proposal uji kompetensi fix

Download Proposal Uji Kompetensi Fix

If you can't read please download the document

Upload: kafi-musyafa

Post on 25-Dec-2015

70 views

Category:

Documents


32 download

DESCRIPTION

Proposal Pembuatan Sabun Transparan SMK SMTI Jogja

TRANSCRIPT

PROPOSAL UJIAN KOMPETISI

PEMBUATAN SABUN TRANSPARAN

Disusun Sebagai

Salah Satu Syarat Kelulusan

Tahun Pelajaran 2014/2015

Oleh :

KAFI MUSYAFA

128017

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN INDUSTRI

SMK-SMTI YOGYAKARTA

2015

PROPOSAL UJIAN KOMPETENSI

PRAKTIK KEJURUAN

SATUAN PENDIDIKAN : SMK SMTI YOGYAKARTA

KOMPETENSI KEAHLIAN : KIMIA INDUSTRI

KODE : 1609

ALOKASI WAKTU : 24 JAM

0

1

-

1

3

3

-

0

9

4

-

3

Nomor Peserta :

Nama : Kafi Musyafa

JUDUL

PEMBUATAN SABUN TRANSPARAN

Guru Pembimbing

Yogyakarta, Februari 2015

Peserta Ujian

Merita Ika Wijayanti,ST

Kafi Musyafa

NIS. 128017

PEMBUATAN SABUN TRANSPARAN

TUJUAN

a. Mengetahui cara pembuatan sabun transparan yang berbahan dasar VCO.

b. Menganalisa kandungan zat dalam sabun transparan berbahan dasar VCO.

DASAR TEORI

Pengertian Sabun

Sabun adalah salah satu senyawa kimia paling tua yang pernah ditemukan. Pada tahun 2500 sebelum Masehi masyarakat Sumeria telah menemukan sabun kalium yang digunakan untuk mencuci wol. Sabun ini dibuat dari minyak dan abu tumbuhan yang kaya akan kalium karbonat. Informasi tentang sabun juga ditulis dalam literatur-literatur bangsa Mesir yang berhubungan dengan kedokteran.

Sabun atau yang disebut soap dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Latin sapo yang pertama kali digunakan oleh Plinny pada tahun 77 Masehi. Plinnya membuat sabun dari campuran tallow (lemak binatang) dengan abu dari kayu beech yang dapat digunakan sebagai pewarna rambut.

adalah surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan. Sabun biasanya berbentuk padatan tercetak yang disebut batang karena sejarah dan bentuk umumnya. Penggunaan sabun cair juga telah meluas, terutama pada sarana-sarana publik. Jika diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara efektif mengikat partikel dalam suspensi mudah dibawa oleh air bersih. Di negara berkembang, detergen sintetik telah menggantikan sabun sebagai alat bantu cuci.

Banyak sabun merupakan campuran garam natrium atau kalium dari asam lemak yang dapat diturunkan dari minyak atau lemak dengan direaksikan dengan alkali pada suhu 80C - 100C melalui suatu proses yang dikenal dengan saponifikasi. Lemak akan terhidrolisis oleh basa menghasilkan gliserol dan sabun mentah. Secara tradisional,

alkali yang digunakan adalah kalium yang dihasilkan dari pembakaran tumbuhan atau dari arang kayu. Sabun dapat dibuat pula dari minyak tumbuhan seperti minyak zaitun.

Sabun Transparan

Sabun Transparan adalah sabun yang dibuat dengan teknik khusus dengan menghilangkan kandungan alkali di dalamnya Sabun transparan ini lebih unggul daripada sabun mandi biasa, selain dari tampilannya yang transparan (transparent) yang menawan, sabun ini sangat lembut di kulit dan dapat melembabkan kulit. Sabun dibuat dengan reaksi penyabunan sebagai berikut:

Reaksi penyabunan (saponifikasi) dengan menggunakan alkali adalah adalah reaksi trigliserida dengan alkali (NaOH atau KOH) yang menghasilkan sabun dan gliserin. Reaksi penyabunan dapat ditulis sebagai berikut :

C3H5 (COOR)3 + 3 NaOH C3H5(OH)3 + 3 RCOONa

Reaksi pembuatan sabun atau saponifikasi menghasilkan sabun sebagai produk utama dan gliserin sebagai produk samping. Gliserin sebagai produk samping juga memiliki nilai jual. Sabun merupakan garam yang terbentuk dari asam lemak dan alkali. Sabun dengan berat molekul rendah akan lebih mudah larut dan memiliki struktur sabun yang lebih keras. Sabun memiliki kelarutan yang tinggi dalam air, tetapi sabun tidak larut menjadi partikel yang lebih kecil, melainkan larut dalam bentuk ion.

