presentasi risk assessment of lng carrier

8/12/2019 Presentasi Risk Assessment of Lng Carrier

1/38

RISK ASSESSMENT OF

TRANSPORTASI LNG CARRIER

STUDI KASUS SIMENGGARIS ~ TANJUNG BATU

January 27, 2014

Putut Panji Utomo

4111.204.002

UJIAN AKHIR TESIS

PASCA SARJANA FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN

ITS SURABAYA


2/38

PASCA SARJANA FTK ITS

PENDAHULUAN

Akibat harga minyak dunia yang naik menyebabkan harga BBM

meningkat sehingga LNG sebagai alternative bahan bakar yangekonomis dan ramah lingkungan

Sebagai respon kebutuhan bahan bakar di beberapa pembakit listrik di

Kalimantan timur.

Gas sebesar 25 MMSCFD akan dirubah menjadi LNG di Simenggaris

dan akan di supply ke tanjung batu menggunakan LNG Carrier.

2


3/38


LNG SUPPLY CHAN

3

PENDAHULUAN


4/38

PASCA SARJANA FTK ITS4

Simenggaris(Sembakung Block)

Tanjung Batu

Power Plant

BatakanPower Plant

PETA LOKASI

PENDAHULUAN

Sumber Gas : PertaminaMedco Simenggaris

Total Gas : 25 mmscfd

Power plant : Tanjung batu dan batakan

Planning operation Q1 2016

Kapasitas kapal : 4000 m3


5/38


ALTERNATIF-1

3.6746o -LU

117.5220 - BT

ALTERNATIF-2

3.6658o - LU

117.5352o -

BTTURAP BETON

PENDAHULUAN

PETA RENCANA LOKASI MINI LNG PLANT DAN LNG TERMINAL

Lokasi LNG terminal


6/38


PENDAHULUANGENERAL ARANGEMENT SMALL LNG SHIP SHINJI MARU

LPP : 80,3 M

B : 15,1 M

T : 4,171 M

DEPTH : 7 M


7/38


PERUMUSAN MASALAH

Bagaimana mengaplikasikan risk assessment pada pengeoperasianLNG Carrier.

Hal-hal apa saja yang dapat menimbulkan risiko pada pengoperasian

LNG Carrier saat proses loading unloading.

Risiko apa saja yang akan terjadi pada operasional LNG carrier saat

proses loading unloading.

Apa saja rekomendasi yang akan diberikan kepada owner dan

operator LNG Carrier dari hasil risk assessment terkait dengan risiko

yang terjadi dan hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum mengambilkeputusan.


8/38


BATASAN MASALAH

Risiko-risiko yang akan diukur adalah risiko yang mungkin terjadimengenai ledakan dan kebakaran pada LNG carrier.

Risiko yang dianalisa adalah operasi LNG carrierpada saat proses

loading unloading.

8


9/38


TUJUAN TESIS

Mendapatkan informasi mengenai hal-hal yang dapat menimbulkanrisiko pada operasi LNG Carrier

Mendapatkan informasi tentang resiko yang akan terjadi pada

beroeprasinya LNG carrier

Mendapatkan rekomendasi yang akan diberikan kepada owner dan

operator LNG Carrier dari hasil risk assessment terkait dengan risiko

yang terjadi dan halhal yang perlu diperhatikan sebelum mengambil

keputusan

9


10/38


METODOLOGI PENELITIAN

10

Mulai

Data dan

Studi Literatur

Perumusan Masalah

Analisa HAZID

Analisa frekuensi

Analisa konsekuensi

menggunakan

ALOHA

Risk Matrix

Risiko dapat diterima

Mitigasi

Kesimpulan dan

Saran

Selesai

Tidak

Ya

Deskripsi sistem

Loading Unloading

LNG Carrier

Jurnal

Buku

Internet

Manual

Preparation

Starting process

Finishing process

Menurunkan

Frekuensi

Menurunkan

Konsekuensi

Analisa kerugian:

