pt grand kartech tbk dan entitas anak / pt grand … bilingual... · catatan atas laporan keuangan...

87
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK / PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statements Pada dan Untuk Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Maret 2016 As of and For the Month Ended March 31, 2016

Upload: hoangquynh

Post on 08-Apr-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK /

PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY

Laporan Keuangan Konsolidasian/Consolidated Financial Statements

Pada dan Untuk Bulan yang Berakhir Tanggal 31 Maret 2016

As of and For the Month Ended March 31, 2016

PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY

Daftar Isi Table of Contents

Halaman/ Page

Pernyataan Direksi Director’s Statement

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal

31 Maret 2016

As of and For the Year Ended March 31, 2016

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 - 2 Consolidated Statement of Financial Position

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif

Lain Konsolidasian

3 Consolidated Statement of Profit or Loss and

Other Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4 Consolidated Statement of Changes in Equity

Laporan Arus Kas Konsolidasian 5 Consolidated Statement of Cash Flows

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6 – 80 Notes to The Consolidated Financial Statements

Informasi Tambahan 81 - 85 Supplementary Information

PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 Maret 2016

(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL

POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

The accompanying notes to consolidated financial statements are an

integral part of these consolidated financial statements taken as a whole

1

PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN

KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN

Untuk Bulan Yang Berakhir Tanggal 31 Maret 2016

(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS

AND OTHER COMPREHENSIF INCOME

For the Month Ended March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

The accompanying notes to consolidated financial statements are an

integral part of these consolidated financial statements taken as a whole

2

PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN

KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN

Untuk Bulan Yang Berakhir Tanggal 31 Maret 2016

(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS

AND OTHER COMPREHENSIF INCOME

For the Month Ended March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

The accompanying notes to consolidated financial statements are an

integral part of these consolidated financial statements taken as a whole

3

PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN

Untuk Bulan Yang Berakhir Tanggal 31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY

For the Month Ended March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

konsolidasian secara keseluruhan

The accompanying notes to consolidated financial statements are an

integral part of these consolidated financial statements taken as a whole

4

PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

Untuk Bulan Yang Berakhir Tanggal 31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY

CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOW

For the Month Ended March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

The accompanying notes to consolidated financial statements are an

integral part of these consolidated financial statements taken as a whole

5

PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN

Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL

STATEMENTS

As of and For the Year Ended March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

6

1. UMUM

a. Pendirian Entitas

PT Grand Kartech (Entitas), didirikan berdasarkan

Akta Notaris Albertus Sutjipto Budihardjoputra,

S.H., No. 53, tanggal 18 Agustus 1990. Akta

pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri

Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat

Keputusan No. C.2-3800.HT.01.01.TH.91 tanggal

9 Agustus 1991. Dan anggaran dasarnya telah

diumumkan dalam Berita Negara Republik

Indonesia No. 82 tambahan No. 3566 tanggal 11

Oktober 1991.

Anggaran Dasar Entitas telah mengalami beberapa

kali perubahan. Pada tahun 2008, Anggaran Dasar

Entitas telah disesuaikan dengan UU No. 40

tahun 2007 berdasarkan Akta No 26 dari James

Herman Rahardjo tanggal 12 Desember 2008 dan

telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum

dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

dengan Surat Keputusan No. AHU-

01417.AH.01.02 Tahun 2009 tanggal

8 Januari 2009.

Berdasarkan Akta No. 56 tanggal 22 Mei 2013 oleh

Notaris Fathiah Helmi, S.H, di Jakarta yang antara

lain dalam rangka menyesuaikan dengan peraturan

Otoritas Jasa Keuangan (dahulu Badan Pengawas

Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. IX.J.1

tentang Pokok - Pokok Anggaran Dasar Perusahaan

yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat

Ekuitas dan Perusahaan Publik, merubah nilai

nominal saham dan perubahan status hukum

Perusahaan. Perubahan anggaran dasar ini telah

mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan

Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui

surat keputusan No. AHU-29296.AH.01.02 Tahun

2013 tanggal 30 Mei 2013.

Berdasarkan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H,

No. 63 tanggal 21 Oktober 2013 mengenai

Pernyataan Persetujuan Bersama Seluruh

Pemegang Saham Perseroan tentang pengeluaran

saham dalam simpanan Perseroan sebanyak

163.640.000 saham baru yang ditawarkan melalui

Penawaran Umum kepada Masyarakat, masing-

masing saham tersebut dengan nilai nominal Rp

100 per saham yang ditawarkan dengan Harga

Penawaran Rp 275 per saham dengan

memperhatikan peraturan perundangan yang

berlaku termasuk peraturan Pasar Modal dan

Peraturan Bursa Efek yang berlaku di tempat di

mana saham-saham Perseroan akan dicatatkan.

1. GENERAL

a. The Entity’s Establishment

PT Grand Kartech (Entity, was established based

on Notarial Deed Albertus Sutjipto

Budlhardjoputra, S.H., No. 53, dated August 8,

1990. The Deed of esthablishment was approved by

the Minister of Justice of the Republic of Indonesia

in its Decision Letter

No. C.2-3800.HT.01.0 I.TH.91 dated August 9,

1991. And the article of association has been

published in the State Gazette of the Republic of

Indonesia No. 82 Supplement No. 3566 dated

October 11, 1991.

The articles of association have been amended,

several times, In 2008, the Entity’s Articles of

Association have been adjusted to the provisions of

Law No. 40 year 2007 regarding Limited Company

as set forth in deed No. 26 from James Herman

Rahardjo dated December 12, 2008 and has been

approved Ministry of Law and Human Rights of the

Republic of Indonesia in the decision letter No.

AHU-32171.AH.01.02 Tahun 2009 dated January

8, 2009.

Based Notary Deed No. 56 dated May 22, 2013 of

notariat Fathiah Helmi, S.H, in Jakarta which,

among other things, to conform with the

requirements of the regulations of Financial

Service authority (formerly, Capital Market and

Financial Institutions Supervisory Boards)

No. IX.J.1 regarding the Company’s articles of

Association for Public Offering of Equity Securities

and Public Companies, change of par value and

change the legal status of the Company, which have

been approved from Minister of Law and Human

Rights of The Republic of Indonesia in the decision

letter No. AHU-29296.AH.01.02 year 2013 dated

May 30, 2013.

Based on Notarial Deed of Fathiah Helmi, S.H, No.

63 dated October 21, 2013 regarding the Collective

Agreement Statement All Shareholders of the

Company on shares issuance in the Company's

deposits as much as 163,640,000 million new

shares offered through the Public Offering, each

share with a nominal value of

Rp 100 per share offered by Price Offers Rp 275

per share by taking into account applicable laws

and regulations, including regulations of the

Capital Market and stock Exchange Regulations in

force at the place where the Company's shares will

be listed.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

7

1. UMUM - Lanjutan 1. GENERAL - Continued

a. Pendirian Entitas (Lanjutan) a. The Entity’s Establishment (Continued)

Maksud dan Tujuan Entitas adalah berusaha dalam

bidang perdagangan, jasa dan industri. Kegiatan

usaha yang dapat dilaksanakan adalah:

a. Impor dan ekspor, antar pulau/daerah serta

lokal, selanjutnya bertindak sebagai

perwakilan, leveransir, agen, grosir, supplier,

dan distributor dari badan-badan dan

perusahaan-perusahaan lain, baik dari dalam

maupun luar negeri.

b. Jasa pemborong dalam bidang mekanikal,

sipil, listrik di bidang komunikasi, jasa

konsultasi di bidang mekanikal maupun sipil,

jasa konstruksi, meliputi perpipaan konstruksi

baja di bidang mekanikal maupun sipil,

kelistrikan, instrumentasi baik untuk industri,

gedung/bangunan maupun sarana infrastruktur

lainnya, sampai siap untuk dilaksanakan

(rancang bangun), termasuk pengadaan

material, alat-alat dan barang yang dibutuhkan

dalam pekerjaan konstruksi.

The purpose and objectives of the Entity is in trade

sector, service and industrial. Business activities

that can be implemented are :

a. Import and export, inter-island/regional and

local, then act as a representative,purveyor,

agent, wholesalers, suppliers, and distributor

of agencies and other entities, either from

domestic or overseas.

b. Contractors service in mechanical, civil,

electrical in the communication, consulting

services in the mechanical or civil,

construction services, includes piping steel

construction the mechanical or civil.

electrical, instrumentation for industrial,

buildings and other infrastructure facilities,

until ready for implementation (design and

construction). Including procurement of

materials, tools and items needed in

construction work.

c. Industri perakitan, pembuatan, perbaikan

barang-barang elektrik, elektronik maupun

mekanik.

Entitas berkedudukan di Jl. Rawa Bali II No. 7,

Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta. Entitas

memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1991.

b. Penawaran Saham Umum Perdana

Pada tanggal 29 Oktober 2013, Entitas memperoleh

Surat Pemberitahuan Efektif atas Penyertaan

Pendaftaran Emisi Saham No. S-339/ D.04/2013

dari Ketua Otoritas Jasa Keuangan untuk

mengadakan Penawaran Umum Perdana kepada

masyarakat sejumlah 163.640.000 saham dengan

nilai nominal Rp 100 per saham pada harga

penawaran Rp 275 per saham. Entitas telah

mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek

Indonesia pada tanggal 8 Nopember 2013.

c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan

Berdasarkan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H.,

No. 56 tanggal 22 Mei 2013, Susunan pengurus

entitas pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

adalah sebagai berikut:

c. Industrial assembly, manufacture, repair

electrical goods, electronic or mechanical.

The Entity is located at Jl. Rawa Bali II No. 7 Pulo

Gadung Industrial Estate, Jakarta. Entity

beginning commercial activities in 1991.

b. Initial Public Offering

On October 29, 2013, the Entity received Effective

Statement Letter on Notice of registration of

Emmision Stock No.. S-339/ D.04/2013 from the

Chairman of Authority Finance Services (OJK) to

hold an Initial Public Offering of 163,640,000

shares with a nominal value of IDR 100 per share

to the public, at offering price of IDR 275 per share.

The entity listed its share on the Indonesia Stock

Exchange on November 8, 2013.

c. Boards of Commissioners, Directors and

Employees

Based on notarial dees of Fathiah Helmi, S.H.,

No. 56 dated May 22, 2013, the composition of

management of the Entity dated December 31, 2015

and 2014 are as follows :

Komisaris Utama Hadi Sutardja President Commissioner

Komisaris Ronald Sutardja Commissioner

Komisaris Independen Tony Legi Independent Commissioner

Direktur Utama Kenneth Sutardja President Director

Direktur/ Sekretaris Director/Corporate

Perusahaan Johanes Budi Kartika Secretary

Direktur Tidak Terafiliasi Stefan Muenker Director non affiliated

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

8

1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)

c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan

(Lanjutan)

c. Boards of Commissioners, Directors and

Employees (Continued)

Gaji dan tunjangan lainnya yang diterima Dewan

Komisaris dan Direksi Entitas berjumlah Rp

1.614.065.187 dan Rp 2.151.065.167 untuk periode

yang berakhir tanggal 31 Maret 2016 dan 2015.

Salaries and other compensation provided to

commissioners and directors of the entity

amounted to Rp 1.614.065.187 and

Rp 2.151.065.167 for the period ended March 31,

2016 and 2015.

Tahun 2015 dan 2014, Entitas dan Entitas Anak

mempunyai jumlah karyawan masing-masing 874

dan 645 orang.

In year 2015 and 2014, the Entity and Subsidiaries

had a total employee of 874 and 645 person

respectively.

d. Struktur Entitas Anak

Entitas merupakan entitas induk dari entitas sebagai

berikut:

d. Structure of the Subsidiary

The Entity is the parent Entity of the following

subsidiary :

Entitas Anak /

Subsidiaries

Domisili /

Domiciled

Jenis Usaha /

Nature of Business

Tahun operasi

komersial /

Year of

Commercial

Operations

Persentase

kepemilikan /

Percentage of

ownership

Jumlah Aset / Total

Assets

31 Desember 2015 /

December 31, 2015

PT PT Prima Jabar Steel Jakarta Umum/ General 1975 99,98% 41.584.614.210

Berdasarkan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H.,

No. 34 tanggal 12 April 2013, Entitas mengambil

alih saham PT Prima Jabar Steel melalui Inbreng

Saham sebesar Rp 24.235.000.000.

Based on Notarial act Fathiah Helmi, S.H., No. 34

dated April 12, 2013, the Entity acquired shares of

PT Prima Jabar Steel Through shares Inbreng

amounting to Rp 24,235,000,000.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

9

2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR

AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN

INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI

2. ADOPTION OF NEW AND REVISED

STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING

STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION

TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS

(“ISAK”)

a. Standar yang Berlaku Efektif Dalam Tahun

Berjalan (Pada atau setelah 1 Januari 2015)

a. Standards Effective in the Current Year (on or

after January 1, 2015)

Dalam tahun berjalan, Kelompok Usaha telah

menerapkan standar akuntansi keuangan (“SAK”)

dan intrepretasi standar akuntansi keuangan

(“ISAK”) baru dan revisi yang dikeluarkan oleh

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan

Akuntan Indonesia yang dianggap relevan dengan

kegiatan operasinya dan mempengaruhi laporan

keuangan konsolidasian berlaku efektif untuk

periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah

1 Januari 2015.

In the current year, the Group has adopted all of

the new and revised financial accounting standards

(SAK) and interpretation to financial accounting

standards (ISAK) issued by the Board of Financial

Accounting Standards of the Indonesian Institute of

Accountants that are relevant to their operations

and affected to the consolidated financial

statements effective for accounting period

beginning on or after January 1, 2015.

SAK dan ISAK baru dan revisi yang berlaku efektif

dalam tahun berjalan adalah sebagai berikut :

New and revised SAKs and ISAKs effective in the

current year are as follows:

- PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian

Laporan Keuangan”.

Judul yang digunakan oleh PSAK 1 revisi ini

untuk “Laporan Laba Rugi Komprehensif”

telah berubah menjadi “Laporan Laba Rugi

dan Penghasilan Komprehensif Lain”.

Perubahan tersebut mengharuskan entitas

untuk memisahkan item-item yang disajikan

dalam penghasilan komprehensif lain (OCI)

menjadi dua kelompok, berdasarkan pada

apakah dapat atau tidaknya dilakukan

penyesuaian reklasifikasi ke laba rugi di masa

depan.

- PSAK No.1 (Revised 2013), “Presentation of

Financial Statements”.

The title used by this revised PSAK No.1 for the

“Statement of Comprehensive Income” has

changed to “Statement of Profit or Loss and

Other Comprehensive Income”. The

amendment requires entities to separate items

presented in other comprehensive income

(OCI) into two groups, based on whether or

not they may be reclassified to profit or loss

subsequently.

Item-item yang tidak akan dilakukan

penyesuian reklasifikasi harus disajikan secara

terpisah dari item-item yang dapat dilakukan

penyesuaian reklasifikasi di masa depan.

Entitas yang menyajikan item-item OCI

sebelum pajak diharuskan untuk menunjukkan

jumlah pajak yang terkait dengan dua

kelompok secara terpisah.

Items that will not be reclassified must be

presented separately from items that may be

reclassified subsequently. Entities that present

OCI items before tax will be required to show

the amount of tax related to the two groups

separately.

- PSAK No. 4 (Revisi 2013), “Laporan

KeuanganTersendiri”.

PSAK 4 revisi telah diubah namanya menjadi

“Laporan Keuangan Tersendiri”; PSAK ini

berlanjut menjadi standar yang mengatur

hanya untuk laporan keuangan tersendiri.

- PSAK No. 4 (Revised 2013), “Separate

Financial Statements”.

PSAK No.4 has been renamed “Separate

Financial Statements”; it continues to be a

standard dealing solely with separate financial

statements.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

10

2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR

AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN

INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI

(Lanjutan)

2. ADOPTION OF NEW AND REVISED

STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING

STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION

TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS

(“ISAK”) (Continued)

a. Standar yang Berlaku Efektif Dalam Tahun

Berjalan (Pada atau setelah 1 Januari 2015)

(Lanjutan)

a. Standards Effective in the Current Year (on or

after January 1, 2015) (Continued)

- PSAK No.15 (Revisi 2013), “Investasi pada

Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. PSAK

ini menggantikan PSAK No. 15 (Revisi 2009)

“Investasi pada Entitas Asosiasi”.

Ventura bersama dicatat dengan menggunakan

metode ekuitas sesuai dengan PSAK 15

(Revisi 2013), "Investasi pada Entitas Asosiasi

dan Ventura Bersama”. Entitas tidak dapat lagi

mempertanggungjawabkan partisipasi dalam

ventura bersama dengan menggunakan metode

konsolidasi proporsional.

- PSAK No.15 (Revised 2013), “Investments in

Associates and Joint Ventures”. This PSAK

superseded PSAK No.15 (Revised 2009)

“Investment in Associates”. Joint ventures are

accounted for using the equity method in

accordance with revised PSAK 15 (Revised

2013), “Investments in Associates and Joint

Ventures”. Entities can no longer account for

an interest in a joint venture using the

proportionate consolidation method.

- PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.

Perubahan utama adalah pengakuan

keuntungan dan kerugian aktuarial

(pengukuran kembali), pengakuan beban jasa

lalu/kurtailmen, penyajian dalam laporan laba

rugi, persyaratan pengungkapan, perbedaan

antara imbalan “jangka pendek” dan “jangka

panjang lain”, perlakuan biaya dan pajak yang

berkaitan program imbalan kerja, pesangon

pemutusan kontrak kerja, fitur berbagi risiko

atau biaya.

- PSAK No.24 (Revised 2013), “Employee

Benefits”.

The key changes are recognition of actuarial

gains and losses (remeasurements),

recognition of past service costs/curtailment,

presentation in the income statement,

disclosure requirements, distinction between

“short-term” and “other long-term” benefits,

treatment of expenses and taxes relating to

employee benefit plans, termination benefits,

risk or cost sharing features.

- PSAK No. 46 (Revisi 2013), “Pajak

Penghasilan”.

Dua revisi utama telah dilakukan untuk PSAK

No. 46 (Revisi 2010). Revisi ini menekankan

bahwa konsep “laba fiskal” menyiratkan

bersih dari pada laba kena pajak kotor. Pajak

yang didasarkan pada penerimaan penjualan

kotor (disebut pajak final) berada di luar

lingkup PSAK No. 46 (Revisi 2013) dan akan

dicatat dengan menggunakan PSAK No.57

"Provisi, Kewajiban Kontinjensi, dan Aset

Kontinjensi” sebagai gantinya serta perubahan

pajak tangguhan pada properti investasi.

- PSAK No.46 (Revised 2013), “Income Taxes”.

The two major revisions have been made to

PSAK No.46 (Revised 2010). This revision

emphasized that the concept of ‘taxable profit’

implies a net rather than gross taxable amount.

Taxes that are based on gross sales receipts

(referred to final tax) are outside the scope of

PSAK No. 46 (Revised 2013) and will be

accounted for using PSAK No.57 “Provisions,

Contingent Liabilities, and Contingent Assets”

instead and amendment to deferred tax on

investment property.

- PSAK No. 48 (Revisi 2013), “Penurunan Nilai

Asset”.

PSAK revisi ini menggantikan PSAK No. 48

(Revisi 2009). Ini adalah konsekuensi

perubahan atas penerbitan PSAK No. 68,

“Pengukuran Nilai Wajar”. Standar ini

menegaskan kembali prinsip tujuan uji

penurunan nilai, unit penghasil kas (CGU) atau

kelompok CGU yang mana goodwill

dialokasikan tidak boleh lebih besar dari

segmen operasi (seperti yang didefinisikan

oleh PSAK No. 5 “Segmen Operasi”) sebelum

penggabungan.

- PSAK No. 48 (Revised 2013), “Impairment of

Assets”.

This revised PSAK superseded PSAK No. 48

(Revised 2009). This is a consequential

amendment to the pronouncement of PSAK No.

68, ‘Fair value measurement’. The standard

re-emphasises the principle that for the

purpose of impairment testing, the cash

generating unit (CGU) or groups of CGUs to

which goodwill is allocated should not be

larger than an operating segment (as defined

by PSAK No. 5, “Operating Segments”)

before aggregation.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

11

2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR

AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN

INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI

(Lanjutan)

2. ADOPTION OF NEW AND REVISED

STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING

STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION

TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS

(“ISAK”) (Continued)

a. Standar yang Berlaku Efektif Dalam Tahun

Berjalan (Pada atau setelah 1 Januari 2015)

(Lanjutan)

a. Standards Effective in the Current Year (on or

after January 1, 2015) (Continued)

- PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen

Keuangan: Penyajian”.

Perubahan PSAK No. 50 (Revisi 2010)

“Instrumen Keuangan: Penyajian”, adalah

untuk meningkatkan pengungkapan saling

hapus.

- PSAK No. 50 (Revised 2014), “Financial

Instruments: Presentation”.

This amendment clarifies some of the

requirements to for offsetting financial assets

and financial liabilities on the financial

position.

- PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen

Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.

Sejumlah perubahan telah dibuat untuk PSAK

No. 55 (Revisi 2011) sebagai akibat penerbitan

PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”. Dua

perubahan penting lainnya yang telah dibuat

adalah (1) opsi beli, opsi jual dan opsi prabayar

(2) akuntansi lindung nilai dari pembaruan

(novasi) derivatif dan kelanjutan.

- PSAK No. 55 (Revised 2014), “Financial

Instruments: Recognition and Measurement”.

A number of amendments have been made to

PSAK No. 55 (Revised 2011) as a result of the

pronouncement of PSAK No. 68, “Fair Value

Measurement”’. Two other notable changes

have been made (1) calls, puts and prepayment

options (2) novation of derivatives and

continuation of hedge accounting.

- PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen

Keuangan: Pengungkapan”.

PSAK No. 60 juga telah diubah untuk

meningkatkan pengungkapan saling hapus

seperti yang dipersyaratkan oleh PSAK No. 50

(Revisi 2014) dan untuk mengakomodasi

pengungkapan nilai wajar yang baru seperti

yang dipersyaratkan oleh PSAK No. 68.

- PSAK No. 60 (Revised 2014), “Financial

Instruments: Disclosures”.

PSAK No. 60 has also been amended to

enhance current offsetting disclosures as

required by PSAK No. 50 (Revised 2014) and

to accommodate new fair value disclosure

requirements as required by PSAK No. 68.

- PSAK No. 65, “Laporan Keuangan

Konsolidasi”.

PSAK No. 65 menggantikan semua pedoman

tentang pengendalian dan konsolidasi dalam

PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Konsolidasi dan

Laporan Keuangan Tersendiri”, dan ISAK No.

7 (Revisi 2009), “Konsolidasi - Entitas

Bertujuan Khusus”.

- PSAK No. 65, “Consolidated Financial

Statements”.

PSAK No. 65 replaces all of the guidance on

control and consolidation in PSAK No. 4

(Revised 2009), “Consolidated and Separate

Financial Statements”, and ISAK No. 7 (2009),

“Consolidation - Special Purpose Entities’.

- PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama”.

PSAK No. 66 menggantikan PSAK No. 12

(Revisi 2009), “Bagian Partisipasi dalam

Ventura Bersama” dan ISAK No. 12 (2009),

“Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi

Non-Moneter oleh Venturer” untuk akuntansi

pengaturan bersama. Perubahan yang

dilakukan pada definisi telah mengurangi jenis

pengaturan bersama menjadi dua: operasi

bersama dan ventura bersama. Pilihan

kebijakan konsolidasi proporsional yang ada

untuk pengendalian bersama entitas telah

dieliminasi. Akuntansi metode ekuitas adalah

wajib bagi peserta ventura bersama.

- PSAK No. 66, “Joint Arrangements”.

PSAK No. 66 superseded PSAK No. 12

(Revised 2009), “Interests in Joint Ventures”

and ISAK No. 12 (2009), “Jointly Controlled

Entities Non-Monetary Contributions by

Venturer” for the accounting of joint

arrangements. Changes made to the definitions

have reduced the types of joint arrangements

to two: joint operations and joint ventures. The

existing policy choice of proportionate

consolidation for jointly controlled entities has

been eliminated. Equity accounting is

mandatory for participants in joint ventures.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

12

2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR

AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN

INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI

(Lanjutan)

2. ADOPTION OF NEW AND REVISED

STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING

STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION

TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS

(“ISAK”) (Continued)

a. Standar yang Berlaku Efektif Dalam Tahun

Berjalan (Pada atau setelah 1 Januari 2015)

(Lanjutan)

a. Standards Effective in the Current Year (on or

after January 1, 2015) (Continued)

- PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan

dalam Entitas Lain”.

PSAK No. 67 mengatur tentang pengungkapan

yang diperlukan untuk entitas pelaporan dalam

dua standar baru, PSAK No. 65, “Laporan

Keuangan Konsolidasian”, dan PSAK No. 66,

“Pengaturan Bersama”. Pengungkapan yang

diperlukan dalam bidang berikut (1)

Pertimbangan dan Asumsi yang Signifikan (2)

Partisipasi Dalam Entitas Anak (3) Partisipasi

dalam Pengaturan Bersama dan Asosiasi.