Klasifikasi Sabun

Sabun Cair

Bentuk cair dan tidak mengental pada suhu kamar

Sabun Lunak/ Krim

Seperti pasta dan sangat mudah larut

Sabun Keras/ Padat

Dibuat dari lemak yang padat atau dari minyak yang dikeraskan dengan proses hidrogenasi, Asam lemaknya jenuh dan mempunyai BM tinggi, Sukar larut dalam air.

Reaksi Saponifikasi

Sabun dihasilkan oleh proses saponifikasi, yaitu hidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol dalam kondisi basa. Pembuat kondisi basa yang biasanya digunakan adalah NaOH (natrium/sodium hidroksida) dan KOH (kalium/potasium hidroksida). Asam lemak yang berikatan dengan natrium atau kalium inilah yang kemudian dinamakan sabun.

Bahan Baku Pembuatan Sabun

Minyak Kelapa (VCO)

Minyak kelapa adalah minyak yang dibuat dengan bahan baku kelapa yang telah diproses sedemikian rupa sehingga didapatkan minyak kelapa murni. Digunakan minyak kelapa karena sifatnya yang mudah tersaponifikasi, mudah larut dalam air, dan mudah menguap.

NO.

JENIS MINYAK ASAM LEMAK

YANG DOMINAN

ASAM LEMAK

YANG DOMINAN

JUMLAH

1

Minyak Kelapa

Asam Laurat

44 - 53 %

2

Minyak Sawit

Asam Palmitat

Asam Oleat

40 - 46 %

39 - 45 %

3

Minyak jarak

Asam Risinoleat

86 %

4

Minyak Jagung

Asam Linoleat

Asam Oleat

56,3 %

30,1 %

5

Minyak Kedelai

Asam Linoleat

Asam Oleat

15 64 %

11 60 %

Minyak dan lemak dihasilkan oleh alam yang bersumber dari hewan dan tanaman, perbedaan mendasar antara lemak hewani dan lemak nabati adalah :

Lemak hewani mengandung kolesterol, sedangkan lemak

nabati mengandung fitosterol

Kadar lemak jenuh dalam lemak hewani lebih kecil

daripada lemak nabati

Asam Stearat

Asam stearat merupakan monokarboksilat berantai panjang (C18) yang bersifat jenuh karena tidak memiliki ikatan rangkap diantara atom karbonnya. Asam stearat dapat berbentuk cairan atau padatan. Pada proses pembuatan sabun, asam stearate berfungsi untuk mengeraskan dan menstabilkan busa.

Natrium Hidroksida ( NaOH )

Natrium hidroksida (NaOH) seringkali disebut dengan soda kaustik atau soda api yang merupakan senyawa alkali yang bersifat basa dan mampu menetralisir asam. NaOH berbentuk kristal putih dengan sifat cepat menyerap kelembapan. Natrium hidroksida bereaksi dengan minyak membentuk sabun yang disebut dengan saponifikasi.

Ethanol

Etanol (etil alkohol) berbentuk cair, jernih dan tidak berwarna, merupakan senyawa organik dengan rumus kimia C2H5OH. Etanol pada proses pembuatan sabun digunakan sebagai pelarut karena sifatnya yang mudah larut dalam air dan lemak.

Gliserin

Gliserin adalah produk samping dari reaksi hidrolisis antara minyak nabati dengan air untuk menghasilkan asam lemak. Gliserin merupakan humektan sehingga dapat berfungsi sebagai pelembab pada kulit. Pada kondisi atmosfir sedang ataupun pada kondisi kelembaban tinggi, gliserin dapat melembabkan kulit dan mudah dibilas. Gliserin berbentuk cairan jernih, tidak berbau, dan memiliki rasa manis.

