problem based learning urogenital modul 3

62
Problem Based Learning Urogenital Modul III Kelompok 6 Tutor : dr. Bambang Widjanarko, Sp. OG Ketua : Putri D.J. Sari (2013730164) Sekretaris : Dwi Suci Hariyati (2013730138) Anggota : Anugrah Abdurrohman (2013730125) Dinda Meladya (2013730137) Nurhayana (2013730163) Sally Novrani Puteri (2013730174) Sandra Natasha M. (2013730175) Syifa Ramadhani (2013730182) Tasya Sabrina C. (2013730183) Topan M. Nur (2013730184) Muhammad Kamardi (2011730152)

Upload: sandranamahen2

Post on 27-Sep-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

uro

TRANSCRIPT

Problem Based Learning UrogenitalModul III

Kelompok 6Tutor : dr. Bambang Widjanarko, Sp. OGKetua : Putri D.J. Sari (2013730164)Sekretaris : Dwi Suci Hariyati (2013730138)Anggota : Anugrah Abdurrohman (2013730125) Dinda Meladya (2013730137) Nurhayana (2013730163) Sally Novrani Puteri (2013730174) Sandra Natasha M. (2013730175) Syifa Ramadhani (2013730182)Tasya SabrinaC. (2013730183) Topan M. Nur (2013730184)Muhammad Kamardi (2011730152)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA2015

KATA PENGANTARAssalamualaikum wr.wb Puji syukur Alhamdulillah, atas berkah Rahmah Hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan modul ini. Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas PBL modul III Sistem Urogenital. Tugas ini ialah hasil diskusi dari semua anggota kelompok 6.Terimakasih kami ucapkan kepada tutor kami yaitu dr. Bambang Widjanarko, Sp. OG yang telah membimbing kelompok kami sehingga dapat melakukan diskusi dengan baik. Juga untuk penulis dan penerbit dari buku yang kami jadikan referensi.Kami menyadari dalam pembuatan laporan ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan dan penyempurnaan tugas ini kedepannya.Semoga hasil analisis di laporan ini dapat berguna dan dimanfaatkan sebaik-baiknya.Wassalamualaikum wr.wb

Jakarta, 3 Mei 2015

Kelompok 6

SKENARIO: sakit perut bagian kananSeorang laki-laki, 35 tahun datang ke RS dengan keluhan sakit di daerah perut kanan dan menjalar sampai ke bawah 5 jam yang lalu. Sakitnya bersifat mendadak. Penderita merasa mual tapi tidak sampai muntah, tidak ada demamKATA/KALIMAT SULIT: Tidak adaKATA/KALIMAT KUNCI: - Laki-laki, 35tahun- Sakit perut bagian kanan, menjalar sampai ke bawah 5 jam yang lalumendadak- Merasa mual, muntah (-)- Demam (-)MIND MAPPenatalaksanaan Penunjang Anamnesis KU: Sakit perut bagian kanan, menjalar sampai ke bawah 5 jam yang lalumendadakLaki-laki, 35tahunPemeriksaan fisikKT: Merasa mual, muntah (-)Demam (-)Diagnosis differential

PERTANYAAN1. Jelaskan klasifikasi dari nyeri perut beserta sifat-sifatnya!2. Jelaskan faktor penyebab terjadinya sakit perut bagian kanan!3. Sebutkan penyakit dengan keluhan utama sakit perut bagian kanan!4. Jelaskan teori pembentukan batu saluran kemih!5. Jelaskan mengapa sakit di daerah perut menjalar ke daerah bawah dan hanya disebelah kanan!6. Jelaskan hubungan rasa mual dengan rasa nyeri pada perut sebelah kanan bawah!7. Jelaskan pemeriksaan penunjang yang dibutuhukan pada scenario!8. Jelaskan Diagnosis Differential 1!9. Jelaskan Diagnosis Differential 2!10. Jelaskan Diagnosis Differential 3!11. Jelaskan penatalaksanaan pada kasus diskenario!

1. Jelaskan klasifikasi dari nyeri perut beserta sifat-sifatnya!

DefinisiAbdominal pain (nyeri abdomen) merupakan sensasi subjektif tidak menyenangkan yang terasa di setiap regio abdomen.Nyeri abdomen akut biasanya digunakan untuk menggambarkan nyeri dengan onset mendadak, dan atau durasi pendek.Nyeri abdomen kronis biasanya digunakan untuk menggambarkan nyeri berlanjut, baik yang berjalan dalam waktu lama atau berulang/ hilang timbul.Nyeri kronis dapat berhubungan dengan eksaserbasi akut

