pt grand kartech tbk dan entitas anak / pt grand … bilingual... · catatan atas laporan keuangan...
TRANSCRIPT
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK /
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY
Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statements
Pada dan Untuk Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Maret 2016
As of and For the Month Ended March 31, 2016
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY
Daftar Isi Table of Contents
Halaman/ Page
Pernyataan Direksi Director’s Statement
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2016
As of and For the Year Ended March 31, 2016
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 - 2 Consolidated Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif
Lain Konsolidasian
3 Consolidated Statement of Profit or Loss and
Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4 Consolidated Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian 5 Consolidated Statement of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6 – 80 Notes to The Consolidated Financial Statements
Informasi Tambahan 81 - 85 Supplementary Information
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Maret 2016
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY
CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL
POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
The accompanying notes to consolidated financial statements are an
integral part of these consolidated financial statements taken as a whole
1
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Untuk Bulan Yang Berakhir Tanggal 31 Maret 2016
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY
CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS
AND OTHER COMPREHENSIF INCOME
For the Month Ended March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
The accompanying notes to consolidated financial statements are an
integral part of these consolidated financial statements taken as a whole
2
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Untuk Bulan Yang Berakhir Tanggal 31 Maret 2016
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY
CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS
AND OTHER COMPREHENSIF INCOME
For the Month Ended March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
The accompanying notes to consolidated financial statements are an
integral part of these consolidated financial statements taken as a whole
3
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Untuk Bulan Yang Berakhir Tanggal 31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY
CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
For the Month Ended March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan
The accompanying notes to consolidated financial statements are an
integral part of these consolidated financial statements taken as a whole
4
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Untuk Bulan Yang Berakhir Tanggal 31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY
CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOW
For the Month Ended March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
The accompanying notes to consolidated financial statements are an
integral part of these consolidated financial statements taken as a whole
5
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of and For the Year Ended March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
6
1. UMUM
a. Pendirian Entitas
PT Grand Kartech (Entitas), didirikan berdasarkan
Akta Notaris Albertus Sutjipto Budihardjoputra,
S.H., No. 53, tanggal 18 Agustus 1990. Akta
pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat
Keputusan No. C.2-3800.HT.01.01.TH.91 tanggal
9 Agustus 1991. Dan anggaran dasarnya telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No. 82 tambahan No. 3566 tanggal 11
Oktober 1991.
Anggaran Dasar Entitas telah mengalami beberapa
kali perubahan. Pada tahun 2008, Anggaran Dasar
Entitas telah disesuaikan dengan UU No. 40
tahun 2007 berdasarkan Akta No 26 dari James
Herman Rahardjo tanggal 12 Desember 2008 dan
telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan Surat Keputusan No. AHU-
01417.AH.01.02 Tahun 2009 tanggal
8 Januari 2009.
Berdasarkan Akta No. 56 tanggal 22 Mei 2013 oleh
Notaris Fathiah Helmi, S.H, di Jakarta yang antara
lain dalam rangka menyesuaikan dengan peraturan
Otoritas Jasa Keuangan (dahulu Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. IX.J.1
tentang Pokok - Pokok Anggaran Dasar Perusahaan
yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat
Ekuitas dan Perusahaan Publik, merubah nilai
nominal saham dan perubahan status hukum
Perusahaan. Perubahan anggaran dasar ini telah
mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui
surat keputusan No. AHU-29296.AH.01.02 Tahun
2013 tanggal 30 Mei 2013.
Berdasarkan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H,
No. 63 tanggal 21 Oktober 2013 mengenai
Pernyataan Persetujuan Bersama Seluruh
Pemegang Saham Perseroan tentang pengeluaran
saham dalam simpanan Perseroan sebanyak
163.640.000 saham baru yang ditawarkan melalui
Penawaran Umum kepada Masyarakat, masing-
masing saham tersebut dengan nilai nominal Rp
100 per saham yang ditawarkan dengan Harga
Penawaran Rp 275 per saham dengan
memperhatikan peraturan perundangan yang
berlaku termasuk peraturan Pasar Modal dan
Peraturan Bursa Efek yang berlaku di tempat di
mana saham-saham Perseroan akan dicatatkan.
1. GENERAL
a. The Entity’s Establishment
PT Grand Kartech (Entity, was established based
on Notarial Deed Albertus Sutjipto
Budlhardjoputra, S.H., No. 53, dated August 8,
1990. The Deed of esthablishment was approved by
the Minister of Justice of the Republic of Indonesia
in its Decision Letter
No. C.2-3800.HT.01.0 I.TH.91 dated August 9,
1991. And the article of association has been
published in the State Gazette of the Republic of
Indonesia No. 82 Supplement No. 3566 dated
October 11, 1991.
The articles of association have been amended,
several times, In 2008, the Entity’s Articles of
Association have been adjusted to the provisions of
Law No. 40 year 2007 regarding Limited Company
as set forth in deed No. 26 from James Herman
Rahardjo dated December 12, 2008 and has been
approved Ministry of Law and Human Rights of the
Republic of Indonesia in the decision letter No.
AHU-32171.AH.01.02 Tahun 2009 dated January
8, 2009.
Based Notary Deed No. 56 dated May 22, 2013 of
notariat Fathiah Helmi, S.H, in Jakarta which,
among other things, to conform with the
requirements of the regulations of Financial
Service authority (formerly, Capital Market and
Financial Institutions Supervisory Boards)
No. IX.J.1 regarding the Company’s articles of
Association for Public Offering of Equity Securities
and Public Companies, change of par value and
change the legal status of the Company, which have
been approved from Minister of Law and Human
Rights of The Republic of Indonesia in the decision
letter No. AHU-29296.AH.01.02 year 2013 dated
May 30, 2013.
Based on Notarial Deed of Fathiah Helmi, S.H, No.
63 dated October 21, 2013 regarding the Collective
Agreement Statement All Shareholders of the
Company on shares issuance in the Company's
deposits as much as 163,640,000 million new
shares offered through the Public Offering, each
share with a nominal value of
Rp 100 per share offered by Price Offers Rp 275
per share by taking into account applicable laws
and regulations, including regulations of the
Capital Market and stock Exchange Regulations in
force at the place where the Company's shares will
be listed.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7
1. UMUM - Lanjutan 1. GENERAL - Continued
a. Pendirian Entitas (Lanjutan) a. The Entity’s Establishment (Continued)
Maksud dan Tujuan Entitas adalah berusaha dalam
bidang perdagangan, jasa dan industri. Kegiatan
usaha yang dapat dilaksanakan adalah:
a. Impor dan ekspor, antar pulau/daerah serta
lokal, selanjutnya bertindak sebagai
perwakilan, leveransir, agen, grosir, supplier,
dan distributor dari badan-badan dan
perusahaan-perusahaan lain, baik dari dalam
maupun luar negeri.
b. Jasa pemborong dalam bidang mekanikal,
sipil, listrik di bidang komunikasi, jasa
konsultasi di bidang mekanikal maupun sipil,
jasa konstruksi, meliputi perpipaan konstruksi
baja di bidang mekanikal maupun sipil,
kelistrikan, instrumentasi baik untuk industri,
gedung/bangunan maupun sarana infrastruktur
lainnya, sampai siap untuk dilaksanakan
(rancang bangun), termasuk pengadaan
material, alat-alat dan barang yang dibutuhkan
dalam pekerjaan konstruksi.
The purpose and objectives of the Entity is in trade
sector, service and industrial. Business activities
that can be implemented are :
a. Import and export, inter-island/regional and
local, then act as a representative,purveyor,
agent, wholesalers, suppliers, and distributor
of agencies and other entities, either from
domestic or overseas.
b. Contractors service in mechanical, civil,
electrical in the communication, consulting
services in the mechanical or civil,
construction services, includes piping steel
construction the mechanical or civil.
electrical, instrumentation for industrial,
buildings and other infrastructure facilities,
until ready for implementation (design and
construction). Including procurement of
materials, tools and items needed in
construction work.
c. Industri perakitan, pembuatan, perbaikan
barang-barang elektrik, elektronik maupun
mekanik.
Entitas berkedudukan di Jl. Rawa Bali II No. 7,
Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta. Entitas
memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1991.
b. Penawaran Saham Umum Perdana
Pada tanggal 29 Oktober 2013, Entitas memperoleh
Surat Pemberitahuan Efektif atas Penyertaan
Pendaftaran Emisi Saham No. S-339/ D.04/2013
dari Ketua Otoritas Jasa Keuangan untuk
mengadakan Penawaran Umum Perdana kepada
masyarakat sejumlah 163.640.000 saham dengan
nilai nominal Rp 100 per saham pada harga
penawaran Rp 275 per saham. Entitas telah
mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek
Indonesia pada tanggal 8 Nopember 2013.
c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
Berdasarkan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H.,
No. 56 tanggal 22 Mei 2013, Susunan pengurus
entitas pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
adalah sebagai berikut:
c. Industrial assembly, manufacture, repair
electrical goods, electronic or mechanical.
The Entity is located at Jl. Rawa Bali II No. 7 Pulo
Gadung Industrial Estate, Jakarta. Entity
beginning commercial activities in 1991.
b. Initial Public Offering
On October 29, 2013, the Entity received Effective
Statement Letter on Notice of registration of
Emmision Stock No.. S-339/ D.04/2013 from the
Chairman of Authority Finance Services (OJK) to
hold an Initial Public Offering of 163,640,000
shares with a nominal value of IDR 100 per share
to the public, at offering price of IDR 275 per share.
The entity listed its share on the Indonesia Stock
Exchange on November 8, 2013.
c. Boards of Commissioners, Directors and
Employees
Based on notarial dees of Fathiah Helmi, S.H.,
No. 56 dated May 22, 2013, the composition of
management of the Entity dated December 31, 2015
and 2014 are as follows :
Komisaris Utama Hadi Sutardja President Commissioner
Komisaris Ronald Sutardja Commissioner
Komisaris Independen Tony Legi Independent Commissioner
Direktur Utama Kenneth Sutardja President Director
Direktur/ Sekretaris Director/Corporate
Perusahaan Johanes Budi Kartika Secretary
Direktur Tidak Terafiliasi Stefan Muenker Director non affiliated
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
(Lanjutan)
c. Boards of Commissioners, Directors and
Employees (Continued)
Gaji dan tunjangan lainnya yang diterima Dewan
Komisaris dan Direksi Entitas berjumlah Rp
1.614.065.187 dan Rp 2.151.065.167 untuk periode
yang berakhir tanggal 31 Maret 2016 dan 2015.
Salaries and other compensation provided to
commissioners and directors of the entity
amounted to Rp 1.614.065.187 and
Rp 2.151.065.167 for the period ended March 31,
2016 and 2015.
Tahun 2015 dan 2014, Entitas dan Entitas Anak
mempunyai jumlah karyawan masing-masing 874
dan 645 orang.
In year 2015 and 2014, the Entity and Subsidiaries
had a total employee of 874 and 645 person
respectively.
d. Struktur Entitas Anak
Entitas merupakan entitas induk dari entitas sebagai
berikut:
d. Structure of the Subsidiary
The Entity is the parent Entity of the following
subsidiary :
Entitas Anak /
Subsidiaries
Domisili /
Domiciled
Jenis Usaha /
Nature of Business
Tahun operasi
komersial /
Year of
Commercial
Operations
Persentase
kepemilikan /
Percentage of
ownership
Jumlah Aset / Total
Assets
31 Desember 2015 /
December 31, 2015
PT PT Prima Jabar Steel Jakarta Umum/ General 1975 99,98% 41.584.614.210
Berdasarkan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H.,
No. 34 tanggal 12 April 2013, Entitas mengambil
alih saham PT Prima Jabar Steel melalui Inbreng
Saham sebesar Rp 24.235.000.000.
Based on Notarial act Fathiah Helmi, S.H., No. 34
dated April 12, 2013, the Entity acquired shares of
PT Prima Jabar Steel Through shares Inbreng
amounting to Rp 24,235,000,000.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN
INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED
STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING
STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION
TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
(“ISAK”)
a. Standar yang Berlaku Efektif Dalam Tahun
Berjalan (Pada atau setelah 1 Januari 2015)
a. Standards Effective in the Current Year (on or
after January 1, 2015)
Dalam tahun berjalan, Kelompok Usaha telah
menerapkan standar akuntansi keuangan (“SAK”)
dan intrepretasi standar akuntansi keuangan
(“ISAK”) baru dan revisi yang dikeluarkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia yang dianggap relevan dengan
kegiatan operasinya dan mempengaruhi laporan
keuangan konsolidasian berlaku efektif untuk
periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah
1 Januari 2015.
In the current year, the Group has adopted all of
the new and revised financial accounting standards
(SAK) and interpretation to financial accounting
standards (ISAK) issued by the Board of Financial
Accounting Standards of the Indonesian Institute of
Accountants that are relevant to their operations
and affected to the consolidated financial
statements effective for accounting period
beginning on or after January 1, 2015.
SAK dan ISAK baru dan revisi yang berlaku efektif
dalam tahun berjalan adalah sebagai berikut :
New and revised SAKs and ISAKs effective in the
current year are as follows:
- PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian
Laporan Keuangan”.
Judul yang digunakan oleh PSAK 1 revisi ini
untuk “Laporan Laba Rugi Komprehensif”
telah berubah menjadi “Laporan Laba Rugi
dan Penghasilan Komprehensif Lain”.
Perubahan tersebut mengharuskan entitas
untuk memisahkan item-item yang disajikan
dalam penghasilan komprehensif lain (OCI)
menjadi dua kelompok, berdasarkan pada
apakah dapat atau tidaknya dilakukan
penyesuaian reklasifikasi ke laba rugi di masa
depan.
- PSAK No.1 (Revised 2013), “Presentation of
Financial Statements”.
The title used by this revised PSAK No.1 for the
“Statement of Comprehensive Income” has
changed to “Statement of Profit or Loss and
Other Comprehensive Income”. The
amendment requires entities to separate items
presented in other comprehensive income
(OCI) into two groups, based on whether or
not they may be reclassified to profit or loss
subsequently.
Item-item yang tidak akan dilakukan
penyesuian reklasifikasi harus disajikan secara
terpisah dari item-item yang dapat dilakukan
penyesuaian reklasifikasi di masa depan.
Entitas yang menyajikan item-item OCI
sebelum pajak diharuskan untuk menunjukkan
jumlah pajak yang terkait dengan dua
kelompok secara terpisah.
Items that will not be reclassified must be
presented separately from items that may be
reclassified subsequently. Entities that present
OCI items before tax will be required to show
the amount of tax related to the two groups
separately.
- PSAK No. 4 (Revisi 2013), “Laporan
KeuanganTersendiri”.
PSAK 4 revisi telah diubah namanya menjadi
“Laporan Keuangan Tersendiri”; PSAK ini
berlanjut menjadi standar yang mengatur
hanya untuk laporan keuangan tersendiri.
- PSAK No. 4 (Revised 2013), “Separate
Financial Statements”.
PSAK No.4 has been renamed “Separate
Financial Statements”; it continues to be a
standard dealing solely with separate financial
statements.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN
INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI
(Lanjutan)
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED
STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING
STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION
TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
(“ISAK”) (Continued)
a. Standar yang Berlaku Efektif Dalam Tahun
Berjalan (Pada atau setelah 1 Januari 2015)
(Lanjutan)
a. Standards Effective in the Current Year (on or
after January 1, 2015) (Continued)
- PSAK No.15 (Revisi 2013), “Investasi pada
Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. PSAK
ini menggantikan PSAK No. 15 (Revisi 2009)
“Investasi pada Entitas Asosiasi”.
Ventura bersama dicatat dengan menggunakan
metode ekuitas sesuai dengan PSAK 15
(Revisi 2013), "Investasi pada Entitas Asosiasi
dan Ventura Bersama”. Entitas tidak dapat lagi
mempertanggungjawabkan partisipasi dalam
ventura bersama dengan menggunakan metode
konsolidasi proporsional.
- PSAK No.15 (Revised 2013), “Investments in
Associates and Joint Ventures”. This PSAK
superseded PSAK No.15 (Revised 2009)
“Investment in Associates”. Joint ventures are
accounted for using the equity method in
accordance with revised PSAK 15 (Revised
2013), “Investments in Associates and Joint
Ventures”. Entities can no longer account for
an interest in a joint venture using the
proportionate consolidation method.
- PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.
Perubahan utama adalah pengakuan
keuntungan dan kerugian aktuarial
(pengukuran kembali), pengakuan beban jasa
lalu/kurtailmen, penyajian dalam laporan laba
rugi, persyaratan pengungkapan, perbedaan
antara imbalan “jangka pendek” dan “jangka
panjang lain”, perlakuan biaya dan pajak yang
berkaitan program imbalan kerja, pesangon
pemutusan kontrak kerja, fitur berbagi risiko
atau biaya.
- PSAK No.24 (Revised 2013), “Employee
Benefits”.
The key changes are recognition of actuarial
gains and losses (remeasurements),
recognition of past service costs/curtailment,
presentation in the income statement,
disclosure requirements, distinction between
“short-term” and “other long-term” benefits,
treatment of expenses and taxes relating to
employee benefit plans, termination benefits,
risk or cost sharing features.
- PSAK No. 46 (Revisi 2013), “Pajak
Penghasilan”.
Dua revisi utama telah dilakukan untuk PSAK
No. 46 (Revisi 2010). Revisi ini menekankan
bahwa konsep “laba fiskal” menyiratkan
bersih dari pada laba kena pajak kotor. Pajak
yang didasarkan pada penerimaan penjualan
kotor (disebut pajak final) berada di luar
lingkup PSAK No. 46 (Revisi 2013) dan akan
dicatat dengan menggunakan PSAK No.57
"Provisi, Kewajiban Kontinjensi, dan Aset
Kontinjensi” sebagai gantinya serta perubahan
pajak tangguhan pada properti investasi.
- PSAK No.46 (Revised 2013), “Income Taxes”.
The two major revisions have been made to
PSAK No.46 (Revised 2010). This revision
emphasized that the concept of ‘taxable profit’
implies a net rather than gross taxable amount.
Taxes that are based on gross sales receipts
(referred to final tax) are outside the scope of
PSAK No. 46 (Revised 2013) and will be
accounted for using PSAK No.57 “Provisions,
Contingent Liabilities, and Contingent Assets”
instead and amendment to deferred tax on
investment property.
- PSAK No. 48 (Revisi 2013), “Penurunan Nilai
Asset”.
PSAK revisi ini menggantikan PSAK No. 48
(Revisi 2009). Ini adalah konsekuensi
perubahan atas penerbitan PSAK No. 68,
“Pengukuran Nilai Wajar”. Standar ini
menegaskan kembali prinsip tujuan uji
penurunan nilai, unit penghasil kas (CGU) atau
kelompok CGU yang mana goodwill
dialokasikan tidak boleh lebih besar dari
segmen operasi (seperti yang didefinisikan
oleh PSAK No. 5 “Segmen Operasi”) sebelum
penggabungan.
- PSAK No. 48 (Revised 2013), “Impairment of
Assets”.
This revised PSAK superseded PSAK No. 48
(Revised 2009). This is a consequential
amendment to the pronouncement of PSAK No.
68, ‘Fair value measurement’. The standard
re-emphasises the principle that for the
purpose of impairment testing, the cash
generating unit (CGU) or groups of CGUs to
which goodwill is allocated should not be
larger than an operating segment (as defined
by PSAK No. 5, “Operating Segments”)
before aggregation.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN
INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI
(Lanjutan)
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED
STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING
STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION
TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
(“ISAK”) (Continued)
a. Standar yang Berlaku Efektif Dalam Tahun
Berjalan (Pada atau setelah 1 Januari 2015)
(Lanjutan)
a. Standards Effective in the Current Year (on or
after January 1, 2015) (Continued)
- PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen
Keuangan: Penyajian”.
Perubahan PSAK No. 50 (Revisi 2010)
“Instrumen Keuangan: Penyajian”, adalah
untuk meningkatkan pengungkapan saling
hapus.
- PSAK No. 50 (Revised 2014), “Financial
Instruments: Presentation”.
This amendment clarifies some of the
requirements to for offsetting financial assets
and financial liabilities on the financial
position.
- PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.
Sejumlah perubahan telah dibuat untuk PSAK
No. 55 (Revisi 2011) sebagai akibat penerbitan
PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”. Dua
perubahan penting lainnya yang telah dibuat
adalah (1) opsi beli, opsi jual dan opsi prabayar
(2) akuntansi lindung nilai dari pembaruan
(novasi) derivatif dan kelanjutan.
- PSAK No. 55 (Revised 2014), “Financial
Instruments: Recognition and Measurement”.
A number of amendments have been made to
PSAK No. 55 (Revised 2011) as a result of the
pronouncement of PSAK No. 68, “Fair Value
Measurement”’. Two other notable changes
have been made (1) calls, puts and prepayment
options (2) novation of derivatives and
continuation of hedge accounting.
- PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen
Keuangan: Pengungkapan”.
PSAK No. 60 juga telah diubah untuk
meningkatkan pengungkapan saling hapus
seperti yang dipersyaratkan oleh PSAK No. 50
(Revisi 2014) dan untuk mengakomodasi
pengungkapan nilai wajar yang baru seperti
yang dipersyaratkan oleh PSAK No. 68.
- PSAK No. 60 (Revised 2014), “Financial
Instruments: Disclosures”.
PSAK No. 60 has also been amended to
enhance current offsetting disclosures as
required by PSAK No. 50 (Revised 2014) and
to accommodate new fair value disclosure
requirements as required by PSAK No. 68.
- PSAK No. 65, “Laporan Keuangan
Konsolidasi”.
PSAK No. 65 menggantikan semua pedoman
tentang pengendalian dan konsolidasi dalam
PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Konsolidasi dan
Laporan Keuangan Tersendiri”, dan ISAK No.
7 (Revisi 2009), “Konsolidasi - Entitas
Bertujuan Khusus”.
- PSAK No. 65, “Consolidated Financial
Statements”.
PSAK No. 65 replaces all of the guidance on
control and consolidation in PSAK No. 4
(Revised 2009), “Consolidated and Separate
Financial Statements”, and ISAK No. 7 (2009),
“Consolidation - Special Purpose Entities’.
- PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama”.
PSAK No. 66 menggantikan PSAK No. 12
(Revisi 2009), “Bagian Partisipasi dalam
Ventura Bersama” dan ISAK No. 12 (2009),
“Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi
Non-Moneter oleh Venturer” untuk akuntansi
pengaturan bersama. Perubahan yang
dilakukan pada definisi telah mengurangi jenis
pengaturan bersama menjadi dua: operasi
bersama dan ventura bersama. Pilihan
kebijakan konsolidasi proporsional yang ada
untuk pengendalian bersama entitas telah
dieliminasi. Akuntansi metode ekuitas adalah
wajib bagi peserta ventura bersama.
- PSAK No. 66, “Joint Arrangements”.
PSAK No. 66 superseded PSAK No. 12
(Revised 2009), “Interests in Joint Ventures”
and ISAK No. 12 (2009), “Jointly Controlled
Entities Non-Monetary Contributions by
Venturer” for the accounting of joint
arrangements. Changes made to the definitions
have reduced the types of joint arrangements
to two: joint operations and joint ventures. The
existing policy choice of proportionate
consolidation for jointly controlled entities has
been eliminated. Equity accounting is
mandatory for participants in joint ventures.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN
INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI
(Lanjutan)
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED
STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING
STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION
TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
(“ISAK”) (Continued)
a. Standar yang Berlaku Efektif Dalam Tahun
Berjalan (Pada atau setelah 1 Januari 2015)
(Lanjutan)
a. Standards Effective in the Current Year (on or
after January 1, 2015) (Continued)
- PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan
dalam Entitas Lain”.
PSAK No. 67 mengatur tentang pengungkapan
yang diperlukan untuk entitas pelaporan dalam
dua standar baru, PSAK No. 65, “Laporan
Keuangan Konsolidasian”, dan PSAK No. 66,
“Pengaturan Bersama”. Pengungkapan yang
diperlukan dalam bidang berikut (1)
Pertimbangan dan Asumsi yang Signifikan (2)
Partisipasi Dalam Entitas Anak (3) Partisipasi
dalam Pengaturan Bersama dan Asosiasi.
- PSAK No. 67, “Disclosures of Interests in
Other Entities”.
PSAK No. 67 sets out the required disclosures
for entities reporting under the two new
standards, PSAK No. 65, “Consolidated
Financial Statements”, and PSAK No. 66,
“Joint Arrangements”. The disclosures are
required in the following areas (1) Significant
Judgements and Assumptions (2) Interests in
Subsidiaries (3) Interests in Joint
Arrangements and Associates.
- PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”.
PSAK No. 68 menjelaskan bagaimana
mengukur nilai wajar dan bertujuan untuk
meningkatkan pengungkapan nilai wajar;
PSAK ini memberikan definisi nilai wajar,
pasar utama atau pasar yang paling
menguntungkan, asumsi pelaku pasar,
penggunaan
tertinggi dan terbaik, harga penawaran dan
permintaan (“bid and ask”), premis penilaian,
hirarki nilai wajar, termasuk persyaratan
pengungkapan yang ditingkatkan.
- PSAK No. 68, “Fair Value Measurements”.
PSAK No. 68 explains how to measure fair
value and aims to enhance fair value
disclosures; This PSAK sets definition of fair
value, principal or most advantageous market,
market participant assumptions, highest and
best use, bid and ask prices, valuation premise,
fair value hierarchy, includes enhanced
disclosure requirements.
- ISAK No. 26 (2014), “Penilaian Ulang
Derivatif Melekat”.
Ini mengantikan ISAK No.26 (2009). Revisi
ISAK No. 26 menegaskan kembali pelakuan
dalam PSAK No. 55 (Revisi 2014) bahwa
entitas harus menilai apakah derivatif yang
melekat diperlukan untuk dipisahkan dari
kontrak utama dan dicatat sebagai derivatif
ketika entitas menjadi salah satu pihak kontrak
pertama kali.
- ISAK No. 26 (Revised 2014), “Reassessment of
Embedded Derivatives”.
This superseded ISAK No. 26 (2009).The
revised ISAK No. 26 re-confirms the treatment
in PSAK No. 55 (Revised 2014) that an entity
should assess whether an embedded derivative
is required to be separated from the host
contract and accounted for as a derivative
when the entity first becomes a party to the
contract.
Beberapa dari SAK dan ISAK yang berlaku dalam tahun
berjalan dan relevan dengan kegiatan Kelompok Usaha
telah diterapkan sebagaimana dijelaskan dalam
kebijakan akuntansi.
Several SAKs and ISAKs that became effective in the
current year and are relevant to the Group’s operation
have been adopted as disclosed in the “Summary of
Significant Accounting Polices”.
Beberapa SAK dan ISAK lainnya yang tidak relevan
dengan kegiatan Kelompok Usaha atau mungkin akan
mempengaruhi kebijakan akuntansinya dimasa depan
sedang dievaluasi oleh manajemen potensi dampak
yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini
terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Other SAKs and ISAKs that are not relevant to the
Group’s operation or might affect the accounting
policies in the future are being evaluated by the
management the potential impact that might arise from
the adoption of these standards to the consolidated
financial statements.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN
INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI
(Lanjutan)
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED
STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING
STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION
TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
(“ISAK”) (Continued)
b. Standar yang Telah Diterbitkan Namun Belum
Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan
b. Standards Issued Not Effective in the Current
Year
Berikut ini adalah SAK dan ISAK baru dan rivisi
yang akan berlaku efektif untuk periode tahun buku
yang dimulai pada atau setelah
1 Januari 2016 dan 1 Januari 2017:
New and revised SAKs and ISAKs effective for
accounting period beginning on or after
January 1, 2016 and January 1, 2017:
- PSAK No. 1 (Revisi 2015), “Penyajian
Laporan Keuangan”.
- PSAK No. 4 (Revisi 2015), “Laporan
Keuangan Tersendiri”.
- PSAK No. 5 (Revisi 2015), “Segmen Operasi”.
- PSAK No. 7 (Revisi 2015), “Pengungkapan
Pihak-pihak Berelasi”.
- PSAK No. 15 (Revisi 2015), “Investasi Pada
Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”.
- PSAK No. 16 (Revisi 2015), “Aset Tetap”.
- PSAK No. 19 (Revisi 2015), “Aset
Takberwujud”.
- PSAK No. 22 (Revisi 2015), “Kombinasi
Bisnis”.
- PSAK No. 24 (Revisi 2015), “Imbalan Kerja”.
- PSAK No. 25 (Revisi 2015), “Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan
Kesalahan”.
- PSAK No. 65 (Revisi 2015), “Laporan
Keuangan Konsolidasian”.
- PSAK No. 68 (Revisi 2015), “Pengukuran
Nilai Wajar”.
- ISAK No. 30 (Revisi 2015), “Pungutan”.
- ISAK No. 31 (Revisi 2015), “Interpretasi atas
Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi”.
- PSAK No. 1 (Revised 2015), “Presentation of
Financial Statements”.
- PSAK No. 4 (Revised 2015), “Separate
Financial Statements”.
- PSAK No. 5 (Revised 2015), “Operating
Segment”.
- PSAK No. 7 (Revised 2015), “Related Party
Disclosures”.
- PSAK No. 15 (Revised 2015), “Investment in
Associates and Joint Ventures”.
- PSAK No. 16 (Revised 2015), “Property, Plant
and Equipment”.
- PSAK No. 19 (Revised 2015), “Intangible
Assets”.
- PSAK No. 22 (Revised 2015), “Business
Combination”.
- PSAK No. 24 (Revised 2015), “Employee
Benefits”.
- PSAK No. 25 (Revised 2015), “Accounting
Policies, Changes in Accounting Estimates and
Errors”.
- PSAK No. 65 (Revised 2015), “Consolidated
Financial Statements”.
- PSAK No. 68 (Revised 2015), “Fair Value
Measurement”.
- ISAK No. 30 (Revised 2015), “Levies”.
- ISAK No. 31 (Revised 2015), “Interpretation of
Scope PSAK 13: Investment Property”.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
Kebijakan akuntansi diterapkan secara konsisten dalam
penyajian laporan keuangan kecuali bagi penerapan
beberapa SAK yang telah direvisi dan berlaku efektif
sejak tanggal 1 Januari 2013, yaitu sebagai berikut:
The accounting policies have been applied consistently
in the preparation of consolidated financial statements
except for the adoption of several new and revised SAKs
and effective on January 1, 2013, as follows :
a. Pernyataan Kepatuhan a. Compliance Statements
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun
sesuai dengan SAK, yang mencakup Pernyataan
dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan
Indonesia, termasuk standar baru dan yang direvisi
, yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2015,
serta Lampiran Keputusan Ketua Badan
Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(sekarang menjadi Otoritas Jasa Keuangan atau
OJK) No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012
yaitu Peraturan No.VIII.G.7 tentang Penyajian dan
Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau
Perusahaan Publik yang berlaku untuk laporan
keuangan yang berakhir pada atau setelah tanggal
31 Desember 2012.
The consolidated financial statements have been
prepared in accordance with SAK, which comprises
the Statements and Interpretations issued by the
Board of Financial Accounting Standards of the
Indonesian Institute of Accountants, including
applicable new and revised standards, effective on
or after January 1, 2015, and Attachment to the
Decision of the Chairman of Bapepam - LK (now
becoming Indonesian Financial Services Authority
or OJK) No. Kep-347/BL/2012 dated June 25, 2012
that is Regulation No.VIII.G.7 regarding
Presentation and Disclosures of the Financial
Statements of the Public Company that effective for
the financial statements that ended on or after
December 31, 2012.
b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Konsolidasian
b. Basis for the Preparation of Consolidated
Financial Statements
Efektif 1 Januari 2015, Laporan keuangan
konsolidasian disusun sesuai dengan PSAK No. 1
(Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”.
PSAK revisi ini mengubah pengelompokkan item-
item yang disajikan dalam penghasilan
komprehensif lain (OCI). Item-item yang akan
direklasifikasi ke laba rugi akan disajikan terpisah
dari item-item yang tidak akan direklasifikasi ke
laba rugi. Penerapan PSAK ini hanya berakibat
pada penyajian saja dan tidak berdampak pada
posisi keuangan dan kinerja Kelompok Usaha.
Effective January 1, 2015, the consolidated
financial statements are prepared in accordance
with PSAK No. 1 (Revised 2013), “Presentation of
Financial Statements”. This revised PSAK changes
the grouping of items presented in OCI. Items that
could be reclassified to profit or loss would be
presented separately from items that will never be
reclassified. The adoption of this PSAK affects
presentation only and has no impact on the Group’s
financial position or performance.
Laporan keuangan konsolidasian disusun
berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas
dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian
yang menggunakan dasar kas.
The consolidated financial statements have been
prepared on the assumption of going concern and
accrual basis except for consolidated statements of
cash flows using cash basis.
Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya
perolehan (historical cost), kecuali untuk beberapa
akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain
sebagaimana yang diungkapkan pada kebijakan
akuntansi dalam masing-masing akun tersebut.
The measurement in the consolidated financial
statements is historical cost concept, except for
certain accounts which are measured on the bases
described in the related accounting policies of
respective account.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan
menggunakan metode langsung (direct method)
dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows, which
have been prepared using the direct method,
present cash receipts and payments classified into
operating, investing and financing activities.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Konsolidasian (Lanjutan)
b. Basis for the Preparation of Consolidated
Financial Statements (Continued)
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam
laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah
(Rp) yang juga merupakan mata uang fungsional
Kelompok usaha.
The reporting currency used in the preparation of
the consolidated financial statements is Rupiah
(Rp) which also represents functional currency of
the Group.
Ketika entitas menerapkan suatu kebijakan
akuntansi secara restrospektif atau membuat
penyajian kembali pos-pos laporan keuangan atau
ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam
laporan keuangannya maka entitas menyajikan
kembali laporan keuangan pada awal periode
komparatif yang disajikan.
When the entity adopts accounting policy
retrospectively or restates items in its financial
statements or the entity reclassifies the items in its
financial statements, the financial statements at the
beginning of comparative period are presented.
c. Prinsip-prinsip Konsolidasian dan Laporan
Keuangan Tersendiri
c. Principles of Consolidation and Separate
Financial Statements
Efektif 1 Januari 2015, Kelompok Usaha
menerapkan PSAK No. 65, "Laporan Keuangan
Konsolidasian" secara retrospektif. PSAK No. 65
menggantikan persyaratan laporan keuangan
konsolidasian dalam PSAK No. 4 (Revisi 2009),
"Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan
Keuangan Tersendiri" dan menggantikan ISAK No.
7, "Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus ". PSAK
ini mensyaratkan entitas induk (entitas yang
mengendalikan satu atau lebih entitas lain) untuk
menyajikan laporan keuangan konsolidasian.
Investor menentukan apakah investor merupakan
entitas induk dengan menilai apakah investor
mengendalikan satu atau lebih investee. Investor
mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan
yang relevan ketika menilai apakah investor
mengendalikan investee.
Effective January 1, 2015, the Group applied PSAK
No. 65, “Consolidated Financial Statements”
retrospectively. PSAK No. 65 superseded the
requirements related consolidated financial
statements in PSAK No. 4 (Revised 2009),
“Consolidated and Separate Financial Statements”
and superseded ISAK No. 7,”Special Purpose
Entity Consolidation”. This PSAK requires a
parent entity (an entity that controls one or more
other entities) to present consolidated financial
statements. An investor determines whether it is a
parent by assessing whether it controls one or more
investees. An investor considers all relevant facts
and circumstances when assessing whether it
controls an investee.
Investor mengendalikan investee ketika investor
terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil
variabel dari keterlibatannya dengan investee dan
memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal
hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee
.
Control is achieved when the investor is exposed
or has rights, to variable returns from its
involvement with the investee and has the ability to
affect those returns through its power over the
investee
Dengan demikian, investor mengendalikan
investee jika dan hanya jika, investor memiliki
seluruh hal berikut ini:
a. kekuasaan atas investee (misalnya hak yang
ada saat ini yang memberi investor tersebut
kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas
relevan investee);
b. eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari
keterlibatannya dengan investee; dan
c. kemampuan untuk menggunakan
kekuasaannya atas investee untuk
mempengaruhi jumlah imbal hasil.
Specifically, the investor controls the investee if,
and only if, the investor has the following elements:
a. power over the investee (i.e. existing rights to
give it the current ability to direct the relevant
activities of the investee);
b. exposures or rights to variable returns from its
involvement with the investee; and
c. the ability to use its power over the investee to
affect the investor’s returns.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
c. Prinsip-prinsip Konsolidasian dan Laporan
Keuangan Tersendiri (Lanjutan)
c. Principles of Consolidation and Separate
Financial Statements (Continued)
Pada umumnya, mayoritas hak suara menghasilkan
pengendalian. Ketika Entitas memiliki kurang dari
mayoritas hak suara, atau serupa atas investee,
investor mempertimbangkan semua fakta dan
keadaan yang relevan dalam menilai apakah
memiliki kekuasaan atas investee, termasuk:
Generally, a majority of voting rights result in
control. When the Entity has less than a majority
of the voting, or similar, rights of an investee, it
considers all relevant facts and circumstances in
assessing whether it has power over an investee,
including:
a. Pengaturan kontraktual dengan pemegang suara
lainnya dari investee.
b. hak-hak yang timbul dari pengaturan
kontraktual.
c. hak suara dan hak suara potential investor.
a. the contractual arrangement(s) with the other
vote holders of investee.
b. rights arising from other contractual
arrangement(s).
c. the Entity’s voting rights and potential voting
rights.
Investor menilai kembali apakah investor
mengendalikan investee jika fakta dan keadaan
mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu
atau lebih dari tiga elemen pengendalian.
The Entity reassesses whether or not it controls an
investee if facts and circumstances indicate that
there are changes to one or more of the three
element of control.
Prosedur Konsolidasi Consolidation Procedures
Laporan keuangan konsolidasian: Consolidated financial statements:
- menggabungkan item sejenis seperti aset,
liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban dan arus
kas dari entitas induk dengan entitas anaknya;
- menghapus (mengeliminasi) jumlah tercatat
dari investasi entitas induk di setiap entitas anak
dan bagian entitas induk pada ekuitas setiap
entitas anak;
- mengeliminasi secara penuh aset dan liabilitas,
ekuitas, penghasilan, beban dan arus kas dalam
intra kelompok usaha yang berkaitan dengan
transaksi antara entitas-entitas dalam
Kelompok Usaha.
- combine like items of assets, liabilities, equity,
income, expenses and cash flows of the parent
with those of its subsidiaries;
- offset (eliminate) the carrying amount of the
parent's investment in each subsidiary and the
parent's portion of equity of each subsidiary;
- eliminate in full intragroup assets and
liabilities, equity, income, expenses and cash
flows relating to transactions between entities
of the Group.
Entitas memasukkan penghasilan dan beban entitas
anak dalam laporan keuangan konsolidasian dari
tanggal diperolehnya pengendalian sampai
dengan tanggal ketika entitas kehilangan
pengendalian atas entitas anak. Penghasilan dan
beban entitas anak didasarkan pada jumlah aset
dan liabilitas yang diakui dalam laporan keuangan
konsolidasian pada tanggal akuisisi.
A reporting entity includes the income and expenses
of a subsidiary in the consolidated financial
statements from the date it gains control until the
date when the reporting entity ceases to control the
subsidiary. Income and expenses of the subsidiary
are based on the amounts of the assets and
liabilities recognized in the consolidated financial
statements at the acquisition date.
Entitas dan entitas anaknya disyaratkan untuk
mempunyai kebijakan akuntansi dan tanggal
pelaporan yang sama, atau konsolidasian
berdasarkan informasi keuangan tambahan yang
dibuat entitas anak.
The parent and subsidiaries are required to have
the same accounting policies and reporting dates,
or consolidation based on additional financial
information prepared by subsidiary.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
c. Prinsip-prinsip Konsolidasian dan Laporan
Keuangan Tersendiri (Lanjutan)
c. Principles of Consolidation and Separate
Financial Statements (Continued)
Kepentingan Nonpengendali (NCI) Non-controlling Interest (NCI)
Entitas menyajikan NCI di laporan posisi keuangan
konsolidasiannya dalam ekuitas, terpisah dari
ekuitas pemilik entitas.
A parent presents NCIs in its consolidated
statement of financial position within equity,
separately from the equity of the owners of the
parent.
Entitas mengatribusikan laba rugi dan setiap
komponen dari penghasilan komprehensif lain
kepada pemilik entitas induk dan NCI, meskipun
hal tersebut mengakibatkan NCI memiliki saldo
deficit atas dasar kepentingan kepemilikan
sekarang.
Profit or loss and each component of OCI are
attributed to the equity holders of the parent of the
Group and to the NCI, even if this results in the NCI
having a deficit balance on the basis of present
ownership interests.
Perubahan Proporsi Kepemilikan Changes in Ownership Interests
Perubahan kepemilikan entitas dalam entitas anak
yang tidak menghasilkan kehilangan pengendalian
di entitas anak adalah transaksi ekuitas (yaitu
transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya
sebagai pemilik). Ketika proporsi ekuitas yang
dimiliki oleh NCI berubah, entitas menyesuaikan
jumlah tercatat kepentingan pengendali dan NCI
untuk mencerminkan perubahan kepemilikan
relatifnya dalam entitas anak. Entitas tersebut
mengakui secara langsung dalam ekuitas setiap
perbedaan antara jumlah tercatat NCI yang
disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang
dibayar atau diterima, dan mengatribusikannya
kepada pemilik entitas induk.
Changes in a parent's ownership interest in a
subsidiary that do not result in the parent losing
control of the subsidiary are equity transactions
(i.e. transactions with owners in their capacity as
owners). When the proportion of the equity held by
NCI’s changes, the carrying amounts of the
controlling and NCI’s are adjusted to reflect the
changes in their relative interests in the subsidiary.
Any difference between the amount by which the
NCI’s are adjusted and the fair value of the
consideration paid or received is recognized
directly in equity and attributed to the owners of the
parent.
Kehilangan Pengendalian Loss of Control
Jika entitas induk kehilangan pengendalian atas
entitas anak, maka entitas induk:
If loss control over Subsidiary, the parent entity :
a. menghentikan pengakuan aset dan liabilitas
entitas anak terdahulu dari laporan posisi
keuangan konsolidasian;
b. mengakui sisa investasi apapun pada entitas
anak terdahulu pada saat hilangnya
pengendalian dan selanjutnya mencatat sisa
investasi tersebut dan setiap jumlah terutang
oleh atau kepada entitas anak terdahulu
sesuai dengan SAK lain yang relevan. Sisa
investasi tersebut diukur kembali dan
pengukuran kembali tesebut dianggap sebagai
nilai wajar pada saat pengakuan awal aset
keuangan sesuai dengan PSAK No. 55 (revisi
2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran”, atau, jika sesuai, biaya
perolehan pada saat pengakuan awal
investasi pada entitas asosiasi atau ventura
bersama;
a. derecognizes the assets and liabilities of the
former subsidiary from the consolidated
statement of financial position;
b. recognizes any investment retained in the
former subsidiary when control is lost and
subsequently accounts for it and for any
amounts owed by or to the former subsidiary in
accordance with relevant PSAKs. The retained
interest is remeasured and the remeasured
value is regarded as the fair value on initial
recognition of a financial asset in accordance
with PSAK No. 55 (Revised 2014), “Financial
Instruments: Recognition and Measurement”,
or, when appropriate, the cost on initial
recognition of an investment in an associate or
joint venture;
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
c. Prinsip-prinsip Konsolidasian dan Laporan
Keuangan Tersendiri (Lanjutan)
c. Principles of Consolidation and Separate
Financial Statements (Continued)
Kehilangan Pengendalian (Lanjutan) Loss of Control (Continued)
c. mengakui keuntungan atau kerugian terkait
dengan hilangnya pengendalian yang dapat
diatribusikan pada kepentingan pengendali
terdahulu.
c. recognizes the gain or loss associated with the
loss of control attributable to the former
controlling interest.
Entitas Investasi – Pengecualian Konsolidasi Investment Entities Consolidation Exemption
Entitas investasi tidak mengonsolidasi entitas
anaknya atau menerapkan PSAK No. 22 (Revisi
2009), “Kombinasi Bisnis” ketika entitas tersebut
memperoleh pengendalian atas entitas lain. Ketika
entitas menjadi, atau berhenti, menjadi entitas
investasi, entitas menerapkan secara prospektif
perubahan statusnya dari tanggal terjadinya
perubahan status tersebut
Investment Entity does not consolidate its
subsidiaries, or apply PSAK No.22 (Revised 2010),
“Business Combinations” when it obtains control of
another entity. When an entity becomes, or ceases to
be, an investment entity, it applies its status change
prospectively from the date of change.
Entitas investasi adalah entitas yang: An Investment Entity is an entity that:
a. memperoleh dana dari satu atau lebih
investor dengan tujuan memberikan investor
tersebut jasa manajemen investasi;
b. menyatakan komitmen kepada investor bahwa
tujuan bisnisnya adalah untuk
menginvestasikan dana yang sematamata
untuk memperoleh imbal hasil dari kenaikan
nilai modal, penghasilan investasi, atau
keduanya; dan
c. mengukur dan mengevaluasi kinerja dari
seluruh investasinya yang substansial
berdasarkan pada nilai wajar.
a. obtains funds from one or more investors for the
purpose of providing those investor(s) with
investment management services;
b. commits to its investor(s) that its business
purpose is to invest funds solely for returns
from capital appreciation, investment income,
or both;
c. and measures and evaluates the performance of
substantially all of its investments on a fair
value basis.
Entitas disyaratkan untuk mempertimbangkan
semua fakta dan keadaan apakah entitas
merupakan entitas investasi, termasuk tujuan dan
desainnya seperti:
An entity is required to consider all facts and
circumstances when determining whether it is an
investment entity, including its purpose and design
such as:
a. memiliki lebih dari satu investasi;
b. memiliki lebih dari satu investor;
c. memiliki investor yang bukan merupakan
pihak-pihak berelasi dari entitas;
d. memiliki bagian kepemilikan dalam bentuk
kepentingan ekuitas atau kepentingan serupa.
a. it has more than one investment;
b. it has more than one investor;
c. it has investors that are not related parties of
the entity;
d. it has ownership interests in the form of equity
or similar interests.
Jika tidak terdapat karakteristik khusus tersebut
tidak berarti mendiskualifikasikan entitas dari
pengklasifikasian sebagai entitas investasi. Entitas
investasi yang tidak memiliki seluruh
karakterisktik khusus tersebut memberikan
pengungkapan tambahan yang disyaratkan oleh
PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan
dalam Entitas Lain”.
The absence of any of these typical characteristics
does not necessarily disqualify an entity from being
classified as an investment entity. Investment entity
that does not have all those typical characteristics
provide additional information as required by PSAK
No. 67, “Disclosures of Interests in Other Entities”.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19
z
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
c. Prinsip-prinsip Konsolidasian dan Laporan
Keuangan Tersendiri (Lanjutan)
c. Principles of Consolidation and Separate
Financial Statements (Continued)
Kehilangan Pengendalian (Lanjutan) Investment Entities Consolidation Exemption
(Continued)
Entitas Investasi - Pengecualian Konsolidasi
(Lanjutan)
Investment Entities Consolidation Exemption (Continued)
Entitas investasi disyaratkan untuk mengukur
investasi dalam entitas anak pada nilai wajar
melalui laba rugi sesuai dengan PSAK No. 55
(Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan
dan Pengukuran”.
An investment entity is required to measure an
investment in a subsidiary at fair value through
profit or loss in accordance with PSAK No.55
(Revised 2014), “Financial Instruments:
Recognition and Measurement”.
Karena entitas investasi tidak disyaratkan untuk
mengonsolidasi entitas anaknya, transaksi pihak
berelasi intra kelompok usaha dan saldo tidak
dieliminasi.
Because an investment entity is not required to
consolidate its subsidiaries, intragroup related
party transactions and outstanding balances are not
eliminated.
Pengecualian terhadap konsolidasi hanya
diterapkan pada entitas investasi tesebut. Oleh
karenanya entitas induk dari entitas investasi
mengonsolidasi seluruh entitas yang
dikendalikannya, termasuk entitas yang
dikendalikan melalui entitas anak yang merupakan
entitas investasi, kecuali entitas induk itu sendiri
merupakan entitas investasi.
The exemption from consolidation only applies to
the investment entity itself. Accordingly, a parent of
an investment entity is required to consolidate all
entities that it controls, including those controlled
through an investment entity subsidiary, unless the
parent itself is an investment entity.
Persyaratan pengungkapan untuk laporan keuangan
konsolidasian diatur dalam PSAK No. 67,
“Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”.
The disclosure requirements for consolidated
financial stetaments are specified in PSAK
No. 67,”Disclosure of Interests in Other Entities”.
