rencana strategis · 2019. 9. 12. · bab vi. rencana program dan kegiatan serta pendanaan ........

35
RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI USAHA KECIL MENENGAH DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN BANTUL 2018

Upload: others

Post on 03-Feb-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • RENCANA

    STRATEGIS

    DINAS KOPERASI USAHA KECIL

    MENENGAH DAN PERINDUSTRIAN

    KABUPATEN BANTUL 2018

  • ii

    DAFTAR ISI

    halaman

    BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................................... I-1

    1.1. Latar Belakang ................................................................................................. I-1

    1.2. Landasan Hukum ............................................................................................. I-2

    1.3. Maksud dan Tujuan .......................................................................................... I-3

    1.4. Sistematika Penulisan ...................................................................................... I-4

    BAB II. GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH ................................... II-1

    2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Perangkat Daerah ................................................ II-1

    2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah ...................................................................... II-5

    2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah ............................................................... II-7

    2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah ......... II-11

    BAB III. PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS .......................................... III-1

    3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

    Perangkat Daerah ............................................................................................ III-1

    3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ... III-2

    3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi ..................................................... III-3

    3.4. Telaahan RTRW dan KLHS .............................................................................. III-6

    3.5. Penentuan Isu-isu Strategis .............................................................................. III-7

    BAB IV. TUJUAN DAN SASARAN .......................................................................... IV-1

    BAB V. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN .......................................................... V-1

    BAB VI. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN ............. VI-1

    BAB VII. KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN .............................. VII-1

    BAB VIII. PENUTUP .............................................................................................. VIII-1

  • iii

    DAFTAR TABEL

    halaman

    Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Koperasi UKM dan

    Perindustrian Kabupaten Bantul ........................................................... II-8

    Tabel 3.1 Pemetaan Permasalahan Pelayanan Dinas Koperasi, UKM dan

    Perindustrian Kabupaten Bantul ........................................................... III-1

    Tabel 3.2 Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Dinas Koperasi UKM

    dan Perindustrian Kabupaten Bantul terhadap Pencapaian Visi dan Misi

    dan Wakil Bupati ................................................................................... III-3

    Tabel 3.3 Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Dinas Koperasi UKM

    dan Perindustrian Kabupaten Ditinjau dari Sasaran Jangka Menengah

    Renstra Kementerian Koperasi dan ....................................................... III-4

    Tabel 3.4 Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Dinas Koperasi UKM

    dan Perindustrian Kabupaten Bantul Ditinjau dari Sasaran Jangka

    Menengah Renstra DIY ......................................................................... III-5

    Tabel 3.5 Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Dinas Koperasi UKM

    dan Perindustrian Kabupaten Bantul Ditinjau dari Implikasi RTRW ...... III-6

    Tabel 3.6 Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Dinas Koperasi UKM

    dan Perindustrian Kabupaten Bantul Ditinjau dari Implikasi KLHS ....... III-7

    Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Koperasi UKM

    dan Perindustrian Kabupaten Bantul .................................................... IV-1

    Tabel 5.1 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan Dinas Koperasi UKM

    dan Perindustrian Kabupaten Bantul ..................................................... V-1

    Tabel 6.1Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Dinas Koperasi UKM

    dan Perindustrian Kabupaten Bantul .................................................... VI-2

    Tabel 7.1 Indikator Kinerja Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kabupaten Bantul

    yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD ............................... VII-1

    Tabel 7.2 Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada SDG’s ........... VII-2

  • iv

    DAFTAR GAMBAR

    halaman

    Gambar 2.1 Bagan Susunan Organisasi Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian

    Kabupaten Bantul ................................................................................. II-3

  • I - 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86

    Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian, danEvaluasi

    Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang

    Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka

    Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka

    Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana

    Kerja Pemerintah Daerah bahwa Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu

    proses untuk menentukan kebijakan masa depan, melalui urutan pilihan, yang

    melibatkan berbagai unsure pemangku kepentingan, guna pemanfaatan dan

    pengalokasian sumberdaya yang ada dalam jangka waktu tertentu di daerah.

    Perencanaan pembangunan daerah bertujuan untuk mewujudkan pembangunan

    daerah dalam rangka peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat,

    kesempatankerja, lapangan berusaha, meningkatkan akses dan kualita spelayanan

    public dan daya saing daerah.Perencanaan pembangunan daerah dilakukan terhadap

    rencana pembangunan daerah dan rencana perangkat daerah. Rencana perangkat

    daerah terdiri atas: (1) Renstra Perangkat Daerah; dan (2) RenjaPerangkat Daerah.

    Renstra Perangkat Daerah memuat tujuan, sasaran, program, dan kegiatan

    pembangunan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan wajib dan/atau urusan

    pemerintahan pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah, yang

    disusun berpedoman kepada RPJMD dan bersifat indikatif. Renstra Perangkat Daerah

    disusun dengan tahapan:

    a. Persiapan penyusunan;

    b. Penyusunan rancanngan awal;

    c. Penyusunan rancangan;

    d. Pelaksanaan forum Perangkat Daerah/lintas Perangkat Daerah;

    e. Perumusan rancangan akhir; dan

    f. Penetapan.

    Sebagaimana ketentuan Pasal 344 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86

    Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi

    Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang

  • I - 2

    Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka

    Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka

    Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana

    Kerja Pemerintah Daerah, dinyatakan bahwa tahapan penyusunan RPJMD

    sebagaimana berlaku mutatis mutandis terhadap tahapan penyusunan Perubahan

    RPJMD. Dengan demikian, tahapan penyusunan Renstra Perangkat Daerah juga

    berlaku mutatis mutandis dengan penyusunan Perubahan Renstra Perangkat Daerah

    karena penyusunan Renstra Perangkat Daerah merupakan proses satu kesatuan yang

    tidak terpisahkan dengan penyusunan RPJMD.

    Perubahan Renstra Perangkat Daerah Tahun 2016-2021 disusun dalam rangka

    menindaklanjuti Perubahan RPJMD Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021. Perubahan

    Renstra Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul

    Tahun 2016-2021 berpedoman pada Perubahan RPJMD Kabupaten Bantul Tahun

    2016-2021 dan mengacu pada RPJMD DIY Tahun 2017-2022 serta

    mempertimbangkan sejumlah dokumen terkait yaitu Perubahan KLHS Tahun 2016-

    2021, RTRW Kabupaten Bantul Tahun Tahun 2010-2030, Renstra Dinas Koperasi dan

    Usaha Kecil Menengah DIY dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY Tahun

    2017-2022dan Renstra Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dan

    Kementerian perindustrianTahun 2015-2019.

