pengaruh kompetensi dan motivasi terhadap kinerja … · kompetensi sosial berpengaruh kuat...

122
Riesminingsih 263 - 271 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013 263 PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU SMA YADIKA 3 KARANG TENGAH Riesminingsih Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bhakti Pembangunan Jakarta Email: [email protected] Abstract: The research aims to determine the influence of teacher’s competency and Motivation to the teacher’s performance in Yadika 3 Senior High School.The variables’ research are Competency And Motivation to analyze the influence of Teacher’s Performance as the samples through questioner by using ordinal scale with saturation technique for the total amount of Yadika 3 Senior High School’ teachers are 63 people. Using Multiple Linier Regression analysis to analyze data. The result of statistical descriptive analysis shows that Competency, Motivation and teacher’s performance in Yadika 3 Senior High school are High. The result of hypothesis’ test conclude that there are influence which positive and significant between Competency, Motivation either by itself and also in common. Keywords: Competency, Motivation, Teacher’s performance Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi dan motivasi guru terhadap kinerja guru di SMA Yadika 3. Variabel dalam penelitian ini adalah Kompetensi Dan Motivasi untuk menganalisis pengaruh kinerja guru sebagai sampel melalui kuesioner dengan menggunakan skala ordinal dengan teknik saturasi untuk jumlah total guru di SMA Yadika 3 adalah 63 orang. Menggunakan Beberapa analisis regresi linier untuk menganalisis data. Hasil analisis statistik deskriptif menunjukkan bahwa Kompetensi, Motivasi dan kinerja guru di SMA Yadika 3. Hasil uji hipotesis 'menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Kompetensi, Motivasi baik dengan sendirinya dan juga kesamaan. Kata kunci: Kompetensi, Motivasi, kinerja Guru PENDAHULUAN Untuk menjadi guru yang profesional sesuai dengan Undang Undang No.14 tahun 2005, pada pasal 8 ada empat kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Semua kompetensi tersebut harus dimiliki oleh seorang guru dalam melakukan kegiatan mengajar di sekolah. Guru yang bermutu adalah guru yang profesional dalam pekerjaannya karena guru yang profesional senantiasa dapat meningkatkan kualitasnya, oleh karena itu seorang guru harus mampu menguasai kompetensi tersebut sehingga peserta didik dapat dengan mudah menyerap ilmu yang didapat. Kinerja yang optimal merupakan harapan semua pihak begitu juga di SMA Yadika 3 Karang Tengah, sekolah yang berlokasi di kawasan padat penduduk yaitu Ciledug serta salah satu dari 40 sekolah swasta unggulan se- Indonesia versi Majalah Gatra pada tahun 2009 pada kenyataannya di

Upload: others

Post on 18-Oct-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Riesminingsih 263 - 271 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

263

PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU

SMA YADIKA 3 KARANG TENGAH

Riesminingsih

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bhakti Pembangunan Jakarta

Email: [email protected]

Abstract: The research aims to determine the influence of teacher’s competency and

Motivation to the teacher’s performance in Yadika 3 Senior High School.The variables’

research are Competency And Motivation to analyze the influence of Teacher’s

Performance as the samples through questioner by using ordinal scale with saturation

technique for the total amount of Yadika 3 Senior High School’ teachers are 63 people.

Using Multiple Linier Regression analysis to analyze data. The result of statistical

descriptive analysis shows that Competency, Motivation and teacher’s performance in

Yadika 3 Senior High school are High. The result of hypothesis’ test conclude that there

are influence which positive and significant between Competency, Motivation either by

itself and also in common.

Keywords: Competency, Motivation, Teacher’s performance

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi dan motivasi

guru terhadap kinerja guru di SMA Yadika 3. Variabel dalam penelitian ini adalah

Kompetensi Dan Motivasi untuk menganalisis pengaruh kinerja guru sebagai sampel

melalui kuesioner dengan menggunakan skala ordinal dengan teknik saturasi untuk

jumlah total guru di SMA Yadika 3 adalah 63 orang. Menggunakan Beberapa analisis

regresi linier untuk menganalisis data. Hasil analisis statistik deskriptif menunjukkan

bahwa Kompetensi, Motivasi dan kinerja guru di SMA Yadika 3. Hasil uji hipotesis

'menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Kompetensi,

Motivasi baik dengan sendirinya dan juga kesamaan.

Kata kunci: Kompetensi, Motivasi, kinerja Guru

PENDAHULUAN

Untuk menjadi guru yang profesional sesuai dengan Undang – Undang No.14 tahun 2005,

pada pasal 8 ada empat kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru meliputi

kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional dan kompetensi

sosial. Semua kompetensi tersebut harus dimiliki oleh seorang guru dalam melakukan

kegiatan mengajar di sekolah. Guru yang bermutu adalah guru yang profesional dalam

pekerjaannya karena guru yang profesional senantiasa dapat meningkatkan kualitasnya,

oleh karena itu seorang guru harus mampu menguasai kompetensi tersebut sehingga

peserta didik dapat dengan mudah menyerap ilmu yang didapat. Kinerja yang optimal

merupakan harapan semua pihak begitu juga di SMA Yadika 3 Karang Tengah, sekolah

yang berlokasi di kawasan padat penduduk yaitu Ciledug serta salah satu dari 40 sekolah

swasta unggulan se- Indonesia versi Majalah Gatra pada tahun 2009 pada kenyataannya di

Page 2: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Riesminingsih 263 - 271 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

264

lapangan menunjukkan masih ada beberapa guru yang kinerjanya belum optimal.

Berdasarkan observasi di SMA Yadika 3 Karang Tengah terlihat bahwa kinerja guru

dirasakan masih belum memuaskan. Dalam realitas sehari-hari masih ditemukan adanya

gejala-gejala antara lain: Pertama. Rata – rata nilai UN yang semakin menurun pada

beberapa mata pelajaran selama dua tahun berturut – turut, yaitu pada mata pelajaran

Bahasa Inggris dan Fisika, sementara itu pada pelajaran Bahasa Inggris para siswa SMA

Yadika 3 Karang Tengah selama satu minggu frekuensi belajar lebih banyak dibandingkan

pelajaran lain yaitu tiga kali seminggu masing – masing pertemuan 2 x 45 menit. Kedua.

Tidak tercapainya Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada Ujian Semester beberapa

mata pelajaran. Ketiga. Persentase rata – rata Kehadiran Guru SMA Yadika 3 di bawah

98% dimana dalam peraturan kepegawaian di Yayasan Abdi Karya bahwa rata – rata

kehadiran guru minimal 98% per tahun. Pada penyelenggaraan pendidikan Tingkat Dasar,

Menengah maupun Atas kehadiran guru merupakan faktor yang sangat penting. Salah satu

peranan guru adalah sebagai pengelola kelas. Pengelola kelas dalam hal ini ada dua

macam yaitu pengelolaan fisik atau yang berkenaan dengan pengelolaan benda mati

seperti mendesain kelas dan pengelolaan non fisik yaitu siswa. Tanpa pengelolaan yang

baik tujuan pembelajaran tidak akan tercapai dengan optimal. Keempat. Masih banyaknya

guru yang tidak lulus dalam tes kompetensi yang diselenggarakan oleh pihak Yayasan

Abdi Karya setiap tahunnya.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang dijadikan pokok masalah

dalam penelitian ini adalah: (1) Apakah kompetensi berpengaruh terhadap kinerja guru

SMA Yadika 3 Karang Tengah?; (2) Apakah motivasi berpengaruh terhadap kinerja guru

SMA Yadika 3 Karang Tengah?; (3) Apakah kompetensi dan motivasi secara bersama-

sama berpengaruh terhadap kinerja guru SMA Yadika 3 Karang Tengah?

Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan diatas maka tujuan yang hendak

dicapai antara lain:1) Untuk mengetahui kuat pengaruh kompetensi terhadap kinerja guru

pada SMA Yadika 3 Karang Tengah, 2) Untuk mengetahui kuat pengaruh motivasi

terhadap kinerja guru pada SMA Yadika 3 Karang Tengah, 3) Untuk mengetahui kuat

pengaruh kompetensi guru dan motivasi secara bersama – sama terhadap kinerja guru pada

SMA Yadika 3 Karang Tengah. Berdasarkan Kerangka di atas maka hubungan ketiganya

dapat digambarkan sebagai berikut:

Variabel Bebas Variabel Terikat

M

Hipotesis

Kompetensi ( X1 )

1.Kompetensi

Paedagogik(X1.1)

2.Kompetensi

Profesional(X1.2)3.Kom

petensi Pribadi(X1.3) 4.Kompetensi

Sosial(X1.4)

5.Bidang Pengelolaan Kelas(X1.5)

Motivasi ( X2 ) :

1.Tanggung Jawab(X2.1)

2.Prestasi(X2.2)

3.Pengembangan

diri(X2.3)

4.Kemandirian(X2.4)

5.Harapan(X2.5)

Kinerja( Y )

1.Kualitas (Y1)

2.Kecepatan/

Ketepatan Kerja (Y2)

3.Inisiatif dalam bekerja(Y3)

4.Kemampuan kerja(Y4)

5.Komunikasi(Y5)

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Page 3: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Riesminingsih 263 - 271 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

265

Hipotesis. Berdasarkan kerangka Pemikiran di atas maka hipotesis dapat diajukan sebagai

berikut:

H1 : Kompetensi guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru

H2 : Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru.

H3: Kompetensi guru dan motivasi secara bersama – sama berpengaruh positif

dan signifikan terhadap kinerja guru.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Pengaruh Kompetensi dan Motivasi terhadap Kinerja Guru

Di SMA Yadika 3 Karang Tengah Tahun 2012/2013

Variabel Nilai

Koefisien

standardized

coefficient

t hitung Signifikansi

Konstanta

Kompetensi

Motivasi

6,868 4.205 0,000

0,421 .487 4.430 0,000

0,241 .326 2.962 0,004

R2 0,519 0,000

F Hitung 34,401 0,000

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2013)

Uji Koefisien regresi secara bersama – sama (Uji F). Berdasarkan Tabel diatas dapat

dilihat bahwa F hitung sebesar 34,401 dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%,

α=5%, df1 (Jumlah Variabel 1) atau 3 – 2 = 1 dan df2 ( n-1) atau 63 – 2 – 1 = 60 ( n

adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen ), hasil diperoleh F tabel

sebesar 3,150. F hitung > F tabel (34,401 > 3,150) maka dapat disimpulkan Ho ditolak,

artinya Kompetensi dan Motivasi secara bersama – sama berpengaruh terhadap Kinerja

Guru SMA Yadika 3 Karang Tengah. Dengan demikian Ho ditolak dan H3 diterima

Uji Parsial (Uji t). Untuk menguji pengaruh masing – masing variabel bebas secara

sendiri – sendiri terhadap variabel terikat dengan membandingkan t hitung atau t tabel. Uji

Parsial untuk penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1 diketahui bahwa Nilai t hitung

variabel Kompetensi adalah 4,430 lebih besar dari t tabel = 1,670 ( 4,430 > 1,670 ) artinya

Kompetensi berpengaruh terhadap Kinerja Guru SMA Yadika 3 Karang Tengah sehingga

dapat disimpulkan Ho ditolak dan H1 diterima. Nilai t hitung variabel Motivasi adalah

2,962 (2,962 > 1,670) artinya terdapat pengaruh antara Motivasi terhadap Kinerja Guru

SMA Yadika 3 Karang Tengah sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H2

diterima.

Koefisien Determinasi (R2). Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa nilai R square (R

2) sebesar

0,519 atau 51,9%. Hal ini menunjukkan bahwa persentase sumbangan variabel kompetensi

dan motivasi terhadap kinerja guru SMA Yadika 3 Karang Tengah sebesar 51,9%

sedangkan sisanya 48,1% dipengaruhi dan dijelaskan oleh variabel lain yang tidak

dimasukkan dalam model penelitian ini misalnya kepemimpinan, budaya kerja,

kompensasi, kepuasan kerja dan lain-lain.

Page 4: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Riesminingsih 263 - 271 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

266

Tabel 2. Korelasi dimensi Kompetensi dengan Kinerja Guru

Dimensi

Kinerja (Y)

Kualitas

Kerja

Kecepatan

dan

Ketepatan

kerja

Inisiatif Kemampuan Komunikasi

K.Paedagogik 0,250 0,198 0,128 0,214 0,219

Sig.2-tailed 0,048 0,119 0,317 0,92 0,084

K. Profesional 0,319 0,165 0,426 0,520 0,357

Sig.2-tailed 0,11 0,197 0,54 0,000 0,004

K. Pribadi 0,438 0,361 0,360 0,478 0,590

Sig.2-tailed 0,000 0,004 0,001 0,000 0,000

K. Sosial 0,133 0,191 0,287 0,624 0,348

Sig.2-tailed 0,301 0,134 0,023 0,000 0,005

K. Bidang

kelola Kelas

0,340 0,195 0,313 0,360 0,242

Sig.2-tailed 0,006 0,125 0,012 0,004 0,56

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Berdasarkan Tabel Korelasi Antar Dimensi Kompetensi Dan Kinerja di atas dapat

diketahui bahwa nilai r Dimensi kompetensi sosial dengan kemampuan tertinggi

dibandingkan dimensi lain yaitu sebesar 0,624, sehingga dapat disimpulkan bahwa

kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3

Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan dalam hubungannya dengan stake

holder yaitu hubungan sosial dengan siswa, dengan rekan sesama guru, kepala sekolah

serta orang tua siswa. Sekolah merupakan bentuk usaha dibidang jasa, oleh karena itu

pelayanan yang baik menjadi modal utamanya selain itu dengan penguasaan kompetensi

sosial tentu saja akan menimbulkan rasa nyaman dalam bekerja sehingga menghasilkan

kinerja yang tinggi. Sedangkan nilai r terendah yaitu pada dimensi kompetensi bidang

pengelolaan kelas dengan kemampuan para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah lemah

sebesar 0,360. Masih banyaknya guru yang enggan untuk mendesain kelas sesuai dengan

materi yang di ajarkan sering kali ditemui terutama bagi beberapa guru, sementara itu

mendesain kelas merupakan salah satu bentuk pengelolaan kelas terutama fisik agar

pencapaian pembelajaran optimal karena dengan mendesain kelas para siswa tidak akan

mudah bosan. Selain itu, Masih banyaknya guru yang mengajar dengan menggunakan

metode yang sama untuk materi yang berbeda sehingga hasil pembelajaran menjadi tidak

maksimal. Dengan menggunakan berbagai metode dalam pembelajaran justru akan

mengasah kemampuan para guru untuk mengeksplorasi dirinya sehingga siswa mencapai

kompetensi yang di harapkan.

Berdasarkan Tabel Korelasi Antar Dimensi Motivasi Dan Kinerja (tabel 3) dapat

diketahui bahwa dimensi Tanggung jawab dengan kemampuan dan Prestasi dengan

Ketepatan dan Kecepatan kerja memiliki r terkecil dibandingkan dimensi lain, yaitu 0,366

atau 36,6% artinya tanggung jawab memiliki pengaruh yang kecil terhadap motivasi para

guru. Kurangnya kontrol yang ketat dari pimpinan menyebabkan para guru menganggap

tanggung jawab tidak mendorong mereka untuk bekerja lebih baik.

Page 5: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Riesminingsih 263 - 271 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

267

Tabel 3. Korelasi dimensi Motivasi dengan Kinerja

Dimensi

Kinerja ( Y )

Kualitas

Kerja

Kecepatan

dan

Ketepatan

kerja

Inisiatif Kemampuan Komunikasi

Tanggung

jawab 0,280 0,318 0,387 0,366 0,474

Sig.2-tailed 0,26 0,11 0,002 0,003 0,000

Prestasi 0,238 0,366 0,517 0,501 0,380

Sig.2-tailed 0,60 0,003 0,000 0,000 0,002

Pengembangan

diri 0,259 0,394 0,254 0,464 0,367

Sig.2-tailed 0,40 0,001 0,045 0,000 0,003

Mandiri 0,294 0,210

-

0,033 -0,023 0,163

Sig.2-tailed 0,19 0,98 0,800 0,858 0,230

Harapan 0,462 0,552 0,099 0,337 0,321

Sig.2-tailed 0,000 0,000 0,439 0,007 0,010

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2013)

Hal ini disebabkan kurangnya penghargaan dari pimpinan atau pihak yayasan terhadap

guru yang berprestasi misalnya pemberian reward kepada guru yang berprestasi sehingga

kemampuan yang telah di capai kurang berpengaruh terhadap kinerjanya. Begitu juga

dengan Prestasi guru SMA Yadika 3 Karang Tengah tidak berpengaruh terhadap

Motivasinya. Uji Kompetensi guru yang dilaksanakan oleh pihak yayasan misalnya, bagi

para guru yang tidak lulus dan para guru yang lulus tidak berpengaruh terhadap karier

mereka, sehingga guru-guru cenderung menganggap sebagai hal yang biasa. Berbeda jika

Yayasan memberlakukan Reward, dengan memberikan penghargaan bagi guru yang lulus

uji kompetensi akan menjadi daya dorong para guru meningkatkan Pengetahuannya baik

keguruan maupun keilmuan. Sementara itu, bagi para guru yang tidak lulus diberikan

teguran agar mereka tidak tetap jalan ditempat atau berusaha memperbaikinya. Meskipun

begitu, Harapan dengan Ketepatan/kecepatan kerja memiliki r terbesar dibandingkan

dimensi lain yaitu sebesar 0,552 atau 55,2%. Di Yayasan Abdi Karya ada 3 status guru

yaitu GTY singkatan dari Guru Tetap Yayasan, DPK singkatan dari Diperbantukan atau

guru berstatus Pegawai Negeri Sipil yang diperbantukan di sekolah swasta dan GTT

singkatan dari Guru Tidak Tetap. Dengan adanya status Guru Tetap Yayasan setidaknya

para guru memiliki harapan untuk dapat diikut sertakan dalam sertifikasi. Sistem

kompensasi struktural menjadikan Guru Tetap Yayasan menjadi idaman bagi para guru

honor atau Guru Tidak Tetap. Meskipun tidak ada kriteria yang jelas bagi pengangkatan

guru tetap yayasan namun harapan tersebut menjadi sumber motivasi bagi para guru. Di

samping itu, adanya harapan tersebut mampu meningkatkan kecepatan/ketepatan kerja

guru sehingga kinerja menjadi bertambah baik.

Pembahasan. Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja. Berdasarkan Tabel 1 dapat

diketahui bahwa secara parsial kompetensi memiliki pengaruh secara positif dan

signifikan dimana variabel kemampuan 0,00 < 0,05 menunjukkan bahwa peningkatan dan

Page 6: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Riesminingsih 263 - 271 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

268

penurunan kemampuan akan berpengaruh positif terhadap kinerja guru. Variabel

Kompetensi memiliki hubungan kuat dengan Variabel Kinerja yaitu sebesar 0,624 dengan

dimensi tertinggi Kompetensi Sosial dengan Kemampuan. Artinya, Kompetensi Sosial

para guru SMA Yadika 3 Karang Tengah menjadi kebutuhan tertinggi yang berpengaruh

kuat terhadap Kompetensinya. Oleh karena itu, Hubungan sosial yang baik dengan seluruh

komponen sekolah hendaknya tetap dijaga begitu juga dengan kemampuan kerja memiliki

berpengaruh kuat terhadap kinerja para Guru SMA Yadika 3 Karang Tengah. Semakin

tinggi kemampuan kerja para guru maka akan menghasilkan kinerja yang terbaik

sementara itu, Kompetensi bidang pengelolaan kelas harus di tingkatkan karena memiliki

pengaruh yang sangat kecil terhadap kompetensinya sehingga dapat meningkatkan

kemampuannya dalam mengajar. Melalui kompetensi bidang pengelolaan kelas para guru

secara tidak langsung mengasah seni mengajar mereka agar siswa tidak bosan sehingga

kemampuan para guru semakin bertambah dan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap

kinerjanya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kingkin,S

(2012) yang berjudul Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Kompetensi Profesi terhadap

Kinerja. Populasi penelitian seluruh guru SMP Negeri di Kecamatan

Kutowinangun,berdasarkan hasil analisis data ditemukan bahwa terdapat pengaruh

Motivasi berprestasi dan kompetensi profesi secara parsial terhadap kinerja.

Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja. Dari Tabel 1 dapat di ketahui bahwa secara

parsial motivasi memberikan pengaruh secara positif dan signifikan akan tetapi memiliki

hubungan yang lemah/rendah terhadap kinerja artinya motivasi yang diberikan oleh

Sekolah maupun Yayasan hanya sedikit pengaruhnya terhadap kinerja para guru. Dimensi

tertinggi yaitu pada harapan dengan ketepatan/kecepatan kerja; adanya harapan atas

pekerjaan menjadi motivasi tertinggi dalam bekerja bagi para guru di SMA Yadika 3

Karang Tengah, oleh karena itu pimpinan sekolah dan pihak yayasan hendaknya

mempertahankannya meskipun prestasi kerja tidak berpengaruh terhadap kinerjanya

namun harapan bisa di jadikan motivasi para guru untuk meningkatkan

ketepatan/kecepatan bekerja. Disamping itu, tanggung jawab juga tidak berpengaruh

terhadap motivasi kerja para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah padahal tanggung

jawab akan pekerjaan merupakan bagian dari profesionalisme. Peraturan dan sikap

pimpinan yang tidak tegas membuat beberapa guru mengabaikan tanggung jawabnya

misalnya kedisiplinan dalam pembuatan perangkat pengajaran serta tugas – tugas lain

sangat kurang. Keterlambatan sering kali di ampuni dan berulang – ulang di lakukan tanpa

ada tindakan tegas sehingga menghambat pekerjaan yang lain. Hasil penelitian ini sama

dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Jhon Pieter (2010) kajiannya mengenai

Analisis pengaruh motivasi dan kemampuan kerja terhadap kinerja jabatan fungsional

perencana pada biro Perencanaan dan keuangan LIPI bahwa terdapat pengaruh positif

antara motivasi terhadap kinerja dan variabel kinerja dipengaruhi kuat oleh motivasi kerja

dan kemampuan kerja.

Pengaruh Kompetensi dan Motivasi secara simultan terhadap Kinerja. Pada Tabel 1

diketahui bahwa pengujian hipotesis menggunakan uji F membuktikan bahwa kompetensi

dan motivasi secara bersama–sama berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

kinerja. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Winarti (2010) yang

berjudul Pengaruh Kompetensi dan Motivasi terhadap Kinerja Guru di SMA Negeri 87

Page 7: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Riesminingsih 263 - 271 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

269

Jakarta. Kompetensi dan motivasi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah cukup

tinggi kinerjanya. Hal ini terbukti dari persentase sebesar 51,9% bahwa secara bersama –

sama kompetensi dan motivasi mempengaruhi kinerja guru dan sisanya sebesar 48,1%

kinerja guru di pengaruhi oleh sebab–sebab lain diluar model.Oleh karena itu, Kepala

sekolah sebagai pimpinan hendaknya terus menjaga kondisi ini sehingga kinerja sekolah

akan meningkat yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan prestasi siswa di

bidang akademik, bertambah siswa – siswi SMP yang masuk ke SMA Yadika Karang

Tengah sehingga akan berpengaruh pada bertambahnya jam mengajar para guru di SMA

Yadika 3 dan pada akhirnya meningkatkan pendapatan mereka.

Kesimpulan Variabel Kompetensi: Variabel yang sangat kuat dalam mempengaruhi

kinerja guru di SMA Yadika 3 adalah kompetensi pada dimensi Kompetensi Sosial dengan

Kemampuannya sedangkan dimensi yang tidak berpengaruh/lemah adalah kompetensi

bidang pengelolaan kelas dengan kemampuannya.

Kesimpulan Variabel Motivasi: Variabel yang sangat kuat dalam mempengaruhi

kinerja guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah adalah harapan denga ketepatan/kecepatan

kerja dan dimensi yang tidak berpengaruh/lemah adalah prestasi dan tanggung jawab guru

dengan ketepatan/kecepatan kerja dan inisiatif kerja.

PENUTUP

Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan

bahwa: Pertama. Kompetensi berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja guru

SMA Yadika 3 Karang Tengah, terutama pada dimensi kompetensi sosial dengan

kemampuan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kompetensi yang di miliki oleh

para guru maka akan semakin tinggi kinerja para guru. Nilai standardized coefficient

sebesar 0,487 menandakan pengaruh yang kuat kompetensi terhadap kinerja guru di SMA

Yadika 3 Karang Tengah sehingga ada faktor – faktor lainnya yang dapat dijadikan

prediksi untuk meningkatkan kinerja guru SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kedua.

Motivasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja guru SMA Yadika 3 Karang

Tengah, terutama pada dimensi Harapan atas pekerjaan. Hal ini menunjukkan bahwa

semakin baik motivasi yang dilakukan oleh pihak sekolah/Yayasan maka semakin tinggi

kinerja guru. Nilai standardized coefficient sebesar 0,326 menandakan pengaruh yang

kurang kuat motivasi terhadap kinerja guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah, sehingga

ada faktor–faktor lainnya dapat dijadikan prediksi untuk meningkatkan kinerja guru di

SMA Yadika 3 Karang Tengah. Ketiga. Kompetensi dan Motivasi secara simultan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru SMA Yadika 3 Karang Tengah.

Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien korelasi (R) dan Koefisien determinasi (R

square) yang di dapat adalah positif dan hasil uji F dimana F hitung lebih besar dari F

tabel serta nilai signifikansinya lebih kecil dari yang ditetapkan (0,05). Hal ini

menunjukkan bahwa semakin baik kompetensi guru dan Motivasi yang diberikan pihak

sekolah/Yayasan maka semakin tinggi kinerja guru. Nilai adjusted square R sebesar 0,519

menunjukkan besarnya pengaruh kompetensi dan dan motivasi terhadap kinerja guru

adalah 51,9% dan sisanya sebesar 48,1% dipengaruhi oleh faktor– faktor lain. Keempat.

Berdasarkan analisis matrik korelasi antar dimensi pada variabel kompetensi dengan

variabel kinerja guru, hubungan terkuat pada dimensi kompetensi sosial dengan dimensi

Page 8: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Riesminingsih 263 - 271 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

270

kemampuan sebesar 0,624. Kelima. Pada variabel Motivasi dengan variabel kinerja guru,

hubungan terkuat pada dimensi harapan dengan dimensi ketepatan/kecepatan kerja sebesar

0,559.

DAFTAR RUJUKAN

Depdiknas. (2004). Badan Akreditasi Sekolah Nasional. Jakarta: Pusat Data dan Informasi

Pendidikan, Balitbang-Depdiknas

--------------, (2004). Penjelasan Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Pendidikan,

Balitbang-Depdiknas.

--------------, (2005). Undang – Undang Republik Indonesia No. 24 tahun 2005 tentang

Guru dan Dosen. Bandung: Penerbit Fokus Media

Kingkin, S., (2012). Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Kompetensi Profesi Terhadap

Kinerja Guru SMP Negeri di Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen. Tesis.

Universitas Negeri Jenderal Soedirman.

Pieter, Jhon. (2010). Analisis Pengaruh motivasi dan Kemampuan Kerja terhadap Kinerja

Jabatan Fungsional Perencana pada Biro Perencanaan dan Keuangan LIPI. Tesis.

Universitas Mercu buana.

Sedarmayanti. (2009). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas. Bandung: CV. Mandar

Maju.

Uno, Hamzah. (2011). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara

Wahyudi, Imam (2012). Mengejar Profesionalisme Guru. Jakarta: Prestasi Pustaka Raya

Publisher.

Winarti. (2010). Pengaruh Kompetensi dan Motivasi terhadap Kinerja Guru di SMA

Negeri 87 Jakarta. Tesis. Universitas Mercu Buana.

Amstrong, Gery dan Kotler, Philip, 2004. Dasar-dasar Pemasaran. Edisi ke Sembilan,

Jilid 2. Jakarta: Penerbit PT. Indeks.

Assauri, Sofjan, (2004). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Penerbit PT. Raja Grafindo

Persada.

Ghozali, Imam, (2005). Analisis Multi Variate dengan Program SPSS. Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro.

Hawkins D., Mothersbough, dan Best (2007). Consumer Behaviour: Building Marketing

Strategi. 10th Edition. MC. Grow Hil irvin.

Husein, Umar, (2003). Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Jonathan, Sarwono (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Jagdish N, Sheth dan Mittal, Banawi (2004). Customer Behaviour. Managerial

Perspective. Second Edition. Singapore: Thomson.

Kotler, Philip (2001). Manajemen Pemasaran: Analisa, Perencanaan, Implementasi dan

control, jilid 1. Jakarta: Penerbit Prenhalindo.

Kotler, Philip (2005). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Penerbit PT. Kencana Prananda

Media.

Ma’aruf, Hendri, (2005). Pemasaran Rite. Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Pustaka

Utama.

Page 9: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Riesminingsih 263 - 271 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

271

Mowen, C, John dan Michael, Minor (2001). Prilaku Konsumen. Jakarta: Binarupa

Aksara.

Mangkunegara, Anwar (2005). Perilaku Konsumen. Edisi Revisi. Bandung: Refika

Aditama.

Nugroho J., Setiadi (2003). Prilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan

Penelitian Bisnis Pemasaran. Jakarta: Pranada Media.

Olson J., C., dan Peterr, J., P., (2000). Consumer Behaviour. Perilaku Konsumen dan

Strategi Pemasaran. Jakarta: penerbit Erlangga.

Rangkuti, F., (2003). Riset Pemasaran. PT. gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Rambat, Lumpiyoadi (2001). Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi I. Jakarta: Penerbit PT.

Salemba Empat.

Swasta, Basu (2002). Asas-asas Marketing. Yogyakarta: Penerbit Liberty.

Swasta, Basu, dan Irwan (2008). Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Penerbit

Liberty.

Page 10: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Santoso 272 - 283 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

272

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA

TERHADAP KINERJA GURU SMK BUDI MULIA TANGERANG

Nachrowi Iman Santoso

Dinas Pendidikan Kota Tangerang

Email: [email protected],

Abstract: This research is conducted to analyze andreveal the influence of Principal

Leadership and work motivation on the Performance of teachers in SMK Budi Mulia

Tangerang. Principal's leadership role in the process of moving, influencing and

guiding others in order to achieve organizational goals is the role to be performed as

well as the leadership of the principal motivation influences from within and outside

motivation. Research methodology used was a survey method is descriptive analytic.

Techniques used in the determination of the sample is saturated sampling (census) in

which all members of the population sampled. The results of the study showed the

influence of the principal's leadership and work motivation on the performance of

teachers in vocational high school Budi Mulia Tangerang. The influence of principal

leadership effects on teacher performance, especially on intellectual development

dimension to the dimensions of work ability and initiative, inspiring dimensions to the

dimensions of the initiative, the influence of ideal dimensions to the dimensions of

work ability and discipline, each has a strong-enough relationship while on work

motivation has a strong relationship, particularly on the dimensions of the inside of the

dimensions of initiative..

Keywords: principalleadership, work motivation, teacherperformance.

Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh Kepemimpinan Kepala

Sekolah dan motivasi kerja terhadap Kinerja guru di SMK Budi Mulia Tangerang.

Peran kepemimpinan kepala sekolah dalam proses bergerak, mempengaruhi dan

membimbing orang lain untuk mencapai tujuan organisasi adalah peran yang akan

dilakukan serta kepemimpinan pengaruh motivasi utama dari dalam dan luar motivasi.

Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode survei deskriptif analitik. Teknik

yang digunakan dalam penentuan sampel adalah sampel jenuh (sensus) di mana semua

anggota populasi sampel. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh kepala sekolah

kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja guru di sekolah menengah kejuruan

Budi Mulia Tangerang. Pengaruh efek kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja

guru, terutama pada dimensi perkembangan intelektual dengan dimensi kemampuan

kerja dan inisiatif, dimensi inspirasi untuk dimensi inisiatif, pengaruh dimensi yang

ideal untuk dimensi kemampuan kerja dan disiplin, masing-masing memiliki kuat-

hubungan yang cukup saat motivasi kerja memiliki hubungan yang kuat, terutama pada

dimensi bagian dalam dimensi inisiatif.

Kata kunci: principalleadership, motivasi kerja, teacherperformance.

Page 11: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Santoso 272 - 283 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

273

PENDAHULUAN

Keberhasilan prestasi sekolah ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya adalah

kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja dan kinerja guru .kepemimpinan kepala

sekolah adalah sebagai kemampuan mempengaruhi atau mendorong seseorang atau

sekelompok orang agar bekerja secara sukarela untuk mencapai tujuan tertentu atau

sasaran dalam situasi tertentu. Dalam hal ini kepala sekolah sebagai seseorang yang diberi

tugas untuk memimpin sekolah, kepala sekolah bertanggung jawab atas tercapainya tujuan

sekolah.Kepala sekolah diharapkan menjadi pemimpin dari inovator di sekolah. Oleh

sebab itu, kualitas kepemimpinan kepala sekolah akan mempengaruhi bagi keberhasilan

sekolah. Kepala sekolah perlu memiliki kemampuan untuk memberdayakan seluruh

sumber daya manusia yang ada untuk mencapai tujuan sekolah.Khusus berkaitan dengan

guru kepala sekolah harus memiliki kemampuan untuk meningkatkan kinerja guru,

melalui pemberdayaan sumber daya manusia (guru).Disamping itu kepemimpinan kepala

sekolah juga harus mampu memberikan motivasi kerja bagi peningkatan kinerja guru dan

hasil belajar siswa. Kepala sekolah memiliki peran yang begitu penting bagi peningkatan

kinerja seorang guru, beberapa dimensi yang dapat mempengaruhi berupa pengaruh ideal

yaitu gaya kepemimpinan mempengaruhi motivasi kerja bawahan, inspirasi yaitu gaya

kepemimpinan memberikan panutan bagi bawahan untuk meraih prestasi, pengembangan

intelektual yaitu gaya kepemimpinan memberikan rangsangan kepada bawahan untuk

terus meningkatkan dan perhatian pribadi yaitu gaya kepemimpinan mempu memberikan

lingkungan yang kondusif. Seorang guru yang profesioal akan mampu mengajar berangkat

dari niat awal sebagai guru dan niat tulus yang telah direncanakan dan bukan karena

kebetulan. Begitu penting motivasi dari dalam diri yang dapat mampu mengobarkan

semangat diri untuk pencapaian tujuan, tumbuh sebagai nilai kesadaran diri disamping

terdapat motivasi dari luar. Fenomena inilah yang menjadi bahan penelitian karya akhir

peneliti di SMK Budi Mulia Tangerang.

Kemerosotan prestasi sekolah yang dialami oleh SMK Budi mulia diduga kurang

profesionalnya kepemimpinan kepala sekolah dalam mengelola sumber daya sekolah yang

ada .ini dapat dilihat pada Sie Kurikulum SMK Budi Mulia 2013 tersebut masih tumpang

tindih dalam pemberian wewenang dan tanggung jawab, wakil kepala sekolah yang masih

menjabat sebagai wali kelas dengan beban jam yang banyak yang pada akhirnya akan

berpengaruh terhadap tugas utama wakil kepala sekolah dalam menyikapi kemajuan

sekolah.

Rendahnya kehadiran guru pada jam mengajar mengakibatkan rendahnya prestasi

peserta didik akibat sering ditinggalkan dan penyampaian materi pembelajaran tidak

optimal. Begitupun dengan tingkat disiplin guru dan karyawan yang masih rendah yang

ditandai dengan keterlambatan hadir dalam sekolah, hal ini menunjukkan tidak

profesionalnya tingkat kinerja guru dan karyawan, yang akan menghambat birokrasi

administrasi guru dan proses kegiatan beajar mengajar.

Pergantian jabatan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah mulai dari periode awal

berdiri sekolah hingga sekarang terlihat bahwa kepala sekolah tidak mengalami perubahan

pergantian begitu pun dengan wakil kepala sekolah, dan ini menunjukkan tidak ada

peningkatan jabatan kearah kepala sekolah dan wakil kepala sekolah sama artinya

kesempatan berkarir bagi guru – guru untuk mencapai puncak jabatan sebagai wakil

kepala sekolah dan kepala sekolah tidak memiliki peluang. Pada dasarnya guru memiliki

Page 12: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Santoso 272 - 283 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

274

harapan kedepan dengan berbagai aspirasi yang ada salah satunya adanya kenikan karir

dalam kinerja. Kurang optimalnya kinerja guru dan rendahnya motivasi guru baik dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.

Dari pengamatan penulis bahwa ada indikasi kinerja guru dipengaruhi oleh faktor

intern dan ekstern. Faktor intern yang mempengaruhi antara lain kemampuan atau

kompetensi dan motivasi guru dalam menjalankan profesinya, sedangkan faktor ekstern

antara lain berupa kepemimpinan kepala sekolah sebagai Kejuruan, lingkungan, alat dan

lain sebagainya. Dari latar belakang masalah di Kejuruan dapat dideteksi bahwa mutu

pendidikan kita rendah.Salah satu penyebab rendahnya mutu pendidikan kita adalah

rendahnya profesionalisme guru yang berdampak pada kinerja.

Seorang guru dapat bekerja secara professional jika pada dirinya terdapat motivasi

yang tinggi. Pegawai/guru yang memiliki motivasi yang tinggi biasanya akan

melaksanakan tugasnya dengan penuh semangat dan energik, karena ada motif-motif atau

tujuan tertentu yang melatar belakangi tindakan tersebut. Motif itulah sebagai faktor

pendorong yang memberi kekuatan kepadanya, sehingga ia mau dan rela bekerja keras

Ada hubungan yang positif antara motivasi berprestasi dengan pencapaian kinerja/prestasi

kerja. Artinya pimpinan, manajer dan pegawai yang mempunyai motivasi berprestasi

tinggi akan mencapai kinerja yang tinggi, dan sebaliknya mereka yang kinerjanya rendah

disebabkan karena motivasi kerjanya rendah. Disini Kepala Sekolah dituntut untuk

mampu memerankan tugasnya.Kepemimpinan kepala sekolah disamping harus mampu

mengelola sumber daya yang ada juga sebagai motivator bagi kepatuhan diri dan disiplin

kerja para guru. Walaupun disiplin ini hanya merupakan salah satu bagian dari ciri kinerja

guru dan berkaitan dengan prosentasi kehadiran, ketidakpatuhan pada aturan, menurunnya

produktivitas kerja dan apatis, tetapi ternyata hal ini membawa dampak yang sangat besar

terutama pada sistem pendidikan kita yang masih memerlukan keberadaan guru secara

dominan dalam proses pembelajaran. Pada tahap inilah kepemimpinan kepala sekolah

dituntut untuk mampu memimpin atau mengelola sekolah, juga dituntut untuk mampu

menciptakan suasana yang kondusif di lingkungan kerja (climate-maker) sehingga dapat

mencegah timbulnya desintegrasi dan mampu memberikan dorongan agar semua

komponen yang ada di sekolah bersatu mencapai tujuan yang ingin dicapai.

Bertitik tolak pada realita yang ada di atas maka masalah faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja guru perlu dibuktikan dengan mengadakan penelitian. Oleh karena

itu, penulis membuat judul penelitian “ Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan

Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru SMK Budi Mulia Tangerang“.

Penelitian ini ingin mengetahui seberapa kuat variable kepemimpinan kepala sekolah dan

motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja guru. Dengan diketahuinya seberapa kuat

pengaruh variable-variabel bebas terhadap variable terikat diharapkan akan dapat

diidentifikasikan tindakan terbaik yang seharusnya dilakukan oleh pihak sekolah dalam

kaitannya dengan peningkatan kinerja guru SMK Budi Mulia Tangerang.

Berdasarkan latar belakang permasalah yang telah diuraikan diatas, dapat

dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: (1) Apakah terdapat

pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja guru SMK Budi Mulia Ciledug Tangerang?; (2)

Apakah terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja guru SMK Budi Mulia Ciledug

tangerang?; (3) Apakah terdapat pengaruh kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja

guru SMK Budi Mulia Ciledug Tangerang?; (4) Maksud dan tujuan riset adalah untuk

Page 13: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Santoso 272 - 283 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

275

memperoleh bukti empiris mengenai ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan dari

variabel kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja terhadap variable kinerja

guru.pada sekolah menengah kejuruan Budi Mulia Tangereng.

Variabel Kepemimpinan (X1). Konsep teoritas variable kepemiminan yang digunakan

dalam korelasi dimensi antar variable tersebut diatas adalah menggunakan teoritas

menurut Bass et al. Diamana hakikat kepemimpinan kepala sekolah adalah proses

menggerakkan, mempengaruhi dan membimbing orang lain dalam rangka untuk mencapai

tujuan organisasi Gaya kepemimpinan tranformasional adalah kepemimpinan yang

didasarkan pada prinsip pengembangan bawahan (follower development). Kepemimpinan

dikatakan sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas yang ada

hubungannya dengan pekerjaan para anggota kelompok. Menurut Bass et al. ( 2003 )

mengemukakan bahwa Gaya kepemimpinan dalam penelitian didefinisikan sebagai

kepemimpinan transformasional, yang merupakan variabel independen, yang dibentuk dari

empat dimensi yaitu: (1) pengaruh ideal (gayakepemimpinan mempengaruhi motivasi

kerja bawahan); (2) Inspirasi (gaya kepemimpinan memberikan panutan bagi bawahan

untuk meraih prestasi); (3) Pengembangan intelektual (gaya kepemimpinan memberikan

rangsangan kepada bawahan untuk terus meningkatkan kemampuan diri); (4) perhatian

pribadi (gaya kepemimpinan mempu memberikan lingkungan yang kondusif).

Variabel Motivasi Kerja (X2). Konsep teoritas variable Motivasi yang digunakan dalam

tabel korelasi dimensi antar variable tersebut diatas adalah menggunakan teoritas menurut

Menurut Frederich Herzberg (Sondang, 2002 : 107)., ada dua jenis faktor yang

mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari

ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktor higiene (faktor ekstrinsik) dan faktor

motivator (faktor intrinsik). Berdasarkan uraian tersebut Herzberg menyimpulakan ada

dua dimensi dalam motivasi yaitu: Pertama. Dimensi dari dalam atau faktor intrinsik

yaitu daya dorong yang timbul dari dalam diri masing-masing orang, factor meliputi (1)

Pencapaian prestasi, (2) Pengakuan, (3) Tanggung Jawab, (4) Kemajuan, (5) Pekerjaan

itu sendiri, (6) Kemungkinan berkembang. Kedua. Dimensi dari luar atau dimensi

ektrinsik yaitu daya dorong yang datang dari luar diri seseorang, terutama dari organisasi

tempatnya bekerja. Faktor - faktor ekstrinsik ( konteks pekerjaan ) meliputi : (1) Upah,

(2) Kondisi kerja, (3) Keamanan kerja, (4) Status, (5) Prosedur perusahaan, (6) Mutu

penyeliaan, (7) Mutu hubungan interpersonal antar sesama rekan kerja, atasan, dan

bawahan

Variabel Kinerja Guru (Y). Menurut A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2011), kinerja

adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan

dalam kemampuan melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan oleh atasan kepadanya. Kinerja diukur dari dimensi kecakapan kerja malaui

indikator: kemampuan kerja, kerajinan, disiplin, Kreativitas, inisiatif, hubungan kerja dan

prestasi kerja. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, maka dapat dibuat

kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini yang menggambarkan pengaruh

kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja terhadap kinerja guru SMK Budi Mulia

Tangerang. Dapat disajikan dalam gambar sebagai berikut:

Page 14: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Santoso 272 - 283 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

276

Gamabar 1. Model Kerangka Pemikiran Penelitian

Dari kerangka berfikir diatas dapat dijelaskan bahwa: (1) Kepemimpinan Kepala Sekolah

berpengaruh terhadap proses pelaksanaan tugas guru yang pada akhirnya berimplikasi

pada kinerja guru.; (2) Motivasi kerja guru memberikan pengaruh pada pelaksanaan tugas

guru yang berimplikasi pada kinerja guru.

Hipotesisi. Dengan berdasarkan pada identifikasi masalah dan kerangka pemikiran maka

dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh kepemimpinan kepala sekolah (X1) terhadap kinerja guru ( Y)

2. Terdapat pengaruh motivasi kerja (X2) terhadap kinerja guru ( Y)

3. Terdapat pengaruh secara simultan dan bersama-sama antara kepemimpinan kepala

sekolah dan motivasi kerja terhadap kinerja guru ( Y)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengujian Hipotesis 1 dan 2 ( Uji t – parsial ). Uji – t parsial digunakan untuk menguji

apakah sebuah variabel bebas benar memberikan pengaruh terhadap variabel terikat.