Lingkungan

Ekonomi

Human safety

Data DNV

Data LNG Risk

based safety

Lyse LNG

report

BNPB no 2, 2012


11/38


Hazard

Identification

Frekwensi Konsekuensi

Risk Matrix

Mitigasi

BNPB AnalisaResiko

ANALISA DATA PROCESS

No

Yes


12/38


Loading Process

12

ANALISA DATA

Line Cooling down (ship)

MLA Connection (include leakage test)

Line Colling Down (Jetty to terminal)

Bulk Loading


13/38


Unloading Process

13

ANALISA DATA

Line Cooling down (internal ship)

MLA Connection (include leakage test)

Line Colling Down (Jetty to terminal)

Bulk Loading


14/38


ANALISA DATA

14

HAZARD IDENTIFICATION (HAZID)


15/38


ANALISA DATA



16/38


ANALISA DATA



17/38


ANALISA DATA



18/38


ANALISA DATA

SKENARIO


19/38


ANALISA DATA

NILAI FREKUENSI SKENARIO

Penentuan nilai PI berdasarkan : (SAFEDOR-D-4.3.1-2005-11-29-LMG-HAZID LNG Tankersrev-03, 2005)


20/38


Skenario Pool Fire (Meter) Bleve (Meter)

Loading

Skenario 1 (LS1) 19 2200


Skenario 3 (LS3) 51 38Skenario 4 (LS4) 52 55

Unloading

Skenario 1 (US1) 23 3100





ANALISA DATA

HASIL RUNNING SOFTWARE UNTUK KONSEKUENSI PEMODELAN


21/38


ANALISA DATA

KONSEKUENSI PEMODELAN

Nama

Skenario

Lokasi CI tertinggi

Total cargo

release

(m3)

CIHuman

SafetyCI

Dampak

lingkungan

(radius)

CI

Dampak

Ekonomi

(cargo

losses)

C

I

Dampak

efek

terhadap

kapal

CI

Dampak

sekitar (3rd

party)

CIFatalities

(jiwa)

Loading

Skenario 1 Cargo tank 5 1250 5

large

number of

fatalities

5 2,2 Km 5

total biaya

kerugian

545.000

USD

5

kapal akan

ikut

meledak

5 - 5 >18

Skenario 2

Jetty

(loading

arm failure)

2 0.5 2

multiple or

severe

injuries

2 262 m 1

total biaya

kerugian

109.16 USD

1

bisa

diperbaiki

di kapal

1 - 4 2

Skenario 3

Jetty

(loading

arm drain

release)

1 0.25 1

single or

minor

injuries

1 175 m 1

total biaya

kerugian

54.58 USD

1

bisa

diperbaiki

di kapal

1 - 4 2

Skenario 4

jetty (PSV)

rupture 1/3

OD

3 2 3

Single

Fatality or

severe

injuries

3 351 m 1

total biaya

kerugian

436.65

USD

1

bisa

diperbaiki

di kapal1 - 4 2

Penentuan nilai CI berdasarkan : (SAFEDOR-D-4.3.1-2005-11-29-LMG-HAZID LNG Tankersrev-03, 2005)


22/38


ANALISA DATA

KONSEKUENSI PEMODELAN

Nama

Skenario

Lokasi CI tertinggiTotal cargo

release

(m3)

CIHuman

SafetyCI

Dampaklingkungan

(radius)

CI

Dampak

Ekonomi

(cargo

losses)

C

I

Dampak

efek

terhadap

kapal

CIDampak

sekitar (3rd

party)

CIFatalities

(jiwa)

Unloading

Skenario 1

Storage

tank

(terminal)

