PENGARUH PENYUBUIIAN TUGAS (JOB ENRICHMENT)

TEIIHADAP PIIODUKTIVITAS KEIIJA KARYAWAN

PENELITIAN JURUSAN PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI

oleh :

ASIP F. HADTPRANATA. FATHUL HIMAM

SRI HARTATI

DILAKSANAKAN ATAS BIAYA DANA PEMBINAAN PENDIDIKAN FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

1187

' • l

...

~ ..

PEHDABULUA:N

Segala puja syukur hanya d.1sanjungkan ke h4dlirat

Tuhan Y M E, karena berkat rahmatnya pulalu maka pen.eli­

tian 1n1 dapat terlaksana dengan hasil yang sangat mey~.!­

kinkan manfaatnya.·

Seiring dengan itu, patutltth d1sampailtan un'taia,n t!

rima kasih kepada para pendukung penelitian ini ant~a

lttin :

1. Bapak Mugianto, Dirut PRANATRACO (induk .P.T. Pan Java

Bottling co.).

2. Bapak M. Simanjuntak, Direktur Pabrik Pan Java Bottling

co. I

3. Bapak Musit Hidayat, Kuasa Direksi/Direktur Umum P.T.

Pan Java Bottling co. 4· Bapak Drs. Rostamadji BR, Kabag Personalia P.T. Pan Ja -

va Bottling Co. Selaku penilai :grofisiensi kerja kary!

wan sampel penelitian ini.

5. Bapak Wisnoe Yudho, staf Bagian Personalia P.T. Pan J!

va Bottling Co. yang telah membantu.

Kemudian segala kritik yang membangun peny$mpurnaan

penelitian ini sangatlah didambakan.

ii

Yogyakarta, 31 Juli 1987 I

Asip F. Hadipranata

Itetua tim

l

I j j

J

I l

HALAMANJUDUL

PENDAHULUAN

DAFTAR lSI

INTI SARI

BAB I. PENGANTAR

A. Permasalahan

DAFTAR ISI

B. Tujuan Penel1t1an

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Produkt1~tas Kerja

B. Kohes1v1tas Kerja

c. Kelompok Kecil Kompak

D. Penyuburan Tugas

E. H1potes1s

BAB III. METODOLOGI

A. Ubah~~Penel1t1an

B. Def1nis1 Ubahan-ubahan Penelit1an

c. Populasi Penel1t1an

D. Metode Anal1s1s Data

BAB IV. LAPORAN PENELITIAN

A. Pelaksanaan Penel1t1an

B. Anal1s1s Data

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan

111

Halaman

1

11

111

V:

1

2

3

5

14

19

21

22

22

23

23

24

25

'l ~

l j

. l

i

I I

l i ( I

'

iv

B. Diskusi ~7.

c. Saran 28

KEPUSTAKAAN 29

LAMPI RAN

A·~ Protisiensi Kerja 33

B. Ko.-putasi Data 34

,,

• I N T I S A R I

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengaruh I :.

penyuburan tugas (job enrichment) dalam · K. 3 yang berko -hesivitas kerja terhadap profisiensi kerjanya.

Penelitian ini dilaksanakan secara percobaan ( ex­

periment ) dengan melibatkan 15 orang yang lain sebagai

kelompok percobaan. Mereka dikenai pre·· test prot.isiensi

kerja dan setel.h tenggang waktu tiga bulMn mereka dike­

nai lagi post test profisiensi kerja pula. Hanya saja

un tuk. kelompok perco baan dikenai juga perlakuan.:.y.ang be­

rupa pengaturan kohesivitas kerja serta diberi penyubur­

an tugas, segera setelah pre test profisiensi ke~ja di -

laksanakan, kemudian setelah · t:tga bulan pengukuran post

test protisiensi kerja dilakukan.

Hasil penelitian sungguh meyakinka:n. Deng$11 anali• I

sis data .yang menggunakan Rancangan 1-jalur X 2-faktor

(.Anara SA) diperoleh t:..= 18,795 ( P ( 0,00 ) • Dengan·

demikianlah terungkap bahwa penyuburan tugas ( job en

richment ) yang diberikan kepada kelompok kecil yang kom­

pak lagi berkohesivitas kerja akan menimbulkan nilai pro­

fisiensi kerja yang bes~r/tinggi.

v

.•

lalui protisiensi kerja. Sedangkan penyuburan tugas . (job

enrichment) itu secara nyata menimbulkan kepuasan kerja. ' .

Padahal kepuasan kerja itu tentunya berdampak terhadap

produktivitas kerja. Maka dari itu penyuburan tugas itu­

pun mempunyai pengaruh terhadap produkt1Yitas/protis1en~

si kerja.

B. 'l'Ujuan Peneli tian

Penelitian-penelitian tentang pen.yu:Wran tugas me -

mang telah ada, namun sejauh mana dampak penyuburan tu -

gas itu sendiri terhadap produk.tivitas kerja kiranya be­

lumlah ada, apalagi secara kualitatit tei:hadap pro'tisie~

si kerja. Maka penelitian ini tentunya akan menghasilkan

suatu yang amat berguna meskipun merupakan hal yang baru •

2

J 1 1

J l i l

l 1 ~ •

BlB II

LANDASAN TEORI

Sejauh kajian penulis baik kaji pustaka maupun

coba d1 kancab pengembangan sumber daya manusia maka

las terlibat betapa besar arti kohesivitas kerja

profisiensi kerja karyawan Indonesia. Oleh sebab itu

cara berturutan akan dibahas di sini Produktivitas

dan Kohesivitas K§ria, serta ftnyuburan Tusas.

A. Produktiyitas Ker3a

kaji

je­

bagi

se-

Ker.ia

Rumusan tradi.sional arti produktiv~ta~;. adalab rasio

apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan per-. alatan produksi yang dipergunakan (input). Sedangkan pe­

rumusan yang non teknis, produktivitas diartikan sebagai

rasio kepuasan yang diperoleh atas usaha yang telah dila-•

kukan. Dalam pengertian lain, produktivitas jtiga diarti-

I

krul_ sebagai suatu sikap mental yang selalu msmpunyai pan­

dangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik da­

ripada kemarin dan har1 esok akan lebih baik daripada ha­

ri ini (Soedomo, 1984). Sedang secara teknik, ekonomik,

dan psikologik maka arti produktivitas kerja itu adalah

rangkuman atau gabungan antara unsur efekt~vitas, efisien­

si, dan kepuasan kerja yang harus mengandung volume pro­

duksi, hemat masukan, serta optimalisasi kepuasan kerja

secara manusiawi.

3 I

. . 4 .

Ditinjau dari eudut sumber daya manueia maka prodU!

t1Yitas kerja itu tentunya adalah human resource• o~t -comes ( cronbach, 1970, p. 413 ) yalmi produksi yang. d!

pat dihasilkan oleh aanueia a.tau karyawan.

Adapun R•pner (1'966, p. 347) dan Gilmer (19711, P. 4

03) menyebutkan produktivitas kerja 1itu ·dengan istilah

job performance • Sedangkan seashore dan Tiffin ( 1.941 ,

p. 481-486) ·menyebutnya dengan job proficiency (' job

expert ) yang memiliki 12 unsur ialah:.. keselamatan ker­

ja, pengetahuan tentang tugas, kecakapan b.er'bagai tuga.s~

ketelitian, pe~elesaian tugas, penampilan, kerapihan, 1 -nisiatit, kerjaeama, kepribadian, kesehatan, dan basil

guna. Menurut Britt ( 1:970, »,• 374) dari unsur profisien­

si kerja tad1 dapat disederhanakan menjadi dua : ability

to do present job ; dan quality of performance on the

job.

Namun demikian dari beberapa uji b.oba dan kaji co­

ba penulis tentang dampak kohesivitas kerja terhadap pr2

fisiensi itu ternyata mengal1dU11S · 15 unsur : mental sehat

gigih-sabar, sadar d1r1, percaya diri, dapat dipercaya, ·

tahu tugas, kreati~, mandiri, berdaya guna, berhasil su­na, supel bergaul,. bers&habat, terbuka, menghargai orang

l•in, dan kooperat1f.

Untuk mendekati produktivitas kerja auatu alat a·.­

tau mesin tidaklah sulit, dapat diukur dar1 produksi .1 '.

yang dihasilkan. sedangkan untuk mendeteksi produkt:lvi -

tas kerja manusia atau karyawan tentu l•bih sulit, sebab

5

suatu pekerjaan tidak hanya dikerjakan oleh seorang saja

melainkan bersama-sama, lebih-lebih karena vis! dan ke­

mampuan manusia 1tu terbatas dalam pe~ertian bakat, m1-

nat, kecerdasan, kepribadian, pengetahuan, pengalaman dan

sebagainya. Makadar1 itu, mendeteksi produktivitas kerja

kar.yawan adalah leb1h tepat melalui protes1ens1 kerjanya.

Hanya saja mengingat keterbatasan m~usia dalam be­

kerja tersebut, dan kemandirian orang Indonesia relatit

lebih rendah, serta derajat keterkaitan kita untuk ber­

kumpul relatif lebih besar/tinggi, lagi pula umumnya pola

dan sistem kerja di arena lembaga kerja adalah kerja ke­

lompolt atau kerjasama, malta mendambakan perkembangan dan

peningkatan protesi kerja kar.yawan Indonesia melalui ke­

kompakan kelompok kerja atau kohesivitas kerja lebih te-

pat daripada melalui individual. '

Maka dar! itu, penulis berkeyakinan ·sekali bahwa pro­

f~siensi kar,yawan, terutama Indonesia sangat dipengaruhi

aleh kohesivitas kerjanya.