Dalam pengujian ini ingin diketahui apakah jika secara terpisah variabel kepemimpinan

kepala sekolah dan motivasi kerja memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

variabel kinerja guru. Mengacu pada tabel hasil hitungan SPSS, didapat nilai t– hitung

variabel kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja dengan penjelasan sebagai

berikut:

1. Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1). Variabel kepemimpinan kepala sekolah (X1)

memiliki nlai t-hitung > t-tabel (4,263 > 2,012 ) dan nilai Sig t-hitung (0,00 < 0,05).

Secara statistik berarti Ho ditolak dan H1 diterima, artinya variabel kepemimpinan

kepala sekolah (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru (Y) di SMK

Budi Mulia Tangerang.

Kepemimpinan Kepala Sekolah ( X1 )

1. Pengaruh Ideal

2. Inspirasi

3. Pengembangan Intelektual

4. Perhatian Pribadi

Motivasi Kerja Guru ( X2 )

1. Motivasi Dari Dalam

2. Motivasi Dari Luar

Kinerja Guru ( Y )

1. Kemampuan Kerja

2. Kerajinan

3. Disiplin

4. Kreativitas

5. Inisiatif

6. Hubungan Kerja

7. Prestasi Kerja

Page 15: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Santoso 272 - 283 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

277

2. Motivasi Kerja Guru (X2). Variabel motivasi kerja (X2) memiliki nilai t-hitung (5,851)

> t-tabel (2,012) dan nilai Sig t-hitung (0,00 < 0,05). Secara statistik berarti Ho ditolak

dan H2 diterima artina variabel motivasi kerja guru (X2) berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja guru di SMK Budi Mulia Tangerang.

Pengujian Hipotesis 3 ( Uji F–Simultan)

Tabel 1. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F )

ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 1082.776 2 541.388 57.046 .000a

Residual 531.462 56 9.490

Total 1614.237 58

a. Predictors: (Constant), MOTIVASI KERJA, KEP. KEP SEK

b. Dependent Variable: KINERJA GURU

Sumber: data diolah

Uji statistik F merupakan uji simultan atau bersama-sama yang bertujuan untuk menguji

apakah antara variable kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja memberikan

pengaruh terhadap variable kinerja guru atau benar-benar memiliki hubungan linier (linear

relation). Berdasarkan tabel 1, terlihat bahwa nilai F-hitung sebesar 57,046 dengn nilai

signifikan 0,000. Nilai F-tabel dengan derajat bebas pembilang sebesar 2 dan derajat bebas

penyebut 56 pada α = 0,05 didapat F-tabel = 3,1619. Karena nilai signifikan 0,000 < 0,05

dan nilai F-Hitung > F-tabel, secara statistic berarti Ho ditolak dan H3 diterima. Artinya

kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja pada SMK Budi Mulia secara simultan

atau bersama-sama memberikan kontribusi pada peningkatan kinerja guru.

Koefesien Determinasi (R2). Koefesien determinasi (R2) adalah besarnya nilai pengaruh

seluruh variable bebas terhadap variable terikat dengan kisaran nilai koefesien antara 0 – 1

. Dengan kata lain semakin nilai R Squere mendekati 1, maka semakin baik model regresi

yang terbentuk untuk menjelaskan permasalahan.

Tabel 2. Koefisien Determinan

Model Summary

Model R R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error Of The

Estimate

1 .819a .671 .659 3.081

a. Predictors: (Constant), MOTIVASI KERJA, KEP. KEP SEK

Sumber: data diolah

Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa nilai R squere sebesar 0,671. Hal ini dapat

dinyatakan bahwa sumbangan pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja

terhadap kinerja guru sebesar 67,1%.

Sedangkan sisanya 32,9 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian

ini.

Page 16: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Santoso 272 - 283 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

278

Analisa Dimensi. Untuk mengetahui hubungan antar dimensi variabel bebas dan variabel

terikat diperlukan matrik korelasi dimensi antar variabel bebas dan variabel terikat.

Melalui tabel antar dimensi ini akan dapat dilihat dan dianalisa pengaruh variabel bebas

melalui dimensi terhadap variable terikat pada dimensinya, sehingga dapat digunakan

dalam peningkatan dan pengembangan kinerja guru di SMK Budi Mulia Tangerang.

Adapun hubungan antar dimensi tersebut dapat di lihat pada tabel sebagai berikut.

Interpretasi dari tabel korelasi dimensi antar variabel. Berdasarkan hasil penelitian

bahwa hubungan dimensi pengaruh ideal ( KK1 terhadap dimensi kemampuan kerja

(Y1) memiliki pengaruh positif dan signifikan artinya bahwa peranan kepala sekolah

dalam memberikan kepercayaan, keyakinan pada guru untuk selalu optimis dan berkarya

serta mengelolah sumber daya disekolah secara professional akan berpengaruh terhadap

peningkatan kemampuan kerja dalam memahami dan menguasai materi yang diajarkan

dengan berpedoman pada rencana pelaksanaan pengajaran (RPP).

Hubungan dimensi pengaruh ideal (KK1) terhadap dimensi disiplin (Y3) Hubungan ini

memiliki pengaruh positif dan signifikan artinya bahwa peranan kepala sekolah dalam

menjaga nilai kebersamaan untuk mencapai visi dan misi dan mampu mengelolah sumber

daya disekolah secara professional akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja guru

terutama pada peningkatan disiplin kehadiran, berpakaian dan kebersihan serta kerapian.

Pada variabel kepemimpinan kepala sekolah melalui dimensi inspirasi (KK2) juga

berpengaruh terhadap meningkatnya kinerja guru yakni pada dimensi inisiatif (Y5),

artinya bahwa guru akan selalu memberikan hasil belajar kepada peserta didik baik

melalui lisan, tulisan maupun internet dan meningkatkan inisiatif guru dalam menilai

kemampuan dan sikap siswa/i dalam pembelajaran demi keberhasilan siswanya manakala

kepala sekolah mampu memberikan kenyamanan bekerja guru, memiliki tingkat

kreativitas yang tinggi, mendorong kemandirian guru dalam bekerja dan menumbuhkan

nilai kekeluargaan .

Variabel kepemimpinan kepala sekolah pada dimensi pengembangan intelektual

(KK3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap dimensi kemampuan kerja (Y1), dan

dimensi inisiatif (Y5). Artinya bahwa pentingnya kepala sekolah memberikan motivasi

terhadap bawahan, memberikan perhatian dari hasil kerja guru, mendukung sepenuhnya

bagi guru yang akan mengembangkan potensi diri dan menyediakan fasilitas yang

diperlukan oleh guru untuk mengembangkan bidang studi pelajarannya maka akan

memberikan pengaruh terhadap peningkatan kemampuan kerja guru dalam memahami dan

menguasai materi yang diajarkan dengan berpedoman pada rencana pembelajaran,

menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari, serta mampu

meningkatkan inisiatif guru dalam memberikan hasil evaluasi belajar baik melalui lisan,

tulisan maupun internet serta dalam menilai kemampuan dan sikap siswa dalam

pembelajaran demi keberhasilan siswanya.

Dimensi motivasi dari dalam (In.M) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

dimensi kemampuan kerja (Y1), artinya bahwa bilamana guru melaksanakan pekerjaan

dengan baik dan benar dan bertanggung jawab atas keberhasilan siswanya maka dalam

proses kegiatan belajar mengajar guru akan selalu siap malaksanakan proses pembelajaran

dengan berpedoman pada rencana pelaksanan pembelajaran dan akan mempersiapkan

untuk memahami dan menguasai materi sebelum diajarkan kepada peserta didik.

Page 17: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Santoso 272 - 283 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

279

Dimensi motivasi dari dalam (In.M) berpengaruh positif dan signifikan terhadap dimensi

kerajinan (Y2), artinya bahwa bilamana guru melaksanakan pekerjaan dengan baik dan

benar dan bertanggung jawab atas keberhasilan prestasi siswanya dalam proses kegiatan

belajar mengajar dan senang atas tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepala sekolah

maka akan menjadikan guru lebih matang dalam pelaksanaan persiapan pembelajaran dan

persiapan kelengkapan mengajar serta mampu mengembangkan sendiri bahan

ajar/LKS/ringkasan.

Ada hubungan yang kuat pada dimensi motivasi dari dalam (In.M) terhadap dimensi

inisiatif (Y5) yaitu dengan nilai sebesar 0,609 ini berarti bahwa guru yang melaksanakan

pekerjaan dengan baik dan benar serta memiliki tanggung jawab atas keberhasilan prestasi

siswanya akan memberikan hasil belajar, baik melalui media lisan, tertulis maupun

internet, dan selalu meningkatkan pembelajaran dengan metode-metode yang disesuaikan

serta memberikan penilaian terhadap kemampuan dan sikap anak dalam kegiatan belajar

mengajar yang pada akhirnya akan berpengaruh pada peningkatan keberhasilan siwa.

Dimensi motivasi dari dalam (In.M) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

dimensi hubungan kerja (Y6). Artinya bahwa guru yang selalu berusaha untuk

meningkatkan prestasi yang lebih baik di masa depan, melaksanakan pekerjaan sesuai

prosedur, bertanggung jawab terhadap keberhasilan prestasi siswa, adanya pengakuan

hasil dari teman dan senang atas tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepala sekolah

maka akan mamberikan pengaruh peningkatan terhadap kinerja guru yaitu meningkatkan

kinerja team dalam membuat bahan ajar per mata pelajaran. dan memotivasi guru untuk

selalu menjalin hubungan baik terhadap warga sekolah ( guru, wali murid , siswa, DUDI

dan warga setempat )

Pada dimensi motivasi dari luar (Ex. M) mempunyai hubungan yang positif dan

signifikan pada dimensi hubungan kerja (Y6). Artinya hubungan kerja guru terhadap

warga sekolah akan selalu terjaga dengan baik manakala terjadi jalinan hubungan yang

harmonis terhadap kepala sekolah dan bawahan, serta mampu menjaga hubungan

komunikasi yang baik dengan guru.

Dari matrik korelasi diatas dapat disimpulkan bahwa variabel kepemimpinan kepala

sekolah dan motivasi kerja keduanya mampu memberikan pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap perkembangan kinerja guru di SMK Budi Mulia Tangerang. ini berarti

bahwa setiap indikator pada kepemimpinan kepala sekolah dan indikator pada motivasi

kerja yaitu tingkat kemampuan dalam jasa percaya diri guru, tingkat kemampuan dalam

mengimplimentasikan visi, tingkat kreatifitas, tingkat kenyamanan bekerja, tingkat

kemampuan dalam memotivasi bawahan, tingkat kemampuan dalam meningkatkan

potensi diri, tingkat perhatian secara pribadi terhadap bawahan dan tingkat kemampuan

dalam mendorong bawahan dan indikator-indikator pada motivasi kerja prestasi yang

telah dicapai, kesesuain prestasi dengan pekerjaan, pemberian penghargaan, kesesuaian

penghargaan peran dalam pekerjaan, wewenang dalam pekerjaan, kesempatan mendapat

promosi jabatan, kesempatan maju berkembang kejenjang lebih tinggi, kesesuan gaji

dengan pekerjaan, kesesuaian gaji dengan kebutuhan, status sosial pekerjaan, status sosial

jabatan pekerjaan, komunikasi dengan atasan, hubungan dengan atasan, kompetisi

mendapat jabatan, dan kompetisi mendorong semangat kerja secara bersama – sama

mempunyai dampak pengaruh terhadap perkembangan kinerja guru di SMK Budi Mulia

Tangerang.

Page 18: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Santoso 272 - 283 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

280

Pembahasan dan Temuan Penelitian. Pembahasan penelitian mengenai pengaruh

variabel bebas yaitu kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja terhadap variable

terikat yaitu kinerja guru memiliki nilai koefisien determinasi sebesar 67,1%, dimana

temuan dari peneliti ini akan mengintegrasikan dengan hasil penelitian sebelumnya,

apakah hasil penelitian terdukung atau tidak terdukung.

Hipotesisi Pertama. Hipotesis pertama menyatakan bahwa terdapat pengaruh variabel

kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru SMK Budi Mulai Tangerang. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja guru SMK Budi Mulia .Hal ini berarti bahwa hipotesis pertama

yang diajukan dalam penelitian ini terdukung dan sekaligus juga mendukung hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hendra Prijatna (2011). Menyimpulkan

sebagai berikut:

Hasil penelitian Hendra Prijatna (2011) yang berkaitan dengan pengaruh kepemimpinan

kepala sekolah, motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja guru secara bersama-

sama memperlihatkan bahwa: Hasil penelitian yang berkaitan dengan pengaruh

kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja guru

secara bersama-sama memperlihatkan bahwa: (1) Pengaruh total kepemimpinan kepala

sekolah (X1) terhadap kinerja guru (Y) sebesar 45,2 %.; (2) Pengaruh total motivasi kerja

(X2) terhadap kinerja guru (Y) sebesar 21,3 %.; (3) Pengaruh total disiplin kerja (X3)

terhadap kinerja guru (Y) sebesar 10,4 %.; (4) Pengaruh total kepemimpinan kepala

sekolah (X1), motivasi kerja (X2) dan disiplin kerja (X3) terhadap kinerja guru sebesar 76,9

%. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa variabel-variabel yang mempengaruhi

kinerja guru tidak dapat berjalan sendiri-sendiri namun harus selalu bersinergi dalam

pelaksanaannya sehingga memberikan kontribusi yang tinggi

Begitu pun penelitian yang dilakukan oleh Amin Wahyudi (2012) kepemimpinan

kepala sekolah berpengaruh terhadap peningkatan kinerja guru dan hasil penelitian

kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru dapat dijelaskan sebagai berikut:

Pertama. Berdasarkan hasil koefisien determinasi yang dilakukan oleh Amin Wahyudi

menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan (X1), motivasi kerja (X2) dan lingkungan kerja

(X3) memberikan sumbangan sebesar 78,8 % terhadap kinerja (Y) pegawai Kantor

Informasi Komunikasi dan Kehumasan Kabupaten Boyolali, sedangkan sisanya 21,2%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti (variabel di luar penelitian).

Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa variabel gaya kepemimpinan (X1), motivasi

kerja(X2) dan lingkungan kerja (X3) secara simultan dan bersama-sama bersinergi dalam

pelaksanaannya memberikan pengaruh terhadap peningatan kinerja guru.

Hipotesisi kedua. Hipotesisi kedua menyatakan bahwa Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru SMK Budi

mulia Tangerang. Hal ini berarti bahwa hipotesisi kedua yang diajukan dalam penelitian

ini terdukung dan sekaligus juga mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Lingga Sena Ginanjar (2012) menyimpulkan sebagai berikut: Pertama. Berdasarkan

hasil koefisien determinasi diperoleh nilai sebesar 65,1%, artinya bahwa motivasi kerja

dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kinerja guru sebesar 65,1%, sementara

sisanya 34,9% merupakan pengaruh variable lain yang tidak diteliti. Begitu pun penelitian

Page 19: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Santoso 272 - 283 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

281

yang dilakukan oleh Rokhmaloka Habsoro Abdilah (2011) yang menemukan bahwa

motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja guru. Kedua. Nilai koefisien determinasi

(R2) sebesar 0,680 yang menunjukkan bahwa 68% variabel kinerja pegawai dapat

dijelaskan oleh variabel independen gaya kepemimpinan dan motivasi kerja, sedangkan

sisanya sebesar 32% dijelaskan oleh variabel lain.

PENUTUP

Berdasarkan hasil uraian penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya,

pengujian hipotesis terbukti bahwa variabel kepemimpinan kepala sekolah (X1), motivasi

kerja (X2) baik sendiri-sendiri maupun bersama berpengaruh positif terhadap kinerja guru

(Y). Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai hasil dari keseluruhan temuan dan pengujian

penelitian sebagai berikut: Pertama. Terdapat pengaruh positif dan signifikan

kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMK Budi Mulia Tangerang

berhubungan lewat: (a) Dimensi pengaruh ideal(KK1) terhadap dimensi kemampuan kerja

(Y1), dan dimensi disiplin (Y3). artinya pengaruh ideal kepala sekolah dengan

memberikan kepercayaan dan keyakinan serta dengan pengelolaan sumber daya yang

professional akan berpengaruh meningkatnya kemampuan guru dan disiplin guru.; (b)

Dimensi inspirasi (KK2) terhadap dimensi inisiatf (Y5) artinya kepala sekolah dengan

kreativitas yang tinggi, memberikan suasana yang nyaman dalam bekerja dan

menumbuhkan nilai kekeluargaan sehingga mendorong kemandirian guru dalam bekerja

dan mampu meningkatkan inisiatif guru.; (c) Dimensi pengembangan intelektual (KK3)

terhadap dimensi kemampuan kerja (Y1) dan dimensi inisiatif (Y5) artinya dengan

diberikan motivasi, perhatian dan dukungan kepala sekolah sehingga guru akan

pengembangan potensi diri guru mampu meningkatkan kemampuan kerja dan inisiatif

guru. Kedua. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala

sekolah terhadap kinerja guru di SMK Budi Mulia Tangerang berhubungan lewat: (a)

Dimensi motivasi dari dalam (In.M) terhadap dimensi inisiatif (Y5), dimensi

kerajinan(Y2), dimensi kemampuan kerja (Y1) dan dimensi hubungan kerja (Y6) artinaya

sguru yang melaksanakan perkerjaan dengan baik dan benar dan bertanggung jawab atas

keberhasilan siswanya akan memberikan pengaruh yerhadap meningkatnya terhadap

kemampuan kerja guru, tingkat kerajinan guru, inisiatif guru danakan meningkatkan

hubungan kerja yang yang lebih baik.; (b) Dimensi dari luar (Ex.M) terhadap dimensi

hubungan kerja artinya hubungan yang harmonis dan hubungan komunikasi yang

dilakukan kepala sekolah memberikan peningkatan terhadap hubunagn guru terhadap

warga sekolah. Ketiga. Terdapat pengaruh secara simultan (bersama-sama) antara

kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja terhadap Kinerja Guru di SMK Budi

Mulia Tangerang. Dari taksiran koefesien determinasi (R2) dapat diartikan bahwa

sumbangan bersama kepemimpinan kepala sekolah, dan motivasi kerja pada kinerja guru

di SMK Budi Mulia Tangerang adalah cukup besar dibandingkan dengan variabel lain

yang tidak diteliti. Artinya kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja bersinergi

menciptakan kondisi seorang guru untuk memberikan prestasi kerja yang sebaik-baiknya

untuk sekolah.

Page 20: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Santoso 272 - 283 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

282

DAFTAR RUJUKAN

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu, (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan,Bandung: Rosdakarya

Hasibuan, Malayu S.P., (2007). Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Bumi

Aksara: Jakarta

E. Mulyasa, (2003). Menjadi Kepala Sekolah Profesional: Dalam Konteks

Kartono, Kartini, (2008). Pemimpin dan Kepemimpinan (apakah kepemimpinan abnormal

itu?), Jakarta: Raja Grafindo Persada

Dimyati, Mudjiono. (2002). Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Barnett, K., McCormick, J. & Conners, R., (2000). Leadership Behaviour of Scondary

School Principals, Teacher Outcomes and School Culture. A paper presented at the

Australian Association for Research in Education Annual Conference.

Depdiknas. (2003). Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta: Depdiknas,

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

Robbins, S.P., (2001). Organizational Behavior. Upper Saddle River: Prentice Hall, Inc.

Thompson, L.L., (2004). Making theTeam: A Guide for Managers. New Jersey: Pearson

Education, Inc.

Alwi, S., (2001). Manajemen Sumberdaya Manusia, Stategi Keunggulan Kompetitif,.

Yogyakarta: BPFE.

Dessler, G., (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. edisi kesepuluh jilid 2 . Jakarta:

penerbit PT. Indeks. Kelempok Gramedia

Djalali, M. As’ad. (2001). Psikologi Motivasi. Minat Jabatan, Inteligensi, Bakat

danMotivasi Kerja, Malang: Wineka Media

Gibson, James L, et .al., (2000). Organisasi Perilaku, Struktur, Proses, Alihbahasa :

Djarkasih, Jakarta: Erlangga

Gomes., F.C., (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi Offset

Handoko., T.H., (2000). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.edisi kedua.

Yogyakarta: BPFE

Hasibuan., Malayu. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia, Dasar dan Kunci

Keberhasilan, Jakarta: Gunung Agung

Koontz, Harold, Cyrill O’Donnell, dan Heinz Weihrich, (2003). Manajemen,

terjemahan, Erlangga, Jakarta.

Manullang. (2003). Dasar-Dasar Manajemen, Ghalia Indonesia, Jakarta

Mathis., Robert L. dan J.H. Jackson. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia.edisi

kesepuluh. Jakarta: Salemba Empat

McClelland, D.C: Atkinson, J.W; Clark, R.A & Lowell, E.L., (2001). TheAchievement

Motive. New York: Irvington Publishers, Inc.

Priyatno., D., (2008). Mandiri belajar SPSS (Statistik Product and Service Solution) untuk

analisis data dan uji statistik.Yokyakarta: Gajah mada Universty/press

Rahmawati., I.K., (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi

Yogyakarta

Riduwan, (2009). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta

Uzer Usman, (2000). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Rosdakarya

Miftah Toha, (2003). Kepemimpinan dalam Manajemen, Jakarta: PT Raja Grapindo.

Page 21: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Santoso 272 - 283 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

283

Siagian, Sondang P., (2002). Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja, Jakarta: Rineka

Jaya.

Siagian., S. P., (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia.Cet. Ke-5. Jakarta: PT. Bumi

Aksara.

Robbins, P. Stephen. (2002). Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Edisi Kelima. Jakarta:

Penerbit Erlangga.

Dessler, G., (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. edisi kesepuluh jilid 2 . Jakarta:

penerbit PT. Indeks. Kelempok Gramedia

Tim Kelompok Kerja MBS Jawa Barat, (2003). Implementasi Manajemen Berbasis

Sekolah di Jawa Barat, Bandung: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Handayaningrat, Soewarno, (2002). Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen,

Jakarta : Haji Masagung,

Thoha, Miftah. (2004). Prilaku Organisasi Konsep Dasardan Aplikasinya, Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada.

Apriani, Rini., (2008). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Prijosaksono, A. dan Roy Sembel, (2002). Motivasi, Harian Sinar Harapan, Jakarta, 2

Manulang, M. Dan Manulang, Marihot A. M. H., (2001). Gajah Mada University Press,

Yogyakarta.

Siagian, Sondang P., (2002). Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja, Jakarta: Rineka

Jaya.

Nawawi, Hadari dan Hadari, Martini, (2004). Kepemimpinan yang Efektif, Gajah Mada

University Press.Yogyakarta.

Page 22: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Andayani 284 - 295 Jurnal MIX, Volume III No. 3, Oktober 2013

284

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA

KARYAWAN BIRO PEMELIHARAAN BANGUNAN DAN INSTALASI

SEKRETARIAT JENDERAL DPR-RI

Lis Andayani

Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti Jakarta

Email: [email protected]

Abstract: The research was conducted to identify and analyze the effect of Motivation

and Work Discipline to Employee Performance of Biro Pemeliharaan Bangunan dan

Instalasi Sekretariat Jenderal DPR-RI. Data obtained by distributing questionnaires to

55 employees who were respondents. Research method used explanatory research,

testing using multiple regression analysis and correlation analysis. The results of the

simultaneous analysis showed that Motivation and Work Discipline have significant

effect on employee performance. The magnitude of the correlation is positive and

strong, the Disciplined Work much stronger influence than Motivation. Testing either

partially Motivation and Work Discipline have significant effect on employee

performance. Thereby increasing the motivation and Work discipline, Employee

Performance will increase or better. Advice can be given to the organization and

employees can increase motivation by inviting motivator, rewarding and publicity,

employees also need to improve the quality of self and develop potential, can use office

equipment. To Discipline of work by the way, do not leave or delegate work to others,

using hours just to do the work, does not violate the hour came and curfew hours.

Keywords: motivation, work discipline, employee performance.

Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh

Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan Biro Pemeliharaan Bangunan

Dan Instalasi Sekretariat Jenderal DPR-RI. Data yang diperoleh dengan menyebarkan

kuesioner kepada 55 karyawan yang menjadi responden. Metode penelitian yang

digunakan penelitian explanatory, pengujian menggunakan analisis regresi berganda

dan analisis korelasi. Hasil analisis secara simultan menunjukkan bahwa Motivasi dan

Disiplin Kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Besarnya korelasi

positif dan kuat, Kerja Disiplin pengaruh lebih kuat dari Motivasi. Pengujian baik secara

parsial Motivasi dan Disiplin Kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Sehingga meningkatkan motivasi dan disiplin kerja, Kinerja Karyawan akan meningkat

atau lebih baik. Saran dapat diberikan kepada organisasi dan karyawan dapat

meningkatkan motivasi dengan mengundang motivator, bermanfaat dan publisitas,

karyawan juga perlu meningkatkan kualitas diri dan mengembangkan potensi, dapat

menggunakan peralatan kantor. Untuk Disiplin kerja by the way, jangan meninggalkan

atau mendelegasikan pekerjaan kepada orang lain, menggunakan jam hanya untuk

melakukan pekerjaan itu, tidak melanggar jam datang dan jam jam malam.

Kata kunci: motivasi, disiplin kerja, kinerja karyawan.

Page 23: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Andayani 284 - 295 Jurnal MIX, Volume III No. 3, Oktober 2013

285

PENDAHULUAN

Motivasi merupakan hal atau sesuatu yang mendorong seseorang berbuat sesuatu,

motivasi individu dapat timbul dan dalam diri individu (motivasi internal) dan dapat

timbul pula dari luar individu (motivasi eksternal) dan keduanya mempunyai pengaruh

terhadap perilaku karyawan. Menurunnya motivasi dapat dilihat dari dimensi: motivasi

internal dan motivasi eksternal karyawan yang sebenarnya apabila dipelihara dengan baik

akan berguna untuk meningkatkan sumber daya yang mampu menghadapi tugas-tugas dan

tanggung jawab yang akan datang. Disiplin pada dasarnya merupakan pelajaran, patuh,

taat, kesetiaan dan hormat kepada ketentuan, peraturan atau norma yang berlaku.

Dalam hubungan dengan disiplin karyawan, disiplin merupakan unsur pengikat,

yaitu unsur yang dapat menggairahkan kerja karyawan bahkan dapat pula sebaliknya.

Adanya pelanggaran-pelanggaran disiplin karyawan baik ringan, sedang maupun berat

terlepas itu disengaja atau tidak disengaja terhadap tata tertib karyawan dan peraturan

karyawan yang berkaitan dengan disiplin karyawan, ini menggambarkan bahwa masih

kurangnya kesadaran disiplin karyawan dalam mentaati peraturan dan tata tertib yang

berlaku. Disiplin kerja dapat dilihat dari dimensi yaitu teladan pimpinan, pengawasan dan

sanksi hukuman. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia merupakan faktor penting

untuk mencapai tujuan organisasi. Disiplin merupakan salah satu hal yang menentukan

dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Biro Pemeliharaan Bangunan

dan Instalasi Sekretariat Jenderal DPR-RI (Biro PBI Setjen DPR-RI). Kedisiplinan

tersebut dapat terlihat antara lain pada kehadiran karyawan sesuai jam kerja. Monitoring

dan Evaluasi terhadap kehadiran karyawan berdasarkan absensi pada mesin elektrik

dilakukan setiap triwulan. Hasil monitoring dan evaluasi tersebut untuk mengetahui

tingkat jam kedatangan dan pulang para karyawan. Demikian juga apa yang terjadi pada

Biro PBI Setjen DPR-RI dijumpai masih adanya karyawan yang sering datang

terlambat masuk kerja. Kondisi ini dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Monitoring dan Evaluasi SDM Triwulan IV Biro Pemeliharaan

Bangunan dan Instalasi Bulan Juni, Nopember, Desember Periode Tahun 2011

Bulan

Jumlah

Karyawan

(Orang)

Datang

Terlambat

(Jam)

Pulang

Cepat

(Jam)

Jam Efektif

Bulan Juni (21 hari kerja) 122 1795,14 382,41 2177,55

Bulan Nopember (22 hari

kerja) 122 1819,24 359,46 2172,70

Bulan Desember (21 hari

kerja) 122 1871,54 626,46 2498,00

Total 5479,92 1368,33 6848,25

Sumber: Bagian Pengawasan Biro Perencanaan dan Pengawasan DPR-RI, 2012.

Jam kerja karyawan berdasarkan waktu toleransi:

Datang terlambat: 5479,92 jam : 64 hari : 122 karyawan = 0,70 jam (42 menit) / karyawan.

Pulang cepat: 1.368,33 jam : 64 hari : 122 karyawan = 0,18 jam (11 menit) / karyawan.

Sehingga dapat disimpulkan:

Rata-rata karyawan datang pukul 08.12.

Rata-rata karyawan pulang pukul 15.49.

Page 24: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Andayani 284 - 295 Jurnal MIX, Volume III No. 3, Oktober 2013

286

Kondisi ini bila berlangsung secara terus menerus dan berlarut-larut tentunya akan

menghambat dan mengganggu kinerja karyawan itu sendiri pada khususnya maupun

kinerja organisasi pada umumnya. Pada prinsipnya untuk mencapai tujuan utama

organisasi yaitu mewujudkan Visi dan Misi organisasi, dibutuhkan adanya peran serta

semua pihak untuk memberikan semangat membangun secara kebersamaan dan sekaligus

dukungan kuat serta diterima oleh seluruh komponen organisasi yang ada untuk

meningkatkan kinerja karyawan.

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan maka dapat

dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: (1) Apakah motivasi

kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Biro PBI Setjen DPR-RI?; (2) Apakah

disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Biro PBI Setjen DPR-RI?; (3)

Apakah motivasi kerja dan disiplin kerja secara simultan berpengaruh terhadap kinerja

karyawan Biro PBI Setjen DPR-RI?

Maksud dan tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis kekuatan

pengaruh motivasi dan disiplin kerja secara simultan terhadap kinerja karyawan Biro PBI

Setjen DPR-RI., baik secara simultan maupun parsial.

Motivasi. Motivasi merupakan suatu kondisi yang menggerakkan manusia kearah suatu

tujuan tertentu sebagaimana pendapat Stanford (1969:173) dalam Mangkunegara (2009:

93): ”Motivation as an energizing condition of the organism that serves to direct that

organism toward the goal of a certain class” Artinya motivasi sebagai suatu kondisi yang

menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan tertentu.

Atas dasar teori McClelland’s Achievement Motivation Theory ada tiga faktor atau

dimensi dari motivasi, yaitu motif, harapan dan insentif. Ketiga dimensi dari motivasi

tersebut diuraikan sebagai berikut:

1. Motif. Motif adalah suatu perangsang keinginan dan daya penggerak keamanan

bekerja. Setisp motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai. Suatu dorongan di

dalam diri setiap orang, tingkatan alasan atau motif-motif yang menggerakkan tersebut

menggambarkan tingkat untuk menempuh sesuatu.

2. Harapan. Harapan adalah merupakan kemungkinan mencapai sesuatu dengan aksi

tertentu. Seorang karyawan dimotivasi untuk menjalankan tingkat upaya tinggi bila

karyawan meyakini upaya tersebut akan menghantar ke suatu penilaian kinerja yang

baik, suatu penilaian kinerja yang baik akan mendorong ganjaran-ganjaran

organisasional (memberikan harapan kepada karyawan) seperti bonus, kenaikan gaji,

atau promosi, dan ganjaran itu akan memuaskan tujuan pribadi karyawan.

3. Insentif. Insentif yang diberikan kepada karyawan sangat berpengaruh terhadap

motivasi dan produktivitas kerja. Hal ini sesuai dengan Locke dalam (Mangkunegara,

2005:74) yang menyimpulkan bahwa insentif berupa uang jika pemberiannya

dikaitkan dengan tujuan pelaksanaan tugas sangat berpengaruh terhadap peningkatan

produktivitas kerja karyawan. Pimpinan perlu membuat perencanaan pemberian

insentif dalam bentuk uang yang memadai agar karyawan terpecut motivasi kerjanya

dan mampu mencapai produktivitas kerja maksimal.

Disiplin Kerja. Menurut Davis (1985-366) dalam Mangkunegara (2009:129), “Dicipline

is management action to enforce organization standards.”Berdasarkan pendapat Davis,

disiplin kerja dapat diartikan sebagai pelaksanaan manajemen untuk memperteguh

Page 25: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Andayani 284 - 295 Jurnal MIX, Volume III No. 3, Oktober 2013

287

pedoman-pedoman organisasi.Disiplin Kerja adalah sikap seseorang atau kelompok yang

berniat untuk mengikuti aturan yang telah ditetapkan. (Hodges dalam Yuspratiwi, 1990).

Tujuan pendisiplinan di atas harus diterapkan secara bertahap, yaitu dengan mengambil

berbagai langkah, mulai dari yang paling ringan hingga kepada yang terberat, misalnya

dengan: (1) Peringatan lisan; (2) Pernyataan tertulis ketidak puasan oleh atasan langsung;

(3) Penundaan gaji berkala; (4) Penundaan kenaikan pangkat; (5) Pembebasan dari

jabatan; (6) Pemberhentian sementara; (7) Pemberhentian atas permintaan sendiri; (8)

Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri; (9) Pemberhentian dengan

tidak hormat.

Kinerja Karyawan. Pengertian Kinerja menurut Schuler (2005: 3) adalah: ”Kinerja

system formal dan terstruktur; mengukur, menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang

berkait. Kinerja menurut Irawan (2003:17) “Kinerja merupakan terjemahan performance

arti umumnya adalah perbuatan atau prestasi.”

Ada tiga hal pokok perlunya mengadakan penilaian terhadap kinerja karyawan

(Rivai & Basri, 2005:14) adalah: (1) Untuk mendorong perilaku yang baik atau

memperbaiki serta mengikis kinerja (prestasi) di bawah standar. Orang-orang yang

berkinerja baik mengharapkan imbalan, walau sekedar pujian.; (2) Untuk memuaskan rasa

ingin tahu karyawan tentang seberapa baik kerja karyawan. Setiap orang memiliki

dorongan ilmiah untuk ingin mengetahui seberapa cocok seseorang dengan organisasi

tempat orang tersebut bekerja. Seorang karyawan mungkin tidak suka dinilai, tetapi

dorongan untuk mengetahui hasil penilaian ternyata sangat kuat.; (3) Untuk memberikan

landasan yang kuat bagi pengambilan keputusan selanjutnya sehubungan dengan karir

seorang karyawan. Hal-hal seperti kenaikan gaji, promosi, pemindahan atau

pemberhentian dapat ditangani dengan lebih baik bila karyawan telah mengetahui

kemungkinan itu sebelumnya.

Kerangka Pemikiran. Berdasarkan kajian praktis, kajian literatur dan penelitian

sebelumnya yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat dijelaskan bahwa variabel

Motivasi (X1), Disiplin Kerja (X2) sebagai variabel independen, kemudian dan Kinerja

Karyawan (Y) adalah variabel dependen. Variabel Motivasi (X1), Disiplin Kerja (X2)

mempengaruhi variabel Kinerja Karyawan (Y) yang ditunjukkan dengan tanda garis panah

ke arah kanan. Pengaruh variabel independen terhadap dependen ini akan dibahas secara

simultan (bersama-sama) dan pengaruh secara partial dengan menggunakan Uji Regresi

Ganda. Korelasi antar variabel dilakukan pada variabel Motivasi dengan variabel Kinerja

Karyawan dan variabel Disiplin Kerja dengan Kinerja Karyawan, disajikan dalam Tabel

Matriks Korelasi antar Variabel.

Sedangkan korelasi dimensi antar variabel dilakukan pada korelasi antar dimensi

Motivasi yaitu; Motif, Harapan, Insentif dengan dimensi Kinerja Karyawan; Kuantitas

Kerja, Kualitas Kerja, Kerjasama, Pemahaman terhadap Tugas dan Kehandalan.

Selanjutnya Korelasi dimensi antar variabel Disiplin Kerja yaitu; Penggunaan Waktu

secara Efektif, Ketaatan terhadap Peraturan, Tanggung Jawab terhadap Pekerjaan dan

Tugas dengan dimensi variabel Kinerja Karyawan yaitu; Kuantitas Kerja, Kualitas Kerja,

Kerjasama, Pemahaman terhadap Tugas dan Kehandalan. Korelasi ini disajikan dalam

Tabel Matriks Korelasi Dimensi antar Variabel. Untuk mengetahui hubungan atau

korelasi antar variabel dan Korelasi antar dimensi menggunakan Uji Korelasi.

Page 26: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Andayani 284 - 295 Jurnal MIX, Volume III No. 3, Oktober 2013

288

Gambar 1. Rerangka Pemikiran

Hipotesis. Berdasarkan rumusan masalah dan model penelitian di atas, maka dapat

dikemukakan suatu hipotesis yaitu:

H1: Motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

H2 : Disiplin Kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

H3 : Motivasi dan Disiplin Kerja secara simultan berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk mengetahu apakah hipotesis dalam penelitian ini diterima atau maka dalam

penelitian ini menggunakan Uji Instrumen, Matrix Korelasi, Uji Asumsi Klasik dan

Regresi Berganda. Nilai uji validitas r hitung kemudian dibandingkan dengan nilai r table

sebesar 0.2656. Diperoleh hasil rhitung lebih besar dari rtabel, maka hasil uji validitas variabel

Motivasi, Disiplin Kerja dan Kinerja Karyawan dapat disimpulkan valid.

1. Uji Validitas

Tabel 2. Uji Validitas

Variabel No. Uji Validitas

r hitung rtabel Keterangan

Motivasi

1. 0.432**

0.2656 Valid

2. 0.397**

0.2656 Valid

3. 0.352**

0.2656 Valid

4. 0.283* 0.2656 Valid

5. 0.443**

0.2656 Valid

6. 0.648**

0.2656 Valid

7. 0.509**

0.2656 Valid

8. 0.579**

0.2656 Valid

9. 0.483**

0.2656 Valid

10. 0.443**

0.2656 Valid

H2

H3

H1

Kinerja Karyawan (Y)

1. Kuantitas Kerja

2. Kualitas Kerja

3. Kerjasama

4. Pemahaman

terhadap Tugas

5. Kehandalan

1)

Motivasi (X1)

1. Motif

2. Harapan

3. Insentif

Disiplin Kerja (X2)

1. Penggunaan Waktu secara Efektif

2. Ketaatan Terhadap Peraturan

3. Tanggung Jawab Dalam Pekerjaan

dan Tugas

Page 27: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Andayani 284 - 295 Jurnal MIX, Volume III No. 3, Oktober 2013

289

11. 0.299* 0.2656 Valid

12. 0.424**

0.2656 Valid

Disiplin

Kerja

1. 0.315* 0.2656 Valid

2. 0.630**

0.2656 Valid

3. 0.600**

0.2656 Valid

4. 0.603**

0.2656 Valid

5. 0.654**

0.2656 Valid

6. 0.698**

0.2656 Valid

7. 0.492**

0.2656 Valid

8. 0.493**

0.2656 Valid

Kinerja

Karyawan

1. 0.583**

0.2656 Valid

2. 0.712**

0.2656 Valid

3. 0.573**

0.2656 Valid

4. 0.510**

0.2656 Valid

5. 0.757**

0.2656 Valid

6. 0.799**

0.2656 Valid

7. 0.758**

0.2656 Valid

8. 0.727**

0.2656 Valid

9. 0.418**

0.2656 Valid

Sumber: Data yang diolah

2. Uji Reliabitas

Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas

Sumber: data diolah

Nilai hasil uji reliabilitas pada Tabel 3 dapat dilihat nilai Cronbach's Alpha variabel

Motivasi adalah sebesar 0.619, Disiplin 0.684 dan Kinerja Karyawan sebesar 0.813.

Dapat dilihat Cronbach's Alpha ketiga variabel lebih besar dari 0.60, sehingga dapat

dinyatakan reliabel atau andal.

3. Hasil Deskriptif

Tabel 4. Resume dari Deskriptif Variabel

No Variabel Dimensi Kategori

1 Motivasi 1. Motif Tinggi

2. Harapan Sangat Tinggi

3. Insentif Tinggi

Tinggi

2 Disiplin

Kerja

1. Tanggung jawab dalam

Pekerjaan

Tinggi

2. Ketaatan terhadap Peraturan Tinggi

Cronbach's Alpha N of Items

Motivasi 0.619 12

Disiplin Kerja 0.684 8

Kinerja Karyawan 0.813 9

Page 28: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Andayani 284 - 295 Jurnal MIX, Volume III No. 3, Oktober 2013

290

3. Penggunaan Waktu secara

Efektif Tinggi

Tinggi

Tinggi

3 Kinerja

Karyawan

1. Kuantitas Kerja Tinggi

2. Kualitas Kerja Tinggi

3. Kerjasama Sangat Tinggi

4. Pemahaman terhadap Tugas Sangat Tinggi

5. Kehandalan Tinggi

Tinggi

3. Hasil Uji Korelasi

Tabel 5. Matriks Korelasi antar Variabel Kinerja Karyawan

Motivasi Pearson

Correlation

.452**

Sig. (2-tailed) .001

N 55

Disiplin

Kerja

Pearson

Correlation

.475**

Sig. (2-tailed) .000

N 55

Sumber: Data yang diolah

Nilai korelasi atau R antara variabel Motivasi dengan Kinerja Karyawan adalah sebesar

0.452. Hal ini menunjukkan adalah hubungan positif dengan tingkat sedang. Arah

hubungan positif menunjukkan semakin besar Motivasi akan membuat Kinerja Karyawan

cenderung meningkat. Nilai korelasi atau R variabel Disiplin Kerja dengan Kinerja

Karyawan adalah besar sebesar 0.475. Hal ini menunjukkan hubungan positif dengan

tingkat sedang, arah hubungan positif menunjukkan semakin besar Disiplin Kerja akan

meningkatkan Kinerja Karyawan.

Tabel 6. Matrik Korelasi antar Dimensi

Variabel Kinerja Karyawan

Variabel

Dimensi Kuantitas

Kerja

Kualitas

Kerja

Kerja

sama

Pemahaman

terhadap

Tugas

Kehandalan

Motivasi

Motif .558**

.221 .328* .431

** .470

**

Harapan .350**

.306* .197 .131 .246

Insentif .315* .167 .020 .080 .033

Disiplin

Kerja

Penggunaan Waktu

Secara Efektif

.195 .228 .104 .108 .126

Ketaatan terhadap

Peraturan

.319* .272

* .293

* .444

** .205

Tanggung Jawab

dalam Pekerjaan

.558**

.221 .328* .431

** .470

**

Sumber: Data yang diolah

Page 29: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Andayani 284 - 295 Jurnal MIX, Volume III No. 3, Oktober 2013

291

Pada tabel 6 menunjukkan bahwa hasil nilai Matrik Korelasi Dimensi antar Variabel

dapat dideskriptifkan sebagai berikut: 1) Motivasi berpengaruh positif terhadap Kinerja

Karyawan dengan hubungan terkuat pada korelasi dimensi Motif dengan Kuantitas Kerja

sebesar 0.558 dan Motif dengan Kehandalan sebesar 0.470, sedangkan terlemah

ditunjukkan pada korelasi dimensi Insentif dengan Kerjasama sebesar 0.020 dan Insentif

dengan Kehandalan sebesar 0.033.

1) Disiplin Kerja berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan dengan hubungan

terkuat pada korelasi dimensi Tanggung Jawab dalam Pekerjaan dan Tugas dengan

Kuantitas Kerja sebesar 0.558 dan Tanggung Jawab dalam Pekerjaan dan Tugas dengan

Kehandalan sebesar 0.470, sedangkan korelasi terlemah pada korelasi dimensi

Penggunaan Waktu Secara Efektif dengan Kerjasama sebesar 0.104 dan korelasi dimensi

Penggunaan Waktu Secara Efektif dengan Pemahaman terhadap Tugas sebesar 0.108.

