olahan kulit kakao sebagai pakan ikan...kandungan gizi pakan ikan pabrik oleh pt central protein...
TRANSCRIPT
INOVASI PEMBANGUNAN - JURNAL KELITBANGAN Vol. 01
73
7
OLAHAN KULIT KAKAO
SEBAGAI PAKAN IKAN
Oleh:
Deni Juniawan dan Maulana Yusuf
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Punduh PedadaKabupaten Pesawaran
ABSTRACT All this time, most of people had
simply utilized the seeds of cocoa.
Most of them assume that cocoa pods are rubbish. The presence
innovation of goat and chicken
fodder made of cocoa pods causes the fish-breeders are not dependent
on the instant fodder. Cocoa pods contain nutrients which consist of
88% dried material, 8% crude
protein, 40.1% crude fiber and 50.8% TDN. The content contained
in cocoa pods also consists of Substanji planoid and 8.50% crude
protein. To make the produced
fodders provide all nutrients needed by fish, it is needed to add other
ingredients like corn, bran, salt, and
fish flour. Based on examination and
direct observation, it shows that
fish likes the fodder made of cocoa
pods. Thus, this fodder made of cocoa pods can replace
manufactured fish fodder. The content of nutrient in fodder made of
cocoa pods are not inferior to other
fish fodder nutrients.
Key Words: cocoaskin, innovation,
cocoaleatherfeed, feedmill
ABSTRAK
Kakao selama ini hanya dimanfaat-
kan bijinya. Sebagian besar masya-
rakat menganggap kulit buah kakao
adalah sampah. Adanya inovasi
pakan kambing dan pakan ayam dari kulit buah kakao membuat masya-
rakat pemelihara ikan tidak
INOVASI PEMBANGUNAN - JURNAL KELITBANGAN Vol. 01
74
bergantung pada pakan pabrik.
Kulit buah kakao memiliki
kandungan gizi yang terdiri dari,
bahan kering (bk) 88%, protein
kasar (pk) 8%, serat kasar (sk)
40,1%, dan TDN 50,8%. Kandungan
yang terdapat dalam kulit buah
kakao juga terdiri dari Substanji planoid dan protein kasar yaitu
8,50%. Agar pakan yang dibuat
dapat memenuhi segala nutrisi yang
dibutuhkan ikan maka, perlu
ditambahkan beberapa bahan-bahan
lain. Di antaranya, jagung, dedak,
Garam, serta tepung ikan.
Berdasarkan hasil uji coba dan
pengamatan ternyata ikan menyukai
pakan dari kulit buah kakao ini.
Dengan demikian, pakan berbahan
kulit buah kakao dapat menggan-
tikan pakan ikan buatan pabrik.
Kandungan nutrisi dalam pakan kulit
buah kakao tidak kalah dengan
nutrisi pakan ikan lainnya.
Kata Kunci: kulit kakao. Inovasi,
pakan berbahan kulit kakao, pakan
pabrik
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Wilayah Kecamatan Punduh
Pedada Pesawaran merupakan wila-
yah yang kaya akan hasil pertanian-
nya, salah satunya adalah kakao.
Pemanfaatan hasil pertanian, pada
tanaman kakao hanya sebatas peng-
ambilan biji kakao, sedangkan kulit
kakao hanya digunakan untuk peng-
eraman pisang. Bahkan sebagian
besar menganggap sampah yang
tidak termanfaatkan.
Beberapa wilayah lainnya ada
yang memanfaatkan kulit buah
kakao, menjadi pakan ternak kam-
bing. Inovasi kulit buah kakao juga
pernah dilakukan oleh penulis de-
ngan membuat pakan ayam dari
kulit kakao. Dari hasil inovasi penu-
lis, kemudian justru muncul banyak
permintan dari masyarakat, khusus-
nya yang membudidayakan ikan
agar dibuatkan pakan ikan dari kulit
kakao, karena para pembudidaya
ikan memberikan kulit kakao dalam
keadaan apa adanya tanpa proses,
sebagai pakan penyelang dari pakan
pabrik. Hal ini dilakukan karena
pakan pabrik dirasakan cukup mahal
harganya.