    . Perubahan Renstra Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian

    Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan

    Renja Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten

    BantulTahun 2019, 2020, dan 2021.

    1.2. Landasan Hukum

    Peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan hukum penyusunan

    Perubahan Renstra Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian

    Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:

    1) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

    Pembangunan Nasional;

    2) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Sistem Pemerintahan Daerah;

    3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang

    Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan

    Rencana Pembangunan Daerah;

  • I - 3

    4) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara

    Perencanaan, Pengendalian, danEvaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara

    Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentangRencana Pembangunan Jangka

    Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta

    Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,

    Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja

    Pemerintah Daerah;

    5) Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Nomor 07 Tahun 2015

    tentang Rencana Strategis Kementerian Koperasidan Usaha Kecil Menengah

    Tahun 2015-2019;

    6) Peraturan Daerah DIY Nomor 3 Tahun 2018 tentang Rencana Jangka

    Menengah Daerah DIY Tahun 2017-2022;

    7) Peraturan Gubernur DIY Nomor....*)Tahun....*)tentang Rencana Strategis

    Perangkat Daerah DIY Tahun 2017-2022;(nomormenunggu DIY)

    8) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 24 Tahun 2008 tentang Tata Cara

    Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan

    Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah;

    9) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 04 Tahun 2011 tentang Rencana

    Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bantul Tahun 2010–2030;

    10) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016–2021

    sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah

    Kabupaten Bantul Nomor 19 Tahun 2018 ;

    11) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 12 Tahun 2016 tentang

    Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bantul;

    12) Peraturan Bupati Bantul Nomor 122 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan

    Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Koperasi Usaha Kecil

    Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul Kabupaten Bantul.

    1.3. Maksud dan Tujuan

    Perubahan Renstra Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian

    Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021 disusun dengan maksud sebagai acuan bagi

    Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul dalam

    penyusunan Renja Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian

    Kabupaten Bantul Tahun 2019, 2020, dan 2021.

  • I - 4

    Adapun tujuan disusunnya Perubahan Renstra Dinas Koperasi, Usaha Kecil

    Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021 adalah sebagai

    berikut:

    a. Menyesuaikan gambaran tentang kondisi umum dan permasalahan perangkat

    daerah dengan kondisi dan permasalahan terkini;

    b. Menyesuaikan rencana kerangka pendanaan perangkat daerah terhadap

    perubahan kemampuan keuangan daerah.

    1.4. Sistematika Penulisan

    Perubahan Renstra Perangkat Daerah Tahun 2016-2021 disusun dengan

    sistematika sebagai berikut:

    BAB I. PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    1.2. Landasan Hukum

    1.3. Maksud dan Tujuan

    1.4 Sistematika Penulisan

    BAB II. GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

    2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Perangkat Daerah

    2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah

    2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

    2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat

    Daerah

    BAB III. PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

    3.1. Identifikasi Permsalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

    Perangkat Daerah

    3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

    Daerah

    3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi

    3.4. Telaahan RTRW dan KLHS

    3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

    BAB IV. TUJUAN DAN SASARAN

    BAB V. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

    BAB VI. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

    BAB VII. KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

    BAB VIII. PENUTUP

  • II - 1

    BAB II

    GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

    2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Perangkat Daerah

    Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul

    dibentuk dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 12 Tahun 2016 tentang

    Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bantul. Dinas Koperasi,

    Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul menyelenggarakan urusan

    pemerintahan bidang penyusunan kebijakan dan mengkoordinasikan dinas daerah dan

    lembaga tehnis daerah melaksanakan fungsi penunjang.Dinas Koperasi, Usaha Kecil

    Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul dipimpin oleh Kepala Dinas yang

    berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris

    Daerah.

    Sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati Bantul Nomor 122 Tahun 2016

    tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas

    Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul, Dinas Koperasi,

    Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantulmempunyai tugas

    membantu bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi

    kewenangan daerah dan tugas pembantuan bidang koperasi, usaha kecil menengah,

    perindustrian dan energi sumber daya mineral. Dalam melaksanakan tugas tersebut,

    Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul,

    menyelenggarakan fungsi:

    a. Perumusan kebijakan bidang koperasi, usaha kecil menengah, perindustrian dan

    energi sumber daya mineral;

    b. Pelaksanaan kebijakan bidang koperasi, usaha kecil menengah, perindustrian dan

    energy sumber daya mineral;

    c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang koperasi, usaha kecil menengah,

    perindustrian dan energy sumber daya mineral;

    d. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan

    e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai bidang tugas dan

    fungsinya.

    Adapun susunan organisasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan

    Perindustrian Kabupaten Bantul adalah sebagai berikut:

    1. Kepala Dinas

    2. Sekretariat

    a. Kasubag Umum Dan Kepegawaian

    b. Kasubag Program

    c. Kasubag Keuangan Dan Aset

    3. Kepala Bidang Koperasi

  • II - 2

    a. Kasi Kelembagaan

    b. Kasi Pengawasan

    4. Kepala Bidang Usaha Mikro

    a. Kasi Pemberdayaan

    b. Kasi Pengembangan

    5. Kepala Bidang Produk Industri

    a. Kasi Pengembangan Produk Fungsional

    b. Kasi Pengembangan Produk Pangan

    6. Kepala Bidang Sarana Dan Insfrastruktur Industri

    a. Kasi Pengembangan Sarana Insfrastruktur Dan Industri

    b. Kasi Seksi Standarisasi Industri Dan ESDM

    7. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu

    Kelompok jabatan fungsional bertugas membantu Kepala Dinas di bidang

    tertentu sesuai dengan keahliannya.

    Dengan bagan susunan organisasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan

    Perindustrian Kabupaten Bantul adalah sebagai berikut:

  • II-3

    SUBAG PROGRAM

    SUBAG KEUANGAN DAN ASET

    SEKRETARIAT

    SUBAG UMUM DAN

    KEPEGAWAIAN

    UPT

    SEKSI PENGEMB

    ANGAN PRODUK PANGAN

    BIDANG PRODUK INDUSTRI

    SEKSI PENGEMB

    ANGAN PRODUK

    FUNGSIONAL

    BIDANG UMKM BIDANG SARANA DAN ISTRUKTUR INDUSTRI

    SeksiESDM

    danstandaris

    asi

    industri

    SeksiPengemba

    ngan

    SaranaInfrastrukt

    ur danIndustri

    BIDANG KOPERASI

    SEKSI KELEMBA

    GAAN

    SEKSI PENGAWA

    SAN

    DINAS KOPERASI,UKM DAN

    PERINDUSTRIAN

    KABUPATEN BANTULJABATAN

    FUNGSIONAL

    DinasKoperasi,UKM danIndustri TYPE - A

    SEKSI PENGEMB

    ANGAN

    SEKSI PEMBERDA

    YAAN

    Gambar 2.1.