Hasil Uji Klasik. Uji Multikoleniearitas

Tabel 7. Coefficient a

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Motivasi .983 1.017

Disiplin Kerja .983 1.017

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y)

Sumber: Data yang diolah

Dari hasil uji nilai Tolerance menunjukkan variabel Motivasi dan Disiplin sebesar 0.983,

tidak ada nilai yang memiliki Tolerance kurang dari 0.10. Sedangkan nilai Variance

Inflation Factor (VIF) tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari

10. Jadi disimpulkan tidak ada multikolenieritas antar variabel dalam model regresi.

Hasil Uji Regresi Berganda. Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan fungsional

atau hubungan kausal antara variabel Motivasi dan Disiplin Kerja dengan Kinerja

Karyawan dan untuk membuktikan hipotesis yang sudah dirumuskan pada Bab

sebelumnya maka dilakukan uji Regresi Berganda.

Tabel 8. Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja

Variabel Nilai Koefisien T Sig.

Constant 1.289 0.203 0.840

Variabel Nilai Koefisien T Sig.

Motivasi 0.326 3.614 0.001

Disiplin Kerja 0.596 3.858 0.000

Motivasi dan Disiplin Kerja 0.000

Ket: **. Signifikan pada α 0.01, *. Signifikan pada α 0.05

R 0.618; R2 (R Square) 0.381; Adjusted R 0.358

F hitung 16.032

Sumber: Output SPSS

Page 30: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Andayani 284 - 295 Jurnal MIX, Volume III No. 3, Oktober 2013

292

H1 : Motivasi berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan. Pada Tabel 8 kolom Sig. untuk

variabel Motivasi terlihat nilai Significance sebesar 0,001, karena nilai di bawah 0,05

signifikan. Pengujian dengan menggunakan uji t adalah, nilai tabel t pada alpha 0.05 (two

tail) n-2=55-2=53 adalah 2.0057, sedangkan nilai t hitung pada Tabel diatas sebesar uji

t = 3.614. Berarti thitung > ttabel maka Ho ditolak dan H1 diterima, dengan demikian

menunjukkan Motivasi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan.

Untuk mengetahui besarnya pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan dapat dilihat

nilai korelasi pada hasil matrik korelasi antar variabel sebesar 0.452 kemudian

dipangkatkan, yaitu Koefisien determinasi (R2) atau Koefisien Penentu=0.452

2= 0.2043

atau 20.43%, maka besarnya pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan adalah

sebesar 20.43% dan sisa 79.57% karena pengaruh faktor lain lain diluar penelitian.

H2 : Disiplin Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan. Pada Tabel 8 kolom Sig.

untuk variabel Disiplin kerja terlihat nilai Significance sebesar 0,000, karena nilai

dibawah 0,05 two tail pasti signifikan. Sedangkan pengujian dengan menggunakan uji t

adalah, nilai tabel t pada alpha 0.05 (two tail) n-2=55-2=53 adalah 2.0057, nilai thitung

sebagaimana pada Tabel 5.11 sebesar uji t = 3.858.

Nilai ini berarti t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima, dengan demikian

menunjukkan Disiplin Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Untuk

mengetahui besarnya pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan adalah nilai R

sebesar 0.475 dipangkatkan, yaitu Koefisien determinasi (R2) merupakan Koefisien

Penentu =0.4752= 0.2258 atau 22.58%, maka besarnya pengaruh Disiplin Kerja terhadap

Kinerja Karyawan dapat dikatakan sebesar atau 22.58% dan sisa 77.42% karena

pengaruh faktor lain diluar penelitian ini.

H3 : Motivasi dan Disiplin Kerja berpengaruh secara simultan terhadap Kinerja

Karyawan. Pada Tabel 8 R (koefisien korelasi) menunjukkan nilai sebesar 0.618,

merupakan nilai korelasi atau hubungan Motivasi dan Disiplin Kerja dengan Kinerja

Karyawan positif, dengan tingkat hubungan Kuat. Koefisien determinasi atau koefisien

penentu adalah R square atau R2 = 0.618

2 sebesar 0.381, nilai ini menunjukkan besarnya

kontribusi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-

sama. Dalam pembahasan ini merupakan besarnya pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja

secara simultan terhadap Kinerja Karyawan adalah sebesar 38.1%. Sisa sebesar 61.89%

adalah pengaruh dari faktor lain.

Nilai Sig. sebesar 0.000 menunjukkan untuk tingkat signifikansi alpha sebesar 0.05

two tailed pasti signifikan. Sedangkan untuk pengujian dengan uji F adalah dengan

membandingkan antara nilai Ftabel dengan Fhitung. Nilai Fhitung sebesar 16.032, Ftabel

adalah 3.18 (lihat pada Tabel F), sehingga didapat hasil F hitung (16.032) > F tabel (3.18)

maka Ho ditolak dan H1 diterima. Dapat disimpulkan secara simultan Motivasi dan

Disiplin Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan.

Diperoleh persamaan regresi sebagai berikut βo =1.289, β1= 0.326 β2= 0.596,

sehingga:

Y = βo + β1X1 + β2X2 + ε atau

Y = 1.289 + 0.326 X1 + 0.596 X2

Menggambarkan bahwa: Y = Kinerja Karyawan, X1 = Motivasi dan X2 = Disiplin Kerja

Page 31: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Andayani 284 - 295 Jurnal MIX, Volume III No. 3, Oktober 2013

293

Besarnya a atau konstanta 1.289 menunjukkan bahwa bila tidak ada Motivasi dan Disiplin

Kerja maka Kinerja Karyawan sebesar 1.289. Nilai β1 sebesar 0.326 positif adalah

koefisien regresi Motivasi dan nilai β2 sebesar 0.596 positif adalah koefisien regresi

Disiplin Kerja. Dalam persamaan regresi diatas dapat disimpulkan bila Motivasi dan

Disiplin Kerja meningkat maka Kinerja Karyawan akan lebih meningkat.

Analisis dan Interpretasi Hasil

1. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan. Dari hasil analisis regresi yang telah

diuraikan di atas maka dapat diungkapkan bahwa Motivasi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Kinerja Karyawan Biro PBI Setjen DPR-RI, dengan demikian

Motivasi dapat meningkatkan Kinerja Karyawan, yaitu bila Motivasi meningkat maka

Kinerja Karyawan akan semakin meningkat atau baik.

Hasil analisis korelasi atau hubungan Motivasi dengan Kinerja Karyawan

menunjukkan hubungan positif dengan tingkat sedang. Korelasi positif Motivasi

dengan Kinerja Karyawan ditunjukkan oleh hubungan terkuat pada korelasi dimensi

Motif dengan Kuantitas Kerja dan terlemah ditunjukkan korelasi dimensi Insentif

dengan Kerjasama. Selanjutnya didapat hasil deskriptif variabel Motivasi memiliki

nilai Tinggi, dengan didukung oleh dimensi Motif Tinggi, Harapan Sangat Tinggi dan

Insentif Tinggi.

Hal ini didukung oleh hasil penelitian McCelland, Murray, Miller dan Gordon dalam

Mangkunegara (2009:104), menyimpulkan bahwa ada hubungan yang positif antara

motivasi berprestasi dengan pencapaian prestasi. Artinya, mereka yang mempunyai

motivasi berprestasi tinggi cenderung memiliki prestasi kerja tinggi, dan sebaliknya

mereka yang prestasi kerjanya rendah dimungkinkan karena motivasi berprestasinya

rendah.

2. Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan. Hasil analisis regresi ditemukan

bahwa Disiplin Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan

Biro PBI Setjen DPR-RI. Dapat disimpulkan bahwa Disiplin Kerja dapat

meningkatkan Kinerja Karyawan, yaitu bila Disiplin Kerja meningkat maka Kinerja

Karyawan akan semakin meningkat atau baik.

Selanjutnya hasil analisis korelasi diperoleh hubungan Disiplin Kerja dengan Kinerja

Karyawan menunjukkan positif dengan tingkat sedang. Hubungan positif Disiplin

Kerja dengan Kinerja Karyawan Biro PBI Setjen DPR-RI ditunjukkan oleh hubungan

terkuat korelasi dimensi Tanggung Jawab dalam Pekerjaan dan Tugas dengan

Kuantitas Kerja dan sedangkan korelasi terlemah pada korelasi dimensi Penggunaan

Waktu Secara Efektif dengan Kerjasama. Hasil deskriptif yang telah diuraikan di atas

maka dapat diungkapkan bahwa deskriptif Disiplin Kerja menunjukkan nilai Tinggi

terdiri dari dimensi Tanggung jawab dalam Pekerjaan Tinggi, dimensi Ketaatan

terhadap Peraturan Tinggi, dan dimensi Penggunaan Waktu secara Efektif Tinggi.

Hasil penelitian ini diperkuat oleh penelitian Saputra (2008): “Pengaruh Motivasi dan

Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan”, hasil penelitiannya adalah Disiplin Kerja

berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan. Disiplin merupakan unsur pengikat

atau unsur yang dapat menggairahkan kerja. Karena pelaksanaan disiplin yang baik

adalah setiap aturan-aturan disiplin harus diketahui, dipahami, diingat dan ditaati untuk

dilaksanakan oleh setiap anggota atau karyawan dalam melangsungkan kehidupannya.

Page 32: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Andayani 284 - 295 Jurnal MIX, Volume III No. 3, Oktober 2013

294

3. Pengaruh Motivasi dan Disiplin terhadap Kinerja Karyawan. Dari hasil analisis

regresi pengaruh secara simultan atau bersama-sama variabel Motivasi dan Disiplin

Kerja terhadap Kinerja Karyawan, diperoleh hasil Motivasi dan Disiplin Kerja

berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan Biro PBI Setjen DPR-RI.

Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan menunjukkan lebih dominan

dibanding dengan besarnya pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan. Pada

hasil persamaan regresi yang terbentuk dinyatakan bahwa Motivasi dan Disiplin

Kerja dapat meningkatkan Kinerja Karyawan Biro PBI Setjen DPR-RI, yaitu bila

Motivasi dan Disiplin Kerja meningkat maka Kinerja Karyawan akan semakin

meningkat atau semakin baik.

Hasil analisis korelasi menunjukkan hubungan Motivasi dan Disiplin Kerja dengan

Kinerja Karyawan positif dengan tingkat hubungan Kuat. Hubungan terkuat

ditunjukkan oleh variabel Disiplin Kerja.

Hasil deskriptif yang telah diuraikan di atas maka didapat deskriptif Kinerja

menunjukkan nilai Tinggi, dengan lima dimensi yaitu: dimensi Kuantitas Kerja Tinggi,

Kualitas Kerja Tinggi, Kerjasama Sangat Tinggi, Pemahaman terhadap Tugas Sangat

Tinggi dan dimensi Kehandalan Tinggi.

Pembahasan ini didukung oleh peneliti terdahulu Saputra (2010), Pengaruh Motivasi

Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Kepanduan Divisi Pandu

Bandar Utama Pada PT. IPC Pelabuhan Indonesia II, Hasil analisis membuktikan

secara parsial motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan, sedangkan

disiplin kerja juga berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Secara simultan motivasi

kerja dan disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Motivasi dan disiplin

kerja merupakan faktor pendukung bagi tercapainya kinerja yang tinggi guna

tercapainya laba perusahaan yang optimal. Apabila motivasi dan disiplin kerja suatu

perusahaan baik, maka kinerja karyawan yang tinggi dapat tercapai, dan sebaliknya.

PENUTUP

Hasil kausalitas ditemukan bahwa Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Kinerja Karyawan Biro PBI Setjen DPR-RI, yang artinya jika Motivasi meningkat maka

Kinerja Karyawan akan semakin meningkat. Dimensi Motif berhubungan kuat dengan

Kuantitas Kerja. Diperoleh hasil deskriptif Motivasi menunjukkan nilai Tinggi. Hasil

kausalitas menunjukkan Disiplin Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Kinerja Karyawan Biro PBI Setjen DPR-RI, yang artinya jika Disiplin Kerja meningkat

maka Kinerja Karyawan akan semakin meningkat. Dimensi Tanggung Jawab dalam

Pekerjaan dan Tugas berhubungan kuat dengan Kuantitas Kerja. Diperoleh hasil deskriptif

Disiplin Kerja menunjukkan nilai Tinggi.

Hasil analisis pengaruh secara simultan Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap

Kinerja Karyawan, menunjukkan Motivasi dan Disiplin Kerja berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Kinerja Karyawan, yang artinya jika Motivasi dan Disiplin Kerja

meningkat maka Kinerja Karyawan Biro PBI Setjen DPR-RI akan meningkat. Pengaruh

Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan menunjukkan lebih dominan dibanding

pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan. Hasil analisis korelasi menunjukkan

hubungan Motivasi dan Disiplin Kerja dengan Kinerja Karyawan positif dengan tingkat

Page 33: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Andayani 284 - 295 Jurnal MIX, Volume III No. 3, Oktober 2013

295

hubungan Kuat. Analisis deskriptif diperoleh hasil variabel Kinerja Karyawan

menunjukkan nilai Tinggi. Besarnya kontribusi pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja

terhadap Kinerja Karyawan atau R2

adalah sebesar 38.1%, sedangkan sisa sebesar 61.8%

karena pengaruh faktor lain.

DAFTAR RUJUKAN

Irawan, Prastya. (2003). Pengembangan Sumber Daya Manusia, Penerbit STIA LAN

PRESS, Jakarta.

Mangkunegara, A.A.Anwar Prabu, (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit

PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

____________, (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit PT. Remaja

Rosdakarya, Bandung.

Rivai, Veithzal dan Basri, Ahmad F.M., (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia

Untuk Perusahaan, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Saputra, (2008). Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

(Studi Kasus pada P.T. Petrokopindo Cipta Selaras), Tesis Universitas Mercu Buana,

Jakarta.

Saputra, Ade Anugrah (2010). Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja

Karyawan Bagian Kepanduan Divisi Pandu Bandar Utama pada PT. IPC

Pelabuhan Indonesia II (Cabang Tanjung Priok), Universitas Diponegoro,

Semarang.

Schuler, Randall S., (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Erlangga,

Jakarta.

Setjen DPR-RI, Bagian Kepegawaian, (2012). Sumber Daya Manusia Kesekretariatan

DPR-RI, Jakarta.

Yuspratiwi, I., (1990). Hubungan antara Locus dan Control dengan Disiplin Kerja

Wiraniaga di DIY, Skripsi (tidak diterbitkan), Yogyakarta: Fakulatas Psikologi

UGM.

Page 34: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Hastuti 296- 308 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

296

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR FUNGSIONAL, PSIKOLOGI DAN KONTEN

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK

E-COMMERCE WEBSITE GROUPON

Indria Kesuma Hastuti

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang (UNNES)

Email: [email protected]

Abstract: This study aimsto identify and analyzethe influence offunctionalfactors,

psychology, andcontenton product purchasing decisionsone-commerce websitegroupon.

The independent variablein this study isthe functionalfactors, psychological factors, and

the factor content, product purchasing decisions whilee-commerce is the dependent

variable. In this study, data were collected by questioner.This questioner were distributed

to respondents who had made a purchaseof goods or services throught he website groupon.

The Sample used purposive sampling metho. Where as for filling out the questionnaire to

be taken with accidental sampling. Fromthe result of data processing the functional factor

variables affected to the purchase decisione-commerce productson the group on website,

variable factor spsycholog not affected to purchase decision e-commerce productson the

group on website and factor content factor affected topurchasedecision e-commerce

productson thegrouponwebsite. The conclusion of this study, to increase consumer

purchases the company must make improvements to increase the quality ofthe web site

functionality, usabilility and content so that consumers feel comfortable and safty buying

in the group on website.

Keywords: usability, interactivity, online trust, aestheticsweb, marketing mix, e-

commerce.

Abstrak: aimsto Penelitian ini mengidentifikasi dan analyzethe offunctionalfactors

pengaruh, psikologi, andcontenton pembelian produk decisions one-commerce

websitegroupon. The variablein independen penelitian ini isthe functionalfactors, faktor

psikologis, dan faktor isi, keputusan pembelian produk whilee-commerce adalah variabel

dependen. Dalam penelitian ini, data dikumpulkan oleh questioner.This kuesioner

dibagikan kepada responden yang telah membuat barang atau jasa purchaseof pikir

website yang groupon. Sampel yang digunakan purposive sampling metho. Sedangkan

untuk mengisi kuesioner yang akan diambil dengan accidental sampling. Dari dana hasil

pengolahan data variabel faktor fungsional berpengaruh terhadap pembelian decisione-

commerce productson kelompok di website, variabel faktor spsycholog tidak terpengaruh

untuk membeli keputusan e-commerce productson kelompok di situs dan konten faktor

faktor mempengaruhi topurchasedecision e-commerce productson thegrouponwebsite.

Kesimpulan dari penelitian ini, untuk meningkatkan pembelian konsumen perusahaan

harus melakukan perbaikan untuk meningkatkan kualitas ofthe fungsi situs web, usabilility

dan konten sehingga konsumen merasa nyaman dan keselamatan di jalan membeli dalam

kelompok di website.

Kata kunci: kegunaan, interaktivitas, kepercayaan online, aestheticsweb, bauran

pemasaran, e-commerce.

Page 35: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Hastuti 296- 308 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

297

PENDAHULUAN

Dengan menggunakan teknologi internet, e-commerce dapat dijadikan sebagai solusi

untuk membantu perusahaan dalam mengembangkan perusahaan dan menghadapi tekanan

bisnis akibat tingginya tingkat persaingan.E-commerce dapat meningkatkan efisiensi biaya

dan produktivitas perusahaan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan perusahaan yang

konsisten.

Perkembangan e-commerce di Indonesia dapat dilihat dari meningkatnya pendaftar

domain Indonesia .co.id. di Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI), 2012

terdaftar 103.882 nama domain dan akan terjadi lonjakan sebesar 170% sekitar 300.000

nama domain baru hingga akhir 2013. Tercatat pula 216 pendaftar domain biz.id dan 586

domain my.id.

Keberhasilan suatu bisnis e-commerce dipengaruhi oleh perilaku konsumen online

yang berbeda dengan konsumen biasa yang melakukan pembelian secara

langsung.Perilaku konsumen di dunia maya sangatlah penting karena secara fisik

konsumen atau calon pembeli hanya berhadapan dengan sebuah website sebagai

representasi/perwakilan dari sebuah perusahaan. Faktor fungsional/kegunaan

(functionality), kepercayaan/trust (psychological) serta kandungan/isi (content) dari

sebuah website sangatlah berperan, sehingga kadang harga bukan menjadi isu utama

selama konsumen merasa nyaman dan aman dengan website tersebut.

Dari hasil wawancara dengan 10 orang yang pernah melakukan pembelian secara

onlinesemua memberikan gambaran jika mereka menyukai pembelian pada website yang

memberikan produk yang mereka butuhkan dengan harga yang tidak jauh berbeda dengan

harga jika membeli secara langsung, mereka juga membandingkan harga antar

website.Kemudahan dalam mengakses website mempengaruhi mereka juga dalam

mengambil keputusan untuk membeli secara online seperti mudahnya mengakses website,

kecepatan menampilkan gambar, kemudahan dalam navigasi, menemukan produk. Selain

itu, mereka juga lebih menyukai adanya komunikasi dua arah dengan vendor online

karena jika terjadi kerusakan barang atau tidak sesuai dengan yang dijanjikan mereka akan

dengan mudah melaporkannya.

Tingkat kepercayaan konsumen juga sangat mempengaruhi konsumen dalam

melakukan pembelian dimanapara konsumen sering kali tidak mudah percaya dalam

memutuskan membeli barang secara online. Para calon konsumen online membeli setelah

mencariinformasi dari beberapa sumber produk yang akan dibelidan juga belum percaya

dengan sistem keamanan pembayaran secara online.

Dari hasil wawancara dengan 10 orang, semuanya pernah melakukan pembelian

online dan mereka melakukan pembayaran secara manual melalui ATM (Anjungan Tunai

Mandiri) daripada melalui website seperti meggunakan kartu kredit, paypal ataupun

internet bankingonline. Mereka juga menyatakan lebih menyukai jika ada pembayaran

langsung saat barang diantar atau cash on delivery(COD).

Objek dalam penelitian ini adalah website groupon, merupakan websitee-commerce

yang menawarkan diskon antara 50-90% untuk pembelian produk maupun penggunaan

layanan jasa seperti paket makan di restoran, spa, hotel, sampai liburan dari berbagai

perusahaan.Karakteristik produk/layanan jasa yang ditawarkan website groupon yang

memberikan diskon dan harga yang lebih murah membuat bisnis ini mudah ditiru atau

dicloning.

Page 36: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Hastuti 296- 308 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

298

Salah satu website groupon lokal Indonesia terbesar yaitu Disdus yang menjadi salah satu

website groupon nomor 1 di Indonesia dan menguasai 75% market share mempunyai

lebih dari 1.000.000 pengunjung website tiap harinya(daily visitor), mempunyai 2.100.000

subscribers di Indonesia atau rata-rata 65.625 subscribers tiap bulannya. Disdus menjual

lebih dari 70.000 macam produk yang dikirimkan tiap bulannya dari 300.000 rata-rata

transaksi yang terjadi tiap bulanserta bekerjasama dengan perusahaan lokal dan

internasional lebih dari 5.000 partnerships.

Dari data website Disdus di atas menunjukkan conversion rate 0.01% yaitujumlah

transaksi pembelian tiap bulannya yaitu 300.000 transaksi dibandingkan dengan jumlah

pengunjung website (visitor) yaitu 30.000.000tiap bulannya.

Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan manajemen Disdus menjelaskan

kondisi adanya visitor yang hanya menjadi subscribersdan tidak pernah melakukan

pembelian, adanya subscribers yang melakukan pembelian hanya satu kali dan tidak

melakukan pembelian berulang. Kondisi ini disadari oleh mereka karena karakteristik

produk/layanan jasa yang ditawarkan website groupon yang memberikan diskon dan harga

yang lebih murah memungkinkan visitor membandingkan harga antar website groupon,

selain itu pelayanan dan kemudahan dalam mengakses website serta kepercayaan terhadap

website groupon juga sangat mempengaruhi mereka dalam melakukan pembelian.

Berdasarkan uraian tersebut diatas penulis ingin menganalisa lebih lanjut faktor-

faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian produk e-commerce yaitu

faktor fungsional/kegunaan, psikologi/kepercayaan dan konten/isi website terhadap

keputusan pembelian produke-commerce website groupon.

Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis. Bryan A. Garner (2005)

menyatakan bahwa pengertian e-commerce adalah pembelian dan penjualan barang dan

jasa dengan menggunakan jasakomputer online di Internet.Belanja online diklasifikasikan

sebagai transaksi e-commerce Business to Consumer (B2C) (Turban et. al,2004).Perilaku

konsumen adalah suatu tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan,

mengkonsumsi, dan menghabiskan produk/jasa, termasuk keputusan mendahului dan

menyusul tindakan ini. Terdapat dua elemen penting dari arti perilaku konsumen, yaitu:

1)Proses pengambilan keputusan, 2)Kegiatan fisik yang melibatkan individu dalam

menilai, mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa ekonomis (Swastha, 2000)Web

experience, merupakan suatu kombinasi dari fungsionalitas, informasi, emosi, tanda,

pendorong dan produk/jasa. Dengan kata lain suatu campuran elemen yang kompleks yang

berjalan diatas 4P dari marketing mix tradisional. Media utama untuk mengantarkan web

experience ini merupakan website dari perusahaan itu sendiri, sarana berkomunikasi

antara perusahaan dan kliennya (Constantinides, 2004).

Pakar usability, Neilson (2012) menjelaskan usability adalah atribut kualitas yang

menilai betapa mudahnya user interface yang digunakan. Kata "kegunaan" juga mengacu

pada metode untuk meningkatkan kemudahan penggunaan selama proses desain.

Constantinidas (2004) menjelaskan komponen usability, sebagai berikut:

a. Kenyamanan: riset mengindikasikan bahwa kenyamanan merupakan penggerak utama

bagi konsumen website untuk berinteraksi dengan vendor online. Konsumen

mengasosiasikan kenyamanan dengan kemudahan dan pencarian informasi yang cepat,

penyediaan transaksi online saat berbelanja.

Page 37: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Hastuti 296- 308 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

299

b. Navigasi Website, Struktur Informasi dan Fasilitas Pencaraian/Proses Pencarian:

konsumen online mengharapkan navigasi website yang mudah dan informasi yang

mudah didapat. Mesin pencari menyediakan hasil yang dapat dipercaya dan cepat,

membantu konsumen cepat mendapatkan informasi di internet, menjadi suatu

keharusan bagi website dirancang dengan baik.

c. Kemudahan penemuan website dan akses: hampir semua konsumen website mencari

produk dan jasa dari mesin pencari dan direktori online. Sehingga website diharapkan

dapat ditemukan dibeberapa mesin pencari.

d. Kecepatan website: konsumen online mengharapkan pemuatan halaman website yang

cepat. Perancang website harus terus memperhatikan bahwa rata-rata halaman dilihat

perkonsumen adalah rendah dan secara terus menerus semakin berkurang.

e. Proses Pemesanan/Pembayaran: ketidakmudahan dan proses yang lama yang

dibutuhkan dalam melakukan transaksi online masih menjadi sumber data dari

konsumen, kehilangan keinginan untuk melakukan transaksi dan transaksi online yang

terganggu. Pendekatan yang seimbang dibutuhkan sehingga website mudah digunakan

dan aman pada waktu yang bersamaan.

Interaktifitas berarti kemampuan pengguna untuk berkomunikasi secara langsung

dengan komputer dan memiliki dampak pada pesan apapun yang sedang dibuat.

Interaktifitas terjadi antara pengunjung website dan halaman website adalah dengan cara

membaca situs website tersebut. Komponen interaktifitas terbagi dalam dua kategori:

Interaktifitas dengan vendor onlinedanInteraktivitas dengan pengguna website

(Constantinides,2004).

Faktor psikologi yang berhubungan dengan kepercayaan online menurut

Constantinides (2004) juga berpengaruh terhadap keputusan pembelian yaitu berupa: (1)

Keamanan transaksi dan keselamatan data konsumen merupakan bagian terpenting dari

konsumen online membeli produk dan atau jasa secara online. Gangguan layanan, hacking

ke dalam basis vendor dan menampilkan data konsumen dalam website merupakan

kejadian yang sering terjadi yang harus menjadi perhatian pihak vendor.; (2) Prosedur

pemesanan, pembayaran dan pengembalian uang yang baik sebagaimana kebijakan

konsumen yang kongkrit, komunikasi yang baik dan keamanan yang ketat membantu

konsumen transaksi online lebih percaya diri.; (3) Penyalahgunaan data konsumen.

Adanya penyalahgunaan data konsumen; (4) Garansi dan kebijakan pengembalian produk

(retur); (5) Pengurangan elemen ketidakpastian.

Website merupakan identitas e-commerce yang menampilkan bisnis ke dunia

internet. Desain website user-friendly mewakili bisnis e-commerce dengan cara terbaik

dan dapat menarik lebih banyak pengunjung dan meningkatkan penjualan produk atau jasa

dari perusahaan. Sehingga website harus dirancang dengan baik, menarik, mudah

dinavigasi dan ramah mesin pencari. Perhatian khusus harus diberikan pada estetika

website, karena estetika sering menjadi indikator penting dari kualitas pemasar online

(Vrechopoulos et al, 2000). Menurut Kotler (2005) menyatakan bahwa “Bauran

Pemasaran (Marketing Mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan

perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran”.

Constantinides (2004) menjelaskan konsep marketing mixkonvensional diterapkan bagi

pemasaran online dimana unsur-unsur marketing mix dijabarkan sebagai berikut:

Page 38: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Hastuti 296- 308 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

300

1. Product. Produk dalam bisnis e-commerce bisa berarti isi tulisan (content) dari website.

Selain website menampilkan produk/jasa yang dipromosikan hal yang sangat penting

yaitu memilih konten yang tepat. Enak dibaca oleh pengunjung website danmudah

ditemukan oleh mesin pencari (search engine) seperti google, yahoo, atau MSN, dll.

2. Price. Harga yang bersaing. Banyak orang menggunakan internet sebagai sarana untuk

membandingkan harga, jika ingin membeli sesuatu produk/jasa.

3. Place. Dalam bisnis e-commerce tempat merupakan website itu sendiri yang menjadi

saranan untuk pemasaran dengan menawarkan produk/jasa. Sehingga, membuat

website mudah diakses, mudah dibaca, dan tentu saja menarik dapat mempengaruhi

konsumen dalam melakukan pembelian.

4. Promotion. Dalam Internet Marketing, hal yang paling penting adalah membuat website

kita terkenal dan ramai dikunjungi. Karena ada banyak ribuan bahkan mungkin jutaan

website, yang bisa saja memiliki produk atau content yang sama. Memberikan

potongan discount atau pengantaran gratis bisa menjadi pilihan promosi yang dilakukan

dalam bisnis e-commerce.

5. Communication. Komunikasi yang dibangun dalam bisnis e-commerce dengan

memberikan keterangan tentang produk dan perusahaan dengan jelas, memberikan

aturan cara membeli dan cara pembelian serta persyaratan pengiriman. Informasi yang

baik dan benar tentang produk akan membuat peningkatan tingkat kepercayaan

konsumen dan menghindari keraguan konsumen dalam melakukan pembelian.

Devaraj (2003) menjelaskan keputusan membeli secara online dipengaruhi: (1)

Efisiensi untuk pencarian: waktu cepat, mudah dalam penggunaan dan usaha pencarian

mudah. Kemudahan dalam mencari informasi tergantung dari layout halaman website.

Jika layout cukup jelas, waktu yang digunakan untuk searching dapat dipersingkat. Usaha

untuk searching lebih mudah. Sehingga efisiensi meningkat.; (2) Value: harga produk

bersaing dan kualitas produk baik; (3). Interaksi: informasi, keamanan, load time, dan

navigasi. Informasi pada halaman website dihubungkan dengan beberapa komponen.

Bagaimana dan dimana komponen akan diletakkan mempengaruhi navigasi user dan

interaksi antara user dengan halaman website. Ukuran komponen isi dan grafis

mempengaruhi waktu loading.

Kerangka Pemikiran. Berdasarkan kajian teori dan penelitian terdahulu, disusun

kerangka pemikiran yang bertolak dari pengaruh faktor fungsional terhadap keputusan

pembelian berupa kemudahan dan pencarian informasi yang cepat meningkatkan efisiensi

waktu saat berbelanja online.Website memberikan informasi yang jelas juga dapat

meningkatkan interaksi konsumen online. Serta kemudahan proses pemesanan dapat

meningkatkan efisiensi dalam berbelanja online. Hal ini karena konsumen dapat langsung

membeli produk yang diinginkan dengan cepat dan mudah.Konsumen dapat berinteraksi

dengan vendor online dapat meningkatkan efisiensi dan interaksi konsumen online.

Karena konsumen online dapat langsung mendapatkan informasi yang mereka butuhkan

tentang kondisi produk saat itu juga. Pengaruh faktor psikologi terhadap keputusan

pembelian, berupa prosedur pemesanan, proses pembayaran dan proses pengembalian

uang yang baik dapat meningkatkan efisiensi dan interaksi konsumen online. Serta,

adanya garansi terhadap produk dapat meningkatkan value dari produk yang dijual. Hal ini

karena konsumen akan mendapatkan kepastian jika produk yang dibeli tidak sesuai

dengan keinginannya.

Page 39: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Hastuti 296- 308 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

301

Pengaruh faktor konten terhadap keputusan pembelian, berupadesain dan style/atmosphere

dari sebuah website dapat meningkatkan value dari produk yang dijual. Hal ini karena

konsumen online hanya melihat produk yang ditawarkan hanya lewat gambar sehingga

penampilan desain yang baik dapat membuat produk tersebut mempunyai nilai jual yang

tinggi.Desain website yang user-friendlydapat meningkatkan efisiensi dan interaksi

konsumen online. Hal ini karena website yang dirancang dengan situs navigasi yang

mudah dan pencarian informasi yang mudah dapat mempersingkat waktu berbelanja

secara online, hal ini pun akhirnya meningkatkan interaksi konsumen online terhadap

website tersebut.Dari uraian di atas maka kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai

berikut:

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Hipotesis

H1: Faktor fungsionsl berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk e-commerce

website groupon.

H2 : Faktor psikologi berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk e-commerce

website groupon.

H3: Faktor konten berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk e-commerce

website groupon.

METODE

Penelitian ini menggunakan subjek penelitian yaitu pengguna internet yang sudah pernah

melakukan pembelian secara online di website groupon dan menggunakan penelitian

eksplanatif kuantitatif yang sifatnya penjelasan/eksplanatif. Data penelitian bersumber dari

data primer yaitu pengumpulan data dengan membagikan kuesioner kepada subjek

penelitian serta data sekunder yang didapatkan dari data yang memiliki perusahaan

seperti:datapengunjung/visitor website, jumlah member/subscriber, penelitian terdahulu,

literatur dan jurnal yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.

Populasi penelitian ini subscriber/member website groupon yang pernah melakukan

pembelian produk e-commerce di website groupon di wilayah Jobodetabekyang

jumlahnya tidak diketahui, sehingga dalam penelitian ini penentuan jumlah sampel dari

Faktor Fungsional (X1)

1.Usabilitas (X1-1)

2.Interaktifitas (X1-2)

Faktor Psikologi (X2)

1.Kepercayaan/Trust

(X2-1)

Faktor Konten (X3)

1.Estetika (X3-1)

2.Marketing Mix (X3-2)

Keputusan Pembelian (Y)

1.Efisiensi (Y1)

2.Value(Y2)

3.Interaksi (Y3)

H1

H3

H2

Page 40: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Hastuti 296- 308 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

302

populasi yang tidak diketahui dicari dengan menggunakan rumus Malhotra yaitu minimal

5 dikalikan jumlah variabel atau jumlah pertanyaan yang ada (Widayat, 2004, p.105)

yaitu 5x34 jumlah pertanyaan jadi 170 responden.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode purposive sampling. Purposive

sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2008,

p.122)yaitu subscriber/pelanggan yang pernah melakukan pembelian secara online di

website groupon di wilayah Jabodetabek. Sedangkan untuk pengisian kuesioner diambil

dengan accidental sampling. Kuesioner disebar dengan cara mengirimkan email pada

subscriber website groupon dan responden mengirimkan kembali kuesioner yang sudan

diisi lewat email serta memberikan kuesioner pada responden secara langsung dan diisi

langsung oleh responden pada saat peneliti menemui responden.

Dalam penelitian ini, peneliti menetapkan skalaLikert sebagai skala pengukuran dan

menggunakan metode pengumpulan data dengan kuesioner dan wawancara.Metode

analisa data yang digunakan oleh penulis dalam mengukur hasil penelitian ini yaitu

dengan menggunakan SPSS 20 untuk uji validitas dan uji reliabilitas, serta analisis

dimensi yang digunakan untuk mengetahui pengaruh dimensi variabel bebas terhadap

variabel terikat dengan menggunakan matrik korelasi dimensi antar variabel (bebas dan

terikat) yang besarnya - 1 ≤ r ≤ + 1. dan menggunakan teknik analisa data SEM

(Structural Equation Modeling) dengan menggunakan aplikasi LISREL 8.80 untuk

menguji hipotesis.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Kecocokan Model Pengukuran: Memeriksa Validitas Variabel Teramati

a. Variabel Faktor Fungsional.Dalam pengujian ini terdapat 9 variabel teramati tentang

Faktor Fungsional yang telah diuji, mendapatkan Chi-Square=147.26, df=27, P-value =

0.00000, RMSEA = 0.163dan semuanya mempunyai nilai standardized loadingestimate

(muatan faktor standar) ≥ 0,5.

b. Variabel Faktor Psikologi. Dalam pengujian ini terdapat 3 variabel teramati tentang

Faktor Psikologi yang telah diuji, mendapatkan Chi-Square=0.00, df=0, P-value =

0.00000, RMSEA = 0.000dan ketiga variabel tersebut mempunyai nilai standardized

loadingestimate (muatan faktor standar) ≥ 0,5.

c. Validitas Faktor Konten. Dalam pengujian ini terdapat 8 variabel teramati tentang

Faktor Konten yang telah diuji, mendapatkan Chi-Square=224.29, df=20, P-value =

0.00000, RMSEA = 0.247. dari 8 variabel laten teramatiterdapat 7 variabel teramati

yang bernilai ≥ 0,5.

d. Validitas Keputusan Pembelian.Dalam pengujian ini terdapat 8 variabel teramati

tentang Faktor Konten yang telah diuji, mendapatkan Chi-Square=224.29, df=20, P-

value = 0.00000, RMSEA = 0.247.terdapat 8 variabel teramati yang bernilai ≥ 0,5.

UjiKecocokan Keseluruhan Model Pengukuran. Langkah kedua adalah dengan

menambahkan model pengukuran keseluruhan pada model CFA (Wijanto, 2008). Model

hybrid ini kemudian diestimasi dan dianalisis untuk melihat kecocokan secara keseluruhan

dan evaluasi terhadap model pengukuran keseluruhan (Wijanto, 2008).Peneliti telah

Page 41: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Hastuti 296- 308 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

303

melakukan modifikasi/respesifikasi terhadap uji kecocokan keseluruhan model

pengukuran seperti ditunjukkan pada Tabel .di bawah ini.

Tabel 1. Hasil Uji Kecocokan Model Pengukuran Model

Sesudah Dilakukan Respesifikasi

No Ukuran GOF

Target

Tingkat

Kecocokan

Hasil

Estimasi

Tingkat

Kecocokan

1 Root Mean Square Error of Approximation

(RMSEA) P (close-fit)

RMSEA ≤

0,08 P ≥0,50 0,070 Good Fit

2 Normed Fit Index (NFI) NFI ≥ 0,90 0,80 Marginal Fit

3 Tucker-Lewis Index atau Non Normed Fit

Index (TLI atau NNFI) NNFI ≥ 0,90 0,86 Marginal Fit

4 Comparative Fit Index (CFI) CFI ≥ 0,90 0,89 Marginal Fit

5 Incremental Fit Index (IFI) IFI ≥ 0,90 0,89 Marginal Fit

6 Relative Fit Index (RFI) RFI ≥ 0,90 0,75 Tidak Fit

7 Goodness-of-Fit Index (GFI) GFI ≥ 0,90 0,81 Marginal Fit

8 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) AGFI ≥ 0,90 0,74 Tidak Fit

Sumber: Hasil pengolahan data dengan program Lisrel 8.80

Dengan melihat hasil uji kecocokan model pengukuran model keseluruhan sesudah

dilakukan modifikasi/respesifikasi tersebut di atas bahwa goodness of fit menunjukkan

kecocokan yang baik (good fit dan marginal fit). Maka dapat disimpulkan kecocokan

keseluruhan model sesudah dilakukan modifikasi/respesifikasi Good fit adalah baik dan

dapat dilanjutkan dengan pengujian reliabilitas model.

Tabel 2. Construct Reliability, Variance Extraceted dan Reliability

Model Keseluruhan Model

Varibel Construct Reliability Variance Extracted Kesimpulan Reliabilitas

Faktor

Fungsional 0,86 ≥ 0,50 0,41 ≥ 0,3 Baik

Faktor Psikologi 0,92 ≥ 0,50 0,80 ≥ 0,3 Baik

Faktor Konten 0,87 ≥ 0,50 0,46 ≥ 0,3 Baik

Keputusan

Pembelian 0,87 ≥ 0,50 0,46 ≥ 0,3 Baik

Sumber: Hasil pengolahan data dengan program Lisrel 8.80

Berdasarkan Tabel 2 dimuka dapat diketahui bahwa nilai construct realiabity (CR) berada

diatas 0,50 (≥0,50). Dengan demikian juga untuk variance extracted(VE) berada diatas

0,30 (≥0,30), adalah baik. Hasil uji kecocokan keseluruhan model dapat dilihat pada Tabel

di berikut ini.

Dari Tabel 3 berikut terlihat bahwa nilai kecocokan model menunjukkan nilai bagus

artinya sebagian dari hasil tersebut nilai kecocokan menunjukkan Good Fit.

Page 42: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Hastuti 296- 308 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

304

Tabel 3. Hasil Uji Kecocokan Model Struktural Model Penelitian Sesudah Modifikasi

No Ukuran GOF

Target

Tingkat

Kecocokan

Hasil

Estimasi

Tingkat

Kecocokan

1 Root Mean Square Error of Approximation

(RMSEA) P (close-fit)

RMSEA ≤

0,08 P ≥0,50 0,083 Marginal Fit

2 Normed Fit Index (NFI) NFI ≥ 0,90 0,77 Tidak Fit

3 Tucker-Lewis Index atau Non Normed Fit

Index (TLI atau NNFI) NNFI ≥ 0,90 0,82 Marginal Fit

4 Comparative Fit Index (CFI) CFI ≥ 0,90 0,85 Marginal Fit

5 Incremental Fit Index (IFI) IFI ≥ 0,90 0,86 Marginal Fit

6 Relative Fit Index (RFI) RFI ≥ 0,90 0,72 Tidak Fit

7 Goodness-of-Fit Index (GFI) GFI ≥ 0,90 0,78 Tidak Fit

8 Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) AGFI ≥ 0,90 0,71 Tidak Fit

Sumber: Hasil Pengolahan data dengan program Lisrel 8.80

Pengujian Hipotesis Penelitian. Dari Tabel 4 di bawah ini, bisa ditarik kesimpulan

mengenai model penelitian untuk variabel Faktor Fungsional, yaitu bahwa Faktor

Fungsional ternyata berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian, ditunjukan

dengan nilai t ≥ 1,67 yaitu 2,88. Faktor Psikologi terhadap Keputusan Pembelian tidak

berpengaruh secara signifikan dimana nilai t < 1,96 yaitu 1,61. Faktor Konten terhadap

Keputusan Pembelian berpengaruh secara signifikan dimana nilai t ≥ 1.96 yaitu 4,43.

Tabel 4. Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian

Hipotesis Structural Path T-

Values

Keterangan Kesimpulan

H1 Faktor Fungsional

Keputusan Pembelian

2,28 Data

mendukung

hipotesis

Faktor fungsional berpengaruh

signifikan terhadap keputusan

pembelian

H2 Faktor Psikologi

Keputusan Pembelian

1,61 Data Tidak

mendukung

hipotesis

Faktor psikologi tidak

berpengaruh terhadap keputusan

pembelian

H3 Faktor Konten

Keputusan Pembelian

4,43 Data

mendukung

hipotesis

Faktor konten berpengaruh

signifikan terhadap keputusan

pembelian

Sumber: Hasil pengolahan data dengan Lisrel 8.80

Dari Tabel 4 diatas bisa disimpulkan bahwa dalam penelitian ini terdapat hanya 2

Hipotesis yang diterima sedangkan 1 hipotesis yang ditolak.

Hasil uji hipotesis (H1) faktor fungsional terhadap keputusan pembelian dengan nilai 2,28

dapat diterima. Hal ini menerima hasil penelitian Constantinides (2004) yang menyatakan

bahwa web experience: faktor fungsional:

usabilitas/kegunaandaninteraktifitas/interaksiberpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Penelitian lainnya Assidiqi (2009) menyatakan bahwa Faktor usabilitas/kegunaan dan

interaktifitas berpengaruh terhadap keputusan Pembelian. Beberapa hal yang

menyebabkan Faktor Fungsional berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian

Page 43: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Hastuti 296- 308 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

305

karena kemudahan dalam mengakses sebuah website membuat konsumen merasa nyaman

berada di website tersebut, hal ini terjadi karena konsumen merasa mudah, cepat dalam

mengakses serta informatif dalam menyampaikan hal yang berkaitan dengan produk/jasa

yang di jual. Faktor efisiensi dalam mencari informasi yang dicari dan kemudahan dalam

mendapatkannya merupakan hal yang sangat penting dalam bisnis e-commerce

Hasil uji hipotesis (H2) faktor psikologi terhadap keputusan pembelian dengan nilai

1,61 ditolak. Hal ini menolak hasil penelitian Constantinides (2004) yang menyatakan

bahwa Faktor Psikologi, kepercayaan berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian.

Penelitian lainnya,Ling (2010) menyatakan bahwa Faktor Psikologi berupa kepercayaan

online mempengaruhi Keputusan Pembelian konsumen online.Beberapa hal yang

menyebabkan Faktor Psikologi berupa kepercayaan online tidak berpengaruh terhadap

keputusan pembelian karena semakin berkembangnya teknologi internet yang mudah

diakses dimana saja dengan biaya murah membuat pengguna internet lebih percaya

dengan membeli barang/jasa melalui internet mereka tidak merasa kuatir dengan cara

bayar yang dilakukan secara online dan memberikan datanya. Hal ini merupakan dampak

dari semakin berkembangnya e-commerce di seluruh dunia dan berdampak pada

masyarakat Indonesia yang sudah mulai mempercayai pembelian secara online menjadi

salah satu alternatif berbelanja barang/jasa jika tidak mempunyai banyak waktu untuk

berbelanja secara konvensional.