Jenis nyeri peruta.NyeriViseralNyeri viseral terjadi bila terdapat rangsangan pada organ ataustruktur dalam ronggaperut, misalnya karena cedera atau radang. Peritoneum viserale yang menyelimuti organ perut dipersarafi oleh sistem saraf otonom dan tidak peka terhadap perabaan, atau pemotongan.Dengan demikian sayatan atau penjahitan pada usus dapat dilakukan tanpa terasa oleh pasien. Akan tetapi bila dilakukan tarikan, regangan atau terjadi kontraksi yang berlebihan pada otot yang menyebabkan iskemia,seperti pada kolik atau radangakan timbul nyeri. Pasien yang mengalami nyeri viseral biasanyatidak dapat menunjukkan secara tepat letak nyeri sehingga biasanya ia menggunakanseluruh telapak tangannya untuk menunjuk daerah yang nyeri.Nyeri viseral memperlihatkan pola yang khas sesuai dengan persarafan embrional organ bersangkutan. Saluran cerna yang berasal dari usus depan (foregut), yaitu lambung, duodenum, sistem hepatobilier dan pankreas menimbulkan nyeri di ulu hati atau epigastrium. Bagian saluran cerna yang berasal dari usus tengah (midgut),yaitu usus halus dan usus besar sampai pertengahan kolon transversum menyebabkan nyeri di sekitar umbilikus. Bagian saluran cernalainnya yaitu pertengahan kolon transversum sampai dengan kolon sigmoid yang berasal dari usus belakang (hindgut) menimbulkan nyeri di perut bagian bawah. Demikian juga nyeri dari buli-buli dan rektosigmoid. Karena tidak disertai rangsangan peritoneum, nyeri ini tidak dipengaruhi oleh gerakan sehingga penderita biasanya dapat aktif bergerak.b.Nyeri somatikNyeri somatik terjadi karena rangsangan pada bagian yang dipersarafi saraf tepi, misalnya regangan pada peritoneum parietalis, dan luka pada dinding perut.Nyeri dirasakan seperti ditusuk atau disayat, dan pasien dapat menunjuk letak nyeri dengan jarinya secara tepat. Rangsang yang menimbulkan nyeri ini dapat berupa rabaan, tekanan, rangsang kimiawi atau proses radang.Gesekan antara visera yang meradang akan menimbulkan rangsang peritoneum dan menyebabkan nyeri. Peradangannya sendiri maupun gesekan antara kedua peritoneum dapat menyebabkan perubahan intensitas nyeri.Gesekan inilah yang menimbulkan nyeri kontralateral pada apendisitis akut. Setiap gerakan penderita, baik berupa gerakan tubuh maupun gerakan nafas yang dalam atau batuk, akan menambah rasa nyeri sehingga penderita gawat perut yang disertai rangsang peritoneum berusaha untuk tidak bergerak, bernafas dangkal dan menahan batuk.

Sifat nyeriBerdasarkan letak atau penyebarannya nyeridapat bersifat nyeri alih,dan nyeri yang diproyeksikan.Untukpenyakit tertentu, meluasnya rasa nyeri dapat membantu menegakkan diagnosis.Nyeri bilier khas menjalar ke pinggang dan ke arah belikat (skapula), nyeri pankreatitis dirasakan menembus ke bagian pinggang. Nyeri pada bahu menunjukkan adanya rangsangan pada diafragma.a.Nyeri alihNyeri alih terjadi jika suatu segmen persarafan melayani lebih dari satu daerah. Misalnya diafragma yang berasal dari regio leher C3-C5 pindah ke bawah pada masa embrional sehingga rangsangan pada diafragma oleh perdarahan atau peradangan akan dirasakan di bahu.

Gambar 2.3 Persarafan diafragma dan bahu; rangsangan pada pleura atau peritoneum dapat dirasakan sebagai nyeri bahu.

A.Inervasi diafragma dan bahu oleh saraf servikal : (1) saraf C3, C4, dan C5, (2) n. frenikus.B.(1) Iritasi n. frenikus dapat dirasakan di bahu : daerah bahu yang disarafi, (2) paru-paru dan pleura viseralisnya, (3) diafragma dengan pleura parietalis disebelah kranial dan peritoneum parietalis disebelah kaudal, (4) hepar dan peritoneum viserale, (5) rongga abdomen.