    Bagan Susunan Organisasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul

  • II-4

    Sedangkan tugas dan fungsi masing-masing struktur dalam susunan organisasi

    tersebut adalah sebagai berikut:

    a. Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan urusan kesekretariatan dan

    pengkoordinasian pwelaksanaan tugas satuan organisasi di lingkungan Dinas

    Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian

    Fungsi :

    a) Penyusunan rencana kerja kesekretariatan;

    b) Perumusan kebijakan teknis kesekretariatan;

    c) Pemberian dukungan administrasi yang meliputi kepegawaian,

    ketatausahaan, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hukum,

    organisasi dan tata laksana, hubungan masyarakat, kearsipan dan

    dokumentasi;

    d) Pengelolaan barang milik daerah;

    e) Pengkoordinasian pelaksanaan tugas satuan organisasi di lingkungan

    Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian;

    f) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan

    fungsi Dinas Koperasi, Usaha Kecil menengah dan Perindustrian;

    g) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan

    fungsi Sekretariat; dan

    h) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

    tugas fungsinya.

    b. Bidang Koperasi mempunyai tugas melaksanakanperumusan dan pelaksanaan

    kebijakan bidang kelembagaan dan pemberdayaan koperasi

    Fungsi :

    a) Penyusunan rencana kerja bidang;

    b) Perumusan kebijakan bidang kelembagaan dan pengawasan koperasi;

    c) Pelaksanaan kebijakan bidang kelembagaan dan pengawasan koperasi;

    d) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang kelembagaan dan

    pengawasan koperasi;

    e) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kelembagaan dan

    pengawasan koperasi;

    f) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi bidang;

    dan

    g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

    tugas fungsinya.

    c. Bidang Usaha Mikro mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan

    pelaksanaan kebijakan bidang pemberdayaan dan pengembangan Usaha Mikro

    Fungsi :

    a) Penyusunan rencana kerja bidang;

    b) Perumusan kebijakan bidang pemberdayaan dan pengembangan usaha

    mikro;

    c) Pelaksanaan kebijakan bidang pemberdayaan dan pengembangan usaha

    mikro;

  • II-5

    d) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang pemberdayaan dan

    pengembangan bidang usaha mikro;

    e) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pemberdayaan dan

    pengembangan bidang usaha mikro;

    f) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi bidang;

    dan

    g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

    tugas fungsinya

    d. Bidang Produk Industri mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan

    pelaksanaan kebijakan bidang produk industri.

    Fungsi :

    a) Penyusunan rencana kerja bidang;

    b) Perumusan kebijakan bidang produk industri;

    c) Pelaksanaan kebijakan bidang produk industri;

    d) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang produk industri;

    e) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidangproduk industri;

    f) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi bidang;

    dan

    g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

    tugas fungsinya

    e. Bidang Sarana dan infrastruktur Industri mempunyai tugas melaksanakan

    perumusan dan melaksanakan kebijakan bidang sarana dan infrastruktur

    industri.

    Fungsi :

    a) Penyusunan rencana kerja bidang;

    b) Perumusan kebijakan bidang pengembangan sarana dan infrastruktur

    industri serta standarisasi industri dan energi sumber daya mineral;

    c) Pelaksanaan kebijakan bidang pengembangan sarana dan infrastruktur

    industri serta standarisasi industri dan energi sumber daya mineral;

    d) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang pengembangan sarana

    dan infrastruktur industri serta standarisasi industri dan energi sumber

    daya mineral;

    e) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pengembangan sarana

    dan infrastruktur industri serta standarisasi industri dan energi sumber

    daya mineral;

    f) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi bidang;

    dan

    g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

    tugas fungsinya

    2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah

    2.2..1. Kondisi Kepegawaian

    Dalam menjalankan tugas dan fungsinya organisasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil

    Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul didukung dengan sumberdaya sebagai

    berikut:

  • II-6

    No Uraian Sekretariat Bidang Koperasi

    Bidang UKM

    Bidang Produk Industri

    Bidang sarinfra

    A Berdasarkan Tingkat Pendidikan

    Sarjana S2 3 2 2 3 1

    Sarjana S1 2 2 3 2 3

    Diploma 1

    SLTA 7 2 3 2 3

    SLTP 2

    SD 1

    B Berdasarkan Pangkat & Golongan

    Pembina Utama Muda (IV/c) 1

    Pembina TK I (IV/b) 1

    Pembina (IV/a) 1 2 1 3 1

    Penata TK I (III/d) 1 1 2

    2

    Penata (III/c) 1

    1 1 1

    Penata Muda Tk I ( III/b)

    2 2 2 1

    Penata Muda Tk I ( III/a)

    1

    Pengatur Muda (II/a) 1

    Pengatur Muda Tk I (II/b) 5 1 1 1 2

    Pengatur ( II/c) 1

    Pengatur Tk I (II/d) 1

    Juru Tk I (I/d) 2

    Juru Muda Tk I 1 C Berdasarkan Jenis Jabatan

    Pejabat Struktural 5 2 3 3 3

    Fungsional Umum 11 4 5 4 4

    2.2..2. Kondisi Sarana Prasarana

    Selain itu, dalam menjalankan tugas dan fungsinya organisasi Dinas Koperasi,

    Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul didukung pula dengan

    sarana prasarana sebagai berikut:

    NO ASET JUMLAH SATUAN

    1 Gedung Kantor 1 unit

    2 Showroom Kerajinan 1 unit

    3 UPT Kasongan 1 unit

    4 Showroom Karangtengah 1 unit

    5 Showroom Pandak 1 unit

    6 BangunanPupukorganik 1 unit

    7 RumahProduksiTatahSungging 1 unit

    8 KendaraanRodaDua 14 unit

    9 Kendaraanrodaempat 6 unit

  • II-7

    10 Komputer 30 unit

    11 Laptop 20 unit

    12 Printer 23 unit

    13 LCD proyektor 3 unit

    14 MesinKetik 13 unit

    15 Televisi 4 unit

    16 CCTV 8 unit

    17 Kamera&Handycam 7 unit

    18 Aiponbox 8 unit

    19 Mesin fax 1 unit

    20 Amplifier 1 unit

    21 Genset 1 unit

    22 Papan Visual 1 unit

    23 AC 30 unit

    24 Partisi Backdrop FO 1 unit

    25 Alat Display 1 unit

    26 Meja 150 unit

    27 Kursi 241 unit

    28 Almari 34 unit

    29 Filling Kabinet 34 unit

    2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

    Nilai capaian kinerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian

    Kabupaten Bantul selama kurun waktu 5 tahun periode Renstra Tahun 2011-2015

    Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul disajikan

    pada tabel berikut ini :