Asam Sitrat

Asam sitrat memiliki bentuk berupa kristal putih. Berfungsi sebagai agen pengelat (chelating agent) yaitu pengikat ion-ion logam pemicu oksidasi, sehingga mampu mencegah terjadinya oksidasi pada minyak akibat pemanasan. Asam sitrat juga dapat dimanfaatkan sebagai pengawet dan pengatur pH.

Gula Pasir

Gula pasir berbentuk kristal putih. Pada proses pembuatan sabun transparan, gula pasir berfungsi untuk membantu terbentuknya transparansi pada sabun. Penambahan gula pasir dapat membantu perkembangan kristal pada sabun.

Pewarna

Pewarna ditambahkan pada proses pembuatan sabun untuk menghasilkan produk sabun yang beraneka warna. Bahan pewarna yang digunakan adalah bahan pewarna untuk kosmetik grade.

Pewangi

Pewangi ditambahkan pada proses pembuatan sabun untuk memberikan efek wangi pada produk sabun. Pewangi yang sering digunakan dalam pembuatan sabun adalah dalam bentuk parfum dengan berbagai aroma (buah-buahan, bunga, tanaman herbal dan lain-lain).

Akuades

Akuades berfungsi untuk melarutkan gula

ALAT

No

Nama Alat

Spesifikasi

Jumlah

1

Gelas beaker

1 liter

1

2

Gelas beaker

500 ml

1

3

Gelas beaker

250 ml

3

4

Gelas ukur

100 ml

1

5

Gelas ukur

10 ml

1

3

Kompor Listrik

Standar

1

4

Timbangan digital

Standar

1

5

Pipet tetes

Standar

1

6

Batang pengaduk

Standar

1

7

Cetakan sabun

Standar

1

BAHAN

No

Nama Bahan

Jumlah

1

VCO

25 gram

2

NaOH 30%

25 ml

3

Gliserin

25 ml

4

Gula pasir

40 dalam 15 ml

5

Etanol 96%

20 ml

6

Asam stearat

12,5 gram

7

Asam sitrat

0,6 gram

8

Pewarna makanan

Secukupnya

9

Pewangi

Secukupnya

10

Aquadest

Secukupnya

PROSEDUR KERJA

Pembuatan Sabun Transparan

Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan.Dipanaskan VCO dan Asam Stearat dalam gelas beaker 250 ml diatas hot plate sampai suhu 60 C, kemudian diaduk hingga larut.

Ditambahkan NaOH 30% dan diaduk hingga terjadi reaksi saponifikasi.

Setelah terjadi reaksi, dicampurkan larutan gula, gliserin, asam sitrat dan ethanol 96%.

Setelah semua bahan tercampur rata, kemudian turunkan dan beri pewarna serta pewangi. Diaduk hingga rata dan tercampur.

Letakkan di cetakan dan ditunggu hingga mengeras.

Lakukan uji mutu sabun.

Uji Mutu Sabun Transparan

Standarisasi NaOHDitimbang 600 mgram mgram Asam oksalat. Dimasukkan dalam labu ukur dan dilarutkan hingga 100 mL.Ditambahkan 25 ml aquades dan 2-3 tetes indicator Phenolphtalein (PP).Dilakukan titrasi dengan larutan NaOH 0,1 N yang akan distandarisasi, dilakukan sebanyak 2 kali (duplo).Standarisasi HCLDitimbang 450 500 mgr Na. Boraks. Dimasukkan dalam erlenmeyerDitambahkan 25 ml aquades dan 2-3 indikator MO.Dilakukan titrasi dengan larutan HCL 0,1 N yang akan distandarisasi, dilakukan sebanyak 2 kali (duplo).