Berdasarkan kondisi di atas,
diperlukan kegiatan inovasi membu-
at pakan ikan dari kulit buah kakao
di Kecamatan Punduh Pedada. Hal
ini perlu dilakukan karena pada
dasarnya merupakan peluang bagi
peneliti untuk membuat inovasi
pakan ikan karena banyaknya du-
kungan dari lingkungan sekitar,
bahkan masyarakat di Punduh
Pedada merupakan wilayah pesisir
(laut), banyak memiliki perusahaan
local maupun non local yang
membudidayakan berbagai jenis
ikan di Punduh Pedada masih sangat
bergantung pada pakan pabrik.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah kulit buah kakao dapat
dijadikan pakan ikan?
2. Apakah pakan ikan kulit buah
kakao dapat menggantikan pa-
kan ikan buatan pabrik?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
INOVASI PEMBANGUNAN - JURNAL KELITBANGAN Vol. 01
75
1. Membuat pakan ikan dari kulit
buah kakao.
2. Mengetahui apakah pakan ikan
kulit buah kakao dapatmeng-
gantikan atautidak dapat meng-
gantikan pakan ikan buatan
pabrik.
D. Manfaat
Adapun manfaat penelitian ini
adalah:
1. Dapat meningkatkan kreatifitas
peneliti dalam menyajikan kulit
buah kakao sebagai bahan
pakan ikan.
2. Mencari alternatif bahan baku
pakan ikan yang murah dan
memiliki kandungan gizi yang
relatif tinggi.
3. Manfaat kondisi lingkungan
(zero waste).
4. Dapat membuka peluang usaha
bagi masyarakat di wilayah
Punduh Pedada dan membuka
peluang untuk berternak ikan
secara intensif.
E. Batasan Penelitian
Penelitian ini hanya sampai
pada pembuatan pakan ikan
menggunakan kulit buah kakao. Uji
coba hanya dilakukan pada ikan lele,
ikan lele dipilih karena relatif lebih
cepat pertumbuhanya. Uji coba pada
ikan lain, diantaranya nila, gurame,
dan mujair hanya untuk mengetahui
suka atau tidaknya dengan pakan
yang terbuat dari kulit kakao
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pemanfaatan Kulit Buah
Kakao
Kulit buah kakao merupakan
hasil dari pemprosesan biji kakao
dan merupakan salah satu limbah
dari hasil panen yang sangat
potensial, untuk dijadikan salah satu
pakan ternak. Kulit buah kakao
dapat mengantikan sumber
Sumber energi dalam ransom tanpa
memengaruhi kondisi ternak. (Smith
dan Addegbolla. 1981).
B. Kandungan Gizi Kulit Buah
Kakao
Kulit buah kakao (sel fod husk)
merupakan limbah agro industri
yang dihasilkan oleh tanaman kakao
(Theoroma cacao). Buah kakao yang
terdiri dari 74% kulit buah, 2%
plasenta dan 24% biji. Hasil analisa
proksimat mengandung 22 protein
dan 3,9% lemak (Nasrulloh dan
A.Ella. 1993).
Pakar lain menyatakan kulit
buah kakao memiliki kandungan gizi
yang terdiri dari bahan kering (bk)
88%, protein kasar (pk) 8%, serat
kasar (sk)40,1%, dan TDN 50,8%.
Kandungan yang terdapat dalam
kulit kakao juga terdiri dari
Substansi planoid dan protein kasar
(pk) yaitu 8,50%. (Sumber :
http//www.antara-sumut.com)
Menurut Zulfikar Sigegar,
Komposisi nutrient kulit buah kakao
kandungan nutrient bahan kering
89,40%, protein kasar 5,16%, lemak kasar 1,4%, serat kasar 33,10%, abu
9,89%, TDN 53.00%. pengomposan
INOVASI PEMBANGUNAN - JURNAL KELITBANGAN Vol. 01
76
limbah kakao kandungan kulit buah
kakao.