Sebagaimana diatur dalam PSAK No. 4 (Revisi
2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”,
Laporan keuangan tersendiri (Entitas Induk) dapat
disajikan hanya jika laporan tersebut merupakan
informasi tambahan pada laporan keuangan
konsolidasian dan disajikan sebagai lampiran dalam
laporan keuangan konsolidasian. Metode yang
digunakan untuk mencatat investasi di entitas anak,
asosiasi dan ventura bersama adalah metode biaya
perolehan atau sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi
2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran”. Laporan keuangan tersendiri terdiri
dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan
ekuitas dan laporan arus kas.
As regulated in PSAK No.4 (Revised 2013),
”Separate Financial Statements”, Separate
financial statements (parent entity) can be served
only when those statements are additional
information on the consolidated financial statements
and are presented as an attachment to the
consolidated financial statements. The method used
to record investments in subsidiaries, associations
and joint ventures are cost method or in accordance
with PSAK No. 55 (Revised 2014), “Financial
Instrument: Recognition and Measurement”.
Separate financial statements consist of the
statement of financial position, statement of profit or
loss and other comprehensive income, statement of
changes in equity and statement of cash flows.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
d. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi d. Transactions with Related Parties
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 7 (Revisi
2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
The Group adopted PSAK No. 7 (Revised 2010),
“Related Party Disclosures”.
PSAK ini mensyaratkan pengungkapan hubungan,
transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk
komitmen dalam laporan keuangan konsolidasian
dan laporan keuangan tersendiri entitas induk dan
juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara
individual. Perubahan ini juga memperkenalkan
pengecualian dari persyaratan umum
pengungkapan pihak berelasi atas transaksi dengan
pemerintah dan entitas yang dikendalikan,
dikendalikan bersama, atau dipengaruhi secara
signifikan oleh Pemerintah (entitas berelasi dengan
pemerintah).
This PSAK requires disclosure of relationships,
transactions and balances related parties,
including commitments in the financial statements
and separate financial statements of the parent
entity also applies to individual financial
statements. The amendment also introduces an
exemption from the general related party disclosure
requirements for transactions with government and
entities that are controlled, jointly controlled or
significantly influenced by the same Government as
the reporting entity (government related entities).
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait
dengan entitas yang menyiapkan laporan
keuangannya (entitas pelapor).
Related party is a person or an entity related to the
entity that prepares financial statements (the
reporting entity).
a. Orang atau anggota keluarga terdekat
mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika
orang tersebut:
(i) memiliki pengendalian atau pengendalian
bersama atas entitas pelapor;
(ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas
pelapor; atau
(iii) personil manajemen kunci entitas pelapor
atau entitas induk entitas pelapor.
a. A person or a close member of that person's
family is related to the reporting entity if
that person:
(i) has control or joint control over the
reporting entity;
(ii) has significant influence over the reporting
entity; or
(iii) is a member of the key management
personnel of the reporting entity or of a
parent of the reporting entity.
b. Suatu entitas mempunyai relasi dengan entitas
pelapor jika entitas jika memenuhi salah satu
hal berikut:
(i) entitas dan entitas pelapor adalah anggota
dari Entitas dan Entitas Anak yang sama
(artinya entitas induk, entitas anak, dan
entitas anak berikutnya terkait dengan
entitas lain).
(ii) satu entitas adalah entitas asosiasi atau
ventura bersama dari entitas lain (atau
entitas asosiasi atau ventura bersama yang
merupakan anggota suatu Entitas dan
Entitas Anak, yang mana entitas lain
tersebut adalah anggotanya).
(iii) kedua entitas tersebut adalah ventura
bersama dari pihak ketiga yang sama.
(iv) suatu entitas adalah ventura bersama dari
entitas ketiga dan entitas yang lain adalah
entitas asosiasi dari entitas ketiga.
b. An entity is related to the reporting entity if any
of the following conditions applies:
(i) the entity and the reporting entity are
members of the same group (which means
that each parent, subsidiary and fellow
subsidiary is related to the others).
(ii) one entity is an associate or joint venture
of the other entity (or an associate or joint
venture of a member of a group of which
the other entity is a member).
(iii) both entities are joint ventures of the same
third party.
(iv) one entity is a joint venture of a third entity
and the other entity is an associate of the
third entity.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
d. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
(Lanjutan)
d. Transactions with Related Parties (Continued)
(v) entitas tersebut adalah suatu program
imbalan kerja untuk imbalan kerja dari
salah satu entitas pelapor atau entitas lain
yang terkait dengan entitas pelapor. Jika
entitas pelapor adalah entitas yang
menyelenggarakan program tersebut,
maka entitas sponsor juga berelasi dengan
entitas pelapor.
(vi) entitas yang dikendalikan atau
dikendalikan bersama oleh orang yang
diidentifikasikan dalam huruf a.
(vii) orang yang didentifikasikan dalam huruf a
(i) memiliki pengaruh signifikan atas
entitas atau personil manajemen kunci
entitas (atau entitas induk dari entitas).
(v) the entity is a post-employment defined
benefit plan for the benefit of employees of
either the reporting entity or an entity
related to the reporting entity. If the
reporting entity in itself such a plan, the
sponsoring employers are also related to
the reporting entity.
(vi) the entity is controlled or jointly controlled
by a person identified in a.
(vii) a person identified in a (i) has significant
influence over the entity or is a member of
the key management personnel of the entity
(or of a parent of the entity).
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang
disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan
tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang
dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
The transaction was conducted on terms agreed by both
parties, which terms may not be the same as other
transactions conducted by parties who are not related.
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan
pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau
tidak dengan persyaratan dan kondisi sebagaimana
yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak
mempunyai hubungan pihak-pihak berelasi, telah
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang
relevan.
All transactions and balances with significant related
parties, whether or not conducted with the terms and
conditions, as was done with the parties that have no
relation to related parties, have been disclosed in the
relevant notes to the financial statements.
e. Informasi Segmen e. Segment Reporting
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 5 (Revisi
2009), “Segmen Operasi” yang menggantikan
PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”.
PSAK revisi ini memungkinkan pengguna laporan
keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak
keuangan dari aktivitas bisnis yang mana
Kelompok Usaha terlibat dan lingkungan ekonomi
dimana Kelompok Usaha beroperasi.
The Group applied PSAK No. 5 (Revise 2009),
“Operating Segment” change PSAK No. 5 (Revised
2000), “Reporting segment”. This PSAK will
enable users of financial statements to evaluate the
nature and financial effects of the business
activities in which the entity engages and economic
environments in which it operates.
Sebuah segmen operasi adalah sebuah komponen
dari entitas yang:
a. terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana
memperoleh pendapatan dan menimbulkan
beban (termasuk pendapatan dan beban terkait
dengan transaksi dengan komponen lain dari
entitas yang sama);
b. hasil operasinya dikaji ulang secara reguler
oleh pengambil keputusan operasional untuk
membuat keputusan tentang sumber daya yang
dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai
kinerjanya; dan
c. tersedia informasi keuangan yang dapat
dipisahkan.
An operating segment is a component of an entity:
a. that engages in business activities which it
may earn revenue and incur expenses
(including revenue and expenses relating to
the transaction with other components of the
same entity);
b. whose operating results are reviewed
regularly by the entity’s chief operating
decision maker to make decision about
resources to be allocated to the segments and
assess its performance; and
c. or which discrete financial information is
available.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
e. Informasi Segmen (Lanjutan) e. Segment Reporting (Continued)
Kelompok Usaha melakukan segmentasi pelaporan
berdasarkan informasi keuangan yang digunakan
oleh pengambil keputusan operasional dalam
mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan
alokasi sumber daya yang dimilikinya. Segmentasi
berdasarkan aktivitas dari setiap kegiatan operasi
entitas legal di dalam Kelompok Usaha. Seluruh
transaksi antar segmen telah dieliminasi.
Segment reporting made by the Group is based on
the financial information used by operating
decision makers in evaluating operating segment
performance and determining the allocation of its
resources. Segmentation based on the activity of
each legal entity operating activities in the Group.
All transaction between segments are eliminated
f. Instrumen Keuangan f. Financial Instruments
Kelompok usaha menerapkan PSAK No. 50 (Revisi
2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK
No. 55 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60
(Revsisi 2014), “Instrumen Keuangan:
Pengungkapan”. Selain itu, Perusahaan dan Entitas
Anak juga menerapkan ISAK No. 13, “Lindung
Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha Luar
Negeri” dan ISAK No. 26 (2014), “Penilaian Ulang
Derivatif Melekat”
The Group adopted PSAK No. 50 (Revised 2014),
“Financial Instruments: Presentation”, PSAK No.
55 (Revised 2014), “Financial Instruments:
Recognition and Measurement”, and PSAK
No. 60 (Revised 2014), “Financial Instruments:
Disclosures”. In addition, the subsidiaries also
adopted ISAK No. 13, “Hedges of a Net Investment
in a Foreign Operation” and ISAK No. 26 (2014),
“Reassessment of Embedded Derivatives”.
PSAK 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan:
Penyajian”, menguraikan persyaratan akuntansi
penyajian dari instrumen keuangan, terutama untuk
klasifikasi instrumen tersebut dalam aset keuangan,
liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Standar
ini juga memberikan panduan pada klasifikasi
terkait dengan suku bunga, dividen dan keuntungan
/ kerugian, dan ketika aset keuangan dan kewajiban
keuangan dapat di saling hapus. Prinsip-prinsip
dalam standar ini melengkapi prinsip untuk
pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan
kewajiban keuangan dalam PSAK No. 55 (Revisi
2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran”, dan untuk mengungkapkan informasi
tentang instrumen keuangan di PSAK No. 60
(Revisi 2014), “Instrumen Keuangan:
Pengungkapan”.
PSAK 50 (Revised 2014), “Financial Instruments:
Presentation”, outlines the accounting
requirements for the presentation of financial
instruments, particularly as to the classification of
such instruments into financial assets, financial
liabilities and equity instruments. The standard
also provide guidance on the classification of
related interest, dividends and gains/losses, and
when financial assets and financial liabilities can
be offset. The principles in this Standard
complement the principles for recognizing and
measuring financial assets and financial liabilities
in PSAK No. 55 (Revised 2014), Financial
Instruments: Recognition and Measurement”, and
for disclosing information about them in PSAK No.
60 (Revised 2014), “Financial Instruments:
Disclosures”.
PSAK No. 55 (Revisi 2014) mengatur prinsip-
prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset
keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak
pembelian dan penjualan item non-keuangan.
Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi
dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari
instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran,
akuntansi lindung nilai dan penetapan dari
hubungan lindung nilai.
PSAK No. 55 (Revised 2014) establishes the
principles for recognizing and measuring financial
assets, financial liabilities and some contracts to
buy or sell non-financial items. This statement,
among others, provides the definition and
characteristics of a derivative, the categories of
financial instruments, recognition and
measurement, hedge accounting and determination
of hedging relationships.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)
PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan
kuantitatif dan kualitatif dalam laporan keuangan
yang memungkinkan para pengguna untuk
mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas
posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya
risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang
mana entitas terekspos selama periode dan pada
akhir periode pelaporan dan bagaimana entitas
mengelola risiko-risiko tersebut.
PSAK No. 60 requires quantitative and qualitative
disclosures in the financial statements that enable
users to evaluate the significance of financial
instruments on the financial position and
performance, and the nature and extent of risks
arising from financial instruments to which the
entity is exposed during the period and at the end of
the reporting period and how the entity manages
such risks.
Selain itu, PSAK No. 60 ini juga mengungkapkan
tiga tingkat hirarki pengungkapan nilai wajar dan
mengharuskan entitas untuk menyediakan
pengungkapan tambahan mengenai keandalan
pengukuran nilai wajar. Sebagai tambahan, standar
ini menjelaskan keharusan atas pengungkapan
risiko likuiditas.
In addition, PSAK No. 60 also revealed three levels
of the fair value hierarchy disclosures and requires
entities to provide additional disclosures about fair
value measurement reliability. In addition, this
standard describes the requirement for disclosure
of liquidity risk.
Penerapan standar baru dan revisi akan berdampak
pada pengungkapan, tapi tidak ada dampak yang
signifikan terhadap posisi keuangan atau kinerja
Grup.
Application of new and revised standards will
impact on the disclosure, but no significant impact
on the financial position or performance of the
Subsidiaries.
(1) Aset Keuangan (1) Financial Assets
Pengakuan Awal Initial Recognition
Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55
(Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh
tempo, pinjaman yang diberikan dan piutang,
atau aset keuangan tersedia untuk dijual.
Perusahaan dan Entitas Anak menentukan
klasifikasi aset keuangan tersebut pada
pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan
diperlukan, mengevaluasi kembali
pengklasifikasian asset tersebut pada setiap
tanggal pelaporan.
Financial assets within the scope of PSAK No.
55 (Revised 2014) are classified as financial
assets at fair value through profit or loss
(FVTPL), held-to-maturity investments
(HTM), loans and receivables, or available-
for-sale (AFS) financial assets. The
Subsidiaries determines the classification of its
financial assets at initial recognition and,
where allowed and appropriate, re-evaluates
the classification of the assets at each
reporting date.
Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar
nilai wajarnya, dalam hal investasi yang tidak
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai
wajar ditambah biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung dengan
perolehan atau penerbitan aset keuangan
tersebut.
Financial assets are initially recognized at fair
value, in the case of investments not classified
as at fair value through profit or loss, fair
value plus transaction costs that are directly
attributable to the acquisition or issuance of
financial assets.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)
(1) Aset Keuangan (Lanjutan) (1) Financial Assets(Continued)
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Subsequent Measurement
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan
awal tergantung pada klasifikasinya sebagai
berikut:
Subsequent measurement of financial assets
depends on their classification as follows:
Aset Keuangan yang Dinilai pada Nilai
Wajar Melalui Laba atau Rugi
Financial Assets at Fair Value Through
Profit or Loss (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai
aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi jika aset keuangan
diperoleh untuk diperdagangkan atau
ditetapkan pada saat pengakuan awal
sebagai kelompok ini. Aset keuangan
diklasifikasikan sebagai kelompok
diperdagangkan jika diperoleh untuk
tujuan dijual atau dibeli kembali dalam
waktu dekat. Aset derivatif juga
diklasifikasikan sebagai kelompok
diperdagangkan kecuali aset derivatif
tersebut ditetapkan sebagai instrumen
lindung nilai efektif.
Financial assets are classified as financial
assets at fair value through profit or loss
(FVTPL) when the financial assets
acquired for trading or designated upon
initial recognition as FVTPL. Financial
assets are classified as held for trading if
acquired for the purpose of selling or
repurchasing in the near future. Derivative
assets are also classified as held for
trading unless they are designated as
derivative assets effective hedging
instruments.
Aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi termasuk aset
keuangan untuk diperdagangkan dan aset
keuangan yang ditetapkan pada saat
pengakuan awal sebagai kelompok
tersebut disajikan dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian pada nilai wajar
dengan keuntungan atau kerugian dari
perubahan nilai wajar diakui dalam
laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian termasuk
dividen atau bunga yang diperoleh dari
aset keuangan tanpa dikurangi biaya
transaksi yang mungkin terjadi pada saat
penjualan atau pelepasan lain.
Financial assets at FVTPL include
financial assets held for trading and
financial assets designated upon initial
recognition as FVTPL are presented in the
consolidated statement of financial
position at fair value with gains or losses
from changes in fair value recognized in
the consolidated Statement of Profit or
Loss and Other Comprehensive Income
include dividends or interest earned on
financial assets without deducting
transaction costs that may occur upon the
sale or other disposal.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)
(1) Aset Keuangan (Lanjutan) (1) Financial Assets(Continued)
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
(Lanjutan)
Subsequent Measurement (Continued)
Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh
Tempo
Held-to-Maturity Investments
Aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan
dan jatuh temponya telah ditetapkan
diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki
hingga jatuh tempo ketika Kelompok
Usaha mempunyai maksud positif dan
kemampuan untuk memiliki aset
keuangan hingga jatuh tempo.
Non-derivative financial assets with
fixed or determinable payments and
maturity are classified as held-to-
maturity investments when the Group
has the positive intention and ability to
hold them until maturity.
Setelah pengukuran awal, investasi yang
dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada
biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif
(SBE).
After initial measurement, investments
held to maturity are measured at
amortized cost using the effective interest
method (EIR).
Metode ini menggunakan SBE untuk
mendiskontokan estimasi penerimaan kas
di masa datang selama perkiraan umur
dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih
dari aset keuangan. Keuntungan dan
kerugian diakui dalam laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian pada saat investasi tersebut
dihentikan pengakuannya atau
mengalami penurunan nilai, maupun
melalui proses amortisasi.
This method uses the EIR for discounted
estimated future cash receipts through
the expected life of the financial asset to
the net carrying amount of the financial
asset. Gains and losses are recognized in
the consolidated statement of profit or
loss and other comprehensive income
when the investments are derecognized
or impaired, as well as through the
amortization process.
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Loans and Receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang
adalah aset keuangan non-derivatif
dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi
di pasar aktif.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan
dalam kelompok ini diukur sebesar biaya
perolehan diamortisasi dengan
menggunakan SBE. Keuntungan dan
kerugian diakui dalam laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian pada saat pinjaman yang
diberikan dan piutang dihentikan
pengakuannya atau mengalami penurunan
nilai, maupun melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative
financial assets with fixed or
determinable payments and have no
quotations in an active market.
After initial recognition, the financial
assets are measured at amortized cost
using the EIR. Gains and losses are
recognized in the consolidated statement
of profit or loss and other comprehensive
income when the loans and receivables
are derecognized or impaired, as well as
through the amortization process.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)
(1) Aset Keuangan (Lanjutan) (1) Financial Assets(Continued)
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
(Lanjutan)
Subsequent Measurement (Continued)
Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual Available-for-Sales (AFS) Financial
Assets
Aset keuangan tersedia untuk dijual
adalah aset keuangan non-derivatif yang
ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual
atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam
tiga kategori sebelumnya. Aset keuangan
ini diklasifikasikan sebagai aset tidak
lancar kecuali aset keuangan tersebut
ditujukan untuk dilepaskan dalam waktu
dua belas bulan dari tanggal laporan posisi
keuangan.
Available-for-sale (AFS) financial assets
are non-derivative financial assets that
are designated as available-for-sale or
are not classified into the three preceding
categories. Financial assets are
classified as non-current assets unless the
asset is intended to be released within
twelve months from the date of the
consolidated financial position.
Setelah pengukuran awal, aset keuangan
tersedia untuk dijual diukur pada nilai
wajar tanpa dikurangi biaya transaksi
yang mungkin terjadi saat penjualan atau
pelepasan lain, dengan keuntungan atau
kerugian yang belum terealisasi diakui
dalam ekuitas sampai investasi tersebut
dihentikan pengakuannya. Pada saat itu,
laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya
diakui dalam komponen ekuitas sampai
aset keuangan tersebut dihentikan
pengakuannya atau sampai diturunkan
nilainya dan pada saat yang sama
keuntungan atau kerugian kumulatif yang
sebelumnya diakui dalam ekuitas harus
diakui pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain
konsolidasian sebagai penyesuaian
reklasifikasi.
After initial measurement, AFS financial
assets are measured at fair value without
deducting transaction costs that may
occur when a sale or other disposal, with
unrealized gains or losses recognized in
equity until the investment is
derecognized. At that time, the
cumulative gain or loss previously
recognized in equity component until the
financial asset is derecognized or until to
be determined impaired and at the same
time the cumulative gain or loss
previously recognized in equity should be
recognized to the consolidated Statement
of Profit or Loss and Other
Comprehensive Income as a
reclassification adjustment.
(2) Liabilitas Keuangan (2) Financial Liabilities
Pengakuan Awal Initial Recognition
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup
PSAK No.55 (Revisi 2011) diklasifikasikan
sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi, liabilitas
keuangan yang diukur pada biaya perolehan
diamortisasi (utang lain-lain dan derivatif yang
ditentukan sebagai instrumen lindung nilai
efektif, mana yang sesuai). Kelompok Usaha
menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan
pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK
No. 55 (Revised 2011) are classified as
financial liabilities measured at fair value
through profit or loss, financial liabilities that
are measured at amortized cost (other
payables and derivatives designated as
effective hedging instruments, which
appropriate). The Group determines the
classification of its financial liabilities at
initial recognition.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)
(2) Liabilitas Keuangan (Lanjutan) (2) Financial Liabilities (Continued)
Pengakuan Awal (Lanjutan) Initial Recognition (Continued)
Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada
nilai wajar dan dalam hal liabilitas keuangan
tidak diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar
ditambah biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung dengan
penerbitan liabilitas keuangan tersebut.
Financial liabilities are initially measured at
fair value and in the case of financial liabilities
not classified as at fair value through profit or
loss, fair value plus transaction costs that are
directly attributable to the issuance of
financial liabilities.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Subsequent Measurement
Pengukuran liabilitas keuangan setelah
pengakuan awal tergantung pada
klasifikasinya sebagai berikut:
Subsequent measurement of financial
liabilities depends on their classification as
follows:
Liabilitas Keuangan yang Diukur pada
Nilai Wajar Melalui Laba Rugi
Financial Liabilities at Fair Value
Through Profit or Loss
Liabilitas keuangan diklasifikasikan
sebagai kelompok diperdagangkan jika
mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau
dibeli kembali dalam waktu dekat.
Derivatif juga diklasifikasikan sebagai
kelompok diperdagangkan kecuali mereka
ditetapkan sebagai derivatif liabilitas
instrumen lindung nilai efektif.
Keuntungan atau kerugian atas liabilitas
yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui
dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian.
Financial liabilities are classified as held
for trading if they are acquired for the
purpose of selling or repurchasing in the
near future. Derivatives are also classified
as held for trading unless they are
designated as derivative liabilities
effective hedging instruments. Gains or
losses on liabilities held for trading are
recognized in the consolidated Statement
of Profit or Loss and Other
Comprehensive Income.
Liabilitas keuangan yang ditetapkan
sebagai liabilitas keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi termasuk
liabilitas keuangan untuk diperdagangkan
dan ditetapkan pada saat pengakuan awal
sebagai kelompok ini disajikan dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian
pada nilai wajar dengan keuntungan atau
kerugian dari perubahan nilai wajar diakui
dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian.
Financial liabilities that are designated as
financial liabilities at fair value through
profit or loss include financial liabilities
held for trading and designated upon
initial recognition as are presented in the
consolidated statement of financial
position at fair value with gains or losses
from changes in fair value recognized in
consolidated Statement of Profit or Loss
and Other Comprehensive Income.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)
(2) Liabilitas Keuangan (Lanjutan) (2) Financial Liabilities (Continued)
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
(Lanjutan)
Subsequent Measurement (Continued)
Liabilitas Keuangan yang Diukur pada
Biaya Perolehan Diamortisasi
Financial Liabilities at Amortized Cost
Setelah pengakuan awal, selanjutnya
liabilitas keuangan yang diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode SBE.
After initial recognition, financial
liabilities are measured at amortized cost
using the EIR.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung
dengan menggunakan metode SBE
dikurangi dengan penyisihan penurunan
nilai dan pembiayaan atau pengurangan
pokok. Perhitungan tersebut
memperhitungkan premium atau diskonto
pada saat akuisisi dan mencakup biaya
transaksi dan biaya yang merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari suku
bunga efektif.
Amortized cost is calculated by using the
EIR method less any allowance for
impairment and financing or principal
reduction. The calculation takes into
account any premium or discount on
acquisition and includes transaction costs
and fees that are an integral part of the
effective interest rate.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam
laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian pada saat
liabilitas tersebut dihentikan
pengakuannya serta melalui proses
amortisasi.
Gains and losses are recognized in the
consolidated statement of profit or loss
and other comprehensive income when the
liabilities are derecognized as well as
through the amortization process.
(3) Saling Hapus Instrumen Keuangan (3) Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan
disalinghapuskan dan nilai bersihnya disajikan
dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya
jika, terdapat hak secara hukum untuk
melakukan saling hapus atas jumlah tercatat
dari aset keuangan dan liabilitas keuangan
tersebut dan terdapat intensi untuk
menyelesaikan secara bersih, atau untuk
merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitas secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are
offset and the net amount presented in the
consolidated statement of financial position if,
and only if, there is a legal right to offset the
carrying amount of financial assets and
financial liabilities and there is an intention to
settle on a net basis, or to realize the asset and
settle the liability simultaneously.
(4) Nilai Wajar Instrumen Keuangan (4) Fair Value of Financial Instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang
diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan
yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu
pada kuotasi harga di pasar aktif pada
penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan
tanpa pengurangan untuk biaya transaksi.