Hasil uji hipotesis faktor konten terhadap keputusan pembelian dengan nilai 4,43

dapat diterima. Hal ini menerima hasil penelitian Constantinides (2004) yang menyatakan

bahwa Faktor Kontenberpengaruh terhadap Keputusan Pembelian. Penelitian lainnya

Assidiqi (2009) menyatakan bahwa Faktor Konten berpengaruh terhadap Keputusan

Pembelian. Beberapa hal yang menyebabkan Faktor Konten berpengaruh signifikan

terhadap Keputusan Pembelian karena konten/isi yang terdiri dari estetika website

termasuk didalamnya desain website dan marketing mix adalah sangat penting untuk

strategi pemasaran internet yang efektif. Konten yang sesuai dan tepat sesuai target

pengunjung maka website akan ramai dikunjungi konsumen yang akan membeli

produk/jasa yang ditawarkan.

Tabel 5. Matriks Korelasi Antar Dimensi Fariabel Faktor Fungsionaldengan Dimensi

Variabel Keputusan Pembelian

Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Variabel Dimensi Efisiensi (Y1.1) Value

(Y1.2)

Interaksi (Y1.3)

Faktor Fungsional

(X1)

Usabilitas

(X1.1)

0,457 0,337 0,419

Interaktivitas

(X1.2)

0,321 0,404 0,457

Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS, 2013

Matrik Korelasi Antar Dimensi Variabel Faktor Fungsional dengan Dimensi

Keputusan Pembelian. Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan bahwa kedua dimensi Faktor

Fungsional mempunyai pengaruh positif terhadap variabel Keputusan Pembelian. Nilai

korelasi tertinggi terdapat pada Usabilitas dengan nilai korelasi 0,457 terhadap Efisiensi

dan Interaktifitas dengan nilai korelasi 0,457 terhadap Interaksi. Kegunaan website akan

Page 44: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Hastuti 296- 308 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

306

memberikan kemudahan dalam mengakses, mempunyai alur informasi yang jelas dan

mudah dalam melakukan proses pemesanan atau proses pembayaran sehingga hal ini

berpengaruh pada efisiensi dan interaksi dalam melakukan pembelian secara online di

website groupon.

Matriks Korelasi AntarDimensi VariabelFaktor KontendenganDimensi Variabel

Keputusan Pembelian

Tabel 6. Matriks Korelasi Antar Dimensi Variabel Faktor Kontendengan Dimensi

Variabel Keputusan Pembelian

Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Variabel Dimensi Efisiensi

(Y1.1)

Value

(Y1.2)

Interaksi

(Y1.3)

Faktor Konten

(X3)

Estetika

Web (X3.1)

0,436 0,186 0,390

Marketing

Mix (X3.2)

0,632 0,400 0,604

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2013

Matriks Korelasi AntarDimensi VariabelFaktor KontendenganDimensi Variabel

Keputusan Pembelian. Berdasarkan Tabel 6 di atas menunjukkan kedua dimensi Faktor

Kontenberpengaruh positif terhadap variabel Keputusan Pembelian. Nilai korelasi

tertinggi terdapat pada Marketing Mixdengan nilai korelasi 0,632 terhadap Efisiensi.

Konsumen dalam melakukan pembelian secara online menginginkan produk yang dijual

dipresentasikan dengan baik seperti menampilkan gambar produk yang interaktif,

memberikan informasi produk dengan jelas dan menampilkan harga yang selalu di update

dan memberikan diskon sehingga memberi kemudahan mendapatkan produk yang dibeli

sehingga lebih efisien dalam berbelanja secara online.

PENUTUP

Setelah dilakukan pengujian terhadap hipotesis, maka dapat disimpulkan hasil penelitian

bahwa faktor fungsional berpegaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian

produk e-commerce website groupon. Hal ini berarti pembeli mempertimbangkan faktor

fungsional usabilitas dan interaktifitas website dalam mengambil keputusan membeli

barang/jasa produk e-commerce website groupon.

Kemudahan dalam mengakses sebuah website dapat membuat konsumen merasa

nyaman berada di website tersebut. Hal ini terjadi karena konsumen merasa mudah, cepat

dalam mengakses serta informatif dalam menyampaikan hal yang berkaitan dengan

produk/jasa yang di jual. Faktor efisiensi dalam mencari informasi yang dicari dan

kemudahan dalam mendapatkannya merupakan hal yang sangat penting dalam bisnis e-

commerce. Faktor konten berpegaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian

produk e-commerce website groupon.Hal ini berarti konsumen mempertimbangkan faktor

konten estetika website dan marketing mix website dalam mengambil keputusan membeli

barang/jasa produk e-commerce website groupon.

Page 45: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Hastuti 296- 308 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

307

Faktor Konten berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian karena konten/isi

yang terdiri dari estetika website termasuk didalamnya desain website dan marketing mix

adalah sangat penting untuk strategi pemasaran internet yang efektif. Konten yang sesuai

dan tepat sesuai target pengunjung maka website akan ramai dikunjungi konsumen yang

akan membeli produk/jasa yang ditawarkan.

Dari hasil penelitian dan kesimpulan seperti yang disebutkan sebelumnya,beberapa

saran yang dapat penulis sampaikan bagi perusahaan selaku pelaku bisnis grupon dapat

menjadikan faktor usabilitas dan interaktifitas menjadi prioritas utama dalam

mempengaruhi konsumen dalam membeli produk/jasa di website mereka dengan

memberikan kenyamanan yaitu dengan memberi kemudahan mencari informasi dengan

cepat, mudah, dan informatif.

Faktor konten juga dapat memiliki pengaruh yang penting dalam pengambilan

keputusan vendor untuk mengambil strategi pemasaran yang tepat dalam memasarkan

produknya. Serta dapat melakukan program-program marketing agar manarik minat

konsumen untuk terus berbelanja di website groupon, seperti tambahan diskon untuk

pembelian lebih dari satu item barang, dan lain-lain. Pelaku bisnis groupon harus selalu

memastikan bahwa sistem yang digunakan selalu aman dari parahacker yang akan

mengambil data konsumen dan aman dalam melakukan pembayaran secara online.

Bagi Pembeli, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan

awareness dalam melakukan pembelian secara online. Pembeli dapat lebih meningkatkan

pembeliannya secara online jika website tersebut nyaman, aman dan terpercaya.

Sedangkan bagi peneliti lain, perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan faktor-

faktor variabel lain yang mempengaruhi keputusan pembelian secara online pada website

groupon selain yang telah diteliti dalam penelitian ini. Seperti meneliti variabel kualitas

desain website e-commerce, variable perilaku konsumen online yang berbeda antara pria

dan wanita dan variable psikologi dengan menggunakan dimensi kepercayaan terhadap

vendor online, kepercayaan terhadap pembayaran secara online.

DAFTAR RUJUKAN

Assidiqi, Hasbi. (2009). Pengaruh Faktor Web Experience Terhadap Keputusan

Pembelian Produk Elektronik. Bina Nusantara, Jakarta.

Alala, Dzulfikar. (2012). Inilah Keunggulan dan Kelemahan Belanja Online. Melalui

http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2012/10/05/inilah-keunggulan-dan-

kelemahan-belanja-online-499130.html

Bryan A. Garner dalam Abdul Halim Barakatullah, (2005). Bisnis E-Commerce Studi

Sistem Keamanan Dan Sistem Hukum Di Indonesia. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Bungin, Burhan. (2009). Penelitian Kualitatif. Penerbit Kencana, Jakarta

Cheung, C.M.K., Zhu, L., Kwong, T., Chan, G.W.W. andLimayem, M. (2003). Online

Consumer Behavior:a Review and Agenda for Future Research, Proceedings of The

16th Bled E-Commerce Conference, Bled, 9-11 June.

Choon Ling Kwek, Hoi Piew Tan and Teck Chai Lau, (2010). The Advancement of The

World Wide Web Has Resulted In The Creation of A New World Closes The Gap

On Android. http://blog.nielsen.com/nielsenwire/consumer/more-us-consumers-

choosingsmartphones-as-apple-closes-the-gap-on-android/

Page 46: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Hastuti 296- 308 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

308

Constantinides, Efthymios, (2004). Influencing The Online Consumer’s Behavior: The

Web Experience, Internet Research vol 14-Number 2- 2004. Emerald Group

Publishing Limited, United Kingdom

Devaraj, Fan, and Kohli, (2003). E-Loyalty -elusive ideal or competitive edge?.

Communication of the ACM 46, 9 (Sept.2003), 184-191

Forrester, (2003). Forrester Research Projects US Ecommerce To Hit Nearly $230 Billion,

Press Release, Available at:

www.forrester.com/ER/Press/Release/0,1769,823,00.html, and “Consumer

Technographics: The Online Consumer 1998 To 2003”, available at:

www.forrester.com/ER/Research/Brief/Excerpt/0,1317,17225,00.htm

ISO 9241-11, (1998). Ergonomic Requirements For Office Work With Visual Display

Terminals (VDTs), Part 11: Guidance on usability.

Janury, B. M. Dkk. (2008). Pengertian E-Commerce. Melalui

http://juansyah.wordpress.com/2012/08/02/pengertian-e-commerce/

Kotler, Philip. (2005). Manajemen Pemasaran Jilid 1. PT Indeks Kelompok Gramedia.Jakarta

Kotler, Philip. (2003). Manajemen PemasaranEdisi Kesebelas, Indeks Kelompok

Gramedia,Jakarta.

Lee, P-M. (2002). Behavioral Model of Online Purchasers In E-commerce Environment,

Electronic Commerce Research, Vol. 2, pp. 75-85.

Ling, Kwek Choon, Lau Tek Chai and Tan Hoi Piew. (2010). The Effects of Shopping

Orientations, Online Trust and Prior Online Purchase Experience Towars

Customers’ Online Purchase Intention. International Business Research Vol 3. (3)

July 2010. Canadian Center of Science and Education, Georgia.

Nielsen. (2012). More Us Consumers Choosing Smartphones As Apple.

http://technorati.com/technology/article/apple-iphone-4s-climbs-android-falls/

Nielsen, Jacob. (2012). What Is Usability? Melalui

http://www.zdnet.com/devhead/stories/articles/0,4413,2137671,00.html

O’Cass, A. and Fenech, T., (2003). Web Retailing Adoption: Exploring The Nature of

Internet Users’ Web Retailing Behaviour, Journal of Retailing and Consumer

Services, Vol. 10, pp. 81-94. Prentice Hall, Englewood Cliffs.

Riyadi, Valens. (2012). Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. ww.apjii.or.id

Swastha, Basu, 2000. Pengantar Bisnis Modern, Pengantar Ekonomi Perusahaan

Modern. Liberty.Jakarta

Turban, E.,et all. (2004). Electronic Commerce: A Managerial Perspective 2004. Pearson

Prentice Hall, New Jersey

Vrechopoulos, A., O’Keefe, R.M. and Doukidis, G.I., (2000). Virtual Store Atmosphere in

Internet Retailing. Proceedings of the 13th International Bled Electronic Commerce

Conference, Bled, Slovenia, 19-21 June.

Watchfire Whitepaper Series, (2000). Bad Things Shouldn’t Happen to Good Websites:

Best Practices for Managing The Web Experience, Available at: www.watchfire.com

Widayat. (2004). Metode Penelitian Pemasaran. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. CV.

Cahaya Press, Malang.

Wijanto, Setyo Hari. (2008). Struktur Equation Modeling. Konsep dan Tutorial. Graha

Ilmu. Yogyakarta

Page 47: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Sundari dan Utami 309- 321 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

309

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN

Tri Wulan Sundari dan Wiwik Utami

Fakultas Ekonomi Universitas Veteran (UPN) Jatim dan Magister Manajemen

Universitas Mercu Buana

Email: [email protected] dan [email protected]

Abstract: This study aims to determine the effect on the value of the company's

financial performance with the dividend policy as a moderating variable. The

population in this study are all banking companies listed on the BEI. Sampling method

performed with saturated sampling method, and based on predetermined criteria, the

number of samples is a sample of 15 banking companies that pay dividend during the

period 2007-2012.The research data is secondary data obtained from the Indonesian

Stock Exchange (www.idx.co.id) and ICMD 2007-2012. The results showed that: 1)

capital are significant positive influence to the firm value, 2) dividend policy are able

to significantly moderate influence to the capital on the value company, 3) asset quality

are not significant positive influence to firm value, 4) dividend policy are not able to

significantly moderate influence to the asset quality on the value company, 5) earning

are not significant positive influence to the firm value, 6) dividend policy are able to

significantly moderate influence to the earning on the value company, but with negative

effect, 7) liquidity are significant negative influence to the firm value, 8) dividend

policy are able to significantly moderate influence to the liquidity on the value

company.

Keywords: financial performance, firm value, dividend policy

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pada nilai kinerja

keuangan perusahaan dengan kebijakan dividen sebagai variabel moderasi. Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

Metode Sampling dilakukan dengan metode pengambilan sampel jenuh, dan

berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, jumlah sampel adalah contoh perusahaan 15

perbankan yang membayar dividen selama periode data penelitian 2007-2012.The

adalah data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (www. idx.co.id) dan

ICMD 2007-2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) modal berpengaruh positif

signifikan terhadap nilai perusahaan, 2) kebijakan dividen dapat berpengaruh secara

signifikan moderat ke ibukota pada nilai perusahaan, 3) kualitas aset tidak berpengaruh

positif signifikan terhadap nilai perusahaan, 4) kebijakan dividen tidak dapat

berpengaruh secara signifikan moderat terhadap kualitas aset pada nilai perusahaan, 5)

produktif adalah pengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, 6)

kebijakan dividen dapat berpengaruh secara signifikan moderat terhadap pendapatan

pada perusahaan nilai, tetapi dengan efek negatif, 7) likuiditas yang berpengaruh negatif

signifikan terhadap nilai perusahaan, 8) kebijakan dividen dapat berpengaruh secara

signifikan moderat terhadap likuiditas pada perusahaan nilai.

Kata kunci: kinerja keuangan, nilai perusahaan, kebijakan dividen

Page 48: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Sundari dan Utami 309- 321 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

310

PENDAHULUAN

Perbankan merupakan lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang

keuangan, fungsi utama dari perbankan adalah menyediakan berbagai jasa keuangan. Dari

pengamatan terhadap distribusi perbankan, menunjukkan bahwa sebagian besar pasar

dikuasai oleh sedikit bank yang mempunyai keunggulan di dalam kekuatan asset, dana

serta jangkauan pelayanan (Brata, 1997).

Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara

maksimum apabila harga saham meningkat. Enterprise Value (EV) atau dikenal juga

sebagai firm value (nilai perusahaan) merupakan konsep penting bagi investor, karena

merupakan indikator bagi pasar menilai perusahaan secara keseluruhan (Kusumadilaga,

2010). Faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi atau kinerja bank tersebut biasa disebut

CAMEL. Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tanggal 31 Mei

2004, analisis terhadap faktor CAEL dilakukan melalui penilaian terhadap komponen

berikut: Capital Adequacy Ratio (CAR) untuk menilai faktor permodalan, Non Performing

Asset (NPA) untuk menilai faktor kualitas aktiva, Return On Asset (ROA) untuk menilai

faktor rentabilitas, Loan to Deposit Ratio (LDR) untuk menilai faktor lkuiditas.

Nilai perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan membayar dividen.

Dividen adalah proporsi laba yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam jumlah

yang sebanding dengan jumlah lembar saham yang dimiliknya (Sunariyah, 2004).

Kebijakan dividen sangat penting karena mempengaruhi kesempatan investasi

perusahaan, harga saham, struktur finansial, arus pendanaan dan posisi likuiditas.

Kebijakan dividen sebagai variabel pemoderasi pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai

perusahaan, hal ini dikarenakan kebijakan dividen menjadi pusat perhatian banyak pihak

seperti pemegang saham, kreditor, maupun pihak eksternal lain yang memiliki

kepentingan dari informasi yang dikeluarkan perusahaan (Enggar, 2009).

Kebijakan dividen menarik digunakan sebagai variabel moderasi antara kinerja

keuangan dan nilai perusahaan dalam penelitian ini, karena perusahaan akan

memaksimumkan nilai perusahaan dapat dicapai bila perusahaan memperhatikan stake

holder atau pemegang saham. Hasil kontroversi pada penelitian mengenai kebijakan

dividen sebagai pemoderasi antara kinerja keuangan dan nilai perusahaan sebelumnya

yang dilakukan oleh Enggar (2009) pada perusahaan manufakur yang menemukan

kebijakan dividen mampu memoderasi kinerja keuangan dan nilai perusahaan. Berbeda

dengan Murtini (2008) yang menemukan kebijakan dividen tidak mampu mempengaruhi

nilai perusahan.

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh permodalan, kualitas

aktiva, rentabilitas, lkuiditas terhadap nilai perusahaan pada sektor perbankan dan apakah

kebijakan deviden mampu memoderasi pengaruh keempat variabel tersebut terhadap nilai

perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI periode 2007-2012.

Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis. Tujuan utama perusahaan yang

telah go public adalah untuk meningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang

saham, yang diwujudkan melalui peningkatan nilai perusahaan (Salvatore, 2005). Hal

tersebut mengimplikasikan bahwa konsep nilai perusahaan dalam hal ini bersifat krusial,

karena menjadi tujuan utama bagi setiap perusahaan.

Page 49: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Sundari dan Utami 309- 321 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

311

Nilai adalah konsep ekonomi yang merujuk pada hubungan finansial antara barang dan

jasa yang tersedia untuk dibeli dan mereka yang membeli dan menjualnya. Nilai

perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh

tingginya kemakmuran pemegang saham karena semakin tinggi harga saham semakin

tinggi pula nilai perusahaan.

Enterprise value (EV) atau dikenal juga sebagai firm value (nilai perusahaan)

merupakan konsep penting bagi investor, karena merupakan indikator bagi pasar menilai

perusahaan secara keseluruhan. Beberapa teori yang melandasi nilai perusahaan

diantaranya: Signalling Theory, Efficient Market Theory (Efficient Market

Hypothesis/EMH), Asymetris Information Theory, Agency Theory.

Salah satu return yang akan diperoleh para pemegang saham adalah dividen. Dividen

merupakan proporsi pembagian laba yang diperoleh perusahaan yang dibagikan kepada

para pemegang saham perusahaan. Secara matematis DPR dapat dirumuskan sebagai

berikut:

Dividen dalam penelitian ini terkait dengan teori “bird in the hand” dimana akan diteliti

apakah kebijakan dividen sebagai variabel moderator mampu memoderasi pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kinerja keuangan adalah untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan,

analisis memerlukan beberapa tolak ukur yang digunakan adalah ratio dan indeks, yang

menghubungkan dua data keuangan antara satu dengan yang lain (Agnes Sawir, 2005).

Kinerja perusahaan adalah kemampuan suatu perusahaan mengelola sumber daya yang

ada sehingga dapat memberikan nilai kepada perusahaan tersebut.

Tingkat kesehatan bank menurut Surat Keputusan Bank Indonesia No. 30/11/Kep/Dir

tanggal 30 April 1997 tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan bank, pada dasarnya

menilai berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi dan perkembangan suatu bank,

yaitu permodalan (capital), aktiva produktif (assets), manajemen (management),

rentabilitas (earning), dan likuiditas (likuidity) yang biasa disebut CAMEL.

Penelitian mengenai pengaruh likuiditas terhadap nilai perusahaan telah diteliti oleh

Siregar (2010) dengan obyek penelitian perusahaan manufaktur periode 2006-2008.

Menggunakan teknik purposive sampling sampel yang diperoleh 61 perusahaan. Hasil

penelitian menemukan secara parsial dan stimultan likuiditas berpengaruh terhadap nilai

perusahaan yang tercermin melalui harga sahamnya. Dalam penelitian di intepretasikan

nilai koefisien likuiditas adalah negatif yang artinya semakin tinggi likuiditas semakin

rendah nilai perusahaan yang tercermin melalui harga saham. Interpretasi menyebutkan

hal tersebut terjadi dikarenakan kondisi ekonomi dan persepsi subjektif dari investor.

Penelitian Siregar (2010) didukung oleh Hartini (2010) yang menemukan secara parsial

dan simultan likuiditas memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan yang tercermin pada

harga sahamnya. Semakin tinggi nilai kesehatan suatu perusahaan akan memberikan

keyakinan kepada pemegang saham untuk memperoleh pendapatan (dividen atau capital

gain) di masa yang akan datang.

Penelitian mengenai pengaruh kebijakan dividen yang diteliti oleh Murtini (2008)

dengan obyek penelitian perusahaan manufaktur tahun 2000-2004 dengan sampel 22

perusahaan, penelitian Murtini (2008) menyatakan likuiditas yang dinilai dari arus kas

Page 50: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Sundari dan Utami 309- 321 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

312

bebas perusahaan memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Arus kas bebas

mencerminkan kinerja manajemen keuangan dalam mengambil keputusan keuangan. Nilai

perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham apabila perusahaan

memiliki kas yang benar-benar bebas, yang dapat dibagikan kepada pemilik saham

sebagai dividen.

Penelitian mengenai pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan telah diteliti oleh

Jhohor (2009) yang meneliti pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan pada perusahaan

perbankan yang terdaftar di bursa efek indonesia dengan hasil penelitian secara parsial

variabel leverage tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, tetapi secara simultan

leverage berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Berbeda dengan hasil

penelitian Jhojor (2009), Hartini (2010) menemukan leverage secara parsial dan simultan

memiliki pengaruh terhadap harga saham dengan menyimpulkan investor tidak melihat

perusahaan dari faktor leverage-nya. Hasil penelitian serupa dengan Hartini (2010)

didukung oleh Fitriyanti (2009) dan Siregar (2010) dengan menggunakan uji F dan t

menunjukkan bahwa leverage secara simultan dan parsial mempunyai pengaruh terhadap

nilai perusahaan.

Penelitian mengenai pengaruh kebijakan dividen terhadap leverage dan nilai

perusahaan telah diteliti oleh Hartini (2010) yang menyatakan terdapat hubungan antara

nilai perusahaan dengan pembayaran dividen, arus kas bersih, leverage dan earnings per

share yang di harapkan setiap tahun oleh perusahaan bahwa dividen menunjukkan hal

yang pasti berkaitan dengan apresiasi harga saham.

Penelitian mengenai profitabilitas terhadap nilai perusahaan telah dilakukan oleh

Susilo (2009) meneliti pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan yang tercermin

melalui harga sahamnya pada perusahaan perbankan yang terdaftar pada Bursa Efek

Indonesia tahun 2005-2007. Hasil penelitian menemukan secara parsial dan simultan

profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan hasil

penelitian tersebut bisa dijelaskan bahwa penilaian prestasi suatu perusahaan dapat dilihat

dari kemampuan perusahaan itu untuk menghasilkan laba. Laba perusahaan selain

merupakan indikator kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban bagi para penyandang

dananya juga merupakan elemen dalam penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan

prospek perusahaan di masa yang akan datang. Hasil penelitian Susilo (2009) didukung

oleh Fitriyanti (2009) dan Siregar (2010) secara parsial dan simultan profitabilitas

berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Penelitian mengenai pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan dengan

kebijakan deviden sebagai varaibel moderating yang dilakukan oleh Mahendra (2011).

Hasil penelitiannya disimpulkan sebagai berikut : likuiditas berpengaruh positif tidak

signifikan terhadap nilai perusahaan, kebijakan dividen tidak mampu secara signifikan

memoderasi pengaruh likuiditas terhadap nilai perusahaan, leverage berpengaruh negatif

tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, kebijakan dividen tidak mampu secara

signifikan memoderasi pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan, profitabilitas

berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, kebijakan dividen tidak mampu

secara signifikan memoderasi pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan.

Page 51: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Sundari dan Utami 309- 321 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

313

Kerangka Pemikiran. Berdasarkan uraian dari teori-teori yang mendasari mengenai nilai

perusahaan, kebijakan dividen, permodalan, kualitas aset, rentabilitas dan likuiditas serta

penelitian terdahulu, dapat digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut:

Capital

(X1)

Asset Quality

(X2)

Earning

(X3)

Liquidity

(X4)

Kebijakan

Dividen (Z)

(Y)

Firm Value

(Y)

H1 H3 H5 H7

H2

H4

H6H8

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Teoritis

Sumber: berbagai jurnal

Hipotesis

H1: Capital berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

H2: Kebijakan dividen mampu secara signifikan memoderasi pengaruh capital terhadap

nilai perusahaan.

H3: Asset quality berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan.

H4: Kebijakan dividen mampu secara signifikan memoderasi pengaruh asset quality

terhadap nilai perusahaan.

H5 : Earning berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

H6: Kebijakan dividen mampu secara signifikan memoderasi pengaruh earning terhadap

nilai perusahaan.

H7: Liquidity berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan.

H8: Kebijakan dividen mampu secara signifikan memoderasi pengaruh liquidity terhadap

nilai perusahaan.

Kajian Pustaka. Jenis desain penelitian yang dilakukan adalah penelititan deskriptif dan

kausal. Ruang lingkup penelitian ini adalah emiten perbankan yang listed di Bursa Efek

Indonesia (BEI). Lokasi penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia, data diperoleh

dengan mengakses http://www.idx.co.id, dan website masing-masing emiten. Objek

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh emiten perbankan yang

listed di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2007-2012 yang membagikan dividen.

Variabel-variabel yang digunakan: 1)Variabel teikat, 2)Variabel bebas, 3) Variabel

moderasi. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang listed di Bursa

Efek Indonesia (BEI), sesuai dengan publikasi www.idx.co.id . Adapun kemudian dengan

menggunakan teknik sampling yaitu purposive sampling: 1) Perusahaan perbankan yang

terdaftar di BEI pada periode 2007-2012 per 31 Desember 2012 2) Perusahaan perbankan

yang terdaftar secara berturur-turut di BEI pada periode 2007-2012 per 31 Desember 2012

Page 52: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Sundari dan Utami 309- 321 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

314

3) Perusahaan perbankan yang membagi dividen pada periode 2007-2012 per 31

Desember 2012.

Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan yang

diukur dengan formula sebagai berikut:

Selanjutnya variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah permodalan,

kualitas aktiva, rentabilitas dan likuiditas yang diukur dengan formula sebagai berikut :

Variabel moderasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

METODE

Metode pengumpulan data yang digunakan terutama dengan cara studi dokumenter dari

www.idx.co.id. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang listed di

Bursa Efek Indonesia (BEI).

Teknik analisis data yang digunakan untuk memecahkan permasalahan dalam penelitian

ini adalah menggunakan analisis regresi. Analisis ini dipergunakan untuk mengetahui dan

memperoleh gambaran mengenai pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan

perbankan dengan kebijakan dividen sebagai moderating variabel pada perusahaan

perbankan di BEI tahun 2007-2012 dengan bantuan progam SPSS.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Deskriptif. Berdasarkan data mentah yang diinput dari www.idx.co.id maka

dapat dihitung rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi

Price Earning Ratio (PER), Dividen Payout Ratio (DPR), Capital Adequacy Ratio (CAR),

Non Performing Loan (NPL), Return on Asset (ROA), dan Loan Deposit Ratio (LDR).

Selanjutnya apabila dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata-rata (mean) dan standar

deviasi (δ) dari masing-masing variabel penelitian dapat dilihat pada Tabel 1.

Page 53: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Sundari dan Utami 309- 321 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

315

Tabel 1. Analisis Descriptive

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

PER 58 1.99 59.95 13.6126 9.04148

DPR 58 1.82 102.64 33.5840 17.69161

CAR 58 11.21 34.30 17.2883 4.80452

NPL 58 .38 8.18 2.6216 1.59395

ROA 58 .36 4.42 1.9055 .80020

LDR 58 44.28 129.19 76.8595 17.51781

Valid N (listwise) 58

Sumber: data yang diolah, 2012

Berdasarkan Tabel 1, diperoleh gambaran sebagai berikut: 1) Rata-rata nilai perusahaan

berdasarkan Price Earning Ratio (PER) adalah 13,61 persen yang menunjukkan harga

saham 13,61 kali dari laba tahun berjalan 2) Rata-rata nilai pembagian dividen

berdasarkan Dividen Pay Out Ratio (DPR) adalah 33,58 persen yang menunjukkan

persentase laba perusahaan yang dibayarkan sebagai pemegang saham perusahaan berupa

dividen kas sebesar 33,58 persen (Darmadji dan Fakhruddin, 2006) 3) Rata-rata nilai

capital berdasarkan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 17,29 persen menunjukkan

kemampuan perusahaan dalam mempertahankan rasio kecukupan modal sangat baik yaitu

diatas 8 persen sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tanggal 12

April 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum 4) Rata-rata nilai

asset quality berdasarkan Non Performing Loan (NPL) sebesar 2,62 persen menunjukkan

kemampuan perusahaan dalam mengendalikan rasio kredit bermasalah cukup baik yaitu

dibawah ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 5 persen 5) Rata-rata

nilai earning berdasarkan Return On Asset (ROA) sebesar 1,92 persen menunjukkan

kemampuan manajemen dalam memperoleh profitabilitas dan manajerial efisiensi secara

keseluruhan sangat baik, dimana standar Bank Indonesia untuk rasio ROA sebesar 0,5% -

1,25% 6) Rata-rata nilai rentabilitas berdasarkan Loan Deposit Ratio (LDR) sebesar 76.85

persen mengindikasikan bank mempunyai tingkat lkuiditas yang baik dan masih

mempunyai ruang gerak untuk ekspansi kredit, yaitu tidak lebih rendah dari 75 persen

sesuai dengan ketetapan Bank Indonesia.

Hasil Uji Asumsi Klasik. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini terdiri

dari: 1) Normalitas Data, pada penelitian ini data (titik) menyebar di sekitar dan mendekati

garis diagonal. Ini menunjukkan bahwa data penelitian yang mencakup variabel

permodalan, kualitas aset, rentabilitas, likuiditas, kebijakan dividen dan nilai perusahaan

telah menunjukkan distribusi data normal yang diperlukan sebelum melakukan pengujian

hipotesis 2) Uji Heteroskedastisitas, dalam penelitian ini data sampel tersebar baik berada

di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan tidak terdapat

heteroskedastisitas dalam model regresi yang digunakan 3) Uji Autokorelasi, pada

penelitian ini sudah diuji dengan Durbin Watson dan tidak terjadi autokorelasi 4) Uji F,

Pada penelitian ini secara simultan, DPR mampu memoderasi pengaruh CAR, NPL, ROA

dan LDR terhadap nilai perusahaan. Hal tersebut menandakan bahwa investor menilai

kinerja perusahaan dari kesemua aspek yaitu capital, asset, rentabilitas dan lkuiditas, serta

dengan adanya kebijakan dividen sebagai variabel moderasi mampu memperkuat

Page 54: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Sundari dan Utami 309- 321 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

316

pengaruh keempat variabel independen terhadap nilai perusahaan 5) Pada penelitian ini

diperoleh koefisien determinasi R2 sebesar 60,7 persen artinya variabel independen

mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 60,7 persen dan sisa 39,3 persen

dijelaskan oleh faktor lain di luar model.

Hasil Uji Hipotesis dan Pembahasan. Pada tabel 1 dijelaskan bahwa pengaruh variabel

DPR terhadap PER adalah signifikan negatif dengan nilai signifikansi 0.028<0.05

sedangkan CAR tidak berpengaruh signifikan negatif dengan nilai signifikansi

0.129>0.05. Hal tersebut disebabkan oleh perbedaan karakteristik investor untuk masing-

masing pasar modal pada emiten perbankan.

Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Modal (CAR), Nilai Perusahaan (PER) dan

Kebijakan Dividen (DPR) Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T

Sig. Model B Std. Error Beta

1 (Constant) 15.772 5.821 2.710 .009

DPR -.360 .159 -.704 -2.261 .028

CAR -.465 .301 -.247 -1.543 .129

DPR.CAR .030 .007 1.501 4.087 .000

Sumber: data diolah

Dari hal tersebut dapat dikatakan bahwa para investor tidak terlalu memperhatikan tingkat

risiko yang dihadapi oleh bank khususnya tingkat kecukupan modal yang dicapai oleh

setiap bank, sepanjang tidak ada pelanggaran terhadap indikator kesehatan perbankan

yang telah ditetapkan BI, hal tersebut sesuai dengan penelitian Kusumawati (2009).

Dividen pay out ratio sebagai variabel yang memoderasi capital adequacy ratio,

menunjukkan hasil yang positif signifikan dengan nilai signifikansi 0.000<0.05 dimana

DPR mampu memoderasi pengaruh CAR terhadap PER. Hal tersebut dikarenakan investor

melihat CAR sebagai kondisi perusahaan yang memiliki kecukupan modal baik serta

adanya pembagian dividen yang memperkuat rasio kecukupan modal, selain sebagai

pertimbangan dalam membeli saham, yang mana sesuai dengan teori “bird in the hand”,

dibuktikan dengan pengaruh DPR yang mampu memoderasi pengaruh CAR terhadap

PER. Pengaruh variabel DPR dan NPL terhadap PER adalah tidak signifikan negatif

dengan nilai signifikansi DPR 0.820>0.05 dan NPL 0.170>0.05. Hal tersebut

mengindikasikan bahwa kemampuan perusahaan dalam mengendalikan kualitas aset

dimana dalam perbankan aset sebagian besar terdiri dari kredit tidak akan mempengaruhi

nilai perusahaan, karena dalam pasar modal Indonesia pergerakan harga saham dan

penciptaan nilai tambah perusahaan disebabkan faktor psikologis pasar. Hasil penelitian

tersbeut tidak sesuai dengan penelitian dari Fitriyanti (2009), Siregar (2010) yang

menyatakan secara parsial leverage mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan, tetapi

sesuai dengan penelitian Jhohor (2009) yang menyatakan secara parsial leverage tidak

berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Dividen pay out ratio sebagai variabel yang memoderasi non performing loan

dengan nilai signifikansi 0.101>0.05, menunjukkan hasil yang positif tidak signifikan

dimana DPR tidak mampu memoderasi pengaruh NPL terhadap PER. Hasil tersebut

hampir sesuai dengan penelitian oleh Mahendra (2011), pada perusahaan manufaktur

Page 55: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Sundari dan Utami 309- 321 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

317

dengan leverage sebagai salah satu kinerja keuangan, yang berbeda adalah hasilnya

dimana leverage dengan DPR sebagai moderator berpengaruh negatif terhadap nilai

perusahaan. Hal tersebut dikarenakan dengan adanya pembagian dividen, investor

menganggap kemampuan perusahaan dalam mengelola aset cukup baik sehingga DPR

yang memoderasi NPL dianggap sebagai sinyal positif terhadap nilai perusahaan walau

tidak signifikan, hal tersebut juga sesuai dengan teori “bird-in-the-hand”.

Secara parsial, DPR berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan dengan

nilai signifikansi 0.000<0.05, tetapi ROA tidak berpengaruh positif terhadap PER nilai

signifikansi 0.094>0.05. Hasil tersebut tidak sesuai dengan penelitian dari Mahendra

(2011) yang menyatakan profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai

perusahaan pada sektor manufaktur. Hal tersebut dikarenakan pada emiten perbankan,

investor tidak hanya melihat dari sisi profitabilitas saja tetapi juga mempertimbangkan

faktor-faktor lain.

Dividen pay out ratio sebagai variabel yang memoderasi return on asset

menunjukkan hasil signifikan negatif dengan nilai signifikansi 0.002<0.05, menunjukkan

dimana DPR mampu memoderasi pengaruh ROA terhadap PER. Hal tersebut dikarenakan

dengan adanya pembagian dividen lebih banyak, peluang pertumbuhan laba semakin

sedikit karena kecilnya porsi untuk investasi. Hasil penelitian dengan variabel moderasi

tidak sesuai dengan Mahendra (2011) yang menyatakan masuknya kebijakan dividen tidak

mampu secara signifikan memoderasi pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan.

Tabel 3. Rentabilitas (ROA), Nilai Perusahaan (PER) dan Kebijakan Dividen (DPR)

Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T

Sig. Model B Std. Error Beta

1 (Constant) -3.532 4.534 -.779 .439

DPR .569 .097 1.113 5.853 .000

ROA 3.704 2.173 .328 1.705 .094

DPR.ROA -.141 .044 -.810 -3.201 .002

Sumber: data diolah dengan SPSS 18

Secara parsial, DPR dan LDR berpengaruh signifikan negatif dengan nilai signifikansi

DPR 0.001<0.05 dan LDR 0.000<0.05 terhadap nilai perusahaan. Hal tersebut sesuai

dengan teori dimana semakin tinggi LDR suatu perbankan, resiko gagal bayar juga

semakin besar, sehingga menurunkan nilai perusahaan, dan sesuai dengan penelititian dari

Murtini (2008), Fitriyanti (2009), Susilo (2009), Siregar (2010) dan Mahendra (2011).

Dividen Pay Out Ratio sebagai variabel yang memoderasi Loan Deposit Ratio,

menunjukkan hasil signifikan positif dengan nilai signifikansi 0.000<0.05 dimana DPR

mampu memoderasi pengaruh LDR terhadap PER. Hal tersebut dikarenakan LDR yang

tinggi menghasilkan kinerja yang baik, dibuktikan dengan kemampuan perusahaan meraih

laba dan membaginya dalam dividen.

Dari hipotesis-hipotesis yang telah diuji, diperoleh gambaran bahwa teori yang

melandasi nilai perusahaan yang berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah signalling

theory, efficient market theory dan asymetris information theory dimana investor

merespons terhadap nilai perusahaan berdasarkan sinyal mengenai kondisi perbankan

Page 56: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Sundari dan Utami 309- 321 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

318

melalui laporan keuangan yang mencakup analisa CAEL dengan regulasi yang ditetapkan

Bank Indonesia, serta harga sekuritasnya secara penuh mencerminkan semua informasi

yang dipublikasikan, juga tidak semua informasi dapat diperoleh oleh investor dan hanya

dimiliki oleh para agen perusahaan. Kebijakan deviden juga mampu memoderasi pengaruh

CAR, ROA dan NPL terhadap PER, sesuai dengan teori ”bird-in-the-hand”, dimana

investor cenderung menyukai dividen yang sudah pasti jumlah nominalnya.

PENUTUP

Kesimpulan. Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh kinerja keuangan

terhadap nilai perusahaan dengan kebijakan dividen sebagai variabel moderating pada

emiten perbankan. Dari 26 bank yang listed di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun

2007 sampai 2012, dengan metode purposive sampling diperoleh 15 perusahaan yang

memenuhi semua syarat penelitian untuk dijadikan sampel. Dari penelitian mengenai

pengaruh kinerja keuangan yang terdiri dari modal (CAR), kualitas aset (NPL),

rentabilitas (ROA) dan likuiditas (LDR) terhadap nilai perusahaan (PER) dengan dividen

(DPR) sebagai variabel moderator diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1) Secara parsial

permodalan yang diwakili dengan CAR tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang

diwakili PER, namun dengan masuknya kebijakan dividen yang diwakili DPR sebagai

variabel moderasi terhadap CAR menunjukkan hasil positif signifikan terhadap nilai

perusahaan yang berarati kebijakan dividen mampu memoderasi pengaruh permodalan

terhadap nilai perusahaan 2) Secara parsial kualitas aktiva yang diwakili NPL berpengaruh

terhadap nilai perusahaan yang diwakili PER. Kebijakan dividen yang diwakili DPR tidak

signifikan memoderasi NPL terhadap nilai perusahaan 3) Secara parsial rentabilitas yang

diwakili ROA tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, namun dengan masuknya

DPR sebagai variabel moderasi terhadap ROA menunjukkan negatif signifikan terhadap

nilai perusahaan. Hal ini bermakna DPR mampu memperkuat pengaruh ROA tetapi

berlawanan efeknya terhadap nilai perusahaan, dimana bila DPR tinggi, ROA nya rendah

4) Secara parsial, likuiditas yang diwakili LDR berpengaruh signifikan negatif terhadap

nilai perusahaan. Dengan masuknya kebijakan dividen yang diwakili DPR sebagai

variabel yang memoderasi LDR, menunjukkan hasil positif signifikan. Hal ini bermakna

DPR mampu memperkuat pengaruh LDR terhadap nilai perusahaan.

Adapun rekomendasi yang dapat diberikan peneliti untuk penelitian selanjutnya

adalah : 1) Bagi perusahaan diharapkan dapat mempertimbangkan bukti empiris yaitu

pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan (kebijakan dividen sebagai variabel

moderating) dalam pengambilan keputusan 2) Bagi investor diharapkan dapat menjadi

masukan dalam pengambilan keputusan sebelum berinvestasi 3) Bagi peneliti selanjutnya,

dapat melakukan penelitian dengan variabel yang tidak mempunyai ketetapan regulasi dari

undang-undang perbankan.

DAFTAR RUJUKAN

Anonymous (1990). SK Menteri Keuangan Nomor 792 Tahun 1990.

Agnes. Sawir. (2005). Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan.

PT Gramedia Pustaka, Jakarta.

Page 57: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Sundari dan Utami 309- 321 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

319

Ang, Robert, (2005). Buku Pintar Pasar Modal Indonesia, Jakarta, Mediasoft Indonesia.

Arsintadiani, D dan Harsono, M., (2002). Pengaruh tingkat LMX terhadap penilaian

kinerja dan kepuasan kerja dengan kesamaan gender dan locus of control sebagai

variabel moderator. Jurnal Perspektif, Volume 7, (2), Desember 2002: 113-

122.

Bahagia, Malla, (2008). Analisis Struktur Kepemilikan, Kebijakan Deviden dan

Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan dengan Pendekatan Structural

Equation Modeling (SEM), Jakarta : UIN Syarifhidayatullah.

Bank Indonesia, (1998). UU No. 10 Tahun 1998: “Tentang Perubahan UU No. 7

Tahun 1992 Tentang Perbankan”, Jakarta, BI.

-------------------- ,Pakto 1988. Paket Kebijakan 27 Oktober 1988.

-------------------- Surat Keputusan Bank Indonesia No, 30/11/Kep/Dir tanggal 30 April

1997.

-------------------- SE BI No 3/30 DPNP tgl 14 Desember 2001.

--------------------, (2003). Peraturan Bank Indonesia No. 12/21/PBI/2010 tentang

Rencana Bisnis Bank.

--------------------, (2004). Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tanggal 12

April 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.

-------------------- , (2012). Kajian Stabilitas Keuangan. No. 19, September 2012.

Biro riset info bank, (2010). Wajah Perbankan Indonesia. www.infobank.com.

Brata, Aloysius Gunadi, (1997). Struktur dan Kinerja Perbankan, Universitas Atma

Jaya Yogyakarta.

Brigham, Eugene F., (2011). Fundamentals of Financial Management, Seventh Edition,

Holt-Saunders Japan: The Dryden Press.

Brigham and Houston, (2006). Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Edisi Kesepuluh.

Jakarta : Salemba Empat.

Darmadji, T & Fakhruddin, H.M., (2006). Pasar Modal di Indonesia. Edisi Kedua.

Jakarta: Salemba Empat.

Erlangga, Enggar, (2009). Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai perusahaan

Dengan Pengungkapan CSR, Good Corporate Governance, dan Kebijakan Dividen

Sebagai Variabel Pemoderasi, Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammdiyah Yogyakarta.

Fitriyanti, Hayu, (2009). Analisis Pengaruh Roa, Roe, Dan Der Terhadap Harga Saham

Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar di BEI. Universitas

Muhammadiyah Surakarta, Fakultas Ekonomi Manajemen. (online),

(http://etd.eprints.ums.ac.id/3020/ ).

Ghozali, Imam, (2006). Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi ke 4.

Badan Penerbit Universitas Diponegoro : Semarang.

Gujarati, Damodar. N., (2007). Dasar-dasar ekonometrika. Edisi Ketiga. Jakarta:

Erlangga.

Gitman, Lawrance. J., (2003). Principles of Mangerial Finance. 10th

edition. Addison

Wesley.

G. Sugiarso, dan F Winarni., (2006). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Media

Pressindo.

Page 58: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Sundari dan Utami 309- 321 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

320

Hartini, Sri, (2010). Pengaruh Dividen Kas, Arus Kas Bersih, Leverage Ratio Dan

Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan Yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia. Universitas Sumatera Utara, Program Pascasarjana.

(online), (http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/20595).