b.Nyeri proyeksiNyeri proyeksi adalah nyeri yang disebabkan oleh rangsangan saraf sensoris akibat cedera atau peradangan saraf.Contoh yang terkenal ialah nyeri fantomsetelah amputasi, atau nyeri perifer setempat pada herpes zoster. c.HiperestesiaHiperestesia atau hiperalgesia sering ditemukan dikulit jika ada peradangan pada rongga dibawahnya. Pada gawat abdomen, hiperestesia sering ditemukan pada peritonitis local maupun peritonitis umum. Nyeri peritoneum parietalis dirasakan tepat pada tempat terangsangnya peritoneum sehingga penderita dapat menunjuk dengan tepat, dan pada tempat itu terdapat nyeri tekan, nyeri gerak, nyeri batuk, nyeri lepas, serta tanda rangsang peritoneum lain dan defans muskuler yang sering disertai hiperestesia kulit setempat.d.Nyeri kontinuNyeri akibat rangsangan pada peritoneum parietale akan dirasakan terus-menerus karena proses berlangsung terus, misalnya pada reaksi radang. Pada saat pemeriksaan penderita peritonitis, ditemukan nyeri tekan setempat. Otot dinding perut menunjukkan defans muskuler, kontraksi dinding perut yang terjadi secara refleks untuk melindungi bagian yang meradang dari tekanan setempat.e.Nyeri kolikKolik merupakan nyeri visceral akibat spasme otot polos organ berongga dan biasanya disebabkan oleh hambatan pasase organ tersebut (obstruksi usus, batu ureter, batu empedu, peningkatan tekanan intralumen). Nyeri ini timbul karena hipoksia yang dialami oleh jaringan dinding saluran.Karena kontraksi ini berjeda, kolik dirasakan hilang timbul. Serangan kolik biasanya disertai perasaan mual, bahkan sampai muntah. Saat serangan, pasien sangat gelisah, kadang sampai berguling-guling ditempat tidur atau di jalan. Yang khas adalah trias kolik yang terdiri atas serangan nyeri perut yang kumatan disertai mual atau muntah dan gerak paksa.f.Nyeri iskemikNyeri perut juga dapat berupa nyeri iskemik yang sangat hebat, menetap, dan tidak menyurut.Nyeri ini merupakan tanda adanya jaringan yang terancam nekrosis. Lebih lanjut akan tampak tanda intoksikasi umum, seperti takikardia, merosotnya keadaan umum, dan syok karena resorbsi toksin dari jaringan nekrosis.g.Nyeri pindahNyeri dapat berubah sesuai dengan perkembangan patologi. Pada tahap awal apendisitis, sebelum radang mencapai permukaan peritoneum, nyeri viseral dirasakan disekitar pusat disertai rasa mual karena apendiks termasuk usus tengah. Setelah radang terjadi diseluruh dinding termasuk peritoneum viserale, terjadi nyeri akibat rangsangan peritoneum yang merupakan nyeri somatik. Pada saat ini, nyeri dirasakan tepat pada letak peritoneum yang meradang, yaitu diperut kanan bawah. Jika apendiks kemudian mengalami nekrosis dan gangrene (apendisitis gangrenosa), nyeri berubah lagi menjadi nyeri iskemik yang hebat, menetap dan tidak menyurut, kemudian penderita dapat jatuh dalam keadaan toksis.Pada perforasi tukak peptik duodenum, isi duodenum yang terdiri atas cairan asam hidroklorida dan empedu masuk ke rongga abdomen yang sangat merangsang peritoneum setempat. Si sakit merasa sangat nyeri ditempat rangsangan itu, yaitu diperut bagian atas. Setelah beberapa waktu, cairan isi duodenum mengalir ke kanan bawah, melalui jalan di sebelah lateral kolon asendens sampai ke tempat kedua, yaitu rongga perut kanan bawah, sekitar sekum. Nyeri itu kurang tajam dan kurang hebat dibandingkan nyeri pertama karena terjadi pengenceran.Pasien sering mengeluh bahwa nyeri yang mulai di ulu hati pindah ke kanan bawah. Proses ini berbeda sekali dengan proses nyeri pada apendisitis akut. Akan tetapi kedua keadaan ini, apendisitis akut maupun perforasi lambung atau duodenum, akan mengakibatkan peritonitis purulenta umum jika tidak segera di tanggulangi dengan tindak bedah.

Gambar 2.4 Nyeri yang pindahA.Apendisitis akut: awalnya nyeri bersifat difus dan berangsur dirasakan di ulu hati atau sekitar pusat sebagai nyeri viseral, lalu berubah menjadi nyeri lokal akibat rangsangan peritoneum setempat kanan bawah yang terasa lebih hebat, menetap, dan dipengaruhi oleh setiap gerakan peritoneum terhadap organ dan struktur sekitarnya.B.Pada perforasi tukak peptik duodenum, awal nyeri sangat tajam dan hebat; nyeri ini berpindah ke fosa iliaka kanan bawah dan berangsur berkurang karena cairan isi duodenum mengalami pengenceran.

2. Jelaskan faktor penyebab terjadinya sakit perut bagian kanan!

Banyak sekali faktor yang menyebabkan nyeri, namun sesuai skenario faktor risiko yang paling mungkin terjadi adalah faktor eksternal seperti faktor psikososial, lingkungan dan budaya sesorang.1. Psikososial Seseorang yang gemar mengkonsumsi makanan dengan kolesterol yang tinggi, dapat menimbulkan batu empedu atau cholelithiasis. Karena cholelithiasis dibentuk oleh endapan kolesterol yang diawali dengan keadaan hiperlipidemia. Batu empedu dapat menyebabkan nyeri perut terutama perut bagian kanan atas.Orang-orang yang gemar makan sayur-sayuran berwarna hijau dengan berlebihan, maka dapat menimbulkan batu oksalat. Sayur-sayuran hijau mengandung kadar oksalat, jika dikonsumsi secara berlebihan, maka dapat menimbulkan batu oksalat. Batu oksalat ini dapat mengendap dan menghambat saluran perkemihan terutama di ureter baik kanan maupun kiri dan dapat menimbulkan nyeri.Seseorang yang mengkonsumsi makanan dengan kadar purin tinggi juga dapat membentuk batu yang dinamakan batu urat. Batu urat merupakan hasil dari pengendapan asam urat. Rasa nyeri yang ditimbulkan sama dengan batu oksalat. Bentuk batu yang tajam dapat melukai jaringan sehingga menimbulkan nyeri terutama pada saluran perkemihan karena adanya gangguan fungsi ginjal tersebut.1. Lingkungan Lingkungan yang tidak sehat dapat menyebabkan seseorang mudah terkena infeksi. Pada kasus apendisitis, seseorang terkena infeksi pada apendiks atau biasa dikenal radang usus buntu. Infeksi pada apendiks dapat menyebabkan nyeri hebat yang jika seseorang berjalan saja akan meningkatkan rasa sakit tersebut.1. Budaya Budaya seseorang secara tak langsung dapat mempengaruhi pola makanan yang dapat menimbulkan faktor resiko nyeri perut. Budaya seseorang mempengaruhi pola makan dan kebiasaan seseorang. Contohnya kebudayaan orang daerah Jawa Barat yang gemar mengkonsumsi sayur-sayuran dalam kadar tinggi, maka jika dalam pemeriksaan lab terdapat batu kemungkinan batu tersebut batu oksalat.3. Sebutkan penyakit dengan keluhan utama sakit perut bagian kanan!