Untuk instrumen keuangan yang tidak
memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan
dengan menggunakan teknik penilaian.
The fair value of financial instruments that are
actively traded in organized financial markets
is determined by reference to their quoted
prices in an active market at the close of
business on the financial position date without
any deduction for transaction costs. For
financial instruments with no active market,
fair value is determined using valuation
techniques.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)
(4) Nilai Wajar Instrumen Keuangan (Lanjutan) (4) Fair Value of Financial Instrument
(Continued)
Teknik penilaian tersebut mencakup
penggunaan transaksi-transaksi pasar yang
wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan
berkeinginan, mengacu pada nilai wajar terkini
dari instrumen lain yang secara substansial
sama, analisis arus kas yang didiskontokan,
atau model penilaian lain.
Such techniques may include the use of fair
market transactions between the parties who
understand and are willing to (arm’s length
transactions), referring to the current fair
value of another instrument that is
substantially the same, discounted cash flow
analysis or other valuation models.
(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan (5) Impairment of Financial Assets
Perusahaan dan Entitas Anak pada setiap akhir
periode pelaporan mengevaluasi apakah
terdapat bukti yang obyektif bahwa aset
keuangan atau kelompok aset keuangan
mengalami penurunan.
The Subsidiaries evaluates at the end of each
reporting period whether there is objective
evidence that a financial asset or subsidiaries
of financial assets has been impaired.
Aset Keuangan Dicatat pada Biaya
Perolehan Diamortisasi
Financial Assets Measured at Amortized
Cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan
piutang yang dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi, Perusahaan dan Entitas Anak
menentukan penurunan nilai berdasarkan
bukti obyektif secara individual atas
penurunan nilai.
For loans and receivables carried at
amortized cost, the Subsidiaries
determines individually for impairment
based on objective evidence of impairment
exists.
Nilai tercatat aset tersebut berkurang
melalui penggunaan akun penyisihan dan
jumlah kerugian diakui dalam laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian. Penghasilan bunga
selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat
yang diturunkan nilainya, berdasarkan
tingkat SBE awal dari aset tersebut.
Pinjaman yang diberikan dan piutang,
beserta dengan penyisihan terkait,
dihapuskan jika tidak terdapat
kemungkinan pemulihan dimasa depan
yang realistis dan semua jaminan telah
terealisasi atau telah dialihkan kepada
Perusahaan dan Entitas Anak.
The carrying amount of the asset is
reduced through the use of an allowance
account and the amount of the loss is
recognized in the consolidated Statement
of Profit or Loss and Other
Comprehensive Income. Interest income is
recognized further at the carrying reduced
value, based on the beginning EIR of the
asset. Loans and receivables, together with
the associated allowance are written-off
when there is no realistic possibility of
future recovery and all collateral has been
realized or has been transferred to the
Subsidiaries.
Jika, pada periode berikutnya, nilai
estimasi kerugian penurunan nilai aset
keuangan bertambah atau berkurang
karena suatu peristiwa yang terjadi setelah
penurunan nilai tersebut diakui, maka
kerugian penurunan nilai yang sebelumnya
diakui ditambah atau dikurangi dengan
menyesuaikan akun penyisihan. Jika
dimasa mendatang penghapusan tersebut
dapat dipulihkan, maka jumlah pemulihan
tersebut diakui pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain
konsolidasian.
If, in a subsequent period, the estimated
value of the financial asset impairment
loss increases or decreases because of an
event occurring after the impairment was
recognized, the impairment loss previously
recognized increased or reduced by
adjusting the allowance account. If future
removal can be recovered, the recovery
amount is recognized in the consolidated
statement of profit or loss and other
comprehensive income.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)
(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan (Lanjutan) (5) Impairment of Financial Assets (Continued)
Aset Keuangan yang Tersedia Untuk
Dijual
Available for-Sales (AFS) Financial Assets
Dalam hal ini instrumen ekuitas yang
diklasifikasikan sebagai aset keuangan
yang tersedia untuk dijual, bukti obyektif
terjadinya penurunan nilai, termasuk
penurunan yang signifikan atau penurunan
jangka panjang pada nilai wajar dari
investasi di bawah biaya perolehannya.
In this case the equity instruments are
classified as AFS financial assets,
objective evidence of impairment,
including the significant or long-term
decline in the fair value of the investment
below its acquisition cost.
(6) Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas
Keuangan
(6) Derecognition of Financial Assets and
Financial Liabilities
Aset Keuangan Financial Assets
Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat,
bagian dari aset keuangan atau bagian dari
kelompok aset keuangan serupa) dihentikan
pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual
atas arus kas yang berasal dari aset keuangan
tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan
dan Entitas Anak telah mentransfer hak
kontraktual mereka untuk menerima arus kas
yang berasal dari aset keuangan atau
berkewajiban untuk membayar arus kas yang
diterima secara penuh tanpa penundaan yang
signifikan kepada pihak ketiga dalam
perjanjian pass-through; dan baik (a)
Perusahaan dan Entitas Anak telah secara
substansial mentransfer seluruh risiko dan
manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan dan
Entitas Anak secara substansial tidak
mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko
dan manfaat suatu aset, namun telah
mentransfer kendali atas aset tersebut.
Financial assets (or whichever is appropriate,
part of a financial asset or part of a
subsidiaries of similar financial assets) are
derecognized when: (1) the contractual rights
to receive the cash flows from the asset have
ceased to exist; or (2) the Subsidiaries has
transferred their contractual rights to receive
the cash flows from the financial asset or an
obligation to pay the received cash flows in full
without significant delay to a third party in the
pass-through; and either (a) the Subsidiaries
has transferred substantially all the risks and
rewards of the assets, or (b) the Subsidiaries
has neither transferred nor retained
substantially all the risks and rewards of the
asset, but has transferred control of the asset.
Liabilitas Keuangan Financial Liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya
pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau
dibatalkan atau kadaluwarsa.
Financial liabilities are derecognized when
the liability is terminated or canceled or
expired.
Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada
digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari
pemberi pinjaman yang sama dengan
persyaratan yang berbeda secara substansial,
atau modifikasi secara substansial persyaratan
dari suatu liabilitas yang saat ini ada,
pertukaran atau modifikasi tersebut
diperlakukan sebagai penghentian pengakuan
liabilitas awal dan pengakuan suatu liabilitas
baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-
masing liabilitas diakui dalam laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian.
When an existing financial liability is replaced
by another financial liabilities from the same
lender on substantially different terms, or
substantially modify the terms of a liability that
currently exists, an exchange or modification
is treated as a derecognition of the initial
liability and the recognition of a new liability,
and the difference between the carrying
amount of each liability recognized in the
consolidated Statement of Profit or Loss and
Other Comprehensive Income.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)
(7) Instrumen Derivatif (7) Derivative Instruments
Instrumen keuangan derivatif pada awalnya
diakui berdasarkan harga wajar pada tanggal
kontrak derivatif itu dimulai dan selanjutnya
dinilai kembali berdasarkan nilai wajarnya.
Metode untuk mengakui adanya keuntungan
atau kerugian yang terjadi tergantung apakah
derivatif itu ditujukan untuk instrumen
derivatif, dan sifat dari objek yang dilindungi
nilainya.
Derivative financial instruments are initially
recognized at fair value on the date a
derivative contract is initiated and
subsequently remeasured at fair value. The
method of recognizing the resulting gain or
loss is dependent whether the derivative is
intended for derivative instruments and the
nature of the item being hedged.
Perusahaan dan Entitas Anak
mengelompokkan tujuan dari derivatif sebagai
(1) suatu lindung nilai terhadap eksposur
perubahan nilai wajar atas aset atau liabilitas
yang telah diakui atau komitmen pasti yang
belum diakui, atau bagian yang telah
diidentifikasi dari aset, liabilitas atau
komitmen pasti tersebut, yang diatribusikan
pada risiko tertentu dan dapat mempengaruhi
laba- rugi (lindung nilai atas nilai wajar); atau
(2) suatu lindung nilai terhadap eksposur
variabilitas arus kas yang (i) dapat
diatribusikan pada risiko tertentu yang terkait
dengan aset atau liabilitas yang telah diakui
atau yang dapat diatribusikan pada risiko
tertentu yang terkait dengan prakiraan
transaksi yang kemungkinan besar terjadi, dan
(ii) dapat mempengaruhi laba-rugi (lindung
nilai arus kas).
The Subsidiaries classifies the objectives of the
derivative as (1) a hedge against exposure to
changes in fair value of assets or liabilities that
have been recognized or unrecognized definite
commitment, or an identified portion of an
asset, liability or definite commitment, which
is attributable to the particular risk and could
affect profit or loss (fair value hedge); or (2) a
hedge of the exposure to variability in cash
flows that (i) are attributable to a particular
risk associated with a recognized asset or
liability or are attributable to a particular risk
associated with the forecast transactions likely
to occur, and (ii) could affect profit or loss
(cash flow hedge).
Pada saat terjadinya transaksi, Perusahaan dan
Entitas Anak mendokumentasi hubungan
antara instrumen lindung nilai dan item yang
dilindung nilai, juga tujuan manajemen risiko
dan strategi yang diterapkan dalam melakukan
berbagai macam transaksi lindung nilai.
Perusahaan dan Entitas Anak juga
mendokumentasikan penilaiannya, pada saat
terjadinya dan secara berkesinambungan,
apakah derivatif yang digunakan untuk
transaksi lindung nilai memiliki efektivitas
yang tinggi dalam rangka saling
menghapuskan perubahan nilai wajar atau arus
kas dari item yang dilindung nilai.
At the time of the transaction, the Subsidiaries
documents the relationship between hedging
instruments and hedged items, as well as the
risk management objective and strategy for
undertaking various hedge transactions. The
Subsidiaries also documents its judgment, at
the time of occurrence and continuously,
whether the derivatives used to hedge
transactions have a high effectiveness in order
to mutually eliminate changes in fair value or
cash flows of hedged items.
Nilai penuh dari derivatif lindung nilai
dikelompokan sebagai aset atau liabilitas tidak
lancar apabila jatuh tempo item yang dilindung
nilai tersebut melebihi 12 (dua belas) bulan dan
sebagai aset atau liabilitas lancar apabila jatuh
tempo item lindung nilai tersebut kurang dari
12 (dua belas) bulan.
The full value of the hedging derivative is
classified as non-current asset or liability if the
maturity of the hedged item is more than 12
(twelve) months and as a current asset or
liability if the maturity of the hedged item is
less than 12 (twelve) months.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)
(7) Instrumen Derivatif (Lanjutan) (7) Derivative Instruments(Continued)
(i) Lindung nilai atas nilai wajar (i) Fair value of hedges
Perubahan nilai wajar derivatif yang
ditujukan dan dikualifikasikan sebagai
lindung nilai atas nilai wajar, dicatat
didalam laporan laba-rugi komprehensif
konsolidasian, bersamaan dengan
perubahan yang terjadi pada nilai wajar
aset atau liabilitas yang dilindung nilai
yang dapat diatribusikan pada resiko yang
dilindung nilai.
Changes in fair value of derivatives that
are designated and qualify as fair value
hedges are recorded in the consolidated
Statement of Profit or Loss and Other
Comprehensive Income, along with
changes in the fair value of the hedged
asset or liability value attributable to the
hedged risk.
Keuntungan atau kerugian yang terkait
dengan bagian efektif dari lindung nilai
atas nilai wajar diakui di dalam laporan
laba-rugi komprehensif konsolidasian, di
baris yang sama dengan perubahan nilai
wajar item yang dilindung nilai.
Keuntungan atau kerugian yang terkait
dengan bagian yang tidak efektif diakui di
dalam laporan laba-rugi komprehensif
konsolidasian, dalam akun
“keuntungan/(kerugian) lain-lain -bersih”.
Gains or losses related to the effective
portion of fair value hedges are recognized
in the consolidated Statement of Profit or
Loss and Other Comprehensive Income, in
the same line with changes in the fair value
of the hedged item. Gains or losses related
to the ineffective portion are recognized in
the consolidated Statement of Profit or
Loss and Other Comprehensive Income, in
the account "Gain/(Loss) other - net".
(ii) Lindung nilai arus kas (ii) Cash flow hedges
Bagian efektif dari perubahan nilai wajar
derivatif yang ditujukan dan
dikualifikasikan sebagai lindung nilai arus
kas, diakui dalam bagian ekuitas, didalam
akun “Cadangan Nilai Wajar”.
Keuntungan atau kerugian yang terkait
dengan bagian yang tidak efektif diakui
segera di dalam laporan laba-rugi
komprehensif konsolidasian, dalam akun
“keuntungan/(kerugian) lain-lain-bersih”.
The effective portion of changes in fair
value of derivatives that are designated
and qualify as cash flow hedges is
recognized in equity, in the account "Net
Changes in Fair Value of Cash Flow
Hedges". Gains or losses related to the
ineffective portion are recognized
immediately in the consolidated Statement
of Profit or Loss and Other
Comprehensive Income, in the account
"Gain/(Loss) other-net".
Jumlah yang diakumulasikan di ekuitas
direklasifikasi ke laporan laba-rugi
komprehensif konsolidasian pada saat item
yang dilindung nilai mempengaruhi laba
atau rugi. Keuntungan atau kerugian yang
terkait dengan bagian efektif dari lindung
nilai arus kas diakui di dalam laporan laba-
rugi konsolidasian, di baris yang sama
dengan item yang dilindung nilai.
Keuntungan atau kerugian yang terkait
dengan bagian yang tidak efektif diakui
didalam laporan laba-rugi komprehensif
konsolidasian, dalam akun
“keuntungan/(kerugian) lain-lain-bersih”.
Akan tetapi, ketika prakiraan transaksi
yang dilindungi nilai menimbulkan aset
non-keuangan,
Accumulated amounts in equity are
reclassified to the consolidated statement
of profit or loss and other comprehensive
income when the hedged item affects profit
or loss. Gains or losses related to the
effective portion of cash flow hedges are
recognized in the consolidated Statement
of Profit or Loss and Other
Comprehensive Income, in the same line as
the hedged item. Gains or losses related to
the ineffective portion are recognized in
the consolidated Statement of Profit or
Loss and Other Comprehensive Income in
the account "Gain/(Loss) other-net".
However, when the forecast transaction
that is hedged raises non-financial assets,
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)
(7) Instrumen Derivatif (Lanjutan) (7) Derivative Instruments(Continued)
(ii) Lindung nilai arus kas (Lanjutan) (ii) Cash flow hedges (Continued)
keuntungan dan kerugian yang
sebelumnya ditangguhkan di ekuitas akan
dialihkan dari ekuitas dan dimasukan di
dalam pengukuran awal harga perolehan
aset tersebut. Ketika instrumen lindung
nilai kadaluarsa atau dijual, atau ketika
lindung nilai tidak lagi memenuhi kriteria
akuntansi lindung nilai, keuntungan atau
kerugian kumulatif yang ada di ekuitas saat
itu tetap berada di bagian ekuitas dan akan
diakui pada saat prakiraan transaksi yang
pada akhirnya diakui dalam laporan laba-
rugi komprehensif konsolidasian.
gains and losses previously deferred in
equity are transferred from equity and
included in the initial measurement of the
cost of that asset. When a hedging
instrument is expired or sold, or when a
hedge no longer meets the criteria for
hedge accounting, the cumulative gain or
loss existing in equity at that time remains
in equity and is recognized when the
forecast transaction ultimately is
recognized in the consolidated Statement
of Profit or Loss and Other
Comprehensive Income.
Apabila prakiraan transaksi tidak lagi
diharapkan akan terjadi, keuntungan atau
kerugian kumulatif yang telah dicatat di
bagian ekuitas segera dialihkan ke dalam
laporan laba-rugi komprehensif
konsolidasian, dalam akun
“keuntungan/(kerugian) lain-lain-bersih”.
If the forecast transaction is no longer
expected to occur, the cumulative gain or
loss that was reported in equity is
immediately transferred to the income
statement, comprehensive income, in the
account "Gain/(Loss) other-net".
Perubahan nilai wajar atas instrumen
derivatif apapun yang tidak ditujukan atau
tidak dikualifikasikan sebagai akuntansi
lindung nilai diakui segera dalam laporan
laba-rugi komprehensif konsolidasian,
dalam akun “keuntungan/(kerugian) lain-
lain-bersih”.
Changes in the fair value of any derivative
instruments that are not designated or do
not qualify for hedge accounting are
recognized immediately in the
consolidated Statement of Profit or Loss
and Other Comprehensive Income, in the
account "Gain/(Loss) other-net".
(8) Reklasifikasi Instrumen Keuangan (8) Reclassification of Financial Instruments
Perusahaan dan Entitas Anak tidak
mengklasifikasikan aset keuangan sebagai
investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika
dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu
dua tahun sebelumnya, telah menjual atau
mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh
tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah
yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo
(lebih dari jumlah yang tidak signifikan
dibandingkan dengan total nilai investasi
dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali
penjualan atau reklasifikasi tersebut:
The Subsidiaries does not classify financial
assets as held-to-maturity investments, if in the
current year or during the two previous years,
sold or reclassified as held to maturity
investments in amounts of more than an
insignificant amount before maturity (more
than the insignificant amount compared to the
total value of investments held to maturity),
except for sales or reclassifications that:
dilakukan ketika aset keuangan sudah
mendekati jatuh tempo atau tanggal
pembelian kembali di mana perubahan
suku bunga tidak akan berpengaruh secara
signifikan terhadap nilai wajar aset
keuangan tersebut;
done when the financial asset is
approaching maturity or date of
redemption in which changes in interest
rates will not significantly affect the fair
value of the financial asset;
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)
(8) Reklasifikasi Instrumen Keuangan (Lanjutan) (8) Reclassification of Financial Instruments
(Continued)
terjadi setelah Perusahaan dan Entitas
Anak telah memperoleh secara substansial
seluruh jumlah pokok aset keuangan
tersebut sesuai jadwal pembayaran atau
pelunasan dipercepat; atau
terkait dengan kejadian tertentu yang
berada di luar kendali Perusahaan dan
Entitas Anak, tidak berulang dan tidak
dapat diantisipasi secara wajar oleh
Perusahaan dan Entitas Anak.
occurred after the Subsidiaries has
acquired substantially all of the principal
amount of the financial asset in
accordance with the payment schedule or
accelerated settlement; or
associated with certain events that are
beyond the control of the Company, non-
recurring and could not have been
reasonably anticipated by the Company.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok
dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok
tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai
wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang
belum direalisasi tetap diakui dalam komponen
ekuitas sampai aset keuangan tersebut
dihentikan pengakuannya, dan pada
keuntungan atau kerugian kumulatif yang
sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui
pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian.
Reclassification of financial assets held-to-
maturity to available-for-sale is recorded at
fair value. Unrealized gains or losses are
recognized in the equity until the financial
asset is derecognized, and the cumulative gain
or loss previously recognized in equity should
be recognized in the consolidated statement of
profit or loss and other comprehensive income.
g. Kas dan Bank dan Deposito yang Dibatasi
Penggunaannya
g. Cash and Banks and Restricted Deposits
Kas dan bank adalah alat pembayaran yang siap
dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan
Kelompok Usaha.
Cash and bank are the mean of payment that ready
and free to be used to finance the activities of the
Group.
Deposito yang dibatasi penggunaannya sehubungan
dengan persyaratan perjanjian pinjaman disajikan
sebagai “Deposito yang Dibatasi Penggunaannya”.
Deposits that are restricted with respect to the
terms of the loan or other agreement is presented
as "Restricted Deposits ".
h. Piutang Usaha h. Account Receivable
Piutang usaha dicatat dalam jumlah kotor dikurangi
penyisihan kerugian penurunan nilai, jika ada.
Kelompok Usaha menetapkan penyisihan piutang
tidak tertagih berdasarkan hasil penelaahan
kolektibilitas terhadap keadaan akun piutang
masing-masing pelanggan pada akhir
periode/tahun.
Account receivables are stated at net value after
deducting with allowance for impairment losses of
account receivable. Allowances for doubtful
accounts are provided based on review of the each
debtor`s position at the end of period/the year.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
i. Persediaan i. Inventories
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya
perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang
lebih rendah. Persediaan dinilai berdasarkan harga
perolehan dan pemakaiannya menggunakan metode
rata-rata (Average Method). Persediaan barang
dalam proses dinilai berdasarkan pemakaian bahan
baku, upah, dan biaya lainnya sesuai tahap
penyelesaiannya.
Inventories are stated at the lower of cost and net
realizable value where the cost is determined using
the weighted average method. Allowance for
inventories obsolescence is provided based on the
review of inventories condition at the end of the
year.
j. Biaya Dibayar Dimuka k. j. Prepaid Expenses
Biaya dibayar dimuka di amortisasi selama masa
manfaat masing-masing biaya dengan
menggunakan metode garis lurus.
Prepaid expenses are amortized over the useful life
of each expense using the straight-line method.
k. Aset Tetap k. Property and Equipment
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 16
(Revisi 2011), “Aset Tetap”.
The group adopted PSAK No. 16 (Revised 2011),
“Fixed Assets”.
Kelompok Usaha telah memilih model biaya (cost
model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran
aset tetapnya.
The Group has chosen the cost model for
measurement of their property and equipment.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan
dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi
penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan
menggunakan metode garis lurus (straight line
method) selama umur manfaat aset. Taksiran masa
manfaat ekonomis sebagai berikut:
Property and equipment are stated at cost less
accumulated depreciation and impairment losses.
Depreciation is computed using the declining
method over the useful life of the assets except for
building use straight lines method. Estimated useful
lives as follows:
Jenis Aset Tetap
Taksiran Masa
Manfaat
(Tahun)
Type of fixed assets
Bangunan 20 Buildings
Mesin 4-16 Machinery
Inventaris kantor 4 Office equipment
Instalasi telepon 4 Telephone installation
Kendaraan 4-8 vehicles
Instalasi listrik dan air conditioner 16 Electricity installation for AC
Pada setiap akhir tahun buku, manajemen mengkaji
ulang nilai residu, umur manfaat dan metode
penyusutan, dan jika sesuai dengan keadaan,
disesuaikan secara prospektif.
At the end of each financial year, management
reviewes the residual values, useful lives and
methods of depreciation, and if appropriate,
adjusted prospectively.
Tanah dinyatakan sebesar nilai perolehan dan tidak
disusutkan, kecuali dapat dibuktikan bahwa tanah
tersebut mempunyai umur manfaat tertentu. Beban-
beban tertentu sehubungan dengan perolehan atau
perpanjangan hak kepemilikan tanah ditangguhkan
dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas
tanah atau umur ekonomis tanah (jika dapat
ditentukan), mana yang lebih pendek.
Land is stated at cost and not depreciated, unless it
can be proven that the land has a certain useful life.
Certain burdens associated with the acquisition on
initial recognition of land rights is capitalized in
land. Extension of land rights are deferred and
amortized over the life of the law of the land rights
or economic life of the land (if it can be
determined), whichever is shorter.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
36
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
k. Aset Tetap (lanjutan) k. Property and Equipment (Continued)
Beban-beban ini disajikan sebagai bagian dari
“Beban Ditangguhkan” dalam kelompok aset
takberwujud pada laporan posisi keuangan
konsolidasian. Beban perbaikan dan pemeliharaan
dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian pada saat
terjadinya; Biaya penggantian atau inspeksi yang
signifikan dikapitalisasi pada saat terjadinya, dan
jika besar kemungkinan manfaat ekonomis dimasa
depan berkenaan dengan aset tersebut akan
mengalir ke Kelompok Usaha, dan biaya perolehan
aset dapat diukur secara andal.
Such burdens are presented as part of “Deferred
Charges” as intangible assets component in the
statement of financial position. The cost of repairs
and maintenance is charged to the consolidated
Statement of Profit or Loss and Other
Comprehensive Income as incurred; replacement
or inspection costs are capitalized when incurred,
and if it is probable future economic benefits
associated with the item will flow to the Group, and
the cost of the asset can be measured reliably.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya
pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada manfaat
ekonomis masa depan yang diharapkan dari
penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang
timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung
sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil
pelepasan dan jumlah tercatat dari aset)
dimasukkan dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada
tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
The carrying amount of property and equipment is
derecognized upon disposal or when no future
economic benefits are expected from its use or
disposal. Any gain or loss arising on derecognition
of the asset (calculated as the difference between
the net disposal proceeds and the carrying amount
of the asset) is included in the Statement of Profit
or Loss and Other Comprehensive Income in the
year the asset is derecognized.
Aset dalam pembangunan disajikan dalam “Aset
Tetap” dan dinyatakan sebesar biaya perolehan.
Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam
pembangunan akan dipindahkan ke masing-masing
aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut
selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai
dengan tujuannya.
Construction in progress is presented in the
“Property and Equipment” and is stated at cost.
The accumulated cost for the construction in
progress is transferred to respective property and
equipment when the assets are completed and ready
for intended use.
l. Aset Takberwujud l. Intangible Assets
Kelompok Usaha menerapkan secara prospektif
PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Takberwujud”.
The Group adopted PSAK No. 19 (Revised 2010),
“Intangible Assets”.
Aset takberwujud dapat diakui hanya apabila:
(i) kemungkinan besar akan diperoleh manfaat
ekonomi masa depan dari aset tersebut; dan
(ii) biaya perolehan aset tersebut dapat diukur
secara andal.
Intangible assets can be recognized only if:
(i) likely to obtain the future economic benefits of
the asset, and
(ii) cost of that asset can be measured reliably.
Aset takberwujud pada awalnya diakui sebesar
biaya perolehan atau jumlah yang diatribusikan ke
aset tersebut saat pertama kali diakui, apabila dapat
diterapkan. Taksiran masa manfaat ekonomis
sebagai berikut:
Intangible assets are initially recognized at cost or
the amount attributable to the item when it was first
recognized, where applicable. Estimated useful
lives as follows:
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
l. Aset Takberwujud (Lanjutan) l. Intangible Assets (Continued)
Jenis Aset takberwujud
Taksiran Masa
Manfaat
(Tahun)
Type of intangible assets
Sertifikat boiler 4 Bioler sertivicate
Program komputer 4 Computer programe
Kelompok Usaha telah memilih model biaya (cost
model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran
aset takberwujudnya.
The Group has chosen the cost model for
measurement intangible assets.
Aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas
diamortisasi secara sistematis selama umur
manfaatnya. Aset takberwujud dengan umur
manfaat tidak terbatas tidak perlu diamortisasi,
namun secara tahunan wajib dilakukan
perbandingan antara nilai tercatat dengan nilai
yang dapat dipulihkan.
Intangible assets with finite useful lives are
amortized systematically over the useful life.
Intangible assets with unlimited useful life are not
necessarily amortized, but must be done on an
annual basis the comparison between the carrying
value and the recoverable amount.
m. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing m. Transaction and Balances in Foreign Currency
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 10
(Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta
Asing”.
The Group adopted PSAK No. 10 (Revised 2010),
“The Effects of Changes in Foreign Exchange
Rates”.
Standar revisi ini mengatur pengukuran dan
penyajian mata uang suatu entitas di mana
pengukuran mata uang harus menggunakan mata
uang fungsional sementara penyajian mata uang
dapat menggunakan mata uang selain mata uang
fungsional.
This revised standard sets up measurement and
presentation currency of an entity in which the
measurement currency should use a functional
currency as the presentation currency may use a
currency other than the functional currency.
Dalam menentukan mata uang fungsional, entitas
mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:
In determining the functional currency of the entity
to consider the following factors:
a. mata uang yang paling mempengaruhi harga
jual untuk barang dan jasa, atau dari suatu
negara yang kekuatan persaingan dan
perundang-undangannya sebagian besar
menentukan harga jual dari barang dan
jasanya;
b. mata uang yang paling mempengaruhi biaya
tenaga kerja, material dan biaya-biaya lain dari
pengadaan barang atau jasa;
c. mata uang yang mana dana dari aktivitas
pendanaan (antara lain penerbitan instrumen
utang dan ekuitas) dihasilkan;
d. mata uang dalam mana penerimaan dari
aktivitas operasi pada umumnya ditahan.
a. currency that most influences the selling price
for goods and services, or from a country
whose competitive forces and legislation
largely determine the selling price of goods
and services;
b. currency that most influences the cost of labor,
material and other costs of the procurement of
goods or services;
c. the currency in which funds from financing
activities (i.e. issuing debt and equity
instruments) are produced;
d. the currency in which receipts from operating
activities are usually retained.
Kelompok Usaha menggunakan mata uang Rupiah
sebagai mata uang fungsional dan mata uang
pelaporan.
The Group using the Rupiah currency as the
functional currency and the reporting currency.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
m. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
(Lanjutan)
m. Transaction and Balances in Foreign Currency
(Continued)
Transaksi dalam mata uang asing dicatat kedalam
Rupiah dengan menggunakan kurs pada saat
terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi
keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata
uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah dengan
menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh
Bank Indonesia pada tanggal terakhir transaksi
perbankan pada periode tersebut. Laba atau rugi
yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain konsolidasian.
Transactions in foreign currencies are recorded
into Rupiah using the exchange rate at the
transactions incurred. On the date of the statement
of financial position, monetary assets and liabilities
denominated in foreign currencies are adjusted to
Rupiah using the middle rate set by Bank Indonesia
on the last banking day of the period. Gains or
losses are credited or charged to the consolidated
statement of profit or loss and other comprehensive
income.
Kurs yang digunakan adalah kurs tengah yang
diumumkan oleh Bank Indonesia, sebagai berikut:
The exchange rates used are the middle exchange
rate announced by Bank Indonesia, as follows:
2015 2014
1 USD 13.795 12.440
1 SGD 9.751 9.422
1 AUD 10.064 10.218
100 YEN 114,52 10.424
1 EURO 15.070 15.133
1 GBP 20.451 19.370
n. Liabilitas Imbalan Kerja n. Employee Benefit Liabilities
Efektif 1 Januari 2015, Kelompok Usaha
menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2014), “Imbalan
Kerja” secara retrospektif. Selain itu, Kelompok
Usaha juga mengadopsi ISAK No. 15, "PSAK 24:
Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan
Minimum dan Interaksinya".
Effective January 1, 2015, the Group adopted
PSAK No. 24 (Revised 2014), “Employee Benefits”
retrospectively. Besides, the Group also adopted
ISAK No. 15, “PSAK 24: The Limit on a Defined
Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and
their Interactions”.
PSAK revisi ini, memperkenalkan persyaratan
untuk sepenuhnya mengakui perubahan dalam
kewajiban (aset) imbalan pasti termasuk pengakuan
segera dari biaya imbalan pasti termasuk biaya jasa
lalu yang belum menjadi hak (vested), dan
memerlukan pemilahan dari biaya imbalan pasti
keseluruhan menjadi komponen-komponen dan
membutuhkan pengakuan pengukuran kembali OCI
(menghilangkan pendekatan “koridor”),
meningkatkan pengungkapan tentang program
imbalan pasti, modifikasi akuntansi untuk
pesangon, termasuk membedakan antara imbalan
yang diberikan dalam pemberian jasa dan imbalan
yang diberikan dalam pemutusan hubungan kerja,
dan mengubah pengakuan dan pengukuran imbalan
pesangon.
This revised PSAK, introducing a requirement to
fully recognize changes in the net defined benefit
liability (asset) including immediate recognition of
defined benefit costs including unvested past
service cost, and require disaggregation of the
overall defined benefit cost into components and
requiring the recognition of remeasurements in
OCI (eliminating the “corridor” approach),
enhancing disclosures about defined benefit plans,
modifications to the accounting for termination
benefits, including distinguishing between benefits
provided in exchange for service and benefits
provided in exchange for the termination of
employment, and changing the recognition and
measurement of termination benefits.
Kelompok Usaha mengadopsi program imbalan
pasti yang tidak didanai dan mencatat imbalan kerja
untuk memenuhi imbalan di bawah Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 2003.
The Group adopts an unfunded defined benefit plan
and records employee benefits to cover adequately
the benefits under the Law No. 13 year 2003.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
n. Liabilitas Imbalan Kerja (Lanjutan) n. Employee Benefit Liabilities (Continued)
Pengakuan Recognition
Beban imbalan kerja untuk pekerja harus diakui
pada periode dimana imbalan diperoleh oleh
pekerja, daripada ketika dibayar atau terutang.
The cost of providing employee benefits should be
recognized in the period in which the benefit is
earned by the employee, rather than when it is paid
or payable.
Komponen biaya imbalan pasti diakui sebagai
berikut:
The components of defined benefit cost are
recognized as follows:
1. Biaya jasa diatribusikan ke periode sekarang
dan masa lalu diakui dalam laporan laba rugi;
2. Bunga neto pada liabilitas atau aset imbalan
pasti ditentukan dengan menggunakan tingkat
diskonto pada awal periode diakui dalam
laporan laba rugi;
3. Pengukuran kembali dari liabilitas atau aset
imbalan pasti terdiri dari:
- Keuntungan dan kerugian aktuarial;
- Imbal balik aset program;-
- Setiap perubahan dalam dampak batas atas
aset, tidak termasuk jumlah yang dimasukkan
dalam bunga neto atas liabilitas (aset)
imbalan pasti neto.
1. Service cost attributable to the current and
past periods is recognized in profit or loss;
2. Net interest on the net defined benefit liability
or asset, determined using the discount rate at
the beginning of the period is recognized in
profit or loss;
3. Remeasurements of the net defined benefit
liability or asset, comprising:
- actuarial gains and losses;
- return on plan assets;
- Any changes in the effect of the asset
ceiling, excluding amounts included in
net interest on the net defined benefit
liability (asset).
diakui di OCI (tidak direklasifikasi ke laba rugi
pada periode berikutnya).
is recognized in OCI (not reclassified to profit or
loss in a subsequent period).
Pengukuran Measurement
Pengukuran kewajiban (aset) imbalan pasti bersih
mensyaratkan penerapan metode penilaian aktuaria,
atribusi imbalan untuk periode jasa, dan
penggunaan asumsi aktuaria. Nilai wajar aset
program dikurangi dari nilai kini kewajiban
imbalan pasti dalam menentukan defisit bersih atau
surplus.
The measurement of a net defined benefit liability
or assets requires the application of an actuarial
valuation method, the attribution of benefits to
periods of service, and the use of actuarial
assumptions. The fair value of any plan assets is
deducted from the present value of the defined
benefit obligation in determining the net deficit or
surplus.
Nilai kini kewajiban imbalan pasti Entitas dan biaya
jasa terkait ditentukan dengan menggunakan
metode “Projected Unit Credit”, yang menganggap
setiap periode jasa akan menghasilkan satu unit
tambahan dari imbalan dan mengukur setiap unit
secara terpisah untuk menghasilkan kewajiban
akhir. Hal ini mensyaratkan entitas untuk
mengatribusikan imbalan pada periode kini (untuk
menentukan biaya jasa kini) dan periode kini dan
periode lalu (untuk menentukan nilai kini
kewajiban imbalan pasti). Imbalan tersebut
diatribusikan sepanjang periode jasa menggunakan
formula imbalan yang dimiliki program, kecuali
jasa pekerja di tahun tahun akhir akan meningkat
secara material dibandingkan tahun-tahun
sebelumnya, dalam hal ini menggunakan dasar
metode garis lurus.
The present value of an entity's defined benefit
obligations and related service costs is determined
using the “Projected Unit Credit” method, which
sees each period of service as giving rise to an
additional unit of benefit entitlement and measures
each unit separately in building up the final
obligation. This requires an entity to attribute
benefit to the current period (to determine current
service cost) and the current and prior periods (to
determine the present value of defined benefit
obligations). Benefit is attributed to periods of
service using the plan's benefit formula, unless an
employee's service in later years will lead to a
materially higher of benefit than in earlier years, in
which case a straight-line basis is used.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
40
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
n. Liabilitas Imbalan Kerja (Lanjutan) n. Employee Benefit Liabilities (Continued)
Pengukuran - Lanjutan Measurement (Continued)
Biaya jasa lalu diakui sebagai beban pada awal
tanggal ketika perubahan program atau kurtailmen
terjadi dan tanggal ketika entitas mengakui setiap
pesangon, atau biaya terkait restrukturisasi dalam
PSAK No. 57, "Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan
Aset Kontinjensi".
Past service cost is the change in a defined benefit
obligation for employee service in prior periods,
arising as a result of changes to plan arrangements
in the current period (i.e. plan amendments
introducing or changing benefits payable, or
curtailments which significantly reduce the number
of covered employees). Past service cost is
recognized as an expense at the earlier of the date
when a plan amendment or curtailment occurs and
the date when an entity recognizes any termination
benefits, or related restructuring costs under PSAK
No. 57,” Provisions, Contingent Liabilities and
Contingent Assets”.
Keuntungan atau kerugian atas penyelesaian
program imbalan pasti diakui pada saat
penyelesaian terjadi.
Gains or losses on the settlement of a defined
benefit plan are recognized when the settlement
occurs.
Sebelum biaya jasa lalu ditentukan, atau
keuntungan atau kerugian pada penyelesaian
diakui, kewajiban imbalan pasti atau aset
disyaratkan untuk diukur kembali, namun entitas
tidak disyaratkan untuk membedakan antara biaya
jasa lalu yang dihasilkan dari kurtailmen dan
keuntungan dan kerugian pada penyelesaian di
mana transaksi ini terjadi bersama-sama.
Before past service costs are determined, or a gain
or loss on settlement is recognized, the net defined
benefit liability or asset is required to be
remeasured, however an entity is not required to
distinguish between past service costs resulting
from curtailments and gains and losses on
settlement where these transactions occur together.
o. Pengakuan Pendapatan dan Beban o. Revenue and Expense Recognition
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 23
(Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK ini
mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan
pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan
mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan
yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu,
serta memberikan panduan praktis dalam penerapan
kriteria mengenai pengakuan pendapatan.
The Group adopted PSAK No. 23 (Revised 2010),
“Revenue”. This revised PSAK identifies revenue
recognition criteria to be fulfilled, so that revenue
can be recognized, and the accounting treatment of
revenue arising from certain transactions and
events, as well as practical guidance on the
application of the criteria on revenue recognition.
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat
ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan
jumlahnya dapat diukur secara andal. Pendapatan
diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima atau
piutang, setelah dikurangi retur dan potongan,
diskon dagang dan rabat volume dan pajak
pertambahan nilai (PPN).
Revenue is recognized when it is probable the
economic benefits to be obtained by the Business
Group and the amount can be measured reliably.
Revenue is measured at the fair value of the
consideration received or receivable, net of returns
and allowances, trade discounts and volume
rebates and value added tax (VAT).
Kriteria pengakuan pendapatan juga harus dipenuhi
yaitu pada saat barang telah dikirim kepada
pelanggan atau jasa telah diserahkan.
Criteria revenue recognition must also be met,
namely when the goods have been delivered to the
customer or the service has been delivered.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). Expenses are recognized when incurred (accrual
basis).
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
41
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
p. Pajak Penghasilan p. Income Taxes
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 46
(Revisi 2013), Pajak Penghasilan”, yang
menggantikan PSAK No. 46 (Revisi 2010). Selain
itu, Kelompok Usaha juga menerapkan ISAK No.
20, “Pajak Penghasilan: Perubahan Dalam Status
Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”.
The Group adopted PSAK No. 46 (Revised 2013),
“Income Taxes”, which replaces PSAK No. 46
(Revised 2010), “Income Taxes”. Besides, the
Group also adopted ISAK No. 20, “Income Taxes:
Changes in the Tax Status of an Enterprise or its
Shareholders”,
Pengakuan Recognition
Jumlah pajak kini untuk periode kini dan periode
sebelumnya, yang belum dibayar, diakui sebagai
liabilitas. Apabila jumlah pajak yang telah dibayar
untuk periode kini dan periode-periode sebelumnya
melebihi jumlah pajak yang terhutang untuk
periode-periode tersebut, maka selisihnya diakui
sebagai aset.
Current tax for current and prior periods, to the
extent unpaid, is recognized as a liability. If the
amount already paid in respect of current and prior
periods exceeds the amount due for those periods,
the excess is recognized as an asset.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua
perbedaan temporer kena pajak kecuali jika timbul
perbedaan temporer kena pajak yang berasal dari:
Deferred tax liability is recognized for all taxable
temporary differences unless the deferred tax
liability arises from :
a. pengakuan awal goodwill ; atau
b. pada saat pengakuan awal aset atau liabilitas
dari suatu transaksi yang
i. bukan transaksi kombinasi bisnis; dan
ii. pada saat transaksi, tidak mempengaruhi
laba akuntansi dan laba kena pajak (rugi
pajak).
c. perbedaan temporer kena pajak terkait dengan
investasi pada entitas anak, cabang dan entitas
asosiasi, dan bagian partisipasi dalam ventura
bersama, maka liabilitas pajak tangguhan
harus diakui.
a. initial recognition of goodwill;
b. the initial recognition of an asset/liability
i. other than in a business combination
which,
ii. at the time of the transaction, does not
affect either the accounting or the taxable
profit.
c. temporary differences associated with
investments in subsidiaries, branches, and
associates, and interests in joint arrangements,
but only to the extent that the entity is able to
control the timing of the reversal of the
differences and it is probable that the reversal
will not occur in the foreseeable future.
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh
perbedaan temporer dapat dikurangkan, kerugian
fiskal dan kredit pajak yang belum dimanfaatkan
sepanjang besar kemungkinan akan ada laba kena
pajak akan tersedia dalam jumlah yang cukup
memadai sehingga perbedaan temporer dapat
dikurangkan tersebut dapat dimanfaatkan kecuali
jika timbul perbedaan temporer dapat dikurangkan
yang berasal dari:
Deferred tax asset is recognized for deductible
temporary differences, unused tax losses and
unused tax credits to the extent that it is probable
that taxable profit will be available against which
the deductible temporary differences can be utilized
unless the deferred tax asset arises from:
a. pengakuan awal aset atau pengakuan awal
liabilitas dalam transaksi yang:
i. bukan dari transaksi kombinasi bisnis; dan
ii. pada saat transaksi, tidak mempengaruhi
baik laba akuntansi maupun laba kena
pajak (rugi pajak).
a. the initial recognition of an asset or liability
i. other than in a business combination,
ii. at the time of the transaction, does not
affect accounting profit or taxable profit.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
42
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
p. Pajak Penghasilan (Lanjutan) p. Income Taxes (Continued)
Pengakuan (Lanjutan) Recognition (Continued)
b. perbedaan temporer dapat dikurangkan yang
ditimbulkan dari entitas anak, cabang dan
entitas asosiasi, serta bagian partisipasi dalam
ventura bersama sepanjang dan hanya
sepanjang kemungkinan besar terjadi
perbedaan temporer akan terpulihkan pada
masa depan yang dapat diperkirakan; dan laba
kena pajak akan tersedia dalam jumlah yang
memadai sehingga perbedaan temporer dapat
dimanfaatkan.
b. deductible temporary differences arising from
investments in subsidiaries, branches and
associates, and interests in joint arrangements,
are only recognized to the extent that it is
probable that the temporary difference will
reverse in the foreseeable future and that
taxable profit will be available against which
the temporary difference will be utilized.
Pengukuran Measurement
Liabilitas (aset) pajak kini untuk periode kini dan
periode sebelumnya diukur sebesar jumlah yang
diharapkan untuk dibayar (direstitusi) kepada
otoritas perpajakan, yang diohitung menggunakan
tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku
atau yang telah secara substantif berlaku pada
periode pelaporan.
Current tax liabilities (assets) for the current and
prior periods is measured at the amount expected
to be paid to (recovered from) the taxation
authorities, using the tax rates (and tax laws) that
have been enacted or substantively enacted for the
reporting period.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan harus diukur
dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan
akan berlaku pada saat aset dipulihkan atau
liabilitas diselesaikan, yaitu dengan tarif pajak (dan
peraturan pajak) ya ng telah berlaku atau secara
substantif berlaku pada periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities shall be
measured at the tax rates that are expected to apply
to the period when the asset is realized or the
liability is settled, based on tax rates (and tax laws)
that have been enacted or substantively enacted for
the reporting period.
Aset dan Liabilitas pajak tangguhan tidak boleh
didiskontokan.
Deferred tax assets and liabilities cannot be
discounted
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan harus ditinjau
kembali pada akhir periode pelaporan. Entitas
mengurangi jumlah tercatat aset pajak tangguhan
apabila besar kemungkinan laba kena pajak tidak
lagi tersedia dalam jumlah yang cukup memadai
untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh
aset pajak tangguhan tersebut. Pengurangan jumlah
tercatat aset pajak tangguhan dilakukan pembalikan
apabila kemungkinan besar laba kena pajak yang
tersedia jumlahnya cukup memadai.
The carrying amount of a deferred tax asset shall
be reviewed at the end of each reporting period. An
entity shall reduce the carrying amount of a
deferred tax asset to the extent that it is no longer
probable that sufficient taxable profit will be
available to allow the benefit of part or all of that
deferred tax asset to be utilized. Any such reduction
shall be reversed to the extent that it becomes
probable that sufficient taxable profit will be
available.
Alokasi Allocation
Untuk transaksi atau peristiwa lainnya yang diakui
dalam laba rugi, setiap pengaruh pajak terkait juga
diakui dalam laba rugi. Untuk transaksi atau
peristiwa lainnya yang diakui diluar laba rugi (baik
dalam OCI maupun langsung dalam ekuitas), setiap
pengaruh pajak terkait juga diakui diluar laba rugi
(baik dalam OCI maupun langsung dalam ekuitas,
masing-masing). Demikian juga, pengakuan aset
dan liabilitas pajak tangguhan dalam kombinasi
bisnis mempengaruhi jumlah goodwill yang timbul
dari kombinasi bisnis tersebut atau keuntungan dari
pembelian dengan diskon.
For transactions and other events recognized in
profit or loss, any related tax effects are also
recognized in profit or loss. For transactions and
other events recognized outside profit or loss
(either in OCI or directly in equity), any related tax
effects are also recognized outside profit or loss
(either in OCI or directly in equity, respectively).
Similarly, the recognition of deferred tax assets and
liabilities in a business combination affects the
amount of goodwill arising in that business
combination or the amount of the bargain purchase
gain recognized.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
43
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
p. Pajak Penghasilan (Lanjutan) p. Income Taxes (Continued)
Pengukuran (Lanjutan) Measurement (Continued)
Saling Hapus Offset
Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak
tangguhan saling hapus jika, dan hanya jika,
memiliki hak secara hukum untuk saling hapus aset
pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, atau aset
pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan
terkait entitas kena pajak yang sama, atau
Kelompok Usaha berniat untuk menyelesaikan aset
dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Deferred tax assets and deferred tax liabilities are
offset if, and only if, legally enforceable right exists
to offset current tax assets against current tax
liabilities, or deferred tax assets and deferred tax
liabilities relate to the same taxable entity, or the
group intends to settle its current tax assets and
liabilities on a net basis.
q. Laba Bersih per Saham Dasar q. Earnings per Share
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 56
(Revisi 2011), “Laba per Saham”. PSAK ini
menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba
per saham, sehingga meningkatkan daya banding
kinerja antar entitas berbeda pada periode
pelaporan sama dan antar periode pelaporan
berbeda untuk entitas yang sama.
Tthe Group adopted PSAK No. 56 (Revised 2011),
“Earnings per Share”. This PSAK establishes the
principle of the determination and presentation of
earnings per share, thus increasing the
comparability of performance between different
entities in the same reporting period and between
different reporting periods for the same entity.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi
laba yang dapat diatribusikan kepada Entitas Induk
dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang
ditempatkan dan disetor penuh selama periode
berjalan setelah dikurangi dengan saham yang
diperoleh kembali.
Earnings per share is calculated by dividing the
profit attributable to owners of the Company
(Parent Entity) by the weighted average number of
shares outstanding during the period net of
repurchased shares.
Saham biasa dapat diterbitkan atau jumlah saham
biasa dapat berkurang, tanpa disertai perubahan
pada arus kas atau aset lain atau pada liabilitas.
Perubahan tersebut dapat berbentuk dividen saham,
saham bonus, pemecahan saham atau
penggabungan saham. Untuk perhitungan laba per
saham, perubahan tersebut dianggap seolah-olah
sudah terjadi pada awal tahun laporan keuangan
konsolidasian yang disajikan.
Common shares may be issued or the number of
shares of common stock may be reduced, without
accompanying changes in cash flows or other
assets or liabilities. These changes may take the
form of stock dividends, bonus shares, stock splits
or stock merger. For the calculation of earnings per
share, the change is considered as if it had occurred
at the beginning of the consolidated financial
statements presented.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
44
4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING
4. ESTIMATES AND JUDGMENTS OF
SIGNIFICANT ACCOUNTING
Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi Judgments, Estimates and Assumptions
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian
mengharuskan manajemen Kelompok Usaha untuk
membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan,
beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas
liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan.
Ketidakpastian mengenai pertimbangan, estimasi dan
asumsi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian
material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas
dalam periode pelaporan berikutnya.