  • II-8

    Tabel 2.1

    Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah ……….*)

    Kabupaten Bantul

    No Indikator kinerja Satuan

    Target Renstra Tahun 2011-2015 Realisasi Capaian Renstra Tahun 2011-2015 Rasio Capaian

    2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

    K K K K K K K K K K K K K K K

    1

    Fasilitasi Perlindungan Konsumen

    dan Pengamanan Perdagangan

    kegiatan 1 19,030,000 1 68,280,000 1 55,000,000 1 205,190,000 1 225,709,000 1 18,830,000 1 65,003,000 5 54,720,000 5 173,856,000 155,662,000 100.00% 98.95% 100.00% 95.20% 500.00% 99.49% 500.00% 84.73% 0.00% 68.97%

    2 Peningkatan keterampilan pelaku usaha eksport/pemasok produk

    eksport

    unit usaha 40 40 53,000,000 50 297,200,000 60 179,000,000 70 196,000,000 40 40 51,140,000 50 223,160,000 60 132,197,700 60 86,160,000 100.00% 100.00% 96.49% 100.00% 75.09% 100.00% 73.85% 85.71% 43.96%

    3

    Peningkatan promosi melalui pameran

    kali 18 1,104,161,900 8 1,416,662,500 8 8 1,720,475,000 8 1,892,522,500 18 8 1,377,523,804 9 1,222,917,758 12 1,482,078,582 4,148,781,100 100.00% 0.00% 100.00% 97.24% 112.50% 150.00% 86.14% 0.00% 219.22%

    4

    Peningkatan kualitas pasar

    tradisional

    unit 1 1,143,321,300 1 940,413,000 1 940,413,000 1 940,413,000 2 1 1 4 3 100.00% 0.00% 100.00% 0.00% 400.00% 0.00% 300.00% 0.00%

    5

    Penyelenggaraan promosi produk

    UMKM

    kegiatan 18 3 3 3 3 18 3 3 15 6 100.00% 100.00% 100.00% 500.00% 200.00%

    6

    Monitoring evaluasi dan pelaporan pameran produk UMKM

    kegiatan 16 4 4 4 4 16 4 8 20 39 100.00% 100.00% 200.00% 500.00% 975.00%

    7

    Fasilitasi peningkatan inovasi

    sistem produksi UMKM

    kegiatan 5 12,635,083 69,386,000 5 72,326,000 5 99,215,485 5 84,150,000 0.00%

    8

    Fasilitasi dan pembinaan unit

    usaha ber-TDI

    unit usaha 61 326,573,635 45 1,003,750,000 50 55 1,052,010,000 60 1,157,211,000 61 324,892,885 45 902,215,800 161 1,271,255,900 55 2,555,455,675 15 2,804,857,265 100.00% 99.49% 100.00% 89.88% 322.00% 100.00% 242.91% 25.00% 242.38%

    9

    Fasilitasi dan pembinaan unit usaha ber-IUI

    unit usaha 12 15 18 20 22 12 15 14 14 100.00% 100.00% 77.78% 70.00% 0.00%

    10

    Pertumbuhan IKM

    persen

    11

    Peningkatan kapasitas SDM UKM

    orang 240 340 270 285 300 240 340 100.00% 100.00% 0.00% 0.00% 0.00%

    12

    Fasilitasi dan pembinaan unit usaha ber-SIUP

    unit usaha 507 15 18 20 22 507 15 92 92 100.00% 100.00% 511.11% 460.00% 0.00%

  • II-9

    13

    Fasilitasi dan pembinaan unit

    usaha ber-TDP

    unit usaha 399 15 18 20 22 399 15 140 140 100.00% 100.00% 777.78% 700.00% 0.00%

    14

    Fasilitasi dan pembinaan unit usaha ber-TDG

    unit usaha 12 15 18 20 22 12 15 20 20o 100.00% 100.00% 111.11% 100.00% 0.00%

    15 Pembinaan OVOP sentra / kawasan

    45,000,000 17 167,445,000 43,640,000 17 170,140,800 1 97,790,538 96.98% 100.00% 101.61%

  • II-10

    2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah

    Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, tantangan yang dihadapi oleh Dinas

    Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul dalam

    pengembangan pelayanan Perangkat Daerah pada lima tahun mendatang adalah

    sebagai berikut:

    a. Masih lemahnya daya saing pelaku usaha

    b. Produk masih berorientasi primer

    c. Terbatasanya bahan baku

    d. Produktivitas pelaku usaha yang rendah

    e. Sarana dan prasarana teknologi pengolahan/produksi yang kurang memadai.

    f. Data Perindustrian ,Usaha Mikro dan koperasi yang kurangakurat.

    Sedangkan peluang bagi Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan

    Perindustrian Kabupaten Bantul dalam menjalankan tugas dan fungsinya adalah

    sebagai berikut:

    a. Jalan Jalur Lintas Selatan, Bandara dan Kawasan Industri akan mengakibatkan

    tumbuhnya pariwisata baru.

    b. Jumlah tenaga kerja yang melimpah.

    c. Rasio angka ketergantungan yang kecil

    d. Berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)

    e. Terbukanya akses internet untuk promosi KUKM.

  • III - 1

    BAB III

    PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

    3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

    Perangkat Daerah

    Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Dinas Koperasi, Usaha Kecil

    Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul masih menghadapi beberapa

    permasalahan yang diidentifikasi sebagai berikut:

    Tabel 3.1

    Pemetaan Permasalahan Pelayanan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan

    Perindustrian Kabupaten Bantul

    No Masalah pokok Rumusan Masalah Akar Masalah

    1. 2. 3. 4. 5. . 6.