5 4000 5

large

number

of

fatalities

5 3,1 km 5

total

biaya

kerugian

873.290

USD

5 - 1

PLTGU

ikut

meledak

5 >18

Skenario 2Cargo

tank ship5 1250 5

large

number

of

fatalities

5 757 m 5

totalbiaya

kerugian

545.000

USD

5

kapal

akan ikut

meledak

5

PLTGU

ikut

meledak

5 >18

Skenario 3

jetty

loading

arm

failure

2 0.5 2

multiple

or severe

injuries

2 191 m 1

total

biaya

kerugian

109.16

USD

1

bisa

diperbaiki

di kapal

1 - 1 2

Skenario 4

jetty

loading

arm drain

release

1 0.25 1

single

fatality or

multiple

severe

injuries

1 217 m 1

total

biaya

kerugian

54.58 USD

1

bisa

diperbaiki

di kapal

1 - 1 2

Penentuan nilai CI berdasarkan : (SAFEDOR-D-4.3.1-2005-11-29-LMG-HAZID LNG Tankersrev-03, 2005)


23/38


Skenario PI CI

Loading





Unloading


Skenario 2 (US2) 1 5Skenario 3 (US3) 2 2



23

ANALISA DATA

PI VS CI


24/38


Risk Matrik

24

PI Probability

Consequence/Severity

1 2 3 4 5

Minor Significant Severe Catastrophic Disastrous

8 Very Frequent 9 10 11 12 13

7 Frequent 8 9 10 11 12

6 Probable 7 8 9 10 11

5

Reasonably

Probable 6 7 8 9 10

4 Little Probable5 (LS3)(US4) 6 7 8 9

3 Remote 4 5 6 7 8

2 Very Remote 3

4(LS2)

(US3) 5 6 7 (US1)

1 Extremely Remote 2 3

4 (LS4)

(US5) 5

6 (LS1)

(US2)

LS : Loading Skenario

US : Unloading Skenario

(Document Id. SAFEDOR-D-4.3.1-2005-11-29-LMG-HAZID LNG Tankersrev-03, 2005)


25/38


Skenario Mitigasi

Loading

Skenario 1(PI:1, CI:5) - Terjadinya overfilling pada kargo kapal diakibatkan karena beberapa

sistem tidak berfungsi dengan baik, seperti level switch, level glass, ESD

system, pada LNG carrier dll

- Untuk mengurangi terjadi kejadian overfilling hendaknya sistem

otomatisasi harus dipasang mengingat berbahayanya resiko yang akan

terjadi- Dipasangnya level switch sebagai indikator level yang berfungsi sebagai

otomatisasi peringatan alarm level bila sudah mencapai posisi HH (high

high) dan juga LL (low-low) pada cargo tank

- Level switch tersebut harus dihubungkan dengan sistem ESD mengingat

bila terjadi batas maksimum level maka ESD akan menutup dengan

sendirinya

- Selain itu juga bisa dipasang level glass untuk memudahkan crew atau

operator mengetahui level dari tangki secara manual

- Pelatihan dan training kepada crew kapal harus dilakukan guna

mengurangi terjadinya kecelakaan kerja

- Crew wajib mengikuti standart operating prosedur

25

ANALISA DATA


26/38


Skenario Mitigasi

Loading

Skenario 3(PI : 4, CI: 1)

- Jetty loading arm drain ini digunakan untuk mengurangi terjadinya over

pressure ketika loading arm akan didisconnected

- Untuk itu perlu diikuti beberapa prosedur sesuai dengan SOP yang sudah

ada

- Pelatihan dan training perlu dilakukan untuk melatih kemampuan crewdan operator

ANALISA DATA


27/38


Skenario Mitigasi

Unloading

Skenario 1(PI: 1, CI: 5)

- Terjadinya overfilling pada storage tank di terminal diakibatkan karena

beberapa sistem tidak berfungsi dengan baik, seperti level switch, level glass,

ESD system dll.