- PSAK No. 67, “Disclosures of Interests in

Other Entities”.

PSAK No. 67 sets out the required disclosures

for entities reporting under the two new

standards, PSAK No. 65, “Consolidated

Financial Statements”, and PSAK No. 66,

“Joint Arrangements”. The disclosures are

required in the following areas (1) Significant

Judgements and Assumptions (2) Interests in

Subsidiaries (3) Interests in Joint

Arrangements and Associates.

- PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”.

PSAK No. 68 menjelaskan bagaimana

mengukur nilai wajar dan bertujuan untuk

meningkatkan pengungkapan nilai wajar;

PSAK ini memberikan definisi nilai wajar,

pasar utama atau pasar yang paling

menguntungkan, asumsi pelaku pasar,

penggunaan

tertinggi dan terbaik, harga penawaran dan

permintaan (“bid and ask”), premis penilaian,

hirarki nilai wajar, termasuk persyaratan

pengungkapan yang ditingkatkan.

- PSAK No. 68, “Fair Value Measurements”.

PSAK No. 68 explains how to measure fair

value and aims to enhance fair value

disclosures; This PSAK sets definition of fair

value, principal or most advantageous market,

market participant assumptions, highest and

best use, bid and ask prices, valuation premise,

fair value hierarchy, includes enhanced

disclosure requirements.

- ISAK No. 26 (2014), “Penilaian Ulang

Derivatif Melekat”.

Ini mengantikan ISAK No.26 (2009). Revisi

ISAK No. 26 menegaskan kembali pelakuan

dalam PSAK No. 55 (Revisi 2014) bahwa

entitas harus menilai apakah derivatif yang

melekat diperlukan untuk dipisahkan dari

kontrak utama dan dicatat sebagai derivatif

ketika entitas menjadi salah satu pihak kontrak

pertama kali.

- ISAK No. 26 (Revised 2014), “Reassessment of

Embedded Derivatives”.

This superseded ISAK No. 26 (2009).The

revised ISAK No. 26 re-confirms the treatment

in PSAK No. 55 (Revised 2014) that an entity

should assess whether an embedded derivative

is required to be separated from the host

contract and accounted for as a derivative

when the entity first becomes a party to the

contract.

Beberapa dari SAK dan ISAK yang berlaku dalam tahun

berjalan dan relevan dengan kegiatan Kelompok Usaha

telah diterapkan sebagaimana dijelaskan dalam

kebijakan akuntansi.

Several SAKs and ISAKs that became effective in the

current year and are relevant to the Group’s operation

have been adopted as disclosed in the “Summary of

Significant Accounting Polices”.

Beberapa SAK dan ISAK lainnya yang tidak relevan

dengan kegiatan Kelompok Usaha atau mungkin akan

mempengaruhi kebijakan akuntansinya dimasa depan

sedang dievaluasi oleh manajemen potensi dampak

yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini

terhadap laporan keuangan konsolidasian.

Other SAKs and ISAKs that are not relevant to the

Group’s operation or might affect the accounting

policies in the future are being evaluated by the

management the potential impact that might arise from

the adoption of these standards to the consolidated

financial statements.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

13

2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR

AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN

INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI

(Lanjutan)

2. ADOPTION OF NEW AND REVISED

STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING

STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION

TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS

(“ISAK”) (Continued)

b. Standar yang Telah Diterbitkan Namun Belum

Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan

b. Standards Issued Not Effective in the Current

Year

Berikut ini adalah SAK dan ISAK baru dan rivisi

yang akan berlaku efektif untuk periode tahun buku

yang dimulai pada atau setelah

1 Januari 2016 dan 1 Januari 2017:

New and revised SAKs and ISAKs effective for

accounting period beginning on or after

January 1, 2016 and January 1, 2017:

- PSAK No. 1 (Revisi 2015), “Penyajian

Laporan Keuangan”.

- PSAK No. 4 (Revisi 2015), “Laporan

Keuangan Tersendiri”.

- PSAK No. 5 (Revisi 2015), “Segmen Operasi”.

- PSAK No. 7 (Revisi 2015), “Pengungkapan

Pihak-pihak Berelasi”.

- PSAK No. 15 (Revisi 2015), “Investasi Pada

Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”.

- PSAK No. 16 (Revisi 2015), “Aset Tetap”.

- PSAK No. 19 (Revisi 2015), “Aset

Takberwujud”.

- PSAK No. 22 (Revisi 2015), “Kombinasi

Bisnis”.

- PSAK No. 24 (Revisi 2015), “Imbalan Kerja”.

- PSAK No. 25 (Revisi 2015), “Kebijakan

Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan

Kesalahan”.

- PSAK No. 65 (Revisi 2015), “Laporan

Keuangan Konsolidasian”.

- PSAK No. 68 (Revisi 2015), “Pengukuran

Nilai Wajar”.

- ISAK No. 30 (Revisi 2015), “Pungutan”.

- ISAK No. 31 (Revisi 2015), “Interpretasi atas

Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi”.

- PSAK No. 1 (Revised 2015), “Presentation of

Financial Statements”.

- PSAK No. 4 (Revised 2015), “Separate

Financial Statements”.

- PSAK No. 5 (Revised 2015), “Operating

Segment”.

- PSAK No. 7 (Revised 2015), “Related Party

Disclosures”.

- PSAK No. 15 (Revised 2015), “Investment in

Associates and Joint Ventures”.

- PSAK No. 16 (Revised 2015), “Property, Plant

and Equipment”.

- PSAK No. 19 (Revised 2015), “Intangible

Assets”.

- PSAK No. 22 (Revised 2015), “Business

Combination”.

- PSAK No. 24 (Revised 2015), “Employee

Benefits”.

- PSAK No. 25 (Revised 2015), “Accounting

Policies, Changes in Accounting Estimates and

Errors”.

- PSAK No. 65 (Revised 2015), “Consolidated

Financial Statements”.

- PSAK No. 68 (Revised 2015), “Fair Value

Measurement”.

- ISAK No. 30 (Revised 2015), “Levies”.

- ISAK No. 31 (Revised 2015), “Interpretation of

Scope PSAK 13: Investment Property”.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

14

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

Kebijakan akuntansi diterapkan secara konsisten dalam

penyajian laporan keuangan kecuali bagi penerapan

beberapa SAK yang telah direvisi dan berlaku efektif

sejak tanggal 1 Januari 2013, yaitu sebagai berikut:

The accounting policies have been applied consistently

in the preparation of consolidated financial statements

except for the adoption of several new and revised SAKs

and effective on January 1, 2013, as follows :

a. Pernyataan Kepatuhan a. Compliance Statements

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun

sesuai dengan SAK, yang mencakup Pernyataan

dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan

Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan

Indonesia, termasuk standar baru dan yang direvisi

, yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2015,

serta Lampiran Keputusan Ketua Badan

Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

(sekarang menjadi Otoritas Jasa Keuangan atau

OJK) No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012

yaitu Peraturan No.VIII.G.7 tentang Penyajian dan

Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau

Perusahaan Publik yang berlaku untuk laporan

keuangan yang berakhir pada atau setelah tanggal

31 Desember 2012.

The consolidated financial statements have been

prepared in accordance with SAK, which comprises

the Statements and Interpretations issued by the

Board of Financial Accounting Standards of the

Indonesian Institute of Accountants, including

applicable new and revised standards, effective on

or after January 1, 2015, and Attachment to the

Decision of the Chairman of Bapepam - LK (now

becoming Indonesian Financial Services Authority

or OJK) No. Kep-347/BL/2012 dated June 25, 2012

that is Regulation No.VIII.G.7 regarding

Presentation and Disclosures of the Financial

Statements of the Public Company that effective for

the financial statements that ended on or after

December 31, 2012.

b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Konsolidasian

b. Basis for the Preparation of Consolidated

Financial Statements

Efektif 1 Januari 2015, Laporan keuangan

konsolidasian disusun sesuai dengan PSAK No. 1

(Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”.

PSAK revisi ini mengubah pengelompokkan item-

item yang disajikan dalam penghasilan

komprehensif lain (OCI). Item-item yang akan

direklasifikasi ke laba rugi akan disajikan terpisah

dari item-item yang tidak akan direklasifikasi ke

laba rugi. Penerapan PSAK ini hanya berakibat

pada penyajian saja dan tidak berdampak pada

posisi keuangan dan kinerja Kelompok Usaha.

Effective January 1, 2015, the consolidated

financial statements are prepared in accordance

with PSAK No. 1 (Revised 2013), “Presentation of

Financial Statements”. This revised PSAK changes

the grouping of items presented in OCI. Items that

could be reclassified to profit or loss would be

presented separately from items that will never be

reclassified. The adoption of this PSAK affects

presentation only and has no impact on the Group’s

financial position or performance.

Laporan keuangan konsolidasian disusun

berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas

dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian

yang menggunakan dasar kas.

The consolidated financial statements have been

prepared on the assumption of going concern and

accrual basis except for consolidated statements of

cash flows using cash basis.

Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan

keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya

perolehan (historical cost), kecuali untuk beberapa

akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain

sebagaimana yang diungkapkan pada kebijakan

akuntansi dalam masing-masing akun tersebut.

The measurement in the consolidated financial

statements is historical cost concept, except for

certain accounts which are measured on the bases

described in the related accounting policies of

respective account.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan

menggunakan metode langsung (direct method)

dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas

operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows, which

have been prepared using the direct method,

present cash receipts and payments classified into

operating, investing and financing activities.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

15

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Konsolidasian (Lanjutan)

b. Basis for the Preparation of Consolidated

Financial Statements (Continued)

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam

laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah

(Rp) yang juga merupakan mata uang fungsional

Kelompok usaha.

The reporting currency used in the preparation of

the consolidated financial statements is Rupiah

(Rp) which also represents functional currency of

the Group.

Ketika entitas menerapkan suatu kebijakan

akuntansi secara restrospektif atau membuat

penyajian kembali pos-pos laporan keuangan atau

ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam

laporan keuangannya maka entitas menyajikan

kembali laporan keuangan pada awal periode

komparatif yang disajikan.

When the entity adopts accounting policy

retrospectively or restates items in its financial

statements or the entity reclassifies the items in its

financial statements, the financial statements at the

beginning of comparative period are presented.

c. Prinsip-prinsip Konsolidasian dan Laporan

Keuangan Tersendiri

c. Principles of Consolidation and Separate

Financial Statements

Efektif 1 Januari 2015, Kelompok Usaha

menerapkan PSAK No. 65, "Laporan Keuangan

Konsolidasian" secara retrospektif. PSAK No. 65

menggantikan persyaratan laporan keuangan

konsolidasian dalam PSAK No. 4 (Revisi 2009),

"Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan

Keuangan Tersendiri" dan menggantikan ISAK No.

7, "Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus ". PSAK

ini mensyaratkan entitas induk (entitas yang

mengendalikan satu atau lebih entitas lain) untuk

menyajikan laporan keuangan konsolidasian.

Investor menentukan apakah investor merupakan

entitas induk dengan menilai apakah investor

mengendalikan satu atau lebih investee. Investor

mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan

yang relevan ketika menilai apakah investor

mengendalikan investee.

Effective January 1, 2015, the Group applied PSAK

No. 65, “Consolidated Financial Statements”

retrospectively. PSAK No. 65 superseded the

requirements related consolidated financial

statements in PSAK No. 4 (Revised 2009),

“Consolidated and Separate Financial Statements”

and superseded ISAK No. 7,”Special Purpose

Entity Consolidation”. This PSAK requires a

parent entity (an entity that controls one or more

other entities) to present consolidated financial

statements. An investor determines whether it is a

parent by assessing whether it controls one or more

investees. An investor considers all relevant facts

and circumstances when assessing whether it

controls an investee.

Investor mengendalikan investee ketika investor

terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil

variabel dari keterlibatannya dengan investee dan

memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal

hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee

.

Control is achieved when the investor is exposed

or has rights, to variable returns from its

involvement with the investee and has the ability to

affect those returns through its power over the

investee

Dengan demikian, investor mengendalikan

investee jika dan hanya jika, investor memiliki

seluruh hal berikut ini:

a. kekuasaan atas investee (misalnya hak yang

ada saat ini yang memberi investor tersebut

kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas

relevan investee);

b. eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari

keterlibatannya dengan investee; dan

c. kemampuan untuk menggunakan

kekuasaannya atas investee untuk

mempengaruhi jumlah imbal hasil.

Specifically, the investor controls the investee if,

and only if, the investor has the following elements:

a. power over the investee (i.e. existing rights to

give it the current ability to direct the relevant

activities of the investee);

b. exposures or rights to variable returns from its

involvement with the investee; and

c. the ability to use its power over the investee to

affect the investor’s returns.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

16

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

c. Prinsip-prinsip Konsolidasian dan Laporan

Keuangan Tersendiri (Lanjutan)

c. Principles of Consolidation and Separate

Financial Statements (Continued)

Pada umumnya, mayoritas hak suara menghasilkan

pengendalian. Ketika Entitas memiliki kurang dari

mayoritas hak suara, atau serupa atas investee,

investor mempertimbangkan semua fakta dan

keadaan yang relevan dalam menilai apakah

memiliki kekuasaan atas investee, termasuk:

Generally, a majority of voting rights result in

control. When the Entity has less than a majority

of the voting, or similar, rights of an investee, it

considers all relevant facts and circumstances in

assessing whether it has power over an investee,

including:

a. Pengaturan kontraktual dengan pemegang suara

lainnya dari investee.

b. hak-hak yang timbul dari pengaturan

kontraktual.

c. hak suara dan hak suara potential investor.

a. the contractual arrangement(s) with the other

vote holders of investee.

b. rights arising from other contractual

arrangement(s).

c. the Entity’s voting rights and potential voting

rights.

Investor menilai kembali apakah investor

mengendalikan investee jika fakta dan keadaan

mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu

atau lebih dari tiga elemen pengendalian.

The Entity reassesses whether or not it controls an

investee if facts and circumstances indicate that

there are changes to one or more of the three

element of control.

Prosedur Konsolidasi Consolidation Procedures

Laporan keuangan konsolidasian: Consolidated financial statements:

- menggabungkan item sejenis seperti aset,

liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban dan arus

kas dari entitas induk dengan entitas anaknya;

- menghapus (mengeliminasi) jumlah tercatat

dari investasi entitas induk di setiap entitas anak

dan bagian entitas induk pada ekuitas setiap

entitas anak;

- mengeliminasi secara penuh aset dan liabilitas,

ekuitas, penghasilan, beban dan arus kas dalam

intra kelompok usaha yang berkaitan dengan

transaksi antara entitas-entitas dalam

Kelompok Usaha.

- combine like items of assets, liabilities, equity,

income, expenses and cash flows of the parent

with those of its subsidiaries;

- offset (eliminate) the carrying amount of the

parent's investment in each subsidiary and the

parent's portion of equity of each subsidiary;

- eliminate in full intragroup assets and

liabilities, equity, income, expenses and cash

flows relating to transactions between entities

of the Group.

Entitas memasukkan penghasilan dan beban entitas

anak dalam laporan keuangan konsolidasian dari

tanggal diperolehnya pengendalian sampai

dengan tanggal ketika entitas kehilangan

pengendalian atas entitas anak. Penghasilan dan

beban entitas anak didasarkan pada jumlah aset

dan liabilitas yang diakui dalam laporan keuangan

konsolidasian pada tanggal akuisisi.

A reporting entity includes the income and expenses

of a subsidiary in the consolidated financial

statements from the date it gains control until the

date when the reporting entity ceases to control the

subsidiary. Income and expenses of the subsidiary

are based on the amounts of the assets and

liabilities recognized in the consolidated financial

statements at the acquisition date.

Entitas dan entitas anaknya disyaratkan untuk

mempunyai kebijakan akuntansi dan tanggal

pelaporan yang sama, atau konsolidasian

berdasarkan informasi keuangan tambahan yang

dibuat entitas anak.

The parent and subsidiaries are required to have

the same accounting policies and reporting dates,

or consolidation based on additional financial

information prepared by subsidiary.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

c. Prinsip-prinsip Konsolidasian dan Laporan

Keuangan Tersendiri (Lanjutan)

c. Principles of Consolidation and Separate

Financial Statements (Continued)

Kepentingan Nonpengendali (NCI) Non-controlling Interest (NCI)

Entitas menyajikan NCI di laporan posisi keuangan

konsolidasiannya dalam ekuitas, terpisah dari

ekuitas pemilik entitas.

A parent presents NCIs in its consolidated

statement of financial position within equity,

separately from the equity of the owners of the

parent.

Entitas mengatribusikan laba rugi dan setiap

komponen dari penghasilan komprehensif lain

kepada pemilik entitas induk dan NCI, meskipun

hal tersebut mengakibatkan NCI memiliki saldo

deficit atas dasar kepentingan kepemilikan

sekarang.

Profit or loss and each component of OCI are

attributed to the equity holders of the parent of the

Group and to the NCI, even if this results in the NCI

having a deficit balance on the basis of present

ownership interests.

Perubahan Proporsi Kepemilikan Changes in Ownership Interests

Perubahan kepemilikan entitas dalam entitas anak

yang tidak menghasilkan kehilangan pengendalian

di entitas anak adalah transaksi ekuitas (yaitu

transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya

sebagai pemilik). Ketika proporsi ekuitas yang

dimiliki oleh NCI berubah, entitas menyesuaikan

jumlah tercatat kepentingan pengendali dan NCI

untuk mencerminkan perubahan kepemilikan

relatifnya dalam entitas anak. Entitas tersebut

mengakui secara langsung dalam ekuitas setiap

perbedaan antara jumlah tercatat NCI yang

disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang

dibayar atau diterima, dan mengatribusikannya

kepada pemilik entitas induk.

Changes in a parent's ownership interest in a

subsidiary that do not result in the parent losing

control of the subsidiary are equity transactions

(i.e. transactions with owners in their capacity as

owners). When the proportion of the equity held by

NCI’s changes, the carrying amounts of the

controlling and NCI’s are adjusted to reflect the

changes in their relative interests in the subsidiary.

Any difference between the amount by which the

NCI’s are adjusted and the fair value of the

consideration paid or received is recognized

directly in equity and attributed to the owners of the

parent.

Kehilangan Pengendalian Loss of Control

Jika entitas induk kehilangan pengendalian atas

entitas anak, maka entitas induk:

If loss control over Subsidiary, the parent entity :

a. menghentikan pengakuan aset dan liabilitas

entitas anak terdahulu dari laporan posisi

keuangan konsolidasian;

b. mengakui sisa investasi apapun pada entitas

anak terdahulu pada saat hilangnya

pengendalian dan selanjutnya mencatat sisa

investasi tersebut dan setiap jumlah terutang

oleh atau kepada entitas anak terdahulu

sesuai dengan SAK lain yang relevan. Sisa

investasi tersebut diukur kembali dan

pengukuran kembali tesebut dianggap sebagai

nilai wajar pada saat pengakuan awal aset

keuangan sesuai dengan PSAK No. 55 (revisi

2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan

Pengukuran”, atau, jika sesuai, biaya

perolehan pada saat pengakuan awal

investasi pada entitas asosiasi atau ventura

bersama;

a. derecognizes the assets and liabilities of the

former subsidiary from the consolidated

statement of financial position;

b. recognizes any investment retained in the

former subsidiary when control is lost and

subsequently accounts for it and for any

amounts owed by or to the former subsidiary in

accordance with relevant PSAKs. The retained

interest is remeasured and the remeasured

value is regarded as the fair value on initial

recognition of a financial asset in accordance

with PSAK No. 55 (Revised 2014), “Financial

Instruments: Recognition and Measurement”,

or, when appropriate, the cost on initial

recognition of an investment in an associate or

joint venture;

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

18

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

c. Prinsip-prinsip Konsolidasian dan Laporan

Keuangan Tersendiri (Lanjutan)

c. Principles of Consolidation and Separate

Financial Statements (Continued)

Kehilangan Pengendalian (Lanjutan) Loss of Control (Continued)

c. mengakui keuntungan atau kerugian terkait

dengan hilangnya pengendalian yang dapat

diatribusikan pada kepentingan pengendali

terdahulu.

c. recognizes the gain or loss associated with the

loss of control attributable to the former

controlling interest.

Entitas Investasi – Pengecualian Konsolidasi Investment Entities Consolidation Exemption

Entitas investasi tidak mengonsolidasi entitas

anaknya atau menerapkan PSAK No. 22 (Revisi

2009), “Kombinasi Bisnis” ketika entitas tersebut

memperoleh pengendalian atas entitas lain. Ketika

entitas menjadi, atau berhenti, menjadi entitas

investasi, entitas menerapkan secara prospektif

perubahan statusnya dari tanggal terjadinya

perubahan status tersebut

Investment Entity does not consolidate its

subsidiaries, or apply PSAK No.22 (Revised 2010),

“Business Combinations” when it obtains control of

another entity. When an entity becomes, or ceases to

be, an investment entity, it applies its status change

prospectively from the date of change.

Entitas investasi adalah entitas yang: An Investment Entity is an entity that:

a. memperoleh dana dari satu atau lebih

investor dengan tujuan memberikan investor

tersebut jasa manajemen investasi;

b. menyatakan komitmen kepada investor bahwa

tujuan bisnisnya adalah untuk

menginvestasikan dana yang semata­mata

untuk memperoleh imbal hasil dari kenaikan

nilai modal, penghasilan investasi, atau

keduanya; dan

c. mengukur dan mengevaluasi kinerja dari

seluruh investasinya yang substansial

berdasarkan pada nilai wajar.

a. obtains funds from one or more investors for the

purpose of providing those investor(s) with

investment management services;

b. commits to its investor(s) that its business

purpose is to invest funds solely for returns

from capital appreciation, investment income,

or both;

c. and measures and evaluates the performance of

substantially all of its investments on a fair

value basis.

Entitas disyaratkan untuk mempertimbangkan

semua fakta dan keadaan apakah entitas

merupakan entitas investasi, termasuk tujuan dan

desainnya seperti:

An entity is required to consider all facts and

circumstances when determining whether it is an

investment entity, including its purpose and design

such as:

a. memiliki lebih dari satu investasi;

b. memiliki lebih dari satu investor;

c. memiliki investor yang bukan merupakan

pihak-pihak berelasi dari entitas;

d. memiliki bagian kepemilikan dalam bentuk

kepentingan ekuitas atau kepentingan serupa.

a. it has more than one investment;

b. it has more than one investor;

c. it has investors that are not related parties of

the entity;

d. it has ownership interests in the form of equity

or similar interests.

Jika tidak terdapat karakteristik khusus tersebut

tidak berarti mendiskualifikasikan entitas dari

pengklasifikasian sebagai entitas investasi. Entitas

investasi yang tidak memiliki seluruh

karakterisktik khusus tersebut memberikan

pengungkapan tambahan yang disyaratkan oleh

PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan

dalam Entitas Lain”.

The absence of any of these typical characteristics

does not necessarily disqualify an entity from being

classified as an investment entity. Investment entity

that does not have all those typical characteristics

provide additional information as required by PSAK

No. 67, “Disclosures of Interests in Other Entities”.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

19

z

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

c. Prinsip-prinsip Konsolidasian dan Laporan

Keuangan Tersendiri (Lanjutan)

c. Principles of Consolidation and Separate

Financial Statements (Continued)

Kehilangan Pengendalian (Lanjutan) Investment Entities Consolidation Exemption

(Continued)

Entitas Investasi - Pengecualian Konsolidasi

(Lanjutan)

Investment Entities Consolidation Exemption (Continued)

Entitas investasi disyaratkan untuk mengukur

investasi dalam entitas anak pada nilai wajar

melalui laba rugi sesuai dengan PSAK No. 55

(Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan

dan Pengukuran”.

An investment entity is required to measure an

investment in a subsidiary at fair value through

profit or loss in accordance with PSAK No.55

(Revised 2014), “Financial Instruments:

Recognition and Measurement”.

Karena entitas investasi tidak disyaratkan untuk

mengonsolidasi entitas anaknya, transaksi pihak

berelasi intra kelompok usaha dan saldo tidak

dieliminasi.

Because an investment entity is not required to

consolidate its subsidiaries, intragroup related

party transactions and outstanding balances are not

eliminated.

Pengecualian terhadap konsolidasi hanya

diterapkan pada entitas investasi tesebut. Oleh

karenanya entitas induk dari entitas investasi

mengonsolidasi seluruh entitas yang

dikendalikannya, termasuk entitas yang

dikendalikan melalui entitas anak yang merupakan

entitas investasi, kecuali entitas induk itu sendiri

merupakan entitas investasi.

The exemption from consolidation only applies to

the investment entity itself. Accordingly, a parent of

an investment entity is required to consolidate all

entities that it controls, including those controlled

through an investment entity subsidiary, unless the

parent itself is an investment entity.

Persyaratan pengungkapan untuk laporan keuangan

konsolidasian diatur dalam PSAK No. 67,

“Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”.

The disclosure requirements for consolidated

financial stetaments are specified in PSAK

No. 67,”Disclosure of Interests in Other Entities”.