    Rendah SDM pengelola Koperasi serta minimnya permodalan untuk koperasi. Rendahnya legalitas (perizinan) dan kurangnya modal bagi UMK Kurangnya jiwa entrepreneur bagi Pasangan Usia Subur Produk industri kreatif baru di Bantu yang belum dikenal khalayak luar Angka kemiskinan dan gini ratio yang masih tinggi Standarisasi produk industri masih kurang Belum optimalnya kinerja DEKRANASDA di level Kabupaten Bantul

    Pengelolaan koperasi yang kurang efektif, baik dari segi manajemen maupun keuangan menjadi salah satu kendala berkembangnya koperasi. Kurangnya kesadaran pelaku usaha untuk mendapatkan izin/ Legalitas UMK Kurangnya pengalaman dan takut dalam berwirausaha Kurangnya inovasi dalam pemasaran produk Perlunya inovasi dan dalam usaha pemberdayaan masyarakat miskin Belum optimalnya kinerja DEKRANASDA di level Kabupaten

    Tingkat pendidikan pengurus koperasi yang belum memadai Banyak pelaku usaha mikro belum ber IUMK SDM pelaku UMKM masih belum punya daya saing Kurangnya pemahaman dan pelatihan wirausaha bagi PUS Belum mengetahui digitalisasi ekonomi Belum melek teknologi Belum banyak dilatih dalam pemasaran Kurangnya pelatihan penumbuhan IKM baru Kurangnya pemberdayaan masyarakat kelompok masyarakat miskin Terdapat ego pengurus di setiap wilayah Kurangnya komunikasi

  • III - 2

    7.

    Banyaknya IKM non sentra baru yang bermunculan

    Bantul Masih belum ada updating data IKM non sentra terbaru

    dan pembinaan secara intensif dan kontinyu Kurangnya personil dalam dalam pendataan IKM non sentra Jumlah IKM non sentra terus bertambah setiap tahunnya

    3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

    Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah

    Visi Bupati dan Wakil Bupati terpilih yang dituangkan dalam RPJMD Kabupaten

    Bantul Tahun 2016-2021 adalah:

    “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bantul yang sehat, cerdas, dan sejahtera,

    berdasarkan nilai-nilai keagamaan, kemanusiaan, dan kebangsaan dalam wadah

    Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”

    Secara filosofis visi tersebut adalah cita-cita untuk mewujudkan masyarakat

    Kabupaten Bantul yang:

    1. Sehat yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki kesehatan jasmani,

    rohani dan sosial.

    2. Cerdas yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki kecerdasan

    intelektual, emosional dan spiritual.

    3. Sejahtera yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang produktif, mandiri, memiliki

    tingkat penghidupan yang layak dan mampu berperan dalam kehidupan sosial.

    4. Kemanusiaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang peduli, saling

    menghargai dan mengembangkan semangat gotong-royong.

    5. Kebangsaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki rasa patriotisme

    cinta tanah air dan tumpah darah untuk bersama-sama mewujudkan

    pembangunan.

    6. Keagamaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang beriman, menjalankan

    ibadah dan mengembangkan toleransi beragama.

    Dengan memperhatikan seluruh aspek pembangunan yang dibutuhkan oleh

    Kabupaten Bantul dan dengan memperhatikan langkah-langkah yang harus ditempuh

    untuk mencapai visi pembangunan Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021, maka

    dirumuskan misi sebagai berikut:

    1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yg baik, efektif, efisien dan bebas dari

    KKN melalui percepatan reformasi birokrasi.

    2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas, terampil dan

    berkepribadian luhur.

  • III - 3

    3. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat difokuskan pada percepatan

    pengembangan perekonomian rakyat dan pengentasan kemiskinan.

    4. Meningkatkan kapasitas dan kualitas sarana-prasarana umum, pemanfaatan

    Sumber Daya Alam dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup dan

    pengelolaan risiko bencana.

    5. Meningkatkan tata kehidupan masyarakat Bantul yang agamis, nasionalis,

    aman, progresif dan harmonis serta berbudaya istimewa.

    Dikaitkan dengan visi dan misi RPJMD Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021,

    maka tugas dan fungsi Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian

    Kabupaten Bantul terkait erat dengan pencapaian misi ke-3 Mewujudkan kesejahteraan

    masyarakat difokuskan pada percepatan pengembangan perekonomian rakyat dan

    pengentasan kemiskinan. Faktor-faktor pendorong dan penghambat pelayanan Dinas

    Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul terhadap

    pencapaian visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih adalah sebagai berikut:

    Tabel 3.2

    Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah

    dan Perindustrian Kabupaten Bantul terhadap Pencapaian Visi dan Misi Bupati dan

    Wakil Bupati

    No Misi ke-3 Faktor Pendorong Faktor Penghambat

    1. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat difokuskan pada percepatan pengembangan perekonomian rakyat dan pengentasan kemiskinan

    1. Pangsa Pasar yang semakin terbuka;

    2. Terbukanya lapangan kerja;

    3. Tersedianya potensi usaha;

    4.Respon positif masyarakat terhadap kebijakan pemerintah

    1. Pengaruh globalisasi; 2. Tingginya tingkat

    persaingan usaha; 3. Tingginya selektifitas

    produk yang digunakan

    3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi

    3.3.1. Telaahan Renstra Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

    tahun 2015-2019

    3.3.2. Sasaran jangka menengah Renstra Kementerian Koperasi dan UKM Republik

    Indonesia Koperasi dan UKM Repubik Indonesia Tahun 2015-2019 adalah sebagai

    berikut:

    1) Meningkatnya kontribusi KUKM dalam perekonomian melalui pengembangan

    komoditas berbasis koperasi/ sentra di sektor sektor unggulan;

    2) Meningkatnya daya saing Koperasi dan KUKM;

    3) Meningkatnya wirausaha baru dengan usaha yang layak dan berkelanjutan;

    4) Meningkatnya kualitas kelembagaan dan usaha koperasi, serta penerapan

    praktek berkoperasi dan usaha yang baik oleh masyarakat;

  • III - 4

    Ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra Kementerian Koperasi dan UKM

    Repuyblik Indonesia Tahun 2015-2019 tersebut, faktor-faktor pendorong dan

    penghambat pelayanan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian

    Kabupaten Bantul adalah sebagai berikut:

    Tabel 3.3

    Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah

    dan Perindustrian Kabupaten Bantul Ditinjau dari Sasaran Jangka Menengah Renstra

    Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia Tahun 2015-2019.