- Untuk mengurangi terjadi kejadian overfilling hendaknya sistem otomatisasi

harus dipasang mengingat berbahayanya resiko yang akan terjadi- Dipasangnya level switch sebagai indikator level yang berfungsi sebagai

otomatisasi peringatan alarm level bila sudah mencapai posisi HH (high

high) dan juga LL (low-low) pada cargo tank

- Level switch tersebut harus dihubungkan dengan sistem ESD mengingat bila

terjadi batas maksimum level makan ESD akan menutup dengan sendirinya


operator mengetahui level dari tangki

- Pelatihan dan training kepada crew kapal harus dilakukan guna mengurangi

terjadinya kecelakaan kerja


ANALISA DATA


28/38


Skenario Mitigasi

Unloading

Skenario 3

- Terjadinya depressuriser pada cargo LNG carrier dikarenakan tidak

bekerjanya system alarm LL (low low) pada kargo kapal, dan juga tidak

berfungsinya sistem ESD pada kapal dll

- Untuk mengurangi terjadi kejadian overfilling hendaknya sistem otomatisasi

harus dipasang mengingat berbahayanya resiko yang akan terjadi

- Dipasangnya level switch sebagai indikator level yang berfungsi sebagai

otomatisasi peringatan alarm level bila sudah mencapai posisi HH (highhigh) dan juga LL (low-low) pada cargo tank

- Level switch tersebut harus dihubungkan dengan sistem ESD mengingat bila

terjadi batas maksimum level makan ESD akan menutup dengan sendirinya


operator mengetahui level dari tangki.

- Pelatihan dan training kepada crew kapal harus dilakukan guna mengurangiterjadinya kecelakaan kerja

- Pemasangan gas detector untuk mendeteksi bila terjadi kebocoran pada

tangki kargo kapal.


ANALISA DATA


29/38


Skenario Mitigasi

Unloading

Skenario 3

- Jetty loading arm drain ini digunakan untuk mengurangi terjadinya over

pressure ketika loading arm akan didisconnected

- Untuk itu perlu diikuti beberapa prosedur sesuai dengan SOP yang sudah ada

- Pelatihan dan training perlu dilakukan untuk melatih kemampuan crew dan

operator

ANALISA DATA


30/38


Start

Perumusan Masalah

Data dan Studi

litertur

Index KerugianIndex Penduduk

(operator) terpaparIndex Ancaman Index Kapasitas

Tingkat kerugian Tingkat Ancaman Tingkat Kapasitas

Tingkat RisikoBencana

Analisa Risiko

Analisa Komponen

ANALISA DATA

Flow Chart Analisa Resiko BNPB


31/38


Indeks Ancaman : Tinggi termasuk industri besar (Oil and Gas)

Indeks Penduduk Terpapar :

Simenggaris :Rendah< 500 jiwa/km2

Tanjung batuRendah< 500 jiwa/km2

Indeks Kerugian

Simenggaris :Tinggikarena mengenai LNG Plant dg investasi > 300 M

Tanjung batuTinggi karena mengenai power plant, regasification > 1 T

Indeks KapasitasTinggikarena SOP dan safety plan tersedia

31

ANALISA DATA


32/38


Tingkat Ancaman Indeks Penduduk Terpapar

Rendah Sedang Tinggi

IndeksAncaman

Rendah

Sedang

Tinggi X

32

Tingkat Kerugian Indeks Kerugian


TingkatAncaman

Rendah

Sedang

Tinggi X

Tingkat Ancaman

Tingkat Kerugian

Tingkat Ancaman Tinggi

Tingkat Ancaman Sedang

Tingkat Ancaman Rendah

Tingkat Kerugian Tinggi

Tingkat Kerugian Sedang

Tingkat Kerugian Rendah

ANALISA DATA


33/38


Tingkat Kapasitas Indeks Kapasitas


IndeksAncaman

Rendah

Sedang X

Tinggi

Tingkat RisikoBencana

Tingkat Kapasitas


TingkatKerugian

Rendah

Sedang

Tinggi X

Tingkat Kapasitas

Tingkat Resiko Bencana

Tingkat Kapasitas Tinggi

Tingkat Kapasitas Sedang

Tingkat Kapasitas Rendah

Tingkat Resiko Bencana Tinggi

Tingkat Resiko Bencana Sedang

Tingkat Resiko Bencana Rendah

ANALISA DATA


34/38


ANALISA DATA

34

ANALISA KERENTANAN (BNPB no 02 tahun 2012)