Sebagaimana diatur dalam PSAK No. 4 (Revisi

2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”,

Laporan keuangan tersendiri (Entitas Induk) dapat

disajikan hanya jika laporan tersebut merupakan

informasi tambahan pada laporan keuangan

konsolidasian dan disajikan sebagai lampiran dalam

laporan keuangan konsolidasian. Metode yang

digunakan untuk mencatat investasi di entitas anak,

asosiasi dan ventura bersama adalah metode biaya

perolehan atau sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi

2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan

Pengukuran”. Laporan keuangan tersendiri terdiri

dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan

penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan

ekuitas dan laporan arus kas.

As regulated in PSAK No.4 (Revised 2013),

”Separate Financial Statements”, Separate

financial statements (parent entity) can be served

only when those statements are additional

information on the consolidated financial statements

and are presented as an attachment to the

consolidated financial statements. The method used

to record investments in subsidiaries, associations

and joint ventures are cost method or in accordance

with PSAK No. 55 (Revised 2014), “Financial

Instrument: Recognition and Measurement”.

Separate financial statements consist of the

statement of financial position, statement of profit or

loss and other comprehensive income, statement of

changes in equity and statement of cash flows.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

20

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

d. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi d. Transactions with Related Parties

Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 7 (Revisi

2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.

The Group adopted PSAK No. 7 (Revised 2010),

“Related Party Disclosures”.

PSAK ini mensyaratkan pengungkapan hubungan,

transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk

komitmen dalam laporan keuangan konsolidasian

dan laporan keuangan tersendiri entitas induk dan

juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara

individual. Perubahan ini juga memperkenalkan

pengecualian dari persyaratan umum

pengungkapan pihak berelasi atas transaksi dengan

pemerintah dan entitas yang dikendalikan,

dikendalikan bersama, atau dipengaruhi secara

signifikan oleh Pemerintah (entitas berelasi dengan

pemerintah).

This PSAK requires disclosure of relationships,

transactions and balances related parties,

including commitments in the financial statements

and separate financial statements of the parent

entity also applies to individual financial

statements. The amendment also introduces an

exemption from the general related party disclosure

requirements for transactions with government and

entities that are controlled, jointly controlled or

significantly influenced by the same Government as

the reporting entity (government related entities).

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait

dengan entitas yang menyiapkan laporan

keuangannya (entitas pelapor).

Related party is a person or an entity related to the

entity that prepares financial statements (the

reporting entity).

a. Orang atau anggota keluarga terdekat

mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika

orang tersebut:

(i) memiliki pengendalian atau pengendalian

bersama atas entitas pelapor;

(ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas

pelapor; atau

(iii) personil manajemen kunci entitas pelapor

atau entitas induk entitas pelapor.

a. A person or a close member of that person's

family is related to the reporting entity if

that person:

(i) has control or joint control over the

reporting entity;

(ii) has significant influence over the reporting

entity; or

(iii) is a member of the key management

personnel of the reporting entity or of a

parent of the reporting entity.

b. Suatu entitas mempunyai relasi dengan entitas

pelapor jika entitas jika memenuhi salah satu

hal berikut:

(i) entitas dan entitas pelapor adalah anggota

dari Entitas dan Entitas Anak yang sama

(artinya entitas induk, entitas anak, dan

entitas anak berikutnya terkait dengan

entitas lain).

(ii) satu entitas adalah entitas asosiasi atau

ventura bersama dari entitas lain (atau

entitas asosiasi atau ventura bersama yang

merupakan anggota suatu Entitas dan

Entitas Anak, yang mana entitas lain

tersebut adalah anggotanya).

(iii) kedua entitas tersebut adalah ventura

bersama dari pihak ketiga yang sama.

(iv) suatu entitas adalah ventura bersama dari

entitas ketiga dan entitas yang lain adalah

entitas asosiasi dari entitas ketiga.

b. An entity is related to the reporting entity if any

of the following conditions applies:

(i) the entity and the reporting entity are

members of the same group (which means

that each parent, subsidiary and fellow

subsidiary is related to the others).

(ii) one entity is an associate or joint venture

of the other entity (or an associate or joint

venture of a member of a group of which

the other entity is a member).

(iii) both entities are joint ventures of the same

third party.

(iv) one entity is a joint venture of a third entity

and the other entity is an associate of the

third entity.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

21

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

d. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

(Lanjutan)

d. Transactions with Related Parties (Continued)

(v) entitas tersebut adalah suatu program

imbalan kerja untuk imbalan kerja dari

salah satu entitas pelapor atau entitas lain

yang terkait dengan entitas pelapor. Jika

entitas pelapor adalah entitas yang

menyelenggarakan program tersebut,

maka entitas sponsor juga berelasi dengan

entitas pelapor.

(vi) entitas yang dikendalikan atau

dikendalikan bersama oleh orang yang

diidentifikasikan dalam huruf a.

(vii) orang yang didentifikasikan dalam huruf a

(i) memiliki pengaruh signifikan atas

entitas atau personil manajemen kunci

entitas (atau entitas induk dari entitas).

(v) the entity is a post-employment defined

benefit plan for the benefit of employees of

either the reporting entity or an entity

related to the reporting entity. If the

reporting entity in itself such a plan, the

sponsoring employers are also related to

the reporting entity.

(vi) the entity is controlled or jointly controlled

by a person identified in a.

(vii) a person identified in a (i) has significant

influence over the entity or is a member of

the key management personnel of the entity

(or of a parent of the entity).

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang

disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan

tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang

dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.

The transaction was conducted on terms agreed by both

parties, which terms may not be the same as other

transactions conducted by parties who are not related.

Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan

pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau

tidak dengan persyaratan dan kondisi sebagaimana

yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak

mempunyai hubungan pihak-pihak berelasi, telah

diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang

relevan.

All transactions and balances with significant related

parties, whether or not conducted with the terms and

conditions, as was done with the parties that have no

relation to related parties, have been disclosed in the

relevant notes to the financial statements.

e. Informasi Segmen e. Segment Reporting

Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 5 (Revisi

2009), “Segmen Operasi” yang menggantikan

PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”.

PSAK revisi ini memungkinkan pengguna laporan

keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak

keuangan dari aktivitas bisnis yang mana

Kelompok Usaha terlibat dan lingkungan ekonomi

dimana Kelompok Usaha beroperasi.

The Group applied PSAK No. 5 (Revise 2009),

“Operating Segment” change PSAK No. 5 (Revised

2000), “Reporting segment”. This PSAK will

enable users of financial statements to evaluate the

nature and financial effects of the business

activities in which the entity engages and economic

environments in which it operates.

Sebuah segmen operasi adalah sebuah komponen

dari entitas yang:

a. terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana

memperoleh pendapatan dan menimbulkan

beban (termasuk pendapatan dan beban terkait

dengan transaksi dengan komponen lain dari

entitas yang sama);

b. hasil operasinya dikaji ulang secara reguler

oleh pengambil keputusan operasional untuk

membuat keputusan tentang sumber daya yang

dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai

kinerjanya; dan

c. tersedia informasi keuangan yang dapat

dipisahkan.

An operating segment is a component of an entity:

a. that engages in business activities which it

may earn revenue and incur expenses

(including revenue and expenses relating to

the transaction with other components of the

same entity);

b. whose operating results are reviewed

regularly by the entity’s chief operating

decision maker to make decision about

resources to be allocated to the segments and

assess its performance; and

c. or which discrete financial information is

available.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

22

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

e. Informasi Segmen (Lanjutan) e. Segment Reporting (Continued)

Kelompok Usaha melakukan segmentasi pelaporan

berdasarkan informasi keuangan yang digunakan

oleh pengambil keputusan operasional dalam

mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan

alokasi sumber daya yang dimilikinya. Segmentasi

berdasarkan aktivitas dari setiap kegiatan operasi

entitas legal di dalam Kelompok Usaha. Seluruh

transaksi antar segmen telah dieliminasi.

Segment reporting made by the Group is based on

the financial information used by operating

decision makers in evaluating operating segment

performance and determining the allocation of its

resources. Segmentation based on the activity of

each legal entity operating activities in the Group.

All transaction between segments are eliminated

f. Instrumen Keuangan f. Financial Instruments

Kelompok usaha menerapkan PSAK No. 50 (Revisi

2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK

No. 55 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan:

Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60

(Revsisi 2014), “Instrumen Keuangan:

Pengungkapan”. Selain itu, Perusahaan dan Entitas

Anak juga menerapkan ISAK No. 13, “Lindung

Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha Luar

Negeri” dan ISAK No. 26 (2014), “Penilaian Ulang

Derivatif Melekat”

The Group adopted PSAK No. 50 (Revised 2014),

“Financial Instruments: Presentation”, PSAK No.

55 (Revised 2014), “Financial Instruments:

Recognition and Measurement”, and PSAK

No. 60 (Revised 2014), “Financial Instruments:

Disclosures”. In addition, the subsidiaries also

adopted ISAK No. 13, “Hedges of a Net Investment

in a Foreign Operation” and ISAK No. 26 (2014),

“Reassessment of Embedded Derivatives”.

PSAK 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan:

Penyajian”, menguraikan persyaratan akuntansi

penyajian dari instrumen keuangan, terutama untuk

klasifikasi instrumen tersebut dalam aset keuangan,

liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Standar

ini juga memberikan panduan pada klasifikasi

terkait dengan suku bunga, dividen dan keuntungan

/ kerugian, dan ketika aset keuangan dan kewajiban

keuangan dapat di saling hapus. Prinsip-prinsip

dalam standar ini melengkapi prinsip untuk

pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan

kewajiban keuangan dalam PSAK No. 55 (Revisi

2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan

Pengukuran”, dan untuk mengungkapkan informasi

tentang instrumen keuangan di PSAK No. 60

(Revisi 2014), “Instrumen Keuangan:

Pengungkapan”.

PSAK 50 (Revised 2014), “Financial Instruments:

Presentation”, outlines the accounting

requirements for the presentation of financial

instruments, particularly as to the classification of

such instruments into financial assets, financial

liabilities and equity instruments. The standard

also provide guidance on the classification of

related interest, dividends and gains/losses, and

when financial assets and financial liabilities can

be offset. The principles in this Standard

complement the principles for recognizing and

measuring financial assets and financial liabilities

in PSAK No. 55 (Revised 2014), Financial

Instruments: Recognition and Measurement”, and

for disclosing information about them in PSAK No.

60 (Revised 2014), “Financial Instruments:

Disclosures”.

PSAK No. 55 (Revisi 2014) mengatur prinsip-

prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset

keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak

pembelian dan penjualan item non-keuangan.

Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi

dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari

instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran,

akuntansi lindung nilai dan penetapan dari

hubungan lindung nilai.

PSAK No. 55 (Revised 2014) establishes the

principles for recognizing and measuring financial

assets, financial liabilities and some contracts to

buy or sell non-financial items. This statement,

among others, provides the definition and

characteristics of a derivative, the categories of

financial instruments, recognition and

measurement, hedge accounting and determination

of hedging relationships.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

23

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)

PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan

kuantitatif dan kualitatif dalam laporan keuangan

yang memungkinkan para pengguna untuk

mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas

posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya

risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang

mana entitas terekspos selama periode dan pada

akhir periode pelaporan dan bagaimana entitas

mengelola risiko-risiko tersebut.

PSAK No. 60 requires quantitative and qualitative

disclosures in the financial statements that enable

users to evaluate the significance of financial

instruments on the financial position and

performance, and the nature and extent of risks

arising from financial instruments to which the

entity is exposed during the period and at the end of

the reporting period and how the entity manages

such risks.

Selain itu, PSAK No. 60 ini juga mengungkapkan

tiga tingkat hirarki pengungkapan nilai wajar dan

mengharuskan entitas untuk menyediakan

pengungkapan tambahan mengenai keandalan

pengukuran nilai wajar. Sebagai tambahan, standar

ini menjelaskan keharusan atas pengungkapan

risiko likuiditas.

In addition, PSAK No. 60 also revealed three levels

of the fair value hierarchy disclosures and requires

entities to provide additional disclosures about fair

value measurement reliability. In addition, this

standard describes the requirement for disclosure

of liquidity risk.

Penerapan standar baru dan revisi akan berdampak

pada pengungkapan, tapi tidak ada dampak yang

signifikan terhadap posisi keuangan atau kinerja

Grup.

Application of new and revised standards will

impact on the disclosure, but no significant impact

on the financial position or performance of the

Subsidiaries.

(1) Aset Keuangan (1) Financial Assets

Pengakuan Awal Initial Recognition

Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55

(Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai aset

keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui

laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh

tempo, pinjaman yang diberikan dan piutang,

atau aset keuangan tersedia untuk dijual.

Perusahaan dan Entitas Anak menentukan

klasifikasi aset keuangan tersebut pada

pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan

diperlukan, mengevaluasi kembali

pengklasifikasian asset tersebut pada setiap

tanggal pelaporan.

Financial assets within the scope of PSAK No.

55 (Revised 2014) are classified as financial

assets at fair value through profit or loss

(FVTPL), held-to-maturity investments

(HTM), loans and receivables, or available-

for-sale (AFS) financial assets. The

Subsidiaries determines the classification of its

financial assets at initial recognition and,

where allowed and appropriate, re-evaluates

the classification of the assets at each

reporting date.

Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar

nilai wajarnya, dalam hal investasi yang tidak

diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai

wajar ditambah biaya transaksi yang dapat

diatribusikan secara langsung dengan

perolehan atau penerbitan aset keuangan

tersebut.

Financial assets are initially recognized at fair

value, in the case of investments not classified

as at fair value through profit or loss, fair

value plus transaction costs that are directly

attributable to the acquisition or issuance of

financial assets.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

24

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)

(1) Aset Keuangan (Lanjutan) (1) Financial Assets(Continued)

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Subsequent Measurement

Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan

awal tergantung pada klasifikasinya sebagai

berikut:

Subsequent measurement of financial assets

depends on their classification as follows:

Aset Keuangan yang Dinilai pada Nilai

Wajar Melalui Laba atau Rugi

Financial Assets at Fair Value Through

Profit or Loss (FVTPL)

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai

aset keuangan yang diukur pada nilai wajar

melalui laba rugi jika aset keuangan

diperoleh untuk diperdagangkan atau

ditetapkan pada saat pengakuan awal

sebagai kelompok ini. Aset keuangan

diklasifikasikan sebagai kelompok

diperdagangkan jika diperoleh untuk

tujuan dijual atau dibeli kembali dalam

waktu dekat. Aset derivatif juga

diklasifikasikan sebagai kelompok

diperdagangkan kecuali aset derivatif

tersebut ditetapkan sebagai instrumen

lindung nilai efektif.

Financial assets are classified as financial

assets at fair value through profit or loss

(FVTPL) when the financial assets

acquired for trading or designated upon

initial recognition as FVTPL. Financial

assets are classified as held for trading if

acquired for the purpose of selling or

repurchasing in the near future. Derivative

assets are also classified as held for

trading unless they are designated as

derivative assets effective hedging

instruments.

Aset keuangan yang diukur pada nilai

wajar melalui laba rugi termasuk aset

keuangan untuk diperdagangkan dan aset

keuangan yang ditetapkan pada saat

pengakuan awal sebagai kelompok

tersebut disajikan dalam laporan posisi

keuangan konsolidasian pada nilai wajar

dengan keuntungan atau kerugian dari

perubahan nilai wajar diakui dalam

laporan laba rugi dan penghasilan

komprehensif lain konsolidasian termasuk

dividen atau bunga yang diperoleh dari

aset keuangan tanpa dikurangi biaya

transaksi yang mungkin terjadi pada saat

penjualan atau pelepasan lain.

Financial assets at FVTPL include

financial assets held for trading and

financial assets designated upon initial

recognition as FVTPL are presented in the

consolidated statement of financial

position at fair value with gains or losses

from changes in fair value recognized in

the consolidated Statement of Profit or

Loss and Other Comprehensive Income

include dividends or interest earned on

financial assets without deducting

transaction costs that may occur upon the

sale or other disposal.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

25

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)

(1) Aset Keuangan (Lanjutan) (1) Financial Assets(Continued)

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

(Lanjutan)

Subsequent Measurement (Continued)

Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh

Tempo

Held-to-Maturity Investments

Aset keuangan non-derivatif dengan

pembayaran tetap atau telah ditentukan

dan jatuh temponya telah ditetapkan

diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki

hingga jatuh tempo ketika Kelompok

Usaha mempunyai maksud positif dan

kemampuan untuk memiliki aset

keuangan hingga jatuh tempo.

Non-derivative financial assets with

fixed or determinable payments and

maturity are classified as held-to-

maturity investments when the Group

has the positive intention and ability to

hold them until maturity.

Setelah pengukuran awal, investasi yang

dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada

biaya perolehan diamortisasi dengan

menggunakan metode suku bunga efektif

(SBE).

After initial measurement, investments

held to maturity are measured at

amortized cost using the effective interest

method (EIR).

Metode ini menggunakan SBE untuk

mendiskontokan estimasi penerimaan kas

di masa datang selama perkiraan umur

dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih

dari aset keuangan. Keuntungan dan

kerugian diakui dalam laporan laba rugi

dan penghasilan komprehensif lain

konsolidasian pada saat investasi tersebut

dihentikan pengakuannya atau

mengalami penurunan nilai, maupun

melalui proses amortisasi.

This method uses the EIR for discounted

estimated future cash receipts through

the expected life of the financial asset to

the net carrying amount of the financial

asset. Gains and losses are recognized in

the consolidated statement of profit or

loss and other comprehensive income

when the investments are derecognized

or impaired, as well as through the

amortization process.

Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Loans and Receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang

adalah aset keuangan non-derivatif

dengan pembayaran tetap atau telah

ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi

di pasar aktif.

Setelah pengakuan awal, aset keuangan

dalam kelompok ini diukur sebesar biaya

perolehan diamortisasi dengan

menggunakan SBE. Keuntungan dan

kerugian diakui dalam laporan laba rugi

dan penghasilan komprehensif lain

konsolidasian pada saat pinjaman yang

diberikan dan piutang dihentikan

pengakuannya atau mengalami penurunan

nilai, maupun melalui proses amortisasi.

Loans and receivables are non-derivative

financial assets with fixed or

determinable payments and have no

quotations in an active market.

After initial recognition, the financial

assets are measured at amortized cost

using the EIR. Gains and losses are

recognized in the consolidated statement

of profit or loss and other comprehensive

income when the loans and receivables

are derecognized or impaired, as well as

through the amortization process.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

26

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)

(1) Aset Keuangan (Lanjutan) (1) Financial Assets(Continued)

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

(Lanjutan)

Subsequent Measurement (Continued)

Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual Available-for-Sales (AFS) Financial

Assets

Aset keuangan tersedia untuk dijual

adalah aset keuangan non-derivatif yang

ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual

atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam

tiga kategori sebelumnya. Aset keuangan

ini diklasifikasikan sebagai aset tidak

lancar kecuali aset keuangan tersebut

ditujukan untuk dilepaskan dalam waktu

dua belas bulan dari tanggal laporan posisi

keuangan.

Available-for-sale (AFS) financial assets

are non-derivative financial assets that

are designated as available-for-sale or

are not classified into the three preceding

categories. Financial assets are

classified as non-current assets unless the

asset is intended to be released within

twelve months from the date of the

consolidated financial position.

Setelah pengukuran awal, aset keuangan

tersedia untuk dijual diukur pada nilai

wajar tanpa dikurangi biaya transaksi

yang mungkin terjadi saat penjualan atau

pelepasan lain, dengan keuntungan atau

kerugian yang belum terealisasi diakui

dalam ekuitas sampai investasi tersebut

dihentikan pengakuannya. Pada saat itu,

laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya

diakui dalam komponen ekuitas sampai

aset keuangan tersebut dihentikan

pengakuannya atau sampai diturunkan

nilainya dan pada saat yang sama

keuntungan atau kerugian kumulatif yang

sebelumnya diakui dalam ekuitas harus

diakui pada laporan laba rugi dan

penghasilan komprehensif lain

konsolidasian sebagai penyesuaian

reklasifikasi.

After initial measurement, AFS financial

assets are measured at fair value without

deducting transaction costs that may

occur when a sale or other disposal, with

unrealized gains or losses recognized in

equity until the investment is

derecognized. At that time, the

cumulative gain or loss previously

recognized in equity component until the

financial asset is derecognized or until to

be determined impaired and at the same

time the cumulative gain or loss

previously recognized in equity should be

recognized to the consolidated Statement

of Profit or Loss and Other

Comprehensive Income as a

reclassification adjustment.

(2) Liabilitas Keuangan (2) Financial Liabilities

Pengakuan Awal Initial Recognition

Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup

PSAK No.55 (Revisi 2011) diklasifikasikan

sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada

nilai wajar melalui laba rugi, liabilitas

keuangan yang diukur pada biaya perolehan

diamortisasi (utang lain-lain dan derivatif yang

ditentukan sebagai instrumen lindung nilai

efektif, mana yang sesuai). Kelompok Usaha

menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan

pada saat pengakuan awal.

Financial liabilities within the scope of PSAK

No. 55 (Revised 2011) are classified as

financial liabilities measured at fair value

through profit or loss, financial liabilities that

are measured at amortized cost (other

payables and derivatives designated as

effective hedging instruments, which

appropriate). The Group determines the

classification of its financial liabilities at

initial recognition.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

27

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)

(2) Liabilitas Keuangan (Lanjutan) (2) Financial Liabilities (Continued)

Pengakuan Awal (Lanjutan) Initial Recognition (Continued)

Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada

nilai wajar dan dalam hal liabilitas keuangan

tidak diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai

wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar

ditambah biaya transaksi yang dapat

diatribusikan secara langsung dengan

penerbitan liabilitas keuangan tersebut.

Financial liabilities are initially measured at

fair value and in the case of financial liabilities

not classified as at fair value through profit or

loss, fair value plus transaction costs that are

directly attributable to the issuance of

financial liabilities.

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Subsequent Measurement

Pengukuran liabilitas keuangan setelah

pengakuan awal tergantung pada

klasifikasinya sebagai berikut:

Subsequent measurement of financial

liabilities depends on their classification as

follows:

Liabilitas Keuangan yang Diukur pada

Nilai Wajar Melalui Laba Rugi

Financial Liabilities at Fair Value

Through Profit or Loss

Liabilitas keuangan diklasifikasikan

sebagai kelompok diperdagangkan jika

mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau

dibeli kembali dalam waktu dekat.

Derivatif juga diklasifikasikan sebagai

kelompok diperdagangkan kecuali mereka

ditetapkan sebagai derivatif liabilitas

instrumen lindung nilai efektif.

Keuntungan atau kerugian atas liabilitas

yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui

dalam laporan laba rugi dan penghasilan

komprehensif lain konsolidasian.

Financial liabilities are classified as held

for trading if they are acquired for the

purpose of selling or repurchasing in the

near future. Derivatives are also classified

as held for trading unless they are

designated as derivative liabilities

effective hedging instruments. Gains or

losses on liabilities held for trading are

recognized in the consolidated Statement

of Profit or Loss and Other

Comprehensive Income.

Liabilitas keuangan yang ditetapkan

sebagai liabilitas keuangan yang diukur

pada nilai wajar melalui laba rugi termasuk

liabilitas keuangan untuk diperdagangkan

dan ditetapkan pada saat pengakuan awal

sebagai kelompok ini disajikan dalam

laporan posisi keuangan konsolidasian

pada nilai wajar dengan keuntungan atau

kerugian dari perubahan nilai wajar diakui

dalam laporan laba rugi dan penghasilan

komprehensif lain konsolidasian.

Financial liabilities that are designated as

financial liabilities at fair value through

profit or loss include financial liabilities

held for trading and designated upon

initial recognition as are presented in the

consolidated statement of financial

position at fair value with gains or losses

from changes in fair value recognized in

consolidated Statement of Profit or Loss

and Other Comprehensive Income.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

28

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)

(2) Liabilitas Keuangan (Lanjutan) (2) Financial Liabilities (Continued)

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

(Lanjutan)

Subsequent Measurement (Continued)

Liabilitas Keuangan yang Diukur pada

Biaya Perolehan Diamortisasi

Financial Liabilities at Amortized Cost

Setelah pengakuan awal, selanjutnya

liabilitas keuangan yang diukur pada biaya

perolehan diamortisasi dengan

menggunakan metode SBE.

After initial recognition, financial

liabilities are measured at amortized cost

using the EIR.

Biaya perolehan diamortisasi dihitung

dengan menggunakan metode SBE

dikurangi dengan penyisihan penurunan

nilai dan pembiayaan atau pengurangan

pokok. Perhitungan tersebut

memperhitungkan premium atau diskonto

pada saat akuisisi dan mencakup biaya

transaksi dan biaya yang merupakan

bagian yang tak terpisahkan dari suku

bunga efektif.

Amortized cost is calculated by using the

EIR method less any allowance for

impairment and financing or principal

reduction. The calculation takes into

account any premium or discount on

acquisition and includes transaction costs

and fees that are an integral part of the

effective interest rate.