    No

    Sasaran Jangka Menengah Renstra

    Kementerian Koperasi dan UKM RI

    Faktor Pendorong Faktor Penghambat

    1. Peningkatan jumlah dan peran Koperasi dan UMKM dalam perekonomian nasional

    Adanya UMKM dalam jumlah besar merupakan modal dasar untuk berkontribusi lebih besar dalam perekonomian

    Kurangnya kemampuan manajerial pengelola (SDM) koperasi yang optimal Masih banyaknya koperasi yang berorientasi atau bergantung pada bantuan pemerintah

    2. Peningkatan pemberdayaan Koperasi dan UMKM

    Terlaksananyakajian/rintisan/ replikasi/publikasi, pengemban ganteknologi informasi pengkajian dan partisipasi pada forum kerjasama internasional dalam pemberdayaan Koperasi dan UMKM

    Rendahnya kinerja koperasi menyebabkan pelayanan prima koperasi belum optimal Rendahnya profesionalisme dan akuntabilitas dalam pengelolaan koperasi

    3. Peningkatan Daya Saing

    Adanya Peningkatan pemahaman dan penerapan standardisasi manajemen mutu, Hak Kekayaan Intelektual (HKI), dan kehalalan

    4. Peningkatan produksi dan Pemasaran produk Usaha Kecil dan Menengah Nasional.

    Meningkatnya jumlah dan kualitas sarana produksi KUKM

    5. Penyediaan akses pembiayaan KUMKM.

    Peningkatan akses pendanaan bagi usaha mikro dan kecil

    6. Pengembangan wirausaha Koperasi dan UKM.

    Jumlah peserta diklat kewirausahaan

  • III - 5

    7. Perbaikan iklim usaha yang lebih berpihak pada KUMKM

    Tersusunnya 1 Undang-Undang tentang Perkoperasian dan 2 Rancangan Peraturan Pelaksanaan UU tentang Perkoperasian

    3.3.3. Telaahan Renstra Dinas Koperasi dan UKM Daerah DIY

    Sasaran jangka menengah Renstra Dinas Koperasi dan UKM Daerah

    DIYadalah sebagai berikut:

    1) Meningkatnya kontribusi KUMKM dalam perekonomian melalui pengembangan

    komoditas berbasis koperasi/sentra di sektor-sektor unggulan.

    2) Peningkatan daya saing produk Usaha Kecil dan Menengah

    3) Meningkatnya wirausaha baru dengan usaha yang layak dan berkelanjutan.

    4) Meningkatnya kualitas kelembagaan dan usaha koperasi, serta penerapan

    praktek berkoperasi yang baik oleh masyarakat

    Ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra Dinas Koperasi dan UKM

    Daerah DIY tersebut, faktor-faktor pendorong dan penghambat pelayanan Dinas

    Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul adalah sebagai

    berikut:

    Tabel 3.4

    Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah

    dan Perindustrian Kabupaten Bantul Ditinjau dari Sasaran Jangka Menengah Renstra

    Dinas Koperasi dan UKM DIY

    No Sasaran Jangka Menengah Renstra Dinas Koperasi dan

    UKM DIY Faktor Pendorong Faktor Penghambat

    1. Meningkatnya kontribusi KUMKM dalam perekonomian melalui pengembangan komoditas berbasis koperasi/sentra di sektor-sektor unggulan.

    Adanya perkembangan ekonomi DIY pada sektor pariwisata maupun perdagangan mendorong tumbuh kembangnya usaha Koperasi dan UKM

    Kurangnya akses pemodalan bagi Koperasi dan UKM Kurangnya kapasitas SDM Koperasi dan UKM

    2. Peningkatan daya saing produk Usaha Kecil dan Menengah

    Adanya motivasi usaha pelaku Koperasi dan UKM DIY yang potensial untuk dikembangkan

    Masih rendahnya kesadaran untuk mengurus standarisasi produk Usaha Koperasi maupun UKM

    3. Meningkatnya wirausaha baru dengan usaha yang layak dan berkelanjutan

    Adanya kreatifitas pelaku usaha di DIY cukup tinggi sehingga mampu menciptakan

    Lemahnya inovasi dan motivasi Koperasi dan UKM untuk menjawab tantangan jaman

  • III - 6

    produk-produk yang memiliki ciri khas dan bernilai tinggi

    4. Meningkatnya kualitas kelembagaan dan usaha koperasi, serta penerapan praktek berkoperasi yang baik oleh masyarakat

    Kualitas kelembagaan Koperasi dan UKM

    3.4. Telaahan RTRW dan KLHS

    3.4.1. Telaahan RTRW

    Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bantul ditetapkan melalui

    Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata

    Ruang Wilayah Kabupaten Bantul Tahun 2010-2030. Tujuan penataan ruang di

    Kabupaten Bantul adalah mewujudkan Kabupaten Bantul yang maju dan mandiri

    dengan bertumpu pada sektor pertanian sebagai basis ekonomi serta didukung sektor

    industri pengolahan, pariwisata-budaya, perdagangan, dan jasa serta perikanan dan

    kelautan dengan memperhatikan pelestarian lingkungan dan pengurangan risiko

    bencana. Dengan demikian, faktor-faktor pendorong dan penghambat pelayanan Dinas

    Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul ditinjau dari

    implikasi RTRW adalah sebagai berikut:

    Tabel 3.5

    Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah

    dan Perindustrian Kabupaten Bantul Ditinjau dari Implikasi RTRW

    No

    Telaahan RTRW terkait Tupoksi

    Dinas Koperasi, Usaha Kecil

    Menengah dan Perindustrian

    Kabupaten Bantul

    Faktor Pendorong Faktor Penghambat

    1. Adanya kawasan peruntukan industry besar dan menengah di Sedayu dan Piyungan

    Peningkatan infrastruktur sesuai dengan aspirasi masyarakat dan perencanaan tata ruang wilayah

    Adanya penataan di kawasan industry berdampak pada masyarakat sekitar

    3.4.2. Telaahan KLHS

    Sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang

    Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH), lingkungan hidup adalah

    kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk

    manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan

  • III - 7

    perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup. Telaahan terhadap

    KLHS diperlukan untuk memastikan bahwa program dan kegiatan yang direncanakan

    telah mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Dengan demikian,

    faktor-faktor pendorong dan penghambat pelayanan Dinas Koperasi, Usaha Kecil

    Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul ditinjau dari implikasi KLHS adalah

    sebagai berikut:

    Tabel 3.6

    Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah

    dan Perindustrian Kabupaten Bantul Ditinjau dari Implikasi KLHS

    No

    Telaahan KLHS terkait Tupoksi

    Dinas Koperasi, Usaha Kecil

    Menengah dan Perindustrian

    Kabupaten Bantul

    Faktor Pendorong Faktor Penghambat

    1. Adanya program pengembangan industri kecil dan menengah ; dan Program pengembangan sentra-sentra industri potensial yang berpotensi dampak negative sedang.