Helfert, Erich A., (2003). Technique of Financial Analysis, a guide to value creation, 11th

edition, Mc Graw. Hill-Irwin, North America.

Jensen, Michael C & CW Smith Jr, (1984). The Modern Theory of Corporate Finance,

McGrow-Hill, Inc., USA.

Jhojor Triwati N, Barasa, (2009). Pengaruh Debt To Equity Ratio (Der) dan Debt To Asset

Ratio (DAR) Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Perbankan yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Universitas Sumatera Utara. Fakultas

Ekonomi Akuntansi.

Jogiyanto, H.M., (2005). Analisis dan Disain Sistem Informasi :Pendekatan

Terstruktur Teori Dan Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta.

--------------------, (2010). Metodologi Penelitian Bisnis : salah kaprah dan

pengalaman-pengalaman. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Kasmir., (2008). Manajemen Perbankan. Edisi Revisi 2008. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Sumarlin, J.B Menteri Keuangan, (1989). Keputusan Menteri Keuangan No,

740/KMK.00/1989 tanggal 28 juni 1989.

Kusumadilaga, Rimba, (2010). Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai

Perusahaan dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating, Skripsi,

Fakultas Ekonomi Diponegoro Semarang.

Kusumawati, Fariyana, 2009. Pengaruh Risiko Bank dan Profitabilitas Terhadap Harga

Pasar Saham Pada Perusahaan Perbankan, Jurnal Akuntansi Manajemen Bisnis

dan Sektor Publik.

Kristiantari I Dewa Ayu, (2012). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi underpricing

Saham Pada Penawaran Saham Perdana di Bursa Efek Indonesia, Tesis. Denpasar.

Mahendra, Alfredo. DJ, (2011). Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai

Perusahaan (Kebijakan Deviden Sebagai Variabel Moderating) Pada

Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, Program Magister Program

Studi Manajemen Program Pascasarjana, Universitas Udayana.

Mahsyud, Ali, (2006). Manajemen Risiko: Strategi Perbankan dan Dunia Usaha

Menghadapi Tantangan Globalisasi Bisnis, Rajawali Pers, Jakarta.

Martono dan Harjito, Agus, (2005). Manajemen Keuangan Edisi Pertama, cetakan

keempat, penerbit Jala Sutia, Jakarta.

Murtini, Umi, (2008). Pengaruh Manajemen Keuangan terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal

Riset Akuntansi. vol 4, no. 1 Februari 2008.

Napa J, Awat, (1999). Manajemen Keuangan : Pendekatan Sistematis, Jakarta :PT

Gramedia Pustaka Utama.

Nurmala, (2006). Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Harga Saham Perusahaan-

perusahaan Otomotif di Bursa Efek Jakarta. Mandiri Vol. 9 No.1 Juli-September.

Nuringsih, Kartika, (2005). Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kebijakan

Hutang, ROA Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen : Studi 1995-

1996. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol.2, (2), Juli-Desember.

Page 59: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Sundari dan Utami 309- 321 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

321

Rozeff, M., (1982). Growth, Beta and Agency Cost as Determinants of Payout Ratio.

Jurnal Riset Keuangan, Vol 5, (3).

Ridwan Sundjaja., Inge Barlian, (2003). Manajemen Keuangan 2 Edisi Keempat.

Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Salvatore, Dominick, (2005). Managerial Economics: Ekonomi Managerial dalam

Perekonomian Global, Edisi Kelima, Terjemahan Ichsan Setyo Budi, Salemba,

Jakarta.

Siamat, Dahlan, (2005). Manajemen Lembaga Keuangan Kebijakan dan Perbankan,

Edisi Kelima, Lembaga Fakultas Ekonomi.

Singgih Santoso, (2005). Buku Latihan SPSS Statistik Parametik. Jakarta: PT Elex

Media Komputindo Gramedia.

Sinkey, Joseph F., (1992). Commercial Bank Financial Management in Financial Services

Industry, 3th edition, Macmillan Publishing Company, Englewood Cliffs, New

York.

Siregar, Sheila Ramadhani, (2010). Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap

Harga Saham dengan Menggunakan Rasio Keuangan Pada Perusahaan

Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Skripsi, Universitas Sumatera

Utara, Medan.

Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor

792 tahun 1990.

Sunariyah, (2004). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Penerbit UPP AMP YKPN:

Yogyakarta.

Susanti, Rika, (2010). Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Nilai

Perusahaan, Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.

Susilo, Agus, (2009). Pengaruh Pergerakan Rasio Profitabilitas Emiten Terhadap

Perubahan Harga Saham (studi Kasus Perusahaan Perbankan Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2007), Universitas

Muhammadiyah Surakarta, Fakultas Ekonomi Manajemen.

Usman, Mohammad, (2001). Pengaruh Dividen Pay Out Ratio (DPR), Return On Equity

(ROE) dan Earning -Growth terhadap Price Earning Ratio (PER). Jurnal Ekoma,

Vol. 1, (1), September.

Yusuf, Ahmad, (2005). Analisis pengaruh current ratio, debt to equity dan price earning

ratio terhadap harga saham di industri food and beverages yang terdaftar di BEI

periode 2004-2007.

Page 60: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Meirina 322- 332 Jurnal MIX, Volume III No. 3, Oktober 2013

322

PENGARUH KEPUASAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI

KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI DIVISI INDUSTRIAL DAN

ENERGI PT HASKONING INDONESIA

Yumi Meirina

Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu

Email: [email protected]

Abstrack: The purpose of this study is to analyze the effect of job satisfaction, work

environment and work motivation and its impact on the employee performance. The

independent variable are job satisfaction, work environment and work motivation with

employee performance as dependent variable. Primary data were collected by using

questioner .Using total sampling, total 114 samples were obtained from employees in

Industrial and Energy Division PT Haskoning Indonesia. From the results of the data

processing, the job satisfaction variables had no affect to the employee performance

variable, work environment variable also had no affect to the employee performance

variable, but work motivation affected to the employee performance variable. While job

satisfaction, work environment and work motivation are simultaneously affect the

performance of employees. The conclusionof this study, in order to affect employee

performance, the company must increase employee motivation to obtain maximum

results and meet the targets set.

Keywords: job satisfaction, work environment, employee motivation, employee

performance

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kepuasan

kerja, lingkungan kerja dan motivasi kerja dan dampaknya terhadap kinerja karyawan.

Variabel independen adalah kepuasan kerja, lingkungan kerja dan motivasi kerja

dengan kinerja karyawan sebagai variabel dependen. Data primer dikumpulkan dengan

menggunakan kuesioner .Using total sampling, jumlah sampel 114 diperoleh dari

karyawan di Industrial dan Divisi Energi PT Haskoning Indonesia. Dari hasil

pengolahan data, variabel kepuasan kerja tidak berpengaruh terhadap variabel kinerja

karyawan, variabel lingkungan kerja juga tidak berpengaruh terhadap variabel kinerja

karyawan, tapi motivasi berpengaruh terhadap variabel kinerja karyawan bekerja.

Sementara kepuasan kerja, lingkungan kerja dan motivasi kerja secara simultan

berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Conclusionof Penelitian ini, untuk

mempengaruhi kinerja karyawan, perusahaan harus meningkatkan motivasi karyawan

untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan memenuhi target yang ditetapkan.

Kata kunci: kepuasan kerja, lingkungan kerja, motivasi kerja, kinerja karyawan

PENDAHULUAN

Salah satu elemen penting dalam suatu organisasi adalah sumber daya manusia. Sumber

daya manusia atau karyawan yang merupakan aset penting suatu perusahaan haruslah

Page 61: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Meirina 322- 332 Jurnal MIX, Volume III No. 3, Oktober 2013

323

dikelola dengan baik agar dapat memberikan kontribusi yang optimal bagi kinerja

perusahaan. Karyawan adalah manusia yang juga memiliki kehidupan lain diluar

pekerjaannya. Manusia bukanlah mesin, manusia memiliki harapan, keinginan, cita-cita

dan dorongan yang ingin dicapainya. Dalam bekerja karyawan memiliki pemikiran dan

pertimbangan-pertimbangan yang mendasarinya untuk menentukan sikap dan perilakunya.

Setiap pekerjaan memiliki arti yang berbeda-beda bagi masing-masing kemampuan

karyawan. Ada karyawan yang merasa pekerjaan sebagai suatu beban berat yang harus

dijalani. Adapula karyawan yang merasa pekerjaan yang ada harus dijalani secara optimal.

Pekerjaan tersebut dilakukan dalam suatu lingkungan kerja yang bisa memberikan

tambahan beban psikologis maupun jasmani kepada karyawan tersebut. Tambahan beban

tersebut dapat berpengaruh positif maupun negatif pada kinerja karyawan.

Salah satu hal yang harus menjadi perhatian utama perusahaan adalah bagaimana

memelihara kinerja para karyawannya agar selalu optimal. Apabila karyawan tidak

merasakan kepuasan yang diterima, kenyamanan di lingkungan, tidak adanya motivasi

yang baik maka karyawan tidak bisa mengembangkan segala potensi yang mereka miliki

dan secara otomatis karyawan tidak dapat fokus dan berkonsentrasi secara penuh terhadap

pekerjaannya.

Hasil dari penilaian kinerja karyawan pada tahun 2011 dan 2012 secara umum

terjadi penurunan kinerja walaupun tidak terlalu besar yaitu di kisaran 1%. Tetapi jika

dilihat lagi terjadi kenaikan jumlah karyawan yang mendapat nilai below average dari 5%

di tahun 2011 menjadi 8% di tahun 2012. Penurunan kinerja ini walaupun tergolong

sedikit tetap harus disikapi dan diantisipasi secepatnya oleh pihak perusahaan.

Apabila salah satu indikasi kepuasan karyawan adalah tingkat turnover maka dapat

dilihat indikasi rendahnya kepuasan karyawan yang akhirnya memicu karyawan untuk

keluar. Beberapa keluhan yang paling sering dilontarkan oleh karyawan adalah

ketidakpuasan gaji yang diterima, ketidakjelasan pengembangan karir ke depannya dan

mengenai pekerjaan yang mereka lakukan sehari-hari. Mayoritas alasan mereka keluar

adalah karena mendapat kesempatan di perusahaan lain yang tentunya dengan penawaran

yang jauh lebih baik daripada yang mereka terima sekarang baik dari sisi pendapatan

maupun kejelasan pengembangan karir.

Salah satu faktor yang dapat dijadikan alat ukur kinerja karyawan adalah tingkat

kehadiran karyawan. PT Haskoning Indonesia menargetkan tingkat kehadiran karyawan

minimal 90% setiap bulannya. Rata-rata tingkat ketidakhadiran karyawan dari bulan Juni

2012 – Januari 2013 sebesar 12% berarti lebih besar dari ketidakhadiran minimal yang

ditetapkan yaitu 10%. Ketidakhadiran karyawan ini dapat mengganggu kelangsungan dan

kontinuitas pekerjaan. Banyaknya pekerjaan yang membutuhkan koordinasi beberapa

orang maka apabila salah satu karyawan tidak hadir maka karyawan lain akan terhambat

pekerjaannya.

Penelitian ini dimaksudkan untuk mencari pengaruh antara kepuasan kerja,

lingkungan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan di divisi Industrial dan

Energy PT Haskoning Indonesia baik secara parsial maupun secara simultan / bersama-

sama.

Kajian Pustaka. Kepuasan kerja adalah sikap umum terhadap pekerjaan seseorang yang

menunjukkan perbedaan antara jumlah penghargaan yang diterima karyawan dan jumlah

yang mereka yakini seharusnya mereka terima (Robbins, 2003:78). Greenberg dan Baron

Page 62: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Meirina 322- 332 Jurnal MIX, Volume III No. 3, Oktober 2013

324

(2003:148) mendeskripsikan kepuasan kerja sebagai sikap postif dan negatif yang

dilakukan individual terhadapa pekerjaan mereka. Pandangan senada dikemukakan juga

oleh Gibson (2000:106) yang menyatakan kepuasan kerja sebagai sikap yang dimiliki

pekerja tentang pekerjaan mereka. Hal tersebut merupakan hasil dari persepsi mereka

tentang pekerjaan.

Menurut Keith Davis dalam Mangkunegara (2004:117) “job satisfaction is

favorableness or unfavorableness with employees view their work” (Kepuasan kerja

adalah perasaan menyokong atau tidak menyokong yang dialami pegawai dalam bekerja).

Sementara menurut Wexley dan Yuki dalam Mangkunegara (2004:117) mendefinisikan

kepuasan kerja “is the way an employee feels about his or her job” (adalah cara pegawai

merasakan dirinya atau pekerjaannya).

Berdasarkan pendapat diatas, kepuasan kerja adalah suatu perasaan yang menyokong

atau tidak menyokong diri karyawan yang berhubungan dengan pekerjaannya maupun

kondisi dirinya. Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan melibatkan aspek-aspek

seperti gaji atau upah yang diterima, kesempatan pengembangan karir, jenis pekerjaan,

struktur organisasi perusahaan, mutu pengawasan dan hubungan dengan karyawan

lainnya. Sedangkan perasaan yang berhubungan dengan dirinya antara lain usia, kondisi

kesehatan, kemampuan dan latar belakang pendidikan.

Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar karyawan yang dapat

mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugasnya (Pramudyo, 2010:17). Dalam jurnal

tersebut hal pertama yang harus diusahakan untuk memperbaiki kinerja karyawan adalah

menjamin agar karyawan dapat melaksanakan tugasnya dalam keadaan yang memenuhi

syarat, sehingga mereka dapat melaksanakan tugasnya tanpa mengalami ketegangan-

ketegangan, atau dengan kata lain perusahaan harus menyediakan lingkungan kerja yang

baik bagi karyawannya.

Menurut Sedarmayanti (2004:65) menyatakan bahwa secara garis besar, jenis lingkungan

kerja terbagi menjadi 2 yaitu:

1. Lingkungan Kerja Fisik. Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik

yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara

langsung maupun secara tidak langsung. Menurut Komarudin seperti dikutip dalam

Analisa (2011:21), lingkungan kerja fisik adalah keseluruhan atau setiap aspek dari

gejala fisik dan sosial - kultural yang mengelilingi atau mempengaruhi individu.

Sementara menurut Alex S. Nitisemito (2000: 183) lingkungan kerja fisik adalah

segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya

dalam menjalankan tugas - tugas yang dibebankan, misalnya penerangan, suhu udara,

ruang gerak, keamanan, kebersihan, musik dan lain-lain.

Berdasarkan definisi tersebut bahwa lingkungan kerja fisik adalah segala sesuatu yang

ada di sekitar tempat kerja karyawan lebih banyak berfokus pada benda–benda dan

situasi sekitar tempat kerja sehingga dapat mempengaruhi karyawan dalam

melaksanakan tugasnya, Masalah lingkungan kerja dalam suatu organisasi sangat

penting, dalam hal ini diperlukan adanya pengaturan maupun penataan faktor-faktor

lingkungan kerja fisik dalam penyelenggaraan aktivitas organisasi.

2. Lingkungan Kerja Non Fisik. Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang

terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun

hubungan dengan bawahan sesama rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan

Page 63: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Meirina 322- 332 Jurnal MIX, Volume III No. 3, Oktober 2013

325

(Sedarmayanti, 2004:67). Lingkungan kerja non fisik ini tidak kalah pentingnya dengan

lingkungan kerja fisik. Semangat kerja karyawan sangat dipengaruhi oleh keadaan

lingkungan kerja non fisik, misalnya hubungan dengan sesama karyawan dan dengan

pemimpinnya. Apabila hubungan seorang karyawan dengan karyawan lain dan dengan

pimpinan berjalan dengan sangat baik maka akan dapat membuat karyawan merasa

lebih nyaman berada di lingkungan kerjanya. Dengan begitu semangat kerja karyawan

akan meningkat dan kinerja pun juga akan ikut meningkat.

Motivasi diartikan sebagai sebagai faktor-faktor yang mengarahkan dan mendorong

perilaku atau keinginan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan yang dinyatakan

dalam bentuk usaha yang keras atau lemah. (Hariandja, 2002:321). Motivasi seringpula

diartikan sebagai dengan keinginan, tujuan, kebutuhan atau dorongan-dorongan dan

sering dipakai secara bergantian untuk menjelaskan motivasi seseorang. Motif yang

sangat kuat akan membentuk usaha yang keras. Berdasarkan konsep diatas, studi

tentang motivasi berarti mencoba mengidentifikasi faktor-faktor tersebut.

Menurut Handoko (2001:78) motivasidapat diartikan sebagai keadaan dalampribadi

seseorang yang mendorongkeinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu

guna mencapaitujuan. Dari pengertian diatas dapatdisimpulkan bahwa motivasi adalah

suatuyang bisa menimbulkan semangat ataudorongan kerja pada diri seseorang.

Teori Hirarki Kebutuhan–Need Hierarchy (Abraham Maslow)yaitu limatingkat kebutuhan

manusia sebagai berikut: (a) Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang paling dasar

dan merupakan dorongan yang sangat kuat pada diri manusia karena merupakan

kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya, misalnya kebutuhan makanan, minuman dan

tempat beribadah.; (b) Kebutuhan akan rasa aman merupakan kebutuhan pada tingkat

kedua. Orang mempunyai harapan untuk dapat memenuhi standar hidup yang dianggap

wajar. Bila kebutuhan akan akan rasa aman ini belum terpenuhi maka orang akan merasa

takut sekali akan kehilangan pekerjaan atau kehilangan pendapatannya.; (c) Kebutuhan

sosial sering juga disebut sebagai kebutuhan untuk dicintai dan mencintai, atau kebutuhan

untuk menjadi bagian dari suatu kelompok tertentu.; (d) Kebutuhan penghargaan

merupakan kebutuhan pada tingkat keempat. Orang mempunyai kecenderungan untuk

dipandang bahwa mereka adalah penting, bahwa apa yang mereka lakukan itu ada artinya,

serta bahwa mereka mempunyai kontribusi pada organisasi/lingkungan dimana mereka

berada.; (e) Kebutuhan aktuliasasi diri merupakan kebutuhan pada tingkat yang paling

tinggi dimana seseorang merasa bahwa pekerjaan yang dilakukannya adalah penting.

Menurut Sedarmayanti (2004:126) pengertian kinerja adalah hasil kerja yang dapat

dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan

wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi

yang bersangkutan secara legal dan tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan

etika.

Kinerja mengacu pada prestasi karyawan yang diukur berdasarkan standar atau

kriteria yang ditetapkan perusahan. Pengertian kinerja atau prestasi kerja diberi batasan

oleh Maier (dalam As’ad, 2003:14) sebagai kesuksesan seseorang di dalam melaksanakan

suatu pekerjaan. Lebih tegas lagi Lawler and Poter (dalam As’ad, 2003:14). menyatakan

bahwa kinerja adalah "succesfull role achievement" yang diperoleh seseorang dari

perbuatan-perbuatannya Dari batasan tersebut As’ad menyimpulkan bahwa kinerja adalah

hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang

Page 64: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Meirina 322- 332 Jurnal MIX, Volume III No. 3, Oktober 2013

326

Kepuasan Kerja

(X1)

Lingkungan

Kerja (X2) Kinerja (Y)

Motivasi Kerja

(X3)

bersangkutan. Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rahmatullah Burhanuddin

Wahab (2012) tentang Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja

Karyawan pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Makasar dengan hasil bahwa

kepuasan kerja dan motivasi kerja baik secara parsial maupun simultan berpengaruh

secara signifikan terhadap kinerja karyawan.

Penelitian Deewar Mahesa tahun 2010 dengan judul “Analisis Pengaruh Motivasi

Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja sebagai

Variabel Moderating (Studi pada PT Coca Cola Amatil Indonesia)” diperoleh hasil

penelitian bahwa kepuasan kerja dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja.

Penelitian Lucky Wulan Analisa pada tahun 2011 dengan judul “Analisa Pengaruh

Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada

Disperindag Kota Semarang)” memperoleh hasil bahwa motivasi kerja dan lingkungan

kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Penelitian Anung Pramudyo pada tahun 2010 dengan judul “Analisis Faktor-faktor

yang mempengaruhi Kinerja Dosen Negeri Dipekerjakan pada Kopertis Wilayah V

Yogyakarta” dengan variabel X motivasi, kepemimpinan, lingkungan kerja dan

kompetensi ditelilti hubungannya terhadap variabel Y yaitu kinerja. Diperoleh hasil

penelitian bahwa variabel motivasi, kepemimpinan, lingkungan kerja dan kompetensi

berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan.

Kerangka Pemikiran. Pekerjaan yang dilakukan di PT Haskoning Indonesia sebagai

sebuah perusahaan konsultan engineering adalah pekerjaan yang dilakukan secara

berulang-ulang dan seringkali dalam tenggat waktu terbatas. Pada kondisi pekerjaan

seperti ini karyawan sangat rentan terhadap kejenuhan yang menyebabkan adanya

ketidakpuasan dalam bekerja. Ketidaknyaman dan perubahan lingkungan kerja juga dapat

berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Kurang atau hilangnya motivasi kerja juga

berpengaruh terhadap kinerja.

Berdasarkan paparan tersebut maka perlu dilakukan kajian dan penelitian mengenai

faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja karyawan baik secara simultan maupun

parsial yang diantaranya adalah faktor kepuasan kerja, lingkungan kerja dan motivasi kerja

karyawan.

Pemikiran di atas dapat digambarkan dalam kerangka pemikiran seperti berikut:

H1

H2

H3

H4

Page 65: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Meirina 322- 332 Jurnal MIX, Volume III No. 3, Oktober 2013

327

Hipotesis. Dari gambar kerangka pikir diatas maka penulis dapat membuat hipotesa

sebagai berikut:

H1: Kepuasan kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.

H2: Lingkungan kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.

H3: Motivasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan

H4: Kepuasan kerja, lingkungan kerja dan motivasi secara simultan memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap kinerja karyawan.

METODE

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1)

Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung pada obyek

yang diteliti; (2) Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dimana penulis melakukan

tanya jawab secara langsung dengan beberapa bagian yang terkait dan relevan dengan

penelitian ini.;(3) Kuesioner, yaitu dengan membagikan selebaran angket yang berisi

daftar pertanyaan kepada responden untuk mendapatkan data-data yang diperlukan untuk

menganalisis pengaruh kepuasan kerja, lingkungan kerja dan motivasi kerja terhadap

kinerja karyawan Divisi Industrial dan Energi PT Haskoning Indonesia.

Jenis populasi dibedakan menjadi dua macam yaitu: populasi target dan populasi contoh

(sampling). Populasi sampling dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT

Haskoning Indonesia sementara populasi target/sasaran adalah seluruh karyawan di divisi

Industrial dan Energi yang berjumlah 114 orang.

Sampel adalah sebagian unsure populasi yang dijadikan objek penelitian. Digunakan

apabila ukuran populasinya relative besar. Dalam penelitian ini karena jumlah populasi

target atau sasaran yang diambil tidak terlalu besar maka penulis mengambil seluruh

populasi target sebagai sampel sehingga disebut sampel jenuh (total sampling).

Analisis data merupakan suatu proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang

lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dengan menggunakan metode kuantitatif,

diharapkan akan didapatkan hasil pengukuran yang lebih akurat tentang respon yang

diberikan oleh responden, sehingga data yang berbentuk angka tersebut dapat diolah

dengan menggunakan metode statistik. Pengujian hipotesis dilakukan dengan persamaan

regresi berganda, dengan rumus:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3 X3

Keterangan: Y= Kinerja Karyawan; a = konstanta yang merupakan nilai rata-rata Y saat

X1, X2 dan X3 = 0; X1= Kepuasan Kerja; b1 = koefisien regresi parsial, mengukur nilai

rata-rata Y untuk tiap unit perubahan dalam X1 dengan menganggap X2 dan X3 konstan.;

X2= Lingkungan Kerja; b2 = koefisien regresi parsial, mengukur nilai rata-rata Y untuk

tiap unit perubahan dalam X2 dengan menganggap X1 dan X3 konstan.; X3= Motivasi

Kerja; b3 = koefisien regresi parsial, mengukur nilai rata-rata Y untuk tiap unit perubahan

dalam X3 dengan menganggap X1 dan X2 konstan. Analisis statistik dilakukan dengan

bantuan program SPSS untuk membuktikan hubungan dan pengaruh antara variabel-

variabel penelitian, dengan melakukan beberapa uji data seperti uji validitas, reliabilitas

dan uji asumsi klasik.

Page 66: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Meirina 322- 332 Jurnal MIX, Volume III No. 3, Oktober 2013

328

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisa data menggunakan analisa statistik SPSS versi 20 dengan output sebagai berikut:

Tabel 1. Correlations

Kinerja Kepuasan

Kerja

Lingkungan

Kerja

Motivasi

Pearson Correlation

Kinerja 1,000 ,311 ,330 ,441

Kepuasan Kerja ,311 1,000 ,660 ,605

Lingkungan Kerja ,330 ,660 1,000 ,672

Motivasi ,441 ,605 ,672 1,000

Sig. (1-tailed)

Kinerja . ,000 ,000 ,000

Kepuasan Kerja ,000 . ,000 ,000

Lingkungan Kerja ,000 ,000 . ,000

Motivasi ,000 ,000 ,000 .

N

Kinerja 114 114 114 114

Kepuasan Kerja 114 114 114 114

Lingkungan Kerja 114 114 114 114

Motivasi 114 114 114 114

Sumber: data diolah

Dari tabel dimuka diperoleh nilai Pearson Correlation masing-masing (r) untuk kepuasan

kerja sebesar 0.331, lingkungan kerja sebesar 0.330 dan motivasi sebesar 0.441. Semakin

besar nilai r (semakin mendekati nilai 1) maka makin kuat hubungannya. Korelasi

motivasi terhadap kinerja lebih kuat daripada korelasi kepuasan kerja terhadap kinerja

maupun korelasi lingkungan kerja terhadap kinerja. Nilai Sig dari ketiga variabel X adalah

0.000 < α = 0.005 maka masing-masing variabel bebas yaitu kepuasan kerja, lingkungan

kerja dan motivasi berkorelasi signifikan secara statistik.

Tabel 2. ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean Square F Sig.

1

Regression 1031,238 3 343,746 9,052 ,000b

Residual 4177,043 110 37,973

Total 5208,281 113

a. Dependent Variable: Kinerja

b. Predictors: (Constant), Motivasi, Kepuasan Kerja, Lingkungan Kerja

Sumber: data diolah

Dari tabel diperoleh output untuk menjelaskan hasil uji F yang digunakan untuk menguji

signifikansi pengaruh beberapa variabel independen secara simultan terhadap variabel

dependen. Untuk pengambilan keputusan adalah dengan membandingkan nilai F hitung

terhadap F tabel (lihat bagian pembahasan Uji F) atau dengan melihat nilai signifikansinya

(Sig). Jika nilai signifikansinya < 0.05 maka terdapat pengaruh antara variabel kepuasan

kerja, lingkungan kerja dan motivasi terhadap kinerja. Dari output diperoleh F hitung

sebesar 9.052.

Page 67: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Meirina 322- 332 Jurnal MIX, Volume III No. 3, Oktober 2013

329

F hitung > F tabel (9.052>2.687) maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa

kepuasan kerja, lingkungan kerja dan motivasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap

kinerja.

Tabel 3. Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 22,577 3,495 6,459 ,000

Kepuasan

Kerja ,038 ,080 ,056 ,472 ,638 ,517 1,936

Lingkungan

Kerja ,031 ,109 ,037 ,286 ,775 ,447 2,237

Motivasi ,264 ,083 ,382 3,173 ,002 ,503 1,990

a. Dependent Variable: Kinerja

Sumber: data diolah

Dari tabel di atas diperoleh koefisien persamaan regresi linier berganda dengan 3 variabel

independen sehingga persamaan menjadi:

Y = 22.577 + 0.38 X1 + 0.031 X2 + 0.264 X3

Keterangan: (1) Nilai konstanta (a) adalah 22.577. Ini berarti jika kepuasan, lingkungan

dan motivasi bernilai 0 maka kinerja bernilai positif yaitu 22.577.; (2) Nilai koefisien

regresi variabel kepuasan kerja (b1) bernilai positif yaitu 0.38.; (3) Nilai koefisien regresi

variabel lingkungan kerja (b2) bernilai positif yaitu 0.31.; (4) Nilai koefisien regresi

variabel motivasi kerja (b3) bernilai positif yaitu 0.264.

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial kepuasan kerja, lingkungan

kerja dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja.

Hipotesis:

Ho : kepuasan kerja secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja

Ha : kepuasan kerja secara parsial berpengaruh terhadap kinerja

Dari output didapat t hitung sebesar 0.472, dan nilai sig = 0.638

Nilai t tabel untuk signifikansi 0.05/2=0.025 dengan derajat kebebasan df=114-3-1=110

diperoleh t tabel sebesar 1.982.

Karena t hitung < t tabel dan nilai sig > α (5%) maka Ho diterima. Jadi dapat disimpulkan

bahwa kepuasan kerja secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja (koefisien

konstanta untuk variabel kepuasan kerja adalah tidak signifikan secara statistik).

Hipotesis:

Ho : lingkungan kerja secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja

Ha : lingkungan kerja secara parsial berpengaruh terhadap kinerja

Dari output didapat t hitung sebesar 0.286

Nilai t tabel untuk signifikansi 0.05/2=0.025 dengan derajat kebebasan df=114-3-1=110

diperoleh t tabel sebesar 1.982.

Karena t hitung < t tabel dan nilai sig 0.775 > α (5%) maka Ho diterima. Jadi dapat

disimpulkan bahwa lingkungan kerja secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja

Page 68: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Meirina 322- 332 Jurnal MIX, Volume III No. 3, Oktober 2013

330

(koefisien konstanta untuk variabel lingkungan kerja adalah tidak signifikan secara

statistik).

Hipotesis:

Ho : motivasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja

Ha : motivasi secara parsial berpengaruh terhadap kinerja

Dari output didapat t hitung sebesar 3.173

Nilai t tabel untuk signifikansi 0.05/2=0.025 dengan derajat kebebasan df=114-3-1=110

diperoleh t tabel sebesar 1.982.

Karena t hitung > t tabel dan nilai sig 0.02 < α (5%) maka Ho ditolak. Jadi dapat

disimpulkan bahwa koefisien konstanta untuk variabel motivasi adalah signifikan secara

statistik.

Tabel Coefficients (lihat tabel V.14) memperlihatkan konstanta korelasi masing-

masing variabel bebas X untuk persamaan regresi Y . Dari uji t yang dilakukan kemudian

ternyata diperoleh bahwa variabel kepuasan kerja dan variabel lingkungan kerja secara

parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja. Satu-satunya variabel yang berpengaruh secara

parsial terhadap kinerja di dalam penelitian ini adalah variabel motivasi.

Kepuasan kerja dan lingkungan kerja secara parsial tidak berpengaruh terhadap

kinerja. Hal ini memungkinkan karena bagi karyawan dengan masa kerja diatas 5 tahun

tidak lagi menganggap kepuasan kerja atau lingkungan kerja sebagai suatu hal yang

mempengaruhi kinerja mereka. Bagi mereka dengan terpenuhinya kebutuhan fisiologis,

keamanan, sosial dan kebutuhan dihargai maka kebutuhan aktualisasi dirilah yang mereka

inginkan.

Dimensi kebutuhan aktualisasi diri dengan nilai korelasi 0.499 dan nilai sig 0.000 <

α (5%) mempunyai hubungan yang paling kuat terhadap kinerja dibandingkan dengan

dimensi variabel bebas lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan sangat kuat

dipengaruhi oleh kebutuhan karyawan untuk mengaktualisasikan dirinya.

Dari analisa data diatas didapat hasil bahwa kinerja karyawan secara parsial hanya

dipengaruhi oleh motivasi. Dimensi yang paling kuat hubungannya adalah dimensi

kebutuhan aktualisasi diri terhadap kualitas kerja. Sebagai sebuah perusahaan konsultan

Engineering, divisi Industrial dan Energi mayoritas terdiri dari karyawan dengan posisi

sebagai Engineer dan Drafter. PT Haskoning Indonesia sudah mengikuti peraturan

ketenagakerjaan dan memberikan salary dan benefit yang relatif lebih baik dari tempat

lain untuk posisi yang sama. Oleh karena itu kebutuhan aktualisasi dirilah yang menjadi

dimensi yang paling kuat pengaruhnya di penelitian ini. Di dalam segitiga kebutuhan

Maslow, kebutuhan aktualisasi diri berada di level teratas kebutuhan. Secara harfiah,

manusia akan membutuhkan kebutuhan yang berada di level atasnya jika level bawahnya

sudah terpenuhi.

Karakteristik responden di penelitian ini terdiri dari 57% memiliki pendidikan S1

dan S2 dengan 50% karyawan memiliki masa kerja lebih dari 5 tahun. Dengan kondisi ini

4 kebutuhan Maslow sebelum kebutuhan aktualisasi diri sudah terpenuhi yaitu masing-

masing kebutuhan fisiologis, keamanan, sosial dan dihargai sehingga saat ini kebutuhan

aktualisasi dirilah yang ingin mereka dapatkan. Output pekerjaan dari suatu konsultan

engineering adalah berupa laporan perhitungan dan gambar struktur. Seseorang yang

memiliki keinginan untuk terpenuhinya kebutuhan aktualisasi dirinya akan menunjukkan

kemampuan terbaiknya dalam menyelesaikan pekerjaannya baik dari sisi kualitas,

Page 69: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Meirina 322- 332 Jurnal MIX, Volume III No. 3, Oktober 2013

331

kuantitas, efektifitas maupun ketepatan waktunya. Dengan kinerja terbaiknya dia akan

menunjukkan bahwa dirinya berhak mendapatkan pemenuhan atas kebutuhan aktualisasi

dirinya. Di sinilah menjadi tugas perusahaan memfasilitasi pemenuhan kebutuhan

aktualisasi diri karyawannya dengan memberikan wewenang dan posisi yang lebih baik

dari apa yang mereka peroleh sekarang.

PENUTUP

Kesimpulan. Setelah melakukan pengujian terhadap hipotesis, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut: (1) Kepuasan kerja secara parsial tidak memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap kinerja karyawan.; (2) Lingkungan kerja secara parsial tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.; (3) Motivasi secara parsial

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Dimensi yang paling kuat

hubungannya adalah dimensi aktualisasi diri terhadap dimensi kualitas kerja. Hal ini

menunjukkan bahwa peningkatan kualitas kerja diperoleh dengan meningkatkan

aktualisasi diri karyawan.; (4) Kepuasan kerja, lingkungan kerja dan motivasi secara

bersama-sama mempengaruhi kinerja. Dengan kesimpulan ini maka hipotesis yang ada

telah dapat dibuktikan.

Saran. Beberapa saran yang dapat disampaikan adalah: (1) Dilihat dari karakteristik

responden di mana mayoritas responden berada dalam usia produktif dan berlatar

belakang pendidikan S1 dan S2, kebutuhan aktualisasi diri menjadi hal yang penting dan

berpengaruh bagi kinerja. Tantangan bagi perusahaan untuk bisa mempertahankan

karyawan di usia produktif ini untuk tetap menjadi aset penting bagi perusahaan.; (2)

Kebutuhan aktualisasi diri dapat dipenuhi dengan adanya pengembangan karir. Salah satu

hal yang harus dipikirkan dan sebaiknya perusahaan membuat suatu career path yang jelas

bagi setiap karyawan. Perlunya melakukan promosi kenaikan golongan ataupun jabatan

bagi karyawan dapat mempengaruhi kualitas kerja, kuantitas kerja dan efektifitas kerja

karyawan. Semakin baik kinerja karyawan maka akan semakin baik pula kinerja

organisasi.; (3) Kondisi kerja yang sangat mendukung juga sebaiknya disediakan dan

dijamin oleh perusahaan. Sebagai perusahaan konsultan yang memiliki schedule kerja

yang jelas dan pasti maka ketepatan waktu menjadi penting untuk diperhatikan.

Tersedianya kondisi kerja yang nyaman dan baik akan mempengaruhi kinerja karyawan

terutama dalam hal ketepatan waktu.; (4) Penelitian lebih lanjut bisa dilakukan bukan

hanya di divisi industrial dan energi saja tetapi dilakukan untuk mewakili seluruh

karyawan. Penelitian lebih lanjut juga bisa dilakukan di perusahaan lain yang bukan

dengan bidang usaha konsultan engineering.

DAFTAR RUJUKAN

Analisa, Lucky, Wulan. (2011). Analisis Pengaruh Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja

terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Semarang), Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang

As’ad, Moh. (2003). Produktivitas Kerja Karyawan, Penerbit Liberty, Yogyakarta

Budi Santosa, Purbayu., Ashari. (2005). Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan

SPSS, Penerbit Andi, Yogyakarta

Page 70: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Meirina 322- 332 Jurnal MIX, Volume III No. 3, Oktober 2013

332

Burhanuddin, Wahab, Rahmatullah. (2012). Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja

terhadap Kinerja Karyawan pada Bank Mandiri (PERSERO) Tbk Makasar, Skripsi,

Universitas Hasanuddin, Makasar

Campbell, Jim., (2000). Meningkatkan Kepuasan Karyawan dan Mengurangi Perputaran

Karyawan, (online), http://oxforduniversity.com

Gibson, James L.,John M Ivancevich dan James H Donnely, Jr., (2000). Organizations,

Boston: McGraw Hill Companies Inc.

Handoko, T. Hani, (2006). Manajemen Personalia dan Manajemen Sumber Daya

Manusia. BPFE, Yogyakarta

Hariandja, Marihot Tua Effendi, (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia, Grasindo,

Jakarta

Luthan, Fred. (1998). Organization Behaviour, Eight Edition, McGraw Hill, International

Book Company

Mahesa, Deewar. (2010). Analisis Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja terhadap

Kinerja Karyawan dengan Lama Kerja sebagai Variabel Moderating (Studi pada PT

Coca Cola Amatil Indonesia Central Java). Skripsi, Universitas Diponegoro,

Semarang

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu, (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit

Rosdakarya, Bandung

Manullang (2002). Manajemen Personalia, Jakarta: Ghalia Indonesia

Malayu, SP Hasibuan. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia, STIE YKPN,

Yogyakarta

Nitisemeto, (2002). Seri Perusahaan Kecil, Edisi Kesatu, Penerbit Erlangga, Jakarta

Pramudyo, Anung. (2010). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Dosen

Negeri Dipekerjakan pada Kopertis Wilayah V Yogyakarta, Jurnal UMY, Volume 1,

No.1, JBTI: Yogyakarta

Priyatno Duwi, (2012). Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS, Penerbit Andi,

Yogyakarta.

Robbins, Stephen, P., (2001). Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi, Penerbit Erlangga,

Jakarta

Robbins, Stephen, P., (2003). Organizational Behaviour, Prentice Hall, New Jersey

Sedarmayanti. (2004). Pengembangan Kepribadian Pegawai, Penerbit Mandar Maju,

Bandung

Simamora, Henry. (2003). Manajemen Sumberdaya Manusia, Edisi III, Aditya Media,

Yogyakarta

Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung

Sumarsono, Sonny. (2004). Metode Riset Sumber Daya Manusia, Graha Ilmu, Yogyakarta

Umar, Husein. (2013). Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan, Raja Grafindo

Persada, Jakarta

Wibowo. (2011). Manajemen Kinerja, Raja Grafindo Persada, Jakarta

Page 71: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Budiana 333- 344 Jurnal MIX, Volume III No. 3, Oktober 2013

333

ANALISIS KEBIJAKAN PENGIKATAN HUBUNGAN, KEPUASAN

PELANGGAN DAN LOYALITAS PELANGGAN OPERATOR SELULER XL

SURVEI DI MARGO CITY, DEPOK

Budiman Budiana

Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta

Email: [email protected]

Abstract: Along with the development of time and technology, telecommunications

becoming something that is very important. With the numbers of companies/operators

that provide telecommunications service, therefore the competition between the

telecommunications business company can not be avoid. As for XL, to have a

relationship with the customer may give a positive value apart, because the company

can maintain existing customers so that consumers are sure on the value for themselves

and not easy to switch to other companies products. Therefore relationship bonding is

very necessary. This research was conducted to find out how the assessment of the

customer relationship bonding the XL and the impact on customer satisfaction and what

the impacton customer loyalty. In this research, data collection method was to

survey using questioner. Research method used was descriptive method of research.

Methods of data analysis using the average score of weight, likert-scale, regression,

correlation and analysis. The result of this research shows that customers rate

policy relationship bonding XLis good enough. In addition there is the influence of

the bonding relationship between customer satisfaction. Research also shows that

policy fastening relationship (bonding relationship) that affect customer satisfaction, the

impact on customer loyalty. From the results of this research, it can be concluded

that customers are satisfied with the relationship bonding policy made by XL. So

that it creates customer loyalty and brand of product or company XL.

Keywords: Market competition, customer relationship, retain consumers

Abstrak: Seiring dengan perkembangan waktu dan teknologi, telekomunikasi menjadi

sesuatu yang sangat penting. Dengan jumlah perusahaan / operator yang menyediakan

layanan telekomunikasi, sehingga persaingan antara perusahaan bisnis telekomunikasi

tidak dapat dihindari. Adapun XL, memiliki hubungan dengan pelanggan dapat

memberikan nilai positif terpisah, karena perusahaan dapat mempertahankan pelanggan

yang sudah ada sehingga konsumen yakin pada nilai untuk diri mereka sendiri dan tidak

mudah untuk beralih ke produk perusahaan lain. Oleh karena itu hubungan ikatan

sangat diperlukan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana penilaian

hubungan pelanggan ikatan XL dan dampak pada kepuasan pelanggan dan apa loyalitas

pelanggan impacton. Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data adalah untuk

survei menggunakan kuesioner. Metode penelitian yang digunakan adalah metode

penelitian deskriptif. Metode analisis data menggunakan skor rata-rata berat badan,

likert skala, regresi, korelasi dan analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

tingkat pelanggan hubungan kebijakan ikatan XLis cukup baik. Selain itu ada pengaruh

dari hubungan ikatan antara kepuasan pelanggan. Penelitian juga menunjukkan bahwa

Page 72: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Budiana 333- 344 Jurnal MIX, Volume III No. 3, Oktober 2013

334

hubungan penambat kebijakan (hubungan ikatan) yang mempengaruhi kepuasan

pelanggan, dampak terhadap loyalitas pelanggan. Dari hasil penelitian ini, dapat

disimpulkan bahwa pelanggan puas dengan kebijakan hubungan ikatan yang dibuat

oleh XL. Sehingga menciptakan loyalitas pelanggan dan merek produk atau perusahaan

XL.

Kata kunci: Pasar persaingan, hubungan pelanggan, mempertahankan konsumen

PENDAHULUAN

Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi, telekomunikasi menjadisesuatu

yang sangat penting. Saat ini banyak sekali perusahaan/operator yang menyediakan jasa

telekomunikasi, salah satunya ialah PT. Excelcomindo Pratama. Sehingga untuk

memperoleh keunggulan bersaing dan juga berfungsi sebagai pembeda dengan produsen

jasa telekomunikasi lainnya. Oleh karena itu produsen harus memfokuskan diri pada

pelanggan, agar pelanggan merasa puas sehingga akan membuat pelanggan tersebut

menjadi loyal.

Untuk memperoleh keunggulan bersaing, operator XL mencoba untuk menemukan

strategi pemasaran yang efektif dan efisien yang mampu membuat para pelanggannya

merasa puas. Dimana rasa puas tersebut akan menciptakan loyalitas terhadap jasa

telekomunikasi perusahaan. Dalam melakukan kebijakan pengikatan hubungan dengan

pelanggannya, operator/produsen XL melakukannya dengan cara mengembangkan

hubungan dua arah yang interaktif antara operator XL dengan pelanggannya. Hal tersebut

diwujudkannya dengan membuat reward program dan pemberian diskon. Hal tersebut

dilakukan bukan hanya untuk mengembangkan tetapi juga bertujuan untuk memberikan

keuntungan bagi mereka secara konsisten, sehingga pelanggan memiliki alasan yang kuat

untuk tetap bersama perusahaan. Bagi perusahaan, menjalin hubungan dengan pelanggan

XL memberikan nilai positif tersendiri, karena perusahaan dapat mempertahankan

konsumen yang sudah ada sehingga konsumen yakin akan nilai tambah bagi mereka

sendiri dan tidak mudah beralih ke operator/perusahaan lain.