Keuntungan dan kerugian diakui dalam

laporan laba rugi dan penghasilan

komprehensif lain konsolidasian pada saat

liabilitas tersebut dihentikan

pengakuannya serta melalui proses

amortisasi.

Gains and losses are recognized in the

consolidated statement of profit or loss

and other comprehensive income when the

liabilities are derecognized as well as

through the amortization process.

(3) Saling Hapus Instrumen Keuangan (3) Offsetting of Financial Instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan

disalinghapuskan dan nilai bersihnya disajikan

dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya

jika, terdapat hak secara hukum untuk

melakukan saling hapus atas jumlah tercatat

dari aset keuangan dan liabilitas keuangan

tersebut dan terdapat intensi untuk

menyelesaikan secara bersih, atau untuk

merealisasikan aset dan menyelesaikan

liabilitas secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are

offset and the net amount presented in the

consolidated statement of financial position if,

and only if, there is a legal right to offset the

carrying amount of financial assets and

financial liabilities and there is an intention to

settle on a net basis, or to realize the asset and

settle the liability simultaneously.

(4) Nilai Wajar Instrumen Keuangan (4) Fair Value of Financial Instruments

Nilai wajar instrumen keuangan yang

diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan

yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu

pada kuotasi harga di pasar aktif pada

penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan

tanpa pengurangan untuk biaya transaksi.

Untuk instrumen keuangan yang tidak

memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan

dengan menggunakan teknik penilaian.

The fair value of financial instruments that are

actively traded in organized financial markets

is determined by reference to their quoted

prices in an active market at the close of

business on the financial position date without

any deduction for transaction costs. For

financial instruments with no active market,

fair value is determined using valuation

techniques.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

29

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)

(4) Nilai Wajar Instrumen Keuangan (Lanjutan) (4) Fair Value of Financial Instrument

(Continued)

Teknik penilaian tersebut mencakup

penggunaan transaksi-transaksi pasar yang

wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan

berkeinginan, mengacu pada nilai wajar terkini

dari instrumen lain yang secara substansial

sama, analisis arus kas yang didiskontokan,

atau model penilaian lain.

Such techniques may include the use of fair

market transactions between the parties who

understand and are willing to (arm’s length

transactions), referring to the current fair

value of another instrument that is

substantially the same, discounted cash flow

analysis or other valuation models.

(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan (5) Impairment of Financial Assets

Perusahaan dan Entitas Anak pada setiap akhir

periode pelaporan mengevaluasi apakah

terdapat bukti yang obyektif bahwa aset

keuangan atau kelompok aset keuangan

mengalami penurunan.

The Subsidiaries evaluates at the end of each

reporting period whether there is objective

evidence that a financial asset or subsidiaries

of financial assets has been impaired.

Aset Keuangan Dicatat pada Biaya

Perolehan Diamortisasi

Financial Assets Measured at Amortized

Cost

Untuk pinjaman yang diberikan dan

piutang yang dicatat pada biaya perolehan

diamortisasi, Perusahaan dan Entitas Anak

menentukan penurunan nilai berdasarkan

bukti obyektif secara individual atas

penurunan nilai.

For loans and receivables carried at

amortized cost, the Subsidiaries

determines individually for impairment

based on objective evidence of impairment

exists.

Nilai tercatat aset tersebut berkurang

melalui penggunaan akun penyisihan dan

jumlah kerugian diakui dalam laporan laba

rugi dan penghasilan komprehensif lain

konsolidasian. Penghasilan bunga

selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat

yang diturunkan nilainya, berdasarkan

tingkat SBE awal dari aset tersebut.

Pinjaman yang diberikan dan piutang,

beserta dengan penyisihan terkait,

dihapuskan jika tidak terdapat

kemungkinan pemulihan dimasa depan

yang realistis dan semua jaminan telah

terealisasi atau telah dialihkan kepada

Perusahaan dan Entitas Anak.

The carrying amount of the asset is

reduced through the use of an allowance

account and the amount of the loss is

recognized in the consolidated Statement

of Profit or Loss and Other

Comprehensive Income. Interest income is

recognized further at the carrying reduced

value, based on the beginning EIR of the

asset. Loans and receivables, together with

the associated allowance are written-off

when there is no realistic possibility of

future recovery and all collateral has been

realized or has been transferred to the

Subsidiaries.

Jika, pada periode berikutnya, nilai

estimasi kerugian penurunan nilai aset

keuangan bertambah atau berkurang

karena suatu peristiwa yang terjadi setelah

penurunan nilai tersebut diakui, maka

kerugian penurunan nilai yang sebelumnya

diakui ditambah atau dikurangi dengan

menyesuaikan akun penyisihan. Jika

dimasa mendatang penghapusan tersebut

dapat dipulihkan, maka jumlah pemulihan

tersebut diakui pada laporan laba rugi dan

penghasilan komprehensif lain

konsolidasian.

If, in a subsequent period, the estimated

value of the financial asset impairment

loss increases or decreases because of an

event occurring after the impairment was

recognized, the impairment loss previously

recognized increased or reduced by

adjusting the allowance account. If future

removal can be recovered, the recovery

amount is recognized in the consolidated

statement of profit or loss and other

comprehensive income.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

30

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)

(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan (Lanjutan) (5) Impairment of Financial Assets (Continued)

Aset Keuangan yang Tersedia Untuk

Dijual

Available for-Sales (AFS) Financial Assets

Dalam hal ini instrumen ekuitas yang

diklasifikasikan sebagai aset keuangan

yang tersedia untuk dijual, bukti obyektif

terjadinya penurunan nilai, termasuk

penurunan yang signifikan atau penurunan

jangka panjang pada nilai wajar dari

investasi di bawah biaya perolehannya.

In this case the equity instruments are

classified as AFS financial assets,

objective evidence of impairment,

including the significant or long-term

decline in the fair value of the investment

below its acquisition cost.

(6) Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas

Keuangan

(6) Derecognition of Financial Assets and

Financial Liabilities

Aset Keuangan Financial Assets

Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat,

bagian dari aset keuangan atau bagian dari

kelompok aset keuangan serupa) dihentikan

pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual

atas arus kas yang berasal dari aset keuangan

tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan

dan Entitas Anak telah mentransfer hak

kontraktual mereka untuk menerima arus kas

yang berasal dari aset keuangan atau

berkewajiban untuk membayar arus kas yang

diterima secara penuh tanpa penundaan yang

signifikan kepada pihak ketiga dalam

perjanjian pass-through; dan baik (a)

Perusahaan dan Entitas Anak telah secara

substansial mentransfer seluruh risiko dan

manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan dan

Entitas Anak secara substansial tidak

mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko

dan manfaat suatu aset, namun telah

mentransfer kendali atas aset tersebut.

Financial assets (or whichever is appropriate,

part of a financial asset or part of a

subsidiaries of similar financial assets) are

derecognized when: (1) the contractual rights

to receive the cash flows from the asset have

ceased to exist; or (2) the Subsidiaries has

transferred their contractual rights to receive

the cash flows from the financial asset or an

obligation to pay the received cash flows in full

without significant delay to a third party in the

pass-through; and either (a) the Subsidiaries

has transferred substantially all the risks and

rewards of the assets, or (b) the Subsidiaries

has neither transferred nor retained

substantially all the risks and rewards of the

asset, but has transferred control of the asset.

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya

pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau

dibatalkan atau kadaluwarsa.

Financial liabilities are derecognized when

the liability is terminated or canceled or

expired.

Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada

digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari

pemberi pinjaman yang sama dengan

persyaratan yang berbeda secara substansial,

atau modifikasi secara substansial persyaratan

dari suatu liabilitas yang saat ini ada,

pertukaran atau modifikasi tersebut

diperlakukan sebagai penghentian pengakuan

liabilitas awal dan pengakuan suatu liabilitas

baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-

masing liabilitas diakui dalam laporan laba

rugi dan penghasilan komprehensif lain

konsolidasian.

When an existing financial liability is replaced

by another financial liabilities from the same

lender on substantially different terms, or

substantially modify the terms of a liability that

currently exists, an exchange or modification

is treated as a derecognition of the initial

liability and the recognition of a new liability,

and the difference between the carrying

amount of each liability recognized in the

consolidated Statement of Profit or Loss and

Other Comprehensive Income.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

31

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)

(7) Instrumen Derivatif (7) Derivative Instruments

Instrumen keuangan derivatif pada awalnya

diakui berdasarkan harga wajar pada tanggal

kontrak derivatif itu dimulai dan selanjutnya

dinilai kembali berdasarkan nilai wajarnya.

Metode untuk mengakui adanya keuntungan

atau kerugian yang terjadi tergantung apakah

derivatif itu ditujukan untuk instrumen

derivatif, dan sifat dari objek yang dilindungi

nilainya.

Derivative financial instruments are initially

recognized at fair value on the date a

derivative contract is initiated and

subsequently remeasured at fair value. The

method of recognizing the resulting gain or

loss is dependent whether the derivative is

intended for derivative instruments and the

nature of the item being hedged.

Perusahaan dan Entitas Anak

mengelompokkan tujuan dari derivatif sebagai

(1) suatu lindung nilai terhadap eksposur

perubahan nilai wajar atas aset atau liabilitas

yang telah diakui atau komitmen pasti yang

belum diakui, atau bagian yang telah

diidentifikasi dari aset, liabilitas atau

komitmen pasti tersebut, yang diatribusikan

pada risiko tertentu dan dapat mempengaruhi

laba- rugi (lindung nilai atas nilai wajar); atau

(2) suatu lindung nilai terhadap eksposur

variabilitas arus kas yang (i) dapat

diatribusikan pada risiko tertentu yang terkait

dengan aset atau liabilitas yang telah diakui

atau yang dapat diatribusikan pada risiko

tertentu yang terkait dengan prakiraan

transaksi yang kemungkinan besar terjadi, dan

(ii) dapat mempengaruhi laba-rugi (lindung

nilai arus kas).

The Subsidiaries classifies the objectives of the

derivative as (1) a hedge against exposure to

changes in fair value of assets or liabilities that

have been recognized or unrecognized definite

commitment, or an identified portion of an

asset, liability or definite commitment, which

is attributable to the particular risk and could

affect profit or loss (fair value hedge); or (2) a

hedge of the exposure to variability in cash

flows that (i) are attributable to a particular

risk associated with a recognized asset or

liability or are attributable to a particular risk

associated with the forecast transactions likely

to occur, and (ii) could affect profit or loss

(cash flow hedge).

Pada saat terjadinya transaksi, Perusahaan dan

Entitas Anak mendokumentasi hubungan

antara instrumen lindung nilai dan item yang

dilindung nilai, juga tujuan manajemen risiko

dan strategi yang diterapkan dalam melakukan

berbagai macam transaksi lindung nilai.

Perusahaan dan Entitas Anak juga

mendokumentasikan penilaiannya, pada saat

terjadinya dan secara berkesinambungan,

apakah derivatif yang digunakan untuk

transaksi lindung nilai memiliki efektivitas

yang tinggi dalam rangka saling

menghapuskan perubahan nilai wajar atau arus

kas dari item yang dilindung nilai.

At the time of the transaction, the Subsidiaries

documents the relationship between hedging

instruments and hedged items, as well as the

risk management objective and strategy for

undertaking various hedge transactions. The

Subsidiaries also documents its judgment, at

the time of occurrence and continuously,

whether the derivatives used to hedge

transactions have a high effectiveness in order

to mutually eliminate changes in fair value or

cash flows of hedged items.

Nilai penuh dari derivatif lindung nilai

dikelompokan sebagai aset atau liabilitas tidak

lancar apabila jatuh tempo item yang dilindung

nilai tersebut melebihi 12 (dua belas) bulan dan

sebagai aset atau liabilitas lancar apabila jatuh

tempo item lindung nilai tersebut kurang dari

12 (dua belas) bulan.

The full value of the hedging derivative is

classified as non-current asset or liability if the

maturity of the hedged item is more than 12

(twelve) months and as a current asset or

liability if the maturity of the hedged item is

less than 12 (twelve) months.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

32

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)

(7) Instrumen Derivatif (Lanjutan) (7) Derivative Instruments(Continued)

(i) Lindung nilai atas nilai wajar (i) Fair value of hedges

Perubahan nilai wajar derivatif yang

ditujukan dan dikualifikasikan sebagai

lindung nilai atas nilai wajar, dicatat

didalam laporan laba-rugi komprehensif

konsolidasian, bersamaan dengan

perubahan yang terjadi pada nilai wajar

aset atau liabilitas yang dilindung nilai

yang dapat diatribusikan pada resiko yang

dilindung nilai.

Changes in fair value of derivatives that

are designated and qualify as fair value

hedges are recorded in the consolidated

Statement of Profit or Loss and Other

Comprehensive Income, along with

changes in the fair value of the hedged

asset or liability value attributable to the

hedged risk.

Keuntungan atau kerugian yang terkait

dengan bagian efektif dari lindung nilai

atas nilai wajar diakui di dalam laporan

laba-rugi komprehensif konsolidasian, di

baris yang sama dengan perubahan nilai

wajar item yang dilindung nilai.

Keuntungan atau kerugian yang terkait

dengan bagian yang tidak efektif diakui di

dalam laporan laba-rugi komprehensif

konsolidasian, dalam akun

“keuntungan/(kerugian) lain-lain -bersih”.

Gains or losses related to the effective

portion of fair value hedges are recognized

in the consolidated Statement of Profit or

Loss and Other Comprehensive Income, in

the same line with changes in the fair value

of the hedged item. Gains or losses related

to the ineffective portion are recognized in

the consolidated Statement of Profit or

Loss and Other Comprehensive Income, in

the account "Gain/(Loss) other - net".

(ii) Lindung nilai arus kas (ii) Cash flow hedges

Bagian efektif dari perubahan nilai wajar

derivatif yang ditujukan dan

dikualifikasikan sebagai lindung nilai arus

kas, diakui dalam bagian ekuitas, didalam

akun “Cadangan Nilai Wajar”.

Keuntungan atau kerugian yang terkait

dengan bagian yang tidak efektif diakui

segera di dalam laporan laba-rugi

komprehensif konsolidasian, dalam akun

“keuntungan/(kerugian) lain-lain-bersih”.

The effective portion of changes in fair

value of derivatives that are designated

and qualify as cash flow hedges is

recognized in equity, in the account "Net

Changes in Fair Value of Cash Flow

Hedges". Gains or losses related to the

ineffective portion are recognized

immediately in the consolidated Statement

of Profit or Loss and Other

Comprehensive Income, in the account

"Gain/(Loss) other-net".

Jumlah yang diakumulasikan di ekuitas

direklasifikasi ke laporan laba-rugi

komprehensif konsolidasian pada saat item

yang dilindung nilai mempengaruhi laba

atau rugi. Keuntungan atau kerugian yang

terkait dengan bagian efektif dari lindung

nilai arus kas diakui di dalam laporan laba-

rugi konsolidasian, di baris yang sama

dengan item yang dilindung nilai.

Keuntungan atau kerugian yang terkait

dengan bagian yang tidak efektif diakui

didalam laporan laba-rugi komprehensif

konsolidasian, dalam akun

“keuntungan/(kerugian) lain-lain-bersih”.

Akan tetapi, ketika prakiraan transaksi

yang dilindungi nilai menimbulkan aset

non-keuangan,

Accumulated amounts in equity are

reclassified to the consolidated statement

of profit or loss and other comprehensive

income when the hedged item affects profit

or loss. Gains or losses related to the

effective portion of cash flow hedges are

recognized in the consolidated Statement

of Profit or Loss and Other

Comprehensive Income, in the same line as

the hedged item. Gains or losses related to

the ineffective portion are recognized in

the consolidated Statement of Profit or

Loss and Other Comprehensive Income in

the account "Gain/(Loss) other-net".

However, when the forecast transaction

that is hedged raises non-financial assets,

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

33

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)

(7) Instrumen Derivatif (Lanjutan) (7) Derivative Instruments(Continued)

(ii) Lindung nilai arus kas (Lanjutan) (ii) Cash flow hedges (Continued)

keuntungan dan kerugian yang

sebelumnya ditangguhkan di ekuitas akan

dialihkan dari ekuitas dan dimasukan di

dalam pengukuran awal harga perolehan

aset tersebut. Ketika instrumen lindung

nilai kadaluarsa atau dijual, atau ketika

lindung nilai tidak lagi memenuhi kriteria

akuntansi lindung nilai, keuntungan atau

kerugian kumulatif yang ada di ekuitas saat

itu tetap berada di bagian ekuitas dan akan

diakui pada saat prakiraan transaksi yang

pada akhirnya diakui dalam laporan laba-

rugi komprehensif konsolidasian.

gains and losses previously deferred in

equity are transferred from equity and

included in the initial measurement of the

cost of that asset. When a hedging

instrument is expired or sold, or when a

hedge no longer meets the criteria for

hedge accounting, the cumulative gain or

loss existing in equity at that time remains

in equity and is recognized when the

forecast transaction ultimately is

recognized in the consolidated Statement

of Profit or Loss and Other

Comprehensive Income.

Apabila prakiraan transaksi tidak lagi

diharapkan akan terjadi, keuntungan atau

kerugian kumulatif yang telah dicatat di

bagian ekuitas segera dialihkan ke dalam

laporan laba-rugi komprehensif

konsolidasian, dalam akun

“keuntungan/(kerugian) lain-lain-bersih”.

If the forecast transaction is no longer

expected to occur, the cumulative gain or

loss that was reported in equity is

immediately transferred to the income

statement, comprehensive income, in the

account "Gain/(Loss) other-net".

Perubahan nilai wajar atas instrumen

derivatif apapun yang tidak ditujukan atau

tidak dikualifikasikan sebagai akuntansi

lindung nilai diakui segera dalam laporan

laba-rugi komprehensif konsolidasian,

dalam akun “keuntungan/(kerugian) lain-

lain-bersih”.

Changes in the fair value of any derivative

instruments that are not designated or do

not qualify for hedge accounting are

recognized immediately in the

consolidated Statement of Profit or Loss

and Other Comprehensive Income, in the

account "Gain/(Loss) other-net".

(8) Reklasifikasi Instrumen Keuangan (8) Reclassification of Financial Instruments

Perusahaan dan Entitas Anak tidak

mengklasifikasikan aset keuangan sebagai

investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika

dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu

dua tahun sebelumnya, telah menjual atau

mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh

tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah

yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo

(lebih dari jumlah yang tidak signifikan

dibandingkan dengan total nilai investasi

dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali

penjualan atau reklasifikasi tersebut:

The Subsidiaries does not classify financial

assets as held-to-maturity investments, if in the

current year or during the two previous years,

sold or reclassified as held to maturity

investments in amounts of more than an

insignificant amount before maturity (more

than the insignificant amount compared to the

total value of investments held to maturity),

except for sales or reclassifications that:

dilakukan ketika aset keuangan sudah

mendekati jatuh tempo atau tanggal

pembelian kembali di mana perubahan

suku bunga tidak akan berpengaruh secara

signifikan terhadap nilai wajar aset

keuangan tersebut;

done when the financial asset is

approaching maturity or date of

redemption in which changes in interest

rates will not significantly affect the fair

value of the financial asset;

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

34

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)

(8) Reklasifikasi Instrumen Keuangan (Lanjutan) (8) Reclassification of Financial Instruments

(Continued)

terjadi setelah Perusahaan dan Entitas

Anak telah memperoleh secara substansial

seluruh jumlah pokok aset keuangan

tersebut sesuai jadwal pembayaran atau

pelunasan dipercepat; atau

terkait dengan kejadian tertentu yang

berada di luar kendali Perusahaan dan

Entitas Anak, tidak berulang dan tidak

dapat diantisipasi secara wajar oleh

Perusahaan dan Entitas Anak.

occurred after the Subsidiaries has

acquired substantially all of the principal

amount of the financial asset in

accordance with the payment schedule or

accelerated settlement; or

associated with certain events that are

beyond the control of the Company, non-

recurring and could not have been

reasonably anticipated by the Company.

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok

dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok

tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai

wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang

belum direalisasi tetap diakui dalam komponen

ekuitas sampai aset keuangan tersebut

dihentikan pengakuannya, dan pada

keuntungan atau kerugian kumulatif yang

sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui

pada laporan laba rugi dan penghasilan

komprehensif lain konsolidasian.

Reclassification of financial assets held-to-

maturity to available-for-sale is recorded at

fair value. Unrealized gains or losses are

recognized in the equity until the financial

asset is derecognized, and the cumulative gain

or loss previously recognized in equity should

be recognized in the consolidated statement of

profit or loss and other comprehensive income.

g. Kas dan Bank dan Deposito yang Dibatasi

Penggunaannya

g. Cash and Banks and Restricted Deposits

Kas dan bank adalah alat pembayaran yang siap

dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan

Kelompok Usaha.

Cash and bank are the mean of payment that ready

and free to be used to finance the activities of the

Group.

Deposito yang dibatasi penggunaannya sehubungan

dengan persyaratan perjanjian pinjaman disajikan

sebagai “Deposito yang Dibatasi Penggunaannya”.

Deposits that are restricted with respect to the

terms of the loan or other agreement is presented

as "Restricted Deposits ".

h. Piutang Usaha h. Account Receivable

Piutang usaha dicatat dalam jumlah kotor dikurangi

penyisihan kerugian penurunan nilai, jika ada.

Kelompok Usaha menetapkan penyisihan piutang

tidak tertagih berdasarkan hasil penelaahan

kolektibilitas terhadap keadaan akun piutang

masing-masing pelanggan pada akhir

periode/tahun.

Account receivables are stated at net value after

deducting with allowance for impairment losses of

account receivable. Allowances for doubtful

accounts are provided based on review of the each

debtor`s position at the end of period/the year.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

35

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

i. Persediaan i. Inventories

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya

perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang

lebih rendah. Persediaan dinilai berdasarkan harga

perolehan dan pemakaiannya menggunakan metode

rata-rata (Average Method). Persediaan barang

dalam proses dinilai berdasarkan pemakaian bahan

baku, upah, dan biaya lainnya sesuai tahap

penyelesaiannya.

Inventories are stated at the lower of cost and net

realizable value where the cost is determined using

the weighted average method. Allowance for

inventories obsolescence is provided based on the

review of inventories condition at the end of the

year.

j. Biaya Dibayar Dimuka k. j. Prepaid Expenses

Biaya dibayar dimuka di amortisasi selama masa

manfaat masing-masing biaya dengan

menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over the useful life

of each expense using the straight-line method.

k. Aset Tetap k. Property and Equipment

Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 16

(Revisi 2011), “Aset Tetap”.

The group adopted PSAK No. 16 (Revised 2011),

“Fixed Assets”.

Kelompok Usaha telah memilih model biaya (cost

model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran

aset tetapnya.

The Group has chosen the cost model for

measurement of their property and equipment.

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan

dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi

penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan

menggunakan metode garis lurus (straight line

method) selama umur manfaat aset. Taksiran masa

manfaat ekonomis sebagai berikut:

Property and equipment are stated at cost less

accumulated depreciation and impairment losses.

Depreciation is computed using the declining

method over the useful life of the assets except for

building use straight lines method. Estimated useful

lives as follows:

Jenis Aset Tetap

Taksiran Masa

Manfaat

(Tahun)

Type of fixed assets

Bangunan 20 Buildings

Mesin 4-16 Machinery

Inventaris kantor 4 Office equipment

Instalasi telepon 4 Telephone installation

Kendaraan 4-8 vehicles

Instalasi listrik dan air conditioner 16 Electricity installation for AC

Pada setiap akhir tahun buku, manajemen mengkaji

ulang nilai residu, umur manfaat dan metode

penyusutan, dan jika sesuai dengan keadaan,

disesuaikan secara prospektif.

At the end of each financial year, management

reviewes the residual values, useful lives and

methods of depreciation, and if appropriate,

adjusted prospectively.

Tanah dinyatakan sebesar nilai perolehan dan tidak

disusutkan, kecuali dapat dibuktikan bahwa tanah

tersebut mempunyai umur manfaat tertentu. Beban-

beban tertentu sehubungan dengan perolehan atau

perpanjangan hak kepemilikan tanah ditangguhkan

dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas

tanah atau umur ekonomis tanah (jika dapat

ditentukan), mana yang lebih pendek.

Land is stated at cost and not depreciated, unless it

can be proven that the land has a certain useful life.

Certain burdens associated with the acquisition on

initial recognition of land rights is capitalized in

land. Extension of land rights are deferred and

amortized over the life of the law of the land rights

or economic life of the land (if it can be

determined), whichever is shorter.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

36

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

k. Aset Tetap (lanjutan) k. Property and Equipment (Continued)

Beban-beban ini disajikan sebagai bagian dari

“Beban Ditangguhkan” dalam kelompok aset

takberwujud pada laporan posisi keuangan

konsolidasian. Beban perbaikan dan pemeliharaan

dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan

komprehensif lain konsolidasian pada saat

terjadinya; Biaya penggantian atau inspeksi yang

signifikan dikapitalisasi pada saat terjadinya, dan

jika besar kemungkinan manfaat ekonomis dimasa

depan berkenaan dengan aset tersebut akan

mengalir ke Kelompok Usaha, dan biaya perolehan

aset dapat diukur secara andal.