The preparation of consolidated financial statements
requires management of the Group to make judgments,
estimates and assumptions that affect the reported
amounts of revenues, expenses, assets and liabilities and
disclosure of contingent liabilities, at the end of the
reporting period. Uncertainty about the judgment,
estimates and assumptions could result in material
adjustments to the carrying value of assets and liabilities
in future period.
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi
ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang
memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang
material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk
periode berikutnya diungkapkan dibawah ini.
The key assumptions of the future and the other key
source of uncertainty in estimation at the reporting date
that have a significant risk of material adjustment to the
carrying amounts of assets and liabilities for the future
period described below.
Kelompok Usaha mendasarkan estimasi dan asumsi
pada parameter yang tersedia pada saat laporan
keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai
perkembangan masa depan mungkin berubah akibat
perubahan pasar atau situasi diluar kendali Kelompok
Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi
terkait pada saat terjadinya.
The Group bases its estimates and assumptions on the
parameters available at the time the financial statements
are prepared. Assumptions and situation concerning the
future development may change due to market changes
or circumstances beyond the control of the Group. The
changes are reflected in the related assumptions as
incurred.
Pertimbangan, estimasi dan asumsi berikut ini dibuat
oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan
akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh
paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan
keuangan konsolidasian:
The following judgments, estimates and assumptions
made by management in implementing accounting
policies of the Group have the most significant effect on
the amount recognized in the consolidated financial
statements:
Menentukan Klasifikasi Aset dan Liabilitas
Keuangan
Determining Classification of Financial Assets and
Financial Liabilities
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan
liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas
keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang
ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014) dipenuhi.
Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan
diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok
Usaha seperti diungkapkan pada catatan 3f dan catatan
32.
The Group determines classification of certain assets
and liabilities as financial assets and financial liabilities
by considering the definitions set forth in PSAK No. 55
(Revised 2014) are met. Accordingly, financial assets
and financial liabilities are recognized in accordance
with the Group’s accounting policies as disclosed in the
note 3f and note 32.
Menentukan Nilai Wajar dan Perhitungan
Amortisasi Biaya Perolehan dari Instrumen
Keuangan
Determining Fair Value and Calculation of Cost
Amortization of Financial Instruments
Kelompok Usaha mencatat aset dan liabilitas keuangan
tertentu pada nilai wajar dan pada biaya perolehan yang
diamortisasi, yang mengharuskan penggunaan estimasi
akuntansi. Sementara komponen signifikan atas
pengukuran nilai wajar dan asumsi yang digunakan
dalam perhitungan amortisasi biaya perolehan
ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat
diverifikasi, jumlah nilai wajar atau amortisasi dapat
berbeda bila Kelompok Usaha menggunakan
metodologi penilaian atau asumsi yang berbeda.
Perubahan tersebut dapat mempengaruhi secara
langsung laba atau rugi Kelompok Usaha. Penjelasan
lebih rinci diungkapkan dalam catatan 32.
The Group records certain assets and financial
liabilities at fair value and at amortized cost, which
requires the use of accounting estimates. While
significant components of fair value measurement and
assumptions used in the calculation of cost amortization
is determined using verifiable objective evidence, the
amount of the fair value or amortized cost may differ if
the Group uses different valuation methodologies or
assumptions. These changes directly affect the group’s
profit or loss. More detailed information is disclosed in
note 32.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
45
4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING (Lanjutan)
4. ESTIMATES AND JUDGMENTS OF
SIGNIFICANT ACCOUNTING (Continued)
Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi (Lanjutan) Judgments, Estimates and Assumptions (Continued)
Menentukan Jumlah Terpulihkan dari Aset
Keuangan
Determining Recoverable Amount of Financial Assets
Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu yang
diketahui bahwa pelanggan tertentu tidak dapat
memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut,
Kelompok Usaha menggunakan pertimbangan
berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk
namun tidak terbatas pada, jangka waktu dan hubungan
dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan
berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga yang
tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk
mencatat penyisihan spesifik atas pelanggan terhadap
jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang
diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha.
Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan
disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima
mempengaruhi jumlah penyisihan atas penurunan nilai
piutang. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam
catatan 32.
The Group evaluates specific accounts where it has
information that a particular customer cannot meet its
financial liabilities. In this case, the Group uses
judgment based on available facts and circumstances,
including but not limited to, terms and relationships with
customers and the credit status of customers based on
available credit records from third parties and known
market factors, to record specific allowance for the
customer against the amount owed in order to reduce
the amount of the receivables that the Group expects to
collect. Specific allowance is re-evaluated and adjusted
if additional information received affects the amount of
allowance for impairment of receivables. More detailed
information is disclosed in note 32.
Menentukan Jumlah Terpulihkan dari Aset Non-
Keuangan
Determining Recoverable Amount of Non-financial
Assets
Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan
persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang
tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, kondisi
fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi
biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk
penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan
jika tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah
yang diestimasi.
Provision for decline in market value and obsolescence
of inventories is estimated based on available facts and
circumstances, including but not limited to, the physical
condition of inventory on hand, the selling price of the
market, estimated costs of completion and the estimated
costs incurred for the sale. Provision re-evaluated and
adjusted if additional information that affect the
estimated amounts.
Jumlah pemulihan atas aset tetap didasarkan pada
estimasi dan asumsi khususnya mengenai prospek pasar
dan arus kas terkait dengan aset. Estimasi arus kas masa
depan mencakup perkiraan mengenai pendapatan masa
depan. Setiap perubahan dalam asumsi-asumsi ini
mungkin memiliki dampak material terhadap
pengukuran jumlah terpulihkan dan bisa mengakibatkan
penyesuaian penyisihan penurunan nilai yang sudah
dibukukan.
The recovery amounts of fixed assets and investment
properties are based on estimates and assumptions
especially about market prospects and cash flows
associated with the asset. Estimates of future cash flows
include estimates of future revenues. Any changes in
these assumptions may have a material impact on the
measurement of recoverable amount and could result in
adjustments to the allowance for impairment already
booked.
Menentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Determining Recoverable Amount of Financial
Assets
Kelompok Usaha mengevaluasi akun-akun tertentu jika
terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan
tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam
hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan,
berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk
namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan
dengan pelanggan dan status kredit dan keadaan yang
telah diketahui, untuk mencatat cadangan spesifik atas
jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah
piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok
Usaha. Cadangan spesifik ini dievaluasi kembali dan
disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima
mempengaruhi jumlah cadangan kerugian penurunan
nilai atas piutang usaha.
The group evaluates specific accounts where it has
information that a particular customer cannot meet its
financial liabilities. In this case, the Group uses
judgment based on available facts and circumstances,
including but not limited to, terms and relationships with
customers and the credit status of customers based on
available credit records from third parties and known
market factors, to record specific allowance for the
customer against the amount owed in order to reduce
the amount of the receivables that the Group expects to
collect. Specific allowance is re-evaluated and adjusted
if additional information received affects the amount of
allowance for impairment of receivables.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
46
4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING (Lanjutan)
4. ESTIMATES AND JUDGMENTS OF
SIGNIFICANT ACCOUNTING (Continued)
Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi (Lanjutan) Judgments, Estimates and Assumptions (Continued)
Bedasarkan keyakinan jangka waktu tidak tertagih lebih
dari piutang tersebut tidak tertagih.
Based on believed long term not collected more than
receivable not collected.
Menentukan Metode Penyusutan dan Estimasi Masa
Manfaat Aset Tetap
Determining Depreciation Method and Estimated
Useful Lives of Fixed Assets
Kelompok Usaha mengestimasi masa manfaat ekonomis
aset tetap berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkan
dan didukung dengan rencana dan strategi usaha dan
perilaku pasar. Estimasi dari masa manfaat aset tetap
adalah berdasarkan penelaahan Kelompok Usaha
terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan
pengalaman untuk aset yang setara. Estimasi masa
manfaat ditelaah minimal setiap akhir tahun pelaporan
dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi
sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan
fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum
atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset serta
perkembangan teknologi. Namun demikian, adalah
mungkin, hasil di masa depan dari operasi dapat
dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan
dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor-
faktor yang disebutkan di atas, dan karenanya biaya
penyusutan masa depan mungkin direvisi.
The Group estimates the useful lives of fixed assets
based on the expected utilization of assets and supported
by plans and business strategy and market behavior.
Estimation of useful lives of fixed assets are provided
based on the Group’s evaluation on industry practice,
internal technical evaluation and experience for assets
equivalent. The estimated useful lives are reviewed at
least at each year end reporting and updated if
expectations differ from previous estimates due to
physical wear and tear, technical or commercial
obsolescence and legal or other restrictions on the use
of assets as well as technological developments.
However, it is possible, future results of operations
could be materially affected by changes in the estimates
due to changes in the factors mentioned above, and
therefore the future depreciation charges may be
revised.
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan
menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran
masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi
masa manfaat ekonomis aset tetap dan antara 4 sampai
dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum
diharapkan dalam industri dimana Kelompok Usaha
menjalankan bisnisnya. Penjelasan lebih rinci
diungkapkan dalam catatan 11.
The cost of fixed assets are depreciated using the
straight-line method over the estimated economic useful
lives. Management estimates the useful lives of property
and equipment and investment property between 4 to 20
years. This is the age that is generally expected in the
industry in which the Group does business. More
detailed information disclosed in the note 11.
Menentukan Pajak Penghasilan Determining Income Taxes
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan
provisi atas pajak penghasilan badan.Terdapat transaksi
dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya
adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal.
Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak
penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan
terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Significant judgments made in determining the provision
for income tax. There are certain transactions and
computations for which the ultimate tax determination is
uncertain during the ordinary course of business
activities. The Group recognizes a liability for corporate
income tax based on estimates of whether there will be
an additional income tax.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
47
4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING (Lanjutan)
4. ESTIMATES AND JUDGMENTS OF
SIGNIFICANT ACCOUNTING (Continued)
Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi (Lanjutan) Judgments, Estimates and Assumptions (Continued)
Menentukan Pajak Penghasilan (Lanjutan) Determining Income Taxes (Continued)
Dalam situasi tertentu, Kelompok Usaha tidak dapat
menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka
pada saat ini atau masa depan karena proses
pemeriksaan, atau negosiasi dengan otoritas perpajakan.
Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari
peraturan perpajakan yang kompleks serta jumlah dan
waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan.
Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait
dengan liabilitas pajak yang tidak pasti Kelompok Usaha
menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka
gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang
harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57 (Revisi 2009),
“Provisi, Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi”.
Kelompok Usaha membuat analisis untuk semua posisi
pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk
menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak
yang belum diakui harus diakui.
In certain situations, the Group cannot determine the
exact amount of their current or future tax liability due
to on going investigation, or the negotiations with tax
authorities. Uncertainties arise concerning the
interpretation of complex tax regulations and the
amount and timing of the taxable income in the future.
In determining the amount to be recognized related to
uncertain tax liabilities, the Group applies the similar
consideration that they will use in determining the
amount of provision that must be recognized in
accordance with PSAK No. 57 (Revised 2009),
"Provisions, Contingent Liabilities and Contingent
Assets". The Group makes the analysis to all tax
positions related to income taxes to determine if tax
liability for unrecognized tax benefits should be
recognized.
Kelompok Usaha menelaah aset pajak tangguhan pada
setiap tanggal pelaporan dan mengurangi nilai tercatat
sepanjang tidak ada kemungkinan bahwa laba kena
pajak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau
seluruh aset pajak tangguhan. Kelompok Usaha juga
menelaah waktu yang diharapkan dan tarif pajak atas
pemulihan perbedaan temporer dan menyesuaikan
pengaruh atas pajak tangguhan yang sesuai. Penjelasan
lebih rinci diungkapkan dalam catatan 10.
The Group reviews the deferred tax assets at each
reporting date and reduces the carrying amount to the
extent that it is no longer probable that sufficient taxable
income will be available to allow for part or all of the
deferred tax assets to be utilized. The Group also
reviews the expected timing and tax rates on the reversal
of temporary differences and adjusts the impact of
deferred tax accordingly. More detailed information is
disclosed in note 10.
Estimasi Beban Pensiun dan Imbalan Kerja Estimated Pension Costs and Employee Benefits
Penentuan liabilitas atas pensiun dan kewajiban imbalan
kerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan
asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam
menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut
termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan
gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan
tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat
kematian dan tingkat pengembalian aset program yang
diharapkan.
The determination of liability for pension and employee
benefits obligation and net employee benefits expense is
subject to the selection of certain assumptions used by
independent actuaries in calculating such amounts.
Those assumptions include, among others, the discount
rate, annual salary increase, the annual rate of
resignation of employees, level of disability, retirement
age and mortality and the expected rate of return of plan
assets.
Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa
asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan
signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan
dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat
mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas
pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto.
Penjelasan lebih rinci diungkapan dalam
catatan 18.
While the Group believes that the assumptions are
reasonable and appropriate, significant differences in
actual results or significant changes in assumptions
defined by the Group can materially affect the estimated
liability for employee benefits and pensions and net
employee benefits expense. More detailed information
disclosed in the note 18.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
48
4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING (Lanjutan)
4. ESTIMATES AND JUDGMENTS OF
SIGNIFICANT ACCOUNTING (Continued)
Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi (Lanjutan) Judgments, Estimates and Assumptions (Continued)
Mengevaluasi Provisi dan Kontijensi Evaluating Provisions and Contingencies
Kelompok Usaha terlibat dalam berbagai proses hukum
dan pajak. Manajemen melakukan penilaian untuk
membedakan antara provisi dan kontijensi terutama
melalui konsultasi dengan penasehat hukum Kelompok
Usaha yang menangani proses hukum dan pajak
tersebut. Kelompok Usaha mempersiapkan provisi yang
sesuai untuk proses hukum saat ini atau kewajiban
konstruktif, jika ada, sesuai dengan kebijakan
provisinya. Dalam pengakuan dan pengukuran provisi,
manajemen mengambil risiko dan ketidakpastian.
The Group is involved in various legal and tax
proceedings. The Management makes assessment to
distinguish between provisions and contingencies
primarily through consultation with legal counsel
handling those proceedings. The Group sets up an
appropriate provision for current legal proceedings or
constructive obligation, if any, in accordance with the
provision policy. In recognition and measurement of
provisions, the management took a risk and
uncertainties.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Kelompok
Usaha tidak yakin bahwa proses-proses tersebut akan
berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan
konsolidasian.
As at December 31, 2015 and 2014, the Group does not
believe that these processes will significantly influence
the consolidated financial statements.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
49
5. KAS DAN BANK 5. CASH AND BANKS
31-Mar-16 31-Dec-15
Kas: Cash :
Kas Jakarta 1.209.893.909 2.103.452.972 Cash Jakarta
Kas Surabaya 268.111.486 214.705.557 Cash Surabaya
Kas Balikpapan 218.456.305 244.995.709 Cash Balikpapan
Kas Karawang 99.407.934 27.323.234 Cash Karawang
Kas Solo 13.921.002
3.921.002 Cash Solo
Bank : Banks :
Rupiah Rupiah
Pihak ketiga Third parties
PT Bank HSBC 2.652.033.648
2.017.571.562 PT Bank HSBC
PT Bank Central Asia, Tbk 650.830.543 327.751.460 PT Bank Central Asia, Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
210.952.997 588.206.369 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Internasional PT Bank Internasional
Indonesia, Tbk 57.233.218 57.313.803 Indonesia, Tbk
PT Bank ANZ Indonesia 22.552.243 22.814.243 PT Bank ANZ Indonesia
PT Bank Panin 9.689.630 PT Bank Panin
PT Bank Tabungan PT Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk 8.440.467 8.440.467 Negara (Persero) Tbk
PT Bank DBS Indonesia 6.011.957 2.114.409.996 PT Bank DBS Indonesia
PT Bank Rakyat PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero), Tbk 4.196.397 4.196.397 Indonesia (Persero), Tbk
PT Bank Commonwealth, Tbk 4.108.000 4.166.000 PT Bank Commonwealth, Tbk
Euro Euro
Pihak ketiga Pihak ketiga
PT Bank Central Asia, Tbk 8.413.901
8.586.854 PT Bank Central Asia, Tbk
Dolar Amerika Serikat US Dollar
Pihak ketiga Third parties
PT Bank Mandiri (Persero),
Tbk 652.362.675
639.905.216
PT Bank Mandiri (Persero),
Tbk
PT Bank Central Asia, Tbk 486.273.160 4.000.007.167 PT Bank Central Asia, Tbk
PT Bank DBS Indonesia 466.679.419 160.574.766 PT Bank DBS Indonesia
PT Bank HSBC 455.266.122
26.071.033 PT Bank HSBC
PT Bank Internasional PT Bank Internasional
Indonesia, Tbk 72.511.055 72.647.505 Indonesia, Tbk
PT Bank Tabungan PT Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk 52.060.537 52.060.537 Negara (Persero) Tbk
PT Bank ANZ Indonesia 21.415.189
21.632.077 PT Bank ANZ Indonesia
Jumlah 7.650.821.794 12.720.753.926 Total
Rekening di bank memiliki tingkat bunga mengambang
sesuai dengan penawaran pada masing-masing bank.
Accounts in bank have float interest rate based on
demand of each banks.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
50
6. DEPOSITO YANG DIBATASI
PENGGUNAANNYA
6. RESTRICTED DEPOSITS
31-Mar-16 31-Dec-15
Aset lancar Current assets
Rupiah Rupiah
Pihak ketiga Third parties
PT Bank DBS Indonesia
-
- PT Bank DBS Indonesia
PT Bank BTN
50.220.000
50.220.000
Dollar Amerika Serikat US Dollar
Pihak ketiga Third parties
PT Bank BTN
117.781.710
- PT Bank BTN
PT Bank DBS Indonesia
74.493.000
192.274.710 PT Bank DBS Indonesia
Sub Jumlah
242.494.710
242.494.710 Sub Total
Aset tidak lancar Non current assets
Rupiah Rupiah
Pihak ketiga Third parties
PT Bank DBS Indonesia
1.100.000.000
1.100.000.000 PT Bank DBS Indonesia
Sub Jumlah 1.100.000.000
1.100.000.000 Sub Total
Jumlah 1.342.494.710 1.342.494.710 Total
Deposito dijadikan jaminan atas utang bank (Catatan 14) Deposits are used as collateral for bank loan (Note 14)
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
51
7. PIUTANG USAHA 7. TRADE
RECEIVABLE
Analisis piutang usaha berdasarkan umur (hari) adalah
sebagai berikut: Analysis of trade receivables by age (days) is as follows:
Saldo piutang usaha berdasarkan mata uang adalah
sebagai berikut: The balances of trade receivables based on currency, as
follows:
7. PIUTANG USAHA (Lanjutan) 7. TRADE RECEIVABLE (Continued)
Perubahan saldo cadangan kerugian penurunan nilai
(entitas anak) adalah sebagai berikut: Movements in the allowance for impairment of trade
receivables (subsidiary entity), as follows:
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap adanya cadangan
kerugian penurunan nilai pada akhir periode/tahun,
manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan atas
cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha di atas
cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak
tertagihnya piutang usaha.
Based on the review of allowance for impairmant loss at
the end period/year, Management believes that the
allowance for impairment losses are adequate to cover
possible losses from uncollectible account.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
52
Pada tahun 2015 Kelompok Usaha tidak mencadangkan
penyisihan atas piutang tak tertagih.
The year 2015, the Group no provision for allowance
for doubtful accounts.
Piutang usaha dijadikan sebagai jaminan atas utang bank
(Catatan 14).
Trade receivable are used as collateral for bank loans
(Note 14).
8. PERSEDIAAN 8. INVENTORIES
Pada tanggal 31 Desember 2015, seluruh persediaan
telah diasuransikan kepada PT Asuransi Axa Indonesia,
PT Asuransi Bintang, Tbk, PT Asuransi Wahana Tata,
dan PT Asuransi Asoka Mas terhadap risiko kerugian
atas kebakaran dan risiko lainnya dan Manajemen
berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi
tersebut adalah cukup untuk menutupi kerugian yang
mungkin timbul atas persediaan yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2015, all inventories are insured
with kepada PT Asuransi Axa Indonesia, PT Asuransi
Bintang, Tbk, PT Asuransi Wahana Tata and
PT Asuransi Asoka Mas against fire, theft and other risk
and Management believes that insurance coverage is
adequate to cover possible losses on the inventories
insured.
Persediaan dijadikan sebagai jaminan atas utang bank
(Catatan 14).
Inventories are used as collateral for bank Loans
(Note 14).
9. PEMBAYARAN DIMUKA 9. ADVANCES PAYMENT
10. PERPAJAKAN 10. TAXATIONS
a. Taksiran Tagihan Pajak Penghasilan a. Estimated Claim Income Tax Refund
b. Utang Pajak b. Taxes Payable
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
53
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
54
11. ASET TETAP 11. PROPERTY & EQUIPMENT
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
55
11. ASET TETAP (Lanjutan) 11. PROPERTY & EQUIPMENT (Continued)
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
56
11. ASET TETAP (Lanjutan) 11. PROPERTY AND EQUIPMENT (Continued)
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat kerugian
penurunan nilai aset tetap sebagaimana dimaksud dalam
PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aset”, pada tanggal 31
Desember 2015 dan 2014.
Management believed that there is impairment loss of
property and equipment as defined in PSAK No.48,
"Impairment of Assets" as of December 31, 2015 and
2014.
Pada tanggal 31 Desember 2015, seluruh aset tetap telah
diasuransikan kepada PT Asuransi Bintang, Tbk, PT
Asuransi Asoka Mas terhadap risiko kerugian atas
kebakaran dan risiko lainnya dan Manajemen
berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi
tersebut adalah cukup untuk menutupi kerugian yang
mungkin timbul atas persediaan yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2015, were insured with,
PT Asuransi Bintang, Tbk dan PT Asuransi Asoka Mas
againts fire and other risks and Management believes
that insurance coverage is adequate to cover possible
losses on the inventories insured.
Tanah, bangunan dan mesin dijadikan sebagai jaminan
atas utang bank yaitu Bank BCA dan Bank DBS,
(Catatan 14).
Land, buildings, and machinery are used as collateral
for bank loans, BCA and DBS Bank(note 14).
12. ASET TAKBERWUJUD 12. INTANGIBLE ASSETS
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
57
12. ASET TAKBERWUJUD (Lanjutan) 12. INTANGIBLE ASSETS (Continued)
Akun ini merupakan sertifikasi boiler dari ASME
(American Society of Mechanical Engineers) dan
program komputer.
This account are boiler certification of ASME (American
Society of Mechanical Engineers) and computer
programs.
13. UANG JAMINAN 13. SECURITY DEPOSITS
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
58
14. UTANG BANK 14. BANK LOANS
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
59
14. UTANG BANK (Lanjutan) 14. BANK LOANS (Continued)
PT Bank Central Asia, Tbk PT Bank Central Asia, Tbk
Berdasarkan surat perpanjangan perjanjian kredit No.
065-0816-2007-020 tanggal 16 Oktober 2015, Entitas
memperoleh fasilitas kredit dengan rincian sebagai
berikut:
Based on letter credit No. 065-0816-2007-020 dated
October 16, 2015, Entity obtained of additional of credit
facility plafond as follows:
a) Fasilitas kredit lokal sebesar
Rp 40.000.000.000 dengan suku bunga 11,75% p.a.
Jangka waktu pinjaman ini sampai dengan
19 September 2016.
a) Local credit facility amounting
Rp 40,000,000,000 with 11.75% interest rate p.a.
The loan term is until September 19, 2016.
b) Fasilitas Time Loan Revolving I sebesar
Rp 135.000.000.000 dengan suku bunga atas
pinjaman ini sebesar 11,50% p.a. Jangka waktu
pinjaman ini sampai dengan 19 September 2016.
b) Time Loan Revolving I Facility amounting
Rp 135,000,000,000 with 11.50% interest rates p.a.
The loan term is until September 19, 2015.
c) Fasilitas Time Loan Revolving II sebesar
USD 200.000 dengan suku bunga 6 % p.a.. Jangka
waktu pinjaman ini sampai dengan
19 September 2016.
c) Time Loan Revolving II Facility amounting to
USD 200,000 with 6 % interest rate p.a. The loan
term is until September 19, 2016.
d) Fasilitas kredit Omnimbus I Bank Garansi (B/G)
dan LC (Singht, Usance, UPAS dan SKBDN)
sebesar USD 800.000. Jangka waktu pinjaman
sampai dengan 19 September 2016.
d) Omnimbus I Credit Facility Bank Guarantee (B/G)
and LC (Singht, Usance, UPAS and SKBDN) of
USD 800,000. The loan term is until September 19,
2016.
e) Fasilitas Kredit Investasi II sebesar
Rp 10.000.000.000 dengan suku bunga atas
pinjaman ini sebesar 11,50% p.a.. Jangka waktu
pinjaman ini sampai dengan 13 Juni 2018.
e) Credit Investment Facility II amounting to
Rp 10,000,000,000 with 11.50% interest rate p.a.