B. Kohesivitas Kerja

Rumusan asli istilah kohesivitas adalah daridisiplin

fisika yakni kekuatan atau daya tarik menari~ di antara

molekul-molekul suatu benda. Dalam hal kelompok sosial,

kohesivitas diartikan sebagai derajat kekuatan ikatan

yang berperan dalam keanggotaan kelompok (Cartwright &

Zander, 1968, 75). Dengan kata lain dise'butkan sebagai Ite-•

6

kuatan interaksi d1 antara anggota kelompok dalam suatu

kerjasama.

Maka menurut Marvin Shaw (1971) suatu kelompok bukan

ditentukan oleh motivasi pa~ anggotanya, pemerannya,atau­

pun susunan organisasi kelompoknya, melainkan lebih diten­

tukan oleh proses sosialisasi atau interaksi kelompok itu.

Lebih lanjut dinyatakan sosialisasi yang memiliki kohesi­

vitas membuat kelompok itu berdiri bersama-sama. Maka

Anderson (1975) menemukan, bahwa kelompo~ yang berkohesi­

vitas _dibe;i tqgas untuk menyelesaikan problem, kelompok

itu bekerjasama dengan efektif. Apabila aturan untuk men­

jadi anggota ke1ompok itu tidak sembarangan maka kohesivi­

tas ke1ompok itupun kuat (Walker, 1968; Matheson, 1966).

Bahkan apabila dimanipulasikan tant~an dar.i luar kelom­

pok itu justru menimbulkan kohesiVitas yang luasr biasa

kuatnya (Bramel, 1969; ~bbie dan kawan-kawan, 1974}.

Ke1ompok yang berkohesivitas tinggi tampak lebih ba-

nyak berkomun1kas1 antar anggotanya dengan materi

caraan yang 1ebih. pQsitit, lebih kooperatit, dan

sering saling memberi koreksi terhadap sesaaanya

dingkan dengan kelompok yang kurang kohesit ( Dion,

I

pembi-

1ebih.

diban-

1973;

Lott dan Lott., 1961; Shaw, 1971). Kohesivitas itu ·juga

membuat anggota ke1ompok sa1ing mempengaruhi dengan kuat,

bahkan membuat kesepakatan kelompok yang amat kompak da-

1am pengambilan keputusan kelompok (Festinger'dan kawan­

kawan, 1950; Wyer, 1966). Lebih lanjut dikatakan oleh

Julian dan kawan-kawan (1966), dan Hyers (1962) bahwa ke-·

lompok yang memiliki.kohesivitas tinggi lebih saling mem­

percayai sesama anggotanya dan merasa lebi& aman daripada

kelompok yang lebih kohesivitasnya.

Menurut Festinger dan kawan-kawan (1950) dinamika

kohesivitas yang terpokok adalah nilai-nilai (values) d1

samping sikap, sifat-sitat kepribadian, dan faktor-taktor

demografiknya.

Adapun pengertian nilai menurut Rockeach (1973) ada-

lah keteguhan pendirian seseorang tentang• bagaimana ia·

harus bertindak dan memperjuangkan cita-cita atau tujuan­

nya. Sedangkan untuk sosialisasi/interaksi kelompok kohe-

sif nilai-nilai yang tepat adalah nilai-nilai interaltsi

personal atau interpersonal values (Gordon, 1963; Kikuchi,

1972).

Nilai-nilai tersebut terdiri dari enam nilai yaitu:

1. Benevolence: pengabdian, suka bekerja dan

orang lain yang memerlukannya (A).

2. Independence: kebebasan/kemandirian, suka

me~olong

kebebasan

karena kebenaran dan suka membebaskan orang lain kare­

na kemampuannya (B) •

3. Support: dukungan, suka member! bantuan dan

menerima dukungan orang lain (D).

bersedia

4. Recognition: pengakuan/penjagaan nama, suka mengambil

perhatian dan suka menjaga nama diri maupun nama ke­

lompo\jnya (J).

,,

. 8

5. Leadership: kepemimpinan, suka memecahkan persoalan

orang lain dengan penuh kemampuan serta kwibawaannya.

6. Conformity: persesuaian/tenggang rasa, suka memathhi

peraturan dan tata tertib, serta suka memilih jalan te­

ngah (T).

Sebagaimana diltetahui bahwa sosialisasi itu berarti

interaksi, sedang interaksi itu dicapai melalui komunika­

si antar anggota kelompok. Sedangkan iirteraksi itu se­

sungguhnya mempunyai pola-pola tertentu dalarn komuni~asi­

nya. Pola-pola tersebut dapat MeL'lbatasi atau justru mem­

pGrlancnr interaksi anggota kelompok.

Ada beberapa bentul~ jaringan komunik.asi yang meng- ·

sambarkan perbedasn polany~ Rntara lain: rantai, roda,

lingkar"m, binte.ng, dan l{ombinasibya.

Rantai Roda Lingkaran

Bi.ntang Bintang-Lingkaran Roda•Bintang-Lingkaran

9

Bentuk rantai menggambarkan adanya pola komunikasi

searah estafet dari awal bersambung sampai.lte yang ter­

akhir. Bentuk pola roda menggambarkan adanya komunikasi

pusat dan menyebabkan bagian-bagian tidak dapat be~komuni­

kasi secara langsung. Sedangkan untuk lingkaran member!

peluang komunikasi antar anggota sebelah1 menyebelah serta

dimungkinkan memperoleh tanggapan umpan baliknya.

kombinasi bentuk bintang-lingkaran menggambarkan Malta

tidak adanya pusat atau komunikator pusat, tetapi setiap anggo~

ta dengan bebas dan .langsung dapat saling berkomunikasi.

Lebih dari itu tentu bentuk roda-bintang-lingkaran akan

membuat interah:si kelompok yang lebih kompak dan terarah.

Adapun penggunaan berbagai bentuk jaringan komunika­

si tersebut sangat tergantung pada sifat bahan yang dibi­

carakan. Untuk persoalan-persoalan yang oleh pimpinan di­

pandang sangat berbahaya sehingga perlu terkendali secara

ketat maka bentuk roda, pemusatan jaringan komunikasi sa-.

ngat diperlukan (Shaw, 1971). Sedang untuk tugas ;jang me-

miliki persoalan yang sulit dan perlu permusyawaratan ma­

ka bentuk roda-bintang-lingkaran amat tepat (Shaw, 1964).

Pada umumnya jaringan komunikasi yang interaktit itu.

akan dapat memberikan kepuasan yang tinggi di antara para

anggota kelompoknya (Shaw, 1964). Bahkan menurut Leavitt

(1951) bahwa peringkat kepuasan yang optimal akan lebih

dirasakan oleh para pemegang nilai independence, re~ogni­

tion, leadership, benevolence, conformity, dan suppo~t.

(

Malta dari 1 tu jilta kelompok kohesi t yang

enam· nilai interaksi personal itu diatur dalam

tO

memiliki

jaringan

komunikasi berbentuk Roda-Bintang-Lingkaran tentunya akan

diperoleh peringkat kepuasan yang optimal sekali.

Gree dan Langreard (1975) menyatakan bahwa derajat lteterkai tan bang sa Amerika terhadap organisasi (degree of

commitment to organization) adalah 32% sementara bang sa Perancis hanya 3%, bahkan bangsa Jepang lebih rendah lagi

yakni 0,3% (Kikuchi, 1972a, 36). Tendensi faktor ini mem-

beriltan arah bahwa derajat keterkaitan suatu bangsa terha­

d<'!p organisasi i.tu~: dipengaruhi oleh tingkat di versi f:i. tas/

1t:el::hino:?kl:tan bangsa tersebut. Mal~a wajarl~.h ltalau. derajat

keterltai tan bang sa Indonesia terhadap organisasi adalah 70% (Hadipranata, 1977) sebab kebhinekaan Indonesia amat­

lah besar yaitu: berltepulauan 13.677 buah, bersuku oangsa

80 suku, berbahasa daerah 300 bahasa, beragama 5 agama,

dan beradat-istiadat yang bermacam-macam. Oleh karena itu

sangat didambakan manakala pembinaan tenaga kerja Indone­

sia bersifat mandiri yang manungga1 atau ka1au menurut

Hidajat Nataatmadja (1986) bahwa pendekatan individu itu

harus sosial. Lebih jauh dari ini juga s·esuai dengan pen-

dapat para ahli (Niels Mulder, 1983; Koentjaraningrat,

1975) bahwa bangsa Indonesia mempunyai naluri

yang baik seJt.:ali. kerjasama

Kembali pada persoa1an n11ai-nilai interaksi personal I

sebagai dinaMika utama bagi kohesivitas kerja. Kiranya te-

11

lah beberapa kali penulis mengadakan penelitian terhadap

berbagai cuplikan lapisan masyarakat Indonesia, terutama

masyarakat karyawan. Hasil penelitian-penelitian tersebut

dapat diformulasikan dalam sosiogram yang kohesif dan ko­

munikatif sesama anggota sel dalam suatu unit kerjasama

yang terdiri dari enam orang dengan nilai-nilai interak­

si personal yang berbeda-beda. Sebab memang hakekat ker­

jasama bukanlah persamaan tetapi justru perbedaan (lebih/

kurang).