    Dengan berkembangnya sektor industri pengolahan telah mendorong meningkatnya perekonomian masyarakat

    Masih adanya kegiatan industri pengolahan yang belum ramah lingkungan dan cenderung menimbulkan pencemaran

    3.5. Penentuan Isu-isu Strategis

    Berdasarkan faktor-faktor pendorong dan penghambat pelayanan Dinas

    Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul sebagaimana

    telah dikaji pada sub-bab sebelumnya, maka diperoleh isu-isu strategis Dinas Koperasi,

    Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul yang akan ditangani pada

    periode Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:

    1) Optimalisasi penyelenggaraan urusan di Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah

    dan Perindustrian Kabupaten Bantul

    2) Efektivitas penyelenggaraan tugas dan fungsi Perangkat Daerah

    3) Peningkatan kualitas koordinasi dalam komitmen pimpinan dan jajarannya dalam

    penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada

    masyarakat

    4) Peningkatan sumber daya aparatur didukung dengan sarana prasarana yang

    optimal

    5) Penyusunan kebijakan yang efektif dengan memperhatikan pelayanan

    masyarakat

  • IV - 1

    BAB IV

    TUJUAN DAN SASARAN

    Tujuan adalah suatu kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka

    waktu 5 tahun. Sedangkan sasaran adalah rumusan kondisi yang menggambarkan

    tercapainya tujuan berupa hasil pembangunan daerah/perangkat daerah yang diperoleh

    dari pencapaian outcome program perangkat daerah. Rumusan tujuan dan sasaran

    merupakan dasar dalam menyusun pilihan-pilihan strategi pembangunan dan sarana

    untuk mengevaluasi pilihan tersebut. Selanjutnya, rumusan pernyataan tujuan dan

    sasaran jangka menengah Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian

    Kabupaten Bantul disajikan pada tabel berikut:

    Tabel 4.1

    Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Koperasi, Usaha Kecil

    Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul

    No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

    Sasaran

    Capaian Indikator Kinerja

    Target Indikator Kinerja

    2016 2017 2018 2019 2020 2021

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

    1 Mewujudkan

    daya saing

    koperasi dan

    UMKM dan

    fasilitasi

    pembiayaan

    Meningkatnya

    daya saing

    kopersi

    Peningkatan kesehatan koperasi

    - 10 10 10 10 10

    2 Menumbuh

    kembangkan

    perlindungan

    kewirausaha

    an UMKM

    Meningkatnya

    Produktivitas

    Kelembagaan

    KUKM

    Cakupan KUKM yang Naik Kelas

    - 192 180 180 180 180

    3 Peningkatan

    kulitas SDM

    produk

    komoditas

    unggulan

    daerah

    Meningkatnya

    Industri

    Daerah

    Pertumbuhan Industri

    2,07% 3,4% 1,7% 3,4% 3% 4%

  • IV - 2

    4 Mewujudkan

    pembanguna

    n sarana

    prasarana

    infrastruktur

    industri yag

    bewawasan

    lingkungan

    dan

    meningkatka

    n

    pemanfaatan

    energi untuk

    industri

    Meningkatnya

    penunjang

    sarana dan

    prasarana

    ekonomi

    kerakyatan

    dan

    tercukupinya

    kebutuhan

    energi untuk

    industri

    Cakupan ketersediaan energi

    - 75% 76% 77% 78% 78%

  • V - 1

    BAB V

    STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

    Strategi merupakan rangkaian tahapan atau langkah-langkah yang berisikan

    grand design perencanaan pembangunan dalam upaya untuk mewujudkan tujuan dan

    sasaran misi pembangunan daerah yang telah ditetapkan. Sedangkan arah kebijakan

    merupakan pedoman untuk menentukan tahapan pembangunan selama 5 tahun guna

    mencapai sasaran RPJMD secara bertahap. Strategi dan arah kebijakan untuk

    mewujudkan tujuan dan sasaran perangkat daerah adalah sebagai berikut:

    Tabel 5.1

    Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan

    Perindustrian Kabupaten Bantul

    VISI : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bantul yang sehat, cerdas, dan

    sejahtera, berdasarkan nilai-nilai keagamaan, kemanusiaan, dan kebangsaan dalam

    wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

    MISI ke 3 : Mewujudkan kesejahteraan masyarakat difokuskan pada percepatan

    pengembangan perekonomian rakyat dan pengentasan kemiskinan

    Tujuan Sasaran Strategi Arah

    Kebijakan

    Mewujudkan daya saing

    koperasi dan IMKM dan

    fasilitasi pembiayaan

    Meningkatnya daya

    saing koperasi dan

    UMKM

    Penumbuhan,

    penguatan,

    pengembangan

    Peningkatan

    kelembagaan

    Menumbuh kembangkan

    perlindungan

    kewirausahaan UMKM

    Meningkatnya

    Produktivitas

    Kelembagaan KUKM

    Penumbuhan,

    penguatan,

    pengembangan

    Peningkatan

    KUKM yang

    naik kelas

    Peningkatan kualitas

    SDM produk komoditas

    unggulan daerah

    Meningkatnya Industri

    Daerah

    Penumbuhan,

    penguatan,

    pengembangan

    Peningkatan

    kualitas SDM

    dan produk

    Mewujudkan

    pembangunan sarana

    prasarana infrastruktur

    industry yang bewawasan

    lingkungan dan

    meningkatkan

    pemanfaatan energy

    untuk industri

    meningkatnya

    penunjang sarana dan

    prasarana ekonomi

    kerakyatan dan

    tercukupinya

    kebutuhan energy

    untuk industri

    Penumbuhan,

    penguatan,

    pengembangan

    Standarisasi

    produk

    industry dan

    pemenuhan

    kebutuhan

    energi

  • VI - 1

    BAB VI

    RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

    Tahap penyusunan program dan kegiatan perangkat daerah serta

    pendanaannya merupakan langkah teknokratis dalam menerjemahkan berbagai

    analisis dan metodologi perumusan sebelumnya ke dalam bentuk program/kegiatan.