The loan term is until June 13, 2018.
f) Fasilitas Kredit Investasi III sebesar
Rp 8.000.000.000 dengan suku bunga atas
pinjaman ini sebesar 11,50% p.a.. Jangka waktu
pinjaman ini sampai dengan 13 Juni 2018.
f) Credit Investment Facility III amounting
to Rp 8,000,000,000 with 11.50% interest rate p.a.
The loan term is until June 13, 2018.
g) Fasilitas Kredit Investasi IV sebesar
Rp 5.010.000.000 dengan suku bunga atas
pinjaman ini sebesar 11,50% p.a. Jangka waktu
pinjaman ini sampai dengan 13 Juni 2018.
g) Credit Investment Facility IV amounting to
Rp 5,010,000,000 with 11.50% interest rate p.a.
The loan term is until June 13, 2018.
h) Fasilitas kredit Omnimbus Bank Garansi (B/G) dan
LC (Singht, Usance, UPAS dan SKBDN) sebesar
USD 3.500.000, dengan sublimit fasilitas Trust
Receipt sebesar Rp 10.000.000.000, Jangka waktu
pinjaman sampai dengan 18 September 2016.
h) Credit Facilities Omnimbus I Bank Guarantee
(B/G) and LC (Singht,Usance , UPAS and SKBDN)
of USD 3,500,000, with sublimit Trust Receipt
facility amounting to Rp 10.000.000.000, loan tenor
of up to September18, 2015.
i) Fasilitas kredit investasi V sebesar
Rp 15.000.000.000 dengan suku bunga 11,50%,
Jangka waktu pinjaman sampai dengan 16 Juni
2015.
Untuk Fasilitas kredit investasi V ini sudah tidak
diperpanjang lagi.
i) investment Credit Facility V amounting to
Rp 15,000,000,000 with an interest rate of
11.50 %. The loan tenor of up to June 16, 2015.
For these 5 investment credit facility is not
extended again
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
60
14. UTANG BANK (Lanjutan) 14. BANK LOANS (Continued)
PT Bank Central Asia, Tbk (Lanjutan) PT Bank Central Asia, Tbk (Continued)
j) Fasilitas kredit investasi VI sebesar
Rp 7.000.000.000 dengan suku bunga 11,50%,
Jangka waktu pinjaman sampai dengan 16 Juni
2015.
Untuk Fasilitas kredit investasi VI ini sudah tidak
diperpanjang lagi.
j) Credit Investment Facility VI amounting to
Rp 7,000,000,000 with 11.50% interest rate p.a.
The loan tenor of up to June 16, 2015.
For these VI investment credit facility is not
extended again
Agunan atas pinjaman kepada PT Bank Central Asia,
Tbk adalah sebagai berikut:
Collateral for the loan to PT Bank Central Asia Tbk are
as follows:
a) Tanah dan bangunan dengan sertifikat HGB
No. 48/Jatinegara, Jakarta Timur, terdaftar atas
nama PT Prima Jabar Steel (Entitas Anak).
a) Land and buildings with HGB No. 48/Jatinegara,
East Jakarta, registered under the name of
PT Prima Jabar Steel (Subsidiary).
b) Mesin dan peralatan atas nama
PT Prima Jabar Steel (Entitas Anak).
b) Machinery and equipment on behalf of
PT Prima Jabar Steel (Subsidiary).
c) Tanah dan bangunan dengan sertifikat HGB
No. 142/Rawaterate, Jakarta Timur, terdaftar atas
nama Entitas.
c) Land and buildings with HGB No. 142/
Rawaterate, East Jakarta, registered on behalf of
Entity.
d) Tanah dan bangunan dengan sertifikat HGB
No. 00161/Kutanegara, Karawang, terdaftar atas
nama Entitas.
d) Land and buildings with HGB No.
00161/Kutanegara, Karawang , registered on
behalf of Entity.
e) Mesin dan peralatan atas nama Entitas (Catatan 11). e) Machinery and equipment on behalf of Entity (Note
11)
f) Piutang dagang senilai Rp 40.000.000.000 (Catatan
7).
f) Trade receivable amounting to Rp 40.000,000,000
(Note 7).
g) Persediaan barang senilai Rp 27.500.000.000
(Catatan 8).
g) Inventories amounting to Rp 27,500,000,000 (Note
8).
h) Personal Guarantee atas nama Kenneth Sutardja
(pemegang saham).
h) Personal Guarantee of Kenneth Sutardja
(Shareholder).
i) Sebidang tanah seluas 20.000 M2 di Jl. Surya
Madya II Blok I No. 29 GH atas nama PT Grand
Katech dengan SHGB No 00161/Kutanegara.
i) A plot of 20,000 m2 in Jl. Surya Madya II Blok I
No. 29 on behalf of PT Grand Kartech with SHGB
No. 00161/Kutanegara.
j) Mesin-Mesin dan peralatan di Jl. Rawa Gelam III
No. 1 KIP yang telah terdaftar tanggal
15 September 2006.
j) Machinery and equipment at Jl. Rawa Gelam III
No. 1 KIP registered September 15, 2006.
k) Mesin-mesin dan peralatan di Jl. Rawa Bali II
No. 7 yang telah terdaftar tanggal 15 September
2006.
k) Machinery and equipment at Jl. Rawa Bali II
No. 7 registered the 15th of September 2006.
l) Persediaan barang berupa valve, burner, level
gauge, pipe bend, plate A, plate SA di Jl. Rawa Bali
II No. 7 KIP.
l) Inventories as valves , burners , level gauges, pipe
bend, plate A, plate SA in di Jl. Rawa Bali II No. 7
KIP.
m) Mesin single girder electric, mesin genset, mesin
press brake, radial drilling machine, mesin HGZ-50
Ton Self - Aligning Roller C/W rail Wheels, Mesin
Lonking, forklift truck.
m) Single girder electric machines, genset machines,
press brake machine, radial drilling machine,
machine hgz - 50 Ton Self - Aligning Roller C / W
rail Wheels, Lonking machine, forklift truck.
n) Mesin computer - controlled Hydraulic 3 Rolls
Heavy Plate Bending Machine, Membrane Panel
Mag Welding Machine.
n) Computer machine - 3 Rolls Hydraulic Controlled
Heavy Plate Bending Machine, Membrane Panel
Mag Welding Machine.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
61
14. UTANG BANK (Lanjutan) 14. BANK LOANS (Continued)
PT Bank Central Asia, Tbk (Lanjutan) PT Bank Central Asia, Tbk (Continued)
o) Mesin-mesin yang dibiayai dana IPO sesuai dengan
Surat Pernyataan tanggal 16 Juni 2014.
o) The machines are funded by the IPO in accordance
with the Statement dated June 16, 2014.
p) Mesin-mesin dan Peralatan atas nama PT Grand
Kartech yang dibiayai oleh fasilitas K/I-5.
p) Machinery and equipment on behalf of PT Grand
Kartech facilities financed by the K/I - 5.
Tujuan penggunaan dana atas fasilitas perbankan dari
PT Bank Central Asia, Tbk adalah sebagai berikut:
Intended use of funds from banking facilities
PT Bank Central Asia, Tbk are as follows:
- Fasilitas kredit lokal dan time loan digunakan untuk
modal kerja Perseroan dalam membiayai piutang
dan persediaan.
- Local credit facilities and time loan are used for
financing the Company's working capital in
receivables and inventories.
- Fasilitas kredit investasi digunakan untuk
pembangunan pabrik Karawang tahap I dan
pembelian mesin produksi.
- Investment credit facilities are used to build
Factory in Karawang Phase I and to purchased
production machinery.
- Fasilitas Bank Garansi digunakan untuk pembuatan
Bank Garansi sesuai yang diminta oleh customer.
- Bank Guarantee Faciliies ares used for the of bank
guarantee as requested by the customer.
- Fasilitas LC dan SKBDN digunakan untuk
membeli bahan-bahan baku.
- LC and SKBDN facilities sre used for buying raw
materials
Jumlah pembayaran dalam setiap periode untuk masing
masing fasilitas ini adalah sebagai berikut:
Total payment in each period for each of these facilities
are as follows:
2015 2014
Kredit investasi II 1.666.666.668 1.666.666.668 Investments Credit II
Kredit investasi III 1.333.333.332 1.333.333.332 Investments Credit III
Kredit investasi IV 834.999.996 834.999.999 Investments Credit IV
Kredit investasi V 621.428.580 310.714.290 Investments Credit V
Kredit investasi VI 1.000.000.008 500.000.004 Investments Credit VI
Jumlah 5.456.428.584 4.645.714.293 Total
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
62
14. UTANG BANK (Lanjutan) 14. BANK LOANS (Continued)
PT Bank HSBC PT Bank HSBC
Berdasarkan Akta Perjanjian No.
JAK/140850/U/140811 tanggal 13 Nopember 2015
Entitas mendapat fasilitas perbankan dengan jangka
waktu satu tahun sebagai berikut :
Based on the Deed of Agreement
No. JAK/140850/U/140811 date November 13, 2015
The entity gets a banking facility with a term of one year
as follows :
Fasilitas Impor Import Facility
Fasilitas impor digunakan untuk memfasilitasi
pembelian bahan atau produk mentah, dengan plafond
USD 4.750.000, sub limit dalam fasilitas ini adalah :
Import facility is used to facilitate the purchase of raw
materials or products , with a ceiling of USD 4,750,000
million , sub-limits in this facility are :
a) Fasilitas Kredit Berdokumen
- Tersedia dalam mata uang rupiah
- Jangka waktu wesel pada saat dokumen
ditunjukkan.
- Komisi pembukaan DC sebesar 0,125% per
kwartal, minimal USD 50,00
a) Documentary Credit Facility
- Available in IDR currency
- Bill of change tenor sight
- Opening Commission 0.125% per quarter,
minimum USD 50.00
b) Fasilitas Kredit Berdokumen dengan Pembayaran
Tertunda
- Tersedia dalam mata uang rupiah
- Jangka waktu 180 hari dari ditunjukkannya
dokumen secara lengkap
- Komisi pembukaan DC sebesar 0,125% per
kwartal, minimal USD 50,00
- Komisi atas akseptasi sebesar 0,25% per
kwartal.
b) Defferred Payment Kredit Facility
- Available in IDR currency
- Bill of change tenor maximum 180 day from
presentation of complete document.
- DC opening Commission 0.125% per quarter,
minimum USD 50.00
- Acceptance Commission 0.125% per quarter.
c) Pinjaman Impor
- Tersedia dalam mata uang rupiah
- Pencairan fasilitas ini digunakan untuk
melunasi jumlah yang terhutang dalam Fasilitas
Kredit Berdokumen dan Kredit Berdokumen
dengan Pembayaran Tertunda
- Jangka waktu maksimal 180 hari dari
ditunjukannya dokumen secara lengkap
- Bunga akan dibebankan secara harian sebesar
:
- USD : 5,25% per tahun di bawah Best
Lending Rate dari bank sebesar 11,1035%
per tahun.
- IDR: 2,5% per tahun di bawah BLJ dari
bank saat ini sebesar 14,6517% per tahun
c) Clean Import Loan
- Available in IDR currency
- This disbursement proceeds is used to settle
the outstanding amount under the Documentary
Credit and Deferred Payment Credit Facility.
- Loan tenor: maximum 180 days from the due
date of the relevant bill.
- Interest on the clean import loan will be
charged on a daily basis at:
- USD: 5.25% per annum below the Bank's
Best Lending Rate (BLJ) (currently
11.1035% per annum.
- IDR: 2.5% per annum below the Bank's
Best Lending Rate (BLJ) (currently
14.6517% per annum.
d) Kredit Berdokumen Berjangka yang Dibayar atas
Unjuk
- Jangka waktu: maksimal 180 hari
- Komisi Pembukaan DC: 0,125% per kwartal,
minimal USD 50,00
- Komisi atas akseptasi: 0,125% per kwartal,
minimal USD 50,00
d) Usance Paid at Sight (UPAS) Facility
- Tenor: maximum 180 days.
- DC Opening Commission 0.125% per quarter,
minimum USD 50.00.
- Acceptance Commission: 0.125% per
quarter, minimum USD 50.00.
Agunan atas pinjaman kepada PT Bank HSBC adalah
sebagai berikut:
Collaterals on loans to PT. Bank HSBC are as follows:
a) Jaminan Fidusia atas persediaan Barang senilai
USD 3.000.000
b) Jaminan Fidusia atas Piutang senilai
USD 2.000.000
c) Menempatkan jaminan atas Deposito senilai
USD 750.000
a) Fiduciary Transfer of Ownership over
Inventories in the amount of USD 3,000,000.
b) Fiduciary Transfer of Ownership over Receivables
in the amount of USD 2,000,000.
c) Place Deposit Under Lien in the amount of
USD 750,000.
15. UTANG USAHA - PIHAK KETIGA 15. ACCOUNTS PAYABLE - THIRD PARTIES
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
63
Utang usaha terutama timbul atas pembelian bahan
baku, bahan penolong, dan bahan lainnya, serta
penggunaan jasa yang dibutuhkan untuk operasi
Kelompok Usaha, dengan rincian berdasarkan mata
uang sebagai berikut:
Trade payables mainly arising from the purchase of raw
materials, auxiliary materials, and other materials, as
well as the use of services required for the operation of
Business Group, with the following details based on
currency as follows:
16. UTANG LAIN-LAIN 16. OTHER PAYABLE
17. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-
PIHAK BERELASI
17. TRANSACTION WITH RELATED PARTIES
Berdasarkan Perjanjian Pinjaman tanggal 12 Oktober
dan 2 November 2015 Perusahaan memperoleh
pinjaman dengan bunga dalam mata uang Rupiah dari
pihak-pihak berelasi (pinjaman jangka panjang) dengan
jangka waktu 1 tahun atau akan ditentukan kemudian.
Tingkat suku bunga pinjaman ini berkisar 13% per
tahun.
Based on Loan Agreement dated October 12 and
November 2, 2015 the Company obtained a loan with
interest in Rupiah from related parties (long-term loans)
with maturities of one year or it will be determined later.
The interest rates on these loans range from 13 % per
annum.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
64
18. LIABILITAS IMBALAN KERJA 18. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES
Kelompok Usaha telah mencatat cadangan imbalan
kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan
No. 13 tahun 2003. Liabilitas imbalan kerja pada tanggal
31 Desember 2015 dihitung oleh aktuaris independen
PT Konsul Penata Manfaat Sejahtera yang laporannya
tertanggal 31 Desember 2015 dengan laporan No.
1691/I/KPMS/2016/DRF dan Liabilitas imbalan kerja
pada tanggal 31 Desember 2014 dihitung oleh aktuaris
independen PT Konsul Penata Manfaat Sejahtera
dengan laporan No. 0926/III/KPMS/2015/RPT.
Perhitungan dengan menggunakan metode “Projected
Unit Credit”. Asumsi-asumsi penting yang digunakan
adalah sebagai berikut:
The Entity has recorded allowance for employee benefits
in accordance with the Labour Law No. 13, 2003. As of
December 31, 2015, allowance for benefit employee
benefit is calculated by an independent actuary, PT
Konsul Penata Manfaat Sejahtera whose report No.
1691/I/KPMS/2016/DRF dated December 31, 2015.
And allowance for benefit employee benefit is calculated
by an independent actuary, PT Konsul Penata Manfaat
Sejahtera whose report No. 0926/III/KPMS/2015/RPT
dated December 31, 2014. The method used is Projected
Unit Credit by considering the following assumptions:
2015 2014
Tingkat diskonto 9% 8,5% Discount Rate
Tingkat kenaikan gaji 6% 7% Salary growth rate
Umur pensiun 55 Tahun 55 Tahun Age of retirement
Kelompok Usaha mencatat penyisihan imbalan kerja
sebesar Rp 19.461.378.104 dan Rp 16.984.668.143,
pada tanggal 31 Desember 2015 and 2014, serta
disajikan sebagai akun liabilitas imbalan kerja.
The Group has recorded allowance for employee benefit
amounting to Rp 19,461,378,104 and
Rp 16,984,668,143 as of December 31, 2015 and 2014,
respectively and presented as “Employee benefits
liabilities”.
Beban penyisihan uang jasa karyawan yang
dibebankan ke beban umum dan administrasi masing-
masing sebesar Rp 5.183.375.639 dan
Rp 4.315.052.909, untuk periode yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, disajikan sebagai
bagian dari akun beban imbalan kerja (Catatan 24).
Employee benefits expenses are charged to general
and administration expenses amounting to
Rp 5,183,375,639 and Rp 4,315,052,909, as of
December 31, 2015 and 2014, respectively and
presented as “Employee Benefits” (Note 24).
a. Liabilitas imbalan kerja a. Employee benefits liabilities
2015 2014
Nilai kini liabilitas imbalan kerja The present value of post
karyawan 19.461.378.104 16.984.668.143 employment benefits liabilities
Jumlah 19.461.378.104 16.984.668.143 Total
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
65
19. KEPENTINGAN NON PENGENDALI 19. NON CONTROLLING INTERESTS
a. Kepentingan non pengendali atas aset bersih entitas
anak:
a. Non-controlling interest of subsidiary entity net
assets:
b. Kepentingan non pengendali atas (laba) rugi bersih
entitas anak:
b. Minority interest of subsidiary Entity (profit) loss :
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
66
20. EKUITAS 20. EQUITY
a. Modal Saham a. Capital Stock
Susunan pemegang saham Entitas pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The Entity’s shareholders as of March 31, 2016
and 2015 are as follows:
b. Saldo Laba - Cadangan Umum b. Retained Earnings - General Reserve Fund
Berdasarkan Akta No. 43 tentang Persetujuan
Bersama Pemegang Saham Entitas tanggal
27 Maret 2013, para pemegang saham menyetujui
pembentukan dana cadangan dari saldo laba Entitas
sebesar Rp 62.270.926. Dana cadangan disajikan
sebagai “Saldo Laba - Telah Ditentukan
Penggunaannya” pada laporan keuangan
konsolidasian.
Based on the Deed. 43 regarding Shareholders
Decision dated March 27, 2013, the shareholders
approved the establishment of a reserve fund of the
Entity’s retained earning amounting to
Rp 62,270,926. The Reserve Funds are presented
as "Retained Earnings – apropriated" on the
consolidated financial statements.
c. Tambahan Modal Disetor c. Additional Paid in Capital
PT Sutardja Dinamika Cipta 807.540.000 83,15% 80.754.000.000 PT Sutardja Dinamika Cipta
Kenneth Sutardja, Msc. 10.000 0,01% 1.000.000 Kenneth Sutardja, Msc.
Masyarakat (masing- Public (each with
masing dengan
kepemilikanownership share
saham dibawah 5%) 163.640.000 16,85% 16.364.000.000 below 5%)
Jumlah 971.190.000 100% 97.119.000.000 Total
Jumlah / Total ShareholdersPemegang Saham
Jumlah Saham
ditempatkan dan
Disetor Penuh /
Total Issued and
Fully Paid up
Persentase
Kepemilikan /
Percentage of
Ownership
2015 2014
Kelebihan penerimaan diatas nilai Excess of proceeds from issuance of
Nominal saham 28.637.000.000 28.637.000.000 share capital over par value
Biaya emisi saham (2.648.116.100) (2.648.116.100) Share issuance costs
Tambahan modal disetor - bersih 25.988.883.900 25.988.883.900 Additional paid-in capital - net
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
67
21. PENJUALAN 21. SALES
Rincian penjualan adalah sebagai berikut: Detail of sales is as follow:
Rincian penjualan menurut jenis usaha adalah sebagai
berikut:
Detail of sales by nature of business is as follow:
Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2015 dan 2014, rincian pendapatan dari pelanggan
dengan total penjualan kumulatif individual masing-
masing melebihi 10% dari penjualan neto adalah sebagai
berikut :
During the years ended December 31, 2015 and 2014,
details of revenue from customers with total cumulative
of each individual sales exceeding 10% of the net sales
are as follows:
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
68
22. BEBAN POKOK PENJUALAN 22. COST OF GOODS SOLD
Selama bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2016 dan 2015, tidak ada transaksi dari suatu
pemasok dengan jumlah pembelian kumulatif yang
melebihi 10% dari pembelian neto.
During the months ended March 31, 2016 and 2015,
there were no transactions from suppliers with total
cumulative of each individual purchasing exceeding
10% of the net purchase.
23. BEBAN PABRIKASI 23. FACTORY OVERHEAD
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
69
24. BEBAN PENJUALAN 24. SALES EXPENSES
25. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 25. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
70
26. PENDAPATAN KEUANGAN 26. FINANCIAL INCOME
27. BEBAN KEUANGAN 27. FINANCIAL EXPENSES
28. LABA PER SAHAM DASAR 28. BASIC EARNING PER SHARE
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba
yang diatribusikan kepada pemilik Entitas dengan
jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada
periode/tahun yang bersangkutan.
Earnings per share is calculated by dividing the profit
attributable to owners of the Entity by the weighted
average number of shares outstanding during the
period/year.
29. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK
BERELASI
29. BALANCE AND TRANSACTION WITH RELATED
PARTIES
Di luar kegiatan usahanya, Entitas melakukan transaksi
dengan pihak berelasi. Semua transaksi material dengan
pihak-pihak berelasi telah diungkapkan pada laporan
keuangan konsolidasian.
Outside the normal business activities, the Entity had
entered into transactions with related parties. All
material transactions with related parties are disclosed
in the consolidated financial statements.
a. Sifat hubungan dan traksaksi pihak berelasi a. The Nature of Relationship and Transactions
with Related Parties
Pihak berelasi/
Related parties
Sifat Hubungan/
Nature of relation
Sifat Transaksi/
Nature of transactions
PT Prima Jabar Steel Entitas anak/Subsidiary Pemberian jasa dan pemberian pinjaman/
Services and loan
PT Kartech Netsu Teknik Entitas asosiasi/Associate entity Utang penyertaan saham/Investments
payable
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
71
28. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK
BERELASI (Lanjutan)
28. BALANCE AND TRANSACTION WITH RELATED
PARTIES (Continued)
Transaksi-transaksi dengan pihak berelasi adalah
sebagai berikut:
Transactions with related parties are as follows:
Kronologis
transaksi/
Chronological
transactions
Tujuan penggunaan
dana/Intended use of
funds
Jatuh
tempo/
Due
date
Tingkat
bunga/
Interest
rate
Persyaratan lainnya/
Other requirements
Piutang lain-lain/
Other receivable:
PT Prima Jabar Steel Reimburse katering
karyawan di
Karawang/
Employees catering
reimburstment in
Karawang
Untuk membayar
tagihan katering yang
semula dibayarkan
PT Grand Kartech/
To pay the catering
bill that paid by
PT Grand Kartech
30 hari/
30 days
Tidak
ada/ None
Dalam tagihan
dibuatkan list nama-
nama karyawan
PT Prima Jabar
Steel/ In the invoice
made the list of
employees names
Utang Usaha/ Trade
Payable
PT Prima Jabar Steel Subcont Untuk membayar
hutang subcont ke
PJS/ To pay the
subcont payable to
PJS
30 hari/
30 days
Tidak
ada/ None
Kontrak pekerjaan/
Job contracts
Utang lain-lain
jangka panjang/
Long term payable
Tn. Kenneth Sutardja Pinjaman pemegang
saham/ Shareholder
loan
Untuk operasional
perusahaan/ For
Entity’s operational
1
tahun/
1 year
10,25% Kontrak perjanjian
pinjaman/ Loan
agreements
Berdasarkan perjanjian pinjaman pemegang saham
tanggal 2 Oktober 2015, Entitas menerima
pinjaman dari Tn. Kenneth Sutardja sebesar
Rp 50.000.000.000. Pinjaman ini dikenakan bunga
13% per tahun, dimana bunga akan terutang dan
dibayarkan setiap 4 bulan sekali dan jatuh tempo
2 Nopember 2016.
Based on the shareholder loan agreement dated date
October 2, 2015, the Entity received loan from
Mr. Kenneth Sutardja amounting to Rp 50,000,000,000.
This loan bears interest at 13% per annum where
interest would be payable and paid every 4 months Once
And Maturing November 2, 2016.