Ilustrasinya adalah sebagai berikut:

Gambar 1: Komposisi nilai-nilai interaksi personal dalam kelompok kohesif.

Keterangan:

A = Pengabdian (Benevolence)

B = Kebebasan/kernandirian ( Ind'3pendence) • D = Dukungan (Support)

I

J = Pengakuan/penjagaan nama (Recognition)

K = Kepemimpinan (Leadership)

T = Persesuaian/tengean~ rasa ( conforrni ty).

12

Keenam nilai interaksi personal iersebUt apabila da­

pa t dikompo sisikan dalam sa tu sel unit ker jaaama akan di ...

peroleh kohesivitas kerja yang optimal. Hanya saja perso­

alannya boleh jadi enam orang, atau · kadang-kadang lebilli

atau kurang dari enam orang tergantung p•da jumlah aRBSO•

ta unit kerja. Lagi pula pada setiap orang tidak selalu

memiliki satu penonjolan nilai interaksi:.persollal.nya, te­

tapi ada kalanya dua buah nilai interaksi personal dapat

menonjol pada seseorang, ataupun sama sekali tidak memi -

liki penonjolan nilai tersebut satupun. Menurut pengala -

man anggota sel unit kerjasama ilU. bergerak dari 3 - 12

orang, namun jumlah nilai-nilai in teraksi personalnya te­

tap A, B, D, J, K, dan T. Kelompok kerjasamM yang kohesif

ini akan dapat mem111k1 produktiv.itas atau protisiensi

kerja yang optimal ( Hadipranata, dkk, l·985b ) •

Gambar 2 : Bagan kohesiYitas kelompok kerja terhadap pro­

tisiensi kerjanya.

pROFJSIENSl pataAOI : 1. C(IIAT

a. IAftAa-STAitl &.

J. lAnAI OIAC

4. NIICAWA ••••

'· c.oraY •u..:..C..u

.. ~ 1 '• TAIW 'J'VCAIUifA

1. IUATIP

J. UlfDial

•· ecaNY&-CUIIA

1. IIIUIUIL.CWA

••••&. , 1. avrn .. ecacAVI.

1. 11'1aAT•8CUitiiAAAT

a. ,, • .., ., •• ..,. .. 4 .... ac.aa O«AtiG ut•

13

Dari bagan ini terlihat bahwa menurut ekologi, bang -

sa Indonesia yang bhinneka itu potensial sekali uatuk men­

jadi varietas unggul dalam bekerjasama. sebab mampu menim -

bulkan kohesivitas kerja yang optimal, karena hal 1n1 amat

diperlUkan dalam bekerjasama eebagaimana diilustrikan oleh

Satoshi Kuribayashi dari Lembaga Riset Nomura Tokyo dalam

pertemuan Ilmiah Psikologi Terapan, Hiroshima, 1976, bahwa

dalam seni manajemen Jepang baik. Quality C'ontrol Ci.rcles

( QCC ) maupun Total Quality C'ontrol ( TQC ). diperlukan a­

danya kohesi kelompok yang besar. Padahal bangsa Indonesi.a

telah memilikinya, bahkan secara i.lmi.ah'telah terbukti me-

miliki nilai-niali interaksi personal ( Z.nterpersonal I

values ) yang tangguh sehingga memungkinkan terjadi sel -

sel kelompok yang kompak Mandiri Manunggal yang memiliki

protisiensi kerja dengan berbagai sitat yang positit bagi

kehidupan dan etika kerja. Masalc..hnya hanya soal pengatur­

an komposisi kelompok yang harus kohesit saja •

•

14

c. Kelompok Ke~!,! Kompak

K.3 adalah satu konsep yang diterapkan dalam Psiko­

logi Organisasi dan berasal dari ruang lingkup Psikologi

Sosial sebagai disiplin ilmu yang mandiri yang mempela­

jari tingkah laku seseorang dalam kelompok kecil yangter­

gabung pada tujuan tugas tertentu.

K.3 itu berfungsi sebagai Gugus Tugas (task force) maupun sebagai kelompok kerja (working group).

Gugus tugas sebertarnya merupakan gabungan dari sepe­

rangkat aparat organisasi, dapat berupa individu-individu

atau suatu perlengkapa._n tertentu, yang sengaj.a dibentuk

untuk menjalankan tugas khusus tertentu di luar tugas ru­

tin. Biasanya istilah ini dipergunakan apabila dibentuk

satu kelompok tertentu untuk menanggulangi situasi-situa­

si dar.urat atau tugas khusus, misalnya bencana alam atau

tugas pertempuran tertentu.

Kelompok kerja adalah satu kumpulan 1dar.i individu­

individu yang terbentuk atau dibentuk un~ menanggulangi

satu masalah. Baik Gugus Tugas maupun Kelompok Kerja ini,

dilihat dari anggotanya ter.nyata sangat bervariasi. Ke­

lompok ini dapat terdiri dari 2 orang, 7 orang, 10 orang,

atau bahkan 1000 orang.

·15

Sasaran tugas yang akan dicapa1 biasanya merupakan

situas1 atau kondisi pemecahan masalah yang sitatnya se­

mentara, misalnya: satuan tempur khusus, panitia kerja,

atau panitia perancang undang-undang, dan sebagainya.

K.3 sesuai dengan namanya, biasanya terdiri dari mi­

nimum ideal 2. sampai 6 orang, sedangkan maksimum 12. orang.

Secara umum K.3 ini mempunyai tujuan tertentu. Dala~ pe­

ngertian ini, maka antara K.3 dengan kelompok kerja yang

lain dapat dikatakan sama-sama memptinyai tujuan. Bedanya

terletak pada cara merumuskan tujuan yang harus dicapa1 '

atau mekanisme kerja dalam rangka mencapai tujuan terse­

but~ Dalam hal ini, perumusan tujuan K.3 biasanya sangat

tajam dan jelas serta terinci, disertai satu standar pro­

sedur kerja atau mekanisme kerja yang baku. Di sampingitu

perumusan tujuan dan mekanisme kerja K.3 ini dilengkapi

pula dengan penjabaran yang tajam tentang peran dan tung-' .. si yang.barus dilakukan oleb'masing-masing anggota K.3.

Jadi, sejauh ini, kekhususan K.3 dibandingkan dengan

Gugus Tugas atau Kelompok Kerja dapat dirangkum dalam c1-

ri-c1r1 sebagai berikut:

- Anggota K.3 selalu terbatas 2 - 12 orang

- K.3 memiliki struktur dan mekanisme kerja yang ketat,

jelas dan terinci (Highly Structured Group).

- Adanya per an dan · fungsi yang j elas dan terinci.

- Rule (aturan main) yang sangat ketat dan terinci.

Kalau begitu, apa yang dapat diungkapkan sebagB.i per­

bedaan utama antara K.3 dengan kelompok ferja lainnya? Da-

16

lam hal ini, dengan merujuk kepada ciri-ciri tersebut di

atas, maka semakin jelaslah babwa K.3 ini meman~ benar•

benar merupakan suatu kelompok kerja yang khusus. Kekhu­

susan K.3 ini dapat dii'ujuk kembali pada latar belakang

terbentuknya K.3, yaitu suatu kelompok kerja yang dalam

bertugas biasanya mengemban misi yang sangat khusus dan

menyangkut hal-hal yang mempunyai resiko tinggi, dalam

arti bahwa kegagalan K.3 akan membawa konseltuensi materi

maupun nyawa dari orang lain. Justru karena kekhususan tu­

gas K.3 1n1, maka K.3 bekerja dengan mengi~uti atau mewu-I judkan iklim kerja tertentu. Iltlilli kerja inilah yang ke-

mudian menjadi rujukan dari berbagai tata cara kerja, me­

kanisme kerja, peran dan fungsi anggotanya. Dengan perka­

taan lain, pada iklim inilah letak perbedaan yang sangat

dasar antara K.3 1engan kelompok kerja lainnya. Karena

agar iklim kerja yang dilfariskan dapat terwujud, maka KE­

SAMAAN PERSEPSI, KERANGKA BERPIKIR dan ANTISiPASI SITUASI

para anggota K.3 menjadi mutlak diperlukan. Selanjutnya,

walaupun setiap anggota sudah mengetahui.dengan jelas pe­

ran dan tungsinya masing-masing, dari mereka dituntut ada­

nya kualifikasi yang berlebih, karena a~bila salah satu

anggota K.3 tidak mampu berperan dan berfungsi {cidera,

meninggal, atau karena sebab-sebab lain), maka anggota yang lain harus mampu menggantikannya.

Iklim K.3 ini sangat ditentukan oleh misi yang diem-

ban oleh K.3. Dengan perkataan lain, misi yang diemban K3

17

ini adalah sumber kehidupan atau dinamisator dari K.3 ter­

sebut. Pada butir terdahulu telah diutarakan bahwa K.3

mempunyai 2 tanggung jawab yaitu, terlaksananya misi dan

terjaganya keutuhan kelompok. Dengan adanya kedua beban

ini ," maka pada dasarnya K.3 adalah suatu ge.stal t.