1. UreterolithiasisTerdapatnya batu didalam ureter.1. Nefrolithiasisatau batu ginjal adalah benda-benda padat yang terjadi di dalam ginjal yang terbentuk melalui proses fisikokimiawi dari zat-zat yang terkandung di dalam air kemih.1. ColelithiasisPembentukan batu pada kantung empedu.1. ApendisitisPeradangan pada appendiks vermiformis (usus buntu).1. PeritonitisSuatu proses inflamasi lokal atau menyeluruh pada peritonium yang terjadi akibat penyebaran infeksi dari organ abdomen, perforasi saluran cerna atau dari luka abdomen.

4. Jelaskan teori pembentukan batu saluran kemih!Secara teoritis batu dapat terbentuk di seluruh saluran kemih pada tempat-tempat yang sering mengalami hambatan aliran urine (statis ureter), yaitu pada sistem kalites ginjal atau buli-buli. Adanya kelainan bawaan pada pelvikalises (stenosis uretero-pelvis), divertikel, obstruksi infravesika kronis seperti pada hyperplasia prostat benigna, striktura, dan buli-buli neurogenik merupakan keadaan-keadaan yang memudahkan terjadinya pembentukan batu.Batu terdiri atas Kristal-kristal yang tersusun oleh bahan-bahan organic maupun anorganik yang terlarut di dalam urine. Kristal-kristal tersebut tetap berada dalam keadaan metastable (tetap terlarut) dalam urine jika tidak ada keadaan-keadaan tertentu yang menyebabkan terjadinya prepitasi membentuk inti batu (nukleasi) yang kemudiaan akan mengadakan agregasi, dan menarik bahan-bahan lain sehingga Kristal yang lebih besar. Meskipun ukurannya cukup besar, agregat Kristal masih rapuh dan belum cukup mampu membuntu saluran kemih. Untuk itu agregat Kristal menempel pada epitel saluran kemih (membentuk retensi Kristal), dan dari sini bahan-bahan lain diendapkan pada agregat itu sehingga membentuk batu yang cukup besar untuk menyumbat saluran kemih.Kondisi metastable dipengaruhi oleh suhu, pH larutan, adanya koloid di dalam urine, konsenterasi solute di dalam urine, laju aliran urine di dalam saluran kemih, atau adanya korpus alienum di dalam saluran kemih yang bertindak sebagai inti batu.Lebuh dari 80% batu saluran kemih terdiri atas batu kalsium, baik yang berikatan dengan oksalat maupun dengan oksalat maupun dengan fosfat, membentuk batu kalsium oksalat dan kalsium fosfat; sedangakan sisanya berasal dari batu asam urat, batu magnesium amonium fosfat (batu infeksi), batu xathyn, batu sintein, dan batu lainya. Meskipun pathogenesis pembentukan batu-batu di atas hamper sama, tetapi suasana di dalam saluran kemih yang memungkinkan terbentuknya jenis batu tidak sama. Dalam hal ini misalkan batu asam urat mudah terbentuk dalam suasanya asam, sedangkan batu magnesium ammonium fosfat terbentuk karena urine bersifat basa.5. Jelaskan mengapa sakit di daerah perut menjalar ke daerah bawah dan hanya disebelah kanan?Nyeri perut ditimbulkan dari rangsangan saraf sentral dan saraf tepi. Rangsangan saraf sentral biasanya menimbulkan nyeri visceral yaitu nyeri yang berasal dari organ yang mengandung otot-otot polos, seperti usus, saluran kencing dan organ berongga lainnya. Sedangkan nyeri somatik yang disebarkan melalui persarafan perifer (saraf tepi) berasal dari proses infeksi atau radang dan pada umumnya lebih mudah untuk ditentukan dengan tepat dari mana sumber nyeri itu berasal. Nyeri yang mendadak dan langsung parah, seperti terjadi pada kolik ureter (nyeri saluran kemih bagian atas)Obstruksi oleh batu pada ureter akan menyebabkan peregangan pada parenkim sehingga terjadi spasme dan hiperperistaltik otot halus kalises yang merangsang nervus di L1 dan L2 (ureter) yang berada di medulla spinalis yaitu pada nervus sphlancnicus yang kemudian dilanjutkan ke medulla oblongata yang akan menyampaikan rangsang nyeri ke sistem saraf pusat dan terjadilah rasa nyeri tersebut. Nyeri yang dialami Tn. X merupakan nyeri kolik. Nyeri kolik ureter atau kolik ginjal adalah nyeri pinggang hebat yang mendadak, hilang-timbul (intermitten) yang terjadi akibat spasme otot polos untuk melawan suatu hambatan. Nyeri mula-mula akan dirasakan di daerah sudut costovertebra dan akan menjalar ke seluruh perut, ke daerah inguinal, bahkan sampai ke daerah kemaluan. Penyebab sumbatan umumnya adalah batu, debris, atau bekuan darah yang berasal dari ginjal dan turun ke ureter. Batu kecil yang turun ke pertengahan ureter pada umumnya menyebabkan penjalaran nyeri ke pinggang sebelah lateral dan seluruh perut.Jika batu turun mendekati buli-buli biasanya disertai dengan keluhan lain berupa nyeri kencing dan urgensi. Tidak jarang nyeri kolik disertai dengan gangguan pada saluran perncernaan, berupa mual dan muntah. Nyeri kolik terjadi karena aktivitas peristaltik yang meningkat. Hal ini akan menyebabkan tekanan intraluminal meningkat sehingga terjadi peregangan terminal saraf yang memberikan sensasi nyeri. Nyeri non kolik juga terjadi akibat peregangan kapsul ginjal karena hidronefrosis atau infeksi pada ginjal. Nyeri kolik dan non-kolik ginjal adalah 2 jenis tipe nyeri yang berasal dari ginjal. Pada urolitiasis,kolik ginjal merupakan petunjuk klinik yang dapat dipercaya untuk menegakkan diagnosis Kolik ginjal merupakan bentuk sakit perut yang hebat, mendadak, disertai mual dan muntah akibat rangsangan ganglion celiaca. Kolik ginjal ini timbulnya mendadak terutama pagi dan malam hari dan disertai hematuria (gross atau mikroskopik). Lokasi dan penjalaran sakit tergantung letak sumbatan (obstruksi) : Sumbatan pada ureter proksimal sering menyebabkan cresendolike di daerah pinggang,menjalar ke arah lateral perut, lipat (pangkal) paha, testis (pria) dan labia (wanita) Sumbatan pada pertengahan ureter sering menyebabkan sakit yang menjalar ke daerah tungkai sebelah lateral dan perut Sumbatan pada ureter distal (uretero vesical junction) menyebabkan keluhan-keluhan iritasi kandung kemih Pada ureter, nyeri lokal yang dialami berhubungan dengan distribusi dari nervus ilioinguinal dan cabang nervus genitofemoral. Umumnya urolitiasis ditandai dengan nyeri yang beronset akut akibat obstruksi akut pula dan distensi traktus urinarius bagian atas.6. Jelaskan hubungan rasa mual dengan rasa nyeri pada perut sebelah kanan bawah?