Kerangka Pemikiran. Kebijakan pemasaran perusahaan berisi upaya-upaya bagaimana

pasar digerakkan agar menjadi konsumen dan konsumen tetap bertahan menjadi konsumen

setia. Salah satu upaya tersebut adalah melalui kebijakan pengikatan konsumen (customer

bonding). Dengan mengimplementasikan kebijakan ini diharapkan konsumen merasakan

kepuasan atas produk dan layanan perusahaan.

Kepuasan pelanggan yang tinggi atas suatu produk dan jasa sangat diharapkan oleh

perusahaan, karena konsumen tidak lari kepada produk dan jasa pesaing. Bahkan,

kepuasan yang tinggi diharapkan akan menjadi loyal. Salah satu ciri loyal adalah

konsumen bersedia membantu perusahaan mempromosikan produk dan jasanya.

Dengan demikian, kerangka penelitian dalam bentuk model penelitian, dapat

digambarkan sebagai berikut.

Page 73: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Budiana 333- 344 Jurnal MIX, Volume III No. 3, Oktober 2013

335

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, kebijakan pengikatan hubungan (relationship

bonding) yang dilakukan oleh XL kepada para pelanggannya akan mempengaruhi

kepuasan para pelanggan XL. Dengan adanya rasa puas terhadap kebijakan pengikatan

hubungan (relationship bonding) yang diterapkan XL maka secara tidak langsung akan

menciptakan loyalitas pelanggan.

Hipotesis

1. Terdapat pengaruh kebijakan pengikatan hubungan (relationship bonding) terhadap

kepuasan pelanggan.

2. Terdapat pengaruh kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan.

METODE

Obyek penelitian secara umum adalah kebijakan pengikatan hubungan (relationship

bonding) dari operator/perusahaan telekomunikasi XL terhadap konsumen pengguna XL

agar konsumen menjadipuas dan berdampak pada loyalitas. Responden dalam penelitian

ini adalah para pelanggan yang menggunakan XL dan mengetahui kebijakan relationship

bonding dari operator XL. Penelitian ini dilakukan di Margo City, Depok, dan periode

penelitian bulan Januari – Juni 2011. Dalam melakukan penelitian ini, penulis

menggunakan metode penelitian lapangan dengan desain deskriptif pendekatan survey,

dengan tujuan untuk mendeskripsikan, serta memberi gambaran tentang pelaksanaan

program hubungan pelanggan oleh operator/perusahaan telekomunikasi XL dalam upaya

pengikatan konsumen untuk menciptakan kepuasan pelanggan yang berdampak pada

loyalitas pelanggan terhadap XL.

Pendekatan survey dilakukan dalam proses pengumpulan data dari konsumen yang

akan dianalisis, diuraikan dan diinterpretasikan sebagai suatu kesimpulan dari maksud dan

tujuan penelitian ini.

Variabel-variabel yang akan digunakan dan dianalisis oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Variabel Relationship Bonding. Variabel ini berkaitan dengan dialog atau hubungan dua

arah antara pemasar dengan konsumen, yang dibangun melalui pertukaran langsung

berbagai manfaat antara pemasar dengan konsumennya yang bersifat timbal balik.

2. Variabel Kepuasan Pelanggan. Variabel ini berkaitan dengan persepsi seseorang

terhadap produk atau jasa yang telah memenuhi harapannya.Lovelock H. Christopher

dan Wright K. Lauren (2007:102) mendefinisikan kepuasan sebagai keadaan emosional,

reaksi pasca-pembelian mereka dapat berupa kemarahan, ketidakpuasan, kejengkelan,

netralitas, kegembiraan, atau kesenangan.

Relationship Bonding

(X1)

Kepuasan Pelanggan

(X2)

Loyalitas Pelanggan

(Y)

Page 74: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Budiana 333- 344 Jurnal MIX, Volume III No. 3, Oktober 2013

336

3. Variabel Loyalitas Pelanggan. Variabel ini digunakan untuk mengetahui loyalitas

pelanggan pada operator telekomunikasi XL, indiktor yang digunakan adalah apakah

pelanggan merekomendasikan XL pada orang-orang yang dekat dengannya.

Di mana kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh operator telekomunikasi XL

dalam relationship bonding adalah sales promotion (pemasangan iklan dan pemberian

diskon), complaining and suggestion (kebijakan keluhan dan saran), service (penampilan

pramuniaga, pelayanan), dan reward program (reward point).Data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari

sumber data yaitu pelanggan dari XL. Data yang digunakan untuk penelitian ini

dikumpulkan dengan teknik komunikasi yaitu:

a. Kuesioner. Penulis memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada 150

responden untuk mendapatkan informasi yang diperlukan mengenai karakteristik

responden serta tanggapan responden mengenai XL. Untuk mendapatkan data primer

yang akurat, maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu.

b. Uji Validitas. Pengertian validitas menururt Sugiono (2005:109) adalah menunjukkan

sejauh mana suatu alat ukur itu mengukur apa yang diukur. Jika penelitian

menggunakan kuesioner di dalam pengumpulan datanya maka, kuesioner yang disusun

harus mengukur apa yang diukurnya. Menghitung korelasi masing-masing pertanyaan

dengan skor total memakai rumus teknik korelasi product moment yang rumusnya

sebagai berikut:

2222)()(

))((

iiii

iiii

xy

YYnXXn

YXYXnr

Keterangan : n = jumlah sampel; x = nilai pertanyaan nomor ke i; y = skor total

Jika koefisien korelasi (r) yang diperoleh > koefisien korelasi tabel product moment maka

butir pernyataan dikatakan valid.

Uji Reliabilitas. Pengertian reliabilitas suatu angka indeks yang menunjukkan konsistensi

suatu alat ukur dalam mengukur gejala yang sama. Makin kecil kesalahan pengukuran maka

makin reliabel alat pengukuran, sebaliknya makin besar kesalahan pengukuran maka makin

tidak reliabel alat pengukuran tersebut.Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui

bagaimana kuatnya korelasi butir-butir dalam kuesioner berkorelasi. Korelasi antar butir-

butir pertanyaan tersebut dapat diukur dengan menggunakan perkiraan Cronbach’s Alpha

dengan rumus:

2

2

alpha 1)1(

rt

b

s

s

k

k

Dimana: ralpha = reliabilitas instrumen; k = jumlah butir pertanyaan; 2

bs = jumlah

varians total 2

ts = varians total

Untuk menghitung varians digunakan rumus:

Page 75: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Budiana 333- 344 Jurnal MIX, Volume III No. 3, Oktober 2013

337

Dimana: s2 = varian; n = jumlah responden; x = nilai skor yang dipilih (total nilai

dari nomor-nomor butir pertanyaan).

Setelah diperoleh nilai reliabilitasnya, maka nilai tersebut akan diuji kembali untuk

mengetahui apakah nilai tersebut reliabel atau tidak. Untuk mengetahuinya, maka dapat

dilakukan dengan membandingkan angka reliabilitas Cronbach Alpha dengan nilai dari r –

product moment (α = 0,05; n = banyaknya responden). Jika nilai r alpha > r product moment

berarti instrumen tersebut telah reliabel, demikian sebaliknya.

Teknik Pengambilan Sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel

non-probabilitas, yaitu teknik sampling berdasarkan pertimbangan, karena dalam

pelaksanaannya digunakan pertimbangan agar sesuai dengan masalah yang diteliti. Jenis

teknik sampling non-probabilitas yang digunakan adalah purposive sampling (judgement

sampling) dimana pengambilan anggota sampelnya berdasarkan syarat / kriteria, dengan

harapan agar dapat diperoleh sampel yang representatif, sehingga didapat sumber informasi

yang akurat, dengan kriteria yang diambil adalah responden yang menjadi pelanggan XL.

Kriteria tersebut adalah bahwa responden mampu menjawab pertanyaan mengenai

relatipnship bonding, kualitas layanan dan produk XL, serta kepuasan dan loyalitas mereka.

Teknik Analisis Data. Data profil demografi yang berhasil dikumpulkan

dihitung dalam persentase untuk mengetahui profil responden.

%100ndentotalrespo

ondenjumlahrespfr

Pengukuran untuk mengetahui sampai sejauh mana operator XL mengikuti

unsur-unsur dalam konsep Relationship Bonding, kepuasan pelanggan, dan loyalitas

pelanggan. Alat analisis yang digunakan adalah:

Rata-rata n

xifix

*)(

Untuk mempermudah dalam melakukan analisis, penulis menggunakan analisis skor

dengan cara kelompok pertanyaan diberi bobot. Peringkat skala yang berupa bobot

terhadap alternatif jawaban, terdiri dari angka 1 sampai dengan 5 yang melambangkan

posisi daerah yang sangat negatif ke daerah yang sangat positif.Dalam penelitian ini

penulis menggunakan rentang skala penilaian untuk menemukan secara pasti nilai skor

setiap variable berada pada posisi yang benar. Untuk itu perlu dihitung rentang skalanya

yang dilakukan dengan rumus:

X max – X min

Rs =

M

Page 76: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Budiana 333- 344 Jurnal MIX, Volume III No. 3, Oktober 2013

338

Untuk menghitung penilaian per-responden terhadap program-program relationship

bonding yang dilakukan operator telekomunikasi XL, sebagai berikut

5

15Rs

8,0Rs

Sehingga rata-rata yang diperoleh dari hasil pengolahan kuisioner dapat dikelompokkan

menjadi:

Rata-rata Keterangan

1,0 X 1,8 Sangat tidak setuju

1,8< X 2,6 Tidak setuju

2,6< X 3,4 Netral

3,4< X 4,2 Setuju

4,2< X 5,0 Sangat setuju

Secara garis kriteria dapat digambarkan sebagai berikut:

STS TS N S SS

1,0 1.8 2.6 3.4 4.2 5.0

Analisis Regresi. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh yang

diberikan oleh variabel bebas (independent) terhadap variabel terikat (dependent). Penulis

menggunakan analisis regresi untuk mengukur besarnya pengaruh relationship bonding

terhadap kepuasan dan dampaknya pada loyalitas pelanggan.

Rumus regresi adalah:

Kep = a+b RB

Loy = a + b Kep

Dimana: RB = variabel relationship bonding; Kep = variabel kepuasan; Loy = variabel

loyalitas; a = konstanta; b = koefisien regresi nilai a dan b dapat dilihat dengan

menggunakan rumus:

a = ∑Y (∑X²) - ∑X ∑XY

n ∑X² - (∑X)²

b = n ∑XY - ∑X ∑Y

n ∑X² - (∑X)²

Hipotesis statistiknya adalah:

Ho : ß = 0, 0 berarti tidak ada pengaruh

Ha : ß ≠ 0, “tidak sama dengan nol” berarti lebih besar atau kurang (-)

dari nol berarti ada pengaruh.

Page 77: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Budiana 333- 344 Jurnal MIX, Volume III No. 3, Oktober 2013

339

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah kuisioner yang dibuat sudah valid atau

belum. Nilai rhitung didapatkan berdasarkan proses perhitungan dengan menggunakan

rumus cronbach alpha. Keputusan valid atau tidaknya pernyataan variabel relationship

bonding, kepuasan pelanggan (jasa dan produk), dan loyalitas pelanggan diketahui dengan

cara membandingkan rhitung dengan rtabel, dan rtabel dengan n=30 adalah 0,361. Jika rhitung>

rtabel maka pernyataan valid, sebaliknya jika rhitung< rtabel , maka pernyataan tidak valid.

Dalam penelitian ini diadakan uji validitas dengan sampel sebanyak 30 responden dan

hasilnya ditunjukkan pada tabel berikut ini:

Tabel 1. Uji Validitas

Pernyataan R table dengan n=30

r hitung Keputusan

P01 0,361 0,635 Valid

P02 0,361 0,721 Valid

P03 0,361 0,789 Valid

P04 0,361 0,639 Valid

P05 0,361 0,530 Valid

P06 0,361 0,661 Valid

P07 0,361 0,498 Valid

P08 0,361 0,497 Valid

P09 0,361 0,545 Valid

P10 0,361 0,539 Valid

P11 0,361 0,750 Valid

P12 0,361 0,684 Valid

P13 0,361 0,635 Valid

P14 0,361 0,657 Valid

P15 0,361 0,465 Valid

P16 0,361 0,545 Valid

P17 0,361 0,496 Valid

P18 0,361 0,410 Valid

P19 0,361

0,525

Valid

Pernyataan R table dengan n=30

r hitung Keputusan

P20 0,361 0,674 Valid

P21 0,361 0,574 Valid

P22 0,361 0,637 Valid

P23 0,361 0,696 Valid

P24 0,361 0,667 Valid

P25 0,361 0,376 Valid

P26 0,361 0,479 Valid

P27 0,361 0,454 Valid

P28 0,361 0,529 Valid

P29 0,361 0,440 Valid

P30 0,361 0,652 Valid

P31 0,361 0,403 Valid

Page 78: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Budiana 333- 344 Jurnal MIX, Volume III No. 3, Oktober 2013

340

Sumber: data diolah

Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan sejauh mana suatu pengukuran

relatif konsisten apabila pengukuran diulang dua kali atau lebih. Untuk itu dilakukan

pengujian kepada 30 responden, hasil pengujiannya adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Uji Reliabilitas Variabel Relationship Bonding

Reliability Statistics

Cronbach’s Alpha N of Items

,863 6

Sumber: Data Primer

Keputusan reliabel atau tidaknya pernyataan variabel relationship bonding dapat diketahui

dengan cara melihat nilai alpha dari uji cronbach yaitu sebesar 0,863. Skala pengukuran

yang reliabel sebaiknya memiliki nilai Cronbach Alpha minimal 0,7. Dengan nilai alpha

dari uji cronbach yang lebih besar dari 0,7 maka pernyataan dinyatakan reliabel.

Tabel 3. Uji Reliabilitas Variabel Kepuasan Atas Jasa

Reliability Statistics Cronbach’s Alpha N of Items

,915 18

Sumber: data primer

P32 0,361 0,390 Valid

P33 0,361 0,570 Valid

P34 0,361 0,604 Valid

P35 0,361 0,579 Valid

P36 0,361 0,723 Valid

P37 0,361 0,815 Valid

P38 0,361 0,818 Valid

P39 0,361 0,799 Valid

P40 0,361 0,805 Valid

Page 79: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Budiana 333- 344 Jurnal MIX, Volume III No. 3, Oktober 2013

341

Keputusan reliabel atau tidaknya pernyataan variabel kepuasan atas jasa dapat diketahui

dengan cara melihat nilai alpha dari uji cronbach yaitu sebesar 0,915. Skala pengukuran

yang reliabel sebaiknya memiliki nilai Cronbach Alpha minimal 0,7. Dengan nilai alpha

dari uji cronbach yang lebih besar dari 0,7 maka pernyataan dinyatakan reliabel.

Tabel 4. Uji Reliabilitas Variabel Kepuasan Atas Produk

Reliability Statistics

Cronbach’s Alpha N of Items

,826 11

Sumber: Data primer

Keputusan reliabel atau tidaknya pernyataan variabel kepuasan atas produk dapat

diketahui dengan cara melihat nilai alpha dari uji cronbach yaitu sebesar 0,826. Skala

pengukuran yang reliabel sebaiknya memiliki nilai Cronbach Alpha minimal 0,7. Dengan

nilai alpha dari uji cronbach yang lebih besar dari 0,7 maka pernyataan dinyatakan

reliabel.

Tabel 5. Uji Reliabilitas Variabel Loyalitas

Reliability Statistics

Cronbach’s Alpha N of Items

,913 5

Sumber: Data primer

Keputusan reliabel atau tidaknya pernyataan variabel loyalitas dapat diketahui dengan cara

melihat nilai alpha dari uji cronbach yaitu sebesar 0,913. Skala pengukuran yang reliabel

sebaiknya memiliki nilai Cronbach Alpha minimal 0,7. Dengan nilai alpha dari uji

cronbach yang lebih besar dari 0,7 maka pernyataan dinyatakan reliable.

Tabel 6. Profil Responden Terbanyak dari 150 Orang

Keterangan Jumlah Responden

Jenis Kelamin Wanita 83

Usia 17-23 thn 78

Pekerjaan Mahasiswa/Pelajar 64

Pendidikan SMU 84

Lama Pemakaian 9-12 bln 41

Pengalaman memakai

operator lain Telkomsel 39

Sumber: Hasil Kuesioner

Diketahui bahwa jumlah total responden 150 orang dan diambil dari jumlah responden

terbanyak yang menggunakan operator XL. Berikut ini adalah hasil perhitungan uji

pengaruh variabel relationship bonding (variabel independen) terhadap variabel kepuasan

pelanggan (variabel dependen).

Page 80: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Budiana 333- 344 Jurnal MIX, Volume III No. 3, Oktober 2013

342

Tabel 7. Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 92,288 3,141 29,382 ,000

,505 ,151 ,265 3,347 ,001

a. Dependent Variable: Kepuasan

Sumber: data primer diolah

Coefficients(a) di atas yang diolah dengan menggunakan SPSS, maka dapat diketahui

besarnya pengaruh variabel relationship bonding terhadap variabel kepuasan. Hal tersebut

dapat dilihat pada keluaran komputer di atas menunjukkan nilai signifikan adalah 0,001 <α

(5%). Berarti bahwa relationship bonding memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

kepuasan pelanggan dan tolak Ho. Artinya ada pengaruh signifikan dan positif antara

relationship bonding terhadap kepuasan pelanggan. Selain itu besarnya pengaruh variabel

relationship bonding terhadap variabel kepuasan dapat dilihat dari beta pada kolom

standardized coefficient, yaitu sebesar 0,265.

Tabel 8. Model Summary

Model R R Square Mean Square Std. Error of

Square

1 ,265a ,070 ,064 5,64786

a. Predictors: (Constant), RB

Sumber: data diolah

Nilai R2 (R Square) dari table Model Summary diatas menunjukkan bahwa 07,0 % dari

variance “RB” dapat dijelaskan oleh perubahan dalam variabel kepuasan.

Tabel 9. RB terhadap kepuasan

ANOVAb

Sum of

Squares

df Beta F Sig.

1 Regression 357,315 1 357,315 11,202 ,001a

Residual 4720,959 148 31,898

Total 5078,273 149

a. Predictors: (Constant), RB

b. Dependent Variable: Kepuasan

Tabel ANOVA diatas mengindikasikan bahwa regresi secara statistik sangat signifikan

dengan nilai F = 11,202 untuk derajat kebebasan k = 1 dan n – k – 1 = 150 – 1 – 1 = 148

dan P-value = 0.01 yang jauh lebih kecil dari α = 0.15. Dari table ANOVA jelas sekali

terlihat bahwa Ho ditolak dengan P-value = 0.01 lebih besar dari α = 0.15

Berikut ini adalah hasil perhitungan uji pengaruh variabel kepuasan pelanggan

(variabel independen) terhadap variabel loyalitas (variabel dependen).

Page 81: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Budiana 333- 344 Jurnal MIX, Volume III No. 3, Oktober 2013

343

Tabel 10. Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -2,611 5,197 -,502 ,616

Kepuasan ,196 ,051 ,303 3,872 ,000

a. Dependent Variable: Loyalitas

Sumber: Data primer yang diolah

Coefficients(a) di atas yang diolah dengan menggunakan SPSS versi 13.0, maka dapat

diketahui besarnya pengaruh variabel kepuasan terhadap variabel loyalitas. Hal tersebut

dapat dilihat pada keluaran komputer di atas menunjukkan nilai signifikan adalah 0,000 <

α (5%). Berarti bahwa kepuasan pelanggan memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap loyalitas pelanggan maka tolak Ho. Artinya ada pengaruh signifikan dan positif

antara kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan. Selain itu besarnya pengaruh

variabel kepuasan terhadap variabel loyalitas dapat dilihat dari beta pada kolom

standardized coefficients, yaitu sebesar 0,303.

Tabel 11. Model Summary Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,303a ,902 ,086 3,60091

a. Predictors: (Constant), Kepuasan

Sumber: data diolah

Nilai R2 (R Square) dari table Model Summary diatas menunjukkan bahwa 09,2 % dari

variance “kepuasan” dapat dijelaskan oleh perubahan dalam variabel loyalitas.

Tabel 12. Kepuasan terhadap loyalitas

ANOVAb

Sum of

Squares

df Mean Square F Sig.

1 Regression 194,389 1 194,389 14,992 ,000a

Residual 1919,051 148 12,967

Total 2113,440 149

c. Predictors: (Constant), Kepuasan

d. Dependent Variable: Loyalitas

Tabel ANOVA diatas mengindikasikan bahwa regresi secara statistik sangat signifikan

dengan nilai F = 14.992 untuk derajat kebebasan k = 1 dan n – k – 1 = 150 – 1 – 1 = 148

dan P-value = 0.000 yang jauh lebih kecil dari α = 0.05. Dari table ANOVA jelas sekali

terlihat bahwa Ho ditolak dengan P-value = 0.000 lebih kecil dari α = 0.05.

PENUTUP

Page 82: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Budiana 333- 344 Jurnal MIX, Volume III No. 3, Oktober 2013

344

Kesimpulan. Berdasarkan keseluruhan dimensi pada relationship bonding dapat diketahui

bahwa responden menyatakan setuju dengan kebijakan pengikatan hubungan yang

dilakukan XL. Dengan adanya pernyataan setuju tersebut maka dapat diketahui bahwa

responden/para pelanggan XL merasa kebijakan pengikatan hubungan yang dilakukan

oleh XL sudah baik.

Saran. Pertama. Disarankan perusahaan meningkatkan program kebijakan pengikatan

hubungan dengan pelanggan terutama pada pemberian poin-poin berhadiah, pemberian

diskon dan hal-hal lainnya yang berada pada pernyataan netral (dimana pada pernyataan

netral sama dengan cukup puas atau biasa saja). Kedua. Disarankan perusahaan

meningkatkan pelayanan terhadap jasa dan produk sehingga menjadi lebih baik lagi

dengan begitu kepuasan pelanggan juga akan meningkat. Ketiga. Penulis sadar bahwa

penelitian ini masih banyak kekurangannya, untuk itu disarankan apabila ada peneliti lain

yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut disarankan untuk melakukan penelitian

dengan ruang lingkup batasan penelitian yang lebih luas dan juga jumlah responden yang

lebih banyak.

DAFTAR RUJUKAN

Cross, Richard dan Janet Smith, (1995). Customer Bonding: Pathway To Lasting Customer

Loyalty, Lincolnwood: NTC Publishing Group.

Dunn, W.N., (2004). Analisis Kebijakan Publik. Gadjah Mada University Pres. Jogyakarta.

Irawan, Handi, (2002). 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan, Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo.

Kotler, Philip, (1997). Manajemen Pemasaran: Analisis, Pemasaran, Imple,emtasi dan

Pengendalian (Edisi kedelapan, terjemahan, Arcella Ariwati Hermawan. Jakarta:

Salemba Empat.

----------------, dan Amstrong, Gry, (1996). Principles of Marketing, Intermedia, Jakarta.

Lovelock, Christopher H. dan Lauren K. Wright, (2007). Manajemen Pemasaran Jasa,

Jakarta: PT. INDEKS. Terjemahan.

Rangkuti, Freddy, (2003). Measuring Customer Satisfaction, Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Sunarto, (2006). Manajemen Pemasaran 2. Adityamedia, Yogyakarta.

Simamora, Bilson, (2001). Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel,

Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

-----------------, (2001) Remarketing For Business Recovery, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama.

Sugiono, (2007). Metode Penelitian Bisnis, Bandung, Jawa Barat. CV Alfabeta.

Tjiptono, Fandy, (1997). Prinsip-prinsip Total Quality Service, Edisi ke Empat, Penerbit

And, Yogyakarta.

-----------------, (2006). Pemasaran Jasa, Bayumedia Publishing, Malang.

-----------------, dan Gregorius Chandra, 2005. Sservice, Quality, dan Satisfaction,

Yogyakarta: ANDI

Umar, Husein, (2000). Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Page 83: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Budiana 333- 344 Jurnal MIX, Volume III No. 3, Oktober 2013

345

-----------------, (2008). Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan, Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada

Page 84: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Kurniadi 345 - 356 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

346

PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP RETURN SAHAM DI

BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

Daniel Kurniadi

Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta

Email: [email protected]

Abstract: This study aims to determine how the effect of CAMELS ratios consisting

of Capital Adequacy Ratio, Return on Asset, Operating Expense to Operating Income,

Earnings Per Share, and the Loan to Debt Ratio on stock returns banking companies

listed in Indonesia Stock Exchang. The research method used is a ratio measurement

consisting of the Capital Adequacy Ratio, Return on Asset, Operating Expense to

Operating Income, Earnings Per Share, and the Loan to Debt Ratio and the

measurement of stock returns. After that tested the model by using the Fixed Effect

Model to determine the effect of independent variables on the dependent variable.

Results of this study indicate that a significant difference between the ratios of

CAMELS on stock returns. Partially, there is a significant relationship between the

Loan to Debt Ratio and stock return in the previous year on stock returns. The

conclusion that can be given is the Loan to Debt Ratio and stock return in the previous

year can be used by investors as an analytical tool that helps in predicting stock returns.

Keywords: CAMELS Ratio, Stock Retur

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh rasio

CAMELS yang terdiri dari Capital Adequacy Ratio, Return on Asset, Beban

Operasional terhadap Pendapatan Operasional, Laba Per Saham, dan Loan to Debt

Ratio pada saham kembali perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Exchang

perbankan. Metode penelitian yang digunakan adalah pengukuran rasio yang terdiri dari

Capital Adequacy Ratio, Return on Asset, Beban Operasional terhadap Pendapatan

Operasional, Laba Per Saham, dan Loan to Debt Ratio dan pengukuran pengembalian

saham. Setelah itu dilakukan uji model dengan menggunakan Fixed Effect Model untuk

mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa perbedaan yang signifikan antara rasio CAMELS terhadap

return saham. Secara parsial ada hubungan yang signifikan antara Loan to Debt Ratio

dan return saham pada tahun sebelumnya terhadap return saham. Kesimpulan yang

dapat diberikan adalah Loan to Debt Ratio dan return saham pada tahun sebelumnya

dapat digunakan oleh investor sebagai alat analisis yang membantu dalam memprediksi

return saham.

Kata kunci: CAMELS Ratio, Stok Retur

PENDAHULUAN

Perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan memegang peranan penting dalam

memenuhi kebutuhan akan dana. Jasa-jasa keuangan yang diberikan biasanya didominasi

oleh sektor perbankan. Perbankan memiliki peranan yang sangat penting di dalam

Page 85: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Kurniadi 345 - 356 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

347

pergerakkan perekonomian suatu negara. Para ahli perbankan di negara-negara maju

mendefinisikan bank umum sebagai institusi keuangan yang berorientasi laba. Untuk

memperoleh laba tersebut bank umum melaksanakan fungsi intermediasi karena diizinkan

mengumpulkan dana dalam bentuk deposito, bank umum disebut juga sebagai lembaga

keuangan depositori.

Bank sentral memegang peran dalam hal pengawasan untuk menjaga stabilitas

perekonomian dan meminimalisir setiap resiko yang mungkin terjadi. Basel Committee on

Banking Supervision (BCBS) adalah lembaga yang dibentuk oleh bank sentral dari negara-

negara Group of Ten (G10) pada tahun 1974. Komite Basel merumuskan standar dan

pedoman pengawasan bank umum dan merekomendasikan praktik terbaik dalam

pengawasan perbankan yang mengatur tentang tingkat kecukupan modal untuk menjaga

tingkat kesehatan bank.

Penilaian terhadap kinerja perbankan tidak hanya dilihat dari faktor kecukupan

modal saja, analisis CAMELS (Capital, Asset Quality, Management, Earning, Liquidity,

Sensitivity to Market Risk) digunakan untuk menganalisis dan mengevaluasi kinerja

keuangan bank umum di Indonesia. Analisis CAMELS ini diatur dalam peraturan Bank

Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 perihal sistem penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.

Menurut Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009 tentang penerapan manajemen

resiko bagi bank umum yang menjelaskan mengenai berbagai jenis resiko yang dihadapi

oleh perbankan yang antara lain adalah resiko kredit dan menjelaskan bagaimana

meminimalkan resiko yang dihadapi oleh perbankan. Sektor perbankan merupakan salah

satu sektor yang terkena dampak dari krisis global pada tahun 2008, dimana aliran dana

dan kredit di berbagai negara terhenti dan aliran dana keluar secara besar-besaran yang

memberikan dampak pada likuiditas di dalam negeri yang berkurang sehingga bank

mengalami kesulitan dalam mengelolah arus dananya. Kondisi ini mengakibatkan

berkurangnya kepercayaan investor terhadap industri perbankan yang memberikan

dampak pada penurunan harga saham perbankan yang dikarenakan turunnya minat para

investor untuk membeli saham perbankan.

Situasi ketidakpastian mendorong investor yang rasional untuk selalu

mempertimbangkan risiko dan return setiap sekuritas yang secara teoritis berbanding

lurus. Perdagangan beberapa jenis sekuritas perbankan mempunyai tingkat return dan

risiko yang berbeda. Saham merupakan salah satu sekuritas diantara sekuritas-sekuritas

lain yang memiliki tingkat risiko yang tinggi. Return dan risiko secara teoritis pada

berbagai sekuritas memiliki mempunyai hubungan yang positif. Semakin besar return

yang diharapkan untuk diterima, maka semakin besar risiko yang akan diperoleh, dan

begitu pula sebaliknya. (Marviana, 2010).

Tingkat kesehatan bank yang dapat diukur dengan menggunakan rasio CAMELS

dapat dijadikan sebagai tolak ukur para investor dalam menilai kinerja serta tingkat

kesehatan suatu bank sehingga dapat dilihat apakah bank tersebut telah menjalankan

manajemen dengan baik atau tidak dan pengelolaannya sudah sesuai dengan peraturan

yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Menurut Suardana (2007), semakin sehat suatu bank

ditandai dengan semakin baiknya rasio-rasio keuangan bank tersebut sehingga suatu bank

yang semakin sehat akan memiliki kemampuan dalam menghasilkan laba yang akan

berdampak pada harga saham bank tersebut. Peningkatan harga saham merupakan hal

yang diinginkan para investor karena akan meningkatkan return sahamnya.

Page 86: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Kurniadi 345 - 356 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

348

Penilaian terhadap return saham khususnya dengan menggunakan analisis fundamental,

maka para calon investor akan mengaitkan tingkat kesehatan bank dengan harga saham

bank tersebut. Sehingga semakin sehat tingkat kesehatan suatu bank maka akan

menunjukkan harga saham yang baik. Berdasarkan peraturan Bank Indonesia (BI) nomor

6/10/PBI/2004 mengenai capital, asset, manajemen, earning, liquidity dan sensitivity to

market risk (CAMELS) sebagai tolak ukur tingkat kesehatan suatu bank yang digunakan

oleh Bank Indonesia.

Beberapa penelitian terkait dengan return saham dan rasio-rasio CAMELS telah

dilakukan, diantaranya Suardana (2007) pengaruh rasio CAMEL terhadap return saham,

Sinaga (2012) pengaruh tingkat kesehatan bank berdasarkan metode CAMEL terhadap

return saham, Kaddafi dan Syamni (2011) hubungan rasio CAMEL dengan return saham

perusahaan perbankan, Wijaya et. al (2012) tentang pengaruh rasio CAMEL terhadap

return saham perbankan dimana masih terdapat hasil yang tidak sama dari penelitian yang

dilakukan.

Penelitian ini ingin menganalisis pengaruh tingkat kesehatan bank terhadap return

saham perusahaan perbankan. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Kajian Pustaka. Menurut undang-undang Nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan atas

undang-undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank

adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya

dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Pengertian bank menurut Undang-

undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 dapat disimpulkan bahwa

usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, dan

memberikan jasa bank lainnya.

Dasar beroperasinya bank adalah kepercayaan. Tanpa kepercayaan masyarakat

terhadap perbankan dan sebaliknya tanpa adanya kepercayaan perbankan terhadap

masyarakat, kegiatan perbankan tidak kan dapat berjalan dengan baik. Ada dua hal penting

yang berkaitan dengan dasar beroperasinya usaha perbankan, yaitu kesehatan bank dan

rahasia bank. Kedua hal tersebut berperan penting dalam mewujudkan kepercayaan

masyarakat terhadap dunia perbankan.

Kesehatan bank adalah kemampuan bank untuk melakukan kegiatan operasional

perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan

cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku. Kesehatan bank mencakup

kesehatan bank untuk melaksanakan seluruh kegiatan usaha perbankan (Wardiah,

2013:238).

Saham adalah tanda penyertaan modal pada perseroan terbatas seperti yang telah

diketahui bahwa tujuan pemodai membeli saham untuk memperoleh penghasilan dari

saham tersebut. Masyarakat pemodal itu dikategorikan sebagai investor dan spekulator.

Investor disini adalah masyarakat yang membeli saham untuk memiliki perusahaan

dengan harapan mendapatkan deviden dan capital gain dalam jangka panjang, sedangkan

spekulator adalah masyarakat yang membeli saham untuk segera dijual kembali bila

situasi kurs dianggap paling menguntungkan seperti yang telah diketahui bahwa saham

memberikan dua macam penghasilan yaitu deviden dan capital gain.

Page 87: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Kurniadi 345 - 356 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

349

Setiap investasi baik jangka pendek maupun jangka panjang mempunyai tujuan utama

mendapatkan keuntungan yang disebut sebagai return saham baik langsung maupun tidak

langsung. Return dapat berupa return realisasi yang yang telah terjadi merupakan hasil

perhitungan dari data historis dan return ekspektasi yang merupakan return yang belum

terjadi dan diharapkan akan terjadi dimasa yang akan datang. Return juga merupakan

selisih harga sekarang dengan harga sebelumnya (Jogiyanto, 2003).

Penilaian terhadap kinerja perbankan tidak hanya dilihat dari faktor kecukupan

modal saja, analisis CAMELS (Capital, Asset Quality, Management, Earning, Liquidity,

Sensitivity to Market Risk) digunakan untuk menganalisis dan mengevaluasi kinerja

keuangan bank umum di Indonesia. Inti dari CAMELS ini adalah laporan angka-angka

kuantitaif yang tersaji dalam laporan keuangan bank. Faktor ini dapat dijadikan sebagai

indikator bagi para investor dalam kaitannya dengan return saham yang diharapkan.

Beberapa penelitian terdahulu berkaitan dengan topik pada penelitian ini telah

dilakukan. Kurniadi (2012) meneliti mengenai “Pengaruh CAR, NIM, LDR terhadap

Return Saham Perusahaan Perbankan Indonesia”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan

bahwa CAR, NIM, dan LDR secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return

saham. NIM dan LDR secara parsial berpengaruh terhadap return saham, dan CAR secara

parsial tidak berpengaruh terhadap return saham

Marviana (2010) meneliti mengenai “Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap

Return Saham Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Hasil dari

penelitian ini menunjukkan bahwa Secara simultan faktor fundamental dengan indikator

melalui capital adequacy ratio (CAR), return on asset (ROA), return on equity (ROE), net

interest margin (NIM), debt to equity ratio (DER), loan to deposit ratio (LDR), earning

per share (EPS), price earning ratio (PER), burden ratio (BR) berpengaruh signifikan

terhadap return saham. Secara parsial hanya net interest margin (NIM), loan to deposit

ratio (LDR), earning per share (EPS), price earning ratio (PER) yang memiliki pengaruh

signifikan terhadap return Saham.

Penelitian yang dilakukan Wijaya et. al (2012) mengenai “Pengaruh Rasio CAMEL

terhadap Return Saham pada Industri Perbankan di Bursa Efek Indonesia”. Hasil dari

penelitian ini menunjukkan bahwa CAR, ROA, BOPO, EPS secara bersama-sama

berpengaruh signifikan terhadap return saham dan secara parsial CAR berpengaruh

positif, ROA, BOPO, EPS berpengaruh negatif terhadap return saham.

Hasil penelitian Khadaffi dan Syamni (2011) mengenai “Hubungan Rasio CAMEL

dengan Return Saham pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia” menunjukkan

bahwa Secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara CAR, NPL, PPAP, FBI,

ROA, ROE, LDR, BOPO, dan NIM terhadap return saham. Secara parsial CAR, ROE,

NIM, dan LDR berpengaruh signifikan terhadap return saham, sedangkan PPAP dan

BOPO tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.

Novikaryanti (2011) meneliti mengenai “Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank

terhadap Return Saham pada Perusahaan Perbankan yang Go Publik Periode 2007-2009”.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Secara parsial, RORA dan BOPO

berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham perusahaan perbankan yang go

public di Bursa Efek Indonesia. CAR, EPS dan LDR tidak berpengaruh signifikan return

saham perusahaan perbankan yang go public di Bursa Efek Indonesia.

Page 88: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Kurniadi 345 - 356 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

350

Kerangka Pemikiran. Berdasarkan kajian teori dan penelitian terdahulu, disusun

kerangka pemikiran yang bertolak dari uraian bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR)

merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kekuatan modal sendiri dibandingkan

dengan aktiva tertimbang menurut resiko. Apabila CAR dihubungkan dengan harga

saham, maka para investor akan berminat pada bank yang memiliki nilai CAR yang tinggi.

Return on Asset mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang

berasal dari aktivitas investasi. Hal ini akan menyebabkan apresiasi dan depresiasi harga

saham. Return on Asset (ROA) yang semakin bertambah akan menggambarkan kinerja

perusahaan yang semakin membaik dan memberikan dampak terhadap deviden yang

diterima para pemegang saham, atau semakin meningkatnya harga saham maupun return

saham.

Aspek manajemen bank dinilai oleh Bank Indonesia dengan menggunakan kuesioner

yang harus direspon oleh pengelola bank dalam rangka mengetahui dan memetakan

kualitas manajemennya. Informasi ini merupakan informasi yang sangat privat sehingga

cukup sulit untuk memperolehnya. Sebagai alternative, dapat digunakan pemeringkatan

bank oleh lembaga independen atau dengan menggunakan rasio keuangan, yaitu

Operating Expense to Operating Income (OEOI).

Earning Per Share digunakan untuk mengukur tingkat keuntungan dari perusahaan.

Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai pada periode yang sama pada tahun sebelumnya

untuk menggambarkan pertumbuhan tingkat keuntungan suatu perusahaan. Hasil

perhitungan rasio ini dapat digunakan untuk memperkirakan kenaikan ataupun penurunan

harga saham suatu perusahaan di bursa saham (Hermuningsih, 2012, hal. 195). Dengan

demikian EPS dapat menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba serta

mendistribusikan laba yang diraih tersebut kepada para pemegang saham.

Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat

dan modal sendiri yang digunakan. Semakin meningkatnya LDR maka akan

meningkatkan profitabilitas sehingga laba semakin besar. Rasio LDR yang semakin kecil

akan memberikan dampak pada penurunan harga saham. Kerangka berpikir di atas

diwujudkan sebagai Gambar-1.

Gambar 1. Pengaruh Rasio CAMELS terhadap Return Saham

CAR

ROA

OEOI

EPS

LDR

Return Saham

Page 89: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Kurniadi 345 - 356 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

351

Hipotesis Penelitian

H1 = Capital Adequaty Ratio (CAR) berpengaruh secara parsial terhadap return saham di

Bursa Efek Indonesia (BEI), ceteris paribus

H2 = Return on Asset (ROA) berpengaruh secara parsial terhadap return saham di Bursa

Efek Indonesia (BEI), ceteris paribus

H3 = Operating Expense to Operating Income (OEOI) berpengaruh secara parsial

terhadap return saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), ceteris paribus

H4 = Earning Per Share (EPS) berpengaruh secara parsial terhadap return saham di

Bursa Efek Indonesia (BEI), ceteris paribus

H5 = Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh secara parsial terhadap return saham di

Bursa Efek Indonesia (BEI), ceteris paribus

H6 = Capital Adequaty Ratio (CAR), Return on Asset (ROA), Operating Expense to

Operating Income (OEOI), Earning Per Share (EPS), dan Loan to Deposit Ratio

(LDR) berpengaruh secara simultan terhadap return saham di Bursa Efek Indonesia

(BEI).

METODE

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian secara kuantitatif.

Data penelitian adalah data polling dimana penyajian data dilakukan secara time series

(antar waktu) dan cross section (antar perusahaan). Pengumpulan data dilakukan dengan

cara mendownload data sekunder dari situs resmi Bursa Efek Indonesia yakni

www.idx.co.id dan laporan keuangan serta informasi tambahan yang diperlukan dalam

penelitian ini yang terdapat dalam Indonesia Capital Market Directory (ICMD).

Periode penelitian dari tahun 2009 sampai dengan 2012. Berdasarkan purposive sampling

diperoleh empat belas (14) perusahaan perbankan sebagai sampel penelitian. Kriteria

perusahaan dipilih untuk menjadi sampel adalah: 1) Perusahaan secara kontinue terdaftar

di BEI selama periode penelitian, 2) Saham aktif diperdagangkan selama periode

penelitian, 3) Emiten tidak melakukan pemecahan saham (stock split) selama periode

penelitian. Keempat belas perusahaan yang memenuhi kriteria yang ditetapkan adalah

BBKP, BNBA, BBCA, BNGA, BDMN, SDRA, BNII, BMRI, BBNI, PNBN, BNLI,

BBRI, BVIC, MCOR.

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah return saham yang

diukur dengan formula sebagai berikut:

(Pi,t – Pi(t-1))

Rs = ------------------------------

Pi(t-1) …………………………. (1)

Dimana : Rs = Return Saham

Pi,t = Harga saham i pada periode t

Pi(t-1) = Harga saham i pada periode t-1

Selanjutnya, variabel independen yang digunakan dalam penelitian berikut pengukurannya

adalah:

Page 90: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Kurniadi 345 - 356 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

352

Modal

CAR = ------------------------- x 100%

ATMR ……………………….. (2)

Net Income

ROA = ------------------------- x 100%

Total Asset ……………………….. (3)

Operating Expense

OEOI= --------------------------- x 100%

Operating Income ………………………... (4)

Keuntungan Bersih

EPS = ------------------------- x 100%

Jumlah Saham Beredar ………………………… (5)

Total Loan

LDR = ------------------------- x 100 %

Total Deposit …………………………. (6)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Menggunakan metode regresi linier berganda, untuk menguji pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen dihasilkan koefisien determinasi, koefisien regresi

dan nilai Uji F dan Uji t sebagaimana yang disajikan di Tabel 1. Dalam menentukan

penggunaan model penelitian, dilakukan pengujian terhadap variabel dengan

menggunakan uji Chow dan uji Hausman untuk mengasumsikan apakah menggunakan

Pooled Least Square, Fixed Effect Model, atau Random Effect Model. Sehingga diperoleh

hasil pada Tabel 1, dimana diperoleh keterangan bahwa hasil uji Chow menunjukkan

cross-section F dengan nilai Prob 0.6342, tidak signifikan karena nilainya lebih dari 0,10.

Hal serupa juga ditunjukkan pada hasil uji Hausman, dimana cross-section random dengan

nilai Prob 0.5522 melebihi dari nilai signifikan 0.10. Nilai prob masing-masing variabel

independen lebih dari 0,10 yang menunjukkan bahwa secara parsial, variabel CAR, ROA,

OEOI, EPS, dan LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham perbankan.

Pada uji model Tabel 1 tidak ditemukan hasil yang signifikan sehingga perlu

dilakukan pengujian dengan memasukkan variabel Yt-1. Menambahkan variabel Yt-1 ini

dilakukan karena return saham dipengaruhi oleh harga saham yang berfluktuasi setiap hari

dan fluktuasi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal.

Namun di sisi lain, para pengamat juga berpendapat bahwa harga saham pada hari

ini, dipengaruhi oleh harga saham pada hari kemarin, atau hari-hari sebelum kemarin dan

juga harga saham pada hari ini akan mempengaruhi harga saham pada hari besok. Oleh

karena itu, muncul asumsi bahwa “data speak for themselves” (Winarno, 2011:7.2).