Artil)ya, keberhasilan K.3 bukan sekedar penjumlahan

dari performance anggota-anggotanya dan bukan pula meru­

pakan wadah atau tempat sama-sama kerja dari anggota-ang-•'

gotanya. Misi K.3 merupakan taktor pengikat bagi masing­

masing individu sebagai anggotanya. Misi yang mendasari

iklim K.3 inilah yang menjadikan K.3 suatu gestalt. Arti­

nya setiap anggota K.3 dituntut keterlipatannya, kontri­

businya, sesuai dengan iklim yang ada. Iklim K.3 sesuai

dengan misinya dapat ber~ujud macam-macam, dan sangat

tergantung pada tujuan yang ingin d1capa1 olehnya. Suatu

K.3 dapat mempunyai iklim yang otorita mekanistik, terbu­

ka dan penuh pengertian, maupun prestatif kompetitif.

Keberhasilan K.3 aangat tergantlll?g pad~ beberapa fak­

tor individunya. Faktor-faktor ini antara lain: bagaimana

pimpinan K.3 memperlakukan anggotanya, ~eterlibatan ang­

gotanya, proses pengambilan keputusan anggotanya, .komuni­

kasi antara anggota dan sampa1 seberapa .Jauh terjadi kA-seragaman pengertian dan perbuatan sesua1 dengan peran

I

dan fungsi masing-masing anggota.

Dengan perkataan lain, sebenarnya keberhasilan atau

kegagalan K.3 tergant:ung perilaku anggotanya,

perilaku dalam hubungan dan gaya kerja mereka.

khususnya

~ .....

18

Bila d1 atas diutarakan bahwa iklim K.3 dapat berma­

cam-macam maka dengan sendirinya iklim tertentu menuntut

gaya kerja dan hubungan kerja tertentu pula. Belum pasti

suatu pola hubungan dan gaya kerja yang satu, pasti mem-

bawa basil bilamana di t erapkan dalam satu K.3 yang mempu-

nyai misi dan iklim yang berla1nan.

Sebagian besar faktor penghambat keberhasilan kerja

adalah manusianya, basil penelitian menunjukkan b~wa

iklim tersebut di atas tak akan terwujud apabila ada ke-'

engganan untuk berkomunikasi. Secara lebih terinci, sehu­

bungan dengan iklim tadi, hasil penelitian menunjukkanbah­

wa kegagalan akan terjadi apabila hubungan dan gaya kerja

·yang ada diwarnai dengan suasana yang sangat otoriter, ti­

dak ada keterlibatan, proses pengambilan lteputusan bersi­

fat "win or loose", keengganan untuk mengeluarkan panda­

pat, ungkapan-ungkapan kerja yang tidak tuntas, maupun

multi interpretatif, orientasi pada tugas saja dan saling

menyalahkan.

Kesemua yang telah diutarakan tersebut, merupakan ga­

ya atau hubungan kerja awak kokpit. Secara lebih spesifjk

semua itu sebenarnya perilaltu yang mencerminkan gaya ker-. I

ja awak kokpit dalam menjalankan p~ran dan fungsi maupun

kontribusinya di dalam K.3. Perilaku tersebut secara psi­

kologis sangat ditentukan oleh situasi sesaat, maupun fak­

tor kepribadian awak kokpit. (traits, motivasi, personal

conflict maupun gaya kepemimpinan atau gaya interpersonal

relation seseorang).

j

I i I

Dari berbagai penelitian tadi, akhirnya dapat diiden­

tifikasi berbagai perilaku awak kokpit yang tidak menun­

jang adanya wujud iklim yang diharapkan dan sekaligus ju­

ga berarti kegagalan misi K.3.

Perilaku-peril~tu itu antara lain: keyakinan diri

terlalu besar, sangat asertif, kaku dan dingin, mengutama­

kan tugas dengan segala pengorbanan, menuntut, menganggap

diri benar, meremehkan, tidak berani mem~erikan tanggapan,

kurang be rani melaksanakan kri tikan dan umpan balik, t er­

lalu mengutamakan hubungan baik, egoist1k, tidak mau ter­

libat, selalu menyalahkan orang lain, tidak berani meng­

ambil resiko yang diperbitungkan, hanya mengutamakan por­

si tugas, bereaksi berdasar 1nstruks1, dan lain sebagai-

nya.

Dari basil penelitian juga menunjukkan bahwa ada pe­

rilaku tertentu yang ternyata menunjang keberhasilan K.3

dengan iklim di atas yaitu: mengkomunikasikan niat, mem­

berikan harapan pada anggota untuk partis1pas1, memberikan

motivasi, komunikatif, terbuka terhadap pengarahan maupun

umpan balik, memberikan contoh dar1 gagasannya, menekan­

kan pentingnya misi, memberikan kontribusi dan melibatkan

diri sepenuhnya.

D. Penwburan Tu5as

Sebenarnya spesialisasi itu sangat diperlukan dal~

percaturan kerja pada abad moderen ini, namun karena spe-

aialiaa81 itu mem1lik1 kecenderunsan keaenadaan kerja.juca

tentunya berakibat pula kebosanan kerja (Hadipraziata, 1976)

Sebagaimana telah lama diketahui, bahwa kebosanan kerja da . I -

pat dikendalikan apabila : (a) bentuk kegiatan kerja itu

dapat berubah/bervariasi pada waktu yang.tepat diperlukan.

(b) pemberian hak imbalan sesuai dengan prestasi tug~s ke­

wajibannya; dan (c) rangkaian tugas pekerjaan itu menimbu;l

kan kebanggaan pribadi serta bukan semata-mata sebab tugas

paksaan belaka ... ( W)?ait, 1979 ) • Penelitian lain tel~h dike -temukan bahwa banyak :1ns:1nyur yang justru ·menghendaki pe -

kerjaan sebagai pengurus organisasi atau pekerjaan adminis -tratif daripada protesi pekerjaannya ( Ritti, 1968 ). Ma­

lahan dalam pen eli tian yang lain juga diungkapkan bahwa ba:. .... · . -

nyak insinyur yang ingin menp,bah atau mengalihkan karir

hidupnya ke suatu profesi pekerjaan yang bersitat mengatur

atau mengawasi (Goldner, 1972). suatu kenyataan yang lain

dikemukakan bahwa umumnya insinyur lebih menyukai pekerja­

an yang ada kaitannya dengan organisasi kerja yang lain d!

ripada tugas pekerjaan protesinya yang ind·ividual itu (Rit

ti, 1969).- Bahkan juga tel~ dijumpai bahwa produktivitas

kerja sejumlah insinyur di suatu perusahaan hanya mencapai

di bawah 8~ jika dibandingkan dengan kelompok kerja peke£

ja yang lain yang jauh lebih besar daripada mereka (Moore,

1969 ; Kahn, 1969). Dapat pula dibandingkan bahwa kepuasan

kerja para insinyur yang relatit s~nada itu hanya 2~, se­

dangkan para petugas bagian produksi·m~upun pemasaran men­

capai 60 % menyatakan· puas dengan pekerjaannya ( Mimeogra-

phed report, 1964 ) •

21

8e~a1AD 4«nl&n ken1ataaA t•~••but, para 1ns1nyur d1

Jepangpun mempunyai kecenderungan untuk menamiah atau me -

lengkapi dengan tambahan tugas pekerj~ yang lain yang b~

kan karena tuntutan kondisi ekonomi tetapi karena kecende

rungan minat khusus yakni pekerjaan lapangan lebih menim -

bulkan kepuasan kerja daripada merancang garapan di atas

meja gambar. Bahkan para mandor ~ari berbagai perusahaan

di Jepang yang memiliki persyaratan kewerdaan kerja selania

25 tahun itu justru menyukai pula penyuburan tugas di luar

tugas profesinya dengan jalan membantu atau memberi bim -

bingan bagi karyawan di dalam unit kerjanya. Maka dari itu

penyederhanaan pekerjaan (work simplification) pekerjaan

apa saja perlu diadakan penyuburan tugasnya yang dapat me­

mimbulkan variasi dan tantangan kerja yang lebih positif

dan dinamis ( Hadipranata; 1976 )

z. Hipotetis

Mengingat manusia itu makhluk cerdas (homo faber)

yang tidak menyukai. ke senadaan, maka penyu buran 1 tu dipe~

lukan. Penyuburan itu sendiri menimbulkan kegairahan kerja

sedang.· kepuasan kerja menimbulkan kegairahan kerja, suatu

hal yang sangat potensial sekali bagi protis'iensi kerja.

Maka dari itu penulis mengajukan hipotetis penelitian itu

sebagt~-1 berikut . . " Ada pengaruh penyuburan tugas ter~adap profisiensi

kerja. "

-~- -~...,.., >-·-· . ~..---.""'­~

Ubahan bebas

Ubahan gayut

BAB III

M E T 0 D 0 L 0 G I

A. Ubahan-ubahan Penelitian

: ·1; Penyuburan Tugas

2. Kohesivitas Kerja

. . Protisiensi Kerja

B. pefinisi Ubahan-ubahan Penelitian -l. Penyuburan Tugas (job enrichment) adal~h penambahan

tugas-pekerjaan di luar tugas rutin yang tertuang dal.am

deskripsi tugasnya. Penambahan tugas tersebu t diberikan

dengan prinsip kontroversial, berlawanan dengan sifat -

sifat pekerjaan utamanya. Misalnya, jika ait~t pekerja­

annya di bawah atap/dal.am ruangan, maka penyuburan tu -

gasnya adalah tugas-pekerjaan di luar .. demikian pula

sebaliknya.Jika sifat pekerjaan fisik, maka penyubura&

.t~gas-pekerjaannya psikik :~demikian pula sebaliknya.