Mual merupakan gejala awal dari muntah. Mual adalah pengenalan secara sadar terhadap eksitasi bawah sadar pada daerah medula yang secara erat berhubungan dengan atau merupakan bagian dari pusat muntah, dan mual dapat disebabkan oleh 1. Impuls iritatif yang datang dari traktus gastro intestinal2. Impuls yang berasal dari otak bawah yang berhubungan dengan motion sicknes, atau3. Impuls dari korteks serebri untuk mencetuskan muntah.Dengan beberapa penyebab mual diatas yang dapat dapat dikategorikan adalah pada impuls yang berasal dari otak bawah yang berhubungan dengan motion sicknes. Karena pengaktifan dari saraf autonom simpatis (fungsinya memacu dan mempercepat kerja organ-organ tubuh) yang berpangkal pada medulla spinalis yang juga diteruskan ke medulla oblongata kemudian ke sistem saraf pusat untuk merangsang terjadinya rasa mual.7. Jelaskan pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan pada scenario!

1. Urinalysis dan Urinalysisi 24 jam1. Darah lengkap dan kimia darah1. Elektrolit1. Radiologi

Urinalisis o Mengevaluasi urin untuk bukti hematuria dan infeksi. Sekitar 85% dari pasien dengan hematuria menunjukkan bate urine. O Tidak adanya hematuria tidak menghalangi kehadiran bate urine, bahkan, sekitar 15% dari pasien dengan batu kemih tidak menunjukkan hematuria. Penawaran o sangat termotivasi pasien sebuah urine 24 jam metabolisme.CBC count o Dalam konteks nefrolisiasis, suatu jumlah sel darah putih tinggi menunjukkan infeksi ginjal atau sistemik. o jumlah sel darah merah menunjukkan hematuria tertekan keadaan penyakit kronis atau parah yang sedang berlangsung.Kimia Darah1. Ureum Darah (Serum)

A. Prosedur

Untuk mengukur kadar ureum diperlukan sampel serum atau plasma heparin. Kumpulkan 3-5 ml darah vena pada tabung bertutup merah atau bertutup hijau (heparin), hindari hemolisis. Centrifus darah kemudian pisahkan serum/plasma-nya untuk diperiksa. Penderita dianjurkan untuk puasa terlebih dulu selama 8 jam sebelum pengambilan sampel darah untuk mengurangi pengaruh diet terhadap hasil laboratorium.

Kadar ureum (BUN) diukur dengan metode kolorimetri menggunakan fotometer atau analyzer kimiawi. Pengukuran berdasarkan atas reaksi enzimatik dengan diasetil monoksim yang memanfaatkan enzim urease yang sangat spesifik terhadap urea. Konsentrasi urea umumnya dinyatakan sebagai kandungan nitrogen molekul, yaitu nitrogen urea darah (blood urea nitrogen, BUN). Namun di beberapa negara, konsentrasi ureum dinyatakan sebagai berat urea total. Nitrogen menyumbang 28/60 dari berat total urea, sehingga konsentrasi urea dapat dihitung dengan mengalikan konsentrasi BUN dengan 60/28 atau 2,14.

B. Nilai Rujukan

Dewasa : 5 25 mg/dlAnak-anak : 5 20 mg/dlBayi : 5 15 mg/dlLanjut usia : kadar sedikit lebih tinggi daripada dewasa.