Berdasarkan perjanjian pinjaman pemegang saham
tanggal 2 Nopember 2015, Entitas menerima
pinjaman dari PT Sutardja Dinamika Cipta sebesar
Rp 2.000.000.000. Pinjaman ini dikenakan bunga
13% per tahun, dimana bunga akan terutang dan
dibayarkan setiap 6 bulan sekali dan jatuh tempo
2 Nopember 2016.
Based on the shareholder loan agreement dated date
November 2, 2015, the Entity received loan from
Sutardja Dinamika Cipta, PT amounting to Rp
2,000,000,000. This loan bears interest at 13% per
annum where interest would be payable and paid every
6 months Once And Maturing November 2, 2016.
Seluruh transaksi dengan pihak berelasi
menggunakan mata uang rupiah dan tidak ada
jaminan atas transaksi yang dilakukan.
All transactions with related parties using the rupiah
currency and there is no guarantee of these
transactions.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
72
29. INFORMASI SEGMEN 29. SEGMENT INFORMATION
Sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Pelaporan
Segmen”, informasi segmen berikut ini dilaporkan
berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen
untuk mengevaluasi kinerja setiap segmen dan
menentukan alokasi sumber daya serta mengambil
keputusan strategis.
In accordance with PSAK No. 5 (Revised 2009),
“Segments Reporting” following segments information
is reported based on information used by management
in order to evaluate the performance of each segment
and determines the allocation of resources as well as
take strategic decisions.
Tabel berikut ini menyajikan informasi pendapatan,
laba, aset dan liabilitas tertentu sehubungan dengan
segmen operasi Entitas:
The following table represents information of income,
profit, assets and certain liabilities related to Entity’s
segment operations:
31 Maret 2016 / March 31, 2015
GI
Automotive GI Energy
Plan GI Custom Gen Oil & Gas Service Jumlah / Total
Penjualan bersih
9.921.050.000
13.080.003.76
5
18.688.105.63
1
19.070.801.10
7
6.150.519.83
2
66.910.480.335 Net sales
Beban pokok
penjualan
5.613.747.241
7.401.216.106
10.574.515.94
6
10.791.061.13
8
3.480.222.73
2
37.860.763.164
Cost of goods
sold
Laba kotor
4.307.302.759
5.678.787.659
8.113.589.685
8.279.739.969
2.670.297.10
0
29.049.717.171 Gross profit
Beban penjualan
yang Selling expense
tidak dapat
alokasikan
(5.401.729.577) unnalocated
Umum dan administrasi General and
yang tidak
dapat administrative
dapat dialokasi
(9.996.582.025) unnalocated
Pendapatan
keuangan
18.590.661
Financial
income
Beban keuangan
(6.828.905.792)
Financial
expense
Keuntungan atas akuisisi
Gain of
subsidiary
anak
- acquisition
Loss on foreign
Rugi selisih kurs
148.379.109 exchange
Lain-lain bersih
(94.688.190) Others
Laba sebelum
pajak
6.894.781.356
Income before
tax
Beban pajak
- Tax expense
Pra akuisisi
- Pra acquisition
Laba bersih Net income for
tahun berjalan
6.894.781.356 the year
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
73
Informasi
Lainnya
Other
information
Segmen Aset Segment Asset
dan Liabilitas and liabilities
Aset segmen yang segment Asset
tidak dapat dialokasikan
543.191.984.36
6
unnalocated
Jumlah aset
543.191.984.36
6
Total assets
Liabilitas segmen
yang tidak
dapat
Liabilities
segment
dialokasi
359.183.929.21
7
unnalocated
Jumlah liabilitas
359.183.929.21
7 Total liabilities
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
74
30. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) 30. SEGMENT INFORMATION (Continued)
31 Mar 2015 / March 31, 2015
GI
Automotive GI Energy
Plan GI Custom Gen Oil & Gas Service Jumlah / Total
Penjualan bersih
2.016.508.800
11.610.062.26
6
10.950.769.76
9
24.510.368.60
2
14.552.369.97
0
63.640.079.406 Net sales
Beban pokok
penjualan
1.118.834.379
6.441.696.068
6.075.895.972
13.599.267.72
4
8.074.198.248
35.309.892.392
Cost of goods
sold
Laba kotor
897.674.421
5.168.366.198
4.874.873.797
10.911.100.87
8
6.478.171.721
28.330.187.014 Gross profit
Beban penjualan
yang Selling expense
tidak dapat
alokasikan
(5.923.982.367) unnalocated
Umum dan administrasi General and
yang tidak
dapat administrative
dapat dialokasi
(11.040.694.63
9)
unnalocated
Pendapatan
keuangan
33.303.749
Financial
income
Beban keuangan
(6.699.147.646)
Financial
expense
Keuntungan atas akuisisi
Gain of
subsidiary
anak
- acquisition
Loss on foreign
Rugi selisih kurs
(223.889.327) exchange
Lain-lain bersih
(130.760.962) Others
Laba sebelum
pajak
4.345.015.822
Income before
tax
Beban pajak
- Tax expense
Pra akuisisi
- Pra acquisition
Laba bersih Net income for
tahun berjalan
4.345.015.822 the year
Informasi
Lainnya
Other
information
Segmen Aset Segment Asset
dan Liabilitas and liabilities
Aset segmen yang segment Asset
tidak dapat dialokasikan
533.537.626.10
1
unnalocated
Jumlah aset
533.537.626.10
1
Total assets
Liabilitas segmen
yang tidak
dapat
Liabilities
segment
dialokasi
356.965.176.95
0
unnalocated
Jumlah liabilitas
356.965.176.95
0 Total liabilities
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
75
31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN
RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
31. OBJECTIVES AND FINANCIAL RISK
MANAGEMENT POLICIES (Continued)
Pengelolaan Modal Capital Management
Tujuan utama pengelolan modal Kelompok Usaha adalah
untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat
untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan
bagi pemegang saham.
The primary objective of capital management of the
Group is to ensure the maintenance of good capital
ratios to support the business and maximize the return
for shareholders.
Entitas disyaratkan untuk memelihara tingkat
permodalan tertentu oleh perjanjian pinjaman.
Peryaratan permodalan eksternal tersebut telah dipenuhi
oleh entitas terkait pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014. Selain itu Entitas juga
dipersyaratkan oleh undang-undang No 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas, untuk mengalokasikan
sampai dengan 20% dari modal saham yang diterbitkan
dan dibayar penuh ke dalam dana cadangan yang tidak
boleh didistribusikan.
The Entity is required to maintain certain capital levels
by the Entity loan agreement. Requirements of external
capital has been met by a related entity on December
31, 2015 and 2014. In addition the Entity also required
by law No. 40 year 2007 on Limited Liability Company,
to allocate up to 20% of the share capital issued and
fully paid into the reserve fund that can not be
distributed.
Persyaratan permodalan eksternal tersebut
dipertimbangkan oleh Entitas pada Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”).
External capital requirements are considered by the
Entity at the Annual General Meeting of Shareholders
("AGM").
Entitas mengelola struktur modalnya dan membuat
penyesuaian-penyesuaian sehubungan dengan
perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik dari risiko
usahanya.
Entity manages its capital structure and makes
adjustments in line with the changes in economic
conditions and the risk characteristics of its business.
Kelompok Usaha secara hati-hati (prudent) melakukan
diversifikasi sumber permodalan untuk mengantisipasi
rencana strategis jangka panjang dan mengalokasikan
modal secara efisien pada segmen bisnis yang memiliki
potensi untuk memberikan profil pengembalian risiko
(risk return) yang optimal, termasuk penempatan pada
Entitas Anak dalam rangka memenuhi ekspektasi
pemegang kepentingan (stakeholder). Tidak ada
perubahan dalam tujuan, kebijakan dan proses dan sama
seperti pada tahun-tahun sebelumnya.
The Group carefully (prudent) diversifies sources of
capital in anticipation of a long-term strategic plans
and allocates capital more efficiently in the business
segment that has the potential to provide optimal risk
return profile (risk-return), including the placement of
the subsidiaries in order to meet expectations of
stakeholders (stakeholders). There is no change in the
objectives, policies and processes and the same as in
previous years.
Pada tanggal 31 Maret 2016, akun-akun Kelompok
Usaha yang membentuk rasio utang terhadap ekuitas
(“debt service ratio”) adalah sebagai berikut:
As of March 31, 2016, the Group's accounts that make
up debt to equity ratio ("debt service ratio") are as
follows:
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
76
31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN
RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
31. OBJECTIVES AND FINANCIAL RISK
MANAGEMENT POLICIES (Continued)
Manajemen Risiko Keuangan Financial Risk Management
Kelompok Usaha dipengaruh oleh berbagai risiko
keuangan, termasuk risiko kredit, risiko mata uang asing,
risiko suku bunga dan risiko likuiditas. Tujuan
manajemen risiko kelompok usaha secara keseluruhan
adalah untuk secara efektif mengendalikan risiko-risiko
ini dan meminimalisasi pengaruh merugikan yang dapat
terjadi terhadap kinerja keuangan kelompok usaha.
Manajemen meriviu dan menyetujui kebijakan untuk
mengendalikan setiap risiko ini, yang diringkas dibawah
ini, dan juga memantau risiko harga pasar dari semua
instrumen keuangan.
The Group is influenced by various financial risks,
including credit risk, foreign currency risk, interest rate
risk and liquidity risk. The purpose of risk management
the Group as a whole is to effectively control these risks
and minimize the adverse effects that can occur to the
financial performance of the Group. Management
reviews and approves policies to control any risks,
which are summarized below, and also monitors the
market price risk of all financial instruments.
a. Risiko Kredit a. Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang
timbul jika pelanggan kelompok usaha gagal
memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada
kelompok usaha. Risiko kredit terutama berasal dari
piutang usaha yang diberikan kepada pelanggan.
Tetapi terdapat kebijakan untuk memastikan
penjualan produk hanya dilakukan kepada pelanggan
yang dapat dipercaya dengan rekam jejak atau
sejarah kredit yang baik. Merupakan kebijakan
kelompok usaha bahwa semua pelanggan yang akan
melakukan pembelian secara kredit harus melalui
prosedur verifikasi kredit.
Credit risk is the risk of financial losses incurred if
the Group’s customer fails to meet the contractual
obligations to the Group. Credit risk mainly from
trade receivables provided to the customers. But
there is a policy to ensure the sale of products only
made to customers with a reliable track record or
good credit history. The group is a policy that all
customers who wish to purchase on credit terms
are subject to credit verification procedures.
Kelompok usaha memiliki kebijakan yang
membatasi jumlah kredit untuk tiap-tiap pelanggan.
Selain itu, saldo piutang dipantau secara terus
menerus untuk mengurangi risiko piutang tak
tertagih. Ketika pelanggan gagal melakukan
pelunasan sesuai dengan syarat pembayaran,
kelompok usaha menghubungi pelanggan untuk
menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh
tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang
telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah
ditentukan, kelompok usaha akan menempuh jalur
hukum. Sesuai dengan evaluasi oleh kelompok
usaha, penyisihan spesifik dapat dibuat jika piutang
dianggap tidak tertagih. Untuk menekan risiko
kredit, kelompok usaha akan menghentikan
penyaluran semua produk kepada pelanggan yang
terlambat atau gagal bayar ada tanggal laporan
posisi keuangan konsolidasian.
The group has a policy that limits the amount of
credit for each customer. In addition, receivable
balances are monitored continuously to reduce the
risk of uncollectible receivables. When a customer
fails to make payment in accordance with the
payment terms, the group contacted the customer
to follow up on receivables that are past due. If the
customer does not pay off the debt that had matured
in a predetermined period of time, the group will
take legal action. In accordance with the
evaluation by the group, a specific allowance can
be made if the receivables is deemed to be
uncollectible to suppress the credit risk, the group
will discontinue the distribution of all products to
customers who are late or fail to pay no balance
sheet date on the consolidated financial statements
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
77
31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN
RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
31. OBJECTIVES AND FINANCIAL RISK
MANAGEMENT POLICIES (Continued)
Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan) Financial Risk Management (Continued)
a. Risiko Kredit (Lanjutan) a. Credit Risk (Continued)
Piutang berdasarkan jatuh tempo adalah sebagai
berikut: Receivables by maturity are as follow:
Untuk penjualan, kelompok usaha memberikan
jangka waktu kredit sampai dengan 30 hari dari
faktur yang diterbitkan dan menerapkan kebijakan
batas kredit untuk pelanggan tertentu. Seluruh
piutang usaha adalah bersifat lancar (kurang dari
satu tahun), sehingga piutang yang belum jatuh
tempo dan yang telah jatuh tempo pada akhir
periode pelaporan tidak mengalami penurunan
nilai.
For sales, the Group giving credit period of up to
30 days from the invoice issued and implement
policies to certain customer credit limits. All trade
receivables are current (less than one year),
therefore receivable that have not matured and
already due at the end of the reporting period is not
impaired.
Cadangan kerugian penurunan nilai yang diakui
pada pelaporan keuangan hanyalah kerugian yang
telah terjadi pada tanggal laporan keuangan
konsolidasian (berdasarkan bukti obyektif atas
penurunan nilai).
Allowance for impairment losses recognized on
financial reporting only losses that have occurred
on the date of the consolidated financial statements
(based on objective evidence of impairment).
Tidak terdapat konsentrasi risiko kredit yang
signifikan terkait dengan piutang usaha, hal ini
disebabkan keragaman pelanggan.
There are no significant concentrations of credit
risk associated with trade accounts receivable, due
to the diversity of customers.
Risiko kredit yang timbul dari aset keuangan
mencakup kas dan setara kas, piutang usaha dan
deposito yang dibatasi penggunaannya. Risiko
kredit yang dihadapi Kelompok Usaha timbul
karena wanprestasi dari pihak lain. Kelompok
usaha mengelola risiko kredit yang terkait dengan
simpanan di bank dan aset derivatif dengan
memantau reputasi, peringkat kredit dan
membatasi risiko agregat dari masing-masing
pihak dalam kontrak. Nilai maksimal eksposur
adalah sebesar nilai tercatat.
Credit risk arising from other financial assets
includes cash and cash equivalents, other trade
receivable, and restricted cash and guarantees.
Credit risk faced by the Group arising from default
of the other party. The Group manages credit risk
associated with bank deposits and derivative assets
by monitoring reputation, credit rating and limit
the aggregate risk of each party to the contract.
The maximum value of exposure is the carrying
amount.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
78
31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN
RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
31. OBJECTIVES AND FINANCIAL RISK
MANAGEMENT POLICIES (Continued)
Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan) Financial Risk Management (Continued)
a. Risiko Kredit (Lanjutan) a. Credit Risk (Continued)
Eksposur Kelompok Usaha terhadap risiko kredit
timbul dari wanprestasi pihak lain, dengan
eksposur maksimum setara dengan nilai tercatat
dari instrumen berikut ini:
The Group’s exposure on credit risk arising from
defaults of other parties, with a maximum exposure
equal to the carrying value of the following
instruments:
b. Risiko Likuiditas b. Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Kelompok
Usaha tidak bisa memenuhi kewajiban pada saat
jatuh tempo. Manajemen risiko likuiditas yang hati-
hati (prudent) termasuk mengatur kas dan setara kas
yang cukup untuk menunjang aktivitas usaha secara
tepat waktu.
Liquidity risk is the risk that the Group cannot meet
obligations as they fall due. Prudent liquidity risk
management includes managing sufficient cash
and cash equivalents to support the business
activities in a timely manner.
Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan antara lain
dengan memonitor pinjaman dan sumber
pendanaan, menjaga saldo kecukupan kas serta
memastikan tersedianya pendanaan dari sejumlah
fasilitas kredit yang mengikat, dan kesiapan untuk
menjaga posisi pasar. Kelompok usaha
mempertahankan kemampuannya untuk melakukan
pembiayaan yang mengikat dari pemberi pinjaman
yang andal.
Liquidity risk management is conducted, among
others by monitoring loans and funding sources,
maintaining sufficient cash balances and
marketable securities as well as ensuring the
availability of funding from a number of binding
credit facilities, and the readiness to maintain its
market position. The Group maintains its ability to
binding finance from a reliable lender.
Tabel dibawah menunjukkan analisis jatuh tempo
liabilitas keuangan Kelompok Usaha dalam rentang
waktu yang menunjukkan jatuh tempo kontraktual
untuk semua liabilitas keuangan non-derivatif dan
derivatif dimana jatuh tempo kontraktual sangat
penting untuk pemahaman terhadap arus kas.Jumlah
yang diungkapkan dalam tabel adalah arus kas
kontraktual yang tidak terdiskonto (termasuk
pembayaran pokok dan bunga).
The table below shows the maturity analysis of the
Group’s financial liabilities in the time frame that
shows the contractual maturities for all non-
derivative financial liabilities and derivatives in
which contractual maturities are very important
for the understanding of the cash flow. The
amounts disclosed in the table are the contractual
cash flows that are not discounted (including the
payment of principal and interest).
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
79
31. INSTRUMEN KEUANGAN 31. FINANCIAL INSTRUMENTS
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan
posisi keuangan konsolidasian dicatat sebesar nilai
wajar, atau disajikan dalam jumlah tercatat baik karena
jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai
wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur
secara handal. Penjelasan lebih lanjut diberikan pada
paragraf-paragraf berikut:
Financial instruments presented in the consolidated
statement of financial position (balance sheet) are
carried at fair value, otherwise, they are presented at
carrying amounts as either these are reasonable
approximation of fair values or their fair values cannot
be reliably measured. Further explanations are
provided in the following paragraphs:
Instrumen keuangan dengan nilai tercatat yang
kurang lebih sebesar nilai wajarnya
Financial instruments carried at fair value or
amortized cost
Nilai tercatat (berdasarkan jumlah nosional) kas dan
setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain, dan
biaya masih harus dibayar kurang lebih sebesar nilai
wajarnya karena instrumen keuangan tersebut
berjangka pendek.
Carrying value (based on the notional amount) of cash
and cash equivalents, other payables, accrued expenses
roughly at fair value due to the short-term financial
instruments.
Nilai tercatat dari utang bank jangka panjang dengan
suku bunga mengambang kurang lebih sebesar nilai
wajarnya karena dinilai ulang secara berkala.
The carrying amount of bank loans with floating
interest rates approximately equal to their fair values
due to be reassessed regularly.
33. PERIKATAN DAN KONTIJENSI 33. COMMITMENTS AND CONTINGENSI
Perikatan Commitments
Berdasarkan perjanjian sewa menyewa No.1 tanggal 5
Januari 2015, Entitas memperoleh perpanjangan sewa
bangunan antara Entitas dengan Ir.Wiwik
Noersuindari. Perjanjian ini berakhir pada tanggal 4
Februari 2017. Beban sewa untuk tahun yang berakhir
pada 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 2.750.000
Based on the Deed of Rental Agreement No. 1 dated
January 5, 2015, Entities obtaining rented house
building between Entity with Ir.Wiwik Noersuindari.
This agreement will be ended on February 4, 2017.
Rental expense for the year ended December 31, 2015
amounted to Rp 2,750,000.
Perjanjian Sewa Menyewa Bangunan Building Rental Agreement
Berdasarkan perjanjian sewa menyewa bangunan
No.02/I/2015 tanggal 5 Januari 2015, Entitas
memperoleh perpanjangan sewa bangunan antara
Entitas dengan PT Prima Jabar Steel. Perjanjian ini
berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. Beban sewa
untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 2.424.012.360
Based on a Building Rental Agreement
No. 02/I/2015 dated January 5, 2015, Entities
obtaining rented house building between Entity
withPT Prima Jabar Steel. This agreement ended on
December 31, 2015. Rental expense for the year ended
December 31, 2015 amounted to Rp
2,424,012,360.
Perjanjian Sewa Menyewa Kendaraan Vehicle Rental Agreement
Berdasarkan perjanjian sewa menyewa kendaraan No.
01/I/2015 tanggal 5 Januari 2015, Entitas memperoleh
perpanjangan sewa kendaraan antara Entitas dengan
PT Prima Jabar Steel. Perjanjian ini berakhir pada
tanggal 31 Desember 2015. Beban sewa untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah
sebesar Rp 338.400.000
Based on a Building Rental Agreement
No. 01/I/2015 dated January 5, 2015, Entities
obtaining rented vehicle between Entity with PT
Prima Jabar Steel. This agreement ended on
December 31, 2015. Rental expense for the year ended
December 31, 2015 amounted to Rp
338,400,000
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
80
34. PERIKATAN DAN KONTIJENSI (Lanjutan) 34. COMMITMENTS AND CONTINGENCY
(Continued)
Perjanjian Sewa Menyewa Bangunan Building Rental Agreement
Berdasarkan perjanjian sewa menyewa bangunan No.
01/CRT/I/2015 tanggal 2 Januari 2015, Entitas
memperoleh perpanjangan sewa bangunan antara
Entitas dengan PT Clemark Rekacipta Teknik, yang
terletak di Jalan Sultan Hasanuddin RT 003 Kariangau,
Balikpapan Timur, seluas 771,20 m2. Perjanjian ini
berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. Beban sewa
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2015 adalah sebesar Rp 279.945.600
Based on building Lease Agreement No.
01/CRT/I/2015 dated January 2, 2015, Entities
obtaining rented building between Entity with PT
Clemark Rekacipta Teknik. Entity rented building
located at Jalan Sultan Hasanuddin RT 003
Kariangau, East Balikpapan, covering an area of
771.20 m2. This agreement ended on December 31,
2014. Rental expense for the year ended
December 31, 2015 amounted to Rp 279,945,600
Berdasarkan perjanjian sewa menyewa bangunan No.
01/I/2015 tanggal 2 Januari 2015, Entitas memperoleh
perpanjangan sewa bangunan antara Entitas dengan PT
Clemark Rekacipta Teknik. Entitas menyewakan
ruangan seluas 24m2 di Jalan Rawa Bali II No. 7
Jakarta. Perjanjian ini berakhir pada tanggal 31
Desember 2015. Pendapatan sewa untuk tahun yang
berakhir pada 31 Desember 2015 adalah sebesar
Rp 17.075.520.
Based on building Lease Agreement No. 01/I/2015
dated January 2, 2015, between the Entity and PT
Clemark of Engineering Technique, Entity lease an
area of 24 m2 at Jl. Rawa Bali II No. 7, Jakarta. This
agreement ended on December 31, 2015. Rental
income for the year ended December 31, 2015
amounted to Rp 17,075,520.
Berdasarkan Surat Perjanjian Sewa Menyewa
Bangunan No. 01/V/2014 tanggal 2 Mei 2014 antara
Entitas dengan Vivy Mayestika, Entitas menyewa
ruangan seluas 71m2 di Jalan By Pass Ngurah Ray I
Blok B No. 4 Kel. Kuta Kec. Badung, Bali. Perjanjian
ini berakhir pada tanggal 30 April 2016. Beban sewa
untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015
adalah sebesar Rp 587.500.002
Based on building Lease Agreement No. 01/V/2014
dated May 2, 2014 between the Entity and Vivy
Mayestika Entity rented an area of 71m2 in Jalan By
Pass Ngurah Ray I Blok B No. 4 Kel. Kuta Kec.
Badung, Bali. This agreement ended on April 30,
2016. Rental expenses for the year ended
December 31, 2015 amounted to Rp 587,500,002.
Kontijensi Contingency
Pada saat Laporan Keuangan ini diterbitkan, Entitas
tidak sedang tersangkut perkara pidana dan atau
perkara perdata dan atau kepailitan dan atau
perselisihan lain di lembaga peradilan dan atau perkara
pajak dan atau perselisihan administratif dengan pihak
instansi pemerintah yang berwenang. Demikian pula
Entitas tidak pernah dinyatakan pailit atas baik
permohonan sendiri maupun atas permohonan pihak
lain dan bahwa Entitas atau pengurusnya tidak pernah
dihukum karena melakukan tindak pidana yang
merugikan Negara.
At the time financial statements are published, Entity
not being caught or criminal cases and civil cases and
or bankruptcy and or other disputes or matters
judiciary and taxes and or administrative disputes with
the government authorities. Similarly Entities not been
declared bankrupt over a request either own or at the
request of the other party and that the Company or
management is not been convicted of a crime that
harms the State.
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
81
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN (Lanjutan)
LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan)
31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION (Continued)
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (Continued)
March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
82
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN (Lanjutan)
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN
Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION (Continued)
STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER
COMPREHENSIVE INCOME
Year Ended March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
83
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN (Lanjutan)
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Maret 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION (Continued)
STATEMENT OF CHANGE IN EQUITY
Year Ended March 31, 2016
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
84
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)
INFORMASI TAMBAHAN (Lanjutan)
LAPORAN ARUS KAS
Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)
SUPPLEMENTARY INFORMATION (Continued)
STATEMENT OF CASH FLOWS
Year Ended December 31, 2015
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated))
85