2. Kohesivitas Kerja adalah pengaturan personalia unit-u ~ nit kerja ke dalam K. 4 (Kelompok Kerja Ke~il Kompak).

dengan prinsip interdependensi yang berl~daskan d~a -

mika nilai-nil~i interaksi personal (interpersonal values) A, B, D, J, K, 4ian T.

22

' 1 I

j "'

·~·.'··· 1

23

3, Prof1a1enai Kerja adalah n1la1-n1la1 kerja (work valuea)

penopang produktivitas kerja yang terdiri dari 15 unsur

dan terbagi dalam tiga aspek pr1bad1, tugas,dan soaial.

cr. Populasi Penelitian

Populasi penelitian 1n1 adalMh karyawan P.T Pan Java

Bottling C'o., Se-rang, dan sebagai cuplikannya adalah .30

orang karyawan dari bagian Produksi, Administrasi, dan Pe­

masaran yang memperoleh lat1han,kohes1v1tas kerjasama ang­katan V - 1987.

CUplikan penelitian diambil secara non random (tidak

acak) sebab mereka mengikuti program l~tihan tersebut ber­

dasarkan jenjang karir secara terpilih/selektif.

D. M•tode Analisis Data -Sesuai dengan tuju~ penelitian, hipotesis, dan je -

nis data yang dikumpulkan maka teknik analisis data yang

dipergunakan adalah Rancangan Campuran 1- Jalur X 2- Fa!

tor ( Anara SA ) • Dengan tekn1k 1ni dapat d1ketahu1 penga­

ruh antara ubahan bebas (prediktor) terhadap ubah~ gayut (kriterium).

Untuk analisisnya digunakan program komputer PASTA -

LITSOS, Editor sutrisno Hadi dan Seno Pamardiyanto, UGM, 1

986.

BAB IV

LAPORAN PENELITIAN

A. Eelaksanaan Pen eli tian

Sebenarnya penelitian ini adalMh tindak lanjut peman~

tauan pengaruh kohesivitas kerja terhadap pengaruh profisi­

ensi kerja karyawan P.T. Pan Java Bottling co., semarang~se . -

jak Angkatan I - IV. Khusus Angkatan V pemantauannya seka-

ligus diberi perlakuan dengan penyuburan tugas (job enric·h­

ment).

Dalam penelitian ini digunakan dua.buah kelompok yai­

tu kelompok kontrol dan kelompok experimen :

1. Kelompok kontrol adalah sejumlah karyawan yang bekerja

seperti biasanya tanpa diberi tambahan tugas sebagai pe­

nyuburan tugas.

2. Kelompok experimen adalah sejumlah karyawan sekantor de­

ngan kelompok kontrol yang di samping tugas rutin seper­

ti biasanya diberi variasi tugas lain sebagai penyuburan ~

tugasnya.

kedua kelompok tersebut diukur protis1ens1 kerjanya dahulu

semuanya, kemudian aelang tiga bulan dalam keadaan terbagi

dua kelompok tad1, masing-masing diukur lagi protisiensi

kerja mereka baik yang tanpa maupun yang dengan perlakuan

(penyuburan tugas).

Hasil pengukuran terhadap kedua kelompok tersebut kem~

dian diolah secara statistik dengan Paket statistik Penel1-

tian so sial ( PASTALITSOS) A·nalisis Variansi Rancan.gan Cam-

24

25

puran. 1-jalur X 2-faktor (J.nara SA) Editor : Sutrisno Hadi

dan Seno Pamardiyanto, UGM 1986. Komputasi data selengkap­

nya tertuang pada lampiran.

B. Analisis Dl!l

Rancangan analisis penelitian 1n1 adalah sebag~ be­

rikut : A'l A2

( !Control ) ( Percobaan )

Bl

(Awal) Al B.l . A2 .:s,t

I

B2

(Akhir) Al BZ AZ BZ

Al B1 : Hasil pengukuran awal (pretest) nilai prOfisiensi

kerja Kelompok Kontrol.

Al B2 Hasil pengukuran akhir (post test) n1la1 prof1s1-

ens1 Kelompok Kontrol, tanpa perlakuan apapun se­

telah tenggang waktu tiga bulan.

A2 Bl : Hasil pengukuran akhir (post test) nilai profisi-

A2 B2

ensi kerja Kelompok Percobaan.

Hasil pengukuran akhir (post ~est) nilai profisi­

ensi kerja Kelompok Percobaan dengan perlakuan d!

atur kohesivitas kerjanya dan diberi penyuburan

tugas.

26

Dar1 komputans1 data penel1t1an 1ni diperoleh basil

akhir seperti yang tertera pada·matriks uji-t antar AB

berikut ini :

"ATRIKS UJI-t ANTAR AB

============================================

A1B 111 112 211 212

--------------------------------------------

1 1 1 0,000 4,177 5,182 -13,613 p 1.000 0.000 0.000 o.ooo

1 1 2 -4,177 0.000 1,006 -17,790 p 0.000 1.000 0.325 o.ooo

2 1 1 -5,182 -!,006 0.000 -18,795 p 0.000 0;325 1.000 0.000

2 I 2 13,613 17,790 18,795 0,000 p o.ooo o.ooo o.ooo 1.000

============================================

Keterangan matriks :

A : Kelompok.

A 1 : Kontrol

A2 Perco baan

B :. Prot1s1ens1 kerja

Bl : Status awal

B2 : S'tatus ~1r

Ma triks ini menggambarkan bahwa perlakuan dalam per·

cobaan ini yaitu " pengaturan kohes1v1tas.kerja dan pemn­

rian penyyburan tugas " menunjukkan adanya perbedaan yang

cenderung sangat kuat daripada yang

< P <o,o1 ). t.anpa »erlakuan

BABV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan memperhatikan hasil penelitian ini dap~tlah

disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Perl~uan dalam percobaan ini ternyata.menunjukkan per­

bedaan pengaruh yang cenderung kuat. sekali dibandingkan

dengan status awal kelompok kontrol t = 13,613 (P( O,O)

2. Perlakuan daltllll percobaan ini ternyttta menunjukkan per- •

bedaan pengaruh yang cenderung sangat kuat terhadap

status akhir kelompok kontrol t = 17,790 ( P < o,oo ) •

3. Balikan perlakuan tersebut menunjukkan .perbedaan penga­

ruh yang cenderung amat kuttt pula terhadap status awal

kelompok percobaan t = 18,795 ( P < 0,00 .).

Dengan demikian dapat diketahui bahwa penyuburan tu­

gas ( job enrichment ) yang diberikan pada kelompok kecil

yang kompak ( K. 3 } atau dalam kohesivitas kerja kelompok

menyebabkan profisiensi kerja kelompok itu menjadi baik.

B. Diskusi

Hal tersebut dapat dimaklumi, sebab pada perlakuan

yang lain yakni dengan pengaturan kohesivitas kerja kelom­

pok saja profisiensi kerja ka~yawan perusahaan tersebut

yang menjadi arena penelitian ini juga telah menjadi ting­

gi/baik ( Hadipranata, 1986 ). Bahkan seQara menyolok sek!

27

i

28

11 bahwa "peak month, ( puncak bulan p'enjualan yang ter -

tinggi ) perusahaan ini diperoleh pada bulan Mei 1986 se -

menjak perusahaan ini berdiri pada tahun 1975. Pada hal si -tuasi perekonomian baik global, regional, maupun lokal ku­

rang menguntungkan, ditambah lagi justru persaingan dengan

perusahaan sejenis semakin hebat.

Maka kemungkinan besar pen~bahan perlakuan tersebut

yaitu penyubur tugas (job enrichment) bagi para karyawan

akan lebih memperkuat posisi " peak month " yang mapan,

komulatif, dan lestari.

C'. Saran

Menyadari akan arti-guna penyuburan tugas ( job en -

richment ) bagi profisiensi kerja karyawan yang berkohesi -

vitas, maka seyogyanya setiap karyawan diperhatikan penyu -

buran tugas apa yang layak diberikan kepadanya sesuai de

ngan prosedur dan aeuan Studi Gerak aan Walttu. ('SGW).

KmJSTAKAAN

~~nderson, A. B., 1975. Combined effects of interpersonal attraction and goalpath clarity on cohesiveness of task oriented groups. Journal 2! PersonalitY and So-cial PsychologY, 31, 68-75. . --

Biro ~~us~t .Statistik, 1982. ProYeksi Angltatan Kerja l.ru!Q­!":f~c~a Sarnpai Tahun ~ •• Jaltarta: BPS.

f:r<lm.~l ~ D., 1969. Interperoonal attraction, hostility, and porception. In J. Mills (Ed.), bJ?grimental Socj.al Psxcholo5Y, New York: MacMillan.

Britt J.. s. H., 1970. ~§ycho~ogicaJ. Experiments 1n Consur.H!!' ~ehavior, New ork: ohn Wiley & Sons., lnc.

Cartwright, D. & Zander, A., 1968. The Structural propor­ties of group: Introduction. In. P. Cartwright and A. Zander (Eds.). Group ~amiS§ Res$arch and Theory, ( 3rd. ed.), New York: · rpor.

~ron bach, L.J., 1970. Es§ential§ ~ Psys;holpgj.cal Testing New York: Harper & Row. ·

Dion, K., 1973. Cohesiveness as a determinant of in-group-cut-group bias. J~urnal g1 PersonalitY ~ Social Psvchology, 28, l 3-1?1.