1. Kreatinin Darah (Serum)

A. Prosedur

Jenis sampel untuk uji kreatinin darah adalah serum atau plasma heparin. Kumpulkan 3-5 ml sampel darah vena dalam tabung bertutup merah (plain tube) atau tabung bertutup hijau (heparin). Lakukan sentrifugasi dan pisahkan serum/plasma-nya. Catat jenis obat yang dikonsumsi oleh penderita yang dapt meningkatkan kadar kreatinin serum. Tidak ada pembatasan asupan makanan atau minuman, namun sebaiknya pada malam sebelum uji dilakukan, penderita dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi daging merah.Kadar kreatinin diukur dengan metode kolorimetri menggunakan spektrofotometer, fotometer atau analyzer kimiawi.

B. Nilai Rujukan

DEWASA : Laki-laki : 0,6-1,3 mg/dl. Perempuan : 0,5-1,0 mg/dl. (Wanita sedikit lebih rendah karena massa otot yang lebih rendah daripada pria).ANAK : Bayi baru lahir : 0,8-1,4 mg/dl. Bayi : 0,7-1,4 mg/dl. Anak (2-6 tahun) : 0,3-0,6 mg/dl. Anak yang lebih tua : 0,4-1,2 mg/dl. Kadar agak meningkat seiring dengan bertambahnya usia, akibat pertambahan massa otot.LANSIA : Kadarnya mungkin berkurang akibat penurunan massa otot dan penurunan produksi kreatinin.

1. Asam Urat Darah (Serum)A. ProsedurJenis spesimen yang diperlukan adalah serum atu plasma heparin. Diambil 3-5 ml darah vena dimasukkan ke dalam tabung bertutup merah atau tabung bertutup hijau (heparin) kemudian disentrifus; cegah terjadinya hemolisis. Serum atau plasma heparin dipisahkan. Kadar asam urat diukur dengan metode kolorimetri menggunakan fotometer atau analyzer kimiawi.Sebelum pengambilan sampel darah, pasien diminta puasa 8-10 jam. Tidak ada pembatasan asupan makanan atau cairan; namun pada banyak kasus, asupan makanan tinggi purin (mis. daging, jerohan, sarden, otak, roti manis, dsb) perlu ditunda minimal selama 24 jam sebelum uji dilakukan; demikian pula dengan obat-obatan yang dapat mempengaruhi hasil laboratorium. Jika terpaksa harus minum obat, catat jenis obat yang dikonsumsi.