Pengujian VCOPengujian Kadar Asam Lemak Bebas (ALB)/FFADitimbang dengan teliti 5 gram VCO dalam gelas Erlenmeyer 250 ml, ditambahkan 25 ml ethanol 96% netral dan dipanaskan 5 menit.Ditambahkan 3 tetes indicator PP dan dititrasi dengan NaOH 0,1NTitik akhir titrasi ditandai dengan terbentuknya warna merah muda yang tetap (tidak berubah kurang dari 15 menit)Dilakukan titrasi secara duplo (2 kali)

Massa JenisDitimbang piknometer kosong (dicatat)Diisi piknometer dengan aquadest dan ditimbang (dicatat)Dibersihkan piknometer sampai keringDiisi piknometer dengan VCO dan ditimbang (dicatat)Lihat temperature dan dicocokkan dengan tabel massa jenis air.Dihitung massa jenis dari VCO

Uji Organoleptik

1. Uji Mutu Warna : berwarna jernih

2. Uji Mutu Bau : memiliki bau khas dan tidak tengik

4. Pengujian Produk

pHDitimbang sampel sebanyak 1 gram ke dalam tabung film.Dipipet 10 ml aquades ke dalamnya kemudian dikocok.Dicelupkan kertas pH dan diukur nilai pH.

Alkali Bebas Sebagai NaOHDimasukkan 5 gram sabun dalam erlenmeyer 250 mL.Ditambahkan 25 mL etanol 96% dan dipanaskan selama 5 menit.Ditambahkan 3 tetes indikator MO dan dititrasi dengan larutan HCl 0,1 N.Titrasi dilakukan 2 kali (duplo).

RendemenMenghitung berat bahan keseluruhan untuk pembuatan sabun transparan. ( A gram )Menghitung berat sabun transparan yang telah dibuat. ( B gram )

Diagram Alir

VCO + Asam Stearat

NaOH 30%

Pemanasan

60oC

1 atm

60oC

1 atm

Pencampuran

Saponifikasi

Pengadukan

Gula

Gliserin

Asam Sitrat

Ethanol 96%

40oC

1 atm

Pemanasan

Pendinginan

Pewarna

Pewangi

Pencetakan

SABUN TRANSPARANT

DATA PENGAMATAN

Hasil Sabun Transparan

No

Uji Indikator

Keterangan

1

Berat Awal

Berat VCO

gr

Berat NaOH

ml

Berat Asam Stearat

gr

Berat Etanol

ml

Berat Gula Pasir

gr

Berat Gliserin

ml

Berat Asam Sitrat

gr

2

Berat Total Bahan Baku

gr

3

Berat Sabun

gr

Standarisasi NaOH 0,1 N

No

Uji Indikator

Keterangan

1

Be

2

Volume Titrasi I

ml

Volume Titrasi II

ml

3

Berat Asam Oksalat I

gr

Standarisasi HCl 0,1 N

No

Uji Indikator

Keterangan

1

Be

2

Volume Titrasi I

ml

Volume Titrasi II

ml

3

Berat Boraks I

gr

Berat Boraks II

gr

Kadar Asam Lemak Bebas

No

Uji Indikator

Keterangan

1

Volume NaOH I

ml

Volume NaOH II

ml

2

Normalitas NaOH

N

3

Berat sampel I

gr

Berat sampel II

gr

4

Berat Setara asam laurat

Massa Jenis

No

Uji Indikator

Keterangan

1

Berat Piknometer Kosong

gr

2

Berat Piknometer + Aquadest

gr

3

Berat Piknometer + VCO

gr

4

Volume VCO

ml

5

Massa jenis Aquadest

gr/ml

6

Suhu kamar

gr

Alkali Bebas Sebagai NaOH

No

Uji Indikator

Keterangan

1

Berat Sabun I

Berat Sabun II

2

Volume HCl I

Volume HCl II

3

Normalitas HCl

4

Berat Molekul NaOH

Organoleptik VCO

No

Warna

Tengik

Jernih

Tak jernih

Tengik

Tak tengik

1

Uji Organoleptik Sabun Transparan

No

Uji Indikator

Hasil

Keterangan

1

Uji Organoleptik

Warna

Aroma

Kekerasan

Transparasi

2

pH Produk

3

Randemen

RUMUS PERHITUNGAN

Standarisasi NaOH

N NaOH =

Keterangan :

Be = 63

V = Volume Titrasi

Standarisasi HCL

Keterangan :

190,6= Berat ekivalen Natrium Boraks

Vtitrasi= Volume titar HCl 0,1 N

Uji Asam Lemak Bebas

Keterangan :

V NaOH: Volume natrium hidroksida terpakai

N NaOH: Konsentrasi tepat NaOH

200: Berat ekivalen dari VCO

Alkali Bebas Sebagai NaOH

Kadar % NaOH = x 100%

Uji Massa Jenis

Randemen