F'estlngor, L., Schachter, s., dan Back, K., 1950. Soc:i.al Pressures 1n. Informtl Grpup: A Study g,i Humen ~"";;;ctq;s in Housing, New York: Harper.

~;:1:-:1Jr, B.V.H.J. 1971. Industrial an.d f)rennizat:fonal Psy-cholo~Ay, Tokyo: Kogakusha, Ltd. .

Goldner,r.K., and Ritti,R.R,, f972. Profesionalization as career immobility, American JOU£911 of sociolosl, 72, 489 ;oz. -

<Jordon, L.v., 1963. Research Briefs B,B surveL g.! Interper­sonal V•lues, Chicago : Science Researc Associates.

Gree, T., and Eric Langeard, 1,975. A C'roos National compa­rison of Consumer Habits and Innov,.tor aharacteris­tics, Journal 2! Marketing , 39, 29 - 47.

Jradipranata, A:.F., 1976. Spesialisasi dan Kepuasan Kerja terhadap, Rikkyo University, Tokyo.

29

- -- ---·· ··- -----------~-

Hadipranata, A.F., 1977. Effects Q! GtQU~ Identity gn ~­§Umer Choi. ce Behavior, Tokyo: Rildcyo University.

, 1980a. Uilai-n:tla~ Interaksj. Personil Sebacai lndikator Intecraei ~Tonamigran dalam Masya­rakat .9m1 A1lm Daerah Penertmon:m, Proyek PPSK-UGt~.

--~---~· !!"'!"'""..:.·~• 1980b .• Peraoan Kelompok Tidalt Resmi Ii,t­hadap Ting§ab ~ Me;114b ~ Mgmbel+ ijArang ~' Proyek PPPT-UGM, 1979/1980 NO; 0-101.

----------------• 1981a. KarAKter Masyarakat ~ Perbeda­!A Penampilannxa dalarn Ko,ypikasi ~ Pemasaran ~ Jaw a. Proyek DP3M No. 284 Pl'.f7DPPM741671980. .

--------~----~• 1982a. Interaksj. suami-Isteri Dalam ~-milib ,Wm }lengam'Qil Keputusao, Proyek PPPT-UGM, 1981/ 1982 No. 91/F.

-~--:~-' i9e2b. E~la:ti!alla.D KS2Dita.~~p~i N~l§lUi ~­lurap, Niag1 s11 Dperah IStimaw; YO'iiY8kBrta, Proyelt Ker-jcu;ama PPSK-UGM dan BKKBN Daerah ~stimewa Yogyaltarta.

__ __,... ___ __,~, dkk., 1985a. Penyusunan Kerangka Dasar Rencana Ind~ PengemRftngan Kepegawaiin Departemen ll£hubung§D R.I. Proyek Kerjasama Departornen Perhubung­an RI denganll'niversitas Gadjah Mada.

----~~--~~~' rutk., 1985b. Pengaruh.Penyebaran ~ ~­hadan Pri badi gan Masvaraltat .91 Juwf Tengah. Proyck Kerjasana BP7 awa Tengandengan n versitas Darul Ulum Islamic Center GUPPI Jawa Ten.gah.

, .A.F., 1986. Pengaruh K'ohesivitas Kerja ---t-er~hi-a!ll'"a~p-•pl'""rotisiensi Kerja K4U"yawan P.T. Pan Java

Bottling C'o. , semarang •

. ·-·-·-- ··- ..... ·------ '::-" ___ _ Hapner, H. D., 1966. 'fiycbo·logy: A;pnl1 ed ~ ~ mis1 .Work,

Prentice Hall, Inc., Englewood Cliffs, New Jersey.

Hidajat Nataatmadja, 1986. Membangun Ke!'mufa Semesta~ Kongres Ilmu Pengetahuan~asional . • akarta, 8 - 12 September. MAN I711.

Julian, J., Bishop, D., & Fiedler, F., 1966. Quasi-thera­peutic effects of intergroup competition. Journal Qi Personality.and Social Psychology, 2, 321-327.

Kikuchi, A'., 1972•·· "Giri" Japanese Interpersol Values ·, ~apan Anthropology Quarterly , 2, 31 - 45.

Kahn, R.I., et al, 1969. Organizational Wiey , New York.

··- - --~----.... ---------. ·- ·--··· ··---- ·- ---· ----~---.,----·.

31

Stress , 141 ,

Koentjarttn:lngrat, l974. Kebuday~an Men£alite1t .sW! Pemba-n,')unan, Jakarta: PT. Grame ia. ·

Kur:i.bayashi1 s., 1978. The Art of Japanese Management, 'l'he Mainicn1 Sbimbun Business Reyiew, 3, 36-45.

~ott, A.J., dan Lotti B.E., 1961. Group cohesiveness, com­r,1unication leve. and conformity. Journal .Q.f Abnorrqal ~ Social Psychology, ~. 408-412.

MRthenaon 1 G9 D., dan Gerard, HIB., 1966. The effects of se­veri'ty of initiation on 1 king for a group: A repli­

. Cc'ltion, Journa1 21: Exparimental Social Psychology, ~' 278-287.

Mimeographed Report, 1.964. 'J;'he. C'omple!C Problems ... ot Engineers in Industri, Operatiopal; Reaear<jh Q'orpora,$1o;, 1.7.

Moore, D.G., and Renck, R., 1969,The Professional Emplyoee in Industry, J4min1Jt9ring Reseatch IDS pevelopme;t 55, Irwin, HOmewoo • · '

Hyers, A., 1962. Team competition, success and the adjust­ment of group_members.. ~ournfi!l 9.1 Abnormal yg Social Psychology, ~. 325-332.

Niel !-fulder, 1978. Kgn§1~d~'ft .J.o.a rum. Pefb,gunan Nasio­~. Yogyakarta: a a a~n!VOrsi y ress.

Rabbie, J.M., Benoist, F. Oosterbaan, H. dan Visser, L., 1974. Differential power and effects of expected com­petitive and cooperative inter group attitudes. ~­nal 21 PersonalitY ~ Social Psychology, 2Q, 46-56.

Ritti, R.R., 1969. Work Goals ot Scientists and Engineers, Industrial Relations,. 7, 118- 131.

·-- -~ -- ~ ··----~~ -Rolteach, M., 1973. ~ Nature ~ Human Values. New Yorl:::

Free Press.

Sa1.'.sono, 3., 1984. P•3ndayagunaan Sumber Day a Man usia Balam Pemba.t?-gunan,. Seminar Intleren • Faltul t.as Telmologi In-dustrJ. UII, !ogyakarta. ·

s~~Ehore, E.E. & Tiffin, J., 1941. A Factor Analysis of an Industrial Merit Rating. Journal Q! Applied Psycholo­SJ,, 3, 21-27.

32

Shaw, M.E., 1964. Communication networks. In L. Berltowitz (Ed.), Advanc§s in Experimental Social PsYchology (Vol 1). New York: Academic Press.

---:---' 1971. Group dynamics-: The PsYchology 9.J. ·Small Group Behavior. New York: McGraw-Hill.

:::-:.,ch:1rto, 1984. Pidato Kenegarae.n Presiden RI. Jakarta: 16 1\gustus •

.Sudarsono, 1984. SeCond Interiuport §t~~~ sm Analysis Qi Supply An4 Demand ~ Level ___ bnipal Man~-wer 1n Indonesia, Proyek Kerjasanta Depd1kbud dan3Y Yogyakarta.

~)udomo 0·1enaker), 1984. Kualitas Tenaga Kerja Indonesia dalam Menyongsong Repelita, Cer;mab, Jombang UNDAR.

'>'hll~er, M., 1968. Organization types, rites of incorporat­ion and group solidarity: A study of fraternity hell w.-,l!t. D;I.ssertation Abstracts, .a2 (2-A) 689-690.

Wyatt, s., & Fraser, J.K., 1979. The Eff.cts of Monotony in Work. Ipdustrial ijealth Research 19trd, .56, 43.

Wyer, R.s. Jr., 1'966. Effects of 1Dcent:l.ve to perform well, group attraction and group accept~1ce on conformity in a judgmental task. Joufnal 21 Pera9pali ty !Wl Social PsYchology, 4, 21 - 2 •

Yoshide, T., 1968. SanSYO Sh1nr1gaku, Tokyo : JMC.

, I .. I

33

STUDIO YOGVAYASA LABORATORIUM SUMBERDA Y A MANUSIA

Alamat : Jl. Tapakdara Ct-X/6, Karangasem Baru, Yogyakarta Telp via : 86305

(tanpa I dengan kondisi)*

PROFISIENSI KERJA

Nama .............................. Kelamin ( L I P)* Unit .............................. Bag ian ..............................

1. SEHAT, kondisi mental/fisik tidak terganggu.

2. SABAR, mampu mengendalikan diri (e~tosi). )**

) 3. SADAR DJRI, mampu menemp~t~an diri pada posisinya.