B. Nilai RujukanDEWASA : Laki-laki : 3.5-7.0 mg/dl. Perempuan : 2.5-6.0 mg/dl. Kadar panik : >12mg/dl.ANAK : 2.5-5.5 mg/dlLANSIA : 3.5-8.5 MG/DLSerum elektrolit, kreatinin, kalsium, asam urat, dan studi fosfor o ini diperlukan untuk menilai status pasien fungsi ginjal dan untuk memulai penilaian risiko metabolik untuk pembentukan batu di masa depan. o menemukan serum asam urat yang tinggi dapat menunjukkan diatesis yg menyebabkan encok atau hyperuricosuria, sedangkan hypercalcemia menunjukkan baik hiperkalsiuria ginjal-bocor atau hiperparatiroidisme. Kalsium, oksalat, dan asam urat Ketinggian o tingkat ekskresi 24-jam salah satu dari 3 komponen menunjukkan kecenderungan untuk membentuk bate. Hiperkalsiuria o dapat dibagi lagi menjadi kategori serap, resorptive, dan ginjal-kebocoran oleh hasil tes darah danurine 24 jam pada kedua diet teratur dan kalsium-terbatas. Tergantung pada subtipe yang spesifik, pengobatan hiperkalsiuria serap mungkin termasuk pembatasan kalsium makanan, diuretik thiazide, pengikat kalsium oral, atau suplemen fosfat. hiperkalsiuria resorptive adalah hiperparatiroidisme primer dan membutuhkan parathyroidectomy hiperkalsiuria-kebocoran ginjal, yang relatif jarang, biasanya berhubungan dengan hiperparatiroidisme sekunder dan sebaiknya dikelola dengan diuretik thiazide. o Pendekatan lain klinis untuk hiperkalsiuria, sekali hiperparatiroidisme telah dikecualikan oleh tes darah yang sesuai, adalah untuk menghindari kalsium diet yang berlebihan (rekomendasi biasa, 600-800 mg / d) dan menggunakan thiazides. Jika terapi thiazide gagal, hasil pemeriksaan tambahan (misalnya, uji kalsium-loading, evaluasi yang lebih menyeluruh) mungkin diperlukan.Hyperoxaluria o mungkin primer (penyakit genetik langka), usus (karena malabsorpsi dan berhubungan dengan diare kronis atau sindrom usus pendek), atau idiopatik. pembatasan Oksalat dan vitamin B-6 suplementasi agak membantu untuk pasien dengan hyperoxaluria idiopatik tetapi dapat sangat membantu bagi mereka dengan hyperoxaluria enterik, yang sering merespon secara dramatis untuk suplemen kalsium makanan. o sitrat Kalsium adalah suplemen dianjurkan karena sitrat cenderung mengurangi pembentukan batu. Suplementasi dengan kalsium karbonat lebih murah tetapi tidak memberikan manfaat sitrat yang ditambahkan. Terapi Kalsium bekerja dengan bertindak sebagai pengikat oksalat, mengurangi penyerapan oksalat dari saluran usus. Kalsium harus diberikan dengan makanan, terutama makanan yang mengandung kadar oksalat tinggi. suplemen tidak boleh mengandung ditambahkan vitamin D karena vitamin D meningkatkan penyerapan kalsium, sehingga kurang dalam saluran usus untuk bekerja pada oksalat mengikat. Hyperuricosuria o menyebabkan kecenderungan untuk pembentukan kalsium yang mengandung bate karena natrium urat dapat menghasilkan malabsorpsi inhibitor makromolekul atau dapat berfungsi sebagai nidus untuk pertumbuhan heterogen kristal kalsium oksalat. diatesis yg menyebabkan encok, kondisi produksi batu meningkat terkait dengan kadar serum asam urat tinggi, juga mungkin. Terapi melibatkan suplementasi kalium sitrat dan / atau allopurinol. Secara umum, allopurinol adalah pengobatan untuk pasien dengan murni batu asam urat dan hyperuricemia, dan suplemen sitrat adalah pengobatan bagi mereka dengan batu kalsium hyperuricosuric. Sodium, fosfor o ekskresi natrium Kelebihan dapat berkontribusi hiperkalsiuria oleh sebuah fenomena yang dikenal sebagai penahan terlarut. o Kadar fosfor tinggi berguna sebagai penanda untuk subtipe dari hiperkalsiuria serap dikenal sebagai fosfat ginjal kebocoran (tipe hiperkalsiuria III serap). kebocoran fosfat ginjal o diidentifikasi oleh tingginya tingkat fosfat urin, kadar serum rendah fosfat, serum vitamin D 1,25 tinggi-3 (calcitriol) tingkat, dan hiperkalsiuria. Jenis hiperkalsiuria tidak umum dan tidak merespon dengan baik untuk terapi standar. Pengujian laboratorium atas konfirmasi, tetapi mereka dilakukan hanya jika indeks kecurigaan klinis tinggi. Setiap pasien hypercalciuric dengan tingkat serum fosfor rendah dan tingkat fosfor tinggi normal atau tinggi kemih mungkin memiliki kondisi ini. o Fosfat suplemen digunakan untuk memperbaiki fosfat serum rendah, yang kemudian menurunkan aktivasi tidak pantas vitamin D awalnya disebabkan oleh hypophosphatemia tersebut. Sitrat, magnesium Magnesium o dan terutama sitrat merupakan inhibitor kimia penting dari pembentukan batu. Hypocitraturia adalah salah satu cacat metabolik yang paling umum yang menyebabkan kecenderungan untuk pembentukan batu, dan beberapa pihak berwenang telah merekomendasikan terapi citrate sebagai terapi primer atau adjunctive ke hampir semua pasien yang telah terbentuk berulang kalsium yang mengandung batu. preparat farmakologis Cair sitrat o direkomendasikan saat penyerapan adalah masalah atau dalam kasus-kasus diare kronis. Berkelanjutan-release tablet yang tersedia dan mungkin lebih nyaman bagi beberapa pasien. Konsentrat jus lemon, seperti limun, juga dapat memberikan sitrat. o Kalium sitrat adalah jenis yang disukai suplemen farmakologis sitrat, walaupun potasium / magnesium persiapan sedang diselidiki. Magnesium o adalah inhibitor yang lebih baru-baru ini diakui pembentukan batu, dan peran klinis terapi magnesium pengganti kurang jelas dibandingkan sitrat. Kreatinin Kreatinin o adalah kontrol yang memungkinkan verifikasi sampel 24-jam benar. Kebanyakan individu mengeluarkan 1-1,5 g kreatinin sehari-hari. o Nilai di ekstrem baik yang tidak dijelaskan oleh perkiraan berat badan langsing akan dimintakan pertimbangan bahwa sampel tidak akurat. o Pertimbangkan sampel tidak tepat jika nilai-nilai di kedua ekstrem tidak dijelaskan dengan perkiraan berat badan ramping. Total volume O Pasien dalam bentuk batu yang harus berusaha untuk mencapai output urin lebih dari 2 L setiap hari untuk mengurangi risiko pembentukan batu. O Pasien dengan batu sistin atau mereka dengan kasus resisten mungkin perlu output urin harian 3 L untuk profilaksis memadai. Dua puluh empat jam urine (kalsium, oksalat, asam urat, natrium, fosfor, sitrat, magnesium, creatinine, total volume) o Studi ini dirancang untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang sifat yang tepat dari masalah kimia yang menyebabkan batu itu. Informasi ini berguna bukan saja untuk memungkinkan terapi yang lebih spesifik dan efektif untuk pencegahan batu, tetapi juga untuk mengidentifikasi pasien dengan bate ginjal yang mungkin memiliki masalah kesehatan lainnya yang signifikan. o Indikasi berikut adalah untuk evaluasi metabolik dengan urine 24 jam: - Sisa bate setelah perawatan bedah - Awal presentasi dengan beberapa kalkuli - Gagal ginjal - Transplantasi ginjal - Solitary ginjal - Riwayat keluarga kalkuli - Lebih dari 1 batu dalam satu tahun terakhir o Studi metabolik yang direkomendasikan untuk pasien yang lebih muda dari 25 tahun. Studi juga dianjurkan untuk pasien dengan operasi batu multipel atau kambuh dan bagi mereka dengan gagal ginjal atau hanya sebuah ginjal kerja tunggal (misalnya, penerima transplantasi ginjal). o Apakah atau tidak untuk melakukan studi urin 24 jam tergantung pada pasien. Jika seorang pasien sangat termotivasi untuk mengikuti rencana pengobatan pencegahan batu berlarut-larut (melibatkan diet, suplemen, dan / atau obat-obatan), urutan penelitian. Jika seorang pasien tidak mungkin atau tidak mau mengikuti rencana pengobatan jangka panjang, tidak ada gunanya dalam melakukan seperti studi membosankan dan tidak nyaman. Berikut ini adalah beberapa pemeriksaan radiologi yang dilakukan untuk mendiagnosa kelainan pada ginjal antara lain :Foto Polos AbdomenFoto polos abdomen merupakan pemeriksaan yang pertama dilakukan bila ada keluhan nyeri abdomen atau nyeri di sekitar area urogenital. Manfaat dari pemeriksaan ini adalah untuk melihat gambaran secara keseluruhan di rongga abdomen dan pelvis.Setiap pemeriksaan traktus urinarius sebaiknya dibuat terlebih dahulu foto polos abdomen. Pada foto ini dapat menunjukkan bayangan, besar,bentuk dan posisi kedua ginjal. Dapat pula dilihat kalsifikasi dalam kista dan tumor, batu radioopak dan perkapuran dalam ginjal. Harus diperhatikan batasmuskulus psoas kanan dan kiri.Serta Batu radioopak di daerah ureter dan buli-buli.Interpretasi terhadap kalsifikasi pada saluran ginjal harus dilakukan dengan hati-hati karena flebolit pada kelenjar mesenterika dan vena pelvis yang berada di atasnya sering disalah artikan sebagai batu ureter. Film yang diambil saat inspirasi dan ekspirasi akan mengubah posisi ginjal dan sering kali dapat mengkonfirmasi bahwa daerah yangmengalami kalsifikasipada abdomen tersebut adalah batu.