(http//www.IsloiFilless.wordpusci.c
om).
Kulit buah kakao merupakan
unsur pokok yang menjadi sistem
pokok pakan ternak (Roesmanto.
1991). Adapun kandungan gizi kulit
buah kakao dapat delihat pada tabel
1.
Tabel 1. Kandungan Gizi Kulit Buah Kakao
No. Komponen 1 2 3
1. Bahan Kering 84,00-90,00 91,33 90,40
2. Protein Kasar 6,00-10,00 6,00 6,00
3. Lemak 0,50-1,50 0,96 0,90
4. Serat Kasar 19,00-28,00 40,33 31,50
5. Abu 10,00-13,00 14,80 16,40
6. Beth 50,00-55,60 34,26 -
7. Kalsium - - 0,67
8. Pospor - - 0,10
Sumber: Smith dan Adegbolla (1982), Amirroenas (1990), Roesmanto (1991)
Pakar lain menyatakan bahwa
kulit buah kakao kaya dengan B
karoten 270,60 Na/g dan dapat me-
ningkatkan protein 4,65%-21,20%.
Kandungan protein kasar 1,71%,
serat kasar 20,79%,dan betn 34,90%.
(Nuraini, 2007)
C. Kandungan Gizi Jagung
Jagung mengandung gizi yang
lengkap seperti 10,07% protein,
3,37% lemak, 0,26% serat kasar, dan
84,17% BETN (blog.ac.id/ramhada-
gus/2010/05/23)
D. Kandungan Gizi Dedak
Dedak mengandung gizi yang
lengkap seperti 9,61% protein,
10,03% lemak, 14,24% serat kasar,
dan 52,61%
BETN.(http//www.rabbithaa.net/in/k
osingOHO.com, 3 April 2006)
E. Kandungan gizi tepung ikan
Tepung ikan mengandung gizi
yang lengkap yaitu, protein kasar
60-70%, serat kasar 1,0%, kalsium
5,0%, kosfit 3,0%, abu 7,5%.
F. Kandungan gizi pakan ikan
pabrik
Kandungan gizi pakan ikan
pabrik oleh PT Central Protein
Inprima yaitu, protein kasar 38%
min, lemak kasar 2% min, serat
kasar 3% max, kadar air 12% max.
Sedangkan merek yang diproduksi
PT Central Panjan Pertiwi makanan
komplit butiran masa pertumbuhan
yaitu, protein kasar 31-33%, lemak
3-5%, serat kasar 4-6%, abu 10-
13%, kadar air 11-13%.
III. METODELOGI
PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
INOVASI PEMBANGUNAN - JURNAL KELITBANGAN Vol. 01
77
Kegiatan penelitian ini dilakukan
pada tanggal 25 Nopember 2011-
11Februari 2012 di Desa Kota
Jawa Kec. Punduh Pedada Kab.
Pesawaran.
B. Bahan dan Alat
1. Bahan
Bahan yang digunakan untuk
membuat pakan dari kulit buah
kakao adalah:
Tepung Kulit Buah Kakao 35%
Dedak/ bekatul 15%
Jagung giling 25%
Garam 5%
Tepung ikan 15%
2. Alat
Alat yang digunakan membuat
pakan ternak ikan dari kulit kakao
adalah:
Lesung / alat penumbuk
Ember / baskom
Pengaduk
Saringan / pengayak
Gilingan
C. Tehnik pembuatan
Pembuatan pakan ikan dari kulit
buah kakao dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Kumpulkan limbah kulit buah
kakao dari hasil panen, lalu di
cincang.