(

(

( 4. PERCA Y A DIRI, yakin akan ~e~1ainpuan diri sendiri. ( )

5. UAfAI DIPERCA Y A, bert~rigiungjawab at as kewajiban dan haknya. ( )

)

6. T AHU TUG AS, menghayati akan pekerjaan yang diembannya. ( )

7. KREATIF, aktif dan beride yang·dinamis-konstn.iktif. ( )

8. MANDIRI, mampu dan menguasai tugasnya sendiri. ( )

9. EFISIEN, mampu memanfaatkan tenaga dengan. baik. ( )

10. EFEKTIF, mampu mepjangkau hasll-guna yang tepat. ( )

11. SUPEL BERGAUL, mampu dan suka bergaul dengan siapa saja. ( )

12. BERSAHABAT, beritikat baik dalam berkawan. ( )

13. ·. TERBUKA, bersikap suka menerima koreksi dari orang lain. ( )

14. MENGHARGAI ORANG LAIN. suka menghormati hak azasi orang. ( )

15. KOOPERATIF, suka mengisi kekurangan orang lain, dan siap menerima kelebihan orang lain. ( )

--------------

* Coretlah yang tidak perlu.

•• lsilah dengan angka :

I = kurang, 2 = sedang,

. 3 = baik, atau 4 = baik sekali.

Tanggal, Penilai,

Cetakan ke - 1

PASTALITSOS CPaket Statistik Penelitian Sosial) Rancangan Caapuran 1-Jalur x 2-faktor (Anava SA> Editor : Sutrisno Hadi dan Seno Paaardiyanto Univtrsitas 6adjah "ada, Yogyakarta, Indonesia Versi 96/IBM; Hak Cipt~ (c) 1986 Dilindungi UU

==================================:::::::::::::::

aaa Peneliti : Asip Hadipranata 'aaa Ltabaga : Psikologi UG" o•puterisasi : 26 Agustus 1987

, ama BHkas R~kaun : asip

ama Ubahan Cuplikan A : Keloapok

lasifikasi A 1 : Kontrol lasifikasi A 2 : Percobaan

aa Faktor Ulangan 8 : Aspek Pribadi •a Faktor B 1 : Pengukuran Awa! aa faktor 8 2 : Pengukuran Achir

U ahan Cuplikan <A> = Ubahan Noaor : 7

F ktor Ulangan B 1 = Ubahan Noaor : I r ktor Ulangan B 2 = Ubahan Noaor : 4

tt lABEL DATA : asip

=======================================

Kasus A B 1 B 2 Tot B

---------------------------------------1 2 3 4 5

6 7 8 9

10

t1 12 13 14 15

16 17 18 19 20

21 22 23 24 25

26 27 28 29 30

1 1 1 1 1

2 2 2 2 2

2 2 2 2 2

2 2 2 2 2

13 14 17 11 16

17 16 15 14 13

16 17 1t 16 13

15 13 12 9

11

9 12 15 14 12

17 14 16 1t 15

13 13 17 10 16

15 14 14 13 13

14 15 10 15 12

19 18 17 18 19

17 16 19 18 17

19 18 19 18 19

26 27 34 21 32

32 30 29 27 26.

30 32 21 31 25

34 31 29 27 30

26 28 34 32 29

36 32 35 29 34

=======================================

35

TABEL STATISTrK

I

========================================================================

N sx sxx Ruata S.B.

----~--. ·----------------------------------------------------------------A 1 A 2

30 30

423 466

6085 7526

14.100 15.533

2.006 3.096

------------------------------------------------------------------------8 1 8 2

30 30

414 475

5874 7737

13.800 15.833

2.315 2.684

------------------------------------------------------------------------A t 8 1 15 219 3257 14.600 1.993 A 1 B 2 15 204 2828 . 13.600 1.890 A 2 8 1 15 195 2617 13.000 2.338 A 2 8 2 15 271 4909 18.067 0.929

------------------------------------------------------------------------Total 60 889 13611 14.817 2.705

======================================================================== ·-·- ··-· -- ····- -· ---------- -----.. -------- .....

TABEL RINSKASAN ANALISIS VARIANSI SA

=========================================================================

JK db RK r p

-------------------------------------------------------------------------ANTAR S 206.483 29

Antar A 30.816 30.816 4.912 0.033

Ralat 175.667 28 6.274

-------------------------------------------------------------------------I

DALAl! 232.500 30

Antu B 62.017 62.017 53.484 o.ooo IntH AS 138.017 138.017 119.028 0.000 Ra!at d 32.467 28 1.160

-------------------------------------------------------------------------TOTAL

=========================================================================

36

c~tai::H1 ,. .. - I

UJH ANTAR A

======================================

Sumber p -----------------~--------------------

A 1 - A 2 -2.216 0.033

;:::==================================

UJ!-t ANTAR B

======================================

p --------------------------------------B 1 - B 2 -7.3!3 o.ooo

======================================

~ATRIKS UJI-~ ANTAR AB

============================================

A,B 1 ' 1 I , 2 2 1 1 2 1 2

--------------------------------------------

' I I

p

")

' p

2 1 2 p

o.ooo 1.1)1)1)

-2.543 0.0!6

2.543 0.016

0.000 1. 000

-4 .1)69 -1. 526 :),1)1)1 0.135

3.817 o.ooo

11.360 o.ooo

4.069 0.00!

-8.817 o.ooo

1. 526 -11.360 0.135 o.ooo

o.ooo -12.886 1.000 o.ooo

12.886 o.ooo

o.ooo 1.000

============================================

Cetatan kt - 1

UJI-t ANTAR A PADA TIAP B

==============================

Suaber 8 1 B 2 ------------------------------

A 1 - A 2 p

l. 948 0.058

'

-7.935 o.ooo

==============================

UJI-t ANTAR B PADA TIAP A

==============================

Suaber A 1 A 2

------------------------------

8 1 - B 2 p

0.134 0.891

-0.616 0.554

==============================

37

Cetakan k~ - 1

PASTALITSOS <Paket Statistik Penelitian Sosial) Rancar.;an Campuran 1-Jalur x 2-raktor (Auva SA> Editor : Sutrisno Hadi dan Seno Pa1ardiyanto Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, lndonesia 'Jtrsi 86/IBM; Hak Cipta (c) 19S6 Dilindungi UU

==================================================

Nama f·~~~!iti : ~.sip Hadipranata ~a:a L~=t1~a : Psikolo;i UGM Komput~risasi : 26 Agustus t9S7

Nama B~rkas Rekaman : asip

Nama Ubahan Cuplikan A : Kelo1pok

K!a:;i fikasi A 1 : Kontrol Klasifikasi A 2 : Percobaan

Nama Faktor Ulangan 8 : Aspek Tugas NaM~ Faktcr B 1 : Tes Awal Na~a Faktor B 2 : Tes Akhir

Ubahan Cuplikan (A) = Ubahan No1or : 7

Fakt•)r Ulangan 8 I = Ubahan No1or : 2 Fakb'r Ulangan 8 2 = Ubahan No1or : S

tS TABEL DATA : asip

=======================================

Kasus A 8 1 B 2 Tot B

---------------------------------------

2 3 4 5

6 7 S 9

10

11 12 13 14 IS

16 17 18 19 20

21 22 23 24 25

26 27 2S 29 30

1 1 1 1

. 1

1 1

I 1 1 I

1 } t I l

2 2 2 2 2

2 2 2 2 2

2 2 2 2 2

14 13 16 15 12

16 14 16 16 12

15 16 12 17 13

13 14 11 9

10

10 11 11 15 15

16 12 13 11 14

13 13 IS 14 12

15 13 14 14 11

13 14 11 15 11

19 20 19 18 17

18 18 17 20 19

20 1S IS 17 IS

27 26 31 29 24

31 27 30 30 23

2S 30 23 32 24

32 34 30 27 27

28· 29 28 35 34

36 30 31 28 32

=======================================

38

TABEL STATISTIK

========================================================================

A ! A 2

B 1 e 2

N

31)

30

30 30

sx

415 461

402 474

sn

5823 7439

5526 7736

Rtrita

13.833 15.367

13.400 15.800

s.a.

1.655 3.440

2.154 2.868

-----------------------------------------------------------------------~

n ! 9 I I~ 217 3191 14.467 1.668 . 9 2 ~~ 198 2642 13.200 1.376 -. . •"

.t •• , e 1 !S 185 2345 12.333 2.055 . .~ ~

A 2 B : 15 276 5094 18.400 1.020

60 876 13262 14.600 2.806

========================================================================

TABEL RINGKASAN ANALISIS VARIANSI SA

:::::::::::::::::::::=======================================z============

SornbH JK db RK r p

ANi .:.R 3 !64.400 29

35.268 35.268 7.647 0.010

Ral at 129.133 28 4.612

DA'J" 308.000 30

86.400 86.400 121.364 o.ooo

Inter AB 201.666 201.666 283.273 o.ooo

Ralat d 28 0.712

TOTAL 472.400 59

=========================================================================

39

UJH ANfAP. A

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Sumber p --------------------------------------

t.!-A2 -2.765 0.010

::::::::::::======================J===

UJH AtnAr. B

~:====~=============·==•===========··=

p --------- ·--··----··----~---------------

B ! - B 2 -11.016 o.ooo

======================================

Cetikan ke - 1

~ATRIKS UJI-t ANTAR AB

==-===~======================================

A1 B 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2

--------------------------------------------• ' I

p

1 I ')

p

..,

.. '

'• I

0.000 !.000

-4.111 0.001

4.111 0.001

o.ooo 1.000

-6.924 -2.813 0.000 0.009

!2. 7£7 0.000

!6.878 0.000.