BOF normal

Foto Polos Abdomen:-Distribusi gas di usus Normal-Kontur Hepar dan lien tidak membesar-Kontur ren D/S Normal-Psoas Shadow simetris-Tulang baik-Tidak tampak adanya bayangan batu radioopak sepanjang tractus urinariusPielografi Intravena (PIV)Pemeriksaan piolegrafi intravena dilakukan dengan menyuntikkan bahan kontras secara intravena dan dilakukan pengambilan gambar radiologis secara serial yang disesuaikan dengan saat zat kontras mengisi ginjal, berlanjut ke ureter, dan ke kandung kemih. Indikasi pemeriksaan PIV adalah untuk mendeteksi lokasi obstruksi misalnya pada batu ginjal, konfirmasi penyakit ginjal polikistik, atau adanya kelainan anatomis yang tidak terdeteksi oleh teknik pemeriksaan lain. Pemeriksaam PIV memerlukan persiapan yaitu :a.2 hari sebelum foto PIV penderita hanya makan bubur kecapb.Minum air putih yang banyakc.Jam 24.00 WIB minum obat pencahar/laksans untuk membersihkan kolon dari feses yang menutupi daerah ginjal.d.Selanjutnya puasa sampai dilakukan fotoe.Dilarang banyak bicara untuk mengurangi udara (gas) dalam lambung dan usus.Untuk bayi dan anak diberikan minum yang mengandung karbonat, tujuannya untuk mengembangkan lambung dengan gas. Usus akan berpindah, sehingga bayangan kedua ginjal dapat dilihat melalui lambung yang terisi gas. Sebelum pasien disuntikkan urofin 60% harus dilakukan terlebih dahulu uji kepekaan. Jika pasien alergi terhadap kontras maka pemeriksaan pielografi intravena dibatalkan.Dosis urografin 60 mg % untuk orang dewasa adalah 20 ml. Kalau perlu diberikan dosis rangkapyaitu 40 ml. Tujuh menit setelah penyuntikan dibuat film bucky anteroposterior abdomen. Foto berikutnya diulangi pada 15 menit, 30 menit dan 1 jam. Sebaiknya segera setelah pasien disuntik kontras, kedua ureter dibendung, baru dibuat foto 7 menit. Kemudian bendunag dibuka, langsung dibuat foto di mana diharapkan kedua ureter terisi. Dilanjutkan dengan foto 1 dan 2 jam, malahan foto 6, 12 dan 24 jam.Menurut Meschan, digunakan film bucky antero-posterior abdomen setelahpenyuntikan, ulangi pemotretan film antero-porterior abdomen dengan jarak waktu setelah disuntik kontras intravena, masing-masing 4 menit, 8 menit, 25 menit, foto terlambat jika konsentrasi dan eksresi sangat kurang pada 1-8 jam. Foto terakhirbiasanya film berdiri. Pada pasien hipertensi, film harus dibuat setelah penyuntikan 30 detik sampai 1 menit, dan tiap-tiap menit setelah itu, untuk 5 menit pertama.Beberapa ahli menyatakan bahwa PIV masih merupakan pencitraan yang terbaik untuk memberikan gambaran secara vertikal mengenai struktur anatomi dari saluran kemih. Akan tetapi kurang disukai karena adanya risiko alergi terhadap zat kontras.Syarat-syarat seseorang boleh melakukan IVP yakni,Tidak memiliki riwayat alergiFungsi ginjalnya baik. Cara untuk mengetahuinya yakni dengan mengukur kadar BUN atau kreatininnya (