2. Permentasi kulit buah kakao
untuk meningkatkan kadar
protein dari 10% menjadi 20%
dengan diberikan ragi selama 3
hari dan menurunkan kadar
signin yang susah dicerna oleh
ikan.
3. Jemur pada sinar matahari
sampai kering, bila sudah kering
kulit buah kakao akan mudah
dipatahkan dan dihancurkan bila
diremas.
4. Setelah kering tembuk dengan
lesung atau alat penumbuk
lainnya.
5. Campur semua bahan yang ada
dalam satu tempat kemudian
diberi air hingga menjadi
adonan pakan.
6. Setelah itu, adonan dikukus
hingga penguapan. Lalu bentuk
pakan dalam bentuk pelet,
kemudian dikeringkan.
7. Pakan siap diberikan ke ikan
dalam bentuk segar maupun
tepung.
D. Jenis Data dan Sumber Data
Jenis data dan sumber data
dalam karya tulis ilmiah ini adalah
data langsung dari uji coba ikan lele
dengan membuat dua kolam ikan.
Kemudian kolam yang pertama diuji
coba dengan memberi pakan ikan
dari limbah kulit kakao dan kolam
yang kedua diuji coba dengan pakan
ikan buatan pabrik dan melihat
perbandingan bobot ikan tersebut.
E. Tehnik pengambilan data
Tehnik pengambilan data yang
dilakukan adalah dengan menguji
coba dua kolam yang diberi pakan
dari kulit buah kakao dan pakan
buatan pabrik kemudian mengukur
panjang dan berat ikan dari dua
kolam tersebut selama 3 bulan,
seperti pada tabel 1.1 dan tabel 1.2.
INOVASI PEMBANGUNAN - JURNAL KELITBANGAN Vol. 01
78
Tabel 1.1 Pengamatan Berat Ikan dalam uji coba ikan lele
No. Waktu Masa ikan yang diuji coba
Dengan pakan kulit kakao
Masa ikan yang diuji coba
Dengan pakan pabrik
1. 0 ... gram ... gram
2. 30 hari ... gram ... gram
3. 60 hari ... gram ... gram
4. 90 hari ... gram ... gram
Tabel 2.1 Pengamatan panjang ikan dalam uji coba ikan lele
No. Waktu Panjang ikan yang diuji coba
Dengan pakan kulit kakao
Panjang ikan yang diuji coba
Dengan pakan pabrik
1. 0 ... cm ... cm
2. 30 hari ... cm ... cm
3. 60 hari ... cm ... cm
4. 90 hari ... cm ... cm
IV. PEMBAHASAN
A. Hasil pengamatan
Hasil pengamatan dari uji coba pakan ikan dari kulit kakao yang dibandingkan
dengan pakan pabrik dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Tabel 1.1 Pengamatan massa ikan dalam uji coba ikan lele
No. Waktu
Massa rata-rata ikan yang
diuji cobadengan pakan
kulit kakao
Massa rata-rata ikan yang diuji
coba dengan pakan pabrik
1. 0 0,78 gram 0,78 gram
2. 30 hari 40 gram 40 gram
3. 60 hari 78 gram 80 gram
4. 75 hari 85 gram 86 gram
Tabel 2.1 Pengamatan panjang ikan dalam uji coba ikan lele
No. Waktu
Panjang rata-rata ikan yang
diuji coba dengan pakan
kulit kakao
Panjang rata-rata ikan yang diuji
cobadengan pakan pabrik
1. 0 4,5 cm 4,5 cm
2. 30 hari 8 cm 9 cm
3. 60 hari 14 cm 16 cm
4. 75 hari 27 cm 26 cm
INOVASI PEMBANGUNAN - JURNAL KELITBANGAN Vol. 01
79
25 cm
24 cm
26 cm
24 cm
B. Pembahasan
Pembuatan pakan ikan dangan
menggunakan limbah kulit kakao
diawali dengan mencari limbah kulit
kakao yang sangat melimpah di
Punduh Pedada. Setelah terkumpul
kemudian kulit kakao diberi sedikit
ragi dan diperam selama 3 hari.