6.924 -12.767 0.000 0.000

2.813 -16.878 0.00'3 o.ooo

o.ooo -19.691 1.000 0.000

19.691 0.000

o.ooo 1.000

============================================

Cthtan h • t

UJI ·t AHTAR A PAOA TIAP B . ............................ . Su1btr B 1 B 2

------------------------------

A 1 - A 2 p

3.016 -11.360 0.006 0.000

==============================

UJJ·t ANTAl B PADA TIAP A

A 1 A 2 ------------------------------

B 1 - B 2 p

0.173 0.859

-0.747 0.526

==============================

40

41 Cttakan kt - 1 U TABEL DATA : asip

PASTALlTSOS <Pah\ SlaUsUk Ptntlithn So-sial' ::2::::=:s:=~~2=========~====:=========

P.ancant~n Calpuran t-Jalur ' 2•rak,or CAntYI SA> l•ttor 1 lvtritno Madi dan ltno Paaardlyanto Kuus . A 8 1 8 2 Tot 8 Uni wsi tas Gadjah Kada, Vogyahrt'a, lndonnia

J------~-------------------------------Versi 86/IBK; Hak Cipta (c) 1986 Dilindungi UU 1 13 12 25

================================================== ., 1 12 11 23 ..

3 1 18 17 35 Nama Peneliti : Asip Hadipranata 4 1 13 12 25 Nan Leabaga : Psikologi UG" 5 1 16 14 30 Ko•puterisasi : 26 Agustus 1987 6 1 16 15 31

'l.l!;,.i ilH h; RE-kaean : a sip 7 1 14 13 27 8 1 13 13 26 llama Ubahan Cuplikan A : Kelo11pok 9 1 16 15 31

10 . 1 15 13 28 f:lasifikasi A 1 : Kontrol Klasi fHa:;i A 2 : Percobaan 11 1l tO 21

12 15 12 27 Nama r akt or Ul angan B : Aspek Sosi al 13 12 10 22 Naraa faUor B 1 : Keadaan Awal 14 16 13 29 Nua faktor B 2 : Keadaan Akhir 15 11 11 22

Ubahan Cuplikan CAl = Ubahan No1or : 7 16 2 14 19 33 17 2 11 18 29 Faktor Ulangan B 1 = Ubahan N•JIOT : 3 18 2 9 17 26 Faktor Ulangan B 2 = Ubahan No1or : 6 19 2 11 18 29 20 2 13 18 31

21 2 12 18 30 22 2 12 18 30 23 2 12 18 30 24 2 16 19 35 25 2 12 18 30

26 2 17 20 37 27 2 16 19 35 28 2 15 19 34 29 2 15 19 34 30 2 15 18 33

=======================================

TABEL STAT!STIK

lllllll:llliCIIIIII:I:iiii:IIIIIIIIIIIIIIIIIIICIIIIllllllll:ll:ll&lllllllllllllll&lllilllll=llll

~I sx sxx Rtnh S.8.

·- ····-······-····--··-·-------------------------------------------------

A ! A 2

30 30

402 476

5516 7826

13.400 1~.867

2,075 3.019

···---------------------------------------------------------------------

30 30

411 467

5771 7571

13.700 15.567

2.163 3.169

-----~------------------------------------------------------------------

A 1 ~ ! 15 211 3031 14.067 2.048 ~ . A 1 p ~ !5 191 2485 12.733 1.879

A : ~ : 1'5 200 2740 13.333 2.211 A 2 E : 15 276 5086 18.400 0.712

---------···-----------------------------------------------------~-------

Total 60 878 13342 14.633

========================================================================

TABEL RINGKASAN ANALYSIS VARIANSI SA

=========================================================================

Surnb er JK db RK r p

4NW' S 262.934 29

Ant.r A 'H.267 91.267 14.886 0.001

Pa! at 171.667 28 6.131

-------------------------------------------------------------------------

DALAM 231.000 30

Ant a r l' 52.268 52.268 58.228 0.000

153.599 153.599 171.115 0. 000

hlat d 25.134 28 0.898

TOTAL 493.934 59

=========================================================================

42

UJ 1-t AIITAR A

::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

t p

A ! - A 2 -3.858 0.001

======================================

UJi-t ANTAR B

======================================

Sumber p

E 1 - B 2 -7.631 0.000

:::::::::::::::::=====================

::~talan ke - 1

~ATRIKS UJH ANTAR AB

============================================

A,B 1 ' 1 1 1 2 2 1 1 2 I 2

--------------------------------------------

' ' . p

• ' 2

1

'

~· " I

0.000 1.000

-3.854 0. f)!)!

-1.120 0.041

3.854 0.001

0.000 1.000

1.734 0.090

2.120 -12.526 0.041 o.ooo

-1.734 -16.380 0.090 0.000

0.000 -14.645 1. 000 o. 000

!2.526 16.380 14.645 o.ooo 1.000 0.000 0.000 0.000

~===========================================

Cetakan kt - 1

UJI-t ANTAR A PADA TIAP B

==============================

Suabtr

A lt- A 2 p

B l B 2

0.910 -10.555 0.626 0.000

==============================

UJl-t ANTAR B PADA TIAP A

==============================

B 1 - B 2 p

A 1

0.189 0.949

A 2

-0.604 0.562

=·============·================

43

Cetakan ke - 1

PASTALITSOS (Paket Statistik Penelitian Sosial> Rancangan Caepuran 1-Jalur x 2-faktor (Anava SA> Editor : Sutrisno Hadi dan Seno Paaardiyanto Universitas Gadjah Hada, Yogyakarta, [ndonesia Versi 86/IBH; Hak Cipta (c) 1986 Dilindungi UU

==================================================

Naea P~neliti : Asip Hadipranata Naea leebaga : Psikologi UGH Ko1puterisasi : 26 Agustus 1987

Nau BHkas Rekaun· : asip

Naea Ubahan Cuplikan A : Keloapok

Klasifikasi A 1 : Kontrol Klasifikasi A 2 : Percobaan

Naea faktor Ulangan B : Profisiensi Ker ja Naraa faktor B 1 : Status Awal Nama faktor B 2 : Status Akhir

Ubahan Cuplikan (A) = Ubahan No~or : 7

Faktor Ulangan B t = Ubahan Nomor : 8 faktor Ulangan B 2 = Ubahan Noaor : 10

44

tt TAIEL DATA : asip

==================================:====

Kasus

t 2 3 4 5

6 7 8 9

10

11 12 13 14 15

16 17 18 19 20

21 22 23 124 25

26 27 28 2'3 30

A

l 1 l l 1

1 1 1 1 1

2 2 2 2 2

2 2 2 2

2 2 2 ., 2

e 1

40 39 51 39 44

49 44 44 46 40

42 48 35 49 37

42 38 32 29 34

31 35 38 45 39

so 42 44 37 44

B 2 Tot ·a

38 37 49 36 42

45 40 41 42 37

37 41 31 43 34

57 56 53 54 54

53 52 54 57 54

59 55 56 54 55

78 7~

too 75 86

94 84 85 sa 77

79 89 66. 92 71

99' 94 85 83 88

84 87 92

102 93

1 c·; ~7

100

==========~===========~====~===========

TABEL STAT!STrK

====================================================·===================

SurabH N sx sxx Rerata s.a.

--------··---------------------------------------------------------------

A 1 A 2

B 1 B 2

A 1 A 1

A 2 A 2

B 1 B 2

a 1 e 2

Total

30 30

30 30

15 15

15 15

60

1240 1403

1227 1416

647 593

580 823

2643

51~60 68113

51141 68932

28231 23729

22910 45203

120073

41.333 46.767

40.900 47.200

43.133 39.533

38.667 54.867

44.050

4.853 9.128

. 5.647 8.360

4.646 4.365

5.676 1. 784

7.798

========================================================================

TABEL ~!NSKASAII ANALISIS VARIANSI SA

=========================================================================

Su;ubtr JK db RK r p

ANTAR S 1,427.352 29

Antar A 442.820 442.820 12.594 0.002

Raiat 984.531 28 35.162

DALAM 2,221.500 30

Antar B 595.352 595.352 106.853 0.000

Inter AB 1,470.141 263.858 0.000

156.008 28 5.572

TOTAL 3,648.852 59

=========================================================================

45

Gt!takan ke - I

UJI-t A~ITAR A

::=:::::::::::::::::::::::::::::::::::

SumbH t p

A 1 - A 2 -3.549 0.002

==~==========~========================

UJH ~t-ITAR B

====================================== '

t p

B I - B 2 -10.337 0.000

===~=~================================

C~t~kan h - I

ftATRIKS UJI-t ANTAR AB

============================================

A,B 1 '

1 1 1 2 2 1 1· 2 1 2

----··--·----·---------------------------------. 1),(;1)0 4.177 5.182' -13.613 I • p 1.000 o.ooo o.ooo o.ooo .. -4.177 o.ooo 1.006 -17.790 ' .. p 0.000 1.000 0.325 0.000

2 ' ! -5.182 -1.006 o.ooo -18.795 p 0.000 0.325 1.000 o.ooo

2 ' 2 13.613 17.790 18.795 o.ooo p 0.000 o.ooo 0.000 1.000

============================================

, .

Cttahn kt - 1

ijJH -AKW A PAOA TIAP B

-==============•===============

Su1ber

A 1 - A 2 p

8 1 8 2

2.278 -12.169 0.029 0.000

==··=====~===============·=·==

UJI-t ANTAR B PADA TIAP A

==============================

Su1ber A 1 A 2

------------------------------

8 1 - B 2 p

1

0.163 0.867

-0.649 0.533

==============================

46