Such burdens are presented as part of “Deferred

Charges” as intangible assets component in the

statement of financial position. The cost of repairs

and maintenance is charged to the consolidated

Statement of Profit or Loss and Other

Comprehensive Income as incurred; replacement

or inspection costs are capitalized when incurred,

and if it is probable future economic benefits

associated with the item will flow to the Group, and

the cost of the asset can be measured reliably.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya

pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada manfaat

ekonomis masa depan yang diharapkan dari

penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang

timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung

sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil

pelepasan dan jumlah tercatat dari aset)

dimasukkan dalam laporan laba rugi dan

penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada

tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

The carrying amount of property and equipment is

derecognized upon disposal or when no future

economic benefits are expected from its use or

disposal. Any gain or loss arising on derecognition

of the asset (calculated as the difference between

the net disposal proceeds and the carrying amount

of the asset) is included in the Statement of Profit

or Loss and Other Comprehensive Income in the

year the asset is derecognized.

Aset dalam pembangunan disajikan dalam “Aset

Tetap” dan dinyatakan sebesar biaya perolehan.

Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam

pembangunan akan dipindahkan ke masing-masing

aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut

selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai

dengan tujuannya.

Construction in progress is presented in the

“Property and Equipment” and is stated at cost.

The accumulated cost for the construction in

progress is transferred to respective property and

equipment when the assets are completed and ready

for intended use.

l. Aset Takberwujud l. Intangible Assets

Kelompok Usaha menerapkan secara prospektif

PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Takberwujud”.

The Group adopted PSAK No. 19 (Revised 2010),

“Intangible Assets”.

Aset takberwujud dapat diakui hanya apabila:

(i) kemungkinan besar akan diperoleh manfaat

ekonomi masa depan dari aset tersebut; dan

(ii) biaya perolehan aset tersebut dapat diukur

secara andal.

Intangible assets can be recognized only if:

(i) likely to obtain the future economic benefits of

the asset, and

(ii) cost of that asset can be measured reliably.

Aset takberwujud pada awalnya diakui sebesar

biaya perolehan atau jumlah yang diatribusikan ke

aset tersebut saat pertama kali diakui, apabila dapat

diterapkan. Taksiran masa manfaat ekonomis

sebagai berikut:

Intangible assets are initially recognized at cost or

the amount attributable to the item when it was first

recognized, where applicable. Estimated useful

lives as follows:

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

37

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

l. Aset Takberwujud (Lanjutan) l. Intangible Assets (Continued)

Jenis Aset takberwujud

Taksiran Masa

Manfaat

(Tahun)

Type of intangible assets

Sertifikat boiler 4 Bioler sertivicate

Program komputer 4 Computer programe

Kelompok Usaha telah memilih model biaya (cost

model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran

aset takberwujudnya.

The Group has chosen the cost model for

measurement intangible assets.

Aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas

diamortisasi secara sistematis selama umur

manfaatnya. Aset takberwujud dengan umur

manfaat tidak terbatas tidak perlu diamortisasi,

namun secara tahunan wajib dilakukan

perbandingan antara nilai tercatat dengan nilai

yang dapat dipulihkan.

Intangible assets with finite useful lives are

amortized systematically over the useful life.

Intangible assets with unlimited useful life are not

necessarily amortized, but must be done on an

annual basis the comparison between the carrying

value and the recoverable amount.

m. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing m. Transaction and Balances in Foreign Currency

Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 10

(Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta

Asing”.

The Group adopted PSAK No. 10 (Revised 2010),

“The Effects of Changes in Foreign Exchange

Rates”.

Standar revisi ini mengatur pengukuran dan

penyajian mata uang suatu entitas di mana

pengukuran mata uang harus menggunakan mata

uang fungsional sementara penyajian mata uang

dapat menggunakan mata uang selain mata uang

fungsional.

This revised standard sets up measurement and

presentation currency of an entity in which the

measurement currency should use a functional

currency as the presentation currency may use a

currency other than the functional currency.

Dalam menentukan mata uang fungsional, entitas

mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:

In determining the functional currency of the entity

to consider the following factors:

a. mata uang yang paling mempengaruhi harga

jual untuk barang dan jasa, atau dari suatu

negara yang kekuatan persaingan dan

perundang-undangannya sebagian besar

menentukan harga jual dari barang dan

jasanya;

b. mata uang yang paling mempengaruhi biaya

tenaga kerja, material dan biaya-biaya lain dari

pengadaan barang atau jasa;

c. mata uang yang mana dana dari aktivitas

pendanaan (antara lain penerbitan instrumen

utang dan ekuitas) dihasilkan;

d. mata uang dalam mana penerimaan dari

aktivitas operasi pada umumnya ditahan.

a. currency that most influences the selling price

for goods and services, or from a country

whose competitive forces and legislation

largely determine the selling price of goods

and services;

b. currency that most influences the cost of labor,

material and other costs of the procurement of

goods or services;

c. the currency in which funds from financing

activities (i.e. issuing debt and equity

instruments) are produced;

d. the currency in which receipts from operating

activities are usually retained.

Kelompok Usaha menggunakan mata uang Rupiah

sebagai mata uang fungsional dan mata uang

pelaporan.

The Group using the Rupiah currency as the

functional currency and the reporting currency.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

38

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

m. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing

(Lanjutan)

m. Transaction and Balances in Foreign Currency

(Continued)

Transaksi dalam mata uang asing dicatat kedalam

Rupiah dengan menggunakan kurs pada saat

terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi

keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata

uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah dengan

menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh

Bank Indonesia pada tanggal terakhir transaksi

perbankan pada periode tersebut. Laba atau rugi

yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada

laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif

lain konsolidasian.

Transactions in foreign currencies are recorded

into Rupiah using the exchange rate at the

transactions incurred. On the date of the statement

of financial position, monetary assets and liabilities

denominated in foreign currencies are adjusted to

Rupiah using the middle rate set by Bank Indonesia

on the last banking day of the period. Gains or

losses are credited or charged to the consolidated

statement of profit or loss and other comprehensive

income.

Kurs yang digunakan adalah kurs tengah yang

diumumkan oleh Bank Indonesia, sebagai berikut:

The exchange rates used are the middle exchange

rate announced by Bank Indonesia, as follows:

2015 2014

1 USD 13.795 12.440

1 SGD 9.751 9.422

1 AUD 10.064 10.218

100 YEN 114,52 10.424

1 EURO 15.070 15.133

1 GBP 20.451 19.370

n. Liabilitas Imbalan Kerja n. Employee Benefit Liabilities

Efektif 1 Januari 2015, Kelompok Usaha

menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2014), “Imbalan

Kerja” secara retrospektif. Selain itu, Kelompok

Usaha juga mengadopsi ISAK No. 15, "PSAK 24:

Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan

Minimum dan Interaksinya".

Effective January 1, 2015, the Group adopted

PSAK No. 24 (Revised 2014), “Employee Benefits”

retrospectively. Besides, the Group also adopted

ISAK No. 15, “PSAK 24: The Limit on a Defined

Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and

their Interactions”.

PSAK revisi ini, memperkenalkan persyaratan

untuk sepenuhnya mengakui perubahan dalam

kewajiban (aset) imbalan pasti termasuk pengakuan

segera dari biaya imbalan pasti termasuk biaya jasa

lalu yang belum menjadi hak (vested), dan

memerlukan pemilahan dari biaya imbalan pasti

keseluruhan menjadi komponen-komponen dan

membutuhkan pengakuan pengukuran kembali OCI

(menghilangkan pendekatan “koridor”),

meningkatkan pengungkapan tentang program

imbalan pasti, modifikasi akuntansi untuk

pesangon, termasuk membedakan antara imbalan

yang diberikan dalam pemberian jasa dan imbalan

yang diberikan dalam pemutusan hubungan kerja,

dan mengubah pengakuan dan pengukuran imbalan

pesangon.

This revised PSAK, introducing a requirement to

fully recognize changes in the net defined benefit

liability (asset) including immediate recognition of

defined benefit costs including unvested past

service cost, and require disaggregation of the

overall defined benefit cost into components and

requiring the recognition of remeasurements in

OCI (eliminating the “corridor” approach),

enhancing disclosures about defined benefit plans,

modifications to the accounting for termination

benefits, including distinguishing between benefits

provided in exchange for service and benefits

provided in exchange for the termination of

employment, and changing the recognition and

measurement of termination benefits.

Kelompok Usaha mengadopsi program imbalan

pasti yang tidak didanai dan mencatat imbalan kerja

untuk memenuhi imbalan di bawah Undang-

Undang Nomor 13 Tahun 2003.

The Group adopts an unfunded defined benefit plan

and records employee benefits to cover adequately

the benefits under the Law No. 13 year 2003.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

39

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

n. Liabilitas Imbalan Kerja (Lanjutan) n. Employee Benefit Liabilities (Continued)

Pengakuan Recognition

Beban imbalan kerja untuk pekerja harus diakui

pada periode dimana imbalan diperoleh oleh

pekerja, daripada ketika dibayar atau terutang.

The cost of providing employee benefits should be

recognized in the period in which the benefit is

earned by the employee, rather than when it is paid

or payable.

Komponen biaya imbalan pasti diakui sebagai

berikut:

The components of defined benefit cost are

recognized as follows:

1. Biaya jasa diatribusikan ke periode sekarang

dan masa lalu diakui dalam laporan laba rugi;

2. Bunga neto pada liabilitas atau aset imbalan

pasti ditentukan dengan menggunakan tingkat

diskonto pada awal periode diakui dalam

laporan laba rugi;

3. Pengukuran kembali dari liabilitas atau aset

imbalan pasti terdiri dari:

- Keuntungan dan kerugian aktuarial;

- Imbal balik aset program;-

- Setiap perubahan dalam dampak batas atas

aset, tidak termasuk jumlah yang dimasukkan

dalam bunga neto atas liabilitas (aset)

imbalan pasti neto.

1. Service cost attributable to the current and

past periods is recognized in profit or loss;

2. Net interest on the net defined benefit liability

or asset, determined using the discount rate at

the beginning of the period is recognized in

profit or loss;

3. Remeasurements of the net defined benefit

liability or asset, comprising:

- actuarial gains and losses;

- return on plan assets;

- Any changes in the effect of the asset

ceiling, excluding amounts included in

net interest on the net defined benefit

liability (asset).

diakui di OCI (tidak direklasifikasi ke laba rugi

pada periode berikutnya).

is recognized in OCI (not reclassified to profit or

loss in a subsequent period).

Pengukuran Measurement

Pengukuran kewajiban (aset) imbalan pasti bersih

mensyaratkan penerapan metode penilaian aktuaria,

atribusi imbalan untuk periode jasa, dan

penggunaan asumsi aktuaria. Nilai wajar aset

program dikurangi dari nilai kini kewajiban

imbalan pasti dalam menentukan defisit bersih atau

surplus.

The measurement of a net defined benefit liability

or assets requires the application of an actuarial

valuation method, the attribution of benefits to

periods of service, and the use of actuarial

assumptions. The fair value of any plan assets is

deducted from the present value of the defined

benefit obligation in determining the net deficit or

surplus.

Nilai kini kewajiban imbalan pasti Entitas dan biaya

jasa terkait ditentukan dengan menggunakan

metode “Projected Unit Credit”, yang menganggap

setiap periode jasa akan menghasilkan satu unit

tambahan dari imbalan dan mengukur setiap unit

secara terpisah untuk menghasilkan kewajiban

akhir. Hal ini mensyaratkan entitas untuk

mengatribusikan imbalan pada periode kini (untuk

menentukan biaya jasa kini) dan periode kini dan

periode lalu (untuk menentukan nilai kini

kewajiban imbalan pasti). Imbalan tersebut

diatribusikan sepanjang periode jasa menggunakan

formula imbalan yang dimiliki program, kecuali

jasa pekerja di tahun tahun akhir akan meningkat

secara material dibandingkan tahun-tahun

sebelumnya, dalam hal ini menggunakan dasar

metode garis lurus.

The present value of an entity's defined benefit

obligations and related service costs is determined

using the “Projected Unit Credit” method, which

sees each period of service as giving rise to an

additional unit of benefit entitlement and measures

each unit separately in building up the final

obligation. This requires an entity to attribute

benefit to the current period (to determine current

service cost) and the current and prior periods (to

determine the present value of defined benefit

obligations). Benefit is attributed to periods of

service using the plan's benefit formula, unless an

employee's service in later years will lead to a

materially higher of benefit than in earlier years, in

which case a straight-line basis is used.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

40

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

n. Liabilitas Imbalan Kerja (Lanjutan) n. Employee Benefit Liabilities (Continued)

Pengukuran - Lanjutan Measurement (Continued)

Biaya jasa lalu diakui sebagai beban pada awal

tanggal ketika perubahan program atau kurtailmen

terjadi dan tanggal ketika entitas mengakui setiap

pesangon, atau biaya terkait restrukturisasi dalam

PSAK No. 57, "Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan

Aset Kontinjensi".

Past service cost is the change in a defined benefit

obligation for employee service in prior periods,

arising as a result of changes to plan arrangements

in the current period (i.e. plan amendments

introducing or changing benefits payable, or

curtailments which significantly reduce the number

of covered employees). Past service cost is

recognized as an expense at the earlier of the date

when a plan amendment or curtailment occurs and

the date when an entity recognizes any termination

benefits, or related restructuring costs under PSAK

No. 57,” Provisions, Contingent Liabilities and

Contingent Assets”.

Keuntungan atau kerugian atas penyelesaian

program imbalan pasti diakui pada saat

penyelesaian terjadi.

Gains or losses on the settlement of a defined

benefit plan are recognized when the settlement

occurs.

Sebelum biaya jasa lalu ditentukan, atau

keuntungan atau kerugian pada penyelesaian

diakui, kewajiban imbalan pasti atau aset

disyaratkan untuk diukur kembali, namun entitas

tidak disyaratkan untuk membedakan antara biaya

jasa lalu yang dihasilkan dari kurtailmen dan

keuntungan dan kerugian pada penyelesaian di

mana transaksi ini terjadi bersama-sama.

Before past service costs are determined, or a gain

or loss on settlement is recognized, the net defined

benefit liability or asset is required to be

remeasured, however an entity is not required to

distinguish between past service costs resulting

from curtailments and gains and losses on

settlement where these transactions occur together.

o. Pengakuan Pendapatan dan Beban o. Revenue and Expense Recognition

Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 23

(Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK ini

mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan

pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan

mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan

yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu,

serta memberikan panduan praktis dalam penerapan

kriteria mengenai pengakuan pendapatan.

The Group adopted PSAK No. 23 (Revised 2010),

“Revenue”. This revised PSAK identifies revenue

recognition criteria to be fulfilled, so that revenue

can be recognized, and the accounting treatment of

revenue arising from certain transactions and

events, as well as practical guidance on the

application of the criteria on revenue recognition.

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat

ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan

jumlahnya dapat diukur secara andal. Pendapatan

diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima atau

piutang, setelah dikurangi retur dan potongan,

diskon dagang dan rabat volume dan pajak

pertambahan nilai (PPN).

Revenue is recognized when it is probable the

economic benefits to be obtained by the Business

Group and the amount can be measured reliably.

Revenue is measured at the fair value of the

consideration received or receivable, net of returns

and allowances, trade discounts and volume

rebates and value added tax (VAT).

Kriteria pengakuan pendapatan juga harus dipenuhi

yaitu pada saat barang telah dikirim kepada

pelanggan atau jasa telah diserahkan.

Criteria revenue recognition must also be met,

namely when the goods have been delivered to the

customer or the service has been delivered.

Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). Expenses are recognized when incurred (accrual

basis).

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

41

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

p. Pajak Penghasilan p. Income Taxes

Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 46

(Revisi 2013), Pajak Penghasilan”, yang

menggantikan PSAK No. 46 (Revisi 2010). Selain

itu, Kelompok Usaha juga menerapkan ISAK No.

20, “Pajak Penghasilan: Perubahan Dalam Status

Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”.

The Group adopted PSAK No. 46 (Revised 2013),

“Income Taxes”, which replaces PSAK No. 46

(Revised 2010), “Income Taxes”. Besides, the

Group also adopted ISAK No. 20, “Income Taxes:

Changes in the Tax Status of an Enterprise or its

Shareholders”,

Pengakuan Recognition

Jumlah pajak kini untuk periode kini dan periode

sebelumnya, yang belum dibayar, diakui sebagai

liabilitas. Apabila jumlah pajak yang telah dibayar

untuk periode kini dan periode-periode sebelumnya

melebihi jumlah pajak yang terhutang untuk

periode-periode tersebut, maka selisihnya diakui

sebagai aset.

Current tax for current and prior periods, to the

extent unpaid, is recognized as a liability. If the

amount already paid in respect of current and prior

periods exceeds the amount due for those periods,

the excess is recognized as an asset.

Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua

perbedaan temporer kena pajak kecuali jika timbul

perbedaan temporer kena pajak yang berasal dari:

Deferred tax liability is recognized for all taxable

temporary differences unless the deferred tax

liability arises from :

a. pengakuan awal goodwill ; atau

b. pada saat pengakuan awal aset atau liabilitas

dari suatu transaksi yang

i. bukan transaksi kombinasi bisnis; dan

ii. pada saat transaksi, tidak mempengaruhi

laba akuntansi dan laba kena pajak (rugi

pajak).

c. perbedaan temporer kena pajak terkait dengan

investasi pada entitas anak, cabang dan entitas

asosiasi, dan bagian partisipasi dalam ventura

bersama, maka liabilitas pajak tangguhan

harus diakui.

a. initial recognition of goodwill;

b. the initial recognition of an asset/liability

i. other than in a business combination

which,

ii. at the time of the transaction, does not

affect either the accounting or the taxable

profit.

c. temporary differences associated with

investments in subsidiaries, branches, and

associates, and interests in joint arrangements,

but only to the extent that the entity is able to

control the timing of the reversal of the

differences and it is probable that the reversal

will not occur in the foreseeable future.

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh

perbedaan temporer dapat dikurangkan, kerugian

fiskal dan kredit pajak yang belum dimanfaatkan

sepanjang besar kemungkinan akan ada laba kena

pajak akan tersedia dalam jumlah yang cukup

memadai sehingga perbedaan temporer dapat

dikurangkan tersebut dapat dimanfaatkan kecuali

jika timbul perbedaan temporer dapat dikurangkan

yang berasal dari:

Deferred tax asset is recognized for deductible

temporary differences, unused tax losses and

unused tax credits to the extent that it is probable

that taxable profit will be available against which

the deductible temporary differences can be utilized

unless the deferred tax asset arises from:

a. pengakuan awal aset atau pengakuan awal

liabilitas dalam transaksi yang:

i. bukan dari transaksi kombinasi bisnis; dan

ii. pada saat transaksi, tidak mempengaruhi

baik laba akuntansi maupun laba kena

pajak (rugi pajak).

a. the initial recognition of an asset or liability

i. other than in a business combination,

ii. at the time of the transaction, does not

affect accounting profit or taxable profit.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

42

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

p. Pajak Penghasilan (Lanjutan) p. Income Taxes (Continued)

Pengakuan (Lanjutan) Recognition (Continued)

b. perbedaan temporer dapat dikurangkan yang

ditimbulkan dari entitas anak, cabang dan

entitas asosiasi, serta bagian partisipasi dalam

ventura bersama sepanjang dan hanya

sepanjang kemungkinan besar terjadi

perbedaan temporer akan terpulihkan pada

masa depan yang dapat diperkirakan; dan laba

kena pajak akan tersedia dalam jumlah yang

memadai sehingga perbedaan temporer dapat

dimanfaatkan.

b. deductible temporary differences arising from

investments in subsidiaries, branches and

associates, and interests in joint arrangements,

are only recognized to the extent that it is

probable that the temporary difference will

reverse in the foreseeable future and that

taxable profit will be available against which

the temporary difference will be utilized.

Pengukuran Measurement

Liabilitas (aset) pajak kini untuk periode kini dan

periode sebelumnya diukur sebesar jumlah yang

diharapkan untuk dibayar (direstitusi) kepada

otoritas perpajakan, yang diohitung menggunakan

tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku

atau yang telah secara substantif berlaku pada

periode pelaporan.

Current tax liabilities (assets) for the current and

prior periods is measured at the amount expected

to be paid to (recovered from) the taxation

authorities, using the tax rates (and tax laws) that

have been enacted or substantively enacted for the

reporting period.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan harus diukur

dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan

akan berlaku pada saat aset dipulihkan atau

liabilitas diselesaikan, yaitu dengan tarif pajak (dan

peraturan pajak) ya ng telah berlaku atau secara

substantif berlaku pada periode pelaporan.

Deferred tax assets and liabilities shall be

measured at the tax rates that are expected to apply

to the period when the asset is realized or the

liability is settled, based on tax rates (and tax laws)

that have been enacted or substantively enacted for

the reporting period.

Aset dan Liabilitas pajak tangguhan tidak boleh

didiskontokan.

Deferred tax assets and liabilities cannot be

discounted

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan harus ditinjau

kembali pada akhir periode pelaporan. Entitas

mengurangi jumlah tercatat aset pajak tangguhan

apabila besar kemungkinan laba kena pajak tidak

lagi tersedia dalam jumlah yang cukup memadai

untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh

aset pajak tangguhan tersebut. Pengurangan jumlah

tercatat aset pajak tangguhan dilakukan pembalikan

apabila kemungkinan besar laba kena pajak yang

tersedia jumlahnya cukup memadai.

The carrying amount of a deferred tax asset shall

be reviewed at the end of each reporting period. An

entity shall reduce the carrying amount of a

deferred tax asset to the extent that it is no longer

probable that sufficient taxable profit will be

available to allow the benefit of part or all of that

deferred tax asset to be utilized. Any such reduction

shall be reversed to the extent that it becomes

probable that sufficient taxable profit will be

available.

Alokasi Allocation

Untuk transaksi atau peristiwa lainnya yang diakui

dalam laba rugi, setiap pengaruh pajak terkait juga

diakui dalam laba rugi. Untuk transaksi atau

peristiwa lainnya yang diakui diluar laba rugi (baik

dalam OCI maupun langsung dalam ekuitas), setiap

pengaruh pajak terkait juga diakui diluar laba rugi

(baik dalam OCI maupun langsung dalam ekuitas,

masing-masing). Demikian juga, pengakuan aset

dan liabilitas pajak tangguhan dalam kombinasi

bisnis mempengaruhi jumlah goodwill yang timbul

dari kombinasi bisnis tersebut atau keuntungan dari

pembelian dengan diskon.

For transactions and other events recognized in

profit or loss, any related tax effects are also

recognized in profit or loss. For transactions and

other events recognized outside profit or loss

(either in OCI or directly in equity), any related tax

effects are also recognized outside profit or loss

(either in OCI or directly in equity, respectively).

Similarly, the recognition of deferred tax assets and

liabilities in a business combination affects the

amount of goodwill arising in that business

combination or the amount of the bargain purchase

gain recognized.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

43

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

p. Pajak Penghasilan (Lanjutan) p. Income Taxes (Continued)

Pengukuran (Lanjutan) Measurement (Continued)

Saling Hapus Offset

Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak

tangguhan saling hapus jika, dan hanya jika,

memiliki hak secara hukum untuk saling hapus aset

pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, atau aset

pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan

terkait entitas kena pajak yang sama, atau

Kelompok Usaha berniat untuk menyelesaikan aset

dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.

Deferred tax assets and deferred tax liabilities are

offset if, and only if, legally enforceable right exists

to offset current tax assets against current tax

liabilities, or deferred tax assets and deferred tax

liabilities relate to the same taxable entity, or the

group intends to settle its current tax assets and

liabilities on a net basis.

q. Laba Bersih per Saham Dasar q. Earnings per Share

Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 56

(Revisi 2011), “Laba per Saham”. PSAK ini

menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba

per saham, sehingga meningkatkan daya banding

kinerja antar entitas berbeda pada periode

pelaporan sama dan antar periode pelaporan

berbeda untuk entitas yang sama.

Tthe Group adopted PSAK No. 56 (Revised 2011),

“Earnings per Share”. This PSAK establishes the

principle of the determination and presentation of

earnings per share, thus increasing the

comparability of performance between different

entities in the same reporting period and between

different reporting periods for the same entity.

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi

laba yang dapat diatribusikan kepada Entitas Induk

dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang

ditempatkan dan disetor penuh selama periode

berjalan setelah dikurangi dengan saham yang

diperoleh kembali.

Earnings per share is calculated by dividing the

profit attributable to owners of the Company

(Parent Entity) by the weighted average number of

shares outstanding during the period net of

repurchased shares.

Saham biasa dapat diterbitkan atau jumlah saham

biasa dapat berkurang, tanpa disertai perubahan

pada arus kas atau aset lain atau pada liabilitas.

Perubahan tersebut dapat berbentuk dividen saham,

saham bonus, pemecahan saham atau

penggabungan saham. Untuk perhitungan laba per

saham, perubahan tersebut dianggap seolah-olah

sudah terjadi pada awal tahun laporan keuangan

konsolidasian yang disajikan.