Matrix Suplemen Peta Resiko BencanaNo Kabupaten/

kecamatan/kelurahan

Jenis ancaman Tingkat resiko Ancaman

Kerentanan

KapasitasKeterpaparan

jiwa(org)Harta benda

(Rp)Lingkungan

(Ha)

1 Tanah Mera KegagalanTeknologi(Ledakan)

Tinggi - 31 >1 T >2,2 Km 2

2 Tanjung Batu KegagalanTeknologi(Ledakan)

Tinggi - > 50 >1 T >3,1 Km 2


35/38


KESIMPULAN DAN SARAN

Beberapa kejadian yang menjadi risiko utama pada saat LNG carrier melakukan proses loading

unloading di terminal pengisian dan penerima LNG di simenggaris dan di tanjung batu adalah

ledakan,dan Pool fire

Ledakan yang terjadi adalah berupa BLEVE (Boiling Liquid Expanding Vapour Explosion). Kebakaran

yang terjadi adalah pool fire.

Dari penelitian ini didapatkan beberapa frekwensi yang sering terjadi yaitu terjadinya over pressureyang menyebabkan PSV terbuka, dan juga kegiatan drain pada saat setelah selesainya proses

loading unloading menggunakan marine loading arm

Dari hasil penelitian kemungkinan terburuk / konsekuensi adalah terjadinya over filling pada saat

pengisian LNG di kapal yang mengakibatkan melubernya LNG dari tangki kargo kapal, bila tidak

segera diatasi bisa menyebabkan ledakan keseluruhan dari seluruh isi kargo kapal.

35

KESIMPULAN


36/38


Lokasi 1 yang dimodelkan dalam penelitian ini adalah LNG loading terminal yang berada di

simenggaris, bila dianalisa hanya ledakan pada tangki kapal yang dapat menyebabkan terjadi

kematian yang paling tinggi, dan berdampak pada lingkungan sekitar kurang lebih radius 2 km, selain

itu jumlah kerugian sangatlah besar termasuk LNG carrier akan ikut meledak

Lokasi 2 yang dimodelkan dalam penelitian ini adalah LNG receiving terminal yang berada di Tanjung

Batu, bila dianalisa hanya ledakan pada tangki terminal yang dapat menyebabkan terjadi kematian

yang paling tinggi, dan berdampak pada lingkungan sekitar kurang lebih radius 3,1 km, selain itu

jumlah kerugian sangatlah besar termasuk LNG carrier akan ikut meledak dan juga PLTGU

Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk beberapa skenario yang berbeda dengan tujuan untuk lebih

melengkapi penelitian ini.

Dari perbandingan hasil analisa dengan peraturan BNPB diketahui bahwa peraturan dari BNPB

kurang mendetail untuk manajemen analisa resiko bencana akibat kegagalan teknologi, hal inimenjadi sangat penting karena kecelakaan kerja di industri pada skala besar dapat mengancam

kestabilan ekologi secara global,.

36


KESIMPULAN


37/38


Untuk lebih mendalami konsekuensi dibutuhkan peta pada software marplot yang lebih detail,sehingga dampak akibat ledakan pada saat proses loading unloading bisa diketahui lebih rinci.

Tersedianya design piping and instrument diagram, sehingga ketika dilakukan analisa hazard dan

risk bisa diketahui lebih detail mengenai kemungkinan-kemungkinan terjadinya kecelakan pada saat

operasi loading unloading sehingga bisa mengurangi resiko terjadinya ledakan.

Dibutuhkan data penduduk yang lebih akurat serta penyebarannya sehingga fatalities akibat darikecelakaan kerja bisa lebih akurat.

37


SARAN


38/38


Terimakasih

Challenge The Ocean Change The Future

presentasi risk assessment of lng carrier

Documents