Page 91: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Kurniadi 345 - 356 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

353

Tabel 1. Hasil Estimasi Pengujian Pengaruh CAR, ROA, OEOI, EPS, dan LDR terhadap

Return Saham Perusahaan Perbankan di BEI pada Periode 2009 – 2012

Koefisien Model

PLS FEM REM

C 0,587262

(0,3010)

1,937642

(0,0481)**

0,587262

(0,3122)

CAR -0,061375

(0,9692)

-0,803730

(0,7432)

-0,061375

(0,969 9)

ROA 1,428241

(0,9206)

-3,353960

(0,8674)

1,428241

(0,9224)

OEOI -0,040870

(0,9236)

-0,450509

(0,4476)

-0,040870

(0,9253)

EPS -1,41E-05

(0,9734)

0,000323

(0,7424)

-1,41E-05

(0,9741)

LDR -0,437308 -1,613542 -0,437308

(0,2619) (0,0793)* (0,2731)

F-test 0,289985

(0.916325)

0,671032

(0,816172)

0,289985

(0,916325)

Chow F-Test 0.6342

Hausman Test 0.5522

R-square 2,8181% 24,6107% 2,8181%

Adj R-square -6,9001% 81,6172% -6,9001%

Keterangan : *) Signifikan pada taraf nyata 10%; **) Signifikan pada taraf nyata 5 %;

***) Signifikan pada taraf nyata 1%

Sumber: Data sekunder yang diolah

Pada Tabel 2 diperoleh hasil estimasi pengujian pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR),

Return on Asset (ROA), Operating Expense to Operating Income (OEOI), Earning Per

Share (EPS), dan Loan to Deposit Ratio (LDR), dimana diperoleh keterangan bahwa hasil

uji Chow menunjukkan cross-section F dengan nilai Prob 0.0614, signifikan karena

nilainya di bawah 0,10.

Hal serupa juga ditunjukkan pada hasil uji Hausman, dimana cross-section random

dengan nilai Prob 0.0005 melebihi dari nilai signifikan 0.10. Oleh karena itu, apabila uji

Chow dan uji Hausman keduanya diperoleh data yang signifikan, maka Pooled Least

Square, dan Random Effect Model dapat diabaikan dan model yang digunakan untuk

penelitian ini adalah menggunakan Fixed Effect Model (FEM).

Data pada Tabel-2 menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi yaitu R Square

dan Adjusted R Square masing-masing 62,49% dan 30,09%. Dikarenakan variabel

independen yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari satu variabel maka yang

digunakan adalah Adjusted R Square dengan nilai sebesar 30,09%. Nilai ini menunjukkan

kemampuan variabel independen menjelaskan keragaman variabel dependen adalah

sebesar 30,09%. Selebihnya 69,91% dipengaruhi faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan

dalam model penelitian ini.

Nilai Uji F dengan signifikansi 0.07, nilai signifikansi tersebut lebih kecil daripada

tingkat signifikansi α=10%. Dengan demikian secara bersama-sama variabel independen

mempengaruhi return saham perbankan.

Page 92: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Kurniadi 345 - 356 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

354

Tabel 2. Hasil Estimasi Pengujian Pengaruh CAR, ROA, OEOI, EPS, dan LDR terhadap

Return Saham Perusahaan Perbankan di BEI pada Periode 2009 – 2012 (Yt-1)

Koefisien Model

PLS FEM REM

C 0,741628

(0,3263)

3,269978

(0,0117)**

0,741628

(0,2459)

CAR 1,120710

(0,5913)

1,713962

(0,6070)

1,120710

(0,5247)

ROA -7,775662

(0,6813)

-29,74255

(0,2790)

-7,775662

(0,6265)

OEOI 0,124752

(0,8277)

-0,597858

(0,4724)

0,124752

(0,7965)

EPS 0,000201

(0,6837)

-0,001298

(0,2431)

0,000201

(0,6293)

LDR -0,680440 -2,404150 -0,680440

(0,1594) (0,0315)** (0,0972)*

Yt-1 -0,369053

(0,0780)*

-0,409913

(0,0773)*

-0,369053

(0,0384)**

F-test 1,122606

(0.369489)

1,929156

(0,070086)*

0,289985

(0,916325)

Chow F-Test 0.0614*)

Hausman Test 0.0005***)

R-square 16,1388% 62,4919% 16,1388%

Adj R-square 1,7626% 30,0985% 1,7626%

Keterangan: *) Signifikan pada taraf nyata 10%; **) Signifikan pada taraf nyata 5

%; ***) Signifikan pada taraf nyata 1%

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan Tabel-2 dapat ditulis persamaan regresi linier sebagai berikut:

Rs = 3,27 + 1,71 CAR – 29,74 ROA – 0,60 OEOI – 0,001 EPS - 2,40 LDR – 0,41 Yt-1

Konstanta sebesar 3,27 secara statistik berpengaruh signifikan terhadap return saham pada

perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia. Artinya bahwa jika variabel bebas

dianggap konstan maka return saham sebesar 3,27 dan tidak signifikan karena lebih besar

dari tingkat signifikansi 10%.

Koefisien Capital Adequacy Ratio (CAR) dengan nilai 1.713962. Dapat diartikan

bahwa setiap kenaikan 1% CAR akan menaikkan return saham sebesar 1,71% dan begitu

pula sebaliknya. Koefisien Return on Asset (ROA) dengan nilai -29.74255. Dapat

diartikan bahwa setiap kenaikan 1% ROA akan menurunkan return saham sebesar 29,74% dan begitu pula sebaliknya.

Koefisien Operating Expense to Operating Income (OEOI) dengan nilai 0.597858. Dapat diartikan bahwa setiap kenaikan 1% OEOI akan menurunkan return

saham sebesar 0,60% dan begitu pula sebaliknya. Koefisien Earning Per Share (EPS)

dengan nilai -0.001298. Dapat diartikan bahwa setiap kenaikan 1% EPS maka akan

menurunkan return saham sebesar 0.001% dan begitu pula sebaliknya.

Koefisien Loan to Deposit Ratio (LDR) -2.404150. Dapat diartikan setiap kenaikan

1% maka akan menurunkan return saham sebesar 2,40% dan begitu pula sebaliknya.

Koefisien Return Saham Tahun Sebelumnya (Yt-1) -0.409913 dapat diartikan setiap

Page 93: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Kurniadi 345 - 356 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

355

kenaikan 1% maka akan menurunkan return saham sebesar 0,41% dan begitu pula

sebaliknya. Hasil olah data koefisien regresi menunjukkan bahwa CAR memiliki pengaruh

positif terhadap return saham namun tidak signifikan, karena nilai signifikansinya lebih

dari 0,10 yaitu sebesar 0,6070. Untuk koefisien regresinya sebesar 1,71 berarti setiap

kenaikan CAR sebesar 1% akan meningkatkan return saham sebesar 1,71%. Dengan

demikian hipotesis pertama yang menyatakan bahwa Capital Adequaty Ratio (CAR)

secara parsial berpengaruh terhadap return saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), ceteris

paribus ditolak. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Kurniadi (2012),

Novikaryanti (2011) yang menyatakan bahwa Capital Adequaty Ratio (CAR) tidak

berpengaruh signifikan terhadap return saham perbankan.

Hasil olah data koefisien regresi menunjukkan bahwa ROA memilki pengaruh

negatif terhadap return saham namun tidak signifikan, karena nilai signifikansinya lebih

dari 0,10 yaitu sebesar 0,2790. Untuk koefisien regresinya sebesar -29,74 berarti setiap

kenaikan ROA sebesar 1% akan menurunkan return saham sebesar 29,74%. Dengan

demikian hipotesis kedua yang menyatakan bahwa Return on Asset (ROA) secara parsial

berpengaruh terhadap return saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), ceteris paribus

ditolak. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Wijaya et. al (2012) yang

menyatakan bahwa Return on Asset (ROA) berpengaruh negatif terhadap return saham

perbankan.

Hasil olah data koefisien regresi menunjukkan bahwa OEOI memilki pengaruh

negatif terhadap return saham namun tidak signifikan, karena nilai signifikansinya lebih

dari 0,10 yaitu sebesar 0,4724. Untuk koefisien regresinya sebesar -0,60 berarti setiap

kenaikan OEOI sebesar 1% akan menurunkan return saham sebesar 0,60%. Dengan

demikian hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa Operating Expense to Operating

Income (OEOI) secara parsial berpengaruh terhadap return saham di Bursa Efek Indonesia

(BEI), ceteris paribus ditolak. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Khadaffi dan Syamni (2011) yang menyatakan bahwa Operating Expense to Operating

Income (OEOI) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham perbankan.

Hasil olah data koefisien regresi menunjukkan bahwa EPS memilki pengaruh negatif

terhadap return saham namun tidak signifikan, karena nilai signifikansinya lebih dari 0,10

yaitu sebesar 0,2431. Untuk koefisien regresinya sebesar -0,001 berarti setiap kenaikan

EPS sebesar 1% akan menurunkan return saham sebesar 0,001%. Dengan demikian

hipotesis keempat yang menyatakan bahwa Earning Per Share (EPS) secara parsial

berpengaruh terhadap return saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), ceteris paribus

ditolak. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Novikaryanti (2011) yang

menyatakan bahwa Earning Per Share (EPS) tidak berpengaruh signifikan terhadap return

saham perbankan.

Hasil olah data koefisien regresi menunjukkan bahwa LDR memiliki pengaruh

negatif terhadap return saham serta signifikan, karena nilai signifikansinya lebih kecil dari

0,10 yaitu sebesar 0,0315. Untuk koefisien regresinya sebesar -2,40 berarti setiap kenaikan

LDR sebesar 1% akan menurunkan return saham sebesar 2,40%. Dengan demikian

hipotesis kelima yang menyatakan bahwa Loan to Deposit Ratio (LDR) secara parsial

berpengaruh terhadap return saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), ceteris paribus

diterima. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Kurniadi (2012), Marviana

(2010), Khadaffi dan Syamni (2011), dan Wulandari, et. al (2013) yang menyatakan

Page 94: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Kurniadi 345 - 356 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

356

bahwa Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh signifikan terhadap return saham

perbankan.

PENUTUP

Pada hasil uji data yang pertama menunjukkan bahwa secara simultan Capital Adequacy

Ratio (CAR), Return on Asset (ROA), Operating Expense to Operating Income (OEOI),

Earning Per Share (EPS), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh terhadap Return

saham perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI) namun tidak signifikan.

Pada hasil uji data yang kedua dengan menambahkan variabel Return Saham tahun

sebelumnya (Yt-1) menunjukkan bahwa secara simultan Capital Adequacy Ratio (CAR),

Return on Asset (ROA), Operating Expense to Operating Income (OEOI), Earning Per

Share (EPS), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Return Saham tahun sebelumnya (Yt-1)

berpengaruh signifikan terhadap Return saham perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Secara parsial Capital Adequaty Ratio (CAR) berpengaruh positif, Return on Asset

(ROA), Operating Expense to Operating Income (OEOI), dan Earning Per Share (EPS)

berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap return saham. Secara parsial Loan to

Deposit Ratio (LDR) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham.

Peneliti selanjutnya dapat menambah jumlah variabel independen seperti Giro Wajib

Minimum (GWM), dan rasio Non Performing Loan (NPL) serta jangka waktu periode

penelitian yang lebih panjang dan memperhitungkan dividen sebagai proksi dari return

saham.

Para calon investor dapat menjadikan penelitian ini sebagai bahan masukan atau

informasi serta menambah wawasan dalam pengambilan keputusan dalam melakukan

investasi khususnya di pasar modal. Keputusan calon investor dalam berinvestasi di pasar

modal sebaiknya dapat memperhatikan rasio LDR dan return saham pada tahun

sebelumnya, dan juga masih banyak faktor di luar rasio fundamental perusahaan

perbankan yang dapat mempengaruhi return saham. Beberapa faktor yang dapat

diperhatikan antara lain Giro Wajib Minimum (GWM) dan Non Performing Loan (NPL)

Emiten diharapkan dapat memperhatikan rasio LDR dan return saham tahun

sebelumnya sebagai masukkan dalam menentukan kebijakan. Kebijakan yang diambil

dalam kaitannya dalam hal menjaga tingkat kesehatan bank agar bank tersebut tetap

berada dalam kondisi yang sehat.

DAFTAR RUJUKAN

Aprilia, Susana. (2011). Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Peringkat

Obligasi. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Bank Indonesia. (2004). Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, SE Deputi

Gubernur No 6/23/DPNP (31 Mei).

Jogiyanto. (2003). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi ke-3. Yogyakarta: BPFE.

Khaddafi, Muammar, dan Ghazali Syamni. (2011). Hubungan Rasio CAMEL dengan

Return Saham pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia. Fakultas

Ekonomi Universitas Malikussaleh. Lhokseumaweh.

Page 95: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Kurniadi 345 - 356 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

357

Kurniadi, Rintistya. (2012). Pengaruh CAR, NIM, LDR terhadap Return Saham

Perusahaan Perbankan Indonesia. Accounting Analysis Journal. Agustus 2012.

Marviana, Ratna Dina. (2010). Pengaruh Faktor Fundamental terhadap Return Saham

Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tesis. Universitas

Sumatera Utara Medan.

Sinaga, Dianto Kurnia Parulian. (2012). Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan

Metode CAMEL terhadap Return Saham pada Industri Perbankan di Indonesia Stock

Exchange (IDX). Universitas Bina Nusantara. Jakarta.

Suardana, Ketut Alit. (2007). Pengaruh Rasio CAMEL terhadap Return Saham. Fakultas

Ekonomi Universitas Udayana. Bali

________. (2010). Dinamika Transformasi Pengawasan Bank di Indonesia. Humas Bank

Indonesia.

Undang-Undang nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan

Wardiah, Mia Lasmi. (2013). Dasar-Dasar Perbankan. Bandung: Penerbit CV Pustaka

Setia.

Wijaya, Rico, et al. (2012). Pengaruh Rasio CAMEL terhadap Return Saham pada Industri

Perbankan di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Penelitian. Universitas Jambi.

Winarno, Wing Wahyu. (2011). Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan EViews.

Edisi ke-3. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Wulandari, Yuliya, et al. (2013). Pengaruh CAMEL terhadap Harga Saham Perusahaan

Perbankan yang Terdaftar di Bursa efek Indonesia. Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan. Universitas Riau.

Page 96: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Trisnadi 373 – 383 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

358

PENGARUH HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN

KONSUMEN DALAM PEMBELIAN CAT MEREK MOWILEK

DI JAKARTA

Lim Yosep

Fakultas Ekonomi Universitas Esa Unggul Jakarta

Email: [email protected]

Abstract: This study aimed to determine the effect of price perception on purchase

decisions and promotion of Mowilex paint,Exogenous variables were examined in this

study is the perception of price and promotion variables. While purchasing decisions to

be endogenous variables. Primary data were collected through questionnaires daan

using purposive sampling with a total sample of 200 customers of PT Mowilex

Indonesia in Jakarta. Aplying regression analysis,data are calculated processing to know

perceptual variables affect the price and promotion variables purchasing decisions. The

conclusion of this study, all the independen or exogenous variabel influenced to

purchasing decisions. So the result make recommendation for companies should focus

on mainly on price perception dimension of cost perception and should focus on

promotion, especially in the dimension of sales promotion.

Keywords: perceptions of price, promotion and purchasing decisions.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi harga terhadap

keputusan pembelian dan promosi cat Mowilex, variabel eksogen yang diteliti dalam

penelitian ini adalah persepsi harga dan promosi variabel. Sementara keputusan

pembelian menjadi variabel endogen. Data primer dikumpulkan melalui kuesioner dan

menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 200 pelanggan PT Mowilex

Indonesia di Jakarta. Analisis regresi, data yang dihitung pengolahan untuk mengetahui

variabel persepsi mempengaruhi variabel harga dan promosi keputusan pembelian.

Kesimpulan dari penelitian ini, semua variabel bebasnya atau eksogen berpengaruh

terhadap keputusan pembelian. Sehingga hasilnya membuat rekomendasi bagi

perusahaan harus fokus pada terutama pada harga dimensi persepsi persepsi biaya dan

harus fokus pada promosi, terutama dalam dimensi promosi penjualan.

Kata kunci: persepsi harga, promosi dan pembelian keputusan.

PENDAHULUAN

Dewasa ini permintaan akan hunian (landedhousing), apartemen dan perkantoran masih

menunjukkan peningkatan, disertai kenaikan harga yang cukup dramatis. Sehingga

mendorong pengembangan-pengembangan baru memenuhi permintaan tersebut. Menurut

pengamat properti, Panangian Simanungkalit, stabilitas ekonomi yang ditandai BIrate

yang stabil, bergemingnya tingkat inflasi dan investasi asing yang deras mengalir, turut

memengaruhi pencapaian positif tersebut."Hanya, pertumbuhan harga tidak sepesat tiga

tahun terakhir yang bisa mencapai 30 persen per tahun. Saat ini hingga akhir 2014, walau

Page 97: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Trisnadi 373 – 383 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

359

masih terjadi pertumbuhan, namun hanya separuhnya saja, yakni 15-20% per tahun," ujar

Panangian. Menurut hasil survey yang dilakukan oleh konsultan properti terkemuka,

Cushman and Wakefield, mengungkapkan, secara umum, permintaan pada tujuh sektor

properti di Jakarta masih mengalami pertumbuhan yang cukup kuat. Ketujuh sektor

tersebut adalah, sektor Perkantoran di wilayah CBD Jakarta, Pusat perbelanjaan (Retail),

Kondominium, Apartemen Sewa, Hotel, Wilayah Industri Jabodetabek, Pasar Lahan

Perumahan Jabodetabek.

Tingginya permintaan juga membawa dampak positif bagi bidang usaha lainnya

yang berkaitan atau berhubungan dengan bidang konstruksi. Salah satunya adalah para

produsen dan perusahaan dibidang cat. Hal ini dikarenakan setiap rumah membutuhkan

cat untuk melapisi dinding/temboknya untuk member kesan bersih dan meningkatkan

penampilan visualnya atau kebutuhan mal dan kantor untuk mengecat ulang atau

repainting gedungnya membuat permintaan cat melonjak.

Pertumbuhan proyek pembangunan saat ini membuat permintaan akan cat menjadi

tinggi. Bukan hanya itu saja, tiap-tiap developer juga ingin masing - masing proyek

perumahannya mempunyai ciri khas dan menyediakan kenyamanan maksimal bagi para

konsumen. Hal ini menuntut para pengusaha dibidang cat untuk dapat memproduksi cat

dengan berbagai jenis warna dan dengan kualitas yang tinggi pula.Menurut Ketua Divisi

Wood Coating Asosiasi Cat Indonesia Kris Rianto Adidarma, tingkat konsumsi pada

tahun ini masih akan didominasi oleh cat tembok cair (wall paint water) yang diproyeksi

akan mencapai 509.377 ton. Sedangkan pada tahun lalu hanya sebesar 471.590 ton dan

444.477 pada 2011.

Memanfaatkan peluang pasar, perusahaan membutuhkan dukungan kegiatan

pemasaran yang kompleks dan strategi pemasaran yang efisien serta efektif agar dana

yang tersedia dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin. Sebagaimana diketahui, dalam

pemasaran modern dikenal istilah bauran pemasaran (marketingmix) yang menjadi inti

dari sistem pemasaran modern dimana yang menjadi unsur-unsurnya adalah produk

(product), harga (price), distribusi (place) dan promosi (promotion).

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

dalam usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, untuk berkembang

dan mendapatkan laba. Pemasaran bukan hanya mengembangkan suatu produk yang baik,

melainkan harus menetapkan harga yang menarik, dan membuatnya dapat terjangkau serta

harus berkomunikasi dengan pelanggan.

Penetapan harga suatu produk merupakan tugas kritis yang menunjang keberhasilan

operasi organisasi. Hal tersebut dikarenakan harga merupakan satu-satunya unsur bauran

pemasaran yang memberikan pendapatan bagi organisasi. Harga seringkali digunakan

sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang

dirasakan atas suatu barang atau jasa. Disamping itu harga merupakan unsur yang bersifat

fleksibel, artinya dapat diubah dengan cepat.

Peran komunikasi yang efektif dengan para konsumen maka perusahaan harus

menyusun kampanye iklan yang efektif, promosi penjualan, merancang program dan

hubungan masyarakat untuk mengembangkan semua hal yang berkaitan dengan citra

perusahaan. Peranan promosi sangat penting dalam meningkatkan penjualan, karena

promosi merupakan kegiatan terpenting yang berperan aktif dalam memperkenalkan,

memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu produk atau jasa agar

Page 98: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Trisnadi 373 – 383 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

360

mendorong konsumen untuk melakukan pembelian.Produk Mowilex memiliki harga yang

kurang kompetitif dibanding harga produk kompetitor lainnya.Kurang gencarnya kegiatan

promosi yang dilakukan oleh PT Mowilex dalam mengenalkan produk-produknya ke

masyarakat luas melalui media online maupun offline.Produk Mowilex belum pernah

menduduki Top Brand Index peringkat tiga besar selama periode 2011 sampai 2013

dibandingkan dengan produk kompetitor lainnya.Pencapaian sales semester 1 tahun 2013

hanya 93 % dari target yang ditentukan, dan trend penjualan sejak bulan Maret sampai

bulan Juni 2013 ada kecenderungan menurun dan bahkan untuk bulan May dan Juni 2013

tidak mencapai target penjualan.

Melihat alasan tersebut di atas, maka penulis merasa tertantang untuk melakukan

penelitian pada harga dan promosi yang dilakukan oleh PT Mowilex Indonesia yang dapat

mempengaruhi keputusan pembelian bagi konsumen di dalam menghadapi persaingan

bisnis yang ketat.Permasalahan yang ingin diangkat pada penelitian ini setelah meninjau

penjelasan sebelumnya, meliputi: (1) Apakah persepsi harga berpengaruh terhadap

keputusan pembelian produk cat tembok pada PT Mowilex Indonesia?; (2) Apakah

promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian bagi produk cat tembok pada PT

Mowilex Indonesia?; (3) Apakah persepsi harga dan promosi berpengaruh terhadap

keputusan pembelian cat tembok PT Mowilex Indonesia?

Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi harga dan promosi yang

dilakukan oleh PT Mowilex Indonesia dalam mempengaruhi keputusan pembelian oleh

konsumen sehingga meningkatkan volume penjualan

Kemudian tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui mengenai

pengaruh persepsi harga terhadap keputusan pembelian bagi konsumen untuk produk cat

tembok pada PT Mowilex Indonesia.; (2) Untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap

keputusan pembelian bagi konsumen untuk produk cat tembok pada PT Mowilex

Indonesia; (3) Untuk mengetahui pengaruh persepsi harga dan promosi secara bersama-

sama (simultan) terhadap keputusan pembelian bagi konsumen untuk produk cat tembok

pada PT Mowilex Indonesia.

Persepsi Harga. Selain sebagai mahluk sosial, setiap konsumen juga merupakan individu

dengan karakteristik yang berbeda-beda. Penilaian yang dirasakan setiap konsumen

terhadap suatu produk atau jasa yang mereka terima tidak sama, banyak faktor yang dapat

mempengaruhinya. Persepsi konsumen terhadap suatu harga dapat mempengaruhi

keputusannya dalam membeli suatu produk. Oleh karena itu setiap produsen akan

berusaha memberikan persepsi yang baik terhadap produk atau jasa yang mereka jual.

Rangkuti (2008:103) menyatakan “Persepsi harga adalah biaya relative yang harus

konsumen keluarkan untuk memperoleh produk atau jasa yang ia inginkan”.Sedangkan

menurut Peter dan Olson (2008:406) “Price perception (persepsi harga) berkaitan dengan

bagaimana informasi harga dipahami seluruhnya oleh konsumen dan memberikan makna

yang dalam bagi mereka”.

Pada saat pemprosesan informasi harga secara kognitif terjadi, konsumen dapat

membuat perbandingan antara harga yang ditetapkan dengan sebuah harga atau rentang

harga yang telah terbentuk dalam benak mereka untuk produk tersebut. Harga dalam

benak konsumen yang digunakan untuk melakukan perbandingan ini disebut internal

reference price (harga referensi internal). Referensi harga internal pada dasarnya bertindak

Page 99: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Trisnadi 373 – 383 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

361

sebagai penuntun dalam mengevaluasi apakah harga yang ditetapkan dapat diterima

konsumen atau tidak.

Seringkali konsumen menganggap bahwa harga yang ditetapkan untuk suatu merek

tertentu sebagai suatu ciri dari produk. Melalui pengetahuannya ini, konsumen kemudian

membandingkannya dengan harga yang ditawarkan oleh merek lain dalam suatu kelas

produk yang sama, ciri-ciri lain dari merek yang diamati dan dari merek-merek lainnya,

serta biaya-biaya konsumen lainnya. Hasil dari proses ini kemudian akan membentuk

sebuah sikap terhadap berbagai alternative merek yang ada.

Menurut Rangkuti (2009:104) persepsi mengenai harga diukur berdasarkan persepsi

pelanggan yaitu dengan cara menanyakan kepada pelanggan variabel-variabel apa saja

yang menurutnya paling penting dalam memilih sebuah produk, misalnya untuk produk

makanan, variabelnya meliputi: bahan baku, rasa, daya tahan, dan proses pembuatan.

Pendapat sejenis juga diungkapkan oleh Monroe (2003:161), menurutnya persepsi harga

sering diidentikan dengan persepsi kualitas dan persepsi biaya yang dikeluarkan untuk

memperoleh produk. informasi harga aktual yang diperoleh akan dibandingkan dengan

persepsi harga yang ada di benak konsumen, hal ini menghasilkan persepsi nilai terhadap

produk atau jasa tersebut. Selanjutnya konsumen akan memutuskan, apakah akan membeli

produk/jasa tersebut atau tidak.

Persepsi harga dibentuk oleh dua dimensi utama, yaitu persepsi kualitas dan persepsi

biaya yang dikeluarkan:

1. Perceived Quality (persepsi kualitas). Konsumen cenderung lebih menyukai produk

yang harganya mahal ketika informasi yang didapat hanya harga produknya. Persepsi

konsumen terhadap kualitas suatu produk dipengaruhi oleh persepsi mereka terhadap

nama merek, nama toko, garansi yang diberikan (aftersaleservices), dan Negara yang

menghasilkan produk tersebut.

a. Persepsi nama merek. Nama sebuah merek dapat mengindikasikan kualitas suatu

produk. Merek yang sudah lama dan memiliki image yang kuat terhadap sebuah

produk biasanya akan lebih cepat diingat oleh konsumen. Menurut Monroe

(2003:162) dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa jika dibandingkan dengan

nama toko dan karakteristik komponen produk lainnya, nama merek memiliki

pengaruh yang lebih besar terhadap persepsi kualitas produk.

b. Persepsi nama toko/dealer. Reputasi nama toko/dealer akan menciptakan persepsi

konsumen terhadap produk yang ditawarkan, baik dari segi kualitas maupun

harganya. Kenyamanan toko, layout dan kualitas pelayanan yang diterima

konsumen akan menimbulkan persepsi tersendiri terhadap reputasi toko/dealer

tersebut.

c. Persepsi garansi (after sale services). Produk yang menawarkan garansi bagi para

konsumennya sering diidentikan dengan produk yang memiliki kualitas tinggi.

Konsumen akan merasa lebih tenang dalam menggunakan produk tersebut, karena

pihak perusahaan menjamin kualitasnya.

d. Persepsi Negara yang menghasilkan produk. Kualitas sebuah produk sering

dikaitkan dengan Negara pembuatnya. Oleh karena itu konsumen dapat langsung

memiliki persepsi terhadap suatu produk hanya dengan mengetahui dari Negara

mana produk tersebut berasal. “Dimana produk berasal seringkali menjadi

pertimbangan penting bagi konsumen untuk evaluasi” (Sumarwan, 2003:304)

Page 100: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Trisnadi 373 – 383 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

362

2. Perceived Monetary Sacrifice (persepsi biaya yang dikeluarkan). Secara umum

konsumen menganggap bahwa harga merupakan biaya yang dikeluarkan atau

dikorbankan untuk mendapatkan produk. Akan tetapi konsumen mempunyai persepsi

yang berbeda-beda terhadap biaya yang dikeluarkan meskipun untuk produk yang

sama. Hal ini tergantung situasi dan kondisi yang dialami oleh konsumen, dalam hal ini

terdapat tiga kondisi yang mempengaruhi persepsi konsumen terhadap biaya yang

dikeluarkan, yaitu persepsi terhadap pajak, persepsi terhadap kewajaran harga dan efek

ekuitas merek.yaitu: (a) Persepsi terhadap pajak; (b) ersepsi terhadap kewajaran harga;

(c) Persepsi terhadap efek ekuitas merek

Promosi penjualan merupakan salah satu alat promosi yang digunakan untuk

membujuk pembeli agar membeli produk yang dihasilkan dan ditawarkan perusahaan.

Menurut Saladin (2006: 195) mengemukakan "Promosi penjualan terdiri atas alat insentif

yang beraneka ragam, kebanyakan untuk jangka pendek, dirancang untuk merangsang

pembelian produk tertentu lebih cepat dan/ atau lebih kuat oleh konsumen atau pedagang".

Tujuan Promosi Penjualan. Berikut ini tujuan promosi penjualan menurut Dharmesta

(2002: 280), yaitu: (1) Tujuan promosi penjualan intern; (2) Tujuan promosi penjualan

perantara; (3) Tujuan promosi penjualan konsumen

Menurut Saladin (2006: 123) mengemukakan pengertian promosi sebagai berikut

"Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk

merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal

sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut".Menurut Dharmesta dan

Irawan (2005: 349) mengemukakan "Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu

arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang

menciptakan pertukaran dalam pemasaran".Menurutnya promosi terdiri dari periklanan,

promosi penjualan, personal sellling,publisitas dan pemasaran langsung.

Tujuan dari setiap pemasaran suatu produk adalah memuaskan kebutuhan dan

keinginan konsuman atau pelanggan sasaran. Oleh karena itu, konsumen mempunyai arti

penting dalam suatu perusahaan yaitu sebagai pembeli produk. Memahami perilaku

konsumen tidaklah mudah karena konsumen memutuskan pembelian tertentu yang dapat

berbeda setiap hari dan sangat bervariasi dalam usia, pendapatan, tingkat pendidikan, dan

selera. Tugas produsen adalah meneliti faktor-faktor yang mendasari konsumen dalam

memilih salah satu atau beberapa diantara jajaran produk yang ditawarkan perusahaan.

Menurut Assael yang dikutip oleh Sutisna (2002: 6) menggambarkan model perilaku

konsumen sebagai terlihat pada gambar 1. Berdasarkan model perilaku konsumen pada

Gambar 1, pada dasarnya konsumen dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu: (1) Konsumen

individual adalah pengaruh yang datang dari dalam diri konsumen itu sendiri dalam

melakukan keputusan pembeliannya. Pengaruh tersebut bisa dalam bentuk motivasi, gaya

hidup, dan karakteristik kepribadian individu.; (2) Pengaruh lingkungan sekitar memiliki

peran yang cukup penting dalam perilaku konsumen. Pembelian yang dilakukan

konsumen dapat dipengaruhi oleh kehidupan sosialnya atau pengalaman-pengalaman

orang lain yang dekat dengan dirinya.; (3) Rangsangan yang dilakukan oleh perusahaan

dalam bentuk strategi pemasaran dapat mempengaruhi konsumen. Faktor ini merupakan

variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan. Strategi pemasaran mungkin saja

dalam bentuk strategi produk dengan modifikasi atribut-atribut produk guna mendorong

konsumen melakukan pembelian. Selanjutnya dari keputusan pembelian yang dilakukan

Page 101: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Trisnadi 373 – 383 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

363

konsumen menghasilkan umpan balik (feed back) untuk konsumen berupa pengalaman

untuk pengambilan keputusan pembelian. Umpan balik bagi konsumen

(Evaluasi pasca pembelian)

Konsumen individu

Pengaruh-pengaruh

lingkungan

Penerapan dari

perilaku konsumen

pada strategi

Umpan balik

bagi pemasar

Tanggapan

konsumen

Pembuatan keputusan

konsumen

Gambar 1. Model Perilaku Konsumen

Sumber: Sutisna (2002: 6)

Sedangkan untuk perusahaan menjadi informasi untuk mengevaluasi strategi-strategi yang

telah dilakukan untuk melakukan perbaikan-perbaikan.Penelitian sebelumnya yang telah

membahas masalah bauran promosi dan brand awareness terhadap keputusan pembelian

cukup beragam, diantaranya adalah berik

Tabel 1. Hasil Penelitian Terdahulu

Nama

Peneliti Tahun Judul Penelitian Hasil Penelitian

Maqfira Dwi

Utami

2011 Analisis pengaruh

harga dan promosi

terhadap

peningkatan

penjualan tiket

pada PT Maniela

Tour & Travel

Hasil analisis regresi maka diperoleh persamaan Y =

1.690,966 - 0,708 X1 + 0,456 X2, kemudian analisis

korelasi antara harga dan biaya promosi,

menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang

signifikan dalam peningkatan volume penjualan

sebab r = 0,996, sedangkan R2 = 0,993 yang artinya

ada pengaruh dan hubungan yang simultan antara

harga dan promosi terhadap peningkatan volume

penjualan

Moh. Rizal 2010 Pengaruh Produk,

Harga Dan

Promosi Terhadap

Keputusan

Pembelian Mobil

Suzuki APV di

PT. Sunmotor

Indosentra Trada

hasil regresi diperoleh persamaan Y = 1,027 +

0,188X1 + 0,202X2 + 0,198X3, sehingga H1 yang

berbunyi produk berpengaruh positif terhadap

keputusan pembelian diterima. Variabel harga (X2)

diperoleh t hitung 3,170 dengan nilai signifikan

0,002 < 0,05, sehingga H2 sehingga yang berbunyi

harga berpengaruh positif terhadap keputusan

pembelian diterima. Dan untuk varibel promosi (X3)

diperoleh nilai t hitung = 3,044 dengan nilai

signifikan 0,003 < 0,05, sehingga H3 yang berbunyi

promosi berpengaruh positif terhadap keputusan

pembelian diterima. Secara simultan menunjukkan

Fhitung = 35,368 dengan nilai signifikan 0,000 <

0,05, sehingga H4 yang berbunyi ada pengaruh

positif produk, harga dan promosi terhadap

keputusan pembelian diterima.

Page 102: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Trisnadi 373 – 383 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

364

Maduretno

Widowati

2010 Pengaruh harga,

promosi dan

merek terhadap

penjualan barang

pharmasi di PT

Anugrah

Pharmindo Lestari

Dalam menguji hipotesis penelitian pengulis

menggunakan classical assumption, untuk menguji

regresi berganda, uji-t, uji-f serta koefisien

Determinasi (R2). Hasil dari penelitian ini

menginformasikan bahwa harga, promosi, dan merek

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

penjulan.

Husma

Fadillah

Nasution

2008 Analisis Pengaruh

Promosi Dan

Komunikasi

Terhadap

Keputusan

Nasabah Untuk

Menabung Di

Bank Syariah

Mandiri Cabang

Tebing Tinggi.

Hasil analisis untuk hipotesis pertama menunjukkan

bahwa variabel bebas (promosi dan komunikasi)

menjelaskan 14.1% terhadap variabel terikatnya

(respon konsumen), dan promosi dan komunikasi

.Hasil analisis hipotesis kedua menunjukkan bahwa

variabel bebas (promosi dan komunikasi)

menjelaskan 28.1% terhadap variabel terikatnya

(keputusan nasabah), dan promosi dan komunikasi

berpengaruh high signifikan terhadap keputusan

nasabah untuk menabung di Bank Syariah Mandiri

Cabang Tebing Tinggi

Achiruddin

Siregar

2007 Pengaruh Bauran

Promosi

Pemasaran

Terhadap

Keputusan

Mahasiswa

Memilih Sekolah

Tinggi Ilmu

Ekonomi (STIE)

ITMI Medan

Hasil penelitian menunjukkan Koefisien determinasi

(R2) adalah sebesar 0,31. Sehingga bauran promosi

(periklanan, promosi penjualan dan pemasaran

langsung) berpengaruh high signifikan terhadap

keputusan mahasiswa memilih Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi (STIE) ITMI Medan

Adapun model penelitian dalam penelitian ini digambarkan dengan bagan berikut ini:

Gambar 2. Kerangka Pemikiran

Sumber: Penelitian terdahulu dan modifikasi peneliti

Page 103: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Trisnadi 373 – 383 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

365

Berdasarkan kerangka pemikiran dapat diidentifikasi hipotesis penelitian yang akan di

konfirmasikan sebagai berikut:

H1: Persepsi Harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada PT

Mowilex Indonesia

H2: Promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada PT Mowilex

Indonesia

H3: Persepsi Harga dan promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen

pada PT Mowilex Indonesia

METODE

Penelitian ini merupakan peneliltian kausalitas. Variabel penelitian adalah persepsi harga,

promosi dan keputusan pembelian. Operasianal penelitian

Tabel 2. Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep

variabel

Dimensi

dalam

Penelitian

Indikator Item Pernyataan No Item

Penyataan

Variabel

bebas

Persepsi

Harga

(X1)

Persepsi

harga

dibentuk oleh

dua dimensi

utama yaitu

persepsi

kualitas dan

persepsi biaya

yang

dikeluarkan.

( Monroe

2003:161 )

Perceived

Quality

a. Persepi Nama

Merek

b. Persepsi Nama

Toko

c. Persepsi

Garansi

d. Persepsi

Negara yang

Menghasilkan

Produk

1. Anda lebih cepat

mengingat merek

sebuah produk

Mowilex karena

memiliki citra yang

kuat.

2. Retail atau toko

berperan terhadap

harga cat tembok

Mowilex di mata

anda sebagai

konsumen

3. Produk Mowilex

yang memiliki

garansi sering

diidentifikasikan

sebagai suatu produk

kualitas tinggi.

4. Kualitas produk

Mowilex sering anda

kaitkan dengan

Negara pembuatnya.

1

2.

3

4

Perceived

Monetary

Sacrifice

a. Kewajaran

Harga

b. PersepsiTerhad

ap Pajak

5. Harga produk

Mowilex sesuai

kualitas

6. Harga produk

Mowilex tidak lebih

mahal dari

5

Page 104: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Trisnadi 373 – 383 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

366

kompetitor.

7. Produk Mowilex

memiliki harga

termasuk nilai pajak

yang kompetitif

dengan produk

kompetitor.

6

7

Variabel

bebas

Promosi

(X2)

kombinasi

yang paling

baik dari

variabel-

variabel

promosi yang

semuanya

direncanakan

untuk

membantu

pencapaian

tujuan

program

penjualan

perusahaan

(Swastha dan

Irawan

2005:349)

Advertisin

g

a. Iklan di media

b. Penggunaan

billboard

c. Penggunaan

signboard

1. Iklan Cat tembok

Mowilex seringkali

anda lihat di media

massa baik media

cetak,elektronik dan

dunia maya (internet)

2. Papan reklame

(billboard) Mowilex

sering anda lihat di

titik – titik lokasi

strategis

3. Papan tanda (sign

board) Mowilex

sering anda lihat di

toko bangunan baik

besar dan kecil di

pinggir jalan besar

1

2

3

Sales

Promotion

a. Hadiah dan

reward

b. Diskon

c. Produk ekstra

1. Anda biasanya

menerima

merchandise pada

saat Anda membeli

Cat Mowilex pada

jumlah tertentu

2. Anda akan

mendapatkan hadiah

karena anda yang

loyal menggunakan

Cat Mowilex

3. PT Mowilex sering

memberikan diskon

pada saat Anda

membeli Cat

Mowilex.

4. Perusahaan sering

memberikan produk

ekstra di dalam

kemasan Cat

Mowilex

4

5

6

7

Page 105: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Trisnadi 373 – 383 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

367

Public

Relations

a. Pressrelease

b. CSR

1. Anda sering

mendengar berita

mengenai Mowilex

Indonesia di media

massa.

2. Anda sering

mendengar informasi

tentang tanggung

jawab sosial (CSR)

dari Mowilex

Indonesia

8

9

Personal

Selling

a. Interaktif

personal

b. Cara penggunaan

c. Hubungan yang

baik

1. Tenaga penjual

Mowilex Indonesia

selalu interaktif

melayani anda

2. Cara petunjuk

penggunaan

memudahkan anda

dalam menggunakan

Cat Tembok Mowilex

3. Tenaga Penjual

Mowilex Indonesia

sangat baik dalam

melayani Konsumen.

4. Tenaga Penjual

Mowilex Indonesia

sangat ramah dalam

melayani Konsumen

10

11

12

13

Direct

Marketing

a. Katalog

b. Telepon

c. Internet

1. Anda biasanya

mudah untuk

memperoleh katalog

Cat Mowilex

2. Anda sering

menerima telepon

dari perusahaan

mengenai program

dan kegiatan

Mowilex Indonesia

3. Anda sering

mengakses website

Mowilex Indonesia

untuk mencari

informasi lebih lanjut

14

15

16

17

Variabel

terikat

proses yang

mempengaruh

i perilaku

seseorang

dalam

Pemilihan

Produk

a. Kualitas produk

yang baik

b. Harga

terjangkau

c. Kemampuan

1. Anda selalu memilih

produk cat atas dasar

kualitas yang terbaik.

2. Anda selalu membeli

produk cat atas dasar

1

2

Page 106: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Trisnadi 373 – 383 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

368

Keputus

an

Pembeli

an (Y)

mengambil

keputusan

pembelian

(Kotler 2006:

129)

membeli produk harga yang pantas.

3. Anda selalu memilih

produk cat sesuai

dengan kemampuan

ekonomi Anda.

3

Pemilihan

Merek

a. Mowilex merek

terkenal

b. Percaya dengan

merek Mowilex

1. Mowilex adalah

merek yang sudah

terkenal

2. Anda yakin dengan

merek Mowilex

4

5

Pemilihan

Saluran

Pembelian

a. Lokasi yang

dekat

b. Mudah

diperoleh

c. Lokasi yang

nyaman

1. Lokasi yang dekat

dengan anda

menyebabkan anda

membeli Cat Tembok

Mowilex

2. Rekanan perusahaan

yang dekat dengan

anda menyebabkan

anda membeli cat

mowilex

3. Anda dengan sangat

mudah untuk

memperoleh cat

tembok di sekitar

lingkungan anda

6

7

8

Waktu

Pembelian

a. Hampir setiap

semester

b. Tidak tentu

1. Anda sering membeli

produk merek Cat

Tembok Mowilex

secara berkala dalam

periode tertentu

misalnya setiap 6

bulan sekali atau

lainnya

2. Anda membeli Cat

Tembok Mowilex

tidak dapat

ditentukan sesuai

dengan kebutuhan

anda

9

10

Jumlah

Pembelian

a. Sesuai dengan

kebutuhan

1. Anda biasanya

membeli Cat Tembok

Mowilex dengan

kuantitas yang

banyak.

11

Populasi dalam penelitian ini dibatasi hanya pada konsumen yang membeli cat Mowilex di

Jakarta khususnya daerah Serpong, Kelapa Gading, Gajah Mada, Panglima Polim dan Puri

Page 107: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Trisnadi 373 – 383 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

369

indah.Dalam penelitian ini, responden yang digunakan adalah konsumen yang membeli

cat tembok pada PT Mowilex Indonesia untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya. .Jumlah

sampel yang digunakan adalah 200 responden. Pengambilan sampel ini berdasarkan

pernyataan Hair et al. (1998) yaitu, berjumlah 100-200 untuk teknik

maximumlikehoodestimation, atau ukuran sampel minimal tergantung dari jumlah

paremeter yang diestimasi. Pedomannya adalah 5-10 kali jumlah parameter yang

diestimasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode

“purposive sampling (sampel menurut tujuan) yang merupakan pengambilan sampel

anggota populasi dilakukan dengan memperhatikan maksud dan tujuan penelitian

(Rahayu 2005: 43), yaitu penelitian harga, dan promosi, serta pengaruhnya pada keputusan

pembelian.Selanjutnya untuk mengumpulkan data digunakan Intrumen penelitian yang

diuji baik validitas dan reliabilitasnya. Dalam melakukan pengujian item layak, dilihat

besarnya nilai KMO MSA. Sesuai dengan ketentuan yang sudah ada, apabila nilai KMO

MSA < 0,5 maka item tersebut akan dibuang. Uji asumsi klasik dilakukan sebelum

menggunakan uji regresi yang akan digunakan untuk menganalisa pengaruh variabel

independen thd dependen.Untuk memprediksi besarnya keputusan pemilihan produk

(Y)yang dipengaruhi oleh harga (X1) dan promosi (X2) maka menggunakan rumus regresi

linear berganda menurut Sugiono (2003 ;250) adalah sebagai berikut:

Uji signifikan dengan alfa 5 % menggunakan uji F dan t. Analisis korelasi dimensi

merupakan analisis yang digunakan untuk dapat mengetahui faktor-faktor yang

berpengaruh secara operasional dalam setiap variabel.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan SPSS menghasilkan output seperti

berikut:

Tabel 1. Persepsi Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 23,583 2,355 10,014 ,000

persepsi_har

ga

,337 ,134 ,205 2,513 ,013

promosi ,317 ,066 ,394 4,825 ,000

a. Dependent Variable: keputusan_pembelian

Sumber: data primer diolah

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari koefisien regresi persepsi harga dan promosi

terhadap keputusan pembelian, maka dapat dibuat sebuah persamaan regresi yaitu Y =

23,583+0,337X1 + 0,317X2. Melihat tingkat signifikan variabel menunjukkan nilai di

bawah 0,05 maka persamaan regresi berganda dinyatakan tepat untuk memprediksi

keputusan pembelian. Berdasarkan hasil analisa menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

Page 108: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Trisnadi 373 – 383 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

370

yang signifikan antara persepsi harga dan promosi terhadap keputusan pembelian, hal ini

dapat dilihat pada tabel 5.9 di atas yang memperlihatkan nilai signifikansi di bawah 0,5.