Common shares may be issued or the number of

shares of common stock may be reduced, without

accompanying changes in cash flows or other

assets or liabilities. These changes may take the

form of stock dividends, bonus shares, stock splits

or stock merger. For the calculation of earnings per

share, the change is considered as if it had occurred

at the beginning of the consolidated financial

statements presented.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

44

4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI

YANG PENTING

4. ESTIMATES AND JUDGMENTS OF

SIGNIFICANT ACCOUNTING

Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi Judgments, Estimates and Assumptions

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian

mengharuskan manajemen Kelompok Usaha untuk

membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang

mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan,

beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas

liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan.

Ketidakpastian mengenai pertimbangan, estimasi dan

asumsi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian

material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas

dalam periode pelaporan berikutnya.

The preparation of consolidated financial statements

requires management of the Group to make judgments,

estimates and assumptions that affect the reported

amounts of revenues, expenses, assets and liabilities and

disclosure of contingent liabilities, at the end of the

reporting period. Uncertainty about the judgment,

estimates and assumptions could result in material

adjustments to the carrying value of assets and liabilities

in future period.

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi

ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang

memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang

material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk

periode berikutnya diungkapkan dibawah ini.

The key assumptions of the future and the other key

source of uncertainty in estimation at the reporting date

that have a significant risk of material adjustment to the

carrying amounts of assets and liabilities for the future

period described below.

Kelompok Usaha mendasarkan estimasi dan asumsi

pada parameter yang tersedia pada saat laporan

keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai

perkembangan masa depan mungkin berubah akibat

perubahan pasar atau situasi diluar kendali Kelompok

Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi

terkait pada saat terjadinya.

The Group bases its estimates and assumptions on the

parameters available at the time the financial statements

are prepared. Assumptions and situation concerning the

future development may change due to market changes

or circumstances beyond the control of the Group. The

changes are reflected in the related assumptions as

incurred.

Pertimbangan, estimasi dan asumsi berikut ini dibuat

oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan

akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh

paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan

keuangan konsolidasian:

The following judgments, estimates and assumptions

made by management in implementing accounting

policies of the Group have the most significant effect on

the amount recognized in the consolidated financial

statements:

Menentukan Klasifikasi Aset dan Liabilitas

Keuangan

Determining Classification of Financial Assets and

Financial Liabilities

Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan

liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas

keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang

ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014) dipenuhi.

Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan

diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok

Usaha seperti diungkapkan pada catatan 3f dan catatan

32.

The Group determines classification of certain assets

and liabilities as financial assets and financial liabilities

by considering the definitions set forth in PSAK No. 55

(Revised 2014) are met. Accordingly, financial assets

and financial liabilities are recognized in accordance

with the Group’s accounting policies as disclosed in the

note 3f and note 32.

Menentukan Nilai Wajar dan Perhitungan

Amortisasi Biaya Perolehan dari Instrumen

Keuangan

Determining Fair Value and Calculation of Cost

Amortization of Financial Instruments

Kelompok Usaha mencatat aset dan liabilitas keuangan

tertentu pada nilai wajar dan pada biaya perolehan yang

diamortisasi, yang mengharuskan penggunaan estimasi

akuntansi. Sementara komponen signifikan atas

pengukuran nilai wajar dan asumsi yang digunakan

dalam perhitungan amortisasi biaya perolehan

ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat

diverifikasi, jumlah nilai wajar atau amortisasi dapat

berbeda bila Kelompok Usaha menggunakan

metodologi penilaian atau asumsi yang berbeda.

Perubahan tersebut dapat mempengaruhi secara

langsung laba atau rugi Kelompok Usaha. Penjelasan

lebih rinci diungkapkan dalam catatan 32.

The Group records certain assets and financial

liabilities at fair value and at amortized cost, which

requires the use of accounting estimates. While

significant components of fair value measurement and

assumptions used in the calculation of cost amortization

is determined using verifiable objective evidence, the

amount of the fair value or amortized cost may differ if

the Group uses different valuation methodologies or

assumptions. These changes directly affect the group’s

profit or loss. More detailed information is disclosed in

note 32.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

45

4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI

YANG PENTING (Lanjutan)

4. ESTIMATES AND JUDGMENTS OF

SIGNIFICANT ACCOUNTING (Continued)

Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi (Lanjutan) Judgments, Estimates and Assumptions (Continued)

Menentukan Jumlah Terpulihkan dari Aset

Keuangan

Determining Recoverable Amount of Financial Assets

Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu yang

diketahui bahwa pelanggan tertentu tidak dapat

memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut,

Kelompok Usaha menggunakan pertimbangan

berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk

namun tidak terbatas pada, jangka waktu dan hubungan

dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan

berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga yang

tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk

mencatat penyisihan spesifik atas pelanggan terhadap

jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang

diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha.

Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan

disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima

mempengaruhi jumlah penyisihan atas penurunan nilai

piutang. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam

catatan 32.

The Group evaluates specific accounts where it has

information that a particular customer cannot meet its

financial liabilities. In this case, the Group uses

judgment based on available facts and circumstances,

including but not limited to, terms and relationships with

customers and the credit status of customers based on

available credit records from third parties and known

market factors, to record specific allowance for the

customer against the amount owed in order to reduce

the amount of the receivables that the Group expects to

collect. Specific allowance is re-evaluated and adjusted

if additional information received affects the amount of

allowance for impairment of receivables. More detailed

information is disclosed in note 32.

Menentukan Jumlah Terpulihkan dari Aset Non-

Keuangan

Determining Recoverable Amount of Non-financial

Assets

Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan

persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang

tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, kondisi

fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi

biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk

penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan

jika tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah

yang diestimasi.

Provision for decline in market value and obsolescence

of inventories is estimated based on available facts and

circumstances, including but not limited to, the physical

condition of inventory on hand, the selling price of the

market, estimated costs of completion and the estimated

costs incurred for the sale. Provision re-evaluated and

adjusted if additional information that affect the

estimated amounts.

Jumlah pemulihan atas aset tetap didasarkan pada

estimasi dan asumsi khususnya mengenai prospek pasar

dan arus kas terkait dengan aset. Estimasi arus kas masa

depan mencakup perkiraan mengenai pendapatan masa

depan. Setiap perubahan dalam asumsi-asumsi ini

mungkin memiliki dampak material terhadap

pengukuran jumlah terpulihkan dan bisa mengakibatkan

penyesuaian penyisihan penurunan nilai yang sudah

dibukukan.

The recovery amounts of fixed assets and investment

properties are based on estimates and assumptions

especially about market prospects and cash flows

associated with the asset. Estimates of future cash flows

include estimates of future revenues. Any changes in

these assumptions may have a material impact on the

measurement of recoverable amount and could result in

adjustments to the allowance for impairment already

booked.

Menentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Determining Recoverable Amount of Financial

Assets

Kelompok Usaha mengevaluasi akun-akun tertentu jika

terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan

tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam

hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan,

berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk

namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan

dengan pelanggan dan status kredit dan keadaan yang

telah diketahui, untuk mencatat cadangan spesifik atas

jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah

piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok

Usaha. Cadangan spesifik ini dievaluasi kembali dan

disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima

mempengaruhi jumlah cadangan kerugian penurunan

nilai atas piutang usaha.

The group evaluates specific accounts where it has

information that a particular customer cannot meet its

financial liabilities. In this case, the Group uses

judgment based on available facts and circumstances,

including but not limited to, terms and relationships with

customers and the credit status of customers based on

available credit records from third parties and known

market factors, to record specific allowance for the

customer against the amount owed in order to reduce

the amount of the receivables that the Group expects to

collect. Specific allowance is re-evaluated and adjusted

if additional information received affects the amount of

allowance for impairment of receivables.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

46

4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI

YANG PENTING (Lanjutan)

4. ESTIMATES AND JUDGMENTS OF

SIGNIFICANT ACCOUNTING (Continued)

Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi (Lanjutan) Judgments, Estimates and Assumptions (Continued)

Bedasarkan keyakinan jangka waktu tidak tertagih lebih

dari piutang tersebut tidak tertagih.

Based on believed long term not collected more than

receivable not collected.

Menentukan Metode Penyusutan dan Estimasi Masa

Manfaat Aset Tetap

Determining Depreciation Method and Estimated

Useful Lives of Fixed Assets

Kelompok Usaha mengestimasi masa manfaat ekonomis

aset tetap berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkan

dan didukung dengan rencana dan strategi usaha dan

perilaku pasar. Estimasi dari masa manfaat aset tetap

adalah berdasarkan penelaahan Kelompok Usaha

terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan

pengalaman untuk aset yang setara. Estimasi masa

manfaat ditelaah minimal setiap akhir tahun pelaporan

dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi

sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan

fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum

atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset serta

perkembangan teknologi. Namun demikian, adalah

mungkin, hasil di masa depan dari operasi dapat

dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan

dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor-

faktor yang disebutkan di atas, dan karenanya biaya

penyusutan masa depan mungkin direvisi.

The Group estimates the useful lives of fixed assets

based on the expected utilization of assets and supported

by plans and business strategy and market behavior.

Estimation of useful lives of fixed assets are provided

based on the Group’s evaluation on industry practice,

internal technical evaluation and experience for assets

equivalent. The estimated useful lives are reviewed at

least at each year end reporting and updated if

expectations differ from previous estimates due to

physical wear and tear, technical or commercial

obsolescence and legal or other restrictions on the use

of assets as well as technological developments.

However, it is possible, future results of operations

could be materially affected by changes in the estimates

due to changes in the factors mentioned above, and

therefore the future depreciation charges may be

revised.

Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan

menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran

masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi

masa manfaat ekonomis aset tetap dan antara 4 sampai

dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum

diharapkan dalam industri dimana Kelompok Usaha

menjalankan bisnisnya. Penjelasan lebih rinci

diungkapkan dalam catatan 11.

The cost of fixed assets are depreciated using the

straight-line method over the estimated economic useful

lives. Management estimates the useful lives of property

and equipment and investment property between 4 to 20

years. This is the age that is generally expected in the

industry in which the Group does business. More

detailed information disclosed in the note 11.

Menentukan Pajak Penghasilan Determining Income Taxes

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan

provisi atas pajak penghasilan badan.Terdapat transaksi

dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya

adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal.

Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak

penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan

terdapat tambahan pajak penghasilan badan.

Significant judgments made in determining the provision

for income tax. There are certain transactions and

computations for which the ultimate tax determination is

uncertain during the ordinary course of business

activities. The Group recognizes a liability for corporate

income tax based on estimates of whether there will be

an additional income tax.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

47

4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI

YANG PENTING (Lanjutan)

4. ESTIMATES AND JUDGMENTS OF

SIGNIFICANT ACCOUNTING (Continued)

Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi (Lanjutan) Judgments, Estimates and Assumptions (Continued)

Menentukan Pajak Penghasilan (Lanjutan) Determining Income Taxes (Continued)

Dalam situasi tertentu, Kelompok Usaha tidak dapat

menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka

pada saat ini atau masa depan karena proses

pemeriksaan, atau negosiasi dengan otoritas perpajakan.

Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari

peraturan perpajakan yang kompleks serta jumlah dan

waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan.

Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait

dengan liabilitas pajak yang tidak pasti Kelompok Usaha

menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka

gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang

harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57 (Revisi 2009),

“Provisi, Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi”.

Kelompok Usaha membuat analisis untuk semua posisi

pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk

menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak

yang belum diakui harus diakui.

In certain situations, the Group cannot determine the

exact amount of their current or future tax liability due

to on going investigation, or the negotiations with tax

authorities. Uncertainties arise concerning the

interpretation of complex tax regulations and the

amount and timing of the taxable income in the future.

In determining the amount to be recognized related to

uncertain tax liabilities, the Group applies the similar

consideration that they will use in determining the

amount of provision that must be recognized in

accordance with PSAK No. 57 (Revised 2009),

"Provisions, Contingent Liabilities and Contingent

Assets". The Group makes the analysis to all tax

positions related to income taxes to determine if tax

liability for unrecognized tax benefits should be

recognized.

Kelompok Usaha menelaah aset pajak tangguhan pada

setiap tanggal pelaporan dan mengurangi nilai tercatat

sepanjang tidak ada kemungkinan bahwa laba kena

pajak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau

seluruh aset pajak tangguhan. Kelompok Usaha juga

menelaah waktu yang diharapkan dan tarif pajak atas

pemulihan perbedaan temporer dan menyesuaikan

pengaruh atas pajak tangguhan yang sesuai. Penjelasan

lebih rinci diungkapkan dalam catatan 10.

The Group reviews the deferred tax assets at each

reporting date and reduces the carrying amount to the

extent that it is no longer probable that sufficient taxable

income will be available to allow for part or all of the

deferred tax assets to be utilized. The Group also

reviews the expected timing and tax rates on the reversal

of temporary differences and adjusts the impact of

deferred tax accordingly. More detailed information is

disclosed in note 10.

Estimasi Beban Pensiun dan Imbalan Kerja Estimated Pension Costs and Employee Benefits

Penentuan liabilitas atas pensiun dan kewajiban imbalan

kerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan

asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam

menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut

termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan

gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan

tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat

kematian dan tingkat pengembalian aset program yang

diharapkan.

The determination of liability for pension and employee

benefits obligation and net employee benefits expense is

subject to the selection of certain assumptions used by

independent actuaries in calculating such amounts.

Those assumptions include, among others, the discount

rate, annual salary increase, the annual rate of

resignation of employees, level of disability, retirement

age and mortality and the expected rate of return of plan

assets.

Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa

asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan

signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan

dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat

mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas

pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto.

Penjelasan lebih rinci diungkapan dalam

catatan 18.

While the Group believes that the assumptions are

reasonable and appropriate, significant differences in

actual results or significant changes in assumptions

defined by the Group can materially affect the estimated

liability for employee benefits and pensions and net

employee benefits expense. More detailed information

disclosed in the note 18.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

48

4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI

YANG PENTING (Lanjutan)

4. ESTIMATES AND JUDGMENTS OF

SIGNIFICANT ACCOUNTING (Continued)

Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi (Lanjutan) Judgments, Estimates and Assumptions (Continued)

Mengevaluasi Provisi dan Kontijensi Evaluating Provisions and Contingencies

Kelompok Usaha terlibat dalam berbagai proses hukum

dan pajak. Manajemen melakukan penilaian untuk

membedakan antara provisi dan kontijensi terutama

melalui konsultasi dengan penasehat hukum Kelompok

Usaha yang menangani proses hukum dan pajak

tersebut. Kelompok Usaha mempersiapkan provisi yang

sesuai untuk proses hukum saat ini atau kewajiban

konstruktif, jika ada, sesuai dengan kebijakan

provisinya. Dalam pengakuan dan pengukuran provisi,

manajemen mengambil risiko dan ketidakpastian.

The Group is involved in various legal and tax

proceedings. The Management makes assessment to

distinguish between provisions and contingencies

primarily through consultation with legal counsel

handling those proceedings. The Group sets up an

appropriate provision for current legal proceedings or

constructive obligation, if any, in accordance with the

provision policy. In recognition and measurement of

provisions, the management took a risk and

uncertainties.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Kelompok

Usaha tidak yakin bahwa proses-proses tersebut akan

berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan

konsolidasian.

As at December 31, 2015 and 2014, the Group does not

believe that these processes will significantly influence

the consolidated financial statements.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

49

5. KAS DAN BANK 5. CASH AND BANKS

31-Mar-16 31-Dec-15

Kas: Cash :

Kas Jakarta 1.209.893.909 2.103.452.972 Cash Jakarta

Kas Surabaya 268.111.486 214.705.557 Cash Surabaya

Kas Balikpapan 218.456.305 244.995.709 Cash Balikpapan

Kas Karawang 99.407.934 27.323.234 Cash Karawang

Kas Solo 13.921.002

3.921.002 Cash Solo

Bank : Banks :

Rupiah Rupiah

Pihak ketiga Third parties

PT Bank HSBC 2.652.033.648

2.017.571.562 PT Bank HSBC

PT Bank Central Asia, Tbk 650.830.543 327.751.460 PT Bank Central Asia, Tbk

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

210.952.997 588.206.369 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Internasional PT Bank Internasional

Indonesia, Tbk 57.233.218 57.313.803 Indonesia, Tbk

PT Bank ANZ Indonesia 22.552.243 22.814.243 PT Bank ANZ Indonesia

PT Bank Panin 9.689.630 PT Bank Panin

PT Bank Tabungan PT Bank Tabungan

Negara (Persero) Tbk 8.440.467 8.440.467 Negara (Persero) Tbk

PT Bank DBS Indonesia 6.011.957 2.114.409.996 PT Bank DBS Indonesia

PT Bank Rakyat PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero), Tbk 4.196.397 4.196.397 Indonesia (Persero), Tbk

PT Bank Commonwealth, Tbk 4.108.000 4.166.000 PT Bank Commonwealth, Tbk

Euro Euro

Pihak ketiga Pihak ketiga

PT Bank Central Asia, Tbk 8.413.901

8.586.854 PT Bank Central Asia, Tbk

Dolar Amerika Serikat US Dollar

Pihak ketiga Third parties

PT Bank Mandiri (Persero),

Tbk 652.362.675

639.905.216

PT Bank Mandiri (Persero),

Tbk

PT Bank Central Asia, Tbk 486.273.160 4.000.007.167 PT Bank Central Asia, Tbk

PT Bank DBS Indonesia 466.679.419 160.574.766 PT Bank DBS Indonesia

PT Bank HSBC 455.266.122

26.071.033 PT Bank HSBC

PT Bank Internasional PT Bank Internasional

Indonesia, Tbk 72.511.055 72.647.505 Indonesia, Tbk

PT Bank Tabungan PT Bank Tabungan

Negara (Persero) Tbk 52.060.537 52.060.537 Negara (Persero) Tbk

PT Bank ANZ Indonesia 21.415.189

21.632.077 PT Bank ANZ Indonesia

Jumlah 7.650.821.794 12.720.753.926 Total

Rekening di bank memiliki tingkat bunga mengambang

sesuai dengan penawaran pada masing-masing bank.

Accounts in bank have float interest rate based on

demand of each banks.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

50

6. DEPOSITO YANG DIBATASI

PENGGUNAANNYA

6. RESTRICTED DEPOSITS

31-Mar-16 31-Dec-15

Aset lancar Current assets

Rupiah Rupiah

Pihak ketiga Third parties

PT Bank DBS Indonesia

-

- PT Bank DBS Indonesia

PT Bank BTN

50.220.000

50.220.000

Dollar Amerika Serikat US Dollar

Pihak ketiga Third parties

PT Bank BTN

117.781.710

- PT Bank BTN

PT Bank DBS Indonesia

74.493.000

192.274.710 PT Bank DBS Indonesia

Sub Jumlah

242.494.710

242.494.710 Sub Total

Aset tidak lancar Non current assets

Rupiah Rupiah

Pihak ketiga Third parties

PT Bank DBS Indonesia

1.100.000.000

1.100.000.000 PT Bank DBS Indonesia

Sub Jumlah 1.100.000.000

1.100.000.000 Sub Total

Jumlah 1.342.494.710 1.342.494.710 Total

Deposito dijadikan jaminan atas utang bank (Catatan 14) Deposits are used as collateral for bank loan (Note 14)

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

51

7. PIUTANG USAHA 7. TRADE

RECEIVABLE

Analisis piutang usaha berdasarkan umur (hari) adalah

sebagai berikut: Analysis of trade receivables by age (days) is as follows:

Saldo piutang usaha berdasarkan mata uang adalah

sebagai berikut: The balances of trade receivables based on currency, as

follows:

7. PIUTANG USAHA (Lanjutan) 7. TRADE RECEIVABLE (Continued)

Perubahan saldo cadangan kerugian penurunan nilai

(entitas anak) adalah sebagai berikut: Movements in the allowance for impairment of trade

receivables (subsidiary entity), as follows:

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap adanya cadangan

kerugian penurunan nilai pada akhir periode/tahun,

manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan atas

cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha di atas

cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak

tertagihnya piutang usaha.

Based on the review of allowance for impairmant loss at

the end period/year, Management believes that the

allowance for impairment losses are adequate to cover

possible losses from uncollectible account.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

52

Pada tahun 2015 Kelompok Usaha tidak mencadangkan

penyisihan atas piutang tak tertagih.

The year 2015, the Group no provision for allowance

for doubtful accounts.

Piutang usaha dijadikan sebagai jaminan atas utang bank

(Catatan 14).

Trade receivable are used as collateral for bank loans

(Note 14).

8. PERSEDIAAN 8. INVENTORIES

Pada tanggal 31 Desember 2015, seluruh persediaan

telah diasuransikan kepada PT Asuransi Axa Indonesia,

PT Asuransi Bintang, Tbk, PT Asuransi Wahana Tata,

dan PT Asuransi Asoka Mas terhadap risiko kerugian

atas kebakaran dan risiko lainnya dan Manajemen

berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi

tersebut adalah cukup untuk menutupi kerugian yang

mungkin timbul atas persediaan yang dipertanggungkan.

As of December 31, 2015, all inventories are insured

with kepada PT Asuransi Axa Indonesia, PT Asuransi

Bintang, Tbk, PT Asuransi Wahana Tata and

PT Asuransi Asoka Mas against fire, theft and other risk

and Management believes that insurance coverage is

adequate to cover possible losses on the inventories

insured.

Persediaan dijadikan sebagai jaminan atas utang bank

(Catatan 14).

Inventories are used as collateral for bank Loans

(Note 14).

9. PEMBAYARAN DIMUKA 9. ADVANCES PAYMENT

10. PERPAJAKAN 10. TAXATIONS

a. Taksiran Tagihan Pajak Penghasilan a. Estimated Claim Income Tax Refund

b. Utang Pajak b. Taxes Payable

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

53

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

54

11. ASET TETAP 11. PROPERTY & EQUIPMENT

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

55

11. ASET TETAP (Lanjutan) 11. PROPERTY & EQUIPMENT (Continued)

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

56

11. ASET TETAP (Lanjutan) 11. PROPERTY AND EQUIPMENT (Continued)

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat kerugian

penurunan nilai aset tetap sebagaimana dimaksud dalam

PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aset”, pada tanggal 31

Desember 2015 dan 2014.

Management believed that there is impairment loss of

property and equipment as defined in PSAK No.48,

"Impairment of Assets" as of December 31, 2015 and

2014.

Pada tanggal 31 Desember 2015, seluruh aset tetap telah

diasuransikan kepada PT Asuransi Bintang, Tbk, PT

Asuransi Asoka Mas terhadap risiko kerugian atas

kebakaran dan risiko lainnya dan Manajemen

berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi

tersebut adalah cukup untuk menutupi kerugian yang

mungkin timbul atas persediaan yang dipertanggungkan.

As of December 31, 2015, were insured with,

PT Asuransi Bintang, Tbk dan PT Asuransi Asoka Mas

againts fire and other risks and Management believes

that insurance coverage is adequate to cover possible

losses on the inventories insured.

Tanah, bangunan dan mesin dijadikan sebagai jaminan

atas utang bank yaitu Bank BCA dan Bank DBS,

(Catatan 14).

Land, buildings, and machinery are used as collateral

for bank loans, BCA and DBS Bank(note 14).

12. ASET TAKBERWUJUD 12. INTANGIBLE ASSETS

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

57

12. ASET TAKBERWUJUD (Lanjutan) 12. INTANGIBLE ASSETS (Continued)

Akun ini merupakan sertifikasi boiler dari ASME

(American Society of Mechanical Engineers) dan

program komputer.

This account are boiler certification of ASME (American

Society of Mechanical Engineers) and computer

programs.

13. UANG JAMINAN 13. SECURITY DEPOSITS

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

58

14. UTANG BANK 14. BANK LOANS

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

59

14. UTANG BANK (Lanjutan) 14. BANK LOANS (Continued)

PT Bank Central Asia, Tbk PT Bank Central Asia, Tbk

Berdasarkan surat perpanjangan perjanjian kredit No.

065-0816-2007-020 tanggal 16 Oktober 2015, Entitas

memperoleh fasilitas kredit dengan rincian sebagai

berikut:

Based on letter credit No. 065-0816-2007-020 dated

October 16, 2015, Entity obtained of additional of credit

facility plafond as follows:

a) Fasilitas kredit lokal sebesar

Rp 40.000.000.000 dengan suku bunga 11,75% p.a.

Jangka waktu pinjaman ini sampai dengan

19 September 2016.

a) Local credit facility amounting

Rp 40,000,000,000 with 11.75% interest rate p.a.

The loan term is until September 19, 2016.

b) Fasilitas Time Loan Revolving I sebesar

Rp 135.000.000.000 dengan suku bunga atas

pinjaman ini sebesar 11,50% p.a. Jangka waktu

pinjaman ini sampai dengan 19 September 2016.

b) Time Loan Revolving I Facility amounting

Rp 135,000,000,000 with 11.50% interest rates p.a.