Tujuan pemberian ragi adalah untuk
difermentasi dalam rangka mening-
katkan kadar protein.
Setelah diperam kemudian
dijemur pada sinar matahari sampai
kering, lama pengeringan membu-
tuhkan waktu 3-5 bergantung pada
panas atau tidaknya terik matahari.
Bila sudah kering kulit buah kakao
akan ditandai mudah dipatahkan dan
dihancurkan bila diremas. Setelah
kering tumbuk dengan lesung atau
alat penumbuk lainnya hingga men-
jadi tepung kulit kakao. Kegiatan
ini dilakukan bersamaan dengan
bahan – bahan lain, seperti
pembuatan tepung jagung,dedak dan
tepung ikan. Ikan yang dijadikan
tepung diperoleh dari para nelayan
sekitar dari jenis ikan kecil yang
nilai ekonominya rendah untuk
memperkecil jumlah penge-luaran.
Setelah semua bahan terkum-
pul, kemudian mencampurkan
semua bahan yang ada dalam satu
tempat dengan persentase tepung
kulit kakao 35%, dedak/ bekatul
15%, jagung giling 15%, garam 5%,
dan tepung ikan 30%, kemudian
diberi air hingga menjadi adonan
pakan. Adonan kemudian dikukus
hingga penguapan. Lalu bentuk
pakan dalam bentuk pelet, dan
dikeringkan. Lama pengeringan
antara 3-5 tergantung dari terik
matahari. Bila setelah kering, maka
pakan siap diberikan ke ikan.
Untuk membuata sebanyak 1
kg pakan ikan. Maka dibutuhkan
komposisi bahan pembuatan pakan
berupa tepung kulit buah kakao
sebanyak 300 gram, bekatul 150
gram, jagung giling 150 gram,
garam 50 gram, dan tepung ikan
sebagai perangsang 300 gram.
Berdasarkan studi pustaka
ternyata kulit buah kakao memiliki
kandungan gizi yang terdiri dari, ba-
han kering (bk) 88%, protein kasar
(pk) 8%, serat kasar (sk) 40,1%, dan
TDN 50,8%. Kandungan yang
terdapat dalam kulit buah kakao juga
terdiri dari Substanji planoid dan
protein kasar yaitu 8,50%. Agar
pakan dapat memenuhi segala nutrisi
yang dibutuhkan ikan maka harus
ditambahkan beberapa bahan-bahan
tambahan, antara lain, jagung,
dedak, Garam, serta tepung ikan
sebagai pemenuhan pakan ikan.
Dengan demikian, maka pakan yang
dibuat dari kulit buah kakao jelas
mampu memenuhi kebutuhan nutrisi
yang dibutuhkan oleh ikan untuk
pertumbuhannya.
Hasil pakan yang telah jadi
kemudian diujicobakan pada ikan
lele, gurame, nila,dan mujair. Ikan
gurame, nila, dan mujair diuji coba
hanya pada sebatas suka atau tidak
suka, setelah di uji coba ternyata
semua menyukai pakan dari kulit
kakao. Sedangkan pada jenis ikan
lele disamping diamati suka atau
tidak suka, juga diamati perbedaan
pertumbuhanya dengan ikan yang
diberi pakan pabrik. Ikan lele
INOVASI PEMBANGUNAN - JURNAL KELITBANGAN Vol. 01
80
dipilih karena kecepatan ikan
tersebut lebih cepat dibandingkan
dengan jenis ikan lain. Waktu
pemberian pakan yang direncanakan
90 hari ternyata dalam uji coba ini
hanya berlangsung 75 hari. Hal ini
terjadi karena keterbatasan waktu
penulis dlam melakukan penelitian
ini.