Selanjutnya adalah menguji hipotesis dengan menggunakan Uji F yang hasilnya

diperlihatkan pada tabel berikut ini.

Tabel 2. Hasil Uji F

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1511,166 2 755,583 44,099 ,000a

Residual 3375,389 197 17,134

Total 4886,555 199

a. Predictors: (Constant), promosi, persepsi_harga

b. Dependent Variable: keputusan_pembelian

Sumber: data primer diolah

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 44,099 dimana nilai

ini di atas dari nilai F Tabel dengan n 200 dan nilai α 5%, yaitu 3,04, maka Ha diterima

karena F hitung lebih besar dari F tabel, 44,099> 3,04, dan melihat nilai sgnifikansi di

bawah 0,05,. Sehingga di dalam penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi harga dan

promosi memiliki pengaruh yang siginifikan terhadap keputusan pembelian. Kemudian

untuk besarnya pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel persepsi harga dan promosi

secara simultan terhadap keputusan pembelian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3. Hasil Uji Pengaruh Persepsi harga dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,556a ,309 ,302 4,13932

a. Predictors: (Constant), promosi, persepsi_harga

b. Dependent Variable: keputusan_pembelian

Sumber: data primer diolah

Besarnya pengaruh tersebut dapat dilihat pada R Square atau nilai koefisien determinasi,

yaitu sebesar 0,309 atau 30,9% artinya persepsi harga dan promosi secara bersama-sama

mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 30,9%, sedangkan sisanya dipengaruhi

faktor-faktor lain yang bukan termasuk dalam penelitian ini.Uji koefisien korelasi Antar

dimensi yaitu bertujuan mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dimensi yang

terdapat pada penelitian kali ini, yaitu dimensi persepsi harga meliputi: persepsi kualitas

dan persepsi biaya, kemudian promosi meliputi: advertising, salespromotion,

publicrelations, personalselling dan directmarketing, dan yang terakhir adalah dimensi

keputusan pembelian meliputi: pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan saluran

Page 109: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Trisnadi 373 – 383 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

371

pemasaran, waktu pembelian, dan jumlah pembelian. Berdasarkan perhitungan dengan

menggunakan program SPSS menghasilkan output sebagai berikut:

Tabel 4. Korelasi Antar dimensi

Keputusan Pembelian

Pemilihan

Produk

Pemilihan

Merek

Pem.Saluran

Pembelian

Waktu

Pembelian

Jumlah

Pembelian

A Persepsi Harga

1 Persepsi Kualitas -,072 -,024 ,089 ,040 ,260

2 Persepsi Biaya 1,000 ,193 ,369 ,149 -,041

B Promosi

1 Advertising ,119 ,367 ,712 ,104 ,108

2 Sales Promotion ,268 ,351 ,512 ,893 ,180

3 Public Relation ,109 ,290 ,230 ,277 ,726

4 Personal Selling ,100 ,036 ,078 ,031 ,100

5 Direct Marketing -,046 ,010 ,104 ,123 ,233

Sumber: data primer diolah

Hubungan antara persepsi kualitas dengan jumlah pembelian dalam kategori lemah

sebesar 0,260, ini mengindikasikan bahwa konsumen melakukan pembelian dengan

jumlah tertentu berdasarkan kualitas yang ada pada produk tersebut. Hubungan antara

persepsi biaya dengan pemilihan produk dalam kategori kuat sebesar 1,000, ini juga

mengindikasikan bahwa konsumen memilih suatu produk berdasarkan biaya yang akan

dikeluarkan oleh konsumen saat membeli produk tertentu.

Selanjutnya adalah korelasi antara dimensi yang terdapat pada promosi dengan

keputusan pembelian, yaitu menunjukkan: (a) Hubungan antara advertising dengan

pemilihan saluran distribusi dalam kategori kuat sebesar 0,712, ini mengindikasikan

bahwa konsumen membeli produk mowilex setelah melihat signboard di toko bangunan

yang telah menjadi mitra perusahaan.; (b) Hubungan antara sales promotion dengan waktu

pembelian dalam kategori kuat sebesar 0,893, ini juga mengindikasikan bahwa konsumen

membeli pada waktu tertentu berdasarkan adanya salespromotion seperti potongan harga,

bonus, atau produk ekstra.; (c) Hubungan antara public relations dengan jumlah

pembelian dalam kategori kuat sebesar 0,726, ini mengindikasikan bahwa publikasi yang

dilakukan seputar perusahaan menjadi dasar konsumen untuk melakukan pembelian

produk pada jumlah tertentu.; (d) Hubungan antara personal selling dengan pemilihan

produk dan jumlah pembelian berada dalam kategori lemah sekali yaitu sebesar 0,100, ini

mengindikasikan bahwa bentuk pelayanan yang ramah dari para penjual bukan menjadi

dasar bagi konsumen untuk memilih suatu produk dan membeli pada jumlah tertentu.; (e)

Hubungan antara direct marketing dengan jumlah pembelian dalam kategori lemah yaitu

sebesar 0,233, ini mengindikasikan bahwa penawaran secara khusus melalui direct

marketing berupa pemberian katalog, dan mengakses website Mowilex Indonesia bukan

menjadi alasan konsumen membeli produk Mowilex dengan jumlah tertentu.

Page 110: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Trisnadi 373 – 383 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

372

PENUTUP

Kesimpulan. Sebagai bagian akhir dari penelitian, maka berikut ini disampaikan

kesimpulan penelitian untuk menjawab perumusan masalah, yakni: Pertama.Persepsi

Harga yang dimiliki PT Mowilex Indonesia di masyarakat memiliki pengaruh positif

terhadap keputusan pembelian, dimensi yang berhubungan erat adalah persepsi biaya

dengan pemilihan produk. hal ini mengindikasikan bahwa dalam konsumen dalam

melakukan pemilihan produk cat berdasarkan jumlah biaya yang akan dikeluarkan oleh

konsumen tersebut untuk produk cat Mowilex. Kedua. Promosi yang dilakukan oleh PT

Mowilex Indonesia memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian, promosi

seperti sales promotion, memiliki pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian

konsumen pada produk Cat Mowilex. menunjukkan hubungan antara sales promotion

dengan waktu pembelian begitu kuat. Ini mengindikasikan bahwa konsumen sangat

tertarik untuk mengunjungi Toko Bangunan dan melakukan pembelian Cat Mowilex

ketika adanya advertising seperti terdapatnya signboard yang ada pada Toko Bangunan

yang menjadi mitra Perusahaan. Ketiga. Persepsi harga dan Promosi secara simultan

memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian, hal ini mengindikasikan bahwa

persepsi harga dan promosi memiliki pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian

konsumen pada produk Cat Mowilex.

Saran. Dari hasil penelitian dan kesimpulan seperti yang disebutkan sebelumnya,

beberapa saran yang dapat penulis sampaikan berkaitan dengan meningkatkan keputusan

pembelian di PT. Mowilex Indonesia antara lain: Pertama. Persepsi harga memiliki

pengaruh dalam keputusan pembelian. Khususnya pada dimensi persepsi biaya dengan

pemilihan produk, dengan menggunakan media sebagai cara untuk mengenalkan dan

menciptakan persepsi harga yang kompetitif, seperti penggunaan media massa eletronik,

dan cetak. Kedua. Promosi memiliki pengaruh dalam keputusan pembelian. Khususnya

pada dimensi sales promotion dengan waktu pembelian. Oleh karena itu PT. Mowilex

Indonesia lebih Meningkatkan cara-cara direct marketing yang efektif dengan melakukan

promosi pada waktu-waktu tertentu misalnya melakukan event atau pameran. Dan

penambahan jumlah katalog di tempat yang menjadi mitra perusahaan serta meningkatkan

fitur pada website Mowilex Indonesia yang sudah ada agar lebih menarik sehingga banyak

orang yang akan mengunjungi website. Mempublikasikan kegiatan-kegiatan yang

berhubungan dengan perusahaan, dan peluncuran produk baru agar lebih dikenal oleh

masyarakat secara luas. Ketiga. Adanya keterbatasan dalam penelitian ini, kepada peneliti

lain diharapkan untuk mengadakan penelitian sejenis lebih lanjut dengan mengambil

wilayah penelitian yang lebih luas, sampel yang lebih banyak dan menggunakan

rancangan model variabel yang lebih kompleks sehingga ditemukan variabel dan dimensi

baru lain yang memiliki pengaruh lebih kuat terhadap keputusan pembelian sehingga

dapat memberikan hasil yang lebih optimal.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut hal-hal yang masih harus diperhatikan adalah

kondisi yang memperlihatkan persepsi kualitas masyarakat atas Cat Mowilex masih dirasa

kurang, Jika dibandingkan oleh para kompetitor yang memiliki persepsi kualitas yang

begitu kuat dalam pikiran masyarakat. Begitu pula kondisi pada publikasi melalui program

promosi yang masih kurang di dengar oleh masyarakat, hal ini juga berdampak pada

tingkat penjualan yang dipengaruhi oleh keputusan pembelian dari masyarakat. Sehingga

Page 111: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Trisnadi 373 – 383 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

373

sudah sewajarnya jika perusahaan dalam hal ini PT Mowilex Indonesia melakukan

inovasi-inovasi untuk melakukan langkah-langkah strategis.

DAFTAR RUJUKAN

Amstrong, Gery dan Philip Kotler, (2004). Dasar-dasar Pemasaran. Edisi ke Sembilan,

Jilid 2. Jakarta: Penerbit PT. Indeks.

Assauri, Sofjan, (2004). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Penerbit PT. Raja Grafindo

Persada.

Ghozali, Imam, (2005). Analisis Multi Variate dengan Program SPSS. Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro.

Hawkins D., Mothersbough, dan Best, (2007). Consumer Behaviour: Building Marketing

Strategi. 10th Edition. MC. Grow Hil irvin.

Husein, Umar, (2003). Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Jonathan, Sarwono, (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Jagdish N, Sheth dan Mittal Banawi, (2004). Customer Behaviour. Managerial

Perspective. Second Edition. Singapore: Thomson.

Kotler, Philip, (2001). Manajemen Pemasaran: Analisa, Perencanaan, Implementasi dan

control, jilid 1. Jakarta: Penerbit Prenhalindo.

Kotler, Philip, (2005). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Penerbit PT. Kencana Prananda

Media.

Ma’aruf, Hendri, (2005). Pemasaran Rite. Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Pustaka

Utama.

Mowen, C, John dan Michael Minor, (2001). Prilaku Konsumen. Jakarta: Binarupa

Aksara.

Mangkunegara, Anwar, (2005). Perilaku Konsumen. Edisi Revisi. Bandung: Refika

Aditama.

Nugroho J., Setiadi, (2003). Prilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan

Penelitian Bisnis Pemasaran. Jakarta: Pranada Media.

Olson J., C., dan Peterr, J., P., (2000). Consumer Behaviour. Perilaku Konsumen dan

Strategi Pemasaran. Jakarta: penerbit Erlangga.

Rangkuti, F., (2003). Riset Pemasaran. PT. gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Rambat, Lumpiyoadi, (2001). Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi I. Jakarta: Penerbit PT.

Salemba Empat.

Swasta, Basu, (2002). Asas-asas Marketing. Yogyakarta: Penerbit Liberty.

Swasta, Basu, dan Irwan, (2008). Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Penerbit

Liberty.

Supranto J.,M.,A., (2003). Metode Riset dan Aplikasi dalam Pemasaran. Edisi 7. Jakarta:

Penerbit PT. Rineka Cipta.

______________, (2001). Manajemen Jasa. Andy Offset, Yogyakarta.

______________, (2004). Strategi Pemasaran, Andy, Yogyakarta.

______________, (2005). Brand Managemen & Strategy, Andy, Yogyakarta.

Umar, Husain, (2005). Studi Kelayakan Bisnis: teknik Menganalisa Kelayakan Rencana

Bisnis Secara Komprehensif. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Page 112: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Trisnadi 373 – 383 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

374

PENGARUH KUALITAS PRODUK TABUNGAN DAN KUALITAS LAYANAN

TERHADAP MINAT MENABUNG KEMBALI

DI CIMB NIAGA

(STUDI KASUS PT BANK CIMB NIAGA TBK BINTARO)

Dedy Trisnadi

Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman

Email: [email protected]

Abstract: The purpose of this research was to determine the effect of product quality

and service quality savings on interest savings back partially and simultaneously. The

population in this study is that customers save at CIMB Niaga branch Bintaro, while the

sample is 100 respondents. The sampling technique was purposive sampling. Type of

data used is primary data correlation and multiple regression analysis.The results

showed that the quality of the product has a positive effect on savings interest savings

back. Dominant factor affecting the interest saving back customers is the quality of the

product.

Keywords: Savings Product Quality, Service Quality, Savings Interest.

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas produk

dan kualitas layanan tabungan bunga tabungan kembali secara parsial dan simultan.

Populasi dalam penelitian ini adalah bahwa pelanggan menghemat di CIMB Niaga

cabang Bintaro, sedangkan sampel adalah 100 responden. Teknik pengambilan sampel

adalah purposive sampling. Jenis data yang digunakan adalah korelasi data primer dan

beberapa hasil analysis.The regresi menunjukkan bahwa kualitas produk memiliki efek

positif pada tabungan bunga tabungan kembali. Faktor dominan yang mempengaruhi

minat menabung kembali pelanggan adalah kualitas produk.

Kata kunci: Kualitas Produk Tabungan, Service Quality, Bunga Tabungan

PENDAHULUAN

Perubahan dalam dunia usaha perbankan yang semakin cepat mengharuskan bank untuk

merespon perubahan yang terjadi, problem sentral yang dihadapi perbankan saat ini adalah

bagaimana bank tersebut menarik, lebih mendekatkan ke nasabah dan

mempertahankannya agar bank tersebut dapat berkembang, tujuan tersebut akan tercapai

jika perusahaan melakukan proses pemasaran yang terarah dan terencana dengan baik.

Persaingan dalam bisnis perbankan yang semakin ketat mendorong para pelaku

bisnis menciptakan atau menyediakan produk-produk yang inovatif sehingga dapat

memberikan kemudahan bagi para pelanggannya, dukungan teknologi menjadi pilihan

agar penciptaan produk menjadi bermutu tinggi, pelayanan yang baik dan kemudahaan

bagi pelanggan dapat terwujud. Penerapan teknologi informasi menjadi salah satu faktor

penentu keunggulan kompetitif dalam persaingan bisnis yang semakin tajam dan

cenderung berorientasi pada customer value.

Page 113: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Trisnadi 373 – 383 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

375

Nilai bagi nasabah merupakan komunikasi dua arah antara nasabah dengan bank dimana

hubungan tercipta setelah nasabah tahu dan memberikan penilaian positif terhadap produk

atau layanan yang ditawarkan. Jika nasabah menilai produk dan layanan mampu

memberikan nilai tambah kepada nasabah maka nasabah akan puas dengan layanan atau

produk yang ditawarkan. Kondisi seperti ini akan menciptakan hubungan atau ikatan

emosional antara nasabah dengan bank. Hubungan emosional ini yang disebut dengan

loyalitas nasabah nasabah agar tumbuh minat menabung di bank.

Guna meningkatkan minat menabung nababah CIMB Niaga, maka CIMB Niaga

menawarkan beberapa produk-produk yang memiliki perbedaan dibandingkan dengan

produk bank lainnya. Selain itu disediakan berbagai fasilitas yang lebih baik untuk

kemudahaan dan kenyamanan nasabahnya dalam setiap melakukan kegiatan atau transaksi

perbankan.

Kepuasan nasabah ditentukan oleh kualitas produk dan layanan yang dikehendaki

nasabah, sehingga jaminan kualitas menjadi prioritas utama bagi bank. Kualitas produk

tabungan didapatkan dengan cara menemukan keseluruhan harapan nasabah,

meningkatkan nilai produk atau pelayanan dalam rangka memenuhi harapan nasabah

tersebut. Sebuah produk atau layanan perbankan dikatakan mempunyai nilai yang tinggi

di mata nasabah apabila mampu memberikan kualitas, manfaat dan pengorbanan

seminimal mungkin. Berdasarkan uraian tersebut dapat diketahui kualitas produk

tabungan dan kualitas layanan dapat mempengaruhi minat menabung.

Berdasarkan hal tersebut diatas dan didukung dengan teori-teori serta dilengkapi

dengan data dan fakta yang ada, maka identifikasi masalah yang terdapat di CIMB Niaga

cabang Bintaro sebagai berikut: (1) Suku Bunga tabungan CIMB Niaga kurang

kompetitif.; (2) Produk tabungan CIMB Niaga kurang variatif.; (3) Persyaratan dan

prosedur menjadi nasabah tabungan terlalu sulit.; (4) Hadiah tabungan CIMB Niaga untuk

nasabah terlalu lama diberikan kepada nasabah.; (5) Hadiah tabungan CIMB Niaga lebih

menguntungkan bagi nasabah besar.; (6) Sering terjadi gangguan pada jaringan

komunikasi yang berpengaruh pada ATM tidak beroperasi.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Apakah kualitas

produk tabungan berpengaruh terhadap minat menabung kembali di CIMB Niaga?; (2)

Apakah kualitas layanan berpengaruh terhadap minat menabung kembali di CIMB Niaga?;

(3) Apakah kualitas produk tabungan dan kualitas layanan secara bersama-sama

berpengaruh terhadap minat menabung kembali ?

Menurut Kotler and Amstrong (2004:283) kualitas produk adalah “the ability of a

product to perform its functions, it includes the product’s overall durability, reliability,

precision, ease of operation and repair, and other valued attributes” yang artinya

kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan

durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga

atribut produk lainnya.

Produk didefinisikan Kotler dan Amstrong (2008) sebagai semua hal yang dapat

ditawarkan kepada pasar untuk menarik perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi

yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan.

Dalam mengevaluasi kepuasan terhadap produk, jasa, atau perusahaan tertentu, konsumen

umumnya mengacu pada berbagai faktor atau dimensi. Berikut ini delapan dimensi

kualitas produk yang diungkapkan oleh Tjiptono (2000:7), antara lain: (1) Performance

Page 114: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Trisnadi 373 – 383 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

376

(Kinerja).; (2) Durability (Daya Tahan).; (3) Conformance to specifications (Kesesuaian

Dengan Spesifikasi).; (4) Features (Fitur).; (5) Reliabilty (Reliabilitas).; (6) Aesthetics

(Estetika).; (7) Serviceability (Kemampuan).; Perceived Quality (Kesan Kualitas)

Dalam hal kualitas layanan, Menurut Kotler (2000:57), pengertian adalah “Quality is the

totally of features and characteristic of a product or service that bear on it’s ability stated

needs”. Artinya, kualitas merupakan keseluruhan sifat-sifat dan karakter-karakter suatu

produk dan jasa, berdasarkan kemampuannya untuk menyatakan kepuasan atau kebutuhan

secara tidak langsung. Kesimpulan dari definisi diatas adalah keseluruhan sifat-sifat dan

karakter-karakter dari suatu produk yang dibangun atas dua faktor utama yaitu persepsi

konsumen atas layanan yang mereka terima dengan layanan yang diharapkan dan

merupakan tingkat atau sejauh mana ketidakcocokan antara harapan konsumen dengan

layanan yang mereka terima.

Menurut Tjiptono (2007), kualitas pelayanan merupakan tingkat keunggulan

(excellence) yang diharapkan dan pengendalian atas keunggulan tersebut untuk memenuhi

keinginan pelanggan. Tingkat kualitas pelayanan jasa tidak dapat diukur berdasarkan

sudut pandang perusahaan tetapi dipandang dari sudut pandang penilaian pelanggan.

Dalam riset selanjutnya, menurut Parasuraman dalam Lupiyoadi (2001) terdapat lima

dimensi utama yang disusun sesuai urutan tingkat kepentingan relatifnya: (1) Tangibles

(Bukti Fisik).; (2) Reliability (Reliabilitas).; (3) Responsiveness (Daya Tanggap); (4)

Assurance (Jaminan).; (5) Emphaty (Empati).

Kerangka Pemikiran Dan Hipotesa. Berdasarkan uraian diatas, maka berikut ini

merupakan pemikiran yang dipakai dalam penelitian yang menggambarkan Pengaruh

Kualitas Produk Tabungan dan Kualitas Layanan terhadap Minat Menabung Kembali di

CIMB Niaga.

H1 H1

H3

H2

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Kualitas Produk (X1) - Performance

- Durability

- Conformance to Specifications

- Features

- Reliability

- Aesthetics

- Serviceability

- Perceived Quality

Kualitas Layanan (X2) - Tangibles

- Reliability

- Responsiveness

- Assurance

- Emphaty

Minat Menabung (Y) - Pencarian Informasi

- Kemauan Untuk

Memahami Produk

- Kunjungan ke Bank

- Trust

Page 115: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Trisnadi 373 – 383 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

377

Maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H1 : Kualitas Produk Tabungan berpengaruh terhadap minat menabung kembali.

H2 : Kualitas Layanan berpengaruh terhadap minat menabung kembali.

H3 : Kualitas Produk Tabungan dan Kualitas Layanan secara bersama-sama berpengaruh

terhadap minat menabung kembali.

Pengaruh Kualitas Produk Tabungan Terhadap Minat Menabung Kembali. CIMB

Niaga terus melakukan peningkatan kualitas produk tabungannya dengan berbagai inovasi

produk. Peningkatan kualitas layanan yang dilakukan CIMB Niaga tidak serta merta

membuat nasabah percaya, mempunyai hubungan emosional dengan bank dan tidak

pindah ke bank lain.

Penyediaan produk yang berkualitas terbaik merupakan keharusan bagi sebuah bank.

Semakin baik kualitas produk yang tawarkan oleh bank maka semakin tinggi pula

kepuasan nasabah, sehingga semakin tinggi pula minat menabung kembali Terdapat

dimensi kualitas yang umum digunakan dalam mengukur kualitas produk yang

berpengaruh terhadap minat menabung, yaitu: (1) Hubungan performance dengan

pencarian informasi. Aspek fungsional suatu barang dan merupakan karakteristik utama

yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut, dalam Tjiptono (2008).;

(2) Hubungan Durability dengan kemampuan untuk memahami akan kualitas produk.

Aspek fungsional suatu barang yang ditawarkan kepada nasabah merupakan barang yang

tahan lama.; (3) Hubungan Conformance to specifications dengan Kemampuan untuk

memahami. Karakteristik yang ditampilkan oleh suatu produk dapat memikat nasabah dan

produk tersebut diciptakan untuk dapat memahami kebeutuhan nasabahnya tersebut.; (4)

Hubungan features dengan keinginan menabung untuk memahami produk. Menurut

Tjiptono dan Chandra (2008), karakteristik sekunder atau pelengkap, misalnya

kelengkapan interior dan eksterior pada produk tabungan seperti jika kita menggunakan

kartu ATM pada mesin ATM banyak pilihan dan fitur-fitur untuk memilih yang

diinginkan.; (5) Hubungan Aesthetics dengan memahami suatu produk. Merupakan daya

tarik produk terhadap panca indera, misalnya bentuk fisik kartu ATM tabungan yang

menarik, desain buku tabungan yang artistik, warna dan sebagainya.; (6) Hubungan

Reliability dengan Kepercayaan nasabah terhadap bank. Meliputi kemampuan kualitas

produk tabungan dalam memfasilitasi keinginan nasabah untuk kemudahan yang didapat.

(7) Hubungan Serviceability dengan kepercayaan bank (Trust). Meliputi kecepatan,

kompetensi, kenyamanan, kemudahan bertransaksi serta penanganan keluhan secara

memuaskan. Layanan yang diberikan tidak terbatas hanya sebelum transaksi, tetapi juga

selama proses transaksi hingga selesai bertransaki dengan bank yang mencakup juga

layanan online banking.; (8) Hubungan Perceived Quality dengan pencarian informasi.

Kualitas produk tabungan yang dihasilkan merupakan sarana pemasaran yang tepat kepada

nasabah, dimana nasabah yang tidak mengetahui kualitas produk tabungan dapat

memahaminya.

Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Minat Menabung Kembali. Kualitas layanan

berpengaruh terhadap minat menabung, hal ini berarti bahwa semakin baiknya kualitas

layanan yang diberikan oleh CIMB Niaga dapat membuat nasabah loyal kepada CIMB

Niaga. Nasabah bank hanya akan berurusan dengan bank berdasarkan kepada tingkat

Page 116: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Trisnadi 373 – 383 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

378

kebutuhannya, sehingga proses mencari bank dengan layanan terbaik masih terus

dilakukan. Bila dikaitkan dengan lima dimensi kualitas layanan milik Parasuraman, CIMB

Niaga memiliki fasilitas gedung dan lahan parkir yang memadahi, mampu menyelesaikan

transaksi secara tepat, akurat dan cepat, cepat dan tanggap dalam melakukan layanan,

jaminan akan keamanan uang, rahasia nasabah dan karyawan bekerja secara profesional,

layanan dengan ramah dan selalu menjaga hubungan yang baik dengan nasabah.

Hubungan tersebut antara lain: (1) Hubungan Tangible dengan minat menabung dengan

mendatangi ke bank. Kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya

kepada pihak eksternal. Hal ini meliputi fasilitas fisik, perlengkapan dan peralatan yang

digunakan, serta penampilan pegawainya, menurut Tjiptono (2008).; (2) Hubungan

Reliability dengan kepercayaan (Trust) bank. Dalam Tjiptono dan Chandra (2008),

berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk memberikan layanan yang akurat sejak

pertama kali tanpa membuat kesalahan apapun dan menyampaikan jasanya sesuai waktu

yang disepakati.; (3) Hubungan Responsiveness dengan kemauan untuk memahami produk

yang ditawarkan. Berkenaan dengan kesediaan dan kemampuan para karyawan untuk

membantu para pelanggan/nasabah dana merespons permintaan nasabah, serta

menginformasikan kapan jasa akan diberikan dan kemudian memberikan jasa secara cepat

(Tjiptono dan Chandra, 2008). Menurut Kotler (2005), kualitas layanan harus dimulai dari

kebutuhan pelanggan dan berakhir dengan kepuasan pelanggan serta persepsi positif

terhadap kualitas layanan.; (4) Hubungan Emphati dengan pencarian informasi yang

diberikan oleh bank. Memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi

yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan konsumen.

; (5) Hubungan Assurance dengan kepercayaan (Trust) dan reputasi bank. Dalam Tjiptono

dan Chandra (2008) bahwa jaminan (Assurance) yakni perilaku para karyawan mampu

menumbuhkan kepercayaan nasabah terhadap perusahaan dan perusahaan bisa

menciptakan rasa aman bagi para nasabahnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Uji Validitas Variabel X1, X2 dan Y

No X1 X2 Y

Validitas r

hitung r

table r

hitung r

table r

hitung r

table

1 0.949 0.195 0.937 0.195 0.949 0.195 Valid

2 0.943 0.195 0.928 0.195 0.899 0.195 Valid

3 0.945 0.195 0.938 0.195 0.935 0.195 Valid

4 0.944 0.195 0.927 0.195 0.904 0.195 Valid

5 0.945 0.195 0.926 0.195 0.904 0.195 Valid

6 0.943 0.195 0.928 0.195 0.899 0.195 Valid

7 0.943 0.195 0.929 0.195 0.897 0.195 Valid

8 0.945 0.195 0.937 0.195 0.912 0.195 Valid

9 0.959 0.195 0.928 0.195 Valid

10 0.962 0.195 0.930 0.195 Valid

11 0.943 0.195 0.939 0.195 Valid

Page 117: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Trisnadi 373 – 383 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

379

No

X1 X2 Y Validitas r

hitung r

table r

hitung r

hitung r

table r

hitung

12 0.943 0.195 0.938 0.195 Valid

13 0.949 0.195 0.938 0.195 Valid

14 0.945 0.195 Valid

15 0.937 0.195 Valid

16 0.926 0.195 Valid

17 0.929 0.195 Valid

18 0.928 0.195 Valid

19 0.927 0.195 Valid

20 0.938 0.195 Valid

21 0.927 0.195 Valid

22 0.928 0.195 Valid

Sumber: data diolah

Berdasarkan tabel 1 di atas dinyatakan uji validitas, dapat digunakan korelasi bivariate

pearson atau product moment jika r hitung > r tabel, maka instrumen atau item pernyataan

berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid). Jika r hitung < r tabel, maka

instrumen atau item pernyataan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan

tidak valid).

Tabel 2. Uji Reliabilitas Variabel X1, X2 dan Y

Nomor Variabel Alpha Cronbach`s Batas Minimum Realibilitas

1 X1 0.951 0,7 Reliabel

2 X2 0.935 0,7 Reliabel

4 Y 0.924 0,7 Reliabel

Sumber: data diolah

Uji Statistik Alpha Cronbach`s yang tertuang pada tabel diatas dapat dilihat bahwa untuk

variabel X1 mempunyai nilai koefisien Alpha atau Alpha Cronbach`s sebesar 0,951 dan

0,951 > 0,7 yang berarti nilai 0,951 lebih besar dari nilai 0,7 maka dapat disimpulkan

bahwa instrumen yang digunakan untuk variabel X1 adalah Reliabel. Untuk variabel X2

mempunyai nilai koefisien Alpha atau Alpha Cronbach`s sebesar 0,935 dan 0,935 > 0,7

yang berarti nilai 0,935 lebih besar dari nilai 0,7 maka dapat disimpulkan bahwa

instrumen yang digunakan untuk variabel X2 adalah Reliabel. Sedangkan untuk variabel Y

mempunyai nilai koefisien Alpha atau Alpha Cronbach`s sebesar 0,924 dan 0,924 > 0,7

yang berarti nilai 0,924 lebih besar dari nilai 0,7 maka dapat disimpulkan bahwa

instrumen yang digunakan untuk variabel Y adalah Reliabel. Kesimpulan yang didapat

adalah hasil uji Validitas untuk variabel X1, X2 dan Y adalah Valid dan hasil uji Realibilitas

untuk variabel X1, X2 dan Y adalah Reliabel.

Page 118: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Trisnadi 373 – 383 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

380

Tabel 3. Regresivariabel X1, X2 terhadap Y

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std.

Error

Beta

1 (Constant) -5.022 1.533 -3.275 0.001

Kualitas Produk

Tabungan

0.326 0.085 0.516 3.851 0

Kualitas Layanan 0.281 0.083 0.456 3.401 0.001

a. Dependent variable : Minat Menabung

Sumber: data diolah

Dari data yang terdapat pada tabel 3 dapat dilihat bahwa nilai t hitung untuk variabel

kualitas produk tabungan sebesar 3,851. Sedangkan untuk variabel kualitas layanan

sebesar 3,401. Nilai t tabel dilihat dari derajat bebas (df) sama dengan jumlah sampel

dikurangi 2 (N-2) yaitu 100-2 = 98 dengan signifikansi sebesar 0,05 diperoleh t tabel = 1.99

sehingga didapatkan nilai t hitung > t tabel untuk masing-masing variabel. Nilai

signifikansinya masing-masing untuk variabel kualitas produk tabungan dan kualitas

layanan adalah 0.000 dan 0.001 < 0,05 sehingga didapatkan untuk variabel kualitas produk

tabungan nilai t hitung > nilai t tabel (3,851 > 1,99). Keputusan yang diambil berdasarkan

data diatas bahwa nilai t hitung > t tabel (3,851 > 1,99) adalah Ho ditolak dan Ha diterima

hal ini berarti berdasarkan uji t tersebut diatas maka variabel Kualitas Produk Tabungan

(X1) berpengaruh signifikan terhadap variabel Minat Menabung Kembali (Y).

Sedangkan untuk variabel kulitas layanan nilai t hitung > nilai t tabel (3,401 > 1,99).

Keputusan yang diambil berdasarkan data diatas bahwa nilai t hitung > nilai t tabel (3,401 >

1,99) adalah Ho ditolak dan Ha diterima yang mana hal ini berarti berdasarkan uji t

tersebut diatas maka variabel Kualitas Layanan (X2) berpengaruh signifikan terhadap

variabel Minat Menabung Kembali (Y).

Hasil Uji Hipotesis yaitu Kualitas Produk Tabungan dan Kualitas Layanan Secara

Bersama-sama Berpengaruh Signifikan Terhadap Minat Menabung Kembali.

Tabel 4. Korelasi dan Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .968a .937 .936 .387 1.271

a. Predictors : (Constant), Kualitas Produk Tabungan, Kualitas Layanan

b. Dependent Variable: Minat Menabung

Sumber: data diolah

Berdasarkan tabel output di atas diperoleh nilai koefisien korelasi antara variabel Kualitas

Produk Tabungan dan Kualitas Layanan terhadap Minat Menabung sebesar 0,968.

Page 119: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Trisnadi 373 – 383 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

381

Nilai ini tergolong dalam kategori pengaruh yang sangat kuat (0,800 – 1,000) dan positif.

Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik Kualitas Produk Tabungan dan Kualitas

Layanan maka Minat Menabung Kembali akan semakin baik pula. Sedangkan nilai R

square (R2) sebesar 0,937 atau 93,7%, yang berarti variabel Kualitas Produk Tabungan

dan Kualitas Layanan menentukan sebesar 93,7% terhadap variabel Minat Menabung

Kembali.

Tabel 5. Uji F ANOVA

a

Model Sum of

Squares

df Mean Square F Sig.

1

Regression 217.614 2 108.807 725.566 .000b

Residual 14.546 97 .150

Total 232.160 99

c. Predictors : (Constant), Kualitas Produk Tabungan, Kualitas Layanan

Sumber: data diolah

Berdasarkan tabel output di atas, diperoleh nilai Fhitung sebesar 725,566. Nilai ini kemudian

akan dibandingkan dengan nilai Ftable. Dengan α = 5% diperoleh nilai Ftable sebesar 3,09.

Karena F hitung > F table, maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya bahwa variabel Kualitas

Produk Tabungan dan Kualitas Layanan secara simultan memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap variabel Minat Menabung Kembali.

Korelasi Dimensi antar Variabel

Tabel 6. Matrik Korelasi Dimensi

Variabel

(Y) Minat Menabung

Dimensi Pencarian

Informasi

Kemauan untuk

memahami

produk

Kunjungan

ke Bank Trust

Kualitas

Produk

(X1)

Performance 0.553 0.520 0.720 0.288

Durability 0.885 0.208 0.288 0.462

Features 0.862 0.203 0.281 0.450

Comformance to

Specifications 0.872 0.410 0.568 0.910

Aesthetics 0.909 0.427 0.591 0.948

Reliability 0.603 0.142 0.196 0.315

Perceived Quality 0.959 0.451 0.624 0.500

Serviceability 0.632 0.148 0.206 0.329

Sumber: data diolah

Dari hasil data diatas dapat diuraikan sebagai berikut: Pertama. Pengaruh Perceived

Quality terhadap Pencarian Informasi. Dari data diatas diperoleh korelasi yang paling

besar ditemukan pada hubungan antara dimensi perceived quality dengan dimensi

pencarian informasi dari variabel minat menabung kembali sebesar 0.959.

Page 120: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Trisnadi 373 – 383 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

382

Variabel

(Y) Minat Menabung

Dimensi Pencarian

Informasi

Kemauan

untuk

memahami

produk

Kunjungan

ke Bank Trust

Kualitas

Layanan

(X2)

Tangible 0.470 0.110 0.612 0.980

Reliability 0.296 0.348 0.481 0.771

Responsiveness 0.296 0.278 0.385 0.617

Emphaty 0.602 0.142 0.196 0.314

Assurance 0.356 0.419 0.580 0.929

Sumber: data diolah

Hal ini menunjukkan bahwa perubahan variabel minat menabung kembali khususnya

dimensi pencarian informasi paling besar dipengaruhi oleh dimensi perceived quality dari

variabel kualitas produk tabungan. Dengan demikian maka CIMB Niaga harus

memperhatikan dan fokus pada pengembangan karakteristik produk sehingga akan

berdampak pada peningkatan jumlah nasabah baru. Kedua. Pengaruh Tangibles terhadap

Kepercayaan (Trust)

Dari data diatas yang mempunyai korelasi yang paling besar ditemukan pada hubungan

antara dimensi tangibles dengan dimensi kepercayaan (trust) dari variabel minat

menabung kembali sebesar 0.980. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan variabel minat

menabung kembali khususnya dimensi trust dipengaruhi oleh dimensi tangibles dari

variabel kualitas layanan. Dengan demikian maka CIMB Niaga harus lebih menjaga

reputasi bank dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap CIMB Niaga sebagai

bank yang memperhatikan keamanan dan kenyamanan, sehingga akan berdampak pada

peningkatan nasabah.

PENUTUP

Kesimpulan. Dari hasil analisis data terdapat hasil bahwa korelasi antara variabel

Kualitas Produk Tabungan dan Kualitas Layanan terhadap variabel Minat Menabung

Kembali adalah sangat kuat (96.8%). Dengan kondisi seperti ini CIMB Niaga harus benar-

benar menjaga Kualitas Produk Tabungan dan Kualitas Layanan dan selalu meningkatkan

strategi promosi yang tepat untuk dapat lebih banyak lagi konsumen yang menjadi

nasabah CIMB Niaga antara lain: (1) Kualitas produk tabungan berpengaruh signifikan

terhadap minat menabung. Artinya jika produk semakin baik, maka minat menabung

kembali semakin meningkat.; (2) Kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap minat

menabung. Artinya, jika keamanan dan kenyamanan dalam bertransaksi semakin baik dan

aman, maka minat menabung kembali akan semakin meningkat. Nasabah akan semakin

dilindungi pada saat bertransaksi.; (3) Kualitas produk tabungan dan kualitas layanan

secara bersama-sama berkontribusi menentukan minat menabung kembali sebesar 93.7%,

sedangkan 6.3% ditentukan oleh faktor-faktor lain diluar penelitian ini.

Saran. Pertama. Karena kualitas produk tabungan berpengaruh secara signifikan

terhadap minat menabung kembali, maka sebagai saran untuk mendapatkan perhatian bagi

Page 121: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Trisnadi 373 – 383 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

383

manajemen CIMB Niaga pada umumnya adalah penyempurnaan produk yang berinovasi

dan bervariatif agar minat menabung kembali, kemudian peningkatan layanan terhadap

nasabah dapat dipertahankan untuk jangka waktu yang panjang.; Kedua.Dalam hal

kualitas layanan dapat dilakukan dengan meningkatkan rasa kepuasan nasabah agar

tercipta loyalitas yang menjadikan minat menabung kembali di CIMB Niaga tumbuh. Hal

lainnya dalam rekomendasi ini adalah: (a) Peningkatan terhadap kualitas layanan terhadap

karyawan lebih dioptimalkan pada program pelatihan, dengan harapan akan adanya

peningkatan pada kualitas layanan yang diberikan kepada nasabah dan sesuai dengan

harapan nasabah.; (b) Adanya media komunikasi agar nasabah lebih mudah dalam

menyampaikan segala kebutuhan atau keluhan yang akan disampaikan. Serta harapan dari

nasabah akan adanya penambahan mesin ATM yang dirasa perlu untuk dijadikan

pertimbangan agar lebih meningkatkan kepuasan dan keinginan nasabah di CIMB Niaga.;

(c) Pihak bank perlu menyediakan fasilitas yang lebih baik lagi bagi nasabah, agar nasabah

tidak merasa jenuh pada saat nasabah menunggu giliran mengantri di bank.; (d) Upaya

strategis berikut adalah dengan memberikan kemudahan kepada nasabah dalam

mengakses maupun melakukan transaksi. Lebih memperhatikan kebutuhan yang

diharapkan nasabah dengan fasilitas dan penambahan fitur yang mudah diakses dan

dimengerti oleh nasabah.; (e) Customer Experience menghubungkan Brand, People &

Process yang sinergis untuk menghasilkan suatu value proposition yang dirasa sungguh

bernilai bagi nasabah/pelanggannya dan sesuatu yang membuatnya berbeda dengan

pesaing/kompetitor. Hal seperti inilah yang membuat seseorang menjadi loyal dan ingin

terus bertemu dan berhubungan dengan orang atau badan jasa yang telah memberikan

kenyamanan, keamanan, rasa dihargai, dihormati dan dipedulikan. Seperti itulah yang

dirasakan para nasabah terhadap CIMB Niaga; (f) Sebanyak 6.3% faktor lain yang

mempengaruhi harus ditindaklanjuti adalah faktor kemudahan dan keamanan nasabah

pada saat parkir kendaraan harus ditingkatkan sampai memasuki area bank, hadiah untuk

nasabah agar segera diberikan dengan cepat kepada nasabah dengan memperhatikan

kualitas hadiah yang baik, keamanan lingkungan sekitar bank menjadi perhatian khusus

agar nasabah nyaman datang ke bank dan tidak berpindah ke bank lain.

DAFTAR RUJUKAN

Armstrong, G & Kotler, Philip, (2005). Marketing: An Introduction 7th

edition, Pearson

International

Bauman, Chris, Susan Burton, Gregory Elliot, Hugo M. Kehr, (2006). Prediction of

Attitude and Behavioural Intentions in Retail Banking, International Journal of

Bank Marketing, Vol.25 (2), 2007, pp.102-116

Kotler, (2001). Manajemen Pemasaran di Indonesia: Analisis, Perencanaan, Implementasi

dan Pengendalian. Salemba Empat. Jakarta

__________, (2002). Manajemen Pemasaran di Indonesia: Analisis, Perencanaan,

Implementasi dan Pengendalian. Salemba Empat. Jakarta.

__________ , (2003). Marketing Management, 11th ed, Prentice Hall International

Edition, Engelwood Clifft, NJ.

Kotler, P & Keller, K. L,. (2006). Marketing Management 12 edition, Pearson

International

Page 122: PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA … · kompetensi sosial berpengaruh kuat terhadap kompetensi para guru di SMA Yadika 3 Karang Tengah. Kompetensi sosial guru diwujudkan

Trisnadi 373 – 383 Jurnal MIX, Volume III, No. 3, Oktober 2013

384

__________ , (2009). Manajemen Pemasaran, Edisi 13, Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

Lupiyoadi, Rambat, (2006), Manajemen Pemasaran dan Jasa, Salemba Empat, Jakarta.

Nugroho J. Setiadi. (2003). Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan

Penelitian Pemasaran. Prenada Media, Bandung.

Santoso, Singgih, (2011). Mastering SPSS Versi 19.00. PT Elex Media Komputindo,

Gramedia, Jakarta.

Sarwono, Jonathan, (2006). Analisis Data Penelitian, ANDI Offset, Yogyakarta

Schiffmann, G. Leon & Kanuk, Leslie Lazar, (2007). Consumer Behaviour, 7th

Edition,

Prentice Hall International, PT INDEKS, Jakarta

Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Bisnis, Edisi 12, Alfabeta, Bandung.

Surip, Ngadino Diposumarto, (2012). Metodologi Penelitian: Teori dan Terapan, Mitra

Wacana Media, Jakarta

Swastha, Basu. (2000). Azas-azas Marketing. Liberty. Yogyakarta

Tjiptono dan Chandra, (2003). Service, Quality and Satisfaction; Manajemen Kepuasan

Pelanggan, ANDI Offset, Yogyakarta.

Tjiptono, Fandy, (2001). Strategi Pemasaran. Edisi Pertama. ANDI Offset. Yogyakarta

__________. (2007). Strategi Pemasaran. Edisi Pertama. ANDI Offset. Yogyakarta.

__________, (2008). Pemasaran dan Jasa: Kepuasan Pelanggan, Loyalitas Pelanggan dan

Customer Relationship Management, ANDI Offset. Yogyakarta