The loan term is until September 19, 2015.

c) Fasilitas Time Loan Revolving II sebesar

USD 200.000 dengan suku bunga 6 % p.a.. Jangka

waktu pinjaman ini sampai dengan

19 September 2016.

c) Time Loan Revolving II Facility amounting to

USD 200,000 with 6 % interest rate p.a. The loan

term is until September 19, 2016.

d) Fasilitas kredit Omnimbus I Bank Garansi (B/G)

dan LC (Singht, Usance, UPAS dan SKBDN)

sebesar USD 800.000. Jangka waktu pinjaman

sampai dengan 19 September 2016.

d) Omnimbus I Credit Facility Bank Guarantee (B/G)

and LC (Singht, Usance, UPAS and SKBDN) of

USD 800,000. The loan term is until September 19,

2016.

e) Fasilitas Kredit Investasi II sebesar

Rp 10.000.000.000 dengan suku bunga atas

pinjaman ini sebesar 11,50% p.a.. Jangka waktu

pinjaman ini sampai dengan 13 Juni 2018.

e) Credit Investment Facility II amounting to

Rp 10,000,000,000 with 11.50% interest rate p.a.

The loan term is until June 13, 2018.

f) Fasilitas Kredit Investasi III sebesar

Rp 8.000.000.000 dengan suku bunga atas

pinjaman ini sebesar 11,50% p.a.. Jangka waktu

pinjaman ini sampai dengan 13 Juni 2018.

f) Credit Investment Facility III amounting

to Rp 8,000,000,000 with 11.50% interest rate p.a.

The loan term is until June 13, 2018.

g) Fasilitas Kredit Investasi IV sebesar

Rp 5.010.000.000 dengan suku bunga atas

pinjaman ini sebesar 11,50% p.a. Jangka waktu

pinjaman ini sampai dengan 13 Juni 2018.

g) Credit Investment Facility IV amounting to

Rp 5,010,000,000 with 11.50% interest rate p.a.

The loan term is until June 13, 2018.

h) Fasilitas kredit Omnimbus Bank Garansi (B/G) dan

LC (Singht, Usance, UPAS dan SKBDN) sebesar

USD 3.500.000, dengan sublimit fasilitas Trust

Receipt sebesar Rp 10.000.000.000, Jangka waktu

pinjaman sampai dengan 18 September 2016.

h) Credit Facilities Omnimbus I Bank Guarantee

(B/G) and LC (Singht,Usance , UPAS and SKBDN)

of USD 3,500,000, with sublimit Trust Receipt

facility amounting to Rp 10.000.000.000, loan tenor

of up to September18, 2015.

i) Fasilitas kredit investasi V sebesar

Rp 15.000.000.000 dengan suku bunga 11,50%,

Jangka waktu pinjaman sampai dengan 16 Juni

2015.

Untuk Fasilitas kredit investasi V ini sudah tidak

diperpanjang lagi.

i) investment Credit Facility V amounting to

Rp 15,000,000,000 with an interest rate of

11.50 %. The loan tenor of up to June 16, 2015.

For these 5 investment credit facility is not

extended again

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

60

14. UTANG BANK (Lanjutan) 14. BANK LOANS (Continued)

PT Bank Central Asia, Tbk (Lanjutan) PT Bank Central Asia, Tbk (Continued)

j) Fasilitas kredit investasi VI sebesar

Rp 7.000.000.000 dengan suku bunga 11,50%,

Jangka waktu pinjaman sampai dengan 16 Juni

2015.

Untuk Fasilitas kredit investasi VI ini sudah tidak

diperpanjang lagi.

j) Credit Investment Facility VI amounting to

Rp 7,000,000,000 with 11.50% interest rate p.a.

The loan tenor of up to June 16, 2015.

For these VI investment credit facility is not

extended again

Agunan atas pinjaman kepada PT Bank Central Asia,

Tbk adalah sebagai berikut:

Collateral for the loan to PT Bank Central Asia Tbk are

as follows:

a) Tanah dan bangunan dengan sertifikat HGB

No. 48/Jatinegara, Jakarta Timur, terdaftar atas

nama PT Prima Jabar Steel (Entitas Anak).

a) Land and buildings with HGB No. 48/Jatinegara,

East Jakarta, registered under the name of

PT Prima Jabar Steel (Subsidiary).

b) Mesin dan peralatan atas nama

PT Prima Jabar Steel (Entitas Anak).

b) Machinery and equipment on behalf of

PT Prima Jabar Steel (Subsidiary).

c) Tanah dan bangunan dengan sertifikat HGB

No. 142/Rawaterate, Jakarta Timur, terdaftar atas

nama Entitas.

c) Land and buildings with HGB No. 142/

Rawaterate, East Jakarta, registered on behalf of

Entity.

d) Tanah dan bangunan dengan sertifikat HGB

No. 00161/Kutanegara, Karawang, terdaftar atas

nama Entitas.

d) Land and buildings with HGB No.

00161/Kutanegara, Karawang , registered on

behalf of Entity.

e) Mesin dan peralatan atas nama Entitas (Catatan 11). e) Machinery and equipment on behalf of Entity (Note

11)

f) Piutang dagang senilai Rp 40.000.000.000 (Catatan

7).

f) Trade receivable amounting to Rp 40.000,000,000

(Note 7).

g) Persediaan barang senilai Rp 27.500.000.000

(Catatan 8).

g) Inventories amounting to Rp 27,500,000,000 (Note

8).

h) Personal Guarantee atas nama Kenneth Sutardja

(pemegang saham).

h) Personal Guarantee of Kenneth Sutardja

(Shareholder).

i) Sebidang tanah seluas 20.000 M2 di Jl. Surya

Madya II Blok I No. 29 GH atas nama PT Grand

Katech dengan SHGB No 00161/Kutanegara.

i) A plot of 20,000 m2 in Jl. Surya Madya II Blok I

No. 29 on behalf of PT Grand Kartech with SHGB

No. 00161/Kutanegara.

j) Mesin-Mesin dan peralatan di Jl. Rawa Gelam III

No. 1 KIP yang telah terdaftar tanggal

15 September 2006.

j) Machinery and equipment at Jl. Rawa Gelam III

No. 1 KIP registered September 15, 2006.

k) Mesin-mesin dan peralatan di Jl. Rawa Bali II

No. 7 yang telah terdaftar tanggal 15 September

2006.

k) Machinery and equipment at Jl. Rawa Bali II

No. 7 registered the 15th of September 2006.

l) Persediaan barang berupa valve, burner, level

gauge, pipe bend, plate A, plate SA di Jl. Rawa Bali

II No. 7 KIP.

l) Inventories as valves , burners , level gauges, pipe

bend, plate A, plate SA in di Jl. Rawa Bali II No. 7

KIP.

m) Mesin single girder electric, mesin genset, mesin

press brake, radial drilling machine, mesin HGZ-50

Ton Self - Aligning Roller C/W rail Wheels, Mesin

Lonking, forklift truck.

m) Single girder electric machines, genset machines,

press brake machine, radial drilling machine,

machine hgz - 50 Ton Self - Aligning Roller C / W

rail Wheels, Lonking machine, forklift truck.

n) Mesin computer - controlled Hydraulic 3 Rolls

Heavy Plate Bending Machine, Membrane Panel

Mag Welding Machine.

n) Computer machine - 3 Rolls Hydraulic Controlled

Heavy Plate Bending Machine, Membrane Panel

Mag Welding Machine.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

61

14. UTANG BANK (Lanjutan) 14. BANK LOANS (Continued)

PT Bank Central Asia, Tbk (Lanjutan) PT Bank Central Asia, Tbk (Continued)

o) Mesin-mesin yang dibiayai dana IPO sesuai dengan

Surat Pernyataan tanggal 16 Juni 2014.

o) The machines are funded by the IPO in accordance

with the Statement dated June 16, 2014.

p) Mesin-mesin dan Peralatan atas nama PT Grand

Kartech yang dibiayai oleh fasilitas K/I-5.

p) Machinery and equipment on behalf of PT Grand

Kartech facilities financed by the K/I - 5.

Tujuan penggunaan dana atas fasilitas perbankan dari

PT Bank Central Asia, Tbk adalah sebagai berikut:

Intended use of funds from banking facilities

PT Bank Central Asia, Tbk are as follows:

- Fasilitas kredit lokal dan time loan digunakan untuk

modal kerja Perseroan dalam membiayai piutang

dan persediaan.

- Local credit facilities and time loan are used for

financing the Company's working capital in

receivables and inventories.

- Fasilitas kredit investasi digunakan untuk

pembangunan pabrik Karawang tahap I dan

pembelian mesin produksi.

- Investment credit facilities are used to build

Factory in Karawang Phase I and to purchased

production machinery.

- Fasilitas Bank Garansi digunakan untuk pembuatan

Bank Garansi sesuai yang diminta oleh customer.

- Bank Guarantee Faciliies ares used for the of bank

guarantee as requested by the customer.

- Fasilitas LC dan SKBDN digunakan untuk

membeli bahan-bahan baku.

- LC and SKBDN facilities sre used for buying raw

materials

Jumlah pembayaran dalam setiap periode untuk masing

masing fasilitas ini adalah sebagai berikut:

Total payment in each period for each of these facilities

are as follows:

2015 2014

Kredit investasi II 1.666.666.668 1.666.666.668 Investments Credit II

Kredit investasi III 1.333.333.332 1.333.333.332 Investments Credit III

Kredit investasi IV 834.999.996 834.999.999 Investments Credit IV

Kredit investasi V 621.428.580 310.714.290 Investments Credit V

Kredit investasi VI 1.000.000.008 500.000.004 Investments Credit VI

Jumlah 5.456.428.584 4.645.714.293 Total

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

62

14. UTANG BANK (Lanjutan) 14. BANK LOANS (Continued)

PT Bank HSBC PT Bank HSBC

Berdasarkan Akta Perjanjian No.

JAK/140850/U/140811 tanggal 13 Nopember 2015

Entitas mendapat fasilitas perbankan dengan jangka

waktu satu tahun sebagai berikut :

Based on the Deed of Agreement

No. JAK/140850/U/140811 date November 13, 2015

The entity gets a banking facility with a term of one year

as follows :

Fasilitas Impor Import Facility

Fasilitas impor digunakan untuk memfasilitasi

pembelian bahan atau produk mentah, dengan plafond

USD 4.750.000, sub limit dalam fasilitas ini adalah :

Import facility is used to facilitate the purchase of raw

materials or products , with a ceiling of USD 4,750,000

million , sub-limits in this facility are :

a) Fasilitas Kredit Berdokumen

- Tersedia dalam mata uang rupiah

- Jangka waktu wesel pada saat dokumen

ditunjukkan.

- Komisi pembukaan DC sebesar 0,125% per

kwartal, minimal USD 50,00

a) Documentary Credit Facility

- Available in IDR currency

- Bill of change tenor sight

- Opening Commission 0.125% per quarter,

minimum USD 50.00

b) Fasilitas Kredit Berdokumen dengan Pembayaran

Tertunda

- Tersedia dalam mata uang rupiah

- Jangka waktu 180 hari dari ditunjukkannya

dokumen secara lengkap

- Komisi pembukaan DC sebesar 0,125% per

kwartal, minimal USD 50,00

- Komisi atas akseptasi sebesar 0,25% per

kwartal.

b) Defferred Payment Kredit Facility

- Available in IDR currency

- Bill of change tenor maximum 180 day from

presentation of complete document.

- DC opening Commission 0.125% per quarter,

minimum USD 50.00

- Acceptance Commission 0.125% per quarter.

c) Pinjaman Impor

- Tersedia dalam mata uang rupiah

- Pencairan fasilitas ini digunakan untuk

melunasi jumlah yang terhutang dalam Fasilitas

Kredit Berdokumen dan Kredit Berdokumen

dengan Pembayaran Tertunda

- Jangka waktu maksimal 180 hari dari

ditunjukannya dokumen secara lengkap

- Bunga akan dibebankan secara harian sebesar

:

- USD : 5,25% per tahun di bawah Best

Lending Rate dari bank sebesar 11,1035%

per tahun.

- IDR: 2,5% per tahun di bawah BLJ dari

bank saat ini sebesar 14,6517% per tahun

c) Clean Import Loan

- Available in IDR currency

- This disbursement proceeds is used to settle

the outstanding amount under the Documentary

Credit and Deferred Payment Credit Facility.

- Loan tenor: maximum 180 days from the due

date of the relevant bill.

- Interest on the clean import loan will be

charged on a daily basis at:

- USD: 5.25% per annum below the Bank's

Best Lending Rate (BLJ) (currently

11.1035% per annum.

- IDR: 2.5% per annum below the Bank's

Best Lending Rate (BLJ) (currently

14.6517% per annum.

d) Kredit Berdokumen Berjangka yang Dibayar atas

Unjuk

- Jangka waktu: maksimal 180 hari

- Komisi Pembukaan DC: 0,125% per kwartal,

minimal USD 50,00

- Komisi atas akseptasi: 0,125% per kwartal,

minimal USD 50,00

d) Usance Paid at Sight (UPAS) Facility

- Tenor: maximum 180 days.

- DC Opening Commission 0.125% per quarter,

minimum USD 50.00.

- Acceptance Commission: 0.125% per

quarter, minimum USD 50.00.

Agunan atas pinjaman kepada PT Bank HSBC adalah

sebagai berikut:

Collaterals on loans to PT. Bank HSBC are as follows:

a) Jaminan Fidusia atas persediaan Barang senilai

USD 3.000.000

b) Jaminan Fidusia atas Piutang senilai

USD 2.000.000

c) Menempatkan jaminan atas Deposito senilai

USD 750.000

a) Fiduciary Transfer of Ownership over

Inventories in the amount of USD 3,000,000.

b) Fiduciary Transfer of Ownership over Receivables

in the amount of USD 2,000,000.

c) Place Deposit Under Lien in the amount of

USD 750,000.

15. UTANG USAHA - PIHAK KETIGA 15. ACCOUNTS PAYABLE - THIRD PARTIES

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

63

Utang usaha terutama timbul atas pembelian bahan

baku, bahan penolong, dan bahan lainnya, serta

penggunaan jasa yang dibutuhkan untuk operasi

Kelompok Usaha, dengan rincian berdasarkan mata

uang sebagai berikut:

Trade payables mainly arising from the purchase of raw

materials, auxiliary materials, and other materials, as

well as the use of services required for the operation of

Business Group, with the following details based on

currency as follows:

16. UTANG LAIN-LAIN 16. OTHER PAYABLE

17. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-

PIHAK BERELASI

17. TRANSACTION WITH RELATED PARTIES

Berdasarkan Perjanjian Pinjaman tanggal 12 Oktober

dan 2 November 2015 Perusahaan memperoleh

pinjaman dengan bunga dalam mata uang Rupiah dari

pihak-pihak berelasi (pinjaman jangka panjang) dengan

jangka waktu 1 tahun atau akan ditentukan kemudian.

Tingkat suku bunga pinjaman ini berkisar 13% per

tahun.

Based on Loan Agreement dated October 12 and

November 2, 2015 the Company obtained a loan with

interest in Rupiah from related parties (long-term loans)

with maturities of one year or it will be determined later.

The interest rates on these loans range from 13 % per

annum.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

64

18. LIABILITAS IMBALAN KERJA 18. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES

Kelompok Usaha telah mencatat cadangan imbalan

kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan

No. 13 tahun 2003. Liabilitas imbalan kerja pada tanggal

31 Desember 2015 dihitung oleh aktuaris independen

PT Konsul Penata Manfaat Sejahtera yang laporannya

tertanggal 31 Desember 2015 dengan laporan No.

1691/I/KPMS/2016/DRF dan Liabilitas imbalan kerja

pada tanggal 31 Desember 2014 dihitung oleh aktuaris

independen PT Konsul Penata Manfaat Sejahtera

dengan laporan No. 0926/III/KPMS/2015/RPT.

Perhitungan dengan menggunakan metode “Projected

Unit Credit”. Asumsi-asumsi penting yang digunakan

adalah sebagai berikut:

The Entity has recorded allowance for employee benefits

in accordance with the Labour Law No. 13, 2003. As of

December 31, 2015, allowance for benefit employee

benefit is calculated by an independent actuary, PT

Konsul Penata Manfaat Sejahtera whose report No.

1691/I/KPMS/2016/DRF dated December 31, 2015.

And allowance for benefit employee benefit is calculated

by an independent actuary, PT Konsul Penata Manfaat

Sejahtera whose report No. 0926/III/KPMS/2015/RPT

dated December 31, 2014. The method used is Projected

Unit Credit by considering the following assumptions:

2015 2014

Tingkat diskonto 9% 8,5% Discount Rate

Tingkat kenaikan gaji 6% 7% Salary growth rate

Umur pensiun 55 Tahun 55 Tahun Age of retirement

Kelompok Usaha mencatat penyisihan imbalan kerja

sebesar Rp 19.461.378.104 dan Rp 16.984.668.143,

pada tanggal 31 Desember 2015 and 2014, serta

disajikan sebagai akun liabilitas imbalan kerja.

The Group has recorded allowance for employee benefit

amounting to Rp 19,461,378,104 and

Rp 16,984,668,143 as of December 31, 2015 and 2014,

respectively and presented as “Employee benefits

liabilities”.

Beban penyisihan uang jasa karyawan yang

dibebankan ke beban umum dan administrasi masing-

masing sebesar Rp 5.183.375.639 dan

Rp 4.315.052.909, untuk periode yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, disajikan sebagai

bagian dari akun beban imbalan kerja (Catatan 24).

Employee benefits expenses are charged to general

and administration expenses amounting to

Rp 5,183,375,639 and Rp 4,315,052,909, as of

December 31, 2015 and 2014, respectively and

presented as “Employee Benefits” (Note 24).

a. Liabilitas imbalan kerja a. Employee benefits liabilities

2015 2014

Nilai kini liabilitas imbalan kerja The present value of post

karyawan 19.461.378.104 16.984.668.143 employment benefits liabilities

Jumlah 19.461.378.104 16.984.668.143 Total

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

65

19. KEPENTINGAN NON PENGENDALI 19. NON CONTROLLING INTERESTS

a. Kepentingan non pengendali atas aset bersih entitas

anak:

a. Non-controlling interest of subsidiary entity net

assets:

b. Kepentingan non pengendali atas (laba) rugi bersih

entitas anak:

b. Minority interest of subsidiary Entity (profit) loss :

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

66

20. EKUITAS 20. EQUITY

a. Modal Saham a. Capital Stock

Susunan pemegang saham Entitas pada tanggal

31 Maret 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

The Entity’s shareholders as of March 31, 2016

and 2015 are as follows:

b. Saldo Laba - Cadangan Umum b. Retained Earnings - General Reserve Fund

Berdasarkan Akta No. 43 tentang Persetujuan

Bersama Pemegang Saham Entitas tanggal

27 Maret 2013, para pemegang saham menyetujui

pembentukan dana cadangan dari saldo laba Entitas

sebesar Rp 62.270.926. Dana cadangan disajikan

sebagai “Saldo Laba - Telah Ditentukan

Penggunaannya” pada laporan keuangan

konsolidasian.

Based on the Deed. 43 regarding Shareholders

Decision dated March 27, 2013, the shareholders

approved the establishment of a reserve fund of the

Entity’s retained earning amounting to

Rp 62,270,926. The Reserve Funds are presented

as "Retained Earnings – apropriated" on the

consolidated financial statements.

c. Tambahan Modal Disetor c. Additional Paid in Capital

PT Sutardja Dinamika Cipta 807.540.000 83,15% 80.754.000.000 PT Sutardja Dinamika Cipta

Kenneth Sutardja, Msc. 10.000 0,01% 1.000.000 Kenneth Sutardja, Msc.

Masyarakat (masing- Public (each with

masing dengan

kepemilikanownership share

saham dibawah 5%) 163.640.000 16,85% 16.364.000.000 below 5%)

Jumlah 971.190.000 100% 97.119.000.000 Total

Jumlah / Total ShareholdersPemegang Saham

Jumlah Saham

ditempatkan dan

Disetor Penuh /

Total Issued and

Fully Paid up

Persentase

Kepemilikan /

Percentage of

Ownership

2015 2014

Kelebihan penerimaan diatas nilai Excess of proceeds from issuance of

Nominal saham 28.637.000.000 28.637.000.000 share capital over par value

Biaya emisi saham (2.648.116.100) (2.648.116.100) Share issuance costs

Tambahan modal disetor - bersih 25.988.883.900 25.988.883.900 Additional paid-in capital - net

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

67

21. PENJUALAN 21. SALES

Rincian penjualan adalah sebagai berikut: Detail of sales is as follow:

Rincian penjualan menurut jenis usaha adalah sebagai

berikut:

Detail of sales by nature of business is as follow:

Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2015 dan 2014, rincian pendapatan dari pelanggan

dengan total penjualan kumulatif individual masing-

masing melebihi 10% dari penjualan neto adalah sebagai

berikut :

During the years ended December 31, 2015 and 2014,

details of revenue from customers with total cumulative

of each individual sales exceeding 10% of the net sales

are as follows:

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

68

22. BEBAN POKOK PENJUALAN 22. COST OF GOODS SOLD

Selama bulan yang berakhir pada tanggal

31 Maret 2016 dan 2015, tidak ada transaksi dari suatu

pemasok dengan jumlah pembelian kumulatif yang

melebihi 10% dari pembelian neto.

During the months ended March 31, 2016 and 2015,

there were no transactions from suppliers with total

cumulative of each individual purchasing exceeding

10% of the net purchase.

23. BEBAN PABRIKASI 23. FACTORY OVERHEAD

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

69

24. BEBAN PENJUALAN 24. SALES EXPENSES

25. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 25. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

70

26. PENDAPATAN KEUANGAN 26. FINANCIAL INCOME

27. BEBAN KEUANGAN 27. FINANCIAL EXPENSES

28. LABA PER SAHAM DASAR 28. BASIC EARNING PER SHARE

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba

yang diatribusikan kepada pemilik Entitas dengan

jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada

periode/tahun yang bersangkutan.

Earnings per share is calculated by dividing the profit

attributable to owners of the Entity by the weighted

average number of shares outstanding during the

period/year.

29. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK

BERELASI

29. BALANCE AND TRANSACTION WITH RELATED

PARTIES

Di luar kegiatan usahanya, Entitas melakukan transaksi

dengan pihak berelasi. Semua transaksi material dengan

pihak-pihak berelasi telah diungkapkan pada laporan

keuangan konsolidasian.

Outside the normal business activities, the Entity had

entered into transactions with related parties. All

material transactions with related parties are disclosed

in the consolidated financial statements.

a. Sifat hubungan dan traksaksi pihak berelasi a. The Nature of Relationship and Transactions

with Related Parties

Pihak berelasi/

Related parties

Sifat Hubungan/

Nature of relation

Sifat Transaksi/

Nature of transactions

PT Prima Jabar Steel Entitas anak/Subsidiary Pemberian jasa dan pemberian pinjaman/

Services and loan

PT Kartech Netsu Teknik Entitas asosiasi/Associate entity Utang penyertaan saham/Investments

payable

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

71

28. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK

BERELASI (Lanjutan)

28. BALANCE AND TRANSACTION WITH RELATED

PARTIES (Continued)

Transaksi-transaksi dengan pihak berelasi adalah

sebagai berikut:

Transactions with related parties are as follows:

Kronologis

transaksi/

Chronological

transactions

Tujuan penggunaan

dana/Intended use of

funds

Jatuh

tempo/

Due

date

Tingkat

bunga/

Interest

rate

Persyaratan lainnya/

Other requirements

Piutang lain-lain/

Other receivable:

PT Prima Jabar Steel Reimburse katering

karyawan di

Karawang/

Employees catering

reimburstment in

Karawang

Untuk membayar

tagihan katering yang

semula dibayarkan

PT Grand Kartech/

To pay the catering

bill that paid by

PT Grand Kartech

30 hari/

30 days

Tidak

ada/ None

Dalam tagihan

dibuatkan list nama-

nama karyawan

PT Prima Jabar

Steel/ In the invoice

made the list of

employees names

Utang Usaha/ Trade

Payable

PT Prima Jabar Steel Subcont Untuk membayar

hutang subcont ke

PJS/ To pay the

subcont payable to

PJS

30 hari/

30 days

Tidak

ada/ None

Kontrak pekerjaan/

Job contracts

Utang lain-lain

jangka panjang/

Long term payable

Tn. Kenneth Sutardja Pinjaman pemegang

saham/ Shareholder

loan

Untuk operasional

perusahaan/ For

Entity’s operational

1

tahun/

1 year

10,25% Kontrak perjanjian

pinjaman/ Loan

agreements

Berdasarkan perjanjian pinjaman pemegang saham

tanggal 2 Oktober 2015, Entitas menerima

pinjaman dari Tn. Kenneth Sutardja sebesar

Rp 50.000.000.000. Pinjaman ini dikenakan bunga

13% per tahun, dimana bunga akan terutang dan

dibayarkan setiap 4 bulan sekali dan jatuh tempo

2 Nopember 2016.

Based on the shareholder loan agreement dated date

October 2, 2015, the Entity received loan from

Mr. Kenneth Sutardja amounting to Rp 50,000,000,000.

This loan bears interest at 13% per annum where

interest would be payable and paid every 4 months Once

And Maturing November 2, 2016.

