakan masa depan

PENUTUP

Berdasarkan pemaparan sebelumnyajelas bahwa perlunya1. Mempertimbangkan pendekatan yang

dilakukan kepada peserta didik selain daripendekatan kelompok dengan client

centered ini akan memudahkan pesertadidik terarah kepada karir yang tepat sesuaidenga potensi, bakat dan keinginannya.

2. Konselor sangat berperan dalam kesiapanpeserta didik dalam memilih karir sesuaidengan kemampuannya, hal tersebut dapatdilakukan dengan bimbingan karir.

3. Pendekatan dalam tulisan ini memberikanparadigma baru untuk bisa menjadi pilihanmemaksimalkan kesiapan peserta didik

dalam memilih karir yang tepat bagidirinya.

4. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dandiberikan guru BK/konselor seperti halnyapaket bimbingan karir yakni: pemahamandiri, nilai-nilai, pemahaman lingkungan,hambatan dan mengatasi hambatan danmerencanakan masa depan.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terbitnya tulisan ini tidak terlepasdari bantuan berbagai pihak, untuk itupenulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak IAIN Batusangkar,khususnya pengelola proseding dalam kegiatanseminar yang telah memberikan kesempatankepada penulis untuk bisa berkontribusidalam proseding tersebut.

DAFTAR RUJUKAN

Amirah Diniaty. 2012. Evaluasi BimbinganKonseling. Pekanbaru: Zanafa.

Cahya Purnomo. 2014. MeningkatkanPemahaman Studi Lanjut melaluiMetode Debat Aktif dalam LayananBimbingan Kelompok.Jurnal (diaksesAgustus 2014).

Jamal Ma’mur Asmani.2010. Panduan EfektifBimbingan dan Konseling diSekolah.Jogjakarta: Diva Press.

Kementerian Pendidikan danKebudayaan.2014. Panduan Bimbingandan Konseling Sekolah MenengahPertama.Jakarta: Direktorat PembinaanSekolah Menengah Pertama.

Munandir. 1996. Program Bimbingan Karirdi Sekolah. Jakarta: Depdikbud DirjenDepti Proyek Pendidikan Akademik.

Peraturan Menteri Pendidikan danKebudayaan Republik Indonesia Nomor111 Tahun 2014.Tentang Kurikulum2013.

Page 6: MEMPERSIAPKAN PESERTA DIDIK DALAM MEMILIH KARIR …

2nd International Seminar on Education 2017Empowering Local Wisdom on Education for Global Issue

Batusangkar, September 05-06-2017

430

Santrock, John. W.Adolescence(Perkembangan Remaja),terjemahanShinto B. Adelar & Sherly Saragih.2003. Jakarta: Erlangga.

Suherman, U. 2011. Bimbingan dan KonselingKarir. Bandung: PascasarjanaUniversitas Pendidikan Indonesia

Syamsu Yusuf. 2009. Program Bimbingan danKonseling. Bandung: Rizqi.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003.Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Wardati dan Mohammad Jauhar.2011.Implementasi Bimbingan dan Konselingdi Sekolah.Surabaya: Prestasi Pustaka.

Wina Sanjaya. 2008. Panduan PenyusunanKTSP Jenjang Pendidikan Dasar danMenengah. Bandung: Prenada MediaGroup.