    Rencana program dan kegiatan disertai pendanaan indikatir Dinas Koperasi, Usaha

    Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul disajikan pada tabel berikut:

  • VI - 2

    Tabel 6.1

    Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul

    Urusan Bidang Urusan, Program

    dan Kegiatan

    Indikator Kinerja

    Program (outcome)

    dan Kegiatan (output)

    Capaian Kinerja dan Kerangka Pendanaan Target Kinerjadan Kerangka Pendanaan

    OPD RKPD 2018

    2016 2017 2018 2019 2020 2021

    K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp

    (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)

    Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

    Capaian Nilai AKIP

    0

    317,900,000 81

    824,763,440

    82

    1,233,060,084 83

    1,456,366,092

    84

    1,702,002,702 85

    1,972,202,972

    Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian

    Program Peningkatan Saranadan Prasarana Aparatur

    Cakupan Pemenuhan Sarana dan Prasarana Aparatur

    0

    523,800,000 95

    771,545,000

    96

    236,641,000 97

    360,305,100

    98

    496,335,610 100

    645,969,171

    Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian

    Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

    Cakupan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

    0

    104,575,000 80

    114,920,000

    85

    99,767,850 90

    209,744,635

    95

    330,719,099 100

    463,791,008

    Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian

    Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

    Capaian Nilai Evaluasi Kinerja

    0

    357,390,050 79

    204,596,000

    80

    163,688,416 85

    280,057,258

    90

    408,062,983 95

    548,869,282

    Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian

  • VI - 3

    Urusan Bidang Urusan, Program

    dan Kegiatan

    Indikator Kinerja

    Program (outcome)

    dan Kegiatan (output)

    Capaian Kinerja dan Kerangka Pendanaan Target Kinerjadan Kerangka Pendanaan

    OPD RKPD 2018

    2016 2017 2018 2019 2020 2021

    K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp

    (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)

    Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif

    Jumlah KUKM yang mendapatkankemudahanaksespermodalan

    20

    152,066,000 20

    135,000,000

    50

    504,184,000 60

    654,602,400

    70

    820,062,640 80

    1,002,068,904

    Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian

    Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah

    Jumlah wirausaha baru

    100

    191,855,000 100

    200,000,000

    100

    847,556,000 200 400000 000.00 300 425000 000.00 400 450000 000.00

    Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian

    Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah

    Peningkatan partisipasi produk Usaha Mikro

    0

    810,268,000 3

    818,984,000

    3

    128,318,000 3

    241,149,800

    3

    365,264,780 3

    501,791,258

    Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian

    Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

    Cakupan Koperasi yang melaksanakan RAT

    0

    789,989,000 74.8

    1,655,440,000

    80

    684,250,000 85

    852,675,000

    90

    1,037,942,500 95

    1,241,736,750

    Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian

  • VI - 4

    Urusan Bidang Urusan, Program

    dan Kegiatan

    Indikator Kinerja

    Program (outcome)

    dan Kegiatan (output)

    Capaian Kinerja dan Kerangka Pendanaan Target Kinerjadan Kerangka Pendanaan

    OPD RKPD 2018

    2016 2017 2018 2019 2020 2021

    K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp

    (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)

    Program Pengembangan Industri Kecil danMenengah

    Cakupan Jumlah IKM Non Sentra Yang dikembangkan

    0

    7,222,089,102 3.53

    7,098,585,000

    4.48

    2,009,262,150 5

    2,310,188,365

    6

    2,641,207,202 7

    3,005,327,922

    Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian

    Program PotensiEnergi

    Meningkatnya Cakupan Potensi Ketersediaan Energi

    - 20

    60,000,000 40

    127,343,500

    60

    240,077,850 80

    364,085,635

    100

    500,494,199

    Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian

    Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi

    Jumlah usaha yang terstandarisasi

    0

    165,840,000 10

    159,150,000

    10

    585,700,000 20

    744,270,000

    30

    918,697,000 50

    1,110,566,700

    Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian

    Program penataan struktur industri

    Jumlah Kerjasama pemenuhanbahan baku industri

    88,430,000 2

    26,868,000

    2

    2,499,053,000 2

    2,200,000,000

    2

    2,520,000,000 2

    2,872,000,000

    Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian

  • VI - 5

    Urusan Bidang Urusan, Program

    dan Kegiatan

    Indikator Kinerja

    Program (outcome)

    dan Kegiatan (output)

    Capaian Kinerja dan Kerangka Pendanaan Target Kinerjadan Kerangka Pendanaan

    OPD RKPD 2018

    2016 2017 2018 2019 2020 2021

    K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp

    (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)

    Program Pengembangan Sentra-sentra Industri Potensial

    Cakupan pengembangan sentra industri potensial

    17

    449,008,600 8

    650,000,000

    20

    850,000,000 30

    1,035,000,000

    50

    1,238,500,000 80

    1,462,350,000

    Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian

  • VII - 1

    BAB VII

    KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

    Indikator kinerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian

    Kabupaten Bantul yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Bantul

    Tahun 2016-2021 menunjukkan kinerja yang akan dicapai oleh Dinas Koperasi, Usaha

    Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul dalam 5 tahun mendatang

    sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Tahun

    2016-2021. Indikator kinerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian

    Kabupaten Bantul yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD disajikan pada tabel

    berikut:

    Tabel 7.1

    Indikator Kinerja Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kabupaten Bantul yang

    Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

    No Indikator Kinerja Satuan

    Realisasi Indikator Kinerja

    Target Indikator Kinerja Kondisi

    Kinerja pada Akhir Periode

    RPJMD

    2016 2017 2018 2019 2020 2021

    1 Cakupan Jumlah KUKM yang Naik Kelas

    Unit - 192 180 180 180 180 180

    2 Jumlah Usaha Mikro yang Naik Kelas

    Unit - 180 180 180 180 180 180

    3

    Peningkatan tingkat Kesehatan Koperasi

    Unit 10 10 10 10 10 10 10

    4

    Cakupan Pengembangan Potensi Ketersediaan Energi

    % 0 75 76 77 78 78 90

    5 Pertumbuhan Industri

    % 2 3,4 1,7 3,4 3 4 2

  • VIII - 1

    BAB VIII

    PENUTUP

    Perubahan Renstra Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian

    Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021 merupakan perubahan dokumen perencanaan

    Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul yang

    disusun sesuai dengan tugas dan fungsi perencanaan Dinas Koperasi, Usaha Kecil

    Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul serta berpedoman pada Perubahan

    RPJMD Tahun 2016-2021. Perubahan Renstra Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah

    dan Perindustrian Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021 akan menjadi pedoman Dinas

    Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul dalam

    menyusun Renja Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten

    Bantul Tahun 2019, 2020, dan 2021.