Berdasarkan perjanjian pinjaman pemegang saham

tanggal 2 Nopember 2015, Entitas menerima

pinjaman dari PT Sutardja Dinamika Cipta sebesar

Rp 2.000.000.000. Pinjaman ini dikenakan bunga

13% per tahun, dimana bunga akan terutang dan

dibayarkan setiap 6 bulan sekali dan jatuh tempo

2 Nopember 2016.

Based on the shareholder loan agreement dated date

November 2, 2015, the Entity received loan from

Sutardja Dinamika Cipta, PT amounting to Rp

2,000,000,000. This loan bears interest at 13% per

annum where interest would be payable and paid every

6 months Once And Maturing November 2, 2016.

Seluruh transaksi dengan pihak berelasi

menggunakan mata uang rupiah dan tidak ada

jaminan atas transaksi yang dilakukan.

All transactions with related parties using the rupiah

currency and there is no guarantee of these

transactions.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

72

29. INFORMASI SEGMEN 29. SEGMENT INFORMATION

Sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Pelaporan

Segmen”, informasi segmen berikut ini dilaporkan

berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen

untuk mengevaluasi kinerja setiap segmen dan

menentukan alokasi sumber daya serta mengambil

keputusan strategis.

In accordance with PSAK No. 5 (Revised 2009),

“Segments Reporting” following segments information

is reported based on information used by management

in order to evaluate the performance of each segment

and determines the allocation of resources as well as

take strategic decisions.

Tabel berikut ini menyajikan informasi pendapatan,

laba, aset dan liabilitas tertentu sehubungan dengan

segmen operasi Entitas:

The following table represents information of income,

profit, assets and certain liabilities related to Entity’s

segment operations:

31 Maret 2016 / March 31, 2015

GI

Automotive GI Energy

Plan GI Custom Gen Oil & Gas Service Jumlah / Total

Penjualan bersih

9.921.050.000

13.080.003.76

5

18.688.105.63

1

19.070.801.10

7

6.150.519.83

2

66.910.480.335 Net sales

Beban pokok

penjualan

5.613.747.241

7.401.216.106

10.574.515.94

6

10.791.061.13

8

3.480.222.73

2

37.860.763.164

Cost of goods

sold

Laba kotor

4.307.302.759

5.678.787.659

8.113.589.685

8.279.739.969

2.670.297.10

0

29.049.717.171 Gross profit

Beban penjualan

yang Selling expense

tidak dapat

alokasikan

(5.401.729.577) unnalocated

Umum dan administrasi General and

yang tidak

dapat administrative

dapat dialokasi

(9.996.582.025) unnalocated

Pendapatan

keuangan

18.590.661

Financial

income

Beban keuangan

(6.828.905.792)

Financial

expense

Keuntungan atas akuisisi

Gain of

subsidiary

anak

- acquisition

Loss on foreign

Rugi selisih kurs

148.379.109 exchange

Lain-lain bersih

(94.688.190) Others

Laba sebelum

pajak

6.894.781.356

Income before

tax

Beban pajak

- Tax expense

Pra akuisisi

- Pra acquisition

Laba bersih Net income for

tahun berjalan

6.894.781.356 the year

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

73

Informasi

Lainnya

Other

information

Segmen Aset Segment Asset

dan Liabilitas and liabilities

Aset segmen yang segment Asset

tidak dapat dialokasikan

543.191.984.36

6

unnalocated

Jumlah aset

543.191.984.36

6

Total assets

Liabilitas segmen

yang tidak

dapat

Liabilities

segment

dialokasi

359.183.929.21

7

unnalocated

Jumlah liabilitas

359.183.929.21

7 Total liabilities

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

74

30. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) 30. SEGMENT INFORMATION (Continued)

31 Mar 2015 / March 31, 2015

GI

Automotive GI Energy

Plan GI Custom Gen Oil & Gas Service Jumlah / Total

Penjualan bersih

2.016.508.800

11.610.062.26

6

10.950.769.76

9

24.510.368.60

2

14.552.369.97

0

63.640.079.406 Net sales

Beban pokok

penjualan

1.118.834.379

6.441.696.068

6.075.895.972

13.599.267.72

4

8.074.198.248

35.309.892.392

Cost of goods

sold

Laba kotor

897.674.421

5.168.366.198

4.874.873.797

10.911.100.87

8

6.478.171.721

28.330.187.014 Gross profit

Beban penjualan

yang Selling expense

tidak dapat

alokasikan

(5.923.982.367) unnalocated

Umum dan administrasi General and

yang tidak

dapat administrative

dapat dialokasi

(11.040.694.63

9)

unnalocated

Pendapatan

keuangan

33.303.749

Financial

income

Beban keuangan

(6.699.147.646)

Financial

expense

Keuntungan atas akuisisi

Gain of

subsidiary

anak

- acquisition

Loss on foreign

Rugi selisih kurs

(223.889.327) exchange

Lain-lain bersih

(130.760.962) Others

Laba sebelum

pajak

4.345.015.822

Income before

tax

Beban pajak

- Tax expense

Pra akuisisi

- Pra acquisition

Laba bersih Net income for

tahun berjalan

4.345.015.822 the year

Informasi

Lainnya

Other

information

Segmen Aset Segment Asset

dan Liabilitas and liabilities

Aset segmen yang segment Asset

tidak dapat dialokasikan

533.537.626.10

1

unnalocated

Jumlah aset

533.537.626.10

1

Total assets

Liabilitas segmen

yang tidak

dapat

Liabilities

segment

dialokasi

356.965.176.95

0

unnalocated

Jumlah liabilitas

356.965.176.95

0 Total liabilities

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

75

31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN

RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

31. OBJECTIVES AND FINANCIAL RISK

MANAGEMENT POLICIES (Continued)

Pengelolaan Modal Capital Management

Tujuan utama pengelolan modal Kelompok Usaha adalah

untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat

untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan

bagi pemegang saham.

The primary objective of capital management of the

Group is to ensure the maintenance of good capital

ratios to support the business and maximize the return

for shareholders.

Entitas disyaratkan untuk memelihara tingkat

permodalan tertentu oleh perjanjian pinjaman.

Peryaratan permodalan eksternal tersebut telah dipenuhi

oleh entitas terkait pada tanggal

31 Desember 2015 dan 2014. Selain itu Entitas juga

dipersyaratkan oleh undang-undang No 40 Tahun 2007

tentang Perseroan Terbatas, untuk mengalokasikan

sampai dengan 20% dari modal saham yang diterbitkan

dan dibayar penuh ke dalam dana cadangan yang tidak

boleh didistribusikan.

The Entity is required to maintain certain capital levels

by the Entity loan agreement. Requirements of external

capital has been met by a related entity on December

31, 2015 and 2014. In addition the Entity also required

by law No. 40 year 2007 on Limited Liability Company,

to allocate up to 20% of the share capital issued and

fully paid into the reserve fund that can not be

distributed.

Persyaratan permodalan eksternal tersebut

dipertimbangkan oleh Entitas pada Rapat Umum

Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”).

External capital requirements are considered by the

Entity at the Annual General Meeting of Shareholders

("AGM").

Entitas mengelola struktur modalnya dan membuat

penyesuaian-penyesuaian sehubungan dengan

perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik dari risiko

usahanya.

Entity manages its capital structure and makes

adjustments in line with the changes in economic

conditions and the risk characteristics of its business.

Kelompok Usaha secara hati-hati (prudent) melakukan

diversifikasi sumber permodalan untuk mengantisipasi

rencana strategis jangka panjang dan mengalokasikan

modal secara efisien pada segmen bisnis yang memiliki

potensi untuk memberikan profil pengembalian risiko

(risk return) yang optimal, termasuk penempatan pada

Entitas Anak dalam rangka memenuhi ekspektasi

pemegang kepentingan (stakeholder). Tidak ada

perubahan dalam tujuan, kebijakan dan proses dan sama

seperti pada tahun-tahun sebelumnya.

The Group carefully (prudent) diversifies sources of

capital in anticipation of a long-term strategic plans

and allocates capital more efficiently in the business

segment that has the potential to provide optimal risk

return profile (risk-return), including the placement of

the subsidiaries in order to meet expectations of

stakeholders (stakeholders). There is no change in the

objectives, policies and processes and the same as in

previous years.

Pada tanggal 31 Maret 2016, akun-akun Kelompok

Usaha yang membentuk rasio utang terhadap ekuitas

(“debt service ratio”) adalah sebagai berikut:

As of March 31, 2016, the Group's accounts that make

up debt to equity ratio ("debt service ratio") are as

follows:

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

76

31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN

RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

31. OBJECTIVES AND FINANCIAL RISK

MANAGEMENT POLICIES (Continued)

Manajemen Risiko Keuangan Financial Risk Management

Kelompok Usaha dipengaruh oleh berbagai risiko

keuangan, termasuk risiko kredit, risiko mata uang asing,

risiko suku bunga dan risiko likuiditas. Tujuan

manajemen risiko kelompok usaha secara keseluruhan

adalah untuk secara efektif mengendalikan risiko-risiko

ini dan meminimalisasi pengaruh merugikan yang dapat

terjadi terhadap kinerja keuangan kelompok usaha.

Manajemen meriviu dan menyetujui kebijakan untuk

mengendalikan setiap risiko ini, yang diringkas dibawah

ini, dan juga memantau risiko harga pasar dari semua

instrumen keuangan.

The Group is influenced by various financial risks,

including credit risk, foreign currency risk, interest rate

risk and liquidity risk. The purpose of risk management

the Group as a whole is to effectively control these risks

and minimize the adverse effects that can occur to the

financial performance of the Group. Management

reviews and approves policies to control any risks,

which are summarized below, and also monitors the

market price risk of all financial instruments.

a. Risiko Kredit a. Credit Risk

Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang

timbul jika pelanggan kelompok usaha gagal

memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada

kelompok usaha. Risiko kredit terutama berasal dari

piutang usaha yang diberikan kepada pelanggan.

Tetapi terdapat kebijakan untuk memastikan

penjualan produk hanya dilakukan kepada pelanggan

yang dapat dipercaya dengan rekam jejak atau

sejarah kredit yang baik. Merupakan kebijakan

kelompok usaha bahwa semua pelanggan yang akan

melakukan pembelian secara kredit harus melalui

prosedur verifikasi kredit.

Credit risk is the risk of financial losses incurred if

the Group’s customer fails to meet the contractual

obligations to the Group. Credit risk mainly from

trade receivables provided to the customers. But

there is a policy to ensure the sale of products only

made to customers with a reliable track record or

good credit history. The group is a policy that all

customers who wish to purchase on credit terms

are subject to credit verification procedures.

Kelompok usaha memiliki kebijakan yang

membatasi jumlah kredit untuk tiap-tiap pelanggan.

Selain itu, saldo piutang dipantau secara terus

menerus untuk mengurangi risiko piutang tak

tertagih. Ketika pelanggan gagal melakukan

pelunasan sesuai dengan syarat pembayaran,

kelompok usaha menghubungi pelanggan untuk

menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh

tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang

telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah

ditentukan, kelompok usaha akan menempuh jalur

hukum. Sesuai dengan evaluasi oleh kelompok

usaha, penyisihan spesifik dapat dibuat jika piutang

dianggap tidak tertagih. Untuk menekan risiko

kredit, kelompok usaha akan menghentikan

penyaluran semua produk kepada pelanggan yang

terlambat atau gagal bayar ada tanggal laporan

posisi keuangan konsolidasian.

The group has a policy that limits the amount of

credit for each customer. In addition, receivable

balances are monitored continuously to reduce the

risk of uncollectible receivables. When a customer

fails to make payment in accordance with the

payment terms, the group contacted the customer

to follow up on receivables that are past due. If the

customer does not pay off the debt that had matured

in a predetermined period of time, the group will

take legal action. In accordance with the

evaluation by the group, a specific allowance can

be made if the receivables is deemed to be

uncollectible to suppress the credit risk, the group

will discontinue the distribution of all products to

customers who are late or fail to pay no balance

sheet date on the consolidated financial statements

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

77

31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN

RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

31. OBJECTIVES AND FINANCIAL RISK

MANAGEMENT POLICIES (Continued)

Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan) Financial Risk Management (Continued)

a. Risiko Kredit (Lanjutan) a. Credit Risk (Continued)

Piutang berdasarkan jatuh tempo adalah sebagai

berikut: Receivables by maturity are as follow:

Untuk penjualan, kelompok usaha memberikan

jangka waktu kredit sampai dengan 30 hari dari

faktur yang diterbitkan dan menerapkan kebijakan

batas kredit untuk pelanggan tertentu. Seluruh

piutang usaha adalah bersifat lancar (kurang dari

satu tahun), sehingga piutang yang belum jatuh

tempo dan yang telah jatuh tempo pada akhir

periode pelaporan tidak mengalami penurunan

nilai.

For sales, the Group giving credit period of up to

30 days from the invoice issued and implement

policies to certain customer credit limits. All trade

receivables are current (less than one year),

therefore receivable that have not matured and

already due at the end of the reporting period is not

impaired.

Cadangan kerugian penurunan nilai yang diakui

pada pelaporan keuangan hanyalah kerugian yang

telah terjadi pada tanggal laporan keuangan

konsolidasian (berdasarkan bukti obyektif atas

penurunan nilai).

Allowance for impairment losses recognized on

financial reporting only losses that have occurred

on the date of the consolidated financial statements

(based on objective evidence of impairment).

Tidak terdapat konsentrasi risiko kredit yang

signifikan terkait dengan piutang usaha, hal ini

disebabkan keragaman pelanggan.

There are no significant concentrations of credit

risk associated with trade accounts receivable, due

to the diversity of customers.

Risiko kredit yang timbul dari aset keuangan

mencakup kas dan setara kas, piutang usaha dan

deposito yang dibatasi penggunaannya. Risiko

kredit yang dihadapi Kelompok Usaha timbul

karena wanprestasi dari pihak lain. Kelompok

usaha mengelola risiko kredit yang terkait dengan

simpanan di bank dan aset derivatif dengan

memantau reputasi, peringkat kredit dan

membatasi risiko agregat dari masing-masing

pihak dalam kontrak. Nilai maksimal eksposur

adalah sebesar nilai tercatat.

Credit risk arising from other financial assets

includes cash and cash equivalents, other trade

receivable, and restricted cash and guarantees.

Credit risk faced by the Group arising from default

of the other party. The Group manages credit risk

associated with bank deposits and derivative assets

by monitoring reputation, credit rating and limit

the aggregate risk of each party to the contract.

The maximum value of exposure is the carrying

amount.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

78

31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN

RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

31. OBJECTIVES AND FINANCIAL RISK

MANAGEMENT POLICIES (Continued)

Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan) Financial Risk Management (Continued)

a. Risiko Kredit (Lanjutan) a. Credit Risk (Continued)

Eksposur Kelompok Usaha terhadap risiko kredit

timbul dari wanprestasi pihak lain, dengan

eksposur maksimum setara dengan nilai tercatat

dari instrumen berikut ini:

The Group’s exposure on credit risk arising from

defaults of other parties, with a maximum exposure

equal to the carrying value of the following

instruments:

b. Risiko Likuiditas b. Liquidity Risk

Risiko likuiditas adalah risiko dimana Kelompok

Usaha tidak bisa memenuhi kewajiban pada saat

jatuh tempo. Manajemen risiko likuiditas yang hati-

hati (prudent) termasuk mengatur kas dan setara kas

yang cukup untuk menunjang aktivitas usaha secara

tepat waktu.

Liquidity risk is the risk that the Group cannot meet

obligations as they fall due. Prudent liquidity risk

management includes managing sufficient cash

and cash equivalents to support the business

activities in a timely manner.

Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan antara lain

dengan memonitor pinjaman dan sumber

pendanaan, menjaga saldo kecukupan kas serta

memastikan tersedianya pendanaan dari sejumlah

fasilitas kredit yang mengikat, dan kesiapan untuk

menjaga posisi pasar. Kelompok usaha

mempertahankan kemampuannya untuk melakukan

pembiayaan yang mengikat dari pemberi pinjaman

yang andal.

Liquidity risk management is conducted, among

others by monitoring loans and funding sources,

maintaining sufficient cash balances and

marketable securities as well as ensuring the

availability of funding from a number of binding

credit facilities, and the readiness to maintain its

market position. The Group maintains its ability to

binding finance from a reliable lender.

Tabel dibawah menunjukkan analisis jatuh tempo

liabilitas keuangan Kelompok Usaha dalam rentang

waktu yang menunjukkan jatuh tempo kontraktual

untuk semua liabilitas keuangan non-derivatif dan

derivatif dimana jatuh tempo kontraktual sangat

penting untuk pemahaman terhadap arus kas.Jumlah

yang diungkapkan dalam tabel adalah arus kas

kontraktual yang tidak terdiskonto (termasuk

pembayaran pokok dan bunga).

The table below shows the maturity analysis of the

Group’s financial liabilities in the time frame that

shows the contractual maturities for all non-

derivative financial liabilities and derivatives in

which contractual maturities are very important

for the understanding of the cash flow. The

amounts disclosed in the table are the contractual

cash flows that are not discounted (including the

payment of principal and interest).

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

79

31. INSTRUMEN KEUANGAN 31. FINANCIAL INSTRUMENTS

Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan

posisi keuangan konsolidasian dicatat sebesar nilai

wajar, atau disajikan dalam jumlah tercatat baik karena

jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai

wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur

secara handal. Penjelasan lebih lanjut diberikan pada

paragraf-paragraf berikut:

Financial instruments presented in the consolidated

statement of financial position (balance sheet) are

carried at fair value, otherwise, they are presented at

carrying amounts as either these are reasonable

approximation of fair values or their fair values cannot

be reliably measured. Further explanations are

provided in the following paragraphs:

Instrumen keuangan dengan nilai tercatat yang

kurang lebih sebesar nilai wajarnya

Financial instruments carried at fair value or

amortized cost

Nilai tercatat (berdasarkan jumlah nosional) kas dan

setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain, dan

biaya masih harus dibayar kurang lebih sebesar nilai

wajarnya karena instrumen keuangan tersebut

berjangka pendek.

Carrying value (based on the notional amount) of cash

and cash equivalents, other payables, accrued expenses

roughly at fair value due to the short-term financial

instruments.

Nilai tercatat dari utang bank jangka panjang dengan

suku bunga mengambang kurang lebih sebesar nilai

wajarnya karena dinilai ulang secara berkala.

The carrying amount of bank loans with floating

interest rates approximately equal to their fair values

due to be reassessed regularly.

33. PERIKATAN DAN KONTIJENSI 33. COMMITMENTS AND CONTINGENSI

Perikatan Commitments

Berdasarkan perjanjian sewa menyewa No.1 tanggal 5

Januari 2015, Entitas memperoleh perpanjangan sewa

bangunan antara Entitas dengan Ir.Wiwik

Noersuindari. Perjanjian ini berakhir pada tanggal 4

Februari 2017. Beban sewa untuk tahun yang berakhir

pada 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 2.750.000

Based on the Deed of Rental Agreement No. 1 dated

January 5, 2015, Entities obtaining rented house

building between Entity with Ir.Wiwik Noersuindari.

This agreement will be ended on February 4, 2017.

Rental expense for the year ended December 31, 2015

amounted to Rp 2,750,000.

Perjanjian Sewa Menyewa Bangunan Building Rental Agreement

Berdasarkan perjanjian sewa menyewa bangunan

No.02/I/2015 tanggal 5 Januari 2015, Entitas

memperoleh perpanjangan sewa bangunan antara

Entitas dengan PT Prima Jabar Steel. Perjanjian ini

berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. Beban sewa

untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 2.424.012.360

Based on a Building Rental Agreement

No. 02/I/2015 dated January 5, 2015, Entities

obtaining rented house building between Entity

withPT Prima Jabar Steel. This agreement ended on

December 31, 2015. Rental expense for the year ended

December 31, 2015 amounted to Rp

2,424,012,360.

Perjanjian Sewa Menyewa Kendaraan Vehicle Rental Agreement

Berdasarkan perjanjian sewa menyewa kendaraan No.

01/I/2015 tanggal 5 Januari 2015, Entitas memperoleh

perpanjangan sewa kendaraan antara Entitas dengan

PT Prima Jabar Steel. Perjanjian ini berakhir pada

tanggal 31 Desember 2015. Beban sewa untuk tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah

sebesar Rp 338.400.000

Based on a Building Rental Agreement

No. 01/I/2015 dated January 5, 2015, Entities

obtaining rented vehicle between Entity with PT

Prima Jabar Steel. This agreement ended on

December 31, 2015. Rental expense for the year ended

December 31, 2015 amounted to Rp

338,400,000

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

80

34. PERIKATAN DAN KONTIJENSI (Lanjutan) 34. COMMITMENTS AND CONTINGENCY

(Continued)

Perjanjian Sewa Menyewa Bangunan Building Rental Agreement

Berdasarkan perjanjian sewa menyewa bangunan No.

01/CRT/I/2015 tanggal 2 Januari 2015, Entitas

memperoleh perpanjangan sewa bangunan antara

Entitas dengan PT Clemark Rekacipta Teknik, yang

terletak di Jalan Sultan Hasanuddin RT 003 Kariangau,

Balikpapan Timur, seluas 771,20 m2. Perjanjian ini

berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. Beban sewa

untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2015 adalah sebesar Rp 279.945.600

Based on building Lease Agreement No.

01/CRT/I/2015 dated January 2, 2015, Entities

obtaining rented building between Entity with PT

Clemark Rekacipta Teknik. Entity rented building

located at Jalan Sultan Hasanuddin RT 003

Kariangau, East Balikpapan, covering an area of

771.20 m2. This agreement ended on December 31,

2014. Rental expense for the year ended

December 31, 2015 amounted to Rp 279,945,600

Berdasarkan perjanjian sewa menyewa bangunan No.

01/I/2015 tanggal 2 Januari 2015, Entitas memperoleh

perpanjangan sewa bangunan antara Entitas dengan PT

Clemark Rekacipta Teknik. Entitas menyewakan

ruangan seluas 24m2 di Jalan Rawa Bali II No. 7

Jakarta. Perjanjian ini berakhir pada tanggal 31

Desember 2015. Pendapatan sewa untuk tahun yang

berakhir pada 31 Desember 2015 adalah sebesar

Rp 17.075.520.

Based on building Lease Agreement No. 01/I/2015

dated January 2, 2015, between the Entity and PT

Clemark of Engineering Technique, Entity lease an

area of 24 m2 at Jl. Rawa Bali II No. 7, Jakarta. This

agreement ended on December 31, 2015. Rental

income for the year ended December 31, 2015

amounted to Rp 17,075,520.

Berdasarkan Surat Perjanjian Sewa Menyewa

Bangunan No. 01/V/2014 tanggal 2 Mei 2014 antara

Entitas dengan Vivy Mayestika, Entitas menyewa

ruangan seluas 71m2 di Jalan By Pass Ngurah Ray I

Blok B No. 4 Kel. Kuta Kec. Badung, Bali. Perjanjian

ini berakhir pada tanggal 30 April 2016. Beban sewa

untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015

adalah sebesar Rp 587.500.002

Based on building Lease Agreement No. 01/V/2014

dated May 2, 2014 between the Entity and Vivy

Mayestika Entity rented an area of 71m2 in Jalan By

Pass Ngurah Ray I Blok B No. 4 Kel. Kuta Kec.

Badung, Bali. This agreement ended on April 30,

2016. Rental expenses for the year ended

December 31, 2015 amounted to Rp 587,500,002.

Kontijensi Contingency

Pada saat Laporan Keuangan ini diterbitkan, Entitas

tidak sedang tersangkut perkara pidana dan atau

perkara perdata dan atau kepailitan dan atau

perselisihan lain di lembaga peradilan dan atau perkara

pajak dan atau perselisihan administratif dengan pihak

instansi pemerintah yang berwenang. Demikian pula

Entitas tidak pernah dinyatakan pailit atas baik

permohonan sendiri maupun atas permohonan pihak

lain dan bahwa Entitas atau pengurusnya tidak pernah

dihukum karena melakukan tindak pidana yang

merugikan Negara.

At the time financial statements are published, Entity

not being caught or criminal cases and civil cases and

or bankruptcy and or other disputes or matters

judiciary and taxes and or administrative disputes with

the government authorities. Similarly Entities not been

declared bankrupt over a request either own or at the

request of the other party and that the Company or

management is not been convicted of a crime that

harms the State.

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

81

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN (Lanjutan)

LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan)

31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION (Continued)

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (Continued)

March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

82

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN (Lanjutan)

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN

KOMPREHENSIF LAIN

Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION (Continued)

STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER

COMPREHENSIVE INCOME

Year Ended March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

83

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN (Lanjutan)

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Maret 2016

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION (Continued)

STATEMENT OF CHANGE IN EQUITY

Year Ended March 31, 2016

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

84

PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK)

INFORMASI TAMBAHAN (Lanjutan)

LAPORAN ARUS KAS

Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2015

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY)

SUPPLEMENTARY INFORMATION (Continued)

STATEMENT OF CASH FLOWS

Year Ended December 31, 2015

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated))

85