Berdasarkan hasil pengamatan,
ternyata pertumbuhan ikan lele yang
di berikan pakan dari kulit kakao
tidak jauh berbeda di bandingkan
dengan ikan yang diberikan pakan
buatan pabrik.Dari sisi nilai ekono-
mi, pakan ikan kulit kakao lebih
murah dibandingkan pakan ikan
pabrik. Dalam uji coba ini pakan
pabrik yang digunakan adalah pakan
yang harganya Rp.10.000/kg di Pun-
duh Pedada. Sedangkan bila yang
diberikan pakan dari limbah kulit
kakao yang membutuhkan dana da-
lam pembuatannya sebesar
Rp.5.200/kg.(lampiran1). Maka
dengan de-mikian dapat dinyatakan
bahwa pakan dari kulit buah kakao
lebih murah dan dapat dijadikan
sebagai pakan campuran dari pakan
ikan buatan pabrik.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data pustaka, peng-
amatan dan pembahasan maka dapat
disimpulka bahwa kulit kakao dapat
dibuat pakan ikan. Nutrisi yang
terkandung dalam limbah kulit
kakao dapat menggantikan pakan
ikan buatan pabrik.
B. Saran
Hasil inovasi penulis dengan mem-
buat pakan ikan dari limbah kulit
kakao, diharapkan masyarakat dapat
terbantu dalam memenuhi pakan
ikan yang lebih murah dengan me-
manfatkan bahan yang ada di
sekeliling. Selain itu juga dapat
membuka unit usaha baru bagi
masyarakat Punduh Pedada karena
di wilayah Punduh Pedada atau
kecamatan lain di wilayah Pesa-
waran banyak terdapat pembudidaya
ikan, mulai dari jenis ikan
lele,gurame, nila, bahkan kerapu.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2001. Pemanfaatan Kulit
Buah Kakao Sebagai Pakan Kambing.
Balai Pengkajian Teknologi Pertani-
an Sulawesi Selatan. Lembar
Informasi Pertanian (Liptan).
Nasrullah dan A. Ella, 1993. “Lim-
bah Pertanian dan Prospeknya
Sebagai Sumber Pakan
Ternak di Sulawesi Selatan”.
Makalah. Ujung Pandang.
Zulfikar Siregar, 2005. Komposisi Nutrient Kilit Buah Cacao,
FakultasPertanian Universi-
tas Sumatera Utara, Medan.
INOVASI PEMBANGUNAN - JURNAL KELITBANGAN Vol. 01
81
LAMPIRAN 1:
Biaya pembuatan pakan ikan dari limbah kulit kakao dalam 1 kg
Limbah kulit kakao Rp 1000,-/kg x 35% Rp 350
Jagung Rp 3000,-/kg x 25% Rp 750
Tepung ikan Rp 20,000,-/kg x 20 % Rp4.000
Garam Rp 1000x5% Rp. 50
Dedak Rp 1000 x 15% Rp. 150
Total pengeluaran Rp5.200/kg
LAMPIRAN 2:
Cara Pembuatan Pakan Ikan
Gambar 1.Kulit Kakao
Gambar 2.Kakao yang telah
dikeringkan kemudian dihancurkan
Gambar3.Bahan-bahan pakan
Gambar4.Pengadukan bahan
INOVASI PEMBANGUNAN - JURNAL KELITBANGAN Vol. 01
82
Gambar 7 . Pakan siap diberikan ke ikan
Gambar5.Bahan-bahan dimasak
Gambar6.Bahan dicetak dan
dikeringkan
INOVASI PEMBANGUNAN - JURNAL KELITBANGAN Vol. 01
83
LAMPIRAN 3:
Gambar 8. Proses Pembuatan Kolam Ikan Lele
INOVASI PEMBANGUNAN - JURNAL KELITBANGAN Vol. 01
84
Hasil ikan yang sudah di panen
Gambar 9.Ikan pakan kulit kakao, Gambar 10.ikan pakan pabrik
Gambar 11. Hasil panen Gambar 12.Pemanfaatan menjadi
abon lele dan nuget